9(atrllcWyy"9(ttsrl,no,Vol,
19
Ofo, z4fdbtgffo"crnlnt
20ll : lJ6' l4l
PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDATIAN INTERN PENERIMAAN KAS (Studi Kasus pada PDAM Kota Bandung) Heni Nurani Hartikayantil) dan Tantri Elly D.z) Email :
[email protected] ABSTRAK
pelaksanaan pemeriksaan intern, mempunyai T f&sil penelitian ini menujukkan bahwa penerimaan kas serta menunjang H p"r.nan yang signifikan terhadap pengendalian internpada perusahaan. Hal ini sesuai ,Lefektivitas pengendalian intern penerimaan kas -l pemeriksaan intern bertujuan membantu 8.ng.n definisi dari pemeriksaan intern bahwa
seluruh anggota manajemen agar melaksanakan tanggung jawab secara efektif, dengan jalan memberikan analisis, penilaian, rekomendasi, saran dan keterangan dari operasi perusahaan yang diperiksanya. Kata Kunci : pemeriksaan intern, efektivitas, pengendalian intern dan kas ABSTRACT
,
Outcome of this study showed thot the implementotion of an internol investigotion, hos o significont role on the internol control of cosh receipts as well os support the elfectiveness of internal control ot the compony's cash receipts. Ihr3 is consistent with {te definition of internol checks thot the internol investigation is oimed ot helping oll members of manogement to corry out responsibilities effectively, by providing analysis, assessment, recommendotions, advice and infbrmotion from the company's operotions ore exomined. Keywords : i nspection i ntern, elfe $iuen ess, I nterna I control a nd cqsh
1.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dewasa ini sangat pesat, baik untuk perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Perkembangan dunia usaha tersebut mengakibatkan aktivitas perusahaan semakin luas, organisasi dan perusahaan semakin kompleks,oleh karena dilakukan pendelegasian wewenanS. Namun pendelegasian wewenang kepada bawahan dapat juga mendatangkan masalah, yaitu apakah wewenang yang didelegasikan aPakah sebagaimana mestinya bawahan mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan tersebut dengan baik. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan internal.
itu
dan
Pemeriksaan
intern
meruPakan
suatu fungsi penilaian independen dalam perusahaan untuk memeriksa, mengevaluasi aktivitas-aktivitas perusahaan dan menjaga harta perusahaan yaitu salah satunya adalah "kas". Pemeriksaan intern harus mempunyai kedudukan khusus dalam struktur organisasi perusahaan agar pemeriksaan intern independen dan objektif dalam memeriksa dan menilai berbagai kebijakan, sistem, prosedur, dan catatan perusahaan. Untuk itu bagian perusahaan ini harus dilakukan oleh seorang yang independen dari pengaruh depa rtemen ata u bagia n-bagia n yang dipaksa.
Bila pemeriksaan intern tidak ditempkan maka dapat terjadi penyimpangan tefiadap
Fer$an Ferneriksaan lntem Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian lntern Penerimaan
Kas...
ll.,l ,trrra Hereyand dan Tantrl Etly D.
prosedur dan ketentuan yang telah dirancang sehingga kegiatan perusahaan menjadi tidak efektif. PDAM Kota Bandung sebagai salah satu perusahaan milik pemerintah daerah yang menyelenggarakan fungsi ganda, yakni melayani kepentingan umum (public
service) dan memupuk pendapatan untuk membiayai kelangsungan hidup perusahaan dan pembangunan daerah, ditengah-tengah kondisiekonomi nasional dan arus globalisasi ekonomi dunia saat ini dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha agar dalam jangka panjang perusahaan
dapat memberikan kontribusi yang lebih baik demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba untuk menuangkan ke dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul "PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS (Studi Kasus Pada PDAM Kota Bandung )".
1.2 ldentifikasi Masalah
a. b.
c.
