KA.JIAN KA WASAN LlNDUNG UNTUK PENATAAN RUANG YANG R.\MAH LINGKlJNGAN (Studi Kasus di Kabupaten Bngor, Provinsi Jawa Barat)
Al'IS SUSANTI ALIA Tl
8 .
'
SEKOLAll l'ASCASAR.JANA JNSTITUT PERTANIAN BOGOR BOG OR
2007
PF:RNYATAAN MF.NGENA I TESIS DAN SUMBER 1NFOR1,1ASI Dcngan ini sayu mcnyatakan bahwa rcsis Kajian Kawasan Lindung umuk Penaraan Ruang yang Ramah Lingkungan (Studi Kasus di Kabuparen Boger, Provinsi Jawa Barnt) adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalarn bcntuk apa pun kepada pcrguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang bcrasal arau dikutip dari karya yang ditcrbitkan maupun tidak ditcrbltkan dari penulis Jain, relah diseburkan dalarn reks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Begor, Fcbruari 2007
Anis Susanti Al!ari NIM /\253050044
ABSTRAK
ANIS SUSA"ITI ALIA TL Kajiaa Kawasan l.indung untuk Penataan Ruang yang Ramah Lingkungan (Studi Kasus di Kabupaten Bog or, Pro vi nsi Jawa Barat). Dibimbing oleh BUD! MULYAl\TO. KO.\
perhitungan nilai lndeks Tekanan Penduduk. I lasil analisis berdasarkan Keputusan Presidcn ~omor 32 Tahun 1990 mcnunjukan bahwa kawasan yang scharusnya ditctapkan sebagai kawasan lindung di wilayah Kabupaten Begor adalah 113 I IO ha atau 37.&3% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Bogor. Sebesar 20. 99% kawasan lindung hasil analisis berdasarkan Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Lelah dialokasikan sebagai kawasan lindung dalam RTR\V Kabupaten BQgor2000-2010. Sedangkan sisanya (79.01%) dialokasikan tidak sesuai dengan Kcputusan Presiden No. 32 Tahun 1990. Oesamya keitdaksesuaian tersebut sebagai akibat bclum dialokasikannya kawasan resapan air, kawasan perlindungan setempat, den kawasan rawan bencana dalam peta RTRW Kabupaten Bogor 2000-20!0. Scbcsar 5.70% dari scluruh kawasan liudur;g yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Bogor 2000-20!0 dimanfaatkan mcnyimpang dari pcrcncanaannya. Lahan-lahan tersebut tidak dimanfaatkan sebagai kawasan lindung. tetapi sebagai pemukiman, sawah, semak, tanah terbuka dan tcgalan. Sebesar 21.12% dari luasan kawasan lindung hasil analisis berdasarkan Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1'190 saat ini dimanfaatkan 1ic:!ak sebagai kawasan lindung. Lahan-Ianan terscbut dimanfaatkan sebagai kcbun campuran, pemukirnan, perkebunan. rumput. sawah, semak. dan tanah terbuka. Scbcsar 61.98% dari lua.slill kawa'ian lindung basil analisis berda<>arkan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 berada di wilayJh-wilayah yang mcmpunyai indika.si lckamrn pcmluduk (lndeksTckanan Penduduk>l). Sehingga pada bcberapa witayah yang memiliki tekanan penduduk yang tinggi, diperlukan upaya al1ernatifyang menggcser pola perilaku pcnduduk yang bcrsifat ekspansif
dan eksploitatif terhadap kawasan Iind.mg. Upaya-upaya tcrsebut antara lain pcnerapan ~ebijakan sistem insentif-disinsenti[ pemberdayaan masyarakat dan pcngclolaan kawasnn l'ndung secara kolaboratif amara pemcrintah, sw11slu dan
rnasyarakat sek itar kawasan I indung.
ABSTRACT Al\'IS SIJSANTI ALIJ\TI. Analysis of Preservation Area for Eco-friendly Spatial Planning (Case Study in Bogor District, West Java Province). Supervised by RUDI MUL yAl\TO, KOMA RSA GANDASA~Mrl'A, and SURIA DAil.Mi\ TARIGAN. Increase of human population leads co the higher demand of land ro accmnmodarc human activities for their livelihood. On the other hand. land availability is limited. Consequently. if the need and availability or land arc not balance properly, it will trigger conflict and competition between activities itself and land use. This will bring lo a situation where >hilling land utilization is nor compatible 10 the regulation on spatial planning and their capacity, Therefore, spatial regional planning is needed to achieve balance between cultivation and preservation areas. Objectives of chis research were: I) to identify the preservation ureas in Begor District bused on its blo-physical condition; 2) 10 analyze the spatial utilization discrepancy of preservation areas: 3) to enalyze the population pressure on preservation areas. The analysis was approached by using Geographic Information System and applying criteria mentioned on the Presidential Decree Number 32 Year 1990 concerning Mnn~eemcnl or Preservation Areas. Population pressure indication was decided by the value of Population Pressure lndcx,
Analyeis result based on thai decree showed those areas which should be decided as preservation areas in Begor District were 113, 110 ha or 37.83% or the entire district. The analysis result found that 20.9!1% of preservation areas based on that decree had been allocmcd as preservation areas on Boger District Spatial Regional Planning Year 2000-2010. The rest (79.01%) was not allocated based on that decree. The discrepancies were resulted because on map of Bogor District Spatial Regional Planning Y car 2000-20 I 0 had not allocated water catchments area, local preservation area, and dangerous disaster area. The study staicd that 5.70% of' preservation areas which has been allocated on Hogor District Spatial Regional Planning Year 2000-20 IO was not appropriate with that plan. Those areas has not been used as preservation areas, but they has been used as sculcrnent, paddy rice field. bush. opened land, and clry fii:ld. The s1udy showed thal 21.12% of preservation areas based on that decree has been used us non- preservation areas. ·1 hose areas has been used as mixed cultivation, settlement, plantation, grass, bush, paddy rice field, and opened land. It was found that 61.98% of the preservation areas of analysis result based on the decree was under population pressure (Populauon Pressure Index >I). Therefore, some areas that have high population pressure required alternative efforts to change attitude pattern of inhabitant thal are expansive and exploitative to preservation areas. Those are application of policy on incentivc-disinceruivc system, society empowerment, and collaborative management on preservation areas among government, privates, and society around preservation areas.
KAJlAN KA\¥ASAN LIND UNG UNTUK PENAT AAN RU ANG YANG RAl\tAH LINCKUNGAN
(Studi Kasus di kabupaten Begor, Provinsi Jawa Barat)
ANIS SUSANTI ALIA Tl
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk mcmperolch gclar Magistcr Sains pada Program Studi llmu Perencanaan Wilayah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAJ\ BOGOR BOGOR
2007
Judul Tesis
Kajian Kawasan Lindung untuk Penataan Ruang yang Ramah Lingkungan (Studi Kasus di Kabupatcn Boger, Provinsi Jawa Barat)
~ama \flM
Anis Susanri Aliari : A253050044
Diserujui o
Dr. Ir.
si Pembimbing
u
Dr. Ir. Komarsa Gandn§!!<mita. M.Sc Anggora
Anggota
Oiketnhui <,
Ketua Program Studi llmu Pcrcncan ~ii
Dckan Sckolah Pascasarjana I PR
.-
~·
, 'I
(\
Prof. Or. Ir. Khairi~_&w'arNotodi tro, MS
Tanggal Uj ian : 27 Desember 2006
Tanggal Lulus:
0 5 F [ B 1.0J7
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kcpada Allah SWT atas segala karuniaNya schingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tidak ada marusia yang dapat hidup mandiri tanpa bantuan orang lain. Demik.an pula penulis dalam mcnyclesaikan tugas akhirnya ini, Pada kesempatan ini. penulis mcnyampaikan tcri nm kasih dan penghargaan kcpada: I. Hapak Or. Ir. Bmli Mutyanto, M.Sc. Bapak Dr. Ir. Komarsa Gandasasmita, M.Sc dan Bapak Dr. Ir. Suria Danna Tarigan, M.Sc selaku Kornisi Pembimbing atas motivasi, arahan, dan bimbingannya scjak tahap awal hingga selesainya tesis ini. Ucapan terirna kasih penulis sampaikan pula kepada Bapak Dr. Ir. Sudarmo, \.1.Si selaku Per.guji Luar Komisi ates rnasukan dan sarannya guna pcnyernpurnaan tesis ini. 2. Hapak dan lbu atas setiap doa dan kasih sayang yang scnantiasa mengiringi langkaa penulis. serta Tereh. Kang Rudi dan Ade untuk duki.ngannya. 3. Keluarga Bapak Ir. Adi Triswamo .. \.1-Si. lbu Ir. Sri Andajani, M.Si. adik-adik Moro dan Dimas untuk segala kasih sayang, mctivasi, serta dukungan material clan spiritual. ~- Pimpinan Pusat Pembinaan, Peodidiken dan Latihan Perencana (Pusbindiklatren) Bappenas atas beasiswa yang :liberikan. 5. Pim pi nan Dcpartemen Kehutanan, atas ijin rugas belajar yang dibcrikan. 6. Pimpinan beserta sraf BAPPEIJA Kabupaten Regor, khususnya Bapak Joke Pitoyo clan Bapak Rachmat Mulyana, atas kemudahan dalam akses data. 7. Mbak Nurul lftitah, S_ Hut .. M.Si selaku "doscn ernpat" atas bantuan bahan perkuliahan dan riser, dorongan dan saran, serta kescdiaan dan kesabarannya unruk terns diganggu, 8 Kcluarga besar Direktorat Konservasi Kawasan dan Direktorat Konservasi Kcanekaragaman Hayati, khususnya :'-lami Faus dan Papi Didin, ,'vlbak Puji, Bulik Suryo, Marni Indra, Mas Dodi dan Mas Wahju, aias scgala kebaikan dan banruan yang diberikan kepada penulis, Tidak lupa kepada Barnbang Suyikno unruk banruan pengolahan peta digital ..... keep up the good work buddy! I am very lucky surrounded by you all, /hanksagain 9. Rekan-rekan PWL angkaran 2004. khususnya A. Dani Sunandar untuk bantuan peta topogra'i digilai dan dokumen RTRW Kabupaten Boger, I 0. Rekan-rekan P\H. angkatan 2005 . special thanks tuk Mbak Made atas kebcrsamaan dan dukungan semangat yaig riada hcnti selarna ini. 11. lanpa mengurangi rasa hormat, kepada semua pihak yang tidak discbutkan satu pcrsatu di sini, aras bantuan yang ditcrima penulis. Disadari bahwa tulisan ini masih mc:miliki kekurangan, namun dcrnikian pcnulis berharap semosa basil karya ini bennanfaat bagi semua pihak.
Boger, Februari 2007 AJ1is Susann Alu»!
lU\VAYATHlDlJP
Pcnulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 14 Januari 1973 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Buchari Iman Santoso dan Ibu Dairah, Pendidikan SD hingga SMA diselesaikan di kota kelahiran dan pada tahun I 991 penulis melanjutkan pendidikan di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPR (USMI). Pada tahun 1992, penulis mcmilih Jurusan Manajemen llutan, Fakultas Kehutanan clan menarnatkan pada tahun 1997. Pada tahun 2005 pcnulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke Program Pascasarjana IPl3 pada Program Studi llmu Perencanaan Wilayah atas beasiswa Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Lat'han Percncana (Pusbindiklatrcn) Happenas. Tahun I 997-sampai dcngar, Agusutus 1998 penulis bckerja sebagai staf Divisi Pembinaan Hutan PT. Kayu Lapis Indonesia di Jakarta. Sejak September 1998 penulis bekerja sebagai Pcgawai Negeri Sipil di Departcmen Kehutanan dan saat ini bertugas pada Dircktorac Konservasi Kawasan, Direktorat Jenderal Pcrlirdungan Hulan dan Konservasi Alam. di Jakarta
•
DAFrARlSI Halaman DAFTAR TABEL . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . .. . . . . . . . .. •. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
vi viii
DAFTAR GA\1BAR ...............................................•.......•...•....
x
DAFT AR LAJ'v!PIRAN
PEND AH CLUJ\N Latar Belakang
..
Pcrumusan Masalah
·~.
3
Tuiuan dan Manfaat Pene'itian
6
Tl)JJAUAN PUSTAKA
Ruang dan Penataan Ruang .. . Kawasan Lindung
..
.. . . . .
.. ..
.. . .
Tekanan Per.duduk pada Kawasan Lindung . Sistcm lnfor:nasi Geograli .. .. . ..
..
7 . . . . . .. .
.. . .. . . .. .. .. .. .. .. . . . . ..
9
16 17
Y!ETODE PENEl.ITIAN
Pendekatan Pcnelitian .. .. .. .. . . . .. .. . . .. .. . Lokasi dan Wakru Penelirian .. .. .. .. .. .. .. . . .. Pengumpula-i Data .. .. . .. .. .. . . .. . .•.. Penyusunan Basis Data dan Penyiapan Data Digital Identifikasi Kawasan Lindung .. Analisis Kemungkinan Peayimpangan fungsi Kawasan Lindung.. .. Analisis Tekanan Penduduk.... .. . .. .. . .. .. Penyajian Hasil Batasan-Batasan , ·~ GAMBAKA
21 21 22 23 24 29 29 30 31
U~1UM LOKASI PENELITIAN
Letak Gcografis dan Administrasi........................................... Kondisi Fisik Wilayah Kondisi Snsial Ekonomi
33 37 48
..
HASlf, DAN PF.MflAHASAN ldenti fikasi Kawasan Lindung .... . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . .. .. .. . . . Analisis Kemungkinan Penyimpangan Fungsi Kawasan l.indong.. ... Analisis Tekanan Penduduk .. . . . . . . . . . . . .... .. . . . . .. .. . .. .. . . . .. . . . . . . . .. . .. KESIMPULAN DAK SARAN Kesimpulan .. .. Saran
..
..
. .. . .. . . . ..
.. .. . . .
..
52 68 91 99 I 00
OAFTARPUSTAKA
IOI
l.A'.\1PIRAN
105
DAFTAH TABEL
Halaman
Jen is dan sumber data y~ng digunakan dalam penelirian .., 2
23
Skor bcrdasarkan klasifikasi kelas lereng
..
24
.>
Skor berdasarkan klasifikasi jenis tanah
.
25
4
Skor berdasarkan klasifikasi curah hujan harian rata-rata
5
Kriteria penetapan kawasan lindung bcrdasarkan Keputusan Prcsidcn !\omor 32 Tah1.111 1990 ..
,
..
29
6
Wilayah adrninistrasi Kabupaten Begor
..
7
Luas wilayah Kabupaten Bogor berdasarkan kclas lcrcng
..
Ji
8
Luas wilayah Kabupaten Bogor berdasarkan ketinggian
..
39
9
I uas wi layah Kabupaten Begor berdasarkan jcnis tanah
..
41
ringkat kerentanan
43
11 Curah hujan harian rata-rata dan luas wilayah cakupan tiap-tiap
46
I 0 Luas wilayah Kabupaten Begor gerakan tanah
berdasarkan
. h • s t as run pengarnat ujan
12 13
Jumlah penduduk dan kepadaran pcnduduk Kabupaten Hogor tahun 2004
.
per kecamaran
di 49
Kawasan lindung hasil enalisis berdasarkan Keputusan Presiden No. 32/l 990 di wilayah Kabupatcn Bogar... ..
52
l.uas kawasan lindung hasil identifikasi oerdasarkan parameter kawasan hutan, jcnis tanah, lereng, curah hujan, dan ketinggiaa ..........
54
15
Sebaran bebcrapa danau/waduk di Kabupaten Bogor... .... .... ... .. .. .. .
56
16
Sebaran mata air yang dlgunakan PDAivl Tirta Kahuripan Kabnpatcn 13ogor dalam pclayaoan air bersih bagi rnasyarakat Kabupatcn Bogor ;
57
Luas kawasan perlindungan setempat di wilayah Kabupaten Boger . ...
57
14
17
VJ
Halaman I g Kawasan lindung yang bclum ditetapkan sebagai kawasan lindung dalam RTRW Kabupaten Bogor2000-2010 19
66
Alokasi rencana pemanfaatan ruang d: wilayah Kabupaten Boger berdasarkan RTRW Kabupalen Begor 2000-2010
68
20
Penggunaan lahan existingdi wilayah Kabupatcn Begor . . . . . . . . .. . . . . . ..
72
21
Penggunaan lahan existing d: wilayah Kabupatcn Boger berdasarkan alokasi rcncana pemantaatan ruang (RTR \V Kabupatcn Bogor 2'100· 2010).............................................................................
75
22 Rencana pemanfaa.an ruaag pada kawasan lindung hasil analisis bcrdasarkan Keputusan Presicen Xomor 32 Tahun I 99a 23
RI
Penggunaan lahan existtng pada kawasan lindung hasil analisis
berdasarkan Kepu.usan Presiden Nomor 32 Tahun 1991)
83
24 Hasi! overlay peta RTR W. 25
penggunaan lahan existing dan hasil anal is is berdasarkan Keputusan Presider No 32 Tahun 1990
89
Kawasan prioritas yang harus ditetapkan sebagai kawasan lindung di wilayah Kabupaten Bogor
90
26 Disuibusi wilayah berdasarkan tekanan penduduk pada kawasan yang seharusny a berfungsi 'ir.d:mg berdasarkan Kepurusan Prcsiden Nomor 32 Tahun l 990
95
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Pcrkernbangan jumlah pendnd-ik di Kabupaten Begor (BPS 2000: BPS 2002: l3PS 2005) 2 3
F rckucnsi Ien gsor dan ban; ir di Kabupaten Uogor (UPS 2003: RPS 2005: Pemda Kab. Bogor 2006) Luas lahan uitis di Kabupatcn Begor (Permann 20().t: Pcmda Kah. Begor 2004: Pcmca Kab. Begor 2006) ..
.:J
5 5
4
Kctcrkaitan subsistem SIU (Sumber: Prahasta 2001)
19
j
Diagram a ir pendekatan pcnclitian
22
(i
Diagram allr idcntifikasi kawasan lindung dengan menggunakan pcndekatan kritcria Kcp111u~1n Presidcn Ncrror 32 Tahun I ?')0 l)cphut ( 1993) .
2R
7
Peta adrninistrusi Kabupatcn Bogor
~6
8
l'cta kelerengan Kabupaten Bogor . . . .. .. ..
9
Pew kctinggian Kabupaten Bogor
~O
10
Pemjcnis tanah Kabopatcn Boger
42
Il
Pet:i kerentanan gerakan tanah Kabuparcn Begor
12
Peta curah hujan Kabupatcn Begor
13
Peta kawasan lindung Kabopaten Boger
53
14
Peta kawasan lindung yang belum ditetapkan ~azai kawasan lindung dalam RTRW Kabupatcn Bogor2000-2010
67
15
.. . ..
.. .
..
.. ..
.. .
38
,
44
..
47
Petn rcncana pcmanfuatan ruang Kabupaten Oogor (RTR W Kahupaten
llogor tahun 2000-2010) 16
..
.. ..
.. .
Peta penggunann lahan Kabuprten Boger
17 Pcnggunaan lahan pada kawasan lindung dalam
70 73
RTR W Kabupatcn
Rozor 2000-?0 IO .. ... . . . . . . .. . .. ... . . .. .. . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. .. . . . .
76
18 Peta pcnylmpangan tungsi kawasan lindung Kabupatcn Begor .. .. ... ..
77
19
84
Sempadan Sungai Cisadane . . .
. .. .. .. .. .
..
....
..
viii
Halarnan "O
Juurlah
'I_<
21
Peta rekauau pcnduduk Ji Kabupaten Begor -········································
9~
ix
DAFTAR L-\.\JPlRAN I lalaman Peta kawasan hutan Kabupaten llogor
105
2
Peta kawasan r~sapm air Kabupaten Bog.or............................
3
1'.~rmlaia, penduduk geogralls desa-desa di wilayah Kabupaten Begor .. ..
-I
Kepadaran pendu.lu], agr.;n) dan rau-rata kepcmilikun penanian d Kabupat~n Begor
5
l ekanan r~nduduk dcsa-desa di \\ layah Kabupaicn Oog(}T
...
I 06
lahan
07
I 17
.
129
x
PENDAHULUAN Latur Bclakang
Peningkatan jurnlah penduduk be-implikasi pada peningkatan kcbutul.an lahan
uruuk
mewacahi
berbagai aktivitas manusia dalam
mclangsungkan
kemdupannya. Disisi lain. cctersediann L1ha:i rersebut relatif terbatas. Jika dalam pcrkernbangannya antara kebuiuhan dan ketcrscdiaan laban tidax diatur dengan baik, -uuka akau tcrjadi berbagai bcnturan kepentingan amar aktivuas yang berdarnpak
pada
mengakibatkan
pcrsair gan dabr,
pcnggunaan
lahan.
I Ial
akan
rru
tcrjadinya pergcseran pcmanfaeten lahan yang tiduk scsuai lagi
dengan kardah 1.Jc11a1<1an ruang dan daya dukungnya.
L>cngan mempcnimbangkan daya dukueg lingkungan dalam pemanfaaian lahan akan mengarahknn kepada penaraan ruang yang berkclanjutan, Perhulan tcrhadap daya
a1as pada lo:
S3Lu
ekosistcm. agar kescirrbangan yang tcrwujud juga lidak bcrsifat lokul, tcrapi rncrupakan keseirnbungun dalam saiu ckosistem
Dalam kaitannya dcngan wilayah Jabodeiabek (Jakarta, Begor. Depok, Tangerang dan Bekas.), satah saru fungs, utama Kabupaten Boger ocalah iungsi konscrvasi sehubungan dengan posisi geogralisnya Ji bagian hulu dalam sistem
rata air Jabcdetabck.
Penyimpangan pcrnanfaatan ruang di bagian hulu yBng
sebagian bcsar merupakan kawasan lindung dan menjadi penopang s:abilitas ekosistem
bagi wilayah di bawahnya akan rnembawa akibat
buruk
sepcrti
degrndasi Iatan. bencana ronjir dan loogsor Bencana
banjir dar. longsor yang to:i]adi di Kawusm Jabodetabck pada tahun
2002 merupakan salah satu in:lixasi )ang menunjukan lerjadinya konllik dan keudakscrasian
pernanfaatan ruang, khususnya
pcrnukiman knta dan kawasan lindung.
antara pemanfaatan kawasan
Data menunjukan, tclah terjadi
pcningkatan pemukiman di Jabodetabek pada tahun 1992 sampai dengan 2001 scbcsar I 0%. Pada kurun waktu yang ~~ma. teleh 1erjaci pula pengurangan luasan kawasan lindung
hingga 16% (Permann 20t'4).
Perrnana (2004) juga mcnjelaskan bahwa Kawasan Dopunjur (Kabupaten Boger) yang merupakan hulu dari kawasan Jaboderabek, berdasarkan informasi
citra landsat tahun 1992 dan 2001 telah rcrjadi penyimpaugan pemanfaatan lahan scbesar 79.50% dari arahaa yang ditetapkan Keputusan Presiden No. 114 Tahun 1999
rcntang
Penataan
Kuang
Kawasan
l!ogor-Puncak-Cianjur.
Hal ini discbabkan oleh perrumbuhan kawasan pemukiman yang cukup pcsat deugan luas mencapai sekitar 35 000 ha atau 29% dari t;J1al h.asan kawasan Ropunjur. Adanya dampak negatif dari suaru kegiatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
maka perlu dipcrbaiki
melalui pendekatan pcnatan
ruang yang
mempertimbangkan kemarnpuan, kescsuaian dan ketersediaan lahan yang dimiliki suatu wilayah.
Penataan ruang dapat tlipancang
sebagai suaiu bcntuk upaya
pemerintah untuk mcnuju ketcrpaduan dalam pembangunan wilayah. :Jnruk mernudahkan kcg.atan penataan ruang, pemcrintah menetapkan uga cara utama pembagian niang sebagaimana tercarrum dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. yaitu berdasarkan aspek administratif, aspek kegiatan dan aspek fuagsi kawesan, sena aspck '.ungsi utama kawasan. Penaiaan ruang berdasarkan aspck admiuisuatif meliputi wlayah
Nasional, wilayah
Provins! Daerah Tingkat I, dan wi.ayah Kabupa1en/Ko1a Daerah Tingkat II. Penataan ruang berdasarkan fungsi kawasan dan aspek kcgiatan, meliputi kawasan pedesaan, kawasan perkotaan, dan kawasan tcrtentu. Sedangkan penataan ruang berdasarkan fungsi u.ama kawasan meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kebcradaan kawasan Indung mcmberikan banyak rnanfaat bagi kehidupan dan kelangsungan hidup manusia. Manfaat nyata yang dibcrikan kawasan lindung. antara lain fungsi h:d:o-orologis
(pencegahan banjir, erosi. dan longser).
perlindungan pcninggatan budaya, flora dan fauna. mengurangi cmisi C02, mencegah pernanasan global, serta mencegah abrasi angin dan air laut. Manfaar tersebut lebih bersifat intangible, sebagai barang publik yang sering dipersepsikan berbcda mcnurui ruang dan waktu. Keadaan iersebur mengakibatkan kawasan lindung dianggap sebagai surnberdaya milik umum. terlcbih dalam prakteknya, munfaar tcrscbut sangat sulit dikclola.
Kawasan lindung sangat te-kait dengan keruangan [bersifat lokalitas narnun juga oerhubungan dengan wilayah lain yang lebih luas) schingga keberadaan dan keberhasilan pengelolaannya sangat ditemukan oleh desain peneiapan dan pcngclolaan sehari-hari di lapangan, i\'knginga1 pcnting1:ya kawasan lindung
sebagai sistern penyangga kchidupan, sudah selayaknya perencanaan pengelolaan
kawasan lindung
rnenjadi hagian yang tidak terpisahkan dalam
perencanaan
pcmbangunan daerah di bcrbugai sektor (Fahutau !PH 2002). llerdasarkan kenyatann di atas, untuk rnengctahui scjauh rnana pengauran ruang kawasan Jindung telah rnengarah kepada kescsuaiun lahonnya ditinjau dari nspek biofisik wi layahnya, perlu dilakuknn kajian pernanlaatan
ruang kawasan
lindung guna pcuyempurnaan rencana iata ruang yang tclah ada.
Perumusan Masaluh Peraturan Pemcrintuh
Wilayah Nasional,
Nornor 47 Tahun I 997 ten tang Rcncana Tata Rllilllg
menycburkan
bahwa $lrntcgi Jan arahan kcbijaksanaan
pengcmbangan kawasan lindung, meliputi langkah-lnn~kah
mewujudkan kelesrarian fungsi kcrusnkan li11gkw1gm1.
Selanjutny~
lingkungan
umuk mcmclihara
dan
liillup dan mcnccgah rlmbulnya
datum Pcraturan Daerah Provins: Jawa Barnt
Nomor 2 tahun 2003 tcrnung Rcncana Tata Ruang Wilayah Provinsi .J11w11 Barat, dinyatakan bahwa rencana pole nuu ruang kawasau liudung adalah: mcnctapkan
kawasan lindung scbcsnr 45% dari luas scluruh
11
il:1y11h Jawa
13arat, yang meliputi kawasan yang bcrfungsi li11du11g di dulam knwasan hurau dan di luar kawasan hutan: rnempertahankun hi
kawasan-kawasan rcsapan air utau kawasan yang berfungsi
untuk rnenjarnio ketcrsediaan sumbcrdaya air;
mengendalikan pcmanfaata» ruang di luar kawasau hutun schinggn tetap bcrfungsi lindung. Kabupatcn Boger scluas sckitar 299 020 ha mcrupakan salah satu wilayah di Provins! Jawa Barat, Peraruran Dae.ah Provinsi Jawa Harat Nomor 2 Tahun 2003 temang Rcncana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawn Barat menetapkan kawasan lindung sebesar ~5% dari luas seluruh wilayah Jawa Barat. Scbagai bagian dari Provinsi Jawu Barat, seyogyanya luas kawasan lindung di Kabupaten Hoger rnendekati angka tcrsebut. Dcngan luasan tersehut diharapkan kualitas Iingkungan hidup di Kah11p11le11 Boger tetap tcrjaga.
Sciring
dengan rneningkatnya
aktiviias
pembangunan dan rneningkatnya
jumlah penduduk Kabupaten Begor yang rnencapai 4 I 00 934 j iwa pada tahun 2005 (Gamba: I), atau meuingkar 26.73 % dalam kurun waktu 1999-2005, bcrimplikasi
meningkatnya
intensitas
penggunaan
lahan pada sebagian bcsar
kawasan budicaya sehingga melarnpaui daya dukungnya. Pada saat pemanfaatan kawasan
budidaya
sudah mclampaui
kapasitas daya dukungnya
icarrying
capacity). rnaka akan bergeser kcpada ekstensifikasi kawasan budidaya. Kondisi
tersebut
mendorong aktifitas
konversi kawasan lindung
mcnjadi kawasan
budidaya. Secara ekologis, intensitas penggunaan lahan yang melampaui daya dukung dan
konversi
terganggunya dan banjir.
kawasan I iadung
rnenjadi
kescimbungan Iingkungan. scrta luasan
lahan
kawasan budidaya
menyebabkan
[rekuensi bcncana longsor
lndikasinya
kritis
Begor yang cenderung
meningkat dari tahun kc tahun (Gambar 2 dan 3). Pernanfaaran lahan yang :idak ramah lingkungan
tersebut, dalarn jangka
panjang tidak hanya mengganggu keseimbangan tctapi juga dapat rnenyebabkan
kerusakan lingkungan.
Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan
pcnataan dart pemanfaatan ruang yang ramah lingkungan.
suatu
Karena keterbatasan
data dan waktu, rnaka dalam kaj ian ini difokuskan kepada penaraan dan pernanfataan ruang kawasan lindung,
5,C00,000
l
I
4.000,000 .~ 3,000.000 --, 2,000.000
I
-+-
Jumlah Penduduk
I
1,000,001) 0 ----------·--19.99 /000 2001 2003 2005 Tahun
Gamber I Perkembangan jumlah penduduk di Knbuparen Begor (BPS 2000; BPS 2002; l:ll'.S 2005)
5
2001
2003
2002
:i004
2005
Tahun
J Gambar 2
Frckucnsi longsor dan banjir di Knbupatcn Boger (llPS 200:\;
[lPS
2005; Pemda Kah. Bo.gor 2006)
1
30000
-..
25000
£ 20000 -
.!:!
~ 15000 •
-+-
c ~ 10000
500:
Lahan Kriti5 1
1
1 ----2001
'
2003
2005
Tahun
Gambar 3 Luas lahan kritis di Kabupaten Begor (Permana 2004; Pernda Kab. Begor 2004; Pemda Kah. nogor 2006)
Dari urainn di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebugai berikut : I. Wilayah-wilayah
mana di Kabupaten
H(>gor yang berdasarkan
kondisi
hiofisiknya harus ditetapkan sebnga: kawasan lindung? 2. Apakah pengalokasian kawasan lindung di wilayah Kabupatcn Bogor yang tcrtuang dalam Rcncana Tata Rua11~ Wilayah Kabupaten Begor Tahun 1999-
2009 celah scsuai dengan kondisi biofisik wilayahnya?
6
3. Seberapa
besar tekanan penduduk terhadap
kawasan lindung di Kabupaten
Begor? Tujaan dan Manfaat l'enclitinn
Tujuan dari penelitian lni adalah: I. Mengidentitlkasi
kawasan yang berfungsi lindung di Kabupaten Begor
ditiojau dari aspek biofisik wilayahnya. 2. Mengelahui
kemungl
fungsi kawasan
lindung di
Kabupaten Boger. 3. Mengetahui tekanan nenduduk terhadap kawasan lindung di Kabupaten Bogor.
Hnsil pcnefitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertlmbangan dalam penyusunan kebijakan pcngaturan pemanfaatan ruang Kabupatcn Begor,
khususnya kawasan lindung, yang beroriertasi pada pembangunan bcrkelanjutan.
_l
_
TINJAUAN PUSTAKi.\ Ruaug dan Penaraau Ruang Dalarn Undang-Ur.dang
l\0111or 24 Tahun 1992 ientang Penataan Ruang,
ruang didefinisikan sebagai wadah yang meliputi ruang daratan, ruan_g lautan, dan ruang udara, sebagai satu kcsafuan wilayah, tcmpat rnanusia dan rnahluk hidup lainnya hidup dan melakukan kegiatan, sorta memelihara kclangsungan ludupnya. Scbagai salah satu sumberdaya alam, ruang tidaklah mengenal batas wilayah, nami;n jika dikaitkan dengan pcngaturannya. rnaka harus ada bates, fongsi, dan sisrern yangjelas dalaru satu kesatuan,
Ruang dalam wilayah nasional adalah wadah bagi manusia untuk melakukan kegiatannya.
Hal ini tidaklah berani bahwa wilayah nasioual akan habis dibagi
oleh ruang-ruang yang diperuntukkan bagi kegiatan rnanusia (fuugsi budidaya}, akan tetapi harus dipertimbangkan pula adanya ruang-ruang yang mempunyai fungsi lindung dalarn kaitannya terhadap keseirnbangan tata udara, tau air, konscrvasi flora dan fauna serta satu kesatuan ekologi (Sugandhy I 999). Mcnurut
Undang-Undang
Nornor
24 Tahun
1992 disebuikan bahwa
penataan ruang adalah suatu upaya untuk rncwujudkan tara ruang yang terencana rnelalui suatu proses yang melipuii pcrencanaan, pernanfaatan. dan pengendalian pernanfaatan ruang yang satu dengan lainnya mcrupakan satu kesatuan : ang tidak terpisahkan.
Pennana (2004) rnengemukakan bahwa penataan ruang adalah suatu
proses yang mencakup perencanaan tata ruang (penyusunan Rcncana Tata Ruang Wilayah),
pernanfaatan
ruang
mcialui
serangkaian
program
pelaksanaan
pembangunan yang scsuai rencana, dan pengendalian pclaksanaan pembangunan .agar sesual dcngan rencana tata ruang. Perencanaan tata
dengan
orientasi
rmng mempakan perumusan tara ruang yang optimal
prcdoksi
dan konservasi
bagi
kclcstarian
Iingkungan.
Perencauaan i11 i incngarahkan dan mengatur a tokasi peman Iaatan ruang, alokasi kegiatan,
keterkaitan antar fungsi kcgiaian, serta program
dan kegiatan
pembangunan. Proses
perencanaan 'tata ruang wilayah menghasilkan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW}. Disamping scbagai guidance of future actions, RTRW pada
8
dasarnya
rnerupakan
manusia/mahluk
bentuk
intervensi
hidup dengan lingkungannya
yang
dilakukan
fun~,,; clan kepenringan
lingkungan, Tahun
mcnghindari
ruang bcrdasarkan berbagai
tertcruu, dengan kata lain, pengaturan tcmpat bagi
berbagni kegiamn manusia. dan
hidup, senn kclesmrian
dan keberlanjutan pembangunan (Dirjcn Pcnataan Ruang 2003).
Tara ruang pada dasarnya adalah pengaturan
adll
interaksi
dapai berjulan serasi, selaras, dan
scimbang untuk mencapai kesejahrcraan manusia/rnahluk lingkungan
agar
Agnr scmua pihak tcrpcnuhi kebutuhannya sccara
terjadinya
perseugketaan
serta menjamin
kelestarian
maka dibutohkan suaiu proses yang dalam Undang-Undang
No. 24
I} discbut penataan ruang, yaitu proses pcrcncanaan tata
1992 (Pa$<1I
ruang, pcmanfauran ruang, dun pcngcndalian pemanfaatan ruang (CIFOR 2002). Scdangkan menurut Rustiadi et al. (2004), penataan ruang pnda dasamya mcrupakan perubahau )nng discnguju.
Drng<>l'I rncmaharninya
sebagai proses
pembangunan mclalui upaya-upaya pcrubahan kc arah kehidupan yang lebih baik, maka penaraan ruang mcrupakan
bagian dari proses pcmbangunan,
ruang memiliki tiga urgensi, yaknl: a} opumallsnsl (prinsip produktifitas
dan eflsien«);
Pcnaraan
pcmanfaatan
sumberdaya
h) Rial dan w11j11d distribusi
sumberdaya
(prinsip pcmcratnen. kcbcrimbangan, clan kcadilan): dun c) keberlanjutan {prinsip sus:alna/)l/iry).
Keicrscdiaan ruang bukan tidak terbatas. Sehingga didalam pcmanfaarannya harus dintur dcngan baik, Satrowihard]« dan Napitupulu (200 I) rnengungkapkan bahwa dipcrlukan
penataan ruang untuk mengatur pemanfaatannya
bcrdasarkan
besaran kcgiatan, lungsi lokasi, kualitas ruang, dan estetika lingkungan.
Suatu
proses pcnataan ruang yang didasarkan pnda karuktcristik dan daya dukungnya, serta didukung
teknolog!
yang sesuai ternu akan rneningkatkan
keserasian,
keselarasan, dan keseimhangan subsistem, yang berarti .iuea akan mcningkarkan duya dukungnya. Azhari (200d) rncngcmukakan
bahwa pcnyusunan rencana tata ruang
harus memperhatikan fungsi yang diem ban oleh masing-masing suatu kawasan akan
kawasan. Fungsi
diperoleh jika penyusunan rencana tata ruang sebagai tahap
awal dari proses pcnataan ruang mempcrtimbangkan aspck kcsesuaian lahan,
I_
9 kemampuan lahan, dan ketersediaan lahan (uspek legalitas) yang selanjutnya akan rnendorong pcmbangunan bcrkelanjutan,
Kawasa u Lind ung Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 rnenyatakan bahwa penataan ruang bcrdasarkan tungsi utama kawasan meliputi
kawasan lindung dan kawasan
budidaya. Kawasan iindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi urama melindungi sumberdaya
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan buatan.
Scdangkan
kawasan
budidaya adalah
kawasan yang
ditctapkan dengan tungsi utama untuk dibudidayakan alas dasar kondisi dan potensi suinberdaya alarn, surnberdaya manusia, dan sumbcrdaya buatan. Sugandhy ( 1999)
mengemukaknn hahwa kawasan non-budidaya (fungsi
lindung) adalah bagian dari suatu wilayuh yang mcmpunyai fungs. non-budidaya (dorninasi fungsi lindung) tcrhadap tanah, air, flora, fauna. dan budaya) dengan sudah mempertunbangkan kclestarian lingkungan hidup, di mana di dalarnnya tidak
diperkenankan
adanya
fungsi
budidaya
ataupun
kalau
tcrpaksa
diperkenankannya dalam fungsi tcrbatas, Kawasan lindung juga didefinlsikan sebagai kawasan yang dibatasi dari pemanfaatan sumberdaya secara tidak terbaras.
Suatu kawasan yang dilindungi
dapat ditetapkan untuk melindungi berbagai macam ciri dari karakteristik atau keunikan ekosistem, keauekaragaman
perlindungen
spesies khusus yang diminati,
tempat yang memiliki
spesies, lansekap atau :iri geofisik yang bernilai estetik, fungsi
hidrologi, fasilitas untuk rekrcasi alam, dan tempat peninggalan
budaya (MacKinnon et al. 1986). Mengacu kepada pedoman yang disusun olch World Conservation Union (11 JCN) rahun 1994, yang dimaksud dengan kawasan lindung adalah wilayah daratan dan atau laur tcrutama yang didedikasikan
untuk perlindungan
dan
pcrmcliharaan keanekaragamana hayati, alam, dan budaya. yang dikelola mclalui bentuk-benruk yang efektif dan scsuai dengan aturan hukum (Philips 7.004; Locke
dan Dearden 2005). Ukuran serta tata lctak kawasan yang dilindungi
di dunia
scsingkali
ditcntukan olch Iaktor-faktor scperti sebaran manusia. nilai porensi Iahan, upaya
10 politik olch para warga yang bcrjiwa konservasi, Seringkali lahan disisipkan bagi kepentingan
konscrvasi hanya karena lahan tersebut tidak merniliki
komersial secara langsung.
pada lahun-lahan
Kawasan-kawasan yang dilindungi
nilai
rcrscbui herlokasi
rang tida« diminati siapapun (Runic 1979 dalam Primack et
til.1998). Sctiap bentuk kawasan lindung memiliki ciri atau karaktcrlsuk tersendiri. Philips (2004) rnengemukaknn bahwa kawasan linclung, memiliki ciri aniara lain: I.
Disiapkan untuk nlasan yang bcrbcda
2.
Bcrada di wilayah yang bclum ierjamah (alarni] Jan lansekap yang stab.l
3.
Berada di hutan, savann, padang rumput. gunung, padang pasir, lahan basah, wilayah yang tcrtutup salju, danau, dun laut
4.
Bcrvariasi dalam ukuran
5.
Diberl nama yang berbeda di tingkut nasionat
6.
Ditetapkan bcrdasarkau pcraturan nasional otau kcsepakntnn intcrnasional
7.
