PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM TERHADAP KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS NEGOSIASI MENJADI TEKS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT Fauza Ashari1, Ninit Alfianika², Risa Yulisna² ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRAK This research is motivated by the following things. First, students are less able to develop ideas into the story caused by students do not understand how to develop ideas or ideas, Second, students are less able to string the sentence so that becomes an interesting writing due to lack of vocabulary controlled by students. This research type is quantitative research with experiment method. The study design was the randomized posttes only control group. The population of this study is the students of grade X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Pasaman Barat Regency, amounting to 270 people. The sample of this research is class X.4 (control class) which is 30 people and class X.3 (experiment class) which is 30 people. The sampling technique is simple random sampling. Research data in the form of score of ability to convert the text of negotiation menajdi text short stories of students of class X SMA Negeri 1 Lembah Melintang. Assessment indicators consist of (1) orientation, (2) complications, (3) resolutions, and (4) linguistic rules. There is a significant influence on the use of film media on the ability to convert the text of the negotiation into text of the students of class X of SMA Negeri 1 Lembah Melintang Pasaman Barat Regency because t count> t table (7.40> 1.67). Keywords: Influence, Film Media, Convert, Negotiation Text, Story Text.
Keterampilan
PENDAHULUAN Pembelajaran
dan
merupakan keterampilan yang sangat
sastra Indonesia merupakan kegiatan
penting dalam berinteraksi dengan
pembelajaran yang menuntun siswa
masyarakat. Oleh karena itu, melalui
agar terampil dalam berkomunikasi,
pembelajaran
baik
Indonesia
lisan
bahasa
berkomunikasi
maupun
tulisan.
bahasa
siswa
dan
akan
sastra mampu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
yang
baik
dan
benar.
Keterampilan berbahasa juga harus
dikembangkan oleh siswa
Pelajaran bahasa Indonesia terdiri
terutama dalam mengubah teks ke
dari empat aspek, yaitu menyimak,
bentuk yang lain seperti mengonversi
berbicara, membaca dan menulis.
teks negosiasi menjadi teks cerpen,
Keterampilan menulis
dalam kurikulum 2013 SMA kelas X
bagian
terkahir
merupakan empat
semester dua, terdapat Kompetensi
berbahasa.
Inti (KI) ke-4 “mengolah, menalar,
Empat aspek ini telah memiliki
menyaji dalam ranah konkret, ranah
kompetensi dasar yang telah dimuat
abstrak
dalam kurikulum.
pengembangan
keterampilan
dari
dalam
Kurikulum
2013
yang
terkait
dengan dari
dipelajarinya
yang
disekolah
secara
berbasis teks menuntut kemampuan
mandiri, dan mampu menggunakan
menulis siswa yaitu memproduksi
metode sesuai dengan keilmuan”,
dan mengonversi. Mengonversi teks
dan sesuai dengan Kompetensi Dasar
merupakan
(KD)
kegiatan
mengubah
4.5,
“Mengonversi
teks
bentuk teks ke dalam bentuk lain.
negosiasi ke dalam bentuk yang lain
Guru dapat mengajarkan kepada
sesuai dengan struktur dan kaidah
siswa bagaimana mengonversikan
teks
teks negosiasi menjadi teks cerpen,
tulisan”.
sehingga dari teks negosiasi tersebut
baik
secara
Kemampuan
lisan
maupun
setiap
siswa
siswa dapat mengembangkan ide,
dalam mengonversi teks ke bentuk
kreativitas, dan imajinasinya melalui
lain itu berbeda, hal ini disebabkan
teks negosiasi sehingga menjadi
karena sejatinya kemampuan setiap
sebuah teks cerpen dan itu pun
manusia itu tidaklah sama. Selain itu
didukung dengan sebuah penggunaan
dapat dipengaruhi oleh kreativitas,
media pembelajaran misalnya media
daya
film,
sebagian siswa dapat mengonversi
oleh karena
itu
pelajaran
imajinasi
negosiasi
siswa,
sehingga
mengonversi teks penting dipelajari
teks
dengan
baik.
oleh siswa.
