Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
AKTIVITAS SOSIAL EKONOMI WANITA LANJUT USIA DI DESA CONDONGCATUR KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOCIO-ECONOMIC ACTIVITIES IN THE VILLAGE ELDERLY WOMAN CONDONGCATUR DEPOK DISTRICT DISTRICT OF YOGYAKARTA SLEMAN Oleh: Nanda Oktarina Aditya, Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Karakteristik wanita lanjut usia, 2. Aktivitas sosial wanita lanjut usia, 3. Aktivitas ekonomi wanita lanjut usia, 4. Motivasi wanita lanjut usia untuk melakukan aktivitas sosial, 5. Motivasi wanita lanjut usia untuk melakukan aktivitas ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian adalah di Desa Condongcatur. Populasi penelitian adalah wanita lanjut usia di Desa Condongcatur yaitu 2.867 jiwa. Sampel wilayah dipilih dengan menggunakan purposive sampling, terpilih Dusun Pondok sebagai dusun yang mewakili ciri rural dan Dusun Gempol yang mewakili ciri urban. Teknik penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan taraf kepercayaan 90% yaitu 78 orang. Teknik pengambilan sampel adalah proportional random sampling yang diambil secara acak. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan data meliputi editing, coding dan tabulasi. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif kuantitatif yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Karakteristik wanita lanjut usia yaitu: a. Jenjang pendidikan responden di Dusun Gempol lebih tinggi daripada Dusun Pondok, b. Responden yang berstatus kawin di Dusun Pondok lebih banyak daripada Dusun Gempol sehingga pemilihan tempat tinggal dan status dalam rumah tangga responden di Dusun Pondok juga lebih banyak yang ikut suami dan menjadi anggota rumah tangga suami, c. Jumlah anak responden di Dusun Pondok lebih banyak daripada Dusun Gempol, d. Keadaan suami responden yang masih bekerja di Dusun Pondok lebih banyak daripada Dusun Gempol, e. Kondisi kesehatan responden satu bulan terakhir di Dusun Pondok lebih baik daripada Dusun Gempol, 2. Aktivitas sosial wanita lanjut usia yaitu: a. Frekuensi responden bertemu dan berkumpul keluarga di Dusun Pondok lebih sering daripada Dusun Gempol, b. Hubungan responden di kedua dusun dengan tetangga adalah sangat akrab, c. Responden di Dusun Pondok lebih aktif dalam kegiatan sosial daripada Dusun Gempol, 3. Aktivitas ekonomi wanita lanjut usia yaitu: a. Responden bekerja di Dusun Pondok lebih banyak daripada Dusun Gempol, b. bidang pekerjaan responden di Dusun Pondok adalah pertanian dan Dusun Gempol adalah perdagangan, 4. Motivasi aktivitas sosial karena adanya fungsi sosial, ekonomi, dan pendidikan, 5. Motivasi aktivitas ekonomi adalah kecukupan bantuan anak, pendapatan rumah tangga kurang, dan tidak ingin bergantung pada orang lain. Kata Kunci: wanita lanjut usia, karakteristik, aktivitas ekonomi, aktivitas sosial, dan motivasi aktivitas sosial ekonomi
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
ABSTRACT The purpose of this study is to determine: 1. Characteristics of elderly women, 2. Social activities elderly women, 3. economic activity elderly women, elderly women, 4. Motivation for social activities, 5. Motivation elderly women to perform activities economy. This research is quantitative descriptive, research sites is in the village of Condongcatur. The study population was elderly women in the village of 2.867 inhabitants Condongcatur ie. Samples region selected by using purposive sampling, elected Hamlet cottage as representing characteristic rural village and hamlet Gempol representing urban characteristics. Technique of determining the number of samples using Slovin formula with 90% confidence level that is 78 people. Sampling technique is proportional random sampling taken at random. Data collection techniques include observation, interviews and documentation. Data processing techniques include editing, coding and tabulation. The data analysis technique is quantitative descriptive analysis presented in the form of a frequency table. The results showed that: 1. The characteristics of older women, namely: a. Qualification of respondents in Hamlet Gempol higher than in Hamlet cottage, b. Respondents were married in Dusun Pondok more than in Hamlet Gempol so the selection and residence status in the household in the hamlet cottage also more likely to participate husband and became a member of the household husband, c. Number of children in Dusun Pondok respondents more than in Hamlet Gempol, d. The health condition of respondents last month in Dusun Pondok better than in Hamlet Gempol, 2. Social activities namely older women: a. Frequency of respondents met and gather the family in the hamlet cottage more often than in the hamlet Gempol, b. The second respondent relations with the neighboring hamlet is very familiar, c. Respondents in Dusun Pondok more active in social activities than respondents in Hamlet Gempol, 3. economic activity, namely older women: a. Respondents working in Dusun Pondok more than in Hamlet Gempol, b. field occupation in Hamlet Hamlet cottage is the agricultural and Gempol is trading, 4. Motivation elderly women to perform social activities due to the function of social, economic, and education, 5. Motivation elderly women perform economic activity is the frequency of child assistance, home income less stairs, and do not want to rely on others. Keywords: eldery women, characteristics, economic activity, sosial activity, motivation of social economic activities
2
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
I.