Bagaimana pelaksanaan pemeriksaan intern pada perusahaan telah memadai? Bagaimanakah penerapan pengendatian intern atas kas Pada Perusahaan? Bagaimanakah peranan pemeriksaan intern dalam menunjang efektivitas
pengendalian intern penerimaan
kas
pada perusahaan?
2,
TUJUAN PENETITIAN Adapun tujuan penelitian adalah sebagai
berikut
:
dan menganalisis pelaksanaan pemeriksaan intern penerimaan kas yang dilakukan di
a. Untuk
mengetahui
perusahaan.
mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pengendalian intern atas penerimaan kas Yang dilakukan di
b. Untuk
perusahaan. 136
c.
Untuk mengetahui peranan pemeriksaan intern dalam menulnjang efektivitas
pengendalian intern penerimaan
kas
pada perusahaan.
3.
HTPOTESTS
'tika
pemeriksaan
intern
terhadaP penerimaan kas dilaksanakan secara efektif maka dapat berperan dalam rnenunjang efektivitas pengendalian intern penerimaan kas".
4,
KAJIAN PIJSTAKA
Penyalahgunaan dan pelaksanaan pengendalian intern kas yang berupa
sistem, kebijakan, dan prosedur perusahaan merupakan tanggung jawab penting manajemen. Untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan perusahaan akan tercapai, maka diperlukan pengawasan. Salah satu kegiatan perusaahaan adalah penerimaaan kas dan agar dapat berhasil dengan baik maka duperlukan pengendalian intern yang baik. Mehurut MulYadi (2001:a7L) : "setiap penerimaan kas harus disetor dalam jumlah penuh ke Bank pada hari yang sama atau paling lambat hari kerja berikutnya, tidak diperkenankan melakukan pengeluaran kas dari kas yang diterima dari penjualan tunai dan dari piutang di dalam jurnal penerimaan kas dapat direkonsiliasi dengan catetan setoran ke Bank". Dengan kata lain, catatan kas perusahaan dapat dicek ketelitianya dengan cara membandingkan dengan catatan Bank. Oleh karenanya perlu dikendalikan.
Mengenai pengendalian intern,
lAl
yang dikutip oleh Sukrisno Agoes (200a:79) mengemukakan bahwa: "Pengendolian intern odalah suatu proses yong diiolankon oleh dewon komisoris, monojemen, don personel lain entitos yong didesoin untuk memberikan keyokinon memodai tentang pencopoian tigo golongan tuiuon berikut ini:
clfutrrtt*Wg%"9(laumaVol. 191ffo. Z$d,u1torunhr20ll : ,85 -
o. keondolan Peloqoron keuongon, b. efektifitos don efisiensi operosi, dan c. kepatuhon terhadoP hukum don pe ratu ro n Yo n g be rl oku."
Agar pengendalian intern yang telah didesain tersebut dapat berjalan dengan efektif maka dibutuhkan pengawasan dan pemeriksaan, pemeriksaan adalah unsur pengendalian yang penting dari suatu perusahaan karena bertujuan untuk melihat kesesuaian antara kondisi yang ada dengan apa yang seharusnya, pemeriksaan biasanya dilakukan oleh pemeriksa yang terdiri dari personil atau tim yang memiliki kemampuan sesuai dengan disiplin ilmunya masingmasing yang bertugas untuk melakukan pengawasan atas operasional perusahaan sehingga pemeriksaan ini disebut untuk membedakanya dengan pemeriksaan ekstern (akuntan
Publik). t
Pemeriksaan intern suatu aktivitas penilaian
meruPakan independen dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi seluruh kegiatan Yang diberikan sebagai masukan kepada pimpinan perusahaan, seperti dinyatakan oleh Sawyer's (2005:9) yaitu sebagai berikut: "Pemeriksoon intern atau oudit*internal odaloh fungsi peniloion independen yong dibentuk dalom perusohoon untuk memeriksa don mengevoluosi oktivitosaktivitosnyo sebogoi ioso yong diberikan kepado perusohoon."