Meskipun begitu tidak semua siswa mampu mengonversi teks negosiasi
dengan baik. Kenyataanya siswa
sebelumnya untuk mengonversi teks
masih kesulitan dalam mengonversi
negosiasi
teks ke dalam bentuk lain seperti
sehingga siswa kurang paham dalam
mengonversi teks negosiasi menjadi
mempraktikannya.
teks cerpen khususnya kelas X di
yang ditemukan dari siswa hampir
sekolah SMA Negeri 1 Lembah
sama
Melintang.
ditemukan oleh guru, pertama, siswa
Berdasarkan hasil wawancara
menjadi
teks
cerpen
Permasalahan
dengan
kesulitan
yang
mengalami kesulitan menyusun kata-
penelitian secara informal dengan
kata
beberapa orang siswa dan guru
disebabkan kesulitan dalam memulai
bahasa Indonesia kelas X yaitu Ibu
gagasan
Eni Desmita, S.S.
yang dilakukan
ditulisnya dalam mengembangkan
pada tanggal, 12 Februari 2017 di
tulisannya kedua, siswa kesulitan
SMA Negeri 1 Lembah Melintang
menyusun kata-kata dalam kalimat
Kabupaten Pasaman Barat tentang
yang baik dan sopan, ketiga media
pembelajaran
yang
mengonversi
teks
dalam
atau
kalimat
ide
digunakan
yang
yang
baik
akan
guru
dalam
negosiasi di sekolah tersebut, penulis
mengonversi teks negosiasi hanyalah
menemukan
teks yang diambil dari internet
sebagai
beberapa
masalah
berikut Pertama, siswa
berupa
kurang mampu mengembangkan ide
kurang
ke dalam cerita disebabkan oleh
pembelajaran
siswa tidak memahami bagaimana
negosiasi.
cara
mengembangkan
negosiasi
sehingga
mendukung
kegiatan
mengonversi
teks
atau
Pemecahan masalah tersebut
gagasannya, Kedua, siswa kurang
diperlukan solusi untuk membantu
mampu merangkai kalimat sehingga
mempengaruhi minat siswa dalam
menjadi sebuah tulisan yang menarik
mengonversi teks negosiasi menjadi
disebabkan kurangnya kosakata yang
teks cerpen. Salah satu solusi yang
dikuasai oleh siswa. Ketiga, guru
dapat diberikan untuk mengatasi
hanya
penyebab
menggunakan
ide
teks
metode
permasalahan
tersebut
ceramah dan media yang diambil
adalah dengan pengunaan media
dari internet berupa teks negosiasi
pembelajaran yang tepat.
Media
pembelajaran yang digunakan adalah
SMA Negeri 1 Lembah Melintang,
penggunaan media film. Penggunaan
khususnya dalam mengonversi teks
media film belum pernah digunakan
negosiasi
di
untuk
Alasan memilih SMA Negeri 1
mengonversi teks negosiasi mejadi
lembah Melintang sebagai objek
teks cerpen. Penggunaan media film
penelitian adalah karena ketersediaan
dipilih karena, media film dapat
kepala
membuka
inspirasi siswa dalam
peneliti melakukan penelitian di
mengonversi teks negosiasi menjadi
sekolah tersebbut, juga belum adanya
teks cerpen. Media film merupakan
penelitian
media audiovisual bergerak yang
peneliti lain dengan dengan judul
bersifat menyalurkan atau pengantar
peneliti sendiri. Berdasarkan hal itu,
informasi dan dapat merangsang
peneliti tertarik untuk melakukan
pikiran, dan perasaan siswa. Dengan
penelitian dengan judul, “ Pengaruh
penggunaan media film ini siswa
Penggunaan Media Film Terhadap
bisa
Kemampuan
sekolah
melihat
tersebut
tokoh dan tempat
terjadinya peristiwa secara langsung dalam
film
tersebut
sehingga
memudahkan
siswa
dalam
menjadi
sekolah
teks
untuk
yang
cerpen.
