Tahun IV Edisi Februari 2010
KORAN BURUH Untuk Keadilan, Perdamaian & Keutuhan Ciptaan
www.koranburuh.org
email:
[email protected] | telp/ sms: 0811 702368
UMK Batam
digugat Pengusaha
UMK Batam Naik tapi masih jauh dari harapan
Tetap Survive Meski Mengidap
HIV/AIDS
Foto-foto peringatan HAM, 10 desember 2009
Bangkitkan CU SingkirAkan
“Lintah Darat”
9 Hal yang Membuat Surat Lamaran Terlihat Baik
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
REDAKSI TIM REDAKSI KORAN BURUH Pimimpin Redaksi: Rudi Sembiring Meliala Wakil Pemimpin Redaksi: Samuel Tarigan Redaktur: Ramses Desemberata Aruan Redaktur: Imanuel Redpel: Fanny Iood Reporter: Agustinus Tukan Reporter: Daniel Sitohan Reporter: Sudung Siregar Reporter: Pensit Benyamin Reporter: Marnaek Nainggolan Reporter: Andreas Sira Reporter: Fence TIM PENASEHAT REDAKSI KORAN BURUH: Pdt. Jadiaman Peranginangin, DTh KH. Didi Suryadi. Pdt. Mindawati Peranginangin, PhD. KH. Zamhuri Muchtar. Pdt. Ebennesesr Pandia Boy Zevryn Kanu, SH Posma Rajagukguk, SH DIREKTUR PENGEMBANGAN: Eliakim Sitorus
APINDO Menantang Buruh
S
etelah beristirahat selama setahun, maka kali ini Koran Buruh terbit kembali. Waktu setahun ini menjadi moment untuk merenung kembali bagaimana perjalanan kedepan. Tentunya dengan melihat perjalanan awal yang sudah pernah dimulai sejak tahun 1 May 1996 yang lalu. Sampai saat ini keadaan mereka yang termarjinal juga kaum buruh belum membaik, mereka tetap berjumlah banyak dan Kehidupan mereka penuh keprihatinan, dan perjuangan kaum buruh terus berlangsung seiring upaya politik upah murah juga terus berlangsung. Kehadiran lembaga pendamping bagi mereka yang menderita dalam berbagai bentuk sangat diharapkan. Perenungan akan kondisi inilah yang mengawali berdirinya Koran Buruh, murni untuk maksud pemberdayaan dan advokasi bagi kaum buruh. Mengingat kembali ide awal dari media ini, maka upaya tidak akan pernah dihentikan untuk memperkuat pembelaan bagi buruh melalui media ini dalam rangka perjuangan keadilan, dan perdamaian bagi kemanusiaan. Tampil dengan pola management yang baru sebagai sebuah Media Non Profit diharapkan dapat menjadi lebih focus kepada perjuangan kemanusiaan. Dengan tetap mengusung tema Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan maka Koran Buruh akan focus kepada perjuangan kemanusiaan demi keutuhan dunia ciptaan dari yang maha kuasa. Dengan demikian Koran Buruh terbuka bagi siapa saja, kelompok dan lembaga apapun yang menerima perjuangan Koran Buruh tentunya tidak mengikat namun saling mendukung. Terkhusus saat ini Aliansi Pekerja/Buruh Batam masih mengadakan perlawanan terhadap pengusaha yang diwakili oleh Apindo tentang UMK Kota Batam tahun 2010, untuk itu Koran Buruh akan mendukung perjuangan mereka melalui pemberian berita bagi kaum buruh khususnya. Pemerintah melalui Gubernur KEPRI telah menetapkan UMK Kota Batam sebesar Rp.110.000,- penetapan angka ini dianggap keputusan sepihak dan ditolak kaum buruh karena dianggap tidak layak. Besaran angka itu jika diband-
ing dengan kebutuhan hidup layak di Batam menjadi kecil, memang jika dibanding dengan daerah lainnya mungkin sudah dianggap besar. Celakanya lagi UMK yang ditetapkan oleh pemerintah ini digugat oleh APINDO Kota Batam dan gugatannya dimenangkan oleh PTUN di Pekan Baru, oleh desakan buruh maka Gubernur KEPRI kembali mengadakan gugatan ke PTUN Tinggi di Medan. Aliansi Buruh Batam mencurigai dalam proses ini terjadi permainan antara pengusaha dan pemerintah. Oleh karena itu mereka putuskan untuk mengawal proses perkara antara APINDO Kota Batam dengan Gubernur KEPRI di PTUN Tinggi Medan yang masih berlangsung saat ini. Dalam keadaan seperti ini terasa minim dukungan dari buruh sendiri, sepertinya berhasil program pelemahan solidaritas terhadap buruh. Siapapun tau saat ini bahwa buruh tidak bersatu dan terpecah-pecah sehingga pihak pengusaha APINDO tidak segan segan menantang pemerintah dan seluruh buruh di Kota Batam untuk berpekara. Dalam hitungan logika dan pengalaman selama ini dipastikan pengusaha akan menang, kecuali buruh bersatu dan mendapat dukungan dari komponenkomponen masyarakat lainnya. Melihat carut marut penetapan UMK ini, ditambah dengan praktek aoutsourching yang terus menggila, tidak jelas penetapan standar upah buruh sehingga yang sudah bekerja selama 10-15 tahunpun hampir sama saja upahnya dengan UMK, keselamatan kerja yang rendah, perlawanan terhadap organisasi buruh yang mengkondisikan serikat buruh menjadi musuh terjadi secara langgeng. Dalam kondisi seperti ini kehadiran sebuah regulasi dalam bentuk undang undang, PERDA yang memproteksi kesejahteraan buruh sangat diharapkan untuk menjamin jangan ada pihak yang dirugikan. Kepedulian pemerintah dan seluruh komponen masyarakat ditunggu oleh mereka yang berjuang demi kesejahteraan. Keringat, darah, air mata mereka persembahkan untuk masadepan bersama yang lebih baik. Rudi Sembiring Meliala
KORAN BURUH Koran Buruh adalah sebuah Lembaga Non Profit yang dibangun untuk membangun kehidupan yang adil, damai dan berkelanjutan terkhusus kelompok yang paling sering termajinal yaitu kaum buruh/ rakyat pekerja. Kami akan bekerja ke seluruh wilayah yang terjangkau dimulai dari Batam. Oleh karena itu kami akan sangat terbuka dan senang hati bekerja sama dengan berbagai pihak pribadi atau lembaga pemerintah dan swasta yang terpanggil untuk bekerja demi nilai-nilai universal kemanusiaan untuk kebaikan bagi mereka yang menderita.
Tentang Kami Apa yang kami lakukan
Koran Buruh akan memberikan informasi melalui media cetak, elektronik/on line (www.koranburuh.org) yang terbit secara berkelanjutan. Seluruh kegiatan akan diarahkan bagi pemberdayaan, pendampingan, pembelaan kepada buruh dan mendukung sepenuhnya para pihak yang berkepentingan untuk menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung satu dengan lainnya dengan tidak membeda-bedakan agama, ras, suku, satu dengan lainnya.
Tujuan kami Koran Buruh akan menjadi milik bersama bagi seluruh insan yang mencintai keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan yang mahakuasa. Membangun gerakan bersama, dengan membangun kepedulian, persaudaraan, demi kesejahteraan bersama dengan kaum buruh/rakyat pekerja. Kami menunggu dukungan dan pendapat dari kita sekalian. Alamat Koran Buruh : Perumahan Bida Ayu Blok N 135 Kelurahan Mangsang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau – Indonesia. www.koranburuh.org, e-mail:
[email protected] Telp: +627787000045, +62811702368
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
UMK Batam Naik tapi masih jauh dari harapan KORAN BURUH, BATAM; Polemik soal upah minimum kota atau UMK Batam dimulai lagi. Inilah persoalan yang selalu terjadi setiap tahun. Pemerintah, wakil pengusaha, dan wakil Serikat Pekerja/Buruh kembali harus ‘adu urat leher’ untuk mempertahankan nilai yang ditawarkan dengan argumennya masing-masing. Dari penelusuran Koran Buruh sudah sepuluh kali pertemuan dan sungguh fantastik belum ada titik temu. Di Indonesia, dari lebih kurang 300 lebih Pemerintah Kota/Kabupaten yang membicarakan tentang UMK maka Batamlah yang paling berdinamika dan yang paling berpolemik terhadap pembahasan UMK. Khususnya untuk UMK 2010 Kota Batam dimulai dengan persoalan survey KHL yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan kota Batam sejak April 2009. Naifnya peraturan yang ada mendukung agar politik upah murah tetap berlangsung dengan mengandalkan Permen yang ada, yang menyatakan survey KHL itu diarahkan kepada harga terendah. Pengusaha mengajukan angka Rp 872.040 sebagai angka yang dinilai paling proporsional untuk buruh Batam di tahun 2010 ini. Sebaliknya wakil pekerja menuntut harus sesuai angka kebutuhan hidup layak (KHL), yakni sebesar Rp 1.150.000. Kedua usulan itu ada selisih Rp 277.960. Selisih tersebut akan menjadi persoalan. Akan terjadi tarik-menarik. Dan jika tidak ada titik temu maka bakal memicu demonstrasi pekerja. Jika terjadi demo pekerja maka proses produksi perusahaan yang pekerjanya ikut demo akan terganggu. Jika terjadi demo dalam skala besar maka dipastikan mengganggu roda perekonomian Batam yang penggerak utamanya adalah industri.