Di dalam
melakukan
Prosedur pemeriksaan pemeriksaan kas diperlukan intern untuk menetapkan dan menilai prosedur keuangan, menelaah catatancatatan keuangan serta prosedur keuangan, menilai pengendalian intern, melaporkan hasil penemuannya kepada pimpinan perusahaan. Menurut Board of Directors llA (lnstitute of lnternal Auditors) yang dialih bahasakan oleh Akmal (2006:3- mengemukakan
)
bahwa:
l1l
"Pemeriksoan intem a&rdt ffi pengujion yong membeibn ffi jominan yang indePenden, fun ffi serto oktivitos konsultosi yong dirq
untuk memberikon niloi urtfrt don melokukon Perbaikon tertafr operasi orgonisosi. Aktivitos tersdl$ membontu organisosi dolom menaPd tujuannya dengan Pendekatan Yorry sistemotis, disiplin untuk mengevaluasi dan melokukon perboikon keefekifon manojemen risiko, pengendolion dan
iuiur, bersih dan baik." Berdasarkan hal-hal di atas, daPat diperoleh kesimpulan bahwa pemeriksaan intern itu bersifat independen, untuk meninjau tindakan pembukuan perusahaan dan untuk memberikan perlindungan bagi perusahaan serta untuk mengukur dan proses yong
Agar
pemeriksaan
intern
dan baik, pengendalian intern berjalan dengan maka perusahaan harus melaksanakan
semua aturan, prosedur dan kebijakankebijakan yang telah dftetapkan agar tujuan dan fungsi pemeriksaan dapat tercapai. betaPa DEngan demikian pentingnya peranan pemeriksaan intern dan pengendalian intern penerimaan kas dalam membantu manajemen dalam memberikan informasi yang benar dan akurat dalam
jelas
pengambilan kePutusan.
5.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian Yang digunakan adalah metode asosiatif. Analisis data menggunakan analisis korelasi dengan rumus koefisien korelasi Rank Spearman (ronk corretotionl menurut Sidney Siegel (1997:253), dalam bukunya "statistik Nonparametik untuk llmu-ilmu Sosial". Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
d,' 6s 11
Y,
=r_;Gi:l tn
p€zEt ffian lntem Dalam Menunjang lHHlffidanTantrlEllyD.
Efektivitas Pengendalian lntern Penerimaan Kas...
Keterangan : rs = koefisien korelasi Rank Spearman di = selisih ranking data variabel x dan y = banyaknya responden (pasangan rank)
n
1l
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan diteliti, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan intern dalam menunjang efektivitas pengendalian intern pemeriksaan kas. Cara yang ditempuh penulis untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian lapangan lField Researchl Yaitu peninjauan secara langsung di
Perusahaan Daerah Air Minum {PDAM) Kota Bandung untuk memperoleh data primer.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Observasi, yaitu pengumpulan dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab
c.
dengan pejabat atau pihak manajemen perusahaan. Kuesioner, yaitu mengajukan daftar perta nyaa n-perta nyaa
n
yang d isampaika n
kepada yang berwenang dalam bidang yang berkaitan dengan masalah.
2l
Operasionalisasi Variabel Dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Varlabel Penelitian, Konsep Variabel, lndikator, Skala dan lnstrumen
Varlabel Penelitian
x Pemeriksaan
lntern
Y
Efektivitas Pengendalian
lntern Penerimaan Kas
Konsep Variabe!
lndikator
Skala
lnstrumen
"Pemeriksaan intern atau audit internal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitasaktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahban." (Sawyer's, 2005:9)
lndependensi
Ordinal
Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
Kecakapan
Profesional Program Pemeriksaan Pelaksanaan
Pemeriksaan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Tindak Laniut
"Kontrol internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh aktivitas dewan komisaris, manajemen, atau pegawai lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar mengenai pencapaian tujuan pada hal berikut ini:
0rganisasi lntern
1.
