ALOKASI OPTIMAL PENGGUNAAN SUMBERDAYA LAHAN KRITIS DENGAN SISTEM AGROFORESTRI UNTUK PENINGKATAN ROSOT KARBON DI SULAWESI TENGGARA
RR. CITRA RAPATI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam tesis saya yang berjudul: ALOKASI OPTIMAL PENGGUNAAN SUMBERDAYA LAHAN KRITIS UNTUK PENINGKATAN ROSOT KARBON DI SULAWESI TENGGARA merupakan gagasan atau hasil penelitian saya sendiri, dengan pembimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Tesis ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, September 2008
Rr. Citra Rapati NRP. A151030051 / EPN
ABSTRAK RR. CITRA RAPATI. 2008. Alokasi Optimal Penggunaan Sumberdaya Lahan Kritis dengan Sistem Agroforestri untuk Peningkatan Rosot Karbon di Sulawesi Tenggara (BONAR M. SINAGA sebagai Ketua dan RIZALDI BOER sebagai Anggota Komisi Pembimbing) Perubahan iklim adalah fenomena global akibat Gas Rumah Kaca (GRK) yang tengah menjadi perhatian dunia pada saat ini karena merupakan ancaman serius yang dampaknya meliputi turunnya produksi pangan, terganggunya ketersediaan air, berubahnya dinamika serangan hama dan penyakit tanaman serta manusia, naiknya permukaan laut, tenggelamnya pulau-pulau kecil dan punahnya keanekaragaman hayati. Untuk mengatasi permasalahan ini secara bersama-sama disepakati Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) yang kemudian tindak lanjut pengaturan pelaksanaan komitmen tersebut dituangkan dalam Protokol Kyoto. Salah sat mekanisme yang mengatur penurunan emisi GRK dalam Protokol Kyoto ialah mekanisme pembangunan bersih yang biasa disebut dengan Clean Development Mechanism (CDM). Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk menurunkan emisi GRK lewat CDM, salah satunya di sektor kehutanan. Salah satu wilayah yang cukup potensial dan cukup luas untuk pelaksanaan kegiatan CDM kehutanan ialah daerah sekitar Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW), Sulawesi Tenggara. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui alokasi optimal penggunaan sumberdaya lahan kritis dengan sistem agroforestri untuk peningkatan rosot karbon di Sulawesi Tenggara. Untuk menjawab tujuan tersebut, perlu diketahui luas lahan layak Kyoto untuk ikut dalam kegiatan CDM, kondisi sistem pertanian yang ada, pemilihan alternatif sistem agroforestri dengan pendekatan analisis finansial dan analisis sensitivitas serta mengetahui berapa alokasi sumberdaya lahan optimal digunakan analisis program tujuan ganda. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa daerah sekitar TNRAW memiliki potensi lahan layak Kyoto seluas 45 416 ha. Sistem pertanian yang ada hanya memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar TNRAW sebesar 27.81% per tahun. Alternatif sistem agroforestri yang paling layak secara finansial adalah kombinasi tanaman Jati (Tectona grandis sp.), Mete (Anacardium occidentale), Jagung (Zea mays L.) dan Pisang (Musa sp.) pada tiap kelas lereng. Analisis sensitivitas yang dilakukan menunjukkan parameter yang paling berpengaruh terhadap perubahan NPV dan BCR adalah suku bunga dan luas lahan. Kendala implementasi alternatif sistem agroforestri potensial diantaranya keuangan, ketersediaan tenaga kerja dan aksesibilitas. Hasil analisis program tujuan ganda menunjukkan solusi optimal baru menggunakan 13.1% dari lahan yang tersedia. Kata kunci : CDM, perubahan iklim, gas rumah kaca, lahan kritis and sistem agroforestri
ABSTRACT RR. CITRA RAPATI. 2008. Optimum Allocation of Critical Land Resources Through Agroforestry System to Enhance Carbon Sink in South East Sulawesi (BONAR M. SINAGA as Chairman and RIZALDI BOER as Member of the Advisory Committe) Climate change is a global phenomenon caused by the increase of Green House Gases (GHG) concentration in the atmosphere. This has been a world concern as it has serious threat to human kind. Climate change may lead to decrease of food production, water shortage, increase of sea level, etc. To cope with this problem, parties under United National agreed to establish a climate change convention (UNFCCC). Further arrangement for the implementation of the commitment under the convention is elaborated in Kyoto Protocol. One of mechanisms under the Kyoto Protocol that regulate GHG emissions by industrialized countries is clean development mechanism (CDM). Indonesia has big potential to implement CDM activities on forestry sector. One of potential region in Indonesia for implementing forestry CDM is areas surrounding Rawa Aopa Watumohai National Park (RAWNP), South East Sulawesi. The objective of the study in general is to assess optimum allocation of critical land resources for the development of agroforestry system in enhancing carbon sink in South East Sulawesi. In this regards, it is important to know the area of eligible land for implementing carbon sink project under CDM and also existing agriculture system, and potential agroforestry systems to be implemented in the study area. The selection of potential agroforestry system suitable for the study area is facilitated by using financial