Ditctapkun mclalui bebcrapa Jonis kelcrubagun dun inisiatif
8.
l)imiliki oleh bcrbagai kepentingan
9.
Dijalankan oleh organisasi yang berbcda Locke dan Dearden (2005) mcnjclaskan bahwa menurut pedoman
tahun 1994
I UCJ\'
ada 6 kategori kawasan li11du11g, yaitu Kategort la dan lb (Cagar
Alam). Kategorl II (Taman Nasional), Kategori Ill (Monumen Alam), Kategori IV (S11nkl1 Margasatwa), Kategori V (Pcrlindungan (Kawasan
Pcngclolaan
Bentang Alum), dan Katcgori VI
Terpadu Sumber I layati).
Definisi
masing-masing
katcgori adalah sebagai bcrikut: I.
Kategori
la: Cagar Alam, yaitu suatu kawasan daratan dan atau laut yung
memiliki ckosistem, fitur gcologis atau fisiologis dan atau jcnis-jeuis unik, dan luar biasa atau mcwakili yang kegunaan utamanya bagi kepentingan riser dan atau monitoring lingkungan (S1ric111/atum N1'.tnw). 2. Kategori I b: Cagar Alam, yaitu suatu kawasan daratan dan atau laut yang masih utuh dun asli yang cukup luas, dun belurn termcdiflkusi atau scdikit tcrrnodifikasi,
diterapkan
untuk rnempenahankan
karakter-karaktcr dan
pengaruh alami tanpa adanya okupansi (pcmukirnan} permancn atau signifikan
11 yang dilindungi,
dan dikclola
dalam
rangka
mcngawetkan
kondisi
alam
(Wilderness Area).
3. Katcgori 11: Taman Nasional, yaitu suaru kawasan daratan dan atau iaut yang mash alami yang ditetapkan untuk (a) melindungi integrirns satu atau lebih ekosistcm bag! generasi saat ini maupun yang akan dutang; (b) mcniadakan eksploirasi atau pemuki.nan yang tidak scsuai dengan tujuan penetapannya; dau (c) menycdiakan landasan bagi pengunjung untuk tujuan spiritual. ilmish,
pendid.kan. rekreasi, yang rarnah riengan lingkungan dan budaya. 4. Kategori Ill: Monumcn Alam. yaitu suaru kawasan yang berisi satu aiau lebih fitur-fitur alarn atau gaburgan alam dar: budaya yang khas yang mcmpunyai nilai yang luar biasa (our.1·tandmg) dan unik karcna kelangkaannya, secara kualiias mewakili atau estciis atau mempunyai kcunggulan budaya. 5. Kategori JV: Suaka (Cagar) Margasatwa, yahu suaiu kawasan dararan dan atau laut yang mendapatkan campur tangan aktif uruuk kcperh.an pengelolaan dalam rnngka menjarnin terpcliharanya habitor dan atau memenuhi kebutuhan yang khas da ri suatu jen is. ·6. Kategori V: Tuman Wisata Alam. yaitu suatu kawasan daratan yang dapat juga memiliki kawasan pantai dan atau laut yang intcraksi antara manusia dan alarn telah mcnghasilkan suatu kawasan )'ang mempunyai nilai esteris. ekologis dan atau
budaya
yang
signifikan,
yang
sering
dibarengi
dengan
nilai
kcanekaragaman hayati yang ringgi, Menjaga integritas interaksi tradisional merupakan hal yang penting bagi pemcliharaan dan evolusi dari kawasan. 7. Karcgori VI: Kawasan Pengelolaan Tcrpadu Sumber Daya Alam Hayati, yaitu suatu kawasan yang rncmiliki sistcrn-sistem alarni yang belum tcrrnodifikasi. yang
dikelola
untuk
menjarnin
perllndungan
dan
pemeliharaan
keanekaragaman hrt}ati jangku panjang, yang dalam ..vaktu yang sarna rnenycdiakan aliran yang lesiari produk clan jasa alam bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Kawasan lindung mcmiliki MacKinnon er al. (1986),
manfant yang besar hagi manusia. Menurut
a
dilindungi dapat rncmberikan manfaat yang berhargn bagi rnasyarakat, antara lain: a. Mcnstabilkan fungsi hidrologi
12 b. Melindungi tanah c. Stabilitas iklim d. Pelestarian sumbercaya pulih d1pat dipancn e. Perlindungan plasma nutfah
r.
Pengaweran untuk perkernbangbiakan tcrnak, cadangan populasi, dan keanekaragarnan biologi
g. Pcngcmbangan kepariwisnaan h. Menyediakan fasilitns rekrcasi i.
Menciptakan kesemparen kerja
j.
vtenyedlnkan fa.'i 11,1s bagi penclitian dar pcmantauan
1'. Menyediakan fasi.itas pend d kan
I. Meme ihara kunlitas lin,,;kungan hidup 111.
f....::untungan dari perlakuan khusus
n. Pclestarian budaya tradisionn! o. Kcseirnbaugau alarn lingkungan
p. ;'llilui »arlson dan kebanggaan n:11ional. Di Indonesia scndiri, sesuai dengan penjclas.10 Pasal 3 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 diuraikan bahwa pcngaturan pcmanfaatan
kawasan
lindung adalah bentuk-bentuk penganean pemanfaatan ruang ci dalam kawasan lindung
seperti
upa)a
konservasi,
rehabilirasi,
penelitian,
obyek
wisara
Iingkungan, dan lain-lain rang sejenis, Strutcgi
dan
arahan
pengernbangan
kawasan
lindu1g
sebagaimana
disebutkan dalarn Peraiuran Pcrnerintah Nomor 47 Tahun 1997. meliputi langkahlangkah nnruk mernelihara dan mewujudkan kclestarian fungsi :ir.gkungan hidup
dan mencegah timbulnya kcrusakan lingkungan hidup. Dalam rangka memclihara
kcrusakan fungsi lingkungan hidup. dilakukan pcnetapan dan pcrlindungan terhadap
kawasan lindung berdasarkan kri:eria tertentu scbagaimaua Kcpuiusan
Presiden Nomor 32. Tahun 1990 icnumg Pengelolaan Kawasan Lindung. Kawasan-kawasan Kepurusan Presidcn
yang cermasuk dalam
kawasan
lindung
mcnurut
Nomor 12 Tahun 1990 dibedakan menjadi empat kawasan,
yairu kuwasan yang mcmberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan
13
pcrl indungan seiempat, kawasan suaka a lam dan ca gar budaya, dan kawasan rawan bencana. Kawasan-kawasan lindunu tcrsebut adalah scbagai henkur: I. Kawasan ynng 111c111beri perlindungan kawasan bawahannya tcrdiri dari:
u. Kawasan hutan lindung, yaitu kawasan hutan yang me:niliki sifut khas yang mampu mcmberikan
perlindungan
kepada kawasnn sckiur rnaupun
bawahnnnyn ~~bagai pengatur tara air, pcnccgah banjir, dan crosi serta mcmclihara
kesuburan tanah
Kritcria kawasan huran
lindung adalah
kawasan hutan dengan faktor-faktor lcreng lapangan, jenis tanah. dan curah hujan yang melehihi nilai skor I 75, dan/atau kawasan huian yang mempunyai lcrcng lapangan 40'}(, atau leblll, dan/atau kawasa-i hu11111 yrn1g kc1inggian 2 000 meter di nus pcrmukaan laut atau lcbih.
mempunyai
b. Kawasan
bcrgambut, yauu kawasan yn11g pcmbcntuk unsur tanahnya
scbagian hcsnr berupa sisa-s.sa b11h1111 organik yang tertimbuu dalaru waktu yung lama. Krheria kawasan bcrgambut adulah tanah bcrgambut dengan ketchulan
1 merer ~lau lcbih, yang tcrdapat di bagian hulu sungai
dan rawn,
c. K111v'1)a11 rcsapan air, yaitu dacrah yang mempunyai kcmumpuan tinggi untuk mcrcsapkan air hujan, schingga rnerupakan rempat pengisian air bumi yang berguua scbagai surnber air. Kritcria kawasan resapan air udalah curuh hujan
yang
tinggi, strukrur tanah yang mudah mercsapkan
air. dan bentuk gcomorfologi yang mampu rneresapkan air hnjM secara bcsar-besarau. 2. Kawasan pcrlindungan setempat, tcrdiri dari: a. Scmpadan sungai, yailu kawusan sepanjang kiri kanan sungni, termasuk sun.~ai
buatan/kanal/saluran
penting untuk
irigasi primer yang rncmpunyai
rnempertahankan
kclestarian
Iungsi sungni.
manfaat
Kriteria
scrnpadan sungai ndalah sekurang-kurangnya I 00 meter di kiri kanan sungai besar dau 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di Iuar pem uk iman.
b. Scrnpadan
pantai, yaitu kawassn tertentu
sepanjang
pantai yang
mempunyai manfaut pcnting untuk mempcrtahankan kelestarian fungsi
I~
14 pantai. Kriteria sempadan pantai adalah daratan sepanjsng tcpian yang lebarnya prcporsionaldcngan bentuk dan kondisi f:sik pantai, minimal 100 meter dari titik pasani; l~rtinggi ke arah darat. c. Kawasan sekitar danaurwaduk, yai1u kawasan rertentu di sekcliling canau/waduk yang mcmpunyai manfan periling unu.k mempcnahankan kelcsrarian limgsi danaurwaduk,
Krncria kawasan sckiiar danau/waduk
adalnh daratan sepa'ljang tepian danauiwadu'.< y~ng lcbarnya proporsional dengan benruk dan kondisi fisik danau/waduk, anrara 50 sampai I 00 meter dari riiik p1sang 1eninggi kc arah darut, d. Kawnsan sekitnr maw air, yaitu kawasan di sekcliling mata air y311g mempunyai rnanfaat petting .mtuk rrempertnhanan kelestarian
fungsi
mata air. Kritcna kawasan sekitar mara air adalah sekurang-kuraugnya dalam radius 200 meter di sekitar mata air.
J. Kawasansuaku alum dnn cag:1r budaya t!rdiri dari: a.
Kuwasnn suaka alam, yaitu cawasan dcngan ciri khb tcrtcntu,
bak di
darat maupu-i di perairan, yang mcmpunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pcngawerao keragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. Kriteria kawasan suaka alam adalah kawasan-kawasan yang me: upakan
cagar alam, suaka margasatwa. hutan wisata, daerah perlindungan plasma nutfah, dan daerah pengungsian satwa. b. Kawasan suaka atom laut dan perairan lainnya, yaitu daerah yang mewakili
ekosistcm khas di lautan maupun perairan
lainnya,
yang
rnerupakan habitat alami yanc mcmber'kan tempat maupun perlindungan
bagi perkcmbangan keanekaragaman tumbuhan dan smwa yang ada. Kriteria kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya adalah kawasan yang bcrupa perairan taut. pcrairan darn, wilayah pesisir. rnuara sungal, gugus karang. dan utol, yang mempunyai ciri khas berupa kcragamun dan/atau ceunikan ekosistem,
c. Kawasan pantai berhutan bakau, yauu kawasan pcsisir laut yang merupakan habitat alami hutan hakau (mangrove). yang bcrfungsi mcmbcri perlindungan pada kehidupan pantai dan lautan. Kritcria kawasan pantai bcrhutan bakau adalah minimal 130 kali nilai rata-rata perbcdaan air
15
pasang tertinggi dan tercndah iahunan, diukur dari garis air surut terendah ke arah arar.
d. Taman Nasional, yaitu kawasan pclestarian alam yiing dike lola dcngan sisicm zonasi, ya11g dirnanfaarkan pcngetahuan.
pcndidikan,
untuk rujuan pcngcmbangan
pnriwisma
don
rekreasi.
Kriteria
ilrnu Tuman
Nasicnnl adalnh kawasan berhutan atnu bcrvcgctasi 1e111p, yang memiliki turubuhan dan satwa yan.~ berngam. mcmiliki arsirektur bcntang 11la111 yang haik. dan mcmiliki c. Tnman
I lutan
dlmanfnatkan
akscs yang bask umuk kcperlunn pariwisata Roya,
yaitu
kuwasan
pelcsrm iau
untuk tujuun kolcksi tumbuhan
y:rng
ieruramn
.lan/atau saiwa alnmi ntau
bu,11<111, jcnis nsli dan/atau bukan asli, pcngembangan
ilmu pcngcruhuan,
pcndidikan Jan latihan. budaya. pariwisata, dun rekrcasi. Kriteria Taman I luian kaya sama dcngan krlleriu Tainan Nasionn].
f. laman \Visal:l Alam, yaitu kawasan pclcstarian alarn di dara: 111nuµ1111 Ji lnul yu11g terutamn climanfa111kun untuk pari« isara dan rckreasi alaru, Krucria Tamnn Wi~:itn Akim sama deugan kriteria Taman Nasional. !!· Kawasan C:1gnr Budaya Jon llmu Peugctahuan. merupakan
lo.:asi bangunan hasil budayu manusia yang bernilai tlnggi
11111upun hcmukan gcolosi
Budaya dan 1111111 bangunan
yoitu ~uwu~;111 yang
alami yang khas. Kr wri:1 kawasan
Pcngctahuan
adalah 1c111pa1
yang bcmilai budaya linggi.
Cngnr
serta ruang di sekitar
situs purbakala, dan knwasan
dcngan bcntukan gcologi tertemu, yang mernpunyai manfaat iinggi untuk pengembangan ilmu peugctuhuan.
4. Kawasnn rnwan bcncana ala111 adulah kuwusan yang sering atau berpotcnsi ringgi
mcngalaml
bcncana alam.
Krhena kawasan bencaua alam ndalah
kawasan yang diidentifikasi sering dan berpotcnsi tinggi mengalami bencana alum. seperti letusan gunung api, gem pa burni, dun tanah longsor. Pcnctapun
bentuk-bentuk
kuwusan lindung
dnmpak positif terhadap kuwusan-kawasan
diharapkan
dapat rne1111.J11w11
lainnya. Ragam dan intensitas usaha
konservasl sumbcrdaya ulam dan lingkungan pada kawasan lindung seharusnya lcbih tingg] daripada kawasan-knwnsan lainnya, karena kcrusakan yang rerjadi alas kawasan lindung, d, samping menirnbulkan kemerosotan jumlah, ragam, dan
16 mutu surnbcrdaya alarn yang eda di dalemnya, juga dapat mcruaikan atau bahkan membawa bcncana di kawasan-kawasan lainnya (l~iitah 2005). Dnlarn
rangka
mengoprimalkan
lindung maka dilaksauakan pengclolaan
kawasan
iiingsi dan manfaa; kawasan-kawasan
upaya pcngelolaan kawasan-kawasan terscbut. Tujuan
lindung
adalah
untuk
menccgah
timbulnya
kerusakan
lingkungan dan mclesturikan
Iungsi lindung scna mcnghindari
berbagai kegiaran
y1111g rnerusak
Pcngelolnan
dilakuknn
mcr.ingk.ukan
lingkungan.
kawasan
lindung
untuk
l'ungsi lindrng terhadap ianah, air. iklim, flora, faunn. dan nilai
budnya suaru bangsa.
Pengclolaan kawasan lindung disebut berhasil jika kon~i~trn mengarah pada tuj1mn optimasi ruang yang mcmbcrikan manfast lingkungan clan ckonomi kcpada seluruh stakeholders,
mcmclihara
kcscimbnngan
clan t:1w air sorta
llngkungan.
mn111 pu m~i:d uku ng pem banguuan hcrkeln nj utan (Supriad i dnn S\1draj at 2003 ). Teknnnn Pcnduduk pada Kawasan Lindung Tunuuan ukan kcbutuhan lahan sernakin menlngkat sciring
jumlah
pcningkatan
pendndnk sorta aktivitas ekonomi yang mcnyenainya.
jumlah
pcnduduk
perkembangan
menimbulkan
d(111
aspek
akiiviras
lainnya
ckonomi
terscbut
yang rnembutuhkan
pcrsaingan untuk mendapatkan
akan
lahan.
Pcningkatan menyebabkan I Jal
ini
nkan
lahan yang suplainya rclatif tetap
dori waktu ke waktu. Riyadi dan Bratakusumah (2004) mengemukakan
bahwn seluruh aktivitas
rnanusia dalam mcncukupi kebutuhnn hidnp selalu mcmbutuhkan ruang. schingga
ketersediaan
lahan
sangat
bcsar penguruhnya
Demikian juga besarnya jurnlah sangat mcnentuknn
pcnduduk
rerhadap
aktivitas
manusia,
dalnm suatu wilayah (ruang), akan
kcrnampuan wilayah tersebut untuk rnendukung penduduknya
schingga mempcrolch suatu standar hid up yang layak. Tckanan
penduduk
mcrupakan
rnemperjuangkan kebutuhan hidupnya.
garnbaran kesuliran
penduduk
dulam
Ada dua ripe tekanan pcnduduk, yang
mutlak dan nishi. Tckanan penduduk mutlak rnenyangkut kebutuhan yang sangat mendesak
akan pangan clan perumahan.
Tckauan ini dapat diukur dengan
bcsarnya konsumsi yang dibutuhkan tiap jiwa, semakin kecil angkanya semakin
17
bcsarlah tckanan rcrsebut. Adapun tekanan penduduk nis'.li dediflnlsikan sebagai mrafkekurangan yang dirasakan penduduk jika kondisinya dibandingkan dengan bangsa lain d1 negeri lain. atau dengan goloognn lain di negcrinya scndiri (Daljoeni 1981 ). l.ebih lanjur Soemarwoto (2004) mengernukakan bahwa pcnumbuhan penduduk tcrutama Ji pcrdesaan, akan mem.runkan
nisbah la'ian tcrhadap
pcrduduk. yang berarti men.rrunnya lua.~ lahan pcrtanian per petani sehinggu tidak mcncukupi lagi untuk rnemcnuhi kchutuhan hidup petani. Kcndisi ini akan mcndorong pctani un:uk memperluas lahan garapannya hingga ke lahan-lahan
yang n:cmiliki kclcrengan tinggi. di tepi stm~i atau menyeroboi kawasan hutan linoung.
Sistem lnformasi Geografis Sistern Infcrmasi Geogralis (SIG) merupakan suaru kornponen )n~g icrdiri dari perangka: keras, perangkat lunak, data geografl«, dan sumbcrdaya rnanusia yang bekerja bersama sccaraefekrif uutuk menangkap, menyimpan. memperbaiki. meruperbaharul, mengelole, memampulasi, meogintegm~iknn.. menganalisa, dan
rncnampilkan d~m dalam sunu infonn3si berbasis gcografis (Puntodewu er al. 2003).
Aronoff (1989)
dll/0111
Prahasta (2004) mcngemukakan
bahwa SIG
di:ancang untuk rncnyimpan dan menganalisis cbyek-obyck. serta feuornenafeoomcnu,
dimana lokasi gcografis rnerupakan karakterislik yang peming atau
kritis untuk dianalisis. Selanjulnya Barus dan Wiradisasrra (2002) menjelask:m bahwa SIG rnerniliki kcmampuan mcnangani data spasial yang bcsai karcna dalam sejarahnya berkembang dari bcrbagai "biplin ilmu, yang diawah oleh kclompok survei Jan pernetaan, ilmu komputer, dan geografi kuan1 itatif, Sclain digunakan untuk mcmpelajari fenomcna di permukaan bumi, SIG j11g[1 merniliki peranan dalam mengnnalisis. mcmprediksi. membuat permodelan. dan sumbcr informasi pe11ting unruk pengambilan keputusan. Primack
el
al.
( 1998) berpendapat bahwa pada dasarnya pendekatan SIG rneliputi penyimpanan. penampilan dan manipulasi tipe data pemetaan }·3ng sifatnya beragam, seperti tipe-ripe vegetasi, iklim. tanah, topograti, gcologl, hidrologi, can distribus!
spesies-spesics.
Pendekatan ini dapar menunjukan korelasi antara elemen-elcmen
biotik dan abiotik dalam lansckap. serta dapat membantu perencanaan kawasan yang mcncakup fungsi perlindungan keanekaragaman
hayati.
Peran S[G semakin besar dalam kajian sumberdaya
ekologi
termasuk
perencanaan pcnggunaan lahan [l.ioubimtseva dan Defourncy 1999).
Secara
umum SIG sangat bermanfaat baik untuk pernetaan, cvaluasi sumbcrdaya lahan. permodelan atau aplikasi model.
Sedangkan peran SIG secara lebih spesifik
adalah scbagai berikut : I. Menyediakan struktur data umuk penyimpanan dan pengolahan data yang
lcbih efisien :e:masuk umuk luasan yang besar 2. Mernungkinkan
pengumpulan atau pemisahan data dengan skala yang
berbeda. 3. Mendukung analisis statistik spasial dari dis:ribusi ckologi. 4. Menyediakan masukan data/paramctcrd3lam permodclan atau aplikasi model. 5. Mcningkatkan kemampuar.cksrraksi iuformasi dari penginderaan jauh. Prahasta (200 I) menguraikan SIG atas beberapa subsistem yang sating tcrkait, yaitu : I. Data
input.
yang
bertanggung
jawab
dalam
mengkoaversi
aiau
rnemransformasikan format-format data ke dalam formal yang digunakan oleh SIG. 2. Data output, sub sistem ini menarnpilkan arau mcnghasilkan keluaran atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bardcopy, seperti tabcl, grafik, peta, dan lain-lain 3. Data management, yang mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa schingga mudah dipanggil. diperbaharui (update), dan dikoreksi (edit). 4. Data manipulcsion dan analisis, sub sisrem ini menentukan informasiinformasi yang dihasilkan oleh SIU. Selain itu juga melakukan manipulasi, dan permodelan data untuk menghasilkan informasiyang diharapkan.
19
Keterkaitan subsistem SlG :ersebut berdasarkan uraian jenis rnasukan. proses, dan jenis keluarannya dapat digambarkan scbagai berikut :
Data
Data ,tfa11agcme111
l11p111
Data 011tp111
& Ma11ip11fation
fnbcl
•
l.aporan
•
Pengukuran
Lnoang
I
Data Digital Peta
~
~
•
(tematik. dll)
~
Cit:a Satctit
~
Foto Udara
~
Data lainnya
~
lnpiu
Pcm
"'
Tabel
Data Base 14
/ ·•
r+
~ ~
Retrieval
0111p111
• t//
'" 1
Processing
Laporan lnfcrmasi
....
Digital
-
(Softcopy)
I
Gambar 4 Keicrkahan subsistem SIG (Sumber : Prahasta 2001)
t3cberapa
ahli menjelaskan tahapan-tahapan
kelengkapan
dalarn SIG
rneniadi tiga tahapan, Tahnp pertama kelengkapan SIG adalah invcntarisasi data.
Dara yane menjndi masukan dalam SIG dapat bcrupa pcta tcmarik digital maupun rckarnan digital dari sisrcm saicti. Landsat yang su
Tahap kedua kclcngkapan SIG adalah penambahan operasional analisis pada tahap pertama,
Pada tahapan ini beruuk data diberikan kedalam data dcngan
menggunakan data statistik. dan pcrlcngkapan untuk analisis keruangan. Bcrbagai layer dari data yang dihasilkan pada tahap pertama dianalisis sccara bersama-
I
20 sarna untuk menetapkan lokssi arau bcntuk yang memiliki atribut sama atau serupa (Robinson et al. 1995). Analisis ini bisa dilakukan setelah tumpang susun (Qver!ay). Tumpang susun peta merupakan proses yang paling banyak dilakukan dalam SIG.
Sclanjutnya kalkulasi
peta dapat di lakukan.
Kalkulasi
peta
merupakan sekurnpulan operasi untuk memanipulasi data spasial baik berupa peta runggal maupun bcbcrapa peta sekaligus. Operasi ini dapat berupa penjumlahan, pcngurangan maupun pcrkalian antara peta, namun dapat pula melalui pengkaitan dengan suatu basis data atribut tertentu (Danoedoro l 996). Tahap terakhir kclengkapan SIG adalah pengambilan keputusan, Pada tahap ini digunakan
model-model untuk mendapatkan cvaluasi secara real time untuk
kemudian hasil yang didapatkan dari permodelan dibandingkan dengan kondisi di lapangan (Robinson spasial baru.
el
al. 1995).
Keluaran utarna dari SIG adalah informasi
lnformasi ini perlu untuk disajikau dalam bentuk tercetak (hard
copy) supaya dapat dirnanfaatkan dalam kegiatan operasionaJ (Danoedoro 1996).
• •
•
METODE PENELJTIAN Pendekatan Pcnelitian Pereucanaan penataan ruang suatu wilayah rnerupakan rencana yang memadukan dan menycrasikan tata guna tanah, air dan sumberdaya alam lainnya dalam satu kesatuan tata lingkungan yang harmonis dan dinarnis, scrta ditunjang oleh pengelolaan perkembangan kependucukan yang serasi. Perencanaan ruang ini juga disusun
melalui
pendekatan
wilayah
dengan mcmperhatikan
sifat
lingkungan alam dan lingkungan sosial. Dokumen rcncana tata ruang Kabupatcn IJogor yang dibual alas dasar UU No. 24 Tahun 1992 tcntang Pcnataan Ruang, memuat
mckanisrnc
penetapan
kawasan
lindung
yang didasarkan
kcpada
Kepumsan Prcsiden No. 32 Tahun 1990 tcntang Pengelolaan Kawasan Lindung. Dalam kajian
ini dokumen RfRW
mernuai kawasan lindung diperbandlngkan
Kabupaten Bogor 2000-2010
yang
dengan sumbcr data scbagai faktual
yang dihasilkan melalui peoclirian ini. Sehingga dihasilkan sebaran dan besaran ketidaksesoaian
fungsi lindung
di Kabupatcn Begor. Kerangka pendekatan
penelitian ini dilakukan dengan suatu pendekatan sistern, sebagaimana disajikan pada Garnbar 5.
Lokasi dan Waktu Penelitlan Penelitian dilakukan di Kabopaten Begor, yang merupakan .salah satu
kabupaten di Provinsl Jawa Baral.
Penelitian berlangsung selama 4 bulan,
dimulai pada bulan Juni sampai dengan September 2006. Tahapan-tahapan
dalam penelitian
ini
meliputi:
pengumpulan
data,
penyusunan basis data dan penyiapan data digital, identifikasi kawasan lindung, analisis kemungkinan penyimpangan fungsi kawasan lindung, analisis tekanan penduduk pnda kawasan lindung, dan penyajian basil pcnclitian.
Kabuparen Begor ; - Adrninisuas!
- Soslal-Ekonomi
- DAS
Politik
• Dcmogr af
Budaya
- Kondisi Fisik
l'rrencnnann Pcnataan Runng (IU KW 2000-2!!!0)
l
K. l'ludid11ya Pt"r:~u~unaan I .ahan 1-:."h,1i11s(2003)
Kritcria Kawasnn l.indeng Kcpprcs No. 32 Tli 1'190
K. t.lndung
Kcpcndudukan
Tidak
Ya
Ya
Suran/i'.
Pcmanfaot~n ruang
Garn bar 5
,.,
Tidak
_
scsua0·+----------~
Diagram alir pendekaran penelitian
Pcngumpulan Data Data sckunder dikumpulkan duri berbagai instansi tcrkait sesuai atribut yang akan dikaji, seperti 13APPEDA Kabupaten Dogor, Biro Pusat Statistik (BPS). Bakosurtanul, Mineral,
l'usal Penelitian 'lunah, Dcpancmcn Encrgi dan Sumberdaya
PDAM Tirta Kahuripan. Dinas Bina Marga dan Pcngairan Kahupaten
Begor, Departemen Kehutanan, dan Departcmcn Pertanian, Data sekunder yang dikumpulkan
bcrupa pera, peraiuran perundangan. dan data-data numcrik.
Jenis
data yang digunakan dalam penclitlan ini beserta sumbcrnya dapat dilihat pada
Tabel I.
Tabel I Jen is dan sumber data yang digunakan dalam penelitian No. I.
Jenis Data
3.
Surnber
Fisik
•
2.
Skala
Peta Administrasi
1:250 000
UAPl'EDA Kab. Boger
• • •
l'etn RTRW 2001}..20to
I :250 000
BAPPEDA Kab. Bogc·r
Peta 't opograf.
t:
Peta Jen is T anah
l .250 000
•
Peta Knwasan Rawnn
1:2sooon
BAPPEDA Kat. Boger dan Pusat Pcoclirian Tanah BAPPEDA Kab Boger
•
Petn Kawasan Rcsapen Air
I :250 003
B!\PPEOA Kab. Bogar
•
Pct• Penutup.infPengsunann Lohan Exist ng (tahun 2033)
t :250 003
BAPPEDA Kab. Boger
• • •
Pctu Kawasan Hulan
t:l00003
Depanemen Keiutana,
l)
eoo
Uakosurtmal
nenc:uia
ran ah
Dcpanemen Encrgi dan Sumbl-rday• M ineral
Dam curah hujan d.111 sebarsn muta dir
PDAM Tina Kthuripan. Dinas Binn Mt\rga dnn Pengniran
Datu kcrcntanen gcrak;,1
Dom kcpcn
BPS Dcpartemen Kehutanan. l)cp;uwncn Penaaiao. OAPPF.DA Kob. Bogor
Pcnyusunan Basis Data dan Pcnyiapan 031a Digital Dain masukan yang digunakan untuk mcncapai tujuan penelitian ini terdiri dari dua kategori, yaitu data spasial bcrupa data 11rafis pcia dan data numerik berupa data tabular. Scbclum da~al dilakukan opcrasi tumpang susun (overlay)
dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). dipcrlukan proses pemasukan data dengan mengubah scmua bcntuk data dan informasi yang iersedia ke dalam
bentuk data digital. rera yang masih berwujud pcta manual diubah kedalam bcmuk digital yang dilakukan dengan metode digirasi mclalui layar (on screen digitativ11), diikuti dengsn pcmasukan data atributnya, Tcrhadap pcta yang memiliki
sistem koordinat yang berbeda dilakukan transformasi koordinat,
sehinga tcrsusun basis data spasial dengan sistem koordinai yang sama, Dalarn
pcnelitian ini digunakan sistern koordinat geografis dengan zone 48 pada lintang sclatan. dcngan datum WGS48, dan ketelitian peta pada skala I :250 000. Perangkat lunak (sofiware) SIG yang diguna~an adalah Arcl/iew GJS J.J.
24
ldenrifikasi Kawasan Llndung Idcnnfikas! kawasan lindtmg dilakukan bcrdasarkan kriteria yang tercantum
dalam Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasa.n Lindung, yaitu sebagai berikut: Hulan Lindung Pengidentifikasian kawasan lindung berupa hutan lindung dilakukan dcngan proses scoring. Parameter Jan score yang digunakan ada!ah kawasan hutan, lereng. jenis tanah berdasarkan kepekaannya terhadap erosi, dan curah hujan
harian rara-rata. Parameter dan score ini sesuai dengan SK Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/Um/11119&0 tanggal 24 November 1980 tcntang Knteria dan Tata Cara Penctapan Hutan Lindung serta Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi
Lahan dan Konservasi Tsnah Daerah Aliron Sungai (DAS) yang disusun oleh Departemen Kehutanaa tahun 1993, yaitu sebagai berlkut: a. Kelas lcreng Kelas lereng diklasiflkasikan menjadi lima kelas, yaitu datar (0-8%), landai
• i
(S-15%), agak curam (I S-25%), curam (25-40%), dan sangat curarn (>40%), scrta dibcri dengan skor mulai dari 20 sampai dengan lOO, dimana sem~li;in besar lereng,
skor semakin besar, Pcngkl~~ifikasian kelas lereng dan skor masing-
masing kelas lcn:ng disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2 Skor berdasarkan klasifikasi kelas lcrcng
Skor
8%-15%
Kategori Da!ar Landai
IS%-2S%
AgakCuram
60
25%-40% =- 4()%
Curam
80
Sangat Curam
100
Kelas Lereng 0%-8%
20 4U
Sumbe,.; lleptan (1980) dan Depht~ ( 1993)
b. Jcnis tannh menurut kepekaannya lerhadap erosi Pengklasifikasian jenis tanah dibagi merJadi lima kclompok berdasarkan kepekaannya terhadap crosi. Skor untuk jenis tanah dibcrikan tnulai dari I .S untuk
25 jeais tanah yar.g tidak peka terhadap erosi sampai dcngan 75 umuk jcnis ranah yang sangat peka terhadap erosi (Tabel 3).
Fabel 3 Skor bcrdasarkan klasifikasi jcnis tanah Jenis Tanah Aluvial, Glei, PlanO$OI, Hidromorf, l.aterik
Kategori Tidak peka
Skor
t.atosol Brown Forest Soil, Non Calcic, Brown, Mediteran
Agak peka
3)
Kurang peka
Peka
45 fr)
Sangat Peka
75
Andosol. Laterit, Gn:musol. Podsol. Podsolik Rcgosol, Lito!>ol, Organosol, Renzina
15
Somber: ll
Satuan ianah di wilayah KabupatenBogor pada umumnya dalarn bernuk
kornplek atau asosiasi. di mana terdapat lebih dari satu jenis tanah dengan tingkat kepekaan :erhadap erosi yang bcrbeda-beda Berdasarkan Surat Kcputusan Menteri Pcrtanian Nomor 837/Kptsi'Urn!ll/1980 tanggal 24 Nopember 1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Pencrapan Hutan l.indung, untuk jenis tanah komplek. kelasnya ada'ah sama dcngan kelas dari jenis tanah yang terpeka terhadap erosi yang terdapat dalam jenis tanah komplek tersebut (Depran 1980).
c. Curah hu'an harian rata-rata Parameter yang ketiga adalah curah hujan harian rata- rata, dcngan katcgori
dan skor sebagaimana disajikan dalam Tabet 4. Tabel 4 Skor bcrdasarkan klasiflkasi curah hujan harian rata-rata
Hujan Harian Rata-Rata
Kategori
Sangai rmdah
Skor 10
Rendah
10
20.7-27.7 mrrrhari 27.7-31k8 mm/hari
Sedang Tinggi
30
Sangat Tinggi
50
Curah
>34.8 mmlhari
~o
Somber: Dcptan (198C) 93)
Curah hujan harian rata-rata dalam kajian ini diperoleh dari data cu rah hujan dan jumlah bari hujan pada tiga belas Stasiun Pengamat Hujan yang terdapat di
wilayah Kabupaten Begor, yaiiu Stasiun Pen~amat Hcjan Drarnaga, Cikasungka,
26
Muara, Ciawi, Atangsanjaya, Citcko, Gunung Mas, Ciantcn, Jonggol, Cibalagung, Katulampa, Pondok Gede, dan Cikopomayak dengan rentang waktu sepuluh
tah1111. Wilayah cakupan masing-masing Siasiun Pengamat Hujan ditentukan dengan menggunakan Metode Thiessen (Dephut 1993). Nilai curah hojan harian
rata-rata digambarkan pada peta menjadi beberapa poligon (baras poligon rnerupakan jarak garis pembagi dua stasiun pengamat hujan). Identifikasi kawasan hutan lindung lainnya, yaitu kawasan huran dengan kemiringan lebih dari 40% dan kawasan hutan dcngan ketinggian lebia dari 2 00() m dpl, dilakukan dengan mcngoveriaykan
peta kawasan hutan dengan peta
ketinggian dan kemiringan.
Kawasan Resapan Air Kawasan resapan air diperoleh dari Peta Kawasan Resapan Air Kabupaten Bogor skala I :250 000 (DAPPEDA Kabupatcn Boger 2003). Bcrdasarkan pcta rersebut, wilayah Kabupaten Begor terbagi mcnjadi tiga kawasan, yaitu kawasan resapan utama, kawasan resapan tidak berarti, dan kawasan yang umumnya kedap air.
Kawasan resapan air yang seharusnya dijadikan kawasan lindung adalah
kawasan rcsapan utama sebagai kontribusi terbesar dalam imbuharr air tanah.
Scmpadan Sungai, Kawasan Sekitar Danau/Waduk, dan Kawasan Sekitar
Mata Air Sernpadan sungai, kawasan sekitar danau/waduk, dan kawasan sekitar mata air, ditentukan dcngan membuat Ing.fer pada sungai, danau/waduk, dan mata air.
Buffering rnenghasilkan pollgon-poligon yang mcmpunyai rentang jarak dari sungai, danau/waduk, dan mata air. Besarnya b1iffer ketiga jcnls kawasan lindung tersebut masing-masing 50-100 m untuk sungai, dan danau/waduk sena 200 m untuk mata air. Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelcstarian Alam
Kawasan lindung bcrupa kawasan suaka alarn nan kawasan pelestarian alam dipcrolch dari Peta Kawasan Hutan Kabupaten Begor skala I: 100 000 (Dephut
2003).
Peta ini mcngandung informasi batas kawasan hutan dan batas fun·gsi
kawasan hutan. yaitu hutau produksi tetap, hutan produksi terbaras, hutan liudung,
27 kawasan suaka alam (cagar alarn), dan kawasan pelestarian alam (taman wisata alam dan taman nasional).
Kuwasan Rawan Hencana Kerentanan gerakan tanah digunukan sebagai parameter untuk mcnentukan kawasan rawan bcncann, yaitu bcncana longsor. l'aramerer yang digunakan untuk mcncntukan
'.ingkat kerenranan gerakan tanah didasarkau
pada kondisi
faktor
pcnycbab tcrjadinyu gerakan tanah, yaitu morfologi (kcmiringan lcrcng), gcologi
(sifat fisik dan ketcknikan dari batuan dan tanah, susunun dan kcdudukan batuan serta slruktur gcologi). curah hujnn (intcnsiios dan lama hujan), tata guna lahan (pengolahan
lahan dan vegetasi penurup), dan intcnsitas
gcmpa (Dcptnmbcn
1992). Tcrdapa;
e111p:11 zona kerenranan gerakan tanah di wilayah
K~h11pn1c11
Begor, yaitu: Zona kerenianan gerakan tanah sangat rcndah l'ada zona ini jarang atau tidak pcrnah tcrjndi gerakun tanah, baik gerakun tanah Jama muupun gerakan tanah baru, kecuali pada daerah sempit di seki:ar tebing sungai. Zonn ini mcrnpaknn daerah datar sampai landai
dcngan
kcmiringan lereng kurung dari 15%.
Zona kerentanan gcrakan tanah rcndah Pada zona ini gerakan tanah jarang terjadi, kccuali bila lcreng diganggu dan jiku terdapat gerakau tanah lama, lereng tcrscbut tclah mantap kernbali. Gerakan tanah bcrdimcnsi lcmbah (alur) sungai,
kccil masih dapat terjadi, terutama padn tcbing
Kemiringan
lcreng mulai
dari landai sarnpai sangat
curam, tcrgantung pada kondisi sifat fisik dan kctcknikan tonah don batuan pcm bent uk lereng, Zona kercnianan gerakan tanah menengah l'ada mm1 ini dapar terjadi gerakan tanah, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lcmbah sungai, gawir, tebing jalan a1a11 jika tercng rnengalami gangguan. Gerakan tanah Jama masih dapat aktif (bcrgerak) kcmbali terutarna discbabkan oleh curnh hujan tinggi dan erosi kuat. Kerniriugau lereng mulai dari landai sampai sangat curam, rcrgantung pada kondisi sifat fisik dan keteknikan tanah dan batuan pembentuk lereng.
28 Lona kerentanan gerakan lanah tinggi Pada zona ini sering terjadi gerakan tanah, dimana gcrakan tanah lama dan gcrakan tanah barn masih aktif berzerak, terutama akibat curah hujan 1inggi dan erosi kuat, Kisaran kemiringan lereng mulai dari agak curam hingga sangat curam, tergantung pada kondisi silill fisik dan keteknikan tanah dart batuan pembentuk lcreng. Kawasan rawan bcncana yang seharusnya dijadikan kawasan lindung adalah kawasan dengan zonu kerentanan gerakan tanah tinggi karena sar.gat bcrpotensi menimbulkan bencana berupa tanah longsor. Seluruh data ~ang dikurnpulkan rersebut kernudian disajikan dalam formut
peta digital sebagai lapis (ltl)-er) informasi yang bcrbcda dan mencakup scluruh wilayah Kabuparen Bogar. Langkah selanju:nya adalah mcnumpang-tindihkan (overlay)semua peta sehingga dipcrolch kawasan lindung untuk masing-masing
pendekatan (Gambar 6). sesuai
dengan
kritcna scbagaimana disajikan pada
Tabd 5.
