ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu ancaman yang cepat atau lambat dapat menghancurkan generasi muda. Negara Indonesia merupakan negara yang tidak lepas dari maraknya penyalahgunaan NAPZA. Pada kenyataannya, tindak pidana menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan korban yang meluas, terutama di kalangan anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011). Pengguna NAPZA di Indonesia sebagian besar merupakan kaum remaja. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi maka dapat menjadi ancaman bagi kesejahteraan generasi yang akan datang, dimana anak sebagai generasi muda merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional yang perlu untuk dilindungi (BNN, 2012). Kaum remaja menyalahgunakan NAPZA karena masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Periode ini dianggap sangat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam pembentukan kepribadian. Masa transisi inilah yang menjadikan emosi seorang remaja kurang stabil (Yusuf, 2009). Berdasarkan Survei Nasional yang dilakukan BNN dan POLRI tentang penyalahgunaan dan pengedar gelap NAPZA pada kelompok pelajar dan mahasiswa di 33 propinsi di Indonesia tahun 2012 diperoleh hasil bahwa pelajar dan mahasiswa tidak bebas dari risiko penyalahguna NAPZA. Total penyalahguna
SKRIPSI
1 LINGKUNGAN ... PENGARUH FAKTOR
DWI OKTAVIA S. A.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
NAPZA pada kelompok pelajar dan mahasiswa sebesar 20.892 jiwa. Penyalahguna NAPZA sudah terjadi di SLTP sebesar 9.768 jiwa, provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dalam tiga tahun terakhir masih menempati urutan pertama jumlah kasus NAPZA. Begitu pula menurut jumlah tersangka NAPZA, provinsi jawa timur menempati urutan pertama dan mengalami peningkatan dari tahun 2010 – 2012 (6.395 tersangka di tahun 2010 meningkat menjadi 8.142 tersangka ditahun 2012) (Kemenkes, 2014) Hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia 2007 dengan responden sekitar 10.830 tercatat sebanyak 27% remaja wanita dan 48% remaja pria mengonsumsi minuman beralkohol. Kurang dari 1% wanita dan 6% pria dalam survei melaporkan telah menggunakan NAPZA dengan cara menghisap atau meminumnya. Penyebaran NAPZA sudah tidak hanya lagi di kota besar, namun dikota kecil maupun di desa sudah mulai maraknya pengguna NAPZA (BPS, 2007). Faktor lingkungan merupakan salah satu penyebab penyalahgunaan NAPZA, faktor lingkungan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Keluarga yang mempunyai aturan otoriter dan tidak konsisten merupakan tipe keluarga yang berisiko meningkatkan remaja untuk terlibat penyalahgunaan NAPZA. Demikian halnya dengan keluarga yang lingkungannya terlalu bebas (orang tua yang serba memperbolehkan), juga dapat menyebabkan terjadinya penyalahgunaan NAPZA pada remaja (Depkes, 2001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 81,3% pengguna NAPZA adalah karena ketidak harmonisan keluarga (Tambunan R at all, 2008). Selain
SKRIPSI
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN ...
DWI OKTAVIA S. A.
3
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ketidak harmonisan keluarga, orang tua yang otoriter juga dapat menjadi pemicu remaja untuk melakukan penyalahgunaan NAPZA. Indiyah (2005) menyimpulkan bahwa 81% orang tua yang lebih otoriter memiliki kecenderungan menjadi penyebab remaja menjadi penyalahguna NAPZA. Kasus penyalahgunaan NAPZA, khususnya pada remaja sering berawal dari pengaruh gaya berteman dan pola kehidupan, selain itu juga berasal dari problem yang terjadi di masyarakat. Pada saat ini sudah banyak generasi muda yang terpengaruh dengan budaya asing dan berperilaku negatif, misalnya merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, menggunakan ekstasi, pergaulan bebas dan lain sebagainnya. Hasil penelitian Indiyah (2005) juga menyimpulkan bahwa sebesar
96%
lingkungan
masyarakat
mempunyai
penyalahgunaan NAPZA. Hal ini akan berpengaruh
pengaruh
negatif
terhadap
terutama
bagi
remaja yang jiwa dan emosinya masih dalam tahap perkembangan yang labil (Budiarta, 2000). Lingkungan sekolah dalam hal ini juga memiliki pengaruh terhadap penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Hasil penelitian Sugiarti (2013) menyimpulkan bahwa 71,1% interaksi teman sebaya dalam lingkungan sekolah mempunyai pengaruh terhadap penyalahgunaan NAPZA, artinya remaja yang memiliki sosialisasi tinggi di lingkungan sekolah berisiko tinggi pada penyalahgunaan NAPZA. Lingkungan sekolah seharusnya digunakan untuk belajar namun ternyata digunakan untuk kemudahan transaksi bagi remaja yang mengkonsumsi NAPZA. Hal tersebut didasari oleh pengaruh pergaulan dan lingkungan dalam bermasyarakat (Budiarta, 2000).
SKRIPSI
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN ...