menerima
dilakukan
Mengonversi
oleh
Teks
Negosiasi Menjadi Teks Cerpen”. Menurut menjelaskan
Josep untuk
(2007:77) membuat
mengonversi teks negosiasi menjadi
paeafrase atau menulis kembali isi
teks cerpen.
wacana dengan bahasa pembaca,
Alasan memilih penggunaan
secara garis besar memuat topik dan
media film ini sebagai berikut.
sub-subnya
Pertama, dapat membantu siswa
wacana
untuk
dan
termasuk dalam membuat reproduksi
mengingat dalam mengembangkan
artinya membuat kembali hail yang
kerangka ide dan gagasannya saat
ada. Menurut sembiring (2011:16)
mengonversi sebuah teks negosiasi.
negosiasi merupakan proses tawar
Kedua, penggunaan media film ini
menawar dari masing-masing pihak
belum pernah diterapkan oleh guru
untuk
mencapai
bidang studi bahasa Indonesia di
Menurut
Zainurrahman (2011:37)
berpikir,
melihat
itu.
yang
terdapat
Membuat
pada
parafrase
kesepakatan.
teks cerpen merupakan teks yang
eksperimen
berbentuk naratif yaitu tulisan yang
Suryabrata (2011:92), eksperimen
menceritakan sebuah keadian seperti
semu bertujuan untuk memperoleh
novel,
informasi yang merupakan perkiraan
cerpen,
dongeng
dan
sevagainya.
semu.
Menurut
bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya
METODE PENELITIAN Penelitian
dalam
ini
adalah
penelitian
kuantitatif.
(2012:7)
menyatakan
bahwa
penelitian
kuantitatif
adalah
penelitian
ilmiah
yang
obyektif,
terukur,
Sugiyono
konkrit,
rasional,
dan
dimulai
pengumpulan penafsiran
data, data
ditampilkan Arikunto
dan
hasilnya. (2010:9),
yang
tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasikan semua variabel yang relevan. HASIL DAN PEMBAHASAN
dari
1. Kemampuan Mengonversi Teks Negosiasi Menjadi Teks Cerpen Tanpa Menggunakan Media Film (Kelas Kontrol)
kemudian
Kemampuan mengonversi teks
terakhir
negosiasi menjadi teks cerpen siswa
Menurut
kelas X SMA Negeri Lmbah melintang
sistematis. data penelitian ini berupa angka-angka
keadaan
penelitian
Kabupaten Pasaman Barat
dapat
dengan eksperimen merupakan suatu
dijelaskan sebagai berikut ini.Pertama,
cara untuk mencari hubungan sebab
kemampuan
akibat (hubungan klausal) antara dua
negosiasi menjadi teks cerpen siswa
faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
yang tergolong baik (B) dengan nilai
peneliti dengan mengeliminasi atau
berkisar
mengurangi atau menyisihkan faktor-
frekuensi 4 orang (13,33%) yang
faktor
berada pada nilai ubah 8. Kedua,
lain
yang
mengganggu.
mengonversi
antara
76-85%
teks
dengan
Eksperimen selalu dilakukan dengan
kemampuan
maksud untuk melihat akibat suatu
negosiasi menjadi teks cerpen siswa
perlakuan.
yang tergolong lebih dari cukup (LdC)
Metode
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dengan
mengonversi
kisaran
66-75%
teks
dengan
frekuensi 6 orang (20%) yang berada
frekuensi 2 orang (6,66 %) yang berada
pada nilai ubah 7.
pada nilai ubah 3.
