25
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing Usaha Dagang Cemara Sari Berbasis Inovasi Produk di Kota Blitar (Competitive Advantages in Small Firms Assorted Starfruits Product of Cemara Sari Trading Business Based on Product Innovation at Blitar Municipality) Novia Wahyu Arianto, Edy Wahyudi, Sugeng Iswono Program Studi Administrasi Bisnis, FISIP Universitas Jember Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:
[email protected] Abstract This research was conducted to find out and describe the Competitive Advantages in Small Firms Assorted Starfruits Product of Cemara Sari Trading Business Based on Product Innovation At Blitar City This research was carried out on UD Cemara Sari who innovate with processed star fruit-based product innovation. This research used a qualitative approach to research methodology, and use methods of snowball method in determining the informant. Informants in this study were three people associated with the competitive advantage and innovation-based products. The analysis of the data used is a domain analysis and taxonomy. The results showed indications that competitive strategy of Porter can be done on a micro scale, efforts in this research is the UD Cemara Sari. This can be evidenced by the results of the research done that companies were able to adapt the concept of competitive advantage strategy, focus, low cost and differentiation. The company also has done an innovation based on modulation products, innovation based on size, innovation based on packaging, innovation based on design, innovation based on development of complementary material, and innovation based on reduction costumer efforts. These innovations are based on intuition and impulse from the business owner to be able to create new products as a competitive company value. By innovating their products, firm can increase its advantages and became a leader in the environmental industry of assorted starfruit product at Blitar. Keywords: competitive advantages, product innovation, small firms, starfruits, Pendahuluan Arus
membawa
dengan bisnis masa kini yang borderless and
pengaruh yang bersifat positif ataupun negatif.
limitless. Perusahaan bisa menjadi lebih kuat
Dunia telah bergerak secara teratur untuk
bersaing saat mampu beradaptasi dengan
mengikuti perubahan alur ini. Dampak negatif
kekuatan tersebut dan sekaligus akan melemah
yang telah ditimbulkan adalah banyaknya
kan posisinya sendiri saat tidak bisa bertahan
perusahaan yang tidak mampu bertahan untuk
dan menyikapi kemungkinan itu. Analisis rantai
mengahadapi
ini.
nilai sebagaimana dikemukakan oleh Porter,
Perusahaan-perusahaan terpaksa gulung tikar
adalah salah satu cara untuk menguji sifat dan
karena
tingkat
tidak
globalisasi
pelanggan yang semakin tidak terbatas, se arah
terjangan bisa
telah
arus
memenuhi
kebutuhan
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
sinergi,
apabila
ada,
di
antara
26
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
kegiatan-kegiatan internal perusahaan. Dari
mampu dilakukan oleh perusahaan salah
analisis rantai nilai dan juga mendefinisikan
satunya
kekuatan-kekuatan yang mengancam, perusa
menjadi lebih kuat bersaing saat mampu
haan perlu melakukan strategi bersaing sebagai
beradaptasi dengan kekuatan tersebut, dan
usaha untuk mengungguli persaingan yang
sekaligus akan melemahkan posisinya sendiri
semakin
saat tidak bisa bertahan dan menyikapi
kompetitif
ini.
Konsep
yang
adalah
inovasi.
kemungkinan
masih berlaku untuk dirumuskan di dunia tanpa
sebagaimana dikemukakan oleh Porter (1994),
batas seperti sekarang ini. Strategi bersaing
adalah salah satu cara untuk menguji sifat dan
generik dari Porter mencakup keunggulan
tingkat
biaya, diferensiasi, dan fokus. Keunggulan
kegiatan-kegiatan internal perusahaan. Dari
biaya artinya strategi diberlakukan dengan
analisis rantai nilai dan juga mendefinisikan
menekan biaya produksi hingga tingkat paling
kekuatan-kekuatan yang mengancam, perusa
rendah, sehingga jangkauan dari konsumen
haan perlu melakukan strategi bersaing sebagai
akan mampu diraih loyalitasnya dengan strategi
usaha untuk mengungguli persaingan yang
ini.