Proses pembahasan UMK
Pembahasan UMK diawali dengan perdebatan nilai KHL pekerja kota Batam dan hasil survey ini menjadi polemik ketika membicarakan biaya transportasi, perumahan, sandang dan pangan. Apindo menekan harga sekecil-kecilnya atas jenis pakaian atau kebutuhan sandang pangan lainnya maupun yang ditetapkan Undangundang. Terindikasi dilakukan operasi pasar saat akan dilakukan survey yaitu menurunkan harga kebutuhan beberapa elemen penentuan KHL. Begitu juga dengan masalah transportasi, Apindo selalu berpatokan pada kebijakan pengadaan bus pekerja yang dikeluarkan pemerintah yang nyata-nyata selama ini ternyata belum optimal sebagai transportasi pekerja. “Pengadaan transportasi baru hanya digunakan oleh beberapa perusahaan tertentu dan hanya menguntungkan perusahaan tersebut. Sayangnya lagi jalur yang dilalui oleh bus tidak melewati kantong-kantong tempat tinggal pekerja’, komentar Setia Putra dari SPSI Batam. “Pekerja terpaksa menggunakan Metrotrans dan biaya transportasi dengan menggunakan Metrotrans inilah yang harus dijadikan acuan, jelas Setia Putra. Soal perumahan, pekerja mengacu pada biaya yang harus dikeluarkan seorang pekerja untuk menempati
satu kamar tapi Apindo mengacu pada Rumah Susun yang kurang diminati oleh para pekerja dan dua orang dalam satu kamar. Walau akhirnya pengusaha setuju dengan biaya perumahan untuk pekerja perorang untuk satu kamar tapi meminta angkanya untuk diper-
timbangkan kembali.
Nilai KHL sebagai penentuan UMK
Apindo mengajukan usulan untuk KHL sebesar 1.119.000 sedang pekerja mengusulkan 1.275.000 rupiah. KHL tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya berdasarkan pengamatan Koran Buruh malah nilainya turun dikarenakan pihak pengusaha dengan akal-akalannya melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga sembilan bahan pokok sebelum survey dilakukan oleh Dewan Pengupahan. Ketika pembahasan UMK 2010 dimulai Oktober 2009, nilai survey pasar menjadi turun dan ini berhubungan dengan angka penentuan UMK. Usulan angka UMK terakhir dari pengusaha 1.076.300 sedangkan wakil pekerja mengajukan 1.128.700 dan akhirnya mengalami deadlock. Pemerintah mengeluarkan angka usulan sebesar 1.085.000 tetapi ini juga ditolak oleh pengusaha dan ditolak oleh pekerja. “Kita melihat bahwa dalam persoalan pembahasan UMK ini, Apindo berusaha menciptakan opini bahwa pengusaha tidak mampu dengan angka yang diusulkan oleh pekerja dan kami malah berang-
gapan UMK masih jauh dari KHL yang diatur dalam Undang-undang nomor 13 tahun 2003,’ demikian kritik Setia Putra lagi. Pemko Batam yang membentuk tim pembahasan mengeluarkan angka 1.176.300 ditambah 1.128.700 yang diusulkan pekerja dibagi dua dan didapat angka 1.110.000 dan inilah angka yang diusulkan pemerintah kepada Gubernur. “Kita sebagai buruh tentu saja berpatokan pada nilai absolud UMK tadi terhadap KHL berapa persentasenya? Kalau di Permenaker itu tidak ditetapkan bahwa secara bertahap UMK itu harus mendekati KHL. Dari tahun kemarin itu kita masih di angka 79 persen dari KHL artinya kalau dibandingkan dengan 30 hari, itu artinya baru 20 harian saja UMK kita cukup memenuhi KHL. Kita minta supaya pemerintah bisa mendekatkan UMK dengan KHL, usul Nurhamli, ketua SPMI Batam. Tapi ada hal menarik yang dilontarkan pengusaha, dalam hal ini Asosiasi Pengusaha Indonesia Kepulauan Riau (Apindo Kepri). Seperti dilontarkan juru bicara Apindo, Abdoellah Gosse, bahwa pengusaha menginginkan angka kenaikan yang proporsional dengan mempertimbangkan kesulitan ekonomi yang dihadapi dunia usaha saat ini. Apalagi, kata Gosse, dalam lima tahun terakhir, UMK Batam naik hingga 55 persen. Ini sebuah angka kenaikan yang sangat spektakuler. Tentu ini tak bisa dilepaskan dari kebijakan makro ekonomi di republik ini yang menyebabkan biaya hidup terus melambung sehingga pekerja selalu menuntut kenaikan upah. Tapi ada hal lain yang lebih menarik yang dilontarkan Gosse, yakni pungutan liar alias pungli. Gosse mengaku pengusaha sering dipungli, namun point ini tidak pernah dibicarakan ketika rapat pembahasan UMK. “Kami ini ditembak dari berbagai jurus. Sementara kondisi ekonomi belum pulih benar,”kata Gosse.
Apindo melakukan gugatan lewat PTUN
Ketika Gubernur mengeluarkan SK UMK Batam untuk tahun 2010 sebesar 1.110.000, Apindopun serta merta menolak dan Serikat pekerja juga menolak angka tersebut. Malah pada pertengahan Desember 2009, Apindo melakukan gugatan lewat PTUN ke Pekanbaru dan pada 20 Januari 2010, PTUN memenangkan sebagian tuntutan Apindo dengan membatalkan dan mencabut SK Gubernur No. 456/12/09. Dan setelah itu, Gubernur melakukan banding dengan mengeluarkan surat edaran bahwa UMK dengan besaran Rp. 1.110.000 tetap berlaku sampai adanya keputusan Inkracth dari sidang yang lebih tinggi. Opini yang diusung pengusaha untuk UMK Batam tidak layak sebesar Rp. 1.110.000 karena banyak pen-
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
gusaha yang tidak mampu ternyata berbanding terbalik dengan fakta di lapangan. Menurut informasi yang kami dapatkan dari Disnaker Kota Batam ternyata tidak ada satupun pengusaha yang secara resmi mengajukan keberatan terhadap angka Rp. 1.110.000.Udin P Sihaloho, SH, anggota komisi IV DPRD Kota Batam dalam komentarnya menanggapi polemik ini lebih menekankan agar peran Pemerintahlah yang harus lebih kuat dan berpihak dengan buruh. Beliau menghimbau agar pemerintah menjaga kestabilan harga bahan pokok dan mengurangi beban dualisme birokrasi dan pungutan liar yang harus ditanggung oleh pengusaha. “Tapi kalau angka tersebut membuat pengusaha tidak mampu, ada mekanisme yang sudah diatur dalam UU bahwa pengusaha dapat mengajukan penundaan dan pembatalan tetapi malalui proses hukum dan ini tidak dilakukan dengan gugatan ke PTUN, komentar Setia Putra menggapi upaya Apindo menggugat SK
Gubernur Kepri tersebut. “Gugatan Apindo ini merupakan gugatan tercepat di seluruh dunia proses putusan perdatanya lebih kurang 40 hari sudah putus dan tidak ada perlawanan hukum dari pemerintah provinsi”, ujar setia Putra menambahi pernyataannya. Perwakilan buruh yang kemudian membentuk Aliansi Serikat Buruh Batam (SPSI, SPMI, SBSI) rencananya akan mendesak pemerintah provinsi untuk serius melakukan perlawanan hukum terhadap Apindo. Disamping itu Aliansi akan terus melakukan aksi yang kontinyu untuk mempertahankan untuk memperjuangkan UMK yang mereka usulkan. Aliansi telah melakukan unjuk rasa sudah sebanyak 6 kali, pertama kali tanggal 15/11/09 ke DPRD dan Walikota Batam. 30/11/09 ke Walikota Batam dengan massa terbesar sebanyak 50.000 orang dan berikutnya 5/12/09 ke kantor Gubernur di Tanjung Pinang dan kemudian melakukan aksi tanggal 21/1/10 di Kantor Gubernur. Tanggal 28/1/10 ke kantor Walikota dan kantor DPRD Batam dan 8/2 /10 mereka melakukan aksi ke kantor Gubernur di Tanjung Pinang dan 10/2 melakukan aksi ke kantor disnaker kota Batam. Sementara itu, Gindo Nadadap, salah satu pengurus Sindikasi Gerakan Buruh Indonesia (SGBI), sebuah konfederasi buruh nasional di Medan menegaskan agar kawan-kawan Aliansi Serikat Buruh di Batam tidak terjebak pada persoalan dualisme angka Upah Minimum. Yang harus dicermati adalah bagaimana melawan politisasi Upah Murah yang dimainkan oleh pengusaha dan pemerintah. Rencananya Aliansi akan lakukan perlawanan dengan memasang spanduk di pelabuhan Sekupang dan bandara Hang Nadim untuk mengkampanyekan bahwa
Upah di Batam Murah. Juga akan memasang Spanduk besar di 10 titik untuk menyampaikan kepada pekerja agar menguatkan solidaritasnya dalam memperjuangkan UMK dengan harapan nantinya apabila pemerintah tidak bisa membuat ketegasan tentang UMK kita sepakat akan melakukan mogok makan selama 3 hari. “Kalau kita melihat lagi mengenai angka UMK yang Rp. 1.100.000.- ini bukanlah sebuah masalah bagi pengusaha karena sejak diberlakukannya Batam sebagai daerah FTZ banyak kemudahan sedemikian besar yang didapat pengusaha baik dalam pajak, bea cukai dan lain sebagainya tapi tidak ada keringanan atau keuntungan untuk pekerja. Bahwa gugatan Apindo ini adalah sebuah akal-akalan untuk menekan upah buruh di Batam. Persoalan sesungguhnya apabila upah pekerja diberlakukan R. 1.100.000,- hal ini adalah malapetaka bagi masyarakat Batam karena mayoritas masyarakat Batam adalah pekerja. Perkembangan terakhir, isu UMK Batam ini sudah merupakan isu nasional karena baru pertama sekali UMK digugat di seluruh Indonesia dan dimenangkan oleh Apindo. UMK kota Batam sebenarnya lebih kecil daripada UMK Tangerang yang bukan merupakan daerah FTZ dan pemerintah kota Tangerang mampu menetapkan angka diatas UMK Batam.Disisi lain pasti nantinya harga bahan pokok juga akan naik dan ini artinya kenaikan UMK tidak ada gunanya *** (Net,Tim Redaksi).
