AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA
EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013
KATA PENGANTAR Evaluasi adalah awal suatu proses pengembangan dan penjaminan mutu (quality assurance). Evaluasi Diri merupakan suatu kegiatan yang sangat penting sehingga disebut sebagai salah satu kegiatan utama dalam sektor pendidikan tinggi seperti dikemukakan dalam Undang-Undang Nomor 25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional. Bagi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, selain tujuan nasional diatas, Evaluasi Diri akan selalu menjadi parameter bagi pengembangan diri kedepan, untuk senantiasa menjaga mutu institusi pendidikan dokter nasional, mencapai kompetensi dokter sesuai Kompetensi Dokter Indonesia bagi lulusannya, dan memperoleh rekognisi Internasional atas kiprah institusi dan lulusannya sesuai Visi Misi sebagai gambaran masadepan yang dicita-citakan. Hasil Evaluasi BAN PT Nomor 003/BAN-PT/Ak-XI/S1/V/2008 menyatakan bahwa program Studi Strata Satu (S-1) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mendapatkan nilai akreditasi: A (BaikSekali). Sertifikasi akreditasi ini akan berakhir tanggal 2 Mei 2013. Karena itu, Program Studi Strata Satu (S-1) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya perlu menyusun Laporan Evaluasi Diri guna kepentingan akreditasi 5 (lima) tahun kedepan. Harapannya adalah bahwa Program Studi Strata Satu
(S-1)
Pendidikan
dapat
Dokter
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Brawijaya
meneguhkan dan mempertahankan nilai akreditasi yang telah diperolehnya. Laporan
Evaluasi
Diri
Program
Studi
Pendidikan
Dokter
Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya ini disusun mengacu pada Pedoman Evaluasi Diri untuk Akreditasi Program Studi dan Institusi Perguruan Tinggi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Tahun 2010. Laporan ini disusun berdasarkan analisis SWOT terhadap data-data dalam Buku Borang Akreditasi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Standar 1 sampai dengan Standar 7. Laporan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: 1. RangkumanEksekutif. 2. Deskripsi SWOT setiap komponen evaluasi diri. 3. Analisa SWOT Program Studi secara keseluruhan.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
i
4. Referensi. 5. Lampiran. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian dokumentasi ini diucapkan terima kasih. Semoga Tuhan YME membalas semua kebaikan budi dan keikhlasan yang telah Bapak/Ibu berikan.
Malang, 7 Januari 2013 Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Ttd
Prof. Dr. dr. Teguh Wahju Sardjono, DTM&H., M.Sc, SpParK NIP. 195204101980021001
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
iii
Daftar Tabel
iv
Daftar Gambar
v
Daftar Lampiran
vi
Susunan Tim Penyusunan Borang & Evaluasi Diri, Deskripsi Tugas, dan Mekanisme Kerja
vii
Rangkuman Eksekutif
xii
I. Deskripsi SWOT Setiap Komponen Komponen A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
1
Komponen B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
6
Komponen C. Mahasiswa dan Lulusan
23
Komponen D. Sumberdaya Manusia
31
Komponen E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
35
Komponen F. Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana, serta Sistem Informasi
50
Komponen G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
56
II. Analisis SWOT Program Studi secara Keseluruhan 2.1. Identifikasi SWOT setiap Komponen
62
2.2. Strategi Pengembangan
67
III. Prioritas Program Pengembangan
77
Referensi
80
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
iii
DAFTAR TABEL
1. Partisipasi Nasional Civitas Academica
17
2. Seleksi Penerimaan Mahasiswa
24
3. Alokasi Dana 2010 – 2012
51
4. Penggunaan Dana 2010 – 2012
52
5. Tabel Perolehan HAKI
57
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Hubungan dan Tolok Ukur Pencapaian Visi,Misi Program 5 Gambar 2. Struktur Organisasi Program Studi Pendidikan Dokter FKUB 10 Gambar 3. Continuum Siklus Manajemen Kurikulum
12
Gambar 4. Siklus Pengelolaan Organisasi Prodi
14
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tentang Pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
Lampiran 2
Bukti Sertifikasi Akreditasi A Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
Lampiran 3
Badan Layanan Umum Universitas Brawijaya
Lampiran 4
Pedoman Layanan Publik Universitas Brawijaya
Lampiran 5
Pedoman Akademik Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
Lampiran 6
Hasil Uji Kompetensi Dokter Indonesia Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKUB Tahun 2007-2012
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
vi
TIM PENYUSUNAN BORANG AKREDITASI DAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1. LANDASAN Surat Tugas Nomor. 1567/ST/UN10.7/KP/2012 tertanggal 17 Juli 2012 tentang Tim Penyusun Borang Akreditasi 3A dan Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Univeritas Brawijaya. 2. SUSUNAN TIM Penasehat
: Dekan FKUB
Pengarah
: Pembantu Dekan I Pembantu Dekan II Pembantu Dekan III Wakil Direktur Bid. Pendidikan RSSA Malang
TIM INTI Ketua
: dr. Subandi, MKes,DAHK
Wakil Ketua
: Dr. dr. Setyawati Soeharto , MKes
Sekretaris I
: Safrina Dewi Ratnaningrum, SSi, MSi.Med
Sekretaris II
: dr. Indriati Dwi R., MKes
Sekretaris III
: dr. Holipah
Kesekretariatan
: Atmari,ST M. Hasan Bisri, SE Nurafni Lisa S.
TIM EVALUASI DIRI Ketua
: dr. Andi Ansharullah, DAAK
Anggota
: Dr. dr. Setyawati Soeharto, MKes Prof. Dr. dr. Teguh Wahju Sardjono, DTM&H, MSc, Sp ParK dr. Aswin Djoko Baskoro, MS, Sp ParK dr. Satrio Wibowo, SpA, MSi.Med Dr. dr. Wisnu Barlianto, MSi.Med, SpA(K) Dr. dr. Tinny Endang Hernowati, SpPK dr. Hidayat Sujuti, PhD, Sp.M dr. Rahmat Sarwobekti (MEU) dr. Sudjari, DTM&H, MSi (UJM) Ahmad Zaki Sukma Ishlahy (Mahasiswa) Ardhian Wardana (Mahasiswa) M. Hasan Bisri, SE (Tenaga Kependidkan)
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
vii
TIM PENYUSUNAN BORANG AKREDITASI 3A Sub Tim Standar 1 VISI,MISI,TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Pendamping
: Dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG
Koordinator
: dr. Dr. Sri Poeranto, Sp ParK, MKes
Anggota
: Dr. dr. Setyawati Soeharto, MKes
Notulensi
: Asmara Venti Ayu Permadhani H.P., SAP
Sub Tim Standar 2 TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU Pendamping
: dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG
Koordinator
: Prof. Dr. dr. Teguh W. S, DTM&H, M.Sc, Sp.ParK
Anggota
: Prof. Dr. dr. M. Rasyad Indra, MS Dr. dr. Sri Andarini, MKes dr. Harijanto, MSPH Dr. dr. Loeki Enggar Fitri, MKes, Sp ParK dr. Sudjari, DTM&H, MSi dr. Aulia Rahmi Pawestri, SKed
Notulensi
: Rahmat Hidayat Subekti, SAP
Sub Tim Standar 3 MAHASISWA DAN LULUSAN Pendamping
: Dr. dr. Retty Ratnawati, MSc
Koordinator
: dr. Aswin Djoko Baskoro, MS, Sp ParK
Anggota
: dr. Roekistiningasih, MS, SpMK dr. Masruroh Rahayu, MKes dr. Arief Alamsyah, MARS dr. Hikmawan Wahyu Sulistomo Presiden BEM FKUB Sekretaris BEM FKUB
Notulensi
: Ahmad Shodiq, ST Triatim Novianti, SE
Sub Tim Standar 4
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
viii
SUMBER DAYA MANUSIA Pendamping
: Dr. dr. Setyawati Soeharto, MKes
Koordinator
: dr. Satrio Wibowo, SpA, MSi.Med
Anggota
: dr. Ahmad Dian, SpTHT dr. Bagus Putu Putra Suryana , SpPD dr. Rita Rosita, MKes dr. Nuretha Hevy Purawaningtyas
Notulensi
: Pupun Harsasi, SS Betty Anggraeni P, SAP Nurafni Lisa S
Sub Tim Standar 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK Pendamping
: dr. Tri Wahju Astuti, M.Kes, Sp.P
Koordinator
: Dr. dr. Wisnu Barlianto, MSi. Med, Sp.A(K)
Anggota
: Prof. Dr. dr. Teguh W. S, DTM&H, M.Sc, Sp.ParK Dr. dra. Sri Winarsih, Apt, MSi dr. Rahmad Sarwo Bekti dr. Nurul Hidayati, M.Sc
Notulis
: Pupun Harsasi, SS Betty Anggraeni P, SAP Nurafni Lisa S.
Sub Tim Standar 6 PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI Pendamping
: dr. Istan Imansyah Irsan , SpOT
Koordinator
: Dr. dr. Tinny Endang Hernowati, SpPK
Anggota
: dr. Machlusil Husna, SpS dr. Harun Alrasyid, MPH dr. A. Andyk Asmoro, SpAn Dr. dr. Yuyun Yueniwati P.W., MKes, SpR Dr. Eko Arisetyono M, SpS
Notulis
: Suyanti, AMd Maulidya Nastiti, SE
Sub Tim Standar 7
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
ix
PENELITIAN,
PELAYANAN/PENGABDIAN
KEPADA
MASYARAKAT,
DAN
KERJASAMA Pendamping
: dr. Nursamsu, SpPD, KGH
Koordinator
: dr. Hidayat Suyuti, PhD, SpM
Anggota
: Kuswantoro Rusca Putra, SKep, MKep Dr. Wening Prastowo, SpF
Notulis
: Isty Yulaikah, AMd Dini Suryaning Mentari, SE
TIM PENYEDIA DATA & TEKNOLOGI INFORMASI Kesekretariatan Program Studi FKUB
3. DESKRIPSI TUGAS a. Penasehat Memberikan kepenasehatan bagi Tim dalam pelaksanaan Surat Tugas Dekan terkait dengan kebijakan, mekanisme, proses kerja, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas. b. Pengarah Memberikan arahan bagi tim terkait kebijakan dan implementasi program Fakultas/Program Studi dalam penyusunan boring akreditasi dan evaluasi diri PSPD-FKUB. c. Tim Inti Menetapkan Rancangan Kerja, Mekanisme dan Prosedur Kerja, Penjadwalan, target capaian Tim secara keseluruhan. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas antar Tim Borang dan Tim Evaluasi Diri. Menyelenggarakan Lokakarya dalam rangka koordinasi hasil penyusunan boring dan evaluasi diri. d. Tim Penyusunan Borang Akreditasi 3A Menghimpun data terkait dengan pengisian Borang Akreditasi 3A. Menyusun dan mengisi Standar Borang 1 sampai dengan 7 sesuai Pedoman Pengisian Borang BAN-PT dibawah koordinasi Tim Inti dengan memperhatikan arahan Pengarah. Melaporkan hasil penyusunan boring akreditasi 3A dalam Lokakarya untuk itu. e. Tim Penyusunan Evaluasi Diri Menghimpun
referensi
dan
hasil
penyusunan
boring
akreditasi
untuk
penyusunan Evaluasi Diri. Melakukan identifikasi SWOT, menganalisis hubungan antar elemen SWOT, menyusun Strategi Pengembangan berdasarkan hasil analisis, dan menentukan Prioritas Program Pengembangan.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
x
Mengkonsultasikan hasil analisis SWOT kepada Penasehat dan Pengarah. Melaporkan pelaksanaan penyusunan Evaluasi Diri dalam Lokakarya untuk itu.
4. MEKANISME DAN PROSES KERJA
Tim bekerja semenjak 6 bulan sebelum masa akreditasi berakhir. Kegiatan Tim disusun berpedoman kepada Buku Pedoman Penyusunan Akreditasi Program Studi BAN-PT. Mekanisme, Tahap Kegiatan, Target Sasaran kerja adalah sebagai berikut: 1. Tim Inti bersama Ketua dan Sekretaris Program Studi menyusun Mekanisme, Tata Tertib, Tahap Kegiatan, Target Sasaran per tahap kegiatan 2. Paripurna sosialisasi kegiatan 3. Pengumpulan Data per standar / komponen 4. Penyusunan Borang per standar / komponen 5. Lokakarya Presentasi masng-masing Borang dan Cross-check antar borang (Sinkronisasi data terkait) 6. Penyempurnaan Borang hasil Lokakarya 7. Kompilasi dan Review bersama Reviewer eksternal dan internal 8. Penyusunan Evaluasi Diri a. Deksripsi / Identifikasi SWOT b. Analisis SWOT dan Strategi Pengembangan c.
Penyusunan Prioritas Program
9. Lokakarya Review Evaluasi Diri dan SWOT Analisis dan Penetapan Prioritas Program 10. Penyempurnaan Evaluasi Diri & SWOT Analisis hasil Lokakarya 11. Pencetakan Dokumen Borang Akreditasi & Evaluasi Diri 12. Pengiriman Dokumen 13. Kompilasi Arsip dan Dokumen
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
xi
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
xii
RANGKUMAN EKSEKUTIF Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PSPD-FKUB) merupakan
upaya
untuk mengetahui
gambaran mengenai kinerja dan keadaan PSPD-FKUB melalui kajian dan analisis yang dilakukan secara internal berkenaan dengan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan. Evaluasi Diri bermaksud untuk mengidentifikasi dan menganalisis situasi internal (kekuatan dan kelemahan) PSPD-FKUB, situasi eksternal (peluang dan tantangan kedepan). Evaluasi Diri bertujuan sebagai refleksi diri untuk memberikan umpan balik
bagi
pengembangan
(renewal)
PSPD-FKUB
kedepan
secara
berkelanjutan.Evaluasi Diri dilakukan melalui diskusi intensif dan berkelanjutan dengan mempelajari seluruh dokumen yang dipunyai PSPD-FKUB termasuk Umpan Balik Mahasiswa dan Lulusan, dokumen- dokumen: FKUB, Universitas Brawijaya, Ditjendikti, dan Kemendiknas yang relevan, serta Ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku. Evaluasi Diri dipandu oleh Pedoman Evaluasi Diri BAN-PT, dilakukan oleh Tim Evaluasi Diri berdasarkan Surat Tugas Dekan FKUB No. 1567/ST/UN 10.7/KP/2012
Tgl 17 Juli 2012, terdiri dari unsur Pimpinan Program Studi,
Medical Education Unit (MEU) PSPD-FKUB, Unit Jaminan Mutu PSPD-FKUB, unsur dosen,
mahasiswa,
dan staf administrasi PSPD-FKUB.Evaluasi Diri
meliputi evaluasi terhadap Komponen-komponen: 1) Visi / Misi / Tujuan / dan Strategi Pencapaian, 2) Tata pamong, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu, 3) Mahasiswa dan Lulusan, 4) Sumberdaya Manusia, 5) Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik, 6) Pembiayaan / Sarana / Prasarana / Sistem Informasi, serta 7) Penelitian
/ Pelayanan / Pengabdian kepada
Masyarakat, dan Kerjasama. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pencapaian Visi PSPD-FKUB adalah “Menjadi Institusi Pendidikan Kedokteran Terkemuka dan Bertaraf Internasional”, dan Misi PSPD-FKUB adalah “Merintis Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat di bidang Kedokteran terkini serta bermutu“. Tujuan yag diturunkan dari Misi adalah tercapainya hasil penyelenggaraan dan atau pengembangan: pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
organisasi dan manajemen,
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
xiii
serta kerjasama dalam dan luar negeri terkait Tridharma perguruan tinggi dan pengembangan
Organisasi
dan
Manajemen
Program
Studi
untuk
mengakselerasi pencapaian Visi-Misi dan Tujuan Program Studi. Dalam penyelenggaraan institusi Prodi dan penyelenggaraan kegiatan akademiknya seluruh sivitas akademik terikat dalam tata nilai RESIK (Responsif, Efisien dan efektif, Suportif, Inovatif, dan Komitmen). Rumusan Visi, Misi, Tujuan, Grand Strategy, dan tata Nilai dirumuskan melalui lokakarya yang diikuti seluruh stakeholders dan dilanjutkan dengan Lokakarya Penyusuan Rencana Strategis 2007-2012. Visi, Misi, Tujuan dan Rencana Strategis Program Studi ini ditetapkan melalui SK Dekan FKUB No. 012A/SK/J.10.1.17/KP/2007 tertanggal 9 Maret 2007. Selanjutnya Visi.Misi, dan Tujuan dijabarkan kedalam Rencaca Strategis PSPD-FKUB
yang ditetapkan
melalui SK Dekan FKUB No. 081/SK/J10.1.17/K/2007 tanggal 27 Desember 2007. Dasar operasionalisasi pencapaian Visi-Misi adalah Grand Strategy yang merupakan strategi induk untuk mencapai sasaran strategik meliputi sasaran bidang
Pendidikan,
Penelitian,
Pengabdian
kepada
Masyarakat,
Organisasi/Manajemen, Sumberdaya Manusia (dosen, mahasiswa, alumni, staf administrasi), Sumberdana, Sarana/prasarana dan Teknologi Informasi, serta Kerjasama. Setiap Sasaran Strategik dicapai melalui sejumlah Program yang dijabarkan setiap tahunnya dalam Kegiatan/Aktivitas yang diukur berdasarkan target/indikator yang jelas, Operasional
Tahunan
dirumuskan dan ditetapkan dalam tiap Rencana
(Renop/Rentah).Hasil
Evaluasi
Diri
menunjukkan
penyelenggaraan Prodi tetap dalam ruang lingkup dan bingkai pencapaian Visi/Misi. Akselerasi pencapaian Visi/Misi dilakukan dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang dan mengantisipasi tantangan agar standar ketercapaian Visi/Misi yaitu Standar Nasional Kompetensi Dokter Indonesia, Standar nasional Pendidikan Tinggi, dan standar Internasional Basic Requirement of Medical Education WFME segera terwujud. Tata Pamong Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu Tata Pamong Program Studi diatur sesuai ketentuan peraturan dan perundangan
yang
berlaku
baik
di
tingkat
nasional
(DITJENDIKTI/
KEMENDIKNAS), Universitas Brawjaya, dan Fakultas Kedokteran UB.Pedoman tentang Struktur Organisasi, Tata Pamong, dan Sistem Pengelolaan dirumuskan
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
xiv
bersama seluruh stakeholders dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Dekan FKUB No.04A/J.10.1.17/KP/2008, tertanggal 3 Maret 2008. Pengelolaan Program Studi dilandasi good practice dari prinsip-prinsip good governance: transparan, akuntabel, sustainabel, adil dan setara, kredibel, dan lebih mandiri.Dalam keseharian pengelolaan Program Studi berlaku budaya organisasi, etika sivitas akademika, sistem merit, reward, and punishment sesuai manual prosedur yang berlaku dan mengikat. Pengelolaan Program Studi terselenggara dengan pola kepemimpinan partisipatif,
kepemimpinan
organisasi,
kepemimpinan
operasional,
dan
kepemimpinan publik. Pola penyelenggaraan mengikuti continuum siklus manajemen: planning, implementing, monitoring, evaluating, feed-back, and renewal.
Pedoman
Penyelenggaraan
diatas
disosialisasikan
melalui
pendistribusian pedoman, rapat-rapat kerja, pertemuan antar sivitas akademika. Evaluasi diri untuk pengembangan kedepan menunjukkan diperlukannya penguatan kemandirian pengelolaan dalam sistem dan birokrasi yang berlaku.
Mahasiswa dan Lulusan Sistem Rekrutmen mahasiswa yang bersifat multi-entry memberi keleluasaan dalam pemerataan kesempatan belajar, perluasan akses bagi seluruh strata sosial ekonomi dan daerah asal untuk memperoleh kesempatan belajar di PSPD-FKUB termasuk mahasiswa asing yang berminat. Pelibatan mahasiswa berlangsung dalam seluruh aspek manajemen, mulai dari perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi, sampai penyampaian umpan balik. Pengembangan keterampilan belajar, minat dan bakat, serta kesejahteraan mahasiswa dilakukan secara intrakurikuler dan ekstrakurikler dengan fasilitas pembinaan keagamaan, pembimbingan akademik, konseling, student exchange, dan pembinaan cultural diversity bagi mahasiswa asing, dan didukung kelengkapan sarana dan prasarana yang diperlukan. Evaluasi Diri untuk pengembangan kedepan menunjukkan perlunya pengalokasian
waktu
yang
lebih
proporsional
agar
mahasiswa
dapat
memperoleh kehidupan rekreatif yang memadai diantara padatnya kegiatan proses belajar mengajar.
Sumber Daya Manusia
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
xv
Kuantitas dan kualitas dosen baik dari sudut keilmuan maupun dari sudut kependidikan kedokteran cukup untuk mendukung penyelenggaraan program studi dan proses pembelajarannya. Peningkatan kualitas baik dalam disiplin ilmu maupun dalam keterampilan kependidikan dilakukan dengan memfasilitasi program spesialisasi, lokakarya dan pelatihan (termasuk PEKERTI/AA) di dalam dan diluar Program Studi/di dalam dan luar negeri. Kendala rekrutmen dosen karena zero-growth penerimaan PNS dosen serta banyaknya dosen senior yang memasuki masa pensiun diatasi dengan optimalisasi pemanfaatan tenaga spesialis dari RS Pendidikan Utama dan RS Jejaring Pendidikan melalui program resource-sharing serta didukung oleh kebijakan rektorat yang merekrut dosen tetap UB non PNS. Evaluasi diri untuk pengembangan kedepan menunjukkan perlunya mengalokasikan waktu yang lebih proporsional bagi waktu penelitian/pengabdian masyarakat dan pengembangan diri ditengah kesibukan dalam proses pembelajaran (diskusi dan tutorial) dan pelayanan kesehatan.
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diselenggarakan secara resmi pada tahun ajaran 2007-2008. Selanjutnya dilakukan pembenahan dan pengembangan
secara
berkelanjutan
melalui
best
practices
dan
lokakarya/pelatihan serta benchmarking dalam dan luar kampus untuk updating kemutakhiran ilmu kedokteran dan best evidence dalam isi (curriculum content) modul/blok-blok pembelajaran, model pembelajaran, dan model asesmen proses dan
hasil
belajar.
Pembelajaran
berlangsung
dengan
mengutamakan
pendekatan SPICES dalam kegiatan tutorial yang terintegrasi (vertikal dan horisontal) sesuai blok-blok yang ada, simulasi keterampilan klinik dalam SkillLab, Praktikum, dan Orientasi Klinik melalui kegiatan Kepaniteraan Umum. Prestasi akademik ditunjukkan dengan diperolehnya nilai kelulusan UKDI 100% sebanyak 5 kali, rerata nilai lulusan selalu diatas rerata nilai kelulusan nasional, dan persentase lulusan yang sampai sekarang mampu menempati posisi 10 terbesar dalam capaian UKDI. Suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, interaksi dosen-mahasiswa) dibangun bagi mahasiswa, dosen, dan dalam interaksi dosen-mahasiswa
secara intrakurikuler (melalui
diskusi/tutorial, pembelajaran metodologi riset, penulisan karya ilmiah, program
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
xvi
elektif)
maupun
ekstra
kurikuler
(pengenalan/orientasi
studi,
pelatihan
pengembangan minat dan bakat, keikut sertaan dalam berbagai lomba karya ilmiah). Evaluasi Diri untuk pengembangan kedepan menunjukkan perlunya pengaturan waktu
bagi pengembangan diri mahasiswa disela kepadatan
penyelenggaraan kurikulum, dan Program Intensifikasi Pembinaan Kesiapan Mahasiswa mengikuti UKDI .
Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Prosedur
keuangan
sarana/prasarana
(pengajuan,
(pengajuan,
penerimaan,
penggunaan, pemeliharaan,
pelaporan), penghapusan),
termasuk prosedur keuangan hibah kompetisi telah mengikuti seluruh ketentuan Peraturan Perundangan. Monitoring dilakukan melalui sistem audit internal (Sistem Pengawasan Internal/SPI) serta audit eksternal dari Itjen Dikti, BPK, dan BPKP. Sistem
Informasi
terpadu
dalam
administrasi
akademik,
umum,
keuangan, kepegawaian, sarana/prasarana telah dilakukan dengan komputerasi sebagian besar telah terkoneksi dalam sistem informasi Universitas Brawijaya. Dalam konteks akademik, sejak tahun 2010 teknologi informasi Prodi telah dikembangkan untuk menjadi pusat penyelenggaraan CBT-UKDI yang mandiri. Disamping itu teknologi informasi Prodi dikembangkan pula untuk koordinasi dan supervisi melalui teleconferencing dengan RS Jejaring Pendidikan. Evaluasi Diri untuk pengembangan kedepan
menunjukkan perlunya
optimalisasi pemanfaatan sarana/prasarana RS Pendidikan Utama/RS melalui resource sharing dan mengembangkan teknologi teleconferencing untuk monitoring penyelenggaraan pembelajaran di RS Jejaring.
Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama Kegiatan penelitian dirancang meliputi kegiatan penelitian untuk peneliti muda (termasuk penelitian/dan karya ilmiah mahasiswa), penelitian untuk pengembangan ilmu, dan penelitian terapan. Pembiayaan penelitian terdiri dari penelitian atas biaya sendiri, atas biaya Program Studi/ FKUB (PNBP) dan APBN, serta beberapa joint research dengan pendanaan institusi dalam/luar negeri.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
xvii
Pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh mahasiswa secara ekstrakurikuler maupun intrakurikuler (PKNM) dan oleh dosen baik secara mandiri, bersama mahasiwa,
maupun melalui kegiatan/bakti sosial Program
Studi , Rumah Sakit, dan Organisasi Profesi. Kerjasama dalam dan luar negeri dilakukan dalam konteks resourcesharing, joint research, bantuan beasiswa perusahaan / BUMN / BUMD, pemerintah daerah, dan kerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan tinggi luar negeri. Evaluasi Diri untuk pengembangan kedepan
menunjukkan perlunya
penataan waktu/alokasi untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat agar lebih proporsional ditengah kesibukan kegiatan pembelajaran dan pelayanan kesehatan. Tindak Lanjut Dengan
memperhatikan
hasil
analisis
SWOT,
terutama
dimensi
kelemahan dan tantangan yang dihadapi, Program Studi mempersiapkan sejumlah prioritas program untuk tiap komponen evaluasi diri.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
xvii i
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
Komponen A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
1. Rumusan Visi Program Studi Visi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Prodi Pendidikan Dokter FKUB 2007-2012, adalah: “Menjadi Institusi Pendidikan Kedokteran Terkemuka dan Bertaraf Internasional”. Konteks Pendidikan Kedokteran dalam Evaluasi Diri adalah Program S1 Pendidikan Dokter (PSPD-FKUB). 2. Rumusan Misi Program Studi Misi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sebagaimana diturunkan dari Visi Program Studi,
adalah:
“Merintis Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat di bidang Kedokteran terkini serta bermutu“
3. Rumusan Tujuan Program Studi Tujuan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sebagaimana diturunkan dari Misi Program Studi, adalah: 3.1. Tercapainya hasil penyelenggaraan Pendidikan Dokter di bidang Pendidikan Tinggi berupa lulusan yang beriman, bertaqwa, berakhlak terpuji, profesional, berwawasan Kedaruratan Medik, untuk mampu bersaing dalam skala nasional maupun internasional. 3.2. Tercapainya hasil penyelenggaraan Pendidikan Dokter di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat berupa Riset dan Karya Ilmiah di bidang Ilmu-Ilmu Kesehatan terkini untuk dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu, pendidikan serta pelayanan kepada masyarakat. 3.3. Tercapainya
hasil
pengembangan
Organisasi
dan
Manajemen
Program Studi Pendidikan Dokter berupa struktur organisasi dan tata kelola yang lebih mandiri, sehat, berbasis Teknologi Informasi, dan menjadi institusi yang memiliki daya saing nasional yang tinggi.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
1
3.4. Terjalinnya kerjasama pengembangan insitusional, pendidikan, dan penelitian baik pada tingkat regional, nasional, maupun pada tingkat internasional untuk mempercepat pencapaian visi/misi. 4. Sasaran Program Studi Sasaran Program Studi relevan dan tujuan operasional dan strategis dari Misi yang dapat diamati dan diukur (observable &measurable).Sasaran strategis dibagi dalam 4 kelompok sasaran sesuai dengan masing-masing tujuan program studi, menjadi: 1) Sasaran Bidang Akademik, 2) Sasaran Bidang Organisasi dan Manajemen, 3) Sasaran Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, serta 4) Sasaran Bidang Kerjasama, masing-masing sebagai berikut: 4.1. Sasaran Bidang Akademik : 4.1.1
Pendidikan :
4.1.1.1. Meningkatnya Mutu Pendidikan Dokter, terakreditasi tertinggi sesuai dengan standar nasional tertinggi dan standar minimal akreditasi internasional.
Peningkatan
mutu
diukur
berdasarkan
tingkat
akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional maupun standar World Federation of Medical Education (WFME). 4.1.1.2. Tersusun dan terselenggaranya kurikulum yang dinamis dan memenuhi
relevansi
kurikulum,
diukur
pencapaian
pendidikan
berdasarkan
kedokteran outcome
terkini.
pendidikan
Kualitas berupa
kompetensi Dokter sesuai standar yang ditetapkan
Konsil Kedokteran Indonesia. 4.1.1.3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas dosen pengelola kurikulum program studi baik dalam hal mutu akademik maupun dalam mutu kependidikannya. Peningkatan kuantitas dosen diukur dengan ratio dosen:mahasiswa yang proporsional. Peningkatan mutu dosen diukur melalui peningkatan proporsi strata pendidikan akademik dan atau
profesional,
serta
pengakuan
atas
keterampilan
kependidikannya melalui sertifikasi dosen dan standar-standar internasional pengajar. 4.1.1.4. Meningkatnya Mutu Proses Belajar Mengajar program studi menyangkut mutu perancangan, pembelajaran, dan evaluasi hasil belajarnya. Mutu Proses Belajar Mengajar diukur melalui kualitas
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
2
output lulusan seperti Indeks Prestasi, jumlah lulusan, dan lama studi. 4.1.1.5. Meningkatnya kemampuan program studi untuk pemerataan dan perluasan akses pendidikan bagi masyarakat.Kemampuan ini diukur dari kapasitas rekrutmen mahasiswa dari berbagai lapisan dan strata sosial masyarakat dan akses pendidikan diseluruh wilayah NKRI dan internasional.
4.1.2
Penelitian
4.1.2.1. Menjadi sentra penelitian berstandar internasional, dan laboratorium rujukan biomedik. 4.1.2.2. Meningkatnya jumlah dan mutu penelitian yang ditandai dengan meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil penelitian tepat guna untuk diaplikasikan pada pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat, meningkatnya karya ilmiah dan publikasi ilmiah pada tingkat nasional maupun internasional, serta meningkatnya perolehan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
4.1.3
Pengabdian kepada Masyarakat
4.1.3.1. Meningkatnya jumlah dan mutu pengabdian kepada masyarakat baik dalam pendidikan maupun pelayanan kepada masyarakat di bidang kedokteran dan kesehatan. 4.1.3.2.Meningkatnya
kemampuan
kader
kesehatan
dalam
penanganankedaruratan medik tingkat dasar.
4.2. Sasaran Bidang Organisasi dan Manajemen 4.2.1. Organisasi / Kelembagaan 4.2.1.1. Tersusunnya Struktur Organisasi yang lebih mandiri, efektif, efisien, dan produktif, yang dapat mewadahi penyelenggaraan fungsi-fungsi program studi dengan optimal, serta mampu mencapai standar mutu ISO. 4.2.1.2. Terselenggaranya fungsi-fungsi manajemen/tata kelola yang sehat, terbuka, kondusif, transparan, memiliki pencitraan publik yang kuat, dan akuntabel.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
3
4.2.2. Manajemen Finansial 4.2.2.1. Berkembangnya kemampuan
pengelolaan
anggaran
berbasis
kinerja. 4.2.2.2. Berkembangnya Sistem Finansial yang efisien disertai peningkatan kemampuan pendanaan mandiri. 4.2.3. Manajemen Sumberdaya Manusia 4.2.3.1. Meningkatnya
Capacity
Building
dalam
rangka
penyehatan
organisasi. 4.2.3.2. Terselenggaranya pola pengembangan Sumber Daya Manusia yang mengacu pada Merit-based Recruitment dan RewardPunishment yang terukur dengan jujur dan objektif berdasarkan standar standar kinerja yang baku. 4.2.4.
Manajemen Infrastruktur
4.2.4.1. Terciptanya Sistem Pengembangan Infrastruktur yangterpadu, efektif dan efisien. 4.2.4.2. Meningkatnya kemampuan pencitraan publik dan terselenggaranya Sistem Informasi dan Manajemen berbasis Teknologi Informasi. 4.2.5.
Sasaran Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
4.2.5.1. Meningkatnya mutu kegiatan kemahasiswaan dan kemampuan penalaranmahasiswa berfikir alternatif, skeptik-analitis, kritis, dan self appraisal untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan yang diinginkan. 4.2.5.2. Meningkatnya kuantitas dan mutu pengembangan minat dan bakat mahasiswa untuk mendukung pengembangan diri. 4.2.5.3. Meningkatnya
kesejahteraan
spiritual,
moral
dan
material
mahasiswa. 4.2.5.4. Meningkatnya pemahaman dan toleransi keberagaman budaya di lingkungan Mahasiswa. 4.2.5.5. Meningkatnya peran serta alumni dalam pengembangan diri dan almamater.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
4
4.2.6.
Sasaran Kerjasama Insitusional
4.2.6.1. Terciptanya
Kerjasama
mengoptimalkan
yang
networking
mampu
dan
dengan
resource
sharing
efektif untuk
pengembangan Jejaring Lahan Pendidikan bagi Program Studi. 4.2.6.2. Berkembangnya Kerjasama dan Afilialisasi Dalam dan Luar Negeri, dalam rangka peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, di bidang pengembangan program studi, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat termasuk di dalamnya memperoleh donasi dalam pengembangannya. 4.2.6.3. Berkembangnya Kerjasama Luar Negeri dalam rangka pencitraan publik
secara internasional,
pencapaian
cross-border medical education,
standar-standar
pengembangan
cultural
internasional
diversity
sebagai
bagian
pendidikan, komunitas
internasional (world citizen) dan pencapaian institusi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan berstandar internasional khususnya di Asia.
1. Analisis Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi Analisis keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi digambarkan sebagai berikut :
KERANGKA RENSTRA Where Are We NOW
HOW Do We Get There
Where Do We Want TO BE
EVALUASI DIRI ANALISIS SWOT
VISI / MISI GRAND STRATEGY
TUJUAN/GOAL
RENSTRA ISU STRATEGIS
STRATEGI
SASARAN/OBJECTIVE
KEBIJAKAN
PROGRAM
TARGET
KEGIATAN
TARGET KEGIATAN
RENTAH
Gambar 1. Alur Hubungan dan Tolok Ukur Pencapaian Visi,Misi Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
5
Ungkapan Visi-Misi lebih merupakan terminologi filosofis, tidak operasional, dan menjadi bingkai sedemikian rupa agar seluruh pogram dan kegiatan program studi senantiasa berada dalam ruang lingkup pencapaian Visi-Misinya. Untuk menjadi operasional, Visi/Misi dijabarkan kedalam sejumlah Tujuan (Goal). Untuk mencapai tujuan-tujuan ini perlu ditetapkan Grand Strategy. Penetapan Grand Strategy dilakukan melalui analisis situasi internal maupun eksternal yang umumnya dikenal sebagai SWOT Analysis.Rencana Strategis diimplementasikan setiap tahunnya dalam bentuk Rencana Operasional (Renop) atau Rencana Tahunan (Rentah). Komponen B.
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan
Penjaminan
1. Tata Pamong, Personil beserta Fungsi dan Tugas Pokoknya. Tata Pamong Prodi mengacu pada peraturan internal Universitas Brawijaya yang didasarkan kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 pasal 5. Tata Pamong Program Studi Pendidikan Dokter FKUB disusun dan di formulasikan melalui Lokakarya, ditetapkan melalui Keputusan Dekan FKUB sebagai Pedoman Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter FKUB dengan berlandaskan kepada: a) Penyusunan tugas pokok dan fungsi struktur organisasi Fakultas Kedokteran sebagai induk struktural Program Studi mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi, b) Tata Kelola BLU Universitas Brawijaya. Tata Pamong Program Studi diupayakan memenuhi prinsip‐prinsip Good Governance untuk menjamin penyelenggaraan program studi terselenggara dengan lebih efektif, efisien, dan bersih. Karakteristik dari Good Governance diterapkan dalam good practice yang bercirikan:
Transparan, yaitu mengikuti asas keterbukaan agar informasi mengenai Program Studi secara langsung diterima seluruh stakeholders didalam maupun diluar program studi. Sistem tata pamong program studi harus diketahui oleh pimpinan fakultas, administrasi Program Studi, dosen, mahasiswa serta tenaga
kependidikan. Semua pihak tersebut telah
mengetahui tugas, peran dan fungsi masing-masing, karena
setiap
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
6
kebijakan dan
prosedur akademik diatur secara tertulis dalam Pedoman
Akademik dan disosialisasikan kepada semua pihak terkait. Akuntabel,
yaitu mempertanggungjawabkan pengelolaan sumberdaya
serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada Program
Studi
dalam mencapai tujuan
studi
yang telah ditetapkan. Ketua
program
bertanggung-jawab kepada dekan fakultas, Sekretaris Prodi bertanggung jawab kepada Ketua Prodi, dan para dosen bertanggung-jawab kepada pengurus Prodi. Pemilihan Ketua Program Studi dilakukan
melalui
pengikutsertaan sivitas akademika.
Responsibel, yaitu kesesuaian pengelolaan Program peraturan
perundang‐undangan
yang
berlaku
Studi dan
terhadap prinsip-prinsip
organisasi yang sehat.
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak‐hak stakeholder Program Studi yang timbul berdasarkan perjanjian maupun peraturan
perundang ‐
undangan, dan ketentuan yang berlaku.
Mandiri, yaitu
keadaan
pengelelolaan
kepentingan dan pengaruh/tekanan
Program Studi tanpa benturan
dari pihak manapun yang tidak
sesuai dengan kepentingan organisasi maupun peraturan perundang ‐ undangan.
Kredibel, sistem tata pamong program studi telah terbukti menghasilkan prestasi yang berwujud akreditasi dengan nilai A, dan memperoleh kepercayaan dari banyak kalangan antara lainuntuk mendidik putra-putri daerah dan kalangan tak mampuyang mempunyai prestasi akademik baiksertadari negara tetangga (Malaysia dan Myanmar).
Dalam konteks pengelolaannya, kredibilitas pengelola program studi dijamin dengan memperhatikan kualifikasinya. Persyaratan Ketua Jurusan/KPS dan Sekretaris Jurusan/SPS menyesuaikan dengan SK Senat Universitas Brawijaya No.204/SK/2007 tentang Tata Cara Pertimbangan dan Pengangkatan Calon Ketua dan Sekretaris Jurusan/Bagian di Lingkungan Universitas Brawijaya, SK Rektor Universitas Brawijaya No.074/SK/2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya, dan Dokumen Pendukung Kode Dokumen 0080006002 tentang Syarat-syarat Sumber Daya Manusia FKUB.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
7
Selain good practices, Tata Pamong Program Studi dilaksanakan dengan Budaya Organisasi dan Etika (dosen, staf, dan mahasiswa) yang mengikat. Adapun penjelasannya adalah sbb:
Budaya Organisasi Prodi menerapkan budaya kerja sesuai dengan budaya yang diterapkan FKUB
yaitu R (Responsif), E (Efisien), S (Suportif), I (Inovatif), dan K
(Komitmen). Budaya kerja dan berkolaborasi berbasis nilai-nilai tersebut menjadi nilai dasar semua pihak di lingkungan prodi.
Etika Dosen, Staf dan Mahasiswa Etika
dosen,
staf
dan
mahasiswa
tertuang
dalam
Buku
Pedoman
Penyelenggaraan Program Studi, bersifat mengikat.
Sistem penghargaan dan sanksi yang diterapkan Prodi mengacu pada Reward, Punishmentand Merit System sesuai ketentuan yang berlaku .
Kepemimpinan, kerjasama (kolaborasi), dan keteladanan. Penyelenggaraan Prodi yang partisipatif, komitmen, dan kerja bersama, dipimpin oleh Ketua Program Studi yang mengedepankan keterbukaan dan keteladanan sehingga mampu memotivasi semangat dan prestasi kerja staf dan mahasiswa Program Studi.
Prosedur Pelayanan Administrasi Prosedur pelayanan administrasi Prodi dilakukan dengan menggunakan SOP dan Prosedur Manual yang telah disusun. Tata Pamong Program Studi disosialisasikan pada seluruh dosen, staf
dan mahasiswa. Mengacu pada Struktur Dasar Program Studi menurut BLU Universitas Brawijaya, Struktur Tata Pamong Prodi Pendidikan dokter FKUB disusun dan dikembangkan sebagaimana tertera pada gambar 2. Program Studi dipimpin oleh seorang Ketua dan Sekretaris yang dipilih olehseluruh stakeholders dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Dekan . Ketua Program Studi (KPS) dibantu Sekretaris Program Studi (SPS) bertanggungjawab
kepada
Dekan
FKUB.
KPS
membawahi
langsung
penyelenggara pendidikan Prodi untuk setiap blok pembelajaran, masing-masing Penanggung
Jawab
Matakuliah/Blok
Penyelenggaraan
Pelatihan
Penanggungjawab
Penyelenggaraan
(PJMK),
Keterampilan Pendidikan
Penanggungjawab
Klinis Tahap
(Labskill),
dan
Profesi.
KPS
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
8
membawahi pula Koordinator Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prodi. Penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar, KPS berkoordinasi dengan Kepala-Kepala FKUB.Dalam
Laboratorium konteks
yang
Penjaminan
bertanggungjawab Mutu
kepada
Penyelenggaraan
Dekan
Prodi,
KPS
berkoordinasi dengan Gugus Penjaminan Mutu (GJM) yang bertanggungjawab kepada Dekan. Dalam Perencanaan, Monitoring, serta Evaluasi Kurikulum dan Kegiatan Proses Belajar Mengajarnya, secara fungsional Ketua Program Studi dibantu oleh Medical Education Unit yang dibentuk berdasarkan Keputusan dan bertanggungjawab kepada Dekan. Evaluasi kinerja tata pamong mengacu pada Standar yang ditetapkan dalam dokumen Standar Pelayanan Publik BLU Universitas Brawijaya. Ketatausahaan Program Studi terdiri atas Adminitrasi Pendidikan, Umum, dan Keuangan yang merupakan administrasi penunjang penyelenggaraan prodi PD
FKUB
yang
secara
struktural
dibentuk
khusus
oleh
dan
tetap
bertanggungjawab kepada Dekan FKUB untuk otonomi ketatausahaan yang lebih luas kepada Prodi sesuai dengan kebutuhan dan pengembangannya. Secara fungsional Ketua Program Studi berwenang untuk merencanakan, mengembangkan, mengendalikan fungsi-fungsi ketata-usahaan dalam konteks penyelenggaraan manajemen akademik program studi dalam hubungan informatif, koordinatif, dan konsultatif kepada Dekan FKUB. Secara fungsional Ketua Program Studi Pendidikan Dokter melakukan koordinasi
penyelenggaraan
pendidikan
kepada
seluruh
pimpinan
unit
pembelajaran kurikulum yakni Kepala Laboratorium/Bagian baik pada tahap pendidikan akademik maupun tahap pendidikan profesi yang secara struktural berada dibawah dan bertanggung-jawab kepada Dekan Fakultas.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
9
Dekan PD I
PD II
PD III
KTU
GJM PD 1
PDII PD III Ka-Jur
UJM
MEU
Sek-Jur
Sekjur
Adm Pend PS
Ka PS Sek PS
Adm Umum PS Adm Keu PS
Koord. Blok/PJMK
Koord Skill-Lab
Koord. LitPenMas
Adm Pers
Koord. Pend. Profesi
Ka Laboratorium Kelompok Pengajar
Keterangan :
Garis Perintah Garis Koordinasi
Gambar 2. Struktur Organisasi Program Studi Pendidikan Dokter FKUB Penyelenggaraan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Program Studi, Ketua Jurusan / Kepala Program Studi memiliki hubungan koordinatif, konsultatif, dan informatif dengan Unit Pengembangan Penelitian (UPP) dan Unit Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) yang secara struktural berada dibawah dan bertanggung-jawab kepada Dekan (up Pembantu Dekan I). Perencanaan, pengadaan, penghapusan sarana/prasarana proses belajar mengajar, serta pengembangan Sumberdaya Manusia baik
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
10
tenaga pengajar maupu tenaga adiministratif penunjang Proses Belajar Mengajar, Program Studi memiliki hubungan koordinatif, konsultatif, dan informatif dengan jajaran Tata Usaha Fakultas dibawah supervisi Dekan / Pembantu Dekan II. Sinkronisasi kegiatan proses belajar mengajar dan pengembangan bakat / minat mahasiswa, Program Studi memiliki hubungan koordinatif, konsultatif, dan informatif dengan Mahasiswa langsung atau melalui Pembantu Dekan III maupun organisasi internal kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Sesuai Ketentuan Statuta Universitas Brawijaya 2009 Pasal 59, hubungan kerja eksternal yang bersifat teknis-administratif antara instansi luar ini dilakukan oleh Program Studi melalui Dekan dengan sepengetahuan dan persetujuan Rektor, sedangkan hubungan kerja eksternal antara instansi luar yang sederajat dengan atau lebih tinggi dari Universitas Brawijaya secara umum dilakukan oleh Rektor Universitas Brawijaya. Pengawasan, Pengendalian, dan Pembinaan Program Studi mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 08/DIKTI/Kep/2002 yang diubah melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 34/DIKTI/Kep/2002. Seluruh alur penyelenggaraan kegiatan akademik untuk implementasi kurikulum diatas diatur dalam Pedoman Akademik yang disusun Program Studi bersama Medical Education Unit dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas. Sistem Pengelolaan Program Studi Sistem
Pengelolaan
Program
Studi
mempunyai
ruang
lingkup
pengelolaan, masing-masing pengelolaan input, pengelolaan proses, dan pengelolaan output dan outcome. Pengelolaan input meliputi pengelolaan mahasiswa
(perencanaan
rekrutmen/staffing),
tenaga
dan
rekrutmen),
administrasi
dosen
(perencanaan
dan
pendidikan
(perencanaan
dan
rekrutmen/staffing), sarana, prasarana serta sumber dan lahan belajar (perencanaan dan pengadaan). Pengelolaan proses meliputi pengelolaan mahasiswa (Kurikulum, Proses belajar Mengajar dan Asemen Hasil Belajar, Bimbingan minat, bakat, dan kesejahteraan, Bimbingan Akademik & Konseling). Pengelolaan dosen (pemanfaatan, distribusi, kualifikasi akademik, kualifikasi kependidikan, penghargaan dan prestasi), Pengelolaan Tenaga Adminsitrasi (pemanfaatan distribusi, kualifikasi administrasi, penghargaan dan prestasi), Pengelolaan sarana, prasarana, dan sumber belajar (efektivitas dan efisiensi
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
11
manajemen), Pengelolaan output/outcome meliputi lulusan dan alumni (lulusan, kompetensi dan uji kompetensi lulusan, distribusi alumni dan pelacakan, continuing education, curriculum development). Sebagai suatu Program Studi, tanggung-jawab akademik menjadi sangat utama dalam pengelolaan ini. Karena itu Program Studi lebih mengerucutkan konsentrasi ruang lingkup
pengelolaan
pada perencanaan, implementasi,
monitoring, evaluasi, dan feedback untuk pengembangan kurikulum. Tahap dari pengelolaan ini merupakan continuum sebuah siklus manajemen berkelanjutan.
Gambar 3. Continuum Siklus Manajemen Kurikulum
Hal ini diperlukan mengingat bahwa kurikulum haruslah suatu kurikulum yang dinamis yang akan terus berkembang sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran serta kebutuhan masyarakat pengguna dan peluang cross bordermedical education. Pengelolaan Program studi dilakukan dengan memperhatikan struktur dan fungsinya dilingkungan fakultas dengan asas koordinasi, informasi, dan konsultasi. Layaknya sebuah organisasi, Program Studi juga memiliki Sistem Pengelolaan Organisasi meliputi seluruh fungsi-fungsi manajerial yaitu aspek Planning, Organizing, Staffing, Leading, dan Controlling. Fungsi Planning dilakukan
melalui Strategic Planning. Pilihan model perancangan ini karena
disadari bahwa peluang dan tantangan berkembang cepat dan dinamis sehingga
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
12
diperlukan perencanaan yang dinamis pula. Dengan funggsi manajemen ini, target kegiatan dapat dicapai dengan strategi-strategi yang dapat berubah tergantung dinamika situasi eksternal. Fungsi Organizing dikembangkan Program Studi dengan pengelolaan yang efektif dan efisien. Program Studi
mengevaluasi kesenjangan antara
keadaan Program Studi saat ini dengan keadaan yang diinginkan kedepan (Visi Program Studi) dengan melakukan Gap Analysis. Dengan mengidentifikasi kesenjangan itu dapat disusun langkah-langkah strategis untuk mencapainya dengan lebih efektif dan efisien. Fungsi Staffing dilakukan Program Studi dengan melakukan recruitment dan placement staf sesuai dengan kemampuan yang dipunyainya. Di dunia pendidikan tinggi, ini menjadi sangat penting karena berbeda halnya dengan staffing dalam dunia bisnis atau militer yang meletakkan kepatuhan atas perintah sangat kaku sementara dalam perguruan tinggi seorang yang memimpin pada satu saat ketika masa jabatannya berakhir boleh jadi akan menjadi orang yang dipimpin. Demikian pula lama staf menduduki suatu jabatan. Dalam dunia bisnis dan militer umumnya jabatan tidak dipegang dalam waktu lama karena mutasi yang cepat diperlukan sesuai dengan situasi bisnis yang sering berubah. Pada perguruan tinggi, umumnya jabatan lebih lama dan tidak variatif, sehingga pemilihan staf memerlukan orang yang memang mampu untuk suatu jabatan. Dalam Fungsi Leading, Program Studi memilih model kepemimpinan partisipatif sehingga lebih mudah berkolaborasi dan bekerja dalam tim. Fungsi Controlling dilakukan melalui pengawasan berjenjang seperti DP3, internal audit, dan mekanisme penjaminan mutu. Keterkaitan antara berbagai fungsi di dalam sistem pengelolaan ini dapat digambarkan di dalam siklus sebagai berikut ini:
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
13
Gambar 4. Siklus Pengelolaan Organisasi Prodi
Pengelolaan
organisasi
Prodi
merupakan
suatu
continuum
siklus.
