Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
BAB
V 5.1
ANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN
ANALISA HOME INTERVIEW Dari hasil wawancara dan kuisioner yang disampaikan kepada masyarakat,
secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai dalam penggunaan angkutan pedesaan umumnya digunakan sebagai aspek sosial, aspek pekerjaan dan sebagian besar sebagai aspek pendidikan (sekolah). Wawancara dan kuisioner dilakukan dengan mengambil sampel 20 % dari jumlah KK yang ada di Desa yang akan dilayani, sehingga dalam pelayanan angkutan tersebut dapat terlayani dengan maksimal. Dalam hal ini masyarakat mengharapkan agar infrastruktur yang akan dilalui oleh angkutan pedesaan tersebut untuk segera diperbaiki, sehingga pelayanan dalam penyediaan jasa transportasi yang akan digunakan dapat mempelancar serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serdang Bedagai. Dari 7 (tujuh) rencana pengembangan yang akan dilakukan sesuai dengan analisis home interview maka disimpulkan rencana rute/trayek di Kabupaten Serdang Bedagai, diarahkan menjadi 3 (tiga) pengembangan yang menjadi prioritas untuk rencana rute/trayek angkutan pedesaan dimana rencana tersebut dapat juga mendukung peningkatan perekonomian di Kabupaten Serdang Bedagai. Ada pun 3 (tiga) rute/trayek yang akan direncanakan, antara lain :
Laporan Akhir
IV - 1
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
a. Perbaungan – Pegajahan – Serbajadi – Pekan Dolok Masihul Untuk rute/trayek Perbaungan – Pegajahan – Serbajadi – Pekan Dolok Masihul yang akan dilayani terdiri dari 15 (lima belas) desa/kelurahan terdiri dari Kelurahan Simpang Tiga –Desa Melati I – Desa Melati II - Desa Pegajahan – Desa Bingkat – Desa Senah – Desa Pulau Gambar – Desa Pulau Tagor – Desa Tambak Cekur – Desa Serbajadi – Desa Tanjung Harap – Desa Karang Tengah – Desa Sarang Giting – Desa Dolok Menampang – Kelurahan Pekan Dolok dengan jumlah penduduk 63.089 jiwa dan dengan keseluruhan 15.524 KK. Dari hasil wawancara dan kuisioner yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan sample yang telah ditentukan yaitu sebanyak 3.105 KK. Dari pemantauan dilapangan rute/trayek yang akan direncanakan ini merupakan kawasan yang padat (sibuk), ini terlihat dari hasil LHR yang dilakukan terutama pada waktu pagi dan sore hari. Dimana rute/trayek yang direncanakan merupakan kawasan pemerintahan, permukiman, pendidikan dan pasar tradisonal. Sehingga terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat akan angkutan pedesaan lebih banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari termasuk belanja dan kebutuhan sosial lainnya yaitu berkisar 45%. Sedangkan 25% digunakan untuk mengangkut anak sekolah dan 15% digunakan untuk kebutuhan bekerja serta 15% dari hasil wawancara tersebut masyarakat belum merasa membutuhkan angkutan pedesaan tersebut. Sehingga harapan masyarakat akan rencana pengembangan angkutan pedesaan tersebut agar segera terpenuhi. Dari hasil analisis tersebut rencana pengembangan untuk rute/trayek layak untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
Laporan Akhir
IV - 2
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
b. Perbaungan – Pantai Cermin – Teluk Mengkudu – Belidaan Untuk rute/trayek Perbaungan – Pantai Cermin – Teluk Mengkudu – Belidaan yang akan dilayani terdiri dari 12 (dua belas) desa/kelurahan terdiri dari Desa Kelurahan Simpang Tiga – Desa Batang Terap – Desa Celawan – Desa Pantai Cermin Kanan Pantai Cermin Kiri – Desa Kuala Lama – Desa Lubuk Sabah – Desa Naga Kisar – Desa Sei Naga Lawan – Desa Pekan Sialang Buah – Desa Matapao – Desa Firdaus – Desa Sei Rampah dengan jumlah penduduk 73.760 jiwa dan dengan keseluruhan 16.624 KK. Dari wawancara dan kuisioner yang telah dilakukan kepada masyarakat sebanyak 3.325 KK. Dari pemantauan dilapangan rute/trayek yang akan direncanakan ini merupakan kawasan yang lenggang (tidak sibuk), ini terlihat dari hasil LHR yang dilakukan terutama pada waktu pagi dan sore hari. Dimana rute/trayek yang direncanakan merupakan kawasan perkebunan, pendidikan dan pasar (ibukota kecamatan). Sehingga terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat akan angkutan pedesaan di kawasan tersebut sangat minim, ini disebabkan banyaknya masyarakat yang menggunakan moda angkutan pribadi seperti sepeda motor, becak dan mobil pribadi. Tetapi harapan masyarakat akan angkutan pedesaan ini agar dapat segera terpenuhi. Dari hasil wawancara dilapangan tersebut minat masyarakat terhadap angkutan pedesaan terdiri dari untuk kebutuhan seharihari (belanja) dan kebutuhan sosial lainnya yaitu berkisar 35%. Sedangkan 15% digunakan untuk mengangkut anak sekolah terutama di kawasan permukiman dan 15% digunakan untuk kebutuhan bekerja serta 35% dari hasil wawancara tersebut masyarakat belum merasa membutuhkan angkutan pedesaan tersebut. Dari hasil analisis