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
Comments mengenai UMK Kota Batam Dari tahun ketahun penetapan UMK selalu menjadi perdebatan antara buruh (melalui serikat buruhnya) dan para pengusaha (APINDO). Dan setiap penetapan UMK baru kota Batam, selalu lebih kecil dari KHL - Kebutuhan Hidup layak - yang diajukan dari pihak buruh. Jika saja para pengusaha mau mengkaji permasalahan in dengan hati nurani mereka, sudah sepatutnya UMK itu dapat disesuaikan dengan tuntutan KHL kota Batam. Para pengusaha seharusnya lebuh mengerti keadaan & kondisi kota Batam dimana transportasi dan kebutuhan hidup (sandang, pangan & papan) cukup tinggi. KHL yang diajukan pihak buruh sudah selayaknya dapat dilihat oleh para pengusaha (APINDO khususnya) sebagai hal yang hakiki untuk dapat dipenuhi oleh para pengusaha mengingat kalkulasi/perhitungan untuk menentukan KHL yang dilakukan pihak buruh didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan. Sebagai salah seorang buruh saya meminta agar DPRD Kota Batam bersama dengan Pemerintah Kota Batam membuat PERDA PERBURUHAN yang mengatur tentang penetapan UMK ini yang tentunya jangan bertentangan dengan UU yang sudah ada. Seperti di Kota dan Kabupaten lainnya juga menerbitkan PERDA sebagai kepeduliaan terhadap kesejahteraan buruh. Salam, Daniel Reporter Koran Buruh - Kota Batam
SEKILAS MENGENAI UPAH MINIMUM KOTA BATAM (By. Marnaek Nainggolan, SE) Upaya penetapan UMK Batam sebesar Rp. 1.110.000 sesungguhnya masih dibawah standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Batam merupakah salah satu tingkat kebutuhan hidup tertinggi di Indonesia maka sudah sepatutnya persentase kenaikan UMK Batam lebih tinggi bila dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia.Apalagi belakangan ini harga-harga barang, pangan sandang,dan kebutuhan sehari-hari lainnya terus meningkat maka nilai UMK sebesar Rp.1.110.000 tidak mempunyai nilai yang signifikan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Oleh sebab itu sudah seyogianya pemerintah dan pengusaha menilik jeritan para buruh dibalik rutinitas aktivitas mereka yang nota benenya mereka sebagai motor pendongkrak produktivitas di setiap perusahan dan yang menyumbang pada pendapatan Nasional di Republik ini. Bila pengusaha merasa keberatan dengan angka Rp1,110.000 (apalagi dengan menaikkan diatas angka tersebut) tentunya harus membuat pernyataan dan menunjukkan neraca keuangan selama dua tahun terakhir, bila hasilnya tidak sesuai dengan standar keuangan perusahaan, maka pengusaha harus membuat kesepakatan dengan pekerja untuk mencapai titik temu sehingga masing-masing pihak tidak ada yang merasa dirugikan. ***
Gindo Nadapdap Eksekutif Kelompok Pelita Sejahtera di Medan Kelompok Pelita Sejahtera Medan dan Buruh Sumatera Utara berserta NGO yang ada di Medan akan mendampingi Aliansi Buruh Batam (SPSI, SPMI, SBSI) dalam memberikan dukungan terhadap gugatan Gubernur KEPRI di PTUN Tinggi di medan. Beliau mengatakan ini adalah bentuk nyata solidaritas Buruh Medan – Sumatera Utara dengan perjuangan rekan-rekan di Batam. Dukungan ini akan dilakukan dengan menggalang solidaritas rekan NGO di Sumatera Uatar dan para aktivis buruh. Gindo mengatakan bahwa perjuangan ini panjang dan bisa saja tidak selesai setahun, namun perlawanan harus tetap dilakukan. Menurut Gindo ini adalah perjuangan terhadap politik buruh murah, yaitu murah upahnya, murah di PHK, murah segalanya. Peraturan menteri No 7 tahun 2004 memang menjamin upah murah itu, kita harus mengadvokasi agar Permen itu dirubah, disana dikatakan bahwa survey untuk KHL dibuat dengan patokan harga yang paling murah. Sistem pengupahan harus dirubah imbuhnya, karena peraturan Menteri yang ada saat ini adalah menjadi kaki tangan pengusaha. Sekarang ini yang kita lakukan adalah mengadvokasi dan dijadikan issu utama pergerakan buruh indonesia agar pemerintah mengubah peraturan pengupahan perburuhan Indonesia, diharapkan di Batam juga memulai penolakan terhadap UU dan peraturan yang menjadi politik upah murah menjadi prilaku pengusaha dan pemerintah. (belra)
KH. Zamhuri Muchtar, Raja Abdul Gani, setyasih Priherlina. NURHAMLI (Ketua SPMI Batam) dan Setia Putra Tarigan (Koordintor Aliansi Buruh Batam) Dalam pertemuan Koran Buruh dengan dua orang aktivis buruh di Batam mengatakan bahwa kehadiran PERDA Ketenagakerjaan Kota Batam sduah mendesak untuk diadakan. Menyangkut beberapa hal penting diantaranya UU dan Permen yang pelaksanaannya menyimpang di Batam. Beberapa UU dan Permen itu dijadikan alat untuk merugikan pekerja. Juga dalam Perda itu dapat diatur yang bersifat sangsi terhadap yang melanggarnya. Perjuangan akan PERDA ini sedang digalang bersama sama dengan Aliansi buruh Batam (SPMI, SPSI, SBSI). Setelah perjuangan tentang UMK ini, maka Aliansi Buruh Batam akan diteruskan untuk memperjuangkan PERDA Ketanagakerjaan Kota Batam. Sayangnya DPRD Kota Batam tidak peka sehingga kami dengar tentang PERDA Ketenagakerjaan tidak masuk menjadi bagian dalam Prolegda Kota Batam. Kami akan bergerak bersama buruh lainnya untuk memperjuangkan PERDA ini agar ditahun ini PERDA Kota Batam diterbitkan untuk kesejahteraan Pekerja/ Buruh dan juga kemajuan dunia usaha di Batam. Jika PERDA ini tidak diadakan maka semakin jelaslah bahwa pemerintah dan juga para wakil rakyat tidak peduli terhadap saudaranya sendiri.
Charles: Saya buruh di PT HItech Seraya. Di perusahaan tempat saya bekerja kami tidak mendapat keterangan tentang hak dan kewajiban kami sebagai buruh. Saya tidak tau peraturan cuti saya, mengenai pesangon, uang jasa, dan tidak ada menandatangani surat perjanjian kerja bersama. Saya sudah bekerja disana lebih Sembilan tahun. Untuk hal seperti ini pemerintah perlu melakukan tindakan dalam bentuk peraturan dan mengakkan peraturan itu agar para buruh bekerja lebih nyaman dan tentram karena pemerintahnya peduli. Pelayanan pemerintah kepada buruh tidak musti harus merugikan pengusaha, tapi sama sama diuntungkan untuk kemajuan bersama.
Para mantan anggota DPRD Batam tahun 20042010 yang juga adalah mantan Anggota Pansus Ranperda Ketenagakerjaan Kota Batam angkat bicara bahwa sudah saatnya Kota Batam peduli kepada kelompok masyarakat yang sebahagian besar adalah buruh. Kepeduliaan itu hendaknya tertuang dalam bentuk yang konstruktif dalam sebuah regulasi pemerintah. PERDA yang menjamin tentang kesejahteraan buruh yang tentunya jangan betentangan dengan UU dan peraturan yang lebih tinggi seharusnya dibuat untuk persambahan bagi kesejahteraan rakyat. Melihat sampai saat ini masih sangat besar terjadi penyimpangan outsourching dimana mana, PHK sepihak, pengkondisian agar Serikat Buruh tidak berkembang, dan banyak lagi harus diperhatikan oleh pemerintah dan seluruh komponen Batam. Janganlah setelah didemo maka kita tergopoh-gopoh untuk melakukannya.
Tulus Sihombing: Sudah seharusnya Pemerintah Batam memperhatikan buruh. Pelayanan kepada perburuhan sampai saat ini sangat rendah. Kmi tidak menganggap pemerintah melayani kami dengan baik. Contohnya jika ada rekan-rekan buruh yang bermaslah mengenai permasalahan maka kami tidak mencari pemerintah tapi serikat, le,baga lain, atau pribadi yang bisa membantu. Bukan kepada pemerintah. Karena sampai saat ini pemerintah tidak kelihatan dan tidak pernah kami dengar mau melayani kami apalagi kasus-kasus perorangan. Kalaupun kami ke Disnaker maka mereka tidak tangap, lamban, dan menjadikan kasus kami jadi objek mereka. (red)
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
Tetap Survive Meski Mengidap HIV/AIDS Alrojak Pilih Jadi Aktivis
K
AGET, bingung, dan stres kerap mendera seseorang yang baru mengetahui dirinya positif terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Bahkan tidak sedikit yang ingin mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Begitu juga yang dirasakan Alrojak. Pria kelahiran 20 Januari 1954 itu, begitu putus asah ketika 14 tahun lalu diberitahu seorang dokter bahwa dirinya positif terinfeksi virus yang sampai sekarang belum adalah obat penyembuhnya. “Rasanya tidak karu-karuan,”katanya singkat mengenang masa lalunya yang tidak secerah saat ini. Kepada Tribun, lelaki mengaku cukup lama berada dalam lembah keputusasaan. Untungnya, sebelum divonis, ia telah mengetahui seluk beluk tentang penyakit HIV/AIDS. “Sebelum saya memeriksakan diri, saya sudah sering ikut aktivitas penanggulangan HIV/AIDS. Sehingga saya tahu bagaimana mengatasinya. Walaupun begitu, perasaan kaget dan putus asa pernah menimpa saya,”ujar Rojak seraya mengaku, sejujurnya ia tidak tahu secara pasti kapan terjangkiti virus HIV. Namun, kata dokter yang pernah memeriksanya, virus itu sudah bersarang ditubuhnya sejak 14 tahun lalu. “Saya periksa ke dokternya baru dua tahun lalu,”akunya. Bagaimana pria bertinggi 162 cm itu bisa terjangkit? Ia tidak ingin memaparkan secara ditail. Kemungkinan tertularnya dikarenakan pola pergaulan masa lalunya. Rojak, yang sudah lama tidak lagi didampingi istri dan anaknya, memiliki ketegaran yang luar biasa. Semangat hidupnya tetap tinggi. Baginya, HIV/AIDS bukanlah suatu halangan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, penyakit itu ia jadikan motivator hidup untuk lebih giat bekerja. Setelah mengetahui dirinya menjadi salah satu pengidap HIV/AIDS, semakin memantanpkan Rojak untuk menjadi aktivis memerangi penyebarluasan virus tersebut. Melalui organisasi Gaya Batam, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) HIV/AIDS khusus untuk gay, waria, dan lesbi, secara aktif ia ikut melakukan pencerahan kepada masyarakat agar mengetahui secara jelas apa dan bagaimana HIV/AIDS itu.
