ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENENTUAN BESABNXA PEMBELIAN RAW MATERIA! XANO OPTIMAL BAGI PERUSAHAAN
£nllcy PembeIIan Raw Matey^al Dalam Perusahaan* Policy peiabellan raw rtiaterlal dalaxo perusahaan pada ummnnya akan banyak dipengaruhi oleh tersedianya dana d&ntimbulnya beaya-beaya sebagai akibat dari pengadaan dan pe nyimpanan inventory tersebut dalam perusahaan* Untuk perusahaan- yang mesnproduslr productnya, pe&be liannya terdiri dari direct material, Indirect material
-
dan supplies* Sedangkan untuk perusahaan yang tidak semprodusir product-* nya, maka pembelian-pembeliannya sebaclan besar dltekanfcan pada finished goods dan supplies* Xang diiaaksud dengan direct dan Indirect material,ialah s Direct material is material that can be Identified
1 with each unit of the finished product.
ISaterial that carnet be directly Identified with a — . unit of finished product Is called indirect cater! ’> &!• 1) s Jumlaii dari kebutuhon akan direct material dapat dl ,
--------------------------— _
r ,
iv
l
J o lr n . Dearden, C yst Accounting 'and Finnnclal Con->\ trol System Add 1 son ? Wesley Publishing Company» Readings- - ■’ Massachusetts? hnlaman 3,,
as
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ketahui dari material budget dan juolah dari indirect ma terial dan supplies yang dibutuhkan dapat diketahui darimanufacturing expense budget# Jtualah dari direct dan indirect material y a h a rus dibeli tergantung dari production budget yaitu budget \ yang menun^ukkan jumlah yang akan diprodusir pada auatu period® tertentu. Sedangkan jumlah yang akan diprodusir tersebut ter gantung dari dunilato product yang akan dijual pada suatu ** periode tertentu yang dapat diketahui dari sales budget,* ditacibah sejuialsUi .inventory sebagai safety stock. Dengankata Iain x Juinlah dari product yang akan. dijual + inventory pada awal tahun - inventory pada aiefcir tahun - joalah yang akan diprodusir* Setelah jumlah dari diroct material, indirect mate rial dan supplies ditentukan, maka adalah tugas bagian » pembelian (pux*chasing division) untuk meuyusun purchasiag budget yang menunjukkan amolah total dari material yang harus dibeli, bilamana pembelian tersebut harus dilakukan V
dan berapakah estimated cost dari pembelian tersebut. Un tuk perusahaan~perusahaan yang tidak memprodusir products nya (perusahaan dagang) ponbeliannya ditentukan langsungberdasarkan sales budget* -
SKRIPSI
■
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
'
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Seeara garlo hosar, uraxan di atas dapat digainbarkaii seba gai berikut $
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
CM
53 ol W m3 C>
g
§
JH <
ft
O H
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Jika Jumlah dari tiap investment dapat dikontrol,perixatian selan^utnya ialah ditujukan pada timing dari ti ap transaction* Jika kondlsl pada suatu wgktu tertentu aencharus ~ kan flekecll musgkin dana yang tertanaa dalam inventory, siaka perusahaan dapat menganut Hand - to - mouth purchas ing policy yang menurut Saraetz adalah : “Buying raw materials only at the last possible
~
minute before they were to be used in the production pro-
Berdasarkan policy ini maka berarti harus semini mum mungkin raw material yang dibeli perusahaan dalam sua tu waictu tertentu*Dengan dcmikian storage cost kin, begitu Juga
dapat
dikurangl sekecil mung
reslko dari spoilage dan obsolescences
Di samping keumsungan-keuntungan dari hand - to
-
e-outh purchasing policy tersebut, terdapat juga kerugiankerugiannya yaitu misalnya s unit price biasanya adalah — lebih besar Jika pembelian dilakukan dalam jumlah-jumlah yang kecil. Ordering cost juga naik sebab pemesanan harus dilakukan lebih sering, demikian Juga receiving cost* Iferugian yang paling serius ialah bahwa perusahaan tidak'J/ *u Robert Lindsay and Arnold W« Saset2 ? Financi al Management an Analytical Approach. Revised Edition — 1967, Richard P# Irwin, Inc^^ Homewood, Illinois, halarnan53* -
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dapat menghindari reaiko yang diakibatkan oleh kenaikan harga* Ada waktu-waktu tertentu di mana menahan Inventory adolah lebih safe daripada menahan cash dan dongan policy hand-to-mouth purchasing ini perusahaan tidak dapat sez&an faatfcan situasl da&lkian*
,
