Ni Wayan Suwithi Cecil Erwin Jr. Boham
Akomodasi
Perhotelan Untuk SMK
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang
Akomodasi
Perhotelan Untuk SMK Penulis Editor Pendukung
SUW
: Ni Wayan Suwithi Cecil Erwin Jr. Boham : Djarot T. Basuki : I Cenik Ardana Sutanto Hardini Rahmawati Agung Ika Andriana Putu Budayasa
SUWITHI, Ni Wayan Akomodasi Perhotelan untuk SMK/oleh Ni Wayan Suwithi, Cecil Erwin Jr. Boham. ---- Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. xix. 712 hlm Daftar Pustaka : 710-712
Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakan penulisan pembelian hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui website bagi siswa SMK. Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia. Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya soft copy ini akan lebih memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnya sehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Selanjutnya, kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Direktur Pembinaan SMK
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, Buku Teks ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku Teks ini disajikan sebagai buku pegangan pendidik dan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) dan lembaga diklat lainnya, yang membuka bidang keahlian Akomodasi Perhotelan, yang mana struktur dan isi dari buku ini dapat memberikan gambaran kepada pembaca tentang seluruh rangkaian aktivitas dan operasional yang ada di Hotel untuk memudahkan bagi pembaca memahami suatu sistem operasional Hotel secara menyeluruh/holistik. Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi adalah tersedianya bahan ajar yang memadai baik dalam bentuk buku teks atau modul yang dikembangkan dengan mengacu pada unit-unit kompetensi yang ada di Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan tertuang dalam struktur kurikulum, yang mana pada unit-unit kompetensi tersebut mengandung keahlian-keahlian tertentu sesuai dengan Standard Kompetensi Lulusan ( SKL). Pada buku teks yang berjudul “Akomodasi Perhotelan” ini menjelaskan Dasar Kompetensi Kejuruan yang terdiri dari empat Unit Kompetensi yang dikenal juga dengan Kompetensi Inti (comon core), kompetensi ini harus dimiliki setiap orang yang bekerja pada bidang hospitality industri. Kompetensi kejuruan yang terdiri dari dari delapan unit kompetensi yang tertuang dalam kelompok mata pelajaran pada kurikulum, sedangkan muatan lokal dan pengembangan diri serta unitunit tambahan lainnya (additional unit) dijelaskan sebagai pemahaman tambahan bagi pembaca terutama menyangkut sistem operasional Hotel secara holistik . Akhirnya kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan buku ini kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, Desember 2007 Penulis
iii
Pengantar Direktur Pembinaan SMK Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terutama untuk meningkatkan mutu pembelajaran maka penyediaan sumber belajar bagi pendidik dan peserta didik sangat diperlukan. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengamanatkan pentingnya standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, sistem pengelolaan dan pembiayaan. Sejalan dengan Sistem Pendidikan Nasional tersebut di atas maka Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit. PSMK). pada Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah memprogramkan penulisan buku teks bagi pendidik dan peserta didik SMK dan lembaga pendidikan lainnya . Dalam penggunaan buku ini sebagai bahan ajar, para guru diharapkan tetap berpegang pada azas keluwesan, kesesuaian dan keterlaksanaan, sesuai dengan tuntutan kompetensi yang disyaratkan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada tim penulis dan praktisi dari industri terkait yang telah memberikan sumber–sumber terkini yang relevan dengan pencapaian kompetensi dan standar kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan. Semoga buku ini bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan sehingga lulusannya mampu mengisi kesempatan kerja pada industri perhotelan dan industri lain yang terkait. Jakarta, Desember 2007 Direktur Pembinaan SMK, Dr. Joko Sutrisno NIP. 131 415 680
iv
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................... ...................................................... ...iii DAFTAR ISI .................................. ...................................................... ...v DAFTAR GAMBAR ...................... ...................................................... ...xi DAFTAR TABEL ........................... ...................................................... xviii DAFTAR FORMAT ....................... ...................................................... ..xix BAGIAN I PENDAHULUAN ......... ...................................................... .... 1 LATAR BELAKANG .................... ...................................................... .... 2 BAB 1 MENGENAL INDUSTRI PARIWISATA ................................. .. 14 1.1
Tujuan ......................... ...................................................... .. 15
1.2
Pengertian Pariwisata . ...................................................... .. 16
1.3
Skema Industri Jasa Pariwisata ......................................... .. 17
1.4
Manfaat dan Dampak Negatif Industri Pariwisata .............. .. 24
1.5
Modal Dasar Pembangunan Sektor Pariwisata ................. .. 26
1.6
Sapta Pesona ............. ...................................................... .. 32
1.7
Rangkuman ................. ...................................................... .. 36
1.8
Pertanyaan dan Soal .. ...................................................... .. 37
BAB 2 MENGENAL BISNIS PERHOTELAN .................................... .. 41 2.1
Tujuan ......................... ...................................................... .. 43
2.2
Pengertian Bisnis Perhotelan ............................................. .. 44
2.3
Sejarah Perhotelan ..... ...................................................... .. 46
2.4
Karakteristik Bisnis Perhotelan .......................................... .. 51
2.5
Tipe-tipe Hotel ............. ...................................................... .. 52
2.6
Status Hotel Berdasarkan Kepemilikan .............................. .. 67
2.7
Struktur Organisasi .... ...................................................... .. 70
2.8
Kesan Tamu Terhadap Hotel ............................................. .. 72
2.9
Rangkuman ................. ...................................................... .. 74
2.10 Pertanyaan dan Soal (Latihan ,Studi Kasus) ..................... .. 77
vi
BAGIAN II OPERASI HOTEL (HOTEL OPERATION) BAB 3 OPERASI KANTOR DEPAN ................................................. .. 79 3.1
Tujuan ......................... ...................................................... .. 81
3.2
Fungsi dan Peranan Kantor Depan (Front Office) ............ .. 81
3.3
Atribut Kepribadian Seorang Petugas Kantor Depan.......... .. 84
3.4
Struktur Organisasi Kantor Depan ..................................... .. 84
3.5
Peralatan & Formulir Kantor Depan ................................... .. 92
3.6
Bagian Reservasi (Reservation section) ............................ 100
3.7
Bagian Reception(Reception section) ................................ 123
3.8
Bagian Concierge/Uniformed service ................................. 156
3.9
Akuntansi di bagian Kantor Depan dan Rekening tamu ..... 172
3.10 Tamu Meninggalkan Hotel (Guest Check-Out) .................. 179 3.11 Rangkuman ................. ...................................................... 187 3.12 Pertanyaan dan Soal Latihan (Study Kasus) ..................... 190 BAB 4 TATA GRAHA ................ ...................................................... 191 4.1
Tujuan ......................... ...................................................... 193
4.2
Fungsi Tata Graha ...... ...................................................... 194
4.3
Housekeeping Organization Chart ..................................... 195
4.4
Kebersihan Area Umum (Public Area) ............................... 196
4.5
Membersihkan Kamar Tamu .............................................. 243
4.6
Tipe-tipe Kamar Tamu . ..................................................... 276
4.7
Layanan Housekeeping untuk Tamu ................................. 281
4.8
Layanan Linen dan Pakaian Tamu .................................... 331
4.9
Rangkuman ................. ...................................................... 352
4.10 Latihan dan Soal .......... ...................................................... 370 BAB 5 LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN ............................... 374 5.1. Tujuan ......................... ...................................................... 376 5.2. Fungsi Layanan Makanan dan Minuman ........................... 377 5.3. Organisasi Bagian Makanan dan Minuman ....................... 381 5.4. Kesehatan Kerja .......... ...................................................... 385 5.5. Kebersihan dan Keselamatan Kerja .................................. 386
vii
5.6. Peralatan Makanan dan Minuman ..................................... 387 5.7. Kriteria dan Jenis Menu ..................................................... 395 5.8. Jenis-jenis Pelayanan . ...................................................... 397 5.9. Prosedur Pelayanan Makanan dan Minuman .................... 400 5.10. Jaringan Kerja Layanan ..................................................... 408 5.11. Rangkuman ................. ...................................................... 411 5.12. Pertanyaan dan Soal .. ...................................................... 412 BAB 6 LAYANAN CUCIAN (LAUNDRY SERVICE) ......................... 413 6.1. Tujuan ......................... ...................................................... 415 6.2. Fungsi Layanan Laundry ................................................... 416 6.3. Struktur Organisasi Layanan Laundry ................................ 416 6.4. Peralatan Cucian (Laundry Machine) ................................ 420 6.5. Peralatan Kebersihan (Supporting Unit) ............................ 429 6.6. Bahan Pembersih (Cleaning Supplies) .............................. 432 6.7. Prosedur Layanan Cucian ................................................. 439 6.8. Rangkuman ................. ...................................................... 449 6.9. Pertanyaan dan Soal Latihan (Study Kasus) ..................... 451 BAB 7 MINOR DEPARTEMEN .. ...................................................... 452 7.1. Tujuan ......................... ...................................................... 454 7.2. Minor Operating Departement ............................................ 455 7.3. Rangkuman ................. ...................................................... 477 7.4. Pertanyaan dan Soal .. ...................................................... 478 BAGIAN III PENUNJANG OPERASI HOTEL BAB 8 SUMBER DAYA MANUSIA .................................................. 480 8.1
Tujuan ......................... ...................................................... 482
8.2
a. Dasar Hukum, Perencanaan, Regulasi & Aplikasi SDM 483 b. Fungsi Departemen SDM ............................................... 490
8.3
Waktu & Etika Kerja .... ...................................................... 492
8.4
Organisasi Departemen SDM ............................................ 493
8.5
Memahami Kompetensi Kerja ............................................ 497
viii
8.6
Pelayanan Pelanggan ...................................................... 500
8.7
Kemampuan Berkomunikasi .............................................. 504
8.8
Bekerja dalam Tim ...... ...................................................... 510
8.9
Kesadaran Berbudaya ...................................................... 519
8.10 Rangkuman ................. ...................................................... 526 8.11 Pertanyaan dan Latihan (Studi Kasus) ............................. 527 BAB 9 PEMASARAN DAN PENJUALAN ........................................ 529 9.1
Tujuan ......................... ...................................................... 531
9.2
Fungsi Pemasaran dan Penjualan ..................................... 532
9.3
Organisasi Pemasaran & Penjualan .................................. 533
9.4
Pengertian Pemasaran dan Penjualan .............................. 535
9.5
Identifikasi dan Klasifikasi Tamu ........................................ 539
9.6
Strategi dan Perencanaan Pemasaran ............................... 530
9.7
Metode Pemasaran dan Penjualan .................................... 542
9.8
Tehnik dan Keterampilan Menjual ...................................... 544
9.9
Rangkuman ................. ...................................................... 547
9.10 Pertanyaan dan Soal Latihan ( Study Kasus) .................... 548 BAB 10 PEMBELIAN DAN PERGUDANGAN ................................. 553 10.1. Tujuan ......................... ...................................................... 555 10.2. Fungsi dan Peranan Departemen Pembelian dan Gudang 556 10.3. Struktur Organisasi ..... ...................................................... 557 10.4. Jenis-jenis Pembelian Barang dan Jasa ............................ 560 10.5. Prinsip Pengendalian Internal ............................................ 564 10.6. Sistem/Cara Pengadaan .................................................... 565 10.7. Prosedur Pembelian Barang untuk Stok Gudang .............. 565 10.8. Prosedur Keluar Masuk Barang Gudang ........................... 569 10.9. Kartu Stok/Persedian Barang ............................................ 573 10.10. Perhitungan Fisik Persediaan .......................................... 578 10.11. Manajemen Persediaan ................................................... 579 10.12. Rangkuman ............... ...................................................... 583 10.13. Pertanyaan dan Soal ...................................................... 584
ix
BAB 11 AKUNTANSI DAN KEUANGAN ......................................... 586 11.1 Tujuan ......................... ...................................................... 588 11.2 Transaksi Keuangan ... ...................................................... 589 11.3 Dokumen Transaksi Keuangan .......................................... 590 11.4 Proses Akuntansi ........ ...................................................... 591 11.5 Persamaan Akuntansi . ...................................................... 592 11.6 Laporan Keuangan ..... ...................................................... 598 11.7 Daftar Akun (Chart of Accounts) ......................................... 599 11.8 Buku Jurnal (Journal) .. ...................................................... 602 11.9 Buku Besar (General Ledger) ............................................. 611 11.10.Neraca Saldo dan Laporan Keuangan .............................. 621 11.11.Akuntansi Tamu Hotel ...................................................... 625 11.12.Rangkuman ................ ...................................................... 654 11.13.Pertanyaan dan Soal . ...................................................... 656 BAB 12 PENUNJANG OPERASIONAL LAINNYA ........................... 658 12.1
Tujuan ...................... ...................................................... 660
12.2
Departemen Teknologi Informasi .................................... 661
12.3
Bagian Tehnik .......... ...................................................... 669
12.4
Departemen Keamanan .................................................. 672
12.5
Rangkuman .............. ...................................................... 679
12.6
Pertanyaan dan Soal Latihan (Studi Kasus) .................... 680
DAFTAR ISTILAH (GLOSERI) .... ...................................................... 682 DAFTAR PUSTAKA ..................... ...................................................... 709 LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta Pikiran tentang Keterkaitan Berbagai Unsur dalam Industri Pariwisata Gambar 1.2. Pengelompokan Perjalan Wisata Gambar 1.3. Berbagai Fasilitas Transportasi Gambar 1.4 Contoh Biro Perjalanan Klasik Gambar 1.5 Sumber Daya Alam dan Keberagaman Adat Gambar 1.6 Alam yang Segar dan Adat yang Unik Gambar 1.7 Sapta Pesona Gambar 2.1 Beberapa Gambar Bangunan Hotel Gambar 2.2 Sarana Penunjang Hotel Gambar 2.3 The Tremont House Gambar 2.4 Hotel Des Indes Gambar 2.5 Samudra Beach Hotel Bali Gambar 2.6 Tiga Contoh Produk Nyata Hotel Gambar 2.7 Beberapa Contoh Hotel Berbintang Di Jakarta Gambar 2.8 Contoh Kamar Hotel Gambar 2.9 Contoh Resort Mountain Hotel Gambar 2.10 Contoh Resort Beach Hotel Gambar 2.11 Inna Parapat Hotel Gambar 2.12 Forest Hotel Gambar 2.13 Peta Lokasi Hotel Gambar 2.14 Perlengkapan dan Fasilitas Kamar Gambar 2.15 Pelayanan Gambar 2.16 Jaringan Hotel Gambar 2.17 Struktur Organisasi Hotel Kecil Gambar 2.18 Struktur Organisasi Hotel Gambar 2.19 Struktur Hotel Besar Gambar 2.20 Siklus Kesan Tamu Gambar 3.1 Fungsi Kantor Depan Hotel Gambar 3.2 Peranan Kantor Depan Hotel Gambar 3.3 Struktur Organisasi Kantor Depan Gambar 3.4 Front Office Counter Gambar 3.5 Room Rack Gambar 3.6 Key & Mail Rack Gambar 3.7 Hotel Sistem Gambar 3.8 Bill Rack Gambar 3.9 General Safe Deposit Box Gambar 3.10 In Rom Safe Gambar 3.11 Paging Board Gambar 3.12 Pigeon Hole Gambar 3.13 Mesin Fax Gambar 3.14 PABX System Gambar 3.15 Luggage Trolley
xi
Gambar 3.16 Key Encoder Machine Gambar 3.17 Credit Card Imprinter Gambar 3.18 EDC (Electronic Data Capture) Machine Gambar 3.19 Penanganan Pemesanan Kamar Melalui Telepon Gambar 3.20 Basic Reservation Activities Gambar 3.21 Sistem Dokumkentasi Gambar 3.22 Skema Proses Pemesanan Kamar Gambar 3.23 Harga Paket Bulan Madu(honey moon package) Gambar 3.24 Harga Publish Rate Gambar 3.25 Kunci Kamar Tamu Gambar 3.26 Do Not Disturb Sign Gambar 3.27 Penyambutan Tamu oleh Doorman Gambar 3.28 Penanganan Barang dari Kendaraan Gambar 3.29 Skema Proses Penerimaan Tamu Gambar 3.30 Struktur Organisasi Concierge Gambar 3.21 Trunk Gambar 3.22 Handbag Gambar 3.33 Hard Suitcase Gambar 3.34 Cosmetic Bag Gambar 3.35 Stacking pada Hand Trolley Gambar 3.36 Stacking pada Bellhop Gambar 3.37 Penyambutan Tamu oleh Doorman Gambar 3.38 Tehnik Mengeluarkan Barang Tamu dari Kendaraan Gambar 4.1 Struktur Organisasi Housekeeping Hotel di atas 500 kamar. Gambar 4.2 Staff Housekeeping Gambar 4.3 Room Attendant Trolley Cart Gambar 4.4 Public Area Attendant Trolley Cart Gambar 4.5 Beberapa Peralatan Lainnya Gambar 4.6 Pentingnya Pemeriksaan Alat Gambar 4.7 Petugas Lengkap dengan Alat Pelindung Gambar 4.8 Sumber-sumber Pengotor Gambar 4.9 Pemilihan dan Penggunaan Bahan Pembersih Gambar 4.10 Contoh Solvent: Gambar 4.11 Hati-hati dengan Bahan Kimia Gambar 4.12 Prosedur Pembersihan Area Umum Gambar 4.13 Contoh Kantor Depan Gambar 4.14 Contoh Ballroom Gambar 4.15 Prosedur Pelaporan Barang Rusak Gambar 4.16a Contoh: Laporan Kerusakan Gambar 4.16b Tugas kerja Gambar 4.16c Public Area Observation Check List Gambar 4.17 Skema/Proses Pembersihan Kamar Tamu Gambar 4.18 Kamar Tamu Hotel Gambar 4.19 Standar Grooming Room Attendant terlihat seluruh badan Gambar 4.20 Standar Grooming Room Attendant terlihat dari samping Gambar 4.21 Sebelum Menata Perlengkapan Trolley harus di dusting
xii
Gambar 4.22 Menata Perlengkapan Gambar 4.23 Peralatan & bahan Pembersih yang digunakan untuk membersihkan kamar Tamu Gambar 4.24 Room Attendant Trolley Cart Gambar 4.25 Kode atau Simbol (Istilah Status Kamar) Gambar 4.26 Housekeeping Extra item Gambar 4.27 Petugas Mengetuk Pintu Gambar 4.28 Pemeriksaan Gambar 4.29 Petugas memasuki Kamar Gambar 4.30 Petugas memeriksa Gorden Gambar 4.31.Membuang sampah Gambar 4.32 Jenis-jenis Tempat Tidur Gambar 4.33 Bagian-bagian Tempat Tidur Gambar 4.34 Merapikan Selimut dan Bantal Gambar 4.35 Stripping the bed Gambar 4.36 Stripping the bathroom Gambar 4.37 Memasang bed cover Gambar 4.38 Melakukan proses Dusting Gambar 4.39 Dry dusting Gambar 4.40 Melengkapi Guest Gambar 4.41 Penanganan Kehilangan Gambar 4.42 Sedot WC Gambar 4.43 Cara membersihkan kaca Gambar 4.44 Membersihkan wash basin dan wash basin table Gambar 4.45 Cara membersihkan bath tub Gambar 4.46 Bersihkan Tirai Gambar 4.47 Membersihkan Bagian Dalam Jamban Gambar 4.48 Menggosok bagian Jamban Gambar 4.49 Melengkapi Guest Supplies di Kamar Mandi Gambar 4.50 Cara Memasang/Melipat Toilet Paper Gambar 4.51 Membersihkan Lantai Kamar Mandi Gambar 4.52 Membersihkan Lantai Kamar Tidur Gambar 4.53 Membesihkan Lantai dengan Vacuum Cleaner Gambar 4.54 Menyapu Lantai Gambar 4.55 Pengecekan Terakhir Gambar 4.56 Melakukan Pencatatan Gambar 4.57a Kamar dengan Single bed room Gambar 4.57b Kamar dengan Double bed room Gambar 4.57c Kamar dengan Suite bed room Gambar 4.57d Kamar Deluxe Bed Room Gambar 4.57e Kamar Suite Bed dengan Living Room Gambar 4.58 Peralatan Layanan Houskeeping Gambar 4.59 Housekeeping Information Gambar 4.60 Order Taker Log Books Gambar 4.61 Housekeeping Key Book Gambar 4.62 Denah Ruang Housekeeping
xiii
Gambar 4.63 Log Book Gambar 4.64 Formulir Permintaan Tamu Gambar 4.66 Prosedur Menyiapkan Kamar Tamu Gambar 4.67 Alur Penanganan Kamar DND Gambar 4.68 Contoh D&D Sign 1 Gambar 4.69a Denah Penempatan Extra Bed pada Kamar Double Gambar 4.69b Denah Penempatan Extra Bed pada Kamar TWIN Gambar 4.70 Double Bed and Baby Coat Gambar 4.71 Double Bed dan Flower (On Coffee Table/TV Cabinet) Gambar 4.72 Double Bed dan Flower (on Writing Table or TV Cabinet) Gambar 4.73 Mesin Setrika Otomatis Gambar.4.74 Linen Flow Cart Gambar.4.75 Marker Machine Gambar.4.76 Washing Machine Gambar.4.77 Step-step proses pencucian di laundry Gambar 4.78 Tumbler/Mesin pengering Gambar 5.1 Salah Satu Outlet Makanan dan Minuman Gambar 5.2.Outdoor Coffee Shop Gambar 5.3. Speciality Restaurant China Gambar 5.4. Supper Club Gambar 5.5.Public Bar Gambar 5.6. Function Room Untuk Acara Pesta Pernikahan Gambar.5.7. Struktur Organisasi Gambar 5.8 Karpet yang Longgar Gambar 5.9.Tanda Keselamatan yang Tidak Benar Gambar 5.10 Peralatan Silverware Gambar 5.11a. Peralatan Glassware Gambar 5.11b. Peralatan Glassware Gambar 5.12. Peralatan Chinaware Gambar 5.13. Menu Banquet Gambar 5.14. Menu Buffet Gambar 5.15.Table Service Gambar 5.16.Self Service Gambar 5.17a. Side Board Gambar 5.17b. Side Stand Gambar 5.19. Alur Pelayanan Gambar 5.20. Pramusaji Mengetuk Pintu Kamar Gambar 5.21. Persiapan Meja Makan Gambar 5.22. Brosur Meeting Package Gambar 5.23. Alur Jaringan Kerja Layanan Gambar 6.1a Struktur Organisasi Laundry- Variasi 1 Gambar 6.1b Struktur Organisasi Laundry-Variasi 2 Gambar 6.1c Struktur Organisasi Laundry-Variasi 3 Gambar 6.2. Washing Machine Gambar 6.3. Extractor machine Gambar 6.4. Mesin Pengering
xiv
Gambar 6.5. Electric Iron/Hand Iron Gambar 6.6. Multipurpose Press Gambar 6.7. Hand Iron Steam Gambar 6.9. Flat work Ironer/Mangler Gambar 6.10 Spoting Board Machine Gambar 6.11. Polimark Machine Gambar 6.12. Dry Cleaning Machine Gambar 6.13. Laundry Machine Lay out Gambar 6.14. Linen Laundry Operation Flow Gambar 6.15. Guest Laundry Flow Cart Gambar 6.16. Mesin untuk memberi tanda pada cucian Gambar 6.17. Washing Machine Gambar 6.19. Tumbler /Mesin Pengering Gambar 7.1. Pusat Bisnis Gambar 7.2 .Meeting Room Gambar 7.3. Lay Out Banquet dan Meeting Room Gambar 7.4 .Indoor Swimming Pool Gambar 7.5 .Outdoor Swimming Poo Gambar 7.6. Fitness Centre Gambar 7.7. Brosur Salon dan Spa Gambar 7.8. Spa Room Gambar 7.9. Airlines dan Travel Agents Gambar 7.10. Souvenir Shop Gambar 7.12. Money Changer Gambar 7.13 Contoh Hasil Kreasi Parcel Gambar 7.14 Contoh Hasil Kreasi Florist Gambar 7.15. Contoh Drug Store dan Produk-Produknya: Gambar 7.16. Dokter On Call: Gambar 7.17. Hair dan Beauty Salon Gambar 7.18. Transportation dan Limousine Service Gambar 7.19. Valet Parking Gambar 8.1. Perbandingan Tingkat Layanan Antar Berbagai Jenis Perusahaan. Gambar 8.2. Organisasi Departemen SDM Gambar 8.3. Dimensi Kompetensi Menurut SKNI Gambar 8.4. Tingkat Pekerjaan di Industri Gambar 8.5. Struktur Standar Kompetensi Nasional Gambar 8.6a. KKNI I-Room Division Gambar 8.6b. Persyaratan Kerja Gambar 8.7. Petugas Sedang Melayani Tamu Gambar 8.8. Model Kualitas Pelayanan Gambar 8.9. Calon Karyawan Sedang Diwawancara Gambar 8.10. Standard Operating Procedures (SOP) Rekrutmen Karyawan Gambar 8.11 Instruksi Kerja(IK) Pelaksanaan Diklat/ Training Gambar 8.12. Proses Komunikasi
xv
Gambar 8.13. Model Dasar Komunikasi Gambar 8.14. Komunikasi Cluster Chain Gambar 8.15. Hubungan Komunikasi Formal, Non Formal dan Informal Gambar 8.16. Contoh Suasana Kerja Tim Gambar 8.17. Partisipasi Kerja Kelompok Gambar 8.18. Tim Sinergi Gambar 8.19. Sistem Pengembangan Budaya Gambar 8.20. Perbedaan Budaya Gambar. 9.1. Kategori Tugas Dalam Organisasi Gambar. 9.2. Struktur Organisasi Bagian Pemasaran dan Penjualan pada properti hotel kecil: Gambar 9.3 Struktur Organisasi Bagian Pemasaran dan Penjualan Pada Properti Hotel Besar (berbintang) Gambar 9.4. Perbedaan Pemasaran dan Penjualan Gambar 9.5. Bauran Pemasaran Gambar 9.6 Siklus Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan Cycle ) Gambar 9.7 Season Level of Business Gambar 9.8. Kepribadian Pembeli Gambar 10.1 Struktur Organisasi Departemen Pembelian dan Gudang Gambar 10.2. Bahan Makanan dan Minuman Gambar 10.3. Perlengkapan Kantor Gambar 10.4. Pemadam Kebakaran Gambar 10.5. Mebel Gambar 10.6. Barang Ferishable Gambar 10.7. Barang Non Ferishable Gambar 10.8. Barang Berwujud Gambar 10.9a Furniture,Fixture and Equipment-Housekeeping Gambar 10.9b Harta Lancar (Operating Assets) Gambar 10.10. Prosedur Pembelian Barang Untuk Stock Gudang Gambar 10.11a Contoh Purchase Requisition(PR) Gambar 10.11b Contoh Purchase Order(PO) Gambar 10.12. Prosedur Terima Barang Untuk Stock Gudang Gambar 10.13. Contoh Receiving Report (RR) Gambar 10.14 Prosedur Keluar Barang Dari Gudang Gambar 10.15a Contoh Store Requisition(SR) Gambar 10.15b Contoh Store Issuance Gambar 10.16 Contoh Kartu Stok - Gudang Gambar 10.17 Contoh Kartu Persediaan Barang – Bagian Akuntansi Gambar 10.18a Kartu Persediaan–Metode FIFO Gambar 10.18b Kartu Persediaan–Metode LIFO Gambar 10.18c Kartu Persediaan–Metode MOVING AVERAGE Gambar 10.19 Lembar Perhitungan Fisik Persediaan Gambar 10.20 Reorder Time, dan Safety Stock Gambar 11.1 Proses Akuntansi Gambar 11.2 Prinsip Tata Buku Berpasangan Gambar 11. 3. Siklus Tamu
xvi
Gambar 11.4 Contoh Rekening Tamu (Guest Folio) Gambar 11.5a Room Rate Gambar 11.5b Sales Voucher- Bar Gambar 11.5c Laundry/Dry Cleaning Price List Gambar 11.5d Rebate Gambar 11.5e Miscellaneous Charges Gambar 11.5f Official Receipt/Kwitansi Gambar 11.5g Paid Out Gambar 11.6a Room Status Report Gambar 11.6b Room Count Sheet Gambar 11.6c Laporan Penerimaan Kas Gambar 11.6d Remittance of Fund Gambar 11.6f Pendapatan Berdasarkan Outlet Gambar 11.7 Cash Flow Gambar 11.8 Guarantee Letter Gambar 12.1 Software Fidelio-Micros Gambar 12.2 Aktivitas Dan Peralatan Di Front Office Gambar 12.3 Operator Dan Peralatan Pabx Gambar 12.4 Aktifitas Di Back Office Gambar 12.5 Peta Jaringan Komputerisasi Hotel Gambar 12.6 Bagan Organisasi Hotel Gambar 12.7 Aktifitas Bagian IT Gambar 12.8 Fungsi Bagian Teknik Gambar 12.9 Bagan Organisasi Bagian Teknik
xvii
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Skema Industri Pariwisata Tabel 1.2 Manfaat dan Dampak Negative Pengembangan Sektor Industri Pariwisata Tabel 2.1 Tipe Hotel Berdasarkan Berbagai Klasifikasi Tabel 2.2 Klasifikasi Hotel Berdasarkan bintang Tabel 3.1 Informasi yang diperlukan dalam pembuatan reservasi Tabel 3.2 Data keadaan kamar yang akan datang Tabel 3.3 Tabel pemesanan kamar model conventional chart Tabel 3.4 Tabel density chart Tabel 3.5 Computerized room availability report Tabel 3.6 Tata cara penulisan nama tamu Tabel 3.7 Tata cara penulisan nama tamu dengan awalan di depan nama akhir Tabel 3.8 Penggolongan tamu VIP Tabel 3.9 Tanda-tanda tehnik pengangkatan barang Tabel 4.1. Tata cara Merawat dan Menyimpan Barang Tabel 11.1 Contoh-contoh Dokumen/Formulir Akuntansi Tabel 11.2. Persamaan Akuntansi ke-1 Tabel 11.3. Neraca Tabel 11.4. Persamaan Akuntansi ke 2 Tabel 11.5 Laba-Rugi Tabel 11.6 Neraca Tabel 11.7. Daftar Akun Tabel 11.8. Jurnal Pendapatan Tabel 11.9. Buku Jurnal Penerimaan Kas Tabel 11.10. Jurnal Pembelian Tabel 11.11 Jurnal Pembayaran Kas Tabel 11.12. Jurnal Umum Tabel 11.13 Contoh Format Buku Besar Tabel 11.14. Pemindahabukuan Tabel 11.15 Ilustrasi Buku Besar Tabel 11.16 Hotel Puncak Mas Neraca Saldo Tabel 11.17 Hotel Puncak Mas Perhitungan Laba Rugi Tabel 11.18 Hotel Puncak Mas Neraca Tabel 11.19 Daftar Dokumen Transaksi dengan Tamu
xviii
DAFTAR FORMAT Format 3.1 Reservation confirmation letter Format 3.2 Room reservation form Format 3.3 Reservation slip Format 3.4 Group reservation form Format 3.5 Group cancellation form Format 3.6 Room reservation cancellation/change form Format 3.7 Credit card slip untuk imprinter credit card Format 3.8 Slip EDC machine Format 3.9 Travel agent voucher Format 3.10 Guest slip Format 3.11 Blocking OOO room Format 3.12 Room blocking slip Format 3.13 Expected arrival list Format 3.14 Guest history card Format 3.15 Additional VIP Format 3.16 Registration form Format 3.17 Cash all department form Format 3.18 Official receipt Format 3.19 Guest card Format 3.20 Guest key & guest card envelope Format 3.21 Welcome drink card Format 3.22 Meal coupon Format 3.23 VIP change Format 3.24 Sleep out Format 3.25 Safe deposit box card opening Format 3.26 Safe deposit box card closing Format 3.27 Luggage claim check Format 3.28 Bellboy errand card Format 3.29 Bellboy control sheet Format 3.30 Errand control sheet Format 3.31 Baggage claim check Format 3.32 Luggage room control Format 3.33 Group activities list Format 3.34 Mail forwarding card Format 3.35 Valet parking card Format 3.36. Guest Account Format 3.37 Paid out form Format 3.38 Rebate credit Format 3.39 Miscellaneous charge Format 3.40 Third guarantee form Format 3.41 Guarantee letter Format 3.42 Refund deposit Format 3.43 Remittances of fund envelope Format 3.44 Express check out
xix
I. PENDAHULUAN Tuntutan perkembangan jaman harus ditangkap secara kritis, dalam waktu singkat dapat ditindaklanjuti dengan program yang tersistem dan terintegrasi. Dunia grafis selayaknya harus mampu tampil di depan dalam merespon tuntutan jaman sehingga dapat mempercepat penyiapan kualitas Sumberdaya Manusia. Sumber Daya Manusia yang tidak siap pada saat sistem kehidupan berkembang sesuai dengan tuntutan jaman, mengakibatkan terhambatnya sebuah proses kemajuan suatu bangsa. Pada masa lalu persoalan ini tidak terasa sebagai persoalan yang cukup serius karena parameter dan evaluasi tidak secara cepat dapat dilakukan. Bahkan terhambatnya sebuah proses kemajuan bangsapun tidak terasa dalam jangka waktu yang lama. Pada era globalisasi ini perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan Teknologi tersebut telah merubah peradaban dunia dari masyarakat industri ke masyarakat informasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan
Desain Grafis Komunikasi
oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di berbagai bidang termasuk di dalamnya bidang Teknologi Grafis Komunikasi. Sampai saat ini tenaga-tenaga profesional di Indonesia yang mempunyai kemampuan di bidang Desain Grafis Komunikasi masih sangat kurang. Hal ini jelas mempengaruhi struktur dan kesempatan tenaga kerja baik secara nasional maupun regional. Untuk maksud tersebut diperlukan tenaga profesional dalam bidang Desain Grafis Komunikasi yang dapat memberikan kepuasan lagi para pengguna tenaga kerja dalam bidang Desain Gafis Komunikasi tersebut. Desain Gafis Komunikasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama bagi mereka yang bergerak dibidang industri dan teknologi. Seperti yang tampak sekarang ini dimana perkembangan industri dan teknologi sangat pesat kemajuannnya sehingga mengharapkan hadirnya suatu media sebagai sarana komunikasi yang mampu meningkatkan usahanya. Sebuah media sebagai sarana komunikasi yang handal diharapkan dapat mempengaruhi khalayak sasaran sebagai
1
konsumen yang dapat diwujudkan berupa media cetak maupun menggunakan sarana elektronik. Perkembangan komunikasi secara global antara lain adalah perkembangan dunia pertelevisian, internet, cetak surat kabar jarak jauh, pasopati dan sebagainya. Seperti halnya dengan perkembangan Desain Gafis Komunikasi di Indonesia, media sarana komunikasi sangat pesat terutama bidang media cetak yang tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan negara-negara maju. Dalam bidang media cetak, telah berkembang dengan pesat seperti proses visualisasi, misalnya; bidang tata letak (lay-out), pemilihan huruf, ilustrasi, warna, dan isi berita, maka secara visual penampilan warna disesuaikan dengan obyek penyajian. Peran iklan atau media periklanan bukan sebagai penawaran produk/jasa saja melainkan suatu hiburan yang selalu ditunggu pembaca.
A. Batasan Desain Grafis Komunikasi Tugas yang diberikan dalam menyusun buku ini adalah Desain Grafis Komunikasi, istilah ini dijabarkan menjadi Desain, Grafis, dan Komunikasi. Istilah desain berasal dari bahasa Perancis “desiner”
Desain Grafis Komunikasi
yang berarti menggambar, kadang-kadang diartikan dalam pengertian “merancang, menciptakan bentuk, susunan, garis, bentuk (bidang, earna (nada), dan tekstur biasa diartikan juga merancang, pola dua maupun tiga dimensi, memilih dan menyusun, memecahkan masalah bertujuan menciptakan susunan, organisasi”. Kata Grafis mengandung dua pengertian, yaitu Graphein (Latin: garis) kemudian menjadi Graphic Arts atau Komunikasi Grafis dan Graphishe Vakken (Belanda: pekerjaan cetak) kemudian menjadi Grafika yang diartikan sebagai percetakan. Adapun Komunikasi (Latin: Communis) yang artinya memberitahukan yang mengandung maksud memberikan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, ide-ide, agar hal-hal yang memberitahukan itu menjadi milik bersama. Ketiga pengertian keilmuan di atas dalam Desain Grafis Komunikasi adalah keterampilan dalam menciptakan media informasi berupa cetakan dua dimensi yang bersifat statis. Ada tiga keilmuan yang mendasar dalam bidang Desain Grafis Komunikasi, yaitu Desain, Komunikasi, dan Desain (Seni). Dalam Terapan, dua keilmuan yang hampir sama
2
dalam pendalaman keilmuan, yaitu Komunikasi Visual dengan Komunikasi Grafis. Komunikasi Visual dalam pengertian yang luas adalah berbagai kegiatan komunikasi yang menggunakan media dua dimensi maupun tiga dimensi, baik statis maupun dinamis, seperti produk percetakan, televisi, film, animasi, dan enternet. Adapun komunikasi
nik perencanaan gambar, bentuk, simbol, huruf, fotografi, warna, tata letak, dan proses percetakan yang disertai pula pengertian tentang bahan dan biaya. Tujuan utama teknologi grafis komunikasi, tidak saja menciptakan atau perencanaan fungsional estetik, tetapi juga informatif dan komunikatif dengan masyarakat. Bila dilengkapi dengan unsur psikologi massa
Gambar 1.1: Lingkup Desain Grafis Komunikasi
Grafis merupakan bagian dari komunikasi visual yang mengarah ke media dua dimensi bersifat statis, seperti produkproduk percetakan. Bidang Desain Grafis Komunikasi mencangkup berbagai bidang, yaitu menyangkut tek-
Desain Grafis Komunikasi
dan teori pemasaran, maka karya teknologi grafis komunikasi merupakan media promosi yang sangat potensial. Dalam perkembangannya, dunia Desain Grafis Komunikasi meliputi dunia kegiatan yang sangat luas, mencakup semua
3
aspek komunikasi melalui bentuk media komunikasi mulai dari penciptaan logo, perencanaan dan pembuatan buku, koran, majalah, tabloid serta perwajahannya, ilustrasi (fotografi) dan tipografinya, perencanaan wajah kalender meja dan dinding, pembuatan stasionery; meliputi kartu nama, amplop, kop surat, map, formulir, dan memo. Ada juga grafis dalam bentuk kemasan, sticker, leaflet, kartu pos, kalender poster, folder, brosur, manual book, katalog, agenda, iklan layanan masyarakat, dan sebaginya Tegasnya semua kebutuhan informasi visual cetak yang perlu dikomunikasikan dari seseorang atau kelompok kepada orang lain atau masyarakat menjadi bidang kegiatan teknologi grafis komunikasi. Hal ini sesuai dengan tuntutan hidup efektif yang selalu membutuhkan informasi yang cukup dan baik. Bidang profesi Desain Grafis Komunikasi dapat terserap di tempat perusahaan penerbitan kuku, perusahaan penerbitan surat kabar, perusahaan penerbitan majalah, perusahaan periklanan, perusahaan desain kemasan, periklanan (Advertysing), ilustrator, fotografer, dan sebagainya. Selain itu Desain Grafis Komunikasi juga menjadi penunjang pada nonkomunikasi, seperti lembaga swasta/pemerintah, pariwisata,
Desain Grafis Komunikasi
hotel, pabrik/manufacture, dan usaha dagang.
B. Muatan Lokal Dalam Desain Grafis Komunikasi Sejalan dengan kemajuan di bidang Desain Grafis Komunikasi secara global, maka untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dan industri tersebut diperlukan upaya peningkatan sumberdaya manusia guna menghadapi pasar bebas. Sumberdaya manusia yang handal dan mempunyai keahlian di bidang komunikasi yang baik secara manual maupun elektronik sangat dibutuhkan. Salah satu upaya lagi peningkatan kemampuan sumberdaya manusia tersebut adalah dengan memberikan pembinaan dan pendampingan melalui program pendidikan Desain Grafis Komunikasi. Desain Grafis Komunikasi merupakan salah satu program pendidikan “unggulan” era teknologi informasi dan komunikasi ini. Lulusan program studi ini juga diharapkan mampu menjawab tantangan dan kebutuhan “dalam peningkatan” sumber daya manusia di bidang Desain Grafis Komunikasi yang bermuatan Local-Genius KeTimuran berkharakter budaya Indonesia.
4
Penguatan muatan lokal ini dimaksudkan agar sumber daya manusia yang dihasilkan mempunyai “sense of belonging” dan menghargai budaya yang kita miliki sebagai dasar penciptaan karya Desain Gafis Komunikasi yang mempunyai ciri khas Indonesia. Gambar 1.2: Tampilan Punakawan yang digayakan sesuai kebutuhan grafis
Gambar 1.3: Sumber ide Punakawan yang diaplikasikan ke media grafis komunikasi
C. Pendalaman Carilah Karya Desain Grafis Komunikasi yang mempunyai ciri local genius yang telah beredar / terbit. Cobalah saudara mengevaluasi, apa kelebihan dan kekurangan desain tersebut
Desain Grafis Komunikasi
5
II. DESAIN, TEKNOLOGI, GRAFIS, DAN KOMUNIKASI A. Pengertian Desain Istilah desain berasal dari bahasa Perancis “desiner” yang berarti menggambar, kadang-kadang diartikan dalam pengertian “merancang, menciptakan bentuk, susunan, garis, bentuk (bidang, earna (nada), dan tekstur biasa diartikan juga merancang, pola dua maupun tiga dimensi, memilih dan menyusun, memecahkan masalah yang bertujuan menciptakan susunan, organisasi”. Desain merupakan bidang ketrampilan, pengetahuan dan pengalaman manusia yang mencerminkan keterkaitannya dengan apresiasi dan adaptasi lingkungannya ditinjau dari kebutuhan-kebutuhan kerohanian dan keberadaanya. Secara khusus, desain dikaitkan dengan konfigurasi, komposisi, arti, nilai dan tujuan dari fenomena buatan manusia. Aspek desain menghendaki pertimbangan; bahan, fungsi, keefektifan, lingkungan dimana produk tersebut akan dioperasikan serta skibat produk tersebut terhadap manusia. Pada pokoknya desain selalu mengiringi manusia selama manusia itu bergaul dengan alat atau perkakas. Desain tak pernah menjadi tujuan akhir, dia tak pernah pula terpisah
Desain Grafis Komunikasi
dari hasil akhirnya, desain adalah suatu kegiatan yang bertujuan. Secara khusus maupun umum dapat disimpulkan bahwa desain adalah menciptakan sesuatu yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan material dan spiritual dengan hasil semaksimal mungkin yang dimulai dari menggambar hingga menjadi hasil akhir. Desain adalah suatu proses kreatif (seni), yaitu pemecahan sementara dari masalah-masalah dalam proses desain yang ada bias dibuat atau ditiru. Pada umumnya tidak ada satupun prosedur logis yang dapat menuntun permasalahan menuju suatu pemecahan masalah. Suatu solusi diketemukan dengan bantuan; keterampilan, kecerdasan, kecekatan, ingatan yang baik, kecakapan menyusun pola, pencarian dan penemuan secara acak dalam batas-batas lingkup pemecahan, pikiranpikiran ikutan, dan sebagainya. Desain sangat tergantung pada konsep yang tidak pasti (terukur) seperti bakat desainer, kepekaan akan menangkap obyek yang akan digarap. Hanya dalam beberapa kasus dalam pemecahan desain dapat berhasil melalui pengaturan ukuran elemen dalam suatu bidang.
6
B. Pengertian dan Perkem bangan Teknologi Teknologi secara harafiah adalah ilmu mengenai teknik. Teknik ialah metode, cara, keterampilan untuk membuat sesuatu atau mencapai sesuatu. Dalam arti yang sempit, teknologi diartikan dengan istilah pemberian dan praktek ilmu terapan pada industri yang mempunyai nilai praktis. Pengertian agak luas, teknologi adalah semua proses yang berhubungan dengan bahan, teknologi bukanlah bakat atau kodrat melainkan keilmuan yang harus dipelajari baik ilmu terapan maupun sebagai keterampilan tangan. Teknologi dalam makna sangat luas, berarti cara-cara membuat atau mengerjakan suatu produk. Sementara itu, aspek teknologi juga tampak perkembangannya melalui peralatan itu sendiri, baik tipologi peralatan yang bersifat manual maupun masinal. Demikian juga teknologi bahan, yang tidak hanya berkisar pada pengolahan bahan itu sendiri, akan tetapi juga bertalian dengan kemungkinan bahan lain yang dapat dipergunakan maupun aplikasi bahan satu dengan lainnya dalam suatu produk. Adanya teknologi semua kegiatan menjadi serba mudah cepat dan rasional, tentu selain segi positip yang dapat Desain Grafis Komunikasi
meningkatkan harkat hidup masyarakat banyak, teknologi pada hakekatnya juga mengubah pelbagai dimensi kehidupan, baik yang berakibat alami, hubungan kemasyarakatan, maupun nilai-nilai budaya. Apabila teknologi secara sederhana diartikan sebagai ilmu yang mengaji masalah teknik atau cara, maka format awal yang dapat dilacak atau ditelusur melalui berbagai peralatan yang telah dihasilkan nenek moyang kita pada masa-masa prasejarah. Penyempurnaan teknik asah dari monofasial ke arah bifasial, dari kapak genggam ke arah kapak sepatu, dari bahan batu ke arah bahan logam dan seterusnya adalah indikasi evolusi perkembangan teknologi. Teknologi sederhana sudah muncul semenjak pada periode primitif (prasejarah) yang berhubungan dengan kebutuhan manusia baik lahiriyah maupun spiritual, yaitu bagaimana menciptakan bentuk gambar sederhana, seperti yang ditemukan pada dinding gua di Lascaux dan Altamira. Pada awal ini teknologi dalam membuat media grafis komunikasi sangatlah sederhana dengan menggunakan alat runcing dengan cara goresan tangan untuk menghasilkan karya bersimbol untuk berkomunikasi antar manusia dan atau dengan Yang Maha Kuasa.
7
Gambar 2.1: Goresan tangan sebuah tanda di goa menunjukkan sederhananya teknologi yang digunakan saat itu
trasi secara sederhana sebagai pengembangan teknik tahun 1423, yaitu posisi serat kayu yang melintang agar hasilnya lebih halus berkualitas. Teknologi secara masinal ditandai di Inggris, yaitu Revolusi Industri yang ditandai dengan penggunaan mesin uap. Dari perkembangan ini hingga menyebar ke Benua Eropa dan Amerika, meskipun berbagai gagasan sudah dilontarkan sebelum abad 18.
Teknologi sederhana pembuatan ilustrasi (klise) pertama kali dibuat dengan cukil tangan pada tahun 1423. Teknik yang digunakan adalah dengan bahan kayu ke arah serat membujur yang dicukil dengan sebilah pisau. Pada tahun ini juga Laurens Janszoon Koster menemukan sistem cetak dengan menggunakan metode huruf-huruf lepas, kemudian disempurnakan oleh Peter Schoffer pada tahun 1458. Pada tahun 1798 Alays Senefelder memperkenalkan tek-nik cetak datar atau litho-graphy sebagai cikal bakal metode cetak offset, yang dimungkinkan lebih berkembang media komunikasi, seperti mas media, buku, poster, iklan dan sebagainya. Sekitar akhir abad 18 ditemukannya teknik membuat ilusDesain Grafis Komunikasi
Gambar 2.2: Lukisan yang mengarah ke serat-serat kayu
8
Perkembangan Teknologi Grafis mulai pada tahun 1808 terciptalah mesin penyusun huruf (typesetting machines) pertama yang dite-mukan di Inggris oleh William Church. Jenis mesin ini menggunakan huruf-huruf yang sudah dituang (dari logam). Pada tahun 1855 Tacheotype Denmark menemukan mesin pertama otomatis dengan sistem urai. Gambar 2.3 (kiri): Alois Senefelder penemu lithography pada tahun 1797
Gambar 2.4: Sebuah mesin cetak woodcut produksi tahun 1870-an
Desain Grafis Komunikasi
9
Mesin cetak woodcut yang diproduksi tahun 1870-an, iklannya dibuat di Scientific American 1875. Charles Kastenbein Jerman tahun 1869 merupakan penemu mesin pertama yang dapat dipasarkan dalam jumlah lebih banyak. Secara teknis untuk mengoperasikan mesin ini hanya diperlukan tenaga 4 orang.
Gambar 2.5: Linotype temuan Ottmar Mergenthaler tahun 1885
Tahun 1885 Ottmar Mergenthaler menemukan mesin Linotype, yaitu penggabungan jenis mesin tuang dengan mesin penyusun dalam satu mesin. Jenis mesin ini merupakan jenis mesin paling baik dekade ini, dan dalam perkembngannya jenis ini masih menjadi acuan sebagai dasar pembuatan mesin baru. Tahun 1916 Ludlow menemukan pelengkap mesin cetak untuk menghindari kekurangan spasi dan huruf agar lebih konsisten dan teratur, khususnya penggunaan huruf-huruf besar, garis vertikal maupun horisontal, dan ornamen pada sebuah poster. Dekade tahun 2000-an muncul teknologi komputer dan mesin cetak glosy maupun vinyl yang memudahkan pencetakan tanpa menggunakan klise. Teknik ini menangkap masyarakat yang membutuhkan produk publikasi/komunikasi secara cepat dan tepat.
Gambar 2.6: Mesin offset dari Heidelberg tahun 2004 Desain Grafis Komunikasi
10
C. Pengertian dan Perkem bangan Grafis Grafis diambil dari kata Yunani ”Graphikos”, merupakan media kreatif yang awalnya terbatas pada menulis, menggores, memahat yang bertujuan untuk membuat tulisan. Perkembangan selanjutnya grafis adalah gambar atau tulisan yang dihasilkan memalui metode cetak. Grafis umumnya diarahkan ke karya dua dimensional, antara lain; menggambar, menulis, mewarna, menata yang berhubungan dengan karya media cetak. Media grafis cetak merupakan karya yang dapat menimbulkan akibat serta pengaruh terhadap masyarakat, bisa bersifat penerangan, pengumuman, mempengaruhi baik yang bersifat komersial maupun non komersial. Sejarah grafis komunikasi sangat terlihat di kota Romawi pada pemerintahan Julius Caesar (100-44 SM), yaitu media komunikasi berupa papan pengumuman dari gib putih. Media grafis yang dikeluarkan oleh Dewan Perwakilan Politik memuat berita tentang budak-budak tersebut dikenal dengan nama Acta Diurna yang artinya ”peristiwa seharihari”, seperti berita dalam pertandingan Gladiator. Revolusi Industri di Inggris sangat mempengaruhi pengetahuan bidang grafis komuDesain Grafis Komunikasi
nikasi seperti adanya surat kabar sekaligus media komunikasi/iklan sering bermunculan dalam surat kabar waktu itu. Perkembangan ini mempengaruhi media grafis komunikasi di negara Amerika dan Eropa hingga akhirnya memicu pertumbuhan perusahaan periklanan. Di Indonesia media garfis diperkenalkan di Hindia Belanda pada tahun 1602 dengan teknologi percetakan oleh para pedagang besar VOC. Pada tahun 1615 dalam surat kabar Bataviaasche Nouvelles muncul tulisan tangan indah (silografi) yang mempercantik bentuk visual poster. 17 Agustus 1744 surat kabar ini menerbitkan iklan pertama dengan bahasa Belanda. Pada tahun 1809 namanya berganti menjadi Bataviasche Kolonoale Courant menggunakan managemen baru dengan memperhitungkan ketentuan dari tarif iklan.
Gambar 2.7: Iklan parfum tahun 1878
11
Tahun 1825 di Minahasa terbit ”Tjahaja Sijang” yang pertamakali memuat iklan produk obat tradisonal. Tahun 1865 terbit ”Bientang Timoor” yang memuat iklan tentang surat kabarnya. Perkembangan media grafis komunikasi pada tahun 1870 mulai adanya blosur sebagai media promosi dan informasi.
Tahun 1914 Penonjolan kekuatan kreatif naskah grafis komunikasi yang provokatif dan persuasif dalam bentuk question headline. Visualisasi dialog antara pria dan wanita dengan teknik yang sederhana namun cukup artistik. Periode 1930-1942 perekonomian Hindia Belanda mulai membaik, hal ini membangkitkan gairah kembali biro iklan yang mempromosikan produk atau merek. Datangnya Jepang mengakibatkan berhentinya industri periklanan yang sebelumnya dikelola secara profesional berubah untuk kepentingan perang untuk mendukung kepentingan militer pihak Jepang. Gambar 2.8 (kiri): Iklan tahun 1914
Gambar 2.9: Iklan cetak tahun 1957
Desain Grafis Komunikasi
12
Pada tahun 1954 dibentuklah Perserikatan Biro Reklame Indonesia (PBRI), yang kemudian diganti namanya menjadi Persatuan Biro Reklame Indonesia dalam Kongres Reklame Seluruh Indonesia pertama. Organisasi ini selaku wadah dalam membuat media grafis komunikasi (iklan) surat kabar, meskipun terbatas pada iklaniklan komersial dan produkproduk ringan. Sejak tahun 1968 biro iklan tidak lagi menggunakan tenaga kolportir, karena pemasang iklan sudah datang sendiri. Perekonomian Indonesia mulai tumbuh pesat pada awal 1970-an diwarnai oleh bermunculnya beberapa perusahaan multinasional. Perusahaan ini membawa angin segar bagi biro iklan di Indonesia untuk mempromosikan produknya melalui media grafis komunikasi. Desember 1980 di Jakarta dilangsungkan konvensi masyarakat periklanan Indonesia mengesahkannya Kode Etik Periklanan Indonesia, merupakan tatanan bagaimana biro iklan dan karyanya mempunyai tatanan yang berkualitas dan benar. Memasuki abad ke 20 merupakan melesatnya teknologi yang begitu cepat, seperti cetak jarak jauh, cetak cepat, cetak dalam skala kecil, kesemuanya ini tenaga profesionalesme grafis komuni-
Desain Grafis Komunikasi
kasi dituntut kutinya.
untuk
mengi-
Gambar 2.10: Iklan media cetak terbaik Citra Pariwara 1998
D. Pengertian dan Proses Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin ”Communis” yang artinya memberitahukan, berpartisipasi, menjadikan milik bersama. Jadi komunikasi mengandung maksud memberikan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai menggugah partisipasi agar hal-hal yang memberitahukan itu menjadi milik bersama. Komunikasi merupakan salah satu cara yang dapat dipergunakan oleh setiap orang untuk mencapai suatu konsesus, sehingga memperoleh apa yang diinginkan.
13
Gambar 2.11: Komunikasi tidak dibatasi usia, jenis kelamin, tempat dan sebagainya
Komunikasi terdapat pengertian, yaitu:
dua
1. Komunikasi secara umum, adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relation). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain, dikarenakan berhubungan menimbulkan interaksi sosial (social interaction). 2. Komunikasi
paradigmatis, adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media.
Komunikasi ialah menyampaikan pesan dari pihak yang satu kepada pihak lain yang diungkapkan melalui bahasa lisan dan tulisan, gambar, isyarat, bunyi-bunyian dan bentuk kode yang mengandung arti dan dimengerti oleh orang lain.
Desain Grafis Komunikasi
Berkomunikasi melibatkan dua pihak, yakni pihak ”sumber” yang mengirimkan pesan, dan pihak ”penerima” yang menerima pesan. Bila orang bercakap-cakap atau memberikan informasi, kedua orang tersebut bergantian menjadi sumber dan penerima. Ketika orang pertama berbicara atau memberikan informasi, ia bertindak sebagai sumber yang menyampaikan pesan, dan pihak kedua bertindak sebagai penerima pesan. Sebagai tanggapan atas pesan tersebut, giliran orang kedua berbicara atau menyampaikan informasi sebagai sumber, dan orang pertama beralih dari sumber menjadi penerima pesan yang disampaikan oleh orang ke dua. Komunikasi dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: 1. Komunikasi Langsung, yaitu komunikasi yang tidak menggunakan alat (media) yang disebut pula dengan proses primer. Komunikasi ini berbentuk bahasa, gerakangerakan, aba-aba dan sebagainya yang mempunyai arti khusus. 2. Komunikasi Tak Langsung, yaitu komunikasi yang menggunakan alat, benda (media) yang disebut proses sekunder. Dalam kegiatan proses sekunder ini orang menggunakan mekanisme melipatgandakan jumlah penerima pesan.
14
Pengertian tersebut di atas, komunikasi merupakan penyampaian pesan mengandung makna yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk memberi tahu atau mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior). Agar komunikasi berjalan dengan baik dan efektif, maka diperlukan: 1. Penciptaan suasana komunikasi yang menguntungkan 2. Penggunaan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti 3. Pesan yang menguntungkan dan dapat menggugah komunikan. 4. Pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan komunikan. 5. Keterampilan dalam memecahkan masalah. 6. Keterampilan pengembangan ide yang sistematis
Kata proses pada komunikasi merupakan pernyataan komunikasi yang berlangsung secara kontinu. Proses komunikasi merupakan percakapan antar pribadi dua orang atau lebih, yaitu sumber (seseorang) mengirim pesan melalui saluran kepada penerima (orang lain), yang kemudian ditanggapi oleh penerima dalam bentuk balikan. Jika semua proses komunikasi tersebut berjalan dengan baik komunikasi akan berjalan dengan lancar, maka terjadilah peragihan informasi antara seseorang dengan orang lain. 1. Sumber Sumber adalah orang, kelompok, badan, atau lembaga yang mengirim pesan. Segala macam pengalaman, perasaan, gagasan, suasana hatinya mempengaruhi pesan yang disampaikan.
Gambar 2.12: Proses Komunikasi
Desain Grafis Komunikasi
15
2. Pesan Pesan ialah pikiran dan perasaan sumber yang dituangkan ke dalam bentuk yang dapat diserap oleh indera. Jika kita berbicara, bicara itu pesan. Jika kita menulis, tulisan itu pesan. Dalam pesan ada tiga yang harus diperhatikan yaitu; sandi pesan, kandungan pesan, dan penggarapan pesan. a) Sandi pesan, ialah sekelompok lambang yang dapat disusun sehingga mengandung makna bagi sejumlah orang. Sesuatu disebut sandi jika memiliki sekelompok unsur dan aturan penyusunan (tata, susun, sintaksis). Seperti Bahasa Indonesia yang me-miliki unsur bunyi, huruf, kata, dan sebagainya yang disusun sehingga memberi makna. Jika hendak menyandi sebuah pesan terlebih dahulu mengetahui macam sandi yang digunakan sehingga dapat memutuskan seperti sandi yang mana, unsur sandi yang mana, dan kalimat atau racana unsur sandi yang mana kita pilih. b) Kandungan pesan merupakan bahan, isi, atau informasi di dalam pesan sebagai pilihan sumber dalam usaha mengungkapkan maksudnya. Kandungan pesan memiliki unsur susunan kalimat (racana) tertentu, seperti dalam menyampaikan tiga buah informasi, maka dalam penyampaiannya diurutkan sesuai dengan Desain Grafis Komunikasi
urutan racana yaitu satu disampaikan lebih dulu, kemudian yang kedua, dan yang terakhir. c) Penggarapan pesan ilah keputusan pada sumber untuk memutuskan unsur sandi yang akan digunakan, dan bagaimana racananya untuk menyusun informasi yang akan disampaikan.Penggarapan pesan adalah sebagai pengambilan keputusan oleh sumber komunikasi dalam memilih dan menyusun sandi dan kandungan pesan. 3. Saluran Saluran ialah komunikasi sebagai penghantar sandi. Kata diteruskan kepada orang lain melalui gelombang udara, ungkapan wajah, isyarat, dan gerak-gerik diteruskan oleh gelombang cahaya. Makin banyak saluran yang dimanfaatkan untuk mengirim pesan makin besar peluangnya komunikasi berhasil mencapai sasarannya. 4. Penerima Penerima ialah orang, kelompok orang, badan, atau lembaga yang menerima pesan. Pesan diteruskan kepada penerima melalui gelombang udara dan/atau gelombang cahaya. Pesan merupakan informasi yang dituangkan dalam sandi, sehingga penerima harus mengubah sandi ke dalam bentuk lain yang dapat
16
digunakan oleh penerima. Penerima dapat dipengaruhi dunia pengalaman sehingga antara informasi yang diberikan sumber kepada penerima belum tentu sama. 5. Gangguan Gannguan merupakan sesuatu yang mempengaruhi pesan yang diterima penerima dari hasil kiriman sumber. Penerima dalam menangkap pesan kadang tidak sesuai dengan harapan pengirim pesan (sumber), hal ini disebabkan oleh gangguan yang mempengaruhi penerima, seperti bising, latar belakang pendidikan, pengetahuan, dan lain-lain. 6. Balikan Balikan ialah tanggapan jasmani dan rokhani pada penerima atas pesan yang disampaikan kepadanya. Berdasar tanggapan tersebut, sumber dapat mengetahui apakah diterima atau tidak pesan yang disampaikan. Jika balikan menunjukkan kurang memuaskan karena pesan tidak dapat diterima, diterima dengan susah, penafsiran yang salah, sumber akan pe-ngirim pesan lagi dengan maksud agar dapat difahami oleh penerima. Tujuan komunikasi yang penting adalah supaya pesan yang disampaikan komunikator sampai di komunikan dan dapat menimbulkan reaksi atau dampak pada komunikan.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 2.13: Komunikasi jangan mleset sasaran
Proses komunikasi merupakan cara penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang atau lebih dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) secara langsung atau tidak langsung, sehingga membuahkan pemikiran guna menggugah hatinya untuk bereaksi atau bertindak. Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, himbauan, anjuran, dan sebagainya. Pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan belum tentu berhasil dengan apa yang diharapkan (sama seperti yang disampaikan komunikan), hal ini diakibatkan kurang pemahaman atau penerimaan informasi yang disebabkan keterbatasan latar belakang komunikan. E. Pendalaman Berlatihlah berkomunikasi secara langsung maupun tak langsung dengan sesama teman, di lingkunngan keluarga, tetangga, dan sekolah.
17
III. ESTETIKA DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI A. Pengertian Estetika Kata estetika berasal dari kata Yunani aesthesis yang berarti perasaan, selera perasaan atau taste. Dalam prosesnya Munro mengatakan bahwa estetika adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama lewat persepsi indera, tetapi juga dikaitkan dengan proses kejiwaan, seperti asosiasi, pemahaman, imajinasi, dan emosi. Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan. Teorikus Seni dan Desain dewasa ini cenderung untuk menggunakan istilah estetika sebagai suatu kegiatan pengamatan yang tidak terpisah dari pengalaman Seni dan Desain. Kemudian estilah estetika berkembang menjadi keindahan, yaitu usaha untuk mendapatkan suatu pengertian yang umum tentang karya yang indah, penilaian kita terhadapnya dan motif yang mebdasari tindakan yang menciptakannya. Estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari obyek, maupun daya impuls dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatannya. Estetika dalam kontek penciptaan menurut John Hosper
Desain Grafis Komunikasi
merupakan bagian dari filsafat yang berkaitan dengan proses penciptaan karya yang indah. Dari pengertian ini, bila dipahami bahwa estetika adalah ilmu yang mempelajari kualitas estetik suatu benda atau karya dan daya impuls serta pengalaman estetik pencipta maupun penghayat terhadap benda atau karya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa estetika adalah hal-hal yang mempelajari keindahan yang berasal dari obyek maupun keindahan yang berasal dari subyek (pengamatan / pencipta). Keindahan yang berasal dari subyek penciptanya berkaitan dengan proses kreatif dan fisolofisnya. Pengertian estetika terus berkembang sesuai dengan peradaban, konsepsi hidup manusia, keadaan dan jamannya, seperti pandangan estetik dari sudut ekomoni yang berkonsepsi kecil itu indah, efisien itu indah, murah itu indah, dan sebagainya. Apa alasan orang ingin mengenal estetika?. Pertama, karena karya-karya seni dan desain yang alami maupun yang buatan begitu berharga sehingga dipelajari ciri-ciri khasnya demi karya seni dan desain itu sendiri.
18
Kedua, ia mesti berpendapat bahwa pengalaman estetika (pengalaman mengenai karya seni dan desain) itu begitu berharga baik untuk kelompoknya maupun masing-masing anggotanya sehingga karya seni dan desain itu mesti dipelajari. Cara mempelajarinya: dari sudut pandang apakah kualitas-kualitas karya ini mencapai tujuan. Ketiga, mungkin dikira bahwa pengalaman ini begitu bernilai pada dirinya sendiri sehingga membutuhkan pengujian dan penelitian mengenai kualitaskualitas karya seni dan desain itu. Estetika merupakan pengetahuan yang mempelajari dan memahami melalui pengamatan hal ikhwal keindahan baik pada obyek maupun subyek atau pencipta dan pengamatan melalui proses kreatis dan fisolofis. Keindahan bisa didapatkan dima-na saja, misalnya alam, benda seni dan desain. Dalam berkarya, desainer dalam menciptakan karya desain selalu memuaskan secara estetik (psikologi) dirinya dan orang lain (konsumen). Jadi karya yang diciptakan oleh desainer adalah karya yang memenuhi kebutuhan hidup manusia secara fisik dan psikologis (estetik).
Desain Grafis Komunikasi
B. Estetika dalam Industri Grafis Komunikasi Kesederhanaan belum tentu jelek, tetapi sebaliknya bisa jadi menarik. Karya yang menarik tidak harus rumit atau mewah. Karya yang rumit biasanya datang dari kesederhanaan, tetapi bagaimana desainer bisa menampilkan suatu karya yang membuat orang terheran-heran (punya greget). Orang kadang tidak menyangka kalau pengambilan ide yang sederhana yang datang dari kehidupan seharihari bisa lahir hebat suatu karya yang luar biasa. Karya yang hebat akan membuat reaksi di penghayat (yang melihat), padahal ide yang dihadirkan tersebut pernah dijumpai/dilihat dalam kehidupan sekeliling kita. Adanya keserhanaan dan kejelian dalam menangkap suatu obyek menjadi karya dan mengkomunikasikan / menginformasikan kembali melalui media lain yang dapat diterima, dipahami oleh masyarakat. Budaya dan seni di Indonesia sangat indah bila divisualisasikan ke dalam karya grafis komunikasi. Adanya budaya dan seni, kita bisa berkarya penuh fariasi bernafaskan Indonesia ke dalam suatu media. Kita tentu mengetahui tentang wayang purwa, sebut saja tokoh punakawan; Semar,
19
Bagong, Petruk, dan Gareng). Kalau tokoh ini dikemas menjadi media dengan tampilan kesederhanaan dengan fungsi yang beda maka akan kelihatan lain. Ide kadang munculnya dari pengalaman atau kejadian kehidupan sehari-hari. Dari permasalahan itulah, desainer mencoba mengangkat dan mengerjakan semaksimal mungkin menjadi karya besar yang menarik. Sebaik apapun karya grafis komunikasi bila tidak bisa dipahami atau tidak sampai ke sasaran, maka media tersebut dikatakan tidak bnerhasil. Maka media grafis komunikasi tujuan utama adalah mengkomunikasikan informasi ke pada masyarakat (audien) dengan cara pendekatan visualisasi budaya.
Gambar 3.1: Tampilan Punakawan pada karya grafis pada mainan anak-anak
Desain Grafis Komunikasi
Penggabungan estetika dengan teknologi dalam industri grafis komunikasi merupakan suatu yang kompleks dan mengarah pada perkembangan penggayaan tertentu berdasarkan kebutuhan praktis. Maka dari itu kualitas estetik yang ditampilkan merupakan kerja sama berbagai pihak untuk menentukan sesuatu yang dianggap sesuai, mengundang minat beli, mengandung roh budaya serta dinamis menghadapi berbagai kondisi perkembangan lingukungan. Bagi seorang desainer grafis bekerja di industri merupakan organisasi yang komplek, yaitu satu unit dengan unit yang lainnya saling mengisi dan saling berperan, untuk ikut campur menentukan estetik desain. Seorang desainer grafis harus bekerja sama dengan bagian pemasaran, keuangan, produksi, teknisi, dan bagian lain. Tugas masing-masing bagian tersebut menurut Kotler adalah sebagai berikut: 1. Bagian pemasaran bertugas merencanakan dan memasarkan produk-produk yang akanh dipasarkan, karena bagian pemasaran merupakan unit kerja industri yang paling banyak tahu tentang desain yang diminati konsumen. Karena itulah bagian pemasaran adalah mengumpulkan data tentang selera pasar yang layak jual.
20
2. Bagian keuangan bertugas menentukan anggaran produksi, yang fleksibel sesuai kebutuhan dan penetapan harga produk desain berdasarkan pasar yang dibantu dengan bagian pemasaran. 3. Bagian produksi bertugas merencanakan efektifitas dan efisiensi produk. 4. Bagian teknisi bertugas memacu produksi dan merekayasa teknologi agar dapat memproduksi lebih cepat dengan biaya lebih ringan. Seorang desainer memang bukan pelaku utama dalam melaksanakan tugas produksi, karena dalam produksi diperlukan peran banyak orang (unit kerja) untuk mengkasilkan karya yang baik. Desainer adalah seorang perencana produk desain, namun ia bekerjasama dengan pelaksana unit kerja jika ia tidak dapat bekerjasama ia tidak akan mendapatkan hasil yang dikehendaki. Desainer tidak dapat bekerja sendiri bila desain yang ciptaannya ingin diterima masyarakat. Desainer juga harus mengetahui proses, karena setiap proses merupakan bagian yang vital dari desain serta secara langsung merefleksikan sukses atau kegagalan langkah produksi berikutnya. Oleh karena itu setiap proses produksi adalah berupa pembagian kerja, sehingga tanggung-
Desain Grafis Komunikasi
jawab sepenuhnya terle-tak pada para pekerja di setiap unit kerja. Desainer di lingkungan industri selalu diburu waktu dalam membuat grafis komunikasi, karena tuntutan pemasaran/ pesanan. Dalam industri waktu sangat menentukan upaya pelemparan produk/jasa ke masyarakat. Hal ini terus dilakukan untuk berlomba menarik minat pembeli / pemesan, sehingga industri atau perusahaan akan selalu cepat bertindak dan melempar/ mengkomunikasikan produk/ jasa bila tidak ingin ditinggal pelanggan. Produksi grafis komunikasi memerlukan waktu lama dan panjang, seolaholah bertentangan dengan kondisi yang ada di perusahaan (industri) yang harus cepat membuat dan melempar/mengkomunikasikan karya-karya baru.
C. Gagasan dalam Rekayasa Estetik Grafis Komunikasi Rekayasa estetik dalam grafis komunikasi adalah teknik pengungkapan estetika terapan melalui proses belajar dan proses kreatif. Dalam pelaksanaannya rekayasa estetik melalui proses panjang mulai dari tahap desain pada proses pengerjaannya sampai produk jadi.
21
John Wistrand berpendapat bahwa desain harus merupakan desain keseluruhan yang melihat pada proyek atau produk dan mencoba menganalisanya sepenuhnya. Desainer merancang grafis komunikasi yang menjadi sebuah alat komunikasi yang berguna dan tidak hanya menentukan penampilan saja. Kesan pertama adalah kepentingan yang harus dipertimbangkan berbagai bidang sehingga menjadi lebih baik dan benar-benar berguna. Sebelum berpikir masalah materi atau unsur desain, seorang desainer perlu menentukan tema grafis komunikasi yang akan dikerjakan yang sesuai dengan maksud dan tujuan pada konsepnya. Ada beberapa tema yang disesuaikan dengan fungsi desain, antara lain: 1. Rasional Media yang mengarah ke rasional yang berfokus pada praktek, fungsi, atau kebutuhan masyarakat, akan memberikan tekanan atau manfaat baginya untuk menerima berita yang diinformasikan / dikomunikasikan. Pendekatan rasional sangat efektif bagi masyarakat yang membutuhkan penjelasan tentang produk/jasa yang dibutuhkan. Tanggapan positif terhadap informasi/komunikasi
Desain Grafis Komunikasi
yang disampaikan bisa menyakinkan dan memuaskan masyarakat sebagai sasaran.
Gambar 3.2: Grafis Komunikasi yang didekatkan pada segi rasional
2. Humor atau jenaka Penampilan humor atau jenaka merupakan strategi mencapai sasaran komunikasi grafis komunikasi untuk memicu perhatian terhadap yang dikomunikasikan. Dari survei yang dilakukan oleh eksekutif iklan menunjukkan bahwa penggunaan humor akan efektif untuk menarik perhatian dan menciptakan kesadaran orang yang melihatnya. Dalam visualisasinya tidak harus seorang pelawak sebagai bintang yang diekspus, namun bagaimana mengemas media informasi/ komunikasi yang bersifat humor.
22
berotot besar yang secara sigap, cepat, tanpa pamrih dapat memberantas keonaran, kejahatan, dan suka menolong sesama. Adegan ini dapat membius kepercayaan masyarakat, sehingga mereka menerima terhadap segala yang diinformasikan / dikomunikasikan pada media grafis.
Gambar 3.3: Rasa humor dalam Grafis Komunikasi, tanpa terasa audien akan mengikutinya
3. Rasa takut Rasa takut lebih efektif digunakan untuk memperbaiki motivasi. Ada dua hal yang dituju: • Pertama, mengindentifikasi konsekuensi negatif jika menggunakan produk. • Kedua, mengidentifikasi konsekuensi negatif terhadap perilaku yang tidak aman, misalnya minum-minuman keras, merokok, menilpon sambil nyetir mobil, merusak lingkungan, dan sebagainya. 4. Patriotik Tampilan visual patriotik (hero) kadang dihadirkan untuk menambah rasa kepercayaan masyarakat terhadap berita yang diinformasikan / dikomunikasikan. Pahlawan yang Desain Grafis Komunikasi
Gambar 3.4: Menakut-nakuti dalam Grafis Komunikasi merupakan cara mempertegas pesan
Gambar 3.5: Patriotik pada Grafis Komunikasi merupakan cara membidik audience yang senang akan kepahlawanan
23
5. Kesalahan Seseorang suatu saat kadang melakukan kesalahan dalam hidupnya, seperti menyimpang dari nilai aturan yang ada. Tujuan media yang bersifat kesalahan ini agar audience (masyarakat) yang melihatnya/ membacanya bisa memperbaiki adegan/ berita kesalahan yang diinformasikan/dikomunikasikan. Misalkan seorang ibu me-nggoreng (menuangkan) krupuk sebelum minyak gorengnya mendidih. Hal ini tentu kesalahan besar yang mengakibatkan krupuk tidak bisa berkembang dengan baik. Di sinilah peran audien (masyarakat) untuk memperbaikinya, yaitu sebelum krupuk dimasukkan ke wajan harus menunggu mendidihnya minyak goreng agar krupuk yang digoreng bisa mengembang dengan sempurna. Contoh lain, orang salah kalau menggunakan battery ”B” karena mainannya tidak bisa jalan, mengapa tidak pakai battery ”A”?.
Gambar 3.6: Faktor kesalahan pada Grafis Komunikasi merupakan penyampaian pesan untuk menyudutkan produk lain
Desain Grafis Komunikasi
6. Kaidah Kaidah biasanya hubungannya dengan aturan-aturan yang tidak menyinggung suku, adatistiadat, ras, dan agama (SARA). Unsur ini sangat riskhan dan harus berhati-hati, agar media grafis yang diciptakannya tidak terjadi kesalah pahaman di dalam masyarakat. Tampilnya figur anak-anak yang tidak sopan terhadap orang tua atau melanggar asusila tentu akan menjadi gunjingan di masyarakat yang mengakibatkan media grafis yang telah susah payah dibuatnya tidak boleh beredar.
Gambar 3.7: Faktor kaidah pada Grafis Komunikasi dimaksudkan untuk penegasan informasi yang disampaikan
24
Seorang desainer grafis harus mengetahui aturan yang ada agar dalam pengerjaan desain berjalan dengan lancar, seperti menampilkan unsur “halal” dalam produk makanan/ minuman, atau sunkem anak kepada orang tua di hari Raya yang sudah mendapat keepercayaan dan tradisi yang bagi kaum muslim secara luas. 7. Simbol Simbol adalah tanda yang mempunyai hubungan dengan obyek yang mempunyai peraturan yang sifatnya umum. Simbol merupakan jembatan menginterpetasikan (mengartikan) suatu obyek kepada orang lain sesuai dengan pengalamannya.
Informasi yang disampaikan sumber menggunakan simbol kadangkala tidak sampai atau salah persepsi terhadap yang menerimanya, seperti lambaian tangan bisa menyimbulkan (mengisyaratkan) selamat datang, selamat berpisah, selamat tinggal, tidak mau, atau tidak setuju. Tampilnya burung merpati terbang dan grafis komunikasi menyimbulkan adanya kebebasan hidup, begitu sebaliknya gambar merpati yang terkurung dalam sangkar menyimbulkan hidup terkekang. 8. Pengandaian Pengandaian merupakan harapan atau angan-angan ke depan sebuah tujuan. Pengandaian merupakan sebuah impian yang seakanakan menjadi kenyataan. Tampilnya media informasi / komunikasi dengan tema “pengandaian” membidik sebagian masyarakat yang mempunyai harapan besar setelah mengikuti dan menanggapi terhadap pesan yang disampaikan. Sebagai contoh tampilnya gambar anak dibawah lima tahun yang asyik mengoperasikan komputer atau bertambahnya tinggi badan setelah minum salah satu produk vitamin tertentu. Gambar 3.8 (kiri): Simbol kadang dimunculkan pada Grafis Komunikasi merupakan cara membidik perwakilan audien
Desain Grafis Komunikasi
25
melalui teknik emosional lebih mengena dan membuat penasaran, khususnya masyarakat yang merasa lebih maju.
Gambar 3.10: Aneh dan idenya luar biasa yang mengajak audience terpesona
Gambar 3.9: Pengandaian pada Grafis Komunikasi membidik audien yang suka berharap sesuatu yang belum terpenuhi
9. Emosional Emosional sangat berhubungan dengan faktor psikologis yang dapat mempengaruhi penghayat (masyarakat). Sebagian masyarakat tertarik pada berita yang diinformasikan/dikomunikasikan melaui pendekatan emosional dengan perasaan si penghayat yang mengesampingkan akribut dari lembaga yang menginformasikan. Para desainer pesan percaya bahwa pengiriman pesan Desain Grafis Komunikasi
Tugas seorang desainer grafis tidak hanya menciptakan proyek atau produk untuk yang berguna, tetapi juga menciptakan desain yang bagus, mencerminkan sesuatu yang baru dan berkepribadian. Seorang desainer grafis dikatakan berhasil bila mempunyai beberapa karakter tertentu yaitu; • Mempunyai kecakapan teknis. • Mengerti akan sifat bahan • Mengerti akan kebutuhan orang banyak • Selalu ingin tahu • Ketajaman melihat • Inisiatif • Senang dan cakap • Kepercayaan • Kejujuran
26
• Memperhatikan resiko dan mempertanggungjawabkan karyanya • Mengumpulkan data • Tekun dan mengerti maksud tujuannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan desain, antara lain: • Syarat-syarat yang ditentukan dalam penyatuan (desainer, pemasaran, dan produksi) • Kecocokan adanya prinsip ilmu pengetahuan dengan teknik komputer dan mesin produksi • Sesuai dengan lingkungan (masyarakat setempat) • Kecocokan sifat desain dari satu bagian dengan bagian lain • Kemungkinan desain dan cara pemecahannya.
Gambar 3.11: Bobot estetika pada cover majalah ini bisa dinilai dari berbagai sudut pandang Desain Grafis Komunikasi
D. Penekanan Penguasaan dalam Grafis Komunikasi Dalam proses grafis komunikasi lebih menekankan penguasaan pengetahuan khusus, seperti estetika konsep, estetika pelaksanaan, dan estetika teknologi, yang kesemuanya merupakan proses berlanjut dari awal hingga terciptanya produk desain. 1. Estetika Konsep Estetika konsep adalah kualitas estetik yang lahir karena adanya penggabungan antara berbagai batasan atau alternative dan criteria perencanaan. Estetika ini dapat dicurahkan di atas kertas gambar, model, mock-up, maket, prototype atau deskripsi proyek desain. 2. Estetika Pelaksanaan Estetika Pelaksanaan adalah kualitas estetik yang berada pada pada pelaksanaan estetika konsep. Dalam pelaksanaan belum tentu seratus persen sama dengan konsep yang telah ditentukan, maka dalam hal ini perlu perubahanperubahan dengan pertimbangan khusus yang tidak bisa terikat dalam konsep, seperti skala, cara pelaksanaan, material, dan sebagainya. 3. Estetika Teknologi Estetika Teknologi adalah kualitas estetik yang diciptakan
27
melalui proses teknologi yang menekankan pada pelaksanaan jalannya teknologi (mesin). Jadu merupakan prosedur pelaksanaan desain dari konsep yang telah ada diproses melalui mekanik/mesin. Disinilah peran teknologi dapat menentukan bisa atau tidaknya suatu estetika konsep diproses. Maka dari itulah seorang desainer industri setidak-tidaknya mengetahui dan memahami prosedur teknologi (mesin).
E. Nirmana dalam Grafis Komunikasi Nirmana dalam desain merupakan strategi atau langkahlangkah yang harus dilakukan dalam penciptaan desan grafis agar menghasilkan karya yang mempunyai rasa estetik tinggi. Nirmana merupakan ilmu dasar kedesainan yang mempelajari dasar-dasar desain mengenai warna, bidang, bentuk, ruang, dengan berbagai pendekatan kreatif eksperimentatif meliputi komposisi, irama, harmoni dan sebagainya. Karya grafis komunikasi harus memiliki nilai estetika, yaitu sesuatu yang menyebabkan suatu bentuk dapat dikenali sebagai karya desain yang bernilai. Untuk mencapai hal tersebut perlu adanya kesatuan, keteraturan, variasi tatanan, dan komunikatif. Desain Grafis Komunikasi
1. Kesatuan Kesatuan merupakan suatu cara untuk menggabungkan dan menyatukan unsur-unsur visual yang ditata sesuai dengan konsep ide pencipta dalam desain menjadi bentuk media grafis. Antara unsurunsur tersendiri yang kesemuanya akan membentuk wujud sarana informasi visual yang menjadi kesan satu kesatuan. 2. Keteraturan Keteraturan unsur-unsur visual yang ditata sehingga menjadi tertata dalam satu bentuk media grafis. Teraturnya tatanan unsur visual akan membuahkan kesan pandangan yang bulat dan optimal. 3. Keragaman Unsur-unsur yang ditata agar tampak lebih bermakna, tidak hambar, dan tidak membosankan. Secara keseluruhan, obyek yang ditampilkan saling dukung dan saling ngait yang menguntungkan. 4. Komunikatif Segi komunikatif pada grafis komunikasi harus sangat diperhatikan. Bila karya kurang komunikatif, berarti karya tersebut tidak berhasil, atau sesuatu yang diinformasikan kepada kalayak / masyarakat (audience) tidak akan sampai. Agar grafis komunikasi bisa sampai ke kalayak, maka harus memperhatikan segmen yang dibidik sebagai sasaran.
28
Gambar 3.12: Adanya kesatuan, keteraturan, keaneragaman/variasi tatanan, dan komunikatif terwujud dalam satu karya fotografer grafis Roy Genggam
Gambar 3.13: Gambar bisa berbicara bilamana memperhatikan kesatuan, keteraturan, keaneragaman/variasi tatanan, seperti karya fotografer Roy Genggam
F. Pendalaman Baca ulang materi di atas, lalu cari contoh lain tentang karya yang mempunyai nilai estetik rasional, humor, rasa takut, patriotik, kesalahan, kaidah, simbol, pengandaian, dan emosional. Desain Grafis Komunikasi
29
IV. ETIKA RANCANGAN DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI Proses komunikasi media grafis komunikasi tidak dapat dilepaskan dari etika Komunikator (Sumber), Komunikasi (Pesan melalui media), Konteks (siapa sasaran komunikasi dengan akibat apa) selalu berkaitan dengan etika. Komunikator/sumber misalnya, dituntut untuk memiliki motivasi komunikasi yang jujur. Hal ini menjadi jelas bila kita gabungkan diagram landasan keputusan etis dengan diagram proses komunikasi media grafis komunikasi. Proses komunikasi media grafis komunikasi dapat dilihat sebagai suatu kegiatan manusia yang melibatkan keputusan etis di dalamnya. Menurut Marshall Mc Luhan, cara menyampaikan informasi sama pentingnya dengan isi informasi yang disampaikan. Namun, tidak berhenti di situ, media penyampai pesan tersebut juga harus kita perhatikan. Apakah cara yang dipakai benar, artinya tidak melanggar tata krama atau etika? a. Produsen/biro iklan (media grafis komunikasi) sebagai komunikator dituntut untuk memiliki motivasi dan tujuan yang benar dalam bermedia grafis komunikasi. b. Pesan dan media grafis komunikasi berhubungan erat.
Desain Grafis Komunikasi
Bukan hanya niat yang jujur, tetapi juga cara mengolah pesan dan penggunaan media komunikasi penting untuk diperhatikan. c. Sasaran media grafis komunikasi berkaitan dengan landasan keputusan etis situasi dan akibat. Untuk menjalin komunikasi yang baik kita harus memperhitungkan akibat negatif yang akan terjadi dari oesan media grafis komunikasi yang kita lontarkan. Pesan yang sama akan berbeda akibatnya bila diterima olah anak atau orang dewasa. Ketiga faktor tersebut di atas harus ada dalam proses komunikasi media grafis dan selalu menjadi bahan pertimbangan. Ketiganya tidak dapat dipisahkan, karena suatu proses grafis komunikasi selalu mempertimbangkan maksud atau niat komunikator, cara komunikator disampaikan (dengan alat apa), dan siapa sasarannya. Jadi ketika seorang desainer media grafis komunikasi merancang pesan yang berupa membujuk calon konsumen barang atau jasa, ia selalu akan berhadapan dengan masalah etis (etika). Motivasi dan tujuan, ia menyampaikan media grafis komunikasi untuk diuji. Apakah ia jujur? Ketika ia mengolah suatu pesan, ketika
30
ia memanfaatkan suatu jenis media media grafis komunikasi ia harus bertanya: Etiskah cara yang ia pakai? Selanjutnya sasaran komunikasi juga menimbulkan masalah etis. Bagaimana cara membujuk anak tanpa merusak jiwanya? Apakah akibatnya bagi konsumen dengan perkataan lain, kontek dan akibat komunikasi perlu dipertimbangkan matang-matang. Selama ini keputusan etis suatu rancangan media grafis komunikasi mengacu pada kode Etik Periklanan Indonesia, Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia yang Disempurnakan, maupun peraturan yang lain. Tatakrama Periklanan Indonesia atau Tata Cara Periklanan Indonesia yang Disempurnakan yang menulis mukadimah antara lain menyatakan bahwa isi Kode Etik berdasarkan pada Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945. Kode Etik Periklanan Indonesia terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian asas-asas umum, penerapan umum, dan penerapan khusus. Dalam asas-asas umum disebutkan, antara lain: • Iklan (media grafis komunikasi) harus jujur dan tanggung jawab. • Iklan (media grafis komunikasi) tidak boleh menyinggung perasaan atau Desain Grafis Komunikasi
merendahkan martabat agama, tata susila, adat, budaya, suku, dan golongan (SARA) • Iklan (media grafis komunikasi) harus dijiwai oleh rasa persaingan sehat. Dalam penerapan umum disebutkan antara: • Apa yang dimaksud dengan istilah jujur, bertanggung jawab dan tidak berlawanan dengan hukum. • Isi iklan (media grafis komunikasi) berupa pernyataan dan janji mengenai produk harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. • Iklan (media grafis komunikasi) tidak boleh membenarkan tindakan kekerasan. • Iklan (media grafis komunikasi) untuk anak-anak tidak boleh ditampilkan dalam bentuk yang dianggap dapat mengganggu atau merusak jasmani dan rohani mereka, serta mengambil manfaat atas kemudahan kepercayaan, kekurangan pengalaman, atau kepolosan hati mereka. Pada bagian penerapan khusus disebutkan: • Iklan (media grafis komunikasi) tidak boleh mempengaruhi atau merangsang orang untuk memulai minum minuman keras.
31
• Iklan (media grafis komunikasi) tidak boleh mempengaruhi atau merangsang orang mulai merokok.
A.
• Iklan (media grafis komunikasi) obat harus sesuai dengan indikasi jenis produk yang disetujui Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
1. Obat mempunyai kedudukan yang khusus dalam masyarakat karena merupakan produk yang diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun demikian, penggunaan yang salah, tidak tepat dan tidak rasional dapat membahayakan masyarakat.
Ada kalanya iklan (media grafis komunikasi) lupa atau tidak menghiraukan peraturan yang telah ditentukan, sehingga tanpa disadari iklan (media grafis komunikasi) yang ditampilkan akan mendapat reaksi keras atau kritik juga perasaan kurang enak pada konsumen yang merasa dirugikan. Memanipulasi dan mempermainkan Kode Etik yang telah ditentukan secara tidak langsung meninggalan peraturan yang telah ada, sehingga menjadikan kurang wibawanya Kode Etik tersebut. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 368/Men.Kes/SK/IV/1994 Tentang Pedoman Periklanan: Obat Bebas, Obat Tradisonal, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Makanan-Minuman
Desain Grafis Komunikasi
Pedoman Periklanan Obat Bebas
Latar Belakang
2. Untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan penggunaan obat yang salah, tidak tepat dan tidak rasional akibat pengaruh promosi melalui iklan, pemerintah melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap penyebaran obat, termasuk periklanan obat. Dalam periklanan obat, masalah yang dihadapi relatif kompleks karena aspek yang dipertimbangkan tidak hanya menyangkut kriteria etis periklanan, tetapi juga menyangkut manfaatresikonya terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat luas. Oleh karena itu isi, struktur maupun format pesan iklan obat perlu dirancang dengan tepat agar tidak menimbulkan persepsi dan interprestasi yang salah oleh masyarakat luas.
32
Petunjuk Teknis Secara umum iklan obat harus mengacu pada “Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia”, tetapi khusus untuk hal-hal yang bersifat teknis medis, maka penerapannya harus didasarkan pada pedoman ini. Umum 1. Obat yang dapat diiklankan kepada masyarakat adalah obat yang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku tergolong dalam obat bebas atau obat terbatas, kecuali dinyatakan lain. 2. Obat dimaksud dalam butir (1) dapat diiklankan apabila telah mendapat nomor persetujuan pendaftaran dari Departemen Kesehatan RI. 3. Iklan obat dapat dimuat di media periklanan setelah rancangan iklan tersebut disetujui oleh Departemen Kesehatan RI. 4. Nama obat yang dapat diiklankan adalah nama yang disetujui dalam pendaftaran. 5. Iklan obat hendaknya dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk pemilihan penggunaan obat bebas secara rasional. 6. Iklan obat tidak boleh mendorong penggunaan berlebihan dan penggunaan terusmenerus
Desain Grafis Komunikasi
7. Informasi mengenai produk obat dalam iklan harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam pasal 41 ayat (2) Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan sebagai berikut: Obyektif: harus memberikan informasi sesuai dengan kenyataan yang ada tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat yang telah disetujui. Lengkap: harus mencantumkan tidak hanya informasi tentang khasiat obat, tetapi juga memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan, misalnya adanya kontra indikasi dan efek samping. Tidak menyesatkan: informasi obat harus jujur, akurat, bertanggung jawab serta tidak boleh memanfaatkan kekuatiran masyarakat akan suatu masalah kesehatan. Di samping itu, cara penyajian informasi harus berselera baik dan pantas serta tidak boleh menimbulkan persepsi khusus di masyarakat yang mengakibatkan penggunaan obat berlebihan atau tidak berdasarkan pada kebutuhan. 8. Iklan obat tidak boleh ditujukan untuk khalayak anakanak atau menampilkan anakanak tanpa adanya supervisi orang dewasa atau memakai narasi suara anak-anak yang menganjurkan penggunaan
33
obat. Iklan obat tidak boleh menggambarkan bahwa keputusan obat diambil oleh anakanak. 9. Iklan obat tidak boleh diperankan oleh tenaga profesi kesehatan atau aktor yang berperan sebagai profesi kesehatan dan atau menggunakan “seting” yang beratribut profesi kesehatan dan laboratorium. 10. Iklan obat tidak boleh memberikan pernyataan superlatif, komparatif tentang indikasi, kegunaan/ manfaat obat. 11. Iklan obat tidak boleh: 11.1. Memberikan anjuran dengan mengacu pada pernyataan profesi kesehatan mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat. Misalnya, ”Dokter saya merekomendasikan ...…” 11.2. Memberikan anjuran mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat yang dilakukan dengan berlebihan. 12. Iklan obat harus memuat anjuran untuk mencari informasi yang tepat kepada profesi kesehatan mengenai kondisi kesehatan tertentu. 13. Iklan obat tidak boleh menunjukkan efek/kerja obat segera sesudah penggunaan obat. 14. Iklan warkan
obat tidak menahadiah ataupun
Desain Grafis Komunikasi
memberi pernyataan garansi tentang indikasi, kegunaan/ manfaat obat. 15. Iklan obat harus mencantumkan spot peringatan perhatian sebagai berikut: • BACA ATURAN PAKAI • JIKA SAKIT BERLANJUT, HUBUNGI DOKTER 16. Ketentuan minimal yang harus dipenuhi oleh spot peringatan perhatian dalam butir (15) adalah sebagai berikut: 16.1. Untuk Media Teklevisi: Spot iklan harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas terbaca pada suatu screen/ gambar terakhir dengan ukuran minimal 30% dari screen dan ditanyangkan minimal selam 3 detik. 16.2. Untuk Media Radio: Spot iklan harus dibacakan pada akhir iklan dengan jelas dan dengan nada suara tegas. 16.3. Untuk Media Cetak: Spot dicantumkan dengan ketentuan sebagai berikut: Obat BACA ATURAN PAKAI JIKA SAKIT BERLANJUT, HUBUNGI DOKTER BACA ATURAN PAKAI JIKA SAKIT BERLANJUT, HUBUNGI DOKTER
34
Jenis huruf (font): helvetica, medium. Ukuran huruf: 18 pts. Jarak baris (leading): 18 (100%), proporsional. Jarak kata (letter spacing): normal (100%). Jarak huruf (word spacing): normal (0%). Vitamin BACA ATURAN PAKAI BACA ATURAN PAKAI Jenis huruf (font): helvetica, medium. Ikuran huruf: 18 pts. Jarak baris (leading): 18 (100%), proporsional. Jarak kata (letter spacing): normal (100%). Jarak huruf (word spacing): normal (0%) Ukuran kotak spot tersebut harus dibuat proporsional (antara spot dan halaman iklan) sehingga spot tersebut terlihat mencolok. 17. Iklan obat harus mencantumkan informasi mengenai: 17.1. Komposisi zat aktif obat dengan nama INN (khusus untuk media cetak); untuk media lain, apabila ingin menyebutkan komposisi zat aktif, harus dengan nama INN. 17.2. Indikasi utama obat dan informasi mengenai keamana obat. 17.3. Nama dagang obat.
