PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PEMBENTUKAN CITRA MAJALAH ELLE DI KALANGAN MAHASISWI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA (STUDI KASUS: MAHASISWI MARKETING COMMUNICATION BINUSIAN 2013, 2014, 2015) Achika Erienda Putri Mia Angeline, S.Kom., M.M Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Bina Nusantara University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 ABSTRACT
Social media is an online media where the users can interact with each other. The most popular social media now are Twitter and Facebook. These microblog and social network media enable the users to interact with others with no limitation of time and geographical area. On ELLE magazine, social media like Twitter and Facebook really helps the workers to interact with the society or client and also can help them to finish the work. On the research that the writer has done, the writer researches the impact of social media on creating the ELLE magazine’s image. Based on the survey of 90 female students of Binusian 2013, 2014, 2015, 56, 8% of the survey shows that the social media such as Twitter and Facebook has the impact of creating ELLE Magazine’s image. Keywords: Social Media, Image, Creating ELLE Magazine’s Image
ABSTRAK
Media sosial merupakan media online dimana para penggunanya dapat saling berhubungan satu sama lain. Media sosial yang paling digemari saat ini adalah Twitter
dan Facebook. Media sosial berjenis microblog dan jejaring sosial ini memungkinkan penggunanya untuk saling berinteraksi dengan orang lain tanpa ada batasan waktu dan geografis. Pada majalah ELLE sendiri media sosial seperti Twitter dan Facebook sangat membantu para pekerjanya untuk dapat saling berinteraksi dengan masyarakat maupun klien ataupun membantu para karyawan ELLE dalam meyelesaikan pekerjaan. Pada penelitian yang telah penulis lakukukan, penulis meneliti pengaruh media sosial dalam membentuk citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Bina Nusantara, dimana media sosial seperti Twitter dan Facebook ternyata berpengaruh dalam membentuk citra majalah ELLE. Berdasarakan survey terhadap 90 mahasiswi Binusian 2013. 2014, 2015 sebanyak 56, 8% hasil survey yang menunjukan bahwa ternyata media sosial seperti Twitter dan Facebook memiliki pengaruh dalam membentuk citra majalah ELLE. Kata Kunci: Media Sosial, Citra, Membentuk Citra Majalah ELLE
PENDAHULUAN Enda Nasution menjelaskan pengertian dari kata “media” pada social media datang dari “medium”, atau wadah dimana orang dapat saling berhubungan dan menjalin interkasi sosial. Social media telah memungkinkan satu manusia berhubungan dengan manusia lain, tanpa batasan ruang dan waktu (2013: 13). Adanya media sosial dapat memberikan kemudahan bagi seseorang untuk menjalin atau berinteraksi dengan public luar. Media sosial sendiri memilki berbagai macam bentuk diantaranya yang paling populer adalah, blog, microblog (Twitter), jejaring sosial (Facebook, LinkedIn), situs media-sharing (Youtube, Flickr), situs social bookmark dan situs voting (Digg, Reddit), situs review (Yelp), forum, dan dunia virtual (Second Life) (Zarella, 2011: 3). Pada penelitain ini media sosial yang akan dibahas hanya Twitter dan Facebook, dimana Twitter adalah bentuk dari media social microblog, dimana microblogging adalah bentuk blogging yang membatasi ukuran setap postnya (Zarella, 2011: 31). Sedangkan Facebook adalah bentuk media sosial dari jejaring sosial, dimana jeajaring sosial (Social Network) adalah situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan teman-teman mereka, yang mereka kenal di dunia nyata dan dunia maya (Zarella, 2011: 51). ELLE Indonesia sendiri merupakan majalah franchise yang berasal dari Perancis. ELLE Indonesia pertama kali hadir di Indonesia pada April 2008. Memilki tagline “The World’s Number One Style Magazine” menjadikan ELLE sebagai majalah wanita wanita yang membahas mengenai