adalah
semakin
artinya
dikemukakan oleh Porter (1994) ini sejatinya
perusahaan dituntut untuk memberikan tingkat
masih berlaku untuk dirumuskan di dunia tanpa
inovasinya, untuk bisa membedakan dengan
batas seperti sekarang ini. Keunggulan bersaing
para pesaingnya, dan kemudian konsumen
meliputi
mampu terpikat dan pilihannya atas keunikan
merupakan determinan pokok kompetensi khas
dan
yang dimiliki perusahaan di dalam lingkup
dengan
bersaing
melakukan
inovasi
yang
lainnya
diferensiasi,
dilakukan.
Seringkali
sinergi,
Analisis
apabila
kompetitif
beberapa
ada,
ini.
di
antara
Konsep
kegiatan
yang
kritis
diferensiasi produknya harus dibayar mahal
(Muhammad,
untuk itu. Strategi bersaing yang terkahir adalah
generik
fokus,
adalah
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus.
bagaimana perusahaan terpusat untuk melayani
Keunggulan biaya artinya strategi diberlakukan
ceruk-ceruk pasar tertentu, memainkan bagian
dengan menekan biaya produksi hingga tingkat
yang bisa dimainkan oleh perusahaan, dan
paling
dengan
dari
konsumen akan mampu diraih loyalitasnya
pesaingnya. Strategi ini memainkan peran
dengan strategi ini. Keunggulan bersaing
jangka panjang dalam usaha mempertahankan
lainnya adalah dengan melakukan diferensiasi,
dominasi
keadaan
artinya perusahaan dituntut untuk memberikan
persaingan yang begitu kuatnya, hal yang
tingkat inovasinya, untuk bisa membedakan
menghindarkan
perusahaan.
fokus
benturan
Melihat
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
telah
yang
arahan
dimaksudkan
yang
nilai
perusahaan akan berpikir bagaimana tingkat
yang
strategi
rantai
bisa
dikemukakan oleh Porter (1994) ini sebenarnya
Keunggulan
itu.
Perusahaan
ditetapkan
2000:93).
Strategi
bersaing
Porter
mencakup
tentang
dari
rendah,
sehingga
jangkauan
dari
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
dengan
para
kemudian
produk ini didasarkan pada tingkat kebutuhan
konsumen mampu terpikat dan pilihannya atas
dan karakteristik wilayah setempat. Menurut
keunikan
dilakukan.
Fontana (2011), inovasi yang dilahirkan akan
Seringkali perusahaan akan berpikir bagaimana
mampu membuat perusahaan tetap bertahan
tingkat diferensiasi produknya harus dibayar
dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Bagi
mahal. Strategi bersaing yang terakhir adalah
pebisnis,
fokus,
adalah
perusahaan. Perusahaan yang inovatif merupa
bagaimana perusahaan terpusat untuk melayani
kan idaman para pemegang saham, lantaran
ceruk-ceruk pasar tertentu, memainkan bagian
dapat meningkatkan efisiensi menaikkan laba
yang bisa dimainkan oleh perusahaan, dengan
yang lebih baik. Di dunia yang berkembang
menghindarkan
pesaingnya.
sangat pesat seperti sekarang ini, kata kunci
Strategi ini memainkan peran jangka panjang
utama untuk sukses adalah menciptakan produk
dalam
dominasi
baru, bukan mewarisi produk yang sudah ada
perusahaan. Dengan keadaan persaingan yang
(Zuhal, 2010:273). Krisis ekonomi pada tahun
begitu kuatnya, hal yang mampu dilakukan oleh
1997-1998 telah meyakinkan untuk membuat
perusahaan, salah satunya adalah inovasi.
paradigma perekonomian bergeser. Ternyata
Istilah inovasi memiliki interpretasi yang
ada satu pemain bisnis yang sigap dan lebih
berbeda-beda dan dapat berarti segalanya atau
tahan uji eksistensi dengan arus global dan
sama sekali tidak berarti (Fisk, 2007:194).
gerusan ekonomi dunia yang kian kejam.