and sensitivity analysis approaches. The optimum allocation of critical land resources for the carbon sink project was assessed using the Multiple Goal Programming. The results of this study suggest that eligible area for carbon sink project under CDM near RAWNP is about 45 416 ha. The current agricultural system can cover only about 27.81% of the total community need per year. The most appropriate agroforestry system based on the financial analysis approach is a system that combines teak (Tectona grandis sp.), cashew (Anacardium occidentale), corn (Zea mays L.) and banana (Musa sp.) in each land use system. From sensitivity analysis, it was suggested that the most significant parameters that affect NPV and BCR are interest rate and land size. The main constraints for the the implementation of the alternative agroforestry system are financial, human resources and accesibility. From analysis of Multiple Goal Programming, it was indicated that optimal solution only use about 13.1% of the available land . Keywords : CDM, climate change, green house gases, critical land and agroforestry system
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB
ALOKASI OPTIMAL PENGGUNAAN SUMBERDAYA LAHAN KRITIS DENGAN SISTEM AGROFORESTRI UNTUK PENINGKATAN ROSOT KARBON DI SULAWESI TENGGARA
RR. CITRA RAPATI
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Tesis
: Alokasi Optimal Penggunaan Sumberdaya Lahan Kritis dengan Sistem Agroforestri untuk Peningkatan Rosot Karbon di Sulawesi Tenggara Nama Mahasiswa : Rr. Citra Rapati NRP : A151030051 Program Studi : Ilmu Ekonomi Pertanian
Disetujui, 1. Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir.Bonar M. Sinaga, MA
Dr. Ir. Rizaldi Boer, MSi
Ketua
Anggota
Diketahui,
2. Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
3. Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Prof. Dr. Ir.Bonar M. Sinaga, MA
Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS.
Tanggal Ujian : 24 Juli 2008
Tanggal Lulus :
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN .... ............................................................................ .. viii I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7 1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8 1.5. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 13 2.1. Konvensi Perubahan Iklim ............................................................................ 13 2.2. Clean Development Mechanism (CDM) ...................................................... 14 2.3. Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW)................................... 19 2.4. Agroforestri ................................................................................................... 21 2.5. Analisis Kelayakan Proyek dan Analisis Sensitivitas ................................... 30 2.6. Program Tujuan Ganda ................................................................................ 32 III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 36 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 36 3.2. Batasan Penelitian ......................................................................................... 36 3.3. Metode Pengambilan Sampel........................................................................ 36 3.4. Penentuan Data dan Sumber Data ................................................................. 37 3.5. Pengolahan dan Analisis Data....................................................................... 38 3.5.1. Inventarisasi Lahan Layak untuk CDM .............................................. 38 3.5.2. Identifikasi Sistem Pertanian Lokal dan Struktur Pendapatan dan Pengeluaran Masyarakat .............................................................. 38 3.5.3. Alternatif Sistem Agroforestri Potensial dan Analisis Kelayakan Finansialnya ....................................................................................... 38
3.5.4. Identifikasi Kendala-Kendala Implementasi Alternatif Sistem Agroforestri Potensial ......................................................................... 41 3.5.5. Analisis Optimasi Penggunaan Lahan ................................................ 41 3.5.5.1. Persamaan-Persamaan Fungsi Program Tujuan Ganda ........ 41 3.5.5.2. Asumsi-Asumsi Penyusun Koefisien Input Analisis Program Tujuan Ganda ........................................................ 43 3.5.5.3. Analisis Postoptimal ........................................................... 46 IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN ................................................... 49 4.1. Kondisi Biofisik ............................................................................................ 49 4.1.1. Kondisi Tanah ..................................................................................... 49 4.1.2. Keadaan Iklim .................................................................................... 49 4.2. Kondisi Sosial Ekonomi................................................................................ 