daerah perdesaan sebesar 28,87 lebih
PENDAHULUAN Pandangan selama ini bahwa
tinggi dibandingkan dengan di daerah
bagian penduduk yang lain, terutama
perkotaan (15,88) (BPS DIY, 2010:
pada pemenuhan kebutuhan hidupnya
22). Tingginya angka ketergantungan
karena
produktivitas
penduduk tua di daerah perdesaan
berhentinya
disebabkan jumlah penduduk usia
pekerjaan utama yang berakibat pada
produktif di daerah perdesaan lebih
menurunnya pendapatan. Keberadaan
kecil dibandingkan dengan daerah
lansia juga sering dikaitkan dengan
perkotaan.
kerja,
menurunnya pensiun
perhitungan
atau
rasio
ketergantungan
Profil
ketenagakerjaan
penduduk lansia (Old Dependency
penduduk lansia DI Yogyakarta di
Ratio/ODR),
daerah perdesaaan dan di daerah
yang
merupakan
perbandingan antara penduduk usia
perkotaan
produktif dengan penduduk usia non
Penduduk lansia di perdesaan yang
produktif. Jumlah penduduk lansia
masih memasuki pasar kerja lebih
yang
meningkat
tinggi dibanding di daerah perkotaan.
menyebabkan beban penduduk usia
Hasil SP2010 menunjukkan bahwa
produktif terhadap penduduk lansia
persentase
akan semakin besar.
perdesaan yang bekerja 72,64 persen
semakin
Rasio
cenderung
penduduk
berbeda.
lansia
di
ketergantungan
dari total lansia di perdesaan (202.045
penduduk tua (ODR) di DIY pada
jiwa) jauh lebih tinggi daripada
tahun 2010 sebesar 19,92. Angka
penduduk lansia di perkotaan 47,71
rasio sebesar 19,92 menunjukkan
persen dari total lansia di perkotaan
bahwa setiap 100 orang penduduk
(246.178 jiwa) (BPS DIY 2010: 41).
usia produktif (15-59 tahun) harus
Statistik Penduduk Lansia DI
menanggung sekitar 19-20 orang
Yogyakarta Tahun 2010 mencatat
penduduk lansia. Angka tersebut akan
bahwa
semakin meningkat seiring dengan
menyerap tenaga kerja lansia paling
tingginya angka rata-rata harapan
besar adalah pertanian. Tingginya
hidup penduduk Indonesia. Rasio
persentase
ketergantungan
disektor pertanian antara lain terkait
penduduk
tua
di
3
lapangan
lansia
pekerjaan
yang
yang
bekerja
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
dengan tingkat pendidikan penduduk
yang
dapat
dijalankan
terkadang
lansia yang pada umumnya masih
harus sesuai dengan kondisi fisiknya.
rendah. Hampir separuh penduduk
Menurut sudut pandang sosial,
lansia tidak/belum pernah sekolah
penduduk lansia merupakan suatu
dan tidak tamat SD (55,51 persen)
kelompok sosial tersendiri. Negara
(BPS DIY, 2010: 31-42).
Barat misalnya, penduduk lansia
Besarnya wanita lanjut usia yang
bekerja
kebutuhan
disebabkan
ekonomi
yang
menduduki strata sosial di bawah
oleh
kaum muda. Hal ini ditandai oleh
masih
keterlibatan mereka terhadap sumber
besar, selain itu juga diimbangi
daya
dengan kondisi fisik lansia tersebut
pengambilan keputusan, serta luasnya
masih
mampu
hubungan
berita
yang
bekerja.
Menurut
diterbitkan
oleh
ekonomi,
pengaruh
sosial
yang
dalam
semakin
menurun di usia tua. Masyarakat
Kompasiana pada November 2014,
tradisional
besarnya
pandangan yang berbeda, termasuk
wanita
lansia
bekerja
di
Asia
memiliki
disebabkan oleh status wanita lansia
Indonesia,
yang menjadi kepala rumah tangga
menduduki kelas sosial yang tinggi,
karena
yang harus dihormati oleh masyarakat
suami
mereka
telah
meninggal. Hal tersebut berkaitan
lebih
tinggi
lansia
yang usianya lebih muda.
dengan angka harapan hidup wanita yang
penduduk
Memasuki masa tua ditandai
dibandingkan
dengan berkurangnya kontak sosial,
dengan pria.
baik
Kebutuhan hidup yang harus
dengan
anggota
keluarga,
anggota masyarakat maupun teman
dipenuhi memaksa wanita lanjut usia
kerja
untuk terus bekerja terkadang tidak
hubungan
dibarengi
kesempatan
Kecenderungan meluasnya keluarga
Menyempitnya
inti atau keluarga batih (nucleus
kesempatan pekerjaan pada bidang-
family) juga mempengaruhi kontak
bidang tertentu karena terkendala
sosial usia lanjut. Kurangnya kontak
oleh menurunnya kondisi fisik lansia.
sosial ini menimbulkan perasaan
Seorang lansia menentukan pekerjaan
kesepian dan murung. Sejalan dengan
pekerjaan.
dengan
4
sebagai kerja
akibat
terputusnya
karena
pensiun.
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
hakikat manusia sebagai makhluk
lapangan
sosial, lansia dalam hidupnya juga
pertanian mendorong wanita lanjut
selalu membutuhkan kehadiran orang
usia di Desa Condongcatur beralih
lain (Siti Partini Suardiman, 2011:
pekerjaan
12).
untuk tetap bertahan hidup. Hasil Desa
Condongcatur
pekerjaan
di
disektor
sektor
nonpertanian
terdiri
observasi yang dilakukan peneliti di
dari 18 dusun, kekhasan dari 18
Desa Condongcatur bahwa masih
dusun di Desa Condongcatur adalah
banyak wanita lanjut usia yang
adanya sifat rural dan sifat urban.
melakukan aktivitas sosial ekonomi.
