FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 79-84
79
Analisa Faktor yang Berhubungan dengan Pertimbangan Cost and Benefit Kartu Kredit Marselina Gunawan, Nanik Linawati Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
[email protected];
[email protected] Abstrak—Kartu kredit merupakan alat pembayaran yang umum dipakai untuk transaksi sehari-hari. Penelitian ini menganalisa faktor yang paling dominan dalam pertimbangan cost and benefit kartu kredit serta melihat hubungan demografi dengan pertimbangan cost and benefit kartu kredit di Surabaya. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode analisa faktor confirmatory untuk melihat faktor yang paling dominan dalam pertimbangan cost and benefit kartu kredit, dimana variabel yang digunakan financial cost, psychological cost, kenyamanan, keamanan, kemudahan, dan kepuasan. Selanjutnya, uji crosstab serta chi square untuk melihat hubungan faktor demografi, dimana faktor yang digunakan adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan pendidikan, dan kelas sosial dengan faktor-faktor dalam pertimbangan cost and benefit kartu kredit. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor yang paling dominan adalah psychological cost dan kemudahan serta terdapat hubungan antara faktor demografi dengan pertimbangan cost and benefit kartu kredit. Kata Kunci—Cost and Benefit, Faktor Demografi, Kartu Kredit Abstract—Credit card is a common payment instrument which people use for daily transaction. This study analyzed the most dominant factor in cost and benefit consideration of credit cards and see the relation in demographic factors. The analysis method conducted in this study is confirmatory factor analysis to see the most dominant factor in cost and benefit consideration of credit cards. The variables used is financial cost, psychological cost, convenience, safety, flexibility, and satisfaction. Furthermore, the Crosstab and Chi Square test were used to see the relation between demographic factors in cost and benefit consideration of credit cards. The demographic factors used in this study is age, gender, occupation, income, education, and social class. The result shows that the most dominant factor is psychological cost and flexibility and there’s relation between demographic factors in cost and benefit consideration of credit cards Keywords : Credit Card, Cost and Benefit, Demographic Factors
1. PENDAHULUAN SEIRING perkembangan jaman dan dengan adanya teknologi yang semakin moderen, ada berbagai alat pembayaran yang digunakan untuk melakukan transaksi. Kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran yang nyaman digunakan dan diterima dimana-mana terutama di kota-kota besar di Indonesia. Kartu kredit bukanlah alat pembayaran yang asing bagi masyarakat tetapi kartu kredit sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan di Indonesia. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia. Bedasarkan data Bank Indonesia, terdapat 9,1 juta kartu kredit beredar pada tahun 2007 dan 14,8 juta kartu kredit yang beredar pada tahun 2012 (bi.go.id). Jumlah kartu kredit yang meningkat tersebut salah
satunya disebabkan seseorang yang rata-rata memiliki kartu kredit lebih dari satu. Hal tersebut disebabkan oleh menguatnya daya beli masyarakat yang mendorong seseorang untuk mengkonsumsi lebih banyak (Hartosumaryo, 2012). Selain itu, banyaknya peredaran kartu kredit disebabkan oleh banyaknya penawaran kartu kredit di pusat-pusat perbelanjaan dengan janji kemudahan aplikasi dan program-program menarik tanpa pertimbangan memadai dalam menilai kemampuan bayar (repayment capacity) calon nasabah. Usia memiliki peranan dalam jumlah peredaran kartu kredit. Para pemain bisnis kartu kredit lebih membidik segmen usia 18-20 tahun (”generasi Y”) dengan pertimbangan sebagai sebuah demografi yang berkembang, segmen usia 18-20 tahun memiliki kapasitas penghasilan mendekati kapasitas penghasilan ”generasi X” (dengan segmen usia 37-48) tahun