Laporan Keuangan
Keandalan pelaporan keuangan 2. Efektivitas dan efisiensi operasi 3. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku." (Sawyer's, 2005:58)
Kebijakan Prosedur Dokumen
Otorisasidan Pencatatan Pelaporan Keandalan
Efektivitas dan EfisiensiOperasi Kepatuhan
terhadap peraturan dan perundangundangan.
138
9fuanl
6.
Wg%"
9(sruma Vol.
19
g[{o.
2
idbt
dffu.rnlrrc 201I : lE6 -
HASIL PENETITIAN
Berdasarkan
penelitian hasil pelaksanaan pemeriksaan intern, mengenai pelaksanaan dikemukakan bahwa dapat
pemeriksaan intern pada PDAM Kota Bandung telah memadai. Apabila disajikan dalam bentuk grafik, persentase skor hasil tanggapan responden atas kuesioner yang diajukan untuk masing-masing pertanyaan dapat dilihat pada Gambar 1.
l4l
dasarnya setiap melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut baik rencana maupun pelaksanaannya harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari pimpinan secara tertulis untuk menghindari terjadinya kesalahan atau penyimpangan.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengendalian intern penerimaan kas, dapat dikemukakan bahwa pengendalian intern penerimaan kas pada PDAM Kota Bandung
100 90 80
r70
g60 850 E40 #30 20 10 0
5 7 I 71 131517 192123252729 Pernyataan
gambar 1. Grafik Tanggapan Responden Kuesioner Variabel X (Pemeriksaan lntern)
Grafik pada Gambar
1 menunjukkan
tinggi rendahnya penilaian terhadap indikator-indikator
atas
pelaksanaan
pemeri ksaan intern, i ndi kator-indikator yang mendapat penilaian yang tinggi seharusnya
dipertahankan oleh manajemen perusahaan. Sedangkan terhadap hasil-hasil penilaian yang masih rendah dibandingkan indikator lainnya perlu dikaji ulang untuk diperbaiki, antara lain indikator pertanyaan No. 27 yaila bahwa rekomendasi perbaikan terhadap temuan-temuan pemeriksa merupakan salah satu bagian terpenting dalam laporan hasil pemeriksaan, maka harus dilakukan pemantauan terhadap tindak lanjut rekomendasi tersebut oleh perusahaan. Hal ini penting dilaksanakan karena pada
telah berjalan dengan efektif. Apabila disajikan dalam bentuk grafik, persentase skor hasil tanggapan responden atas kuesioner yang diajukan untuk masing-masing pertanyaan dapat dilihat pada Gambar 2. Grafik pada Gambar 2 menunjukkan tinggi rendahnya penilaian terhadap pelaksanaan indikator-indikator
atas
pengendalian
intern penerimaan
kas,
indikator-indikator yang mendapat penilaian
yang tinggi seharusnya dipertahankan oleh manajemen perusahaan.
Sedangkan terhadap hasil-hasil penilaian yang masih rendah dibandingkan indikator lainnya
perlu dikaji ulang untuk diperbaiki, antam lain indikator pertanyaan No. 7 yaitu bahwa apakah kebijakan penerimaan kas yarE
t!
hrrr- pemeri*saan tH frri ltaffi
lntem Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian lntern Penerimaan
Kas.
dao Tartti EllY D.
