An-Nuur www.masjidannuur.com
Ayo Makmurkan Masjid
Buletin
8
Masjid An-Nuur Perumahan Permata Timur Kalimalang Jakarta Timur
Majalah Masjid
Qur’an & Hadits
BERDOA
Manusia di Dunia
M
eski sempat diguyur hujan, namun tak menyurutkan semangat para jamaah untuk hadir dalam pengajian bulanan yang disampaikan oleh Ustadz HM Arifin Ilham dan beberapa ustadz undangan. Pengajian yang berlangsung pada Sabtu 25 Jumadil Awal/ 6 April 2013 terselenggara atas kerjasama Masjid An-Nuur dengan stasiun televisi TVRI.
Hadits Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda , Allah SWT berfirman “Aku tergantung pada persangkaan hambaKu. Dan Aku bersamanya jika ia mengingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam hatinya, Akupun mengingatnya dalam hatiKu. Jika ia mengingatKu dalam suatu majelis, Akupun mengingatnya dalam suatu majelis yang lebih baik dari mereka. Dan jika ia mendekatiKu sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta. Dan Jika ia mendekatiKu sehasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Dan jika ia mendekatiKu dengan berjalan, Aku akan mendekatinya dengan berlari (HR Bukhari, Muslim , Ahmad) Dari Jabbir ra, Nabi SAW bersab da: ”Dzikir yang paling utama ialah “Laa ilaaha ilallah” dan do’a yang paling utama ialah “Alhamdulillah” (Tirmidzi, Ibnu Majah)
... bersambung hal. 3
Dewan Penasehat: H Muhammad Bhakty Kasry | Pemimpin Redaksi: Emil Azman Sulthani | Redaktur: Fathurroji NK | Tim Redaksi: Syaiful Atmar, Dedeng Syahbudin | Photografer: Fathur & Thaif | Desain & Layout: Langit Putera Cahya | Ditribusi : Muhammad Thaif | Alamat Redaksi: Masjid An-Nuur Perum. Permata Timur Curug Kalimalang Pondok Kelapa Jakarta Timur 13450 | Telp. 021-86900849 | Faks. 021-86900877 | Email:
[email protected] | Website: www.masjidannuur.com
- Info Kegiatan - 2 - Pengajian - 3 - Nurani | Suara Jamaah - 6 - Jejak Rasul | Sahabat - 7 - Galeri- 8
1 | Buletin An-Nuur | Vol.38 /Tahun 04/ Jumadil Akhir 1434 - Mei 2013
Permohonan
Al-Qur’an “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. 2 : 186).
Info Kegiatan
Kegiatan Setahun 2013
2 | Buletin An-Nuur | Vol.38 /Tahun 04/ Jumadil Akhir 1434 - Mei 2013
1. Sholat Qiyamullail seminggu dua kali setiap Jumat dan Ahad dini hari. Imamnya; ustadz. H Hasanudin Sinaga SQ. ( imam tetap Masjid Istiqlal), Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky SQ ( Al Hafiz, Qori Nasional), Ustadz H. Ali Imron, Ustadz Biron, dan Ustadz Tafsirudin. 2. Pengajian Dhuha setiap sebulan sekali. 3. Pengajian Tematik setiap malam Senin setelah Maghrib. 4. Dzikir dg ustadz HM Arifin Ilham setiap Sabtu awal bulan. 5. Pengajian al-Qur’an setiap hari Kamis setelah Isya’ (Pengajar Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky) 6. Pengajian ibu-ibu Khoirunnisa setiap Jumat sore, Jumat pertama dan ketiga (Pengajar Ustadz H Ali Imron) 7. Santunan sembako setiap sebulan sekali. 8. Program santunan anak yatim. 9. Sunatan masal setahun sekali pada bulan Muharam. 10. Klinik sehat An-Nuur di buka setiap; Senin, Rabu dan Jumat pukul 16.30-20.00 wib 11. Yayasan Roudlatul Jannah (pelayanan kematian) 12. Setiap Ramadhan mengadakan buka bersama bersama kaum dhuafa & anak yatim sebulan penuh. 13. Setiap Ramadhan di hari ke 21 mengadakan sahur bersama (700-1000 nasi kotak) di sediakan oleh PT. Pandu Siwi Sentosa/donatur tetap ) 14. Setiap Ramadhan di 10 hari terakhir mengadakan shalat Qiyamullail plus sahur bersama. 15. Pengurus DKM An-Nuur (Sie peribadatan) menerima pengislaman para mualaf yang akan masuk Islam.