HIV/AIDS di Batam Terus Meningkat DARI tahun 1994 hingga Juli 2004, jumlah pengidap HIV/AIDS di Batam terus meningkat. Ini terlihat dari meningkatnya kasus yang ditangani oleh Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda (YPAB), sebuah lembaga konseling bagi penderita HIV/AIDS. Data yang dikeluarkan oleh YPAB dari 1994 hingga Juli 2004 ini, menunjukan meningkatan yang signifikan. Pada 1994, pengidap HIV yang ditangani hanya 6 kasus. Namun, pada 2003, menjadi 16 kasus. Dan pertengahan 2004 ini, 11 orang posisif dinyatakan mengidap HIV. Peningkatan jumlah penderita AIDS juga cukup besar. Dari 2 orang pada 1997, menjadi 22 orang pada 2003. Dan pertengahan 2004 ini, 14 orang yang dinyatakan positif menderita AIDS. Selama 10 tahun menjadi konseling, 35 orang diantara penderita AIDS telah meninggal dunia. Menurut keterangan Dr M Yamin, seorang konseling, yang ditemui di kantor YPAB, Pelita, Batam, Selasa (3/8), kasus HIV/AIDS 83 persen disebabkan oleh kebiasaan berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan intim. Sembilan persen lainnya, disebabkan hubungan sejenis atau homoseksual, lima persen disebabkan jarum suntik dan obat-obatan terlarang, sedangkan tiga persen lagi penularan dari ibu ke anak yang dikandungnya. Bila dinasionalkan, selama 2003, jumlah kematian akibat HIV/AIDS di Batam termasuk yang tertinggi, disamping Jatim dan Bali. Diantara penderita AIDS, Yamin melanjutkan, pekerja seksual menduduki posisi teratas. Selain itu, jumlah pengidap HIV/AIDS lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan. Yamin memprediksikan jumlah pengidap HIV/AIDS di Batam akan terus meningkat, bila dilihat dari pola hidup dan pergaulan yang dijalani masyarakat. Dengan semakin maraknya industri seks dan semakin banyaknya kaum laki-laki yang doyan jajan, maka masyarakat akan rentan dengan HIV/AIDS. “Kasihan anak dan istri setia menunggu suami pulan, namun suaminya suka jajan di luar. Akibatnya, tidak hanya suami yang rentan HIV/AIDS, tapi istri dan anak juga bisa terkena,” ungkap Yamin. (nix)
Ciri-ciri orang terjangkit HIV/AIDS Fase pertama
Belum terlihat gejala apapun meskipun sudah positif terinveksi HIV melalui tes darah. Fase kedua Belum terlihat gejalan penyakit tetapi sudah bisa menularkan kepada orang lain. Berlansung sekitar 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV.
Fase ketiga
Mulai muncul gejala-gejala awal penyakit antara lain keringat yang berlebihan pada waktu malam, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang tidak sembuhsembuh, nafsu makan berkurang dan badan menjadi lemah, serta berat badan terus berkurang. Pada fase ketiga ini sistem kekebalan tubuh mulai berkurang tetapi belum pada tahap AIDS
Fase keempat
Sudah masuk pada fase AIDS dan kekebalan tubuh sangat berkurang. Mulai ada infeksi oportunistik yaitu kanker, khususnya sariawan, kanker kulit atau sarcoma kaposi, infeksi paru-paru yang menyebabkan radang paru-paru dan kesulitan bernafas, infeksi usus yang menyebabkan diare parah berminggu-minggu, dan infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental dan sakit kepala. (nix/ dari berbagai sumber)
23 Napi Batam Positif HIV
Batam, Tribun- Sebanyak 23 orang narapidana (Napi) di Lembaga Permasyarakatan Batam terlah positif terinfeksi virus HIV. Ke-23 ODHA (Orang Dengan HIV/AID) tersebut sampai saat ini belum mendapatkan pengobatan intensif untuk menghambat perkembangan virus di dalam tubuh mereka. Kepala Lembaga Permasyarakatan Klas IIA Batam P Kunto Wiryanto menjelaskan, kepastian terinfeksinya para penghuni LP tersebut setelah dilakukan test HIV/AIDS yang dilakukan para sukarelawan dari Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda (YPAB), sebuah lembaga konseling bagi penderita HIV/AIDS yang bermarkas di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, beberapa waktu lalu.
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
Berhubungan Harus Pakai Kondom Harapan Anak-Anak yang Terjangkit HIV/AIDS
Si Ibu Tak Boleh Menyusui
KASUS penularan HIV secara vertikal dari ibu ke bayi di Batam memang tergolong tinggi. Jika sampai awal Mei lalu telah terditeksi sembilan anak HIV positif, rentang hingga pertengahan Juni terdapat tiga wanita hamil yang baru mengetahui status HIV. Seperti yang dikatakan dr Francisca L Tanzil, salah satu dokter RSBK yang aktif menangani HIV/AIDS, jumlah anak yang terinfeksi HIV positif tidak bisa dipatok untuk waktu lama karena hampir setiap minggu pertambahan bisa terjadi. Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Admajaya ini juga mengungkapkan, penjaringan secara dini ODHA yang hamil pernah dilakukan selama tahun 2005. Penjaringan dilakukan masih bersifat gerilya yakni lewat klinik-klinik kebidanan, Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) dan RSBK. Para bidan dan dokter yang ada di pusat-pusat kesehatan tersebut diminta memberikan penyuluhan kepada setiap wanita hamil yang kontrol untuk secara sukarela melakukan tes HIV. Sampai akhir 2005, tercatat sudah 84 wanita hamil yang mengikuti konseling dan melakukan tes HIV. Hasilnya dua orang HIV positif. Untung satu diantaranya yakni pasangan Eka dan Ika mengikuti program medis dan saat ini memiliki putra Lajang yang dalam darahnya tidak terditeksi virus HIV. Perlu diingat, dalam cairan asi yang merupakan makanan utama bayi terdapat virus HIV bagi wanita yang sudah terinfeksi HIV. Virus kemudian bisa bertransmisi melalui peradangan payudara (mastitis), luka di puting, lesi di mukosa mulut bayi, atau lemahnya respons imunitas bayi. Karena itu, tidak bisa ditawar lagi, bayi harus disusui dengan susu formula. (sri murni)
TIDAK seperti pasangan sehat yang bisa memiliki anak kapan pun baik direncanakan ataupun tidak. Pasangan ODHA harus melakukan perencanaan dan mengikuti petunjuk medis jika menginginkan bayi yang negatif HIV, meskipun sekali lagi, tidak menjamin 100 persen. Dr Siska menerangkan, sebelum pasangan ODHA memutuskan memiliki anak disarankan untuk memeriksakan kesehatan masing-masin, baik tingkat kesuburan maupun kondisi kesehatan fisik kedua pihak, tertutama si calon ibu. Sebab, pemeriksaan awal akan menjadi pertimbangan dan kajian dokter tentang penyakit-penyakit aportunis yang kemungkinan muncul selama masa kehamilan. Satu hal paling utama yang harus dimiliki pasangan adalah kesiapan mental dengan segala kondisi apapun yang bakal terjadi. Karena itu, sebelum benar-benar memutuskan hendak memiliki momongan, kedua belah pihak musti mendapatkan informasi yang benar. Ini bisa didapatkan lewat konseling dan konsultasi dengan dokter kandungan. Jika beberapa hal diatas telah terpenuhi, pasangan tinggal mengikuti petunjuk medis bagaimana proses pembuahan yang tergolong aman. Masih dari penjelasan dr Siska, jika pasangan sama-sama positif terinfeksi HIV, hubungan suami istri tetap dilakukan dengan menggunakan kondom. Lakukan hubungan di saat istri masa subur. Agar sperma bisa membuahi sel telur, kondom yang digunakan pada ujungnya diberi lubang kecil. Penggunaan kondom pada pasangan yang sama-sama ODHA bertujuan untuk mencegah resiko terinfeksi ulang antar kedua pihak. Jika kondom diberi lubang pada ujungnya yang berfungsi sebagai jalan keluar bagi sperma, tetap bisa melindungi bagian alat reproduksi lainnya saat terjadi gesekan. Hubungan tanpa kondom, bisa saja dilakukan dengan tujuan pembuahan. Tapi disarankan tidak dilakukan sering, hanya beberapa kali saja saat masa subur. Perlu dingat bahwa virus HIV hanya terdapat di darah, cairan sperma, dan carian vagina. Sementara sperma dan sel telur itu sendiri tidak disarangi virus HIV. Sebab itu, janin yang ada dalam rahim yang dibungkus plasenta bisa tidak terinfeksi HIV jika memang tidak terjadi kebocoran pada pembungkus janin tersebut.
