EFEKTIFITAS ISI PESAN AKUN TWITTER @ID_AYAHASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN FOLLOWERS MENGENAI MASALAH SEPUTAR ASI Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2007 Mirzani Augustya/207000130 ABSTRAK Efektifitas komunikasi adalah proses timbal balik (dua arah) antara sumber pesan atau informasi dengan penerima pesan. Sebelum komunikator menyebarluaskan suatu pesan, sebaiknya memperhatikan isi pesan yang terkandung di dalamnya karena isi pesan itu sendiri mempunyai pengaruh terhadap efektivitas isi pesan. Keberhasilan mengelola dan menyusun
pesan-pesan
secara
efektif,
menurut
Wahyudi
(2001:25-30)
perlu
memperhatikan empat hal berikut: aktual, edukatif, informatif dan persuasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektifitas isi pesan akun twitter ID_AyahASI terhadap tingkat pengetahuan followers mengenai masalah seputar ASI. Populasi dalam penelitian ini adalah followers twitter komunitas Ayah ASI yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang berjumlah 114.000 orang (Data Juli 2014) dengan sampel sebanyak 100 orang. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektifitas isi pesan akun twitter ID_AyahASI dikatakan efektif jika mencakup empat dimensi yaitu dimensi aktual, edukatif, persuasif dan informatif. Efektifitas isi pesan akun twitter ID_AyahASI memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan followers mengenai masalah seputar ASI. Kata kunci
: Efektifitas isi pesan, ID_AyahASI, Tingkat pengetahuan
Daftar Pustaka
: 6 buku, 2002-2008
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah banyak mempengaruhi aspekaspek kehidupan manusia. Salah satu yang ikut berkembang adalah media komunikasi serta sistem informasi.
Di Indonesia sendiri perkembangan media komunikasi digital juga turut berkembang dengan pesat. Dengan masuknya jaringan internet yang cepat serta penjualan smartphone seperti Blackberry, iPhone dan lainnya di Indonesia, membuat masyarakat Indonesia sendiri tidak dapat terlepas dari hal yang juga disebut sebagai dunia maya tersebut. Perkembangan media komunikasi digital juga didukung dengan berkembangnya media sosial yang membuat masyarakat Indonesia makin tidak bisa jauh lagi dari media komunikasi digital mereka. Salah satu sosial media yang sekarang ini banyak dipakai menjadi sebuah ajang eksistensi diri masyarakat setelah Facebook adalah Twitter yang fungsinya adalah sebagai micro-blogging website atau aplikasi (apabila diakses melalui aplikasi smartphone).Pengguna Twitter dimungkinkan untuk mempunyai followers atau pengikut yang tidak terbatas, selain itu pengguna juga dapat mengikuti (mem-following) akun yang dipilihnya. Ada banyak organisasi, perusahaan dan komunitas yang melakukan kampanye melalui media sosial tersebut. Salah satunya adalah Komunitas Ayah ASI. Komunitas Ayah ASI adalah kumpulan para ayah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pemberian ASI kepada bayi atau dapat dikatakan ID_AyahASI adalah sebuah gerakan non-profit atau gerakan sosial yang tujuannya adalah memperluas awareness bahwa pemberian ASI itu kesuksesannya juga sangat dipengaruhi oleh peran ayah bukan hanya ibu. Dalam komunitas ini, para ayah diajak untuk memahami dan memberi dukungan kepada istri agar memberikan ASI kepada bayinya. Komunitas ini membuat akun Twitter yang diberi nama ID_AyahASI, tak disangka akun ini mendapat respon yang luar biasa. Terbukti, hanya dalam 4 hari mereka sudah bisa mengumpulkan 3.000 followers, dan saat ini telah terkumpul 114.000 followers. Pesan yang disampaikan melalui Twitter komunitas Ayah ASI harus dikemas dengan baik sehingga followers ayah ASI dapat memahami isi pesan yang dimaksud agar tujuan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku khalayak dapat tercapai. Apabila isi pesan dalam Twitter mudah dimengerti dan dipahami oleh followers Ayah ASI, maka pesan tersebut dapat tercapai dan tujuan itu dapat terbentuk pengetahuan.
Pada akhirnya unsur yang paling dominan dalam keseluruhan proses komunikasi untuk mencapai efektifitas adalah komunikator, yaitu komunitas Ayah ASI yang menyusun dan melontarkan pesan atau peryataan umum kepada khalayak. Kedudukan dan fungsi komunikator dalam upaya menciptakan efektifitas dalam proses komunikasi adalah penting sekali, karena daripadanya terletak efektif tidaknya pesan-pesan yang disampaikan.