Perencanaan strategis menghasilkan Rencana Strategis. Rencana Strategis diimplementasikan dibawah organisasi yang efektif dan efisien serta produktif. Untuk mendapatkan efektivitas, efisiensi dan produktivitas yang tinggi, organisasi Program Studi dijabat oleh staf yang kompeten. Pengelolaan menjadi lebih optimal karena staf bekerja dibawah kepemimpinan Program Studi yang partisipatif dan memiliki entrepreneuralship. Selanjutnya Program Studi harus memiliki
pengawasan
kinerja
agar
Prodi
dapat
menjaga
akuntabilitas,
sustainabilitas, produktivitas, dengan mutu yang terjamin. 2. Sistem Kepemimpinan, dan Pengalihan (Deputizing) serta Akuntabilitas Pelaksanaan Tugas. Sistem Kepemimpinan mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, pada dasarnya mengadopsi pola kepemimpinan operasional, pola kepemimpinan organisasi, pola kepemimpinan publik, dan dalam operasionalisasi keseharian mengadopsi pola kepemimpinan partisipatif sesuai dengan tata nilai, budaya organisasi, etika organisasi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Program Studi serta Pedoman Penyelenggaraan Program Studi. Pola Kepemimpinan Operasional, dimaksudkan adalah kepemimpinan yang memiliki karakteristik berfikir strategis (strategic thinking). Kepemimpinan ini mampu mengidentifikasi faktor resiko yang mempengaruhi kinerja tim dalam organisasi. Pemimpin semacam ini mengajak organisasinya berfikir dan melangkah dengan strategi yang jelas. Pemimpin dengan karakteristik ini mampu
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
14
menterjemahkan strategic goalsand priorities kedalam program yang realistik dan fleksibel, memantau implementasi kegiatan hingga hasil utama (key result) dicapai. Dalam konteks ini, pimpinan Program Studi membawa operasionalisasi Program Studi mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan, berpijak
pada Rencana Strategis, kebijakan akademik dalam Penyelenggaraan Program Studi, dan kinerjanya di monitor, diukur, dan dievaluasi berdasarkan parameter standar-standar yang jelas sesuai standar yang ditentukan. Standar yang dimaksud meliputi Standar Nasional Pendidikan untuk PendidikanTinggi, Standar Pelayanan Publik BLU Universitas Brawijaya, Pedoman Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter FKUB, Pedoman Akademik Pendidikan Dokter FKUB. Monitoring, evaluasi, dan audit dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal. Pola Kepemimpinan Organisasi, dimaksudkan sebagai karakteristik kemampuan pemimpin dalam mempengaruhi anggota organisasinya untuk bersama-sama mencapai tujuan. Pola pengorganisasian dan manajemen Program Studi telah disusun bersama
dan diimplementasikan disemua lini
organisasi Program Studi sesuai dengan alur perintah dan alur fungsi struktur organisasi Porgram Studi dalam hak dan kewajiban, serta fungsi dan tanggungjawab masing-masing. Pimpinan Program Studi (Ketua dan Sekretaris Program Studi) dapat melakukan pengalihan (deputizing) tugas dan tanggung-jawabnya kepada bawahannya sepanjang sesuai dengan kewenangan yang dimungkinkan. Pola
ini
dimasudkan
fungsionalisasi
mandiri
Program
Studi
dalam
menyelenggarakan pendidikan dokter sekalipun tetap memiliki garis koordinasi, informasi, dan konsultasi dengan fakultas. Pola Kepemimpinan Publik, merupakan pola kepemimpinan yang bercirikan Wisdom dan Mindfullness yang menunjukkan kapabilitas kognitif dan emosional pemimpin. Kepemimpinan Program Studi tidak reaktif atau spontan dalam menerima peluang atau menghadapi tantangan dalam masyarakat, tetapi masih mempunyai kemampuan memanfaatkan peluang dari luar untuk memperkuat institusi. Pola ini diwujudkan dengan pelaksanaan kerjasama dengan instansi pemerintah dan non pemerintah. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Daerah terbukti sangat memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan lahan belajar yang sangat mendukung pencapaian kompetensi pelayanan primer. Kerjasama
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
15
dengan Pergurun Tinggi luar negeri memperkuat potensi cross border medical education baik bagi mahasiswa (student exchange) maupun peningkatan akses untuk studi lanjut bagi para dosen. Akuntabilitas Pelaksanaan Tugas Akuntabilitas pelaksanaan tugas ditunjukkan dengan adanya sistem dan prosedur pelaksanaan tugas yang jelas dan terukur. Akuntabilitas pelaksanaan tugas ditunjukkan dengan data berikut: 1) Pemilihan, Pengangkatan Ketua dan Program studi sesuai prosedur dan ketentuan Rektor Universitas Brawijaya, 2) Pelaksanaan tugas, hak, dan kewajiban, serta tugas & fungsi Ketua dan Program Studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (SK Mendiknas, SK Rektor, Ketentuan BLU Univesitas Brawijaya, Pedoman Penyelenggaraan Program Studi, SOP dan Manual Procedure yang berlaku), 3) Monitoring dan Penjaminan Mutu pelaksanaan tugas dilakukan oleh unit penjaminan mutu yang sah. Kejelasan dan keterukuran diterapkan mulai dari rencana belanja anggaran untuk kegiatan akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat, sampai dengan evaluasi dalam bentuk produk akademik (jumlah dan kualitas lulusan), produk penelitian (jumlah publikasi dan penerapan hasil penelitian), serta produk pengabdian masyarakat (jumlah program yang sudah dilaksanakan dan impact di masyarakat) dikaitkan dengan dana yang dikeluarkan untuk pelaksanaan tugas tersebut, untuk kemudian dilaporkan ke pimpinan fakultas. Untuk mengimplementasikan akuntabilitas pelaksanaan tugas tersebut, ketua program studi didampingi oleh Medical Education Unit (MEU) berkaitan dengan pelaksanaan tugas layanan pendidikan dan Unit Jaminan Mutu (UJM) berkaitan dengan akuntabilitas pelaksanaan tugas pada umumnya.
3. Partisipasi Sivitas Akademika dalam Pengembangan Kebijakan, serta Pengelolaan dan Koordinasi Program Secara
internal,
sesuai
dengan
penerapan
pola
kepemimpinan
partisipatif, partisipasi sivitas akademika dalam pengembangan kebijakan, pengelolaan dan koordinasi program, telah dilaksanakan dengan konsisten. Pemilihan Pamong Fakultas dan Program Studi seperti Dekan, Pembantu Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Penyusunan Rencana Strategis selalu melibatkan seluruh unsur sivitas akademika melalui berbagai kegiatan, Lokakarya, Rapat
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
16
Kerja, maupun kegiatan ad-hoc mulai dari tahap perencanaan kebijakan, implementasi, monitoring/evaluasi, dan pengembangan. Secara eksternal partisipasi sivitas akademika sebagai bagian dari pengembang kebijakan, konseptor, pengelola, dan koordinator program berskala nasional ditunjukkan antara lain: Secara institusional :
Program Studi membantu pendirian Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Mulawarman dan Universitas Muhammadiyah.
Sivitas akademika Program Studi menjadi konsultan dan technical assistant Program Kemitraan dalam kerangka Program HPEQ-PHK-PKPD, dengan Fakultas
Kedokteran Universitas
Malahayati
Bandar
Lampung,
dan
Universitas Islam Malang. Tabel.1 Partisipasi Nasional Civitas Academica No
1
2
3
4 5 6 7
Civitas Academica
Prof.Dr.dr. Teguh Sardjono, DT&MH
Dr.dr. Wisnu Barlianto,SpA,
Prof.Dr. MulyohadiAli,dr, SpFK,
Partisipasi dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi program Ketua PSPD FKUB, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Parasitologi Klinik Indonesia (PDS PARKI), Pengurus Pusat Perhimpunan Pemberantasan Penyakit Parasitik Indonesia (P4I), anggota Komite Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) sekretaris PETRI (Perhimpunan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi) cabang Malang dan anggota Malaysian Society of Parasitology and Tropical Medicine (MSPTM). Sekretaris Program Studi, saat ini adalah anggota UKK Alergi Imunologi PP IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Ketua IDAI Perwakilan Jatim V, anggota Komisariat Daerah KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Kota Malang, anggota EAACI (European Academy of Allergology and Clinical Immunology). Staf ahli/anggota Konsil Kedokteran Indonesia (20052009) , Tim Ad Hoq (Penanggung Jawab) Program Internship Dokter Indonesia (2009-2011), Komite Internsip Dokter Indonesia (2009-sekarang), Anggota Tim Ahli Pengembangan Standar Paradigma Pendidikan ( 2011sekarang, dan Badan Standar Pendidikan Nasional (2010-sekarang)
Prof. Dr. dr. Muhammad Hidajat, Sp. B, Sp.OT. Prof Dr. dr. Achmad Rudijanto, Sp.PD, KEMD (K) Dr, Tatong Hariyanto, MSPH
Ketua asosiasi ortopedi ASEAN,
dr. Arief Iskandar, Sp. Rad (K)
Ketua Kolegium Radiologi Nasional.
8
Dr. dr. Samsul Islam, M.Kes, Sp.MKK (almarhum)
9
Dr. dr. Sri Poeranto, Sp.ParK, M.Kes
Ketua PERKENI Wakil Ketua KBUKDI (2008 – sekarang)
Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) (2008-2011) Ketua tim penyusun borang akreditasi pendidikan dokter AIPKI dan sekretaris I AIPKI ( 2008-2011)
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
17
10 11
dr. Harun Alrasyid, MPH Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes
12
dr. Andi Ansharullah , DAAK
Sekretaris BKS IKMIKPIKKFKI tingkat nasional Bendahara pengurus pusat PDK3MI Konsultan Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND) untuk penyusunan Naskah Akademik Pendidikan Nasional Kebidanan, Kompetensi Bidan Indonesia, Dasar-2 Kurikulum Pendidikan S1 dan S2 Kebidanan. Fasilitator Nasional Program PEKERTI/Applied Approach sampai tahun 2000-2011.
4. Perencanaan Program Jangka Panjang (Renstra) dan Monitoring Pelaksanaannya (sesuai dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program) Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran disusun oleh seluruh stakeholders dan ditetapkan oleh Dekan FKUB melalui SK Dekan No. 012A/SK/J10.1.17/KP/2007. Selanjutnya Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran dijabarkan dalam perencanaan program jangka panjang (Rencana Strategis 2007-2012) Pencapaian Visi Misi melalui Grand Strategy. Grand Strategy dijabarkan kedalam sejumlah Strategi untuk memcapai Sasaran tertentu. Tiap Strategi dijabarkan kedalam sejumlah Program untuk mencapai target tertentu. Akhirnya setiap Program dijabarkan kedalam sejumlah Kegiatan (activity) yang disusun dalam Rencana Tahunan. Dengan demikian Visi/Misi yang masih bersifat filosofis dapat dijabarkan dan diukur berdasarkan standar tertentu pada tahap operasional kegiatan-kegiatan tahunan dari Program Studi. Monitoring dan Evaluasi dilakukan dalam kaitan dengan Penjaminan Mutu baik Mutu Akademik maupun maupun Mutu Institusi Program Studi yang dilakukan oleh Unit Penjaminan Mutu Program Studi
5. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan. Efisiensi kepemimpinan Program Studi dapat dicapai melalui pengalihan (deputizing) dan pelimpahan wewenang untuk memotong birokrasi manajemen program studi. Efektivitas kepemimpinan dicapai melalui koordinasi, konsultasi dan informasi antar unit kerja dalam struktur organisasi dan manajemen program studi.
6. Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan. Setiap Proram dievaluasi dari tingkat capaiannya terhadap target yang ditetapkan. Pengukuran capaian dilakukan secara tidak langsung melalui pengukuran capaian kegiatan sebagai jabaran Program pada setiap tahunnya.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
18
Pelacakan Lulusan dilakukan melalui tracer study untuk mengidentifikasi sebaran lulusan, lama tunggu, dan terutama sekali untuk memberikan umpan balik sejauh mana relevansi kurikulum terhadap kebutuhan nyata di lapangan kerja. 7. Perencanaan dan Pengembangan Program, dengan Memanfaatkan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal. Dalam Renstra Program Studi disebutkan bahwa Perencanaan dan Pengembangan Program didasarkan pada hasil evaluasi diri. Evaluasi Diri dilakukan dengan memanfaatkan hasil analisis internal (Kekuatan dan kelemahan) dan Eksternal (Peluang dan Tantangan). Perluasan Program menggunakan analisis pemanfaatan Kekuatan untuk menangkap Peluang dan mengeliminasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang. Konsolidasi program menggunakan analisis pemanfaatan kekuatan untuk menghadapi tantangan dan meminimalkan kelemahan dengan menghindari tantangan.
Pengembangan
Program sebagai hasil evaluasi digunakan sebagai feedback dalam penyusunan program/kegiatan tahun berikutnya.
8. Dampak Hasil Evaluasi Program terhadap Pengalaman dan Mutu Pembelajaran Mahasiswa. Hasil evaluasi program menjadi masukan bagi pengembangan pemberian pengalaman belajar dan mutu pembelajaran. Monitoring dan Evaluasi dilakukan oleh Program Studi bersama Medical Education Unit dengan memperhatikan umpan balik mahasiswa, alumni, asosiasi profesi, rumah sakit dan keilmuan terkait, perusahaan swasta, instansi pemerintah terkait, dan praktisi Dosen.
9. Pengelolaan Mutu secara Internal pada Tingkat Program Studi (misalnya Kajian Kurikulum, Monitoring dan Mekanisme Balikan bagi Mahasiswa, Dosen dan Penguji Eksternal). Pengelolaan Mutu secara internal Program Studi dilakukan oleh Medical Education Unit
yang dibentuk dan ditetapkan oleh Dekan dan bertanggung-
jawab kepada Dekan FKUB. Unit ini bertugas membantu Program Studi merancang
kurikulum,
menganalisis
kebutuhan
dosen,
menganalisis
pengembangan kemampuan kependidikan dosen. Dalam perkembangannya, unit ini bertugas pula untuk melakukan pemantauan dan evaluasi mutu Program Studi Pendidikan Dokter. Ketua Program Studi memiliki hubungan konsultatif,
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
19
informatif, dan koordinatif dengan Medical Education Unit. Pengelolaan Mutu secara internal meliputi aspek spesifik terkait keterlaksanaan kurikulum (kesesuaian curriculum content, efektivitas interaksi dosen mahasiswa dalam proses belajar mengajar, mutu asesmen hasil belajar, mutu sumber belajar, hasil UKDI,dan sebagainya). Dalam konteks penjaminan mutu Program Studi dibawah Fakultas, Dekan membentuk unit yang dinamakan Unit Jaminan Mutu (UJM) yang melakukan pemantauan dan evaluasi mutu pengelolaan Program Studi
10. Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga. Penjaminan Mutu internal terkait keterlaksanaan kurikulum oleh Medical Education Unit disampaikan kepada Dekan untuk ditindaklanjuti. Monitoring & Evaluasi Program Studi oleh UJM di informasikan, dikoordinasikan, dan dikonsultasikan kepada Gugus Jaminan Mutu (GJM) yang dibentuk oleh Dekan Fakultas dan melaksanakan tugas dan fungsinya lebih independen. GJM memiliki hubungan informatif, konsultatif, dan koordinatif dengan Pusat Jaminan Mutu (PJM) di tingkat Uiversitas yang dibentuk dan bertanggung-jawab kepada Rektor Universitas Brawijaya. Pusat Jaminan Mutu (PJM) adalah lembaga fungsional yang dibentuk oleh rektor dan diberi tugas untuk mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) di tingkat Universitas. Mutu pendidikan Prodi FKUB mengacu Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan mengandung Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Pendidik dan Kependidikan, Standar Proses, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, Standar Pengelolaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Bagi Pendidikan Tinggi, standar yang dimaksud adalah Standar Nasional Pendidikan menurut peraturan pemerintah diatas ditambah Peneltian. Analisis sitemik penjaminan mutu secara implisit telah mengikuti Pasal 2, ayat 1 dari PP Nomor 19/2005. 11. Dampak Proses Penjaminan Mutu terhadap Pengalaman dan Mutu Hasil Belajar Mahasiswa. Dengan konsep kepempmpinan partisipatif, proses penjaminan mutu sekalipun secara formal menjadi tugas dan fungsi unit penjaminan mutu fakultas,
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
20
monitoring khususnya dalam konteks proses belajar mengajar dilakukan bersama secara koordinatif, konsultatif, dan informatif dengan unit kerja lainnya serta mahasiswa, khususnya dengan MEU Program Studi, Proyek HPEQ-PHKPKPD-FKUB dan komitmen tinggi pimpinan fakultas. Dari feedback yang diperoleh diselenggakan lokakarya
pengembangan dan review Pedoman
Akademik setiap tahun dan pada tahun 2011 dilakukan pula studi kebijakan untuk meningkatkan penjaminan mutu dan dalam rangka lebih mendekatkan standar mutu akademik proses belajar mengajar program studi pada standar internasional WFME.
Proses ini berdampak pada semakin mantapnya
penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan implementasinya dalam memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa. Tolok ukur yang dapat digunakan
adalah meningkatnya jumlah dan kualitas lulusan Program Studi
peserta Uji Kompetensi Dokter Indonesia yang menempatkannya berada dalam 10 besar kelulusan UKDI Nasional sejak UKDI dilaksanakan. 12. Metodologi Baku Mutu (Benchmarking). Penyusunan dan pengembangan metodologi baku mutu Prodi bersumber, mengikuti dan mengelaborasi baku mutu terkait dengan kedudukan Prodi PD FKUB sebagai:
Bagian dari FKUB, berpedoman pada Pedoman Penyelenggaraan Program Studi PD-FKUB
Bagian dari Universitas Brawijaya, berpedoman pada Statuta Unversitas Brawijaya, Tata Kelola BLU Universitas Brawijaya 2008, Sistem Pelayanan Publik (SPP) Universitas Brawijaya,
Bagian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan Undang Undang No 12/2012 tentang Perguruan Tinggi.
dan Bagian Kementerian Pendidikan Nasional, berpedoman pada Standar Pendidikan Nasional (Peraturan Pemerintah No. 19/2005).
13. Pengembangan dan Penilaian Pranata Kelembagaan. Globalisasi
dan
perkembangan
perkembangan
dan
modernisasi
Teknologi pranata
Informasi
kelembagaan
menyebabkan menghadapi
ketidakpastian serta cepatnya terjadi keusangan (obsolescence) suatu sistem. Peluang dan Tantangan datang pergi dengan cepat. Untuk menghindari itu
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
21
disusun Rencana Strategis dengan Grand Strategy yang dinamis dan memungkinkan perubahan program dan kegiatan tanpa meninggalkan tujuan yang ingin dicapai. 14. Evaluasi Internal yang Berkelanjutan. Seperti disebutkan diatas Peluang dan Tantangan dapat datang dan pergi dengan cepat maka evaluasi kekuatan dan kelemahan harus dilakukan pula secara periodik agar dapat menyesuaikan dan mengantisipasi peluang dan tantangan tersebut. Tugas untuk itu dikoordinasikan oleh KPS kepada Medical Education Unit untuk konteks pendidikan dokter dan UJM untuk konteks mutu kelembagaan Prodi. 15. Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal/Akreditasi dalam Perbaikan dan Pengembangan Program. Evaluasi internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan tantangan) dilaporkan dalam rapat kerja tahunan Prodi bersama Fakultas Kedokteran. Hasil evaluasi digunakan untuk penyempurnaan, pengembangan program dan kegiatan tahun berikutnya ssuai dengan ruang yang dimungkian dan ditentukan dalam Bab Perbaikan dan Pengembangan Renstra Prodi FKUB. 16. Kerjasama dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian Mutu. Melalui kegiatan HPEQ-PHK PKPD-FKUB, telah dirintis kerjasama dalam bentuk Memorandum of Understanding dengan St. George’s University Of London. Melalui kerjasama ini telah dikirimkan 6 orang staf dosen untuk short training pengembangan kurikulum, dan 1 orang dosen untuk Quality Assurance. Sebagai tindak lanjut telah pula dihadirkan 2 staf senior St. George’s University of London untuk menyelenggarakan workshop di Prodi FKUB. Kedepan, salah seorang dosen tersebut, Lesley William, telah diminta untuk menjadi pembimbing dan simulator untuk Penjaminan Mutu menuju Standar Internasional (WFME). Secara internal, pengendalian mutu Prodi Pendidikan Dokter (UJM) menjadi subordinat pengendalian mutu pendidikan Universitas Brawijaya (PJM).
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
22
Komponen C. Mahasiswa dan Lulusan
1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa. Sistem Rekrutmen Sistem rekruitmen mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengacu pada sistem rekruitmen Universitas Brawijaya yang bersifat multy-entries. Pelaksanaan sistem ini merupakan amanat Rencana Strategis Pendidikan Tinggi 2010-2014 yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2005-2024 sejalan dengan Undang-Undang No.17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dimana pada butir ketiga tujuan strategis DIKTI diamanatkan untuk memperhatikan keterjangkauan, kesetaraan dan keterjaminan akses untuk memperoleh pendidikan tinggi. Untuk menjamin keterjangkauan, maka PSPD FKUB memiliki kebijakan untuk memberi kesempatan pada putra-putri Indonesia yang kurang mampu untuk mendapatkan kesempatan
yang
sama
dalam
memperoleh
pendidikan
dengan
cara
menjalankan kebijakan SPP proporsional dan pemberian bea siswa. Untuk menjamin kesetaraan dan keterjaminan akses memperoleh pendidikan terutama bagi putra-putri Indonesia di daerah tertinggal dan pulau-pulau terluar maka diselengggarakan juga rekruitmen secara langsung oleh tim PSPD FKUB melalui Seleksi Penerimaan Kemitraan Daerah (SPKD) ke daerah-daerah seperti Kabupaten Teluk Wondama (Papua), Lampung, Kabupaten Simeulue (Aceh) dan kepulauan Aru (Maluku). Selanjutnya lulusan diharuskan kembali ke daerah masing-masing untuk meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di daerahnya. Selain sistem rekruitmen tersebut, dilaksanakan pula sistem rekrutmen mahasiswa baru untuk masyarakat Indonesia yang dilakukan secara terpadu oleh Universitas Brawijaya sesuai dengan Manual Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru. Standarisasi penerimaan mahasiswa baru didasarkan atas nilai yang telah ditetapkan dan pemenuhan kuota mahasiswa per angkatan. Seleksi calon mahasiswa Indonesia dilakukan satu kali dalam satu tahun dengan beberapa ragam program ujian masuk yaitu penjaringan siswa berprestasi (PSB)/jalur Undangan, seleksi nasional mahasiswa perguruan tinggi negeri (SNMPTN), seleksi penerimaan minat dan kemampuan (SPMK). Penerimaan mahasiswa baru melalui pola seleksi secara nasional dilakukan oleh seluruh perguruan tinggi negeri secara bersama untuk diikuti oleh calon mahasiswa dari
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
23
seluruh Indonesia melalui penjaringan siswa berprestasi (PSB)/jalur Undangan dan seleksi nasional mahasiswa perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Sistem tersebut dilaksanakan secara serentak, nasional, dan terbuka secara online atau melalui situs resmi Universitas Brawijaya. Selain menerima mahasiswa dari Indonesia, PSPD FKUB juga melakukan rekruitmen mahasiswa internasional.
Hal ini sesuai dengan
pembangunan
yang
pendidikan
nasional
berdaya
saing
tahapan
Internasional.