Ketiga,
kemampuan
Berikut diagram kemampuan
mengonversi teks negosiasi menjadi
mengonversi teks negosiasi menajdi
teks cerpen siswa yang tergolong
teks cerpen
cukup (C) dengan kisaran nilai antara
Negeri
56-65% dengan frekuensi 5 orang
Kabupaten Pasaman Barat
(16,66%) yang berada pada nilai ubah
menggunakan media
6.Keempat, kemampuan mengonversi
kontrol) seperti berikut ini.
siswa kelas X SMA
1
lembah
melintang tanpa
film (kelas
teks negosiasi menjaditeks cerpen
dengan kisaran nilai rata-rata 36-45% dengan frekuensi 6 orang (20 %) yang berada pada nilai ubah 4. Keenam, kemampuan
mengonversi
yang tergolong kurang sekali (KS) dengan kisaran nilai rata-rata 26-35 % dengan frekuensi 2 orang ( 6,66 %) yang berada pada nilai ubah 3. Ketujuh, mengonversi
Kualifikasi
teks
negosiasi menjadi teks cerpen siswa
kemampuan
sempurna
siswa yang tergolong kurang (K)
baik sekali
teks negosiasi menjadi teks cerpen
baik
5. Kelima, kemampuan mengonversi
lebih dari cukup
(16,66%) yang berada pada nilai ubah
cukup
orang
hampir cukup
5
kurang
frekuensi
kurang sekali
dengan
buruk
55%
buruk sekali
(HC) dengan kisaran nilai rata-rata 45-
30 27 24 21 18 15 12 9 6 3 0
Frekuensi
siswa yang tergolong hampir cukup
teks
negosiasi menjadi teks cerpen siswa yang tergolong buruk (B) dengan kisaran nilai rata-rata 16-25% dengan
Gambar 1 Diagram Kemampuan MengonversiTeks Negosiasi Menjadi Teks Cerpen Tanpa Penggunaan Media Film Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat
2. Kemampuan Mengonversi Teks Negosiasi Menjadi Teks Cerpen Dengan Penggunaan Media Film (Kelas Eksperimen)
(13,33%) yang berada pada nilai ubah
Kemampuan mengonversi teks
siswa yang tergolong lebih dari cukup
negosiasi menjadi teks cerpen dengan
(LdC) dengan kisaran nilai 66-75%
penggunaan media film siswa kelas X
dengan frekuensi 5 orang (16,66%)
SMA Negeri 1 Lembah Melintang
yang berada pada nilai ubah 7. Keenam,
Kabupaten
kemampuan
Pasaman
Barat
dapat
7. Kelima, kemampuan mengonversi teks negosiasi menjadi teks cerpen
mengonversi
teks
dijabarkan sebagai berikut ini. Pertama,
negosiasi menjadi teks cerpen siswa
kemampuan
yang tergolong cukup (C)
mengonversi
teks
dengan
negosiasi menjadi teks cerpen siswa
kisaran nilai 56-65% dengan frekuensi
yang tergolong sempurna (S) dengan
4 orang (13,33 %) yang berada pada
nilai berkisar antara 96-100% dengan
nilai ubah 6.
frekuensi 5 orang (16,66%) yang
Ketiga,
kemampuan
mengonversi teks negosiasi menjadi teks cerpen siswa yang tergolong baik (B) dengan kisaran nilai antara 76-85% dengan frekuensi 5 orang (23,33%) yang berada pada nilai ubah 8. Keempat, kemampuan mengonversi teks negosiasi menjadi teks cerpen siswa yang tergolong lebih dari cukup (LdC) dengan kisaran nilai antara 6675% dengan frekuensi 7
orang
baik
Kualifikasi
Gambar 2 Diagram Kemampuan MengonversiTeks Negosiasi Menjadi Teks Cerpen Dengan Penggunaan Media Film Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat
sempurna
9.