Tidak Mau Cerita Ke Orang Lain RASA takut dikucilkan, masih terus mendera Angles, bukan nama sebenarnya. Wanita berkulit putih berusia 21 tahun ini, tetap tidak ingin memberitahukan status HIV positifnya kepada orang lain, termasuk keluarga dan tetangga. “Yang tahu saya menderita penyakit ini (HIV positif) hanya suami dan rekan-rekan sesama ODHA (orang dengan HIV/AIDS),”kata Angles yang ditemui Tribun beberapa waktu lalu di kediamannya, kawasan Batam Centre. Wanita yang kini tergabung dalam kelompok dukungan HIV?AIDS ini, bersyukur, HIV hanya bersarang di tubuhnya dan tidak menulari sang suami yang sampai sekarang masih berstatus HIV negatif. Beruntungnya, Angles ditangani sejak dini. Begitu mengetahui statusnya positif HIV, ia langsung mengkonsumsi ARV, salah satu jenis obat yang berfungsi menekan pertumbuhan virus. Sehingga, ia tidak sempat mengalami penderitaan parah seperti kebanyakan ODHA yang mengetahui positif HIV setelah kondisi tubuhnya benar-benar lemah. Wanita berpostur sedang ini, termasuk wanita yang sangat tabah dan santai menjalani setiap cobaan hidup. Namun, di balik senyumnya yang ramah, ia menyimpan keinginan hadirnya seorang buah hati. “Saya menikah sejak 2000. Sebelum tahu saya terinveksi saya memang belum diberi momongan oleh Tuhan. Dari dulu saya sangat ingin punya momongan. Tapi semenjaka tahu saya teriveksi HIV, saya dan suami membuat kesepakatan tidak memiliki anak. Alasannya, karena saya takut masa depan anak kami tidak terjamin,”aku Angles. (menixnews)
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
Consultation di Bukit Karmel
Gubernur KEPRI Ismeth Abdullah dengan Moderator United Evangelical Mission Rev. Zefanya Kameta, DR. Fidon M, DR. J Motte, DR. B Purba
Pelatihan Organisasi Buruh oleh PSDM di GBKP Bida Ayu
DR. Robin Butar butar menyerahkan Sertifikat Peserta kepada Surani Sihombing salah satu Peserta Konsultasi Pelayanan kepada Buruh.
Lindungi Mereka dari Praktek Buruh Anak
Jadi Raja gukguk, H. DR Syamsul Bahrum, Pdt. L hutagaol saat Konsultasi Pimpinan pelayanan Gereja batam mengahadapi dampak krisis global oleh PSDM Batam.
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
PERKUMPULAN SATU DALAM MISI (PSDM) Sekilas Tentang Perkumpulan Satu Dalam Misi (PSDM)
Kegiatan PSDM yang sudah Dilaksanakan I Pendidikan/Pelatihan
1. Apa itu PSDM? PSDM adalah sebuah lembaga pelayanan bersama bersifat non profit yang dibangun berkonsentrasi pada peningkatan ketrampilan dan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, konsultasi, dan advokasi terutama kepada buruh.
2. Kenapa PSDM didirikan? PSDM didirikan dari pergumulan atas keadaan masyarakat Batam khususnya buruh yang memiliki situasi kehidupan: 1. Gaji rendah, Pemukiman minim, Kesehatan buruk, Pendidikan rendah, Keselamatan kerja rendah. 2. Mental/Paradigma pekerja/buruh/pegawai, datang ke Batam dengan mental buruh bukan mental pengusaha/untuk mandiri. 3. Minimnya keterampilan (Skill). 4. Persoalan kebebasan berserikat, dan perhatian yang lebih khusus bagi buruh Perempuan dan Anak.
3. Untuk apa PSDM ada? PSDM didirikan untuk memberdayakan masyarakat melalui Pendidikan, Konsultasi dan juga Advokasi dalam Thema Perdamain, Keadilan, dan Keutuhan Ciptaan /Kelestarian Lingkungan Hidup.
4. Bagaimana PSDM bekerja?
PSDM akan melakukan Pendidikan Hukum dan Hak Azasi manusia, juga pendampingan dan pembelaan hukum kasus-kasus Perburuhan dan traffiking. Program peningkatan keterampilan berupa Kursus Computer, Menjahit, Bahasa Inggris, dan keterampilan lainnya, penguatan perekonomian melalui Credit Union. Untuk semua ini PSDM akan membagun kerjasama dengan lembaga sosial keagmaan, Pemerintah, perusahaan, seirkat Pekerja/Buruh dan lainnya yang memiliki perhatian yang sama.
PERKUMPULAN SATU DALAM MISI
1. Pelatihan Bagi Pendeta dan Penetua Untuk Mengembangakan Pelayanan Yang Mengatasi Permasalahan Perburuhan. 2. Pemotivasian ke Lembaga – Lembaga Pelayanan Masyarakat akan pentingnya pemberdayaan bagi masyarakat buruh. 3. Pelatihan Koperasi Kredit, untuk penguatan permodalan bersama, dan sekaligus membebaskan masyarakat dari lilitan rentenir. 4. Kursus Komputer, untuk meningkatkan daya saing, dan membuka wacana kepada pekerja yang professional. 5. Kursus Bahasa Inggris, peningkatan daya saing ditengah-tengah banyaknya perusahaan asing. 7. Pelatihan Penguatan Organisasi Pelayanan Buruh. 8. Pendidikan Jurnalistik, untuk mensharingkan perkembangan pelayanan yang sedang dilaksanakan. 9. Antisipasi Penyakit HIV – AIDS.
II Konsultasi
1. Konsultasi Tentang Permasalahan Hak-Hak azasi Manusia dan Buruh. 2. Konsultasi Dampak Krisis Global Bagi Buruh
III Advokasi
1. Menerima pengaduan masalah Perburuhan (PHK Sepihak, tentang THR dan Pesangon, Kontrak Kerja). 1. Advokasi permasalahan Hubungan kerja. 2. Konsultasi Masalah Kesehatan Reproduksi (KESPRO) masalah-masalah perempuan juga 2. Advokasi permasalahan Traffiking/PerdaganKekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). gan Manusia. 3. Curhat tentang apapun menyangkut kehidupan di Batam. 4. Pengaduan Korban Traffiking (perdagangan orang) 5. Konsultasi HIV-AIDS 6.RUMAH SINGGAH (SHELTER) bagi mereka yang terdampar oleh karena kesulitan hidup yang dihadapi.
MEMBELA DAN MELINDUNGI
PELATIHAN MANAGEMENT ORGANISASI
Perum Bida ayu Blok N 135 Kel Mangsang Email:
[email protected] Direktur Program: Rudi Sembiring Meliala HP. +62811702368 Email:
[email protected] Mari Bergabung, utk berita terkini PSDM Milis:
[email protected] Blogs: www.satudalammisi.blogspot.com
PSDM akan dengan senang hati membantu organisasi anda (Serikat Buruh/Pekerja, STM, Koperasi, Pemuda, Lembaga Keagamaan) melakukan Training Tentang Perencanaan Strategis dalam mengelola Program Program Organisasi anda, Job Discription Pengurus, Merancang Program Kerja berbasis PME (Planning Monitoring dan Evaluating). Hubungi kami:
h PSDM
Rumah Singga
+62811702368.
[email protected]
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
Selesaikan Masalah Tanpa Masalah
Bangkitkan CU- Singkirkan “Lintah Darat”
Koperasi Kredit bermula pada abad ke-19. Ketika rakyat Jerman dilanda krisis ekonomi karena badai salju yang melanda seluruh negeri. Para petani tak dapat bekerja karena banyak tanaman tak menghasilkan. Penduduk pun kelaparan. Situasi ini dimanfaatkan oleh orang-orang berduit. Mereka memberikan pinjaman kepada penduduk dengan bunga yang sangat tinggi. Sehingga banyak orang terjerat hutang. Oleh karena tidak mampu membayar hutang, maka sisa harta benda mereka pun disita oleh lintah darat. Kemudian tidak lama berselang, terjadi Revolusi Industri. Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia diambil alih oleh mesin-mesin. Banyak pekerja terkena PHK. Jerman dilanda masalah pengangguran secara besar-besaran. Melihat kondisi ini wali kota Flammersfield, Friedrich Wilhelm Raiffeisen merasa prihatin dan ingin menolong kaum miskin. Ia mengundang orang-orang kaya untuk menggalang bantuan. Ia berhasil mengumpulkan uang dan roti, kemudian dibagikan kepada kaum miskin. Ternyata derma tak memecahkan masalah kemiskinan. Sebab kemiskinan adalah akibat dari cara berpikir yang keliru. Penggunaan uang tak terkontrol dan tak sedikit penerima derma memboroskan uangnya agar dapat segera minta derma lagi. Akhirnya, para dermawan tak lagi berminat membantu kaum miskin. Raiffeisen tak putus asa. Ia mengambil cara lain untuk menjawab soal kemiskinan ini. Ia mengumpulkan roti dari pabrik-pabrik roti di Jerman untuk dibagi-bagikan kepada para buruh dan petani miskin. Namun usaha ini pun tak menyelesaikan masalah. Hari ini diberi roti, besok sudah habis, begitu seterusnya. Berdasar pengalaman itu, Raiffeisen berkesimpulan: “kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesama mereka juga. Pinjaman harus digunakan untuk tujuan
yang produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan pinjaman adalah watak si peminjam.” Untuk mewujudkan impian tersebutlah Raiffeisen bersama kaum buruh dan petani miskin akhirnya membentuk koperasi bernama Credit Union (CU) artinya, kumpulan orang-orang yang saling percaya. Credit Union yang dibangun oleh Raiffeisen, petani miskin dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman, bahkan kini telah menyebar ke seluruh dunia.