Inovasi merupakan salah satu kesempatan
UMKM masih menjadi daya tarik yang cukup
terbesar bagi pemain bisnis untuk dapat
menawan bagi stabilitas perekonomian negara.
memberikan pandangan atau harapan respon
Seringkali disebut sebagai primadona ekonomi
positif
baru,
dan
yang
usaha
pesaingnya, inovasi
dan
27
yang
dimaksudkan
benturan
fokus
dari
mempertahankan
konsumen
terhadap
sesuatu
yang
inovasi
yaitu
artinya
UMKM.
Di
pertumbuhan
negara-negara
ditawarkan. Inovasi menjadi senjata ampuh
berkembang saat ini, 95% dunia usaha
bagi perusahaan-perusahaan kelas dunia untuk
dikuasai oleh UMKM. Peran penting UMKM
menjadi pemimpin dalam persaingan bisnis
di dunia ketiga adalah memperlebar lapangan
yang ada. Dengan perbandingan keunikan yang
kerja baru. Sebanyak 60% sampai 70% angka
sifatnya rare, precious, and unique, keunggulan
tenaga kerja diserap oleh UMKM, suatu angka
bersaingnya akan mampu terjalin. Menurut
yang cukup signifikan.
Drucker (1996:33) inovasi adalah tindakan
Kota Blitar merupakan sebuah kota yang
yang memberi sumber daya kekuatan dan
berada di sebelah selatan, 167 Km dari ibukota
kemampuan
menciptakan
provinsi Jawa Timur, Surabaya. Kota Blitar
kesejahteraan. Inovasi bermula dari lahirnya
dengan segala pesonanya telah menjadikannya
gagasan-gagasan baru. Pemahaman inovasi
sebagai kota kecil yang bersahaja. Kota yang
baru
untuk
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
28
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
sangat lekat dengan figur seorang pemimpin yang
berbanding lurus dengan berkembangnya variasi
tidak akan pernah kehilangan kharisma dan
produk yang bisa dihasilkan. Berbasis makanan
kekuatan pidato-pidatonya, yang telah membawa
ringan, kerajinan, hasil olahan, meubel, aksesoris,
perubahan besar bagi negara ini, yaitu Ir.
batik, konveksi, sampai budidaya jamur telah
Soekarno. Potensi alam dan budaya yang masih
menunjukkan
terjaga dengan sangat baik sebagai heritage masa
berkembangnya ekonomi daerah, khususnya Kota
lalu juga telah memberikan dampak yang cukup
Blitar. Sama halnya dengan kota yang lain seperti
positif secara khusus dan umum bagi masyarakat
Malang dengan ikon produknya buah apel,
Kota Blitar. Beberapa daerah tujuan wisata seperti
kemudian Lumajang dengan pisangnya, Kota
Candi
Blitar lebih identik dengan ikan koi dan buah
Penataran,
Gunung
Kawi,
Makam
respon
positif
Proklamator Bung Karno, dan Perpustakaan
belimbingnya.