baik sekali
ubah
lebih dari cukup
orang (16,66%) yang berada pada nilai
cukup
kisaran 86-95% dengan frekuensi 4
hampir cukup
yang tergolong baik sekali (BS) dengan
kurang
negosiasi menjadi teks cerpen siswa
kurang sekali
teks
buruk
mengonversi
buruk sekali
kemampuan
30 27 24 21 18 15 12 9 6 3 0
Frekuensi
berada pada nilai ubah 10. Kedua,
3. Pengaruh Penggunaan Media Film Terhadap Kemampuan Mengonversi Teks Negosiasi Menjadi Teks Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat Pengaruh
kemampuan
kemampuan
mengonversi
teks
negosiasi menjadi teks cerpen tanpa penggunaan media film memperoleh nilai 61,66 berkualifikasi cukup (C). Hal
ini
terbukti
dari
hasil
mengonversi teks negosiasi menjadi
mengonversi teks negosiasi menjadi
teks
teks cerpen tanpa penggunaan media
penggunaan media film lebih baik
film dengan penggunaan media film
dibandingkan
siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah
menggunakan media film yang hanya
Melintang Kabupaten Pasaman Barat
menggunakan media seadanya yang
dengan cara membandingkan variabel
berupa
X1 dengan variabel X2. Data nilai
internet.
kemampuan
mengonversi
cerpen
teks
dengan
perlakuan
dengan
yang
tanpa
diambil
dari
Jadi penggunaan media film
teks
negosiasi menjadi teks cerpen tanpa
dapat
penggunaan media film dimasukan
mengonversi teks negosiasi menjadi
kedalam
data
teks cerpen karena siswa mampu
teks
untuk
variabel
kemampuan
X1
dan
mengonversi
meningkatkan
mengembangkan saat
hasil
ide
negosiasi menjadi teks cerpen dengan
gagasannya
penggunaan media film dimasukan
penggunaan media film, siswa akan
kedalam variabel X2.
membuat
melihat
belajar
dan
dan
karena
bisa
mengonversi
mengembangkan ide dari media film
teks negosiasi menjadi teks cerpen
sebelum mengonversi. Media film
dengan menggunakan media film
berpengaruh terhadap kemampuan
dalam
mengonversi
mengonversi teks negosiasi menjadi
teks negosiasi menjadi teks cerpen
teks cerpen cerpen siswa kelas X
siswa kelas X SMA Negeri 1
SMA Negeri 1 Lembah Melintang
Lembah
Kabupaten Pasaman Barat.
kemampuan
pembelajaran
Melintang
Kabupaten
Pasaman Barat memperoleh nilai rata-rata hitung 80,55 berkualifikasi baik (B) dan nilai rata-rata hitung
teks negosiasi menjadi teks cerpen
KESIMPULAN Berdasarkan
temuan
siswa kelas X SMA Negeri 1 lembah
pembahasan
melintang Kabupaten Pasaman Barat
penelitian
dan
kemampuan
mengonversi
teks
. Hal ini dibuktikan dengan hasil
negosiasi menjadi teks cerpen siswa
penelitian yang menunjukkan bahwa
kelas X SMA Negeri
Lembah
nilai thitung (7,20) > ttabel (1,65),
Melintang Pasaman Barat diperoleh
sehingga hipotesis nol ditolak dan
tiga
hipotesis alternatif diterima.
kesimpulan.
kemampuan
Pertama,
mengonversi
teks
negosiasi menjadi teks cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat tanpa penggunaan media film secara keseluruhan kualifikasi hitung
termasuk
cukup dengan rata-rata
sebesar
kemampuan
dalam
61,66.
Kedua,
mengonversi
teks
negosiasi menjadi teks cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat dengan
penggunaan
media
film
secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi baik dengan rata-rata hitung
sebesar
80,55.
Ketiga,
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan media film terhadap kemampuan mengonversi
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2002)”. Jakarta: Rineka Cipta. Josep, Hayon.2010. Membaca dan Menulis Wacana: Petunjuk Praktis bagi Mahasiswa. Jakarta:Grasindo. Kokasih, E. 2016.Cerdas Berbahasa Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya. Sembiring, Jimmy Jones. 2011. Cara Menyelesaikan Sengketa di Luar Pengadilan. Jakarta Selatan. Katalog dalam Terbitan (KDT). Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Bandung. Zainurrahman. 2011. Menulis: Dari Teori Hingga Praktik. Bandung: Alfabeta.