Desain Grafis Komunikasi
17.4. Nama indistri farmasi. 17.5. Nomor pendaftaran (khusus untuk media cetak). Khusus 1. Vitamin • Iklan vitamin harus dalam konteks sebagai suplemen makanan pada keadaan tubuh tertentu, misalnya keadaan sesudah sakit / operasi, masa kehamilan dan menyusui serta lanjut usia. • Iklan vitamin tidak boleh terkesan memberikan anjuran bahwa vitamin dapat menggantikan makanan (substitusi), atau vitamin mutlak dibutuhkan sehari-hari pada keadaan dimana gizi makanan sudah cukup. • Iklan vitamin tidak boleh memberi kesan bahwa pemeliharaan kesehatan (umur panjang, awet muda, kecantikan) dapat tercapai hanya dengan penggunaan vitamin. • Iklan vitamin tidak boleh memberi informasi secara langsung atau tidak langsung bahwa penggunaan vitamin dapat menimbulkan energi, kebugaran, peningkatan nafsu makan, pertumbuhan dan kecerdasan, mengatasi stres, ataupun peningkatan kemampuan seks.
35
1.1. Vitamin C
3. Obat Flu
1.1.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk:
3.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan pilek.
• Mengatasi kekurangan vitamin C seperti pada sariawan dan perdarahan gusi. • Untuk keadaan dimana kebutuhan akan vitamin C meningkat seperti pada keadaan sesudah operasi, sakit, hamil dan menyusui, anak dalam masa pertumbuhan dan lansia. 1.1.2. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum.
3.2. Mencantumkan informasi bahwa penggunaan obat flu yang mengandung antihistamin dapat menyebabkan ngantuk. 3.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum.
1.2. Multivitamin dan Mineral 1.2.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk pencegahan dan mengatasi kekurangan vitamin dan mineral, misalnya sesudah operasi, sakit, wanita hamil dan menyusui, anak dalam masa partumbuhan dan lansia. 1.2.2. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 2. Obat Pereda Sakit dan Penurus Panas 2.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk meringankan rasa sakit misalnya: sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan atau menurunkan panas. 2.2. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 4.1: Spot ”meredakan” pada salah satu obat flu anak-anak
36
4. Obat Asma 4.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk meringankan gejala sesak napas karena asma.
histamin dapat menyebabkan ngantuk. 5.3.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum.
4.2. Mencantumkan informasi bahwa sesak napas telah pasti karena asma, dan penggunaan obat tidak boleh lebih dari dosis yang dianjurkan. 4.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 5. Obat Batuk 5.1. Antitusif 5.1.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk meredakan batuk yang tidak berdahak. 5.1.2. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 5.2. Ekspetoran 5.2.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk meredakan batuk yang berdahak. 5.2.2. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 5.3. Antitusif + Ekspetoran + Antihistamin 5.3.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk meredakan batuk berdahak yang disertai pilek. 5.3.2. Mencantumkan informasi bahwa penggunaan obat yang mengandung antiDesain Grafis Komunikasi
Gambar 4.2: Spot ”meredakan” pada salah satu obat lambung
6. Antasida 6.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk mengatasi gejala sakit maag seperti: perih, kembung, mual. 6.2. Mencantumkan bahwa makan teratur dapat mengurangi gejala sakit maag. 6.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum.
37
7. Obat Cacing 7.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk pengobatan infeksi kecacingan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui oleh Departemen Kesehatan. 7.2. Mencantukan informasi agar menjaga kesehatan badan, makanan dan lingkungan. 7.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 8. Obat Jerawat 8.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk membantu menghilangkan jerawat. 8.2. Mencantumkan informasi bahwa menjaga kebersihan muka secara teratur membantu menghidarkan timbulnya jerawat. 8.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 9. Obat Gosok 9.1. Obat gosok dengan tujuan untuk dihirup uapnya 9.1.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk penggunaan lokal pada kulit dan untuk dihirup uapnya serta untuk meredakan gejala pilek pada orang dewasa dan anakanak. 9.1.2. Mencantumkan informasi agar menghentikan
Desain Grafis Komunikasi
penggunaan obat bila terjadi alergi kulit. 9.1.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 9.2. Obat gosok dengan tujuan untuk analgesia lokal 9.2.1. Iklan hanya boleh diindikasikan sebagai obat gosok untuk meringankan gejalagejala otot kaku dan nyeri, gatalgatal serta gigitan serangga. 9.2.2. Mencantumkan informasi agar menghentikan penggunaan obat bila terjadi alergi kulit. 9.2.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 10. Obat Kulit (Topikal) 10.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk mengatasi infeksi karena jamur sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui Departemen Kesehatan. 10.2. Mencantumkan informasi agar menjaga kebersihan tubuh untuk menghindari penyakit kulit. 10.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 11. Obat Antihistamin (Tropikal) 11.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk mengurangi
38
gejala alergi kulit seperti: kaligata, gigitan serangga dan meringankan kulit terbakar karena sinar matahari serta biang keringat. 11.2. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 12. Obat Tetes Mata 12.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk meredakan iritasi mata yang ringan. 12.2. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 13. Obat Tetes Hidung 13.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk meringankan hidung tersumbat karena pilek. 13.2. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 14. Obat Kumur
15. Obat Luka 15.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk pengobatan pertama dan mencegah timbulnya infeksi pada lukaluka ringan seperti: lecet, terkelupas, tergores, luka khitan, perawatan tali pusat bayi. 15.2. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 16. Obat Laksans/Pencahar 16.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk mengatasi sembelit (susah buang air besar). 16.2. Mencantumkan informasi bahwa obat pencahar hanya digunakan bila benar-benar diperlukan, dan hanya untuk penggunaan jangka pendek. 16.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum.
14.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk melegakan sakit tenggorokan dan membantu menjaga higiene mulut.
17. Obat Perjalanan
14.2. Mencantumkan informasi untuk menjaga kesehatan mulut, perlu menggosok gigi dengan teratur.
17.2. Mencantumkan informasi bahwa tidak dianjurkan dipergunakan oleh orang yang sedang menjalankan motor dan mesin karena dapat menyebabkan ngantuk.
14.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum.
Desain Grafis Komunikasi
17.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk mencegah mabok perjalanan.
17.3. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum.
39
18. Obat Wasir 18.1. Iklan hanya boleh diindikasikan untuk pengobatan simtomatik yang berhubungan dengan hemeriod atau membantu meringankan rasa sakit yang berhubungan dengan kondisi anorektal. 18.2. Mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum. 19. Iklan obat dari golongan terapetik lain yang belum disebutkan di atas, materinya harus memenuhi ketentuan sesuai dengan klim yang disetujui pada waktu pendaftaran obat tersebut.
B.
Pedoman Periklanan Obat Tradisional
Latar Belakang 1. Obat tradisional mempunyai kedudukan yang khusus dalam masyarakat, karena merupakan warisan budaya bangsa di bidang kesehatan. Obat tradisional diperlukan ma-syarakat, terutama untuk memeliharan dan meningkatkan kesehatan, memelihara keelokan tubuh serta kebugaran. Disamping itu ada beberapa yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit. 2. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan obat tradisional, maka obat tradisional tidak lagi Desain Grafis Komunikasi
menjadi ramuan yang dibuat untuk keperluan keluarga, tetapi sudah menjadi barang dagangan. Obat tradisional seperti obat, merupakan barang yang mempunyai sifat khusus, karena itu penanganannya termasuk periklanannya perlu penanganan khusus. 3. Untuk melindungi masyarakat terhadap obat tradisional yang tidak tepat dan atau merugikan kesehatan, maka penandaan dan informasi termasuk iklan obat tradisional, harus memenuhi persyaratan obyektifitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan. 4. Oleh karena itu Depetemen Kesehatan melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap penyebaran informasi obat tradisional termasuk periklanan obat tradisional. Petunjuk Teknis Iklan obat tradisional secara umum harus mengacu pada “Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia” dan khusus untuk hal-hal yang bersifat teknis, maka penerapannya harus didasarkan pada pedoman ini: Umum 1. Obat tradisional dapat diiklankan apabila telah mendapat nomor persetujuan pendaftaran dari Depertemen Kesehatan RI.
40
2. Iklan obat tradisional dapat dimuat pada media periklanan setelah rancangan iklan tersebut mendapat persetujuan dari Depertemen Kesehatan RI. 3. Iklan obat tradisional tidak boleh mendorong penggunaan obat tradisional tersebut secara berlebihan. 4. Iklan obat tradisional tidak boleh diperankan oleh tenaga profesi kesehatan atau seseorang yang berperan sebagai profesi kesehatan dan atau menggunakan setting yang beratribut profesi kesehatan dan laboratorium 5. Informasi mengenai produk obat tradisional dalam iklan harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam pasal 41 ayat (2) Undangundang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan sebagai berikut: Obyektif : harus memberikan informasi sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat tradisonal yang telah disetujui. Lengkap : harus mencantumkan tidak hanya informasi tentang khasiat dan kegunaan obat tradisional, tetapi juga memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan, misalnya adanya kontra indikasi, efek samping, pantangan dan lainnya.
Desain Grafis Komunikasi
Tidak menyesatkan: informasi obat tradisional harus jujur, akurat, bertanggung jawab serta tidak boleh memanfaatkan kekuatiran masyarakat akan suatu masalah kesehatan. Di samping itu, cara penyajian informasi harus berselera baik dan pantas serta tidak boleh menimbulkan persepsi khusus di masyarakat yang mengakibatkan penggunaan obat tradisional yang berlebihan atau tidak benar. 6. Iklan obat tradisional tidak boleh menggunakan kata-kata: super, ultra, istimewa, top, tokcer, cespleng, manjur dan kata-kata lain yang semakna yang menyatakan khasiat dan kegunaan berlebihan atau memberi janji bahwa obat tradisional tersebut pasti menyembuhkan. 7. Iklan obat tradisional tidak boleh memuat pernyataan kesembuhan dari seseorang, anjuran atau rekomendasi dari profesi kesehatan, peneliti, sesepuh, pakar, panutan dan lain sebagainya. 8. Iklan obat tradisional tidak boleh menawarkan hadiah atau memberikan pernyataan garansi tentang khasiat dan kegunaan obat tradisional. 9. Iklan obat tradisional tidak boleh menampilkan adegan, gambar, tanda, tulisan dan atau suara dan lainnya yang dianggap kurang sopan.
41
10. Iklan obat tradisional tidak boleh mencantumkan gambar simplisia yang tidak terdapat dalam komposisi obat tradisional yang disetujui. 11. Iklan yang berwujud artikel yang menguraikan hasil penelitian harus benar-benar berkaitan secara langsung dengan bahan baku (simplisia) atau produknya, dan iinformasi tersebut harus mengacu pada hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. 12. Pada setiap awal iklan obat tradisional dicantum-kan identitas kata “JAMU” dalam lingkaran. 13. Pada setiap akhir iklan obat trdisional haru mencantumkan spot peringatan sebagai berikut: “BACA CARA PEMA-KAIAN” 14. Ketentuan minimal yang harus dipenuhi untuk peringatan pada butir (13) sebagai berikut: 14.1. Untuk media televisi, spot iklan harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas terbaca pada suatu gambar terakhir dengan ukuran minimal 30% dari screen dan ditanyangkan minimal selam 3 detik. 14.2. Untuk media radio, spot iklan harus dibacakan dengan jelas dan dengan nada suara tegas, pada akhir iklan.
Desain Grafis Komunikasi
14.3. Untuk media cetak, spot dicantumkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tulisan harus jelas terbaca dan terlihat menyolok. b. Huruf yang digunakan harus merupakan huruf kapital, hitam dan tebal (bold letter). c. Ukuran huruf minimal harus sama dengan huruf body copy. d. Diberi kotak tepi hitam. 15. Iklan obat trdisional khusus untuk media cetak harus mencantumkan nomor pendaftaran. 16. Dilarang mengiklankan obat tradisional yang dinyatakan berkhasiat untuk mengobati atau mencegah penyakit kanker, tuberkolosis, poliomelitis, penyakit kelamin, impotensi, tiphus, kolera, tekanan darah tinggi, lever, dan penyakit lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Khusus 1. Golongan Sehat Pria • Obat tradisional yang termasuk golongan sehat pria seperti Sehat Perkasa, Pria Perkasa, Pria Jantan, dan lain sebagainya, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaftaran.
42
• Iklan obat tradisional ini dilarang memberikan informasi bahwa jamu ini mempunyai kegunaan sebagai aprodisiak atau meningkatkan kejantanan, kecuali bila pada etiket desetujui pencantuman klim tersebut. • Iklan jamu ini dilarang memberikan informasi bahwa penggunaan jamu ini akan memberikan penampilan prima, memberikan energi yang berlebih. • Kata-kata merukunkan suami-istri dan yang semakna dilarang dicantumkan dalam iklan obat tradi-sional ini. 2. Golongan Sehat Wanita • Obat tradisional yang termasuk golongan sehat wanita hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaftaran. • Iklan obat tradisional golongan sehat wanita, dilarang memberikan informasi atau menjanjikan dapat mengubah penampilan wanita menjadi lebih ayu, umur panjang dan kata-kata lain yang semakna. • Iklan jamu ini dilarang memberikan informasi bahwa penggunaan jamu ini akan memberikan penampilan prima, memberikan energi yang berlebih. Desain Grafis Komunikasi
3. Golongan Galian Singset • Obat tradisional yang termasuk golongan galian singset, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaftaran. • Iklan obat tradisional golongan galian singset dilarang memberikan informasi atau menjanjikan dapat mengubah bentuk badan menjadi langsing dan montok dalam sekejap. • Iklan obat tradisional harus memberikan informasi tentang hal-hal yang tidak diinginkan yang kemungkinan timbul akibat minum jamu tersebut seperti: mencret, lemas dan lain-lain. 4. Golongan tihan
Jamu
Kepu-
• Obat tradisional yang termasuk golongan keputihan, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaftaran. • Iklan obat tradisional golongan keputihan tidak boleh mencantumkan informasi atau menjajikan dapat mengobati segala macam keputiha, kecuali bila pada etiket disetujui pencantuman kilm tersebut. • Kata-kata merukunkan suami-istri dan yang semakna,
43
dilarang dicantumkan dalam iklan obat tradisional ini. 5. Golongan Haid Teratur • Obat tradisional yang termasuk golongan haid teratur, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaftaran. • Obat tradisional golongan haid teratur dilarang memberikan informasi baik secara langsung atau tidak langsung akan memberi akibat merugikan pada peminumnya. Dari pengalaman ada yang menggunakan obat tradisional ini untuk menggugurkan anak yang tidak diinginkan, yang berakibat lahir cacat badan. 6. Golongan Habis Bersalin • Iklan obat tradisional yang termasuk golongan habis bersalin, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaftaran. • Iklan obat tradisional golongan ini, sangat dianjurkan untuk memberikan informasi yang dapat merangsang peminumnya agar memperbaiki gizi, sehingga kondisi ibu dan anak akan meningkat. 7. Golongan Pelancar Asi
ASI, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaftaran. • Iklan obat tradisional ini, dilarang memberikan informasi atau menjanjikan dapat mengencangkan dan atau memperbesar payudara, atau kata-kata lain yang sceara langsung atau tidak langsung dapat mengubah payudara menjadi montok. 8. Golongan Jerawat • Iklan obat tradisional golongan jerawat, hanya boleh memberikan informasi untuk meringankan atau mengobati jerawat, atau indikasi lain yang disetujui pada pendaf-taran. 9. Golongan Pegal Linu • Iklan obat tradisional yang termasuk golongan pegel linu, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaftaran. • Iklan obat tradisional golongan ini, dilarang memberikan informasi atau menjanjikan kesembuhan untuk penyakit rematik dan sejenisnya. Jamu ini hanya terbatas untuk mengurangi rasa capai dan mengobati gejala masuk angin.
• Iklan obat tradisional yang termasuk golongan pelancar Desain Grafis Komunikasi
44
10. Golongan Parem Iklan obat tradisional yang termasuk golongan parem, hanya boleh diinformasikan untuk mengurangi rasa capai, pegal dan indikasi lain yang disetujui pada pendaftaran. 11. Golongan Demam Iklan obat tradisional yang termasuk golongan demam, hanya boleh memberikan informasi untuk meringankan sakit seperti: greges-greges, meriang, sakit kepala, munurunkan panas dan indikasi lain yang berhubungan dengan demam. 12. Golongan Pencahar • Iklan obat tradisional yang termasuk golongan pen-cahar, hanya boleh memberikan informasi untuk pengobatan susah buang air besar. • Iklan obat tradisional golongan pencahar dilarang memberikan informasi penggunaan untuk menguruskan badan atau untuk melangsingkan tubuh. • Iklan obat tradisional golongan pencahar sangat dianjurkan untuk memberikan informasi: o
Penggunaan pencahar, hanya bila benar-benar diperlukan.
Desain Grafis Komunikasi
o
Membiasakan makan buah-buahan, sayuran, dan makanan berserat lainnya.
13. Golongan Sariawan, Sakit tenggorokan atau Obat Kumur • Iklan obat tradisional golongan sariawan, sakit tenggorokan atau obat kumur, hanya boleh memberikan informasi untuk pengobatan sariawan, sakit tenggorokan atau higiene mulut, sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaftaran. • Iklan obat tradisional yang penggunaannya tidak boleh ditelan, supaya memberikan informasi penggunaan secara jelas. • Iklan obat tradisional golongan ini sangat dianjurkan untuk memberikan informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut. 14. Golongan Sakit Luka dan Gatal
Kulit,
Iklan obat tradisional golongan sakit kulit, luka dan gatal, hanya boleh memberikan informasi untuk pengobatan penyakit kulit sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaftaran. 15. Golongan Wasir Iklan obat tradisional golongan wasir hanya boleh memberikan informasi untuk mengo-
45
bati gejala dan atau meringankan sakit yang berhubungan dengan wasir. 16. Jamu Ulu Hati • Iklan obat tradisional golongan ulu hati, hanya boleh memberikan informasi untuk meringankan gejala sakit ulu hati seperti mual, nyeri, dan lainnya. • Iklan obat tradisional golongan ini sangat dianjurkan untuk memberikan informasi yang dapat merangsang peminumnya agar membiasakan makan teratur dan hidup teratur. Penutup 1. Iklan obat tradisional lainnya yang belum diatur dalam Pedoman Periklanan Obat Tradisional ini, materinya harus memenuhi ketentuan sesuai dengan klim yang telah disetujui pada pendaftaran obat tradisional tersebut.
merupakan suatu kebutuhan masyarakat yang umumnya tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari. 2. Penggunaan Alat Kesehatan, Kosmetika, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang salah, berlebihan, tidak tepat atau tidak rasional dapat merugikan kesehatan pemakaianya. 3. Untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan peredaran Alat Kesehatan, Kosmetika, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang tidak memenuhi syarat akibat label dan periklanan yang tidak benar atau menyesatkan, pemerintah melaksanakan pengendalian dan pengawasan Alat Kesehatan, Kosmetika, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga antara lain melalui pengendalian dan pengawasan terhadap penyebaran informasi atau promosi melalui periklanan.
2. Iklan Fitofarmaka (Obat tradisional yang telah didukung uji fitofarmaka) akan diatur kemudian.
Ketentuan Hukum
C. Pedoman Periklanan Alat
1. Alat kesehatan adalah bahan, istrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan
Kesehatan, Kosmetika, perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Latar Belakang 1. Alat Kesehatan, Kosmetika, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga sudah Desain Grafis Komunikasi
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang dimaksud dengan:
46
pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
3.1. Obyektif, yaitu menyatakan hal yang benar sesuai dengan kenyataan.
2. Kosmetika adalah sediaan atau padua bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
3.2. Tidak menyesatkan, tidak berlebihan perihal asal, sifat, kualitas, kuantitas, komposisi, kegunaan, keamanan dan batasan sebagai Alat Kesehatan, Kosmetika, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.
3. Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga adalah alat, bahan, atau campuran untuk memeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan rumah tangga dan tempat-tempat umum. Petunjuk Teknis: Umum 1. Alat Kesehatan, Kosmetika, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dapat diiklankan apabila sudah mendapat nomor pendaftaran dari Depertemen Kesehatan RI. 2. Informasi iklan harus sesuai dengan dara pendaftaran dan keterangan lain yang disetujui pada pendaftaran. 3. Iklan Alat Kesehatan, Kosmetika, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga harus:
Desain Grafis Komunikasi
3.3. Lengkap, yaitu tidak hanya mencantumkan informasi tentang kegunaan dan cara penggunaan tetapi juga memberikan informasi tentang peringatan dan hal-hal lain yang harus diperhatikan oleh pemakai. Misalnya: Cara penanggulangan bila terjadi kecelakaan. 4. Alat Kesehatan, Kosmetika, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga tidak boleh diiklankan dengan menggunakan rekomendasi dari suatu laboratorium, instansi pemerintah, organisasi profesi kesehatan atau kecantikan dan atau tenaga kesehatan. 5. Alat Kesehatan, Kosmetika, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga tidak bolah diiklankan dengan menggunakan peragaan tenaga kesehatan atau mirip dengan itu.
47
6. Kosmetika tidak boleh diiklankan seolah-olah sebagai obat. 7. Alat Kesehatan, Kosmetika, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga harus mendidik dan sesuai dengan norma kesusilaan yang ada. Khusus
baca pada satu screen / gambar terakhir. 1.4.2. Untuk media radio: Spot iklan harus dibacakan pada akhir iklan dengan jelas dan nada suara tegas. 1.4.3. Untuk media cetak: Spot iklan harus dengan tulisan yang jelas terbaca.
1. Alat Kesehatan
2. Kosmetika
1.1. Produk/barang yang tidak disetujui pendaftarannya sebagai alat kesehatan tidak boleh diiklankan seolah-olah produk/barang dimaksud adalah alat kesehatan.
2.1. Kosmetika tidak boleh diiklankan dengan menggunakan kata-kata “mengobati”, “menyembuhkan” atau kata lain yang semakna seolaholah untuk mengobati suatu penyakit.
1.2. Pembalut Wanita (sanitary napkin) Iklan pembelut wanita (sanitary napkin) supaya disesuaikan dengan estetika dan tata krama ketimuran. 1.3.
Kondom
1.3.1. Iklan kondom tidak boleh mendorong penggunaan untuk tujuan asusila. 1.3.2. Iklan kondom supaya disesuaikan dengan estetika dan tata krama ketimuran. 1.3.3. Iklan disertai spot
kondom
“IKUTI PETUNJUK KAIAN”
harus PEMA-
1.4. Ketentuan yang harus dipenuhi spot: 1.4.1. Untuk media televisi: Spot iklan harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas ter-
Desain Grafis Komunikasi
2.2. Kosmetika tidak boleh diiklankan seolah-olah dapat mempengaruhi fungsi fisiologis dan atau metabolisme tubuh. Contoh: o Melancarkan peredaran darah o Melangsingkan tubuh 2.3. Kosmetika yang mengandung bahan yang tidak jelas kegunaannya tidak boleh diiklankan yang menyatakan kegunaan dari bahan tersebut. Contoh: Minyak rambut urang-aring dapat menyuburkan rambut. 2.4. Kosmetika yang tidak mengandung bahan aktif tidak dapat diiklankan dengan menyatakan kegunaan dari bahan aktif yang dimaksud.
48
Contoh: o Sampo yang tidak mengandung bahan anti ketombe diiklankan dapat menghilangkan ketombe. o Sabun mandi yang tidak mengandung bahan antiseptik diiklankan dapat membunuh kuman. 2.5. Kosmetika yang dibuat dengan bahan alami tertentu hanya dapat diiklankan mengandung bahan alami tersebut. 2.6. Kosmetika yang mengandung bahan kimia tidak boleh diiklankan sebagai kosmetika tradisional. 2.7. Kosmetika yang mengandung vitamin yang berfungsi bukan sebagai vitamin tidak boleh diiklankan dengan menyatakan fungsi vitamin tersebut dalam sediaan kosmetika dimaksud. 2.8. Kosmetika yang mengandung bahan tabir surya tidak boleh diiklankan dengan menyebutkan nilai SPF (Sun Protector Factor) bila tujuan penggunaan kosmetika tersebut bukan untuk berjemur. 2.9. Iklan kosmetika tidak boleh diperagakan dan atau ditujukan untuk bayi, kecuali kosmetika golongan sediaan bayi. 2.10. Untuk kosmetika tertentu yaitu:
Desain Grafis Komunikasi
o pewarna rambut o pelurus/pengeriting rambut o depilatori o pemutih kulit o anti jerawat o sampo anti ketombe o deodorant dan anti respiran o sediaan lainnya yang mengandung bahan kimia yang mempunyai persyaratan keamanan sesuai dengan peraturan yang berlaku, harus disertai spot: “IKUTI PETUNJUK PEMAKAIAN DAN PERINGATAN YANG DISERTAKAN”. 2.11. Ketentuan yang harus dipenuhi spot: 2.11.1. Untuk media televisi: Spot iklan harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas terbaca pada satu screen/ gambar terakhir. 2.11.2. Untuk media radio: Spot iklan harus dibacakan pada akhir iklan dengan jelas dan nada suara tegas. 2.11.3. Untuk media cetak: Spot iklan harus dengan tulisan yang jelas terbaca. 3. Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga 3.1. Pemutih cucian Pemutih cucian tidak boleh diiklankan seolah-olah hasil penggunaannya menjadi bebas kuman sama sekali.
jenis
49
3.2. Pembersih lantai Pembersih lantai tidak boleh diiklankan seolah-olah menghasilkan lantai bebas kuman dan aman. 3.3. Antiseptika fektan
dan
desin-
3.3.1. Antiseptika dan desinfektan tidak boleh diiklankan seolah-olah setelah penggunaan dimaksud hasilnya dijamin telah bebas kuman. 3.3.2. Antiseptika dan desinfektan tidak boleh menganjurkan penggunaan berlebihan. 3.3.3. Antiseptika dan desinfektan tidak boleh diiklankan sebagai lysol dan atau kreolin bila tidak memenuhi persyaratan yang berlaku. 3.4. Pestisida Rumah Tangga (termasuk insektisida) 3.4.1. Iklan Pestisida Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan ketentuan periklanan Pestisida dari Departemen Pertanian Republik Indonesia. 3.4.2. Iklan Pestisida Rumah Tangga tidak boleh diiklankan dengan menyebutkan katakata “aman”, “tidak berbahaya” atau kata-kata lain yang semakna yang dapat ditafsirkan salah terhadap keamanannya. 3.4.3. Iklan Pestisida Rumah Tangga tidak boleh diiklankan dengan menyebutkan kata
Desain Grafis Komunikasi
“ampuh” atau kata lain yang semakna yang dapat ditafsirkan berlebihan terhadap kegunaannya. 3.4.4. Iklan Pestisida Rumah Tangga tidak boleh diiklankan dengan menyebutkan atau menggambarkan penggunaannya selain yang disetujui Departemen Pertanian RI. Contoh: Pembasmi serangga 3.4.5. Iklan Pestisida Rumah Tangga tidak boleh diiklankan seperti produk Kosmetika dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga lain sehingga dapat ditafsirkan salah terhadap keamanannya. Contoh: o Pestisida Rumah Tangga bentuk aerosol diiklankan sebagai Air Freshe-ner. o Anti nyamuk (insect repellent) diiklankan dapat menghaluskan kulit. 3.5. Iklan Perbekalan Keluarga tertentu seperti sediaan antiseptika/ desinfektan, pestisida rumah tangga, pemutih cucian dan pembersih tertentu harus disertai spot: “IKUTI PETUNJUK PEMAKAIAN, PERINGATAN DAN CARA PENANGGULANGAN BILA TERJADI KECELAKAAN”. 3.6. Ketentuan yang harus dipenuhi spot:
50
3.6.1. Untuk media televisi: Spot iklan harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas terbaca pada satu screen/ gambar terakhir. 3.6.2. Untuk media radio: Spot iklan harus dibacakan pada akhir iklan dengan jelas dan nada suara tegas. 3.6.3. Untuk media cetak: Spot iklan harus dengan tulisan yang jelas terbaca. D. Pedoman Periklanan Makanan-Minuman Latar Belakang 1. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia, oleh karena itu makanan yang beredar di masyarakat harus aman dan memenuhi standar mutu dan persyaratan kesehatan. 2. Makanan yang diberi label harus memuat informasi yang benar dan tidak menyesatkan. 3. Untuk melindungi masyarakat konsumen terhadap kemungkinan peredaran makanan yang tidak memenuhi syarat akibat label dan periklanan yang tidak benar atau menyesatkan, pemerintah melaksanakan pengendalian dan pengawasan makanan antara lain melalui pengendalian dan pengawasan terhadap penyebaran informasi atau promosi periklanan makanan.
Desain Grafis Komunikasi
Petunjuk Teknis: Umum 1. Makanan yang dapat diiklankan kepada masyarakat adalah makanan yang memenuhi peraturan perundangundangan yang berlaku. 2. Makanan yang terkena wajib daftar hanya boleh diiklankan setelah mendapat nomor persetujuan pendaftaran dari Departemen Kesehatan RI. 3. Iklan makanan harus menyatakan informasi yang benar dan tidak menyesatkan. 4. Iklan makanan yang dibuat dengan bahan alami tertentu hanya boleh diiklankan sebagai berasal dari bahan alami tersebut, apabila makanan itu mengandung bahan alami yang bersangkutan tidak kurang dari kadar makanan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Contoh: Sari Apel; Apel Juice o Adalah produk cair yang keruh atau jernih yang diperoleh dari buah apel. o Padatan, jumlah tidak kurang dari 10%. 5. Iklan makanan yang menyerupai atau dimaksudkan sebagai pengganti jenis makanan tertentu harus menyebutkan nama bahan yang digu-nakan.
51
Contoh: Susu kedelai 6. Iklan makanan boleh mencantumkan pernyataan “DIPERKAYA” atau “KAYA” sumber vitamin dan minaral bila pada sejumlah makanan yang biasa dikonsumsi satu hari terda-pat paling sedikit ½ dari jumlah yang dianjurkan (RDA/ AKG). 7. Pernyataan makanan berkalori dapat diiklankan bila makanan tersebut dapat memberikan minimum 300 Kcal per hari. 8. Iklan makanan tidak boleh dimuat dengan ilustrasi peragaan maupun kata-kata yang berlebihan, sehingga dapat menyesesatkan konsumen. 9. Kalimat, kata-kata, nama, lambang, logo, gambar, referensi, nasehat, peringatan atau pernyataan untuk periklanan tidak boleh menyesatkan, mengacaukan, atau menimbulkan penafsiran yang salah mengenai, asal dan sifat, isi dan komponen, serta mutu dan kegunaan: Misalnya, Segar Perkataan segar hanya boleh digunakan untuk makanan yang tidak diproses, berasal dari satu ingredien dan menggambarkan makanan yang belum mengalami penurunan secara keseluruhan.
Desain Grafis Komunikasi
Alami: Perkataan tersebut hanya boleh digunakan untuk bahan mentah, produk yang tidak dicampur dan tidak diproses. Murni: Hanya boleh digunakan bila produk tidak ditambah apaapa. Dibuat dari: Hanya boleh digunakan bila produk yang bersangkutan terdiri dari satu bahan. 10. Iklan makanan tidak boleh menjurus ke pendapat bahwa makanan yang bersangkutan berkhasiat sebagai obat. 11. Makanan yang dibuat sebagian atau tanpa bahan pokok alami tidak boleh dikatakan seolah-olah makanan yang bersangkutan seluruhnya dibuat dari bahan alami. 12. Makan yang dibuat dari bahan yang telah mengalami pengolahan, tidak boleh diiklankan dengan cara yang dapat memberi kesan seolaholah makanan itu dibuat dari bahan yang segar. 13. Iklan makanan tidak boleh dengan sengaja menyatakan seolah-olah makanan yang berlabel gizi mempunyai kelebihan dari makanan yang tidak berlabel gizi.
52
14. Iklan makanan tidak boleh memuat pernyataan nilai khusus pada makanan apabila nilai tersebut tidak seluruhnya berasal dari makanan tersebut, tetapi sebagian diberikan oleh makanan lain yang dapat dikonsumsi bersama-sama (seperti nilai kalori pada makanan sereal untuk sarapan yang biasanya dimakan dengan susu dan gula). 15. Iklan makanan tidak boleh menyatakan bahwa seolaholah merupakan sumber protein, kecuali 20% kandungan kalorinya berasal dari protein dan atau kecuali jumlah yang wajar dikonsumsi per hari mengandung tidak kurang 10 gram protein. Khusus 1. Hasil Olah Susu 1.1. Iklan susu kental manis, susu skim dan “Filled Milk”, tidak boleh diiklankan untuk bayi (sampai dengan 12 bulan). 1.2. Iklan susu kental manis, susu skim dan “Filled Milk”, harus mencantumkan spot peringatan yang berbunyi “PERHATIKAN!, TIDAK COCOK UNTUK BAYI”. Dan jika menggunakan media radio spot tersebut harus dibacakan dengan jelas.
Desain Grafis Komunikasi
1.3. Iklan susu krim penuh harus mencantumkan spot peringatan “PERHATIKAN! TIDAK COCOK UNTUK BAYI BERUMUR DIBAWAH 6 BULAN”. 2. Pengganti Air Susu Ibu (PASI) atau Susu Bayi atau Infant Formula Pengganti Air Susu Ibu (PASI) atau susu bayi atau infant formula dilarang dipromosikan dan diiklankan dalam bentuk apapun, kecuali dalam jurnal kesehatan. 3. Minuman Keras (Minuman Berakohol) 3.1. Iklan tidak boleh mempengaruhi atau merangsang orang untuk mulai minumminuman keras. 3.2. Iklan minuman keras tidak boleh menggambarkan penggunaan minuman keras dalam kegiatankegiatan yang memerlukan konsentrasi (perlu informasi bahwa penggunaannya dapat membahayakan keselamatan). 3.3. Iklan minuman keras tidak boleh ditujukan terhadap anak di bawah 16 tahun atau wanita hamil, atau menampilkan mereka dalam iklan. 3.4. Minuman keras golongan C (dengan kadar alkohol 20% sampai dengan 55%) dilarang diiklankan.
53
4. Vitamin 4.1. Iklan vitamin harus dalam konteks sebagai suplemen makanan pada keadaan tubuh tertentu, misalnya keadaan sesudah sakit/operasi, masa kehamilan dan menyusui serta lanjut usia. 4.2. Iklan vitamin tidak boleh terkesan memberikan anjuran bahwa vitamin dapat menggantikan makanan (substitusi), atau vitamin mutlak dibutuhkan sehari-hari pada keadaan dimana gizi makanan sudah cukup. 4.3. Iklan vitamin tidak boleh memberi kesan bahwa pemeliharaan kesehatan (umur panjang, awet muda, kecantikan) dapat tercapai hanya dengan penggunaan vitamin. 4.4. Iklan vitamin tidak boleh memberi informasi secara langsung atau tidak langsung bahwa penggunaan vitamin dapat menimbulkan energi, kebugaran, peningkatan nafsu makan dan pertumbuhan, mengatasi stres, ataupun peningkatan kemampuan seks. 4.5. Iklan makanan boleh mencantumkan adanya vitamin dan mineral apabila pada sejumlah makanan yang biasa dikonsumsi satu hari terdapat vitamin atau minaral tidak kurang dari 1/6 dari jumlah yang dianjurkan (AKG). 4.6. Iklan makanan boleh mencantumkan mengandung Desain Grafis Komunikasi
lebih dari satu vitamin atau minaral apabila setiap vitamin atau mineral tersebut terdapat dalam proporsi yang sesuai (AKG). 5. Makanan Pelengkap (Food Suplement) dan Mineral Iklan hanya boleh untuk pencegahan dan mengatasi kekurangan makanan pelengkap dan mineral, misalnya sesudah operasi, sakit, wanita hamil dan menyusui, serta lanjut usia 6. Makanan Diet 6.1. Makanan Diet Rendah Natrium dapat diiklankan apabila kadar natrium tidak lebih dari setengah kandungan natrium yang terdapat pada produk normal yang sejenis, dan tidak lebih dari 120 mg/100g produk akhir. 6.2. Makanan Diet Sangat Rendah Natrium dapat diiklankan apabila kadar natrium tidak lebih dari 40 mg/100g produk akhir. 6.3. Makanan Kurang Kalori dapat diiklankan apabila mengandung tidak lebih dari setengah jumlah kalori produk normal sejenis yang sama. 6.4. Makanan Rendah Kalori dapat diiklankan apabila mengandung tidak lebih dari 15 kalori pada setiap porsi rata-rata dan tidak lebih dari
54
30 kalori pada jumlah yang wajar dimakan setiap hari. 6.5. Makanan Diet Kurang Laktosa dapat diiklankan apabila diperoleh dengan cara mengurangi jumlah laktosa dengan membatasi penggunaan bahan-bahan yang mengandung laktosa.
6.11. Iklan makanan khusus untuk penderita diabetes tidak boleh dinyatakan tidak mengandung gula bila makanan tersebut mengandung karbohidrat.
6.6. Makanan Diet Kurang Laktosa dapat diiklankan apabila mengandung laktosa tidak lebih dari 1/20 bagian dari produk normal. 6.7. Makanan Diet Beas Gluten dapat diiklankan apabila diperoleh dari serelia yang dihilangkan glutennya. 6.8. Iklan makanan dilarang mencantumkan bahwa suatu makanan dapat menyehatkan dan dapat memulihkan kesehatan. 6.9. Iklan makanan boleh mencantumkan “DAPAT MEMBANTU MELANG-SINGKAN”, jika nilai kalorinya 25% lebih rendah dibandingkan dengan makanan sejenisnya. 6.10. Iklan makanan tidak boleh dinyatakan khusus untuk penderita diabetes kecuali: a. Tidak mengandung karbohidrat b. Berat karbohidrat pada komposisinya sangat kurang dibandingkan dengan makanan sejenisnya untuk penderita diabetes.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 4.3: Spot ”membantu mencegah” yang dinformasikan pada produk susu
7. Kata HALAL tidak boleh diiklankan.
D. Pendalaman Cari contoh iklan produk obat, jamu, kosmetika, makanan, dan minuman, lalu apakah iklan produk tersebut telah menerapkan aturan dalam materi ini, seperti harus menampilkan ”spot”.
55
V. UNSUR-UNSUR DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI A. Titik
B. Garis
Titik atau spot merupakan yang menandai sebuah tempat. Tidak memiliki panjang dan lebar, tidak mengambil daerah atau ruang, merupakan pangkal dan ujung sepotong garis, dan merupakan perpotongan atau pertemuan antara dua garis. Titik dalam sendirinya belum berarti dan baru mendapat arti setelah tersusun penempatannya.
Garis merupakan titik yang bergerak akan membentuk garis. Garis mempunyai panjang tanpa lebar yang mempunyai kedudukan dan arah. Garis merupakan sisi atau batas dari suatu benda, masa, warna, bidang, maupun ruang. Garis merupakan unsur penting dalam desain yang mempunyai arti dan melambangkan sesuatu.
Titik dapat membentuk wujud bila ditunjang dengan gerak, sinar, dan warna. Titik yang digerakkan bisa memberi kesan adanya garis, tampilnya sinar dalam titik memberikan adanya kehidupan pancaran, dan tampilnya titik-titik berwarna ditempatkan saling berdekatan yang memberi kesan seolah-olah ada warna lain atau memberi kesan adanya warna baru.
Kadang kita menjumpai garis tidak mengungkapkan gagasan sebagaimana yang kita kehendaki. Hal ini dikarenakan oleh masalah ilusi optik yang tidak terkendali yang mempengaruhi reka obyek, seperti:
Gambar 5.1: Hadirnya titik/spot secara berulang-ulang dengan mempunyai ketebalan, kekuatan, dan jarak yang sama akan terasa seakan adan garis
Desain Grafis Komunikasi
• Garis horisontal lebih mudah dipirsa dari pada garis vertikal, begitu juga garis diagonal ke arah kanan lebih mudah dipirsa dari pada garis diagonal kea rah kiri, karena disebabkan arah mata yang secara alamiah bergerak mendatar selama merekam garis yang terlihat sepintas. • Garis yang mengarah tunggal dalam pirsa mata cenderung memperpanjang arah tersebut garis, karena disebabkan oleh pandang rekam mata.
56
• Hadirnya kedekatan antar garis membuat kesan tebal/ berat pada garis, hal ini disebabkan oleh terpadunya efek sinar getaran pandang pada pada tiap garis.
a. Garis Linier (garis nyata) Garis yang dihasilkan melalui goresan tangan manusia, bisa berwujud tapi tidak berbentuk. Garis Geometrik; yaitu garis yang dibuat goresan tangan manusia dengan menggunakan alat bantu, seperti penggaris, jangka, atau sejenisnya yang menggambarkan sifat tepat, jelas, dan pasti.
Gambar 5.2: Kesan garis bisa dirasakan karena hadirnya posisi garis yang ditampilkan Gambar 5.4: Garis Geometrik
Garis kaligrafis; yaitu garis yang dibuat goresan tangan manusia tanpa menggunakan alat bantu yang sifatnya spontan, bebas, berkombinasi, dan berkarakter mandiri (mempribadi).
Gambar 5.5: Garis Kaligrafis Gambar 5.3: Kesan garis bisa dirasakan karena perpaduan garis yang vertikal, horisontal, atau diagonal Desain Grafis Komunikasi
57
b. Garis Semu Garis yang timbul dari kesan yang kita tangkap. Garis yang secara nyata sebenarnya dilihat tidak ada, namun kehadirannya atau keadaannya bisa dirasakan dengan perasaan hati. Garis Struktural; kesan garis yang kita tangkap dari batasan antara bentuk dengan ruang, antara bidang dengan bidang lain, atau pemisahan antara warna.
Gambar 5.6: Garis Struktural, tampilnya warna pada bidang yang berbeda akan menghasilkan suatu garis
Garis Pengikat; kesan garis yang kita tangkap antar alur perpindahan suatu masa dari unsur ke unsur lain. Garis ini bisa kita ditangkap melalui perasaan dalam hati yang terjadi adanya pengulangan atau pergerakan yang cepat suatu obyek.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 5.7: Kesan ada garis diperoleh dari ujung pengulanagn
Garis dalam penerapannya di dalam grafis komunikasi dapat diartikan sesuai dengan gejala yang ada atau terjadi adanya suatu kejadian yang ada dalam kehidupan disekeliling kita. Tampilnya berbagai garis, misalnya garis vertikal, horisontal, diagonal, lengkung, zigzag, dan lain-lain yang kesemuanya membuahkan arti sesuai kejadian kehidupan yang ada, sebagai contoh beberapa garis dibawah:
Gambar 5.8: Gerakan katak meloncat seakan-akan ada garis pengikat
58
m
Gambar 5.9: Garis menandakan suatu kejadian dan kehidupan
Desain Grafis Komunikasi
59
C. Bidang Bidang adalah suatu garis yang mempunyai ukuran lebar dan panjang yang mempunyai permukaan. Garis bisa ditampilkan secara berulang-ulang yang memberi kesan adanya kesan ketampakan suatu bidang, baik bidang datar atau miring.
Gambar 5.10: Pengulangan garis yang mempunyai ketebalan tertentu akan tampak sebuah bidang
Dalam grafis komunikasi bidang sering ditampilkan untuk mengisi ruang atau mengatur bidang, apakah bidang negatis maipun bidang positif. Bisa juga bidang ditampilkan karena adanga efek gerakan, seperti gerakan mobil pada contoh di bawah. D. Ruang Ruang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia secara psikologis maupun dimensional. Ruang dalam grafis komunikasi dapat dirasakan adanya kesan dua dimensi atau tiga dimensi, melalui tampilan penggabunga beberapa garis dan hasil dari penggabungan beberapa bidang positif atau negatis.
Gambar 5.12: Ruang potitif dan ruang negatif terbentuk pada suatu lingkaran Gambar 5.11: Garis yang mempunyai lebar sehingga menghasilkan bidang
Desain Grafis Komunikasi
60
E. Bentuk Bentuk merupakan garis yang kedua ujunga saling bersentuhan yang dilingkarkan dalam suatu areal, atau terhubung garis satu sama lain yang memiliki makna. Bentuk juga bisa berbentuk tiga dimensi atau tiga dimensi.
Gambar 5.13: Kesan ruang yang dihasilkan dengan pengulangan garis
Ruang dapat dirasakan adanya lorong, memberi kesan jarak jauh atau dekat, dalam atau dangkat, tinggi atau rendah, terbuka atau tertutup. Dalam grafis komunikasi pengaturan ruang sangat diperlukan, apakah antara huruf (tipografi), ilustrasi (gambar), atau elemen yang lain dalam suatu bentuk media
Gambar 5.14: Garis yang mempunyai ketebalan membuahkan bentuk, dan kesan ada bidang
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 5.15: Garis akan berwujut sebuah obyek bila diatur sesuai dengan lengkuk obyek
Bentuk yang ke arah dua dimensi mempunyai raut (shape), mempunyai arah, posisi, ukuran dalam bidang, adapun bentuk yang mengarah ke tiga dimensi adalah bidang yang mempunyai ukuran lebar, panjang, dan tingi atau kedalaman, misalnya lingkaran, bujur sangkar, segi tiga, kubus, maupun bentuk dari makluk hidup. Bentuk bisa juga ditampilkan melalui garis secara pengulangan yang mempunyai gaya yang hampir sama namun mempunyai karakter sama untuk mempertahankan bentuk yang ditampilkan agar lebih jelas dan indah.
61
Tekstur bila dilihat dari kharakter dan dari hasil pembuatannya bisa dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu: 1)Tekstur alam, merupakan tekstur yang ada pada benda-benda di alam sekitar kita. 2)Tekstur masinal, yaitu tekstur yang dihasilkan melalui mesin, seperti kain, kertas gosok dan lain-lain. 3)Tekstur komputer, yaitu tekstur yang dihasilkan melaui fasilitas teknologi komputer.
Gambar 5.16: Bidang yang mempunyai kekuatan/warna akan berubah menjadi bentuk
F. Tekstur Tekstur merupakan permukaan suatu barang/benda. Keindahan suatu barang/benda tidak hanya ditentukan oleh keindahan bentuk atau warna saja, tetapi juga tekstur.
Gambar 5.18: Tekstur akan kelihatan sempurna bila bisa mengatur padat dan longgarnya titik
Gambar 5.17: Tekstur akan kelihatan mempunyai rasa, bila diatur besarkecilnya tekstur
Desain Grafis Komunikasi
4)Tekstur buatan, merupakan tektur yang dihasilkan melalui goresan tangan manusia. Tekstur bisa dibuat dengan berbagai cara maupun teknik, seperti pengolahan
62
bidang dengan menggunakan elemen huruf (tipografi) se-bagai perwakilan tekstur yang ditata rapi ke arah garis. Pengaturan suatu bidang, pemusatan perhatian, komposisi, maupun efek tekstur akan menhasilkan karya yang optimal. G. Warna Warna adalah salah satu dari yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih mempunyai daya tarik pada emosi daripada akal. Daya tarik warna yang ditimbulkan oleh sutu mutu cahaya yang dipantulkan oleh suatu obyek ke mata. Warna merupakan unsur seni dan desain yang pertama kali orang tertarik, karena indera kita lebih cepat dan mudah melihatnya.
lintas sebagai tanda peringatan bahaya. Kesan lain terhadap warna ini adalah memberi kesan timbul, luas, bangkit, dan ceria. Dalam warna pigmen, kita mengenal dua kelompok warna, yaitu warna primer, warna sekunder dan warna tertiair. Warna primer adalah warna pokok, yaitu jenis warna merah, kuning, dan biru. Warna sekunder merupakan pencampuran warna primer, antara lain warna jingga (pencampuran warna merah dengan warna kuning), warna hijau (pencampuran warna biru dengan warna kuning), warna ungu (pencampuran warna merah dengan warna biru). Warna tertiair merupakan hasil pencampuran warna primer dengan sekunder.
Berdasarkan teori pengelompokkan warna dapat dikelompokkan ke warna dingin dan warna panas. 1. Warna dingin atau komposisi warna yang sejuk, dan kalem. Warna dingin mengarah ke warna hijau dan biru, yang memberi kesan tenggelam, berat, gelap, sempit, dan padat. 2. Warna panas atau komposisi warna yang menyolok mata dan memiliki kesan keras. Jenis warna ini sering digunakan untuk tanda laluDesain Grafis Komunikasi
Gambar 5.19: Lingkaran warna untuk memudahkan pemilihan
63
Bila memperhatikan skema warna di atas dapat dikelompokkan menjadi dua skema warna, yaitu Analoggus dan Komplementer. Kelompok warna Analogus merupakan kelompok warna yang berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya warna kuning ke arah hijau yang didampingi warna kuning kehijau-hijauan.
Dalam lingkaran warna tempatnya saling berhadapan, misalnya warna merah dengan warna hijau, warna jingga dengan warna biru, dan sebagainya. Dalam grafis komunikasi warna ini digunakan untuk menonjolkan salah satu obyek yang diutamakan.
Bila dalam penciptaan desain grafis menggunakan kelompok warna ini akan memberi kesan harmoni, selaras, karena dalam susunan atau tatanan warna lebih mudah.
Warna selaras merupakan pengaturan penggunaan warna yang hampir sama atau banyak warna yang sama/senada (monokhromatik) pada suatu bidang. Kesan yang terasa tampak tenang, lembut, halus, dan harmonis karena pengaturan warna yang hampir sama yang diatur berdekatan.
Adapun kelompok warna Komplementer merupakan kelompok warna yang bertentangan yang memberi kesan kontras.
1. Susunan Warna Selaras
Gambar 5.20: Warna primer, sekunder, tersier, dan warna monokhromatik
Desain Grafis Komunikasi
64
Pengaturan sangat ritmis yang sangat berdekatan tanpa terasa mata terarah pada suatu gerakan urutan warna dari tua kemuda atau sebaliknya. Kerapian dan keseriusan kerapian sangat diperhatikan yang memberikan kesan mahal. Agar tidak membosankan, perpaduan warna ini sering dipadukan warna yang cerah sebagai aksen yang memberikan kesan hidup.
Gambar 5.21: Warna monokhromatik bisa dipadukan dengan mempertimbangkan kekuatan warna
Dalam penerapan karya grafis komunikasi sering diarahkan ke faktor spikologis perempuan yang lembut, halus, kalem, teratur, dan bijaksana, atau bayi yang penuh kelembutan. Jenis warna ini sering dipergunakan kemasan kosmetik yang penuh kelembutan dan romantis. 2. Susunan Warna kontras Warna kontras merupakan warna yang saling berhadapan pada lingkaran warna. Bila jenis warna ini ditampilkan terasa sangat keras dan membosankan, karena mempunyai kekuatan penglihatan yang tajam. Untuk menghindari kekerasan, kebosanan, dan kekontrasan ini diperlukan ukuran pengaturan bidang, yaitu bila bidang lebar ditampilkan warna dingin yang dipadukan bidang kecil warna panas.
Gambar 5.22: Warna monokhromatik bisa dipadukan dengan mempertimbangkan kekuatan warna
Desain Grafis Komunikasi
65
Bidang besar warna gelap dipadukan bidang kecil warna terang, atau pada bidang besar warna sejuk yang dipadu dengan bidang kecil warna hangat akan menghasilkan karya grafis komunikasi yang indah Kelompok warna jenis ini dalam penerapan pada karya grafis komunikasi sering dipergunakan media komunikasi luar yang dibuat kontras agar cepat mudah terlihat dan terbaca. Begitu media komunikasi yang ditujukan pada anak-anak yang masih belajar tentang warna, dan remaja yang mempunyai sifat keras, energik, ceria, dan ingin diperhatikan.
Gambar 5. 23: Perpaduan warna kontras pada sebuah cover buku berbasis local genius
Gambar 5. 24: Warna kontras bisa dipadukan asal mengetahui kekuatan warna yang ditampilkan
H. Pendalaman Jelaskan pengertian tentang, titik, garis, bidang, ruang, dan bentuk, sertakan gambarnya.
Desain Grafis Komunikasi
66
VI. PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI Antar desainer grafis dalam menata atau menyusun karya desain mempunyai gaya dan kharakter sendiri-sendiri, sehingga mempunyai bobot nilai estetik yang berbeda pula. Karya grafis yang berkualitas selalu memperhatikan ekspresi citra yang benar dengan mempertimbangkan prinsipprinsip desain. Beberapa karya grafis komunikasi yang dihasilkan para desainer grafis akan berhasil dengan baik harus memperhatikan pula prinsip-prinsip desain, seperti keselarasan, kesebandingan, ritme, keseimbangan, dan emphasis.
A. Keselarasan (Harmoni) Keserasian merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara bagian suatu karya. Keserasian merupakan suatu pola untuk memenuhi kaidahkaidah estetik serta mengutamakan aspek keselarasan dan kepantasan. Harmoni dalam desain, merupakan pembentukan unsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan perpaduan yang masing-masing saling mengisi dan menimbang. Harmoni gunanya bertindak sebagai faktor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh rancangan penyajian.
Desain Grafis Komunikasi
Harmoni akan kelihatan meskipun komposisinya memuat dua kelompok yang seimbang terdiri dari beberapa unsur yang berbeda. Tercapainya keharmonisan tersebut dikarenakan pada unsur-unsur yang ditampilkan terdapat hubungan dalam ukuran dan irama. Keselarasan akan mudah terbentuk dan dapat dicapai bila menghadirkan banyak kesamaan atau kemiripan. Namun dalam grafis komunikasi bila terlalu banyak dihadirkan obyek yang sama seringkali membuahkan suatu kebosanan. Bila audien (masyarakat) tidak tertarik pada desain yang ditampilkan, maka informasi yang disampaikan tidak akan sampai.
Gambar 6.1: harmoni bisa dicapai dengan cara menampilkan unsur atau bentuk yang hampir sama
67
Agar desain lebih menarik maka perlu adanya suatu pengaturan kehadiranya bentuk yang sedikit perubahan atau kemiripan. Kemiripan bisa diperoleh dengan cara merubah ukuran, mengatur posisi, mengatur bidang, menambah atau mengurangi elemen yang ada, menampilkan warna yang beda segi kualitasnya, dan menambah atau mengurangi kesan berat obyek (bentuk) yang ditampilkan.
Hadirnya bentuk (obyek) dengan adanya perubahan kemiripan suatu akan lebih bervariasi dan tidak monoton, sehingga menimbulkan kesan menarik untuk dilihat dan dinikmati dalam suatu tatanan yang harmonis. Adanya pengulangan bentuk yang sedikit berubah dan berkembang tetap memperhatikan keselarasan dengan memadukan arah, gerak, dan gaya sehingga terwujud karya yang mempunyai estetik tinggi.
Gambar 6.2: Bentuk atau unsur yang di atur dengan mengiulang sedikit kemiripan akan memberi kesan adanta gerakan (animasi)
Desain Grafis Komunikasi
68
B. Kesebandingan (Proporsi) Proporsi merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau dengan elemen keseluruhan. Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara: 1. Suatu elemen dengan elemen yang lain, 2. Elemen bidang/ ruang dengan dimensi ruang idang/ ruangnya, 3. Dimensi bidang/ruang itu sendiri. Dalam grafis komunikasi, semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya warna cerah yang diletakkan pada bidang/ruang sempit atau kecil.
C. Irama (Ritme) Ritme berwujud abstrak dan hanya dapat dirasakan. Ritme terjadi adanya pengulangan pada bidang/ruang yang menyebabkan perasaan kita terjagi adanya perakan, getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke unsur laian. Irama terjadi karena adanya gerak dan pengulangan yang mengajak mata melihat untuk mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya. Pengulangan muncul disebabkan oleh hadirnya unsur secara berulangulang yang ditata secara teratur.
Gambar 6.4: Garis yang tampak secara rismis di padang pasir merupakan karya alami
Gambar 6.3: Obyek yang diatur dengan proporsi berbeda akan menghasilkan karya yang menakjubkan
Desain Grafis Komunikasi
Suatu karya Grafis komunikasi akan terlihat berhasil dan terbentuk, maka penciptaan irama harus serasi antar unsur desain, seperti bentuk, ruang, bidang, garis, warna.
69
Irama perlu dirasakan dalam penyajian produk grafis komunikasi untuk mencapai suatu bentuk tunggal. Irama dalam produk grafis komunikasi dapat kita rasakan dengan cara: 1. Kesamaan pengulangan penempatan dalam ukuran bidang/ruang, 2. Pengluangan bentuk atau ukuran dalam elemen penataan, 3. Pengulangan warna.
Gambar 6.5: Karya tidak membosakan bila besar-kecil volume sangat diperhatikan
Garis yang ditampilkan pada benda secara alami merupakan karya besar ciptaan Yang Maha Kuasa merupakan salah satu contoh karya yang tak tertandinggi estetikanya. Hadirnya garis yang tertata rapi penuh nuansa nafas irama yang sangat terasa ritmisnya membuahkan karya besar yang sulit ditiru oleh manusia. D. Keseimbangan (Balance) Rasa yang diwakili dari diri pribadi manusia untuk merasakan keseimbangan dalam suatu bidang. Kekuatan diri pribadi manusia dalam merasakan keseimbangan karya desain dapat ditentukan oleh pengalaman pribadi dalam kehidupan seharihari.
Gambar 6.6: Obyek yang menarik tidak harus besar, obyek kecilpun bisa menarik perhatian karena adanya irama pengulangan Desain Grafis Komunikasi
Manusia dalam kehidupannya selalu memperhatikan adanya keseimbangan, mulai dari bangun tidur yang selalau menata tempat tidunya.
70
Gambar 6.7: Keseimbangan formal, tanpa keseimbangan, dan keseimbangan informal
Mengenakan busana antara paduan pakaian atas dengan pakaian bawah, dan semua aktifitas kehidupan. Bila yang dijalankannya kurang / tidak seimbang mengakibatkan penampilan kurang memuaskan bagi yang melihatnya, atau kurang percaya diri atau tidak tenang pikirannya. Untuk mencapai kepuasan, secara fakta manusia membutuhkan dan menikmati komposisi yang seimbang. Bila manusia merasa kurang adanya keseimbangan tentu akan merasakan adanya kejanggalan atau menolak kehadiran elemen yang dilihatnya. Seperti lukisan yang terpajang miring di dinding ruang tamu tentu sangat mengganggu pikiran dan emosi kita untuk menata yang seimbang antara kanan-kiri dan atas-bawah. Grafis komunikasi sebagai media komunikasi yang bertujuan untuk mentransfer informasi secara jelas dan estetika diperlukan rasa keseimbangan.
Desain Grafis Komunikasi
Tujuan utama sebuah karya grafis komunikasi ada-lah menarik untuk dilihatnya. Bentuk keseimbangan yang sederhana adalah keseimbangan simetris yang terkesan tidak resmi atau formal, sedangkan keseimbangan asimetris terkesan informal dan lebih dinamis
Gambar 6.8: Keseimbangan akan tercapai dengan maksimal bila memperhatikan ruang dan bidang
Keseimbangan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain faktor tempat posisi suatu elemen, perpaduan antar elemen, besar kecilnya elemen, dan kehadiran lemen pada luasnya bidang.
71
Menurut Rudolph Arnheim, bila suatu obyek dihadirkan akan melibatkan penempatan elemen secara keseluruhan. Setiap elemen yang diletakkan pada suatu bidang, akan memberikan pengaruh terhadap bidang tersebut, sebaliknya bidang tersebut akan memberikan pengaruh terhadap elemen tersebut. Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi atau sepadan. Dengan kata lain bila bobot elemenelemen itu setelah disusun memberi kesan mantap dan tepat pada tempatnya. 1. Keseimbangan formal Keseimbangan dicapai dengan meletakkan unsur yang mempunyai bobot visual yang sama atau hampir sama pada jarak titik pusat imajener. Keseimbangan formal ini memberi kesan tenang, megah, statis, dan resmi. Contoh yang paling sederhana adalah menyusun benda yang sama dengan jarak yang sama pula, maka terbentuklah keseimbangan simetris.
Gambar 6.9: Keseimbangan formal yang diilhami(ide) kepiting Desain Grafis Komunikasi
Gambar 6.10: Hasil karya desain yang mengarah keseimbangan formal
2. Keseimbangan informal Pencapaian susunan unsurunsur yang tidak sama bobot visualnya disekitar suatu titik pusat. Keseimbangan informal ini memberi kesan berat/ ringan tergantung pada ukuran, warna, dan tektur pada unsur yang ditampilkan.
Gambar 6.11: Keseimbangan informal yang dihadirkan tanpa terasa mata tertuju pada ujung anak panah yang seakan mempunyai kekuatan berat
72
nikasi suaru karya grafis komunikasi.
desain
Gambar 6.12: Hasil karya desain pada sebuah film yang mengarah keseimbangan informal
Apabila garis, warna, atau obyek punya kekuatan berbeda yang ditata tidak mengikuti aturan simetris, maka susunan tersebut dikatakan asimetri.
E. Penekanan (Emphasis)
Seperti dalam sebuah film dimunculkan pemeran utama, pe-meran pembantu, maupun pemeran pendamping. Begitu juga seseorang akan tertarik lawan jenis pertama kali pada wajahnya, bodinya, gaya bicaranya, dan lain-lain.
Dalam setiap bentuk komunikasi ada beberapa bahan atau gagasan yang lebih perlu ditampilkan dari pada yang lain. Tujuan utama dalam pemberian emphasis adalah untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. Emphasis dapat dicapai misalnya mengganti ukuran, bentuk, irama dan arah dengan memberi kasat mata. Dalam penciptaan desain tidak seharusnya elemen yang ada ditonjolkan semuanya yang akan kelihatan ramai dan informasi atau apa yang dikomunikasikan akan menjadi tidak jelas. Tampilnya emphasis merupakan strategi komu-
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 6.13: Tampilnya bentuk atau warna yang beda akan menarik pandangan mata pertama kali pada sebuah karya membangkitkan sebuah pengalaman penghayat
73
Dalam grafis komunikasi, untuk mencapai Emphasis diperlukan adanya penonjolan/kelainan elemen yang ada, seperti warna, bentuk, pengaturan bidang, dan sebagainya yang dianggap bisa mewakili dari keseluruhan informasi yang disampaikan. Gambar 6.14 (kanan): Kejanggalan dalam suatu karya yang ditampilkan dengan sengaja akan menarik perhatian karena
Gambar 6.15: Tampilnya bentuk atau obyek yang menarik, membangkitan pandangan mata pertama kali pada sebuah karya
Gambar 6.16: Warna yang beda dalam suatu karya grafis komunikasi dapat membangkitkan gairah untuk mengajak mata memandang pertama kali
F. Pendalaman Carilah karya desain grafis komunikasi, lalu amati. Apakah kerya tersebut sudah ada keselarasan, kesemban dingan, irama, keseimbangan, dan penekanan Desain Grafis Komunikasi
74
VII. ELEMEN DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI A. Menyiapkan Bahan dan Alat Dalam pembuatan huruf, bisa dikerjakan secara manual maupun dengan teknologi komputer. Meskipun begitu, seorang praktisi minimal harus mengetahui teknis pembuatan seni huruf sesuai dengan karakternya. Membuat huruf dengan teknik manual biasa menggunakan alat dan bahan, seperti kertas, tinta, pena, kuas, pensil, jangka, penggaris, penghapus, dan sebagianya. Adapun membuat huruf dengan teknologi adalah menggunahan alat dan bahan, seperti Komputer (softwear Corel Draw, dan Photoshop), printer, tinta, dan kertas. B. Tipografi (Huruf) Manusia dalam kehidupannya tidak lepas dari informasi dan komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Informasi / komunikasi langsung dilakukan dari pihak pertama ke pihak ke dua tanpa melalui perantara. Adapun informasi / komunikasi tidak langsung dilakukan pihak pertama ke pihak kedua melalui media sebagai perantara atau penyambung informasi.
Desain Grafis Komunikasi
Media informasi yang dipakai sebagai ungkapan atau pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan salah satunya huruf dan tipografi. Media melalui tulisan sangatlah efektif sebagai pengganti ucapan atau berita langsung yang dipakai sebagai komunikasi jarak jauh atau penegasan pesan yang disampaikan. Dalam perkembangan teknologi dan komunikasi, peran huruf sebagai penyampai pesan sangat diperlukan seperti penyampaian berita atau pesan secara visual, dan berbagai pesan atau iklan yang ada di media masa, telivisi maupun internet. 1. Pengertian Tipografi (Huruf) Kata tipografi berasal dari bahsa Inggris “typography” yang berisi seni cetak dan tata huruf. Mitsi Simd berpendapat bahwa tipografi bermuka dari penggabungan antara seni dan teknologi yang disertai dasar grafis dan reproduksi dalam menata huruf. Dalam Kamus Istilah Periklanan Indonesia bahwa tipografi adalah seni memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf serta jenis huruf untuk keperluan percetakan maupun reproduksi.
75
dikatakan bahwa tipografi merupakan istilah untuk naskah yang telah atau akan dicetak maupun reproduksi. Juga dapat dikatakan penataan bahan cetak atau tayangan produksi untuk membuat komunikasi menjadi efektif.
Gambar 7.1: Huruf, kata, kalimat, merupakan tanda sebuah komunikasi
Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkan beberapa jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi bisa juga suatu tanda yang menjadi simbol/ lambang bunyi, yang mewakili suatu pengertian tertentu melalui suatu konvensi umum dan diwariskan secara turuntemurun yang digunakan oleh masyarakat sebagai alat komunikasi dalam seluruh aspek kehidupan dalam bentuk bahasa tulis. Dalam Insiklopedi Pers Indonesia
Desain Grafis Komunikasi
Dari pandangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tipografi merupakan pemilihan, pemilahan dan pengaturan tata letak yang harmonis serta mengandung maksud tertentu dari huruf yang ditampilkan (divisualisasikan) dalam berbagai media komunikasi di masyarakat. 2. Perkembangan Tipografi (Huruf) Tipografi berkembang sesuai dengan informasi dan komunikasi pada zamannya. Informasi yang disampaikan pada zaman Prasejarah lewat tulisan pada kayu, batubatuan, tulang, daun, gua-gua dan sebagainya merupakan bukti adanya tipografi.
Gambar 7.2: Piktografi yang mengambil dari kehidupan alam sekitar sebagai alat komunikasi di zaman Prasejarah
76
Ada yang mengemukakan alasan magi, yaitu semacam guna-guna untuk mempengaruhi hasil perburuan binatang yang dilukiskannya. Ada lagi alasan totemisme, yaitu bahwa binatang yang dilukiskannya itu dianggap sebagai nenek moyang suku yang melukis itu. Ada pula dugaan bahwa yang melukis ingin meneruskan pemberitahuan tentang adanya binatang yang dilukis disekitar daerah tersebut. Jenis lukisan/tulisan yang dipergunakan pada waktu itu, seperti “Piktografi” dan “Ideografi”.
Gambar 7.3: Ideografi menggambarkan suatu kejadian dimasa lalu
Tulisan Piktografi merupakan tulisan berupa gambar dengan teknik gores dan cukil pada permukaan batu, tulang dan kayu. Tulisan ini merupakan pernyataan atau ungkapan buah pikiran yang menginformasikan. Tulisan yang kedua adalah “ideografi’ yaitu tulisan yang mengungkapkan gagasan berupa gambar sebagai nilai simbolik yang lebih tinggi dari Piktografi. Sejak 3500 tahun lalu bangsa Sumeria menggunakan “hurufhuruf paku” sebagai alat informasi. Jenis tulisan ini ditulis di batu kemudian berkembang pada lempengan berbentuk segi tiga sesuai dengan bentuk huruf. Huruf ini dikembangkan oleh orang Babilonia bangsa Persia hingga pada dunia Barat. Tulisan simbolik juga digunakan oleh bangsa Yunani dengan menggunakan penu-lisan Silaba, seperti tulisan pada bahasan Jepang, Cina dan India yang dipakai sekarang.
Gambar 7.4: Cerita Ramayana sebuah Ideografi yang terpahat di relief candi Prambanan
Desain Grafis Komunikasi
77
Bila kita mengingat sejarah India yang masuk ke Indonesia dengan meninggalkan berbagai seni dan budaya, salah satunya tulisan yang ditinggalkan di atas Prasasti, begitu juga tulisan Jawa. Gambar 7.5: Huruf Paku merupakan simbol komunikasi
Gambar 7.6: Tulisan Cina dan India mempunyai simbolik spontanitas dalam berekspresi suatu kejadian
Gambar 7.7: Prasasti sebagai tanda adanya kepemerintahan dimasa lalu
Desain Grafis Komunikasi
Sekitar 1800 S.M. merupakan perkembangan awal dari bentuk Silaba menjadi penulisan abjad. Penulisan sistem abjad sudah tampak maju terutama lambang bunyi, seperti rangkaian huruf-huruf yang terbentuk menjadi suatu kata. Penulisan abjad yang saat ini masih berkembang adalah tulisan Romawi. Komunikasi dengan 21 huruf kapital, tulisan Romawi bisa bertahan lama tanpa perubahan dengan bentuk yang sederhana dan mudah dipahami. Pada abad ke 9 di Eropa Utara mengembangkan tulisan kecil bernama Carolina yang berfungsi sebagai pemersatu bangsa. Pada tahun 1420 munculnya seni tulisan tangan yang bernama Textura Gotik oleh Guttenberg. Tulisan yang penuh dengan hiasan dan lengkung-lengkung banyak diminati sebagai tulisan hiasan. Jenis tulisan ini mengingatkan pada huruf Schwabacher dan Fraktur abad 16 di zaman Remaissance. Kelompok huruf hias ini pada perkembangan saat ini sering kali diterapkan sebagai alat informasi pada undangan perkawinan.
78
Gambar 7.8: Menghias undangan dengan pengembangan Tipografi merupaakan ciri khas Zaman Remaissance
Gambar 7.9: Huruf Serif yang indah memberikan kesan halus,
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.10: Huruf Sanserif lebih sederhana dan mudah dibaca
79
Di abad ke 17 dan 18 para desainer huruf menciptakan jenis huruf-huruf sederhana, kuat, kokoh dan mudah dibaca, seperti di Inggris tahun 1750 ditemukannya huruf Baskerville oleh John Baskerville dan di Italia tahun 1767 ditemukannya huruf Bodoni oleh Giambattista Bodoni. Perkembangan selanjutnya pada abad 19 yang terkenal dengan zaman industrialisasi ditemukannya huruf dengan garis sepadan yaitu mempunyai kekuatan sama atau ukuran ketebalan sama. Jenis huruf yang dimaksud adalah huruf Grotesque atau Sanserif dan huruf Egyptian, Beton. Di abad 20 perkembangan huruf sangat pesat sekali, hal ini dikarenakan perkembangan teknologi dan komunikasi. Huruf yang tersedia di perangkat lunak komputer yang terdiri dari berbagai jenis dan ukuran serta pengturannya sehingga lebih leluasa dalam membuat model-model huruf sesuai yang diinginkan. Adanya teknologi komputer dalam memvisualkan huruf secara 2 dimensi dan 3 dimensi sangat cepat dikerjakan dengan hasil yang luar biasa. Tipografi animasi yang ditayangkan di televisi, VCD, dan internet merupakan hasil karya dari aplikasi komputer. Adanya perkembangan teknologi ini dengan sendirinya membawa dunia baru dalam Desain Grafis Komunikasi
olah tipografi sehingga tercipta bentuk-bentuk huruf baru.
Gambar 7.11: Meskipun ada unsur gerak pada huruf Sanserif lebih sederhana dan mudah dibaca
Gambar 7.12: Teknik animasi pada tipografi memberi kesan gerak dinamis
3. Daya Tarik Tipografi (Huruf) Tipografi tidak akan dibaca orang, jika orang tersebut tidak tertarik karena merasa tidak memerlukannya. Tugas tipografer adalah tidak hanya meng-informasikan berita saja, tetapi juga merayu mangsa calon pembaca untuk memperhatikannya lalu membacanya. Agar tipografi mengena pada sasaran, maka perlu diperhatikan empat hal, yaitu: a. Tipografi harus dapat dilihat/dibaca sebanyak mungkin orang. b. Dalam sepintas lalu, pihak pembaca sudah bisa menyerap isi pesan yang disampaikan.
80
c. Harus dapat membangkitkan perhatian dari seluruh tipografi yang disampaikan. d. Tipografi harus disusun sedemikian rupa agar pembaca cepat bereaksi sesuai dengan cara yang diinginkan pembaca. Tugas tipografi yang ditinjau dari proses komunikasi adalah; a. Untuk menimbulkan kesadaran. b. Pemahaman tipografi. Ini berarti bahwa sebelum seseorang menyukai atau tidak menyukai harus merayu untuk mempelajarinya. c. Langkah keyakinan atau sikap, yaitu bagaimana agar pembaca dapat berorientasi tindakan yang melibatkan niatan untuk membacanya. d. Tahap tindakan.
Gambar 7.13: Langkah tugas tipografi
Desain Grafis Komunikasi
Pembaca mungkin sudah terbiasa dengan beritaberita yang diinformasikan pada media tertentu, lain halnya dalam penampilan yang berbeda pada media yang saudara buat, sehingga terjadi kesan yang akhirnya mengadakan tindakan atau langkah baru untuk mengikuti apa yang diinformasikan.
Gambar 7.14: Tipografi harus bisa terbaca audien
Bila diperhatikan bahwasanya huruf/tipografi mepunyai watak dan jenis sesuai dengan misi dan fungsi penerapan. Meskipun begitu, semua penampilan huruf/tipografi diharapkan dapat terbaca hingga dipahami oleh masyarakat banyak. Maka dari itu huruf/tipografi sebaiknya harus dapat memancing reaksi, menarik perhatian, membangkitkan perhatian, dan menimbulkan kesan.
81
Tahapan ini adalah bagaimana agar kalayak (masyarakat banyak) terjerat dan diajak ke dunia komunikasi tipografi. Dalam proses selanjutnya adalah masyarakat (pembaca) senang dan dapat bergairah yang akhirnya dapat bercerita atau mendapat pengalaman baru dalam diri si pembaca. 4. Teknik Pembuatan Huruf dengan Cara Manual 1) Menggambar Huruf “S” Dari 26 huruf, yang paling sulit digambar adalah huruf “S”. Meskipun bisa terbentuk huruf “S” belum tentu tampak kelihatan lembut, luwes, dan indah. Untuk mencapai huruf yang bagus, caranya adalah membuat dua garis lurus secara horizontal, kemudian buatlah gais tegak lurus antara dua garis horizontal tersebut, kemudian buatlah dua lingkaran ukuran besar (di bawah) dan ukuran kecil (di atas) yang saling menindih. Kemudian gambarlah punggung dan tebalkan bagian bulatan di A dan B (lihat gambar). Lalu bentuklah ujung terminal sebelah kanan atas miringkan menurut garis singgung ke bawah di B, di sebelah ujung kiri bawah bertegak lurus. Semua lengkungan harus bersambung dan tanpa ada benjolan.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.15: Cara membuat huruf ”S”
2) Menggambar huruf Roman Klasik Huruf yang indah secara ideal harus ada keharmonisan antara lebar dengan tinggi huruf, dalam seni huruf disebut “Set”. Seorang seniman/praktisi dalam membuat huruf harus memperhatikan “Set” untuk mendapatkan huruf yang bagus. Bagaimana cara membentuk huruf yang bagus dengan memperhatikan “Set”, caranya sebagai contoh di bawah.
Gambar 7.16: Karakter huruf roman klasik
82
3) Menggambar Huruf dengan Alat berujung pahat Bagaimana membuat huruf miring tebal-tipis?. Untuk menghasilkan huruf tersebut adalah dengan alat runcing seperti pahat dengan cara memegang dengan sudut tertentu terhadap garis mendatar. Alat dipegang dalam posisi miring 45º secara longgar dan santai. Letakkan alat gores pada sudut tertentu, lalu goreskan sesuai bentukbentuk huruf sesuai dengan anatominya, lihat contoh di bawah.
dah dan cepat dikerjakan dengan cara manual. Caranya, pertama-tama gambarlah huruf “O” pada kertas kalkir. Berdasarkan huruf ini akan lebih cepat menggambar huruf lain, seperti “C”, “G”, “Q”, “U” dan “D”. Menggunakan bantuan alat runcing atau pensil yang keras untuk menjiplak huruf yang lain ke atas kertas karton, baru potonglah huruf yang dikehendaki dengan cutter atau gunting. Setelah huruf tersedia semua, tatalah dengan cara menempel huruf tersebut di dinding mulai dari tengah dan bergeraklah ke kanan-kiri untuk mencapai keseimbangan sama.
Gambar 7.18: Cara membuat huruf untuk ditempel di dinding Gambar 7.17: Cara membuat huruf dengan alat berujung pahat
5. Gaya Tipografi (Huruf) 4) Menggambar Huruf untuk di Tempel di Dinding Huruf yang di tempel di dinding (dekor) adalah huruf yang berukuran besar. Huruf ukuran besar agak sulit dikerjakan dengan komputer, lebih muDesain Grafis Komunikasi
a. Coretan (Gerak Huruf) Huruf bila ditinjau dari coretannya atau gerakannya di kala menulis terdapat empat kelompok, yaitu coretan ke arah vertikal, horisontal, diagonal, dan lingkaran.
83
Ke empat kelompok ini didasari arah tulisan (huruf) dan dominasi pandangan mata ter-hadap posisi ketebalan huruf. Perhatikan contoh di bawah.
Gambar 7.19: Gerak goresan tipografi
b. Kelompok Huruf Huruf yang dipakai dalam percetakan atau komunikasi visual sangat banyak jenisnya. Jenis huruf yang dipakai secara umum di Indonesia sama halnya yang dipakai di Eropa. Para Type designer berusaha menyediakan berbagai jenis dan wajah huruf agar dapat dipakai untuk kebutuhan sesuai dengan fungsi dan estetiknya. Beberapa wajah huruf yang memberi kesan berat, ringan, kuat, lembut, dan sebagainya yang memang disengaja oleh si pencipta guna mengejar tersampainya informasi yang disampaikan lewat desain. Jenis huruf yang ribuan buah karya para type designer sebaiknya perlu dikenali oleh setiap ahli tipografi. Tugas untuk menghafal yang begitu banyak tersebut merupakan pekerjaan yang tidak mungkin. Agar memudahkan mengenal terhadap berbagai jenis huruf, maka perlu adanya penggolongan atau pengelompokan huruf. Bila diperhatikan dari bentuk struktur gambar huruf dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu kelompok Serif, Sans Serif, dan Fantasi. 1) Jenis Huruf Serif
Gambar 7.20: Beberapa jenis huruf ditampilkan sesuai dengan gaya
Desain Grafis Komunikasi
Serif adalah garis tipis yang ada pada ujung kaki atau lengan huruf. Jenis kelompok huruf Serif berarti kelompok
84
huruf yang memiliki kaki dan lengan huruf. Bila diperhatikan kelompok jenis ini terdirid ari tiga gaya yaitu huruf Roman, huruf Bodoni, dan huruf Egyption. • Huruf Roman Huruf Roman atau Romawi adalah perbedaan antara tebal tipis tidak terlalu banyak. Kaitkaitannya beralih dengan laras (melandai) dari batang hurufnya. Huruf-huruf dari kelompok ini dapat dibaca dengan lancar dan sangat sesuai untuk pekerjaan yang halus atau seni dengan teks formal.
Gambar 7.21: Jenis huruf Times New Roman
dibaca. Jenis huruf yang termasuk keluarga Romawi gaya lama ini adalah Caslon dan Garamond. Roman Peralihan (transitional romans) Wajah huruf ini merupakan jenis huruf Romawi yang memiliki ciri peralihan dari gaya lama ke modern. Jenis huruf ini penampilannya lebih ringan daripada gaya lama, namun tidak terlalu mekanis bila dibandingkan dengan gaya modern. Jenis huruf yang termasuk Roman peralihan ini antara lain Baskerville, Time Roman, Book Antiqua dan lain-lain. o
Gambar 7.22: Jenis huruf Antiqua
Kelompok gaya Roman atau Romawi ini terbagi menjadi dua golongan, yaitu : Roman gaya lama (oldstyle-romans) Wajah huruf yang bertolak pada aksara Romawi awal, seperti yang terukir pada tiang ganggun di Roma sebagai persembahan kepada Kaisar Trajan. Beberapa ahli huruf berpendapat bahwa Roman jenis ini adalah huruf yang terindah dan paling mudah
o
Desain Grafis Komunikasi
Gambar: 7.23: Penerapan huruf Roman yang lembut sesuai dengan sifat atau karakter yang menyandangnya
85
• Huruf Bodoni Huruf Bodoni adalah huruf yang mempunyai ketebalan dan ketipisan sangat jelas. Jenis huruf ini merupakan jenis modern yang gambar hurufnya memperlihatkan perbedaan yang menyolok antara kaitan dengan batang huruf.
Gambar 7.24: Jenis huruf Alexuss Heavy H
Gambar 7.25: Jenis huruf ini Sangat melekat dengan berat, gemuk, gendut, maupun menggema
Kaitan-kaitannya merupakan garis lurus atau lengkung dan halus yang sesuai untuk cetakan buku. Kesan tampak tegas dimiliki oleh kelompok huruf ini, karena bobot hurut Desain Grafis Komunikasi
yang seakanakan berat bila diukur dengan bidang yang dimiliki. Jenis huruf ini antara lain; huruf Craw Modern, Bodoni, Didot, Modern 20, Normandia, Fat Tace, Stamp, Bodnoff, Estella, Alexuss Heavy, dan sebagainya. • Huruf Egyption Huruf Egyption adalah huruf yang tidak adanya perbedaan antara tebal tipisnya badan dan kaki. Kaitan-kaitannya sama tebal dengan huruf pokoknya atau badannya namun tampak serasi. Walaupun huruf jenis ini mempunyai kaki dan lengan, namun dalam segi komunikasi sangat mudah dilihat dan jelas. Ciri pokok dari jenis huruf ini tampaknya menyerupai karakteristik konstruksi Piramide di Mesir.
Gambar 7.26: Jenis huruf Courier New
Jeni huruf ini antara lain; Egyption, Stymie, Atlas, Beton, Clarendon, Play Bill, Leter Gothic, Courier New dan sebagainya. Huruf berkait papak ini biasa digunakan sebagai judul suatu periklanan media cetak.
86
wajah judul. Jenis huruf yang termasuk tanpa kait ini adalah: Mercator, Gill Sans, Univers, Futura, Helvetica, Gothic, Announce, Antique, Eurostile, USA Black, Erie, Lucida Sans dan sebagainya.
Gambar 7.27: Huruf yang memberi kesan kecil, bulat, dan memanjang sangat sesuai dengan karakter jenis benda ini
Gambar 7.29: Kesan tegas, kuat, keras sangat melekat pada kelompok jenis huruf ini
Gambar 7.28: Jenis huruf Arial
2) Jenis Huruf Sans Serif Huruf Sans Serif adalah huruf yang tidak mempunyai kaki dan lengan huruf. Perbedaan antara tebal dan tipisnya boleh dikatakan tidak ada. Kesan jenis huruf ini sangat sesuai dengan pekerjaan halus yang memberi kesan sederhana, tidak ramai namun tetap manis. Pada komunikasi visual, jenis huruf tanpa kait ini berhasil menarik perhatian banyak orang terutama tampilan pada
Desain Grafis Komunikasi
3) Jenis Huruf Fantasi Huruf Fantasi merupakan huruf yang penuh lekak-lekuk seperti tunas menjalar. Jenis huruf ini sering dipergunakan untuk hiasan pada kata atau kalimat yang berfungsi sebagai memperegas atau menarik perhatian pembaca. Dalam penampilannya, jenis huruf ini tidak huruf kapital semua, karena bila tampil dengan huruf kapital semua akan megganggu dalam penglihatan atau kelihatan kaku dan sulit dibaca. Huruf Fantasi dalam percetakan sering dipakai untuk
87
membuat surat undangan karena diambil dari sifat kelembutan hurufnya. Penyampaian informasi dan kounikasi lewat berita yang disamaikan dengan jenis huruf ini dimaksudkan agar gaya yang disampaikan tampak halus, sopan dan akrab. Jenis huruf yang sering dipakai antara lain: Script, Astral, Bottleneck, Mistral, Ringet, Data, Calliope, Neon, Neosrept, Letter Orness, Jim Crow, Lucia Shadow, Domino, Pinto, Inline, Lincoin, lucida Black Letter, English Wd dan sebagainya.
Gambar 7.30: Jenis huruf Lucida Black Letter
Gambar 7.32: Jenis huruf English Wd
Gambar 7.33: Lembut, lemah gemulai, halus selalu hadir dalam karakter kelompok huruf ini
c. Ukuran Huruf
Gambar 7.31: Runcing, lancip, dan tajam sangat melekat pada jenis huruf ini
Desain Grafis Komunikasi
Ukuran huruf dalam penampilannya ditentukan oleh bidang, banyaknya kalimat maupun penegasan berita pada naskah. Dalam perencanaan produk-produk komunikasi visual perlu adanya perhatian yang khusus tentang tebal huruf dan tinggi huruf. Tebal huruf adalah lebar dari samping kiri ke kanan, sedang
88
tinggi huruf adalah tinggi batang huruf dari kaki ke kepala. Pemilihan ukuran, baik ke arah samping maupun ke arah tinggi sangat berhubungan dengan ukuran ruang.
rang calon desainer tipografi sebaiknya mencoba dan mencoba lagi (evolusi) untuk menghasilkan karya yang baik penuh estetik sesuai dengan ukuran huruf.
Apabila ruang yang digunakan mempunyai ukuran lebar yang sempit, maka diperlukan ukuran huruf yang kecil atau ramping, sehingga penglihatan mata terkesan lebar.
Huruf mempunyai ukuran (point/punt) dari 8, 10, 11, 12, 14, 18, 20, 30, 42 dan sebagainya. Adapun tiap-tiap huruf mempunyai ketinggian sendiri, seperti huruf a, c, e, m, n o, r, s, u, v, w, x, z disebut tubuh huruf, huruf b, d, f, h, k, l, t disebut tongkat atas, dan huruf g, p, q, y disebut tongkat bawah.
Gambar 7.35: Tongkat dan tubuh pada huruf sangat mempengaruhi keindahan visual Gambar 7.34: Ukuran huruf sering disesuaikan dengan luas bidang
Dalam pemilihan ukuran huruf tidak hanya belajar dan mengenal saja, tetapi harus sering mencoba dan membandingkan antara satu dengan yang lain. Mencoba memahami dengan penuh perasaan yang mendalam lama-kelamaan akan peka rasa estetik dalam diri. Untuk itulah seoDesain Grafis Komunikasi
6. Variasi Huruf
Variasi huruf memberikan kepada perancang atau pendesain untuk mengekpresikan, membedakan, dan memberikan tekanan pada bagianbagian teks, disamping itu memberi tekanan juga memberi pemanis dan emphasis pada sebuah teks berita yang ditampilkan pada cetakan.
89
visual antara lain;
Gambar 7.36: Penggayaan huruf sebagai hiasan dan pengisi bidang
d. Pengaturan Huruf Pengaturan huruf pada komunikasi visual kadang kala ada kesenjangan perbedaan dalam segi ukuran bentuk dan gaya huruf. Tampilan huruf yang berbeda merupakan penegasan atau fariasi suatu kata / kalimat. Maksud dari penegasan ini agar pembaca lebih jelas terhadap maksud yang diinformasikan dan memberi kesan emphasis tampak hidup. Beberapa tampilan dalam penegasan huruf, kata, atau kalimat yang sering dilakukan dalam media komunikasi cetak maupun media komunikasi
Desain Grafis Komunikasi
• • • • • •
Penonjolan huruf besar Penonjolan huruf kecil Penonjolan huruf tebal Penonjolan huruf miring Penonjolan huruf inisal Penonjolan warna huruf yang kontras.
1) Penonjolan Huruf Besar Pemakaian huruf besar dalam tampilan media komunikasi sering dilakukan dengan huruf besar (kapital) agar tampak jelas. Dalam penulisan biasa dipergunakan untuk membentuk kepala karangan, judul, penonjolan kata dalam suatu teks dan penegas suatu cerita sebagai tanda klimak.
90
Pemilihan huruf untuk pemakaian penegasan ini dipilih jenis dan ukuran huruf sama yang dipakai dalam teks agar masih menyatu dan tampak harmonis. Ada kalanya ukuran huruf lebih dibesarkan supaya tampak lebih kuat dan dominan. Pemilihan jenis huruf yang dipakai perlu diperhatikan faktor komunikasinya, jangan sampai huruf/katanya dibuat besar tapi tidak jelas dalam segi bacanya, sehingga kurang menarik yang akhirnya orang enggan melihatnya atau membacanya.
penghubung yaitu kata yang dibutuhkan sebagai pelengkap kalimat atau pemanis penampilan.
Gambar 7.38: Penonjolan huruf kecil sangat berarti bila melekat pada kata yang sesuai dengan dimaksud dalam kalimat
3) Penonjolan Huruf Tebal
Gambar 7.37: Penonjolan huruf memudahkan audien menangkap dan menyingkat kalimat
2) Penonjolan Huruf Kecil Penampilan huruf kecil pada kata atau kalimat ini berlawanan dengan penonjolan hruuf besar. Pemakaian huruf kecil diperlukan bilamana kata ataukalimat menggunakan huruf besar (kapital). Pembedaan ini merupakan penegasan pesan yang sifatnya halus atau adakalanya sebagai kata Desain Grafis Komunikasi
Cara lain untuk menarik perhatian agar komunikasi yang disampaikan memiliki penampilan yang berbeda yaitu penonjolan huruf tebal. Penonjolan huruf atau kata dengan cara penebalan dalam suatu berita merupakan penonjolan yang tampak begitu berat karena penggunaan jenis huruf yang gemuk. Penonjolan huruf tebal sangat sesuai untuk berita panjang yang kurang dimengerti oleh pembaca, maka dengan munculnya ukuran ketebalan huruf ini dimaksudkan untuk pemertegas berita atau tema.
91
Gambar 7.39: Penonjolan huruf Tebal dimaksudkan agar audien bisa langsung membaca kalimat pada huruf/kata tebal
Gambar 7.40: Penampilan huruf miring sering dipakai pada kata asing, bisa juga untuk menegasan pesan
5) Penonjolan Huruf Inisial 4) Penonjolan Huruf Miring Bila kita melihat huruf yang dimiringkan dalam suatu karangan, tulisan ilmiah atau dalam media komunikasi lain tentunya mempunyai maksud tertentu. Dalam suatu karangan, huruf miring sering digunakan katakata baru atau kata-kata asing, sedangkan di dalam tulisan ilmiah sering digunakan untuk pemertegas suatu kata sebagai pesan dan kata-kata asing seperti bahasa Inggris maupun bahasa daerah. Huruf atau kata-kata miring dalam komunikasi visual disamping sebagai pemanis, penegas dalam kalimat, juga sebagai penguat pesan.
Desain Grafis Komunikasi
Huruf inisial merupakan singkatan kata atau penonjolan huruf depan dalam suatu kata atau kalimat. Penekanan huruf inisial dalam dunia komunikasi visual merupakan penghias atau pemanis.
Gambar 7.41: Huruf Inisial sering ditampilkan di depan kalimat/berita sebagai pemanis dan pengawal kalimat
92
Jenis huruf ini sering dipakai pada mas media, yaitu majalah, koran, dan lain sebagainya. Ukuran huruf inisial lebih besar dari huruf atau kata/kalimat yang dipakai sebagai alat informasi, adapun tinggi hurufnya 2 kali dari paragraf dalam kalimat yang ditampilkan.
karena mengandung nilai rasa dalam penglihatan. Apabila penonjolan huruf/kata berwarna kurang tepat dalam penempatan akan mengurangi nilai estetik sehingga kalayak akan menilai kurang profesional dalam penggarapannya.
