ISSN No.2O86-7956
Jurnefl
Agri bis VoI.VIII
Januari 2016
NO.1
DAFTARISI Studi Kelembagaan FengelOlaan HKM di Wilayah Propinsi Bengkulu (Studi lGsus di Desa Air Lahang KecAmatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong (Sisarahyono, Frasetyo, E. Apriyanto dan A. Susatya)........'.......r.....r.,,.,..,. LL26 t Kompar:atif Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit di Tingkat Petani Dengan Harga Tanddn Buah Segar Berdasarkan Rumus Harga Pembelian
Uji
(eaiuarwan dan Dedeksubandar)....i...r..,r.
Efektivitas Penggunaan Kitosan Sebagai Pengawet Alami
Mutu Simpdn Buah Alpukat
(Persea
Dalam
1138
Meningkatkan
americana Mill)
(Lena Widawati dan Helen Dena Frisca
Analisis SWOT Fengembangan Usaha krkebunan Kelapa Sawit di lGbupaten Propinsi Bengkulu (Mohamad Ikhsan).....
lGur
1149
1158
Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ubi lGyu di Kecamatan Sukaraja lGbupaten Seluma (nita Feni dan Fithri Mufriantie)...............
1L7O
Teknik Budidaya dan Pola Pemanfaatan Pohon Pada Lahan Kebun Dengan Sistem Agroforestri di Desa Cirebon Baru Kecamatan Seberang Musi Kabupaten f6pahiang (Ddselina, Edi Suhafto dan Robbie Anggara)..................
tt76
IbM Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Dengan Pertanian Organik di Kelurahan Dadaprejo Kota Batu (Astutik dan Sritoyo)...:..........rr,...,.....
1186
Analisis Tingkat Konsistensi Pemuda Tani Terhadap Transformasi Sektor P€rtanian di lGbupaten Fonorogo (Eri Yusnita Aruianti, Asnah dan Anung Prasetyo)...'.... 1193 Pemanfaatan Lahan Marginal Dengan Penanaman lahe Merah Secara Organik (Desa tanjung Kepahiang Kecamatan Fematang 'llga Kabupaten Bengkulu Tengah Propinsi Bengkulu) (ldede Evan Pranata, Roki Iskandar, Burhanudin, Sri 12Og Artika dan Yensi Seftiana dan Eva Oktavidiad)..........,...,.,,.r.,.....r.,..
Teknik Budidaya dan Pola Pemanfaatan Pohon Pada Lahan
tL76
(Deselina, EdiSuharto dan Robbie Manggara)
TEKNIK BUDIDAYA DAI\[ POLA PEMANFAATA}I POHON PADA LAIIAN KEBT'N DENGAN SISTEM AGROFORESTRI DI DESA CIRXBON BARU KECAMATANSEBERANGMUSISABUPA'IENKEPAH4NG Oleh:
(*Dosen Jurusan Kehutarrzm Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)
ABSTRACT
fiilization The purpose of this study was to determine cuhivation techniques and of treis that do iirebon Baru village community. This study was conCucted in pattirns'Novembei has 20I \-March 2012. The samples were taken by purposive sampling that been cultivating trees in agroforestry in Cirebon Baru village, as mafiy as 15 of respondents- Tie data was tn-thi form of primary data and secondary dttta- Methods daia collection',1uas done by qroiitotiw descriptive method and Rapid Rural Appraisal. Aniysrts of dak using quoiiitir" descriptive analysis. Baled on the composition o1 the conitituent qgroforeitry in Cirebon Baru village including the silvopastura system' use Based on th; cropping pattern in general agroforestry in Cirebon Baru village random mixture. fne Tiiltzation pattern of tree do saciety still largely for their own anC consumption by utilizing part i7 ttt tree in the form of stent's, /iuits, leaves branches. Cultivation ticiniquei tkt people still not gttotl erutugh becuuse it is still basetl on traditional loowlidge. Pitential types of plant,s grown in agraforestry' Cirebon Baru village is a kini of plant cctnstruction timher. It can be seen from 86 percent oJ'votes Jiom people who considered carpentry wood productian is more promis ing than non-timber-producing trees -
