i
ii
ABSTRAK
Fajar Munggah Pramdani Profil Komunitas Punk
Komunitas Punk adalah sekelompok remaja yang berkumpul secara bersama-sama dalam satu wadah atau kelompok yang mempunyai gaya hidup, trend, fashion, mengusung slogan kebersamaan (equality,) anti kemapanan, anarkisme, solidaritas sosial, dan anti penindasan di segala bentuk apa pun. Hal yang demikian itu, merupakan bagian dari identinas yang ada pada diri anak-anak punk dan sebagai slogan-slogan anak-anak punk diidentikan melalui perlawananperlawanan anak punk atau komunitas terhadap segala bentuk diskriminasi, penindasan, ketidakadilan yang dilakukan oleh para penguasa, pengusaha, para elit politik dan pemerintah kepada masyarakat. Maka dengan memakai busana, pakaian yang cenderung urakan merupakan bentuk dari perlawanan anak-anak punk terhadap penguasa. Sejarah munculnya komunitas punk berawal dari gejolak ekonomi keuangan, di London Inggris, tepatnya pada tahun 1970. Memaksa anakanak muda membuat sebuah gerakan yang diawali oleh kelas-kelas pekerja (buruh). Kemudian, Inggris mengalami krisis ekonomi keuangan yang berkepanjangan dengan mengeksploitasi, dan menindas para pekerja pada saat itu yang mengakibatkan terjadinya pengangguran, serta tindakan kriminalitas diakibatkan oleh pemerintah, penguasa, demi pemulihan krisis ekonomi keuangan. Penelitian ini mengunakan metode pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data seperti, wawancara, pengamatan, dan observasi. Dengan melalui metode pendekatan fenomenologi bertujuan agar dapat mewawancarai sumber atau orang yang mengalami langsung berdasarkan pengalaman pribadinya dan memperoleh hasil temuan penelitian sesuai peristiwa atau fenomena yang terjadi, Sedangkan subyek dalam penelitiaan ini adalah 7 anggota komunitas punk yang berada di Lenteng Agung dari 10 orang anggota komunitas punk yang berada di Lenteng Agung. Pemilihan informan utama diambil dengan ciri yaitu sample secara acak. Yang di dalamnya merupakan tekhnik sampling snowball bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperoleh terlebih dahulu, sehing dimulai dari satu lama-kelamaan menjadi semakin banyak. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian dan tulisan ini berdasarkan dari beberapa kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan komunitas Punk di antaranya: kegiatan berkumpul, bernyanyi, membuat lirik lagu, membuat sablonan baju, membuat tatto, membuat aksesoris-aksesoris seperti kalung, dan gelang. serta beberapa kegiatan positif komunitas Punk dalam melakukan kegiatan-kegiatan bakti sosial seperti, kegiatan komunitas Punk dalam membersihkan lingkungan sekitar, kegiatan komunitas Punk dalam penggalangan dana amal, kegiatan komunitas Punk dalam merayakan HUT RI, kegiatan komunitas Punk bersama-sama warga bergotong royong, dan kegiatan komunitas punk dengan membagikan sembako kepada warga dan lingkungan sekitar profil komunitas Punk di Lenteng Agung serta faktor yang melatarbelakangi seorang masuk kedalam komunitas Punk diantaranya faktor keluarga, faktor kemiskinan, faktor lingkungan dan faktor pertemanan.
iii
KATA PENGANTAR
Al-hamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT nikmat, karunia dan kesempatan mengembangkan potensi diri dan keilmuan, sehingga skripsi pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), UIN Syarif Hidayatullah selesai dengan baik, Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kehariban junjungan alam Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang selalu istiqomah dijalannya. Selanjutnya, berkaitan dengan penyelesaian Skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh civitas akademika, instansi baik lembaga maupun perorangan yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ucapan trima kasih penulis kepada : Terima kasih yang tak terhingga penulis haturkan Bapak Dr. Zulkifly, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi sekaligus dosen pembimbing penulis yang telah sabar, meluangkan waktu untuk penulis serta motivasi dan bimbingan beliau hingga pada akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi. Ibu Joharutul Jamilah, M.Si selaku sekertaris jurusan, Bapak Muhammad Ismail, S.Ag selaku dosen pembimbing akademik, dan para dosen sosiologi Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kedua orang tua, penulis yang selalu sabar dan tabah dalam menghadapi penulis wabil khusus ibu penulis Neti Heryati dan Bapak Penulis Sudayat yang selalu menanyakan kepada penulis kapan penulis dapat menyelesaikan skripsi. Atas doa serta semangat yang telah kedua orang tua berikan kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi, adik-adik penulis. M.
iv
Suparyandi Sanusi dan M. Yusuf Sufian, Apih, Mamih beserta semua keluargaku, sanak saudaraku yang ada di Sukabumi. Neng Ida Ros Hayati, yang selalu mengingatkan penulis memberi motivasi, semangat kepada penulis, untuk dapat menyelesaikan skripsi. Sahabat-sahabati penulis, Reni Agustina, Epo Nurwahyuni, seluruh anggota paduan suara Lamyuzard Serta para pembina LamYuzard, para personil fortuna band, dan Mamah Ririn yang selalu memberikan semangat kepada penulis. Sahabat-sahabat aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat. Seluruh senior, alumni dan keluarga besar PMII Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Perguruan Tinggi Umum (KOMFUSPERTUM), PMII Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (KOMFISIP). Teman-teman penulis mahasiswa Sosiologi dan Ilmu Politik Angkatan 2006 (FISIP). Dan temanteman ku di rumah Om ilay, Aceng beserta keluarga Terima kasih sebesar-besarnya penulis haturkan kepada Para Personil komunitas Punk, Bang Mike, Bob, Ebet, Umar, Sinyo, Riki dan para personil komunitas Punk lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Akhirnya, penulis memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, semoga mereka semua mendapat balasan yang mulia dan pahala yang berlipat ganda di sisi-Nya. Terakhir semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi kontribusi bagi khazanah keilmuan Sosiologi, serta menjadi amal shalih di hadapan Allah Ta’ala. Amiin ya rabbal ’alamin. Ciputat 23 November 2011
Fajar Munggah Pramdani
v
vi
OUTLINE
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………...
1
B. Perumusan Masalah ...............................................
6
C. Tujuan Penelitian ..................................................
6
D. Manfaat Penelitian ................................................
7
E. Tinjauan Pustaka ...................................................
7
F. Metode Penelitian ……………..............................
13
G. Sistematika Penulisan …………………………....
15
: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Sosiologi Tentang Beberapa Faktor Masalah
BAB III
Sosial...............................................................................
17
1. Faktor Keluarga..........................................................
17
2. Faktor Pertemanan......................................................
21
3. Faktor Kemiskinan......................................................
25
4. Faktor Lingkungan....................................................
27
: PROFIL KOMUNITAS PUNK LENTENG AGUNG A. Sejarah Terbentuknya Komunitas Punk …………….
vii
31
BAB 1V
B. Keanggotaan Komunitas Punk……………………….
35
C. Identitas Diri Anak Punk Dengan Simbol-simbolnya...
37
D. Tingkat Sosial dan Ekonomi.........................................
40
E. Anak-anak Punk Dalam Aksi Panggung.......................
43
F. Penilaian Masyarakat Terhadap Komunitas Punk.........
45
: KEGIATAN-KEGIATAN DAN FAKTOR PENDORONG MENJADI
KOMUNITAS PUNK A. Kegiatan Komunitas Punk............................................
48
1. Kegiatan Punk Dalam Berkumpul .........................
50
2. Kegiatan Punk Dalam Bermusik ...........................
52
3. Kegiatan Punk Dalam Berwirausaha .....................
56
4. Kegiatan Punk Dalam Membuat Lirik Lagu .........
57
5. Kegiatan Punk Membuat Tatto...............................
58
B. Faktor yang Mendorong Menjadi Komunitas Punk
BAB V
2. Faktor Keluarga ......................................................
62
3. Faktor Kemiskinan .................................................
65
4. Faktor Lingkungan..................................................
68
5. Faktor Pertemanan .................................................
71
: PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………
81
B. Saran………………………………………………
83
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84
viii
LAMPIRAN
Lampiran 1 hasil Wawancara dan Observasi
Lampiran II Dokumentasi Penelitian
Lampiran III Lirik lagu Komunitas Punk
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Punk merupakan sebuah gaya hidup yang mengusung identitas kebebasan dan anti kemapanan. Identitas dan anti kemapanan itu diidentikan dengan fashion, gaya, penampilan, cara berpakaian, seperti menggambarkan sebuah kebebasan, gejolak terhadap pengusaha, pemerintah, dan para penguasa pada waktu itu. Punk dalam mengenakan pakaiannya menghasilkan gaya, busana cenderung berlebihlebihan. Karena hal tersebut merupakan bagian dari perlawanan Punk terhadap para penguasa, dengan menunjukan bahwa Punk bukan kaum yang tersisih.1 Dalam sejarahnya Punk, merupakan sub budaya yang lahir di London, Inggris. Gerakan anak muda yang diawali dari kelas-kelas pekerja ini mengalami masalah ekonomi keuangan dengan tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Pada tahun 1970-an, Inggris mengalami masalah krisis ekonomi sehingga muncul perkembangan kapitalisme yang telah membuat pemerintah Inggris mengeksploitasi, menindas, menekan kelas pekerja, demi pemulihan ekonomi. Kelahiran Punk pada tahun 1970-an dilatar belakangi adanya ketidakpuasan akan sistem serta aturan yang berlaku di Inggris serta sebagai bentuk ide dan perlawanan anak-anak muda yang berasal dari kelas-kelas pekerja terhadap
1
Idrus Syatri, Sejarah Anak Punk: Jangan Ngaku anak Punk, artikel ini diakses pada 26 Desember 2010. dari Http://www.waingapu.com/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelum-bacatulisan-ini.html
1
pemerintahan yang menerapkan sistem kapitalisme, dengan melakukan berbagai tindakan eksploitasi, penindasan, dan diskriminasi terhadap para pekerja industri.2 Kemudian gerakan perlawanan yang dipelopori oleh anak-anak muda ini yang berasal dari kelas pekerja secara cepat masuk ke Amerika yang sedang mengalami masalah krisis ekonomi dan keuangan yang ditandai dengan kemerosotan moral, etika, para-para tokoh elit politik negara tersebut, sehingga dapat memicu adanya tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Oleh sebab itu, Punk dalam menggunakan budaya perlawanannya diidentikan oleh fashion, musik, dan bahasa. Budaya perlawanan ini menempatkan pada tekanantekanan politis yang lebih besar dalam bentuk-bentuk simbolis perlawanan, baik individual, maupun kolektif.3 Dengan perkembangan musik Punk yang semakin pesat pada tahun 1970an Punk mulai menyebar dari Eropa sampai dengan Amerika, Asia, bahkan hampir ke seluruh dunia. Inti dari slogan punk adalah semangat penyesuain diri, bebas berpendapat, bebas berbicara, bebas berekspresi, dan bebas menyuarakan pendapat.4 Selanjutnya, Punk mulai dikenal Di Indonesia sejak akhir tahun 1970-an, tetapi baru mengalami perkembangan pesat pada tahun 1990-an di Jakarta. Kemudian lahirlah generasi pertama Punk di Jakarta dengan sebutan Young Offender (Y.O), yaitu nama komunitas anak-anak muda yang memiliki arti makna 2
Murti, Keberagamaan Komunitas Punk, (Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007). 3 Idrus Syatri, “Sejarah Anak Punk: Jangan Ngaku anak Punk, artikel ini diakses pada 26 Desember 2010. dari Http://www.waingapu.com/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelumbaca-tulisan-ini.html 4 Murti, Keberagamaan Komunitas Punk, (Skripsi S1 Fakultas ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007).
2
dari simbol-simbol Punk dan Young Offender (Y.O) tampil sebagai kelompok Punk bergaya, penampilan, mohawk,5 spiky hair,6 kalung rantai, sepatu boots.7 Dan kebanyakan dari anggota komunitas ini didominasi oleh laki-laki. Komunitas Punk Young offender (Y.O) adalah suatu kelompok anak-anak muda yang mayoritas para anggotanya berasal dari kelas menengah berdasarkan status pendidikannya dan dapat dilihat dari Anak-anak muda yang masih duduk dalam bangku kuliah pada umumnya. Young Offender (Y.O), juga merupakan sebuah wadah atau sarana komunikasi antar sesama komunitas Punk untuk bertemu, bertukar pikiran, bertukar kaset dan kaos antara anggota dan antar sesama komunitas punk, serta para penggemar musik Punk di Jakarta.8 Ada tiga hal yang perlu dikritisi, Dalam proses perkembangan sejarah komunitas punk Jakarta pertama, komunitas Punk tidak terlepas dari peranannya sebagai komunitas punk Jakarta yang didentikan dengan sebuah gerakan perlawanan counterculture anak-anak muda terhadap pemerintah. Maka gerakan perlawanan tersebut perlu dipertanyakan, dikarenakan komunitas punk di Jakarta ikut masuk ke dalam partai politik yang bernama partai rakyat Demokrat (PRD), pada tahun 1997-1999 dengan mengusuh sebuah gerakan sama-sama peduli terhadap nasib rakyat serta kondisi sosial, politik saat itu. Kedua, apalagi gerakan tersebut pada era tahun 1999 ini mulai menemukan puncak kejayaannya, 5
Mohawk adalah rambut Punk bergaya berdiri Simbol keberpihakan Punk terhadap suku Mohakw asli Indian yang dibantai habis-habisan oleh orang kulit putih yaitu Amerika 6 Spike Hair adalah gelang yang mereka pakai pergelangan tangan simbol terpidana mati dengan memakai kursi listrik digunakan untuk mengeksekusi para aktivis yang diculik oleh para diktator orang-orang kulit putih pada saat itu. 7 Sepatu Both yang digunakan oleh anak Punk merupakan bentuk diskriminasi yang dilakukan aparat tentara dan kepolisian atau militer terhadap kaum minoritas 8 Fathun Karib ”Sejarah Komunitas Punk” artikel ini diakses pada 26 Desember 2010 dari Http://www.jakartabeat.net/musik/kanal-musik/ulasan/147-sejarah-komunitaspunk-jakarta-bagian1.html
3
kemajuannya didorong oleh arus reformasi yang membuat semua orang dapat berbicara dengan bebas untuk mengemukakan pendapatnya dimuka umum. Tiga, komunitas punk ini terjebak dalam situasi dan kondisi politik praktis sehingga dapat membuat sebagain anggota punk mundur dari kancah perpolitikan. Dikarenakan banyaknya unsur-unsur politik yang tidak sepaham dengan hati nuraninya anak punk, serta situasi dan kondisi perpolitikan di Indonesia pada saat itu mengalami stagnasi terhadap aktivitas politik rill. Pada tahapan (fase) ini juga di tahun 2001 komunitas mengalami kemunduran dengan melemahnya sikap politik komunitas punk dan aktivitas politik masyarakat sesudah era reformasi.9 Komunitas Punk ini lebih mementingkan penampilan (pose), dan tidak menganggap penampilan baik suatu hal penting bagi anak Punk, dengan berpenampilan compang-camping, urak-urakan, berdandan tidak sewajarnya, memakai berbagai atribut Punk seperti kalung, rantai besar, gelang, rambut dicat, gembok, peniti, sepatu both, tindikan, sabuk, dan atribut-atribut lainnya. Atribut tersebut merupakan simbol-simbol dan identitas komunitas Punk sebagai bentuk diskriminasi terhadap kelas-kelas pekerja atas kaum penguasa yang dilakukan secara tidak adil dan berprikemanusiaan. Tidak heran jika sebagian masyarakat menilai komunitas Punk ini merupakan komunitas jalanan. Terkadang komunitas Punk tidak terlepas dari prilaku-prilaku menyimpang mulai dari hidup bebas, seks
9
Fathun Karib, Sejarah Komunitas Punk. Artikel ini diakses pada 26 Desember 2010 dari Http://www.jakartabeat.net/musik/kanal-musik/ulasan/147-sejarah-komunitas-punk-jakartabagian-1.html
4
bebas, narkoba, meminum-minuman keras yang mengakibatkan komunitas tersebut terjerumus pada tindakan-tindakan anarkis dan kriminalitas.10 Pada kenyataannya, keberadaan Punk tidak sepenuhnya dapat diterima dimasyarakat bahkan masyarakat menilai mereka dengan penilaian negatif. Dalam pandangan masyarakat, komunitas Punk memiliki prilaku menyimpang, identik dengan lebel negatif yang mengedepankan gaya, trend, dan fashion. Tidak sebagai anak Punk yang mahir membuat karya-karya lirik lagu dan bermain musik. Hal tersebut dipengaruhi oleh citra yang dibangun media dan mereka bergaya anak Punk tapi tidak mengetahui arti dan makna Punk sebenarnya.11 Kenyataan tersebut membuat banyak anak Punk terjebak dengan stigma negatif. Karena mereka itu mengikuti Punk hanya budaya pamer semata, atau tempat pelarian, sehingga bersembunyi dibalik tirai kebebasan yang sebebas-bebasnya tanpa didasari rasa tanggung jawab. Hal itu sangat bertentangan dengan prinsip yang dipegang oleh seorang anak Punk dalam menjalani hidupnya sebagai Punk, yaitu kebebasan didasarkan dengan tanggung jawab, persaudaraan, solidaritas sosial yang tinggi, penghargaan terhadap komunitas dan personal. 12 Melihat gambaran yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini ingin mendeskripsi dan menganalisis profil komunitas Punk di Lenteng Agung. Untuk melihat sebenarnya faktor apa saja yang melatar-belakangi seseorang bergabung
10 Idrus Syatri, Sejarah Anak Punk: Jangan Ngaku anak Punk. Artikel ini diakses pada 26 Desember 2010. dari Http://www.waingapu.com/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelumbaca-tulisan-ini.html 11 Murti, Keberagamaan Komunitas Punk, (Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007). 12 Erickningrat, Komunitas Punk Siapa Mereka Artikel ini diakses pada 26 Desember 2010 dari Http://www.erickningrat.wordpress.com/2009/01/24%E2%80%A6-kehidupan-atau-pelarian/,
5
dalam komunitas Punk dan untuk melihat dinamika kelompok ini dengan mengamati kegiatan aktivitas yang mereka lakukan. B. Perumusan Masalah Dari permasalahan latar belakang yang muncul di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah PROFIL KOMUNITAS PUNK DAN FAKTOR PENDORONG MENJADI PUNK. Dengan pertanyaan penelitian yang akan dibahas antara lain : 1. Bagaimana Profil komunitas Punk dilokasi penelitian? 2. Kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan oleh komunitas Punk di lokasi Penelitian? 3. Faktor apa yang mendorong seorang menjadi bagian komunitas Punk? C. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah tersebut di atas, penulis mengadakan penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mendeskripsikan profil komunitas Punk dilokasi penelitian. 2. Untuk mengemukakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Punk dilokasi penelitian. 3. Untuk menjelaskan faktor yang mendorong seorang menjadi bagian dari komunitas Punk. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat, sumbangan informasi dan menambah khazanah pustaka. Secara teoretis, penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukkan dalam
6
pengembangan “Profil Komunitas Punk Dan Faktor Pendorong Menjadi Punk” serta pengembangan ilmu dalam bidang sosiologi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat mengubah citra terhadap masyarakat yang menilai bahwa anak Punk merupakan anak jalanan, anak urakan, anak pergaulan bebas, anak berpakaian tidak sopan, anak dengan tidak mempunyai cara tatakrama, semaunya sendiri tanpa menghiraukan batasanbatasan, dan norma-norma terhadap aturan yang seharusnya dipatuhi oleh komunitas Punk. E. Tinjauan Pustaka Berdasaarkan dengan kajian tentang komunitas Punk, penulis menemukan beberapa penelitian sejenis yang berupa hasil dari skripsi, tesis dan disertasi, antara lain : Skripsi ini ditulis oleh Murti, dengan judul “Keberagamaan Komunitas Punk” dengan Mengkaji tentang realitas dan fakta sosial dalam keberagamaan komunitas Punk dilihat dari lebel negatifnya seperti Punk diidentikkan dengan anak jalanan, urakan mengkonsumsi seks bebas, minum-minuman keras, narkoba kerusuhan, dan prilaku menyimpang lainnya. 13 Isi dari penelitian ini adalah aspek agama yang tercermin terhadap prilaku kehidupan komunitas Punk yang menganut sistem anti kemapanan, dipersepsikan oleh masyarakat dari sisi negatif. Biasanya apa yang mereka peroleh dari agama tidak memuaskan keingintahuan, jawaban-jawaban atas segala persolan hidup yang mereka hadapi atau sebaliknya. Akan tetapi, pada implementasinya agama 13
Murti, Keberagamaan Komunitas Punk, (Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007).