Peru kawasan huran
Peta jcnis tunah
/
Peta lcrcng
/-
Kopprts No. 32 T ahun 1990
Peto kctinssion
Peta sungoi
~'--4-----L----+f Sccri1ig, Buf!ar/.~ d.;.in 0l'ff','ll)1
Peta rnata air Peta \\'adl,Jk!d:anau :\.Mvaso.n 1..indung
Peto kuwasan
Kaw ~u Du<.li
re.'i.1pao nir t>cta kerentanan 5c·r:1Ju1n tanah Peta Ka.~ .. ~'
Lmdung
Garnoar b Diagram alir idenlifikasi kawasan lindung berdasarkan Keputusan Prcsidcn Nornor 32 Tahun 1990
29 Tabcl 5 Kriteria penetapan
kawasan
lindung berdasarkan Kcputusan Presiden
!\omor 32 Tahun 1990 Kritcria Kcputusan Presidcn Nomor '.l2 Tahun 199:> • K awasan hutan dengan lereng, jenis tanah, curah hujan harian raia-rata dengan skor melebihi 175 ~ Kawasao hotan dengan lereng 40% · Kawasar, hutan dcngan keiinggian 2 OX m dpl atau lebih · Jalur pcngan:an sungai, miniu;d 100 m sanan kiri sungai besar, dan 50 m kanan kiri anak sur.gai di luar pemukiman Pelindung mata air, minimal 201) m :li sekcliling mata air Pclindung scmaadan paotai, minimal 10.) m dari titik pasang tc11inggi b arah dann Pelir.dung dOJlauiw•cuk. 50.100 m daoi titik paso.ng tertirggi ke darat Kawasan bergnmbet Ji hulu sungni de.1gnn tebal 3 m atau lcbih Kawasan rcsapan air, ynitu daerah dengan curah hujru1 :inggi, mempunyai gcomorfologl, din strustur 1a1ah yang mudah meresapkan air secara bcsar-besaran Kawasan suaka ulam, tnmnn nasional, dan Cllgar 'iudaya • Kawasan rawan bencana, yniu )'01g berpotcnsi mcngalami longsor, lctusun gLnung
apl, dan gempa burni Kawasan hutnn bnkau, minimal 1:;0 kali nilai oata·rJIJ pcrbedaan air pasang ienlngg:
dan terendah rahunan diukur dari garis air surut terendah kc ara.h darat
Analisis Kemungklnaa Analisis
kcmungkinan
Penyimpangan pcnyimpangan
Fung.si Kawasan Lindung fungsr kawasan lindung
dilakukan
dengan metode tumpang Jindih (01·erlny) antara : Peta RTR W dcngan peta penggunaan lahan existing. Peta
RTRW dengan peta kawasan lindung
hasil
analisis
bcrdasarkan
Keputusan l'residen No. 32 Tahun 1992 Peta kawasan lindung hasil idcntifiknsi dan pcia pcnggunaan lahan exi.11in;;. Dari analisis ini
akan dikctahui prosentase kemungklnan
peayimpangan
ruang
kawasan lindung di wilayah Kabupaten Begor.
AnalislsTekanan Penduduk Analisis ketergantungan
tekanan pcnduduk
penduduk
dilakukan
rncngetahui
rerhadap lahan atau pengaruh sumberdaya
terhadap lahan. terutama dari segi kernungkinan kawasan lindung,
unluk
indikasi rnanusia
penurunan fnngsi lindung di
30 Tekanan penduduk disebabkan karcna lahan pertanian di suatu dacrah tidak cukup untuk mendukung kchidupan pcnduduk pada tingkat yang dianggap layak, Karena itu penduduk berusaha untuk mcndapatkan tambahan pendapatan
antara
lain dengan rnembrka lahan barn (Socmarwcto 20011). Semakin bcsar tckanan penduduk pada suatu wilayah akan mengakibatkan sernakin besar kcbutuhan lahau untuk aktiviras berbasis lahan, Nilai tekanan penduduk dihitung dengan mcnggunaknn dikcmukakan
pcrsamaan yang
Socmarwoto (1985) dengan s
yaitu scbng<1i herikut :
PP,=
Z1
j;Pn ( 1 + r /
L,
Dimann: PP, -
~. P. C.
r I., Nilai
lndcks tekanan penduduk = Luas lahan minimal per petani untuk dnpar hidup (ha/orang) = Jumlah pcnduduk pada to (iiwa) - Proporsi petan! dalam populasi • Tingkar pcrtumbuhan pcnduduk rata-rata per tahun "' Rcntang waktu dalarn tahun .. Tomi luas lahan pertanian (ha) lndcks Tekanan Penduduk merupakan faktor yang mendorong
penduduk uruuk mclakukan pertuasan lahan,
1\ilai lndeks Tekanan Pcnduduk
baru berarri dalarn suatu wilayah jika nilainya lcbih besur dari satu.
Pcnyajiun Hasil Datu spasial dan hasil analisis dipetakan menggunakan software Ar View J.3. Peta-peta tcmatik disajikan dengan koordinat geografis. dan tidak scrnua obyek digambarkan dalam peta, Hui ini dimaksudkan untuk memperjelas garnbar pada peta. Skala pera meuggunakan skala gratis, discsualkan dengan ukuran media kcrtas yang digunakan
untuk pembuatan peta.
disaj ikan dalam hentuk tabel.
Data tabular setiap poligon
31 Batasan-Batasan
Bcbcrapa batasan dalam kajian ini adalah sebagai berikut: I.
Wilayah kajian ada.ah Kabupaten rlogor, Provinsi Jawa Barnt
2. Peruntukan lahan adalah pengalokasian suatu lahan untuk suatu kcgiatan tertentu sesuai dcngan daya dukungnya. Meskipun daya dukung lahan ini mungkin sitja sesuai untuk kcg.atan-kegiatan lainnya, na111u11 karcna sudah diperunrukan untuk penggunaan tcrtcntu maka beberapa kegiatan lain di luar
pcruntukannya tidak diperkenankan. Dalam pemtaan ruang, pcngalokasian suaru
kawasan dilakukan
aga1
rercapai
kcsclmbungan Jan kclesiarian
lingkungan baik bagi wiluyah tersebut maupun bagi wilayah di sekitarnya. 3. Peruntukaa kawasan lindung adalah pcrunrukan kawasan tcnemu dengan
fungsi urama :nclin:lungi kclc~1ar~1n lingk11ngM1 hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Kawasan ini tcrdiri dari kawasan hutan linduag, resapan air, scmpadan sunitai. sekitar danaufwaduk, sekitar mata air, cagar alam, rarnan wisara alarn, tarnan nasional, cagar budaya dan ilmu pengetuhuan, serta kawasan mwan bencana. Kawasan cagar budaye dan ilmu pengetahuan dalam tidak dikaji dalam penelinan ini. -I.
l'cruntukan kawasan resapan air adaleh peruntukan kawasan dengan funi;~ i
utama meresapkan air sebanyak-banyaknya untuk kcpcntingan tersebut maupun wilayah di sekitarnya.
wilayah
Sehubungan dcngan Iungsinya
tcrscbui, rnaka kawasan yang dipilih untuk kawasan resapan au adalah kawasan-kawasan dcngan karakteristik memiliki curah hujan harian rata-rata
snnga: ringg], dengan kelerengan datar sampai dcngan landai, dan berada pada ketinggian 2: 500 m dpl. ). Sungni besar ynne digunakan dalam penenruan sempadan sungai adalah sungai-sungai utama yang digambarkan dalam peta dengan dua garis sungai, scdangkan anak sungai adalah sungai-sungai kecil yang digambarkan dalam
pcta dengan garis tunggal, 6. Mala air yaug digunakan dalam penentuan kawasan sekitar mata air adalah
mata air yang dimanfaatkan l'UAM Tina Kahuripan untuk pelayanan air hersih bagi rnasyarakat Kabupaten Bogor,
7. Kawasan rawan bencana adalah lrawasan yang diidentifikasi rncrnpunyai tingkat
kerentauan
gerakan
llll1llh
)'dog
tinggi
sehingga
berpotensi
menimbulkan bencana Iongsor. 8. Anatisls tekanan penduduk hanya dilcaji pada 350 desa, ha! ini terkait dengan
kelengkapan data untuk analisis tersebut,
!•
fI i
GMfDARAN l~fUM LOKASI PENELITIAN Lctak Geografis dan Admiuistrasi
Kabuparen
Bogor merupakan wisayah dari Propinsi Jawa Baral yang
bcrbatasan langsung dengan ibukota Negara Republik Indonesia dan merupakan
bagian dari wilayah Jabodctabek. Secara gcogratis, Kabupaten Bogar terletak pada pada 6° 18'0' - 6° 4 T LO~ l.intang Selatan dan I 06° 23 '45" - 107° 13 '30"
Bujur Timur. Ibukota kabupaten terlctuk di Cibinong. Luas wilayah bcrdasarkan data terakhir adalah 299 020 hcktar, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara
DK! Jakarta, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kuta Bekasi dan Kora Depok
Sebelah l:larat
Kabupaten Lebak
Sebelah Timur
Kabuparen Karawang, Kabupaten Cianjur, dan Kabupatcn
Purwakarta Sebelah Selatan
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur
Sebelah Tengah
Kora Bogor
Wilayah Kabupaten Boger sejak tahun 2004 dimckarkan dari 35 kccarnatan rncnjadi 40 kccamatan dengan tarnbahan kecamatan baru, yaitu Kecamatan Leuwisadeng,
Tenjolaya,
Cigombong,
Tanjungsari,
dan
Tahurhalaneo·
Kecamatan-kecamatan yang tercakup dalam wilayah administrasi Boger disajikan
dalam Garnbar 7.
Kabupaten
Desa-desa yang tercakup dalam wilayah
administrasi Kabupaten Boger per kecamatan, disajikan dalam Tabel 6. Tabet 6 Wilayah adrninistrasi Kabupaten Boger No.
Kecamatan
Ocsa Malasari, Bantar Karct, Cisarua, Curug Hitung, Na11ggu11g, Pangkal Jaya, Sucaluyu, Hanrbaro, Kalong L1ud, 1>arakan Muncang
3.
Leuwisndeng
Purasan, Pur~t:<Ja, Karyasari, Pabungbon, Karacak. Barcngkok, Cibcbcr I, Cibcber l2, t.euwimekar.J .euwiliang, Karehkel Leuwisadcng, Sadengkolot, Wangun Ja)'3, Babakan Sadeng, Kalong I, Kah.111g, ·2, Sadeng, Sibanteng
Lanjutan No.
Desa
Kecamatan
5.
Cibucgbulang
6.
Ciampea
7.
t'enjolaya
8.
Dramaga
9.
Cicmas
JU.
ramansari
II
Cijeruk
12.
Cigombor.g
13.
Caringin
Cibunian. Ptnrahskt i. Citr)Oma, Ci::a~:hc.nt Gunung Suri, Gunung Duoder I. Gunu,g B~nder Il, Cibening, Gunung Plcunb Cibitung Kulcn. Cibinrig Wetan, Pamijahan, Pasarcao. Gunung Y.tny:.o. Cimayaag Situ l!dik, Situ llir, c:iba!Ok 1. Ciaruteo lldik, C'ihatok I, Sukuo~tu, Canp:ar.g. Gatuga~ Dukuh, Cinwnggu 2, Cimacggu I, Girimul)11, leuMtnS Kolot. Ciannen llir, Cijujung Cirengka, Cibuntu, Cicadas, Tcgal Won:, Bojoag Jcngkol, Cihideung t;dik. Ci'.1ideung llir, Cibarncng. Bojong Rangkas, Cillada.l\. BCll!mg. Ciampea, Ciampea t.: I.Gunung Malm~. Tapes l, Ciliitung Teogah. Silu Daun, Cin10~~ Puf\,'aSari~ Pxlr, Su.~:!arn.:ii.Sukawening, Xcglas:irj~ Siuar Sa1 i, Cihetang, Dramaga, Babakan, Ciksrawang KOia Batu. M.irayut. C'areg Pa.sirBt:ncir~ Ci:n?~ Tan~il, Pa.sir Mur.cang, l\·1u:iraJaya,
Caringin, Lemah Duhur, Cimande, Pancawati, Cidcrum, Ciherang Pond.lk, Cim3flde llilir 14.
C.:i3\\i
15.
Cisarua
16.
Megamen~ung
17.
Sukaraja
Cileungsi. c:ta:>ro. Cibedug. Dvjong \1umi. Jambu Lcwuk, llanjar Sari. Banj~r Wangi..Birung Sari, Teluk Pinang. Ranjar W~ Ciawi, Bcedungan, ?andansa.r; Caeko, Cibeurrum. TugJ Selatan, Tugu Utara. Batu La~lng. Cisorua, Kopo. Lcuwbulang. Jogjo~;\fl. Cilernber Sukaresmi. Sukagalih, KuH. Sukakarya. Sukamacab. Sukamaju, Sukao:i1i,Gadog, Cipayuog Datar, Cip3yung Girang, l\1egattlt::ntlung
18.
Babakan Ma
19
Suk;:imakmur
20.
Cariu
21.
Tanjungs:itl
12.
Junggol
Cibamn, Gunung C.euli'- )la:;r>.k, Sukatani, Sukaraja, Cikeas,
Cadas Ngr.rnpJ£, Pasirfaja. Cijujung, Cimandala, Pasir Jambu. Cllebut Timur, Cllebu: Barnt Cij:i_yanli. B-Ojung Koceog, Karan~ Tengah, Sumur Batu, Babakan !\ia;ta.,g,. C.i1aringgul. Cipambean, Kadumangu, Sen;ul Sokawangi, Sukaha:ja. \Vnrgaj.-ya, Simajaya, Sukamulya, Suka."'.;la:unu r. CibaJak. Pabu.lJM. Sckedamai, Sukarc:smi K:II)-a Mew. Banzr Kuning, Cikutamani. Cibatu Tigs, Meka."'•""&i. Te~ P:!.njang. Cariu, Kuta Mekar, Sukajadi, Babckan Raden Cibadak. Taojungsari. Sim:>sari. Simara.:>das. Singa<ari, Singajaya, Sukasirn;;. B•ldcambanl!,Bcocbnga,, Simagalih. Jonggol. Snkna( u. Suk3manHh. \\,.cnine,t~lih
35
Lanjutan \Jo. 23.
Kccamatan l.ileune.~i
24.
Klapanunggal
25.
Gunung Putri
Dcsa Daveuh. Marnpir, Setu Sari, Cipeucnng, .atisarl, (iandcang, Mekarsari, <.~ileuugsi Kidul, Cileungsi, Llmus Nungga]. Pa~r Angin, Cipenlo Lcewikares, Lulu., Barnar Jat., Nambo, Kembang Kuning, Ktapanonggat, I .igarmukti, Boiong, Cikaauripan Kamnggan. Gunung Putri. Tlajung Udik. Elojung Nangka, Cicadas, Wanaherang, Cikeas Udik, Nagrak, Ciangsane, Bojong Kulur
26.
Ci1cureup
27.
Cihinong
28.
flo.onggeok
29.
Tajurhalang
30.
Kemang
.lL
Rancahungur
J.2.
Pa rung
13.
Ciseeng
}4,
Gunung Sindur
35.
Rumpin
:;6,
Ciguceg
37.
Su.kajiiya
3~.
Jasinga
39.
Tcnjo
411.
l'arungpanjang
Sumbcr: lll'S (21105)
Tangkll, Han\b.1lang,Tajur, Pasir .\·fukti, Sukabati, Leuwinuiug, Sania, Karang Asern Harat, Karang A~1n Timur, Tarikolot, Gunung Sari, Citeurcup. Puspancgera, Puspasari Karadeoan. Nanggcwer. Nanggewer Meker. Cibinong, Pakansari, Sukchati, Tengah, Pondok R~~jcg, Harapan J11yc. Pabuaran, Cirimekar, Ciriung Cimanggis, Waringin Jaya, KedUJlS \.V9ringin, Bojonggede, Susukan, Bojong Bure, RU\\'a Paniang, Pabuaran. Ragajaya Tnnjnng, Tajur Halsng, Kalisuren, Sasak Panjang, Nanggerang, Susukan, Citayam Sernplak Rarat~ Ali'lne Senjaya. Parakan Jaya, Bojcng, Kemang, Pabuaran, Tcgal, Poadok Udik, Jampaeg Mckarsari, Rancabungur. Pasirgaok, Baruarjaya, Banlarsari, Candali lwul, Jabon Mekar, Pamager Sari. Parung, Waru, Waru.'aya. Bojong Sempu, Bcjong Indah, Cogreg Karihkil, C1beu1eung Udik, Babakan. Putat Nutug. Cioeuteung Muara, Cibentang, Parigi Mekar, Ciseeng, Ciboc, Kuripan Jampang, Cibadung, Cibinong, Cidokom, Padurenan, Curug, Rawakalong. Pengasinan. Gunung Sindur, Pahuaran t.cuwibatu, Cidokom, Gobang, Rabak., Cibodas. Kampung Sawah, Rumpin, Cipinang, Sukasari, Kertejaya, Taman Sari. Sukarnulya, Mekar Sari Sukaraksa, Sukarnaju, Cigudeg, Banyu Resmi, Wargajaya, Bunar, Mekarjaya, Cintamanik, Banyu Wangi, Banyu Asih, Tegalega. Batu Jajar, Rcngasjajar, Bangunjaya, Argapura Cisarua. Kiarasari. Kiarapandak, Harkatjaya, Suknjaya. Sipayung, Sukamuhh. Pasir Madang, Cileuksa Pangradin. Kalongsawah, Sipak, Pamagersari, Jugala Jaya. Curug, Tega! Wengi. Koleang. Jasinga, Setu, Cikopomayek, Neglasuri, Bagoang, Barcngkck, I'angaur Ciomas, Tapes, Batck, Babakan, Dojong. Singabraja, Tcnjo, CU~ktti Singabangsa Jagabaya, Gorowcng, ()ago. Cibda. Pingku, Lurnpang, ( iintur-g Cileict, Jagabita, Cibunar, Parung Panjang, Kahasira.n
'.l6
-V) a:: 0 <(
•.
0
a::o
ti co 2:.:: -w :::;: lo
<
,,
<( <( Q. <( ::)
w co <( I-
Q. :.::
u?f!
\
37
Kondisi Fisi k Wilayah Topograli Wilayah
Kabuparcn Begor Kabupaten Begor mempunyai
bcniuk wilayah
yang sangat beragam, mulai dari daerah pegunungan di bagian selatan yang merjadi surnber mata air bag] daerah di bawahnya hingga dacrah yang relatif
darar di bagian utara. Bagian sclatan Kabupaten Bogor didcrninasi pegunungan dengan gunungg.umtng l lalimun ( ! 929 m), Kendeng ( l 3?.Sm), Salak (2 213 m), Pangrango (2 023 m) dan Gede (2 958 m). Kabupatcn Bogor mcrupakan kaki gunung ke arah
utara,
Scbagian wilayah bergclombang dengan pola aliran berboiong-bojong
(dissected), kcrniringan lcrcng 8 - 15% yang tcrdapat pada kctinggian 150 - 300
m dpl.
Wilayah datar sampai berombak dengan kerniringan lereng sampai 3%
terdapat di darsran renrlah dengan ketinggian kurang dari 200 rn, sedang daerah
bcrbukit dcngan lereng di a'as 15% terdapat di kaki Gunung Salak dan Gedel'angrango pada ketinggian lebih dari 300 m dpl. Pembagian wilayah Kabupaten Bogor berdasarkan topograf diklasifikasikan
kc dalam kelas lereng I sarnpai
dengan V disajikan dalarn Tabcl 7. Tatel 7 Luas wi I ayah Kabupaten Bogor berdasarkan kclas lcreng Kelas Lereng
Tingkat
t.uas (ha)'
I (0%-8%)
Datar
203 250
n (&%-15%)
Landai
Ill ( 15%-25%) 111 (25%-40%) v (> 40%)
Agak Curam
45 630 26 030 14 130 9 980 299 0?.0
Curam Sangat Curam
Luas Total
(%) 67.97 15.26 8.7) 4.73 3.34 100.00
• Luas didasarkan pada perhiumgan di pcta Sember: BAPPEDA Kabcpoten Begor (2003)
Bcrdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa 67.97% dari luas Kabupaten llogor adalah rlnrar, scdangkan sisanya terdiri dari lapangan landai sampai sangat curam. Distribusi wilayah Kabupaten Boger berdasarkan kelas lereng disajikan pada Garnbar 8.
---------3X
~2
~Ir
So
2 Cl <(
e
0
CD
zZ
ww a:: tw <( -' 0.. w ::>
0
i .
:.: CD
I [
<( <(
t- :.:
w Q.
....
0 Cl 0
a;
co
....
"'
.0
E m
o
DZ.9
39
Selein kelas lereng, pengaruh topograf juga berdampak pcrbcdaan ketinggian,
Wilayah Kabupaten Bogor
terletak
pada adanya pada ketinggian
antara kurang dari 100 meter hingga lebih dari 2 000 m di atas pcrmukaan laut
Bagian yang lebih rendah umumnya berada di sebclah utara dan bcrangsur-angsur kc bagian selatan
111e11i11ggi
(Gambar 9).
Luas wilayah Kabupaten lloc,or
berdasarkan ketinggian sclcngkapnya disajikan pada TH be! 8.
Tabcl 8 Luas wilayah Kabupaten llogor berdasarkan ketinggian Luas
Kctinggian
(%_)__
(ha)•
> 2 000 t11 dpJ J i50 - 2 000 111 dpl I 500 - I 750 111 dpJ J 250- 1500 m dpl I 0()() • I 250 111 dpJ 750 • I 000 m clpl 500 - 750 m dpl
710 630 2 600 <) 580 13 j40 25 580 41 ~00
250 - 500 m dpl 100 - 250 m dpl <JOO m dp:
62 670 76 250 ()6 060 Lua: Total
0.24
0.21 0.&7
3.20 4.53 8.55 13.85 20.96 2.5 .50 22.09 IC0.00
299 020
.. Lt1(1:; didusurkan p~1c.11:1 pcrh hungnn di ?Ctn Surnber: UAP1'£1)A Knbupatcn Flogor :2001)
Berdasarkan
Tnhel 8, dapat dilihat
bahwa sebagian
bcsar wilayah
Kobupaten 11ogor terlctak p11du kctinggian antara kurang dari JOO meter hi11gga 500 meter
di atas permukaan
laut.
Sedangkan
wllayah yang berada pada
ketinggian antara I 750 meter hingga 2 000 m di atas permukaan laut, merupakan wilayah dcngan luas tcrkccil (0.21 % dari luas toml wilayah Kubu paten Begor).
.j()
' 'I 'I
__,/
:<
c;.9
/
41
Jenis Tanah Berdasarkan data yang diperoleh, di Kahupaten Bogor terdapat 14 jenis
tanah (berdasarkan klasifikasi dari Pusat Penelitian Tanah).
Tanah di Kabupaten
Begor didominasi oleh jenis Asosiasi Larosol Merah dan Latosol Coklat Kemerahan yang rneliputi areal seluax 60 760 hektar (20.32%).
Scdangkan jenis
tanah Asosiasi Andosol dan Regosol adalah yru1g paling sempit luas cakupannya, hanya meliputi areal seluas 3 030 hektar (1.01%}.
Luas wilayah Kabupatcn Begor bcrdasarkan jenis tanah selengkapnya dapat dilihat puda Tabet 9. Pcnyebaran jenis tanah di Kabupaten Boger disajikan pada Gambar 10.
Tabel 9 Luas wilayah Kabupaten Boger berdasarkan jenis tanah Jcnis tanah
No. I.
2. J. 4. 5.
6. 7.
s. 9. 10. 11.
Aluvial Andoso. Ascsiasi Andoso] dan Regosol Asosiasi l.atosol Coklat dan Latosol Coklat Kckuningan Asosiasi Latosol Coklat dan tatosol Coklat Kerr.erahan Asosiasi Latosol Coklat dan Regosol Asosiasi Latoso] Merah dan Latosol Coklat Kemerahan Asosiasi Podsolik Kuning daa HidrornorfKclabu Grurnosol Kompleks Latosol Merah Kekuningan dan l.atosol Coklat Kemerahan clan Litosol Kornplcks Podsolik Merah Kekuningan dan PodsoJik Merah Kekuningan
Luas (ha}* () 450 J 38:) 3 030 9 490 30 260 15 740
60 760
( ~~) 3.16 I 13 I.Cl J 3.17 l0.12
5.26 20.32
4 260 16 020
5.36
44 920
15.02
12 930
4.32 4.21
l.43
12. Latosol 13. Latosol Coklat
12 600 2.) 850
14. 15.
Podsolik Kuning
12 070
4.04
Podsoliz Merah rodsolik Merah Kekuningan
9 560
3.20
21 250 7 450 299 ()20
2.49
16. 17.
Rcgosol
l.uosTotn/ ~ Luas didasarkan pada pcrniumgan di peta Sumber: UAPPEDA K•huraten Bogor (2003)
8.65
7.1 l 100.0.0
_, 0
.'!2 c:
.~ eu
a. 0
.ot..9
45
lkUm Berdasarkan lctak geografis wilayah Kabupaten Bogor, kondisi iklirn dipcngaruhi oleh angin muson sehingga mcnirnlmlkan dua musim yJng jelas antara rnusim hujan dan kcmarau.
Walaupun pembagian musim hujan dan
kernarau cukup nyata, hampir tidak terdapat bulan-bulnn kering kurang dari 100 uun/bulun, clan bulan-bulan basah mcncapai 500 mrnibulan. wilayah Kabupaten
Sebagian bcsar
Begor mcnnliki curah h1tian yang linggi, ri aias 3000
mm/rahun. tanpa bulan kering. dcngan cunh huja~ hulan basah hampir rncrata
scpanjang tahun. Hal ini terjadi karcna ~cmbinasi muson dan orogratik (dicirikan olch kcjncli
maksimum
pada musim angin timur. Jurnlah curah hujan bulanan
di wilayah Kabupaten Oogor jatuh pada bulan
Januari (641.25
mm/bu Ian). sedangkrn • umlah ci.rah hl\iar. bulanan minimum jatuh pada bulan Juli (236.25 mmlbulan).
Mcnurut klaslflkasl iklirn Koppen. sebagian bcsar wilayah Kabupatcn Rogc1r tcrmasuk iklim tropika basah (Afa), ~ccuali sekitar puncak Gunung Salak dun Gede-Pangrango di aras keringgian I 250 m dpl. yang beriklirn hangar-basah (Cf). Menurut klasilikasi Oldcman. untuk pengembanga» padi dan palnwija. Kabupaicn Begor dinyatakan bertipe agroklimet A I dan BI, yang artinya Kabupaten Dogor mcmiliki bulan basah (curah hujan>200 rnmlbulan) berturut-u.rut lebih dari 9 bulan per tahun
Dengan bulan kering (curah hujan
bulan, dan bulan baseh antara 7-9 bulan berurutsn. maka pada lahan sawah iadah hujan berpotensi ditanam dua kali per tahun ffMll'A IPR 200~). Curah hujan harian rara-rata di wilayah Kabupaten Begor. yang dipcrolen dari 13 Stasiun Pengamat Hujan. bcrkisar dari 23.56 sampai 43.57 rnm/harr. Curah hujan harian rata-rata tertinggi tcrcatat di Sta-iun Pengarnat llujan Ciantcn yang terletak di Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang. Sedangkan curnh bujan harian rata-raia icrcndah tercatat di Stasiun Pengamar H .ijan Jonggol, yang terletak di Desa Singasari. Kecarnatan Jonggol (Tabcl 11 ). Distribusi wilayah Kabupatcn Begor bcrdasarkan curah hujan hartan rara-rata selengkapnya disajikan
pada Gambar 12.
46
Tabel 11
Curah hujan harian rata-rata dan luas wilayah cakupan tiap-tiap stasiun pengamat hujan Lokasi Stasiuu
Nama Stasiun
Curah Hujan Harian Rata-rata
Wilayah CakLpan
(mnvhari)
(ha)•
(%)
Drarnaga
Desa Cihideung Udit Kee. Ciampea
J4.0<J
16 ~MO
5.65
Cikasungka
Desa Ci ttamani],
36.64
47040
15.73
Kee. Cigudeg Muara
Desa Ciaerang
32.00
I 780
0.60
Ciawi
Kee. Dramaga Desa Danjarsa.; Kec:1ma1an Ciawi
32.63
15 090
5.05
Atangsanjaya
Desa Bojong
27.81
15 860
5.30
25.68
1·1 270
·1.77
30.67
25 220
8.43
43.57
33 490
11.20 18.74
Kecamatan Kemang
ne.~a C:ihcurcum
lirckn
Kee. Cisarua
Genung Mm
Desa Tugu U1ara
Kee. Cisarua
DeSl Purasru i
Cianten
Kee. l.c.1wilian3
Jonggol
l)esl
Singasar'
23J6
S6 050
C:ibalagung
Kee. Jonggol Desa Pasireurih
33.31
10 700
3.58
Katularnpa
Kee. Tamansari Dcsa Waringin Ja)a
3:.9S
25 020
8.37
Pondok Gede
Kee. 11ojong Gede Dcsa Cisalada
21.00
10 070
3.37
Cikopomayak
Kee. Ciiombon& Desa Jasi~ga
25.06
27 550
9.21
Kee. Jasinga
100.00 luas Total 29? 020 • llircntukan dcngan menggur.akan Metodc Thitsst11. LJas dldasarhn pada pcrhitungon ~i peta Sumbcr: Diolah rl.tri dato curah hujan (Dina< Rina Marga dan P•"11l\airan Kabupaien l)ogor & POAM Tirtn Knhuripon)
Kuraktcristik uusur iklim lainnya adalah suhu rcrata 25.5° C
dengan
minimum 11.7° C dan rnaksimum 30.5° C. Kelembaban relative 86%. kecepatan
angin 0.5 mis. nisbah lama penyinaran 61% dengan radiasi surya 237 calicm2/hari dart cvaporasi 3.5 mmlbari (FMIPA !PB 2004).
47
z a::
.~
ct 0
.., Cl
::> 0 :I: Ill :I:
z
~~
::> ct
o 0.
~ ~ ~~
!'
ss ee
~·~ "' ca.~,_ .....,_,,...,.._..._,,..;;-(.! ~ c ec
t: -·-
&'&'C>Q.U.1110
m a: .~'§!'Sr~= <(·.. f---:::.._ . . . ._.._............ ,,g.E~ ~~ o:~iijj~. :C~·::C·C'~ ·~ i li g·~ ~ 0
z<
~
gi '.f, ~ ~
• C .?Q.1!.1!.l!l!~~~~~L~
6JJicZ
C. :t EC~
~ ~ ~ $ ~ ·~ E~E~EEEEEEtt
•
~::>
~ n
~~
611)'
I
e ~~
f!i;.FFFFfFF
:g~g~~~g~~g:~~
i .l~1 t~ i :rj~~~~~~~~'I~~ I
•o
..c~_ ~~
~· ~:Z
T
;r·~ ~'l- "2
..,.,.
n~
il'b
-!
~f
!c ~a I!-
~~ »>
'
•
"8 ~o
I ~
./ .t 1,.-
·-
<m
t
2J!,.,
~~g
~' :· I
:"'
=s .,
6'40'
- ..,' .;1~ '•j
"]!
"'~~ S'JO
•
if 'i'i ~~ ~
·,
'0 6'50'
48
l'otcosi Sumberdaya Alam Kabupaten Bogor kaya akan sumberdaya alam. Potensi sumbcrdaya alam tcrscbut. antara lain : a. Sumber daya air Sungai besar dan kecil 339 buah yang tcrcakup dalarn 6. DAS (Daerah Aliran Sungai), yaitu DAS Cidurian
DAS. Cirnanceuri, DAS Cisadane.
DAS
Ciliwung. U/\S Kali Bekasi. dan DAS Citanrn. Terdapat 12?. buah situ dan 63 H1~Ha air.
b. Bahun Tam bang I Galian Meliputi llahan Galian (' (pasir. tanah dan bani serta bahan baku semen) yang tersebar dibeberapa Jonggol,
wilayah
Klapanunggal.
kccamatan (Rumpin,
Cigudeg,
Cileungsi,
dan Circureup) serta iambang emas di Gunung
Pongkor. Nangg11ng pada gugusan Gunung Halimun. c.
Hutan
Potensi kawasan hutan di Kabuparen Boger seluas 73 21 O ha a tau 24.48% dari luas keseluruhan
wilayah Kabupaten Bogor, yang terdiri dari kawasan
konservasi (cagar alum, taman wisata alam dan taman nasional), hutan lindung. hutan produksi tetap, dan hutan produksi tcrbatas (Dephut 2003).
Kondisi Sosial Ekonomi
Kependudukan dan Ketcnagakerjaan Jumlah penduduk di Kahupatcn Begor hingga akhir tahun 2004 tercatat sebanyak 3 438 ()SS jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak I 742 653 jiwa dan perernpuan sebanyak I 695 402 jiwa, dcngan kcpadatan penduduk rata-rata
.sebanyak I 494 jiwa per km~.
Bcsarnya jumlah penduduk akan membawa
implikasi tertentu, utamanya terhadap persebaran dan kepadatannya.
Tingknt
kepadaiau penduduk per kccaruatan di Kabupaten Begor sangat bervariasi dari yang relatif rendah yaitu Kecamatan Taniungsari (293 jiwa per km~) hingga yang sangat rclatif tinggi yairu Kccarnatan Ciomas (6 141 jiwa per km2). Kecarnatan yang mempunyai kepadatan penduduk
ringg: (berkisar di atas 2 000 jiwa per
km2) scbanyak 12 kecamatan, yaitu Cibungbulang, Ciampca, Dramaga, Ciomas,
49
Sukaraja, Cilengsi.
Gunung Putri, Cibinong,
IJojong Gede, Tajur Halang,
Kemang, dan Parung. Tabel 12 Jumlah penduduk dan kcpadatan pcnduduk per kecamatan di Kabupaten Dogor tahun 20()4
No.
Kccamatan
Jurn lah Pcnd1.d11k (.liwa}
I.
Nangsung
2.
Lcuwiliang Lcuwisadcng Pa1111jahan
' J.
4. 5. 6.
Ci bungbulang Ciampea
44~ 969
55 649
3~.7
1 606
113 54~ I 07 100 I 09 508 45 445
112.4 35.4
I 010
3 029
34.3
3 193
45.6
?97
24.5 16.4 41.2
46.4
3 102 6 141 1 621 1 ~14
43.3
I 528
84.8 47.4
I 129 I 411
i2.8
I 2$8
62.0 44.5
I 264
9. 10.
Clomas
11.
Cijeruk
75 853 100 521 66 811 6! 873
12.
Cigornbong
66 095
13. 14.
Caringin
95 656 66 9sa 93 R03 78 ~40
IS. 16. 17. 18. 19.
Ciawi Cisoruo
Megamendung Sukaraja Babakan Ma~ung
21. 22. 23. ?.4.
Sukamakrnur Cariu Tanjungsari Jouggol Cilccngsi K lapanunggal
25.
Gunung Pu;ri
26. 27.
Citeureup
28. 29.
Hnjonggede Tajurhalang
30.
Kc1111:1ng
11.
Rancabungur
20.
Cibinong
(Jiwa/ k11')
164.2 91..1
Tcnjolaya
Tamansuri
Kcpadatan
72 970 89 189
7. 8.
L>ramaga
t.uas wilayah (km')
124 592 124 647
65 SIS 45 063
91.8 189.3
85.7
46 744 91 313 143 381 61 178 136117 120 6~5 166222
15Y.6 115.8 69.9
2 798 I 358 346 526 2~3 789 2 050
96.4
635
61.0
G8 5 35.4
2 233 I 761 4 701
129960
29.8
4 360
68 065 69 945 41 965
29.5 32.1
2 307 2 178 I 755
23.9
50
Lanjutan
Kecamatan
No.
32. J.l. 34. 35.
Jumlah l'end"'h1k {Iiwa}
Luas Wilayah (km')
Kcpadaian (Jiwaikm')
Parung
69 692
25.8
2 697
Ciscenu
80 775 66 800
40.6
I 988
49.7
I 344
136.5 188.5 160.1 135.6 ·15.6
720 554
Gu111111g Sindi.r Rumpin
36.
Cigudeg
v
.) J.
Sukajaya
38.
Jasinga
98 271 I 04 37~ 50 610 9J 799
39.
'l'enjn
5~ 525
40.
l'af'.1ngpanjung
Kabupaten Boger Sumher . II I'~ (2
83 533 .> 4J8 055
116
692
70.7
I 219 I 181
'.l 990.2
I 150
I )u~i seg1 struktur penduduk, Kabupatcn Begor merniliki struktur penduduk umur muda,
1 lal ini 111c111bawa akibat scmakin bcsamya jumlah angkatan kerja,
Pada tahuu 2004, Tiugka: Partisipas] Angkuum Kerjn (TPAK) Kabuparen Begor untuk laki-laki
75.10%. perempuan 27.15%. dan secara total 51.68%.
Jumlah
pcnduduk yang bckcrja sebanyak 993 938 orang untuk laki-Iaki, 296 108 orang untuk perempuan, dan I 290 046 orang untuk total Kabupaten
tlogor. Jumlah
pengangguran di Kabupatcn Hogor sebanyak 235 026 orang. tcrdiri dari I 38 926 orang laki-Iaki dan 96 I 00 pcrcmpuan (OPS 2005). Kl:osifik:.si Desa dau Perckonnmian
Kabupaten Begor tcrdiri dari 40 kecamatan dcngan 425 dcsa dan kelurahan. 3 160 RW. 12 170 RT dan 862 <>19 rumah rnngga. Hampir sebagian besar desa di Kabupaten Boger sudah terklasifikasi sebagai desa Swakarya yaitu 235 dcsa. laiunya 190 desa merupakan desa Swascmhada, dan tidak ada desa Swadaya. Herdasarkan klasifikasi daerah, yang dilihat dari aspek potensi lapangan usaha. kepadatan penduduk clan sosiat, terdapat kategori desa pcrkotaan sebanyak 200 desa dan desu pedcsaan sebanyak 225 desa (BPS 2005).
Setelah mengalami krisis ekonomi tahun 1997. pernbangunan ckonoml di Kabupaten 13ogor menga lam i kernajuan.
Hal ini dapat cl i Ii hat dari l.aju
HASIL DAN PE)1BAHASAN Idenrifikasi Kawasan Lindung Berdasarkan Keputusan Presiden \lo. 32 Tahun 1990, ridak seluruh jenis kawasan lindung terdapat di wilayah Kabuoaten Boger. 1 lal ini dikarenakan ticak tcrdapainya beberapa bemuk kawasan yang harus dilindungi,
sepeni kawasan
bergambut, sempadan pamai, dan kawasan paniai berhutan hakau. I lasil overlay berbagai parameter yang digunakan dalarr. penclitian ini, diperoleh kawasan yang seharusnya diterapkan scbagai kawasan lindung seluas I 13 110 ha atau 37.83% dari lnas rota I Kabnpatcn Boger, Kawasan tersebut terdiri dari kawasan yar.g membcrikan pcrlindungan kawasan bawahannya (hutan lindung dan kawasan resapao air), kawasan perlindungan serempat (sempadan
sungai, kawasan sekitar danaufwaduk. dan kawasan sckitar mara air). kawasan suaka alarn (cagar alam, suaka margasarwa, taman nasionai, dsn tarnan wisata alam), dan kawasan rawan bencana (Tabel 13). Jenis dan lckasi kawasan lindung tersehut disajikan dalam Gambar Ii. Tabel 13 Kzwasan lir.dung hasil analisis berdasarkan Keppres No. 32 Tahun 1990 di wilayah Kabupaten Begor Jen is Kawasan Lindung Kawasan yang rnemberikan perlindungan ka·.vasan bawahannya: • Hutan Lindung - Daerah Resapar; /dr
Kawasan perlindungaa seterrpat: .. Sempadan Sungal • Kawasan sekitar Danau/Waduk - Kawasan sekitar Mara Air
KSAdan KPA: - Cagar .Alam • ·1 aman W rsata A lam - Tarnan Nasional Kawasan rawan bencana longsor
t.uas Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
tuas Total Kabupate« Bogo«
Luas
(• •>
{ha)'
7060 12 400
2.36 4.15
63 170 870 120
21.13 0.29 OJl.1
90
0.03 0.15 ~.09
440 12220 16 7~0 tt3 110 1!5910 299020
5.60 37.83 62.17 100.00
53
t-
~
6"ZO'
!
I
' '
5'"'3'
~
0
0)
0
CD
54 Kawasan yang :\"fembcrikan Perlinduogan Kawasan Bawahannya Bcrdasarkan basil analisis,
kawasan yang memberikan perliadungan
kawasan bawahannya di wilayah Kabuoaten Bogor nanya berupa kawasan hutan lindung dan kawasan resapan air. Kawasar, lainnya. yaitu kawasan bergambur tidak terdapat pada wilayah ini. Kawasan hutan lindung yang diperoleh dari hasil analisis dengan parameterparameter kawasan outan, jenis tanah. kelas lereng, curah hujan harian rara-rata. dan kc.inggian adalah seluas 7 060 ha. dirnana 3 6{10 ha merupakan kawasan hutan yang mernpunyai nilai skor sama a:au lehih dari 175. 2 970 ha mcrupakan kawasan huian dengan lereng lebih dari 40%, dan 490 ha merupakan kawasan hutan dengan kctinggian sama atau lebih dari 2 000 rr. dpl (label 1-t ). Perlindungan
terhadap kawasan hctan lindung
dimaksudkan
untuk
menccgah tcrjadinya erosi, bencana banjir, sedimemasi, dan menjaga iungsi hidrologi tanah untuk merjamin kerersed.aan unsur hara tanab, air tanah, dan air pcrmukaan.