tersebut
rencana
pengembangan
untuk
rute/trayek
layak
untuk
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
Laporan Akhir
IV - 3
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
c. Tanjung Beringin – Belidaan – Pekan Dolok Masihul Untuk rute/trayek Tanjung Beringin – Belidaan – Pekan Dolok Masihul yang akan dilayani terdiri dari 11 (sebelas) desa/kelurahan terdiri dari Desa Pekan Tanjung Beringin – Desa Nagur – Desa Mangga Dua – Desa Sei Rejo – Desa Rampah – Desa Simpang Empat – Desa Silau Rakyat – Desa Pergulaan – Desa Havea – Desa Kota Tengah – Kelurahan Pekan Dolok Masihul dengan jumlah penduduk 63.761 jiwa dan dengan keseluruhan 16.242 KK. Hasil wawancara dan kuisioner yang telah dilakukan kepada masyarakat sebanyak 20% dari jumlah KK yang ada yaitu 3.248 KK. Dari pemantauan dilapangan rute/trayek yang akan direncanakan ini merupakan kawasan yang padat (sibuk), ini terlihat dari hasil LHR yang dilakukan terutama pada waktu pagi dan sore hari. Dimana rute/trayek yang direncanakan merupakan kawasan pemerintahan, permukiman, pendidikan dan pasar tradisonal. Sehingga terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat akan angkutan pedesaan di kawasan tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari (belanja) dan kebutuhan sosial lainnya yaitu berkisar 47%. Sedangkan 24% digunakan untuk mengangkut anak sekolah terutama di kawasan permukiman dan 16% digunakan untuk kebutuhan bekerja serta 13% dari hasil wawancara tersebut masyarakat belum merasa membutuhkan angkutan pedesaan tersebut. Dari hasil analisis tersebut rencana pengembangan untuk rute/trayek layak untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
Laporan Akhir
IV - 4
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
Peta 5.1 Rencana Jaringan Rute Angkutan
Laporan Akhir
IV - 5
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
5.2
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada masyarakat dan pengumpulan data
yang dilakukan baik itu berupa data primer maupun data sekunder, ada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai antara lain sebagai berikut : a. Lebar jalan yang ada kurang memenuhi standar yang ada; b. Banyaknya becak bermotor yang merupakan angkutan para transit di Kabupaten Serdang Bedagai yang turut berperan dalam pelayanan angkutan umum kepada masyarakat yang harusnya bersifat transisi bukan permanen; c. Belum adanya Terminal Type C di Kabupaten Serdang Bedagai yang menyebabkan terjadinya kesembrautan arus lalu lintas yang ada; d. Minimnya sarana dan prasarana di Kabupaten Serdang Bedagai.
5.3
UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN PEDESAAN DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TRANSPORTASI
Upaya penanggulangan permasalahan transportasi pedesaan di Kabupaten Serdang Bedagai dilakukan dengan menerapkan manajemen lalu lintas mengingat nilai kinerja ruas jalan yang ada menunjukan nilai yang dibawah standar pelayanan minimal. Adapun strategi yang akan diusulkan dalam penangganan transportasi pedesaan di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu : A. Manajemen Permintaan, ada beberapa strategi yang akan dilakukan antara lain :
Mengatur kembali rute/trayek yang sudah ada sehingga dapat berjalan dengan baik;
Laporan Akhir
IV - 6
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
Merencanakan rute/trayek yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan angkutan pedesaan yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai dengan menglinkkan rute/trayek yang sudah ada;
Merubah moda perjalanan dari angkutan pribadi ke angkutan pedesaan pada jam sibuk yang berarti penyediaan prioritas bagi angkutan pedesaan;
B. Manajemen Prioritas, ada beberapa pilihan yang dapat dilakukan dalam manajemen prioritas terutama adalah prioritas bagi kendaraan penumpang umum yang menggunakan angkutan massal karena kendaraan tersebut bergerak dengan jumlah penumpang yang banyak dengan demikian efisien penggunaan ruas jalan dapat dicapai. Ada beberapa teknik yang akan dilakukan dengan menggunakan :
Rencana Rute/Trayek;
Izin operasional rute/trayek;
Laporan Akhir
IV - 7