BAN-PT
AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA
EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA JENJANG S1
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JANUARI 2013
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan dokumen Laporan Evaluasi Diri Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (PS S1 Teknik Sipil-FTUB) dapat diselesaikan. Diucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang turut membantu penyelesaian laporan ini, terutama kepada Ibu Dr. Sri Rahayu Utami yang bertindak sebagai pendamping internal. Laporan Evaluasi Diri ini merupakan dokumen yang berisi refleksi diri terhadap pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan tinjauan dari berbagai sudut pandang. Data dalam Laporan Evaluasi Diri ini merupakan rangkuman 5 tahun terakhir (tahun ajaran 2007/2008 – 2011/2012) perjalanan PS S1 Teknik Sipil-FTUB yang telah tersaji dalam Borang Akreditasi PS S1 Teknik Sipil-FTUB. Evaluasi internal atau evaluasi diri yang telah dilakukan oleh Jurusan Teknik Sipil dituangkan dalam Laporan Hasil Evaluasi Diri yang terbagi dalam 7 komponen, yaitu: 1) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian, 2) Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu, 3) Mahasiswa dan Lulusan, 4) Sumber Daya Manusia, 5) Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik, 6) Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi, 7) Penelitian, Pelayanan / Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama. Masing – masing komponen memilki deskripsi dan analisa mengenai kekuatan dan kelemahan dari dalam program studi (internal), serta peluang dan ancaman dari luar program studi (eksternal). Pada akhir laporan akan disajikan analisa SWOT (Strength,Weakness, Opportunity, Threat)antar komponen serta referensi dan lampiran untuk mendukung data – data yang telah disajikan. Dengan evaluasi diri, profil lembaga yang komprehensif dapat dibaca dan diinformasikan pada stakeholders yang berkepentingan dengan Jurusan ini. Pada akhirnya, evaluasi diri ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan manajemen dalam pengambilan keputusan dan perencanaan guna mencapai sistim penjaminan mutu yang ditargetkan.
DAFTAR ISI Halaman I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 2 TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU STANDAR 3 MAHASISWA DAN LULUSAN STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK STANDAR 6 PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI STANDAR 7 PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI 1 ANALISIS SWOT ANTAR KOMPONEN 2 STRATEGI PENGEMBANGAN
1 1 16 37 63 76 99 114
128 128 136
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian 1. Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga •
Visi Universitas Brawijaya (UB): “Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.”
•
Visi Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB): “Pada tahun 2020, Fakultas Teknik UB menjadi institusi pendidikan tinggi di bidang keteknikan yang unggul di Asia, dan mampu berperan aktif
dalam
pembangunan
bangsa
melalui
proses
pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.” •
Visi Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil): “Menjadi lembaga pendidikan tinggi teknik sipil yang berwawasan global dan berdaya saing tinggi pada tahun 2020.” Visi Program Studi Teknik Sipil telah selaras dan konsisten dengan visi Universitas dan Fakultas, dimana pernyataan “Menjadi Universitas unggul” pada visi universitas, pernyataan “menjadi institusi pendidikan di bidang keteknikan yang unggul” pada visi fakultas dan pernyataan “Menjadi lembaga pendidikan tinggi teknik sipil yang berwawasan global dan berdaya saing tinggi” pada visi PS S1 Teknik Sipil mengandung
makna
bahwa
lembaga
berupaya
untuk
terus
memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan, sehingga mampu menjadi salah satu lembaga penyelenggara pendidikan teknik sipil yang lebih unggul dibanding lembaga pendidikan lain yang sejenis, atau dengan arti lain memiliki daya saing yang tinggi dalam bidang tridharma perguruan tinggi.Sedangkan pernyataan visi PS S1 Teknik Sipil yang berupaya menyelenggarakan pendidikan berwawasan global merupakan turunan dari visi fakultas yang berskala Asia serta visi universitas yang berstandar internasional. Ketiga visi lembaga tersebut mencerminkan keinginan untuk berkiprah tidak hanya di lingkup nasional, namun mencapai ke lingkup internasional. Visi lembaga ini dirasa sudah sangat jelas serta realistis dapat dicapai sesuai kurun
1
waktu yang telah ditentukan, karena pada tahun akademik 2011/2012 sudah mulai tampak langkah – langkah menuju skala internasional baik dari bidang kerjasama di bidang pendidikan, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat seperti yang tertera pada komponen G atau standar 7 di buku 3A. 2. Rumusan misi Program Studi (PS) yang diturunkan dari misi lembaga •
Misi UB: 1) Menyelenggarakan proses pendidikan berstandar internasional agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan atau profesi atau vokasi yang berkualitas dan berkepribadian serta berjiwa dan / atau berkemampuan entrepreneur. 2) Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi,
humaniora,
dan
seni,
serta
mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. •
Misi FTUB: 1) Menyelenggarakan pendidikan dengan kualitas unggul untuk menghasilkan llulusan dengan kemampuan akademik di bidang keteknikan yang berkualitas, berjiwa enterpreneur dan berbudi pekerti luhur. 2) Melakukan penelitian, pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
khususnya
di
bidang
keteknikan
guna
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. •
Misi PS S1 Teknik Sipil FTUB: 1) Menyelenggarakan pendidikan teknik sipil yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam kompetisi global. 2) Melaksanakan pengembangan ilmu teknik sipil melalui kegiatan penelitian
yang
berorientasi
kepada
pemenuhan
kebutuhan 2
masyarakat. 3) Menerapkan keahlian teknik sipil secara aktif melalui kegiatan pengabdian
pada
masyarakat
yang
berorientasi
pada
pengembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Misi PS S1 Teknik Sipil FTUB dinilai telah selaras dan sesuai dengan misi lembaga – lembaga diatas, karena pada dasarnya misi UB dan FTUB adalah untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi: a) Pendidikan, b) Penelitian dan c) Pengabdian kepada masyarakat. Tri Dharma Perguruan Tinggi ini telah terdapat pada misi PS S1 Teknik Sipil FTUB, dimana : a. Point
1)
dari
misi
PS
S1
Teknik
Sipil
FTUB
adalah
menyelenggarakan pendidikan, b. Point 2) adalah melaksanakan penelitian, serta c. Point
3)
adalah
melaksanakan
kegiatan
pengabdian
pada
masyarakat. Selain itu dalam penyusunan misi, PS S1 Teknik Sipil FTUB juga memperhatikan lingkup yang telah ditetapkan dalam misi UB, yaitu pada lingkup nasional dan internasional. Oleh karena itu PS S1 Teknik Sipil FTUB telah menetapkan lingkup yang sama, hal ini terlihat pada kata-kata “bersaing dalam kompetisi global” pada point 1). (misi – misi tersebut terdapat pada lampiran buku Pedoman Pendidikan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jurusan Teknik Sipil) 3. Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan merupakan turunan dari misinya Tujuan UB: 1) Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja, sehingga menjadi tenaga akademis dan profesi yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat internasional; 3
2) Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni guna mendorong pengembangan budaya; 3) Membantu pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan FTUB: 1) Menghasilkan lulusan di bidang keteknikan yang unggul, tangguh dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, berjiwa entrepreneur dan berbudi pekerti luhur, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Memberikan
kontribusi
nyata
dalam
pengembangan
ilmu
pengetahuan, teknologi dan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang keteknikan, sehingga dapat berperan dalam menentukan arah kebijakan nasional khususnya dalam bidang energi, transportasi dan pengairan guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. Tujuan PS S1 Teknik Sipil: 1) Menghasilkan lulusan yang: a. Mampu
melakukan
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pengawasan pembangunan infrastruktur. b. Berbudi pekerti dan berkepribadian luhur. c. Berwawasan global, profesional, inovatif, kreatif, dan mampu bekerja sama dalam satu tim. d. Memiliki bekal kecakapan berwirausaha dan pengembangan diri. 2) Mengembangkan ilmu teknik sipil melalui kegiatan penelitian yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat. 3) Menyebarkan hasil penelitian serta menerapkan secara aktif keilmuan teknik sipil melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada pengembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan PS S1 Teknik Sipil merupakan turunan dari tujuan UB dan FTUB, dimana tujuan tersebut adalah dalam bidang pendidikan dengan
4
menghasilkan lulusan yang memiliki hard skill dan soft skill yang baik, serta kompetensi lain yang mendukung lulusan untuk mengembangkan diri dalam berwirausaha, berkerja dalam tim maupun berkerja pada perusahaan. Dalam bidang penelitian dengan mengembangkan ilmu teknik sipil, serta dalam dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang merupakan jalur implementasi dari pendidikan dan penelitian yang telah dikembangkan. Sedangkan dalam kaitannya dengan misi PS S1 Teknik Sipil, diketahui bahwa point pertama padamisi Program Studi Teknik Sipil adalah untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Sehingga dari misi tersebut, diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu untuk melakukan perencanaan, pengawasan dan pembangunan infrastruktur, serta memiliki soft skill berupa budi pekerti yang luhur dan pribadi yang baik seperti tertera pada tujuan point 1). Sedangkan point kedua pada misi PS S1 Teknik Sipil, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan telah melandasi tujuan PS yang berupaya untuk mengembangan penelitian dengan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat, seperti yang tertera pada point ke dua pada tujuan PS S1 Teknik Sipil. Sedangkan tujuan ketiga PS yaitu bidang pengabdian kepada masyarakat telah sesuai dengan misi ketiga PS yang berupaya untuk berorientasi pada pebangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat dalam kaitannya dengan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini menjadi jelas, bahwa tujuan yang ditetapkan oleh PS S1 Teknik Sipil merupakan turunan dari misi yang ada. 4. Rumusan sasaran program studi yang relevan dengan misinya PS S1 Teknik Sipil memiliki sasaran – sasaran program yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2020. Sasaran – sasaran tersebutdidasarkan pada hasil evaluasi diri serta umpan balik dari dosen, stake holders, mahasiswa dan tenaga kependidikan. Sasaran – sasaran tersebut dirumuskan pada tahun 2013, sebagai berikut: 1. Proses pendidikan yang berlangsung mendapat pengakuan atau standar nasional pada tahun 2015 dan internasional pada tahun 2020. 5
2. Kualitas penelitian dosen selalu meningkat dimana dibuktikan dengan memenangkan dana penelitian yang dikompetisikan (PHB, RUT) dan dipublikasikan dalam proceeding, seminar dan jurnal baik nasional maupun internasional. 3. Kerjasama dengan institusi lain, guna mendukung proses pendidikan dan penelitian bertambah luas dan meningkat. 4. PS S1 Teknik Sipil FTUB lebih berperan dalam evaluasi pembangunan infrastruktur dengan memberikan layanan rekayasa forensik. Guna mewujudkan sasaran – sasaran yang telah dirumuskan, Program Studi Teknik Sipil telah memilih strategi pencapaian yang efektif dan efisien, yaitu: 1) Meningkatkan relevansi dengan mengintensifkan jaringan dan kerjasama antara Program Studi dengan Stakeholder serta secara berkesinambungan mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum pendidikan agar dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja dan pengembangan keilmuan setidak – tidaknya dalam periode 4 tahun setelah mendapat masukan berbagai pihak baik dalam seminar ataupun workshop kurikulum. 2) Meningkatkan kualitas dosen sebagai tenaga pendidik untuk mencapai jenjang pendidikan tertinggi dalam keahliannya, yaitu dengan cara menugaskan dosen untuk sekolah ke jenjang S3 setidak – tidaknya 1 dosen dalam setahun. 3) Menciptakan suasana akademik yang mendukung proses belajar mengajar dan bekerja, yaitu melalui penyediaan ruang kelas yang nyaman, penyediaan fasilitas penunjang seperti buku, jurnal ataupun jaringan internet yang cepat, serta melalui perbaikan manajemen internal dengan evaluasi dan pengembangan yang dilakukan secara intensif setiap semester. 4) Secara aktif menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan pihak – pihak eksternal, baik dengan lembaga – lembaga pemerintah maupun dengan alumni baik yang telah bekerja maupun belum dalam konteks formal di temu alumni maupun secara informal di 6
facebook (https://www.facebook.com/almni.brawijaya?fref=ts) atau twitter(@AlumniSipilUB), serta terus berusaha memperkenalkan dan mempromosikan program studi ke masyarakat melalui brosur dan website. 5) Mengembangkan ilmu teknik sipil dengan mengikuti setidak – tidak 10 kegiatan ilmiah pada tingkat nasional dan 2 kegiatan ilmiah pada tingkat internasional dalam 1 tahun. 6) Membuat dan memperbaharui isi website Program Studi Teknik Sipil dengan memuat berbagai informasi – informasi yang diperlukan baik dalam proses belajar mengajar, penelitian, manajemen internal maupun hasil – hasil pengabdian masyarakat dan pengenalan program studi kepada masyarakat umum. 5. Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran program studi Dalam mencapai Visi Program Studi Teknik Sipil untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi teknik sipil yang berwawasan global dan berdaya
saing tinggi pada
menetapkan
misinya
tahun
menjadi
2020,
program
penyelenggaran
studi telah
pendidikan
yang
berkualitas, pelaksana kegiatan untuk mengembangkan keilmuan serta menjadi program studi yang aktif menerapkan keahlian teknik sipil ke masyarakat luas. Berbekal misi dan visi tersebut, maka dirumuskan tujuan Program Studi Teknik Sipil dalam segi pendidikan untuk membekali lulusan dari segi
wawasan,
kepribadian,
profesionalitas,
pengembangan
inovasi,
diri
dan
kreatifitas,
kerjasama,
kewirausahaan
serta
berkepribadian luhur serta segi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi, misi serta tujuan program studi, disusun sasaran – sasaran untuk mendapatkan standarisasipendidikan penelitian
dosen,
tingkat peningkatan
nasional,
peningkatan
kerjasama
dengan
kualitas insitusi
lain,sertaperan serta aktif dalam pengabdian masyarakat dengan mengedepankan ciri khas PS S1 Teknik Sipil yaitu dalam hal layanan rekayasa forensik. 7
Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran PS S1 Teknik Sipil disajikan pada tabel berikut: Visi Menjadi lembaga pendidikan teknik sipil yang berwawasan global dan berdaya saing tinggi pada tahun 2020
Misi • Menyelenggara kan pendidikan teknik sipil yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam kompetisi global
Tujuan • Menghasilkan lulusan yang o mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan infrastruktur o Berbudi pekerti luhur dan berkepribadian tinggi o Berwawasan global, profesional, inovatif, kreatif dan mampu bekerjasama dalam suatu tim kerja o Memiliki bekal kecakapan berwirausaha dan pengembangan diri
Sasaran • Proses pendidikan yang berlangsung mendapatkan pengakuan atau standar nasional pada tahun 2015 dan internasional pada tahun 2020.
• Melaksanakan kegiatan pengembangan ilmu teknik sipil melalui kegiatan penelitian yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat
Mengembangkan ilmu teknik sipil melalui kegiatan penelitian yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat
• Kualitas penelitian dosen selalu meningkat dimana dibuktikan dengan memenangkan dana penelitian yang dikompetisikan (PHB,RUT) dan dipublikasikan dalam proceeding, seminar dan jurnal baik nasional dan internasional. • Kerjasama dengan institusi lain, guna mendukung prose pendidikan dan penelitan bertambah luas dan meningkat
• Menerapkan keahlian teknik sipil secara aktif melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada
Menyebarkan hasil penelitian serta menerapkan secara aktif keilmuan teknik sipil melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada pengembangan
• PS S1 Teknik Sipil FTUB lebih berperan dalam evaluasi pembangunan infrastuktur dengan memberikan layanan rekayasa format.
Strategi 1. Meningkatkan relevansi dengan memperkuat jalinan kerjasama antara PS S1 Teknik Sipil FTUB dengan masyarakat pengguna dan memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan, yang dilakukan minimal sekali dalam 4 tahun dengan mengundang pihak-pihak tersebut dalam seminar atau workshop kurikulum. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan tingkat profesional bidang teknik sipil dengan memprogram dosen sekolah ke jenjang S3 minimal 1 dosen dalam setahun sampai seluruh staf pengajar bergelar S3. 3. Menciptakan suasana akademik yang lebih nyaman untuk bekerja, belajar mengajar, melalui penyediaan ruang belajar yang nyaman, penyediaan buku-buku ajar, peningkatan jangkauan dan aksesibilitas internet, serta perbaikan manajemen internal dengan evaluasi terhadap pimpinan jurusan, dosen dan tenaga kependidikan setiap semester. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas peralatan laboratorium, serta mengikuti kegiatan – kegiatan ilmiah pada tingka nasional minimal 10 kegiatan per tahun dan internasional minimal 2 kali setahun
5. Meningkatkan keberlanjutan dengan cara memperkuat kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintahan, membentuk jaringan alumni dengan mengadakan temu alumni setiap tahun, serta secara aktif melakukan promosi dan pengenalan PS S1
8
pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Teknik Sipil FTUB kepada masyarakat umum setiap awal pendaftaran mahasiswa baru baik melalui laman (website) maupun brosur.
9
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen A dalam evaluasi diri untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB) A. Identifikasi SWOT STRENGTH (S) 1. PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah, swasta dan stakeholderdi dalam negeri, baik di bidang pendidikan, penelitian, pengembangan teknologi maupun pengabdian kepada masyarakat. 2. Penyelenggaraan proses pendidikan di PS S1 Teknik Sipil-FTUB didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. 3. PS S1 Teknik Sipil-FTUB yang berdiri sejak tahun 1963 telah memiliki banyak alumni yang tersebar di dalam dan luar negeri, di berbagai instansi pemerintah, swasta maupun wirausaha. 4. Meningkatnya suasana akademik dalam segi penelitian oleh dosen yang telah dipublikasikan sebagai makalah, seminar, prosiding dan jurnal. 5. Dilaksanakannya evaluasi secara berkala terhadap proses akademik dan sistem manajemen, seperti evaluasi kinerja dosen, management review dan sebagainya, untuk pengembangan dan perbaikan program studi. WEAKNESS (W) 1. Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kredibilitas di tingkat internasional. 2. Masih 7% dosen yang memiliki gelar guru besar dan 27% dosen yang memiliki kualifikasi S3 3. Penelitian dan kerjasama tingkat internasional yang masih harus di tindak lanjuti. 4. Peralatan laboratorium masih kurang update untuk menunjang penelitian. 5. Kurangnya jumlah kegiatan ilmiah, seperti seminar atau kuliah tamu, dalam lingkup internasional
10
OPPORTUNITY (O) 1. Semakin meningkatkan peluang beasiswa tenaga pengajar untuk jenjang S3. 2. Semakin banyaknya peluang untuk dana – dana penelitian dan pengabdian yang bersumber dari pemerintah (LIPI, DIKTI atau DP2M) dan pihak swasta (dana CSR) 3. Semakin terbukanya sistem informasi secara global sebagai dukungan mewujudkan visi, misi dan tujuan program studi. 4. Suasana sosial dan politik yang membaik, membuka peluang untuk melakukan
kerjasama
–
kerjasama
dalam
hal
pembangunan
infrastruktur untuk pengabdian masyarakat. 5. Terjalinnya
korespondensi dosen dengan akademisi di luar negeri
membuka peluang kerjasama dengan perguruan tinggi atau dosen luar negeri. THREAT (T) 1. Peminat Program Studi Teknik Sipil yang menurun secara nasional 2. Banyak program studi sejenis, terutama di kawasan Indonesia timur, yang berusaha meningkatkan kualitas dan promosi. 3. Kebijakan pemerintah untuk membuka kesempatan perguruan tinggi luar negeri dalam menyelenggarakan proses pendidikan di Indonesia. 4. Terbukanya pasar konstruksi internasional terutama di kawasan asia yang mengakibatkan tingginya persaingan. 5. Semakin mahalnya biaya pendidikan. B. Pembobotan IE-Matrix Tabel A.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen A
Faktor – Faktor Strategi Internal
Bobot Rating Skor
Kekuatan:
--
--
--
-
Terjalin kerjasama tri dharma PT
0.20
4
0.80
-
Prasarana dan sarana memadai
0.15
4
0.60
-
Tersebar
0.10
3
0.30
dan
meningkatnya
Komentar
jumlah alumni
11
-
0.15
3
0.45
0.25
4
1.00
--
--
--
tingkat
0.03
2
0.06
Masih kurangnya guru besar dan
0.02
1
0.02
0.05
2
0.10
0.02
1
0.02
0.03
2
0.06
Meningkatnya suasana akademis dalam penelitian
-
Evaluasi dan perbaikan berkala
Kelemahan: -
Kurangnya
SDM
internasional -
S3 -
Kerjasama tingkat
internasional
yang masih harus ditindak lanjuti -
Peralatan
laboratorium
masih
kurang update untuk penelitian -
Kurangnya kegiatan ilmiah tingkat internasional
Total
1.0
3.41
Tabel A.2.Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen A
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Peluang: -
Meningkatnya peluang beasiswa
Bobot Rating Skor --
--
--
0.20
4
0.80
0.15
4
0.60
0.10
3
0.30
0.15
3
0.45
0.15
3
0.45
--
--
--
0.10
2
0.20
0.05
2
0.10
Komentar
studi lanjut bagi dosen -
Banyaknya peluang dana – dana penelitan dan pengabdian
-
Terbukanya sistem informasi global
-
Meningkatnya peluang kerjasama pembangunan infrastruktur
-
Terjalinnya korespondensi dengan dosen / PT di luar negeri
Ancaman: -
Peminat PS S1 Teknik Sipilsecara nasional menurun
-
Kompetisi proses
12
penyelenggaraan pendidikan yang semakin ketat -
Masuknya PT luar negeri di
0.05
2
0.10
0.03
1
0.03
0.02
1
0.02
indonesia -
Terbukanya pasar konstruksi internasional di Asia
-
Semakin mahalnya biaya pendidikan
Total
1.0
2.95
C. Analisis matrix Internal – Eksternal Eksternal
Tinggi (3-4)
Sedang (2-3)
Pertumbuhan melalui
Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
integrasi horizontal
Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3)
Rendah (1-2)
Stabilitas
Pertumbuhan melalui Diversifikasi konsentrik
Strategi stabilitas keuntungan
Rendah (1-2)
Strategi turn around
Strategi diversifikasi
Pertumbuhan melalui Diversifikasi
Likuidasi
konglomerat
Berdasarkan Analisis Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program studi
berada
dalam
kwadran
“pertumbuhan
melalui
integrasi
horizontal”, dimana diharapkan program – program yang telah ada dapat terus dijaga konsistensinya dan stabilitas dalam pelaksanaan tata kerja manajemen internal maupun dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Meski demikian,pengembangan dan perbaikan mengarah ke sisi horizontal, khususnya untuk program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas secara berkesinambungan.Oleh karena itu diharapkan adanya perluas / pengembangan program yang berkaitan dengan peningkatan kerjasama dengan institusi pemerintahan, swasta maupun pengguna lulusan, serta peningkatan dalam semangat melakukan penelitian sehingga membuka kesempatan yang lebih lebar
13
dalam menggapai peluang – peluang yang ada seperti penawaran beasiswa, dana penelitian dan pembangunan infrastruktur. D. Analisis SWOT Tabel A.3.Analisa SWOT Komponen A
Kekuatan: -
-
Meningkatkan
Prasarana dan
internasional -
Masih kurangnya
Tersebar dan
guru besar dan
meningkatnya
S3 -
Kerjasama tingkat
Meningkatnya
internasional
suasana
yang masih harus
akademis dalam
ditindak lanjuti
penelitian -
Kurangnya SDM tingkat
jumlah alumni -
-
jalinan kerjasama
sarana memadai -
Kelemahan:
-
Peralatan
Evaluasi dan
laboratorium
perbaikan secara
masih
kurang
berkala
update
untuk
penelitian -
Kurangnya kegiatan ilmiah tingkat internasional
Peluang: -
Meningkatnya peluang
Memanfaatkan
-
Memanfaatkan
suasana
peluang beasiswa
penelitian untuk
untuk
lanjut bagi dosen
mendukung
meningkatkan
Banyaknya
pengambilan
jumlah S3
peluang dana –
peluang studi
dana
lanjut
beasiswa
-
-
studi
penelitan
-
Memanfaatkan terbukanya SI
14
dan pengabdian -
-
Memanfaatkan
untuk membantu
Terbukanya
kerjasama dan
menyelenggaraka
sistem informasi
tingginya
n kegiatan ilmiah
global
keinginan
dan kerjasama
Meningkatnya
penelitian untuk
internasional
peluang
mengambil
kerjasama
peluang dana
korespondensi
Meningkatkan
yang ada untuk
infrastruktur
kerjasama,
melaksanakan
Terjalinnya
penelitian,
kegiatan ilmiah
korespondensi
pengabdian dan
atau kerjasama
dengan dosen /
jalinan alumni
internasional
PT di luar negeri
dengan
pembangunan
-
-
-
-
-
-
Memanfaatkan
Memanfaatkan
memanfaatkan
hibah – hibah
keterbukaan SI
penelitian untuk
Memanfaatkan
membantu
kerjasama dan
pemukhtahiran
sarana-prasarana
peralatan
untuk mengambil
laboratorium.
peluang kerjasama -
pembangunan infrastuktur Dengan saranaprasarana memadai dapat mengintensifkan korespondensi
Ancaman: -
Peminat PS S1 Teknik
Sipil
-
Memanfaatkan
-
Berusaha
jaringan
meningkatkan
secara nasional
kerjasama dan
kualitas dosen
menurun
alumni untuk
dan kerjasama
15
-
Kompetisi proses
menarik animo
internasional
penyelenggaraa
calon mahasiswa
sehingga
Evaluasi dan
meningkatkan
perbaikan yang
animo
n
pendidikan
yang
-
semakin
ketat -
Berusaha meningkatkan
penyelenggaran
kualitas dosen
indonesia
pendidikan
dan kegiatan
Terbukanya
sehingga mampu
ilmiah untuk
pasar konstruksi
bersaing.
meningkatkan
Memanfaatkan
daya saing.
negeri
internasional
-
-
meningkatkan
Masuknya luar
-
berkala akan PT di
di
-
Asia
prasarana dan
Semakin
sarana, serta
meningkatkan
mahalnya biaya
sistem evaluasi
kredibilitas dan
pendidikan
yang baik
kerjasama
sehingga mampu
internasional
bersaing dengan
untuk menangkal
PT luar negeri
persaingan
Jalinan
dengan PT luar
kerjasama dan
negeri
-
sebaran alumni
-
-
Berusaha
Berusaha
diharap mampu
meningkatkan
meningkatkan
kredibilitas SDM
daya saing dalam
di tingkat
keterbukaan
internasional
pasar konstruksi
untuk mengatasi persaingan pasar konstruksi asia
16
B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu 1. Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya Pada tahun 2009 berkaitan dengan proses pengembangan jenjang pendidikan program studi master (S2) dan program studi doktor (S3) Teknik Sipil FTUB, dan berdasar atas rekomendasi hasil kesepakatan rapat pleno Jurusan Teknik Sipil FTUB maka Dekan FTUB menunjuk Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknik Sipil FTUB untuk merangkap jabatan sebagai Ketua Program Studi Sarjana (S1) Teknik Sipil di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Sebagai gambaran, Ketua Jurusan Teknik Sipil dipilih melalui musyawarah untuk mufakat dalam rapat Pleno Dosen Teknik Sipil FTUB, Ketua terpilih Jurusan Teknik Sipil menunjuk Sekretaris Jurusan untuk membantu tugas – tugas Ketua Jurusan. Di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, PS Master (S2) dan PS Doktor (S3) dikelola oleh PMD-FTUB, sedangkan PS Sarjana (S1) dikelola oleh Jurusan sendiri, dalam hal ini adalah Jurusan Teknik Sipil FTUB. Program Studi Sarjana (S1) Teknik Sipil dipimpin oleh seorang Ketua Program Studi dengan tugas pokok dan fungsi, seperti yang tercantum pada Manual Mutu dengan kode dokumen 00601 05000, sebagai berikut; a. Menjalankan kebijakan akademik dan standar mutu pendidikan yang ditetapkan fakultas dan jurusan; b. Menyusun rencana kegiatan atau program kerja jurusan; c. Mengkoordinasikan
kegiatan
pendidikan,
penelitian
dan
pengabdian pada masyarakat di Jurusan; d. Melaksanakan pengembangan jurusan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat; e. Mengembangkan
hubungan
baik
dan
kerjasama
dengan
pemangku kepentingan (stakeholder); f.
Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar di tingkat jurusan;
g. Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada Dekan
17
h. Mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan di tingkat Jurusan , melakukan koordinasi dengan Program Studi Strata satu, Magister dan Doktor yang terkait. Sekretaris Program Studi membantu mengelola tri dharma perguruan tinggi, dengan tupoksi yang saling melengkapi, yaitu: a. Menjadi Manajer Representative (MR) yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang mewakili Ketua Jurusan dalam menjalankan kegiatan penjaminan mutu sehari-hari dibantu dengan Unit Jaminan Mutu (UJM); b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan jurusan; c. Mengkoordinasikan kegiatan proses belajar mengajar bersama dengan Kelompok Dosen Keahlian; d. Menyusun jadwal perkuliahan di tingkat jurusan; e. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium/studio di lingkungan jurusan; f.
Mengkoordinasikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Praktek (KKN-P) mahasiswa;
g. Menyusun basis data akademik kemahasiswaan di Jurusan; h. Menyusun
basis
data
kegiatan
pendidikan,
penelitian
dan
pengabdian masyarakat di Jurusan. Dalam kegiatan administrasi, pimpinan program studi dibantu oleh Kepala Urusan (KaUr) Akademik jurusan dan staf-staf terkait, antara lain: staf di bagian recording, staf pengajaran, staf laboran dan staf ruang baca. Program Studi Teknik Sipil telah memiliki sistem informasi akademik untuk membantu mahasiswa dan dosen dalam pelaksanaan kegiatan Mahasiswa
belajar-mengajar, (SIAM),
Sistem
yaitu
Sistem
Informasi
Informasi Dosen
Akademik
(SIADO),
Sistem
Pelaporan Online (SIMPLE), Sistem Informasi Wisuda (SIUDA), dan Sistem Informasi Registrasi (SIREGI) yang kesemuanya dijelaskan lebih lanjut pada standar 6 / komponen F : Pembiayaan, Sarana dan Prasarana. Program Studi Teknik Sipil juga secara mandiri menyusun sistem informasi yang berguna dalam pembentukan database pengarsipan kegiatan belajar mengajar, pengarsipan dokumen Unit 18
Jaminan Mutu (UJM) serta database alumni, yaitu Sistem Informasi Arsip (SIMAS) dan Sistem Informasi Mahasiswa (SIHA). Disamping itu, dalam proses akademik pimpinan program studi dibantu oleh enam ketua kelompok dosen keahlian (KKDK: Struktur, Geoteknik, Transportasi, Keairan, Manajemen Konstruksi, Dasar) serta enam kepala laboratorium (Struktur dan bahan, Mekanika tanah dan geologi, Transportasi dan jalan raya, Survei dan penginderaan jauh, Komputasi dan informatika, Studio perancangan) untuk mengelola laboratorium. Masing – masing KKDK memimpin, mengkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap kelompok dosen yang sesuai dengan keahlian / konsentrasinya. Untuk memperkuat, mengembangkan dan memperluas pohon keilmuan di program studi, masing – masing dosen tergabung dalam laboratorium sesuai dengan kompetensinya masingmasing. Untuk menjamin pelaksanaan proses pembelajaran serta melakukan pengawasan terhadap kualitas proses tersebut, dalam lingkup PS S1 Teknik Sipil telah dibentuk tim Unit Jaminan Mutu (UJM) mulai tahun 2007. Tim ini menyusun standar mutu akademik tingkat jurusan, melaksanakan audit sistem dan audit kepatuhan secara rutin, menyampaikan laporan hasil audit dan rekomendasinya kepada ketua PS, melakukan pengawasan, evaluasi dan analisis terhadap tindak lanjut pelaksanaan rekomendasi yang telah disepakati. Tim ini berkoordinasi dengan Gugus Jaminan Mutu (GJM) di tingkat fakultas dan Pusat Jaminan Mutu (PJM) di tingkat universitas. 2. Sistem
kepemimpinan,
dan
pengalihan
(deputizing)
serta
akuntabilitas pelaksanaan tugas Dalam pengelolaan Program Studi, Ketua Program Studi dibantu oleh Sekretaris Program Studi dan beberapa unsur pelaksana, seperti ketua – ketua laboratorium, ketua – ketua kelompok dosen keahlian dan Kepala Urusan Akademik Program Studi Teknik Sipil. Sehingga pengalihan tugas berjalan dengan lancar, bertanggung jawab dan dapat diawasi secara berkala atau pengecekan sewaktu – waktu. Ketua
laboratorium
yang
ditunjuk
oleh
ketua
Program
Studi 19
bertanggung jawab terhadap pengelolaan laboratorium, termasuk didalamnya adalah pelaksanaan praktikum, pengembangan penelitian, perawatan alat – alat inventaris dan juga perencanaan, penggunaan dan pelaporan keuangan tiap – tiap laboratorium. Sedangkan ketua kelompok dosen keahlian membantu Ketua Program Studi dalam pengembangan kurikulum dan keilmuan untuk mencapai visi dan misi Program Studi. Ketua kelompok dosen keahlian yang dipilih oleh dosen – dosen dengan keahlian yang sama, mengemban tugas untuk membantu dalam menyaring tema atau judul proposal skripsi mahasiswa agar sesuai dengan kompetensi dan payung penelitian yang ada. Kepala Urusan Akademik bertugas membantu dalam penangan kegiatan – kegiatan akademik yang bersifat administratif, meliputi: pencatatan, pengumpulan data serta penyajiannya. Untuk tugas
spesifik,
seperti
penyusunan
proposal
hibah
kompetisi,
akreditasi, penyelenggaraan ujian, semeter pendek, seminar nasional dan lain – lain, Ketua Program Studi membentuk tim kecil agar dapat berkerja optimal dalam pelaksaan tugas spesifik tersebut, serta melaporkan tahapan, aksi dan hasil kepada Ketua Program Studi sebagai perwujudan sistem yang akuntable di PS S1 Teknik Sipil. Pelaksanaan kepemimpinan di Program Studi Teknik Sipil berlangsung dengan sistem yang demoktratis, dimana dosen, pegawai, mahasiswa dan stakeholder dapat memberikan masukan / usulan ataupun kritik baik dalam kegiatan rapat maupun secara insidental. Rapat pleno dirancang setidak – tidaknya dua kali dalam satu semester, dan menyesuaikan dengan dinamika penyelenggaraan Program Studi, yang dihadiri oleh lebih dari 75% dosen. Selain itu juga dilakukan rapat koordinasi antara para pimpinan Program Studi Teknik Sipil, dan rapat – rapat kecil tiap – tiap laboratorium ataupun kelompok dosen keahlian. Setiap keputusan dan ketetapan yang dikeluarkan oleh Ketua Program Studi bersifat akuntabel, dimana setiap keputusan dan ketetapan tersebut telah diedarkan sesuai dengan sifatnya, dan telah diarsipkan dengan baik, sehingga mampu untuk di audit secara berkala ataupun sewaktu – waktu. Seperti pelaksanaan audit internal mutu di Program
20
Studi Teknik Sipil oleh pusat penjaminan mutu Universitas, ataupun audit eksternal yang dilakukan oleh BAN PT. Pimpinan PS juga secara aktif menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah, instansi swasta, stakeholder, alumni dan orang tua mahasiswa. Pimpinan secara terbuka menerima segala masukan, saran ataupun kritik yang sifatnya sebagai evaluasi atas program kerja yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini akan menjadi masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pengelolaan PS. 3. Partisipasi civitas akademika dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program Civitas akademika memiliki banyak kesempatan dalam berpartisipasi untuk pengembangan kebijakan, baik melalui rapat pleno yang dihadiri oleh seluruh dosen, maupun melalui rapat – rapat terbatas dalam rapat koordinasi laboratorium atau kelompok dosen keahlian. Selain itu, civitas akademika juga dapat memberikan saran, masukan dan kritik dalam pengembangan kebijakan Program Studi secara langsung kepada Pimpinan Program Studi. Setiap kebijakan, keputusan ataupun ketetapan di sosialisasikan secara baik melalui surat atau media papan pengumuman serta website Program Studi (www.sipil.ub.ac) Untuk mengoptimalkan kebijakan – kebijakan yang diambil, Ketua Program Studi menyusun tim – tim kecil pelaksana program, yang membantu untuk mengoptimalkan dan mendorong peran serta civitas akademika dalam proses pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program. 4. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program. Program – program PS S1 Teknik Sipil telah dilaksanakan sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan PS S1 Teknik Sipil-FTUB seperti yang tertuang dalam Renstra. Pengelolaan ini bersifat transparandan akuntabel, sehingga dapat dimonitor dan diaudit oleh lembaga jaminan mutu, mulai dari tingkat jurusan (UJM), fakultas (GJM) dan universitas 21
(PJM). Audit internal yang bersifat rutin dilaksanakan menjadi dua batch (audit sistem dan audit kepatuhan). Hasil dari audit ini akan digunakan sebagai laporan akuntabilitas kinerja progam studi ke Fakultas terkait dan ke Universitas melalui PJMUB. Sedangkan audit eksternal dilakukan oleh BAN PT dalam bentuk penilaian desk evaluation maupun site visit untuk memonitoring kesesuai pelaksanaan program kerja dengan visi, misi dan tujuan PS. Kegiatan monitoring juga dilakukan oleh alumni, baik yang secara langsung berinteraksi dengan PS S1 Teknik Sipil, maupun yang memonitoring secara tidak langsung melalui website atau media lain. 5. Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan Kepemimpinan PS telah dilakukan dengan cara yang efisien dan efektif.
Dalam
mengelola
program
studi,
pemimpin
telah
mendelegasikan tugas – tugasnya ke unsur – unsur pelaksana. Selain melaksanakan tugas, unsur pelaksana juga memberi masukan atau saran, kendala dan laporan terkait bidang mereka masing - masing. Dengan mendelegasikan tugas, maka efisiensi dan efektifitas dapat tercapai, dimana pemimpin dapat mengetahui permasalahan – permasalahan
yang
terjadi
secara
luas,
namun
tidak
harus
menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk terjun ke setiap bidang. Selain itu dengan adanya sistem informasi yang online, baik yang berhubungan dengan data dosen, kemahasiswaan maupun proses pembelajaran seperti yang terdapat pada komponen F atau standar 6 di Buku 3A borang akreditasi BAN PT, dapat dipergunakan untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan secara cepat. 6. Evaluasi program dan pelacakan lulusan Dari hasil pelacakan alumni diketahui bahwa 80% lulusan bekerja sesuai dengan bidang keahliannya dengan rata-rata waktu tunggu kurang dari 3 bulan. Dalam lima tahun terakhir, diketahui bahwa ratarata IPK mahasiswa adalah 3,152 dengan trend yang semakin meningkat, serta rata-rata masa studi adalah5 tahun dengan trend yang semakin singkat. Hasil ini menunjukkan bahwa pengelolaan 22
program studi masih sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Namun demikian untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan bekerja lulusan, masih perlu meningkatkan soft skill, IPK dan memperpendek masa studi. 7. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil evaluasi internal dan eksternal PS S1 Teknik Sipil merencanakan dan mengembangkan program didasarkan atas evaluasi, analisa SWOT serta potensi yang dimiliki. Evaluasi dilakukan oleh pihak internal PS berdasar atas masukan dan laporan kinerja yang ada, maupun dari evaluasi luar yang diberikan berupa masukan dan saran oleh stakeholder, alumni atau lembaga jaminan mutu. Perencanaan dan pengembangan PS S1 Teknik Sipil FTUB dituangkan dalam: (1) Dokumen Rencana Strategis tahun 20112015 (kode dokumen 00601 02000), (2) Dokumen Program Kerja (Progker) Teknik Sipil FT UB (kode dokumen 00601 03000). 8. Kerjasama dan kemitraan Kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian telah dilakukan dengan beberapa perusahaan, instansi pemerintah dan instansi swasta, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerjasama yang dilakukan dalam bidang pendidikan dengan perguruan tinggi di luar negeri, antara lain: National Central University (NCU) Taiwan, University of Yamanashi Jepang, University of Miyazaki Jepang, dan University of Kentucy USA. Selain itu telah terjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan perusahaan dalam bentuk permintaan jasa tenaga profesional untuk penyelesaian proyek, preliminary study atau penyelidikan kasus, serta dalam bentuk pengujian laboratorium atau survey lapangan yang dilakukan atas nama PS. Usaha kemitraan dilakukan dalam bentuk pengabdian masyarakat dengan intensitas setidak – tidaknya lebih dari lima kegiatan dalam satu semester. Kemitraan ini terwujud atas peran serta aktif civitas akademika dengan pendanaan DPP, DIPA ataupun pendanaan dari 23
sumber lain. Detail mengenai kemitraan dan kerjasama akan dibahas lebih lanjut pada Standar 7 / komponen G. Penelitian, Pelayanan / Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama. 9. Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa Evaluasi program dilakukan berdasar masukan dari dosen, mahasiswa, alumni dan pengguna lulusan. Evaluasi yang diberikan terutama oleh alumni dan pengguna lulusan berdampak pada pengembangan, peningkatan dan perbaikan program – program kerja dibidang mutu pembelajaran dan pengalaman mahasiswa. Hal ini terlihat dari pengembangan dan perbaikan kurikulum berdasar atas evaluasi rutin setidak-tidaknya 4 tahun sekali untuk memenuhi kebutuhan akan pengalaman dan peningkatan mutu pembelajaran mahasiswa. Salah satu kebijakan yang diambil dari evaluasi program untuk menambah pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa adalah dengan mendatangkan dosen atau praktisi profesional dari lingkungan luar (eksternal), serta dengan melakukan studi lapangan (ekskursi) ke perusahaan atau instansi yang terkait dengan bidang Teknik Sipil.
24
Lama Studi rata-rata (tahun)
5,843 5,63
5,2 4,8
4,7
2006/2007
2007/2008
2008/2009
2009/2010
4,7
2010/2011
2011/2012
Tahun Akademik Gambar B. 9.1 Lama Studi rata-rata
Indikator keberhasilan dari adanya evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran terlihat pada gambar B.9.1 yang menunjukkan turunnya lama studi rata-rata rata rata per tahun sebagai salah satu indikator.. Selain itu adanya peningkatan terhadap keterlibatan mahasiswa
baik
pada
penelitian
maupun
pengabdian
kepada
masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen seperti terlihat pada Standar 7 / Komponen G. Penelitian, Pelayanan / Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama. 10. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi (misalnya kajian kurikulum, monitoring monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji eksternal) Untuk meningkatkan mutu pengelolaan, PS S1 Teknik Sipil telah secara
rutin
mengadakan
kajian
kurikulum
berdasar
atas
perkembangan, kebutuhan dan masukan dari mahasiswa, dosen, pengguna a lulusan, alumni serta pihak – pihak terkait. PS S1 Teknik Sipil memiliki UJM yang membantu dalam memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum dalam kesesuaiannya dengan silabus dan RPKPS, dengan berdasar pada dokumen materi perkuliahan, dokumen tugas, tu dokumen soal – soal ujian dan masukan dari mahasiswa setiap akhir semester.
25
Di tengah semester, PS S1 Teknik Sipil mengadakan kegiatan “cangkrukan” yang bertujuan untuk mendapatkan masukan dan kritik dari mahasiswa, serta media untuk mensosialisasi kebijakan / aturan PS S1 Teknik Sipil terhadap mahasiswa. Perbaikan – perbaikan dilakukan atas saran atau kritik mahasiswa, dan diakhir semester mahasiswa memberikan evaluasi secara menyeluruh terhadap proses perkuliahan dan kinerja dosen melalui kuisoner tertutup. Dalam usaha peningkatan mutu, PS S1 Teknik Sipil mendatangkan dosen atau praktisi profesional eksternal untuk memenuhi kebutuhan kurikulum. Dosen eksternal tersebut diwajibkan untuk mengisi dokumen pemantauan perkuliahan tentang materi yang diberikan, serta memberikan evaluasi pada kegiatan belajar mengajar yang mereka berikan.PS S1 Teknik Sipil juga menghadirkan penguji eksternal terutama pada bidang keilmuan unggulan yang juga berhubungan dengan perusahaan atau instansi terkait bidang teknik sipil. 11. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga Gambar B.11.1 menunjukkan bahwa Universitas Brawijaya memiliki tiga strata penjaminan mutu dalam lingkup internal, yaitu PJM (Pusat Jaminan Mutu), GJM (Gugus Jaminan Mutu) dan UJM (Unit Jaminan Mutu). PJM adalah penjaminan mutu ditingkat Universitas yang berkoordinasi dengan rektor dan GJM-UJM, GJM adalah penjamin mutu ditingkat fakultas yang berkoordinasi dengan dekan dan PJMUJM, sedangkan UJM adalah penjamin mutu tingkat program studi, yang berkoordinasi dengan Ketua Program Studi dan PJM-GJM.
26
Struktur Organisasi Penjaminan Mutu UB 1. PJM 2. SPI
SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS
REKTOR
Unit Penunjang Pelaksana Akademik
Audit
Gugus Jaminan Mutu (GJM)
SENAT AKADEMIK FAKULTAS
DEKAN/PROGRAM (PROGRAM STUDI S2 ,S3) (Unit Pelaksana Akademik)
Unit Jaminan Mutu (UJM)
KETUA JURUSAN (PROGRAM STUDI S1, S2, S3) (Unit Pelaksana Akademik) PJM = SPI =
Pusat Jaminan Mutu Satuan Pengawas Internal
16
Gambar B. 11.1 Struktur Organisasi Penjaminan Mutu Internal
12. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa Proses penjaminan mutu memberikan manfaat terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa. UJM membantu dalam penyusunan dokumen – dokumen pendukung pengelolaan PS, seperti Manual Mutu (MM), Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK) yang efektif dalam mewujudkan pelaksanaan akademik dan proses belajar mengajar yang lebih baik, lebih cepat dan lebih tepat. Contoh dari dampakpenerapan penjaminan mutu adalah tersusunnya data akademik yang rapi dan teratur, peningkatan keaktifan dosen dalam pengabdian masyarakat, penelitian dan publikasi, peningkatan IPK lulusan, penurunan waktu lama studi, peningkatan peran serta mahasiswa dalam kompetisi dan seminar – seminar. Contoh
lain
dari
dampak
proses
penjaminan
mutu
adalah
dikembangkannya kelas – kelas kecil pada mata kuliah tertentu untuk meningkatkan
pemahaman
mahasiswa
pada
materi
–
materi
perkuliahan yang mendasar, seperti pada mata kuliah statika. Hal ini dilakukan
setelah
memperhatikan
bahwa
mahasiswa
banyak
mengalami kesulitan pada mata kuliah lanjut yang terindikasi nilai –
27
nilai mahasiswa yang banyak didominasi nilai B dan C. Setelah dilakukan evaluasi yang lebih mendalam, diketahui bahwa pemahaman pada mata kuliah dasar, yaitu statika, yaitu kurang. Oleh karena itu, PS berusaha meningkatkan pemahaman terhadap mata kuliah ini dengan mengupayakan kelas – kelas kecil dengan jumlah maksimal 25 mahasiswa per kelas. 13. Metodologi baku mutu (benchmarking) Sesuai komponen A atau Standar 1 Buku 3A (visi dan misi PS S1 Teknik Sipil) yang berupaya untuk mencapai persaingan dunia internasional pada tahun 2020, maka PS S1 Teknik Sipil berupaya memulai langkah ke dunia internasional dengan menggunakan kurikulum standar baku mutu yang mengacu pada ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) 2000. Disamping itu standar baku mutu juga mengacu kepada kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sesuai dengan kepmendiknas no. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002. Pada tahun 2012, PS S1 Teknik Sipil telah memulai persiapan kurikulum yang mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012. Baku mutu juga mengacu pada Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas Brawijaya yang selalu diaudit 2 kali dalam setahun. Baku mutu yang digunakan oleh PJM adalah BAN-PT, ISO dan pelayanan prima. Selain itu, untuk menjaga konsistensi dalam pelaksanaan dan pengelolaan PS, telah disusun Manual Prosedur (MP) segala kegiatan yang berhubungan dengan PBM ataupun pengelolaan PS yang mana selalu dievaluasi secara periodik. 14. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan dilakukan oleh jurusan dan stakeholder melalui monitoring dan evaluasi (monev) untuk mengetahui sejauh mana mutu yang telah diberikan. Penilaian ini digunakan sebagai pendorong untuk memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan mutu dari PS. Pranata kelembagaan mengacu 28
padaorganisasi tata kelola (OTK) Fakultas dan Universitas, pedoman pendidikan tahun akademik universitas tata tertib kepegawaian dan kode etik Universitas Brawijaya, serta peraturan perundang – undangan yang berlaku. 15. Evaluasi internal yang berkelanjutan Evaluasi – evaluasi internal dilakukan secara rutin dan berkelanjutan untuk memperbaiki dan meningkatan mutu pengelolaan PS, antara lain: •
Evaluasi rutin oleh tim UJM setidaknya 2 kali dalam sebulan terhadap proses pengelolaan PS, dengan dokumen notulensi yang terarsipkan dengan rapi dan lengkap.
•
Evaluasi terhadap proses perkuliahan dilakukan dua kali dalam satu tahun melalui kuisoner,
•
Evaluasi
terhadap
kinerja
dosen
dan
penyelenggaran
administrasi dilakukan satu tahun sekali, •
Audit internal dilakukan satu tahun dua kali oleh PJM yang berupa audit sistem dan audit kepatuhan, serta
•
Evaluasi terhadap kurikulum dilakukan setidak-tidaknya 4 tahun sekali.
16. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan dan pengembangan program Hasil evaluasi internal dan eksternal dimanfaatkan sebagai bahan dalam
penyusunan Renstra dan Progker untuk peningkatan dan
pengembangan PS terhadap kegiatan tri dharma perguruan tinggi di masa selanjutnya. Selain itu hasil dari evaluasi juga dimanfaatkan dalam
memperbaiki
dan
mengembangkan
kurikulum
berbasis
kompetensi agar dapat memberikan kepuasan bagi mahasiswa, dosen dan pengguna lulusan. Hasil dari evaluasi juga digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hasil dari evaluasi internal dan eksternal juga digunakan sebagai bahan dalam pembuatan Manual
29
Prosedur (MP) untuk pelaksanaan dan pengelolaan PS yang lebih baik. 17. Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu Kerjasama dan kemitraan instansi dimanfaat dalam pengendalian dan peningkatan mutu sumber daya manusia di PS S1 Teknik Sipil FTUB. Dosen – dosen PS S1 Teknik Sipil ditugaskan mengikuti pelatihan – pelatihan kurikulum, pelatihan penulisan jurnal, pelatihan dalam bidang keilmuan yang terkait, pelatihan metode pembelajaran, pelatihan penulisan buku ajar serta pelatihan – pelatihan sejenis lainnya yang diselenggarakan oleh internal Universitas Brawijaya ataupun diluar instansi sendiri. PS S1 Teknik Sipil FTUB juga mengadakan seminar – seminar, kuliah tamu ataupun diskusi dengan perusahaan atau stakeholder, seperti PT Wika, PT. KAI Madiun untuk mendapatkan masukan – masukan serta evaluasi terhadap pengelolaan mutu lulusan. Untuk meningkatkan mutu lulusan, PS bekerjasama dengan kemitraan terkait dalam program magang / praktek kerja lapangan serta studi ekskursi untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan secara riil di lapangan.
30
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen B dalam evaluasi diri untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB) A. Identifikasi SWOT STRENGTH (S) 1. PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah memiliki struktur tata pamong yang jelas, efektif dan efisien beserta dengan deskripsi kerja masing – masing jabatan. 2. Pengelolaan PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah berjalan dengan demokratis
dan
menerapkan
asas
kredibilitas,
transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab dan adil. 3. PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah membentuk Unit Jaminan Mutu (UJM) yang bekerja secara optimal dalam mengawasi, mengevaluasi dan meningkatkan mutu PS S1 Teknik Sipil, antara lain dengan menyusun MP dan IK. 4. PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah memiliki sistem informasi akademik dan administratis secara online. 5. Sumber daya manusia, antara lain: dosen, laboran, staf administrasi dan staf ruang baca, mendukung dan berperan serta aktif dalam pengelolaan PS. WEAKNESS (W) 1. Keputusan akhir dari kebijakan – kebijakan strategis dipegang oleh Rektorat dan Dekanat, sehingga program studi lebih bersifat sebagai pelaksana. 2. Penelitian, kerjasama dan kemitraan dengan perguruan tinggi atau instansi yang lain, terutama dalam tingkat internasional, masih dinilai kurang. 3. PS S1 Teknik Sipil masih mengalami kesulitan dalam melacak lulusan, terutama yang telah lulus lebih dari 20 tahun. 4. Dana yang dibutuhkan masih mengandalkan DPP-SPP dan DIPA, sedangkan keputusan penetapan anggaran yang diajukan masih bergantung terhadap kebijakan Universitas dan Fakultas.
31
OPPORTUNITY (O) 1. Adanya dana hibah untuk penjaminan mutu PS (seperti hibah SPMI) atau hibah – hibah penelitian, baik yang berasal dari DIKTI maupun instansi lain. 2. Adanya akses pimpinan PS untuk memberikan pendapat dan pandangan dalam rapat pimpinan di tingkat fakultas ataupun rapat kerja pimpinan (Rakerpim) Universitas Brawijaya. 3. Adanya koordinasi yang intensif antara UJM dengan PJM di tingkat universitas maupun GJM di tingkat fakultas. 4. Adanya jaringan alumni untuk meningkatkan mutu lulusan serta meningkatkan
intensitas
kerjasama
dengan
instansi
ataupun
denganstakeholder. 5. Banyaknya pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan kemampuan manajemen serta organisasi untuk meningkatkan mutu pengelolaan PS. THREAT (T) 1. Semakin
banyaknya
program
pendidikan
yang
dicanangkan
pemerintah untuk dijalankan di tingkat PS akan membuat beban tanggung jawab pimpinan PS bertambah. 2. Masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam pengenalan PS yang tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan sehari – hari. 3. Sistem informasi yang online menimbulkan ancaman dari hacker untuk merubah dan memanipulasi data. 4. Semakin tingginya persaingan dalam memperoleh hibah – hibah. 5. Perguruan tinggi internasional atau instansi – instansi enggan bekerjasama dengan PS yang memiliki nilai akreditasi yang rendah. B. Pembobotan IE-Matrix Tabel B.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen B
Faktor – Faktor Strategi Internal
Bobot Rating Skor
Kekuatan:
--
--
--
0.20
4
0.80
-
Struktur tata pamong yang jelas,
Komentar
32
efektif dan efisien -
0.15
4
0.60
0.15
4
0.60
0.10
3
0.30
0.15
3
0.45
--
--
--
0.10
2
0.20
dan
0.05
1
0.10
pelacakan
0.05
1
0.05
Masih mengandalkan dana DPP-
0.05
1
0.05
Pengelolaan PS S1 Teknik Sipil yang
berkredibilitas,
transparan,
akuntable
adil, dan
bertanggung jawab. -
UJM yang terbentuk beserta MP dan IK.