Mahasiswa internasional yang mengikuti seleksi berasal dari Malaysia dan Myanmar. Seleksi mahasiswa internasional dilaksanakan satu kali dalam satu tahun. Tes yang dilaksanakan berupa tes kognitif dan psikotes. Sebelum perkuliahan dimulai, untuk mahasiswa yang berasal dari luar negeri dilakukan program ”adaptasi” selama lebih kurang 2 bulan, untuk penyesuaian dengan kehidupan kampus Universitas. Brawijaya dan suasana kehidupan di Jawa Timur, khususnya Malang. Seluruh proses rekruitmen dan seleksi mahasiswa baru di atas mencakup kebijakan, kriteria, instrumen, tata seleksi
diatur dalam dokumen Manual
Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru Ujian Tulis Universitas Brawijaya (Kode Dokumen: 090000206009), dan dokumen Manual Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru Ujian Non Tulis Universitas Brawijaya (Kode Dokumen: 090000206008). Sistem Seleksi Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Dokter FKUB terdiri dari mahasiswa Indonesia dan mahasiswa internasional, sehingga sistem seleksi calon mahasiswa di Program Studi terdiri dari sistem seleksi calon mahasiswa Indonesia dan sistem seleksi mahasiswa internasional. Seleksi calon mahasiswa Indonesia dilakukan satu kali dalam satu tahun dengan beberapa ragam program ujian masuk yaitu: Tabel 2. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Pola Rekrutmen Pejaringan Siswa Berprestasi (PSB) Jalur Undangan (SNMPTN)
2007-
2008-
2009-
20010-
2011-
2008
2009
2010
2011
2012
16
15
19
23
17
111
97
121
117
120
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
24
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Kemitraan Daerah (SPKD) Seleksi Penerimaan Internasional (SPI) Seleksi Penerimaan Minat & Kemampuan (SMPK) Seleksi Penerimaan Kemitraan Instansi (SPKIns)
3
4
10
-
-
49
50
20
15
7
27
34
84
-
-
15
9
6
-
-
1. Profil mahasiswa Profil Akademik Sekalipun dengan pola rekruitmen yang berbeda, prestasi akademik mahasiswa tidak menunjukkan perbedaan yang berarti. Secara akademik, IPK rata-rata lulusan dalam 5 tahun terakhir adalah 3,28 sementara persentase lulusan dengan IPK < 2,75 hanya 11,4% dan terus menurun dalam 5 tahun terakhir. Sebaliknya persentase lulusan dengan IPK > 3,5 adalah 27,4% dan terus meningkat dalam 5 tahun terakhir. Persentase lulusan dengan IPK diantara kedua kutub itu adalah 61,2%. Maka profil akademik menunjukkan kurva yang normal dengan kecenderungan meningkatnya rerata lulusan ber IPK tinggi. Profil Sosio-Ekonomi Sesuai dengan Program Pemerataan dan perluasan kesempatan belajar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, penerimaan mahasiswa dengan tingkat sosio-ekenomi
rendah
tetapi
memiliki
prestasi
akademik
yang
baik
memperoleh prioritas untuk dididik oleh Prodi Pendidikan Dokter FKUB dalam jalur rekrutmen apapun. Demikian pula bagi putra daerah diluar Malang/Jawa. Untuk menjamin keterjangkauan, maka PSPD FKUB memiliki kebijakan untuk memberi kesempatan pada putra putri Indonesia yang kurang mampu untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan dengan cara menjalankan kebijakan SPP proporsional dan pemberian bea siswa. Untuk menjamin kesetaraan dan keterjaminan akses memperoleh pendidikan terutama bagi putra-putri Indonesia di daerah tertinggal dan pulau-pulau terluar maka diselengggarakan juga rekruitmen secara langsung oleh tim PSPD FKUB melalui Seleksi Penerimaan Kemitraan Daerah (SPKD).
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
25
Profil Pribadi (Kemandirian dan Kreativitas) Proses belajar mengajar dengan pendekatan mahasiswa belajar aktif melalui tugas modul dan diskusi tutorial serta pencarian sumber informasi belajar menggunakan teknologi informasi mengantarkan mahasiswa pada tingkat kemandirian dan kreativitas yang lebih tinggi. Suatu “Progress Test“ pada tahun 2011 menunjukkan prestasi akademik yang kurang lebih sama dengan mahasiswa non KBK akan tetapi kemampuan analisis dan argumentatifnya terbukti lebih baik. 2. Keterlibatan Mahasiswa dalam Berbagai Komisi yang Relevan. Keterlibatan mahasiswa dapat dari 2 sisi yang berbeda. Dari sisi institusi, secara kelembagaan mahasiswa terlibat aktif dalam perencanaan kebijakan termasuk dalam menyusun Rencana Strategis Program Studi. Pada tataran implementasi, mahasiswa diundang dan dilibatkan dalam berbagai lokakarya khususnya dalam pengembangan akademik, penelitian, dan kerjasama dalam dan luar negeri. Dari sisi mahasiswa, mereka secara proaktif memberikan umpan balik terutama dalam penyelenggaraan kurikulum baik melalui seminar yang dilakukan maupun dalam survey yang hasilnya disampaikan kepada Program Studi. 3. Kegiatan Ekstra-Kurikuler Kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk kegiatan untuk pengembangan bakat minat dan kesejahteraan mahasiswa, dikelola oleh Pembantu Dekan III. Selain berpedoman kepada kebijakan Dikti dan Universitas Brawijaya, kegiatan
diarahkan
kepada
hal-hal
untuk
mendukung
dan
lebih
mengembangkan potensi akademik dengan Diklat Penulisan Karya Ilmiah, pengikutsertaan pada lomba karya ilmiah dan kegiatan inovatif lain serta kegiatan kesenian dan keagamaan secara kontekstual untuk meningkatkan nilai-nilai budaya dan agamis untuk diaplikasikan sejak mahasiswa sampai kelak memasuki pasar kerja melekat dalam etika, kode etik, dan profesionalitas yang luhur serta sesuai Visi Program Studi
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
26
4. Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa (Minat Calon Mahasiswa dan Kebutuhan akan Lulusan Program Studi). Mahasiswa yang telah diterima mengikuti proses belajar mengajar dan kehidupan kampus sedemikian rupa yang ditujukan kepada pencapaian kompetensi dokter umum sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengampu pelayanan kesehatan primer dan memiliki dasar-dasar untuk mengembangkan keilmuan dikemudian hari dalam prinsip Belajar Sepanjang Hayat. Proses Belajar Mengajar untuk ini dilakukan melalui kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler, program elektif, dan metodologi riset, serta penguasaan teknologi nformasi. 5. Pelayanan untuk Mahasiswa: a. Bantuan Tutorial yang Bersifat Akademik. Kurikulum telah dengan sendirinya berimplikasi pada bantuan tutorial dalam diskusi-diskusi modul. Bimbingan Akademik dilakukan oleh masingmasing Dosen Penasehat Akademik. Satu orang dosen PA mempunyai tanggung jawab 18-20 mahasiswa. Jumlah pertemuan untuk melakukan bimbingan konseling minimal 3 kali tatap muka dalam satu semester (Tergantung masalah akademik yang dihadapi oleh mahasiswa). b. Informasi dan Bimbingan Karir. Setiap minggu selama 6 bulan pertama mahasiswa baru memperoleh informasi antara lain tentang pengembangan karir. c. Konseling Pribadi dan Sosial. Selain bimbingan akademik, dosen Penasihat Akademik juga berfungsi memberikan konseling pribadi dan sosial. Dalam konteks permasalahan pribadi dan sosial yang lebih kompleks dosen penasihat akademik meneruskannya kepada Unit Bimbingan Konseling Program Studi. d. Pelayanan untuk Pengembangan Kesejahteraan Mahasiswa Pelayanan
untuk
pengembangan
kesejahteraan
dilakukan
berupa:
beasiswa, kantin, asrama mahasiswa, jasa perbankan, jasa pos, dan pelayanan kesehatan. Terdapat beberapa beasiswa baik yang dari DIKTI maupun dari instansi non pendidikan seperti PPA, BBM, BNI, BCA, ABRI, HPEQ, dan Pertamina. Adapun syarat-syarat khusus mahasiswa yang
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
27
berhak menerima beasiswa sesuai dengan permintaan lembaga pemberi beasiswa. Semua mahasiswa berhak mengajukan beasiswa namun ada seleksi dari fakultas mengenai mahasiswa yang berhak menerima beasiswa. Pelayanan kesehatan dilakukan di poliklinik UB secara gratis dengan menunjukkan KTM. Pelayanan perbankan melaui sejumlah bank milik negara di sekitar/di dalam wilayah Universitas Brawijaya yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa jurusan kedokteran FKUB, antara lain: BNI, Mandiri, BRI. Pelayanan pos melalui kantor pos unit Universitas Brawijaya yang dapat dimanfaatkan mahasiswa. Terdapat fasilitas kantin untuk mahasiswa, dosen dan karyawan yang cukup luas dan memadai. Terdapat fasilitas asrama di wilayah Universitas Brawijaya yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa FKUB, dan asrama CoAss di RSSA dan RS Wlingi. e. Pelayanan untuk Pengembangan Minat dan Bakat Program Studi memberikan perhatian dan prioritas bagi pelayanan untuk pengembangan minat dan bakat mahasiswa karena memberikan nilai resiprokal dengan kegiatan intrakurikuler. Pelatihan dan pengembangan kemampuan menulis karya ilmiah, berdiskusi, pelatihan kepemimpinan, Musabaqah Tilawatil Qur’an, pengembangan soft skills, dan sebagainya, bukan saja mengakomodasi pengembangan minat dan bakat semata melainkan juga telah berkontribusi meningkatkan pencapaian kompetensi lulusan,
khususnya
kompetensi
profesionalitas,
pengembangan diri, komunikasi efektif,
mawas
diri
dan
dan landasan lmiah ilmu
kedokteran. Dengan pelayanan ini, mahasiswa terbukti mampu berprestasi dan memenangi berbagai even kemahasiswaan tingkat universitas, propinsi, nasional, dan internasional, seperti: lomba karya tulis/ilmiah, Pimnas, Musabaqah Tilawatil Qur’an, research paper & competetion young investigator Award InaSH maupun ASMIHA. Dalam even internasional, mahasiswa berprestasi antara lain meraih Gold Medal dan EYReC Best of The Best Award dalam International Engineering Invention & Innovation Exhibition (i-ENVEX) and Malaysian International Young Inventors Olympiad (MIYIO) 2012, Kangar, Perlis, Malaysia, EYReC Best of The Best Award.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
28
6. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan. Kompetensi lulusan sesuai dengan Kompetensi Dokter sebagaimana ditetapkan dalam
Standar
Kompetensi Dokter Indonesia dari
Konsil
Kedokteran Indonesia. Curriculum Map disusun dalam struktur yang dengan jelas memperlihatkan alur pencapaian kompetensi lulusan. Kompetensi yang bersifat generic skill/soft skill seperti Etika, Kode Etik Kedokteran, Profesionalisme, Keselamatan Pasien, Medikolegal praktek Kedokteran diberikan dalam bentuk Konsep dan Prinsip pada semestersemester awal, sedang aplikasinya dibelajarkan dan di assessed secara terpadu
dalam
blok-blok
klinik
pada
semester-semester
berikutnya.
Kompetensi Pengembangan Diri dan Mawas Diri dibelajarkan dalam rangkaian pembelajaran Metodology sejak semester awal sampai semester VI, serta melalui Program Elektif. Keterampilan Klinik dasar diberikan pada semester awal sedang keterampilan klinik khusus dan Landasan Ilmiah Kedokteran disampaikan dalam blok-blok klinik terkait pada semester III dan seterusnya, di review pada pra clerkship (Kepaniteraan Umum), dan di aplikasikan pada level Miller III-IV dalam rotasi klinik. Pengelolaan masalah kesehatan dibelajarkan dalam blok-blok klinis dan terutama di Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan. Di jalur kegiatan ekstrakurikuler pencapaian kompetensi dan etika lulusan diaktualisasikan dalam
kegiatan keagamaan, kegiatan sosial,
dan berbagai seminar
mahasiswa.
7. Hasil Pembelajaran: a. Kompetensi yang Dicapai Dibandingkan dengan yang Diharapkan. Hasil Uji Kompetensi Doter Indonesia dapat merupakan indikator pencapaian kompetensi dokter. Merujuk pada hasil UKDI sejak tahun 2007 perolehan rerata nilai UKDI secara nasional. mahasiswa Prodi PD-FKUB adalah 73 secara konsisten terus mengalami peningkatan sementara rerata nasional adalah 61. Sampai saat ini Prodi PD-FKUB tetap berada dalam 10 besar program studi pendidikan dokter seluruh Indonesia. Mempertahankan prestasi ini tentu menjadi lebih sulit karena semakin banyak dan semakin heterogennya jumlah dan prestasi akademik mahasiswa peserta UKDI. Untuk
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
29
mengantisipasi keadaan tersebut Program Studi melakukan pembinaan yang lebih intensif bagi calon peserta UKDI melalui pendampingan yang lebih intensif dan simulasi UKDI untuk mengkondisikan mereka menghadapi UKDI. b. Kesesuaian Kompetensi yang Dicapai dengan Tuntutan dan Kebutuhan Pemanfaat Lulusan. Jika 7 area komponen Kompetensi Dokter yang ditetapkan Konsil Kedokteran Indonesia didasarkan kepada tuntutan dan kebutuhan pasar (market driven) maka lulusan UKDI pun diharapkan telah memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaatan lulusan. Kesuaian kompetensi itu ditunjukkan pula dengan lama tunggu lulusan 1-3 bulan dicapai oleh 92% lulusan dan persentase lulusan yg bekerja sesuai keahlian sebanyak 97%, sejak 2007 sampai dengan 2012. Melalui Progressive Test yang dilakukan tampak bahwa pencapaian kompetensi lulusan antara mahasiswa non KBK dan KBK tidak menunjukkan perbedaan bermakna akan tetapi kemampuan analitis dan kritis lebih ditunjukkan oleh mahasiswa KBK. Dengan demikian harapan kedepan, lulusan tidak saja mencapai tuntutan dan kebutuhan pelayanan kesehatan akan tetapi juga pada pemenuhan tuntutan pengembangan ilmu kedokteran. c. Data tentang Kemajuan, Keberhasilan, dan Kurun Waktu Penyelesaian Studi Mahasiswa (termasuk IPK dan Yudisium Lulusan). Jumlah lulusan Program Studi meningkat dari tahun ketahun (175 orang pada 2007-2008
menjadi
225
orang
pada
2011-2012)
sejalan
dengan
meningkatnya jumlah mahasiswa terdaftar. Rerata IPK lulusanpun meningkat dari 3,06 pada 2007-2008 menjadi 3,49 pada 2011-2012. Jika IPK > 3,65 dicapai hanya oleh 9% populasi lulusan pada tahun 2007/2008, maka pada tahun 2011/2012 meningkat menjadi 51%. d. Kepuasan Lulusan Pada setiap wisuda lulusan, lulusan menerbitkan Buku Sumpah Dokter. Didalamnya termasuk penilaian lulusan terhadap institusi dan proses belajar mengajar, serta guru-guru yang telah mendidiknya. Umumnya lulusan mengapresiasi institusi, guru-guru dan proses belajar mengajarnya, kecuali beberapa hal minor yang mereka rekomendasikan untuk diperbaiki.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
30
8.
Kepuasan Pemanfaat Lulusan dan Keberlanjutan Penyerapan Lulusan. Tracer Study pada tahun 2012 terhadap 102 institusi pengguna (85 institusi mengembalikan
form
survey).
Dengan
menggunakan
variabel
(1)
integritas,(2) profesionalitas,(3) penguasaan bahasa Inggris,(4) penguasaan teknologi
informasi,(5)
komunikasi,
(6)
kerjasama
tim,
dan
(7)
pengembangan diri, 94% menilai sangat baik, 4% menilai baik, 2% cukup, 0% kurang. Hasil Tracer Study kepuasaan pemanfaat lulusan diatas berkorelasi dengan keberlanjutan penyerapan 1193 lulusan sejak 2007-2012 dengan rerata lama tunggu 1-3 bulan sebesar 92% 9. Produk Program Studi berupa Model-Model, Karya Inovatif, Hak Paten, Hasil Pengembangan Prosedur Kerja, Produk Fisik sebagai Hasil Penelitian. Di bidang pendidikan, telah dikembangkan model pembelajaran antara lain: Progress Test, instrumen DREEM (Dundee Ready Environment Evaluation Measures), Evaluasi Atmosfir Akademik, penggunaan Learning Management System Moodle dalam beberapa hal seperti Asesmen formatif, database ujian formatif, pengelolaan program elektif, Penggunaan survey Monkey untuk menggantikan kuesioner evaluasi akademik (seperti dengan OSCE dan Blok). Karya inovatif dan hak paten dikembangkan melalui program-program penelitian. Dibidang prosedur kerja telah dikembangkan prosedur Hand Hygiene, prosedur sampling untuk penyakit difteri. Komponen D. Sumber Daya Manusia 1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Kependidikan. Sistem kepegawaian dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian, PP nomor 96 tahun 2000 tentang wewenang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala BKN nomor:
61409/MPK/KP/1999
tentang
petunjuk
pelaksanaan
Jabatan
Fungsional dosen dan Angka Kreditnya serta Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 36/D/O/2001 tentang petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan dosen. Rekrutmen PNS berdasarkan formasi Kementrian Pendidikan
dan
Kebudayaan
mengacu
pada
Surat
Edaran
Jendral
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
31
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Nomor
71269/A4/KP/2010.
Rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan tetap non PNS di universitas Brawijaya
berdasarkan
SK
Rektor
Universitas
Brawijaya
nomor
001/PENG/2012 tentang penerimaan tenaga dosen dan kependidikan tetap non Pegawai Negeri Sipil Universitas Brawijaya yang memuat tentang penetapan persyaratan dan prosedur mengajukan lamaran. Sesuai kategorisasi masing-masing, proses rekrutmen dilakukan untuk: 1) rekrutmen dosen PNS, 2) Proses rekrutmen dosen tetap non PNS, 3) Proses rekrutmen tenaga kependidikan PNS, dan 4) Proses rekrutmen tenaga kependidikan tetap non PNS. 2. Pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan. Penempatan posisi dosen dan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kesesuaian jabatan dengan ijasah/kompetensi. Kriteria dosen yang mengajar pada Program Studi S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya adalah dosen dengan jabatan akademik minimal Magister dan atau sesuai kompetensi dokter. Selain itu dosen yang terlibat telah mengikuti Program Akta IV, Pekerti, atau Applied Approach (AA). 3. Pengembangan Dosen dan Tenaga Kependidikan Pengembangan dosen dan tenaga kependidikan dituangkan dalam Renstra, Program
Kerja
tahunan
Program
Studi
Pendidikan
Dokter
Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya dan di proses sesuai Manual Prosedur pengembangan staf. Pengembangan dosen terdiri dari Pengembangan kuantitas dan kualitas akademik dosen serta Pengembangan kualitas dan kuantitas
dosen
sebagai
tenaga
pendidik
dalam
bidang
pendidikan
kedokteran. Program pengembangan dan peningkatan jenjang pendidikan dosen dalam bentuk ijin / tugas belajar jenjang S2 dan S3 secara bertahap pertahun. Selain itu dosen dan tenaga kependidikan diikutsertakan dalam beberapa kegiatan ilmiah seperti seminar, workshop didalam dan luar negeri sesuai tupoksi masing-masing unit. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 51 ayat (1) butir b, bahwa dosen berhak mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai kinerja akademiknya. Bagi dosen yang memenuhi kriteria dosen berprestasi kemudian diusulkan ke Fakultas untuk seleksi selanjutnya. Selain itu untuk
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
32
meningkatkan kerjasama antar staf dan merileksasikan dari tugas, setiap 2 tahun sekali diadakan refreshing dan outsourcing ke luar kampus. Pengembangan kapasitas dosen sebagai tenaga pendidik/pengajar dilakukan melalui
pengikutsertaan
kedalam
program
PEKERTI/Akta
V
Applied
Approach, pengikutsertaan kedalam pelatihan dan lokakarya kependidikan khususnya kependidikan kedokteran nasional maupun internasional antara lain melalui program Overseas Non Degree Training dan In-service Training.
4. Profil Dosen dan Tenaga Pendukung: Mutu, Kualifikasi, Pengalaman, Ketersediaan (Kecukupan, Kesesuaian, dan Rasio Dosen - Mahasiswa). Sesuai pedoman dalam borang akreditasi BAN-PT tentang dosen, maka dosen di Prodi PD-FKUB dikualifikasikan sebagai Dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang-bidang Program Studi dan Dosen tetap yang bidang keahliannya diluar bidang PS. Dalam konteks itu, ketersediaan dosen dapat dijelaskan sebagai berikut : Dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang-bidang program studi meliputi 101 tenaga pengajar terdiri dari 42 orang Doktor/Sp2 ( Doktor 37 orang dan Sp2 7 orang ), dan 60 orang Magister/Sp1 ( 35 orang Magister dan 24 orang Sp1) , dengan jenjang kepangkatan: 13 Gurubesar, 23 Lektor Kepala, 26 Lektor, 23 asisten ahli, dan 17 adalah tenaga pengajar tetap spesialis non struktural. Dosen tetap yang bidang keahliannya tidak langsung sesuai dengan bidang program studi sebanyak 10 orang yang merupakan dosen tetap Universitas Brawijaya dibidang Matakuliah Dasar Umum dan Mata Kuliah Penunjang, serta Dosen Laboratorium Sentral
Biologi dan Farmasi. Dosen tetap yang bidang
keahliannya sesuai dengan bidang-bidang dalam Program Studi juga membantu proses belajar mengajar di Program Studi Lain dilingkungan FKUB tetapi tidak membelajarkan diluar FKUB. Dosen tetap Prodi PD-FKUB umumnya teleah melaksanakan Beban Tugas sesuai EWMP untuk beban mengajar di Prodi sendiri, Beban Penelitian / Penmas / dan manajemen serta telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Dosen tidak tetap sebanyak 24 orang, umumnya adalah dosen yang merupakan pegawai tetap RS Pendidikan Utama Dr. Saiful Anwar. Selain mendukung langsung proses belajar mengajar di preclinical years, para dosen ini merupakan bagian dari seluruh SDM dokter spesialis dan paramedis yang dalam kernagka resource sharing menjadi pendukung utama proses belajar mengajar tahap pendidikan
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
33
profesi dokter di RS Saiful Anwar dan seluruh RS Jejaring Pendidikan Doker FKUB. 5. Karya Akademik Dosen Dalam 3 tahun terakhir tercatat 213 karya akademik dosen berupa penelitian, masing-masing 75 penelitian pada tahun 2010,
81 penelitian
pada 2011, dan 57 penelitian pada 2012. Sumber dana penelitian-penelitian ini berasal dari pembiayaan sendiri, dana prodi / fakultas / universitas, KEMENDIKNAS, dana dari institusi dalam negeri diluar KEMENDIKNAS, dan dana dari institusi luar negeri. Dalam 3 tahun terakhir tercatat 113 publlikasi ilmiah masing-masing dalam jurnal dalam negeri (78 judul) dan luar negeri (35 judul). Kegiatan dibidang Pelayanan / Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS terdiri dari 118 kegiatan, masing-masing 107 kegiatan atas pembiayaan sendiri dan pembiayaan Prodi FKUB/FKUB/UB, 9 kegiatan atas pembiayaan dari luar PT, dan 2 kegiatan atas pembiayaan institusi luar negeri.
