ABSTRAK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ASET TETAP TIDAK BERGERAK DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD) PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BACHTIAR ARIS PERMANA1 1
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jl. Budi Utomo No. 10, Ponorogo 63471 Perkembangan teknologi informasi komputer dewasa ini sudah sangat pesat. Seiring dengan perkembangan ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya adalah Sistem Informasi Geografis Berbasis (SIG) aset tetap tidak bergerak. BPKAD Pemkab Madiun mengharapakan aplikasi SIG yang dapat menampilkan peta bidang aset tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung, jalan dan bangunan air yang serta informasi lainya yang berhubungan dengan aset tetap tidak bergerak tersebut. Metodologi perancangan SIG ini mengikuti tahapan Systems Development Life Cycle (SDLC). Map yang digunakan dalam merancang SIG ini, menggunakan Google Maps API Drawing Tools. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP (Hypertext Prepocessor) dan database menggunakan MySQL. Dihasilkan aplikasi sistem informasi geografis yang mampu menyajikan letak peta bidang aset tetap tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung, jalan dan bangunan air serta informasi lainya yang berhubungan dengan aset tetap tidak bergerak tersebut dalam membantu pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Berdasarkan hasil uji dengan metode black-box, aplikasi sistem informasi geografis yang dirancang, rancangan proses pada tahapan desain sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hasil analisis sistem yang direncanakan, dihasilkan aplikasi baru sesuai dengan yang telah direncanakan pada tahapan analisis sistem. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Systems Development Life Cycle (SDLC), PHP (Hypertext Prepocessor) & MySQL, Metode Black-Box.
1
I. Pendahuluan A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi komputer dewasa ini sudah sangat pesat. Seiring dengan perkembangan ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) aset tetap tidak bergerak. Pada saat ini di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemerintah Kabupaten Madiun (Pemkab Madiun), menggunakan aplikasi SIG aset tetap tidak bergerak, untuk mengetahui lokasi aset tetap tidak bergerak tersebut. BPKAD Pemkab Madiun mengharapakan aplikasi SIG yang dapat menampilkan peta bidang aset tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung, jalan dan bangunan air yang serta informasi lainya yang berhubungan dengan aset tetap tidak bergerak tersebut.
B. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah menghasilkan sistem informasi geografis aset tetap tidak bergerak di BPKAD Pemerintah Kabupaten Madiun.
C. Batasan Masalah 1. Sistem Informasi Geografis yang akan dibangun adalah sistem informasi geografis berbasis web yang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. 2. Map akan menggunakan Google Maps Api Drawing Tools. 3. Sistem Informasi Geografis hanya akan menampilkan letak peta bidang aset tetap tidak bergerak seperti tanah (KIB A), bangunan gedung (KIB C), jalan dan bangunan air (KIB D) serta informasi lainya yang berhubungan dengan aset tidak bergerak tersebut.
II. Landasan Teori A. Aset Tetap 1. Definisi Aset Tetap Pengertian aset tetap dalam standar akuntansi pemerintahan pernyataan no. 07 adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum (LAMPIRAN II. 08 PSAP 07 – 2).
2
2. Klasifikasi Aset Tetap Dalam standar akuntansi pemerintahan pernyataan no. 07, aset tetap diklasifikasikan menjadi enam akun sebagaimana dirinci dalam penjelasan berikut ini : tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pengerjaan (LAMPIRAN II. 08 PSAP 07 – 3).
B. Sistem Informasi Geografis (SIG) 1. Definisi Menurut Irwansyah (2013: 1-3) Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah sebuah sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh jenis data geografis. 2. Komponen Sistem Informasi Geografis Komponen-komponen yang membangun sebuah sistem informasi geografis adalah: Computer System and Software, Spatial Data, Data Management and Analysis Procedure, People (Irwansyah, 2013: 11-13).
III. Metode Perancangan Metodologi perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) ini akan mengikuti tahapan Systems Development Life Cycle (SDLC). Menurut Rosenblatt (2014: 23), model systems development life cycle (SDLC) meliputi lima langkah yang dijelaskan dalam bagian berikut: perencanaan sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem serta dukungan sistem dan keamanan. A. Perencanaan Sistem Tujuan utama yang ingin dicapai adalah merancang sebuah sistem informasi geografis aset tetap tidak bergerak di BPKAD Pemkab Madiun, yang dapat menampilkan letak dan peta bidang aset tetap tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung, jalan, jaringan dan bangunan air. B. Analisis Sistem Dilakukan analisis sistem yang lama dengan metode analisis PIECES (Performance,
Information,
Economic,
Control,
Efficiency,
Service)
untuk
mengidentifikasi permasalahan kelemahan sistem yang lama yaitu SIG di BPKAD Pemkab Madiun..