50 4.2.1. Kependudukan .................................................................................... 50 4.2.2. Penggunaan Lahan ............................................................................. 51 4.2.3. Tingkat Pendidikan ............................................................................. 52 4.2.4. Mata Pencaharian ................................................................................ 53 V. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 54 5.1. Luas Lahan Layak Kyoto di Dalam dan Sekitar TNRAW Berdasarkan Kelas Kelerengan ......................................................................................... 54 5.2. Sistem Pertanian dan Perekonomian Masyarakat di Sekitar TNRAW ......... 59 5.2.1. Pendapatan Masyarakat dari Sektor Pertanian dan Peranannya Terhadap Pendapatan Total Masyarakat ............................................ 60 5.2.2. Pengeluaran Konsumsi Masyarakat Sekitar TNRAW ....................... 64 5.3. Alternatif Sistem Agroforestri Potensial untuk Dikembangkan di Dalam dan Sekitar TNRAW ......................................................................... 66 5.3.1. Kelayakan Sistem Agroforestri di Sekitar TNRAW ........................ 72 5.3.2. Dampak Perubahan Potensi Karbon, Harga Karbon, Biaya Transaksi, Tingkat Suku Bunga dan Luas Lahan terhadap Kelayakan Usaha ............................................................................... 79 5.4. Kendala-kendala Implementasi Alternatif Sistem Agroforestri Potensial .... 91 5.5. Alokasi Optimal Penggunaan Sumberdaya Lahan Kritis dengan Sistem Agroforestri di Sekitar TNRAW .................................................................. 92
ii
5.5.1. Optimalisasi Penggunaan Sumberdaya Lahan Kritis ........................ 92 5.5.2. Peningkatan Initial Front Payment (IFP) .......................................... 98 5.5.3. Peningkatan Initial Front Payment (IFP) dan Ketersediaan Tenaga Kerja .................................................................................... 102 VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 108 6.1. Kesimpulan ................................................................................................. 108 6.2. Saran.......................................................................................................... . 109 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... . 110 LAMPIRAN ..................................................................................................... 114
iii
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
1. Luas Lahan yang Tersedia pada Tahun 1990 dan 2000 untuk Kegiatan Penambatan Karbon ....................................................................................... 4 2. Tipe Kegiatan Penambatan Karbon Hutan dan Lahan yang Tersedia (dihitung dari data tahun 1990) ....................................................................... 18 3. Kandungan Karbon di Lima Jenis Pool Karbon pada Sistem Agroforestri Kebun (home garden agroforestry) Umur Rata-rata 13.4 Tahun ................... 31 4. Jenis Data dan Sumber Data pada Alokasi Optimal Penggunaan Sumberdaya Lahan Kritis dengan Sistem Agroforestri untuk Peningkatan Rosot Karbon di Sulawesi Tenggara ......................................... 37 5. Analisis Postoptimal Alokasi Penggunaan Sumberdaya Lahan Kritis dengan Sistem Agroforestri untuk Peningkatan Rosot Karbon di Sulawesi Tenggara ......................................................................................... 46 6. Jumlah Responden yang Diwawancarai di Desa Contoh ............................... 51 7. Statistik Penggunaan Lahan di Kab. Bombana dan Konawe Selatan ............. 52 8. Statistik Pendidikan di Kecamatan Contoh di Sekitar TNRAW ...................... 53 9. Jenis-jenis Mata Pencaharian Masyarakat di Sekitar TNRAW ....................... 53 10. Luas Lahan Berdasarkan Kelas Lereng di Dalam dan Sekitar TNRAW ........ 55 11. Luas Lahan Layak Kyoto di Dalam dan Sekitar TNRAW Tahun 2001 .......... 57 12. Luas Lahan Kyoto Berdasarkan Kelas Kelerengan Dalam dan Sekitar TNRAW ........................................................................................................ 58 13. Aktivitas Ekonomi Utama Masyarakat di Sekitar TNRAW ............................ 59 14. Sistem Pertanian di Sekitar TNRAW ............................................................. 60 15. Sumber-Sumber Pendapatan Masyarakat dan Kontribusinya dalam Pendapatan Total ............................................................................................ 63 16. Kontribusi Pendapatan Sektor Pertanian terhadap Pendapatan Total .............. 64 17. Pengeluaran Rata-rata Responden Masyarakat di Sekitar TNRAW ................ 65
iv