Laporan Keuangan FEBRUARI 2013 : Saldo awal Rp 83.008.782 Penerimaan Rp 26.573.365 Pengeluaran Rp 48.835.972 Saldo Akhir Rp 60.746.175
AGENDA MEI 2013 Khotib Jumat Tanggal
Nama Khotib
03
H. M. Tamrin
10
H. Ishak Iskandar
17 24
H. Abdulah Hafidzi H. Asril Azis
31
H. Rizal Siregar
Penceramah Pengajian Ahad Shubuh Tanggal
Nama Penceramah
05
H. Kirman Wibowo
12
Ust. H. Jumharudin
19
Ust. H. Sugiarto
26
H. Mas Adi Shulthani
Pengajian Tematik Ahad Malam AHAD
Nama Penceramah
01 (AKHLAK)
H. JUMHARUDIN
02 (SHIRAH)
H. AHMAD HATTA
03 (TAUHID)
H. KHUSNUL HAKIM
04 (FIKIH)
H. JAELANI
Peristiwa
Bulan Jumadil Akhir BANYAK peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Jumadil Akhir ini. Beberapa peristiwa penting yang berlaku dalam sejarah Islam pada bulan ini antara lain:
03 04
Jumadil Akhir meninggalnya Putri Nabi Muhammad, Fatimah Az-Zahra. . Jumadil Akhir, Khalifah Harun Ar-Rasyid meninggal dunia di Khurasan tahun 193 H/809 M setelah menjadi khalifah selama 23 tahun 6 bulan. Ia meninggal saat memimpin Perang Thus, sebuah wilayah di Khurasan. Saat meninggal usianya 45 tahun.
20 21
Jumadil Akhir adalah bertepatan dengan kelahiran Fatimah Az-Zahra, Putri Nabi Muhammad. Jumadil Akhir meninggalnya Zainab binti Ali, Cucu Rasulullah SAW.
Perang jamal. Perang ini terjadi pada pertengahan bulan Jumadil Akhir tahun 36 Hijriyah. Pertempuran ini berjalan dari siang hari sampai sorenya, dan menelan korban 10 ribu Muslimin, bahkan dalam riwayat yang lain 13 ribu orang.
Struktur Organisasi Masjid An-Nuur Dewan Pembina dan Penasehat Ketua : H Muhammad Bhakty Kasry Anggota : M Ichtiadi, Nuratim, Maryono Saliyam, Soewarno, Agus Herman Dewan Kemakmuran Masjid Ketua : Dedeng Syahbudin Wakil : Dadang S Munir Majelis Syariah: Sjaiful Atmar, Yan Kuryana, Emil Azman Sulthani Sekretariat/ Humas: Ketua : Ihsanurijal Anggota : Adi Sasuci Sabarman, Nur Syamsi, Muh. Thoif KEUANGAN: Ajie Kusmantoro, Ning Kuryana, Yanti Bambang PERIBADATAN: Ketua : Emil Azman Sulthani Anggota : Nugroho, Nur Syarifudin Zaky, M. Nurman, Syahrul Romdhon, Ahmad Ali Syuhada PEMBINAAN SOSIAL: Ketua : Alex BA Muharam Anggota : Liliek Ichtiadi, Satria, Solikhan, Dhani. SARANA PRASARANA: Bambang Widjanarko, Hari Oetomo, Radian Sibarani, Ubaidillah, Rojak, Joko Santoso, Dian Santosa, Adi Setiawan
Pengajian
Pengajian yang selalu disyiarkan off air ini mengambil tema 8 harapan manusia saat hidup. Adapun ustadz undangan yang mengisi bersama Ustadz Arifin Ilham adalah KH Yusuf Hidayat MA, Dr Endang dan Dr Habib Al-Kaf. Kiai Yusuf menjelaskan dalam ceramahnya, bahwa umat Islam setiap hari minimal ada lima kali memohon kepada Allah akan keberadaan dirinya di muka bumi ini, di mana permohonan itu selalu dibaca ketika dalam shalat, tepatnya saat duduk di antara dua sujud. Doa duduk di antara dua sujud inilah delapan permohonan manusia agar selamat di dunia menuju akhirat yang kekal. Adapun delapan permohona itu adalah, permohonan ampunan kepada Allah (Rabbighfirli), meminta kepada Allah kasih sayang-Nya
(Warhamni), memohon agar aib yang ada ditutupi oleh Allah (Wajburnii). Permohonan berikutnya adalah agar diangkat derajatnya lebih tinggi dan mulia (Warfa’nii), memohon diberi kelancaran dalam rezeki (Warzuqnii), meminta selalu diberi petunjuk oleh Allah (Wahdinii), memohon agar diberi kesehatan (Wa’Aafinii) dan memohon maaf dari Allah atas segala dosa selama ini (Wa’fuannii).