Jadi berdasarkan hand-to-mouth purchasing policy Ini perusahaan diharu$k&n untuk menginveatir dananya da Ian inventory dalam procentage yang sekecil mungkin darir net working capital, oerlawanan dengan policy perabelian yang diperlukan untuk stock di mana memerlukan procenta— ge investasi dana-dana aalam inventory yang lehlh besar.Policy ini cenderung untuk menggantikan
h a n d - tonouth
pur-
cha sing * Tetapl s^nua itu tergantang dori resiko-resiko yang dihadapi perusahaan pada suatu waktu tertentu* Adalah tidak cungkin untuk menentukan policy mana yang ha rus dipakai karena kondisi di mana na sing-making perusaha an beropera si adalah berlain-lainan* Dalom menentukan policy nana yang akan diambil,
-
top level management harus meapertiabangkan dengan hati * hatl kcuntyngan dan kerugian darl masing-masing policy# Faktor-faktor intern dan extern yang dapat mempengarutii «? policy perihelion ini harus dlanallsa dengan balk* Faktorintern misalnya segala se,-suatu yang berhubungan dengan bo aya, aedangkan faktor extern n&salnya keadaan perekonoolan, labor market, demand dan lain-lain*
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2*
Two-bin Method Sabagal Alat Pntok Menetapkan SaatPembellan. . Saloh satu alat untuk mengontrol Inventory dalam -
perusahaan ialah two-bin method yang merupakan inventorycontrol yang tergolong primitive, tfalaupon demikian tetap berguna dalam situasi tertentu. K*G* Lockyer dalara bukunya Production Control in Practice menjelaskan tentang two-bin method sebagai ber ikut ; Here material is assumed to held in two bins, andwhen the first 1 $ empty, then a new order is placed for replenishment, whilst the second is being used. The siso of the second bln is £ x L + minimum and often the existence of the two bins is quite imagina r y , being indicated only on the stock control r e c o r d by a number. (B - the rate of usage ; L * the lead time)# *0 Two-bin method ini terutama banyak dlpergunakan oleh retailer yang raenjual bermacam-jnacam barang, mi sal — nya sabun, Rinso, barang-barang palen dan lain-lain se — hingga sukar untuk mengontrol inventorycya satu per satu. Pada retailer kebanyakan penempatan pesanan pe*r.beliannyadidasarkan atas fixed order time, yaitu supplier da tang-pada waktu tertentu yang tetap, sed&ngkan retailer memo •
j.
san bavang-barang dengan oelihat pergediaan barang mans. -
K-G. Lookyer, gEMaductiQfl Coat£Pl Pitxan Publishing, Parker Street, King sway, London, Se cond Edition, 1975 , halawan 289.
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang ha bis* mnufacfcurer dapat juga mengetrapkan two-bin
*
thod ini, yaitu untuk mengontrol Inventcrynya yang jsempu-. nyai quantity yang beaar dgar an niiai yang rendah dan
-
tingkat pemakaiannya constant misainya icur, fcaut, ring, paku dan lain-lain* Hal ini akan dapat mengurangi pekerja an tulls menulis* «•
*•
*v
Two-bin method ini akan sangat berguna jika jumiah dari stock item sangat besar, sezaentara itu tingkat sales rendah atau sukar diramalkar* dan total carrying cost 25
%
atau labih*
GAM3AR m o
2
-b i n methob
X
X - Time. X * Quantity*
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3,
Penrxguaaan Econonic Order Quantity (ECU) Palam Per usahaan* AXat tradisionil yang sering dipergunakan untuk sm
nentukan feerapa besar product yang haras dibeli perusaha an pada suatu waktu tertentu ialah dengan rumus BQQ* Humus Ini didasarkan atas teori bahwa quantity ideal yang harus dibeli ialah quantity yang i&enggambarkari keseimbang an antare, dua set beaya, y&itu Ordering cost dan Carrying
----- Oj-^erin^ cost ialah beaya untuk menempatkan satu •v order dikalikan frequensi dari order* Oleh karena ituf ma kin kecil quantity yang dipesan, makin besar JTrequensi pe mesanan sehingga ordering cost juga besar* Sedan^kan carrying cost tergantung dari average in ventory* Makin kecil frequensi dari order* berarti mekin* besar jura, lah yang harus dibeli dalam setiap kali order* dengan demikian oakln besar juga carrying cost* Jadi, component-component yang mestpengaruhi EPQ * fcerdiri dari s I) Carrying cost* dinyatakan d&laic Eupiah per unit. 2} Ordering ccst9 dinyatakan dalam Rupiah per order. 3> Annual usagej dinyatakan dalam unit* Kelemahan daripada penggimaan EOQ ialah baiiwa EOQlni tidak aaaperhatikan variable-variable tertentu yang *
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dapat mempengaruM juulah dari tiap-tiap peabelian. Misalnya, 320Q tiuak roatnperhitungkan -
Quantity discount,
-
Price anticipation*.
