ANDRI HELMI M, SE., MM
MANAJEMEN KEUANGAN
Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar Modal kerja merupakan dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang, pembayaran lainlain. 1. Elemen-elemen aktiva lancar 2. Elemen-elemen hutang lancar
Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar terjamin jumlah net working capital yang layak diterima (acceptable) yang menjamin tingkat likuiditas badan usaha. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal: •Hasil operasi perusahaan. •Keuntungan pendek •Penjualan aktiva tidak lancar •Penjualan saham atau obligasi TUJUAN MODAL KERJA 1. Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar 2. Diperoleh modal kerja neto yang layak 3. Menjamin likuiditas perusahaan
• Modal kerja dapat dibagi menurut konsep :
– Konsep kuantitatif – Konsep kualitatif – Konsep fungsional
•Menggambarkan keseluruhan (jumlah) dari aktiva lancar, dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula dalam jangka waktu pendek •Konsep ini disebut modal kerja bruto – Gross working kapital •Elemen modal kerja kuantitatif meliputi : kas, surat berharga, piutang dan persediaan.
• Merupakan selisih antara aktiva lancar diatas hutang lancar, atau merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benarbenar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa menunggu likuiditas • Konsep ini disebut modal kerja netto – net working capital •Modal kerja menurut konsep kualitatif merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar yang disebut modal kerja neto.
• Menitik beratkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income) dari usaha pokok perusahaan • Menghasilkan pendapatan pada periode akuntasi dan periode masa depan •Berdasarkan pada fungsi dana pada fungsi income baik current income maupun future income, difokuskan pada current income.
• Kas • Surat – surat berharga • Piutang • Inventori
• Hutang jangka pendek – Hutang wesel – Hutang perniagaan – Hutang pada bank lain kurang satu tahun
• Perusahaan memiliki aktiva lancar diatas hutang lancar maka perusahaan memiliki net working capital • Penggunaan modal kerja, semakin besar current assets dapat menutupi currentliabilities, semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya(semakin likuid) •Pada kenyataan, putaran kas masuk– casti nflows dan putaran kas keluar – cast outflows tidak selalu sinkron, tetap perusahaan harus mempertahankan networking capital agar tetap likuid
• Kelebihan
atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahaan • Menimnbulkan kesan bahwa manajemen tidak mampu menggunakan modal kerja secara efisien • Jika modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan mengalami kerugian dalam membayar bunga
Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang diperlukan • Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana keuangan di dalam jangka pendek • Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang menyeluruh •
• Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jatuh tempo • Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar pemenuhan kebutuhan kekayaan aktiva lancar • Memberikan pedoman yang sehingga tidak terdapat keraguan manajemen guna memperoleh efisiensi yang baik
PENTINGNYA MANAJEMEN MODAL KERJA
A. aktiva lancar dari perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa memiliki jumlah yang cukup besar. B. untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama bagi pendanaan eksternal. C. manajer keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu yang sesuai untuk pengelolaan tenyang hal-hal yang berkaitan dengan modal kerja. D. keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat risiko, laba, dan harga saham perusahaan. E. adanya hubungan langsung antara perhubungan dengan kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar.
Modal kerja permanen – Modal kerja primer – Modal kerja normal • Modal kerja variabel – Modal kerja musiman – Modal kerja siklis – Modal kerja darurat •
1. MODAL KERJA PERMANEN yaitu modal kerja yang tetap harus ada dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha. Modal kerja permanen dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu : a. modal kerja primer : yaitu modal kerja minimum yang harus ada untuk menjamin kontinuitas kegiatan usaha. b. modal kerja normal yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk melakukan luas produksi yang normal. 2. MODAL KERJA VARIABEL yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahaan keadaan. Modal kerja variabel dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) : a. modal kerja musiman yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi musim. b. modal kerja siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur. c. modal kerja darurat yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Besarnya modal kerja yang bersifat permanen maupun variabel perlu ditentukan
dengan baik agar efektif dan efisien. Untuk menentukan modal kerja dapat digunakan 2 (dua) metoda : 1. Metoda keterikatan . Perlu diperhatikan 2 (dua) faktor yang mempengaruhinya :
a. periode terikatnya modal kerja (Kas—Kas). b. pengeluaran kas setiap hari. Contoh :
Untuk perusahaan perdagangan periode terikatnya modal kerja dapat digambarkan sebagai berikut : Kas1
Barang
Piutang
Kas2
Untuk perusahaan industri (manufaktur) periode terikatnya modal kerja dapat digambarkan sebagai berikut : Kas
B.B Proses Produksi dagang Kas2
Barang jadi
piutang
2. Metode Perputaran Modal Kerja ditentukan oleh : a. Perputaran dari komponen-komponen modal kerja yaitu perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. b. perputaran kas merupakan berputarnya kas menjadi kas kembali.