Itulah delapan permohonan yang selalu diucapkan umat Islam dalam shalatnya. Sayangnya, seringkali umat Islam lalai dan meremehkan doa-doa yang ada dalam shalat ini. “Kita sering nggak sadar, sholat asalasalan padahal ada banyak doa yang itu yang berguna untuk dirinya sendiri,” jelasnya. Sementara itu Dr Endang mengatakan, para Nabi yang menjadi utusan Allah saja terus meminta ampunan kepada Allah karena tidak merasa suci dirinya telah suci. “Sementara kita berlumur dosa tapi untuk minta ampunan saja enggan,” katanya. Seringkali manusia bangga
dengan amal yang kita lakukan, padahal kalau dibanding dengan Nabi waktu itu belum ada apa-apanya. Karena itulah, tambah Ustadz Endang,
sebagai manusia tidak boleh sombong dan takabur. “Jangan sekali-kali merasa diri telah suci, karena hanya Allah yang Maha Suci,” tegasnya. Ustadz HM Arifin Ilham menambahkan, seringkali umat Islam kurang menghayati makna kalimat yang ada dalam shalat. Padahal, di dalam kalimat yang kita baca dalam shalat banyak doa-doa yang baik untuk diri manusia itu sendiri. Hendaknya umat Islam mulai sadar dengan kalimat-kalimat dalam shalat, agar kualitas shalat kita semakin baik dan dikabulkan oleh Allah. Untuk itu, kita harus terus beristighfar menyucikan diri dari dosa yang ada, agar doa-doa yang kita panjatkan lekas terkabul. “Selama kita masih hidup, masih ada harapan memohon kepada Allah, tapi kalau sudah mati sudah putus harapan itu,” terangnya.