Sebelum
komunikator
menyebarluaskan
suatu
pesan,
sebaiknya
memperhatikan isi pesan yang terkandung di dalamnya karena isi pesan itu sendiri mempunyai pengaruh terhadap efektifitas isi pesan. Keberhasilan mengelola dan menyusun pesan-pesan secara
efektif,
menurut
Wahyudi
(2001:25-30),
perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: aktual, informatif, edukatif dan persuasif. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam proses komunikasi dikatakan efektif apabila adanya reaksi atau efek dari komunikan, salah satunya yaitu efek kognitif ( pengetahuan). Dengan uraian dan informasi diatas, maka penulis tertarik untuk membahas seberapa besar efektifitas pemberian informasi seputar ASI yang ditimbulkan dari penggunaan media Twitter dengan mengambil judul “Efektifitas Isi Pesan Akun Twitter ID_Ayah ASI Terhadap Tingkat Pengetahuan Followersnya (Survey dilakukan kepada para Followers Ayah ASI yang saat ini populasinya sudah berjumlah sebanyak 114.000 followers). RUMUSAN MASALAH Seberapa efektif isi pesan akun twitter ID_AyahASI terhadap tingkat pengetahuan followers-nya mengenai masalah seputar ASI? TINJAUAN TEORITIS Sebelum komunikator menyebarluaskan suatu pesan, sebaiknya memperhatikan isi pesan yang terkandung di dalamnya karena isi pesan itu sendiri mempunyai pengaruh terhadap efektifitas isi pesan. Keberhasilan mengelola dan menyusun pesan-pesan secara efektif, menurut Wahyudi (2001: 25-30), perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Aktual adalah penyajian informasi terkini atau up to date, cepat, akurat, yang memiliki nilai berita dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. 2. Informatif adalah konsep penyajian isi pesan atau informasi yang lengkap dan mempunyai nilai berita penting, biasanya bersifat universal atau bahkan bisa lebih spesifik mengenai bidang tertentu. 3. Edukatif adalah memberikan pengetahuan dan wawasan khusus kepara para pembacanya. 4.
Persuasif
adalah
kecenderungan
untuk
mengarahkan,
mengajak,
atau
mempengaruhi aspek kognitif individu untuk membentuk pola perilaku tertentu. Berkaitan dengan penelitian, keempat faktor tersebut diharapkan dapat membuat khalayak, khususnya followers komunitas Ayah ASI memberikan respon yaitu membuka akun twitter ID_AyahASI dan membaca isi pesan yang terdapat dalam timeline, serta menggunakan twitter komunitas Ayah ASI sebagai sarana dalam mencari informasi untuk menambah pengetahuan mereka tentang masalah seputar ASI. Pengetahuan Efek atau pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui berhasil tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Secara umum hasil komunikasi mencangkup tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Berkaitan dengan penelitian, aspek yang paling sesuai adalah aspek kognitif. Kebutuhan kognitif berkaitan dengan kebutuhan memperkuat pengetahuan dan pemahaman orang terhadap lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat individu untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Menurut Soekanto (2002:9-10) adalah, “Pengetahuan diperoleh melalui kenyataan (fakta) dengan melihat dan mendengar sendiri, serta melalui alat-alat komunikasi, seperti misalnya dengan membaca surat kabar, mendengarkan radio, melihat film atau televisi dan lain sebagainya”. Berkaitan dengan penelitian, penulis berpendapat bahwa pengetahuan dapat diperoleh khalayak dengan mengakses twitter komunitas Ayah ASI. Dengan membaca timeline yang ada terdapat di akun twitter ID_AyahASI, berarti khalayak akan mendapatkan
pengetahuan berdasarkan isi pesan yang terdapat dalam twitter komunitas Ayah ASI. Ketika seseorang membuka twitter Ayah ASI, maka mereka akan mendapatkan informasi atau pengetahuan seperti hal-hal yang berhubungan dengan segala hal mengenai ASI. Apabila informasi, yang diterima disusun secara sistematis oleh otak, maka hasilnya adalah ilmu pengetahuan. METODOLOGI PENELITIAN Penulis menggunakan metodologi kuantitatif dan tabel (statistik) sebagai alat ukur karena penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh dari variabel bebas (X) berupa efektivitas twitter sebagai media informasi Ayah ASI terhadap pembentukan variabel terikat (Y) berupa tingkat pengetahuan khalayak, khususnya para followers twitter ID_AyahASI. Menurut Prasetyo (2006:143): “Penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis.” Penulis menyimpulkan bahwa penelitian survei adalah proses pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan secara terstruktur yang disebarkan kepada responden. Setelah mendapat jawaban penulis melakukan analisis dari data yang diperoleh. Untuk mendukung hasil penelitian, penulis menggunakan teknik sampling kebetulan (accidental sampling) dalam penelitian sampel. Penulis menyebarkan kuisioner kepada para followers utama Komunitas Ayah ASI, yang intense melalukan tanya jawab kepada akun twitter ID_AyahASI. Penulis mendapat bantuan untuk menyebarkan kuisioner kapada para followers komunitas Ayah ASI melalui salah satu anggota Komunitas Ayah ASI. Penulis memilih sampel secara acak agar data relevan dan valid. Melalui perhitungan statistik menurut Slovin dalam kutipan Kriyantono (2008: 164), yaitu digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya. Rumusannya adalah:
n =
N 1 + Ne²
Keterangan: n
= ukuran sampel
N
= ukuran populasi
e
= kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditolerir. n=
114.000 1 + 114.000 (0,1)²
n=
114.000 1 + 114.000 x 0,01
n=
114.000 1 + 1140
n=
114.000 1141
n=
99,9
n=
100 Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa untuk populasi sebesar 114.000 followers,
dibutuhkan sampel sebesar 100 responden (pembulatan). Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif karena terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu independent variable dan dependent variable. Validitas adalah hubungan antara instrumen penelitian dengan kerangka teori untuk meyakinkan bahwa pengukuran secara logis berkaitan dengan konsep-konsep
dalam kerangka teori (Kriyantono, 2008:148). Validitas instrumen dalam penelitian ini diteliti dengan menggunakan program SPSS 20. Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 16 item kuisioner respon Followers akun Twitter ID_AyahASI terlihat bahwa seluruh item kuisioner nilainya lebih besar dari nilai r-tabel untuk 20 responden yaitu 0,444, karena r hitung > r tabel maka seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Makin kecil kesalahan pengukuran, makin reliabel alat pengukur. Sebaliknya makin besar kesalahan pengukuran, makin tidak reliable alat pengukur tersebut (Umar, 2003:113). Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap 16 item kuisioner respon Followers akun Twitter ID_AyahASI, terlihat bahwa nilai cronbach’s alpha adalah 0,933. nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data 20 didapat sebesar 0,444. Karena r-hitung>r-tabel (0,933>0,444) maka dari hasil uji reliabilitas ini bisa disimpulkan bahwa keseluruhan butir instrument penelitian adalah reliabel. Selain menggunakan statistik deskriptif, penelitian ini juga menggunakan analisis uji korelasi regresi. Penulis dalam melakukan analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi regresi melalui program SPSS (statistical package for social science). Menurut Kriyantono (2006:183): “Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabel mempunyai hubungan kausal (sebab akibat) atau hubungan fungsional.” Diketahui bahwa korelasi berguna untuk melihat hubungan antara efektifitas isi pesan akun twitter Komunitas Ayah ASI dengan tingkat pengetahuan followers. HASIL PENELITIAN Variabel X atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah Efektifitas isi Pesan. Sesuai dengan teori dan penjabaran penelitian pada Bab 2, maka variabel Efektifitas isi Pesan (variabel X) yang terdiri dari 4 dimensi dengan jumlah 8 pernyataan yang dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Dimensi Aktual berjumlah 2 pernyataan 2. Dimensi Persuasif berjumlah 2 pernyataan 3. Dimensi Edukatif berjumlah 2 pernyataan