Kopdit Arih Ersada
Credit Union yang dirintis Raiffesien itu, kini tumbuh dan berkembang di Batam. Tepatnya 16 Juni 1996, atas gagasan Departemen Partisipasi dan Pembangunan (PARPEM) GBKP yang berpusat di Kabanjahe Sumatera Utara dibentuklah CU GBKP Batam yang diberi nama “ARIH ERSADA”. Awalnya, dengan beranggotakan tidak lebih dari 20 orang , CU ARIH ERSADA berjalan tertatih-tatih. Banyak hal yang menjadi penyebab lambatnya perkembangan CU di tubuh GBKP Batam. Mungkin salah satu faktor penyebabnya karena pengurus memang semuanya relawan, murni pelayanan. Dilain pihak mungkin anggota juga merasa kurang percaya kepada pengelolanya. Selain itu, anggota jemaat merasa telah sanggup mandiri tanpa perlu bantuan orang lain, karena memiliki penghasilan lebih dari cukup. Sehingga lebih baik menyimpan uang di Bank agar lebih aman dari pada di CU. Sadar atau tidak, dengan menabung di Bank, uang itu dimanfaatkan oleh orang-orang kaya, pengusaha yang hobbi memutar uang untuk memperkaya diri sendiri. Selain itu, kita tidak akan pernah memilik saham di Bank itu, pasalnya kita hanya sebagai nasabah biasa, yang tidak punya hak suara untuk mencampuri urusan management bank dimana kita menjadi nasabah. Lain halnya jika ditabungkan di CU, uang itu akan dimanfaatkan oleh anggota CU itu
Credit Union Koperasi kredit atau Credit Union atau biasa disingkat CU adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak di bidang simpan pinjam yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya, dan yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya sendiri. Sampai saat ini Credit Union yang ada di Kota Batam adalah CU Arih Ersada, CU Maju Bersama, CU Berkat Bersama, CU Jemaat HKBP, CU Pemuda GKPI, CU Lau Buah, dan mungkin masih ada lagi yang lain.
sendiri, dan bunga yang dibayarkan ke CU akan dinikmati bersama untuk kesejahteraan bersama. Selain itu, sebagai anggota kita langsung sebagai pemilik saham, sehingga kita bebas mengawasi alur prosesnya. Koperasi kredit memiliki tiga prinsip utama yaitu: 1) azas swadaya (tabungan hanya diperoleh dari anggotanya); 2) azas setia kawan (pinjaman hanya diberikan kepada anggota) dan 3) azas pendidikan dan penyadaran (membangun watak adalah yang utama; hanya yang berwatak baik yang dapat diberi pinjaman). Jadi, kelompok masyarakat yang berusaha untuk menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa harus bergantung kepada penguasa merupakan tujuan Credit Union (CU) dilahirkan. Karena konsep CU bukanlah untuk mengejar laba dan bukan pula sebagai derma melainkan untuk pelayanan di antara anggota itu sendiri. Krisis ekonomi global yang terjadi beberapa tahun lalu di negeri ini, turut andil dalam mengembangkan CU ARIH ERSADA, kesadaran anggota jemaat sudah mulai tumbuh dan melirik CU sebagai salah satu pertahanan. Betapa tidak, hanya dengan menyisihkan sisa belanja Rp. 10.000 perbulan bisa ditabung di CU, sementara di Bank ?!. Saat ini anggota CU ARIH ERSADA dibawah kepengurusan Andel Tarigan sebagai Ketua, Amar Arif Purba sebagai bendahara sudah mencapai 700 an orang dengan asset 900 jutaan rupiah. Konsep CU adalah masyarakat yang menjadi anggota membayar iuran wajib, simpanan pokok, dan menabung. Tabungan itu akan menjadi jaminan untuk meminjam dalam jumlah yang masih wajar. Dan yang boleh meminjam hanya anggota. Untuk menjadi anggota CU tidaklah sulit. Siapapun dari latar belakang dan agama apapun boleh. Namun bagi sekelompok orang masih membatasi diri dengan. Tetapi sekarang sudah lebih universal. Untuk masuk ke CU, kita mesti konsultasi dulu dengan Pengurus yang membidangi Pendidikan. Di sana akan diberikan penjelasan sedikit mengenai apa itu CU, dan ditanya mengapa berniat menjadi anggota CU. Kemudian akan diberikan formulir untuk diisi. Setiap CU di suatu daerah berbeda namanya namun intinya sama. Uang pangkal di setiap CU juga berbeda karena kita tidak mematok berapa besarnya. Seperti CU ARIH ERSADA, kedepan akan melakukan inovasi dan terbuka bagi masyarakat luas. *** (Berbagai Sumber-Redaksi)
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
Kasus – Kasus Perburuhan – Hak dan Hukum Karyawan Kontrak Pertanyaan :
Selamat siang. Saya sudah bekerja sebagai karyawan kontrak di sebuah Perusahaan swasta selama tiga tahun, dua tahun berturut-turut. Satu tahun saya jeda 30 hari secara hitam di atas putih, tapi aktualnya tetap masuk. Saat ini kontrak saya akan segera habis dan mungkin akan di-outsourcing-kan. Apa yang menjadi hak saya setelah putus kontrak? Apakah saya bisa menuntut untuk dipermanenkan dengan kejadian di atas menurut Pasal 9 ayat 5? Terima kasih.
Jawaban oleh : TPHB Koran Buruh
Dalam penjelasan Anda di atas, Anda tidak menyebutkan apakah dalam hal ini kontrak Anda diperpanjang atau diperbaharui, sehingga kami menyimpulkan bahwa ada dua kemungkinan mengenai perjanjian kerja antara Anda dan perusahaan tempat Ada bekerja yaitu: 1. Anda dikontrak selama dua tahun kemudian diperpanjang untuk satu tahun ke depan 2. Anda dikontrak selama dua tahun kemudian kontrak Anda diperbaharui untuk satu tahun ke depan Perjanjian kerja untuk waktu tertentu memang dapat diperpanjang atau diperbaharui (Pasal 59 ayat (3) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan). Menurut pasal 59 ayat (3) UU Ketenagakerjaan, perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat diadakan untuk paling lama dua tahun dan hanya boleh diperpanjang satu kali untuk jangka waktu paling lama satu tahun. Pengusaha yang bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu tersebut, paling lama tujuh hari sebelum perjanjian kerja waktu tertentu berakhir telah memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada pekerja/buruh yang bersangkutan. Artinya, jika yang dilakukan perusahaan tempat Anda bekerja adalah seperti yang disebutkan pada kemungkinan 1, maka perusahaan tersebut seharusnya telah memperpanjang kontrak Anda paling lama tujuh hari sebelum perjanjian kerja waktu tertentu berakhir dan jika tidak, maka demi hukum menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu (Pasal 59 ayat [7] UU Ketenagakerjaan) Namun, jika yang terjadi adalah sesuai dengan asumsi yang ke-2 maka menurut pasal 29 ayat (6) UU Ketenagakerjaan, pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat diadakan setelah melebihi masa tenggang waktu 30 hari berakhirnya perjanjian kerja waktu tertentu yang lama. Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu ini hanya boleh dilakukan satu kali dan paling lama dua tahun. Artinya, menurut hemat kami, apa yang dilakukan perusahaan tempat Anda bekerja adalah tepat sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan Anda tidak dapat menuntut untuk dipermanenkan. Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.***
Apakah menjadi tanggungan perusahaan? Pertanyaan :
Di perusahaan saya, ada pekerja pabrik yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas sewaktu perjalanan pulang dari kantor menuju ke rumah. Perusahaan sudah memberikan uang duka kepada pihak keluarga sebesar Rp5 juta, tetapi pihak keluarga keberatan dengan uang yang sebesar itu. Mereka menuntut 20 kali lebih besar dari sebelumnya. Mengingat kecelakaan di sini bukan kecelakaan kerja. Apakah kecelakaan lalu lintas tersebut dapat didefinisikan ke dalam kecelakaan kerja? Berapakah seharusnya perusahaan memberikan uang duka tersebut mengingat pegawai tersebut sudah bekerja hampir delapan tahun? Terima kasih.
Jawaban oleh : TPHB Koran Buruh
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita perlu menyimak UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (UU Jamsostek). Dalam UU Jamsostek diatur perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dan penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. Menurut UU Jamsostek, tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan Kecelakaan Kerja. Dalam UU ini disebutkan bahwa yang dimaksud kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Jika kecelakaan yang dialami oleh pekerja pabrik adalah dalam perjalanan pulang ke rumah dari tempat kerjanya, maka tenaga kerja tersebut berhak menerima jaminan kecelakaan kerja yang meliputi: a. Biaya pengangkutan; b. Biaya pemeriksaan, pengobatan, dan/atau perawatan; c. Biaya rehabilitasi; d. Santunan berupa uang yang meliputi: 1. Santunan sementara tidak mampu bekerja; 2. Santunan cacad sebagian untuk selama-lamanya; 3. Santunan cacad total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental; 4. Santunan kematian Namun jika yang terjadi adalah meninggalnya buruh tersebut bukan akibat kecelakaan kerja, keluarganya berhak atas Jaminan Kematian. Jaminan yang dimaksud meliputi biaya pemakaman dan santunan berupa uang (Pasal 12 ayat [1] dan ayat [2] UU Jamsostek). Mengenai besaran santunan kematian yang seharusnya diterima keluarga, diatur dalam PP No. 76 Tahun 2007 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jamsostek. Dalam peraturan itu tidak disebutkan adanya hubungan uang santunan kematian dengan masa kerja. Pasal 22 PP No. 14 Tahun 1993 mengatur bahwa jaminan kematian dibayar sekaligus kepada janda atau duda atau anak, yang meliputi: a. Santunan kematian sebesar Rp 10.000.000 b. Santunan berkala sebesar Rp 200.000 per bulan diberikan selama 24 bulan c. Biaya pemakaman sebesar Rp 2.000.000 Selain itu, pasal 166 UU Ketenagakerjaan mengatur dalam hubungan kerja berakhir karena pekerja/buruh meninggal dunia, kepada ahli warisnya diberikan sejumlah uang yang besar perhitungannya sama dengan perhitungan dua kali uang pesangon yang ditetapkan berdasarkan masa kerja. Dalam hal ini, karena pekerja pabrik tersebut telah bekerja lebih dari tujuh tahun tetapi kurang dari delapan tahun maka pekerja pabrik tersebut berhak mendapatkan dua kali delapan bulan upah per bulan (pasal 156 ayat [2] UU Ketenagakerjaan). Selain dua kali uang pesangon, ahli waris juga berhak memperoleh satu kali uang penghargaan masa kerja sebesar tiga bulan upah yang bergantung pada masa kerja (pasal 156 ayat [3] UU Ketenagakerjaan) dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima (pasal 156 ayat [4] UU ketenagakerjaan). Uang penggantian hak tersebut meliputi: a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur; b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ketempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja; c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat; d. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama.
Peraturan perundang-undangan terkait:
1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 2. Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja 3. Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2007 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
YULIUS BAKA,ST, MA
CALON GUBERNUR KEPRI YANG PRO BURUH
Sebentar lagi dibulan Juli 2010 Pemilihan Gubernur Kepulauan Riau akan berlangsung. Tentunya seluruh masyarakt KEPRI akan menggunakan hak pilihnya untuk memilihi Gubernur dan Wakil Gubernur.