6) Penonjolan Warna Huruf Fungsi penonjolan warna pada huruf prinsipnya sama, yaitu penghias dan penekanan suatu kata atau kalimat tertentu. Penonjolan huruf dengan ara membedakan warna dominan atau warna kontras perlu dilakukan guna mengarahkan pembaca pada pokok permasalahan yang diinformasikan.
Gambar 7.42: Kata akan lebih komunikatif bila ada penegasan warna sesuai dengan sifat, karakter, dan psikologi huruf
Penempatan huruf yang berwarna pada suatu kata perlu dipikirkan pula tentang keseimbangan secara visual Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.43: Pesan akan lebih mengena dan terarah bila ada penonjolan huruf/kata
7. Penataan Huruf Berhasil atau tidaknya suatu komunikasi visual dapat disebabkan pula olehpengaturan huruf dalam teks. Kurang sesuainya pengaturan teks akan tampak kurang harmonis dan kelihatan kurang sempurna, sihingga pembaca enggan membacanya. Pengaturan jarak yang tidak stabil dan kurang sesuai di antara huruf akan mengakibatkan pengertian lain terhadap pembaca. Terlalu rapatnya di antara kata-kata akan menyebabkan sulitnya dibaca. Untuk itulah agar berita yang disampaikan dapat terbaca dengan mudah dan enak dipandang, maka diperlukan pengaturan teks.
93
Penyusunan huruf merupakan bagaimana menyusun huruf memanjang kesamping sesuai yang dikehendaki pada bidang yang telah ditentukan . Proses untuk membuat penuh pada ukuran yang telah ditetapkan disebut pemenuh baris. Kalau kata yang terakhir terlalu pendek untuk memenuhi baris, maka harus diberikan ruang tambahan di antara kata-kata dan kadangkala di antara huruf dalam kata (menspasi huruf). Kalau kata yang terakhir panjang untuk tempat yang tersedia dalam baris, maka ruang antara katakata harus dikurangi atau kata terakhir harus dipisahkan dengan tanda hubung. Penyusunan huruf dalam barisbarisnya dapat dilakukan secara unjustified yaitu rata sebelah kiri saja. Cara demikian, menurut percobaan dan penyelidikan Herbert Spencer, tidak akan mengurangi nilai keterbacaannya. Namun hal ini kurang adanya efisien penggunaan ruang cetakan. Namun demikian pertimbangan dalam faktor efektifitas, kefungsian serta segi estetiknya. Pengaturan spasi sangatlah menentukan tulisan dalam sigi baca dan keindahan. Spasi adalah kerenggangan di antara huruf-huruf, kata, dan baris tulisan. Setiap huruf, kata-kata, dan baris harus memiliki kenyamanan optis, yaitu bila dilihat dengan jelas atau tidak Desain Grafis Komunikasi
pengaturan komposisinya di dalam tata letak perwajahan tentunya calon pembaca akan tertarik untuk membacanya. Berita terasa kurang enak bila penyusunan kalimat tampak dipaksakan hanya mengejar pengaturan bidang.
Gambar 7.44: Spasi antar kata yang menyebabkan alur putih di antara baris huruf yang kurang enak dibaca
Gambar 7.45: Spasi diperbaiki, sehingga tidak terlihat adanya alur putih atau sungai
a. Simetri Pengaturan huruf dalam kalimat simetri dipakai suatu berita formal yang berkesan seimbang kanan dan kiri.
94
Penampilan kalimat simetri yang kuat sering kali mengalahkan elemen yang lain seperti ilustrasi. Penataan simetri sering dipakai untuk penampilan head line dan sub head line. Bila simetri menggunakan jenis huruf fantasi tidak akan terbaca dengan jelas, lebih baik menggunakan jenis huruf sans yang mudah difahami dan dimengerti.
menyebabkan pandangan mata terganggu oleh ruang, sehingga pembaca tidak memfokus pada masalah yang diinformasikan.
Gambar 7.46: Kesan formal, resmi, dan tegas pada penataan jenis ini
Perlu dimengerti, bahwa pengaturan dengan cara simetri yang paling sesuai adalah dengan penggunaan kalimat pendek seperti untuk head line dan sub head line. Pengaturan berita atau cerita yang mengaturnya dalam satu halaman atau lebih tampaknya kurang sesuai bila menggunnakan mengaturan simetri ini, yang mengakibatkan kurang terbacanya berita yang diinformasikan. Adanya ruang/bidang kosong dibagian kanan-kiri Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.47: Kesan formal, resmi, dan tegas yang diterapkan pada masmedia
b. Rata kanan Huruf atau kata/kalimat yang dilata ke arah kanan sangat sesuai bila di bagian kiri ada elemen lain, seperti gambar atau ilustrasi. Tampilnya huruf rata kanan terkesan enak dipandang, karena mata kita terbiasa dengan aturan yang rapi. Pemakaian huruf rata kanan sangat sesuai dengan jenis serif dan sans sarif, seperti time roman dan arial.
95
Penggunaan kalimat yang panjang sesuai dengan pengaturan rata kanan, karena sulit untuk menemukan permukaan kalimat. Penggunaan jenis huruf Fantasi kurang sesuai dalam penerapan rata kanan yang dapat melelahkan mata dalam membaca, karena sulitnya menemukan pangkal kalimat, ditambah jenis huruf yang banyak membuahkan kesan penglihatan yang penuh.
Gambar 7.48: Kesan non formal, santai, dan akrap, namun bila bertita yang disampaikan banyak akan sulit terbaca
Gambar 7.49: Kesan non formal, santai, dan akrap, yang ditampilkan pada iklan majalah
Desain Grafis Komunikasi
c. Rata kiri Huruf atau kalimat yang ditulis dari arah kiri merupakan hal yang biasa, karena kita sering menerapkannya (memakainya). Ada kebiasaanpenulisan dari arah kiri ke kanan, maka dengan terbiasa pula mata kita turut mengikuti arah tulisan tersebut. Penulisan kalimat yang panjang dengan teknik ini tidak banyak masa-lah, maksudnya masih dapat dibaca secara tepat. Kelemahan pada teknik penulisan rata kiri ini ada terjadinya pemfokusan pada kalimat yang diinformasikan, lupa terhadap ilustrasi yang dihidangkan. Tampilnya format ini berarti ilustrasi seakan-akan kalah dengan tampilannya pengaturan kalimat kiri. Untuk mengimbangi hal tersebut, sebaiknnya tulisan dibuat ukuran kecil yang tidak mengalahkan tampilan ilustrasi.
Gambar 7.50: Kesan non formal, santai, dan akrap, mudah dan cepat terbaca
96
Gambar 7.51: Kesan non formal, santai, dan akrap, bertita yang mudah cepat terbaca
Tampilan susunan kalimat ini lebih sesuai bila kalimatnya pendek, karena sela-sela kalimat (spasi) tidak banyak kelihatan. Format pengaturan penulisan kanan-kiri dalam tampilan kelihatan rapi, namun bila diperhatikan diantara kata dalam suatu kalimat tampak ada rentangan ruang (paragraf antar kata) yang tidak sama, karena adanya keterpaksaan tarikan kalimat ke kanan dan ke kiri.
d. Rata kanan-kiri Sistem penulisan ini tampaknya kalimat formal, karena sangat teratunya jarak kanankiri. Tampilan sangat rapi bila dilihat dari tepi kanan-kiri, namun bila diperhatikan pada sela-sela susunan kalimat tidak adanya kesamaan (tidak stabil) yang seakan dipaksakan hanya mengejar kerapian pinggir atau tepi kalimat. Kurang adanya kesamaan jarak mengakibatkan pembaca terganggu, karena terpengaruh oleh jarak yang tidak sama.
Gambar 7.52: Bila dipaksakan, sistem penulisan ini akan tampak adanya jarak spasi anta kata yang tidak sama sehingga terjadi krang nyamannya dalam membaca Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.53 (sebelah kiri): Kesan formal, resmi, dan rapi pada penataan jenis ini
97
Gambar 7.54: Penataan kata/kalimat jenis ini sangat sulit, karena mengikuti obyek gambar
e. Mengikuti obyek Huruf atau kalimat yang dimaksud dalam “mengikuti obyek” hádala penataan perwajahan halaman yang terbagi menjadi dua tampilan utama, yaitu pengutamaan gambar ilustrasi baru hurut atau kalimat menyesuaikan pembagian bidang. Gambar ilustrasi dalam hal ini sangat dominant atau sebagai “jujukan mata” untuk menginformasikan berita yang disampaikan.
Desain Grafis Komunikasi
Pengaturan hurut atau kalimat harus sabar dan teliti, karena ekor kalimat harus disesuaikan dengan jarak gambar ilustrasi. Gaya ini sangat bermanfaat bilamana desainer kepingin menunjukkan gambar ilustrasi, karena ada dukungan hurut atau kalimat yang mengarah seperti anak panah ke gambar ilustrasi. 8. Penegasan Tipografi (Huruf) Huruf merupakan sarana untuk membentuk kata-kata yang mengandung arti dan pikiran. Huruf merupakan petunjuk dan
98
penjelas apa yang dimaksud sebagai lambang bunyi untuk komunikasi. Pada hakekatnya huruf mrupakan gambar yang mem-punyai makna tertentu dan gambar huruf bila disusun akan membentuk suatu susunan yang dapat digunakan sebagai penyampai pesan. Setiap huruf harus memuaskan dalam dirinya sendiri, tetapi yang lebih penting lagi adalah ia harus tampak memuaskan dalam pertalian dengan huruf-huruf nara tunggal lainnya. Sesungguhnya ujian bagi suatu jenis huruf bukan terletak pada penampilan hurufhuruf secara nara tunggal, melainkan beberapa huruf tersebut bergabung ke dalam bentuk katakata, barisbaris, dan bidang-bidang. Huruf dalam penampilan di media komunikasi bila diperhatikan sering digayakan sebagai penegasan huruf, kata atau kalimat sesuai dengan kandungannya yang dinformasikan. Penegasan atau penguatan dalam huruf, kata, atau kalimat dimaksudkan memperindah tampilan, juga berfungsi untuk merayu mata untuk melihatnya yang selanjutnya mengajak untuk membacanya. Penggayaan tersebut antara lain adalah simbol, psikologi, karakter, efek, dan sifat.
Desain Grafis Komunikasi
a. Simbol Simbol atau lambang adalah tanfa lewat penjanjian, maksudnya yang mempunyai hubungan antara tanda dan obyek yang ditentukan oleh suatu peraturan tertentu yang sifatnya umum. Suatu simbol dalam beberapa orang atau kelompok yang digunakan sebagi jembatan perhatian dalam menentukan jalan kepada orang lain supaya lebih jelas.
Gambar 7.55: a. Bulu pada kepala Garuda yang diadopsi pada huruf ”A”. b. Huruf yang didekatkan penegasannya pada obyak sebagai penegasan informasi c. Ular berbisa yang ditampilkan pada huruf ”S” d. Huruf “O” yang berperan sebagai penegas informasi dan background
99
Simbol merupakan suatu wujud pembabaran langsung dari idea pembuatnya, atas dasar kedalaman feeling sebagai penegas obyek. Simbol dalam tipografi sering ditampilkan dalam sebuah huruf atau kata yang mendekati bentuk huruf atau kebiasaan orang menggunakan simbol dalam kehidupannya. Fungsi simbol dalam kata atau yang melekat huruf sebagai memperindah visual dan memperdalam kandungan pesan.
Gambar 7.57: Suatu iklan yang penyampaiannya menggunakan simbol tertentu
b. Psikologi Psikologi yang dimaksud dalam bab ini adalah gaya huruf atau kata yang ditampilkan dengan pendekatan kejiwaan dari kasat mata. Sifat seseorang dapat dilihat dari perilaku atau watak seseorang yang kemudian di adobsi kedalam bentuk visual. Tipografi yang dihubungkan dengan faktor psikologi sering dikalukan sebagai penyangat atau penegas informasi yang disesuaikan dengan perkembangan jiwa seseorang. Gambar 7.56 a,b: Pengambilan ide tertentu yang dimasukkan ke dalam kata atau kalimat yang mewakili suatu huruf yang dimaksud
Desain Grafis Komunikasi
Hal tersebut sering dilakukan dalam menginformasikan yang difokuskan kepada anak-anak,
100
gaya anak-anak atau kelembutan seorang wanita menginformasikan suatu berita yang sesuai dengan sifatnya. Gaya tulisan, bicara, bentuk tubuh yang gemulai atau rampaing membuahkan inspirasi typographer untuk menciptakan bentuk tulisan yang dilekatkan pada karakter yang diinformasikan.
Gambar 7.60: Penggayaan selalu dibutuhkan sebagai penguat obyek informasi
Gambar 7.58: Cerita anak-anak juga dapat digali sebagai bentuk tipografi yang khas
Gambar 7.59: Perkataan anak juga dapat digayakan dalam bentuk huruf yang sesuai dengan psikologi anak
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.61: Huruf “F” yang digayakan mengikuti kerampingan tubuh wanita
101
c. Karakter Karakter suatu obyek atau benda dapat ditampilkan dalam suatu kata atau kalimat. Penegasan dengan menekankan pada karakter ini disamping memperindah, penegas, juga untuk membangkitan gairah pikiran yang langsung untuk meneruma maksud pengirim pesan. Penegasan ini sering dilakukan agar tipografi mempunyai bobot yang dalam dan memberikan gaya yang lain, sehingga memberi suasana yang baru. Tampilan ini sangat efisien dan mengena langsung kepada pembaca karena diingatkan pada suatu obyek yang dituju.
Gambar 7.63: Bagaimana menampilkan karakter huruf dalam suatu benda yang bisa menyatu
Gambar 7.64: Karakter asap atau cahaya makhluk halus juga ditampilkan sesuai dengan karakter wujud makhluk tersebut
d. Efek
Gambar 7.62: Sifat dan karakter benda dapat mempertegas suatu pesan huruf
Desain Grafis Komunikasi
Efek ternyata juga bisa ditampilkan dalam bentuk tipografi. Efek merupakan sebuah akibat dari suatu kejadian tertentu, seperti benda jatuh, cahaya lampu, sinar, strom listrik atau benturan dari benda keras. Kandungan tipografi
102
terhadap efek ini sangat berfariasi, tergantung efek benda yang dimaksud.
Gambar 7.65: Bagaimana menampilkan huruf yang seakan-akan kena pukulan benda keras
Unsur kekerasan yang terdapat pada benda keras, seperti kaca, kayu, dan sebagainya yang putus atau pecah, adapun efek kelembutan tercermin dalam benda atau obyek yang lembut, seperti sinar, air dan sebaginya.
Gambar 7.66: Efek jatuh yang ditampilkan dalam kata, sesuai dengan bunyi
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.67: Huruf dapat ditampilkan dengan mengambbil efek cahaya
Gamabar 7.68: Efek gigitan pada biscuit yang berbunyi krez bisa dipakai penegas pada produk
103
Gambar 7.71: Huruf atau kalimat kadang ditampilan dengan gaya bicara
Gambar 7.69: Bola keras yang ditendang sampai menjebol benda tepat pada huruf tertentu yang diganti oleh efek bola
e. Sifat Sifat merupakan rupa dan keadaan yang tampak pada suatu benda. Bila benda yang dimaksud lebih berkomunikasi perlu adanya penegasan dengan cara pengolahan tipografi. Agar bentuk tipografi yang ditampilkan lebih indah dan menarik bisa juga dilakukan dengan cara mengadobsi sifat benda atau obyek yang diinformasikan. Sifat keras, lembut, dan ceria merupakan contoh yang sering digunakan dalam mendesain tipografi.
Gambar 7.72: Menginformasikan melalui alur kalimat mengikuti gaya kedua tangan yang seakan penyampaian secara simbolis
9. Elemen Teks
Gambar 7.70: Sifat cair pada susu bisa diwujudkan dalam tipografi
Desain Grafis Komunikasi
Teks merupakan seperangkat tanda yang ditransmisikan dari seorang pengirim pesan kepada seorang atau masyarakat sebagai penerima pesan
104
melalui medium tertentu dengan kodekode tertentu. Pihak penerima yaitu yang menerima tanda-tanda Tersebut segera mencoba menafsirkannya berdasarkan kodekode yang tepat dan telah tersedia. Kadang kala teks secara sengaja dipertentangkan dengan desain grafis, karena adanya penyederhanaan kata atau kalimat yang seakan hanya mencukupi dirinya. Penyerdehanaan teks ini mengakibatkan salah persepsi, sehingga pesan yang disampaikan sering kali terjadi bilamana yang menerima pesan tidak berfikir secara dalam apa maksud yang dikandungnya. Walaupun demikian, perbedaan antara teks dengan desain grafis bukanlah sesuatu yang kaku dan saling terpisah melainkan sekedar penekanan atau pemancing daya tarik . Teks dalam desain grafis, baik secara dua dimensi maupun tiga dimensi diatur sesuai dengan tugasnya diantara elemen teks. Satu elemen dengan elemen lain dalam teks mempunyai satu tujuan dan saling mendukung untuk menginformasikan (penyampaian pesan) bisa melalui suara, animasi ataupun warna. Tampilnya desain grafis sebagai penyampai informasi dimaksudkan agar pesan yang disampaikan dapat
Desain Grafis Komunikasi
diterima melalui pedengaran maupun penglihatan. Lain halnya media desain grafis yang disampaikan lewat media masa yang hanya menginformasikan pesan lewat penglihatan (baca). Penampilan teks lebih banyak dengan penekanan pada obyak ilustrasinya. Penggunaan teks yang banyak dikarenakan media masa memiliki waktu baca yang lama dibanding dengan televisi, diharapkan kalayak dapat membaca dengan mengerti maksud si penyampai.
Gambar 7.73: Media grafis komunikasi tahun 1941 yang menampilkan head line (judul), sub head line, taghline, cerita (naskah), caption, blok nama (penerbit)
105
Pada dasarnya informasi yang disampaikan lewat media masa maupun media elektronik mempunyai elemen teks yang sama, yaitu head line (judul), sub head line, taghline, cerita (naskah), caption, block nama (penerbit) seperti iklan tahun 1941 di bawah. a. Head Line Head line adalah kalimat pendek atau frase yang ditempatkan secara mencolok pada sebuah iklan dengan menggunakan huruf yang menonjol. Head line merupakan unsur terpenting dalam persaingan menarik perhatian pembawa atau pemirsa. Tampilnya head line dan ilustrasi untuk mencari penyeselesaian informasi yang terkandungnya, dengan kata lain bahwa headline menpunyai peran ganda yaitu sebagai daya tarik kepada kayalak untuk dapat dipahami secara langsung dapat menyarankan isi pesan. Dalam kounikasivisual, head line pada media cetak sering ditampilkan di bagian atas dengan ukuran besar dimaksudkan agar lebih mudah dibaca oleh pembaca. Lain halnya head line di media elektronok kadang tampil di tengah, di atas, di bawah, dan di pinggir dengan huruf berukuran besar serta warna yang dominan. Perlakuan tempat dalam penelitian ini tentunya sering dihubungkan dengan Desain Grafis Komunikasi
tampilan ilustrasi sebagai pendukung informasi. Sebagai contoh penampilan ilustrasi tepat di tengahtengah, maka head line ditempatkan di atasnya. Bila ilustrasi atau gambar ditampilkan di layar televisi secara penuh, maka head line ditampilkan pada bagian yang kosong yang tidak mengganggu pandangan pemirsa pada wajah/ obyek inti yang dilihatnya. Head line merupakan rangkaian kalimat atau kata-kata pendek yang ditampilkan secara menyolok bahkan lebih mudah untuk bahkan lebih mudah untuk di lihat para pembaca. Perkembangan penampilan ini kemungkinan disebabkan oleh perkembangan iklan di televisi yang sangat menekankan ilustrasi. Head line selayaknya harus membuat orang ingin tahu dan menimbulkan harapan, begitu juga tidak boleh menyatakan secara lengkap apa yang dipersoalkan melainkan hanya merangsang untuk membacanya. Adapun head line dalam Himpunan Istilah komunikasi adalah: • Menolong pembaca agar cepat mengetahui kejadian yang diberitakan, • Untuk menonjolkan suatu berita dengan dukungan yang teknologi,
106
• Judul harus mencerminkan isi berita secara keseluruhan yang ditulis ringkas, merangsang, mudah dimengerti, dan tidak menggunakan bahasa klise, serta logis. Bila dihubungkan dengan bentuk jenis huruf yang dipakai sebagai tampilan head line, maka head line harus bisa menarik perhatian secara visual maupun verbal disam-ping dengan tampilan layout yang menarik. Oleh karenanya dalam menentukan head line memerlukan waktu dan pikiran yang tidak sedikit dengan melaui proses evolusi. Huruf yang dipakai dalam head line harus bisa mengombinasikan fungsi dengan watak huruf, sehingga dapat menyatu dan mendalam.
Gambar 7.74: Head line merupakan kata kunci suatu berita
Desain Grafis Komunikasi
b. Sub Head Line Sub head line merupakan kepanjangan dari head line, maksudnya berperan sebagai penjelas head line dan penghubung antara head line dengan pesan (massage). Tampilnya sub head line dimaksudkan untuk meman-cing pembaca agar mengikuti jalannya cerita hingga selesai. Disamping itu, pembaca sudah bisa menafsirkan isi pesan pada apa yang akan disampaikan. Tertarik atau tidaknya calon pembaca dapat dipengaruhi oleh cuplikan cerita yang disampaikan pada head line. Tulisan sub head line ditampilkan lebih kecil dari pada head line dengan bentuk huruf yang berbeda. Tulisan kecil yang berbarik panjang namun tegas dapat terbaca dengan jelas akan terkesan merayu bagi pembaca untuk mengikutinya. Penempatan sub head line tidak selalu di bawah head line, namun bisa juga ditempatkan di samping kanan, kiri atau di bagian bawah. Penempatan sub head line dapat juga sebagai pengisi bidang di antara ilustrasi yang ditampilkan engan maksud untuk mencapai komposisi keseimbangan yang harmonis. Agar mudah terbaca oleh pembaca maka perlu tampilan jenis huruf yang tegas dan jelas seperti type san serif,
107
yaitu Arial, Franklin, Frutiger, Futura dan lain-lain. Pemilihan tipe ini agar tulisan lebih mudah dibaca dan tidak kelihatan berdempetan atau bergandengan sehingga sulit dibaca. Seorang desainer didorong untuk mengonsep berita yang disampaikan lewat sub head line dengan membayangkan dan menggambarkan bentuk visual pada desain yang dikerjakan. Penataan yang serasi dengan olah kata dan pemilihan huruf yang sesuai akan menambah tingkat estetik karya sehingga banyak kalayak yang terusik untuk mengikutinya informasi yang disapaikannya.
Gambar 7.75: Sub head line merupakan kunci akan tertariknya membaca semua berita
Desain Grafis Komunikasi
c. Tagline (Slogan) Slogan adalah pengungkapan suatu konsep dalam bentuk kalimat singkat padat sehingga mudah ditangkap dan dimengerti oleh kalayak sasaran. Slogan merupakan “alpha” dan “omega” yang seringkali diberi penghargaan karena dapat membantu mempopulerkan perusahaan atau produk yang ditawarkan. yang perlu diingat bahwa slogan seringkali jarang menjual produk. Banyak iklan-iklan yang sangat terkenal dan mudah diingat oleh kalayak, namun produk yang ditawarkan kurang laku di pasaran, sebagai contoh iklan Sanaflu dengan slogatnya “belum tahu dia”, namun sayang iklan ini di Jawa Tengah produk ini kurang laku. Penggunaan slogan pada penawaran suatu produk atau jasa tidak diperkenankan lebih dari satu. Bila penggunaan slogan lebih dari satu akan membingungkan kalayak dan perusahaan yang menawarkan produk/ jasa dianggap plinplan. Slogan juga tidak boleh sering bergantiganti yang mengakibatkan bingungnya kalayak dan kurang cepat mengingatnya produk/jasa yang diinformasikan. Namun bila penggantian slogan disesuaikan dengan masa/trend masyarakat akan dapat membantu dalam pemasaran produknya.
108
Gambar 7.76: Slogan merupakan teriakan yang melekat di hati audien
Kadang kata slogan kurang sesuai dengan sub head line, teks atau informasi yang disampaikan. Sebagai contoh iklan Rinso yang mempunyai slogan bahwa “Rinso mencuci lebih bersih”. Namun dalam salah satu iklan Rinso menampilkan ibu-ibu yang sedang membersihkan noda dari bercak kopi, noda lipstick, semir sepatu dan bercak darah. Tampaknya iklan ini lupa dengan slogannya yang mencuci lebih bersih, mengapa berubah menjadi pembersih bekas bercak atau kotoran lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa slogan tidak selalu sesuai dengan informasi yang disampaikan.
slogan yang simpel, jelas menarik, dan mudah diingat, seperti contoh di bawah ini:
Beberapa slogan yang diluncurkan suatu perusahaan yang menawarkan produk / jasanya berusaha menguasai ingatan bagi si pembaca atau pendengar, sehingga munculnya
Body copy adalah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal atau karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang. Dalam
Desain Grafis Komunikasi
• “Bukan Basa-basi” (A-Mild) • ”Yamaha nomor satu di dunia (Yamaha) • ”Terus terang Philips terang terus” (Philips) • ”Kenyamanan dalam ketangguhan” (Mitsubishi Kuda) • ”Multifitamin plus untuk stamina plus” (Supertin) • ”Tanpa Kompas, serasa belum pas” (Kompas) • ”Siapa takut” (Clear) • ”The Freshmaker” (Menthos) d. Body Copy (Teks)
109
periklanan, body copy merupakan isi atau kata-kata yang terpilih untuk memperjelas head line dan sub head line terhadap produk/jasa yang ditawarkan. Dalam masmedia, body copy merupakan artikel yang berisi berita atau tulisan sebagai penjelas head line dan sub head line. Body copy pada iklan merupakan pesan kata-kata, sebagai halnya unsur-unsur yang lain. Fungsi daricerita (naskah) adalah untuk menjelaskan produk atau jasa yang ditawarkan, sekaligus, mengajak pembaca untuk berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan harapan penyanpai. Body copy merupakan komunikasi dengan pengisian katakata secara tepat guna berdaarkan gagasan atau daya tarik tentang keunggulan, kemajuan, kebutuhan, kegunaan, keuntungan, dan manfaat bagi produk atau jasa yang ditawarkan. Body copy merupakan penjelasan yang dalam, maka sebagai calon desainer komunikasi visual setidaknya mengetahui apa yang akan dikerjakan sebelum luar iklan. Untuk itulah sebelum membuat suatu iklan atau berita sebaiknya harus mengetahui dan menjawab tiga hal yaitu: • Apakah yang akan diiklankan atau diberitakan.
Desain Grafis Komunikasi
• Kepada siapa iklan atau berita itu ditunjukan. • Bagaiman cara paling berhasil guna menuangkan pesan atau konsep ke dalam suatu bentuk naskah akhir.
Gambar 7.77: Body copy merupakan penjelas terhadap head line dan sub head line
Agar body copy dapat mudah terbaca, maka perlu dipilihnya jenis huruf yang sesuai yaitu type sans serif atau serif. Penggunaan tipe hufuf disesuaikan dengan maksud penyampaian atau masalah yang disampaikan, sebagai contoh informasi yang sifatnya penerangan sangatlah sesuai mengguanakan huruf type sans serif, lain halnya bila
110
body copy yang ditulis merupakan suatu bentuk karangan (roman) sangat sesuai menggunakan hufur type serif. Disamping itu penggunaan type huruf juga disesuaikan dengan luas bidang yang akan di biberi body copy. Apabila bidangnya sempit lebih sesuai menggunakan huruf type sans serif, begitu sebaliknya bila bidangnya luas akan lebih sesuai menggunakan huruf tipe serif. Pemilihan type huruf ini dimaksudkan agar bidang yang dipakai untuk penyampai body copy tidak tambah sempit atau tambah luas, karena huruf type serif yang berkaki tampak bersdesak-desakan bila memakai ruang sempit, begitu juga bila huruf type sans serif dipakai pada ruang yang luas sehingga tampak semakin luas. Dalam desain periklanan cetak, elemen iklan (body copy) ini sering dipakai dalam mengemas “advertorial”, yaitu jenis iklan yang dikemas seperti berita, baik layoutnya, gaya bahasanya, maupun beritanya. Dari segi layout tampak sama dengan berita yang ada di media cetak, bahasanya halus yang seakan pembaca terbius untuk membaca seluruhnya. Pembaca diajak membaca sampai klimaknya berita yang akhirnya bergabung jadi konsumennya terhadap produk
Desain Grafis Komunikasi
atau jasa yang ditawarkan. Kalau di media elektronik (audio visual), body copy ini dikemas seperti berita informasi baru, baik gaya tampilan penyampai berita (orangnya), kemasan berita yang teratur, dan suara maupun nada yang disampaikan seperti adanya berita sungguhan. e. Caption Caption adalah tulisan singkat yang menjelaskan gambar di sampinya atau sebelahnya. Caption (keterangan gambar) merupakan keterangan yang biasanya terdiri atas satu atau beberapa baris kalimat yang menjelaskan tentang isi dan maksud gambar yang bersangkutan. Caption sangat diperlukan dalam hadirnya gambar agar si pembaca tidak salah tafsir terhadap pesan yang disampaikan. Penampilan caption ini biasanya diletakkan disamping kanan atau kiri gambar atau di bawah gambar dengan posisi rapat gambar dengan maksud si pembaca lebih cepat berpikir untuk menyimpulkannya apa maksud gambar yang ditampilkan itu. Caption merupakan salah satu unsur komunikasi yang menarik yang ditampilkan dengan ukuran huruf yang kecil namun kontras dan mudah terbaca. Caption sangat berperan jika pembaca tidak mengetahui
111
gambar yang ditampilkan, kerana bisa menjelaskan gambar meskipun hanya 10 hingga 20 kata. Biasanya caption menggunakan huruf type sans serif yang dekat dengan gambar dan jauh dari tampilan head line, sub head line, slogan maupun cerita. Kesenjangan letak dengan beberapa unsur ini dengan maksud agar tiap unsur mempunyai kekuatan dalam menangkap elemen karya grafis dalam hal keharmonisan. Dalam cerita yang panjang, kehadiran gambar dan caption sangat diperlukan agar si pembaca tidak bosan dan lelah dalam membaca. Tampilan ini biasanya pada tiap bab atau sub bab, kemungkinan permasalahan yang ada dibenak pembaca perlu adanya dukungan dengan cara penjelas lain, yaitu gambar dan caption.
Penempatan caption dan gambar di antara tulisan seperti pada cerita panjang yaitu dengan cara merenggangkan spasi yang sesuai dengan gambar dan caption. Bila pembaca kurang memahami terhadap isi pesan yang disampaikan, maka caption sebagai penjelas dengan bahasa verbalnya. Caption dalam grafis komunikasi, bisa dijadikan sebagai unsur komunikasi dan dapat memperindah tata letak perwajahan. Caption sering dijumpai di masmedia yang sedikit beritanya tetapi lebih banyak gambar yang ditampilkan. Peran caption, antara lain sebagai pengisi ruang kosong, sebagai pembagi antar gambar, sebagai pemisah artikel dengan artikel, gambar dengan artikel, dan sebagai komposisi untuk memperindah tampilan perwajahan halaman.
Gambar 7.78: Caption merupakan pendukung penjelas gambar Desain Grafis Komunikasi
112
Gambar 7.79: Corporate Identity yang diambil dari kata initial suatu lembaga
f.
Corporate Identity (Identitas Lembaga)
Corporate Identity adalah identitas suatu perusahaan atau lembaga. Elemen ini akan hadir bila diperlukan, maksudnya tidak semua jenis media grafis komunikasi menggunakannya. Ada beberapa contoh yang sering menggunakannya adalah percetakan atau penerbit buku, tabloid, atau Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang menampilkan lembaga yang memberi pesan.
Desain Grafis Komunikasi
Karya grafis komunikasi yang bersifat mempromosikan suatu kegiatan yang disponsori oleh beberapa penyandang dana, seperti kegiatan pemeran seni pertunjukan dengan menggunakan media poster, billbord, leaflet, dan sebagainya kadang juga menggunakan tanda corporate Identity diletakkan di sisi kanan/kiri atau di atas/bawah. Penampilan corporate Identity dalam media grafis komunikasi sangat berperan untuk citra keberadaan kelembagaan.
113
Meskipun Corporate Identity (lembaga) ditampilkan ukuran kecil namun tetap kelihatan dan dominan, karena penempatannya di pinggir lepas dari desain pokok yang berada di bidang tersendiri.
Corporate Identity dalam suatu perusahaan atau lembaga dijadikan sebagai ukuran harga diri atau status yang memiliki lambang profesionalisme, wibawa, percaya diri dan jaminan mutu.
Gambar 7.80: Corporate Identity merupakan identitas penyampai informasai, yang melaksanakan, sekaligus yang tanggung jawab Desain Grafis Komunikasi
114
B. Ilustrasi (Gambar) Wallace Baldinger berpendapat bahwa ilustrasi adalah seni membuat gambar yang berfungsi untuk memperjelas dan menerangkan naskah atau menuskipnya. Ilustrasi merupakan luapan hati yang dalm untuk divisualisaikan melalui gambar sebagai penjelas informasi yang disampaikan. Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi perkarya grafisan atau percetakan (desain) yang dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan kata-kata. Ilustrasi dapat mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan berhasil guna dari pada teks. Ilustrasi dapat memberikan arti tanpa keterangan tulisan, sebaliknya tulisan dapat dimengerti maksudnya tanpa bantuan gambar. Hal ini tidak dapat dilupakan bahwa ilustrasi mempunyai kemampuan yang khas, yaitu dapat dimengerti tanpa banyak kesulitan. Sedangkan tulisan hanya dapat dimengerri maksudnya oleh penghayat yang mengetahui bahasanya, sehingga ilustrasi mempunyai kekuatan yang lebih efektif dibanding dengan tulisan, juga untuk memperindah halaman dari segi tata.
Desain Grafis Komunikasi
Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi perkarya grafisan atau percetakan yang dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan kata-kata. Ilustrasi dapat mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil guna dari pada teks. Pada prinsipnya, ilustrasi adalah untuk menarik daya minat kalayak untuk mengetahui maksud yang informasikan. Agar lebih mengenal dan mudah dipahami, maka ilustrasi harus benar-benar menarik. Salah satunya daya tarik terhadap ilustrasi yang ditampilkan adalah segi proporsi tubuh manusia. 1. Teknik Menggambar Beribu-ribu tahun lalu, manusia Paleolithic membuat gambar di dinding-dinding gua seperti yang ada di Altamira dan Spanyol. Mereka menggambar dengan sensitifitas yang tajam dan menunjukkan bagaimana manusia purba menggambarkan kehidupan binatang yang diburunya. Menggambar merupakan cara spontan untuk menyampaikan pandangan/pesan kita terhadap dunia di sekitar kita. Banyak jenis-jenis menggambar yang berbeda, seperti
115
arsitek dan insinyur menggunakan gambar semata-mata hanya untuk tujuan praktek. seorang ilustrator memberikan karyanya suatu arti di luar deskripsi. Dia menggunakan gambar sebagai suatu cara untuk mewujudkan sensasinya, mengungkapkan perasaannya tentang obyek tertentu. Kualitas garis yang digambar mengandung kesan persepsi dan sensitifitasnya terhadap subyek yang digambar. Misalnya, perbandingan gambar perspektif yang dibuat oleh pelukis Canaletto dengan studi figur oleh Rembrandt, kita akan terkesan oleh derajat kejituan dalam menterjemahkan detil arsitektural Canaletto. Tetapi gambar Rembrandt diberkahi dengan kehalusan perasaan yang berbeda, implikasi yang dirasakan pada apa yang digambarkannya. Pencarian dalam menterjemahkan dengan benar setiap detail dalam gambar menyatakan jenis temperamen tertentu, jadi merupakan bentuk yang penuh semangat dari yang meng-gambar. Oleh karena itu, ke-pentingan menggambar men-dasari visi pribadi dalam pengungkapannya. Dalam menggambar perlu didasari oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan intensif. Semakin kita terlibat dalam kebiasaan menggambar ditambah seringnya observasi langsung, maka Desain Grafis Komunikasi
secara umum kita makin mempertajam kesadaran visual kita. Ketika kita berbicara tentang ketepatan dalam menggambar, kita benar-benar berbicara tentang sesuatu yang diamati maupun sesuatu yang digambarkan secara akurat. Untuk menggambar secara akurat, benarbenar sangat berarti pada visi seseorang. Setiap ilustrator memiliki cara pribadinya sendiri untuk menjelaskan apa yang dapat dia lihat. Jika dia bergerak secara emosional dalam sebuah subyek, kadang dituangkan dalam kualitas gambar.
Gambar 7.81: Perspektif merupakan unsur vital dalam semuan gambar dan lukisan Canaletto. Dia merintis sistem gambar perspektif yang berbeda, dan memanfaatkan kamera obscura untuk mencontoh detil arsitektur yang kuat
a. Krayon/Konte Krayon/konte seperti pensil tapi lebih lunak dan tanpa kayu pembungkus, ukurannya sebesar pensil tanpa pembungkus. Krayon/konte lebih cocok untuk menggambar potret atau pemandangan. Krayon/konte berbentuk bulat
116
panjang sehingga memudahkan kita untuk menekankan ke kertas dengan cepat dan mudah sesuai dengan ketebalan warna. Warna gelap-terang atau gradasi akan tercapai dengan cara menekan krayon secara keras atau pelan. Krayon/ konte merupakan bahan yang cocok untuk calon ilustrator dalam belajar ilustrasi menggunakan bahan pewarna ini. Dalam menggambar harus berhati-hati, karena krayon mengandung lilin, sehingga bila ditorehkan di atas kertas sangat sulit dihapus.
Gambar 7.82: Berbagai warna krayon memberiklan kebebasan ilustrator
Desain Grafis Komunikasi
b. Pastel Warna-warna pastel akan menyala dan hidup bila dipadukan di atas kertas, daripada di atas palet, karena pastel mempunyai warna-warna deretan yang sangat tajam. Lebih dari 500 warna diciptakan dengan berbagai macam pewarnaan untuk ilustrator. Sekitar dua lusin warna yang cukup untuk berbagai tujuan, bila memerlukan warna tambahan dapat membeli untuk keperluan kombinasi tambahan. Untuk mendapatkan kualitas warna yang lembut, sedang, dan kuat, cukup menggunakan/ menggoreskan batang-batang pastel secara pelan-pelan atau keras dalam menekan.
Gambar 7.83: Gambar arang menyatakan guratan rata kertas yang sangat banyak memiliki tekstur, dan ini adalah kualitas yang harus dimanfaatkan.
117
Gambar 7.84: Karakter pastel yang melekat pada pori-pori kertas gambar
Gambar 7.85: Kekuatan penekanan pastel akan menghasilkan goresan sesuai dengan kekuatan tekan. Goresan pada kertas bisa menjelaskan dan mendramatisir dengan cara memberikan penekanan yang halus pada obyek gambar.
Kertas yang diberi warna pastel akan menghasilkan kewibawaan kertas yang sempurna. Satu cara untuk memahami nilai warna dalam pastel adalah dengan cara menggoreskan patel di atas kertas yang dikombinasikan dengan diberi warna hitam kecoklatan. Semua bidang yang terang dalam gambar akan terasa berjalan dari arah dasar yang gelap ke warna yang lebih terang, maka terjadinya kesan seperti ada gerakan dari gelap ke terang. Dibutuhkan waktu yang lama untuk menuangkan gagasan Desain Grafis Komunikasi
dengan memadukan warna di permukaan kertas. Membatasi jumlah warna yang hampir sama antara empat hingga lima jenis warna, sepertri kuning, kuning tua, terracotta, burnt umber, dan coklat tua, atau sederetan warna yang menyejukkan. Tampilnya warna dalam gambar secara esensial akan menjadi monokrom dan akan lebih mudah untuk memahami nilai-nilai sifat warna. Semakin kuat warna yang ditampilkan pada permukaan kertas, maka semakin tebal sifat yang dihasilkan. Tetapi banyak manipulasi sifat permukaan dapat dicapai dengan menggunakan jari. Sentuhan yang lemah lembut kadangkadang diperlukan untuk menyatukan sifat yang sulit. c. Pastel Minyak Pastel minyak sangat berbeda dari pastel kapur, pastel minyak lebih lembut dan lebih lunak, tetapi pastel minyak agar sedikit keras. Percampuran yang dihasilkan dari satu warna dengan warna lainnya dapat memberi pengaruh yang sangat besar. Pastel minyak sering ditampilkan runcing / tajam, yang dapat digoreskan untuk menghasilkan kualitas goresan pada gambar. Ketahanan media pastel bisa memberikan ilustrator dalam berkarya secara ekspresif.
118
Pastel minyak merupakan campuran getah dan bahan pengisi putih. Partikel-partikel yang hancur ditekan pada permukaan kertas, tidak seperti cat air atau cat minyak. Warna-warna tidak ada proses pencampuran warna sebelum digunakan. Pastel minyak benar-benar sejenis lukisan minyak dan memberikan wahana yang lebih besar daripada pastel kapur. Terpentin dapat digunakan sebagai pengencer atau untuk menciptakan sebuah gambar. Pencampuran warna berlangsung dilakukan pada saat proses menggambar berlangsung, dengan cara menggabungkan satu warna ke dalam warna lainnya. Warna pastel kapur dinetralisir dengan beberapa warna sehingga dapat digunakan sebagai pengisi warna putih. Pengamatan yang teliti terhadap gambar pastel, dan bagaimana tekniknya dalam menciptakan warna dalam sebuah goresan kapur yang berlawanan. Gambar pastel dibedakan dari gambar lainnya dengan kesegaran warna yang berbeda. Penggunaan kertas semi transparan adalah salah satu cara untuk menghasilkan komposisi yang bagus dengan cara meletakkan satu gambar di atas yang lain.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.86 a,b: Cara meruncingkan pastel dengan cara menggosoknya di amplas atau dengan kater (pisau runcing)
Seseorang ilustrator harus mencoba berkarya dengan cara yang memanfaatkan kualitas pastel. Mulai berkarya pada skala yang besar dengan selembar kertas yang cukup besar untuk melatih gerak lengan dengan bebas di atas bidang kertas.
119
Kesalahan dalam menggambar biasanya dapat dihapus dengan menggunakan kuas. Perhatikan dalam menghapus agar tidak merusak urat/poripori kertas gambar. Pastel yang terlalu banyak dipakai dalam menuangkan karyanya akan kehilangan ‘greget’ dan perasaan spontanitasnya.
Gambar 7.87 a,b,c: Proses tahapan penggoresan pastel pada sebuah karya
Gambar 7.88: Berbagai warna yang digoreskan akan menghasilkan bobot kepekaan gelap-terang pada sebuah karya
Desain Grafis Komunikasi
d. Cat Air Nuansa yang berubah-ubah, suasana dan pemandangan berwarna-warni dituangkan secara ideal dalam lukisan cat air. Tak ada media lain yang mempunyai kualitas dalam segi pencahayaan seperti dalam penggunaan jenis media ini. Melalui ilustrator, media cat air yang dilepaskan suatu kebosanan formal akademis. Mereka bisa lolos dari batasan-batasan sanggar dan bisa kontak langsung dengan alam. Misalnya, seorang ilustrator potret, kadang bosan terhadap yang biasa dilakukannya, maka ia ingin mencari sebuah desa yang indah dimana dia bisa melukis pemandangan dan menikmati sisa hidupnya dalam kedamaian dan ketentraman. Karya cat air selalu berada di bawah lukisan minyak. Bahkan sekarang ini masih dipandang rendah, sebagai cara menuangkan ide/gagasannya. Kualitas cat air tampak pada keindahannya dalam ”pengolahan warna”. Sejak akhir abad ke sembilan belas, cat air telah digunakan secara luas oleh pelukis / ilustrator amatir dan sebagai acuan dalam pengolahan warna. Karya yang paling berhasil biasanya adalah karya yang dibuat secara spontan, yang tidak menyembunyikan batasan dengan berbagai teknik yang agar karya menjadi indah.
120
Tradisi Inggris dalam lukisan cat air bersamaan dengan kebangkitan kembali Roman diantara puisi-puisi besar Inggris yang menemukan inspirasi dengan cara mendekatkan hubungan dengan alam.
Turner merupakan pelukis cat air pertama yang terkenal dengan menggunakan media cat cair berciri menampilkan warna tipis transparan. Konsepnya menuntut keadaan yang sangat terang, dari pada menggunakan cat pasta seperti kekentalan zat warna.
Gambar 7.89: Tahap 1, Sapuan kuas cat air perludiarahkan pada suatu rancangan obyek
Gambar 7.90: Tahap 2, Gradasi warna bisa dicapai dengan cara memberi warna basah yang mempunyai kekuatan yang sama dengan warna sebelumnya
Gambar 7.91: Tahap 3, Jenis warna harus mencerminkan karakter obyek yang digambar. Setiap warna basah dibiarkan hingga kering sebelum pemberian warna berikutnya
Gambar 7.92: Tahap 4, Secara berulang-ulang akan nampak obyek yang sesungguhnya
Desain Grafis Komunikasi
121
Sebagai seorang guru, tentunya tidak menyuruh muridmuridnya berekspresi dengan cara mengabaikan metode yang ada, biarkan mencari dirinya sendiri. Suatu metode hanyalah akan menyebabkan daya cipta siswanya menjadi lemah, untuk itu doronglah siswa agar bereksperimen dengan berbagai teknik, serta kembangkan idenya dalam menangkap pemandangan yang mempunyai warna alami. Karakteristik penting dari cat air yaitu lapisan warna transparan yang tampak bercahaya ketika dipakai di atas dasar warna putih (cahaya ini akan hilang ketika menggunakan dasar yang lebih gelap). Nilai sifat ditentukan dengan jumlah komposisi air yang digunakan untuk mencairkan berbagai pigmen. Contohnya cat air dengan metode tertentu, seringkali lebih mudah campurnya bila ditambahkan pada cat putih yang membuat lapisan warna agar tidak tembus cahaya. e. Acrylic Cat Acrylics telah digunakan secara umum mulai sekitar tahun 1920. Cat tersebut dibuat dengan menggabungkan pigmen yang diwarnai dengan damar sintetis. Acrylics larut dalam air dan cepat kering. Satu keuntungan khusus bagi para pemula yaitu karena tak ada tradisi dan juga Desain Grafis Komunikasi
tak ada teknik pengerjaan yang berlaku, sehingga seseorang bebas menggunakan media tersebut dengan caranya sendiri-sendiri. Acrylics dapat digunakan untuk membentuk warna obyek yang lebih tebal. Para ilustrator sering menggunakan acrylics dalam bereksperimen. Acrylics sedang marak digunakan baik oleh pelajar maupun ilustrator/ pelukis profesional. Acrylics dapat digunakan pada hampir semua jenis permukaan, mulai dari kanvas hingga kardus. Acrylics cocok digunakan pada skala luas, khususnya cocok untuk lukisan dinding, karena hasil karya dari bahan acrylics tidak retak atau debu tidak mudah melekat seperti jenis cat lainnya. Lukisan yang sudah jadi dapat dibersihkan dengan mudah dari waktu ke waktu dengan air sabun. Cat acrylics makin banyak digunakan oleh para ilustrator yang sebelumnya bekerja/ berkarya dengan menggunakan cat minyak. Ini sangat mengejutkan, sejak zat-zat warna yang esensial lebih mendekati cat minyak. Lukisan abstrak menyukai kapasitas penutup acrylics dan halus. Salah satu sifat yang paling atraktif dari acrylics, adalah bahwa zat warna transparan dapat disapukan di atas warna
122
yang lain. Lapisan warna dibuat dengan mengencerkan cat baik dengan menggunakan air atau media minyak acrylics khusus. Untuk menutup kanvas dengan bidang warna dasar yang luas yang tidak kelihatan tanda kuas diperlukan beberapa lapisan warna. Sebagai alternatifnya, zat-zat yang mencairkan warna perlu adanya komposisi yang lebih, agar ke dalam cat menjadi lebih lunak. Sebagai contoh, bagaimana mengkombinasikan warna transparan dan warna buram untuk menghasilkan berbagai macam kualitas warna dalam lukisan. Hasilnya adalah bahwa cat acrylics memiliki sifat lebih cepat kering, sehingga menjadi pilihan media yang ideal untuk melukis pemandangan alam secara langsung. Warna-warna cenderung menjadi lebih gelap ketika cat mengering dan ilustrator/pelukis perlu memperhatikan keadaan ini ketika mencampurkannya. Untuk mendapatkan detil-detil yang tajam dan menarik dengan cara memadukan kualitas primer dengan bidang yang luas dengan warna semitransparan. Melukis/menggambar di luar rumah tentunya mendapat masalah, yaitu anda harus membawa semua peralatan yang diperlukan, termasuk kuas, pisau palet, cat, kanvas Desain Grafis Komunikasi
atau papan, media melukis, minyak terpentin, dan kain lap bersih yang cukup. Sebagai tambahan, anda akan membutuhkan persiapan untuk membuat lukisan yang dapat dilipat, atau beberapa alat pendukung kanvas lainnya. Untuk mendapatkan sudut pandang mungkin juga sulit dalam bidang pemandangan yang luas. Anda bisa membuat perangkat pemasangan dengan membuat potongan jendela persegi dari sepotong kartu. Ini akan sangat membantu dalam memisahkan bagian-bagian pemandangan kita dan untuk memandang segala sesuatu dalam pemisahan. Warna-warna anda pencet keluar dari cepuknya juga akan tampak jauh lebih terang di siang hari.
Gambar 7.93: Media cat acrylics memberikan kebebasan menuangkan warna yang lebih tebal, untuk menambahkan kehalusan permukaan, atau sebaliknya untuk membuat lebih kasar, dan untuk membuatnya lebih cair
123
Gambar 7.94: Ilustrator memilih untuk melukis pemandangan ini karena dia terpesona akan cara pagar, penutup tanaman dan menampakkan Gambar 7.96: Arang adalah media yang fleksibel, mampu untuk menciptakan garis pembentuk (outline). Arang juga dapat dihapus dengan mudah dan karenanya dapat diperbaiki dengan mudah. Keuntungan lainnya adalah ketika ilustrator mengembangkan komposisinya di atas kanvas, dengan memperhatikan outline-nya Gambar 7.97: Setelah membuang partikel-partikel permukaan dari gambar arang, ilustrator melukis di atas kanvas dengan cara menyisakan garis dengan cat hitam yang ditipiskan. Dia mulai menebalkan warna, mendasari langit dengan campuran biru kobalt dan putih
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.95: Ilustrator bekerja di luar pada subyek. Bahkan jika anda lebih suka bekerja dalam sanggar, sebaiknya anda harus melukis dari alam, karena merupakan pengalaman unik. Ilustrator membuat gambar awalnya secara langsung di atas kanvas dengan menggunakan arang
Gambar 7.98: Ketika bekerja dengan pisau lukis, yaitu, meletakkan semua zat warna dalam satu bagian dan dalam satu lapisan
124
f.
Cat Minyak
Selama hampir 500 tahun lamanya, cat minyak telah menjadi media yang secara luas digunakan oleh para ilustrator. Ada berbagai macam alasan dalam penggunaan hal ini, tetapi intinya adalah karena penggunaan cat minyak dapat mempengaruhi tujuan ilustrator dengan cara yang tidak mungkin ditemukan di media lain. Pencampuran dan manipulasi cat minyak dapat ditemui dalam cat itu sendiri, sehingga mendorong sang ilustrator untuk menggunakannya. Sebagai contoh, seseorang membandingkan coretan-coretan kuas pada lukisan Van Gogh dengan ketajaman yang menakjubkan, lapisan yang bercahaya diujung laut. Maka jelaslah bahwa cat minyak dapat digunakan untuk memberikan ungkapan pada tingkat perasaan yang sangat berbeda. Cat minyak dapat dibuat dengan mencampurkan pewarna dengan minyak. Pengerasan cat dilakukan secara bertahap dan tergantung pada sifat pengeringan minyak, proporsi yang digunakan dalam hubungannya dengan zat warna, dan suhu ruangan dan kelembaban. Proses pengeringan yang lambat ini sangat menguntungkan bagi ilustrator, khususnya ketika menciptakan
Desain Grafis Komunikasi
sebuah karya yang membutuhkan suatu perhatian, seperti potret atau kehidupan yang sunyi. Melukis dalam keadaan basah diperlukan beberapa periode waktu, sehingga deretan warna yang sangat halus dapat dicapai. Siapapun yang telah melihat lukisan potret Rembrandt yang asli akan sangat takjub tentang bagaimana mungkin mendapatkan kilauan dan kedalaman seperti itu dengan alat yang terbatas. Dengan mengubah-ubah proporsi minyak dan bahan pengencer seseorang dapat memperoleh berbagai macam kualitas lukisan secara dalam hingga tebal seperti pahatan.
Gambar 7.99: Satu set alat dan bahan dalam melukis dengan menggunakan media cat minyak
Pewarnaan ilustrator dalam menerapkan cat minyak ke karya memiliki derajat kepekaan tinggi, dibandingkan dengan kepekaan siswa.
125
kosong yang dianggap orang dapat menodai permukaan bila cat minyak yang ditampilkan adalah warna kuning tua atau abu-abu. Noda harus digosok dengan lemah lembut dalam tenunan kanvas dan harus ditipiskan secukupnya, sehingga tidak akan menyumbat gigi kanvas.
Gambar 7.100: Berbagai warna bisa dipilih dalam media cat minyak
Siapapun yang telah melihat kebersihan cat minyak warna tua dalam lukisan akan memprediksi betapa usia dan kotoran dapat mematikan nilai warna tersebut. Seberapa zat warna, khususnya biru yang cenderung menjadi pudar sedangkan warna-warna bumi/alam merupakan warna yang paling permanent. Sebagian besar ilustrator mulai berkarya dengan membuat lukisan dasar dari yang diekspresikan di atas permukaan kanvas atau dengan dasar lukisan warna tunggal. Di sisi lain, sebagian terintimidasi oleh permukaan warna putih yang luas, kanvas Desain Grafis Komunikasi
Bila warna dasar sudah disempurnakan, ilustrator / pelukis bisa mulai mengekpresikan warna di atas bidang yang luas. Ketika lukisan mulai kelihatan bentuknya yang dapat membangkitkan semangatnya. Tahap itu bisa juga merupakan tahap yang paling kritis, bagi seseorang untuk memutuskan seberapa jauh pengembangan lukisan tanpa kerja yang berlebihan atau menghapus terlalu banyak bagian awal. Suatu perjuangan yang melelahkan, bila ilustrator/pelukis memutuskan untuk meninggalkan bagian gambar dasar yang dihapus, sementara harus melukis obyek baru di bagian dasar lainnya. Ada satu titik yang akan dicapai dimana ada suatu interaksi antara bidang warna dasar dengan sapuan kuas secara spontan. Bila sudah sampai tahap keseimbangan, maka lukisan dianggap telah selesai. Setiap ilustrator pada suatu ketika bekerja di luar kesadaran/kewajaran, barulah ia sadar bahwa dia telah bekerja terlalu jauh, maka ia mencari
126
sesuatu untuk memperoleh kembali apa yang telah dihilangkannya. Kita hanya dapat belajar dari pengalaman, untuk mengetahui kapan saatnya harus berhenti untuk memutuskan pilihan untuk berkarya.
Gambar 7.101 a - i: Merupakan proses/tahapan, bagaimana caranya menggambar model dengan menggunakan media cat minyak, mulai membuat sket, menipiskan goresan sket, menebali sket dengan warna, memberikan warna dasar, memberikan berbagai warna yang sesuai, hingga mempertajam karakter obyek yang digambar Desain Grafis Komunikasi
127
2. Obyek Ilustrasi Obyek ilustrasi dalam grafis komunikasi visual sangat dominan, karena orang akan lebih mudah tertarik pada unsur ini. Informasi yang disampaikan tidak mengena atau salah sasaran atau audience enggan memperhatikan yang disebabkan kurang menariknya obyek yang di tampilkan dalam ilustrasi. Apapun obyek ilustrasinya bila dikemas dengan baik dan menarik tentunya akan membangkitkan gairah untuk melihatnya dan memahami berita yang dikomunikasikan. a. Benda Benda di sekeliling kita bila kita abadikan melalui gambar akan tampak indah. Keindahan ini terpancar dari penampilan teknik pengambilannya maupun teknik pengerjaannya hingga tampil bentuk visual akhir. Dalam media grafis komunikasi gambar benda sering ditampilkan sebagai latar belakang (background) atau mempertegas informasi yang disampaikan. Gambar benda yang sering muncul dalam media grafis komunikasi adalah model rumah sebagai informasi penjualan produk perumahan, perlengkapan interior, seperti meja, kursi, almari dan sebagainya yang sering dipakai untuk menawarkan produk foniture, atau seperti Desain Grafis Komunikasi
televisi, tape recorder, kulkas, dan sebagainya merupakan jenis produk yang sering dipakai untuk promosi berbagai produk elektronik. Berbagai perlengkapan dapur juga menarik bila dihadirkan sebagai obyek gambar, karena perlengkapan dapur juga sering dipromosikan dalam media grafis komunikasi. Bentuk-bentuk ini semua merupakan membutuhkan goresan tangan yang lurus, karena sebagian besar menggunakan garis geografis. Di samping itu perlu memperhatikan dalam segi perspektif sehingga kesan tiga dimensi akan tampak dan menonjol.
Gambar 7.102: Menggambar benda diperlukan beberapa bantuan garis untuk mempermudah dan mempercepat proses pengerjaan
128
b. Manusia
Gambar 7.103: Garis perspektif selalu dihadirkan untuk menciptakan gambar yang mempunyai dimensi dan ketebalan
Garis sebenarnya secara efektif dapat menjelaskan kualitas bentuk gambar obyek. Di samping itu, garis dapat berperan lebih abstrak dan konstruktif dalam mengatur komposisi ruang, ketebalan, dan karakter benda. Garis juga dapat digunakan untuk mrngukur besar, rupa, dan skala proporsi, bentuk maupun ruang.
Gambar 7.104: Menggambar ruangan beserta isinya dengan cara menarik satu titik garis lurus
Desain Grafis Komunikasi
Menggambar manusia tidak jauh berbeda menggambar berbagai sarana yang ada disekeliling kita, seperti meja, kursi, atau ruangan-ruangan yang berhubungan dengan kita, yaitu proporsi atau ukran bandingan. Benda-benda tersebut bila kita gambar tanpa mengukur secara langsung berapa lebar, panjang, dan tinggi. Cara cepat dan mudah adalah membandingkan ukuran satu dengan yang lain secara proporsional dan perspektif. Pengertian proporsi dari bahasa Latin ”Proporsio” yang berarti perbandingan matematis ukuran antara bagian yang satu dengan bagian yang lain berhubungan dengan keseluruhan. Istilah ini khususnya dihubungkan de-ngan perbandingan matematis dan geometris dari bagian-bagian tubuh manusia dan perbandingan masing-masing bagian dengan masa dan bentuk secara keseluruhan. Menurut teori proporsi, keindahan terdapat dalam suatu benda yang bagian-bagiannya memeiliki hubungan satu sama lain sebagai bilanganbilangan kecil. Sebagai contoh, visual untuk pertimbangan yang menyenagkan untuk dilihat yang disebut indah. Bangsa Yunani menteoritikan pada bentuk empat persegi
129
panjang dan elip, masingmasing mempunyai proporsi 1: 1,6 (atau kalau dikajikan angka bulat 3:5). Menurut The Liang Gie, perbandingan antara lebar dan panjang yang lebih besar atau lebih kecil daripada bilangan tersebut akan berdampak kurang kokoh atau kurang imbang sehingga tidak enak dipandang. Teori proporsi yang menitik beratkan pada pengukuran bagian-bagian tubuh manusia. Seperti teorinya Dr. Paul Richer yang menjelaskan bahwa proporsi manusia menggunakan kepala bagian dasar pengukurannya atau sebagian dasar perbandingan dalam muka, sama dengan jarak dari alis mata ke batas pertumbuhan rambut di dahi. Panjang kaki sama dengan empat ukuran muka, dan bila tangan dibentangkan sampai empat ukuran muka, dan bila tangan dibentangkan sampai menyentuh garis sejajar puncak kepala dengan di ujung tengah, akan didapat sesuatu lingkaran yang terbentuk oleh ujung-ujung anggota tubuh yang terbentang dengan pusar sebagai pusatnya, ruangan antara kaki membentuk segi tiga sama sisi. Bentangan ke dua tangan, jarak antara ujung jari tengah sama dengan fungsi figur keseluruhan. Dari uraian tersebut Leonardo Da Vinci menyimpulkan, bahwa ukuran tinggi manusia rataDesain Grafis Komunikasi
rata adalah sepuluh kaki muka atau sama dengan delapan kali kepala. Andrew Leomis memberikan patokan-patokan mengenai manusia, proporsi tubuh manusia digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu: 1) Proporsi Normal, berukuran tujuh setengah dan delapan kepala. 2) Proporsi Ideal, berukuran delapan kali kepala. 3) Proporsi Fashion, berukuran delapan setengah kepala. 4) Proporsi Herois, berukuran sembilan kali kepala.
Gambar 7.105: Empat jenis ukuran proporsi normal, ideal, fashion, dan herois menurut Andrew Loomis
Proporsi Normal adalah proporsi yang umumnya dimiliki oleh manusia, biasanya digunakan sebagai patokan oleh siswa akademi. Kelemahan-
130
nya, secara viaual kelihatan pendek.
tampak
Proporsi Ideal, proporsi yang biasanya digunakan oleh para seniman, yaitu tinggi badan delapan kepala, sedangkan lebar badan dua sepertiga kepala. Proporsi Fashion adalah proporsi yang biasanya diterapkan pada manequin, atau dunia model peragawati yang mempunyai tinggi delatan setengah kepala. Proporsi Herois adalah proporsi yang digunakan untuk mengekspresikan tokoh-tokoh fantasi dan keperkasaan, figur pahlawan, tipe-tipe manusia super seperti dalam tokoh komik, kartun, maupun patung pahlawan. Biasanya menggunakan ukuran sembilan kali kepala untuk tinggi keseluruhan, lebar badan dua sepertiga kali kepala agar menghasilkan figur manusia yang lebih baik dan menarik. Jarak antara kedua puting susu terukur satu kepala. Pinggang lebarnya sedikit lebih besar dari satu kepala. Dalam posisi berdiri, pergelangan tangan di bawah fork, sedang siku kira-kira sejajar dengan pusar, sedangkan lutut tepat di atas garis yang berjarak satu permukaan kepala.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.106: Bandingan ukuran proporsi antara pria dan wanita dalam ukuran standar ideal
Figur wanita umumnya lebih sempit, dua kepala adalah ukuran terlebar. Puting susu wanita lebih rendah dibandingkan dengan pria. Pinggang wanita berukuran satu kepala. Usuran pinggang wanita lebih besar dibanding dengan jarak antara ketiak kanan dan ketiak kiri. Di samping proporsi, yang harus diperhatikan adalah anatomi yaitu mempelajari tentang susunan tubuh manusia, baik bentuk, ukuran, tulang, persendian, ayaraf/ otot, ringga dan isinya, kelenjar, kulit, dan sebagainya. Mengapa ini perlu dipelajari, karena dalam menggambar harus mengetahui letak otot, rangka, persendian, lekuk-lekuk tulang otot, maupun kulit. Anatomi akan lebih berperan bila obyek yang
131
digambar secara closeup (jarak dekan) sehingga lebih ditonjolkan ke detailannya. c. Wajah (closeup) Tampilan closeup bermaksud agar audience lebih terfokus pada informasi yang disampaikan melalui sebuah obyek. Tampilnya obyek secara fokus (closeup) bisa dilakukan dengan cara memperbesar sebagian obyek, atau memperjelas atau mendetailkan obyek yang ditampilkan. Menampilkan wajah dalam media grafis komunikasi harus memilih mimik wajah yang berekspresi yang memberi kesan gerak, hidup, dan komunikatif.
Gambar 7.107: Mimik dan karakter wajah anak-anak dalam berbagai gaya
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.108: Mimik dan karakter wajah orang tua dalam berbagai gaya
Gambar 7.109: Bandingan ukuran proporsi antara pria dan wanita dalam ukuran standar ideal
132
d. Binatang Gambar binatang agar memberi kesan hidup harus memperhatikan gerakan-geraan tubuh binatang. Karena binatang selalu bergerak, kita bisa menangkap gerakan tersebut dengan menghadiran beberapa garis yang mengikuti gerakan bianatang.
Gambar 7.110: Gerak garis sangat membatu dalam menggambar gerak binatang
Ikuti dan memperhatikan gerakan-gerakan binatang sambil membuat beberapa garis mengikuti gerak binatang. Setelah itu ambil satu garis dan tebalkan yang sekiranya bisa mewakili atau mendekati kebenaran sebuah obyek yang digambar. Biarkan garis yang lain jangan dihapus bilamana nanti garis tersebut diperlukan sebagai garis bantu.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.111: Garis geometik sebagai alat bantu dalam menggambar binatang
Gambar 7.112: Garis kaligrafis yang digoreskan berulang-ulangsebagai alat bantu dalam menggambar binatang
133
e. Suasana Dalam dunia fotografi menangkap obyek suasana atau moment merupakan hal yang sangat sulit, karena hadir sekali pada tempat dan waktu tertentu. Misalnya memotret wisuda upacara wisuda, bila dalam pengambilan gambar tidak berhasil, maka moment tersebut tidak bisa di ulang lagi, seandainya bisa diulang dalam pengambilan gambar, tentunya hasilnya tidak sedalam dan alami seperti sesungguhnya. Lain halnya, suasana dihadirkan melalui gambar, tentu akan lebih baik karena gembar tersebut bisa didramatisir sesuai dengan keinginan. Teknik yang sering dipakai dalam menampilkan gambar ”suasana” adalah dengan cara menggabungkan berbagai obyek gambar, mempertajam suasana dengan cara menghadirkan warna-warna tertentu.
Gambar 7.114: Berbagai suasana aktifitas di Bali yang direkam dalam sebuah karya
Gambar 7.115: Suasana penanggulangan bencana alam yang dapat divisualkan oleh anak Sekolah Dasar
f.
Motif
Motif menurut perbendaharaan kata sebenarnya sinonim dengan pengertian corak, yaitu berupa statu kerangka gambar pada statu benda. Motif dapat diidentikan dengan corak, yaitu berupa kerangka gambar yang mewujudkan secara keseluruhan dari pola desain Gambar 7.113: Spontanitas dalam menggambar obyek suasana perkampungan pantai perlu memperhatikan ruang
Desain Grafis Komunikasi
Motif adalah suatu corak hiasan yang terungkap sebagai ekspresi jiwa atau gagasan
134
manusia terhadap keindahan atau pemenuhan kebutuhan lain yang bersifat budaya. Motif bisa berupa tumbuhtumbuhan, hewan, awan, api, rumah, bentuk-bentuk geometrik, dan sebagainya. Penggunaan motif sering dihubungkan dengan simbol atau lambang suatu kehidupan. Misalnya motif swastika yang melambangkan kebahagiaan, maksudnya bagi yang mencipta atau memakainya akan mendapatkan suatu kebahagian. Dalam penggarapannya atau aplikasinya, motif mengalami stilasi yang menunjukkan kesederhanaan bentuk. Dalam menstilasi, terdapat dua tahap, yaitu:
Gambar 7.117: Proses menggambar dasar dalam pembentukan daun
1) Mengubah motif menjadi ”pola garis” berupa garis linier atau berupa kontur saja. 2) Mengisi pola tersebut dengan ”isen”, yaitu gambargambar yang diisikan di dalam pola garis sebagai pelengkap untuk memperindah motif.
Gambar 7.116: Stilasi motif burung dalam pola garis sebelum diberi isian dan sesudah diberi isian Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.118: Proses menggambar daun pokok, angkup, dan semi
135
3. Ilustrasi sebagai Komunikasi Ilustrasi berfungsi sebagai penarik pandang (eyecather) atau blick vanger. Oleh karena itu ilustrasi harus benar-benar menarik namun tidak boleh berbelok arah, maksudnya fungsi ilustrasi hanya sebagai penarik pandang saja. Jangan sampai publik hanya terpana pada ilustrasi saja sehingga karya desain tidak akan berhasil misinya. Fungsi ilustrasi boleh ditingkatkan, namun peningkatan tersebut harus bertujuan untuk menunjang tujuan desain secara pokok. Untuk memenuhi fungsinya sebagai penarik pandang, maka ilustrasi harus lebih dominan. Untuk mencapai hal tersebut, maka ilustrasi perlu memperhatikan penempatan layout yang baik, mempunyai warna yang tepat dan figur ilustrasi yang menarik. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilustrasi berfungsi sebagai: (1) menarik perhatian (2) merangsang minat pembaca keseluruhan pesan (3) menonjolkan salah satu keistimewaan pesan, (4) menjelaskan suatu pernyataan (5) memenangkan persaingan dalam menarik perhatian pembaca diantara rentetan pesan lainnya dalam suatu media yang sama
Desain Grafis Komunikasi
(6) menciptakan suasan yang khas (7) mendramatisasi pesan, (8) menonjolkan semboyan yang ditampilkan (9) mendukung judul atau tema. a. Karikatur Dalam perkembangan teknologi dan globalisasi, bangsa kita banyak dipengaruhi oleh negara-negara barat dan Jepang. Teknologi pembuatan karikatur misalnya banyak yang mengambil dari negara maju tersebut dalam hal detail dan corak maupun struktur gambar. Ada dua aspek yang terkait dalam masalah tersebut, yaitu Teknologi Industri sebagai perangkatnya, serta gambar kartun sebagai programnya. Dalam hal teknologi Indonesia jelas ketinggalan cukp jauh, namun dalam hal visual sebenarnya tidak ketinggalan. Kalau kita tinjau lebih jauh bahwa Indonesia telah mempunyai akar budaya seni pertunjukan nusantara yang kuat, salah satunya adalah wayang. Penampilan kartun merupakan deformasi bentuk wayang yang mengarah pada stilasi (penggayaan hias) dengan ungkapan simbol-simbol perwatakan serta isi cerita yang penuh dengan kandungan pelajaran, pandangan hidup, petuah, kritikan, sindiran, serta humor. Dengan berakar pada
136
budaya sendiri, diharapkan kartun Indonesia lebih memperlihatkan warna, wajah, citra Indonesia di tengah-tengah karikatur dunia.
•
•
•
•
aneh yang romantis (Webstar’s Dictionary). Karikatur sering kali dihubungkan dengan sejarah waktu (Ralph Waldo Emerson). Karikatur merupakan analisa filsafat dari unsur kelucuan dengan estetik tanpa tedeng aling-aling (Eduard Fuchs). Karikatur merupakan tiruan yang mengejek, sebagian besar adalah kritik yang tajam (Aldous Huxley). Karikatur adalah pengusahaan terhadap keindahan dan keteraturan untuk dilebih-lebihkan karakternya (Hermann Muller)
Gambar 7.119: Berbagai wajah karikatur sesuai bentuk geometrik
Menurut tulisan Dick Gautier dalam bukunya The Art of Caricature disebutkan beberapa definisi mengenai karikatur dengan pendekatan seni, antara lain: •
Sebuah karikatur adalah pernyataan atau penyampaian yang diluncurkan dengan distorsi karakter
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.120: Perlu bantuan garis untuk merubah wujud seseorang menjadi sebuah
137
Disimpulkan bahwa karikatur adalah analisis filsafat dengan kritikan tajam yang disampaikan melalui distorsi kelucuan yang dihubungkan dengan sejarah waktu.
kita banyak dipengaruhi oleh negara-negara Barat dan Jepang. Teknologi pembuatan komik misalnya banyak yang mengambil dari negara maju tersebut dalam hal detail dan corak maupun struktur gambar. Agar dalam proses pengerjaan komik bisa lebih mengena dan mendalam, maka perlu model (orang sebagai model) baik wajah, fisik, maupun sifatnya.
Gambar 7.121: Berubahnya wujud dalam proses menggambar karikatur
b. Komik Komik merupakan cerita bergambar yang sangat disenangi oleh semua lapisan masyarakat karena berisi cerita ringan dan keindahan gambar yang ditampilkan. Penampilan komik dengan deformasi bentuk wayang yang mengarah pada stilasi (penggayaan hias) dengan ungkapan simbol-simbol perwatakan serta isi cerita yang penuh dengan kandungan pelajaran, pandangan hidup, petuah, kritikan, sindiran, serta humor. Dalam perkembangan teknologi dan globalisasi, bangsa Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.122: Perlu model dalam pembuatan tokoh jagoan dalam komik
Ada dua aspek yang terkait dalam masalah tersebut, yaitu Teknologi Industri sebagai perangkatnya, serta gambar komik sebagai programnya.
138
Idonesia dalam hal teknologi jelas ketinggalan cukp jauh, namun dalam hal berkarya komik sebenarnya tidak ketinggalan. Seperti yang beredar sekarang ini tampaknya banyak didominasi karya komik-komik luar khususnya komik Jepang, lain halnya dengan komik Indonesia malah makin surut. Agar bangsa Indonesia senang dengan karyanya sendiri khususnya komik, maka perlu adanya informasi terhadap komik Indonesia dan memperbanyak bacaan anak-anak yang mengacu cerita/legenda bernuansa kebangsaan. Berakar pada budaya sendiri, diharapkan komik Indonesia lebih mempunyai warna, wajah, citra Indonesia di tengah kancah perkomikan dunia.
1) Wayang sebagai Pijakan Komik Indonesia Wayang asalnya dari India dan tersebar melalui ajaran Hindu hingga sampai ke Nusantara Indonesia. Wayang diselaraskan dengan peri kehidupan dan dikembangkan, sehingga muncul tokoh-tokoh wayang asli Nusantara, antara lain tipe komik Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Togog, Sarawita, Cantrik Janaloka, Patuk, Tembara, Cucakrawun, mBilung, Limbuk, Cangik dan sebagainya. Ditambah tokoh-tokoh yang berbeda karakter seperti Buto Cakil, Buto Terong, Buto Rambut Geni, Buto Juranggrawah, Buto Dadungawuk, Wewe Gombel, Tong-tong Bolong, Wedon, Keblak dan lain sebagainya.
Gambar 7.123: Punakawan sebagai salah satu alternatif penggalian potensi lokal dalam pengembangan komik Nasional
Desain Grafis Komunikasi
139
Wayang merupakan simbol yang mengungkapkan perwatakan maupun pandangan hidup seseorang, seperti kejujuran, kebenaran, keadilan, kemurkaan, kepahlawanan, kejahatan, kesusilaan, maupun problematika manusia yang sulit diungkapkan. Semua perwatakan ini tercermin dalam bentuk mata, mulut, hidung, warna wajah, maupun gaya sikap wayang yang berbeda-beda. Wayang Purwa merupakan hasil karya Pujangga-pujangga asli Nusantara yang sudah berabad-abad lalu, jauh sebelum didatangi orang barat (dijajah). Tokoh Punakawan sudah ada sejak jaman Kerajaan Singasari pada abad 13, yang terdapat pada relief Candi Jago (menurut kitab Negara Kertagama: Jajaghu) di Jawa Timur. Kemudian dalam sastra Jawa Kuno Manikmaya pada jaman Kerajaan Kartasura abad ke 16, disebutkan pula tulisan tentang Tokoh Punakawan. Sangat disayangkan, benangbenang emas sejarah Nusantara telah banyak putus dan hilang semasa penjajahan Belanda dan Jepang yang kini penjajahan dalam bentuk baru, yaitu penjajahan budaya. Perkomikan Indonesia nampaknya perlu mengakarkan diri kembali pada budaya Nusantara yang dulu berabad-abad
Desain Grafis Komunikasi
berjaya, mandiri, bahkan melungkupi seputar Asia Tenggara, agar tidak tersaput oleh gelombang pengaruh budaya barat dan Jepang melalui aspek universalitas komik. 2) Kaji Banding Garis Wajah Wayang dengan Komik Kajian berikut dilakukan atas dasar aspek kesamaan acuan yaitu gambaran perwatakan dasar manusia yang tercermin pada garis-garis wajah. Dengan wajah dapat ditemukan banyak tentang kepribadian. Tetapi semua itu merupakan kepingan-kepingan informasi yang tidak boleh diambil sebagai suatu keseruluhan. Setiap kepingan hanya merupakan suatu bagian dari perpaduan yang membuat seseorang unik, menarik, lucu. Sintesa dari ciri-ciri merupakan kombinasi yang menakjubkan, yang tidak dapat diungkap oleh bagian-bagian dari kombinasi itu yang terjalin secara menarik dengan ciri yang lain. Kaji banding di bawah ini terlihat jelas adanya kesamaan garis-garis wajah pada komik dan wayang. Ini merupakan hal yang menakjubkan, seakan terlihat jelas ada suatu jalinan benang merah yang sangat panjang melalui kurun waktu dan putaran sejarah, walaupun kenyataannya berbeda bangsa dan jaman.
140
Gambar 7.124: Adanya kemiripan komik Indonesia dengan negara lain
Benang merah kesamaan garis-garis wajah pada komik barat, Jepang, Indonesia dan Wayang Purwa merupakan suatu halyang perlu digaris bawahi mengingat Wayang Purwa (Kulit dan Golek) telah Desain Grafis Komunikasi
ada dan berkembang jauh sebelum orang orang barat menemukan Zamrud di Khatulistiwa. Seperti tercatat dalam sejarah, bahwa nusantara dikenal pertama kali melalui ekspedisi Marcopolo
141
pada abad ke 15, saat Nusantara berada pada akhir jaman Kerajaan Majapahit. Dengan kata lain sebelum orang barat memperkenalkan komik, orang Nusantara telah mempelajari, merumuskan dan mewujudkan perwatakan-perwatakan manusia (termasuk perwatakan himorik) lengkap dengan muatan sikap pandangan hidup melalui bentuk wayang.
3) Mengangkat Komik Indonesia ke Kancah Internasional Wayang telah menjadi aset Nasional perlu membutuhkan olahan tangan-tangan kreatif bangsa Indonesia. Carnya adalah menggali dan mengembangkan sesuai dengan perkembangan jaman. Salah satunya adalah mengembangkan dan menampilkan Citra pada komik Indonesia.
Gambar 7.125: Tokoh Petruk yang diangkat dalam cerita
Desain Grafis Komunikasi
142
Persoalannya seberapa jauh perhatian, penggalian, pengolahan komikis Indonesia akan akar seni budaya sendiri, sehingga mampu, menampilkan secara lebih jelas wajah komik Indonesia di tengah kancah perkomikan dunia, minimal mampu menembus lingkup Asia Pasifik, seperti LAT komikis top Malaysia yang telah berhasil menggapai reputasi Internasionalnya dengan tampilnya citra komik negeri sendiri, serta dengan idiom khasnya yaitu kekuatan olah bahasa rupa (hampir seluruhnya tanpa teks dialog, guna menghindari kendala bahasa tulis).
Universalitas garis-garis perwatakan (karakter) pada wayang, perlu dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk lebih memperlihatkan citra diri komik Indonesia yang mewarisi dan mengakar pada budaya sendiri. Sebelum terjadi ironi, lebih dulu digali dan dikembangkan oleh bangsa Barat dan Jepang, yang dampak selanjutnya bisa menghabiskan porsi dan meng’claim bahwa dunia komik sepenuhnya milik mereka. Untuk itu maka perlu ditembus melalui unsur-unsur detail atau pernil yang dapat mengentalkan ciri khas diri pada komik Indonesia.
Gambar 7.126: Tokoh Gundala yang mengadobsi tokoh heroistik barat
Desain Grafis Komunikasi
143
Penampilan bentuk komik khas Indonesia perlu adanya detail-detail unsur tradisional. Detail yang dimaksud adalah detail raut wajah dan tubuh (mengacu pada bentuk Wayang Purwa Kulit dan Golek), detail bagian wajah (seperti hidung pesek), detail mimik atau sikap jari tangan (seperti ngapurancang, mempersilahkan dengan mengacungkan ibu jari), potongan dan gaya rambut (seperti konde), jenis dan model pakaian (pakaian daerah dan perhiasannya). Yang tidak ketinggalan namun sulit digambarkan dalam hal sikap kebiasaan - kebiasaan tertentu (kebiasaan aneh, lucu atau buruk) yang sekiranya tidak dimiliki oleh bangsa lain. 4) Legenda Lama Menjadi Idola Komikus yang berjiwa besar akan bangsanya jelas tidak akan melenas budaya dan selalu kritis terhadap lingkungannya. Untuk itu diperlukan pikiran yang genius dan tangan yang terampil dan penangkapan ide yang handal tentu akan tersermin dalam karya besar penuh makna. Legenda salah satunya ide yang bisa dikembangkan menjadi karya besar dalam suasana yang penuh tantangan jaman. Beberapa bentuk perwujudan komik Indonesia tersebut merupakan bentuk perwujudan awal.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.127: Mengangkat legenda lama di kemas menjadi baru seperti pada ”Legenda Sawung Kampret”
Masih terbukanya dalam mengolah dan mengembangkan dalam hal variasi deformasi dan detail-detail tentang warna, wajah, citra Indonesia. Semua itu kita serahkan pada Komikus-komikus Indonesia untuk melanjutkan dan mengembangkan dengan tetap melandaskan diri atau mengacu pada seni dan budayanya sendiri. Kekuatan oleh bahasa rupa dengan memaksimalkan ungkapan-ungkapan / kata melalui perwujudan gambar dengan meminimkan teksdialog sangat membantu menembus pemirsa (peminat) komik dalam kancah perkomikan dunia.
144
Gambar 7.128: Cerita rakyat yang diabadikan dalam pranko cetak terbatas merupakan salah satu konsumsi para koleksi prangko
Kekuatan olah bahasa rupa telah dilakukan dengan karya nyata yang diterjemahkan langsung melalui gambar dan secara universal lebih mudah dipa-hami dibanding bahasa teks atau tulis. Jadi karya komik dapat tampil dalam bentuk aslinya, bentuk utuhnya, langsung dari tangan komikusnya tanpa perlu terjemahan teks bahasa. c. Komik Strip Komik strip merupakan komik bersambung (seri) yang diterbitkan di masmedia harian, mingguan, atau bulanan. Tahun 1990-an komik strip sebagai ’Idiom Amerika” yang diterbitkan di media kampus maupun surat kabar di negara Amarika.
Desain Grafis Komunikasi
Di Indonesia komik strip muncul tahun 1930 telah terbit di surat kabar yang ditujukan kepada masyarakat Cina berbahasa melayu bernama Sin Po yang berjiwa timur yang disebut ”komik timur”. Kemudian dikuti oleh media mingguan Star Magazine yang menampilkan komik ”Si Tolol” yang mempopulerkan oleh Keng Po. Pada tahun 1939 di Solo pertama kali muncul komik strip lokal karya Nasrun AS berjudul ”Mencari Putri Hujau” di surat kabar mingguan ”Ratu Timur”. Pada tahun 1950-an di Yogyakarta terbit surat kabar ”Kedaulatan Rakyat” yang memuat komik karya Abdulsalam berjudul ”Kisah Pendudkuan Yogya” dan ”Pemberontakan Pangeran Diponegoro”.
145
Gambar 7.129: Panji Koming karya Dwi Koen merupakan komik strip yang mengangkat kehidupan di sekeliling kita
Tokoh inilah yang sangat populer sehingga disebut sebagai pelopor komik Indonesia, sehingga bermunculan komik-komik lain seperti jinis komik super hero. Komik Super Hero merupakan komik yang dipengaruhi oleh komik Amerika seperti karya Kosasih berjudul ”Sri Asih” atau karya Johnlo ”Puteri Bintang” dan ”Garuda Putih” yang kesemuanya itu mengisahkan wanita petualangan berjiwa besar seperti tokoh Superman. Komik-komik yang berkeblat Amerika tersebut ternyata banyak dikritik oleh para kalangan pendidik, sehingga para komikus mulai melirik seni dan budaya yang sudah mengakar di Indonesia.
Desain Grafis Komunikasi
Cerita komik tentang pewayangan tampaknya menjadi andalan pada masa itu, seperti karya Johnlo berjudul ”Lahirnya Gatotkaca” dan ”Raden Palasara”, dan karya Kosasih berjudul ”Mahabarata”. Jenis komik ini mencapai titik jenuh hingga klimaknya sampai tahun 1960. Pada tahun 1968, komikus mulai mencoba membuat komik banyolan yang bersumber dari cerita legenda daerah, misalnya ”Tjandra Kirana”, ”Panji Wulung”, ”Djoko Tingkir” dan ”Sangkuriang”. Tahun 1970-an komikus lokal Johny Hidayat menciptakan tokoh ”Djon Domino” yang hingga kni masih bisa dinikmati di masmedia ”Pos Kota”.
146
”Djon Domino” merupakan pangejawantahan Djon = Johny (Hidayat) dan Domino = topeng, yang mengangkat masalah sosial yang ditampilkan dengan gaya dialog orang pinggiran. Di tahun selanjutnya perkembangan komik strip didominasi oleh komik-komik asing, seperti Tarzan, Flas Gordon, Phantom, dan sebagainya, yang seakan menutupi perkembangan komik Indonesia. Bila diamati, komik strip memiliki ciri khas sebagai berikut: 1. Mempunyai karakter tetap dengan gaya realis atau bentuk-bentuk lucu 2. Bingkai digunakan untuk menunjukkan aksi 3. Ekspresi wajah digunakan sebagai pernyataan emosi karakter 4. Terdapat dialog dalam balon kata untuk menunjukkan sebagai dialog tokoh komik. 5. Adanya efek gerakan sebagai aktifitas tokoh 6. Panel diantara bingkai digunakan sebagai dialog komikus dengan pembaca bagaimana cerita selanjutnya. 7. Adanya setting untuk mempermudah pembaca untuk mengikuti jalan cerita 8. Adanya poin-poin aksi sebagai tanggapan pikiran pembaca.
Desain Grafis Komunikasi
d. Ilustrasi Fiksi Ilustrasi adalah hal anganangan yang divisualisasikan berisi informasi yang menghubungkan dengan bentuk lahirlah sebuah desain. Ilustrasi lebih efektif untuk menghiasi komentar editorial, cerita fiksi atau interpretasi. Ilustrasi merupakan sarana yang sangat bernilai untuk memvisualkan kejadian akan datang menggambarkan konsep-konsep abstrak atau menggambar sesuatu yang belum ada.
Gambar 7.130: Ilustrasi fiksi sering di pakai dalam novel atau cerpen di majalah
147
Tampilnya ilustrasi dalam grafis komunikasi berfungsi sebagai penarik pandang (eyecather) atau blick vanger. Oleh karena itu ilustrasi harus betul-betul menarik, namun tidak boleh membelok arah, maksudnya fungsi ilustrasi hanya menarik pandang saja. Jangan sampai publik hanya terpaku pada ilustrasi saja, sehingga karya desain tidak berhasil misinya. Fungsi ilustrasi boleh ditingkatkan, namun peningkatan itu harus bertujuan untuk menunjang tujuan desainnya. Untuk memenuhi fungsinya sebagai penarik pandang, maka ilustrasi harus dominant sehingga perlu memperhatikan penempatan layout yang baik, warna yang tepat, figur/fisik yang tepat dan menarik. Ilustrasi dapat memberikan arti tanpa keterangan tulisan, namun sebaliknya tulisan dapat dimengerti maksudnya tanpa bantuan gambar. Tetapi yang tidak boleh dilupakan bahwa ilustrasi mempunyai kemampuan yang khas dan mudah dimengerti. Sedangkan tulisan hanya dapat dimengerti maksudnya oleh penglihatan atau pengamat yang mengetahui bahasanya. Sehingga dengan demikian ilustrasi dirasa mempunyai kekuatan yang lebih efektif dibandingkan dengan tulisan, namun semua itu saling mengisi dan mendukung.
Desain Grafis Komunikasi
Ilustrasi adalah hasil anganangan yang divisualisasikan berisi informasi. Ilustrasi adalah memperjelas informasi yang diwujudkan dengan katakata atau kalimat yang terlalu panjang. Dalam penampilannya, ilustrasi membantu penggambaran yang diungkapkan melalui bahasa tulisan, sehingga pembaca dapat lebih mendekati gambaran yang dimaksud dalam teks. Ilustrasi kadang-kadang dapat berdiri sendiri atau dibantu dengan teks secukupnya, hal ini ter-gantung pada fungsi ilustrasi itu sendiri. Ilustrasi fiksi dibuat sedalam mungkin, seakan-terjadi sesungguhnya. Dalam prakteknya pembaca sesekali melirik atau melihat ilustrasi di sebelah tulisan atau dalam cover novel sambil membaca.
Gambar 7.131: Ilustrasi yang menarik akan memotifasi untuk membaca sebuah cerita
148
Di bawah ini ada dua contoh gambar ilustrasi fiksi karya siswa yang masuk Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Negeri Malang tahun 2007. Dalam membuatan ilustrasi, siswa harus membaca dan mengetahui isi teks yang telah dipersiapkan penulis. Contoh: 1. Naskah Satu Judul: Maling Amatir Priyono, 21 tahun, asal Desa Talok, Kecamatan Turen, nekad mencuri sepeda pancal, agar dapat uang untuk mengajak Endah berplesir ria. Buntutnya, ia kini meringkuk di sel Mapolsek Turen, setelah aksinya dipergoki massa. Ceritanya, siang bolong Priyono pusing tujuh keliling karena tidak punya uang sama sekali, padahal malamnya ia sudah berjanji pada Endah. Sebagai cowok, kurang afdol rasanya kalau dompetnya kosong melompong.
Disaat pusing tersebut, timbul pikiran jahat Priyono ketika lewat depan SMA di jalan raya Sedayu, untuk mencuri sepeda pancal milik siswa yang diparkir berderet di depan sekolah. Ia langsung mencari cara untuk bisa masuk ke area parkir tersebut . Dengan cara melompat pagar tembok belakang sekolah, Priyono sampai ke parkiran dan langsung menyambar sepeda pancal yang paling bagus. Namun celakanya, saat Priyono keluar dari halaman sekolah, warga sekitar mengetahuinya. Karuan saja, Priyono dikejar. Sekitar 1 km dari lokasi sekolah, Priyono yang kabur dengan mengendarai sepeda curian itu tertangkap massa. Ketika akan dihajar beramairamai, kebetulan ada petugas yang sedang melintas di tempat kejadian perkara (TKP), langsung mengamankan sang maling dari amuk massa. Nah lho, mau nraktir pacar kok bermodal maling.
Gambar 7.132 a, b: Merupakan hasil ilustrasi yang berbeda, karena berangkat dari sudut yang berbeda pula Desain Grafis Komunikasi
149
2. Naskah Dua Judul: Cinta Sial di Dalam Mikrolet Untuk menghilangkan penat, Paimo, 40 tahun, memutuskan santai sejenak bersama seorang waria di dalam mikroletnya sendiri, setelah sehari penuh mencari penumpang. Menepilah ia, mencari tempat yang tepat di kawasan jalan yang selalu ia lewati, yaitu di Cemoro Kandang. Sepinya jalanan pada waktu malam hari tampaknya menjadi suasana yang mengasyikkan. Begitulah, Paimo terlena, sampai tak menyadari ada orang yang mendekati mikroletnya. Karena itu, ia sangat kaget ketika tiba-tiba muncul Sokran, yang berlagak seperti seorang ”aparat”. ”Nah, sedang apa kalian?” tanya Sokran . Paimo gugup, Sokran mencoba memerasnya. “Ayo serahkan uang kamu”, Bentak Sobran. Paimo menyerahkan uang sebesar Rp. 10.000. Sokran merasa tidak puas. Masak seorang aparat hanya berharga sepiring nasi goreng dan segelas teh manis, ya enggak? Maka, ia memaksa Paimo menyerahkan uang lagi.
Desain Grafis Komunikasi
”Ini Rp. 5000lagi” kata Paimo. Namun itupun taka da artinya, karena tentu belum merupakan seluruh uang sang korban. Ketika tahu isi dompet Paimo hanya bersisa Rp.20.000, timbul niat Sokran untuk membawa mikrolet Paimo. Mikrolet itu lalu dibawa lari Sokran, tentu saja dengan seluruh uang Rp. 35.000 tersebut. Setelah bisa berpikir jernih dengan peristiwa yang menimpanya, Paimo melaporkan kejadian itu ke pos polisi terdekat. Bersama dengan petugas kepolisian sektor Kedung Kandang, ia berkeliling ke sekitar lokasi mencari mikroletnya. Usaha mereka membuahkan hasil, mikrolet yang diparkir agak tersembunyi itu berhasil di temukan di sekitar pasar tidak jauh dari lokasi kejadian. Polisi juga berhasil menangkap Sokran, bahkan mendapati empat pil koplo di saku celana sebelah kirinya. Pada Rabu 8 Agustus lalu, Sokran duduk sebagai pesakitan di Pengadilan Negeri Malang. Ia didakwa mencuru dengan kekerasan serta memiliki obat-obatan terlarang. Adapun Paimo telah kembali menarik mikrolet. Mungkin kini ia akan berpikir dua kali jika ingin bersenang-senang.
150
Gambar 7.133 a, b (inset): Pandangan yang beda akan mengasilkan gambar ilustrasi yang beda namun mempunyai maksa yang sama
Desain Grafis Komunikasi
151
e. Ilustrasi Peraga (Infogram) Ilustrasi peraga merupakan salah satu media grafis komunikasi dan informasi yang sifatnya penjelas statu permasalahan atau program lembaga. Jenis media grafis ini antara lain wallchart, site Map dan sebagainya sifatnya penjelas, maka harus benar-benar sampai kepada audient atau masyarakat.
