FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOTOBOI KECIL KOTA KOTAMOBAGU Indriyati Mantang *, Jootje. M. L. Umboh **, Hesti Lestari***, *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Pemeriksaan kehamilan (antenatal care) merupakan kunjungan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama hamil sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal care yang ditentukan. Kunjungan antenatal care merupakan kunjungan ibu hamil ke bidan atau ke dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pelayanan pemeriksaan kesehatan ketika masa kehamilan menjadi suatu bagian yang penting untuk menurunkan Angka Kematian Ibu yang saat ini masih tinggi di Indonesia. Data angka kematian ibu di puskesmas Motoboi Kecil tahun 2014 yaitu 2 orang ibu dan tahun 2015 sebanyak 3 orang ibu. Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan kunjungan antenatal care pada ibu hamil antara lain umur, pengetahuan, pendidikan, ketersediaan pelayanan dan paritas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksakan selama empat bulan (September-Desember 2016) di wilayah kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu. Data primer terkait umur, pengetahuan, pendidikan, ketersediaan pelayanan dan paritas bersumber dari hasil wawancara dengan bantuan kuesioner dari 191 sampel yang dipilih secara acak sederhana (simple random sampling) diantara ibu-ibu yang melakukan kunjungan antenatal care. Data diolah dan dianalisis secara univariat, bivariat, dam multivariat dengan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik pada level signifikan α 5% dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima faktor yang diduga berhubungan (umur ibu, pengetahuan, pendidikan, ketersediaan pelayanan, paritas) hanya ketersediaan pelayanan dan paritas yang memiliki hubungan dengan kunjungan antenatal care pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu. Untuk itu disarankan agar pemerintah dan petugas kesehatan agar lebih meningkatkan penerapan sistem pelayanan dan melakukan penyuluhan pada ibu hamil. Kata Kunci: Kunjungan Antenatal Care, Ibu Hamil ABSTRACT Antenatal care (antenatal care) is care visits given to the mother during pregnancy in accordance with the guidelines specified antenatal care. Antenatal care visits a pregnant mother's visit to the midwife or doctor as early as possible since she felt herself to be pregnant to get service / antenatal care. Medical examination when the pregnancy becomes an important part to lower the maternal mortality rate is still high in Indonesia. Data maternal deaths in health centers Small Motoboi 2014 ie 2 mothers and 2015 mothers were 3 people. Maternal health care is realized through the provision of antenatal care at least four times during pregnancy. The standard service time is recommended to ensure the protection of the pregnant woman or the fetus, such as early detection of risk factors, prevention and early treatment of complications of pregnancy. This study aimed to analyze the factors associated with antenatal care visits for pregnant women in the city Kotamobagu. There are many factors that were related to antenatal care visits for pregnant women include age, knowledge, education, availability of services and parity. This study uses survey research with cross sectional study. This study dilaksakan for four months (September to December 2016) in Puskesmas Small Motoboi Kotamobagu City. Primary data related to age, knowledge, education, availability of services and parity derived from interviews with the help of a questionnaire of 191 samples were selected randomly (simple random sampling) among women who visit antenatal care. The data is processed and analyzed by univariate, bivariate, multivariate dam using chi-square test and logistic regression for α significance level of 5% with SPSS. The results showed that of the five factors that were related (maternal age, knowledge, education, availability of services, parity) only the availability of services and parity that has a relationship with antenatal care visits for pregnant women in Puskesmas Small Motoboi Kotamobagu City. It is recommended that government and health officials to further improve the implementation of the service system and do counseling to pregnant women.
130
Key Words: Antenatal Care Visits, Pregnant Women
PENDAHULUAN Kehamilan merupakan suatu proses yang
puskesmas Motoboi Kecil tahun 2014 yaitu
dialami oleh wanita di seluruh dunia. Masa
2 orang ibu dan tahun 2015 sebanyak 3
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
orang ibu.
lahirnya janin, lamanya hamil (normal
Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
dapat dinilai dengan menggunakan indikator
hari) dihitung dari hari pertama haid
Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah
terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan
jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
pelayanan antenatal care pertama kali oleh
sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari
tenaga
4 bulan sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada
bulan 7 sampai 9 bulan (Prawirohardjo,
kurun waktu satu tahun, sedangkan Cakupan
2012).