s
- Uncertainty dari Supply dan Demand* Untuk monentukan bcsarnya EOQ, dikcnal frcborapa oa ra yaitu ; A* Penentuan BOQ dengan tabel* *B. Penentuan EOy dengan grafik* C- Peuentuan EOQ secara jaatematis* A. Peaentuan gOQ d.enpan tabel. Untuk luenentakan EOQ dengan tabeX xcaka seluruh bea ya harus dinyatakan dalajn Rupiah. Gontoh i Kisal : C * unit purchase price
» Rp*2 *5 U*
I) » rate of usage per year • 5*^-0 unifc^ year* I - interest rate* S • Ordering cost per ardor • ilp*35r® Average inventor » 1/2 slse of order,*.
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
X&BEL 3 PEKEimiAN EOQ DENGAN XABEL
5)
.*lii*GBefM*BGSs(cai|K«t«sBR«B«BCBaaaiitB|iaaiBtiiBMa*a«C8«*ra BtUBCBeaCSMBESSBBailStl*EB«*i:aBi:saBaa>BBKa*aaBtiiiaaaaaaiaammm Froquancy of order 1 Size of order in units 5
2520
Carrying cost,Rupiah
1260,-
Ordering cost* Rupiah
B»*»an*iP«w**asaBSBa
10
15
2520
1008
5ch
336
1260
5(U
252
168
-
units
* Total cost
2
630,- - 252,- 126,-
S^j-
35,-
70,-
175,- 350,- 525,-
1295,-
7oo,-
'•*27,- **76»- 609,-
I H » K « 1 ■«aa>aR
ta»aiB*«a
Pada tabel di atas terllhat hubungan terbailk antara total ordering cost deng&n average inventory* Pada average inventory cebesar 168 unit aiaka total ordering cost barjumlah Ep.525^® sedang pada average Inventory sob© sar 2?20 unit, malea total ordering cost banya herjmalafa,
«
Di sini JcelLihatan baiiva jika average inventory naiK sobesar 100 $ maka total ordering cost banya turun 50
B*.W* Smykay , o p citT iialasoan 219*
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dengan adan^a perfaltungan seperti di atas, psrsijal an selanjutnya ialah aeneatukan order size yang optiiaaX. Dengan mengkombinaslkan kedua coat di atas, inaks akan d±poroleb iLombinasi beaya ttlzxinium atau kira-klra rinimun* Ternyata komblnasi beaya yang
m in im u m
adalah borjuialah
Rp.**27,~ pada slxe of order sebesar X008 unit* Berarti ko butuhan sebesar ^ChO unit per tabun tei^sebut paling ekono mis haras dipesan dulas 5 kali pesanan- Jika planning period ber^umXah 360 hari, maka pesanan Jfrarus dllakukan setlap 72 hari sekall. Jumlah dari kombinasi kedua bsaya di atas ^ala-mula icenunjukkan trend yang nenurun, kenudian naik lag!#' Ca ra Ini teiah dianggap cukup balk untuk tujuan-tujuan prak
tls, akan tetapi kurang cukup tellti blla dlllhat dari se gi analisa* Sebab di slnl tldak 4^1as apakah jumlah mini mum tersebut betol-betul optimal, korena di alnl hanya ada data order frequency yang descret© (terputua-putus) . Untuk menentukan optimum frequency dan quantity yang bo ~ tul maka serlng dlpergunakan penentuan EOQ secara grafisatau fflatesatia* Catatan: Ferhitungan carrying cost dari tabel di atas s 1 /2
SKRIPSI
X 5 0 ^ 0 * B p . 2 j 5 0 3S 0 , 2 © « f i p . , 1 2 6 0 , - .
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
B . Penentuan EGQ, dengan grafik .
GAI'IBAH 3 .
FREQUENCY
OF ORDER.
( SIZE OF
ORDER )
6) Ibid., hal&man 221 ,
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambaran dalaa grafik dapat seajperlihatican hubungan yang lebifc jelas, karena dalain grafik dapat dilihat hu bungan yang continue antara average inventory dan total **. cost* PerJ>otongan antara curve Ordering cost dan Carry * Ing cost mennn^ukkan titik di mana Ordering cost * Carry* lug cost* Pari grafik di atas dapat dibaca bakva optimal quantity ~ terjadi pada frequency of order sebesar $ kali atau samadengan
1008
unit dan total cost mininmmnya adalah sebesar
Rp#^27 Penentuan EGQ dengan grafik valaupun agak lebiii j& las dibandlngk&n dengan tabel, tetapi pemakaiannya masihtetap sulit* C* Penentuan EQO secara jaatematis* Selain dengan cara-cara seperti tersebut di atas9~ £0Q Juga dapat ditentukan dengan rm&us sebagai berikut :
Di
L o c k y e r .,
SKRIPSI
on
c i t «
h a la m a n 2 6 2 *
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
D m. rate of usage in units* per unit time* S
m .
ordering cost per order*
X « interest rate* C » unit purchase price*
Contoh t Hi s a l * 3 ■ R p »3 5j—• D « 50^-0 u n it .
C * Rp.2*50. I - 0<
2 x 35 x 5*0 ------ it m m m
^ 8^0 unit*
0,20 x 2*50 Ini berarti dalam 1 tahun harus dilakukan t D 5c*f0 ~ * — — m 6 kali pesanan* % Penggunaan rumus EOQ ini sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diiaasukkan ke dalamnya. Mi sal jika carry ing cost per unit naik aaka EOQ akan turun, sedangkan jika usage rate naik oaka E0Q Juga naik* Jadi adalah pen ting untuk menghitung secara cermat component-eomponent dari E0Q* Akan tetapi Ini tidak sautlak sebab pengaruhnyaterhadap E0Q tidak begitu be ear* Mi sal i tfika usage rate naik menjadi 60^8 C naik 20 %) ma ka EQQ akan naik menjadi 920 unit*JJadi kenaikan 20 %
*»
MILIK PERPUSTAKAAN “ UNIVERSITAS A IR L A N G G A "
SURABAYA SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
atas usage rate h&nya mengaklbatkan kenaikan atas EOQ se besar 9,5 lotal. cost Pada BOO. Total cost pada EOQ, yaitu ordering cost £ carry * lug cost, selain dapat dlhltung dengan tabel dan grafik ~ seperti di atas, dapat ^uga dihitung dengan rumus sebagai berifcut : i
i
2 gu *0 *
* %
1 C * y 2 S D 10
8)
<*q &Q b total cost pada EOQ* Contoh s (angka-angka saaa dengan contoh di atas) *
Ac m Rp. ( V 2
X
35 X 50^0 x 0,20 x 2,50 ) * R p A 20f« i
Selain itu dapat juga difaitung dengan rumus berikut s 2 SD * m— mtau « %
SKRIPSI
2
x
annual ordering cost*
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
A. Fixed order quantity dan fi^ed order time* Satu hal penting yang haras diperhatikan dalam penggunaan EOQ ialah bahwa sales volume selalu berubah ubah setiap saat dalam satfc perlode* Untuk menghadapi hal ini, ada 2 mac am variasi peng gunaan EOQ yaitu Fixed order Quantity dan Fixed order Time, di mana s In fixed order quantity system, the time between orders is permitted to vary while the BQQ Is fixed* In fixed order time system, the quantity ordered is permitted to vary while the time between orders is fixed* In the fixed order time system, the order quantity is not determined by the EQQ but by the forecasted sales over the next lead time* 9 ) Kedua macam system tersebut mempunyai kegunaannyamasing-masing tergantung pada situasi dan kon&tsi yang
-
mempengaruhi operas! perusahaan* Ml sal, sebuah perusahaan yang ingin menghemat beaya transportnya, menyusun suatu Jadwal untuk mensupply
-
langganan- langganannya yang terdirl dari retailer-retai ler* XnjL berarti supply tersebut haras dilakukan pada wak tu-waktu tertentu yang t etap misalnya 1 minggu sekaXi,
~
dua minggu sekali dan seterusnya. Dengan demikian tiap re
Smykay, op clt. halaman 221
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
taller memesan dalam waktu-waktu yang tetap (fixed order time), sedangkan jumlah yang dipesan berubah-ubah* Mungkin perusahaan lain tidak mempunyai masalah da lam bidang transport dan menggunakan fixed order quantity system di mana waktu-waktu supply barang-barang untuk langganan berubah-ubah sedangkan jumlah yang dipesan sela lu tetapo Pada gambar berikut akan dilukiskan perbedaan peng gunaan antara fixed order quantity dan fixed order time*
GAHBAB
k- ----
-------
PERBEDAAN FIXED ORDER QUANTITY DAN FIXED ORDER TIME
Unit®
Fixed order time*
Pada gambar di atas order quantity yang diperlukan untuk memulai operasi perusahaan ialah 600 unit (ini mi -
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
salnya ditontukan berdasarkan EOQ)*
Pada fixed order quantity system (kiri) , EOQ Jugamenggambarkan 4amiah yang dipesan. Pada fixed order timesystem (kanan) beginning Inventory Juga 600 unit dan or • der-order ditempatkan setiap 3 minggu sehingga selalu ada inventory sebesar 600 unit untuk sales period yang beri kut, Jadi quantity yang dipesan selalu berubah-ubah, so mentara itu waktu-uaktu pemesanan selalu constant* B* Quantity discount* Dalam dunia perdagangao. sering kita jucapai bahwa Jika pembelian yang dilakukan sekaligus mencapai suatu — jumlah tertentu maka harga akan turun* Dengan kata lain * pannual menawarkan sejumlah quantity discount* Persoalan yang timbul ialah apakah discount terser but diterlma atau tidak* Untuk dapat menjawab pertanyaaninl maka harus diperhitungkan apakah quantity discount
-
tersebut menguntungkan atau tidak, yaitu dengan memban dingkan antara kenaikan total cost pada EOQ dan penurunan atas purchase price#• Untuk ini dapat dlpergunakan rumus sebagai beri ** kut s
o
10)
10) K*G* Lockyerf on cit« halaraan 266#
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Di aaana s Aq * total cost pada EOQ* A i total cost pa&a quantity discount. ^ * WQ*
<*1 m quantity yang dibeli* 2l Contain Harga pada iSOQ adalah Rp«2s50 * Jika pembolion di_
_.
....
.
.^
lakukan pada jumlah 1680 unit atau lebih, xnaka harga akan torun menjadi Rp*2,25* Persoalannya ialah apakah ^ualah 1680 unit tni 'dibeli atau tid&k* Jawab : (angka-angka sana dengan contoh yang lalu)« qo * &+Q unit* *
Rp***20r- •
q^ m 1680 unit* q, 1680 Jadi • p « ^ m ' ■ 2* q^ vkQ
Maka s 4
, a2 ♦ 1
* ■^i ir".;' x QpJt2Gyi- * §p#525 #^ 4 2x2 cost
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sedangkan penurunan atas purchase price . Bp* <5*0 x 0-,25) m Bp.l*260,-* Jadl berdasarkan perhitungan dl atas maka adanyadiscaunt torsebut &enguntungkan dan dapat ditoriiaa karena penuronan atas purchase price (Rp*1.260,-> ternyata lebih besar daripada kenaikan atas total cost
-
transport misalnya, maka borarti pengiriman itu harus di lakukan dalaia beberapa tahap* Akibatnya ialah EOQ yang pertama (q^) , yaitu «Jika pengiriaan dilakukan sekaligus, akan berubah* Untuk menghitung berapokah EOQ yang baru C^) Qaka dapat dipergunakan runms sobagal berikut i - R ■ rat© of delivery. 2*SD*B tIC t t(:.t E - D )v
\ / fi vm U H - D
11)
Contoh ; (angka-angka sama dengan contoh yang lain) *f. 11) Ibid* halaman 271-
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
B » Hp.35j» .