Bahasa atau kata yang digunakan sederhana mungkin yang mudah dipahami serta dimengerti oleh masyarakat luas, karena media ini sifatnya peraga atau penjelas secara prosedural.Jenis media grafis ini biasa dipasang di Sekolah, Puskesmas, kantor Kalurahan, kartor Kecamatan, atau kantor-kantor / lembaga kompeten yang berhubungan dengan kemasyarakatan.
Gambar 7.134: Wallchart tentang bagaimana mengenal penyakit tetelo pada ternak ayam Desain Grafis Komunikasi
152
Informasi yang disampaikan biasanya, seperti informasi tentang, mutaber, narkoba, HIV, penyakit ayam, pemilu, dan sebagainya.Secara visual, media grafis jenis ini ditampilkan secara detail (rinci) bagaimana tapan-tahapan proses yang harus dilakukan atau dujalankan.
Bila berhubungan dengan penunjuk tempat, maka perlu digambar lebih jelas area (lokasi) yang dimaksud, sebagai contoh, pemberian informasi gedung baru suatu lembaga, atau pertunjukan/ pasar seni yang areanya luas.
Gambar 7.135: Wallchart pemanfaatan kulit dan bonggol nanas yang mendapatkan penghargaan nomor 1 tingkat nasional Desain Grafis Komunikasi
153
Gambar 7.136: Wallchart tentang pelatihan cuci cetak foto hitam putih bagi karang taruna
Gambar 7.137: Site map area pertunjukan musik
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.138: Site map komplek Marvons yang membuat kesan nyata
154
4. Ilustrasi Teknik Fotografi a. Karya Fotografi sebagai Informasi Karya fotografi merupakan suatu karya nyata yang bisa berbicara terhadap sesuatu yang divisualkan. Karya fotografi merupakan bukti nyata suatu kejadian yang tidak dapat dipungkiri. Dengan karya fotografi, orang akan lebih percaya, jelas, dan faham terhadap sesuatu yang diinformasikan. Sebagai media informasi, maka karya fotografi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
yang mencangkup dengan teknik/hasil karya fotografi, misalnya: •
•
•
•
•
Punya daya rekam yang dapat dipercaya, dan dapat menyajikan berita secara detail dengan teknik fotografi. • Bisa menguraikan berita dari peristiwa (yang dipotret) dengan jelas dan menarik. • Pemberitaan melalui fotografi dapat berjalan dengan cepat, secepat media radio, media televisi, dan media yang lain. • Karya fotografi, tidak perlu penterjemah arti. Bangsa apapun dan siapa yang melihatnya dapat memahami gambar foto dengan jelas. • Gambar lebih simple dibanding dengan kata-kata. Pada saai ini fotografi menjadi suatu ilmu, sehingga fotografer mengalami deferensiasi Desain Grafis Komunikasi
•
•
Sport news, yaitu karya fotografi tunggal untuk menyajikan suatu peristiwa sesaat. Foto essay, disajikan dalam bentuk rangkaian karya fotografi yang memuat berbagai aspekdari masalah yang akan dibahas. Foto human-interest, yaitu karya fotografi yang menyajikan sesuatu yang interest. Cerita-foto, yaitu karya fotografi menggambarkan adegan-adegan sebuah cerita nyata. News-real, yaitu berita yang disajikan dalam karya fotografi dengan filmfilm pendek. Foto-humor, yaitu karya fotografi yang secara visual menampilkan adegan/ peristiwa humor.
b. Konsep Fotografi Suatu karya tanpa konsep diibaratkan “memasak tanpa bumbu” seperti halnya orang berbuat sesuatu tetapi tidak tahu yang dikerjakan atau diperbuatnya. Suatu karya akan lebih meningkat nilai kualitasnya dan derajad kedudukannya bila didukung oleh konsep karya secara dalam terhadap karya fotografi.
155
1) Konsep Visual Elemen visual media cetak sangat berkaitan erat dengan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa gambar. Visual merupakan pengetahuan dasar dalam merancang, dibutuhkan pemahaman tentang asas-asas perancangan dalam mengatur elemenelemen rupa; seperti keseimbangan (balance), kesatuan (unity), irama, dan keselarasan (harmony), dan makna dari simbol bahasa rupa yang ditampilkan. Termasuk di dalamnya pertimbangan konsep visual, yaitu pemilihan teknik penyajian yang meliputi; illustrasi/gambar (foto). 2) Konsep Verbal Ada beberapa faktor yang mendukung terjadinya karya fotografi menjadi karya yang berbobot, antara lain: •
Latar belakang
Hadirnya karya fotografi didasarai oleh suatu kondisi masa (keadaan waktu) tertentu, apakah aturan-aturan, penguasa, larangan-larangan yang mengikat, sehingga sangat mempengaruhi di dalam hadirnya gambar (foto). Sebagai contoh karya fotografi yang disosialisasikan dalam media komunikasi sebelum adanya RUUAPP dan yang sekarang masih hangat-hangatnya menjadi retorika media. Maka karya fotografi dalam hal ini Desain Grafis Komunikasi
bisa mewakili peristiwa atau kejadian yang ada di masamasa tersebut. •
Obyek
Obyek dalam karya fotografi seringkali dijadikan suatu simbol, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tampilan obyek inilah yang sering mempengaruhi bobotnya suatu karya fotografi, sehingga ada anggapan bahwa faktor obyeklah yang dominant dalam sebuah gambar (foto). Pengambilan obyek yang sulit, jarang ada, atau belum ada sehingga orang akan terperangah, heran, geleng-geleng kepala, yang akhirnya hormat memberi acungan jempol kedua tangannya terhadap gambar (foto) yang dilihatnya. •
Fungsi
Dalam segi fungsi, selalu ada suatu pertanyaan. Untuk apa karya fotografi difungsikan?. Apakah gambar (foto) untuk dokumentasi (keluarga), jurnalistik, arsitektur, seni, desain, dan sebagainya. Maka dalam pengambilan gambar (foto) harus diarahkan, mempunyai tujuan nyata kearah fungsi (terapan) terhadap karya tersebut. •
Kesan
Kesan yang dimaksud adalah sesuatu yang terkandung dalam karya fotografi. Tampilnya gambar (foto) tidak hanya memberikan kesan kepuasan
156
saja, tetapi yang paling uatama adalah kesan audient terhadap tampilnya gambar (foto), seperti kesan siang, malam, sedih, senang, lucu, tenang, jelek, dan lain-lain. •
Pesan
Faktor pesan merupakan sesuatu informasi yang dalam pada suatu karya fotografi. Hadirnya pesan didasari oleh sesuatu hal yang ada di benak fotografer lalu dihadirkan dalam suatu karya. Bagaimana fotografer melihat suatu masalah, gejala, kejadian, peristiwa, atau kelebihan yang pernah lihat yang diwujudkan ke dalam gambar (foto). Biasanya pesan ini bisa mengarah kearah informasi, himbauan, peringatan, dan larangan yang ditujukan kepada audient (masyarakat). •
Warna
Warna merupakan faktor yang dominan dalam tampilan suatu karya fotografi. Orang akan tertarik pada karya fotografi bisa juga melalui warna yang dapat mencerminkan suasana hati bagi yang melihatnya. Warna dalam karya fotografi bisa ditampilkan pada background atau pada obyek gambar (foto). Jenis warna yang ditampilkan jelas mempunyai maksud dan tujuan dalam komunikasi, sesuai dengan fungsi informasi yang disampaikan. Warna gambar (foto) dalam karya grafis bisa Desain Grafis Komunikasi
mewakili sebagai identitas budaya/tradisi, rasa psikologi, dan sebagai penunjuk produk. Bila diperhatikan dalam perkarya grafisan media cetak, karya fotografi dapat dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu karya yang ditampilkan dengan pendekatan rasional dan pendekatan emosional. 3) Pendekatan Rasional Karya fotografi dalam karya grafis dengan pendekatan rasional sering ditampilan dalam masmedia berita ringan. Karya fotografi seakan ingin memberikan segalanya agar audience lebih cepat memahami karya. Adapun karya fotografi dengan pendekatan rasional, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: •
Secara visual, karya fotografi sering ditampilkan apa adanya, nyata, dan dalam mendramatisir suasana sangat ringan. Dalam hal ini audience bila melihat karya fotografi yang ditampilkan langsung mengerti tanpa banyak referen.
•
Segmen (audience) yang dibidik adalah masyarakat golongan menengah ke bawah, dengan kefahaman yang lugu dalam menerima karya fotografi yang ditampilan dalam karya grafis cetak.
157
•
Karya fotografi menampilkan/menampakkan secara nyata suatu produk yang dipromosikan. Ditampakannya nyata produk ini dikarenakan produk yang diinformasikan merupakan produk baru.
4) Pendekatan Emosional Karya fotografi dalam karya grafis dengan pendekatan emosional merupakan karya yang agak aneh, dan karya yang sangat jauh berbeda dengan pendekatan rasional. Karya fotografi yang ditampilkan, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: •
Merupakan karya fotografi yang didak semua orang memahami secara langsung, karena begitu jauhnya gambar (foto) yang ditampilkan ke pada audience. Jauh dari yang biasa, bukan hanya sekedar gambar, dan dalam mendramatisir sangat tinggi. Dalam mengamati gambar (foto) biasanya tidak langsung satu kali memahami arti yang terkandung di dalamnya, tetapi dua atau tiga kali dalam mengamatinya baru bisa menjawab apa yang dimaksudkan dalam gambar (foto).
•
Segmen (audience) yang dibidik dalam tampilan karya fotografi ini adalah
Desain Grafis Komunikasi
masyarakat golongan menenagah ke atas yang mempunyai pendidikan dan kefahaman yang tinggi terhadap karya foto. •
Karya fotografi dalam menampilkan produk/jasa tidak begitu ditonjolkan. Biasanya teknik ini sering dikalukan oleh perusahaan besar yang mempunyai citra legendaris, atau produk yang sudah lama dikenal masyarakat.
c. Sejarah Fotografi Fotografi berasal dari kata Yunani ”phos” dan ”graphein” yang berarti ”menulis dengan cahaya, atau membuat gambar dengan alat optis dan sinar. Secara teknis, gambar diterima oleh film yaitu (bahan peka cahaya) yang menghasilkan gambar negatif, selanjutnya ditransfer ke kertas foto untuk menghasilkan gambar positif. Fotografi seperti yang kita kenal ini adalah hasil pertemuan di bidang ilmu alam yang menghasilkan kamera dan bidang ilmu kimia yang menghasilkan film.
Gambar 7.139: Begitu rumitnya memotret pada masa lalu
158
Munculnya kamera obscura yang berarti kamar gelap pada awalnya disebabkan oleh cahaya yang dihasilkan oleh lubang kecil dalam sebuah ruangan gelap berupa bayingbayang yang dihasilkan dari lubang tersebut dalam posisi keadaan terbalik dari atas ke bawah dan sebaliknya. Giovanni Battista Della Porta merupakan orang pertama yang melengkapi camera obscura dengan sebuah lensa sederhana.
hijau. Kira-kira ada pada tahun 1777 seorang bangsa Swedia bernama Karl Scheele menemukan reaksi garam perak dengan sinar yang menghasilkan gambar yang pempunyai kesan naturalis.
Ditemukannya pinhole camera atau lubang jarum, merupakan alat untuk memotret berupa sebuah kotak yang tertutup dengan sebuh lobang pada satu dindingnya. Pada kemera ini tidak terdapat lensa, melainkan lobang sebesar ujung jarum yang meluluskan cahaya untuk penyinaran. Gambar yang dihasilkan tentunya kurang jelas dikarenakan tidak ada lensa. Bahan peka cahaya (cikal bakal film) sudah diketahui orang sebelum abad ke 12. Seorang ahli kimia Arab bernama Zuber telah menemukan perak nitrat yang peka cahaya. Di abad ke 13 Albertus Magnum telah menulis tentang perak nitrat itu. Tahun 1727 Dr. Johan Heinrich Schulze menemukan pencampuran perak nitrat dengan kapur yang peka cahaya dengan menghasilkan warna merah tua menjadi lembayung Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.140: Jenis kamera view
Pada tahun 1802 Thomas Wedgwood bangsa Inggris menemukan metode pemindahan gambar yang terdapat di bidang kaca ke atas kertas hanya sifatnya sementara, karena setelah kena sinar gambar tersebut hilang. Pada tahun 1816 di Perancis Joseph Nicephore Niepce mencoba
159
menggabungkan antara kamera yang dilengkapi lensa dengan berbagai jenis bahan kimia. Pada waktu itu ia telah berhasil membuat gambar negatif dengan cahaya di atas kertas peka cahaya. Pada tahun 1822 ia telah menghasilkan gambar positif yang permanen dengan jalan mencetak. Louis Jacques M. Daguerre pada tahun 1826 menemukan proses daguer-reotipi, merupakan tembaga yang disinari dalam kamera, lalu diuapi air raksa dalam tabung akan menghasilkan gambar.
bok merk Kodak. Pada tahun 1891 ia telah menjual gulungan film yang dimasukkan ke dalam kamera untuk mengabadikan obyek dengan cara memotret yang bernama ”kodak”. Jenis kamera ini, pada tahun 1930-an sudah mulai menyebar di Indonesia. Pada umur 77 tahun Eastman memiliki perusahaan besar bernama Eastman Kodak Company, yang akhirnya bunuh diri. Dalam surat wasiatnya ia menulis; “My work is done, why wait ?”, yang artinya ”pekerjaanku telah selesai, apa yang ditunggu lagi ?”.
Gambar 7.141: Bagimana cara membuka dan menutup film pada kamera view
Pada 15 Juni 1839 raja Louis Philipe memberi hadiah sebagai penemuan baru. Di Amerika, George Eastman mulai kariernya di bidang fotografi sebagai tukan plat, yaitu kaca yang diolesi dengan gelatin sebagai bahan peka cahaya. Dalam tahun 1879 berhasil membuat alat dalam kapasitas banyak, dan tahun 1888 ia memasarkan kamera
Desain Grafis Komunikasi
Pada tahun 1932, Edwin Herbert Land membangun laboratorium bersama Wheelwright untuk mengembangkan teknologi lensa filter polarisasi pada kaca dan kamera, hingga berkembang menjadi Polaroid Corporation. Akhirnya pada 21 Februari 1947 menciptakan kamera dan film instan yang disebut Land Camera. Kamera yang secara otomatis ini
160
memproses kertas film yang dimasukkan ke dalam kamera melalui proses develop secara instan akan terlihat gambar yang telah di potret. Pada tahun 1936, Exakta pertama kali yang mempelopori munculnya kamera SLR 35 mm. Kemudian tahun 1948 Hasselblad membuat kamera dengan format medium komersial pertama. Perkembangan ini juga diikuti oleh bangsa Jepang dan Jerman, hingga akhirnya terciptanya kamera Contax dengan sistem lensa dan prisma sebagai acuan perkembangan kamera saat ini.
Perkembangan teknologi fotografi sungguh luar biasa cepatnya, seperti munculnya kamera digital sebagai perkembangan kamera SLR. Munculnya kamera digital didasari oleh suatu kepraktisan dan pengembangan teknologi, sebagai contoh dalam penangkapan gambar menggunakan data-data biner atau digital, bukan analog lagi. d. Proses Persiapan 1) Pengetahuan Alat Fasilitas Dalam Kamera SLR (Single Lens Reflex) ¾ Lensa Lensa adalah peralatan utama dalam sebuah pelatan kamera. Lensa merupakan sebagai ”mata” dalam kamera, bila kena embun dan kotoran akan mengaburkan pandangannya. Lensa mem[unyai pusat cahaya yang disebut fokus, jarak antara fokus dengan garis lensa disebut panjang fokus, seperti panjang fokus 50 mm berarti yang digunakan adalah lensa 50 mm. Lensa dalam kamera terdiri dari beberapa jenis, yaitu: •
Gambar 7.142: Jenis kamera SLR
Desain Grafis Komunikasi
Lensa normal
Lensa ini memiliki efek pandangan mata kita yang biasa ditandai angka 45 s/d 65 mm di bagian depan atau samping lensa. Jenis lensa ini hampir selalu terpasang dalam kamera standar, dan paling enak
161
digunakan dengan hasil normal tidak distorsi. •
Lensa sudut lebar (wide)
Lensa jenis ini memiliki sudut pandang yang lebih besar dengan mata kita, yang sering ditandai dengan angka 35 mm ke bawah. Lensa ini biasa digunakan untuk memotret pemandangan karena dapat membuat gambar lebih luas dari pandangan mata, hanya saja memiliki efek distorsi cukup tinggi. Lensa ini sering digunakan untuk pemotretan calon haji yang membutuhkan foto dengan mengutamakan wajah lebih lebar dan jelas.
•
Lensa zoom
Lensa ini lebih fleksibel, karena memiliki fungsi ganda bisa obyek dekat maupun obyek jauh yang memiliki angka 28-70 mm, 80-200 mm, dan sebagainya. ¾ Tombol Penekan Tombol penekan merupakan tombol pelepas rana, yang digunakan untuk membuka dan menutup rana dalam menangkap obyek pada waktu pemotretan. ¾ Angka Penunjuk Film Angka penunjuk dalam kamera merupakan alat penunjuk jumlah penggunaan film yang digunakan dalam pemotretan. ¾ Engkol Pemutar Film
Gambar 7.143: Berbagai jenis lensa
•
Lensa dengan sudut sempit (tele)
Lensa yang ditandai angka 70 mm ke atas ini memiliki sudut pandang yang sempit yang memberikan efek obyek jauh menjadi dekat. Jenis lensa ini sering digunakan untuk memotret moment olah raga atau close up yang tidak perlu mendekatkan obyek.
Desain Grafis Komunikasi
Engkol pemutar berfungsi untuk memutar atau menggerakkan memajukan film agar film bisa digunakan lagi untuk pemotretan suatu obyek. ¾ Kaki Elektronik Kaki elektronik merupakan sebagai tempat lampu flash dalam pemotretan obyek yang membutuhkan cahaya penyinaran. ¾ Jendela Pengamat Jendela pengamat atau view finder adalah sarana untuk membidik suatu obyek berdasarkan komposisi dan
162
ketajaman gambar yang terbentuk oleh lensa obyektif. ¾ Penggulung Film Penggulung film sebagai alat untuk memutar kembali film yang telah habis digunakan memotret agar film kembali seperti semula (sebelum digunakan). ¾ Tombol Medan Tajam Tombol medan tajam berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh medan tajam yang dihasilkan setelah memotret mengatur ketajaman gambar. ¾ Gelang Pengatur Diafragma Gelang pengatur diafragma adalah sebagai pengatur bukaan diafragma untuk memperoleh masuknya cahaya yang dikehendaki. Unutk mengatur masuknya cahaya dalam kamera ditentukan/diatur oleh angka-angka yang terdapat pada ring diafragma kamera, seperti, 2, 4, 5,6, 8, 11, 16, dan 22. Angka kecil menunjuknya terbukanya celah diafragma makin besar sehingga cahaya yang masuk ke dalam kamera semakin banyak, sebaliknya angka besar menunjukkan cahaya yang masuk ke dalam kamera semakin kecil/ sedikit.
Desain Grafis Komunikasi
¾ Titik Penentu Ketajaman Titik penentu ketajaman merupakan penentu ketajaman gambar obyek yang ditangkap kamera melalui jauhdekatnya jarak (berapa meter). ¾ Gelang Pengatur Fokus Gelang pengatur fokus terdapat angka-angka sebagai penentu fokus yang berfungsi untuk menajamkan gambar yang berskalakan meter. Fokus merupakan penentu jarak sebagai penajaman gambar dengan cara mengatur jauhdekatnya obyek yang dipotret. Pada gelang pengatur fokus terdapat angka; M, 0,45, 0,5, 0,7, 1, 3, 5, dan ∞. Semakin jauh obyek yang akan dibidik, maka jarak lensa dengan film semakin dekat. Sebaliknya semakin dekat yang akan dibidik, maka jarak lensa dengan film makin jauh. Ada empat sistem penemu jarak sebagai memfokuskan obyek, yaitu: •
•
Sistem gambar belah/ split image, cara memfokuskan adalah menyatukan, dan meluruskan garis vertikal obyek yang terlihat pada lensa bidik. Sistem gambar rangkap/ double prisma, cara memfokuskan adalah memutar lensa ring focus sambil melihat garis lingkaran dalam lensa bidik tampak jelas semua.
163
•
•
Sistem prisma mikro/ mikro prisma, menyatukan garis pinggir/bentuk belah ketupat dengan lingkaran dengan cara memutar ring focus, sambil melihat apakah sudah jelas atau belum bisa dilihat dalam lensa bidik. Sistem kaca buram/ ground glass, mengatur lensa ring focus agar tampak tidak adanya kekaburan yang terlihat pada lensa bidik.
¾ Tempat Tali Kamera
Gantungan
¾ Engkol Penunda Pelepas Rana Alat ini dugunakan untuk memotret dirinya sendiri terekam dalam film yang dijepret secara otomatis sesuai dengan kecepatan rendah dalam kamera. ¾ Lensa Lensa merupakan sepotong gelas optic di dalam bidang lengkung yang berfungsi untuk membentuk dan membentuk gambar. ¾ Skala Kecepatan Rana
Tali kamera dipasang di tempat tali gantungan kamera agar tidak terlalu capek memegang kamera, disamping berfungsi untuk menghindarai agar kamera tidak mudah jatuh.
Skala kecepatan rana merupakan titik penentu kecepatan rana yang berisi angka dan huruf yang dipilih dalam menentukan kecepatan pada waktu memotret.
Gambar 7.144: Kamera SLP Desain Grafis Komunikasi
164
Angka dimulai dari B, 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000, 2000, 4000, dsb. B (bulb) bila menghendaki hasil foto beru-pa lintasan obyek foto, adapun angka menunjukkan per detik, seperti 1/1 detik, 1/500 detik, 1/2000 detik dan sebagainya. ¾ Tombol Pemutar Balik Film Tombol pemutar balik film terletak di bawah kamera yang berfungsi untuk melepaskan gigi roll agar bisa menggulung film yang sudah dipergunakan dengan cara menekan tombol.
¾ Lubang Ulir Lubang ulir berfungsi untuk memasang tripod atau lampu kilat (flash) besar agar dalam pengambilan obyek tidak goyah. ¾ Gelang Selektor Gelang selektor merupakan alat untuk memilih kepekaan film yang digunakan dalam memotret. Gelang selektor terdapat tulisan ASA/DIN dengan angka-angka, yaitu 25, 50, 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, dan 6400, kesemuanya ini dipilih berdasarkan penentuan kepekaan film yang digunakan dalam pemotretan.
Gambar 7.145: Fasilitas dalam kamera SLP
Desain Grafis Komunikasi
165
¾ Kunci Pembuka Film Kunci pembuka film yang terletak di bagian atas kamera, dengan cara menarik ke atas sehingga kunci terlepas dan tutup di belakang kamera bisa dibuka untuk mengiri/mengambil kaset film. ¾ Rana Celah Ranah celah merupakan rana yang berupa celah yang disebabkan oleh gerakan ranah di depan film sesuai dengan lambatcepatnya sutter speed. Ranah celah terdapat di bagian belakang kamera yang membuka-menutup saat tombol kamera ditekan. Jenis rana celah ada dua, yaitu horizontal cloth dan vertical cloth. Horizontal cloth adalah rana celah yang bergerak membuka dan menutup dari arah kiri ke kanan, sedangkan vertical cloth adalah yang membuka dan menutup seperti jendela dari atas ke bawah. Rana celah ini akan membuka-menutup dengan cepat bila menggunakan 1/400, bergerak sedang bila menggunakan 1/30, dan akan lamabat bila menggunakan ¼, atau ”B” bila menghendaki lamanya membuka-menutup sesuai dengan yang dikehendaki. ¾ Tempat Memasang Kaset Film Tempat memasang kaset film terletak di bagian belakang kamera, bila dibuka akan
Desain Grafis Komunikasi
kelihatan dua spul/boom film kanan dan kiri. Fasilitas Dalam Kamera Digital Kamera digital SLR merupakan kamera yang sering digunakannya, karena dianggap fasilitasnya lebih lengkap dan baik. Kamera digital merupakan kamera yang tidak menggunakan film, melainkan menggunakan micro chip seni konduktor yang disebut charged couple device (CCD) yang membentuk gambar pada kamera. Cara kerjanya, CCD menangkap obyek melalui cahaya lalu diubah menjadi titik-titik kecil yang berubah jadi foto. Titiktitik inilah yang mempengaruhi bagus atau tidaknya sebuah foto, karena makin banyak titik-titiknya berarti makin padat yang berarti pula hasil fotonya lebih bagus dan yaitu resolusinya tinggi. Karena tidak ada film negatif, maka pada kamera digital terdapat penyimpangan hasil pemotretan yang disebut card. Kemampuan card ini dipengaruhi oleh kemampuan kamera. Bila menggunakan foto yang bagus, maka kemampuan card menjadi sedikit Sebaliknya bila menggunakan kamera ukuran kecil, maka cardnya bisa digunakan untuk menyimpan hasil jepretan lebih banyak.
166
Gambar 7.146: Fasilitas kamera digital SLR
Desain Grafis Komunikasi
167
• Sulit penampilkan doble expose dalam satu frame. • Tidah mempunyai dokumen film negatif, yang ada hanyalah mentranfer ke CD. 2) Alat Pendukung ¾ Lampu blitz (Flash)
Gambar 7.147: Kamera digital SLR
Keuntungan antara lain:
jenis kamera ini
• Kamera lebih fleksibel untuk berbagai keperluan baik untuk mengambilan jarak dekat maupun jarak jauh • Baterai kamera digital sangat kuat, bisa untuk mendokumentasikan ribuan gambar yang diambil. • Komposisi obyek benarbenar nyata dan sudak dapat dilihat langsung. • Dapat mengoreksi hasil gambar, karena tampak pada monitor. Kelemahan antara lain:
jenis kamera ini
• Kamera digital mempunyai lensa 200 mm setara lensa kamera biasa 300 mm, sehingga cakupan lensa lebih jauh.
Desain Grafis Komunikasi
Lampu blitz (Flash) merupakan alat yang berfungsi untuk menambah / memberi cahaya pada obyek yang akan dipotret, seperti obyek di dalam rumah atau malam hari. Bila kita tidak tepat dalam penggunaan lampu blitz akibatnya fatal, karena obyek yang dipotret tidak sesuai yang tampil pada film, seperti gambar obyek tidak muncul atau sebagian kecil saja yang muncul. Rata-rata kamera selalu memberi kode tertentu dalam skala kecepatan rana bertuliskan angka 60 atau 125 tanda ”silang” atau simbol ”petir” berwarna merah. Ini menunjukkan bahwa bila dalam pemotretan penggu-naan lampu blitz supaya disesuaikan nomor tersebut. Pengetahuan lain, yaitu, sebelum penggunaan lampu blitz sebaiknya harus mempelajari karakternya dari buku petunjuk atau membaca perintah ukuran di sisi belakang lampu blitz.
168
JARAK
1,7 m
2,5 m
3,5 m
5m
5,6 8 11
4 5,6 8
ASA ASA 100 ASA 200 ASA 400
11 8 16 11 22 16 Dan seterusnya
Tripod mempunyai tiga kaki dalam berbagai ukuran dan kontruksi yang digunakan untuk pemotretan menggunakan waktu penca-hayaan atau kecepatan lama supaya gamabat tidak kabur, seperti pemotretan di malam hari atau pemoteran makro untuk mencapai dept of field.
Gambar 7.148: Blitz
¾ Tripod Sandaran atau penyangga kamera, yang dibutuhkan untuk mencegah goncangan dan getaran kamera (kamera shake) terutama dalam pemotretan lebih lama dari 1/30 detik adalah tripod atau kakitiga.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.149: Pemotretan menggunakan tripod
169
¾ Filter Filter merupakan aksesoris yang berfungsi menyaring cahaya, seperti filter merah, biru, kuning, hijau dan sebagainya. Adapun filter yang melindungi lensa terhadap kotoran, gesekan, dan benturan adalah filter ultra violet dan sky. Filter berbentuk bulat lingkaran atau berbentuk kotak yang menggunakan ring (adapter) yang dipasang di kamera depan lensa. Bila akan memasang filter, maka ukuran diameternya harus sama dengan lensa. Filter sangat jarang digunakan dalam bidang kurnalistik, karena dianggap rekayasa atau manupali gambar. ¾ Film
lempengan sebagai penympan data, yaitu compact flash. •
ASA
ASA singkatan dari American Standart Association, merupakan nama sebuah kantor penentu norma (standart) dari berbagai macam bahan yang dipergunakan industri, seperti kecepatan reaksi film setelah kena cahaya. Kategori kecepatan film, antara lain: o
ASA 32 -- 100, merupakan film kepekaan lambat/ rendah
o
ASA 200 -- 800, merupakan film kepekaan sedang
o
ASA 1000 -- 3200 ke atas merupakan ke-lompok film kepekaan tinggi.
Film merupakan bahan yang menangkap atau peka cahaya, yang terdiri dari dua unsur plastik (celluloid) dan emulsi (emulsion). Makin besar unsur plasik dan kadar emulsinya, maka film sulit ditembut cahaya atau kurang pekan, seperti ASA 100. Lain Halnya dengan ASA 400 yang mem-punyai kandungan plastik tipis dan emulsi kurang pekat lebih cepat dan mudah menangkap/ peka cahaya. Jenis film ini sangat bergeda dengan film yang dipasang di kamera digital. Film yang digunakan dalam kamera digital adalah sebuah media
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.150: ASA pada film
Makin rendah kepekaan film (ASA) akan menghasilkan detail obyek yang tajam, dan warna yang bagus, seperti wajah, produk, perhiasan, dan sebagainya. Hanya saja jenis film ini diperlukan pencahayaan yang cukup, maka bila
170
pemotretan sebaiknya dilakukan di luar dengan cahaya matahari yang cukup. Film dengan kepekaan sedang mempunyai detail dan ketajaman terbatas, maka bila pemotretan sebaiknya dilakukan di tempat yang teduh, di dalam ruangan perlu bantuan lampu blits. Film kepekaan tinggi sangat sesuai dengan obyek kecepatan tinggi, seperti memotret olah raga, fashion show, dan cahaya rendah. •
DIN
DIN singkatan dari Deutsche Industrie Narmung, merupakan penerapan kecepatan film di Jerman. Film-film Jerman biasa ditulis dengan ASA dan DIN. Film yang dipakai di siang hari merupakan film cepat, sedangkan yang dipa-kai malam hari adalah film lambat, atau film cepat de-ngan menggunakan lampu kilat (flash). e. Proses Pemotretan 1) Memegang Kamera Berhasil atau tidaknya suatu pemotretan bisa disebabkan oleh cara memegang kamera yang kurang tepat, sehingga menyebabkan hasil fotonya tidak jelas, atau tidak focus yang disebabkan waktu pemotretan kameranya goyah. Untuk menghindari kondisi ini, maka diperlukan cara meme-
Desain Grafis Komunikasi
gang kamera yang tepat, baik secara vertikal maupun horizontal. •
Posisi Vertikal
Posisi ini sering dilakukan untuk membidik obyek yang kea rah vertical, yaitu berdiri, setengah badan, pohon, dan bangunan yang tinggi. Teknik ini tangan kanan berada di atas kamera sambil jari telunjuk menekan tombol penekan kamera, adapun tangan kiri sebagai penyangga sekaligus berfungsi untuk mengoperasikan/memutar gelang pengatur diafragma dan gelang pengatur fokus.
Gambar 7.151: Posisi Vertikal
•
Posisi Horisontal
Posisi ini sering dilakukan fotografer pemula atau fotografer professional. Salah satu mata (kanan atau kiri) membidik pada lensa jendela pengamat, sedangkan tangan kiri memegang kamera sambil ibu jari dan telunjuk mengoperasikan / memutar gelang
171
pengatur doafragma dan gelang pengatur fokus. Tangan kanan memegang sisi kanan kamera serta jari telunjuk siap menekan tombol penekan kamera.
Gambar 7.152: Posisi Horisontal
2) Langkah-langkah Pemotretan • Persiapan (Memasang Film) Buka tutup punggung kamera dengan mengangkat tombol di bagian atas kamera. Film gulung yang berada dalam spul dimasukkan dalam ruang sebelah kiri lalu tombol dikembalikan sebagai pengunci pada rol kaset.
Gambar 7.153: Lubang-lubang pada pinggir film merupakan merupakan tempat gerigi engkol pemutar film Desain Grafis Komunikasi
Lajur film yang keluar dari rol kaset ditarik lalu dimasukkan ke celah spul di sisi kanan sambil memutar engkol pemutar film lalu tutup punggung kamera sampai rapat berbunyi ”klik”. Pastikan kalau lubanglubang di pinggir film bisa tertarik oleh gigi engkol pemutar film. Tegangkan film dengan cara memutar penggulung film sebelah kiri dengan engkol pemutar film di sisi kanan kamera. Gerakkan engkol pemutar film ke kanan dan lihat penggulung film, apakah ikut bergerak atau tidak. Kalau bergerak berarti film sudah masuk ke gigi engkol yang berarti sudah siap digunakan untuk pemo-tretan, tetapi kalu tidak ada gerakan berarti tidak sambung, film tidak nyantol, harus di pasang ulang. Bila film sudah dianggap benar memasangnya, putar engkol film lalu jepretkan hingga 2 kali sambil melihat penunjuk nomor film pada kanan kamera di mulai huruf S (Start). • Teknik Pemotretan o Sudut pandangan pemotretan Pengambilan sudut pandangan dalam pemotretan merupakan pilihan pribadi seorang fotografer baik secara obyektif maupun subyektif. Alasan tersebut tentunya didasarkan atas be berapa pertimbangan, antara lain tentang arah datangnya sinar, pengambilan
172
pemanfaatan back-ground sebagai obyek yang harus didokumentasikan, mengabaikan background dengan mengutamakan close up obyek, pengaturan komposisi foto, dan sebagainya. o
ngan tiarap, berbaring, atau posisi badan berdiri dengan kamera menghadap ke atas obyek.
Pandangan Burung (Birds Eye View)
Pemotretan dari posisi yang tinggi, seperti dari udara, pohon, tangga kearah yang lebih rendah, atau pemotretan anak yang sedang duduk yang diprotret fotografer dalam posisi berdiri.
Gambar 7.155: Pandangan Katak (Frogs Eye View)
o
Setinggi Mata Mendatar (Eye Level Viewing)
Cara ini paling sering dilakukan oleh sebagian besar orang yang baru belajar fotografi sampai fotografer profesional, yaitu kamera dibidikan setinggi mata.
Gambar 7.154: Pandangan Burung (Birds Eye View)
o
Pandangan Katak (Frogs Eye View)
Pemotretan dari posisi yang rendah atau dekat tanah yang diarahkan ke tempat yang lebih tinggi. Biasanya fotografer dalam memotret deDesain Grafis Komunikasi
Gambar 7.156: Setinggi Mata Mendatar (Eye Level
o
Setinggi Pinggang (Waist Level Vie-wing)
Pemotretan obyek dengan posisi kamera setinggi pinggang atau dada. Dalam
173
pemotretan, kamera diarahkan ke obyek tanpa pengintaian mata, tetapi mata memperhatikan pada obyek yang diambil dalam pemotretan. Pemotretan dengan cara ini agar pelaku (fotografer) tidak diperhatikan orang di sekelilingnya. Cara ini tentunya perlu latihan berkalikali agar terbiasa untuk menghasilkan karya foto yang baik.
salah sasaran, maka perlu banyak latihan.
Gambar 7.158: Posisi Tangan Tinggi (High Handheld Position)
o
Gambar 7.157: Setinggi Pinggang (Waist Level
o
Posisi Tangan Tinggi (High Han-dheld Position)
Pemoteran dilakukan dengan cara mengangkat kamera setinggitinginya tanpa mengintai dengan mata. Teknik ini dilakukan bila di depan banyak yang menghalangi dalam pemotretan, seperti banyaknya orang/fotografer yang berjubel memburu sebuah obyek untuk pemberitaan. Untuk mendapatkan hasil foto yang baik, sering kali gambarnya tidak memfokus, miring, kabur, atau
Desain Grafis Komunikasi
Posisi badan
Pengaturan posisi badan dalam pemotretan untuk mendukung posisi tangan dalam memegang kamera dan menjaga kestabilan posisi badan untuk mendukung ketenangan kamera. Pengaturan posisi badan ini dapat dikelompokkan berdasarkan sikap atau gaya. o
Sikap Berdiri
Kestabilan sangat diharapkan dalam sikap berdiri, yaitu satu kaki ditempatkan di depan, tubuh bagian atas menghadap ke arah obyek yang dibidik. Perlu adanya relax, semua otot-otot tangan, punggung, perut, kaki, dan leher yang dikonsentrasikan ke otak untuk membidik moment yang dipotret.
174
Gambar 7.159: Kerelekan sangat dibutuhkan dalam pemotretan
o Sikap Jongkok Sikap ini diperlukan untuk memotret obyek secara riil dan nyata dari depan. Sikap relax dan stabil sangat diperlukan, dengan cara siku kiri bersandar pada lutut kiri sambil memegang kamera, sedangkan lutut kanan bersandar di atas tanah sebagai penyangga kekuatan dalam mengintai kamera. o
Gambar 7.160: Memotret dengan sikap Jongkok
Sikap Tiarap
Sikap ini sama dengan sikap tiarap orang akan menembak. Ca-ranya siku kiri bersandar di atas tanah agak ke depan sambil memegang kamera, lalu siku kanan diposisikan ke kanan agak kebelakang sebagai pemijit tombol penekan. Sikap yang diperhatikan adalah kedua tangan harus mencapai keseimbangan, rileks, dan stabil. Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.161: Memotret dengan sikap Tiarap
175
o
Sikap Berbaring
Sikap berbaring adalah punggung bersandar di atas tanah dengan posisi muka menghadap ke langit sambil kedua tangan memegang/ mengoperasikan kamera. Posisi tangan seperti pemotretan pada posisi berdiri, adapun posisi kamera bisa diarahkan ke atas, serong ke kanan atau ke kiri.
3) Memotret Obyek Beberapa hal yang harus dilakukan dalam melakukan pemotretan, adalah sebagai berikut: • Langkah pertama adalah memilih obyek atau mempersiapkan obyek yang akan dipotret. Obyek bisa berupa manusia, binatang, benda dilingkungan kita, atau pemandangan alam. • Atur dan dekatilah obyek yang akan dipotret sesuai dengan arah posisi pembidikan. Atur komposisi gambar dalam bingkai pengamatan / jendela pengamat berdasarkan dengan tempat, arah gerak, volume dan kekuatan obyek tampil dalam satu frame.
Gambar 7.162: Sikap Berbaring
o
Sikap Bersandar
Sikap bersandar merupakan sikap yang sering dilakukan untuk mencapai kestabilan dalam membidik obyek dengan kecepatan kamera rendah. Fotografer bisa menyandarkan kameranya di atas kursi, meja, tembok sambil nahan nafas untuk melepaskan tombol penekan dengan harapan hasil jepret-annya berkualitas.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.163: Sikap Bersandar
176
• Perhatikan dengan arah • Putarlah engkol pemutar film, sinar, karena dapat mem- bila lancar berarti film masih pengaruhi nilai kehidupan bisa digunakan, tetapi bila obyek, atau mempengaruhi tidak bisa diputar berarti film masuknya sinar pada ka- sudah habis. Bila tidak bisa mera. Arah jatuhnya sinar diputar hal ini jangan dipaksangat penting dalam usaha sakan yang mengakibatkan membentuk gambar, karena film lepas dari ikalan sehingga sinar dapat menampilkan sulit di gulung kembali. obyek yang sebaik-baiknya. • Bila anda sudah mengha• Latar belakang sangat pen- biskan seluruh rol, gulunglah ting dalam pemotretan. Warna film dengan cara menekan putih, seperti tembok, langit, tombol pemutar baik film lalu matahari sangat dominan da- putarlah ke kanan penggerak lam mempengaruhi kegagalan engkol pemutar film sampai tampilan obyek, karena sinar terdengat ”krek” hingga pemusangat menyorot langsung ke taran terasa ringan. Setelah kamera sangat kuat. Begitu itu, barulah pintu punggung juga latar belakang yang kamera di belakang kamera cara mengangkat semrawut, kacau, simpang siur dengan juga mengganggu tampilnya penggerak engkol pemutar film. suatu obyek. • Langkah selanjutnya adalah, • Angat gulungan film dari bodi mengatur jarak, memfokuskan kamera, masukkan ke tabung obyek, dan memilih komposisi film dan simpanlah ke tempat yang baik. Jika semua sudah yang jauh dari sinar agar film dianggap tepat maka secara tidak bereaksi/hangus. Selanpelan tombol penekan sampai jutnya film siap dicuci dan dicetak. terdengar ”krek”. • Memotret dengan frame lain dengan cara memutar engkol film dengan cara menggerakkan ibu jari ke arah kanan sambil melihat penggulung film yang juga ikut berputar. • Lihat angka penunjuk film, apakah menunjukkan angka 10 atau 24/36 tergantung jumlah film.
Desain Grafis Komunikasi
Ada beberapa teknik dalam pemotretan penekanan suatu obyek, antara lain: •
Long Shot
Pengambilan gambar menyeluruh, bila obyeknya orang dari ujung rambut hingga ujung sepatu, maka seluruh tubuh dan latar belakang akan tampak semua.
177
•
Medium Shot
Bila obyeknya orang, maka yang tampak hanya kepala hingga punggung.
Gambar 7.164: Pengambilan seluruh tubuh
Gambar 7.166: Medium shot dengan tampilan anggun
Gambar 7.165: Menariknya menangkap seluruh obyek bergerak
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.167: Ekspresi anak menangis sangat bagus diabadikan dengan teknik medium shot
178
•
Close Up
Pengambilan obyek yang memfokus secara penuh, sebagai contoh bila obyeknya orang, yang tampak hanya wajah, namun bila obyeknya benda akan kelihatan karakternya atau bagian-bagiannya.
Gambar 7.168: Close up dapat mengekspos sebuah obyek untuk penjelas berita
Gambar 7.169: Bagaimana ekspresi seorang penari dan peniup seruling, close up berperan
•
High Angle
Sudut pengambilan dari atas obyek, sehingga kesan obyek jadi mengecil yang memberi kesan dramatis.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.170: Pengambilan high angle mendapatkan foto yang menatik
Gambar 7.171: Pengambilan high angle dari arah belakang
•
Low Angle
Pengambilan obyek dari arah bawah, sehingga obyek menjadi kesan besar.
179
•
Foreground
Pengambilan obyek utama yang dipadu dengan obyek lain yang letaknya di depan obyek utama, namun fokus tetap pada obyek utama. Hasil foto terkesan bahwa obyek utama terhalangi oleh obyek lain di depannya.
Gambar 7.172: Pengambilan low angle Sebuah bangunan yang tampak lebih kokoh
Gambar 7.174 a,b: Pengambilan obyek dengan teknik foreground memberi kesan dramatis
•
Background
Kebalikan dengan foreground, bahwa pengambilan obyek utama yang letaknya di depan didukung dengan obyek lain yang letaknya di belakang. Hasil foto akan terlihat obyek fokus terlihat jelas, sedangkan obyek lain sebagai pendamping dibelakang terlihat kabur.
Gambar 7.173: Pengambilan low angle bisa menambah keanggunan
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.175 a,b: Teknik background memberi kesan mempertegas obyek utama
180
•
Panning
Pemotretan suatu obyek yang bergerak atau pembekuan obyek dengan cara mengatur kecepatan merekam dalam kamera. Obyek hasil pemotretannya kelihatan bergerak sangat cepat. Teknik ini adalah menggerakan kamera mengikuti obyek dengan menggunakan kecepatan rendah di bawah 1/60. Panning hanya bisa dilakukan dengan jarak pendek sekitar 2-4 meter agar latar belakang terlihat kabur. Teknik lain adalah membidik obyek yang bergerak dengan menggunakan kecepatan tinggi di atas 250 (sesuai dengan kece-patan obyek), sehingga obyek dan latar belakang akan kelihatan semua.
Gambar 7.176 a,b: 2 karya di atas menggunakan teknik panning memberi kesan berjalan Desain Grafis Komunikasi
•
Zooming
Teknik pemotretan dengan cara mengerakkan/memutar lensa zoom, sehingga kesan yang didapat adalah obyek mendekat / menjauh. Teknik pemotretan dengan menggunakan kecepatan di bawah 1/60 sambil memutar ring zoom yang melebar atau memanjang, sehingga mendapatkan kesan obyek berkesan mendekat atau menjauh. •
Multiple exposure
Teknik pemotretan obyek beberapa kali dalam satu frame (bingkai film). Hasil yang didapat adalah tampilnya obyek yang sama dalam posisi beda yang hadir dalam satu frame. Teknik ini akan lebih baik menggunakan tripod agar kamera tidak goyang. Cara yang dilakukan adalah dengan menekan tombol pemutar balik film pada bagian bawah kamera sebagai pembidikan obyek ke dua, begitu juga seterusnya.
Gambar 7.177: Multiple exposure memberikan obyek gambar yang sama dalam satu foto
181
•
Window Light
Teknik pemotretan dengan cara memanfaatkan cahaya dari satu sumber, seperti cahaya dari jendela, caha lilin yang dekat dengan obyek. Hasil yang didapat adalah sebagian obyek yang kena cahaya akan jelas, tetapi yang tidak kena cahaya akan gelap tidak kelihatan.
Gambar 7.180: Percampuran cahaya pantulan dan gerak dapat didokumentasi menggunakan teknik window ligh
•
Siluet
Teknik pemotretan dengan memanfaatkan cahaya dari sumber langsung baik matahari atau bulan. Hasilnya, latar belakang terang sedangkan obyek di depan kelihatan gelap.
Gambar 7.178: Memanfaatkan cahaya dari jendela
Gambar 7.179: Kesan dramatis yang dihasilkan oleh pantulan cahaya lilin
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.181 a,b: Cahaya diwaktu sore hari Sangat bagus didokumentasikan
182
f.
Memotret Moment
Moment merupakan kegiatan yang harus didokumentasi agar kejadian yang pernah dilakukan tidak begitu saja hilang dari ingatan, atau ada bukti bahwa masa lalu pernah dilakukan suatu kegiatan. Memotret moment harus mengetahui gerak, langkah, ataupun maksud adanya gerakan, mimik muka, atau ekspresi.
Apapun foto close-up pada moment tertentu, seperti waktu kegiatan tari, maka foto tersebut sifatnya santai, lucu, tidak serius, dan non formal.
1) Memotret Close-Up (Pas Foto) Memotret close-up adalah pengambilan gambar dengan mengutamakan obyek yang dibidik. Bila pengambilan manusia biasanya memfokuskan pada raut wajah yang difoto. Teknik ini sering digunakan tukang foto untuk memotret orang sebagai syarat untuk dihadirkan dalam surat-surat berharga, seperti Ijazah, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Ijin Mengendara (SIM), atau pengambilan gambar waktu orang tersebut mengadakat kegiatan yang jarang dilakukan, seperti menari, karena wajahnya berbeda seperti biasanya. Memotret dengan mengutamakan segi wajah ini harus benar-benar mengetahui, untuk apa hasil foto ini, seperti foto untuk surat-surat penting harus menampilkan gambar yang formal dan serius.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.182 a,b: Berekspresilah sewaktu actions menunggu giliran pentas
2) Memotret Keluarga Keluarga minimal terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Potret keluarga biasanya dipasang di ruang tamu atau ruang keluarga. Terpasangnya foto keluarga menunjukkan terjadi keharmonisan dalam keluarga tersebut. Dipasangnya toto tersebut tuan rumah dengan bangga memperkenalkan anggota keluarga melalui gambar. Keluarga merupakan obyek yang menarik untuk dipotret, karena tiap individu mempunyai karakter dan gaya masing-masing. Bila hal ini ditampilkan dalam satu bingkai maka akan tampak kelucuan, kepolosan, ceria, kewibawaan, romantis, lembut, bergabung menjadi satu, yaitu kedamaian dalam keluarga.
183
harus terus mengikuti arah gerakkan tersebut, dan juga mengatur beberapa fasilitas kamera, seperti kecepatan, diafragma, jarak, dan sebaginya. Bila pembidikan berhasil tentunya akan memuaskan diri sendiri atau orang lain.
Gambar 7.183: Keharmonisan keluarga bisa diwujutkan dalam satu foto
3) Memotret Kegiatan Olah Raga Olah raga merupakan jenis kegiatan yang paling suka diikuti oleh semua orang, mulai kegiatan maupun beritanya. Dalam masmedia banyak ditampilkan foto-foto yang menarik seakan-akan pembaca mengikuti secara langsung. Memotret olah raga merupakan moment yang sangat sulit untuk dibidik dalam kamera. Ada gerakan-gerakan, gaya berolah raga, maupun kejadian yang menarik atau lucu yang sengaja dibidik untuk disuguhkan kepada pembaca. Mehenghentikan gerakkan merupakan pekerjaan yang sulit, karena kamera Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.184: Menghentikan gerakan olah raga dalam jepretan perlu latihan sungguh-sungguh
4) Memotret Seni Pertunjukan Seorang fotografer yang handal dalam memotret seni pertunjukan harus menjiwai atau setidaknya mengetahui fungsi dan tujuan seni pertunjukan yang akan dipotret. Gerakan teri yang mengandung arti yang dalam apakah pengagungan atau nolak kejahatan. Ini tentunya memberi bekal seorang fotografer utnuk mengambil gerakan yang mempunyai falsafah tinggi. Gerakan tangan kanan lebih
184
bagus bila dibandingkan dengan tangan kiri. Begitu juga gerakan tangan bisa mengajak mata kita menuruti arah tangan sekaligus ini sebagai keseimbangan ruang. Bila ingin menampilkan suasana hidup, tampilkan gerakan yang fantastik dan menawan, sehingga ada kesan gambar hidup. Gerakan itulah yang membawa hasil jepretan akan lebih berwibawa, karena foto tersebut sulit membidiknya dan dapat menyuguhkan karya nyata aktraktif.
Gambar 7.186: Membidik ekspresi penari yang kesetanan merupakan pekerjaan yang sulit
5) Memotret Pernikahan Pernikahan merupakan upacara sacral yang tidak terlupakan. Upacara ini perlu diabadikan agar nantinya anak cucu bisa melihat waktu orang tua atau eyangnya nikah dahulu. Untuk itulah kegiatan ini perlu diabadikan agar nantinya bisa sebagai bukti visual. Dalam pengabadian atau pemotretan moment pernikahan tersebut bisa di luar gedung atau di dalam gedung. Di luar gedung biasanya dilakukan sebelum resepsi pernikahan, sekaligus gambarnya bisa digunakan sebagai penghias undangan pernikahan. Bila dilakukan di dalam ruang tentu perlu pengaturan khusus, seperti penyinaran, obyek yang ditampak sebagai pendamping mempelai.
Gambar 7.185: Perlu ketajaman rasa dalam membidik obyek bergerak
Desain Grafis Komunikasi
185
Gambar 7.187: Bagaimana mengabadikan mempelai berdua dengan keluarganya
Gambar 7.188: Pengambilan outdoor yang sekarang baru trend untuk diabadikan
g. Membuka Film Berapa kali anda menjepret dengan menekan tombol untuk menghabiskan film yang ada dalam kamera. Hal ini tidak usah dihitung, karena sudah tertera dalam angka penghitung pada kamera. Desain Grafis Komunikasi
Apabila engkol pemutar film sudah tidak mau lagi diputar, berarti film sudah habis, kalau keadaan ini engkol pemutar film tetap dipaksa maka film akan rusak dan tidak bisa diambil dengan sempurna.
186
Bila film sudah habis dalam kondisi normal, proses pengambilan adalah dengan cara menekan tombol pemutar balik film terletak di bawah kamera untuk melepas roga gigi film.
•
Tombol masih ditekan sambil memutar penggulung film kearah kanan hingga habis berbunyi ”klek”. Setelah itu tarik engkol pemutar film ke atas, tutup kamera akan terbuka dan rol film bisa diambil dari kamera. Agar film hasil jepretan tetap terjaga, maka simpanlah di tempat yang lelap, hindari dari cuaca dan cahaya, atau film segera dibawa di studio untuk diproses cuci film dan cetak.
•
h. Pencucian Film 1) Film Analog Hitam Putih a) Kelengkapan yang diperlukan dalam mencuci film hitam putih. • Kamar gelap / Changing bag: untuk proses mema sukkan film ke dalam rel/rol penggulung film. • Alat pencatat waktu: untuk mengukur waktu yang dibutuhkan dalam proses pencucian film. • Alat pengukur suhu: untuk mengukur suhu air yang akan dibuat pelarut. • Gunting: untuk memotong film agar mudah dimasuk kan ke dalam rel/rol penggulung film.
Desain Grafis Komunikasi
•
• •
Penjepit gantungan: untuk menggantung film saat film dikeringkan. Tangki: sebagai tempat rel/ rol penggulung yang berisi film yang dicuci. Rel/rol penggulung film: sebagai tempat menggulung film yang akan dicuci untuk dumasukkan ke dalam tangki. Bahan kimia: bahan larutan yang terdiri dari developer, fixer, dan wet agent Air bersih: merupakan air tawar yang dipergunakan untuk membersihkan tangki atau bahan pelarut.
b) Proses: •
Persiapan (dalam keadaan terang)
o Menyiapkan film yang akan di cuci. Film hasil pemotretan sudah siap untuk di cuci o Menyiapkan larutan penimbul. Sediakan air 40°C sebanyak 500 cc, lalu masukkan bungkus kecil developer ke dalamnya sambil mengadukaduk hingga rata. Selanjutnya masukkan bungkusan besar sambil diaduk-aduk sampai larut tanpa kelihatan butiran-butiran. Setelah selesai tambahkan air hingga sebanyak 1 liter kemudian simpanlah di dalam botol.
187
o Menyiapkan larutan (stop) penghambat Buatlah larutan peng-hambat (stop bath), dengan cara mencampur air tawar sebanyak 1 liter dengan 1 sendok makan cuka dapur diaduk pelan-pelan hingga rata. Setelah larutan tersebut dianggap rata lalu simpanlah ke dalam botol, dan tulisi botol tersebut dengan nama bahan larutan agar tidak salam dalam pengambilan. o Menyiapkan (fiksasi) penutup Siapkan larutan fiksasi, dengan cara mencampur larutan acifix sesuai aturan yang tertera dalam kemasannya, atau 1 sendok makan hypo ke dalam 1 liter air. Aduk hingga rata, lalu simpan di dalam botol, serta menulisi botol sesuai dengan nama larutan. o Mengukur suhu larutanlarutan Sediakan pengukur suhu untuk mengetahui sejauhmana panas air yang akan dibutuhkan dalam pembuatan larutan. o Memasang timer Menyediakan alat pengukur waktu adalah untuk membatasi tahapan proses pencucian film. •
Penimbulan/ pengembangan (dalam keadaan gelap)
Desain Grafis Komunikasi
Larutan penimbul berfungsi untuk memproses (menimbulkan) gambar pada film, sehingga menjadi tampak dan jelas gambarnya. o
Memasang film ke dalam rel. Guntinglah di bagian lidah film secara sejajar agar mudah dimasukkan ke dalam rel penggulung film di kamar gelap. Bila film masih di dalam kamera, maka semuanya dimasukkan ke dalam Changing bag lalu dimasukkan ke dalam rel penggulung film. Cara memasukkan film ke rel penggulung adalah dengan cara memutar ke kanan kembali ke kiri dan kenan lagi begitu seterusnya sampai film sudah masuk semua.
o
Memasukkan rel berisi film ke dalam tangki Setelah semua film masuk ke dalam rel penggulung, selanjutnya masukkan ke dalam tangki dan tutup sampai rapat agar tidak terkena cahaya.
o
Setelah dianggap rapat dan siap, masukkan air tawar (kran) ke dalam tangki berisi film sebanyak dua kali dimasukkan dan dibuang, sambil tangki digoyang-goyang, setelah itu air dikeluarkan/dibuang.
o
Setelah air dikeluarkan dari tangki, masukkan larutan
188
pengembang (developer) ke dalam tangki. Pada saat ini Pasang penunjuk waktu (bisa menggunakan jam), perhatikan mulainya menunjukkan jam berapa, bila perlu dicatat. Ditandai timer tersebut dari tanda dimulai hingga diakhirinya. Goncang-guncanglah tangki dan putarlah rel penggulung film arah jarum jam hingga waktu yang dibutuhkan kurang lebih 30 detik. o
•
Setelah selesai tuangkan/ keluarkan larutan penimbul dari tangki sampai bersih. Ingat tuangkan larutan tersebut pada tempat yang benar jangan sampai tertukar pada tempat larutan yang lain.
o
Isilah tangki dengan larutan stop (penghambat), setelah itu goyang-goyangkan tangki dan putarlah rel penggulung film arah jarum jam hingga waktu yang dibutuhkan kurang lebih 2 – 3 menit.
o
Keluarkan larutan stop (penghambat) dari tangki ke tempat yang telah disediakan dan masukkan ke botol larutan penghambat atau stop bath.
•
Penutupan (tangki tertutup) Larutan penutup atau penetap berfungsi untuk penyetop pengembangan (fixer).
o
Bersihkan tangki larutan penghambat atau stop bath, lalu masukkan air tawar (kran) ke dalam tangki sebanyak dua kali dimasukkan dan dibuang, sambil tangki digoyanggoyang, setelah itu air dikeluarkan/ dibuang sampai bersih.
o
Setelah tangki bersih, isi tangki dengan larutan fiksasi (penutup) yang sudah disediakan. Setelah larutan dimasukkan, putar rel penggulung film arah jarum jam berulang-ulang sambil menggoyang - goyangkan tangki selama 10 – 15 menit.
Penghambatan (Tangki tertutup) Larutan penghambat atau stop bath berfungsi menghentikan sekaligus membersihkan film dari sisasisa larutan pengembang.
o
Agar tangki bersih dari larutan penimbulan / pengembangan, maka masukkan air tawar (kran) ke dalam tangki berisi film sebanyak dua kali dimasukkan dan dibuang, sambil tangki digoyanggoyang, setelah itu air dikeluarkan/dibuang.
Desain Grafis Komunikasi
189
Keringkan film tanpa menggunakan sinar matahari. Agar cepat kering bisa menggunakan alat dengan kipas angin/AC.
Keluarkan larutan fiksasi dari tangki ke tempat larutan fiksasi. Ingat jangan samai tertukar tempat lain, karena larutan ini bisa digunakan kembali.
o
•
Pembilasan (tangki tertutup)
o
Setelah selesai film diberi larutan penghambat atau stop bath, proses selanjutnya adalah membersihkan film dengan cara memasukkan air tawar mengalir (kran) ke dalam tangki secara perlahanlahan sampai kedalam lubang disela-sela rel penggulung film. Goyang dan putar tangki berkali-kali hingga waktu 15 – 30 menit.
Setelah film bisa dikatakan kering secara sungguhsungguh, maka film siap untuk di cetak.
o
o
Setelah selesai dan dianggap cukup, tangki bisa dibuka dan film bisa diambil.
•
Pengeringan
o
Ambil film dari tangki, bila kurang bersih bisa dibersihkan di tempat yang lebih besar dengan cara mengusap film dengan spon.
o
Setelah dianggap bersih, proses selanjutnya adalah mengeringkan film dengan cara menjepit ujung film lalu digantung pada tempat yang telah disediakan.
Desain Grafis Komunikasi
c) Hasil
2) Film Warna a) Persiapan Apabila akan mencampur bahan larutan untuk mencuci film berwarna, harus mengetahui cara mencampurnya dan urutannya, mulai dari developer, stop bath, pengering bleach, dan fixer. •
•
•
Mencampur bahan penimbul (developer) kotak A ke dalam air 70-80°C sebanyak 350 gram. Kemudian tambahkan kotak B dan yang terakhir dicamur kotak C, lalu diaduk hingga rata. Campurlah stop bath dalam air 70-80°C sebanyak 350 ml, aduk sampai larut/rata. Campurlah bahan pengeras (hardener) bagian A ke dalam air 70-80°C sebanyak 350 ml. Setelah larut, lalu campurkanlah bagian B yang berisi fonnaldehyde, aduk hingga rata. Hati-hati dalam mencampur larutan ini
190
•
•
karena bila kena kulit atau mata akan terasa panas dan pedas. Siapkan blech bagian A yang telah dicampur ke dalam air sebanyak 350 ml. Kemudian aduklah campuran bagian B hingga rata. Ingat, bahwa bahan ini bisa membuat logam mudah berkarat, maka jangan sampai ke duanya bersentuhan. Mencampur bahan penguat (fixer) ke dalam air 350 ml hingga rata. Dalam mencampur ini jangan sampai ada debu yang dapat mengganggu dalam mencuci film.
b) Proses •
•
Masukkan film hasil pemotretan ke dalam tangki secara perlahan jangan sampai tercantol. Ingat dalam pengerjaan ini dalam keadaan gelap. Setelah film benar-benar telah masuk ke dalam tangki dan tertutup rapat, barulah anda menyalakan penyelamat berwarna merah. Siapkan bahan larutan yang telah disediakan sesuai dengan urutan. Kocok / aduklah larutan yang telah tersedia lalu masukkan sesuai urutan bahan larutan seperti proses pencucian film hitam putih.
Desain Grafis Komunikasi
•
Terakhir, bersihkan film dalam tangki dengan air mengalir beberapa kali agar film lebih bersih terhindar dari gelembung atau kotoran yang melekat.
•
Setelah itu film dikeringkan tanpa sinar matahari langsung, yaitu dengan cara mengatus
c) Hasil Setelah film bisa dikatakan kering, maka film siap untuk di cetak. i.
Teknik Mencetak
Mencetak foto dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: contact printing dan membesarkan gambar. 1) Mencetak kontak (contact printing) Mencetak dengan teknik ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu mencetak dengan lampu petromaks, dan mencetak dengan lampu listrik. Kelengkapan yang diperlukan: o o o
Bingkai pencetak yang terbuat dari kayu: sebagai tempat mencetak foto Lampu merah: sebagai penerang ruangan sebelum foto dicetak Lampu putih: sebagai alat penyinaran mencetak foto
191
o
o
o
o
o o
o
o
o
Kaca dan bingkainya: merupakan alat untuk mengepaskan atau sebagai tempat kertas foto diletakkan. Tutup bingkai Kertas hitam: sebagai pembatas pinggir kartas foto yang akan dicetak. Kertas hitam: berfungsi sebagai alat untuk menutupi kertas foto sebelum dimulainya cetak. Lampu petromak/listrik: sebagai alat pencahayaan untuk menyinari kertas foto dalam mencetak. Kertas foto: sebagai bahan untuk memvisualkan gambar positif. Bak sebagai tempat hasil cetakan: sebagai tempat untuk membangkitan dan mencuci kertas foto yang baru dicetak. Larutan: developer dan fixer, merupakan sebagai pembangkit dan penguat gambar pada kertas foto. Alat pengukur waktu: sebagai alat pengukur waktu, khususnya pada penyinaran dalam pencetakan. Pengering kertas: sebagai alat pengerin, agar kertas foto cepat kering.
a) Proses dengan lampu petromaks o Siapkan bingkai pencetak di atas meja o Siapkan kaca lalu letakkan negatif (emulsi) menghadap ke atas
Desain Grafis Komunikasi
o
o o
o
o
o
o
Siapkan kertas foto dengan posisi bagian emulsi mengarah ke bawah yang emnghadap ke emulsi Tutuplah bingkai dengan rapat dan kuat ke dalam film. Dalam proses pencetakan, bingkai dibalik dan dimasukkan pada kotak barulah diadakan proses penyinaran. Masukkan hasil penyinaran ke cairan pengembang (developer), dengan cara memutarbalikkan kertas foto sampai kelihatan gambarnya. Selanjutnya dipindah ke bak air bersih yang mengalir dalam waktu dua detik. Agar cairan yang melekat di kertas foto tidak mengembang terus maka perlu adanya penyetopan, yaitu dimasukkan ke cairan fixer, dengan waktu secukupnya. Proses selanjutnya adalah membersihkan kertas foto dari larutan kimia ke dalam air yang mengalir, kemudian kertas foto dikeringkan.
b) Proses mencetak dengan lampu listrik o Siapkan peralatan dalam kamar gelap dengan menggunakan lampu merah o Pasanglah negatif di antara kaca pada kotak
192
o
o
o o
o
o
o
pencetak dalam keadaan terbuka. Pasanglah kertas foto emulsi menghadap ke atas yang diletakkan di bawah kotak pencetak, yang siap untuk disinari. Setelah siap, nyalakan lampu putih menghadap ke kertas foto selama 8 detik dengan jarak sesuai dengan yang diinginkan. Setelah selesai penyinaran matikan lampu Pindahkan kertas foto ke bak air bersih yang mengalir dalam waktu dua detik. Agar cairan yang melekat di kertas foto tidak mengembang terus maka perlu adanya penyetopan dengan cairan fixer. Proses selanjutnya adalah membersihkan kertas foto dari larutan kimia ke dalam air yang mengalir. Keringkan kertas foto dengan cara menganginanginkan.
c) Hasil Setelah melalui proses penyinaran, maka terjadilah karya nyata tranfer obyek melalui lensa dalam kamera, yaitu hasil foto yang tampak pada kertas. 2) Mencetak membesarkan gambar a) Kelengkapan yang diperlukan
Desain Grafis Komunikasi
•
•
•
• •
•
•
•
Ruang gelap: sebagai tempat untuk mencetak foto, yang dilengkapi dengan lampu merah. Enlarger: sebagai alat memperbesar yang dilengkapi dengan lampu diafragma dan lampu kurang lebih 70 watt. Kaca dan bingkainya: merupakan alat untuk mengepaskan atau seba-gai tempat kertas foto diletakkan. Kertas foto: sebagai bahan untuk memvisualkan gambar positif. Bak sebagai tempat hasil cetakan: sebagai tempat untuk membangkitan dan mencuci kertas foto yang baru dicetak. Larutan: developer dan fixer, merupakan sebagai pembangkit dan penguat gambar pada kertas foto. Alat pengukur waktu: sebagai alat pengukur waktu, khususnya pada penyinaran dalam pencetakan. Pengering kertas: sebagai alat pengerin, agar kertas foto cepat kering.
b) Proses • Lampu merah dihidupkan sedangkan lampu putih dimatikan agar tidak mempengaruhi proses pencetakan di kamar gelap • Mengukur foto di dalam papan pengukur
193
• •
• • •
Atur ketajaman dengan mengatur diafragma dalam enlarger Atur sorotan gambar negatif yang akan dijadikan foto dengan cara menaikturunkan kepala alat pembesar hingga memenuhi ke papan pengatur hingga fokus satu titik Kecilkan diafragma sampai f/8 hingga sorotanya sama Geser penyaring merah ke posisi di bawah lensa Atur kertas foto dengan emulsi menghadap ke atas
•
•
•
• •
Masukkan kertas foto posisi menghadap ke atas dalam cairan pengembang selama 1 – 1,5 menit dalam posisi miring dan gerakkan Setelah itu bersihkan dengan cairan penghambat dengan cara menggerakgerakkan kertas foto selama 5 – 10 detik. Masukkan dan gerakkan kertas foto hingga rata ke dalam cairan penetap selama 6 – 10 menit Lalukkan pembilasan ke dalam air kran yang mengalir selama 30 menit Keringkan kertas foto dengan cara menganginanginkan.
Gambar 7.189: Sarana prasarana dalam mencetak foto
•
•
Sinarilah kertas foto dengan cata menggeser penyaring warna merah, hitung satu hingga delapan detik, tarik kembali penyaring warna merah ke bawah lensa. Matikan lampu, bawa kertas foto yang sudah disinari ke tempat cairan yang telah disediakan
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.190: Sarana dan prasarana dalam pencucian kertas foto
c) Hasil Setelah melalui proses penyinaran, maka terjadilah karya nyata tranfer obyek melalui lensa dalam kamera, yaitu hasil foto yang tampak pada kertas.
194
j.
Proses Finishing
Proses finishing yang dilakukan dalam mengemas karya (gambar) adalah dengan cara teknik mounting dan pemberian pigura. Sebelum memulai proses, sebaiknya mengelompokkan dan memilih satu persatu segala sesuatunya yang akan dilekatkan/ditempelkan di pinggir karya seni. Kebingungan sering kali muncul pada waktu menempel, maka diperlukan uji coba alternatif segala bentuk dan warna.
1) Teknik Mounting Teknik mounting adalah membingkai atau memberi bidang antara karya seni dengan pigura. Dengan kata lain, gambar tidak berkontak langsung dengan bingkai tetapi dikelilingi dengan batas tepi yang luas sebagai pemisah gambar dari bingkai. Inilah yang disebut dengan menempel, sedangkan ruang di antara isi gambar dan bingkai disebut dengan ‘ruang pernafasan’.
Gambar 7.191: Pemilihan warna dalam mounting untuk mencari keserasian karya
Desain Grafis Komunikasi
195
Tidak ada aturan yang kaku dalam mengatur apakah anda harus atau tidak menempel dalam bingkai anda, tetapi, sebagai pedoman dasar, maka pertimbangkanlah karya seninya seperti mengatur jarak ruang kosong yang luas dalam komposisinya, seperti dalam hal gambar garis pada latar belakang putih yang terang? Jenis gambar ini akan tampak efektif hanya dengan sejumlah kecil pinggiran, atau mungkin dengan tanpa pinggiran sama sekali. Di sisi lain, semakin besar sebuah gambar maka akan mengun-tungkan pinggir ruang antara gambar dan bingkai. Mount harus dipilih sebelum dibingkai, karena mount-lah yang akan mendukung penampilan sebuah karya. Banyak sekali yang dipikirkan dalam pengaturan ‘proporsi’ mount luas ruang yang harus diperhatikan pada bagian bawah, sisi kanan-kiri dan atas gambar. Pada kenya-taannya pilihan tersebut adalah bersifat pribadi dan tak ada hal-hal magis tentang pengukurannya. Ada yang harus diperhatian dalam menampilkan mount, yaitu: • Lebar Mount. Lebar Mount memiliki pengaruh langsung pada gambar yang dibingkai secara keseluruhan. Jika mount-nya terlalu kecil, yang memberi kesan
Desain Grafis Komunikasi
gambar terlihat kaku dan terbatas. Lebar mount yang sama di semua sisi akan bekerja dengan baik terhadap suatu imej. Jika mount terlalu lebar dibandingkan dengan gambar, biasanya akan lebih baik jika gambar diletakkan lebih tinggi dalam bingkai, sehingga batas tepi mount di bagian dasar gambar lebih dalam daripada sisi gambar. • Memilih warna. Pemandangan yang ditunjukkan di sini tampak dalam kesunyian dengan warnawarna bumi. Dengan lukisan seperti ini, disarankan untuk memilih warna yang harmonis dengan subyek. Mount berwarna terang membuat gambar akan terlihat lebih gelap; warna hijau zaitun pudar akan menghasilkan warna hijau dalam komposisi; hitam menekankan isi linear. Kadang-kadang warna tidak ada kaitannya dengan karya, seperti magenta akan terlihat kontras secara atraktif dengan warna hijau dan coklat dalam gambar. Proporsi mount harus disesuaikan dengan proporsi karya seni yaitu, gambar yang besar tidak perlu membutuhkan mount yang lebar dan gambar yang kecil tidak selalu bagus bila diberi mount yang sempit.
196
Gambar 7.192: Pemilihan mount yang salah mengakibatkan karya tenggelam
Secara umum dikatakan, gambar yang kecil jauh lebih baik dengan menggunakan mount yang lebar dan bingkai yang terlihat hebat. Foto yang kecil kadang-kadang bisa tampak bagus dengan mount yang sempit.
Desain Grafis Komunikasi
Cetakan modern yang semarak lebih bagus bila menggunakan mount yang lebar. Hasilnya biasanya lebih efektif jika anda menghindari untuk memberi kesan visual bahwa anda telah benar-benar menggunakan bidang mount
197
yang sama dengan berkarya seni. Jika lebar ruang sisi-sisi di sekitar karya seni adalah sama, maka bagian dasarnya akan tampak lebih kecil daripada sisi yang lain. Karenanya, kesan simetris lebih baik dibuat dengan memberi ruang bagian bawah sedikit lebih lebar daripada batas tepi sisi yang lain, kira-kira 6 mm atau 18 mm, tergantung pada ukuran karya seni. 2) Membingkai (Pigura) Hadirnya bingkai (pigura) dalam sebuah karya seni merupakan sebagai penghias, pemanis, meningkatkan kualitas, dan memfokuskan pandangan terhadap karya seni yang di bingkai. Beberapa jenis bingkai, berdasarkan ketebalannya, warnanya, profilnya, maupun bahannya yang semuanya ini bila dipasang sesuai bisa mengangkat derajad karya seni yang ditampilkannya. Bingkai (pigura) yang berurat dan halus dengan tepi dalam yang timbul berdiri sempurna merupakan salah satu pilihan. Kelompok kayu yang berurat dan berlapis mengilustrasikan jejeran bingkai yang tersedia. Jenis bingkai untuk gambar oval, termasuk oval kecil emas akan mempertinggi karya yang berharga. Gaya formal sebuah ruangan akan kelihatan ruangan lebih formal, seperti pigura yang halus merupakan ciri Desain Grafis Komunikasi
khas dari pigura yang cocok. Ada beberapa jenis pigura, antara lain pigura ukuran kecil ber-warna emas yang elegan, potongan pigura berlapis kenari yang antik, beberapa pigura yang besar dan solid berupa tatahan kayu berbentuk kipas. Maka berhati-hatilah ketika memilih pigura dari berbagai macam jenis ini, pertimbangannya tergantung dari jenis gambar yang akan dipigura, tetapi juga kecocokan pigura dengan lingkungan dimana gambar tersebut akan dipasang. Semua bingkai profil yang sudah dipotong, dipadukan agar mempunyai cita rasa tradisional dengan penyelesaian eksperimental modern.
Gambar 7.193: Bila pemilihan profil pigura tidak cocok akan mengakibatkan menurunnya kualitas karya
198
Bingkai profil pualam yang berwarna kuning ditampilkan di bagian tengah merupakan pemanis penampilan. Hasilnya adalah versi teknik permarmeran tradisional yang bercita rasa seni, meskipun warnawarna yang dipilih hanya dapat berpadu dengan interior modern.
Ada juga serangkaian produk imitasi, dan dua sampel sempit dan elegan yang dibuat dalam warna merah dan biru bunga karang, diikuti dengan bingkai yang menyolok dengan berbagai penyelesaian dekoratif, termasuk dua persegi yang bermotif diberi hiasan di atas putih dan hijau yang ditempel di bagian dasar.
Gambar 7.194: Pemilihan pigura yang tepat akan mempercantik karya yang ditampilkan
Desain Grafis Komunikasi
199
C. Warna Warna merupakan faktor yang dominan dalam tampilan sebuah desain grafis. Orang akan tertarik pada desain grafis pertama kali pada warna yang dapat mencerminkan suasana hati bagi yang melihatnya. Warna dalam grafis komunikasi bisa ditampilkan pada background , ilustrasi, atau pada tipografi yang kontras. Jenis warna yang ditampilkan sesuai dengan tempat lay-outnya jelas mempunyai maksud dan tujuan dalam komunikasi, sesuai dengan fungsi informasi, apakah tampilan pada ilustrasi /gambar, tipografi, dan background. Setiap warna memberi kesan tersendiri, karena dipengaruhi oleh alam sekitar kita dan pengalaman / suatu kejadian yang pernah dialaminya sebelumnya. Warna biru kadang dipengaruhi oleh warna langit atau air laut. Warna hijau yang mengingatkan pada kita sebuah gunung yang lebat atau tanaman yang subur. Warna merah kadang kita diingatkan pada darah yang keluar dari binatang kurban, atau api yang membara melalap sederetan pertokoan. Warna kuning yang mengingatkan kita pada sebuah warna jeruk atau padi yang sudah siap panen. Kesemuanya itu merupakan pengalaman atau kejadian yang pernah dialami untuk sebagai Desain Grafis Komunikasi
dasar perpikir dalam menampilkan warna dalam karya grafis komunikasi.
Gambar 7.195: Lingkaran warna muda dan tua
1. Komposisi Warna Kita mengenal dua golongan warna, yaitu warna panas (merah, jingga, kuning) dan warna dingin (hijau, biru, ungu). Dua kelompok warna ini kadang ditampilkan dalam karya grafis komunikasi mengarah ke warna panas, warna dingin, atau penggabungan warna panas dengan warna dingin (warna kombinasi).
200
a. Warna Panas Dari sudut kejiwaan, warna panas dihubungkan dengan sikap spontan, meriah, terbuka, memacu gerak, dan menggelisahkan. Kelompok warna panas ini antara lain warna merah dianggap warna jantan, lambang darah yang mengalir di dalam tubuh.
Merah jambu mengesankan kewanitaan. Warna jingga mengesankan bersih, membangkitkan selera, ramah dan hangat. Warna kuning menandakan penuh gairah, ceria, dan tenang. b. Warna Dingin Warna dingin dihubungkan dengan dengan sikap tertutup, sejuk, santai, penuh pertimbangan. Kelompok warna dingin, antara lain warna hijau melambangkan bangkitkan ketenagaan di bumi, atau sesuatu yang tumbuh dan adanya harapan. Warna biru memberikan kesan tenang, dan kesunyian di langit.
Gambar 7.196: Warna panas sebagai penggugah reaksi
Gambar 7.197: Kualitas keceriaan dan kesegaran pada hadirnya warna roduk Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.198: Suasana sejuk menghiasi cover majalah ini
201
Gambar 7.199: Dua warna dingin dipadukan dengan mempertimbangkan kekuatan warna, seperti warna hijau di bidang yang sempit dihimpit oleh warna biru tua yang mempunyai bidang luas
Gambar 7.200: Warna biru yang dipadukan dengan obyek warna merah namun menyatu kekuatannya
c. Warna Kombinasi (Panas dan Dingin) Warna kombinasi merupakan penggabungan kelompok warna dingin dengan kelompok warna panas yang ditampilkan dalam sebuah karya grafis komunikasi. Warna panas bisa dipakai sebagai warna dasar atau background, begitu juga sebaliknya warna dingin bisa dipergunakan sebagai warna dasar atau background. Itu semua sahsah saja asalkan mempertimbangkan keseimbangan secara keseluruhan dan maksud tujuan media.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.201: Meskipun warna kuning dipadukan dengan sedikit warna biru tetap warna kuning yang dominan untuk mengejar estetika verbal, yaitu keceriaan, dan kesegaran
202
Hanya saja bila warna dingin sebagai background, maka obyek lain yang berwarna panas akan tampak kelihatan meskipun ukurannya lebih kecil. Beda halnya dengan warna panas sebagai background, tentu akan lebih dominan meskipun obyek yang ditampilkan berwarna dingin. 2. Penerapan Warna a. Warna Sebagai Identifikasi Budaya/Tradisi. Masyarakat yang masih kental dengan tradisi budayanya, atau masih mengemban warisan nenek moyang, tentunya aturan-aturan, perilaku, adatistiadat, hukum, atau kebiasaan selalu dijaga dan diemban. Kegiatan-kegiatan bernuansa agamis atau kepercayaan terus dipertahankan untuk mencapai kelanggengan di dunia.
Bila berani menentang atau melanggarnya akan mengakibatkan musibah pada diri manusia. Warna, salah satu pedoman kepahaman peninggalan masa lalu, seperti falsafah warna penggabungan Hindu Islam jaman Sunan Kalijaga di bawah ini: 1) Warna hitam yang dikenal dengan luamah atau egosentros, yang mem-punyai sifat angkara murka, dan penghalang maksud baik. Atau warna hitam menunjukkan arah Utara, yaitu arah menuju kematian. 2) Warna kuning yang dikenal sebagai sufiah atau eros, yang mempunyai sifat budi yang kurang baik, perusak, dan merintangi keselamatan. Warna kuning juga diartikan sebagai arah Barat, yaitu arah menuju kerusakan.
Warna Sebagai Identifikasi Budaya/Tradisi NO 1 2 3 4 5 6 7
WARNA Kuning Merah Hijau Biru Ungu Putih Hitam
Desain Grafis Komunikasi
LAMBANG Kehidupan, kemulyaan Perempuan, larangan, rakus Kesuburan, kematian Kesakitan, gelap Romantis, taubat Laki-laki, harum, hidup, terang Tua, kematian, keras kepala
203
3) Warna merah yang dikenal dengan nama polemos atau amarah, yang mempunyai sifat pemarah, hawa nafsu, dan menutup kewaspadaan. Warna merah menunjukkan ke arah Selatan, yaitu arah menuju kedewasaan dan kecermatan. 4) Warna putih yang dikenal dengan religios atau mutmainah yang mempunyai sifat jujur, ketenangan, dan ketentraman jiwa. Warna putih menunjukkan ke arah Timur, yaitu arah menuju awal kebangkitan. Bila ditinjau lebih luas sesuai dengan peradaban dan kegiatan manusia, tentunya warna bisa berkembang pengertiannya, seperti warna merah diindentikan perempuan mentruasi.
Warna hijau yang selalu dipakai untuk menutupi orang yang meninggal dunia, atau warna hitam sebagai tanda kelanggengan dalam kematian abadi. b. Warna Sebagai Penguat Lembaga Lembaga yang bonafide dan professional tentunya mempunyai identitas warna lembaga. Warna lembaga merupakan strategi komunikasi lembaga terhadap masyrakat, di samping itu bila lembaga mempunyai warna khas tanpa kesulitan masyarakat mengenalinya tanpa harus berpikir panjang terhadap lembaga yang memakainya. Sebagai contoh seorang seles promotion yang memakai baju merah tua yang mengedarkan produk rokok tertentu, jelas ini mempromosikan produk rokok keluaran rokok Djarum.
Warna Sebagai Penguat Lembaga NO 1
WARNA
2
Kuning/ Orange Merah
3
Hijau
4
Biru
5
Ungu
6 7
Putih Hitam
PERUSAHAAN Perusahaan jamu Air Mancur, SCTV, ANTV, TVRI Perusahaan rokok Gudang garam, Perusahaan rokok Jarum, Tran TV, JTV, TV7 Perusahaan rokok Wismillak Perusahaan rokok Bentoel, Bank BCA, Bank Mandiri, RTCI, TPI Perusahaan konsmetik Tulib, Bank Jatim, Indosiar, MetroTV Perusahaan rokok Sampurna Perusahaan rokok Diplomat
Desain Grafis Komunikasi
LEMBAGA Universitas Palang Merah Indonesia Institut, Dinas Pertanian, MUI Dinas Air Minum, BKKBN Lembaga Kristiani Dinas Kesehatan Lembaga Permasyarakatan
204
Warna yang dipakai dalam perguruan tinggi, seperti kuning yang dipakai oleh Universitas Negeri, warna hijau menunjukkan Institut Negeri, dan sebagainya. Merambaknya kampanye dalam pemilihan umum sering kali jalan dibanjiri oleh warna kaos tertentu, ada merah, kuning, hijau, biru, ungu dan sebagainya. Sehingga orang bilang, ”di jalan raya baru banjir darah”, maksudnya dipenuhi partai yang berwarna merah. Kostum kesebelasan sepakbola yang selalu mema-kai warna tertentu.
Warna yang dipakai pemain sepakbola tersebut sebenarnya menunjukan tempat atau daerah, seperti Arema warnanya biru, atau kesebelasan Indonesia yang selalu memakai merah-putih. c. Warna Sebagai Pendekatan Rasa Psikologis Warna dapat mempengaruhi psikologi seseorang, baik semangat hingga malas. Keceriaan merupakan sifat seseorang. Keadaan ini bisa diwujudkan dengan menggunakan warna kuning, sebagai lam-bang keceriaan.
Warna Sebagai Pendekatan Rasa Psikologis NO WARNA 1 Kuning
SIFAT Terang, cemerlang, bahaya, ceria, hidup, ada harapan, riang gembira Agresif, merangsang, menarik, menggairahkan Pasif, istirahat, tenang, segar, alami
2
Merah
3
Hijau
4
Biru
Dingin, damai, nyaman, tentram
5
Ungu
6
Putih
7
Hitam
Agung, wibawa, angkuh, negatif, mundur, tenggelam, khidmat Positif, bersih, cemerlang, ringan Menekan, gelap
Desain Grafis Komunikasi
LAMBANG Keceriaan, kegembiraan, kejayaan, kebesaran, kematangan Berani, bahaya, jantan, kuat, perselisihan, semangat Kepercayaan, keabadian, kesegaran, muda, mentah Harapan, kesepian, keakraban, kebersamaan Perkasa, sedih, murung, menyerah, tobat Perdamaian, kesucian, Kepolosan, kesopanan Menakutkan, misterius, kehancuran, kesalahan
205
d. Warna Sebagai Penunjuk Produk Warna dalam kemasan biasanya diarahkan ke produk atau isi kemasan khusunya kemasan makanan dan minuman. Warna dalam aplikasi ke kemasan antara lain: • Citra merek Warna dapat menciptakan citra merek atau perusahaan. • Mengabadikan isi produk. Yaitu merekam warna produk yang divisualkan ke dalam kemasan. • Pajangan Mempunyai daya tarik kepada konsumen bila kemasan dipajang di etalase. • Penjelas Kemasan dapat memperjelas isi produk, tanpa membuka kemasan
• Keamanan Warna merupakan sebuah tanda, misalkan warna merah yang berarti produknya rasanya manis atau pedas. Tanda ini bagi orang yang sakit tidak suka pedas jelas akan memilih warna lain. e. Warna Sebagai Daya Tarik Warna mempunyai daya tarik yang tinggi, khususnya warnawarna yang cerah. Anak-anak dalam pemilihan warna banyak yang cerah, sebaliknya bagi orang dewasa memilih warna yang kalem, lembut, dan tua. Kondisi inilah ditangkap desainer kemasan selain diarahkan ke produk juga diarahkan ke sifat konsumen.
Warna Sebagai Penunjuk Produk NO 1 2 3 4 5 6 7
WARNA Kuning/Orange Merah Hijau Biru Ungu Putih Hitam
RASA Asam Pedas, manis Pahit Sejuk Manis Manis Lembut, kelam
JENIS BENDA Jeruk Cabe, strawberry Jamu Mint Anggur Susu Rambut
Warna Sebagai Daya Tarik NO
JENIS WARNA
PERPADUAN WARNA
1
Komplementer
Merah dengan hijau Kuning dengan ungu Biru dengan jingga
2
Analog
3
Chroma intensitasnya tinggi
Biru ke kuning Kuning ke merah Merah ke biru Kuning, jingga, dan merah
Desain Grafis Komunikasi
206
D. Corporate Identity Corporate identity adalah unsur desain yang digunakan oleh perusahaan maupun lembaga periklanan lainnya untuk menciptakan identitas diri yang konsisten dan dapat dikenal melalui kegiatan komunikasi, promosi dan distribusi produk/jasa. Corporate identity pada hakekatnya suatu lambang dari suatu perusahaan yang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap apa yang diinformasikan, sehingga kalayak percaya dan mendapat kepuasan terhadap layanannya. Bila suatu perusahaan sangat memperhatikan konsumen, maka dengan sendirinya konsumen akan percaya dan fanatik terhadap apa yang diinformasikan. Sebagai contoh produk elektronik Sony yang sudah dirasakan keunggulannya oleh kalayak, suatu saat perusahaan ini meluncurkan produk barunya tanpa ragu lagi konsumen sudah percaya keunggulannya. Hal ini membuktikan bahwa kalayak/konsumen dapat menilai terhadap corporate identity dari informasi yang disampaikan dengan produk yang dikeluarkan. Makin banyak corporate identity di berbagai bidang sehingga dikenal dan diingat oleh kalayak maka diciptakan identitas yang simpel dan menarik, yaitu logo, simbol, atau trade mark. Tanpa Desain Grafis Komunikasi
corporate identity tersebut biasanya mengandung beberapa faktor, antara lain: sejarah, identitas/khas, asosiatif, artistik, komunikatif, simbolik, mengandung keaslian, mudah terbaca, menggugah, dan mudah diingat. Peran corporate identity dapat mendongkrak penjualan suatu produk atau jasa melalui pembelian merek. Bila kita memperhatikan perilaku konsumen sering terjadi seseorang membeli merk terutama barang/jasa yang dapat menaikkan gengsi atau derajat di pemakai. Tidak mengherankan bila corporate identity sering dibajak atau diikuti perusahaan lain agar produknya laku di pasaran. Membuntuti suatu corporate identity yang sudah terkenal ini merupakan agar produknya mudah diingat dan ikut dompleng ketenarannya. Hal tersebut dapat kita jumpai pada iklan kola-kola yang mendompleng ketenaran CocaCola, atau produk-produk pakaian yang diproduksi dari Bandung dengan lebel Levi’s, dan masih banyak lagi lainnya. Dalam komunikasi visual, corporate identity seruing ditampilkan di sudut-sudut atau dibagian paling bawah yang seakanakan lepas dengan elemen-elemen yang lain. Penampilan berukuran kecil dengan warna yang khas
207
dominan yang seakan mengajak pembaca untuk membacanya secara sepintas. Penampilan yang berbeda ini memang dibuat sengaja agar pembaca bila membedakan mana yang diinformasikan dan mana yang menginformasikan berita. 1. Logo Penggalian ide dalam pembuatan logo perlu digali semaksimal mungkin melalui tampilan beberapa alternatif. Beberapa alternatif inilah nanti-nya akan terpilih sebagai salah satu alternatif yang dikembangkan melalui berbagai warna tampilan. Berbagai alternatif ini diharapkan klain (pemesan) diberi kebebasan atau kelonggaran dalam memilih sebagai desain terpilih untuk dikembangkan lagi. Proses berkelanjutan dengan pencarian ide pengembangan inilah yang dinamakan evolusi.
Gambar 7.202: Logo RCTI ke 13 dalam satu warna
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.203: Logo RCTI 13 berwarna
Logo RCTI terdiri dari huruf RCTI berwarna biru yang dipadu dengan huruf R bersimbolkan burung garuda dengan dipertegas tujuh garis horisontal yang membelah masing-masing huruf yang menandakan jumlah pemegang saham. Adapun burung rajawali sebagai simbolisasi bahwa RCTI siap menghadapi tantangan masa mendatang. Sedangkan warna biru adalah warna broadcasting atau stasiun televisi. Logo tersebut dapat diartikan, bahwa Rajawali dan Citra itu adalah dua perusahaan yang memjadi pemilik RCTI. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa angka 13 merupakan angka sial, namun bagi RCTI angka 13 dalam acara hari ulang tahun ini memberi arti yang beda karena dirancang dengan warna emas. Logo 13 HUT
208
RCTI memberikan kesan kokoh, kualitas tinggi, mahal, eklusif, prestise tinggi, dan memberi kesan setia. 2. Lambang Lambang adalah tanda lewat perjanjian, maksudnya yang mempunyai hubungan antara tanda dan obyeknya yang ditentukan oleh suatu peraturan tertentu yang sifatnya umum. Lambang adalah suatu wujud pembabaran yang langsung dari idea pembuatnya, atas dasar kedalaman feelingnya. Apa yang terkandung dalam lambang itu merupakan statu kehidupan perasaan pembuatnya. Karena lambang merupakan pembabaran langsung dari ide, tentu di dalamnya juga terdapat suatu perpaduan spontan dengan feeling.
Lambang negara Indonesia ”Burung Garuda” yang mempunyai pengertian yang dalam terhadap sejarah kemerdekaan Indonesia melawan penjajah. Arti lambang dari ”Burung Garuda” tersebut adalah; 17 Agustus 1945, yaitu tanggal 17 terdapat pada jumlah bulu sayap, Agustus (bulan 8) tertera pada jumlah bulu ekor, tahun 1945 (45) terwujud dalam jumlah bulu leher.
Lambang terdapat di luar badan kita dan tidak terikat oleh naluri jasmaniah kita, yang akan muncul bila manusia sedang belajar, proses belajar berlangsung.
3. Brand
Lambang memperhatikan suatu dari kaidah-kaidah yang berlaku dalam perbuatan manusia, pengertian dan ekspresi, sebagai contoh piramida yang ada di Mesir berbentuk segitiga yang menyimbulkan adanya Tuhan, sekat kepadaNya.
Brand berasal dari bahasa Inggris (brand) yang me-ngacu pada pengindenti-fikasian ternak. Pada waktu itu, pemilik ternak menggunakan “cap” khusus yang terbuat dari logam panas untuk menandai ternaknya agar beda dengan ternak milik orang lain.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 7.204: Lambang Garuda
209
Adanya cap ini memudahkan menawarkan ternaknya kepada calon pembeli. Cara ini sudah dilakukan sejak 2000 SM seperti tanda gambar yang tertera di dinding-dinding kuburan Mesir Kuno. Perdagangan di abad pertengahan yang dikendalikan oleh serikat pekerja yang memberikan semacam tanda sertifikat kualias yang selanjutnya dipakai oleh beberapa negara sebagai dasar hukum perdagangan. Pada akhir abad 19 para perusahaan menggunakan merek untuk mengidentifikasi produk spesifik, seperti mesin jahir Singer, minuman ringan CocaCola, film Kodak, rokok Dji Sam Soe, jamu Iboe, dan sebagainya.