7
tidak menjadi pedoman dasar yang kuat bagi sebagian komunitas Punk ini dan juga sebagian anak Punk menganggap agama sebagai dasar untuk memotivasi dirinya agar tetap berusaha berprilaku baik, mencegah perbuatan yang buruk serta menjauhi segala larangannya dan menjalankan apa yang telah diperintahkan agama kepada pemeluknya.14 Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengaruh agama sangat besar dalam proses seorang menjadi komunitas Punk dan agama sangat berperan penting untuk mencegah dari perbuatan anak Punk dari dosa. Tetapi bagi sebagian anak lain mengatakan bahwa agama tidak mempunyai pengaruh “apa-apa” di dalam kehidupan, yang ada hanyalah kebebasan tanpa adanya aturan. Kemudian, tesis yang ditulis oleh Bambang Hernawan dengan judul “Wacana Kritik Lirik Musik Rock”. Mengkaji tentang dibalik sebuah realitas kepentingan ekonomi sebagai alat kapitalisme, dalam sebuah teks musik dan lirik lagu musik rock itu diproduksikan untuk dapat mendistribusikan hasil dari lirik lagu kepada para penjual. Kemudian lirik lagu musik rock sangat diidentikan dengan nada dan kritik sebagai counter hegemoni (yang menyuarakan kebebasan). Padahal di dalam lirik tersebut sangat memboyong suatu kepentingan kapitalisme yang di dalam musik rock selalu terjadi ketimpangan yang artinya, bahwa pada dasarnya musik rock dan lirik lagunya tidak bisa dikatakan sebagai bentuk suatu realitas sosial, melainkan lebih kepada harga atau nilai yang terakum dalam selara pasar dan bisa disebut sebagai market.15
14
Ibid., h. 8. Bambang Hernawan, Wacana kritik Lirik Musik Rock Studi Analisis Wacana kritikal Musik Undergraound, (Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Jakarta, 2003). h. 10-15.
15
8
Isi dari penelitian adalah pemahaman musik rock di balik kata perlawanan merupakan bahasa dalam musik rock, yang diidentikan dengan menyuarakan kebebasan melalui kritikan berupa lirik lagu bercerita kondisi sosial masyarakat yang ada dan menggambarkan lirik lagu Kesimpulannya dari penelitian ini adalah musik sangat berkembang pesat pada tahun 1950 sebagai sebuah musik populer yang disebut aliran musik rock (musik yang dimainkan dengan nada dan irama keras), yang merupakan sebuah industri sangat kecil di dalam ruang lingkupnya. Namun, pada perkembangannya musik ini beralih fungsi dahulunya anti kemapanan, merubah bentuk menjadi sebuah aliran musik dengan gaya hidup anak muda cenderung hedonisme. Aliran musik rock juga bukanlah dianggap sebagai aliran musik yang benar, dan juga bukanlah aliran musik yang menunjukan kritik yang sesungguhnya. Di balik itu semua musik memang mempunyai suatu kepentingan pemilik modal bahwa musik adalah suatu industri yang masuk di dalamnya tertanam nilai-nilai pasar.16 Selanjutnya, penelitian yang ditulis oleh Fransiska Titiwening berjudul Punk: Masalah Identitas Dalam Metode Antropologi, yang mengkaji tentang komunitas punk juga merupakan hasil dari pembentukan media yang selalu berubah-ubah dalam waktu singkat, sehingga media juga menjadi permasalahan identitas paling penting dengan membawa pengaruh besar bagi kehidupan komunitas Punk dimasyarakat. Media juga dapat menyediakan banyak pilihan sekaligus dapat merubah identitas hasil bentukan media itu sendiri. Dalam hal ini
16
Ibid., h. 164-172.
9
bahwa media juga mempunyai “batas” yang selalu berubah ubah, dimana komunitas punk juga merupakan hasil dari bentukan media.17 Isi dari penelitian tersebut adalah identitas menjadi permasalahan penting di dalam pembentukan karakter setiap individu komunitas Punk sehingga konflik antar komunitas Punk yang kerap terjadi saat ini dapat membentuk batasan identitas bagi komunitas Punk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media selalu menawarkan pandangan yang membentuk berbagai macam gaya hidup yang punya ruang sosial tersendiri didalam membentuk identitas dan media sangat berperan penting menentukan karakter anak Punk. Skripsi yang berjudul “Perkembangan Musik Punk di Amerika” yang di tulis oleh Ahmad Fikri Hadi Mengkaji tentang masalah perkembangan musik Punk di Amerika pada periode 1974-1980. Pada tahun tersebut merupakan awal dari perkembangan musik Punk di Amerika yang ditandai munculnya grup band The Ramones sebagai grup band pertama beraliran musik Punk di Amerika. 18 Isi dari penelitian ini adalah perkembangan musik Punk tidak lahir sebagai sebuah aliran musik baru, melainkan sebuah gaya hidup anak Punk di Amerika dan sangat berkembang dalam bentuk perlawanan dinilai dari sikap anti kemapanan dalam lirik-lirik lagu yang mengkritik keadaan sosial, politik, ekonomi, dan budaya pada saat itu. Musik punk juga dikenal sebagai musik yang sangat agresif dikarenakan musik punk identik dengan perlawanan anak muda
17
Fransiska Titiwening,: “Punk Masalah Identitas Dalam Metode Penelitian Antropologi,” (Tesis S2 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Jakarta, 2001). 18 Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik Punk di Amerika. (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, 2008).
10
terhadap sebuah aturan dan norma-norma yang ada. Hal itu dapat terlihat dari gaya anak punk seperti orang kriminal, dan mencerminkan anak-anak muda yang pemberontak. Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah Amerika sebagai kiblat perkembangan musik populer. Di antara beberapa perkembangan aliran-aliran musik yang populer pada saat itu adalah blue jazz, pop, rock, dan masih banyak aliran-aliran musik yang berkembang pada saat itu. Selanjutnya, perkembangan aliran musik tersebut terjadi kerena revolusi dalam dunia musik, revolusi tersebut diawali dengan dalam bentuk teknis seperti permainan, sound, dan media yang mendukung pada saat itu televisi, radio dan majalah, mulai berkembang setelah perang dunia II. Kemudian muncullah perkembangan musik khususnya Rock and Roll sekitar tahun 1960 ditandai dengan berbagai pergaulan bebas kaum remaja pada saat itu seperti, sex bebas, minum-minuman alkohol, penggunaan obat-obat terlarang. 19 Dari hasil beberapa penelitiaan di atas, maka ada pembedaan dengan hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis menemukan kajian keberagamaan komunitas punk, studi kasus komunitas Punk di Bintaro dengan hasil studi yaitu pada penelitiaan pertama di atas. Akan tetapi, penelitian tersebut melihat sejauhmana komunitas Punk dan anak-anak Punk memahami agama itu sendiri yang tercermin dari pola perilaku kehidupan anak-anak punk yang dianggap dan dipersepsikan oleh sebagian masyarakat mempunyai lebel negatif bahkan anti agama. Sedangkan penelitiaan yang dilakukan penulis adalah menggambarkan 19
Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik di Amerika. (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, 2008).h. 6.
11
profil komunitas Punk dan faktor pendorong menjadi Punk studi kasusnya komunitas Punk yang berada di Lenteng Agung melalui berbagai kegiatankegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas Punk seperti, kegiatan komunitas Punk di dalam bermain musik, kegiatan komunitas Punk dalam membuat lirik lagu, kegiatan komunitas Punk dalam berkumpul, kegiatan komunitas Punk dalam berwirausaha, dan kegiatan komunitas punk dalam membuat tatto serta masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Punk Lenteng Agung. Dan Penulis juga menggambarkan adanya identitas diri komunitas punk melalui cara berpakaian anak-anak punk dalam berbagai atribut-atribut, aksesoris yang digunakan dan dipakai sebagai simbol-simbol yang ada pada komunitas Punk. F. Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pendekatan fenomenologi. Fenomenologi adalah fakta yang disadari, masuk ke dalam pemahamanan manusia dapat dibedakan dari suatu yang sudah menjadi, atau disiplin ilmu dengan menjelaskan dan mengkalisifikasikan sebuah fenomena yang terjadi tampak di depan kita. 20 Fenomenologi memahami bagaimana manusia mengkonstruksi dan konsep-konsep penting dalam kerangka intersubjektivitas. Karena pemahaman tentang intersubjektivitas dunia dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain. Kemudian makna yang kita ciptakan dapat ditelusuri berupa karya, pengalaman,
20
Engkus Kuswarno, Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitian Penelitian Fenomena Pengemis kota Bandung, (Bandung: Widya Padjajaran. 2009). h. 1-2
12
tindakan karya dan aktivitas yang kita lakukan. Akan tetapi, ada peranan orang lain di dalamnya.21 1. Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah 7 orang anggota komunitas Punk yang berada di Lenteng Agung, dari 10 orang jumlah anak-anak punk yang berada di bescem komunitas Punk Lenteng Agung. Pemilihan Informan utama diambil dengan ciri yaitu sample secara acak tidak berurutan. Yang di dalamnya merupakan tekhnik sampling snowball bertujuan memperluas informasi sebanyak-banyaknya dan dapat dipilih untuk mendapatkan informasi yang diperoleh terlebih dahulu, sehingga dimulai dari satu menjadi makin lama semakin banyak dan sample ini tidak dapat ditentukan dengan berapa jumlahnya seorang responden. 22 2. Jenis Data a.
Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara kepada anggota komunitas Punk dengan meneliti profil komunitas Punk dari berbagai jenis. Di antaranya adalah jenis kelamin, jenis usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jenis kegiatan, dan jenis aksesoris Punk. Sedangkan latar belakang komunitas Punk dapat dilihat dari faktor yang melatar belakangi seorang masuk ke dalam komunitas Punk dengan melalui beberapa faktor diantaranya sebagai berikut: faktor keluarga, faktor kemiskinan, faktor pertemanan, dan faktor lingkungan.
21 22
Ibid., h. 2. Lexy J. Meleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Rosda, 2006). h. 186.
13
b.
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari kajian pustaka dan sebagai pendukung dari data primer seperti, artikel, koran, majalah, sebagai sumber tertulis lainnya yang dibahas dalam penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data Data-data yang diambil dari penelitian ini dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut: pengamatan (Observation), wawancara dan dokumentasi. a.
Pengamatan (observation) yaitu pencatatan secara sistematis terhadap suatu fenomena-fenomena yang diselidiki dan dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan dengan mendatangi narasumber.
b.
Wawancara adalah percakapan berupa tanya jawab berhadapan langsung dengan responden untuk mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari responden. Wawancara ini dilakukan secara mendalam artinya suatu wawancara dan fokus permasalahan dalam penelitian ini.
4. Analisis dan Interpretasi Data Dalam penelitian fenomenologi analisis data merupakan salah satu langkah paling penting untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian dengan mendeskripsikan peristiwa atau fenomena yang dialami langsung oleh informan secara menyeluruh melalui wawancara dan pengalaman agar orang-orang dapat memahami topik dari setiap pernyataan-pernyataan yang memiliki nilai setara, sehingga pernyataan-pernyataan tersebut akan
14
menjadi unit-unit bermakna yang kemudian mengelompokan setiap unit makna ke dalam tema-tema tertentu. G. Sistematika Penulisan Supaya penulisan mendapat hasil penelitian secara objektif dan mudah untuk dipahami, serta memberikan gambaran yang lebih jelas tentang materi yang terkandung di dalam skripsi ini. Penulis menyusun sistematika sebagai berikut : Pada Kesatu, ini membahas pendahuluan yang mencakup tentang latar belakang masalah. Pembatasan masalah dan perumusan masalah. Tujuan penelitian. Tinjauan Pustaka, kegunaan penelitian, secara teoritis dan praktis, serta Sistematika penelitian. Bab kedua, ini membahas tentang landasan teori definisi fenomenologi. Sejarah fenomenologi, tinjauan sosiologi tentang beberapa faktor masalah sosial seperti, faktor keluarga, faktor pertemanan, faktor kemiskinan dan faktor lingkungan. Bab ketiga, ini membahas profil komunitas Punk Lenteng Agung, Sejarah terbentuknya komunitas Punk, keanggotaan komunitas Punk, Identitas diri anak Punk dengan simbol-simbolnya, Tingkat sosial dan ekonomi, komunitas Punk dalam aksi panggung, penilaian masyarakat terhadap komunitas Punk. Bab keempat, ini membahas hasil penelitian komunitas Punk, kegiatankegiatan positif komunitas Punk, berupa kegiatan-kegiatan Punk dalam bermusik, kegiatan Punk dalam membuat lirik lagu, kegiatan Punk dalam berwirausaha, dan kegiatan Punk dalam berkumpul dan kegiatan punk membuat tatto dan faktor yang
15
mendorong seseorang menjadi komunitas Punk seperti, faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor kemiskinan dan faktor pertemanan. Bab kelima, ini membahas penutup yang berisikan kesimpulan dan saran untuk pengembangan lebih lanjut.
16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Sosialogi Tentang Beberapa Faktor Masalah Sosial 1. Faktor Keluarga Keluarga terdiri dari Ibu, Bapak, Saudara kandung dan dapat mencakup Nenek, Kakek, Paman, Bibi dan lain-lainnya yang merupakan agen sosial. Menurut Gertrude Jacger (1977) dengan mengatakan bahwa di era modern ini suatu peranan yang paling penting dalam agen sosial terletak pada kedua orang tua terhadap anak itu sendiri. Bagaimana orang tua dan keluarga dapat membuat situasi dan kondisi dirumah lebih nyaman bagi perkembangan anak.23 Kemudian, keluarga juga adalah suatu kelompok masyarakat yang mempunyai hubungan emosional, kekerabatan, perkawinan dan hubungan darah baik berkaitan dengan Bapak, dan Ibu. Keluarga juga dapat menentukan hubungan baik dengan sesama anggotanya jika kebahagian serta kemakmuran, akan selalu tetap terjaga dan selalu ada disetiap anggota dalam ikatan keluarga. Keluarga juga sangat mempunyai jaringan sosial yang lebih besar, dikarenakan pengawasan dari orang, tua, dan saudarasaudara kita untuk dapat memberikan perhatian, kritik, saran, perintah,
23
Kamanto Sunarto Pengantar Sosiologi (Jakarta: Edisi ke tiga penerbit, Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia, 2004), h. 26.
17
pujian, rayuan dan peringatan atau ancaman, agar kita sebagai anak-anaknya dapat menunaikan segala kewajiban yang telah di amanatkan kedua orang.24 Selanjutnya beberapa fungsi keluarga yang telah diidentifikasikan oleh Horton dan Hunt adalah sebagai berikut: 1. Keluarga dapat berfungsi sebagai pengatur dorongan seks, dalam artian bahwa tidak ada satu pun anak yang melakukan hubungan seks dan memperbolehkan hubungan seks. Tanpa adanya status perkawinan. 2. Kelurga berperan penting untuk mengawasi dan mengatur anak di dalam menuntukan sifat, dan karekter bagi itu sendiri 3. Keluarga berfungsi untuk memberikan perhatian, cinta kasih dan kasih yang tulus kepada anak-anaknya dan jika keluarga tidak dapat memberikan kasih sayang serta perhatian kepada anak, maka yang ada anak dapat melakukan berbagai tindakan penyimpangan 4. Keluarga berfungsi untuk memberikan rasa nyaman, aman dan perlindungan terhadap anak-anaknya 5. Keluarga juga berfungsi untuk memberikan keturunan anak. 6. Keluarga berfungsi untuk memberikan status sosial kepada anak dan hubungan kekerabatan. 25
24
William J. Goode. Sosiologi Keluarga. Penerjemah Lailahanoum Hasyim (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h. 2-4. 25 Kamanto Sunarto Pengantar Sosiologi (Jakarta: Edisi ke tiga penerbit, Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia, 2004), h. 66.