Keywords: Mechanical cultivation, utilization patterns of trees, agroforestry'
ABSTRAK adalah turtuk mengetahui teknik budidaya dan pola p" *f*t*, pohon yang dilakukan masyarakat Desa Cirebon Baru. Penelitian ini ailaksanatan pada bulan November 2011-Maret 2012. Penentuan sampel dilakukan secara p,rrpotir" sampling yaitu yang telah membudidayakan po'hon pada lahan agroforestri di Desa Cirebon Baru, yaitu sebanyak 15 responden. Data yang dilakukan bIrupa data primer dan data sekunder. Metode pengambilan data diiakukan dengan metode deskriptif kualitatif dar- Rapid Rural Appraisal. Analisis data menggunakan analisis aesUiptif kualitatif. Berdasarkan komposisi penyusunnya trahan agroforesti di Desa Cirebon Baru termasuk pada sistem silvopastura. Berdasarkan pola tanarnflya secara gmum lahan agroforestri di Desa Cirebon Baru menerapkan sistem random mixture. Pola pemanfaatan pohon yang dilalcukan masyarakat sebagian besar masih
Tujuan dari penelitian
ini
untuk konsgmsi sendiri deugan memanfaatkan bagian pohon berupa batang, buab, daun dan cabang. Teknik budidaya yang dilalcukan masl'arakat masih belum cukup baik karena **n berdasarkan pengetahuan tradisional. Jenis tanaman yang potensial yang ditanam pada lahan agroforestri Desa Cirebon Baru adalah jenis tanaman kayu pertukangan. Hal ini dapat dilihat dari 86 persen penilaian masyarakat yang
JurnalAgribis Vol. Vlll No. 1 ianuari2076
ISSN : 2086
-7956
1177
menganggappohon penghasil kayu pertukangan lebih menjanjikan daripada pohon penghasil non kayu. Kata kunci : Teknik budidaya, pola pemanfaatan pohon, sistem agroforestri.
Kabupaten Kepahiang
PEIYDAHIJLUAI{
Agroforestri meruPakan suatu sistem pola tanam polikultur dimana
petani dapat menanam
tanaman
pertanian dan tanaman berkayu (pohon)
dalam satu lahan. Dengan sistem ini
masyarakat
lebih diharaPkan jenis dua adanya dengan diuntungkan tanaman yang dapat dipanen dalam waktu yang berbeda, sehingga rnasyarakat tidak bergantung pada tanaman berkayu (pohon) atau tanaman pertanian saja (Hariahdkk, 2003)' Pohon pada lahan agoforestri selain dapat merrguntunglian secara ekonomi juga dapat dirnanfaatkan sebagai pohon pelindung (naungan) bagi trrmbuhan pertanian yang ada di bawahnYa. Pernerintah telah menYarankan beberapa jenis tumbuhan kayu seperti sengon, kavu afrika, gmelina untuk ditanam pada hutan tanaman karena jerus-jenis tersebut dipercaya rnemiliki kecepetan tumbuh yang relatif cepat. Walaupur pernerintah telah menyarankan pengusahaan hutan tanaman, akan tetapi para petani lebih menrbudidayakan tanaman pertanian drbandingkan pohon, sehingga untuk memenuhi kebuttfian hiduP pertalrr:nnya tanaman berkayu (pohon) dfunlai tidak ekonomis untuk diusahakan para petani. KePahiang Kabupaten merupakan salah satu kabrrPaten di Propinsi tsengkulu yang mayoritas mata pencatrarian utama masyarakatnya
adalah bercocok tanam^ Di wilayah Kabupaten Kepahiang ini terdaPat
berbagai macam pola
Yang
masyarakatnya menerapkan sistem
sistem sistem adalah pertanarnan salah satunya agroforestri. Salah satu desa di
agroforestri adalah Desa Cirebon Baru.