Gambar 7.205: Merek mencerminkan kewibawaan dan prestise perusahaan
Merek (brand) identitas produk dalam bentuk tulisan nama, tanda, simbol, atau desain untuk mengidentifikasikan barang dan jasa dari satu atau Desain Grafis Komunikasi
kelompok penjual dan membedakannya dari barang dan jasa dari pesaingnya. Dari segi hukum, merek mencer-minkan hak kepemilikan yang dilindungi secara hukum. Merek dari segi perusahaan mencerminkan nilai korporat diperluas ke berbagai macam kategori produk. Adapun dari segi identitas, merek memberikan makna pada produk dan menentukan identitasnya. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai: •
Sarana identifikasi untuk mempermudah proses pelacakan atau pencatatan akuntansi bagi perusahaan.
•
Sebagai dasar hukum terhadap merek, karena dilindungi melalui merek dagang terdaftar, hak pa-ten, hak cipta, dan desain.
•
Sebagai pempuas pembeli agar selalu teringat dan puas yang membuatnya jadi loyalitas terhadap merek produk.
•
Sarana penciptaan makna yang unik sehingga bisa membedakan dengan merek produk saingannya.
4. Piktograf Secara psikologi, manusia celih cepat mempelajarai dan lebih lama mengingat sesuatu bila ditampilkan secara visual,
210
sederhana, singkat, dan jelas. Piktograf termasuk media grafis komunikasi yang memenuhi syarat didaktif, oleh karena itu piktograf secara langsung bisa berkomunikasi dengan audience. Suatu informasi bila dikomunikasikan lelalui tulisan maupun sederetan angka tidak terlalu menatik, jenuh, bahkan bosan.
pria maupun sebagainya.
wanita,
dan
Bila penciptaan piktograf baru maka awalnya harus dilengkapi dengan bahasa verbal (tulisan) agar tidak ada kesalahan persepsi dalam berkomunikasi. Agar cepat lebih komunikatif, maka penggambaran dibuat sederhana mungkin. E. Layout Langkah akhir dalam pengerjaan desain cetakan grafis adalah memilih dan menata elemen-elemen yang ada untuk membawakan pesan atau informasi. Hasil yang diharapkan adalah suatau sarana komunikasi yang efektif, hal ini menyangkut fungsi dan keindahan. Oleh karena itu penempatan ilustrasi serta tulisan baik mengenai sifat, ukuran, bentuk dan jarak ditentukan oleh layout.
Gambar 7.206: Menyederhanakan bentuk guna meringankan silang pendapat terhadap informasi
Maka munculah piktograf sebagai media yang bisa mewakili informasi melalui bahasa gambar, bahkan para ahli menciptakan piktograf tingkat internasional, seperti tanda lalu-lintas, atau tanda yang dipasang di kamar kecil
Desain Grafis Komunikasi
Ada tiga macam layout masing-masing dikelompokkan menurut ketelitian cara pembuatannya yang dipengaruhi oleh tujuan, kegunaan, atau fungsinya. Ke tiga macam itu adalah layout miniatur atau sketsa kecil, layout kasar dan layout komprehensif. (Alan Swan.1987). Ke tiga layout ini merupakan suatu urutan proses tahapan dalam merancang desain grafis.
211
1. Layout Miniatur Layout miniatur merupakan layout gagasan atau ide merupakan tahap awal dalam proses visualisasi grafis komunikasi. Secara visual merupakan gagasan berupa beberapa coretan dasar ukuran skala kecil dengan mempertimbangkan susunan komposisi tata letak. Layout ini merupakan proses eksperimen dalam pencarian susunan yang sesuai, cocok, dan artistik yang selanjutnya akan dibuat langsung secara manual atau komputer sesuai dengan ukuran yang sederha.
Gambar 7.207: Layout miniatur salah satu langkah kerja mencari keindahan maksimal merancang
Layout miniatur dapat dibuat selera ukuran, tetapi harus mempunyai perbandingan tertentu atau skala dengan ukuran sebenarnya. Layout miniatur mempunyai tiga keuntungan yaitu: (1) Merupakan sarana ekonomis untuk menguji berbagai rancangan.
Desain Grafis Komunikasi
(2) Dapat dikerjakan dengan cepat dan bebas membuat beberapa rancangan. (3) Akan menimbulkan gagasan-gagasan lebih lanjut, karena ada kehangatan untuk berkreasi dan produktif. 2. Layout Kasar (sketsa) Layout kasar adalah pembesaran sesungguhnya dengan ukuran sebenarnya dari layout miniatur yang terpilih. Hal ini dilakukan terutama dipergunakan untuk percobaan dengan membuat beberapa rancangan untuk diadakan revisi ataupun perubahan yang nantinya menjadi ran-cangan akhir menyerupai desain yang sesungguhnya. Layout kasar merupakan kelanjutan dari proses layout miniatur. Caranya, yaitu layout miniatur yang terpilih dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan ukuran perbandingan yang propor-sional, seperti 1:2, 1:3, 1:4, 1:5 dan sebagainya. Layout kasar bisa dikerjakan dengan cara manual atau computer berukuran lebih besar dari layout miniatur. Proses layout kasar merupakan proses pencarian karya yang terpilih, baik melalui pemilihan warna, pemilihan huruf, pengaturan komposisi.
212
Gambar 7.208: Layout kasar sudah menampakkan adanya kejelasan, baik ilustrasi yang dihadirkan atau elem-elemen yang lain dalam satu bidang grafis komunikasi
3. Layout Komprehenshif Layout komprehensif adalah layout yang pasti. Layout yang memperhatikan bagaimana wajah hasil akhir itu nantinya. Semua sudah tersusun apakah jenis huruf, korps (logo), ilustrasi, warna maupun penyusunannya dan elemen lainnya, sehingga orang yang melihatnya dapat terbayangkan bagaimana kira-kira kalau sudah jadi dalam bentuk desain grafis yang sesungguhnya. Layout komprehensif merupakan lanjutan layout kasar yang terpilih. Layout komprehensif merupakan desain final siap cetak sesuai dengan ukuran sesungguhnya atau ukuran perbandingan yang dianggap bisa mewakilinya.
Desain Grafis Komunikasi
Beberapa alternatif pada layout komprehensip merupakan cara memudahkan klain untuk membandingkan atau memilih yang sesuai dengan harapan pemesan 4. Proses Layout Ide layout sering mempunyai beberapa macam interpretasi, namun kadang-kadang berisis sket-sket kasar untuk memvisuallisasikan yang terkandung konsep, judul maupun tema yang mewakili komposisi desain dan unsusr-unsusr yang lain. Layout dikerjakan untuk memperoleh eye-catcher yang kuat serta mengenai sasaran. Ahli layout berusaha mempengaruhi publik melalui karyanya. Perasaan mereka terhadap keindahan di dalam apa yang dibentang untuk
213
diterima sebagai standard bagi perasaan masyarakat. Sebelum membuat desain yang sesungguhnya, terlebih dahulu membuat beberapa sketsa yang masih mentah (belum matang), namun masih dapat mewakili bagaimana desain yang akan dibuat sesungguhnya. Sketsa dapat dibuat dengan pensil dengan menampilkan kepala karangan atau judul, ilustrasi maupun teks-teks pendukung untuk mempertegas atau memperjelas apa yang dimaksud pada kepala karangan. Membuat beberapa sketsa nantinya bisa dipilih, mana yang paling sesuai untuk suatu produk desain grafis. Perlu diingat pula kemampuan desain grafis yang yang dicetak offset, maka dalam memilih ilustrasi yang mengarah ke garis atau gradasi, sparasi harus diperhatikan kemampuan mesin cetak, karena tiap jenisatau tipe mesin mempunyai keterbatasan tersendiri. Setelah sketsa besar jadi dan dipilih yang paling sesuai, maka dicobakan dengan komposisi warna (bila berwarna). Warna dalam cetakan sangat ditentukan oleh bahan yang akan dicetak, besar kecilnya huruf, ruang dan jenis warna yang ditampilkan. Kalau menginginkan ke harmonisan tentunya warna banyak yang mengarah ke warna bahan.
Desain Grafis Komunikasi
Untuk menginginkan ada sedikit pemanis, bisa diberi warna yang sedikit berbeda sebagai tanda emphasis untuk tatapan mata pertama yang ditampilkan pada unsur yang dominan dan patut ditampilkan. Maka sebaiknya warna dapat menguasai pada apa yang diharapkan pada suasana keseluruhan pesan. Proses layout adalah merangkai unsur-unsur tertentu menjadi susunan yang menyenangkan dan mencapai suatu tujuan. Untuk itulah perlu dirancang dengan saksama baik penyajian secara visual dan proses berpikir untuk menghasilkan suatu keputusan. Sebuah layout bisa dikatakan memuaskan apabila dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 1) Apakah hasilnya sesuai dengan maksud pekerjaan (misalnya untuk cetak undangan, poster, cover buku) ? 2) Apakah hasil grafis yang di kerjakan tersebut mempunyai bobot keaslian ? 3) Apakah koposisi keseluruhan dikerjakan dengan baik ? 4) Apakah pilihan bentuk ilustrasi, jenis huruf, warna dan bahan yang akan dicetak ada satu kesatuan ? 5) Apakah bahasa yang dipakai sudah dianggap baik
214
sebagai bahas informasi dan komunikasi? 6) Apakah pekerjaan tersebut sudah diterima klain dengan baik ?.
Gambar 7.209: Layout komprehenshif yang siap di cetak
5. Gambar Kerja (Atwork) Setiap pekerjaan desain yang melalui proses pencetakan akan memerlukan gambar kerja atau yang disebut artwork. Art, sebutan untuk artwork atau disebut juga mechanical atau gambar kerja (artwork) adalah suatu model yang akan dikerjakan selanjutnya dibagian penyiapan acuan cetak. Gambar kerja dibuat berdasarkan desain jadi atau layout komprehenshif yang sudah disetujui.
Desain Grafis Komunikasi
Diharapkan kerapihan, ketepatan di dalam menyiapkan gambar kerja sudah mendekati kesem-purnaan aslinya sehingga tidak akan menyulitkan dalam proses pencetakan. Dulu artwork dibuat secara manual, ditempel-tempel di atas karton tebal, semua tulisan dan gambar sebelum ditempel direpro dulu, hasil repro disebut bromide, dan bromide tersebut yang akan ditempel di permukaan karton. Gambar yang berwarna kadang tidak perlu direpro cukup di-trace di permukaan karton tersebut (sebagai guide ukuran yang diperlukan). Warnawarnanya diperinci berdasarkan CMYK. Artwork kini cukup dipersiaokan dengan komputer dengan prinsipprinsip yang sama. Artwork merupakan karya yang siap cetak, oleh karena itu semua harus dikerjakan dengan benar, kesalahan yang dilakukan di sini akan banyak memakan biaya. Supaya tidak terjadi kesimpang siuran dalam proses pencetakan sebaiknya pada pembuatan gambar kerja disertai instruksi tertulis guna memperjelas dan menghindari kemungkinan akan adanya kesalahan dalam proses cetak. Sebelum melangkah ke proses desain grafis perlu diteliti lagi apakah gambar kerja sudah siap benar.
215
Gambar 7.210 a,b,c,d,e: Artwork sparasi CMYK Cyan (biru muda), Magenta (merah muda) Yellow (kuning), Black (hitam), dan hasil akhir cetak offset
Desain Grafis Komunikasi
216
Adapun beberapa yang harus diteliti meliputi: 1) Bagaimana teks atau huruf sudah ada dan lengkap. 2) Apakah gambar yang ditampilkan sudah lengkap. 3) Apakah warna yang ditampilkan sudah sesuai. 4) Apakah komposisi yang dihadirkan sudah enak dilihat. 5) Apakah sudah sesuai dengan fungsi atau kegunaan. 6) Apakah sudah disetujui oleh si pemesan (bila produk pesanan). 7) Apakah sudah dapat dijangkau dengan proses desain grafis, dan sebagainya. Sebuah logo akan lebih mudah dan cepat dikerjakan dengan cara menggabungkan beberapa elemen desain berdasarkan kelompok perencanaan grafis berdasarkan empat warna cetakan (sparasi), yaitu cyan, magenta, yellow, dan black. Maka seorang desainer grafis harus melakukan langkah kerja (artwork) untuk menghasilkan desain yang bagus dan berhasil, harus memperhatikan segi komunikasi, informasi, fungsi, dan estetika.
Desain Grafis Komunikasi
PALM IJEN METROPOL ITAN MA L A NG KO TA
PALM IJEN MET ROPOLITA N M A L A N G K O TA
PALM IJEN MET ROPOL ITA N MA L A NG KO TA
Gambar 7.211: Artwork film sparasi
F. Pendalaman 1. Buatlah Logo perusahaan ”Matu Terus” yang bergerak di bidang kontraktor bangunan. Ukuran kertas A4 dengan teknik bebas. Logo, nantinya bisa dicetak berwarna atau hitam putih. 2. Buatlah ilustrasi bertema ulang tahun. Ukuran kertas A3, bahan dan teknik bebas. 3. Potretlah sebuah sepeda motor dari segala posisi. Ingat, bahwa hasil foto ini latak dijadikan obyek untuk iklan otomotif.
217
VIII. GAMBAR TEKNIK GRAFIS KOMUNIKASI A. Sejarah Gambar Teknik Gambar teknik grafis komunikasi sering disebut sebagai gambar kerja atau gambar produksi yang tujuannnya untuk menterjemahkan gambar desain menjadi gambar terukur yang dapat dipahami oleh pelaksana, bagian produksi atau disiplin lain yang akan menghitung / menilai tentang bentuk, tampilan, ukuran, daya tarik, komunikasi, penggunaan media, biaya, dan sebagainya. Standar gambar mengacu berdasarkan kesepakatan, atau ditentukan oleh pihak perusahaan yang disetujui oleh pemesan (klien) sesuai dengan kebutuhan untuk media komunikasi. Gambar teknik grafis komunikasi atau “bahasa gambar”, merupakan sarana media bagi desainer grafis untuk menyampaikan gagasannya ke pada yang memberi tugas (klien) kepada calon pelaksana atau pihak yang terkait yang berkepentingan. Bila kita menoleh ke zaman Purba, manusia telah mengenal gambar sebagai sarana/ media komunikasi melalui gagasan si penyampai. Tahun 2200 sebelum Masehi bangsa Mesopotamia telah mengenal gambar teknik, seperti gambar denah bangunan yang berada pada pangkuan patung Gudea. Di Mesir Kuno, membuat membuat gambar rencana pada lembaran daun papyrus, Desain Grafis Komunikasi
lempengan batu, dan pada sebilah kayu. Pelaut Yunani Kuno telah membuat peta geografi bagianbagian bumi yang telah mereka jajahi, dan bangunan rumah, istana, benteng, dan lain-lain yang dibuat secara detail. Dalam perkembangannya, manusia dihadapkan oleh persoalan pelik, yaitu bagaimana caranya menggambar benda dua dimensi dan tiga dimensi yang bisa diketahui ukuran panjang, lebar, dan tinggi atau kedalaman pada bidang datar yang bisa dilihat dari berbagai arah. Persoalan ini bisa terjawab pada abad ke 15 oleh seorang jenius asal Italia bernama Leonardo da Vinci (1452-1519) yang telah melakukan studi matematis tentang gambar dan lukisan. Hasil karya besar ini merupakan cikal bakal gambar proyeksi dan perspektif yang kita kenal sekarang ini. Di Indonesia, gambar teknik mulai dikenal pada masa zaman penjajahan Belanda melalui pelajaran di sekolah menengah kejuruan dan pendidikan tinggi teknik. Dalam perkembangannya, gambar teknik di Indonesia merupakan perpaduan antara metode Eropa dan Amerika. Kondisi ini disebabkan oleh banyaknya kontrak dibidang rekayasa dengan negara Amerika, Eropa, dan negara-negara Asea.
218
Munculnya teknologi komputer di masa abad ke 20 banyak mempengaruhi perkembangan gambar teknik, terutama dalam kecepatan dalam pengerjaannya, ketelitian, kerapian, kerumitan, dan kualitas gambar. Meskipun demikian, pengetahuan dan kemampuan menggambar teknik manual yang konvensional tetrap menjadi pra syarat mutlak untuk menggunakan komputer secara optimum dalam mengerjakan gambar teknik.
B. Bahan dan Peralatan 1. Meja atau papan gambar Meja merupakan peralatan gambar yang dibuat dari sehelai papan diberi kaki.
yang sedikit miring ke arah perancang. Kemiringan papan meja tergantung kebutuhan perancang grafis komunikasi untuk memperoleh kenyamanan dalam penggarapan/ pengerjaan karya grafis komunikasi. 2. Mistar segi tiga Mistar segi tiga merupakan alat untuk menggambar, khususnya obyek yang mengarah garis lurus maupun tegak lurus. Alat ini berbentuk segitiga, yang terdiri dari dua jenis, yaitu (1) mistar siku dengan sudut 90º sedangkan kedua sudutnya 45º, (2) Mistar salah satu bersudutnya 90º, yang dipadu dengan sudut 60º, dan sudut 30º. Mistar segi tiga dalam penggunaanya sering untuk menggambar garis miring/diagonal. 3. Jangka
Gambar 8.1: Meja gambar yang bisa dirubah posisiya sesuai kebutuhan
Meja gambar termasuk perlengkapan yang utama, karena tanpa meja gambar kita tidak bisa menggambar dengan leluasa. Meja untuk grafis komunikasi dirancang khusus dengan papan datar Desain Grafis Komunikasi
Jangka merupakan alat yang terbuat dari logam atau kayu berbentuk huruf “A” berkaki dua yang dapat dilebarkan maupun disempitkan yang berfungsi untuk membuat garis berbentuk bulatan dan lingkaran. 4. Mal atau Sablon (template) Peralatan lain yang digunakan dalam menggambar teknik komunikasi adalah Mal dan Sablon. Mal atau Sablon ada-
219
lah alat bantu untuk membuat sebagian atau segmen-segmen garis lengkung, seperti lingkaran, ellips, parabola, dan sebagainya. Kegunaan alat ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian sebagai pengganti jangka untuk menghasilkan gambar yang rapi. Meskipun alat ini sebagai alat bantu dalam mendesain suatu suatu proyek, sebaiknya sebelum anda menggunakannya lebih dulu terampil dalam membuat bentuk lingkaran maupun huruf.
6. Pensil Pensil merupakan alat untuk menulis atau penggambar berupa kayu kecil berisi arang keras. Pensil berkualitas standard dibuat sesuai dengan ukuran keluanakan atau kekerasan sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya. Ukuran standard tertulis dalam pensil yang dinyatakan dengan huruf, mulai dari 9H (paling keras), F (sedang), hingga 6B (paling lunak). Pada pensil keras intinya kecil, sedangkan pensil lunak intinya besar. 6B 5B 4B 3B 2B B HB
Gambar 8.2: Salah satu alat template untuk menggaris obyek lengkung
F H
5. Busur derajat Busur derajat merupakan alat seperti penggaris yang berbentuk setengah lingkaran, dipinggirnya tertera angka yang menandakan ukuran derajat. Alat ini untuk mementukan seberapa besar sudut yang diperlukan dalam menentukan kemiringan obyek.
Desain Grafis Komunikasi
2H 3H 4H 5H 6H 7H 8H 9H
: Paling lunak, palin hitam (softest, blackest) : Luar biasa lunak (extremely soft) : Ekstra lunak (extra soft) : Sangat lunak (Very soft) : Lunak plus (soft plus) : Lunak (soft) : Agak lunak (medium soft) : Sedang (intermediate between soft and hard) : Agak keras (medium hard) : Keras (hard) : Keras plus (hard plus) : Sangat keras (very hard) : Ekstra keras (extra hard) : Ekstra keras plus (extra hard plus) : Luar biasa keras (extremely hard) : Luar biasa keras plus (extremely hard plus) : Paling keras (hardest)
220
Kegunaan/fungsi pensil sesuai ukuran kelunakan 6B
Peren cana an
4B
4B
3B
2B
B
HB
F
H
2H
3H
4H
5H
6H
Gambar kerja Denah
Gambar Seni Seni Grafis Komputer Penggunaan Umum
7. Kertas Nama kertas diambil dari bahasa Yunani (papyros), Inggris (paper), dan Belanda (papier) suatu tanaman air yang telah digunakan oleh orang-orang Mesir kuno sebagai bahan untuk menulis. Kertas merupakan barang tipis atau lembaran serbasama yang biasa ditulisi atau digambari yang terbuat dari jalinan serat selulosa, bahan rumput, jerami, kayu dan sebagainya dengan bantuan zat pengikat yang dibuat berbagai jenis untuk berbagai macam tujuan. Menurut tingkat kehalusan kertas bisa ditinjau dari proses pengerjaan kertas akhir, antara lain; antique, eggshell, vellum, machine finish (MF), dan english finish (EF).
Desain Grafis Komunikasi
Untuk mencapai kehalusan yang lebih baik diperoleh dengan cara super calendaring (SC), serta pengerjaan akhir seperti linen, wol (tweed), koral (pebble), awan (cloud) yang ditimbulkan ketika kertas dikeluarkan mesin. Desainer perlu mempertimbangkan susunan serat atau arah serat untuk melipat, kekuatan, mutu cetak, warna, derajat putih, kepekatan, kilapan, dan sefat pembiasannya. 1) Jenis-jenis Kertas • Kertas bond (bond paper) umumnya dipakai untuk kertas surat. Mudah menerima tinta, mudah dihapus, biasanya ukuran lembaran 21,25 x 27,5 cm.
221
7H
8H
9H
• Kertas teks (texs paper) berukuran 62,5 x 95 cm. Kertas ini terdapat dalam berbagai macam tekstur dan warna yang menarik. Kertas ini berfungsi untuk pemberitahuan, buku kecil (buklet) dan blosur khusus. • Kertas berlapis (coated paper) berukuran 62,5 x 95 cm. Kertas ini berupa kertas biasa yang lapisannya halus dan mengkilap. Digunakan untuk karya cetak yang berkualitas tinggi. • Kertas sampul (cover paper) berukuran 50 x 65 cm. Cirinya agak berat dan tebal, berlapis, dan memiliki berbagai warna yang menarik. Jenis ini biasa digunakan untuk kulit buku. • Kertas buku (bookr paper) berukuran 62,5 x 95 cm. Kertas ini mempunyai permukaan halus yang biasanya untuk buku umum serta buku pelajaran. • Kertas ofset (ofset paper) mempunyai ukuran 62,5 x 76,25 cm, yang serupa kertas buku namun berlapis. Jenis kertas ini sangat sesuai untuk percetakan ofset. • Kertas kartotik (index paper), kertas yang kaku, tidak mahal, dan mudah ditulisi dengan tinta ini berukuran 56,25 x 87,5 cm dan 63,75 x 76,25 cm. • Kertas koran (Newsprint paper), meruapakan kertas yang
Desain Grafis Komunikasi
mempunyai daya isap tinggi berukuran 60 x 90 cm. Kertas dengan harga murah ini biasa digunakan untuk surat kabar. • Kertas etiket (tag paper) berukuran 60 x 90 cm ini mempunyai satu muka atau dua muka berwarna. Kertas ini mempunyai kualitas lentur yang baik dan bisa dipakai untuk segala macam cetakan. • Kertas karton Kertas karton merupakan kertas yang beratnya me-lampaui 170 gram/m2. Dalam grafis komunikasi biasanya terbagi menjadi 4 macam karton, yaitu: (1) Karton yang tidak diputihkan (2) Karton berlapis, satu atau kedua mukanya (3) Karton lapis (paste-board) terdiri dari 2 atau lebih lapisan yang dilekatkan bersama mempunyai berat 200 gram/m2 (4) Karton emboss yang mempunyai permukaan khusus yang dikerjakan oleh mesin emboss, seperti linen atau kertas sejenis lainnya. 2) Ukuran Kertas Ukuran standarisasi Kertas Internasional pada tahun 1680 semula dari Deutsche Industrie Normen (DIN) merupakan acuan yang dipakai hingga saat ini. Ukuran ini disebut
222
sebagai proporsi geometris dan tepat guna yang mempunyai proporsi 1:Ѵ2 (1:1,41) yang dikenal sebagai segitiga diagonal.
Gambar 8.3: Ukuran kertas dengan proporsi geometris 1. Setengah garis dasar meru-pakan satu sisi dari sebuah bujursangkar
Ada tiga kelompok standarisasi, yaitu: A: Ukuran jadi yang harus dipakai sebagai ukuran dasar, seperti kartupos A6, poster A3, A2, A1, dan AO B: AO adalah ukuran yang terbesar dan isinya sama dengan meter persegi (841 x 1189 mm = 999949 mm² C: Ukuran sampul surat A4: 210 x 294 mm = untuk kepala surat C4: 229 x 324 mm = sampul suratnya
2. Garis diagonal bujursangkar membentuk ketinggian baru pada lebar segitiga 3. Segitiga diagonal dipakai pada sebuah bangunan
Pemilihan ukuran kertas didasarkan atas pertimbangan, antara lain; • Memudahkan dalam memperkecil dan/atau memperlebar kertas sesuai dengan kebutuhannya. • Luas kertas Aº adalah dua kali luas kertas A¹, A² = 2 x A² dan begitu juga se-terusnya. • Memudahkan penyimpanan di studio gambar. • Mudah dibawa sewaktu survey/tugas di lapangan.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 8.4: Ukuran standarnisasi kertas
Hubungan dari semua ukuran dalam grup yang sama merupakan prinsip dalam memotong. Setiap potongan yang makin kecil merupakan hasil potongan yang lebih besar, atau setiap potongan yang lebih besar merupakan dua kali lipat potongan ukuran kecil.
223
8. Penghapus Penghapus merupakan alat untuk menghapus atau menghilangkan gambar yang salah atau tidak terpakai. Agar dalam menghapus gambar yang tidak terpakai benar-benar bersih, maka harus mengetahui jenis penghapus serta kegunaannya. 1) Jenis-jenis Penghapus a. Penghapus yang lunak dan lembut. Jenis penghapus ini paling banyak dipakai, karena termasuk penghapus serbaguna yang bisa untuk menghapus sekaligus dapat untuk membersihkan. b. Penghapus yang dapat diremas. Penghapus ini berwarna abuabu digunakan untuk pensil kapur, pastel dan arang. Penghapus ini bersifat lembut, sedangkan didalam penggunaannya, penghapus ini dapat dibentuk sesuai kemauan si pemakai. c. Penghapus tinta. Penghapus ini bersifat keras dan kesat yang dapat mengikis bercak-bercak tinta yang bertahan. d. Penghapus gom. Jenis penghapus ini bersifat lembek, tidak berlemak, dan tidak mengikis, namun bila digunakan akan menjadi remuk. Penghapus ini berfungsi untuk mengilangkan garis - garis Desain Grafis Komunikasi
pensil diantara garis tinta. Dalam hal ini garis tinta tetap bertahan, sebaliknya garis pensil hilang bersih. e. Penghapus plastic (vynil). Jenis penghapus ini keras dan tidak bisa remuk. Ini sering digunakan untuk menghapus atau menghilangkan garis yang tidak terpakai atau kotoran yang ada di permukaan kalkir maupun film. f. Penghapus berbalut kertas Penghapus ini berbentuk seperti pensil, ada yang lunak dan ada yang kesat. Jenis penghapus ini dikhususkan untuk menghapus dibagian sudut-sudut yang sempit, karena alat ini bisa diruncingkan. g. Penghapus berupa bantal Penghapus ini bersih dan kering yang tersedia dalam kantong yang dirajut. Bila digunakan, karet akan menonjol keluar dari rajut. Digunakan untuk membersihkan bidang luas seperti papan iklan, peta, dan sejenisnya. h. Penghapus dari fiber glass Pengahapus ini berbentuk cerutu, satu ujungnya seperti sikat yang difungsikan untuk menghilangkan yang sulit dihapus. i. Penghapus listrik. Penghapus ini dapat digunakan berbagai keperluan. Ujung penghapus ini ada yang halus, ada yang kesat. Proses kerjanya berputar secara
224
perlahan-lahan sambil menghilangkan bekas garis yang sulit dihapus. j. Penghapus pisau silet Aalat ini dapat digunakan untuk membuang lapisan tinta atau cat tebal yang melekat pada kertas, dengan cara mengerik perlahan-lahan. Proses berikutnya baru menggunakan penghapus yang halus. k. Penghapus gulungan roti. Di sekitar anda tidak ditemui penghapus, apa langkah saudara?. Bila dalam keadaan yang sangat mendesak anda perlu menghilangkan goresan pensil yang salah pada karya anda. Caranya, ambillah bagian tengah dari irisan roti tawar, gulunglah menjadi segumpal bola kecil, lalu gunakan sebagai penghapus.
2) Cara menghapus Hal terpenting yang harus diingat dalam menghapus adalah untuk menghilangkan noda atau berkas goresan yang tidak dipakai dengan bersih dan sempurna. Bila cara menghapus salah akan mengakibatkan rusaknya kertas, bisa jadi sobek atau berlubang. Cara yang tepat untuk menghapus, adalah: • •
•
•
•
Gambar 8.5: Jenis dan cara menghapus gambar yang tidak dipakai di permukaan kertas
Desain Grafis Komunikasi
Ambil penghapus yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Hapuslah noda atau garis yang tidak terpakai dengan lembut dan perlahanlahan. Usahakan gerakan dalam menghapus dari berbagai arah dan selalu berubah ke arah atas-bawah, zig-zag atau spiral. Sambil menghapus, tiuplah serbuk-serbuk kotoran, jika tidak butir-butir kotoran akan kembali ke permukaan kertas. Lakukan dengan sabar hingga kertas kembali putih bersih.
Gambar 8.6: Gerakan cara menghapus garis atau gambar yang salah di permukaan kertas
225
C. Dasar-dasar Menggambar Proyeksi Teknik menggambar dengan pendekatan teori proyeksi kemudian dikenal sebagai teori proyeksi sistem Amerika atau Eropa. Gambar proyeksi umumnya memiliki penampakan depan, samping kiri, samping kanan, belakang, atas, dan jika diperlukan juga bawah dari suatu benda yang diproyeksikan tegak lurus pada satu bidang datar. Proyeksi mempunyai obyek, garis proyeksi, dan bidang gambar, sedangkan obyek selalu diproyeksikan pada bidang gambar (kertas). Proyeksi merupakan bagian terpenting dalam teknik menggambar, karena desainer grafis akan lebih mudah menjelaskan idea dan hasil karyanya. 1. Menggambar Proyeksi Orthogonal Orthogonal berasal dari bahasa Latin; “Pro” yang artinya kedepan, “Jacere” berarti melemparkan, dan “Ortho” artinya lurus, vertikal. Proyeksi orthogonal merupakan dasar dari hamper semua metode yang dikenal dalam gambar teknik. Proyeksi orthogonal dipakai untuk memperlihatkan bentuk sebenarnya dari sebuah benda dari berbadai posisi dengan cara menarik garis-garis proyeksi lurus terhadap dua Desain Grafis Komunikasi
atau lebih bidang proyeksi. Tujuan dari metode ini antara lain: • Menemukan ukuran sebenarnya dari sepotong garis atau bagian garis • Menemukan garis luar (outline) dari sebuah bidang • Menemukan titik tembus suatu garis pada bidang • Menemukan bentuk sebenarnya dari permukaan sebuah bidang Ada dua jenis proyeksi orthogonal, yaitu sistem Amerika dan sistem Eropa. Sistem Amerika terdiri dari enam bidang proyeksi, yaitu depan, belakang, samping, atas dan bawah yang berbentuk sebuah kotak sebagai tempat benda yang akan diproyeksikan. Secara teknik menggunakan enam bidang yang ditarik garis proyeksi tegak lurus menghasilkan gambar tampak depan, tampak belakang, tampak samping sisi kiri, tampak samping sisi kanan, tampak atas, dan tampak bawah.
Gambar 8.7: Proyeksi orthogonal sistem Amerika dan sistem Eropa
226
Gambar 8.8: Proyeksi orthogonal sistem Eropa yang menggunakan sumbu X-Y sebagai sumbu perputaran bidang proyeksi
Dari ke lima dari enam dibuka, diputar, dan dirubah letaknya menjadilah bidang ke enam. Semua bidang ini akan menghasilkan gambar yang sama dari sudat pandang yang berbeda yang dibatasi oleh garis-garis proyeksi. Lain halnya dengan sistem Eropa yang hanya menggunakan tiga bidang proyeksi, yaitu tampak depan, tampak samping, dan tampak atas. Sistem ini sering kita gunakan, karena praktis, dan sudah bisa mewakili suatu obyek/benda. Dalam gambar teknik dikenal sebagai gambar tampak depan (potongan depan), tampak samping (potongan samping), dan tampak atas (potongan atas).
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 8.9: Beberapa alternatif perletakan gambar proyeksi
Gambar 8.10: Penggunaan proyeksi orthogonal pada industri mobil
227
2. Menggambar Proyeksi Irisan Gambar irisan (section) dibuat untuk memperlihatkan bagian dalam sebuah benda, yaitu materialnya, isinya, detailnya bentuk, maupun konstruksinya. Bila benda yang bentuknya sederhana, detailnya bisa digambar dengan menggunakan garis putus-putus di atas gambar benda, namun bila bendanya rumit maka dibutuhkan garis putus-putus yang begiru banyak dan rumit. Garis irisan dipergunakan secara sistematis dengan pembedaan ketebalan garis tertentu, seperti garis irisan selalu lebih tebal dari garis tampak. Secara teknis, benda diiris oleh sebuah bidang proyeksi pada bagian-bagian penting benda dari tiga macam posisi, yaitu penggalan, irisan horisontal, dan irisan vertikal. Benda yang sederhana san simetris, penggalan atau irisan dapat dibuat dengan garis semu (panthom lines) atau bisa diwakili setengah benda, adapun setengah sisanya tetap gambar tampak.
Gambar 8.11: Contoh irisan (section) pada sebuah benda
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 8.12: Contoh irisan (section) cangkir
3. Menggambar Proyeksi Putaran Metode putaran (revolution) merupakan cara proyeksi yang ingin memperlihatkan dimensi suatu benda agar lebih jelas dengan cara merubah posisinya dalam gambar proyeksi orthogonal. Perubahan posisi dilakukan dengan cara memutar benda melalui tiga sumbu putaran, yaitu: Sumbu tegak lurus pada bidang horisontal, sumbu tegak lurus pada bidang vertikal, dan sumbu tegak lurus pada bidang samping. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode putaran ini, ialah: • Proyeksi dari benda yang tegak lurus dengan sumbu putaran, tidak berubah
228
kecuali posisinya, sebab sumbu tersebut letaknya tegak lurus pada bidang dimana benda itu diproyeksikan. • Jarak-jarak yang sejajar sumbu putaran tidak berubah, sebab jarak-jarak ini sejajar dengan bidang yang diproyeksikan.
Gambar 8.14: Penarikan balok ke arah camping pada proyeksi orthogonal
4. Menggambar Proyeksi Bukaan Metode ini digunakan untuk menemukan bentuk dan ukuran permukaan benda-benda geometris berongga (hallow) yang dibuat dari bahan lempengan pembentuk bidang, misalnya kubus, balok, prisma, silinder, kerucut, dan sebagainya.
Gambar 8.13: Putaran proyeksi sebuah balok
Desain Grafis Komunikasi
Metode ini memproyeksikan suatu bentuk / benda dengan cara memindahkan bentuk dan ukuran bagian permukaan benda ke atas sebuah bidang datar. Bidang bukaan (pola) sangat penting peranannya dalam memproduksi bendabenda, karena sebelumnya harus terlebih dahulu membuat
229
pola agar lebih efisien bahan, waktu, dan penggunaan alat yang tepat.
5. Menggambar Proyeksi Isometri Isometri merupakan metode proyeksi yang menggunakan sistem putaran. Metode ini merupakan metode tiga dimensi yang paling banyak dipakai. Pada metode isometri, ukuran benda diterapkan pada proyeksi isometris yang dikerjakan dalam kerangka tiga garis/sumbu yang bertemu dalam satu titik.
Gambar 8.15: Konruksi bukaan pada sebuah kubus dan prisma segi tiga
Secara teknis, bukaan bisa dibuat pada salah satu bidang proyeksi orthogonal dengan cara menarik garis bukaan yang berfungsi sebagai garis ukur. Pada garis bukaan ini diukurkan bagian-bagian dari pola yanga akn dibuat, kemudian dikontruksikan dengan sistematis garis-garis proyeksi. Desain Grafis Komunikasi
Gambar 8.16: Proyeksi isometris lurus dan putaran sudut 45° pada sebuah balok
230
Masing-masing membuat sudut yang sama (120º), satu dari tiga sumbu selalu vertikal. Titik pertemuan tiga sumbu adalah titik ukur sebagai titik permulaan untuk semua ukran, sedangkan semua ketiga garis sumbu merupakan garis ukur. Gambar 1a: Menunjukkan proyeksi lurus dari sebuah kubus. Kemudian kubus diputar pada sumbu vertikal hingga letaknya berubah dengan putaran sebanyak 45º (gambar 1b).
Gambar 8.17: Pemutaran kubus dalam proyeksi isometris
Tampak depan dan tampak samping dari sebuah kubus yang diputar, masing-masing dua persegi empat sama besarnya akan berdempetan yang akan menghasilkan kesan tiga dimensi (gambar 1c). Perbandingan dalam gambar proyeksi isometri kadang juga diterapkan untuk memperbesar benda agar lebih detail dan jelas. Penerapan metode ini garis-garis lebih pendek dengan mengukur langsung
Desain Grafis Komunikasi
dengan skala, hanya hasil gambarnya tidak sebagus dengan metode yang lain. D. Dasar-dasar Menggambar Perspektif Gambar perspektif adalah sebuah gambar bentuk yang statis, terikat pada waktu, dan dilihat dari titik pandang tertentu. Teknik menggambar dengan satu atau beberapa titik hilang sebagai acuan dalam menentukan sudut dari obyek gambar. Begitu kita menetapkan titik pandang, maka bidang pandangan normal mengembang menjadi sebuah kerucut yang memancar dari mata. Kerucut pandangan ini terdiri dari beberapa garis pandang yang memusat menjadi sumbu utama. Kerucut pandangan ini dijadikan sebagai pedoman penentu titik pandangan sebagai batas gambar perspektif. Jika kita memperhatikan sebuah kubus, tentu akan menemukan kumpulan tiga garis, yaitu garis sejajar, garis vertikal, dan garis horisontal. Kumpulan garis mempunyai titik hilang dalam perspektif. Berdasarkan hukum konvengensi atau titik pandang, kita dapat mengatakan bahwa perspektif terbagi menjadi tiga jenis, yaitu perspektif satu titik mata, dua titik mata, dan tiga titik mata.
231
Gambar 8.18: Gambar tampak samping kanan, depan kiri, dan belakang pada sebuah mobil
Gambar 8.19: Memandang benda dari berbagai sudut pandang perspektif
Desain Grafis Komunikasi
232
Gambar 8.20: Teknik tarikan garis menggunakan 1 titik, 2 titik, 3 titik dengan penempatan sudut yang berbeda dalam perspektif
1. Menggambar Perspektif Satu Titik Mata Jika kita memperhatikan sebuah kubus secara tegak lurus berhadapan dengan salah sisi permukaan kubus. Garis-garis vertikal dan horisontal yang sejajar dalam sisi kubus atau dalam bidang gambar tetap vertikal dan horisontal. Garisgaris horisontal atau vertikal yang sejajar dengan pusat pandangan akan tampak bertemu pada titik pusat pandangan, inilah yang dimaksud perspektif satu titik mata. Gambarannya kita memandang permukaan kubus transparan dalam posisi tegak lurus satu muka.
Desain Grafis Komunikasi
Pertama-tama kita mulai menggambar permukaan bujur sangkar, lalu temukan titik pusat pandangan sebagai penghubung garis-garis sudut bujur sangkar. Garis-garis tersebut sebagai batas horisontal kubus yang sejajar dengan garis pusat pandangan yang bertemu pada titik pusat pandangan. Jika titik pusat pandangan terletak di sebelah kanan maka bidang sebelah kiri kubus akan banyak terlihat, sebaliknya bila titik pusat pandangan terletak disebelah kiri maka bidang kubus di sebelah kanan akan tampak lebih banyak.
233
Gambar 8.21: Benda yang diagambar dengan perspektif satu titik dan dua titik pandang
Gambar 8.22: Kontruksi rumah yang diagambar dengan perspektif satu titik
Desain Grafis Komunikasi
234
Gambar 8.23: Bantuan garis horisontal untuk menentukan titik awal yang ditarik ke titik lenyap
2. Menggambar Perspektif Dua Titik Mata Jika kita memperhatikan kubus dari sisi menyudut/miring tetapi tetap mempertahankan garis pusat pandangan kita secara horisontal, adapun garis-garis vertikal tetap dalam kondisi vertikal. Kedua kumpulan garis-garis horisontal sekarang menjadi miring terhadap bidang gambar yang memusat pada dua titik memusat, satu disebelah kiri, dan satu lainnya disebelah kanan. Kedua titik yang memusat inilah yang disebut perspektif dua titik mata.
Pusat pandangan dua titik mata sebagai pusat untuk menarik garis-garis horisontal sebagai batas garis-garis vertikal sekaligus sebagai batas volume kubus.
Jika kubus diputar sedikit menghadap serong ke kanan dan ke kiri yang mempunyai pusat pandangan dua titik mata, maka akan terjadi bersinggungan masing-masing sudut pada beberapa bidang.
Desain Grafis Komunikasi
235
Gambar 8.24 A, B, C, D, E: Proses menggambar mobil dengan menggunakan teknik perspektif dua titik mata
3. Menggambar Perspektif Tiga Titik Mata Jika kubus kita condongkan yang terangkat dari bidang dasar, atau garis pusat pandangan kita terarah ke bawah atau ke atas kubus. Maka ketiga kumpulan garis pada kubus tersebut tampak miring terhadap bidang gambar. Desain Grafis Komunikasi
Gambar 8.25: Pandangan perspektif tiga titik mata
236
Pandangan perspektif ini disebabkan oleh penarikan beberapa garis yang memusat ke tiga titik lenyap, maka dikatakan perspektif tiga titik mata. Penggunaan tiga buah titik pusat pandangan (sudut) sebuah segitiga merupakan titik lenyap kubus dalam perspektif tiga titik mata. Kedua sudut titik lenyap yang dihubungkan dengan garisgaris horisontal baik ke kanan maupun ke kiri, sedangkan satu titik lenyap menghubungkan garis-garis vertikal ke arah bawah, tergantung pada titik pandangan kita. Menjauhkan ketiga titik lenyap yang berarti akan memperpanjang garisgaris vertikal dan horisontal sehingga akan mempengaruhi gambar perspektif.
C
D
E
A
B
Gambar 8.26 A, B, C, D, E: Proses menggambar alat transportasi ruang angkasa dengan menggunakan teknik perspektif tiga titik mata
4. Obyek dalam Tampilan Perspektif Bila kita bisa membayangkan dan menguraikan apa saja benda yang kita dilihat, maka kita akan lebih mudah menggambar dan mempelajari satu sama yang lain. Kita bisa Desain Grafis Komunikasi
237
mengatur dengan cara menambahkan, pengurangi, penajaman benda, penyajian, maupun memberi cahaya agar lebih menarik dan bisa memberi penekanan suatu obyek. a. Bentuk Penambahan Sebuah kubus dapat diperbesar kearah horisontal dan vertikal yang menjauh pada gambar perspektif. Kursi akan berubah menjadi unit ukuran tiga dimensi yang dapat digunakan untuk membentuk dan mengatur berbagai macam komposisi turunannya. Penggunaan cara ini, kita dapat menggunakan elemen-elemen formal seperti garis, bidang, dan volume untuk membuat struktur benda yang akan kita gambar.
b. Bentuk Pengurangan Memulai dari gambar bentuk yang sederhana dan beraturan, kita secara selektif bisa mengurangi bagian-bagian tertentu yang dianggap tidak perlu tanpa menghilangkan identitas dan keutuhannya. Dalam proses pengurangan ini, yang harus kita perhatikan adalah penggunaan hubungan antara padat-hampa pada ruang dan benda sebagai dasar penciptaan gambar. Dalam prakteknya, kita harus mencoba menggunakan beberapa titik pandang yang berbeda untuk melihat beberapa kombinasi dari gambar grafis perspektif yang paling sesuai dengan bentuk dan proporsi.
Gambar 8.28: Bentuk pengurangan meupakan cara alternatif dalam menggambar obyek, asal dalam pengurangan ini tidak mempengaruhi karakter dan ketajaman obyek
c. Penajaman Imaj
Gambar 8.27a,b: Perlu penambahan bidang dan volume dalam perspektif untuk mendapatkan kesan dimensi
Desain Grafis Komunikasi
Mempertajam imej sebuah gambar merupakan cara unutk mempertegas bentuk atau ruang, seperti tata letak bentuk-bentuk dalam ruang atau struktur ruang yang dibentuk oleh benda.
238
Gambar 8.29: Mempertajam imaj merupakan cara memperdalam bobot dan kualitasgambar
Dalam mempertajam imej, kita mulai yang umum ke yang spesifik, mulai memperjelas kualitas bentuk, ruang, tekstur, dan cahaya tanpa mengurangi kualitas keutuhannya. Dalam menggambar obyek benda, kita tidak perlu menyelesaikan gambar seperti bentuk nyata dalam foto, tetapi kita harus berusaha mengkomunikasikan kualitas spesifik dan mempertajam bentuk dan ruang. Gambar tidak selalu selesai secara penuh, namun bila penajaman kualitas bentuk dan ruang sudah dianggap selesai, karena gambar tersebut dapat mengundang untuk berpartisipasi dan penyempurnaannya.
Desain Grafis Komunikasi
Cara ini sebagai mempercepat proses berkarya tanpa harus menyelesaikan seluruh detail obyek, namun sudah bisa dianggap mewakili dari semua obyek yang dikomunikasikan. d. Penyajian Ruang Bila menggambar pandangan ruang eksterior mapun interior, maka harus berusaha memberikan adanya perasaan seolah-olah berada pada suatu tempat yang mempunyai karakteristik yang istimewa. Sebelum menampilkan gambar, sebaiknya kita mementukan bentuk, skala, dan batas yang melingkupi ruang tersebut, barulah mempertajam bagian permukaan, material, warna, tekstur, dan cahaya.
239
Pilih salah satu titik pandang yang membingkai obyek, tegaskan bahwa obyek tersebut mempunyai ruang dan kedalaman, seakan orang yang melihat berada dalam ruangan atau luar ruangan. Dalam suasana ini, kita harus memasukkan elemen-elemen latar depan-belakang, atas-bawah, samping kanan-kiri yang dapat durasakan adanya suasana ruang.
e. Penampilan Cahaya Cahaya membuat benda akan terkesan berat, tampil volumenya, kelihatan permukaan, dan teksturnya. Adanya cahaya gelap-terang adalah untuk menegaskan persepsi kita tentang benda, membedakan suatu bentuk yang satu dengan bentuk yang lain, menghubungkan hubungan spasi / arak antar benda, dan menunjukkan kesan kedalaman benda. Ketika menggambar benda yang kita lihat, akan menemui cahaya-gelap terang yang sebenarnya, baru kemudian sebagai pedoman untuk menampilkan asiran nada gelapterang dan tekstur. Karena sudah menjadi kebiasaan menampilkan gelap-terang pada benda, maka ketika menggambar suatu benda tidak kelihatannya cahaya yang memancarkan benda tersebut, maka pikiran kita sudah dapat membayangkan mana yang harus kita berikan bayangan gelap-terang tersebut. Oleh karena itu kita harus memperhatikan prinsip-prinsip tertentu untuk mengarahkan dalam penggunaan cahaya bayangan, yaitu:
Gambar 8.30: Daya tarik sebuah gambar salah satunya hadirnya ruang yang memberi kesan
Desain Grafis Komunikasi
• Jika tujuannya untuk membatasi rupa dan bentuk, maka pembentukkan bayang-bayang nyata tidaklah penting (hanya global saja).
240
• Kekontrasan gelap-terang sangat penting, karena untuk memperoleh persepsi sisisisi dan sudut-sudut.
Gambar 8.31 (Kiri bawah) Bayangan akan membuahkan karya tampak tiga dimensi dan berbobot
• Permukaan yang terkena bayangan, biasanya tidak padat agar terjadi adanya gelap-terang.
Gambar 8.32: (Kanan bawah) Gelap-terang dalam bangunan memberikan kesan ada kedalaman atau ruang
D. Pendalaman 1. Gambarlah sebuah kubus dengan lebar sisi 5 cm bersudut pandang 30º dalam perspektif satu titik mata dan dua titik mata.
Desain Grafis Komunikasi
2. Gambarlah sebuah balok dengan lebar sisi 5 cm, panjang 7 cm, tebal 5 cm bersudut pandang 60º dalam perspektif tiga titik mata.
241
IX. TEKNOLOGI CETAK PRINTING (SABLON) A. Sekilas Tentang Sablon Cetak Sablon (Screen Printing) merupakan cetakan sederhana yang menghasilkan produk cetakan yang bisa diandalkan. Bila orang haus akan kemajuan, cetak Sablon akan berkembang seiring dengan kemajuan cetak yang lain. Bila dikerjakan dengan penuh kesabaran dan ketelitian dengan melahirkan desain-desain baru tentu akan dapat diandalkan sebagai tambahan ekonomi keluarga. Dalam prakteknya, cetak Sablon melalui beberapa tahapan pengerjaan, antara satu dengan yang lain saling berhubungan dan mempengaruhi. Tahapan dalam cetak Sablon meliputi perancangan desain yang berupa sketsa, pembuatan klise, pengafdrukan hingga pencetakan dengan alat dan bahan yang telah ditentukan. Berhasil atau tidaknya suatu produk cetak Sablon dapat dilihat dari desain akhir yang ditampilkan, baik mengenai huruf yang ditampilkan, ilustrasi yang dihidangkan, layout yang diterapkan, juga komposisi secara keseluruhan. Bagi seorang desainer yang kreatif dalam pengolahan dan penataan unsur-unsur tersebut tidak banyak mengalami kesulitan. Desain Grafis Komunikasi
Tetapi kalau bagi calon desainer(pemula) hal tersebut merupakan suatu problem tersendiri yang harus terselesaikan dengan kerja keras, meskipun hasilnya masih dibawah standar. Bila pemula terus mencoba dan mencoba lagi dengan desain-desain baru tentu akan lebih lancar dan berhasil. Dalam pembuatan desain harus mengetahui fungsi juga proses pengerjaannya, karena hal ini cukup penting untuk mengukur kemampuan desain dengan kegunaan (fungsi) dan proses yang akan dikerjakan. Misalnya desain cetak undangan mempunyai teknik dan proses yang berbeda dengan cetak tekstil atau yang lain. Langkah awal dalam proses pembuatan desain merupakan roda dari semua proses cetak Sablon. Karena pertama kali melangkah untuk bergerak adalah membuat / merancang desain. Desain yang baik akan baik pula hasil akhir (produk) yang dicetaknya dan memberi kegairahan untuk berbuat lebih banyak dan maju dengan teknik-teknik yang rumit. Desain yang baik orang akan senang melihatnya dan ingin memilikinya. Dalam produk cetak Sablon seperti itu merupakan promosi tanpa biaya.
242
Melihat hasil desain dan cetakan yang begitu bagus tentunya orang yang melihatnya akan bertanya. Siapa yang membuat cetakan tersebut, di percetakan mana produk cetakan itu dibuat. Berarti kerja keras dalam membuat produk cetakan tidak sia-sia, bahkan membawa hasil sanjungan dan keuntungan. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat pada cetak Sablon terdiri dari alat pokok, alat afdruk dan alat pendukung atau pelengkap. Semua alat tersebut mempunyai peran tersendiri, tetapi saling mendukung dan mengisi. Kurang satu alat saja dalam mengerjakan Sablon merasa kurang enak dan kurang memuaskan yang mengakibatkan hasil cetakan kurang bagus atau tidak berhasil. Maka dari itu dalam perencanaan Sablon harus memperhatikan alat yang diperlukan. Alat-alat yang dimaksud adalah alat pokok, alat afdruk, dan alat pendukung. a. Alat Pokok Alat pokok dalam percetakan Sablon adalah alat yang harus tersedia, karena jenis ini adalah mempunyai peran penting, sehingga tanpa jenis alat ini cetak Sablon tidak akan jalan. Kalau mengingat nama Sablon dalam arti cetak saring yang
Desain Grafis Komunikasi
diambil dari salah satu jenis alat ini yaitu Screen (kasa atau saring), yang berarti pula alat untuk menyaring tinta atau cat cetak. Sedang jenis alat untuk nekan untuk memasukkan tinta cetak ke dalam saringan (Screen) disebut Rakel. 1). Screen Screen dalam percetakan Sablon adalah alat yang terbuat dari kain kasa dari serat sintetis seperti; Nylon, Nytal, Nybolt, Monyl dan sebagainya yang direntangkan dalam kerangka kayu. Sifat dari kain kasa pada Screen adalah lentur (fleksibel), sehingga mudah ditekan ke bawah dan kembali ke atas (waktu mencetak). Dalam pemilihan Screen dapat dilihat nomor pada Screen atau fungsi cetakan (untuk mencetak apa), sehingga akan lebih sesuai dengan ukuran besar atau kecilnya lubang Screen. Bila menginginkan hasil cetakan Sablon yang halus (kecil) tentunya memakai Screen yang lubangnya kecil dengan nomor Screen besar. Perlu diperhatikan bahwa nomor pada Screen menandakan jumlah lubang tiap inci. Misalnya nomor Screen 200 berarti dalam 1 inci Screen terdapat 200 lubang. Dalam hal ini, besar kecilnya lubang Screen dapat dilihat dari nomor yang tertulis pada kerangka Screen.
243
(a). Memilih Screen Bagaimana memilih Screen yang baik?. Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam pemilihan Screen, yaitu: (1). Kerangka: • Dipilih kerangka jati tua yang baik. • Kayu tidak banyak mata serat, sehingga nantinya bila dipakai kena air dan zat kimia tidak akan mengelupas. • Kontruksi siku kayu yang kuat, tidak bergelombang (mulet) bila kena cuaca panas atau dingin • Sudut siku 45 derajad, supaya lebih mudah mengukur desain maupun yang akan dipakai. • Sudut luar tidak lancip (enak dipegang) • Kerangka yang halus, tidak ada benjolan-benjolan yang nantinya akan mengganggu dalam pencetakan. • Ketebalan kerangka kurang lebih 3--5 Cm. (2). Kasa Screen: • Mempunyai daya tarik yang tinggi • Warnanya kuning bersih (bila Screen kuning) dan putih bersih (bila Screen putih) • Bila dilihat tidak ada garis putih membujur maupun melintang • Anyaman tidak bergeser miring
Desain Grafis Komunikasi
• Tidak lubang kena benda runcing atau percikan api rokok • Kasa bila dipegang terasa halus dan licin • Mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap zat-zat kimia • Mudah dibersihkan dan dipakai lagi. (b). Ukuran Screen Menurut Typenya Ukuran screen menurut lubang kasa tiap inci, dapat juga ukuran menurut typenya. Type dalam Screen ditentukan dari berat satu yard persegi, yaitu: a) Type S, artinya type yang paling ringan (Light). b) Type M, artinya type yang ringan (Medium). c) Type HD, artinya type agak berat (Extra-Heavy). d) dan Type T, artinya type berat (Heavy). (c). Fungsi Screen Alat Screen mempunyai fungsi dan sifat sesuai dengan ukuran lubang Screen. Screen mempunyai nomor T60, T90, T120, T180, T200 dan sebagainya, menunjukkan banyaknya lubang tiap satu inci (persegi). Seperti T60 berarti satu inci terdapat 60 lubang, T200 berarti satu inci terdapat 200 lubang. Berarti Screen bernomor kecil akan mempunyai lubang yang besar, sebaliknya bila bernomor besar mempunyai lubang yang kecil. Screen berlubang besar
244
termasuk Screen kasar, sedang berlubang kecil termasuk Screen halus. Screen dibuat beberapa ukuran, dimaksudkan untuk mencetak barang atau benda yang sesuai dengan karakter bahan, misalnya: • Screen T60 ,digunakan untuk mencetak kain, • Screen T120, T165, digunakan untuk mencetak kertas, • Screen T180, T200, T220, digunakan untuk mencetak plastik. Dalam penerapan pencetakan Sablon sebaiknya diperhatikan pula lebar, besar kecilnya bahan yang akan dicetak. Seandainya bahan yang akan dicetak tidak terlalu lebar (besar) akan lebih baik menggunakan Screen yang kecil (sekiranya cukup). Kalau mencetak benda kecil menggunakan Screen yang lebar (dalam arti lebar spanram) akan menyulitkan dalam pencetakan, karena tidak bisa cepat atau leluasa bergerak bebas untuk menempatkan desain cetakan. Seperti cetak tekstil yang harus mengetahui pengulangan motif. Di samping kurang leluasa untuk bergerak juga akan memboroskan bahan pengafdruk dan bahan cetak. Bila menggunakan Screen yang cukup tidak begitu banyak membuang bahan afdruk, karena kalau mengafdruk Desain Grafis Komunikasi
harus seluruh permukaan Screen, padahal dalam mencetak hanya menggunakan sebagian kecil permukaan Screen. Dalam mencetak juga akan mengalami pemborosan cat, karena sebagian menempel pada permukaan Screen yang tidak dibutuhkan. 2). Rakel Alat Rakel fungsinya untuk menggaruk atau memasukkan tinta (cat) cetak melalui celahcelah Screen. Kalau dilihat dari bahannya ada yang keras, kenyal, lentur atau lemas. Untuk mencetak kertas maupun plastik menggunakan Rakel yang keras, sedang untuk kain menggunakan yang lemas. Apabila dalam penggunaan salah akan mengakibatkan hasil cetakan yang kurang sempurna.
Gambar 9.1: Beberapa jenis rakel
Bila mencetak kain menggunakan Rakel plastik (keras), hasilnya tidak akan rata atau jelas karena cat yang masuk
245
menempel pada kain terambil lagi oleh Rakel. Begitu juga sebaliknya bila mencetak plastik dengan Rakel kain (lemas), hasilnya tidak akan rata karena kurang adanya tekanan sehingga catnya tidak banyak yang masuk pada pori-pori atau lubang Screen. Pada dasarnya Rakel terdapat empat bentuk sesuai selera atau kebiasaan mencetak, namun fungsinya tetap sama. Bentuk rakel tersebut adalah sebagai berikut: a). Bentuk setengah silinder, b). Bentuk segi empat, c). Bentuk segi tiga satu sisi, d). Bentuk segi tiga sama sisi. Dalam mencetak Sablon perlu diperhatikan dalam memilih Rakel yang baik guna mencapai hasil yang baik pula. Rakel yang memenuhi syarat adalah: • Kayu Rakel halus sehingga tidak terasa sakit bila dipakai. • Kayu Rakel tidak menyerap tinta cetak. • Kayu Rakel tahan terhadap zat kimia. • Kayu Rakel kuat dan keras tidak muda mengelupas. • Kayu Rakel mempunyai rongga penjepit karet rakel yang sama. • Karet Rakel harus rata dan tidak bergelombang. • Karet Rakel tidak bergerigi.
Desain Grafis Komunikasi
• Karet Rakel lengket dan tidak lepas dari kayu Rakel. • Karet Rakel mudah dibersihkan dari sisa-sisa cat cetakan. • Karet Rakel kenyal dan tahan terhadap zat-zat kimia. • Karet Rakel mempunyai ketebalan atau ketipisan yang sama. b. Alat Afdruk Berhasil atau tidaknya cetakan Sablon bisa juga dipengaruhi oleh kelengkapan alat afdruk. Untuk menghasilkan afdruk yang lebih baik tentunya alat kelengkapan setidak-tidaknya tersedia. Alat afdruk tersebut antara lain: Mangkok (tempat mengaduk obat), Penggaris atau rakel, Kaca 5 Cm selebar Screen atau meja kaca, Kain hitam (gelap), Lembaran kayu (triplek), Spon (busa), Solasi, Pendingin (kipas angin atau sejenisnya), Kompor dan seng. c. Alat Pendukung Alat pendukung disini adalah selain alat pokok dan alat afdruk, tetapi juga berfungsi untuk lancarnya dalam percetakan Sablon. Alat pendukung biasa digunakan sebelum persiapan yaitu membuat klise dan dalam percetakan yaitu untuk membantu lancarnya dalam proses percetakan.
246
Alat-alat pendukung dalam percetakan Sablon tersebut meliputi: • Pencil dan penghapus (dalam pembuatan klise) • Rapido, pent atau sejenisnya (dalam pembuatan klise) • Penggaris dan jangka (dalam pembuatan klise) • Kuas kecil dan besar (dalam pembuatan klise) • Catter (dalam pembuatan klise) • Solasi (dalam pembuatan klise dan proses percetakan) • Kapas, kain perca atau lap (dalam proses percetakan). 2. Bahan Antara alat dan bahan tidak dapat dipisahkan di dalam cetak Sablon. Bahan mempunyai peran pada proses cetak yang nantinya akan menghasilkan sebuah produk yang diharapkan. Maka dalam pemulihan bahan yang tepat, pengolahan yang tepat, serta cara pemakaian yang tepat pula akan menghasilkan cetakan yang baik. Dalam cetakan Sablon dapat dikelompokan menurut proses pengerjaannya yaitu; bahan pembuatan klise, bahan afdruk dan bahan cetak. 2.1. Bahan Pembuatan Klise Sebelum melalui proses afdruk, terlebih dahulu melalui proses pembuatan klise. Dalam pembuatan klise diperDesain Grafis Komunikasi
lukan bahan yang sesuai dengan rencana layout dan hasil cetakan akhir. Secara umum dalam pembuatan klise cetak Sablon diperlukan beberapa bahan antara lain: • Kertas gambar (untuk membuat sketsa). • Kertas roti, kertas kalkir (untuk cetakan blok dan huruf besar). • Mica, Codactrys, Film (untuk cetakan garis, raster dan huruf kecil). • Tinta cina (bak), Opaque (untuk membuat ilustrasi ). • Huruf gosok (untuk menulis rapi). • Kertas milimeter (sebagai alas kertas transparan, mica atau sejenisnya untuk membuat klise). • Bedak (fungsinya untuk menggosok mica supaya tidak licin bila digambar ilustrasi dengan tinta cina atau Opaque) a. Bahan Afdruk Bahan afdruk mempunyai kepekaan cahaya, maka dalam mencampur dan mengoleskan atau meratakan ke dalam Screen tidak boleh kena sinar lampu atau matahari yang boleh hanya sinar lampu merah. Jenis bahan afdruk ada yang dicampur dengan air panas ada juga dengan air dingin. Dua jenis bahan ini mempunyai kelebihan daya rekat dan kehalusan masingmasing.
247
Bahan yang memakai air panas, mempunyai kepekaan yang kuat dan melekat yang kuat dalam Screen, sehingga sulit untuk dibersihkan. Begitu juga hasil pada afdrukan pada Screen tidak halus ( ada gelembung-gelenbung kecil ) yang dikarenakan reaksi bahan afdruk dalam mengaduk. Bahan yang memakai air dingin daya rekatnya kurang, sehingga kurang mampu untuk mencetak banyak. Sedang kehalusan afdruk pada Screen cukup baik dan mudah dibersihkan. Bahan jenis ini sangat menguntungkan bagi orang yang masih tahap belajar atau mencetak produk yang tidak terlalu banyak. Dalam pengafdrukan pada Screen diperlukan bahan tertentu yang sifatnya peka cahaya, bahan inilah yang dimanfaatkan untuk mengafdrukan karena kepekaannya. Dalam prakteknya terdapat dua jenis bahan afdruk yaitu bahan yang menggunakan campuran air panas dan bahan dengan campuran air dingin. Adapun bahan afdruk tersebut adalah: 1). Bahan yang dicampur dengan air panas. Dapat dipakai untuk mencetak kertas, kain, plastik, kaca maupun logam. Bahan tersebut antara lain: Chromatine, Chrom Gelatine, Gelatine Bichromat, dan sebagainya Desain Grafis Komunikasi
2). Bahan yang Dicampur dengan Air Dingin. Untuk kertas, plastik dan logam, yaitu: Ulano 133, Ulano 421, Deima, Autosol (Beta), dan sebagainya. Untuk kain yaitu: Ulano TZ, Ulano TZD, Deima Tekstil, Autosol (Beta) Tekstil, dan sebagainya. b. Bahan Cetak Bahan cetak Sablon merpakan zat pewarna yang dimasukkan ke celah pori-pori Screen sesuai dengan warna yang akan dicetakkan. Bahan cetak Sablon yang dimaksud adalah cat untuk menyablon benda atau barang seperti kertas, plastik, kain dan sebagainya. Cat yang digunakan dalam mencetak Sablon terdapat beberapa jenis sesuai dengan sifat maupun fungsinya. Hal ini dimaksudkan supaya sesuai dengan bahannya dan hasil cetakannya supaya mencapai hasil yang baik kualitasnya. Perlu diketahui bahwa dalam mencetak kertas, plastik dan kaca berbeda dengan tekstil. Kalu cetak kertas, plastik, kaca dan sejenisnya digunakan bahan yang sudah jadi (maksudnya tinggal mencampur dengan minyak mengencer saja). Tetapi kalau mencetak tekstil harus mencampur sendiri dari beberapa bahan (secara kelompok bahan) yang dibantu dengan pengencer air.
248
Ada beberapa cat cetak Sablon yang sering dipakai untuk membuat produk tertentu seperti : 1). Bahan Cetak untuk Kertas Cat (tinta cetak) yang dipakai dalam mencetak kertas antara lain: PVC (Beta), Gross Vinyl Ink, Cerani, Pagoda, Toyo, Peacock, Von-Son, Peony, Epiphos 301 (memantulkan cahaya), dan sebagainya. Pengencer yang dipakai antara lain: Reduser, M3, Fujisol, Tinner A, dan sebagainya. 2). Bahan Cetak untuk Plastik. Cat (tinta cetak) yang digunakan dalam mencetak plastik antara lain: Toyo, PE (Polythylene), PP (Poly Prophylene) dan sebagainya. Pengencer yang digunakan antara lain: Terpin, Toloune, Minyak Tanah, dan sebagainya. 3). Bahan cetak untuk Kain (Kaos). Cat (tinta cetak) yang dipakai dalam mencetak kain antara lain: Pigmen, White of, NF Medium, Rubber warna, Foaming Binder, Binder NF, Air (pengencer). C. Proses Persiapan Cetak 1. Pembuatan Desain dan Klise Pada tahap awal membuat desain secara kasar di atas kertas gambar dengan pensil yang hampir mendekati desain
Desain Grafis Komunikasi
jadi. Dalam pembuatan desain dibuat beberapa alternatif, guna untuk perbandingan dan memilih mana yang paling sesuai dengan produk yang akan di cetak Sablon. Setelah terpilih salah satu dari beberapa alternatif bisa dilanjutkan untuk diselesaikan dengan desain sesungguhnya yang siap dibuat klise. Desain yang diperlukan sebaiknya memperhatikan teknik pembuatan klise. Apakah klise dibuat dengan tembakan film (mesin repro di studio) atau dibuat secara tradisional dengan tangan. Jika ingin mencetak teknik raster atau gradasi akan lebih baik menggunakan film repro sehingga hasilnya lebih sempurna dan rapi. Namun jika menghendaki cetakan yang banyak bloknya lebih baik memakai yang tradisional. Bagaimana dengan tulisan atau huruf?. Kalau tulisan, sebaiknya melihat dulu besarkecilnya huruf yang ditampilkan. Jika menginginkan tulisan kecil dan banyak, akan lebih baik dan praktis bisa memesan di studio (setting). Tetapi jika menghendaki tulisan yang besar, sedikit dan huruf yang aneh (seperti logo) bisa dibuat sendiri secara tradisional. Perlu diingat, bahwa sekarang ada komputer dengan program Photoshop dan Corel Draw yang bisa untuk menggambar, tulisan
249
aneh (tipografi secara khusus), logo atau yang lain, sehingga dapat untuk mempercepat pembuat-an desain atau klise. Pembuatan klise secara tradisional yang harus dipersiapkan adalah kertas milimeter yang diletakkan di meja gambar atau bawah rencana klise. Fungsi dari pada kertas milimeter tersebut adalah untuk membuat tulisan dengan huruf gosok supaya lebih teratur dan lurus. Setelah itu kertas Kalkir, Kodactrys dan atau sejenisnya (pilih yang dikehendaki), baru kemudian diberi gambar atau ilustrasi maupun huruf dengan tinta cina atau Opaque. Sebagai catatan bahwa mica maupun Codactrys sebelum dipakai sebaiknya digosok bedak terlebih dahulu.
Gambar 9.2 (bawah): Klise bersumber dari seni dan budaya
Desain Grafis Komunikasi
Pemberian atau penggosokan dengan bedak ini dimaksudkan supaya tinta cina ataupun Opaque lebih mudah lengket pada bahan tersebut. Dalam pemberian tinta cina maupun opaque harus benar-benar tebal dan rata supaya cahaya tidak masuk. Hal ini dimaksutkan supaya hasil afdruk lebih baik dan hasil cetakan akan lebih jelas dan tajam. Setelah jadi dan beres klise siap untuk diafdruk. 2. Proses Mengafdruk Semua bahan afdruk cetak Sablon peka cahaya, baik yang menggunakan pengencer air panas maupun air dingin. Maka bila mencampur harus ditempat yang gelap atau tidak kena sinar secara langsung. Dalam prakteknya jenis bahan afdruk tersebut mempunyai cara tersendiri maupun sifat tersendiri.
250
a. Menuangkan Bahan Afdruk pada Screen 1). Campuran dengan Air Panas. Bahan yang dipersiapkan adalah Chromatine atau sejenisnya, air panas 60 derajad dan mangkok tempat untuk mengaduk. Caranya, air panas dituangkan ke dalam tempat yang telah disediakan baru kemudian bahan Chromatine. Chromatine dicampur dengan air panas dengan perbandingan 1:3 (1 untuk Chromatine , 3 untuk air), kemudian diaduk searah sampai rata dan mencair. Kalau dalam mengaduk tidak searah akan menghasilkan gelembung-gelembung yang mengakibatkan noda atau cacat titik-titik kecil pada Screen (hasil afdruk). Setelah Chromatine dianggap rata, kemudian dituangkan atau dikuas pada Screen sedikit demi sedikit dan diratakan dengan alat Rakel atau Penggaris dalam posisi miring 60 derajad. Cara menarik Rakel atau Penggaris dari bawah ke atas dibagian muka Screen sampai rata, begitu juga di bagian belakang. Setelah rata, kemudian screen dikeringkan tetap diruang yang gelap dengan posisi tengkurap dan datar. Kalau ingin cepat kering bisa menggunakan kipas angin atau sejenisnya, bisa juga
Desain Grafis Komunikasi
kompor yang di atas api kompor diberi lapisan seng. 2). Campuran dengan Air Dingin Bahan yang digunakan seperti Ulano, Outosol, Deima dan sejenisnya. Semua bahan afdruk tersebut terdiri dari dua bagian yaitu bagian obat pokok dan yang satu lagi adalah zat penguat (SR) berwarna kuning. Perbandingan 1 botol besar obat pokok dengan 1 botol kecil penguat (SR). Sedang air dingin digunakan sebagai pengencer supaya agak cair. Proses mengaduk dan penuangan hingga pengeringan sama dengan proses di atas (campuran dengan air panas).
Gambar 9.3: Proses menuangkan bahan afdruk dalam posisi 45 º - 60º
b. Penyinaran dalam Afdruk Penyinaran afdruk pada Screen ada dua cara, yaitu dengan sinar matahari dan sinar lampu listrik.
251
1). Penyinaran dengan sinar matahari Jika screen yang diberi obat afdruk benar-benar sudah kering (bila dilihat, tidak tampak adanya pantulan cahaya sinar dan bila ditabuh seperti bunyi genderang atau rebana), maka sudah siap untuk disinari dengan matahari. Caranya sebagai berikut:
telah waktu penyinaran cukup, screen tutup kembali dengan kain hitam. Sesudah penyinaran, Screen dibawa ke dalam ruang gelap masih dalam keadaan tertutup. Setelah itu Screen dibuka dan klise dilepas. Bila ada tanda putih muda bekas klise pada screen berarti sudah ada harapan untuk jadi.
Ambil lembaran kayu atau tripleks, kemudian di atasnya diberi spon berlapis kain hitam. Setelah itu ambil Screen yang siap diafdruk beserta klise yang ditempel pada Screen dalam posisi terbalik. Dalam penempelan klise ini dibantu dengan solasi supaya gambar tidak geser. Selanjutnya di atas klise diberi kaca putih bersih tebal 5 milimeter guna merekatkan klise lebih tepat (dempet dengan screen), baru kemudian ditutup kain hitam melebihi Screen supaya sinar tidak dapat masuk. Setelah semuanya siap, lalu diangkat keluar untuk disinari (screen tetap tertutup kain hitam). Pada waktu penyinaran Screen diletakkan pada tempat yang datar, kemudian kain dibuka sesuai dengan waktu yang dibutuhkan (untuk bahan afdruk ulano kurang lebih jam 11.00 sampai jam 13.00 waktu yang dibutuhkan antara 8 samapi 12 detik), sedang Autosol 2 kali dari Ulano dan Deima 3 kali dari Ulano. SeDesain Grafis Komunikasi
Gambar 9.4: Proses mengafdruk dengan sinar matahari
Proses selanjutnya Screen disiram air di bagian muka kemudian belakang. Untuk memperjelas supaya Screen benar-benar lubang, maka bisa menggunakan alat semprotan air yang biasa
252
digunakan untuk menyemprot tanaman hias (untuk mempertajan afdruk). Setelah semua dianggap beres, Screen dijemur ditempat yang panas (sinar matahari langsung) dengan tidak terjangkau oleh anak-anak. 2). Penyinaran dengan Lampu Listrik Teknik penyinaran ini hampir sama dengan penyinaran matahari. Hanya perbedaannya pada arah Screen, tetapi semua tetap menghadap pada sinar dimana cahaya dibutuhkan. Adapun caranya adalah sebagai berikut: Siapkan meja kaca dengan lampu neon TL. 20 Watt dua buah. Sebelumnya lampu dicoba dahulu nyala dan tidaknya. Kalu sudah beres nyala lampu dimatikan dahulu, kemudian menyiapkan Screen yang sudah ditempeli klise. Kemudian Screen yang ada klisenya diletakkan di atas meja kaca dengan posisi manghadap ke atas (berlawanan dengan penyinaran matahari). Sesudah posisi Screen ditutup dengan kain hitam, selanjutnya ditumpangilah spon. Supaya tidak bergeser Screen tidak bergeser dan klisenya mepet dengan Screen maka harus diberi pemberat. Baru setelah itu lampu dinyalakan. Penyinaran dengan sistem tersebut di atas dibutuhkan waktu kurang lebih 4-6 menit (kalau Desain Grafis Komunikasi
memakai TL 10 Watt dua buah, menggunakan waktu 15-25 menit). Sekiranya waktu sudah cukup, lampu dimatikan, kemudian Screen diangkat dan dicuci (pencucian seperti proses penyinaran dengan matahari). Setelah dianggap lubang pada desain yang dikehendaki dan beres lalu screen dijemur di tempat yang panas dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Gambar 9.5: Proses mengafdruk dengan lampu listrik
c.
Perbandingan Bahan Afdruk Panas dengan Dingin
Bahan afdruk memakai air panas berbeda dengan bahan afdruk dengan campuran air
253
dingin, karena ke duanya mempunyai sifat yang berbeda pula. Walaupun di pasaran terdapat beberapa jenis merk produk bahan afdruk Sablon yang di tawarkan, namun dalam prakteknya tetap menggunakan pencampur air panas maupun air dingin. Jenis bahan Dalam tabel di bawah ini merupakan perbandingan diantara kedua jenis bahan tersebut, yaitu: AFDRUK DENGAN AIR PANAS
AFDRUK DENGAN AIR DINGIN
Bichromat Chromatine, Chrom Gelatin, Gelatin
Ulano, Autosol (beta), Deima
Bahan dalam satu tube
Bahan terdiri dari dua tube
Bahan berupa serbuk
Bahan berupa pasta
Bahan berwarna kuning
Bahan berupa biru, ungu muda dan hijau muda
Bahan langsung dicampur dengan air panas
Dua bahan dicampur, bila kurang encer bisa ditambah air
Cara mengaduk searah dan pelanpelan
Mengaduk bebas tapi harus rata
Mengaduk bahan harus di tempat yang gelap
Mengaduk bahan boleh di tempat redup asal cahaya tidak langsung.
Memakan banyak waktu
Waktu lebih cepat
Harga bahan lebih murah
Harga bahan cukup mahal
Bila untuk mengafdruk lebih
Bila untuk afdruk lebih cepat
Desain Grafis Komunikasi
lama Dalam mencampur harus menyediakan banyak peralatan
Dalam mencampur sangat praktis
Bekas afdruk sulit untuk dibersihkan
Bekas afdruk mudah untuk dibersihkan
Lebih irit dalam mengafdruk
Lebih boros dalam mengafdruk
Dalam penyinaran lebih cepat
Dalam penyinaran agak lama
Bahan dapat digunakan untuk mencetak berbagai jenis produk
Bahan hanya untuk mencetak pada produk-produk tertentu
Bisa untuk screen nomor kecil maupun besar
Hanya pada nomor-nomor tertentu (khusus)
Gambar 9.6: Proses menyemprot, agar afdrukannya bisa lubang
d.Kesalahan Mengafdruk Lancar dan tidaknya, baik dan tidaknya sebuah produk cetakan Sablon dapat juga dipengaruhi oleh hasil afdruk yang dikerjakan. Dapat dikatakan bahwa hasil afdruk adalah tiang dari pada proses cetak
254
Sablon. Dalam mengafdruk tidak selalu membawa hasil yang memuaskan dikarenakan kesalahan pemprosesan. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain: 1) Kesalahan dengan Bahan Afdruk Panas • Kurang ratanya dalam mengaduk yang menimbulkan bintik-bintik atau gelembung udara kecil pada Screen yang mengakibatkan rusak lubang-lubang kecil pada Screen cetakan. • Kurang panasnya air untuk mencampur bahan afdruk yang mengakibatkan kurang lengketnya pada Screen cetakan. • Terlalu tipisnya bahan afdruk yang diratakan pada Screen yang mengakibatkan bahan afdruk rontok pada waktu pencetakan. • Terlalu tebalnya bahan afdruk yang diratakan pada Screen sehingga sulitnya dalam pencucian atau membersihkan Screen bila akan dipakai lagi. • Bahan afdruk terlalu lama tidak dipakai, sehingga bila pengafdrukan selalu rontok atau tidak menempel pada Screen cetak. • Kurang dalam penyinaran akan menimbulkan rontoknya bahan afdruk pada waktu pencucian afdrukan. • Terlalu lama dalam penyinaran akan mengakibatkan
Desain Grafis Komunikasi
tertutupnya pada desain yang diharapkan (Screen tidak lubang atau tertutup). • Gambar atau tulisan kurang jelas (kabur) yang dikarenakan kaca dan pemberat kurang menekan antara klise dengan Screen. 2). Kesalahan dengan Bahan Afdruk Dingin • Kurang campuran SR (tube kecil) pada bahan afdruk yang diaduk, mengakibatkan rontoknya bahan afdruk pada Screen waktu dicuci. • Terlalu banyaknya SR akan menyulitkan lobang yang dikehendaki (Screen sulit bisa tembus). • Terlalu lama bahan afdruk yang dicampur, yang mengakibatkan sulitnya bahan afdruk menempel pada Screen. • Kesalahan pemilihan bahan afdruk yang mengakibatkan rontoknya bahan afdruk pada waktu pencetakan. • Terlalu tipisnya bahan afdruk yang diratakan pada Screen yang mengakibatkan rontokan bahan afdruk pada waktu pencetakan beberapa kali saja. • Terlalu tebalnya bahan afdruk yang diratakan dalam Screen yang mengakibatkan sulitnya dalam pencucian Screen bila akan dipakai lagi. • Kurang dalam penyinaran, akan menimbulkan rontok-
255
nya pada waktu pencucian proses afdruk (karena kurang matang). • Terlalu lama dalam penyinaran, akan mengakibatkan tertupnya desain yang di• harapkan (Screen tidak lubang). D. Proses Mencetak Proses cetak Sablon antara kertas, kain dan plastik maupun kaca menggunakan tempat cetak yang berbeda. Untuk kain, dicetak di atas meja spon yang dilapisi dengan karpet plastik, sedang kertas dan plastik di meja kaca tembus pandang yang dibawahnya diberi lampu, begitu juga kaca menggunakan tempat yang lain pula. Perbedaan tempat untuk mencetak tersebut karena dipengaruhi bahan yang akan dicetak. Sebelum mencetak, meja atau tempat cetakan dibersihkan terlebih dahulu supaya tidak ada kotoran yang nantinya dapat mengganggu dalam percetakan. Screen yang akan digunakan pada bagian pinggirnya sebaiknya disolasi pada bagian muka atau belakang, supaya nantinya dalam percetakan, cat tidak tembus atau bocor pada bagian pinggir Screen yang dapat merusak hasil cetakan. Setelah Screen tersolasi, benda yang akan dicetak ditempatkan di bawah Screen dengan posisi yang paling tepat. Desain Grafis Komunikasi
Selanjutnya dituangkan cat Sablon dibagian pinggir Screen lalu digores, ditarik dengan rakel dengan sudut 60 derajad hingga tembus Screen terjadilah hasil cetakan yang diharapkan. Bila hasilnya blobor (tidak jelas) berarti cat yang dituangkan terlalu cair (kebanyakan pengencer), begitu juga sebaliknya bila hasilnya tidak nampak berarti cat yang dipergunakan terlalu kental (kurang cair atau encer). Untuk itulah perlu pemahaman khusus mengenai hal tersebut, misalnya Screen berpori-pori besar (bernomor kecil) menggunakan cat cetak yang kental begitu juga sebaliknya. Penyablonan dikerjakan secara terus-menerus hingga memenuhi target cetakan yang dikehendaki. Apabila dalam pencetakan terjadi kemacetan atau blobor pada hasil cetakan yang diakibatkan penggoresan rakel, cepat-cepat dibersihkan dengan kain perca yang bersih, setelah bersih bisa berjalan lagi untuk melanjutkan cetakan seterusnya. 1. Mencetak Undangan Mencetak undangan selalu dikaitkan dengan sifat kebahagiaan, formal namun santai yang ditujukan untuk kabar sebuah resepsi atau acara tertentu. Formal pada tulisan kata dan kalimat yang disuguhkan juga kesan santai
256
pada desain yang ditampilkan. Secara keseluruhan, desain yang ditampilkan merupakan penggabungan antara pemesan dengan pendesain untuk melahirkan sebuah desain baru, tapi ide pendesain tetap diharapkan.
kan, karena tembus pandang, mudah untuk ditata dan bila ada kekeliruan dapat dibaca atau dilihat. Dengan cara ini hasilnya lebih baik dan cepat mengerjakannya dan resiko meleset atau rusak sangat kecil sekali.
Dari desain undangan yang dipesan oleh konsumen dapat mengukur sampai dimana kemampuan seseorang (yang mengundang), atau jelasnya kemampuan pemesan dapat dilihat lewat undangan yang dipesan.
Dalam mencetak dapat ditumpuk hanya jangan terlalu tebal yang mengakibatkan Screen tidak dapat rata dalam mencetak sehingga tinta cetakan tidak rata. Mencetak dilakukan secara terus-menerus dengan hasil cetakan yang masih basah bisa diangin-anginkan dalam rak khusus pengeringan kertas atau sejenisnya yang dibuat dari kawat casa saringan pasir.
Gambar 9.7: Proses mencetak kertas/undangan
Mencetak undangan dikerjakan pada meja kaca yang dibawahnya ada lampu yang menyala, sedang Screen di catok di sisi depan meja supaya tidak geser dan mudah untuk meluruskan dan menempatkan produk yang akan dicetak. Pengerjaan di meja kaca ini sangat menguntung-
Desain Grafis Komunikasi
Mencetak undangan lebih cepat dari pada mencetak produk cetak Sablon lainnya, karena pengaruh pengencer cat yang dicampur cat cetak dan sifat kertas yang meresap cat. Bila tidak cepat dalam mencetak akan mengakibatkan Screen akan mampet tertutup oleh cat cetak, maka dari itu dalam praktek cetak Sablon perlu adanya pembantu untuk mengambil dan meletakkan juga mengemas produk yang baru dicetak. Pembantuan tenaga ini sangat menguntungkan karena dapat mempercepat jalannya cetak dan dapat mengontrol hasil yang baru dicetak bila ada sesuatu yang tidak beres.
257
2. Mencetak Kain (Kaos) Mencetakan Sablon pada kaos berbeda dengan pencetakan tekstil (kain lembaran). Penyablon kaos bisa dilakukan dengan dua cara, pertama penyablona sebelum kaos jadi (masih dalam lembaran kain) dan yang kedua penyablonan setelah kaos sudah jadi. Untuk penyablonan pertama sering dilakukan di perusahaan konveksi kaos, tetapi kalau yang ke dua sering diterapkan pada perusahaan kecil (rumah tangga), maupun bagi yang baru belajar cetak Sablon. Pencetakan Sablon kaos setelah jadi lebih sulit karena harus mengiraira dimana letak desain yang baik, tidak ketinggian ataupun terlalu rendah. Kurang pasnya letak desain akan mengurangi keindahan itu sendiri, bila ini terjadi tentu pemesan tidak akan menerima. Pencetakan desain kaos bisa secara umum dilakukan di bagian depan (dada) dan bagian belakang(punggung). Peletakan desain di depan dada biasanya desain-desain eksklusif yang disuguhkan pada lawan bicara supaya lebih dekat. Kalau desain di belakang hanya mengingatkan pada seseorang apa yang dilihat di depanya secara jarak jauh. Peletakan desain di bagian depan kurang lebih 5 Cm kebawah dari krah (leher) kaos Desain Grafis Komunikasi
hingga ke pinggang. Usahakan desain tetap tampil, walaupun kaos dimasukkan ke dalam celana. Untuk desain di bagian belakang bisa ditampilkan 15 Cm kebawah dari krah(leher).
Gambar 9.8 a,b: Proses mencetak kaos, perlu kesabaran
E. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mencetak Cetak Sablon merupakan pekerjaan yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian juga kerajinan dengan penuh perhatian khusus. Perhatian khusus disini dalam arti apa yang
258
harus diperhatikan supaya membawa hasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Semua itu tidak akan lepas dari bahan, alat, proses maupun perawatannya, kalau tidak ada perhatian khusus terhadap hal tersebut tentu hasilnya tidak akan memuaskan yang mengakibatkan rugi waktu, tenaga dan biaya. Seorang akan berhasil jikalau ada perhatian khusus terhadap apa yang dijalankan atau dikerjakan. Seperti halnya Sablon, bagaimana supaya Sablon itu bisa berjalan lancar dengan menghasilkan produk yang baik. Hal inilah yang harus diperhatikan dalam penyablonan guna lancarnya proses yang dikerjakan. 1. Perhatian Terhadap Alat dan Bahan Cetak Sablon mempunyai peralatan dan bahan sendirisendiri sesuai dengan fungsi dan sifat. Bahkan sekarang bayak merk-merk baru untuk mempercepat proses dan mengejar kualitas maupun kuantitas. Untuk itulah sebelum membeli alat maupun bahan harus bertanya dulu pada yang berpengalaman atau toko dimana menjual alat dan peralatan cetak Sablon. Untuk memperkuat pendapat dari beberapa orang yang sudah tahu bisa membaca pada tulisan yang menempel
Desain Grafis Komunikasi
pada alat dan bahan, atau buku mengenai cetak Sablon. Semua itu sangat perlu khususnya bagi pemula dalam mempelajari cetak Sablon. Mengenai alat yang digunakan dalam mencetak Sablon, jelas mempunyai fungsi yang berbeda diantara beberbagai produk jenis alat. Misalnya Screen untuk mencetak kain berbeda sekali dengan Screen untuk mencetak kertas yang dipengaruhi oleh jenis bahan cetak yang berbeda. Screen untuk kain dengan pori-pori/ kasa yang besar bila untuk mencetak kertas tentu akan blobor (hasilnya kotor), sebaliknya Screen kertas dengan pori-pori kasa yang kecil tidak bisa untuk mencetak kain, karena cat cetak tidak dapat masuk ke pori-pori Screen. Penggunaan Rakel juga harus diperhatikan, karena alat tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Rakel untuk cetak kain tidak sesuai untuk mencetak kertas, disamping hasil cetakannya tidak bagus juga Rakel akan cepat rusak (hancur) karena tidak tahan terhadap minyak pengencer. Kalau Rakel kertas untuk mencetak kain akan menghasilkan cetakan yang kurang rata atau cat cetak tidak akan tampil secara menyeluruh yang diakibatkan cat yang masuk dalam pori-pori kasa Screen terambil lagi oleh Rakel.
259
Bahan afdruk juga berbeda antara bahan yang dicampur air panas dengan bahan yang dicampur air dingin. Bahan Chromatine dan sejenisnya harus menggunakan air panas, sedang Ulano dan sejenis hanya menggunakan air dingin. Bila bahan Chromatine menggunakan air dingin tidak bercampur dan tidak menjadi larutan afdruk. Bahan afdruk yang sama diproduksi prabrik yang sama, belum tentu sama penggunaannya sebagai contoh Ulano 4, Ulano 5, Ulano 133, Ulano TZ dan sebagainya. Jenis ini mempunyai fungsi yang berbeda, seperti Ulano 4 dan 5 berfungsi untuk menghapus tetapi Ulano 133 dan TZ untuk mengafdruk. Ulano 133 dengan Ulano TZ juga berbeda fungsinya, kalau Ulano 133 berfungsi untuk mengafdruk cetakan kertas, plastik dan sejenisnya, tetapi Ulano TZ untuk mengafdruk cetakan kain. Kalau fungsi ini tidak diperhatikan akan merugikan dalam pencetakan, misalnya mencetak kain menggunakan bahan afdruk kertas atau sebaliknya. Bahan afdruk kertas yang sudah jadi dalam Screen tidak akan kuat dengan air begitu juga bahan afdruk kain dalam Screen tidak kuat terhadap minyak. Padahal pengencer cat cetak kertas harus menggunakan dengan minyak begitu juga pengencer cat cetak kain menggunakan kain, jelas hal Desain Grafis Komunikasi
ini sangat berlawanan atau bertentangan. Bagaimana bahan cetak digunakan?. Hal ini juga berbeda sesuai dengan fungsi masing-masing. Untuk kertas menggunakan bahan cetak dengan campuran minyak tetapi kalau untuk kain menggunakan bahan cetak yang dicampur dengan air. Seandainya dalam penerapan juga salah, akan menghasilkan produk cetakan yang kurang bagus, misalnya mencetak kain dengan bahan cetak kertas hasilnya akan kaku dan tidak enak dipakai. Dalam mencetak kertas menggunakan bahan cetak kain juga akan menghasilkan cetakan yang kurang sempurna, karena hasilnya tidah cemerlang dan tidak rapi yang disebabkan resapan air pada kertas. 2. Perhatian Terhadap Proses Cetak Perhatian terhadap proses yang dimaksud adalah perhatian khusus produk cetakan yang dihasilkan dengan penuh ketelitian dan kesabaran. Berhasilnya produk cetakan disamping pada desain, layout dan pendukungnya juga dalam pencetakan. Faktor cetakan harus benar-benar diperhatikan supaya hasilnya jernih tidak blobor (kotor) dan menarik. Untuk menghasilkan cetakan yang benar dan baik perlu adanya pengalaman
260
disamping ketelitian dan kesabaran. Cara mencetak perlu diulang-ulang supaya bisa mapan, merasakan dan mengira-ira seberapa cair cat cetakan yang diperlukan untuk dituangkan dan seberapa tekanan pada Rakel atau beberapa kali dalam menggores Screen dengan Rakel. Misalnya gambar blok berlainan dengan bertekstur, baik menyangkut Screen, cat cetak maupun jumlah menggores Rakel dan tekanan. Perlu diperhatikan pula Screen sering tutup (mampet), sehingga cat cetakan tidak bisa masuk ke lubang Screen. Hal ini dikarenakan: • Terlalu panasnya sinar lampu (di bawah meja cetak) pada waktu mencetak. • Lamanya menarik Screen ke atas atau mendiamkan terlalu lama. • Kurang sesuainya ukuran Screen dengan cat yang dituangkan,misalnya Screen berlubang kecil memakai cat kental • Kurang seringnya Screen dibersihkan bila ada sedikit gangguan pada lubang atau pori-pori Screen • Kecilnya desain atau gambar seperti titik dan garis. 3. Perhatian Setelah Proses Cetak Perhatian pada masalah ini khususnya mengenai alat Desain Grafis Komunikasi
setelah selesai dalam pencetakan Sablon.Bagaiman caranya supaya alat bisa digunakan kembali dengan lancar, apakah dengan desain yang sama atau desain yang berbeda pada produk yang berbeda pula. Setelah pencetakan selesai, terlebih dahulu harus dilakukan adalah membersihkan Screen dan Rakel yang masih menempel pada alat tersebut. Kalau tidak cepat-cepat dibersihkan dan mengering nantinya akan menyulitkan dalam pencucian sehingga mengganggu dalam pencetakan berikutnya. Pertama kali Screen harus segera dibersihkan atau dicuci dahulu, dengan maksud supaya lubang-lubang Screen tidak tersumbat oleh tinta cetak. Kalau terlalu lama cat cetak menempel pada Screen akan menyulitkan dalam pencucian dan Screen akan cepat rusak karena reaksi oleh bahan kimia tersebut. Selanjutnya Rakel segera dibersihkan supaya cat cetak tidak lengket terlalu kuat yang nantinya sulit dibersihkan, juga akan mengakibatkan cepat rusaknya Rakel karena kena reaksi bahan kimia tersebut. Selanjutnya meja cetak yang segera dibersihkan pula supaya tidak ada gangguan dalam pencetakan berikutnya. Kalau tidak segera dibersihkan, cat
261
cetak akan cepat kering yang mengakibatkan sulit untuk dibersihkan. Kotornya meja cetak akan mengganggu pandangan mata yang mengakibatkan malasnya kerja cetak. F. Membersihkan Screen Membersihkan Screen yang dimaksud adalah bukan membersihkan Screen pada waktu percetakan berlangsung, tetapi membersihkan pada waktu Screen tidak dipakai lagi dalam cetakan yang sama. Membersihkan Screen adalah berfungsi supaya Screen bersih dari cat cetakan dan bahan afdruk (obat), sehingga bisa dipakai untuk mengafdruk dan mencetak lagi. Cara membersihkan Screen adalah sebagai berikut: Tahap I: Sebelumnya Screen dibersihkan terdapat kotoran bekas cat cetakan sablon yang menempel hingga bensih. Cara membersihkan adalah dengan pengencer cat cetak sablon yang digosok dengan kain katun atau perca yang bersih. Screen digosok terus-menerus dengan kain perca (kain perca selalu diganti dengan yang bersih bila sudah kotor) sampai bersih dari cat sablon. Kemudian ambil Tinner B atau monyak tanah untuk membersihkan cat akhir.