18
Menurut tokoh sosiologi yang bernama Plato ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah dan penyimpangan di dalam sebuah keluarga pertama, bahwa masing-masing individu dalam keluarga dapat mengembangkan sikap dan tingkah lakunya dirinya sendiri dalam sistem keluarga yang mapan, hal tersebut mereka tidak dapat mengatasi dan menyelesaikan segala permasalahan dengan baik dan tidak dapat menyesuaikan diri dari apa yang dihadapinya di dalam kehidupan. Kedua, adanya sebuah konflik pertikaian dan pertengkaran di antara keluarga sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan baru dalam kedua belah pihak yang membuat adanya perubahan di dalam sistem keluarga. 26 Carut marut dan kekacauan dikeluarga juga mempengaruhi seseorang dalam satu unit keluarga berikut ini adalah beberapa macam kekacauan yang di alami keluarga di antaranya: 1. Ketidaksahan yang berarti pada dasarnya suami sebagai kepala rumaha tangga tidak dapat menjalankan tugasnya serta kewajibannya yang sesuai pada peranannya. 2. Adanya perceraian di antara suami dan istri membuat salah satu di antara mereka tersebut memutuskan untuk berpisah dan meninggalkan
sehingga
adanya
sebuah
kewajiban
dan
peranannya yang berhenti diakibatkan perceraian. 3. Keluarga yang satu sama lain tidak ada hubungan interaksi, saling tegur sapa dan dalam setiap anggota-anggotanya masih 26
William J. Goode. Hasyim Sosiologi Keluarga. Penerjemah Lailahanoum (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007). h. 10-11.
19
tetap tinggal dalam satu rumah membuat tidak adanya hubungan emosianal satu sama lainnya. 4. Adanya di antara keluarga suami dan istri yang terpecah belah satu sama lainnya yang disebabkan salah satu dari mereka telah meninggal dunia, berpisah karena terkena kasus yang mengakibatkan salah satu di antara mereka dipenjara, depresi, dan bencana. 5. Adanya suatu peran yang sangat tidak diinginkan bagi hampir masing-masing keluarga yang disebabkan karena sakit jiwa, keterbelakangan mental dan penyakit yang sangat parah dan terus menerus.27 Sebaliknya, jika perpecahan di antara keluarga atau (disorganisasi) yang diakibatkan adanya konflik pertikaian antara suami dan istri yang mengakibat terjadinya perceraian di antara kedua belah pihak akan menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan kondisi anak sehingga anak mencari pelarian sebagai bentuk kekecewaan terhadap kedua orang tua dan disorganisasi di dalam keluarga terjadi karena adanya konflik peranan sosial yang berbeda atas dasar perbedaan, ras, agama dan fakto ekonomi.28 Jika di antara suami dan istri dalam sebuah keluarga menemukan kebahagian di dalam rumah tangganya dengan cara membesarkan anak, maka anak akan mempunyai kebahagian dalam keadaan rumah tangga orang
27
William J. Goode. Hasyim Sosiologi Keluarga. Penerjemah Lailahanoum (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),h. 184-185. 28 Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 324.
20
tua dan kemungkinan besar anak akan tumbuh sehat bahagia secara psikologis. Akan tetapi, jika seandainya anak yang dilahirkan dari kondisi keluarga yang dilatarbelakangi karena perceraian antara Ibu dan Bapaknnya. Maka kehidupannya pun akan mengalami banyak perubahan membuat remaja atau anak akan menentukan pilihan hidupnya sendiri dan kebanyakan para anak-anak remaja pada saat ini ditujukan dengan kenakalan remaja yang disebabkan hubungan rumah tangga kedua orang tuanya mengalami perceraian, tetapi ada juga kenakalan yang diakibatkan bukan terjadinya perceraian di antara kedua orang tua melainkan lalainya orang tua mengawasi anak-anak remajanya dalam pergaulan. 29 2. Faktor Pertemanan Persahabatan atau pertemanan adalah sebuah kelompok yang mempunyai ketergantungan hubungan antar individu yang satu dengan yang lainnya di tandai adanya hubungan emosioonal, keakraban saling percaya, mencurahkan hati perasaan, pemikiran, pengalaman dan dapat saling menerima satu sama lainnya. Dan teman juga dapat melakukan berbagai kegiatan-kegiatan secara bersama-sama dalam suatu kelompok untuk mengembangkan keterampilan, bakat dan kemampuan, potensi diri, harga diri, dan berbagai kegiatan lainnya yang mengasah bakat dan potensi yang teman lain dapat memiliki serta pertemanan dan persahabatan juga akan memperoleh dukungan, semangat, bantuan, curahan dari teman-teman
29
William J. Goode. Hasyim Sosiologi Keluarga. Penerjemah Lailahanoum (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h. 204.
21
lainnya
apabila
ada
seorang
teman
yang
sedang
mengahadapi
permasalahan. 30 Menurut tokoh yang bernama Gottman dan Parker menjelaskan fungsi persahabatan antara lain sebagai berikut: 1. Dalam sebuah persahabatan teman selalu dapat menemani dalam berbagai kegiatan-kegiatan teman lainnya. 2. Adanya motivasi dari sahabat jika seorang teman remaja sedang mengalami permasalahan yang membuat teman menjadi motivator untuk memberikan bantuan, saran-saran, arahan untuk mencapai pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh teman 3. Pengorbanan sahabat sangat dibutuhkan dalam pertemanan baik itu pengorbanan uang, waktu, tenaga, pikiran, terhadap seorang sahabatnya ketika sahabatnya membutuhkan bantuan dan pertolongan teman. 4. Saling perhatian antara sahabat agar terciptanya keutuhan dalam membina pertemanan 5. Persahabatan juga bisa dijadikan oleh seorang remaja untuk mengeluarkan bakat serta kemampuan yang ada dalam dirinya untuk dapat mengembangkan potensi sesuai keahlian yang dimiliki sehingga jika ada kekurangan dalam diri
30
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004). h. 101-103.
22
seorang remaja teman dapat dijadikan bahan evaluasi untuk merubah dirinya berbuat lebih baik darapada sebelumnya. 6. Persahabatan juga dapat selalu memberikan rasa aman, nyaman keakraban, kepercayaan, hubungan emosiaonal yang lebih dekat lagi agara dalam suasan keakraban tersebut dapat mengungkapkan
berbagai
perasaan,
pemikiran
dan
pengalaman masing-masing individu.31 Terkadang persahabatan dan pertemanan juga dapat menimbulkan pengaruh positif dan negatif bagi perkembangan remaja itu sendiri. Seorang remaja jika tidak bisa memanfatkan waktu untuk melakukan berbagai kegiatan positif maka yang ada adalah seorang remaja akan terjerumus masuk ke dalam perilaku dan tindakan negatif yang melanggar norma-norma sosial, pada akhirnya remaja tersebut memalukan nama baik keluarga itu sendiri. Contohnya dari perilaku dan tindakan remaja yang mengara kepada hal-hal negatif seperti, sex bebas, pergaulan bebas, dan remaja sering memakai narkoba serta meminum-minuman keras. Dan jika seorang remaja memanfaatkan waktu luang dengan berbagai kegiatan-kegiatan positif seperti, bernyanyi, bermain gitar, membaca buku, mendengarkan musik menonton film, dan berolah raga baik itu dalam suatu kelompok remaja maupun antar individu remaja itu sendiri. Maka remaja tersebut
31
Ibid., h. 102-103
23
dapat mengembakan potensi dirinya sesuai bakat dan kemampuan yang ada pada dirinya. Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja antara lain: a. Kondisi keluarga yang carut marut mengakibatkan terjadinya konflik, perceraian, pertengkaran di dalam keluarga. b. Kurangnya rasa perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya. c. Status sosial ekonomi kedua orang tua yang notebenenya berasal dari kelas ekonomi menengah ke bawah. d. Tidak adanya penerapan aturan tata tertib atau disiplin yang diperlakukan orang tua terhadap anak. 32 Teman juga merupakan faktor terpenting di dalam menentukan segala bentuk pergaulan apalagi teman umur, dan seangkatan bagi anak remaja. Baik teman bermain, teman bergaul maupun teman disekolah. Kebanyakan anak remaja saat ini suka bergaul dengan teman seumur secara bersama-sama atau ngumpul disuatu tempat beramai-ramai, berkelompok antar teman yang satu dan yang lainnya sama-sama mempunyai motif serta peran yang sama dalam penyesuaian diri. Teman juga dapat mempengaruhi seorang teman yang lain untuk mengikuti ajakan bergabung kedalam suatu kelompok.33
32
Ibid., 109-111. Adiy Anugrahadi, “Pengaruh Komunitas Punk Terhadap Prilaku Remaja,” artikel diakses Pada 10 November 2011 dari Http://Siswa.UnivPancasila.ac.id/Musik/2010/12/01/pengaruh-komunitaspunk-terhadap-prilaku-remaja-indoensia/. 33
24
3. Faktor Kemiskinan Kemiskinan dapat digambarkan dengan taraf hidup rendah yang artinya bahwa penghasilan dan pendapatan rendah tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sedangkan kemiskinan dikatakan menurut beberapa tokoh di antaranya sebagai berikut: pertama, Emil Salim mengatakan bahwa seseorang, keluarga dapat dikatakan miskin apabila kebutuhan untuk memenuhi kehidupannya sangat rendah seperti kebutuhan pangan, kebutuhan papan, kebutuhan, pakaian, kebutuhan tempat tinggal dan lain-lainnya. Sedangkan yang kedua, menurut Suparlan ia mengatakan bahwa kemiskinan dapat dikatakan sebagai suatu standar kebutuhan hidup yang sangat rendah. Dikarenakan keluarga, masyarakat atau seseorang yang mengalami kemiskinan tingkat ekonominya rendah dibandingkan standar kebutuhan ekonomi masyarakat pada umumnya. Taraf hidup rendah dan standar kebutuhan hidup rendah sangat berpengaruh bagi kesehatan, kehidupan moral dan harga diri yang dapat dikategorikan meraka yang miskin.34 Beberapa aspek yang melatarbelakangi kemiskinan di dalam suatu kehidupan masyarakat demi memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu aspek sosial dan ekonomi. Aspek sosial dapat dikategorikan sebagai adanya ketidaksamaan dan perbedaan status sosial antar sesama warga dan masyarakat misalnya, perbedaan jenis usia, jenis kelamin, ras dan suku bangsa berdasarkan dari
34
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991). h. 326-328
25
pelapisan sosial yang berada di masyarakat pada umumnya. Ada tiga unsur faktor penyebab kemiskinan menurut pendapat umum adalah sebagai berikut: 1. Kemiskinan yang disebabkan karena mental seseorang atau aspek badaniah yang artinya seseorang yang tidak sehat jasmanninya (cacat). Mereka melakukan pekerjaannya dengan cara mengemis, dan meminta-minta hal tersebut mereka lakukan untuk berprofesi dan bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan kemiskinan yang disebabkan mental seseorang dikarenakan mereka malas untuk bekerja.. 2.
Kemiskinan disebabkan bencana alam artinya bahwa seseorang atau masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana alam, mereka sudah tidak mempunyai tempat tinggal dan harta benda lagi.
3.
Kemiskinan buatan yang artinya kemiskinan itu dipandang oleh orang sebagai takdir dari tuhan serta menerima apa adanya yang diberikan tuhan tanpa didasari dengan usaha.
Selanjutnya, faktor kemiskinan diidentikan dengan faktor ekonomi di mana kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan seseorang yang tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan seseorang tersebut, tidak dapat memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupannya serta tidak mampu memanfaatkan keahlian, kemampuan, tenaga maupun fisiknya. Kemiskinan dianggap sebagai suatu masalah sosial yang sangat krusial muncul dalam masyarakat pada umumnya. Seseorang
26
bisa dikatakan miskin bukan karna ia kurang makan, pakaian, bahkan mempunyai rumah. Akan tetapi, seseorang dapat diakatakan miskin karena pemilikan hartanya dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jakarta. Seorang dianggap miskin karena tidak memiliki radio, kulkas, televisi, motor, rumah, komputer dan lain-lainya sehingga lamakelamaan benda-benda sekunder tersebut dijadikan tolak ukur bagi keadaan sosial-ekonomi seseorang. 35 Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan pada intinya kemiskinan sangat berkaitan langsung dengan struktur ekonomi, budaya, sosial dan politik sehingga mereka yang miskin harus dapat diberikan pekerjaan yang layak dan penghasilan yang cukup.36 4. Faktor Lingkungan Dalam tinjauan sosiologis yang lebih memusatkan perhatiannya pada lingkungan sekitar dan menyoroti berbagai peranan penting lingkungan dalam mempengaruhi tumbuhnya motivasi serta keberhasilan anak-anak remaja. Diantara berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi Lingkungan-lingkungan tersebut adalah sebagai berikut : i. Orang tua, saudara-saudara, dan kerabat dekat ii. Kelompok sepermainan iii. Kelompok pendidik (sekolah) 37
35
Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 320. 36 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991).h. 329. 37 Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 386.
27
Orang tua, saudara, dan kerabat merupakan salah satu lingkungan paling dekat yang sangat berhubungan dengan anak, dalam lingkungan keluarga anak dapat mengenal lebih jauh lagi tentang pergaulan hidup dan dunia yang ada disekitarnya serta anak dapat bersosialisasi, berinteraksi dengan lingkungan keluarga berdasarkan atas kasih sayang yang diberikan keluarga dan anak didik oleh lingkungan keluarga untuk mengenal nilainilai, seperti, nilai ke disiplinan, nilai ketertiban dan ketentraman, nilai keakhlakan dan nilai-nilai lainnya. Sebaliknya jika lingkungan kelurga tidak mengajarkan apa-apa terhadap anak, maka akan berakibat buruk bagi pengaruh perkembangan psikologis anak, sehingga anak dapat berpaling dari lingkungan keluarga ke lingkungan yang lainnya. 38 Teman seusia, sebaya, sepermainan juga sangat mempengaruhi perilaku kehidupan remaja saat ini dalam lingkungan sepermainan walaupun dalam masa itu seorang remaja sudah mempunyai sahabatsahabat, teman-teman dekat. Sahabat dekat itu adalah, anak tetangga, anak kerabat dan seterusnya. Biasanya dalam lingkungan sepermainan anakanak remaja selalu berkumpul bersama-sama membuat sebuah kelompok pertemanan berjumlah 3 sampai dengan 5 orang, serta lingkungan sepermainan dalam kelompok remaja mempunyai pengaruh positif dan negatif yang sangat besar dalam menentukan pilihan hidupnya, sikap dan tingkah laku bagi remaja itu selalu sendiri datang dari teman sebaya, seusia dan teman sepermainan. Contoh peranan positif lingkungan
38
Ibid., h. 386-387.
28
sepermainan bagi prilaku remaja seperti, remaja dapat mengembangkan potensi, keahlian dan bakatnya yang dimiliki untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan teman sepermaian dan lain-lainnya. Sedangkan peranan negatif bagi perkembangan remaja dalam lingkung sepermainan sebagai berikut, adanya pengaruh dari teman-teman sepermainan untuk mencoba dan melakukan hal-hal negatif cenderung mengarah kepada pergaulan bebas, minum-minuman keras, sex bebas dan lainnya.39 Peranan lingkungan sekolah atau pendidik sangatlah mempunyai peran yang sangat lebih luas di dalam membentuk sebuah karakter anak didik seperti, anak didik dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya, anak didik dapat membentuk sikap-sikap dan kebiasaankebiasaan yang dianggap baik, anak didik dapat belajar bekersama bersama-sama teman-temannya serta kelompoknya, anak didik dapat memperoleh pengajaran yang baik dari lingkungan sekolah dan para gurunya terhadap segala bentuk pengajaran yang dilakukan oleh para pendidik agar anak didik dapat berkembang dan berfikir maju.40 Menurut Jackson guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendidik siswa-siswa agar dapat memajukan siswa-siswanya di dalam perkembangan anak didik dibandingkan organisasi sekolah yang di mana guru selalu bertemu dengan anak didiknya pada waktu guru mengajar di kelasnya.41
39
Ibid., h. 389-390. W.A. Gerungan. Psikologi Sosial,(Bandung: PT Refika Aditma, 2004). h. 205-207. 41 Ibid., 208.
40
29
Sedangkan menurut Hetzer
bahwa
peranan seorang
guru
menggunakan metode-metode pengajarannya terhadap anak didiknya,. dengan mengajarkan metode-metode yang digunakan oleh guru untuk mengajak anak-anak didiknya agar selalu bekerja, dan lain-lainnya. Dapat menjamin anak didiknya akan kemajuan dan perkembangan jiwa bagi anak didik itu sendiri.42 . Jika anak sudah memasuki masa sekolah SMP dan SMA peranan Guru sebagai pengajar dan pendidik dibatasi dengan berbagai peranan anak didik. Akan tetapi, nasehat serta bimbingan guru masih sangat berperan terhadap anak didik, agar anak didik dapat menyelesaikan pendidikannya dengan sebaik-baik mungkin. Pada tahapan inilah anak didik mulai menemukan jati dirinya dimasa remaja dengan membentuk sifat, karakter, perilaku dan tindakan kepribadiannya menuju kearah lebih mandiri. Pada tahapan ini juga anak didik mulai mencoba sesuatu hal-hal baru dalam dunia kehidupannya dengan apa yang diinginkan oleh remaja. Bahkan, jika menurut pemahaman guru yang tidak sepaham dengan dirinya anak didik mencoba untuk memberanikan diri dengan mengkritik guru tersebut.43
42
Ibid., h. 208. Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 391.
43
30
BAB III PROFIL KOMUNITAS PUNK LENTENG AGUNG A. Sejarah Terbentuknya Komunitas Punk Mike dan beberapa teman-teman lainnya adalah seseorang mahasiswa yang duduk dalam bangku kuliah, Jurusan dan Univesitas Grafika Jakarta sama. Tepatnya tahun 1996, mereka juga aktif sebagai aktivis mahasiswa diberbagai organisasi pergerakan mahasiswa pada saat itu yang bernama AFRA (Anti Fasis dan Rasisme). Mike dan beberapa teman-teman lainnya juga memutuskan untuk keluar dari AFRA (Anti Fasis Dan Rasis) tepatnya sekitar tahun 1997. Dikarenakan organisasi tersebut sudah tidak sepaham lagi, serta orientasi dan cita-cita organisasi sudah keluar dari batasan-batasasan dan nilai-nilai perjuangan aktivis pergerakan pada saat itu. Yang ada adalah organisasi tersebut selalu memperebutkan kepentingan-kepentingan politik praktis, baik kepentingan organisasinya maupun kepentingan individu. Kemudian, setelah Mike dan beberapa teman lainnya keluar dari organisasi AFRA mereka mencoba membentuk organisasi baru yang bernama JAFA NUS (Jaringan Anti Fasis Nusantara), berideologikan sebuah persamaan, kesamaan, visi misi melihat suatu ideologi anarkisme yang sangat berkaitan erat dengan ideologi sosialisme. 44 Seiring dengan berjalannya waktu selanjutnya, Mike dan beberapa teman lainnya juga tidak dapat bertahan lama dalam tubuh organisasi 44
Wawancara dengan Mike, Lenteng Agung, 30 Juli 2011.