Desa Cirebon Baru memiliki luas wilayah 185 Ha dengan jumlah KK 155. Lahan pertanian Pada desa ini berada pada kelerengan Yang cukuP
miring, dan sistem Penenamarl agroforestri diharaPkan daPat mengurangi erosi yang terjadi. Secara umum lahan agoroforestri di Desa Cirebon Baru didominasi oleh tanaman jenis sengon. Hal ini dapat dilihat dari kedudukan tanaman di dalam lahan,
sengon menempati Posisi teratas (dominan), namun belum diketahui informasi apakah masYarakat Desa Cirebon Baru ini memanfaatkan pohon pada lahan mereka hanYa untuk menaungi tanaman pertanian mereka saja atau digunakan untuk keperluan sehari-hari dan kePerluan kayu pertukangan. Jenis-jenis pohon dan teknik budidaya tanaman Pohon yang
dilalrukan
oleh
m4syarakat
Desa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemanfaatan pohon, jenis-jenis pohon dan teknik budidaya yang dilalnrkan oleh masyarakat Desa Cirebon Baru. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang, teknik budidaya dan pola pemanfaatan jenis-jenis pohon yang terdapat pada lahan agroforestri di Desa Cirebon Baru dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam perencana^uul dan pengelolaan lahan agroforestri di desa tersebut.
METODE PENELIfiA}I Penelitian ini dilaksanakan Pada bulan November 20ll - Maret 2012 di
7178
Teknik Budidaya dan Pola Pemanfaatan Pohon Pada Lahan' (Deselina, Edisuharto dan Robbie Manggara)
Desa Cirebon Baru
Kecamatan Kepahiang' Seberang Musi Kabupaten Data Primer Data Primer adalah data Yang
diperoleh dari sumber pertama atat strmber asli. Data ini merupakan data mentah yang nantinya akan diproses untuk tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan @ianse dan Abdi, 2008)' Data primer Yang dibutuhkan dalam penelitian ini Yaitu :
1. Informasi
mengenai pemanfaatan Pohon Pada lahan agroforestri 2. Jenis Pohon Yang berada Pada lahan agroforestri 3. BudidaYa Pohon Yang dilakukan pada lafi an agroforestri Data sekunder adalah data Yang diperoleh dzrl dokumen-dokumen p"ro*g* atau instansi-instansi terkait yang UeitruUungan dengan penelitian ini seperti profil desa.
METODE PENELITIA}I
Penelitian
ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik RRA (Rapid Rural APPraisal) Yaitu pengenalan informasi desa secara cepat' Survey Awal SurveY awal bertujuan untuk memperoleh informasi gambaran umum
lokasi yang akan diteliti. Penentuan ResPonden
Penentuan resPonden dilakukan secara purposive dimaksudkan untuk mengetahui Pola Pemanfaatan dan teknik budidaYa tanaman berkaYu (pohon) pada lahan kebun dengan system agroforestri. Responden yang dipilih adalah pemilik lahan kebun
dengan sistem agroforestri
Yarlg
bertempat tinggal di Desa Cirebon Baru'
Oleh karena jumlah KK di
Desa
Cirebon Baru Yang meruPakan Pemilik lahan kebun sebanYak 155 KK maka jumlah responden adalah l5 KK. Wawancara
PengumPulan data
Yang
dilakukan pada metode warvancara ini
adalah pengumPulan data secara langsung Yaurr1 dilakukan dengan
meiggrrnaakan metode wawancara serni terstuktur Yang berPedoman Padz
kuisioner. Pengarnbilan data ini digunalan trntuk ntengetahui pola pemanfaatan pohon secara umum> Jelus pohon yang dimanfaatkan responden ;lr" teknik budidaYa Yang telah
dilakukan oleh resPonden. Pengamatan Langsung
Pengamatan langsung adalah mengamati gejala-gejala sosial dalam kategori yang tepat, mengamati berkali-
kali dan
mencatat segera dengan memakai alat bantu seperti pencatat, formulir dan kanaera (Mardalis', :2006)' Pengambilan data dengan melakLilmn pengamatan langsung berhtjuan untuk
melihat secara langsung
Pola
pertanaroan Pohon Pada lahan k"!:o d"t g*, sistem agroforestri milik
responden. Teknik Pengamatan langsung Yang digunakan Plda p"*titi* ini adalah sketsa k'ebun cian transek (transe. ct walk) Variahel Pengamatan
Variabel Yang diamati dalam penelitian ini adalah :
1.
