ABSTRAK PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENGEMBANGKAN RPP MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN DISKUSI TUTOR SEBAYA PADA GURU KELAS SD NEGERI 02 KWADUGAN SEMESTER 1 TAHUN 2011/2012
Oleh: Tarno, S.Pd Kepala SD N 02 Kwadungan Kab. Karanganyar
Tujuan peneliti ini untuk meningkatkan kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model pembelajaran kontekstual dengan diskusi tutor sebaya pada guru kelas SD Negeri 02 Kwadungan Semester 1Tahun Pelajaran 2011/2012. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Skolah (PTS) yang terdiri dari.......... Hasil penelitian tindakan sekolah menunjukkan keberhasilan ketercapaian indikator penelitian dengan perincian sebagai berikut; (a) pada kondisi awal penguasan penyususan RPP model pembelajaran kontekstual para guru kelas dengan alat penilaian APKG 1 mencapai ratarata 75. (b) pada siklus 1 pencaian nilai rata-rata penyusunan RPP model pembelajaran kontekstual adalah 82,5. Berarti mengalami peningkatan 7,5 digit dari kondisi awal. (c) pada siklus 2 pencapaian nilai rata-rata penyusunan RPP model pembelajaran kontekstual adalah 92. Berarti mengalami peningkatan 9,5 digit. Maka dapat disimpulkan penelitian tindakan sekolah dengan hipotesa ” Metode diskusi tutor sebaya dapat meningkatkan kinerja guru dalam menyusun RPP model pembelajaran kontekstual pada Guru Kelas SD Negeri 02 Kwadungan Semester 1 tahun 2011/2012” dapat diterima. Kata Kunci: Kinerja Guru, RPP, Model Pembelajaran Kontekstual,
Diskusi Tutor
Sebaya. PENDAHULUAN
adalah kemampuan seorang guru dalam
1. Latar Belakang Masalah
menggelola pembelajaran peserta didik.
Kinerja seorang guru ditentukan oleh
Termasuk dalam hal ini adalah pemahaman
kompetensi yang dimilikinya salah satu
peserta didik, perancangan pembelajaran,
kompetensi
kompetensi
pelaksanaan
kompetensi
pembelajaran,
paedagogi.
itu
adalah
Pengertian
paedagogi (Harsono, Sofyan Anif, 2011)
pembelajaran, dan
evaluasi
pengembangan
pendidikan yang didalamnya mempunyai 5 1
hal; (a) aspek potensi peserta didik; (b) teori
ketercapaian keterampilan dalam konteks
belajar
strategegi
kehidupan nyata atau dalam lingkungan
dan
isi
yang alamiah (learning in real life setting);
perancangan
(b) pembelajaran memberikan kesempatan
dan
pembelajaran,
pembelajaran,
kompetensi
pembelajaran
serta
pembelajaran;
dan
kepada siswa untuk mengerjakan tugas-
melaksanakan; (d) assesmen proses dan
tugas yang bermakna (meaningful learning);
hasil; (e) pengembangan akademik dan non
(c)
akademik. Penjelasan diatas yang paling
memberikan pengalaman bermakna kepada
ditekankan
siswa (learning by doing); (d) pembelajaran
antara
(c)
dalam lain
pembelajaran. Pembelajaran
menata
proses
latar
pembelajaran
pembelajaran
dilaksanakan
dengan
tentang
perencanaan
dilaksanakan
Rencana
Pelaksanaan
(learning in a group); (e) pembelajaran
kelompok
dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif,
luas
dan mementingkan kerjasama (learning to
mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang
ask, to inquiry, to work together); (f)
terdiri atas 1 (satu) indikato atau beberapa
pembelajaran dilaksanakan dalam situasi
indikator untuk satu (1) kali pertemuan atau
yang menyenagkan (learning as an enjoy
lebih. Di SD Negeri 02 Kwadungan dalam
activity).
memenuhi
kewajiban
guru
dimintakan persetujuan ke Kepala Sekolah
profesional.