Nasional R.I Bung Karno mampu menarik
carambola L.) merupakan salah satu buah tropis
wisatawan baik asing maupun lokal untuk
nusantara yang saat ini semakin mendapatkan
berkunjung dan menambahkan devisa daerah dan
perhatian luas baik dari petani dan pemerhati
nasional. Perkembangan Kota Blitar tidak terlepas
komoditas hotikultura di Indonesia. Pada tahun
dari
2001,
hidupnya
perekonomian
daerah
yang
Belimbing
produksi
manis
untuk
belimbing
(Averrhoa
nasional
telah
ditunjang oleh UMKM dan industri-industri yang
mencapai 53.157 ton yang sebagian besar di
mulai tumbuh. Sejalan dengan semua itu,
antaranya masih dihasilkan di Jawa dengan
perkembangan ekonomi yang ditopang oleh
produksi mencapai 39.948 ton atau lebih dari 75
daerah wisata juga terbantu dengan UMKM di
%. Seperti tanaman hortikultura lainnya, usaha
Kota Blitar. Potensi UMKM di Kota Blitar juga
budidaya belimbing ini khususnya belimbing
tidak diragukan. Beberapa UMKM sangat
manis
membantu mengangkat potensi ini dengan
membutuhkan
pencapaian tingkat ekspor seperti Jimbe dan
khusus. Di Kota Blitar secara keseluruhan
Kendang hingga sampai daratan Eropa dan
terdapat 32.688 pohon belimbing. Dari total
Afrika. Ada juga yang lain yang telah
populasi tersebut, 24.325 pohon terdapat di
mendapatkan
Kecamatan
banyak
penghargaan
tingkat
relatif
tidak
terlalu
persyaratan
Sukorejo,
dan
rumit
agronomis
21.725
dan yang
pohon
nasional dengan jalur distribusi luas hingga
belimbing berada di Desa Karangsari. (Data
seluruh Indonesia. Semakin lama, UMKM yang
Dinas Pertanian Daerah Kota Blitar 2013).
berkembang lebih berkembang dan semakin
Belimbing Karangsari ini memiliki beberapa
bervariasi produknya. Industri-industri sejenis
keunggulan terutama pada penampilan buahnya
mulai mengikuti kesuksesan yang telah diraih
sangat menarik berwarna kuning orange bila
oleh pioneer-pioneer-nya. Hal itu menyebabkan
masak optimal, ukuran buahnya berkisar 350 –
persaingan di antara industri-industri tersebut
450 gr per buah, rasa buah manis, kandungan air
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
29
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
tinggi, daya tahan antara 7 hari, mampu berbunga
bisnis. Dengan demikian dapat diartikan bahwa
dan berbuah sepanjang tahun dan panen dapat
strategi merupakan suatu alat bantu yang bisa
dilakukan 3 – 4 kali dalam setahun, produktivitas
dipakai
25 – 35 kg/pohon setiap kali panen dengan umur
menanggapi keadaan lingkungannya. Drucker
tanaman 5 tahun. Pada tahun 2006, dengan usulan
(dalam David, 2004:117) menyebutkan, strategi
dan bantuan dari Walikota Kota Blitar, Djarot
pada
Syaiful Hidayat, varietas unggul buah belimbing
mengalokasikan sumber daya. Agar strategi
diakui oleh nasional dengan nama “Varietas
berhasil, strategi harus dapat mengalokasikan
Karangsari Merah”. Dari aspek bisnis, belimbing
sumber daya yang unggul untuk mengambil
Karangsari selain memiliki berbagai keunggulan,
peluang pasti. Suwarsono (1996:85) menyatakan
juga memiliki harga jual yang cukup bagus. Pada
tentang perumusan strategi bisnis mensyaratkan
tingkat petani harga berkisar antara Rp 3.000,00
adanya
sampai
munculnya peluang dan ancaman bisnis dari
Rp 3.500,00/kg. Dari harga tersebut,
untuk
memenangkan
hakikatnya
analisis
yang
persaingan,
adalah
mendalam
lingkungan
rata-rata Rp 300.000,00/100 kg. Padahal, setiap
(2003:16) juga menyatakan, strategi perusahaan
pohon rata-rata menghasilkan buah sampai 500
merupakan rumusan perencanaan komprehensif
kg. Apabila dijual langsung kepada pedagang
tentang bagaimana perusahaan akan mencapai
besar di kota seperti Jakarta dan Surabaya,
misi dan tujuannya. Sementara itu menurut
harganya bisa mencapai Rp 9.000,00/kg. Keun
David (2004:15) strategi adalah cara untuk
tungan bersih di tingkat pengepul di daerah
mencapai tujuan-tujuan jangka panjang, bakal
mencapai 25%. Dengan lahan 1 hektar, petani
tindakan yang menuntut keputusan manajemen
mampu menanam hingga 277 pohon belimbing.