K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
kesehatan,
dibandingkan
jumlah
WHO tahun 2011 Angka Kematian Ibu
memperoleh pelayanan antenatal care sesuai
(AKI) di negara-negara Asia Tenggara
dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai
seperti
jadwal
Malaysia
(29/100.000
kelahiran
yang
dianjurkan,
dibandingkan
hidup), Thailand (48/100.000 KH (kelahiran
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah
hidup), Vietnam (59/100.000 KH), serta
kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator
Singapore (3/100.000 KH). Dibandingkan
tersebut memperlihatkan akses pelayanan
dengan
maju,
angkanya
kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat
seperti
Australia
kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan
(7/100.000 KH) dan Jepang (5/100.000 KH)
kehamilannya ke tenaga kesehatan (Anonim,
(Anonim, 2012).
2014).
sangat
negara-negara jauh
berbeda
Data Profil Kesehatan Indonesia Tahun
Upaya
meningkatkan
2013 menunjukkan bahwa cakupan K4 di
pelayanan
antenatal
Indonesia pada tahun 2011 sebesar 88,27%
diperkuat
dengan
dan mengalami peningkatan pada tahun
Operasional Kesehatan (BOK) sejak tahun
2012 menjadi 90,18% sedangkan pada tahun
2010
2013
kembali
Persalinan (Jampersal) sejak tahun 2011,
Kementerian
dimana keduanya saling bersinergi. Semakin
Kesehatan RI memberikan target cakupan
kuatnya kerja sama dan sinergi berbagai
K4 sebesar 90%. Penurunan angka cakupan
program yang dilakukan oleh Pemerintah,
K4 di Indonesia akan meningkatkan resiko
pemerintah
kenaikan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
termasuk sektor swasta diharapkan dapat
Angka Kematian Bayi (AKB) ( Anonim,
mendorong
2014).
pelayanan
menjadi
mengalami 86,85%
Data
penurunan padahal
angka
kematian
ibu
di
131
dan
care
cakupan juga
adanya
Bantuan
diluncurkannya
daerah,
dan
tercapainya antenatal.
Jaminan
masyarakat
target
Masih
makin
cakupan rendahnya
pemanfaatan sebagai
pelayanan
tempat
antenatal
pelayanan
care
kehamilan, penghasilan, kondisi ibu hamil,
kesehatan
hanya penghasilan keluarga yang bermakna
dipengaruhi oleh banyak faktor. Muzaham
secara statistic terhadap kunjungan ANC.
(2015) mengidentifikasikan 6 faktor yang memengaruhi kesehatan
pemanfaatan yakni
pelayanan ekonomi,
Jenis penelitian yang digunakan adalah
sosiodemografi, psikologi sosial, sosial,
metode penelitian survey dengan pendekatan
budaya
cross
dan
faktor
METODE
organisasional.
Menurut
sectional
study.
di
Penelitian
Puskesmas
ini
Yanagisawa (2014), jarak tempat tinggal
dilaksanakan
pasien sangat memengaruhi pemanfaatan
Kecil Kota
pelayanan.
September 2016 – Maret 2017. Populasi
Kotamobagu
Motoboi
pada
bulan
Berdasarkan data K4 provinsi Sulawesi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
Utara tahun 2013-2015 dengan cakupan
hamil di puskesmas Motoboi Kecil Kota
keseluruhan 95 %, dengan uraian tahun 2013
Kotamobagu . Populasi yang didapatkan
jumlah 42.096 (86.49%), tahun 2014 jumlah
berjumlah 395 ibu hamil. Cara menentukan
41.191 (92.86 %), tahun 2015 jumlah 40.184
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
(86.80%). Data yang didapatkan dari bidang
dengan
KIA Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu
menggunakan rumus Lemeshow, (1997),
tahun 2013 berjumlah 1.741 (77.1%), tahun
dengan jumlah sampel 191 responden.