yang dapat menunjukkan bahwa ”generasi Y tersebut dapat tumbuh menjadi sebuah angkatan yang memegang peran di masa depan (bisnis.com). Selain itu dapat diketahui juga bahwa wanita cenderung memiliki jumlah kartu kredit lebih sedikit daripada pria yang disebabkan karena adanya kekhawatiran terbelit hutang (suarapengusaha.com) Dalam penggunaannya jika kartu kredit digunakan secara efektif maka kartu kredit akan memberikan benefit sehingga seseorang bisa merasakan manfaatnya (Kapoor, Dlabay, & Hughes, 2012). Benefit yang jelas terlihat dari kartu kredit adalah kemudahan dalam bertransaksi sehingga seseorang tidak perlu membawa banyak uang kas. Kartu kredit juga memberikan banyak penawaran menarik termasuk program diskon dan angsuran yang dapat meringankan beban konsumen dalam bertransaksi. Ketika kartu kredit digunakan dengan cara yang salah, maka kartu kredit akan mengakibatkan beban yang lebih bagi penggunanya baik dalam bentuk financial cost maupun psychological cost. Dengan adanya kartu kredit masyarakat cenderung menjadi lebih konsumtif daripada sebelumnya karena dipicu oleh penawaran-penawaran menarik. Selain itu seseorang menjadi lebih sering berbelanja sesuatu yang tidak dibutuhkan dengan kartu kredit yang menyebabkan mereka berpotensi terjerat dengan hutang karena tidak memiliki kemampuan untuk membayar (Hartosumaryo, 2012). Seseorang dalam penggunaan kartu kredit harus mempertimbangkan beberapa hal dan mengetahui apa keunggulan dan kekurangannya sehingga dapat digunakan secara maksimal dan dapat memberi manfaat pada penggunanya. Terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan seseorang dalam menggunakan kartu kredit salah satunya adalah faktor demografi. Penelitian di India yang dilakukan oleh Sinha (2011) ditemukan bahwa
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 79-84 pendapatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap frekuensi penggunaan kartu kredit. Selain itu,Akan tetapi, dalam hal kegiatan penggunaan kartu kredit, jenis kelamin, pekerjaan, dan jumlah keluarga berpengaruh signifikan. Penelitian Gan dan Maysami (2006) di Singapura yang meneliti adanya faktor penentu dalam pemilihan kartu kredit menemukan bahwa. Kenyamanan, perlindungan, dan ekonomis merupakan faktor yang penting sedangkan reputasi dan travel economics dari kartu kredit tidak seberapa diperhitungkan dalam memilih kartu kredit. Jika dihubungkan dengan faktor demografis, seseorang dengan pendapatan dan pendidikan yang tinggi tidak terlalu memperhatikan faktor promosi dan ekonomis dalam pemilihan kartu kredit. Seseorang yang lebih tua, menikah, dan profesional lebih mempertimbangkan faktor kenyamanan dan perlindungan. Pada jenis kelamin, wanita di Singapura lebih mempertimbangkan faktor promosi sedangkan pria lebih mempertimbangkan faktor ekonomis. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, maka peneliti ingin menguji faktor apa yang paling dominan dalam mempertimbangkan cost and benefit serta apakah ada hubungan antara faktor demografi dengan pertimbangan cost and benefit kartu kredit tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan pada bank penerbit kartu kredit (acquirer) dalam meningkatkan manfaat kartu kredit. 2. TEORI PENUNJANG Kartu kredit merupakan alat bantu untuk penyelesaian transaksi ritel yang dapat digunakan dalam membayar suatu transaksi yaitu pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kewajiban ekonomi dengan kewajiban melakukan pelunasan/pembayaran pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus atau secara angsuran. Dengan kata lain, kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank yang dapat digunakan penggunanya untuk membeli segala keperluan serta pelayanan tertentu secara hutang (Hamidin, 2010, p. 9). Seseorang dalam menggunakan kartu kredit tentu mempertimbangkan cost and benefit dari kartu kredit tersebut. Benefit yang didapat dalam penggunaan kartu kredit ialah kecepatan pembayaran, kepastian pembayaran, keselamatan dan keamanan, dan kenyamanan (Listfield & Montes-Negret, 1994). Sedangkan cost yang didapat dalam penggunaan kartu kredit ialah financial cost yang mencakup biaya-biaya yang bersifat ekonomi dan psychological cost yang merupakan dampak psikologi yang dialami seseorang (Kapoor, Dlabay, & Hughes, 2012, p. 173). Salah satu faktor yang berhubungan dengan penggunaan kartu kredit ialah faktor demografi seseorang. Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok bedasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras generasi, kebangsaan, dan kelas sosial (Kotler & Keller, 2009, p. 236). Salah satu alasan variabel demografis begitu popular bagi pemasar adalah bahwa variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Aktivitas yang terkait dengan penggunaan kartu kredit yang akan dibahas pada penelitian ini adalah kebutuhan belanja, makan di luar, entertain, berpergian, serta perawatan tubuh dan kecantikan. Jenis dari aktivitas ini berhubungan dengan faktor demografi seseorang dalam
80 pertimbangan cost and benefit kartu kredit. Jika dilihat dari faktor demografi, terdapat variabel usia, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, dan kelas sosial. Sedangkan jika dilihat dari pertimbangan cost and benefit pada kartu kredit, benefit dapat terlihat dari atribut kenyamanan, keamanan, kemudahan, dan kepuasan, cost dapat terlihat dari atribut financial cost dan psychological cost. Bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh Themba dan Tumedi (2012), terdapat hubungan antara faktor demografi yang meliputi pendapatan, umur, pendidikan, status pernikahan, dan jenis kelamin terhadap penggunaan serta kepemilikan kartu kredit. Seseorang yang memiliki kartu kredit lebih dari satu cenderung memiliki karakteristik berpendapatan dan berpendidikan tinggi, seorang wanita, dewasa, dan masih lajang sedangkan seseorang yang sering menggunakan kartu kredit memiliki karakteristik berpendapatan rendah, berpendidikan tinggi, seorang pria, dewasa, dan sudah menikah. Penelitian lain dilakukan oleh Tunah dan Tatoglu (2010) menemukan bahwa faktor internal individu, pendapatan, pengeluaran dan investasi mempengaruhi frekuensi penggunaan kartu kredit. Berdasarkan penelitian Sridawati (2006), variabel yang berpengaruh terhadap preferensi masyarakat dalam menggunakan kartu pembayaran elektronik pada kartu kredit adalah pendidikan, pengeluaran rata-rata per bulan, dan teknologi. Pendidikan, pengeluaran rata-rata per bulan, dan teknologi memiliki koefisien positif yang berarti semakin meningkat nilai-nilai variabel tersebut maka semakin tinggi tingkat penggunaan kartu pembayaran elektronik. Penelitian Safakli (2010) meneliti adanya faktor yang memotivasi penggunaan dan kepemilikan kartu kredit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor-faktor efektif yang mempengaruhi kepemilikan dan penggunaan kartu kredit dan hubungannya dengan status demografi. Dalam penelitian ini ditemukan terdapat faktor yang berpengaruh yaitu kepuasan, kenyamanan, sosialisasi dan modernisasi, kemudahan dan keamanan,dan belanja via telepon/internet. Namun, hanya dua faktor yang terbukti efektif dalam memiliki dan menggunakan kartu kredit. Adapun faktor tersebut adalah faktor kenyamanan serta kemudahan dan keamanan. Hipotesa penelitian : a. Diduga terdapat faktor-faktor efektif yang dominan dalam mempertimbangkan cost and benefit kartu kredit. b. Diduga terdapat hubungan antara faktor demografi dengan pertimbangan cost and benefit kartu kredit.
3. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian kuantitatif dengan teknik analisa deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di wilayah Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pria/wanita yang sudah bekerja dan memiliki kartu kredit di Surabaya. Sampel yang diambil merupakan nonprobability sample (sampel tidak acak) menggunakan metode purposive sampling. Bedasarkan rumus penarikan sampel, maka kuisioner akan diolah sebanyak 100.