puncak dan sumber daya perusahaan yang
Rata-rata petani di Karangsari memiliki halaman
banyak untuk merealisasikannya. Sun Tzu
cukup luas sebagai lahan penanaman, sehingga
(dalam David, 2004:37) mengatakan bahwa para
mampu diproyeksikan keuntungan yang bisa
perencana strategi yang cerdas membuat banyak
diraup petani belimbing dengan memanfaatkan
ilusi
varietas unggul ini.
konfrotasi utama, sehingga lawan membagi kekuatan
Tinjauan Pustaka Strategi Dalam pendapatnya, Keegan (2000:53) menyebutkan bahwa definisi dari strategi adalah
menyamarkan mereka
dan
terhadap
petani sudah mendapat keuntungan bersih
dan
bisnis.Hunger
masalah
Wheelen
kawasan-kawasan untuk
berusaha
mempertahankan banyak kawasan. Keunggulan Bersaing Keunggulan
bersaing
meliputi
sebagai tanggapan pertimbangan dari suatu
beberapa kegiatan kritis yang merupakan
organisasi terhadap realitas dari organisasi
determinan pokok kompetensi khas yang
pemegang resiko dan kenyataan di lingkungan
dimiliki perusahaan di dalam lingkup arahan
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
30
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
strategi yang telah ditetapkan (Muhammad,
perusahaan untuk menciptakan nilai baru bagi
2000:93).
pelanggan
dan
strategi kompetitif harus disesuaikan dengan
kompetitif.
Sementara
lingkungan industrinya. Suendro (2001:17)
membangkitkan gagasan-gagasan baru yang
menyatakan
berguna
Menurut
bahwa
Keegan
(2000:421),
indikator
keunggulan
ini
disebut
bersaing berkelanjutan yang digunakan adalah
2010:77).
bernilai, berbeda dengan yang lain dan tidak
Inovasi Produk
mudah digantikan. Menurut Porter 1980
Produk
mencapai
adalah
keunggulan
kemampuan kreativitas
bagian
untuk (Zuhal,
vital
bagi
(dalam David, 2004:253), ada tiga landasan
keberhasilan perusahaan, khususnya dalam
strategi yang dapat membantu organisasi
jangka
memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu
mengembangkan produk akan terancam dalam
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus.
persaingan. Woodman dan Gilbert (dalam
Hunger dan Wheelen (2004:245) menyatakan
Ellitan dan Anatan, 2009:37) menyatakan
bahwa
pada
bahwa secara umum inovasi memiliki makna
peningkatan posisi bersaing produk dan jasa
proses mengadopsi “sesuatu” yang baru oleh
perusahaan
segmen
siapapun yang mengadopsinya dan sebagai
tertentu yang dilayani perusahaan. Lingkungan
proses menciptakan produk baru. Nelly (dalam
industri itu sendiri merupakan cerminan dari
Suendro 2001:16) berpendapat bahwa inovasi
ciri-ciri tahap yang berbeda dari siklus hidup
produk menunjukkan pada pengembangan dan
produk. Porter 1980 (dalam David, 2004:253)
pengenalan produk baru atau dikembangkan
menekankan pentingnya perencana strategi
yang berhasil di pemasaran. Inovasi produk
melakukan analisis biaya-manfaat (cost-benefit
dapat berupa perubahan desain, komponen,
analysis)
dan arsitektur produk.
strategi
bersaing
dalam
untuk
berfokus
industri
atau
mengevaluasi
“berbagai
panjang.
Perusahaan
yang
gagal
peluang” (sharing opportunity) di antara unit-unit bisnis yang sudah ada dan unit bisnis potensial dalam perusahaan.
Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan
Inovasi Menurut Drucker (1996:33) inovasi
penelitian yang telah dijelaskan, tipe penelitian
adalah tindakan yang memberi sumber daya
yang didasarkan pada paradigma kualitatif. Pada
kekuatan
untuk
tahap persiapan terdapat beberapa kegiatan yang
menciptakan kesejahteraan. Inovasi bermula
dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam
dari lahirnya gagasan-gagasan baru. Gaynor
melaksanakan
(dalam
kepustakaan; (b) penentuan lokasi penelitian; (c)
dan
Ellitan
menyatakan
kemampuan
dan
bahwa
baru
Anatan,
inovasi
2009:6)
produk
dan
teknologi baru merupakan cara terpenting bagi e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
yang digunakan adalah penelitian deskriptif
penelitian,
yaitu:
(a)
studi
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
31
observasi pendahuluan, dan (d) penentuan
kebutuhan buah belimbing untuk beberapa
informan.
kota besar skala nasional. Lingkungan desa
Dalam penelitian ini, informannya
Karangsari merupakan sentra penghasil buah
adalah pemilik usaha UD Cemara Sari dan
belimbing segar dengan kualitas yang baik,
pemilik agen distributor produk UD Cemara
dengan daging buahnya yang baik dan besar.
Sari.
juga
Bibit buah dari Bapak Imam Surani ini
dibandingkan dengan jurnal penelitian yang
merupakan bibit dengan kualitas terbaik di
dilakukan oleh Ginanjar Suendro, dengan
lingkungan desa Karangsari. Pada tahun 2004,
judul “Analisis Pengaruh Inovasi Produk
bibit buah belimbing Bapak Imam Surani
Melalui Kinerja Pemasaran untuk Mencapai
mendapatkan hak sertifikasi sebagai varietas
Keunggulan Bersaing Berkelanjutan (Studi
unggul, sehingga baik bibit maupun produk
kasus pada industri kecil dan menengah batik
buah belimbing segar milik Bapak Imam
Pekalongan) dan menunjukkan hasil yang
Surani menjadi yang paling dicari. Pada tahun
sama bahwa inovasi produk dapat ditingkatkan
2009, belimbing Bapak Imam Surani juga
dengan meningkatkan orientasi pelanggan,
mendapatkan sertifikasi produk prima 3
orientasi pesaing, dan koordinasi lintas fungsi.
dengan spesifikasi produk diambang batas
Selanjutnya, inovasi produk yang semakin
penggunaan pestisida oleh Dinas Pertanian
tinggi akan mempengaruhi kinerja pemasaran
Jawa Timur. Buah belimbing Bapak Imam
dan selanjutnya meningkatkan keunggulan
Surani yang dipasok ke luar kota tersebut
bersaing berkelanjutan. Namun, tipe penelitian
ternyata mengalami beberapa sortasi akibat
dan analisis data yang dilakukan berbeda.
proses panen, secara tidak sengaja misalnya
Penelitian terdahulu menggunakan metode
kulitnya terkelupas atau lebam, meskipun
statistik structural equation model (SEM) dan
hanya sedikit saja, industri dan konsumen
kuesioner sebagai alat pengumpulan data,
tidak bisa menerima barang cacat tersebut.
berbeda dengan penelitian yang sekarang
Bapak Imam juga bertujuan ingin menjaga
menggunakan
mutu dan kualitas produknya agar terus bisa
Penelitian
yang
paradigma
sekarang
deskripsi
dan
wawancara sebagai alat pengumpulan data.
dipercaya. Hasil sortasi awalnya dipisah lagi sebagai bibitnya untuk dikonsumsi sendiri,
Hasil Penelitian
bahkan tidak jarang akhirnya terbuang sia-sia.
