AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 - TAGIHAN
M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.
•
•
Tagihan merupakan klain yang akan dilunasi dengan uang Klasifikasi: – Piutang tidak didukung janji tertulis • •
Piutang Dagang (usaha) Piutang lain-lain – Piutang non-usaha – Piutang penghasilan
– Piutang Wesel didukung janji tertulis
2
Contoh Piutang Wesel
•
•
•
•
Piutang dagang (piutang usaha) timbul dari penjualan barang atau jasa
Akun ini Masuk dalam kelompok aktiva lancar Bagaimana dengan Penitipan barang dagangan (konsinyasi) ? Bagaimana dengan piutang penjulan angsuran ?
4
•
•
Apakah ada jaminan bahwa semua piutang dapat dilunasi ? Kalau tidak bagaimana perlakuan akuntansi terhadap piutang ?
5
•
•
•
Dasar pengukuran adalah nilai realisasi/penyelesaian Artinya apa??? Lihat h. 125 Ada 2 metoda untuk mengakui kerugian piutang: – Metoda cadangan kerugian piutang – Metoda penghapusan langsung
6
• •
Dilakukan setiap akhir perioda Dasar perhitungan: – Jumlah penjualan Kerugian piutang = prosentase tertentu KALI jumlah penjualan Yang paling tepat yg mana penjualan kredit atau tunai atau total ??? Lihat h. 127 – Saldo Piutang •
Jumlah cadangn dinaikan sampai prosentase tertentu dari saldo piutang
7
• •
Cadangan ditambah dengan prosentase tertentu dari saldo piutang Jumlah cadangan dinaikan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisis umur piutang
8
•
Contoh: Tanggal 31 Des 2005 Piutang Cadangan kerugian piutang
: 7.500.000 : 10.000
Prosentase kerugian piutang ditetapkan sebesar 1 % dari piutang 31 Des 2005 KETERANGAN Kerugian Piutang Cadangan Kerugian piutang
DEBIT
KREDIT
65.000 65.000 9
Cadangan Kerugian Piutang 31-12-2005 Kerugian piutang
Perhitungan : Presentase kerugian 1% x Rp. 7.500.000,00 Saldo kredit rek. Cad. Kerugian piutang Jumlah yang ditambahkan ke rek. Cad.
Rp.10.000,00 Rp.65.000,00 Rp. 75.000,00
= Rp.75.000,00 = Rp.10.000.00 RP.65.000,00
•
Kelemahan dari metoda ini yaitu jika dilihat dari pandangan laporan laba rugi, metode ini tidak dapat menunjukkan berapa kerugian yang sebenarnya untuk periode tersebut, karena dipengaruhi oleh perhitungan cad kerugian piutang tahun sebelumnya.
11
•
Contoh: Tanggal 31 Des 2005 Piutang : 7.500.000 Cadangan kerugian piutang :
10.000
Prosentase kerugian piutang ditetapkan sebesar 1 % dari piutang 31 Des 2005 KETERANGAN Kerugian Piutang Cadangan Kerugian piutang
DEBIT
KREDIT
75.000 75.000 12
Cadangan Kerugian Piutang 31-12-2005 Kerugian piutang
Perhitungan : Presentase kerugian 1% x Rp. 7.500.000,00 Saldo kredit rek. Cad. Kerugian piutang Jumlah yang ditambahkan ke rek. Cad.