2014 berjumlah 1.868 (81.9%), dan tahun
Motoboi
kecil
tahun
Data
bahwa
mayoritas
101 responden (57,1%), sedangkan yang
berjumlah 395 (63,6%). Berdasarkan data
bekerja sebagai PNS sebanyak 76 responden
maka faktor – faktor yang akan dianalisis pengetahuan,
menunjukkan
responden bekerja sebagai IRT sebanyak
berjumlah 346 (57,9%) dan tahun 2015
umur,
sampel
Pekerjaan
2013
berjumlah 390 (66,4 %), tahun 2014
yaitu
besar
HASIL DAN PEMBAHASAN
2015 berjumlah 1.754 (75%). Untuk data K4 Puskesmas
menghitung
(38,9%) dan yang bekerja swasta sebanyak
pendidikan,
14 responden (7,3%).
ketersediaan pelayanan, dan paritas.
Umur
Lokasi yang mudah terjangkau dan tersedianya fasilitas yang memadai akan
Data
memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk
responden
memeriksakan
bisa
responden (57,1%), sedangkan responden
melaksanakan antenatal care sehingga jika
dengan umur > 25 tahun 82 responden
terdapat keadaan gawat darurat dapat segera
(42,9%).
kehamilannya
dan
ditangani. Berdasarkan hasil penelitian yang
Data
dari faktor predisposisi yang berhubungan kunjungan
pendidikan,
ANC
pekerjaan,
yaitu
umur,
paritas,
jarak
berumur
bahwa <
25
mayoritas tahun
109
Pendidikan
dilakukan Sarminah tahun 2012 di Papua
dengan
menunjukkan
menunjukkan
bahwa
mayoritas
responden tinggi tingkat pendidikannya sebenyak
132
107
responden
(56,0%),
sedangkan
yang
rendah
sebanyak
84
responden
responden (44,0).
yang
berumur
<25
tahun
sebanyak 109 responden (57,1%) dengan kunjungan antenatal care lengkap sebanyak
Analisis Univariat
76 responden (39,8%) dan yang tindak
Kunjungan Antenatal
lengkap sebanyak 33 responden (17,3%);
Data
menunjukkan
bahwa
mayoritas
sedangkan jumlah responden yang berumur
responden yang melakukan kunjungan ANC
>25 tahun sebanyak 82 responden (42,9%)
secara lengkap sebanyak 134 responden
dengan kunjungan antenatal care lengkap
(70,2%), sedangkan yang melakukan tidak
sebanyak 58 responden (30,4%) dan yang
lengkap sebanyak 57 responden ( 29,8%).
tidak
lengkap
sebanyak
24
responden
(12,6%). Berdasarkan hasil analisis uji chiPengetahuan
square
Data menunjukkan bahwa mayoritas tingkat
p=1,000>α=0,05 yang menunjukkan tidak
pengetahuan baik sebanyak 129 responden
terdapat hubungan yang bermakna antara
(67,5%)
umur dengan kunjungan antenatal care pada
sedangkan
responden
dengan
didapatkan
hamil
hasil
Wilayah
dengan
Kerja
nilai
tingkat pengetahuan kurang sebanyak 62
ibu
Puskesmas
responden (32,5%).
Motoboi Kecil Kota Kotamobagu. Hasil ini mirip dengan penelitian Vitriyani, dkk.
Ketersediaan Pelayanan
(2012), yang menunjukkan bahwa tidak ada
Data menunjukkan bahwa mayoritas tingkat
hubungan antara faktor umur ibu terhadap
ketersediaan pelayanan baik sebanyak 44
kunjungan pemeriksaan ANC pada ibu
responden (23,0%) sedangkan responden
hamil.
dengan
cenderung
tingkat
ketersediaan
pelayanan
kurang sebanyak 147 responden (77,0%).