fashion, beauty, dan lifestyle wanita saat ini. ELLE Indonesia memanfaatkan media sosial seperti Twitter dan Facebook dalam akunnya di @elleindonesia dan fanpage ELLE Indonesia untuk selalu memberikan informasi-informasi melalui tweet-tweet atau upload foto dan event pada album Twitter dan Facebook ELLE sendiri dan juga merupakan alat bagi para pekerja ELLE untuk saling berinteraksi dengan publik internal maupun eksternal. Selain itu ELLE Indonesia belum pernah melakukan survey terbuka mengenai citra perusahaanya sehingga nantinya dari penelitian yang akan dilakukan ini akan melihat apakah penggunaan media sosial dapat membentuk citra majalah ELLE sendiri. Objek penelitian ini mengapa mahasiswi Universitas Bina Nusantara dan anaka Marketing Communication 2013, 2014, 2015 dikarenakan Universitas Bina Nusantara sendiri telah dikenal sebagai universitas berbasi IT diaman mahasiswa/i yang kulaih disana mengetahi perkembangan teknologi dan informasi seperti media sosial. Sedangkan bidang mahasiswi marketing communication berhubungan dengan public eksternal, dimana mereka dimana nantinya mereka akan bekerjasama atau berhubungan dengan media, perusahaan, dan lain sebagainya, sehingga salah satu untuk mendukung performa mereka adalah dengan berpenampilan menarik. Dan juga sebagai anak mereka juga harus memilki wawasan yang luas yang berarti mereka harus mengetahui berita atau informasi yang tengah atau menjadi pemberitaan saat ini. Dimana pada
majalah ELLE Indonesia sendiri memilki rubrik lifestyle yang selalu membahas mengenai perkembangan teknologi atau gadget, dan lain sebagainya yang pastinya berguna bagi mereka.
Rumusan Masalah: 1. 2.
Adakah hubungan penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Adakah pengaruh penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE diklangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara.
Hipotesis: Ho1: Tidak ada hubungan penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Ha1: Terdapat hubungan penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Ho2: Tidak ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Ha2: Terdapat pengaruh penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara.
New Media Lev manovic (2010: 5) mejelaskan pengertian new media, dimana ia mengatakan bahwa new media adalah: “new cultural forms which are native to computers or rely on computers for distributions: websites, humancomputer interface, virtual worlds, VR, multimedia, computer games, computer animation, digital video, special effects in cinema and net films, interactive computer installations”.
Media Sosial: Pengertian media sosial yang dijelaskan oleh Enda Nasution (2013: 13), kata “media” di social media datang dari “medium”, atau wadah dimana orang dapat saling berhubungan dan menjalin interakasi sosial. Dan dengan adanya media sosial akan memungkinkan satu manusia berhubungan dengan manusia yang lain tanpa ada batasan ruang dan waktu. Pada buku Advertising 2.0 (2008: 20) Tracy L. Tuten mengatakan bahwa media sosial merujuk kepada komunitas online yang saling berhubungan serta berkomunikasi dengan lancar. Komunitas ini mempermudah anggotanya untuk memproduksi, mempublikasikan, mengontrol, memberi kritik, memberi rangking, dan berinteraksi dengan hal-hal yang ada di media. Dijelaskan juga nantinya pemasaran melalui media sosial dapat membangun citra, mencari tau opini konsumen, menanamkan kredibilitas dan kepercayaan pada brand, meningkatkan citra sebuah brand, dan lain sebaginya (2008: 26). Pada buku Branding Promotion With Social Networks dijelaskan apabila media sosial dapat dipandang sebagai tool atau alat apabila ingin digunakan untuk mendapatkan keuntungan dari menggunakan media sosial. Dari tool-tool tersebut akan memunculkan peluang-peluang yang dapat digunakan, yaitu (2010: 8): 1.
Life Sharing Dapat berbagi kehidupan pribadi dengan khalayak lain, bisa melalui foto yang di upload atau video.
2.
3.
4.