Para
dalam
maka saya lakukan penilaian dengan alat
mengembangkan RPP masih mengalami
APKG 1 dengan hasil mencapai rata-rata
kesulitan dengan bukti: (a) masih ada guru
75.
yang memesan RPP dari pihak ketiga; (b)
peningkat pemahaman penyusunan RPP
masih
dapat
yang lebih baik. Hal ini dikarenakan
mengembangkan aspek-aspek yang harus
kurangnya sosialisasi pengembangan yang
ada pada RPP. RPP yang tersusun dan yang
dilakukan
dimintakan tanda tangan kepada saya belum
pendidikan.
memenuhi
2. Perumusan Masalah
ada
Lingkup
guru
Sofyan
kerja
Anif.
2011:14).
(Harsono,
melalui
RPP
paling
sebagai guru
yang
karakteristik
belum
pembelajaran
Setelah
Sehingga
oleh
menelah
masih
RPP
perlu
pemangku
yang
diadakan
kepentingan
kontekstual (Sofyan Anif, Anam Sutopo.
Untuk meningkatkan kinerja guru kelas
2011:47); disimpulkan sebagai berikut (a)
SD Negeri 02 Kwadungan dalam menyusun
pembelajaran dilaksanakan dalam konteks
RPP yang berdasarkan latar belakang diatas
autentik, yaitu pembelajaran diarahkan pada
maka 2
permasalahan
dapat
dirumuskan
sebagai berikut: ” Apakah metode diskusi
mengikuti
tutor sebaya dapat meningkatkan kinerja
menantang,
guru
menyenangkan, dan bermakna
dalam
menyusun
RPP
model
pembelajaran kontekstual pada guru kelas
pembelajaran
yang
merangsang,
dalam kehidupan sehari-hari.
SD Negeri 02 Kwadungan semester 1 tahun
2) Bagi Guru
2011/2012”.
Guru
3. Tujuan Penelitian
kinerjanya, terutama pada bidang
a.
Tujuan Umum
meningkatkan
paedagogik.
Metode diskusi tutor sebaya dapat
b.
dapat
3) Bagi Sekolah
meningkatkan kinerja guru dalam
Dengan peningkatan kemampuan
menyusun RPP model pembelajaran
para
kontekstual.
menyusunan
Tujuan Khusus
pembelajaran kontekstual dengan
Metode diskusi tutor sebaya dapat
tepat, maka out put sekolah akan
meningkatkan kinerja guru dalam
menghasilkan siswa yang lebih
menyusun RPP model pembelajaran
baik kualitas pendidikannya.
guru
kelas
dalam
RPP
model
kontekstual pada guru kelas SD
KAJIAN TEORI
Negeri 02 Kwadungan semester 1
1. Kinerja Guru Profesional
tahun 2011/2012.
Kinerja atau performance dapat berarti perilaku
4. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
kerja
seseorang
sehingga
menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan
Penelitian
tindakan
sekolah
dari kerjanya (dalam Juremi, 2009:20).
diharapkan
dapat
bermanfaat
Pengertian senada dikemukan oleh Bernadin
meningkatkan kinerja guru dalam
dan Russell bahwa kinerja adalah hasil
rangka
prestasi kerja yang telah dicapai seseorang
menyusun
RPP
model
pembelajaran kontekstual.
karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya
b. Manfaat Praktis
pada
1) Bagi siswa
periode
tertentu.
Karena
yang
dibicarakan di sini adalah guru maka akan
Siswa dapat mengaktualisasikan
terbentuk konsep ”kinerja guru” yang dapat
diri dalam pembelajaran sesuai
ditarik kesimpulan bahwa kinerja guru
dengan konteksnya, serta dapat
adalah suatu aktivitas atau perilaku yang 3
ditunjukkan guru dalam melaksanakan tugas
memahami beragam dokumen normatif
yang dibebankanya
pada periode tertentu
(Permendiknas 22, 23,24, lainnya) dan
untuk mencapai tujuan dan atau kompetensi
alternatif (buku teks atau sumber lain) serta
yang
realitas
telah
ditetapkan.