2. 3. 4.
Pola Pemanfaatan Pohon Pola tanam agroforestri Profrl P€rtananam Teknik budidaYa Pohon
Analisis Data Dekriptif Kualitatif Analisis kualitatif adalah metode analisis yang dinyatakan dalarn bentuk kalimat, simbol, dan data lainnya yang bentuknya bukan angka @anse dan AM.i,2008).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peran Pohon Pada
Lahan
Agroforestri K'etreradaan Pohon Pada sistem
agroforestri
dinilai penting bagi
Jurnal Agribis Vol. Vlll No.
1 Januari 2016
ISSN : 2086
7779
pemasukan secara ekonomi
responden.
Berdasarkan responden beranggapan
wawancara bahwa pohon memiliki peran
-7956
dan
investasi masa Panjang, jrga
Dari
y a dapat digunakan untuk hidup seperti kebutuhan memenuhi
pertimbangan ekonomis Pohc,n Yang berada di lahan kebun dengan system
untuk perkakas rumah, kaYu bakar dan untuk menjadi bahan bangunan rumah
ekonomi
darl
agroforeshi dapat
pemanfaatann
secara
mereka sendiri.
membantu
Tabel 1. Keuntungan pohon secara ekonomi.
Nr J"ri" -
Keuntungan ekonomi
Kayu dapat digunakan sebagai kayu pertukangart,
Sengon
daun dapat digunakan sebagai pakan ternak.
Kayu dapat digunakan sebagai kayu pertukangan
Kaw afrika" bambang lanang Buatr dapat dikonsumsi Jambu bol, rambutan, nangk4 jenPftol
Daun dapat digunakan sebagai pakan ternak
4
Kayu res Daun dapat digmakan sebagai pakan temalq buahnya menghasilkan kapas
Kapuk
Buah dapat dikonsumsi, kay$ dapat digunakan sebagai kayu pertukangan
Durian
Kulit kayu dapat digunali:an sebagai brmrbu rempahrempah
Kayu manis
Sumber :Data primer setelah diolah,2012
Secara ekologi, keberadaan pohon dapat
mengurangi bahaya erosi yang terjadi. Keberadaan pohon sengon dan kayu res I
pada lahan dapat
meningkatkdn
ketersediaan Nitrogen tl'|. Menurut Suprayogo dkk, 2003 pada umumnYa
tanaman kacang-kacangan daPat
mengikat N yang bebas di udara. Untuk menambat N dari udara ini akar
tanaman kacang-kacangan
harus
bersimbiosis dengan mikroba tanah rhizobium. Sedanglan dari segi hama
dan penyakit pohon pada system polikultur dapat menekan penyebaran
1180
Teknik Budidaya dan Pola Pemanfaatan Pohon Pada Lahan' (Deselina, Edisuharto dan Robbie Manggara)
hama dan PenYakit
dibandingkan
dengan sistem monokultur.
PoIa tanam agroforestri
di
Desa
Cirebon Baru
Lahan agroforesfi
di
Desa
Cirebon Baru ini terletak pada topografi
yang rniring. Lokasi
ini
berada di
selata" desa tidak jauh dari pemukiman masyarakat.