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 79-84
81
B. Definisi Operasional Variabel Untuk mengukur faktor demografi digunakan indikator empirik usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan kelas sosial. Sedangkan untuk mengukur pertimbangan cost and benefit, pada variabel cost indikator yang digunakan adalah financial cost dan psychological cost dan pada variabel benefit indikator yang digunakan adalah kenyamanan, keamanan, kemudahan, dan kepuasan. C. Metode Analisis Data Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa faktor, crosstab, chi square. Analisa faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa faktor konfirmatori. Analisa faktor konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis). Dalam penelitian ini, analisa faktor digunakan untuk mengetahui faktor apa yang paling dominan dalam mempertimbangkan cost and benefit kartu kredit. Kriteria pengujian berdasarkan loading factor. Jika loading factor > 0,5 maka faktor dapat dipertimbangkan. Semakin tinggi loading factor semakin dipertimbangkan faktor tersebut. Sebelum melakukan ketiga uji tersebut, maka akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas sebagai uji prasyarat. Uji cross tab (tabulasi silang) adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan atau melihat hubungan antara dua variabel atau lebih (Rangkuti, 2007). Uji crosstab merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Uji chi square digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel (baris dan kolom) dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya (Santoso, 2006). Kriteria pengujian chi square dengan melihat taraf signifikansi (α), yaitu : Jika p ≤ 0,05, maka Ho ditolak Jika p ≥ 0,05, maka Ho diterima Uji crosstab dan chi square dilakukan untuk menguji hubungan antara faktor demografi dan pertimbangan cost and benefit kartu kredit. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pendidikan
Keterangan
Belanja Fashion
Makan di Luar
Tabel 1 Profil Responden
Usia
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Pendapatan Per Bulan
Kategori 23 – 30 tahun 31 – 40 tahun 41 - 50 tahun > 50 tahun Pria Wanita Wiraswasta Pegawai Swasta Profesional Lain-lain Rp.1.740.000 Rp.5.000.000 Rp.5.000.001 Rp.10.000.000 Rp.10.000.001 Rp.15.000.000 Rp.15.000.001 -
Frekuensi 32 26 22 20 49 51 32
Prosentase 32% 26% 22% 20% 49% 51% 32%
27 19 22
27% 19% 22%
18
18%
23
23%
16
16%
16
16%
27 23 5 51 21
27% 23% 5% 51% 21%
Faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan kelas sosial seseorang. Berdasarkan tabel 1 dapat diketahu faktor demografi responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, dan pendidikan. Sedangkan kelas sosial dapat dilihat berdasarkan tempat yang dikunjungi responden menggunakan terkait dengan aktivitas penggunaan kartu kredit. Tabel 1 memberikan informasi bahwa berdasarkan usia mayoritas responden berusia 23 hingga 30 tahun (32%). Berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden adalah wanita (51%). Berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah wiraswasta (32%). Berdasarkan pendapatan per bulan mayoritas responden tiap bulan mempunyai pendapatan di atas 5 juta hingga 10 juta (23%). Berdasarkan pendidikan terakhir mayoritas responden berpendidikan S1 (51%). Berikut adalah tabel statisik deskriptif responden berdasarkan tempat penggunaan kartu kredit : Tabel 2 Statistik Deskriptif Responden Berdasarkan Tempat Penggunaan Kartu Kredit
A. Profil Responden
Keterangan
Rp.20.000.000 > Rp.20.000.000 SMA Diploma S1 S2
Entertain
Bepergian
Perawatan Tubuh dan Kecantikan
Kategori
Frekuensi
Prosentase
Zara, mango, next, Dorothy perkins, marc&spencer, dll
44
44%
Premium brand store (LV, chanel, Gucci, burberry, dll)
19
19%
Butik-butik di pusat perbelanjaan
32
32%
Lain-lain
5
5%
Hotel, fine dining
28
28%
Restaurant
57
57%
Café/Lounge
15
15%
Tempat clubbing/karaoke
12