Dalam
(www
kontekstual
(siswa
dan
guruvalah.20.m.cm/motivasi_mutu_kinerja
kebutuhannya),
2a pdf) Ukuran kinerja secara umum yang
mewujudkan hasil pemahaman itu menjadi
kemudian diterjemahkan ke dalam penilaian
dokumen aplikatif (silabus dan RPP) yang
perilaku secara mendasar meliputi; (1) mutu
siap dilaksanakan dalam pembelajaran di
kerja; (2) kuantitas kerja; (3) pengetahuan
sekolah ( Harsono, Sofyan Anif. 2011: 14).
tentang
atau
Sedangkan pola RPP (Sukiyati. 2008: 5-6)
penyataan yang disampaikan; (5) keputusan
adalah; (a) identitas mata pelajaran; (b)
yang diambil; (6) perencanaan kerja; (7)
kompetensi yang akan dicapai siswa (c)
daerah organisasi kerja. Sedangkan menurut
tujuan
UU No 14 tahun 2005 pasal 10 ayat 1 dan 2,
pembelajaran; (e) metode dan strategi
guru dituntut memiliki 4 kompetensi dalam
pembelajaran;
menjalankan profesinya. Ke empat profesi
pembelajaran;
tersebut adalah:
pembelajaran; (h) ) penilaian.
pekerjaan:
(4)
pendapat
a. Kompetensi Paedagogik
dan
selanjutnya
pembelajaran;
(d)
(f) (g)
materi
langkah-langkah sumber
dan
alat
3. Pembelajaran Kontekstual
b. Kompetensi Kepribadian
Pembelajaran
kontekstual
atau
c. Kompetensi sosial
Contexxtual Teaching and Learning (CTL)
d. Kompetensi Profesional
konsep yang membantu guru mengaitkan
Pada Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
materi yang diajarkan dengan situasi dunia
yang berlangsung ini menekankan pada
nyata
kompetensi
membuat hubungan antara pengetahuan
paedagogik
khususnya
dan
mendorong
peserta
didik
perancaan pembelajaran.
yang dimiliki dengan penerapannya dalam
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
(RPP)
dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual
Perencanaan pembelajaran merupakan
merupakan
prosedur
pendidikan
yang
tahapan atau proses untuk menghasilkan
bertujuan
membantu
peserta
didik
rencana pembelajaran. Itu berarti pula
memahami makna bahan pelajaran yang
perencanaan pembelajaran adalah proses
mereka 4
pelajari
dengan
cara
menghubungkannya
dengan
konteks
Dalam menyusun rencana pembelajaran
kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan
berbasis kontekstual, program pembelajaran
sosial budaya masyarakat (Agus Supriyono,
lebih merupakan rencana kegiatan kelas
2010: 80). Asumsi pembelajaran kontekstual
dirancang guru, yang berisi skenario tahap
adalah:
demi tahap tentang apa yang akan dilakukan
a. Belajar yang baik adalah jika peserta
bersama siswanya sehubungan dengan topik
didik terlibat secara pribadi dalam
yang
pengalaman belajarnya.
tercermin tujuan pembelajaran, media untuk
b. Pengetahuan harus ditemukan peserta
dipelajarinya.
mencapai
tujuan
Dalam
program
tersebut,
materi
didik sendiri agar mereka memiliki
pembelajaran,
arti atau dapat membuat distingsi
pembelajaran, dan authentic assessmentnya.
berbagai
4. Diskusi Tutor Sebaya
perilaku
yang
mereka
pelajari. c. Peserta
langkah-langkah
Pembelajaran kelompok atau kooperatif didik
memiliki
learning mengaca pada model pembelajaran
komitmen terhadap belajar dalam
siswa/guru bekerjasama dalam kelompok
keadaan paling tinggi dan berusaha
kecil
secara
Banyak terdapat pendapat berbeda satu
aktif
harus
untuk
mencapainya
dalam kerja tertentu.
membantu
dalam
belajar.
dengan yang lain. Kebanyakan melibatkan
Pendapat lain mengatakan (Mulyadi, 2011:33)
saling
pembembelajaran
siswa/guru dalam kelompok yang terdiri dari
kontekstual
empat siswa/guru dengan kemampuan yang
merupakan suatu proses pendidikan yang
berbeda-beda Slaum, 1994 dan yang lain
holistik dan bertujuan memotivasi siswa
menggunakan
untuk memahami makna materi pelajaran
berbeda-beda Chone, 1986: Johnson &
yang dipelajari dengan mengaitkan materi
Johson 1994; Kagan, 1992: Sharan, 1992
tersebut dengan konteks kehidupan mereka
(dalam Yusuf. 2003) ciri khas pembelajaran
sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan
kooperatif, siswa/guru ditempatkan pada
kultural)
kelompok-kelompok
untuk
minggu,
biasanya
sehingga
pengetahuan/
siswa
keterampilan
memiliki
yang
secara
ukuran
mereka
kelompok
yang
beberapa dilatih
fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari
ketrampilan-ketrampilan
satu
membantu mereka bekerja sama dengan
permasalahan/
konteks
ke
permasalahan/ konteks yang lain.
