Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
• Autism aritnya “hidup sendiri” • Karakteristik tingkah laku, adanya defisit pada area: 1. Interaksi sosial 2. Komunikasi 3. Tingkah laku berulang dan terbatas
A. Adanya gangguan pada komunikasi sosial dan interaksi sosial secara konsisten, termasuk di dalamnya respon sosialemosional, kurangnya bahasa non verbal yang digunakan dalam interaksi sosial, dan kurangnya kemampuan untuk mengembangkan, mempertahankan, dan memahami suatu hubungan. B. Terbatas, pola perilaku, minat, dan aktivitas yang berulang C. Gejala ini harus muncul pada periode perkembangan awal yang mungkin menjadi sepenuhnya terwujud sampai tuntutan sosial melebihi kapasitas terbatas atau dapat ditutupi oleh strategi pembelajaran
D. Gejala tersebut harus berdampak signifikan pada area sosial, pekerjaan, dan area penting lainnya E. Gangguan ini bukan disebabkan oleh gangguan intelektual atau keterlambatan global.
ASPERGER • Individu yang memiliki asperger memiliki gangguan pada interaksi sosial dan mengembangkan kepercayaan dan aktivitas yang terbatas, repetitif yang tidak sesuai dengan fungsi sosial pada area sosial, pekerjaan, dan lainnya. • Bedanya dengan autis? NOT OTHERWISE SPECIFIED • Diagnosa ini diberikan ketika seorang anak menampilkan perilaku autistik namun tidak seluruh kriteria terpenuhi
• Adanya perbedaan hormon dan peptida pada penderita autisme • Vaksin kontroversial • Adanya keabnormalan pada struktur otak dan fungsinya genetik. Adanya masalah di area limbik (emosi dan memori) dan meregulasi perhatian, sensori, emosi, dan kemunculan perilaku. Hemisfer kiri yang menangani masalah bahasa juga bermasalah • Non genetik infeksi virus dan gangguan metabolisme, masalah ketika kehamilan dan proses melahirkan, kejang pada bayi dapat memicu juga
• Tanda-tanda autisme: 1. Memutar objek 2. Memiliki pola bermain yang aneh 3. Sedikit atau tidak ada kontak mata 4. Gangguan bahasa yang parah 5. Membutuhkan pola aktivitas yang sama dan kaku 6. Keterampilan motorik kasar dan halus yang kurang 7. Tertawa, menangis, dan menunjukkan distress tanpa sebab yang jelas 8. Kadang muncul aktivitas fisik yang berlebihan dan yang kurang
9. Kesulitan mengekspresikan kebutuhan, lebih sering menunjuk dengan gerakan tubuh dibandingkan berbicaara 10. Tidak responsif dengan bahasa 11. Echolalia 12. Keterikatan yang aneh dengan suatu objek 13. Kadang tidak mau dipeluk 14. Tidak responsif dengan metode belajar normal 15. Terlalu sensitif atau tidak sensitif dengan rasa sakit 16. Menyendiri, kesulitan berinteraksi dengan orang lain.
• Medical condition lihat ada gangguan komunikasi, ada hearing impairment, atau gangguan intelektual • Wawancara sejarah perkembangan, laporan orang tua, observasi langsung kepada anak, tes formal, pengukuran komunikasi dan intelektual
• Area yang perlu diperbaiki: 1. Komunikasi --> natural setting, pictorial. Hal 355 tabel 11.2 2. Keterampilan sosial pada asperger yang lebih dapat diajari natural setting menggunakan obsesi anak sebagai tema pembelajaran. Hidden curriculum direct instruction menggunakan video, foto, role play 3. Keterampilan kognitif dan keterampilan akademik pengajaran harus kontekstual sehingga keterampilan kognitif dan akademiknya menjadi bermakna.
1. Direct instruction highly structured, step-by-step procedure dengan banyak bertanya, modeling, dan kesempatan latihan terbimbing 2. TEACCH (Treatment and education of autistic and related communication handicapped children) tujuan program ini adalah untuk mengembangkan keterampilan, minat, dan kebutuhan siswa autis. dengan cara menyediakan lingkungan yang highly structured dan dapat diprediksi, seperti mengatur tempat duduk, mengembangkan program kerja dan cara kerja, membuat harapan yang jelas kepada anak, menggunakan visual materials lingkungan yang menyesuaikan dengan diri anak
3. Applied Behavior Analysis (ABA) anak yang menyesuaikan dengan lingkungan agar dapat bergabung dengan teman sebaya guru mengajarkan keterampilan yang belum dimiliki anak seperti mengungkapkan apa yang dipikirkan melalui bahasa. Kemudian dibarengi dengan reinforcement 4. Pivotal response teaching cara mengajarkan anak autis merespon dengan menggunakan situasi natural dan material pilihan anaknya serta dibarengi reinforcement natural. 5. Incidental teaching natural tapi disengaja juga yang membutuhkan perencanaan untuk memunculkan inisiatif 6. Social stories menggunakan cerita pendek untuk mengenalkan suatu situasi