6. Peraturan Kerja dan Kode Etik. Sebagai institusi milik pemerintah, maka peraturan kerja dilingkungan Prodi PD-FKUB mengikuti ketentuan kerja dari supra sistemnya baik Pemerintah Pusat, KEMENDIKNAS, dan Universitas Brawijaya. Secara internal Peraturan kerja dan kode etik dicantumkan dalam Pedoman Penyelenggaraan Program Studi. Dalam pelaksanaannya mengikuti dan disemangati oleh Tata Nilai yang ditetapkan bersama dalam Rencana Strategis FKUB yaitu R (Responsif), E (Efisien), S (Suportif), I (Inovatif), dan K (Komitmen) diantara sivitas akademika FKUB pada umumnya Prodi PD-FKUB pada khususnya. Monitoring dan Evaluasi atas kinerja Dosen terkait peraturan kerja dan kode etik dilingkungan Prodi PD-FKUB dilaporkan oleh pejabat lebih tinggi dan ditandatangani masing-masing yang bersangkutan dalam form DP3. 7. Pengembangan Staf. Sesuai dengan program pengembangan staf dalam Renstra PD-FKUB, pengembangan formal dilakukan pegembangan
spesialisasi
melalui berbagai jalur, masing-masing
keilmuan
(spesialis,
spesialis
konsultan,
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
34
subspesialis), pengembangan gelar akademik (S2, S3) pengembangan ilmu kependidikan umum/kedokteran (S2 dan S3 Kependidikan), pengembangan manajemen Rumah Sakit (S2,S3). Selain pengembangan formal pendidikan akademik
dan
profesional
itu,
pengembangan
kapasitas
manajemen
pendidikan dokter dan penjaminan mutu pendidikan dokter ditingkatkan pula melalui sejumlah pelatihan diluar negeri (Overseas Non Degree Training) dan dalam negeri melalui Lokakarya, Simposium, dan in house training yang diselenggarakan PD-FK lain dalam kegiatan Proyek DIKTI/Bank Dunia (HPEQ-PHK-PKPD), lokakarya yang diadakan MEU-PDFK lain (FKUI, FKUGM, FKUnpad), pelatihan asesor (DIKTI/HPEQ). Pengembangan kapasitas meneliti dilakukan melalui kegiatan-kegiatan penelitian di bagian/laboratorium masing-masing dengan alokasi anggaran dari Program Studi, kegiatan penelitian bidang kedokteran/kesehatan melaui kerjasama Dalam dan Luar Negeri (HPEQ), kegiatan penelitian kependidikan kedokteran melalui pengiriman staf mengikuti berbagai workshop internasional kependidikan (AMEE, Emergency Medicine, dll). Terkait pengembanganpengembangan diatas, dilakukan pula workshop dan on site training dengan menghadirkan
pakar
kependidikan
kedokteran
dan
pakar
penelitian
kedokteran/kesehatan dari Luar Negeri dan Dalam Negeri. 8. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya. Keberlanjutan Pengadaan dan pemanfaatan dosen dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik dari Pemerintah, maupun dari Universitas Brawijaya. Perencanaan pengadaan dan pemanfaatan dosen dilakukan
sesuai
dengan
cetak
biru
perencanaan
pengadaan
dan
pemanfaatan SDM dalam Renstra PD-FKUB. Hal ini sangat diperlukan untuk memelihara sustainabilitas penyelenggaraan pendidikan sejalan dengan bertambahnya daya tampung mahasiswa, proses pensiun dosen, dan tuntutan kebutuhan kedepan. Komponen E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik 1. Kesesuaian dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Kurikulum Pendidikan Dokter menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi sejak 2007. Penggunaan kurikulum ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002. Kompetensi yang
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
35
dimaksud dalam Kurikulum ini adalah Kompetensi Dokter sesuai ketetapan Konsil Kedokteran Indonesia. Kompetensi Dokter dalam ketentuan ini sudah mengacu
secara
eksplisit
dengan
Kompetensi
Dokter
berstandar
internasional. Oleh karena itu, kurikulum program studi sudah sesuai dengan Visi/Misi Program Studi untuk menjadi institusi berstandar internasional baik bagi institusi maupun lulusannya.
2. Relevansi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders. Dengan stakeholder yang dimaksud adalah: mahasiswa dan alumni, komunitas layanan kesehatan nasional, komunitas keilmuan kedokteran baik nasional maupun internasional. Kurikulum (KBK) Program Studi disusun dan berorientasi pada pencapaian kompetensi dokter yang ditetapkan Konsil Kedokteran Indonesia pada tahun 2007. Kompetensi ini meliputi 6 komponen area, masing-masing: 1. Komunikasi efektif; 2. Keterampilan Klinis; 3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran; 4. Pengelolaan Masalah Kesehatan; 5. Pengelolaan Informasi; 6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri; dan 7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien. Keenam area kompetensi itu menunjukkan relevansi kurikulum dengan tuntutan kebutuhan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional berdasarkan Sistem Kesehatan Nasional 2004 sebagaimana ditetapkan dalam SK MENKES No. 131/MENKES/SK/II/2004, khususnya terkait kompetensi dalam pelayanan kesehatan primer untuk UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) maupun UKP (Usaha Kesehatan Perorangan). Untuk meningkatkan relevansi kurikulum terhadap tuntutan nasional itu, maka curriculum content disusun mengacu pada Index Clinical Situation atau kemampuan pelayanan kesehatan terhadap kasus-kasus penyakit perorangan maupun komunitas yang secara evidencebased adalah kasus terbanyak yang membutuhkan pelayanan kesehatan primer di Indonesia. Selanjutnya, dari rumusan area kompetensi diatas khususnya kompetensi Pengembangan Diri sebagai ilmuwan, ditunjukkan dengan jelas relevansi kurikulum terhadap tuntutan pengembangan komunitas keilmuan kedokteran. 3. Struktur dan Isi Kurikulum (Keluasan, Kedalaman, Koherensi, Penataan/ Organisasi).
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
36
Konstruksi Struktur Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter FKUB terbagi menjadi Kurikulum Tahap Pendidikan Akademik dan Kurikulum Tahap Pendidikan Profesi. Kurikulum Tahap Pendidikan Akademik merupakan pendidikan akademik / gelar kesarjanaan S1 Kedokteran disusun kedalam 2 subtahapan, masing-masing Pendidikan Dasar-Dasar Kedokteran pada semester I dan II, dan Pendidikan Kedokteran Dasar pada semester III sampai dengan semester VII. Isi kurikulum pada Pendidikan Dasar Kedokteran berintikan pada body of knowledge Ilmu Kedokteran yang dibangun dari integrasi dan interaksi Ilmu-Ilmu Hayati (Bioscience), Ilmu Perilaku (Behavioral Science), dan Ilmu-Ilmu Sosial (Social & Humanioral Sciences). Isi Kurikulum pada Pendidikan Kedokteran Dasar berintikan Ilmu-ilmu Kedokteran yang menjadi landasan bagi pengembangan keterampilan analisis, sintesis, dan kemampuan menjalankan profesi dokter berbasis kemapuan akademik dan pengembangan ilmu kedokteran. Kurikulum Tahap Pendidikan Profesi merupakan kelanjutan Tahap Pendidikan Akademik untuk pendidikan profesional / Dokter yang berlangsung dari Semester VIII sampai XII. Isi Kurikulum pada tahap ini adalah integrasi ilmu Kedokteran Klinik yang memberikan
kompetensi
klinik,
merupakan
integrasi
keterampilan
penguasaan ilmu kedokteran, keterampilan prosedur klinik, keterampilan profesioalisme / perilaku dan sikap dokter. Implementasi Kompetensi klinik dalam tahap pendidikan ini dibagi dalam 2 jenis rotasi klinik yakni rotasi berbasis klinik di Rumah Sakit Pendidikan Utama dan Rumah Sakit Jejaring, dan rotasi klinis berbasis komunitas di Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Masyarakat lainnya. Diujung tahap pendidikan profesi terdapat pendidikan magang (internship) bagi lulusan sebagai doctor without licence sebagai persiapan akhir memasuki lapangan kerja sebagai praktisi dokter. Dengan memperhatikan penjelasan diatas, dapat ditunjukkan koherensi dan hubungan prerekuisitas yang memberikan sekuensial pendidikan yang terencana dengan proses belajar mengajar yang terintegrasi dan kedalaman yang sesuai dengan evidence pendidikan sarjana dan pendidikan dokter pelayanan kesehatan primer. 4. Derajat Integrasi Materi Pembelajaran (Intra dan Antar Disiplin Ilmu). Domain kognitif, psikomotor, dan afektif dalam suatu Kompetensi tidak mungkin dibelajarkan sendiri-sendiri dan karenanya perlu dibelajarkan secara
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
37
terintegrasi. Secara umum, karakteristik materi pembelajaran adalah materi terintegrasi baik horisontal (antar disiplin ilmu kedokteran dasar) maupun vertikal (antar disiplin ilmu kedokteran dasar dan Ilmu Kedokteran Klinik) dalam blok-blok Pembelajaran (Course-Block) Integrasi ini akan memberikan pemahaman yang lebih holistik dan komprehensif. Sejalan dengan penerapan Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
maka
metoda
pembelajarannyapun
mengalami shifting dari pendekatan Flexner ke pendekatan Kompetensi. Maka digunakanlah pendekatan SPICES (Student–centered, Problem-based, Integrated, Community-based, Elective, Systematic) dari Harden. Pada tahap pendidikan akademik, Kurikulum dibelajarkan melalui blok-blok Modul yang merupakan integrasi horisontal dan vertikal berbasis Sistem. Pembelajaran Problem-based Learning pada setiap akhir semester mulai dari semester III sampai dengan VII bermanfaat untuk proses belajar sistematis, mengenal permasalahan nyata dalam praktik dokter maupun dalam masyarakat, dan perwujudan konsep Belajar sepanjang hayat.
5. Kurikulum Lokal yang Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat Terdekat dan Kepentingan Internal Lembaga. PSPD FKUB menetapkan Kedaruratan Medis dan Riset Biomedik sebagai unggulan institusi program studi, dan Entrepreneurship sebagai muatan lokal yang merupakan Visi dari Universitas Brawijaya. Oleh karena itu PSPD menjadikan Kedaruratan Medis, Biomedik dan Entrepreneurship sebagai kompetensi pendukung (berdasarkan terminologi dalam KEPMENDIKNAS 045/U/2002) yang diharapkan dicapai mahasiswa di akhir pelaksanaan pendidikan. Kompetensi Kedaruratan Medik (Kedokteran Emergensi) terdiri dari Komponen Kompetensi: a. melakukan triage pada kondisi bencana b. memahami pengelolaan sumber daya dalam kondisi bencana c. berkomunikasi dan bekerja sama dengan profesi lain dalam tim tanggap bencana
Kompetensi Riset Biomedik terdiri dari Komponen Kompetensi : a. merancang penelitian biomedik dengan metodologi yang tepat b. menggunakan alat-alat penelitian biomedik
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
38
c. menyusun hasil penelitian bentuk tulisan, poster maupun presentasi ilmiah
Kompetensi
Entrepreneurship
Mengembangkan permasalahan
ide
inovatif
kesehatan
di
terdiri
dan
dari
kreatif
sekitarnya.
komponen serta
Kurikulum
kompetensi:
tanggap Lokal
terhadap merupakan
Kurikulum untuk pencapaian kompetensi pendukung berikut: 1) mampu melakukan pemeriksaan laboratorium tingkat seluler maupun molekuler, 2) mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu biomedik sesuai kekhususan / minat masing-masing, 3) mampu mengembangkan penelitian terkait dengan kajian: Metabolik-Degenerative, Herbal, Sel Punca, Autoimun, Tumbuh kembang, dan Infeksi menggunakan instrumentasi dan teknologi analisis molekuler
sesuai
kekhususannya,
4)
Menguasai
keterampilan
dan
kemampuan yang dibutuhkan serta memiliki sikap profesional sehingga dapat dan berkompeten memberikan pelayanan kesehatan dalam bidang ilmu emergensi, 5) Selalu berpikir kritis dan inovatif dalam melakukan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran emergensi
6. Mata Kuliah Pilihan yang Merujuk pada Harapan / Kebutuhan Mahasiswa secara Individual / Kelompok Mahasiswa Tertentu. Sejalan dengan prinsip E (Elective) pendekatan SPICES, kurikulum program studi memberi ruang bagi mahasiswa untuk program wajib memilih sejumlah matakuliah pilihan. Melalui mata kuliah elektif, mahasiswa mampu: 1) Memiliki gambaran yang lebih jelas tentang jenjang karir yang tersedia bagi profesi dokter, 2) melakukan perencanaan terhadap pengembangan karir di masa mendatang, 3) melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang didapatkan sebagai bagian dari bagian profesionalisme calon dokter, 4) menentukan tujuan belajar dan pengembangan diri selama masa belajar, dan 5) melakukan penilaian terhadap diri (self assessment). Matakuliah pilihan ini dapat diikutinya selepas tahap pendidikan dasar kedokteran. Saat ini Jumlah topik elektif yang disediakan 57 topik. Dari 57 topik yang disediakan diwajibkan mengambil 2 SKS di semester 4 dan 2 SKS di semester 5. 7. Peluang bagi Mahasiswa untuk Mengembangkan Diri: Melanjutkan Studi, Mengembangkan Pribadi, Memperoleh Pengetahuan dan Pemahaman
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
39
Materi Khusus sesuai dengan Bidang Studinya, Mengembangkan Keterampilan yang Dapat Dialihkan (transferable skills), Terorientasikan ke Arah Karir, dan Pemerolehan Pekerjaan. Struktur Kurikulum memberikan peluang mahasiswa untuk mengembangkan diri secara dini. Tahap Pendidikan Akademik berujung pada Perolehan Gelar Sarjana Kedokteran. Lulusan yang berminat mengembangkan diri kearah keilmuan kedokteran dan kesehatan dapat melanjutkan diri mengikuti Program Magister Kesehatan atau program magister lainnya. Bagi yang ingin mengembangkan diri dalam profesi dokter dapat melanjutkan ke pendidikan tahap profesi. Selama mengikuti tahap pendidikan akademik mahasiswa dapat mengikuti program elektif sesuai dengan pilihan sendiri untuk pengembangan diri dikemudian hari. Struktur kurikulum menyediakan pula alur pengembangan kemampuan riset sampai pada penulisan hasil riset atau karya ilmiah sesuai minat masing-masing. Pembelajaran di Lab-skill tidak sekedar memberi simulasi sebelum memasuki tahap pendidikan profesi untuk mempraktekkan keterampilan klinis. Pada akhir pembelajaran keterampilan akan diberikan Sertifikat Keterampilan yang sebenarnya dapat digunakan untuk dasar untuk dikembangkan di kemudian hari (transferable skill). meskipun sejauh ini belum dimanfaatkan mahasiswa atau belum ada linkage eksternal yang bisa digunakan sebagai program alih kredit (transferable credits). 8. Misi Pembelajaran a. Pengembangan/Pelatihan Kompetensi yang Diharapkan. Pada setiap Blok/Modul pembelajaran selalu disediakan pelatihan dalam Lab-skill relevan dengan blok terkait. Hal ini dilakukan karena pengertian kompetensi selalu merupakan integrasi antara keterampilan kognitif (kemampuan menguasai ilmu), keterampilan psikomotorik (kemampuan mempraktekkan ilmu) dan keterampilan afektif (kemampuan berperilaku profesional dalam mengimplementasikan ilmu dan keterampilan motoriknya). Menjelang setiap akhir semester (III sampai dengan VII) diberikan pembelajaran PBL (Problem-based Learning) untuk mengasah kompetensi berkomunikasi efektif, berkolaborasi, bekerja dalam tim, kepemimpinan, dan keterampilan
analitik/sintetik
untuk
mengidentifikasi
permasalahan
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
40
sebenarnya diantara banyak skenario yang akan dijumpai kelak dalam praktik senyatanya (real-setting). b. Efisiensi Internal dan Eksternal. Adanya pembelajaran terintegrasi baik vetikal (preclinical years-clinical years) maupun horizontal (antar preclinical, antar clinical years) di setiap Blok
pada
setiap
semester
menunjukkan
efisiensi
internal
dalam
penyelenggaraan kurikulum. Adanya networking dalam rotasi klinik antara RS Pendidikan Utama dengan RS Jejaring (RS Kusta Kediri, RSUD Wlingi, RSUD Tulungagung, RSUD Bangil, Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Malang) menunjukkan pengelolaan kurikulum klinik secara terpadu dan efisien. 9. Mengajar a. Kesesuaian Strategi dan Metode dengan Tujuan. Penyelenggaraan KBK di Prodi Pendidikan Dokter FKUB diselenggarakan dengan menggunakan modul-modul dalam setiap Blok. Setiap Modul secara eksplisit merumuskan tujuan Belajar yang ingin dicapai dan Strategi dan Metoda
bagaimana
tiap
modul
dibelajarkan.
Umumnya
tiap
modul
dibelajarkan dengan Kuliah aktif, Tutorial, Praktikum, Keterampilan Klinis di Lab-Skill, dan diakhiri dengan modul PBL. Untuk memelihara sinkronisasi strategi dan metoda pembelajaran, dalam Pedoman Akademik yang diterbitkan setiap tahunnya secara tersurat dicantumkan struktur Blok, struktur Modul, dan Standar strategi pembelajaran dan Asesmen hasil Belajar.
b. Kesesuaian Materi Pembelajaran dengan Tujuan Mata Kuliah. Tiap-tiap matakuliah berada dibawah tanggung-jawab Kepala Bagian/ Laboratorium dan memiliki seorang Penanggung-jawab Pendidikan (PJP). Setiap PJP berfungsi sebagai penghubung pembelajaran terintegrasi dalam Blok
dengan
Bagian/Laboratorium
masing-masing.
Sebagian
tujuan
Matakuliah tiap Bagian/Laboratorium melalui PJP menjadi bagian dari materi pemmbelajaran
Blok/Modul.
Dengan
demikian
Materi
pembelajaran
Tutorial/Kuliah/Praktikum dan Lab-Skill senantiasa sesuai dengan Tujuan Matakuliah pada jenjang/semester terkait.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
41
c. Efisiensi dan Produktivitas. Adanya Pedoman Akademik yang diterbitkan setiap tahunnya menjadi dasar proses belajar mengajar di setiap laboratorium, disetiap blok, dan disetiap modul. Dengan pedoman yang sama dapat dicapai efisiensi proses belajar mengajar. Disadari bahwa jumlah dosen klinik yang diterjunkan dalam proses belajar mengajar tutorial relatif sangat terbatas terutama karena disamping itu mereka juga melakukan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit masingmasing. Untuk memelihara efektivitas, efisiensi, dan keberlangsungan proses belajar mengajar, Program Studi menetapkan sejumlah dosen preklinik sebagai pengganti setiap kali dosen klinik berhalangan menghadiri tutorial. Untuk menjamin “kesamaan dan keseragaman” tutorial, Prodi menerbitkan Buku Pedoman Dosen sebagai standar pendampingan tutorial untuk setiap Blok/Modul. Jika terdapat hal-hal dalam tutorial (pemahaman salah, pemahaman benar tetapi perlu klarifikasi lebih lanjut, dan sebagainya) para tutor memberikan catatan untuk disampaikan pada Penanggung-jawab Blok/Modul untuk mengacarakan Kuliah Tatap Muka untuk meluruskan dan mengklarifikasi hal-hal tersebut. Produktivitas proses belajar mengajar diukur dari: a) Kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan, diskusi / tutorial / praktikum, maupun pembelajaran di LabSkill. b) Kehadiran Dosen memberi kuliah dan kehadiran fasilitator dalam tutorial, c) Assessment tools yang digunakan tutor dalam pendampingan tutorial terkait aktivitas perorangan, kemampuan berkomunikasi, memimpin, berkolaborasi, dan tercapainya tujuan belajar, serta kemampuan individual dalam berargumentasi dan berfikir kritis-analitis, d) Penyelesaian tugas modul, dan e) Ujian tertulis tengah dan akhir semester serta ujian keterampilan klinis di Lab-Skill. Dari instrumen-instrumen tersebut seluruh mahasiswa dapat menyelesaikan blok dengan baik untuk melanjutkan diri pada blok sekanjutnya. Khusus bagi yang belum memenuhi persyaratan lulus diberikan remedial baik dalam bentuk penugasan maupun diskusi dengan tutor masingmasing. d. Struktur dan Rentang Kegiatan Mengajar. Struktur Manajemen Akademik dilakukan oleh Ketua Jurusan / Ketua Program Studi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan proses belajar mengajar dengan membentuk: Koordinator Dasar Kedokteran yang mengkoordinasikan Proses belajar mengajar pada semester I-II; Koordinator Kedokteran Dasar
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
42
mengkoordinasikan pada semester IV-VII, dan Koordinator Klinik yang mengkoordinasikan rotasi klinik di semester VIII-XII. Koordinator Dasar Kedokteran Dasar dan Dasar Kedokteran masing-masing mengkoordinasikan beberapa orang Penanggung-jawab Matakuliah (PJMK). Masing-masing PJMK menrgkoordinasikan proses belajar mengajar setiap Blok/Modul dengan Penanggung-jawab
Pendidkan
(PJP)
dari
masing-masing
Laboratorium/Bagian terkait. Setiap Kepala Laboratoium/Bagian mengirimkan staf pengajarnya untuk memfasilitasi pembelajaran terintegrasi dalam setiap blok/modul sesuai dengan disiplin ilmunya. Rentang kegiatan mengajar disesuaikan dengan ketentuan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik setiap tahun yang diterbitkan oleh Rektor. Sesuai karakteristik KBK, kegiatan mengajar terutama sebagai fasilitator dalam kegiatan tutorial sebagai aktivitas belajar yang paling dominan. Dosen memberikan kuliah tatap muka dalam konteks memberikan overview ataupun memberikan klarifikasi tentang materi yang menjadi tanggung-jawabnya. Dosen membimbing praktikum dan clekship di bagian masing-masing, menyusun soal, menganalisis soal, melakulan asesmen hasil belajar. Dosen tertentu ditunjuk menjadi Pembimbing Penelitian/Karya Ilmiah. Dosen tertentu ditunjuk menjadi Pembimbing Program Elektif, Dosen Klinik tertentu ditunjuk untuk menjadi Penanggung Jawab Pasien (PJP). Dosen tertentu juga ditunjuk untuk menjadi trainer di Lab Skill. 10. Penggunaan Teknologi Informasi. FKUB menyediakan prasarana dan sarana TI secara luas diseluruh gedung dan lantai fasilitas pendidikannya dengan hot-spot darimana mahasiswa dengan sangat mudah dan gratis mengakses internet dan mendownload tugas modul dari dosennya. Para dosen dengan mudah dapat mengupload modul dan tugas-tugasnya kepada mahasiswa. Seluruh ruangan kuliah dan ruang tutorial telah dilemgkapi dengan LCD Proyektor yang memungkinkan dosen dapat berinteraksi dengan mahasiswa dengan lebih elegan. Prodi Pendidikan Dokter juga mempunyai Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) untuk mengkoordinasikan administrasi akademik dan juga mempunyai sarana/prasarana untuk kegiatan teleconference yang mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu dan uang dalam berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan untuk pembelajaran jarak jauh.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
43
Saran teknologi informasi digunakan juga pembimbingan dan asistensi dengan mitra Pendidikan Dokter dalam kerangka Program Hibah Kompetisi Program Pengembangan Kualitas Pendidikan Dokter Proyek HPEQ DITJENDIKTI-Bank Dunia. 11. Belajar a. Keterlibatan Mahasiswa. Pendekatan
pembelajaran
KBK
di
Prodi Pendidikan
Dokter
FKUB
menggunakan Pendekatan SPICES dari Robert Harden, yakni pendekatan terpusat pada aktivitas belajar mahasiswa (student-centered learning). Dalam praktek pembelajaran pendekatan itu ditunjukkan melalui pemberian tugas modul yang harus diselesaikan sendiri oleh mahasiswa mengacu pada referensi yang ditentukan, mengunduh dari internet, menyampaikan hasil penugasan itu dalam tutorial diantara mahasiswa. Dengan demikian dosen tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi bagi mahasiswa. Dalam praktek pembelajaran PBL mahasiswa secara mandiri melakukan langkahlangkah belajar secara sistematis dibawah pengawasan tutor. Keterlibatan mahasiswa juga tampak dari keleluasaan mahasiswa untuk memilih sendiri program elektifnya. Akhirnya keterlibatan mahasiswa juga ditunjukkan dengan aktif memberikan feedback kepada Jurusan terkait dengan pengalaman belajar yang dialaminya. b. Bimbingan Skripsi / Tesis / Disertasi. Pencapaian Kompetensi Landasan Ilmiah Kedokteran dan Kompetensi Pengembangan diri dilakukan antara lain melalui Pembelajaran Metodologi Riset. Pembelajaran ini dilakukan bertahap sejak semester I (Metodologi Riset 1), IV (Metodologi Riset 2), dan V (Metodologi Riset 3). Seluruhnya merupakan kegiatan bertahap dan terarah untuk mencapai kemampuan menulis karya ilmiah dengan kaidah yang benar. Dampak langsung dari pembelajaran ini tampak nyata dari prestasi mahasiswa dalam berbagai kegiatan
Karya
Ilmiah
Nasional
dan
Internasional
(lihat
Standar
Kemahasiswaan dan Lulusan). c. Peluang bagi Mahasiswa untuk Mengembangkan: 1) Pengetahuan dan Pemahaman Materi Khusus Sesuai Bidangnya,
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
44
Peluang untuk ini diperoleh dari dibukanya Program elektif dalam struktur kurikulum semester II-VII. Mahasiswa wajib mengikuti program ini dengan memilih dari sejumlah program yang ditawarkan sesuai dengan minat dan bakatnya ataupun yang dipandang penting bagi pengembangan diri kelak ketika memasuki pasar kerja. 2) Keterampilan Umum yang Dapat Dialihkan (Transferable), Peluang untuk ini dimungkinkan diperoleh mahasiswa saat mengikuti pelatihan keterampilan klinis dan prosedur klinis di Lab-Skill. Pada akhir pelatihan diberikan semacam Sertifikat sebagai tanda penguasaan kompetensi tertentu yang sementara bersifat transferable dan menjadi prasyarat mutlak sebelum mengikuti Rotasi Klinik. 3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri, Prodi Pendidikan Dokter FKUB menjadi pelopor dalam pengembangan kemampuan berkarya ilmiah bagi mahasiswanya secara testruktur dalam kurikulum dan bahkan menjadi persyaratan mutlak sebelum mahasiswa memasuki tahap pendidikan profesi. Maka, secara testruktur mahasiswa dilatih
untuk
memahami,
memanfaatkan,
dan
mengembangkan
kemampuan diri. Hal nyata sebagai hasil dari pengembangan ini, mahasiswa amat sering memperoleh bebagai penghargaan dalam dan luar negeri dalam Lomba Karya Ilmiah, Peneliti Muda Potensial, dan sebagainya. 4) Kemampuan belajar mandiri, Hampir seluruh proses belajar mengajar menggunakan pendekatan SPICES yang menjamin pembelajaran aktif mandiri. Disamping itu fasilitas Teknologi Informasi memberikan banyak kemudahan bagi mahasiswa untuk mampu belajar mandiri menurut ritme masing-masing. 5) Nilai, Motivasi dan Sikap. Hampir seluruh dosen Prodi Pendidikan Dokter telah mengikuti dan memperoleh Sertifikat PEKERTI/Akta Mengajar V yang diakui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Salah satu materi utamanya adalah Mengajar Efektif dan Bermotivasi yang banyak merujuk pada pendekatan John
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
45
Keller
(Attention,
Relevance,
Confidence,
Self
Satusfaction)
dan
Pendekatan Praktis Mengajar dengan menarik menggunakan pendekatan Robert Radlof terkait cara-cara praktis bagi seorang yang berlatarbelakang bukan guru untuk mengajar dengan baik. Selain itu para dosen juga mendapatkan mengajar dengan membangun positive emotional climate agar mahasiswa tetap pada sikap, motivasi, dan nilai santun dalam
mengikuti
proses
pembelajaran
(Jessica
Grainger,
Keith
Bradshow). Dengan modal-modal itu para dosen diharapkan mampu membelajarkan mahasiswa sambil mengembangkan tata nilai, motivasi, dan sikap yang baik. Dalam kurikulum juga dibelajarkan Etika, Kode Etik, Aspek Medikolegal, Profesionalisme, Pancasila, Kewiraan, dan terlebih-lebih pembelajaran agama yang dilakukan dengan materi yang sangat kontekstual bagi penanaman nilai, moral, dan sikap calon dokter yang agamis. 12. Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Belajar: a. Peraturan Mengenai Penilaian Kemajuan dan Penyelesaian Studi Mahasiswa. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa mengacu pada: 1) Bab V Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, 2) Pedoman Akademik Universitas Brawijaya. Akan tetapi dengan kekhususan Program Studi Pendidikan Dokter yang bersifat akdemik-profesional, maka dilakukan sejumlah modifikasi yang dituangkan dalam Pedoman Akademik Program Studi dan diterbitkan setiap tahunnya.