Suatu perusahaan perdagangan “A” memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut : Rata-rata periode terikatnya modal kerja : Lamanya barang disimpan 7 hari Lamanya pengumpulan piutang 13 hari jumlah 20 hari Rata-rata pengeluaran kas setiap hari Pembelian barang dagangan Upah karyawan Biaya Adm dan umum Biaya penjualan Biaya lainnya jumlah
Rp. 1.000.000 Rp. 100.000 Rp. 10.000 Rp. 35.000 Rp. 5.000 Rp.1.150.000
Ditetapkan jumlah minimal Rp. 150.000, maka jumlah modal kerja : Periode terikatnya modal kerja x pengeluaran kas/hari + kas minimal = 20 x Rp. 1.150.000 + Rp. 150.000 = Rp. 23.150.000,-
Suatu perusahaan Industri “B” memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut : Rata-rata periode terikatnya modal kerja : Lamanya bahan mentah disimpan 7 hari Proses produksi 6 hari Barang jadi disimpan 5 hari Pengumpulan piutang 11 hari jumlah 30 hari Rata-rata pengeluaran kas setiap hari Pembelian bahan mentah Upah karyawan Biaya Adm dan umum Biaya penjualan Biaya lainnya jumlah
Rp. 180.000 Rp. 150.000 Rp. 30.000 Rp. 25.000 Rp. 15.000 Rp. 400.000
Ditetapkan jumlah kas minimal Rp. 100.000, maka jumlah modal kerja: Periode terikatnya modal kerja x pengeluaran kas/hari + kas minimal = 30 x Rp. 400.000 + Rp. 100.000 = Rp. 12.100.000,-
PERUSAHAAN “DUMAS BARU” NERACA PER 31 DESEMBER 2003 (DALAM RIBUAN RUPIAH)
KAS PIUTANG DAGANG PERSEDIAAN AKTIVA TETAP
Rp. 462.000 Rp. 1.925.000 Rp. 2.300.000 Rp. 10.437.000
TOTAL AKTIVA
Rp. 15.125.000
HUTANG DAGANG HUTANG BANK HUTANG JK PANJANG MODAL SAHAM] LABA DITAHAN HUTAN DAN MODAL SENDIRI
Rp. 1.375.000 Rp. 437.000 Rp. 5.375.000 Rp. 4.750.000 Rp. 3.187.500 Rp. 15.125.000
PERUSAHAAN “DUMAS BARU” LAPORAN RUGI LABA 2003 (DALAM RIBUAN RUPIAH) PENJUALAN HPP LABA KOTOR BIAYA OPERASI EBIT BUNGA EBT TAX 30% EAT
Rp. 60.000.000 Rp. 42.500.000 Rp. 17.500.000 Rp. 6.250.000 Rp. 11.250.000 Rp. 3.750.000 Rp. 7.500.000 Rp. 2.250.000 Rp. 5.250.000
PENJUALAN PERPUTARAN KAS =
= 130 KALI
KAS* PENJUALAN PERPUTARAN KAS =
= 31 KALI
PIUTANG* HPP PERPUTARAN PERSEDIAAN = PERSEDIAAN
= 18 KALI
PERIODE TERIKATNYA MODAL KERJA KAS 360/130 = 2 hari PIUTANG 360/ 31 = 12 hari PERSEDIAAN 360/ 18 = 20 hari JUMLAH 35 hari Jadi periode terikatnya modal kerja = 35 hari Perputaran elemen modal kerja 360/35 x 1 kali = 10 kali
SOAL
PERUSAHAAN “A” MERENCANAKAN MEMPRODUKSI BARANG JADI SEBANYAK 7.500 UNIT. UNTUK MEMPRODUKSI 1 UNIT BARANG JADI DIPERLUKAN 3,5kg BAHAN BAKU DENGAN HARGA Rp. 1.750,-/Kg. BAHAN BAKU TERSEBUT SEBELUM DIPROSES RATARATA DISIMPAN DI GUDANG SELAMA 14 HARI. LAMANYA PROSES PRODUKSI 7 HARI. SETELAH MENJADI BARNG JADI BIASANYA DISIMPAN SELAMA 20 HARI. RATA-RATA PIUTANG DAPAT DITAGIH SELAMA 45 HARI. UPAH LANGSUNG BARANG JADI Rp. 2.250,/UNIT. BIAYA PEMASARAN TUNAI Rp. 15.000.000/BULAN BIAYA ADM & UMUM Rp. 12.000.000/bulan KAS MINIMAL Rp. 3.250.000
JAWABAN : A. B. C. D.
