Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
ABSTRAK
Pemerintah mempunyai peranan yang sangat penting untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan atau usaha masyarakat yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Untuk
melaksanakan
peranannya,
Pemerintah
Pusat
dapat
melimpahkan
wewenangnya kepada Pemerintah Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997. Berdasarkan ketentuan tersebut dibentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) dengan Perda (Peraturan Daerah) Nomor 3 Tahun 2001. BAPEDALDA untuk melaksanakan tugas dan fungsinya perlu dukungan BAPPEDA, dukungan dana serta dukungan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian di bidang lingkungan hidup.
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………… KATA PENGANTAR ............................................................................................ DAFTAR ISI ...........................................................................................................
BAB I
: PENDAHULUAN .................................................................................1 A.Latar Belakang……………………………………………………..1 B. Perumusan Masalah .......................................................................4 C. Tujuan Penelitian ...........................................................................5 D. Manfaat Penelitian .........................................................................5 E. Tinjauan Pustaka ............................................................................5 F. Metode Penelitian ............................................................................15 G. Sistematika Penulisan ....................................................................16
BAB II : IDENTIFIKASI MASALAH .................................................................18 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................18 B. Lembaga yang Melakukan Pengawasan Lingkungan Hidup di Kabupaten Tapanuli Utara ......................................................18 C. Potensi Daerah ................................................................................19 1. Di Bidang Pertanian ..................................................................20 a. Beras .....................................................................................20 b. Palawija ................................................................................20 c. Sayur-sayuran ......................................................................21
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
d. Buah-buahan .......................................................................22 2. Di Bidang Perkebunan .............................................................22 a. Karet………………………………………………………....23 b. Tanaman Kemenyan ……………………………………. .24 c. Tanaman Kopi ....................................................................25 d. Tanaman Aren ....................................................................26 e. Tanaman Kelapa .................................................................28 k Tanaman Salak ....................................................................29 g. Tanaman Jahe .....................................................................30 h. Tanaman Kemiri ................................................................31 3. Keadaan Penduduk .......................................................................32 4. Potensi Pertambangan ..................................................................37 5 Potensi Perindustrian .....................................................................38 6. Sumber Pendapatan Daerah ........................................................40 D. Badan Pemerintah yang Terkait dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tapanuli Utara ..........40 1. BAPPEDA ………………………………………… …………..40 2. BAPEDALDA ……………………………………. …………..45 E. Sumber Penyebab Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan….48 1. Penyebab Pencemaran ………………………………………...48 2. Sumber Penyebab Kerusakan Lingkungan ………………….50 BAB III : ANALISIS MASALAH .................................................... ..................52 A. Peranan Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Dalam Bidang Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup……52 B. Pelimpahan Wewenang di Bidang Lingkungan Ridup ............. 55 C. Pejabat dan Staf yang Mengisi Setiap Bidang Pekerjaan Atau Tugas di BAPEDALDA Kabnpaten Tapanuli Utara…….72 D. Sumber Daya Manusia yang Dimiliki oleh BAPEDALDA Untuk Menyelenggarakan Tugas Pengelolaan Lingkungan di Kabupaten Tapanuli Utara ...................................................... 74 E. Sumber Dana Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Kabupaten Tapanuli Utara ................ 77 F. Pelaksanaan Kegiatan BAPEDALDA ......................................... 77 BAB IV
: PENUTUP ........................................................................................... 79 A. Kesimpulan ……………………………………………………….79 B. Saran ............................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 81 LAMPIRAN
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu usaha terencana yang dilakukan secara sadar oleh pemerintah untuk mengubah dari suatu keadaan yang kurang baik menjadi keadaan yang lebih baik. Pembangunan dalam dirinya mengandung perubahan besar, yang meliputi perubahan struktur ekonomi, perubaban fisik wilayah, perubahan pola konsumsi, perubahan sumber alam dan lingkungan hidup, perubahan teknologi, perubahan sistem nilai. (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 49). Kegiatan mengubah lingkungan tersebut dapat menimbulkan beberapa dampak, baik dampak positif manpun dampak negatif pada kelestarian ingkungan, yang bila tidak ditangani dengan baik, pada gilirannya akan dapat mengancam pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Agar pembangunan dapat berkelanjutan dan daya dukung lingkungan hidup terpelihara dan makhluk lain , setiap orang, masyarakat dan pemerintah berkewajiban memelihara
kelestarian
fungsi
lingkungan
hidup
serta
berusaha
mencegah
dan
menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Dengan demikian masalah lingkungan hidup bukan hanya tanggung jawab pemerintah, akan tetapi juga merapakan suatu tanggung jawab
1
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
bersama antara orang perorangan, masyarakat dan pemerintah yang harus dilaksanakan secara terpadu demi kelangsungan hidup manusia. Tetapi peranan yang diharapkan dari masyarakat dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup pada saat ini sangat sulit disebabkan masih rendahnya pemahaman akan lingkungan hidup oleh masyarakat, sehingga pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnya masih dibebankan pada pemerintah. Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah di Propinsi Samatera Utara yang kondisi alam daerah tergantung pada sektor pertanian. Sebesar 73,98% yang memiliki luas wilayah 438,660 Ha dengan perincian Penggunaan Tanah sebagai berikut : NO
URAIAN
JUMLAH
1
Pemukiman/Perkampungan
12909,00
2
Persawahan
53.430,00
3
Perladangan/tanah campuran
74.832,00
4
Perkebunan besar
116.109,00
5
Perkebunan keci1
46.953,00
6
Hutan
99.062,00
7
Alang-alang/Semak
35.041,00
8
Rawa-rawa
324,00
Jumlah
438,660,00
Sumber :Monografi Kabupaten Tapanuli Utara 2004
2
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Dengan keadaan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara yang demikian, sesungguhnya peranan pemerintah khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara dalam mengelola lingkungan hidup dari kehadiran perkebunan besar/perkebunan kecil yang membuang limbah juga dapat menimbulkan pencemaran udara. Kewenangan pengelolaan lingkungan hidup oleh pemerintah daerah kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan Keputusan Presiden No. 23 Tahun 1990 tentang pembentukan BAPEDALDA, sebagai badan yang bertugas melaksanakan pengendalian dampak lingkugan hidup. Terhadap wilayah Kabupaten Tapanuli Utara yang luas yang subur pertaniannya dan banyak hutannya, banyak pegunungan dan sungai-sungainya apabila pengelolaan lingkungan terabaikan, tidak mustahil dalam waktu yang tidak lama lagi, potensi tersebut hanya tinggal kenangan. Untuk itulah masyarakat ingin mengetahui peranan pemerintah daerah dalam meningkatkan pengawasan dalam bidang lingkungan hidup. Sebagai dasar pemerintah daerah dalam meyelenggarakan pengelolaan lingkungan hidup/ berpedoman pada asas kelestarian, kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi kesejahteraan manusia. Kepr Menteri Nomor 7 Tahun 2001, Pasal 1 Menyatakan Bahwa : 1. Pengawasan lingkungan hidup adalah kegiatan yang akan secara langsung atau tidak langsung oleh Pejabat Pengawas
3
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
lingkungan hidup dan Pejabat Pangawas lingkungan Hidup Daerah untuk mengetahui tingkat ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup. 2. Pejabat pengawas lingkungan hidup adalah pegawai negeri sipil yang berada pada instansi yang bertanggungjawab yang memenuhi persyaratan tertentu dan diangkat oleh Menteri. 3. Pejabat pengawas lingkungan hidup daerah adalah pegawai negeri sipil yang berada pada instansi yang bertanggungjawab daerah yang memenuhi persyaratan tertentu dan diangkat oleh Gubernur/Bupati/Walikota
B. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut : 1. Bagaimana peranan pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam meningkatkan pengawasan lingkungan hidup. 2. Bagaimana kendala yang dihadapi oleh aparat pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam melaksanakan tugas pengawasan lingkungan hidup.
4
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
C Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui peraturan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam meningkatkan pengawasan lingkungan hidup. 2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh aparat pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam melaksanakan tugas pengawasan Lingkungan hidup
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang kondisi lingkungan hidup sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan bagi pihak yang berkepentingan. 2. Sebagai bahan bagi sivitas akademika dalam diskusi maupun seminar tentang wewenang pengelolaan lingkungan hidup.
E. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup di Indonesia adalah lingkungan hidup yang ada dalam batas wilayah negara Republik Indonesia. Berdasarkan Pasal 1 butir 1 UU No. 23 Tahun 1997 dinyatakan bahwa: Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup,
5
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
termasuk manusia dengan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam penjelasan umum UU No. 23 Tahun 1991 butir (2) dan butir (3) dinyatakan bahwa : Lingkungan hidup dalam pengertian ekologi tidak mengenal batas wilayah baik wilayah antara maupun wilayah administratif akan tetapi lingkungan hidup yang berkaitan dengan pengelolaan harus jelas batas wilayah wewenang pengelolaannya. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan hidup manusia. Secara umum lingkungan Indonesia meliputi ruangan tempat negara Republik Indonesia melaksanakan kedaulatan dan hak berdaulat serta yuridiksinya. Ada beberapa pengertian lingkungan hidup yang diberikan oleh para sarjana, Munajat Danu Saputro mengatakan : Lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah lakunya yang terdapat dalam satu ruangan dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. (Danu Saputro Munajat, 1982:62). Otto Soemarwoto menyatakan bahwa, lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam suatu ruangan yang ada dalam suatu ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi kehidupan kita (Otto Soemarwoto,1985 : 25). Dari batasan yang diberikan oleh Undang-Undang di atas dan pendapat dua sarjana tersebut; terdapat unsur-unsur penting dari lingkungan hidup yaitu :