4. Dimensi Informatif berjumlah 2 pernyataan Berikut adalah pembahasan dari masing-masing dimensi: 1. Pada dimensi aktual, terdapat dua indikator yaitu informasi yang diberikan oleh Komunitas Ayah ASI selalu up to date dan Komunitas Ayah ASI cepat dalam menjawab pertanyaan dari followers. Pada indikator perta,a informasi yang diberikan oleh Komunitas Ayah ASI selalu up to date dapat dilihat bahwa mayoritas respon memiliki persepsi bahwa informasi yang disampaikan oleh ID_AyahASI merupakan informasi yang up to date bagi para responden. Hasil ini dapat dilihat dari mayoritas responden yaitu sebanyak 69% responden yang menyatakan setuju bahwa informasi yang disampaikan oleh ID_AyahAsi selalu up to date. Pada indikator kedua, dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki persepsi yang baik terhadap kecepatan dari ID_AyahASI dalam menjawab pertanyaan dari Followers. Hasil ini dapat ditunjukan dari mayoritas responden yaitu sebanyak 62% menyatakan ID_AyahASI dalam menjawab pertanyaan dari Followers secara cepat. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efektifitas isi pesan akun twitter ID_AyahASI dari sisi aktual selalu up to date dan Komunitas Ayah ASI cepat dalam menjawab pertanyaan dari followers. 2. Pada dimensi informatif, terdapat dua indikator yaitu informasi yang akurat mengenai masalah seputar ASI dan ID_AyahASI memberikan informasi yang berguna bagi para followers-nya. Pada indikator yang pertama dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki persepsi yang positif dari keakuratan informasi mengenai masalah ASI dari tweet ID_AyahASI. Hasil ini dapat dilihat dari mayoritas responden yang terdiri dari 75% responden setuju terhadap pernyataan ID_AyahASI memberikan informasi yang akurat mengenai masalah seputar ASI. Pada indikator yang kedua dapat dilihat bahwa informasi yang diberikan oleh ID_AyahASI berguna bagi para followernya. Hasil ini dapat dilihat dari mayoritas responden yang terdiri dari 77% dari total responden yang memberikan jawaban setuju pada pernyataan “Informasi yang diberikan oleh ID_AyahASI adalah informasi yang berguna bagi para followers-nya.” Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akun twitter ID_AyahASI memberikan pesan yang informatif.
3. Pada dimensi edukatif, terdapat dua indikator yaitu, menambah pengetahuan followers mengenai masalah seputar kesehatan anak dan memberikan wawasan baru mengenai masalah ASI kepada para followers-nya. Pada indikator yang pertama bahwa ID_Ayah asi dapat memberikan pengetahuan mengenai masalah seputar kesehatan anak. Hal ini dapat diketahui dari mayoritas responden yang terdiri dari 77% responden memberikan jawaban setuju terhadap pernyataan “informasi yang diberikan oleh ID_AyahASI menambah pengetahuan followers mengenai masalah seputar kesehatan anak”. Pada indikator yang kedua bahwa timeline twitter dari ID_AyahASI dapat memberikan wawasan baru tentang masalah ASI kepada para followernya. Hasil ini dapat diketahui dari mayoritas responden yang terdiri dari 74% memberikan jawaban setuju pada pernyataan “Isi timeline twitter ID_AyahASI memberikan wawasan baru mengenai masalah ASI kepada para followers-nya” Dapat disimpulkan bahwa akun twitter ID_AyahASI berhasil meng-edukasi para followers Komunitas AyahASI mengenai masalah seputar ASI dan anak. 4. Pada dimensi persuasif terdapat dua indikator yaitu, mengarahkan para followers untuk lebih aware terhadap masalah seputar ASI dan anak dan mengajak para followers khususnya para suami untuk lebih aware terhadap kesuksesan pemberian ASI. Pada indikator yang pertama dapat diketahui bahwa ID_AyahASI dapat mengarahkan para followernya untuk lebih aware terhadap masalah seputar ASI dan anak. Hal ini dapat diketahui dari mayoritas responden yang terdiri dari 67% memberikan jawaban setuju pada pernyataan “ ID_AyahASI mengarahkan para followers untuk lebih aware terhadap masalah seputar ASI dan anak”. Pada indikator yang kedua dapat diketahui , pesan dalam timeline twitter ID_AyahASI mampu mengajak pada followernya khususnya para pria untuk lebih aware terhadap pemberian ASI. Hal ini diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 57% memberikan jawaban setuju terhadap pernyataan “ID_AyahASI mengajak para followers khususnya para suami untuk lebih aware terhadap kesuksesan pemberian ASI”. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam dimensi persuasif, ID_AyahASI telah berhasil menyampaikan pesan yang dapat mempersuasi para followers Komunitas Ayah ASI.
Variabel Y atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pengetahuan. Sesuai dengan teori dan penjabaran penelitian pada Bab 2, maka variabel Pengetahuan (variabel Y) yang terdiri dari 5 dimensi dengan jumlah 10 pernyataan yang dapat dijabarkan sebagai berikut. 1.
Dimensi Peningkatan Kesadaran berjumlah 2 pernyataan
2.