18. Persentase Pendapatan Total Rata-rata Terhadap Pengeluaran Total Rata-rata Pada Tahun 2004 ............................................................................ 66 19. Luas Lahan Layak Kyoto di Sekitar TNRAW Berdasarkan Kelas Kelerengan ................................................................................................. 68 20. Klasifikasi Jenis Tanaman Preferensi Masyarakat ......................................... 68 21. Potensi Rosot Karbon Sistem Agroforestri per Hektar Selama 30 Tahun ....... 73 22. Pendapatan, Biaya dan Keuntungan Pengusahaan Pola Tanam dengan Sistem Agroforestri ........................................................................................ 74 23. Pola Tanam Terbaik pada Tiap Kelas Lereng Berdasarkan Keuntungan ........ 76 24. Pola Tanam Kurang Baik pada Tiap Kelas Lereng Berdasarkan Keuntungan .................................................................................................... 77 25. Analisis Finansial Pengusahaan Pola Tanam dengan Sistem Agroforestri di Sekitar TNRAW ......................................................................................... 79 26. Potensi Rosot Karbon Tanaman Penyusun Sistem Agroforestri .................... 81 27. Persentase Perubahan Nilai NPV dan BCR Akibat Perbedaan Potensi Karbon ........................................................................................................... 82 28. Persentase Perubahan Nilai NPV dan BCR Akibat Perubahan Harga Karbon .......................................................................................................... 83 29. Persentase Perubahan Nilai NPV dan BCR Akibat Perubahan Biaya Transaksi ................ ........................................................................................ 84 30. Analisis Sensitivitas Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga terhadap NPV ............................................................................................................... 86 31. Analisis Sensitivitas Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga terhadap BCR ............................................................................................................... 87 32. Analisis Sensitivitas Pengaruh Perubahan Luas Lahan terhadap NPV ........... 89 33. Analisis Sensitivitas Pengaruh Perubahan Luas Lahan terhadap BCR ........... 90 34. Alokasi Optimal Penggunaan Sumberdaya Lahan Kritis dengan Sistem Agroforetri di Sekitar TNRAW ...................................................................... 94 35. Pencapaian Tujuan Pendapatan dan Jasa Lingkungan Rosot Karbon di Sekitar TNRAW ............................................................................................. 96
v
36. Nilai Sisa Pemakaian Sumberdaya dalam Alokasi Optimal Lahan Kritis ....... 97 37. Alokasi Optimal Penggunaan Sumberdaya Lahan Kritis dengan Sistem Agroforestri di Sekitar TNRAW dengan Peningkatan Initial Front Payment (IFP) ................................................................................................. 99 38. Pencapaian Tujuan Pendapatan dan Jasa Lingkungan Rosot Karbon di Sekitar TNRAW dengan Peningkatan Initial Front Payment (IFP).............. 100 39. Nilai Sisa Pemakaian Sumberdaya dalam Alokasi Optimal Lahan Kritis dengan Peningkatan Initial Front Payment (IFP) ......................................... 101 40. Alokasi Optimal Penggunaan Sumberdaya Lahan Kritis dengan Sistem Agroforestri di Sekitar TNRAW dengan Peningkatan Initial Front Payment (IFP) dan Tenaga Kerja .................................................................. 103 41. Pencapaian Tujuan Pendapatan dan Jasa Lingkungan Rosot Karbon di Sekitar TNRAW dengan Peningkatan Initial Front Payment (IFP) dan Tenaga Kerja ................................................................................................ 104 42. Nilai Sisa Pemakaian Sumberdaya dalam Alokasi Optimal Lahan Kritis dengan Peningkatan Initial Front Payment (IFP) dan Tenaga Kerja ............ 106
vi
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1. Kerangka Pemikiran : Proses Penelitian Alokasi Optimal Penggunaan Lahan Kritis dengan Sistem Agroforestri untuk Peningkatan Rosot Karbon di Sulawesi Tenggara ...................................................................... 10 2. Definisi Hutan Sesuai SK Menteri Kehutanan No. 14/2004 dan Kesepakatan COP 8 untuk Kriteria Pelaksanaan Proyek CDM ...................... 54 3. Peta Kelas Lereng di Dalam dan Sekitar TNRAW Tahun 2001...................... 56 4. Peta Lahan Layak yoto di Dalam dan Sekitar TNRAW .................................. 57 5. Peta Lahan Layak Kyoto Berdasarkan Kelas Lereng di Dalam dan Sekitar TNRAW ............................................................................................. 58 6. Persentase Responden Menurut Jenis Tanaman Tahunan yang Biasa Ditanam .......................................................................................................... 67 7. Pemanfaatan Lahan untuk Kelas Lereng I ...................................................... 70 8. Pemanfaatan Lahan untuk Kelas Lereng II ..................................................... 71 9. Pemanfaatan Lahan untuk Kelas Lereng III .................................................... 71 10. Pemanfaatan Lahan untuk Kelas Lereng IV.................................................... 72 11. Persentase Permasalahan Berdasarkan Informasi Responden ........................ 91 12. Persentase Kendala Implementasi Proyek CDM di Sekitar TNRAW ........... 92