20-35
lebih
tahun sesuai
ibu
hamil
melakukan
kunjungan antenatal care karena masih merasa
bahwa
pemeriksaan
kehamilan
sangat penting sedangkan ibu pada umur <
Paritas Data
Umur
menunjukkan
bahwa
mayoritas
20 tahun cenderung belum terlalu mengerti
responden rendah paritas sebanyak 127
tentang pentingnya melakukan kunjungan
responden (66,5%) sedangkan responden
antenatal dengan sesuai dan umur > 35 tahun
dengan tinggi paritas sebanyak 64 responden
cenderung acuh pada kunjungan antenatal
(33,5%).
karena merasa telah memiliki pengalaman kehamilan
Hubungan
antara
Umur
yang
baik
(Abdullah
dan
Rantono. 2012).
dengan
Hal ini berbeda dengan penelitian
Kunjungan Antenatal pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Motoboi
Mukaromah
Kecil Kota Kotamobagu
menganalisis Faktor Ibu Hamil Terhadap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara
Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas
faktor umur dengan kunjungan antenatal
Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Kota
care,
Surabaya menunjukkan data menggunakan
diperoleh
data
bahwa
jumlah
133
dan
Saenun
(2014)
yang
uji Chi- Square diperoleh pvalue = 0,037 < α
Puskesmas
=0,05 yang berarti ada hubungan yang
Kotamobagu.
Motoboi
Kecil
Kota
bermakna antara umur ibu hamil dengan
Hal ini sejalan dengan penelitian
kunjungan antenatal care. Demikian juga
Kusumo (2016) tentang Hubungan Antara
penelitian
Tingkat
Adawiyah
(2013),
terdapat
Pengetahuan
Ibu
Hamil
hubungan umur ibu hamil dengan kunjungan
Multigravida Dengan Kepatuhan Kunjungan
antenatal care. Umur sangat mempengaruhi
Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas
proses
hamil
Kartasura diperoleh bahwa nilai probabilitas
sebaiknya hamil pada rentang umur 20-35
sebesar 0,044. Dikarenakan nilai p< 0,05),
tahun, karena masa ini merupakan masa
maka H0 ditolak sehingga dinyatakan bahwa
yang
organ
ada hubungan antara tingkat pengetahuan
reproduksi sudah siap menerima kehamilan
ibu hamil multigravida dengan kepatuhan
selain itu secara psikis seorang wanita sudah
kunjungan antenatal care di Wilayah Kerja
siap menjadi ibu.
Puskesmas
reproduksi,
aman
seorang
untuk
hamil
ibu
dan
Kartasura
dengan
koefisien
korelasi Spearman Rho sebesar 0,204, yang Hubungan antara Pengetahuan dengan
berarti semakin baik tingkat pengetahuan ibu
Kunjungan Antenatal pada Ibu Hamil
hamil
di Kota
kunjungan antenatal care pada responden
Wilayah
Kerja
Puskesmas
multigravida
maka
kepatuhan
semakin baik pula.
Motoboi Kecil Kota Kotamobagu Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara
Dalam penelitian Mukaromah dan
pengetahuan dengan kunjungan antenatal
Saenun (2014) diperoleh pvalue = 0,028 < α
care,
= 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna
diperoleh
data
bahwa
jumlah
responden yang menjawab baik sebanyak
antara
129 responden (67,5%) dengan kunjungan
kunjungan antenatal care di Puskesmas
antenatal
100
Siwalankerto Kota Surabaya. Pengetahuan
responden (52,4%) dan yang tindak lengkap
ibu hamil yang baik belum tentu kunjungan
sebanyak 29 responden (15,2%); sedangkan
antenatal baik, masih banyak fakor yang
jumlah responden yang menjawab kurang
lain, tetapi dengan pengetahuan ibu hamil
baik sebanyak 62 responden (32,5%) dengan
yang baik diharapkan kunjungan antenatal
kunjungan antenatal care lengkap sebanyak
akan berkelanjutan atau langgeng. Sejalan
34 responden (17,8%) dan yang tidak
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
lengkap sebanyak 28 responden (14,7%).
