SITUASI
HIV/AIDS RIAU
10 PROVINSI DI INDONESIA DENGAN KASUS AIDS TERBANYAK SD DES 2010 4500 4000
3995
3771
3728
3665
3500 3000 2500 2000
1747
1500
1125
1000
944
591
535
507
Sulawesi Selatan
Riau
Sumatera Utara
500 0 DKI Jakarta
Jawa Timur
Jawa Barat
Papua
Bali
Kalimantan Jawa Barat Tengah
❶❷❹❺
❶ = MMT ❷ = IMS PPT ❸ = IMS NON PPT ❹ = VCT ❺ = CST ❻ = PMTCT
❷❹❺
❷❷❹❺
❶❸❹❺❻ ❹❺
❹❺
❹❺
•
Seluruh kab/kota telah tertular HIV/AIDS
350 300 250 200 150 100 50
0 HIV AIDS
PBR
DMI
BKLS
ROHIL
SIAK
KPR
PLLW
INHIL
193 321
67 47
58 31
33 35
20 22
20 22
19 12
11 14
ROHU L 7 15
INHU
MRNT
KNS
5 11
7 2
1 3
250
200
150
100
50
0 HIV AIDS
1997 1
1998 0
1999 0
2000 1
2001 0
2002 4
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
1
4 18
4 42
11 63
35 93
33 98
117 93
237 121
400 350 300 250 200
150 100 50 0 HIV AIDS
Hetero
IDU
MTCT
Homo
370 374
39 126
9 12
15 7
Transfus i 1 1
Tato
Lainnya
T. Diket
1
14
7
180 160 140 120 100 80
60 40 20 0 HIV AIDS
0-4
5-9
9 9
0 5
10 14 1 0
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
>50
10 1
85 49
137 164
99 153
60 59
25 42
11 29
3 18
T. Diket 1 6
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan 22%
56%
44%
78%
140 134
120
104 100 80
72
60
45 40
20 0
33 21 19 18 18 16 13 10 10 9
4
4
4
1
INDIKATOR MDG,s PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV & AIDS
1. Prevalensi HIV pada penduduk usia 15-24 tahun Indikator Kegiatan • Jumlah • Sharing kegiatan dg kabupaten/kota kab ( Rakerkesda) yang • Pelatihan petugas melaksanakan kab adalah sero surveilans kewenangan prop & • Jumlah orang yang pusat. dilatih surveilans HIV / AIDS
2. Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS
Indikator
Kegiatan
• Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan promosi kesehatan HIV dan AIDS
• Promosi oleh LS lainnya (Depnaker, pariwisata, Dishub, Infokom) • Dpt didukung oleh kegiatan BKKBN dg program PIK KRR (pusat informasi dan konsultasi kes & remaja • Diknas/Depag dg muatan lokal (penjaskes, contoh Bali : masuk di kurikulum) dikemas dg pendidikan kespro. • KPA prop meng Advokasi LS prop&kab/kota • PKBI dg prog Youth center ( SMP s.d PT )
3. Jumlah orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV
Indikator
Kegiatan
• Jumlah TIM (petugas VCT) yang dilatih VCT. • Jumlah Fasilitas kesehatan layanan VCT yang diberi sarana dan operasional • Jumlah populasi risti yang dijangkau
• Pelatihan petugas Klinik VCT. • Kab/kota membuat klinik VCT ( sarana & operasional) • Maping data oleh KPA & PKBI (PS (wanita & pria, HRM/pelanggan,LSL (gay&homo), IDU’s, Waria)
4. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan pencegahan penularan HIV sesuai pedoman
Indikator • Jml kab/kota yg melaksanakan advokasi dan sosialisasi pencegahan penularan • Jumlah kondom yang diadakan. • Jumlah TIM (petugas) yang dilatih IMS • Jumlah Fasilitas kesehatan layanan IMS yang diberi sarana dan operasional
Kegiatan • Disampaikan di Rakerkesda (untuk seluruh kab/kota) • BKKBN & KPA • Sharing Pelatihan dg kab/kota • Dana operasional IMS di kab/kota
Indikator Propinsi • Jumlah Tim yang dilatih pengurangan dampak buruk (HR) • Jumlah fasilitas kesehatan layanan pengurangan dampak buruk (HR) yang diberi sarana & operasional • Jumlah metadon yang diadakan • Jumlah Tim yang dilatih PMTCT
Kegiatan • Catatan pelatihan/refreshing layanan yg lama ( 2 klinik MMT ) • Dana di dukung oleh Kab/kota ybs. • Masih tanggung jawab pusat. • Menawarkan kab/kota untuk mengintegrasikan layanan PMTCT di klinik VCT • Pelatihan PMTCT oleh prop.
Indikator Propinsi
Kegiatan
• Jumlah fasilitas • Dimasukan di dana kesehatan layanan Rumah Sakit). PMTCT yang diberi • Seluruh petugas sarana dan kab /kota (ka.bid, operasional ka.sie, pengelola • Jumlah orang yang program) dilatih manajemen program
5. Penggunaan kondom pada kelompok hubungan seks berisiko tinggi (berdasarkan pengakuan pemakai) Indikator • Jumlah sarana pelayanan kesehatan yang melaksanakan promosi pencegahan pada kelompok risti
Kegiatan • Surveilans Terpadu Biologis Perilaku HIV/AIDS (STBP), dilakukan : Pusat, prop:KPA, Dinkes Bapelitkes, PKBI) • KPA bertanggung jawab terhadap penentuan target & cakupan.
Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010
Indikator 1. Persentase ODHA yang mendapatkan Anti Retroviral Treatment (ART) – Jumlah sarana kesehatan yang dilatih CST
Kegiatan • Ketersediaan ARV yg kontinuitas • Manajer kasus, ditingkatkan perannya ( petugas kesehatan/perawat dg dana BOK) • Pelatihan Tim CST dari APBD – P kab/kota. (Layanan CST yang dilatih bertahap)
Indikator – Jumlah fasilitas kesehatan layanan CST yang diberi sarana dan operasional – Jumlah CD4 yang diadakan – Jumlah reagent CD4 yg diadakan.
2.
Kegiatan • Layanan CST yang baru ( pengadaan obat IO ) tanggung jawab Prop & kab/kota (ARV masih ditanggung / dropping pusat, selain itu ditanggung oleh kab/kota ( anggaran Dinkes/RS). • Diusulkan dari dana DAK (dana alokasi khusus). • Ditawarkan kpd kab/kota (daerah kab population at risk tinggi : Dumai, Bengkalis, dll)
Indikator • Persentase RS Pemerintah menyelenggaraka n pelayanan rujukan bagi Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)
Kegiatan • Sosialisasi Layanan VCT => agar RSUD kab/kota dapat melakukan rujukan ke layanan VCT yang terdekat dg kabupatennya
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak Balita:
Indikator • Jumlah ODHA anak yang mendapat ART • Jumlah Bayi yang terinfeksi sifilis yang memperoleh pengobatan di puskesmas
Kegiatan • ODHA anak dari layanan PMTCT • Meningkatkan layanan PMTCT di klinik VCT yang ada di kab/kota. • Data bayi sifilis di Puskesmas : ( LB1 = Yandas ) • Intruksi ke kab/ kota => (propinsi membuat format laporan yg sesuai dg kebutuhan MDG’s) • Jika ada di LB1 ( diingatkan kembali kab/kota utk mengisi form tsb)
Terima Kasih!