spesifik
untuk
baik, memberikan penjelasan yang baik, 5
mengajukan pertanyaan dengan benar dan
Secara
sebagainya.
teknis
pembelajaran
dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Aktifitas pembelajaran kooperatif dapat memainkan
banyak
peran
a. Para
dalam
siswa/guru
dibagi
kelompok-kelompok
dalam
kecil
yang
pembelajaran. Dalam satu pelajaran tertentu
hitugan (4 sampai 5 siswa/guru)
pembelajaran kooperatif dapat digunakan
setiap kelompok diberi satu materi
untuk tiga tujuan berbeda, sebagai insial
atau permasalahan pembahasan dan
dalam satu pelajaran tertentu guru/siswa
dibahasnya
bekerja sebagai kelompok-kelompok yang
bantuan kepala sekolah sehingga guru
sedang berupaya
benar-benar
mengemukakan sesuatu.
Setelah pembelajaran yang resmi terjadwal
diskusi.
dengan
menguasai
pokok
bahasan yang dipelajari.
itu habis guru/siswa dapat bekerja sebagai kelompok-kelompok
bersama-sama
b. Setelah semua kelompok melakukan
Akhirnya
diskusi dengan batuan kepala sekolah
siswa mendapat kesempatan bekerja sama
dan
untuk
anggota
kelompok akan membubarkan diri
materi
dan membentuk kelompok baru yang
memastikan
kelompok
telah
seluruh menguasai
pembelajaran yang telah berlansung.
sebaya
pembelajaran
adalah dimana
sustu siswa/guru
jelas
maka
tiap-tiap
anggotanya dari anggota kelompok
Model pembelajaran kooperatif diskusi tutor
dirasa
yang
model
berbeda,
sehingga
tiap-tiap
siswa/guru akan membawa materi
akan
yang
diberikan kesempatan menjelaskan tetang
berbeda
dalam
kelompok
barunya.
apa yang telah mereka pelajari pada
c. Membentuk kelompok baru yang
siswa/guru yang lain pada kelompoknya
anggotanya
secara bergantian, dimana materi yang akan
menguasai tentang materi bahasan
disampaikan kepada anggota kelompoknya
yang berbeda antara yang satu dengan
tersebut telah dipelajari oleh siswa/guru
yang lainnya.
dengan kondisi materi yang berbeda namun
d. Kemudian
masing-masing
siswa/guru
telah
bergantian
tetap dalam satu pokok pembahasan, yang
mengajarkan
mana materi tersebut harus telah dikuasai
materi yang telah mereka pelajari dari
siswa/guru pada kelompok yang dibentuk
kelompok sebelumnya kepada teman
sebelumnya. 6
atau
menyampaikan
dalam
satu
kelompoknya,
secara
kesempatan untuk menjadi seorang
bergantian.
tutor untuk menyampaikan materi
e. Dalam diskusi tutor sebaya tersebut tiap-tiap
siswa/guru
kepada
teman
sebayanya.
diberikan
5. Kerangka Berpikir KONDISI AWAL 1. Dalam menyusun RPP belum mencerminkan pembelajaran kontekstual 2. Kenerja guru masih rendah
SIKLUS II 1. Diskusi Tutor Sebaya tentang pembelajaran kontekstual 2. Sumber belajar dan alat pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak dicapai
SIKLUS I 1. Diskusi Tutor Sebaya tentang pembelajaran kontekstual 2. Langkah-langkah pembelajaran telah mencerminkan pembelajaran kontekstual
KONDISI AKHIR 1. Penyusunan RPP mencerminkan pembelajaran kontekstual 2. Kinerja guru meningkat Gambar 1 : Bagan Kerangka Berpikir 6.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka
Hipotesi
berpikir
s
yang
telah
dijabarkan,
maka
hipotesa penelitian ini adalah ” Metode
7
diskusi tutor sebaya
dapat meningkatkan
Ngatmini,
S.Pd.SD;
Sudarsi,
kinerja guru dalam menyusun RPP model
S.Pd.SD; Mujiarti, A.Ma.Pd; Umi
pembelajaran kontekstual pada Guru Kelas
Sobariyah, A.Ma.Pd; dan Suparmi,
SD Negeri 02 Kwadungan Semester 1 tahun
A.Ma.Pd.