Rp.10.000,00 Rp.75.000,00 Rp.85.000,00
= Rp.75.000,00 = Rp.10.000.00 RP.85.000,00
Cara ini mengakibatkan pembebanan kerugian puitang dua kali jika pada akhir periode ybs masih ada piutang – piutang tahun sebelumnya yang tahun lalu sudah dhitung kerugian iutangnya
•
Contoh:
Tanggal 31 Des 2005 Piutang : 7.500.000 Cadangan kerugian piutang : 10.000 Prosentase kerugian piutang ditetapkan sebesar sbb:
Kelompok Umur Belum menunggak
Prosentase 0,50 %
Menunggak 1- 30 hari
1%
Menunggak 31 – 60 hari
2%
Menunggak 61 – 90 hari
5%
Menunggak 91 – 180 hari
10 %
Menunggak 181 – 365 hari
30 %
Menunggak > 365 hari
50 % 14
•
Analisis Umur Piutang : Lihat hal. 130
15
31 Des 2005 KETERANGAN Kerugian Piutang Cadangan Kerugian piutang
DEBIT
KREDIT
233.000 233.000
16
Metode ini dapat menunjukkn jumlah piutang yng kn dapat ditagih yang sesuai dengan keadaan. Jumlah piutang yang dilaporkan akan lebih mendekati kenyatan.
•
• •
Dilakukan jika piutnag jelas-jelas tidak dapat ditagih Contoh: Terjadi penghapusan piutang sebesar 100.000 KETERANGAN Cadangan Kerugian Piutang Piutang
DEBIT
KREDIT
100.000 100.000
18
•
Kadang-kadang piutang yg dihapus dilunasi kembali KETERANGAN Kas
DEBIT
KREDIT
xxx Cadangan Kerugian piutang
•
xxx
Bila pelunasannya tidak langsung diterima Pencatatan kembali piutang yg sudah dihapus KETERANGAN Piutang
DEBIT
KREDIT
75.000
Cadangan Kerugian piutang
75.000
Penerimaan uang KETERANGAN Kas
DEBIT
KREDIT
75.000
Piutang
75.000 19
•
•
Kapan dilakukan ??? Pada akhir periode tidak ada taksiran kerugian piutang baru diakui pada waktu diketahui ada piutang yang tidak dapat ditagih Apa kelemahannya ? Penggunaan metode ini tidak dapat menunjukkan jumlah piutang yang diharapkan akan ditaguh dalam nerca, karena neraca hanya menunjukkan jumlah piutang bruto 20
• • •
•
•
Tanggal 31 des 2005 Taksiran kerugian piutang sebesar 100.000 Saldo CKP sebesar 0 Tangggal 15 Apr 2006, langgganan A dengan piutang sebesar 150.000 tidk dpat melunasi utangnya Tanggal 1 Juli 2006, A datang untuk mengatakan bahwa dia akan melunasi utangnya pada tgl 1 Agt 2006 21
31 Des 2005 Metoda Cadangan KETERANGAN Kerugian Piutang
DEBIT
KREDIT
100.000
Cadangan Kerugian Piutang
100.000
Metoda Penghapusan Langsung KETERANGAN
DEBIT
KREDIT
Tidak ada Jurnal
22
15 April 2006 Metoda Cadangan KETERANGAN Cadangan Kerugian Piutang
DEBIT
KREDIT
150.000
Piutang
150.000
Metoda Penghapusan Langsung KETERANGAN Kerugian Piutang Piutang
DEBIT
KREDIT
150.000 150.000
23
1 Juli 2006 Metoda Cadangan KETERANGAN Piutang
DEBIT
KREDIT
150.000
Cadangan Kerugian Piutang
150.000
Metoda Penghapusan Langsung KETERANGAN Piutang Kerugian Piutang
DEBIT
KREDIT
150.000 150.000
24
1 Agustus 2006 Metoda Cadangan KETERANGAN Kas
DEBIT
KREDIT
150.000
Piutang
150.000
Metoda Penghapusan Langsung KETERANGAN Kas
DEBIT
KREDIT
150.000 Piutang
150.000
25
•
Jika Pelunasannya tahun 2007 2007 Metoda Cadangan KETERANGAN Piutang
DEBIT
KREDIT
150.000
Cadangan Kerugian Piutang Kas
150.000 150.000
Piutang
150.000
Metoda Penghapusan Langsung KETERANGAN Piutang