12%
Café
62
62%
Pusat kebugaran (gym, boxing, golf, dll)
16
16%
Lain-lain
10
10%
Dalam kota
62
62%
Kota lain
9
9%
Luar P. Jawa
3
3%
Luar negeri
25
25%
Lain-lain
1
1%
Salon dekat rumah/salon rumahan
24
24%
Jayanata, miracle, rota, glow, dll
52
52%
Natasha, erha, rudi H salon, david salon, dll
20
20%
Lain-lain
4
4%
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 79-84
82
Tabel 2 memberikan informasi bahwa berdasarkan tempat belanja fashion mayoritas responden paling sering menggunakan kartu kredit di Zara, Mango, Next, Dorothy Perkins, Marc&Spencer (44%). Berdasarkan tempat makan di luar mayoritas responden paling sering menggunakan kartu kredit di restauran (57%). Berdasarkan tempat entertain mayoritas responden paling sering menggunakan kartu kredit di café (62%). Berdasarkan tempat bepergian mayoritas responden paling sering menggunakan kartu kredit di dalam kota (62%). Dari segi perawatan tubuh dan kecantikan mayoritas responden paling sering menggunakan kartu kredit di Jayanata, miracle, rota, glow (52%) B. Uji Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan uji validitas, diketahui bahwa semua item pertanyaan pada variabel financial cost, psychological cost, kenyamanan, keamanan, kemudahan dan kepuasan memiliki r hitung lebih besar dari r tabel 0,197, sehingga item-item pertanyaan yang mengukur variabel penelitian dinyatakan valid. Berdasarkan uji reliabilitas diketahui bahwa variabel financial cost, psychological cost, kenyamanan, keamanan, kemudahan dan kepuasan memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6, sehingga item-item pertanyaan yang mengukur variabel penelitian dinyatakan reliabel. C. Analisa Faktor Konfirmatori Berikut adalah confirmatory model awal :
,75 e2
C1.2
,79
e4
,58
,06
C1.4
,55
B1.2
,63
B1.3
,79
,73
,90
,95
C2.3
e7
C2.4
e8 ,18 e9
0,5 0,5 0,5 0,5
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa pada variabel financial cost, kenyamanan, keamanan, dan kepuasan semua indikator memiliki nilai loading factor lebih besar dari 0,5. Hasil ini memberikan konfirmasi bahwa semua indikator pada keempat variabel tersebut dapat membentuk masingmasing variabelnya, sehingga keseluruhan indikator digunakan dalam proses analisis lebih lanjut. Pada variabel psychological cost terdapat dua indikator yang memiliki nilai loading factor kurang dari 0,5 yaitu C2.2 dan C2.5 dan pada variabel kemudahan terdapat satu indikator yang memiliki nilai loading factor kurang dari 0,5 yaitu B3.3. Hasil ini memberikan konfirmasi bahwa indikator tersebut tidak dapat membentuk variabel psychological cost dan kemudahan sehingga harus direduksi dan tidak digunakan dalam proses analisis lebih lanjut. Berikut adalah confirmatory model setelah indikator yang mempunyai nilai loading factor kurang dari 0,5 direduksi:
e11
B3.1 ,58
1,00 ,99
e2
,40 ,34
e17
,30 ,71
B3.3
,09
,56
B4.1
,31 e21
Psychological Cost
Kenyamanan
,58
C1.4
,63
B1.3
,91
B4.2
,83
e22
,24
,76
Cost
,34
B3.1 ,97
Z2
C2.4
,30
B3.2
e18
Kemudahan ,48
,69
B3.4
e20
,55
B4.1
,30 e21
,92
B4.2
,90 ,17
Kepuasan
Nilai Kritis 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
e17
,41
Psychological Cost
Z6
,81 e8
e16
,39
,62 ,55
1,00 ,99
,95
,47
B2.3
Z5 ,98
e15
B2.2
Keamanan
Benefit
e14
B2.1
,58
,35
C2.3
e13 ,55
,74
,52
,90
e11 e12
,37
,87
e7
,40
Z4
,54
,75
C2.1
,32
B1.4
Financial Cost
,72
Suatu indikator dikatakan dapat membentuk variabel penelitian jika memiliki loading factor > 0,5. Dari confirmatory model awal dihasilkan nilai loading factor tiap indikator sebagai berikut: Tabel 5 Nilai Loading Factor Model Awal
Financial Cost
e4
e5
Gambar 1 Confirmatory Model Awal
C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 C2.1 C2.2 C2.3 C2.4 C2.5 B1.1 B1.2 B1.3 B1.4
,81
B1.2
,61
e19 e20
Kepuasan
Loading Factor 0,785 0,867 0,809 0,764 0,728 0,403 0,947 0,900 0,426 0,585 0,554 0,625 0,616
,87
C1.3
,65
,50
B3.4
,16
Indikator
C1.2
,06
e18