b. Strategi dan Metode Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Mahasiswa. Unit terkecil proses pembelajaran adalah Blok. Secara umum Blok terdiri dari komponen Teori Kognitif dan Praktikal baik dalam Lab-Skill maupun kegiatan praktikum di masing-masing laboratorium. Penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa diukur melalui skoring kasil Ujian Kognitif Blok, penilaian keterampilan klinik dari Lab-Skill. Skor diperoleh melalui rumus yang dicantumkan dalam Pedoman Akademik dan ditransfer dalam Nilai juga mengacu pada Pedoman Akademik. Mahasiswa yang tidak memperoleh nilai
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
46
lulus diwajibkan mengikuti remedial untuk perbaikan nilai. Nilai blok bersifat terminal karena mahasiswa akan mengikuti proses pembelajaran Blok berikutnya. Kelulusan Mahasiswa ditentukan atas terselesaikannya seluruh Blok sesuai standar kelulusan dan diperolehnya sertifikat pencapaian kompetensi klinik sebagi hasil pembelajaran Keterampilan Klinik. c. Penentuan Yudisium Yudisium sebagai pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan memiliki ketentuan: Dinyatakan
lulus
apabila
telah
memenuhi
seluruh
persyaratan
sebagaimana ditentukan dalam Pedoman Akademik dan tidak melampaui maksimum masa studi profesi (6 semester) Predikat kelulusan adalah: Memuaskan (“Satisfy“), Sangat Memuaskan (“excellent”), Dengan Pujian (“Cum Laude”) Indeks Prestasi Kumlatif sebagai dasar menentukan predikat kelulusan: IPK 2.00 - 2.75 : Memuaskan IPK 2.76 - 3.50 : Sangat Memuaskan IPK 3.51 - 4.00 : Dengan Pujian Predikat Kelulusan “Dengan Pujian” juga memperhatikan ketepatan masa studi profesi yaitu 3 (tiga) semester dengan nilai minimal B. d. Penelaahan mengenai Kepuasan Mahasiswa. Umpan balik mahasiswa dan rekomendasi lulusan serta alumni ditelaah melalui survey (telah dituliskan diatas).
13. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen–Mahasiswa, Baik Didalam maupun Diluar Kampus, dan Untuk Menciptakan Iklim yang Mendorong Perkembangan dan Kegiatan Akademik/Profesional. Proses
Belajar
Mengajar
Mahasiswa
Tahap
Pendidikan
Akademik
berlangsung di kompleks FKUB Universitas Brawijaya Jl. Veteran teridiri dari: Gedung Pusat Pembelajaran (GPP) lantai 2,3,4, Ruang Biomedik, Ruang Amfiteater, Ruang Graha Medika Lantai 3, yang digunakn rata-rata 45 jam perminggu. Untuk praktika digunakan: Ruang laboratorium Anatomi Histologi, Parasitologi, Mikrobiologi, Farmakologi, Patologi Anatomi & Patologi Klinik, Faal, Biomedik, Biokimia. Untuk proses belajar mengajar
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
47
Pendidikan Tahap Klinik digunakan: Laboratorium Keterampilan Medis (LabSkill), prasarana/sarana di RS Pendidikan Utama dr. Saiful Anwar dan RS Jejaring (RSUD Bangil, RSUD Tulungagung,RSUD Wlingi, RS Kusta Kediri, Seluruh Puskesmas dari Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Malang). Pengelompokan prasarana dan sarana proses belajar mengajar akan meningkatkan efektivitas dan efisiensinya serta mendorong penciptaan suasana akademik yang kondusif.
14. Mutu dan Kuantitas Interaksi Kegiatan Akademik Dosen, Mahasiswa dan Sivitas Akademika lainnya. Interaksi kegiatan akademik dosen dan mahasiswa dioptimalkan dalam kegiatan tutorial, kuliah dan praktika, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara bersama-sama. Interaksi dengan Sivitas Akademika lainnya
seperti
staf
administrasi
dilakukan
melalui
kegiatan
rekreasi/refreshing dan olahraga serta kesenian.
15. Rancangan Menyeluruh untuk Mengembangkan Suasana Akademik yang Kondusif untuk Pembelajaran, Penelitian, dan Pelayanan/ Pengabdian kepada Masyarakat. Secara Kurikuler, kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga suasana akademik pembelajaran menjadi kondusif yakni dengan penetapan kegiatan kemandirian mahasiswa untuk mengakses informasi dalam mengerjakan tugas modul, pembelajaran tutorial yang memberikan suasana belajar berkomunikasi aktif, berkolaborasi, dan pendidikan untuk menghargai setiap perbedaan.
Suasana
akademik
yang
kondusif
untuk
penelitian
dikembangkan melalui implementasi kurikulum metodologi riset yang mengharuskan mahasiswa menyusun karya ilmiah dengan baik sebagai dasar pencapaian kompetensi pengembangan diri yang ditetapkan KKI. Program elektif dalam kurikulum memberikan keleluasaan mahasiswa mengelaborasi minat dan bakatnya melalui kegiatan akademik untuk diabdikan kepada masyarakat. Selain daripada itu Program Kuliah Kerja Nyata dan Kegiatan Pengabdian Masyarakat terkait dengan Unggulan Kadaruratan Medik dilaksanakan mahasiswa dalam konteks pengabdian kepada masyarakat.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
48
Secara institusional, suasana akademik dikembangkan sesuai dengan standar-standar dalam Pola Tata Kelola BLU Universitas Brawijaya 2008 Bab V (Etika dan Integritas) khususnya terkait Komitmen Etika Akademik, Integritas Akademik, Kebebasan Akademik, dan Otonomi Keilmuan. 16. Keikut-sertaan Sivitas Akademika dalam Kegiatan Akademik (Seminar, Simposium, Diskusi, Eksibisi) di Kampus. Kepemimpinan partisipatif yang digunakan secara konsisten membuat hampir semua kegiatan perorangan, implementasi, monitoring, dan evaluasi kegiatan akademik yang relevan (rapat kerja, seminar, simposium, diskusi) melibatkan seluruh sivitas akademika. 17. Pengembangan Kepribadian Ilmiah. Kepribadian Ilmiah diwujudkan melalui aktivitas akademik yang berpijak pada etika akademik dan budaya akademik yakni perilaku intelektual dan moral masyarakat akademik, seperti yang dicantumkan dalam kode etik akademik
ataupun
profesi.
Dalam
rangka
menumbuh-kembangkan
kepribadian ilmiah baik di kalangan mahasiswa maupun dosen, Prodi Pendidikan Dokter FKUB memfasilitasi pembentukan kepribadian ilmiah sivitas akademika secara berkelanjutan. Pengembangan kepribadian ilmiah di kalangan dosen difokuskan dengan cara memotivasi dosen untuk melakukan kegiatan Tridharma PT secara proporsional. Selain akan membentuk kepribadian ilmiah, juga dapat dijadikan panutan dan memberi teladan kepada mahasiswa atau sejawat dosen lainnya yang lebih muda. Pengembangan kepribadian ilmiah di kalangan mahasiswa dilakukan dengan mendesain proses pembelajaran yang mendorong mahasiswa sebagai subyek, bukan obyek pembelajaran. Misalnya, metode belajar dengan memberikan penugasan kepada mahasiswa dalam bentuk studi kasus yang harus didiskusikan dan dipresentasikan di depan kelas, akan mendorong mahasiswa untuk belajar mengemukakan ide dalam menghadapi masalah dengan tools atau cara yang sesuai dengan materi yang diberikan. Berbagai kegiatan seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kerja Praktek (KP), magang atau cooporative education juga merupakan program yang dapat mengembangkan kepribadian ilmiah mahasiswa. Di sini mahasiswa tidak hanya dituntut untuk peka dalam mengenali masalah nyata, tetapi juga harus
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
49
mampu
memberikan
solusi.
Secara
kelembagaan
pengembangan
kepribadian ilmiah merupakan salah satu standar dalam Standar Pelayanan Publik Universitas Brawijaya 18. Pemanfaatan Lulusan dan Keberlanjutan Penyerapan Lulusan. Lulusan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat pengguna dengan baik terbukti dari lama tunggu yang singkat dan studi kepuasan pengguna. Dengan demikian keberlanjutan penyerapan lulusan dapat terjamin. Keberlanjutan ini diupayakan dengan menghasilkan lulusan selalu sesuai dengan keinginan dan kepuasan pengguna terkait dengan: integritas (moral dan etika), penguasaan ilmu kedokteran yang profesional, penguasaan teknologi informasi, komunikasi, dan kerjasama dalam tim yang dinilai baik. Meskipun demikian kemapuan berbahasa asing masih sangat diperlukan untuk
meningkatkan
pemanfaatan
lulusan
di
masyarakat
yang
membutuhkannya dan dalam komunitas keilmuan.
19. Produk Program Studi berupa Model-Model, Karya Inovatif, Hak Paten, Hasil Pengembangan Prosedur Kerja, Produk Fisik sebagai Hasil Penelitian. Telah dijelaskan dalam Komponen C.10 Komponen F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi 1. Sistem Alokasi Dana. Program Studi secara otonom terlibat sepenuhnya dalam perencanaan target kinerja, perencanaan kegiatan dan pelaksanaannya termasuk dalam konteks perencanaan dan alokasi dana. Rencana Kegiatan dalam 1 tahun anggaran diturunkan dari Renstra. Berdasarkan rencana kegiatan itu, PD II menyusun rencana alokasi dana untuk operasionalisasi kegiatan disusun menjadi Rencana Bisnis Anggaran (RBA) FKUB (bersama Program Studi Lain) untuk diajukan ke Universitas. Berdasarkan RBA Fakultas di lingkungan UB disusun menjadi RBA Universitas dan diajukan sebagai usulan DIPA Universitas ke KEMENDIKNAS. Penetapan pemerintah manjadi DIPA Universitas diturunkan diterima Prodi sesuai Pagu yang ditentukan.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
50
2. Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana. Pengelolaan dana dilakukan oleh PS melalui mekanisme Uang Persediaan (UP) ke Fakultas. Besaran penggantian UP setiap bulan ditentukan oleh besarnya uang yang dipertangung-jawabkan melalui SPJ pada bulan sebelumnya.
Sistem
pengelolaan
keuangan
secara
menyeluruh
menggunakan Aplikasi Surat Perintah Membayar (SPM) yang seragam dari Universitas. Untuk memelihara akuntabilitas penggunaan dana, laporan pertanggung-jawaban keuangan diaudit oleh SPI UB, BPK, dan IRJEN DIKTI.
3. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dana yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 3. Alokasi Dana 2010-2012 Sumber Dana
Jenis Dana
(1)
(2)
Jumlah Dana (Juta Rupiah) TS-2 TS-1 TS (2012) (2010) (2011) (3) (4) (5)
PT sendiri Biaya Pendidikan Yayasan Diknas
(6)
25,806.96
26,377.45
16,610.88
22,931.77
Gaji, Uang Makan, Sertifikasi Dosen PNS 5,544.42 Dana Penelitian (Stranas-Dit. Litabmas) 169.00
6,921.01 125.00
8,153.60 359.50
6,873.01 217.83
1,952.22
1,632.46
1,792.34
Pengabdian Masyarakat
50.00
Hibah HPEQ PHKPKPD
Sumber Lain
Rata-Rata
50.00
50.00
Beasiswa PPA
198.00
176.40
129.59
168.00
Beasiswa BBM
19.20
14.00
20.48
17.89
Beasiswa Bidik Misi
48.00
Dana Pengabdian Masyarakat (DIPA UB) 66.50
15.24
Dana Pengabdian Masyarakat (I CATCH) 21.84 23.15
Pengabdian Masyarakat (Dinkes)
22.78 124.00
Dana Penelitian (BK Depkes) Dana Penelitian (DIPA UB) Dana Penelitian (DIPA RSSA)
40.87 17.91
Dana Pengabdian Masyarakat (Sponsor) 50.00 Dana Penelitian (Iptekdok)
48.00 19.88 36.58 67.36
350.00
45.07 237.00
14.00
14.00
809.68
119.00
268.95
399.21
48.79
91.85
40.19
60.28
Dana Penelitian (JASSO)
50.00
50.00
Dana Penelitian (PERKI)
100.00
100.00
Dana Penelitian (Ristek) Beasiswa (Supersemar, BI, Angkasa Pura, Etos, TNI, Kementerian BUMN, BRI, PT. Pama Persada Nusantara, Pertamina, Yayasan Marga Sejahtera, TNI, Pemda, BTN, Yayasan Pelayanan Kasih) Luncuran Total
248.00 27.40
100.00 342.90
174.00 127.27
8,040.16
8,970.61
14,698.89
10,569.89
40,974.07
45,682.13
11.52
42,442.72
43,972.88
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
51
Penggunaan atas dana yang diterima tersebut tercantum dalam tabel 4. Tabel 4. Penggunaan Dana Tahun 2010-2012
No. Jenis Penggunaan (1) (2) 1 Pendidikan 2 Penelitian 3 Pengabdian kepada Masyarakat 4 Investasi prasarana 5 Investasi sarana 6 Investasi SDM 7 Lain-lain Total Biaya Operasional Per Mahasiswa Per Tahun
Alokasi Dana dan Persentasenya TS-2 (2010) TS-1 (2011) TS (2012) Rata-Rata Jumlah % Jumlah % Jumlah % (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 21,610.91 67.53% 20,478.83 66.10% 23,224.94 64.08% 21,771.56 2,006.28 6.27% 2,698.91 8.71% 1,871.67 5.16% 2,192.29 439.34 1.37% 162.63 0.52% 328.85 0.91% 310.27 5,166.76 16.14% 1,863.59 5.82% 916.58 2.86% 0.00 0.00% 32,003.46 100.00%
3,715.56 11.99% 2,539.79 8.20% 1,387.52 4.48% 0.00 0.00% 30,983.24 100.00%
8,882.88 24.51% 727.89 2.01% 1,208.61 3.33% 0.00 0.00% 36,244.84 100.00%
5,921.73 1,710.43 1,170.90 0.00 33,077.18 20.76
Penggunaan dana untuk mendukung operasional pendidikan terdiri dari dana untuk
pendidikan
(59,37%),
penelitian
(6,71%),
pengabdian
kepada
masyarakat (0.93%), investasi prasarana (19,73%), investasi sarana 9,10%), investasi SDM (4,15%).
4. Pengelolaan, Pemanfaatan, dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana dikelola mengikuti Pedoman Penyelenggaraan Program Studi dan Manual Prosedur yang terkait.
5. Ketersediaan
dan
Mutu
Gedung,
Ruang
Kuliah,
Laboratorium,
Perpustakaan, dll. Prasarana Program Studi meliputi: 1) 2 lantai untuk Dekanat (1218.17 m2), yang terdiri dari Kantor Dekan dan Para Pembantu Dekan, Sekretariat Program Studi, Medical Education Unit, Ruang Borang, Ruang Rapat Senat Fakultas, Ruang Rapat, dan Ruang Pertemuan; 2) 37 Ruang Tutorial di Gedung Pusat Pembelajaran Lantai 2,3,4 (2207.89 m2); 2 Ruang Amphy (409.16 m2); 3 unit Ruang Biomedik (494.70 m2); 17 unit Ruang Laboratium Preklinik/Paraklinik dan 1 unit Lab-Skill (7713.02 m2); 2 ruang Dosen untuk masing-masing lebih dari 4 dosen; 15 ruang untuk masing-masing 3-4 dosen; 27 ruang untuk 2 dosen; 8 ruang untuk 1 dosen. Prasarana untuk aktivtas penunjang kemahsiswaan (BEM, lapangan volley, ruang lakesma; Studio Musik, Bank Mandiri, Kantor Pos, Toko Buku, Fotokopi,
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
52
Koperasi Mahasiswa, Mushola, Kantin, Parkiran dan Taman, semuanya tidak termasuk prasarana Universitas Brawijaya lainnya. Ruang Perpustakaan Sentral Universitas Brawijaya memiliki pustaka untuk Program Studi PSPD dengan 3790 judul buku teks sebanyak 7645 kopi; Jurnal Nasional Terakreditasi, Jurnal Internasional, dan Prosiding terbitan 3 tahun terakhir yang diterima secara teratur; 2120 judul skripsi, 40 judul disertasi.
6. Fasilitas Komputer dan Pendukung Pembelajaran dan Penelitian. a. Hardware Pendukung Proses Pembelajaran, disediakan di setiap kelas untuk mendukung proses pembelajaran meliputi: LCD, Layar LCD, Komputer, Whiteboard dan alat tulis, Loud Speaker, Presentation pointer b. Software Berlisensi Pendukung Proses Pembelajaran diadakan berdasarkan ikatan perjanjian dengan Microsoft Indonesia dalam hal melegalkan pemakaian perangkat lunak buatan Microsoft di lingkungan Universitas Brawijaya. Ikatan perjanjian itu disebut sebagai Microsoft Campus Agreement (MCA). Yang berhak menggunakannya adalah Dosen, Karyawan dan Lembaga Resmi di Lingkungan Universitas Brawijaya. Microsoft Campus Agreement memungkinkan institusi pendidikan untuk mengikuti teknologi yang berkembang walau hanya dengan anggaran yang terbatas. Saat ini software berlisensi 105 software 7. Kesesuaian dan Kecukupan Sarana dan Prasarana. Dengan ketersediaan prasarana, sarana dan Teknologi Informasi dengan spesifikasi seperti digambarkan pada butir 6 yang dapat digunakan lintas batas Program Studi, resource sharing SDM, prasarana, dan sarana dengan Rumah Sakit Pendidikan Utama dan RS Jejaring, dan resource sharing lintas prodi dilingkungan Universitas Brawijaya, kebutuhan dan kecukupan bagi pelaksanaan pendidikan dokter dipandang telah mencukupi. 8. Keberlanjutan Pengadaan, Pemeliharaan dan Pemanfaatannya. Pengadaan, pemeliharaan, dan pemanfaatan sarana, prasarana, dan teknologi informasi telah diatur sesuai dengan mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku baik ketentuan Pemerintah, KEMENDIKNAS,
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
53
Universitas, maupun Fakultas. Oleh karena sistem ini sudah berjalan sesuai Manual Prosedur, maka sustainabilitasnya juga tetap terjaga. 9. Rancangan Pengembangan Sistem Informasi. Sistem Infromasi Manajemen (SIM) Program Studi yang telah dikembangkan terdiri dari 2 Sistem, Sistem Pendukung Proses Belajar Mengajar dan Sistem Pendukung Pengelolaan Administrasi Program Studi. Sistem Informasi Pendukung Proses Belajar Mengajar meliputi: Pembelajaran menggunakan sarana komputer, LCD, Media pembelajaran menggunakan powerpoint, video dan internet, Program Belajar Jarak Jauh, teleconferencing bersama RS Jejaring Pendidikan dalam rangka supervisi, E-Learning, penggunaan media interaktif dalam tutorial ataupun praktikum. Sistem Informasi Pendukung Adminstrasi Program Studi, meliputi: • Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) akademik.fk.ub.ac.id/kbk/ • Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (SIAM) • Sistem Registrasi (SIREGI) untuk pembayaran dilakukan secara online real-time, melalui BTN dan Bank Mandiri (www.siakad.ub.ac.id/siregi) • Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) • SIUDA (siakad.ub.ac.id/wisuda) • Sistem Informasi Manajemen Pelaporan online (SIMPEL) siakad.ub.ac.id/simpel • Memiliki Software berlisensi . 10. Kecukupan dan Kesesuaian Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Pendukung untuk Pemberdayaan Sistem Informasi. Program Studi telah memiliki sumberdaya (ahli komputer), sarana dan prasarana pendukung untuk pengembangan dan pemberdayaan Sistem Informasi. Seluruhnya dibawah koordinasi Unit Pengelola Teknologi Informasi yang menempati lokasi Lantai GPP-FKUB bersma-sama Unit Bahasa Inggris. Unit ini mengontrol pemberdayaan dan oprasionalisasi Sistem Informasi dan penggunaan Teknologi Infromasi disemua lini aktivitas Program Studi. 11. Efisiensi dan Efektivitas Pemanfaatan Sistem Informasi Program Studi telah mengembangakan Unit Pengelola Teknologi Informasi yang membantu Program Studi dalam perencanaan, implementasi, monitoring
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
54
dan evaluasi pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen baik untuk kepentingan proses belajar mengajar maupun untuk kepentingan manajemen adminstratif Program Studi. Adanya Unit Pengelola ini sangat membantu pemanfaatan Sistem Infromasi secara terpadu, efektif, dan efisien. 12. Keberadaan dan Pemanfaatan Global Connectivity Devices (internet) serta On-Campus Connectivity Devices (intranet). Pemanfaatan Internet dan Intranet oleh Program Studi mengikuti dan terpadu dengan Manajemen Sistem Informasi Universitas Brawijaya. Akses internet secara gratis dapat diperoleh oleh seluruh pengguna dalam jaringan intranet di Universitas Brawijaya. Akses ke jaringan internet di lingkungan Program Studi menggunakan 2 mekanisme. Mekanisme pertama melalui login dan password yang dikelola internal fakultas dan menggunakan server internal. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/program studi memiliki 58 akses poin yang tersebar di seluruh area Program Studi/Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 26 titik dan 32 titik di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang sebagai rumah sakit pendidikan. Selain itu terdapat penambahan band-width dari speedy sebanyak 20 line @ 2 Mbps, yang di load balancing menjadi 1 sehingga total band-width sebesar 40 Mbps. Untuk keperluan browsing. Sedangkan jalur yang lain melalui jalur universitas. Mekanisme kedua menggunakan Single Sign On (SSO) dengan username dan password terintegrasi melalui BAIS (Brawijaya Authenticatication and Identification System). Dosen dan karyawan dapat mengakses internet dengan menggunakan account e-mail yang diperoleh di PPTI, dan mahasiswa dapat mengakses internet menggunakan nomor PIN yang diperoleh saat registrasi mahasiswa baru yang langsung dikelola oleh PPTI Universitas Brawijaya. Sistem standar login tunggal (Single Sign On System-SSO) digunakan untuk akses seluruh layanan TI di Universitas Brawijaya. SSO disediakan oleh BAIS (Brawijaya Authenticatication and Identification System) yang mengelola data otentifikasi selutuh pengguna layanan TI UB secara terpusat. Layanan akses internet kampus dapat diakses dari terminal-terminal komputer di seluruh Program Studi. Universitas Brawijaya menyediakan layanan internet yang ada di seluruh Fakultas / Jurusan / Program Studi melalui jaringan LAN dan Wi-fi yang tersebar di Unversitas Brawijaya. Koneksi internet juga dapat
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
55
diakses melalui layanan terminal komputer publik (Student Computer Services-SCS) di Gedung Rektorat Lama Lantai 2 dari hari Senin-Sabtu pukul 08.00-19.00 WIB. Layanan internet ditunjang oleh tersedianya fasilitas hotspot area yang terkoneksi dengan 4 lines speedy (telkom) dan dapat diakses selama 24 jam. Area hotspot yang dilengkapi dengan meja dan fasilitas terminal listrik. Jumlah server yang terpasang pada data center Universitas Brawijaya sebanya 35 buah dengan router sebanyak 20 router backbone serta 60 end router yang tersebar di kampus UB.