Knowledge Sharing Dapat berbagi pengetahuan, misalnya dalam blog atau microblog seperti Twitter, Blogger, dan lain sebagainya. Network & Komunitas a. Social Networking Dengan membangun jejaring sosial setiap individu akan memiliki kesempatan untuk saling terhubung dan saling berinteraksi dengan individu yang lain. Misalnya, Facebook. b. Business Network Dapat menjadikan jejaring sosial untuk keperluan bisnis. Misalnya linkedin. c. Community Building Dengan menggunakan media sosial setiap individu akan memiliki kesempatan untuk membangun komunitas atau memiliki komunitas. Untuk membangun komunitas bukan hal yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi bila komunitas sudah terbentuk individu hanya perlu mengontrolnya. Information Spreading Dengan adanya jejaring sosial dan berbagai media sosial lainnya mampu menyebarkan informasi dengan cepat kemana saja, karena tidak ada batasan jangakauan.
Twitter: Twitter merupakan bentuk dari media sosial microblog. Dan Zarella (2011: 31) mengatakan microblogging adalah bentuk blogging yang membatasi ukuran setiap post-nya. Liana Evans (2013: 53) mengatakan mengapa Twitter dikatakan microblogging, dikarenakan karena keterbatasannya dalam menulisakan pesan atau informasi yang hanya 140 karakter sehingga membuatnya disebut microblog. Dijelasakan oleh Hanif Fakhrurroja dan Aris Munandar (2009: 56-57) bahwa Twitter memiliki keuntungan yang dapat digunakan dalam melakukan bisnis atau menjalakan pekerjaan yaitu: 1.
2.
3. 4. 5.
6. 7.
Memperluas jaringan yang tak terbatas. Dengan meggunakan Twitter para pekerja maupun pebisnis dapat menyampaikan pesannya kepada banyak orang dan tidak ada batasan. Membangun reputasi dalam industri sendiri. Berinteraksi dengan menggunakan Twitter dapat membantu pebisnis dalam membentuk reputasi bagi industri mereka sendiri. Membuat jaringan sosial tanpa perlu harus mengenali teman. Asisten yang tidak terbatas. Dapat mencari kontak berdasarkan segmen dan lokasi industri (Twellow.com, Wefollow.com, Geofollow.com, yang memudahkan untuk mencari dan menemukan pengguna Twitter yang paling relevan dalam bisnis Anda). Mudah untuk berhenti “follow” orang. Gratis. Apabila budget perusahaan terbatas, dapat menggunakan Twitter untuk menyebarkan informasi-informasi kepada khalayak masyarakat
Facebook: Facebook merupakan media sosial berbentuk jejaring sosial dimana dijelaskan oleh Dan Zarella (2011: 51), jejaring social (social network) adalah situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan teman-teman mereka, yang mereka kenal di dunia nyata dan dunia maya. Dijelaskan dalam buku Putting the Public Back in Public Relation (2009: 170) bahwa Facebook sendiri memiliki kemampuan inti yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim e-mail, instan message atau chatting, komentar di wall orang lain, meninggalkan pesan, meninggalkan links dan sebagainya.
Citra: Groonroos dalam buku Crisis Public Relation (2011: 303) menjabarkankan pendapatnya mengenai peran citra, yaitu: 1.
2. 3. 4.
Citra menceritakan harapan, bersama dengan kampanye pemasar eksternal, seperti periklanan, penjualan pribadi dan komunikasi dari mulut ke mulut. Citra positif yang dimiliki sebuah perusahaan akan memudahkan organisasi dalam melakukan komunikasi dengan pihak luar. Citra adalah sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi kegiatan perusahaan. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen. Citra mempunyai pengaruh penting pada manajemen.
Pembentukan Citra: Menurut buku Dasar-Dasar Public Relation (2008: 116) dijelaskan pengertian dari masing-masing pembentukan citra, yaitu: 1.
Persepsi “Diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan”.
2.
Kognisi “Suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus”.
3.
Motif “Keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan”.
4.
Sikap “Kecendrungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai”.
Kerangka Pikir:
Gambar 2 Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statisktik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009: 13).