-
Sistem informasi akademik dan administrasi secara online
-
SDM
yang
mendukung
dan
berperan aktif dalam pengelolaan Kelemahan: -
Keputusan akhir dipegang oleh Rektorat dan Dekanat
-
Kurangnya
kerjasama
kemitraan internasional -
Kesulitan
dalam
lulusan -
SPP dan DIPA Total
1.0
3.15
Tabel B.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen B
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Peluang: -
Adanya dana hibah untuk
Bobot Rating Skor --
--
--
0.20
4
0.80
0.15
4
0.60
0.10
3
0.30
0.20
4
0.80
Komentar
penjaminan mutu dan penelitian -
Adanya akses untuk berpendapat dalam Rakerpim oleh KPS
-
Adanya koordinasi yang intensif antar penjamin mutu disetiap tingkat
-
Adanya jaringan alumni
33
-
Banyaknya pelatihan untuk
0.15
3
0.45
--
--
--
0.03
2
0.06
0.02
2
0.04
meningkatkan mutu pengelolaan Ancaman: -
Bertambahnya program pendidikan menambah beban tanggung jawab KPS
-
Rendahnya kepedulian masyarakat dalam pengenalan PS
-
SI online rawan terhadap hacker
0.03
2
0.06
-
Semakin tinggi persaingan
0.10
1
0.10
0.02
1
0.02
memperoleh hibah. -
Keengganan PT/instansi internasional untuk berkerjasama dengan PS berakreditasi rendah
Total
1.0
3.23
C. Analisis matrix Internal – Eksternal Eksternal Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3)
Rendah (1-2)
Tinggi (3-4)
Sedang (2-3)
Pertumbuhan melalui
Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
integrasi horizontal
Stabilitas
Pertumbuhan melalui diversifikasi konsentrik
Strategi stabilitas keuntungan
Rendah (1-2)
Strategi turn around
Strategi diversifikasi
Pertumbuhan melalui diversifikasi
Likuidasi
konglomerat
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal”, dimana berarti bahwa progam yang ada telah berjalan dengan baik, namun diharapkan program – program yang ada dapat dikembangan dan diperbaikisecara berkesinambungan.Pengembangan ini berkaitan dengan peningkatan mutu pengelolaan dan soliditas tata pamong yang
34
ada. Selain itu peran serta dari SDM harus dapat ditingkatkan lebih tinggi untuk memperoleh peluang – peluang yang ada. D. Analisis SWOT Tabel B.3. Analisa SWOT Komponen B
Kekuatan: - Struktur tata pamong yang jelas, efektif dan efisien - Pengelolaan PS S1 Teknik Sipil yang berkredibilitas, adil, transparan, akuntable dan bertanggung jawab. - UJM yang terbentuk beserta MP dan IK. - Sistem informasi akademik dan administrasi secara online - SDM yang mendukung dan berperan aktif dalam pengelolaan Peluang: - Adanya dana hibah untuk penjaminan mutu dan penelitian - Adanya akses untuk berpendapat dalam Rakerpim oleh KPS - Adanya koordinasi yang
-
-
Memanfaatkan sistem tata pamong yang solid untuk mendapatkan peluang dana hibah dan pelatihan yang ada. Menggunakan bekal UJM yang
Kelemahan: - Keputusan akhir dipegang oleh Rektorat dan Dekanat - Kurangnya kerjasama dan kemitraan internasional - Kesulitan dalam pelacakan lulusan - Masih mengandalkan dana DPP-SPP dan DIPA
-
-
Memanfaatkan akses dalam Rakerpim untuk memberikan masukan positif kepada pemegang keputusan. Memanfaatkan hibah penelitian dan penjamin
35
-
intensif antar penjamin mutu disetiap tingkat Adanya jaringan alumni Banyaknya pelatihan untuk meningkatkan mutu pengelolaan
Ancaman: - Bertambahnya program pendidikan menambah beban tanggung jawab KPS - Rendahnya kepedulian masyarakat dalam pengenalan PS - SI online rawan terhadap hacker - Semakin tinggi persaingan memperoleh hibah. - Keengganan PT/instansi internasional untuk berkerjasama dengan PS berakreditasi rendah
-
-
-
-
solid untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga penjamin mutu lain. Menggunakan pengelolaan PS S1 Teknik Sipil yang baik agar dapat meningkatkan jaringan alumni. Sistem tata pamong yang ada telah memudahkan pimpinan dalam mendelegasikan tugas / beban progam pendidikan baru. Medorong SDM untuk berperan aktif dalam pengabdian masyarakat sehingga PS S1 Teknik Sipil menjadi dikenal dan memiliki kredibilitas Meningkatkan mutu pengelolaan PS dengan bantuan UJM agar memperoleh akreditasi A dan memenangkan persaingan hibah
-
-
-
mutu untuk mengatasi permasalah dana Memanfaatkan jaringan alumni untuk meningkatkan kerjasama internasional dan kemudahan pelacakan lulusan.
Mengatasi beban tugas yang berlebihan pada perorangan dengan sistem delegasi yang baik. Mengusahakan penguatan jaringan alumni untuk mengatasi permasalah kerjasama dan kurangnya kepedulian masyarakat
36
C. Mahasiswa dan Lulusan 1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa Terdapat
beberapa
jalur
dalam
rekrutmen
dan
seleksi
calon
mahasiswa di PS S1 Teknik Sipil FTUB mengikuti kebijakan yang telah di tetapkan oleh Universitas Brawijaya: a. Jalur Nasional •
SNMPTN Jalur Ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Jalur Ujian adalah seleksi masuk calon mahasiswa melalui ujian tulis yang dilaksanakan secara bersama – sama oleh beberapa PTN
•
SNMPTN Jalur Undangan / PSB Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Jalur Undangan / Penjaringan Siswa Berprestasi (PSB) adalah seleksi masuk calon mahasiswa tanpa melalui ujian tulis bagi siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, yang memiliki prestasi dalam bidang pendidikan akademik yang dibuktikan dengan nilai rapor.
b. Jalur Mandiri •
PSB Non Akademik Penjaringan Siswa Berprestasi (PSB) Non Akademik adalah seleksi masuk calon mahasiswa tanpa melalui ujian tulis bagi siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, yang memiliki prestasi minimal juara III tingkat propinsi di bidang Olahraga atau Seni tanpa melihat nilai rapor.
•
SPMK Seleksi Penerimaan Minat dan Kemampuan (SPMK) adalah seleksi masuk calon mahasiswa melalui ujian tulis yang dilakukan khusus oleh Universitas Brawijaya.
•
SPKD Seleksi Penerimaan Kemitraan Daerah (SPKD) adalah seleksi masuk calon mahasiswa melalui ujian tulis yang dilakukan berkerjasama dengan daerah tertentu.
37
•
SPKIns Seleksi Penerimaan Kemitraan Instansi (SPKIns) adalah seleksi masuk calon mahasiswa melalui ujian tulis yang dilakukan berkerjasama dengan instansi tertentu.
•
SPKS Seleksi Penerimaan Kemitraan Sekolah (SPKS) adalah seleksi masuk calon mahasiswa melalui ujian tulis yang dilakukan berkerjasama dengan sekolah tertentu.
•
Seleksi Alih Program Seleksi Alih Program adalah seleksi masuk calon mahasiswa DIII yang telah lulus dan ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan S1.
•
SPKPD Seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas (SPKPD) adalah seleksi masuk calon mahasiswa penyandang disabilitas melalui administratif dan tes wawancara yang dilakukan oleh pusat studi dan layanan disabilitas Universitas Brawijaya (PSLD UB).
Berdasarkan data jumlah peminat PS S1 Teknik Sipil sesuai dengan Gambar C.1.1, PS S1 Teknik Sipil mengalami trend peningkatan jumlah peminat hingga mencapai lebih dari 200% bila dibandingkan dengan keadaan 5 tahun sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada jumlah daya tampung, yaitu 160 mahasiswa baru (maba) pada tahun ajaran 2007/2008 menjadi 200 pada tahun 2011/2012. Namun demikian, tingginya animo mahasiswa baru untuk memilih PS S1 Teknik Sipil ternyata masih jauh lebih besar daripada peningkatan jumlah daya tampung, oleh karenanya dalam kurun 5 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan rasio keketatan hingga mencapai 1:10,61 pada tahun ajaran 2011/2012 seperti yang terlihat pada Gambar C.1.2. Rasio tingkat persaingan ini berada diatas rata – rata rasion tingkat persaingan yang distandarkan oleh BAN-PT, yaitu 1:6.
38
Peminat
2122 1541 1212
1097
972
2007/2008
2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
Tahun Akademik Gambar C. 1.1 Jumlah Peminat pada PS S1 Teknik Sipil
Rasio Keketatan
10,61 7,71 6,55
6,08
5,93
2007/2008
2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
Tahun Akademik Gambar C. 1.2 Rasio Peminat dan Daya Tampung
Sedangkan jumlah mahasiswa baru yang melakukan daftar ulang setelah dinyatakan lulus seleksi mengalami fluktuasi selama kurun waktu 5 tahun terakhir ini. Dengan adanya penambahan daya tampung mulai tahun ajaran 2008/2009, jumlah mahasiswa baru yang lulus seleksi eleksi menjadi bertambah bertamba hingga rata – rata menjadi 185 mahasiswa baru
per
tahun.
Sedangkan
jumlah
mahasiswa
baru
yang
melaksanakan daftar ulang mengalami trend kenaikan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini, seperti terlihat pada gambar C.1.3. Penambahan jumlah daya tampung pada tahun ajaran 2008/2009 sebesar 15% tampaknya mengakibatkan jumlah prosentase daftar ulang mahasiswa baru sedikit berkurang pada tahun tersebut, seperti yang terlihat pada ada Gambar C.1.4. C.1.4 Jumlah ini berfluktuasi, hingga pada
39
jaran 2011/2012 jumlah mahasiswa baru yang melaksanakan tahun ajaran daftar ulang mengalami peningkatan mencapai me 94,44%, %, yang berarti hanya sedikit dibawah batas dari standar BAN-PT BAN PT yaitu 95%.
Lulus Seleksi
Jumlah mahasiswa
185
Daftar Ulang 187
185
158 128
2007/2008
180
139
145
151
2008/2009
2009/2010
2010/2011
170
2011/2012
Tahun Akademik Gambar C. 1.3 Jumlah Mahasiswa Mahasiswa Baru yang Lulus Seleksi dan Daftar Ulang 94,44 75,14
78,38
80,75
2009/2010
2010/2011
%
81,01
2007/2008
2008/2009
2011/2012
Tahun Akademik Gambar C. 1.4 Prosentase Peminat yang Daftar Ulang
Dari jumlah mahasiswa baru yang melaksanakan daftar ulang di PS S1 Teknik Sipil FTUB, dalam 4 tahun terakhir rata-rata rata rata 46% berasal dari jalur SNMPTN Tulis, 28% dari jalur SPMK, 15% dari jalur SNMPTN Undangan, 7% dari jalur PSB Non-akademik Non akademik dan masing – masing 1% untuk jalur SPKS Ins, SPKD, SAP dan Bidik Misi. Gambar C.1.5 menunjukkan bahwa distribusi asal jalur seleksi mahasiswa baru di PS
40
S1 Teknik Sipil per tahun akademik memiliki trend yang fluktuatif untuk masing – masing jalur.
SNMPTN UNDANGAN
PSB Non Akademik
SNMPTN Tulis
SPKS Ins
SPKD
SPMK
SAP
BIDIK MISI
52 47
46
46 38
31 %
29
28
28
23 18
18
15
13
10 5
6
10 11
2008/2009
21 30
2009/2010
6
22 21
2010/2011
3
32 44
5
21 22
2011/2012
Tahun Akademik Gambar C. 1.5 1 Prosentase Daftar Ulang menurut Jalur ur Seleksi
2. Profil mahasiswa: akademik, sosioekonomi, pribadi (termasuk kemandirian dan kreativitas) Dalam 5 tahun terakhir, PS S1 Teknik Sipil memiliki konsistensi dalam jumlah mahasiswa per tahun akademik, yaitu rata – rata jumlah mahasiswa per tahun akademik akademik sebanyak 571 mahasiswa. Pada Gambar
C.2.1
mengalami
jumlah
kenaikan
mahasiswa mencapai
tahun
656
akademik
mahasiswa,
2011/2012 dikarenakan
Jumlah Total Mahasiswa
banyaknya jalur yang dibuka untuk mahasiswa baru. baru 656
655
576
577
2009/2010
2010/2011
553
2007/2008
2008/2009
2011/2012
Tahun Akademik Gambar C. 2.1 Jumlah Mahasiswa PS S1 Teknik Sipil
41
Gambar C 2.2, C 2.3 dan C 2.4 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PS S1 Teknik Sipil angkatan 2009, 2010 dan 2011 berasal dari provinsi jawa timur dengan rata – rata 77% dari jumlah total mahasiswa dari angkatan angkatan tersebut. Kemudian disusul dari daerah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten dengan rata – rata 9.3%, dari pulau kalimantan dengan rata – rata 5% dan dari indonesia timur (Bali, NTT, NTB dan sebagainya) dengan rata – rata 4%. 3%0% 1% 6% 2% 5% 6%
77%
Jawa Timur Jawa Tengah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Bali, NTB & NTT Kalimantan Sulawesi Sumatera Maluku Papua
Gambar C. 2.2 2 Data penyebaran asal mahasiswa angkatan 2009 5% 1% 4%
Jawa Timur Jawa Tengah
6%
DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Bali, NTB & NTT
9%
Kalimantan
1%
Sulawesi 74%
Sumatera Maluku Papua
Gambar C. 2.3 3 Data penyebaran asal mahasiswa angkatan 2010
1% 5%
1%
13%
80%
Jawa Timur Jawa Tengah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Bali, NTB & NTT Kalimantan Sulawesi Sumatera Maluku Papua
Gambar C. 2.4 4 Data penyebaran ran asal mahasiswa angkatan 2011
42
Sedangkan gambar C. 2.5 dan C.2.6 menunjukkan kondisi ekonomi mahasiswa PS S1 Teknik Sipil, dimana rata – rata 40% dari mahasiswa memiliki kedua orang tua yang bekerja, dengan total penghasilan yang bervariasi yaitu rata – rata 20% berpenghasilan dibawah 1 juta, 17% memiliki penghasilan antara 1 – 2.5 juta, 31% berpenghasilan antara 2.5 – 5 juta, sedangkan sisanya (32%) memiliki penghasilan diatas 5 juta.
Angkatan 2011
63%
38%
Angkatan 2010
60%
40%
Angkatan 2009
59%
41%
0%
20%
40%
Salah satu orang tua bekerja
60%
100%
80%
Kedua orang tua bekerja
Gambar C. 2.5 Prosentase status bekerja orang tua
Angkatan 2011
12%
Angkatan 2010
14%
Angkatan 2009
18%
32%
0%
31%
15%
20% 0 - 1 Juta
42%
35%
33%
19%
40% 1 - 2.5 Juta
28%
60% 2.5 - 5 Juta
21%
80%
100%
> 5 Juta
Gambar C. 2.6 Prosentase gaji orang tua mahasiswa
43
Gambar C.2.7 menunjukkan bahwa dalam kurun 5 tahun terakhir PS S1 Teknik Sipil mengalami konsistensi dalam Indek Prestasi Kumulasi (IPK) maksimum untuk lulusan reguler, yaitu rata – rata 3.68. Sedangkan IPK minimum mengalami fluktuasi dengan rata – rata dalam lima tahun terakhir sebesar 2.56. Upaya PS S1 Teknik Sipil untuk meningkatkan ingkatkan IPK lulusan reguler guler terlihat pada gambar C.2.8, C.2.8, dimana terlihat adanya trend penurunan pada prosentase lulusan reguler dengan kategori IPK dibawah 2.75 dan trend kenaikan pada prosentase lulusan reguler dengan kategori IPK diatas 3.5, seperti yang g tersaji pada gambar C.2.8. C.2.8
3.72
3.68
3.72
3.63
IPK
3.66
2,77 2,59
2,53
2008/2009
2009/2010
2,55
2,35 2007/2008
2010/2011
2011/2012
Tahun Akademik Gambar C. 2.7 7 IPK Maksimum dan IPK Minimum Lulusan Reguler
<2.75
2.75 - 3.50
> 3.50 96
87
87
81
%
84
6
9
2007/2008
13
15
8
4
5
2008/2009
2009/2010
0
4
2010/2011
4 2011/2012
Tahun Akademik Gambar C. 2.8 Prosentase IPK Lulusan Reguler
44
3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan Mahasiswa PS S1 Teknik Sipil memiliki keterlibatan yang aktif sebagai panitia
pelaksana
dalam
kegiatan
–
kegiatan
keilmuan
yang
dilaksanakan oleh Program Studi, seperti seminar, pelatihan dan lomba. Dalam hal ini mahasiswa turut dalam rapat – rapat panitia dan memberikan sumbangsih saran dan kritik demi kelancaran dan kesuksesan acara. Mahasiswa PS S1 Teknik Sipil juga terlibat dalam Tim Unit Penjaminan Mutu (UJM) dan Tim Akreditasi, yang diwakilkan kepada ketua Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS). Dengan adanya perwakilan ini, diharapkan kegiatan – kegiatan yang dilakukan kedua tim tersebut dapat tersosialisasikan dan tertangani dengan baik kepada HMS dan mahasiswa PS S1 Teknik Sipil. hal ini memiliki arti bahwa mahasiswa juga terlibat aktif dalam membantu, menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan Program Studi. 4. Kegiatan ekstra-kurikuler PS S1 Teknik Sipil memberikan fasilitas sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstra-kurikuler yang hampir semua dikoordinir oleh lembaga mahasiswa di tingkat jurusan, yaitu Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS). Ekstra-kurikuler yang terdapat pada PS S1 Teknik Sipil dapat dikategorikan menjadi ekstra-kurikuler yang bersifat keilmuan, yaitu Workshops Teknik Sipil UB dan Amera Bridge Club, dan ekstrakurikuler yang bersifat minat dan bakat. Ekstra-kurikuler workshops Teknik Sipil UB ditujukan sebagai wadah dimana mahasiswa dapat menerapkan ilmu – ilmu yang didapat di perkuliahan dalam kegiatan – kegiatan riil dilapangan, seperti survei, pekerjaan perencanaan atau pembangunan struktur. Sedangkan Amera Bridge Club lebih difokuskan dalam bidang kajian jembatan, dimana mahasiswa dapat berdiskusi, berlatih, berorganisasi dan berkerjasama dalam satu tim untuk mempersiapkan diri sebagai panitia ataupun peserta lomba – lomba yang berhubungan dengan jembatan. Anggota dari ekstra-kurikuler ini adalah mahasiswa semester tiga hingga mahasiswa tingkat akhir. Dalam berbagai ajang lomba, PS 45
selalu berupaya untuk memberikan bantuan, bimbingan dan arahan kepada tim peserta dengan jalan menugaskan dosen sebagai pembimbing selama kegiatan berlangsung. Dosen yang ditugaskan bertanggung jawab untuk membimbing mahasiswa dan melaporkan perkembangan kepada pengelola PS. Sedangkan ekstra-kurikuler yang bersifat minat dan bakat mewadahi mahasiswa untuk menyalurkan kreatifitas dan keinginan mereka yang menunjang pada peningkatan soft-skill. Kegiatan ini antara lain: Futsal, Bulutangkis, Band, Voli, Basket, Paduan Suaran, Menyanyi, Sepak bola, Bela diri, Jurnalistik, Catur, Tari tradisional, Dance dan Teater. HMS melaksanakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk melatih kemampuan dalam berorganisasi, berinteraksi dan berkerjasama secara tim dalam tingkatan lokal, antara lain: Civil Cup yang diselenggarakan tiap tahun untuk perlombaan dibidang olah-raga, HMS Cup untuk pertandingan futsal, Music Charity untuk penampilan seni
sebagai
upaya
penggalangan
dana,
FKMTSI
Cup
yang
merupakan Liga Futsal Teknik Sipil se Malang Raya, Home Band Teknik Sipil untuk mengisi acara dan persiapan lomba, serta penerbitan majalah Struktur dalam rangka kegiatan jurnalistik. Kegiatan – kegiatan ekstra-kulikuler tersebut telah memberi kontribusi yang nyata bagi PS S1 Teknik Sipil dengan berbagai prestasi yang telah diraih. Tercatat lebih dari 60 penghargaan diterima oleh mahasiswa PS S1 Teknik Sipil dalam tingkatan lokal, regional dan nasional, baik yang bersifat keilmuan maupun minat dan bakat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. 5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi) Animo dari calon mahasiswa untuk melanjutkan studi ke PS S1 Teknik Sipil meningkat tajam dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, terlihat pada gambar C.1.1. Kondisi perekonomian bangsa yang semakin membaik mengakibatnya naiknya kebutuhan pembangunan infrastruktur, serta konsistensi PS S1 Teknik Sipil dalam melahirkan lulusan yang memiliki
46
kompetensi yang baik, menjadi salah satu penyebab dari peningkatan animo calon mahasiswa ini. PS S1 Teknik Sipil secara aktif terus meningkatkan peminatan calon mahasiswa, baik dengan cara melakukan kemitraan dengan instansi, sekolah dan daerah, maupun dengan cara pengenalan PS S1 Teknik Sipil melalui website www.sipil.ub.ac. PS S1 Teknik Sipil memfasilitasi peningkatan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi dengan cara menambah daya tampung, serta membuka berbagai jalur seleksi bagi calon mahasiswa. Berdasarkan hasil tracer studi yang telah dilakukan hingga tahun 2011, Lulusan PS S1 Teknik Sipil memperoleh pekerjaan pertama kurang dari 3 bulan setelah dinyatakan lulus, serta memiliki pekerjaan dengan linearitas pada bidang teknik sipil sebesar 80%. Selain itu dibanding dengan studi eksakta lain di UB, gaji pertama lulusan PS S1 Teknik Sipil relatif lebih besar yangmengindikasikan bahwa kebutuhan akan lulusan teknik sipil adalah cukup besar. 6. Pelayanan untuk mahasiswa: C6a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik PS S1 Teknik Sipil telah memberikan pelayanan atau bantuan tutorial yang bersifat akademik dimulai dari pemberian buku pedoman
Universitas
Brawijaya
dan
buku
pedoman
pelaksanaan pendidikan di PS S1 Teknik Sipil. Buku ini berisi informasi – informasi akademik, seperti kurikulum, silabus mata kuliah, silabus praktikum serta peraturan dan prosedur akademik yang berlaku di PS S1 Teknik Sipil. Untuk membantu mahasiswa dalam mengisi Kartu Rencana Mahasiswa (KRS), pimpinan PS S1 Teknik Sipil telah menunjuk staf rekording dan bagian administrasi untuk melakukan pelatihan dan petunjuk tentang cara pengisian KRS secara online. Sistem informasi akademik (Siakad), sistem informasi mahasiswa (Siam) dan beberapa sistem informasi lainnya seperti tertera pada komponen F / Standar 6 buku 3A, dikembangkan oleh PS S1 Teknik Sipil merupakan 47
salah satu bentuk bantuan kepada mahasiswa dalam mengakses informasi akademik secara online melalui LAN atau internet. Selain itu setiap mahasiswa memiliki dosen Penasehat Akademik (PA) yang bertugas untuk membantu, membimbing dan mengevaluasi mahasiswa dalam perencanaan kegiatan – kegiatan akademik. Dosen PA tersebut juga diwajibkan untuk
memantau
perkembangan
akademis
mahasiswa,
sehingga dapat dengan cepat dan tepat untuk mengetahui permasalah akademik yang dihadapi mahasiswa serta segera mencari solusi terhadap permasalah yang ada. C6b. Informasi dan bimbingan karir PS S1 Teknik Sipil secara aktif memberikan layanan informasi terhadap karir atau lowongan yang dibuka dengan menyajikannya di papan pengumuman ataupun di website www.sipil.ub.ac.id. PS S1 Teknik Sipil dalam beberapa kesempatan
mengadakan
mendatangkan
alumni
seminar
atau
praktisi
–
seminar
yang
profesional
untuk
membantu mahasiswa menambah pengetahuan, informasi dan pengalaman yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Selain
itu
Universitas
Brawijaya
telah
menyediakan
bimbingan karir melalui Job Placement Center (JOB) yang dilaksanakan untuk memfasilitasi stakeholder untuk merekut lulusan,
memberi
pelatihan
kewirausahaan
kepada
mahasiswa, pelatihan interview dan memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan. Dosen PA juga dapat bertindak sebagai konsultan dalam bimbingan karir bila diperlukan oleh mahasiswa. Selain iut, PS S1 Teknik Sipil telah membentuk tim Bimbingan dan Konseling yang terdiri dari beberapa dosen untuk mengatasi masalah mahasiswa baik masalah akademik maupun non akademik (selain tindak kriminal) yang dapat mempengaruhi hasil dan proses pembelajaran, bila dosen PA tidak mampu untuk mengatasi. 48
C6c. Konseling pribadi dan sosial Seperti telah dijelaskan pada point C6b diatas, selama mahasiswa mengalami permasalah dalam kehidupan pribadi atau
sosial
pembelajaran,
yang
mempengaruhi
mahasiswa
dalam
hasil
dan
melakukan
proses
konsultasi
terhadap PA. Dan bila PA belum dapat mengatasi permasalah yang ada, maka mahasiswa berserta PA dapat berkonsultasi dengan tim Bimbingan dan Konseling yang dibentuk oleh PS S1 Teknik Sipil. Dalam prosedur ini, baik PA maupun tim bimbingan dan konseling melaporkan perkembangan yang terjadi kepada pengelola PS. PS S1 Teknik Sipil telah menyusun Manual Prosedur (dokumen 00601 06028) yang mengatur mengenai prosedur dan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di lingkungan PS S1 Teknik Sipil. 7. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan Sesuai dengan tujuan PS S1 Teknik Sipil yang tertera pada standar A.1., yaitu untuk memberi bekal dari segi wawasan, profesionalitas, inovasi, kreatifitas, wirausaha, pengembangan diri dan kepribadian luhur sehingga mampu untuk berkompetisi dalam lingkup global. Oleh karena itu kompetensi yang diharapkan dapat dikategorikan menjadi Hard skill, Soft skill dan etika profesi. Hard skill merupakan keahlian yang berhubungan dengan akademis dan bagaimana penerapannya dalam kondisi riil di lapangan, sedangkan soft skill adalah keahlian lulusan dalam berkomunikasi, bersosialisasi serta berkerja sama dalam satu tim. Etika profesi yang dimaksudadalah meliputi cara lulusan bersikap dan berperilaku dalam membawa diri berkarya di bidang teknik sipil. Hard skilldan etika profesi telah diberikan melalui mata kuliah di PS S1 Teknik Sipil, sedangkan soft skill dapat dipelajari melalui perkuliahan di dalam kelas dan kegiatan – kegiatan akademik diluar kelas lainnya, seperti Kuliah Kerja Nyata-Praktek (KKN-P), Kemah Kerja Mahasiswa 49
(KKM), studi ekskursi, seminar, diskusi akademis, kuliah tamu oleh praktisi atau alumni. 8. Hasil Pembelajaran C8a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan. Dalam 5 tahun terakhir, telah terjadi kenaikan trend untuk IPK kelulusan PS S1 Teknik Sipil seperti terlihat pada gambar C.2.3. Hal ini bisa digunakan sebagai indikasi bahwa pencapaian lulusan untuk hard skill telah berjalan dengan baik. Sedangkan untuk pencapaian soft skill serta etika profesi
belum
terdapat
indikator
secara
nyata
dalam
pengukuran pencapaian kompetensi ini, namun data-data masukan dari para pengguna KKN-P, dosen tamu praktisi ahli maupun dosen tamu dari alumni dapat digunakan sebagai indikator untuk pencapaian soft skill dan etika profesi. Penilaian menurut tracer studi yang dilakukan menunjukkan bahwa lebih dari 90% responden menyatakan lulusan memiliki kemampuan yang baikdan sangat baik dalam menerapkan keahlian berdasarkan bidang ilmu. C8b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaatan lulusan. Tracer
studi
digunakan
untuk
mengukur
kesesuaian
kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaatan lulusan. Berdasarkan masukan yang diberikan oleh responden, 36.6% menyatakan bahwa kemampuan yang diberikan
oleh
lulusan
sudah
baik
dalam
memenuhi
kebutuhan dunia kerja. 56.7% responden menyatakan bahwa lulusan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menghadapi dunia kerja. Namun masih ada 0.4% responden yang menilai bahwa lulusan PS S1 Teknik Sipil masih kurang dalam kemampuannya menghadapi dunia kerja. Hal ini akan menjadi
masukan
bagi
PS
S1
Teknik
Sipil
dalam
50
memperbaiki pengelolaan, terutama pada kurikulum dan metode belajar mengajar. 56,7
%
36,6
6,3 0,4 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Penilaian Lulusan Gambar C. 8.1 Prosentase Penilaian Lulusan oleh Responden Tracer studi
Pengguna lulusan juga dapat mengevaluasi dan memberikan masukan atau kritik terhadap pengelolaan PS S1 Teknik Sipil, Sipil sehingga kompetensi yang dihasilkan oleh lulusan benar – benar sudah sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dunia kerja. C8c. Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan). Gambar C.8.2 memperlihatkan jumlah mahasiswa kelulusan mahasiswa per tahun. PS S1 Teknik Sipil rata – rata meluluskan 105 mahasiswa per tahun sejak tahun akademik 2007/2008 hingga 2010/2011. Pada tahun 2008/2009 angka tersebut terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan adanya keberhasilan dan kemajuan PS S1 Teknik Sipil dalam mendorong mahasiswa untuk un segera menyelesaikan studi. Dalam kurun 5 tahun terakhir, prosentase rata – rata jumlah mahasiswa lulus dengan jumlah total total mahasiswa adalah sebesar 21.4%. 21.4%. Jumlah ini masih jauh dari rasio mahasiswa
51
lulus per total mahasiswa yang menjadi standar UB, yaitu sebesar 40%.