Tabel 2.Datatransek Desa Cirebon Baru Sawah
Kebun
Penggunaan lahan
dan jalan
Kopi, kayu res Padi
Vegetasi
Pemukiman
Tanaman
dan Padl,
kacang
tanaJ}
jalan
Kebun
Sawah dan pertanian
ubi
ramba! kelapa, Pinang rambutan
Sengon, kayu
afrika, drrian,
koPi,
kapuk,
nangka,
jengkol,
kaYu res, rambutan
Lahan rnilik Lahan
Lahan Status lahan
Lahan
milik
Lahan
milik
milik
milik
Miring Datar
Datar Cekungan
Kopi, buah dan Hasil
kayu pertokangan
pertanian Potensi SDA
Hasil
Hasil kebun
Padi
kopi
dari
/palawija
tanaman pekarangan
Masalah hama
Sumber
air
yang kurang
l,ahan hanya bergantung pada hasil kopi Secara umum pola pengaturan tanaman
pohon pada lahan kebuh dengan system agroforestri di Desa Cirebon Baru
menggunakan Pola tantun acak (random). Pola ini hampir sama di setiap lahan milik resPonden.
Tabel 3. Pola tanam pohon pada sistem agroforestri' Jenis Sengon
Pola tanam Random ml\rhtre
Alley cropping
3
Kayu afrika Jambu bol
4
Rambutan
I 2
Random mixture Random mixture
Jarak tanam
4x4
ISSN
JurnalAgribis Vol' Vlll No. l- Januari2016
Random mixture Random mixhne Trees along border Random mixture Random mixture
6
I
I
Jengkol
8
Kapuk
1181
:2086 -7956
9
rn R2mhans Lanang _ Ellqtrryleryls-2 '.Data diolah, diolah,20l2 Jrt^ Pri-er setelah Primer Sr.b". Tanarnan kopi adalah tanaman trtama
pertanlan pada lahan ini' responden mengatur jarak antar tanaman kopi yaitu dengan jarak 2 n x}m atau 2 m x 3 m' Untlk tanaman kayu afrika diberi jarak tanam 4 m x 4 m berada di antara kopijenis Berbeda dengan kayu afrika pada tanaman sengon pola pertanaman dan
jarak
Penanaman Pohon lnl ditentukan secara teratur,'id:\
dikarenakan pohon turnbuh seca'ra alami. Menurut Warsino dan Dahana (2009), tanaman sengon P{a- system polikultur sebaiknya diberi jarak tanam 2 mx4 m atau 2 m x 5 rn, jarak tanam
jarak antar dalam sebzrris 2 rn sedangkan baris tanam an 4-5 m. Jarak antar baris dirnanfaatkan untuk inilah
Profil pertanaman agroforestri di Desa Cirebon Baru
tajuk pohon tanaman pada lahan agroforestri, dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu dominan, kodominan dan intermediet (Soetrisno, 1998). P.ud1 lahan agrolorestri di Desa Cirebon Baru ,Jngon berada Pada strata dominan dimana tajuk sengon berada paling atas dibandingkan tanaman lainnya' Dengan posisi strata paling atas dan tajuk yang iebar menjadikan sengon sebagai pohon yang melindungi tanaman YanB berada ai iu*ufrYu dari sinar matahari
Berdasarkan Posisi
langsung.