Pengelolaan kawasan !:utan lindung di Kabupaten Bogor morupakan
kewenangan dan ranggung jawab Perum Pcrhutani.
labcl 14 Luas kawasan lindung hasil analisis berdasarkan parameter kawasan hutan, jcnis tanah, lereng, curah hujan, dan ketinggian Jenis Ka" asan L'ndung
Lua; (ha)'
lhuan Lindung :
• Kawasan huran dengan skor ~ 175
3 600
- Kawasan huran dengan tereng > 40% - Kawasan hutan dcngan ketinggian ~ 2 000 m dpl
7. 970
l.uas Total
490 7 060
' l.uas didasarkan pada pcrhiungan di ;>
Kawasan resapan air merupakan dacrah yang mempunya] kernampuan tinggi untuk meresapkan air hujan, sehingga merupakan ternpat pcngisian air bumi yang bcrguna sebagai sumbcr air. Berdasarkan Peta Kawasan Resapan Air yang diperoleh daii OAPPEDA Kabupatcn Bogor. wilayah Kabupaten Bogar memiliki
12 400 ha daerah resapar, utama yang l:arus dilindung].
Kawasan
tcrsebui memiliki karakteristik curah hu:an harian rata-rata sangat 1inggi,
55 kelerengan datar sampai landai, sena ketinggian di atas 500 m dpt. tcrscbut
scluruhnya bcrada
di bagian hulu wilayah
Kawasan
Kabupaten Boger.
Pcrtindungan terhadap kawasan resapan air dilakukan umuk memberikan ruang
yang cukup bagi resapan air hujan untuk kepcrluan penyediaan kehutuhan air tanuh Jan penanggulaugan banjir, baik untuk kawasan bawahannya maupun
kawasan yang bersangkutan, Bcrbeda dengan kawasan hutan lindung yang scharusnya lehih mudah dikclola
karena
adanya
instansi
)''11ng
mempunyai
kewenangan
untuk
pengclolaannya, yaitu Perum Perhutani, maka kawasan resapan air belurn jelas pcnanggung jawab pengelolaannya mcngaklbatkan
kurang
intensifnya
(Fahut:tn IPB 2002). Kondisi upaya peningkaran
ini dapat
fungsi lindung dan
pengawasan peman faatannya
Kawasan Perlindungan Sctempat Kawasan perlindungan seternpat yang ada di Kabupatcn Boger rerrliri dari sempadan sungai, kawasan sekitar Janaulwaduk don kawasan sekirar mata air.
FMIPA IPB (2004) menyebutkan bahwa Kabupaten 8ogor memiliki sungai bcrikut anak·annk sungai sejumlah 159 buah dengan toml panjang I 816 km dan dacrah alirannya seluas sekitar 250 000 ha yang terbagi ke dalam enam daerah aliran sungai utama,
Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane merupakan dua
sungai utama di Kabupaten Bogor. Beberapa sungai yang mengalir di Kabuparcn
Begor. antara lain yaitu: Sungai Ciliwung, Sungai Ctsadane, Sungai Cianten, Sungai Cihoe, Sungai Cidurian, Sungai Cigamea. Sungai Ciornas, Sungai Ciampea, Sungai Citcureup, Sungai Karanji, Sungai Cikeas, Sungai Caringin, Sungai Ciparrbuan, Sungai Cisindang Barang, Sungai Cibeet, Sungai Angke, Sungai Cimanuk, Sungai Cidangdeur, Sungar Cipinang, Sungai Cinagara, Sungai Cibungur. dan Sungai Cijati. Kawusau lindung berupa sempadan sungai ditctapkan scbcsar I 00 meter kanan kiri sungai besar, dan )0 m kanan kiri anak sungai atau sungai kecil di luar pcmukiman,
Pcrlindungan
terhadap sempadan
sungai
dilakukan
untuk
mclindungi sungai dari kcgiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak
56 kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai, serta mengamankan al iran sungai.
Selain sempadan sungai, kawasan lindung lai:t yang mcrupakan kawasan perlindungan setempai adalah kawasan sekinr dana·J/waduk dan kawasan sckitar rnata air. Jumlah danaulwaduk yang ada di wilayah Kabupaten Boger adalah 56 buah. dcngan luasan antara 10 - 40 ha
Scbaran teberapa waduk/danau
ci
wilayah Kabupatcn Boger disajikan dalam Tabcl 15.
Tabet 15 Sebaran beberapa datau/wad.rk di wilayah Kabupaten Begor l.uJ..a.,i
Nama Danau/Wnduk Situ Situ Situ Situ Situ Situ Situ Situ Situ Situ Situ Situ Situ
Dcsa
Kecamatan
Cinyiru
Argapura
Cigudcg l.euwitutug
Cigudcg
Cigudeg Cigudeg
Lcuwinutug
Tj, I lilir Curug Cipabuan Udik Cijantung Ci rang Pasir Maung Asmiin Cinangsi Wedana
Cikeasudik Curug Cipembuan Brucngkok Cikuda Cilumpang
Cigorongsong
Sukamulya Singabangsa Tapes
Singabangsa Cijanrung Hilir
Pingku
Luas (l:a)• I()
10 10
Citcureup Gunungputri Gunungsindur
10 10
Babakanrnadang Jasinga Panmgpanjang Parungpanjang Parungpanjang Rumpin Tenjo I cnjo Lvas fora!
10 40
10 10 10 20 10 10 liO
,. l.uas dicasarkan p:idn perhitung:in ~i peti Sumber: IJAl'PEDA Knb. llogw(2003l
Kawasan sekita« danau/waduk ditctapkan antara 50-100 m dari titik pasang 1cr1ing~i ke arah darat.
Kawasan sekitar waduk dilindungi
agar danau/waduk
tcrhindar dari berbagai usaha d;in/atau kegiaian :rang dapat mengganggu kelestartan tungsi danau/waduk . Kabupatcn Begor memiliki banyak rnata air. baik yang berasal dari Gunung Salak maupun dari kcmplek Gunung Gcde-Pangrango.
Karena keterbatasan data.
rnaka dalam kajian ini mata air yang dipakai adalah mata air )"ang dimanfaatkan PDAM Tina Kahuripan Kabupatcn Bogor sebagai salah satu surnber air dalam
57
pelayanan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Begor. Scbaran rnata air tcrsebut disajikan pada Tabcl 16. Kawasan sekitar mata air ditempkan dalam radius 200 m
di sekelilir.g ruara air. Perlindungan terhadap kawasan sekitar mata air dilakukan untuk melindungi mata air dari berbagai usaha dan/atau kcgiatan y;mg dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan di sekitarnya.
Tabet 16 Sebaran mara air yang digunakan PDAM Tina Kahuripaa Kabupatcn Boger dalam pelayanan air bersih bagi masyarakat Kabupatcn Bogor Nama Mara Air Cibuntu Bruj ul Cibcdug Cikiara
Citiis Cisalada Gunung Salak Perrnai
Ci burial
Lokasi Desa
Debit (lidt)
Kecamatan Ci am pea Cisarua
<10 S0· 100
Caringin
10-50
Cijeruk
10-50
Cijeruk
Cijeruk
10-50
Sukamaju
Megarnendung
Barulayang
Cisarua
Kotabatu G. Bunder 1
Ciomas Pamijahan Pamijahan
10-50 <10 50-100 10-50
Ci am pea T11gu Scl~1a11 Ciderum Cijeruk
Binong G. Bunder I Cikahur i pan Somber: Data sebaran mnia air (Pl.>AM Tirta Kahnripan Kah. Begor)
10-50
Ketiga kawasan yang perlu mendapat perlindungan tersebut masing-masing scmpadan sungai seluas 63 170 ha, kawasan sekirar danau/waduk seiuas 870 ha, Jan kawasan sekirer mata air seluas 1220 ha (Tabel 17). Tabet 17 Luas kawasan perlindungan setempat di wilayah Kabupatcn Begor
Kecamatan Nanggung
Leuwil ia1:g Leuwisadeng Pamijahan Cibungbu1ang Ciampea Tenjnlaya Dramaga
Kawasan Perlindungau Setempat (ha)* S. Sungai K. Danau/Waduk K. Mata Air 1090 '2 210 960 1990 t 600 I 680
1 630 1 tJO
10
10 10
58
Lanjutan Kecamatan
Kawasan Perlindungan Setempat (ha)"
S. Sungai
K. Danau/Waduk
K. Mata Air 10
240
Ciomas
Tarnansan
740
Cijeruk Cigombong
I SIO I 140
20
Cariogio Ciawi Cisarua
I 4JO
10 10
I 110 2 130
Megarncndung Babakan Madang
I 510 I 540 I 790
Sucamakmur
J 540
Cariu
I 900 3430 2940
Sukaraja
Tanjungsari Jonggol
20 2() ~()
10
96(}
Cileungsi
I 29()
K lapanunggal Genung Pucri Citeurenp
BcjonggeUc
940 760
50 20 40 20
Tajurhalang
:;so
10
Kemang
800 800
I 100
1 080
Cibinong
Rancabungur
560 : 220
Parung
Ciseeng
880
Gunung Sindur Rump in
4 290 4 250
Cigudeg
10 30 140 80
900
Sukajaya lasinga Tenjo Parungpaniang
2440 I (HO
150
I 300 63 170
170
50
870 Total L•••s didasarkan pa
*
30 IO
120
Sama halnya dengan kawasan resapan air. kawasan perlindungan serempat yang terdiri dari sempadaa sungai, sempadan pantai,
dan kawasan sekitar mata air,
sampai dengan saat ini belurn jclas instansi yang bcrtanggung
jawab dalarn
59 pengelolaannya.
Hal
ini dapat mengakibatkan
kurang
optimalnya
upaya
pcningkatan fungsi lindung dan pcngawasan pcmanfaatannya. Kelcmahan
kriteria
kawasan Hndung
bcrupa kawasan
perlindungan
setempat scbagaimana diatur dalarn Kcputusan Prcsiden Nomor 32 Tahun 1992 adalah adanya pengccualian
pernukiman
di sempadan sungai.
I lal ini dapai
mcmberikan ruang kepada masyarakat untuk memanfaatkan scmpadan sungai scbagai
pcmukiman,
Secara umum fenomena ini dapat dilihat di berbagai
wilayah, 1e1 urama perkotaan, dengan semakin banyaknya bangunan di kawasan-
kawasan yang scharusnya bcrfungsi sebagai pclindung sungai. kriicria terscbut rldak discmpurnakan,
dikhawatirkan
Schingga jika
secara berangsur-angsur
mcnyebabkan tcrjadinya pengurangan luasan kawasan lindung.
Kuwasau 1;luaka Alam dan Kawasnn Pelestarian Alam Perlindungen tcrhadap kawasan sueka alam dau kawasan pclcstarian
alam
ditakukan untuk melindungi kcanekarngaman biota, tipe ekosisrem, gcjala dan keunikan alam di cagar alam, taman wisata alam, dan taman nasional untuk kcpcntingan
plasma
nutfah, kepcrluan
pariwisata,
dan pcngembangan
ilmu
pcngetahuan.
Kabuparen Bogor merniliki kawasan suaka alarn berupa tiga buah kawasan cagar a lam dengan luas total 90 ha. Kctlga kawasan cagar alam tersebut adalah: I. Cagar Alam (CA) Dungus Jwul Kawasan hutan Dungus lwul seluas 40 ha ditetapkan scbagai cagar alam berdasarkan GU No.23 Stbl 99 tanggal 3 Februari 1931.
Sccara gcografis
kawasun iui terlerak 106°40' Bujur Timur (DT} dan 6°52' Lintang Selatan (LS}. Keadaan topograf kawasan ini relatif datar dcngan ketinggian 175 m di atas permukaan laut. Narua Dungus lwul bcrasal dari Dungus, yaitu scbidang hutan kecil yang disisakan tidak untuk pertanian, sedangkan lwul adalah nama suatu tanaman sejenis pal ma yang banyak turnbuh di cagar alarn ini.
60 Cagar Alam Dungus lwul rnerupakan garnbaran dari hutan dataran rendah yang dahulunya terhampar luas di bagian utara Jawa Barat. Flora yang tumbuh dikawasan ini diantamnya
adalah lwul (Orania •11acr(Jfod11s), Kibcntili
tKicksei« arborecq, Anggril
(Adinu polychepa/a), Dahu (Dracm;1ome/on
11wng{(e,.11m). Ki 1 lijoer (Q11erc11s blaumena); Ranji (Dialit:m ilul11111), dan Tc11 rcu p (Artocarpus elusticns';
fauna yang ada adalah jenis burung seperti Elang Pcmakan Ular (Spllonli.1 cheela /Jido), JJco ((lrar;11/t1 l'fdigi1Jso), dan Merpati yang mirip Kakatua
iTreron pamedora p11/vdr1ilc111a), sedangknn jcnis mamalia diantaranya udalah Lutung tTrachyphithecus 1111rw11s), Dajing Tcrbang (Scturepterus .wgilta). dan Jelarang (Ra11Ji1 bicolon.
2. Cagar Aloin (CA) Yau L11p<1 Kawasan hutan Yan l.~pa seluas 30 hn ditctapkan
sebaga: cager alam
bcrdasurkan Surat Kcputusun Menter] Pcr1u11ia11 Nomor: I J7/KptsiUm/3/l 956 ranggal 28 Maret 1956. Kawasan ini terletak pada I 06°49' BT dnn 6°50' I$. Topncrnfi kawasan
ini secara keseluruhan
rclatif datar dengan kctinggian
tcmpat sckitar I 350 m dpl. Flora vegetasi CA Yan Lapa merupakan vegerasi hutan hujan dataran tinggi, yaitu antara lain Pahlalar (Diplerocarpw hflssc•ltii), Jatake (!Jouea gandari<1), Jaha (Termtnolta belirica). Sempur (Oillenia obovma). Teurcup (l/r[l)carpus e/m·tic11s), dan Laban (Vil ex pubescens).
Beberapa jcnis satwa liar yang ada dulurn kawasan ini yaitu dari golongan mamalia. aves. reptilia, dan insekta. diuntaranya yaitu Luiung itrachyptthecus ouratusi. Kera (Macaca fasciwlari.1), Burung Kerak (Acriclnlheres fuscus
j11vrmic11s), clan Burung Dudur (Centronus he11g11/ensis). 3. Cagar Al;;111 (CA) Telega Warna Kawasan hutan
Telaga Warna ditetapkan
sebagai cagar alam berdasarkau
Surat Kcputusan Me111eri Pcrtanian Nomor 48 i/Kpts/Um/6/1981 rangga! 23
6[
Juni l98l seluas 20 Ha. Secara gcografis, kawasan ini terlctak pada 106°58' RT clan 6°32' LS. Keadaan topograf kawasan CA
Tclaga Warna
bcrgclombang dengan ketinggian kurang lebih I 400 m up .. flora di kawasan ini rnerupakan vcgcrasi hutan pegunungan dcngan jcnis-jenis pohonnya.
antara lain
Puspa
~Schima wnliichii), Saninten
(Castanopsis
orge111en). Jen is sarwa liar yang rcrdapat di kawnsan ini adaluh beberapa jcnis burung scpcrti Tckukur (S1rep1ope/ia chinensisy. Puyuh tTnrnix suscitaiorv;
Kadanca (D11c11/o sp), dan Walet (Coltocatta maxima),
Kawas1111 pelcstarian alam dilindung: untuk melcstarikan fungsi lindung dan tatanan
lingkungan
kawasan pelesrarian
alam yang terdiri dari taman nasional,
taman huran raya don tamun wisata alam untuk pengembangan
pendidikan.
rckrcasl, dan pariwisata scna peningkaran k11:1li1<1s lingkungan sckiturnya
da11
perlindungan dari pcncernarun. Kawasan pclcs.arlan alam yang ada di wilayah Kabupaten Bogor meliputi kawasrn rarnun wlsata alam dan 1a111an nasional.
Kawasan-kawasan tersebut,
yaitu: 1. Taman Wisara Alam (TWA) Tclaga Warna Kawasan TWA Telaga Warna seluas 40 ha berdasarkan Surat Keputusan Menreri
l'crtanian
Nomor 431/Kpis/Um/6/1981
tanggal I Januari
J 981.
Kawasan ini tcrletak pada I 07°02' BT dan 6°33' LS.
Potensi keanekaragaman hayari flora dun fauna kawasan ini sama dengan CA Telaga Warna, yaitu rnerupakan vcgctasi hutan pcgunungan dcngan jcnis-jenis pohonnya adalah Puspa (Schima wullichit], dan Sanintcn
iCostanopsis
argelll~o). Jcnis satwa liar berupa jenis hurung seperti Tckukur (S1rep10pelia chlnenslsv. Puyuh (1'urnix .um.:itcllor), Kadanca (Ducula sp), dan Waler (Collocalia maxima).
Daya tarik obyek TW ;\ Tctaga Warna memiliki pcmandangan alam yang indah dengan udara sejuk. di samping i111 juga terdapat danau alam di mana
62
perrnukaan airnya l11111pak berwarna, hal ini discbabkan oleh pantulan sinar rnatahari yang datang dari celah-celah dedaunan dan jatuh di permukaan danau yang berfungsi sebagai ccrmin. Keadaan alam yang relatif masih utuh merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. 2. Taman Wisatu Alam (TWA) GunungPancar Taman Wisata Alam Gunung Pancar seluas •IOU ha ditetapkan berdasarkan
Kcputusan
Merneri Kchurnnau No. I 56/Kpts-11
I 988 tanggal I Januari 1988.
Sccera geogrefis kawasan ini terlctuk anrara 106°52' - 106°54' DT dun 6°34'-
6036' LS. Kctinggian Gunung Pancar berkisar antara 300 - 800 meter di aras permukuan taut. Kcadaan lnpangan landai ~unpai bcrgclomhang
tcrj;il dengan kemiriugan
sckitar 15 - &0%. llaginn tcrtinggi yairu pudu puncak gunung Pancar 800 meter dau Pasir t\~tana 700 meter,
Tipe ve3r.1nsi pegunungan,
hutan di TWA Gunung
Pancar terdiri dnri hutan alam
hutan tanurnan dan semak beluka« Tipc vcgetasi hutan alum
terletak di lereng sampai puncak Gunung Pancar ( 15 ha), jenis tumbuhannya, amura lain Rasarnala (A/1ingic1 11.relsa), I luru (Q11erc11s ~1>). Beringin
benjamina), Puspa Jamuju
(Schima wallic/11), Sanintcn
(Ficus
(Castanopsi: argemea).
iPodocarous i111brica11ts), Rotan (Cal1111111s sp) dan terdapar beberapa
jcnis liana, Selain itu ccrdnpai tumbuhan cpiphyt yang menempel padn pohon bcsar scperti Anggrck. Paku Saraug Burung (A,1pleniw11 Mdus). dan Paku Tanduk rnenernpali
Rusa (Plauceriuin coro11t1ri11111). Tipe vegetasi
hutun
tanaman
scbagian besur kawasan ini ( 160 ha). Adapun jenis tanaman
mcliputi Pinus (Piuus mularsii), Scngon (Albizh1 falcatria), Kayu Alrika
(Moesopus e111a11ii), dan Meranti (Shorea sp) yang ditanam pada tahun 198211983. Satwa yang berada di kawasan TWA Gunung Pancar antara lain adalah Owa iHylobate« moluch), Surili (Presbyts comma), Kera (1Wacaca fascicutanss.
Jelarang (Ratuji.1 bicoton. Babi Hutan (Sus scroja). dan jenis-jenis hurung
seperti
Elang [Haliastur i11d11s), Kutilang
tPycnanotus aurigaster]; Ayarn
Hutan Merah (Gallus gallus). Jalak tStumus meianopterus), Srigunting (D'crurus
ptmrd!s
Kawasan TWA Gunuug Pancar merniliki obyek wisata yaag cukup rncnarik untuk dikunjungr, ili antaranya adalah pemandian air panas, maka kcrarnat dan rnenikmati pergelaran kcscnian tradisional daerah.
3. Taman Nasional (TN) Gunung Gede-Pangrango Taman Nasional
Gunung Gcde-Pangrango ditctapkan
bcrdasarkan Surat
Keputusan Mcnteri Kehuranan Nomor I 74/Kpls-lli2003 tanggal 10 Juni 2003,
dengan total luas kawasan 20 98() hekrar, yang secara administrasi terlctak di tiga kabupaten. yairu
Kabuputen flogor. Cianjur, dan Sukabumi.
t.uas
kawasan yar:g termasuk wilayah Kabupatcn Begor ailalah seluas 3 770 ha.
Secara geografis taman nasional ini terletak pada I 06° 50' - I 07° 02' RT dan 06" 41' - 06° SJ' LS.
Secara umum kawasan TN Gunung Gede-Pangrango mempunyai kondisi tingkat kelerengan yang cukup terjal.
Kawasan
ini mempunyai keringgian
dari 600- 3 019 m cpl, dengan klasifikasikan ting:
oleh adanya
dataran yang ditumbuhi rumput lsachne pangrungensis, bunga Eidclweis (Anaphalisjavanicav; dan Lumut Merah (Spag1111111 gede(J11um). Satwa langka yang dapal dijumpai di TJ\' Gunung Gcde-Pangrango antara lain Owa (Hylobetles moloch), Surili tPresbytis comoto), l.utung iTrachypithecus a1tratus), Macan Tutu! (Panthera pardus), clan Anjing Hul1111 (C11011 alpinus),
Tarnan Nasional Gunung Gede-Pangrango terkenal kaya akan berbagai jenls burung, yaitu sebanyak 251 jcnls dari 450 jenis yan!l tcrdapat di Pulau Jawa dapat dijumpai di Laman nasional ini. Bebcrapa jenis diantaranya mcrupakan burung langka, seperti Elang Jawa (Spizaews baneisis dan jenis Burung Haruu
(ou« angelinae j. 4. Tainan "Nasional (l'N) Gunung Halimun-Satak
Kawasun ini ditetapkan berdasarkun Surat Kepntusan Mcnteri Kcl.uianan No. I 75/Kpts-llf2003
Gunung I lalimun Salak, anrarn
I 06°21'
udministrasi,
seluas ± I 13 360 ha scbagai TN
tanggal I 0 Juni 2003
Sccara gcognuis TN Gunung Hnlimun tcrlcrak B'l' dan 6•3T
l.lT - I 06°38'
kawasan ini mcliputi
Boger dan Kabuputen I .cbnk.
l,S
- 6•51'
LS. Secara
wilayah Kahupatcn Sukabumi, Kabupaten
I .u11sn11 kuwasan yang tcrmasuk dalaru wilayah
Kabupatcn Bogo1 scluus l$ ·150 ha.
Kondisi topograf kawasan lni scbngian bcsar tcrletak pada ketinm:ian di bawah I 400 m dpl, dcngan scbaran llcrdasarkan Halirnun-Salak
snalis«
kemiringnn
I 000 - I •100
lahan mcnunjukan
terdiri dari perbukuan. dcngan kcmiringan
111
dpl (40.3%).
bahwa TN Gunung terbanyak lebih dnri
45% (75.7% dari luas areal). Kawasan TN Gunung I lalirnun-Salak ruernilik! ekosistem hutan hujan tropis yang mnsih bagus dan merupakan habitat terbaik bagi kchidupan satwa langkn Elane Jawa (Spizaetm bunclsi]. 1:kosiste111
di kawasan ini terbagi tiga, yaitu
ekosistcm hujun tropis pcgunungan zona colin. zona sub montana dan zona 111011lana.
Zona colliu didorninasi (Schi1110
wullichii),
oleh jcnis-jenis Saniruen
Rasarnala (Alri11gio cxclsu). Puspa
(Ca.,/wl(lpsis
.Javcmica),
Kiriung
Anak
tCastanopsts ocuminaris.rima). dan l'asang (Quercus gemeliJlora). Zona sub montana terdapat oeberapa jenis spesies. scpcrti
At:er l1111ri1111111,
Ganirri
(Eloeocarpus .~~111i/Yli.\'), Eurya acuminatisshnc, Antidesma bunius, Fi'cus SPf'·
Kayu Puiih (Cinna111011111n sp). Kilcho (Saurouia Jlf!miuiu), clan Kimerak (Weimmmia b/1111rer).
Scdangkan zona montana didon.inasi oleh jenis-jcnis
I~
66 Kawasan Lindung yang Belum Ditetapkan sebagai Kawasan Liudung Berdasarkan hasil overlay antara peta RTRW dengan pcta kawasan lindung hasil analisis bcrdasarkan Kepurusan Prcsidcn No. 32 Tahun 1990, rnaka rerdapat kawasan yang seharusnya
bcrfungsi
sebagai
kawasan lindung
namun
belum
ditetapkan seb~gai kawasan lindung dalam RTRW Kabupaten Boger 2000-2010 scluas
74 620 ho (24.95% dari luas wilayah Kubupatcn Bogor). Je11i~ dan luas
maslng-maslng
kawasan lindung tersebut. sclcngkapnya
ditampilkan
pada Tabcl
IR, ~r.rfnngk~n distribusi lokesinyn disajikan pada Gamber I~.
Tabcl 18 Kawasan lindmg yang beluru ditctapkan
scbagai kawasan
lindung
dalam RTR W Ka bu paten lfogor 2000-20 I 0 Jen's Kawasan l.induug Kawasan yong memberikan pel'ihdungan kawasan bawahaua ya: - I I utan Lindun~
• Dacrah Jte.~apln Air Kawasan perhndungan setempat: - Scmpadan Sung•i • Kawasan sekiiar Danau/Waduk
• Kawasan sckitar Mata Air
Luas (hn)•
(%)
2 190 8 580
2.93 11.50
49 630 730 110
66.51
0.98 0.IS
KSA dan Kl'A:
• Cagur Alom • Tuman Wisata Alam - Ta111an Nasional Kawasan rawau bencana I011g~or
Luas Kawoso» li,1dung
0
0 0 13 380 74 620
0.00 0.00 0.00
17.93 100.00
• I .uns flid0$~1rk;in ix~dn. perhitungur; di p:.:t~ hn.s!l overloy
Berdasarkan Tabcl 18, kawasan perlindungan setcmpat berupa scmpadan
sungai
merupakan kawasan lindung terluas yang belum ditetapkan sebagai
kawasan lihdung dalam RTRW Kabupaten Aogor 2000-2010.
Sedangkan KSA
dun Kr A seluruhnya relah ditetapkan sebagal kawasan lindung dalarn RTR W Kabuparen Begor 2000-20 I 0.
er:
N
0
0
z~::ico ::::> Q.. 0.,.,. o
~
({)
<(
$'
'". z
53
a::
wz
Q.. <(
>-
.
w"~ ({)
..
"' I
in
~(!I~~
c
-~E"
•• 'r!
~3 roo
0
E' .-
$!'.-::£~ ._ Ill IA 2 er. II)
5~~ tlcna:::im ~
s-~,rr
~ II)
:i
;;
~
c:
I
I I 6'30
0)
C
9 ~
~~(I}
C0·-~5'0
ro
ol!i
Ol
•
<(
c~ ... ._~
§.~~.6
O)~<{ ~ «>a,. C'IW
S
:- ~ C:::"
ro.
n;i;
Q)
ll.l,1..
:::(a:: c U)(l)'..J
"c c.c:crcrrr " :J J~.gan-~~:t c: c~
a~ro<11m
m~<>c~~~ l\l :i' ~ ~ ::1 c% :;Ji ::1 '2
..
. ~\,.., .. "
·=~a: <( J E
c ro
•
e 0 ta ., c
~
z!::
<"t0 (h~N
~
'L
~c
...t11.1z.i:~
,~ r,--..;,..1.-
2cc .,,_
E
o,
_J ...
,.
:;~
"' 2 ~ "'c.
ee (!) z z 0
•'
~
~
-
../
,
.
I
•
~-.
0 -e-
I
0
I
0
N
0 0
N
~~ ~ ~
~
t...'~ ' '. ,_
·-
••
~vf
'
,Lt-- -\"'--·
~~ '
~
.
,,. \ a p ,,.~a ' .i:,
~
G)
~Ill
i .
...,,"''1. t .1Jr.J ,'
"7
..
+
•
r--
~
e
...
A - I
;._)
l
0
Ol
0
CD
.ri Cl) ~
sa::
S".=:O'
f-
6'~
a:: E !1 ('J 'O Ol
c:
"'
'O
~ c
"' •> ~
""'
8
Cl)
;.. S'
Ol
i
())
"'c:ll1
""a.m §
'i5
E :0
Q; .D
c"' "'""
3
---·~
":'
~
,
"'
.D
E m
0
OC.9
68 Analisis Kemungkinan Pcnyimpangan Fuugsi Kawasnn Linduog
Rencana Pemanfautnn Ru:mg Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 dan Keputusan Presiden No. 32
Tahun 1992 mcnckankan perlunya pengelolaan
surnberdaya
alam dilakukan
sccara tcrkoordinasi dan tcrpadu dcngan sumberdaya manusia dan surnberdaya
buatan dengan mengembangkan taia ruang
Salah saru rujuan pcrundangan ini adalah terselenggaranya peugaturan
pernanfaaran ruang kawasan I indung dan kawasan budidaya dengan rnewujudkan
perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta rnenanggulangi dampak negauf tcrhadap lingkungan.
Perncrintah daerah rnelalui pcrurulangan ini dirunrut
untuk
berperan aktif dalam perencanaan dan pengelotaan kawasan lindung melalui rencana tata ruang wilayah. Upaya
penataan nmng kawasan lindung Ji Kabuputen Begor dimuat
Peraturan Daerah Kabupaten l:logor Nomor 17 Tahun 2000 tcmang Rencana Umum Tata Ruang \Vilayah (RTRW) Kabupaten Bogor 2000-2010. Berdasarkan peraturan daerah terscbut, rencana alokasi pemanfaaian ruang dibagi mcnjadi dua kawasan, yaitu kawasan lindung dart kawasan budidaya. Luas kawasan Iiudung di wilayah Kabupaten Bogar yang tergambar dalam peta RTRW Kabupaten Boger 2000-2010 adalah 38 490 ha (12.87%
dari luas wilayah Kabupaten Bogor).
Kawasan ini wnumnya terdapat pada bagian hulu dan tengah wilayah Kabupaten Bogor (Gambar 15) dengan luasan rnasing-masing alokasi pemanfaatan ruang sebagaimana tcrsaji dalarn Tabel 19. Namun peraturan dacrah ini tidak memberi rincian yang jclas mengenaijenis,
luas, dau lokasi kawasan lindung.
Tabel 19 Alokasi rencana pemanfaatan ruang di wilayah
Kabuparcn Bogor
berdasarkan RTRW Kabupaten Bogor2UUU-2010 kencana Pemanfaatan Ruang (ha)• Kecamaian }J~oggung
i liang Leuwisadeng LCU\\
K. l.indung
Kawasan Budidaya 570 430 0
950 9470 3 790
69 l.anjutan Rencaua Pt:nlnnflalan Ruans (ha).,
Kccarnatuu
---K.
Pomijnhnn
t.i11clu11g 5 750
9000
0
3 S6(J , 750
Clbu11gbJlt1ng
(; ampca
0 ! 010
l't"UJUl'1)'U
Drumaga Ciomas 'I 311l.ll
~~I
1 2Ml 2670 I 790
0 0 j
c:jcru'..: C.,e.Cirrib~)ng t'\1ringui
I 7!0
:1510
I ·1·10 I 260
2 ~IO
6 890
~no
CJ:i,vi
·I OIO 3 0:1(1 S ·ISO
0
C..:1s~r11a
920 J aio
Mcgnmcndung
SukJroja Llnb~klll Mat!org Sukurrakmur
0
·1810 ·18(:0
3400
sow 18 590
CMiu l'anjunssari Jon~sol
0
8680
.12$0
13 11 5GO
240
Cilcung:.. Klopn11u11ggal Gunung l'u:rl Checreup
0
(1870
460
10 27D 4
0 0 0
Cibinong Ovjwiggc
rarung
~so
~oo
5 830 2•10
0
J
0
j
0 0
2 6!0
()
2(ol)
110 3s10
(~i5uth:-b
520
2 820 4 •40 ) 4,lO l·I 1()0 20 ~4(1
Suknjaya
6(>0 740
11 210 12 190
15[) ~ 38 ·190 12.87
8 840
Clsccng Cunung Sindur Rurnpiu
n 0
0
Jasingu
·rc1tjo Pa:ung;i:injzng Lues 1'<'1(1/
Persentcse -----'--'
• Lucs didaserkan pada perhitungan di pcta Somber: tJAl'l'EU/\ Kao. Begor (2003)
7720 160 530 87.13
70
..
..(._ I
I
·-
.
!
.s
X.9
7.1
z c( :r
0::
0 e ZO
c(
..J
~ Ill
zz
::::>W
(!) 1-
o z
w=>
Q. Ill <( <(
I- ~
·'
w
Q.
~ 0
°' m 0
c::
~
"'~
a.
.0
:.:: "' c::
"'
s:
"'c:
"'"'~ c: Cl Cl
c: Q) a. 2!
,
., b
"
~
:;,
!
"
:?
:?
s c ~ 0
k:?
•
. ~
~
DS.9
b
~ ;,, 2
.,
0..
74 Berdasarkan Tabel 20, terlihat bahwa luas tutupan lahan berupa hutan yang masih tersisa di wilayah Kabupaten Boger adalah 62 860 ha atau 21 .02% dari luas keseluruhan wilayah Kabupaten Boger. Luasan tersebut belum sesuai dengan kccukupan luas kawasan hutan sebagaimana diamanatkan
dalarn
UU No. 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan (Pasal 18). Berdasarkan undang-undang tcrsebut, dalam rangka optimalisasi manfaac lingkungan, manfaat sosial, dan manfaat ekonomi rnasyarakat setempat yang dapat diperoleh dari hutan, diamanatkan bagi provinsi dan kabupaten/kota yang luas kawasan hutannya kurang dari 30%
perlu rnenambah luas hutannya.
Mengingat luas kawasan hutan di Kabupaten Bogor rnasih kurang dari 30%. maka diperlukan pcnambahan luas hutan yang antara lain dapat dikernbangkan dari kawasan-kawasan yang scharusnya berfungsi lindung naruun kondisi exisringnya belurn memberikan fungsi lindung dan belum rnemberikan manfaat yang optimal
(seperti semak dan tanah terbuka),
Reucana Pcmanfaatao Ruang dan Penggunaan Laban Existing Umuk mcngetahui
seberapa jauh
pcnyirnpangan
pemanraatan
ruang,
khususnya kawasan lindung, terhadap rencana pemanfaatan ruang (RTRW), dilakukan dengan membandingkan rencana pcmanfaatan ruang (RTl{W) dengan penggunaan laltan ex isling di wilayah Kabupaten Boger. Has ii overlay antara peta rencana pemanfaatan ruang dalam Rm W Kabupaten Boger 2000-20 I 0 dan peta
pcnggunaan lahan tahun 2003 di Kabupaten Begor, menunjukkan scluas 34 190 ha (88.79%) kawasan lindung dalam RTRW Kabupaten Begor 2000-2010 yang pcnggunaan
lahan exisrin)!-nya berupa hutan. Selain
itu, pada kawasan yang
dialokasikan sebagai kawasan lindung terdapat pcnggunaan lahan berupa kcbun carnpuran seluas I 360 ha (3.5,1%), pernukiman
scluas
110 ha (0.29%).
perkebunan scluas 750 ha (2.0%). sawah seluas 390 ha (1.0%). semak scluas 450 ha (I.17%), tanah terbtka scluas (Tabel 21).
zn ha (0.05%),
dan iegalan I 220 ha (3.17%)
0
gg
0
M
...........
00
g
0
0
"'
.,.,
0
"'
.. ~· 0
...
00 "'
0
0 N
eo....
"'
...
0
0
g N ....
"'
"'
"'
e-
~ ....
NN
0
0
-e
o&
0
....0 0....
0
N
...
0
" 00
j::! ~ 0
0
"'
......, 0
0
0
76
Kcputusan Presidcn Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pcngelolaan Kawasan Lindung (Pasal 3'1) dan
Pcrauiran Pcmerintah
r-;o. 47 Tahun 1997 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Pasal 43) menyatakan bahwa di dalarn kawasan lindung dilarang melakukan kcgiatan budidaya, kecuali yang tidak mengganggu fungsi lindung. Berdasarkan hal tersebur, maka beberapa jenis penggunaan lahan masih dapat ditolerir sejauh tidak mcngganggu fungsi lindung, seperti usahatani non intensif yang disertai uengan rcknik-teknik konservasi tanah dan air (misalnya
pcrkebunan dan kebun campuran yang dikelola dcngan baik).
Berdasarkan perundangan-undangan tersebut, rnaka terdapai penyimpangan pemanfaatan ruang pada kawasan lindung di wilayah Kabupaien Bogor sebesar 5. 70% dari luas kawasan lindung dalam RTRW Kabupatcn Bogor 2000-2010. l\ilai penyimpangan tersebut berupa pemukiman (0.29%), sawah ( 1.02%), scmak (1.17%),
tanah terbuka (0.05%) dan tegalan (3.17%) (Gambar
17).
Lokasi
penyimpangan fungsi kawasau lindung di wilayah Kabupaten Begor disajikan pada Gambar 18.
3.54
,-=
0.29
1.95
1.02
1.17
0.05
·-I=
Gambar 17 Pcnggunaan lahan pada kawasan I indung
Kabupaten Bogor 2000-2010
3.17
0.02
=
dalam RTR W
77
78
Pcnyimpangan pcmanfaatan nuan;i tidak terlcpas dari iidrk ditaatiuya rencana tata ruang )ang re.ah ditctapkan. Rcncana Tata Ruang wilayah (R l'RW) belum
menjadi komiunen aparat terkait dalam pelaksanaan
pembangunan.
Penerapan peraturan-peraturan daerah yang terkait dengan penataan ruang belum sepenuhnya
mendukung
pelaksanaan RTRW. Hal ini rnengakibatkan
upaya
pcngcndalian pemanfaatan ruang menjadi kurang optimal. Undang Undang No. 21 Tahun 1992 (Pasal 5) menyatakan bahwa seriap orang berkewajiban beroeran serta dalam rrcmelihara kualuas ruang dan mcntaati rencana tata ruang yang telah dirctapkan. Kewa)ban memelihara kualitas ruang merupakan cenninan tanggung jawab sosial sctiap orang terhadap pemanfaatan ruang.
Mernelihara
kualitas !ingkungan rrcncakup pula rnemclihara kualhas
ruang yang direncamkan, Sebagaimana yang diungkapkan Sugandhy ( 1999) bahwa kewajiban setiap orang untuk menua'.i rencana tau ruang edalah kuidah
pcrilaku yang sanga: mendas» dalam penataan ruang. Sebab upaya apapun yang dilakukan
dalam pcnataan ruang tidak banyak berarti apabila tidak diserrai dengan
kepatuhan tcrhadap rcncana tata n.ang yang telah dneiapkan. Bclurn ditegakkannya sanksi hokum bagi pclanggar rencana tata ruang. 111ru1 member] andil tcrhadap penyimpangan pcmanfaata-i ruang. Tidak diregakkannya sanksi hukum dapa: mengundang publik rnelakukan terhadap
penataan
pclanggarnn sehagni
ruang.
Sehingga
bcgion dari
upa)d
pcnegakan
pclanggaran yAng sama sanksi
hukum
tcrhudap
mcnciptakan kcpaaian hukum, mula],
dilaksanakau. Faktor
lain
pcnycbab
pcnyimpangan
pcmunfaatan
kctidaktahuan masyurnkat a~ioat kurang diso~idli:.<1~ir.. annya
ruang
adalah
RTRW yang 1elah
ditctapkau, Musyarakat seringkal] mendapai kesulitan untuk mengak
·-
tcmpai-tcmpar umun dan insransi-instansi pcmer.mah y~ng rnenangani rencana tam ruaug tcrsebut. Selain
itu, kurang dilibatkannya
masyarakat
dalam pcnataan
ruang.
khususnya penataan ruang kawasan lindung, mengakibaikan tidak adanya rasa memiliki bagi masyarakat terhadap kawasan lindung.
Padahal hak rnasyarakat
untuk terlibat dalam pcnataan ruang sccara tegas relah dinyarakan dalam UndangUndang No. 24 Tahun 1992.
Pasal 4 Undang-llncfang
No. 24 Tahun 1992
menyatakan bahwa setiap orang berhak unruk berperan sorta dalam pcuyusunan
rencana tata ruang, pcrnanfaatan ruang dan pengencalian pemanfaatan ruang. MBk scriap orang dalam penataan ruang tersebut dapat diwujudkan dalam benu.k pcmberian saran, pcngajuan usul,
3UIL
keberatan kepada pemeriruah dalarn rangka
penutaan ruang.