Awalnya usaha Bapak Kawit Radianto
Melihat semakin banyaknya hasil sortasi
yang berupa olahan belimbing ini merupakan
tersebut, Bapak Kawit berpikir bagaimana bisa
sebuah
memanfaatkan
bentuk
pemanfaatan
dari
usaha
produk
dengan
sertifikasi
mertuanya, yaitu Bapak Imam Surani. Usaha
produk prima tersebut agar tidak hanya
dari Bapak Imam ini adalah memasok
berakhir sebagai sampah. Berkaitan dengan
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
32
mutu dan kualitas yang tetap terjaga, tentunya
lidah konsumen penikmat dodol dan sirup
jika mampu diolah atau dijual kembali dalam
belimbing. Strategi yang dilakukan adalah
bentuk
akan
dengan trial and error. Dengan melewati
mengecawakan. Berangkat dari pemikiran
beberapa percobaan resep, akhirnya Bapak
itulah Bapak Kawit menjalankan usahanya ini.
Kawit menemukan formulasi yang tepat.
Pada tahun 2007, Dinas Perindustrian
Resep yang ditemukan kemudian diaplikasikan
dan Perdagangan Kota Blitar mengadakan
untuk dodol dan sirup belimbing produksinya
pelatihan untuk pengolahan buah belimbing.
sendiri,
Pelatihan yang diberikan kepada pelaku bisnis
mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.
belimbing di desa Karangsari tersebut awalnya
Dengan mendapatkan formulasi yang sudah
adalah bagaimana mengolah buah belimbing
paten, Bapak Kawit terus berpikir untuk bisa
menjadi dodol dan sirup belimbing. Follow up
memanfaatkan buah belimbing ke dalam
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
bentuk lain di luar dodol dan sirup. Jiwa
Blitar
yang
dengan
berbeda
kemudian diajukan kepada dinas dan
yang
diberikan
kewirausahaan yang kental, menghasilkan
membentuk
kelompok
pemikiran inovatif untuk mengubah buah
usaha olahan belimbing. Kelompok usaha
belimbing menjadi sari buah belimbing. Hasil
yang terbentuk diberikan kompensasi berupa
inovasi tersebut kemudian diajukan lagi
alat-alat usaha seperti panci besar, kompor,
kepada dinas terkait dan memperoleh izin
alat press yang dimanfaatkan secara bergiliran.
usaha dan bahkan sertifikasi HAKI (Hak
Resep dan takaran yang dilakukan oleh
Kekayaan Intelektual) tahun 2007. Berbekal
kelompok usaha berdasarkan hasil pelatihan
nama UD Cemara Sari, produk sari buah ini
yang telah dilakukan Dinas Perindustrian dan
menjadi laris di pasaran, namun muncul
Perdagangan ternyata menurut Bapak Kawit
permasalahan
tidak
tepat.
merek-merek dagang untuk produk sejenis
Bersamaan dengan itu, mulai muncul konflik
yang mengancam keberadaan sari buah UD
di dalam kelompok usaha tersebut, karena
Cemara Sari. Semangat untuk membuat
terbatasnya alat dan harus dimanfaatkan secara
perusahaannya tetap hidup meskipun berada di
bergantian. Akhirnya pada tahun yang sama,
kepungan followers dari ide inovatifnya, telah
Bapak Kawit memutuskan untuk mandiri dan
membuat Bapak Kawit berpikir kembali untuk
lepas dari kelompok usaha itu. Fasilitas bahan
melakukan inovasi olahan belimbing lagi.
baku diperoleh dengan mudah dari mertuanya
Berawal dari hasil pemikiran dan percobaan
sendiri, kemudian Bapak Kawit berusaha
yang dilakukannya melahirkan ide manisan
untuk menemukan formulasi resep sendiri,
belimbing pada tahun 2008 dan keripik
selanjutnya
sesuai
pelatihan
tidak
adalah
selera
atau
kurang
yang menurutnya lebih tepat dengan selera
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
dengan
tumbuhnya
33
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
belimbing pada tahun 2010. Inovasi produk ini
diproduksi dalam skala yang sangat besar.
juga telah mendapatkan hak dagang.