Yang
penanaman tanaman Pertanian' 'Iabel 4. Strata tajuk Pohon Strtu,
J.ris
trjrk
-Uominan
Sengon
Kodominan
lana$' jengkol' duriaq Nangka, rambutan, kayu affi
kapuk,
:
Kayu res, jambu bol
lntcrmediet
Kooi. anakan sengon
-srmbeahata prirner setelah diolah, 2012
Untuk lapisan kedua yaitu kodomiryn, terdapat'Grbagai jenis tanam* bloh
u"p"tti rarnbutan, nangka, jambu - bol, juga tanarnan penghasil ;engtcot, dan V*g U*o ditanam sePerti kaYu afrika,
t*tl*g
lanang dan
durian' pohon-
Berdasaikan ketinggian ini pohon mentlapat cahaya kedua setelah pohon sengon yang berada di atasnya, Sedatrgkan tanaman pertanian yalru kopi Ierada pada lapisan intermediet dimana lapisan ini mendapat cahaya paling sedikit dibandingkan lapisan di
atasnya. Menurut Wiryono (2009)' cahaya meruPakan salah satu faktor lingkungan yang terpenting karena
p".*yu
dalam fotosintesis dan banyak prot"t-lainnya. Di tempat gelap tidak terjadi fotosintesis sementara resprasl terjadi. Di dalam silvikultur dikenal jenis tumbuhan toleran dan intoleran' Tumbuhan yang toleran naungan tetap
mampu melakukan fotosintesis
pada
i.ntensitas cahaya rendah.
Pohon sengon
Ytrtg
mendominasi strata tajuk dominan
7182
Teknik Budidaya dan Pola Pemanfaatan Pohon Pada Lahan. (Deselina, Edisuharto dan Robbie Manggara)
memiliki model arsitektur pohon troll
menghasilkan kayu pertukangan seperti sengon dan kayu afrika. KaYu Yang lahan tersetut dihasilkan
:
dengan bentuk tajuk menyerupai paying. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan panjang sekitar 23-30 cffi, dengan helaian daun berbentuk lonjong Ganjuog 6-12 mm, lebar 3-5 mm) (Krisnawati dkk, 2011). Dengan tajuk yang lebar dan ukuran
dari
dimanfaatkan seudiri dart sebagian dijual. Selain pohon penghasil kayu pertukangan, pohon yang ada Pada lahan milik responden juga menghasilkan buah, pakan temak dan kayu bakar. Pohon lain yang iuga terdapat pada lokasi penelitian adalah rambutan, jambu bol dan durian yang
daun yar.g kecil menjadikan sengon sebagai penanung yang sesuai bagi tanaman kopi yang berada di bawatrnya.
hasil utamanya adalah buah.
Dari hasil
Pola pemanfaatan pohon pada lahan agroforestri Berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat Desa Cirebon Baru
yang memililti lahan kebun
wawancara
dan
observasi ke lahan agroforestri milik responden, terdapat berbagai j enis-jenis pohon yang dinnanfaatkan oleh responden dan masyarakat sekitar. Data pemanf,aatan pohon oleh masyarakat disajikan pada Tabel 5.
dengan
sistem agrofofestri diperoleh inforrnasi bahwa pada lahan agroforestri milik responden didominasi oleh pohon yang Tabel 5. Pemanfaatan pohon oleh masyarakat
No
I 2 3 4 5 6 7 8 9 l0
Pemanfaatan bagian pohgn _ Pemanfaatan secara teori Pemanfaatan oleh respondert
Jenis
Rambutan
Batang, daun cabang tsatang, cabang Buah Buah
Nangka Kayu Res
Buah Daun, batang
Jengkol
Buah
Sengon
Kayuaffika Jarnbubol
Kapuk Buah, daun Buah, batang Durian Batang Bambang Sumber :Data primer setelah diolah,2012
Tabel
Larang
5
menunjukkan sebagian besar
responden memanfaatkan bagian pohc,n
yaitu bagran batang sebagai tujuan
Batang, daun Batang, cabang Buah, daun, akar, kulit BuatL kulit, ranting tsuah, daun Batiurg, daun, ranting Batang, daun, ranting Batang, daun Batang, buah, ranting Batang
Budidaya pohon pada
sistem
Agroforestri Berdasarkan hasil peneiitian , petani pemilik lahan di Desa Cirebon
pemanfaatan utama- Pemanfaatan bagian pohon dimanfaatkan langsung oleh pemilik lahan dan masyarakat sekitar. Seluruh responden telah mernanfaatkan bagian batang pohon untuk ditebang sedangkan daun dimanfaatkan oleh responden sebagai
sengon rnudah didapat. Selain sengon masyarakat juga
pakan ternak.
membudidayakan kayu afrika.