31
JAFA NUS (Jaringan Anti Fasis Nusantara). Dengan mencoba berkumpul, berinisiatif untuk membuat sebuah kelompok atau komunitas yang bernama komunitas Punk. Mike beserta teman-teman lainnya mempunyai motif, tujuan, harapan, semangat yang sama untuk membentuk sebuah komunitas atau kelompok yang bernama Punk. Diidentikan sebagai anak muda yang haus akan segala bentuk ketidakadilan, kekejaman, kekerasan, dari segala bentuk penindasan, diskriminasi lainnya yang dilakukan oleh penguasa, aparat TNI/PORLI, serta pemerintah terhadap masyarakat pada saat itu.45 Komunitas Punk ini muncul pada 22 Desember 1997 yang bertepatan dengan memperingati hari Ibu pada saat itu.46 Sebenarnya antara AFRA, JAFA NUS, mempunyai sebuah perbedaan-perbedaan, visi, dan misi serta tujuan yang sangat berbeda satu sama lainnya. Sehingga wajar saja jika perbedaan dan perdebatan yang sangat panjang dalam tubuh kedua organisasi tidak menjadikan halangan dan perpecahaan diantara kedua organisasi tersebut. Perbedaan dan perdebatan itu dianggap sebuah bentuk kepercayaan, dinamika kehidupan, dan menumbuhkan solidaritas sosial yang tinggi diantara kedua organisasi tersebut untuk bersama-sama membangun sebuah organisasi yang menganut paham-paham Ideologi anarkisme, dan kebebasan. Walaupun perdepatan-perdepatan panjang selalu muncul ditubuh kedua organisasi tersebut. Akan tetapi, dari sebuah perbedaan dan perdebatan yang ada di dalam kedua organisasi tidak selalu ingin menghancurkan semangat kedua 45 46
Wawancara dengan Mike, Lenteng Agung, 30 Juli 2011. Wawancara dengan Dede, Lenteng Agung, 23 Juni 2011.
32
organisasi di dalam berorganisasi untuk melakukan sebuah pergerakanpergerakan. 47 Tabel 1 Profil Singkat Anak Punk Informan
No
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Lama Menjadi Anggota Punk
Mengenanya pada masa SMA Tahun 1
Umam
Laki-laki
31
SMA
Wirausaha
1996
2
Dede
Laki-laki
20
SMP
Pengangguran
Tahap Sekolah Dasar
3
Riswan
Laki-laki
14
SD
Pengamen
2010
4
Ambon
Laki-laki
17
SMP
Pengamen
Dari Tahun 2001
5
Ebeth
Laki-laki
21
SMP
Seniman
Dari Usia 6 Tahun
6
Sinyo
Laki-laki
32
SMA
Wirausaha
Dimulai dari 2007
7
Mike
Laki-laki
34
SMA
Wiraswasta
Pada Tahun 1997
Sumber : Wawancara dan pengamatan 10 Juni-31 Juli 2011 Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang telah diteliti penulis dari 10 orang anggota komunitas Punk. penulis hanya dapat di mewawancari 7 orang anak Punk yang beraada di Lenteng agung seperti digambarkan singkat pada tabel tersebut beberapa data tentang anak-anak punk informan terdiri dari jenis kelamin dan usia anak-anak punk yang berusia di atas 30 tahun berkisar 3 orang, 20 tahun 2 orang dan sisanya berkisar di bawah 20 tahun, 2 orang.
47
Fajar Redite Syamsi. “Peran Musik Sebagai Media Propaganda Politik Dalam Pembentukan Opini Publik (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2006). h . 39.
33
Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan informan seperti digambarkan singkat pada tabel di atas, dapat disimpulkan beberapa data tentang anak-anak Punk yang mengenyam pendidikan di atas rata-rata seperti, 3 orang informan mengenyam pendidikan SMA, 3 orang informan mengenyam pendidikan SMP, dan 1 orang informan mengenyam pendidikan SD. Kemudian, jenis usia, dan pendidikannya seorang anak punk juga akan mempengaruhi dari tingkat keahlian dan keterampilan anak-anak tersebut dilihat dari pekerjaan sehari-hari anak Punk berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis di antaranya 2 orang sebagai wirausaha, 1 orang sebagai wiraswasta, 2 orang sebagai pengamen 1 orang sebagai pengangguran dan 1 orang sebagai seniman. Selanjutnya, seorang anak-anak Punk berdasarkan tabel di atas dilihat dari lamanya menjadi anggota komunitas Punk di antaranya sebagai berikut: 3 orang di atas 10 tahun dan 1 orang 10 tahun menjadi anggota komunitas Punk, dan sisinya 3 orang menjadi anggota komunitas Punk di atas 1 tahun sampai dengan 5 tahun menjadi anggota komunitas Punk.48 B. Keanggotaan Komunitas Punk Pada awal berdirinya komunitas Punk Jakarta yang bernama (YO), mereka menerapkan penerimaan anggota baru melalui kegiatan-kegiatan seperti, ospek yang diadakan dikampus mereka. Dengan sistem proses kaderisasi atau sering disebut sebagai perekrutan yang berarti setiap orang 48
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
34
wajib mendoktrin, mengajak mahasiswa dan mahasiswi yang berada dikampus tersebut untuk masuk ke dalam sebuah komunitas Punk. Seiring berjalannya waktu proses kaderisasi yang digunakan oleh komunitas punk Jakarta (YO), tidak dapat menuai hasil yang memuaskan, dikarenakan seleksi penerimaan anggota yang sangat ketat dan aturan yang diberlakukan pada saat itu dalam proses kaderisasi terlalu selektif dan banyak aturan, sehingga membuat sebagaian orang tidak mau mengikuti proses kaderisasi serta membuat para anggotanya yang sudah masuk ke dalam komunitas punk berinisiatif untuk keluar dari komunitas Punk Jakarta (YO), kemudian anggota anak-anak Punk yang keluar dari komunitas punk (YO) membuat sebuah komunitas Punk baru.49 Setelah komunitas Punk Jakarta sudah tidak membuat perekrutan anggota baru dengan proses kaderisasi yang baik dan struktur organisasi yang jelas. Setiap komunitas Punk pada saat ini mencoba untuk merubah struktur tidak terarah bagi masing-masing anggota kelompoknya. Dikarenakan Punk juga bukan merupakan kelompok yang lebih menginginkan setiap anggotanya untuk merekrut, mendoktrin dan mengajak orang banyak untuk masuk kedalam suatu komunitas punk. Dalam kelompok komunitas punk ini bukan sebuah kelompok organisasiorganisasi kemahasiswaan, atau organisasi ektra dan intra kampus yang selalu memprioritaskan proses pendidikan atau regenerasi kepada semua orang yang ingin masuk dalam dunia punk tidak seperti komunitas Punk 49
Fathun Karib ”Sejarah Komunitas Punk” artikel ini diakses pada 26 Desember 2010 dari Http://www.jakartabeat.net/musik/kanal-musik/ulasan/147-sejarah-komunitaspunk-jakarta-bagian2.html
35
Jakarta yang pada saat itu komunitas punk Jakarta membuat proses kaderisasi. Walaupun komunitas Punk ini tidak mempunyai struktur yang jelas dan tidak memakai sistem kaderisasi dalam suatu kelompoknya, seperti organisasi-organisasi dan komunitas-komunitas lainnya pada umumnya mempunyai struktur dan pembagian kerja yang jelas pada setiap anggotanya. Akan tetapi, anak-anak Punk dan komunitas-komunitas Punk ini sudah mempunyai pembagian kerja yang sangat jelas bagi masingmasing anak-anak Punk. hal itu dapat dilihat sesuai kemampuan, keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh setiap anak-anak Punk dalam bidang tertentu. Komunitas Punk dan anak-anak Punk ini sangat menjunjung tinggi salah satu orang yang merasa dituakan, dihargai, dan dihormati oleh para anggota komunitas Punk baik komunitas punk ini maupun komunitas Punk lainnya. Komunitas punk ini beranggotakan 8-10 orang anggota komunitas Punk. Seperti yang telah dituturkan oleh seorang informan. “8-10 Orang anggota komunitas punk, Mike yang mempelopori terbentuknya komunitas punk”. 50 Para personil komunitas Punk yang berada di Lenteng Agung berkisar rata-rata 8 sampai dengan 10 orang, bahkan di antara jumlah di atas tersebut, ada sebagaian anak-anak punk yang tidak menetap di bascem (tempat tinggal komunitas Punk). Bisa jadi jumlah tersebut melebihi dari
50
Wawancara dengan Umam, Lenteng Agung, 06 Juli 2011.
36
10 orang dikarenakan silih bergantinya dan ada yang datang maupun ada yang pergi meninggalkan bascem tersebut. Terkadang ada juga jumlah komunitas Punk yang berada di Lenteng Agung yang berdomisili di daerah Lenteng Agung di mana sebagian anak-anak punk tersebut menetap dan bertempat tinggal masih dalam satu lingkungan dengan komunitas Punknya. C. Identitas Diri Anak Punk Dengan Simbol-simbolnya Komunitas Punk dalam berpakaiannya merupakan suatu identitas dirinya dengan menunjukan solidaritas terhadap sesama kaum yang masih tertindas dengan cara berpakain yang mereka kenakan juga adalah bentuk dari simbol keberpihakan Punk pada kaum tertindas, sehingga wajar saja jika identitas diri anak Punk ditunjukan pada berbagai atribut yang digunakan di dalam tubuh masing-masing anak Punk. Diantara simbolsimbol anak Punk adalah sebagai berikut : 1. Rambut bergaya Mohawaks adalah rambut yang dibuat berbentuk seperti duri keatas. Gaya ini merupakan pengadopsian dari asli suku Indian yang dibantai habis oleh orang kulit putih di Amerika, serta cermin dari keberpihakan dalam memperjuangkan hak-hak Punk terhadap suku Indian di Amerika. 51 2. Spike kulit yang mereka kenakan dipakai pada pergelangan tangan adalah sebagai simbol pengikat tangan terpidana mati pada kursi 51
Fajar Redite Syamsi. “Peran Musik Sebagai Media Propaganda Politik Dalam Pembentukan Opini Publik (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2006).
37
listrik digunakan untuk mengeksekusi para aktivis yang diculik oleh diktator di negara-negara barat pada masa itu. 3. Sepatu Boots yang mereka selalu dipakai oleh anak-anak Punk, biasanya dipakai juga oleh prajurit tentara dan kepolisian sebagai bentuk dari arogansi militer terhadap kaum minoritas. Oleh karena itu sepatu boots diidentikan dengan simbol-simbol bahwa komunitas Punk akan siap menghadapi segala rintangan apapun termasuk hukuman dan kesulitan secara ekonomi. 4. Rantai dan gembok adalah simbol dari bentuk dari rasa solidaritas antar sesama anak-anak Punk dan kekuatan komunitas Punk untuk melawan segala bentuk diskriminasi yang dilakukan oleh para penguasa. Sebagai bentuk simbol kesatuan yang utuh antara komunitas Punk. Faktanya komunitas ini sangat kuat tidak diskriminasi dengan membeda-bedakan, suku, ras dan kelas baik kelas menengah maupun kelas bawah itu sendiri. 5. Celana Jeans Ketat yang diidentikan simbol dari himpitan komunitas Punk terhadap lingkungan dengan menghalang-halangi mereka pada saat aksi panggung dan merupakan sebuah simbol tentang kemerdekaan, kebebasan gerak, berekspresi dan ide para komunitas Punk. 6. Tatto adalah simbol kekuasaan atau kekuatan terhadap fisik bagi setiap anak-anak Punk yang menggunakan tatto di dalam tubuhnya.
38
Selanjutnya, anak-anak Punk percaya bahwa lewat tatto mereka memiliki kekuasaan penuh terhadap tubuh. Selain itu, tatto juga menyimbolkan sebagai bagian dari citra rasa seni yang mayoritas kaum berasal dari kaum menengah kebawah dan menengah. 7. Pierching biasa yang disebut dengan (tindikan) adalah sebagai simbol kekuatan atas tubuh dan merupakan perlawanan penderitaan terhadap rasa sakit yang mereka kenakan di dalam tubuh mereka. 8. Eye shadow adalah sebuah simbol dari berbagai pemahaman yang ada dilihat dari cara pandang anak-anak Punk melihat masa depan yang suram. Bagi anak-anak Punk masa depan terlihat suram, seakan-akan mereka akan menjadi golongan kelas bawah sampai pada akhir hidupnya. 52 Berbagai Atribut-atribut diatas yang digunakan oleh anak punk seperti kalung, gelang, rantai, gelang, rambut bergaya mohawks, celana jeans ketat, pierching (tindikan), gembok, peneti, sepatu booth, sabuk, eye shadow, merupakan sebagai bentuk simbol-simbol dan identitas anak-anak Punk dalam berpenampilan serta sebagai bentuk perlawanan, anak-anak Punk terhadap para penguasa yang dilakukan secara tidak adil dan berprikemanuasiaan.53 D. Tingkat Sosial Dan Ekonomi 52
Giam Nurill, “This Is Punk,” artikel diakses pada 10 November 2011 dari Http://www.penahitam.web.id/2011/04/this-is-punk.htm1. 53 Murti, “Keberagamaan Komunitas Punk,” (Skripsi S1 Fakultas ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007).
39
Punk merupakan sebuah kelompok anak muda yang mengajarkan sikap toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai satu sama lainnya. Baik antar individu maupun antar sesama kelompok komunitas Punk. Tingkatan sosial komunitas punk diidentikan dengan adanya sebuah kebersamaan (equality), dan solidaritas sosial yang tinggi antar sesama anak Punk untuk menghilangkan segala bentuk perbedaaan sikap, pandangan, perilaku sehingga akan terwujudnya tatanan kehidupan dalam dunia Punk yang harmonis dan dinamis. Hal ini dapat menumbuhkan semangat perjuangan untuk samasama saling menciptakan sebuah komunitas yang memiliki persamaan visi dan misi yang sama serta tujuan yang akan dicapai oleh anak-anak punk. Oleh karena tingkat sosial punk ditunjukan dengan berbagai cara komunitas Punk melakukan kegiatan-kegiatan sosial baik antar sesama komunitas Punk maupun dengan masyarakat itu sendiri. Diantaranya berbagai kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan anak-anak Punk adalah sebagai berikut : a. Kerja bakti antara warga dan komunitas punk. b. Membagikan Sembako kepada warga dan lingkungan sekitar. c. Bersama-sama warga dan komunitas punk bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar.54
54
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
40
Dari berbagai kegiatan-kegiatan sosial anak-anak Punk baik antar sesama warga dan lingkungan sekitar yang di atas merupakan sebuah kepedulian anak-anak Punk terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar itu sendiri. Selanjutnya, Anak-anak komunitas Punk dalam dunia ekonomi dapat menghasikan sebuah produk penjualan dari hasil karyanya sendiri seperti, menjual aksesoris gelang, kalung dan dompet yang terbuat dari sisa sampah-sampah dikemas menjadi bahan daur ulang, menjual baju, stiker, menjual CD, DVD, yang berisikan musik-musik Punk, pin, tas terbuat dari aqua, serta anak-anak punk juga dapat membuat tatto, tindik (pierching) bagi setiap orang yang menginginkan jasanya. 55 Dalam penjualan produknya anak-anak Punk tidak mematok harga yang lebih tinggi, murah dan mudah terjangkau bagi siapa pun yang ingin membeli hasil produksinya. Bahkan, jika ada pembeli menawar harga produksi anak-anak Punk lebih murah dari harga yang ditawarkan maka, dengan rendah hati anak Punk tersebut rela menjual hasil produksinya kepada pembeli, berapa pun hasil produksi yang dijualnya terkadang bagi anak-anak Punk itu sendiri tergantung bagaimana para pembeli menyanggupi harga yang ingin ditawarkannya serta bagaimana para pembeli yang menginginkan dan berminat membeli hasil produksi anakanak Punk dalam membuat aksesoris dengan menghargai hasil karya-karya anak-anak Punk dan jasanya.56
55
. Hentakun, “Komunitas Punk Siapa Mereka,” artikel diakses pada 10 November 2011 dari http://www.borneotribune.com/Pandora/komunitas-punk-siapa-mereka.html. 56 Observasi yang dilakukan oleh Penulis Pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
41
Bagi anak-anak Punk menghasilkan sebuah karya dan produksi merupakan bagaian dari kreatifitas, inovasi serta keterampilan anak-anak Punk atau komunitas punk yang dimiliki didalam memberikan kontribusi yang sangat besar baik untuk komunitasnya maupun untuk diri pribadi anak Punk tersebut. Seperti yang telah dituturkan oleh informan : “Per-minggu berkisar Rp.250.000-300.000 tapi kadang tidak menentu juga, Penghasilan perbulan Rp 1.200.000 bahkan bisa lebih dan kurang dari segitu ”.57 E. Anak-anak Punk Dalam Aksi Panggung Pada dasar anak-anak Punk selalu menyelenggarakan berbagai efent pertunjukan musik, acara festival, yang diperuntukan khusus anakanak punk dan berbagai kegiatan-kegiatan efent fesitival anak-anak Punk selalu diadakan pada hari sabtu dan minggu. Dikarenakan sebagaian anakanak Punk itu sendiri ada yang berprofesi sebagai pekerja, mempunyai kesibukan dan berbagai aktivitasnya yang sering dilakukannya. hanya dihari sabtu dan minggu mereka meluangkan waktunya untuk hadir diberbagai di efent pertunjukan festival musik Punk itu pun jika ada pertunjukan musik Punk.58 Di atas panggung sebagian anak-anak Punk ikut larut dalam kegembiraan bernayanyi bersama-sama para personil grup band Punk lainnya bersuka cita menyanyikan lagu-lagu Punk serta mempunyai kenikmatan dan kebangganan tersendiri bagi para penonton dan anak-anak
57
Wawancara dengan Sinyo, Lenteng Agung, 01 Juli 2011. Fransiska Titiwening, Punk, Punker, Ngepunk Masalah Identitas Dalam Ilmu Antropologi (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Depok 2001).