gl 80
A70
i60
E50
tr30'lo
ca2A {0 0
Pernyatann Gambar 2. Pengendalian Intern Penerimaan Kas
dibuat sudah sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku oleh Perusahaan. Hal ini penting karena dengan kebijakan yang
mempunyai peranan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern penerimaan kas atau tidak. Pada tingkat kepercayaan
sudah sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku, manajemen dapat memprediksi kebijakan yang mungkin 'disalah gunakan
(signifikasi), maka uji hipotesis statistiknya: Ho : r S 0 artinya tidak berperan atau tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabelY H. : r > 0 artinya berperan atau terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y * Untuk statistik ujinya menggunakan rumus distribusi student: hitung 3 t tabel ; maka Ha ditolak dan Ho diterima hitung > t tabel ; maka Ho ditolak dan Ha diterima Dengan derajat keabsahan n 2 maka diperoleh t hitung sebesar 4,81, sedangkan
terladi yang dapat menimbulkan akibat serius bagi perusahaan, sehingga mereka akan mencari cara untuk penanggulangan kebijakan tersebut. Dengan menggunakan rumus koefisien korelasi ronk speormon maka diperoleh hasil
di
atas
t
t
. _Dx'*2v' -Dar 's1DF')v' Dari perhitungan
-
-
diperoleh
koefisien korelasi rank spearman
(rs)
sebesar 0,75. Berdasarkan Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi pada tabel yang terdapat pada bab 3 , ternyata nilai rs sebesar 0,75 berada di antara 0,60 - 0,799 artinya korelasi tersebut termasuk memiliki hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y. Korelasi tersebut menunjukkan hubungan yang positif yang berarti pemeriksaan intern berperan dalam menunjang efektivitas pegendalian intern penerimaan kas.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah pemeriksaan intern
kriteria
uji untuk tingkat signifikasi dan
derajat kebebasan dk = 20 tabel menunjukkan 1,7 43.
- I = L8, nilai t
Karena t hitung 4,81 > t tabel L,7 43, maka
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa terdapat hubungan yang berarti antara pemeriksaan intern dengan pengendalian intern penerimaan kas. Dari perhitungan t hitung dan t tabel tersebut dapat dijelaskan
melalui grafik yang dapat dilihat
pada
Gambar 3.
7.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil Penelitian dan
1/lo I
I
j
qfuNnt xerdttlg wgaxn
{oL
19
dlto.
2
Jw d(n rh
2ol I
: tE' - ,4,
L,743 4,8L
Gambar 3. Kurva Distribusi
pembahasan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan, bahwa: "Pemeriksaan intern berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern penerimaan kas pada PDAM Kota Bandung". Hal ini sesuai dengan hasil analisis data sebagai berikut: a. Pelaksanaan pemeriksaan intern terhadap
penerimaan ka3 Pada PDAM
c.
DAFTAR PUSTAKA
1. Agoes,* Sukrisno. 2004,
"Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor
Akuntan Publik" Jilid
2.
dengan baik dan cukuP memadai. Pengendalian intern penerimaan kas pada PDAM Kota Bandung sudah cukuP baik dilaksanakan kecuali masalah kebijakan penerimaan kas yang belum ditentukan secara pasti Pemeriksaan intern berperan* dalam menunjang efektivitas pengendalian
intern penerimaan kas
2, Edisi Ketiga.
Fakultas Ekonomi Universitas lndonesia. Akmal.2005. "Pemeriksaan lntern (lnternal Auditing)". Jakarta: PT. lndeks Kelompok Gramedia. Arens et al. 2006.
Kota
Bandung yang dilakukan oleh SPI berjalan
b.
t (Uii Satu Pihak)
3. 'Auditing Assurance Service,
An Edition". lntegrated Approach, New Jersey : Prentice Hall lnc. Arikunto,
1lth
Suharsimi.2002.
s
4. "Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek" Jakarta: PT. Rineka Cipta.Akmal. 2005. Pemeriksaan lntern (lnternal
Auditing). Kjakarta. PT lndeks Kelompok Gramedia.lAl. 2004.
5.
"standar Akuntansi Keuangan" Jakarta: Salemba EmPat.
8.
SARAN
Perlu ditetpkan kebijakan penerimaan kas yang baku sebagai pedoman pelaksanaan
petugas.
B!ODATA PENUTIS 1. Dr. Heni Nurani H. SE., MSi., Ak adalah dosen tetap Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi UNJANI.
2. Tantri Elly D., Staf Keuangan
PDAM
Bandung.
141