1. Adanya suatu ruangan.
6
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Di dalam ruangan tersebut terdapat manusia, makhluk lain dan benda-benda. 3. Manusia, makhluk tersebut serta benda-benda tersebut saling mempengaruhi kelangsungan hidup satu sama lain atau dengan kata lain hubungan tersebut saling
membutuhkan
atau
saling
mempengaruhi
tetapi
paling
banyak
mempengaruhi hubungan tersebut adalah tindakan manusia. Wewenang pengelolaan lingkungan hidup diatur dalam Bab IV Pasal 8 s/d Pasal 31 UUPL Hidup Tahun 1997. Sesuai dengan Pasal 8 UU Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 23 Tabun 1997, adalah : 1. Sumber daya alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarnyabesarnya bagi kemakmuran rakyat; serta pengaturannya ditentukan oleh pemerintah. 2. Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintah: a. Mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup. b. Mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan kembali Sumber daya alam, termasuk sumber daya genetika. c. Mengatur pembuatan hukum dan hubungan hukum antara orang dan atau subyek hukum lainnya serta
7
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
perbuatan hukum terhadap sumber daya alam dan sumber daya buatan termasuk sumber daya genetika. d. Mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial. e. Mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dari Pasal 8 tersebut di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa yang menguasai sumber daya alam adalah negara, tetapi maksud penguasaan tersebut ditujukan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, bukan untuk kemakmuran sekelompok masyarakat atas pribadi dan bukan juga menguasai dalam arti memiliki. Pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat nasional dilaksanakan secara terpadu oleh perangkat kelembagaan yang dikoordinasi oleh Menteri (Pasal 11). Pemerintah dapat menyerahkan sebagian urusan kepada Pemerintah Daerah menjadi urusan rumah tangganya. Pengertian Pemerintah dapat menyerahkan sebagian urusan kepada Pemerintah Daerah, karena hal itu masih harus dilihat dari kondisi dan keadaan Pemerintah Daerah yang bersangkutan karena kenyataannya ada yang belum atau tidak dapat membentuk Bapedalda di daerahnya. Dengan perkataan lain, Pemerintah dapat atau tidak meayerahkan urusan itu kepada Pemerintah Daerah, tergantung pada kesiapan daerah tersebut untuk menerima tanggung jawab pengelolaan lingkungan hidup
8
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
yang dihubungkan dengan kemampuan keuangan daerah yang bersangkutan. Kalau diperhatikan Petunjuk Pelaksanaan Ketentuan Menteri Dalam Negeri No.8 Tahun 1996 yang dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 11 Tahun 1997 pada diktum ketiga menyatakan bahwa bagi daerah Tingkat I atau Daerah Tingkat II yang belum atan tidak dapat membentuk BAPEDALDA, maka biro lingkungan hidup pada Setwilda tingkat I dan bagian/Sub Bagian Lingkungan Hidup pada Setwilda Tingkat II tetap berlaku. Dari bunyi di atas akan dimengerti bahwa kesiapan tiap-tiap daerah untuk menerima tanggung jawab pengelolaan lingkungan hidup dari pemerintah pusat tidaklah sama, sebab dalam pembentukan BAPEDALDA ada yang belum atau tidak dapat membentuknya. Bagi daerah yang belum atau tidak dapat membentuk Bapedalda, urusan pengelolaan lingkungan hidup pelaksanaan masih tetap pada pemerintah pusat dilaksanakan secara struktural pada bagian yang berada dibawah Setwilda. Menurut Pasal 45 ayat (1) Keputusan Presiden No. 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan menyatakan bahwa BAPEDALDA Tingkat II berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati/Walikota Madya Kepala Daerah Tingkat II. Tanggung jawab pengelolaan lingkungan hidup di daerah Tingkat II berada pula pada Bupati/Walikota madya, sedangkan Bapedalda Tingkat II
9
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
adalah badan yang dibentuk untuk membantu Bupati dalam melaksanakan pengendalian dampak lingkungan. Pasal 27 ayat (3) Kepres No. 77 Tahun 1994, Bapedalda adalah perangkat daerah yang bertugas membantu Bupati/Walikota madya dalam melaksanakan pengendalian dampak lingkungan di wilayah Daerah Tingkat II yang bersangkutan. Sumber pembiayaan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsi Bapedalda dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (Pasal 30 ayat (2)). Pasal 47 mengatakan bahwa Bapedalda Tingkat II mempunyai fungsi : a. Pengendalian dampak lingkungan dalam arti pencegahan dan
penanggulangan
pencemaran dan kerusakan lingkungan. b. Pengawasan terhadap sumber dan kegiatan-kegiatan penerimaan dan kerusakan lingkungan serta pengawasan pelaksanaan AMDAL. c. Pelaksanaan pelestarian dan pemulihan kualitas lingkungan. d. Penerapan dan pengawasan pelaksanaaa RKL dam RPL serta pengendalian tehnik pelaksanaan AMDAL e. Penerapan dan pengembangan fungsi informasi lingkungan. f. Pengelolaan dan peningkatan peran serta masyarakat. g. Melakukan urusan kesekretariatan. h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati/Walikota Madya Kepala Daerah Tingkat II.
10
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Dari fungsi Bapedalda Tingkat II tersebut maka diuraikan pengertian dari beberapa istilah dibawah ini : 1. Pencemaran Lingkungan Hidup. 2. Perusakan Lingkungan Hidup. Pasal 1 angka 12 UU No. 23 Tahun 1997, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atan dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pasal 1 angka 14 UU No. 23 Tahun 1997, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan terhadap pelaku pencemaran lingkungan dan perusakan lingkungan dilakukan pengawasan oleh pejabat. Dalam buku Hukum Tata Lingkungan, oleh Koesnadi Hardjasoemantri, terbitan Gajah Mada University Press edisi ketujuh cetakan keenam belas halaman 346 dikatakan, dalam UUPLH pengaturan tentang pengawasan yang terdapat dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup.
11
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Pasal 22 Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatakan : (1) Menteri melakukan pengawasan terhadap penataan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan atas ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan hidup. (2) Untuk melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Menteri dapat menetapkan pejabat yang berwenang melakukan pengawasan. (3) Dalam hal wewenang pengawasan diserahkan kepada Pemerintah Daerah, Kepala Daerah menetapkan pejabat yang berwenang melakukan pengawasan. Melakukan bunyi kata dalam Pasal 22 di atas bahwa pengawasan terhadap tanggung jawab usaha dan atau kegiatan terdiri dari :
1. Langsung oleh menteri atau 2. Menteri menetapkan pejabut yang berwenang 3. Kewenangan pengawasan yang dipegang oleh Menteri dapat diserahkan kepada Pemerintah Daerah; Pemerintah Daerah yang menetapkan pejabat yang berwenang.
Badan pengawasan terhadap penataan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan pemerintah membentuk suatu lembaga khusus bernama Bapedal, di tingkat daerah disebut Bapedalda.
Bahwa
Bapedalda
dalam
melaksanakan
tugasnya,
sesuai
Pasal
24
Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup berwenang : melakukan pemantauan, meminta
12
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
keterangan, membuat salinan dari dokumen atan membuat catatan yang diperlukan, memasuki tempat tertentu, mengambil contoh, memeriksa peralatan, memeriksa instalasi atau alat transportasi, serta meminta keterangan dari pihak yang bertanggung jawab atas usaha atau kegiatan. Terhadap penanggung jawab usaha kegiatan yang melakukan perbuatan pencemaran, perusakan lingkungan dapat diterapkan sanksi sebagai berikut :
1. Sanksi administrasi 2. Sanksi perdata berupa ganti rugi 3. Sanksi pidana dengan pidana penjara dan denda.
2. Pengertian Pengawasan M.Manullang mengatakan bahwa peagawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksimal upaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. (M.Manullang, 2000: 128). George R.Terry, mendefenisikan tindakan pengawasan (controlling) adalah mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menetapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencanarencana. Masih menurut George, controlling dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Adalah wajar apabila terdapat
13
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
adanya kekeliruan tertentu, kegagalan-kegagalan dan petunjuk-petunjuk yang tidak efektif hingga terjadi penyimpangan yang tidak diinginkan dari pada tujuan yang ingin dicapai. Maka oleh karenanya fungsi pengawasan perlu dilakukan. Tetapi adalah penting untuk mengingat bahwa tujuan pengawasan bersifat positif artinya : ya harus mengusahakan terjadinya hal-hal tertentu, maksudnya : mencapai tujuan dalam batas-batas penghalang atau melalui aktivitas-aktivitas yang direncanakan. (George R.Terry, 1996:395) Dari dua batasan pengawasan di atas, bahwa tujuan dan maksud pengawasan adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan yang ditetapkan menjadi kenyataan, jika terjadi kekurangan, penyimpangan agar diusahakan perbaikannya. Demikian juga halnya, bahwa pengawasan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, adalah agar penanggung jawab usaha kegiatan didorong untuk menahan tidak terjadi pencemaran dan perusakan lingkungan sebagai pencemaran dan perusakan lingkungan diusahakan pemulihan kembali seperti semula. Tentang rumusan dari pengelolaan lingkungan hidup, sesuai Pasal 1 butir 2 UU No. 3 Tahun 1997 adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan.
14
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
F. Metode Penelitian
Sesuai dengan rumusan permasalahan dan tujuan penelitian, maka penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yaitu dengan berusaha untuk menggambarkan realitanya, dengan mewawancarai orang atau aparat yang berkompeten di lembaga atau instansi- instansi. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Bupati Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera utara 2. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah para pejabat yang mengelola lingkungan hidup di kantor Bupati Tapanuli-Utara. 3. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah : a. Data Primer Data ini bersumber dari penelitian di lapangan yang diperoleh melalui hasil wawancara dari sampel penelitian b. Data kepustakaan yang berupa perundang-undangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. 4. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Penelitian pustaka yaitu menghimpun bahan-bahan literatur yang berkaitan langsung dengan lingkungan hidup, baik berupa peraturan
15
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
perundang-undangan maupun tulisan-tulisan ilmiah dan hasil penelitian terdahulu yang berupa atau hampir sama dengan penelitian ini. b. Penelitian lapangan berupa : wawancara terhadap informan dari responden di kantor BAPEDALDA dan BAPPEDA Kabupaten Tapanuli Utara.
G. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah : BAB I
: PENDAHULUAN Merupakan kerangka yang terdiri dari latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode pengumpulan data, dan diakhiri dengan sistematika penulisan.
BAB II
: IDENTIFIKASI MASALAH Terdiri dari gambaran umum, lokasi penelitian, lembaga yang melakukan pengawasan lingkungan hidup di Kabupaten Tapanuli Utara, potensi daerah, badan pemerintah yang terkait dalam pengelolaan lingkungan hidup daerah Kabupaten Tapanuli Utara.
BAB III
: ANALISIS MASALAH Bab ini merupakan inti dari pembahasan yang terdiri dari ; peranan pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara
16
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
dalam pengawasan di bidang lingkungan hidup, perlimpahan wewenang di bidang lingkungan hidup. BAB IV
: PENUTUP Baba ini merupakan rangkuman seluruh pembahasan pada bab-bab sebelumnya, menjadi suatu kesimpulan dan sekaligus juga memuat saran dari penulis.
17
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH
A. Gambaran Umum lokasi Penelitian Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan salah satu Daerah Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara terletak pada 98 05’-99 16’ BT dan 1 20’LU - 2 41’ LU, dengan ketinggian antara 300 m - l.500 m di atas permukaan laut dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Toba Samosir - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuban Batu - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten-Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Utara berada pada ketinggian lebih dari 580 m di atas permukaan laut. B. Lembaga Yang Melakukan Pengawasan Lingkungan Hidup di Kabupaten Tapanuli Utara
Dari penelitian yang berjudul Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup di Kabupaten Tapanuli Utara perlu dirumuskan dan diuraikan tentang keadaan dan dasar peranan pemerintah daerah dalam meningkatkan pengawasan di bidang lingkungan hidup berdasarkan Keputusan Presiden No. 77 Tahun 1994
18
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
tentang Badan Pengelolaan Dampak Lingkungan (BAPEDAL) baik di tingkat Pusat maupun Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2001 tertanggal 26 Februari 2001, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah membentuk badan baru yang secara khusus melakukan pengawasan lingkuagan hidup yang disebut BAPEDALDA (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah). Dengan terbentuknya badan baru tersebut sejak tanggal 16 Pebruari 2001, telah mulai menjalankan tugas dan fungsinya sebagai mana disebutkan dalam pasal 3, pasal 5 Perda No. 3 Tahun 2001 dengaa tenaga pegawai sebanyak 36 orang yang terdiri dari Pejabat Struktural dan Staf Ternyata pegawai yang 36 orang tersebut, 15 orang menduduki jabatan struktural, masing-masing dengan tingkatan pendidikan dan kursus-kursus yang diikuti.