58
42
Punk atas penampilan (perfomence) grup-grup band anak-anak Punk dalam memainkan alat-alat musik dan menyayikan lagu bernyanyi bersama-sama menikmati lantunan musik keras. Jika sudah di atas panggung sebelum atau sesudah bermain musik, salah satu personil Punk selalu berorasi memprovokasi anak-anak punk yang sedang menonton aksi panggung serta selalu memberikan pesan, motivasi bahwa anak Punk juga layak dapat diterima dimasyarakat untuk itu anak-anak Punk harus menunjukan diri kepada masyarakat dan orangorang banyak dengan berkratifitas, berkarya, bekerja, agar anak-anak Punk selalu dapat diterima seperti masyarakat pada umumnya. Orasi seperti itu sering dilakukan oleh anak-anak Punk sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib sesama anak-anak Punk. 59 Aksi panggung dalam efent festival musik Punk sering diwarnai aksi anarkis antar sesama komunitas Punk yang satu dengan yang lainnya dan diidentikan dengan keributan, pertengkaran dan kekacauan akibat anak Punk yang satu sama lainnya tidak dapat mengontrol emosi, dan kesenggol sedikit langsung marah, berkelahi. Hal tersebut sudah tidak aneh lagi jika kita melihat gaya berjoget ala anak Punk yang mempunyai ciri khusus dalam berjoget dibandingkan gaya berjoget anak-anak band pada umumnya.60
59
Observasi yang dilakukan oleh Penulis di Tanggerang ketika acara festival musik Punk Pada 27 Juni 2011. 60 Fransiska Titiwening, Punk, Punker, Ngepunk Masalah Identitas Dalam Ilmu Antropologi (Skripsi si Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Depok 2001).
43
Selain itu, faktor kesenggol di dalam berjoget yang menyebabkan terjadinya keributan, perkelahian dan kekacauan dikarenakan salah satu faktor anak Punk mengkonsumsi minuman-minuman keras, drugs dan obat-obatan terlarang pun sangat mempengaruhi kondisi emosi seseorang anak Punk dalam menghayati dan menikmati lantunan musik yang sangat begitu keras dinyanyikan. Apalagi jika anak Punk mengkonsumsi minumminuman keras terlalu berlebihan membuat kondisi fisik semakin lemah dan cepat tersinggung sehingga mengakibatkan terjadinya pertengkaran antar sesama anak punk. 61 Selain menonton komunitas Punk dalam aksi panggung, ada juga sebagaian anak-anak Punk yang berjualan aksesoris, kaos, kaset-kaset dan stiker pada acara festival musik anak punk. Ajang festival musik anakanak Punk selalu dimanfaatkan oleh sebagian anak punk atau komunitas Punk untuk dijadikan sebagai ajang tali silaturahmi antar sesama komunitas, berkumpul bersama-sama, bertukar informasi, bertukar fikiran dan berdiskusi mengenai Punk. F. Penilaian Masyarakat Terhadap Komunitas Punk Keberadaan komunitas Punk memang tidak sepenuhnya dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya karena komunitas Punk, anakanak Punk diidentikan dengan berbagai perilaku dan tindakan yang cenderung mengarah kepada prilaku negatif dan menyimpang. Itu bisa dilihat dengan berbagai gaya anak Punk dalam berpakain, trend dan 61
Observasi yang dilakukan oleh Penulis di Tanggerang ketika acara festival musik Punk Pada 27 Juni 2011.
44
busana urakan, ala anak-anak Punk seperti yang telah dituturkan oleh seorang informan. “Negatif sampah masyarakat”.62 Hal serupa juga dikatakan oleh seorang informan “Berawal dari tanggapan negatif dengan anak punk membuktikan diri kepada masyarakat lama-kelamaan masyarakat beranggapan baik terhadap komunitas punk”.63 Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa aksesoris dan gaya berpakaian yang digunakan anak-anak Punk seperti celana jiens ketat, rantai, gelang, kalung, rambut bergaya mohawks, sepatu boots, tatto, tindikan (pierching) diidentikan mengarah kepada tindakan dan perilaku menyimpang sehingga pandangan masyarakat terhadap komunitas Punk diidentikan dengan lebel negatif. Wajar saja jika memang keberadaan komunitas Punk dianggap sebelah mata oleh masyarakat dilihat dari hanya sudut pandangan berbeda satu sama lainnya. Karena masyarakat beranggapan dengan melihat anakanak Punk sebagai anak yang selalu mengganggu ketertiban umum. Hal itu terjadi karena anak-anak Punk sering berkumpul bersama-sama dengan cara bergerombolan di jalan-jalan trotoar, pusat pertokoan, di bawah jembatan layang, gedung-gedung bertingkat, dan di pinggiran ramburambu lalu lintas, sehingga membuat masyarakat menganggap anak-anak Punk adalah anak yang mengganggu ketertiban umum.
62 63
Wawancara dengan AM, Lenteng Agung, 24 Juni 2011. Wawancara dengan SN, Lenteng Agung, 01 Juli 2011.
45
Terkadang pembentukan opini media serta pemberitaan yang sangat berlebih-lebihan kepada masyarakat tentang anak-anak Punk jalanan serta berbagai aksi tindakan kriminal yang dilakukan oleh anakanak Punk sangat menimbulkan pengaruh besar kepada masyarakat, sehingga opini yang dibentuk oleh media menjadi lebel stigma negatif bagi komunitas punk itu sendiri. Pada kenyataannya ada juga anak-anak remaja yang sering berkumpul dipinggir-pinggir jalanan, bergaya seolah-olah sebagai bagaian dari komunitas punk dan mengaku sebagai anak punk tetapi, mereka tidak mengatahui makna Punk yang sebenarnya akhirnya anak-anak tersebut terjebak dengan stigma negatif. Padahal dalam kenyataan yang sebenar-benarnya ada dua sisi yang berbeda tentang penilaian masyarakat terhadap anak Punk yaitu sisi positif dari berbagai kegiatan-kegiatan anak-anak Punk dan sisi negatif dari gaya hidup yang bebas, bernampilan urakan, serta menghiraukan batasanbatasan dan norma-norma yang ada di negri ini. 64
64
Idrus Syatri, “Sejarah Anak Punk: Jangan Ngaku Anak Punk,” artikel diakses pada 26 Desember 2010. dari Http://www.wangapu.com/
46
BAB IV HASIL PENELITIAAN
A. Kegiatan-Kegiatan Komunitas Punk Kegiatan-kegiatan merupakan suatu rutinitas keseharian di dalam menjalankan berbagai kegiatan-kegiatan kehidupan. Di mana anak-anak Punk mempunyai inisiatif, keahlian sesuai kemampuan dalam bidang tertentu untuk menyibukan diri dengan berbagai kegiatan positif, sehingga kegiatan positif tersebut dapat bermanfaat bagi dirinya maupun orang banyak. Walaupun terkadang tidak ada yang menyuruh anak-anak punk untuk dapat bekerja dan mempunyai kegiatan positif di dalam menjalankan rutinitas kesehariannya. Akan tetapi, anak-anak punk harus memiliki keterampilan, dan keahlian dalam segala bidang apapun untuk dapat membuktikan diri kepada masyarakat, lingkungan sekitar agar anak-anak Punk juga layak diterima dihadapan masyarakat. Mungkin anak-anak Punk di dalam menjalankan kehidupannya identik dengan berbagai perilaku dan tindakan yang cenderung menyimpang. Melainkan anak-anak Punk dapat membuktikan dirinya kepada lingkungan dan masyarakat untuk berkreasi serta menghasilkan sesuatu yang berguna untuk dirinya serta lingkungan pada umumnya seperti yang dituturkan oleh seorang informan: “Bakti sosial, kerja bakti, setiap tahun merayakan HUT RI”.65 Hal serupa juga dituturkan oleh seorang informan : 65
Wawancara dengan Umam, Lenteng Agung, 06 Juli 2011.
47
“Bereksperimen membuat tempat korek, ukiran kayu, stiker, pin, dan jimbal”.66 Berikut ini diantara berbagai macam kegiatan positif yang dilakukan anak Punk baik antar sesama komunitas Punk maupun dengan warga lingkungan sekitar adalah sebagai berikut : 1. Membuat sablonan Baju. 2. Membuat aksesoris seperti gelang, kalung, dompet yang terbuat dari sampah-sampah plastik. 3. Bernyanyi, serta membuat lirik lagu yang mudah dimengerti bagi orang banyak. 4. Membuat Tatto, temporer dan permanen. 5. Membuat album rekaman yang diperuntukan untuk komunitas Punk. 6. Jualan Koran. 7. Menjahit Baju. 8. Membuat stiker. 9. Komunitas Punk bersama-sama masyarakat dan lingkungan sekitar rutin merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) dengan mengadakan berbagai perlombaan-perlombaan setiap tanggal 17 Agustus. 66
Wawancara dengan Ebeth, Lenteng Agung , 30 Juni 2011.
48
10. Komunitas Punk dalam berkumpul baik sesama komunitas Punk maupun antar komunitas punk selalu berdiskusi, sheering bareng baik diskusi tentang situasi nasional, ilmu pengetahuan maupun cerita tentang komunitas punk, pengalaman hidup masing-masing anak Punk.67
B. Kegiatan Punk Dalam Berkumpul Dalam menjalankan berbagai kegiatan dan rutinitas kesehariannya disela-sela waktu luang anak-anak Punk mencoba untuk selalu berkumpul bersama-sama, menghilangkan kejenuhan dan kepenatan sesaat, dalam beraktivitas. Yang dikarenakan padatnya aktivitas berbagai kegiatankegiatan positif yang dilakukan anak Punk. Dengan berkumpul secara bersama-sama, seperti bersenda gurau, bernyanyi secara bersama-sama, dan menceritakan aktivitas yang sudah dilakukannya pada saat itu, terkadang membuat anak-anak Punk dapat menghilangkan kejenuhan kepenatan di dalam menjalankan aktivitas yang ada. Biasanya, berkumpul juga bisa mencurahkan segala permasalahan yang ada pada anak Punk antara satu sama lainnya dan mencari solusi terbaik bagi permasalahan-permasalahan yang dihadapi anak-anak punk tersebut. Jika memang ada waktu luang yang panjang yang senggang untuk berkumpul, maka berkumpul selalu dijadikan anak Punk untuk diskusi bareng, baik diskusi mengenai sejarah bangsa Indonesia, sejarah
67
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
49
komunitas punk itu sendiri, diskusi politik, agama, hokum, sosial, kebudayaan ekonomi maupun situasi dan kondisi yang dihadapi Negara Indonesia pada saat ini. Bahkan dalam berkumpul juga merupakan bagian kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan komunitas Punk.68 Biasanya berkumpul juga merupakan ajang bertukar pikiran, bertukar pendapat, saling mencurahkan isi hatinya, melalui pendekatan diri dengan cara bersilaturahmi antar sesama komunitas Punk serta dapat berbagi ilmu pengetahuan, baik berbagai pengalaman-pengalaman pribadi anak-anak punk dan diskusi mengenai usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anak punk beserta komunitas Punk lain untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup pribadi anak Punk maupun memenuhi kebutuhan hidup komunitas Punk itu sendiri. Ajang berkumpul juga sering dilakukan antar komunitas Punk dengan komunitas punk lain diberbagai kegiatan-kegiatan komunitas Punk seperti, berkumpul pada saat pegelaran musik punk, berkumpul pada acara festival musik Punk, acara seminar, workshop, bakti sosial, dan berkunjung ke bescem komunitas Punk. Selain itu berkumpul juga dapat mencairkan suasana dan membuat seseorang untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Apalagi di dalam berkumpul baik antar sesama komunitas Punk maupun yang bukan antar sesama komunitas punk dapat memupukan tali persaudaraan dan pendekataan emosional di antara mereka sehingga segala perbedaanperbedaan yang ada baik perbedaan usia, pendidikan, pekerjaan, maupun
68
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
50
perbedaan suku antar sesama anak-anak Punk dapat dijadikan sebuah keragaman untuk bersatu dalam sebuah wadah atau komunitis Punk. 69 C. Kegiatan Komunitas Punk Dalam Bermain Musik Musik adalah bahasa yang sangat universal, musik juga dapat disebut sebagai alat komunikasi atau media propaganda kepada khalayak banyak yang mendengarkan musiknya. Yang diidentikan mengandung berbagai aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, budaya, percintaan, maupun aspek politik di dalam syair dan lirik lagunya. Musik Punk memang sangat berkembang pesat dewasa ini khususnya dikalangan remaja yang diidentifikasi sebagai sebuah jenis musik baru setelah mencapai bentuk yang utuh. Menurut pendapat Ronald Byrniside dia mengatakan bahwa “Jenis musik biasanya mengikuti pola perkembangan zaman yang terdiri dari atas tahap pembentukan, kemajuan, dan kristalisasi. Selama berada dalam masa pembentukan, perbedaan antara jenis musik yang baru dengan jenis musik yang lama (para pendahulunya) masih belum tampak jelas”. Kemudian, di dalam tahapan ini pula musik cenderung melewati sebuah pembentukan dimana di dalamnya mereka ingin melepaskan diri dari para pendahulunya. Lamakelamaan setelah musik melewati tahap kristalisasi, barulah jenis musik yang baru tersebut secara sadar diakui dan kenal sebagai sebuah jenis yang berbeda alirannya. 70
69
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011. Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik Punk Di Amerika Tahun 1974-1980 ( Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Sejarah Depok, Desember 2008). 70
51
Musik Punk memang musik yang sangat sederhana di dalam memainkan instrumennya, dikarenakan musik Punk tidak diperuntukan dan dihasilkan untuk memproduksi dan menghasilkan sebuh musik yang “asik” diperdengarkan oleh banyak orang, melainkan musik punk hanya diperuntukan bagi komunitas punk itu sendiri sebagai bentuk ekspresi dirinya. Di dalam memainkan musik anak-anak dan komunitas-komunitas punk tidak membutuhkan alat musik yang banyak. Melainkan alat-alat yang dipergunakannya pun hanya gitar, gitar bass dan drum. Musik Punk juga sebagai musik yang sangat cepat dimainkannya, dalam artian bahwa setiap lagu yang dibawakan oleh band-band punk baik secara tempo lagu maupun secara durasi lamanya waktu dalam satu lagu. Di bandingkan dengan jenis musik lainnya yang selalu dimainkan sangat cepat durasi waktunya. Musik Punk juga bisa dikatakan sebagai musik yang sangat agresif, karena musik Punk diidentikan dengan perlawanan-perlawanan kaum muda terhadap penguasa, pemerintah, dan perlawanan anak punk terhadap aturan serta norma-norma yang ada. Dari segala bentuk perlawanan anak punk diapresiasikan kedalam gaya hidup, tingkah laku musisi Punk dan penggemar Punk yang cenderung urakan. Perilaku anak Punk terlihat dari tindakan anak Punk seperti mencerminkan seorang, pemberontak
dan
seperti orang kriminal. Selain itu lirik-lirik lagu musik Punk juga mencerminkan keagresifan kaum Punk dari musik yang dimana lirik-lirik
52
lagu nya mengandung unsur kritik terhadap berbagai kebijakan para elit politik, dan pemerintah terhadap masyarakat. 71 Pada dasarnya tidak dapat dipungkiri lagi jika kita melihat dari kenyataan yang ada dalam komunitas punk tidak semua anak punk dapat bermain musik dan membuat hasil karya-karya musik. Akan tetapi ada juga sebagian anak-anak punk yang dapat bernyanyi, bermain musik agar dapat menghasilkan karya musik Seperti yang telah dituturkan oleh Informan “Ada hasil, karya musik”. 72 Pada dasarnya musik Punk juga sama seperti musik lainnya yaitu sebagai pembawa pesan dari musisi kepada para penikmat musik Punk, pesan yang ditujukan kepada para penikmat berbagai macam-macam tema, baik kekejaman aparat, carut marutnya birokrasi, kekerasan, politik, maupun realitas sosial, situasi kondisi masyarakat saat ini. Terkadang lirik lagu Punk mengandung unsur pesan yang disampaikan lewat lagu bisa berdampak positif atau pun dapat berdampak negatis terhadap para penikmat, pendengar, dan penggemar musik punk, tergantung dari isi dan makna yang disampaikannya. Dengan musik cara menyanyikan lagu akan isi penayampaian pesan pun akan mudah diingat oleh para penggemar musik Punk. Musik Punk yang mengusung berbagai tema seperti tema, sosial, kesenjangan sosial, antara kelas-kelas baik kelas menengah ke bawah, menengah ke atas maupun menengah, sexy bebas, penggunaan minuman71
Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik Punk Di Amerika Tahun 1974-1980 ( Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Sejarah Depok, Desember 2008). 72 Wawancara dengan, Ambon Lenteng Agung, 24 Juni 2011.
53
minuman keras, obat-obat terlarang, kebebasan berekspresi, serta tema politik, budaya, kekerasaan, pendidikan dan kondisi masyarakat terkini didentikan dengan sebuah gejolak sosial serta perlawanan komunitas Punk terhadap aturan-aturan, norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Hampir setiap tulisan, kalimat dalam lirik lagu musik Punk menggunakan bahasa yang lebih cenderung kasar, sederhana, agar dapat dimengerti, dipahami langsung oleh para penikmat musik, dan tidak mengunakan bahasa-bahasa indah, puitis dan romantis.73 Musik Punk dimaknai sebagai musik yang syarat akan maknamakna sosial serta kondisi kehidupan masyarakat di negri ini ditengahtengah berbagai permasalahan-permasalahan, bencana yang melanda negri ini. Musik juga dapat memberikan pesan-pesan moral dan sosial sehingga menghasilkan sebuah komunikasi kepada masyarakat dan media untuk membangun image positif kepada masyarakat agar berkesan, tertarik serta juga musik diidentikan sebagai hiburan, pesta rakyat bagi komunitas punk itu sendiri. Dibeberapa efent festival dan pergelaran musik yang diperuntukan antar sesama komunitas musik Punk, komunitas punk ini sering di undang sebagai pengisi acara serta bintang tamu dalam acara-acara tersebut. Dan Bahkan efent kemanusiaan seperti penggalangan dana untuk bantuan korban-korban bencana alam serta masih banyak lagi efent-efent sosial. Dimana komunitas ini terlibat sebagai pengisi acara tersebut. 73
Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik Punk Di Amerika Tahun 1974-1980 ( Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Sejarah Depok, Desember 2008).