Beberapa aktivis buruh di Batam mengatakan bahwa mereka akan mengajak para buruh untuk mendukung calon yang secara tegas menyatakan akan mendukung perjuangan buruh agar lebih sejahtera. Pertemuan kami dengan Bapak Yulius Baka, ST,MA dalam perbincangan menyongsong PILGUB Kepulauan Riau pada Juli 2010 yang akan datang membuka mata dan informasi baru. Beliau menyatakan bahwa siap untuk maju sebagai Calon Gubernur KEPRI. Saat berbincang lebih jauh beliau mengatakan bahwa hal ini akan dilakukannya jika partai memberikan amanat dan jika tidak ada yang mengajukan diri untuk menjadi calon terkhusus dari yang beragama kristiani imbuhnya. Sebagai kader senior Partai Demokrat di KEPRI akan membuka diri kepada siapa saja yang dianggap layak sebagai pasangan untuk maju ke pemilihan Gubernur yang akan datang. Menurut Yulius Baka sebagai penganut kristiani maka yang paling tepat sebenarnya adalah sebagai orang kedua atau Wakil Gubernur KEPRI. Saat dikonfirmasi tentang peluang dukungan suara baginya dalam pemilihan nanti, beliau mengatakan
YULIUS BAKA,ST, MA bahwa saat ini ada 125.000 pemilih umat krisatiani yang menrindukan peran nyata sebagai salah satu pemimpin di provinsi ini. Untuk KEPRI beliau mengatakan perlu pasangan pelangi sebagai wujud kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara. Motivasi maju sebagai Calon Gubernur KEPRI adalah untuk mewujudkan kehidupan bersama yang
berkeadilan bagi semua pihak. Kemajuan dimaksud adalah pertumbuhan perekonomian KEPRI yang nampak dalam meningkatnya dunia usaha yang tentunya akan mensejahterakan kaum buruh dengan menghargai hakhak mereka. Kemajuan suatu bangsa juga tidak terlepas dari dunia pendidikan katanya. Oleh karena itu dengan berbekal pengalaman sebagai Anggota DPRD KEPRI yang membidangi Kesejahteraan masyarakat dan Pendidikan, mantan Aktivis Oikoumene dalam gerakan Gereja-Gereja se KEPRI, Sekretaris Pengurus BMPS KEPRI, sebagai mantan buruh di PT Seagate dan PT Byonic, Direktur PT Yabes Adhitama, Pendiri Yayasan Aksi Natura Permata Bangsa beliau mengajak semua element masyarakat untuk memajukan kehidupan bersama terutama buruh Indonesia. Yulius mengatakan pertumbuhan ekonomi KEPRI harus ditingkatkan dan kesejahteraan buruh harus dijamin. Beberapa hal yang harus diperhatikan kedepan khusus dalam perburuhan adalah tentang penetapan UMK agar ditata sedemikian rupa sehingga tidak merugikan buruh, kebebasan berserikat yang memang sudah dilindungi undang-undang, dan perlindungan terhadap hak hak buruh lainnya. Dalam komunikasi kami terakhir diketahui bahwa beliau saat ini juga sedang mengembangkan pelayanan social yang akan melayani anak jalanan. Visinya kedepan di KEPRI tidak akan ada satupun manusia dewasa yang menjadi pengangguran. Selamat berjuang Pak. (Belra).
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur KEPRI Mei 2010 Pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu-Kada) 2010 di Provinsi Kepri akan diselenggarakan. Tahapan Pemilu telah dimulai sejak 19 Desember 2009 lalu, Bakal calon Gubernur dan wakil Gubernur (bacawagub) bermunculan bak cendawan di musim hujan. Putaran pertama, akan dilakukan 26 Mei 2010. Sejumlah nama bakal cagub dan cawagub mulai banyak diperbincangkan. Tokoh Sentral Pembentukan Provinsi Kepri Huzrin Hood juga sudah mulai melakukan aktivitas, kemudian disusul tokoh lainnya. Beberapa sudah mendeklarasikan dirinya dihadapan publik diantaranya mantan Walikota Batam Nyat Kadir yang sudh mulai terlihat dalam poster dan media, Anggota DPD RI Aida Zulaikha Nasution yang tak lain adalah istri Gubernur Kepri Ismeth Abdullah serta Wakil Gubernur Kepri Muhammad Sani. Juga diprediksi akan maju menjadi Calon adalah Soeryo Respationo Wakil ketua DPRD Provinsi KEPRI. Begitu juga dengan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, sebagai calon incumbent, meskipun sudah menyatakan akan maju, namun mantan ketua Otorita Batam (OB) tersebut juga belum melakukan deklarasi dihadapan masyarakat umum. Mengingat sebahagian besar pemilih adalah kaum buruh, maka jika diantara mereka berani menyatakan menjamin kesejahteraan buruh pastilah akan mendapat dukungan dan berpeluang besar untuk menang.
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
T
elah dilakukan Lokakarya konsolidasi gerakan buruh Indonesia (SGBI) di Wisma PTPM Panti Semedi Yogyakarta 17-18 Nov 2009. Pada saat pembukaan Gindo mengatakan bahwa pertemuan ini adalah merupakan tindak lanjut dari komunikasi informal dengan kawan-kawan SBJ dan Yasanti yang dilakukan bersama-sama dengan Bung Sahat Lumbanraja. Komunikasi informal tersebut dilanjutkan dengan komunikasi melalui surat-menyurat via email. Dilatarbelakangi oleh situasi kemandekan jaringan nasional, dimana SGBI yang pernah dibangun beberapa tahun lalu praktis mengalami kebuntuan. Pada gerakan buruh tidaklah masuk akal jika hanya dilakukan secara kedaerahan, tetapi sangat jelas membutuhkan gerakan nasional. Memang ada berbagai jaringan nasional saat, tetapi kita-kita yang bergabung saat ini perlu menentukan sikap apakah ikut dengan jaringan yang sudah ada ataukah melanjutkan cita-cita SGBI dahulu ? Inilah yang melatarbelakangi kami menginisiasi pertemuan ini. Pertemuan ini dilaksanakan dengan keterbatasan dana. Ada sisa dana SGBI yang disimpan oleh Yasanti dan Medan. Selebihnya akan didukung oleh Kelompok Pelita Sejahtera dari Medan.
Peserta yang hadir:
1.Gindo dari KPS. 2.Sahat dari KPS. 3.Eliakim Sitorus mewakili Serikat Buruh Indonesia Batam. 4. Amin dari Yasanti. 5.Jodi dari SBJ sebagai Coordinator Umum. 6.Sifau dari SBR ketua umum. 7. Harmini dari SBR sebagai pelaksana. 8. Mardini dari Yasanti. 9.Rahman dari YBP. 10.Rintang dari SBMI Medan. 11.Setiono dari SBJ. 12. Khotib dari Yawas. 13. Rozal dari SBJ sebagai pelaksana harian. 14. Rina dari Yasanti. Dalam pertemuan itu didapat kesimpulan setelah dilakukan diskusi pembahasan atas situasi perburuhan
(SGBI) local dan nasional : 1- Outsourcing/kontrak menjadi metode recruitment yang dilakukan perusahaan perusahaan di seluruh Indonesia dengan berbagai cara. 2- Agen penyalur tenaga kerja menjadi mitra utama perusahaan untuk melakukan penyaluran Outsourcing/kontrak dan kontrak ke perusahaanperusahaan. 3- Jumlah buruh Outsourcing/kontrak semakin mendominasi di perusahaan-perusahaan (80%, 70%). 4- Peranan Negara (Disnaker) dalam melindungi hak dan kepentingan buruh semakin melemah, upah buruh kontrak/os dibiarkan berada di bawah Upah Minimum. 5- Penyelesaian kasus perburuhan semakin tidak ada kepastian, dimana putusan diselesaikan rata-rata 3 tahun dan proses eksekusi yang sangat lemah. 6- Posisi tawar serikat buruh dari waktu-kewaktu semakin melemah. Minat buruh/pekerja untuk berserikat semakin minim karena penurunan jumlah buruh tetap dan peningkatan jumlah buruh tidak menetap. 7- Kaum Buruh semakin tidak percaya terhadap serikat buruh, karena banyak pimpinan serikat buruh yang menjadi pengurus CV-CV penyalur Outsourcing/kontrak (terjadi di Jatim dan Sumut). 8- Mayoritas perusahaan-perusahaan yang padat karya sangat rentan melakukan relokasi sebagai suati strategi untuk menghindari tuntutan-tuntutan kesejahteraan buruh. 9- Ada upaya yang dilakukan oleh buruh menghindari penyelesaian kasus melalui PHI, tetapi melalukan lembaga-lembaga politik lainnya seperti DPR, Bupati, dan lainnya. 10- Forum Tripartit Ketenagakerjaan telah menjadi alat legitimasi bagi pengesahan kebijakan
FLM (fleksibility labour market system). 11- Penggalangan opini melalui media massa menjadi sangat efektif untuk dikembangkan memblezeti penindasan dan penghisapan oleh pengusaha kepada buruh. 12- Adanya upaya penyatuan antara industry dengan home industry, dimana selama ini menjadi konflik yang diciptakan oleh pengusaha. 13- Buruh Outsourcing/kontrak tidak diperbolehkan oleh perusahaan menjadi anggota serikat buruh. 14- Fragmentasi serikat buruh, maka perlu ditingkatkan pola perkawanan dengan serikat-serikat buruh lainnya. 15- Gerakan buruh sedemikian ekslusif (gerakan buruh tercerabut dari gerakan social) menjadi sangat sulit dalam penguatan gerakan serikat buruh. 16- Situasi ekonomi, politik perburuhan berobah sangat cepat, tetapi strategi pergerakan buruh tetap monoton. Dalam pertemuan ini disepakati untuk menindaklanjuti cita-cita SGBI, maka dilakukan pembentukan Tim Baru dengan tugas-tugas : 1. Melanjutkan SGBI. 2. Membangun hubungan dan penjajakan dengan berbagai serikat buruh local yang bergabung dengan SGBI 3. Mengkaji ulang statute. 4. Mempersiapkan langkah-langkah deklarasi dan legalisasi SGBI atau federasi serikat buruh 5. Menetapkan masa kerja selama satu (1) tahun. 6. Tim Kerja terdiri dari 5 orang : Sahat Lumban raja, Setiono, Amin, Harmini, Rahman dengan pusat informasi Sahat lumbanraja. Demikian catatan dari pertemuan di Panti Semedi Jogya selama 2 hari. Selamat Berjuang…
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
Lingkungan hidup
U
ntuk masa depan dunia terkhusus Batam maka kelestarian ciptaan manjadi sangat penting. Kelestarian hutan dan juga air saat ini menjadi sangat urgent untuk menjadi perhatian pemerintah dan seluruh warga masyarakat. Beberapa element masyarakat berkomentar bahwa saat ini masih berlangsung pencurian air Batam atau bahasa lain dijual kekapal-kapal asing. Persoalan ini masih menjadi materi dalam pertemuan dan pembahasana bersama antara Pemerintah, DPRD, Otorita Batam tentang penyelamatan air di Batam. Selain itu yang menjadi keprihatinan tak kalah penting adalah pencemaran sumber air dan kerusakan lingkungan penunjang yang memperlihatkan lemahnya pemerintah dalam memelihara penopang masa depan Batam. Selain itu perusakan hutan dan alih fungsi hutan masih terus berlangsung. Hutan Baloi sampai saat ini tidak diketahui bagaimana kelanjutannya dan pengalihan ke Pulau Galang bukanlah solusi. Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Batam Rinaldo menuturkan bahwa jumlah hutan di Batam kian merosot. Air Batam yang mengandalkan Dam (Reservoir) semakin menyusut, perhatian Otorita Batam tidak focus dalam mengelola hutan dan air demi keselamatan kota ini menurut komentar seorang buruh bernama Rudi. Kebakaran hutan masih sering terjadi hal ini melibatkan beberapa orang anggota masyarakat. Melihat keadaan ini masih terus berkelanjutan maka peran pemerintah semakin dipertanyakan dalam melindungi lingkungan sebagai penunjang kehidupan kita semua. /Belra.