Peranscna masyarakat mcrupakan hal yang sangat pcnting dalam pcnataan
ruang, karcna pada akhirnya hasil penataan ruang adalah uruuk kcpentingan seturuh masyarakat. Scbagaimana yang diungkapkan Sugandhy (1999). bahwa rnasyamkat adalah mitra perncrinrah Jalam pcnaiaan ruang,
Karena iru
peransertanya dalarn setiap tahapan pcnataan ruang (perencanaan. pemanfaatan, pengendalian)
dan
dan
lingkatan
penyelengaraan
(nasional.
provinsi,
knbupatcn/kotantadyu) perlu dikernbanakan demi tercapainya tujuan penaraan ruang,
Peran scna masyaraka:
secara aktif dan terarah
dapat membamu
rncningkatkan mutu proses dan produ'~ penataan ruang, Keterlibatan masyarakai
mulai tahap awal percncanaan tata ruang berpeluang mcngakomodasi
fakror-
lak1or pcndorong pc·ansen:mya dalam pcnataan ruang, antara la.n 111~11ingka111ya pcngetahuur, dan l..eoadaran 111~y~r.,,ka1 dalam proses penataan ruang, icrmasuk akornodasi tcrhudap ragarn kepentingan dan keserrpatannya unt.rk berperanscnu. Sehingga dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan
pcnataan ruang.
pcluksanaan hak, kewajiban dan pcran ser.a mas~a-dkal sanga: dipcrh.kan untuk rncmperbaiki rnutu pcrcncanaan,
membanlu
pemanfaaran
r rang
scsuai rencana yang tclah ditetapkaa. sena menaat] kcputusan-kcputusan
dalam
rangka pcncniban pcmanfaatan ruang.
terwujudnya
80
Rencann l'emanfaatan
Ruang (RTRW) dan Hasil Analisis
Berdasarkan
Kcputusan Prcsidcn No. 32 Tahun 1.990
Luas kawasan lindung yang telah ditctapkan da.am RTRW Kabupatcn Begor 2000-2010 adalnh scluas 38 490 ha (I 2.8i% dari luas total wilayah Kabupacen
Begor), sedangkan kawasan lindung
basil analisis
Kcputusan Presidcn Nomor 32 Tahun 1990 adalah scluas 113
berdasarkan
110 ha (37.83%
dari luas total wilayah Kabupaten Begor), Walaupun terlihat bahwa luas kawasan lindung berdasarkan RTR IV Kabupaten Bogar 2000-20 I 0 hanya kurang 74 620 ha dari kawasan lindung hasil analisis berdasarkan Kcputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990, dalarn kenyaraannya masih luas sekali areal yang menurut hasi' analisis bcrdasarkan Keputusan
Presider. Nomor 32 Tahun
I 990, seharusnya
bcrlungsi lindung narnun di dalam RTR\V Kabupatcn Bogor 2000-2010 bclum ditetapkan sebagai kawasan lindung. Hasil overlay antara pela rencana pemanfaatan ruang (RTR W Kabupaten Boger 2000-2010) dan peta kawasan lindung hasil analisis berdasarkan Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990, menunjukkan bahwa kawasan yang seharusnya diteiapkan sebagai kawasan lindung dan telah dialokasikan sebagai kawasan lindung dalarn RTRW Kabupatcn Bogor 2000-2010
hanya sebcsar 20.99%.
Selebihnya (79 .0 I%) d1alokasikan tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 32 Tal:un I 990, yaitu sebagai kawasan budidaya. Bcntuk-bentuk alokasi kawasan budidaya tcrsebut adalah kawasan hutan produksi ( 13.40%), kawasan industri (0• .)·4or 'o,1, kawasan
(0. 70%).
kawasan
tahu11an/perkeb11nan
pengembangan
perkotaan
(18.84%), kawasan pariwisata
pcmukiman
pcdesaan
(3.20o/c),
(5.54%), kawasan pemukiman
pertamhangan dan galian (15.21%).
kawasan
tanaman
pcrknraan (3.43%}, kawasan
kawasan pertanian lahan basah (10.75%),
kawasan pcrtanian lahan kering (i.35%}, dan waduk (0.0S%) (Tabel 22).
81
.... ,.,
c
0
"' <>
-::;:.
V')
.;
0
c -e
0
N
N n
c c
N
0 ro
0
«
"' 0
r•
~. 0
82
Berdasarkan Kepntusan Presiden No. 32 Tahun 1990. seharusnya kawasan resapan air. scmpadan sungai, kawasan sckitar danau/waduk, kawasan sekitar rnata air, dan kawasan rawan bencana dialokasikan unrnk kawasan lindung. Peraturan Daerah Kabupatcn Boger Nomor I 7 Tahun 2000 mcnycbutkan bahwa stratcgi pengclolaan kawasan lindung ditujukan untuk mcncegah timhulnya dampak lingkungan hidup dan melestarikan fungsi lindung kawasan sesuai Keputusanb Presiden No. 32 Tahun 1990 sepeni kawasan )ang mernbcrikan perlindungan
kawasan bawahannya (termasck
daerah resapan air). kawasan
perlindungan secempat (scmpadan sungai, kawasan sekitar danau/waduk, kawasan sekitar mata air). serta mcnghindari kegiatan di kawasan rawan bencana. Akan tetapi
hal terscbut belum terccrmin pada pcta rencana pemanfaaran ruangnya. J Jal
ini dikarcnakan bebcrapa bagian kawasan-kawasan tersebut masih dialokasikan untuk pernanfaatan yang lain dan saat inijuga telah digunakan untuk pemanfaatan yang lain, rnisalnya tcgalan, sawah bankan pemukiman Hasil Analisis Berdasarkan
Kepurusan Pre-skien Xo. 32 Tahun
1990 dao
Penggunaan Lahan Existing
Hasil overlcy antara peta kawasan lindung hasil analisis berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 dan peta pengguraan lahan existing menunjukkan bahwa secara kcseluruhan.
terdapat
pefanggaran
terhadap
Keputusan Prcsiden Nonor 32 Tahun 1990 seluas 23 980 ha atau 21.12% (Tabel 23). Berdasarkar Tabcl 23 tersebut, pada kawasan yang seharusnya merupakan
kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan di hawahnya, ierdapat penggunaan lahan berupa sawah (12.59%)_ pcm.rkiman ( 1.64%). tegalan (0.87%). dan sernak (0.l6). Kawasan yai;g scharusr ya berfungsi sebagai kawasan pcriindungan
setempar, bcrfungsi sebagai tcgalan ( 16.300/o),
.anah ierbuka
(1.89%), semak (0.73%), sawah (0.30%). dar; pemukiman (0.22%). Penggunaan lahan pada kawasan yang bcrpotensi tcrjadi .ongsor didominasi olch regalan (23.36%), selain itu }uga terdapat sawah (12.96Yo). bahkan pemukirr.an (3.-16%). Pada kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam juga masih dij11mp;,i tegalan (l.25%), sawah (0.9-1%). dan pernukiman (0.16%).
83
oc
~
~
~
~
~
~
~Ocici~ci
c: :::;
..c:
-"' r-
O~OOOC»
~~~~~~
,.
,.... N
<> <> "' <>
0
..... . -e
~
..,...
0
z
"' ee c0 ~ 0 ci 0 0
0 N
0
-=·
~ ~
g
....
<>
0...;
g~gg~~
.., ~
"1
~
N
...
d
-e
....00 0
0
0
N
c
~
.., "' .., N
e e
~
·a
.,;;
~ ..5
;.
~
•
84
Pengecekan
lapangan
pada beberapa
lokasi
kawasan
perlindungan
sctcmpat. rncnunjukkan bahwa pada beberapa kawasan scmpadan sungai di luar kawasan pcrmukiman, saai ini digunakan sebagai sawah dan tcgalan.
Salah satu
contoh penggunaan sernpadan sungai scbagai sawah dan tcgalan adalah pada sempadan Sungai Cisadanc (Oambar 19). Dcrnikian pula dcngan kawasan sekirar danau/waduk, sclain bcrtungsi sebagai tegalan clan sawah, juga uigunakun sebagai
pemukiman, Masih banyaknya kcgiatan budidaj a yang dapat mcnggunggu lungsi lindung
pada kawasan yang scharusnya mcrupakan kawasan lindung, scperti
tcgalan
( 13.00%),
111~1111yclmbka11
sawah (4.36%).
tidak tcrcapainya
dun bahkan pcmukiman
(0.
lungsi lindung yang dlharapkan.
Sehiogga
dipcrlukan upaya-upaya pcngcndalian agar aktifuas terscbut tidak mcluas serta pcningkaran Iungsi lindung kawasan cl:1pal tcrcapai.
Gambar I 9 Scmpadan Sungai Cisadanc Pcningkatan
fungsi Iindung
pada kawasan-kawasan yang scharusnya
ditetapkan sebagai kawasan lindung namun pcnggunaon lahan exislinJ:!·nytt bcrupa lahan budidaya atau lahan milik rnasyarakat, dapat dilakukan dengan pcnyuluhan dan sosialisasi pentingnya menjaga kelestarian tingkungan. Upaya lain yang c.lapa( dilakukan
adalah dcngan kegiatan penghijauan di kanan kiri sungai, kawasan
sek irar danau/waduk, dan mata air, dcngan jcnis-jcnis tanaman scrba guna (11111/1; 1111111ose
tree» s11cc:ies) untuk 1n1;;:11ingk4·1lkau manfaut ekonomi ba~i masyarakat.
Jenis-jenis
ini merupakan jenis !anamar
kayunya (daun. buah, k:Jlit atau geiah).
keras yang dapat dimanfaarkan
sclain
Selain itu. pcncrapan tcknik-ieknik
konscrvasi tanah dan air yang disesuaikan dengan kegiaian budidaya dan kondisi
lahan, juga rnerupakan upaya peningkaran fimgsi lindung yang dapai dilakukan pada lahan budidaya,
Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam menyebutkan bahwa pada kawasan-kawasan suaka alarn dan pelestarian alarn tidak diperbolehkan kegiatan budidaya kccuali untuk penelitian, pengcmbangan ilmu pengctahuan, pendidikan, wisaia alam rerbatas. dan kegiatan penunjang budidaya. budidaya
Berdasarkan peraturan tersebut maka aktifuas
berupa kebun campuran, sawah, tegalan, dan pemukiman harus
dihcntikan secara bertahap,
Mengheruikan aktifitas yang mengganggu fungsi lindung suatu kawasan iidak mudah dilaksanakan. Walaupun upaya perlin:lungan dan pengarnanan KSA dan KPA sernakin meningkat (ditandai oleh meningkatnya jumlah dan kualuas surnberdaya
rnanusia, sarana dan prasarana sena kebijakan operasional ) ang
mendukung program pengelolaan KSA dan KPA),
namun demikian ungkat
kerawanan KSA dan KPA harnpir di seluruh Indonesia juga rncningkat.
Hal
tcrsebut ditunjukan oleh ringkat kerusakan kawasan yang semakin tinggi. baik yar.g disebabkan oleh penjarahan kawasan, maupun kegiatan illegal lainnya seperti pcnebangan liar. perambahan hu:an. pcnambangan emas tanpa ijin (Pf.Tl).
rnaupun perburuan satwa. Berdasarkan data Diref..1ora1 Jenderal Perlindu:igan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan tahun 2006. terdapar pemukiman dan kebur scluas 22 000 di TN Gunung Lcuseur (:-!AD). Tota: perambah mcncanai I 500 KK tcrsebar di Langkat (Sumatcra ltara), Kabupaten Aceh Tcnggara, dan Kabupatcn Gayo Lues tNAD). l'erambahan ini terjadi sejak tahun 1995 dan 'li,gga saat ini bclum dapat diatasi. Sedangkan :Ii TN Brome Tengger Scmcru (Jawa Timur) terjadi perarnbahnn kawasan scluas 74. 75 ha, dan di TN Balurau seluas 22.3 ha berupa peladangan berpiudah. Perambahan juga terjadi di Tl'\ Gunung I lalimun
(Jawa Barat], anrara lain berupa perrukiman seluas 356 ha dan
penyeroboran
86
lahan scluas 30i. i ha. Gangguan lain yang terjadi di kawasan ini bcrupa PET] scluas 99 ha dan penebangan liar sebanyak 410 batang pohon. ini menunjukkan bahwa di kawasan 1a111an nasional,
Kenyaiaan
yang
merupakan salah satu bentuk kawasan lindung yang keberadaannya secara hukum adalah sah dan kuat, jelas luas, lokasi dan batasnya di lapangan, serta ada intansi yang mengelola,
namun masih mendapat l(angguan yang sulit untuk diatasi.
Bcrkaca pada hal tersebut, maka gangguan di kawasan lindung lainnya yang bclum jclas insransi pcngclolanya, sangat rnungkiu rerjadi. Sehingga, dipcrlukan
upaya sangat intensif untuk mcmpcrtahankan dan meningkatkan fungsi lindung pada kawasan lindung lainnya, Pcnunjukan instans! yang berwenang dalarn pcngclolaan kawasan kawasan resapan air,
kawasan pcrllndungan
setempai dan kawasan rawan bcncana,
langkah yang harus segera diambil Pcmerintah
111eru1>Rb11
Kabupatcn Boger.
Sclain itu, kawasan yang scharusnya ditetapkan mcnjadi kawasan lindung perlu dlkuatkan dcngan pcraturan daerah atau produk hukum lainnya.
ini rnerupakan lindung,
Kcdua kebijakan
landnsan hukum yang kuat, sebagai dasar pcngelojaan kawasa»
Hal ini ukan mcmungkinkan
berjalannya proses pcncgakkan hukum
untuk seilap pelanggaran di kawasan liudung.
Selanjutnya
pcrlu dilakukan
sosi~lisa.~i secara terhuka kepada masyaraknt mcngcnai keberudann, status hukum, tujuan, fungsi don manfant kawasan lindung, instansi pengelola, serta peraturanperaturan
1erkai1 dengan
kawasan Jindung.
Scbagaimana
yang diungkupkun
Primack et 11/. ( 1998) hila tujuan ditetapkannyn knwasan lindung dapat dijclaskan kepada
publik
menghorman
dan
scbagian
bcsar rnasyarukat
rnendukung
pcraruran-pcraturan mengenai kawasan lindung.
tujunn
sertn
maka kclcstarlan
kawasan lindung tcrscbut dapat terjagu. Keberadaan kawasan lindung tidak hanya mcoyangkui
pihak
(misalnya
pemerintah
atau
pemerimah
kcpcniingan
daerah saja),
11<11111111
satu
jug
menyanuku: kepentingan multi pihak. Masyarakat sercmpat herkepcntingan untuk
ikut berperan serta mengelola dan hertangung jawah mcnjnca kclcstariannya. -ekaligus juga untuk mendapatkan lindung.
rnanfaat sccuru adil dari keberadaan kawasan
Pcrguruan tingg] dan lcmbaga pcnclitian
meniaga kelestariannya
dalam rangka
berkepentingan
uutuk ikut
pengernbangan .lmu pcogetahuan. scna
87
mcndukung keakuraran pmse< dan hasil penelitian mercka, bcrkeperuingan mcnjaga
Pihak swasta
ke.estarian kawasan lindung untuk keberlanjutan
usahanya. Kawasan lindung menjadi tempar surnber bahan baku usaha (misalnya air minum dalarn kemasan, yang sumber airnya berasal dari dalam kawasan lindung) dan pengusahnan pariwisata alam. Mcnginga1 banyaknya pihak yang berkepcntingan terhadap kcbcradaan kawasan lindung.
maka kesepakatan amar pihak
meningkatkan pengelotann kawasan lindung.
sangai diperlukaa
Pcngclolaan
untuk
kawasan lindung
secara kcmitraan atau kolaboratif tcoltaborouve ma11agcme111) rnerupakan salah satu upaya yang dapat cikemhangkan dalam rangka meningkatkan pengelolaan kawasan lindung. Kebijakau
pengelolaan kotaboraiif
mcngaiasi terbatasnya
merupakan
salah satu cara untuk
kapasitas pemerinrah atau pemerimah dacrah untu k
mcwejudkan rujuan pengcloloan kawasan lindung. yaitu kclcstarian surnberdaya
ularn
dan kcsejahtcraan masyarakat. Pcngelolaan kolaboratif mcncakup
kepentingan bon) ak pihak. baik dala-n raiaran pcmerimah, pcmcrintah daerah, pcrguruan 1inggi. dunia usaha, dan masyarakat, Bcntuk pcngclolaan ini selain bersifar panisipasi jugn mengandung maksud adan)a pembagian peran. manfaat dan tanggung jawab,
Dukungan para pihak dalam mclakukan kolaborasi dapat
berupa sumbcrdaya manusia, saraca dan prasarana, data dan informasi serta dana atuu dukungan lain scsuai kesepakatan bcrsama. Sedangkan
jcnis kcgiaian ya~i.;
drkolaborasikan. antara lain dapat berupa penn111311 kawasan, penyusunan rencana pengclolnan kawasan, pemanfaatan kawasan, peneliiian don pcngcmbangan ilrnu pcngctahuan. pcili1.du11ga11 uan peagamanan, peningkatan kapasiias sumberdaya rnunusra,
pembangunon sarana Jan prasarana pengclolaan,
dan pernbinaar.
partisipasi masyarakm. Dcngan pcngclolaan kawasan lindung sccara kolaboratif dimungkiukar, untuk
mcnyctcsaikan
knnflik
yanJ!
terjadr.
scna
untuk
meningkaikan
kesejahtcraan masyarasat sekitar me alui ~egiaran-kct!i:uan langsung rnaupun :ida~
langsung
ditetapkannya
yang dapat mcmberikan koniribusi dan kompcnsasi ntas kawasan
lindung )ang
mcmbatasi
akses
publik
1c1h;iu,1p
sumberdaya alam di dalamnya. Manfaat ~-ang dapat dipcroleh dari pcngelolaan
88
kolaoorarif
dinruarnnya adatah mcningkatnya
cfcktifitas pengelolaan kawasan.
sebagai akibut dari perpaduan pengetahuan, teknolog] can kemampuan para pihak yang terlibat dan mcngurangi biaya pengelolaan kawasan (khususnya penegakan hukum). karena adanya kcrelaan bertindak diantara pihak yang berkolaborasi, lleberapa contoh implementasi pengelolaan kolaboratif kawasan lindung di
rlngkat lapangan seperti di TN Gunung Gede-Pangrango (Jawa Baral). TN Bali Baral (Bali), TN Kayan Mentarang (Kalimantan Timur), TN Kutai (Kalimantan l'imur), TN Komodo (l'\f1), TN Bogani Nani Wartabone (Sulawesi Utara), Jan TN Bunaken (Sulawesi Utara) menunjukan mcningkamya
dukungan
dan
tanggung ja wah rnasyarakat seternpat, pihak swasta dan pcmerintah daerah untuk rnenjaga kclesturian kawasan lindung (Dcphui 2005).
Rcncana Pemanfaatan Ruang, Pengguoaan Lahan Existing dan Hasil Analisis Bcrdasarkan Keppres No32 Tahun 1990
Hasil overlay antara peta rescana pemanfaatan ruang,
pcta penggunaan
lahan existing dan kawasen lindung hasil analisis, mcnunjukkan bahwa seluas 21 060 ha (7.04% dari luas wilayah Kabupater; Begor atau 18.64% dari luas
kawasan hnduag hasi. analisis berdasarkan Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990) merupakan kawasan yang seharusnya ditetapkan sebagai kawasan lindung dan penggunaan lahan e.ti.f!i11g-nya telah berupa hutan, namun saat ini belum dialokasikan sebagai kawasan lindung dalam RTR W Kabupaten Bogor (Tabel 24).
Knwasnn tersebut menjadi kawasan yang diprioritaskan untuk ditetapkan
sebagai kawasan lindung (Tabel 25). I lal
in: sesuai dengan
kebijakan
Pemda
Kabupaten Boger
dalam
pengeJolaan kawasan lindung sebagaimana rercaruum dalam dokumen RTRW Kabuparen Boger 2000-2010. yaitu mempcrtahankan keberadaan hutan, scna mengingat besarnya fungsi lindung yaug diemban uleh huun.
Disamping itu,
sepeni yang diungsapkan lllitah (2005), bahwa kemungkinan timbulnya konflik dcngan rnasyarakat akihat pcneta['ln lah110-h1han yang existilJg-nya berupa hu.an menjad: kawasan lindung. relarif lebih kecil dibandingkan kawasan pcnggunaan lahan c:dsting-nya bukan berupa hutan.
lain yang
89
....
0
0
::: ::I
..c
"'
EN
M
"'
z
,.,
g 8
0
0
0
0
.... e-
0
....
c: -c . Vi
"
2
0 00
Cl,
0 "'
0
-e M
c
M
0
..,... N
0
0
0
~
N
0 g
0
0
~
C)
0
0
0::-
::io
,...
...
0
0
.
0
"'
li ~
"?.~
~
00
c
""
·r. "g::7~
:.:
$
.......
00
"c ~
r. ... c
~
90
Tabel 25 Kawasan prioruas yang harus ditetapkan
schagai kawasan lindung di
wilayah Kabupaicn llcgt1r Luas
Jenis Kawasan l.indung (ha)• Kawasan J'crlin
6 310 8490
40.31
6260 0 21 060
29.72 0.00 100.00
Kawasan Perlindungan Se1e111pat Kawasan Rawan Bcncana
KS./\ dan KPA Lum· Tora/
(%) 29.96
• l.ua) didasarkan pada pcrhilung:\n Ji pcia hn~il 'UY!t'lay
Pada kawasan-kawasan
dengan penggunaan
lahan exi.r1i11g herupa hutan.
walaupun rclatif akan lcbih rnemcdahkan dalam penetapannya lindung,
namun
ridak
sckitar
masyarakat
mengungkapkan
sclnlu
mcndapat
dukungan
kawasan
hutan.
Darusman
bahwa pcnetapan
membawa konsekucnsi
suatu wilayah
udanye kctcrbarasan
sebagai kawasan
rnasyarakat,
dan menjadi
tcrutama
(2004)
WirlAda
kawasan lindung
atau balikun tenurupnya akses
masyurakar rcrhadap sumberdaya delam kawasan lindung,
Scmentara, fokrn
rnenunjukan bahwa kondisi ~o~iAI ckonomi masyarakat di sekitar kawasan lindung masih sangat rcndah dan mereka masih rncmiliki
kctcrgantungau yang tinggi
terhadap sumberdaya alam dalam kuwasan tlndung. Snlah smu contoh pcnolaknn
pcnolakan
masyarakat, didukung
tcrhadap penctapan
kawasan lindung
adalah
olch bebcrapa I .embaga Swadaya Masyarukat
(LSM), 111c11g~11ai penunjukan Taman Nasional Gu111111g Mcrbabu dan Taman Nasional Gunung Mcrupi. Penctapan kawasan lindung ini, oleh masyaraka; sekitar dianggap
sanga:
111 cm pcrsempit
menakui kan
karena
adanya
ruang gerak dan mengancam
larnngan-Im augan
yang
r: akta
bahwa
keh idupannya.
masyarakat tcla~ dari dulu memantantkan kawasan huran Mcrapi dun Merbabu dcngan mcugnmbil hasil l111ta11 non kayu, pengambilan paslr, dan ba111, tclah mcngakibatlrnn kcrusakan pada beberapa bagiau kuwasun tersebot.
Kegiaran
masyarakut ini sulit uruuk oihcntikan, karena cclah bertangsung lama dan mcnjndi
sumber pengtridupan sehari-huri masyarakat lokal (Thonieq et al. 2005).
91
Masyarak.u
mcmang bclum rnengctahui
bahwa dengan adanya Laman
nasional justru dapai mcngakomodasi keperningan masyarakat. Tainan nasional merupakan bcntuk nyata konservasi yang rclatif (leksibe! dibanding' kawasankawasan lindung lainnya.
I lal ini ditunjukan dcngan adanva zona rradisional pada
kawasan taman nasional.
Zona ini mcrupakan
nasional
untuk kcpentingan
yang diterapkan
masyarakai
yang
karena
kesejarahan
sumberdaya alam di kawasan icrscbut, memenuhi kebutuhannya
bagian dari kawasan taman pcmanfaatan
mcmpunyai
tradisional
ketergantungan
oleh dengan
Pada zona ini, masyarakat dalam rangka
schari-hari, dipe: bolehkan mcngarnbil hasil hutan non
kayu (daun, kullr. buah atau gctah) dengan a lat dan earn yang ramah lingkungan. Karena itu, untuk mcnghindari
rerjadinya konflik dan gsngguan pada
kawasan lindung,
partisipasi
aktif masyarakat
merupakau Ital yang muilak
di lakukan dalam
proses pcrcncanaan, penetapan
dan pengclolaan
kawasan
lindung.
Annlisis Tckanan Penduduk
Pcnduduk pcrubahan
lahan,
rncrupakn
11
kcrnponcn
sosie I eko110111 i yang perni ng dal am
Jumlah peududuk dapat sccara langsung mcnuniukkun
besar
keci I nya i nten~iw~ re 111~11 fa ala n sum bcr
sekitar kawasnn lindung umumnya
kch idupan nya ~ungm 111ini11111111
ti ntuk
1~rgJ111 ung
bckcrja scbagai pctani, ~ani:;
kepuda lahan pc nun ian.
Apah lla luas lahan
hidu p I uyak tercu k upi, maka doroncn 11 memhuka l:ih:m
h:11·11
adalah kcci I. Seba Ii k11) a .i ika luas lahan per Hin ian kc rang dari lua:, 111i11inw111 urnuk hidup laynk, maka dorongan untuk mcmbuka lahan baru menjadi bcsar. Sclain itu. budayn masyarakat petani yang bcrnnggapan hahwa semakin luas lahan y:111g
dig;ir:ip
maku ;1k;111 111~111beri
rnembuka don mcmpcrluas
basil )':mg besar, schir.gga
keinginan
lahan garapon akan scmakin besar. baukan
untuk
hingga kc
kawasan lindung. lndikasi
adanya tekanan pcndurluk lcrhacbr kawas.m lindung ciqi:.11 dilihat
dari kepadatan penduduk geoi;rafis. kepadaran agraris dan nilai lndcks Tckanan Penduduk.
llerdasarkan Data Poiensi
Dcsa Tahun 2003 (kondisi tahun 2002),
rata-rala kcpada.an penduduk geografis di wilayah Kabupatcn Bogor pada tahun 2 325 jiwa/kmz. Desa yang terpadat pcnduduknya
2002 adalah
adala'i Desa
Puspanegara, Kecamatan Citeureup (1·1 178 jiwa.lkm2), sedangkan desa yang tcrjarang pendudusnya adalah Desa Cisarua, Kecamarau Sukajaya (5 I jiwa/km") (Larnpiran 3). Rata-rata kepadatan penouduk agraris adalah 14 jiwa/ha lahan pertanian, dengan kepadatan tertinggi 435 jiwa/ha di Desa Padasuka (Kecarnatan Ciomas) dan kcpadatan terendah I jiwalha di Dcsa Cibeureum (Kecamaian Cisarua).
Desa
Cipayung
Datar
(Kecamatan
Megamendung),
l)esa
Kemhangkuning (Kecarnatan Klapanunggali Desa Tangkil dan Desa Gunung Sari (Kecamatan Citeureup) (Lampiran 4). Kepadatan penduduk agraris sangat daemukan oleh proporsi kcluarga pctani dan luas lahan pertanian ysng tersedia, sepe.rti sawah, ladang atau kebun. Berdasarkan Data Podes Kabupaten Begor 2003,
leas lahan pcrtanian per
kcluarga pertani menunjukkan nilai yang kecil, yaitu rata-rata 0.4() ha unruk seuap kcluarga petani,
Keluarga oetani dengan luas lahan kurang dari 0.5 ha disehut
petani gurem (Sajogyo 2002j. lndikasi edanya tekanan penduduk pada suatu wilayah ditunjukkan dengan nilai Indeks Tekanan Penduduk, Nilai ini duernukan oleh jumlah pcnduduk (Po), proporsi petani (f), luas laban pertanian {Lt). dan Juas lahan minimal ~ang rnampu mcrnbcrikan hasil untuk dapat hidup layak (zr). Pada kajian ini. nilai indeks iekanan penduduk diolah dari Data Potensi Dcsa Tahun 200{1 (kondisi tahun 1999) dan Tahun 1003 (koadisi tahun 2002) dcngan jurnlah desa yang dikaji sebanyak 350 dcsa. Dalam penghhungan nilai lndcks Tekanan Penduduk. asumsi
yang
digunakan bahwa seseorang dapa: hidup layak jka dapat mcmcnuhi kebutuhan
sekunder. yairu dengan pcndapatan per kapita sebesar 200% dari ccbutuhan hidup minimum atau scrara dcngan 640 kg nilai rukar beras/orang/tahur; (Socmarwoto 1985). Bcrdasarkan rata-rata harga beras di Jawa Harat scbesar Rp 2 8}3. i I /kg pada tahun 2002 (RPS 2004a). maka pcnduduk dapai hidup layak jib mcmiliki pendapatan scbc-ar Rp I 813 :i75.00/orang/1ahun.Nilai jual komoditas padi pada tahun tcrscbut diasumsikan sebesar harga gaoah kcring panen d; riugkat pH1duse11, yaitu sebcsar
Rp I 095.00ikg (Bulog 2003). I larga korroditas lainnya
93
menggunakan har.Lta rata-rara pada tingkat pctani di Provinsi Jawa Baral (BPS 2004b).
dcngan
bi11y11 produksi
yang diduga dari rara-rata proscntasc biaya
produksi terhadap pendapatan sctiap komoditas dari tahun 1()93-1999 (BPS 2004c).
Dungan rnernpcrhitungkan
produktivitas lahan di 350 desa yang tcrcakup
dalam wilayah Kabupaten Boger dan nilai jual dari masing-masing komoditas (padi.jagung, kcdclci, kacang tauah, ketela pohon, ketela ramhat, kacang panjang, buncis. wortel, eabe dan tomat). rata-rata luas lahan ya1tg mampu membcrikan
hasil unluk dapat hidup layak adalah 0.31 ha. Dengan rata-rata jumlah anggota keluarga petani 3-4 orang/KK. rnaka akan rncrnbutuhkan lahan untuk hidup layak scluas kurang lcbih 1.25 h:i/KK. Dengan rata-rata kepemilikan lahan di wilayah
Kahupatcn
umurnnya
Hogor yang hanya 0.40 halKK, maka penduduk pada
rnasih bclum
dapar hidup layak jika hanya mcnggamungkan pada
produksi bahan pangan dari lahan pertanian. Bcrdasarkan nilai lndcks Tckanan Pcnduduk dari 350 dcsa yang dikaji di
wilayah Kabupaten Begor, scbagaimana ditunjukan Gambar 20, hanya 108 desa (30.86%) yang dapat dikatakan tidak ada tckanan yang berarti terhadap lahan (nilai lndeks Tckanan Pcnduduk
Scdangkan sisanya (242 dcsa atau 69.14%)
tekanan terhadap lahan (nilai lndeks Tekanan Penduduk >I). Lokasi
dcsa-dcsa di Kabupaten Bogor berdasarkan klasifikasi
nilai
lndeks Tckanan
Pcnduduk '.':_ I dan >I disaj ikan dalam Gambar 21.
n lndeks Tekanan Penduduk 1 •
69.14%
<• 1
lndeks Tellanan Penduduk ~ 1
Jumah desa: 350
Gambar 21J Jumlah desa herdasarkan nilai lndcks Tckanan Penrluduk
94
I! ~ N ~
~
"'E
J:> (II
t'.)
3
• II
I,
~ ~
~
•
• "
a
. "~
~
..s F
OC.9
i)S.9
.,e ~
95
Hasil 01·erlay amara pcta indeks tekana-i penduduk dan peia kawasan lindung hasi. analisis berdasarkan Kcpuiusan Prcsiden Nomor 32 Tahun 199\1 rnenunjukkan bahwa 61.98o/, kawasan yang bcrfungsi kawasan lindung berada di wilayah-wilayah yang mcmpunyai nilai lndeks Tekanan Penduduk lebih dari satu dan hanya 38.02% kawesan yang bcrfungsi lindung bcrada di wilayah-wilayah dengan nilai lndeks Tekanan Penduduk kurang dari satu (Tabcl 26). Kondisi ini rnenunjukkan adanya indikasi tekanan penduduk pada kawasan-kawasan lindung, yang berpotcnsi pada terjadinya pcnyimpangan
pemanfaatan ruang kawasan
lindungjika tidak dilakukan upaya-upaya pengendalian.
Tabcl 26
Distribusi wilayah berdasarkan tekanan penduduk pada kawasan yang seharusnya berfungsi lindung berdasarkan Kcputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 Luas (ha)• lndcks Tckaran ludck> Tekarun l'cnduduk:;: I Penduduk > I ; 110 7460
Jenis Kawasan Liodung Kn,.,asan pcrlindungan k&\\-3San 1
bawahannya Kawt1Sa11 perliudungan >ctcmpa1 Kawasan rawan b\.-ncaoo KPA dan KS/\ I 0111/
Persouas«
17930 ~990 J no
339&0
34 800
56 740
)8.02
61.98
s 590 6 710
"l.uo~
sosial ekonomi masyarakat seknur kawasan
lindung yang
mernprihatinkan dan kctcrgantungan rncreka ierhadap sumbcrdaya atam hayati di kawasan lindung, scna rertarasnya altcmaiif pcluang usaha dan kesempatan kcrja di sckitar kawasan lindung scringkali :ncnjadi pcnycbab kctidakpedulian mereka lerhadnp kualitas lingkunga konservasi,
1
dan endahnyi, :lut..ungan mereka dalam upaya
Upaya penyadaran da1 penumbuhan rnotivasi untuk berpartisipasi
dalam pelestarian kawasan lindung akan sulit dilaksanakan jika kebutuhan dasar rnasyarakat tersehut belum !crpcnuhi. Mclarang masyarakat ur.tuk tidak mcnehang pohon arau anjuran untuk rnelakukan aktilitas budidaya yang ramah lingkungan. tidak akan cfcktif selugl mereka masih bcranggapan itulah satu-satunj a jalan acM retap h idup,
96
Pen i ngkaian kepedulian masyara .at sekitar kawasan linrl ung ierhadap
upaya konscrvasi dapat ditcmpuh melalui penggunaan insentif ekonomis, Scpcrti yang diuraikan McNeely (1992) bahwa inscntif mcrupakan seiiap perangsang yang khususnya dimaksudkan mtuk mcndorong atau menyebabkan pcmcrintah.
perduduk lokal. dan organisasi internastonal untuk mclestarikan keanekaragaman hayati. Sedangkan disinscntif mcrupakan dorongan atau mckanismc apapun ya11g direncanakan untuk mencegah pcmermtah, penduduc organisasi
inrcrnasional
kcanckaragaman
melakukan
hnyati. Seh.ngga
suatu inscmif
lokal. pcrusahaan dan
perbuatan
yang
menimbulkan
mcrusak
pcrilaku
yang
diinginkan, sedangkan dlsinsenuf'menlauhkan perilaku yang tidak diinginkan. Lcbih jauh, Darusaman dan Widada (2004) mcngungkapkan
bahwa
ekonomis dapat berbcmuk langsung dan tidak langsung.
lnseurif
inscntif ckonomis
langsung biasanya bcrupa pembcrian bantuan yang dapat dinikmati
sccarn langsung oleh mn~yMakm. misalnya bantuan bibit-bibit tanaman pertanian, banruan tcrnak, dan scbagainya. lnsentif tidak langsung biasanya dalarn bcntuk pcningkatan capacity buildmg masyarakat dalam bidang pclatihan keterampilan budidayn pertanian, konservasi, dan pemandu wisata. Sedangkan disinscntif mcliputi pajak, denda don hukuman jcnis .ain ()ang biasanya didaftarkan mclalui undang-undang), din juga pcodapa; unuri atau tekanan rckan seccsa (McNeely
1992). Upaya mengurnnsi gangguan tcrhadap kawasan lindung dapat dilakukan melalui pemberdayaan
masyarakat di sekuar kawasan lindung.
Pemberdayaan
rnasyarakat berarti uoaya peningkaran kcmampuan dan kemandirian masyarakui agar mereka mampu mcngaktualisa~ikan
dirinyn scsuai dcngan kcbutuhan
obycktif mnsyarukat itu )cttdiri dalam suaiu ekosistem kawasan lindung yang lcstari.
l'emberdayaan masyarakat sc'ciiar kawasan lindung bcrt.ijuan untuk
rnencapai peuingkaran status sosial ekonomi ma~yaral,al sckiiar kawasan lindung dan kelestarian kawasan
lincung itu seudiri (Dephut
2004).
Melalui
pemberdayaan masyarakat, masyarakzt d-dorong untuk men gem bangkan usaha
yan£ dapat memherikan pem:i~uk~n untuk meucukup: keb.n.rhan hidupnya. Sehingga,
jib
kebutuhar; hidupnya :crpcnuhi.
mereka diharapkan
bcrkonscntrasi pada aktifitas lain )a11g lcbih ramah lingkungan.
dapat
97
Agroforestry merupakan salah satu program pernberdayaan masyarakat rnelalui usaha pedesaan berbasiskan kondisi potensi biofisik dcsa-dcsa di sekitar kawasan lindung.
Konsep dasar dari agroforestry udalah
pemanfaatan
lahan
unruk meningkntkan
kesejahteraan masyarakat sekaligus mcwujudksn kclcstarian
hutan guna menjamin keberlanjotan 1111111foa1 ekunomi, ckologi Lian sosial. Widada (2005i
mengungkapkan
diharapkan
dapai
bahwa secara ckonomi.
meningkatkan
pengembangan
pendapatan masyarakat
agroforestry
mclalui
sumber
pcndapatan yang lebih beragam dari komoditas yMg ditanamnya, baik da-i komoditas pertanian rnuunun kchutanan. Keragaman komodiras, selain akan lcbih rnenstahilkan komoditas
pendaparan dan mengurangi
tertenru, juga dapat membuka berbagai jcnis osaha beru. Sccara penerapan sisiem
ekologi,
ketcrgaruungan terhadap suaui
agroforestry dapat mcningkatkan
fungsi lindung,
sedangkan dari aspex budaya sistem agroforesuv sudah biasa dilakuknn dan diterima masyarakat. Salah saiu conioh bcntuk pcrnbcrdayaan Ji kawasan lindung
adalah
Kelompok Tanaman Obat Keluarga (TOUA) Sumber Waras di sckitar Tl'\ Meru Betiri (Jawa Timur). Kclompok ini merupakan binaan Balai TN Meru Betiri selaku pengelola kawasan tarnan nasional dan I.SM LATIN. Kegiatan yang dilakukan
adalah pernbinaan
dan pendampingan
kepada kelompok
masyarakat
yang membudidayakan tanaman obat. Pembinaan dan pendampingan dilakukan dalam bentuk penyampaian ilmu dan teknologi budidaya, pengcnalan jcnis tanaman dan pengolahan bahan baku, lbu Lasmi. salah satu anggoia Kelompok TOGA Surnbar Waras. menyebutkan
bahwa dari Balai TN Mcru fletiri. dalam
kurun waktu 1998-2003 kelompok ini mendapatkan bantuan berupa I unit blender, 5 unit timbangan, 5 unit mesin diesel, I mesin penghancur jamu. 3 buah kompor dan wajan.
Pada tahun 2004 kelompok ini mendapatkan barnuan dari
Balai TN Meru Bctiri sehesar Rp 10 000 000.00 untuk dana pengurusan hak paten alas jamu yang diproduksinya,
Kesadaran masyarakat
untuk kernbali ke alam
(hock to 11a111rc) memberi peluang bagi perkernbangan usaha mcracik tanaman
obat-obatan menjadi jarnu, seperti yang dilakukan lbu Lasmi dan kefompoknya. lbu Lasmi rnengakui. bahwa dengan adanya Kelompok TOGA ini ia dan anggota lainnya yang sernula tidak mcmiliki pekerjaan '""""P· bahkan "bcrprofesi" sebagai
98
penjarah huran dapat mcmpcroleh pekerjaan dengan hasil yang mcncukupi. Sclain itu, kcrusakan kawasan taman nasional juga rnenjadi berkurang (MKI 2005). Heberapa contoh konkrit lain bentuk pernberdayaan
kawasan lindung baik yang dilaksanakan
masyarakat di sckitar
oleh rnasyaraktu secara mandiri,
pcrncriruah maupun secara kolaborauf anrara pcmcrintah. LSM dan masyarakat aruara lain adalah Kclompok Wisata Tangkahan (TN Gunung Lcuscr. NAO). Dcsa Wisata (Bali1i KSDA DI Yogyakarta), Koperasi Ulat Sutera (TN Gunung I lalimun-Salak,
Juwa Barnt), budidaya
konynl (1N Gunung Gede-Pangrango •
Jawn llarnt), burli1fay~ rcrnmbu karnng (TN Kepulauan Scribu, DKI Jakarta). Koperasi Belernng di Kawah ljcn (Tl\ Alas Purwo, Juwa Timur), penangkaran
rusa (TN Rawa Aopa, Sulawesi Tenggara), keraiinan f1<1lung badak [TN L:iung Kulon.