DEBIT 150.000
Penerimaan Piutang yg dihapus Kas
KREDIT 150.000
150.000 Piutang
150.000
26
•
•
Ada 2 cara mencatat pot penjualan. Metode bruto Metode Netto Misal : Dijual barang dagang Rp. 1.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30
27
Jurnal sbb : dalam ribuan
Transaksi
Metode Bruto
Metode Netto
Penjualan brg dag Rp. 1 juta dgn syarat 2/10, n/30
Piutang dag Rp. 1.000 Penjualan Rp. 1.000
Piutang dag Rp. 980 Penjulan Rp. 980
Bila pelunasan dlm jngka waktu pot
Kas Rp.980 Pot. Penjualan Rp.20 Piutang dag Rp.1.000
Kas Rp.980 Piutang Rp.980
Bila pelunasan sesudah lewat wkt pot
Kas Piutang
Kas Rp.1.000 Piutang Rp.980 Pot. Penj Rp.20 tdk diambil
Rp.1.000 Rp.1.000
Dalam perusahan yang menggunkan metode buku untuk pencatatan persediaan, retur penjualan menimbulkan masalah tersendiri. Bila retur penjualan sering terjadi maka perlu dibuatan rekening cad retur penjualan Saldo rekening cad retur penjualan ini dalam neraca akan dicantumkan mengurangi piutang
29
•
• • •
• •
Contoh h. 135 Penjualan tahun 2006 sebesar 100.000.000 Penjualan bulan desember 10% Sampai tgl 31 Des 2006 ada kemungkinan Retur Penjualan sebesar 10%
Barang yg dikembalikan dapat dijual 75% dri harga semula PT XYZ menjual barang dengan laba bruto 20% dari harga jual 30
•
Mencatat Penjulan thn 2006 (h.136)
KETERANGAN Piutang Dagang
DEBIT 100.000.000
Penjualan HPP Persediaan
KREDIT 100.000.000
80.000.000 80.000.000
31
•
Penyesuaian 31 Des 2006 (h. 136) Penjualan dengan hak retur KETERANGAN Retur Penjualan
DEBIT
KREDIT
1.000.000
Cadangan Retur Penjualan
1.000.000
Taksiran Retur KETERANGAN Persediaan barang Retur (taksiran) Rugi dari retur penjualan HPP
DEBIT
KREDIT
750.000 50.000 800.000
32
•
Apabila awal 2007 ada retur seharga 600.000
KETERANGAN Persediaan Retur
DEBIT 450.000
Persediaan barang retur (taksiran) Cadangan Retur Penjualan Piutang Dagang
KREDIT 450.000
600.000 600.000
33
•
•
•
Penjualan dengan F.O.B. Destination Biaya kirim menjadi tanggungan penjual Jika penjual belum bayar biaya pengiriman, kadang pembeli ditagih oleh pihak pengirim. Contoh: (h. 137) Penjualan sebesar 250.000 Biaya kirim sebesar 2.000 belum dibayar penjual dan dibayar oleh pembeli Pada waktu pembeli melunasi pembayaran akan mengurangi sebesar 2.000 34
Cara 1 Pada saat penjualan KETERANGAN Piutang
DEBIT
KREDIT
250.000
Biaya kirim penjualan
2.000
Penjualan
250.000
Cadangan biaya kirim penjualn
2.000
Pada saat penerimaan pembayaran KETERANGAN Kas
DEBIT
KREDIT
248.000
Cadangan biaya kirim penjualan Piutang
2.000 250.000 35
Cara 2 Pada saat penjualan KETERANGAN Piutang
DEBIT
KREDIT
250.000
Penjualan
250.000
Pada saat penerimaan pembayaran KETERANGAN Kas
DEBIT
KREDIT
248.000
Biaya Kirim penjualan Piutang
2.000 250.000
36
Cara pertama Piutang Rp. 250.000 Biaya kirim penjualan Rp. 2.000 Penjualan Rp.250.000 Cad biaya kirim penjualan Rp.2.000 Cara kedua Piutang Penjualan
Rp.250.000
Rp.250.000
Pada saat penerimaan uang sebesra Rp.248.000, jurnal sbb: Kas Rp.248.000 Biaya kirim penjualan Rp.2.000 Piutang Rp.250.000
38