vii
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Halaman
1. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng I dengan Kombinasi Jati, Kakao, Jagung dan Padi gogo ............................................ 114 2. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng I dengan Kombinasi Jati, Mete, Jagung dan Padi gogo................................................ 117 3. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng I dengan Kombinasi Jati, Mete, Jagung dan Pisang ..................................................... 120 4. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng I dengan Kombinasi Akasia, Mete, Jagung dan Padi gogo .......................................... 123 5. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng II dengan Kombinasi Jati, Kakao, Jagung dan Padi gogo ............................................. 126 6. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng II dengan Kombinasi Jati, Mete, Jagung dan Padi gogo................................................ 129 7. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng II dengan Kombinasi Jati, Mete, Jagung dan Pisang ..................................................... 132 8. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng II dengan Kombinasi Akasia, Mete, Jagung dan Padi gogo .......................................... 135 9. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng III dengan Kombinasi Jati, Kakao, Jagung dan Padi gogo ............................................. 138 10. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng III dengan Kombinasi Jati, Mete, Jagung dan Padi gogo ................................................ 141 11. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng III dengan Kombinasi Jati, Mete, Jagung dan Pisang ..................................................... 144 12. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng III dengan Kombinasi Akasia, Mete, Jagung dan Padi gogo .......................................... 147 13. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng IV dengan Kombinasi Jati, Kakao, Jagung dan Padi gogo ............................................. 150 14. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng IV dengan Kombinasi Jati, Mete, Jagung dan Padi gogo................................................ 153 15. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng IV dengan Kombinasi Jati, Mete, Jagung dan Pisang ..................................................... 156
viii
16. Analisis Finansial Sistem Agroforestri untuk Kelas lereng IV dengan Kombinasi Akasia, Mete, Jagung dan Padi gogo .......................................... 159 17. Analisis Sensitivitas Pengaruh Potensi Karbon Terhadap NPV .................... 162 18. Analisis Sensitivitas Pengaruh Potensi Karbon Terhadap BCR .................... 163 19. Analisis Sensitivitas Pengaruh Harga Karbon Terhadap NPV ...................... 164 20. Analisis Sensitivitas Pengaruh Harga Karbon Terhadap BCR ...................... 165 21. Analisis Sensitivitas Pengaruh Biaya Transaksi Terhadap NPV ................... 166 22. Analisis Sensitivitas Pengaruh Biaya Transaksi Terhadap BCR ................... 167 23. Analisis Sensitivitas Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap NPV ............ 168 24. Analisis Sensitivitas Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap BCR ............ 169 25. Analisis Sensitivitas Pengaruh Luas Lahan Layak Kyoto Terhadap NPV dan BCR .............................................................................................. 170 26. Input dan Output Analisis Program Tujuan Ganda Solusi Optimal Basis ............................................................................................................. 171 27. Input dan Output Analisis Postoptimal Anggaran 35% Initial Front Payment (IFP) .............................................................................................. 173 28. Input dan Output Analisis Postoptimal Anggaran 50% Initial Front Payment (IFP) .............................................................................................. 175 29. Input dan Output Analisis Postoptimal Anggaran 35% Initial Front Payment (IFP) dan Peningkatan Tenaga Kerja 20% .................................... 177 30. Input dan Output Analisis Postoptimal Anggaran 50% Initial Front Payment (IFP) dan Peningkatan Tenaga Kerja 50% .................................... 179 31. Input dan Output Analisis Postoptimal Anggaran 100% Initial Front Payment (IFP) dan Peningkatan Tenaga Kerja 100% .................................. 181 32. Input dan Output Analisis Postoptimal Anggaran 200% Initial Front Payment (IFP) dan Peningkatan Tenaga Kerja 500% .................................. 183
ix