Hanten)
clan pa11111g komndo (TN Krunodo,
NTI'), dnn pcuy rlingan
minyuk knyu putih (f:-J Wusur, Papua] (Dcphui 2004). Beruuk-beruuk kawasan
lindung
pembcrian lnscntif don pembcrdayaan masyarakar sckirar
tcrscbut capal diaplikasikan
lindung di Kabuparen
sekttar kawasan lindung
Begor.
dnlarn pcngclolaan
Dengan demikian musyarakat
kuwasan
yang tinggnl di
diharapkan iidak lagi mengganggu kawasan lindung
karcna tuntutan kcbutuhan hidup,
Kl:SIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
I.
Hasil analisis berdasarkan Keputusan Presiden No. 32 Tahun
1990,
menunjukan bahwa kawasan yang seharusnya diietapkan scbagai kawasan
lindung di wilayoh Kabupatcn Rogor adalah 113 It 0 \ia atau 37.R:l% dari kcscluruhan luas wilayah Kabupatcn Bogor (Gambar 13). Sedangkan kawasan lindung yang telah di1~1apkan dalam RI RW Kabupaten Ho_i.:or 2000-2010 (Perda Kabupaicn Begor No. 17 Tahun 20001 adalah scluas 38 -l90 ha arau 12.87'/o dari kcseluruhan luas wilayah Kabuparcn Uogor (Gamoar 15). 2. Scbcsar
20.99% kawasau lindung husil analisis bcrdasarkan Kcput rsnn
Presidcn xo. 32 -1 ahun 1990 tclah dialokasikan scbagai kawasan lindung dalam RTRW Kat·upatcn
llocnr 2000-20!0. Scclrtn(!kan ~i~n)n (79.01%)
dialokasikan tidnk scsuai dengan Kcputusan Prcsidcn :-=o. 32 Tahun 1990. Bcsarnya ketidaksesuaian tcrsebut sebagai 3kiba1 iclum dialokasikannya kawaein resapan air, kawasan pcrlindungan serempat, nan kawasan rawan bencana dalarn pcm RTR W Kabupaten Boger 2000-20 I 0. 3. Sebesar 5.70%
dari scluruh kawasan lint.lung yang tclah diteiapkan dalarn
RTR w Kubupaicn Begor 2000-2010
dimanfaaikan
men) impang
duri
pcrencanaannya (Gambar 18) Lahan-lahan tcrsebut tidak dimanfaaikan scbagai kawasan lindung. tetapi
scbagai pcmukiman. sawah, scmak, tanah
tcrbuka d<111 lcg~lan.
4. Scbcsar 21.12% dari luasan kawasan lindung hasil analisis
bcrdasarkan
Kcputusan Prcsidcn No. 32 Tahun 1990 saat ini dimanfaatkan tidak sebagai kawasan
lint.lung
Lahnn-lahan tersebut dimanfaaikan
sebagai kebun
campuran, pemukiman, perkcbunan, rumput. sawah, semak, can ranah terbuka. 5. Seluas 21 060 ha (7.04% dari luas wilayah Kabupatcn Begor atau 18.64% dari luas kawasan lindung basil analisis bcrdasarkan Kcputusan Presiden No. 32
Tatum 1990) harus diprioritaskan untuk segera ditetapkan sebagai kawasan lindung. Kawasan tersebut "331 ini pcngguna~n lahan 1•Yi.<1i11g-nya masih
IGO berupa hutan, namun bclum dialokasikan sebagai kawasan lindung dalam RTR W Kabupaten Bogor 2000-20!0. 6. Sebcsar 6 l.98% kawasan lindung hasil analisis bcrdasarkan Kepurusan Presiden :-Jo. 32 t'ahun 199C bcrada di wilayah-wilayah yMg rnernpunyai i ndikasi tekanan oenduduk ( lndeks Tekanan Penduduk >I)
Saran I. I lasil nnalisis
penelhiau
ini mcnurjjukan scbesar 79.01% kawasan lindung hasil
bcrdusarkan Keputusan Pres.den No. 32 Tahun 1990 cf"alnb~i~nn
tidak sesuai dengan Kcputusan Prcsiden No. J2 Tahun 1990 di dalam RTRW Kabupaten
Begor 2000-2010.
Sehingga
disarankan
pcrlu segera
ada
pcninjauan kcrnbah tcrhodap RI R\\' tersebut. 2.
Memperhatikan
11rge11.1i penyclamatan
lingkungan
hidup.
maka
pcrlu
dhcrbitkan perateran daerah yang khusus mcngaiur kawasan lindung di luar kawasan hutan lindung, kawasan suaka alam. dai kawasan pelestarian alarn. 3. Pada beberapa wilayah yang tckanan pcnduduknya tinggi. diperlekan upaya
aucmatif yang menggeser pcla perilaku penduduk yang bersifat ekspansif dan eksplohatif
terhadap kawasan lindung.
l'p:i~a-upaya iersebut antaro lain
penerapan kebijakan sisrern insentif-disinsemif
pemberdayaan lllil))'arnk~t
dan pengelolaan kawasan lindung secara kotaborau]' antara pcmcrirnah, swasta, clan masyaraknt sekitar kawasan lindung.
•
i .. t : .. ~oi'-
. ·'l'
,,
'
'·
DAFT AR PUST AKA Azhari
B. 2004.
Kawasan Lindung I larus Llifongsikan
untuk
Menccgah
Kerusakan: Masih Perlukah Rcncana Tata Ruang Kora? (Bagian I). Kaitim Post 9 April 2004. Hllp:/ilnvw. kalrimpost.web.irl. j I Maret 2005]. [BAPP£Ll;\] Bsdan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Begor. 2C03. A/burn Peta Temaiik Kabupaum Begor. Begor: BAPl,cDA Kabupaten Bogor.
Barus B, Wiradisasua US. 2000. Si.11e111 lrformasi Geograf): Sarona Manajemen Sumberdaya. Begor: l.abotorium Pcnginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tarrah, Fakuhas Pertanian, lntiun Pertanian Boger.
[UPS] Uiro Pusat Statistik. 2000. Kabupaten Rognr dalam Angkrr 1999. Begor: BPS Kabupaten Bogor. .
. 20C2. Kc1b11p<11e11 Begor dalam Angku 2()0/. Begor:
BPS Kabupatcn Begor.
----------·2003. Kabupatcn Bogor do/om Angka 7002. Boger: BPS Kabupatcn Boger.
----------·
2004a. K~1h11pa1e:1 Bogar dalan: Angka 2003.
Boger: BPS Kabupaten Boger.
----------· 2004b. Stcaistik. Harga Kons11111e/i Pedesaan di Indonesia 1997-2003. Jakarta: [3PS. ----------· 2004c. lndiiaior Pertaniun 2003. Jakarta: APS. ----------· 2005. Kabupaten !logor dalasn Angku 200-1. Boger: BPS Kabupaten Bogor. [BULOG] Badan Urusan Logistik. 2003. Harga Rata-rata Gabah Kering Panen di Tingkat Produsen Tahun 1995-2003. Http://www.bulog.go.id. [ 13 Agustus 2006].
[ClfOR] Center for International Forestry Rcaserch. 2002. Tata l(uang dan Proses Pcnataan Ruang. Warl
1931.
Masalah Penduduk dalam Fakta don Angka.
Bandung:
Penerbir Alumni. Danocdoro P. 1996. Pengelolaan Dara Digital Teori don Aplikastnya dalam Bidcng Penginderaan Joun. Yogyakarta: Fakultas Geograf UGVJ.
Darusman
D. Widada. 2004. Konservosi dalam Perspektif Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Dircktorat Jcndcral PHKA. J!C.I\ dan Fahutan !PB.
[Dcphut] Departemcn Kehutanan, I 993. Pedoman Penyusunan Pola Rehubilitas! Lohan clan Konservasi Tanoh Daerah Aliran Sungoi. Jakarta: Direktorat Jcndcral Rcboisasi den Rchnbilisasi Lahan, Dcparternen Kehutanan. ------------. 2003. Peta
Ku111c1sc11l
Hutan
Kabttpatcn
Bogar. Jakarta: Pusat lnformasi Konservasi Alam. Departemen Kehuianan.
102
------------
. ~004. Pemberdayaan Mcsyarakat di Sckitar Kawasan Konservasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Perlindungan Hutar; dan Konservasi Alam. Departcmcn Kcl utanan.
------------. Dcparternen Kehuianan.
2005. Pengeloloan
Ko'aboratif.
Jnkana:
[Dcptambcn 1
Dcparternen l'crtambangan dan Energi. 1992. Pera Zc11a Kere111011a11Gerakan Ta11oi1 Pulau Juwu Bandung: Direkorat Genlogi Tata Lingkungan. Direktorat Jendcral Gcologi dan Sumberdaya Mineral. Dcpartemcn Pcrtambangan dan Energi.
[Deptan] Departemen Pertantan. 1930. Suro: Keputusan Mentert Pcrum.an Nomor 8J7,IKp:stUm'll IY~U 1e111911g Kruena d1111 Tata Cara Pm~1ap1111 I !1111111 U11d1111g Jakarta: Dcpartcmcn P crtanian, Dirjcu Pcm1taa11 Ruang. 2003. Pe11gembm~c111 Wilavah dan Penataon R11r111g, di Indonesia· Tinjauan Teoritis Prokti«. Jakarta: Dcparremcn Pemukirnan dan Prasarana Witayan.
I Fahutan IPl31 Fakulras Kchutanan, lnstiun Pertanian Jkgor. 2007.. '"11orr111 Ak/111· l'e11;nm111m1 K1 iteno Pe111/al(111 fem1.~J.a1 ·'''"'rj11 Pemai11111/1 Daerah Benlasarkrm Pn1p,p/nlM11 Km1·nv111 U11fi1111g.Re>gor- Fahuian lPD. (l'Mll'A ll'llJ l'akultas llmu l'cngctahuan Alam, lnstinn Penanian Bogor. 2004. Laporan Akhtr Peny•1s1111<m Rencana l'emcmfiuuan Air Baku 1111111k Pcnycdiaon Air BersihPD1Lll Kabnpatcn Bogar 7ali11•1 ]OOJ • 2010. Boger
FMIPA IPA. lftitah N. 2005. Analisis Keruangan Kawasan Lindung Dt\S Cikaso. Kab.rpaten Sukabumi, [Tesis]. Bog0t: Sckolah Pasca Sarjana. lnsuun Pcnanian Boger. t.itlcsand TJ'.\1. Kiefer RW. 1998. PcnginderaauJaul: dan Interpretasi Citro. Dubahri H. pcncrjcmah: Yogyakarta: Gaja~ lada L'ni,c:)it~ Press. t.ioubimtseva E. O.do~r.i> I'. 199!). GIS·Based Lardscape Ctasiflcation and Mapping of European Russ an. Lamiscape Vrbtr1 & Pla1111i11p. 4·1:63· iS t.ocke 11, Dearden P. 2005. Rethinking Protected i\n:J Categories and the New Paradigm. t::11l'iro11111er1uil Conservation 32: l-10. MacKinnon J, \1acKinnon K. Child (i. Thorsel J. 1986. Managing Protected Areas in Tropics. United Nation Envinronment Programme. Canada. \1cNeely JA. 19!12. Ekonomi dan Keanekaraganum lluyuti. pencrjcrnah: Jakarta: Pustaka Sinor Harapan.
Siregar A.
[MKll Majalah Kehutanan lndonesia, 2005. Lapcran Uiama: Suami Kami Tida~ l.agi Mcnjarah Hutan Majnla/1 l\ef11.1t.mm lntionesia V:5-7. [Pemdu Kab. Begor] Pcmerintah Dacrah Kabupaten llogor. 2004. Stotistika Pertanion dan Kel111uma11 K<1/111pa1e11 l!OJ!.OT Ta/um 2QU3. 1Jogo1: Vinas Pertaniun Jan Kchutanun Kabupatcn Boger. -----------------------. 2006. Statistika
Pertanian dan Kei1111<1ncm Ka/mplllen Begor Tu/11111 2005.
Pertanian dan Kehu:anan Kabupatcn Boger.
Begor: Dinas
JOJ Permana ROD. 2004. Rencana Penataan Ruang Jabodctabek-Punjur. Di dalam: Presiding Seminar Terbatas Pcnataan Ruang, l'emanfataan Huang, dan Permasalanan l.ingkungan di Jabotabck. Begor, 2004. Begor: Swarn Darriaga-Fakultas Peternakan !PB. Philips A. 2004. The History of the Inrcrnctional System of Protected Arca Management Categories Parks Vol. 14 No. 3. Prahasia E. 200 I. Konscp-konsep Dasur Sistem /nfomwsi Geogrofis. Bandung: Pcncrbit Informatika, 2004. S;s1e111 !t!formasi Geogrofis: Tutorial 1lrcView. Bandung: Penerhit I nformatika. Primack RB, Supriatna J, lndrawan M. Kraruidibrata P. I 1)98. Biologi Konservasi. Jakarta: Yayasan Obor lndonesia. Puruncewo A. Dewi S, Tarigan .J. 7.00). Sistem lnformasi Geogrcfi untuk l'engelolaan Sumberdaya Alam. Begor: Center for huernational Forestry
Research (CJFOR). Riyadi, Bratakusumah DS. 20(M. Perencanaon Pembangunan Dcerah: Str{l(egi Menggatt Potensi dalam mewujudkan 01ono111i Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Robinson AH, Morisson JL, Muehrcke Elements of Canography. Canada.
PC.
Kimcrling AJ, Guptil SC.
1995.
Rustiadi E. Saefulhakirn S, Panuju DR. 2004. Diktat Perencanaan don Pengembangan Wilayah. Edisi: 12 Agustus 2004. Bogor: Faperta IPB. Sajogyo. 1002.
Pertanian dan Kemiskinan. Jurna! Ekonomi Rakyat I (I). [9 September 2005].
Hnp.owww.kahimpost.web.id.
Sastrowihardjo M, Napitupulu H. 200 I. Kebnacan Penonohan don Pe111bm1g111um. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Latihan Badan Pcrtanahan Nasional. Soemarworo 0. 1985. A Quantitative Model of Population Pressure and Its Potential Use in Development Planning. Demogrcfi Indonesia No. 24 T:.ihun kc 12. ______ . 2oJ04. At11r Diri Sendiri, Paradigma Bani Pengelolaan Lingkungan Hidup, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Supriadi D, Sudrajar A. 2003. Kebijakan Pengelolaan Kawasan Liudung di Daerah Jawa Barat do/am Konsepsi Pengelolaau Kawuscn lir;dung di Jawa Baral. Bandung: Alqaprint. A. 1999. Penatuan l?iwng dalam Pengelolaan Lingk1111gd11 Hidup. Jakarta: PT. Grarnedia Pustaka Utarna,
Sugandhy
Thonieq H. Satyatama T, Seriawan I. 2005. Mcncari Solusi "Masalah" Farnan Nasional Gunung Merbabu dan Taman Nasional Gunung Merapi. Buletin Konservasi Alam 5(2)'.45-17.
104
Vink ADA. 1975. Landuse in Advencing Agriculture. Springer-Verlag-Berlin· Heidelberg-New Y(Irk. Widada. 2005. Mcmperkuat Dukungan Masyarakat Lokal dalam Sistem Pengelolaan Taman Nasienal. B11!eti1! Konservast Alam:5(2):4-8.
Peraturan Perundangan
Undang-Undang Rcpoblik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 tcmang l'enataan Ruang.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 41 Tahun 11)99
tentang
Kchutanan. l'eraturan Pernerintah Nomor 47 Tahun 19'17 tentang Rencana Tarn Ruang
Wilayah Nasional.
Peraturau Pemerintah Nomoi 68 Tahun 1998 tcruang Kawasan Suaka Alam dan Kuwasan Pclestarian AL1m. Keputusan Presider, Republ ik Indonesia No:nor 32 Tahun 1990 tcntang Pengelolaan Kawasan Lindung.
Peraturan Daeraa Provins: Jawa Baral Xornor 2 Tahun 200:; tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barar, Pcraturan Dacrah Kabupaten Bogor Nornor I 7 Iahun 2000 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Begor.
LAlVIPIRAN
l05
z
;:, e
~
J: 0
z en
w
<x: f-
!?
·~
~ ~
en
LU ~
~
0.. 6'<()'
g, 0 CD
c 0
a ::;
D
::.::"'
c:
:; "'
s:
c
"'"'..
~
"'
-"'
a;"'
0..
c:
l"' _J
5•5(1
0 ·1
8
..:.9
e !,.
,
..••
-, j
.
--r
.;~~
~~ ~
~ 1'
i_.,
.... ",
'
'--·
m
.....
'
.....
,
~~
~'"
. .'.
"O
.. ',... V,,,. ; . ·- ..., /::;.,...._ ~ ~ ~ ~
-' ~-
-.. ..,..
-~
~l
§; ~~
·~?~·?~
~
~-
;~ g~ ~ ~ .,
"
!t '! COO" 3uQ~ :::~~
..
s~ zr a s.> tr ~~~
. . ..
o•o A--~ u"
't;
~
::;
;.-
-=:o w3 ~o
!!~
..
' I; !
" )> )> "'
ml>
11' p ~-"' ~r:;_' ;
;
a• z
t§ ~
..
~
e,
.d
c:E ,, )>
0
~
c~
,
>·
> (/) ..... )> mz z ;o mm 0 (/) C) )> 0,, ;o )>
z
)>
~
107
Lampiran 3 Kcpadatan penduduk gcografis desa-desa di wilayah Kabupatcn Ho~or Kec.nnara-r
Dcsa
Luus Dcsa
Jurnlah Penduduk
Kcpadatan l'enduduk
(k111')
(iiwo)
{ji\V~l:'~lfl1}
Geografis
Nnnggung
Nl:ilas:iri
47 .<>
6269
132
N;1ng~un~.
X.4
N:ing~t111g
Curug Dituug
1.) 2.3
Nanggung
Nnriggung
z.o
N:1ngg11nr..
Pnngkal Juya
Nung~l:ng l\'a~g~qn~
Sukuluyu
2.1 3.S 6.4
8178 12 676 7 203 6 664 5971
972
="ang.g1111s
Bantar Karet (~i:..a1 ua
?\1.}nggung Nn1l£gung
Kolong Liud Parokan f\,tu11cn11g
LCU\\i1it111K
Puru~iHI
l.cuwi linng
l.cuw!llang l euwll i111,g LeU\\•illan~ I t111\\>ilinr1e
l.euwi lilrng. LCU\\'ilhang Lcuwil iang Lcuwiliang Lcuwlsndcng
I lambaro
Porascdu Koryo,_1,ri
l•nbnnghon Karacak
FlorLn~kck Cibcbcr II Cibeber I Leu''imckar
4480
975
7 27X 10 551
~no
I 155 I 7•13 I •111
3.j
6567
2Ul)U
6.9 ~.3 7.1
? 558
I 3911 ':()5 12•19 I 7i7 I 414 I 573 J 767 3 133
(>.I 6.3
4.5 5.\ S.1
4 ?g4
8 86~ 7 997 7 2G6 7 979 9 199
Lt.:'""isodeng I .cuwisodcn11
l.eu"·is~'dcng
4.A 6.1
9 103 8 <>28
:)~dcngkolo1
4.8
~Bl
I .cuwisodcns
\\'angcn Joya Rob:1~an Sodens
3.0
s 8R8
2J
7 04 I
).4 2.1 4.7
3 589
Lcuwisndcng Leuwisadeng I .cuwisadeng Leuwl:;adcn~ Lcuwisadeng
1•amijahan l':nuiju:"l;1n
nm-.in:u1i
11
Pllmijnhan
Pamijuhan P~i.mij\lhnn
Pi1nijahr10 1>~n1ijahan Pgmijnhan
Pnrnijahnn Pamijahan l'am\jahan Prunij{lhon Parnijahan P:imijahan
Karehkel
Kolong I Kolvn~ II
Sodcng Slbameng c:uu11iun l'urwa~okli Ciasmuru Ciosihan Gunung Sari ()unung Bender 2 Gunung Bender I Cibcuing Gunur.g Picung Cibitung Kulon
6.4
Cibitung Wetan
3.0 4.5
Pamijahan Pasarean Gurung Menyan Cimayarg
952 2 R80 I 18R
1.008
~.~
2.4 3.0
Leuwiliani:
5 511 J 118
8.1 1.2
4.3 4.S 4.3 3.3
3.2 3.5 5.4 2.5
u 2.4 1.7
9 304
4 88~ s 284 ~019 9501 6 196 6 101 8 2·12 9 979 8 090 6997 11 290 10 250 8 198 5 144 8 945 R 982 3 876
5 599
I 839 1473 I 928 I 9S 1 .l 041 I 041 2 27S I 751 I 2S3 I 173 1930 14)2 1 717 2310 2 452 21n 3 244 1912 3 319 1 715 1937
3 233 I 5~5 3 294
JOS
Lanjutan
Kccam:.llU.:t
Cihurgbulang
Cibur.gbulang
Situ Udik Situ llir
Cibur.ghuJang Cibungbolang (~!hun-g.bulang
Cibmot 2
Ciblingbulang c:ihungOOlang Cibungbulaug
Suk;un1ju Cemplang
Cibungbulang Cibungbulang
Cibungbulang Cibungbulang
Cibungbular.g Cibungbular.g
Cibungbutacg Tenjolaya Tcnjolaya Tenjolaya 7enjulaya
'I'enjolaya Tenjotaya Ci arr pea
Ciarrpea Ciarnpea Ciarnpea Ciarnpea Ciampea Ciampea Ciampca Ciampea Ciampca Ciampea
Ciarnpea Ciampea
Dral.laga Drarnaga Dramaga Dramaga Dramaga Dramaga Oramaga Dramaga Dramaga Dramegu
Ciomas
Luas Desa
Jumlah
Kepadatan Pcnduduk
(km2)
Pcnduduk (ji\\'8)
Gcogralis (ihvaikm?,1
3.!
10 J.10
?90,
J.?
7 839
ll 2.0 1.9 L9
5 271 6271 7 167 7 431 7219 4 328
2 450 } 012
Desa
Cfarutcn Udik Cih,r.ok I
2.0 1.7 1.6 1.2
G<.log;> Ouk uh Ci1nanggi.1 2 Ciman~gu I Girin1ul_y1 i.euweung KclOl Ciaruten rlir
L5 3.6
Cijujung
2.9
9 31< 1
Tapes I Gunung Mal3ng Tapos Z Cibitung Tengah Situ Daua
4.8
7(1()5
ao
10~86 ~ J:S&
Cinangneng Cinangka Cibuntu Cicsd2S legal Waru Bujons Jengl:ol Qhideur.g Udik Cihidcung llir C1banteng Bojong Rnng'.
Dcn:cog Ciampca
Ciampea Udik Purwasari Pctir Sukadamai Sukawcning
Nt.-gla3ari Sinar Sari Ciherang
Dramaga Babakan Cikarawang Kota Batu
I.I>
u
2.3 3.1 2.2 2.6 ).2
5 205 6415
816" 7 519
.s ;75 ;oo
3 074 3 752 J <;II
s er« 2 3 5 5
502 193 258
165
5 696 3 71~ '1 616 2 4:)3 I 454 I jO~
7H2
2 537 2852 3 322
5665
2 591
3854
1040.I
.l 251
2.9 1.6
6690 8757
2 299 s 542
2.8 1.8
10818
> 836
9071
5 039
3.0 2.3
II 031 7 835 7 &85 i032& 249 8 722 ~249
3641 3 377 4 506 931
6 69') 5942 9 31' c.~H
2201 2 81~ 2 072 2 615 2.t17
1.8 1.0 IA 2.2 1.5
3~0 21
~.5 25 2.5 1.5
s
5955
1.7 2.5 1.2 3.3
5 bb3 6351 9596 9 :l-lJ 7 ~II
2.3
6 582
2.7
17 086
v
6021
4 03~ 565•)
3834 3 688 3814 7 505
2 366 2 ~05 0 236
109 Lanjutan Luas Desa
Jurnlah
(km')
Pcnt:uduk (iiwa)
l.Nsa
Kccamatan
0.9 1..1 1.0 1.4 1.9 15
s 510
Kepadatan Pcnduduk Gcografis 9hvi'km~l__
6 ·1ii ~459 IO 139
Ciomas
~(ckar.aya
Ciomas
Parnkatt
Ciorn'l!lCiomas
Ciomas
Ciomas
Ciomas
Suk3rnukm2UT c:apu1 Subh»j1 Padasuka
Ci om US
Ciomas Rnha~ u
Ciomas Tamansari 'l'amansan
l•ladoo
Sukojaru
l.3 3.0
7 5-00 6)01
Sukaluyu
30
Tumansaii I amansari Tamansari
Sukojaya
Jl
Su~.u~1.1i P:isireurih
3.1
1135 I ;18 2 749
2 ,,
<• ~20 1346 8HO 9 :\2~
Famansan
·ramansuri
708
Tamansari Tamansari
S•Jkamantri
9..-+ 6.4
<>62g K 353
Siroog•lih
1.8
7 7.i5
Clgombcng
Tugu Jaya Ogocuboog \\ r ates Jaya
.S. I
JOJ::6 5101
waies Jaya
7.6 1.3 1.6 1.7
Ciomas Ciomas
Cigornbong Cigombong Cigom',ong Cigomsong
Pagelaran
Srogol
Cigombong
Cibiruy
Cigomboog Cigombong
Cisateda
Cigombong
Cigombong Cijemk Cijeruk Cijeruk
Cijeruk Cijeruk Cijeruk (:ijeruk Cijeruk Cijcruk Caringin Caringin Carin gin Carin gin
Caringin Caringin Caringin Caringin
IQ587 7606 6 3·17
7 ~62
2.6
H34
l~H
1.3
14 529
0.9
73..10
10941 ~ R69 5 805
I.I 7.6
Jaya Ciburayut Ciadeg \Va.~ngMemcag
8.1 3.5 3.2
Cijeruk
4.3 6.5 3.4 Hi 2.0 3.9 4.3
P'd~J
Cipelang Cibalung Cipicung Tanjung Sari Tajur Halang Palasari Sukoharja
2.3
5.3
Pasir !Jmcir
4.6
Cinagiu-a Tangkil Paslr ~1unca.ig Muara Jaya Cariegin
4.8
1.,emah Duhcr
Cimande
b JOO 10491
7.4
1.9
1.3 1.5 4.8 2.5
6iJOI 1; iJOI 1953
r.n
J
-+ 458
2 137
3 26$ I 30? 071 2 062 5 197
786
..786 ,. .. , .)
~)
7HO 5~8 5 H2
4588
8698 7 828
2 .is1
5603 t 161
807~
6n3 7894 4132 5256 5 913 9766 6870 8 369 6672 6115
4 413 9UO 10039 .; 95:!
3 56J 638 2 481 2 J49 1 665 1 251 2 OJJ 1 709
2 066 1 346
l 391 1 837
l 497 1 755
905 3 218
3 502 6442 2•)96 1 951
11 ()
Lanjutan Kepadarm Penduduk
(km')
Jumlnh l'<noo
I i18 3 S6'1
Luas Deso Desa
Kecamatan
('.:i·ing.in
l1r.nca\\'3ti
6.J
10 757
C;_ric;giu
Cklerum
l.2
12 •84
Caringln Carlngin
nierang f>OC>JL>k Cimmde f lilir
4.3 1.8
963'
Cia\,•i
Ci!L.-ungs1
Ciia\\'i Ciawi Ciewi
Citapc1 Cibtdug llojon~ '.1.hrmi
Ciawi
J:>:mhu l.U\IOUl
Ci:"'i Ciawi
Cill,,i Cinwi
n~~jur S:ari Oonjor \\':sng1 l\ tun£ SJ.ti I tluk Pinang
Citl\\'i
0Jn':u
C'ia\\i
CiD\\'i BenJung;1n l'•ndlnsari
7.1) 2.7 l.6 1.6 1.0 IA I.I 1.3 l.J 1.3 0.7 l.l 1.9
wa«,
64~9
) 89) !i 510 4 17?
I 086
(1engi afis
(ji\\'~·l:mi-)
125':' J 553 840 2 423 I 605 :> "'S5
3 931
l ~O!
; 415
j
1937 ·1922
r soe
>!JO
4580
6 4H2
5 044 7 0)4 6 315 ,I 801 2; 13 907
967
3671
<.:i~urua Cis:arua Cisa:ua Cisn~u:a
CilckQ
3.S
c:ibcurcvm
11.3
Tugu Sc'aton l U&\I UIGrt
2.8
5029 9 125 7 168 3695 10 232 1)99J
29
8 596
4 999 2 999
C.:isnru~
1\a(U l.a)UR(I.
70U
3 105
6942 16908 5 791 6 HS 5 698
H71
) 981)
I 593 2 629 2 842 I S53 3 469
Ci:t,\i (;ia\\'i
CisuruJ
C.:isnruo Ci$orul Cisorua Cisoru~ Meg:imcndunl( Mcgamcnduog Mcgamcndunl( Mcgnmcnd'"~
Mc~amcndJng rv1cgan1cnd'Jng
Mcgamcndung f\.·h:~u111c11Ju11g
Megamendung Mcgamcndung ~tfee:inendung
Sukarzja Sukaraja Sukar;.-ja Sukarsjn
Sukaraja Sukaroju
Ciwu:i Kopo Lcu'"im;.1h1ns
Jogjogan Cilember Sukaresmi Suk"ir•lih
Kull Suklllalrya S..kamonah Suk>maju Sukamaho Gudog Cip.1yung l>'Jlat Cipoyung Gimng \1cg:rncndung Cibooon (iunun~ Geulis Nogrvk S..kauno
'.-
)
>n
4S
I~ I~ 10 1.S
P31 42R1 P43
H49
2.S 1.8 3.4 1.8
6499 s 121 s 266
2.1
6 :157 7 155 6 18-1
l 884 j b43
19 2i6 7 334
2 479 :; 121
2.0 1.9 7.S 2A 12.t' 2.9 4.7
7.7 1.5
Sukaraja
2.2
Cilreas
3.1
6 290
4 531 3 764 5 180 9080 3 77') 5 7-1-l 7 015
3 23-1
)78
1 298
I 113 l 185 2 454 2 576 2241
l1 i Lanjutan Lua.') Desa
Jumluh 1•coduduk
Kepudamn Penduduk Gcogrnfis
(\:n1J)
fjiwa}
(ii\\'iVKm1}
1.8
4 ~43 7 722
170: 2 29·
21 182
5 ~9? 11 4R:l
Dcsa
Kecarra.an
Cadas N.~tmip;.1r Pasirlaja
3.4
Sukuraja
Cij°Jjung l;in~,d::-.IA
J.7 3.2
Sukaraja Sukaroja
l'uslr Ja:nbH Cilebut Timur
2.2
204R6 7 47(>
l.J
IO 153
7 537
Sukaraja Hah2kannl
Cilcbu: llarat
·I.ti
3 0.\6
Cijayanti
25.5
Babakan1nadan.g
Bojong: Koneng Knrang. Tengah
24.4
13 445 11 167 9937
1X.6
l I 439
4()0
Babakanmadang Babakanmndung Baba~:ann1adi.tng Bnbakanmadang
Sumur Hatu
,_g
Gnb:tk:.ui tvll'.lrli111g
.s,»'
Ci1nr.ng.gul Cipambuan
9J4 2 025 I 283 I 63'1
tsabakanmedeng )~nbakanmadang Sukamakm2·.ir Suknmakrn Iur Sukamakmzur Suknmokm2ur Sukamnkm2ur Sukamakmzur Sukamakm'Zur Sukamakmzur Sukamakm2ur su:..amakm'Iur Tanjungsari Tanjungsari Tanjungsarl Tanjungseri Tanjungsari Tanjungsari
Kadumangu
3.S 1.0 4.1 ).5 17.0 36.5 5.4 15.7 16.1
376 n19 4 442 328'1 10 143 10}54 7 420 6 24~ (, 106
Sukaraja Sllbraj11 Sukaraia
Oa.b;1kan1nada11g
·ranjungsari Tunjungsari Tanjungsari Tanjungsari Cariu
Cariu Cariu Cr.du
Cariu Cariu Cariu Cariu
Sentul Sukawangi Sukuharja \V.argajaya SirnHja1:a Sukamulya
SnkamakrnZur Ci°:>adal< P·abuaran Sukadamai Sukaresmi
Cibadak Tanjung Sari
'
125
6.5 24.:l 16.2 9.9 7.4 5.2
Sirnasuri
'0
Sirnarasa Huanajaya ,..\nl6jnyn Pasir Tanjung
) 1.6
Tanjung Rasa
Sukarasa Selawangi Karyn Mekar BlOt:lr Kuning Cikutamahi Cibaru Tign ~1ekar,v::ngi Tegal l,a.!lj~1.ng
c.:ariu Kuta Mrkar
,l ..-.
6.l 9.1 3.9 8.2 :J.2 23.7 8,1 6.6 9.3 10,0 4.l 4.~
·5.1 6.7
.j
6 R60
5499 5997 5 999 9 468 4 791 5 788 ·1152 5050 2 740 4 440 3 966 4978 3617 5 212 4 323 6392 2 921 4 2)5 3 810 40)5 4716 4 196 9 163 3 3 :1~ 1
~ 471
d ~){
4()7
2 474
2 984 4.}7 171 ) 129 ~38 341 481 926 39)
297 583
;64 ~80 852
J83 654 514
928
Gn 328 270 362 li43 4 lO ~()6 ) 053 951 l 791
·1%
112
l.anjutan Luss [)es.,
Jurr•lan l'cnduduk
(kn·'>
(jiu3~
1 (i6R "89R :1213 , 188 _; 324
624
Cl 115
38~ I 4~>3
l><so
Kecamaten C'nri u CCJriu Jonggo1
Sukcjadi
4~3
[ktl.KJ.lr.au R<..tkn
6.7
Sukaja)'•
Jonggol
S ckanegara
Jo11g~o1
Cfocl
Jongsol Jonggol
Sing~ri
Jong£ol
Jonseol
Sukasi100 Hale'..:amOOng.
·0.1 6.S 85 '6J 5.6 7.1
Jonggol
Bendungan
Jonggol
Sirn::g(.l1h
Jonggol
Jo.1sso1 Su~amoju
Joni',&OI Jo:iggol Jl)nAAUI Ci!..:uig:ii Citeu1gsi Clku1s-1i Ciku,gsi Cileungal Cikun(ISi (:ileuig.11i
('ileuigsi Cilcu.ig.1i Cilcul!;.'i Cil
Klapammggat G. Purri Ci. Putri G. Putri G. ?utri G. ?utri
G. :'utri CJ. :lutri Ci. ?utri
Singajoyn
Sukam~nah
'J.&
6.S 9.? 6.J 6.J
8 130 "271 6 578 ~ 7JI 5 JJ5 11 626 6 816 7 188 ;; 821 HS??
Weninggahh
"·.1.J'
Doyeuh Mampir
6.0
j
Sctu S.ri
5.1
7J62
C1pc11CJ11~
J.J
83J0
Jati:.ari
J,7
Gondo•ng l\ltknr:;tri
6J
Cilcungsi KicJJI
6.2
Cil\!ung:i.i
J,J 7.2
s 813 IJ&8l 6496 18 OJJ IS Sll M574 IS 32? 5399 4 974 10l13 ! .-g;
Limus Nun&a•I r~~ir Angin Cipc:njo l.CU\\ikarcc Lulut BanmJa:i Nernbo K<mb""g Kuning Klaponungilll t .igarmukti ltojnng Cikahurip<m Ktri:n,ggun
Gunung l'ulri TlajLn& Udik llojong Nangka Cicadas ·.,v3nahcr::ng CiSc,\s Udik Nagruk
1.8
5.1
,;s 4.9 IS.S 22.7 J.5 10.1 5.5
9.6 3.2 8.0 S.8 3.. 3.1 4A [t.7
J69
~98J 6650 6521 1517 S61S 6457 II 958 11 35~ 13 262 ~J91
5.6 5.7 5.S
14 000 ll 30!
'3
7 537
JO 23?
Kepadaran Penduduk
(icogrtl:is (ii,,·a/km1) 733 505
644 3?2
I ·1·12 670 724
594 I 817 I 058 I 621
860 I I I I 1
257 2J2 298 891 25·1
I 700 1 133
2 900 3 570 I 47R 27H 1 mo 321
445 l 566 ~89 1216 $80 306
1n I 108 J 898 3 677
3 015 1263 2 135 I 987 I 571 1291
JI
j
Lanjutan
Luas Desa Ke.:-:1·n~1t;?n
(joografis
(ji\V3't
Gi'"'1.:km2'1
1-1 XKl 14 &00
I 727 ) 101)
C'i.-inssana
Rn
c;. Putri Citeureup
Bojong Kulur
Cih:urt:u11
f-k1mlxtlnng
Cueureuu
Tuiur Pasir ~1u·(ti Suk!lhtatt l.euwirunug
4.& <>.I '.?-t.0 9.8 1.9
Citcurcup t'iteureup
Chcurcup Citcureup Citcurcup
Kepacntau Peududuk
(tic')
G. Putri
l'nngkil
Ju1r-l11h Pej')(j1Jeluk
[);:53
5.7
3.:2 '> 06-l g ·112 1>668 5 :?()(,
2.M
Q
Sb 378
857 3 43i
9~0
Sanja
2.2
6573
3 24$ ~ 94S
Kar!lnsAsem
2.-1
12301
s
1.2
IOU6
90(,(>
7 6RS 4 456 10 48·1 16305
; 026
152
l..t'i
On1<1t
('iteureup
Karan~ Asem Timur
C'ittureuµ
1'oriko.ot
Citecrecp Cit
Gunung s,,;
('it.:\1rcur
l'•sr.arci;ara f'•sr.•sar Karooenan Nanggewcr Nanggf.\\tt IVl'knr Cibinong l'•kansori Sukahati Tengah Pondok Ka.)eg Harapan Jayo
('lt~urcur Cibinons
t:1blnong Cihinong t'1b1nong t:ibinvng Cibinong Cibinong Cibinori ('ibi11or¥ Cibinorg <.:ibinvr.g <.:ibinorg Bojon~gcdc Bojonggcdc
Citcurcup
'-·>. 2.4 .>.I 1.2 1.6
II 700
3.6 2.5
10 10-1 7 16() 13 ))) 18 241 10 64S S SS6 S860 12 443 JJ 257
4.7 J.3 4.7 3J
2.9 2.6
Pabuaran
4.)
<.:inmekor Ciriung I OflJOng
1.1
8 181
3.7
13 475
3.9 5.2
6222 9 529 5 415
Cimctnsgis
Wanng.ic Jayo Kcduag Waringin llojonggede Sukm'.laj>)• Tajur Halang
2.3
Kalisurcn
).I
Uojonggede
S<.>ng
BojonggeJe Tajurhalang Tnjcrhetang
Sus~kan Bojong Baru Ra\\'3 p3;:aj3ng
5.1 3.1 3 ..j 2J J.2
Tn.iurhaiang
Pcbuar.>n
2.5
Tajurhalang
Rogojayo
JA
13ojongiede Buju11g~<~< flojnngiedc
tlojonggcde Sojonggede Rojonggcdc BC1jonggede
HS9
.1 I
1.1 1.-3 2.3 6.1
10 l?S 15 389 5932 13 28S 7753 17 M§ 5 540 105U 7 297 10573 14 99J 10381
1 614 3 371 U17& 4 79~ 1881
2 773 2 835 2877
3 837 2 270 1 ?OS 2 91~
·1699 10 413 4 '/4~ J 621 1 598 1 831 J 130 614
s
5767 2 086 ~ 169 I 529 3 159 17Y9 3 092 3 106 3 358
6 034 2 .142
Jl4
l.anjutan Luas Desa KCC:l.i)1ata11
Oi;:,,;.i.