Wilayah yang masih memiliki sifat
Perbedaan karakteristik wilayah dari
sebagai daerah rural (agraris) di Desa
18
Condongcatur adalah wilayah yang
variasi
masih memiliki lahan pertanian yang
wanita lanjut usia.
dusun
luas dicirikan dengan masyarakatnya yang
masih
tersebut
aktivitas
Wanita
bermatapencaharian
memiliki
menyebabkan
sosial
lanjut
motif
ekonomi
usia
tertentu
tentu untuk
sebagai petani. Sifat perdesaan suatu
melakukan aktivitas sosial ekonomi.
masyarakat rural adalah memiliki
Mengetahui motif wanita lanjut usia
kepadatan
kecil
untuk melakukan aktivitas sosial
dibandingkan dengan daerah lainnya
ekonomi merupakan hal yang penting
yaitu berdasarkan jumlah penduduk
sebagai
dan luas wilayahnya.
keadaan
yang
lebih
Sektor pertanian merupakan sektor
andalan
untuk
wanita
mengetahui
lanjut
usia.
Berdasarkan latar belakang diatas
masyarakat
peneliti tertarik untuk mengadakan
perdesaan untuk melakukan aktivitas
penelitian dengan judul “Aktivitas
ekonomi. Kenyataan bahwa lahan
Sosial Ekonomi Wanita Lanjut
pertanian
Usia
bangunan
telah dapat
bagi
usaha
berubah
menjadi
mempersempit
di
Desa
Kecamatan
Depok
Kabupaten
Daerah
Istimewa
lapangan dan kesempatan kerja bagi
Sleman
masyarakat perdesaan tak terkecuali
Yogyakarta”.
wanita
lanjut
Condongcatur.
usia
di
Desa
Menyempitnya
5
Condongcatur
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
II.
METODELOGI PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
III.
penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian
adalah
di
A. Deskripsi Daerah Penelitian
Desa
1. Letak, Batas, dan Luas Daerah
Condongcatur. Populasi penelitian
Penelitian
adalah wanita lanjut usia di Desa Condongcatur Sampel
yaitu
wilayah
2.867
dipilih
Desa Condongcatur merupakan
jiwa.
salah satu desa di Kecamatan
dengan
Depok
menggunakan purposive sampling,
Data
Teknik penentuan jumlah sampel
Secara
adalah proportional random sampling
Desa
dibatasi
Minomartani
wawancara dan dokumentasi. Teknik
oleh: Desa
(Kecamatan
Ngaglik), Timur adalah Desa
pengolahan data meliputi editing,
Caturtunggal
coding dan tabulasi. Teknik analisis
frekuensi.
administratif
Sebelah Utara adalah
pengumpulan data meliputi observasi,
tabel
Condongcatur
Condongcatur
yang diambil secara acak. Teknik
bentuk
Desa
adalah 950 ha atau 9,5 km2.
orang. Teknik pengambilan sampel
(Kecamatan
Depok), Selatan adalah Desa
deskriptif
disajikan
Monografi
desa/kelurahan
taraf kepercayaan 90% yaitu 78
yang
astronomis,
Condongcatur menyatakan luas
menggunakan rumus Slovin dengan
kuantitatif
letak
7.46’43″LS dan 110.23’21″BT.
Gempol yang mewakili ciri urban.
analisis
Sleman.
Desa Condongcatur terletak pada
yang mewakili ciri rural dan Dusun
adalah
Kabupaten
Berdasarkan
terpilih Dusun Pondok sebagai dusun
data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sinduadi (Kecamatan Mlati), dan
dalam
Barat adalah Desa Maguwoharjo
Variabel
(Kecamatan Depok).
penelitian ini adalah karakteristik
2. Kondisi Fisik Wilayah
wanita lanjut usia, aktivitas sosial
a. Topografi
wanita lanjut usia, aktivitas ekonomi
Secara
wanita lanjut usia, motivasi wanita
geografis,
lanjut usia untuk melakukan aktivitas
Desa
sosial dan ekonomi.
terletak pada ketinggian ±
6
Condongcatur
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
250
meter
di
atas
di
Desa
permukaan laut (mdpal)
Condongcatur
tergolong
(Data
tipe D yaitu sedang.
Monografi
Condongcatur
hujan
Desa Tahun
d. Kondisi Geologis
2014).
Kondisi
b. Tata Penggunaan Lahan
di
Persentase tertinggi lahan
penggunaan di
Desa
Desa
geologis
Condongcatur
dipengaruhi
oleh
keberadaan
Gunung
Merapi. Jenis tanah yang
Condongcatur yaitu 78,4%
terdapat
adalah untuk
Condongcatur
bangunan
di
Desa
dan pekarangan sedangkan
keseluruhannya
persentase
jenis tanah regosol.
terendah
penggunaan lahan di Desa
3. Kondisi Demografis
Condongcatur yaitu 0,9%
a. Komposisi Penduduk
adalah lahan kering. Hasil persentase
adalah
Desa
tersebut
Condongcatur
menunjukkan bahwa Desa
karakteristik
Condongcatur
memiliki
konstruktif,
kecenderungan
menjadi
kelompok
daerah urban.
memiliki penduduk yaitu
umur
muda
memiliki jumlah terkecil,
c. Kondisi Klimatologis Penentuan
kemudian meningkat pada tipe
umur
menengah
dan
menurun
pada
curah hujan di daerah
kembali
penelitian
kelomok umur 65+ tahun.
menggunakan
adalah tipe
b. Jumlah penduduk lanjut
Schmidth dan Ferguson
usia
diperoleh nilai Q sebesar 0,614. penggolongan
Jumlah penduduk
Menurut
lansia pria (3.308 jiwa) di
Schmidth
Desa Condongcatur pada
dan Ferguson, maka curah
tahun 2014 lebih besar
7
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
dibandingkan dengan
Condongcatur
jumlah penduduk lansia
menanggung
wanita (2.867 jiwa).
penduduk
c. Sex ratio
beban usia
41 tidak
produktif.