Dimensi Belajar berjumlah 2 pernyataan
3.
Dimensi Tambahan Pengetahuan berjumlah 2 pernyataan
4.
Dimensi Informatif berjumlah 2 pernyataan
5.
Dimensi Kenal berjumlah 2 pernyataan
Berikut adalah pembahasan dari masing-masing dimensi: 1. Pada dimensi peningkatan kesadaran terdapat dua indikator yaitu, sadar bahwa ASI penting untuk tumbuh kembang anak dan sadar bahwa ASI eksklusif wajib diberikan kepada bayi selama 6 bulan penuh tanpa cairan tambahan apapun. Pada indikator yang pertama dapat diketahui bahwa responden menyadari pentingnya ASI untuk tumbuh kembang anak. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden atau sebesar 57% , memberikan jawaban setuju pada pernyataaan “ Saya sadar bahwa ASI penting untuk tumbuh kembang anak”. Pada indikator kedua diketahui bahwa responden memiliki kesadaran yang baik terhadap wajibnya pemberian ASI ekslusif kepada bayi selama 6 bulan penuh tanpa tambahan cairan apapun. Hal ini dapat diketahui dari mayoritas responden yang terdiri dari 59% memberikan jawaban setuju pada pernyataan “Saya sadar bahwa ASI eksklusif wajib diberikan kepada bayi selama 6 bulan penuh tanpa cairan tambahan apa pun”. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan kesadaran para followers ID_AyahASI mengenai masalah seputar ASI meningkat. 2. Pada dimensi belajar terdapat dua indikator yaitu, belajar untuk terus memberikan makanan sehat untuk anak dan menjadi lebih giat lagi menggali informasi mengenai masalah seputar ASI. Pada indikator yang pertama dapat diketahui bahwa mayoritas responden belajar untuk terus memberikan MPASI untuk anaknya dan menghindari MPASI instan. Hasil ini dapat dilihat dari mayoritas responden yang terdiri dari 62% menyatakan setuju pada pernyataan “Saya belajar untuk terus memberikan MPASI homemade untuk anak saya dan menghindari MPASI instan”. Pada indikator yang kedua
dapat diketahui bahwa responden menjadi lebih giat dalam menggali informasi mengenai masalah seputar ASI dengan membaca timeline twitter ID_AyahASI. Hal ini dapat diketahui dari mayoritas responden yang terdiri dari 65% memberikan jawaban setuju terhadap pernyataan “Dengan membaca timeline twitter ID_AyahASI saya menjadi lebih giat lagi menggali informasi mengenai masalah seputar ASI”. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa para followers ID_AyahASI belajar untuk lebih giat lagi mencari informasi mengenai masalah seputar ASI. 3. Pada dimensi tambahan pengetahuan terdapat dua indikator yaitu, tahu bahwa ada beberapa informasi yang diberikan oleh orang tua jaman dahulu hanyalah mitos dan menjadi tahu bahwa pemberian air putih kepada anak di bawah umur 6 bulan sebenarnya tidak diperbolehkan. Pada indikator yang pertama dapat diketahui responden memiliki pengetahuan bahwa beberapa informasi yang diberikan orang tua jaman dahulu adalah mitos. Hal ini dapat diketahui dari mayoritas responden yang terdiri dari 68 orang responden memberikan jawaban setuju pada pernyataan “Saya menjadi tahu bahwa ada beberapa informasi yang diberikan oleh orang tua jaman dahulu hanyalah mitos”. Pada indikator yang kedua dapat diketahui bahwa responden memiliki pengetahuan tambahan tentang pemberian air putih kepada anak dibawah umur 6 bulan sebenarnya tidak diperbolehkan. Hal ini dapat diketahui dari mayoritas responden yang terdiri dari 74% menyatakan setuju pada pernyataan “Saya menjadi tahu bahwa pemberian air putih kepada anak di bawah umur 6 bulan sebenarnya tidak diperbolehkan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa followers ID_AyahASI memiliki tambahan pengetahuan mengenai masalah seputar ASI dengan membaca timeline twitter ID_AyahASI. 4. Pada dimensi informatif terdapat dua indikator yaitu, Akun twitter Ayah ASI memberikan informasi yang luas mengenai masalah seputar ASI dan tahu informasi mengenai kalkulator kebutuhan ASI bagi bayi. Pada indikator yang pertama dapat diketahui bahwa responden merasa bahwa akun twitter AyahASI memberikan informasi yang luas mengenai masalah seputar ASI. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden yang terdiri dari 75 % memberikan jawaban setuju pada pernyataaan “Akun twitter Ayah ASI memberikan informasi yang luas mengenai masalah seputar ASI”. Pada indikator yang kedua dapat diketahui bahwa responden memiliki pengetahuan atau