(km')
Tajurb1l.tng
.J.6
Kemnng
Citayam St'r1plnk Barat t~rang S-c.njaya l'arakan Jaya
Kemnug
Ilojong
).0
Kemang
[ajurhalang Kcmang
o.o 2.0 1.9
Kcmang
Kcmanz Pnbunrm
Kernang
Tegal
3.0 4.1 10.0
Kcmang
Pondok Udik Jampang
2..1 2.9
f'-·1ck
2.1 3.9
Pasirgaok
6.6
Hantarjaya
2.2 1.8
Kernang Kernang
Rancabungur Rancabungur Rancaoungur Rancaoungur
Raneaaungur
Bantarssri Candali
6.2
Rnncabungur
lwul
4.J
Parung
Jabon Mekar Parnegcr Sari Parung
2.2 2.1 2.4
waru
2.9
Warujaya Bojong Sempu lloj~ns lndah
2.1)
r~:)rung Parung Parung Parung Parung Parung Parung Parcng
Cisccng Cisccng
Ciseeng Cisecng
Cisecng Cisecng Ciseeng
7041 6 266
I 964 7 120 I 4~0 J I )4 307S
::! 975 7 7.S·I 9 213 9162
8 956 LO 678 () 834
7495 5 130 7 677 11 855 7 893 4 [06 4 106 5 296 5 ,131 n6o 10296
1.6 1.6 5.l
Karihkil Cibeuteung Udik Babakan Putat Nutug .Cibcutcung Munra .Ciberuarg rarigi Mckar
46
s 4().;
3.8 4.6
Ciseeng
2.1 2.1 5.5 5.9 5.2
7 880 9 618 () 368 7 890 7 305 4749 5 671 ·1982 s 029
Cogreg
Ci hoe
Ci~t.-cng (j Sindur
Jampang Cihadung Cibinong Cidokom Padurenen Curug Ra\va,kalong Pengasinan
G. Sindur G. Sindur G. Sindur G. Sindur G. Sindur
Kepodctun Pcnt.Jucluk
12 805 s 186 6289 6700 11 162
Ciseeng Ciseeng
G. Sindur G. Sindur
Jumlah Pcn
Kuripan
(Junung
Sluour
40 5.2 3.) 1.8
4 424
2.9 S.7
6391 8 377 5 662 5 162 i' sss
SJ
6 549
5.1
t 335 6308
4.5 3.0
5.7
Gcognuis tii,valkm?)
~ f.'7~ 2 20(\
I 1'65 2 812 2 (:(j<) 24n
I
3 593 2Jl7 660 . 228. 2 497 4 495 4 292
4396 2 792 , 943 L 174 2 181 I 846 2 061 2 lf)9 '351 I 517 2 323
2 5711 2 7.•12
2 323 I 463
751 I 229 J 86(> 1919 I 768 I 338 I 247 I 4l6 I 101
' Lanjuran l.:aa$ De~a
Jumlah Pen:1ud11k
Kepadatan Pcndeduk
(kn11)
{jiwa}
(j i wa;kni'>
62C~ 7 2·12
1 1 I ~i
Ocsa
Kecamatan
G. Sindur
Pa'.>uaran
5.6
0. Sindur Rumpin Ru.npin
LCU\\'it
Rumpin
R:.1bak Cibodas
llJ.4 9.5 6.4 15 . .i
Rurnpin Ruo1pin
Ru.npin Rurnpin Rurnpin Rurnpin Rumpin Rumpin
Rumpin Rumpin C:igurlee
Cigudeg Cigudcg Cigudeg Cigudcg
Cigudcg Cigudeg
(:idokom ( iobang
K1.1111µu11B Sa,\·:.il· K,un1pin
Cipinang Sukasari Kcnejaya Taman Si!ri Sukamulya Mekar Sari Sukaraksa Sokamaj; Cigudeg Banyu Resrni
\Vargajaya Bunar Mekarjaya
Cintamanik
Cigudeg Cigudcg Cigudeg
Banyo Wangi Banyu Asih Tegalega Batu Jajar
Cigudeg
Rengasjajar
Cigodeg Cigudeg Cigudcg Sut\1l,iaya Sukajaya
Bangunjaya
Cigudeg
Sukajaya Suk.ajaya Sukajaya Sukajaya
Sukajaya
Argapera
Cisarca
Kiarasari Kinrapandsk Harkatiava
''
Sukajaya
Sipayung Sukarnulih Pasir Madang
Suksjaya Sukajaya
Cilcuksa
Jasin go
Kalongsawab
J:lsinsn
Sipak
Jaslnga Jasinga Jasinga
Pamagersari
Pangradin
Jugala Jaya Cu reg
9.1 6.) ,l.S 10.0 8.6
98~9
5689 IO (1.l I
8..1 9.8 S.2
7 227 s 8t2 i 150 89>1 7U7 7 223 7 2~5 10497 92C7 7 088 7 133 11 426 5 118 s 3!8
lU
6 :\98
9,8 )3_2 8.8
5432 7 159 3 814 4 IG2 6 168 5019 8 I02 8 789 9 314 2 411
s.o 10.0 10.1
5.8 1-
".I
6.3
1,1
9.6 8.6 6.2 11.5 15.5 47.6 7.4
(~eog,rafi;;
S02 I 038 892 (184 791 I 3(13
11)77 902 850 I 198 732
981 I 587 I 9C)5 l 125 I 367 521 652 567 555
).13 -139
53! (>.j~
593 I 3W
766
599
6950
51 944
8.G
8 384
979
4.9 4.3 6.8 5.8 1.5.i 24.8 I L.8 3.2 5.E
5065
I 1)-1 I 1 635 850 788 214 251 506 2 987 I 784 I 871 389 358
J.J 11.(1
Zl.8
7048 5 758 4 595 1 )90 6213 5947 9 523 99S9 5 891 '1514 7 806
116
Lanjutan l.ua~ J)e~
Juml>h
Kepadatan Penduduk
PenduJuk
Gccgra f s
:~m'I
(jiwa}
(.ii\\a/km'}
Tega! W:mgi
9.4
4093
43:J
Koh'}\,e
h.3
5(~)4
004
J~in,ga
4.()
4 8.50
Sctu Cikopomayak
3.2
4062
4.6
4610
I 227 I 281 J 'J09
}.eg.l=ri
:u
2609
758
0.a£:-'Qang
45
fla,,ngl:ok Pangaur Cio:nas
4.3 5.7
5211 6407 4212 3 773 5927
I 158 1 500 738
8%6
l 645 617
Kccarnatnn
Jasicga Jasinga Jasinga Jasinga Ja.,-.ir.g.a
Jasirg.~ Jasir.ga Jasir.ga Jasir.ga Jasinga Tcnjo Tenjo Tt:njn Tcnjo Tcnjo Tcnjo Tenjo TP.njo Tenjo Pan1ng~1njAng Parungp
Parungpaojang Parcngpaojaog
Perungpaojaog Parungpanjang Paruni;pi.njang
Desa
Tapos
Balok Bubakan
Bojong Sjngabraja Tenjo Cikku
Singabengsa Jagabaya Gorowong
9.4 6.1 5.5 12.6 8.4 7.7
114-0 7224 3515
404 972
859 458
2.9 8.2
9244 5 814 1061 6369
I 359 I 027 1 075
8.7
6 579
753
6.8 5.1
n4
Daso
6.3
s 131
Cikuda
5.3
6132
817 I 162
Pingku lumpang Girnung Cilejet J•~bita Cibunar Plrunl Panjans Kabasiran
7.0 8.0
6266 10069
1265
6.0
5906 5465
1 589
2.9
12 591 9128
3 367 3 332
3.4
8204
2447
2 J28
3,262.146
1401
Kabupaten D<>gor
Diolah dari: data PODES Kab. BogorTahtm 20)3
J.J
3.1
~93 982
117
Larnpiran 4 Kepadatan penduduk agraris dan rata-rata kepemilikan lahan pcrtanian di Kabupaten Bogor 1.u~1
Kccamatan
Des•
l.ahan Pcrtanian
Keluargo,Pe\oni Jumloh
Kcpa:.lat::111 Agraris
R(lta·r:it~
Kepcmilikxn Lahan
Jumlch Jiwa
KK Nlng.g.uag
Malasari
N:n1ggung
Bantar Karet Cisaruu Curug IJitung Nanggung
~a1)g.gong 'Nanggung
NJng;gung Nanggung Nanggung
Pangkel Jaya Sukaluyu
N-aT1ggu11g
Humbarc
N~nggung Nanggung
Kalong Liud Parakan
(ho)
(KK\
(jiwa)
(il\V'.L/ha)
Iha)
13~ 244
1 U8 535 881 I 088 l 19. I 14l 768 758
088 2 0115 6"338 4 322 4 6.65
1}.
0.12 0.46
3 360 3 605
~ JS 29 ~7 22 22 21
1H4 152 173 160 1!>0 17l 175 18)
> 5R1
886
4 3(\7
25
I 452
6331
35
I 684 933 1 009 1 023 l 408 l 303 1 235 771
Ii 244 4 269 6691 3 349
17 15 14 10 17 20 16
0.21 0.14 0.15 0.14 0.20 0.22 0.20 0.13
Muneang
Leuwiliang Leuwiliang Leuwiliang Lcuwitlang
Leuwiliang Leuwiliang l.euwitiang Leuwiliang Leuwiliang Leuwiliang Lcuwisadeng t.euwisadeng
t.euwisadeng Leuwisadeug Lcuwisadeng Leuwrsadeng Leuwisedeng Lcuwisadeng t.cuwisadeng Pamijahan
Pamijahan Pamijahan Pamijahan Pamijahan
Pamljaban
l'uiasari
Purnseda
Karvasari Pabangbon Karacak Bsrengkok
Cibeber ii
Cibeber I Lcuwirnckar
J72 2RO 488 319
330 265 323 2.J2 125
Leuwiliang
138
Karebkel Lcuwisodeng Sadengkolot Wanguu Jaya
243
Kalor.gl Kalong ll
SlO 285 223 218 302 100
Sadeng
252
Sibanteng,
291 137 250 404
B:lbllkAn Sarl•ng
Cibunian Purwabakti Clasmcra Ciasihan Gunung Sari Gtu1uns
Bonder 2
445 384 203
880
R92 I 347 I 276 I 534 8-J5
5 764 5 198 5086 3 ~91 3 580 3 722 .6 372
295 35~ 725 1 167 I ?SI
5 803 6 497 } 238 4 225 1 436 I •165 5 799 5613 7 501
813
3 )98
102 128 950 362
4 ii 7 6
828
I I 1 I
881
HS ~8'1 472
J5
30
27 26 11
:r; 15 19
s 15
,, 19 10 12 12 11 19 32
(1.22
0.30 0.48 0.31 0.23 0.20 0.26 0.30 0.14 0.15 0.18 0.40 0.19 0.28 0,26 1.02 0.28 0.35 0.25 0.d2 0.31 0.37 0.39 0.20 0.15
118
Lanjutan Leas
Kcc::unatan
Ocs.t
Laban Pcrtanian
Kepadnan
Kc:1ua1g.:. rt:121u Juml•hKK
Pamijnhnn
Gunung
Jumlah
1\gn.irls
kaia-rara Kepcmilikan Lehan
Jiwa
(ha)
(KK)
iih\il)
(iiw::ilhl)
(ha)
191
9-17
J S48
2~
0.20
Rutlder I
Pnmijahnn Pamijihan
Cibening Gunun,g r1cuns
l>l
17116
HO}
3)
0.14
365
I ·176
s 125
JJ
0.25
1'1an1ij~hnn
('ibituns
l?-1
%.I
6 sss
3J
0.20
1'~·11nijnh:tn
Kulon Cititung
lit.I
707
3601
~
0.21>
Jl') 2l0
I 530
7 IS(>
0.22
r sso
763~
21 38 IJ
25 2S
0.20
19
0.27
2) N
n.16
32 l7 25 16
0
l) <'
1.~0 0.09 0.12 0.08 ~.Ill
\\'t:tat\
1>n1nijnhan
V:>mij:!htn
l'ariiJ•han
f'a5'll'C30
Par-iijahan
Pcrnijohnn Cibun&b11lnng Cibu-1g~ula11s Cibungbul3iQ Cibungbcla.ig Ci')ungbulong C:ihunghulang Cibungbulnng Cibungbulan& Cibungbulan& Cibungbulani; Cibungbulang Cibungbulaog Cibungbulang Cibungbulang Cibu~gbulang Tcnjolaya renj~laya TcnjL1la)'a
Tcnjolnya Fcnjolaya Tcnjolaya Ciampca Ciampea
0.1 J (l,/7
Gununs Men)M C.:irrn,·:i.rs Site Udik Situ llir Cilxuok 2 L1>-utcn Udik C.:itio11>k I Sukam•Jll Cemplang G•luga Dukuh <.:iR>•ll!8'J 2 C:in>anggJ I
213
~R9
2 907
IJS 297 277 141 184 ISO IS9 142 IJO 139
'40
3 6)~
n2
?79 IOU
li1r·mulya
II
98•
5 128 3 16) 4 )90 J 87J J )10 3~10 2 29J 3 487 J 491 4 710 4S11
l..cU\\'Cung
120
620
334)
28
Kolot Ciarusen Iii..
320
1928 921 1386 1664
6520 J 7S2
20 :;.3
017
574J
IS
6292
1?.
0.2S 0.30
18 Hi
0.26 0.27
~o
0.14
18
0.21 0.23
Cijujung Tapos 1 Gunung
Malang Tepos 2 Cibitung Tengah ~itu Daun Cinangneng Cinangka Cibuntu
85
209 J32 ~05
I 5!4 I 018 &Sl &5& I 195
809 847 SSJ 70J
'/ j(lj
162
631
2 879
21SJ
I 03/
J 427
149 222 275
I 025 I 051 I 197 I 1?7
4405 3999 5 722
219
4014
_, .)6
!6
11
18
0.19
o.n 13
·J.:o 0.17
1.:s
0.23
0.19
119
Lanjutan
Kecamatan
D=
Laas Laban Pcnanito
Kepadatar KcluaJg£ Petani
Rata-rata
1\~1a1is
Kepernilicm Lehan
JumlahKK
Jumlah Jh'il
(ha)
(KK)
(iiwa)
fjiwa.'ho)
(h")
IO'J 202 51
I 111 1376 I 3£4
5 254
·1$
0.10
6-91 5 .t.+3
32 108
0.15
Cihi~t"ng
202
1495
6619
33
0.14
lJdi'.' Cih.
149
8:_\!.
2&
51
9.l&
Bcjo:J~
10
949
HIS 3 943 4131
Ciarnpea Ciampea Ciampea
Rangkas Cibs
H 106
&88
7' .>
I 119
Ciampea
Ciarnpca Uui~
S:B
l)ramaga
Pur'...·asar-i Peur Su!mlamai Sukawening Neglasan Sinar Seri Ciherang Dramag;i
188 166
Ciarnpea Ciarnpea Ciarnpca
Cicadas Tega' \\,.acu i'lojoog
0.04
Jengkol Ciampea
l;tarnp('a Ciarnpca Ciampca
Dranaia
Drarnaga Dramaga Drarnaga Dra11\aga
Dramaga Oramaga Diamaga Dramaga Ciomas Ciornas Ciomas
Aalxikan Cikara"ang
Kota Batu Mek•rjaya Pri
Ciomas
Ciomes
Cicmas
Pagelar.io
Ciomss Ciornas Ciornas
Sukamakmur
Ciomas
Padasuca
Ciomas
Ciomas R1h1)"'
Ciol113S Tamansari Tamansari Tarnansari
Lala
Ciapus Suk•hajo
Sukaluyu
Sukejaya
7$
0.18 0.05
~JS
1).01
76
i).{16
0.12 :1.06
16C 10~
740
4125 d 361 4 125 4 914 -3 :!09 5591 3 210
973
3 533
41 57 '.21 19 25 20 34
78
634
2832
31
56 13J 14
I 017 228
4 128
I 034
3 165
74 7 234
"
212 894
791
:i6
3949
2.)
)32
2563
22
0.01 0.10 0.18 0.22
447 327 SIO
I 671
83
0.05
1 525
14
I 049
57
176
I 059
638
3 042 3 42-1
48 49
0.33 0.()4 03)6
ns
160 117 20
107 19 22 63 108 105
165
153 14:!3
S60
:>..,, 0.22
o.:« 0.22 0.11 0.12 0.05 0.59
184
32 855 51
0.10 0.13 0.13 0.01 0.08
610
3000
<15
0.10
998
4226
21
0.20
g;4
3 856 5510
22
0.20
33
n.rs
819
1 J&4
IO 16
795 1%1 1$5
6(j
201 175 165
I Bi
8717
J2
120
Lanjutan
Kccamalan
Tnmansari Tamansari 'rnmausori Tamansari "umnnsari
Des a
Luas Lal1:.11t ;•e1tanian
Kcpadatan Kcluarga Pth111 i
(ha)
{KK)
(iiwa)
(iiwn/ha)
(ha)
Sukaresmi
196
I 537
133 16
85S
Sukamantn
211
Sirnag;:1lih
52
no
30 21 155 15 59 28 5 4
0.13
Pf!Si!'eurih ·r:.n1nnS:lri
5 8')4 3 265 3977 3 174 > 008 ~ 21;i
I 061 72H
TUJ:,!.U Ji1}'1l
186
C1gomoons <:isornbonl' Cigomb1llle c 1 gom ooni. <:iso1nb:>ns Ci~om~nng Ci~v1nbong Ci~oonl•)ne. Cijeruk
Cigoinbong
48 HJ
~9
228
126
1
41·1 788 581
I 6,4
Cijcruk Ciji:ruk rijeruk Cnrlngin Cnrlngin Caring in Carlngin <..:aringin tarint4il\ Cnringin
Caringin {:aringin Ci~ringin Cu:ingin Caringin Ciawi Ciawi
L..uhun
.lul'ulah Jiwa
(.'ist)1nbon~
("iji:ruk
Kepemil'krm
Jurnlah KK
I 264
Cljcruk Cljeruk Cijeruk Cij<1Uk
Rata-rata
Agraris
\V;.ucs Jayn
'll•
Srogol Cil.>u1uy Ci~ml!'lci:l l'a:.;ir Jaya
12~ 145 216
CibUl\l)"U'
2:12
()()~
172 146
909 5·13
181
Cit1~C& \Varung
Mcn1ens Ci,i•1uk Cipolone Cibalung (';iplct1r.g
642
no
3670 2 999 2 88<1 11871 3 914
ll 13
24
0.29 0.06 0.15 0.81 1.08 0.06 0.1~
0.2! 0.34 020 0.19
z 801
2J 19
i6~
4297
24
0.24
335
982
·1 031
ll
0.)4
166
907
4 04(>
24
0.18
)3() ISH
922
) Q47
12
0.36
484
I)
0.))
267
623
10 10 16 11
0.43 0.45
Polasori
301
673
Sukuharjo
299
I 2~9
2 066 2 628 2 9~7 4383
l'nnjuns Suri rnjur Hulung
64 30
O.IS 0,02
0.27
0.23 (J,4{,
t_.asi~ Ou11cir
~21
702
3
Cin~1snru 'l'nngkil Pusir Muncang
373 ~93
891)
12
0.42
146
602
4 603 3 336 J 058
6 7.1
0.84 0.24
~"IUtUaJ~l)'tl
99
449
2207
22
0.22 1.16 0.29 0.41
Canngin Lcmeh Duhur
Cimandc Pancawaf Cidcnun
7()9
103 413 224
89
488
1401 550
6525 2674
5 16 12
6XIJ
I 432
6 454
9
0.47
227
1447
28
0.16 0.30
Ciherang
280
929
6 242 4819
Pondok Cimandc Hilir
152
149 727 934
(145 J 005 3 515
Cileungsi
220
Citapen
175
17 4 14
20
i.02 0.30 0.19
121
Lanjutan Luas
Kcca1natan
Ciuwi Ciawi Ciowi C'i:nvi (~ifl'Ni
Cin·.vi Ck\\\'i Ch1\\'i
ness
l.ahan
(ha)
{KK)
(j.wa)
(jiw'l/hn)
\ha)
(:ibedue; Bo,iong Mumi Jumbu Luwuk Oan,it\r Sari
204
()17 •li7
2 545
0,:)3
5Y9
O:injar \.V1111gi ulrung S:)d
a4
710 430
2 2•H 3 121
12 IS 36
67
2n
1 os:;
·1 eluk Pinang
511
1?5
G~U
Bnnj{ir \V4't'\I
150
I 017 704 ·156 I 7~2 956 Sl?
IM 6J
I (14
C.:.ifi\\'I
Ul;11
32
Ch"'·i
104
C.:isnrua Cisu1ua Cis;1r11A
•·~n~bnsilri Ci:cko <.:ibco1·cum T11e11 ~datan Tugu Lltara Batu t.oyong Cisarun
<.;i:Htrcri
Kup<>
<.:i~nrun
Cis:irua Mcgurr+cndung Megomcndung :Vleg.imo11~u11g Meganlendune Me11.omcnd11ng :Vlcgamcndung Mci;u1nendun;; Megarnendung ~1egamend·Jng Mcgumendung
Mega1ncnJ11ng
Sukarajn Sukaroja Suknraja Sukaraja Sukaraja
Laban
Jumlt.lh J iwa
Cia,vi
Cisarua
Keperni likn"l
Jumlaft KK
Ci:H\r'
Cisarua
Rata-rata
Kcpadatan Agraris
Penanian
5~ 14
Cisuru:\ Clsurua
Keluatga Pctaui
224 345 178 11 192
158 113 )61 316 118 I IS 164
219
204}
2014
J()
25 H> 13 19 50 9
17
" 57
(1.06
s
o.~ij 0.26 0.03 0.17 () 19 0.11 O.J? 0.22
son
Lcuwirr.nl>ng Jo&jogan
25
!SO
347
14
44
53
I 271 I i09
29
Cilelllbtr Sukllresmi ~ukasalih Kuta Sukakarya Suknmunuh $uk*'1naju Sukumanl Gallus Cipayung Oauir
163
229 •196 441 80S
2 070 l834
1;
119 246
669
3 021
951
4 002
l24
198
132
44J 1 309
Sukulaui
Suk;itilj•
32 22 2S
0.26 0.16
14
0.30 0.10 0.24
131 428
$43
I JI)
52
149
440
9
316
194 546 159 I 557
(>34
"•
250
2409 67) 6 7111 I 096
430
2 183
0.18
16 26
3 274 I 817 4 221 I 732 576
113 260 493 1(17 51
0.46 0.29 0.71
602 912
!S
Girang Megamcndun)l Cibznon Gun\1nf; Geulis Nagrak
o.1W
us
l(o
Cipay\•ne
o.n
420
1)1
1.1:1
fl,?(,
2.93
SSS
178
IJ.10 D.15 0.19 0.28
2
130 1 620
34
'.).2tl
12
IJ
3.91
21
'
14
10 43
0.35 1.6]
0.21 1.64 0.32 0.43 0.12
l.anjutan LU3\
Kecarrnnnn
Dcsa
'.. .cl\an
Kc!U3rg> Peoim
Rata-rata
Kcpadetan Agraris
Kepcmillkan
Vert.tnian
L;.1har.
Jumlah KK
Jumlah Jiwa
(ha;
(KK)
[jiw a)
(jiw:ltb)
:hll)
21C IJ9
88~
19
0.24
322
3999 13).1
9
:J.46
l8~ 18~
966
J 707
O.' •.>
\IS
1 271
:10 7
12
'"(I
6
0.64
132
112 2')!i
1 271
10
n.ts
108
451
1 828
!I
0.21
LOS
56H
28
I\ 1;7
0.18 0.1 ~I O.)fl
Sukaraja
Cikeas
SukHn\j!l
t.'~das
Sukan.iu Suk.1raja ~uk>raj• Suknrajn Suko.roju S•Jkaraja
Ng.unp:tr Pru1rt:ijt Cijujung Cimandala Pt.sir Jambu Cilcbut l'im1Jr Ci'ebut Barat
Bnlx1k11:"11nud~1ns
Ci)ty:itti
306
1 lM 1629
B"baknnmadan~
Bujoni Koncng Karln~ Tcnl!"h Sumur l>alu l)ubakon Ma
61)7
2 OS2
S66J
21 9
522
I 3:)9
SSJJ
11
0.40
I J;I
.sc:2
2 276
lH
1~
SEI
2JSJ
213
0.2~ 0,02
226
J,3
2 26~
10
0.4i
85
I 2:!6
>2H
62
0.07
60
1 149
~o
J76
1 ~7J
5381 E 9'11
2.010
0.05 0 30 I .JS 0.28 0.37 0 .. 19
Onoo,'cAu1Y1ndun~ llnhokunmod>ng l)ab;lkanmnduog Bab~knnnaJaii; I lobakonmafang Oobak&nmndang ~uk3mokmur
Suk:lm~kmur Suka'Tiokmur Sukumakmur Sukumakmur Su'(nnlakmur ~ubmakmur Sukamakmur Suk,u11aknl\lr S\.•k;;\rnakmur
raajungsarl ·ra.njung:inri
1·anjun gsari Tonjungsari TJnjungsari Tanjungsari Tanjungsari ·ranjung;;:\ri 1·an,1ungsari
Pobuaran Sukuclumai Sukaresmi Ciba
2.139
I 382 I Ci70 I 120 9-12 997 I 088 I 797
147
979
238
I 2'16
J'/9
71-1
31'l 1>1
7'>8 ~7
Si r11Jr.tSa
593
887
Uuan••:~}a Antajaya Pusir 1'onjung Tanjung Rasa Suknras1
480
956
799
90;
289
53'
681 736
I 067
('itindak
J04 J14
·16$ 361
30')
877
o.sn
J 9q4
15 2
JS85
If.
S 1J5 • 198
12 8 12
4 .j\111
15
7 574 l 833 OJI 2 989
I
1.19
26
0.15
18 6
0.19 0.7\J
)33)
y
0.48
? 165 l ses
9
0.42
6 ~ 5 8
0.67 0.50
;; 849
HJ9 lSSJ 1206 J 117 3 199
6 J
0.36 0.28
0.8R
0.54 0.64 0.84
123
l.anjutan Lua'
Kecamatan
Desa
:..a11an
Kc)u;.-g3 Petani
K.,;pad:.tt::in .1\grari::>
Rraa-rata Kepcrnilikan Lahan
PtnJnian
Jumtal' KK
Jur.ll:th Jh\·3
(ha)
(KK)
(Fw•)
(liwJ/l>:t)
(h1)
I 973 fin
1210
447~
(:tlr'h.
Sel<J.\•itmgi K:ry• M•k:lr
6-19
1.61 1.07
Cariu Cariu
Banta:- l\.uning ('ikuta..-,,1nhi
519 7<15
88) I 173
I 986 J O?I
2 l
5
0.59
1.sos
s
c~,ril•
Cibotu T:~•
(>.16
g9;
2,920
Cnriu Coriu
\l"""Si
2n
5 12 9
0.6.1 0.72
'fanju·1~~rl
111
Ciriu
rcsnl P>njnng c:ariu
Y5S 88~
:3.,
-167
J.25 I 29i9 3·1&2
Cririu
Kuta i\lckar
521
971
C:1riu
Sukajadl Jzbnknn Ko
350 55)
Canu JOn£.£01 Jonsgol Jonegol Jorgsol Jonssol Jon~gol Jonggol Jon31~nl Jun~gol JOO!!OI Jon~ao. Jonggol
S.1kuneg:irt'I
C.bodas Sing.i)ori Sing.ij•>"' Suk&sirn• Bol•kambMfl 13•ndun,al Sirn•g•lih
n.zo 0.37
.o
(>.35
2 84S
s
0.54
80R
212 I
0.43
I HO
\&20
7 1
762 .l9l ?J~
810
II 70
s
0.94
127
7 10
0.5'' 0.38
589 286 5-IR
• 1~
2722 2 317 4 )$1
2-166
60Y~
21
0.50 0.12
? 2)1
7703
111
O.lS
611
1701 12~ 103)
S920
10
3 79)
7
036 0.44
~ 084
7
0.55
I 871 4 089 1 172
6743
Jt)
•090 4 S28
6!
3 439
11
0.12 O.Q2 0.12 0.42
6"249
s
O.S3 0.)5 0.38 0.61
626
0 4X
7
Jongg;>I
S49 568 228
Sukomaju
bl
SukomonDh
1?8
Jonggol
Weninggolih
313
Cilcung;i Cilcuig>i Cil•ungsi (.;ileungli
Voycuh
739
739 HOS
Mampir
I 00> I 19'J
J 9sq
Setu Sari
3SO -148
Cipeucang
)70
S92
Cileung."i
J;itisari
427
Cileungsi Cilcungsl
GanJ0011g Mckarsari
16(,
6 203
)7
nn
10
Cilccngsl
Cileucgsi
918 I 640 9'12 124'
2168 J 113
11 9 6 7
3189
26
0.10 0.37 0.12
Cileungsi
Cilcl1ng
J 108
(,()
671 J91
247 27
0.02 0.15
Nu~ggal P.i~ir Angin Cipcnjo
~27 5JS
2565
7753 2 zoo
IS
0.17
5
0.74
346 IH
3 880
33
0.46
Kiuul Cileungsi Cile,ngsi Cl.c\1ng:>i
13
123
I 586
124
Lanjutan J.uas Kccamatan
ncsa
--""""
:\grar~s
Ra.a-rata Kepemilikan
Kcpcd:i.t:t:\
Kel.Ja:ga Pctaui
Pertarsan
U\hnn
Juml•t. KK
JtlfOC,h I twa
(ha)
{KK)
(jiwo)
(ji\VO!./l:a)
(ho)
513
906
2 $35
11 J
U.57
57
0.06
Kloran.urigg~1 K!apaaungg2I
l .euwikaret Lulur
I 313
1 0-17
4 )5-1
Klapanunggal Kla-i:-anunggal
Bantar J1ti Non:bo
5-0 78l
?79 18]
2 &SI 559
:1.31
Klaparunggal
Kemlr.tng
135
51>
j'1
2A1
t-46
32~
l
2.02
t.79
73-1
I 304 1265 3~57
3
0.93
6
0.65
12 &7
0.28
>-
l.?.5
Klapanun~.~al
Kuning Klapoau~~-2"1 Lit,"11rmuk1i Bojong Cikaliunpan
G. Putri
Karanggan
G. Purri
GunungPuu-i
6 16
G. Pu1ri G. Petri
TlaJLTig lldik
20
14}
26.)
Bojong Nansk•
31
563
I 019
13 27
G. Putri G. Petri
Ccadzs Wanaberang Cikcas Udik Nagrak Clan~rw Bojoog Kulur Tangkil Hambclang Tajur Pasir M.ikti Sukahoti Let.,,'1r.ut...:g Sanj3. Karang Asem Baral Karan~ Asem Timur T>rikolo: Gu:nung Sari Citeureup Puspanegara Puspasari
4
121 163
180
74
0.03
(.65 3 276 I 13 I 298 3&8 185
5
0.8~ O.SJ CJ.I 0
K::~p:i.r,unggal Kl<rpanungga: Klupanungge
G. P"-lfi
G. Putri G. Putri G. Pulri Citcureup Citcureup
Citeureup Ctteureup
Cuenreup Citeurecp Citcureup Citeureup Citeureup Citeureup Citcureup
Citeureup Citcureup
Citeureup
'\73
.w
~6:
13•)6
118
4520 .;7g
92
227
·4
0.14
\41)
-195
861
·1!
401
3,i5
1')
1
291
208
(i6
I 156
238 69 81 85
96~ I HS 76
52
91? 598 17 2U
s
7 27
0.)5 0.17 0,07
4 d·-I 127
om
l
3.16
6 798
6
l.20
46Z7 333 2 759 1288
0.19 0.90 0.09
1230
I \I 5 34 27 7 24
4
0.93 L(i3
66
0.14 0.54
0.21
87
__ ,
93
3(!7
?•-
H4
2~3
5
H
210
42
0.09
13 276 347
74
0.8~ 0.32
I 2()
Cibinong
Karadenan
90
Cibinong
\langget\.-CT
160
I 755 1516
0.4f>
l25
l.anjutan l.uas
Kecarnatan
Des»
Lahnn
Kepadatan Keluarua
Pvia11i
Rata-ratn
1\graris
Kcf!C1)1ilik.'1n Luhrin
P1:r1a11l~n Ju1nl:ih KK
Jumlnh Ji\\'Z.
(ha)
(KK)
(jiwa)
(.ih\':i/h~)
(hn)
Cihinon~
Nnnggcwcr Mekar
95
521
I 4J?
15
0.18
Cibinong
Cibinnng Pnknn:-ari Su"1hati
J11
411
0.70
'/9
199 603 150 SJ7
6 ~2 I)
0.40
8 17 JO
0.4'J
Cibinl,ng
POMO< Rajcg
240 74 135
Cibinong Cihin<>n~ l.'ibiru.1ns
H~r>pan Jr.y:.
83
(,9 I
1033 912 2 13(1 556 2 344 2 489
Pabuaran Clrlmckur Ciriun"
106 33 I 08
I ,179
6639
63
(),07 U. I 3
4
1.10
SS
2(1~
2 6,5 I 906 I 0~3
25
478
810 433
n
0.35
16
142
SO'J
3J
0.1 I
69
538
I 58~
23
355 J.16
779 81
J 995 36~
II
278
JOS
1
use
198 27&
108
4SO
986
l 114
980 I 731 458 '/J2
4 010 S 28 I 2 178 3 263
4 2 11 77
0.13 0.46 1.SO 0.91 1.83
>?86
Cibinong
CibinClng Cibinoog
CiJinony Bojonggcde Hojonggcclc ll<>jongycdc
rengah
Ci1nan~is \\.'111 lnain J\l)'U K erl1111g
0.40
0.16 (J.12
\V:,ningin
Ooj~nH~ede Oojonggcde Oojonggcde llojon~~cdc fJojongse~e Bo,jonggcdc Bojona£ede
llnjongi:cdc Susukan Uo.1ong B11ru Rawa l'ar\iang J'abunran l\ogujnyo Semplnk Baral
Taiurhalar.g rnjurhi•lu.ns rrnjurha1~ng Tajurhalung Tajurhulang Tajurhalang Tujurt1alu11i;
Citaynm
240
Tonjon~ Sukmajayu Tajur Halong
354
Kulisuren
248
929 N9
JOU 214
900 }72
17' 132
86 897
Kc mans
Sasak l'anjang );anggcrang Atang Scnjaya Parakon Jaya tlujong
tG7
Kemang
Kcmang
1();
Kcmang
Pabuuran
220
Kemang
Tc~ol Pondok U
588
2067 1 79() I 875 2 151 I 472
Kcmang Kemung
Kcmang Kemang Ke.013ng. Rnncahungur
$2
273
S4S
167 151 158 296
I 3
99; 1498
I 473 3 752 I G62 327 l 567
HJ1 7 677
2
22 6
0 OS 0.1~
0.71
12 7
0.)7
6 I)
0.71 0.33
8
o.;x
2
200 0.15
27 47 39
nn
35
8 436 5 604 ~ 546 4 361
14
5988
0.28
34 37 B
2•J
0.59
IJ.08 U.11 C.J2 017 n.11 0.11 0.16 0.2U
126
Lanjutan Lnas Kecamatnn
Desa
l.ahan
Ke'uarga
Rnncabuugur Ranca.bunzur
f>;l:;irg_aok nnnu:.rjnya Bontarsnr.
Lohan
Jiwu
(KK)
(jiwa)
(jiw·J/h!I)
(ha)
24il
2 2!i4 I •172
10 195
41
6 314
789
3 4f:8
:!9 ~.4
808
3490 J 5,1x 4 182 I 204 618 I 014 2047 3648 3SS1
'J.7
0.11 0.11 O. IJ 0.14 ~.14
32
OM
42
0.10
10
0.39
'/
0.44
u
OJ3
54
(l.OM
85
0,05
41 21
0.10
163 IOI 110
C:andali
Ra1c.,bunsur
IW
917
SI
rw111g
lwul Jt1h01l Mckur P;1n111gcr Sari
Pnruns
Varung
P:1n1ne.