Hasil hitungan sex ratio
harus
di
e. Kepadatan Penduduk
Desa
1) Kepadatan
Condongcatur
Penduduk
Kasar (KPK)
menunjukkan angka 116
Hasil
yang artinya pada tahun
perhitungan kepadatan
2014 setiap 100 penduduk
penduduk
wanita
Desa
Condongcatur
terdapat
menunjukkan
di
Condongcatur 116
penduduk
Komposisi
pria.
4.985
penduduk
berarti
setiap
kilometer
dan
wilayah
kelamin
diketahui
jumlah
penduduk pria tertinggi pada
kelompok
produktif
persegi Desa
Condongcatur
dihuni
oleh 4.985 jiwa.
umur
2) Kepadatan
sehingga
Penduduk
Fisiologis (KPF) Hasil
Condongcatur
perhitungan
karena faktor migran.
Kepadatan
d. Angka Ketergantungan
Penduduk
Fisiologis (KPF) Desa
Perhitungan angka
Condongcatur
ketergantungan di Desa
menunjukkan
Condongcatur
49.847
menunjukkan
satu
di
tingginya jumlah pria di Desa
angka
jiwa/km2,
menurut kelompok umur jenis
Desa
angka
angka
jiwa/km2,
berarti
setiap
satu
sebesar 41, artinya setiap
kilometer
100
usia
lahan
pertanian
Desa
Desa
Condongcatur
penduduk
produktif
di
8
persegi di
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
dihuni
oleh
49.847
Condongcatur adalah sektor
jiwa.
formal.
3) Kepadatan
Penduduk
B. Deskripsi dan Pembahasan Hasil
Agraris (KPA)
Penelitian
Hasil
1. Identitas Responden
perhitungan Kepadatan
Karakteristik Penduduk
responden
berdasarkan
Agraris (KPA) Desa
kelompok umur di
Condongcatur
dusun yaitu 75% di Dusun
menunjukkan
angka
kedua
Pondok dan 73,4% di Dusun
548 jiwa/km2, berarti
Gempol
setiap satu kilometer
umur
persegi lahan pertanian
persentase
di Desa Condongcatur
menunjukkan bahwa jumlah
dimanfaatkan oleh 548
lansia muda di Dusun Pondok
petani.
lebih besar dibandingkan di
4. Kondisi Sosial Ekonomi Kondisi masyarakat
kepedulian, royong.
tahun.
Hasil tersebut
2. Karakterisik
Desa
a. Tingkat Pendidikan
kebersamaan, dan
gotong-
Jenis
mata
Demografis
Wanita Lanjut Usia
Condongcatur masih kental dengan
60-69
kelompok
Dusun Gempol. sosial
di
adalah
1) Jenjang Pendidikan Persentase tertinggi
jenjang
pencaharian terbesar di Desa
pendidikan responden
Condongcatur
59,5%
di Dusun Pondok yaitu
adalah swasta dan terendah
sebesar 42,9% adalah
yaitu 0,3% adalah pemulung,
tamat SD sedangkan di
hal
menunjukkan
Dusun Gempol yaitu
bahwa sebagian besar mata
sebesar 39,1% adalah
pencaharian penduduk Desa
tamat
tersebut
yaitu
SMA.
persentase
9
Hasil tersebut
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
menunjukkan
bahwa
sebagian
57,1%
besar
dan
Gempol
responden di Dusun
berstatus
Gempol
tersebut
telah
di
Dusun
46,9%
adalah
kawin,
hasil
menunjukkan
melaksanakan
bahwa bahwa responden
program wajib belajar
yang berstatus kawin di
9 tahun.
Dusun
2) Kemampuan
lebih
banyak dibandingkan di
Membaca dan Menulis
Dusun Gempol.
Kemampuan
c. Jumlah Anak
membaca dan menulis responden di dusun
Pondok
Persentase
kedua
tertinggi
jumlah
anak
menunjukkan
yaitu 92,9% di Dusun
bahwa sebesar 85,7%
Pondok dan 56,2% di
(12 jiwa) di Dusun
Dusun Gempol adalah 3-5
Pondok dan 79,7% (51
anak.
jiwa) di Dusun Pondok
persentase
adalah
memiiki
jauh menunjukkan bahwa
kemampuan membaca
jumlah anak responden di
dan
menulis.
Dusun
Kemampuan membaca
banyak
responden di Dusun
dengan
Pondok lebih tinggi
Dusun Gempol.
dibandingkan
yang
hasil cukup
Pondok
lebih
dibandingkan responden
di
d. Pemilihan Tempat Tinggal
responden di Dusun
Persentase
Gempol.
tertinggi pemilihan tempat
b. Status Perkawinan
tinggal
Persentase tertinggi
Perbedaan
responden
di
kedua dusun yaitu 57,1% status
di Dusun Pondok dan
perkawinan responden di
46,9% di Dusun Gempol
Dusun
adalah
Pondok
yaitu
10
ikut
tinggal
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
bersama
suami.
tersebut
Hasil
dan
menunjukkan
bahwa
responden
bekerja.