2011/2012”
2.
METODE PENELITIAN
Data dan Sumber Data
1.
a.
Setting
Data Hasil pengamatan penyusunan RPP
Penelitian a.
Lokasi
yang dilakukan guru kelas SD Negeri
Penelitian
02 Kwadungan semester 1 tahun
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri
pelajaran 2011/2012.
02 Kwaungan UPT PUD, NFI dan
b.
Sumber
SD Kecamatan Kerjo, dengan subyek
Data
PTS adalah guru kelas yang terdiri
1) Data Primer
dari 6 orang guru.
Data pada penelitian ini adalah
b.
Waktu
hasil penyusunan RPP para guru
Penelitian
kelas SD N 02 Kwadungan yang
Kegiatan penelitian ini direncanakan
terdiri: RPP sebelum diadakan
dimulai bulan Agustus 2011 s/d
penelitian; RPP pada siklus 1;
bulan Oktober 2011 dalam dua
serta RPP siklus 2.
siklus. Rancangan tindakan dalam penelitian
ini
Pada data skunder adalah hasil
dilaksanakan pada hari Sabtu yang
observasi/pengamatan di waktu
tidak ada kegiatan KKG.
pelaksanaan diskusi tutor sebaya.
c.
tindakan
sekolah
2) Data Skunder
Subyek
3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Subyek penelitian adalah guru kelas
Penelitian
pada SD N 02 Kwadungan UPT
dilaksanakan
PUD NFI dan SD Kecamatan Kerjo,
pengumpulan data berupa:
Kabupaten Karanganyar, yang terdiri
1) Penilaian RPP kondisi awal, RPP
6 orang yakni: Nanik Dwiyati, S.Pd;
tindakan
sekolah
menggunakan
siklus 1, dan RPP siklus 2. 8
yang teknik
2) Observasi jalannya diskusi tutor
dalam APKG 1 mencapai rata-rata 90.
sebaya.
Sehingga pembelajaran dapat autentik
b. Alat Pengumpulan Data
dan bermakna terhadap peserta didik
1) APKG 1
(siswa).
2) Lembar pengamatan
6. Prosedur Penelitian Prosedur
4. Teknik Analisa Data
penelitian
yang
digunakan
Hasil penilaian APKG 1 dianalisa dan
dalam penelitian tindakan sekolah dapat
kesimpulan
mengetahui
hasil
dijabarkan sebagai berikut:
dilaksanakan.
Hasil
a. Perumusan masalah yang dihadapi
observasi dikumpulkan dan digunakan
oleh para guru dalam menyusun RPP
untuk mengetahui proses berlangsung
model pembelajaran kontekstual. Para
perbaikan
guru kelas SD Negeri 02 Kwadungan
perbaikan
untuk yang
pembelajaran
yang
nanti
digunakan untuk penyempurnaan siklus
dalam
berikutnya.
mengembangkan konteks siswa pada
Analisa
data
juga
menggunakan teori deskripsi kuantitatif.
menyusun
kehidupan
RPP
sehari-hari,
belum
mengembangkan
5. Indikator Kinerja
belum
strategi
Indikator kinerja pada penelitian tindakan
pembelajaran yang inovatif sehingga
sekolah ini adalah para guru kelas SD
siswa
negeri 02 Kwadungan dapat menyusun
pembelajaran
RPP
merangsang,
dengan
kontekstual.
model Khususnya
pembelajaran pada:
(a)
belun
dapat
melakukan
yang
menantang,
dan
menyenangkan
sehingga siswa belum berhasil secara
pengembangan materi pembelajaran (b)
maksimal dalam pembelajaran.
dalam merumuskan metode dan strategi
b. Perencanaan/Planning
pembelajaran, (c) menentukan langkah-
Perencanaan kegiatan penelitian ini
langkah
para
pembelajaran
yang
sesuai
guru
diskenario
untuk
dengan konteks siswa (d) menentukan
melaksanakan kegiatan diskusi tutor
sumber dan alat bantu pembelajaran, dan
sebaya.