Wnru \Varujayu BoJong Scmpu
63 110 156
' 133 290 160 2ll
l'arung
lumlah
(h•)
Rancabungur f>arung
Y.cpenlili:<~\~
Ptrlaoi01n Jumlah KK
Rancabungu-
Pcrani
Ra:a-rn1n
Kc:µ:idatan 1\gn1ris
29
478
-,·'-
X27 889
r•rung
ll<>iOni rodah Cogreg
r.x 42 163
I '6S
Patu1'lg
Karihkll
Z03
924
6586 4 232
<.:iseeng
Clbcu1cung Udik
106
9~1
4 728
4S
011
(;isccns
Oobakan
318
S 09R
13
Ciseeng
Put:tt Nutu@ Cibcutcung
7.61 2)7
I )2• I 127 I 376
4 871 ~Y18
19
25
0.29 0.23 0.17
I JIO 777 765 810 I 129
s 479
31
0.13
1 039
45 )6
0.09 0.12 o.1s 019 0.73
r>on:ns P;u·uni;
C'see1111
t-..·1uaro
Ci secng Ci~ccns Cis
Cib
tisel!ng Ci hoc
175
68 93 148 219
Cisccng ('isccng Cis•·ene \'1. Sindur Ci. Sindur Ci. Sindur G. Sindur
PaJv11:nan
378 271 177 186
G. Sindur
Curug
336
G. Sindur
R~\\'akalong
CJ. Slndur
Pengasinan
G. Sindu;
Gunung Sindur
322 357 456
G. Sindur
Pnbu'1fan
G. Sindur
Leuwibaiu
Rumpin Rumpin
Koripan Jampang (;il)odun~
Cibtnong Cidokom
472
382 887
Cidokom
495
Gobang
439
642 765 933 70! 606 I 076 I 036 12G6 31& 718 967 1234 131
3 403 3 139 620 3 097 3 196 4 189 2 831 2 !81
s
3 i93 4388 5 281 ; 1~4
0.22
21 26 7 8 IS 16 14 II 14 15
7 8
3 102 3 983
4
5 246
II
2 845
6
OM 0.29 0.2S 0.31 0.31 ().31 0.28 0.56 0.53 0.92 (1.40 C.60
127
Lanjuu1" LW!S Kcearnaran
DCS
l.ah:l~
Keluarga P!tani
Robok
Rcrnpin
<.:ibocas
Rllu1pL1
Rumpin lturrpin Rurnpin Rumpin Rump in n.u1npin
R111npin Rumpin
Cigudos C.:iiudes Ci1.1udc~ Clgud<S C1gudeg Ciguc.lci: C'igudca Cigud<& Cis·•dcg Ci&udeg Ci11uJ
Cigooeg Cigudc~ Ci!)udcg
Sukajoya SJk:ljoy• Sukujaya Sukajaya Sukajaya Sukaja}• Sukajaya Suktlj~ya ?-;ukajay;i Jasing:. Jasinga __ Jasinga
Kampung 53,,•ah Rum pin Cipinang Sul....uari
Ktnap)'a Tnmln Sart Suk:unulya Meknr Sari Sukura~~ S.1knr"Mj11 Cigu~g Uanyu Rcsn:i \\'nrg;ijay:I Ouoor ;1.tek:11joya Cin1:1manik Banyu Wangi Oanyu A(ih
Tcgnleg• ll•tu Jnjor R•ngn<j:j:I." Bangun)a)·a J\rgapura tisurua Kiar~ri Ki•rapo.nd:ik llarkujaya Sukajaya Sir.•;·ung ~ukamulih Pcsir Madang Cileuksa Pangr•dio Kaloegsawah Slpo.k Pamagersari
R!ita-rata Kepemilikan Lahan
PcrtCllian Jumlih KK
Rumpiu
Kepadatan 1\gr~rls
Jun·l~h
Ji\\'3
(lu)
(KK)
(jiwa)
tii\\'2/ha)
(ha)
7\7 4!K 168
1188
t
753
5 528 l614
928
4 608
8 IO
~.64 0.6-1 0.50
2;2 8U
393
I 133
s
14H I 091 688 1326 1271
) 218
6 12 11 10
_, 3>·
325
33? 690 335 72 247 IOS MJ 125 148 12S ll)
90
83 319
j~6 193 487 137 400
·;;,) 9()1
I 546 1482 834
683 383 595 l 739 509 821 740 S21
978 1954
980 369
62)
779
264 218
I 517
211
1201 243 910
368 108 331
595 $SO 216 537 188
686
J20
790 914 I C-90 1456 446
3 77<1
3 6J? 4 Oil
5 24~ 4188 4 $07 5 706 (,8,6 4094 3751 I ?I? 2770 5369 2 314 ~061 3 701 2 S(O 4051 6 S?2 5 588 I 447 3 SH 7 546 3039 4 934 I 152 ·I IJ6 1795 5 592 4 758 s 714 6971 2356
0.59 0.57 0.30 0.47
1).29
8 l·I
1).~4
64
•J.08
23
).16
65
19
~.o? 0.:7
;;o
0.18
13 ~2
0.39
63 ]6
O.l)S
49 12 7
21 I~ 41 4 6
?9 I~ 21 3 38 5 9 7
26 lJ 13
1).44
0.21 0.18 0.10 0:13 0.66 0.20 0.2S 0.14 1.08 O.RO
a.Ii 0.32 0.18 1.51 0.12
0.79 0.75 0.67 0.20 037 0.42
128
Lanjutan t.uas Kecamatan
ocsa
Jasings
Jugaln Jaya
Jaslnga
Curug
Jasinga
Tc~I \\'ar.gi
Jasinga
Koleang Jasinga Setu Cikopomayal; Neglasari liagonng li~..rengkok Pangaur
Jasing«
Jasingo Jasiugu
J~\Sif\Bil
Jasi~M J4sing.i
Jasingn
Laban
Kepadatan Keluarga Petnni
Ag_i;:uis
Pertanlan
Rata~nna Kepcrnilikan l.ahan
.liJml:ihKK
Jnmlah Jiwa
[ha)
(ji\\OL)
Ui\\'(l/lHl.i
(ha)
87 667 210
870
.i <>II
I 244
s 164
42 8 1-3
Q.1 (I 0.54
9
0.~9
14 16 21
0.27
285 179 190 1<9 104 192 7JR
637
718 576 657 812 722
396 852 I 085 ()73
2 660 2 547 2425 3 047 3 o:l<J
0.29
IS
0.22 0.21 0.26
J 387
18
0.23
s 126
22
~ 3 7(1
5
0.22 0.95
9
0.49
12
I 826
Jasings
Ciomas
244
SO I
2 31)?,
Tenjo
Tapes flatok
3B
886
201 391
I 047
3 971 • 662 4 18(1
23
0.38 O,J«i
II
U.40
716 440 211 207 101 422
976 417 l 037 911 404
5 129
?
l 758 4 622
4
0.73 1.06
22
020
; T/9
IS
I €85
JOO
179
17 7 11
297
;40
Tenjo Tcnjo Teojo
Tenio Tenjo Tenjo Tenjo Tcnjo
Parungpanjang Parungpanjang Parungpanjang
l\abakan Ekjone Singabraja ·renjo Cilaku Singabnngsa Jagabaya Gorowong Dago
Cikuda
Percngpanjeng
Pingku
Parungpaojang Parungpanjang
Lum pang
Parungpanjang Parungpanjang parnngpenjang
Jagabita Parnng Ponjo.og
P:ltl.ngpanjang,
Kubasiran
Gint:ing Cilejet
248 300 242 602
Cibcnar
Kobupate« Bogor Diolah dari: data POD GS Kab, Bogor 1003
986
64)
610 156 I 179 791
3 121 3 290 2 822 3005 3 446 5 035 3 544
9
0.25 0.65
0.39 0.55
12 11 21
O.JI
6
0.70
J \107
13 14
C.24 0.41 0.15
3 279
R7
:53 ?63 580
2 432
28
201
1 04·z
J 102
20 26
183 313
_, oz:
OAO 0.21
0.19
129
Lampiran 5 Tckanan penduduk desa-desa di wilayah Kabupatcn Begor Proporsi
t.ues
Ting.kat
1 •..ras Lahan urruk I li La yak
Pertumbuhan Pc.n-ducluk 199') 2(J02
PC"nd1!l1uk
(l,t)
(zt)
(r l
(i'P'll
L~h11n
lndeks
Pcnduduk
l'eu1n)
Uiwa)
(%'.•
(P.)
l f)
Malas11ri
5 787
?Q
I 39.1
1).0~
().0270.l
2.72
244.4
0.06 0.07 1).(18
Nanggung
Nanggung
61 l9
70
0.11159 0.33631 0.02683 (t02.330
fl.46
312 (, 653
25 50
Nanggung
Ua1nar Karct Cisarua Curug lli:ung
5 ?54
Nanggung
i>angkal .1ay;i
~ 974
en
Sru:ig,gur.g
Snknluyu
s ~23
Nanggur.g Nang.,g.ung
Harnbaro K;,1long.Liud
Nanggung
P~1.r
4 022 5 6..il s 974
15 60 60
Leuwifiang
Purasari
Leuwlliang
Pura-;eJa
Kecamntan
Nanggun.e. Nanggung
Nanggung
l.euwiliung [ .cuwiliang l.cuwiliang I .euwiliang Leuwlllang Leu'...-iHang
Dcsa
Karyasari
Pabangbon Karacak Barengkok Cibcber II Cibeber 1
Leuwiliang
l.euwil i2ng
Lcu·.vEic1ng l.euwisadeng Leuwisaoeng l.cuwisadcng Lcuwisadcng Leuwisadcng
Kerehkcl Leuwisadcng Sadengkotot Wungun Jaya
Babakan Sadeng Kakmg I Kalong ll Sadeng
s
6 55g 9 483 6 591 4 807 63%
60
60 70 65 70 70
P.ma1lia1l (ha)
1g3.5 IS 1.5 17?..8 150.3 150.3 170.S 175A 182.6
0.18 n.o9 ().10 0.06 0.10 Q.12 0.08 0.03 n.02
-0.00121 ·0.01671
a.56
0.03708
3.05 ·~.98 0.12 n.18 0.16
0.02971 0.01753 0.04252 0.0 1766 0.035&8
056 0.43 0.5)
-0.00705 0.01 IOG 0'°2741
9 )91
ss
9064 7 9&3 8 762 9487 5 930 7006 3 574 8 SIS 5 588 9 472 7 140
70 ;5
231.7 13&.o 243.0 510.0 284.6 223.J 218..4 301.5
Panrijahan
CucungSari
Pamiiahan
G. Bunder 11
Pamijahan Pamjjahan
0. Bunder I
6639
65
Cibening
70
Pamijahan
Ciunun.g Picung
10 163 10 470
Pc1111ij:ihi111
Cibitung wcran
50 70
365.1 184.2
Parnijahan
Parnijahnn
so
139.I
4 977 $148
30 &O
75
30
0.90 2.3J 2.50 1.25 1.48 3.26
fl.OS '1.04 0.04
0.05609
323.0
•t5
Pan1Jj3h:!:n
Sib~nti:ng
0.66 1.14 0.99 1.42
0.05
7·0
11 867 7 899 9 136
Cibcnian Ciasmara
:...eu'"·isaden.~ Leuwisndeng Pamijahan
0.88
-C).0·19&6 0.1431) O.OX$64 0.05:\•15
0.15 0.18 0.12 0.08 0.17 0.18 0.06
100.0 251.5 291.2 737.0 404.0 384.2 2030 191.0 7.5~..5
~.eu\"'i~1den6
-0.12699
279.9
7 929
0.88
om
O.lc798 -0.11528 0.13189 -11.00160 0.1150& -0.04212 -0.02869 0.17913
9 099
1.29 2.19
OM
O.o5
65 65
60 40 30 70 70
(11
371.5 487.6 319.0 330.2 265.0
40 10
i)
ici
(1.()0792
-0.09649 ·0.07030 -0.27676 -0.06264 0.05744 0.30915
2.77
0.90 1.26 4.74
1.06 2.25 0.87 :.89 0.57
:.18 0.66 0.39 5.82 36.~5 19.13 3.97 <.33 &.01
7.84 8.39 11.~1
130
Lanjutan Luas
Leas Laban
Tingk•t
(ji\\3)
Proporsi Pt:taui (%)
L3han P!ttanian
Jr.to'
Pcnurrbuhan Peiduduk 1'199·2002
O:P.)
(l)
(I.ti
(zl)
(r )
(Pl'l'l
P-1"1.~1.rean Genung r-.ih?n)an
8 6-1'1
85
').(J9
i5
c:inl3)'ang
'6K2
65
0.01267 -0.0947(1 -0.00H'>
J.28
s 224
Situ llir Cilmok 2 ('inn11en l:Ji~ Citxuok I
iOJJ 5 70J
65
s 76i
:0
5 899 s 7.1q
6K
200.0 212.S 1~5.0 2170 U05 1~~.o 1
s~
159.(l
0.02 0.03 0.04
S S\I?
so
Jf60
53 67 70 S7
lH.0 1~0
0.14 0.13
139.0
0.0?
85.0 132.0 810 120.0 )70.0 <09.0 382.C
o.as
0.02453 0.0481J
O.OH
-0.~9665
0.13 0.02 0.09 0.01
SOS.ti 283.3 l~S.S
0.0! 009 002
0.04616 (1.04015 0.0702J O.OSS84 0.00011 O.Olf39
188.j
0,02
2H.O 21?.0
0.02 0.02
Pcrd\.'
Kecam.uan
Pa1nij:1h~ln Pamijohan 1'n1nijt11"fin Cibungbulang Ci'Jung:b.;l•tng Cio11ncbulnng
Cibunghulang Clbuni;;bulang Cib1.nghulnng (~il.Jungbut.1ng
Cibungbulrn& Cibungbulong Cil.oongbul;ing C b11nghulani C..:1bun~bulnn& Cibun&bulong (.'ib11ngbulllJ\&
lkSJ
Su).;ama;u
Cemplanl( Cr•lug• Dukuh
u~o
61)
CimJnggu 2 Cinunggu I Girimulya Leuweurg Kolot
SHI (.-1802 SS67
JS5-I
60
Ciaruren u:r
7 S9B
70
6 117
6(1
6998 9987
82
7963 6 383
so
Cinm?•~ Cinmpea
Cijujuna Tapos I Ounung MulilnS Cih tuna Teng:ih Slw Daun Ciomp<• Udik Cinangka Cibuntu
Ciarnpea
Cicadas
('ir.mr•~
Tegal Waru
Tc n.io la ya Tcnjuluyu Te11jolO)O Tcnjolaya
Cianlpcit
Ciumpea Ciampca Ciamp<:a
Ciampca Ciilmp('a Ciarrpea Oramaga Dramaga Dramaga
Dramaga Dramaga
Drarnaga
Oojong Jengkol Cihidcung Cdik Cihideurg llir Cibonleng Ciba<Jok Ber ten£ l'urwnsari Petir Sukad:mai Sukawcning Ncgla$aci Siner Sa:i
6645 827S 6349 8489 9 711 6383 10 SSS 76'15 1:ns ~ S36 7630 5339 9252 5 709 5 941 6331 5 2S9
60
60
60 60 )5 60
(h•l
60
109.0
60
202.0
60
S(l.S
(.0
202.0 149.0 50.5 S4.0
so 50
Sl
s~
0.30 •).50 0.03
n.02
0.73
om 0.03 (1.11 0.14 O.Q3
O.OJ 0.37 0.18
54
106.0 165.5
60
228.0
50 61
0.06
50
1603 lC8.0 77.5
es
55.6
Q.06
0.02
o.oz o.~ 0.05
om9o3 -0.oisn o.ozs~~
tndeks Tekanan
Pi.>nduduk
~.0·1 12.59 ~.S7 11.49 0.55
(\ 06 7(1<
0.91
0.08931 0.03KS3
(1.%
0.057~7
2.1)~ 2.26
3.55
nn 2.72 7.12
0.46 l.R I 02•;
11.03
OC.2175
0.64 1.47 () 62
o.w=2s
0.39
0.07930 0.01159 0.01041 •).03664 D.12479 u.o 1472 0.00822 ·0.12544 0.08%8
0.42
O.oJ.\99
0.04560 0.03631 0.00241 0.03985 0.00084 -0.0J~.!9 0.~6424
0.38 L:\ I 0.81 12.34
us 0.90 3.47 28.06 i.-13 ll '\ 1
0.38
1.22 1.45 t.68 4.61
131
Lanjutan Propotsi
Pcr.duduk Kccamntnr
llf!SJ
l:J:B
L•h3:1 Pertanlnn
tP.•
(1)
(Lli
\LI)
(r)
(Pf'l )
134.0
0.04
0.27
21.9
0.2l o.Cl
0.00477 0.()031& 0.010-14 0.3R5JO .Q.04942 -0.20196 0.11(>)3 -0.15(1(1) 0 06973 oms91 0.31459 C.21779 0.13919 0.012JS O.OOJOJ 0.00413 -0.00216 0.00·114
~runH'ga Drurnaga Ciomas
llah3kan
7 836
Cii<~,..a,'\·nn~
6JKO
10 10 Ml
6421
IS
Ciomas
Suk~'1no\..i:1ur
W l!5S
10
Cio-nas Ciornas
C')ukllh:t(a
;o •O
l'6.J
Tamansnri
S11L.11tu~11
60
Tnmansarl Turnansari
Suknjayn
176.0 1~·1.6 1~.o 153.2
Sirnn&nlih TuguJ3y3 Cigoir.bons Wntcs Ja)n
9 511 .IH9 10 113 6 001 1 IS2 4106 13 849 HSU 7 465 10)01 5631 6 ().!()
160.0 1163 62.7 104 7
So OllOI
4 892
)3
(;iburuy Ci:laladn Ciburayut
732K
so
·ran1:i11snri
l'run;:insari ~ru1rmusari ·1~on1nns1-1ri
Ci&omhor.g Cigombong Ciiombong <:lgonibons Cigombong
Ciaombong Ci~v·11b<Jng Ciaombons Cijcruk
Sukn(csmi
Pnsireurlh Tamansari ~uk.1m:antri
('indtg
Wnruns Mcn1cna
l:rjcruk
(;ijcruk
Ci~cl'uk Cijeruk
Cipel"1lS libalung Cipicu~g
t:iJcruk Cijeruk Cijcruk Cijcruk Cijcruk
Caringin Caringin Caringin
Tanjung Seri
Tajur I Ialang Pu)a:)a1i
Sukah..-ja P3sir !luncir Cin.agara
Cerirgin
Tacgkil Pasir Muocang
Curir.gin
Muor.:1 !~ytt
Curingin
Car-ngir,
:s ?O 35
60 J8 40
so 4 2'2
Laynk
o.ss OJ.Q
e. io 0.06 l}.24 0.06 ) ()(\
a.. I
15.6
uos
111 n )2.1 185.9
0.16 0.05 0.31 0.19 0.)9
47.6
so
35).0 2S6 122.9 1-1-<.7
86S3 7 347 S474
S6
2024
so
so
171.9 146.2
6j66 8 i)J)
ee
181.J )34.6
o~n
50 60
.65.7
0.77 0.29 ().14
7 860
so
330.l
0.12
s 966
3 83S 5243 5791
so so
157.8 Z66.6 JOI.I
9575
50
29l.9
s 153 7711
so
JZ.J.S
5;
}7}.0
6447
50
S Sl7 4203 7718
so so
5911.2 146.0 99.0 103.0
!)()
)
P•ndud·Jk 1999-2002
(h>i
'l .ir,o
Lnladon
lndek< ·:·e,:a"\0\1
Pcta.ni (%)
Ciher.in~
ll>tu
Tingkat
t-'cr1unihuh~n
(ji,\aJ
Or~1nnga
Kuo
Luas Laban
~ntuk Him•r
0.22
0.6(i 12.02 4.~6 l.13 2. "?(i s.32
2.03 1.R7
2.93 H.29
2.'10 3.1 s
Q52 0.93 U4
1).73 16.84
(),()•) 178
~.JS
0.0~173
4.17 2.73 I 8.03
-O.C
1.06 0.08 082 009 010 0.08 0.09 0.09 0.10
X.27
c.oooss
0.56 0.17 0.17 0.12 0.94
038
Pcndt.duk
IR 14 3.49 3.41 1.46
5.02 1C.JJ 082 IJ.34 0.91
1.29 0.45 1.9l
2.09 0.49
132
Lanjutan Prcporxi
Penduduk Kccama.au
l}esa
Ciawi Cia\\'i Ciawi Ciav ..·j Cirl'-''1
4 304
61
3 579 4 6•j2
50
11p 203.6 I 14.2 62.8
Banjar Sui Banjar \Vru1gi B;wng Sari Te.uk Pinang Ranjar Waru Cia'si
j
595 J 393 4 832 ; Ol9
57 42
Cisarua
Cibeut eum Tugu Utara
Cisarua
Batu La yang
Cisarua Cisarua Cis:uua Cisarua Mcgamendung
Cisarua l.euwimalang Jogjog"n Cilernbcr Sukarcsmi Sukagalih
Citeko
Keta
~.:lega1nen.Cong f\·legamendung
Sukakarya
Mcgarnendung
Sukamanah
f\~egamcndlulg
Sukninaju Sukamahi Gadog Cipayung Datar Cipayung Girang
Mcgamcndung
Mcgamcndung Sukaraja
0.57
i4
Cisarua
Megamendung Megamendung
<:.01210 f..03380
6461
Pandansari
Megarncndung
0.11 0.05 0.11 0.10 0.05 0 fJS OJO O.!O
5 742
Ciherang
Cia"·i Cisarua
Megarncndurg
<113.4
280.0
c.idervm
Ci:l\\'I
(PP"f')
50 10 51
Caringj1) Caringin
~fogornendung
Cibauon
5 757
~ 995 4 378
6595 503 10 804 7 135 5672
s
6 744
5 511 5 182 5 683 3 456 6 252 I 54~ 5 266 6408
54
224.C
60
M0.0
57
151.6 ?7.0.4
104.2
83.7 66.) 50.1
22 IJ 16 14 25 LI
224.3
o.u
0.16
25.2 .1,1.2
2.37 0.16 0.09 0.19 0.17 0.23 O.i3 0.09 0.33 0.05 0.>9
124.2
6 4
s 101
28
\9702
3 6 14
64
-0.00720
)4.0
52 30 S-9
4 575 3 5'7~
0.56 0.16 1.41
192.0
119.4 ·2.15.s
)287
-0.05478
1.14 0.22 0.83 U.42 0.12
59 76
1.11.6
133.1 130.8 427.8 '1.5
315.8 113.2
0.00869
0.04~.IS
I03.5
52.7 162.9 178.0
0.05825 0.03168 0.0.1856
1).41
().5~
11).5
1.04
\).2?
14.(1
I
1.7() 0.79 0.21 4.13 2.0'1
0.22
0.35
r.s
ll.02039
0.()0252 -i01033
54.:i
344.6
7 13 8 6 20 30 52 59
Penduduk
(r)
8 717
Pancawuti
1999-2~02
lndeks
Tckanan
(7.t)
Po,,dok Cimar.de I lilrr Cilcungsi Ci ta pen Cibedug Bojong ~.furr.i Jamhu LU\\'Uk
c~ringiil
Tingkat Pcnur.ibuh~1n Pcnduduk
(Lt)
22
Cirnaedc
Cicwi
l.ayak
(ha)
so
C~lri:lgio
Ci~\\'i
Pertanian
6)
Lemah Duhur
Cia\\·i l:ia\Vi
Pctani I,~·~J
Luas Lahun
uruuk I Iidup
9 66(• 4•1S2 to 125 10 534
Carin gin
Caringin
Uh\'il)
Luss Lnha1!
2.70
4.89 16.84
0.03%K
16.72 3.98
O..G0617
22.85
ONJ08 0.02638 0.04729 J.02~ 16 0.00747 -0.()1797 0.06406 0.07356
1.78
0.00969 0.0 I oc.r. 0.07•)38 ·O.OO·J88 0.04818
Q.01300 0.04073 ·0.00586 0.04636 0.0357.9 0.06628
().(15
-000829
0.18 0.6() 0.04
0.0()064 -0.00322 0.01694
6.66 2~.28 19.70 0.95 1.24 23.79 0.56 2.59 32.67
4.50 2.86 2.35 3.56 5.~4 11.81 2.28 4.54 1.65 ~-1~
0.07 1.53 1.21 0.92
133
Lanjutan
Kecama.an
Dc:sa
Pctani (%)
l.uas Lahen unwk llidup
Pznanian
L.1}31;
~P.) 411)3 s 586
(0
(Lt)
[7.1)
(r )
(?PT)
13
1-46
3.79
: 608
l9
0.02197 0.01882 ().01556 0.00023 0.00349 0.00587 0,0111,2 0.01879
0.40
0.00686 0.03474 0.06433 0.02903 0.009>)2 -0.01043 0.01231 C.01647 f:.02879 o.nt 052
2.30 1.74
0.01Cl5.2 (1.01468 0.01312 0.02126 0.00471 OJ)0017 0.10123 -J.00119 0.03S56 0.01<;9! 0.04~74
1.42
Pc:1tJuduk (jiwa)
Luas
Sukanrj<:.
rasirlajl
72'12
<&
Soksreja
C:ijuj·mg
19453
6
llfl-4
Suknraja
2.() 070
2
12.0
Sukarcju
Cimandcla Psslr Jambu
674S
:7
a.2s
Subraja
Cilcbut Timur
s 421
18
HL9 108.I
S·.1kar~ja B.~/lad3r.g
Ciicbut Oarat llojong Kontn£
12 33~ 9671
42
105.I 607.0
Sukamakrnur
Sukawang,
7 65?
51 93
Sukamakmur
Subharj•
Sukemakmur
Warg•jaya Siuiaja;;a Sekamulya
6013 581' 6300 5329
0.13 0.23 0.l3 0.06 0.16 0.14
Gunurg Geulis
SckaraJa
S1!l:-araj'l
5 740
.~8
Sukaraju
Cikeas
6 9.12
;7
Sukareja
Cadas N-g:impar
4~)"/
'Z7
Sukamakmur Sukaraacmur
71
80
so iS 70
475.8 2,.110.0 303.8 -114.0 ~65.0
0.05
O.v5 O.C•> U.13 •).15 •1 ..!2 ~.06 Q..10 0.35
0.17
465.0
0.17
160.7
5 769
70 75
o.n
:!09.1
0.09
Pabuar3fl
8 389
80
2,138.6
036
Sukamakmur
Sukadamoi
8(i
146.5
Sukamakmur
Sukaresmi
4 72-1 5 785
15.
13·:.5
0.18 0.1 I
Tanjungsari Tanjungsari
Cibadek
n
Sukarnakmur
Sukanulya
5 329
Sukarn:lkmur
SukarnaknliJr
5 41~
Suk3m:tkrnur
C:b2(1.1k
Sukarnakrnu:
Tanjung Sari
l'snjungsari
Sirnasari Simarasa Buanajaya Antajaya
Tanjungsari
Pcstr Tacjung
Teniungsar.
Taaiung Rasa
'f'anjungsar. Tanjungsan Cariu Cariu
Sukerasa
Cariu
Cikuramahi
Tuniungsari raajun~1ri Tanjungs.iri
Cariu
70
3 10-J ) 068
66
2446
79
499.2 379.2 ~51.4
4 185
79
592.9
3 488
92 78
480.4 79S.6
6:
288.8
79
68').7 131i ..'; 1,973-4 697.2 518.9
Scl~n,•:infi
4 461 3 261 4 52"1 3948 6720
Karya Mekar
2780
63
Bantar Kuning
3926 3697 J 738
71
Cibaur Ti¥•
14 70
Pertu1nt>uh:in ;1eoduJ1.1k
1QQ9-2fl02
(u\
l60.4 ~93.2 107.4 50.~ 210.0 1~9.3 U4.6
Sukarala Sukaraja Sukaraja
Nagrak Suk:dani
Tingket
Lshan
Proporsi
O.\J
0.08 O.OG 0.36 0-26
0.10 0.10 0.18 0.10 0.04 0.04
o.os
92
74~.5
0.05
72
M5.!
0.08
0.03723
0.03514 0.04809 0.(13071 ~).01654 0.01663 •J.02719 0.01009 0.02?51)
Jn
o:;o ·MC• 3.78 2.>2
1.32 8.44
5.% 3.51 2.11
U8 0.16 2.65 1.76
1.42
O.S:l 1.37 1.27
4.79 1.95 11.71
0.69 0.51 2.ll 1.95
0.48 0.73 I.I I 0.46 0.09
0.11 0.27 0.2~ 0.35
134
Lanjutan
Ko.:~unOH1!\
Dcsa
Pc:iduduk ijiwal (P.)
Tingkat i'crtumb.1h.an Penduduk L 999-2 002
l'c!1JuJuk
Ill)
(Z!)
(r )
(PPT)
2745
0.,.,
0.02169
2.~9 0.81 3:12
78
551.5
0.09 0.36 0.08 O.I}') 0.10
0.029l6
K7
333.2 337.4 521.:S 349.5
~o
762.0 392.7 239.J 5~.8 28~.6
(%)
(f)
Penanian (ha)
Cariu
Babakan Racer
Jong_g<JI Jong go I J~nggol
Sukujuya
Sukanegara Cibodes
Jonggol
Singasari
~210
70
J~nggol Jonggol Jon ego I Jonggol
Singajaya Sukasirna Balekambang
8 09. IO 117 5 473
75 75 90
Bendungan
4644
80
:048.7
Sirnaga.ih Jcnggol SukamaJU Sukamana~ Wer.inggalih Setu Sari Cipcucang Jatisari Nambo Klapanunggal Ligarmukti Gumng Pulri Tlajun~ t.:dik
5 ~64
75
10 582 8 095
58
2"
567.5 128.0 !i3.0 13'.3 JIJ.3 .:47.7 370.0
53
426.8
8
~88.0 646.0 678.9 16.0 20.0 37.1 :39.5
Cariu Cariu Curie
Jonggol Jonggol Jonggol Jonggol Jonggol
Cilcungsi Cilevngsi Cileungsi Klapaounggal Klapanunggal Klapanunggal G. Putri G. Petri G. Petri G. Petri CJ. P•iiri Citeureup Cueoreup Citeureup Citeureup
Citeureup Citeurcup Citeureup Cibinong
Tegat PJ.nJang
Cariu K.1l" !\1i:::.,m Sllkaj11di
Bojong Nangka Wanaherang
\.ike:i.< Clcfk Tangkil l lambalang
Tajur Pasir Mukti Sukwti Tarikolot Genung Sari
Nan~e~ver
6666 3144 6 136 5243 4649 644•) 6 348 6 532 15 156 8087 Jj 216 9(>74 5999 8003 8~41 6645 5 ·390 8106 8016 10 4-01 1085
69 71 38
Luas
Lahln
4422 H46 s ('66 3 £03 216'! ~680 ~ 812 4 17: J 085
Cariu C;;rriu
Mckarwaagi
Leas L;u1", untuk lhdup ta yak
Pr-vptrsi Petani
86
65 10
60 63 9C 52
2(1
96 2 2 12 5
~, " 54 15
55 5 53 4 5 15
548.I
ti 1.3
494.8 ?03.0 I.I 56.0 !38.0 69.0 81.0 87.0 225.0 159.&
0.04342
lndeks Tekanan
0.46
(1.28
O.OIO:ll 0.05579 0.01529 0.027 ).t
0.15
U.0Ul36
1.03
0.36
0.02518 C.00027 C.00150
3 ..16
0.16 0.15 0.15 0.13 0.15 0.-)5
om 0.21 OJ3 0.57 J.19 J.57 0.29 0.12
1
e.oosos
0.62 o.67 l.) ·;
1.2-0 3.ZS 2.13
C.00538 C.006~1
1.23
-0.00116 G.03186 -O.C5!7i
0.39
Q.02545
l:J6 2.17 13.80 .t36
0.00681 0.06739 0.16733 0.08102 0.02740
6.23 27.69 26.76 2.11
0.12
0.00900
023
0.05 O.W 0.46 0.40 0.55 0.2i 0.49 0.07 O.o4 0.12 O.D6 0.07
-0.27231 -0.09171 0.17925 -f).13705 0.11216 0.19499 -•).65038 0.02402 0.08177 0.09419 ).13722
0.17 2.87 6.12 10.87 2.64
o.i; 0.60
-1
-D.01396 -·124614 0.12560
0,09
1.80 0.44
0.42
0.86 0.56 1.98 0.25 0.13
5.72
135
Lanjutan
l'ropu:si
Luas Lohan Pcrt::anitm
I.J:lS Lohan ur.tllk liidup Layak
Tin~klt
Pcrw1nbuhan
Jnde~.< Tckcnnn Pcnduduk
P
Pe
(iiw:i)
t'~)
(P.)
(0
(LI)
(zi)
(' )
(1'1'·11
Nmggewer
12 CJ6.I
~o
9'i.O
0.67
-tl.17954
:0.10
Cibinong
Yeknr Su1'a1n:i
\()f).I
Hara pan Ja ya
~o ;;sJ
Oojorggcdt:
Waringin Jcya lloion~ ~ru Kaga)aya Cita~:im
9H;
240.0 SJ.I 84.9 14(1.0 272t2 2~G.l 248.0 l!>'J.S 52.0
0.76 O.!I 0.19
O.ll72J 0.32552 -0.17793 0.013·17
6.7;
C..:ibinon~
20 20 20 5 JO
11 14
-0.0982Q
6.SO
O.H
~.141/'/
9.36
O.S7 0 ~~ 0.32 O.)S 047 U.IS ().25
0.23082
Kccnrnntan
Cibit'h)lli?
OojQriggt:dc
Bojonggcnggcdc Tujurhalan~ Tnjurh:itang
Desa
Kalisuren Sosak Ponj•'8
l)nrnt
7 010 14 159 4 ':IS I lSK 6670 7 235 11 021
H
19 21
~4
PcnduC:uk
1999-2002
(ha)
4A8 (l.59
~.J8883 ·
24.6G
-O.JS372 0.01080
0.71 11,46 7.21
Sempln<
Kc mans
Arnn~ Scniay~
Koman~
P.11 akM Jnya Boj~ns
7 SOll
s 005
16 85
Kemnng Pobc.nrDn Tcgul Pondok Udik
602S
82
171.8 1)1.7 167.4 19S.2
319~ 6873 8 539
8i
n.o.o
O.S9
79
0.25 0.31
\ttkarsari Jt3n:a'.>unaur
585.3 166.i 157.i 295.i 215.9
0.15825 0.40940 0.15819 -0.07 I 5G
023
..().IS8W
039 024 0.2) 0.4G
U.26706 0 08007 0.09748 ·0.1?8?2 -0.1%76 ·0.09593 0.07RI~ O.OSI 81 0.02024 0.11023 0.27 IX8 0.03?24 -0.01003 0.01 }34 0.042~5 0.15~45
Kcn1\1ng
Ke mans Kt.:ll'Ulng.
KcnH:ng
Kemang Rancabungur Rnnc:abungur Ka.icobunsur RttncabJngur Ronclbuniur
82 85
Ciseeng
Karihk1I
Ciseeng Cisecng Cisccng Clsccng
Cibeutcung U~ik Bobakan
8S2J 3 774 9 40'.I 5971 7987 7 923 7 IH 7 388 7035 5 922 4896 5425 7541 8 122 9243
Putal NurJg
&260
52
Cibcuteung Muara Cibentang Parig,. ri.1cka:-
5 12&
15
631d 10461
15
l{un...:~IJut1gu1 P~run~
Pasirg\lUl llontarjay;1
Uanlarsari Cundali I wul
Parung
l'amagcr Sari
Paruns
Woruj•Y•
P:irc.ns
Bojcns Scmpu Bojong lnd;ih
l'ar•ns Parung
Ciseeng Giseeng
CUKrtS
7S 86
80 SJ 85
67 13
2i )~
SJ 59
S:> 60 53
b4
16).0 101.2 110.0 12~.) 29.0 156.0 63.0 42.C
0.62 0.12 0.63 0.57 0.19 OAl
162.S
0.05
202.3 IC6.iJ 377.7 261.4 236.5
om
175.0 63.0
0.07
0.12 G.UlS (),07
0.05
0.21
4.n
3.38 6.84
Kt•n1n11g
11
6.43
o.2ass
0.04980 -0.231~4
9.X2
2C.79 4,0; 10.15 6.49 7.9? l-0. l I
9.03 1$.38 19.82 3.27 26.29 7.S2 10.08 34.23 2.32
0.65 ~.Sf> 1.()7
1.32 1.23 2.29 9.46
116
Lanjutan Proporsi
L11ns Lah:tn
l.uas Lnhnil
Trngkat
uutuk Hirlnp Ltlyttk
1>enu1nbuhao
lndek~ l\:k;;.11;..11
PcnliuJuk
Pctani
(jiwo)
e~·nl
(I',)
(ii
(Ll)
(ll)
(r )
\Pl''ll
60
93.3
Cl. I I
6J 70
0.06
70
147.5 219.0 .t7l.7
50 50
377.& 270,Q
0.1~ O.lS (1.19
O. Sindur
50
I I 1.4
0.20
().07515 -0. 12967 (J.26039 ·0.1002? ·0.02)~6 0.19695 0.08062
~.10
Cibndung (;ihinong C'idnkorn
4 563 15n 4 010 6074 6867 11 885 4 487
Ci. Sincur
Padurcnan
73)8
51)
Ci.Si11du1
(,;u1·ug
6%0 6928 I> 102 6 162 7291 9 730 56~7 9169 7071 i 313 4 864 8 749
0 22 0.2~ U. .l3 O.lS 0.15 0.1 s
·'.1.11063 0.0495~ ·0.0185R 0.06'27 0.f;()/84 ·0.05239
J.31 2.46 l.17 2.25
(1.0~
-0N1no
Sl
lSS.S )36.3 322.J )56.9 456.0 381.6 X87.0 495.il
so
439.0
0.06 0.04
52
757.0 4/8.(J
n.0.1
468.0 232.0 822.~
o.os ().06 fJ.OS 0.05
0.20292 ·0.1470? ·l.14559 .().0039•1 1).22137 ·0.16192 0.0 I )51 0.20099
ons
·0.08436
o.cs
·0.12475
0.33 0.61 0.56 0.51
0.06 U.fJ~
().32465
0.44
ll.48351 0.04()34
Kccameion
Dcsa
Ci scene C'seeng
<:isccng Cihoe Kuripnn
G. Sindur
J~1rip:lng
Cisecug
Cl. Sindur G. Siuchn'
Sl11dur G. Scndur Ci. Sindw Ci. Sindur 1\umpin Ru"1pin (i,
l~il\\!i,tkah)n~
Penso.sin Jn Sindur
Gunurig
~nbunron Leuwibmu Cidokom
Rumpin
Goban~
Ru1uµi11
l\nbnk ('lnndu~
Rumpin Rumpln Rumpin
l{umpin
Ko111pung Sawah Rumpin
Rumrin Rompln Rum pin
Cipinon~ Suka!i"ri Kertojnyn Tamnn Suri
l{u1npiu
Sukumuly•
Rumpin Cigudcg Cigudeg
t-..(ck.ur Snrl
Cit;urle&
Cigudes Cigudcg Cigudcg (:igudcg Clgudeg Cigudcg Cigudcg Cigudeg Cigudeg
Sukaraksa Suknmaju Cigudeg Banyu H.csmi \V;.irgaj:iyo Bunar Mcknrjuya Cintarnanik H~nyu \Vangi Bar.yu 1\sih Tegalega Batu Jajar
8 642 ·1 195
9 J09
so 67 72 $()
)0 SS
50 52
22 58 52 50
10 880 4 516
~5
2 820 6 295 8 223 4 65l f1M8 ; q71 5 177 3 136 6 907 10744 ~ 477
52 65
3 642
1,0 50
4 806
~o
Pertaniau
nso 325.0 388.5 690.0 335.0
Pcruluduk
1999·2002
(ha)
0.07
0.03
l\:!lil.JdUk
1.25
l.R3 1.2) I.SS
2.95 J.25
1.()4
1.20 0.16 0.67 0.26 0.26 0.26 ().4.1
u 28
72.ll
U.09
80
?47 (1
60
IU5.0
·0.04630 0.33024
RO
143.0 125.0 148.0 125.0
0.18 0.10 0.06 0.11 0.16 0.07
O.S5 6.06 4.20 6.68
-0.09250
1.83
·0.03546 0.i)7314
:u ~
0 7(1(1()(,
1.57
o.w
0.01202 ·0.28824
5.77 2.11 5.79 3.73
70 JO 51 75 60 99
85.Q 90.0 81.0 319.1 345.7
O.CR 0.12 0.32 0.09
·0.02874
0.19198 ().01859
2.(15
0.69
..I
137
Lanjuran
Kecamutan
l)esa
Pendu<.IJI. (h,n:
J>-opol'i Pe-..lni ('~)
15 60
Sukajayo
<~h~a:-ut\
Suk;~juya S11k:tjnyt
Kiaru'3:'ri Kinr:ip~1n:.!ak
Sukljay"
Hark1.ttjll)'3
s·.1kljr.y•
Su
4 887 1 172 3 673 61:39 4 8~6 1 ~1'1 6929 7 890 s;2~
8859
80
9 S!5 4 271 4 125
60
Sip;ol.
Ja~in~o lu.1i11ga
P:.unas_er,;an
Jusing:i
Jasinga Jnsingu Josina~ J:islnga J>sins• Jasirg• Josinga Jn~insa
JJgiil• Joyo Curu& T•&•I Wongl Koleang Josins• Sctu
Cikop
Josingo Tcnjo Tcnjo 1'criju lenjo
t•ungour
'renlo
llojong
Tcnjc Tcnjo Tenjo Tcnja ~arungapanjang Parungpanjan~ Parungpanjang Parungpanjang
Singabra.ra
Ciomas TG(X'S
Oatok Bato~an
Tenjo Cilaku Singabangsa Jagabaya 0JrO\\'Ong
Dago Cikuua
(PPT;
o, 10988
2.39 0.85
O.'. I 0.06
O:i.ngunj:iyti
Jasin~
(r )
193.0
Cigutleg Cigudcg
Ko.lon~U\\O.h
Pcnduduk
(ha) (71)
;o
'n~l1lgO .1nsing;1
>cmluduk 1999-2002
(LI)
s 926
~llkt~O)'•
?crtun)buhJn
(0
Rt'ng.i3jnjar
SJkuj")·a
Pcnari1,,
72JJ
3 736 "371 4 )76 4a21 4 40S 26C2 4 83S SSSJ
40S3 3 311 s 197 71152 7337 6 190 2674 2674
60 51 90
64 70 20
1n.o 1}7.0 400.0
62.1.3 !M.I 217.5 210.8 368.0 108.0 6S0.0 215.8
Ting.kttt
Leas l....ahnn untuk Hidup Lavak
(P,)
Cigud~g
Argapur:i
l.uas l..ah:Jn
0.08
().08 0,07 0.IG 0 il') 0.'J9
o.:n
nz :609 u.09102 -0. 1]092 0.047~~
o.1?no -0. 12$44 0.00:1(19 -0.09%R -O.CJ/96
6!
!10.(•
0.10 0.12 0.0) U.02 0.04 O.lC 0.04 2.20
5-0
284.S
0.0:<
so
002 0.02 0.1~ 0.02
0.02
·0.03804
0.02
Sl
17S.9 189.7 IJ9.4 104.! 192.0 238.0 636.7 2JJ.0 }33.0 201.0
0.036)9 O.C6448 -0.02666 0.2100) -0.18S87
54
391.U
71
716.J 440.0 211.0 2(7.0
49
IOl.O 412.0
0.04 C.OJ 0.11 lo.14 O.IS 0.10 0.04
~.16491 0.07707 -0.10124 -0.08949 0.06912 0.077H
50
3()().0
0.08
55
297.l
49
247.<)
0.08 0.01
9()
70 40 80
~J6.5
70
6()?.{1
7S
67 70 6S 80 80 61 67
so
5572
341
2 716 5 732 ,,590 4 760 5 813 5639
65 jj
188.3
R7.0
(1.07
0.22 O.IJ O_(l(,
-0. 12440
·0.00007 0.32606 0.12613 ~).14586 0.27842
-!l.05636
0.39275 03)9544 0.18381 (l.2R&79 -0.18852 -0.011; I 0.11391 -0 04075 0.02833
lndcks
Tekanan
n<> 0.27 0.4 I -1.70
IJO 2.1•1 0.23 3.90 0.88 0.74 0.32 0.47
J.% O.)S 2i.83 0 22 0.27 0.27
2.56 0.36 0.42
O.JS 0.38 2.04 1.66 1.40 C.4S 0.28 0.43 1.13 2.71 1.69 0.29 0.83 0.75 0.43
13S
l.. anjutan
f>endud11J.: Kceamatnn
l).::sa
<:i\\ ~1} 1
Propo.rsl Pc Lani (~~.}
l.Ja).
1.u~\~ Luh~1n
l nhan
ruuul, I I idur
Pcrtuniun
1.,1y11J.:
I'cududuk 1999-2.{)0~
Penduduk
{ha~
Tin.~kat Pcrturnbnhan
(P,)
ii)
11.Lj
(zt)
(r )
I Pl'T)
r;..o'i
~.031.:ill! 3.115230
() 52 0 39 0 7il O.N
f>aru1Jgp~1njc.ng,
Pingku
~ 733
55
2(~9.9
~~3.rUJlJspanji:ng
I .ut:1paug
51)
2~2.•J
(i.(I~
Pan:ng_p;:111jo:.ng
Giruung Cilcjet
~6H x 791
6f'
6015
Jagabira
60
183.U
P:irur:gp:)njan!;
Cibun!\r
5 779 6JIS
O.o? P..iJ~
-0.12·117
P(ln1ngp:lnic:.1~s
35
3 n.z
0.05
p·;:1ruugpanj;!•l£
P.:rung Panjang Kubnsiran
~ .17.1
25
$7.()
0.05
0.2.1862 f).21127
10 5J I
5()
21l2.<)
0.05
-0.0~IJl(i
Pnrungp3njting
lndekv
Tckanan
Diulah 1 l:1r;· d~1tu PO DES Kab. Begor Tanen 1000
-0.ill ~45
U.7J
1.4(1
1.0,