Keadaan
suami responden di Dusun
di
Gempol
menunjukkan
Dusun Pondok yang ikut
persentase yang seimbang
tinggal
yaitu
bersama
suami
masing-masing
lebih
banyak
23,4% adalah suami ada
dibandingkan
dengan
dan bekerja dan suami
Dusun
masih
responden
di
Gempol. e. Status
ada
tapi
tidak
bekerja. Hasil persentase dalam
rumah
tersebut
Tangga
bahwa Persentase
menunjukkan jumlah
responden
suami
yang
masih
tertinggi status responden
bekerja di Dusun Pondok
dalam rumah tangga yaitu
lebih besar dibandingkan
57,1% di Dusun Pondok
di Dusun Gempol.
dan
46,9%
di
Dusun
g. Kesehatan Wanita Lanjut
Gempol adalah anggota
Usia
rumah tangga suami. Hasil
1) Kondisi Kesehatan
persentase
tersebut
Persentase
menjelaskan bahwa status
tertinggi
responden sebagai anggota
kesehatan
rumah tangga suami di
selama
Dusun
terakhir yaitu 78,6% di
Pondok
banyak
lebih
dibandingkan
Dusun
dengan di Dusun Gempol.
62,5%
f. Keadaan Suami
kondisi responden satu
bulan
Pondok di
dan
Dusun
Gempol adalah dalam
Persentase
kondisi
sehat.
tertinggi keadaan suami
Perbedaan
hasil
responden
kondisi
Pondok
di
Dusun
persentase
yaitu
35,7%
kesehatan yang cukup
adalah suami masih ada
jauh
11
menjelaskan
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
bahwa
kondisi
kesehatan
85,7%
di
Dusun
responden
Pondok dan 50% di
di Dusun Pondok lebih
Dusun Gempol adalah
baik
biaya
daripada
di
Dusun Gempol.
sendiri.
persentase
2) Upaya Kesehatan
terbesar
tersebut
menjelaskan
Persentase
kesadaran
upaya
kesehatan
yang
dilakukan
responden
bahwa responden
di kedua dusun akan pentingnya
jaminan
kesehatan
masih
di Dusun Pondok yaitu
rendah
50%
Dusun Pondok.
adalah
diobati
sendiri sedangkan di
3. Aktivitas
Dusun Gempol yaitu
Lanjut Usia
34,4%
a. Pola
adalah
ke
puskesmas.
Hasil
persentase
terseut
menunjukkan
bahwa
kesadaran
Dusun
lebih
terutama
di
Sosial
Wanita
dan
Bentuk
Hubungan dalam Keluarga 1) Frekuensi dan
akan
Bertemu Berkumpul
Keluarga
pentingnya kesehatan di
Hasil
Persentase
Gempol
tertinggi
frekuensi
tinggi
bertemu
dan
dibandingkan dengan
berkumpul
responden di Dusun
keluarga responden di
Pondok.
Dusun Pondok yaitu
3) Sumber Biaya Berobat
dengan
sebesar 71,4% dan di
Persentase
dusun Gempol sebesar
tertinggi sumber biaya
65,6% adalah setiap
untuk
berobat
hari. Hasil persentase
kedua
tersebut menunjukkan
responden di
dusun yaitu sebesar
bahwa
12
frekuensi
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
berkumpul
dan
bertemu
b. Pola
dan
keluarga
Hubungan
responden di Dusun
Perdesaan
Pondok lebih sering
1) Hubungan
dibandingkan
Bentuk Masyarakat
dengan
Tetangga Sekitar
responden di Dusun
Persentase
Gempol.
tertinggi
2) Tanggapan Keluarga
hubungan
responden
dengan
terhadap Aktivitas
tetangga sekitar yaitu
Ekonomi Responden
92,9%
Persentase
di
Dusun
Pondok dan 89,1% di
tertinggi
tanggapan
Dusun Gempol adalah
keluarga
responden
sangat
terhadap
keinginan
persentase
bekerja
responden
menjelaskan
bahwa
yaitu 64,3% di Dusun
responden di
kedua
Pondok dan 43,7% di
dusun
Dusun Gempol adalah
hubungan baik dengan
sangat setuju. Hasil
tetangga sekitar yaitu
persentase
sangat akrab.
menunjukkan
tersebut bahwa
akrab.
Hasil tersebut
menjalin
2) Partisipasi
tanggapan positif lebih
Kegiatan
banyak
Sosial
diperoleh
responden di Dusun
dalam Organisasi
Persentase
Pondok dibandingkan
tertinggi
partisipasi
responden di Dusun
responden
Gempol.
kegiatan
dalam organisasi
sosial yaitu 85,7% di Dusun 65,6%
Pondok di
dan
Dusun
Gempol adalah aktif,
13
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
Perbedaan
hasil
4. Aktivitas
Ekonomi
Wanita
persentase di kedua
Lanjut Usia
dusun
menjelaskan
a. Aktivitas Ekonomi
bahwa
partisipasi
responden
Persentase
dalam
tertinggi aktivitas ekonomi
organisasi
responden di kedua dusun
Dusun
yaitu sebesar 78,6% di
Pondok lebih tinggi
Dusun Pondok dan 45,3%
dibandingkan dengan
di Dusun Gempol adalah
di Dusun Gempol.
bekerja. Perbedaan hasil
kegiatan sosial
di
3) Frekuensi
Kegiatan
persentase di kedua dusun
Gotong-royong
menunjukkan
Persentase
responden
tertinggi
frekuensi
Dusun
kegiatan
gotong
banyak
perayaan
Gempol.