Desain Grafis Komunikasi
Catatan: Kalau pengencer bahan cetakannya dicampur air harus dibersihkan dengan air, tetapi kalau penegncernya dengan minyak harus dengan minyak. Tahap II: Setelah bersih, baru Screen cetak Sablon digosok dengan air Coustic Soda atau Soda Ash untuk bahan afdruk yang campurannya dengan air panas, tetapi untuk bahan afdruk yang memakai air dingin seperti Ulano, Deima dan Autosol harus pakai merk sejenis tersebut seperti Ulano 4 atau Ulano 5 atau sejenisnya. Sebelum Screen digosok terlebih dahulu diulasi bahan penghapus selama 5-10 menit agar bereaksi untuk mudah dihapus. Waktu jangan terlalu lama tidak merusak Screen. Atau Screen sulit dibersihkan karena bahan pengafdruk yang melekat pada Screen mengeras. Hal tersebut di atas dilakukan terus menerus sampai bahan afdruk yang menempel pada Screen lepas. Bagaimana seandainya bahan afdruk tidak lepas atau ada bayangan (flek) pada Screen? Coba ambil Vregant yang berbentuk pasta, lalu oleskan pada bagian yang diinginkan secara bolak balik pada Screen dan diamkan hingga seperempat jam, baru kemudian dibersihkan lagi de-
262
ngan air (disemprot). Bila masih ada berkas-berkas cetakan atau bahan afdruk yang masih menempel pada Screen coba lakukan sekali lagi. Perlu diingat pula bahwa jenis bahan ini kalau kena kulit terasa perih, maka hindari dengan cara pakai sarung plastik. Untuk mempercepat lubang pada Screen bisa menggunakan semprotan air yang biasa untuk nyemprot hama tanaman hias. Semprot sampai sekeras-kerasnya hingga lubang, tembus dan bersih betul. Setelah itu Screen disiram dengan air dingin yang sedikit dicampur cuka dapur sampai tiga kali supaya meresap pada pori-pori serat Screen. Penyiraman air yang dicampur cuka tersebut supaya Screen licin tapi tidak menolak bahan afdruk yang dioleskannya.
binatang kecil yang merusakkan Screen.
dapat
G. Pendalaman 1. Buatlah desain undangan ualngtahun yang akan dicetak melalui cetak sablon. 2. Cetaklah desain yang sauara buat ke dalam bentuk visual (produk jadi). 3. Bagaiman seandainya ada sedikit masalah mengenai cat cetak yang tidak dapat keluar pada celah-celah Screen, permasalahan hal tersebut bisa terjadi.
Tahap III: Setelah dicuci bersih, langkah berikutnya adalah menjemur. Dalam menjemur diusahakan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak. Cara menjemur dalam posisi miring 60 derajad (tengkurap) supaya air cepat mengalir ke bawah dan cepat kering. Setelah kering betul Screen disimpan di tempat yang aman. Sebaiknya disimpan di atas atau digantung dengan maksud aman dari benda-benda runcing atau Desain Grafis Komunikasi
263
X. KOMPUTER GRAFIS KOMUNIKASI Adobe Photoshop merupakan software yang biasa digunakan untuk merancang media grafis komunikasi. Bagaimana cara penggunaannya, perhatikan langkah - langkah berikut ini. A. Media Kerja Photoshop Ketika pertama kali mengaktifkan program Adobe Photoshop, akan nampak area kerja terbagi menjadi beberapa bagian menu yaitu: Menu Bar, Option Bar, Toolbox, Pallet Well, dan Pallete. Menu bar: berisi menu-menu yang dapat membantu memudahkan dalam bekerja dan terorganisir sesuai dengan topik yang saat itu digunakan. Sebagai contoh, menu Layers berisi menu-menu yang berhubungan dengan Pallete Layers. 1. Option bar: berisi informasi tentang tool yang saat itu digunakan. 2. Toolbox: perangkat utama yang digunakan untuk membuat, mengedit gambar dan teks. 3. Pallete Layers: membantu dalam menata beberapa palet yang digunakan 4. Pallete: membantu memonitor dan mengedit gambar (image).
Desain Grafis Komunikasi
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini: 1
3
4
2
Gambar 10.1 : Media kerja Adobe Photoshop
Toolbox Marquee Tool
Gambar 10.2: Tool pilihan pada marquee tool
Rectangle Marquee Tool: untuk membuat seleksi berbentuk persegi. 1. Pertama kali, pilihlah salah satu alat seleksi pada Marqee tool.
264
sehingga akan membuat seleksi secara otomatis sesuai panjang dan tinggi seleksi.
Gambar 10.3: menu Marquee
2. Buatlah seleksi pada gambar yang dimaksud.
4. Tentukan pengaturan Feather, yang berfungsi untuk memperhalus batas tepi dengan gambar. Semakin besar nilai feather, maka semakin halus bagian tepinya. Elliptical Marquee Tool: untuk membuat seleksi berbentuk lingkaran. Single Row Marquee Tool: untuk membuat seleksi berbentuk garis horisontal. Single Column Marquee Tool: untuk membuat seleksi berbentuk garis vertikal.
Gambar 10.4: Penggunaan Marquee tool
3. Untuk Rectangle tool, Rounded Rectangle tool, atau Elliptical Marquee tool, pilihlah jenis seleksi
Caranya: pilih salah satu tool yang disediakan kemudian letakkan pada image yang dimaksud. Klik mouse sambil menyeret ke area lain kemudian lepaskan.
• Normal=berguna untuk membuat seleksi secara normal • Fixed Aspect Ration = untuk mengatur nilai panjang dan lebar seleksi secara rasio, sehingga panjang dan lebar akan proporsional sesuai nilai panjang dan lebar. • Fixed Size = untuk mengatur nilai panjang dan tinggi seleksi dalam bentuk pixel,
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10.5: Penggunaan marquee tool
265
Move Tool Untuk memindahkan (teks maupun grafik).
objek
Caranya: Aktifkan Move tool, lalu pilih objek yang ingin dipindahkan. Seret ke daerah lain.
Gambar 10.8 : Lasso
Polygon Lasso Tool Gambar 10.10: Penggunaan Move
Lasso Tool (L)
Gambar l
10.7:
menu
pilihan
untuk membuat seleksi bentuk persegi Caranya: aktifkan salah satu tool (missal: Magic Lasso tool) dan tempatkan pada daerah yang ingin dibuat seleksi. Klik ujung Magnetic Lasso tool dan seret mouse mengelilingi daerah yang dimaksud.
Lasso Tool untuk membuat seleksi secara bebas (handsfree) Caranya: aktifkan salah satu tool (missal: Magic Lasso tool) dan tempatkan pada daerah yang ingin dibuat seleksi. Klik ujung Magnetic Lasso tool dan seret mouse mengelilingi daerah yang dimaksud. Gambar 10.9: Polygonal Lasso Tool
Desain Grafis Komunikasi
266
Magnetic Lasso Tool untuk membuat seleksi bebas berdasarkan tingkat kesamaan warna. Caranya: aktifkan salah satu tool (missal: Magic Lasso tool) dan tempatkan pada daerah yang ingin dibuat seleksi. Klik ujung Magnetic Lasso tool dan seret mouse mengelilingi daerah yang dimaksud.
Gambar 10.11: Magic Wand Tool
Crop Tool (C) Untuk membuang bagian dari image canvas yang tidak digunakan.
Gambar 10.10: Magic Lasso tool
Magic Wand Tool Untuk membuat seleksi berdasarkan kesamaan warna. Caranya: aktifkan tool tersebut kemudian aturlah beberapa spesifikasi pada menu option di bagian atas seperti toleransi (Tolerance), Antialis, Contigous, dan Sample All Layers. Semakin besar nilai pada Tolerance maka akan membuat seleksi sesuai kesamaan warna yang berdekatan.
Desain Grafis Komunikasi
Caranya: aktifkan Crop tool kemudian letakkan mouse pada daerah tertentu lalu seret ke daerah lain. Klik tanda centang di bagian atas jika sudah memilih atau tekan tombol enter. Untuk memperkecil atau memperbesar area yang dipilih, klik titik Nude di bagian kiri/kanan/atas/bawah dan seret ke tempat lain untuk membuat perubahan ukuran.
Gambar 10.12 : Crop
267
Slice Tool (K)
Slice Select Tool Untuk memilih salah satu bagian yang telah dibuat menggunakan Slice Tool.
Gambar: menu pilihan Slice tool Slice Tool Untuk membuat irisan pada image menjadi beberapa bagaian secara otomatis. Teknik ini sangat diperlukan ketika menampilkan beberapa gambar di internet karena sebuah gambar akan dipotong menjadi beberapa bagian sehingga akan lebih cepat ditampilkan. Caranya: akifkan Slice tool kemudian buat seleksi berbentuk kotak pada gambar yang ingin dipotong. Buatlah irisan pada daerah lain dengan cara yang sama. Usahahan pemotongan selanjutnya tepat pada garis sebelumnya karena jika kurang atau melebihi daerah pemotongan sebelumnya maka secara otomatis akan membuat irisan lain.
Gambar
10.13:
Desain Grafis Komunikasi
Slice
Caranya: tekan tombol Shift dan klik pada salah satu irisan untuk memilih bagian yang dimaksud Modifier Brush Tool (J)
Gambar 10.14: Menu pilihan modifier brush tool
Spot
Healing
Brush
Tool Tool ini dapat memindahkan noda/cacat secara cepat dan ketidaksempurnaan lain pada gambar. Spot Healing Brush tool bekerja dengan cara mengambil sampel dari gambar atau tekstur yang tepat, pencahayaan, dan pixel yang telah diperbaiki secara otomatis. Tidak sama dengan Healing Brush yang menutupi cacat dengan cara mengambil sampel yang kita tentukan, Spot Healing Brush secara otomatis mengambil sampel warna yang sesuai untuk menutupi daerah yang cacat.
268
Caranya: aktifkan Spot Healing Brush tool, kemudian aturlah ukuran brush dan tingkat ketajaman (hard). Selanjutnya, goreskan pada daerah yang kotor secara perlahan-lahan.
Healing Brush Tool Untuk memperbaiki bagian image yang cacat, kotor, maupun tergores dengan warna lain dengan cara menduplikasi dari warna atau pola pada bagian lain. Caranya: tekan tombol Alt sambil mengklik tombol mouse pada daerah yang ingin dijadikan sumber. Lepaskan tombol Alt, lalu goreskan pada daerah yang ingin diperbaiki/dihilangkan.
Gambar 10.15: Panel option Spot Healing Brush Tool
Gambar 10.17: Healing Brush Tool
Pacth Tool Untuk memperbaiki bagian image yang cacat, kotor, maupun tergores dengan warna lain dengan cara memilih sumber warna/pola pada bagian lain.
Gambar 10.16: Penggunaan Spot Healing Brush Tool
Desain Grafis Komunikasi
Caranya: aktifkan Patch tool, seleksi daerah yang ingin diperbaiki menggunakan tool tersebut. Setelah terbentuk seleksi, seret ke daerah lain sebagai sumber untuk menutupi daerah yang kotor.
269
Brush Tool (B)
Gambar 10.20: Menu pilihan brush tool
Brush Tool
Gambar 10.18:
Pacth
Red Eye Tool Seperti namanya, tool in dapat menghilangkan efek Red eye pada foto Anda. Caranya: aktifkan Red Eye tool, kemudian klik pada mata yang berwarna merah (Red Eye). Jika kurang puas dengan hasil yang telah dibuat, Anda dapat membatalkannya kemudian atur menu option di bagian atas. Aturah ukuran Pupil (Pupil Size) dan tingkat
Untuk membuat goresan kuas ketika mewarnai objek. Terdapat 12 tipe brush yang dapat Anda pilih, dan tiap-tiap tipe memiliki 20 jenis brush yang berbeda bentuk dan ukurannya. Diantaranya ada yang berbentuk daun, bunga, rumput, dan berbentuk pena untuk membuat kaligrafi. Caranya: aktifkan Brush tool, lalu aturlah ukuran brush, tipe brush dan tingkat kepekatan (opacity) pada menu option di bagian atas. Selanjutnya pilihlah warna yang diinginkan.
gelap pupil (Darken Pupil).
Gambar 10.19: Red Eye
Desain Grafis Komunikasi
Gambar
10.21:
Brush
270
Pencil Tool Untuk membuat garis secara bebas dengan goresan yang menyerupai sebuah pensil. Caranya: aktifkan pencil tool, lalu aturlah ukuran pencil, tipe pencil dan tingkat kepekatan (opacity) pada menu option di bagian atas. Selanjutnya pilihlah warna yang diinginkan.
sampel sambil menekan tombol Alt. lalu klik pada daerah lain yang akan dijadikan target. Teknik ini biasanya digunakan untuk memanipulasi sebuah image ketikamenambahkan objek yang sama.
Gambar 10.24 : Clone Stamp
Pattern Stamp Tool Untuk menggambar dari bagian atau pola yang telah diambil.
Gambar 10.22: Pencil tool
Stamp Tool (S)
Caranya: aktifkan Pattern Stamp tool, pilih ukuran dan tipe brush. Selanjutnya, pada menu option di bagian atas, tentukan jenis pola (pattern) yang digunakan untuk menggambar.
Gambar 10.23: Menu pilihan Stamp tool
Clone Stamp Tool Untuk menggambar dari sampel pada sebuah image. Caranya: aktifkan Clone Stamp tool dan aturlah ukuran brush, pilih tipe yang lembut (Soft). Selanjutnya klik pada daerah yangakan dijadikan
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10.25: Pattern Stamp Tool
271
History Brush Tool
Gambar 10.26: Menu pilihan history brush tool
History Brush Tool Untuk mengembalikan objek pada posisi history tertentu. Tool in sangat berguna ketika mewarnai objek dengan brush kemudian ingin menghapusnya. Jika Anda menghapus menggunakan Eraser tool maka objek yang lain akan ikut terhapus.
Art History Brush Tool Untuk mewarnai objek berdasarkan history tertentu. Caranya: aktifkan Art History Brush tool dan aturlah ukuran brush. Pada menu option, aturlah beberapa spesifikasi (Opacity, Style, Type, dan Tolerance). Kemudian goreskan pada gambar secara perlahan-lahan.
Caranya: aktifkan History Brush tool dan tentukan ukuran brush. Goreskan pada objek untuk menghilangkan bekas goresan brush.
Gambar 10.28: Art History Brush Tool
Eraser Tool
Gambar 10.29: Menu pilihan eraser tool Gambar 10.27: History Brush
Desain Grafis Komunikasi
272
Eraser Tool Untuk menghapus objek dan dapat mengembalikan objek yang sudah terhapus ke posisi semula.
Pada opsi Limits, pilih tipe Contiguous agar warna yang pertama kali terhapus menjadi acuan untuk menghapus warna berikutnya.
Caranya: aktifkan Eraser tool, pilih ukuran brush dan pilih tipe brush yang lembut (Soft), jika perlu perkecil tingkat kepekatan (opacity). Semakin kecil nilai opacity maka akan semakin lembut bagian tepi objek yang telah terhapus.
Gambar 10.31: Background Eraser Tool
Magic Eraser Tool Untuk menghapus warna yang solid dengan cara mengklik sekali pada bagian tertentu. Gambar 10.30: Eraser Tool
Background Eraser Tool Untuk menghapus latar belakang (background) agar menjadi trasparan. Caranya: akifkan Background Eraser tool kemudian aturlah beberapa spesifikasi pada Option bar.
Desain Grafis Komunikasi
Caranya: aktifkan Magic Eraser tool, kemutian aturlah nilai Tolerance (semakin besar nilainya maka warna yang berdekatan akan ikut terhapus), Anti-alias (jika diberi tanda centang maka warna yang terhapus semakin lembut), Contiguous (jika diaktifkan, akan menghapus bagian lain), dan Sample All Layer (jika diaktifkan, semua layer di bawahnya ikut terhapus).
273
Gambar 10.32: Magic Eraser Tool
Caranya: aktifkan Gradient tool dan tentukan tipe gradasi (linier, angle, reflected, dan diamond) pada menu Option. Selanjuntya, pilih warna gradasi, untuk membuat warna gradasi sendiri klik warna gradasi.
Colouring Tool Paint Bucket Tool
Gambar 10.33: Menu pilihan colouring tool
Gradient Tool Untuk mewarnai objek dengan warna gradasi dengan tipe linier, angle, reflected, dan diamond.
Gambar 10.34: Gradient tool
Desain Grafis Komunikasi
Untuk mengisi objek dengan warna foreground yang telah dipilih. Caranya: aktifkan Paint Bucket tool, pilih warna yang diinginkan. Klik pada daerah yang ingin diberi warna. Anda dapat pula menekan tombol Alt+Backspace secara bersamaan untuk memberi warna (berfungsi sebagai Shottcuts).
Gambar 10.35: Paint Bucket
274
Tool Modifikasi Sharpen Tool Untuk mempertajam tepi sebuah image.
Gambar 10.36: Menu pilihan modifikasi tool
bagian
Caranya: aktifkan Sharpen tool, aturlah spesifikasinya pada Option bar.
Blur Tool Untuk memperhalus bagian tepi sebuah image. Teknik ini juga sering digunakan untuk memperhalus bagian-bagian tertentu, misalnya memperhalus bagian wajah atau memperhalus pixel yang terlalu besar Caranya: aktifkan Blur tool, aturlah spesifikasi pada Option bar. Goreskan brush pada daerah yang ingin dibuat kabur (blur).
Gambar 10.38: Sharpen Tool
Smudge Tool Untuk membuat efek sentuhan jari pada cat basah. Teknik ini sering digunakan untuk menggambar secara digital. Caranya: aktifkan Smudge tool, tentukan ukuran dan tipe Brush (atur pula tingkat ketajaman). Aturlah Mode dan Strenght (radius efek goresan brush, semakin besar nilaninya maka akan bagian lain ikut terkena dampaknya) pada Option bar.
Gambar 10.37: Blur Tool Gambar
Desain Grafis Komunikasi
10.39:
Smudge
275
Tool Saturasi dan Pencerahan
Burn Tool Untuk memberikan warna yang gelap pada daerah tertentu dengan goresan brush. Caranya: aktifkan burn tool, aturlah ukuran dan tipe brush, aturlah pula pada Strenght (semakin besar nilainya maka akan semakin gelap).
Gambar 10.40: Menu pilihan saturasi dan pencerahan tool
. Dodge Tool Untuk memberikan warna terang pada daerah tertentu. Gambar 10.42:
Caranya: aktifkan Dodge tool, aturlah ukuran dan tipe brush, aturlah pula pada Strenght (semakin besar nilainya maka akan semakin terang).
Sponge Tool Untuk meningkatkan ration pada objek.
satu-
Caranya: aktifkan sponge tool, aturlah ukuran dan tipe brush, aturlah pula pada Strenght.
Gambar T l
10.41:
Gambar 10.43:
Dodge
.
Desain Grafis Komunikasi
276
PATH SELECTION (A) Tool ini untuk memilih dan mengedit path yang dinginkan. Caranya: aktifkan Path Selection tool, klik pada path yang telah dimaksud. Teknik ini biasa digunakan jika memiliki beberapa path. Tool Tulisan Gambar Tool
10.45:
Type
Type Mask Tool Gambar 10.44: Menu pilihan type tool
Type Tool
Untuk membuat seleksi berbentuk huruf. Caranya: sama dengan Type tool.
Untuk mengetik teks pada sebuah image secara vertikal maupun horisontal. Caranya: pilih salah satu tipe Type tool (horisontal atau vertikal), pilih jenis font, warna font, dan ukuran font. Anda dapat pula membuat efek teks warped dengan beberapa bentuk pilihan.
Gambar 10.46: Type Mask Tool
Desain Grafis Komunikasi
277
Pen Tool Untuk membuat path yang dapat digunakan sebagai seleksi maupun alat gambar. Caranya: aktifkan Pen tool, dan aturlah Option bar untuk menentukan tipenya (Pen tool atau Freeform Pen tool), dan pilih salah satu bentuknya (Shape Layers, Path atau Fill Pixel).
Untuk membuat bentuk shape tertentu dari daftar yang ditampilkan. Caranya: sama dengan Pen tool, dan dapat menentukan salah satu bentuk Shape yang diinginkan (Dingbats).
Gambar
10.49:
Shape
Notes tool Gambar T l
10.47:
Pen
Custom Shape Tool
Gambar 10.48: Menu pilihan shape tool
Desain Grafis Komunikasi
Untuk membuat catatan dan suara yang dapat disertakan dalam image. Caranya: aktifkan Annotation tool untuk membuat catatan lalu klik dan drag untuk membuat tempat catatan (note). Mulailah mengetikkan beberapa catatan. Perlu diperhatikan, teks dalam catatan tersebut tidak akan tercetak dalam dokumen gambar anda. Sedangkan untuk membuat notasi berbentuk suara, aktifkan Audio Annotation tool.
278
-
Gambar Tool
10.50:
Notes
Gambar 10.51: Hand Tool
Zoom Tool Eyedropper Tool Untuk mengambil sampel warna dalam sebuah image. Caranya: aktifkan Eyedropper tool, lalu klik pada daerah yang ingin diambil sampel warnanya. Umumnya, Anda hanya dapat mengambil sampel satu warna, namun Anda dapat pula mengambil beberapa sampel warna dengan cara menekan tombol Shift saat memilih warna. Maksimal sampel warna yang diambil secara bersamaan adalah 4. Hand Tool Untuk memindahkan sebuah gambar bersama-sama dengan windows. Caranya: aktifkan Hand tool dan letakkan pada sebuah image. Geser tampilan windows untuk melihat daerah yang tak tampak.
Desain Grafis Komunikasi
Untuk mengatur (perbesar atau image.
tampilan perkecil)
Caranya: aktifkan Zoom tool, dan buatlah seleksi untuk memperbesar daerah yang dimaksud. Untuk memperkecil tampilan, tekan tombol Alt sambil mengklik pada daerah yang dimaksud.
Foreground & Background Color Untuk menentukan warna foreground dan background. Caranya: klik pada ikon tersebut untuk memilih warna. Secara default, warna foreground & background adalah hitam dan putih. Untuk menukar posisinya, tekan huruf X pada keyboard.
279
Koreksi warna Keserasian warna dan tonal menjadi hal yang sangat penting dalam dunia desain grafis karena menentukan indah atau tidaknya sebuah gambar yang dibuat. Bukan saja untuk dunia desain grafis, namun mencakup segala aspek kehidupan manusia. Jika tidak ada keserasian antara warna dan tonal, segala sesuatu akan nampak aneh dan kurang menarik.
penggabungan beberapa gambar (kolase/montase). Aplikasi pengolah gambar seperti Adobe Photoshop menyediakan fasilitas yang lengkap untuk koreks tonal yang menyangkut tingkat pencahayaan (brightness) dan kontras (contrast) dari tiga sisi yaitu: sisi terang (highlight), sisi tengah (midtones), dan sisi gelap (shadows).
Mungkin tidak semua pengguna komputer grafis memahami arti koreksi warna dan koreksi tonal.Koreksi warna adalah penyesuaian warna dalam sebuah gambar yang diolah menggunakan komputer sehingga nampak serasi dan menarik namun tidak memiliki kesan aneh. Sebagai contoh, ketika Anda mengambil gambar menggunakan kamera digital mungkin hasilnya terlalu banyak warna merahnya. Dengan alat koreksi warna yang disediakan masing-masing aplikasi komputer grafis dapat disesuaikan warna agar menghasilkan keserasian warna. Koreksi tonal adalah hal-hal yang berhubungan dengan brightness dan contrast serta beberapa efek akibat adanya pencahayaan. Dalam bidang desain grafis, koreksi tonal memerlukan perhatian khusus terutama ketika melakukan
Desain Grafis Komunikasi
Gambar adjusment
10.52:
Menu
Dalam melakukan koreksi warna perlu diperhatikan bahwa dengan melakukan perubahan nilai variabel sebuah warna maka secara otomatis mempengaruhi keseimbangan warna dalam gambar tersebut karena dalam spektrum warna, semua warna saling mempengaruhi. Sebagai contoh, warna hijau berseberangan dengan warna magenta
280
sehingga ketika Anda meningkatkan persentase warna hijau maka nilai persentase warna magenta akan berkurang. Alat koreksi warna dalam Adobe Photoshop terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Autolevel Fasilitas ini berguna untuk mengatur menu Levels secara otomatis. Anda dapat pula menggunakan Autolevels dengan cara mengklik ikon Auto pada kotak dialog Levels.
Caranya: 1. Bukalah gambar yang ingin koreksi warnanya 2. Pilih menu Image > Adjustment
3.
Pilih salah satu koreksi warna
alat
Level Fasilitas ini disediakan untuk mengatur brightness, contrast, serta dan interval (posisi highlight, midtones, shadows).
Gambar 10.54: Penggunaan auto level
Auto Contrast Fasilitas ini berguna untuk mengatur contrast (kontras) secara otomatis.
Gambar 10.55: Penggunaan autocontrast
AUTO COLORS Gambar
10.53:
Penggunaan
Desain Grafis Komunikasi
Fasilitas ini berguna untuk mengatur Colors (warna) secara otomatis.
281
Color Balance
Gambar 10.56: Penggunaan auto colors
Curves Fasilitas in tidak jauh berbeda dengan fasiltas Levels yaitu untuk mengatur brightness dan contrast pada highlight, midtones, dan shadows. Perbedaannya: pada pengaturan Curves digambarkan dengan kurva sedangkan pada Levels digambarkan dengan nilai nominal dan histogram.
Fasilitas ini berguna untuk meningkatkan suatu warna atau beberapa warna dengan cara menggeser slider yang telah disediakan. Pengaturan yang dimaksud adalah untuk mengatur sisi gelap (shadows), sisi tengah (midtones), dan sisi terang (highlight). Terdapat pula ikon Preserve Luminosity secara otomatis, nilai brightness dalam gambar tersebut akan menyesuaikan perubahan warnanya.
Gambar 10.58: Penggunaan color balances
Brihtness/Contrast Fasilitas in berguna untuk mengatur tingkat pencahayaan (brightness) dan kontrast (contrast). Bentuk fasilitas in sangat sederhana karena hanya menyediakan dua buah sisi saja. Gambar
10.57:
Penggunaan
Desain Grafis Komunikasi
282
Desaturate Fasilitas ini berguna untuk membuat gambar berwarna menjadi hitam putih tanpa harus mengubah mode warnanya.
Gambar 10.59: Penggunaan brightness/contrast
Hue/Saturation Fasilitas ini berguna untuk mengatur Hue Saturation dan Lightness dari warna-warna utama spektrum warna dalam Adobe Photoshop. Fasilitas in sering digunakan untuk mengubah foto hitam putih menjadi berwarna, yang telah diubah mode warnanya dari grayscale menjadi RGB atau CMYK.
Gambar 10.61: Penggunaan desaturate
Match Color
Gambar 10.60: Penggunaan hue saturation
Desain Grafis Komunikasi
Perintah Match Color dapat menyesuaikan warna terang, warna jenuh (saturasi), dan menyeimbangkan warna dalam sebuah image. Mengedepankan perintah Match Color akan memberikan keleluasaan mengatur lebih banyak luminance dan komponen warna dalam sebuah image. Oleh karena Anda dapat mengatur warna dalam gambar tunggal dibandingkan
283
mencocokkan antar warna dalam dua gambar, kedua gambar akan terkoreksi secara tepat. Hal in sangat berguna ketika ingin menggabungkan kedua gambar yang memiliki warna yang agak berbeda.
Selective Color Fasilitas in berguna untuk mengoreksi warna utama dalam sebuah gambar. Ketika mencetak, alat cetak yang digunakan akan mencetak berdasarkan tabel proses pembentukan warnawarna primer baik aditif maupun substraktif.
Gambar 10.62: Penggunaan match color
Replace Color Fasilitas in berguna untuk membuat virtual seleksi pada gambar berdasarkan tingkat kemiripan warna kemudian mengedit dengan Hue saturation dan Lightness.
Gambar 10.63: Penggunaan replace color
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10.64: Penggunaan selective color
Channel Mixer Channel Mixer memberikan Anda keleluasaan untuk mengatur sebuah image dengan kualitas grayscale yang tinggi dengan cara memilih persentase pada masing-masing chanel warna. Anda dapat pula membuat keseimbangan sepia berkualitas tinggi atau gambar lain yang diwarnai. Dengan menggunakan Channel Mixer, Anda juga dapat menyesuaikan warna secara kreatif yang mudah dilakukan dibandingkan alat koreksi
284
warna lain. Channel Mixer memodifikasi target keluaran (output) warna channel yang menggunakan campuran warna channel yang ada (source) dalam sebuah gambar. Ketika Anda menggunakan alat koreksi warna dengan Channel Mixer, Anda sebenarnya sedang menambahkan atau mengurangi data grayscale dari suatu channel sumber ke target channel.
satu warna lainnya.
gradasi
yang
Gambar 10.66: Penggunaan gradient map
PHOTO FILTER
Gambar 10.65: Penggunaan
Gradient Map Alat koreksi warna in akan memetakan cakupan batas grayscale dalam sebuah image pada warna yang telah ditetapkan warna gradasinya. Sebagai contoh, jika Anda mengatur gradasi dua warna, maka bayangan akan dipetakan ke titik angka salah satu warna gradasi sedangkan warna terang (highlight) akan dipetakan ke titik angka salah
Desain Grafis Komunikasi
Alat koreksi warna in menggunakan teknik meniru pengambilan filter yang di-warnai dalam lensa kamera bagian depan untuk menyesuikan keseimbangan warna dan temperatur warna yang memancar melalui lensa dan membuka film tersebut. Perinea in juga mengijinkan Anda untuk memilih warna yang ditetapkan untuk digunakan pengaturan Hue dalam sebuah gambar.
Gambar 10.67: Penggunaan photo filter
285
Shadows/Highlight Fasilitas in berguna untuk mengoreksi foto yang memiliki efek siluet menjadi pencahayaan latar belakang (backlighting) yang kuat atau mengoreksi subyek yang terlalu dekat dengan cahaya kamera. Penyesuaian ini juga berguna untuk menerangi daerah bayangan (shadow) menjadi kebalikannya.
Gambar 10.69: Penggunaan exposure
Invert Fasilitasi ini berguna untuk membuat efek negatif film dari image yang aktif. Ketika menggunakan fasilitas ini, Adobe Photoshop secara otomatis akan membalik posisi batas maksimal sisi gelap menjadi batas sisi terang. Gambar 10.68: Penggunaan
Exposure Alat koreksi warna ini memang dirancang untuk membuat penyesuaian pada gambar HDR (format file untuk program Radiance), namun bekerja dengan gambar 8-bit dan 110-bit. Exposure bekerja dengan cara mengkal-kulasikan dalam ruang warna linier (gamma 1.) bukan pada ruang warna gambar saat itu.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar invert
10.70:
Penggunaan
Equalize Fasilitas in berguna untuk mendatarkan brightness dari gambar ke posisi terdekat ratarata. Fasilitas in berguna ketika ingin meningkatkan nilai brightness suatu gambar.
286
Gambar equalize
10.71:
Gambar 10.73: Penggunaan posterize
Penggunaan
Threshold Fasilitas in berguna untuk mengubah gambar hitam putih (B/W) atau gambar berwarna secara normal menjadi hitam putih atau berwarna dengan nilai contrast tinggi.
Variations Fasilitas in berguna untuk mengatur tonal dan warna secara mudah karena hanya mengklik elemen yang akan dikoreksi.
Gambar 10.72: Penggunaan threshold
Posterize Fasilitas in berguna untuk mengelompokkan pixel yang berdekatan dan nilai brightnessnya.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10.74: Penggunaan variations
287
Transforming & Retouching
b. Rotate
Anda dapat mengubah skala, memutar, mencondongkan, mendistorsi objek, dan digunakan pada salah satu layer maupun beberapa layer, mask, path, maupun channel. Dalam Adobe Photoshop, Anda dapat menerapkan transformasi untuk path, vec-tor shape, vector mask, selection border, atau channel alfa dalam sebuah layer, multiple layers, maupun layer mask.
Mengaktifkan pemutaran sebuah item dari salah satu titik. Secara default, titik tersebut berada di pusat, meskipun begitu Anda dapat memindahkan titik tersebut ke tempat lain.
Transformasi Perintah untuk mentrans-formasikan dapat digunakan untuk beberapa kondisi, yaitu: 1. Untuk mentransformasikan, pilih menu Edit>Transform. 2. Lakukan beberapa pilihan yang telah disediakan: a. Scale Memperbesar skala atau memperkecil skala sebuah item pada titik tertentu. Anda dapat mengubah skala secara vertikal, horisontal, maupun keduanya (vertikal dan horisontal).
Gambar 10.75: Penggunaan
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10.76: Penggunaan
c. Skew Teknik Skewing menghasilkan efek miring secara vertikal dan horisontal.
Gambar 10.77: Penggunaan skew
288
d. Distort Mendistorsi sebuah objek dari seluruh titik.
Gambar 10.78: Penggunaan distort
e. Perspective Mengubah bentuk secara perspektif dari satu titik.
g. Setelah Anda melakukan perintah transformasi, jangan lupa mengklik tombol Commit pada Option bar dan untuk membatalkan klik tombol Cancel ( ), atau dapat pula menekan tombol Enter. Jika tidak melakukan hal tersebut, objek yang ditransformasikan belum mengalami perubahan. B. Merubah Gambar 1. Mengubah Ukuran Kanvas Adakalanya ketika membuat sebuah dokumen mengalami perubahan ukuran kanvas. Anda tidak dapat mengubah ukuran image untuk memperbaiki ukuran kanvas. a. Pertama kali bukalah file yang akan diubah ukuran kanvasnya.
Gambar 10.79: Penggunaan perspective
f. Flip Mengubah/memutar gambar sesuai pilihan (horisontal/vertikal) Gambar 10.81: Buka
Gambar 10.80: Penggunaan flip
Desain Grafis Komunikasi
b. Pilih menu Image > Canvas Size. c. Setelah kotak dialog Canvas Size muncul, aturlah beberapa spesifikasi.
289
2. Memutar dan Mencerminkan Gambar
Gambar 10.82: Menu canvas i
d. Untuk menambah kanvas pada bagian bawah, klik tanda panah ke atas.
Ketika anda menggunakan perintah Rotate Canvas memberikan keleluasaan Anda untuk memutar dan mencerminkan gambar. Perintah tersebut tidak bekerja pada layer individu atau salah satu bagian dari layer, path, atau tepi seleksi. Perintah ini sering digunakan untuk membalikkan posisi image (misalnya: mengubah posisi objek yang menghadap ke kanan menjadi ke kiri). Selain itu, sering digunakan pula ketika membuat beberapa efek special, misalnya efek api. Jadi, perintah Rotate Canvas berlaku untuk satu dokumen yang berisi beberapa objek di dalamnya. Untuk menjalankan perintah tersebut, ikuti langkah-langkah berikut:
Gambar 10.83: Penggunaan canvas pada bagian bawah
e. Setelah selesai klik OK, maka akan terbentuk kanvas dengan ukuran yang telah dimodifikasi.
Gambar 10.85: Penggunaan cermin gambar
Gambar 10.84: Hasil canvas Desain Grafis Komunikasi
290
3. Memotong Image Ketika kita membuat sebuah poster, banner, pamflet maupun brosur, kita membutuhkan beberapa gambar sebagai pendukung untuk menginformasikan content yang penting. Beberapa gambar tersebut mungkin saja berukuran besar,sedangkan kita hanya membutuhkan bagian-bagian tertentu dalam gambar. Adobe Photoshop menyediakan tool untuk mengambil atau memotong bagian tertentu dalam sebuah gambar. Ada dua teknik dalam memotong gambar yaitu menggunakan perintah Cropping dan Trim.
• Untuk memotong gambar (Crop) dengan Marquee tool, pilih Rectangle Marquee tool.
Gambar
10.87:
Penggunaan
• Kemudian seleksi bagian yang akan diambil.
Memotong gambar dengan Crop tool • Pertama kali bukalah gambar yang akan dicroping • Aktifkan Crop tool pada Toolbox, kemudian seleksi bagian yang akan dicroping. Selanjutnya, klik Commit (tanda centang).
Gambar
10.86:
Penerapan
• Pilih menu Image > Crop.
Gambar crop
Gambar
10.88:
10.89:
Hasil
Penggunaan
4. Merperbaiki Gambar
Desain Grafis Komunikasi
291
Dalam sebuah kasus, gambar yang kita ambil dari sebuah kamera maupun hasil scan seringkali buram dan Nampak kurang tajam. Ada beberapa penyebab, diantaranya resolusi gambar yang rendah, jumlah pixel warna yang sangat minim, kurang fokus pada objek yang dimaksud, dan lain-lain. Adobe Photoshop dapat mengatasi berbagai kekurangan yang terjadi pada kasus tersebut. Foto/ image yang redup, kurang warna, kurang tajam, maupun kurang focus dapat ditangani dalam Photoshop. Pada bagian berikut ini, kita akan mencoba beberapa teknik memperbaiki foto yang buram, pudar, kurang warna, terlalu gelap dan kurang fokus. Mempertajam Gambar Seperti telah disebutkan pada bagian sebelumnya, Anda dapat menggunakan beberapa cara maupun menggunakan tool tertentu untuk memperbaiki sebuah gambar. Umumnya, orang orang memanfaatkan menu Adjustment, namun meski begitu, Anda dapat pula menggunakan menu Filter yang disediakan untuk lebih mempermudah menangani berbagai kesalahan dalam sebuah gambar. Tingkat ketajaman didefinisikan dari bagian tepi sebuah gambar. Apakah gambar Anda
Desain Grafis Komunikasi
berasal dari kamera digital maupun alat scanner, akan lebih berguna jika tingkat ketajaman gambar diperbesar. Derajat tingkat ketajaman dalam satu gambar bervariasi, bergantung dari kamera digital dan alat scanner yang dimiliki. Perlu diingat, bahwa Anda tidak dapat mempertajam sebuah gambar yang terlalu kabur (blur) ataupun gambar yang telah diberi efek kabur blur. Ada beberapa catatan dan teknik untuk mempertajam gambar, diantaranya: • Pertajam gambar Anda dengan layer yang terpisah, sehingga Anda dapat mempertajam kembali jika diperlukan dalam output dengan media yang berbeda. • Jika Anda mempertajam gambar pada layer terpisah,aturlah layer dengan blending mode menjadi Luminance untuk menghindari warna yang bergeser di bagian tepi. Adobe Photoshop memiliki fasilitas untuk mempertajam secara digital dengan berapa menu yang dapat dipilih dan diatur opsinya. Dengan memanfaatkan Filter Sharpen, Anda dapat memiliki salah satu jenis menu sharp. Mulai dari yang sederhana sampai dengan yang memiliki fasilitas pengaturan yang lebih detail.
292
1) Pertama kali bukalah gambar yang ingin dipertajam. 2) Pilih menu Filter > Sharpen > Sharpen. Sekilas memang tidak nampak efek sharp (ketajaman), namun jika Anda menekan tombol Ctrl+F beberapa kali maka akan nampak efek ketajamannya. Semakin banyak Anda menekan tombol Ctrl+F maka akan semakin tajam dan warna gambar mengalami distorsi.
Gambar 10.90: Tampilan menu filter sharpen
3) Atau Anda dapat pula memilih menu Filter > Sharpen > Edges yang fungsinya sama dengan Sharpen. 4) Anda dapat pula memanfaatkan menu filter lain seperti Smart Sharpen. Filter ini memiliki menu pengaturan yang sangat canggih sehingga Anda dapat memilih tingkat ketajaman dan menentukan radius ketajaman pada objek. Pilih menu Filter > Smart Sharpen, maka akan muncul kotak dialog Smart Sharpen. Pada ko-
Desain Grafis Komunikasi
tak dialog Smart Sharpen, Anda dapat menentukan pengaturan secara Basic maupun Advanced. Pada menu ini, terdapat fasilitas untuk membuang efek Motion Blur, Lens Blur, dan Gaussian Blur. Membuat Gambar Panorama menggunakan Photomerge Perintah Photomerge mengkombinasikan beberapa foto menjadi sebuah gambar yang bersambungan. Sebagai contoh, Anda dapat mengambil lima buah gambar yang overlap sebuah kota besar atau pantai kemudian memasang gambar tersebut menjadi sebuah panorama. Perintah Photomerge dapat menyusun foto secara vertikal maupun horizontal. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini. Gambargambar yang berada di bagian atas merupakan gambar source (gambar asli) yang terdiri dari lima buah gambar, sedangkan di bagian bawah adalah hasil kombinasi menggunakan perintah Photomerge.
Gambar 10.91: Menu tampilan utomate photomerge
293
Layer
Gambar 10.92: Penerapan photomerge
Untuk menggunakan perintah Photomerge, pilih menu File > Automate > Photomerge. Setelah muncul kotak dialog Photomerge, pilih file yang dimaksud atau Anda dapat memilih folder yang berisi gambar-gambar yang akan digabungkan. Setelah selesai, klik OK. Tunggu beberapa saat, proses photomerge sedang berjalan. Setelah selesai, maka akan terbentuk sebuah gambar baru dengan nama Untitled dan nama layernya adalah Photomerge, bukan Background.
Gambar 10.93: Penerapan menu photomerge
Desain Grafis Komunikasi
Pada photoshop, pasti kita akan berhadapan dengan sistem kerja multi gambar, sehingga pada media kerja photoshop kita akan dihadapkan dengan layers atau tumpukan gambar. Bekerja dengan layers Dasar-dasar Layer Layers merupakan lapisan yang berfungsi sebagai tempat objek, diibaratkan sebagai kanvas. Dengan adanya layers, memungkinkan Anda untuk mengedit sebuah objek tanpa mengganggu objek yang lain. Sebagai contoh, jika Anda sedang mengedit gam-bar 1 maka gambar 2 tidak akan terpengaruh. Anda dapat mengatur komposisi layers dengan cara mengubah atribut dan urutan layers. Sebagai tambahan, corak khusus seperti adjustment layers, fill layers, dan layers style dapat diterapkan untuk memberikan efek khusus pada layers tersebut Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah. Layers berisi satu objek sehingga masing-masing objek dapat diedit tanpa mempengaruhi objek yang lain. Ketika Anda memberikan efek tertentu (layer style) pada sebuah layer, maka Anda dapat menduplikasi layer style ke
294
layer yang lain dengan corak dan bentuk yang sama.
• Untuk menampilkan Palet Layer, pilih menu Windows>Layers. • Untuk mengaktifkan menu Palet Layers, klik gambar segitiga di sudut kanan atas. Menu yang ditampilkanadalah beberapa perintah untuk bekerja dengan palet.
Gambar
10.94:
Pallete Layer Palet Layers berisi seluruh layers yang ada, kelompok layer, dan efek layers dalam sebuah gambar. Dengan palet Layers, anda dapat menampilkan/menyembunyikan layer, membuat layer baru, dan dapat bekerja dengan kelompok layers. Anda dapat mengakses pilihan dan perintah tambahan pada menu Palet Layers.
Gambar Keterangan:
10.95:
• Untuk mengubah ukuran thumbnail, klik Palet Options dari menu Palet Layers kemudian pilih ukuran thumbnail.
Palette
A=Menu palet Layers, B=Groups, C=Layer, D=Expand/Collapese E=Efek Layer, F=Thumbnail Layer.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10.96: Menu palette layer
Gambar 10.97: Pulldown layers
295
Layer Background Ketika anda membuat sebuah image baru dengan latar belakang putih maupun berwarna, di bagian bawah layer pada Pallet Layer tertulis Background yang menandakan nama layer tersebut. Anda tidak dapat memodifikasi layer tersebut, seperti mengatur blending mode atau opacity.
Gambar 10.99: membuat layer baru
Ketika anda membuat sebuah image yang transparan, image tersebut tidak memiliki layer background sehingga Anda dapat memindahkan, memodifikasi blending mode dan opacity objek dalam layer tersebut.
Gambar background
10.98:
Layers
Meski begitu, anda dapat mengubah status tersebut dengan cara mengkonversi layer Background menjadi layer reguler. Caranya, klik ganda (double klik) layer Background tersebut sehingga berubah namanya menjadi layer, atau Anda dapat melakukan perintah dengan cara memilih menu Layer > New > Layer From Background.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10.100: Mengatur opacity layer
Apabila anda ingin mengubah layer transparan menjadi layer Background, Anda dapat mengkonversi layer tersebut dengan cara memilih menu Layer > New > Background From Layer.
296
Membuat Layer Baru atau Group Baru
Aturlah beberapa opsi layer, kemudian klik OK.
Untuk mempermudah ketika mengedit sebuah image, sebaiknya membuat layer baru atau group baru untuk objek lain. Hal ini perlu Anda lakukan karena ketika mengedit beberpa objek dalam satu layer, Anda akan mengalami kesulitan. Layer baru atau group baru dapat dibuat sesuai keinginan kita.
• Name = nama untuk layer baru atau group baru • Color = mengidentifikasikan warna layer atau group dalam Palet Layers. • Mode = mengatur blending mode untuk layer atau group dalam Palet Layers. • Opacity = mengatur tingkat opacity untuk layer atau group dalam Palet Layers.
Layer baru atau group baru akan muncul setelah layer atau group tertentu aktif. Jadi, secara otomatis layer baru atau group baru akan terbentuk pada posisi di atas layer atau group yang sedang aktif dalam Palet Layers.
Gambar 10.102: Mengatur opacity layer
Untuk membuat layer baru atau group baru, lakukan beberapa teknik berikut:
Menampilkan/ Menyembunyikan Layer atau Group atau Style.
• Klik ikon New Layer ( ) atau New Group ( ) dibagian bawah Palet Layers. • Pilih menu Layer > New > Layer atau pilih menu Layer> New > Group. • Pilih New Layer atau New Group dari menu Palet Layers.
Layer atau Group atau efek layer dalam Palet Layers dapat ditampilkan maupun disembunyikan kapan saja. Jika Anda tidak ingin menampilkan salah satu objek, Anda tidak perlu menghapus layer tersebut tetapi cukup menyembunyikannya. Meskipun pada Palet Layers masih muncul nama layer tersebut tetapi tidak akan ikut tercetak dalam image. Yang akan dicetak adalah seluruh layer atau group yang nampak dalam Palet Layers.
Gambar 10.101: Membuat layer baru
Desain Grafis Komunikasi
297
Untuk menyembunyikan layer atau group, pilih salah satu cara:
Untuk memilih satu atau beberapa layer, pilih salah satu teknik:
• Pada palet Layers, klik ikon mata di sebelah kiri layer atau group untuk menyembunyikannya. • Tekan tombol Alt sambil mengklik ikon mata untuk menampilkan layer atau group tersebut, sedangkan layer atau group yang lainnya akan disembunyikan.
• Klik layer yang diinginkan pada palet Layers • Untuk memillih beberapa layer secara berurutan (dari atas ke bawah atau sebaliknya), klik layer yang pertama kemudian tekan tombol Shift sambil mengklik layer lain untuk memilihnya. • Untuk memilih beberapa layer yang tidak berurutan, tekan tombol Ctrl sambil mengklik layer yang diinginkan.
Gambar 10.103: Menampilkan/menyembunyikan layer
Memilih Menggabungkan dan Menghubungkan Layer Memilih Layer Anda dapat memilih salah satu atau beberapa layer sekaligus ketika sedang mengedit. Untuk melakukan berbagai tindakan seperti menggambar atau memberikan warna atau mengatur tone (tone adjustment) hanya dapat dilakukan pada salah satu layer tunggal. Sedangkan ketika memindahkan, mentransformasikan, mengatur alignment, dan memberikan style dapat dilakukan pada beberapa layer sekaligus. Anda dapat memilih layer pada palet Layers atau menggunaka tool Move.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar
10.104:
Memilih
Gambar 10.105: Memilih layer tidak urut
298
Menggabungkan dan Memisahkan Layer Objek yang sering diedit secara bersamaan, sebaiknyadigabungkan dalam satu kelompok agar lebih efisien. 1) Pilih beberapa layer yang ingin digabungkan menjadi satu group. 2) Lakukan salah satu cara: Pilih menu Layer > Group Layers. Tekan tombol Alt sambil menyeret layer-layer ke dalam ikon Group di bagian bawah palet Layers.
Gambar 10.107: Group layer
Gambar 10.108: Ungroup
Link dan Unlik Layer Gambar
10.106:
Group
Untuk memisahkan beberapa layer dalam satu group, anda dapat memilih menu Layer > Ungroup Layers atau dengan cara memilih menu palet Layers.
Desain Grafis Komunikasi
Anda dapat membuat link (menghubungkan) pada beberapa layer maupun group. Tidak seperti memilih beberapa layer sekaligus dalam satu waktu, layer yang telah terhubung (linked) akan memberikan efek satu sama lain. Anda dapat mentransformasikan dan membuat
299
clipping mask pada layer yang telah terhubung dan bahkan dapat menerapkan layer style pada layer yang terhubung sehingga seluruh layer yang telah terhubung memiliki style yang sama. • Pilih beberapa layer atau beberapa group dalam palet Layers. • Untuk membuat link, klik ikon Link (rantai) di bagian bawah palet Layers. • Untuk memutuskan link (Unlink), klik sekali lagi pada ikon Link.
Efek Layer dan Style Layer Style Adobe Photoshop menyediakan fasilitas untuk memberikan efek dan style seperti shadows, bevels, glows, overlay, dan strokes secara cepat pada objek dalam sebuah layer. Ketika Anda mengedit teks yang telah diberikan efek shadow maka efek tersebut juga ikut berubah sesuai dengan perubahan teks. Efek yang muncul pada layer tersebut disebut Style.
Gambar 10.109: Link layer
Gambar 10.111: Layer
Gambar 10.110 : Unlink
Desain Grafis Komunikasi
Ketika sebuah layer memiliki syle maka pada layer tersebut akan muncul ikon “f” di bagian kanan. Untuk memberikan efek pada layer, klik pada layer yang ingi diberi efek kemudian klik ikon Style di bagian bawah
300
palet Layers (bertanda “f”). Anda dapat menentukan salah satu atau beberapa efek yang diinginkan (lihat 10.112) Anda dapat melihat seluruh efek yang telah digunakan pada layer tersebut dengan cara mengklik tombol “f”. Style tersebut memuat informasi efek yang ada dan dapat ditambah maupun dikurani efeknya pada Layer Style. Memilih Layer Style Anda dapat mengatur efek layer dengan cara memilih style yang diinginkan. Shadow = menambahkan efek bayangan di bagian bawah objek.
Gambar 10.113: Inner Shadow
Outer Glow and Inner Glow = menambahkan efek cahaya yang berasal dari dalam atau dari luar objek.
Gambar 10.112: Shadow layer style Gambar 10.114: Outer glow layer style
Inner Shadow = menambahkan efek bayangan di bagian tepi objek
Desain Grafis Komunikasi
Bevel and Emboss = menambahkan kombinasi bayangan dan cahaya dalam sebuah objek.
301
Gambar 10.117: Gradien layer style
Gambar 10.115: Bevel layer
Stroke = memberikan outline pada layer dengan warna tertentu, gradasi maupun tekstur.
Satin = menerapkan bagian dalam berteduh yang dibuat satin.
Gambar 10.118: Stroke layer style Gambar 10.116:
Mengedit Layer Style Color, Gradient, and Pattern Overlay = memberikan warna, gradasi dan tekstur/pola.
Desain Grafis Komunikasi
Setelah Anda memilih bentuk style yang diinginkan, Anda juga dapat mengeditnya suatu waktu secara cepat dan mudah.
302
1) Untuk mengedit layer style, aktifkan layer yang ingin diedit 2) Kemudian klik ganda ikon Style di bagian kanan layer yang dimaksud maka akan muncul kotak dialog Layer Style. Yang bertanda centang menandakan efek tersebut digunakan dalam layer. Untuk mengeditnya, klik style tersebut. Selanjutnya, Anda dapat mengatur kombinasi efek yang diinginkan pada bagian kanan. 3) Atur pula untuk efek yang lain. Setelah selesai klik OK.
Layer Mask Dengan layer mask, Anda dapat menampilkan maupun menyembunyikan bagian tertentu dari layer atau melindungi area tertentu dari editing. Anda dapat membuat layer mask dengan dua cara: Layer Mask adalah gambar bitmap bergantung resolusi yang dibuat dengan lukisan atau tool yang dipilih. Vektor Mask adalah resolusi yang mandiri dan dibuat dengan suatu pena atau tool Shape. Pada palet Layers, layer mask dan vektor mask ditampilkan sebagai thumbnail tambahan di sebelah kanan thumbnail layer. Untuk layer mask, thumbnail ini dipresentasikan sebagai channel grayscale yang terbuat ketika anda membuat sebuah layer mask. Sedangkan vektor mask dipresentasikan sebagai sebuah path yang berisi klip di luar layer.
Gambar 10.119: Layer style
Gambar 10.121: layer mask
Gambar 10.120: Menu layer
Desain Grafis Komunikasi
A. Layer mask thumbnail B. Vector mask thumbnail C. Vector Mask Link icon D. New Layer Mask
303
Membuat Layer Mask
Membuat Vektor Mask
Anda dapat membuat layer mask untuk layer yang ditampilkan maupun disembunyikan.
Anda dapat membuat vektor mask untuk layer yang ditampilkan maupun disembunyikan dan untuk shape yang ditampilkan maupun disembunyikan.
1) Membuat layer mask untuk layer yang nampak dan yang disembunyikan, pilih menu Select > Deselect untuk membersihkan suatu seleksi tepi image yang tidak nampak. 2) Pada palet Layers, pilih layer atau group yang akan dibuat layer mask. 3) Lakukan slalah satu pilihan: • Untuk membuat layer mask yang berisi seluruh layer, klik ikon New Layer Mask di bagian bawah palet Layers atau pilih menu Layer > Layer Mask > Reveal All. • Untuk membuat layer mask yang berisi layer yang disembunyikan, tekan tombol Alt sambil mengklik ikon New Layer Mask di bagian bawah palet Layers atau pilih menu Layer > Layer Mask > Hide All.
1) Pada palet Layers, pilih layer atau group yang akan dibuat 2) layer mask. 3) Lakukan salah satu pilihan: • Untuk membuat vektor mask yang berisi seluruh layer, pilih menu Layer > Vektor Mask > Reveal All. • Untuk membuat layer mask yang berisi layer yang disembunyikan, tekan tombol Alt sambil mengklik ikon New Layer Mask di bagian bawah palet Layers atau pilih menu Layer > Vektor Mask > Hide All.
Gambar 10.123: Menu vektor mask
Filter Menggunakan Filter
Gambar 10.122: Layer mask
Desain Grafis Komunikasi
Dengan menu Filter, mengijinkan Anda untuk mengubah tampilan image. Sebagai contoh, Anda dapat memberikan efek mosaik maupun lukisan yang impresif atau menambahkan efek cahaya
304
yang unik maupun mendistorsi image Anda. Adobe Photoshop menyediakan menu Filter yang sudah dipaketkan dalam satu program Photo-shop, namun Adobe Photo-shop juga mengijinkan pihak ketiga untuk menambahkan menu filter yang disebut Plug-in. Untuk menggunakan Filter, pilih menu Filter kemudian pilih salah satu jenis filter yang diinginkan. Ada beberapa referensi ketika ingin menggunakan menu filter. • Filter dapat digunakan untuk layer aktif, tersembunyi maupun yang diseleksi. • Filter tidak dapat digunakan untuk gambar mode Bitmap dan Indexed-color. • Beberapa filter yang dapat bekerja pada gambar RGB. • Semua filter dapat digunakan untuk gambar 8 bit • Beberapa filter yang dapat digunakan untuk gambar 110 bit adalah: Liquify, Average Blur, Bilateral Blur, Blur, Blur More, Box Blur, Gaussian Blur, Lens Blur, Motion Blur, Radial Blur, Sampled Blur, Lens Correction, Add Noise, Despeckle, Dust & Scratches, Median, Reduce Noise, Fibers, Lens Flare, Sharpen, Sharpen Edges, Sharpen More, Smart Sharpen, Unsharp Mask, Emboss, Find Edges, Solarize, De-Interlace, NTSC Colors,
Desain Grafis Komunikasi
Custom, High Pass, Maximum, Minimum, dan Offset. • Beberapa filter yang dapat digunakan untuk gambar 32 bit adalah: Average Blur, Bilateral Blur, Box Blur, Gaussian Blur, Motion Blur, Radial Blur, Sampled Blur, Add Noise, Fibers, Lens Flare, Smart Sharpen, Unsharp Mask, De- Interlace, NTSC Colors, High Pass, and Offset. • Beberapa filter diproses dalam RAM, sehingga jika Anda menggunakan beberapa filter akan muncul pesan error atau memori yang digunakan tidak memadai untuk memproses filter yang digunakan. Seperti telah disebutkan di awal, Adobe Photoshop juga mengijinkan pengembang pihka ketiga untuk membuat filter baru dan dapat diinstal ke dalam Adobe Photoshop. Setelah Anda menginstal Plug-in, filter baru akan muncul pada menu Filter. Filter Gallery Filter Gallery mengijinkan Anda menggunakan filter secara komulatif dan menggunakan filter tertentu lebih dari satu kali. Anda dapat melihat contoh thumbnail dari tiap filter yang digunakan. Anda dapat pula mengatur kembali filter dan mengubah pengaturan
305
filter yang telah digunakan menjadi efek yang diiginkan. Untuk menampilkan menu Filter Gallery, pilih menu Filter > Filter Gallery. Klik sebuah kategori yang ditampilkan thumbnail dari efek filter yang ada.
Gambar Gallery
10.124:
Filter
gunakan filter Cutoour untuk membuat gambar yang dibuat dari potongan atau untuk tipografi, filter ini merupakan replikasi alami atau media tradisional.
Gambar 10.125: Colour Pencil, Cutout
A. Preview B. Kategori Filter C. Thumbnail filter yang dipilih D.Menampilkan/menyembunyikan thumbnail filter E. Menu pop-up F. Options untuk filter yang dipilih G. Daftar efek filter untuk ditampilkan atau disusun kembali H. Efek filter yang dipilih tetapi tidak I. Efek filter digunakan beberapa kali tetapi tidak dipilih J. Efek filter yang disembunyikan Gambar 10.126: Dry Brush, Film
Efek Filter Secara default, Adobe Photoshop memiliki 22 kategori filter yang dapat digunakan. 1. Artistic Filter dari sub menu Artistic membantu Anda menjadi seorang pelukis dan efek artistik untuk sebuah karya seni rupa maupun proyek komersial. Sebagai contoh,
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10.127: Fresco, Neon
306
Gambar 10.128: Poster edges, Rough Pastels
Gambar 10.130: Dark stroke,
2. Brush Stroke Seperti filter Artistic, filter Brush Stroke filters memberikan keleluasaan Anda melukis atau nampak seperti seni rupa menggunakan brush tertentu dan efek tinta mengembang. Beberapa filter ditambahkan grain, paint, noise, edge detail, atau texture. Semua filter Brush Stroke dapat digunakan pada Filter Gallery.
Gambar 10.131: Spatter, Sprayed stroke
3. Distort Filter Distor secara geometris mendistorsi sebuah image, menciptakan 3D atau efek lain. Sebagai catatan bahwa filter ini dapat menjadi memori yang intensive. Filter Diffuse Glow, Glass, dan Ocean Ripple dapat digunakan pada Filter Gallery. Gambar 10.129: Accented Edges, Angled Stroke
Desain Grafis Komunikasi
307
Gambar
10.132:
Diffuse
glow,
Gambar 10.134: Conte Crayon, Photocopy
4. Sketch Filter dalam submenu Sketch menambahkan tekstur ke image, sering pula digunakan untuk efek 3D. Filter ini juga berguna untuk menciptakan sebuah lukisan atau nampak hand-down. Banyak dari filter Sketch digunaka untuk latar belakang dan latar depan berwarna ketika mereduksi image tersebut. Semua filter Sketch dapat diterapkan pada Filter Gallery.
Gambar 10.135: Reticulation,
5. Texture
Gambar 10.133: Bas Relief, Chalk & charcoal
Desain Grafis Komunikasi
Gunakan filter ini untuk menirukan penampilan unsur atau kedalaman, atau menambahkan efek organik. Filter ini memiliki sub menu yang berjumlah 10, dan semuanya dapat diterapkan pada Filter Gallery.
308
Gambar 138:
10.
Dari menu Edit, pilih Stroke. Beri nilai pada width, misalnya 3.
Gambar 10.136: Craquele,
Gambar 10. 139: Penerapan stroke
Sekarang Anda bisa membari warna pada bagian dalam teks tersebut dengan menggunakan Paint Bucket Tool.
Gambar 10. 140: Penerapan Paint Gambar 10.137: Mosaic tiles, Stain Glass
2. Teknik Dasar Dalam Membuat Effect Petir Pada Photoshop
C. Teknik Photoshop 1.
Membuat outline
teks
dengan
Langkah-langkah: • Buat file baru. • Dengan
menggunakan
Type Mask Tool buatlah sembarang teks
Desain Grafis Komunikasi
,
Langkah-langkah:
Buatlah sebuah file baru dengan menekan Ctrl + N, pilih ukuran sesuai dengan keinginan anda dan warna dasar adalah hitam. Kemudian buatlah layers baru dan mulailah membuat garis dengan menggunakan Air
309
Brush (B) dengan besar titik
fokus 5px atau sesuaikan dengan gambar anda. Buatlah secara acak sehingga menyerupai petir yang sedang menyambar.
Kecilkan ujung-ujung dari garis yang anda buat dengan Eraser Tool (E) dan kemudian lembutkan garis-garis tadi dengan Smudge Tool ®
Gambar 10. 143: Hasil langkah Gambar 10. 141: Hasil langkah a.
Klik kanan pada layers yang anda buat kemudian pilih Blending Options lalu pilih Outer Glow dan ganti warnanya menjadi agak kebiru-biruan. Sesuaikan besar kecilnya ukuran dan transparansi penyebaran glownya dengan gambar anda buat.
Buat garis yang lebih kecil untuk membuat anak lidah dari petir dengan Air Brush dengan transparansi (opacity) sekitar 25-30%
Gambar 10. 144: Hasil langkah d. Gambar 10. 142: Hasil langkah b.
Desain Grafis Komunikasi
310
3. Menggunakan Quick Mask untuk menyeleksi gambar Metode ini digunakan apabila kita kurang leluasa bila menggunakan teknik lasso. Sebab dengan quick mask kita bisa dengan leluasa menyeleksi obyek yang akan kita ambil dengan media brush (seperti kita menggunakan kuas lukis untuk menggambar obyek). Langkah-langkah menyeleksi gambar dengan metode quick mask adalah sebagai berikut:
Langkah 4: Seleksi gambar yang akan kita ambil, namun tekniknya disini dibalik yaitu gambar yang akan kita ambil tidak di brush. Sebagai contoh kita akan mengambil gambar anak, maka yang kita brush adalah gambar latar belakangnya, seperti gambar dibawah ini
Langkah 1: Buka file yang akan diambil gambarnya Langkah 2: Aktifkan mode quick mask atau tekan tombol Q pada keyboard Gambar 10.145: Tool quick mask di toolbox
Langkah 3: Pilih pilihan brush yang akan kita gunakan untuk menyeleksi gambar pada option bar.
Gambar 10. 146: menu pilihan brush pada option bar
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10. 147: Penggunaan brush
Pada langkah quick mask ini perlu ditekankan mengenai warna seleksi dari brush. Perhatikan warna foreground dan background pada mode quick mask seperti gambar dibawah ini.
Gambar Gambar 148: Foreground dan background colour
10.
311
Untuk mode quick mask, warna yang digunakan pada foreground apabila berwarna hitam berarti gambar yang terkena brush adalah gambar yang terseleksi, kalau berwarna putih berarti gambar yang terkena brush adalah gambar yang tidak terseleksi Apabila telah selesai kita brush, maka kita kembalikan ke mode standart. Maka akan dihasilkan hasil gambar yang telah terseleksi, tinggal kita lakukan langkah copy gambar. Seperti gambar berikut di bawah ini
memberikan kepada penulis teknik dan saran untuk lukisan tangan digital dari gambar Hope Linhof milik Scott. Saya sangat menyukai foto lukisan tangan hitam putih tradisional yang telah dicat dengan cat fotografis tradisional. Bagaimanapun, melukis menggunakan cat tradisional memakan waktu. Bahkan kesalahan paling kecil sering tidak dapat diperbaiki.
Gambar 10. 150: Foto gadis hitam-putih Gambar 10. 149: (a) gambar diseleksi dengan quick mask, (b) gambar dikembalikan ke mode standar, (c) hasil gambar setelah di copy.
4. Melukis tangan sebuah Gambar Hitam dan Putih Gambar dari anak perempuan di jendela yang diperlihatkan di gambar 10.150 adalah satu dari banyak foto hitam putih hasil pemotretan Scott Dingman yang sangat bagus. Scott sering menggunakan jasa seniman grafis honorer, Tammy Kennedy untuk mengedit gambarnya, Tammy
Desain Grafis Komunikasi
Melukis satu foto adalah satu pekerjaan besar yang membutuhkan banyak ruang dan waktu. Anda samasekali tidak dapat membuat bebe-rapa salinan tanpa melukis tiap–tiap foto yang disalin. Palet warna memiliki banyak batasan dan penulis tidak menyukai proses menuggu pengeringan cat. Mempergunakan teknik dan saran dari Tammy Kennedy, semua hal negatif itu sirna! Hasil dari penerapan teknik ini dapat menjadi sangat fantastis, coba gunakan pada
312
gambar di atas, kemudian pada salah satu foto anda sendiri. Langkah 1: Buka file Pilih File > Open (Ctrl+O) untuk menampilkan Open dialog box. Klik ganda folder lokasi gambar, dalam hal ini hope – before.tif. Langkah 2: Penerangan Gambar Untuk memungkinkan warna lukisan tangan yang halus menjadi lebih kelihatan, tambah penerangan gambar dengan memilih Layer > New Adjustment Layer > Curves untuk menampilkan New LayerDialog box. Ketik lighten background dalam Name box dan klik OK untuk menampilkan Curves dialog box. Klik curve untuk mengatur poin dengan nilai Input dan Output 50 dan 108, seperti ditampilkan pada gambar 1.3. klik OK untuk membuat adjustment layers.
Langkah 3: Tambahkan Layer untuk Setiap Warna san Warnawarna Lukisan Pendekatan terbaik untuk penciptaan gambar lukisan tangan adalah dengan membuat satu lapisan terpisah untuk masing – masing warna yang anda pergunakan. Atur mode Blend pada Layers palette untuk masing – masing Color Layer untuk pewarnaan. Gambar 10.151 memperlihatkan bagaimana Tammy membuat folder–folder dan menggunakan warna-warna pada Layers palette untuk menolong dirinya dalam melacak warna cat dan adjustment layers apapun yang ditambahkan ke dalam color layers. Keuntungan dari pendekatan ini adalah segalanya dapat diatur ulang! Anda dapat dengan mudah menghapus layer, mengosongkan layer, atau menambahkan suatu adjustment layer untuk mengubah warna atau meningkatkan titik jenuh warna. Kalau anda melukis dengan suatu kuas halus dengan Keburaman (Opacity) mulai 10 - 15%, anda dapat secara berangsur – angsur menyusun warna dan akan terlihat lebih lembut dibandingkan jika anda menggunakan suatu konfigurasi keburaman yang lebih tinggi.
Gambar 10. 151: Menu
Desain Grafis Komunikasi
313
Kalau keseluruhan layer warna terlihat gelap, anda dapat dengan mudah mengatur ulang dengan mengurangi Keburaman dari layer pada Layers palette.
warna utama, misalnya kulit dan mata; kemudian melukis warna itu pada gambar kerja. Foto lukisan tangan terbaik biasa-nya dilukis dengan warna–warna lembut. Salah satu kesalahan yang biasa terjadi pada mereka yang masih baru dalam bidang foto lukisan tangan adalah pemakaian warna yang terlalu berani. Jadi gunakan warna yang tidak terlalu tajam, kerjakan dengan santai, dan melukislah dengan sebuah setelan Kebu-raman yang rendah. Hasil kerja anda akan terlihat jauh lebih profesional. 5. Membuat sebuah “Pseudosolarization”
Gambar 10. 152:
Jika anda bertanya – tanya warna apa yang tepat guna, buka sebuah potret dengan warna serupa dan gunakan Eyedropper untuk memilih
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10. 153: Efek yang menarik pada benda
314
Sebuah pseudosolarization – solarisasi semu, apakah itu dan apakah saya perlu membuatnya? Ada istilah solarisasi kimia, dan solarisasi di kamar gelap pada proses pencahayaan dari slide negatif film (exposure), kemudian beberapa yang lain diciptakan secara teori. Pencahayaan yang diperlukan dalam menghasilkan solarisasi mutlak adalah mulai dari 1,000 sampai 10,000 kali untuk menghasilkan warna hitam total pada sebuah negatif film, yang mana agak sulit pembuatannya, terkecuali jika anda menggunakan Photoshop 7 dan dapat mengambil jalan lain di sekitar definisi sebenarnya. Penulis lebih condong pada kinerja kreatif dibandingkan teknis, dan gagasan menukar beberapa atau keseluruhan warna terlihat sangat menarik, asumsikan ini adalah suatu efek fotografis klasik yang resmi, yang berarti dituangkan secara tepat pada bab ini. (Kenyataannya, penulis menikmati modifikasi Curves dan ingin membahasnya dalam penulisan ini, dikarenakan juga karena pseudosolarization dapat menciptakan efek – efek baru yang sangat menarik.) Efek ini bahkan terlihat lebih baik ketika anda membuat keseluruhan portofolio pseudosolarizations! Coba terapkan teknik ini pada beberapa
Desain Grafis Komunikasi
gambar anda, mungkin anda akan menyukai hasilnya. Jika tidak, pertimbangkan saja ilmu pengetahuan tentang teknik ini untuk memecah suasana serius yang terdapat dalam teknik – teknik photoshop 7 lainnya. Langkah 1: Buka File Pilih File > Open (Ctrl+O) untuk menampilkan Open dialog box. Klik ganda pada folder lokasi gambar, dalam hal ini rusty – truck – before.tif. Klik Open untuk membuka file. Langkah 2: Pengaturan Levels Pilih Layer > New Adjustment Layer > Levels untuk menampilkan New Layer dialog box. Klik OK untuk menampilkan Levels dialog box seperti pada gambar 2.3. Geser slider hitam di sisi kanan sampai Input Levels mencapai poin 18, 1.0, dan 255.
Gambar 10. 154: Menu levels
315
Langkah 3: Pengaturan Curves Pilih Layer > New Adjustment Layer > Curves untuk meampilkan New Layer dialog box. Klik OK untuk memeroleh Curves dialog box. Mulai atur dan memindahkan poin – poin di sekitar kurva untuk membuat kurva menyeupai seutas tali panjang yang digerakkan naik dan turun. Umumnya, sebaiknya anda mempertahankan posisi kedua poin – akhir. Penulis menetapkan poin – poin pada Curves, seperti itu terlihat di gambar 2.4 untuk memperoleh gambar yang diperlihatkan di gambar 2.2. Keberagaman kurva tidak teratas, bereksperimenlah dan lihat apa yang anda dapat ciptakan. Coba gunakan dua, tiga, dan empat set loop.
Saat anda mendapat gambar yang anda inginkan, pertimangkan untuk membuat adjustment layer baru untuk Hue/ Saturation. Gambar 10.1510 menampilkan hasil dari penerapan Hue/Saturation dengan konfigurasi +101, –15, dan 0 pada gambar 2.2. Percaya atau tidak, teknik ini harus dicoba pada beragam jenis gambar yang berbeda, di mana hasilnya tidak dapat diperkirakan dan dapat menghasilkan gambar berkualitas baik.
Gambar 10. 156: Hasil
10. Konversi Foto berwarna ke Hitam Putih
Gambar 10. 155: Menu Curves
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10. 157: Konversi foto
316
Langkah 1: Buka File Langkah 2: Pilih image> ode> Grayscale kemudian klik pada OK
Gambar 10. 158: Merubah dokumen ke grayscale
Langkah 3: Mempergunakan level kontrol, petakan titik gelap ke hitam dengan memindahkan panel ke hitam
7. Membuat Gambar Mode Duotone
Gambar 10.161: Gambar duotone
Mode gambar duotone ialah salah satu mode gambar yang mana gambar yang dihasilkan adalah terdiri dari campuran 2 warna dari mode warna RGB. Adapun langkah-langkah pembuatan gambar mode duotone adalah sebagai beriku Langkah 1: Buka File yang akan dibuat mode duotone
Gambar 10.159: Merubah pola level kontrol untuk sisi gelap
Langkah 4: Untuk mengevaluasi sisi terang gerakkan panel putih kekiri
Gambar 10.160: Merubah pola level kontrol untuk sisi terang
Desain Grafis Komunikasi
Langkah 2: Konversi gambar ke Duotone Kita tidak dapat mengkonversi langsung gambar ke mode duotone terlebih dulu kita konversikan ke mode grayscale yaitu dengan cara, pilih Image -> Mode -> Grayscale. Kemudian pilih Image -> Mode -> Duotone untuk masuk ke kotak dialog Mode Duotone, seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Klik pada Jenis kotak dan memilih Duotone.
317
8. Membuat teknik fokus pada satu bagian gambar
Gambar 10.1102: Mode
Untuk memilih warna yang pertama, klik warna untuk Tinta 1 untuk menampilkan kotak dialog warna seperti terlihat pada gambar dibawah ini Untuk menyetel warna hitam sebagai warna yang pertama, ketik 0 pada warna R, G, dan b.
Gambar 10.164: hasil fokus pada suatu bagian dari gambar
Untuk membuat teknik ini kita pertama-tama sudah harus memutuskan dari suatu gambar obyek apa yang akan kita angkat sebagai fokus, kemudian lakukan langkah-langkah berikut ini:
Untuk warna yang lain pilih warna pada kotak warna lalu klik Ok. Lakukan langkah ini untuk warna ke 2.
Gambar 10.165: gambar
Gambar 10.163: Kotak dialog warna
Apabila pada mode duotone warna 1 dan 2 sudah terisi, lalu klik Ok. Untuk melihat hasil dari mode duotone.
Desain Grafis Komunikasi
Langkah 1: Buka file yang akan kita gunakan, sebagai contoh Bebek Jpg, seperti gambar berikut. Langkah 2: Seleksi bagian gambar yang akan kita jadikan fokus dengan menggunakan lasso tool.
318
Langkah 4: Pada layer gambar yang asli gunakan tool blur untuk membuat hasil blur pada gambar yang asli, sehingga menghasilkan hasil berikut.
Gambar 10.166: Hasil lasso
Langkah 3: Setelah diseleksi kemudian copy gambar tersebut, kemudian paste gambar sehingga terbentuk layer baru pada palette layer.
Gambar 10.167: Hasil gradien pada layer
Setelah itu aktifkan mask tool pada layer yang baru tersebut, kemudian pada cendela mask buat gradien (warna gradien hitam dan putih). Sehingga menghasilkan pada palette layer seperti gambar dibawah ini. Setelah itu sembunyikan layer ini dengan menekan pada palette layer.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 10.168: Image asli hasil tool blur
Gambar 10.169: Hasil Akhi
Langkah 5: Tampilkan semua layer sehingga didapatkan hasil akhir seperti berikut. D. Pendalaman Buatlah gambar baru dengan cara menggabungkan dua gambar (foto) yang beda, sehingga nantinya akan menghasilkan gambar baru.
319
XI. JENIS MEDIA GRAFIS KOMUNIKASI Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan dihayati orang lain. Agar tidak terjadi kesesatan proses komunikasi yang di sebut media. Media informasi dan komunikasi suatu produk/jasa diperlukan kejelian, baik bidikan pasar, trategi, desain, maupun yang lain.
Bisa juga tampilnya kotak yang dicat warna emas (prodo) sebagai tempat atau barang yang dipersembahkan oleh Raja.
A. Kemasan Produk 1. Maksud dan Tujuan Desain Kemasan
Gambar 11.1: Kemasan tradisional yang mengandung magis
Desain Kemasan dari jaman Prasejarah hingga kini mengalami perkembangan dari segi maksud dan tujuan.
•
•
Desain Kemasan Sebagai Persembahan
Desain kemasan, khususnya produk tradisional masih ada yang ditujukan pada Yang Maha Kuasa sebagai persembahan, apakah rasa syukur terhadap keselamatan atau pemberianNya, atau suatu permohonan seseorang atau kelompok masyarakat untuk mendapat keselamatan atau keberkahan. Sebagai contoh desain kemasan yang diciptakan pada kegiatan sakral Kerajaan yang bersifat magis pada Ulang Tahun Kenaikan Tahta Raja, dan peringatan 1 Syura, maupun Syawalan.
Desain Grafis Komunikasi
Desain Kemasan Sebagai Daya Tarik
Di Jaman modern ini, Desain Kemasan dihadirkan tidak lagi diperuntukkan sebagai persembahan meskipun masih mengandung unsur tradisional, tetapi tampilnya desain kemasan sebagai daya tarik untuk dinikmati atau memberi kesan nostalgia masa lalu. Sebagai contoh makanan lemper yang ditampilkan dengan pembungkus plastik warna hijau muda menyerupai daun pisang muda, atau permainan yang dianyam dari janur diganti dengan kertas. Tampilnya jenis pembungkus dan jenis mainan tradisional ini disebabkan sulitnya daun pisang atau sejenisnya di kotakota besar. Begitu juga pembungkus kado yang didesain seindah mungkin, tidak lain
320
adalah untuk menambah daya tarik terhadap sesuatu yang dibungkus.
meja makan, yang dulunya menggunakan bahan dari bambu sekarang menggunakan bahan dari plastik.
Gambar 11.2: Kemasan memberikan pilihan yang lebih terhadap konsumen
•
Desain Kemasan Sebagai Penutup
Suatu produk tanpa desain kemasan, ibarat orang tanpa baju. Desain kemasan berfungsi sebagai penutup bila mana produk tidak dibungkus. Dalam hal ini fungsi desain kemasan hanyalah sematamata untuk melindungi produk (seperti makanan) tidak dimakan atau dihinggapai berbagai binatang, dan menghindari debu atau polusi agar tetap enak dan tidak berpenyakit. Bila desain kemasan berfungsi sebagai penutup, tentu dalam hal tampilan visual sangat kurang diperhatikan. Sebagai contoh penutup makanan di
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 11.3: Kemasan yang berfungsi hanya sekedar penutup atau tempat
2. Fungsi Desain Kemasan a. Pembungkus Pembungkus fungsi utama adalah untuk melindung produk yang ada di dalamnya, sedangkan fungsi yang lain dalam perkembangan terakhir ini adalah sebagai promodi, atau informasi sebuah produk yang didalamnya. •
Makanan dan Minuman
Desain kemasan yang difungsikan sebagai pembungkus makanan atau minuman sangat didekatkan pada rasa, warna, dan kenikmatan produk di dalam desain kemasan.
321
Dalam desain kemasan makanan atau minuman harus memperlihatkan jenis produk didalamnya dengan cara transparasi bentuk desain kemasan, atau tampilnya gambar produk di dalam desain kemasan.
•
Obat-obatan
Desain Kemasan untuk obatobatan selalu diarahkan pada fungsi produk agar orang yang membelinya mengetahui fungsi dan kegunaan obat untuk kesehatan.
Gambar 11.4: Kemasan yang bagus dapat membujuk calon pembeli
Hal ini sangat membantu calon pembeli untuk melihat sesungguhnya bentuk atau karakter produk yang ada dalam pembungkus. Bahan desain kemasan harus memperhatikan jenis atau sifat makanan/ minuman, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan produk atau mempengaruhi / mengurangi rasa produk.
Gambar 11.5: Kemasan selalu berdampingan dengan merek
Desain Grafis Komunikasi
Tidak mengherankan bila dalam desain kemasan selalu ditampilkan tulisan keguanaan obat dan komposisinya. Begitu pula warna yang ditampilkan selalu mengarah pada rasa, seperti kuning menyimbulkan rasa jenuk. Di samping itu ada kode etik yang harus disampaikan, seperti lingkaran biru pada desain kemasan obat menandakan obat kesar, lingkaran warna merah menandakan obat luar, dan sebagainya. Bentuk desain kemasan tentunya juga berbeda-beda. Obat yang tempatnya botol selalu dibungkus dengan desain kemasan kotak, dengan maksud agar tidak mudah pecah, mudah dibawa, dan mudah dikemas dalam dus.
322
•
Gambar 11.6: Bagaimana membedakan kemasan obat batuk
•
Alat dapur/ Elektronik
Jenis produk ini sangat reskhan dalam benturan, penyimpanan dan sulit penataannya. Agar produk tidak rusak, lebih mudah di atur, dan sebagai informasi produk, maka perlu adanya desain kemasan yang multi guna. Jenis bahan yang digunakan adalah bahan yang murah, kaku, ringan, dan tebal, seperti lapisan kertas bergelombang. Bentuk atau model desain kemasan disesuaikan dengan karakter isi desain kemasan (produk), sehingga anatomi produk maupun tangan manusia sangat dipertimbangan.
Gambar 11.7: Gambar produk ditampilkan pada kemasan salah satu trategi pasar
Desain Grafis Komunikasi
Kosmetik
Desain kemasan yang sebagian berukuran kecil ini sangat dominan dalam segi ekonomi, yaitu menginformasikan produk melalui desain kemasan. Bentuk, ukuran, maupun warna sangat melekat pada produk di dalamnya, seperti lipstik yang berwarna merah dengan desain kemasan warna merah pula. Untuk desain kemasan jenis ini biasa ditampilkan bentuk yang kecilkecil, manis, dan feminin dengan warna-warna ceria dan romantis.
Gambar11.8: Kemasan kosmetik sangat memperhatikan argonomis
b. Sovenir Desain kemasan yang diperuntukkan untuk produk ini biasa mengarah ke warna alam agar menyatu dengan produk sovenir. Adapun bentuknya ditampilkan secara sederhana yang biasa mengarah nostalgia yaitu modivikasi tradisional (kontemporer). Desain kemasan yang unik dan aneh tanpa banyak elemen desain disengajakan untuk menonjolkan isi produk agar tampil lebih menawan dan menambah nilai jual.
323
Gambar 11.9: Kemasan sovenir yang dibuat kuat dan menarik
•
Benda Hias
Sebagian masyarakat kadang suka berhias diri melalui penampilan keindahan disekitarnya, seperti sangat memperhatikan kondisi rumah atau tempat kerjanya. Berhias disini dalam pengertian suka menata ruang baik luar maupun dalam agar tampil cantik, menawan, dan enak dipandang mata bagi yang melihatnya.
Gambar 11.10: Kesan cantik pada kemasan sebagai tempat perhiasan
Desain Grafis Komunikasi
Sebagai contoh tampilnya barang-barang hias yang di tempatkan di luar rumah untuk menyapa tama yang datang, atau hiasan dalam rumah yang seakan mengajak tamu untuk berbicara atau teman pendamping dalam mengisi kekosongan pembicaraan dengan tuan rumah. •
Benda Pakai
Barang pakai sangat didekatkan denga kebutuhan si pemakainya secara langsung maupun tidak lansung. Secara langsung adalah benda yang di pakai sehari-hari seperti sepatu, tas, dan sebagainya yang selalu melekat pada si pemakai. Sedangkan benda pakai tang lansung merupakan benda yang dipakai bila orang sewaktu-waktu membutuhkannya, seperti peralatan dapur, dan sebagainya.
Gambar 11.11: Sebagai tempat sekaligus sebagai untuk aksesoris diri
324
3. Bahan Desain Kemasan
c. Bahan Sintetis
a. Bahan Flora dan Fauna
Sintetis merupakan bahan tiruan yang terbuat dari bahan kimia. Jenis ini bersifat fleksibel, elastis, dan berfariasi pilihan, sehingga mudah dibentuk sesuai dengan model, mudah dilipat, dan mempunyai nilai ekonomis. Jenis bahan ini yang paling meonjol dipakai untuk berbagai desain kemasan adalah plastik. Jenis bahan ini sangat dibutuhkan, disamping harganya murah, juga banyaknya pilihan karakteristik, baik ketebalannya, kekuatannya, lemas/kakunya, dan sebagainya. Penggunaan jenis bahan ini bisa ditampilkan dengan teknik transparan maupun cara tertutup.
Alam seisinya merupakan pemberian Yang Maha Kuasa luar biasa. Flora dan fauna sebagai contoh kecil yang bisa kita nikmati bersama untuk bisa digunakan atau dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Kulit binatang, yang akhir-akhir ini menjadi trend pembungkus dan produk desain kemasan dalam perkembangannya dilarang memproduksi jenis barang atau pembungkus dari kulit binatang. Kulit dan daun tumbuhtumbuhan sangat menawan untuk dibuat Desain Kemasan yang mengarah produk-produk tradisional. b. Bahan dari Tanah Tanah tidak sekedar dianggap tujuan akhir sebuah perjalanan hidup, yaitu meninggalnya makhluk hidup tetapi sebuah pengembangan diri termasuk berkarya seni dan desain menggunakan bahan dari tanah. Menciptakan karya desain kemasan dari dulu hingga saat ini terus menggunakan bahan dari tahan, seperti keramik yang dibuat berbagai jenis dan fungsi produk pelengkap estetik interior maupun eksterior. Gambar 11.12 (kanan): Kemasan dari plastik untuk menghindari pecahnya kemasan
Desain Grafis Komunikasi
325
d. Bahan dari Logam Jenis bahan ini merupakan jenis yang mahal harganya dan mempunyai kekuatan mempertahankan produk bila ada benturan. Sifat kaku yang dimiliki jenis bahan ini membuat ketenangan para pembeli terhadap kualitas isi produk, hanya harga produk lebih tinggi dari produk yang lain. Orang tertarik pada desain Kemasan dengan logam karena memiliki daya kemewahan, dan kuat.
Multi fungsi sering pula ditampilkan dalam desain kemasan sesuai selera konsumen dalam penggunaan produk yang dibeli dengan mengatur atau menggunakan desain kemasan. Biasanya jenis desain kemasan ini sangat memperhatikan kegunaannya setelah pasca guna, yaitu penggunaan desain kemasan setelah tidak dipakai secara sesungguhnya tetapi untuk hiasan atau fungsi lain.
Gambar 11.13: Kemasan dari logam untuk menghindari lembab dan bau sengat
4. Faktor Ekonomi Dalam Desain Kemasan a. Faktor Kepraktisan Desain Kemasan dibuat untuk membungkus produk maupun berfungsi sebagai alat atau media mengejar kepraktisan. Dikatakan praktis karena produk yang akan dibeli sudah siap dibawa pulang, atau melayani pembeli untuk lebih cepat membuka desain kemasan.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 11.14: Perlu pemikiran fungsi kemasan pasca jual
b. Faktor Kemudahan Faktor kemudahan juga menjadi pemikiran dalam menciptakan sebuah desain kemasan, antara lain: •
Mudah dibawa
Produk yang dikemas berukuran kecil maupun besar harus memperhatikan segi kemudahan untuk dibawa, baik dibawa sendiri atau dengan orang lain.
326
c. Faktor Murah
Gambar 11.15: Cantik, anggun, praktis dan mudah dibawa
•
Mudah ditata
Dalam segi penataan harus juga diperhatikan dalam penciptaan desain kemasan, apakah penataan di dalam pembungkus yang dibawa untuk keluar kota, atau mudah ditata dalam etalase (rak pajang) toko. Pemikiran kemudahan penataan ini didasarkan atas servis produsen (perusahaan) kepada penjual terhadap kemudahan tersebut. •
Faktor ini merupakan suatu penekanan pembiayaan yang mengarah keekonomis agar tidak boros. Adanya penekanan pembiayaan ini akan mempengaruhi pula harga sebuah produk 3 D, sehingga bisa bersaing dengan produl lain. Ada beberapa penekanan biaya dalam proses pembuatan desain, antara lain: • • • •
Penggunaan bahan yang semurah mungkin Desain sederhana dengan biaya murah Murahnya biaya produksi Meringankan harga produk
Mudah dibuat
Faktor mudah dibuat merupakan proses desain hingga dalam pembuatan desain kemasan. Suatu desain yang berhasil adalah bila desain tersebut bisa dikerjakan dengan teknologi proses dan terjual. Maka seorang pendesain harus memperhatikan cara pengerjaan desain kemasan hingga sampai finishing. Serumit desain apapun tetap harus bisa dan mudah dibuat hingga jadi.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar11.16: Adanya kemasan, jangan sampai produk lebih mahal, sehingga membebankan konsumen.
5. Trategi Promosi Melalui Desain Kemasan Kemasan adalah pelindung dari suatu barang / produk biasa maupun hasil dari produksi industri. Dalam dunia industri, kemasan merupakan pemenuhan suatu kebutuhan akibat adanya hubungan antara penghasil barang dengan
327
masyarakat pembeli. Dalam tuntutan keperluan ini, kemasan harus dapat menyandang beberapa fungsi yang harus dimiliki, seperti: •
•
•
•
•
Tempat atau wadah dalam bentuk tertentu sebagai pelindung barang/produk agar tidak rusak sejak keluar dari pabrik sampai ke tangan pembeli, bahkan masih digunakan sebagai wadah bila isi barang habis pakai. Kemasan bukan sekedar pembungkus, tetapi juga sebagai pelengkap rumah tangga, seperti sebuah botol kecap yang mempunyai nilai estetik tinggi tentunya akan menyemarakkan suasana tertentu di ruang dapur dan meja makan, kemasan kertas lap yang didesin menarik dapat menambah cantiknya ruang kamar mandi. Mutu kemasan dapat menumbuhkan kepercayaan dan pelengkap citradiri dan mempengaruhi calon pembeli untuk menjatuhkan pilihan terhadap barang yang dikemasnya. Kemasan mempunyai kemudahan dalam pemakaiannya (buka, tutup, pegang, bawa) tanpa mengurangi mutu ketahanannya dalam melindungi barang. Secara visual, rupa luar kemasan harus menimbulkan kesan yang benar
Desain Grafis Komunikasi
•
•
dan nyata tentang jenis isi barang yang dikemas. Harus memperhatikan dalam hal benruk dan ukuran, sehingga efisien dan tidak sulit dalam hal pengepakan, pengiriman serta penempatan, demikian dalam penempatan dalam etalase pajangan di toko. Kemasan harus memperhatikan dalam segi pemasaran atau mempunyai nilai jual yang tinggi terhap barang/produk yang dipasarkan. Keberhasilan suatu barang tidak hanya ditentukan oleh mutu barang serta usaha promosi yang dilakukkanm, tetapi juga dalam upaya yang sama oleh kualitas dan penampilan kemasan.
Kehadiran toko-toko mewah merangsang hadirnya bentuk kemasan yang bagus mempunyai estetika yang tinggi. Pemajangan barang/produk di supermaket merupakan strategi pemasaran bahwa setiap barang/produk harus melayani dan menjual dirinya sendiri, sehingga setiap produsen berusaha menciptakan desain kemasan yang sesuai. Pemajangan barang / produk tersebut tentunya tidak sendirian, tetapi beberapa barang/ produk lain atau sejenisnya. Inilah terjadi pertarungan produk melalui tampilan kemasan. Pertarungan ilmu merancang kemasan adalah salah
328
satu strategi mengalahkan saingan barang/produk lain untuk merayu pilihan konsumen.
produk yang disukai. Maka citra harus terbentuk dihati masyarakat, sehingga akan terwujud:
a. Daya tarik
•
Konsumen lebih percaya diri Bergaya modern Adanya peningkatan prestise Bergaya masyarakat klas tinggi
Strategi promosi melalui daya tarik (perhatian) seseorang atau sebagian masyarakat terhadap desain kemasan produk sering dilakukan oleh berbagai perusahaan besar. Strategi ini yang diburu oleh beberapa perusahaan, karena berhadapan langsung pada konsumen calon pembeli. Kemenarikan sebuah desain kemasan bisa dikatakan berhasil bila konsumen tersebut kesensem (sangat tertarik) pada desain kemasan sekaligus produknya, ingin mencoba / melihat hingga pada akhirnya memilikinya (membeli).