Baru membudidayakan tanaman sengL)n
pada lahan rnereka dengan
alasan
sengon marnpu menjadi naungan yang sesuai bagi kopi yang berada di
bawaLnya dan
bibit
Jurnal Agribis Vol.
I
Vlll No. 1 ianuari 2016
ISSN : 2086
-7956
1183
Tabel 6. Kombinasi jenis tanaman
No
f'anaman yang dibudidayakan
I 2
Kopi dan sengon
6
Kopi, sengon dan kayu affka
9
Jurnlalr
15
Responden (orang)
Sumber : Data primer setelah diolah, 2012
orang-orang lain. Menurut Indriyanto
Teknik silvikultur yang .diterapkan oleh responden masih bersifat tradisional.
Hal ini dapat dilihat dari
(2008), di dalam teknik
sistem silvikultur ada dua aspek penting yang
belum
perlu diperhatikan. Pertam4
terpenuhlrya teknik silvikultur standar. Beberapa teknik silvikultur standar
sercerti pembuatan
teknik
itu sendiri termasuk cara penebangan, cara regenerasi tegakan hutan dan penerapan sistem silvikultur
pr?rsernaian,
pemeliharaan semai dan pemberantasan hama-penyakit belum dilakukan oleh responden. Berdasarkan hasil wawansara pengetahuan rnasyarakat tentang budidaya pohon didapat secara turun menunrun dari keluarga. atau
pemeliharaan tegakan hutan. Keduq
kerangka umum dari
bagian pengelolaan hutan, termasuk pembagian area dan daur penebangan.
Tabel 7. Teknik Silvikultur yang Dilakukan Responden (orang)
Persentase (%)
Silvikultur Standar
0
0
Silvikultur lntensif
0
0
Silvikultur Tradisonal
l5
Tek^nik
Silvikultur
t
100
Sumber : Data primer setclah diolah, 2012
Jenis pohon dan pola tanam yang diinginkan masyarakat Responden menilai jenis pohon penghasil kayu pertukangan lebih
menjanjikan dibandingkan pohon penghasil buah dan rempah-rempah.
Berdasarkan Tabel 8 terlihat bahwa 86% responden lebih menginginkan budidaya pohon penghasil kayu
untuk dibudidayakan di lahan mereka. Sementara itu sebanyak 2 responden menilai kayu penghasil buah lebih menguntungkan karena produksi buah dapat dilahrkan secara missal seperti durian sehingga cukup menjanjikan sebagai tambahan dari segi ekonomi.
akan
jaris pohon penghasil pakan temak dan bumbu rempahrempah dinilai tidak menjanjikan oleh
kebutrfian kayu pertukangan dan harga penjualan kayu yang tinggi dinilai
responden karena tidak menguntungkan dari segi ekonomi.
pertukangan. Permintairn
sangat meqjanjikan bagi responden
Sedangkan untuk
LL84
Teknik Budidaya dan Pola Pemanfaatan Pohon Pada Lahan.
Tabel 8. Pemitihan pohon berdasarkan peruntukannya
r
Responden
No
Peruntukan
I
Kayu pertukangan
2
Penghasil buah
J
Penghasil pakan ternak (daun)
4
Penghasil bumbu rempah-rempah (kulit, biji)
Persentase
(orang)
(o/o)
13
86.67
2
13.33
0
0 0
Sumber : Data primer setelah diolah,Z0l2
Dalam sistem agroforestri pemilihan jenis ini menempati posisi yang penting'
Dibutuhkan sebuah analisa khusus mengapa jenis itu dipilih petani, apa kelebihan dan lfekurangannya. Selain alasan pasar i (ekonomi) kondisi tanahpuo sangat mempengaruhi dalam memilih jenis tanaman yang diinginkan (lrlahendra 2009). Pola tanam yang diinginkan oleh masyarakat
Pola jenis tanaman
posisi tanaman pohon seperti ini juga tanaman yang kencang. angin pertanian dari
dapat sebagai Pelindung KESIMPULAIY
l.
di
jengkol, durian, kaYu res dan jambu bol. Bagan Pohon Yang dimanfaatkan Yaitu batang,
Yaflg
diinginkan resPonden Pada lahan agroforestri sebagian besar adalah dengan sistem lorong (alley cropping) yaif.r 9 atau 600/o responden dari total 15 responden dengan komposisi dua baris tanaman pertanian diselingi satu baris tanaman pohon. Dengan sistem seperti ini diharapkan pohon tidak terlalu rapat ketika tumbuh besar sehingga tidak mengganggu tanaman pertanian yang
ada
di
bawahnya.
Lima
(aees along border) hanYa
satu alasan dengan responden yang memilih focus penanaman Pada tanarnan
pertanian sedangkan Pohon menjadi pagr di bagian luar
hanYa
lahan,
antng dan buahTeknik budidaYa Pohon Pada c
2.
ab angl r
lah.an agroforestri Yang dilakukan oleh rnasYaralcat Cirebon Baru bersifat tradisional.
3. Jenis pohon Yang
resPonden
menginginkan sistem pola tanam selang seling (alternative rows) dimana posisi antara tanaman pertanian dan kehutanan silih berganti. Dengan pola seperti ini diharapkan jumlah tanaman pohon yang didapat dalam satu lahan akan lebih banyak. Untuk Pola tanam dimana pohon sebagai bagar tanaman pertanian
Jenis Pohon Yang dimanf'aatkan oleh masYarakat Pada lahan Desa Cirebon agroforestri Baru yaitu sengon, kaYu afrika" rambutan, kaPuk, nangka
.r
Potensial
untuk dibudidaYakan oleh masyarakat Pada lahan agroforestri ,di Desa Cirebon Bant adalah jenis Pohon penghasil kaYu Pertukangan.
DAFTAR PUSTAKA
Hairiah,K., AS.Mustofa
dan
S.
Sabarnurdin., 2003. Pengantar Agroforestri. ICRAF- Bogor.
Indriyanto, 2008. Pengantar Budidaya Flutan. Bumi Aksar4 Jakarta.
JurnalAgribis Vol. Vlll No. 1 lantrari2016
ISSN : 2086
-7956
Krisnawati, H., E.Varis, M. K;Jlieo dan Kanninen, ?.01I. Paroserianthes Jblcatoria (L.)
M.
Nielsen : ekologi, silvikultur dan produktivitas, CIF'OR' Bogor.
Mahendra,
F., 2A09. Sistem
Agroforestri dan APlikasinYaGraha llmu, Yo gY akarta.
Mardalis, 2006. Metode Penelitian Suatu Pendekatan ProPosal. Bumi Aksara, Jakarta. fuanse, U. dan.A.bdi, 2008. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi teori dan Aplikasi. 'Alfabela. Bandung.
Soetrisno,
K.
1998. Silvika Fakultas
I(ehutanan. Iv{ulau,annan,
Universitas S amarinda.
Suprayogo, D. K. Hariah, N. Wijayanto, dan Sunaryo. 2003. Peran .Agrofirrestri pada Skala Pot : Komponen Analisis
Agroforestri sebagai Kunci Keberhasilan atau Kegagalan Pemanfaatan Latran. ICRAF. Bogor. Warsinc'' dan K. Dahana 2009. lnvestasi
Sengon. Gramedia Pustaka IJtama.. Jakarta.
Wiryono, 2009. Ekologi Hutan. UNIB Press. Bengkulu.
a
i
1185