54
E. Kegiatan Punk Dalam Berwirausaha Anak-anak Punk (para personil komunitas punk), dalam menjalani berbagai kegiatan-kegiatan positif selalu didik untuk dapat memberikan kontirbusi yang besar baik dirinya sendiri maupun terhadap lingkungannya dan didik untuk mandiri tanpa tergantung oleh siapun orangnya agar menjadi seorang yang mampu mampu cekatan, punya inovasi-inovasi baru untuk menghasilkan sebuah hasil karya dan kreativitas ciptaanya sendiri. Walaupun mereka, dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam segala bidang apapun yang lainnya sesuai keahliannya para personil komunitas punkl. Walaupun demikian, setidaknya. Mereka para personil komunitas Punk dapat membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan pengalaman pribadinya, serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Dari hasil karyanya di segala bidang termasuk berwirausaha. Dengan berwirausaha para personil komunitas Punk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan menafkahi keluarga dan anak-anaknya.74 Diantara contoh-contoh bentuk wirausaha komunitas Punk adalah sebagai berikut antara lain : 1) Membuat sablonan baju komunitas Punk dengan tulisan-tulisan, kalimat-kalimat, kata-kata, dan gambar yang bernadakan kritik terhadap element-elemen penting di Negara.
74
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
55
2) Membuat tatto, mengedit hasil musik, dan membuat rekaman musik anak Punk. 3) Usaha pembuatan aksesoris daur ulang sampah sisa-sisa bungkus kopi, dan minuman kemasan yang disulup dari tangan mereka menjadi aksesoris gelang, yang terbuah dari sisa-sisa sampah. 4) Membuat aksesoris gelang yang terbuat dari bahan dasar benang wol dan bahkan, aqua botol bisa disulap menjadi tas kecil dipergunakan untuk menaruh carger hp. 5) Membuat emblem (logo), stiker, pin, kartu nama, korek gas dibungkus dengan sampul batik.75
F. Kegiatan Punk Dalam Membuat Lirik Lagu Pengalaman-pengalaman pribadi para anak-anak Punk dituangkan kedalam syair dan lirik lagu. Sehingga menghasilkan sebuah karya musik yang bernadakan kritik, pesan, kemarahan, terhadap para penguasa, birokrasi, aparat penegak hukum negri ini, sosok marsinah dan kondisi kondi sosial, ekonomi, politik, yang carut marut dinegri ini serta beberapa pengalaman pribadi para personil komunitas Punk didalam mencari proses pencarian jati dirinya. agar mereka layak dapat diterima dilingkungan masyarakat, di mana ia bertempat tinggal. Seperti yang dituturkan Informan. “Iya, bagi saya dan komunitas saya lirik lagu sangat mengandung pesan, perlawanan, dan kritik yang 75
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
56
mengandung makna sosial, saya tuangkan ke dalam lirik lagu.76 Lirik lagu Punk yang diciptakan mudah dimengerti oleh para komunitas punk dan mampu menghasilkan maha karya lirik lagu yang mempunyai makna dan arti dalam kehidupan sosial maupun pengalaman pribadi seorang anak Punk. Walaupun bukan setiap hari membuat lirik lagu. Ketika ada keinginan untuk membuat lirik lagu maka, hari itu pun dibuatnya pada selembar kertas. lirik lagu hasil ciptaan anak-anak Punk, lirik lagu yang dituangkan didalam gaya bermain musik komunitas Punk sehingga, muncullah gaya bermain musik yang dimainkannya dengan nada dan irama musik (Rock), wajar jika sebagian anak remaja menyukai aliran musik rock Punk, dikarenakan dalam lirik lagu tersebut muncul sebuah kesan, dan pesan yang di nyanyikan sesuai realitas sosial pada saat ini. 77 G. Kegiatan Punk Membuat Tatto Tatto adalah sebuah kreativitas karya seni menggambar dalam sebuah lukisan-lukisan yang bergambarkan disekitar tubuh manusia banyak aneka ragam bentuk tatto berupa jenis, kartun, hewan, (Kepala banteng, kupu-kupu, bebek, burung, ular) benda-benda, (bangku, Lampu, pisau), tengkorak, naga dan lain-lainnya. Serta tulisan atau kalimat-kalimat tertentu Jenis-jenis tatto, dapat dilihat diberbagai media seperti majalah, dan komik kartun.
76
Wawancara dengan Mike, Lenteng Agung, 30 Juli 2011
77
Observasi yang dilakukan oleh Penulis Pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
57
Jika seseorang ingin melukiskan tubuhnya dengan tatto maka dalam dirinya haruslah menjiwai makna seni tatto dan yakin bahwa orang itu harus siap menerima situasi dan kondisi apapun yang menerpa dirinya seperti pandangan sebelah mata atau image negatif masyarakat terhadap orang-orang yang menggunakan tatto serta keheranan, kemarahan dan rasa pesimistis kedua orang tua kepada anaknya, jika anaknya benar-benar menggunakan tatto serta orang-orang bertatto dapat memberi penjelasan kepada kedua orang tua, lingkungan, keluarga untuk membuktikan bahwa mereka juga layak dihargai, dihormati seperti anak lainnya pada umumnya. Selain itu, orang-orang bertatto juga harus bisa menghasilkan sebuah hasil karya-karya baik karya seni maupun karya-karya yang menghasilkan sesuatu yang berharga untuk orang banyak, sehingga tidak tertutup kemungkinangan masyarakat yang berawal menilai orang bertatto mempunyai penilaian negatif dengan membuktikan dirinya kepada masyarakat maka penilaian negatif itu sendiri akan berubah menjadi image positif .78 Tatto yang dibuat dalam sekitar tubuh merupakan bentuk dari kesadaran diri masing-masing individu akan cipta rasa seni keindahan dan hiasan dalam tubuh orang-orang bertatto. Tatto bagi komunitas Punk sebagai bagaian dari bentuk identitas diri komunitas Punk dan juga sebagai simbol-simbol kekuasaan terhadap fisik. Sebagaian anak punk percaya
78
Yusuf Rohmiwanto, “Tattoo, Seni Atau Identitas Diri,” artikel diakses pada 02 November dari http://cahisisolo.com/artikel/seni/tattoo-seni-atau-identitas-diri-html.
58
bahwa memakai tatto dapat menimbulkan rasa kepercayaan diri yang berlebihan tatto juga dapat menjadi sebuah sarana komunikasi kepada masyarakat sebagai bentuk rasa kepercayaan dirinya dengan menggunakan tatto seorang dapat menumbuhkan kepercayaan dirinya. Serta juga memiliki unsur-unsur kekuasaan penuh terhadap tubuhnya. Selain itu tatto juga sebagai bagian dari suatu karya seni yang mayoritas pengguna tatto adalah kaum menengah dan menengah kebawah. Bob adalah salah satu personil punk yang memiliki kemampuan menggambar dalam membuat tatto. Ia pun sering memberikan arahan tentang bagaimana membuat tatto kepada komunitas punk lainnya diberbagai efent baik efent seminar maupun efent workshop. Selain Bob ada juga salah satu personil anak punk bernama Ebet ia juga mempunyai kemampuan membuat tatto temporer (tatto yang dapat hilang berkisar 2 minggu sampai satu bulan). Ilmu serta pengalaman yang Bob dapatkan dalam membuat tatto ditularkan, atau di transfer ilmunya kepada Ebet. Ebet banyak menimba ilmu dan mengetahui bagaimana cara untuk membuat tatto. Itu pun karena jasa Bob yang selalu mengajarkan, melatih Ebet membuat tatto.79 Banyak teman-temannya, sahabat dan orang lain baik dari komunitas punk maupun anak remaja lainnya tertarik pada hasil karyanya personil komunitas punk (Bob). Dalam pekerjaannya sebagai pembuat tatto Bob selalu selalu tetap ulet, teliti dan professional terhadap kegiatan-
79
Observasi yang dilakukan oleh Penulis Pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
59
kegiatan atau pekerjaannya dimana ia tetap ramah, santun tidak menunjukan adanya perbedaan kelas menengah kebawah, menengah dan menengah keatas kepada siapapun orangnya yang menginginkan hasil karya seni membuat tatto, serta bagian tubuh mana yang menurut seseorang itu pass untuk digambar. Kegiatan ini sering dilakukan oleh Bob sebagai bagian dari rutinitasnya kesehariannya demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Terkadang dikesahariannya ada saja anak remaja dan komunitas punk yang ingin di tatto oleh Bob terkandung mereka semua membikin janji dengan Bob. Hari dan waktunya jika Bob ada waktu luang maka hari itu juga dikerjakan, sedangkan jika memang Bob mempunyai kerjaaan lain untuk menyelesaikan rekaman, membuat album Punk terbaru serta kegiatan-kegiatan positif lain yang lebih penting maka pekerjaan membuat tatto bisa diundur keesokan harinya. Biasanya dengan kesibukan Bob yang begitu padat, dalam membuat tatto itu sudah ada jadwal kegiatannya yang ditulis dipapan pengumuman, jadwal Bob untuk membuat tatto adalah hari rabu dan kamis. 80 Di antara berbagai bentuk kegiatan-kegiatan positif anak-anak punk di atas merupakan bagaian dari aktivitas di dalam menjalankan rutinitas kehidupannya serta untuk dapat menunjukan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar agar anak-anak Punk dapat diterima dan layak seperti anak-anak lainnya pada umumnya, sehingga persepsi dan penilaian
80
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
60
negatif masyarakat akan dapat merubah citra dan pandangan masyarakat terhadap anak-anak punk itu sendiri. Dengan membuktikan dirinya bahwa anak-anak punk juga bukan sekedar anak yang suka gaya, bergaya hidup bebas atau urakan melainkan anak-anak punk dapat berkreativitas, dan mempunyai bakat serta kemampuan yang dimiliki di dalam dirinya. Agar adanya perubahan citra negatif masyarakat terhadap anak Punk dapat berubah menjadi sesuatu yang positif.
H. Faktor Yang Mendorong Menjadi Bagian Dari Komunitas Punk 1. Faktor Keluarga Faktor keluarga memang sangat mempengaruhi kondisi kehidupan anak beranjak dewasa atau anak remaja masa kini. Perhatian kedua orang tua kita serta memberikan penghidupan yang layak bagi anak merupakan hal paling penting yang dibutuhkan oleh anak selain orang tua bersikap tegas, bijaksana, memberikan contoh yang baik dan memberikan kasih sayang yang tulus bagi anak, serta tingkah laku orang tua dalam keluarga dan mendidik anak dengan sebaik-baik mungkin pun, dapat dijadikan contoh suri teladan bagi anak. Dengan demikian pendidikan dan kasih sayang orang tua kepada anaknya akan selalu membekas dihati anak, mengingat nasehat orang tua, contoh sauri teladan orang tua bagi anaknya serta jasa-jasa orang tua terhadap anak itu sendiri.81
81
Adiy Anugrahadi, “Pengaruh Komunitas Punk Terhadap Prilaku Remaja,” artikel diakses Pada 10 November 2011 dari Http://Siswa.UnivPancasila.ac.id/Musik/2010/12/01/pengaruh-komunitaspunk-terhadap-prilaku-remaja-indoensia/.
61
Broken Home merupakan faktor yang sangat krusial bagi keadaan psikologis anak Membuat anak tidak betah dirumah, kemudian anak dilantarkan begitu saja, lalu orang tua selalu ribut didalam rumah tangganya sendiri, tanpa memikirkan situasi dan kondisi anak, sehingga orang tua lalai mengawasi perkembangan anak remaja. Membuat anak dapat menentukan pilihan hidupnya sendiri dan lari dari permasalahan yang menimpa keluarganya. Hal itu wajar saja jika memang anak menentukan pilihan hidupnya dan bergaul dengan sebebas-bebasnya sebagai bentuk pelarian diri anak terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi kedua orang tua. Seperti yang telah dituturkan oleh informan: “Bagaimana dia mau peduli saya, mengurusi saya tidak mau. Keluarga saya, nenek, kakek dan saudara-saudara saya masih mengurusi saya dari kecil. Nenek, kakek, saudara-saudara saya berjasa banget bagi diri saya. Sampai saat ini merasa cuek, tidak tahu dan tidak peduli nasib orang tua saya. ibu meninggalkan saya pada saat waktu saya SD. dia menitipkan saya kepada nenek saya. ibu saya lebih mementingkan dirinya. dibandingkan mementingkan anaknya sendiri. Pengennya saya sih diberikan materi yang cukup, perhatian dan kasih sayang ibu terhadap anaknya kayak anak lain. saya mulai mencari, teman, tempat yang enak, dan bebas melakukan apa-apa. Saya mengenal komunitas punk mulai dari melihat anak-anak punk di jalanan hidup bebas mengikuti hati nuraninya sendiri, saya coba untuk berkenalan mencari teman dari anak punk. saya tertarik masuk punk karena orang tua saya sudah tidak mempedulikan diri saya lagi”.82 Hal serupa juga dituturkan oleh seorang informan : “Kedua orang tua saya saling bertengkar, ribut terus antara Ibu dan bapak saya. akhirnya kedua orang tua saya bercerai. saya coba lari dari permasalahan dihadapi kedua orang tua saya, saya mencari tempat curhat, tempat melepas segala permasalahan82
Wawancara dengan EH, Lenteng Agung, 30 Juni 2011.
62
permasalahan yang saya hadapi. Punk bagi saya pelarian diri dari masalah yang ada. Saat saya masuk kedalam Punk, keluarga dan orang tua saya memang merasa ada yang beda, heran, terhadap berubahannya perilaku saya. saya menunjukan kepada mereka, memakai anting, gelang, kalung, tindik, saya tidak mau dinasehati dan diatur. Keluarga saya selalu memberikan nasehat kepada saya supaya saya kembali ke jalan benar, melepaskan diri dari atributatribut punk yang saya gunakan saya, saya tidak mau lepas dari punk.Menurut saya punk kelompok kebersamaan, punya solidaritas sosial anak-anak punk sangat menjiwai diri saya. Saya juga membuktikan kepada orang-orang banyak, lingkungan, keluarga dengan membuka usaha toko kecil (distro), jualan T-shirt, baju dan aksesoris punk. kehidupan saya menjadi anak punk tidak terlepas dari permasalahan hidup orang tua saya bercerai.”83 Jika keadaan keluarga yang carut marut, berantakan, sering bertengkar dan banyak menimbulkan konflik, apalagi mengakibatkan kedua orang tua memutuskan untuk berpisah (bercerai) sehingga membuat seorang anak itu lari dari berbagai permasalahan yang dihadapi keluarganya serta kedua orang tuanya. Maka yang ada adalah anak mencari sebuah perlindungan atau tempat yang membuat hati dan perasaannya nyaman dan kemungkinan besar anak coba untuk mencari solusi dengan bergaul bersama-sama teman, sahabat, seusia, sebaya, sepermaian dan teman yang dapat mengisi, saling menerima, serta dapat mencurahkan isi hatinya di dalam berbagai permasalahan yang dihadapinya. Kemudian seandainya anak tidak menemukan tempat yang nyaman, teman, yang mau berbagi dengan dirinya untuk melepaskan semua permasalahan yang dihadapinya. Maka anak akan mencari sesuatu hal yang baru atau kegiatan-kegiatan yang membuatnya ia akan sibuk dan lupa tentang berbagai permasalahan yang dihadapi kedua orang tuanya sehingga 83
Wawancara dengan SO, Lenteng Agung, 01 Juli 2011.
63
memungkinkan anak mencari suatu pelarian baik itu kegiatan yang bersifat positif maupun kegiatan-kegiatan yang bersifat negatif Sebaliknya, jika kondisi rumah tangga kedua orang tua baik-baik saja, tidak menimbulkan pertengkaran dan perceraian. Selanjutnya, anak pun akan menganggap kedua orang tua menjadi pelindung, penasehat bahkan dapat menjadi teman dan orang tua yang baik bagi anak itu sendiri. Dan anak pun akan mengikuti apa yang dinasehatkan orang tua, diajarkan orang tua, dan diperintahkan orang tua untuk tidak berbuat kepada hal-hal yang bersifat negatif membuat dirinya terjerumus ke dalam pergaulan bebas, narkoba, sex bebas dan lain-lainnya, yang mencemarkan nama baik kedua, mencorengkan citra baik kedua orang tua di masyarakat dan merugikan anak itu sendiri dari sifat dan prilakunya.
2. Faktor Kemiskinan Kemiskinan merupakan salah satu faktor penting masuknya seorang anak-anak remaja ke dalam suatu komunitas Punk dan kemiskinan juga diidentikan dengan salah satu faktor yaitu faktor ekonomi. Faktor ekonomi ini kemudian dikategorikan masuk ke dalam situasi kondisi seseorang atau keluarga yang di mana mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. kemiskinan bukan berarti mereka tidak makan, maupun tidak bisa bertahan hidup. Akan tetapi kemiskinan di sini diartikan kepada mereka atau orang-orang berdasarkan kelas ekonomi menengah kebawah yang bertaraf hidup rendah dan berpenghasilan rendah serta pendidikan keluarga seperti anak, istri, dan suami berpendidikan rendah sehingga dapat dikatakan
64
miskin, kemiskinan juga dianggap sebagai masalah sosial dikarenakan adanya perbedaan-perbedaan status kedudukan eknomis antar warga masyarakat.84 Dengan demikian kemiskinan pada keluarga dapat mempengaruhi anak untuk mencari suatu lapangan pekerjaan dengan berbagai cara, seperti berdagang asongan, mengemis, mengamen dan lain-lainnya agar anak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa meminta kepada kedua orang tua dan bahkan anak lebih mempunyai sifat kemandiran untuk membantu kedua orang tua dengan cara mengamen, menjadi anak Punk. Seperti yang dituturkan oleh seorang informan “Orang tua saya, orang yang ga punya, saya ga sekolah, ga ada biaya untuk terus sekolah. Saya jajan aja hasil dari ngamen. Ga apa-apa saya ga sekolah, yang penting adik saya sekolah. Dari ngamen saya bisa ngasih uang sama orang tua saya, saya bisa nabung dari hasil ngamen”.85
Faktor kemiskinan jika ditelisik lebih jauh lagi merupakan faktor yang sangat krusial bagi seorang untuk menjalani rutinitas kehidupan dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Demi membiayai keluarganya seorang anak punk rela untuk mengamen dijalan, trotoar, bus, angkutan umum dan pinggiran lampu merah. Penyebab kemiskinan diidentikan juga dengan faktor ekonomi, dan pendidikan kedua orang tua yang sangat rendah sehingga anak terkena imbasnya, dikarenakan orang tua sudah tidak mampu
84
Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 320. 85 Wawancara dengan Ao, Lenteng Agung, 24 Juni 2011.