C. Potensi Daerah Kabupaten Tapanuli Utara mencakupi wilayah kota Tarutung, sehingga posisi kota Tarutung berada di tengah-tengah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, berbatasan dengan daerahTapanuli Tengah dan Kabupaten Toba Samosir. Oleh karena perkembangan yang sangat besar dari Kota Tarutung dan daerah-daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara,
19
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
sangat berpengaruh bagi wilayah Kabupaten Tapanuli Utara adalah disebabkan oleh faktor dari daerah-daerah tersebut Keadaan letak daerah Kabupaten Tapanuli Utara terdiri atas dataran tinggi dan dataran rendah. Pada daerah dataran tinggi terdapat beberapa gunung serta bukit lainnya, menjadikan daerah ini sebagai daerah yang subur sehingga kegiatan usaha masyarakat banyak bertumpu pada pertanian sebesar 75,98% selebihnya pada kegiatan sektor jasa, perdagangan, industri. Masih banyak potensi lain yang ada di daerah ini tetapi yang menjadi perhatian adalah seperti yang diuraikan di bawah ini yaitu :
1. Di Bidang Pertanian Sektor Tanaman Pangan a. Beras Sesuai dengan kondisi alamnya, bahwa Kabupaten Tapanuli Utara merupakan daerah potensiai bagi usaha pengembangan sektor pertanian, baik untuk perkebunan maupun sektor tanaman pangan.
b. Palawija Sebagaimana diketahui bahwa di samping daerah penghasil beras, Kabupaten Tapanuli Utara juga banyak menghasilkan jagung, kacang-kacang serta umbi-umbian. Sampai tahun 2004 produksi dari tanaman palawija dapat diperinci sebagai berikut :
20
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
No
Jenis
Jumlah Produksi (Ton)
1.
Jagung
9.415
2.
Kedelai
5
3.
Ubi Kayu
7.486
4.
Kacang Tanah
4.204
Sumber : Monografi Kabupaten Tapanulii Utara Tahun 2004
c. Sayur-sayuran
Daerah Kabupaten Tapanuli Utara adalah daerah penghasil sayur- sayuran terutama pada 5 kecamatan masing-masing yaitu Huta Barat, Sipaholon, Siborong-borong, Simanappang, Garoga yang menghasilkan berbagai jenis sayur-mayur seperti kol, kentang, cabai, tomat dan sayur lainnya, dengan perincian sebagai berikut :
No
Jenis Komoditi
Jumlah produksi (Ton)
Luas Panen (Ha)
1.
Kentang
109.942
6446
2.
Kol
98.935
4700
3.
Cabai
32.669
2239
4.
Tomat
1.893
29.204
Sumber : Monografi Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005
21
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
d. Buah-buahan No Jenis Komoditi
Jumlah Produksi (Ton)
Luas Panen (Ha)
1
Kentang
16.036
1769
2
Kai
1846
241
3
Cabai
7832
729
4
Tomat
4341
206
Sumber : Monografi Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005.
2. Di Bidang Perkebunan Sesuai dengan kondisi alam daerah Kabupaten Tapanuli Utara bahwa sektor perkebunan merupakan salah satu andalan utama untuk komoditi ekspor di luar migas. Perkebunan yang dikelola oleh rakyat pada umumnya mengelola usaha perkebunan seperti karet, kemenyan, kelapa, kopi coklat; cengkeh, dan sebagainya. Namun dalam hal pengelolaan, pemeliharaan dan sebagainya usaha perkebunan yang dimiliki perorangan atau masyarakat tertinggal disebabkan oleh minimnya pengetahuan, teknologi dan modal yang dimiliki oleh masyarakat menyebabkan produktivitas tanaman relatif rendah.
22
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Perkebunan Yang Dikelola oleh Rakyat a. Karet Sejak masa pemerintahan Belanda, masyarakat Kabupaten tapanuli Utara telah menanam karet, rangsangan dari pemerintah Belanda dalam memberi subsidi (Copon) kepada setiap penduduk mendorong masyarakat untuk menanam karet di tanah yang dimilikinya. Gambaran luas tanaman dan produksi karet tanaman perkebunan masyarakat daerah Tapanuli Utara tahun 2004, terlihat pada di bawah ini :
Tabel : Luas Tanaman dan Produksi Karet Tanaman Perkebunan Masyarakat menurut Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2004 No
Kecamatan
Produksi (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Parmonangan
12
240
-
252
169,53
2
Adian Koting
61
2.662
-
2:723
1.615,91
3
Sipoholon
3
41
-
44
18,45
4
Tarutung
8,01
36,99
-
47
21
5
Siatas Barita
8
10
-
18
9
6
Pahae Julu
13
950
-
963
515,23
7
Pahae Jae
42
2.352
-
2-394
1.482,11
8
Purbatua
10
40
-
50
21,26
9
Simangumban
30
17.8
-
58
23,69
23
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
10 Pangaribuan
-
-
-
-
11 Garoga
35
12 Sipahutar
-
-
-
-
-
13 Siborong-borong
-
-
-
-
-
1.444
1.479
686,98
Sumber : Tapanuli Utara Tahun 2004 Keterangan :
TBM : Tanaman Belum Menghasilkan TM
: Tanaman Menghasilkan
TTM : Tanaman Tidak Menghasilkan
b. Tanaman Kemenyan. Umumnya tanaman kemenyan merupakan tanaman yang hanya tumbuh didaerah dingin dan tanah yang tandus atau gersang. Kemenyan merupakan tanaman yang tanaman yang tumbuh di daerah-daerah tertentu di Kabupaten Tapanuli Utara, tidak semua kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara bisa ditanami kemenyan. Keadaan atau keberadaan tanaman kemenyan di Kabupaten Tapanuli Utara bisa di lihat pada tabel dibawah ini.
Tabel
: Luas tanaman dan produksi kemenyan perkebunan masyarakat menurut Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2004
No
Kecamatan
Luas Areal(Ha) TBM
(1) 1
Parmonangan
TM
TTM
Produksi Jumlah
(Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
48
1.492
-
1.492
382,91
24
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
2
Adian Koting
609
2.079
-
2.688 522,04
3
Sipoholon
92
343
-
435
84,98
4
Tarutung
152
785
-
937
220
5
Siatas Barita
14
40
-
54
11,78
6
Pahae Julu
521
1.624
-
2.145 460,81
7
Pahae Jae
132
424
-
556
136,38
8
Purbatua
284
257
-
541
57,68
9
Simangumban
18
92
-
110
25,05
10 Pangaribuan
317
4.767
-
5.084 996,54
11 Garoga
226
393
-
619
12 Sipahutar
203
1.214
-
1.417 426,05
13 Siborong-borong
38
89
-
127
25,77
14 Pagaran
5
17
-
22
5,27
143,09
Sumber : Tarutung Dalam Angka 2004
Keterangan : TBM : Tanaman Belum Menghasilkan TM : Tanaman Menghasilkan TTM : Tanaman Tidak Menghasilkan
c. Tanaman Kopi Tanaman kopi dapat tumbuh dengan baik di daratan rendah dan dataran tinggi pegunungan hingga ketinggian 900 meter dari permukaan laut, oleh karena itu hampir seluruh kecamatan di daerah Kabupaten Tapanuli Utara, tanaman kopi tumbuh dengan subur. Jenis kopi yang ditanam adalah jenis : robusta, keya dan Arabica.
25
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Tabel : Luas tanaman dan produksi kopi tanaman perkebunan rakyat menurut Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005
NO
Kecamatan TBM
Luas Areas (Ha) Produksi TM TTM Jumlah (Ton)
1. Parmonangan 490 1.030 2 Adian Koting 109 226 3 Sipaholon 200 412 4 Tarutung 244 315 5 Siatas Barita 182 250 6 Pahae Julu 102 270 7 Pahae Jae 45 215 8 Purbatua 76 150 9 Simangumban 40 202 10 Pangaribuan 1.167 1.580 11 Garoga 287 725 13 Sipahutar 570 925 13 Siborong-borong 1.607 1.025 14 Pagaran 846 815 15 Muara 190 305 Sumber : Taratung Dalam Angka 2004 Keterangan :
-
1.520 999,87 335 221,24 612 412,20 559 260,78 432 249,94 372 256,70 260 172 226 136,01 242 168,28 2.747 1.587,90 1.012 624,62 1.495 1.005,43 2.632 1.124,48 1.661 729,22 495 274,54
TBM : Tanaman Belum Menghasilkan TM : Tanaman Menghasilkan TTM : Tanaman Tidak Menghasilkan
d. Tanaman Aren
Tanaman Aren dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dan dataran tinggi, pegunungan. Daerah tanaman aren terdapat di areal dataran rendah dan tinggi seperti terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel : Luas tanaman dan produksi aren tanaman perkebunan rakyat menurut Kecamatan di Tapanuli Utara Tahun 2004
26 Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
No
Kecamatan
Luas Areal (Ha) TBM
TM
TTM
Produksi Jumlah
(Ton)
1
Parmonangan
23
7
-
30
2,24
2
Adian Koting
35
24
-
59
13,20
3
Sipobolon
14
2
-
16
1
4
Tarntnng
3
5
-
8
3
5
Siatas Barita
2
3
-
5
2,25
6
Pahae Julu
21
19
-
40
10,07
7
Pahae Jae
34
14
-
48
9,80
8
Purbatua
35
13
-
48
10,85
9
Simangumban
19
17
-
16
5,25 .
10
Pangaribuan
10
4
-
14
2,50
11
Garoga
22
5
-
27
2,87
12
Sipahutar
3
4
-
7
2,4O
13
Siborongborong
21
16
-
27
4,43
14
Pagaran
10
6
-
16
3,15
15
Muara
6
17
-
13
5,09
Sumber : Tarutung Dalam Angka 2004
Keterangan : TBM : Tanaman Belum Menghasilkan TM : Tanaman Menghasilkan TTM : Tanaman Tidak Menghasilkan
27
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
e. Tanaman Kelapa
Tanaman kelapa tumbuh subur mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 888 m dari permukaan laut, oleh karena itu hampir diseluruh kecamatan di daerah Tapanuli Utara tanaman kelapa tidak subur. Menurut data yang diperoleh dari penelitian ini, situasi tanaman kelapa hingga tahun 2005 adalah seperti pada tabel di bawah ini.
Tabet : Luas tanaman dan produksi kelapa tanaman perkebunan rakyat menurut Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2004
No
Kecamatan
Luas Areal (Ha) TBM
TM
TTM
Produksi Jumlah
(Ton)
1
Parmonangan
7
3
-.