Jumlah mahasiswa
Mahasiswa Aktif
Lulusan 103
138
85
98
458
480
490
485
2007/2008
2008/2009
2009/2010
2010/2011
102
563
2011/2012
Tahun Akademik Gambar C. 8.2 Jumlah Mahasiswa Aktif dan Jumlah Lulusan
Gambar C.2.2. dan C.2.3 menunjukkan adanya keberhasilan dalam perbaikan dan peningkatan dari IPK lulusan FSTS. FS jumlah lulusan yang berada pada kategori IPK diatas 3.5 mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan metode belajar mengajar dan kurikulum yang digunakan telah membantu mahasiswa dalam mencapai kompetensi hard skill yang di inginkan. C8d. Kepuasan lulusan Tracer acer studi yang dilakukan telah memberikan masukan mengenai tingkat kepuasan lulusan terhadap pengelolaan PS S1 Teknik Sipil, Sipil, terutama pada saat lulusan menghadapi dunia kerja. Gambar C.8.1 C.8.1 menunjukkan bahwa lebih dari 85% % lulusan menyatakan bahwa kemampuan mereka dalam tingkatan baik dan sangat baik ketika menghadapi dunia kerja. Hal ini mencerminkan bahwa lebih dari 90% lulusan merasa puas dengan kompetensi yang dihasilkan diha dari pengelolaan PS S1 Teknik Sipil. 6.3% % dari responden tracer studi menyatakan menyatakan bahwa kompetensi yang mereka miliki cukup, sedangkan 0.4% % menyatakan kompetensi yang kurang dalam menghadapi dunia kerja. Hal ini akan menjadi tantangan bagi PS S1 Teknik Sipil untuk memperbaiki
52
pengelolaan hingga dapat mengurangi jumlah lulusan yang merasa tidak puas terhadap kompetensi mereka. 9. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan. Berdasar tracer study yang dilakukan oleh PS S1 Teknik Sipil terhadap alumni untuk mendapatkan masukan / data mengenai penilaian kemampuan lulusan lulusan dalam menghadapi dunia kerja, dapat terlihat bahwa pada umumnya para alumni menilai lulusan PS S1 Teknik Sipil memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menghadapi dunia kerja. Survei dilakukan dengan menanyakan kemampuan lulusan PS S1 Teknik Sipil di bidang: bidang: 1)Integritas, 2)Profesionalisme, 3)Bahasa Inggris, 4)Penggunaan Teknologi Informasi, 5) Komunikasi, 6) Kerjasama Tim dan 7) Pengembangan Diri. Gambar C.9.1 menunjukkan bahwa pada umumnya lulusan PS S1 Teknik Sipil memiliki integritas yang baik atau sangat baik. Integritas yang dimaksud adalah berhubungan dengan etika dan moral yang dimiliki, seperti sopan santun, disiplin, kesungguhan, kehadiran dan tanggung jawab. 65,0
%
32,0
3,0 Sangat Baik
Baik
Cukup
0,0 Kurang
Penilaian Lulusan Gambar C. 9.1 Integritas (etika dan moral)
Sedangkan pada bidang keahlian berdasarkan keilmuan, lulusan PS S1 Teknik Sipil dinilai sudah baik atau sangat baik dalam mengerti, memahami dan menerapkan keahlian keteknik-sipilan keteknik sipilan yang telah dipelajari selama proses belajar-mengajar. belajar Meski demiki ikian masih ada
53
beberapa lulusan (1%) ( yang dianggap cukup dapat menerapkan keahlian sesuai dengan permasalah keteknik-sipilan keteknik sipilan yang ada. 58,0
%
41,0
Sangat Baik
Baik
1,0
0,0
Cukup
Kurang
Penilaian Lulusan Gambar C. 9.2 Keahlian Berdasarkan Bidang Ilmu (Profesionalisme)
Sedangkan pada bidang kemampuan bahasa inggris dan kemampuan penerapan teknologi informasi, lulusan PS S1 Teknik Sipil dianggap masih perlu adanya perbaikan untuk menguasai kemampuan ini, terlebih pada penggunaan bahasa inggris. Seperti terlihat pada gambar gamba C.9.3., 3% dari responden yang menyatakan bahwa kemampuan bahasa inggris lulusan PS S1 Teknik Sipil adalah kurang dalam menghadapi dunia kerja. kerja. Pada kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi, separuh dari responden mengaku bahwa lulusan PS S1 Teknikk Sipil dapat menggunakan teknologi informasi dengan baik, sisanya sebanyak 24% menjawab cukup (terlihat terlihat pada gambar C.9.4.).
%
51,0
25,0
21,0
3,0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Penilaian Lulusan Gambar C. 9.3 Bahasa Inggris
54
%
68,0
24,0 8,0 0,0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Penilaian Lulusan Gambar C. 9.4 Penggunaan Teknologi Informasi
Pada
penilaian
kemampuan
komunikasi,
kerjasama
tim
dan
pengembangan diri dari para lulusan PS S1 Teknik Sipil, Sipil survei yang ada menyatakan setidak – tidaknya lebih dari 98% % dari responden menyatakan lulusan memiliki kemampuan baik atau sangat baik pada bidang – bidang tersebut, sesuai dengan gambar C.9.5 – C.9.7. Meskipun demikian, masih ada beberapa responden yang menyatakan bahwa kemampuan komunikasi atau kemampuan pengembangan diri lulusan PS S1 Teknik Sipil Sip dalam kategori cukup.. Hal ini memberikan masukan kepada pengelola PS S1 Teknik Sipil untuk memperbaiki sistem belajar mengajar atau kurikulum sehingga dapat meningkatkan kemampuan lulusan PS S1 Teknik Sipil pada bidang- bidang tersebut. 53,0
%
43,0
4,0 Sangat Baik
Baik
Cukup
0,0 Kurang
Penilaian Lulusan Gambar C. 9.5 Komunikasi
55
58,0
%
41,0
Sangat Baik
Baik
1,0
0,0
Cukup
Kurang
Penilaian Lulusan Gambar C. 9.6 Kerjasama Tim
58,0
%
39,0
3,0 Sangat Baik
Baik
Cukup
0,0 Kurang
Penilaian Lulusan Gambar C. 9.7 Pengembangan Diri
model, karya inovatif, hak 10. Produk program studi berupa model-model, paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian. PS S1 Teknik Sipil membantu mahasiswa menerbitkan secara online hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ke publikasi – publikasi ilmiah.. Mahasiswa juga diwajibkan untuk menjilid hasil penelitian menjadi karya tugas skripsi dan disimpan di ruang baca PS S1 Teknik Sipil.. Hasil penelitian mahasiswa juga dapat diikut sertakan dalam berbagai kompetisi ilmiah seperti kompetisi lomba ataupun hibah hib penelitian. Beberapa penelitian dosen seperti yang tertera pada komponen G, diharapkan mampu menciptakan suasana akademik untuk mendorong mahasiswa lebih berpartisipasi dalam penelitian.
56
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen C dalam evaluasi diri untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB) A. Identifikasi SWOT STRENGTH (S) 1. Meningkatnya jumlah animo calon mahasiswa terhadap PS S1 Teknik Sipil dan meningkatnya jumlah rasio keketatan menghasilkan input calon mahasiswa yang lebih berkualitas. 2. Meningkatnya IPK lulusan PS S1 Teknik Sipil sebagai indikasi peningkatan kompetensi mahasiswa, khususnya pada hard skill, untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. 3. Telah terbentuknya sistem dan tim bimbingan konseling untuk mahasiswa yang tersusun dengan jelas dan rinci dalam Manual Prosedur (MP) 4. Tingginya kreativitas dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan – kegiatan ekstra-kulikuler memberikan prestasi – prestasi kepada PS S1 Teknik Sipil. 5. Telah
disusunnya
MP
dalam
prosedur –
prosedur
akademik
mahasiswa sehingga membantu dalam memperjelas birokrasi dan efisiensi masa studi. WEAKNESS (W) 1. Akreditasi B dan kurang dikenalnya PS S1 Teknik Sipil FTUB menjadi salah satu penyebab berkurangnya mahasiswa yang melakukan daftar ulang. 2. Semakin bertambahnya daya tampung mahasiswa mengakibatkan bertambahnya beban dosen. 3. Masih kurangnya kemampuan lulusan dalam menghadapi dunia kerja, khususnya pada kemampuan bahasa inggris dan penggunaan teknologi informasi. 4. Masih sulitnya PS S1 Teknik Sipil dalam mengumpulkan masukan – masukan pada kegiatantracer study.
57
5. Menurunnya kualitas input mahasiswa yang disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah daya tampung dalam jalur seleksi undangan dan jalur SPMK. OPPORTUNITY (O) 1. Semakin tersedianya dana beasiswa dikarena peningkatan perhatian pemerintah terhadap pendidikan. 2. Tersedianya pelatihan – pelatihan diluar proses perkuliahan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa baik dalam bidang bahasa inggris,
keterampilan
software
maupun
penggunaan
teknologi
informasi. 3. Teknologi yang berkembang semakin memudahkan dalam pencariaan informasi keteknik-sipilan, seperti jurnal atau artikel ilmiah. 4. Adanya jaringan alumni untuk meningkatkan mutu lulusan serta memberi masukan terhadap kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. 5. Membaiknya
iklim
perekonomian
bangsa
yang
mendorong
pembangunan infrastruktur membuka kesempatan dalam perekrutan lulusan teknik sipil. THREAT (T) 1. Ekspektasi stakeholders terhadap kompetensi lulusan semakin tinggi. 2. Tingginya biaya pendidikan mengakibatkan menurunnya motivasi dan fokus mahasiswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. 3. Banyaknya pembukaan program studi baru ataupun PS S1 Teknik Sipil dari PT lain menyebabkan kenaikan persaingan dalam rekruitment mahasiswa. 4. Adanya lulusan dari perguruan tinggi lain yang menambah ketatnya persaingan mencari kerja.
58
B. Pembobotan IE-Matrix Tabel C.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen C
Faktor – Faktor Strategi Internal
Bobot Rating Skor
Kekuatan:
--
--
--
0.20
4
0.80
0.20
4
0.80
tim
0.10
3
0.30
Tingginya kreativitas dan motivasi
0.10
3
0.30
0.10
3
0.30
--
--
--
0.10
1
0.10
0.05
2
0.10
0.05
2
0.10
0.10
1
0.10
-
Meningkatkan
animo
calon
Komentar
mahasiswa dan rasio keketatan -
Meningkatnya IPK lulusan
-
Terbentuknya
sistem
dan
Bimbingan Konseling -
mahasiswa dalam ekstra kurikuler -
Tersusunnya
MP
meningkatkan
dan
IK
efisiensi
dan
efektivitas birokrasi PS Kelemahan: -
Akreditasi
B
menyebabkan
berkurangnya daftar ulang -
Bertambahnya
daya
tampung
mengakibatkan bertambah beban dosen -
Kurangnya kemampuan lulusan dalam menghadapi dunia kerja
-
Sulitnya PS S1 Teknik Sipil untuk mengumpukan survei tracer studi
Total
1.0
2.90
Tabel C.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen C
Faktor – Faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating Skor
Peluang: -
Banyaknya dana beasiswa
-
Tersedianya peningkatan
pelatihan
untuk
--
--
--
0.20
4
0.80
0.20
4
0.80
Komentar
kemampuan
mahasiswa
59
-
Kemudahan
dalam
mencari
0.10
3
0.30
informasi keteknik-sipilan -
Adanya jaringan alumni
0.10
4
0.40
-
Kesempatan perekrutan lulusan
0.10
3
0.30
--
--
--
0.10
2
0.20
teknik sipil Ancaman: -
Ekspektasi stakeholder semakin tinggi
-
Tingginya biaya pendidikan
0.05
2
0.10
-
Banyaknya pembukaan PS S1
0.05
2
0.10
0.05
2
0.10
0.05
1
0.05
Teknik Sipil / saingan baru dalam perekrutan -
Banyaknya
lulusan
PT
lain
/
saingan baru dalam mencari kerja -
Standar penerbit semakin tinggi
Total
1.0
3.15
C. Analisis matrix Internal – Eksternal Eksternal Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3)
Rendah (1-2)
Tinggi (3-4)
Sedang (2-3)
Pertumbuhan melalui
Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
integrasi horizontal
Stabilitas
Pertumbuhan melalui diversifikasi konsentrik
Strategi stabilitas keuntungan
Rendah (1-2)
Strategi turn around
Strategi diversifikasi
Pertumbuhan melalui diversifikasi
Likuidasi
konglomerat
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal”, dimana program – program yang ada telah berjalan dengan stabil tanpa ada hambatan yang significant, namun diharapkan program – program yang ada ini dapat dikembangan dan diperbaiki terutama yang berkaitan dengan peningkatan mutu kemampuan dan kompetensi
60
dari lulusan. Selain itu telah tersusunnya sistem penjamin mutu yang baik, terutama dengan adanya MP dan IK, dapat digunakan untuk memperoleh peluang – peluang yang ada. D. Analisis SWOT Tabel C.3. Analisa SWOT Komponen C
Kekuatan: - Meningkatkan animo calon mahasiswa dan rasio keketatan - Meningkatnya IPK lulusan - Terbentuknya sistem dan tim Bimbingan Konseling - Tingginya kreativitas dan motivasi mahasiswa dalam ekstra kurikuler - Tersusunnya MP dan IK untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas birokrasi PS
Peluang: - Banyaknya dana beasiswa - Tersedianya pelatihan untuk peningkatan kemampuan mahasiswa - Kemudahan dalam mencari
-
Memanfaatkan semakin dibutuhkannya teknik sipil serta tersedianya beasiswa untuk meningkatkan animo calon mahasiswa
Kelemahan: - Akreditasi B menyebabkan berkurangnya daftar ulang - Bertambahnya daya tampung mengakibatkan bertambah beban dosen - Kurangnya kemampuan lulusan dalam menghadapi dunia kerja - Sulitnya PS S1 Teknik Sipil untuk mengumpukan survei tracer studi - Menurunnya kualitas input mahasiswa karena banyaknya jalur seleksi -
Memanfaatkan pelatihan – pelatihan dan kemudahan informasi untuk mengatasi permasalahan kurangnya kemampuan
61
-
informasi keteknik-sipilan Adanya jaringan alumni Kesempatan perekrutan lulusan teknik sipil
-
-
Ancaman: - Ekspektasi stakeholder semakin tinggi - Tingginya biaya pendidikan - Banyaknya pembukaan PS S1 Teknik Sipil / saingan baru dalam perekrutan - Banyaknya lulusan PT lain / saingan baru dalam mencari kerja
-
-
-
Memanfaatkan kemudahan pencarian informasi serta jaringan alumni untuk meningkatkan kreativitas dan motivasi mahasiswa. Memanfaatkan pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan hard skill lulusan Memanfaatkan beasiswa untuk mengatasi permasalahan tingginya biaya pendidikan Memaksimalkan penggunaan MP dan IK untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan memenangkan persaingan perekrutan dan pencarian kerja. Membuat karya tulis yang berkualitas dengan meningkatkan mutu pendidikan.
-
-
-
lulusan, kurangnya kualitas input dan meningkatkan akreditasi. Memanfaatkan jaringan alumni yang ada untuk membantu kegiatantracer study.
Mengatasi permasalahan daya tampung sehingga dapat meningkatan mutu lulusan dan mampu memenangi persaingan pencarian kerja dan memenuhi kebutuhan stakeholder. Mengatasi kurangnya kualitas input dengan metode pembelajaran yang baik sehingga mampu menghindari saingan dalam perekrutan
62
D. Sumberdaya Manusia 1. Sistem / strategi rekruitmen untuk menjamin keberlanjutan dan peningkatan mutu PBM Dalam kurun waktu tahun akademik 2009/2010 - 2011/2012PS S1 Teknik Sipil memiliki 46 dosen tetap yang terdiri dari 41 dosen tetap pegawai negeri sipil (PNS) dan 5 dosen tetap non-pegawai negeri sipil (Non-PNS). Namun pada pada November 2011, 1 Dosen tetap PNS pindah tugas ke Universitas Diponegoro, sedangkan pada November 2012 PS S1 Teknik Sipil menambah 2 dosen tetap non PNS. Sehingga pada saat pengisian dokumen borang akreditasi BAN-PT (Desember 2012 – Januari 2013) jumlah dosen PS S1 Teknik Sipil adalah 47 dosen tetap, yang terdiri dari 40 dosen tetap PNS dan 7 dosen tetap non-PNS. Untuk dosen tetap PNS, sistem rekruitment yang dilaksanakan mengikuti undang – undang (UU), peraturan pemerintah (PP), dan peraturan menteri (Permen). Dimana setelah universitas mengetahui quota yang diberikan oleh kementerian, maka Fakultas akan meminta kepada Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi untuk mengajukan jumlah serta kualifikasi akademik dari calon dosen yang hendak direkrut. Dalam Rapat Pimpinan FTUB serta Rapat Senat, akan dibahas lebih lanjut mengenai formasi, prioritas dan pembagian tugas dalam pelaksanaan ujian masuk / seleksi calon dosen. Formasi serta tata cara seleksi diumumkan secara transparan kepada masyarakat umum melalui media cetak dan online melalui website UB dan website kepegawaian http://kepegawaian.ub.ac.id. Ujian masuk dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu ujian umum yang berupa ujian tulis dengan soal ujian lingkup nasional, ujian substantif yang berupa ujian tulis dengan soal ujian yang dibentuk oleh program studi, serta wawancara. Wawancara diadakan oleh fakultas dengan melibatkan Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan dan Ketua Pogram Studi untuk mengetahui latar belakang, motivasi, kualitas serta cara mengajar dari tiap calon dosen. Masing – masing tahap memiliki penilaian
dan
pembobotan
yang disesuaikan
dengan
63
ketentuan nasional. Hasil dari penilaian diserahkan kepada Pimpinan Universitas Brawijaya untuk penetapan akhir penerimaan dosen. Rekruitment dosen tetap Non-PNS dilakukan sebagai strategi untuk memenuhi rasio keseimbangan antara dosen dan mahasiswa yang dikarenakanadanya kebijakan universitas untuk menambah daya tampung mahasiswa serta adanya dosen senior yang memasuki masa purnatugas. Dosen tetap Non-PNS dikontrak secara berkala oleh Universitas dengansistem rekruitment yang dilakukan sepenuhnya oleh Universitas Brawijaya. Proses seleksi yang dilaksanakan hampir sama dengan seleksi Dosen tetap PNS, hanya ujian tulis bidang umum yang dilaksanakan menggunakan soal yang dibuat oleh universitas. Dengan adanya ujian substantif serta wawancara yang melibatkan peran aktif dari jurusan dan program studi, maka diharapkan dapat menjaring dosen dengan kualifikasi yang diinginkan sehingga dapat menjamin keberlanjutan dan peningkatan mutu PBM. 2. Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung (tenaga administrasi, tenaga laboran dan tenaga ruang baca) yang menyangkut administrasi dilakukan oleh bagian kepegawaian di fakultas dan universitas. Namun pengelolaan
yang
menyangkut
bidang
akademik,
yaitu
yang
berhubungan dengan tri dharma perguruan tinggi, dosen dikelola oleh Program Studi masing – masing. Dalam rangka mendukung peningkatan proses belajar mengajar, dosen di PS S1 Teknik Sipil dikelompokkan sesuai dengan minat keahlian, yaitu: Keahlian Dasar, Struktur, Keairan, Manajemen Konstruksi, Transportasi dan Geoteknik. Peningkatkan kualitasdan pengembangan dosen serta tenaga pendukung dilaksanakan melalui pelatihan – pelatihan penunjang keahlian, seperti PEKERTI, AA ataupun workshop – workshop terkait. Dosen PS S1 Teknik Sipil yang berkualifikasi akademik S1 dan S2 didorong untuk melanjutkan hingga ke jenjang pendidikan S3 baik di dalam ataupun di luar negeri. Hal – hal yang berkaitan dengan pengembangan staf telah dituangkan dalam Manual Prosedur Pengembangan Staf. 64
Monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tenaga dosen dan tenaga pengajar dilakukan oleh pimpinan PS S1 Teknik Sipildengan bantuan UJM. Dosen PS S1 Teknik Sipiljuga dievaluasi oleh mahasiswa melalui evaluasi proses perkuliahan dan pembimbingan tugas akhir. Selain itu evaluasi dilaksanakan pula melalui proses sertifikasi dosen (SERDOS), evaluasi kinerja dosen (EKD) dan ekivalensi waktu mengajar penuh (EWMP). Sedangkan untuk tenaga administrasi dan tenaga laboran dievaluasi langsung oleh mahasiswa sebagai pengguna jasa. Sejak tahun 2011 telah dilaksanakan audit silang (cross audit) antar laboratorium, antar kelompok dosen keahlian (KDK), serta audit terhadap pimpinan jurusan oleh dosen PS S1 Teknik Sipil. Sistemreward dan punishment diterapkan di PS S1 Teknik Sipil berdasar atas UU dan PP tentang kepegawaian, serta tata tertib keluarga besar UB yang berlaku. Contoh sistem reward yang diberikan adalah penghargaan (reward) yang berupa insentif kepada dosen apabila
mempublikasikan
karya
ilmiah,
paten
ataupun
jurnal
internasional. Sedangkan dosen yang melakukan pelanggaran tata tertib,
PP
ataupun
UU
kepegawaian
akan
ditetapkan
sanksi
(punishment) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian dan rasio dosen-mahasiswa) Pada kurun waktu tahun akademik 2009/2010 – 2011/2012PS S1 Teknik Sipil memiliki 46 dosen yang terdiri dari 41 dosen tetap PNS dan 5 dosen tetap non-PNS, dan didukung oleh 5 tenaga laboran, 2 tenaga ruang baca serta 8 tenaga administrasi. Gambar D.3.1 memberikan ilustrasi mengenai sebaran usia dosen di PS S1 Teknik Sipil. Regenerasi dosen di lingkungan PS S1 Teknik Sipil berjalan dengan baik, dimana nilai tersebut tidak menunjukkan adanya kesenjangan generasi atau adanya suatu generasi yang dominan terhadapat generasi lain.
65
28,26 26,09 19,57 17,39
8,70
< 31
31 - 40
41 - 50
51 - 60
> 60
Gambar D. 3.1 Prosentase Sebaran Usia Dosen PS S1 Teknik Sipil
Gambar D.3.2 menunjukkan sebaran jenjang kualifikasi akademik dosen PS S1 Teknik Sipil, Sipil dimana 91% dosen PS S1 Teknik Sipil telah memiliki kualifikasi akademik S2 dan S3. Pada tahun 2013, 2013 3 dari 4 dosen yang berkualifikasi akademik S1 akan memasuki masa pensiun. Untuk meningkatkan ningkatkan kualifikasi akademik dosen, dosen maka PS S1 Teknik Sipil telah memberikan kesempatan bagi dosen untuk menempuh pendidikan pada jenjang S3 baik didalam negeri (5 dosen) dan luar negeri (7 dosen). Dikarenakan jumlah dosen yang studi lanjut S3 pada tahun 2012 mencapai 12 orang, maka diharapakan pada tahun 2015 jumlah dosen sen yang berkualifikasi akademik S3 dapatt mencapai total jumlah 26 orang atau 55%. Jumlah ini telah melebihi50%, melebihi yang merupakan standar dar minimal BAN-PT. BAN
30%
9%
S1 61%
S2 S3
Gambar D. 3.2 Prosentase Kualifikasi Akademik Dosen
66
Gambar D.3.3 menunjukkan sebaran menurut jabatan fungsional yang dimiliki Dosen PS S1 Teknik Sipil. Sipil 45% dari dosen PS S1 Teknik Sipil memiliki jabatan Guru besar atau lektor kepala, hal ini mendekati dengan standar minimal yang dimiliki oleh BAN-PT BAN PT yaitu sebesar s 50%. Jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional sebagai tenaga pengajar masih tinggi tingg (17%) dikarenakan pada beberapa tahun terakhir PS S1 Teknik Sipil menerima beberapa dosen baru yang belum dapat memenuhi persyaratan untuk mengajukan kenaikan fungsional. Evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan tri dharma pendidikan masing-masing masing dosen yang dilakukan oleh PS S1 Teknik Sipil, Sipil serta bantuan pengurusan kepangkatan yang dilakukan oleh Fakultas diyakini dapat meningkatkan jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional lektor kepala.
17,39
6,52
Guru Besar Lektor Kepala
8,70
Lektor 41,30 Asisten Ahli Tenaga Pengajar
26,09
Gambar D. 3.3 Prosentase Jabatan Fungsional Dosen
Sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang undangan perundang-undangan
dan
peraturan pemerintah yang berlaku, setiap dosen pengajar diharapkan memperoleh sertifikat sertifi pendidik profesional. Di PS S1 Teknik Sipil, Sipil jumlah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik profesional adalah sebesar 70%. Hal ini lebih tinggi dari standar minimal dari BANBAN PT yaitu sebesar 40%. Jumlah dosen yang sedang tugas belajar baik di dalam ataupun luar negeri adalah 12 dosen dari 46 dosen PS S1 Teknik Sipil. Sedangkan jumlah dosen aktif dan tidak sedang tugas belajar adalah 33
67
dosendengan jumlah mahasiswa total 773 mahasiswa, sehingga rasio antara dosen aktif dengan mahasiswamenunjukkan perbandingan 1:22,21. Perbandingan tersebut adalah rasio yang ideal, dimana telah memenuhi standar dari BAN-PT yang menetapkan rasio antara dosen dengan mahasiswa pada program studi eksakta adalah satu dosen melayani antara 17 - 23 mahasiswa. Pada satu tahun terakhir, jumlah dosen tetap dengan kualifikasi diluar keahlian PS bervariasi terhadap periode semester yang berlangsung, yaitu semester gasal sebanyak 31 dosen, sedangkan semester genap sebanyak 7 dosen. Hal ini dikarenakan pada semester gasal ada beberapa mata kuliah wajib yang bersifat mata kuliah umum, antara lain Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia serta Pendidikan Agama Islam. Namun seiring dengan bertambahnya jumlah dosen PS S1 Teknik Sipil, jumlah dosen tetap dengan kualifikasi diluar keahlian PS telah berkurang. Hal ini dikarenakan mata kuliah eksakta yang biasanya diampu oleh dosen tetap Sebagai contoh
dengan keahlian di luar PS.
mata kuliah matematika pada tahun 2012telah
mampu diampu sendiri oleh dosenPS S1 Teknik Sipil. 4. Karya akademik dosen (hasil penelitian dan karya lainnya) Dosen PS S1 Teknik Sipil telah menunjukan motivasi yang tinggi dalam melaksanakan penelitian dan mempublikasikannya. Dalam kurun waktu selama 2009-2011 terdapat 57 prosiding, jurnal atau
tulisan
ilmiah yang telah dipublikasikan. Mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen PS S1 Teknik Sipil telah berkembang, hal ini terlihat dari tema – tema penelitian yang diambil telah sesuai dengan minat dan keahlian masing – masing dosen, serta publikasi jurnal ataupun seminar dilakukan dalam lingkup nasional dan internasional. Selain dari dana DIPA (DPP-SPP) UB, penelitian di PS S1 Teknik Sipil dinilai telah kompetitif dengan telah diperolehnya beberapa hibah (DP2M DIKTI), seperti hibah bersaing, hibah kompetitif sesuai prioritas nasional dan hibah penelitian strategis nasional. Dalam hal pengabdian terhadap masyarakat, PS S1 Teknik Sipil telah memberikan sumbangsih karya dan pemikiran dengan jalan menjalin 68
dan
melaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara
berkala. Sumber pendanaan kegiatan pengabdian ini umumnya berasal dari dana DIPA FTUB, PHK A2 dan DP2M-DIKTI 5. Peraturan kerja dan kode etik Peraturan kerja dan kode etik yang berlaku bagi dosen selaku PNS adalah mengacu pada UU dan PP tentang kepegawaian nomor 60 tahun 1999. Selain itu, Universitas Brawijaya telah memiliki tata tertib keluarga besar kampus Universitas Brawijaya sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya nomor 044/SK/1985. Tata tertib keluarga besar universitas brawijaya ini memuat 8 Bab dan 18 Pasal, yang disosialisasikan kepada mahasiswa serta dosen melalui buku Pedoman Pendidikan UB. Buku Pedoman Pendidikan UB telah mencantumkan mengenai hak dan kewajiban tenaga akademik, tenaga administrasi dan mahasiswa. Kode etik serta sanksi – sanksi akademik telah dijelaskan pada buku tersebut. Untuk meningkatkan disiplin serta kepatuhan dosen dan tenaga pendukung terhadap peraturan kerja, maka perlu diberlakukan sistem pengendalian yang berkesinambungan serta sistemrewards dan punishment yang jelas dan tegas.