65
lagi membiayai anak-anaknya untuk dapat mengenyam pendidikan. Dan Ada juga sebagaian orang tua yang bekerja sebagai pembantu, tukang bangunan, buruh serabutan, pedagang asongan dan pekerjaan lainnya. Walaupun, mereka harus melepaskan pendidikannya demi membantu keluarga dan orang tuanya anak Punk jalanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara mengamen. Sebaliknya, anak-anak Punk yang berada di jalanan sering mereka lakukan untuk mengamen, dengan cara mengamen mereka bisa makan, membutuhi kebutuhan hidupnya, keluarganya dan bahkan anak-anak Punk tersebut bisa menyisihkan sebagian uang hasil dari ngamen untuk menabung dan berbagi kepada para pengemis, anak-anak jalanan dan lain-lainnya itu dilakukan atas dasar sebagai bentuk rasa kepedulian, simpati, kasih sayang mereka terhadap sesama manusia dan saling membantu antar sesama manusia. Atas dasar sebagai bentuk-bentuk solidaritas sosial anak-anak Punk terhadap sesama manusia yang saling membutuhkan pertolongan mereka. Walaupun faktor kemiskinan juga sangat mempengaruhi kehidupan anak-anak Punk serta pendidikan yang rendah juga berpengaruh penting dalam pola mereka mencari pekerjaan dan mencari uang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Akan tetapi, hal seperti itu tidak menurunkan semangat berjuang mereka mencari uang, tetap selalu bertahan hidup serta dapat berkreatifitas dengan menghasilkan uang yang halal asalkan mereka tidak melakukan sesuatu perbuatan-perbuatan yng mengarah
66
pada tindakan-tindakan yang bersifat kriminal seperti, maling, rampok, dan berbagai jenis tindakan-tindakan kriminal lainnya. Walupun terkadang sebagian anak-anak punk pun tidak terlepas dari gaya hidup yang bebas, mengkonsumsi minum-minuman keras, obat-obat terlarang, narkoba dan sex bebas.86
3. Faktor Lingkungan Dalam Tinjauan Sosiologi ada beberapa faktor yang mempengaruhi seorang remaja dalam pergaualan lingkungan di antaranya : 1. Lingkungan Keluarga meliputi orang tua, kaka, adik, dan saudara yang merupakan salah satu faktor paling utama mempengaruhi anak remaja di dalam membentuk karakter dan sifat bagi remaja itu sendiri. Dalam lingkungan keluarga selalu mengajarkan anak tentang mempelajari, sopan santun, cara berinteraksi, bersosialisai, etika, nilainilai keagamaan, nilai ke disiplinan dan lain-lainnya sehingga anak remaja akan selalu menuruti apa yang keluarga ajarkan. Apabila lingkungan remaja merasa acuh, tidak peduli terhadap anak remajanya maka yang ada adalah anak akan dapat berpaling dari lingkungan keluarga ke lingkungan yang lainnya. 2. Lingkungan Sepermainan meliputi, teman seusia dan teman sebaya. Lingkungan sepermainan dalam satu pergaulan juga 86
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011
67
akan menimbulkan
dapat positif dan negatif
bagi
perkembangan seorang remaja itu sendiri apalagi biasanya ajakan teman seusia dan sebaya tidak dapat terelakan lagi bagi seorang remaja. Dalam lingkungan sepermainan remaja beserta teman-teman lainnya juga sering berkumpul bersama-sama teman lainnya untuk membuat sebuah kelompok teman sepermainan 3. Lingkungan Sekolah meliputi guru. Guru sebagai pendidik untuk selalu membimbing, mengajarkan anak didiknya kepada sesuatu hal-hal yang baik, menasehati, memberikan semangat kepada anak didiknya serta guru juga dapat berperan penting untuk dapat mengubah dan membentuk prilaku
anak
didiknya
agar
anak
didiknya
dapat
menyelesaikan studinya.87 Beberapa penjabaran di atas merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi pergaulan remaja pada saat ini, terhadap tingkah laku dan tindakan remaja. Selain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan sepermainan, dan lingkungan di mana anak remaja bertempat tinggal. Lingkungan tersebut sangat menentukan prilaku, tindakan-tindakan anak-anak remaja untuk dapat bergaul, bersosialiasi, berinteraksi agar dapat membentuk sifat dan karakter bagi
87
Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 386-391.
68
remaja itu sendiri baik bersikap maupun bertindak sesuai kehendak para remaja pada umumnya. 88 Seperti yang telah dituturkan oleh seorang Informan: “Dari anak Punk marginal, dari mulai mendengarkan lagu dan lingkungan sekitar”.89 Biasanya dalam pergaulan anak remaja Punk di lingkungan sekitar baik itu lingkungan di mana anak remaja Punk berkumpul, nongkrong bareng, maupun itu di mana remaja Punk bersama-sama teman Punk lainnya dapat mencurahkan isi hatinya di dalam sebuah komunitas, atau wadah organisasi lainnya yang dapat mempengaruhi keberadaan remaja itu sendiri baik berupa kegiatan-kegiatan anak remaja Punk yang positif maupun berbagai kegiatan-kegiatan anak remaja Punk yang bersifat negatif dan dapat menjerumuskan seorang remaja ke dalam tindakantindakan dan prilaku cenderung mengarah kepada prilaku negatif, sex bebas, narkoba dan berbagai jenis-jenis perilaku menyimpang lainnya. Faktor Pertemanan Setelah anak merasa dapat berpergian, pulang ke rumah sendiri tanpa diantar bahkan tidak dijemput sama kedua orang tua. Di sinilah letaknya agen sosialisasi seperti teman bermain yang terdiri dari kerabat, tetangga, teman seusia dan teman disekolah. Di dalam sebuah pertemanan, anak dapat mempelajari sesuatu hal yang dianggapnya baru dan mulai mengasah kemampuannya. Pada tahapan inilah anak dapat berinterakasi 88
Adiy Anugrahadi, “Pengaruh Komunitas Punk Terhadap Prilaku Remaja,” artikel diakses Pada 10 November 2011 dari Http://Siswa.UnivPancasila.ac.id/Musik/2010/12/01/pengaruh-komunitaspunk-terhadap-prilaku-remaja-indoensia/. 89 Wawancara dengan Dede pada 23 Juni 2011.
69
dengan teman-temannya baik teman di sekolah maupun teman sebaya. Dan pada masa ini juga anak mulai mempelajari bentuk-bentuk keadilan, serta dan dapat mengatur peranannya sesuai dengan orang yang kedudukannya sederajat atau bahkan lebih tinggi darinya. 90 Berikut ini adalah peranan positif kelompok remaja antara teman seusia, sebaya antara sebagai berikut : 1.
Rasa aman, tentram, dianggap paling penting dalam
menentukan kondisi perkembangan remaja terhadap sebuah kelompok. 2. Di dalam kelompok seorang remaja dapat menyalurkan rasa gembira, rasa tawa, rasa sedih, rasa suka, rasa duka, rasa khawatir, dan kecewa, dengan mendapatkan tanggapan, saran, dan nasehat yang wajar dari teman-temannya. 3. Kelompok memungkinkan bagi setiap remaja untuk mengembangkan bakat kemampuan, serta keterampilan yang setiap remaja miliki sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. 4. Kelompok mempunyai pola perilaku dan kaidah-kaidah tertentu untuk mendorong remaja bertindak bersikap dewasa. 5. Rasa aman, nyaman. dan tentram bagi kelompok yang ditimbulkan karena remaja dapat diterima didalam pergaulannya,
90
Kamanto Sunarto Pengantar Sosiologi (Jakarta: Edisi ke tiga penerbit, Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia, 2004.) h. 26.
70
membuat remaja bersikap mandiri (tidak tergantung kepada orang lain). Di antara berbagai peranan positif teman di atas ini, baik teman seusia, teman sebaya, dan teman sepermainan ada juga faktor pertemanan yang membuat seseorang masuk ke dalam komunitas Punk adalah sebagai berikut : 1. Biasanya teman juga selalu mengajak teman seusia, teman sebaya, dan teman sepermainan untuk ikut bergabung ke dalam komunitas Punk 2. Adanya sifat saling ketergantungan antara teman yang satu dengan teman yang lainnya sehingga membuat seorang mau mengikuti apa yang dilakukan dan dikerjakan oleh temannya. 3. Di dalam pergaulan keseharian, di berbagai tempattempat lainnya yang seorang itu dapat berkumpul atau sering disebut “nongkrong” yang dimana seorang teman dapat memperkenal berbagai kegiatan-kegiatan yang ada di dalam komunitas punk dan berbagai atribut-atribut yang dikenakan sangat menarik perhatian teman lainnya untuk masuk ke dalam komunitas Punk. 91 Biasanya, jika seorang teman atau remaja yang mempunyai suatu kesamaan dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan, ideologi, agama, tingkat
91
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011
71
sosio-ekonomi dan pengalaman-pengalamannya. Akan lebih cenderung mempunyai hubungan emosional yang sangat kuat sehingga bisa menjalin sebuah persahabatan, pertemanan dan seakan-akan menjadi daya tarik bagi seorang remaja itu sendiri untuk dapat mengajak bahkan mempengaruhi kepada hal-hal yang positif maupun negatif. Ini dikarenakan adanya hubungan emosional yang sangat kuat antar sesama remaja atas dasar sebuah persamaan dan kesamaan di dalam tubuh remaja itu sendiri. 92 Seperti yang telah dituturkan oleh informan : “teman yang memperkenalkan komunitas punk.”93 Selanjutnya, di dalam kelompok pertemanan, teman dianggap sangat mempunyai pengaruh penting dalam membentuk prilaku serta pandangan hidup untuk mengajak dan mengajarkan kepada perbuatan baik dan buruk bagi seseorang remaja. Bahkan, terkadang teman juga selalu menjerumuskan teman lainnya agar dapat mengikuti contoh-contoh prilaku yang mengarah kepada tindakan kriminal dan perbuatan buruk kepada seorang remaja. Akan tetapi, ada pula teman yang selalu menasehati, memberikan motivasi, dan bimbingan kepada temannya dikala seorang teman itu membutuhkan nasehat atau pendapat terhadap berbagai permasalahan-permasalahan yang dihadapi teman tersebut, dan ada juga teman yang selalu berbagi baik suka maupun duka, baik susah atau pun senang, serta masih banyak teman-teman yang selalu mengajarkan 92
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 110111 93 Wawancara dengan Riswan, Lenteng Agung, 24 Juni 2011.
72
kebaikan, cinta sesama manusia dan suka menolong terhadap teman yang membutuhkan pertolongannya. 94
94
Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Profil komunitas Punk Lenteng Agung dilihat dari berbagai jenis seperti, jenis kelamin, jenis usia, jenis pendidikan, jenis pekerjaan, jenis kegiatan-kegiatan positif, dan jenis aksesoris Punk yang dipakai oleh anak-anak Punk sebagai bentuk identitas diri anak-anak Punk. Selanjutnya, di antara berbagai macam kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas Punk dan anak-anak Punk adalah sebagai berikut: 1. Komunitas Punk bersama-sama masyarakat dan lingkungan sekitar rutin merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) dengan mengadakan perlombaan-perlombaan setiap tanggal 17 Agustus. 2. Komunitas Punk bersama-sama warga sekitar lingkungannya dimana komunitas punk tinggal mengadakan bakti sosial, kerja bakti gotong royong membersihkan sampah, saluran air dan lain-lainya. 3. Komunitas Punk dalam berkumpul baik sesama komunitas Punk maupun antar komunitas Punk selalu berdiskusi, sheering bareng baik diskusi tentang situasi nasional, ilmu pengetahuan maupun cerita tentang komunitas Punk, pengalaman hidup masing-masing anak Punk. 4. Anak-anak Punk atau komunitas punk dalam membuat lagu selalu mengandung makna kehidupan dan sebuah realitas sosial yang ada dimasyarakat, serta didalam lirik lagu komunitas Punk mengandung
74
berbagai kritik, saran, pesan, terhadap para penguasa, pemerintah, pengusaha, Aparat TNI/PORLI, birokrasi, dan lain-lainnya. 5. Punk dalam bermain musik diidentikan dengan musik keras (rock). Berbagai acara musik festival serta pagelaran musik anak Punk diartikan sebagai ajang silaturahmi antar sesame komunitas Punk, hiburan bagi komunitas Punk itu sendiri. 6. Ada juga anak-anak Punk yang mempunyai kemampuan membuat tatto, 7. Membuat aksesoris-aksesoris yang terbuat dari limbah-limbah plastik disulap menjadi gelang, dan dompet yang bahan dasarnya adalah plastik. Aksesoris tersebut dijual untuk menunjang kehidupan anak Punk itu sendiri. 8. Anak Punk juga mahir dalam membuat sablonan baju, yang di jual kepada antar sesama anak Punk atau pun bukan dari komunitas Punk itu sendiri, melainkan anak-anak remaja yang membeli hasil karya komunitas Punk untuk di perjual belikan lagi. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi seseorang atau sebagian anak remaja masuk kedalam sebuah wadah komunitas punk diantaranya sebagai berikut: 1. Faktor lingkungan, sangat mempengaruhi seorang anak remaja untuk dapat bergabung pada komunitas Punk baik itu lingkungan di mana ia bergaul, lingkungan keluarga, maupun dilingkungan sekolah.
75
2. Faktor pertemanan juga sangat mempengaruhi seseorang ikut bergabung dengan komunitas Punk baik itu teman sebaya, teman seangkatan, dan teman sekolah. 3. Faktor keluarga juga memang sangat mempengaruhi kondisi psikologis anak didalam mengarungi kehidupan anak muda masa kini. 4. Faktor kemiskinan salah satu faktor seorang anak Punk untuk bekerja sebagai pengamen jalanan. B. Saran Untuk melengkapi akhir tulisan penelitian skripsi ini, agar dapat memberikan kritik dan beberapa saran perlunya diberikan rekomendasi sebagai berikut: Agar dapat memperoleh perbedaan antara anak-anak yang bergaya seolaholah menjadi anak Punk tetapi tidak mengetahui arti dan makna yang sebenarnya agar bisa membedakan mana anak Punk yang sebenarnya dan mana anak Punk yang hanya bergaya saja mengunakan atribut Punk. Agar dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi antar sesama anak Punk, setiap anak-anak Punk di dalam komunitas Punk diperlukan pendidikan jangka panjang seperti contoh yang baik dari para pemimpin dan pendidik serta agar dapat meningkatkan kreatifitas, keterampilan dan kemampuan berfikir anak punk sangat diperlukannya pengajar baik bersifat kelompok maupun individu.
76
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Dkk. Ilmu Sosial Dasar, Jakarta : Rineka Cipta, 1988. Atang, Abdul Hakim dan Saebeni Beni Ahmad. Filsafat Umum Dari Mitologi Sampai Teofilosofi, Bandung : Pustaka Setia, 2008. Craib, Ian. Teori-Teori Sosial Modern, Jakarta : CV. Rajawali, 1986. Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Remaja,
Bogor : Ghalia Indonesia,
2004. Gerungan. W.A. Psikologi Sosial, Bandung: PT Refika Aditama, 2004. Goode, William. Sosiologi Kekeluargaan, Penerjemah Lailahanoum Hasyim, Jakarta :
PT Bumi Aksara, 2007.
Jones, Pip. Pengantar Teori-Teori Sosial Dari Teori Fungsionalisme Hingg PostModernisme, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2009. Kuswarno, Engkus. Fenomologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitian. Widya Padjajaran, 2009. Razak Yusron. Sosiologi Sebuah Pengantar, Jakarta : Labaoratorium Sosiologi Agama, 2008 Rakhmat Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001. Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004. Syam, Nina W, Sosiologi Komunikasi, Bandung : Perpustakaan Nasional Dalam Terbitan (KDT), 2009. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006. Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, 5th ed. Jakarta: CV. Rajawali Pers, 1990.
REFRENSI SKRIPSI, DAN TESIS
77
Fikri Hadi Ahmad, “Perkembangan Musik di Amerika”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, 2008.
Hernawan Bambang, “Wacana kritik Lirik Musik Rock Studi Analisis Wacana kritikal Musik Undergraound.”Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Jakarta, 2003.
Murti. “Keberagamaan Komunitas Punk.” Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
Redite Syamsi Fajar. “Peran Musik Sebagai Media Propaganda Politik Dalam Pembentukan Opini Publik Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammdiyah Yogyakarta. 2006
Titiwening Fransiska, “Punk Masalah Identitas Dalam Metode Antropologi,” Tesis S2 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Jakarta, 2001.
REFERENSI INTERNET :
Ady Anugrahadi. “Pengaruh Komunitas Punk Terhadap Prilaku Remaja”. Artikel ini
diakses
Pada
02
November
2011
dari
http://siswa.univpancasila.ac.id/musik/2010/12/01/ pengaruh- komunitaspunk-terhadap-perilaku-remaja-indonesia/
Erickningrat. “Jalanan Kehidupan Atau Pelarian”. Artikel diakses pada 26 Desember
2011
http://www.erickningrat.wordpress.com/2009/01/24%E2%80%A6kehidupan-atau-pelarian.
78
dari
Hentakun. “Komunitas Punk Siapa Mereka”. Artikel Ini diakses pada 10 November 2011 dari http://www.borneotribune.com/Pandora/komunitaspunk-siapa-mereka.html
Nuriil, Giam. “This Is Punk Artikel ini diakses pada 10 November 2011”. dari Http://www.penahitam.web.id/2011/04/this-is-punk.htm1.
Karib, Fathun. “Sejarah Komunitas Punk Jakarta”. Artikel diakses pada 26 Desember
2010
dari
http://www.jakartabeat.net/musik/kanal-
musik/ulasan/147-sejarah-komunitaspunk-jakarta-bagian-1.html.
Syatri, Idrus. “Sejarah Punk: Jangan Ngaku Anak Punk Sebelum Baca Tulisan Ini”.
Artikel
diakses
pada
26
Desember
2010
dari
http://www.waingapu.com/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelumbaca-tulisan-ini.html1.
Rohmiwanto, Yusuf. “Tattoo, Seni Atau Identitas Diri”. Artikel diakses pada 02 November
2011
dari
http://cahisisolo.com/artikel/seni/tattoo-seni-atau-
identitas-diri-.html.
WAWANCARA
Wawancara dengan Dede, Lenteng Agung, 23 Juni 2011. Wawancara dengan Ambon, Lenteng Agung 24 Juni 2011. Wawancara dengan Riswan, Lenteng Agung 24 Juni 2011. Wawancara dengan Ebeth, Lenteng Agung, 30 Juni 2011. Wawancara dengan Sinyo, Lenteng Agung, 01 Juli 2011. Wawancara dengan Umam, Lenteng Agung, 06 Juli 2011. Wawancara dengan Mike, Lenteng Agung, 30 Juli 2011.