• •
b. Sebuah Citra
Bila hal tersebut terjadi suara masyarakat (bakul sinambi woro) akan sangat mempengaruhi pembeli sampai calon pembeli tidak jadi membeli produk hanya gara-gara kekuatan desain kemasan kualitas rendah.
Citra harus dibangun sejak perusahaan itu mulai berdiri, berkembang, hingga akhirnya dapat dipercaya oleh masyarakat luas terhadap produk yang ditawarkan melalui desain kemasan. Tampilnya desain kemasan pada suatu produk akan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk. Kemanapun orang pergi, bila mereka sudah terpengaruh pada suatu produk maka mereka selalu akan mencari
Desain Grafis Komunikasi
•
6. Kualitas Desain Kemasan a. Kekuatan dalam desain kemasan Segi kekuatan dalam desain kemasan juga sangat diperhatikan, karena bila desain kemasan tidak kuat akan mengakibatkan benda/produk di dalamnya akan mengalami kerusakan yang akhirnya pembeli tidak puas.
Agar produk yang dikemas bisa bertahan dihati konsumen dan dapat mempengaruhi calon pembeli, maka harus memperhatikan kekuatan desain kemasan.
329
Kualitas, sangatlah diperhatikan dalam sebuah desain, antara lain: • • • •
Kuat benturan (elastis) Kuat terhadap cuaca/ iklim Kuat dibawa Kuat dipakai
b. Segi Higienis Desain kemasan harus memperhatikan segi higienis (kesehatan), baik terhadap produk atau orang yang membelinya. Bila segi higienis terjamin niscaya masyarakat akan melekatkan hatinya pada produk yang telah/pernah dibelinya. Desain kemasan yang difungsikan ke arah makanan dan minuman biasa memperhatikan segi kesehatan dari pemilihan bahan, apakah ada reksinya terhadap produk didalmnya. Desain kemasan yang dipakai untuk pembungkus atau produk mainan / sovenir harus memperhatikan segi kesehatan luar bila desain kemasan itu dipegang. Sebagai contoh, desain kemasan yang dibuat dari bahan daun jati atau daun bambu yang masih melekat bulu-bulunya sehingga dapat mengakibatkan gatal-gatal di tangan. c. Segi Argonomis Segi argonomis kadang kurang diperhatikan oleh desainer kemasan, padahal ini Desain Grafis Komunikasi
juga dapat mempengaruhi kenyamanan untuk dipegang. Kebiasaan orang akan Kenyamanan inilah dibidik seorang desainer desain kemasan agar desainnya bisa berhasil guna. Desain enak disentuh, dipegang waktu melihat maupun membuka produk didalamnya, tentunya konsumen akan merasanya kenikmatan atau tidaknya desain kemasan yang mendampingi produk di dalamnya. B. Media Lini Atas Above-The-Line (ATL), adalah media lini atas. Berkomunikasi menggunakan “sewa media” bersifat masal, seperti iklan koran, majalah, televisi, radio, internet dan lain-lain. Kalau kita pasang iklan di koran, teve, dan internet itu tujuannya membangun imej, itu kita sebut full factor. C. Media Lini Bawah Below-The-Line (BTL), merupakan pelengkap yang mendukung dukung lini atas. Biasanya berupa dua kegiatan sales promotion dan merchandising yang dipadukan dengan iklan ATL untuk menguatkan sebuah kampanye. Aktifitas BTL bisa beragam, mulai dari event, sponsorship, live telecast, dan lain-lain. Tujuannya adalah mendekatkan produk pada konsumen,
330
membangun pengalaman khusus, mengundang pembelian, menjaga loyalitas konsumen, bahkan bukan itu saja, bisa juga dijadikan ajang membina jaringan distribusi penjualan. BTL sifatnya highly segmented yang bisa membuat orang berpikir dan kemudian tertarik. Keefektifan BTL tergantung pada karakteristik produk. Ada produk yang bisa membuat orang langsung beli, contohnya adalah barang murah seperti rokok. Berbeda dengan produk mobil, orang akan berpikir dulu walau sudah melihat. Suatu produk itu terekspos terlebih dahulu, istilahnya the economic of attention, ekonomi perhatian. Biasanya berupa dua kegiatan sales promotion dan merchantdising yang dipadukan dengan iklan ATL untuk menguatkan sebuah kampanye. Aktifitas BTL bisa beragam, mulai dari event, sponsorship, live telecast, dan media seperti di bawah:
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 11.17: Seorang peragawati lenggak-lenggok di plasa mempromosikan produk tertentu
Gambar 11.18 a,b,c (bawah): Pawai dan kegiatan olah raga merupakan strategi yang tepat untuk produk minuman
331
Jenis media Grafis Komunikasi NO
BENTUK BTL
1
Billboard
2
Billboard multi sided
3 4
Billboard rotary Brosur
5
Building ad
6
Coaster
7
Direct mailing
8
Event acara
9
Flier
10
Interleaf
11 12
Leaflet Lift panel
13 14
Menu Merchandise
15
Neon sign
16
Pameran
17
Poster
18
Road show
19
Sales force
20 21 22
Sampling Shop/Rak display/Trolly ad Spanduk, umbul-umbul
23
Tent card
24
Transit ad/ Side panel
Desain Grafis Komunikasi
KETERANGAN Papan iklan berukuran besar yang ditempatkan di ruang terbuka Papan iklan yang berganti tampilan Papan iklan yang dapat berputar Selebaran cetakan dalam promosi penjualan Iklan yang memanfaatkan dinding gedung Lembar promosi dalam bentuk tatakan/asbak Iklan pos langsung berisi brosur/katalog Promosi dipusat perpelanjaan dan hiburan Iklan selebaran yang yang berisi katalog produk Lembar sisipan diantara barang cetakan Selebaran yang dilipat Iklan display logo produk/perusahaan didinding lift/escalator panel-floor vision Buklet/lembaran daftar menu Promosi produk dengan mencantumkan logo Display produk/perusahaan sari lampu neon Menggelar keunggulan produk dan jasa Iklan display besar di kertas cetak Promosi yang diadakan di beberapa kota/yempat acara berturut-turut Penetrasi khas penjualan melalui SPG-SPB dari pintu ke pintu Pall Mall Penarikan percontoh konsumen Pajangan di rak/ keranjang belanja Kain rentang slogan/logo produk perusahaan Media promosi melalui tenda/halte Iklan display di badan kendaraan umum
332
D. Pendalaman Sebelum merancang desain kemasan, sebaiknya saudara melihat berbagai kemasan di toko-toko, apotik, supermarket, hingga ke pasar tradisional. Setelah melihat dan mencermati desain kemasan tersebut, saudara catat tentang, tujuan, fungsi, bahan, faktor ekonomi, dan teknik pembuatan dalam kemasan.
Setelah itu buatlah: 1. Desain kemasan kosmetik untuk remaja puteri. 2. Desain kemasan makanan tradisional untuk keluarga. 3. Desain kemasan minuman tradisional untuk anakanak.
Gambar 11.19: Contoh desain kemasan minuman nata de coco
Desain Grafis Komunikasi
333
XII. PENEKANAN PENYAMPAIAN DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI Tugas media grafis komunikasi pada suatu produk adalah mengusahakan adanya calon langganan baru untuk perusahaan dan usahausaha tertentu, sebagai mempertahankan konsumennya agar tidak lari ke produk/jasa lain, atau sebagai prestise semata. Suatu perusahaan selalu berusaha untuk memberikan jasa-jasanya atau barang-barang hasil produksinya kepada langganannya secara efisien, ekonomis, dan menguntungkan berupa imbalan dari apa yang diharapkan maupun yang dibutuhkan oleh pelanggan.
A. Penekanan pada Produk yang Disampaikan •
Penekanan pada Harga
Media grafis komunikasi yang menawarkan barang atau jasa dengan penonjolan harga produk yang menarik. Jenis media grafis komunikasi ini biasa menggunakan bahasa kata yang mempunyai konotasi yang jauh dari arti sesungguhnya, seperti sale, obral, pesta diskon, cuci gudang, banting harga, harga miring, produk baru harga lama, harga tetap dan sebagainya.
Dalam memperkenalkan produk/jasa maupun perusahaannya kepada calon pelanggan melalui media grafis komunikasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu; 1) Jenis media grafis komunikasi yang menekankan pada produk yang ditawarkan. 2) Jenis media grafis komunikasi yang menekankan pada sisi visualnya. 3). Jenis media grafis komunikasi yang menekankan pada teknik penyampaian. Gambar 12.1: Media grafis (iklan) yang ditekankan pada harga
Desain Grafis Komunikasi
334
Penonjolan harga ini dimaksudkan untuk mendongkrak penjualan maupun menjatuhkan saingan pasar. Terekrutnya langganan baru atau mempertahankan langganan lama berarti meningkatkan omset penjualan. Biasanya jenis media grafis komunikasi ini diluncurkan bilamana jumlah produknya menurun yang diakibatkan adanya saingan baru, atau penyegaran terhadap pelanggan/pembeli sebagai hadiah. •
namun masih dalam lingkup merek yang sama tetap akan percaya. Ada ucapan yang sering terdengarn di masyarakat. “Kalau beli produk belilah merk SONY, karena awet dan bandel”, atau ”Frestea yang rasanya segar teh hijau alami”.
Penekanan pada Merek
Media grafis komunikasi yang berusaha memebrikan kesan tentang brand atau merk kepada pembaca, penglihat atau pendangar. Jenis media grafis komunikasi ini tampak pada jenis produk merk SONY, HONDA, LEVI’S, VIT, dan sebagainya. Masyarakat yang sudah fanatik terhadap tentunya akan memilih jenis produk yang biasa dipergunakan atau dianggap cocok untuknya. Begitu juga produsen yang sudah lama dipercayai masyarakat karena jenis merk produknya sudah dapat merebut hati masyarakat. Bilamana masyarakat sudah fanatik atau percaya terhadap produk atau merk tertentu yang selalu diikuti lama, maka bilamana ada jenis produk lain
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 12.2: Media grafis (iklan) yang ditekankan merek
•
Penekanan pada Kualitas
Media grafis komunikasi yang berusaha untuk menimbulkan kesan bahwa barang atau jasa yang dimedia grafis komunikasikan bermutu tinggi, seperti perguruan tinggi swasta yang mengekspos status akreditas “disamakan” pada program-program tertentu, produk
335
otomotif suzuki “inovasi tiada henti”, produk komputer platinum dengan mengandalkan teknologinya, ballpen “Bic” yang mengandalkan kelancaran dalam menulis, tought jeans, dan sebagainya.
Gambar 12.3: Meskipun harganya murah, tapi kualitasnya luarbiasa
Gambar 12.4: Pendekatan emosional pada merek jeans yang kuat
Desain Grafis Komunikasi
•
Penekanan pada Manfaat
Media grafis komunikasi yang menarik konsumen dengan cara mengemukakan faedah pemakaian suatu produk atau jasa tertentu. Media grafis komunikasi jenis ini sering ditayangkan di media televisi tentang produk-produk rumahtangga yang ramah lingkungan, seperti alat pembersih air, penghisap debu, produk peralatan rumah-tangga dengan teknik bongkarpasang, atau jenis produk baru yang mempunyai kelebihan dari pada produk sebelumnya. Bagaimana memancing calon pembeli agar terbujuk untuk membeli produk yang iinformasikan, walaupun sebelumnya mereka sudah membeli jenis merk yang sama. Strategi yang dipakai adalah menginformasikan kualitas, kelebihan, fasilitas, keung-gulan yang ada pada produk yang baru dikeluarkan. Sebagai contoh media grafis komunikasi mobil yang tiap tahun berganti sejalan dengan jenis produk yang dikeluarkan. Agar masyarakat tidak menganggap bahwa produk baru dikeluarkan ini tidak sama dengan produk terdahulu, maka di sini perlu penjelasan tentang kelebihan terhadap produk terbaru, sehingga masyarakat bisa membadingkannya.
336
tersendiri terhadap yang dipunyai, karena jarang orang memilikinya. Kelompok inilah yang ditangkap oleh produsen untuk meluncurkan produknya agar mereka terbawa hatinya yang akhirnya memilikinya, meskipun produk yang dikeluarkan sangat tinggi harganya.
Gambar 12.5: Media grafis (iklan) yang ditekankan dari segi manfaat
•
Penekanan pada Status
Media grafis komunikasi yang melakukan komunikasi agar masyarakat mengasosiasikan produk yang ditawarkan dengan status atau kedudukan pribadinya. Produk yang ditawarkan melalui media grafis komunikasi ini biasanya berharga mahal atau jarang dipakai oleh oarng banyak. Media grafis komunikasi yang dimaksud sebagai contoh media grafis komunikasi mobil BMW, Mercy, Kondominium, hotel berbintang, mebel gaya itali, dan sebagainya. Ada sekelompok masyarakat yang mempunayi gaya hidup yang lain dari masyarakat umumnya, mereka menikmati hidupnya dengan kebanggaan Desain Grafis Komunikasi
Gambar 12.6: Media grafis (iklan) yang ditekankan dari segi status
•
Penekanan pada Lembaga
Media grafis komunikasi yang menekankan atau menonjolkan nama perusahaan untuk memberi kesan yang baik kepada calon pembeli produk/jasa yang dikeluarkan. Jenis media grafis komunikasi ini sering menawarkan jasa yang dikomunikasikan oleh perusahaan, hanya saja lebih ditonjolkan pada perusahaan
337
yang mengeluarkannya. Media grafis komunikasi yang dimaksud antara lain media grafis komunikasi jasa transportasi Garuda, jasa pengiriman LTH, televisi, jasa telekomunikasi Telkom, dan sebagainya.
B. Penekanan pada Sisi Visualnya Bila ditinjau dari segi visual, maka media grafis komunikasi dapat dikelompokka menjadi beberapa hal, yaitu: •
Faktor kelembutan dan kelucuan
Dimana orang akan tertarik dengan sebuah pesan yang disampaikan oleh sebuah media grafis komunikasi yang disebabkan oleh penampilan wajah media grafis komunikasi yang artistik, baik keindahannya maupun kelucuannya.
Gambar 12.7: Media grafis (iklan) yang mempromosikan lembaga
Gambar 12.8: Sebuah stasiun televisi mengiklankan tentang dirinya
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 12.9: Kesan lembut dan lucu tampil dalam media grafis komunikasi
338
Dalam media grafis komunikasi sering kita lihat suatu produk sabun atau bedak mandi anak-anak yang menggambarkan suatu kesejukan, kelembutan dan kesehatan sesuai dengan pesan atau peragaan yang disampaikan. Atau produk kursi untuk anakanak yang kuat, nyenyak, dan argonomis, begitu juga tampilan hewan dicukur rambutnya yang memberikan kesegaran dan kelucuan bagi yang melihatnya.
media grafis tersebut atau sama sekali, mereka akan tahu terhadap disampaikan.
komunikasi tidak tertarik akan tetapi teringat atau pesan yang
Gambar 12.11: Faktor kejelekan sebagai strategi komunikasi
Gambar 12.10: Kelucuan sebuah obyek akan menanamkan catatan di benak konsumen
•
Faktor Kejelekan
Dalam penampilan wajah atau pesan media grafis komunikasi dalam faktor kejelekan akan menarik perhatian. Orang tidak akan senang melihat Desain Grafis Komunikasi
Media grafis komunikasi dianggap kampungan, karena penampilan obyeknya seperti seorang anak baru memeras susu sapi di waktu pagi-pagi, seperti sebuah media grafis komunikasi susu. Biasanya orang tidak sebang terhadap media grafis komunikasi tersebut apalagi tampilan sapi yang diperas kurus kering, akan tetapi mereka terikat terhadap pesan yang disampaikan lewat tokoh/ model media grafis komu-nikasi.
339
Ada sekelompok masyarakat yang mengatakan bahwa coca-cola rasanya seperti ”air kencing”, maka tidak heran bila iklan di bawan digambarkan ada makluk (wujud jeruk) mengencingi coca-cola.
Gambar 12.12: Perusahaan yang memancing konsumen melalui kesan menjatuhkan produknya sendiri
•
Faktor Kebosanan
Dimana-mana kita melihat media grafis komunikasi “Blue Band”, baik di jalan, di bus atau ditempat-tempat strategis di pinggir jalan. Bila kita pergi ke luar kota selalu melihat media grafis komunikasi yang dipasang tersebut sehingga mengakibatkan kebosanan. Pemasangan yang berlebihan baik jumlah maupun waktu Desain Grafis Komunikasi
pemasangan, pada suatu saat media grafis komunikasi tersebut dihilangkan/diganti, akan tetapi orang akan teringat terus pada produk dari sebuah media grafis komunikasi yang disampaikan sebelumnya.
Gambar 12.13: Orang kadang bosan dengan kegiatan yang sama. Ini juga menjadi strategi komunikasi
Seseorang ketika masih anakanak teringat akan media grafis komunikasi Palmboom Margarine, tetapi dalam batas waktu tertentu produk itu hilang di pasaran, kemudian setelah dewasa produk tiu muncul lagi. Hal ini mengingatkan masa-masa kecil dulu yang pernah membeli produk tersebut, sehingga akhirnya ingin kembali mencoba produk tersebut.
340
Kita sering memepringati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang setiap tahun diperingati. Dimana kita menjelang tanggal 17 Agustus tentu akan mendapatkan meriahnya sambutan terhadap bangsa ini. Media grafis komunikasi musiman juga tampil yang bertema sesuai dengan pesta kemerdekaan. Sering adanya kegaitan yang bertema kemerdekaan, kadang kita bosan apa yang ditampilkannya, namun hal kebosanan ini tampaknya malah mudah diingatkan terhadap jiwa nasionalis, sepeti pada media grafis komunikasi di bawah. •
Faktor Tokoh
Tokoh atau idola ditampilkan dalam media grafis komunikasi merupakan cara yang ampuh dalam membidik pasar bagi masyarakat yang tergilagila (fanatik) terhadap tokoh idolanya. Adanya tampilan tokoh idola sebagai model dalam mempromosikan produk/jasa jelas berbeda dengan produk/jasa yang dipromosikan menggunakan model lain. Masyarakat seakan terbius dan sangat percaya bila tokoh idolanya menggunakan produk/jasa yang dikomunikasikan.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 12.14: Orang kadang kepingin seperti tokoh yang dipujanya
Tokoh atau idola Okky orangnya cantik, tinggi, dan ramping, dan profesinya sebagai peragawati. Tentunya masyarakat banyak yang kenal tokoh yang satu ini yang sring muncul di masmedia. Tidak salah bila perusahaan membidik dia untuk digunakan sebagai model produk ”Slimming Tea” Mustika Ratu yang diperuntukkan bagi kaum Hawa yang kepingin tubuhnya menjadi ramping dan menawan.
341
•
Faktor Kontras
Kekontrasan pada media grafis komunikasi sangat membantu dalam pengingatan sebuah produk. Misalnya penampilan warna yang sangat simpel atau ciri khas dari produk (logo atau trade mark).
menggunakan atribut yang disamalakn dengan trade mark yang ada dalam kemas-an sirup yang ditawarkan. Bila anak-anak melihat produk tersebut tentu anak akan tahu rasa apa yang ada di dalam botol tersebut. Bank BII yang mempunayi warna merah dengan sedikit dukungan warna biri tampak akan kekontrasannya. Kekontrasan yang ditampilkan ini tampaknya disengaja agar orang mudah mengingatnya yang akhirnya lari ke produk. C. Penekanan pada Teknik Penyampaian •
Gambar 12.15: Warna merah merupakan warna yang mudah ditangkap audien
Media grafis komunikasi yang memapilkan warna konras antara warna merah, kuning, dan ungu yang mengingatkan pada sebuah media grafis komunikasi Vitamin C yaitu Sakatonik Sirup untuk anakanak. Warna yang ditampilakn merupakan jenis rasa seperti stawberi, jeruk, dan anggur. Media grafis komunikasi yang disampiakna lewat model penyanyi anak terkenal itu Desain Grafis Komunikasi
Iklan Suara (Teriakan Slogan)
Media grafis komunikasi ini sebagai pengingat terhadap apa yang ditawarkan pada media grafis komunikasi lewat slogan atau jangle, meskipun visual media grafis komunikasinya berganti-gantu (baru). Karena seringnya salah satu media grafis komunikasi ditayangkan di televisi dengan sendirinya orang akan terbekas dan teringat pada media grafis komunikasi tersebut walaupun kita kita melihat ke depan televisi. Sering akrabnya telinga kita terhadap slogan atau jengle pada jenis media grafis komunikasi yang menawarkan produk tertentu, akan mumudahkan tangkapan
342
pikiran kita pada produk yang sama. Jenin media grafis komunikasi ini antara lain media grafis komunikasi “indomi” dengan jenglenya yang khas, atau media grafis komunikasi “suchlin” yang mempunyai slogan “coba tebak, ibu siapa yang menggunakan suchlin”. •
Iklan Musiman
Media grafis komunikasi musiman untuk kesempatan tertentu yang ditujukan pada konsumen pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan kalender waktu atau musim. Jenis media grafis komunikasi ini sering dimunculkan pada musim menjelang ajaran baru tiap tahun, yaitu seperti menawarkan peralatan sekolah, sepatu, seragam sekolah atau sejenisnya. Menjelang hari Raya, banyaknya media grafis komunikasi menawarkan produk yang berhubungan dengan acara tersebut, seperti produk sarung dan sajadah, atau kemasan dalam media grafis komunikasi yang menampilkan kemeriahan suatu pesta besar umat agama Islam yaitu seperti makanan siap saji menjelang berbuka puasa, serta kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh dengan pesta kemeriahan minum bersama, seperti pada media grafis komunikasi “Coca-Cola”. Desain Grafis Komunikasi
Gambar 12.16: Setiap menjelang awal sekolah, selalu muncul iklan musiman
Berbeda pula, bila media grafis komunikasi ini mena-warkan produknys dimasa hari Natal dengan cara menge-masnya seperti layaknya kejadian sungguhan di hari Natal, atau banyaknya media grafis komunikasi perguruan tinggi swasta yang menawarkan jasa pendidikannya dimasa kelulusan SLTA atau musim masyarakat akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. •
Iklan bersama
Media grafis komunikasi kolektif yaitu semua media grafis komunikasi anonim atau bukan dilakukan oleh berbagai perusahaan saingan maupun bukan untuk bersama-sama
343
dalam perencanaan dan biaya. Hal ini sering dilakukan pada media grafis komunikasi layanan masyarakat (ILM) yang dibiayai bersama untuk penyadaran terhadap hal kesosialan yang perlu diinfor-masikan, seperti narkoba, AIDS, korupsi, kampanye pemilu yang demokratis atau konser musik kemanusiaan.
Media yang ditampilkan dengan gaya bahasa komunikasi yang dikemas berita membidik bagi masyarakat yang suka membaca. Bila masyarakat umum kurang memperhatikan terhadap jenis media grafis komunikasi ini, tentunya menganggapnya sebagai suatu berita baru. Setelah masyarakat membaca dengan teliti hingga tuntas, maka baru mengetahui kalau berita yang baru dibaca ternyata media grafis komunikasi salah satu produk tertentu. Hal ini tidak bisa disalahkan karena lay-outnya media grafis komunikasi tersebut dibuat menyerupai berita. Kesengajaan ini dibuat karena ada segmen yang suka membaca berita-berita baru, maka muncullah media grafis komunikasi yang dikemas berita.
Gambar 12.17: Iklan bersama selalu muncul dalam kegiatan tingkat Internasional
•
Iklan Pariwara
Ciri dari jenis media ini adalah terletak pada berita yang disampaikan, karena media ini diprakarsai oleh Copywriter, yaitu orang yang tahu dan memahami tentang bahasa. Desain Grafis Komunikasi
Gambar 12.18: Membidik masyarakat yang suka membaca
344
Advertorial Advertising merupakan garapan penuh di pihak pembuat media grafis komunikasi, maksudnya bahwa berita tersebut merupakan olahannya, baik isi maupun cara penyampaiannya. Produsen dalam hal ini hanya bercerita tentang apa saja tentang perusahaan, produk, maupun segmennya, namun yang mengemas akhir adalah pihak pengmedia grafis komunikasi. •
jasa dengan gaya membidik pasar bagi yang orang berjiwa petualangan atau tantangan sebuah permasalahan.
Iklan Lanjutan
Media grafis komunikasi yang dikomunikasikan dengan teknik lanjutan ini bertujuan menggoda perhatian sesaat kepada audience. Audience sementara dibuat agak kurang faham terhadap yang dikomunikasikan, karena produknya belum ditampilkan dalam media tersebut. Dengan cara ini audien (masyarakat) akan merasa penasaran terhadap apa yang disampaikan. Adanya penasaran ini tentunya audien akan bertanya dalam hati ada apa ini, maksudnya apa, dan nada bertanya lainnya. Bila jenis media ini dipublikasikan pada surat kabar, pertanyaan ini akan terjawab bila pembaca membuka pada halaman lain (berikutnya). Bila di Televisi biasanya diselipi oleh iklan yang lain, dan baru terjawab pada sesi berikutnya. Disinilah strategi pemasaran produk/
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 12.19 a, b: Iklan lanjutan pada sebuah masmedia
345
Media cetak yang mengkomunikasikan sebuah majalah perempuan yang diterbitkan pada bulan April bertepatan menjelang hari Kartini. Pada tahap awal orang akan banyak bertanya dan mempunyai pandangan konotasi tentang yang media yang disampaikan terhadap ilustrasi mata terpejam dan bertuliskan ”habis gelap” pada latar warna hitam. Ausien mengira bahwa produk yang ditampilan mungkin obat tetes mata, atau peringatan hari Kartini, atau yang lain. Setelah audien membuka pada halaman berikutnya baru terjawab, bahwa yang dikomunikasikan adalah majalah Kartini.
pada suatu cerita, hal inilah yang dibidik desainer untuk penyampaian pesan. Penyampaian produk/jasa melalui bidikan cerita terhadap masyarakat harus benar-benar kena di hati masyarakat, khususnya alur cerita yang disampaikan. Bila cerita pertama tidak berhasil akan mempengaruhi pesan cerita berikutnya. Penyampaian media ini biasanya berurutan, yaitu media grafis komunikasi pertama, setelah beberapa kali ditampilkan baru media berikutnya, seperti: Media 1, ditampilkan ilustrasi jean yang mempunyai tali panjang yang dipotomng. Tampilan ini menceritakan telah lahir jean (seperti bayi) bernama ”Denim”.
Gambar 12.20: Iklan lanjutan bisa memanfaatkan moment tertentu
•
Iklan Berseri
Media grafis komunikasi ini dibuat dengan pendekatan suatu cerita bersambung atau berseri. Orang kadang tertarik
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 12.21: Telah lahir sebuah jeans
346
Media 2, ditampilkan seorang dokter memeriksa jean seperti memeriksa seorang bayi. Maksudnya, bahwa jean ”Denim” sebelum dikeluarkan ke masyarakat perlu diperiksa dulu, sebagai tanda ”Danim” berkualitas.
Gambar 12.23: Berbagai model telah diproduksi di perusahaan ini
•
Gambar 12.22: Perlu ketelitian untuk menghasilkan produk berkualitas baik
Media 3, Produk ”Danim” ditampilkan seperti banyaknya bayi yang di rawat di kamar bayi, menandakan banyak jenis produk/model jean keluaran oleh ”Danim” Desain Grafis Komunikasi
Iklan Kagetan
Media grafis komunikasi ini tidak menyimpang dari asasasas dari kampanye sebenarnya, tetapi seringkali digunakan “meriem kaliber lebih besar”. Yang mencerminkan diri dalam bentuk format dan kadang-kadang dalam agresivitas pertanyaan yang mengantarkan. Media grafis komunikasi ini merupakan pancingan yang berkelanjutan/beberapa kali agar masyarakat “bertanya-tanya” apa maksud dari media grafis komunikasi tersebut. Salah satu contoh di salah satu halaman surat kabar terdapat kolom diblok hitam disertai tulisan di bawah berbunyi “kita masih dalam kegelapan”. Keesuk harinya muncul lagi sedikit adanya perubahan, yaitu setengah
347
kolom diblok dengan warna hitam dengan dipadu tulisan di bawahnya berbunyi “ada menuju penerangan”. Hari ketiga muncul media grafis komunikasi lanjutan media grafis komunikasi tersebut di posisi yang sama dengan munculnya tulisan ukuran besar yang mengarahkan suatu produk berbunyu “terus terang PHILIP terang terus”. Secara visual, jenis media grafis komunikasi ini kadang menonjolkan tipografinya (bahasa verbal) atau ilustrasinya (bahasa visual). Kesemuanya diterapkan tergantung daya tariknya yang dianggap jitu untuk menggaet mangsa. Bila ditampilkan ilustrasi, strategi yang dipakai antara lain, seperti produk ”hemaviton”. a. Ilustrasi pertama, menggambarkan konotasi yang jauh dari apa yang akan diinformasikan, baik produk tertentu, daya tarik tertentu yang mengajak mata menuju sesuatu yang menggugah pera-saan atau pikiran yang aneh. b. Ilustrasi kedua, audien dikacaukan lagi karena tenggapan terhadap media grafis komunikasi pertama meleset, dan mencoba untuk menafsir produk / jasa apa yang dikomunikasikan. c. Ilustrasi ke tiga merupakan bomnya sebuah strategi, kalayak diajak Desain Grafis Komunikasi
memahami terhadap apa yang diinformasikan sesungguhnya, yang dianggapnya sebagai klimak.
Gambar 12.24: Seorang bapak terheran-heran
Gambar 12.25: Seorang ibu terkesima
348
o o o o
Pariwara Lanjutan Berseri Kagetan
Masing-masing minimal satu buah lembar iklan. Tiap kliping iklan tersebut di tempelkan di atas kertas A4 yang rapi serta dijilid.
Gambar 12.26: Louncingsebuah produk baru
D. Pendalaman Buatlah kliping iklan produk yang mengarah pada: 1. Penekanan pada produk, antara lain: o Merek o Kualitas o Manfaat o Status o Lembaga 2. Penekanan pada sisi visual o Kelembutan o Kelucuan o Kejelekan o Kebosanan o Tokoh o Kontras 3. Penekanan pada penyampaian. o Suara o Musiman o Bersama Desain Grafis Komunikasi
teknik
349
XIII. KREATIFITAS DALAM MERANCANG DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI Kita pernah melihat patung “pemikir” karya seniman Auguste Robin. Patung tersebut merupakan lambang kemanusiaan kita sebagai makhluk yang berpikir sejak lahir hingga meninggal dunia. Berpikir merupakan hakekat manusia untuk menghasilkan pengetahuan atau pemecahan masalah. Pengetahuan merupakan produk kegiatan berpikir sebagai fondamen peradaban manusia untuk menentukan dirinya dan menghayati hidup yang sempurna. Manusia dalam berpikir untuk memperoleh pengetahuan didasarkan oleh tiga masalah, yaitu: 1) Apa yang ingin diketahui? 2) Bagaimana caranya untuk memperoleh pengetahuan? 3) Apa manfat pengetahuan tersebut bagi manusia? Manusia yang mendewadewakan ilmu sebagai satusatunya sumber kebenaran biasanya tidak mengetahui ilmu itu yang sebenarnya, karena masih ada sumber lain yang benar seperti agama dan filsafat. Sebaliknya orang yang memalingkan muka dari ilmu, berarti tidak mau melihat kenyataan betapa ilmu telah membentuk peradapan atau kebudayan sekarang ini.
Desain Grafis Komunikasi
Oleh karena itu diantara ilmu satu dengan ilmu yang lain adalah saling mengisi dan membutuhkan, seperti ucapan Einstein bahwa ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Ilmu selalu berkembang. Perkembangan ini tidak dapat lepas dari dua pokok yang saling menjalin, yaitu dorongan ingin tahu (dimiliki oleh manusia normal), dan kegunaan praktis dari pengetahuan yang diperoleh dari perenungan penelitian. Rasa ingin tahu menyebabkan manusia selalu ingin tahu tentang rahasia alam, kekuatan-kekuatan yang berada dibalik gejala-gejala alam yang dapat memperbaiki hidup manusia di masa mendatang. Dorongan ingin tahu pada diri manusia merupakan gambaran suatu gejala atau ide (gagasan) yang perlu diketahui. A. Terobosan Desainer dalam Berkreatifitas Kreativitas merupakan penekanan suatu proses yang berbeda atau menghasilkan sesuatu yang baru dan menarik dari hasil gagasan sebelumnya. Kebanyakan orang menganggap, bahwa kreativitas dapat dinilai melalui gagasan oleh seseorang atau
350
kelompok. Kreativitas berarti sebagai proses yang berlangsung untuk menghasilkan gagasan yang baru. Orang yang kreatif tentu memiliki ide orisional dengan menggunakan suatu cara baru yang berbeda dari cara orang lain, yaitu memandang sesuatu dari sudut pandang yang unik. Kreativitas muncul adanya proses kerja yang berkalikali melalui penemuan ide yang dihasilkan. Beaty mengatakan bahwa, untuk mencapai hasil yang baik melalui kreativitas kadang penulis dalam berkarya mengikuti aturan sendiri guna menghasilkan sesuatu yang baru. Kreativitas merupakan gabungan semua gagasan yang dapat dilihat dari proses dan hasil gagasannya untuk menghasilkan bentuk baru melalui pemikiran dan perenungan terus-menerus (evolusi).
Gambar 13.1: Evolusi Gagasan (Ide)
Desain Grafis Komunikasi
1. Terobosan Seseorang untuk Berkreativitas Manusia mampu melakukan tugas mulia memalui gagasan yang inovatif dan hangat (penemuan dan pembaharuan) yang dihasilkan. Terobosan-terobosan melalui gagasan tersebut merupakan reaksi dari gejala masyarakat yang terus berkembang. Manusia bagian dari masyarakat yang mempunyai nyali baik pikiran maupun rasa untuk berbuat demi menyenangkan batinnya. Kemampuan berpikir (rasio) dan rasa (felling) ditambah kemampuan kreatif melalui pendidikan yang terus menerus akan dapat mencerna gejala yang terus berkembang di masyarakat. Proses kreatif menurut Beakley pada hakekatnya sama di semua ilmu pengetahuan. Setiap perilaku merupakan respon individu terhadap suatu masalah yang ada, apakah timbul dari luar maupun dari dalam diri sendiri. Semuanya didasarkan atas kemauan diri untuk mengaktualisasikan melalui proses pemikiran sehingga tercipta gagasan yang diharapkan. Ide-ide baru yang dimiliki seseorang umumnya memiliki pengalaman yang sama dalam proses kreatif yang mereka alami. Munculnya ide melalui inspirasi bukanlah para penulis itu sadar atas inspirasi itu,
351
melainkan berpikir dengan cara melupakan keadaan sekelilingnya guna bekerja dengan serius yang tidak henti-hentinya pada saat inspirasi itu muncul. Helmhotz, merupakan tokoh pertama yang mencoba menganalisa proses kreatif dari segi tahapan proses, yaitu: • Tahap persiapan Tahapan ini merupakan proses pendekatan, penelaahan dengan pemikrian berbagai arah, artinya melihat suatu masalah yang belum jelas agar lebih jelas dengan cara pengumpulan informasi dan data-data yang diperlukan. • Tahap inkubasi Tahapan ini merupakan proses pengendapan di dalam otak, yaitu pada saat individu tidak memikirkan masalah yang telah dikumpulkan yang seolah-olah dilupakannya. • Tahap illuminasi Tahapan ini merupakan proses munculnya gagasan, ide dan penemuan baru yang ditimbulkan oleh “insight” atau timbulnya “titik terang” gagasan baru serta proses psikologis. 2. Verifikasi Tahapan ini merupakan pembentukan sikap memilih atau
Desain Grafis Komunikasi
mengevaluasi terhadap gagasan yang timbul, yaitu memilih yang terbaik dari berbagai ide atau gagasan. Manusia dalam memecahkan persoalan tentunya berbedabeda tergantung bagaimana cara pemecahannya. Hal ini tergantung dari latar belakang mereka, apakah dari pendidikannya, pengetahuannya maupun pengalamannya. Secara teoritis, pendidikan formal dan non formal sangat menentukan dasar kreativitas seseorang dalam menangani suatu masalah. Menyinggung tentang hal ini, siswa teknologi grafis komunikasi sebagai calon praktisi yang mengenyam pendidikan formal yang mendapat beberapa mata pelajaran merupakan sebagai dasar utama inspirasi dalam berkreasi. Apa yang menim-bulkan inspirasi dalam diri manusia untuk berkreasi? Beakley menjelaskan bahwa timbulnya inspirasi disebabkan oleh : • Minat terhadap sesuatu masalah dan hasrat untuk mengatasi masalah tersebut. • Tidak ada masalah besar yang menghambat. • Menguasai informasi yang relevan terhadap masalah. • Informasi dapat dicerna dan diolah secara siste-matik. • Jiwa merasa tenang dan senang.
352
• Merasa bebas dari tekanan. • Tidak ada rintangan terhadap fungsi pemikiran, seperti cemas. • Menggunakan rangsangan yang membantu penyelesaiannya, seperti membaca, diskusi, ceramah dan sebagainya. • Mengusahakan kesempatan yang tenang agar timbul inspirasi. Dari uraian di atas maka kreativitas dapat dipengaruhi oleh pendidikan dan tekanan terhadap individu manusia, makin besar tekanan yang dideritanya, makin besar pula pengaruhnya terhadap kreativitas. B. Kreatifitas Perancangan dan Hambatannya Desainer sebagai pencipta karya-karya yang indah diharapkan dapat memuaskan dirinya sendiri maupun orang lain (sebagai penikmat/penghayat) dalam segi fungsi atau kegunaan karya penciptanya. Pada karya-karya grafis komunikasi, kualitasnya tidak semurni pada karya seni rupa murni, hal ini disebabkan karena dalam grafis komunikasi ada tuntutan faktor lain di luar faktor estetik, seperti faktor komunikasi, faktor informasi, faktor fungsi, faktor ekonomi, faktor target, dan sebagainya. Karena itulah kualitas estetik terjepit dianDesain Grafis Komunikasi
tara ketidak puasan desainer dan kebebasan desainer guna pencapaian tujuan tertentu, seperti grafis komunikasi yang berkualitas sesaat dimana terbelenggu oleh pesanan klien yang memaksa tampilnya suatu karya. Karya grafis komunikasi tidak hanya mementingkan penampilan kualitas estetik saja, tetapi juga diharapkan bisa dinikmati oleh masyarakat. Jadi tugas praktisi grafis tidak hanya menciptakan karya yang estetik dan bernilaiguna saja, melainkan desainer grafis juga diharapkan jeli membaca audience (masyarakat) guna menginformasikan dan mengkomunikasikan suatu berita. Di industri (lembaga jasa grafis komunikasi) merupakan organisasi yang komplek, dari departemen kreatif, departemen layanan klien, departemen media, departemen research, dan departemen produksi. Bagian-bagian dari departemen ini saling mengisi dan berperan untuk menetapkan kualitas estetik desain yang diciptakannya, meskipun kualitas estetik yang ditetapkan selalu mempunyai keterbatasan dikejar waktu dan dituntut kebutuhan bisnis. John Wistrand berkata bahwa bekerja di industri merupakan keadaan yang tidak menguntungkan, karena dihadapkan pada banyak masalah, yaitu di satu sisi cenderung pada
353
masalah bisnisnya dan sisi lain cenderung pada masalah estetikanya. Penciptaan karya desain di sini dipengaruhi oleh masalah pemasaran (bisnis), seperti hal-hal yang menyangkut penjualan tahun lalu dan kompetisi. Antara masalah bisnis dan masalah estetika desain industri grafis tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya yang terikat olah suatu hubungan yang saling membutuhkan dan mengisi. Suatu karya grafis komunikasi dapat dikatakan berhasil bila dapat diterima masyarakat (pasar) dengan aspek tertentu. Dalam grafis komunikasi, aspek yang perlu dipertimbangkan adalah bahan, fungsi, keefektifan, lingkungan, dan dampak produk karya terhadap manusia. Suatu produk muncul karena adanya suatu fungsi tertentu dan sekaligus untuk memberikan suatu kepuasan / kesenangan bagi pemakainya. Dilihat dari sudut ekonomi, maka grafis komunikasi dibuat untuk memenuhi permintaan (pasar) dengan tingkat khusus dari harga produk karya yang dipasarkan. Desain adalah salah satu bentuk manifestasi kebudayaan yang berwujud. Desain adalah produk karya dari nilainilai yang berlaku pada kurun waktu tertentu. Sebagai pro-
Desain Grafis Komunikasi
duk karya kebudayaan, desain tidak terlepas dari fenomena kebudayaan yang sifatnya abstrak dan spiritual, desain selalu terkait dengan sistem ekonomi, dan sistem sosial. C. Sikap Mental dalam Usaha Dunia Grafis Komunikasi Negara kita tampaknya sudah terlalu lama dilanda kemerosotan perekonomian yang mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Bila hal ini tidak segera ditangani, maka makin banyaknya pengangguran yang mengakibatkan bertambahnya kejahatan dan keonaran di mana-mana. Salah satu cara untuk mengatasi keadaan tersebut adalah menggairahkan dan menciptakan kewirausahaan baru yang sesuai dengan program pemerintah dan permintaan masyarakat. Wirausaha yang potensial, salah satunya adalah produk / jasa seni dan desain. Wirausaha dari kata “wira” atau “prawira” yang artinya “priyantun” (orang/pahlawan), dan “usaha” artinya “upajiwa” (pekerjaan). Poerwadarminta mengatakan bahwa “wira” adalah pahlawan, “usaha” adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai keberhasilan tertentu.
354
Wirausaha dapat didefinisikan sebagai orang yang melakukan kegiatan, mengorganisasi faktor-faktor produksi, dan memberikan hasil yang prodiktif. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha merupakan orang yang berjiwa pahlawan untuk melakukan kegiatan yang positif dengan mengerahkan harta, benda dan pikiran agar mencapai suatu keuntungan yang lebih. Wirausaha, secara langsung atau tidak langsung telah dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia, seperti terjadinya transaksi jual-beli (bisnis) atau membuat sesuatu yang laku dijual. Langkah yang dimulai dari kecil-kecilan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja atau di lingkungan manapun untuk menawarkan produk/jasa merupakan suatu bukti bahwa masyarakat kita senang akan berwirausaha. Anak-anak muda mulai tertarik pada profesi yang menjanjikan ini, seperti jual-beli sepeda motor, bekerja di waktu liburan, atau membuat sesuatu produk/jasa pada dekade tertentu antara lain kartu ucapan ulang tahun, kartu Natal dan kartu Lebaran. Guna memperdalam pengetahuan di bidang ini, mereka mencoba mempersiapkan diri berupa mental, ketrapilan, dan ilmu. Persiapan ketrampilan
Desain Grafis Komunikasi
mereka dapatkan dari kursus, pelatihan, dan magang. Penambahan ilmu pengetahuan melalui buku, media masa, atau tanya kepada orang yang sudah sukses di bidangnya merupakan tambahan bekal niat ke arah wirausaha. Agar lebih terwujud dalam menekuni kewirausahaan, perlu adanya pembekalan pola dasar kewirausahaan yang benar dan luhur yaitu sikap mental (attitude), kepemimpinan (leadership), ke-tatalaksanaan (management), serta ketrampilan (skill).
Gambar 13.2: Pola dasar kewirausahaan
Sikap mental merupakan bagian inti yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang berkiprah di dunia usaha. Di bagian ini perlu adanya sikap mental yang baik guna menentukan keberhasilan seseorang, karena dalam kandungannya terdapat
355
nilai-nilai positif seperti; proaktivitas, motivasi, kejujuran, etika, dan ketekunan. Unsur kedua adalah kepemimpinan guna menentukan arah dan mendasari setiap proses pengambilan keputusan. Sifat kepemimpinan perlu dimiliki seseorang pengusaha karena guna mengendalikan perusahaan ke arah yang benar, seperti menentukan keputusan. Unsur ketiga adalah tata laksana atau manajemen sebagai sistem pengelolaan. Manajemen diperlukan untuk semua orang atau organisasi agar teraturnya suatu pekerjaan. Dalam pengaturannya diperlukan sejak dini agar usaha berjalan lebih baik, berjalan dengan lancar dan berkembang. Unsur keempat merupakan ketrampilan teknis yang menentukan tinggi rendahnya kualitas produk. Unsur ini dalam pelaksanaannya perlu adanya dukungan dari ketiga unsur di atas yaitu sikap mental yang baik, sifat kepemimpinan, dan kemampuan mengelola sehingga usaha yang dijalankan akan maju dengan baik dan benar. Ada tujuh ciri yang melekat pada diri wirausaha, yaitu : • Kepemimpinan
pinan yang berorientasi pada sasaran, hubungan kerja / personal, dan efektivitas dengan tampil hangat, mendorong pengambangan karir staf bawahannya, dan selalu ingat pada sasaran yang hendak dicapai. • Inovasi Inovasi yang dimaksud merupakan bukan arti infovasi secara sebenarnya yaitu penemuan yang luar biasa, tetapi penemuan yang berdaya guna sebagai sumber ekonomi ke arah produksi. Seorang wirausah sebagai inovator harus memperhatikan gerakan ekonomi di masyarakat dan selalu siap mengantisipasi terhadap gerakan tersebut dengan menggunakan inovasi. • Pengambilan Keputusan Suatu keputusan merupakan hasil pemecahan masalah yang telah terjadi. Wirausahawan dalam memecahkan masalah kadang-kadang kurang dimengerti anggota bawahannya karena hasil yang diputuskannya. Hasil keputusan pemimpin yang cemerlang tersebut merupakan penggabungan kerja intuisi dan inisiatif dalam otak manusia yang seakan-akan memiliki indera keenam.
Wirausahawan harus mempunyai keunggulan kepemim-
Desain Grafis Komunikasi
356
• Tanggap Terhadap Perubahan Sikap tanggap wirausahawan terhadap perubahan relatif tinggi dibanding dengan orang lain. Setiap perubahan yang mengandung peluang bisnis merupakan masukan dan rujukan terhadap pengambilan keputusan. • Bekerja Efisien
Ekonomis
dan
Seorang wirausahaan tidak bergaya seperti seorang mandor, namun harus melakukan kegiatannya dengan gaya yang cerdas, pintar, dan bijak. Seorang wirausahawan harus bekerja keras, ekonomis dan efisien agar dapat mencaai hasil yang maksimal. • Visi Masa Depan Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat bila ditarik sejak awal hingga akhir. Visi pada hakekatnya adalah sebagai pencermin komitmen kompetensi-konsistensi agar usahanya mempunyai wawasan ke depan.
kemungkinannya kecil. Keputusan yang cemerlang dari hasil inovasi merupakan usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadi resiko. Kesuksesan wirausaha terletak pada diri pribadi untuk melakukan sesuatu yang positif. Thomas J. Watson, pendiri perusahaan raksasa IBM (Internasional Business Machines) mengatakan bahwa kesuksesan tidak ditentukan oleh bakat, tidak juga oleh tingkat pendidikan atau kecerdasan, melainkan keu-letan dan kegigihan. Keuletan dan kegigihan hanya ada kalau ada niat atau kemauan. D. Pendalaman Sebagai generasi muda, bersemangatlah untuk berkarya, dan pantang menyerah. Berkarya terus-menerus, dan selalu memcoba sesuatu yang baru, karena desain selalu ada yang baru melalui proses evolusi. Berlatihkan berkarya ke arah manajemen produksi, dan manajemen pemasaran agar lebih profesional.
• Siap Terhadap Resiko Seorang Wirausahawan adalah penentu resiko dan bukan sebagai penanggung resiko. Dalam menetapkan keputusan telah memahami secara sadar resiko yang bakal dihadapi, dalam arti bahwa resiko itu sudah dibatasi sehingga
Desain Grafis Komunikasi
357
XIV. PRODUK DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI YANG MENGARAH TUNTUTAN PASAR Persaingan antar produk di pasaran mendorong produsen gencar untuk berpromosi yang dapat menarik perhatian konsumen. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain; melalui promosi penjualan, publisitas umum, penjulan pribadi, dan periklanan. Promosi melalui periklanan sangatlah efektif karena dapat memberikan informasi yang jelas terhadap produk pada segmen tertentu. A.
Pasar sebagai Sasaran Produk
Strategi komunikasi yang sering dipergunakan dalam membidik pasar sasaran adalah adanya pengelompokan pasar/segmen sebagai wilayah calon pembeli/ pemakai. Pemilihan kelompok pasar yang spesifik akan lebih mudah mengkomunikasikan produk melalui media periklanan. Menurut Philip Kotler, segmentasi pasar adalah memilahmilahkan suatu pasar yang luas ke dalam kelompok-kelompok. 1. Faktor Geografis Segmen pasar berdasarkan faktor geografi merupakan tujuan pasar dalam unit geografis yang berbeda. Pada segmen ini, advertiser/praktisi
Desain Grafis Komunikasi
memutuskan dalam mendesain produk yang mengacu pada : • Beroperasinya produk ke dalam satu atau beberapa wilayah geografis, seperti iklan rokok Long Beach ditujukan kepada masyarakat wilayah Asean yang berselera rokok putih, • Beroperasinya produk ke dalam semua wilayah dengan memperhatikan variasi-variasi kebutuhan dan pilihan geografis, seperti ”Indomi” rasa kedaerahan, ada rasa Rawon Surabaya, Sate Madura, Rendang Padang dan lain-lain. Jenis produk yang berdasarkan kewilayahan tersebut sering dilakukan advertiser dalam menciptakan desain periklanan ke local genius. Perbedaan konsep acuan pada daerah tertentu dalam desain periklanan yang memberikan kekhasan daerah tertentu, seperti seni dan budaya yang ada, merupakan penekanan informasi yang melekat pada produk. Sebagai contoh daerah Jawa Timur yang mengangkat seni Ludruk, Jawa Tengah mengangkat seni Wayang Purwa, Jawa Barat dengan seni jaipongannya, Bali yang diekpos tari Kecaknya dan daerah lain atau budaya yang ada di
358
daerahnya untuk diangkat sebagai pendukung tampilnya suatu iklan. Seperti iklan rokok Djei Sam Soe 234 kretek yang selalu mengang-kat seni dan budaya sebagai pendukung misi “produk warisan para leluhur”. 2.
Faktor Demografis
Segmen pasar berdasarkan faktor demografi merupakan pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok variabel demografi (kependudukan). Pemilihan variabel pada segmen pasar ini yaitu tingkat usia dan daur hidup, dan jenis kelamin. a. Tingkat usia dan daur hidup 1) Golongan anak-anak Masa perkembangan anakanak merupakan masa perkembangan ke arah keremajaan, seperti perkembangan fisik, motorik,bicara, emosi, bermain, kreativitas, moral, kepribadian, dan perkembangan lainnya. • Produk yasng mengarah pada segmen pendidikan anak antara lain iklan Pepsodent fersi “yuk bermain” dengan misinya “bagaimana cara merawat gigi yang sehat”, susu Bendera 123 yang menginformasikan tentang bagaimana ibu muda mendidik anaknya dalam berkomunikasi dan bermain.
Desain Grafis Komunikasi
• Iklan yang mengarah ke segmen hiburan atau permainan anak, antara lain boneka, mobil-mobilan, jenis makanan ringan anakanak yang ditunjang dengan hadiah didalamnya. • Segmen anak-anak yang diarahkan pada khayalan atau meniru tokoh-tokoh “Super” seperti, iklan susu Bendera yang menampilkan tokoh “Kapten Bendera yang mengajak terbang ke Roma” sebagai hadiah bagi anak-anak yang mengkonsusinya. 2) Golongan remaja Masa remaja ini disebut sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kematangan psikologis dalam menemukan dirinya dan mencari nilai-nilai kebaikan, kebijaksanaan, keindahan, senang terhadap tokoh idola (terkenal), tertarik lawan jenis, dan lain-lain. • Penginformasian produk melalui iklan yang mengarah ke segmen pasar remaja perempuan antara lain; iklan Lux “sabun kecantikan bintang-bintang film” yang diperuntukan bagi perempuan yang mengidolakan para bintang
359
film. Sunsilk Ginseng “memiliki rambut panjang hitam yang menggoda”, yang ditujukan pada perempuan penuh percaya diri terhadap rambutnya yang dapat menarik lawan jenisnya, begitu juga iklan produk Pon’s White Beauty yang membuat kaum pria tertarik pada yang memakaianya • Iklan produk yang mengarah ke segmen remaja lakilaki agar lebih dekat pada perempuan, antara lain EXTRA JOSS sebagai kekuatan otot lelaki yang menjadi dambaan wanita.
tetangga bisa dilakukan dengan cara bertamu, membantu yang membutuhkan ataupun yang lain. Produk yang diarahkan ke segmen pasar ini antara lain kopi Torabika yang “siap dihidangkan sewaktu-waktu”. b. Jenis kelamin Segmen pasar jenis kelamin merupakan pelemparan produk seni dan desain ke pasaran dengan memperhatikan kesempatan kebutuhan pria, wanita atau keduaduanya. •
3) Golongan dewasa Segmen Pasar yang diarahkan ke kelompok orang dewasa merupakan segmen yang luas bila dibandingkan dengan golongan anak-anak dan remaja. Hal ini dapat diketahui dari ciri-cirinya, seperti pemantapan letak kedudukan, orientasi tugas kebersamaan, hubungan sosial yang tinggi dan sebagainya. Segmen pasar yang mengarah pada pemantapan kedudukan (jabatan, ekonomi) merupakan produk-produk eklusif, seperti produk ramah lingkungan. Hubungan sosial dalam kehidupan orang dewasa merupakan salah satu kerukunan hidup di masyarakat. Hubungan bermasyarakat di antara
Desain Grafis Komunikasi
•
3.
Segmen ke arah wanita remaja yang lebih cenderung untuk melihat sesuatu yang lemah lembut, anggun, dan harmonis, seperti produk jamu Hayping, sebagai “jamu pelangsing tubuh merupakan dambaan setiap wanita”. Segmen yang diarahkan pada pria remaja yang mempunyai sifat gagah. Pemberani, dan penuh percaya diri, sperti pada iklan kemeja Arrow, rokok Marlboro, dan rokok Jarum Super. Faktor Psikologis
Segmen pasar berdasarkan faktor psikologi merupakan jangkauan pasar berdasarkan unsur kejiwaan dalam diri manusia. Pada segmen pasar ini para pembeli dibagi ke
360
dalam kelompok yang berbeda-beda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan ciri-ciri kepribadian. a. Kelas sosial Kelas sosial adalah kelompokkelompok yang relatif abadi dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarkis dan para anggota masyarakatnya mempunyai nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Produk yang ditujukan pada kelas sosial sangat melekat dengan status si pembeli (konsumen). Seperti produk jamu yang dikemas kapsul, dengan harapan agar si pembeli lebih cepat menelannya dan kelihatan lebih modern (seperti obat). b. Gaya hidup Gaya hidup seseorang menunjukkan pola hidup masyarakat yang diperlihatkan dalam kegiatan. Gaya hidup seseorang mencerminkan keseluruhan pribadi orang tersebut dalam pergaulan dengan lingkungannya. Gaya hidup memperlihatkan sesuatu yang lebih dari pada sekedar kelompok sosial atau pribadinya sendiri. Gaya hiduplah yang menggambarkan keseluruhan pola bertindak dalam pola interaksi seseorang yang mempunyai ciri psikologis. Gaya hidup tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pendapatan
Desain Grafis Komunikasi
ekonomi yang tinggi, melainkan suatu gejala yang timbul dari diri manusia untuk mencapai kepuasan batin terhadap benturan tuntutan di masyarakat. Misalnya, Hand Pone merupakan alat komunikasi langsung, juga adanya kepuasan batin agar tidak dikatakan ketinggalan jaman, begitu juga Mc. Donald’s yang mengangkat tuntutan spikologis bagi yang membelinya. c. Kepribadian Kepribadian yang dimaksud adalah ciri-ciri psikologis seseorang yang menimbulkan tanggapan secara relatif, konsisten terhadap lingkungannya. Kepribadian bisa berguna untuk menganalisis tingkah laku konsumen jika terdapat hubungan antara jenis kepribadian tertentu dengan produk. Sifat kepribadian, seperti lemah lembut, ceria, suka bergaul, ingin tampil beda dan sebagainya, yang kesemuanya dapat ditangkap sebagai pengguna produk yang akhirnya muncul desain kemasan rokok yang berjiwa muda, seperti rokok Stard Mile, dan make up Putri yang dibuat warna-warni penuh keceriaan. 4.
Faktor Behavioristik
Segmen pasar berdasarkan faktor behavioristik merupakan jangkauan pasar yang mengarah pada perilaku konsumen dengan memperhatikan
361
kelompok-kelompok tertetu berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunan atau tanggapan terhadap produk yang dijual. Dalam Segmen pasar ini terdiri dari faktor kesempatan, manfaat yang dicari, status pemakai, dan tingkat pemakai. a. Kesempatan Para pembeli bisa membedakan menurut kesempatan ketika memperoleh gagasan membeli atau memakai produk. Penciptaan iklan berdasarkan kesempatan ini tentunya advertiser memandang dalam segi fungsi tertentu. Produk-produk tersebut antara lain produk Energent yang “dikonsumsikan bagi orang yang tidak sempat sarapan pagi”. b. Manfaat yang dicari Bentuk segmen pasar yang kuat adalah klasifikasi pada konsumen menurut perbedaan manfaat yang konsumen (masyarakat) cari dari produk yang dipasarkan. Konsumen mencari produk yang memberikan manfaat-manfaat tertentu bagi si pemakai. Produk yang dimaksud antara lain susu Anlene untuk “membantu mencegah osteoporosis”. c. Status pemakai Status pemakai merupakan segmen penerapan produk berdasarkan pada kelompok
Desain Grafis Komunikasi
tertentu, seperti non pembeli, eks pemakai, calon pemakai, pemakai pertama, dan pemakai tetap sebuah produk. Produk yang dipasarkan berdasarkan segmen pasar ini merupakan cara untuk menekankan kepercayan terhadap produk, memperkenalkan produk atau mengingatkan produk yang telah lama ditinggalkan, seperti jasa asuransi. d. Tingkat pemakaian Tingkat pemakaian merupakan bentuk segmen pasar berdasarkan pengelompokan pemakai produk baik ringan, menengah, dan berat. Untuk menentukan pengelompokan segmen pasar ini sebaiknya dibuat presentasi berdasarkan tingkat ekonomi dan selera. Sebagai contoh masyarakat berekonomi tinggi dan mempunyai selera yang tinggi akan membeli mobil BMW atau Marcedes-Bend, begitu juga sabun colek UMO yang ditujukan masyarakat ekonomi rendah di masa krisis.
Berbagia macam segmen pasar tersebut di atas meru-pakan acuan untuk melempar produk kepada masyarakat (konsumen). Di samping itu pengenalan terhadap kondisi pasar secara menyeluruh, dan pemahaman terhadap pengelompokan segmen pasar sesuai dengan produk yang akan dipasarkan melalui periklanan. 362
B. Pasar sebagai Tuntutan Kebutuhan Konsumen Setiap orang akan selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan atau mengkonsumsi prosuk/jasa yang ada. Usaha untuk memenuhi kebutuhan ini sebagian besar dilakukan melalui “pasar”. Pentingnya pasar di dalam masyarakat dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti toko, warung, kios, swalayan, supermarket atau shopping center selalu dipenuhi oleh konsumen. Semakin tinggi taraf hidup dan tingkat sosial suatu masyarakat, semakin banyak tingkat pilihan masyarakat tersebut untuk memenuhi keinginan dalam kebutuhan. Untuk dapat mengikuti kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat itu, kegiatan pemasaran tidak saja menyangkut masalah mengalirnya produk dari produsen ke konsumen melainkan juga hal-hal kegiatan penelitian produk baru. Pengembangan produk yang ada yang dilakukan sejalan dengan pengembangan tingkat kesejahteraan masyarakat serta perubahan persepsi masyarakat terhadap produkproduk di pasaran, penetapan harga, dan pelayanan kepada konsumen atau langganan. Kegiatan pasar berasal dari adanya kebutuhan manusia
Desain Grafis Komunikasi
dan usahanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui “pertukaran” atau “barter”. Di dalam masyarakat yang system perekomomiannya terbatas ini, tiap individu dalam masyarakat berusaha untuk memenuhi kebutuhannya melalui hasil produksinya sendiri. Jika mendapatkan produk lain yang yang tidak dihasilkannya, mereka akan berusaha memperolehnya dari individu lain yang menghasilkan kebutuhannya tersebut untuk kemudian saling bertukar produk. Di dalam perkembangannya, ditemukan “alat pertukaran” sehingga kemudian kita mengenal “ kegiatan transaksi jual-beli”. Pada saat itulah pemasaran menjadi arena kegiatan transaksi jual beli, dimana seluruh barang yang dihasilkan atau diproduksi dengan mudah dapat dijual. Usaha meningkatkan produksi jumlah barang termasuk pula jumlah jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia ini menimbulkan adanya kegiatan “perdagangan” dan “usaha pendistribusian” barang / jasa dari produsen ke konsumen. Adanya peningkatan taraf hidup masyarakat yang tercermin dalam kesejahteraan yang meningkat, orang tidak saja memikirkan tantang kebutuhannya (needs), melainkan juga meningkatkan pemikiran akan keinginan (wants).
363
Gambar 14.1: Produk kebutuhan konsumen
Pasar dituntut mampu memenuhi keinginan konsumen yang tidak hanya terbatas pada kebutuhan untuk makan dan minum saja. Jenis kebutuhan jadi semakin kompleks, antara lain kebutuhan hidup, keamanan, sosial dan akhirnya kebutuhan pribadi yaitu kebutuhan individu yang tidak berhubungan dengan pikiran atau perbuatan lainnya. 1. Produk yang Dibutuhkan Konsumen Produk dikatakan berhasil apabila desain tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat selaku konsumen. Untuk mengetahui selera pasar, tidaklah cukup hanya melalui survey pasar saja namun juga penelitian psikologi konsumen guna tercapainya proses desain.
Desain Grafis Komunikasi
Melalui ilmu psikologi dapat diketahui masalah kebutuhan dasar manusia yang diharapkan dapat dipuaskan melalui desain produk yang akan dibuat. Teori psikologi mengatakan bahwa individu selalu dipengaruhi oleh kekuatan lingkungan. Pada gambar di atas, menjelaskan bahwa manusia selalu didorong oleh kebutuhankebutuhan (keinginan) saat ini dan sebagian dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia tinggal/hidup. Tampak pula suatu kebutuhan saat ini dipengaruhi oleh keadaan masa lampau atau merupakan antisipasi kebutuhan waktu mendatang. Desain yang dibutuhkan komsumen dapat diketahui melalui perilaku konsumen yang mendasari kebutuhan hakiki bagi manusia.
364
Berhasilnya desain produk yang berbasis local genius yang mengacu tuntutan pasar setidaknya melalui beberapa tahapan proses, yaitu: • Pemikiran masalah, yaitu merencanakan tujuan dan fungsi dari benda yang akan dibuat. • Penggalian ide dari unsur yang ada ke dalam bentuk nyata sesuai dengan fungsi dan teknologi proses. • Persiapan dan pemilihan bahan dan alat yang akan digunakan. • Membuat alternatif model desain yang dimungkinkan terserap pasar.
2. Produk yang Mengacu pada Siklus Hidup Produksi Pengertian “siklus hidup” disini adalah tahapan dari kehidupan usaha produk atau tahapan yang terjadi di dalam suatu perusahaan dalam memasarkan suatu produk atau jasa. Siklus hidup ini diawali dengan adanya tahap perkenalan, dimana produk mulai memasuki pasaran. Suatu partumbuhan akan terjadi apabila banyak pembeli menyerbu pasar bila suatu produk baru terbukti berhasil menarik minat konsumen.
Gambar 14.2: Produk yang mengacu pada siklus hidup produksi
• Memilah dan memilih beberapa desain yang dianggap bagus, bisa dikerjakan dengan teknologi yang ada, dan layak jual. • Merencanakan terselesainya proses produksi.
Desain Grafis Komunikasi
Pada titik tertentu, pertumbuhan akan berhenti dan menuju pada tingkat pertumbuhan normal yaitu produk hanya dibeli oleh suatu kelompok pembeli yang memang membutuhkan produk tersebut. Pertumbuhan akan menurun
365
apabila muncul produk baru. Penjelasan di atas, bahwa siklus hidup terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Maka tahap kedewasaan bagi jenis barang shopping khsusnya pakaian jadi relatif pendek. Pengaruh aliran mode serta pakaian jadi sebagai sandang (di samping sebagai kebutuhan pokok, juga berfungsi sebagai bagian dari gaya hudup.
Desain Grafis Komunikasi
C. Pendalaman Carilah karya desain grafis yang mengarah ke faktor geografis, faktor demografis, faktor psikologis, dan faktor behavioristik. Kumpulkan karya tersebut dalam bentuk kliping dan dijilid.
366
XV. FREE DESIGN A. Kita Kaya Berbagai bentuk Seni Kesenian etnik dalam perkembangannya secara beransurangsur telah mengalami perubahan fungsi, hal ini merupakan suatu kondisi alamiah. Bahwa setiap masyarakat selalu mengalami kondisikondisi tertentu mencapai tingkat peradaban. Peradaban yang dicapai mengalami berbagai variasi yang saling tergantung satu dengan yang lainnya. Kesenian dalam kerangka mengembangkan cita-cita manusia mencapai tingkat peradaban yang tinggi, yang lebih mengutamakan berbagai mekanisme yang bersifat “teknik” atau cara yang memudahkan berbagai kebutuhan kehidupan. Berkembangnya teknoligi di Negara-negara berkembang seperti Indonesia lebih menekankan pada sebuah sistem yang bertolak pada nilai-nilai tradisional. Hal ini menjadi sebuah harapan atau cita-cita yang bertumpu pada nilai-nilai historis. Pada hal tertentu seringkali mengalami kendala proses yang mengarah pada sebuah “jalan pintas”. Sehingga ada fenomena ”alih teknologi”, hal ini terserap juga dalam kehidupan berkesenian.
Desain Grafis Komunikasi
Hanya saja proses tersebut seringkali terkendala oleh sebuah mentalitas yang tidak kunjung dapat menyesuaikan diri dengan cepat, tetapi mengakibatkan terjadinya sebuah pola kehidupan berkesenian yang lebih Mengatamakan halhal yang bersifat ”instan”, kesesaatan yang bersifat menghibur. Kondisi demikian ini membutuhkan sebuah konsep yang meletakan pada pemikiran yang berorentasi pada ”ekologis”. ”Ekologi” adalah sebuah pengertian yang bersifat alamiah, yaitu tempat kita tinggal. Artinya kesenian berkembang dengan dasar dan orentasi apapun diharapkan mampu menunjukan pola yang bersifat narutal, alamiah. Seperti kehidupan ini, bahwa semua makluk selalu mempunyai cara untuk mengadaptasi perubahan situasi dan kondisi lingkungan yang berubah. Konsep ”ekologis” dimungkinkan terjadinya sebuah iklim berkenian yang mencapai sebuah pola idealistik yang mampu mengimbangi perkembangan di zamannya, sehingga terjadi penyesuaian bentuk, pola, dan tata cara tertentu pada kehiadirannya. Fungsi kesenian pada waktu yang lampau adalah ditentukan oleh pola bertolak pada kebutuhan adat atau tatacara
367
kehidupan masyarakatnya, tetapi perkembangan zaman menjadi sangat berbeda. Fungsi kesenian mencari keterkaitan tertentu pada sebuah kehadian pola prilaku manusianya, sehingga dibutuhkan pemikiran tertentu. Asumsi dasar yang membentuk hal tersebut diharapkan terjadinya sebuah kondisi pebuahan cara orang memandang kesenian, sehingga tidak lagi kesenian dipandang dari sisi kepentingan masyarakatnya, tetapi bertolak pada bentuk atau medel kesenian itu hadir di tengah-tengah kehidupan. Sehingga manusia akan memandang kehadiran kesenian itu dalam sebuah konstelasi kehidupan. Kesenian tidak lagi sebagai objek, pelengkap, atau sebuah cara untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tetapi lebih ditekankan pada hubungan interaktif kesenian itu dengan pola hidup masyarakatnya. Dengan demikian, kesenian dan pola kehidupan masyarakat diharapkan mempunyai titik temu tertentu, pertemuan antara progresifitas kehidupan masyarakat dan kehadiran kesenian. Oleh karenanya berbagai kesenian etnik yang mencapai tingkat evolosi bentuk, dalam berbagai kondisi dibutukan sebuah cara dalam mentrasformasikan dalam kehidupan manusia. Jika tidak dipikirkan,
Desain Grafis Komunikasi
maka kehidupan manusia yang terus mencapai tingkat pradaban tertentu akan meningalkan kesenian, sebab kesenian yang tidak mampu mentrasfomasi kearah dalam kondisi jiwa zaman, akan mengalami kepunahan. Punahnya kesenian tidak dapat ditahan, atau dicegah. Jika terjadi demikian, maka sebuah proses trasformasi kesenian itu dalam sebuah titik zaman tertentu menjadi gagal. Kegagalan ini tidak dapat disesalkan, tetapi bagi mereka yang memang benar-benar memikirkan bentuk dan nilainilai kesenian yang dianggap pada masa yang lalu mampu memberikan arti penting dalam kehidupan setidaknya dilakukan usaha-usaha yang bersifat alternatif. Banyak negara-negara berkembang yang berhasil melakukan trasfromasi kesenian dalam kehidupan metropolis, hanya saja acapkali terjadai sebuah pola pikir yang seolah-olah ingin mengembalikan kondisi kehidupan dan tata nilai ke arah zaman lampau. Hal tersebut tentunya sangat sulit. Tetapi tata nilai pada zaman ini diharapkan memiliki sentuhan nilai-nilai lama yang bersifat luhur untuk mengantarkan kehidupan masyarakat yang ”beradab”, bertatanilai yang humanistik, dan mencapai tingkat kebijakan dalam memandang
368
berbagai fenomena secara lebih positif.
zaman
Pola perilaku trasformasi yang dipikirkan pada paparan tulisan ini setidaknya ada 3 pola, yaitu: 1) pola penguatan eksistensi bentuk seni 2) pola penumbuhan bentuk seni 3) Pola Progresifitas estetik atau bentuk spiritual. 1. Pola Penguatan Eksistensi Bentuk Seni Pola penguatan eksistensi bentuk seni adalah sebuah cara untuk memandang bentuk kesenian etnik dari sisi keberadaan. Tetapi tidak lagi dilihat dari sisi fungsi, karena fungsi yang melekat pada kesenian etnik seringkali telah ”mati”, sehingga kita hanya dapat mencermati kembali eksistensi bentuk yang mampu kita kenali. Setidaknya dapat ditemukan unsur-unsurnya. Pola ini seringkali digunakan isitilah ”revitalisasi”, yaitu bentuk-bentuk dari kesenian etnik yang telah ditinggalkan oleh fungsi adat atau tradisinya dikuatkan kembali, tentunya diberikan sebuah ruang gerak tertentu yang memungkinkan bentuk seni tersebut mampu diadaptasikan pada berbagai pola kehidupan masyarakatnya. Sebagai contoh, berbagai bentuk desain
Desain Grafis Komunikasi
batik tradisional direvitalisasikan kepola-pola bentuk yang sedang dibu-tuhkan oleh masyarakat misal-nya untuk tas, atau benda-benda lain yang fungsinya sangat berbeda. Sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam batik tersebut tidak menjadi pertimbangan utama, tetapi polapola batik yang mulai ditinggalkan mampu diadaptasikan pada berbagai prodak yang memiliki arti penting dalam kehidupan sekarang. 2. Pola Penumbuhan Bentuk Seni Pola penumbuhan bentuk seni yaitu sebuah cara yang seringkali dibsebut sebagai ”rekonstruksi” yaitu sebuah cara untuk membangun kembali tata bentuk dan juga tata nilai yang lebih mampu beradaptasi dengan zamannya. Berbagai pola kehidupan masa lalu yang memiliki pesan moral yang dalam dan bersifat filosofis diangkat kembali dalam bentuk yang lebih progresif, seperti munculnya tokoh - tokoh ”Superman”, ”Satra bajahitam”, atau ” Xman” adalah sebuah cara mengkonstruksi ide-ide ”patriotis” dari kehidupan etnik masa lalu. Tetapi diolah dalam spirit baru untuk memberikan makna yang lebih up to date. Pola rekonstruktif dilakukan oleh Negara-negara maju
369
untuk memberikan spirit zamannya, karena dalam masyarakat kontemporer salah satunya adalah mengalami krisis identitas. Sehingga gaya hidup dan berbagai pola kehidupan menjadi seragam, sama, citarasa hidup tidak memiliki perbedaan yang khas. Maka hal ini dimungkinkan memunguti kembali spirit masa lalu agar menemukan jatidiri. Sungguhpun ”jatidiri” atau eksitensial secara kolektif sudah tidak ditubuhkan, tetapi spirit masa lalu masih tetapi ditubuhkan dalam membangun kekuatan emosional dalam menempuh masa depan yang bergerak sangat cepat. 3. Pola Progresifitas estetik atau bentuk spiritual. Pola progresifitas estetik atau bentuk spiriual adalah sebuah kerja kreatif yang terus menerus dihayati dan dikembangkan dalam jiwa seniman dan masyarakat. Pada tataran ini yang dipikirkan tidak lagi bentuk atau wujud, tetapi sebuah proses yang potensial dalam memahami kehadiran bentuk. Seniman tidak lagi dimungkinkan untuk berkubang terlalu lama pada teknik produksi, tetapi dimungkinkan bergerak maju dalam pengembaraan. Pemikiran yang bersifat konseptual dan menyerap potensi energi masa lalu serta
Desain Grafis Komunikasi
melontarkan jangkauannya pada masa depan yang penuh dengan kearifan, toleransi yang bijak, dan menemuan esensi pada setiap kehadiran karya seni. Sehingga proses berkesenian tidak menitik beratkan pada pelatihan kemampuan teknik untuk trapil, mencapai sebuah tataran kesulitan tertentu yang menahan berbagai impresi yang liar. Mengikuti pola patron yang tidak diharapkan mengurangi dan melebihkan. Pola kreatif masa kini yang dibutuhkan adalah sebuah penemuan dan memekakan pengalaman estetik yang digali dari pengembaraan panca indara, empati yang tinggi terhadap berbagai perwujudan yang lebih bervariasi, menjelajahi berbagai bentuk yang selalu muncul dalam berbagai visi, pengingkaran terhadap fungsi dan menganggap sebuah kehadiran bentuk bukan sebuah satu-satunya cara untuk melahirkan alternatif kesenian yang baru. Tetapi menyadari tentang makna kesenian dalam konstelasi kehidupan yang lebih nyata. Misalnya, sebuah konstruksi yang memerangi naturalistik kehidupan manusia, kekerasan, pornografis, atau kecongkakan yang bersifat individual. Itu semua dibutuhkan cara penaklukan diri sendiri dengan menciptakan strategi yang
370
lebih homanistik. Tetapi tidak mengingkari bahwa zaman ini adalah sebuah zaman yang tidak dapat diputar kembali kemasa lalu, tetapi spirit masa lalu dimungkinkan dapat hidup pada zaman ini. Pada pola ini adalah kesenian mencapai makna kesenian, bukan fungsi. Karena fungsi kesenian sudah mati, yang dihidupkan adalah potensi estetik manusia. Maka yang digarap dalam tataran ini adalah manusia dalam berbagai segmen kehidupan, seni lebih dibutuhkan memberikan suaranya yang terdalam, yaitu membuat manusia lebih bijaksana, lebih arif, dan lebih toleran dalam menangkap berbagai kehadiran bentuk. Seni tidak lebih dimanfaaatkan atau dieksploitasi sebagai sebuah produk yang selalu diburu nilai bentuk yang alternatif, tetapi semua orang mampu menangkap bahwa kehadiran berbagai perwujudan lingkungannya adalah sebuah citra estetik. B. Local Genius sebagai Pijakan Karya Grafis Sebuah desain dikatakan memiliki unsur local genius adalah sebuah desain yang mampu menampilkan sebuah sentuhan ekspresi kebudayaan lokal asli Indonesia pada desainnya. Ada beberapa cara
Desain Grafis Komunikasi
untuk mengangkat desain kita ke kancah Internasional rasa Indonesia, antara lain dengan cara pelestarian, penggalian, pengembangan, dan penciptaan. 1. Pelestarian Setiap kelompok masyarakat tentu memiliki seni yang sesuai dengan ciri dan kebutuhan masyarakat tersebut. Bagai masyarakat yang masih melestarikan budaya prasejarah atau dari nenek moyang, mereka memerlukan seni hampir pada semua kegiatan serta peristiwa penting yang dianggap ritual. Di samping itu, seni merupakan ungkapan pribadi yang berfungsi sebagai persembahan. Pelestarian seni dan budaya mempunyai ciriciri sebagai berikut: a. Mempertahankan karakter seni dan budaya lama. b. Secara visual maupun verbal, seni dan budaya tetap seperti peninggal dulu. c. Adanya kegiatan ber-kesenian dan berbudaya agar karya besar nenek noyang tersebut tidak hilang d. Seni dan budaya tetap dilakukan dari generasi ke generasi. e. Seni dan budaya tetap di uri-uri (dilestarikan)
371
Gambar 15.1: Perlu mempertahankan seni dan budaya masa lalu sampai masa kini
Gambar 15.2: Siapa yang tidak tahu Punakawan, yang selalu muncul dalam karya Indonesia
Desain Grafis Komunikasi
372
Gambar 15.3: Seni dan budaya peninggalan Keraton masa lalu tetap dijaga dan ditampilkan
2. Penggalian
3. Pengembangan
Perancangan grafis bisa ditentukan melalui penggalian seni dan budaya lama yang telah menghilang untuk diangkat kembali. Penggalian ini merupakan cara nostalgia terhadap produk lama. Dengan adanya program penggalian ini dimaksudkan generasi baru bisa meningmati dan membandingkan produk berkesenian dulu dengan produk berkesenian sekarang. Maksud diadakannya penggalian seni dan budaya ini adalah:
Teknik pengembangan merupakan cara mengolah yang telah ada menjadi baru. Agar masyarakat tidak jenuh maka, perlu penyegaran dengan cara pengolahan seni dan budaya lama menjadi baru, walaupun masih membawa nafas lama. Ciri-cirinya grafis yang mengacu pada teknik pengembangan ini adalah:
a. Pencarian yang telah lama hilang b. Nostalgia yang lama telah hilang c. Diadakan agar menjadi tradisi
Desain Grafis Komunikasi
a. Baru tetapi seperti lama b. Bersumber dari yang telah ada (tradisi) c. Memadukan beberapa yang telah ada d. Memodifikasi yang telah ada e. Tiruan dari aslinya f. Bentuk mini atau singkat dari aslinya g. Penuh variasi h. Tidak sakral
373
Gambar 15.4: Tokoh Bima dari pewayangan dikemas menjadi sebuah gaya komik merupakan terobosan dalam karya grafis
Gambar 15.5: Apapun gaya dan olahan grafisnya, punakawan masih tampak karakternya, dan lucu
Gambar 15.6: Penggalian seni dan budaya masa lalu melalui cerita, dan naskah lama merupakan cara mencapatkan ide dalam penggalian karya grafis Desain Grafis Komunikasi
374
4. Penciptaan Perancangan grafis komunikasi bisa juga dilakukan melalui cara penciptaan. Yang dimaksud penciptaan adalah membuat rancangan yang belum ada tetapi masih mengacu pada akan seni dan budaya Indonesia. Ciri-ciri karya yang termasuk kelompok penciptaan ini adalah: a. Sesuatu yang baru, tetapi bernafas tradisi b. Baru, namun tetap mengacu pada budaya setempat. Gambar 15.7: Sebuah cover buku yang mengacu karakter Indonesia
C. Pendalaman Pelajari buku tentang budaya Indonesia, baca dan amati komik bercerita budaya Indonesia, cermati karya desain grafis yang bernafaskan Indonesia, setelah itu buatkan sebuah karya komik yang bersumber dari budaya Indonesia.
Gambar 15.8: Iklan layanan masyarakat yang didramatisir kehidupan di masyarakat
Desain Grafis Komunikasi
375
XVI. DESIGN: APLIKASINYA Perencanaan media adalah proses pengarahan pesan melalui media komunikasi ke khalayak sasaran (masyarakat) pada waktu dan tempat yang tepat serta menggunakan saluran yang tepat. Perencanaan media harus memperhatikan empat kelompok kegiatan, yaitu: memilih kelompok sasaran masyarakat, tujuan media, jenis media dan sasarannya. 1) Memilih kelompok sasaran masyarakat Berhasil atau tidaknya media komunikasi yang dirancang bisa ditentukan olek pemilihan kelompok sasaran masyarakat yang dituju. Kelompok masyarakat yang mempunyai karakteristik tertentu yang cenderung bertindak serupa dan mempunyai keinginan serupa. Kelompok ini sebagai kelompok segmen dan kelompok pembeli melalui kemiripan tertentu dalam membeli produk atau jasa. 2) Memilih tujuan media Suatu perusahaan / pemesan media komunikasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan tertentu agar produk/jasa yang dikomunikasikan melalui media isa diterima masyarakat.
Desain Grafis Komunikasi
Tujuan perencanaan media, meliputi: Jangkauan, merupakan target segmentasi sesuai dengan wilayah jangkauan yang dibidik melalui media komunikasi, misalnya iklan yang dikomunikasikan melalui masmedia RADAR kota tertentu yang memiliki jangkauan pada kota tersebut, sangat beda dengan masmedia KOMPAS yang jangkauannya masional. Frekuensi, merupakan seberapa sering khalayak sasaran melihat, membaca, maupun mendengar selama dekade/ periode tertentu. Misalnya berapa kali iklan diterbitkan disurat kabar, berapa kali orang melihat poster yang dipasang di jalan protokol, atau berapa kali sehari orang mendengar iklan di radio. Berkelanjutan, suatu produk/ jasa harus di komunikasikan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Untuk memberikan perhatian, tanggapan, dan ingatan seseorang terhadap produk/jasa maka diperlukan promosi / mengkomunikasikan terhadap produk/ jasa. Biaya, merupakan jantung akan terwujudnya suatu media komunikasi. Dalam mewujudkan media komunikasi tentunya diperlukan biaya, baik
376
pra produksi, proses produksi, dan paska produksi. 3) Memilih jenis media dan sasarannya Pemilihan jenis media komunikasi ditentukan beberapa hal, antara lain; biaya, segmen, sasaran, kebutuhan, dan sebagainya. Iklan yang dipublikasikan di koran, majalah, tabloit, maupun di luar ruang, atau media lain seperti poster, leaflet, booklet, katalog, yang kesemuanya itu tentunya mempunyai program dan tujuan producen dalam memilih media. Perusahaan/produsen dalam menggunakan satu jenis media yang diyakininya masyarakat bisa konsentrasi penuh pada satu media yang berdampak khusus. Di sisi lain perusahaan/produsen mempromosikan/mengkomunikasik an rodak/jasanya menggunakan beberapa media agar teriakan sering terdengar dan cepat lebih ingat terhadap yang dikomunikasikan. A. Mempersiapkan tempat, bahan dan peralatan kerja desain Dalam mendesain media cetak diperlukan tempat yang mewadai, seperti ruang yang bersih, santai, tenang agar lebih leluasa dalam mengerjakan desain.
Desain Grafis Komunikasi
Adapun bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam membuat desain adalah: •
Kamera fotografi (SLR/ digital) Merupakan alat untuk memotret obyek yang akan digunakan sebagai ilustrasi dalam desain media cetak. Caranya hasil bidikan dalam kamera di transfer ke komputer, yang selanjutnya diolah menjadi desain. • Scanner Alat yang dipakai untuk membaca dokumen yang tertulis/ tergambar pada sebuah kertas, dengan cara melewatkan pendeteksi image pada kertas tersebut. Alat ini merupakan alat optis yang dapat mengkonversikan citra seperti foto ke dalam bentuk digital supaya dapat disimpan atau diubah di komputer. •
Komputer (softwear Corel Draw, dan Photoshop) merupakan perangkat elektronik yang dapat dipakai untuk mengolah data dengan perantaraan sebuah program dan mampu memberikan informasi dan pengolahan tersebut. Jenis alat ini merupakan prasarana untuk mempercepat proses desain. Pengerjaan melalui alat inilah yang dikatakan proses mendesain atau produksi hingga desain komprehenship.
377
• Printer Merupakan perangkat output yang bekerja sebagai pencetak. Sebuah printer mengeluarkan data yang terlihat pada layer komputer pada selembar kertas. Adanya alat ini, karya desain akan terlihat seperti aslinya. • Kertas Merupakan bahan untuk mencetak. Jenis kertas yang dibutuhkan antara lain, kertas HVS 80 gram, inkjet paper 105 gsm, dan premium inkjet glossy paper 150 g. B. Pembuatan Identity
Corporate
1. Icon, Graphic System & Piktograf
Gambar 16.2: Pencarian alternatif desain melalui proses evolusi
Ikon dan Graphic System adalah tanda yang didasarkan atas “keserupaan” atau “kemiripan” berupa gambar-gambar figur sederhana yang mudah dipahami antara pengirim pesan dengan penerima pesan. Yang dimaksud kemiripan adalah masih melekatnya cirri khas meskipun sudah mengalami pengurangan atau perubahan bentuk.
Gambar 16.1: Sumber ide buah gandum
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.3: Penyederhanaan bentuk perlu dilakukan asal tidak mengurangi bobot makna yang terkandung
378
kapi dengan bahasa verbal (tulisan) agar tidak ada kesalahan persepsi dalam berkomunikasi. Agar cepat lebih komunikatif, maka penggambaran dibuat sederhana mungkin. Gambar 16.4: Alternatif desain kadang terpilih semuanya sebagai pijakan desain akhir
Piktograf merupakan tanda berupa gambar sederhana yang sering kita jumpai di tempat-tempat tertentu. Secara psikologi, manusia lebih cepat mempelajari dan lebih lama mengingat sesuatu bila ditampilkan secara visual, sederhana, singkat, dan jelas. Piktograf termasuk media grafis komunikasi yang memenuhi syarat didaktif, oleh karena itu piktograf secara langsung bisa berkomunikasi dengan audient. Suatu informasi bila dikomunikasikan lelalui tulisan maupun sederetan angka tidak terlalu menatik, jenuh, bahkan bosan. Maka munculah piktograf sebagai media yang bisa mewakili informasi melalui bahasa gambar, bahkan para ahli menciptakan piktograf tingkat internasional, seperti tanda lalu-lintas, atau tanda yang dipasang di kamar kecil pria maupun wanita, dan sebagainya. Bila penciptaan piktograf baru maka awalnya harus dileng-
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.5: Berbagai bentuk piktograf dengan warna kuning merupakan tanda perhatian atau hati-hati
Gambar 16.6: Warna merah pada poktograf yang berarti larangan atau harap waspada
379
2. Tagline Tagline / slogan merupakan baris kalimat penutup yang digunakan sebagai alat untuk mengungatkan atau menciptakan citra merek atau perusahaan. Tagline/slogan diciptakan sebagai bagian dari kampanye identitas produk atau perusahaan. Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam membuat tagline/ slogan, antara lain: •
Kata-kata yang dibuat harus bersifat menjual terhadap produk/perusahaan.
•
Kata-kata yang dibuat harus mudah dipahami oleh pembaca.
•
Kata-kata yang dibuat harus menyegarkan, misalnya: ”sekarang juga, mengapa harus besuk”.
•
Kata-kata yang digunakan harus menarik perhatian, misalnya ”beli satu dapat dua”
•
Kata-kata yang digunakan harus membangun image positif, misalnya ”kemanapun anda pergi, kami selalu menemanimu”.
•
Kata-kata yang digunakan harus singkat, padat, berisi, efektif dan efisien, agar pembaca mudah membaca, memahami, mudah diingat, dan mudah dihafal.
Desain Grafis Komunikasi
Contoh slogan yang telah terpilih untuk digayakan sesuai dengan isi dan maksud slogan tersebut agar lebih melekat dan mengena.
Gambar 16.7: Pemilihan jenis tipografi sangat menentukan untuk mendukung maksud slogan
3. Logo: Logotype, Logogram Logo adalah lambang atau tanda dari sebuah perusahaan/lembaga. Adanya logo, preusan / lembaga bisa lebih berwibawa dan terpercaya. Dalam pembuatan logotype (logo yang bentukkan ke huruf) dan logogram (logo yang mengarah ke simbol) bisa dibuat dengan manual atau dengan komputer, Namur tetap hasil akhirnya menggunakan dengan teknik komputer agar lebih rapi dan bagus. a. Teknik Manual Tidak harus dengan teknologi teinggi, manualpun juga bisa berekspresi melalui goresan tangan
380
Gambar 16.8: Proses penggalian ide secara visual
Gambar 16.10: Bagaimana mengaplikasikan logo ke dalam mobil dinas perusahaan
Gambar 16.11: Desain komprehensif logo yang diterapkan ke mobil dinas perusahann
b. Teknik Komputer
Gambar 16.9 a,b,c: Deain terpilih barulah diwarna dengan spidol/pewarna
Desain Grafis Komunikasi
Melalu teknologi komputer, seorang desainer atau praktisi lebih mudah dan cepat merancang sebuah logo dalam waktu singkat.
381
Gambar 16.12: GSM pada logo atau Trade amark
Grid Standart Manual (GSM) merupakan keharusan dalam membuat logo, karena dengan adanya GSM akan lebih mempermudah dalam mengaplikasikan dalam media atau tempat lain sesuai skala yang ada. Disamping GSM, ukuran kadar warna CMYK harus ditampilkan pula, agar lebih mudah pembuatannya atau sama warnanya.
Desain Grafis Komunikasi
Ukuran warna ini sering digunakan untuk identitas perusahaan / lembaga, atau kemasan produk. Bila ukuran warna ini bisa dijaga kesamaannya, maka kebibawaan lembaga akan tetap terjaga.
382
2) Logo Terpilih
Gambar 16.13: CMYK merupakan usuran kadar warna suatu lembaga/produk
Logo terpilih merupakan salah satunya yang terbaik untuk diterapkan ke berbagai media grafis komunikasi. Logo terpilih harus mudah dilihat, mudah komunikasi, mudah diterapkan, dan mudah di proses.
1) Alternatif Logo Alternatif logo selalu diguat agar desain lebih kaya secara visual maupun verbal. Adanya alternatif desain logo merupakan media komunikasi melalui bahasa visual pada waktu desainer presentasi dihadapan pemesan karya. Intinya, dengan adanya alternatif desain logo akan memudahkan kita mengembangkan yang lebih baik dan mengena sasaran
Gambar 16.14: Alternatif logo memudahkan kita untuk memilih yang terbaik
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.15: Desain Logo terbaik untuk bisa diterapkan ke media grafis komunikasi
4. Company Profile Mark/Brand)
(Trade
Brand merupakan suatu alat merketing yang sangat kuat. Dalam situasi pasar modern saat ini, brand merupakan panduan bagi konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa dengan karakter atau kualitas tertentu yang mereka harapkan. Hal ini sangat disadari oleh perusahaan-perusahaan terkemuka, oleh karena itu membangun suatu brand merupakan tugas berat yang harus dilakukan. Salah satu hal penting dalam membangun brand adalah menentukan yang biasa disebut “Brang Architecture”, yaitu suatu strategi penyusunan brand yang menentukan
383
hubungan antar brand dalam suatu perusahaan. Strategi ini sangat penting, karena sesuatu yang ditampilkan akan mempengaruhi konsumen dalam memandang dan mempersepsikan brand-brand yang ada dalam suatu perusahaan sekaligus mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembeli.
Kadang orang tertarik untuk membeli bukan berawal dari harga, tetapi brand yang sudah diakui masyarakat. Bila brand sudah melekat di hati masyarakat, tentunya bagaimanapun jenis produknya akan selalu menerima.
Gambar 16.16: Berbagai merek yang beredar di pasaran telah menjalani perjalanan panjang diantara kompetitor
Desain Grafis Komunikasi
384
Gambar 16.17: Sulitnya merancang merek agar bisa melekat dibenak konsumen
C. Penerapan 1. Kemasan Produk Sebelum merancang kemasan produk sebaiknya harus mengetahui, apa bahasa rupa dalam desain kemasan?. Bahasa rupa adalah bahasa visual, bahasa simbol yang diungkapkan melalui gambar, bentuk, warna, identitas perusahaan, dan huruf.
Desain Grafis Komunikasi
Grafis harus dapat mengantarkan pesan yang ingin disampaikan oleh produsen melalui kemasan yang diciptakan, baik informasi mengenai isi maupun penjelasan cara pemakaian produk di dalam kemasan. Keberhasilan daya tarik kemasan ditentukan oleh estetik yang menjadi pertimbangan sejak pra desain, desain, dan paska desain.
385
Pada dasarnya nilai estetik harus terkandung dalam keserasian antara bentuk dan penataan grafis tanpa melupakan kesan jenis, ciri, dan sifat barang yang diproduksi.
Ada beberapa pertimbangan yang harus dipertimbangkan dalam merancang kemasan, yaitu; gambar/ilustrasi, bentuk, warna, identitas perusahaan, dan huruf.