Kebakaran hutan di belakang Pos Polisi Muka Kuning dekat kawasan Batamindo 8/2/10. Hutan ini persis berada dipinggiran Dam Duriangkang yang adalah Dam terbesar sebagai penyangga kebutuhan air Kota Batam.
Bajir
Banjir di Batam yang akan dengan cepat merusakkan jalan yang dibangun milyaran rupiah serta merusak kesehat masyarakat, kenderaan bermotor, sehingga menambah biaya hidup yang membuat UMK menjadi jauh dari cukup.
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
Sembilan Hal yang Membuat Surat Lamaran Terlihat Baik Mendapatkan kerja di tempat yang sesuai dengan minat tentu menyenangkan. Sayangnya, banyak yang gagal salam proses melamar kerja karena kesalahan dalam berkas-berkas yang dikirimkan. Salah satunya adalah surat lamaran kerja yang kurang maksimal. Banyak calon pelamar kerja yang tidak menyadari bahwa surat lamaran dan surat riwayat hidup merupakan jembatan antara pelamar dengan calon perusahaan. Nah, untuk membuat surat lamaran yang baik, perhatikan beberapa hal di bawah ini: 1. Impresif: Tampilkan jati diri kita secara menarik. Isi surat hendaknya dapat memunculkan kesan simpatik, tidak terlalu arogan, dan juga tidak terlalu merendah. 2. Menarik minat calon atasan: Kesan pertama sangat penting. Usahakan untuk menyusun surat yang ketika seseorang mulai membacanya akan langsung tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seperti apakah diri kita. 3. Menyebutkan kualifikasi yang diraih: Prestasi kerja maupun pengalaman yang sukses harus disebutkan, untuk menunjukkan bahwa kita mempunyai prestasi dan pengalaman yang patut
dipertimbangkan. 4. Menggunakan bahasa yang enak dibaca, ringkas, dan padat: Gunakan bahasa yang sederhana dan ringkas. Kita mempunyai kesempatan untuk menjabarkan semuanya dalam kesempatan wawancara. Saat ini, buatlah penjelasan yang singkat, tetapi efektif. 5. Kalimat yang efektif: Hindari kalimat yang tidak efektif, seperti kalimat yang diulang-ulang tanpa alasan, ejaan yang salah, ataupun penggunaan tata bahasa yang buruk. Yang sering terjadi adalah penggunaan kata keterangan atau kata sambung yang berulang-ulang yang menyebabkan kalimat terasa janggal. 6. Bahasa Indonesia saja: Jika tidak diminta, hindari penggunaan bahasa Inggris, terutama jika kemampuan bahasa Inggris kita kurang baik. Jika bahasa Inggris kita bagus, boleh saja membuat surat lamaran berbahasa Inggris dan tentu saja merupakan sebuah ‘nilai plus’ bagi kita. 7. Tujuan dan alasan melamar: Cantumkan tujuan dan alasan kita melamar. Biasanya tujuan yang sering disebutkan dalam surat lamaran adalah kita menginginkan pekerjaan karena mempunyai
kemampuan dan pengalaman yang memadai dalam bidang tersebut. Dan dengan bergabungnya kita akan dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan tersebut. 8. Kerapihan: Gunakan kertas yang bagus, bersih dan rapih, tidak kusut, tidak tebal dan tidak mudah terkoyak. Jangan menulis atau mencetak dengan tinta yang terlalu tipis agar surat lamaran mudah dibaca, dan hindari penggunaan tippex. 9. Tulis tangan atau komputer: Lebih baik menggunakan komputer, kecuali perusahaan yang kita tuju mensyaratkan agar surat lamaran ditulis dengan tangan. Agar kualitas tulisan setara dengan mesin cetak, sebaiknya gunakan printer inkjet atau laser. Hindari penggunaan printer dot matrix karena akan memberikan kesan kita orang yang tertinggal dalam hal teknologi. Gunakan jenis font standar, seperti font times new roman untuk memberi kesan normal. Sembilan hal di atas, bisa Anda baca dalam buku 15 Menit Membuat Surat Lamaran Kerja yang Efektif yang ditulis oleh Redaksi Tangga Pustaka. Buku ini juga berisi tentang memanfaatkan internet sebagai sarana pencarian kerja, menulis CV atau Riwayat Hidup, wawancara, dan contoh surat lamaran.
Melamar Kerja via Email Banyak orang mungkin masih merasa lebih ‘sreg’ mengirimkan aplikasi lamaran pekerjaan melalui pos ketimbang email. Namun, di era yang sangat dinamis dan serba cepat ini, pihak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan tak jarang justru meminta kandidat untuk mengirimkan resume-nya via email. Nah, jika memang demikian halnya, maka mau tak mau kita harus mengikutinya. Mengirimkan aplikasi melalui email memang sedikit berbeda dengan jika mengirimkannya lewat jasa pos. Ada halhal tertentu yang harus diperhatikan oleh kandidat, sebagai berikut: 1. Gunakanlah alamat email yang mudah singkat dan mudah diingat dan “resmi”. Artinya, gunakanlah nama yang meyakinkan, jangan nickname yang aneh-aneh, misalnya justordinarygirl@..., negromanis@...,
[email protected] saja nama Anda sendiri. 2. Kalau Anda tidak punya email official, usahakan jangan menggunakan email dari provider gratisan lokal yang umumnya lambat. Gunakan saja yahoo.com atau gmail.com yang lebih dikenal dan jelas bonafid. 3. Kirimkan berkas-berkas file dalam format .doc atau .rtf. Pastikan isinya lengkap, dari data diri hingga curriculum vitae, dan termasuk foto. Beri nama file tersebut dengan nama Anda. 4. Untuk file berupa foto, atau mungkin Anda merasa perlu juga melampirkan salinan contoh hasil karya dan sertifikat, pastikan ukurannya wajar, agar mudah dibuka. 5. Jika terpaksa mengirimkan gambar dalam jumlah banyak, satukan dalam format .zip dan berilah nama yang jelas. 6. Selain berkas-berkas yang sudah lengkap, jangan lupa beri surat pengantar yang berisi uraian singkat, mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan tersebut. Ungkapkan seperlunya, jangan berlebihan dan tidak perlu memasukkan informasi-informasi yang tidak relevan. net.
KORAN BURUH - TAHUN IV/EDISI 1/FEBRUARI 2010
Samuel Tarigan
Rudi Sembiring
Marnaek
K
oran Buruh saat ini sedang menggalang para sukarelawan yang bersedia sebagai Jurnalis untuk berita kaum termarjinal/kaum buruh. Yang mana hasil liputan rekan-rekan akan dinaikkan ke edisi cetakan dan juga web site Koran Buruh. Sampai saat ini kita masih membututuhkan para relawan yang bersedia meliput di Kawasan Industri Batamindo, Panbil, Tanjung Uncang, Sekupang, Batam Center, Seraya,Pelita, Batu Ampar, Tunas, Kabil, dan lainnya diwilayah Batam. Juga untuk Kawasan Industri Lobam, Kabupaten Bintan, Kota Tanjung Pinang, Tanjungbalai Karimun, Lingga, Natuna, dan wilayah wilayah diseluruh tanah air.
Ramses
Syarat:
1. Melampirkan Foto Copy KTP, STTB tertinggi yang dimiliki. 2. Bersedia mengikuti Training Jurnalistik yang akan diadakan pada:
Fence
Hari/Tanggal: Sabtu – Minggu, 27 – 28 February 2010. Sabtu Jam 14.00 – 22.00 WIB Minggu Jam 14.00 – 22.00 WIB Tempat: Batam (akan disesuaikan dengan perkembangan jumlah peserta)
Abram
Catatan:
1. Bersedia menanggung biaya Makan dan Minum selama Pelatihan sebesar Rp. 40.000,- untuk dua hari. 2. Peserta yang berasal dari luar Batam tidak disediakan penginapan dan biaya transportasi. Pendaftaran: ke Rudi Sembiring Meliala +62811702368, Ramses Aruan 081277142772 email:
[email protected] Daniel
Fanny Iood
g n u b a g r e Mari B iskusi Forum D
Sudung
Andreas Sira
Buruh!
bagi p
perjuang n a t a u g en
an kaum
g nburuh.or a r o k @ h ru daritasbu groupsoliail anda ke kirim em koranburuh.org redaksi@ Ketik: g dengan uruh.org Bergaboulnidaritas@koranb groups
Agustinus
Pensit