,90
C2.5
,78
,56
,69
,41
,43
Variabel
,75
,58
Kenyamanan
Z1
C1.1
e1
e16
B3.2
Kemudahan
Psychological Cost
,62
e15 ,48
e10
B1.1 ,29
e14
B2.3
,34
Z3
,63
,81
Z2
Z6
,81
0,5
0,301 0,706 0,559 0,910
e12
,34
Z5 ,90
,40
0,583
B3.3 B3.4 B4.1 B4.2
Kepuasan
e3
Benefit
,53
C2.2
B3.2
e13
B2.2
Keamanan ,69
,16
,39
B2.1
,59
,30 ,89
e6
0,5 0,5 0,5
Kemudahan
,54
,25
,76
,73
,31
B1.4
,81
C2.1
0,5
0,586 0,693 0,633
Z4
,56
Cost e5
0,733
B2.2 B2.3 B3.1
,38
,62
Financial Cost C1.3
e3
B2.1 Keamanan
,59
,87
,65
Kritis
Kenyamanan
Z1
C1.1
Loading Factor
e10
B1.1 ,32
e1
Nilai
Indikator
,34
Z3
,62
Variabel
Gambar 2 Confirmatory Model Reduksi Tabel 6 Nilai Loading Factor Model Reduksi Variabel
Financial Cost
Psychological Cost
Kenyamanan
Nilai
Indikator
Loading Factor
Kritis
C1.1
0,785
0,5
C1.2
0,869
0,5
C1.3
0,808
0,5
C1.4
0,764
0,5
C2.1
0,721
0,5
C2.3
0,951
0,5
C2.4
0,902
0,5
B1.1
0,581
0,5
B1.2
0,562
0,5
B1.3
0,632
0,5
B1.4
0,607
0,5
,86
e22
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 79-84
Variabel
Keamanan
Kemudahan
Kepuasan
83 Nilai
Indikator
Loading Factor
Kritis
B2.1
0,742
0,5
B2.2
0,582
0,5
B2.3
0,686
0,5
B3.1
0,622
0,5
B3.2
0,547
0,5
B3.4
0,692
0,5
B4.1
0,550
0,5
B4.2
0,925
0,5
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa semua indikator memiliki nilai loading factor lebih besar dari 0,5. Hasil ini memberikan konfirmasi bahwa indikator-indikator pada Tabel 5 merupakan indikator pembentuk variabel financial cost, psychological cost, kenyamanan, keamanan, kemudahan dan kepuasan. Berikut adalah nilai standardized regression weight yang dihasilkan masing-masing variabel: Tabel 7 Nilai Standardized Regression Weight Standardized
Faktor
Regression Weight
Financial Cost
←
Cost
0,240
Psychological Cost
←
Cost
0,996
Kenyamanan
←
Benefit
0,541
Keamanan
←
Benefit
0,866
Kemudahan
←
Benefit
0,985
Kepuasan
←
Benefit
0,409
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa nilai standardized regression weight variabel psychological cost, kenyamanan, keamanan dan kemudahan lebih besar dari 0,5. Sedangkan nilai standardized regression weight variabel financial cost dan kepuasan kurang dari 0,5 yang berarti faktor tersebut tidak dipertimbangkan. Berdasarkan hasil ini dapat diambil kesimpulan bahwa dari segi cost faktor yang paling dominan adalah psychological cost. Sedangkan dari segi benefit faktor yang paling dominan adalah kemudahan karena mempunyai nilai standardized regression weight paling besar, sedangkan kenyamanan adalah faktor dominan yang menjadi pertimbangan paling akhir karena mempunyai nilai standardized regression weight paling kecil D. Uji Crosstab dan Chi Square Uji Crosstab dan Chi Square dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat asosiasi antara faktor demografi dengan pertimbangan cost and benefit dalam penggunaan kartu kredit. Faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan kelas sosial. Berikut adalah rangkuman hasil uji Crosstab dan Chi square pada faktor demografi:
Tabel 8 Uji Crosstab dan Chi Square Pada Faktor Demografi Variabel
Kategori
Hasil
Interpretasi
Cost
Terima Ho
Tidak ada hubungan
Benefit
Terima Ho
Tidak ada hubungan
Cost
Terima Ho
Tidak ada hubungan
Benefit
Terima Ho
Tidak ada hubungan
Cost
Terima Ho
Tidak ada hubungan
Benefit
Terima Ho
Tidak ada hubungan
Cost
Terima Ho
Tidak ada hubungan
Benefit
Terima Ho
Tidak ada hubungan
Cost
Terima H1
Ada hubungan
Benefit
Terima Ho
Tidak ada hubungan
Cost
Terima H1
Ada hubungan
Benefit
Terima H1
Ada hubungan
Usia
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Pendapatan
Pendidikan
Kelas Sosial
Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa hanya faktor pendidikan dan kelas sosial yang berhubungan dengan pertimbangan cost and benefit kartu kredit. Pada pendidikan yang ditempuh seseorang ditemukan bahwa pendidikan merupakan faktor yang menentukan besarnya pertimbangan cost. Semakin rendah pendidikan terakhir, maka semakin besar pertimbangan terhadap cost. Pada kelas sosial yang didapatkan dari tempat yang dikunjungi terkait dengan aktivitas penggunaan kartu kredit, ditemukan adanya hubungan pada tempat belanja fashion dengan pertimbangan cost and benefit kartu kredit. Selain itu dapat dilihat responden yang memiliki kecenderungan belanja fashion di premium brand store (LV, Gucci, Chanel, Burberry), makan di hotel/fine dining, berpergian ke luar negeri, dan perawatan tubuh dan kecantikan di Jayanata, Miracle, Rota tidak terlalu mempertimbangkan baik cost maupun benefit dalam penggunaan kartu kredit. Sedangkan responden yang memiliki kecenderungan belanja fashion di Zara, Mango, Dorothy perkins, makan di restauran, bepergian ke luar kota, dan perawatan tubuh di Natasha, Erha, Rudi H dan responden yang memiliki kecenderungan belanja fashion di butik-butik pusat perbelanjaan, makan di café/lounge, bepergian di dalam kota, dan perawatan tubuh dan kecantikan di salon dekat rumah/salon rumahan juga lebih mempertimbangkan benefit daripada cost.
5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan kepada 100 responden maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: Hipotesa pertama yang menyatakan diduga terdapat faktor yang dominan dalam pertimbangan cost and benefit, diterima karena diketahui bahwa berdasarkan cost maka faktor yang dominan adalah psychological cost dan berdasarkan benefit maka faktor yang dominan adalah kemudahan, keamanan, dan kenyamanan. Hipotesa kedua yang menyatakan diduga terdapat hubungan antara faktor demografi dengan pertimbangan cost and benefit, diterima karena berdasarkan hasil diketahui bahwa faktor pendidikan dan kelas sosial berhubungan
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 79-84 dengan pertimbangan cost and benefit kartu kredit. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas penelitian ini dengan menambah faktor selain faktor demografis seperti faktor psikografis, geografis, dan kultur untuk dilihat hubungannya dengan pertimbangan baik cost and benefit maupun pertimbangan lain dalam menggunakan kartu kredit. DAFTAR REFERENSI Gan, L. L., & Maysami, R. C. (2006). Credit Card Selection Criteria : Singapore Perspective. Economic Growth Working Paper Hartosumaryo, S. (2012). Siasat Kartu Kredit. Yogyakarta: Eazy Book. Kapoor, J. R., Dlabay, L. R., & Hughes, R. J. (2012). Personal Finance. New York: The McGraw-Hill/Irwin Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. In Marketing Management, Thirteenth Edition. Jakarta: Penerbit Erlangga Listfield, R., & Montes-Negret, F. (1994). Modernizing Payment System in Emerging Economies Rangkuti, F. (2007). Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Safakli, O. V. (2007). Motivating Factors of Credit Card Usage and Ownership: Evidence From Nothern Cyprus. Investment Management and Financial Innovation Santoso, S. (2006). Seri Solusi Bisnis Berbasis TI : Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sinha, D. R. (2011). A Study on Consumer Behavior Towards Credit Cards in Nagpur City. Journal on Banking Fnancial Services & Insurances Research Sridawati. (2006). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat Terhadap Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik
suarapengusaha.com. (n.d.). Retrieved July 5, 2013, from http://suarapengusaha.com/2013/05/06/takutterbelit-utang-perempuan-indonesia-ogah-pegangkartu-kredit/ Themba, G., & Tumedi, C. B. (2012). Credit Card Ownership and Usage Behaviour in Botswana. International Journal of Business Administration Tunali, H., & Tatoglu, F. Y. (2010). Factor Affecting Credit Card Uses : Evidence from Tukey Using Tobit Model. European Journal of Economics, Finance, and Administrative Sciences www.bi.go.id. (n.d.). Retrieved 2013, from http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik+Sistem+Pemb ayaran/APMK/JmlAPMK.htm
84