79
Lampiran 1 No
Nama
Tempat Tanggal Lahir
Pendidikan
Pekerjaan
1.
Amirul Umam
Pekalongan 16 Maret 1980
SMA
Wirausaha
2.
Dede Setiawan (Pampam)
Cilacap 22 Juni 1991
SMP
Pengangguran
3.
Riswan (Rodun)
Jakarta 16 Maret 1997
SD
Pengamen
4.
Ambon
Jakarta22 November 1994
SMP
Pengamen
5.
Rizki (Ebeth)
Jakarta 3 Juli 1990
SMP
Seniman, Wirausaha
6.
Sinyo
Jakarta 5 November 1979
SMA
Wirausaha
7
Mike
Jakarta 20 April 1977
SMA
Wiraswasta
Menjadi Anggota Punk
Daya Tarik Komunitas Punk
Mengenalnya pada masa SMA tahun 1996
Pengenalan lewat teman dan banyak teman
Tahap sekolah dasar (SD)
Musik Punk bermakna sesuai dengan lirik dan realita kehidupan
Alasan Bergabung Dengan Komunitas Punk Karena Pengenalan Jati Diri
Siapa yang Mengenalkan Punk
Proses Menjadi Bagian Komunitas Punk
Teman
Bertentangan dengan keluarga. Tp lama kelamaan keluarga mendukung Pertemuan sesama anak Punk
Karna Punk mempunyai kebersamaan yang tinggi, tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin. Semua itu sama dan semua itu saudara Solidaritas Punk sebagai Kebersamaannya. idola dan Favorit
Dari marginal, dari mulai mendengarkan lagu dan lingkungan sekitar
Dari Tahun 2001
Susah seneng bareng dalam komunitas Punk
Dapat teman banyak
Sendiri
Berawal dari pertemuan sesama anak Punk
Dari Usia 6 tahun
Kreasi, aktivitas pergaulan, komunikasi, (style)
Berawal dari ikut-ikutan
Sendiri
Berawal dari sikap, kelakuan sifat saling menghormati
Dimulai dari 2007
Kebebasan (freedom)
Sebuah wadah komunitas persamaan visi dan misi didalam komunitas punk
Teman
Tekanan dari keluarga
2010
Teman yang Berawal dari memperkenalkan ikut-ikutan komunitas Punk
Saat aktif sebagai mahasiswa tahun 1997
Makna Simbol-simbol Punk
Bahwa simbolsimbol bentuk dari perlawanan punk terhadap rezim penguasa Anarki (anti kekerasan), Equality (kebersamaan), DIY (berdikari) Tidak Tahu
Persamaan ideologi dan mempunyai rasa solidiratas sosial yang tinggi
Punk tidak mengenal perbedaan dengan kepentingan politik
Yang Mempelopori Terbentuknya Komunitas Punk Bang Mike
Adakah sejarah Dari Komunitas Punk
Bang Mike and taring babi
Bang Mike
Tau simbolBang Mike simbol anak Punk dengan memakai sepatu Both jiwa dan hati nurani punk menyatu Bentuk dari Mike pemberontakan untuk menentukan perubahan dan
Bersama-sama teman
Mempunyai motif, harapan, tujuan dan smangat bersama temanteman aktifis membuat komunitas Punk
Berapa Banyak Anggota Komunitas Punk 8-10 Orang
Tanggal dan Terbentuknya Komunitas Punk
Yang Diketahui dari Ideologi Punk
Hari Ibu 22 desember tahun 1997
Kebebasan dan kenali diri sendiri
Ada
10 orang atau lebih
22 desember bertepatan dengan hari Ibu
Kebersamaan, persatuan dan Freedom (kebebasan)
Ada
20 orang
1 juli 2006
Tidak Tahu
Ada Berawal dari 2 orang
20 orang
1 Juli 2006
Kebebasan
Ada berawal dari berbagai bentuk kegiatan, membentuk
10 orang
Hari Ibu 14 tahun sudah terbentuk sampai saat ini
Kebersamaan, tenggang rasa, komunikasi
Ada hari ibu 22 desember
menyampaikan pesan
Simbol Mike perjuangan Punk melawan ketidakadilan Smangat Saya bersama perjuangan teman saya melambangkan orang yang termarjinal karena sistem
komunikasi yang baik dan membuktikan diri kepada masyarakat. Ada 10 orang bahkan bisa lebih iya ada
Sekitar 8 hingga10 orang
22 Desember pada hari ibu
Kebebasan
Pada tanggal 22 Desember 1997
Anarkisme, solidaritas sosial
Membuat lirik lagu yang bernadakan tentang masalah sosial Belum
Hasil karya musik anda
Adakah hasil karya selain membuat lirik lagu
Anda dapat bermain musik
Belum
Bikin Sablonan Baju
Tidak
Kegiatankegiatan dari komunitas Punk yang belum dilakukan Ga Ada
Bisa
Belum (bikin lagu)
Aksesoris gelang
Sedikit (ukulele)
Membuat Tatto
Bisa
Ada
Tidak Ada
Iya bermain Gitar Ada membuat rekaman
Bisa membuat lirik lagu
Ada hasil, karya musik
Bisa
Iya ingin membuat rekaman
Untuk komunitas ada tp kl untuk pribadi belum
Ada
Iya jimbe atau perkusi
Membuat ternak sapi
Bisa
Ada
Membuat aksesoris dan peralatan dari palaron Bereksperimen membuat tempat korek, ukiran kayu, stiker, pin dan jimbal Ada mendaur ulang sampahsampah menjadi aksesoris gelang
Bisa (Gitar)
Mencari inspirasi baru untuk mendaur ulang sampah-sampah,
selain membuat aksesoris Iya, bagi saya dan komunitas saya lirik lagu sangat mengandung pesan, perlawanan dan kritik, yang mengandung makna sosial, saya tuangkan ke dalam lirik lagu.
Ada, menciptakan lirik lagu punk
Ada sablonan baju, dan aksesoris
Iya bisa, musik (gitar)
Ke depannya saya dan teman anak punk punya keinginan untuk membuat ternak sapi
Pendapatan perminggu dalam menjual aksesoris
Pengasilan perbulan
Sponsor yang membiayai komunitas punk
Siapakah yang membiayai kegiatan komunitas Punk
Rp. 300.000
Rp 1.200.000
Aliran dana dari donatut untuk membiayai komunitas punk anda Tidak Ada
Tidak Ada
Bareng-bareng
Tidak ada baru Belum ada buat dan merintis
Tidak Ada Berdiri Sendiri
Tidak Ada
Kolektif
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak Ada
Dari hasil ngamen
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak Ada
Membiayai sendiri hasil dari ngamen
Tidak menentu
Biasa untuk Ga ada keberlangsungan hidupberkisar 1 juta atau lebih karna bukan PT atau kantor disini tempat belajar
Ga ada berdiri sendiri
Kebersamaan dan kesadaran dari hasil produksi masal
Berkisar Rp 250.000-300.000 tp kadang tidak menentu juga Tidak bisa ditentukan
Sisi positif dari kegiatan komunitas Punk
Ada, bakti sosial, kerja bakti, merayakan HUT RI pada tanggal 17 agustus Saling belajar, memberikan ilmu pengetahuan satu sama lain Ada
Ada sisi positif memberi makan kepada anak jalanan dari hasil ngamen Berbaur dengan masyarakat, masak bareng, komunikasi dengan lingkungan sekitar
Rp. 1.200.000 bisa lebih dan kurang dari segitu Tidak bisa ditentukan
Tidak ada
Tidak Ada
Hasil dari kerja anak-anak punk
Tidak ada
Tidak ada
Bersama anak punk dan kelompok
Kegiatan yang sering dilakukan dalam komunitas Punk Bakti sosial, kerja bakti, setiap tahun merayakan HUT RI
Memakai Drugs atau meminumminuman keras
Kegiatan antar komunitas punk yang satu dengan yang lainnya
Kegiatan komunitas punk dalam melaksanakan bakti sosial
Kegiatan komunitas punk tentang wirausaha
Tidak
Ada, Pagelaran Musik Punk dan membagikan sembako kepada warga
Ada, Kerja Bakti, sembako membagi makanan
Ada berupa usaha batik
Berkarya, menjalin silaturahmi, bernyayi bersama Ngamen, nongkrong, bernyanyi
Minumminuman (ia), tp kl narkoba Tidak) Ia suka minuman keras
Festival musik, bakti sosial
Ada
Ada,
Ngamen bareng dan makan bareng
Pernah melaksanakan bakti sosial
Ada dengan membuat aksesoris, gambar
Ngamen, bermain musik
Hanya sebatas Minuman
Ada, Ngamen bareng
Ada
Ada
Bermain musik, melukis, diskusi, mendaur ulang sampah
Drugs, tidak Kalau minuman keras untuk membawa diri masingmasing
Dimusik, pameran emblem, lukisan
Pernah gotong Ada royong dengan warga
Ada membuat workshop, seminar tentang kewirausahaan
Berwirausaha, Minuman menghadiri saja acara festival musik, bakti sosial
Ada dengan masyarakat, dan lingkungan dapat duduk bersama
Berkumpul bermain musik diskusi,
Saya pribadi tidak, tapi itu tergantung komunitas punk sendiri
Workshop, pelatihan tentang kewirausahaan, daur ulang sampah, membuat aksesoris Bakti sosial. dengan Penggalangan dana, menghadiri festival musik Punk
Ada Ada membersihkan lingkungan sekitar
Ada Penggalangan dana untuk korban bencana alam banjir gempa bumi
Iya ada, mengajarkan anak punk membuat usaha aksesoris, tatto
Tanggapan masyarakat tentang komunitas Punk
Penilaian masyarakat tentang komunitas punk
Masyarakat selalu menganggap anda meresahkan ketertiban umum
Masyarakat mengetahui keberadaan komunitas anda
Masyarakat menerima keberadaan komunitas Punk
Ada yang positif (baik) dan ada yang negatif (buruk)
Tidak
Mengetahui
Ada yang pro dan kontra terhadap komunitas punk
Baik dan negatif tergantung orang itu sendiri memandang Punk itu apa Ada yang negatif dan ada yang positif
Tidak
Iya
Iya yang penting ga nyolong
iya mengetahui
Negatif sampah masyarakat
Iya
Mengetahui, ada juga sebagain masyarakat yang mau ikut gabung dengan komunitas punk ini
Menurut masyarakat Punk gembel serem Bagi masyarakat mereka menilai komunitas punk itu sama sederajat. Ada sebagian masyarakat yang mendukung komunitas punk
Untuk saat ini masyarakat menganggap positif dari komunitas ini Berawal dari tanggapan negatif dengan anak punk membuktikan diri kepada masyarakat lama-kelamaan masyarakat beranggapan baik terhadap komunitas punk Masyarakat menganggap anak punk sebelah mata mereka melihat anak punk dari negatifnya saja Tapi ada juga masyarakat menganggap positf kegiatan anak punk
Yang melatarbelakangi Konflik antar Komunitas Punk
Salah paham
Masalah minuman keras, masalah wanita, dan karna keegoisan y terlalu keras.
Menilai kayak anak sendiri dan masyarakat menilai komunitas ini sebagai keluarga Bermacam-macam ada yang positif dan ada juga yang negatif
Tidak hanya kesadaran masingmasing atau inisiatif sendiri
Ia pasti ada
Tidak
Mengetahui
Masyarakat punya penilaian sendiri bagi anak punk tentunya positif dan negatif
Iya, itu hanya sebagian masyarakat saja menganggap anak Punk selalu meresahkan
Iya sangat mengetahui keberadaan komunitas punk kami
Sejauhmana anda menyikapi tentang masalah konflik sosial, dan politik antar komunitas Punk Kalau masalah sosial dan politik tidak
Faktor yang menyebabkan terjadinya konflik
Konflik antar komunitas Punk
Yang menyebabkan terjadinya konflik itu terjadi
Salah Paham
Ada
Salah paham
Ada masalah konflik sosial dikarenakan adanya perbedaan sikap satu sama
Faktor Ugalugalan dalam berjoget faktor gaya
Ada
Rebutan wanita
lainnya antar komunitas punk Menghina, bercanda
Tidak tahu
Minuman
Ada
Salah paham
Mengejek satu sama lain
Tidak mengetahui
Faktor Minuman
Ada
Belum menemukan konflik antar komunitas punk
Tidak ada
Tidak ada
Adanya perbedaan pandangan antar komunitas punk yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan pemahaman anti kemapanan, membuat antar komunitas punk berbeda mendefinisikan anti kemapanan.
Perbedaan sifat, pandangan hidup, perbedaan pendapat
Tidak ada faktor konflik. Kalau kemungkinan punk lainnya ada Faktor perbedaan pandangan, pemikiran, dan persepsi
Biasanya punk yang bergaya seolah-olah menjadi anak punk, sehingga melecehkan komunitas punk satu sama lainnya. Tidak ada
ada
Perbedaan pandangan dan persepsi antar komunitas punk
Perbedaan pemahaman mengenai ideologi punk menimbulkan konfilk sesama komunitas punk
Iya pasti ada
Perbedaan pemahaman mengenai ideologi punk terjebak ke situasi dan opini media berkembang saat ini menimbulkan konflik antar sesama komunitas Punk
Konflik bagian dari dinamika kehidupan erat kaitannya pada masalah sosial, politik, saat ini konflik politik sudah tidak ada antar komunitas punk untuk konflik sosial hnya mencakup perbedaan gaya hidup dan
ideologi saja
Catatan Lapangan No 1.
2.
Tempat
Lokasi
Hari/Tanggal Jum’at 10 Juni 2011
Pukul
Lenteng Agung,
Bascem
Depok
komunitas
Silaturahmi dengan
Punk
komunitas Punk.
Kamis 16 Juni 2011
11:30-14:30
Keterangan
13:30-18:30
Observasi dan
Lenteng Agung,
Bascem
Mengenal lebih dekat
Depok
komunitas
lagi komunitas punk,
Punk
serta melihat dan mendokumentasikan salah satu anak punk yang bernama Bob dalam membuat Tatto
3.
Lenteng Agung,
Bascem
Jum’at 17 Juni 2011
14:30-17:30
Observasi Tentang
Depok
komunitas
Kegiatan-kegiatan
Punk
komunitas punk diantaranya : 1. Membuat Sablonan Baju 2. Bermain Gitar 3. Bernyanyi 4. Bermain Kartu Remi
4.
Tv. One
Jakarta
Minggu 19 Juni 2011 01:30-02:00
Siaran yang
Menyiarkan siaran
diayangkan Tv One
tentang komunitas
mengupas Tuntas
Punk diacara Jejak
pandangan dan
malam
penilian masyarakat mengenai komunitas punk dilihat dari sisi positif dan negatif anak punk
5.
Lenteng Agung,
Bascem
Selasa 21 Juni 2011
14:00-20:00
Observasi penulis
Depok
komunitas
terhadap komunitas
Punk
punk dalam bentuk kegiatan-kegiatan positif diantaranya: Memasak, mencuci piring, dan membuat Font untuk sample sablonan Baju
6.
Lenteng Agung,
Bascem
Kamis 23 Juni 2011
14:00-18:00
Wawancara penulis
Depok
komunitas
dengan salah satu
Punk
komunitas punk yang bernama Dede
7.
Lenteng Agung,
Bascem
Jum’at 24 Juni 2011
14:00-18:00
Wawancara penulis
Depok
komunitas
dengan salah satu
Punk
komunitas punk yang bernama Ambon dan Riswan
8.
Tanggerang
Tanggerang
Minggu 26 Juni 2011
14:00-01:00
Observasi penulis bersama-sama komunitas punk untuk menghadiri acara festival musik punk
9.
Lenteng Agung,
Bascem
Kamis 30 Juni 2011
15:00-19:00
Wawancara penulis
Depok
komunitas
dengan salah satu
Punk
komunitas Punk yang bernama Ebeth
10.
Lenteng Agung,
Bascem
Jum’at 01 Juli 2011
14:00-18:00
Wawancara penulis
Depok
komunitas
dengan salah satu
Punk
komunitas punk yang bernama Sinyo
11.
Lenteng Agung,
Bascem
Rabu 06 Juli 2011
16:30-23:00
Wawancara penulis
Depok
komunitas
dengan salah satu
Punk
komunitas punk yang bernama Umam
12
Lenteng Agung,
Bascem
Jum’at 15 Juli 2011
15:00-22:00
Diskusi bareng
Depok
komunitas
dengan salah satu
Punk
anak punk yang bernama Mike
13
Lenteng Agung,
Bascem
Depok
komunitas
Kamis 21 Juli 2011
14:00-17:00
Penulis mengambil data-data berupa
Punk
14
foto-foto dan artikel.
Lenteng Agung,
Bascem
Jum’at 29 Juli 2011
20:00-00:00
Observasi yang
Depok
komunitas
dilakukan penulis
Punk
dengan melihat berbagai kegiatan komunitas punk dimalam hari
15.
Lenteng Agung,
Bascem
Sabtu 30 Juli 2011
09:00-17:00
Wawancara penulis
Depok
komunitas
dengan salah satu
Punk
komunitas punk yang bernama mike untuk menanyakan profil komunitas punk
Lampiran III Lirik Lagu Komunitas Punk Bumi Manusia
Bangkit dan merdesa Buka mata hati kita Menembus sgala arah rona-rona Menyapa seisi dunia Bersilah turasa
Tumbuh suburkan Rasa bersaudara Singkirkan Kelas-kelas diantara kita Songsong masa kan dating Dengan nalar dan rasa Dimana manusia saling Memanusiakan manusia
Damai di bumi damai di jiwa Damai di hati damailah kita semua Damai di bumi damai di jiwa Damai di hati damailah bumi manusia
Sarendo-rendo damailah kita semua Sarendo-rendo damailah bumi manusia
IBUMI
Jayalah slalu untuk dirimu Yang senantiasa berjasa Tak pernah ada hentinya Dalam sejarah manusia
Ia pula yang tak jemu-jemu Tuk mengasuh Ia pula yang tak henti-henti Tuk memberi
Itulah ibu Ibuku ibumu ibumi kita semua Tanpa ia tak kan pernah ada Sejarah akan manusia
Itulah ibu Ibuku ibumu ibumi kita semua Tanpa ia tak kan pernah ada Sejarah akan dunia