Metode Pengumpulan Data Data adalah salah satu unsur atau komponen utama dalam melaksanakan riset (penelitian), artinya tanpa data tidak akan ada riset, dan data dipergunakan dalam suatu riset merupakan data yang harus benar, kalau diperoleh dengan tidak benar, maka akan menghasilkan informasi yang salah (Ruslan, 2006: 26-27). Terdapat dua jenis data dalam penelitian ini yaitu dengan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau sumber pertama yang secara umum disebut sebagai narasumber (Sarwono, 2012: 37). Sedangkan data sekunder adalah data yang sudah diproses oleh pihak tertentu sehingga data tersebut sudah tersedia saat kita memerlukan (Sarwono, 2012: 32). Skala yang digunkan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Terdapat pengertian skala Likert, yaitu skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau masyarakat mengenai fenomena sosial. Fenomena sosial tersebut telah ditetapkan oleh peneliti secara spesifik yang disebut sebagai variabel dalam penelitan (Sugiyono, 2009: 132).
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:115). populasi bukan hanya orang saja, tetapi juga dapat berupa obyek dan benda-benda alam yang lain. Dan juga populasi bukan hanya sekedar jumlah pada obyek atau subyek, akan tetapi meliputi seluruh karaktristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Bina Nusantara jurusan Marketing Communication Binusian 2013, 2014, 2015.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi apabila pada saat melakukan sebuah penelitian dan populasinya besar sehingga tidak memungkinkan peneliti untuk memepelajari semua yang terdapat di populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2009: 116). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan cara purposive sampling. Sugiyono (2009: 118) menjelaskan Nonprobability Sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan purposive sampling itu sendiri adalah cara ini dilakukan dengan cara memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan (Sarwono, 2012: 21).
Operasional Konsep
Indikator
No. Pertanyaan
Descriptor
Jenis Skala
Life Sharing
1-2
Dapat melihat kehidupan atau pengalaman lewat foto atau video.
Likert
Sebagai tempat untuk mempromosikan event atau acara dengan cara me-upload foto atau video. Knowledge Sharing
3-4
Sebagai sarana untuk memberikan atau tukar informasi kepada masyarakat.
Likert
Sebagai sarana untuk memberikan informasi yang cepat dan terkini kepada masyarakat. Network dan Komunitas
5-6
Dapat menjalin hubungan dengan masyarakat lainnya.
Likert
Membantu untuk mendapatkan teman baru atau komuitas baru (memperluas pergaulan sosial). Information Spreading
7-8
Jangkauan media sosial yang cepat selalu dapat memberitakan informasi sesuai dengan jam yang diinginkan.
Likert
Jangkauan yang cepat dan luas akan selalu memberikan media sosial kemudahan dalam menyiarkan infomasi secara konsisten.
Tabel 1: Variabel X Media Sosial Indikator
No. Pertanyaan
Descriptor
Jenis Skala
Persepsi
9-10
Merupakan pandangan atau gambaran seseorang terhadap sesuatu yang nantinya dapat memberikan makna kepada orang tersebut.
Likert
Pandangan atau gambaran seseorang yang menentukan baik atau buruk objek tersebut. Kognisi
11-12
Merupakan keyakinan atau pengharapan terhadap sesuatu hal.
Likert
Merupakan keyakinan atau pengharapan seseorang yang nantinya akan memberikan dampak bagi diri mereka sendiri, apakah positif atau negatif. Motif
13-14
Keadaan dimana adanya sesuatu hal yang dapat mendorong minat orang tersebut
Likert
Keadaan dimana membuat seseorang menjadi tertarik akan suatu hal. Sikap
15-16
Bagaimana seseorang bertingkah laku, bertindak atau memutuskan sesuatu. Pandangan seseorang terhadap suatu yang nantinya membantunya dalam pengambilan keputusan.