3
1. Analisis Kinerja (Performance Analysis) Tabel 3.1 Analisis Kinerja (Performance Analysis) Kelemahan Sistem Lama Sistem Baru yang direncanakan Dalam pencarian lokasi aset tetap Dalam pencarian lokasi aset tetap tidak
bergerak,
aplikasi
tidak tidak bergerak, aplikasi disertai
disertai dengan peta bidang, file dengan bentuk peta bidang, file sertipikat, foto-foto aset tetap tidak sertipikat, foto-foto aset tetap tidak bergerak. Sehingga memperpanjang bergerak. Sehingga waktu tanggap waktu tanggap karena pegawai semakin cepat karena pegawai tidak harus mencari file tentang aset tetap lagi harus mencari file tentang aset tidak bergerak secara manual.
tetap tidak bergerak secara manual.
2. Analisis Informasi (Information Analysis) Tabel 3.2 Analisis Informasi (Information Analysis) Kelemahan Sistem Lama Sistem Baru yang direncanakan Belum dapat menampilkan Dapat menampilkan informasi yang informasi yang informatif tentang informatif tentang aset tetap tidak aset tetap tidak bergerak seperti bergerak
seperti
peta bidang, sertipikat, dimensi, sertipikat, alamat,
penggunaan
peta
bidang,
dimensi,
alamat,
dan penggunaan dan menampilkan foto
menampilkan foto asetnya.
asetnya.
3. Analisis Ekonomi (Economic Analysis) Tabel 3.3 Analisis Ekonomi (Economic Analysis) Kelemahan Sistem Lama Sistem Baru yang direncanakan Dalam jangka panjang biaya yang Dalam jangka panjang biaya yang dibutuhkan akan cukup banyak dibutuhkan untuk
pengadaan
komputer
laptop
untuk
akan
lebih
sedikit
atau karena bisa diakses di perangkat
kebutuhan mobile yang harga pengadaanya
operasional aplikasinya.
lebih
murah
untuk
operasional aplikasinya.
4
kebutuhan
4. Analisis Kontrol (Control Analysis) Tabel 3.4 Analisis Kontrol (Control Analysis) Kelemahan Sistem Lama Sistem Baru yang direncanakan Keamanan data belum begitu Dibangun dengan multi user, diperhatikan karena setiap pegawai sehingga
hanya
yang mengakses aplikasinya dapat berkepentingan dengan mudah mengubah data yang menambah, telah disimpan dalam database.
pegawai
yang
yang
dapat
mengubah
menghapus
data
yang
dan telah
disimpan dalam database.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis) Tabel 3.5 Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis) Kelemahan Sistem Lama Sistem Baru yang direncanakan Saat pegawai ditugaskan dinas luar Saat pegawai ditugaskan dinas luar untuk cek aset tetap tidak bergerak, untuk cek aset tetap tidak bergerak, harus membawa laptop yang sudah aplikasi
dapat
diakses
lewat
di instal aplikasinya sehingga tidak perangkat mobile sehingga akan efisien karena ukuran cukup besar.
lebih efisien untuk dibawa.
6. Analisis Layanan (Service Analysis) Tabel 3.6 Analisis Layanan (Service Analysis) Kelemahan Sistem Lama Sistem Baru yang direncanakan Untuk pelayanan informasi kepada Untuk pelayanan informasi kepada pegawai dari satuan kerja perangkat pegawai dari satuan kerja perangkat daerah
lain
yang
ingin daerah
lain
yang
ingin
mendapatkan data geografis aset mendapatkan data geografis aset tetap tidak bergerak beserta data- tetap tidak bergerak beserta datadata pendukung lainnya, harus data pendukung lainnya, bisa akses datang ke kantor BPKAD yang langsung dari tempat berada tanpa dapat
memakan
banyak
waktu harus datang ke kantor BPKAD,
karena faktor jarak.
sehingga akan lebih cepat dalam mendapatkan
informasi-informasi
yang dibutuhkan.