dusun yaitu 100% di Dusun 54,7%
Pondok di
lebih
di
Dusun
b. Bidang Pekerjaan
dan
Persentase
Dusun
tertinggi bidang pekerjaan
Gempol adalah sering.
responden
Hasil
Pondok
persentase
tersebut menunjukkan
adalah
bahwa kegiatan gotong
sedangkan
royong
Gempol
di
di
dibandingkan
responden
kedua
bekerja Pondok
royong dalam suatu di
bahwa
Dusun
di
Dusun
yaitu
64,4% pertanian
di
Dusun
yaitu
42,2%
Pondok lebih sering
adalah perdagangan. Hasil
dibandingkan
persentase
di
Dusun Gempol.
tersebut
menjelaskan
bahwa
responden di kedua dusun memiliki
jenis
mata
pencaharian yang berbeda.
14
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
c. Curahan Waktu Bekerja
sumber pendapatan lebih
Persentase tertinggi
banyak
curahan
jam
responden
kerja responden di Dusun Pondok
yaitu
Gempol
di
Dusun
Gempol.
57,2%
e. Jumlah Pendapatan
adalah ≤ 4 jam perhari sedangkan
dibandingkan
Persentase
di
Dusun
tertinggi
jumlah
yaitu
39,1%
pendapatan
responden
adalah 5-9 jam perhari.
yaitu 35,7% di Dusun
Hasil persentase tersebut
Pondok dan 45,3% di
menjelaskan
Dusun
curahan
bahwa kerja
di
Dusun
2.000.000.
lebih
tinggi
terendah
dibandingkan responden
Persentase jumlah
dengan
pendapatan responden di
Dusun
Dusun Pondok yaitu 7,1%
di
Pondok.
adalah
antara
Rp.
5.000.001 – Rp. 6.000.000
d. Sumber Pendapatan Persentase tertinggi
adalah
antara Rp. 1.000.001 – Rp.
jam
responden Gempol
Gempol
sedangkan
di
Dusun
sumber
Gempol yaitu 3,1% adalah
pendapatan yang diperoleh
antara Rp. 6.000.001 – Rp.
responden setiap bulannya
7.000.000.
di
yaitu
hasil persentase tertinggi
35,7% di Dusun Pondok
yang cukup jauh di kedua
dan
dusun menjelaskan bahwa
kedua
dusun
39,1%
di
Dusun
Gempol adalah pemberian
jumlah
suami
responden
dan
pendapatan
Perbedaan
pendapatan di
Dusun
lebih
tinggi
sendiri. Hasil persentase
Gempol
tersebut
dibandingkan
bahwa
menjelaskan responden
di
responden
di Dusun Pondok.
Dusun Pondok memiliki
15
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
f. Kebermanfaatan
5. Motivasi Wanita Lanjut Usia
Pendapatan
untuk Melakukan Aktivitas
Persentase tertinggi
Sosial
kebermanfaatan
a. Fungsi Sosial
pendapatan responden di
Hasil
penelitian
kedua dusun yaitu 57,1%
menunjukkan
di Dusun Pondok dan
kemampuan memecahkan
53,1% di Dusun Gempol
masalah responden ketika
adalah
dapat
mencukupi
bahwa
bercerita
dengan
kebutuhan rumah tangga.
orang lain yaitu 50% di
Hasil persentase tersebut
Dusun Pondok dan 57,8%
menjelaskan
di Dusun Gempol adalah
bahwa
jumlah pendapatan yang
dapat
diperoleh responden hanya
masalah.
Persentase
cukup untuk memenuhi
tertinggi
kemampuan
kebutuhan rumah tangga.
memecahkan masalah di
g. Status Pekerjaan
memevahkan
Perbedaan hasil persentase
Persentase
di
kedua
dusun
tertinggi status pekerjaan
menunjukkan bahwa peran
responden Pondok
di
Dusun
orang
lain
yaitu
42,9%
memecahkan
dalam masalah
adalah pekerja bebas di
responden sangat penting
pertanian
di
bagi responden di Dusun
yaitu
Gempol dibandingkan di
Dusun 45,3%
sedangkan Gempol
adalah
berusaha
Dusun Pondok.
sendiri. Hasil persentase tersebut
b. Fungsi ekonomi
menjelaskan
Hasil
penelitian
bahwa terdapat perbedaan
menunjukkan
status pekerjaan di kedua
tertinggi terhadap fungsi
dusun.
ekonomi yang diperoleh responden
16
persentase
dengan
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
mengikuti organisasi yaitu
diterima
92,9% di Dusun Pondok
kedua dusun menjelaskan
dan
Dusun
bahwa
responden
Gempol
adalah
Dusun
Pondok
memperoleh
fungsi
tertarik
pada
85,9%
ekonomi sistem
di
responden
yaitu
adanya
mengenai
simpan
pinjam.
sedangkan
di
di lebih
informasi keagamaan
di
Dusun
Perbedaan hasil persentase
Gempol adalah mengenai
yang cukup jauh di kedua
kesehatan.
dusun
menunjukkan
bahwa
sebagian
responden
di
6. Motivasi Wanita Lanjut Usia
besar
untu
Dusun
ekonomi
Aktivitas
Ekonomi
Pondok telah merasakan fungsi
Melakukan
a. Jumlah
Tanggungan
dari
Rumah Tangga
berorganisasi
sosial
Sebesar
dibandingkan
dengan
responden
Dusun
Pondok
responden
di
Gempol.
responden
c. Fungsi Pendidikan
Gempol
Persentase tertinggi materi
yang
isi
Dusun
dan
78,1%
di
Dusun tidak
tanggungan
keluarga. Hasil persentase
diperoleh
responden
di
sudah
memiliki
terhadap
100%
tersebut
dalam
menunjukkan
bahwa jumlah tanggungan
mengikuti kegiatan sosial
bukan
di Dusun Pondok yaitu
memotivasi
64,3% adalah keagamaan
kedua
sedangkan
bekerja. Sebagian besar
di
Dusun
faktor
yang
responden
dusun
Gempol yaitu 45,3% di
responden
Dususn
memiliki tanggungan lagi
adalah
materi
kesehatan. Perbedaan jenis
karena
materi
anak
yang
sering
17
sudah
untuk
tidak
sebagian
besar
responden
sudah
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
menikah
dan
menghidupi
dapat
kedua
keluarga
dusun
yaitu
50% di Dusun Pondok
mereka sendiri.
dan 42,2% di Dusun
b. Bantuan Anak
Gempol adalah tidak
1) Frekuensi
Bantuan
cukup.
Anak
Hasil
persentase Persentase
tertinggi
tersebut
menunjukkan
terhadap
kecukupan
bahwa bantuan
frekuensi bantuan anak
anak merupakan faktor
yang
yang
diperoleh
responden di
kedua
memotivasi
responden
untuk
dusun yaitu 50% di
bekerja
Dusun
Dusun Pondok.
Pondok
46,9%
di
dan
Dusun
c. Pendapatan
Gempol adalah secara insidental.
Hasil
persentase
tersebut
menunjukkan
terutama
di
Rumah
Tangga Kurang Persentase tertinggi
keinginan
bahwa
responden untuk bekerja
bantuan anak bukan
yaitu 85,8% di Dusun
merupakan
Pondok dan 50% di Dusun
sumber
pendapatan yang tetap
Gempol
diperoleh
pendapatan anggota rumah
oleh
responden di dusun
kedua
terutama
tangga
di
menunjukkan
Bantuan
keinginan
Anak
untuk Persentase
tertinggi bantuan
Uraian
bahwa responden
bekerja
didasari
oleh pendapatan rumah
kecukupan anak
kurang.
Hasil persentase tersebut
Dusun Pondok. 2) Kecukupan
karena
tangga kurang.
yang
d. Tidak Ingin Bergantung
diperoleh responden di
pada Orang Lain
18
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
Persentase
a) Tingkat
pendidikan
tertinggi terhadap alasan
responden
di
Dusun
bekerja
Gempol
(39,1%
tamat
kedua dusun yaitu 64,3%
SMA)
lebih
tinggi
di Dusun Pondok dan
dibandingkan
73,4% di Dusun Gempol
tingkat
adalah karena tidak ingin
responden
bergantung
Pondok (42,9% tamat SD)
lain.
responden
pada
Hasil
tersebut
di
orang
persentase
namun
menjelaskan
pendidikan di
Dusun
sebagian
responden
besar
di
Dusun
bahwa responden di kedua
Pondok
dusun
Dusun Gempol (79,7%)
tidak
membebani
ingin
pemenuhan
kebutuhan
(85,7%)
telah
hidup
kemampuan membaca dan menulis.
lain dan ini menjadi faktor
b) Responden
untuk
mandiri
di
Pondok (57,1%) memiliki
dengan
jumlah responden yang berstatus
kawin
banyak responden
A. Kesimpulan
Gempol (46,9%).
Berdasarkan hasil analisis
di
Pondok
(92,9)
kesimpulan sebagai berikut.
Dusun
Gempol
dan
di
56,2%
adalah 3-5 anak, hasil
Demografis Usia
Dusun
c) Jumlah anak di Dusun
dan pembahasan diperoleh suatu
Lanjut
lebih
dibandingkan
KESIMPULAN DAN SARAN
Wanita
Dusun
responden
bekerja.
1. Karakteristik
dan
memiliki
responden kepada orang
pendorong
IV.
dengan
persentase
di
tersebut
menunjukkan
Dusun Pondok dan Dusun
bahwa
jumlah anak responden di
Gempol
Dusun banyak
19
Pondok
lebih
dibandingkan
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
responden
di
Dusun
(23,4%). Jenis pekerjaan
Gempol.
suami di Dusun Pondok
d) Pemilihan tempat tinggal responden
Dusun
sektor informal sedangkan
Pondok (57,1%) dan di
di Dusun Gempol adalah
Dusun Gempol (46,9%)
sektor formal.
adalah
di
sebagian besar adalah di
ikut
tinggal
g) Kondisi
bersama suami.
kesehatan
responden
e) Status responden dalam
di
Pondok
Dusun
(78,6%)
dan
rumah tangga di Dusun
Dusun Gempol (62,5%)
Pondok
adalah
(57,1%)
dan
dalam
kondisi
Dusun Gempol (46,9%)
sehat selama satu bulan
adalah
anggota
rumah
terakhir.
tangga
suami.
Hasil
persentase
tersebut
menunjukkan
Lanjut
bahwa
tanggungjawab pemenuhan hidup
2. Aktivitas
a) Frekuensi
tidak ditanggung
responden
tersebut
terlihat
dari
besarnya
status
Pondok
dalam
responden
Dusun
(71,4%)
lebih
dibandingkan di
Dusun
Gempol (65,6%). b) Tanggapan
tangga
positif
terhadap
suami. f) Jumlah
dan
keluarga
responden
di kedua dusun adalah rumah
Dusun
di
sering
rumah tangga responden
anggota
di
bertemu
berkumpul
hal
Wanita
Pondok dan Dusun Gempol
terhadap
responden
banyak
Usia
kebutuhan
oleh
Pondok
Sosial
keinginan
responden untuk bekerja suami
bekerja
di
Dusun
(35,7%)
lebih
banyak
responden
lebih
Pondok
dibandingkan
dibandingkan
dengan di Dusun Gempol
20
di
diperoleh Dusun (64,3%) responden
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
di
Dusun
Gempol
dibandingkan dengan di
(43,7%).
Dusun Gempol (45,3%).
c) Hubungan responden di
b) Bidang
pekerjaan
Dusun Pondok (92,9%)
responden
dan
Pondok
Dusun
(89,1%) akrab
Gempol
adalah dengan
sangat
di
Dusun (64,4%)
didominasi oleh pertanian
tetangga
sedangkan
sekitar.
di
Dusun
Gempol (42,2%) adalah
d) Frekuensi kegiatan sosial responden Pondok
di (100%)
sering
perdagangan.
Dusun
c) Sebagian
lebih
di
Pondok
di
(78,6%)
di
Dusun Pondok (42,9%)
Dusun
adalah pekerja bebas di
Gempol (54,7%). e) Responden
status
pekerjaan responden
dibandingkan
responden
besar
pertanian Dusun
sedangkan
di
Dusun Gempol (45,3%)
lebih
adalah berusaha sendiri.
antusias dalam kegiatan
d) Responden
di
Dusun
gotong
royong
Pondok
dibandingkan
dengan
mencurahkan
Dusun
sebesar ≤ 4 jam/hari) lebih
responden Gempol
di
baik
sedikit
hal
memberikan
waktu
sumbangan
materi
dalam
(71,9%)
Dusun
di
mencurahkan untuk
mencari
Gempol
(39,1%
mencurahkan waktu 5-9
3. Aktivitas Ekonomi Wanita Usia
waktu
nafkah dibandingkan di
maupun tenaga.
Lanjut
(57,2%
jam/hari).
Dusun
e) Sumber
Pondok dan Dusun Gempol a) Responden yang berstatus
responden
pendapatan di
bekerja di Dusun Pondok
Pondok
(78,6%)
pendapatan suami, anak,
lebih
banyak
(21,4%
Dusun dari
dan sendiri) lebih banyak
21
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
dibandingkan responden
di
Gempol
dengan
telah
Dusun
ekonomi
(9,3%
merasakan
fungsi dari
dari
berorganisasi
sosial
pendapatan suami, anak,
dibandingkan
dengan
dan sendiri) namun jumlah
responden
pendapatan yang diperoleh
Gempol (85,9%).
responden Gempol
di (45,3%)
tinggi dengan
Dusun
c) Fungsi
lebih
di
kegiatan
sosial
diikuti
f) Jumlah pendapatan yang
di
Dusun Pondok (64,3%) sebagian
responden
mengenai
Dusun
(57,1%)
yang
responden
diperoleh sebagian besar
Pondok
informasi)
yang ingin diperoleh dari
Dusun Pondok (35,7%).
di
Dusun
pendidikan
(pertukaran
dibandingkan responden
di
dan
besar
adalah
keagamaan
sedangkan
di
Dusun
Dusun Gempol (53,1%)
Gempol (45,3%) adalah
adalah hanya cukup untuk
mengenai kesehatan.
mencukupi
kebutuhan
5. Motivasi wanita lanjut usia
hidup rumah tangga.
untuk melakukan aktivitas
4. Motivasi wanita lanjut usia
ekonomi Motivasi wanita lanjut
untuk melakukan aktivitas sosial
usia
a) Peran orang lain dalam
aktivitas
memecahkan
masalah
di
untuk
melakukan
ekonomi
adalah
bantuan anak yang terdiri dari
responden sangat penting
frekuensi
bagi responden di Dusun
bantuan
Gempol
rumah tangga kurang, dan
(57,8%)
dan
kecukupan
anak,
pendapatan
dibandingkan di Dusun
keinginan
Pondok (50%).
bergantung pada orang lain.
b) Sebagian besar responden di Dusun Pondok (92,9%)
22
untuk
tidak
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
B. Saran 1. Bagi Pemerintah
2. Bagi Wanita Lanjut Usia
a) Memperluas
lapangan
pekerjaan
a) Siapkan hari tua dengan
dan
memberikan
memiliki
kesempatan
masa
bagi penduduk lanjut usia terutama usia
wanita
untuk
beban
kehidupan
lanjut
b) Gunakan
ketergantungan
yang
lansia. jaminan
kesehatan
wanita
lanjut
bagi usia
maksimal
pelayanan
untuk mencapai penduduk memiliki
usia
harapan hidup yang lebih tinggi lagi. d) Meningkatkan penyuluhan bagi penduduk pra lansia maupun
lansia
menghadapi
masa
dalam tua
untuk mengurangi resiko gangguan
masa
tua
kondisi
fisik
baik
secara dengan
sosial maupun ekonomi.
melalui
kesehatan secara merata
yang
agar
melakukan aktivitas baik
penyuluhan-penyuluhan. c) Menciptakan
muda
di
terjamin.
mengurangi
b) Meningkatkan
tabungan
psikologis
seseorang jika memasuki lanjut usia.
23
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
24
Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita . . . (Nanda Oktarina A)
25