Lamanya bahan baku disimpan Lamanya proses produksi Lamanya barang jadi disimpan Lamanya piutang tertagih
14 hari 7 hari 20 hari 45 hari Jumlah 86 hari
Kebututhan kas perhari a. Pembelian bahan baku = (7500/30) x 3,5Kg x Rp. 1.750,- = Rp. 1.531.250,b. Pembayaran upah = (7500/30) x Rp. 2.250,= Rp. 562.500,c. Pembayaran pemasaran = Rp. 15.000.000 / 30 = Rp. 500.000,d. Pembayaran adm & umum = Rp. 12.000.000/30 = Rp. 400.000,Jumlah = Rp. 2.993.750,Jumlah modal kerja = Rp. 260.712.500,-
Modal kerja dlm perusahaan akan sllu brputar sesuai dgn perputaran operasi perusahaan. Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat modal diinvestikan ke dlm komponen modal kerja, melalui proses operasi sampai dana tersebut kembali menjadi kas.makin pendek proses operasi makin cepat tingkat perputaran modal kerja. Operasi perusahaan terdiri 2 jenis usaha, yaitu operasi berupa barang dagangan dan operasi berupa barang industri. Periode perputaran barang dagangan lebih pendek daripada barang industri.
Proses perputaran barang dagangan 1 Penjualan dengan kredit : Kas1 Barang Piutang Pembelian
Penjualan
2. Penjualan dengan tunai : Kas1 Barang Pembelian
Kas2 Penerimaan uang
Kas2 Penjualan/Penerimaan Barang
Sedangkan proses perputaran modal kerja di barang industri :
Kas1
Proses produksi upah buruh&material
Barang Jadi
(Piutang)
Kas2
Penjualan penerimaan uang
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja ditentukan oleh 1. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja, adalah jangka waktu pemberian kredit beli lama penyimpanan bahan mentah di gudang,lama proses produksi,sampai jangka waktu penerimaan piutang. 2. Pengeluaran kas rata-rata tiap hari terdiri dari pembelian bahan, pembayarn upah/gaji dan pengeluaran yang sifatnya rutin.
BESARNYA MODAL KERJA DAPAT DIRUMUSKAN MODAL KERJA : periode perputaran X Jumlah perputaran tiap hari
Apabila jumlah pengeluaran setiap hari tetap,makin lama periode perputaran operasi, maka jumlah modal kerja semakin besar. Sedangkan apabila jumlah pengeluaran setiap hari semakin besar, periode perputaran operasi tetap maka jumlah modal kerja semakin besar. Siklus Konversi kas adlh jangka waktu sejak bahan baku dibayar sampai uang kas diterima dari hasli penjualan barang jadi. Siklus konversi kas dapat dihitung sebagai berikut. periode
periode
konversi
+ konversi
persediaan
piutang usaha
periode
-
siklus
penangguhan = konversi utang usaha
kas
Manajemen modal kerja Manajemen modal kerja membahas administrasi terhadap aktiva lancar perusahaan dan pendapatan yang dibutuhkan u/ mendukung aktiva lancar. Manajemen modal kerja sangat penting, karena merupakan dasar pengambilan keputusan terhadap hal2 berikut: 1. Tingkat optimal pada aktiva lancar perusahaan berupaaya mengurangi tingkat investasi pada aktiva lancar namun masih mampu mendukung penjualan, hal ini meningkatkan pengembalian perusahaan pada total aktiva 2. memutuskan perpaduan yang sesuai antara pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang u/ mendukung investasi pada aktiva lancar.
3. Modal kerja optimal ada 3 hal yang mempengaruhi penentuan modal kerja optimal. Aitu pertimbangan likuiditas,profitabilitas dan tingkat resiko. untuk menentukan pertimbangan likuditas ada 3 alternatif kebijakan modal kerja yang digambarkan sbg berkt : Rp A B
Aktiva
C aktiva lancar
output tinggi likuiditas
Kebijakan A
rendah Kebijakan B
Kebijakan C
Keterangan Kebijakan A : Likuiditas perusahaan tinggi, paling konservatif, aktiva lancar yang dimiliki paling besar, sehingga output makin banyak (kenaikan output menurun ). Kebijakan B : Likuiditas perusahaan sedang, aktiva lancar yang dimiliki lebih kecil Kebijakan C : Likuiditas perusahaan rendah, cenderung agresif, aktiva lancar yang dimiliki rendah dengan jumlah output yang sama. Apabila dikaitkan dengan laba,maka kebijakan C akan mendapatkan laba maksimal, sehingga manajer menanggung konsekuensi : 1. Jumlah kas berkurang, berakibat mengurangi kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban keuangan saat jatuh tempo. 2. Jumlah piutang berkurang, dg memberikan syarat kredit lebih ketat dan kebijakan lbh mantap,akan berdampak hilangnya penjualan akibat habisnya persediaan. 3. Tingkat pengembalian investasi merupakan perbandingan antara laba bersih dg total aktiva,sehingga jika laba yang diperoleh maksimal maka tingkat pengembalian investasi juga tinggi.