10
3
2
Adian Kotimg
12
23
-
35
25,88
3
Sipoholon
9
4
-
13
3
4
Tanttung
15
18
-
23
6,22
5
Siatas Barita
7
-
-
7
-
6
Pahae Julu
12
19
-
31
23,84
7
Pahae Jae
16
101
-
117
115,58
8
Purbatua
1
1
-
2
1,10
9
Simangumban
5
4
-
9
4,43
10
Pangaribuan
-
-
-
-
-
11
Garoga
12
9
-
21
8
12
Sipahutar
9
7
-
16
7
13
Siborong-borong
-
-
-
-
-
14
Pagaran
-
-
-
-
-
28
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
15 Muara
28
37
-
65
40,88
Sumber : Tarutung Dalam Angka 2004
Keterangan :
TBM : Tanaman Belum Menghasilkan TM : Tanaman Menghasilkan TTM : Tanaman Tidak Menghasilkan
f. Tanaman Salak Menurut data yang diperoleh dari penelitian ini, situasi tanaman salak sampai dengan tahun 2005 dilihat pada tabel berikut. Tabel: Luas Tanaman, Produksi dan rata-rata Produksi Salak
No
Kecamatan
Luas Tanaman
(1)
Produksi
Rata-rata
(Ton)
(Ton)
Produksi
(2)
(3)
(4)
1
Paemonangan
-
-
-
2
Adian Kating
5,25
21,26
40,50
3
Sipoholon
-
-
-
4
Tarutung
0,04
0,17
42,00
5
Siatas Barita
-
-
-
6
Pahae Julu
8,86
8,24
40,00
7
Pahae Jae
0,15
0,64
40,00
8
Purbatua
0,49
1,98
40,50
9
Simangumban
-
-
-
10
Pangaribuan
-
-
-
11
Garoga
2,15
8,81
41,00
29
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
12
Sipahutar
-
-
-
13
Siborong-borong
-
-
-
14
Pagaran
-
-
-
15
Muara
-
-
-
Sumber : Tarutung dalam angka 2004
g. Tanaman Jahe Tanaman Jahe dapat tumbuh dengan baik di daerah Kabupaten Tapanuli Utara. Daerah tanaman jahe terdapat diseluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara, ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel : Luas tanaman dan produksi jahe tanaman perkebunan rakyat menurut Kecamatan di Tapanuli Utara No
Kecamatan
Luas Tanaman (Ha)
(1)
Luas TM
Produksi
(Ha)
(Ton)
(3)
(4)
(2)
1
Parmonangan
8,00
6,00
129,00
2
Adian Koting
6,00
4,00
84,00
3
Sipobolon
5,00
4,00
92,00
4
Tarutung
8,00
7,00
154,00
5
Siatas Barita
6,00
4,00
86,00
6
Pahae Julu
3,00
2,00
45,00
7
Pahae Jae
7,00
5,00
102,50
8
Purbatua
3,00
2,00
41,88
30
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
9
Simangumban
2,00
1,00
21,00
10
Pangaribuan
7,00
5,00
112,50
11
Garoga
5,00
3,00
66,00
12
Sipahutar
8,00
6,00
120,00
13
Siborong-
8,00
4,00
80,00
borong 14
Pagaran
7,00
3,00
64,50
15
Muara
5,00
3,00
67,50
Sumber : Tarutung Dalam Angka 2004 Keterangan : TM : Tanaman Menghasilkan
h. Tanaman Kemiri Taaman Kemiri dapat dijumpai diseluruh kecamatan yang ada di Tapanuli Utara. Ini bisa dilihat pada tabel hasil penelitian di bawah ini. Tabel : Luas tanaman dan produksi kemiri tanaman masyarakat di Kecamatan Tapanuli Utara No
Kecamatan
Luas
Lusts TM
Tanaman
Produksi
(Ha)
(Ton)
(3)
(4)
(Ha) (1)
(2)
I
Parmonangan
58,00
20,00
18,75
2
Adian Koting
25,00
16,00
13,71
3
Sipoholon
34,00
18,00
15,60
31
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
4
Tarutung
46,00
33,00
26,42
5
Siatas Barita
14,00
10,00
8,75
6
Pahae Julu
30,00
12,00
9,75
7
Pahae Jae
17,50
10,00
7,51
8
Purbatua
15,50
7,50
6,25
9
Simangumban
7,00
5,00
3,00
10 Pangaribuan
21,00
9,00
5,40
11 Garoga
22,00
13,50
11,04
12 Sipahutar
42,00
14,00
8,40
13 Siborong-borong
37,50
19,50
10,32
14 Pagaran
18,00
12,00
8,40
15 Muara
64,00
35,00
26,83
Sumber : Tarutung Dalam Angka 2004 Keterangan : TM : Tanaman Menghasilkan
3. Keadaan Pendndnk Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara sampai pada akhir tahun 2004 adalah 260.471 jiwa dengan kepadatan rata-rata 68,66 penduduk/km (Monografi Kabupaten Tapanuli Utara 2004). Jumlah penduduk suatu daerah adalah potensi yang dimiliki sebagai modal dasar pembangunan penduduk yang memiliki ketrampilan yang baik akan menjadi modal yang sangat besar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya, apabila ketrampilan tersebut di dukung oleh modal
32
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
dam dedikasi yang baik, akan sangat berguna untuk membangun negara. Tetapi sebaliknya apabila jumlah penduduk tersebut tidak memiliki ketrampilan dan moral yang baik bisa menjadi beban suatu negara karena tugasnya tidak berjalan dengan baik dan dalam tugasnya akan menjadi perusuh tatanan hidup bahkan akan merusak kelestarian alam lingkungan. Untuk lebih lengkap dapat diperhatikan uraian keadaan kependudukan pada tabel berikut. Tabel : Keadaan Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005
No Kecamatan.
Jumlah Penduduk (Jiwa) L P 1 2 3 4 5 1 Parmonangan 257,35 6.276 6.223 2 Adian Koting 502,90 6.497 6.465 3 Sipoholon 189,20 10.158 9.963 4 Tarutung 107,68 18.295 19.521 5 Siatas Barita 92,92 5.781 6.102 6 Pahae Julu 165,90 5.904 6.223 7 Pahae Jae 203,20 4.990 5.426 8 Purbatua 191,80 3.071 3.134 9 Sima mbar 150,00 3.484 3.624 10 Pangaribuan 459,25 11.913 12.059 11 Garoga 567,58 7.950 7.851 12 Sipahutar 408,22 11.041 10.859 13 Siborong-borong 279,91 19.498 19.172 14 Pagaran 138,05 8.072 7.922 15 Muara 79,75 6.421 6.576 Sumber : Tarutung dalam Angka 2004 Di
Kabupaten
Luas (Km)
Tapanuli
Utara
Jumlah Total
Kepadatan (Jiwa/Km)
6 12.499 12.962 20.121 37.816 11.883 12.127 10.416 6.205 7.108 23.972 15.801 21.900 38.670 15.994 12.997
7 48,57 25,77 106,35 351,19 127,88 73,10 51,26 32,35 47,39 52,20 27,84 33,65 138,15 115,86 162,97
kecamatan
Siborong-borong
paling
padat
penduduknya. Sedangkan kecamatan Adian Koting paling sedikit penduduknya. Hal ini disebabkan pusat pemerintahan daerah terletak di kecamatan Tarutung.
33
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Berdasarkan data tersebut di atas jumlah penduduk menurut Kecamatan dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel :Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
No Kecamatan
Laki-laki Perempuan
Jumlah
Rasio Jenis Kelamin
1
Parmonangan
6.276
6.223
12.499
100,85
2
Adian Koting
6.497
6.465
12.962
100,49
3
Sipoholon
10.158
9.963
20.121
101,96
4
Tarutung
18:295
19.521
37.816
93,72
5
Siatas Barita
5.781
6.102
11.883
94,74
6
Pahae Julu
5.904
6.223
12.127
94,87
7
Pahae Jae
4.990
5.426
10.416
91,96
8
Purbatua
3.071
3.134
6.205
97,99
9
Simangumban
3.484
3.624
7.108
96,14
10
Pangaribuan
11.913
12.059
23.972
98,79
11
Garoga
7.950
7.851
15.801
101,26
12
Sipahutar
11.041
10.859
21.900
101,68
13
Siborong-
19.498
19.172
38.670
101,70
borong 14
Pagaran
8.072
7922
15.994
101,89
15
Muara
6.421
6.576
12.997
97,64
Sumber : BPS Tapanuli Utara
34
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Berdasarkan data tersebut di atas maka jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara lebih banyak jenis kelamin perempuan dari pada jenis kelamin laki-laki. Dengan begitu luasnya Kabupaten Tapanuli Utara dengan jumlah penduduk yang banyak maka untuk memelihara lingkungan hidup agar terjaga dengan baik maka pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara harus bekerja keras, antara lain dengan jalan memberikan pendidikan kepada masyarakat. Karena pembangunan sektor pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya manusia (SDM) dan merupakan asset utama yang sangat strategis dalam menggerakkan laju pembangunan. Keberhasilan sektor pendidikan salah satunya dapat dilihat dari indikator meningkatnya angka partisipasi sekolah (APS). Peningkatan angka partisipasi sekolah haruslah didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pendidikan di Tapanuli Utara dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel : Jumlah murid menurut Kecamatan dan Jenjang sekolah No Kecamatan
SD
MI
SMP MTS SMU
MA
SMK
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
Parmonangan
2.391 -
903
-
179
-
73
2
Adian Koting
2.531 -
714
-
260
-
-
3
Sipoholon
3.458 -
1.638
-
655
-
642
35
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
4
Tarutung
6.075 -
3.497 -
3.194
-
473
5
Siatas Barita
1.735 -
645
-
-
-
1.761
6
Pahae Julu
1.930 66
918
742
437
102
-
7
Pahae Jae
1.704 153
852
-
503
-
378
8
Purbatua
1.203 61
406
-
-
-
-
9
Simangumban
1.305 -
435
82
228
-
-
10
Pangaribuan
4.240 -
1.827 -
969
-
10
11
Garoga
2.970 -
1.132 -
276
-
-
12 Sipahutar
4.080 -
2.041 -
878
-.
142
13 Siborong-borong
7.298 -
2.941 -
2.462
-
1.098
14 Pagaran
3.094 -
1.484 -
840
-
-
15 Muara
2.277 -
1.181 -
791
-
-
Sumber : Tarutung dalam Angka 2004
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dikatakan bahwa penduduk Kabupaten Tapanuli Utara sudah mengenyam pendidikan minimal sekolah dasar. Jadi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara di dalam memberikan arahan dan bimbingan mengenai dampak lingkungan hidup kepada masyarakat tidaklah sulit, karena masyarakat akan mudah untuk mengetahui maksud dan tujuan arahan tersebut.
36
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
4. Potensi Pertambangan
Sesuai dengan posisi wilayah Kabupaten Tapanuli Utara yang membentang mulai dari deretan gunung Bakit Barisan dekat Danau Toba menurun menuju Tenggara yang karakteristik fotografinya ditandai dengan kemiringan curam, mengakibatkan daerah ini memiliki potensi-potensi bahan tambang. Sebagian kecil potensi ini telah digali atau dimanfaatkan seperti Batu padas, batu kapur untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di daerah ini maupun di luar Kabupaten Tapanuli Utara, sedang sebagian besar bahan tambang ini belum digali atau diolah seperti : batu gamping, granit dan batu bara.
Potensi galian golongan C di Kabupaten Tapanuli Utara meliputi :
No Bahan Galian 1
Kapur Fosfat
Lokasi/Kecamatan - Desa Situmeang, Kecamatan
Keterangan Tergantung sama alam
Sipoholon - Desa Simasom, Kecamatan Pahae Julu 2
Belerang
- Kecamatan Tarutung
Tergantung sama alam
- Kec. Adian Koting - Kec. Pahae Julu
37
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
3 Batu Kapur
- Kec. Pahae Jae
Tergantung sama
- Kec. Sipaholon
alam
- Kec. Pahae Julu 4 Batu Apung
- Kec. Pahae Jae
Tergantung sama
- Kec. Muara
alam
- Kec. Parmonangan
Sumber : Monografi Kabupaten Tapanuli Utara 2004
5. Potensi Perindustrian Sumber daya manusia yang murah dan tersedianya prasarana dan sarana yang. dibutuhkan dan pusat pemerintahan daerah terletak di Kecamatan Tarutung dan kecamatan Adian Koting yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah akan tercipta iklim berusaha yang mendukung serta mendorong perkembangan industrialisasi yang pada gilirannya berpengaruh besar terhadap pertumbuhan perekonomian Kotamadya Medan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari pertumbuban industri kecil yang bergerak di sektor pengolahan makanan, sandang, bahan bangunan, alat angkutan dan jasa kerajinan dan umum seperti yang terlihat pada tabel berikut :
38
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Tabel : Banyaknya Perusahaan industri, tenaga kerja, modal tetap dan kapasitas produksi di Kabupaten Tapanuli Utara dirinci menurut jenis industri tahun 2004
No
Jenis Industri
Jumlah
Tenaga Produksi
Modal Tetap
Perusahaan Kerja 1
2
(000Rp)
3
4
5
1
Kil.Padi
30
150
1.860 ton
2
Reperasi sepeda
32
73
29.940
288.286
17.654
motor 3
Pembuatan Tempe
2
20
220 ton
4
Penggilingan Kopi
1
20
48 ton
5
Pembuatan Tahu
20
127
688 ton
6
Pemb.Kacang
20
60
149 ton
7
Pemb.Mak Ternak
-
-
-
-
8
Pemb.Es Lilin
-
-
-
-
15
45
45 lbr
10 Pemb.Meubel Kayu 9
127
56.435 bh
195.190
11 Pemb.Kusen
7
75
80.603 bh
194.400
12 Penjahit Pakaian
10
30
2.280 lsn
20.345
112
11.600 bh
37.639
9 . Pabrik Tenun
174.187
Jadi 13 Tempel Ban
17
Sumber : Tapanuli Utara Dalam Angka 2004
39
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
6. Sumber Pendapatan Daerah Menurut data Kabupaten Tapanuli Utara 2005 dalam melaksanakan program pembangunan di Kabupaten Tapanuli Utara sumber dana pembangunan diperoleh dari :
a. APBD (Auggaran Pendapatan Daerah) Tapanuli Utara Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, penerimaan dinas-dinas dan penerimaan lain-lain. Pendapatan lain berupa pendapatan yang berasal dari pembinaan dan atau instansi yang lebih tinggi berupa hasil pajak bumi dan bangunan serta bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak serta perolehan dari pemerintah pusat.
b. Bantuan Disamping pendapatan asli daerah, diperoleh sumber dana berapa subsidi dari pemerintah pusat dalam bentak APBN maupun APBD Sumatera Utara.
D. Badan Pemerintah yang terkait dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tapanuli Utara
1. BAPPEDA Berdasarkan Pasal 15 Peraturan Daerah (Perda) No. 3 Tahun 2001, kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara adalah merupakan unsur penunjang pemerintah daerah kabupaten
40
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah Tugas Badan Perencanaan Pembanguman Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Tapanuli Utara sesuai Pasal 16 Perda No. 3 Tahun 2001 adalah membentuk Kepala Daerah di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, menurut Pasal 17 Perda No. 3 Tahun 2001, BAPPEDA Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijaksanaan teknis dalam lingkup perencanaan daerah dan pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah. b. Penyusunan pola dasar pembangunan daerah (PROPEDA) dan REPETADA. c. Menyusun program-program tahunan sebagai pelaksanaan rencana-rencana yang dimaksud. d. Melakukan koordinasi perencanaan di antara dinas-dinas, satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintahan daerah, instansi-instansi vertikal, kecamatan-kecamatan dan badan-badan lain yang berada di daerah. e. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bidang Keuangan, dengan koordinasi Sekretaris Daerah.
41
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
f. Melaksanakan koordinasi dan mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah. g. Mengikuti persiapan dan perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk penyempurnaan lebih lanjut. h. Memonitor pelaksanaan pembangunan di daerah. i. Melakukan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Bupati. j. Pengelolaan
administrasi
kepengawasan,
keuangan,
umum
yang
perlengkapan
meliputi atau
pekerjaan
pendapatan,
ketatausahaan, organisasi
dan
ketatalaksanaan badan. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungi di atas BAPPEDA Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6 Perda No. 3 Tahun 2001, mempunyai susunan organisasi yang terdiri : (1).a. Kepala Badan b. Sekretariat c. Bidang LITBANG dan Pengendalian d. Bidang Perencanaan Pembangunan I e. Bidang Perencanaan Pembangunan II f. Bidang Perencanaan Pembangunan III g. Bidang Perencanaan Daerah Bawahan, Propinsi dan Instansi Vertikal h. Kelompok Jabatan Fungsional (2).Sekretariat membawahi a. Sub Bagian Penyusunan Rencana Kegiatan
42
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
b. Sub Bagian Umum c. Sub Bagian Keuangan d. Sub Bagian Kepegawaian (3).Bidang LITBANG dan Pengendalian membawahi : a Sub Bidang Penelitian b. Sub Bidang Pengembangan Sistem Perencanaan c. Sub Bidang Data dan Dokumen d. Sub Bidang Pengendalian Pembangunan (4).Bidang Perencanaan Pembangunan I membawahi : a. Sub Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan b. Sub Bidang INDAGKOPNAKER c. Sub Bidang HUTBUN d. Sub Bidang Perhubungan dan Telekomunikasi (5).Bidang Perencanaan Pembangunan II membawahi : a. Sub Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Agama b. Sub Bidang SDM/Aparatur c. Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (6).Bidang Perencanaan Pembangunan III membawahi : a Sub Bidang Pariwisata Seni Budaya b. Sub Bidang Binamarga dan Pengairan c. Sub Bidang Pertambangan dan Energi d. Sub Bidang Perkotaan, Permukiman, Pengembangan Wilayah, Pertanahan dan Penanaman Modal.
43
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
(7).Bidang Perencanaan Daerah Bawahan, Propinsi dan Instansi vertikal membawahi : a. Sub Bidang Kerja sama Pembangunan b. Sub Bidang Pengembangan Kawasan c. Sub Bidang Statistik, Kependudukan atau KB d. Sub Bidang Pengembangan Negeri dan Kelurahan. Bagan Struktur Organisasi BAPPEDA Kabupaten Tapanuli Utara dapat dilihat pada (Lampiran 1) Lembaga-lembaga teknis daerah maupun satuan unit organisasi perangkat daerah lainnya yang berada di bawah tanggung jawab Bupati. Apabila diperhatikan lebih jauh dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara yang disebut di atas, keterkaitan tersebut tidak nampak secara jelas hubungan antara Bappeda dengan Bapedalda tetapi keterkaitan itu tampak jelas dengan Keputusan Presiden No. 15 Tahun 1974 dan yang dirubah dengan Keputusan Presides No. 27 Tahun 1980 Pasal 3 (1) menyatakan Bappeda Tingkat II mempunyai tugas membantu Bupati/Walikota Madya Kepala Daerah Tingkat II dalam menentukan kebijaksanaan di bidang perencanaan pembangunan di Daerah Tingkat II serta penilaian atas pelaksanaannya untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Bappeda mempunyai fungsi (Pasal 6 huruf d dan e) melakukan koordinasi perencanaan di antara dinas-dinas satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintah daerah, Instansi-instansi vertikal kecamatan-kecamatan dan badan-badan lain yang berada dalam wilayah Daerah
44
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Tingkat II bersama-sama dengan Bagian Keuangan Daerah dengan Koordinasi Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Dalam susunan organisasi BAPPEDA terdapat bidang fisik dan prasarana terdiri : a. Seksi Pengairan b. Seksi Perhubungan dan Pariwisata c. Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah d. Seksi Sumber Alam dan Lingkungan Hidup. Deangan adanya seksi sumber alam dan lingkungan hidup ini perencanaan pembangunan di daerah diharapkan dapat dilakukan dengan perkembangan aspek lingkungan hidup.(Hukum tata lingkungan Koesnadi hardjasoemantri, 442).
2.BAPEDALDA Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah yang disingkat dengan BAPEDALDA adalah Badan Pemerintah yang menjadi pembahasan pokok dalam penelitian ini disamping badan-badan atau instansi lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup. BAPPEDA adalah sebagai badan yang dimulai berperan dalam membicarakan pengelolaan lingkungan hidup hal itu disebabkan oleh karena badan tersebut merupakan badan yang sangat strategis dalam setiap membicarakan kegiatan perencanaan pembangunan maupun dalam perencanaan anggaran yang diperlukan oleh setiap instansi.
45
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Setiap badan yang merencanakan kegiatan dan anggaran di lingkungan pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara baik anggaran rutin maupun anggaran pembangunan, badan inilah yang akan menyusunnya. Keberhasilan pengelolaan suatu dinas-dinas maupun badan-badan di Kabupaten Tapanuli Utara tidak terlepas dari dukungan perencanaan yang akurat dari Bappeda, setiap instansi yang akan menyusun anggaran harus memberikan data yang akurat dan proposal yang jelas kepada BAPPEDA. Dalam penelitian ini BAPPEDA disebut sebagai badan yang berperan untuk mendukung keberhasilan tugas yang diemban oleh BAPEDALDA dalam tanggungjawabnya sebagai unsur penunjang Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Dalam penyelenggaraan tugasnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perda No. 3 Tahun 2001 BAPEDALDA Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai tugas ; a. Perumusan operasional pencegahan dan penanganan pencemaran perusakan lingkungan dalam pemulihan kualitas lingkungan. b. Pengkoordinasian pelaksanaan, pencegahan dan penanggulangan pencemaran. c. Mengusahakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan.
46
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
d. Pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kualitas kapasitas pengendalian dampak lingkungan. e. Pembinaan dan pengendalian teknis analisis mengenai dampak lingkungan. k Pengembangan program kelembagaaa dan peningkatan kualitas peningkatan kapasitas pengendalian dampak lingkungan. g. Pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan h. Pelaksanaan tugas kesekretariatan dan tugas lain yang didelegasikan oleh Kepala Daerah. i. Pengelola Unit Pelaksanaan Teknis (UPT). Untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi tersebut sesuai dengan Pasal 6 Perda No. 3 Tahun 2001, dibentuk susunan organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari : (1).a. Kepala Badan b. Sekretariat c. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian e. Bidang Pemantauan dan Pemulihan f. Unit Pelaksana Teknis g. Kelompok Jabatan Teknis (2).Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum
47
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
b. Sub Bagian Pengawasan Peraturan Perundang-undangan c. Sub Bagian Bina Program (3).Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan : a. Sub Bidang Pembinaan Analisis Lingkungan b. Sub Bidang Pengkajian Pemanfaatan Limbah c. Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan (4).Bidang Pengawasan dan Pengendalian terdiri atas : a. Sub Bidang Perencanaan Air dan Udara b. Sub Bidang Kerusakan Lingkungan c. Sub Bidang Pengendalian dan Pemberian Izin Pembuangan Limbah (5).Bidang Pemantauan dan Pemahaman terdiri atas : a. Sub Bidang Pengolahan Data Kualitas Lingkungan b. Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan Untuk melihat gambaran yang jelas tentang susunan organisasi BAPEDALDA Kabupaten Tapanuli Utara dapat dilihat pada (Lampiran 2).
E. Sumber Penyebab Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 1. Penyebab Pencemaran Menurut Hasil Penelitian Marudut Hasugian (Hasoloan Sianturi 2001 : 59) pencemaran erat kaitannya dengan berbagai aktivitas manusia lain berupa :
48
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
1. Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat zat buangan berbahaya seperti logam-logam, zat radioaktif air buangan panas, juga dalam bentuk kepulan asap. 2. Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi kebocoran, pencemaran buangan penambangan, pencemaran udara. 3. Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan dan kendaraan bermotor, tumpahan-tumpahan bahan baku terutama minyak bumi dari kapal-kapal, tanker, dan lain-lain. 4. Kegiatan pertanian terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang memberantas binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan pengganggu seperti insektisida, pestisida, herbisida, dan fungsida. Pencemaran yang disebabkan oleh kegiatan atau usaha yang disebut akan menimbulkan pencemaran pada :
a. Pencemaran tanah 1). Pencemaran tanah, misalnya karena menggunakan pupuk secara berlebihan, timbunan pestisida atau insilotisida dan pembuangan limbah yang tidak dapat didaur ulang seperti plastik 2). Pencemaran tanah melalui air, air yang mengandung bahan pencemaran akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad hidup di dalam atau di permukaan tanah.
49
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
3). Pencemaran tanah melalui udara. Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar, ini membawa akibat tanah akan tercemar juga.
b. Pencemaran air 1). Pencemaran air hujan oleh beberapa sebab misalnya oleh limbah industri. 2). Limbah domestik, dan lain-lain.
c. Pencemaran udara Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam sebab misalnya :
1). Pembakaran batu-bara 2). Kepulan asap dari pabrik-pabrik 3). Kepulan asap kendaraan bermotor dan lain-lain. 2. Sumber Penyebab Kerusakan Lingkungan a. Kerusakan Fungsi Hutan 1. Penebangan liar oleh masyarakat 2. Penebangan hutan oleh pemegang hak pengelolaan hutan (HPH) yang tidak terkontrol.
b. Kerusakan Lingkungan Tanah 1. Penambangan pasir di sungai-sungai yang mengakibatkan sungai menjadi rusak dan terkikis 2. Penggalian tanah untuk membuat batu bata yang dapat mengubah fungsi lahan dari persawahan menjadi danau-danau kecil.
50
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
c. Pembuangan Sampah Pembuangan sampah yang sembarangan dalam jumlah yang banyak dapat merusak fungsi tanah.
51
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
BAB III ANALISIS MASALAH
A. Peranan Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Bidang Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup Sebagaimana diketahui perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 sebagai berikut : 1. Perangkat Pemerintah Pusat di daerah terdiri dari : a. Bupati Kepala Daerah Tingkat II b. Sekretaris Wilayah atau Daerah Tingkat II c. Lembaga Asisten (Non Esalon) d. Instansi Vertikal Tingkat Kabupaten e. Unit Pelaksana Wilayah Kabupaten 2. Perangkat Pemerintah Daerah yang terdiri dari : a. Bupati Kepala Daerah Tingkat II b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah c. Badan Pertimbangan Daerah (BPD) Tingkat II d. Sekretaris Wilayah Daerah e. Dinas Daerah Tingkat II f. Unit Pelaksana Tingkat II g. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tingkat II
52
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
3. Sekretariat Wilayah atau Daerah Tingkat II Tapanuli Utara meliputi : a. Bagian Pemerintah b. Bagian Hukum dan Organisasi Tata Laksana c. Bagian Keuangan d. Bagian Pembangunan e. Bagian Kesejahteraan Rakyat f. Bagian Umum, Hubungan Masyarakat dan Protokol g. Bagian Kepegawaian 4. Dinas-dinas Daerah Tingkat II Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari : a. Dinas Pendapatan b. Dinas Pertanian c. Dinas Kesehatan d. Dinas PU Daerah e. Dinas Perindustrian f. Dinas Peternakan g. Dinas Pasar 5. Instansi Vertikal a. Komando Distrik Militer b. Kepala Kepolisian Resort c. Pengadilan Negeri d. Kejaksaan Negeri e. Unit-unit Kerja Lainnya 6. Pembagian Wilayah Administratif Kecamatan terdiri dari :
53
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
a. Kecamatan Parmonangan b. Kecamatan Adian Koting c. Kecamatan Sipoholon d. Kecamatan Tarutung e. Kecamatan Siatas Barita f. Kecamatan Pahae Julu g. Kecamatan Pahae Jae h. Kecamatan Purbatua i. Kecamatan Simangumban. j. Kecamatan Pangaribuan h. Kecamatan Garoga l. Keramatan Sipahutar m. Kecamatan Siborong-borong n. Kecamatan Pagaran o. Kecamatan Muara 7. Desa atau Lurah Dari perangkat Kabupaten Tapanuli Utara di atas tidak terlihat posisi badan yang menangani lingkungan hidup. Berdasarkan pedoman penyusunan organisasi Sekretaris Daerah berdasarkan Perda No. 45 Tahun 1992, posisi bagian yang mengelola lingkungan hidup adalah di bawah Asisten II Sekda yaitu Asisten yang membidangi Administrasi Pembangunan.
54
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
B. Pelimpahan Wewenang di Bidang Lingkungan Hidup Peranan Pemerintah Daerah dalam pengawasan lingkungan hidup sesuai ketentuan dalam Pasal 22 Undang-Undang No. 23 Tahun 1991 tentang Pengelolaan lingkungan Hidup atau UU PLH menyatakan : 1. Menteri melakukan pengawasan terhadap peraturan penanggung jawab usaha atan kegiatan atas ketentuan yang telah diterapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. 2. Untuk melakukan pengawasan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1), Menteri dapat menetapkan pejabat yang berwenang melakukan pengawasan. 3. Dalam hal wewenang pengawasan diserahkan kepada pemerintah daerah menetapkan pejabat yang berwenang melakukan pengawasan. Sebelum UUPLH No. 23 Tahun 1997 terbentuk sudah berlaku Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, disingkat dengan UULH. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tugas pengawasan di bidang lingkungan hidup tidak diatur dalam undang-undang tersebut, waktu itu pengawasan lingkungan hidup dilaksanakan oleh berbagai instansi secara struktur, tetapi dengan terbentuknya UUPLH pengawasannya secara terpadu.
55
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Berdasar ketentuan pasal 23 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pemerintah membentuk lembaga khusus yang disebut dengan BAPEDAL, lembaga ini adalah merupakan lembaga yang melakukan pengawasan di bidang lingkungan hidup. Dalam melaksanakan pengawasan, Menteri Lingkungan dibantu oleh suatu Lembaga yang disebut BAPEDAL, sesuai Pasal 24 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 BAPEDAL mempunyai tugas : 1. Pengawas berwenang melakukan pemantauan, meminta keterangan, membuat salinan dari dokumen atau membuat catatan yang diperlukan, memasuki tempat bertentu, mengambil lontar, memeriksa penelitian, memeriksa instalasi atau alat tranportasi serta meminta keterangan dari pihak yang bertanggung jawab atas usaha atau kegiatan. Kewenangan yang dimiliki oleh menteri tersebut sesuai dengan Pasal 1, dapat diserahkan sebagian urusan kepada Pemerintah Daerah untuk menjadi urusan rumah tangganya sendiri. Wewenang yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah, akan dilaksanakan dengan menetapkan pejabat yang berwenang melakukan pengawasan dan membentuk lembaga pada tingkat daerah. Di daerah tingkat II, kepala daerah membentuk BAPEDALDA dan menetapkan pejabat-pejabat untuk melaksanakan tugas pengawasan. Sesuai dengan UndangUndang Nomor 22 tahun 1999, tentang pemerintah daerah, pemerintah daerah mempunyai wewenang
56
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
menyelenggarakan
otonomi
daerah
memiliki
kewenangan
dalam
seluruh
bidang
pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama dan kewenangan bidang lain. Landasan hukum pemberitahuan BAPEDALDA yaitu Kepres Nomor 77 Tahun 1994, Undang-Undang No. 23 tahun 1997 pasal 22, 23, Undang-undang No.22 Tahun 1997, Perda No. 3 Tahun 2001 tertanggal 26 Februari 2001 tentang Organisasi Lembaga . Teknis Daerah Kabupaten Tapanuli Utara dan berlaku secara efektif sejak diundangkan. Sejak terbentuknya susunan organisasi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara tanggal 26 Februari 2001, sejak diundangkan terbentuk lembaga baru yaitu BAPEDALDA Kabupaten Tapanuti Utara, bagian lingkungan hidup seperti dalam Perda 45 Tahun 1992 pada susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara ditempatkan pada Setwilda Tingkat II, statusnya berada di bawah Sekretaris Daerah. Dengan terbentuknya BAPEDALDA Kabupaten Tapanuli Utara bagian Lingkungan Hidup pada Setwilda dihapus, dan seluruh tugas, fungsi dan aparaturnya digabung ke dalam BAPEDALDA. Statusnya tidak berada di bawah Sekretaris Daerah tetapi terpisah merupakan badan tersendiri yang terpisah dari setwilda dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati Kepala Daerah. Hal ini sesuai dengan petunjuk pelaksanaan ketentuan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tanggal 24 Maret 1997 yang dituangkan dalam instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1997.