oleh Putri (2014) tentang faktor – faktor
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square
yang mempengaruhi kunjungan antenatal
didapatkan
nilai
care pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie
menunjukkan
didapatkan bahwa ada hubungan yang
care
p=0,002<α=0,05
lengkap
hasil
sebanyak
dengan yang
pengetahuan
hamil
pengetahuan
dengan
terdapat hubungan yang bermakna antara
bermakna
pengetahuan dengan kunjungan antenatal
tindakan antenatal care dengan hasil P value
care pada ibu hamil di Wilayah Kerja
(0,043).
134
antara
ibu
dengan
Hubungan antara Pendidikan dengan
berkesinambungan
Kunjungan Antenatal pada Ibu Hamil
Pendidikan adalah salah satu cara ibu hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Motoboi
menerima pengetahuan tenatang antenatal
Kecil Kota Kotamobagu
care, dengan pendidikan yang tinggi dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara
pengetahuan yang baik akan membuat ibu
pendidikan dengan kunjungan antenatal
hamil mudah menerima informasi dan
care,
jumlah
melakukan kunjungan antenatal dengan
responden yang pendidikan tinggi sebanyak
teratur. Ibu hamil yang berpendidikan tinggi
107 responden (56,0%) dengan kunjungan
akan memeriksakan kehamilannya dengan
antenatal
sesuai demi menjaga keadaan kesehatan
diperoleh
data
care
lengkap
bahwa
sebanyak
61
responden (38,2%) dan yang tindak lengkap
(Notoatmodjo,
2012).
dirinya dan anak dalam kandungannya.
sebanyak 34 responden (17,8%); sedangkan jumlah
responden
yang
pendidikannya
Hubungan
antara
Ketersediaan
rendah sebanyak 84 responden (44,0%)
Pelayanan Dengan Kunjungan Antenatal
dengan kunjungan antenatal care lengkap
pada
sebanyak 61 responden (31,6%) dan yang
Puskesmas
tidak
Kotamobagu
lengkap
sebanyak
23
responden
Ibu
Hamil
di Wilayah
Motoboi
Kerja
Kecil
Kota
(12,0%). Berdasarkan hasil analisis uji chi-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara
square
nilai
ketersediaan pelayanan dengan kunjungan
p=0,528>α=0,05 yang menunjukkan tidak
antenatal care, diperoleh data bahwa jumlah
terdapat hubungan yang bermakna antara
responden yang menjawab baik sebanyak 44
pendidikan dengan kunjungan antenatal
responden
care pada ibu hamil di Wilayah Kerja
antenatal
Puskesmas
responden
didapatkan
hasil
Motoboi
dengan
Kecil
Kota
Kotamobagu.
(23,0%) care
dengan
lengkap
(23,0%)
kunjungan
sebanyak
sedangkan
44
jumlah
responden yang menjawab kurang baik
Hal ini berbeda dengan penelitian
sebanyak 147 responden (77,0%) dengan
Mukaromah dan Saenun (2014) diperoleh
kunjungan antenatal care lengkap sebanyak
pvalue = 0,005 < α = 0,05 berarti ada
90 responden (47,1%) dan yang tidak
hubungan yang bermakna antara pendidikan
lengkap sebanyak 57 responden (29,8%).
ibu hamil dengan kunjungan antenatal care
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square
di Puskesmas Siwalankerto Kota Surabaya.