Hubungan antara ketiga alternatif kebijakan modal kerja dg likuiditas, profitabilitas,dan tingkat resiko. Tinggi Rendah Likuiditas Profitabilitas Resiko
Kebijakan A Kebijakan C Kebijakan C
Kebijakan B Kebijakan B Kebijakan B
Kebijakan C Kebijakan A Kebijakan A
Likuiditas tertinggi pd kbjkan A, dgn konsekuensi akan mndptkan profit dan resiko rendah, sedangkan apabila perusahaan menginginkan profit yang tinggi, maka sebaiknya manajer memilih kebijakan C, dgn konsekuensi tingkat likuiditas perusahaan rendah dan tingkat resiko tinggi.
Sehingga ditarik 2 prinsip dasar keuangan : 1. Kemampuan u/ memperoleh laba perusahaan berbanding terbalik dgn likuiditas 2. Kemampuan u/ memperoleh laba bergerak searah dengan resiko. Oleh karena itu, modal kerja optimal sangat ditentukan oleh sikap manajemen terhadap “trade off” antara kemampuan memperoleh laba dan resiko
• Modal kerja dapat dibiayai oleh : – Modal sendiri – Hutang jangka pendek – Hutang jangka panjang • Pemilihan sistem pembelanjaan didasarkan pertimbangan “ Laba “ dan “ Risiko “
• Modal diperoleh sebagai pinjaman jangka pendek digunakan untuk membiayai modal kerja • Modal diperoleh sebagai pinjaman jangka panjang digunakan untuk modal kerja dan Investasi Laba perusahaan dapat meningkat dengan dua cara, yaitu : – Meningkatkan pendapatan dari penjualan – Menurunkan biaya - biaya • Jadi risiko dapat diukur dengan menggunakan jumlah net working capital atau current ratio • Semakin besar jumlah net working capital semakin likuid atau semakin kecil tingkat risiko
• Profitabiltas atau kemapuan menghasilkan laba diukur dengan revenue dikurangi biaya • Risiko diukur dengan profitabilitas perusahaan tidak mampu membayar hutang (technically insolvent)
• Jika perusahaan ingin meningkatkan profitabilitas maka tingakt risiko akan naik • Jika ingin menurunkan tingkat risiko, maka harus menurunkan tingkat profitabilitas • Bagaimana cara meningkatkan profitabilitas yaitu dengan memanipulasi modal kerja
Berikut
ini adalah neraca PT Hidayah per 31 Desember 2009 dan 2010 2009 2010 Kas 10 jt 18 jt Piutang Dagang 26 jt 32 jt Piutang Wesel 10 jt 5 jt Persediaan 19 jt 21 jt Persekot Biaya 0,9 jt 0,7 jt Tanah 40 jt 40 jt Gedung 100 jt 150 jt Alat Kantor 25 jt 40 jt Total Aktiva 230,9 jt 306,7 jt
Utang Dagang Utang Wesel Utang Gaji Utang Hipotik Utang Obligasi Saham Preferen Saham Biasa Akm Penyst Gedung Akm Penyst Alat Kantr Laba ditahan Total Pasiva jt
13 jt 3 jt 6 jt 18 jt 12 jt 40 jt 50 jt 15 jt 5 jt 68,9 jt 230,9 jt
11 jt 2,5 jt 8 jt 20 jt 10 jt 50 jt 90 jt 20 jt 7,5 jt 87,7 jt 306,7
Buat Laporan Perubahan Modal Kerja dan sebabsebab terjadinya perubahan MK
Keterangan
2009
2010
Naik
Kas
10 jt
18 jt
8 jt
Piutang Dagang
26 jt
32 jt
6 jt
Piutang Wesel
10 jt
5 jt
Persediaan
19 jt
21 jt
Persekot biaya
0,9 jt
0,7 jt
Utang Dagang
13 jt
11 jt
2 jt
Utang Wesel
3 jt
2,5 jt
0,5 jt
Utang Gaji
6 jt
8 jt
Jumlah Kenaikan MK
Turun
5 jt 2 jt 0,2 jt
2 jt 18,5 jt
7,2 jt 11,3 jt
Keterangan
2009
2010
Naik
Turun
Tanah
40 jt
40 jt
Gedung
100 jt
150 jt
50 jt
Alat Kantor
25 jt
40 jt
15 jt
Utang Hipotek
18 jt
20 jt
Utang Obligasi
12 jt
10 jt
Saham Preferen
40 jt
50 jt
10 jt
Saham Biasa
50 jt
90 jt
40 jt
Akm Peny Gedung
15 jt
20 jt
5 jt
Akm Peny alat
5 jt
7,5 jt
2,5 jt
Laba Ditahan
68,9 jt
87,7 jt
18,8 jt
2 jt
2 jt
78,3 jt
Kenaikan MK
67 jt
11,3 jt