Alhamdulillah…… Ya Allah…..tidak ada sesuatu yang mudah selain Engkau membuat yang susah itu menjadi mudah.
Dengan penuh rasa syukur ke Hadirat-Mu Ya Rabb….. Kupersembahkan apa yang telah kuperjuangkan untuk..... Mama yang senantiasa memberi arti kehidupan melalui kasih sayang, do’a yang tak henti-henti, dan kesabarannya. Apa yang mengajariku sebuah keuletan, tanggung jawab, dan bijaksana dalam menyikapi persoalan. Adik-adikku (Yanti, Yesi, dan Neng Yusi) yang mewarnai hari-hariku dengan cinta kasih dan keceriaan.
PENGUJIAN METODE UJI CEPAT PENETAPAN KADAR C-ORGANIK
Oleh : YAYU RAHAYU A24102050
PROGRAM STUDI ILMU TANAH S1 DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
SUMMARY
YAYU RAHAYU. Evaluation of Quick Test Method for Soil Organic Carbon Content (Under guidance of SUWARNO, ARIEF HARTONO, and LADIYANI RETNO WIDOWATI). Before being introduced for wide application, the reliability of quick test method for soil organic carbon content has to be evaluated. The objective of this experiment was to evaluate quick test method for determining soil organic carbon content developed by Indonesian Soil Research Institute. In this research the effect of soil sample preparation (comparison between prepared soil sample and unprepared/direct soil sample) and the effect of kinds of reagent (IA or IB) were evaluated. For this purpose, froth height data of quick test of soil organic carbon was correlated with organic carbon content of Walkley and Black method. In addition,
the best time for froth height observation was
determined in this research. Calibration of froth height was conducted on organic carbon content of Walkley and Black method (%) for categorizing froth height into classes of low, médium, and high. Research results indicated that the quick test method was better to be applied on direct soil samples (without air drying, crushing, and sieving), both for reagents IA and IB. Reagent IA was better than reagent IB, and both kinds of reagent were better for analyzing organic carbon content of paddy soil. The best observation time (the shortest time for observation of froth height which had not undergone much change anymore) using reagent IA for direct soil sample of paddy soils was 10 minutes. Calibration results showed that in the quick test method, low class of was organic carbon for froth height < 42.0 mm, médium
class for froth height between 42.0 - 56.0 mm, and high class for froth height > 56.0 mm.
Dengan penuh rasa syukur ke Hadirat-Mu Ya Rabb….. Kupersembahkan apa yang telah kuperjuangkan untuk..... Mama yang senantiasa memberi arti kehidupan melalui kasih sayang, do’a yang tak henti-henti, dan kesabarannya. Apa yang mengajariku sebuah keuletan, tanggung jawab, dan bijaksana dalam menyikapi persoalan. Adik-adikku (Yanti, Yesi, dan Neng Yusi) yang mewarnai hari-hariku dengan cinta kasih dan keceriaan.
RINGKASAN
YAYU RAHAYU. Pengujian Metode Uji Cepat Penetapan Kadar C-organik (Di bawah bimbingan SUWARNO, ARIEF HARTONO, dan LADIYANI RETNO WIDOWATI). Sebelum digunakan secara luas, metode Uji Cepat penetapan kadar Corganik perlu diuji keterandalannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji metode Uji Cepat penetapan kadar C-organik yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanah. Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh persiapan contoh tanah (untuk membandingkan contoh tanah dipersiapkan dengan contoh tanah langsung) dan pengaruh jenis pereaksi (IA atau IB). Untuk maksud tersebut, data tinggi buih menurut metode Uji Cepat kadar C-organik dikorelasikan dengan data kadar Corganik metode Walkley dan Black, kemudian nilai koefisien korelasinya dievaluasi. Selain itu, juga ditentukan waktu pengamatan tinggi buih terbaik serta dilakukan kalibrasi tinggi buih (mm) terhadap kadar C-organik metode Walkley dan Black (%) untuk mengelompokkan tinggi buih ke dalam klas rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Uji Cepat ini lebih baik diaplikasikan pada contoh tanah langsung (tanpa dikering udarakan, dihaluskan, serta disaring), baik untuk pereaksi IA dan pereaksi IB. Pereaksi IA lebih baik dibandingkan dengan pereaksi IB, dan kedua jenis pereaksi lebih baik digunakan untuk menganalisis kadar C-organik contoh tanah dari lahan sawah. Waktu pengamatan terbaik (waktu terpendek pengamatan tinggi buih yang sudah tidak banyak mengalami perubahan lagi) bagi pereaksi IA dengan contoh tanah
langsung untuk lahan sawah adalah 10 menit. Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa kadar C-organik metode Uji Cepat memiliki kelas rendah pada tinggi buih < 42.0 mm, kelas sedang pada tinggi buih 42.0 mm – 56.0 mm, dan kelas tinggi pada tinggi buih adalah > 56.0 mm.
PENGUJIAN METODE UJI CEPAT PENETAPAN KADAR C-ORGANIK
Oleh : YAYU RAHAYU A24102050
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI ILMU TANAH S1 DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Judul Penelitian
: PENGUJIAN METODE UJI CEPAT PENETAPAN KADAR C-ORGANIK
Nama
: YAYU RAHAYU
NRP
: A24102050
Menyetujui , Dosen Pembimbing Pembimbing I
Dr. Ir. Suwarno, M.Sc. NIP. 131 803 642
Pembimbing II
Pembimbing III
Dr. Ir. Arief Hartono, M.Sc.
Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc.
NIP. 132 049 460
NIP. 080 118 973
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr. NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Ciamis, Jawa Barat pada tanggal 11 Maret 1983 dari pasangan Drs. Yahya Mulyana Anas dan Eti Setiawati. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara (Yanti, Yesi dan Yusi). Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak pada tahun 1990 di TK PGRI Babantar, Ciamis. Tahun 1996 lulus dari SDN Babantar, Ciamis. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di MTsN Kawali, Ciamis lulus pada tahun 1999. Selanjutnya, penulis lulus dari SMUN 2 Ciamis pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Program Studi Ilmu Tanah, Jurusan Tanah (sekarang Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan), Fakultas Pertanian, IPB. Selama menyelesaikan studi, penulis aktif di Lembaga Struktural BEM-A Fakultas Pertanian, yaitu Ladang Seni sebagai sekretaris pada periode 2003/2004, pada periode yang sama penulis juga menjabat sebagai bendahara di Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (HMIT). Kemudian pada periode 2004/2005 menjabat sebagai ketua umum Ladang Seni. Penulis juga pernah menjadi asisten Biologi Tanah di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah……..Ya Rabb. Puji syukur ke Hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengujian Metode Uji Cepat Penetapan Kadar C-organik ”. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Suwarno, M.Sc. selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing skripsi, Bapak Dr. Ir. Arief Hartono, M.Sc., dan Ibu Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc. selaku pembimbing skripsi atas semua ilmu, bimbingan, petunjuk, nasehat dan perhatian yang telah diberikan selama penulis mengadakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Ibu Dr. Rahayu Widyastuti, yang telah menguji serta memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak Badan Penelitian Tanah yang telah bekerjasama dan mendanai penelitian ini; Bu Nanan yang selalu mempersiapkan pereaksi; Pak Agus, Pak Anda, Pak Udin, Pak Wandi dkk. yang selalu menemani saat pengamatan; teman-teman seperjuangan (Puji, Fika, Galuh, Vicky yang sudah jadi sarjana lebih dulu dan soiler ‘39/”antilantanida”); Bu Tini, Pak Simon, Mbak Upi, serta semua pihak yang telah membantu namun penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Mama, Apa, Adik-adikku (Yanti, Yesi dan Neng Yusi) atas segala dorongan moril dan materil, pengertian, do’a dan kasih sayang yang telah diberikan. Tak lupa penulis berterima kasih kepada D. Agung N. sekeluarga atas support serta do’a yang telah diberikan.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa masih banyak kekurangan dalam hal penulisan skripsi ini. Kendati demikian, penulis tetap berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat meski hanya sebutir mutiara di antara untaian permata. Bogor, Mei 2007 Penulis
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL……………………………………………………………..
xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………..................
xvi
PENDAHULUAN……………………………………………………………..
1
Latar Belakang………………………………………………………...
1
Tujuan…………………………………………………………............
2
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….
3
Definisi Bahan Organik Tanah………………………………………..
3
Sumber Bahan Organik Tanah………………………………………...
4
Komposisi atau Susunan Bahan Organik Tanah……………………....
4
Hasil Dekomposisi Bahan Organik Tanah…………………….............
5
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dekomposisi Bahan Organik Tanah…………………………………………………………………..
6
Faktor Penyebab Menurunnya Kadar C-organik dalam Tanah………..
8
Peranan Bahan Organik di dalam Tanah………………………………
9
Metode Analisis Bahan Organik Tanah……………….………………
10
Kelebihan dan Kekurangan Metode Walkley dan Black Dibandingkan Metode Uji Cepat……………………………………...
12
Pengertian Korelasi dan Kalibrasi Uji Tanah………………………….
13
Unsur Hara Karbón (C)………………………………………………..
14
BAHAN DAN METODE……………………………………………………...
15
Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………
15
Bahan dan Alat Penelitian…………………..........................................
15
Metode Penelitian……………………………………………………..
16
HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………..
20
Jenis Tanah, Kadar C-organik, dan Jenis Penggunaan Lahan Contoh Tanah yang Digunakan………………………………………………..
20
Pengaruh Persiapan Contoh Tanah terhadap Nilai Koefisien Korelasi (r) antara Tinggi Buih dengan Kadar C-organik Metode Walkley dan Black…………………………………………………………………..
22
Pengaruh Jenis Pereaksi terhadap Nilai Koefisien Korelasi (r) antara Tinggi Buih dengan Kadar C-organik Metode Walkley dan Black…...
25
xiii
Penetapan Waktu Pengamatan Tinggi Buih Metode Uji Cepat…..
26
Kalibrasi Kadar C-organik Metode Uji Cepat………………………...
29
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………..
31
Kesimpulan……………………………………………………………
31
Saran…………………………………………………………………...
31
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
32
LAMPIRAN…………………………………………………………………...
34
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman Teks
1.
2.
3.
4.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Walkley dan Black dengan Metode Uji Cepat…………………………………………………….
12
Sebaran Kadar C-organik Tanah pada Berbagai Jenis Tanah dan Jenis Penggunaan Lahan……………………………………………..
20
Nilai Koefisien Korelasi (r) Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Kadar C-organik Metode Walkley dan Black Menggunakan Pereaksi IA dan Pereaksi IB untuk Contoh Tanah Dipersiapkan serta Contoh Tanah Langsung pada Berbagai Waktu Pengamatan………………...
23
Nilai Koefisien Korelasi (r) Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Kadar C-organik Metode Walkley dan Black Menggunakan Pereaksi IA dan Pereaksi IB untuk Contoh Tanah Dipersiapkan serta Contoh Tanah Langsung Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan pada Berbagai Waktu Pengamatan………………………………………...
23
Lampiran 1.
Lokasi Pengambilan Contoh, Jenis Tanah, dan Penggunaan Lahannya di 10 Kabupaten dari Jawa Tengah dan Jawa Barat………
35
Hasil Analisis Kadar C-organik Walkley dan Black Contoh Tanah dari 10 Kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Barat serta Sebarannya…………………………………………………………...
38
3.
Kriteria Penilaian C-organik Tanah Pusat Penelitian Tanah…………
41
4.
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung pada Berbagai Waktu Pengamatan………………………………………...
42
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IB untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung pada Berbagai Waktu Pengamatan………………………………………...
48
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung yang Berasal dari Lahan Sawah pada Berbagai Waktu Pengamatan………………………………………..............................
54
2.
5.
6.
xv
Nomor
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Halaman
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IB untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung yang Berasal dari Lahan Sawah pada Berbagai Waktu Pengamatan……………………...
58
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung yang Berasal dari Lahan Kering pada Berbagai Waktu Pengamatan……………………...
62
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IB untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung yang Berasal dari Lahan Kering pada Berbagai Waktu Pengamatan……………………...
64
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA dengan Pola Menurun………………………………………………………………..
66
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA dengan Pola Mendatar…………………………………………………………….....
66
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA dengan Pola MenaikDrastis-Menurun………………………………………………..
67
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA dengan Pola Menaik-Mendatar-Menurun…………………………………………....
68
Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat Menggunakan Pereaksi IA dengan Contoh Tanah Langsung Berasal dari Lahan Sawah Berdasarkan Waktu Pengamatan 10 Menit dalam Kalibrasi Kadar C-organik Metode Uji Cepat…………………………………..............................................
69
xvi
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1.
Pola Tinggi Buih Menurun………………………………….
26
2.
Pola Tinggi Buih Mendatar…………………………………
27
3.
Pola Tinggi Buih yang Menaik Drastis-Menurun…………..
27
4.
Pola Tinggi Buih Menaik-Mendatar-Menurun……………...
28
5.
Hubungan antara Kadar C-organik Metode Walkley dan Black (%) dengan Tinggi Buih (mm) dalam Kalibrasi Kadar C-organik Metode Uji Cepat………………………...
30
PENDAHULUAN
Latar Belakang Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tana h dengan jumlah sekitar 3 – 5 % saja (Hardjowigeno, 2003). Akan tetapi, peranannya dalam tanah sangat besar baik langsung maupun tidak. Hal ini erat kaitannya dengan fungsi bahan organik terhadap sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Reijntjes et al. (1992) mengemukakan bahwa fungsi bahan organik tanah di antaranya sebagai penyimpan unsur hara yang secara perlahan akan dilepaskan ke dalam larutan air tanah dan disediakan untuk tanaman. Bahan organik di dalam atau di atas tanah juga melindungi dan membantu mengatur suhu dan kelembaban tanah. Bahan organik juga dapat meningkatkan daya sangga tanah (Kasno, Setyorini, dan Nurjaya, 2003). Permasalahan penurunan kadar C-organik dalam tanah dapat disebabkan oleh banyak faktor di antaranya : pengaruh dari suhu dan curah hujan daerah tropis, pembukaan dan pengelolaan lahan, serta pengaruh erosi akibat pembukaan lahan (Kasno et al., 2003). Petani pada umumnya mengabaikan masalah ketersediaan bahan organik dalam tanah dengan tidak mengembalikan sisa tanaman ke lahan, sehingga sebagian besar bahan organik terangkut keluar. Akibatnya kondisi kesuburan tanah pertanian saat ini mengalami penurunan seiring dengan terus menurunnya kadar C-organik dalam tanah. Kadar bahan organik tanah dapat diketahui melalui analisis C-organik yang dilakukan di laboratorium di antaranya dengan metode Walkley dan Black, metode Walkley dan Black modifikasi Kurmeis, dan CHNS analyzers. Saat ini di Indonesia belum ada metode cepat untuk menganalisis kadar C-organik di lapang.
2
Balai Penelitian Tanah sedang mengembangkan metode Uji Cepat kadar Corganik tanah, yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi kadar C-organik tanah di lapang secara langsung serta mudah diaplikasikan. Namun, sebelum diaplikasikan metode tersebut perlu diuji keterandalannya. Maka metode Uji Cepat tersebut diuji melalui pengujian metode ekstraksi (Leiwakabessy dan Sutandi, 1998) yang meliputi pengaruh jenis persiapan contoh tanah, jenis pereaksi, penetapan waktu pengamatan, serta kalibrasi kadar C-organik metode Uji Cepat. Untuk melihat pengaruh persiapan contoh tanah dan jenis pereaksi, data tinggi buih metode Uji Cepat dikorelasikan dengan kadar C-organik menurut metode Walkley dan Black. Begitupun untuk kalibrasi kadar C-organik menurut metode Uji Cepat, data tinggi buih metode Uji Cepat dikalibrasi dengan kadar Corganik metode Walkley dan Black. Seharusnya korelasi dilakukan terhadap jumlah hara yang diserap oleh tanaman, dan kalibrasi dilakukan terhadap produksi tanaman (Westerman, 1990; Leiwakabessy dan Sut andi, 1998). Akan tetapi, tanaman menyerap karbon (C) melalui daun dari udara. Oleh karena itu, untuk korelasi dan kalibrasi dilakukan terhadap kadar C-organik metode Walkley dan Black sebagai suatu metode baku untuk mengukur kadar C-organik yang digunakan di laboratorium dan memiliki ketelitian yang cukup tinggi (Setyorini dan Widowati, 2005). Kelebihan metode Walkley dan Black dibandingkan dengan metode yang lain yaitu sederhana, cepat, digunakan secara luas, dan hanya membutuhkan peralatan yang sedikit (Westerman, 1990). Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menguji metode Uji Cepat penetapan kadar C-organik yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanah.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah merupakan kompleks gabungan antara jasad hidup, mati, bahan terdekomposisi, dan senyawa anorganik. Sebagian besar dari bahan organik tanah diperoleh hasil dekomposisi jaringan tanaman dan sisanya merupakan hasil dekomposisi mikrofauna dan mikrobiota (Alexander, 1977 dalam Suriadikarta et al., 2002). Soepardi (1983) menyatakan bahwa bahan organik tanah merupakan penimbunan sisa tumbuhan dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali ke tanah. Bahan demikian berada dalam proses pelapukan aktif dan menjadi mangsa jasad mikro. Sebagai akibat, bahan itu berubah terus dan tidak mantap dan selalu harus diperbaharui melalui penambahan sisa tanaman atau binatang. Bahan organik tanah merupakan bagian dari fraksi organik tanah yang telah mengalami degradasi dan dekomposisi baik sebagian ataupun keseluruhan dan telah mengalami resintesis secara kimia dan biologi dalam tanah. Fraksi organik tanah mencakup baik organisme hidup, residu tanaman dan hewan mati, serta merupakan bagian tanah yang secara kimia paling aktif. Fraksi organik tanah yang hidup dan belum mengalami dekomposisi tidak termasuk dalam kategori bahan organik tanah (Anwar dan Sudadi, 2004). Fraksi organik yang terdekomposisi biasanya disebut sebagai “humus”, yang terdiri dari : 1) bahan non humat dan 2) bahan
humat.