didapatkan
ibu
p=0,000<α=0,05
hamil
yang
berpendidikan
tinggi
hasil
dengan yang
nilai
menunjukkan
biasanya akan bertindak lebih rasional. Ibu
terdapat hubungan yang bermakna antara
hamil dengan pendidikan tinggi akan mudah
ketersediaan pelayanan dengan kunjungan
menerima informasi tentang antenatal care.
antenatal care pada ibu hamil di Wilayah
Oleh karena itu seorang ibu hamil yang
Kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota
berpendidikan tinggi akan lebih mudah
Kotamobagu.
menerima informasi dan mau melakukan kunjungan
antenatal
care
Hasil ini mirip dengan Wijaya dan
secara
Antony (2013) yang meneliti Hubungan
135
Pelayanan Kesehatan Dengan Kunjungan
pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas
Motoboi Kecil Kota Kotamobagu.
Tempurejo Kabupaten Jember. Hasil analisis
Mukaromah dan Saenun (2014)
menunjukkan ibu hamil yang menyatakan
Analisis
bahwa pelayanan kesehatan memuaskan dan
Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas
memiliki kunjungan yang sesuai dengan
Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Kota
umur kehamilannya sebanyak 40% hal ini
Surabaya data dengan menggunakan uji Chi-
lebih
yang
Square diperoleh pvalue = 0,011 < α = 0,05
menyatakan bahwa pelayanan kesehatan
berarti ada hubungan yang bermakna antara
tidak memuaskan dan memiliki kunjungan
paritas dengan kunjungan antenatal care di
antenatal care yang tidak sesuai dengan
Puskesmas Siwalankerto Kota Surabaya.
banyak
dari
ibu
hamil
umur kehamilannya yaitu sebanyak 30,0%.
Faktor
Paritas
Ibu
Hamil
ditentukan
Terhadap
dari
jumlah
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa
kehamilan yang mencapai 20 minggu dan
ada
antara
bukan dari jumlah bayi yang dilahirkan.
pelayanan kesehatan dengan kunjungan
Oleh itu, paritas tidak lebih besar apabila
antenatal care.
yang
hubungan
yang
signifikan
dilahirkan
adalah
janin
tunggal,
kembar, atau kuintuplet, atau lebih kecil Hubungan
antara
Paritas
apabila janin lahir mati (Cunningham, 2013)
dengan
Kunjungan Antenatal pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Motoboi
Faktor
Kecil Kota Kotamobagu
dengan Kunjungan Antenatal pada Ibu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara
Hamil di Kota Kotamobagu
paritas dengan kunjungan antenatal care,
Analisis yang dilakukan adalah regresi
diperoleh data bahwa jumlah responden
logistik berganda
yang rendah paritas sebanyak 127 responden
metode backward. Pada uji multivariat
(66,2%) dengan kunjungan antenatal care
diperoleh
lengkap sebanyak 96 responden (50,3%) dan
pengetahuan (9,797) sehingga variabel yang
yang tindak lengkap sebanyak 31 responden
paling dominan berhubungan kunjungan
(16,2%); sedangkan jumlah responden yang
antenatal care pada ibu hamil di Wilayah
tinggi
Kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota
paritas
sebanyak
64
responden
yang
Dominan
nilai
model
Wald
prediksi atau
tertinggi
Kotamobagu
lengkap sebanyak 34 responden (28,4%) dan
tersebut menunjukkan bahwa apabila tingkat
yang tidak lengkap sebanyak 26 responden
pengetahuan yang semakin baik tentang
(13,6%). Berdasarkan hasil analisis uji chi-
antenatal
square
kemungkinan
p=0,021
hasil
<α=0,05
yang
dengan
nilai
menunjukkan
care
memeriksakan
ibu
pengetahuan.
yaitu
(33,5%) dengan kunjungan antenatal care
didapatkan
ialah
Berhubungan
Hasil
akan
meningkatkan
untuk
patuh
kehamilannya,
dalam
sehingga
terdapat hubungan yang bermakna antara
apabila terdapat ibu hamil yang memiliki
paritas dengan kunjungan antenatal care
karakteristik dan latar belakang yang sama, maka ibu dengan pengetahuan yang lebih
136
tinggi akan memiliki tingkat kepatuhan yang
penelitian deskriptif korelatif dan dengan
lebih
menggunakan pendekatan cross sectional.