Gambar 16.18: Beberapa elemen yang mendukung dalam desain kemasan
Desain Grafis Komunikasi
386
Gambar 16.19: Alternatif warna dalam desain kemasan
Desain Grafis Komunikasi
387
Gambar 16.20: Penegasan warna tergantung dari rasa produk yang dikemas
Desain Grafis Komunikasi
388
Gambar 16.21: Harus mengetahui anatomi pecah desain
Desain Grafis Komunikasi
389
Gambar 16.22: Satu paket dummy (contoh visual lengkap) kemasan berdasarkan aneka warna disesuaikan dengan rasa
•
Gambar/ilustrasi
Fungsi utama darai gambar/ ilustrasi adalah untuk menginformasikan visual tentang produk, sebagai pendukung teks, penekanan yang memberikan kesan tertentu, atau sebagai penangkap mata untuk menarik calon pembeli. Gambar/ilustrasi dapat diungkapkan melalui gambar tangan, fotografi, maupun komputer. Gambar/ilustrasi dengan teknik fotografi sering digunakan untuk produk kemasan makanan yang menunjukkan adanya bahan dasar alami untuk merangsang selera dari produk tersebut.
Desain Grafis Komunikasi
•
Bentuk
Strategi produsen dalam mempromosikan produknya bisa dibuat cara melalui tampilan bentuk kemasan. Kemasan yang eklusif akan mengundang perhatian banyak orang, sekaligus memberi kesan produk elegan, eklusif, dan kesan mahal (meskipun produknya tidak mahal). Bila kemasannya menarik tentunya pembeli jarang/tidak akan membuang bungkus produk setelah dipakainya. Kemasan tadi bisa untuk tempat/wadah barang lain atau di seimpan sebagai barang hias dalam ruangan.
390
•
Warna
Warna merupakan hal yang sangat penting dalam komunikasi dengan konsumen. Warna dalam perencanaan grafis kemasan dapat dirasakan kegunaannya sebagai media komunikasi dan informasi produk, seperti warna kuning menandakan warna produknya berwarna kuning, rasa jeruk, atau produk bervitamin C. Warna tidak saja ditampilkan sebagai dasar kemasan, tetapi juga sebagai pendukung komunikasi tampilnya huruf. Potensi warna dapat diterapkan dengan baik dalam perancangan kemasan. Seperti kekuatan warna dalamm pandangan segi psikologi, bahwa warna lebih dekat dengan hubungan kepada faktor emosi daripada bentuk., Sebuah warna dalam kemasan akan tampil lebih awal dibandingkan dengan bentuk kemasannya. Bagaimana warna dalam huruf?. Bentuk huruf nama produk harus tampil utama, tidak terganggu oleh penampilan warna-warna kontras yang menyilaukan, sebab warna kontras (keras) hanya dapat berteriak, tapi tidak menyampaikan pesan. Tek yang dicetak dengan warna kuning dasaran hitam akan sangat jelas terbaca, sebaliknya tulisan warna biru di
Desain Grafis Komunikasi
dasaran warna merah akan bergerak memusingkan mata, dan warna kuning di atas warna dasar putih akan sulit terbaca dengan cepat. •
Identitas perusahaan
Identitas perusahaan atau identitas produk sangat potensi dalam membidik kepercayaan pembeli. Pembeli akan mencari produk yang telah habis tentunya akan mencari produk yang sama dari perusahaan yang sama pula. Kepercayaan akan tertanam dalam hati si pembeli karena ada nama produk yang telah memberi apa yang diharapkan konsumen, dan konsumen akan lebih percaya kalau identitas perusahaan lebih besar dan berwibawa. Bila ada produk baru, orang akan melihat identitas perusahaan yang mengeluarkan, dan bila pembeli sudah percaya terhadap perusahaannya tentu tanpa pikir panjang langsung mempercayai produk tersebut dan membelinya. •
Huruf
Pemilihan tipe huruf yang berkarakter sesuai dengan jenis barang/produk, harus jelas, singkat, benar, mudah terbaca, dan menyatu dengan elemen grafis yang lain. Pemilihan tipe huruf yang sederhana akan lebih menguntungkan dari pemakaian huruf yang dekoratif.
391
Memperhitungkan tinggi dan tebal huruf yang seimbang dan pengaturan jarak spasi antar huruf akan mengkomunikasikan pesan lebih mudah terbaca. Pemakaian teks, gunakan kata-kata yang tidak terlalu panjang, tidak berarti ganda, tidak menyembunyikan sesuatu, mudah dimengerti dan dipahami, karena konsumen selalu mencari produk yang praktis dan bermanfaat baru kemudian mempertimbangkan soal harga.
a. Merancang numan
Produk Mi-
Merancang produk minuman, setidaknya harus mengetahui jenis minuman, rasa minuman, bahan pembuatan minuman, untuk siapa, dan dari perusahaan mana. Semua data ini sangat membantu dalam terciptanya kemasan produk minumam, khususnya dalam menampilkan jenis warna, jenis tipografi.
Gambar 16.23: Merek lokal rasa global pada sebuah minuman
Desain Grafis Komunikasi
392
Gambar 16.24: Elemen pendukung dalam desain kemadan produk minuman
Desain Grafis Komunikasi
393
Gambar 16.26: Alternatif desain dalam bentuk tiga dimensi sebuah produk minuman
Gambar 16.27: Skala desain kemasan sebuah produk minuman
Gambar 16.25: Alternatif desain berdasarkan rasa dan warna sebuah produk minuman
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.28: Dummy desain kemasan sebuah produk minuman
394
b. Merancang Produk makanan Perancangan produk makanan hampier sama dengan produk minuman, yang memberdakan hanyalah dari segi isi produk. Untuk produk makanan, bagaimana calon pembeli terpengaruh terhadap yang dikomunikasikan melalui kemasan, seperti gambar ilustrasi yang sama dengan isi kemasan, warna mengarah ke rasa, serta komposisi unsur yang lain.
Gambar 16.29: Elemen pendukung estetika merupakan cara memperindah tampilnya sebuah kemasan
Gambar 16.30: Gambar ilustrasi merupakan penunjuk isi produk didalam kemasan
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.31: Layout pecah desain kemasan produk makanan ringan
Gambar 16.32: Dummy desain kemasan sebuah produk makan ringan
c. Memelihara tempat, ba han, dan alat desain kemasan • Bersihkan ruangan dari aneka kertas yang tidak dipakai serta kotoran yang mengganggu pandangan, serta kesehatan. • Rapikan kembali antara kertas yang telah dipakai dengan kertas yang belum dipakai. Bila perlu simpan pada tempat tertentu yang
395
•
•
•
terhidar dari jangkauan anak-anak agar hasil kerja tidak diambilnya, atau mengambil kertas cetak yang dianggap biasa untuk keperluannya. Simpan hasil printout desain kemasan yang berbentuk 3D (prototype) yang tidak terkena sinar matahari agar warna tidak pudar. Bila perlu laminating karya kemasan tersebut agar lebih lama warnanya, dan tidak mudah tergores oleh benda lain. Komputer merupakan sebagai penyimpan file atau data, maka semua karya harus tersimpan rapi pada nama file tertentu agar mudah diingat dan mudah mencarinya. Sebelum meninggalkan ruangan, pastikan peralatan komputer, scanner dan printer dalam keadaan mati, kabel tidak nyambung dengan listrik.
Media masa sering mendapat tantangan dan sensor dari penguasa setempat. Baru pada pertengahan abad 18 ketika beberapa negara mengesahkan undang-undang kebebasan pers. Di Indonesia tahun 1910 telah terbit masmedia mingguan ”Medan Priyayi” yang dibiayai dan dipimpin oleh orang pribumi. Dalam perkembangan selanjutnya, masmedia menjadi salah satu alat perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Media masa semakin menguat di akhir tahun 1945 dengan terbitnya beberapa koran yang mempropagandakan kemerdekaan Indonesia, seperti ”Soeara Merdeka” dan ”Berita Indonesia”.
2. Media Masa Di masa Romawi kuno, publikasi informasi awalnya hanya diciptakan untuk kalangan terbatas, yang dikirim dan dipasang di tempat-tempat umum hal-hal yang berkaitan dengan isu Negara dan berita local. Baru sekitar abad 17-18 masmedia pertama kali diterbitkan di wilayah Eropa Barat, Inggris, dan Amerika Serikat.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.33: Masmedia merupakan konsumsi berita bagai masyarakat yang membuthkan
Di era 1990-an, penggunaan teknologi komputer yang dilengkapi modem, teknologi wireless, internet atau satelit sehingga mempermudah dan mempercepat pengiriman foto
396
dan teks secara jarak jauh. Di era munculnya jurnalistik multimedia ini, perusahaanperusahaan masmedia raksasa sudah merambah keberbagai segmen pasar dan pembaca berita, tidak hanya bisnis media cetak, tetapi juga radio, televisi, internet dengan space iklan yang tak kalah luasnya. a. Merancang Buku Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam merancancang buku, adalah sebagai berikut: 1) Mempelajari naskah yang akan dikerjakan. Pertama kali kita menerima naskah yang sudah diadakannya penyuntingan, baik dari isi buku maupun dari segi bahasanya. Adanya catatan ini kita bisa mempelajari maksud/ tujuan penerbitan tersebut dan memperhatikan saran dari editor/redaksi. 2) Menyiapkan pola tata letak (layout). Selanjutnya mementukan format (ukuran) buku, selanjutnya menentukan frame (bingkai) ruang cetaknya. Setelah itu buatkan bantuan garis horizontal maupun vertical yang disebut irama tata letak, selanjutnya meletakkan angka halaman. Ini semua sebagai pedoman untuk pedoman menata tata elemen-elemen
Desain Grafis Komunikasi
layout yang berupa huruf, ilustrasi, maupun margin buku sebagai pertimbangan penjilidan. 3) Membuat nyajian.
visualisasi pe-
Ide penyajian wajah buku perlu divisualisasikan be-rupa layout komprehensif untuk memberikan wujud yang lebih nyata sebuah buku, baik sampul maupun bagian teksnya. Hal ini perting untuk menghindari keterlanjuran kesalahan sebelum naskah tersebut masuk di bagian produksi mulai pengesetan sampai ke penjilidan, sekaligus untuk menguji apakah sudah berfungsi sebagai sarana komunikasi. 4) Menyiapkan gambar kerja (art work). Gambar kerja (art work) merupakan model yang akan dikerjakan sesuai dengan acuan cetak dan sesuai dengan keinginan desainer perwajahan yang digambarkan pada layout komprehensif. 5) Instruksi pelaksanaan dengan tertulis Beberapa petunjuk tertulis akan menyertai visualisasi rancangan. Maka diharapkan desainer bisa menyiapkan rancangan penyajian fisik buku dan bersama naskah rancangan yang selanjutnya di serahkan ke bagian produksi.
397
Instruksi yang harus diperhatikan antara lain:
o
Ukuran bersih barang cetak. Jenis kertas. Jenis huruf. Jarak spasi huruf. Lebar dan jenis su-sunan. Jenis penjilidan Instruksi ilustrasi.
o
o o o o o o o
Keberhasilan penyampaian pesan/informasi dari penulis kepada pembaca antara lain ditentukan oleh kesempurnaan penyajian sarana komunikasinya. Dalam penyajian ini perlu adanya perencanaan perwajahan yang mengekspresikan secara visual dengan menampilkan huruf, ilustrasi, warna, dan tata letak sebaikbaiknya. Mengapa kegiatan perwajahan diperlukan dalam penerbitan buku?. Banyaknya jenis barang terbitan menyebabkan timbulnya persaingan untuk merebut hati calon pembaca yang bertindak selektif terhadap barang cetakan (buku) yang akan dibacanya. Ciri-ciri buku adalah: o
o o
Berbentuk lembaran- lembaran cetak berformat lebar yang berisi berita atau cerita. Diterbitkan secara periodik dengan rentang waktu tertentu atau moment. Komunikator media ini adalah lembaga, atau perusahaan.
Desain Grafis Komunikasi
Audien utama media ini adalah para pelajar Ada pembiayaan produksi dari sponsor atau iklan.
Agar perwajahan buku mengena pada sasaran, maka diperlukan persiapan-persiapan, antara lain; mempelajari naskah yang akan dikerjakan, menyiapkan pola tata letak, membuat visualisasi penyajian baik sampul maupun bagian teks, menyiapkan gambar kerja (art work), khususnya sampul, dan instruksi pelaksanaan dengan tertulis. • Mempelajari naskah akan dikerjakan.
yang
Naskah buku yang diterima benar-benar sudah diadakan penyuntingan (editing), bila kita menerima naskah belum diedit, kerja perwajahan buku akan diualng beberapa kali sehingga memerlukan pemborosan tenaga dan waktu. Lain halnya bila kita menerima naskah yang telah diedit, kita bila langsung bisa mempelajari naskah, maksud/tujuan penerbitan, keinginan penulis atau editor, memikirkan gambar/ilustrasi yang sesuai, dan bagaimana rancangan tata perwajahan yang akan dikerjakan. • Menyiapkan pola tata letak. Proses selanjutnya, adalah menentukan format (ukuran) buku serta menentukan frame
398
(bingkai) ruang cetak secara vertikal dan horisontal, dan yang terakhir adalah meletakkan posisi angka halaman. Pola tata letak inilah sebagai acuan untuk pedoman menata elemen-elemen lay-out baik berupa huruf, warna, dan gambar/ilustrasi. • Membuat visualisasi penyajian, baik sampul maupun bagian teks. Untuk mengetahui sejauh mana hasil visual wajah cover maupun tata perwajahan isi buku perlu divisualisasikan berupa layout komprehensif. Layout komprehensif merupakan gambaran sebelum menjadi buku, yaitu color print out sebagai contoh untuk presentasi atau yang diberikan kepada pemesan atau editor untuk dikoreksi akhir yang dinantikan untuk dilanjutkan ke arah percetakan. Adanya layout ini memberikan gambaran lebih nyata bagaimana buku nantinya disajikan baik sampul maupun bagian teksnya. Proses ini perting, karena untuk menghindari kesalahan besar sebelum maskah dicetak hingga dijilid. • Menyiapkan gambar kerja (art work), khususnya sampul. Gambar kerja dibuat berdasarkan layout komprehensif yang sudah disetujui, yaitu merupakan suatu model yang
Desain Grafis Komunikasi
akan dikerjakan selanjutnya dibagian acuan cetak, yaitu bagian reproduksi. Gambar kerja merupakan pembagian kelompok perencanaan grafis berdasarkan empat warna cetakan (sparasi), yaitu cyan, magenta, yellow, dan black. • Instruksi pelaksanaan ngan tertulis.
de-
Proses ini merupakan proses terakhir sebelum buku dicetak, yaitu berupa catatan atau petunjuk tertulis tentang : o o o o o o o o
Ukuran bersih barang cetakan Jenis kertas Jenis huruf dan ukurannya Berapa kali cetak Lebar susunan Macam penjilitan Instruksi/tanggapan terhadap ilustrasi Dan petunjuk yang lain.
1) Cover Buku Sampul buku merupakan pintu masuk, sebagai informasi isi buku, dan sebagai pelindung isi buku. Di samping itu, sampul buku juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antara pengirim berita melalui berita kepada penerima yaitu calon pembaca. Cover (sampul) buku merupakan pintu masuk dan sebagai pelindung isi buku.
399
Ciri-ciri o Ukuran kertas A4 (21 x 29,7 cm/satu muka), dan A3 (A3 (29,7 x 42 cm/dua muka). o Bagian muka terdiri dari; judul buku menggunakan huruf besar, dan tampilan gambar yang diminan sebagai pendukung judul buku. o Warna diusahakan cerah untuk membangkitkan gairah membaca. o Tertera penulis buku dan penerbit buku. o Bagian belakang berisi tentang deskripsi isi buku. Kelebihan o Lebih komunikatif, karena pembaca tampa membuka isi buku sudah tahu isi buku, karena sudah bisa terlihat/terbaca pada cover buku. o Orang lebih cepat mencari masalah kelimuan yang dikehendaki, karena sudah tampak di judul buku. Kelemahan o Sedikit membosankan, karena dalam sebuah buku hanya membahas satu judul atau tema saja. o Bila buku pengetahuan umum, pembaca tidah terlalu percaya pada judul buku, namun harus melihat daftar isi buku.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.34: Sampul yang bagus akan menarik minat untuk membaca yang akhirnya membeli buku
2) Tata Perwajahan Isi Buku Tata perwajahan buku sangat beda dengan tata perwajahan cover buku, perbedaannya terletak pada penempatannya, dan ilustrasinya. Tata letak perwajahan ilustrasi dangat tergantung dengan naskah buku, apakah buku Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, atau Perguruan Tinggi. Jenis dan ukran huruf, spasi antar kalimat, gaya ilustrasi, maupun warna. Sebagai contoh untuk buku Sekolah Dasar, yang tampil sangat seria,
400
ilustrasinya didekatkan pada karakter anak, warna cerah, tulisannya arial ukuran antara 12 hingga 14, spasi satu. Ciri-ciri desain isi buku (menata tata letak dan tipografi) o Ukuran kertas A4 (21 x 29,7cm), B5 (18,2 x 25,7 cm) o Tampilnya judul bab dan sub bab buku. o Ada materi pelajaran/ bahasan/cerita. o Tampilnya gambar (ilustrasi) sebagai pendukung cerita, dan sebagai pengatur komposisi bidang halaman. o Sebagai penanda atau untuk mengingat batasan membaca, maka diperlukan nomor halaman buku. Kelebihan o Bila halaman buku terdesain dengan baik, maka dalam membaca tidak akan lesu. o Mempercantik halaman, agar tidak monoton. o Memberi kesan hidup, atraktif, dan wibawa terhadap buku tersebut. Kelemahan o Bila ilustrasi lebih menonjol dan besar, akan mengakibatkan minimnya isi cerita yang dikemas. o Membosankan bila posisi gambar di tempat yang sama ditiap halaman.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.35: Layout halaman buku yang bagus akan meningkatkan daya baca tinggi terhadap siswa
3) Membuat Dummy (perancangan prototype buku) Ciri-ciri o Buku sudah dirancang hingga cetak komprehenship sebagai gambaran sejauh mana buku nantinya akan jadi. o Protopype ini merupakan contoh sementara yang bisa mewakili buku yang akan dicetak. o Dalam tampilannya sudah komplit, dari cover, isi buku, materi, dan sebagainya dalam bentuk buku berwarna. o Produk yang dihasilkan seperti buku yang sudah dicetak, berupa jilidan.
401
Kelebihan o Sudah bisa mengetahui, sejauhmana hasil produk yang akan dicetak. o Sudah mendekati penyelesaikan, tinggal menunggu proses cetak. Kelemahan o Bila tidak teliti, maka kerusakan/kesalahan baru akan terlihat setelah produk dicetak, maka akan rugi di bagian biaya produksi. o Bila ada kesalahan, maka harus diperbaiki dari awal. b. Merancang Majalah Majalah adalah penerbitan pers berkala yang menggunakan kertas sampul yang memuat berbagai tulisan yang dihiasi ilustrasi maupun fotofoto. Perkembangan industri majalah di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa sehingga bisa melayani kebutuhan pendidikan, kesehatan, hokum, ekonomi, hukum, hingga hiburan kepada masyarakat berlatar belakang pendidikan dan kelas sosial yang berbeda. o
Berbentuk lembaran-lembaran cetak yang dijilid berbentuk seperti buku, berisi berita dan informasi secara tematik dan fokus.
o
Diterbitkan secara periodik dengan rentang waktu
Desain Grafis Komunikasi
o
tertentu, misalnya mingguan, dwi mingguan, bulanan, dan sebagainya.
o
Komunikator media ini adalah lembaga atau organisasi, dan perusahaan.
o
Audien utama media ini adalah khalayak banyak sesuai dengan tema yang diambil majalah. Misalnya, majalah Kartini yang dikonsumsikan pada kaum perempuan dewara, majalah sepak bola, maka audience utamanya adalah para penggemar sepak bola.
o
Ada pembiayaan produksi dari sponsor atau iklan.
Setiap majalah diterbitkan untuk memenuhi berdasarkan tipe/target audien berdasarkan segmentasi, sehingga terwujudlah Jenis majalah, seperti: •
Majalah konsumen
Majalah konsumen diterbitkan guna memenuhi masyarakat yang butuh informasi ringan bersifat hiburan. Majalah konsumen yang dapat diklasifikasikan ke dalam kategori ini, seperti majalah umum: Tempo, Gatra; majalah wanita: Kartini, Dewi, Femina; majalah pria: Matra, ME; majalah kesehatan: Senior, Higina; majalah olah raga: Bola, Adiraga; majalah wisata: Travel, Tamasya; dan sebagainya.
402
Gambar 16.36: Berbagai majalah hiburan yang beredar di masyarakat
•
Majalah bisnis
Majalah bisnis diterbitkan untuk para pebisnis, masyarakat pekerja, sektor industri, atau masyarakat yang mempunyai jiwa bisnis. Majalah bisnis dirancang untuk menjangkau para professional yang ingin tahu berbagai
Desain Grafis Komunikasi
informasi yang relevan tentang perusahaan, industri, pemasaran, perdagangan, pekerjaan, produk, maupun karir yang ditekuni. Majalah yang termasuk kategori ini, seperti majalah Marketing, Cakram, dan sebagainya.
403
•
Majalah Pertanian
Majalah pertanian dirancang untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakt pembaca yang mempunyai minat dalam pertanian dan peternakan. Majalah ini yang ditargetkan kepada petani atau masyarakat peminat pertanian. Majalah yang termasuk kategori ini adalah; majalah Trubus, Agrobisnis dan sebagainya. •
Gambar 16.37: Majalah yang membidik masyarakat yang mempunyai jiwa bisnis
Gambar 16.38: Majalah pertanian yang selalu ditunggu tentang masalah pertanian
Desain Grafis Komunikasi
Majalah Komputer/internet
Majalah yang ditargetkan kepada masyarakat pengguna/ hoby komputer dan internet. Jenis majalah ini memberitakan tentang perkembangan komputer/internet bagi pembaca yang membutuhkannya. Majalah yang termasuk kelompok ini adalah; PC Magazine, Chip, Computer easy, dan sebagainya.
Gambar 16.39: Majalah komputer yang selalu dibutuhkan bagi pengemar teknologi komputer
404
3) Cover Majalah gambar Dalam merancang cover majalah, sebaiknya sebelumnya harus mengetahui segmen majalah yang akan di rancang, untuk siapa (pria atau wanita), umur berapa, membahas tentang apa, dan sebagainya. Data sedikit ini perlu untuk mengarahkan rancangan grafis komunikasi yang akan dikerjakan.
Gambar 16.42 a,b,c,d: Alternatif warna dalam cover majalah remaja
Gambar 16.40 a,b: Model yang biasa bila dikemas dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan yang luar biasa
Gambar 16.41: Perlu model cover girl untuk rancangan cover majalah
Desain Grafis Komunikasi
4) Tata Perwajahan Majalah Bagaimana majalah bisa enak dibaca, mudah dimengerti, mudah difahami, dan tidak menjenuhkan, maka perlu adanya tata perwajahan yang baik. Agar ini semua bisa tercapai adalah dengan cara mengatur layout, penegasan warna pada head line/sub head line, ilustrasi yang mengena, serta komposisi dari berbagai untuk perwajahan halaman majalah. Disamping itu dalam merancang halaman majalah perlu memperhatikan karajter majalah tersebut, seperti jumlah kolom yang digunakan, serta pada rubrik apa naskah tersebut diterbitkan.
405
c. Merancang Koran
Gambar 16.43: Pembaca akan senang dan nyaman bila tata perwajahan majalah dibuat yang sebagus-bagusnya
Koran mempunyai cici-ciri sebagai berikut: • Berbentuk lembaran-lembaran cetak berformat lebar yang berisi berita. • Diterbitkan secara periodik dengan rentang waktu yang umumnya terbit harian. • Komunikator media ini adalah lembaga, atau perusahaan. • Audience utama media ini adalah khalayak banyak untuk semua segmen • Ada pembiayaan produksi dari sponsor atau iklan.
Gambar 16.44: Tata perwajahan dua halaman dalam majalah dengan penekanan pada gambar yang ditampilkan Desain Grafis Komunikasi
406
Gambar 16.45: Terbitnya berbagai jenis koran untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai segmen
5) Cover Koran Koran, agar lebih menarik pada calon pembeli atau pembaca perlu di buat cover (halaman depan) yang menarik. Kepenarikan bisa ditempuh dengan jalan menonjolkan gambar, atau mempertegas judul (head line) yang penuh konotasi yang ditampilkan dengan cara mempertebal huruf, atau warna ditampilkan yang menyolok di halaman depan.
Gambar 16.46: Alternatif tata perwajahan (layout kasar) cover koran
Desain Grafis Komunikasi
407
6) Tata Perwajahan Koran Bagaimana agar pembaca tidak jenuh dan pembaca bisa membaca sambil lalu. Kondisi inilah yang menciptakan layout halaman Koran dibuat sejumlah kolom. Blok-blok sejumlah kolom inilah yang mengantar pembaca bisa membaca sambil minum kopi.
Dalam perwajahan perlu adanya perhtian serius khususnya dalam penempatan gambar dan head line, sub head line, maupun body copy. Disamping itu rubrik atau menu dalam berita Koran tetap diperhatikan, yang ditampilkan pada halaman-halaman tertentu.
Gambar 16.47: Layout komprehenship/dummy cover koran dan majalah
Desain Grafis Komunikasi
408
Gambar 16.48: Lay-out kasar dan komprehenship pada halaman koran
3. Merancang Media Lini Atas (Above The Line) a. Mempersiapkan bahan, alat, dan desain Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam membuat desain Media Lini Atas, adalah; • Pensil dan pena, untuk membuat sket gambar (berwujut outline gambar).
Desain Grafis Komunikasi
•
Scanner; Alat yang dipakai untuk membaca dokumen yang tertulis/tergambar pada sebuah kertas, dengan cara melewatkan pendeteksi image. Alat ini merupakan alat optis yang dapat mengkonversikan citra seperti foto ke dalam bentuk digital supaya dapat disimpan atau diubah di komputer.
409
•
•
•
•
Kamera fotografi (SLR/digital); merupakan alat untuk memotret obyek yang akan digunakan sebagai ilustrasi dalam desain iklan. Caranya hasil bidikan dalam kamera di transfer ke komputer, yang selanjutnya diolah menjadi desain. Komputer (softwear Corel Draw, Photoshop); merupakan perangkat elektronik yang dapat dipakai untuk mengolah data dengan perantaraan sebuah program dan mampu memberikan informasi dan pengolahan tersebut. Jenis alat ini merupakan prasa-rana untuk mempercepat proses desain. Pengerjaan melalui alat inilah yang dikatakan proses mendesain atau produksi hingga desain komprehenship. Printer; merupakan perangkat output yang bekerja sebagai pencetak. Sebuah printer mengeluarkan data yang terlihat pada layer komputer pada selembar kertas. Adanya alat ini, karya desain akan terlihat seperti aslinya. Kertas; merupakan bahan untuk mencetak. Jenis kertas yang dibutuhkan antara lain, kertas HVS 80 gram, inkjet paper 105 gsm, dan premium inkjet glossy paper 150 g.
Desain Grafis Komunikasi
Jenis media komunikasi yang termasuk media lini atas adalah berbagai media yang diinformasikan dan komunikasikan melalui masmedia seperti surat kabar, televisi, radio, dan internet. Adapun jenis media grafis komunikasi (media cetak) adalah media yang dipasang atau dikomunikasikan di melalui masmedia saja namun sifatnya sewa media (membayar pada pihak masmedia), yaitu Koran, tabloid, majalah, dan buku. Media grafis komunikasi ini sifatnya sesaat, yaitu muncul pada waktu-waktu tertentu, sesuai permintaan pemesan atau sesuai perjanjian. b. Iklan Majalah Majalah merupakan sarana informasi dan promosi. Pada masmedia inilah seseorang/ masyarakat bisa mengiklankan produk / jasa pada masmedia tertentu. Di masmedia biasanya sudah ada jenis dan tarip iklan yang akan dipasang untuk dikomunikasikan. Ciri-ciri desain iklan majalah o Ukuran Iklan majalah (display) antara lain, satu halaman, setengah halaman, dan seperempat halaman majalah. o Iklan majalah (display) merupakan iklan yang terdiri judul (headline) dan teks serta kombinasi foto
410
o
(gambar) atau tampilan viaual lainnya. Secara visual, tampilan yang ditonjolkan adalah gambar berwarna, baru kearah judul (headline) maupun body copy.
Kelebihan o Jangkauan pasar secara selektif (khusus). o Berkualitas, karena dicetak di atas kertas yang berkualitas tinggi. o Memiliki kreatifitas yang tinggi dalam penyajian iklan. o Memiliki daya hidup pesannya lebih lama. o Memiliki keunggulan prestise bila iklan diterbitkan pada majalah ternama. o Fleksibel dan dapat menyesuaikan materi iklan o Mampu menyajikan pesan secara terperinci o Mudah dibawa kemanamana. Kelemahan o Penerbitan di majalah memerlukan biaya yang tidak sedikit. o Jangkauan dan frekuensi terbatas. o Proses pemuatan iklan membutuhkan waktu yang relative lama. o Makin banyak persaingan iklan bila majalah terkenal. o Hanya orang-orang tertentu yang membeli majalah.
Desain Grafis Komunikasi
Berdasarkan ukurannya dan penempatannya, iklan majalah bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu: • Iklan cover, yang ditampilkan di depan bagian dalam, di belakang bagian luar, dan di belakang bagian dalam. • Iklan dua halaman, biasanya ditengah-tengah. • Iklan satu halaman • Iklan setengah halaman • Iklan baris atau kolom
Gambar 16.49: Rancangan iklan dua halaman majalah
411
Gambar 16.52: Iklan yang diterbitkan di cover depan bagian dalam.
Gambar 16.50: Iklan baris/kolom yang mengakar pada budaya daerah
Gambar 16.53: Iklan setengah halaman yang telah diterbitkan di salah satu media.
c. Iklan Koran Koran merupakan masmedia yang murah untuk berkomunikasi dengan masyarakat melalui iklan. Masmedia ini mempunyai keuntungan maupun kekurangan dari berbagai segi. Ciri-ciri desain iklan Koran o
o Gambar 16.51: Iklan layanan masyarakat sebesar satu halaman yang diterbitkan dalam majalah.
Desain Grafis Komunikasi
Ukuran Iklan Koran (display) antara lain, satu halaman, setengah halaman, dan seperempat halaman sebuah koran. Iklan Koran (display) merupakan iklan yang terdiri judul (headline) dan
412
o
•
teks serta kombinasi foto (gambar) atau tampilan viaual lainnya. Secara visual, tampilan yang ditonjolkan adalah gambarnya, baru kearah judul (headline).
Kelebihan o Jangkauan pasar cukup luas, khususnya di perkotaan. o Fleksibilitas, bisa ditulis sewaktu-waktu dan diterbitkan. o Sikap penerimaan audience lebih baik terhadar isi dan iklan yang disampaikan dalam surat kabar. o Surat kabar (koran) merupakan media yang menyediakan segala macam ukuran untuk iklan, penempatan yang cepat, dan interest dari audience o Pembaca secara umum menganggap surat kabar sebagai sumber informasi • dan menggunakannya sebagai media untuk mempengaruhi masyarakat o Dapat menjangkau daerah lokal, regional ataupun nasional (jangkauan khalayak lebih luas) o Fleksibel dan dapat menyesuaikan materi iklan o Mampu menyajikan pesan secara terperinci o Mudah dibawa kemanamana. Kelemahan o Kualitas cetak rendah karena menggunakan kertas
Desain Grafis Komunikasi
o o o
o
koran, kertas paling rendah. Harga pasang iklan mahal Konsumsi pembaca dapat berubah Masa hidup yang singkat karena biasanya tidak akan bertahan di tangan pembaca yang enggan memperhatikan iklan. Adanya persaingan iklan pada terbitan yang sama dalam satu Koran.
Ciri-ciri desain iklan kolom o Iklan kolom lebarnya sesuai dengan lebar kolom Koran, sedangkan panjang disesuaikan dengan baris kalimat yang ditampilkan. o Secara umum terdiri katakata (teks) dalam jumlah terbatas. o Tampilannya terdiri dari judul (headline) dan teks yang dikombinasikan dengan gambar. Kelebihan o Jangkauan pasar cukup luas, khususnya di perkotaan. o Fleksibilitas, bisa ditulis sewaktu-waktu dan diterbitkan. o Sikap penerimaan audience lebih baik terhadar isi dan iklan yang disampaikan dalam surat kabar. o Surat kabar (koran) merupakan media yang menyediakan segala macam ukuran untuk iklan, penempatan yang cepat, dan interest dari audience
413
o
o
o o o
Pembaca secara umum menganggap surat kabar sebagai sumber informasi dan menggunakannya sebagai media untuk mempengaruhi masyarakat Dapat menjangkau daerah lokal, regional ataupun nasional (jangkauan khalayak lebih luas) Fleksibel dan dapat menyesuaikan materi iklan Mampu menyajikan pesan secara terperinci Mudah dibawa kemanamana.
Kelemahan o Kualitas cetak rendah karena menggunakan kertas koran, kertas paling rendah. o Harga pasang iklan mahal o Konsumsi pembaca dapat berubah o Masa hidup yang singkat karena biasanya tidak akan bertahan di tangan pembaca yang enggan memperhatikan iklan. o Adanya persaingan iklan pada terbitan yang sama dalam satu Koran. Iklan yang dipasang dalam koran hampir sama dengan yang dipasang di majalah, hanya saja space-nya lebih luas dibanding dengan majalah. Berdasarkan ukurannya dan penempatannya, iklan koran bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Desain Grafis Komunikasi
• • • •
Iklan satu halaman Iklan setengah halaman Iklan seperempat halaman Iklan kolom/baris
Gambar 16.54: Iklan baris/kolom yang diterbitkan di koran
c. Menyelesaikan pekerjaan, merawat bahan dan alat Sebagai praktisi desain yang handal dan bertanggung jawab, maka perlu menyelesaikan tugasnya dengan baik, yaitu mendesain sampai desain terpilih hingga finishing siap terbit di media cetak. Setelah menyelesaikan pekerjaan dengan lancar, tugas selanjutnya adalah merawat bahan dan alat. • Rapikan kembali antara kertas yang telah dipakai dengan kertas yang belum dipakai. • Bila perlu simpan pada tempat tertentu yang terhidar dari jangkauan anak-anak.
414
•
•
•
Simpan hasil printout desain iklan pada media cetak di tempat yang sejuk yang tidak terkena sinar matahari agar warna tidak pudar. Semua karya harus tersimpan rapi pada nama file tertentu agar mudah diingat dan mudah mencarinya. Tinggalkan ruangan, pastikan peralatan komputer, scanner dan printer dalam keadaan mati tertata rapi, serta kabel tidak nyambung dengan listrik.
•
4. Merancang Media Lini Bawah (Bellow The Line) Dalam mendesain media cetak Lini Bawah diperlukan tempat yang mewadai, seperti ruang yang bersih, santai, tenang agar lebih leluasa dalam mengerjakan desain. Adapun bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam membuat desain adalah; • Kamera fotografi (SLR / digital); merupakan alat untuk memotret obyek yang akan digunakan sebagai ilustrasi dalam desain media promosi. Caranya hasil bidikan dalam kamera di transfer ke komputer, yang selanjutnya diolah menjadi desain. • Scanner; Alat yang dipakai untuk membaca dokumen yang tertulis / tergambar pada sebuah kertas, de-
Desain Grafis Komunikasi
•
•
ngan cara melewatkan pendeteksi image pada kertas tersebut. Alat ini merupakan alat optis yang dapat mengkonversikan citra seperti foto ke dalam bentuk digital supaya dapat disimpan atau diubah di komputer. Komputer (softwear Corel Draw, dan Photoshop); merupakan perangkat elektronik yang dapat dipakai untuk mengolah data dengan perantaraan sebuah program dan mampu memberikan informasi dan pengolahan tersebut. Jenis alat ini merupakan prasarana untuk mempercepat proses desain. Pengerjaan melalui alat inilah yang dikatakan proses mendesain atau produksi hingga desain komprehenship. Printer; merupakan perangkat output yang bekerja sebagai pencetak. Sebuah printer mengeluarkan data yang terlihat pada layer komputer pada selembar kertas. Adanya alat ini, karya desain akan terlihat seperti aslinya. Kertas; merupakan bahan untuk mencetak. Jenis kertas yang dibutuhkan antara lain, kertas HVS 80 gram, kertas duplek 300 g, kertas stiker, inkjet paper 105 gsm, dan premium inkjet glossy paper 150 g.
415
a. Merancang Stasionery Strasionery merupakan media yang terbuat dari kertas yang berhubungan dengan sarana atministrasi sekaligus sebagai alat komunikasi/promosi perusahaan atau produk tertentu.
o o o o o o o
Desain kebanyakan mengarah ke horizontal Tertulis alamat lengkap; rumah dan kantor atau perusahaan Komunikatif mudah dibaca Kadang ditampilkan gambar atau ilustrasi yang menggoda Lembaga biasanya kearah desain yang formal Perseorangan/probadi kearah desain yang informal Sebagai media untuk kenalan dengan orang lain
Kelebihan o Ukuran kecil sehingga mudah disimpan o Mudah dibawa kemanapun o Mudah dibagikan kepada orang lain o Biaya murah
Gambar 16.55: Antara kartu nama, memo, ketras surat dan amplop harus ada kesamaan tetapi mempunyai nafas laian/gaya tampilan lain
Kelemahan o Ukuran kecil kadang sulit pencarinya o Karena tulisannya kecil, sehingga orang tua sulit membaca.
1) Merancang Kartu Nama Kartu nama terbuat dari kertas atau sejenisnya berukuran sebesar kartu tanda penduduk (KTP) yang mengkomunikasikan tentang identitas nama seseorang (si empunya), jabatan, alamat kantor/perusahaan, dan alamat rumah. Ciri-ciri desain kartu nama o Ukuran kecil 5,5 x 9 cm, agar bisa masuk di saku/ dompet
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.56: Alaternatif layout miniatur pada perancangan kartu nama
416
lembaga/perusahaan biasa dicantumkan logo perusahaan, nama perusahaan, dan alamat yang diatur berdasarkan komposisi luasnya amplop. Ciri-ciri desain amplop o o o o Gambar 16.57: Alternatif lay-out komfrenhenship pada perancangan kartu nama
o
o
o
Gambar 16.58: Rancangan (desain) terpilih pada kartu nama
2) Merancang Amplop Kantong yang terbuat dari kertas berbentuk segi empat yang berfungsi sebagai tempat surat yang akan dikirim ke tempat tujuan. Amplop dalam
Desain Grafis Komunikasi
Ukuran amplop 11 x 23 cm Kebanyakkan yang didesain di bagian depan Desain kearah horizontal atau memanjang amplop Penempatan desain di bagian atas amplop Bidang yang dibutuhkan untuk desain seluas seperempat dari lebar amplop Informasi yang disampaikan, antara lain; logo, produk/perusahaan/lemba ga, dan alamat lengkap. Desain sifatnya formal
Kelebihan o Sebagai tempat surat, sekaligus sebagai informasi dan promosi perusahaan/lembaga. o Sangat mengena pada sasaran yang dikirim. o Sangat cepat untuk mengetahui pengirimnya. o Bila surat tidak sampai ke tempat yang dituju, maka secara cepat akan menghubungi alamat pengirim atau mengembalikannya. Kelemahan o Bila tidak di arsipkan, maka alamat perusahaan/lembaga akan hilang dalam ingatan.
417
o
Tidak semua orang mengetahui informasi tentang perusahaan/lembaga.
Gambar 16.59: Alaternatif layout miniatur pada perancangan amplop
Gambar 16.62: Rancangan (desain) amplop dan isi surat undangan formal suatu lembaga
3) Merancang Surat
Gambar 16.60: Alternatif layout komfrenhenship pada perancangan amplop
Gambar 16.61: Rancangan (desain) terpilih pada amplop
Desain Grafis Komunikasi
Kertas/Kop
Kop surat merupakan selembar kertas berukuran folio, kuarto, atau A4 yang mencantumkan logo perusahaan, nama perusahaan, dan alamat yang diatur berdasarkan komposisi luasnya kertas. Desain kop surat disamakan dengan amplop, karena kedua jenis media komunikasi ini adalah satu kesatuan. Ciri-ciri desain kop surat o Ukuran kertas A4 (21 x 29,7cm), kuarto (21,5 x 28cm), folio (21,5 x 33cm). o Tampilan desain harus sepadan dengan amplop o Bila formal, alamat ditempatkan di bagian atas,
418
o o
sedang informal ditempatkan di bawah Desain kearah horizontal atau kearah lebar kertas Informasi yang disampaikan, antara lain; logo, produk/perusahaan/lemba ga, dan alamat lengkap.
Kelebihan o Surat, sekaligus sebagai informasi dan promosi perusahaan/lembaga. o Sangat mengena pada sasaran yang dikirim, meskipun sifatnya rahasia. o Sangat cepat untuk mengetahui pengirimnya. Kelemahan o Bila tidak di arsipkan, maka alamat perusahaan/lembaga akan hilang dalam ingatan. o Tidak semua orang mengetahui informasi tentang perusahaan/lembaga. o Perusahaan/lembaga tidak mudah terbaca, karena terfokus pada isi surat.
Gambar 16.63: Alaternatif layout miniatur pada perancangan kertas surat
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.64: Alternatif layout komfrenhenship pada perancangan kertas surat
4) Merancang Map Map terbuat dari kertas yang dilipat berukuran dua kali lebih besar dari folio, sebagai tempat kertas atau surat. Map dalam perusahaan/lembaga secara khusus dirancang dengan memperhatikan dalam segi promosi dan komunikasi, baik nama perusahaan/ lembaga, alamat, atau produk beserta kegunaannya. Ciri-ciri desain map o Ukuran map 36x25cm (satu muka), 36x50cm (dua muka) o Di bagian depan map merupakan desain pokok/ baku, sedangkan di bagian belakang sebagai desain pendukung.
419
logo,produk / perusahaan / lembaga, dan alamat tertulis lengkap. o Adanya kesatian antara desain bagian depan dengan bagian belakang map. o Ilustrasi fotografi sering ditampilkan di bagian depan map agar memberikan kesan mewah dan informasi yang efektif. • Kelebihan o Bisa disimpan lebih lama. o Bisa dipakai untuk dokumen lain. o Tidak mudah hilang.
o
Kelemahan o Sering di simpang di• tumpukan berkas lainnya, sehingga sulit di cari. o Merepotkan dalam membawa, kadang sulit dimasukkan ke dalam tas. 5) Merancang Formulir
o o o o o
Ada logo, produk/ perusahaan/lembaga, dan alamat pengirim yang jelas Sifat berita sebagai informasi pengiriman pesan Berisi isian identitas audience secara rinci Ada perintah penunjuk isian Ada tanda tangan pengisi (audience)
Kelebihan o Informasi lebih nyata, karena diisi oleh audience. o Informasi berupa pertanyaan, sehingga audience bisa aktif mengikuti petunjuk pengisian. Kelemahan o Banyak pertanyaannya, sehingga audience malas mengisi o sian data harus dikembalikan pada pengirim, maka kadang audience enggan mengembalikannya
Terbuat dari selembar kertas berukuran folio, kuarto, atau A4 yang menampilkan logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan. Dalam kertas ini lebih mengutamakan daftar isian identitas pengisi. Ciri-ciri desain formulir o Ukuran kertas A4 (21 x 29,7cm), kuarto (21,5 x 28cm), folio (21,5 x 33cm). o Biasa wujudnya satu lembar, bisa satu muka maupun dua muka
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.65: Format data formulir harus lengkap dan jelas, karena untuk menjaring pengisi
420
6) Merancang Memo Memo terbuat dari kertas berukuran kecil yang fungsinya untuk memberikan informasi pejabat kepada stafnya, atau dari seseorang kepada orang lain yang sifat-nya terbuka. Memo dirancang dengan ukuran kecil agar lebih praktis dan mudah dibawa agar cepat tersampaikan. Ciri-ciri desain memo o Ukuran kertas kurang lebih 10 x 12 cm o Sifatnya surat pesan, dari/untuk sesama teman atau dari atasan ke bawahan dalam suatu perusahaan/lembaga o Ada logo, produk/perusahaan/lembaga, dan alamat yang jelas biasa ditempatkan di sisi atas kertas o Desain mengutamakan pengaturan bidang kosong sebagai tempat pengirim pesan. Kelebihan o Lebih praktis dan komunikatif o Tidak boros kertas, karena hanya membutuhkan kertas kecil o Tidak ada rahasia terhadap yang dinformasikan. o Bisa dipergunakan siapa saja Kelemahan o Ukuran terlalu kecil, sulit diarsipkan dan sulit dicari.
Desain Grafis Komunikasi
o o
Tidak bisa menulis dengan banyak kalimat, karena bidangnya kecil. Sifatnya lebih terbuka, sehingga bila atasan menulis pesan, semua bida membaca pesan tersebut.
Gambar 16.66: Format data formulir harus lengkap dan jelas, karena untuk menjaring pengisi
b. Merancang Sticker Sticker adalah sebuah merchandise yang sangat umum digunakan. Biayanya murah untuk produksinya dan sering diminati. Sticker dipilih menjadi varian merchandise karena media stiker mampu menjangkau area yang luas. Ruang penempatannya yang sangat fleksibel merupakan kelebihan sticker dalam menyampaikan pesannya. Karena stiker adalah media yang sangat umum dan banyak sekali ditemui, maka perancangan merchandise ini
421
perlu dipertimbangkan segi point of interestnya, supaya dapat menarik perhatian yang lebih baik daripada stickersticker lain yang mungkin ditempatkan pada area yang sama . Ciri-ciri desain stiker o Huruf, gambar dan warna sangat menyolok. o Tampilan lebih diutamakan tulisan dari pada gambar. o Media komunikasi yang disampaikan dengan cara melekatkan di tempat tertentu. o Kalimat yang diinformasikan sangat pendek agar mudah dibaca dengan cepat.
Gambar 16.67: Potongan sticker yang mengikuti arah huruf RCTI, merupakan salah satu pendekatan estetika
Kelebihan o Biayanya murah dan mudah memasangnya. o Bisa dibuat sauvener atau hadiah o Pemasangan stiker tetap di tempat tidak akan berubah. o Bila pemasangan stiker dengan tepat akan menambah keindahan benda yang dipasang stiker. Kelemahan o Bila stiker sudah menempel, sulit dicabut kembali. o Informasi yang disampaikan sangat singkat, sehingga memberi kesan membosankan.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.68: Sticker cutting, dan proses menempelkannya
422
c. Merancang Leaflet Berwujud sehelai kertas dari bahan agak kaku yang mudah dilipat sebagai sarana untuk menginformasi dan mengkomunikasikan produk/jasa. Dalam prakteknya bisa berupa sisipan dalam majalah • Ciri-ciri desain leaflet o
o o
o o
o
Desain leaflet terdiri dari dua muka (halaman), yang dirancang sesuai dengan bentuk lipatan kertas. Informasi yang disampaikan singkat, padat, berisi. Informasi yang disampaikan, antara lain; logo, produk/perusahaan/lemba ga, alamat lengkap, dan program secara lengkap. Gambar yang ditampilkan sesuai dengan berita yang diinformasikan. Tata letak gambar biasa diarahkan sebagai pengisi bidang untuk mengejar komposisi. Warna cerah agar pembaca lebih bergairah untuk membaca leaflet.
Kelebihan o Jenis media ini praktis, mudah dibawa, dan mudah disimpan. Bila sewaktuwaktu dibutuhkan. o Sudah sering dilihat oleh masyarakat banyak, sehingga mempermudah penerimaan pesan pada target audience.
Desain Grafis Komunikasi
o o o
Mudah penyebarannya dalam waktu yang sama sekaligus. Mudah dibaca di manapun dalam waktu lama. Mampu memuat informasi tentang perusahaan/lembaga lebih detail.
Kelemahan o Umurnya tidak tahan lama, apabila masyarakat kurang berminat maka leaflet ini akan dibuang begitu saja. o Bersifat statis sehingga mudah menimbulkan kebosanan. o Bila tampilan visual kurang menarik maka leaflet hanya akan dibaca secara singkat dan memungkinkan untuk tidak dibaca kembali.
Gambar 16.69: Karya siswa SMK (dalam LKS), Lay-out dan informasi yang beda dalam lembar yang beda pula, depan-belakang dalam rancangan leaflet
423
Ciri-ciri desain kartu pos o Ukuran kertas 10,5 x15,75 cm o Kertas yang digunakan berukuran tebal dan kaku (300-400 gram) o Desain dibuat dua sisi, muka dan belakang o Bagian depan sebagai informasi berupa gambar dan alamat perusahaan/ lembaga o Bagian belakang merupakan tempat data pengirim kartu pos
Gambar 16.70: Contoh lain rancangan leafle bagian muka
•
Gambar 16.71: Contoh lain rancangan leaflet bagian belakang
d. Merancang Kartu Pos Kartu pos merupakan selembar kertas yang berukuran 3 R• atau 4R bermuka dua yang berisi isian berita sifatnya terbuka yang berfungsi untuk dikirim jarak jauh melalui pos. Kartu pos merupakan media pos yang paling sederhana yang dapat untuk mengirim pesan secara terbuka. Jenia media ini sangat praktis, murah, dan efektif yang dikirim ke berbagai pelosok negeri dengan bantuan pegawai pos.
Desain Grafis Komunikasi
Kelebihan o Ukuran kecil, sehingga mudah dibawa dan disimpan sebagai koleksi. o Praktis, bila mengirim kartu pos tanpa amplop o Pengirim kartu pos tidak perlu membuat kalimat yang panjang untuk menginformasikan kepada penerima. o Mudah dikirim ke penjuru wilayah. Kelemahan o Sifatnya terbuka, sehingga semua orang bisa membaca pengirim kartu pos o Bila aka mengirim kartu pos, harus membeli prangko sesuai jauh-dekatnya kota yang di tuju. o Jenis media ini bila desainnya tidak bagus tidak akan terbeli/terpakai karena kalah dengan teknologi HP (SMS). o Kadang tidak tepat waktu dalam pengirimannya.
424
•
• • • • • Gambar 16.72: Contoh rancangan kartu pos
• •
e. Merancang Poster Selembar kertas yang dicetak berukuran besar berfungsi untuk mengumumkan atau mengkomunikasikan sesuatu yang dipasang di tempat umum. Poster adalah iklan warna berbentuk dasar yang dicetak pada selembar kertas dan ditempatkan pada panel, dinding atau kaca. Poster mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: • • •
Berupa suatu lukisan/ gambar Menyampaikan suatu pesan, atau ide tertentu Memberikan kesan yang luas terhadap yang diinformasikan
Desain Grafis Komunikasi
•
Menangkap penglihatan dengan seksama terhadap orang-orang yang melihatnya. Menarik dan memusatkan perhatian orang yang melihatnya Menggunakan ide dan maksud melalui fakta yang tampak Merangsang orang yang melihat untuk mengikuti maksud poster Berani, langsung, dinamis, dan menimbulkan kejutan Ilustrasi tidak terlalu banyak, menarik, dan mudah dimengerti Teks ringkas, jelas dan bermakna Harus ada keseimbangan antara elemen satu dengan lainnya Dapat mudah dibaca dalam waktu singkat
Poster merupakan media luar ruang yang digunakan untuk menjangkau semua lapisan masyarakat dan penontonnya tidak terbagi-bagi seperti masyarakat pada media lain. Alasan pemilihan media ini adalah sebagai berikut. Kelebihan o Area penyampaian yang cukup luas o Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah o Bila memungkinkan dapat diproduksi dengan jumlah yang sangat banyak
425
o
o
o
o o o
sehingga area penyebaran menjadi lebih luas lagi Dapat ditampilkan dalam berbagai event seperti pameran produk, laun-ching bahkan dapat pula menjadi souvenir, ataupun doorprize bila memungkinkan. Unsur warna dan gambar yang lebih dominan dapat menarik perhatian audience Berisi pesan singkat, sehingga memudahkan audience untuk mengetahui isi pesan Mudah untuk dipasang dan ditempel Bisa terpasang di manamana Fleksibel secara geografis.
Kelemahan o Jangkauan target audience yang sangat kecil pada titik pemasangan tertentu saja o Biaya yang berlebihan menyebabkan pengaliran dana yang sia-sia ( bila diproduksi dengan jumlah banyak) o Umur poster sangat pendek karena materialnya yang biasanya mudah robek, kecuali bila penempatan deprogram pada titik tertentu. o Poster untuk buletin interaktif “Brainstorming” memerlukan peremajaan setelah diterbitkannya edisi baru. Edisi lama akan mnjadi tidak relevan untuk
Desain Grafis Komunikasi
o
o o o
di pasang bila telah terbit edisi selanjutnya. Penempatan yang tidak teratur dan sembarangan akan dapat merusak keindahan fasilitas umum. Watu di pasang (temple) tingkat kerusakannya lebih besar Dianggap mengotori masalah lingkungan Pembaca kurangnya konsentrasi memperhatikan poster karena melihat sambil lalu.
Gambar 16.73: Contoh rancangan poster posisi vertikal
426
o
Gambar 16.74: Contoh serupa hanya saja dalam penempatan ke arah horisontal yang memberi kesan lain
Gambar 16.75: Contoh alternatif poster Indonesian Idol
Ciri-ciri desain billboard (baliho) o Ukuran besar, dengan bandingan 2:3 o Warna kontras, agar lebih mudah terbaca. o Huruf dan ilustrasi berukuran besar, agar mudah dilihat dan dibaca sambil berjalan. o Dipasang di pertigaan atau perempatan jalan. Kelebihan o Informasi yang disampaikan singkat dan jelas o Komunikasi dapat menjangkau daerah lokal.
Desain Grafis Komunikasi
Tepat sasaran bagi masyarakat yang lewat di depan billboard (baliho), karena langsung bisa membaca suatu yang diinformasikan.
Kelemahan o Perubahan cuaca yang sering terjadi akan menyebabkan kerusakan pada billboard (baliho) karena letaknya yang diluar ruangan (out door) o Apabila penempatan billboard (baliho) berada di pinggir jalan raya akan mempunyai resiko untuk dilewatkan atau tidak sengaja terlewatkan oleh pengendara dengan kecepatan tinggi. o Memerlukan tempat yang luas dalam pemasangannya. Ciri-ciri Spanduk o Ukuran 90/100 x 800 cm o Kalimatnya pendek, tulisannya besar. o Warna menyolok atau kontras agar mudah di lihat dan dibaca. o Di tempatkan di perempatan jalan atau tempat yang strategis Kelebihan o Proses pembuatan tidak terlalu rumit. o Jangkauan pemasangan sangat luas dan frekuensi tinggi. o Mencakup semua target audience.
427
o o o
Penempatannya fleksibel secara geografis. Mudah diingat sebelum membeli produk. Bisa dilihat berulang-ulang oleh pengguna jalan.
Kelemahan o Kurang efektif, karena sebagian masyarakat yang lewat di depan spanduk. o Waktu pemasangan secara singkat. o Tidak bisa menampilkan informasi secara lengkap. o Bila frekuensinya terlalu tinggi, mengakibatkan kebosanan pada target audience. o Mengganggu keindahan lingkungan, bila terpasang tidak teratur. f.
Merancang Poster
Kelender
Kalender poster merupakan penggabungan poster dengan• kalender. Peran utama adalah sebagai poster, namun dalam fungsinya tidak sekedar hiasan ruang/kamar, tetapi juga berfungsi sebagai penunjuk waktu berupa kalender. Ukuranya sama dengan poster, yaitu kurang lebih A2. Jenis media ini sering dipakai tokotoko yang ingin mempromosikan nama toko dengan menggunakan poster kalender, agar lebih praktis dan murah. •
Desain Grafis Komunikasi
Ciri-ciri kalender poster o Fungsi utama jenis media ini, adalah tampilan desain yang diarahkan ke desain terapan penghias ruangan. o Gambar sangat ditonjolkan dan menarik, adapun angka penunjuk waktu (hari, tanggal, bulan, tahun) merupakan elemen pendukung tambahan. o Penempatan gambar selalu berukuran besar yang ditempatkan di tengah, sisi kiri, sisi kanan, atau di bagian atas. o Penunjuk waktu (hari, tanggal, bulan, tahun) ditempatkan di sela-sela tampilnya gambar yang dominant. o Nama lembaga, gambar, serta penunjuk waktu (hari, tanggal, bulan, tahun) di tampilkan dalam satu lembar kalender poster. Kelebihan o Ada rasa kebanggaan, sehingga audience kepingin memasang di ruangnya. o Sebagai media promosi yang murah yang mempunyai jangkauan hingga ke rumah-rumah. o Fungsi ganda, antara gambar sebagai penghias ruangan dan informasi waktu (hari, tanggal, bulan, tahun). Kelemahan o Umurnya pendek, maksimal setahun.
428
o o
Kurang memfokus terhadap apa yang diinformasikan. Penempatan pada ruang tertentu, sehingga tidak semua orang bisa melihat/ membacanya.
g. Merancang Folder Selembar bahan cetakan berukuran cukup besar, dalam penampilannya diperingkas dengan cara melipat folder (fold) menjadi dua seperti map buku atau dilipat menjadi beberapa halaman yang terpisah tanpa dipotong agar mudah dibawa. h. Merancang Brosur Media cetak setebal sekitar enam halaman atau lebih yang didesain berwarna de-ngan foto-foto yang menarik berisi informasi produk atau kegiatan organisasi.
Gambar 16.76: Contoh rancangan posterkalender posisi vertikal
Gambar 16.77: Contoh rancangan poster kalender posisi horisontal
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.78 a-h: Contoh rancangan blosur di bagian isi
429
j.
Gambar 16.79 a,b: Contoh rancangan blosur di bagian depan dan belakang
i.
Merancang Manual Book
Manual book terbuat dari kertas jilidan, yang gunanya untuk menulis, seperti buku tulis.
Merancang Katalog
Berupa kumpulan kertas yang dijilid ukurannya sebesar saku maupun buku terlpon tergantung keperluannya yang berisi informasi secara detail tentang produk dari suatu perusahaan, baik gambar produknya maupun harganya, serta alamat penjualannya. Beda lagi kalau katalog untuk kegiatan pameran, yaitu berisi tentang visual gambar/lukisan, judul, konsep, ukuran, bahan pembuatan, nama seniman, bila perlu harga lukisan. Ciri-ciri adesain Katalog o Jenis media ini berupa beberapa lembaran kertas yang dijilid. o Lembar luar dibuat cover yang menarik agar audience tertarik untuk membaca informasi yang disampaikan. o Cover sangat mengutamakan gambar lembaga atau produk. o Katalog biasa menginformasikan tentang profil lembaga. Kelebihan o Bisa dibaca dalam waktu lama. o Bisa menginformasikan semua yang dikomunikasikan. o Menarik dan praktis, sehingga bisa disimpan oleh pembaca.
Gambar 16.80 a,b (di atas): Contoh rancangan manuali book, dari layout kasar hingga rancangan konferenhenship, dan rancangan yang
Desain Grafis Komunikasi
430
o o
Pembaca bisa santai dalam membaca informasikan yang disampaikan. Bisa dibaca dimana-mana tanpa mengenal tempat dan waktu.
Kelemahan o Informasi yang disampaikan sangat banyak sehingga memberi kesan tebal. o Begitu banyak informasi yang disampaikan sehingga tidak semua terbaca. o Bila informasikan tidak sesuai dengan pembaca, maka catalog tidak akan dibaca atau diinformasikan pada orang lain.
Gambar 16.81: Contoh katalog pameran lukisan anak-anak tingkat Internasional
k. Merancang Kalender Dinding • Kalender dinding adalah media komunikasi yang terbuat dari kertas ukuran rata-rata A2. Dalam tampilannya, satu
Desain Grafis Komunikasi
lembar kalender bisa digunakan 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. Secara visual, desain kelender dinding harus memperhatikan untuk estetika ruang, yaitu kesesuaian kalender dipasang di ruang tamu atau kamar. Seni komunikatif, yaitu mudah dibaca waktu yang tertera, seperti nomor tanggalnya, hari, bulan, tahun, dan alamat penyampai pesan (lembaga). Ciri-ciri kalender dinding o Ukuran kertas A3 (29,7 x 42 cm) dan A2 (59,5 x 84 cm) o Media yang sifatnya multi fungsi, antara media promosi, waktu (hari, tanggal, bulan, tahun), dan sebagai desain terapan (benda hias). o Angka ditampilkan secara dominan, karena sering untuk dibaca. o Desain dibuat beberapa jenis kaleneder, yaitu satu bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, empat bulanan, enam bulanan, dan dua belas bulanan. o Ilustrasi bisa memberi kesan eklusif. o Penonjolan komunikasi diarahkan pada nama lembaga. Kelebihan o Sebagai media promosi yang murah yang mempunyai jangkauan hingga ke rumah-rumah.
431
o o
o
Bisa dipakai sebagai hiasan dinding. Dapat dilihat berulangulang, karena kebutuhan pembaca untuk melihat waktu (tanggal). Bila desainnya bagus, biasa disimpang sebagai koleksi
Kelemahan o Membacanya sambil lalu, hanya membaca angka tanggal. o Umurnya terbatas, maksimal 1 tahun o Bila kalender terdiri dari beberapa lembar (dalam bulan), kadang malas untuk membuka lembar berikutnya (bulan yang baru). o Tidak semua orang bisa melihat/membacanya, karena penempatannya terbatas pada ruangan tertentu.
Gambar 16.82: Kalender bulan Januaru-Februari (Program Pasca Sarjana)
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.83: Kalender bulan Maret-April (Fakultas Ilmu Pendidikan)
Gambar 16.84: Kalender bulan Mei-Juni (Fakultas Sastra)
432
Gambar 16.87: Kalender bulan November-Desember (Fakultas teknik)
Gambar 16.85: Kalender bulan JuliAgustus (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
l.
Merancang Kalender Meja
Kalender meja terbuat kertas ukuran kecil berfungsi sebagai media masi tentang waktu diletakkan di atas meja.
Gambar 16.86: Kalender bulan September-Oktober (Fakultas Ekonomi)
Desain Grafis Komunikasi
dari yang inforyang
Ciri-ciri kalender meja o Ukuran kurang-lebih 12 x 22,5 cm. o Media yang sifatnya multi fungsi, antara media promosi, waktu (hari, tanggal, bulan, tahun), dan sebagai desain terapan (benda hias). o Terdiri dari dua halaman, yaitu halaman gambar yang didampingi logo, produk/perusahaan/lemba ga, serta alamat yang
433
o
jelas, dan halaman yang menonjolkan tentang waktu (hari, tanggal, bulan, tahun). Biasa ditempatkan di meja kerja, khususnya di kantor.
Kelebihan o Sebagai penghias meja. o Bisa dilihat berulang-ulang, karena kebutuhan pembaca untuk melihat waktu (tanggal). o Bila desainnya bagus, biasa disimpang sebagai koleksi Kelemahan o Umurnya terbatas, maksimal 1 tahun. o Tidak semua orang bisa melihat/membacanya, karena penempatannya terbatas pada ruangan tertentu.
Gambar 16.89: Kalender meja mengarah horisontal yang memberi kesan tanang
m. Merancang Agenda Agenda adalah jilidan kertas yang tertuliskan kegiatan yang akan dijalankan. Dalam agenda terdapat data, seperti pada halaman depan tertulis nama, alamat, pekerjaan yang punya agenda, adapun di lembar berikutnya terdapat data hari, tanggal, tahun, dan kegiatan. Di agenda itu pula terdapat beberapa alamat hotel, departemen, telpon penting, dan lain-lain. n. Merancang Iklan Layanan Masyarakat
Gambar 16.88: Kalender meja berukuran sama sisi yang memberi kesan formal
Desain Grafis Komunikasi
Masa penjajah, Grafis yang divisualkan melalui media Poster pada masa penjajahan Jepang dan Belanda merupakan cikal bakal berkembangya karya Grafis yang sesungguhnya pada masa sekarang ini. Pada masa penjajahan Jepang, Grafis mendapat kesempatan untuk
434
berkembang sebatas kepentingan politik. Pihak Jepang memanfaatkan seniman Indonesia dilatih membuat media komunikasi untuk kepentingan sekutu. Pengalaman inilah dimanfaatkan oleh para seniman grafis untuk menyumbangkan tenaganya dalam membuat media propaganda. Secara visual grafis pada masa ini lebih mengutamakan segi informatif verbal yang ditampilkan pada tulisan (head line/bodycopy). Grafis pada waktu ini ditampilkan secara sederhana, karena belum adanya unsur teknologi sebagai pendukung terselesainya ilkan tersebut. Bila diperhatikan iklan yang mempunyai head line “Armada Nippon” dan bodycopy “Setia, kenang semangat-poesakaja teroes berjoeang sampai menang” sangat komunikatif, hanya saja unsur propaganda begitu melekat. Jepang sangat luar biasa mengambil hati bangsa Indonesia agar berperang melawan Belanda. Belanda pada masa itu juga mencoba mendekati bangsa Indonesia untuk perperang melawan Jepang. Mencoba membangkitkan kesadarannya agar tidak mau diajak kerja sama dengan pihak Jepang. Iklan yang dipublikasikan sangat keras memojokkan pihak Jepang.
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 16.90: Media grafis buatan Belanda yang digunakan sebagi propaganda
Media Grafis pertama, mencoba penyadaran propa-ganda Belanda agar bangsa Indonesia tidak dikuasai oleh Jepang. Jepang mempunyai beberapa cara untuk mendapatkan bangsa Indonesia sebagaimana digambarkan “seekor cumi-cumi yang mempunyai beberapa kor”. Iklan kedua Belanda mencoba merebut hati bangsa Indonesia untuk masuk menjadi angkatan laut. Jaman kemerdekaan, merupakan jaman kemandirian dalam membuat Grafis untuk mengusir Belanda. Karya Grafis sangat membantu pemerintah dalam membangkitkan semangat para pejuang, maupun dalam melawan propaganda Belanda yang relatif maju. Perbedaan visi politik dan strategi yang digunakan oleh kekuatan-kekuatan revolusi dalam menghadapi Belanda telah mempengaruhi seniman grafis dalam menghasilkan karyanya.
435
Kebijakan resmi propaganda dari pemerintah tidak ada, sehingga para seniman grafis bebas menentukan sendiri bentuk maupun propaganda. Pemerintah menyediakan dana dan fasilitas bagi seniman grafis untuk berkarya, yang kebanyakan mendokumentasi kejadian/peristiwa pertempuran dengan membuat sketsa, cetak lubang, dan cetak saring. Semaraknya karya Grafis yang disebar ke berbagai penjuru membuat gusarnya pihak Belanda untuk membuat karya Grafis tandingan. Karya yang dibuat dengan goresan tangan para seniman grafis merupakan luapan emosional pada waktu itu. Masmedia Fikiran Ra’yat membuat karya Grafis: Moesoeh tidak mengamoek?, Boeat keseriboe kalinja Boeng Karno berteriak: “Kaoem Marhaen bersatoelah !”.
Karya yang dibuat dengan cetak lubang, yaitu dengan cara melubangi kertas lalu disemprot dengan cat. Karya bergaya ini sangat dominan diwaktu itu. Salah satu contoh karya Grafis berupa poster “Kanti Legolilo, ra’jat njumbangke barang darbeke”. Poster tandingan dari pihak Belanda dengan tampilan halus yang dibuat dengan cetak saring, seperti karya Grafis “Keluarga, kampung dan halaman saudara jang binasa, karena kelalaian saudara jang membabi-buta !”.
Gambar 16.92: Kemarahan Belanda yang diwujudkan dalam sebuah poster
Gambar 16.91: Poster persatuan untuk melawan penjajah
Desain Grafis Komunikasi
Di era 1970-an ketika biro grafis asing mulai berdtangan ke Indonesia. Generasi brikutnya, terbentuk era 1985 yaitu munculnya generasi yang lebih muda, sehingga akhirnya
436
terjadi sebuah gelombang baru (new wafe) dalam bidang grafis. Masa periode ini Pemerintah dan swasta saling bergandengan tangan memainkan peran utama dalam suatu kegiatan masalah ekonomi. Kuatnya peran pemerintah, sehingga mempengaruhi kedalaman pesan yang disampaikan ke-pada masyarakat, sehingga Grafis komunikasi pada waktu itu lebih bersifat informatif. Secara visual sudah menggunakan teknologi fotografi untuk menghasilkan gambar yang bagus, namun secara verbal lebih bersifat menggurui, seperti tampilnya body copy yang cenderung panjang.
Karya Grafis yang pernah dibuat dibuat oleh Matari Advertising, yang diangkat dari karya pujangga asal Libanon Kahlil Gibran berjudul “On Children”. Iklan yang berjudul “Renungan Bagi Orang Tua” ini menjelaskan bahwa anakanak adalah individu yang memmiliki pendidrian sendiri. Merekalah anak panah yang harus melesat dari pangkuan busur orang tua untuk menuju masa depan. Hebohnya iklan ini dianggap berpihak dan mendorong aksi-aksi demontrasi mahasiswa yang marak tahun 1978. Oleh Presiden Soeharto, iklan ini dituduh riberal dan bersifat komunis yang akhir dipermasalahkan oleh Jaksa Agung Ali Said. Pada masa 1980-1990an, karya Grafis sudah menerapkan pendekatan psikologis. Bahasa iklan mengikuti audience yang dituju agar lebih komunkatif. Nilai simbolisasi dan pencitraan semakin dominan dalam tampilan iklan, karena didukung oleh perkembangan media maupun teknologi dalam penciptaan kreatif iklan. Pada masa ini tampilnya teks naskah (body copy) mulai sedikit dikurangi, lebih cenderung pengutamaan gambar.
Gambar 16.93: Iklan yang menjadi permasalahan hingga samap ke pengadilan
Desain Grafis Komunikasi
ILM masalah ling-kungan dengan slogan: “Bumi ini bukanlah warisan dari nenek moyang kita, malainkan pinjaman dari anakcucu kita”.
437
Grafis (iklan cetak) yang terpilih sebagai salah satu finalis Clio Award tahun 1980 ini visualisasinya memperhatikan seorang bayi yang sedang menangis diantara tanah tandus dan pepohonan kering.
Gambar 16.94: Poster yang masuk finalis Clio Award tahun 1980
Karya Grafis yang dikampanyekan bersama Unicef yang sangat sukses tentang program penghapusan polio di Indonesia melalui Program Pekan Imunisasi Nasional (PIN). Kampanye iklan yang dibintangi oleh Rano “si Doel” Karno dan Mandra sebagai model penyampai pesan. Program ini berlangsung dua tahun berturut-turut sukses dalam menghapus kemungkinan terjadinya polio. Pada masa 1990-an mulai masuknya teknologi komputer. Desain Grafis Komunikasi
Para desainer grafis sudah mulai meninggalkan ilustrasi, tipografi konvensional dan berani bereksperimen dengan manipulasi gambar. Dalam kondisi ini para praktisi dalam negeri sudah menggunakan peralatan yang sama digunakan para praktisi luar negeri. Di ini dunia grafis Indonesia banyak terjebak dalam kesibukan sebuah pasar, karena sebagian besar para praktisi bekerja di biro-biro iklan atau media masa meskipun disisi ide mereka bebas memilih namun dalam ruang gerak berekspresi sangat terbatas. Ditahun 2000-an merupakan masa kejayaan berekspresi, baik dalam luapan emosi yang terpendam pada masa sebelumnya, mapun pengaruh teknologi yang berkembang dengan pesat sehingga memudahkan dan mempercepat untuk berkarya. ILM pada masa sebelumnya yang hanya berkeblat pada program memerintah, maka mada masa revormasi sudah berani mengkritik pemerintah. Pesan yang ditampilkan sudah berani keras dan memojokkan bagi yang dituju (audience). Para praktisi grafis sudah mulai berani berekspresi secara bebas penuh inifatif dikarenakan ada tuntutan lain, yaitu adanya ajang kompetisi tingkat Nasional, seperti Citra Pariwara, Phinastika, Jawa
438
Advertysing Festival, dan tingkat Asia Adfest di Thailand, maupun tingkat dunia di Amerika. Adanya tuntutan ajang festival ini para praktisi grafis sudah mencoba mengikuti kualitas karya kompetisi. D. Final Design 1. Final dan konsep logo
•
Pada perancangan (desain) kemasan ini, background gambar yang digunakan adalah gradasi warna yang dari warna terang ke warna yang semakin gelap yang berfungsi untuk menambah keindahan visual dari kemasannya. Selain itu pada desain kemasan ini juga ditampilkan adanya gambar surabi yang berjajar jajar, untuk menjelaskan secara visual produk makanan yang ditawarkan •
Gambar 16.95: Merek serabi imut
2. Final dan konsep desain
Gambar 16.96 a,b,c,d: Alternatif desain sesuai dengan konsep
Desain Grafis Komunikasi
Konsep Visual
Konsep Verbal
Penggunaan gradasi warna yang dari warna terang ke warna yang semakin gelap mengartikan adanya kematangan, kenikmatan yang lebih. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sasaran konsumen utama Surabi Imut Bandung adalah untuk usia remaja, untuk itu konsep desain yang diarancang untuk kemasannya juga diarahkan kepada usia remaja. Pada konsep desainnya sengaja dipilih warna – warna terang atau ceria yang mewakili jiwa keceriaan remaja sekaligus juga berfungsi sebagai pengidentifikasian rasa surabi itu sendiri. Selain itu juga diatampilkan ilustrasi gambar surabi berupa trace, ini juga memberikan kesan visualisasi yang dapat menarik minat
439
kalangan remaja untuk membeli surabi ini. Sebab jika ilustrasi gambar seperti ini digunakan dirasa lebih lucu, cocok untuk remaja dan memiliki kesan tidak kaku. 3. Final dan konsep pecah lay-out kemasan
pembuatan kemasan. Ukuran kerangka kemasan diatas adalah berukuran 9 cm x 9 cm x 7.5 cm. •
Konsep Verbal
Dilihat dari ukurannya yang tidak begitu besar yaitu hanya cukup untuk dua buah surabi saja ini memang disesuaikan dengan kekuatan ekonomi dari segmen pasar yang dituju kalangan usia remaja yaitu anak sekolah SMP hingga anak kuliahan dan sekaligus untuk menekan biaya produksi kemasan itu sendiri. 4. Final dan konsep kemasan
Gambar 16.98: Dummy desain kemasan sesuai dengan karakter rasa
Gambar 16.97: Pecah layout desain disesuaikan dengan anatomi kemasan
•
Konsep Visual
Pada desain 2D bentuk kerangka kemasannya dibuat seperti gambar diatas ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam proses kerja
Desain Grafis Komunikasi
Kemasan redesign Surabi Imut bandung dibuat dengan bentuk seperti gambar diatas dengan tujuan agar trade mark Surabi Imut Bandung ini dapat terbaca oleh konsumen jika dilihat dari sisi belakang ataupun dari sisi depan. Kemasan dengan bentuk seperti ini juga dapat saling
440
ditumpuk antar tiap kemasannya. Selain itu kemasan ini juga memiliki kemudahan dalam hal membuka tutup kemasan dan memiliki kemudahan jika kemasan ini dibawa atau dijinjing. Keterangan kemasan : •
Bahan
Bahan yang digunakan pada kemasan aslinya adalah berupa plastik mika transparan berbentuk kotak. Sedangkan bahan yang selanjutnya digunakan pada desain kemasan yang baru terbuat dari bahan kertas karton. Bila menggunakan kemasan dari bahan seperti karton memiliki nilai kepraktisan yaitu nantinya bila kemasannya sudah tidak dipakai kembali dapat didaur ulang. •
Ekonomi
Jika dilihat dari segi ekonominya memang sedikit agak mahal bila menggunakan kertas karton daripada menggunakan kotak plastik biasa. Sebenarnya kemasan dari bahn karton tidak mahal tetapi yang membuat mahal adalah proses pencetakan desain pada kertas karton sehingga menjadikan kemasan dari bahan seperti ini terasa mahal. Namun dari segi kerapatan kemasan dan kebersihan makanannya, kemasan yang terbuat dari bahan ini jauh
Desain Grafis Komunikasi
lebih baik. Selain itu penggunaan kemasan dari bahan karton lebih kuat dan dapat melindungi makanan didalamnya bila kemasan itu saling ditumpuk dibandingkan dengan penggunaan kemasan dari bahan plastik. Meskipun harganya masih relatif sedikit lebih mahal dibandingkan bahan dari plastik, namun dilihat dari ukuran tiap kemasannya yang tidak terlalu besar, pastinya tiap kemasan ini tidak membutuhkan bahan banyak untuk membuat tiap satu kemasannya, sehingga biaya bahan untuk membuat tiap satu kemasan dapat diimbangi oleh harga satuan tiap surabinya yang berkisar antara Rp. 2500,- hingga Rp. 5000,-. •
Promosi
Media yang digunakan untuk promosi makanan ini hanyalah berupa kabar dari mulut ke mulut dan selebaran yang disebarkan di tiap sekolah. Sehingga mungkin diperlukan media promosi yang lebih besar dan bisa menarik minat masyarakat untuk membeli makanan ini misalnya ditambahkan media promosi berupa spanduk di sepanjang jalanjalan raya yang banyak dilewati orang. Meskipun tujuan awal sasaran konsumennya adalah remaja, tapi tidak menutup kemungkinan orang dewasapun mencoba Surabi Imut Bandung ini.
441
E. Menyelesaikan pekerjaan, merawat bahan dan peralatan desain Karya desain media cetak harus bagus, rapi, bersih, menarik, komunikatif, dan sesua dengan fungsinya, serta sesuai dengan pemesan. Rapi dalam penataan (lay-out) sehingga dapat memberikan kesan serius dan sungguhsungguh dalam pengerjaannya. Bersih merupakan tampilan akhir sebuah karya, bila ada kotoran atau bercak tentu akan mengurangi kualitas karya, yang seakan-akan memberi kesan ceroboh, masa bodoh, dan tidak professional. Menarik dalam segi penampilan, baik piñataan, warna, ilustrasi (gambar) yang ditampilkan. Komunikatif dalam hal pesan yang disampaikan, baik gambar, tulisan, maupun tata letak (lay-out). Setelah menyelesaikan pekerjaan dengan baik, tugas selanjutnya adalah merawat bahan dan alat, antara lain: o
Rapikan kembali dan kelompokkan antara kertas yang telah dipakai dengan kertas yang belum dipakai secara tersendiri. Simpan di tempat yang tidak lembab, agar kertas tetap kering dan tidak lengket dengan kertas lain.
Desain Grafis Komunikasi
o
Simpan hasil printout desain media cetak di dalam album khusus sebagai forto-folio yang nantinya bias digunakan untuk melamar pekerjaan.
o
Buatlah file untuk desain media cetak ini agar secara cepat mudah mengingat dan mudah mencarinya.
o
Bila akan meninggalkan tempat, pastikan peralatan komputer, scanner dan printer dalam keadaan mati dan rapi, serta lepaskan kabel aliran listrik.
F. Pendalaman Buatlah desain grafis yang mengambil ide dari budaya dan kesenian daerah saudara. Jenis karya desain grafis yang dimaksud, antara lain: 1. Desain media cetak, meliputi kartu nama, amplop, kop surat, map, formulir, memo, dan kartu pos. 2. Desain media promosi, yang terdiri dari stiker, leaflet, baliho, poster, kalender dinding, dan kalender meja. 3. Desain buku, meliputi cover buku, desain isi buku, dan dummy. 4. Iklan media cetak, terdiri dari iklan kolom, iklan koran dan majalah. 5. Desain kemasan hingga prototipe.
442
XVII. POST DESIGN A. Mempersiapkan tempat, bahan dan peralatan desain Dalam mendesain media cetak diperlukan tempat yang mewadai, seperti ruang yang bersih, santai, tenang agar lebih leluasa dalam mengerjakan desain. Adapun bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam membuat desain adalah; • Pensil dan pena Alat ini untuk membuat sket gambar (berwujut outline gambar). • Scanner Alat ini merupakan alat yang dipakai untuk membaca dokumen yang tertulis/tergambar pada sebuah kertas, dengan cara melewatkan pendeteksi image pada kertas tersebut. Alat ini merupakan alat optis yang dapat mengkonversikan citra seperti foto ke dalam bentuk digital supaya dapat disimpan atau diubah di komputer. •
Kamera fotografi (SLR/ digital) Alat ini merupakan alat untuk memotret obyek yang akan digunakan sebagai ilustrasi dalam desain buku. Caranya hasil bidikan dalam kamera di transfer ke komputer, yang selanjutnya diolah menjadi desain.
Desain Grafis Komunikasi
•
Komputer (softwear Corel Draw, Photoshop); Alat ini merupakan perangkat elektronik yang dapat dipakai untuk mengolah data dengan perantaraan sebuah program dan mampu memberikan informasi dan pengolahan tersebut. Jenis alat ini merupakan prasarana untuk mempercepat proses desain. Pengerjaan melalui alat inilah yang dikatakan proses mendesain atau produksi hingga desain komprehenship. • Printer Alat ini merupakan perangkat output yang bekerja sebagai pencetak. Sebuah printer mengeluarkan data yang terlihat pada layer komputer pada selembar kertas. Adanya alat ini, karya desain akan terlihat seperti aslinya. • Kertas Kertas merupakan bahan untuk mencetak. Jenis kertas yang dibutuhkan antara lain, kertas HVS 80 gram, inkjet paper 105 gsm, dan premium inkjet glossy paper 150 g. •
Khusus dalam post design (paska/purna desain) grafis komunikasi. Dalam program ini merupakan tahapan penerbitan atau pemasangan media desain grafis sesuai kenyataan.
443
Maka yang harus dipersiapkan post design ini adalah: o Bila desain grafis akan di pasang di jalan atau tempat strategis maka harus ijin tertulis ke Dinas Pendapatan Pemerintah Daerah. o Bila media akan diterbitkan di surat kabar, maka harus menghubungi perusahaan/ perwakiltan penerbitan tersebut. o Perlunya biaya untuk pemasangan/penerbitan desain grafis, maka semua biaya ini harus diberitahukan kepada pemesan.
B. Penerbitan Rancangan Grafis ke Masmedia Tugas desainer / praktisi setelah berproduksi adalah menerbitkan atau memasang media grafis yang dubuatnya. Menerapan cover ke masmedia harus sesuai dengan misi dan segmentasi pasar. Sewa media untuk mempromosikan produk/jasa berupa iklan melalui penerbitan mas media koran, tabloid, majalah, dan buku merupakan bidikan melalui segmen tententu.
Gambar 17.1 (bawah): Cover masmedia harus melihat jenis majalah dan segmen masmedia
Desain Grafis Komunikasi
444
Gambar 17.2: Bagaimana sebuah iklan ditampilkan pada kolom sebuah majalah
Produk/jasa lokal yang dipasarkan secara lokal (secara geografis), maka hanya dibutuhkan iklan pada mas media terbitan lokal. Atau segmentasi berdasarkan faktor demografis, seperti produk kosmetik yang ditujukan pada usia remaja, maka iklan sebaiknya ditampilkan pada majalah Gadis yang sebagian besar dibaca oleh para remaja khususnya kaum hawa. Produk minuman penambah energi atau stamina yang sesuai diiklankan pada tabloid olah raga atau koran pada rubrik olah raga. Pemberitaan produk melalui iklan tersebut, harus benarbenar di kontrol sesuai permintaan, seperti diterbitkan di rublik apa, halaman berapa, ukurannya berapa, dan berapa kali terbitan. Pengontrolan ini perlu karena bila hal ini tidak sesuai dengan permintaan maka bisa jadi kita (biro advertising) akan dikomplain klain (pemesan).
Desain Grafis Komunikasi
Penerbitan iklan pada majalah, bisa dengan ukuran luas halaman, atau sesuai dengan jumlah kolom yang dipesan, sebagai contoh iklan di atas. C. Pemasangan Rancangan Grafis Media luar Dalam merancang media grafis komunikasi media luar harus mengetahui jenis bahan yang akan dipakai, dimana media itu akan dipasang, dan teknik kontruksi dalam pemasangan media tersebut. Maka dari itu sebelum merancang media grafis sebaiknya harus mengetahui atau membidik tempat dimana media tersebut akan dipasang. Data yang diperlukan antara lain, bagaimana kondisi lingkungan, suasana lalu-lintas, berapa banyak orang yang lewat, berapa rata-rata kecepatan kendaraan yang lewat di jalan tersebut. Data tersebut, adalah untuk mempercepat proses dalam berkarya.
445
Gambar 17.3: Rancangan Grafis Media Luar (Billbroad/baliho)
Pemasangan rancangan grafis komunikasi di tempat strategis diperlukan biaya yang tidak sedikit karena harus menanggung pajak pemasangan. Maka dari itu paska produksi (post design) kadang biayanya lebih mahal dari pada biaya produksi. Biaya yang begitu besar ini tidak memutuskan semangat perusahaan dalam promosi produknya, karena dampaknya pada peningkatan penjualan produk.
Gambar 17.4 a,b: Aplikasi Grafis Media Luar (Billbroad/baliho)
Gambar 17.5: Rancangan Grafis Media Luar (Spanduk)
Desain Grafis Komunikasi
446
Gambar 17.6: Aplikasi Grafis Media Luar (Spanduk)
Gambar 17.7: Rancangan Grafis Media Luar (Poster)
Desain Grafis Komunikasi
Gambar 17.8: Aplikasi Grafis Media Luar (Poster)
447
D. Menyelesaikan desain, merawat bahan dan peralatan Tanggung jawab merupakan suatu keharusan seorang praktisi dalam menyelesaikan tugasnya desain, yaitu dari proses merancang hingga finishing siap cetak menjadi media promosi dan selanjutnya pada tahap akhir adalah penerbitan atau pemasangan media grafis komunikasi. Setelah menyelesaikan pekerjaan dengan lancar, tugas selanjutnya adalah merawat bahan dan alat, pada waktu pemasangan dan pembongkaran.
E. Pembahasan Coba saudara mengamati pihak Advertising pada waktu memasang dan membongkar. Bagaimana teknisnya, bila perlu tanyakan proses perijinan pada Dinas Pendapatan Daerah atau perusahaan surat kabar.
1. Waktu pemasangan o Menyimpan alat seperti palu, tang, obeng, dan sebainya. o Menyimpan sisa bahan, seperti kawat, tali, paku, dan sebagainya. o Menyimpan sisa besi, kayu ditempat tertentu dan rapikan. 2. Waktu pembongkaran o Simpan hasil pembongkaran (desain grafis yang telah terpasang) disimpan kembali bila di kemudian hari akan dipasang kembali. o Simpan, besi, kayu, bambu, dan sejenisnya untuk memasang media grafis selanjutnya.
Desain Grafis Komunikasi
448
XVIII. BUGETING Budgeting merupakan praktik keuangan dan akuntansi untuk mengalokasikan dana dalam perusahaan dengan memperkirakan semua biaya secara rinci dalam membantu memenuhi tuntutan media promosi secara maksimal dengan biaya yang serendahrendahnya. A. Pra Desain/Produksi (Free Design) Pra produksi merupakan awal sebuah proses dalam mewujudkan media grafis komunikasi. Pra produksi bisa dikatakan sebuah awal suksesnya sebuah pekerjaan besar dalam mewujudkan impian dalam sebuah media grafis komunikasi. Sebagai contoh, salah satu perusahaan yang ingin produknya mempunyai merek yang mudah dikenal masyarakat, dan bagaimana mempromosikannya. Langkah awal suatu biro jasa pembuat merek dan media grafis tentunya harus membedah produk tersebut, spesifikasi produk, jenis produk, kelebihan produk, dan sebagainya. Proses inilah yang dikatakan proses pra produksi, yaitu pencarian data tentang suatu produk.
Desain Grafis Komunikasi
Penggunaan model yang diambil dengan teknik fotografi untuk pembuatan media grafis, berapa roll yang dibu-tuhkan, hingga pembayaran model, di sinilah merupakan proses pra produksi. Pengga-lian ide melalui data-data pendukung dalam penciptaan media grafis komunikasi, ini juga salah satu proses pra produksi. Jadi semua kegiatan yang dilakukan sebelum proses berkarya (produksi) maka kegiatan itu disebut pra produksi. Semua ini tentunya membutuhkan biaya. Dalam biro advertising yang besar pembiayaan ini dibuat secara global, namun bila advertising kecil anggaran pro produksi dimasukkan ke dalam proses produksi atau jasa perancangan agar pengeluaran anggaran pada posisi ini tidak kelihatan atau seakan tidak ada. B. Desain /Produksi (Design) Proses desain/produksi merupakan proses dari layout kasar hingga layout komprehensif. Tahapan proses inilah tentunya memerlukan biaya yang harus dikeluarkan, baik secara perorangan maupun kelompok (organisasi).
449
Perorangan merupakan kegiatan yang lakukan oleh seorang perancang/ praktisi dalam menyelesaikan karya, sedangkan yang dimaksud kelompok merupakan penggarapan media grafis komunikasi dilakukan/ dikerjakan oleh beberapa orang atau kelompok (tim). Sebagai contoh rancangan poster yang bisa diselesaikan oleh seorang desainer/praktisi, sedangkan dalam penggarapan komik, buku, majalah, koran dan sebagainya biasa dikerjakan team work, yaitu bagian naskah, ilustrasi, layout, dan sebagainya. Anggaran pada bagian ini merupakan anggaran yang paling besar dari pada bagian pra produksi dan pasca produksi. Bagian inilah yang menentukan jadi/berhasil atau tidaknya suatu karya media grafis komunikasi diterima klain. Bila klain tidak menerima rancangan yang sudah dibuat akan mengakibatkan rugi besar, yang tentunya menambah pembiayaan lagi. Maka dari itu penganggaran dalam tahapan ini selain pengeluaran biaya pokok ditambah dengan biaya 10-15 % untuk anggaran bila terjadi kesalahan fatal dalam hasil rancangan. Biaya penambahan ini inklusif dimasukkan dalam anggaran proses produksi, yang seakan-akan
Desain Grafis Komunikasi
penanggungan kegagalan ditanggung oleh perancang atau biro jasa media grafis komunikasi. C. Paska Desain/Produksi (Post Design) Pasca produksi merupakan pembiayaan diluar pra pro duksi dan proses produksi. Penganggan ini dilakukan untuk mempublikasikan media grafis kepada kalayak sasaran (masyarakat), seperti menerbitkan di masmedia, memasang poster diberbagai tempat. Biata pemasangan atau penerbitan di dalam masmedia berbeda-beda. Perbedaan harga dalam masmedia disebabkan oleh, jenis masmedia, rublik yang ditempati atau disewa. Begitu pemasangan media grafis di jalan-jalan, anta jalan protokol dengan jalan kecil juga berbeda, tergantung ramainya masyarakat yang melewati jalan tersebut. D. Strategi Pembiayaan Bagaimana pembiayaan suatu media agar tidak terlalu mahal?. Ada beberapa cara agar dalam pembuatan media tidak terlalu mahal, antara lain: • Penggunaan bahan tidak harus baru.
450
• Dalam pemotretan model tidak hanya untuk satu proyek media. • Pembiayaan pra produksi digabung dengan produksi. • Memanfaatkan bahan dan arsip sebelumnya. • Pengerjaan tidak dimasukkan dalam lemburan, kecuali dalam kondisi darurat. • Pembiayaan untuk klain sebaiknya dibuat secara global, sebagai contoh:
Jenis media Iklan Majalah Tribus. Biaya desain a) Biaya Ilustrasi Rp. 100.000,b) Biaya Lay out Rp. 100.000,c) Biaya konsep Rp. 200.000,Biaya Pembuatan Prototype a) Biaya cetak ukuran A2 Rp. 50.000,b) Biaya mounting Rp. 20.000,Biaya Pemasangan Iklan 3 x terbit usuran 29,6x21 Rp.15.000.000,1 x Rp, 5.000.000,-
E. Pendalaman Buatlah rancangan pembiayaan tentang karya desain grafis saudara, mulai dari awal (pra desain) hingga akhir (paska desain) secara rinci.
Gambar 18: Media Kit harian Surya
Desain Grafis Komunikasi
451
XIX. PENUTUP
Teknologi Grafis Komunikasi merupakan proses penciptaan media cetak yang dikomunikasi kepada masyarakat. Sebagai calon praktisi/ desainer Teknologi Grafis Komunikasi sebaiknya harus mengetahui dasar keilmuan (ilmu dasar sebelum Grafis Komunikasi), kelimuan pokok (ilmu pengetahuan Grafis Komunikasi), dan kelimuan pengkayaan (kelimuan penguat agar Grafis Komunikasi mempunyai estetika tinggi). Bila ditinjau dari sudut pandang keilmuan, maka Teknologi Grafis Komunikasi mempunyai dua pilar, yaitu teori dan praktek. Teori merupakan ilmu yang mendasarari akan terciptanya suatu karya.
PRAKTISI / DESAINER
Seperti penggalian ide, langkah-langkah yang harus dikerjakan seorang calon praktisi/desainer, bedah produk, kaji media, etika dan estetika, penelitian pasar, dan konsep. Praktek, terdiri dari penguatan skill keterampilan tangan (drawing), keterampilan teknologi, seperti fotografi, komputer, dan teknologi printing offset. Mekipun semua kelimuan tersebut di atas sudah dikuasai, namun yang paling utama adalag bagaimana karya Grafis Komunikasi itu layak jual di pihak pemesan, dan informasi yang disampaikan bisa diterima masyarakat luas. Maka dari itu karya/produk Teknologi Grafis Komunikasi tepat mengacu pada:
PEMESAN/KLAIN
KARYA / PRODUK TEKNOLOGI GRAFIS KOMUNIKASI
MASYARAKAT Gambar 19: Empat komponen dalam teknologi grafis komunikasi
Desain Grafis Komunikasi
452