Sementara itu Ustadz Habib AlKaf mengatakan, bahwa ujian manusia di dunia ini sangat banyak, karena saking banyaknya ujian ini, maka tempat untuk berserah dan meminta tolong hanya kepada Allah. Kita harus sering mengaca diri atas apa yang kita perbuat selama ini. “Meminta ampunan kepada Allah, agar kita diberi hidayah dan maunah-Nya,” tuturnya. v
3 | Buletin An-Nuur | Vol.38 /Tahun 04/ Jumadil Akhir 1434 - Mei 2013
Sambungan Halaman Cover
Pengajian
SYARIAT MENJAGA AGAMA
4 | Buletin An-Nuur | Vol.38 /Tahun 04/ Jumadil Akhir 1434 - Mei 2013
K
erap kali kita alergi dan segan mengatakan syari’at. Kata syariat sudah menjadi stigma yang identik dengan hukum potong tangan, qishash dan lain sebagainya. Padahal syariat bertujuan menjaga agama bahkan alam raya ini agar dunia ini stabil. Pengajian pekanan pada Ahad pagi setelah shalat Shubuh berjamaah di Masjid An-Nuur pada 10 Jumadil Akhir 1434/ 21 April 2013 disampaiakn oleh Ustadz H. Ahmad Bukhari Muslim dengan tema Menjaga Syari’at. Allah mencipakan alam ini dengan seimbang, berada pada posisi yang pas dan sangat harmoni, namun ketika manusia diberi amanah untuk menempati
bumi ini, hidup jadi gonjang ganjing, banyak terjadi disharmoni, kacau, rusuh, beringas. Ada apa ini? Pasti ada yang salah pada diri manusia sehingga kehidupan menjadi tidak stabil. Saat ini, orang menyebut syari’at seperti alergi. Padahal aturan manusia tidak bisa memberikan efek jera pada pelakunya. Contohnya, koruptor di Indonesia terus meningkat pelakunya. Karena hukumannya sangat ringan. Syari’at itu bukan kewajiban, tapi solusi. Banyak orang yang tidak tahu tujuannya. Tujuan syari’at adalah menjaga agama ini agar tetap terjaga dan benar serta membuat nyaman
yang beragama sehingga nikmat dan bukan lagi beban. Misalnya shalat Shubuh jadi 4 raka’at karena saking semangat. Itu menyalahi syari’at. Syari’at itu menjaga keturunan. Syari’at telah memberikan rambu-rambu untuk manusia untuk tidak melakukan yang di luar ajaran Islam. Agama ini datang dalam rangka menjaga lingkungan, mengatur kehidupan sosial kita. Islam sebagai rahmatan lil ‘aalamiin. Islam juga mengatur kehidupan kita, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Makanya semakin beriman seseorang bukan semakin cuek, tapi makin peduli. Rasul sering berdoa, “ya Allah peliharalah aku dari kekikiran diri”, itulah orang-orang sukses. Semakin cinta kepada Allah, dan semakin peduli. v
MENYIAPKAN KEMATIAN
B
anyak orang yang tak sadar bahwa hidup di dunia hanya mampir saja. Karena itulah menyiapkan diri di dunia untuk akhirat adalah langkah yang tepat agar kita mendapat ridha Allah. Pengajian dhuha pada Ahad 21 April 2013 disampaikan oleh Ustadz H Sugiharto bertema menyiapkan kematian. Setiap pribadi bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya di dunia. Tak seorang pun bisa menolongnya, yang bisa menolong hanya amal mereka selama di dunia. Kita hidup sudah bertahun-tahun, karena semua tidak ada yang tahu kapan umur kita berakhir. Makanya jalan satu-satunya adalah selalu mempersiapkan diri untuk kematian yang datang setiap sa’at. “Mari kita bersama-sama mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kematian,” katanya.
Nanti, ketika hari pembalasan, tidak ada satu pun yang bisa menolong kecuali Allah. Dan banyak orang yang menyesal di hari pembalasan ini, menyesal tidak memanfaatkan waktu selama hidup di dunia dengan kebaikan. “Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.” (QS Al-Infithar [82]: 18-19) Rasulullah dengan jelas mengatakan bahwa Islam itu dibangun atas lima dasar. Sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih. Dari Ibnu Umar RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak): Syahadat Laa
ilaaha illa Allah dan (syahadat) Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji, dan puasa Ramadhan”. [HR Bukhari, no. 8]. Dalam waktu yang sangat singkat sekali hidup di dunia ini mari kita gunakan dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan memaksimalkan amalan dalam lima dasar tadi. Agar kita selamat di hari pembalasan nanti. Tidak hanya menghafalnya, tapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.v
Pengajian
MENGIKUTI
i dunia ini ada dua aliran Islam yang memiliki jumlah jama’ah besar, yaitu aliran Sunni dan Syi’ah. Jika dipersentasekan, aliran Sunni mencapai 70 persen dan Syi’ah mencapai 30 persen. Kedua aliran besar ini memiiki ‘akidah yang sama namun berbeda dalam visi politik saja. Pengajian pekanan di Masjid AnNuur pada 26 Jumadil Awal 1434/ 7 April 2013 yang disampaikan oleh Ust adz H. Waliyul Amri bertema Selayang Pandang Perbandingan Sunni & Syi’ah. Menurut Ustadz Amri, istilah Syi’ah merupakan pecinta/pengikut khalifah Ali bin Abi Thalib. Orang Syi’ah sangat mencintai Rasulullah, namun setelah Rasulullah wafat maka kelompok Syi’ah ini sangat mencintai khalifah Ali di banding yang lain, lalu Hasan, Husein hingga 12 imam Syi’ah lainnya. Keduanya, imbuh Ustadz Amri, secara ‘aqidah tidak ada pebedaan.