Tabel 2: Variabel Y Pembentukan Citra
Likert
Hasil dan Bahasan Uji Validitas Berdasarkan R table ( 0, 2072), dikatakan valid apabila R hitung > R table. Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected ItemItem Deleted if Item Deleted Total Correlation pertanyaan 1 24.92 15.488 .709 pertanyaan 2 25.21 16.820 .668 pertanyaan 3 24.60 17.254 .686 pertanyaan 4 24.63 17.313 .695 pertanyaan 5 25.11 17.403 .504 pertanyaan 6 25.01 17.382 .584 pertanyaan 7 24.69 18.082 .583 pertanyaan 8 24.78 17.815 .590 Tabel 3: Uji Validitas Variabel X
Cronbach's Alpha if Item Deleted .843 .847 .846 .846 .867 .857 .857 .856
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected ItemItem Deleted if Item Deleted Total Correlation pertanyaan 9 24.70 17.471 .607 pertanyaan 10 25.19 16.964 .605 pertanyaan 11 25.23 16.833 .702 pertanyaan 12 24.96 17.638 .592 pertanyaan 13 25.12 16.693 .634 pertanyaan 14 25.20 16.746 .641 pertanyaan 15 25.02 17.573 .563 pertanyaan 16 25.01 17.427 .633 Tabel 4: Uji Validitas Variabel Y
Cronbach's Alpha if Item Deleted .854 .854 .844 .856 .851 .850 .859 .851
Uji Reliabilitas Sekaran (2012: 120) mengatakan reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan lebih atau di atas 0,8 adalah baik. Mak dapat dikatan reliabel apabila Cronbach alpha’s > 0,6.
Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .869 8 Tabel 5: Uji Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .869 8 Tabel 6: Uji Reliabilitas Variabel Y
Uji Normalitas Cara untuk menafsir normalitas data pertama harus membuat hipotesis seperti (Sarwono, 2012: 97): H0 = Data berdistribusi normal H1 = Data tidak berdistribusi normal Jika sig < 0,05 H0 ditolak, H1 diterima Jika sig > 0,05 H0 diterima, H1 ditolak One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test totalX N 90 Mean 28.42 a,b Normal Parameters Std. Deviation 4.695 Absolute .120 Most Extreme Positive .086 Differences Negative -.120 Kolmogorov-Smirnov Z 1.143 Asymp. Sig. (2-tailed) .147 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel 7: Uji Normalitas Variabel X One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Totally N 90 Mean 28.63 Normal Parametersa,b Std. Deviation 4.691 Absolute .102 Most Extreme Positive .102 Differences Negative -.065 Kolmogorov-Smirnov Z .969 Asymp. Sig. (2-tailed) .304 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel 8: Uji Normalitas Variabel Y Korelasi Correlations totalX Totally Pearson Correlation 1 .753** TotalX Sig. (2-tailed) .000 N 90 90 Pearson Correlation .753** 1 Totally Sig. (2-tailed) .000 N 90 90 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tabel 9: Uji Korelasi Variabel X dan Y
Total X dan Y dari Pearson Correlation sebesar 0, 753 dan setelah dicocokan dengantabel koefisien korelasi dimana nilai sebesar 0, 753 berada pada interval koefisien antara 0, 60 – 0, 7599 sehingga tingkat hubungan korelasi yang dimilki adalah kuat. Berdasarkan hipotesis: H01: Tidak ada hubungan antara penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Ha1: Terdapat hubungan antara penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Maka, dapat dikatakan H01 ditolak dan Ha1 diterima dikarenakan nilai pada Sig. (2 tailed) < 0, 1, yang artinya terdapat hubungan penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Koefisien Determinasi Model Summary R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .753 .568 .563 3.103 a. Predictors: (Constant), totalX Tabel 10: Koefisein Determinasi Dapat diketahui bahwa sebesar 56, 8% penggunaan media sosial mempengaruhi pembentukan citra pada majalah ELLE dan sisanya sebesar 43, 2% dipengaruhi factor lain yang tiak diteliti. Model
R
Regresi dan Uji T Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 7.237 2.018 1 totalX .753 .070 .753 a. Dependent Variable: totally Tabel 11: Uji Regresi Dan Uji T Regresi:
T
3.587 10.747
Sig.
.001 .000
Menggunakan regresi linier sederhana(Sugiyono, 2009: 270): Y’ = a + bx. Nilai a sebesar 7, 237 dan Nilai b sebesar 0, 753x sehingga persamaannya menjadi Y’= 7, 237 + 0, 753x. Uji T: Bisa dilihat hasil yang didapat menunjukan bahwa: a. Nilai t hitung yang didapat adalah 10, 747 dimana nilai ini > dari t table (1, 662). b. Nilai pada sig yang didapat adalah 0, 000 dimana nilai ini < 0,1. Berdasarkan hipotesis: H02: Tidak ada pengaruh antara penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara.