6. Pengembangan staf Pengembangan staf di PS S1 Teknik Sipil telah dilakukan melalui berbagai cara. Hal ini dimulai sejak dosen yang bersangkutan dinyatakan sebagai dosen tetap PS S1 Teknik Sipil, yaitu dengan mengikuti program pelatihan wajib PEKERTI atau AA. Selain itu staf juga diberikan pelatihan – pelatihan, seminar, workshop serta lokakarya untuk meningkatkan kualitas masing – masing individu, yang dikoordinasi oleh Fakultas, Universitas atau lembaga lain. Sedangkan untuk pengembangan jenjang kualifikasi dosen, saat ini terdapat 12 dosen tetap (25%) PS S1 Teknik Sipil yang sedang menempuh studi lanjut strata-3 baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu juga dalam kurang waktu 3 tahun terakhir telah dilaksanakan kuliah tamu sebanyak 24 kali dengan dosen tamu dari dalam dan luar. Dosen PS S1 Teknik Sipil juga telah aktif mengikuti seminar nasional 69
dan internasional.Hal ini terlihat pada 133 kegiatan akademik yang diikuti pada kurun waktu 2009-2011. Untuk meningkatkan motivasi dosen dalam melakukan publikasi jurnal internasional, universitas brawijaya memberi penghargaan khusus (insentif) dan bantuan bagi dosen untuk mengurus proses submit hingga jurnal tersebut diterbitkan. 7. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya (dana-dana) Dalam proses pengadaan bahan – bahan serta alat – alat praktikum atau penelitian, PS S1 Teknik Sipil telah melaksanakan sesuai kebijakan yang digariskan oleh UB. Dana bantuan praktikum tiap mahasiswa per semester diberikan untuk kebutuhan operasional laboratorium. Dana tersebut diberlakukan mulai mahasiswa yang masuk pada tahun akademik 2006/2007 dan diperuntukan sebagai pembelian bahan habis pakai dalam praktikum – praktikum penunjang perkuliahan. Selain itu PS S1 Teknik Sipil juga menerima anggaran setiap tahun dari FTUB untuk dana pengembangan Jurusan. Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengadaan alat – alat laboratorium yang menunjang tri dharma perguruan tinggi di PS S1 Teknik Sipil.
70
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen D dalam evaluasi diri untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB) A. Identifikasi SWOT STRENGTH (S) 1. PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah memiliki rasio dosen-mahasiswa sesuai standar, yaitu 1:22,21. 2. Seleksi dosen PS S1 Teknik Sipiltelah melibatkan pihak Jurusan dan Program Studi. 3. Lebih dari 70% dosen PS S1 Teknik Sipil memiliki sertifikat pendidikan profesional. 4. Jumlah publikasi penelitian yang cukup tinggi dalam kurun waktu 3 tahun. 5. Jumlah dosen PS S1 Teknik Sipil yang berkualifikasi S2 dan S3 sebesar 90%, ditambah dengan dosen yang studi lanjut S3 sebanyak 12 orang. WEAKNESS (W) 1. Jumlah guru besar (6.25%) dan doktor (25%) yang masih kurang dan harus ditingkatkan. 2. Jumlah hak paten / karya cipta yang dimiliki dosen PS S1 Teknik Sipil masih kurang. 3. Jumlah penelitian yang memenangkan hibah kompetisi masih kurang. OPPORTUNITY (O) 1. Tersedianya berbagai sumber dana yang dapat digunakan untuk melaksanakan tri dharma pendidikan. 2. Tersedianya berbagai beasiswa untuk meningkatkan kualifikasi dosen (jenjang S3). 3. Kebutuhan akan pakar – pakar ahli keteknik-sipilan yang cukup tinggi. THREAT (T) 1. Keputusan akhir penerimaan dosen ditentukan oleh Universitas Brawijaya dan DIKTI 71
2. Adanya persaingan dengan program studi PS S1 Teknik Sipil dari perguruan tinggi yang lain. B. Pembobotan IE-Matrix Tabel D.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen D
Faktor – Faktor Strategi Internal
Bobot Rating Skor
Kekuatan:
--
--
--
0.20
4
0.80
-
Rasio
dosen
dan
mahasiswa
Komentar
sesuai standar -
Seleksi dosen melibatkan PS
0.20
4
0.80
-
70% dosen PS S1 Teknik Sipil
0.10
3
0.45
0.10
3
0.30
0.10
3
0.30
--
--
--
0.10
2
0.20
0.10
2
0.20
Jumlah penelitian hibah kompetisi 0.10
1
0.10
memiliki
sertifikat
pendidikan
profesional -
Publikasi penelitian cukup tinggi
-
Jumlah
dosen
S2
dan
S3
mencapai 90% Kelemahan: -
Jumlah guru besar dan doktor masih kurang
-
Jumlah hak paten / karya cipta masih kurang
-
masih kurang Total
1.0
3.15
Tabel D.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen D
Faktor – Faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating Skor
Peluang: -
--
--
--
sumber
0.25
4
1.00
Tersedia berbagai beasiswa untuk
0.30
4
1.20
Tersedia
banyak
jalur
Komentar
dana untuk tri dharma -
studi lanjut
72
-
Kebutuhan akan pakar keteknik-
0.20
3
0.60
--
--
--
0.25
1
0.25
sipilan cukup tinggi Ancaman: -
Keputusan
akhir
penerimaan
dosen ditentukan oleh Universitas dan Dikti. Total
1.0
3.05
C. Analisis matrix Internal – Eksternal Eksternal
Tinggi (3-4)
Sedang (2-3)
Pertumbuhan melalui
Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
integrasi horizontal
Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3)
Stabilitas
Pertumbuhan melalui
Rendah (1-2)
diversifikasi konsentrik
Strategi stabilitas keuntungan
Rendah (1-2)
Strategi turn around
Strategi diversifikasi
Pertumbuhan melalui diversifikasi
Likuidasi
konglomerat
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal”, dimana program yang ada terindikasi telah berjalan dengan baik , namun perlu adanya pengembangan dan perbaikan program terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen dalam
melakukan
tridharma
perguruan
tinggi,
sehingga
dapat
berkiprah pada dunia internasional dan memenangkan jumlah hibah kompetisi. D. Analisis SWOT Tabel D.3. Analisa SWOT Komponen D
Kekuatan: - Rasio dosen dan mahasiswa sesuai standar
Kelemahan: - Jumlah guru besar dan doktor masih kurang
73
-
-
-
Peluang: - Tersedia banyak jalur sumber dana untuk tri dharma - Tersedia berbagai beasiswa untuk studi lanjut - Kebutuhan akan pakar ketekniksipilan cukup tinggi
-
-
Seleksi dosen melibatkan PS 70% dosen PS S1 Teknik Sipil memiliki sertifikat pendidikan profesional Publikasi penelitian nasional dan internasional cukup tinggi Jumlah dosen S2 dan S3 mencapai 90%
-
Memanfaatkan peluang banyaknya sumber dana untuk kegiatan tri dharma serta kebutuhan akan kepakaran teknik sipil dengan menggunakan kekuatan banyaknya dosen yang berkualifikasi S2 dan S3, serta telah memiliki sertifikasi pendidikan profesional Memanfaatkan peluang beasiswa studi lanjut dengan menggunakan kekuatan keaktifan dosen dalam
-
-
-
Jumlah hak paten / karya cipta masih kurang Jumlah penelitian yang memenangkan hibah kompetisi masih kurang
Memanfaatkan banyak jalur sumber dana untuk kegiatan tri dharma, termasuk untuk mengatasi jumlah hak paten / karya cipta yang masih kurang. Memanfaatkanya tersedianya beasiswa untuk studi lanjut sehingga dapat menambah jumlah doktor.
74
mempublikasi penelitian dalam dan luar negeri yang tinggi. Ancaman: - Keputusan akhir penerimaan dosen ditentukan oleh Universitas dan Dikti.
-
Menggunakan kekuatan keterlibatan PS dalam rekruitment dosen, sehingga keputusan akhir penerimaan dosen masih dapat dipengaruhi oleh keputusan PS
-
Mengatasi permasalahan rendahnya hak paten dan kurangnya dosen bergelar dokotor atau profesor, dengan harapan meski keputusan akhir penerimaan dosen ditentukan oleh pihak lain, tidak akan semakin menambah permasalahan yang ada.
75
E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik 1. Kesesuaian dengan visi, misi , sasaran dan tujuan. Secara garis besar visi, misi, sasaran dan tujuan PS S1 Teknik Sipil adalah
menghasilkan
lulusan
yang
mampu
bersaing
dengan
kompetensi yang handal di bidang hardskill dan softskill, sehingga mampu diterapkan dalam bidang pendidikan, penelitian maupun pengabdian
kepada
masyarakat.
Yang
dimaksudkan
dengan
kompetensi yang handal, adalah kompetensi yang dibutuhkan oleh para stakeholders dengan mengacu pada standar internasional ABET (Acreditation Board for Engineering and Technology) dan standar nasional, yaitu Rencana Strategi Pendidikan Tinggi KPPT-JP (20052010), yang juga meliputi 5 unsur elemen kompetensi dalam Kepmendiknas No. 045/U/2002. Adapun kompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1.
Kemampuan menerapkan mengetahui dasar matematika dan menerapkannya dalam bidang teknik.
2.
Kemampuan merancang dan melakukan eksperimen dananalisis data
3.
Kemampuan untuk merancang suatu sistem
4.
Kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan kerja secara individual maupun tim
5.
Kemampuan
untuk
mengidentifikasi,
memformulasi
dan
menyelesaikan masalah 6.
Mempunyai etika profesional dalam bidangnya
7.
Dapat berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat
8.
Dapat berkomunikasi dalam bahasa inggris secara tulisan dan lisan
9.
Mempunyai kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan profesi keinsinyuran
10. Memiliki jiwa kewirausahaan dan kemampuan dalam berinovasi (tanggap terhadap perubahan lingkungan) 11. Tanggap terhadap isu-isu kontemporer 12. Mampu belajar sepanjang hayat (life-long learning) 76
13. Tanggap terhadap perkembangan teknologi ilmu teknik sipil 14. Mempunyai kompetensi pada suatu spesialisasi tertentu 15. Menguasai teknologi informasi Berdasarkan wacana tersebut, kurikulum PS S1 Teknik Sipil disusun atas 28 Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU), 16 Mata Kuliah Kompetensi Penunjang (MKKP) dan 6 Mata Kuliah Kompetensi Lain (MKKL). MKKU yang terdiri dari 81 SKS ini menekankan pada hardskill yang harus dimiliki oleh seorang lulusan Teknik Sipil Umum. Selain itu ada penambahan 48 sks dari MKKP sebagai hardskill tambahan sesuai dengan minat, dan 15 sks MKKU sebagai penambahan wawasan untuk softskill. Selain itu dalam proses pembelajaran di dalam kelas, dosen pengampu mata kuliah sering menekankan pentingnya softskill dalam dunia kerja. Sebagai gambaran, seorang mahasiswa PS S1 Teknik Sipil diwajibkan untuk mengambil 144 SKS, 134 SKS wajib dan 10 sks pilihan dari 20 mata kuliah pilihan, sebagai persyaratan untuk lulus sarjana S1. Sehingga dapat dinilai bahwa kurikulum yang telah ditetapkan pada PS S1 Teknik Sipil sudah relevan dengan visi, misi, sasaran dan tujuan PS S1 Teknik Sipil. 2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders. PS S1 Teknik Sipil telah memahami bahwa seorang lulusan dapat berkembang menjadi wirausaha, pendidik ataupun mengabdi dalam perusahaan negeri atau swasta. Oleh karena itu, PS S1 Teknik Sipil secara periodik meminta feedback dari para stakeholders, baik yang berkecimpung sebagai pendidik, pengusaha / perusahaan swasta ataupun yang berprofesi sebagai pegawai perusahaan negara untuk memberi masukan mengenai kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Selain itu PS S1 Teknik Sipil juga mengadakan lokakarya yang mendatangkan para stakeholders, alumni dan lulusan pengguna kurikulum terbaru sebagai pembicara. Sebagai contoh, pada lokakarya yang
dilakukan
pada
pertengahan
tahun
2012,
stakeholders
memberikan masukan bahwa tuntutan dan kebutuhan stakeholders pada masa kini adalah:
77
1. Wirausaha
(entrepreneurship),
memiliki
jiwa
yang
dapat
mengembangkan dan mengeksplore peluang usaha yang ada, dengan tidak bergantung kepada lowongan pekerjaan – pekerjaan yang ada. 2. Fighting spirit, memiliki jiwa yang terus berusaha, mengembangkan kompetensi yang dimiliki serta mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan
stakeholdersdan
tidak
menyerah
bila
menemui
kegagagalan. 3. Profesional, memahami ilmu keteknikan dan mengenai metode / pengelolaan ilmu manajemen proyek, serta menguasai software – software teknik sipil sebagai nilai tambah dalam kompetensi. 4. Team Work, mampu bekerjasama dalam suatu tim serta dapat berkomunikasi secara tepat, baik ketika mempresentasikan suatu pekerjaan maupun dalam berorganisasi. Hal ini telah menjadi evaluasi dan masukan tersediri bagi PS S1 Teknik Sipil, sehingga telah ada beberapa langkah yang dilakukan oleh PS S1 Teknik Sipil dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan stakeholders, antara lain: 1. Dalam mata kuliah kewirausahaan, PS S1 Teknik Sipil berusaha untuk menunjuk dosen pengampu mata kuliah yang kompetensi, yaitu seorang pengampu yang memang telah sukses sebagai wirausaha di bidang teknik sipil. 2. Dalam
perkuliahan,
dosen
pengampu
diharapkan
dapat
menyisipkan materi – materi soft skill, utamanya mengenai fighting spirit untuk mempersiapkan mental lulusan dalam menghadapai dunia kerja. Selain itu PS S1 Teknik Sipil mendukung penuh kegiatan – kegiatan lomba yang diikuti oleh mahasiswa PS S1 Teknik Sipil sebagai sarana meningkatkan fighting spirit. 3. Mengevaluasi mata kuliah yang umumnya diterapkan secara langsung di dunia kerja, termasuk mata kuliah manajemen proyek, serta menyusun kebijakan agar mahasiswa diwajibkan mengikuti pelatihan software teknik sipil sebagai salah satu persyaratan kelulusan.
78
4. Mengharapkan dosen pengampu untuk setidaknya memberikan 1 (satu) kali tugas kelompok disetiap mata kuliah yang diampu, serta meningkatkan dan mendorong semangat team work mahasiswa pada mata kuliah yang menyerupai simulasi dunia kerja, seperti studio perancangan. 3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan / organisasi) Buku
Pedoman
Pendidikan Teknik
Sipil Universitas
Brawijaya
memaparkan struktur dan isi kurikulum yang meliputi pada keluasan, kedalaman, koherensi, penataan dan organisasi yang telah relevan dengan kompetensi yang diharapkan. Pembobotan jumlah SKS untuk pengembangan softskill dan hardskill dinilai telah sesuai, begitu juga halnya dengan pengaturan alur tiap mata kuliah dinilai telah sesuai dengan kedalaman materi masing – masing mata kuliah. Penataan kurikulum telah mengikuti peraturan yang berlaku, yaitu Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (KEPMENDIKNAS) Republik Indonesia No 232/U/2000 tertanggal 20 Desember 2000 dan KEPMENDIKNAS No. 045/U/2002 tentang pedoman penyusunan kurikulum program studi, yang kini telah ditingkatkan menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Meski begitu, struktur dan isi kurikulum selalu di monitoring dan dievaluasi guna menjaga tercapainya kompetensi sesuai dengan misi, visi, sasaran dan tujuan PS S1 Teknik Sipil serta kebutuhan dan tuntutan stakeholder. Sebagai gambaran dalam evaluasi dan monitoring, PS S1 Teknik Sipil juga akan memperhatikan KBK dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai dengan Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012, tanggal 17 Januari 2012 untuk penyusunan kurikulum yang akan datang. 4. Derajat Integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu) Dalam tujuannya mencapai kompetensi yang telah dirumuskan, PS S1 Teknik Sipil telah mengatur dan menata alur mata kuliah sehingga integrasi materi pembelajaran, baik intra dan antar disiplin ilmu, dapat terjalin dengan baik. 79
Gambar E. 5.1 Bagan alir mata kuliah Teknik Sipil Universitas Brawijaya kurikulum 2011/2012 – 2015/2016
Seperti terlihat pada gambar E. 5.1 mengenai bagan alir mata kuliah Teknik Sipil – Universitas Brawijaya kurikulum 2011/2012 – 2015/2016, beberapa mata kuliah dasar diberikan pada semester awal (semester 1 dan semester 2). Mata kuliah dasar ini nantinya menjadi bekal utama bagi mahasiswa pada pengambilan mata kuliah tingkat lanjut, sehingga mata kuliah dasar kerap menjadi prasyarat bagi mata kuliah lanjut. Sebagai contoh, mata kuliah mekanika bahan menjadi prasyarat bagi mata kuliah analisa struktur I dan mata kuliah struktur baja, sehingga mahasiswa yang tidak pernah menempuh mata kuliah mekanika bahan, tidak diperbolehkan mengambil mata kuliah analisa struktur I ataupun mata kuliah struktur baja. Hal ini dilaksanakan semata – mata agar mahasiswa tidak memperoleh kesulitan dalam mempelajari mata kuliah tingkat lanjut. 5. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga Kurikulum lokal diterapkan sebagai penghubungan antara kebutuhan masyarakat terdekat dengan kompetensi lulusan. PS S1 Teknik Sipil telah memperhatikan kebutuhan – kebutuhan masyarakat lokal (terdekat) dengan mewujudkannya dalam beberapa mata kuliah dan praktikum, antara lain : mata kuliah etika profesi, pengadaan jasa konstruksi dan kewirausahaan. Mata kuliah tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangan peraturan atau kondisi terhadap kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga. 6. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan / kebutuhan mahasiswa secara individu / kelompok mahasiswa tertentu. Sebagai syarat kelulusan, mahasiswa diwajibkan mengambil sekurang – kurangnya 10 sks dari 20 mata kuliah pilihan. Mata kuliah pilihan merupakan mata kuliah yang merujuk kepada kebutuhan / harapan mahasiswa secara pribadi, sehingga antar mahasiswa yang satu dengan yang lain pemilihan mata kuliah pilihan dimungkinkan tidak sama. Mata kuliah pilihan ditawarkan oleh PS S1 Teknik Sipil berdasar masukan
serta
dilaksanakan
apabila
jumlah
peminat
mata 81
kuliahtersebut mencapai lebih dari 10 mahasiswa. Pada PS S1 Teknik Sipil terdapat 40 sks matakuliah pilihan yang dapat dipilih pada periode tertentu, semester gasal dan genap. Sebagai gambaran, pada tiga tahun terakhir, total 20 sks mata kuliah pilihan yang dilaksanakan pada semester gasal dan 20 sks mata kuliah pilihan dilaksanakan pada semester
genap.
Dikarenakan
sifat
mata
kuliah
pilihan
yang
merupakan perwujudan minat mahasiswa untuk mempelajari ilmu tertentu, dimana antar mahasiswa dimungkinkan memiliki minat yang tidak sama, maka mata kuliah pilihan bukan mata kuliah yang menjadi syarat pada mata kuliah tingkat lanjut. 7. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan studi, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman
materi
khusus
sesuai
dengan
bidang
studinya,
mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (transferable skills), terorientasikan ke arah karir dan pemerolehan pekerjaan. Melanjutkan studi Kurikulum PS S1 Teknik Sipil telah merancangan lulusan agar mampu mengembangkan diri melalui studi lanjut, hal ini terlihat dari adanya 5 keahlian yang ditawarkan oleh PS S1 Teknik Sipil sesuai dengan minat, yaitu Keahlian Struktur, Keahlian Geoteknik, Keahlian Keairan, Keahlian Transportasi dan Keahlian Manajemen Konstruksi. Sebagai syarat kelulusan, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun skripsi penelitian berdasarkan lima minat tersebut. Hal ini akan melatih mahasiswa
dalam
mengidentifikasi
masalah,
memilih
metode
penyelesaian dan pengukuran yang tepat untuk mencapai solusi / sasaran yang diharapkan. Hal ini juga yang akan menjadi bekal bagi mahasiswa dalam melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi (Pascasarjana). Selain itu PS S1 Teknik Sipil juga membuka kesempatan dengan adanya program fast track dimana mahasiswa PS S1 Teknik Sipil dapat secara langsung melanjutkan studi ke jenjang S2 dalam waktu yang relatif lebih singkat.
82
Pengembangan pribadi dan memperoleh pengetahuan Pengembangan pribadi mahasiswa diberikan melalui softskill – softskill yang dilakukan pada proses belajar mengajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Pengembangan pribadi juga dilakukan pada saat mahasiswa melakukan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) pada semester awal dan KKN-P pada semester akhir dengan kegiatan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat. Selain itu PS S1 Teknik Sipil telah melakukan kerjasama dengan beberapa universitas di luar negeri dalam hal pertukaran pelajar. Rasio dosen dengan mahasiswa yang baik 1:22,21, seperti terlihat pada komponen C, memberi peluang yang besar bagi mahasiswa untuk berdiskusi dengan dosen penasehat akademik maupun dosen pengampu
mata
kuliah
untuk
memperoleh
dan
mendalami
pengetahuan. Memahami Materi Khusus Sesuai dengan Bidang Studinya PS S1 Teknik Sipil telah menawarkan mata kuliah pilihan sebagai sarana bagi mahasiswa untuk memahami materi khusus sesuai dengan minat yang diambil. Selain itu dengan adanya tema penelitian dari tiap kelompok dosen keahlian akan membantu mahasiswa dalam menentukan pilihan dan mempermudah mahasiswa dalam mencari dosen yang sesuai dengan bidang studi yang dipilihnya. Beberapa kegiatan tambahan, semisal nonton bareng, juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mempelajari dan memahami materi khusus bersama dengan dosen yang berkompetensi di bidangnya. Pengembangan
keterampilan
yang
dapat
ditransfer,
terorientasikan ke arah karir dan pemerolehan pekerjaan. Pengembangan keterampilan yang diberikan oleh PS S1 Teknik Sipil dapat dikategorikan kedalam akademis dan non-akademis. Sebagai contoh akademis adalah keterlibatan mahasiswa dalam praktikum – praktikum, sebagai asisten, dalam kepanitian lokakarya / seminar dan dalam
pengabdian
masyarakat.
Keterlibatan
mahasiswa
dalam
83
kegiatan seperti ini dibuktikan melalui sertifikat yang diharap dapat menjadi nilai tambah dalam pemerolehan pekerjaan. Pada kategori non-akademis, mahasiswa dapat berkecimpung dalam kegiatan kesenian, olahraga ataupun jurnalistik yang dikoordinir oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS). Unit – unit aktifitas mahasiwa yang merupakan wadah pengembangan keterampilan non-akademis dapat dilihat lebih lanjut pada borang 3 buku 3A. 8. Misi Pembelajaran •
Seperti tertuang pada standar A, Misi PS S1 Teknik Sipil FTUB:
1) Menyelenggarakan pendidikan teknik sipil yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam kompetisi global. 2) Melaksanakan pengembangan ilmu teknik sipil melalui kegiatan penelitian yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat. 3) Menerapkan keahlian teknik sipil secara aktif melalui kegiatan pengabdian
pada
masyarakat
yang
berorientasi
pada
pengembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat. E8a. Pengembangan / pelatihan kompetensi yang diharapkan Sesuai dengan misi pembelajaran yang dicanangkan PS S1 Teknik Sipil, mahasiswa diharapkan aktif dalam kegiatan penelitian, baik yang berhubungan dengan skripsi penelitian maupun penelitian yang berorientasi pada pengabdian masyarakat. Kegiatan penelitian ini diharapkan
mampu
mendorong
mahasiswa
untuk
dapat
mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi sehingga dapat berkompetisi secara global. Selain itu dengan adanya proses perkuliahan yang bersifat praktikum, seperti KKM, KKN-P dan praktikum studio perancangan I dan II, diharapkan bisa menjadi suatu latihan
bagi
mahasiswa
untuk
pencapaian
kompetensi
yang
diharapkan.
84
E8b. Efisiensi internal dan eksternal Efisiensi pengajaran ditunjukkan melalui alur pengambilan mata kuliah yang terencana dan terarah sesuai dengan tingkat pemahaman dan kedalam materi. Proses belajar mengajar juga telah mengalami efisiensi internal, dimana diberlakukannya kelas – kelas kecil untuk mata kuliah utama dan dasar, sehingga dosen pengampu bisa leluasa memantau perkembangan mahasiswa. Efisiensi internal juga terlihat dalam pelaksanaan semester pendek pada masa libur antara semester genap dan semester gasal. Pelaksanaan kelas paralel bagi mahasiswa yang berprestasi juga merupakan salah satu bentuk efisiensi internal. Sedangkan efisiensi ekternal dilaksanakan dengan adanya pemberian tugas – tugas individu atau kelompok yang menuntut peran aktif mahasiswa untuk terus belajar dan mengembangkan diri diluar jam perkuliahan.
Efisiensi
pada
pengaturan
jadwal
praktikum
juga
dilakukan, yaitu dengan melaksanakan praktikum pada siang dan sore hari
sehingga
tidak
mengganggu
perkuliahan
yang
umumnya
dilaksanakan pada pagi hari. Bentuk efisiensi ekternal yang lain adalah pelatihan atau kursus yang dilakukan sebagai peningkatan soft skill mahasiswa. 9. Mengajar E9a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan RPKPS digunakan pada setiap perkuliahan sebagai bahan acuan terhadap strategi dan metode pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelaran tiap mata kuliah. Metode pembelajaran dapat bersifat tatap muka dalam perkuliahan, diskusi, presentasi, praktikum, tugas individu, tugas kelompok ataupun studi lapangan. Pemilihan metode ini telah direncanakan bersama oleh para dosen pengampu, sehingga metode yang dipilih adalah yang relevan dan efisien dalam pencapaian tujuan. Evaluasi terhadap kesesuaian ini dilaksanakan oleh Ketua KDK pada tengah dan akhir semester. Solusi atau tindak lanjut diperoleh dari hasil evaluasi yang segera dilaksanakan pada semester selanjutnya.
85
E9b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah Tujuan mata kuliah dapat dilihat pada RPKPS masing – masing mata kuliah. Tujuan mata kuliah ini disusun bersama dengan penyusunan kurikulum, setelah itu disusun materi pembelajaran yang relevan dalam pencapaian tujuan mata kuliah oleh para dosen pengampu mata kuliah. Kesesuaian materi pembelajaran secara periodik dimonitoring dan dievaluasi melalui berita acara perkuliahan, selain itu pada akhir semester, para dosen pengampu memberikan soal ujian akhir semester yang seragam. Hal ini untuk menjaga kesesuaian materi pembelajaran. Selain itu, pada akhir semester juga dilakukan evaluasi terhadap kegiatan perkuliahan, termasuk kesesuaian materi, oleh mahasiswa dan KKDK. E9c. Efisiensi dan produktivitas Produktivitas perkuliahan dapat dilihat dari tingkat kehadiran / tata muka tiap semester yang cukup tinggi (standar 4 buku 3A). Lembar berita acara perkuliahan juga menunjukkan produktivitas suatu kelas perkuliahan dalam mencapai tujuan pembelajaran mata kuliah tersebut. Efisiensi dalam perkuliahan dilakukan dengan menempatkan tim dosen pengampu dalam setiap mata kuliah, dengan harapan sistem pembelajaran dapat terus berjalan meskipun ada salah satu dosen pengampu yang berhalang hadir. Efisiensi juga dilaksanakan dalam bentuk konsultasi dan asistensi oleh mahasiswamengenai tugas atau materi perkuliahan diluar jam perkuliahan. Efisiensi dan produktivitas ini terus dimonitor dan direkam dalam bentuk daftar kehadiran yang dievaluasi secara periodik oleh PS S1 Teknik Sipil. E9d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar Secara resmi, kegiatan belajar mengajar di kelas berlangsung selama 5 hari dalam satu minggu, dan dilaksanakan dalam jam kerja, yaitu 07.00-16.00. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi mahasiswa untuk membagi waktu dengan pelaksanaan kegiatan mandiri tugas terstruktur,
serta
memberi
keuntungan
bagi
dosen
dalam
melaksanakan tugas lainnya, seperti penelitian dan pengabdian 86
masyarakat. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap penyerapan materi, PS S1 Teknik Sipil telah melaksanakan kelas – kelas kecil dimana dalam satu mata kuliah dibuka lebih dari satu kelas dengan dosen pengampu yang berbeda dan dalam satu kelas diberi batas maksimal jumlah mahasiswa sebanyak 25 orang. E9e. Pengunaan teknik informasi. Dalam proses perkuliahan, penyerapan materi dapat dioptimalkan dengan penerapan teknik informasi audio dan visual yang baik. PS S1 Teknik Sipil telah memberikan fasilitas penggunaan LCD dan audio sistem pada setiap ruang kelas. Penambahan fasilitas wireless LCD memudahkan
dosen
pengampu
untuk
berkonsentrasi
dalam
pemberian materi di depan kelas tanpa harus diam di sudut ruang untuk pergantian slide. PS S1 Teknik Sipil juga telah memfasilitasi akses internet wireless (wifi) untuk seluruh area Teknik Sipil. Penggunaan internet wireless memungkinkan dosen untuk menampilkan informasi – informasi yang update
dalam
memudahkan
kelas
perkuliahan,
mahasiswa
dalam
selain
itu
mengunduh
adanya materi
internet –
materi
perkuliahan, pembahasan soal – soal dan pengecekan nilai yang telah di muat oleh dosen pengampu dalam blog pribadi. Selain itu pelayanan akademik juga telah diberikan melalui Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) yang dapat diakses secara mudah dan cepat baik didalam kampus maupun diluar kampus. 10. Mengajar E10a. Keterlibatan mahasiswa Keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan dapat dipantau melalui daftar kehadiran. PS S1 Teknik Sipil menetapkan 80% kehadiran dari total jumlah tatap muka yang direncanakan sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir semester. Keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan di kelas didasarkan atas metode pembelajaran yang telah dirancang bersama, yaitu: diskusi, tanya – jawab, presentasi atau praktikum. Diluar kelas, mahasiswa dapat berperan aktif dalam 87
kegiatan
praktikum
laboratorium,
seminar
ilmiah,
penelitian,
pengabdian masyarakat dan penyelesaian tugas – tugas terstruktur. E10b. Bimbingan Skripsi Bimbingan skripsi diberikan oleh satu atau dua dosen pembimbing yang berkompeten dan sesuai dengan keahlian yang diperlukan untuk penyelesaianskripsi
tersebut.