Komponen G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
1.
Mutu, Produktivitas, Relevansi Sasaran, dan Efisiensi Pemanfaatan Dana Penelitian dan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat. Untuk memelihara mutu dan relevansi sasaran penelitian, maka dalam Pedoman Penyelenggaraan Program Studi telah digariskan sasaran penelitian yang jelas yaitu: Penelitian untuk peningkatan kemampuan calon peneliti, Penelitian untuk pengembangan ilmu, dan Penelitian terapan untuk di aplikasikan dalam pendidikan maupun pelayanan kedokteran. Pengabdian kepada masyarakat dibagi 2, masing-masing Pendidikan kepada msyarakat dan pelayanan kepada masyarakat. Pendidikan dalam msyarakat dalam bentuk ceramah dan pelatihan keterampilan kesehatan. Pelayanan kepada msyarakat
dalam
bentuk
pengembangan desa binaan.
Praktik
Kerja
Nyata
mahasiswa
dan
Pelayanan diberikan pula dalam rangka
kerjasama institusi Rumah Sakit dan fakultas kedokteran/institusi kesehatan untuk mengoptimalkan pelayanan Rumah Sakit, transfer dan update ilmu, pengembangan SDM daerah terkait pada satu sisi dan mengoptimalkan pemanfaatan Rumah Sakit sebagai jejaring pendidikan dokter. Dalam kerangka kerjasama itu, tercatat ada 22 Rumah Sakit di Malang, Jawa Timur dan luar Pulau Jawa; 7 Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan di Malang, Jawa Timur dan luar Jawa;
institusi pendidikan luar negeri untuk
pengembangan keahlian SDM Program Studi (Belanda, Singapura, Belgia, Jepang, dan Jerman). Dalam rangka proyek HPEQ-PHK-PKPD Prodi Pendidikan Dokter FKUB bermitra dengan Prodi Pendidikan Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung dan Universitas Islam Malang
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
56
dengan
memberikan
pelatihan
dan
technical
assistance
untuk
pengembangan institusi, kurikulum, dan manajemen pendidikan. Produktivitas penelitian tampak dari telah diselesaikannya 236 penelitian dosen dalam kurun 3 tahun terakhir. Sumberdana dari penelitian tersebut masing-masing 80 dengan pembiayaan mandiri, 83 atas pembiayaan PT, 16 atas pembiayaan KEMENDIKNAS, 51 biaya dari luar KEMENDIKNAS, dan 6 atas biaya insitusi Luar Negeri. Penelitian dosen tersebut melibatkan 295 orang mahasiswa dari 449 mahasiswa yang melakukan tugas akhir melalui skripsi. Dalam kurun waktu sama, telah dilakukan 116 kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang umumnya melibatkan mahasiswa. Dalam kurun 3 th terakhir dihasilkan 8 HAKI seperti tercantum pada tabel 5 Tabel 5. Perolehan HAKI No.
Karya*
(1)
(2)
1
Pili Bacteria Cutter Oleh Prof.Dr.dr Sumarno MS (Paten)
2
Zulfikar, S.Ked.MSc (Paten)
3
Mast Stem Cell oleh Prof.Dr.dr Edi Widjayanto, MS (Buku)
4
Malaria Mekanisme Terjadinya Penyakit dan Pedoman Penanganannya oleh Prof. Dr. dr. Teguh Wahju Sardjono, DTM&H, MSc., SpParK (Buku)
5
Kultur Adiposit dan pemeriksaan Adipositokin oleh Prof. Dr. dr. Rasjad Indra, MS (Buku)
6
Asam Folat dan Cacat Meningocele oleh Prof. DR. dr. M. Istiadjid ES, Sp.S, Sp.BS, M.Hum (Buku)
7
Etika Penelitian Kesehatan oleh Prof. DR. dr. M. Istiadjid ES, Sp.S, Sp.BS, M.Hum (Buku)
Dana Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat serta penggunaannya dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3. dan Tabel 4. 2.
Agenda Keberlanjutan, Diseminasi Hasil Penelitian dan Pelayanan/ Pengabdian kepada Masyarakat. 91 penelitian telah dipublikasikan didalam negeri mulai dari Jurnal Kedokteran Brawijaya sampai Jurnal Nasional dan Jurnal Spesialisasi, 32 penelitian telah dipublikasikan dalam Jurnal Internasional. Sisanya sedang dalam proses publikasi
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
57
3.
Kegiatan Penelitian dan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat bersama Dosen dan Mahasiswa. 64 mahasiswa dilibatkan secara aktif dalam penelitian perorangan dosen. Sebaliknya dosen secara aktif memberikan supervisi bagi penyelesaian 655 tugas aKhir/karya ilmiah mahasiswa. 40 mahasiswa dilibatkan dalam 118 pengabdian kepada masyarakat desa.
4.
Banyak dan Mutu Kegiatan Penelitian dan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat yang Dilakukan oleh Mahasiswa. Dibidang penelitian, mahasiswa terlibat dalam penelitian perorangan dosen, penelitian dan penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah merupakan kurikulum wajib sejak tahun 2007 pada awal pemberlakuan KBK untuk mencapai kompetensi pengembangan diri dan landasan ilmiah ilmu kedokteran. Dibidang pengabdian kepada masyarakat, secara kurikuler, mahasiswa telah melakukan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Praktik Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM), pelayanan dan penyuluhan desa binaan, dan pelayanan kesehatan primer di Puskesmas Dinas Kesehatan dan Kabupaten se-Malang Raya. Secara ekstrakurikuler, pengabdian itu dilakukan melalui beberapa proposal pengembangan minat mahasiswa dan keikutsertaan dalam aktivitas Unit Disaster FKUB ke daerah-daerah bencana.
5.
Hubungan antara Pengajaran, Penelitian dan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam
konteks
KBK,
tridharma
perguruan
tinggi
adalah
bentuk
pengejawantahan pembelajaran dan penguasaan kompetensi. Hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat merupakan evidence yang
dapat
digunakan
dalam
meningkatkan
pemahaman
keilmuan
mahasiswa, meningkatkan kompetensi kepekaan sosial dan komunikasi sosial. Sebaliknya penelitian (research-based education), pemecahan masalah kesehatan (problem-based education) dan landasan ilmiah ilmu kedokteran (scientific-based clinical education) merupakan bagian dari kompetensi yang dibelajarkan. Maka masing-masing dharma secara resiprokal memperlihatkan keterkaitan yang mutlak.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
58
6.
Banyak dan Mutu Kegiatan Penelitian dan Publikasi Dosen. Dalam 3 tahun terakhir tercatat 213 karya akademik dosen berupa penelitian, masing-masing 75 penelitian pada tahun 2010, 81 penelitian pada 2011, dan 57 penelitian pada 2012. Dalam 3 tahun terakhir tercatat 87 karya ilmiah telah dihasilkan dan dipublikasikan dalam jurnal dalam negeri (58 judul) dan luar negeri (29 judul). Dalam konteks mutu penelitian, kegiatan penelitian ini pada umumnya merupakan penelitian terapan dan penelitian untuk pengembangan ilmu.
7.
Hubungan Kerjasama dan Kemitraan Penelitian dengan Lembaga Dalam dan Luar Negeri. Kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam negeri diluar KEMENDIKNAS dalam 3 tahun terakhir sebanyak 51 kegiatan, dan dengan lembaga diluar negeri sebanyak 6 kegiatan.
8.
Mutu dan Kurun Waktu Penyelesaian Skripsi / Tesis / Disertasi (termasuk Proses Penulisan Tesis dan Pembimbingannya). Tugas Akhir dan Karya Ilmiah diterapkan sebagai kurikulum wajib dan prasyarat mutlak untuk mendapat gelar kesarjanaan bagi mahasiswa sejak KBK diimplementasikan di Prodi PSPD-FKUB pada 2007. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah,
menyusun
prposal
penelitian,
dan
melakukan
penelitian.
Keterampilan ini dimaksudkan untuk mencapai kompetensi Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Pengembangan Diri, dan pengembangan softskills: berpikir analitis, berpikir sintetis, berpikir kritis, berpikir skeptis yang teratur. Penyusunan proposal dilakukan pada semester VI setelah pada semester I, III, dan V mahasiswa mendapatkan pembelajaran Metodologi. Dengan demikian, ditambah pembimbingan aktif dari dosen, mutu tugas akhir lebih dapat dipertanggung-jawabkan. Tugas akhir harus didiselesaikan selambatlambatnya pada akhir semester VII dan hanya dapat diperpanjang dengan persetujuan Kepala Program Studi dan Dekan FKUB Proses penulisan dimulai dengan pengajuan judul penelitian pada saat pembelajaran metodologi riset pada semester V. Pembimbingan penulisan proposal ini dilakukan oleh seorang fasilitator yang selanjutnya akan bertindak sebagai Pembimbing I dalam pelaksanaan Tugas khir. Saat
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
59
pelaksanaan Tugas Akhir, mahasiswa memperoleh Pembimbing II yang ditentukan oleh Tom Pengelola Tugas Akhir. Mahasiswa harus mendapatkan pernyataan layak etik lebih dahulu dari Tim Kelayakan Etik Penelitian terutama apabila penelitian menyangkut manusia atau hewan coba. Setelah selesai melaksanakan penelitian/penelusuran studi pustaka yang ditulis dalam bentuk naskah Tugas Akhir, hasilnya akan diuji Tim Penguji. Ujian Tugas Akhir bersifat komprehensif, secara lisan, selama-lamanya 2 jam, dengan majelis penguji ditetapkan oleh Dekan atas usul Tim Pengelola Tugas Akhir. Majelis Penguji terdiri dari Pembimbing I dan II sebagai anggota dan seorang penguji dari luar pembimbing I dan II merangkap sebagai Ketua. Ketua Penguji adalah dosen yang berkompeten dibidangnya Mahasiswa yang dinyatakan lulus menandatangani Berita Acara Ujian Tugas Akhir dan diperbolehkan mendaftar Yudisium Sarjana. Bagi mahasiswa yang menyusun Tugas Akhir dalam Bahasa Inggris, akan memperoleh Pembimbing III/Konsultan Bahasa akan tetapi tidak menjadi penguji pada ujian Tugas Akhir. Selain Tugas Akhir, mahasiswa dapat membuat Karya Ilmiah berupa penelusuran Studi Pustaka. Apabila Karya Tulis Ilmiah ini dinyatakan layak mengikuti PIMNAS yang diadakan KEMENDIKNAS, karya ini disetarakan dengan Tugas Akhir tanpa melaui Ujian Tugas Akhir. Karya Tulis Ilmiah berupa penelitian yang didanai dan dinayatakan layak mengikuti PIMNAS dapat menggantikan karya tulis ilmiah Tugas Akhir tanpa mengikuti Ujian Tugas Akhir. 9.
Publikasi hasil Penelitian, Karya Inovatif, dan Rangkuman Skripsi / Tesis / Disertasi. Telah disampaikan pada Komponen D. Sumberdaya Manusia butir 5 Karya akademik dosen.
10. Kerjasama dengan Instansi yang Relevan. Kerjasama dengan instansi lain, pada satu sisi umumnya dimaksudkan untuk meningkatkan akses lahan pembelajaran bagi mahasiswa dalam rotasi klinik. Ini sangat penting mengingat RS Dr. Saiful Anwar Malang sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama saat ini telah berkembangan menjadi pusat pelayanan Tersier (Subspesialis) sementara kompetensi yang ingin dicapai
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
60
oleh lulusan pendidikan dokter adalah kompetensi untuk pelayanan kesehatan primer. Makin langkanya kasus-kasus pelayanan primer di RSSA ini mengharuskan Program Studi bekerjasama dengan Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan yang umumnya memiliki kasus-kasus yang relevan dengan pelayanan kesehatan primer. Pada sisi lain, kerjasama dengan instansi lain adalah untuk membantu pengembangan/transfer ilmu terkini, kualitas pendidikan, dan kualitas pelayanan bagi instansi yang menjadi mitra. Kerjasama dengan pemerintah daerah umumnya dimaksudkan untuk memfasilitasi lahan belajar mahasiswa juga untuk membantu pengembangan SDM Daerah, membantu pelayanan kesehatan di daerah, dan memberi akses bagi putra daerah untuk memperoleh kesempatan belajar di Prodi Pendidikan Dokter. 11. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama. Sebagaimana semua program dan kegiatan dalam Rencana Tahunan dan Rencana Strategis lainnya, dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama untuk menjadi umpanbalik bagi pengembangan kerjasama itu sendiri dikemudian hari. Kerjasama dimulai dengan rintisan Memorandum of Understanding yang diikuti Kerjasama Operasional (KSO) yang mengatur hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab pihak yang bekerjasama. Terkait dengan pemanfatan RS Daerah sebagai Jejaring Lahan Pendidikan bagi Program Studi, kedepan, program studi perlu memantapkan kedudukan Rumah Sakit tersebut sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit untuk meningkatkan akuntabilitasnya dalam ikut megelola pendidikan dokter.
12. Hasil Kerjasama yang Saling Menguntungkan. Terkait dengan pemanfaatan RS Daerah sebagai Jejaring Lahan Pendidikan, program studi memperoleh keuntungan khususnya dalam memperoleh lahan belajar yang efektif dalam pendidikan pelayanan kesehatan primer bagi mahasiswa Program Studi, memberikan lahan belajar bagi mahasiwa Program Pendidikan Dokter Spesialis, dan resource sharing SDM RS Daerah terkait dalam Proses Belajar Mengajar mahasiswa sekaligus membantu pelayanan RS Daerah terkait. Sebaliknya kehadiran dokter muda akan sangat membantu efektivitas dan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas dan demikian pula dengan kehadiran calon dokter spesialis di
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
61
RS Jejaring.
Kedepan, program studi perlu membantu memantapkan
kedudukan Rumah Sakit tersebut untuk berkembang menjadi Rumah Sakit Pendidikan Satelit yang akan meningkatkan akuntabilitasnya dalam ikut megelola pendidikan dokter. 13. Kepuasan Pihak-Pihak yang Bekerja-Sama Secara formal belum ada survey kepuasan pihak-pihak yang bekerjasama. Meskipun demikian, KSO yang mempunyai masa waktu efektif yang terbatas dievaluasi secara berkelanjutan agar kerjasama tetap saling menguntungkan dan secara tidak langsung saling memberikan kepuasan kepada masingmasing pihak. Khusus kerjasama dengan RS Jejaring Pendidikan, kerjasama akan meningkatkan akuntabilitas pembelajaran calon dokter dan evidence based cases bagi mahasiswa untuk memperoleh kompetensi sebagai dokter pelayanan kesehatan primer. Sebaliknya, kehadiran dokter muda dan calon spesialis di RS Jejaring Pendidikan ikut membantu meningkatkan kualitas pelayanan serta membantu meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas utuk pengembangan sebagai RS Pendidikan Satelit.
II.
ANALISIS SWOT ANTAR KOMPONEN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
Analisis SWOT Program Studi Pendidikan Dokter FKUB, menurut tahapannya , terdiri dari : II.1. Identifikasi Kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (O), Tantangan (T) tiap Komponen II.2. Analisis SWOT antar Komponen II.3. Stategi Pengembangan ( S-O, S-T, W-O, W-T)
II.1. IDENTIFIKASI KEKUATAN (S), KELEMAHAN (W), PELUANG (O), DAN TANTANGAN (T) SETIAP KOMPONEN Analisis Internal
Komponen Evaluasi A Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi Pencapaian
Kekuatan (S) Prodi telah memiliki Visi Misi yang telah terjabarkan dalam Rencana
Kelemahan (W) Pedoman Akademik pada tahun 2011 menunjukkan masih terdapat kesenjangan dengan beberapa
Review
Analisis Eksternal Peluang (O) World Federation of Medical Education (WFME) merupakan lembaga
The
Tantangan (T) Banyak
program Hibah kompetisi (termasuk Proyek HPEQ DITJEN DIKTI/World
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
62
Strategis dengan strategi pencapaian yang konrit dan terjabarkan kedalam Programprogram Kerja yang konkrit dan terukur
B Tata Pamong, Kepemimpi nan, Sistem Pengelo laan dan Penjaminan Mutu
Tata Pamong Prodi memiliki pola pengelolaan, pola kepemimpin an, struktur organisasi, alur pengelolaan, budaya kerja, sistem pemantauan dan evaluasi, yang jelas dan dilandasi produk hukum dan peraturan perundangan yang pasti Prodi telah memiliki dan melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu yang baku mengikuti Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sebagai bagian dari BLU Universitas Brawijaya, Tata Pamong sudah mengacu
standar internasional WFME yang perlu dieliminasi secara optimal
Sebagai
institusi pemerintah, banyak regulasi dari supra sistem yang dapat menghambat dinamika pengembangan tata pamong Prodi yang mandiri.
akreditasi internasional yang mempunyai South Asian Regional Office dan telah menetapkan standar Minimal Institusi Pendidikan bertaraf internasional
Status
BLU bagi Universitas Brawjaya memperluas peluang dan fleksibiiitas mencari kerjasama, resource sharing, dan saling memperkuat dengan institusi pendidikan dan kesehatan dalam dan luar negeri
Bank) yang diperebutkan berpotensi dapat digunakan untuk mengakselera si pencapaian Visi Misi Prodi Persaingan antar prodi kedokteran dalam meningkatkan kualitasnya semakin ketat dan menantang Sistem Akreditasi yang diterapkan BAN-PT semakin ketat dengan standarstandar yang benar-benar teramat dan terukur, harus dapat dipenuhi untuk memertahan kan status A yang dimiliki Prodi.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
63
pada tata pamong yang terstandarisasi sesuai standar pelayanan public BLU Universitas Brawijaya C Mahasiswa dan Lulusan
D Sumber Daya Manusia
Pola multientry dalam system rekrutmen mahasiswa memungkinkan rekrutmen yang beragam Prodi selalu melibatkan mahasiswa dalam perumusan dan implementasi kebijakan Jumlah, kualitas, masa tunggu lulusan, proyeksi kelulusan UKDI yang tinggi (100% 5x berturut turut, 90% 2x berturut-turut) Peluang memperoleh lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian dibuktikan dengan hasil Tracer Study 2012 yang mencapai 97% dengan rerata lama tunggu hanya 1-3 bulan (92%) Jumlah dan kualitas SDM Dosen untuk menyelenggar akan proses belajar
Kecenderungan turunnya produktivitas lulusan dengan heterogenitas IPK mahasiswa peserta UKDI
Belum
tersedia waktu dan fasilitasi khusus bagi dosen untuk pengembangan diri ditengah
Minat masyarakat untuk memasuki pendidikan dokter sangat tinggi Minat mahasiswa luar negeri untuk belajar ke Prodi cukup tinggi Kebutuhan masyarakat akan tenaga dokter terutama dalam pelayanan kesehatan primer sangat tinggi
Tersedia
Ilmu dan teknologi kedokteran terkini berkembang sangat cepat
banyak Hibah Kompetisi (termasuk HPEQ-
Kebijakan DITJENDIKTI adalah Perluasan kesempatan belajar dan peningkatan akses masuk perguruan tinggi Keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan keputusan Prodi merupakan salah satu standar mutlak untuk akreditasi Internasional (WFME) “Persaingan “ kelulusan UKDI antar Pendidikan Dokter semakin tinggi dengan semakin banyaknya Prodi yang terlibat Masyarakat membutuhkan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
64
E Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
mengajar dan penelitian memenuhi standar kecukupan dan kelayakan.
tugas pendidikan dan pelayanan kesehatan Kuantitas dan kualitas dosen dalam mengelola proses belajar mengajar masih perlu terus ditingkatkan Pengembangan/ rekrutmen dosen terkendala pada zero growth dan banyaknya dosen yang memasuki masa pensiun
Kurikulum (KBK) sejak awal dirancang sesuai standar nasional (KDI) dan internasional (WFME) dan KKNI Suasana akademik yang kondusif telah dikembangan melalui proses belajar mengajar yang berorientasi pada pendekatan SPICES menjadikan lulusan memiliki kemampuan akademik,
KBK Prodi baru terselenggara pada tahun 2007 hingga membutuhkan pengembangan berkelanjutan Perubahan kurikulum konvensional menjadi KBK membutuhkan perubahan suasana akademik bagi mahasiswa, dosen dan interaksi dosenmahasiswa dari teacher centered menuju studentcentered dan luaran dari sicipline-based menuju competencybased
PHKPKPD) merupakan peluang untuk pengembang -an pendidikan dan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan Tersedianya banyak tenaga spesialis dan paramedik di RS Pendidikan Utama dan RS Jejaring Pendidikan dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar melalui resourcesharing. Cross border Medical Education dapat dilaksana kan dengan pemanfaat an transferable credits/ National Quality Framework Banyak tawaran kerjasama luar negeri untuk pengem bangan kurikulum, simulasi review kurikulum, peningkatan kualitas tenaga
Tuntutan masyarakat akan kualitas pendidikan kedokteran yang tinggi perlu dipenuhi.
Banyak kurikulum perguruan tinggi khususnya pendidikan dokter belum sepenuhnya mengacu pada SK Mendiknas Masyarakat membutuh kan lulusan pendidikan dokter yang kompeten, memilki ilmu dan keterampilan serta sikap profesional untuk mengembang kan pelayanan kesehatan primer
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
65
analitik/kritis, memecahkan masalah
F
Pembiaya an, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
G Penelitian, Pelayanan/ Pengabdian kepada Masyarakat , dan Kerjasama
Kemampuan pengelolaan anggaran berbasis kinerja dan Sistem Finansial yang efisien telah mengacu pada ketentuan peraturan perundangan terkait Pemanfaatan Teknologi informasi dalam administrasi institusi prodi dan dalam proses belajar mengajar semakin membaik
Peningkatan kemampuan pendanaan mandiri terkendala peraturan perundangan terkait yang berlaku bagi PT Negeri Keterpaduan Informasi Prodi masih membutuhkan prasarana / sarana, dan tenaga terdidik dalam teknologi informasi tepat guna
Jumlah dan kualitas penelitian dosen dan mahasiswa sangat memadai baik karena semangat pengembangan diri dosen maupun karena pemberian metodologi riset dalam kurikulum
Belum seluruhnya hasil penelitian terpublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional Kegiatan proses belajar mengajar yang padat menyebabkan secara relatif kurang tersedianya waktu bagi
kependidik an kedokteran dalam rangka pengemban gan suasana akademik Sejak 2008 Universitas Brawijaya telah menjadi BLU Potensi sarana, prasarana RS Pendidikan Utama dr Saiful Anwar dan RS Jejaring Pendidikan dapat dimanfaatk an melalui resourcesharing Teknologi teleconfere ncing berkembang pesat dan dapat dimanfaatkan dalam distance medical education Tersedia banyak dana dari dalam dan luar negeri untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran Tersedia bayak even-even
Pendidikan Dokter membutuh kan pembiayaan, sarana, prasarana yang sangat besar Pengembang an pemanfaatan teknologi informasi untuk Sistem manajemen Terpadu maupun sebagai Media Instruksional cukup banyak meskipun membutuhkan dana yang cukup besar untuk memilikinya
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terbaru. merupakan tantangan bagi SDM Prodi sebagai perwujudan Visi Misinya Diperlukan banyak hasil penelitian
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
66
Prodi sejak awal KBK dilaksanakan di Prodi. Banyaknya even-even nasional seperti PIMNAS & Karya Tulis Ilmiah telah dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa dan terbukti dapat memenangkan even-even itu. Berbagai kerjasama dalam dan luar negeri dibidang penelitian telah dilaksanakan
pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat (selain kegiatan ekstrakurikuler dan PKNM yang sudah terjadwal)
ilmiah nasional/ internasional disiplin ilmu kedokteran. Tersedia banyak Jurnal nasional dan inter nasional untuk mempublikasikan hasil penelitian dosenmahasiswa Berbagai potensi kerjasama dalam dan luar negeri dapat dimanfaatkan bagi pengembangan Prodi.
terapan dan teknologi kedokteran tepat guna dimanfaatkan bagi kemashalat an umat manusia
II.2. STRATEGI PENGEMBANGAN Dengan identifikasi kekuatan dan kelemahan Prodi yang diuraikan diatas, serta dengan identifikasi Peluang dan Tantangan yang dihadapi Prodi saat ini dan kedepan, maka berdasarkan analisis SWOT antar komponen, dapat disusun strategi pengembangan yang meliputi : 1. Strategi S-O , Strategi menggunakan Kekuatan yang dimiliki untuk menangkap dan memanfaatkan peluang eksternal; 2. Strategi S-T, Strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki Prodi untuk menjawab ataupun mengantisipasi Tantangan eksternal; 3. Strategi W-O ; strategi mengurangi kelemahan institusi prodi dengan memanfaatkan peluang eksternal; 4. Strategi W-T untuk mengeliminasi kelemahan dan melakukan konsolidasi menghadapi tantangan dengan kelemahan yang ada. Strategi-strategi ini digambarkan dalam gambar matrik sebagai berikut :
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
67
PELUANG / OPPORTUNITY
KOMPONEN EVALUASI DIRI
TANTANGAN / THREAT
STRATEGI S-O A
Visi,Misi, Tujuan,Sasaran, Strategi Pencapaian
Visi Misi menjadi institusi berkualitas internasional dengan strategi pencapaian yang konkrit terjabarkan kedalam Program-program Kerja yang konkrit merupakan modal utama menangkap peluang memperoleh akreditasi internasional berstandar WFME.