DWI OKTAVIA S. A.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
Dampak dari penggunaan NAPZA bagi penggunanya adalah individu akan merasa cemas yang luar biasa, paranoid, delusi formikasi, berperilaku agresi, memiliki nafsu seksual yang tinggi, dan timbulnya berbagai penyakit seperti stroke, radang hati, jantung dan sebagainya hingga menimbulkan kematian. Dapat disimpulkan bahwa NAPZA dapat merusak dan membahayakan bagi generasi muda dalam suatu bangsa khususnya bagi anak-anak dan remaja, yang mana penyebarannya dimulai melalui lingkungan sekolah (Al Bachri dalam Budiarta, 2000). BNN (2006) mengungkapkan bahwa penyalahgunaan NAPZA terkait dengan tiga faktor. Faktor tersebut yaitu: (1) faktor lingkungan yang mencakup hubungan tidak harmonis dengan orang tua, lingkungan rawan NAPZA, kurang kontrol sosial, dan tekanan kelompok sebaya; (2) faktor individu yang mencakup keinginan coba-coba, ingin perhatian, dan ikut tokoh idola; (3) faktor zat yang mencakup ketergantungan fisik dan psikis, kemudahan dalam mendapatkan juga menjadi pemicu penyalahgunaan NAPZA dengan akses internet yang memberikan informasi memperoleh NAPZA, banyak media massa iklan minuman alkohol, rokok serta adanya apotek untuk membeli obat secara mudah sehingga dapat menarik remaja untuk mencoba, dan pada jenis obat tertentu mempunyai harga relatif murah sehingga remaja juga akan lebih mempunyai keinginan untuk mencoba menyalahgunakan NAPZA. Maka dari itu peneliti tertarik meneliti penyebab remaja menyalahgunakan NAPZA.
SKRIPSI
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN ...
DWI OKTAVIA S. A.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
1.2 Identifikasi Masalah BNN Kota Surabaya merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) yang berada di Surabaya. BNN Kota Surabaya bertugas melakukan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan juga sebagai salah satu tempat rehabilitasi rawat jalan penyalahguna NAPZA dengan menerapkan metode konseling. Data yang diperoleh dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2015 terdapat 282 orang menjadi penyalahguna NAPZA. Ditinjau dari laporan tahunan BNN Kota Surabaya penyalahgunaan NAPZA di kota Surabaya mengalami peningkatan pada usia remaja. Tabel 1.1 Jumlah Penyalahgunan NAPZA Berdasarkan Usia di BNN Kota Surabaya Tahun 2012-2014
Usia Tahun 2012 (tahun) N % 10-19 15 2,0 20-24 120 16,1 25-64 609 81,9 > 65 744 100,0 Sumber : Data Sekunder BNN Kota Surabaya
Tahun 2013 N % 29 4,0 105 14,6 587 81,4 721 100,0
Tahun 2014 N % 78 12 102 15,7 470 72,3 650 100,0
Hasil rekapitulasi menunjukkan tahun 2012 penyalahguna NAPZA pada usia 10-19 tahun sebanyak 15 (2%), tahun 2013 penyalahguna NAPZA pada usia 1019 tahun sebanyak 29 orang (10,5%), sedangkan pada tahun 2014 penyalahguna NAPZA pada usia 10-19 tahun sebanyak 78 orang (12%), sehingga dapat disimpulkan setiap tahun menunjukkan adanya peningkatan penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Proses rehabilitasi dengan metode konseling dilakukan minimal dalam 8x pertemuan selama 2 bulan. Berikut jumlah penyalahguna NAPZA pada remaja tahun 2015 menunjukkan bahwa sampai bulan November penyalahguna NAPZA sebanyak 117 orang (41,5%) berusia 10-19 tahun dengan sebagian besar adalah
SKRIPSI
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN ...
DWI OKTAVIA S. A.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
pelajar. Sebesar 39 orang (13,8%) penyalahguna NAPZA telah dirujuk kebeberapa instansi pemerintah dan swasta untuk melakukan rawat inap dan 243 orang (86,2%) lainnya melakukan rawat jalan dan konseling. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti didapatkan hasil penyalahguna NAPZA pada remaja sebanyak 70% remaja menggunakan NAPZA disebabkan faktor lingkungan keluarga terutama orang tua, 27% disebabkan dari faktor individu dan 3% dari faktor NAPZA itu sendiri. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh faktor lingkungan terhadap penyalahguna NAPZA di BNN Kota Surabaya. 1.3 Rumusan Masalah “Bagaimana pengaruh faktor lingkungan pecandu terhadap penyalahgunaan NAPZA pada remaja di BNN Kota Surabaya?”. 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1
Tujuan Umum Menganalisis pengaruh faktor lingkungan terhadap penyalahguna NAPZA pada remaja
1.4.2
Tujuan Khusus 1. Menganalisis pengaruh lingkungan keluarga (keharmonisan keluarga, keotoriteran orang tua, kesibukan orang tua, orang tua permisif, dan ibadah dalam keluarga) serta pengaruh yang paling dominan terhadap penyalahguna NAPZA pada remaja.
SKRIPSI
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN ...
DWI OKTAVIA S. A.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
2. Menganalisis pengaruh lingkungan sekolah (kedisiplinan sekolah, letak sekolah, murid pengguna NAPZA) serta pengaruh yang paling dominan terhadap penyalahguna NAPZA pada remaja 3. Menganalisis pengaruh ligkungan masyarakat (penegak hukum dan situasi sosial) serta pengaruh yang paling dominan terhadap penyalahguna NAPZA pada remaja 4. Menganalisis faktor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi penyalahgunaan NAPZA pada remaja. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1
Teoritis Hasil dapat memberikan sumbangan teoritik bagi ilmu kesehatan khususnya tentang penyalahguna NAPZA.
1.5.2
Praktis 1. Bagi Instansi Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi satu masukan dalam data prevalensi tentang penyalahgunaan NAPZA pada remaja serta untuk membuat media promosi kesehatan yang berkaitan dengan upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA terutama di kalangan remaja. 2. Bagi Subjek peneliti dan masyarakat Hasil penelitian dapat memberikan informasi melalui leaflet tentang penyalahgunaan NAPZA dan dampak penggunaan NAPZA sehingga bisa tersosialisasi lebih luas.
SKRIPSI
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN ...
DWI OKTAVIA S. A.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
3. Bagi Peneliti Menambah pengalaman peneliti dilapangan dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya.
SKRIPSI
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN ...
DWI OKTAVIA S. A.