Dosen
pembimbing
diwajibkan
memenuhi syarat dan ketentuan yang telah diatur dalam buku pedoman Teknik Sipil Universitas Brawijaya. Bimbingan skripsi dilakukan secara kontinu di dalam lingkungan kampus melalui konsultasi, diskusi dan pemberian studi literatur. Monitoring dan evaluasi kegiatan bimbingan skripsi dilakukan melalui lembar asistensi yang berisi proses dan kegiatan yang harus dipenuhi mahasiswa selama penelitian skripsi. E10c. Peluang
bagi
mahasiswa
untuk
mengembangkan
:
pengetahuan dan pemahaman materi dibidangnya, ketrampilan umum, pemahaman dan pemanfaatan potensi diri, kemampuan belajar sendiri. Peluang mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam memahami pengetahuan sangat terbuka lebar di PS S1 Teknik Sipil. PS S1 Teknik Sipil telah memberikan fasilitas ruang – ruang belajar di dalam dan luar kelas dengan meja dan kursi yang memadai sehingga mahasiswa dapat belajar dan berdiskusi dengan rekan mahasiswa. Penggunaan akses internet wireless selama 24 jam dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk update informasi terhadap pengetahuan. Ruang – ruang dosen yang tersekat memberikan kenyaman bagi mahasiswa dan dosen dalam berkonsultasi untuk peningkatan kompetensi mahasiswa.
Pembentukan
Himpunan
Mahasiswa
Sipil
(HMS),
Workshop Sipil dan wadah kajian jembatan Ampera yang didukung oleh PS S1 Teknik Sipil dapat dimanfaatkan sebagai wadah dalam pengembangan ketrampilan mahasiswa baik dalam bidang akademis dan non-akademis.
88
11. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar E11a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar mahasiswa telah diatur dalam Buku Pedoman Akademik, seperti yang terlihat pada tabel E.1. Tabel E.1. Evaluasi Keberhasilan Studi Akhir Tahun ke-
Jumlah sks Lulus
IPK
≥ 2,00 > 24 (tanpa nilai E) < 2,00 1 < 24 Diambil 24 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00 ≥ 2,00 > 48 (tanpa nilai E) < 2,00 2 < 24 Diambil 48 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00 ≥ 2,00 > 72 (tanpa nilai E) < 2,00 3 < 24 Diambil 72 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00 ≥ 2,00 > 96 (tanpa nilai E) < 2,00 4 < 24 Diambil 96 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00 Jika mahasiswa tidak dapat memenuhi syarat – syarat tersebut, maka diberhentikan sebagai mahasiswa Fakultas Teknik UB
Pada akhir tahun pertama, mahasiswa harus mengumpulkan minimal 24 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00. Dan pada akhir tahun kedua, mahasiswa harus mengumpulkan minimal 48 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00. Evaluasi berlanjut pada tahun ketiga, dimana mahasiswa setidaknya harus mengumpulkan minimal 72 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00. Sedangkan pada tahun keempat mahasiswa setidaknya harus mengumpulkan minimal 96 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00. Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi syarat – syarat tersebut, contohnya pada akhir tahun ke-1 mahasiswa hanya mendapatkan 22 sks tanpa nilai E atau IPK 1,80 , maka mahasiswa tersebut akan diberhentikan sebagai mahasiswa Fakultas Teknik UB. Pada semester 7 dan 8, mahasiswa dinyatakan lulus bila telah mengumpulkan minimal 144 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00 dan 89
telah memenuhi persyaratan lainnya, seperti telah menyelesaikan skripsi, tugas akademik, lulus ujian akhir sarjana, memenuhi syaratsyarat administrasi, memiliki nilai TOEIC dengan skor ≥ 500 dan memiliki sertifikasi program aplikasi komputer sekurang – kurangnya 2 jenis. Keberhasilan studi mahasiswa terlihat dari nilai setiap mata kuliah yang dikonversikan kedalam nilai IPS dan IPK. Ketika lulus, mahasiswa memiliki predikat kelulusan, antara lain cumlaude, sangat memuaskan dan memuaskan berdasar atas nilai IPK dan lama studi. E11b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa Metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dilakukan melalui evaluasi atas Indek Prestasi dan perolehan angka kredit. PS S1 Teknik Sipil melakukan evaluasi terhadap kemajuan dan keberhasilan mahasiswa setiap semester, mahasiswa yang terlihat kritis (menurun) akan segera dievaluasi baik dengan memanggil mahasiswa yang bersangkutan, memanggil orang tua / wali dari mahasiswa maupun dengan tindakan tegas yang berupa DO (drop out) bila memang tidak dapat dipertahankan lagi. Mahasiswa boleh menempuh SKS tertentu apabila telah mendapatkan nilai IPS tertentu. Nilai yang digunakan dalam IPK adalah nilai yang terbaik apabila mahasiswa mengulang mata kuliah yang sama. E11c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan) Yudisium dilakukan apabila mahasiswa telah mengumpulkan minimal 144 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00 dan telah memenuhi persyaratan lainnya, seperti telah menyelesaikan skripsi, tugas akademik,
lulus
ujian
akhir
sarjana,
memenuhi
syarat-syarat
administrasi, memiliki nilai TOEIC dengan skor ≥ 500 dan memiliki sertifikasi program aplikasi komputer sekurang – kurangnya 2 jenis. Adapun syarat-syarat tambahan adalahtelah menyelesaikan perbaikan skripsi, dan menyelesaikan semua tanggungan peminjaman peralatan maupun buku.
90
E11d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiwa Mahasiswa memberikan penilaian mengenai kepuasan terhadap proses pembelajaran melalui angket / kusioner yang diberikan pada akhir perkuliahan. Penilaian dapat juga menggunakan fasilitas SINERGI yang terhubung langsung ke PS S1 Teknik Sipil. Selain itu tersedia kotak saran bagi mahasiswa yang ingin memberikan saran atau keluhan terhadap proses belajar mengajar. Evaluasi terhadap kepuasan mahasiswa dilakukan secara periodik dengan tindakan perbaikan berupa teguran langsung kepada dosen pengampu mata kuliah bila ditemukan kepuasan mahasiswa yang bernilai rendah. 12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen– mahasiswa (baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional) Interaksi dosen-mahasiswa di dalam kelas dilakukan dalam ruang yang representatif dengan kapasitas maksimum antara 40-80 orang dan sudah dilengkapi dengan fasilitas meja-kursi perkuliahan, OHP, wireless infocus, AC, audio sistem dan akses internet. Interaksi juga dilaksanakan dalam laboratorium dan studio disaat mahasiswa melakukan penyelesaian tugas besar, praktikum dan penelitian skripsi. Interaksi yang berupa bimbingan / konsultasi dapat dilaksanakan di ruang dosen yang representatif, di ruang – ruang terbuka atau di ruang rapat. PS S1 Teknik Sipil telah memfasilitasi adanya meja – meja diskusi serta gazebo yang mendukung mahasiswa dalam berdiskusi dan berinteraksi dengan dosen.Interaksi dapat juga dilakukan di luar kampus, dimana mahasiswa dan dosen menghadiri rapat, seminar, lokakarya ataupun dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Selain itu interaksi dapat dilakukan melalui email, voice ataupun videoconference karena PS S1 Teknik Sipil telah menyediakan jaringan internet wireless di seluruh lingkungan kampus.
91
13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan civitas akademika lainnya Interaksi yang dilakukan antara dosen, mahasiswa dan civitas akademika lainnya telah berjalan dengan baik.Peningkatan jumlah keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen PS S1 Teknik Sipil merupakan salah satu indikator peningkatan mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen dan mahasiswa. Penggunaan sarana dan prasarana terus ditingkatkan baik dari segi frekuensi penggunaan maupun dari segi peningkatan kualitas melalui perbaikan dan pemeliharaan (terdapat borang kehilangan dan kerusakan inventaris), sehingga dapat meningkatan mutu dan kuantitas interaksi. Sebagai contoh, adanya kegiatan nonton bersama dengan tema perkembangan dan penerapan ilmu keteknik-sipilan yang terbaru merupakan salah satu contoh peningkatan mutu dan kuantitas interaksi 14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Rancangan menyeluruh mengenai pengembangan suasana akademik yang kondusif untuk mendukung tri dharma perguruan tinggi telah tersusun dalam dokumen Program Kerja dan Manual Mutu. Pengembangan susana akademik yang kondusif untuk pembelajaran telah berjalan dengan baik, termasuk juga peningkatan mutu dan kuantitas interaksi. Namun demikian, pengembangan susana untuk penelitian dan pengabdian masyarakat masih perlu mendapat perhatian khusus sehingga tercapai suasana yang kondusif dalam proses pencapaiannya. 15. Keikutsertaan civitas akademika dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, eksibisi) Keikutsertaan civitas akademika (dosen) telah berjalan dengan baik, sebagaimana yang tercantum pada dokumen standar 4 dan standar 6 92
Buku 3A. Program studi menerima informasi tentang kegiatan akademik tersebut dan dilanjutkan dengan menginformasikan kepada seluruh akademika melalui media papa pengumuman dan map dokumen kegiatan akademik per bulan. Civitas akademika dapat mengajukan permohonan bantuan dana untuk mengikuti kegiatan akademik tersebut. Selain itu universitas juga memberikan insentif reward bagi akademika yang telah mempublish penelitiannya. 16. Pengembangan kepribadian ilmiah Pengembangan kepribadian ilmiah dapat terbentuk oleh suasana akademik yang kondusif, baik di dalam kelas, di dalam kampus maupun di luar kampus. Kegiatan – kegiatan interaksi antar civitas akademika dalam kegiatan ilmiah membantu tercapainya kepribadian ilmiah. Beberapa dosen pengampu telah menyisipkan materi – materi softskill dalam pembelajaran di dalam kelas maupun ketika berinteraksi di luarkelas. Selain itu kegiatan penelitian dan pengabdian bagi masyarakat, serta kegiatan KKN-P dan KKM memberi wawasan terhadap mahasiswa mengenai bagaimana seorang akademika berinteraksi dalam masyarakat atau dalam proyek. Pengembangan kepribadian ilmiah juga dilakukan dengan mengadakan kuliah tamu dan seminar yang dipresentasikan oleh narasumber dari luar PS S1 Teknik Sipil, dosen PS S1 Teknik Sipil, ataupun oleh mahasiswa sendiri.
93
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen E dalam evaluasi diri untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB) A. Identifikasi SWOT STRENGTH (S) 1. PS S1 Teknik Sipil terus berbenah untuk memperbaiki dan mengembangkan kurikulum yang berbasis kompetensi secara periodik 2. Suasana akademik yang kondusif untuk kegiatan tri dharma perguruan tinggi 3. Partisipasi yang cukup besar dari civitas akademika terhadap kegiatan akademis 4. Interaksi yang baik antar civitas akademika baik di kelas, dalam kampus maupun luar kampus 5. Telah tersusunnya RPKPS dan Bahan Ajar pada hampir seluruh mata kuliah WEAKNESS (W) 1. Koleksi jurnal ilmiah terakreditasi dan internasional yang masih terbatas 2. Sistem informasi yang masih berubah – ubah karena menyesuaikan dengan sistem informasi pusat / universitas (UB). OPPORTUNITY (O) 1. Tersedianya hibah dari Dikti untuk penyusunan kurikulum berbasis kompetensi. 2. Minat mahasiswa untuk bekerja sama dengan dosen dalam penelitian dan pengabdian masyarakat yang tinggi 3. Sistem informasi yang dapat terus dikembangkan untuk mendukung pelaksanaan belajar mengajar THREAT (T) 1. Mahalnya dana bagi penyediaan akses jurnal internasional yang terakreditasi dan dapat diakses secara online 2. Tuntutan stakeholder akan kompetensi lulusan yang terus berkembang 94
B. Pembobotan IE-Matrix Tabel E.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen E
Faktor – Faktor Strategi Internal
Bobot Rating Skor
Kekuatan:
--
--
--
0.20
4
0.80
-
Perbaikan
kurikulum
secara
Komentar
periodik -
Suasana akademik yang kondusif
0.20
3
0.60
-
Partisipasi akademika yang besar
0.10
3
0.30
0.10
3
0.30
0.20
3
0.60
--
--
--
masih
0.10
2
0.20
masih
0.10
2
0.20
pada kegiatan akademis -
Interaksi yang baik antar civitas akademika
-
Telah tersusunnya RPKPS dan buku ajar
Kelemahan: -
Koleksi
jurnal
ilmiah
terbatas -
Sistem
informasi
yang
berubah-ubah Total
1.0
3.00
Tabel E.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen E
Faktor – Faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating Skor
Peluang: -
Tersedia
hibah
penyusunan
--
--
--
0.30
4
1.20
0.20
4
0.80
0.20
3
0.60
--
--
--
0.10
1
0.10
Komentar
kurikulum berbasis kompetisi -
Minat
mahasiswa
yang
tinggi
untuk bekerjasama dengan dosen -
Sistem informasi yang dapat terus dikembangkan
Ancaman: -
Mahalnya
dana
akses
jurnal
internasional
95
-
0.20
Tuntutan stakeholder yang terus
2
0.40
berkembang Total
1.0
3.10
C. Analisis matrix Internal – Eksternal Eksternal
Tinggi (3-4)
Sedang (2-3)
Pertumbuhan melalui
Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
integrasi horizontal
Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3)
Rendah (1-2)
Stabilitas
Pertumbuhan melalui diversifikasi konsentrik
Strategi stabilitas keuntungan
Rendah (1-2)
Strategi turn around
Strategi diversifikasi
Pertumbuhan melalui diversifikasi
Likuidasi
konglomerat
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal”, dimana diharapkan program – program yang ada dapat dikembangan dan diperbaiki terutama yang berhubungan dengan kurikulum. Pengembangan program dapat dilaksanakan dengan salah satunya mempersiapkan
diri
untuk
menerapkan
KKNI
sebagai
upaya
pengendalian mutu lulusan sehingga mampu berkompetisi secara global. D. Analisis SWOT Tabel E.3. Analisa SWOT Komponen E
Kekuatan: - Perbaikan kurikulum secara periodik - Suasana akademik yang kondusif - Partisipasi akademika yang besar
Kelemahan: - Koleksi jurnal ilmiah yang masih terbatas - Sistem informasi yang berubah ubah
96
-
-
Peluang: - Tersedianya hibah penyusunan kurikulum berbasis kompetensi - Minat mahasiswa yang tinggi untuk bekerjasama dengan dosen - Sistem informasi yang dapat terus dikembangan
Ancaman: - Mahalnya dana akses jurnal internasional - Tuntutan stakeholder yang terus
-
-
-
Interaksi yang baik antar akademika Telah tersusunnya RPKS dan buku ajar Menggunakan besarnya partisipasi akademika guna memenangkan hibah penyusunan kurikulum dan mengembangkan sistem informasi Memanfaatkan minat susana akademik, partisipiasi akademika dan interaksi yang baik untuk menjaga minat mahasiswa
-
Menggunakan perbaikan kurikulum secara periodik sehingga dapat terus memenuhi
-
-
Mengatasi sistem informasi yang berubah – ubah dengan menerapkan data base yang bersifat compatible untuk semua jenis sistem informasi, sehinggasistem informasi terus berkembang. Mengatasi permasalahan jurnal yang terbatas dengan bekerjasama dengan instansi lain, sehingga dapat meningkatkan suasana akademis yang mendorong peningkatan kerjasama mahasiswa dan dosen
Mengatasi permasalahan koleksi jurnal internasional yang terbatas melalui kerjasama dengan
97
berkembang
tuntutan stakeholder.
-
antar perpusatakaan untuk mengatasi akses jurnal yang mahal Mengoptimalkan penggunaansistem informasi melalui forum saran dan masukan sehingga dapat mengetahui tuntutan stakeholder
98
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana 1. Sistem alokasi dana Pengelolaan dana di PS S1 Teknik Sipil merupakan bagian dari sistem terpadu, dimana masing – masing PS akan mendapat alokasi kebutuhan
dana
yang
ditentukan
berdasarkan
perimbangan
proporsional dari Fakultas Teknik. PS S1 Teknik Sipil berperan aktif dalam merencanakan program kerja, target capaian kinerja serta kebutuhan anggaran pelaksanaan dari program kerja tersebut pada setiap tahun akademik. Anggaran yang telah disusun dengan memperhatikan mekanisme dan prosedur penyusunan anggaran keuangan negara ini dibicarakan melalui rapat pimpinan yang melibatkan Dekan, Pembantu Dekan dan seluruh ketua PS di Fakultas Teknik sebelum mencapai persetujuan dan pencairan. Pengelolaan dana ditingkat PS S1 Teknik Sipil digunakan untuk kegiatan akademis, kegiatan administrasi dan pengelolaan program studi, antara lain : penyelenggaraan proses belajar mengajar, ujian akhir
semester,
seminar
proposal/ujian
akhir,
pengembangan
kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana, akreditasi, penelitian dan pengabdian masyarakat serta penguatan tata kelola dan akuntabilitas. 2. Pengelolaan dan akuntanbilitas penggunaan dana Anggaran dan dana yang telah diperoleh PS S1 Teknik Sipil baik melalui PNPB, Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) ataupun sumber lain seperti kerjasama dan hibah dari luar negeri di kelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat, serta investasi – investasi untuk mendukung tri dharma perguruan tinggi tersebut. Pemanfaatan keuangan telah berjalan dengan baik, dimana pengelola PS S1 Teknik Sipil memperhatikan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan keuangan dengan mengacu kepada program kerja, sasaran dan target kerja, serta tetap memperhatikan urgensi dan inspirasi dari berbagai civitas akademika di lingkungan PS S1 Teknik Sipil.
99
Dalam pengelolaannya, PS S1 Teknik Sipil telah menerapkan sistem yang transparan dan akuntabel, dimana pengelola PS S1 Teknik Sipiltelah memaparkan cash-flow (pemasukan dan pengeluaran) kepada dosen PS S1 Teknik Sipil dalam rapat jurusan secara periodik. 3. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya PS S1 Teknik Sipil selain menerima dana proporsional yang berasal dari SPP, SPFP, SPIP, DBP, ORDIK/ORMAWA pada tiap semester, juga telah mengupayakan penambahan dana melalui jalur – jalur lain, seperti melalui program – program hibah, program hibah pengabdian masyarakat ataupun dari beasiswa. Hal ini terus dilakukan agar pemanfaatan dana dapat berjalan secara berkelanjutan dan dapat diberikan secara maksimal untuk peningkatan kualitas pelaksananaan kegiatan – kegiatan tri dharma perguruan tinggi di PS S1 Teknik Sipil. Tabel 6.2.1 pada buku borang 3A telah menunjukkan keberlanjutan perolehan dan penggunaan dana di PS S1 Teknik Sipil selama kurun waktu 2010 – 2012. 4. Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Sarana dan prasarana sebagai salah satu unsur penting yang menunjang kegiatan belajar mengajar telah dikelola, dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik oleh PS S1 Teknik Sipil. PS S1 Teknik Sipil berkoordinasi dengan berbagai pihak, yaitu universitas dan fakultas dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang berada di lingkungan PS S1 Teknik Sipil, seperti ruang kuliah, laboratorium, studio serta peralatan dan perlengkapan penunjang. Untuk pemanfaatan sarana dan prasarana ini, pengelola PS S1 Teknik Sipil dibantu dengan kepala laboratorium telah merencanakan dengan baik mengenai jadwal dan jenis kegiatan, yang umumnya masih didominasi oleh kegiatan pendidikan dan penelitian. Perencanaan ini terus di monitoring dan dievaluasi untuk menghindari penggunaan – penggunaan sarana dan prasarana yang dapat menimbulkan kerusakan sehingga pemanfaatan secara optimal dapat tercapai. Sebagai gambaran, setiap penggunaan ataupun peminjaman sarana dan prasarana harus sepengetahuan dan 100
mendapatkan ijin dari pengelolaan PS S1 Teknik Sipil, hal ini merupakan bentuk tanggung jawab dan monitoring pengelola PS S1 Teknik Sipil terhadap sarana dan prasarana yang ada di lingkungan PS S1 Teknik Sipil. Kegiatan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana di PS S1 Teknik
Sipil
dilaksanakan
secara
periodik
untuk
menghindari
penurunan pemanfaatan sarana dan prasarana. Pengelola PS S1 Teknik Sipil dibantu oleh kepala laboratorium dan civitas akademika melaporkan kondisi inventaris peralatan yang berada dalam lingkungan kerja masing – masing setiap tahun. Selain itu, PS S1 Teknik Sipil juga telah melakukan monitoring terhadap sarana dan prasarana di dalam ruang perkuliahan dengan pengecekan dan pengawasan secara rutin serta laporan civitas akademika pengguna ruang kuliah melalui borang laporan kehilangan dan kerusakan sarana dan prasarana yang berada di ruang pengajaran. Kerusakan sarana dan prasarana mendapat perhatian khusus oleh PS S1 Teknik Sipil untuk segera dilakukan perbaikan sehingga kegiatan belajar – mengajar serta penelitan dan pengabdian masyarakat tidak terganggu. Sedangkan untuk sarana dan prasarana yang berada di luar lingkungan PS S1 Teknik Sipil, seperti gedung perpustakaan, poliklinik, laboratorium diluar PS S1 Teknik Sipil, lapangan olahraga dan auditorium,
tanggung
jawab
pengelolaan,
pemanfaatan
dan
pemeliharaan dilakukan oleh Universitas atau instansi terkait. 5. Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dll. PS S1 Teknik Sipil memiliki 4 (empat) gedung di lingkungan PS S1 Teknik Sipil, yaitu gedung A, B, C dan D yang terdiri dari ruang kelas, laboratorium / studio, ruang baca, ruang pengajaran, ruang recording, ruang sidang, ruang pejabat struktural, ruang laboran, ruang belajar indoor, ruang kegiatan kemahasiswaan dan ruang ujian sarjana dengan sifat kepemilikan sendiri dan dalam kondisi baik sesuai dengan tabel 6.3.2 yang terdapat pada buku 3A. Selain itu PS S1 Teknik Sipil juga menggunakan laboratorium fisika-kimia, poliklinik, lapangan 101
olahraga, audotorium, perpustakaan dan ruang kuliah bersama yang terletak di luar lingkungan PS S1 Teknik Sipil namun masih milik PT sendiri untuk menunjang proses belajar mengajar. Untuk ruang kerja dosen, PS S1 Teknik Sipil telah mengakomodasi kenyamanan dan efektifitas kinerja dosen, baik dalam kegiatan mandiri dosen maupun dalam konsultasi dengan mahasiswa, yaitu dengan menyediakan ruang dosen tersekat dimana 1 dosen akan mendapatkan 1 ruang dengan ukuran 2m x3m. Dilingkungan PS S1 Teknik Sipil juga terdapat fasilitas yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk berkumpul dan berdiskusi
bersama,
yaitu
Himpunan
Mahasiswa
Sipil
(HMS),
Workshop Sipil, Amera (forum diskusi jembatan), musholla, gazebo dan kantin, dengan fasilitas wireless internet.
6. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian Sistem informasi yang diterapkan oleh PS S1 Teknik Sipil dapat di akses oleh civitas akademika baik di dalam maupun diluar kampus. Untuk menunjang sistem ini, PS S1 Teknik Sipil telah memfasilitasi jaringan
internet
luas
(Wide
Area
Network
=
WAN)
tanpa
menggunakan kabel (wireless) sehingga civitas akademika dapat mengakses sistem tersebut menggunakan komputer pribadi. Guna menunjang kegiatan perkuliahan, setiap ruang kelas yang terdapat di PS S1 Teknik Sipil telah dilengkapi dengan LCD projector dan pengeras suara, selain itu juga terdapat beberapa ruang kelas yang dilengkapi dengan televisi seperti ruang kelas di Gedung A dan SG. Selain itu, untuk memudahkan akses tersebut, PS S1 Teknik Sipil juga menyediakan
satu
unit
komputer
pelayanan
mahasiswa
yang
diletakkan di depan ruang recording gedung A lantai II yang dapat digunakan secara bebas oleh civitas akademika. PS S1 Teknik Sipil memiliki laboratorium komputasi dan studio perancangan dengan sarana komputer, software, server dan printer yang cukup dan memadai untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Selain itu PS S1 Teknik Sipil juga menyediakan dua unit komputer di ruang baca yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk mengakses katalog, jurnal atau literatur secara online guna mendukung kegiatan penelitian. 102
7. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana PS S1 Teknik Sipil memiliki sarana dan prasarana yang dirasa cukup untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di kampus. Sebagai gambaran, pada tahun akdemik 2011/2012 PS S1 Teknik Sipilmemiliki 8 ruang kelas dengan daya tampung yang bervariasi antara 40-80 mahasiswa, ditambah dengan 6 laboratorium/studio dengan luasan mencapai 1800m2 untuk
kegiatan
akademis
mahasiswa,
serta
tersedianya ruang belajar indoor dan outdoor bagi mahasiswa untuk berdiskusi. Namun demikian, dengan adanya strategi kelas – kelas kecil untuk meningkatkan efektiftas pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan, perlu adanya penambahan jumlah kelas. Hal ini disikapi oleh PS S1 Teknik Sipil dengan merencanakan penambahan jumlah ruang kelas di lingkungan PS S1 Teknik Sipil. Peralatan dan perlengkapan yang di miliki oleh laboratorium dan studio telah sesuai dengan standar laboratorium untuk PS S1 Teknik Sipil. Meski begitu, dirasa perlu adanya penambahan beberapa peralatan mengikuti
perkembangan
terbaru
teknologi
serta
penambahan
beberapa peralatan yang memiliki beban load tinggi akibatnya jumlah mahasiswa yang terus meningkat. Ruang baca di PS S1 Teknik Sipil serta perpustakaan dirasa telah cukup relevan dengan kebutuhan mahasiswa akan materi pendukung pembelajaran dan pendidikan, hal ini terlihat pada tabel 1 dan 2 pada point 6.4.2 pada buku 3A. 8. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya PS S1 Teknik Sipil memahami bahwa keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana merupakan faktor penting penunjang keberhasilan pengelolaan PS S1 Teknik Sipil. Oleh karena itu PS S1 Teknik Sipil mendapatkan alokasi dana proporsional dari fakultas, serta secara periodik memonitor dan mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana serta merencanakan pengadaan sarana dan prasarana baru bila dirasa dibutuhkan oleh PS S1 Teknik Sipil sebagai pendukung dalam pencapaian tri dharma perguruan tinggi. PS S1 Teknik Sipil juga menerima masukan dan kritik dari civitas akademika dalam kaitannya dengan kondisi atau kebutuhan 103
akan sarana dan prasarana, baik melalui kotak saran, form inventaris, kegiatan cangkrukan, rapat – rapat di program studi ataupun secara langsung ke pengelola PS S1 Teknik Sipil sebagai salah satu aktivitas untuk mendukung keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatan saran dan prasarana. 9. Rancangan pengembangan sistem informasi Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan administrasi akademik, PS S1 Teknik Sipil telah menerapkan sistem informasi yang disebut SIAKAD (sistem informasi akademik) yang terdiri dari beberapa software sistem informasi berbasis web yang dapat diakses oleh mahasiswa, dosen, pengelola PS S1 Teknik Sipil ataupun orang tua mahasiswa secara online melalui jaringan internet. Sistem Informasi Akademik tersebut terdiri dari : a. SIAM : Sistem Informasi Akademik Mahasiswa, merupakan layanan akademik digunakan mahasiswa dalam mengakses informasi
seputar
catatan
akademik
selama
proses
perkuliahan, baik berupa info biodata, KRS, KHS, jadwal kuliah, serta neraca keuangan per registrasi. b. SIADO (sistem informasi dosen) yang ditujukan untuk membantu dosen dalam mengelola dan mengarsipkan kegiatan-kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Dengan adanya SIADO memudahkan dosen dalam melaksanakan evaluasi kinerja dosen (EKD) dan sertifikasi pendidik profesional (Serdos). c. SIMPEL
:
Sistem
Pelaporan
Online
sebagai
bagian
dari Decision Support Sistem(DSS) yang khusus bagi pejabat di tingkat fakultas maupun universitas untuk mendapatkan laporan keuangan dan sekaligus akademik. Informasi yang ditampilkan dapat dipilih sesuai format laporan data yang diinginkan. d. SIUDA : Sistem Informasi Wisuda ditujukan bagi operator akademik di setiap fakultas untuk mendaftarkan para peserta wisuda periode yang telah dijadwalkan. Sistem ini digunakan 104
mendata para alumni Universitas Brawijaya, sekaligus membantu kelancaran administrasi dalam persiapan acara wisuda. e. SIREGI : Sistem Informasi Registrasi yang ditujukan bagi operator akademik dan keuangan untuk memperbaharui informasi seputar pelaksanaan registrasi mahasiswa. Sistem ini membantu perubahan kalender, status akademik serta besar biaya untuk setiap item pembayaran di registrasi. PS S1 Teknik Sipil secara mandiri telah mengembangkan sistem informasi yang berguna untuk menunjang kegiatan akademik dan administrasi serta untuk mempercepat transfer informasi. a. SIMAS (Sistem Informasi Arsip) sebagai salah satu strategi dalam pelacakan dan pengarsipan surat yang masuk dan keluar dari PS S1 Teknik Sipil. b. SIHA (Sistem Informasi Kemahasiswaan) adalah sistem informasi yang menampilkan data-data kemahasiswaan. c. SMS Center adalah suatu sistem berbasis SMS untuk mempercepat
informasi
yang
berhubungan
dengan
akademik dan informasi yang lain kepada seluruh civitas. Selain itu mahasiswa dan dosen dapat menggunakan fasilitas blog yang disediakan oleh universitas untuk berbagi pengetahuan serta informasi maupun untuk pendukung kegiatan belajar mengajar. 10. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi Sistem
informasi
yang
dapat
diakses
secara
online
tanpa
menggunakan kabel di lingkungan PS S1 Teknik Sipil menunjukkan kecukupan
dan
kesesuaian
sarana
dan
prasarana
terhadap
pemberdayaan sistem informasi. PS S1 Teknik Sipil juga telah menyediakan komputer yang dapat digunakan secara bebas untuk mengakses sistem informasi tersebut. Selain itu PS S1 Teknik Sipil telah mengelola website PS S1 Teknik Sipil (http://sipil.ub.ac.id) yang berisi mengenai informasi – informasi seputar teknik sipil yang berguna bagi
mahasiswa,
calon
mahasiswa,
civitas
akademika
serta 105
masyarakat luas di luar kampus. Sedangkan di dalam lingkungan PS S1 Teknik Sipil, telah tersedia dua unit TV LCD yang terletak di depan Lab Komputasi dan Informatika Gedung A lantai II dan didepan ruang dosen Gedung C lantai II. Meski demikian, sumber daya manusia pengelola sistem informasi ini dirasa masih kurang, mengingat informasi yang disampaikan cukup banyak dan informasi tersebut terus berkembangan seiring waktu. Dalam kegiatan belajar mengajar, penerapan sistem informasi telah dilaksanakan di dalam ruang kelas dengan penggunaan media proyektor tanpa kabel sertafasilitas audiosistem. Sedangkan di luar ruang kelas, 60% dosen telah menggunakan blog dosen dan email dosen dengan domain ub.ac.id menjadi penghubung bagi mahasiswa dan dosen untuk berinteraksi dan mengunduh materi atau informasi seputar mata kuliah tertentu. 11. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi terlihat dari mudah diaksesnya serta mudah digunakannya sistem informasi secara online di dalam dan luar kampus. Sebagai contoh, pendaftaran KRS (Kartu Rencana Studi) mahasiswa serta informasi – informasi lain melalui SIAKAD secara online mengurangi beban pekerjaan dan antrian aktivitas administrasi di ruang recording. Meski begitu, efektivitas penggunaan sistem informasi ini dapat ditingkatkan dengan cara penambahan jumlah unit komputer yang dapat digunakan secara bebas oleh mahasiswa serta penambahan kapasitas database centre yang dapat diakses oleh pimpinan PS dan dosen. 12. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet) Sistem intranet telah dikembangkan dan dimanfaatkan secara baik oleh civitas akademika di PS S1 Teknik Sipil. Sebagai contoh, penggunaan database centre dengan kapasitas 10 GB setiap dosen, dapat diakses menggunakan jaringan intranet untuk menyimpan dan mengambil materi kuliah ataupun pengumpulan tugas. Selain itu 106
adanya jaringan intranet antara ruang baca dengan perpustakaan meningkatkan efisiensi mahasiswa dalam mencari literatur yang diinginkan, termasuk akses jurnal nasional dan internasional. 13. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet) Ketersediaan
internet
dalam
era
globalisasi
merupakan
suatu
keharusan. Oleh karena itu PS S1 Teknik Sipil menyediakan jaringan internet wireless di seluruh lingkungan PS S1 Teknik Sipil yang dapat digunakan oleh seluruh civitas akademika dengan menggunakan user id yang telah terdaftar. Penggunaan internet dikhususkan untuk pemanfaatan pendidikan, dimana telah diberlakukan pembatasan (restriction) terhadap alamat – alamat website yang tidak berhubungan dengan pendidikan pada jam – jam perkuliahan. Kecepatan akses internet di PS S1 Teknik Sipil berkisar 0.1 Mbps hingga 10 Mbps untuk download dan 2.5 Mbps hingga 15 Mbps untuk upload, dengan kecepatan tertinggi terjadi pada saat pagi dan malam hari, sedangkan siang
hari
kecepatan
melambat
dikarenakan
tingginya
traffic
pengguna. Dengan adanya akses internet tanpa batas, mahasiswa dapat melakukan studi pustaka ataupun berkonsultasi kepada dosen melalui email untuk meningkatkan kualitas pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan. Internet juga dimanfaatkan oleh PS S1 Teknik Sipil sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan PS S1 Teknik
Sipil
kepada
masyarakat
luas
melalui
website
http://www.sipil.ub.ac.id.
107
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen F dalam evaluasi diri untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB) A. Identifikasi SWOT STRENGTH (S) 1. PS S1 Teknik Sipil telah mampu secara berkelanjutan untuk mendapatkan dana diluar dana PNPB, yaitu melalui hibah, beasiswa ataupun kerjasama. 2. Pengelolaan dana PS S1 Teknik Sipil telah berjalan dengan efektif, efisien, transparan dan akuntabel. 3. Sarana dan prasarana PS S1 Teknik Sipiltelah memadai untuk pelaksanaan kegiatan belajar – mengajar. 4. Sistem informasi PS S1 Teknik Sipil yang terus berkembang memudahkan dalam pencarian, pengolahaan dan pelayanan data. 5. Tersedianya jaringan internet wireless yang memudahkan civitas akademika untuk mengakses sistem informasi (SI). WEAKNESS (W) 1. Jumlah dan kompetensi sumber daya manusia dalam pengelolaan sistem informasi masih kurang 2. Kecepatan dan koneksi internet yang masih belum stabil 3. Masih rendahnya jumlah dosen dan karyawan yang memanfaatkan blog dan layanan online lainnya. OPPORTUNITY (O) 1. Tersedianya program hibah kompetisi dan beasiswa yang dapat digunakan untuk menambah dana pengembangan PS S1 Teknik Sipil 2. Teknologi sistem informasi yang terus berkembangan memungkinkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sistem informasi. 3. Dukungan penuh FTUB dan UB dalam pengembangan saranaprasarana dan sistem informasi di PS S1 Teknik Sipil 4. Penggunaan sistem informasi sebagai sarana PS S1 Teknik Sipil untuk lebih dikenal di masyarakat baik kalangan akademis / profesional, 108
dunia usaha, maupun masyarakat umum yang ingin mengetahui informasi mengenai PS S1 Teknik Sipil-UB. THREAT (T) 1. Sistem informasi yang dapat diakses secara online memungkinkan adanya pembajakan / hacker terhadap sistem informasi tersebut. 2. Perkembangan IPTEK yang cepat dan dinamis menuntut pergantian peralatan laboratorium sehingga memenuhi standar yang baru. 3. Perubahan dan perkembangan yang cepat dari peralatan penunjang SI menuntut untuk selalu dilakukan pemutakhiran peralatan. B. Pembobotan IE-Matrix Tabel F.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen F
Faktor – Faktor Strategi Internal
Bobot Rating Skor
Kekuatan:
--
--
--
0.10
3
0.40
0.20
3
0.60
0.20
4
0.80
0.15
2
0.30
0.20
3
0.60
--
--
--
0.05
2
0.10
0.05
1
0.05
-
PS S1 Teknik Sipil mendapatkan
Komentar
dana diluar dana PNPB -
Pengelolaan dana PS S1 Teknik Sipil
berjalan
efektif,
efisien,
transparan dan akuntable -
Saran dan prasarana PS S1 Teknik Sipil memadai dalam kegiatan belajar - mengajar
-
Sistem informasi PS S1 Teknik Sipil terus berkembang
-
Tersedia internet wireless untuk mengakses sistem informasi
Kelemahan: -
Jumlah SDM pengelola SI masih kurang
-
Kecepatan dan koneksi internet tidak stabil
109
-
Kurangnya keaktifan dosen dalam
0.05
2
0.10
memanfaatkan blog online Total
1.0
3.15
Tabel F.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen F
Faktor – Faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating Skor
Peluang: -
Tersedianya program hibah dan
--
--
--
0.20
4
1.20
0.10
3
0.30
0.20
3
0.60
0.20
3
0.60
--
--
--
0.15
2
0.30
0.15
1
0.15
Komentar
beasiswa untuk menambah dana PS S1 Teknik Sipil -
Teknologi SI terus berkembang untuk efisiensi dan efektifitas
-
Dukungan penuh FTUB dan UB dalam
pengembangan
sistem
informasi -
Menggunakan SI sebagai sarana pengenalan masyarakat
Ancaman: -
SI online dimungkinkan adanya hacker
-
IPTEK yang terus berkembang menuntut pembaharuan peralatan laboratorium
Total
1.0
3.15
C. Analisis matrix Internal – Eksternal Eksternal Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3)
Rendah (1-2)
Tinggi (3-4)
Sedang (2-3)
Pertumbuhan melalui
Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
integrasi horizontal
Stabilitas
Pertumbuhan melalui diversifikasi konsentrik
Strategi stabilitas keuntungan
Rendah (1-2)
Strategi turn around
Strategi diversifikasi
Pertumbuhan melalui diversifikasi
Likuidasi
konglomerat
110
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal”, dimana diharapkan program – program yang ada harus dikembangkan secara vertikal, yang berarti adanya usaha – usaha baru yang sebelumnya dilakukan oleh pihak lain. D. Analisis SWOT Tabel F.3. Analisa SWOT Komponen F
Kekuatan: - PS S1 Teknik Sipil mendapatkan dana diluar PNPB - Pengelolaan dana PS S1 Teknik Sipil berjalan efektif, efisien, transparan dan akuntable - Saran dan prasarana PS S1 Teknik Sipil memadai dalam kegiatan belajar mengajar - Sistem informasi PS S1 Teknik Sipil terus berkembang - Tersedia internet wireless untuk mengakses sistem informasi Peluang: - Tersedianya program hibah dan beasiswa untuk menambah dana PS S1 Teknik Sipil - Teknologi SI terus
-
Memanfaatkan kekuatan dan pengalaman PS S1 Teknik Sipil dalam mendapatkan dana diluar dana PNPB untuk
Kelemahan: - Jumlah SDM pengelola SI masih kurang - Kecepatan dan koneksi internet tidak stabil - Kurangnya keaktifan dosen dalam memanfaatkan blog
-
Berusaha menambah SDM pengelola SI sehingga dapat memanfaatkan peluang perkembangan teknologi.
111
-
-
berkembang untuk efisiensi dan efektifitas Dukungan penuh FTUB dan UB dalam pengembangan sarana-prasarana dansistem informasi Menggunakan SI sebagai sarana pengenalan masyarakat
-
-
-
Ancaman: - SI online dimungkinkan adanya hacker - IPTEK yang terus berkembang menuntuk pembaharuan peralatan laboratorium
-
-
mendapatkan hibah kompetisi atau beasiswa Menggunakan pengelolaan SI di PS S1 Teknik Sipil yang terus berkembang untuk mengikuti perkembangan teknologi Memanfaatkan sarana-prasarana yang memadai sehingga mendapat dukungan dari FTUB dan UB untuk terus melakukan pengembangan. Memanfaatkan akses internet yang mudah melalui wireless untuk mengelola website sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat
-
Menggunakan kekuatan SI PS S1 Teknik Sipil yang terus berkembang, meliputi penguatan keamanan online untuk menghindari hacker Menggunakan
-
-
-
Berlangganan internet sendiri untuk mendapatkan kecepatan yang stabil, sehingga dapat memanfaatkan teknologi SI yang terus berkembang dan membuka kesempatan untuk meraih beasiswa / hibah yang diumumkan secara online Berusaha memotivasi dosen untuk memanfaatkan blog sehingga dapat digunakan sebagai sarana pengenalan terhadap masyarakat
Menambah kualitas dan kuantitas pengelola SDM sehingga mampu untuk menangkal hacker Berusaha menaikkan nilai tawar dalam pemegang
112
kemampuan PS S1 Teknik Sipil untuk mendapatkan dana diluar PNPB, sebagai tambahan dana pengembangan untuk memperbaharui peralatan laboratorium.
keputusan akhir alokasi dana proporsional sehingga mendapat dana tambahan untuk memperbaharui peralatan laboratorium.
113
G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama 1. Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran dan efisiensi pemanfaatan dana penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat Gambar G. 1.1menunjukkan menunjukkan semakin tingginya produktivitas penelitian selama 3 tahun terakhir. Meski demikian, meningkatnya eningkatnya jumlah penelitian dengan sumber biaya mandiri maupun dari institusi sendiri belum diimbangi dengan peningkatan penelitian penelitian yang menggunakan biaya dari hibah kompetisi ataupun dari institusi luar negeri. negeri Untuk itu dirasa perlu adanya usaha lebih dalam meningkatkan mutu penelitian
Jumlah judul penelitian
ataupun bantuan informasi mengenai adanya hibah – hibah kompetisi. 40 35 30 25 20 15 10 5 0 2009/2010
2010/2011
2011/2012
Tahun Akademik Pembiayaan sendiri oleh peneliti
PT yang bersangkutan
Depdiknas
Institusi dalam negeri di luar depdiknas
institusi luar negeri Gambar G. 1.1 Jumlah Judul Penelitian
Terlihat pada gambar G 1.2, trend peningkatan juga terlihat pada bidang pengabdian kepada masyarakat. Jumlah pengabdian ini meningkat lebih 2 kali lipat dari tahun akademik 2009/2010 yang hanya 36 kegiatan pengabdian menjadi 73 kegiatan pengabdian pada tahun 2011/2012. Meski demikian, jumlah pengabdian yang bersumber dari Depdiknas masih harus ditingkatkan.
114
Jumlah judul penelitian
70 60 50 40 30 20 10 0 2009/2010
2010/2011
2011/2012
Tahun Akademik Pembiayaan sendiri oleh peneliti
PT yang bersangkutan
Depdiknas
Institusi dalam negeri di luar depdiknas
institusi luar negeri Gambar G. 1.2 Jumlah Kegiatan Pengabdian
Dalam
pelaksanaan
penelitian
ataupun
pengabdian
kepada
masyarakat, dosen – dosen PS S1 Teknik Sipil selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
dengan
cara
melakukan
monitoring dan evaluasi secara periodik setiap 1 semester. Pada pelaksanaan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, PS S1 Teknik
Sipil
memperhatikan
relevansi
sasaran
sesuai
dengan
kebutuhan dari masyarakat. Sebagai gambaran, pada tahun 2011 dan 2012, PS S1 Teknik Sipil secara kontinu mendampingi masyarakat di daerah Tlogomas Malang Malang dalam hal perencanaan dan perhitungan infrastruktur instalasi pembuangan limbah, serta berperan aktif sebagai pengawas selama masa pembangunan infrastruktur tersebut. 2. Agenda,
keberlanjutan,
diseminasi
hasil
penelitian
dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. m Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara berencana, hal ini berarti penelitian dan pengabdian tidak bersifat
sesaat
atau
insidental,
namun
lebih
mengarah
pada
pelaksanaan yang berkelanjutan. Setiap laboratorium yang ya berada pada PS S1 Teknik Sipil telah memiliki agenda penelitian yang merupakan turunan dari payung penelitian yang diterapkan oleh
115
fakultas. Sebagai contoh, dalam agenda material yang ramah terhadap lingkungan (green concrete) penelitian bahan residu fly ash dimulai dari penelitian mengenai karakteristik atau sifat – sifat dasar fly ash, penelitian dilanjutkan hingga pemanfaatan fly ash menjadi bahan – bahan yang tidak berbahaya, dapat dikomersikan dan digunakan oleh masyarakat, selain itu juga terdapat penelitian mengenai penggunaan bambu sebagai alternatif bahan bangunan yang bisa digunakan pada pondasi, dinding serta atap. Contoh lain pada bidang pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan adalah pelatihan yang diberikan secara bertahap kepada para tenaga pengajar mengenai penggunaan software autocad 2 dimensi dan 3 dimensi. PS S1 Teknik Sipil mengagendakan diseminasi hasil penelitian yang berupa seminar atau lokakarya, publikasi artikel ilmiah melalui jurnal lokal, nasional dan internasional, serta penyuluhan atau sosialisasi pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab terhadap penelitian atau pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan. 3. Kegiatan penelitian dan pelayanan / pengabdian kepada masyarakat bersama dosen dan mahasiswa. Gambar G. 3.1menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah penelitian dalam kurun 3 tahun terakhir, yaitu 23 judul pada tahun akademik
2009/2010
hingga
mencapai
56
judul
pada
tahun
akademik2011/2012. Selain itu juga terlihat adanya kenaikan yang signifikan terhadap jumlah penelitian yang melibatkan kerjasama antara dosen dan mahasiswa, yaitu dari 12 penelitian pada tahun akademik 2009/2010 menjadi 51 penelitian di tahun akademik 2011/2012. Hal ini mengindikasikan bahwa PS S1 Teknik Sipil memberikan kesempatan dan mendukung adanya kegiatan bersama antara dosen dan mahasiswa dalam kegiatan akademis yang berupa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
116
Jumlah Judul Publikasi
60 50 40
42
51
30 20
12
10
11
13 5
0 2009/2010
2010/2011
2011/2012
Tahun akademik Tanpa keterlibatan mahasiswa
Dengan keterlibatan mahasiswa
Gambar G. 3.1 Jumlah Penelitian
penelit an dan pelayanan / pengabdian 4. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Berdasar Gambar G. 3.1terlihat terlihat bahwa secara kuantitas, penelitian oleh mahasiswa telah mengalami kenaikan signifikan dalam kurun waktu 3 tahun ini. Selain itu Mahasiswa juga melakukan penelitian sebagai
kegiatan
akademis
pendukung
penyusunan
skripsi.
Mahasiswa turut pula melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat secara mandiri melalui kegiatan KKM (Kemah Kerja Mahasiswa) dan KKN-P P sebagai kegiatan akademis yang harus dijalani oleh mahasiswa untuk persyaratan kelulusan. kel Kualitas
penelitian
dan
pengabdian
kepada
masyarakat
telah
menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terlihat dari diperolehnya beberapa
lomba
atau
pemenangan
kompetisi
denga dengan
adanya
keterlibatan mahasiswa.
117
5. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pelayanan / pengabdian kepada masyarakat. Sebagai akademisi di perguruan tinggi, dosen dosen diharuskan menjalankan tridharma dharma perguruan tinggi setiap semester. Sehingga hubungan pengajaran,
penelitian
dan
pelayanan
/
pengabdian
kepada
masyarakat terlihat sangat sangat erat, dimana keahlian yang diajarkan dalam perkuliahan
menjadi
dasar
dalam
melakukan
penelitian
dan
pengabdian kepada masyarakat. Dan sebaliknya, hasil penelitian ataupun pengabdian kepada masyarakat sering digunakan sebagai materi dalam kegiatan pengajaran. penga Salah satu contoh adalah penerapan keahlian atau keilmuan mengenai perencanaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) pada masyarakat Tlogomas Malang. 6. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen Gambar G. 3.1menunjukkan menunjukkan peningkatan adanya kenaikan jumlah penelitian dosen dari tahun tahun 2009 ke tahun 2011. Selain itu pada Gambar G. 6.1.. memperlihatkan konsistensi dosen PS S1 Teknik Sipil dalam mempublikasikan karya ilmiah pada tingkat internasional, nasional dan lokal.
Jumlah Judul Publikasi
40 35
17
30
19 18
25 20
11
4
10
15 10
12
14
11
5 0 2009/2010
2010/2011
2011/2012
Tahun akademik Lokal
Nasional
Internasional
Gambar G. 6.1 Jumlah Publikasi
118
Banyaknya penelitian yang memperoleh hibah serta tingginya tingkat publikasi dosen PS S1 Teknik Sipil dalam jurnal berakreditasi menunjukkan
kualitas
penelitian
dan
publikasi
yang
semakin
meningkat dan dapat diterima oleh masyarakat ilmuwan baik di tingkat internasional maupun nasional. 7. Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan luar negeri. PS S1 Teknik Sipil secara aktif dan berkelanjutan mengadakan kerjasama ataupun kemitraan penelitian baik dengan lembaga dalam dan luar negeri.i. Seperti yang terlihat pada gambar G 7.1 yang mengacu pada tabel 7.3.1 pada buku 3A, jumlah kerjasama pada kurun 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan adanya 53 bentuk kerjasama dengan instansi dalam negeri pada tahun 2011, antara antara lain Dinas PU, Desperindag, Dinas Pendidikan, Bappeda, Pemda, PT. Waskita Karya, PT. Paiton Energy dan PT. Surya Pranoesa.
3
35
Jumlah kerjasama
30 25 20 2
32
15 10 5
2
15
6
0 2009/2010
2010/2011
2011/2012
Tahun akademik Nasional
Internasional
Gambar G. 7.1 Jumlah Kerjasama
Selain itu PS S1 Teknik Sipil juga bekerjasama dengan instansi luar negeri, baik dalam kegiatan seminar, pertukaran pelajar, kuliah tamu, 119
penelitian bersama ataupun pengiriman dosen / mahasiswa untuk studi lanjut, antara lain dengan National Central University (NCU) Taiwan, University of Yamanashi Jepang, University of Miyazaki Jepang, University of Kentucy USA, seperti yang tersaji pada tabel 7.3.2 pada buku 3A. 8. Kualitas dan kurun waktu penyelesaian skripsi (termasuk proses penulisan skripsi dan pembimbingannya) PS S1 Teknik Sipil telah memiliki MP IK Penyusunan Skripsi, dengan kode 0060107017. Pada MP IK tersebut dijelaskan bahwa sebelum mahasiswa melakukan pengambilan skripsi, mahasiswa harus melalui proses pengecekan persyaratan skripsi. Mahasiswa harus mendapat persetujuan dari KKDK dan calon dosen pembimbing terhadap proposal seminar, serta mengikuti setidaknya sepuluh seminar proposal dan menjadi pembahas sedikitnya 1 kali pada seminar proposal
mahasiswa
yang
lain,
sebelum
mahasiswa
dapat
melaksanakan seminar proposal. Mahasiswa melaksanakan seminar proposal yang dihadirin oleh majelis dosen keahlian dan KKDK, dan mendapatkan waktu 1 bulan untuk proses revisi proposal apabila sidang dosen keahlian setuju untuk pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi. Pada saat seminar porposal, mahasiswa dapat mengajukan nama dosen pembimbing dan secara resmi PS S1 Teknik Sipil akan menunjuk dosen pembimbing. Mahasiswa memiliki waktu maksimal 6 bulan untuk menyelesaikan skripsi dengan bimbingan dari dosen pembimbing maupun dosen terkait lainnya. Apabila dari kurun waktu yang telah ditentukan mahasiswa tidak dapat menyelesaikan proses, maka skripsi mahasiswa dibatalkan, dan di haruskan untuk menempuh seminar proposal kembali. Penilaian ujian akhir dinyatakan oleh dosen pembimbing dan dosen penguji pada saat ujian akhir.setelah ujian akhir, mahasiswa memperoleh waktu 1 bulan untuk melaksanakan revisi. Tahapan – tahapan tersebut, menunjukkan bahwa PS S1 Teknik Sipil berupaya untuk menjaga kualitas skripsi mahasiswa agar tetap pada 120
standar serta kurun waktu dari penyusunan skripsi mahasiswa yang tidak berlarut – larut. Dalam kurun 3 tahun terakhir, PS S1 Teknik Sipil telah berupaya mendorong penyelesaian masa penyelesaian skripsi mahasiswa menjadi kurang dari 6 bulan, yaitu dengan rata 5.91 bulan per mahasiswa, seperti yang telah dijelaskan pada standar 5 Buku 3A borang akreditasi BAN-PT. 9. Publikasi hasil penelitian, karya inovatif dan rangkuman skripsi Publikasi hasil penelitian, karya inovatif dan rangkuman skripsi mahasiswa dilakukan melalui publikasi jurnal ilmiah. Selain itu beberapa karya – karya mahasiswa juga ditampilkan pada website PS S1 Teknik Sipil untuk menunjukkan eksistensi mahasiswa di dunia teknik sipil. 10. Kerjasama dengan instansi yang relevan Seperti terlihat pada gambar 7.1, PS S1 Teknik Sipil dalam tiga tahun terakhir telah bekerjasama dengan instansi – instansi yang relevan, seperti Dinas PU, Bappeda, Pemda, Pemkot, PT. Waskita Karya, PT. Paiton Energy, PT Indocement, PJB Rembang dan PT. Surya Pranoesa, baik kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu upaya keikutsertaan PS S1 Teknik Sipil dalam mendukung pembangunan nasional sesuai dengan keahlian keteknik-sipilan yang dimiliki oleh civitas akademika. 11. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama dilakukan oleh pihak pengelola PS S1 Teknik Sipil pada kurun waktu yang disesuaikan dengan periode kerjasama. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk menjamin tercapainya kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak, serta untuk efisiensi dan efektifitas proses, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan keberlanjutan kerjasama.