STRATEGI S-T
Melalui programprogram Hibah Kompetisi Proyek HPEQ-Dikti/Bank Dunia yang diperoleh Prodi PD-FKUB dilakukan upayaupaya mengakselerasi dan memicu porgramprogram menuju rekognisi internasional.
KEKUATAN / STRENGTH
B
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu
Tata Pamong memiliki pola pengelolaan, pola kepemimpinan, struktur organisasi, alur pengelolaan, budaya kerja, sistem pemantauan dan evaluasi, yang jelas dan memanfaatkan produk hukum dan peraturan perundangan yang sudah jelas terbukti dapat mendukung kinerja Program Studi yang mandiri, akuntabel, dan transparan Sebagai bagian dari BLU Universitas Brawijaya,Tata Pamong Prodi yang tidak terlalu birokratis, Kepemimpinan partisipatif, dan Pengelolaan yang mengacu pada good
Perencanaan strategis yang cermat dan terukur, dan operasional, memperkuat daya saing Prodi ditengah bertambah banyaknya Prodi Kedokteran Tata Pamong yang tidak terlalu birokratis, Kepemimpinan partisipatif, dan Pengelolaan yang mengacu pada good governance merupakan modal utama mempertahankan akreditasi nasional A BAN-PT dan menuju rekognisi internasional
Tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global merupakan tantangan yang diantisipasi dengan memberikan fleksibilitas dalam strategi pencapaian visi/misi dan mengikuti Analisis sitemik penjaminan mutu secara implisit telah mengikuti Pasal
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
68
governance dan pengendalian mutu menjamin akuntabilitas dan sustainablitas pengelolaan prodi PDFKUB
2, ayat 1 dari PP Nomor 19/2005
Mutu pendidikan Prodi FKUB mengikuti Standar Nasional Pendidikan yang disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
C
Mahasiswa dan Lulusan
Berbagai ketentuan peraturan perundangan terkait tata pamong, kepemimpinan, manajemen dan penjaminan mutu telah dielaborasi untuk memperkuat akuntablitas sistem tata pamong, pengelolaan, dan penjaminan mutu Prodi. Pola multi-entry dalam sistem rekrutmen mahasiswa memungkinkan secara strategis dapat menerima mahasiswa dalam/diluar daerah, mahasiswa regional/internasional, mahasiswa dari kalangan kurang mampu dari beragam kriteria calon mahasiswa lainnya.
Fakta bahwa Jumlah, kualitas, masa tunggu lulusan, proyeksi kelulusan UKDI yang tinggi meningkatkan daya tarik masyarakat/lulusan SLTA untuk memasuki PSPD-FKUB
Sistem rekutmen dengan berbagai pintu masuk dan upaya-upaya yang dilakukan, merupakan jawaban atas kebijakan DIKTI untuk perluasaan dan pemerataan kesempatan belajar terutama bagi mahasiswa luar Pulau Jawa dan daerah terpencil
Partisipasi mahasiswa dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi penyelenggaraan Prodi merupakan modal dalam memenuhi standar internasional WFME.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
69
D
Sumber Daya Manusia
E
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
Tersedianya SDM dosen yang cukup baik kuantitas maupun kualitas menjamin terelenggaranya Prodi dengan efektif dan pasien serta mampu menangkap peluang pengembangan Prodi (a/l memenangkan Hibah Kompetisi HPEQ) dan berperan dalam pengembangan pendidikan dan profesi kedokteran dan kesehatan nasional. KBK yang sejak awal disusun mengacu pada standar Kompetensi Dokter yang ditetapkan KKI dan standar United States Medical Licensing Examination memberi peluang bagi lulusan untuk transferable credits ke PT Luar Negeri maupun memberi daya tarik bagi mahasiswa LN untuk belajar di PD-FKUB
Proses Pembelajaran dan suasana akademik yang dikembangkan berorientasi pada pendekatan SPICES menjadikan lulusan memiliki kemampuan akademik, analitik/kritis, memecahkan masalah untuk memasuki
Peluang memperoleh lapangan kerja sesuai tuntutan masyarakat yakni lulusan yang sesuai dengan keahlian yang diperlukan. Ini dibuktikan dengan hasil Tracer Study 2012 yan mencapai 97% dengan rerata lama tunggu hanya 13 bulan (92%) Tersedianya SDM dosen yang cukup baik dalam kualitas maupun kuantitas mampu menjawab tantangan pengembangan ilmu dan teknologi kedokteran terkini serta perkembangan pendidikan kedokteran yang semakin maju.
KBK PD FKUB serta proses pembelajarannya secara konsisten mengikuti dan memenuhi ketentuan dalam SK MENDIKNAS No 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 dan tidak sekedar menyandang “Kompetensi” dalam KBK seperti halnya pada beberapa PT lain.
Tuntutan pasar nasional untuk lulusan pendidikan dokter bagi pelayanan kesehatan primer dan untuk lulusan sebagai pengembang ilmu kedokteran, serta berdaya saing diupayakan dicapai melalui proses
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
70
lapangan kerja/profesi secara aktual F
Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
Berkembangnya kemampuan pengelolaan anggaran berbasis kinerja dan Sistem Finansial yang efisien disertai peningkatan kemampuan pendanaan mandiri sangat menunjang penyelenggaraan Prodi. Sistem rekrutmen dan sistem pendanaan BLU Universitas Brawijaya memberi peluang untuk menggali dana PNBP dari luar.
Optimaliasi sarana/prasarana eksternal terutama RS Pendidikan Utama RSUD Dr Saiful Anwar, RS Jejaring Pendidikan, dan Dinkes kota/kabupaten Penyelesaian pembangunan RS Akademik Univ Brawijaya dibarengi dengan pengembangan sistem penatalaksanaan akademiknya
G
Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
pembelajaran dan suasana akademik yang kondusif. Banyak Pendidikan Dokter negeri swasta yang sedang / ingin menggunakan RSPU, RS Jejaring, Fasilitas DINKES yang digunakan PD-FKUB diantisipasi dengan pemantapan KSO antar institusi melalui pengembangan Networking yang akuntabel dan saling menunjang,termasuk mekanisme resourcesharing
Kelebihan dan Potensi yang dimiliki PD-FKUB dan RSPU dr. Saiful Anwar digunakan untuk membantu meningkatkan status RS Jejaring yang digunakan PD FKUB yang umumnya belum menjadi RS Pendidikan Satelit.
Prodi memiliki cukup banyak SDM dosen yang committed, dan mumpuni dalam bidang keahliannya baik dalam bidang
Optimalisasi sarana/prasarana teknologi informasi baik di FKUB, Univ.Brawijaya, dan RS dr. Saiful Anwar untuk pemanfaatannya dalam sistem administrasi akademik dan proses belajar mengajar dan rotasi klinik
Tersedia banyak dana dari dalam dan luar negeri untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
71
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan penelitian sendiri atau bersama-sama dengan peneliti dalam dan luar negeri lainnya. Tersedia bayak eveneven ilmiah nasional/ internasional disiplin ilmu kedokteran yang dapat dimanfaatkan untuk mempresentasikan hasil-hasil penelitian yang sudah banyak itu.
ilmu kedokteran maupun pendidikan kedokteran dapat digunakn untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran serta pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat nasional maupun internasiomal
Tersedia banyak Jurnal nasional dan internasional untuk mempublikasikan hasil penelitian dosenmahasiswa
Berbagai potensi kerjasama dalam dan luar negeri yang dapat digali untuk dimanfaatkan bagi pengembangan Prodi.
Mahasiswa Prodi yang terampil karena pendidikannya dan memiliki kepedulian sosial dapat ikut berkontribusi dalam pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat secara luas baik melalui kegiatan intrakurikuler (PKNM, Pelayanan poliklinik, program elektif) maupun ekstrakurikuler
PELUANG (OPPORTUNITY)
TANTANGAN ( THREAT )
STRATEGI W-O
STRATEGI W-T
KOMPONEN EVALUASI DIRI
A
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi Pencapaian
MOU dengan St George’s University of London dimanfaatkan untuk mempertajam strategi pencapaian terutama dalam pencapaian sasaran sesuai dengan standar WFME
Mempertajam strategi pencapaian visi misi dan berkonsolidasi untuk memenangkan program Hibah kompetisi (termasuk Proyek HPEQ DITJEN DIKTI/World Bank) yang berpotensi dapat digunakan untuk mengakselerasi pencapaian Visi Misi Prodi
Meningkatkan
B
Tata Pamong,
Kerjasama Penelitian dalam dan luar negeri dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga peneliti, penelitian, dan publikasi internasional Pemanfaatan asesor
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
72
Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu
dan auditor internasional dilakukan untuk mensimulasi, memonitor dan menjaga kualitas penjaminan mutu internasional
C
Mahasiswa dan Lulusan
D
Sumber Daya Manusia
E
Kurikulum,
konsolidasi, sinergi, dan kinerja Prodi (kinerja kepemimpinan, efektivitas dan efisiensi tata pamong, dan pemenuhan standar jaminan mutu) untuk menghadapi tantangan mempertahankan status akreditasi A yang telah dicapai.
Pelatihan asesor nasional dilakukan untuk secara internal memonitor dan menjaga kualitas penjaminan mutu, mempertahankan status akreditasi A, memelihara akuntabilitas dan sustainabilitas penyelenggaraan Prodi Pengelolaan proses belajar mengajar akibat besarnya jumlah mahasiswa Prodi dan banyaknya Prodi lain dilingkungan FKUB, tetap efektif dengan optimalisasi pemanfaatan resource sharing dan facility sharing dengan RS Pendidikan Utama, RS Jejaring, Dinas Kesehatan Kabuaten/Kota dan SDM serta sarana pendidikan Prodi lain di lingkungan Universitas Brawijaya Pemanfaatan peluang kerjasama nasional/internasional untuk mengeliminasi kekurangan kuantitas dan kualitas dosen dalam menguasai teknologi pembelajaran
Mengembangkan program khusus pemersiapan mahasiswa menghadapi UKDI untuk menghindari kecenderungan penurunan jumlah lulusan UKDI dan sekaligus menghadapi tantangan persaingan antar pendidikan Kedokteran dalam capaian UKDI.
Pemanfaatan asesor
Melakukan
Mengantisipasi perkembangan cepat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran dengan memberikan perhatian dan fasilitasi serta waktu yang cukup bagi pengembangan diri dosen ditengah padatnya tugas kependidikan dan pelayanan kesehatan,
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
73
internasional untuk simulasi, memelihara dan updating kurikulum, proses belajar mengajar, serta suasana akademik sesuai standar-standar internasional khususnya Basic Requirement WFME diperlukan agar KBK Prodi yang baru terselenggara pada tahun 2007 dan membutuhkan pengembangan berkelanjutan
Continuous renewal dari kurikulum untuk updating kurikulum (KBK) yang baru diintroduksikan kepada Prodi PSPDFKUB pada 2007 Meningkatkan upaya memperbaiki suasana akademik agar pendekatan student centered dalam proses belajar mengajar menjadi budaya dan “habit” bagi seluruh sivitas akademika
Tingginya pembiayaan
Untuk meningkatan kemampuan pendanaan mandiri yang terkendala peraturan perundangan terkait yang berlaku bagi PT diperlukan konsolidasi dengan aparatur terkait dengan memperhatikan Pendidikan Dokter membutuhkan pembiayaan, sarana, prasarana yang sangat besar
Pembelajaran, dan Suasana Akademik
F
Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
dan kompleksnya sarana, prasarana untuk penyelenggaraan Pendidikan Dokter oleh Prodi diantisipasi cukup baik dengan resource sharing yang saling menguntungkan dengan RS Pendidikan Utama, RS Jejaring, Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten serta kerjasama dengan institusi lain.
Keterpaduan Informasi Prodi yang masih membutuhkan prasarana/sarana, dan tenaga terdidik dalam teknologi informasi memerlukan kerjasama (MOU/KSO) dan atau penyusunan proposal anggaran pengadaan kepada instansi luar yang menguasai teknologi terkait. G
Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
Kurang terpublikasikannya hasil penelitian dalam even-even nasional/internasional, maupun dalam jurnal-
Diperlukan upaya yang lebih giat dan konsisten dalam mengakselerasi program-program penelitian dan
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
74
jurnal ilmiah dapat di dorong dengan memanfaatkan eveneven dan jurnal lebih kuat dan strategis.
Minimnya dana penelitian dapat diantisipasi dengan memanfaatkan dana dalam dan luar negeri untuk itu.
Diperlukan penjadwalan terpadu agar program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dapat berlangsung dengan proporsional
pengabdian kepada masyarakat untuk mewujudkan visi misi Prodi khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kedokteran terkini.
III. PRIORITAS PROGRAM PENGEMBANGAN Dengan memperhatikan Strategi Pengembangan Program Studi diatas, maka prioritas pengembangan per komponen evaluasi adalah sebagai berikut: Komponen A: Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pencapaian 1. Penjabaran Operasional Rencana Strategis untuk pencapaian Visi Misi kedalam Rencana Tahunan yang fisibel, masing-masing dengan target dan indikator ketercapaian yang jelas. 2. Pemantauan, Evaluasi, Umpan Balik, dan Pengembangan Program Kerja pada setiap siklus Rencana Tahunan 3. Penajaman Kegiatan dalam Program Kerja pada upaya peningkatan daya saing bangsa, pencapaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Standar Kompetensi Lulusan (Konsil Kedokteran Indonesia), dan standar dasar (minimal basic requirement) rekognisi internasional (World Federation of Medical Education) Komponen B: Tata Pamong Kepemimpinan,
Sistem Pengelolaan dan
Penjaminan Mutu 1. Rekonstruksi Pedoman Penyelenggaraan Program Studi sesuai dengan perkembangan peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan terkini dari tingkat nasional sampai Universitas Brawijaya.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
75
2. Pengembangan Kepemimpinan Partisipatif, Sistem Pengelolaan Akademik Terpadu,
dan
Penyelenggaraan
Penjaminan
Mutu
untuk
menjamin
akuntablitas, sustainabilitas, dana rasio kecukupan dosen : mahasiswa Komponen C : Mahasiswa dan Lulusan 1. Pengembangan
sistem
rekruitmen
yang
memenuhi
rasa
keadilan
masyarakat, pemerataan, perluasan akses pendidikan dokter keseluruh tanah air ,dan komunitas internasional. 2. Pengembangan Networking Prodi – RS Pendidikan Utama – RS Pendidikan Satelit untuk optimalisasi pencapaian komptensi dokter pelayanan kesehatan primer 3. Intensifikasi kesiapan mahasiswa peserta Uji Kompetensi Dokter Indonesia
Komponen D ; Sumberdaya Manusia 1. Rekonstruksi dan Penjadwalan Pengembangan Diri Dosen untuk secara proporsional melaksanakan tridharma perguruan tinggi 2. Peningkatan Kerjasama Internasional dan Cross-border Medical Education untuk peningkatan kualifikasi pendidikan profesi dan pendidikan tenaga kependidikan kedokteran 3. Pengembangan Career Road-map dosen kuantitatif maupun kualitatif untuk menjaga rasio kecukupan dosen : mahasiswa dan pengembangan karir dosen. Komponen E : Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik 1. Review berkelanjutan Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk memenuhi standar nasional pendidikan kedokteran Indonesia dan standar internasional WFME. 2. Review, evaluasi, dan pengembangan modul-modul Blok integrasi untuk menjaga kemutakhiran ilmu kedokteran, comprehensiveness, dan evidencebased medicine 3. Review, evaluasi, dan pengembangan Sistem Asesmen Hasil Belajar untuk menjamin
ketercapaian
kompetensi
lulusan
sesuai
dengan
Standar
Kompetensi Dokter Indonesia 4. Mengembangkan suasana akademik yang kondusif bagi dosen, mahasiswa, dan interaksi dosen-mahasiswa untuk menjamin terlaksananya otonomi keilmuan, mimbar akademik, dan kebebasan mimbar akademk.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
76
Komponen F : Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi 1. Mengembangkan Sistem Finansial yang lebih mandiri sebagai bagian BLU Universitas Brawijaya 2. Meningkatkan Kerjasama intra Prodi, antar Prodi di lingkungan FKUB dan UB, RS Pendidikan dan RS Jejaring di JawaTimur / Instansi Dinas Kesehatan Kota / Kabupaten Malang untuk optimalisasi resource-sharing sarana dan prasarana pendidikan bagi PSPD-FKUB. 3. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas pemanfaatan Teknologi Informasi untuk pengembangan sistem administrasi yang modern, penunjang proses belajar mengajar, dan supervise dan koordinasi pembelajaran ke RS Jejaring Pendidikan Komponen G: Penelitan, Pelayanan / Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama 1. Mengembangkan Kerjasama dalam dan luar negeri untuk pendanaan penelitian, peningkatan kualitas dosen peneliti, joint research, publikasi ilmiah nasional/internasional, desiminasi hasil penelitian, dan perolehan HAKI 2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan serta kerjasama dalam dan luar negeri untuk mendukung pencapaian unggulan riset biomedik dan kedaruratan medik. III. PRIORITAS PENGEMBANGAN Dengan memperhatikan Strategi Pengembangan Program Studi diatas, maka prioritas pengembangan per komponen evaluasi adalah sebagai berikut: Komponen A: Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pencapaian 4. Penjabaran Operasional Rencana Strategis untuk pencapaian Visi Misi kedalam Rencana Tahunan yang fisibel, masing-masing dengan target dan indicator ketercapaian yang jelas. 5. Pemantauan, Evaluasi, UmpanBalik, dan Pengembangan Program Kerja pada setiap siklus Rencana Tahunan 6. Penajaman Kegiatan dalam Program Kerja pada upaya peningkatan daya saing bangsa, pencapaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Standar Kompetensi Lulusan (Konsil Kedokteran Indonesia), dan standar dasar
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
77
(minimal basic requirement) rekognisi internasional (World Federation of Medical Education) Komponen
B: Tata Pamong Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan
Penjaminan Mutu 3. Rekonstruksi Pedoman Penyelenggaraan Program Studi sesuai dengan perkembangan peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan terkini dari tingkat nasional sampai Universitas Brawijaya. 4. Pengembangan Kepemimpinan Partisipatif, Sistem Pengelolaan Akademik Terpadu,
dan
Penyelenggaraan
Penjaminan
Mutu
untuk
menjamin
akuntablitas, sustainabilitas, dana rasio kecukupan dosen : mahasiswa Komponen C : Mahasiswa dan Lulusan 4. Pengembangan
sistem
rekruitmen
yang
memenuhi
rasa
keadilan
masyarakat, pemerataan, perluasan akses pendidikan dokter ke seluruh tanah air ,dan komunitas internasional. 5. Pengembangan Networking Prodi – RS Pendidikan Utama – RS Pendidikan Satelit untuk optimalisasi pencapaian komptensi dokter pelayanan kesehatan primer 6. Intensifikasi kesiapan mahasiswa peserta Uji Kompetensi Dokter Indonesia
Komponen D: Sumberdaya Manusia 4. Rekonstruksi dan Penjadwalan Pengembangan Diri Dosen untuk secara proporsional melaksanakan tri-dharma perguruan tinggi 5. Peningkatan Kerjasama Internasional dan Cross-border Medical Education untuk peningkatan kualifikasi pendidikan profesi dan pendidikan tenaga kependidikan kedokteran 6. Pengembangan Career Road-map dosen kuantitatif maupun kualitatif untuk menjaga rasio kecukupan dosen : mahasiswa dan pengembangan karir dosen. Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran , dan Suasana Akademik 5. Review berkelanjutan Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk memenuhi standar nasional pendidikan kedokteran Indonesia dan standar internasional WFME.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
78
6. Review, evaluasi, dan pengembangan modul-modul Blok integrasi untuk menjaga kemutakhiran ilmu kedokteran, comprehensiveness, dan evidencebased medicine 7. Review, evaluasi, dan pengembangan Sistem Asesmen Hasil Belajar untuk menjamin
ketercapaian
kompetensi
lulusan
sesuai
dengan
Standar
Kompetensi Dokter Indonesia 8. Mengembangkan suasana akademik yang kondusif bagi dosen, mahasiswa, dan interaksi dosen-mahasiswa untuk menjamin terlaksananya otonomi keilmuan, mimbar akademik, dan kebebasan mimbar akademk. Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi 4. Mengembangkan Sistem Finansial yang lebih mandiri sebagai bagian BLU Universitas Brawijaya 5. Meningkatkan Kerjasama intra Prodi, antar Prodi di lngkungan FKUB dan UB, RS Pendidikan dan RS Jejaring di Jawa Timur / Instansi Dinas Kesehatan Kota / Kabupaten Malang untuk optimalisasi resource-sharing sarana dan prasarana pendidikan bagi PSPD-FKUB. 6. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas pemanfaatan Teknologi Informasi untuk pengembangan sistem administrasi yang modern, penunjang proses belajar mengajar, dan supervise dan koordinasi pembelajaran ke RS Jejaring Pendidikan Komponen G:Penelitan, Pelayanan / Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama 3. Mengembangkan Kerjasama dalam dan luar negeri untuk pendanaan penelitian, peningkatan kualitas dosen peneliti, joint research, publikasi ilmiah nasional / internasional, desiminasi hasil penelitian, dan perolehan HAKI 4. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan serta kerjasama dalam dan luar negeri untuk mendukung pencapaian unggulan riset biomedik dan kedaruratan medik.
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
79
REFERENSI
1. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, 2010, Pedoman Evaluasi Diri Untuk Akreditasi Program Studi Dan Institusi Perguruan Tinggi. 2. Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi,
2010;
Rencana
Strategis
Pendidikan Tinggi 2010-2014. 3. Universitas Brawijaya, 2009, Statuta Universitas Brawijaya 4. Universitas
Brawijaya,
2009,
Badan
Layanan
Umum
Universitas
Brawijaya 5. Universitas Brawijaya, Pusat Jaminan Mutu (PJM) 2009, Pedoman Penjaminan Mutu Internal Universitas Brawijaya. 6. Universitas Brawijaya, 2010. Pedoman Rekruitmen dan Seleksi Calon Mahasiswa, 7. Keputusan Presiden No. 56 M /2006 jo Kepmendiknas No. 158 P/2003 tentang Sistim Seleksi dan Penerimaan Tenaga Dosen dan Tenaga Kependidikan PNS. 8. Universitas
Brawijaya,
2011,
Surat
Pengumuman
Rektor
No.
001/PENG/2012 Tentang Penerimaan Tenaga Kependidkan dan Dosen Tetap. Non Pegawai Negeri Sipil 9. Universitas Brawijaya, 2006, Surat Keputusan Rektor No 074/SK/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya. 10. Program Studi Pendidikan Dokter FKUB, 2007, Rencana Strategis Program Studi Pendidikan Dokter FKUB, 2007-2012. 11. Program Studi Pendidikan Dokter FKUB,2008, Pedoman Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter FKUB. 12. Program Studi Pendidikan Dokter FKUB 2007.2008,2009,2011, Pedoman Akademik Program Studi Pendidikan Dokter FKUB. 13. Program Studi Pendidikan Dokter -FKUB, 2010, Tracer Study Alumni PSPD-FKUB 14. Program Studi Pendidikan Dokter FKUB, www.fk.ub.ac.id.ruangakademik, 2010, Tracer Study Kepuasan Pengguna Lulusan 15. Program Studi Pendidikan Dokter FKUB, 2009, Sistem Informasi Manajemen Program Studi
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Dokter FKUB
80