Bahan
non
humat
mencakup
karbohidrat,
asam
amino
4
, lipida, lignin, dan lain- lain semuanya merupakan hasil metabolisme organisme. Bahan humat meliputi asam humat dan asam fulvat (Tan, 1996). Bahan organik tanah secara morfologi dapat dibedakan sebagai bahan organik kasar (segar) yang masih memperlihatkan adanya serat-serat tanaman, dan bahan organik halus (terdekomposisi) struktur tanaman sudah tidak dapat dikenali lagi. Bahan organik kasar penting terutama dalam hubungannya dengan sifat fisik tanah dan sifat biologi tanah. Hubungannya dengan sifat fisik tanah yakni terhadap bobot isi, struktur, dan ruang pori tanah. Sementara itu hubungan terhadap sifat biologi tanah penting dalam kegiatan mikroorganisme tanah. Bahan organik halus terutama yang telah me miliki sifat-sifat koloidal dapat mempengaruhi sifat fisik, sifat kimia, maupun sifat biologi tanah (Anwar dan Sudadi, 2004). Sumber Bahan Organik Tanah Sumber asli bahan organik ialah jaringan tumbuhan. Di alam daun ranting, cabang, batang, dan akar tumbuhan menyediakan sejumlah bahan organik tiap tahunnya. Penyumbang bahan organik sekunder setelah tumbuhan adalah binatang. Binatang tersebut akan menggunakan bahan organik sebagai sumber energi dan bila mereka mati jasadnya merupakan sumber bahan organik baru (Soepardi, 1983). Komposisi atau Susunan Bahan Organik Tanah Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan berbeda dengan komposisi jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air
5
yang beragam mulai dari 60 – 90 % dan rata-rata kurang lebih 75 %. Bagian padatan sekitar 25 % dari hidrat arang (60 %), protein (10 %), lignin (10 – 30 %) dan lemak (1 – 8 %). Ditinjau dari susunan unsur, karbon merupakan bagian yang terbesar (44 %), disusul oleh oksigen (40 %), hidrogen, dan abu masing- masing sekitar 8 % (Hakim et al., 1986). Hasil Dekomposisi Bahan Organik Tanah Berdasarkan kecepatan reaksi dekomposisi, bahan organik dapat dikelompokkan menjadi senyawa yang cepat dan yang lambat sekali didekomposisikan. Bahan organik yang cepat didekomposisikan adalah gula, zat pati, protein sederhana, protein kasar, dan hemiselulosa. Sementara, bahan organik lambat sekali didekomposisikan adalah hemiselulosa, selulosa, lignin, lemak, waks, dan lain- lain. Hemiselulosa merupakan senyawa yang berada di antara cepat dan lambat didekomposisikan (Hakim et al., 1986). Bahan organik tanah berdasarkan kemudahan didekomposisi dapat dikelompokkan menjadi fraksi bahan organik tanah mudah didekomposisi atau labil (labile pools) dan fraksi bahan organik tanah yang resisten (stabile pools). Komponen sangat labil terdiri dari komponen hasil mineralisasi dengan masa daur ulang beberapa hari hingga beberapa tahun. Sebagian fraksi ini terdiri dari sel seperti karbohidrat, asam amino, peptida, gula amino, dan lipid yang mudah terombak. Sementara, komponen bahan organik tanah yang resisten terhadap dekomposisi (stabile pools) adalah senyawa humik polimer tinggi yang merupakan hasil dekomposisi sisa tanaman seperti senyawa lignin atau kondensasi dari senyawa organik larut hasil dekomposisi gula, asam amino, polipenol dan lignin. Produk akhir yang sangat resisten dari sisa dekomposisi sisa
6
tanaman dan mikroba ini adalah asam humat (Duxbury et al., 1989 dalam Suriadikarta et al., 2002). Bahan organik yang lebih banyak mengandung selulosa, hemiselulosa, dan senyawa-senyawa larut air lebih mudah terombak. Urutan senyawa organik mulai dari yang paling mudah terombak sampai dengan yang paling sulit terombak ialah (gula, amilum, protein sederhana) > (protein rumit, pektin, hemiselulosa) > selulosa > (lignin, lilin, damar, tanin). Urutan ketahanan bahan tumbuhan ialah tumbuhan padang < konifer < semak dan pohon berdaun lebar < rumput, rempah < legum (Schroeder, 1984 dalam Notohadiprawiro, 1998). Hasil sederhana dekomposisi bahan organik yang dihasilkan dari aktivitas mikroba yakni karbon (CO2 , CO3 2-, HCO3 -, CH4 , dan C), nitrogen (NH4 +, NO2-, NO3 -, gas nitrogen), sulfur (S, H2 S, SO32-, SO4 2-), fosfor (H2 PO4 -, HPO42-), lainnya K+, Ca2+, Mg2+, H2 O, O 2 , H2 , H+, OH-, dan lain- lain (Buckman dan Brady, 1982). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dekomposisi Bahan Organik Tanah Faktor-faktor yang mempengaruhi dekomposisi bahan organik adalah sebagai berikut : (1) Ukuran partikel Makin kecil ukuran partikel (potongan) bahan mentah tersebut maka makin cepat proses pelapukannya. Tumpukan bahan organik yang menggunakan sistem udara alami, ukuran partikel ± 5 cm. Sementara, untuk sistem pengomposan yang menggunakan suplai udara, ukuran partikel dapat kurang dari 1 cm. Untuk jerami padi ukuran yang biasa dipakai adalah sepanjang 5-10 cm.
7
(2) Suhu dan ketinggian tumpukan Timbunan yang terlalu dangkal akan kehilangan panas lebih cepat daripada timbunan yang lebih tinggi, dan yang terlalu tinggi dapat terjadi pemadatan sehingga suhu terlalu tinggi dan udara di dasar timbunan berkurang. Kekurangan udara dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri anaerobik, yang dapat memberikan bau yang tidak enak. Tinggi timbunan yang memenuhi syarat adalah sekitar 1.25-2.00 m. (3) Nisbah C/N Bahan organik dengan rasio C/N 25-40 cukup optimal untuk pengomposan. (4) Kelembaban Timbunan kompos harus selalu lembab, tetapi tidak boleh terlalu basah. Kadar air yang baik adalah 40-60 %. (5) Bak penampungan Bak tersebut ± menampung 1 m3 kompos. Setiap timbunan atau tumpukan bahan kompos setebal ± 10 cm harus ditaburkan pupuk kandang dan seterusnya sampai timbunan memenuhi bak. Selanjutnya, bagian atas ditutup dengan tanah dan disiram hingga basah. Jika akan dilakukan pengadukan, sisi bak dibuka lalu memasangnya lagi di dekat timbunan yang masih berdiri. Setelah pengadukan selesai timbunan dimasukkan lagi ke dalam bak. Timbunan yang tadinya di atas menjadi di bawah dan yang di bawah jadi di atas.
8
(6) Pengadukan Apabila tidak dilakukan pengadukan dan timbunan terlalu basah, maka dapat menambah udara, mengeringkan bahan, serta muncul bakteri anaerobik yang dapat memberikan bau tidak enak. (7) Suplai unsur hara Penambahan unsur hara yang diperlukan, seperti N, P, K, Ca, Mg, dan S, atau menambah inokulum yang mengandung mikroorganisme. (8) Derajat kemasaman (pH) Mikroorganisme dapat hidup dengan baik pada kisaran pH tertentu. Derajat kemasaman (pH) untuk bakteri berkisar antara 6.0-7.5, sedangkan fungi masih dapat hidup pada kisaran 5.5-8.0. (9) Mikroorganisme Beberapa isolat fungi selulotik seperti Aspergillus sp., Pennicillium sp., Trichoderma viride, Trichurus spiralis, dan Chaetomium sp., diketahui efisien dalam merombak jerami dan residu tanaman (Widyastuti, Djuniwati, dan Virianita, 2005). Faktor Penyebab Menurunnya Kadar C-organik dalam Tanah Faktor penyebab menurunnya kadar C-organik dalam tanah menurut Kasno et al., (2003) adalah suhu tinggi dan curah hujan daerah tropis, yang merupakan faktor penting terhadap laju dekomposisi bahan organik. Pembukaan dan pengelolaan lahan juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap dekomposisi bahan organik. Pembukaan lahan menyebabkan tanah terkena sinar matahari dan hujan secara langsung sehingga laju dekomposisi bahan organik
9
lebih cepat. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengaruh erosi akibat pembukaan lahan yang menyebabkan bahan organik semakin rendah. Bila ditinjau dari sumbernya, faktor lain penyebab menurunnya kadar Corganik tanah adalah susunan fraksi biokimia sumber bahan organik. Bahan organik yang didominasi oleh lignin lebih sulit terombak sehingga laju dekomposisi lambat (Schroeder, 1984 dalam Notohadiprawiro, 1998). Peranan Bahan Organik di dalam Tanah Peranan bahan organik di dalam tanah dibagi ke dalam 3 kelompok yakni peranan terhadap sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Peranan Bahan Organik terhadap Sifat Fisik Tanah Bagian serat dari bahan organik memungkinkan pembentukan agregat atau granulasi tanah. Perbaikan agregasi tanah akan memperbaiki permeabilitas dan peredaran udara tanah liat. Granulasi butir-butir tanah memperbaiki daya pegang hara dan air pada tanah pasir (Hsieh dan Hsieh, 1990 dalam Karama et al., 1990). Terjadinya agregasi dan granulasi akan mengurangi aliran permukaan dan memperkuat daya pegang tana h, sehingga erosi akan berkurang. Akar tanaman mudah menembus lebih dalam dan luas, sehingga tanaman lebih kokoh dan lebih mampu menyerap hara tanaman serta air lebih banyak (Jo, 1990 dalam Karama et al., 1990). Peranan lain bahan organik terhadap sifat fisik tanah yaitu dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan/penahanan air, menstabilkan struktur dan mempermudah pengolahan tanah, melindungi permukaan, mengurangi pengerasan
10
dan meningkatkan infiltrasi, serta mengurangi pengaruh dari pemadatan (Tisdale et al., 1990). Peranan Bahan Organik terhadap Sifat Kimia Tanah Bahan organik menyediakan sebagian dari kapasitas tukar kation (KTK) tanah. Kapasitas tukar kation yang tinggi penting untuk memegang pupuk inorganik yang diberikan dan meningkatkan daya sangga (buffer) dari tanah, sehingga tanaman dapat terhindar dari beberapa tekanan seperti kemasaman tanah dan keracunan hara. Bahan organik juga meningkatkan ketersediaan beberapa unsur hara. Perombakan bahan organik akan melepaskan unsur-unsur hara seperti N, P, K, S, dan beberapa unsur lain (Hsieh dan Hsieh, 1990 dalam Karama et al., 1990). Peranan Bahan Organik terhadap Sifat Biologi Tanah Bahan organik adalah sumber energi dan makanan utama bagi makro serta mikro organisme tanah. Dalam aktivitasnya, biota tanah tersebut merombak atau mendekomposisi bahan organik segar menjadi senyawa yang lebih sederhana (Suriadikarta et al., 2002). Hakim et al. (1986) menyatakan bahwa bahan organik tanah dapat meningkatkan jumlah dan aktivitas metabolik organisme tanah, serta meningkatkan kegiatan jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan organik. Metode Analisis Bahan Organik Tanah Analisis bahan organik tanah dilakukan dengan tujuan untuk menduga kadar C-organiknya yang dilakukan menurut metode Walkley dan Black serta metode Uji Cepat.
11
Analisis Kadar C-organik Tanah dengan Metode Walkley dan Black Kandungan dan komposisi bahan organik dalam tanah keragamannya besar, sehingga dalam penetapan secara kuantitatif dari bahan organik biasanya dengan mengukur kandungan C-organik bukan kandungan total C dari tanah (Tan, 1996). Bahan organik di tanah bisa dioksidasi dengan perlakuan campuran panas K2 Cr2 O7 dan H2 SO4, dengan persamaan sebagai berikut : 2 Cr2 O7 + 3 C + 16 H+
4 Cr3+ + 3 CO 2 + 8 H2O…………………………(1)
Selanjutnya, kelebihan Cr2 O72- dititrasi dengan FeSO4 dan Cr2 O72- yang tereduksi ketika bereaksi dengan tanah dianggap setara dengan C-organik di dalam contoh tanah (Page, 1982). Analisis kadar C-organik Tanah dengan Metode Uji Cepat Untuk mengetahui kadar bahan organik secara cepat, maka diperlukan penetapan kadar karbón (C) secara cepat pula. Dasar penetapan metode Uji Cepat ádalah sebagai berikut : Karbón (C) dalam tanah dioksidasi menjadi CO2 yang mudah larut dalam air dan larutannya menjadi sedikit asam karena terbentuk asam karbonat (H2 CO3 ). Reaksinya ádalah sebagai berikut ; C + O2 CO2 + H2O
CO2 …………………………………………………………………(2) H2 CO3 …………………………………………………………...(3)
Penetralan dengan basa mampu memberikan dua bentuk garam yaitu garam karbonat dengan netralisasi sempurna, dan garam- garam bikarbonat yang terbentuk dengan netralisasi parsial (Segal, 1989). Reaksinya ádalah sebagai berikut ; NaOH + H2 CO3
Na2 CO3 + H2O…………………………………………...(4)
12
2 NaOH + H2 CO3
2 NaHCO3 + 2 H2 O……………………………………..(5)
Garam- garam karbonat seperti Na2 CO3 sulit terurai, sedangkan garam-garam bikarbonat seperti NaHCO3 mudah terurai oleh pemanasan atau pengoksidasian. Persamaan reaksinya ádalah ; NaHCO3
Na2CO3 + H2 O + CO2 …………………………………………...(6)
CO2 yang terbentuk membuat gelembung-gelembung di atas permukaan larutan. Cara kerja metode Uji Cepat tersebut ± 0.5 g tanah dimasukkan, kemudian ditambahkan 1 ml larutan I, alau diaduk dengan pengaduk kaca sampai larut. Setelah itu ditetesi larutan II sebanyak 3 tetes, lalu amati ketinggian gelembung. Kelebihan dan Kekurangan Metode Walkley dan Black dibanding Metode Uji Cepat Setiap metode penetapan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Perbedaan kelebihan dan kekurangan penetapan C-organik menggunakan metode Walkley dan Black dibanding metode Uji Cepat disajikan sebagai berikut : Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Metode Walkley dan Black dengan Metode Uji Cepat Metode
Perbedaan Kelebihan
Metode Walkley dan Black
1.Mengekstrak berbagai bentuk hara. 2.Pengukuran dengan perubahan warna. 3.Angka kuantitatif, ketelitian lebih tinggi. 4.Dapat menggunakan berbagai jenis bahan kimia.
Kekurangan 1.Prosedur lama/baku.
13
Lanjutan... Metode
Perbedaan Kelebihan
Metode Uji Cepat
Kekurangan
1.Prosedur cepat 2.Pengukuran
1.Hanya dengan
yang
mudah
tersedia.
tinggi buih. 3.Menggunakan
bentuk
mengekstrak
jenis
bahan kimia/asam/basa/garam tertentu. (Setyorini dan Widowati, 2005)
Pengertian Korelasi dan Kalibrasi Uji Tanah Korelasi uji tanah adalah proses penentuan, apakah ada hubungan antara serapan hara oleh tanaman atau hasil dan jumlah hara yang terekstrak oleh suatu uji tanah khusus (Westerman, 1990). Dengan demikian dapat diketahui apakah terdapat hubungan antara apa yang dianalisis di laboratorium dengan apa ya ng diserap oleh tanaman. Penilaiannya didasarkan pada nilai r atau r2 . Jadi tujuan korelasi ini adalah untuk menentukan macam metode uji tanah yang paling baik untuk mengukur jumlah suatu unsur yang tersedia bagi tanaman (Leiwakabessy dan Sutandi, 1998). Hubungan uji tanah dapat ditentukan dengan cara : 1) Matematik dan 2) Grafik. Untuk menentukan koefisien korelasi, dilakukan analisis regresi untuk menggambarkan secara matematik perubahan serapan hara seiring dengan perubahan uji tanah (Corey, 1987 dalam Westerman, 1990). Koefisien korelasi untuk berbagai uji tanah dapat dibandingkan secara langsung.
14
Koefisien korelasi r = 1 menunjukkan bahwa korelasi sempurna, dan koefisien nol menunjukkan tidak ada hubungan (Westerman, 1990). Kalibrasi uji tanah adalah proses untuk mengetahui arti pengukuran uji tanah dalam istilah respon tanaman. Tujuan kalibrasi tanah adalah untuk mendeskripsikan hasil uji tanah dalam istilah yang mudah dimengerti untuk menyederhanakan proses pembuatan rekomendasi pupuk menurut kategori kadar hara tanah. Istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan kategori kadar hara adalah sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Prosedur umum yang digunakan untuk menentukan kategori uji tanah salah satunya yaitu dengan kurva kontinu. Tahapannya yaitu dengan menggambarkan titik-titik produksi relatif atau produksi aktual terhadap uji tanah. Selanjutnya, membuat kurva regresi dari titik-titik tersebut, kemudian kurva tersebut dibagi menjadi beberapa kategori misalnya rendah, sedang, serta tinggi. Dasar pengelompokan menjadi kelas-kelas bersifat subjektif dan berubah-ubah, karena model regresi kontinu tidak mempunyai titik belok sebagai pedoman pengelompokan (Westerman, 1990). Unsur Hara Karbon (C) Hara atau nutrien adalah zat yang diserap tanaman untuk makanannya. Hara yang diserap dapat dalam bentuk molekul (CO2 ) dan ion. Karbon dioksida diambil melalui daun dari udara. Dari CO2 tanaman memperoleh unsur hara C yang termasuk sebagai unsur hara makro (Leiwakabessy dan Sutandi, 1998). Karbon dioksida merupakan hasil sederhana dekomposisi bahan organik yang dihasilkan dari aktivitas mikroba (Buckman dan Brady, 1982).
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dan Laboratorium Penelitian Balai Penelitian Tanah, Sindangbarang. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2006. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang dipergunakan adalah contoh tanah komposit yang diambil pada kedalaman 0–20 cm., serta bahan kimia untuk analisis C-organik metode Walkley dan Black dan metode Uji Cepat. Contoh tanah komposit yang digunakan adalah berbagai jenis tanah dari 5 kabupaten di Jawa Barat (Indramayu, Karawang, Bogor, Cianjur, dan Majalengka) dan 5 kabupaten di Jawa Tengah (Kebumen, Tegal, Boyolali, Rembang, dan Demak). Dari masing- masing kabupaten diambil 10 contoh tanah, sehingga jumlah keseluruhan contoh tanah yang digunakan adalah 100 buah. Bahan kimia untuk analisis C-organik metode Walkley dan Black terdiri dari : K2 Cr2 O7 , H2 SO4 , air destilata, indikator ferroin, dan FeSO4 . Sementara itu, bahan kimia untuk analisis kadar C-organik metode Uji Cepat yakni pereaksi I terdiri dari pereaksi IA dan pereaksi IB serta pereaksi II sebagai indikator. Alat-alat yang dipergunakan adalah peralatan laboratorium dan alat tulis.
16
Metode Penelitian Jenis Persiapan Contoh Tanah yang Digunakan Analisis C-organik dilakukan dengan menggunakan metode Walkley dan Black serta metode Uji Cepat terhadap 100 buah contoh. Persiapan contoh tanah menurut metode Walkley dan Black menggunakan contoh tanah dipersiapkan dengan perlakuan terhadap tanah adalah dikering udarakan, dihaluskan, lalu disaring dengan saringan berdiameter 2 mm. Untuk mengetahui pengaruh persiapan contoh terhadap kadar C-organik, Uji Cepat dilakukan terhadap 2 kelompok persiapan contoh tanah yaitu contoh tanah yang dipersiapkan dan contoh tanah langsung, sehingga jumlah contoh yang dianalisis keseluruhannya menjadi 200 buah. Hal ini dilakukan karena pembanding metode Uji Cepat untuk mengukur kadar C-organik tanah yaitu metode Walkley dan Black menggunakan contoh yang dipersiapkan. Sementara itu, contoh tanah langsung diharapkan memiliki kondisi hampir mendekati kondisi tanah di lapang (ada yang kering dan lembab), karena metode Uji Cepat adalah untuk diaplikasikan di lapang. Analisis Kadar C-organik Menurut Metode Walkley dan Black Prinsip metode Walkley dan Black ini adalah Cr2 O72- yang diberikan berlebihan lalu tereduksi ketika bereaksi dengan tanah, dianggap setara dengan Corganik di dalam contoh tanah (Page, 1982). Cara penetapan C-organik tanah dengan prosedur metode Walkley dan Black (Walkley, 1946; Peech et al., 1947; Greweling dan Peech, 1960 dalam Page, 1982) adalah sebagai berikut : Contoh tanah diambil sebanyak 0.5 g, dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml, kemudian ditambahkan 10 ml K2 Cr2 O7 N, dan erlenmeyer tersebut digoyang sehingga larutan bercampur rata dengan
17
reagent atau pereaksi. Sebanyak 20 ml H2 SO4 pekat ditambahkan untuk membentuk suspensi dengan cepat, kemudian erlenmeyer digoyang dengan cepat sampai contoh bercampur dengan reagent selama 1 menit. Erlenmeyer did iamkan hingga dingin selama 30 menit. Pencampuran dilakukan di ruang asap. Diusahakan tidak ada zarah tanah yang terlempar ke dinding erlenmeyer sebelah atas hingga tidak tercampur merata. Ditambahkan ± 200 ml air destilata ke dalam erlenmeyer, jika terjadi kekeruhan akan menyebabkan titik akhir tidak terlihat. Ditambahkan 4 tetes indikator ferroin 1 N, lalu dititrasi dengan larutan FeSO4 0.5 N. Titik akhir dicapai jika larutan berubah dari dari biru ke merah anggur. Penetapan blanko dilakukan sama seperti cara di atas tetapi tanpa menggunakan contoh. Penetapan diulang dengan contoh yang lebih sedikit jika lebih besar dari 75 % Cr2 O7 2- yang direduksi. C-organik total dihitung dengan menggunakan rumus : %C-organik =
(meK 2Cr2O7 − meFeSO4 ) × 0.003 × 1.33 × 100 BKM
........................ (7)
Dimana : me
=NxV
V
= Volume
N
= Normalitas
BKM = Bobot kering oven 105º C contoh. Analisis Kadar C-organik Menurut Metode Uji Cepat Prinsip metode Uji Cepat ádalah sebagai berikut : Karbón (C) dalam tanah dioksidasi menjadi CO2 yang mudah larut dalam air dan larutannya menjadi sedikit asam karena terbentuk asam karbonat (H2 CO3 ). Selanjutnya, dilakukan
18
penetralan dengan basa yang mampu memberikan dua bentuk garam yaitu garam karbonat dengan netralisasi sempurna, dan garam- garam bikarbonat yang terbentuk dengan netralisasi parsial (Segal, 1989). Garam-garam karbonat seperti Na2 CO3 sulit terurai, sedangkan garam-garam bikarbonat seperti NaHCO3 mudah terurai oleh pemanasan atau pengoksidasian. Hasil akhir dari pengoksidasian tersebut ádalah CO2. Karbón dioksida yang terbentuk membuat gelembunggelembung di atas permukaan larutan. Contoh tanah dipersiapkan dan contoh tanah langsung sehingga berjumlah 200 buah tersebut dianalisis dengan dua kali ulangan (duplo), dengan menggunakan dua jenis pereaksi I yaitu pereaksi IA dan pereaksi IB guna melihat pengaruh jenis pereaksi terhadap kadar C-organik. Dalam metode Uji Cepat kadar C-organik tersebut ± 0.5 g contoh tanah dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian diberi 1 ml pereaksi I (A atau B), lalu diaduk dengan pengaduk kaca sampai tercampur atau homogen. Setelah itu, ditetesi 3 tetes pereaksi II dan dibiarkan bereaksi sampai terbentuk buih. Untuk mendapatkan waktu pengukuran terbaik, tinggi buih yang terbentuk diamati setiap selang 5 menit sekali yakni pada 5', 10', 15', 20', 25', dan 30'. Pengukuran tinggi buih dilakukan dengan menggunakan mistar, dan diukur mulai dari permukaan suspensi. Interpretasi Data Hasil Analisis Untuk melihat pengaruh persiapan contoh tanah dan pengaruh jenis pereaksi, data tinggi buih metode Uji Cepat dikorelasikan dengan kadar C-organik menurut metode Walkley dan Black sehingga dari koefisien korelasi tersebut dapat ditetapkan jenis persiapan contoh tanah terbaik. Selanjutnya, untuk menentukan waktu pengamatan terbaik dibuat grafik kadar rata-rata tinggi buih.
19
Untuk kalibrasi kadar C-organik menurut metode Uji Cepat, data tinggi buih dikalibrasi dengan kadar C-organik metode Walkley dan Black. Dalam kalibrasi tersebut angka-angka pencilan (outlier) dibuang dan kalibrasi dilakukan pada data C-organik untuk pereaksi terpilih dengan contoh tanah langsung yang berasal dari jenis penggunaan lahan sawah dan berdasarkan waktu pengamatan terpilih. Data kadar C-organik metode Walkley dan Black ditempatkan sebagai sumbu x dan tinggi buih sebagai sumbu y. Tinggi buih dibagi menjadi 3 kategori yaitu rendah (R) untuk kadar C-organik Walkley dan Black = 2.00 %, sedang (S) untuk kadar C-organik 2.01 – 3.00 %, dan tinggi (T) untuk kadar C-organik = 3.01 %.
HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Tanah, Kadar C-organik, dan Jenis Penggunaan La han Contoh Tanah yang Digunakan Jenis tanah (Tabel Lampiran 1), sebaran kadar C-organik tanah metode Walkley dan Black (Tabel Lampiran 2), serta jenis penggunaan lahan dari contoh tanah yang digunakan (Tabel Lampiran 1) dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Sebaran Kadar C-organik Tanah pada Berbagai Jenis Tanah dan Jenis Penggunaan Lahan No.
Jenis Tanah (PPT, 1983)
Lahan Sawah SR
R
S
T
? Contoh Lahan Sawah
Lahan Kering SR
R
S
T
? Contoh Lahan Kering
1
Aluvial
1
15
17
1
34
2
-
-
-
2
2
Latosol
-
-
-
-
-
3
12
4
1
20
3
Grumusol
2
10
5
-
17
-
-
-
2
2
4
Regosol
-
6
6
-
12
-
-
-
-
-
8
2
-
-
-
2
-
2
5 6 7
Mediteran
2
5
1
-
Podsolik
-
-
-
-
-
-
2
-
Glei Humus
-
1
-
-
1
-
-
-
-
-
5
37
29
1
72
7
14
4
3
28
Jumlah
Keterangan : - = tidak ada contoh. * = Kriteria Penilaian PPT (1983) SR = sangat rendah, R = rendah, S = sedang, dan T = tinggi
Dari Tabel 2 tampak bahwa jenis tanah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Aluvial (36 buah), Latosol (20 buah), Grumusol (19 buah), Regosol (12 buah), Mediteran (10 buah), Podsolik (2 buah), dan Glei Humus (1 buah). Contoh-contoh tanah tersebut diambil dari lahan sawah sebanyak 72 contoh serta lahan kering sebanyak 28 contoh. Kadar C-organik berdasarkan kriteria penilaian sifat-sifat tanah PPT, 1983 (Tabel Lampiran 3) pada lahan sawah tersebut dalam klas sangat rendah (SR) 5 buah, rendah (R) 37 buah, sedang (S) 29 buah, dan
21
tinggi (T) hanya 1 buah. Sementara itu, contoh tanah dari lahan kering memiliki sebaran kadar C-organik yang meliputi kelas sangat rendah 7 buah, rendah 14 buah, sedang 4 buah, serta tinggi 3 buah. Dari data di atas tampak bahwa contoh tanah yang digunakan dalam penelitian ini didominasi oleh contoh tanah dengan kadar C-organik rendah (51 buah), baik pada lahan sawah (37 buah) maupun pada lahan kering (14 buah). Jumlah contoh keseluruhan tanah Aluvial adalah 36 buah. Contoh tanah Aluvial dari lahan sawah yang berjumlah 34 buah memiliki kisaran kadar Corganik mulai dari sangat rendah hingga tinggi, dan yang dominan adalah sedang (17 buah). Contoh tanah Aluvial dari lahan kering berjumlah 2 buah dan kadarnya tergolong sangat rendah. Jenis penggunaan lahan contoh tana h Latosol yang berjumlah 20 buah semuanya merupakan lahan kering. Kadar C-organiknya berkisar mulai dari sangat rendah hingga tinggi, dan sebagian besar tergolong rendah (12 buah). Contoh tanah jenis Grumusol berjumlah 19 buah, 17 buah di antaranya berasal dari lahan sawah dan sisanya dari lahan kering. Lahan sawah memiliki kisaran mulai dari sangat rendah hingga sedang, dan yang dominan adalah rendah (10 buah). Sementara itu, untuk 2 buah contoh tanah jenis Grumusol yang berasal dari lahan kering tergolong tinggi. Jenis penggunaan lahan contoh tanah Regosol yang berjumlah 12 buah semuanya merupakan lahan sawah. Kadar C-organiknya berkisar mulai dari rendah (6 buah) hingga sedang (6 buah). Jumlah keseluruhan contoh tanah Mediteran adalah 10 buah. Meliputi penggunaan lahan dari lahan sawah 8 buah, dan sisanya (2 buah) dari lahan kering
22
Tanah Mediteran dari lahan sawah memiliki kisaran kadar C-organik mulai dari sangat rendah hingga tinggi, dan sebagain besar tergolong rendah (5 buah). Tanah Mediteran dari lahan kering berjumlah 2 buah memiliki kisaran kadar C-organik sangat rendah. Jumlah tanah Podsolik hanya 2 buah yang berasal dari lahan kering, dan kadar C-organiknya tergolong rendah. Jenis tanah terakhir adalah Glei humus dari lahan sawah, hanya 1 buah saja kadarnya tergolong rendah. Pengaruh Persiapan Contoh Tanah terhadap Nilai Koefisien Korelasi (r) antara Tinggi Buih dengan Kadar C-organik Metode Walkley dan Black Untuk melihat pengaruh persiapan contoh tanah, data tinggi buih (Tabel Lampiran 4-9) metode Uji Cepat dikorelasikan dengan kadar C-organik metode Walkley dan Black. Hasil korelasi antara tinggi buih metode Uji Cepat dengan kadar C-organik metode Walkley dan Black yang menggunakan pereaksi IA maupun pereaksi IB dengan contoh tanah dipersiapkan serta
contoh tanah
langsung untuk seluruh contoh disajikan pada Tabel 3 (data disajikan pada Tabel Lampiran 4-5). Selanjutnya, hasil korelasinya setelah contoh tanah dipisah menurut jenis penggunaan lahan yaitu lahan sawah dan lahan kering disajikan pada Tabel 4 (data disajikan pada Tabel Lampiran 6-9). Tabel 3. Nilai Koefisien Korelasi (r) Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Kadar C-organik Metode Walkley dan Black Menggunakan Pereaksi IA dan IB untuk Contoh Tanah Dipersiapkan serta Contoh Tanah Langsung pada Berbagai Waktu Pengamatan
Pereaksi
Persiapan Contoh Tanah
?n
IA
? Dipersiapkan ? Langsung
100
IB
? Dipersiapkan ? Langsung
100
Koefisien Korelasi (r) C-organik berdasarkan Waktu Pengamatan 5' 10' 15' 20' 25' 30' 0.15 0.15 0.16 0.15 0.14 0.12 0.34** 0.34** 0.34** 0.35** 0.35** 0.35**
Keterangan : * = nyata pada a = 5 % ** = sangat nyata pada a = 1 %
0.22*
0.22* 0.34**
0.22* 0.25*
0.21* 0.25*
0.21* 0.25*
0.22* 0.26**
23
Tabel 4. Nilai Koefisien Korelasi (r) Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Kadar C-organik Metode Walkley dan Black Menggunakan Pereaksi IA dan IB untuk Contoh Tanah Dipersiapkan serta Contoh Tanah Langsung berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan pada Berbagai Waktu Pengamatan Jenis Penggunaan Lahan
Lahan Sawah
Pereaksi
Persiapan Contoh Tanah
Korelasi C-organik berdasarkan Waktu Pengamatan Tinggi Buih ?n
5'
10'
15'
20'
25'
30'
IA
? Dipersiapkan ? Langsung
72
0.20 0.37**
0.24* 0.41**
0.25* 0.41**
0.25* 0.42**
0.22 0.43**
0.19 0.42**
IB
? Dipersiapkan ? Langsung
72
0.24* 0.31**
0.24* 0.32**
0.25* 0.29*
0.25* 0.29*
0.24* 0.29*
0.25* 0.29*
IA
? Dipersiapkan ? Langsung
28
0.15 0.33
0.09 0.26
0.08 0.23
0.05 0.24
0.07 0.24
0.05 0.23
IB
? Dipersiapkan ? Langsung
28
0.23 0.41*
0.19 0.25
0.18 0.19
0.15 0.16
0.16 0.18
0.16 0.21
Lahan Kering
Keterangan : * = nyata pada a = 5 % ** = sangat nyata pada a = 1 %
Dari Tabel 3 tampak bahwa nilai koefisien korelasi (r) untuk contoh tanah langsung dengan pereaksi IA maupun pereaksi IB lebih besar dibandingkan dengan contoh tanah yang dipersiapkan. Nilai r pereaksi IA untuk contoh tanah langsung pada berbagai waktu pengamatan adalah 0.34, 0.34, 0.34, 0.35, 0.35, dan 0.35. Sementara pereaksi IB untuk contoh tanah langsung memiliki nilai r sebesar 0.34, 0.29, 0.25, 0.25, 0.25, dan 0.36. Nilai r contoh tanah dipersiapkan untuk pereaksi IA adalah 0.15, 0.15, 0.16, 0.15, 0.14, dan 0.12, dan untuk pereaksi IB nilai r nya yaitu 0.22, 0.22, 0.22, 0.21, 0.21, serta 0.22. Selanjutnya, dari Tabel 4 tampak bahwa untuk pereaksi IA, nilai r pada contoh tanah langsung juga lebih besar daripada contoh tanah dipersiapkan; baik untuk contoh dari lahan sawah maupun dari lahan kering. Nilai- nilai r pereaksi IA yang berasal dari lahan sawah untuk contoh tanah langsung adalah 0.37, 0.41, 0.41, 0.42, 0.43, dan 0.42. Angkaangka tersebut lebih besar daripada nilai r contoh tanah dipersiapkan yaitu 0.20,
24
0.24, 0.25, 0.25, 0.22, serta 0.19. Selanjutnya, untuk contoh tanah langsung yang berasal dari lahan kering dengan pereaksi IA nilai r-nya (0.33, 0.26, 0.23, 0.24, 0.24, serta 0.23) lebih besar dibandingkan dengan contoh tanah dipersiapkan (0.15, 0.09, 0.08, 0.05, 0.07, 0.05). Begitupun untuk pereaksi IB nilai r contoh tanah langsung lebih besar daripada contoh tanah dipersiapkan, baik yang berasal dari lahan sawah maupun lahan kering. Nilai r pereaksi IB untuk contoh tanah langsung yang berasal dari lahan sawah adalah 0.31, 0.32, 0.29, 0.29, 0.29, serta 0.29 dan nilai r contoh tanah dipersiapkan adalah 0.24, 0.24, 0.25, 0.25, 0.24, 0.25. Nilai r untuk contoh tanah langsung yang berasal dari lahan kering adalah 0.41, 0.25, 0.19, 0.16, 0.18, serta 0.21 dan untuk contoh tanah dipersiapkan nilai rnya adalah : 0.23, 0.19, 0.18, 0.15, 0.16, 0.16. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pengukuran kadar C-organik tanah menurut metode Uji Cepat lebih baik digunakan contoh tanah langsung. Dari Tabel 4 tampak bahwa ditinjau dari penggunaan lahannya, nilai r untuk contoh tanah langsung dari lahan sawah dengan pereaksi IA bersifat sangat nyata (0.37, 0.41, 0.41, 0.42, 0.43, dan 0.42), sedangkan untuk pereaksi IB ada yang bersifat nyata (0.29, 0.29, 0.29, 0.29) dan ada juga yang bersifat sangat nyata (0.31, 0.32). Sebaliknya, nilai r untuk contoh tanah yang berasal dari lahan kering hanya pada contoh tanah langsung untuk pereaksi IB dengan waktu pengamatan di 5 menit saja yang bersifat nyata (0.41), sedangkan yang lainnya tidak nyata. Hal ini menunjukkan bahwa baik pereaksi IA maupun pereaksi IB metode Uji Cepat ini lebih sesuai untuk menganalisis contoh tanah yang berasal dari lahan sawah.
25
Pengaruh Jenis Pe reaksi terhadap Nilai Koefisien Korelasi (r) antara Tinggi Buih dengan Kadar C-organik Metode Walkley dan Black Dari uraian pada subbab di atas jelas bahwa metode Uji Cepat penetapan kadar C-organik ini lebih baik digunakan untuk contoh tanah langsung yang berasal dari lahan sawah. Oleh sebab itu, evaluasi pengaruh jenis pereaksi terhadap nilai r antara tinggi buih dengan kadar C-organik metode Walkley dan Black hanya difokuskan pada contoh tanah langsung (Tabel Lampiran 6). Dari Tabel 3 tampak bahwa untuk contoh tanah langsung nilai r bagi pereaksi IA (0.34, 0.34, 0.34, 0.35, 0.35, dan 0.35) lebih besar daripada pereaksi IB (0.34, 0.29, 0.25, 0.25, 0.25, dan 0.36). Selanjutnya, dari Tabel 4 diketahui bahwa setelah contoh tanah dari lahan sawah dipisah dengan contoh tanah dari lahan kering, nilai r untuk contoh tanah langsung pada lahan sawah bagi pereaksi IA (0.37, 0.41, 0.41, 0.42, 0.43, dan 0.42) juga lebih tinggi daripada pereaksi IB (0.31, 0.32, 0.29, 0.29, 0.29, dan 0.29). Dengan pemisahan contoh tanah tersebut, nilai r bagi pereaksi IA untuk contoh tanah langsung dari lahan sawah (0.37, 0.41, 0.41, 0.42, 0.43, dan 0.42) lebih tinggi daripada sebelum dipisah (0.34, 0.34, 0.34, 0.35, 0.35, dan 0.35). Sebaliknya, bagi pereaksi IB, nilai r untuk contoh tanah langsung dari lahan sawah (0.31, 0.32, 0.29, 0.29, 0.29, dan 0.29) ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah daripada nilai r sebelum dipisah (0.34, 0.29, 0.25, 0.25, 0.25, dan 0.36). Hasil- hasil tersebut menegaskan bahwa pereaksi IA lebih sesuai untuk dipakai dalam metode Uji Cepat kadar C-organik dibanding pereaksi IB. Penetapan Waktu Pengamatan Tinggi Buih Metode Uji Cepat Untuk menetapkan waktu pengamatan tinggi buih (mm), analisis dilakukan dengan menggunakan Pereaksi IA dan contoh tanah langsung yang
26
diambil dari lahan sawah dengan jumlah contoh tanah 72 buah (Tabel Lampiran 6). Tinggi buih diamati pada selang waktu lima menit mulai dari 5 menit sampai 30 menit. Hasil pengukuran tinggi buih menunjukkan bahwa ada 4 (empat) pola tinggi buih metode Uji Cepat, yaitu : 1) Pola tinggi buih menurun (11 buah), 2) Pola tinggi buih mendatar (7 buah), 3) Pola tinggi buih menaik drastis- menurun (17 buah), dan 4) Pola tinggi buih menaik- mendatar- menurun (37 buah). Grafik nilai tinggi buih rata-rata untuk 4 pola tersebut disajikan pada Gambar 1-4.
80
Tinggi Buhi (mm)
70 60 50 40 30 20 10 0 0
5
10
15
20
25
Waktu Pengamatan (Menit) Gambar 1. Pola Tinggi Buih Menurun n = 11
30
35
27
70
Tinggi Buih (mm)
60 50 40 30 20 10 0 0
5
10 15 20 25 30 Waktu Pengamatan (Menit)
35
Gambar 2. Pola Tinggi Buih Mendatar n=7
70
Tinggi Buih (mm)
60 50 40 30 20 10 0 0
5
10
15
20
25
Waktu Pengamatan (Menit)
Gambar 3. Pola Tinggi Buih Menaik Drastis-Menurun n = 17
30
35
28
70
60
Tinggi Buih (mm)
50 40
30
20
10 0 0
5
10 15 20 25 Waktu Pengamatan (Menit)
30
35
Gambar 4. Pola Tinggi Buih Menaik Mendatar-Menurun n = 37
Dari Gambar 1 tampak bahwa pola tinggi buih menurun terjadi pada 11 buah contoh (Tabel Lampiran 10). Dalam pola tersebut tinggi buih mengalami penurunan pada selang waktu pengamatan 5-10 menit, selanjutnya pada selang antara 10-15 menit datar kemudian terjadi penurunan lagi pada selang 15-20 menit. Gambar tersebut menunjukkan bahwa 5 menit merupakan waktu pengamatan yang paling baik dan 10 menit masih dapat dikatakan baik, karena setelah itu tinggi buih mendatar. Gambar 2 menunjukkan pola tinggi buih yang mendatar dan terjadi pada 7 buah contoh (Tabel Lampiran 11). Seperti halnya pada menurun (Gambar 1), 5 menit merupakan waktu yang paling baik dan 10 menit masih dapat dikatakan baik. Dari pola tinggi buih menaik drastis kemudian menurun (Gambar 3) terjadi pada 17 buah contoh (Tabel Lampiran 12). Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik maksimum kenaikkan tinggi buih adalah 10
29
menit, maka 10 menit merupakan waktu pengamatan yang paling baik. Gambar 4 menunjukkan pola tinggi buih menaik- mendatar- menurun dan terjadi pada 37 buah contoh (Tabel Lampiran 13), tampak bahwa pada 10 dan 15 menit mengalami kenaikkan tinggi buih. Dari keempat pola tersebut dapat dinyatakan bahwa waktu pengamatan terbaik yaitu waktu pengamatan terpendek bagi tinggi buih yang sudah tidak banyak mengalami perubahan lagi adalah 10 menit. Kalibrasi Kadar C-organik Metode Uji Cepat Kalibrasi kadar C-organik menurut metode Uji Cepat ditujukan untuk mengelompokan kadar C-organik metode Uji Cepat ke dalam kelas rendah, sedang, dan tinggi. Untuk maksud tersebut angka-angka tinggi buih (mm) dikalibrasi dengan
kadar
C-organik
metode
Walkley
dan
Black
(%).
Pengelompokan angka-angka tersebut disesuaikan dengan pengelompokan kadar C-organik metode Walkley dan Black menurut kriteria PPT (1983), yaitu kategori rendah (R) = 2.00 %, sedang (S) untuk kadar C-organik 2.01 – 3.00 %, dan tinggi (T) untuk kadar C-organik = 3.01 %. Dalam kalibrasi angka-angka pencilan (outlier) kadar C-organik pereaksi IA untuk contoh tanah langsung yang berasal dari lahan sawah berdasarkan waktu pengamatan 10 menit dibuang. Dengan adanya pembuangan angka-angka pencilan tersebut, data kadar C-organik dengan yang digunakan dalam kalibrasi berkurang dari 72 buah menjadi 60 buah (Tabel Lampiran 14), dan nilai r- nya meningkat dari 0.41 menjadi 0.68. Hasil kalibrasi kadar C-organik metode Uji Cepat disajikan pada Gambar 5. Dari gambar tersebut diketahui bahwa tinggi buih untuk kelas kadar C-organik
30
rendah adalah < 42.0 mm, untuk kelas sedang ialah 42.0 mm – 56.0 mm, dan untuk kelas tinggi adalah > 56.0 mm. y = 14.877x + 12.066 r = 0.68** n = 60
80.0 70.0
Tinggi Buih (mm)
60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
Kadar C-organik Metode Walkley dan Black (%) Gambar 5.
Hubungan antara Kadar C-organik Metode Walkley dan Black (%) dengan Tinggi Buih (mm) dalam Kalibrasi Kadar C-organik Metode Uji Cepat Keterangan : ** = sangat nyata pada a = 1 %
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode Uji Cepat kadar Corganik yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanah memiliki koefisien korelasi (r) yang sangat nyata dengan kadar C-organik metode Walkley dan Black, meskipun nilai r nya relatif kecil. Metode ini lebih baik diterapkan pada contoh tanah langsung daripada contoh tanah dipersiapkan. Dari dua jenis pereaksi yang dikembangkan, pereaksi IA lebih baik daripada pereaksi IB. Kedua pereaksi tersebut lebih cocok untuk menganalisis kadar C-organik pada contoh dari lahan sawah. Waktu pengamatan tinggi buih terbaik adalah 10 menit. Sesuai dengan hasil kalibrasi, kadar C-organik untuk kelas rendah adalah < 42.0 mm, untuk kelas sedang ialah 42.0 mm – 56.0 mm, dan untuk kelas tinggi adalah > 56.0 mm. Saran Diperlukan pengujian lebih lanjut dengan menambah jenis tanah dari luar Jawa untuk meningkatkan tingkat akurasi metode Uji Cepat penetapan kadar Corganik, sehingga metode tersebut memiliki tingkat validasi yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, S., dan U. Sudadi. 2004. Pengantar Kimia Tanah. Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah. Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanaian Bogor, Bogor. Buckman, H. O. dan N. C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. Soegiman, penerjemah. Bhratara Karya Aksara, Jakarta. Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. R. Saul, M. A. Diha, G. B. Hong, dan H. H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta. Karama, A. S., A. R. Marzuki, dan I. Manwan. 1990. Penggunaan pupuk organik pada tanaman pangan. Dalam Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk V. Cisarua-Bogor, 12-13 November 1990, hal. 397399. Kasno, A., D. Setyorini, dan Nurjaya. 2003. Status C-organik lahan sawah di Indonesia. Dalam Kearifan Pendayagunaan Sumberdaya Tanah sebagai Aset Utama Peningkatan Kemampuan Pembangunan Daerah. Prosiding Kongres Nasional VIII, Himpunan Ilmu Tanah Indonesia, Padang, 21-23 Juli 2003, hal. 481-483. Leiwakabessy F. M. dan A. Sutandi. 1998. Pupuk dan Pemupukan. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. . Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Page, A. L., editor. 1982. Methods of Soil Analysis Part 2 : Chemical and Microbiological Properties Second Edition. American Society of Agronomy, Inc. and Soil Science Society of America, Inc., Madison. Reijntjes, C., B. Haverkort, dan Waters-Bayer. 1992. Pertanian Masa Depan : Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Y. Sukoco, penerjemah. Kanisius, Yogyakarta. Segal, D. 1989. Text Book General Chemistry and Experiment. P. 30-34. Setyorini, D. dan L. R. Widowati. 2005. Perangkat Uji Tanah Sawah. Disajikan pada Seminar Pemupukan Berimbang Spesifik Lokasi dan Pengenalan Perangkat Uji Tanah Praktis. Bogor, 15-17 Februari 2005. Kerjasama antara Balai Penelitian Tanah dan Lembaga Pupuk Indonesia.
33
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Suriadikarta, D. A., T. Prihatini, D. Setyorini, dan W. Hartatik. 2002. Teknologi pengelolaan bahan organik tanah. Dalam Prosiding Teknologi Pengelolaan Lahan Kering : Menuju pertanian produktif dan ramah lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor. Tan, K. H. 1996. Soil Sampling Preparation, and Analysis. Marcel Dekker, Inc., NewYork-Basel-Hongkong. Tisdale, S. L., W. L. Nelson, and J. D. Beaton. 1990. Cropping System and Soil Management in Soil Fertilizers, 4th Edition. Macmillan Comp., New York. Westerman, R. L., editor. 1990. Soil Testing and Plant Analysis, 3th Edition. Soil Science Society of America, Inc., Madison. Widyastuti, R., S. Djuniwati, dan R. Virianita. 2005. Pupuk organik dan pembuatannya. Dalam Pelatihan Petani Kecamatan SukanegaraKabupaten Cianjur, KKP Mahasiswa Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
35
Tabel Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Contoh, Jenis Tanah, dan Penggunaan Lahannya di 10 Kabupaten dari Jawa Tengah dan Jawa Barat No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Lokasi Kabupaten Kebumen Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kabupaten Tegal Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kabupaten Boyolali Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sawit, Ds. Manjung Kabupaten Rembang Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Sedan, Ds. Mojosari Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Gusian, Ds. Panohan Kabupaten Demak Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Dempet, Ds. Dempet
Jenis Tanah
Penggunaan Lahan
Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Regosol Regosol Grumusol Grumusol Grumusol Grumusol
Sawah sedang ditanami kedelai Sawah sedang ditanami kedelai Sawah Sawah Sawah tadah hujan sedang ditanami kacang tanah Sawah tadah hujan sedang ditanami kacang tanah Sawah sedang bera Sawah sedang bera Sawah sedang bera Sawah sedang bera
Regosol Regosol Mediteran Mediteran Mediteran Mediteran Mediteran Mediteran Grumusol Grumusol
Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah tadah hujan sedang bera Sawah tadah hujan sedang bera
Regosol Regosol Regosol Regosol Grumusol Grumusol Regosol Regosol Regosol Regosol
Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah tadah hujan sedang bera Sawah tadah hujan sedang bera Sawah Sawah Sawah Sawah
Aluvial Aluvial Grumusol Grumusol Aluvial Grumusol Mediteran Mediteran Mediteran Mediteran
Lahan kering Lahan kering Sawah Sawah Sawah Sawah Lahan kering Lahan kering Sawah Sawah
Grumusol Grumusol Grumusol
Lahan kering Lahan kering Sawah sedang ditanami palawija
36
Lanjutan (Tabel Lampiran 1.) No. 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88
Lokasi Kec. Demp et, Ds. Dempet Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kabupaten Indramayu Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kabupaten Karawang Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kabupaten Bogor Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kabupaten Cianjur Kec. Mande, Ds. Jamali Kec. Mande, Ds. Jamali Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi
Jenis Tanah Grumusol Grumusol Grumusol Aluvial Aluvial Grumusol Grumusol
Penggunaan Lahan Sawah sedang ditanami palawija Sawah sedang ditanami kacang hijau Sawah sedang ditanami kacang hijau Sawah Sawah Sawah sedang ditanami kacang hijau Sawah sedang ditanami kacang hijau
Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial
Sawah sedang bera Sawah sedang bera Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah sedang bera Sawah sedang bera
Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Glei Humus Aluvial
Sawah sedang bera Sawah sedang bera Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah sedang bera Sawah sedang bera
Latosol Latosol Podsolik Podsolik Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial
Lahan kering ditanami ketela pohon Lahan kering ditanami ketela pohon Lahan kering Lahan kering Lahan kering ditanami ketela pohon Lahan kering ditanami buah-buahan Lahan kering Lahan kering Lahan kering ditanami ketela pohon dan palawija Lahan kering ditanami ketela pohon dan palawija Lahan kering Lahan kering Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah Sawah
37
Lanjutan (Tabel Lampiran 1.) No. 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Lokasi Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kabupaten Majalengka Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang
n = 100
Jenis Tanah Aluvial Aluvial Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol
Penggunaan Lahan Sawah sedang bera Sawah sedang bera Lahan kering ditanami jagung Lahan kering ditanami jagung Lahan kering ditanami jagung Lahan kering ditanami jagung Lahan kering ditanami ubi jalar Lahan kering ditanami ubi jalar Lahan kering Lahan kering Lahan kering ditanami jagung Lahan kering ditanami jagung
38
Tabel Lampiran 2. Hasil Analisis Kadar C-organik Walkley dan Black Contoh Tanah dari 10 Kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Barat serta Sebarannya No.
Lokasi
C-organik …..%.....
Kriteria Penilaian Kadar Corganik (SR/R/S/T/ST)
Kabupaten Kebumen 1
Kec. Kebumen, Ds. Gesikan
2.54
S
2
Kec. Kebumen, Ds. Gesikan
2.88
S
3
Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren
2.84
S
4
Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun
3.52
T
5
Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung
2.01
S
6
Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung
1.18
R
7
Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng
2.08
S
8
Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo
2.08
S
9
Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang
1.70
R
10
Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang
2.20
S
Kabupaten Tegal 11
Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya
1.55
R
12
Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah
1.70
R
13
Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru
1.63
R
14
Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru
1.67
R
15
Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara
1.64
R
16
Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara
2.22
S
17
Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar
1.27
R
18
Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar
1.60
R
19
Kec. Margasari, Ds. Kaligayam
2.90
S
20
Kec. Margasari, Ds. Kaligayam
2.32
S
Kabupaten Boyolali 21
Kec. Banyudono, Ds. Terayu
2.70
S
22
Kec. Banyudono, Ds. Terayu
2.79
S
23
Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo
2.71
S
24
Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo
2.61
S
25
Kec. Sambi, Ds. Demangon
1.03
R
26
Kec. Sambi, Ds. Demangon
1.16
R
27
Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan
1.20
R
28
Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan
1.32
R
29
Kec. Sawit, Ds. Manjung
2.61
S
30
Kec. Sawit, Ds. Manjung
1.92
R
Kabupaten Rembang 31
Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo
0.64
SR
32
Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo
0.69
SR
39
Lanjutan (Tabel Lampiran 2.) No.
Lokasi
C-organik …..%.....
Kriteria Penilaian Kadar Corganik (SR/R/S/T/ST)
33
Kec. Sedan, Ds. Karas
1.32
R
34
Kec. Sedan, Ds. Mojosari
1.32
R
35
Kec. Kaliori, Ds. Meteseh
0.62
SR
36
Kec. Kaliori, Ds. Meteseh
0.55
SR
37
Kec. Sulang, Ds. Seren
0.62
SR
38
Kec. Sulang, Ds. Seren
0.66
SR
39
Kec. Gusian, Ds. Panohan
0.72
SR
40
Kec. Gusian, Ds. Panohan
0.75
SR
Kabupaten Demak 41
Kec. Guntur, Ds. Wanareja
3.85
T
42
Kec. Guntur, Ds. Wanareja
4.23
T
43
Kec. Dempet, Ds. Dempet
1.57
R
44
Kec. Dempet, Ds. Dempet
0.97
SR
45
Kec. Demak, Ds. Sedu
1.43
R
46
Kec. Demak, Ds. Sedu
1.68
R
47
Kec. Bonang, Ds. Gebang
2.45
S
48
Kec. Bonang, Ds. Gebang
2.42
S
49
Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari
1.54
R
50
Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari
1.13
R
Kabupaten Indramayu 51
Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi
1.24
R
52
Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi
1.34
R
53
Kec. Patrol, Ds. Lipas
2.09
S
54
Kec. Patrol, Ds. Lipas
1.87
R
55
Kec. Losarang, Ds. Santing
2.17
S
56
Kec. Losarang, Ds. Santing
1.86
R
57
Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading
1.31
R
58
Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading
1.41
R
59
Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa
1.61
R
60
Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa
1.34
R
Kabupaten Karawang 61
Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran
1.94
R
62
Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran
1.90
R
63
Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya
1.79
R
64
Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya
1.83
R
65
Kec. Pedes, Ds. Karang Jati
2.59
S
66
Kec. Pedes, Ds. Karang Jati
2.08
S
67
Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan
2.66
S
40
Lanjutan (Tabel Lampiran 2.) No.
Lokasi
C-organik …..%.....
Kriteria Penilaian Kadar Corganik (SR/R/S/T/ST)
68
Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan
2.63
S
69
Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya
1.64
R
70
Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya
2.06
S
Kabupaten Bogor 71
Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy
1.39
R
72
Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy
1.90
R
73
Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran
1.31
R
74
Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran
1.43
R
75
Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran
2.04
S
76
Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran
1.95
R
77
Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng
3.62
T
78
Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng
2.61
S
79
Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan
0.64
SR
80
Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan
1.77
R
Kabupaten Cianjur 81
Kec. Mande, Ds. Jamali
2.31
S
82
Kec. Mande, Ds. Jamali
2.48
S
83
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih
2.78
S
84
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih
2.88
S
85
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih
2.36
S
86
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih
2.41
S
87
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi
2.62
S
88
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi
1.33
R
89
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang
1.55
R
90
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang
1.44
R
Kabupaten Majalengka 91
Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem
1.29
R
92
Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem
1.37
R
93
Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih
1.88
R
94
Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih
1.40
R
95
Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih
1.53
R
96
Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih
1.48
R
97
Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit
0.82
SR
98
Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit
0.76
SR
99
Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang
1.98
R
100
Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang
1.55
R
Keterangan : SR = Sangat rendah, R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi, dan ST = Sangat tinggi, n = 100
41
Tabel Lampiran 3. Kriteria Penilaian C-organik Tanah Pusat Penelitian Tanah (1983) Sifat Tanah
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
C-organik (%)
< 1.00
1.00 –2.00
2.01 – 3.00
3.01 – 5.00
> 5.00
42
Tabel Lampiran 4. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung pada Berbagai Waktu Pengamatan Contoh Tanah Dipersiapkan No.
Tinggi Buih
Lokasi 5' Kabupaten Kebumen
10'
15'
20'
25'
30'
……………………(mm)…………………..
1
Kec. Kebumen, Ds. Gesikan
10.5
20.5
21.5
22.5
10.5
10.0
2
Kec. Kebumen, Ds. Gesikan
34.0
37.0
36.5
36.5
35.0
30.5
3
Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren
23.5
24.0
24.0
24.0
22.5
5.5
4
Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun
12.5
18.0
18.5
16.5
13.5
10.5
5
Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung
23.5
28.5
32.0
34.0
33.5
34.5
6
Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung
10.0
12.0
14.5
16.0
15.0
18.5
7
Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng
27.5
27.5
26.0
16.0
15.5
14.0
8
Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo
22.5
25.0
24.5
19.0
19.0
14.0
9
Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang
12.0
15.0
14.5
13.0
11.0
10.0
10
Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang
13.5
16.0
16.5
12.5
12.5
11.5
Kabupaten Tegal 11
Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya
13.5
15.0
16.0
15.0
14.0
13.5
12
Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah
17.0
17.5
16.0
14.5
11.5
11.0
13
Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru
13.0
13.5
11.5
10.5
9.5
8.5
14
Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru
11.5
11.5
10.5
10.0
8.0
5.5
15
Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara
14.0
14.5
13.5
13.5
10.5
10.0
16
Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara
15.0
20.0
15.0
13.0
12.0
11.0
17
Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar
15.5
22.5
25.5
26.0
25.5
24.5
18
Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar
22.0
32.5
37.5
38.0
38.0
36.0
19
Kec. Margasari, Ds. Kaligayam
6.5
4.5
4.0
3.5
3.5
3.5
20
Kec. Margasari, Ds. Kaligayam
8.0
8.0
8.0
7.5
7.0
6.0
Kabupaten Boyolali 21
Kec. Banyudono, Ds. Terayu
13.0
16.0
19.0
20.5
22.0
22.5
22
Kec. Banyudono, Ds. Terayu
13.0
17.5
22.0
24.5
25.5
26.0
23
Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo
14.0
21.0
25.5
27.5
29.0
29.0
24
Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo
27.5
34.5
34.5
34.5
32.5
30.5
25
Kec. Sambi, Ds. Demangon
9.5
13.0
11.0
9.5
9.5
7.5
26
Kec. Sambi, Ds. Demangon
21.5
10.0
9.5
9.5
9.0
8.5
27
Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan
13.5
18.5
16.0
15.0
14.5
14.5
28
Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan
24.0
31.5
29.0
26.5
23.5
19.5
29
Kec. Sawit, Ds. Manjung
22.5
28.5
31.0
32.0
32.0
29.0
30
Kec. Sawit, Ds. Manjung
14.5
19.0
22.0
24.0
24.0
23.5
Kabupaten Rembang 31
Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo
6.5
7.0
8.5
8.5
8.0
8.0
32
Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo
11.5
19.0
16.5
11.0
10.5
10.5
43
Lanjutan (Tabel Lamipran 4.) No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
10'
15'
20'
25'
30'
Kabupaten Rembang
……………………(mm)…………………..
33
Kec. Sedan, Ds. Karas
10.5
13.0
12.0
10.5
11.5
9.0
34
Kec. Sedan, Ds. Mojosari
9.5
14.0
17.0
18.0
18.0
18.5
35
Kec. Kaliori, Ds. Meteseh
9.0
10.0
11.0
13.5
14.0
15.0
36
Kec. Kaliori, Ds. Meteseh
9.5
11.0
13.5
14.0
19.5
14.5
37
Kec. Sulang, Ds. Seren
7.0
9.0
10.0
17.0
13.0
13.0
38
Kec. Sulang, Ds. Seren
6.5
9.0
10.5
12.0
13.5
14.0
39
Kec. Gusian, Ds. Panohan
11.0
14.0
18.0
19.0
20.0
21.0
40
Kec. Gusian, Ds. Panohan
6.0
7.0
7.5
7.5
8.0
7.0
Kabupaten Demak 41
Kec. Guntur, Ds. Wanareja
7.5
8.0
9.0
8.5
8.5
8.5
42
Kec. Guntur, Ds. Wanareja
7.0
7.0
8.5
9.5
10.5
10.5
43
Kec. Dempet, Ds. Dempet
5.5
6.5
7.0
6.5
6.5
6.5
44
Kec. Dempet, Ds. Dempet
13.5
14.0
17.5
16.0
13.0
12.0
45
Kec. Demak, Ds. Sedu
9.5
12.0
12.5
12.0
11.5
9.5
46
Kec. Demak, Ds. Sedu
8.5
10.0
15.5
15.5
15.5
12.0
47
Kec. Bonang, Ds. Gebang
9.5
16.5
17.0
17.0
17.5
17.0
48
Kec. Bonang, Ds. Gebang
13.0
16.5
17.5
18.0
17.0
17.0
49
Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari
10.5
17.0
15.5
20.0
15.5
11.5
50
Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari
9.5
18.5
12.0
12.5
8.5
8.0
Kabupaten Indramayu 51
Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi
25.5
36.0
36.5
29.0
27.5
27.5
52
Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi
32.5
32.0
30.0
27.5
27.5
25.5
53
Kec. Patrol, Ds. Lipas
19.5
22.0
22.0
21.5
19.5
19.5
54
Kec. Patrol, Ds. Lipas
27.0
33.5
35.5
35.0
35.0
35.0
55
Kec. Losarang, Ds. Santing
26.0
30.0
30.0
30.5
30.5
30.0
56
Kec. Losarang, Ds. Santing
38.5
40.5
40.5
40.5
39.5
39.5
57
Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading
19.0
26.5
26.0
26.0
26.0
26.0
58
Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading
21.0
24.5
22.0
22.0
22.0
22.0
59
Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa
30.5
36.5
39.5
41.0
40.0
40.0
60
Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa
38.5
42.0
44.0
44.0
44.0
44.0
Kabupaten Karawang 61
Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran
49.5
52.5
52.5
52.0
49.5
49.5
62
Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran
41.0
42.0
43.5
43.5
43.0
43.0
63
Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya
51.0
55.5
55.0
54.5
54.5
46.5
64
Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya
33.5
36.5
36.0
36.0
35.5
35.5
65
Kec. Pedes, Ds. Karang Jati
21.5
28.0
26.0
25.5
24.5
24.5
66
Kec. Pedes, Ds. Karang Jati
37.0
46.0
47.0
47.5
47.5
47.0
44
Lanjutan (Tabel Lamipran 4.) No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
Kabupaten Karawang 67 Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan 68 Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan 69 Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya 70 Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kabupaten Bogor 71 Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy 72 Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy 73 Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran 74 Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran 75 Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran 76 Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran 77 Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng 78 Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng 79 Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan 80 Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kabupaten Cianjur 81 Kec. Mande, Ds. Jamali 82 Kec. Mande, Ds. Jamali 83 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih 84 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih 85 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih 86 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih 87 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi 88 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi 89 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang 90 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kabupaten Majalengka 91 Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem 92 Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem 93 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 94 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 95 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 96 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 97 Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit 98 Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit 99 Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang 100 Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang
10'
15'
20'
25'
30'
………………………(mm)…………………… 34.5
43.0
43.5
43.5
44.0
43.5
27.0
34.5
37.0
36.5
35.5
35.5
30.5
37.5
37.5
37.5
37.5
37.5
26.0
32.5
34.5
33.5
33.0
32.5
45.0
44.0
43.5
43.5
40.0
22.5
54.0
54.5
52.5
48.0
46.5
33.5
35.0
46.0
47.0
46.0
44.0
44.0
25.0
34.0
38.0
37.0
35.5
33.5
43.0
44.5
46.0
40.5
38.0
36.0
42.0
34.0
32.5
28.5
28.0
27.5
40.0
42.5
40.0
39.0
35.5
33.5
33.5
38.5
38.5
34.0
32.0
28.5
15.5
16.5
17.5
17.5
17.0
17.0
17.0
19.5
21.0
20.5
20.0
19.5
46.0
46.0
45.5
45.0
44.0
38.5
38.0
37.0
35.5
35.0
35.0
31.0
37.0
40.0
44.0
44.5
44.5
43.5
20.5
26.5
28.0
27.0
25.0
24.0
36.5
36.0
35.5
35.0
35.0
35.0
58.5
59.0
58.5
58.5
58.5
58.0
48.5
48.5
46.0
44.0
44.0
44.0
39.5
39.5
39.5
39.0
39.0
39.0
52.5
52.5
50.0
50.0
46.0
45.5
38.0
38.5
37.5
37.5
36.5
36.5
39.0
43.5
43.0
40.5
36.0
34.0
49.5
49.5
47.5
47.5
46.0
46.0
42.5
43.5
43.5
43.5
43.0
43.0
29.0
32.0
31.5
32.0
32.0
32.0
36.0
43.0
43.5
41.0
39.5
38.0
41.0
50.0
48.5
46.5
45.0
43.5
18.0
22.0
23.0
22.0
21.5
21.0
17.0
21.5
24.0
24.5
22.5
22.5
47.5
52.5
51.5
51.0
50.5
50.5
41.0
39.5
39.0
39.0
39.0
39.0
45
Contoh Tanah Langsung No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Kabupaten Kebumen Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kabupaten Tegal Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kabupaten Boyolali Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sawit, Ds. Manjung Kabupaten Rembang Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Sedan, Ds. Mojosari
10'
15'
20'
25'
30'
………………………(mm)…………………… 31.0
32.0
32.0
30.5
30.0
29.5
57.5
61.5
62.0
63.0
62.0
62.0
44.0
46.0
45.0
44.5
44.5
42.0
52.5
55.0
58.0
57.0
56.5
56.5
24.0
32.5
35.5
36.5
36.0
35.0
21.5
25.0
27.5
27.5
28.0
28.0
41.0
45.0
45.5
45.5
45.0
43.5
30.5
30.5
31.5
31.0
31.0
31.0
18.5
18.5
19.5
18.0
18.0
18.0
28.0
29.5
30.5
31.0
30.0
29.5
39.5
39.5
40.0
38.5
37.0
37.0
46.0
46.5
46.0
46.0
45.5
45.5
38.0
42.0
44.5
46.0
48.0
48.0
54.0
58.0
58.0
58.5
58.5
58.0
45.5
48.0
49.0
48.5
48.5
47.5
45.0
47.0
46.0
45.5
44.0
44.0
33.5
34.0
33.0
32.5
30.0
22.0
44.5
46.5
44.5
44.5
42.5
41.5
18.0
24.0
25.0
26.0
25.0
25.0
21.5
20.5
20.0
19.0
18.5
18.0
57.5
61.5
62.0
58.0
57.0
54.5
42.5
50.5
50.5
49.0
47.5
45.0
46.0
49.0
48.0
47.0
46.0
45.0
47.5
43.5
41.0
40.5
40.5
40.5
16.5
19.5
17.5
16.5
16.0
16.0
16.0
16.0
15.5
16.0
15.5
15.5
30.0
29.5
29.0
28.5
28.5
28.0
55.0
54.5
54.0
53.5
53.5
53.5
47.0
60.0
60.0
60.0
59.0
59.0
28.5
38.5
40.0
40.0
39.5
39.0
21.0
21.5
21.0
21.0
21.0
21.0
21.5
23.0
23.5
24.0
22.0
22.0
25.5
40.0
43.5
33.5
32.0
30.5
41.0
42.0
42.0
41.0
34.5
33.0
46
Lanjutan (Tabel Lamipran 4.) No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Kabupaten Rembang Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Gusian, Ds. Panohan Kabupaten Demak Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kabupaten Indramayu Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kabupaten Karawang Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan
10'
15'
20'
25'
30'
………………………(mm)…………………… 9.0
14.0
17.5
18.5
18.5
20.5
25.5
27.5
28.0
27.0
25.0
25.0
16.0
21.5
24.0
22.0
22.5
22.5
15.5
24.0
26.5
25.5
25.5
25.5
27.5
33.5
34.5
33.5
28.0
26.0
8.0
13.0
13.5
12.5
12.5
12.0
13.0
13.0
9.5
9.0
8.0
6.5
33.0
34.0
34.0
36.5
36.5
36.5
39.0
38.5
38.0
38.0
38.0
37.5
29.0
30.0
30.5
30.0
30.0
30.0
9.0
10.0
10.5
10.5
10.5
10.0
16.0
17.0
16.5
15.5
15.0
14.0
8.0
16.5
11.5
11.0
11.0
9.0
35.0
39.5
40.0
39.5
39.5
39.0
14.5
14.0
14.5
14.0
14.0
13.0
13.0
13.5
11.5
11.5
11.0
10.0
36.0
49.5
49.0
47.0
44.5
42.0
53.0
60.5
59.5
58.5
57.0
54.5
40.0
47.0
47.0
45.0
44.0
40.5
46.5
47.5
47.0
47.0
46.0
45.5
46.5
58.0
57.5
57.0
56.5
56.5
38.0
40.5
39.0
37.0
37.0
37.0
33.0
39.5
39.5
38.5
38.5
38.5
23.5
29.5
29.5
29.0
29.5
29.5
36.0
50.0
54.5
54.0
54.0
54.0
39.5
49.0
48.5
47.5
46.0
46.0
48.5
56.0
55.5
55.5
54.5
54.5
58.0
57.5
56.0
56.0
54.0
54.0
44.5
47.5
47.0
46.5
45.5
44.5
43.0
46.5
46.5
45.5
45.5
44.5
42.0
45.5
46.5
44.5
44.5
44.5
41.5
51.0
52.5
52.0
52.0
50.5
73.0
72.5
72.0
72.0
72.0
72.0
48.0
47.0
46.5
45.5
45.5
45.0
47
Lanjutan (Tabel Lamipran 4.) No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
Kabupaten Karawang 69 Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya 70 Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kabupaten Bogor 71 Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy 72 Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy 73 Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran 74 Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran 75 Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran 76 Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran 77 Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng 78 Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng 79 Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan 80 Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kabupaten Cianjur 81 Kec. Mande, Ds. Jamali 82 Kec. Mande, Ds. Jamali 83 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih 84 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih 85 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih 86 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih 87 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi 88 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi 89 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang 90 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kabupaten Majalengka 91 Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem 92 Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem 93 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 94 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 95 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 96 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 97 Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit 98 Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit 99 Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang 100 Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang n = 100
10'
15'
20'
25'
30'
………………………(mm)…………………… 51.5
55.5
55.5
54.5
55.0
55.0
45.5
53.5
52.5
51.0
50.5
48.5
53.0
50.0
47.0
42.5
40.0
36.5
35.0
33.5
33.0
32.0
32.0
31.5
44.0
54.5
53.0
51.0
50.5
48.5
40.0
43.5
41.5
40.5
39.0
38.0
61.0
59.5
58.0
58.0
55.5
53.0
49.0
49.5
48.0
47.0
47.0
47.0
51.5
46.5
46.5
43.5
41.5
41.0
67.5
62.5
61.5
56.0
54.5
51.0
22.5
10.5
10.5
10.5
9.0
7.5
46.0
42.0
41.5
41.0
41.0
41.0
71.0
69.0
69.0
69.0
68.5
65.0
52.5
51.5
50.5
50.0
49.5
49.5
34.0
55.0
57.0
56.0
55.5
55.5
24.0
43.5
51.5
54.0
53.5
53.0
44.5
44.5
43.0
42.5
42.5
42.5
50.0
49.0
47.0
45.0
44.0
43.5
65.5
63.0
62.5
62.0
62.0
62.0
66.0
66.0
65.5
65.5
65.5
65.0
68.0
66.0
65.0
64.5
64.5
64.5
49.0
50.5
50.5
50.0
50.0
50.0
51.5
52.0
51.5
51.5
51.0
51.0
53.5
59.5
57.0
54.5
52.0
51.5
46.5
48.5
47.5
48.0
48.0
48.0
51.5
51.5
50.5
50.5
50.5
50.5
34.0
51.5
53.0
52.5
52.5
52.5
43.5
54.5
55.0
55.5
54.0
53.5
4.5
10.0
11.0
8.5
6.5
6.0
21.0
22.0
21.5
21.5
21.5
21.5
42.5
44.0
42.0
41.0
39.0
38.0
57.0
54.0
53.0
52.5
52.5
52.0
48
Tabel Lampiran 5. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IB untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung pada Berbagai Waktu Pengamatan Contoh Tanah Dipersiapkan No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kabupaten Kebumen Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kabupaten Tegal Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kabupaten Boyolali Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sawit, Ds. Manjung Kabupaten Rembang Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo
10'
15'
20'
25'
30'
………………………(mm)…………………… 29.5
28.0
28.5
28.0
28.0
28.0
66.5
66.5
65.5
65.0
65.0
65.0
41.5
43.0
42.5
42.5
42.0
41.5
24.5
24.5
24.5
24.5
24.0
24.0
57.5
75.5
84.0
84.5
84.5
84.5
40.5
56.0
62.0
64.0
64.0
64.0
72.5
71.0
70.5
70.5
70.5
70.5
27.0
27.5
27.5
27.5
27.5
27.5
12.5
11.0
9.5
9.5
9.0
8.5
48.5
52.5
51.5
52.0
51.5
51.5
38.0
36.0
34.5
33.5
30.0
27.0
38.5
37.5
36.5
36.5
36.5
36.5
20.5
18.0
16.0
15.5
15.5
15.5
22.5
23.5
23.0
23.0
22.5
22.5
24.5
24.5
25.0
25.0
24.5
24.0
18.5
18.5
18.0
18.0
18.0
18.0
54.0
57.5
58.0
57.5
57.5
57.0
68.5
69.0
69.0
69.0
64.0
58.5
5.5
6.0
3.0
3.0
2.5
2.5
8.0
8.5
7.5
7.5
7.5
7.5
57.0
68.0
68.0
66.5
64.5
64.5
60.0
63.0
61.0
61.0
61.0
60.5
56.5
61.0
61.5
55.5
53.0
53.0
76.0
77.5
77.0
71.0
70.5
70.5
31.0
23.5
23.0
22.0
22.0
22.0
36.0
36.0
35.0
33.0
33.0
31.5
64.5
62.0
58.0
58.0
57.0
57.0
58.0
56.5
56.5
56.5
56.5
56.5
63.5
66.5
65.5
65.5
65.0
65.0
69.5
85.5
85.5
85.5
84.5
84.5
21.5
23.0
20.5
18.5
18.5
18.5
40.0
40.5
36.5
34.0
26.5
23.5
49
Lanjutan (Tabel Lamipran 5.) No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
Kabupaten Rembang Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Sedan, Ds. Mojosari Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Gusian, Ds. Panohan Kabupaten Demak Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kabupaten Indramayu Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kabupaten Karawang Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati
10'
15'
20'
25'
30'
………………………(mm)……………………
15.5
13.5
12.0
12.0
10.5
10.5
53.0
52.5
51.5
49.0
48.5
48.5
30.5
38.5
38.5
38.0
37.0
37.0
19.5
21.0
22.0
22.0
22.0
20.0
8.5
9.0
11.0
11.0
11.0
10.5
7.5
13.0
16.5
17.0
16.0
15.0
29.0
36.5
32.5
32.5
32.5
31.5
6.5
11.5
12.0
12.0
12.5
12.0
10.0
9.0
9.0
9.0
9.0
8.5
18.5
15.5
14.0
13.0
13.0
12.5
47.0
51.0
50.5
50.0
49.0
48.5
36.0
36.5
36.0
36.5
36.0
35.5
15.0
15.0
13.5
12.5
12.5
12.5
30.0
31.0
32.5
30.5
27.5
27.5
24.0
25.0
25.5
26.5
25.5
25.0
34.0
33.5
33.0
31.5
24.5
24.5
19.5
18.5
18.5
17.5
17.5
17.5
17.0
17.5
18.5
18.5
18.5
17.5
39.0
49.0
47.5
47.0
41.5
40.0
53.0
58.0
55.0
51.5
47.0
45.0
41.0
37.0
39.5
37.0
35.5
35.0
28.0
36.5
32.5
30.0
29.5
29.0
48.5
50.0
48.5
48.0
47.5
47.5
58.0
58.5
55.5
55.5
55.5
55.5
21.0
24.5
20.5
20.0
20.0
20.0
26.5
24.5
16.5
15.0
14.5
14.5
53.0
66.0
66.0
65.5
64.5
63.0
56.0
61.5
65.0
63.5
61.0
60.0
79.5
79.5
78.5
78.0
78.0
77.5
71.5
72.5
71.5
69.5
66.0
66.0
59.5
61.5
57.5
52.0
50.0
45.5
50.0
49.0
47.5
42.5
39.5
39.5
61.5
64.5
63.5
63.0
58.0
57.0
56.0
62.0
62.5
62.5
60.5
59.0
50
Lanjutan (Tabel Lamipran 5.) No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
Kabupaten Karawang 67 Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan 68 Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan 69 Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya 70 Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kabupaten Bogor 71 Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy 72 Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy 73 Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran 74 Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran 75 Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran 76 Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran 77 Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng 78 Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng 79 Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan 80 Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kabupaten Cianjur 81 Kec. Mande, Ds. Jamali 82 Kec. Mande, Ds. Jamali 83 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih 84 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih 85 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih 86 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih 87 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi 88 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi 89 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang 90 Kec. Cikalong Kulo n, Ds. Cirama Girang Kabupaten Majalengka 91 Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem 92 Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem 93 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 94 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 95 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 96 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 97 Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit 98 Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit 99 Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang 100 Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang
10'
15'
20'
25'
30'
………………………(mm)…………………… 54.5
52.5
51.5
51.5
49.0
49.0
34.5
34.5
35.5
33.0
33.0
33.0
52.5
52.0
49.5
44.5
43.0
42.5
55.5
58.5
56.5
53.5
53.0
52.5
48.0
6.0
5.5
5.5
5.5
5.0
77.0
59.0
52.5
42.5
39.0
33.0
51.0
48.0
44.5
42.5
40.0
30.5
65.0
65.0
62.5
53.0
51.5
51.5
73.0
61.5
46.0
42.0
32.5
30.5
70.0
65.0
39.0
19.5
18.5
18.0
85.5
81.0
77.5
71.0
68.0
65.5
77.5
75.0
72.5
65.0
63.0
62.0
21.5
22.5
21.5
21.5
22.0
21.5
23.5
21.0
19.0
18.0
9.5
9.0
86.0
78.0
77.5
73.5
72.0
71.5
86.5
82.0
79.0
75.0
73.5
64.5
55.5
79.5
81.5
80.5
77.0
75.5
40.5
62.5
72.5
76.5
76.5
76.0
61.5
59.5
56.5
56.0
56.0
55.5
61.0
58.0
55.5
52.5
50.5
49.0
59.0
55.0
52.5
46.5
43.5
42.5
29.5
29.5
26.0
25.0
23.0
21.0
80.5
78.0
72.5
69.5
67.0
66.0
54.5
63.5
64.0
63.5
63.0
63.0
70.0
74.5
71.5
71.0
64.0
61.5
53.5
54.0
48.5
48.0
48.0
48.0
50.0
51.5
51.0
51.0
51.0
49.5
44.5
43.0
40.0
37.5
33.5
33.5
57.5
62.5
61.0
60.0
60.0
59.5
66.0
75.5
74.5
70.5
67.5
67.5
61.0
56.5
55.0
54.0
53.5
53.0
24.0
20.5
18.0
16.0
15.5
7.5
52.5
61.5
60.0
57.5
57.5
57.0
66.5
63.0
55.0
52.0
51.5
50.5
51
Contoh Tanah Langsung No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Kabupaten Kebumen Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kabupaten Te gal Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kabupaten Boyolali Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sawit, Ds. Manjung Kabupaten Rembang Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Sedan, Ds. Mojosari
10'
15'
20'
25'
30'
………………………(mm)…………………… 46.5
50.5
51.5
53.0
53.0
53.0
61.5
68.5
67.0
68.0
67.5
67.0
72.5
75.5
74.0
74.5
74.5
74.5
77.0
90.0
89.5
89.5
89.5
86.5
56.0
59.0
74.5
77.5
79.0
79.0
42.0
69.0
79.0
80.0
80.5
80.0
72.5
81.0
81.5
81.0
75.5
73.0
55.0
61.0
59.0
58.5
58.0
58.0
60.0
56.0
55.5
54.5
54.5
54.5
43.0
58.5
58.0
47.5
57.0
56.5
46.0
45.5
45.0
45.0
42.0
41.0
60.5
58.0
57.5
56.0
55.0
53.0
62.5
76.0
76.5
76.5
76.5
76.0
65.5
68.5
68.0
68.0
67.5
67.0
76.5
79.0
79.5
78.5
78.5
78.5
56.0
65.0
66.5
65.5
64.0
63.5
56.5
53.5
52.5
51.5
51.0
51.0
73.5
71.5
68.5
65.5
64.5
62.5
21.0
30.0
31.0
30.5
30.0
28.5
44.5
52.5
52.0
52.5
50.5
33.5
58.0
74.5
74.0
73.5
71.0
64.0
51.5
60.0
58.0
57.0
56.0
53.5
67.5
73.0
69.5
68.5
68.0
68.0
86.0
87.0
87.0
85.5
85.0
84.5
67.0
66.0
65.0
65.0
65.0
65.0
68.0
65.0
65.0
64.0
63.5
41.0
63.0
61.5
60.5
59.5
59.5
58.5
57.0
57.0
53.0
51.5
50.5
48.0
62.5
81.0
81.0
79.0
77.5
77.0
73.0
78.0
78.0
77.5
76.0
75.0
5.5
19.5
20.5
19.0
18.0
16.0
18.0
35.5
31.0
31.0
27.5
27.0
42.0
53.0
46.0
44.0
44.0
42.0
40.5
51.0
47.5
46.5
46.0
46.0
52
Lanjutan (Tabel Lamipran 5.) No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Kabupaten Rembang Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Gusian, Ds. Panohan Kabupaten Demak Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kabupaten Indramayu Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kabupaten Karawang Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan
10'
15'
20'
25'
30'
………………………(mm)…………………… 26.5
42.5
46.5
46.5
46.5
46.5
30.0
39.5
45.0
46.0
45.0
45.0
22.5
36.0
40.0
42.5
42.5
41.5
25.0
32.5
37.5
36.0
28.0
26.5
37.5
57.5
65.5
65.5
65.0
65.5
36.0
41.5
40.5
39.0
40.5
40.0
29.5
29.5
29.5
28.5
28.5
28.0
32.0
31.0
26.5
26.0
26.0
25.5
46.0
48.5
47.5
46.5
43.0
42.5
37.5
39.0
36.5
37.0
35.5
35.0
21.0
22.5
23.0
41.5
41.0
41.0
24.0
23.0
21.5
21.0
21.0
20.0
29.5
29.5
28.5
28.0
27.5
27.0
41.0
48.0
50.5
51.0
51.0
50.5
31.0
29.0
28.5
28.5
28.0
27.5
30.5
31.0
29.0
27.0
25.0
23.5
57.0
65.5
65.0
63.5
64.0
63.5
45.5
49.5
47.5
43.0
39.0
36.0
55.0
60.0
60.0
58.5
58.5
58.5
57.0
63.0
63.5
63.5
63.5
63.5
47.0
58.5
62.0
61.0
60.5
60.0
26.0
38.5
45.5
51.5
56.0
57.5
46.5
65.0
68.5
66.5
65.0
64.5
49.5
52.0
49.0
47.0
43.0
40.5
82.5
89.5
90.0
90.0
88.0
86.5
58.5
68.5
68.0
63.0
60.5
56.0
51.0
54.5
57.0
57.0
55.0
54.0
57.5
64.0
62.5
62.0
62.0
60.5
68.5
77.0
75.5
74.5
73.5
70.5
48.0
49.5
50.0
50.0
49.0
47.5
45.5
52.0
52.0
51.5
51.0
50.5
49.5
67.0
68.5
68.5
67.0
67.5
90.0
90.0
89.5
89.5
86.5
85.5
45.0
46.0
42.0
42.0
41.0
40.0
53
Lanjutan (Tabel Lamipran 5.) No.
Tinggi Buih
Lokasi 5'
10'
15'
20'
25'
30'
Kabupaten Karawang ………………………(mm)…………………… 69 Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya 48.0 65.0 65.0 64.5 64.5 61.5 70 Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya 57.0 62.0 62.5 62.5 62.0 61.0 Kabupaten Bogor 71 Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy 54.0 51.5 48.0 44.0 42.0 41.0 72 Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy 47.5 45.0 43.5 40.5 39.0 38.0 73 Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran 56.5 55.5 53.5 51.0 51.0 43.0 74 Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran 55.0 60.0 55.0 52.5 50.5 49.0 75 Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran 67.0 57.0 47.5 45.0 44.0 43.5 76 Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran 63.5 65.5 65.0 64.5 65.0 60.0 77 Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng 72.0 68.5 63.5 62.0 59.5 58.0 78 Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng 72.0 63.5 58.5 54.0 49.5 47.0 79 Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan 18.5 27.0 29.5 31.0 34.0 32.5 80 Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan 41.0 40.5 34.5 34.0 34.0 34.0 Kabupaten Cianjur 81 Kec. Mande, Ds. Jamali 60.0 57.0 56.5 56.0 57.0 56.0 82 Kec. Mande, Ds. Jamali 71.5 67.0 65.0 61.0 59.0 57.5 83 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih 35.5 48.5 47.5 47.5 47.0 46.0 84 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih 33.0 46.0 48.0 47.0 46.0 45.5 85 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih 65.5 66.5 65.0 65.0 64.5 64.0 86 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih 58.0 57.0 56.0 55.0 50.0 49.5 87 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi 77.5 77.5 76.0 75.5 75.5 71.5 88 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi 55.0 53.5 51.5 50.5 49.5 49.0 89 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang 42.5 50.0 50.0 50.5 49.5 49.0 90 Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang 46.5 52.0 53.0 51.5 51.5 51.0 Kabupaten Majalengka 91 Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem 64.5 78.0 78.0 78.5 78.5 78.5 92 Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem 64.5 66.5 62.0 59.5 57.5 54.0 93 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 36.0 47.5 44.5 43.5 43.0 37.0 94 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 52.0 53.5 51.5 50.0 49.5 46.0 95 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 67.5 80.0 77.5 76.0 70.0 68.0 96 Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih 49.5 58.0 63.5 62.0 57.0 53.0 97 Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit 5.5 6.5 6.5 6.0 5.5 6.0 98 Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit 24.0 20.5 19.0 19.5 18.5 15.0 99 Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang 50.5 46.5 43.0 41.0 38.5 53.0 100 Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang 48.0 42.0 40.0 38.0 36.5 34.5 n = 100
54
Tabel Lampiran 6. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung yang Berasal dari Lahan Sawah pada Berbagai Waktu Pengamatan Contoh Tanah Dipersiapkan
No.
5' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Sedan, Ds. Mojosari Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
5.5 10.5 13.5 11.0 8.5 5.5 10.0 11.0 24.5 36.0 22.5 26.0 29.0 30.5 14.5 19.5 29.0 23.5 9.0 18.5 15.0 14.5 21.0 7.0 17.0 17.0 19.5 35.0 30.0 39.5 26.0 22.0 46.5 35.5 24.5 47.0 43.5 35.5 43.5 24.0 35.0 58.0
2.84 3.52 1.55 1.70 1.63 1.67 1.64 2.22 1.27 1.60 2.70 2.79 2.71 2.61 1.20 1.32 2.61 1.92 1.32 1.32 0.62 0.55 0.72 0.75 2.45 2.42 2.09 1.87 2.17 1.86 1.31 1.41 1.79 1.83 2.59 2.08 2.66 2.63 2.78 2.88 2.36 2.41
Tinggi Buih
Lokasi
23.5 12.5 13.5 17.0 13.0 11.5 14.0 15.0 15.5 22.0 13.0 13.0 14.0 27.5 13.5 24.0 22.5 14.5 10.5 9.5 9.0 9.5 11.0 6.0 9.5 13.0 19.5 27.0 26.0 38.5 19.0 21.0 51.0 33.5 21.5 37.0 34.5 27.0 37.0 20.5 36.5 58.5
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 24.0 24.0 24.0 22.5 18.0 18.5 16.5 13.5 15.0 16.0 15.0 14.0 17.5 16.0 14.5 11.5 13.5 11.5 10.5 9.5 11.5 10.5 10.0 8.0 14.5 13.5 13.5 10.5 20.0 15.0 13.0 12.0 22.5 25.5 26.0 25.5 32.5 37.5 38.0 38.0 16.0 19.0 20.5 22.0 17.5 22.0 24.5 25.5 21.0 25.5 27.5 29.0 34.5 34.5 34.5 32.5 18.5 16.0 15.0 14.5 31.5 29.0 26.5 23.5 28.5 31.0 32.0 32.0 19.0 22.0 24.0 24.0 13.0 12.0 10.5 11.5 14.0 17.0 18.0 18.0 10.0 11.0 13.5 14.0 11.0 13.5 14.0 19.5 14.0 18.0 19.0 20.0 7.0 7.5 7.5 8.0 16.5 17.0 17.0 17.5 16.5 17.5 18.0 17.0 22.0 22.0 21.5 19.5 33.5 35.5 35.0 35.0 30.0 30.0 30.5 30.5 40.5 40.5 40.5 39.5 26.5 26.0 26.0 26.0 24.5 22.0 22.0 22.0 55.5 55.0 54.5 54.5 36.5 36.0 36.0 35.5 28.0 26.0 25.5 24.5 46.0 47.0 47.5 47.5 43.0 43.5 43.5 44.0 34.5 37.0 36.5 35.5 40.0 44.0 44.5 44.5 26.5 28.0 27.0 25.0 36.0 35.5 35.0 35.0 59.0 58.5 58.5 58.5
55
Lanjutan (Tabel Lampiran 6.)
No.
5' 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung
n = 72
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
44.0 39.0 14.0 14.0 10.0 11.5 27.5 25.5 40.0 44.0 49.5 43.0 37.5 32.5 45.5 36.5 9.5 12.0 11.5 8.0 10.0 30.5 6.5 12.0 3.5 6.0 7.5 8.5 34.5 18.5
2.62 1.33 2.08 2.08 1.70 2.20 1.24 1.34 1.61 1.34 1.94 1.90 1.64 2.06 1.55 1.44 1.43 1.68 1.54 1.13 2.54 2.88 1.57 0.97 2.90 2.32 1.03 1.16 2.01 1.18
Tinggi Buih
Lokasi
48.5 39.5 27.5 22.5 12.0 13.5 25.5 32.5 30.5 38.5 49.5 41.0 30.5 26.0 52.5 38.0 9.5 8.5 10.5 9.5 10.5 34.0 5.5 13.5 6.5 8.0 9.5 21.5 23.5 10.0
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 48.5 46.0 44.0 44.0 39.5 39.5 39.0 39.0 27.5 26.0 16.0 15.5 25.0 24.5 19.0 19.0 15.0 14.5 13.0 11.0 16.0 16.5 12.5 12.5 36.0 36.5 29.0 27.5 32.0 30.0 27.5 27.5 36.5 39.5 41.0 40.0 42.0 44.0 44.0 44.0 52.5 52.5 52.0 49.5 42.0 43.5 43.5 43.0 37.5 37.5 37.5 37.5 32.5 34.5 33.5 33.0 52.5 50.0 50.0 46.0 38.5 37.5 37.5 36.5 12.0 12.5 12.0 11.5 10.0 15.5 15.5 15.5 17.0 15.5 20.0 15.5 18.5 12.0 12.5 8.5 20.5 21.5 22.5 10.5 37.0 36.5 36.5 35.0 6.5 7.0 6.5 6.5 14.0 17.5 16.0 13.0 4.5 4.0 3.5 3.5 8.0 8.0 7.5 7.0 13.0 11.0 9.5 9.5 10.0 9.5 9.5 9.0 28.5 32.0 34.0 33.5 12.0 14.5 16.0 15.0
56
Contoh Tanah langsung
No.
5' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Sedan, Ds. Mojosari Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
42.0 56.5 37.0 45.5 48.0 58.0 47.5 44.0 22.0 41.5 54.5 45.0 45.0 40.5 28.0 53.5 59.0 39.0 30.5 33.0 20.5 25.0 26.0 12.0 9.0 39.0 40.5 45.5 56.5 37.0 38.5 29.5 44.5 44.5 44.5 50.5 72.0 45.0 55.5 53.0 42.5 43.5 62.0 65.0 43.5 31.0
2.84 3.52 1.55 1.70 1.63 1.67 1.64 2.22 1.27 1.60 2.70 2.79 2.71 2.61 1.20 1.32 2.61 1.92 1.32 1.32 0.62 0.55 0.72 0.75 2.45 2.42 2.09 1.87 2.17 1.86 1.31 1.41 1.79 1.83 2.59 2.08 2.66 2.63 2.78 2.88 2.36 2.41 2.62 1.33 2.08 2.08
Tinggi Buih
Lokasi
44.0 52.5 39.5 46.0 38.0 54.0 45.5 45.0 33.5 44.5 57.5 42.5 46.0 47.5 30.0 55.0 47.0 28.5 25.5 41.0 9.0 25.5 27.5 8.0 8.0 35.0 40.0 46.5 46.5 38.0 33.0 23.5 44.5 43.0 42.0 41.5 73.0 48.0 34.0 24.0 44.5 50.0 65.5 66.0 41.0 30.5
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 46.0 45.0 44.5 44.5 55.0 58.0 57.0 56.5 39.5 40.0 38.5 37.0 46.5 46.0 46.0 45.5 42.0 44.5 46.0 48.0 58.0 58.0 58.5 58.5 48.0 49.0 48.5 48.5 47.0 46.0 45.5 44.0 34.0 33.0 32.5 30.0 46.5 44.5 44.5 42.5 61.5 62.0 58.0 57.0 50.5 50.5 49.0 47.5 49.0 48.0 47.0 46.0 43.5 41.0 40.5 40.5 29.5 29.0 28.5 28.5 54.5 54.0 53.5 53.5 60.0 60.0 60.0 59.0 38.5 40.0 40.0 39.5 40.0 43.5 33.5 32.0 42.0 42.0 41.0 34.5 14.0 17.5 18.5 18.5 27.5 28.0 27.0 25.0 33.5 34.5 33.5 28.0 13.0 13.5 12.5 12.5 16.5 11.5 11.0 11.0 39.5 40.0 39.5 39.5 47.0 47.0 45.0 44.0 47.5 47.0 47.0 46.0 58.0 57.5 57.0 56.5 40.5 39.0 37.0 37.0 39.5 39.5 38.5 38.5 29.5 29.5 29.0 29.5 47.5 47.0 46.5 45.5 46.5 46.5 45.5 45.5 45.5 46.5 44.5 44.5 51.0 52.5 52.0 52.0 72.5 72.0 72.0 72.0 47.0 46.5 45.5 45.5 55.0 57.0 56.0 55.5 43.5 51.5 54.0 53.5 44.5 43.0 42.5 42.5 49.0 47.0 45.0 44.0 63.0 62.5 62.0 62.0 66.0 65.5 65.5 65.5 45.0 45.5 45.5 45.0 30.5 31.5 31.0 31.0
57
Lanjutan (Tabel Lampiran 6.)
No.
5' 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung
n = 72
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
18.0 29.5 42.0 54.5 54.0 46.0 54.5 54.0 55.0 48.5 64.5 50.0 10.0 14.0 13.0 10.0 29.5 62.0 37.5 30.0 25.0 18.0 16.0 15.5 35.0 28.0
1.70 2.20 1.24 1.34 1.61 1.34 1.94 1.90 1.64 2.06 1.55 1.44 1.43 1.68 1.54 1.13 2.54 2.88 1.57 0.97 2.90 2.32 1.03 1.16 2.01 1.18
Tinggi Buih
Lokasi
18.5 28.0 36.0 53.0 36.0 39.5 48.5 58.0 51.5 45.5 68.0 49.0 9.0 16.0 14.5 13.0 31.0 57.5 39.0 29.0 18.0 21.5 16.5 16.0 24.0 21.5
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 18.5 19.5 18.0 18.0 29.5 30.5 31.0 30.0 49.5 49.0 47.0 44.5 60.5 59.5 58.5 57.0 50.0 54.5 54.0 54.0 49.0 48.5 47.5 46.0 56.0 55.5 55.5 54.5 57.5 56.0 56.0 54.0 55.5 55.5 54.5 55.0 53.5 52.5 51.0 50.5 66.0 65.0 64.5 64.5 50.5 50.5 50.0 50.0 10.0 10.5 10.5 10.5 17.0 16.5 15.5 15.0 14.0 14.5 14.0 14.0 13.5 11.5 11.5 11.0 32.0 32.0 30.5 30.0 61.5 62.0 63.0 62.0 38.5 38.0 38.0 38.0 30.0 30.5 30.0 30.0 24.0 25.0 26.0 25.0 20.5 20.0 19.0 18.5 19.5 17.5 16.5 16.0 16.0 15.5 16.0 15.5 32.5 35.5 36.5 36.0 25.0 27.5 27.5 28.0
58
Tabel Lampiran 7. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IB untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung yang Berasal dari Lahan Sawah pada Berbagai Waktu Pengamatan Contoh Tanah Dipersiapkan
No.
5' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Sedan, Ds. Mojosari Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
41.5 24.0 27.0 36.5 15.5 22.5 24.0 18.0 57.0 58.5 64.5 60.5 53.0 70.5 57.0 56.5 65.0 84.5 10.5 48.5 37.0 20.0 31.5 12.0 25.0 24.5 35.0 29.0 47.5 55.5 20.0 14.5 45.5 39.5 57.0 59.0 49.0 33.0 75.5 76.0 55.5 49.0
2.84 3.52 1.55 1.70 1.63 1.67 1.64 2.22 1.27 1.60 2.70 2.79 2.71 2.61 1.20 1.32 2.61 1.92 1.32 1.32 0.62 0.55 0.72 0.75 2.45 2.42 2.09 1.87 2.17 1.86 1.31 1.41 1.79 1.83 2.59 2.08 2.66 2.63 2.78 2.88 2.36 2.41
Tinggi Buih
Lokasi
41.5 24.5 38.0 38.5 20.5 22.5 24.5 18.5 54.0 68.5 57.0 60.0 56.5 76.0 64.5 58.0 63.5 69.5 15.5 53.0 30.5 19.5 29.0 6.5 24.0 34.0 41.0 28.0 48.5 58.0 21.0 26.5 59.5 50.0 61.5 56.0 54.5 34.5 55.5 40.5 61.5 61.0
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 43.0 42.5 42.5 42.0 24.5 24.5 24.5 24.0 36.0 34.5 33.5 30.0 37.5 36.5 36.5 36.5 18.0 16.0 15.5 15.5 23.5 23.0 23.0 22.5 24.5 25.0 25.0 24.5 18.5 18.0 18.0 18.0 57.5 58.0 57.5 57.5 69.0 69.0 69.0 64.0 68.0 68.0 66.5 64.5 63.0 61.0 61.0 61.0 61.0 61.5 55.5 53.0 77.5 77.0 71.0 70.5 62.0 58.0 58.0 57.0 56.5 56.5 56.5 56.5 66.5 65.5 65.5 65.0 85.5 85.5 85.5 84.5 13.5 12.0 12.0 10.5 52.5 51.5 49.0 48.5 38.5 38.5 38.0 37.0 21.0 22.0 22.0 22.0 36.5 32.5 32.5 32.5 11.5 12.0 12.0 12.5 25.0 25.5 26.5 25.5 33.5 33.0 31.5 24.5 37.0 39.5 37.0 35.5 36.5 32.5 30.0 29.5 50.0 48.5 48.0 47.5 58.5 55.5 55.5 55.5 24.5 20.5 20.0 20.0 24.5 16.5 15.0 14.5 61.5 57.5 52.0 50.0 49.0 47.5 42.5 39.5 64.5 63.5 63.0 58.0 62.0 62.5 62.5 60.5 52.5 51.5 51.5 49.0 34.5 35.5 33.0 33.0 79.5 81.5 80.5 77.0 62.5 72.5 76.5 76.5 59.5 56.5 56.0 56.0 58.0 55.5 52.5 50.5
59
Lanjutan (Tabel Lampiran 7.)
No.
5' 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung
n = 72
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
42.5 21.0 70.5 27.5 8.5 51.5 40.0 45.0 63.0 60.0 77.5 66.0 42.5 52.5 66.0 63.0 12.5 27.5 17.5 17.5 28.0 65.0 48.5 35.5 2.5 7.5 22.0 31.5 84.5 64.0
2.62 1.33 2.08 2.08 1.70 2.20 1.24 1.34 1.61 1.34 1.94 1.90 1.64 2.06 1.55 1.44 1.43 1.68 1.54 1.13 2.54 2.88 1.57 0.97 2.90 2.32 1.03 1.16 2.01 1.18
Tinggi Buih
Lokasi
59.0 29.5 72.5 27.0 12.5 48.5 39.0 53.0 53.0 56.0 79.5 71.5 52.5 55.5 80.5 54.5 15.0 30.0 19.5 17.0 29.5 66.5 47.0 36.0 5.5 8.0 31.0 36.0 57.5 40.5
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 55.0 52.5 46.5 43.5 29.5 26.0 25.0 23.0 71.0 70.5 70.5 70.5 27.5 27.5 27.5 27.5 11.0 9.5 9.5 9.0 52.5 51.5 52.0 51.5 49.0 47.5 47.0 41.5 58.0 55.0 51.5 47.0 66.0 66.0 65.5 64.5 61.5 65.0 63.5 61.0 79.5 78.5 78.0 78.0 72.5 71.5 69.5 66.0 52.0 49.5 44.5 43.0 58.5 56.5 53.5 53.0 78.0 72.5 69.5 67.0 63.5 64.0 63.5 63.0 15.0 13.5 12.5 12.5 31.0 32.5 30.5 27.5 18.5 18.5 17.5 17.5 17.5 18.5 18.5 18.5 28.0 28.5 28.0 28.0 66.5 65.5 65.0 65.0 51.0 50.5 50.0 49.0 36.5 36.0 36.5 36.0 6.0 3.0 3.0 2.5 8.5 7.5 7.5 7.5 23.5 23.0 22.0 22.0 36.0 35.0 33.0 33.0 75.5 84.0 84.5 84.5 56.0 62.0 64.0 64.0
60
Contoh Tanah Langsung
No.
5' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Sedan, Ds. Mojosari Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
74.5 86.5 41.0 53.0 76.0 67.0 78.5 63.5 51.0 62.5 64.0 53.5 68.0 84.5 58.5 48.0 77.0 75.0 42.0 46.0 46.5 45.0 65.5 40.0 81.5 61.5 58.5 63.5 60.0 57.5 64.5 40.5 70.5 47.5 50.5 67.5 85.5 40.0 46.0 45.5 64.0 49.5 71.5 49.0 27.5 23.5
2.84 3.52 1.55 1.70 1.63 1.67 1.64 2.22 1.27 1.60 2.70 2.79 2.71 2.61 1.20 1.32 2.61 1.92 1.32 1.32 0.62 0.55 0.72 0.75 2.45 2.42 2.09 1.87 2.17 1.86 1.31 1.41 1.79 1.83 2.59 2.08 2.66 2.63 2.78 2.88 2.36 2.41 2.62 1.33 2.08 2.08
Tinggi Buih
Lokasi
72.5 77.0 46.0 60.5 62.5 65.5 76.5 56.0 56.5 73.5 58.0 51.5 67.5 86.0 63.0 57.0 62.5 73.0 42.0 40.5 26.5 30.0 37.5 36.0 83.5 67.0 55.0 57.0 47.0 26.0 46.5 49.5 68.5 48.0 45.5 49.5 90.0 45.0 35.5 33.0 65.5 58.0 77.5 55.0 31.0 30.5
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 75.5 74.0 74.5 74.5 90.0 89.5 89.5 89.5 45.5 45.0 45.0 42.0 58.0 57.5 56.0 55.0 76.0 76.5 76.5 76.5 68.5 68.0 68.0 67.5 79.0 79.5 78.5 78.5 65.0 66.5 65.5 64.0 53.5 52.5 51.5 51.0 71.5 68.5 65.5 64.5 74.5 74.0 73.5 71.0 60.0 58.0 57.0 56.0 73.0 69.5 68.5 68.0 87.0 87.0 85.5 85.0 61.5 60.5 59.5 59.5 57.0 53.0 51.5 50.5 81.0 81.0 79.0 77.5 78.0 78.0 77.5 76.0 53.0 46.0 44.0 44.0 51.0 47.5 46.5 46.0 42.5 46.5 46.5 46.5 39.5 45.0 46.0 45.0 57.5 65.5 65.5 65.0 41.5 40.5 39.0 40.5 83.5 82.5 82.0 82.0 63.5 63.0 62.0 62.0 60.0 60.0 58.5 58.5 63.0 63.5 63.5 63.5 58.5 62.0 61.0 60.5 38.5 45.5 51.5 56.0 65.0 68.5 66.5 65.0 52.0 49.0 47.0 43.0 77.0 75.5 74.5 73.5 49.5 50.0 50.0 49.0 52.0 52.0 51.5 51.0 67.0 68.5 68.5 67.0 90.0 89.5 89.5 86.5 46.0 42.0 42.0 41.0 48.5 47.5 47.5 47.0 46.0 48.0 47.0 46.0 66.5 65.0 65.0 64.5 57.0 56.0 55.0 50.0 77.5 76.0 75.5 75.5 53.5 51.5 50.5 49.5 29.0 28.5 28.5 28.0 31.0 29.0 27.0 25.0
61
Lanjutan (Tabel Lampiran 7.)
No.
5' 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung
n = 72
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
54.5 56.5 63.5 36.0 86.5 56.0 54.0 60.5 61.5 61.0 49.0 51.0 41.0 20.0 27.5 23.5 53.0 67.0 42.5 35.0 28.5 33.5 65.0 41.0 79.0 80.0
1.70 2.20 1.24 1.34 1.61 1.34 1.94 1.90 1.64 2.06 1.55 1.44 1.43 1.68 1.54 1.13 2.54 2.88 1.57 0.97 2.90 2.32 1.03 1.16 2.01 1.18
Tinggi Buih
Lokasi
60.0 43.0 57.0 45.5 82.5 58.5 51.0 57.5 48.0 57.0 42.5 46.5 21.0 24.0 31.0 30.5 46.5 61.5 46.0 37.5 21.0 44.5 67.0 68.0 56.0 42.0
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 56.0 55.5 54.5 54.5 58.5 58.0 47.5 57.0 65.5 65.0 63.5 64.0 49.5 47.5 43.0 39.0 89.5 90.0 90.0 88.0 68.5 68.0 63.0 60.5 54.5 57.0 57.0 55.0 64.0 62.5 62.0 62.0 65.0 65.0 64.5 64.5 62.0 62.5 62.5 62.0 50.0 50.0 50.5 49.5 52.0 53.0 51.5 51.5 22.5 23.0 41.5 41.0 23.0 21.5 21.0 21.0 29.0 28.5 28.5 28.0 31.0 29.0 27.0 25.0 50.5 51.5 53.0 53.0 68.5 67.0 68.0 67.5 48.5 47.5 46.5 43.0 39.0 36.5 37.0 35.5 30.0 31.0 30.5 30.0 52.5 52.0 52.5 50.5 66.0 65.0 65.0 65.0 65.0 65.0 64.0 63.5 59.0 74.5 77.5 79.0 69.0 79.0 80.0 80.5
62
Tabel Lampiran 8. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung yang Berasal dari Lahan Kering pada Berbagai Waktu Pengamatan Contoh Tanah Dipersiapkan
No.
5' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran Kec.Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng Kec. Mande, Ds. Jamali Kec. Mande, Ds. Jamali Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih
n = 28
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
8.0 10.5 13.0 14.0 8.5 10.5 44.0 33.5 33.5 28.5 38.5 31.0 21.0 22.5 36.0 27.5 34.0 46.0 38.0 43.5 50.5 39.0 22.5 33.5 17.0 19.5 43.0 32.0
0.64 0.69 0.62 0.66 3.85 4.23 1.31 1.43 3.62 2.61 2.31 2.48 0.82 0.76 2.04 1.95 1.29 1.37 1.53 1.48 1.98 1.55 1.39 1.90 0.64 1.77 1.88 1.40
Tinggi Buih
Lokasi
6.5 11.5 7.0 6.5 7.5 7.0 35.0 25.0 40.0 33.5 46.0 38.0 18.0 17.0 43.0 42.0 39.0 49.5 36.0 41.0 47.5 41.0 45.0 54.0 15.5 17.0 42.5 29.0
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 7.0 8.5 8.5 8.0 19.0 16.5 11.0 10.5 9.0 10.0 17.0 13.0 9.0 10.5 12.0 13.5 8.0 9.0 8.5 8.5 7.0 8.5 9.5 10.5 46.0 47.0 46.0 44.0 34.0 38.0 37.0 35.5 42.5 40.0 39.0 35.5 38.5 38.5 34.0 32.0 46.0 45.5 45.0 44.0 37.0 35.5 35.0 35.0 22.0 23.0 22.0 21.5 21.5 24.0 24.5 22.5 44.5 46.0 40.5 38.0 34.0 32.5 28.5 28.0 43.5 43.0 40.5 36.0 49.5 47.5 47.5 46.0 43.0 43.5 41.0 39.5 50.0 48.5 46.5 45.0 52.5 51.5 51.0 50.5 39.5 39.0 39.0 39.0 44.0 43.5 43.5 40.0 54.5 52.5 48.0 46.5 16.5 17.5 17.5 17.0 19.5 21.0 20.5 20.0 43.5 43.5 43.5 43.0 32.0 31.5 32.0 32.0
63
Contoh Tanah Langsung
No.
5' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran Kec.Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng Kec. Mande, Ds. Jamali Kec. Mande, Ds. Jamali Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih
n = 28
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
21.0 22.0 22.5 25.5 6.5 36.5 48.5 38.0 41.0 51.0 65.0 49.5 6.0 21.5 53.0 47.0 51.0 51.5 52.5 53.5 38.0 52.0 36.5 31.5 7.5 41.0 48.0 50.5
0.64 0.69 0.62 0.66 3.85 4.23 1.31 1.43 3.62 2.61 2.31 2.48 0.82 0.76 2.04 1.95 1.29 1.37 1.53 1.48 1.98 1.55 1.39 1.90 0.64 1.77 1.88 1.40
Tinggi Buih
Lokasi
21.0 21.5 16.0 15.5 13.0 33.0 44.0 40.0 51.5 67.5 71.0 52.5 4.5 21.0 61.0 49.0 51.5 53.5 34.0 43.5 42.5 57.0 53.0 35.0 22.5 46.0 46.5 51.5
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 21.5 21.0 21.0 21.0 23.0 23.5 24.0 22.0 21.5 24.0 22.0 22.5 24.0 26.5 25.5 25.5 13.0 9.5 9.0 8.0 34.0 34.0 36.5 36.5 54.5 53.0 51.0 50.5 43.5 41.5 40.5 39.0 46.5 46.5 43.5 41.5 62.5 61.5 56.0 54.5 69.0 69.0 69.0 68.5 51.5 50.5 50.0 49.5 10.0 11.0 8.5 6.5 22.0 21.5 21.5 21.5 59.5 58.0 58.0 55.5 49.5 48.0 47.0 47.0 52.0 51.5 51.5 51.0 59.5 57.0 54.5 52.0 51.5 53.0 52.5 52.5 54.5 55.0 55.5 54.0 44.0 42.0 41.0 39.0 54.0 53.0 52.5 52.5 50.0 47.0 42.5 40.0 33.5 33.0 32.0 32.0 10.5 10.5 10.5 9.0 42.0 41.5 41.0 41.0 48.5 47.5 48.0 48.0 51.5 50.5 50.5 50.5
64
Tabel Lampiran 9. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IB untuk Contoh Tanah Dipersiapkan dan Contoh Tanah Langsung yang Berasal dari Lahan Kering pada Berbagai Waktu Pengamatan Contoh Tanah Dipersiapkan
No.
5' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng Kec. Mande, Ds. Jamali Kec. Mande, Ds. Jamali Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih
n = 28
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
18.5 23.5 10.5 15.0 8.5 12.5 30.5 51.5 65.5 62.0 71.5 64.5 53.0 7.5 30.5 18.0 61.5 48.0 59.5 67.5 57.0 50.5 5.0 33.0 21.5 9.0 49.5 33.5
0.64 0.69 0.62 0.66 3.85 4.23 1.31 1.43 3.62 2.61 2.31 2.48 0.82 0.76 2.04 1.95 1.29 1.37 1.53 1.48 1.98 1.55 1.39 1.90 0.64 1.77 1.88 1.40
Tinggi Buih
Lokasi
21.5 40.0 8.5 7.5 10.0 18.5 51.0 65.0 85.5 77.5 86.0 86.5 61.0 24.0 73.0 70.0 70.0 53.5 57.5 66.0 52.5 66.5 48.0 77.0 21.5 23.5 50.0 44.5
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 23.0 20.5 18.5 18.5 40.5 36.5 34.0 26.5 9.0 11.0 11.0 11.0 13.0 16.5 17.0 16.0 9.0 9.0 9.0 9.0 15.5 14.0 13.0 13.0 48.0 44.5 42.5 40.0 65.0 62.5 53.0 51.5 81.0 77.5 71.0 68.0 75.0 72.5 65.0 63.0 78.0 77.5 73.5 72.0 82.0 79.0 75.0 73.5 56.5 55.0 54.0 53.5 20.5 18.0 16.0 15.5 61.5 46.0 42.0 32.5 65.0 39.0 19.5 18.5 74.5 71.5 71.0 64.0 54.0 48.5 48.0 48.0 62.5 61.0 60.0 60.0 75.5 74.5 70.5 67.5 61.5 60.0 57.5 57.5 63.0 55.0 52.0 51.5 6.0 5.5 5.5 5.5 59.0 52.5 42.5 39.0 22.5 21.5 21.5 22.0 21.0 19.0 18.0 9.5 51.5 51.0 51.0 51.0 43.0 40.0 37.5 33.5
65
Contoh Tanah Langsung
No.
5' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sarang, Ds. Sumber Mulyo Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Sulang, Ds. Seren Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Guntur, Ds. Wanareja Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran Kec. Parung Panjang, Ds. Kabasiran Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng Kec. Babakan Madang, Ds. Bojong Koneng Kec. Mande, Ds. Jamali Kec. Mande, Ds. Jamali Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit Kec. Dawuan, Ds. Jatisawit Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran Kec. Cibinong, Ds. Pajelaran Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem Kec. Majalengka, Ds. Duku Asem Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang Kec. Panyingkiran, Ds. Jatiserang Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy Kec. Gunung Sindur, Ds. Cibaduy Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kec. Gunung Putri, Ds. Karanggan Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih Kec. Majalengka, Ds. Sindang Kasih
n = 28
30'
C-organik Metode Walkley & Black (%)
16.0 27.0 41.5 26.5 28.0 25.5 43.0 49.0 58.0 47.0 56.0 57.5 6.0 15.0 43.5 60.0 78.5 54.0 68.0 53.0 53.0 34.5 41.0 38.0 32.5 34.0 37.0 46.0
0.64 0.69 0.62 0.66 3.85 4.23 1.31 1.43 3.62 2.61 2.31 2.48 0.82 0.76 2.04 1.95 1.29 1.37 1.53 1.48 1.98 1.55 1.39 1.90 0.64 1.77 1.88 1.40
Tinggi Buih
Lokasi
5.5 18.0 22.5 25.0 29.5 32.0 56.5 55.0 72.0 72.0 60.0 71.5 5.5 24.0 67.0 63.5 64.5 64.5 67.5 49.5 50.5 48.0 54.0 47.5 18.5 41.0 36.0 52.0
10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 19.5 20.5 19.0 18.0 35.5 31.0 31.0 27.5 36.0 40.0 42.5 42.5 32.5 37.5 36.0 28.0 29.5 29.5 28.5 28.5 31.0 26.5 26.0 26.0 55.5 53.5 51.0 51.0 60.0 55.0 52.5 50.5 68.5 63.5 62.0 59.5 63.5 58.5 54.0 49.5 57.0 56.5 56.0 57.0 67.0 65.0 61.0 59.0 6.5 6.5 6.0 5.5 20.5 19.0 19.5 18.5 57.0 47.5 45.0 44.0 65.5 65.0 64.5 65.0 78.0 78.0 78.5 78.5 66.5 62.0 59.5 57.5 80.0 77.5 76.0 70.0 58.0 63.5 62.0 57.0 46.5 43.0 41.0 38.5 42.0 40.0 38.0 36.5 51.5 48.0 44.0 42.0 45.0 43.5 40.5 39.0 27.0 29.5 31.0 34.0 40.5 34.5 34.0 34.0 47.5 44.5 43.5 43.0 53.5 51.5 50.0 49.5
66
Tabel Lampiran 10. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA Pola Menurun No.
Lokasi 5'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Jumlah Total Rata-rata
14.5 21.5 34.5 39.0 47.5 48.0 50.0 58.0 65.5 68.0 73.0 519.5 47.0
Tinggi Buih 10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 14.0 14.5 14.0 14.0 20.5 20.0 19.0 18.5 33.5 33.5 32.0 32.0 38.5 38.0 38.0 38.0 43.5 41.0 40.5 40.5 47.0 46.5 45.5 45.5 49.0 47.0 45.0 44.0 57.5 56.0 56.0 54.0 63.0 62.5 62.0 62.0 66.0 65.0 64.5 64.5 72.5 72.0 72.0 72.0 505.0 496.0 488.5 485.0 45.0 45.0 44.0 44.0
30' 13.0 18.0 32.0 37.5 40.5 45.0 43.5 54.0 62.0 64.0 72.0 481.5 43.0
n = 11
Tabel Lampiran 11. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA dengan Pola Mendatar No.
Lokasi 5'
1 2 3 4 5 6 7
Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Jumlah Total Rata-rata
n=7
16.0 18.5 30.5 39.5 44.5 50.5 66.0 265.5 37.0
Tinggi Buih 15' 20' 25' …………(mm)…………. 16.0 15.5 16.0 15.5 18.5 19.5 18.0 18.0 30.5 31.5 31.0 31.0 39.5 40.0 38.5 37.0 44.5 43.0 42.5 42.5 50.5 50.0 50.0 50.0 66.0 65.5 65.5 65.5 265.5 265.0 261.5 259.5 37.0 37.0 37.0 37.0 10'
30' 15.5 18.0 31.0 37.0 42.5 49.5 65.0 258.5 36.0
67
Tabel Lampiran 12. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA dengan Pola Menaik Drastis-Menurun No.
Lokasi 5'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Jumlah Total Rata-rata
n = 17
13.0 16.0 16.5 33.5 36.0 38.0 39.5 44.0 44.5 44.5 45.5 46.0 46.0 46.5 46.5 48.5 53.0 657.5 38.0
Tinggi Buih 15' 20' 25' …………(mm)…………. 13.5 11.5 11.5 11.0 17.0 16.5 15.5 15.0 19.5 17.5 16.5 16.0 34.0 33.0 32.5 30.0 49.5 49.0 47.0 44.5 40.5 39.0 37.0 37.0 49.0 48.5 47.5 46.0 46.0 45.0 44.5 44.5 46.5 44.5 44.5 42.5 47.5 47.0 46.5 45.5 53.5 52.5 51.0 50.5 46.5 46.0 46.0 45.5 49.0 48.0 47.0 46.0 47.5 47.0 47.0 46.0 58.0 57.5 57.0 56.5 56.0 55.5 55.5 54.5 60.5 59.5 58.5 57.0 734.0 717.5 705.0 688.0 43.0 42.0 41.0 40.0 10'
30' 10.0 14.0 16.0 22.0 42.0 37.0 46.0 42.0 41.5 44.5 48.5 45.5 45.0 45.5 56.5 54.5 54.5 665.0 39.0
68
Tabel Lampiran 13. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat dengan Pereaksi IA dengan Pola Menaik-Mendatar-Menurun No.
Lokasi 5'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Sedan, Ds. Mojosari Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Jumlah Total Rata-rata
n = 37
8.0 8.0 9.0 9.0 18.0 21.5 23.5 24.0 24.0 25.5 26.0 27.5 28.0 28.5 29.0 31.0 33.0 34.0 35.0 36.0 38.0 40.0 41.0 41.0 41.5 42.0 42.5 43.0 45.0 45.5 47.0 49.0 51.5 52.5 54.0 57.5 57.5 1267.0 34.0
Tinggi Buih 10' 15' 20' 25' …………(mm)…………. 13.0 13.5 12.5 12.5 11.5 11.5 11.0 11.0 14.0 17.5 18.5 19.5 10.0 10.5 10.5 10.5 24.0 25.0 26.0 25.0 25.0 27.5 27.5 28.0 29.5 29.5 29.0 29.5 43.5 51.5 54.0 53.5 32.5 35.5 36.5 36.0 40.0 43.5 33.5 32.0 27.5 28.0 27.0 25.0 33.5 34.5 33.5 28.0 29.5 30.5 31.0 30.0 38.5 40.0 40.0 39.5 30.0 30.5 30.0 30.0 32.0 32.0 30.5 30.0 39.5 39.5 38.5 38.5 55.0 57.0 56.0 55.5 39.5 40.0 39.5 39.5 50.0 54.5 54.0 54.0 42.0 44.5 46.0 46.0 47.0 47.0 45.0 44.0 45.0 45.5 45.5 45.0 42.0 42.0 41.0 34.5 51.0 52.5 52.0 52.0 45.5 46.5 44.5 44.5 50.5 50.5 49.0 47.5 46.5 46.5 40.5 40.5 47.0 47.0 45.5 44.0 48.0 49.0 48.5 48.5 60.0 60.0 60.0 59.0 50.5 50.5 50.0 50.0 55.5 55.5 54.5 55.0 55.0 58.0 57.0 56.5 58.0 58.0 58.5 58.5 61.5 62.0 58.0 57.0 61.5 62.0 63.0 62.0 1484.5 1529.0 1497.5 1472.0 40.0 41.0 40.0 39.0
30' 12.0 9.0 20.5 10.0 25.0 28.0 29.5 53.0 35.0 30.5 25.0 26.0 29.5 39.0 30.0 29.5 38.5 55.5 39.0 54.0 48.0 40.5 43.5 33.0 50.5 44.5 45.0 44.5 44.0 47.5 59.0 50.0 55.0 56.5 58.0 54.5 62.0 1454.5 39.0
69
Tabel Lampiran 14. Data Tinggi Buih Metode Uji Cepat Menggunakan Pereaksi IA dengan Contoh Tanah Langsung Berasal dari Lahan Sawah Berdasarkan Waktu Pengamatan 10 Menit dalam Kalibrasi Kadar C-organik Metode Uji Cepat Data Tinggi Buih Sebelum Angka-angka Pencilan Dibuang
No.
Lokasi
Tinggi Buih
C-organik Metode Walkley & Black (%)
10' …....mm…….. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Sedan, Ds. Mojosari Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih
46.0 55.0 39.5 46.5 42.0 58.0 48.0 47.0 34.0 46.5 61.5 50.5 49.0 43.5 29.5 54.5 60.0 38.5 40.0 42.0 14.0 27.5 33.5 13.0 16.5 39.5 47.0 47.5 58.0 40.5 39.5 29.5 47.5 46.5 45.5 51.0 72.5 47.0 55.0
2.84 3.52 1.55 1.70 1.63 1.67 1.64 2.22 1.27 1.60 2.70 2.79 2.71 2.61 1.20 1.32 2.61 1.92 1.32 1.32 0.62 0.55 0.72 0.75 2.45 2.42 2.09 1.87 2.17 1.86 1.31 1.41 1.79 1.83 2.59 2.08 2.66 2.63 2.78
70
Lanjutan (Tabel Lampiran 14.)
No.
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
n = 72
Lokasi
Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cika long Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Haurgeulis, Ds. Sridadadi Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cirama Girang Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Margasari, Ds. Kaligayam Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung
Tinggi Buih 10' …....mm…….. 43.5 44.5 49.0 63.0 66.0 45.0 30.5 18.5 29.5 49.5 60.5 50.0 49.0 56.0 57.5 55.5 53.5 66.0 50.5 10.0 17.0 14.0 13.5 32.0 61.5 38.5 30.0 24.0 20.5 19.5 16.0 32.5 25.0
C-organik Metode Walkley & Black (%)
2.88 2.36 2.41 2.62 1.33 2.08 2.08 1.70 2.20 1.24 1.34 1.61 1.34 1.94 1.90 1.64 2.06 1.55 1.44 1.43 1.68 1.54 1.13 2.54 2.88 1.57 0.97 2.90 2.32 1.03 1.16 2.01 1.18
71
Data Tinggi Buih Setelah Angka-angka Pencilan Dibuang
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Lokasi
Kec. Bulus Pesantren, Ds. Bulus Pesantren Kec. Bulus Pesantren, Ds. Arjowinangun Kec. Lebaksiu, Ds. Jatimulya Kec. Lebaksiu, Ds. Lebak Gowah Kec. Pangkah, Ds. Rancawiru Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Kedung Banteng, Ds. Tonggara Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Balapulang, Ds. Banjar Anyar Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Banyudono, Ds. Terayu Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Teras, Ds. Gumuk Rejo Kec. Ngemplak, Ds. Donohudan Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sawit, Ds. Manjung Kec. Sedan, Ds. Karas Kec. Sedan, Ds. Mojosari Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Kaliori, Ds. Meteseh Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Gusian, Ds. Panohan Kec. Bonang, Ds. Gebang Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Patrol, Ds. Lipas Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Losarang, Ds. Santing Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Sylieg, Ds. Mekar Gading Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Waluya, Ds. Kuta Karya Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Pedes, Ds. Karang Jati Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Tempuran, Ds. Pagadungan Kec. Cikalong Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cika long Kulon, Ds. Sukagalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Mekargalih Kec. Cikalong Kulon, Ds. Cinangsi Kec. Karanganyar, Ds. Grenggeng Kec. Karanganyar, Ds. Wonorejo Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Sruweng, Ds. Tanggerang Kec. Gabus Wetan, Ds. Kedung Dawa Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran
Tinggi Buih 10' …....mm……. 46.0 55.0 39.5 46.5 42.0 48.0 47.0 34.0 46.5 61.5 50.5 49.0 43.5 29.5 60.0 38.5 40.0 42.0 14.0 27.5 33.5 13.0 39.5 47.0 47.5 58.0 40.5 39.5 29.5 47.5 46.5 45.5 51.0 72.5 47.0 55.0 43.5 44.5 49.0 63.0 45.0 30.5 18.5 29.5 50.0 56.0
C-organik Metode Walkley & Black (%)
2.84 3.52 1.55 1.70 1.63 1.64 2.22 1.27 1.60 2.70 2.79 2.71 2.61 1.20 2.61 1.92 1.32 1.32 0.62 0.55 0.72 0.75 2.42 2.09 1.87 2.17 1.86 1.31 1.41 1.79 1.83 2.59 2.08 2.66 2.63 2.78 2.88 2.36 2.41 2.62 2.08 2.08 1.70 2.20 1.61 1.94
72
Lanjutan (Tabel Lampiran 14.)
No.
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
n = 60
Lokasi
Kec. Rawa Merta, Ds. Panyingkiran Kec. Telaga Sari, Ds. Cariu Mulya Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Demak, Ds. Sedu Kec. Karang Tengah, Ds. Karangsari Kec. Karang Tengah, Ds. Pulosari Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Kebumen, Ds. Gesikan Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Dempet, Ds. Dempet Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Sambi, Ds. Demangon Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung Kec. Petanahan, Ds. Karanggadung
Tinggi Buih 10' …....mm……. 57.5 53.5 10.0 17.0 14.0 13.5 32.0 61.5 38.5 30.0 19.5 16.0 32.5 25.0
C-organik Metode Walkley & Black (%)
1.90 2.06 1.43 1.68 1.54 1.13 2.54 2.88 1.57 0.97 1.03 1.16 2.01 1.18