Ha2: Terdapat pengaruh antara penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Maka dapat dikatakan karena nilai t hitung > t table dan nilai pada sig < 0,1 maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang sigfikan antara media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1.
Terdapat hubungan penggunaan media sosial terhadap pembentukan citramajalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara.
2.
Terdapat pengaruh penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara
Saran A. Saran Akademis 1.
Agar penelitian ini nantinya dapat memberikan pengetahuan mngenai media sosial.
2.
Agar penelitian ini dapat menjadi acuan apabila mau meneliti mengenai pengaruh media sosial terhadap citra sebuah majalah.
B. Saran Praktis 1.
Agar dapat memaksimalkan kegiatan di ELLE Indonesia agar mencoba media sosial baru seperi Pinterest dan Instagram
2.
Agar kegiatan-kegiatn yang dilakukan oleh ELLE semakin banyak sehingga informasi yang diberikan kepada public melalui Twitter dan Facebook juga semakin banyak.
REFERENSI Buku: Aditya, A., & al, e. (2013). Social Media Nation. Prasetya Mulya Publishing. Ali, M. (2006). Menjadi Public Relations yang Handal. Dolphin Books. Anthonissen, P. F. (2008). Crisis Communication. Great Britian : Kogan Page Limited. Fakhrurroja, H., & Aris, M. (2009). Twitter Ngoceh Dapet Duit. Yogyakarta: Great Publisher. Juju, D., & Sulianta, F. (2010). Branding Promotion with Social Networks. PT Elex Media Komputindo. H. Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2009). Theories of Human Communication. Jakarta: Salemba Humanika. Logan, R. K. (2010). Understanding New Media: Extending Marshall Mcluhan. New York: Peter Lang Publishing, Inc Mulyana, D. (2008). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nova, F. (2011). Crisis Public Relations. PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Nurudin. (2012). Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Onggo, B. J. (2004). Cyber Public Relations. PT Elex Media Komputindo. Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. ANDI. Rangkuti, F. (2008). The Power of Brands. PT Gramedia Pustaka Utama. Ruslan, R. (2006). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Sarwono, J. (2012). Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Soemirat, S., & Ardianto, E. (2008). Dasar-Dasar Public Relation. PT REMAJA ROSDAKARYA. Solis, B., & Breakenridge, D. (2009). Putting the Public Back in Public Relation. New Jersey: Pearson Education, Inc. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. ALFABETA. Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi . Yogyakarta: MedPress Tuten, T. L. (2008). Advertising 2.0. Praeger Publishers. Wasesa, S. A. (2005). Strategi Public Relations. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Zarella, D. (2011). The Social Media Marketing Book. Serambi. Jurnal: Hall, Maurice., Hanna, Lezley-Anne., Huey, Gwenyth. (2013). Use and Viewson Social Networking Sites of Pharmacy Students in the United Kingdom. American Journal of PharmaceuticalEducation, Vol 77 No. 9. Hamat, Efendi., Embi, Mohamed Amin., Hassan, Haslinda Abu. (2012). The Use of Social Networking Sites Among Malaysian University Students. International Education Studies, 56-66. Kalbande, D. T, Sonwane, Shashank. S., & Madanshing, Golwal. (2012). The Benefits Of Social Networking Site (Facebook) in Making Awareness Among The LIS Proffesionals Of Mlosc Group: A Case Study. Journal of Library and Information Science , Vol. 2 No. 1. Lane, Michelle., Coleman, Philip. (2012). Technology Ease of Through Social Networking Media. Journal of Technology Research 3, 1-12. Silvia, Da., Vinhas, Rui., Alwi, Syed., & Faridah, Sharifah. (2008). Online Corporate Brand Image, Satisfaction and Loyalty. Journal of Brand Management , 119-144.
RIWAYAT HIDUP Achika Erienda Putri lahir di Jakarta pada 25 Juli 1991. Penulis menyamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Public Relations pada tahun 2013. Saat ini bekerja sebagai intern writer beauty and health & social media admin ELLE Indonesia Magazine (PT.Trinaya Tirta Media).