I » 0,20/year* D - 5&+Q unit* C . Rp*2f?0*
8^0* Supplier menyatakan bahwa walaupun dia sunggup mem produsir daa men-supply setlap iumlah dari order, akan te tap! kemanpuannya mengirim barang yang dipesan adalah ter batas karena kesulltan di bldang transport* Dalam 1 ming gu hanya bisa diklrim 200 unit. Berarti dalam satu tabun, R - 200 x 52 . 1*00 unit. Jadi i
r
2 SDR Qh *
IC (B - 0)
2 x 3g x 5 * 0 x XQi+00 0,20 x 2,50 x ( 1* 0 0 ~ 5 * 0 ) Jadi EOQ baru - 1170 unit* Ini berartl order haras ditenw patkan setlap * AffiS x 52 minggu = 12 jainggu sekali* ' Karena kesulitan transport maka Jumlah 11?0 unit ini ha * ras dikirim dalam ■* "|q§ * 6 gelombaog*
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
GAMBAR
5
PENGIRIMAN QUANTISE YANG DIPESAN DALAM BJ3BERAPA TAHAP
q
b quantity
T e time*
Keterangano Pada permulaan periode* time t
, sGbagian. dari qu
antity yang dipesan diterima sejumlah q^ sehingga invento ry dalam perusahaan naik sejumlah q^ juga. Selaraa periods inventory tersebut dipergunakan sehingga quantitynya tu run sarapai ke
•
•
Kemudian pengiriman yang kedua diterima pada t1 sebesar q2 ^ ql “ ^2 ^ dan diP erKunakan, demikian seterusnya se -
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hlngga akhirnya seluruh quantity yang dipesan diteri&a sc luruhnya* Pada garabar di atas tarapak bahwa order ditempatkan X kali dan pengirlman dilakukan dalam 6 tahap. Garis terputus-putus menunjukkan quantity pengiriman yang dilakukan sekaligu* (1170 unit dikirim sekaligus),
5-
Reorder Point. Jifca tingkat penggunaan inventory selalu constant-
dan juralah yang dibutuhkan d&lam satu periode dipesan lefoih dari 1 kali maka akan timbal persoalan dalam menentukan reorder point# Yang dimaksud dengan reorder point Ialah t "Saat atau titik di mana harus diadakan pesanan la gi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau peneriaaan m& terial tepat pada waktu di mana persediaan di atas safety stock sama dengan nol0*^2^ Dalam keadaan yang pasti, yaitu tanpa uncertainty, adalah mudah untuk menentukan reorder point, yaitu s Beberapa waktu, yang sama dengan lead time, sebe luffl stock habis atau ^ika invent ory yang ada meneapai jum lah yang hanya cukup untuk ineroenuhi perointaan selasa / lead ti&e*
-
12) Baiabang Rijanto Dr s., Dasar-dasar Perabelan.iaan Peru^haaru Jajasan Badan Penerbit Gad^ah Hada, Yogyakarta, 1969shalaman 81*
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dalam keadaan uncertainty penentuan reorder point selainfcergantung dari s a* Penggunaan solaaa lead time, juga pada b* Be sarnya safety stock* Sedangkan besarnya safety stock itu sandiri dlpengaruhl %
diantaranya oleh i .- a* Uncertainty dalas d&nand* Maldn besar uncertainty dalam demand, mafein besarsafety stock yang dibutuhkan* b* Uncertainty dalara lead time* UaidJa besar uncertainty dalani lead time, nakin besar Juga safety stock yang dibutuhkan* e* Jumlah dari tiap*tiap pesanan. Makin besar jumlah dari tiap-tiap pesanan, makin kecil safety stock yang dibutuhkan. Cara menentukan reorder point* Reorder point dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain 5 a# Kenentukan penggunaan selama lead time * % terteatu* Ml sal ; safety stock adalah 50 % dari penggunaan se lama lead time (lead time a 5 minggu) * Kebutuhan * material setiap rainggunya « ^-0 unit* Reorder point,* (5 x ko) ♦ ■$0% ( 5 x b0) « 300 unit*
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pengsn menetapkan penggunaan selama lead time +
*
penggunaan selama periode tertentu, mi sal b minggu sebagai safety stock* Jadl . (5 x **0) + tk x **G) «
360 unit*
SKRIPSI
PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER...
DIDIEK WARDJIJANTO