Perbedaannya adalah pada visi politiknya. Sedangkan Sunni, adalah orang yang mengikuti sunah-sunah Rasul dan berpegang pada Al Quran dan Hadits. Di Indonesia, umat Islam mayoritasnya pengikut Sunni, namun demikian mereka memiliki kendaraan organisasi. Seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Al Irsyad, Persis dan lain sebagainya, semua itu biasa disebut ahlus sunnah wal jama’ah. Tidak termasuk JIL, Ahmadiyah, dan aliran yang menyimpang lainnya. Ahlus sunnah wal jama’ah ini, pengikut yang senang menjalankan sunah Rasul dan berjama’ah dengan mengikuti empat madzhab yang dike-
nal sekarang. Mayoritas di Indonesia pengikut madzhab imam Syafi’i. Na mun ketika mereka berada di Makkah mengikuti mazhab lainnya, dengan tidak mempersoalkan apa-apa dengan madzhab lainnya. Karena mereka cinta jama’ah. “Sebaiknya kalau di masjid jangan membawa bendera organisasi agar tidak terjadi konflik.” Makanya tak heran ketika para wali yang datang ke negeri ini dan berda’wah dipanggil sebagai Sunan, karena mereka adalah orang-orang yang menjalankan sunnah Rasul. “Mari kita ikuti sunnah Rasul, kita ikuti ibadahnya dan bukan penampilannya saja,” katanya.v
HARTA SERING MELALAIKAN
S
eringkali manusia lalai dengan apa yang seharusnya dilakukan, terutama masalah ibadah kepada Allah. Banyak manusai tak sadar, selama ini nikmat yang Allah berikan sangat banyak, bahkan jika dihitung tak akan ada bilangan yang bisa menghitungnya. Namun demikian, manusia kerap tidak bersyukur atas nikmat selama ini. Pengajian pekanan pada Ahad 5
Jumadil Akhir / 14 April 2013 di Masjid An-Nuur disampaikan oleh Ustadz H Sajidin dengan mengambil tema mensyukuri nikmat Allah. Menurut Ustadz Sajidin, banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada manusia bisa menjadi ujian, misalnya saja harta yang selama ini digunakan untuk apa, karena semua itu akan dipertanggungjawabkan. Ustadz Sajidin memberikan contoh salah seorang sahabat bernama
Sa’labah yang ingkar kepada Allah, karena terlena dengan harta kekayaannya. Dulunya, ia adalah sosok yang miskin namun karena Rasulullah mendoakan dia setelah Sa’labah mendesak, akhirnya ia menjadi kaya raya, namun kekayaan inilah yang melalaikan dirinya terhadap tuhannya. Kerap kali harta kekayaan melalaikan manusia dari Tuhannya. Karena itulah, cerita dari Sa’labah menjadi contoh untuk kita berinstropeksi diri. Semoga kita menjadi manusia yang selalu bersyukur, di mana wujud dari syukur adalah semakin baik ibadahnya kepada Allah. v
5 | Buletin An-Nuur | Vol.38 /Tahun 04/ Jumadil Akhir 1434 - Mei 2013
D
SUNAH RASULULLAH
Pengajian
5 NASEHAT ALI RA
U
ntuk menjadi orang sholeh tidaklah mudah, banyak cobaan dan godaan yang datang dari diri sendiri maupun dari luar. Karena itu butuh perjuangan agar kesholehan yang ada pada diri kita bisa tetap bertahan dan terus meningkat. Ada baiknya, nasehat Ali bin Abi Thalib nampaknya perlu direnungkan untuk dijadikan tips agar tetap dalam kesholehan.
6 | Buletin An-Nuur | Vol.38 /Tahun 04/ Jumadil Akhir 1434 - Mei 2013
Nurani
I
man adalah kata yang sering kita ucapkan untuk menunjukkan keshalihan dalam beragama. Namun seringkali kita melihat kesenjangan antara kata dan perbuatan, sehingga terlihat dua sisi yang berbeda. Di satu sisi iman memperlihatkan suatu keindahan dan keharmonisan, yaitu membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan menjalankan dengan perbuatan. Sementara kebanyakan manusia berjalan memisahkan diri dan keluar dari keindahan dan keharmonisan makna tersebut. Keimanan yang benar akan melahirkan sikap tunduk dan patuh kepada perintah Allah dan RasulNya, “sami’na watha’na”. Inilah yang ditanamkan Rasulullah kepada para sahabat dan pengikut Islam pada waktu itu, walaupun belum ada perintah ibadah mahdhah, seperti shalat, puasa, zakat dan haji. Para sahabat rela mempertahankan iman dan tauhid, walaupun jiwa, keluarga dan harta mereka terancam oleh kaum musyrik. Sudahkah iman kita ini berjalan dengan ideal dalam kehidupan kita yang semakin dihantui oleh distorsi dan krisis keimanan ini? Para ulama mempunyai ukuran untuk
Terkait dengan nasehat Ali bin Abi Thalib, Masjid An-Nuur menggelar pengajian pekanan pada pada Ahad 17 Jumadil Akhir/28 April 2013 yang disampaikan oleh Ustadz H Abdulloh Hafizhi Lc dengan mengambil tema ‘Lima penghalang manusia jadi orang sholeh’. Menurut Ustadz Hafizhi, sayyidina Ali adalah sosok yang terjaga dari maksiat. Sejak kecil, ia tak pernah melakukan maksiat, karena itulah ilmu
yang ia serap sangat banyak, sehingga ia dijuluki oleh Rasulullah sebagai pintunya ilmu. Dalam sebuah kitab berjudul Nashoihul ‘Ibad, Ali memberikan lima nasehat yang bisa menghalangi manusia menjadi orang yang sholeh. Pertama, menerima dengan kebodohan. Kedua, serakah dengan dunia. Ketiga, pelit dengan anugerah yang Allah berikan kepadanya. Keempat, pamer serta ingin dipuji orang lain saat beramal. Kelima, membanggakan pendapatnya dan dirinya. Menurut Ustadz Hafizhi, bila lima hal penghalang ini bisa dihilangkan dari diri manusia, niscaya ia bisa menjadi rang yang sholeh. “Semoga kita bisa menghapus penghalang untuk menjadi pribadi sholeh,” katanya. v
BUAH DARI IMAN
Diasuh Oleh: H Emil Azman Sulthani (Penanggung Jawab Sie Peribadatan)
mengetahui apakah iman seseorang sudah berbuah atau belum. Pertama, meningkatnya ibadah kepada Allah SWT. Ibadah yang dimaksud bukan hanya ibadah mahdhah saja, tetapi menyangkut ibadah sosial kemasyarakatan. Ibadah yang lebih memberikan dampak positif kepada sesama manusia. Sesuai dengan sabda Rasulullah, “Siapa saja yang tidak mempedulikan nasib umatku, maka ia bukan termasuk golonganku” (HR Bukhari Muslim). Kedua, mempunyai dan meningkatnya rasa malu. Malu adalah bagian dari iman. Malu di sini adalah malu untuk berbuat maksiat kepada Allah dan makhluq Allah. Buah dari iman teridentifikasi dari seberapa jauh kita berihsan kepada Allah dan sesama makhluq, karena