5
C. Desain Sistem 1. Diagram Konteks Data Drawing KIB D Data Koordinat KIB D Data Foto KIB D Data KIB D Data Drawing KIB C Data Koordinat KIB C Data Foto KIB C Data KIB C Data Drawing KIB A Data Koordinat KIB A Data Foto KIB A Data Sertipikat Data KIB A Data SKPD
Data Obyek KIB D
Data Barang
Data Obyek KIB C
0 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN ASET TETAP TIDAK BERGERAK
Data Obyek KIB A
PENGGUNA Data Obyek KIB A
Data Login
ADMIN Data Login
Data Obyek KIB C Data Barang
Data Obyek KIB D
Data SKPD Data KIB A Data Sertipikat Data Foto KIB A Data Koordinat KIB A Data Drawing KIB A Data KIB C Data Foto KIB C Data Koordinat KIB C Data Drawing KIB C Data KIB D Data Foto KIB D Data Koordinat KIB D Data Drawing KIB D
Gambar 3.1 Diagram Konteks 2. Entity Relationship Diagram (ERD) kd_koordinat id_kib_a
kd_foto_aset
foto_aset
id_kd_skpd
id_kd_aset
ta_kib_a_koordinat
N kd_sertipikat
kib_a_longitude
id_kd_skpd
ta_kib_a_foto_aset
id_kib_a
kib_a_latitude
id_kib_a
id_kd_aset
1
gambar_sertipikat
id_kd_skpd
kd_koordinat
id_kd_aset
kd_kib_a_drawing
id_kib_a
ta_kib_a_sertipikat id_kd_skpd
id_kib_a
kib_a_drawing_coords
kd_status_aset
id_kd_skpd
id_kd_aset
id_kd_aset
N
penggunaan
1
keterangan
ta_kib_a_drawing
asal_usul tanggal_perolehan
hak_tanah
alamat
tanggal_sertipikat
alamat
no_sertipikat ta_kib_a
1
Memiliki
N id_kib_d
kd_foto_aset
foto_aset
id_kd_skpd
id_kd_skpd id_kd_skpd id_kib_c
kd_foto_aset
id_kib_c
id_kd_aset
tanggal_perolehan
id_kib_d
id_kd_aset
kondisi
id_kd_aset
N
tanggal_perolehan
ta_kib_d_foto_aset
luas
foto_aset alamat
id_kd_skpd
id_kd_aset
luas_lantai
kondisi
bertingkat_tidak
no_dokumen
panjang
tanggal_dokumen
lebar
kd_koordinat
kib_d_latitude
id_kib_d
N
ta_kib_c_foto_aset
beton_tidak
no_dokumen
penggunaan
konstruksi
tanggal_dokumen
penggunaan
asal_usul
alamat
asal_usul
keterangan
keterangan
kib_d_longitude id_kd_skpd
ta_kib_c kd_koordinat
model_drawing id_kd_aset
N
N
Memiliki
1
ta_kib_d
1
Memiliki
ta_kib_d_koordinat
kib_c_latitude
id_kib_c
kib_c_longitude
1 kd_koordinat
id_kd_skpd
kd_kib_d _drawing
id_kd_aset kib_d_drawing_coords
id_kib_c
ta_kib_c_koordinat
1
id_kd_skpd
Memiliki
kd_status_aset
id_kd_aset email
kd_administrator
level kd_kib_c _drawing
id_kd_skpd
nama_upb
id_kd_aset
kd_status_aset
password
nama_aset5
kib_c_drawing_coords kd_koordinat
id_kib_c
foto_admin
1 ref_skpd_upb
username
1
nama
blokir_admin
ref_kode_aset5
administrator
id_kd_aset id_kd_skpd
1 ta_kib_c_drawing
Gambar 3.2 Entity Relationship Diagram (ERD) 6
1 ta_kib_d_drawing
D. Implementasi Sistem Pengujian aplikasi SIG di BPKAD Pemkab Madiun ini akan menggunakan metode black-box. Dilakukan uji proses data flow diagram (DFD) yang telah dibuat pada tahapan desain sistem. Serta dijelaskan hasil dari analisis sistem yang direncanakan pada tahapan analisis sistem. E. Dukungan Sistem Dan Keamanan Pada tahapan ini tidak akan dilakukan karena perancangan ini hanya sebatas keperluan skripsi bukan untuk dikomersilkan.
