ABSTRAK PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN DI BPS CH. SUDILAH GANJAR AGUNG KOTA METRO TAHUN 2007
0808 52522 24 49 95 59 94 41 17 7
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan penatalaksanaan yang benar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu. Pada wanita hamil atau ibu yang sedang hamil penjelasan mengenai perubahan alat kandungan sangatlah penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil belum mengetahui tentang perubahanperubahan yang ada pada diri mereka, sehingga perlu diberi penjelasan mengenai perubahan-perubahan fisiologi kehamilan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi pada masa kehamilan di BPS CH. Sudilah tahun 2007 yang dilakukan terhadap 30 ibu hamil primigravida. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara accidental. Tehnik pengumpulan data dengan cara wawancara dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan ibu hamil primigravida di BPS CH. Sudilah tentang perubahan fisiologis pada masa kehamilan dalam kategori cukup terdapat 3 orang (10%), kurang 23 orang (77%), Sangat kurang 4 orang (13%). Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Primigravida, Perubahan Fisiologis Kehamilan
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan,
persalinan, dan nifas pada tiap 1000 kelahiran hidup dalam wilayah dan waktu tertentu. Saat ini Angka Kematian Ibu di seluruh dunia masih cukup tinggi estimasi
08 52 24 95 94 17
WHO tahun 2000 tentang AKI (Maternal Mortality Ratio/MMR per 100.000 kelahiran hidup) adalah sebagai berikut, di seluruh dunia sebesar 400, di negara industri angka kematian ibu cukup rendah yaitu sebesar 20, di Eropa sebesar 24. Untuk negara berkembang angka kematian ibu masih cukup tinggi yaitu sebesar 440 per 100.000, di Afrika sebesar 830 per 100.000, di Asia sebesar 330 per 100.000 dan Asia Tenggara sebesar 210 per 100.000 (WHO, 2004). Untuk negara-negara ASEAN, AKI (per 100.000 kelahiran hidup) sangat bervariasi seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, Kamboja, Laos, Philipina dan lain-lain (Depkes RI, 2004). Di Indonesia angka kematian ibu masih cukup tinggi walaupun terjadi penurunan dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994 dan terjadi penurunan sekitar 25 persen dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1996 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 (Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 1997). Namun angka tersebut masih tinggi atau 3-6 kali lebih besar dibandingkan negara-negara ASEAN, angka kematian ibu di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002-2003 atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin
meninggal dunia karena berbagai sebab dan target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup (www.google.com, 2006). Di Provinsi Lampung, cenderung terjadi peningkatan AKI sebesar 143 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 153 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 (Dinkes Provinsi Lampung, 2003) dan pada tahun 2003 angka kematian ibu sebesar 98 orang dari 186.248 jiwa (Dinkes Provinsi Lampung, 2004)
08 52 24 95 94 17
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan penatalaksanaan yang benar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu, hal tersebut terbukti dari angka kematian ibu masih tinggi di negara kita yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (Survey Demografi dan kesehatan Indonesia, 2002/2003) dengan keadaan tersebut memacu kita untuk memberikan penatalaksanaan yang benar pada saat kehamilan. Asuhan pada kehamilan normal ini diperlukan karena masa ini adalah masa kritis pada ibu hamil disebabkan adanya komplikasi pada kehamilan (Syaifudin, 2001 : hal 87).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil (normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari 4 bulan sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan 7 sampai 9 bulan (Buku acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2001).
Pada wanita hamil atau ibu yang sedang hamil penjelasan mengenai perubahan alat kandungan sangatlah penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil belum mengetahui tentang perubahan-perubahan yang ada pada diri mereka, baik alat kandungan yang berada di dalam ataupun yang ada di luar. Maka dari itu peran dari bidan sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada tubuh ibu atau wanita yang sedang hamil dan juga memberikan pelayanan kesehatan Bio psikologis, sosial dan spiritual tanpa
08 52 24 95 94 17
membedakan suku, ras, agama, terutama pada ibu hamil yang belum mengetahui tentang perubahan fisiologi alat kandungan serta ibu hamil yang mengalami kelainan pada alat kandungannya. Perubahan wanita hamil antara lain: meliputi perubahan pada uterus, perubahan pada kulit, perubahan payudara, perubahan sirkulasi darah, perubahan sistem respirasi, perubahan tractus digestivus, dan perubahan traktus urinarius (Sarwono Prawirohardjo, 1999: hal 31).
Apabila ibu hamil primigravida sudah mengerti tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan maka rasa takut dan cemas selama hamil dapat dihindari dan apabila terdapat suatu kelainan pada kehamilan, ibu akan mengerti dan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan, sebaliknya jika ibu hamil tidak mengerti perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan seorang ibu akan merasa cemas dan takut akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya selama hamil. Salah satu hal yang dapat dilakukan agar ibu hamil memahami perubahan fisiologis yang terjadi pad masa kehamilan adalah dengan pemeriksaan antenatal care. Akses terhadap pelayanan antenatal sebagai pilar kedua safe motherhood cukup baik yaitu 87% pada tahun 1997, namun mutunya perlu ditingkatkan terus (Saifudin,
2001). Diharapkan dengan program kesehatan tersebut dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janin sehingga kehamilan berlangsung secara fisiologis tanpa adanya penyulit atau komplikasi. Jika semua kehamilan berlangsung secara fisiologis maka kematian karena komplikasi selama kehamilan dapat berkurang dengan kehamilan secara fisiologis, diharapkan ibu mengerti tentang perubahan fisiologis kehamilan. Berdasarkan hasil pra survey yang penulis lakukan, terdapat 15 orang ibu hamil primigravida yang mengeluh mual, muntah, pusing, sering kencing dan kebanyakan
08 52 24 95 94 17
terjadi pada Trimester satu. Dimana hal tersebut merupakan perubahan fisiologis pada masa kehamilan. Kejadian tersebut menunjukan bahwa ibu hamil khususnya ibu hamil primigravida belum faham mengenai perubahan fisiologis yang terjadi pada dirinya.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis pada masa kehamilan”.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut : “Bagaimana pengetahuan ibu primigravida terhadap perubahan fisiologis pada masa kehamilan?”.
C.
Ruang Lingkup Pengetahuan
Adapun yang menjadi ruang, dari penelitian pengetahuan ibu Primigravida terhadap perubahan fisiologi pada masa kehamilan ini adalah : 1.
Jenis Penelitian
: deskriptif
2.
Obyek Penelitian
: pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis pada masa kehamilan.
3.
Subyek Penelitian
: ibu hamil primigravida yang memeriksakan diri di BPS. CH. Sudilah pada tahun 2007.
Lokasi Penelitian
: BPS. CH. Sudilah, di Jln. Jendral Sudirman Ganjar Agung
08 52 24 95 94 17
4.
I4/1 Metro Barat
5.
Waktu Penelitian
6.
Alasan Penelitian
: April-Mei 2007
: ibu hamil primigravida yang kurang memahami tentang perubahan fisiologis selama kehamilannya.
D.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida terhadap perubahan fisiologi pada masa kehamilan di BPS CH. Sudilah.
E.
Manfaat penelitian 1. Bagi ibu hamil Menambah pengetahuan ibu primigravida terhadap perubahan fisiologi pada kehamilan sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu dan mampu melakukan tindakan yang sesuai dengan perubahan yang terjadi pada dirinya.
2. Bagi tempat peneliti Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengelola program di BPS. CH Sudilah yaitu memberikan masukan agar dapat meningkatkan pelayanan kehamilan seoptimal mungkin di wilayah kerjanya dalam rangka peningkatan profesionalisme kerja dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat diberikan pengetahuan kepada
08 52 24 95 94 17
masyarakat terutama ibu hamil atau wanita yang sedang hamil terhadap perubahan fisiologis pada kehamilan sehingga nantinya mereka mampu melakukan tindakan yang sesuai dengan perubahan yang terjadi pada dirinya.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana daya pemahaman atau daya kemampuan untuk mengerti dari mata kuliah yang telah disampaikan oleh dosen. Serta nantinya dapat menjadi tambahan bahan kepustakaan di perpustakaan AKBID Wira Buana Metro. 5. Bagi Peneliti Penelitian ini untuk menambah pemahaman penulis mengenai perubahan fisiologis pada kehamilan dan penerapan secara langsung teori pembuatan karya tulis ilmiah sesuai dengan teori yang diajarkan sewaktu kuliah dan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Akademi Kebidanan Wira Buana Metro.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Telaah Pustaka Laurence
W.
Green,
1988
(Dalam
Noto
Atmodjo,
1993:102-103)
mengemukakan bahwa perilaku kesehatan seseorang terbentuk dan dipengaruhi dari faktor perilaku dan non perilaku. Sedangkan perilaku kesehatan ditentukan oleh tiga
08 52 24 95 94 17
faktor yaitu faktor predisposisi yang terwujud dalam pengetahuan sikap, keyakinan, nilai-nilai faktor pendukung yang terwujud dalam lingkungan fisik, sarana/prasarana dan ketentuan-ketentuan faktor pendukung yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, keluarga dan masyarakat.
1.
Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Noto Atmodjo, 2003 : hal 121) penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni : penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap 4 tahap tersebut apabila penerima perilaku baru atau adopsi melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan dan
kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. Menurut Noto Atmodjo (2003 : hal 122) pengetahuan itu mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang diberikan materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk ke dalam pengetahuan. Tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja
menyebutkan, sebagainya.
08 52 24 95 94 17
untuk mengukur bahwa orang tahu apa yang dipelajari antara lain menguraikan,
mengidentifikasikan,
menyatakan
dan
b. Memahami (comprehension)
Yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang mengetahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut dengan benar. Seseorang yang telah paham suatu objek atau materi akan dapat menjelaskan, menyebutkan atau menyimpulkan objek yang telah dipelajari tersebut.
c. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode dan sebagainya dalam konteks situasi yang lain. d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek di dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
dapat
dilihat
dari
kemampuan
menjabarkan,
membedakan,
mengelompokkan dan memisahkan.
e. Evaluasi (evaluation) Yaitu kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi
08 52 24 95 94 17
atau objek. Penelitian ini dapat diukur melalui angket atau kuisioner jadi apabila perilaku seseorang didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan berlangsung lama.
2.
Pengertian Primigravida
Menurut Nell (1999) Ibu primigravida adalah seorang wanita yang pertama kali hamil. Selanjutnya menurut Sastrowinoto (1983) bahwa kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Arti hamil atau kehamilan adalah suatu keadaan dalam seseorang wanita mengandung sel telur dibuahi oleh sperma, sebagian tubuh ibu hamil tersebut mengadakan keseimbangan untuk menyesuaikan diri dengan adanya individu tersebut. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi faktor yang menimbulkan stres bagi suami istri. Beberapa stressor ada yang dapat diduga dam ada yang tidak dapat diduga atau tidak terantisipasi misalnya komplikasi persalinan. Persulitan menurut adaptasi fisika, psikologis dan sosial dari kedua pasangan (Endjun, 2002)
a. Tujuan Pemeriksaan dan Pengawasan Ibu Hamil Tujuan umum adalah : menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat Tujuan Khusus adalah : mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan persalinan
08 52 24 95 94 17
dan nifas (Saifuddin, 2001 hal : 88).
b. Ketidaknyamanan yang umum pada kehamilan Selama kunjungan antenal, ibu mungkin mengeluhkan bahwa ia mengalami ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan yang normal dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan. Seorang bidan, penting bagi kita membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya. Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan tidak "mengancam keselamatan jiwa" mereka dapat sangat menyulitkan bagi ibu. Bidan harus mendengarkan ibu, membicarakan berbagai macam keluhan, dan membantu mencari cara untuk mengatasinya sehingga ibu dapat menikmati kehamilannya (Buku 2 Asuhan Antenatal, 2003 : hal 71). Beberapa macam ketidaknyamanan pada masa kehamilan antara lain: a. Cloasma perubahan warna aerola
Umumnya terjadi pada kehamilan trimester ke dua, terjadi oleh karena peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesterone. Cara meringankan/ mencegahnya yaitu hindari sinar matahari berlebihan selama masa kehamilan. b. Edema Umumnya terjadi pada trimester kedua dari ketiga, faktor penyebabnya oleh karena tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvik duduk atau pada cava inverior pada waktu berbaring. Cara meringankan/mencegah yaitu hindari pososi
08 52 24 95 94 17
berdiri untuk waktu yang lama, berbaring dengan miring kekiri dan kekanan dengan kaki agak ditinggikan, angkat kaki ketika duduk atau istirahat, hindari kaos kaki yang ketat. Tanda bahaya jika edema timbul pada muka dan tangan, jika disertai dengan tanda-tanda anemia atau disertai dengan proteinuria. c. Sering Buang Air Kecil
Umumnya terjadi pada trimester pertama dan ketiga, disebabkan oleh karena tekanan uterus pada kantong kemih, cara meringankan/mencegah yaitu beri penjelasan kepada ibu tentang faktor penyebabnya., kosongkan jika ada dorongan untuk kencing, perbanyak minum pada siang hari, kurangi minum kopi, teh, cola dan cafein. Tanda bahaya wanita hamil menghadapi resiko yang lebih besar untuk terjadinya infeksi saluran kemih. karena ginjal dan kantung kemih mengalami perubahan.
d. Gatal-gatal
Terjadi pada semua trimester, disebabkan karena hipersensitif terhadap antigen placenta, cara meringankan/mencegah yaitu kompres dingin. Tanda bahaya jika disertai dengan mual dan muntah, penyakit kuning dan kencing berwarna hitam.
e. Garis-garis di perut (Striae gravidarum) Tampak jelas pada bulan keenam dan ketujuh, penyebab tidak jelas, bisa timbul akibat perubahan hormon atau gabungan antara perubahan hormon dengan
f. Ngidam makanan
08 52 24 95 94 17
peregangannya.
Biasanya terjadi pada trimester pertama tapi bisa juga berlangsung sepanjang masa kehamilan, hal ini disebabkan oleh indra pengecap yang menjadi tumpul, jadi makanan yang lebih merangsang dicari-cari hal ini seharusnya tidak menimbulkan kekawatiran asalkan cukup bergizi. Tanda bahaya jika terdapat pertambahan berat badan yang tidak memadai atau kehilangan berat badan, dan terdapat tanda-tanda kurang gizi.
g. Hemorrhoid (wasir) Umumnya terjadi pada trimester II dan III. Faktor penyebabnya konstipasi. Cara meringankan yaitu hindari konstipasi, makan makanan yang berserat.
h. Mual dan muntah
Umumnya terjadi antara minggu ke 5-12 atau bisa terjadi lebih awal 2-3 minggu setelah hari pertama haid terakhir. Penyebab yang pasti tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh peningkatan kadar
HCG/estrogen dan progesteron cara
meringkankan/mencegah yaitu hindari bau atau faktor-faktor penyebabnya, makan biskuit kering, dan makan sedikit-sedikit tapi sering, hindari makanan yang berminyak dan bumbu merangsang, minum minuman berkarbonat, bangun dari tidur secara perlahan, dan hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba dan
i. Kram pada kaki
08 52 24 95 94 17
hindari menggosok gigi setelah makan.
Umumnya terjadi sebelum kehamilan usia 24 minggu, tidak jelas dasar penyebabnya, bisa jadi karena uterus yang meningkatkan pada syaraf keletihan, cara meringankan/mencegah yaitu gunakan penghangat untuk otot. j. Keputihan
Biasanya terjadi pada trimester pertama, kedua dan ketiga, faktor penyebabnya yaitu peningkatan produksi lendir dan kelenjar indo servikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen, cara meringkankan/mencegah yaitu tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari, dan memakai pakaian dari katun, pengobatan dengan menggunakan bedak tubuh untuk mengeringkan tapi jangan terlalu banyak.
c. Perubahan Fisiologis pada wanita saat hamil 1) Perubahan pada alat kandungan
a) Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama karena pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus, disamping itu serabut-serabut kolagen yang ada pun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Bila ada kehamilan ektropik, uterus akan
08 52 24 95 94 17
membesar pu1a, karena pengaruh hormon-hormon itu. Begitu. pu1a endometrium. menjadi desidua. Berat uterus normal lebih kurang 30 gram pada kehamilan 40 minggu berat uterus ini menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih kurang 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alpokat agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula lonjong seperti telur: Hubungan antara besarnya uterus dengan tua kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologis, atau hamil ganda, atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya.
b) Servik Uteri Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan
otot maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat. Hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen, akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks yang terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot tidak mempunyai fungsi sebagai stingter. Pada partus, serviks membuka saja mengikuti tarikan-tarikan korpus uteri ke atas
08 52 24 95 94 17
dan tekanan bagian bawah janin ke bawah. Sesudah partus dapat pula dinyatakan bahwa serviks itu berlipat-lipat dan tidak menutup seperti ditemukan pada sfingter. Kelenjar-kelenjar serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak, keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik. c) Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (Livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genitalia Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genitalia tersebut meningkat. Apabila terdapat kecelakaan pada kehamilan atau persalinan, maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. d) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus lutetun graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira 16 minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Seperti telah dikemukakan, korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Lambat laun fungsi ini diambil alih oleh plasenta, dalam dasawarsa terakhir ini ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxin, suatu immunareactive
08 52 24 95 94 17
inhibin dalam sirkulasi maternal. Diperkirakan korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal kehamilan. Kadar relaxin disirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester pertama.
Relaxin
mempunyai
pengaruh
rnenenangkan
hingga
pertumbuhan janin baik hingga aterm.
2) Perubahan pada payudara a) Mammae
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatommatoropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu ibu. Estrogen
menimbulkan
hipertrofi
sistem
saluran,
sedangkan
progesteron menambah sel-sel asinus pada mamma. Samatammatropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel sehingga terjadi pembuahan kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin. Dengan demikian, mamma dipersiapkan untuk laktasi. Disamping ini, di bawah pengaruh
pragesteron dan somatomammatropin, terbentuk lemak di sekitar kelompok-kelompok elveolus, sehingga mamma menjadi lebih besar. 3) Perubahan pada Sirkulasi Darah Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan seperti telah dikemukan, volume
08 52 24 95 94 17
darah ibu dalam kehamilan betambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremnia. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. Akibat hemodilusi tersebut, yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu. Ibu yang mempunyai penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis.
4) Perubahan pada sistem respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diagfragma, sehingga kurang leluasa terbentuk. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%; seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam; dan bagian bawah
toraknya juga melebur ke sisi, yang sesudah partus kadang-kadang menetap jika tidak dirawat dengan baik. 5) Perubahan pada Traktus Digestivus Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga mortilitas seluruh traktur digestivus juga bekurang. Makanan lebih lama berada di dalam
08 52 24 95 94 17
lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus, yang memang baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan pula obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis) biasanya sering dan terlalu banyak dikeluarkan, disebut hiperemesis gravidarum, keadaan ini patologis. 6) Perubahan pada Traktus Unirarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesteron. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar dari pada ureter kiri, karena mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan oleh
karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang bergerak lebih sering memakai tangan kanannya, atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut, lebih sering dijumpai hidraureter destra dan pielitis dekstra. 7) Perubahan pada Kulit Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat Pigmentasi
ini
disebabkan
oleh
08 52 24 95 94 17
tertentu.
pengaruh
Melanophore
Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadangkadang terdapat deposit pigmen patia dahi, pipi, dan hidung dikenal sebagai
kloasina
gravidarum.
Di
daerah
leher
sering
terdapat
hiperpigmentasi yang sama, juga di areola mamma. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea grisea. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae livide, setelah partus, striae livide ini berubah warnanya menjadi putih dan disebut striae albikantes (Sarwono Prawirohardjo, 2002 : hal 89). B.
Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara kerangka
konsep yang lainnya dan masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2005). Secara sistematis kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Pengetahuan ibu primigravida
Perubahan Fisiologis masa kehamilan
Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian
C.
Definisi Operasional Variabel Menurut Notoatmodjo (2002 : 446) untuk membatasi ruang lingkup atau
08 52 24 95 94 17
pengertian variabel diamati atau diteliti perlu sekali variabel tersebut diberi batasan. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta mengembangkan instrumen (alat ukur). Adapun dalam penelitian ini variabel yang akan didefinisikan secara operasional dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 1. Definisi Operasional
1
2
Variabel
Definisi Operasional
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skal a Ukur
Pengetahuan Angket Kuisioner Baik (76-100%) Ordinal ibu hamil Cukup (56-75%) primigravida Kurang (40-55%) Kurang sekali (< tentang perubahan 40%) fisiologis dalam masa kehamilan Ibu Seorang wanita Primigravida yang hamil untuk pertama kali Pengetahuan
08 52 24 95 94 17
No
Kisi-kisi pertanyaan pada kuisioner pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis pada saat kehamilan.
No.
Sub Variabel
1
Perubahan pada alat kandungan
2
Perubahan pada mamae
3
Perubahan pada sistem biologis tubuh
Jumlah Soal
No. Soal
8
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
5
9, 10, 11, 12, 13
12 Perubahan pada kulit
5
08 52 24 95 94 17
4
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Yaitu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmadjo, 2002).
Populasi dan Sampel 1. Populasi
08 52 24 95 94 17
B.
Populasi adalah seluruh subjek penelitian (Arikunto, 2002). Sedangkan menurut Notoatmodjo (2002), populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua ibu hamil primigravida yang memeriksakan kehamilan di BPS CH. Sudilah Ganjar Agung pada bulan April- Mei tahun 2007. 2. Sampel Menurut Notoatmodjo (2002), sampel adalah sebagian objek penelitian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara accidental sampling, yaitu diambil dari responden atau kasus yang kebetulan ada. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini sampel yang diteliti adalah ibu hamil primigravida yang memeriksakan kehamilannya di BPS.
CH Sudilah pada saat dilakukan penelitian pada bulan April-Mei 2007 sebanyak 30 responden. C.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data, instrumen ini dapat berupa pertanyaan (question), formulir observasi dan formulir-formulir lain yang berkaitan dengan penataan data dan lain-lain (Notoatmodjo, 2005). Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner. Kuisioner atau angket merupakan
08 52 24 95 94 17
suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum/banyak orang (Notoatmodjo, 2002 ; 12) D.
Pengumpulan Data
Setelah data terkumpul dari angket atau kuisioner, maka dilakukan pengolahan data yang melalui beberapa tahap sebagai berikut: 1. Editing
Editing adalah mengumpulkan, memeriksa daftar kuisioner dan data yang terkumpul. Pada tahap ini, penulis melakukan penilaian terhadap data yang diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya.
2. Coding
Coding adalah kegiatan memberi kode pada jawaban atau kode tertentu sehingga lebih dan sederhana. Pada tahap ini penulis memberikan kode tertentu pada tiaptiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data. 3. Tabulating Tabulating adalah memasukkan hasil dari kuisioner ke dalam bentuk tabel. Pada tahap ini jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan teliti dengan
E.
08 52 24 95 94 17
teratur, lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian ditulis dalam bentuk tabel-tabel..
Teknik Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P=
a x 100% b
Keterangan : P
: Persentase
a
: Jumlah pertanyaan yang dijawab benar
b
: Jumlah seluruh pertanyaan (Arikunto, 1998)
Sedangkan untuk penentuan kategori penelitian menurut Arikunto (1998) sebagai berikut :
a. 76 - 100%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk kategori baik. b. 56 - 75%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk kategori cukup. c.
40 - 55%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk kategori kurang. < 40%, jika pertanyaan yang dijawab oleh responden termasuk kategori kurang sekali.
08 52 24 95 94 17
d.