kita yakin akan dilihat oleh Allah dan kita malu tidak berbuat ihsan ini. Ketiga, meningkatnya rasa syukur kepada Allah. Syukur adalah bukti terbukanya hati dalam menerima apa yang diberikan Allah kepada kita. Orang beriman akan pandai mensyukuri nikmat Allah sehingga lahir ketenangan. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya azabKu sangat pedih” (QS Ibrahim [14]: 7) Keempat, cinta dan rindu kepada Allah. Cinta dan rindu ingin bertemu dengan Allah sehingga yakin kematian adalah suatu keniscayaan untuk bertemu dengan Allah dan mempersiapakan kematian sebagai manifestasi kerinduan dan pertemuan ini dengan sebaik-baiknya. Semoga iman yang telah kita tancapkan dalam hati kita ini dapat berbuah dan terbukti dalam kehidupan keseharian kita, mudah-mudahan Allah SWT menjadikan kita sebagai umat mukmin yang terbaik di muka bumi ini, sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Iman yang baik dan sempurna adalah seberapa jauh iman itu kita aplikasikan dalam kehidupan keseharian kita. Wallahu a’lam bishshawab.v
Wafat dalam Kesederhanaan minum Rasulullah. Maka beliau berwudhu, lalu manusia berebut untuk mendapatkan air karena sangat sedikitnya air, sehingga beliau bersabda, “Apakah yang terjadi dengan kalian?” Mereka menjawab, “Kami tidak memiliki air untuk berwudhu dan minum melainkan yang engkau miliki.” Maka Rasulullah meletakkan tangannya di sebuah tempat, lalu air memancar dari jari-jari beliau seperti mata air. Kemudian kamipun minum dan berwudhu. Kisah yang diriwayatkan oleh orang-orang yang tsiqah (dipercaya) ini dari kalangan jamaah yang ba-
Utbah Bin Ghazwan:
Gubernur yang Sederhana
U
tbah Bin Ghazwan salah seorang sahabat yang ikut dalam hijrah pertama ke Habasyah. Namun kerinduannya kepada Rasulullah, membuat ia kembali ke Makkah. Ia terus mendampingi Rasulullah hingga hijrah ke Madinah. Utbah dikenal sebagai pemanah ulung yang tak kenal menyerah. Ketika perintah perang diturunkan, Utbah selalu menjadi bagian dari pasukan Islam. Perang Badar, perang Uhud, perang Khandak, dan lainnya. Bahkan ketika Rasulullah wafat, Utbah masih terus mengangkat senjata untuk kejayaan Islam. Ketika masa pemerintahan Umar
bin Khattab, Utbah diperintahkan memimpin pasukan menuju Ubullah untuk membebaskan wilayah tersebut dari orang-orang Persia. Utbah pun memimpin pasukan menuju Ubullah. Pasukan Utbah menang. Di atas bekas kota Ubullah, Utbah membangun kota Basrah yang dilengkapi sarana perkotaan dan sebuah masjid besar. Melihat perkembangan yang baik di Ubullah, Amirul Mukminin Umar meminta Utbah tetap tinggal di Basrah untuk membimbing masyarakatnya menjalankan syariat Islam. Lalu, Utbah resmi diangkat menjadi Gubernur Basrah. Meskipun menjabat gubernur,
Ibnu Rusyd: Ilmuwan
I
bn Rusyd dikenal sebagai ahli fikih, ushul fikih, filsafat, falak, politik, kedokteran, ilmu jiwa, dan ilmu alam. Hidupnya diisi dengan mencari ilmu dan berkarya menulis buku tiada henti. Ulama asal Andalus (Spanyol) ini di Barat dikenal dengan sebutan Averroes. Pengaruhnya diakui ilmuwan Muslim, Yahudi dan Nasrani. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd. Ia lahir pada 520 H/1126 M di Kordoba, Andalus. Sejak belia ia belajar al-Qur’an, sastra Arab, menghafal syair Abu Tamam dan al-Mutanabbi. Ia juga mendalami Fikih dan
nyak, sanadnya sampai kepada para sahabat. Dan peristiwa itu terjadi di tempat-tempat berkumpulnya sebagian mereka, di tempat keramaian, dan di tempat berkumpulnya pasukan perang. Tidak ada satu pun yang mengingkari perawi tersebut. Sehingga hal ini merupakan sebuah tambahan yang menjelaskan tentang kenabiannya. Demikian sedikit kisahmukjizat Nabi. Semoga dapat menambah kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Menjadikan beliau sebagai panutan kita, suri teladan kita. Amin.v