baik
kehamilannya
dalam
memeriksakan
(Pratitis,
2013
&
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
Pongsibidang, 2013). Angka
Puskesmas
Kematian
dengan
populasi
(AKI)
seluruh ibu hamil multigravida, jumlah
merupakan masalah besar dalam bidang
sampel dalam penelitian terdiri dari 71
kesehatan
negara-negara
responden. Pengumpulan data diperoleh dari
berkembang, seperti di Indonesia yang
lembar kuesioner dan buku Kesehatan Ibu
masih tergolong tinggi apabila dibandingkan
dan
dengan negara ASEAN lainnya. Penyebab
menunjukkan
AKI dapat diminimalkan dengan upaya
pengetahuan ibu terbanyak adalah ibu
pengoptimalan Antenatal Care (ANC) yang
dengan tingkat pengetahuan baik, sebanyak
sesuai standar pelayanan pada pemeriksaan
49 responden (69,0%). Analisis bivariate
kehamilan. Pelayanan ANC ditujukan untuk
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
mencegah
terhadap
terutama
terjadinya
Ibu
Kartasura,
komplikasi
dan
kelainan pada masa kehamilan. Damayanti
(KIA).
Hasil
bahwa
frekuensi
kepatuhan
penelitian tingkat
(p-value=0,044),
sehingga diketahui terdapat hubungan antara mengatakan
tingkat pengetahuan ibu hamil multigravida
bahwa semakin baik tingkat pemahaman ibu
dengan kepatuhan dalam melaksanakan
hamil tentang ANC tentunya akan semakin
kunjungan antenatal care di wilayah kerja
baik pula tingkat kepatuhannya dalam
Puskesmas Kartasura.
melaksanakan
(2009),
Anak
ibu
Ibu multigravida yang memiliki
multigravida memiliki pengetahuan yang
pengetahuan baik tentang kehamilannya
baik tentang ANC maka kemungkinan besar
maka ibu akan mempunyai kesadaran yang
ibu akan berfikir dalam menentukan sikap
tinggi untuk merawat kehamilannya. Salah
dan
dan
satu upaya yang dilakukan adalah dengan
masalah
melakukan jadwal pemeriksaan kehamilan,
perilaku
menghindari
ANC
dan
untuk atau
apabila
mencegah
mengatasi
kehamilan yang akan terjadi. Literatur lain
manfaat
mengatakan bahwa ibu hamil multigravida
bahaya kehamilan, risiko tinggi kehamilan
memiliki tingkat pengetahuan yang lebih
dan tempat memeriksakan kehamilaan serta
baik mengenai ANC. dibandingkan ibu
melakukan
primigravida, apabila pengetahuan ibu baik
untuk pemeriksaan (Irmayanti, 2012). Hal
maka baik juga kunjungan antenatalnya
ini terkait dengan yang dikatakan oleh
(Rezeki & Choiriyah, 2015 ; Shafqat et al,
Mubarak (2012), bahwa pengalaman dan
2015).
ingatan Kusumo (2016) meneliti Hubungan
pemeriksaan
kunjungan-kunjungan
terdahulu
pengetahuan
kehamilan,
dapat
seseorang
tanda
rutin
mempengaruhi dan
akhirnya
Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
diperoleh
pengetahuan
Multigravida Dengan Kepatuhan Kunjungan
mendalam.