121
12. Hasil kerjasama yang saling menguntungkan Monitoring dan evaluasi dilaksanakan guna mencapai hasil kerjasama yang saling menguntungkan. Sebagai gambaran, salah satu manfaat yang diterima oleh PS S1 Teknik Sipil apabila melaksanakan kerjasama dengan instansi dalam negeri yang relevan dengan bidang teknik
sipil
adalah
civitas
akademika
dapat
mengembangkan,
meningkatkan dan menerapkan kompetensi dalam kaitannya dengan penyelesaian permasalahan di lapangan. Sedangkan bagi instansi yang terkait akan diuntungkan dengan penyelesaian permasalahan yang dihadapi di lapangan sesuai dengan keilmuan teknik sipil. 13. Kepuasan pihak – pihak yang bekerjasama Dalam proses monitoring dan evaluasi, PS S1 Teknik Sipil telah memberikan kuisoner mengenai kepuasan pihak yang bekerjasama yang diisi oleh pihak – pihak yang bekerjasama, baik dibidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
122
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen G dalam evaluasi diri untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB) A. Identifikasi SWOT STRENGTH 1. Peningkatan kuantitas penelitian, pengabdian dan kerjasama yang cukup baik. 2. Peran serta aktif mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 3. Kerjasama yang baik dengan instansi – instansi yang relevan di dalam negeri. 4. Terdapat sistem monitoring dan evaluasi yang baik untuk mewujudkan kerjasama yang saling menguntungkan 5. Banyak informasi dan ilmu yang dapat dibagikan oleh dosen yang pulang dari studi belajar di luar negeri. WEAKNESS (W) 1. Penelitian dan kerjasama dengan instansi luar negeri masih perlu ditingkatkan 2. Jumlah penelitian, pengabdian dan kerjasama dalam hibah bersaing masih kurang 3. Peralatan di laboratorium masih perlu diupdate / diremajakan, dan juga ditambah sehingga memisahkan penggunaan antara penelitian dan praktikum mahasiswa OPPORTUNITY (O) 1. Banyaknya kesempatan untuk melakukan kerjasama dengan instansi diluar negeri baik dalam bidang penelitian maupun pendidikan. 2. Adanya otonomi daerah dan program peningkatan pembangunan daerah yang dicanangkan oleh pemerintah pusat akan membuka peluang lebih luas untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah, baik dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
123
3. Adanya hibah kompetisi, hibah penelitian dan hibah pengabdian masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk membuka kesempatan kerjasama. 4. Adanya program studi S2 dan S3 di Teknik Sipil Universitas Brawijaya sehingga mahasiswa S1 PS S1 Teknik Sipil dapat dilibatkan sebagai tenaga peneliti dalam penelitian yang dilakukan baik oleh mahasiswa S2 maupun mahasiswa S3. THREAT (T) 1. Adanya persaingan dengan program studi lain serumpun yang mengajukan hibah kompetisi, hibah penelitian dan hibah pengabdian kepada masyarakat. A. Pembobotan IE-Matrix Tabel G.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen G
Faktor – Faktor Strategi Internal
Bobot Rating Skor
Kekuatan: - peningkatan kuantitas penelitian, pengabdian dan kerjasama yang cukup baik - Peran serta aktif mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat - Kerjasama yang baik dengan instansi yang relevan - Terdapat sistem monitoring dan evaluasi yang baik - Informasi dan ilmu yang dibagi oleh dosen setelah studi lanjut Kelemahan: - Penelitian dan kerjasama dengan instansi luar negeri masih perlu ditingkatkan - Jumlah penelitian, pengabdian dan kerjasama hibah bersaing masih kurang - Peralatan laboratorium perlu diremajakan dan ditambah Total
-0.05
-3
-0.15
0.15
4
0.60
0.15
4
0.60
0.10
4
0.40
0.05
3
0.15
-0.15
-2
-0.30
0.15
2
0.30
0.20
1
0.20
1.0
Komentar
2.70
124
Tabel G.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen G
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Peluang: - Kesempatan untuk melakukan kerjasama dengan instansi di luar negeri - Otonomi daerah membuka peluang untuk kerjasama dengan Pemda - Adanya hibah kompetisi, hibah penelitian dan hibah pengabdian masyarakat - Adanya kesempatan melibatkan mahasiswa S1 dalam penelitian mahasiswa S2 dan S3 Ancaman: - Persaingan dengan program studi lain serumpun dalam mengajukan hibah - hibah Total
Bobot Rating Skor ---0.20 4 0.80
0.20
3
0.60
0.20
3
0.60
0.10
4
0.40
-0.30
-2
-0.60
1.0
Komentar
3.00
C. Analisis matrix Internal – Eksternal Eksternal Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3)
Rendah (1-2)
Tinggi (3-4)
Sedang (2-3)
Pertumbuhan melalui
Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
integrasi horizontal
Stabilitas
Pertumbuhan melalui diversifikasi konsentrik
Strategi stabilitas keuntungan
Rendah (1-2)
Strategi turn around
Strategi diversifikasi
Pertumbuhan melalui diversifikasi
Likuidasi
konglomerat
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program studi berada dalam kwadran “stabilitas”, dimana diharapkan dengan program – program yang ada dapat dilaksanakan dengan baik sebelum dijaga stabilitasnya. Meski demikian, diharapkan dengan adanya potensi peluang yang tinggi, dapat dimanfaatkan dengan kekuatan internal yang ada.
125
D. Analisis SWOT Tabel G.3. Analisa SWOT Komponen G
Kekuatan: - Peningkatan kuantitas penelitian, pengabdian dan kerjasama yang cukup baik - Peran serta aktif mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat - Kerjasama yang baik dgn instansi yang relevan - Terdapat sistem monitoring dan evaluasi yang baik - Dosen setelah studi lanjut dapat berbagi ilmu Peluang: - Kesempatan untuk melakukan kerjasama dengan instansi di luar negeri - Otonomi daerah membuka peluang untuk kerjasama dengan Pemda - Adanya hibah kompetisi, hibah penelitian dan hibah pengabdian masyarakat
-
-
Menggunakan sistem monitoring dan evaluasi yang baik untuk mendapatkan kesempatan kerjasama dengan instansi luar negeri. Menggunakan kerjasama yang baik dengan instansi yang relevan untuk mendapatkan peluang kerjasama dengan
Kelemahan: - Penelitian dan kerjasama dengan instansi luar negeri masih perlu ditingkatkan - Jumlah penelitian, pengabdian dan kerjasama hibah bersaing masih kurang - Peralatan di laboratoium masih perlu diremajakan dan ditambah
-
-
Berusaha mengidentifikasi permasalahan kurangnya penelitian dan kerjasama luar negeri dan mencari solusi sehingga dapat meraih kesempatan kerjasama dengan luar negeri Berusaha mencari solusi permasalahan
126
-
Adanya kesempatan mahasiswa S1 untuk turut serta dalam penelitian mahasiswa S2 dan S3
-
-
Ancaman: - Persaingan dengan program studi lain serumpun dalam mengajukan hibah - hibah
-
Pemda Memanfaatkan transfer ilmu dari dosen studi lanjut untuk mendapatkan hibah bersaing Memanfaatkan keaktifan mahasiswa dalam penelitian untuk mengambil peluang ikut serta dalam penelitian S2 dan S3.
Menggunakan sistem montoring dan evaluasi yang baik, serta memanfaatkan kerjasama yang baik dengan instansi dalam negeri untuk memenangkan persaingan dalam mengajukan hibah
kurangnya pemenangan hibah kompetisi untuk mendapatkan peluang hibah kompetisi yang ada.
-
Meningkatkan komunikasi / hubungan dengan instansi luar negeri sehingga membuka kerjasama dalam pengajuan hibah.
127
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI Dalam analisis SWOT program studi dilakukan hubungan – hubungan antar komponen : A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Pencapaian, B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu, C. Mahasiswa dan Lulusan, D. Sumberdaya Manusia, E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik, F. Pembiayaan, Saran dan Prasarana, dan G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama, untuk dapat dilakukan perumusan strategi pengembangan PS S1 Teknik Sipil FTUB. 1. Analisis SWOT Antar Komponen Sebelum dilaksanakan analisis SWOT antar kompoenen, berdasarkan analisis IE Matrix, diketahui bahwa komponen A masih berada pada kuadran pertumbuhan melalui integrasi horizontal, dimana PS diharapkan bisa memperluas kesempatan yang ada, disesuaikan dengan kekuatan yang telah tercapai. Beberapa komponen (B, D, E dan F) telah berada pada kuandran pertumbuhan melalui integrasi vertikal, sehingga secara umum program yang ada dinilai telah berjalan dengan baik dan sebagai kelanjutannya perlu dipikirkan peningkatan kualitas untuk mencapai level perkembangan yang lebih tinggi. Sedangkan komponen C dan G masih berada pada level “stabilitas” dan memerlukan perhatian lebih, dimana masih perlu dilaksanakan perbaikan dan menjaga keberlanjutan program mencapai titik stabil, sebelum program yang ada dapat ditingkatkan untuk pencapaian level lebih tinggi. Sedangkan berdasarkan analisis SWOT dari tiap – tiap komponen, PS S1 Teknik Sipil berupaya untuk mencari mencari kelemahan / permasalahan yang merupakan permasalahan yang dasar dan utama yang kerap muncul di hasil SWOT tiap komponen, permasalahan itu antara lain: a. Kurang atau masih rendahnya penelitian, pengabdian dan kerjasama yang mendapatkan hibah kompetisi. (komponen D dan komponen G) b. Kurang atau masih rendahnya penelitian dan kerjasama yang berskala internasional. (komponen A, komponen B dan komponen G)
128
c. Sulitnya untuk melakukan tracer studi atau pelacakan alumni, terutama alumni yang telah lulus diatas 20 tahun yang lalu. (komponen B dan komponen C) d. Masih tingginya jumlah mahasiswa baru yang tidak daftar ulang setelah dinyatakan diterima pada PS S1 Teknik Sipil (komponen C) e. Akses dan koneksi internet yang tidak stabil. (komponen E dan komponen F) Berdasarkan permasalah tersebut, maka dilakukan pemetaan untuk mencari tahu akar pemasalahan yang ada serta hubungan permasalah tersebut dengan permasalahan – permasalahan yang lain.
129
Gambar II. 1 Pemetaan permasalahan penelitian, pengabdian dan kerjasama hibah bersaing, serta penelitian dan kerjasama dengan skala internasional
130
Gambar II. 2 Pemetaan permasalahan kesulitan dalam pelacakan alumni
Gambar II. 3 Pemetaan permasalahan tingginya jumlah mahasiswa yang tidak daftar ulang
131
Untuk mengatasi permasalahan yang utama pada gambar II.1, II.2 dan II.3, analisis SWOT antar komponen, yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman seperti tersaji pada Tabel II.1
Tabel II.1. Analisa SWOT Antar Komponen dalam Program Studi
Kekuatan: -
-
-
-
-
PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah, swasta dan stakeholder di dalam dan luar negeri, baik di bidang pendidikan, penelitian, pengembangan teknologi maupun pengabdian kepada masyarakat. Penyelenggaraan proses pendidikan di PS S1 Teknik Sipil-FTUB didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, meliputi sistem informasi yang dapat diakses secara online dengan jaringan tanpa kabel. Terciptanya suasana akademik yang kondusif untuk kegiatan tri dharma perguruan tinggi, sehingga meningkatkan partisipasi dan interaksi yang baik oleh setiap civitas akademika baik di dalam maupun di luar kampus PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah memiliki struktur tata pamong yang jelas, efektif dan efisien, serta pengelolaan yang telah berjalan dengan demokratis, menerapkan asas kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab dan adil. PS S1 Teknik Sipil telah memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang baik dan telah diterapkan secara berkesinambungan dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Selain itu telah berfungsinya UJM dengan baik, yang turun membantu menjaga mutu pengelolaan PS S1 Teknik Sipil melalui produk – produk MM, MP dan
Kelemahan: Jumlah kegiatan ilmiah, kerjasama dan penelitian yang bersifat internasional masih kurang, serta belum adanya sumber daya manusia yang memiliki kredibilitas internasional. Masih perlu dilakukan peningkatan kualifikasi S3 serta guru besar bagi dosen PS S1 Teknik Sipil. Masih rendahnya jumlah hibah kompetisi penelitian, kerjasama dan pengabdian kepada masyarakat pada tingkat nasional dan internasional, serta masih kurangnya jumlah hak paten / karya cipta dosen. Sistem informasi di universitas Brawijaya yang masih sering berubah – ubah dengan kecepatan akses yang tidak stabil dan kurangnya jumlah SDM di bidang IT. Masih diperlukannya pemuktahiran peralatan laboratorium, terutama untuk penelitian. Mahalnya dana penyediaan akses jurnal internasional yang terakreditasi secara online dan tuntutan pemutakhiran peralatan laboratorium dapat menghambat peningkatan kualitas penelitian.
132
-
-
-
IK. Sumberdaya manusia (SDM), baik dosen maupun mahasiswa, secara kuantitas telah sesuai dengan rasio standar yang ditetapkan oleh BAN-PT, serta telah terlihat adanya peningkatan kualitas dan peran aktif SDM dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi. PS S1 Teknik Sipil terus berbenah untuk memperbaiki dan mengembangkan kurikulum dengan dukungan dari alumni dan stakeholders. Selain itu telah tersedianya bahan – bahan penunjang proses belajar mengajar, seperti RPKS dan bahan ajar pada hampir seluruh mata kuliah. Jumlah kegiatan penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat yang terus meningkat, baik dari segi kuantitas dan kualitas.
Peluang: -
-
-
-
Tersedianya program hibah dan beasiswa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan tri dharma perguruan tinggi Adanya otonomi daerah dan program peningkatan pembangunan daerah yang dicanangkan oleh pemerintah pusat membuka kesempatan untuk kerjasama dengan instansi terkait serta membuka kesempatan dalam perekrutan lulusan teknik sipil dan meningkatkan kebutuhan akan pakar ahli teknik sipil. Teknologi yang terus berkembang semakin memudahkan dalam pencarian informasi keteknik-sipilan, seperti jurnal dan artikel ilmiah, serta peningkatan efisien dan efektifitas dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Terjalinnya korespondensi
-
-
-
Menggunakan jalinan kerjasama yang baik, suasana akademis dan saranaprasarana yang memadai, pengelolaan PS S1 Teknik Sipil dan sistem monitoringevaluasi yang efektif dan efisien, partisipasi aktif sumber daya manusia untuk memanfaatkan peluang hibah dan beasiswa dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Menggunakan jalinan kerjasama yang baik, peran aktif sumberdaya manusia dan sistem monitoring – evaluasi yang baik untuk memanfaatkan kesempatan kerjasama dengan institusi terkait, perekrutan lulusan serta kebutuhan akan pakar teknik sipil. Menggunakan sarana prasarana yang memadai disertai sistem informasi yang dapat diakses secara online dengan jaringan tanpa kabel untuk memanfaatkan perkembangan teknologi
-
Berusaha menambah SDM pengelola SI sehingga dapat memanfaatkan peluang perkembangan teknologi.
-
Berlangganan internet sendiri untuk mendapatkan kecepatan yang stabil, sehingga dapat memanfaatkan teknologi SI yang terus berkembang dan membuka kesempatan untuk meraih beasiswa / hibah yang diumumkan secara online
133
-
-
-
-
dosen dengan akademisi diluar negeri secara personal akan membuka peluang kerjasama dengan perguruan tinggi atau dosen di luar negeri. Adanya jaringan alumni untuk meningkatkan mutu lulusan serta memberikan masukan terhadap kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja, serta memberikan kesempatan untuk meningkatkan intensitas kerjasama dengan instansi ataupun dengan stakeholders. Banyaknya pelatihan – pelatihan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, yaitu dosen, mahasiswa dan pimpinan, untuk meningkatkan kualitas. Adanya akses pimpinan PS untuk memberikan pendapat dan pandangan dalam rapat pimpinan di tingkat fakultas ataupun rapat kerja pimpinan Universitas Brawijaya Adanya koordinasi yang intensif antara PJM, GJM dan UJM untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan.
-
-
-
-
-
dalam pencarian informasi keteknik sipilan dan peningkatan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Memanfaatkan peran aktif sumber daya manusia dan sarana-prasarana yang memadai untuk menjalin korespondensi dengan akademisi luar negeri sehingga membuka peluang kerjasama luar negeri. Memanfaatkan jalinan kerjasama yang baik untuk meningkatkan dan memperluas jaringan alumni untuk meningkatkan mutu lulusan serta memberikan masukan terhadap kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. Memanfaatkan peran aktif sumberdaya manusia serta dan sistem monitoring – evaluasi yang baik untuk memanfaatkan kesempatan dari pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Menggunakan kejelasan, efektifitas dan efisiensi tata pamong serta pengelolaan PS S1 Teknik Sipil yang demokratis, kredibilitas, transparansi, akuntanbilitas, tanggung jawab dan adil sebagai bekal untuk mendukung dalam pemberian pendapat dan pandangan serta negosiasi dalam rapat pimpinan, terutama untuk keputusan – keputusan strategis yang berkaitan dengan PS S1 Teknik Sipil Memanfaatkan sistem monitoring dan evaluasi yang baik untuk mengambil kesempatan koordinasi yang lebih intens antar lembaga penjamin mutu sehingga dapat terus menjaga dan meningkatkan kualitas tri dharma pendidikan.
Ancaman: -
Adanya kompetisi dari program studi yang sejenis
-
Menambah kualitas dan kuantitas pengelola
134
-
-
-
-
-
dalam pengajuan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta perekrutan mahasiswa baru dan pencarian lowongan kerja bagi lulusan. Rendahnya kepedulian masyarakat untuk mengenal PS yang tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari serta mahalnya biaya pendidikan berakibat pada penurunan jumlah peminat pada program studi teknik sipil pada tingkat nasional. Sistem informasi online menimbulkan ancaman dari hacker untuk merubah dan memanipulasi data. Ekspektasi stakeholders terhadap kompetensi lulusan yang semakin tinggi. Keputusan akhir beberapa hal yang bersifat strategis, seperti penerimaan dosen, atau dana anggaran, dipegang oleh rektorat dan dekanat, sehingga PS lebih bersifat sebagai pelaksana. Bertambahnya jumlah mahasiswa melalui berbagai jalur yang disediakan Universitas dapat mengakibatkan menurunnya kualitas input mahasiswa.
SDM sehingga mampu untuk menangkal hacker
-
Berusaha menaikkan nilai tawar dalam pemegang keputusan akhir alokasi dana proporsional sehingga mendapat dana tambahan untuk memperbaharui peralatan laboratorium.
Berdasarkan analisis SWOT antar komponen, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengatasi permasalah utama dan permasalahan lain, serta untuk menjaga dan mempertahankan kualitas pengelolaan PS S1 Teknik Sipil, disusun sasaran sebagai berikut : a. Proses pendidikan yang berlangsung mendapat pengakuan atau standar nasional pada tahun 2015 dan internasional pada tahun 2020 b. Kualitas penelitian dosen selalu meningkat dimana dibuktikan dengan memenangkan dana penelitian yang dikompetisikan (PHB, RUT) dan
135
dipublikasikan dalam proceeding, seminar dan jurnal baik nasional maupun internasional. c. Kerjasama dengan institusi lain, guna mendukung proses pendidikan dan penelitian bertambah luas dan meningkat. d. PS
S1
Teknik
Sipil
FTUB
lebih
berperan
dalam
evaluasi
pembangunan infrastruktur dengan memberikan layanan rekayasa forensik 2. Strategi pengembangan : 1. Meningkatkan relevansi dengan memperkuat jalinan kerjasama antara PS S1 Teknik Sipil FTUB dengan masyarakat pengguna dan memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan, yang dilakukan minimal sekali dalam 4 tahun dengan mengundang pihak-pihak tersebut dalam seminar atau workshop kurikulum. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan tingkat profesional bidang teknik sipil dengan memprogram dosen sekolah ke jenjang S3 minimal 1 dosen dalam setahun sampai seluruh staf pengajar bergelar S3. 3. Menciptakan suasana akademik yang lebih nyaman untuk bekerja, belajar mengajar, melalui penyediaan ruang belajar yang nyaman, penyediaan
buku-buku
ajar,
penyediaan
jurnal,
peningkatan
jangkauan dan aksesibilitas internet, serta perbaikan manajemen internal dengan evaluasi terhadap pimpinan jurusan, dosen dan tenaga kependidikan setiap semester. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas peralatan laboratorium, serta mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah pada tingkat nasional minimal 10 kegiatan per tahun dan internasional minimal 2 kali setahun. 5. Meningkatkan keberlanjutan dengan cara memperkuat kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintahan, membentuk jaringan alumni dengan mengadakan temu alumni setiap tahun, serta secara aktif melakukan promosi dan pengenalan PS S1 Teknik Sipil FTUB kepada masyarakat umum melalui laman (website) maupun brosur.
136
Untuk menjaga ketercapaian sasaran dan target, maka diperlukan adanya detail dari strategi pengembangan yang dilengkapi dengan indikator / target dalam kurun waktu tertentu. Guna mempermudah, detail dari strategi pengembangan dibagi menjadi 7 komponen sesuai dengan komponen BANPT, yaitu: A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Pencapaian 1. Perbaikan visi - misi dengan mengakomodir umpan balik untuk memenuhi tuntutan perkembangan jaman, melalui lokakarya / workshop umpan balik dengan alumni dan stake holder, serta evaluasi dan monitoring kesesuaian visi dan misi melalui rapat / pertemuan internal. B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu 1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pengelolaan dan tata pamong dengan menjaga ketercapaian / kesesuaian antara rencana strategis dengan realisasi. 2. Menjaga dan meningkatkan mutu kegiatan tridharma perguruan tinggi dengan cara monitoring dan evaluasi secara berkala dan kepatuhan terhadap pelaksanaan tindak lanjut yang telah dirumuskan. 3. Peningkatan standar pengelolaan PS skala nasional berdasar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), pelayanan prima dan ISO dengan melakukan pengawasan, pengendalian serta evaluasi secara terstruktur dan berkelanjutan. 4. Meningkatkan standar pengelolaan PS berskala internasional berdasar Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA) dengan persiapan yang berupa upaya pemahaman terhadap standar AUN-QA, penyusunan proposal hibah B2 dan pengawasan, pengendalian serta evaluasi berdasar standar AUN-QA. C. Mahasiswa dan Lulusan 1. Meningkatkan animo calon mahasiswa dan pengurangan jumlah tidak daftar ulang mahasiswa baru dengan cara sosialiasi secara intens dan terpadu kepada calon mahasiswa dan masyarakat. Sosialisasi 137
dilakukan kepada masyarakat umum melalui laman (website) maupun brosur. 2. Mengupayakan database alumni yang lengkap dan rapi, sehingga dapat dipergunakan untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi, dengan secara aktif mengirim kuisoner biodata kepada alumni atau melalui persyaratan pengisian biodata kepada alumni yang meminta legalisir ijazah. 3. Meningkatkan kualitas jaringan alumni teknik sipil untuk mendukung peningkatan kualitas pengelolaan PS melalui komunikasi yang intens dengan alumni / perwakilannya untuk mendapatkan umpan balik dan kerjasama, serta mengadakan temu alumni setiap tahun. 4. Meningkatkan kualitas pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahaan,
sehingga
meningkatkan
IPK
mahasiswa
dan
mempersingkat masa studi mahasiswa serta menjaga rasio dosen dan mahasiswa dalam batas yang disyaratkan BAN-PT. D. Sumberdaya Manusia 1. Meningkatkan kualitas SDM untuk mendukung pencapaian tri dharma PT berskala internasional dengan meningkatkan jumlah dosen berjenjang S3, meningkatkan jumlah guru besar dan meningkat jumlah paten / HAKI. 2. Meningkatkan kualitas SDM untuk mendukung proses belajar mengajar dengan cara meningkatkan jumlah dosen yang memiliki sertifikat pendidik profesional dan mengoptimalkan rata-rata beban dosen per semester atau rata – rata full teaching equivalent (FTE). 3. Meningkatkan kualitas SDM tenaga kependidikan dan tenaga laboran dengan pelatihan – pelatihan yang sesuai dengan bidang keahlian masing – masing. E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik 1. Merekontruksi kurikulum sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional indonesia (KKNI) untuk meningkatkan efektifitas pencapaian luaran yang diharapkan dan mendukung akreditasi berskala internasional.
138
2. Melaksanakan seminar atau workshop kurikulum dengan mengundang pakar kurikulum, pengguna lulusan, alumni, mahasiswa dan dosen yang dilakukan minimal sekali dalam 4 tahun. F. Pembiayaan, Saran dan Prasarana 1. Meningkatkan kemudahan pencarian informasi ilmiah yang terbaru dengan
meningkatkan
jumlah
langganan
jurnal
terakreditasi
internasional serta peningkatan bandwith internet, ataupun dengan penambahan pustaka cetak yang terakreditasi / terdaftar. 2. Menjaga dan meningkatkan suasana akademik yang nyaman, dengan penyediaan dan pemeliharaan fasilitas sarana prasarana penunjang, baik di ruang kelas, diluar ruang kelas maupun di ruang dosen. 3. Revitalisasi dan penambahan peralatan laboratorium sehingga dapat digunakan secara optimal untuk kegiatan penelitian, pelayanan dan praktikum. Serta menjaga alat laboratorium update dan mengikuti perkembangan jaman sehingga dapat meningkatkan efektifitas ketiga kegiatan tersebut. G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama 1. Meningkatkan kerjasama dengan alumni dan pengguna lulusan untuk mengembangkan dan memperbaiki kurikulum. 2. Meningkatkan
kualitas
keikutsertaan
dalam
kegiatan
ilmiah
terakreditasi dan terdaftar minimal 10 kegiatan per tahun pada tingkat nasional dan minimal 2 kegiatan internasional per tahun. 3. Berupaya memberi pencirian kepada PS dengan peningkatan tridharma perguruan tinggi yang bertema rekayasa forensik. 4. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan perolehan jumlah hibah kompetisi, baik nasional maupun internasional. 5. Meningkatkan kredibilitas dosen dalam tingkat internasional, melalui publikasi karya ilmiah internasional, keikutsertaan anggota profesi internasional atau melalui kerjasama akademik ditingkat internasional.
139
Target sasaran hingga tahun 2020:
Sasaran Monitoring dan evaluasi internal terhadap visi misi Kesesuaian renstra dengan realisasi / capaian Monitoring dan evaluasi internal terhadap kegiatan tridharma PT Akreditasi BAN-PT Persiapan akreditasi Internasional (AUN-QA) Persiapan hibah PHK B2 (internasional) Jumlah mahasiswa baru tidak daftar ulang IPK rata – rata lulusan Lama masa studi lulusan Rasio dosen dengan mahasiswa Intensitas update website sipil Database alumni Jumlah pertemuan alumni / perwakilan dengan PS Jumlah dosen S3 Jumlah dosen guru besar Jumlah paten Kualitas tenaga kependidikan dan laboran dengan peatihan Jumlah penelitian tingkat internasional Jumlah kerjasama tingkat internasional Jumlah kegiatan ilmiah tingkat internasional Keikusertaan dosen dalam organisasi profesi internasional Kegiatan penelitian / pengabdian dengan tema rekayasa forensik Jumlah hibah kompetisi penelitian Jumlah hibah kompetisi kerjasama Pemisahan penggunaan alat laboratorium untuk penelitian dan praktikum Peremajaan / penggantian alat laboratorium Kecepatan internet (rata-rata download max) Jumlah pengelola sistem informasi Jumlah langganan jurnal akreditasi / internasional Komunikasi / kunjungan PS ke SMA atau sebaliknya
Unit Kegiatan / tahun %
Baseline (2013) 1
2014
2016
2018
2020
1
1
1
1
60
70
80
90
100
Kegiatan / tahun Ranking %
1
1
2
2
2
B 25
A 50
A 60
A 80
A 100
%
50
100
-
-
-
%
6
5
4
3
2
IPK tahun rasio Hari sekali % Pertemuan / tahun Dosen Profesor Hak paten Pelatihan / tahun Judul / tahun
3.2 4.7 1:22 7 20 1
3.25 4.5 1:21 5 40 2
3.3 4.3 1:20 3 60 2
3.35 4.15 1:19 2 80 2
3.4 4 1:18 1 100 2
14 3 1 3
17 3 3 3
20 4 5 4
23 4 7 5
26 5 9 6
1
1
2
2
3
Kerjasama / tahun Kegiatan / tahun dosen / tahun Kegiatan / tahun Hibah / tahun Hibah / tahun % dari total alat
3
3
4
4
5
0
1
1
1
1
3
4
5
6
7
2
3
4
5
6
3
3
4
4
5
1
1
2
2
3
10%
20%
30%
40%
50%
Usia alat (tahun) Kecepatan download Tenaga kependidikan jurnal
>45
40
35
30
20
<1 MB/s -
> 2.5 MB/s 1
>5 MB/s 1
> 7.5 MB/s 1
>10 MB/s 2
1
1
2
2
3
SMA / tahun
5-7
7-10
10-12
12-15
> 15
140