informasi mengenai kalkulator kebutuhan ASI bagi bayi. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden yaitu 57% memberikan jawaban setuju pada pernyataan “Saya menjadi tahu informasi mengenai kalkulator kebutuhan ASI bagi bayi”. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa timeline twitter ID_AyahASI cukup informatif dalam memberikan pesan kepada para followers. 5. Pada dimensi Kenal terdapat dua indikator yaitu, tahu tentang adanya akun twitter Ayah ASI dan sering membuka timeline twitter ID_AyahASI. Pada indikator yang pertama dapat diketahui responden mengetahui adanya akun twitter AyahAsi ini. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden yaitu 72% responden memberikan jawaban setuju pada pernyataan “Saya tahu tentang adanya akun twitter Ayah ASI”. Pada indikator yang kedua dapat diketahui bahwa responden sering membuka timeline twitter ID_AyahASI. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden yang terdiri dari 52% responden memberikan jawaban setuju pada pernyataan “Saya sering membuka timeline twitter ID_AyahASI”. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa followers Komunitas Ayah ASI cukup mengenal ID_AyahASI. Nilai R Square pada tabel dalah sebesar 0,620 artinya variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 62 %, sedangkan sisanya sebesar 28% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan kedalam model regresi dalam penelitian ini. Dari hasil perhitungan,diketahui nilai signifikan untuk pengaruh dari efektifitas terhadap tingkat pengetahuan adalah sebesar 0,000<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ho1 ditolak yang menunjukkan efektifitas memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan. Sementara itu nilai Beta sebesar 0,654 menunjukan arah dari pengaruh dari efektifitas terhadap tingkat pengetahuan adalah positif. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa efektifitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengetahuan dengan kata lain dapat dikatakan bahwa setiap terdapat kenaikan 1 poin pada efektifitas maka akan diikuti oleh kenaikan sebesar 65,4% pada variabel tingkat pengetahuan.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil jawaban dari penelitian yang telah penulis lakukan terbukti bahwa isi pesan akun twitter ID_AyahASI memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan para followers ID_AyahASI mengenai masalah seputar ASI dan anak. Hasil komunikasi berupa aspek kognitif sudah tercapai, yang menyangkut kesadaran para followers ID_AyahASI mengenai masalah seputar ASI dan kesehatan anak, tambahan pengetahuan yang didapat ketika bertukar informasi mengenai masalah seputar ASI dengan Komunitas Ayah ASI melalui media twitter. Saling mengetahui dan saling mengenal antar followers Komunitas Ayah ASI dengan ID_AyahASI. Terbukti bahwa walaupun twitter sebagai media pertukaran informasi yang hanya dapat mencangkup 140 karakter saja, isi pesan dari Komunitas Ayah ASI kepada followers ID_AyahASI tetap efektif dan tersampaikan dengan baik. Kekuatan isi pesan yang diberikan oleh akun twitter Ayah ASI yang mencangkup aktualisasi, edukasi, persuasi dan informasi berpengaruh besar kepada tingkat pengetahuan followers. Dari sisi pengetahuan , dapat diketahui responden dalam penelitian ini memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang masalah ASI dan anak yang dapat dilihat dari mayoritas jawaban responden adalah setuju untuk masing-masing pernyataan untuk variabel ini. Hasil pengujian bivariate antara 2 variabel yaitu efektifitas pesan dan pengetahuan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari (P-value 0,000 < 0,05, B = 0,654). Hal ini menunjukan bahwa semakin baik efektifitas dari pesan maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan dari pembaca pesan tersebut. SARAN ID_AyahASI diharapkan lebih proaktif dalam menjaring followers khususnya para kaum pria sehingga pengetahuan tentang ASI dan anak tidak hanya didominasi oleh kaum wanita saja dan semoga Penelitian selanjutnya juga dapat mempertimbangkan untuk melakukan
penelitian
serupa
pada
memperbandingkan hasil penelitian.
obyek
atau
kasus
lainnya
untuk
dapat
DAFTAR PUSTAKA Kriyantono, R. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Prasetyo, Bambang. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Soekanto,Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Wahyudi, Bambang. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita Widjaja, H.A.W. 2000. Ilmu Komunikasi: Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta