Aksi Kafilah Airlangga Bersiap Jadi Juara UNAIR NEWS – Berbagai kesiapan dan persiapan telah dilakukan kafilah Universitas Airlangga untuk menampilkan peforma yang terbaik di ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) ke-15. Di hari pertama lomba, Sabtu (29/7), ada tujuh cabang lomba yang telah diikuti. Ketujuh cabang lomba tersebut adalah Qiroaat Sab’ah, MKQ Putra, Debat Bahasa Arab, Debat Bahasa Inggris, MHQ 5 juz, MHQ 10 Juz Putra, dan MHQ 10 Juz Putri. Selanjutnya, untuk hari kedua, Minggu (30/7), berlanjut berbagai cabang lomba seperti Fahmil Quran, Tilawah Quran, Tartil Quran, MKQ Putri, serta tahap lanjutan cabang lomba Debat Bahasa Arab dan Inggris. Di hari terakhir (31/7) sebelum memasuki babak selanjutnya, satu cabang lomba yakni Desain Aplikasi Quran menjadi cabang lomba terakhir yang diikuti kafilah UNAIR. Pada perhelatan akbar dua tahunan tersebut, tim UNAIR NEWS berhasil menghimpun berbagai kesan dan pengalaman para kafilah UNAIR dalam berlaga diajang MTQMN yang dilaksanakan di Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang. Lutfi Yusuf salah satunya, kafilah cabang lomba MKQ tersebut mengatakan bahwa ia bangga dan senang bisa mewakili UNAIR dalam ajang MTQMN ke-15. Terlebih ia juga bisa merasakan rasa kekeluargaan antar para kafilah. Selain itu, mahasiswa jurusan biologi tersebut mengaku banyak mendapat ilmu dari kafilah lain. “Karena cabang lomba MKQ yang saya ikuti paling lama yakni 8 jam, saya baru sadar itu ternyata bukan waktu yang lama. Terasa cepet sekali,” jelasnya. “Semoga UNAIR mendapatkan yang terbaik,” tegasnya.
Berbeda dengan Lutfi, kafilah dalam cabang lomba Fahmil Quran Ahmad Fauzi mengaku masih ada beberapa kendala terkait materi yang dirasa belum matang. Meski demikian, ia berusaha meyiapkan degan sebaik-baiknya. “Alhamdulillah hari ini bisa berjalan dengan baik dan tim kami bisa lolos ke babak selanjutnya,” papar Fauzi. Senada dengan Fauzi, kafilah cabang lomba MHQ 5 Juz putra Musa mengatakan, persiapan yang ia lakukan sebelum lomba dirasa belum maksimal. Hal ini dikarenakan banyaknya kesibukan sebelum lomba seperti mengurus masjid, UAS, dan KKN. “Persiapan mungkin belum maksimal, tapi bismillah selalu yakin dengan Allah, mendekati tampil perasaan grogi dan gelisah tidak mau hilang sejak awal masuk ke ruangan. Dan ketika tampil cuma kepikiran 1, fokus sama pertanyaan juri, sisanya buang!,” pungkas Musa.
Penulis: Nuri Hermawan dan Ahalla Tsauro
Kafilah UNAIR Siap Ikuti Lomba MTQ Tingkat Nasional UNAIR NEWS – Sebanyak 26 mahasiswa mengikuti upacara Pelepasan Kafilah Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) di hall Kantor Manajemen, Universitas Airlangga, Rabu (26/7). 27 mahasiswa itu akan mengikuti lomba MTQMN yang berlokasi di Malang selama seminggu mendatang. 27 mahasiswa tersebut masing-masing akan mengikuti 12 cabang perlombaan, baik individu maupun kelompok. Diantara cabang
perlombaan itu antara lain Musabaqah Tilawatil Quran, Musabaqah Tartilil Quran, Musabaqah Qiraat Saba’ah Riwayat Warsy dan Qalun, Musabaqah Hifzhil Quran 5 Juz, 10 Juz, dan 20 Juz, Musabaqah Khathil Quran Golongan Dekorasi. Selain itu ada Musabaqah Fahmil Quran, Musabaqah Syahril Quran, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Quran, Musabaqah Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, dan Musabaqah Desain Aplikasi Komputer AlQuran. Dalam sambutannya, Dr. M. Hadi Shubhan., S.H., M.H., CN. selaku Direktur Kemahasiswaan UNAIR mengatakan bahwa misi perlombaan MTQMN ini selaras dengan misi UNAIR, Excellence with Morallity. “Musabaqah ini tujuan utamanya adalah ibadah dan meningkatkan taqwa serta moralitas. Prestasi adalah tujuan kedua,” ucapnya. Sedangkan Wakil Rektor III, Prof. Amin Alamsjah meminta seluruh peserta lomba untuk meniatkan segala sesuatu hanya untuk beribadah kepada Allah. Tahun 2015 lalu, yang berlokasi di UI, UNAIR memperoleh juara umum ke-3. KH Abdul Wahab Husein selaku Pembina MTQ Kafilah UNAIR berharap, tahun ini UNAIR dapat masuk tiga besar juara umum. “Harapan, setidaknya kita menyamai tahun lalu juara umum III. Dari peserta yang ikut dari tahun ke tahun, tahun ini cukup potensial,” ucapnya. Perguruan tinggi lawan yang patut diperhitungkan ialah Universitas Negeri Malang (UM) yang telah dua kali menyabet juara umum pada lomba yang diadakan dua tahun sekali tersebut. Selain itu, tim dari Universitas Indonesia dan Universitas Brawijaya juga masuk daftar tim yang patut diperhitungkan. MTQMN UNAIR ini telah melalui beragam persiapan. Mulai dari
pencarian peserta lomba, pembinaan, hingga training camp (TC) spesial kafilah yang dilaksanakan di Batu. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Dilan Salsabila
25 Mahasiswa Wakili UNAIR Pada MTQ Mahasiswa Regional Jatim UNAIR NEWS – Visi Universitas Airlangga (UNAIR), Excellence with Morality, sudah dituangkan dalam konstitusi UNAIR. Hal tersebut yang membuat value UNAIR adalah unggul dalam kegiatan yang berbasis moralitas. Itulah ungkapan yang disampaikan oleh Dr. M. Hadi Shubhan, SH., M.H., C.N, selaku Direktur Kemahasiswaan UNAIR ketika memberikan wejangan kepada delegasi UNAIR untuk MTQM (Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa) Regional Jawa Timur yang diadakan di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) pada tanggal 19 hingga 21 Juli. “Moralitas dalam hal ini adalah agama. Hal ini menjadikan kampus ini (UNAIR, –red) tidak hanya hebat dalam akademik, tapi juga hebat dalam nuansa agama. Karena itu, salah satu daripada menghidupkan syiar kita adalah melalui MTQ ini,” ucapnya pada Senin, (18/7). UNAIR melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Religi, mengirimkan 25 mahasiswa yang telah diseleksi melalui seluruh fakultas di UNAIR pada April lalu. Pemberangakatan ke-25 mahasiswa tersebut berlangsung pada Selasa pagi, (19/7). “Seleksi tersebut diikuti oleh kurang lebih 300 mahasiswa
UNAIR di sepuluh cabang kategori yang dilombakan nanti,” jelas Muhammad Kholil, salah satu perwakilan UNAIR di MTQM kategori Tartil Quran. Dalam mempersiapkan kegiatan yang diadakan dua tahun sekali ini, 25 mahasiswa tersebut mengikuti pembinaan secara intensif dari UKM Seni Religi. Hadi mengatakan, keikutsertaan mahasiswa UNAIR dalam mengikuti MTQM sebagai komitmen UNAIR untuk memberikan wadah penyaluran bakat mahasiswa. Selain itu, didirikannya masjid baru UNAIR “Ulul Azmi” juga dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat mereka. “Kita tidak main-main dengan komitmen kita dalam hal tersebut, dengan mendirikan satu wadah yang dinamakan UKM Seni Religi. Kemudian kita juga memberikan pembinaan-pembinaan sebelum berangkat ke tempat MTQ ini,” ungkap Hadi. Dalam proses pembinaan tersebut, kendala yang sering ditemui peserta MTQM adalah bentroknya jadwal pembinaan dengan jadwal perkuliahan. Pasalnya, seluruh peserta adalah mahasiswa aktif di masing-masing prodi. “Kendala secara khusus tidak ada, tapi secara umum adalah kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan akademik. Misalnya mereka tidak boleh meninggalkan perkuliahan,” ujar Hadi. Walaupun demikian, harapan untuk menjuarai MTQM menjadi pemicu semangat peserta. Hal tersebut tentu guna mengharumkan nama UNAIR, terutama dalam hal moralitas yang berbasis relegius. “Kami, 25 mahasiswa yang mewakili UNAIR akan memberikan yang terbaik di MTQ tersebut,” seru Dyah Tri Wulandari, peserta MTQM di kategori Sarhil Quran. “Kami juga bisa didekatkan lagi dengan Al-Quran,” pungkasnya. (*) Penulis : Dilan Salsabila Editor : Binti Q. Masruroh
Mahasiswa Banjiri Lomba MTQ UNAIR 2016 UNAIR NEWS – Jumlah peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) UNAIR 2016 meningkat dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun lalu hanya diikuti peserta yang kurang dari 200 mahasiswa, lomba yang digelar pada Sabtu (2/4), diikuti oleh 324 mahasiswa UNAIR. Antusias mahasiswa yang turut serta pada lomba tersebut tidak lain dimotori oleh tim kreatif dari Kafilah (delegasi, -red) MTQ UNAIR dan UKM Seni Religi. Publikasi yang intens melalui berbagai media sosial hingga technical meeting menjadi faktor pendukung ramainya kegiatan ini. “Data ini menunjukkan antusias mahasiswa pada perlombaan keilmuan Islam dan alquran yang ada di MTQ, semoga syiar alquran di UNAIR ini tetap terjaga,” ujar Afri Andiarto selaku pembina MTQ UNAIR. Perlombaan MTQ sendiri didasari oleh dua agenda penting yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali, yakni MTQ Regional Jawa Timur dan MTQ Nasional. Adapun jumlah peserta sesuai cabang lomba yang diikuti meliputi Karya Tulis Ilmiah Alquran 8 tim, Tilawatil Quran 20 peserta, Tartilil Quran 76, Kaligrafi (Khottil Quran) 23 peserta, Fahmil Quran 68 peserta, Hifdzil Quran 1 Juz 40 peserta, Hifdzil Quran 5 juz 7 peserta, Syarah Alquran 18 peserta, Sari Tilawah 33 peserta, Debat Bahasa Inggris Kandungan Isi Alquran 5 tim, Debat Bahasa Arab, Kandungan Isi Alquran 10 peserta, dan desain aplikasi Alquran 3 peserta. Diantara perlombaan tersebut, terdapat pula 19 peserta yang mengikuti lebih dari 1 cabang lomba. “Tidak menutup kemungkinan, kedepan kafilah UNAIR lebih baik
dan berkualitas. Dibidang tilawah saja, banyak peserta yang punya potensi luar biasa, tinggal dipoles dan dibina sebaik mungkin,” Ujar KH. Abdul Wahhab Hussein, salah juri sekaligus pembina kafilah MTQ. Prestasi yang didapat oleh kafilah UNAIR pada ajang MTQ Nasional ke XIV di Universitas Indonesia Agustus lalu, menjadi pelecut masifnya keikutsertaan peserta dan yang mendorong kafilah UNAIR untuk memperoleh prestasi yang lebih baik lagi nantinya. Penulis : M. Ahalla Tsauro Editor : Nuri Hermawan