IV. Pembahasan A. Implementasi Sistem 1. Tampilan Halaman Admin
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Admin 2. Tampilan Halaman Pengguna
Gambar 4.2 Tampilan Halaman Pengguna 7
B. Pengujian black-box Tabel 4.1 Pengujian Proses Informasi Obyek KIB Requirement Data Informasi Obyek KIB A
Data Informasi Obyek KIB C
Data Informasi Obyek KIB D
Skenario Informasi obyek KIB A (jika benar) Informasi obyek KIB A (jika salah) Informasi obyek KIB C (jika benar) Informasi obyek KIB C (jika salah) Informasi obyek KIB D (jika benar) Informasi obyek KIB D (jika salah)
Hasil yang diharapkan Pengguna melakukan pencarian obyek KIB A dan sistem akan menampilkan data geografis dan informasi lainnya yang berhubungan dengan aset KIB A Sistem tidak akan menampilkan data geografis dan informasi lainnya serta akan menampilkan pesan data yang dicari tidak ada Pengguna melakukan pencarian obyek KIB C dan sistem akan menampilkan data geografis dan informasi lainnya yang berhubungan dengan aset KIB C Sistem tidak akan menampilkan data geografis dan informasi lainnya serta akan menampilkan pesan data yang dicari tidak ada Pengguna melakukan pencarian obyek KIB D dan sistem akan menampilkan data geografis dan informasi lainnya yang berhubungan dengan aset KIB D Sistem tidak akan menampilkan data geografis dan informasi lainnya serta akan menampilkan pesan data yang dicari tidak ada
Hasil Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
C. Hasil Analisis Sistem yang direncanakan 1. Hasil Analisis Kinerja (Performance Analysis) Aplikasi baru yang dihasilkan dapat mempercepat kinerja pegawai bidang aset BPKAD Pemkab Madiun dalam mencari informasi-informasi tentang aset tetap tidak bergerak yang segera dibutuhkan tidak perlu lagi membuka data-data yang dibutuhkan secara manual, sesuai dengan yang telah direncanakan. 2. Hasil Analisis Informasi (Information Analysis) Aplikasi baru yang dihasilkan, dapat menampilkan informasi yang informatif tentang aset tetap tidak bergerak seperti peta bidang, sertipikat, dimensi, alamat, penggunaan dan menampilkan foto asetnya, sesuai dengan yang telah direncanakan. 3. Hasil Analisis Ekonomi (Economic Analysis) Aplikasi baru yang dihasilkan dapat menghemat biaya pengadaan perangkat keras untuk kebutuhan operasional aplikasi, sesuai dengan yang telah direncanakan.
8
4. Hasil Analisis Kontrol (Control Analysis) Aplikasi baru yang dihasilkan adalah aplikasi yang multi user sehingga keamaan data lebih terjaga, sesuai dengan yang telah direncanakan. 5. Hasil Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis) Aplikasi baru yang dihasilkan dapat diakses lewat perangkat mobile, sesuai dengan yang telah direncanakan. 6. Hasil Analisis Layanan (Service Analysis) Aplikasi baru yang dihasilkan, dapat memberikan kemudahan pelayanan kepada pegawai dari satuan kerja perangkat daerah lain, dalam memperoleh informasi-informasi tentang aset tetap tidak bergerak seperti bentuk peta bidang, file sertipikat, dan foto-foto aset tetap tidak bergerak, sesuai dengan yang telah direncanakan.
V. Penutup A. Kesimpulan Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan perancang tentang sistem informasi geografis aset tetap tidak bergerak di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemerintah Kabupaten Madiun, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dihasilkan aplikasi sistem informasi geografis dengan PHP dan MySQL yang terintegrasi dengan Google Maps API Drawing Tools di BPKAD Pemkab Madiun. 2. Dihasilkan aplikasi sistem informasi geografis yang mampu menyajikan letak peta bidang aset tetap tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung, jalan dan bangunan air serta informasi lainya yang berhubungan dengan aset tetap tidak bergerak tersebut dalam membantu pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut. 3. Berdasarkan hasil uji dengan metode black-box, aplikasi sistem informasi geografis yang dirancang, rancangan proses pada tahapan desain sistem sesuai dengan hasil yang diharapkan. 4. Berdasarkan hasil analisis sistem yang direncanakan, dihasilkan aplikasi baru sesuai dengan yang direncanakan pada tahapan analisis sistem.
9
B. Saran Perancangan yang telah dilakukan, tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan. Sehinggga perancang memberikan saran untuk pengembangan aplikasi ini di kemudian bagi pengembang sistem, beberapa hal diantaranya : 1. Menambahkan fasilitas keamanan aplikasi yang lebih baik, agar data tidak mudah dicuri oleh pihak yang tidak berwenang. 2. Perlu pengembangan aplikasi agar dapat mentracking koordinat khususnya untuk jalan dan saluran air agar memberikan kemudahan dalam menentukan peta bidang asetnya.
VI. Daftar Pustaka Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2011). Exposure Draft PSAK 16 (revisi 2011). Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia. Irwansyah, Edy. (2013). Sistem Informasi Geografis Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi. Yogyakarta: Digibooks. Republik Indonesia. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123). Jakarta: Sekretariat Negara R.I. Rosenblatt, Harry J. (2014). Systems Analysis and Design: Tenth Edition. Boston: Cengage Learning.
10