Utbah hidup dalam kesederhanaan. Utbah tak henti-hentinya mengajak rakyatnya untuk hidup sederhana. Setelah menjalankan haji, Utbah mendatangi Umar ijin mundur dari jabatan Gubernur. Namun Umar menolaknya karena tak ada sosok yang lebih baik dari Utbah untuk memimpin Basrah. Demi menaati perintah Amirul Mukminin, Utbah pun kembali ke Basrah. Sebelum berangkat, ia berdoa kepada Allah agar tidak dikembalikan-Nya ke Basrah. Allah mendengar dan mengabulkan doanya. Utbah meninggal dunia di atas untanya sebelum sampai di Basrah.v
yang Haus Belajar
Ushul Fikih dan ilmu Kalam (teologi). Selain itu, menghafal al-Muwaththa’ karya Imam Malik (pendiri madzhab Maliki) tanpa melihat kitabnya dan mengikuti tradisi kalam al-Asy’ariyah. Ibn Rusyd termasuk ulama yang kreatif dan produktif. Hal tersebut dapat dilihat dan dibuktikan pada karya dan bukunya yang membahas berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Karya-karya Ibn Rusyd meliputi berbagai bidang ilmu: fikih, filsafat, politik, kedokteran, ilmu jiwa (psikologi), ilmu alam dan Kalam. Ia ulama yang kreatif dan produktif. buktinya banyak karyanya di
Sahabat
Ilmuwan
berbagai bidang ilmu: fikih, filsafat, politik, kedokteran, psikologi, ilmu alam dan Kalam. Ibn Rusyd selama ini sering dianggap sebagai ulama rasional, bahkan masuk barisan Mu’tazilah. Padahal, menurut Ibn Rusyd sendiri, ia adalah seorang Asy’ariy dan bermazhab Maliki. Walaupun disibukkan dengan urusan politik negara, Ibn Rusyd tidak mau meninggalkan aktivitas mengajar dan menulis, sehingga datang hari malapetaka, yakni usaha pembakaran karya-karyanya di bidang filsafat. Tak lama kemudian, ia wafat pada 9 Shafar 595 H (10 Desember 1198 M).v
7 | Buletin An-Nuur | Vol.38 /Tahun 04/ Jumadil Akhir 1434 - Mei 2013
S
alah satu bukti kebenaran risalah Muhammad SAW adalah mukjizat jari yang bisa mengeluarkan air. Kejadian itu disaksikan banyak orang. Di antara hadits yang menerangkan peristiwa itu, diceritakan oleh sahabat Anas bin Malik, “Saya melihat air keluar dari jari-jari beliau Shallallahu SAW, sehingga semua orang dapat berwudhu dengan air itu.” (HR. Bukhari) Selain itu juga ketika peperangan Hudaibaiyyah, orang-orang mengalami kehausan. Mereka tidak mendapatkan air untuk minum dan berwudhu kecuali sedikit yang ada di wadah
Teladan
Galeri
8 | Buletin An-Nuur | Vol.38 /Tahun 04/ Jumadil Akhir 1434 - Mei 2013
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KETERANGAN FOTO: 1) Rekreasi Imam Majid, Muadzin dan Marbot di Ciater Jawa Barat 2) Ustadz Arifin Ilham dan para ustadz bersalaman dengan jamaah usai perngajian di Masjid An-Nuur 3) dan 4) Suasana pengajian bulanan setiap Sabtu pekan pertama di Masjid An-Nuur 5) Suasana pengajian tematik setiap Ahad malam di Masjid An-Nuur 6) - 8) Jamaah menikmati hidangan usai pengajian setiap Ahad setelah Qiyamulail dan shalat Shubuh di An-Nuur 9) Suasana jamaah wanita dalam pengajian pekanan setiap Ahad setelah Shubuh di Masjid An-Nuur 10) Suasana jamaah wanita dalam pengajian Dhuha di Masjid An-Nuur