Sehingga
Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas
tingkat pengalaman dan pengetahuan ibu
Kartasura.
multigravida
Penelitian
ini
merupakan
137
yang,
yang
dengan
lebih
tingginya
diharapkan
dapat
mendorong keaktifan dalam melaksanakan
hamil agar selalu melakukan kunjungan
kunjungan ANC.
antenatal care secara lengkap agar dapat mengetahui kondisi ibu serta janin
KESIMPULAN
saat pemeriksaan serta tenaga kesehatan
1. Tidak terdapat hubungan umur ibu
terutama
bidan
mampu
memantau
dengan kunjungan ANC di Wilayah
perkembangan ibu hamil sampai masa
Kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota
persalinan tiba agar bayi bisa lahir
Kotamobagu
dengan selamat.
2. Terdapat antara
hubungan
yang
Pengetahuan
signifikan
ibu
2.
dengan
Bagi Institusi Pendidikan Menambah
pengetahuan
tentang
kunjungan ANC di Wilayah Kerja
Kunjungan antenatal care sehingga bisa
Puskesmas
diaplikasikan dalam penerapan kepada
Motoboi
Kecil
Kota
Kotamobagu 3. Tidak
ibu hamil.
Terdapat
hubungan
yang
3.
Bagi Peneliti
signifikan antara pendidikan ibu dengan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
kunjungan ANC di Wilayah Kerja
referensi untuk penelitian berikut yang
Puskesmas
ingin membandingkan Faktor-faktor
Motoboi
Kecil
Kota
Kotamobagu 4. Terdapat antara
yang berhubungan dengan Kunjungan
hubungan Ketersediaan
yang
signifikan
Pelayanan
Antenatal Care diwilayah puskesmas
ibu
motoboi kecil dengan wilayah lainnya.
dengan kunjungan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota
DAFTAR PUSTAKA
Kotamobagu
Ayuningtyas, D. 2012. Hubungan Kinerja
5. Terdapat
hubungan
yang
signifikan
Bidan
dalam
Penatalaksanaan
antara Paritas ibu dengan kunjungan
Antenatal Care dengan Quality Work
ANC di Wilayah Kerja Puskesmas
Life
Motoboi Kecil Kota Kotamobagu
2007. Jurnal Managemen Pelayanan
6. Pengetahuan merupakan faktor yang
Dikota
Tasikmalaya
Tahun
Kesehatan. Vol. 11 No. 04 Desember
paling dominan berhubungan dengan
2008. FKM UI. Jakarta.
Kunjungan Antenatal care di Wilayah
Budiman dan A. Riyanto. 2013. Kapita
Kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota
Selekta kuesioner: pengetahuan dan
Kotamobagu.
sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba medika.
SARAN
Choli. 2014. Buku Panduan Praktis
1.
Bagi Dinas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Diharapkan kepada dinas kesehatan
Neonatal. Jakarta. Depkes.
untuk menerapkan system pelayanan
Cunningham, FG., et al. (2013). Obstetri
ibu hamil kepada puskesmas agar
Williams (Williams Obstetri). Jakarta
memberikan
: EGC
penyuluhankepada
ibu
138
Damayanti, E. dan N. A. Winarsih. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang
Kehamilan
Resiko
Dengan
Tinggi
Kepatuhan
Kunjungan Antenatal Care Di RSUD Boyolali.
Jurnal
Universitas
Keperawatan. Muhammadiyah
Surakarta. Demissie, Eskedar et al. (2015). Level of Awareness on Danger Signs of Pregnancy among Pregnant Women Attending Antenatal Care in Mizan Aman General Hospital, Southwest, Ethiopia: Institution Based Crosssectional Study. Vol. 4. J Women’s Health care. ISSN:2167-0420. Fishbein, M., & Ajzen, I. 2012. Predicting and changing behavior: The reasoned action
approach.
New
York:
Psychology Press (Taylor & Francis) Fitri. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Tentang Antenatal Care dengan
Keteraturan
Kunjungan
Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas
Arjowinangun
Malang.Program
Studi
Kota Ilmu
Keperawatan FK UB Malang Hardiani, R. S dan A. Purwanti. 2012. Motivasi Dan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil Trimester III. Volume 3, Nomor 3. Jurnal Keperawatan, ISSN: 2086-3071.
139