57
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Dari dua ketentuan tersebut terdapat petanjnk, agar daerah yang dapat membentuk BAPEDALDA bagian linglmngan hidup pada setwdda dihapus, sedangkan yang behun dapat membentuk bagiaa lmgkungan tetap berlakn. 2. Bidang pekerjaan yang disebut dengan organisasi ditentukan dalam susunan organisasi BAPEDALDA Kabupaten Tapanuli Utara. Susunan organisasi badan pengendalian dampak lingkungan daerah Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 terdiri dari : (1).a. Kepala Badan : b. Sekretariat c. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian e. Bidang Pemantauan dan Pemulihan f. Unit Pelaksana Teknis g. Kelompok Jabatan Fungsional (2). Sekretariat membawahi : a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Pengawasan Peraturan Perundang-undangan c. Sub Bagian Bina Program (3). Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan membawahi : a. Sub Bidang Pembinaan Analisis Dampak Lingkungan b. Sub Bidang Pengkajian Pemanfaatan Limbah c. Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan
58
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
(4). Bidang Pengawasan dan Pengendalian membawahi : a Sub Bidang Pencemaran Air dan Udara b. Sub Bidang Kerusakan Lingkungan c. Sub Didang Pengendalian dan Pemberian Rekomendasi Izin Pembangunan Limbah (5). Bidang Pemantauan dan Pemulihan membawahi : a Sub Bidang Pengolahan data Kualitas Lingkungan b. Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan c. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan Perda. Berdasarkan Perda No. 3 Tahun 2001 tentang struktur organisasi dan tata kerja badan pengendalian dampak lingkungan Berdasarkan Keputusan Bupati Tapanuli Utara Nomor 18.8.45/6330 Tahun 2001 tertanggal 30 Juli 2001 Dampak Lingkungan Daerah sebagai berikut : berdasarkan Pasal 6, Sekretariat BAPEDALDA merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala BAPEDALDA. Sesuai ketentuan Pasal 6, Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program pembinaan administrasi meliputi kepegawaian keuangan dan perlengkapan, humasy dan kerumahtanggaan, memberi pelayanan tehnis dan administratif kepada kepala dan seluruh satuan organis di lingkungan BAPEDALDA serta melakukan proses
59
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan. (1). Sekretaris mempunyai fungsi : a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan laporan pengendalian dampak lingkungan dan menyusun informasi lingkungan. b. Mengkoordinasikan proses administrasi, penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pengendalian dampak lingkungan c. Melaksanakan pembinaan administrasi dan melaksanakan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan, kehumasan dan kerumahtanggaan di lingkungan BAPEDALDA. d. Mengembangkan ketatalaksanaan dan organisasi BAPEDALDA. e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan. (2). Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a. Melaksanakan konsep-konsep surat dinas b. Pengelolaan atau penyiapan surat-surat rahasia c. Pelaksanaan tugas-tugas kearsipan d. Pengkoordinasian urusan tata usaha badan e. Penyusunan rencana anggaran kebutuhan barang f. Menyusun data inventaris badan g. Melaksanakan urusan administrasi barang atau inventaris badan h. Melaksanakan urusan keamanan dalam
60
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
i. Penyusunan bahan usulan formasi, pengadaan, pendidikan serta latihan pegawai j. Penyiapan bahan usulan mutasi dan kenaikan pangkat, mutasi pemindahan kenaikan gaji berkala dan penyesuaian masa kerja k. Penyiapan bahan usulan dalam rangka peningkatan disiplin dan kesejahteraan pegawai l. Penyusunan administrasi pegawai, urusan pangkat, cuti, memelihara dokumen administrasi pegawai m. Penyusunan administrasi anggaran rutin, pembangunan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku n.
Melaksanakan
pengelolaan
keuangan
BAPEDALDA
meliputi
penerimaan,
penyimpanan, penyaluran, pertanggungjawaban dan pembukuan o. Mengkoordinasikan penerimaan laporan informasi tentang lingkungan kepada pihak-pihak tertentu p. Penyusunan rencana rumah tangga BAPEDALDA meliputi administrasi perjalanan dinas dan angkutan, pembayaran telepon, air, listrik dan kebersihan q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan yang berhubungan dengan kedinasan. (3). Sub Bagian Pengawasan Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas :
61
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
a Menyiapkan bahan dan melaksanakan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup b. Memberikan saran dan pendapat terhadap proses penerbitan rekomendasi izin usaha atau kegiatan yang dilakukan badan hukum atau perorangan dan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang lingkungan hidup c. Memfasilitasi penyelesaian permasalahan sengketa lingkungan hidup dan berkoordinasi dengan organisasi, instansi dan LSM d. Menghimpun peraturan perundaag-undangan dan peraturan lainnya yang menyangkut lingkungan hidup e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan
(4). Sub Bagian Program mempunyai tugas : a Menyiapkan bahan koordinasi menyusun program pengendalian dampak lingkungan dan menyusun informasi lingkungan dan bekerjasama dengan bidang terkait b. Penyiapan bahan inventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah di bidang lingkungan hidup c. Survey kelapangan atas informasi lingkungan dari Kecamatan atau Desa adanya ekosistim yang rentan terbadap kerusakan lingkungan
62
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
dan bekerjasama atau koordinasi dengan bidang terkait untuk menyusun program d. Menyusun dan menghimpun program dari masing-masing bidang e. Memonitoring pelaksanaan program-program yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
(5). Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan a. Bidang analisis pencegahan dampak lingkungan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala BAPEDALDA b.
Bidang
pencegahan
dampak
lingkungan
mempunyai
tugas
melaksanakan
pengendalian tehnis pelaksanaan AMDAL, melaksanakan analisa dan evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai tugas : 1. Pengendalian tehnis pelaksanaan AMDAL 2. Pengembangan kapasitas dan kelembagaan pengendalian dampak lingkungan 3. Pengawasan penerapan RKL dan RPL serta analisa evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan
63
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan. (1). Sub Bidang Pembinaan Analisis Dampak Lingkungan mempunyai tugas: a. Menganalisa dokumen AMDAL, Ka.Andal, RKL, dan RPL, PIL b. Membahas dokumen AMDAL c. Penilaian atau persetujuan dokumen AMDAL d. Melaksanakan analisis terhadap jenis usaba atau kegiatan yang wajib AMDAL e. Melaksanakan kegiatan hari lingkungan hidup dan mengkoordinasikan kepada PPKAN f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan
(2) Sub Bidang Pengkajian Pemanfaatan Limbah mempunyai tugas : a. Melaksanakan monitoring terhadap penyelenggaraan atau kegiatan yang potensial memproduksi limbah b. Melakukan pengkajian terhadap limbah padat c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
(3) Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan mempunyai tugas : a. Melaksanakan survey investigasi terhadap calon lokasi kegiatan b. Melakukan identifikasi sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang diperkirakan mengalami pencemaran dan kerusakan
64
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
c. Melaksanakan studi dan penelitian dalam upaya mengantisipasi permasalahan lingkungan d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pencegahan dampak lingkungan e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
Bidang Pengawasan Pengendalian
(1).Bidang pengawasan dan pengendalian merupakan unsur pelaksana, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BAPEDALDA.
(2).Bidang pengawasan dan pengendalian mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dampak lingkungan, pengendalian pencemaran air dan tanah serta pengendalian kerusakan lingkungan dengan pengawasan dan pengendalian perijinan pembuangan limbah.
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, bidang pengawasan dan pengendalian mempunyai fungsi : a. Pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan b. Pengawasan dan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah c. Pengawasan dan pengendalian kerusakan lingkungan d. Pengawasan dan pengendalian perijinan pembuangan limbah e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
65
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
(1). Sub Bidang Pencemaran air dan udara mempunyai tugas : a. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pencegahan pencemaran air, udara dan tanah b. Melaksanakan pengawasan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan cara mengambil sampel limbah dan meneliti setiap sampel limbah air, padat dan gas c. Melaksanakan pengawasan kepada pengusaha (pemrakarsa) yang membuang limbah di atas pengawasan batas ke badan penerima d. Melaksanakan pengawasan terhadap pengusaha yang memproduksi air mineral e. Melakukan koordinasi di sub bidang sektor di lingkungan BAPEDALDA dan instansi terkait f. Melaksanakan pengukuran udara secara periodik di perusahaan dan kendaraan yang memproduksi emisi udara g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
(2). Sub Bidang Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengawasan kerusakan lingkungan b. Melaksanakan pengukuran beban pencemaran atas dasar Effluent Standard dan beban pencemaran secara Zero Discharge c.Melaksanakan kerjasama dalam hal pengawasan dan pengendalian kerusakan lingkungan Kabupaten atau Kota terdekat
66
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
d. Menginventarisasi kegiatan atau usaha yang menimbulkan dampak lingkungan e. Melaksanakan pengawasan terhadap sumber kerusakan lingkungan f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
(3). Sub Bidang Pengendalian dan Pemberian Rekomendasi Izin Pembuangan Limbah mempunyai tugas : a. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian limbah P3 (penghasil, pengangkutan, pembuangan) b. Mempersiapkan naskah rekomendasi penerbitan izin tentang pembuangan limbah dan HO c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian jenis kegiatan yang potensial menimbulkan sumber-sumber bahan pencemar d. Melaksanakan audit lingkungan e. Melaksanakan penyuluhan (sosialisasi) tentang perijinan pembuangan limbah dan HO f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
Bidang Pemantauan dan Pemulihan (1). Bidang pemantauan dan pemulihan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BAPEDALDA.
67
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
(2). Bidang pemantauan dan pemulihan mempunyai tugas melaksanakan usaha-usaha pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas bidang pemantauan dan pemulihan mempunyai tugas : a. Melaksanakan pemantauan lingkungan b. Melaksanakan pemulihan kualitas lingkungan c. Penyuluhan dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dalam pemantauan dan pemulihan lingkungan. d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
(1). Sub Bidang Pengolahan Data Kualitas Lingkungan mempunyai tugas : a. Melaksanakan pengumpulan data dan informasi dari Desa, Kecamatan, Kabupaten dan instansi atau non instansi di Kabupaten Tapanuli Utara tentang lingkungan sosial buatan dan alam. b. Mengolah dan menganalisa data kualitas lingkungan untuk kepentingan pengisian buku NKLD dan NSDASD guna petunjuk/pedoman informasi keberadaan lingkungan di Kabupaten Tapanuli Utara. c. Melaksanakan penyuluhan dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dalam pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan. d. Memonitoring data NKLD dan NSDASD di Kabupaten Tapanuli Utara.
68
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
(2). Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas : a. Memfasilitasi berbagai upaya pemulihan dan rehabilitasi kerusakan sumber daya alam dan Lingkungan. b. Melaksanakan program inventarisasi dan evaluasi sumber daya alam (SDA) dan lingkungan. c. Melaksanakan program penyelamatan hutan, tanah, air, udara dan mineral d. Memonitoring tentang kualitas lingkungan. e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
(3). Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas : a. Melaksanakan program langit biru dengan melibatkan anggota masyarakat dan bekerjasama dengan instansi terkait. b. Melaksanakan program kota bersih dengan gerakan penanggulangan sampah dan penataan lingkungan, pemukiman, kantor instansi pemerintah dan swasta. c. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan untuk menumbuh kembangkan peran serta masyarakat dalam rangka pemulihan kualitas lingkungan bekerjasama dengan instansi terkait. d. Memonitoring kualitas lingkungan yang rusak. e. Melaksanakan reklamasi lingkungan yang rusak
69
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
f. Membentuk kelompok-kelompok yang cinta dan sadar lingkungan. g. Pemulihan dan pelestarian daerah aliran sungai (DAS). h. Pemulihan pelestarian flora dan fauna i. Mempertahankan dan mengembangkan tanaman dan satwa langka. j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan.
Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional di lingkungan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan tehnis sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Bahwa dalam rangka melaksanakan uraian tugas jabatan pada badan pengendalian dampak lingkungan daerah Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai tata aliran kerja sebagai berikut : (1). Dalam melaksanakan tugas, Kepala Badan, Sekretariat, Bidang dan Sub Bidang harus diselenggarakan atas hubungan fungsional dengan cara yang sebaik-baiknya. (2). Kepala badan pengendalian dampak lingkungan dalam melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BAPEDALDA maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi di luar pemerintah daerah.
70
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
(3). Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan perundangan yang berlaku. (4). Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (5). Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (6). Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (7) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (8). Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.
71
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
C. Pejabat dan Staf yang Mengisi Setiap Bidang Pekerjaan atau Tugas di BAPEDALDA Kabupaten Tapanuli Utara Susunan tentang daftar pegawai yaitu berdasarkan nama, NIP, golongan, jabatan di lingkungan BAPEDALDA Kabupaten Tapanuli Utara sebagai Berikut : NO 1
NAMA Drs.CH Lumban
NIP
Gol/Ruang
Jabatan
010086143 IV/b
Kepala Bapelda
Tobing 2
Drs.Duarman Purba
400036313 III/d
Sek.Bapelda
3
Oswald Damanik, SH
010258555 III/c
Kasubbag PPU
4
Sarimin Sinaga
400026914 III/c
Kasubbag Bina Program
5
Paruliaman Tobing
131618889 II/d
Staf
6
Jonter Hutagalung
-
-
Staf
7
Poltak Panjaitan
-
-
Staf
8
Rotua Purba
-
-
Staf
9
Robert Hutabarat
-
-
Staf
10
Ir.Mulkan
131401828 IV/a
Kabid APDL
010058330 III/c
Kasubbid
Lbn.Tobing 11
Djasmin purba
Pembinaan ADL 12
Hotler Manalu
400026925 III/c
Kasabbid PPL
13
Linda Sumbayak
400034464 III/a
Staf
72
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
14
Parusaja Sitindaon
400021963 III/a
Staf
15
Binsar Sirait
400041606 II/c
Staf
16
Daharim Purba
140060552 II/c
Staf
17
Alni Sitanggang
-
Staf
18
Hotmatua
010133706 III/d
Kabid Wasdal
-
Aritonang,SH 19
Jarudin Sitindaon
090011513 III/c
Kasubbid PAU
20
Mardahaen Sinaga
010086150 III/c
Kasubbid Kerusakan LK
21
Jansen Purba
400028949 III/b
Kasubbid PPRIPL
22
Yopita Hutagalung
400045499 III/a
Staf
SP 23
Pulider Simbolon
010220281 II/d
Staf
24
Nora N.Butar-butar
400042468 II/c
Staf
25
Leny Gustriana
-
-
Staf
26
Katarina Siboro
-
-
Staf
27
Gusti manik
-
-
Staf
28
Ir.N.Soaloon Silitonga 100009651 III/d
Kabid Talih
29
Drs.Zainal Mayarno
Kasubbid PLKL
Dari
data
bidang
010249998 III/c
pekerjaan
yang
ditentukan
dalam
susunan
organisasi
BAPEDALDA Kabupaten Tapanuli Utara dihubungkan dengan tenaga Kepegawaian yang terlihat beberapa jabatan struktur yang masih
73
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
kosong antara lain 2 (dua) Kepala Sub Bidang dan 1 (satu) Kepala Sub Bidang, yaitu :
1. Kepala Sub Bagian (a) Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan 2. Kepala Sub Bagian (a) Sub Bagian Umum
D. Sumber Daya Manusia yang Dimiliki oleh BAPEDALDA untuk Menyelenggarakan Tugas Pengelolaan Lingkungan di Kabupaten Tapanuli Utara Melihat
keberadaan
peranan
pemerintah
daerah
untuk
menyelenggarakan
pemerintahan dan pembangunan sumber daya manusia selaku aparat yang diserahi tugas harus sebagai tenaga yang profesional yang andal dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat dan perubahan lingkungan serta kemampuan untuk mengelola lingkungan hidup di Kabupaten Tapanuli Utara. Aparat pada lingkungan BAPEDALDA lebih berkonsentrasi pada tugas untuk pengelolaan lingkungan yaitu pemantauan, pengawasan, pemulihan dan pelestarian lingkungan agar tercapai tujuan keselarasan, keserasian dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan baik sekarang maupun masa mendatang, baik untuk generasi yang akan datang.
74
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Seiring dengan kebijaksanaan tentang pengelolaan lingkungan hidup, kiranya perlu tindakan agar peraturan, kebijakan yang ada dapat terjangkau keseluruhan lapisan masyarakat. Tindakan-tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tindakan penyuluhan ini sebagai upaya untuk menumbuhkan iklim taat peraturan kepada masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Perlu dilakukan penyuluban tentang hukum lingkungan hidup yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan aparatur pemerintah serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan penyuluhan ini berimplikasi antara lain : a. Setiap anggota masyarakat, aparatur pemerintah dan dunia usaha memiliki partisipasi yang sama terhadap tujuan dari perencanaan dan pelaksanaan lingkungan hidup. b. Setiap anggota masyarakat, aparatur pemerintah dan dunia usaha menyadari bahwa pencapaian tujuan kerjasama fungsional ini menjadi tanggung jawab bersama. c. Setiap anggota masyarakat, aparatur pemerintah dan dunia usaha memahami, mengerti dan mendukung, tugas dan fungsi anggota-anggota lainnya. d. Setiap anggota masyarakat, aparatur pemerintah dan dunia usaha taat dengan peraturan untuk mencapai tujuan
75
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
2. Penegakan Hukum Penegakan huhum lingkungan adalah kewajiban dari setiap anggota masyarakat, aparatur pemerintah dan dunia usaha penegakan hukum menurut Koesnadi Harjdasoemantri (2001 : 375), bahwa penegakan hukum melalui berbagai jalur dengan berbagai sanksi, seperti sanksi administrasi, sanksi perdata, dan sanksi pidana. Untuk melaksanakan tugas pengelolaan lingkungan hidup tersebut, jumlah aparat di BAPEDALDA 36 orang. Dari jumlah tersebut 15 orang di antaranya menduduki jabatan struktural untnk jabatan sebanyak 17 yang ada, dengan demikian masih terdapat jabatan yang masih lowong, selebihnya adalah pekerjaan sebagai staf, sedangkan jabatan fungsional dari unit pelaksana teknis yang ditentukan masih kosong. Di BAPEDALDA Kabupaten Tapanuli Utara ada 17 jabatan struktur dan mempunyai tugas pokok yaitu pemantauan, pemeriksaan, pemulihan dan pelestarian, maka bidang tugas tersebut memerlukan keahlian di bidang lingkungan Agar penempatan petugas sesuai dengan keahliannya supaya tercapainya jabatan dengan menerapkan prinsip the right man and the right place dan tentunya juga harus didukung dana, sarana prasarana yang memadai serta dukungan political will pemerintah.
76
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
Di BAPEDALDA Kabupaten Tapanuli Utara telah melaksanakan pendidikan atau kursus-kursus dalam rangka peningkatan keahlian di bidang lingkungan sebagai berikut : Kursus di bidang AMDAL : - Kursus tingkat A diikuti 2 orang - Kursus tingkat B diikuti 2 orang - Kursus tingkat C diikuti 1 orang
E. Sumber Dana Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Kabupaten Tapanuli Utara Sumber dana yang diperoleh BAPEDALDA Tapanuli Utara untuk biaya rutin dan pembangunan diperoleh dari auggaran pendapatan dan belanja daerah. Besarnya biaya yang diperoleh BAPEDALDA dari APBD tahun 2005 dapat dilihat pada (Lampiran 3).
F. Pelaksanaan Kegiatan BAPEDALDA Berdasarkan Perda No. 3 Tabun 2001, terbentuknya lembaga BAPEDALDA Kabupaten Tapanuli Utara dan telah melaksanakan tugas yang diserahkan oleh Pemerintah Pusat yaitu :
1. Melakukan program langit biru (meningkatkan kadar O2) 2. Melakukan penataan lingkungan di daerah-daerah kecamatan
77
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
3. Melakukan pemantauan terhadap limbah industri dan mengambil limbah dan mengirimkan ke Balai Industri jalan S.M. Raja Medan.
78
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai peranan penting dalam tugas pengawasan lingkungan hidup dan melimpahkan wewenangnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 3 Tahun 2001. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAPEDALDA didukung oleh BAPEDA sebagai lembaga pemerintah daerah untuk menyusun APBD dan perumusan Pola Dasar Pembangunan Daerah. 2. Dilihat dari dukungan sumber daya manusianya, BAPEDALDA mempunyai tenaga sarjana 8 orang dari 36 orang serta 6 orang telah mengikuti kursus di bidang AMDAL.
B. Saran
Berdasarkan analisis data yang ada dan kesimpulan yang dibuat dapat diketahui pentingnya pengawasan di bidang lingkungan oleh BAPEDALDA demi pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan untuk itu disarankan
79
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
1. Dalam meningkatkan kegiatan pengawasan di bidang lingkungan hidup, perlu meningkatkan sumber dana pada tahun-tahun yang akan datang dalam rangka mendukung kegiatan tersebut.
2. Perlu adanya pendidikan dan kursus-kursus AMDAL bagi petugas sesuai kebutuhan dan tuntutan tugas yang diemban, apalagi dengan semakin kompleksnya permasalahan linger hidup saat ini dan pada masa-masa yang akan datang.
80
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
DAFTAR PUSTAKA
George R.Terry,Phd, Alih Bahasa Dr.Wanardi, SE, 1996, Azas-azas Manajemen, Bandung. Hardjasoemantri, Koesnadi, 2001, Hukum Tata Lingkungan, Yogyakarta University Press. Manullang, M., 2002, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia, Bandung, Munadjat Danusaputro, 1992, Hukum Lingkungan, Buku S, Sektoral Jilid I, Hukum Lingkungan Nusantara, Bina Cipta, Bandung. Sianturi, Hasoloan, 2001, Penelitian tinjauan Tentang Kesiapan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Untuk Melakukan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup, Program Studi Ilmu Hukum, Pasca Sarjana USU. Soemarwoto,1989, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta. Perundang-undangan:
-
Ketetapan Majelis permusyawaratan Rakyat No. 10 Tahun 1999
-
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
-
Undang-undang No. 5 Tahun 1974 Tentang Pokok pokok Pemerintahan Daerah
-
Keputusan Presiden No. 77 Tahun 1994 Tentang BAPEDAL
81
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006
-
Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara No. 3 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara.
-
Himpunan Peraturan Pengelolaan Ligkungan Hidup 1997-2002, Penerbit CV Eko Jaya, Jakarta, 2002.
82
Theresia Simatupang : Peranan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pengawasan di Bidang Lingkungan Hidup…,2006
USU Repository © 2006