(e) pengembangkan alat evaluasi. Karena
c. Pelaksanaan/Acting
sangat pentingnya RPP maka guru kelas
Acting
pada
adalah diskusi antar guru kelas
SD
Negeri
02
Kwadungan
diharapkan dapat memenuhi indikator
yang
membahas 9
akan
tentang,
dilaksanakan
(1)
cara
mengembangkan materi pembelajaran
diskusi tutor sebaya para guru SD
yang sesuai dengan konteks siswa (2)
Negeri 02 Kwadungan berlangsung
mengembangkan metode dan strategi
mereka diminta menyusun RPP yang
pembelajaran kontekstual, (3) cara
relevan dengan model pemebelajaran
menyusun
kontekstual.
langkah-langkah
pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
e. Analisa Data
strategi
pembelajaran
Data yang dianalisa adalah data yang
(4)mengembangkan
sumber bahan
diperoleh pada pelaksanaan diskusi
dan
alat
pembelajaran
dalam
turor sebaya para guru kelas SD
pembelajaran kontekstual, dan (5)
Negeri 02 Kwadungan berupa:
mengembangkan alat evaluasi yang
(1) RPP
relevan dalam konteks para siswa
(2) Hasil
d. Observasi/ Pengamatan Pelaksanaan yang
dilakukan
observasi
kepala
mengkondisikan
para
pengamatan
dengan
menggunakan
dalam
lembar
pengamatan yang telah diisi
sekolah
tentang proses jalannya diskusi.
yang
f. Refleksi
dibagi menjadi 3 kelompok yang
Refleksi
terdiri setiap kelompok 2 orang guru
membandingkan
untuk
tindakan sekolah diantaranya adalah:
memaparkan,
guru
menggunakan
APKG 1
dalam pembelajaran kontekstual.
Hal-hal
dengan
(1)
mengembangkan pembelajaran,
cara materi
(2)
yang
dilakukan hasil
adalah
penelitian
(1) Kondisi awal dengan siklus 1
cara
(2) Siklus 1 dengan siklus 2
mengembangkan metode dan strategi
Hal-hal yang sangat perlu sekali
pembelajaran
digunakan bahan refleksi adalah:
menyusun
kontekstual,
(3)
langkah-langkah
(1)
Hasil penilaian APKG 1
pembelajaran (4) mengembangkan
(2)
Hasil
Obsevasi
jalannya
sumber bahan dan alat pembelajaran
diskusi tutor sebaya dalam
dalam pembelajaran kontekstual, dan
penyusunan
(5)
pembelajaran
cara
mengembangkan
alat
RPP
model
kontekstual
evaluasi yang sesuai dengan model
siklus 1 maupun siklus 2 pada
pembelajaran
penelitian tindakan sekolah.
kontekstual.
Setelah 10
Secara singkat prosedur penelitian dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Permasalahan
Perencanaan (Planning)
Pelaksanaan (Acting)
Analisa Data I
Observasi
Siklus I Refleksi I
Tujuan Belum Tercapai
Perencanaan (Planning)
Pelaksanaan (Acting)
Siklus II Refleksi II
Analisa Data II
Observasi
Tujuan Tercapai
Gambar 2: Prosedur Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Tabel 1. Hasil Penilaian Kondisi Awal No
Nama
1 Ngatmini 2 Sudarsi 3 N. Dwiyati 4 Mujiarti 5 Umi. S 6 Suparmi Jumlah Prosentase Rata-rata
Nilai 75 70 90 80 70 75
Ketercapaian Indikator (90) Tercapai Belum √ √ √ √ √ √ 1 5 17% 83%
Tidak Lanjut Remidi Remidi Pengayaan Remidi Remidi Remidi
B. Deskripsi Siklus 1 Tabel 2. Hasil Penilaian Siklus 1
75 No
Nama
1 Ngatmini 2 Sudarsi 3 N. Dwiyati 4 Mujiarti 5 Umi. S 6 Suparmi Jumlah Prosentase Rata-rata
11
Nilai 78 82 90 90 75 80
82,5
Ketercapaian Indikator (90) Tercapai Belum √ √ √ √ √ √ 2 5 34% 66%
Tidak Lanjut Remidi Remidi Pengayaan Pengayaan Remidi Remidi
3
C. Deskripsi Siklus
Nama
1 Ngatmini 2 Sudarsi 3 N. Dwiyati 4 Mujiarti 5 Umi. S 6 Suparmi Jumlah Prosentase Rata-rata
Nilai 90 96 95 96 90 85
83%
66%
17%
2. Deskripsi Hasil Penilaian.
Tabel 3. Hasil Penilaian Siklus 2 No
Tercapai Prosentase Belum Tercapai
Ketercapaian Indikator (90) Tercapai Belum √ √ √ √ √ √ √ 6 0 83% 17%
Guru
kelas
pada
SD
Negeri
02
Kwadungan setelah diadakan penelitian
Tidak Lanjut Pengayaan Pengayaan Pengayaan Pengayaan Pengayaan Remidi
tindakan
sekolah
dengan
menggunakan
metode diskusi tutur sebaya yang tertuang dalam tabel dan diagram diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
92
a. Rata-rata nilai APKG 1 pada kondisi awal 75, setelah diadakan diskusi tutor sebaya pada siklus 1 menjadi 82,5,
sedangkan
pada
siklus
2
menjadi 92. b. Prosentase
sudah
tercapai
pada
kondisi awal adalah 17%, siklus 1 D. Pembahasan Hasil Penelitian
34%, sedangkan pada siklus 2 83%.
1. Pembahasan Hasil Peniliaan Pada Kondisi
belum
tercapai
pada
Awal Siklus 1 dan siklus 2.
kondisi awal 83%, siklus 1 66%,
Tabel 4. Hasil Penilaian Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
sedangkan pada siklus 2 tinggal 17%.
Siklus 1 No 1 2
c. Prosentase
Uraian Rata-rata Prosetase sudah
Kondisi Awal 75 17%
Hipotesa “Metode diskusi tutor sebaya untuk meningkatkan kinerja guru dalam
Siklus 2
menyusun RPP Model Pembelajaran 82,5 34%
Kontekstual pada guru Kelas SD N 02
92 83%
12
Kwadungan semseter 1 tahun 2011/2012”
Agus Supriyono. 2010. Cooperatif Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Harsono. Sofyan Anif. 2011. Bahan Ajar
ternyata berdasarkan atas pembahasan data hasil penilaian APKG 1 secara deskriptif dapat diterima.
Bidang Pengembangan Profesional
PENUTUP
Guru. Surakarta: Badan Penerbit
A. Simpulan
FKIP-UMS.
1.
2.
Para guru kelas SD Negeri 02
Juremi. 2009. Peran Pengawas Satuan
Kwadungan RPP pada kondisi awal
Pendidikan Terhadap Kinerja Guru.
dalam
Artikel dalam Jurnal Pendidikan
menyusun
RPP
masih
dibawah indikator.
Widyatama
Volume
6
Pada PTS yang dilakukan oleh
Desember
2009.
Semarang:
Kepala Sekolah terhadap para guru
Widyatama LPMP Jawa Tengah.
kelas SD N 02 Kwadungan dengan
Mulyadi. 2011. Paedagogik Khusus Model
menggunakan metode diskusi tutor
Pembelajaran Inovatif di Sekolah
sebaya
ada
peningkatan
dalam
Dasar/MI. Surakarta: Badan Penerbit
RPP
model
FKIP-UMS.
penyusunan
pembelajaran Kontekstual.
Sofyan Anif. Anam Sutopo. 2011. Menuju Guru Profesional Teori, Konsep, dan Tindakan. Surakarta: FKIP-UMS
B. Saran 1.
Untuk Kepala Sekolah Fasilitasi
para
guru
mengembangkan
--------- Undang-undang Nomor 14 Tahun
untuk
2005 tentang Guru dan Dosen.
perangkat
pembelajaran
Yusuf. 2003. Kualitas Proses dan Hasil
sehingga
Belajar Biologi Melalui Pengerjaan
terciptakannya pembelajaran CTL
dengan Model Pembelajaran Diskusi
maupun PAIKEM. 2.
No.4
Tutor Sebaya. Surabaya: Program
Untuk Sekolah Memberi
sarana
dan
Pasca Sarjana UNAIR.
prasaran
---------guruvalah.20.m.cm/
kepada guru untuk meningkatkan
motivasi_
mutu_kinerja 2a pdf. Pengertian
profesinya
Kinerja Guru. Kerjo: jam 09.00 tanggal 9 Agustus 2011.
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA
13
Tarno, S.Pd kepala sekolah SD
SD Kecamatan Kerjo Kab. Karanganyar.
Negeri 02 Kwadungan UPT PUD NFI dan
14