Meskipun tidak ada pesanan yang masuk
a. Keunggulan Biaya
secara
khusus,
pelaku
usaha
tetap
Produk yang mampu dihasilkan dari
memproduksi untuk motif persediaan barang
proses inovasi pelaku usaha sampai saat ini
dagang dan spekulasi lonjakan pesanan di luar
adalah dodol belimbing, sirup belimbing,
kapasitas. Hanya produk keripik belimbing
manisan belimbing, sari buah belimbing,
yang akan ditargetkan kepada pasar yang
keripik belimbing, jelly belimbing, dan permen
berbeda, karena margin harganya sedikit di
belimbing. Setiap produk yang diluncurkan ke
atas rata-rata. Segmen yang dituju adalah pasar
pasar memiliki tingkat inovasi dan kesulitan
menengah
yang
menyalurkan
berbeda
dalam
hal
pembuatannya,
ke
atas.
UD
produknya
Cemara kepada
Sari
saluran
sehingga dalam hal ini pelaku tidak akan
distribusi agen-agen yang merupakan pusat
memberikan margin harga tertentu untuk
oleh-oleh Kota Blitar, yaitu Oodabli dan Okli.
semua
Dalam hal ini, fokus yang dilakukan oleh
produknya.
Perusahaan
telah
mendapatkan hak untuk izin dagangnya, maka
pelaku
secara parsial, pemilik usaha menetapkan
mengerjakan
sendiri
konsistensi menggunakan belimbing sebagai
harga
jualnya
dan
tidak
ada
usaha
mengarah bahan
baku
pengkhususan untuk beberapa konsep pasar
bahan baku inovasinya.
tertentu. Pelaku usaha yang pada awalnya
c. Diferensiasi
gerah
dan
tertekan
yang
fokus dipakai,
munculnya
UD Cemara Sari yang merintis usaha
pesaing-pesaing baru dengan harga yang lebih
olahan belimbing dengan produk dodol dan
terjangkau,
sirup
namun
dengan
kepada
Bapak
Kawit
justru
belimbing
ini
telah
memberikan
memberanikan diri dengan menetapkan harga
sentuhan-sentuhan kreatif dari pemilik usaha
sari buah, dodol belimbing, dan sirupnya
untuk mendongkrak dan keinginan bertahan
dengan harga yang tertinggi.
hidup dalam lingkungan bisnis yang mendesak
b. Fokus
produsen berpikir setingkat lebih tinggi. Bapak
Pelaku
usaha
tidak
membidik
Kawit
mampu
diferensiasi
hasil inovasi olahan belimbing terhadap pasar.
Konsep diferensiasi yang membuat produk
Pemilik usaha berpikir untuk menyebar jala
dari perusahaan menjadi unik, pembeda, dan
yang luas dengan saringan yang kecil pula,
memunculkan
dengan harapan bisa menjaring konsumen
dilakukan
potensial yang lebih banyak dan tidak terbatas.
komunal, produk dodol belimbing dan sirup
Produk UD Cemara Sari sebenarnya tidak
belimbing memang benar-benar diterima oleh
ciri
oleh
kuat
khas pemilik
pada
konsep
segmen-segmen tertentu untuk setiap produk
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
yang
menciptakan
produknya.
tersendiri usaha.
telah Secara
34
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
konsumen penikmat olahan belimbing, yang
usaha
menjadi pembeda signifikan di antara usaha
karakteristik
sejenis tersebut berkisar di antara rasa khas,
sebenarnya.
warna, dan merek, karena secara kemasan
e. Inovasi Berbasis Ukuran
tidak ada yang berbeda penuh.
berhasil
meningkatkan
dari
buah
Produk-produk
d. Inovasi Berbasis Modulasi
nilai
guna
belimbing
yang
hasil
olahan
buah
belimbing UD Cemara Sari lebih bervariatif
UD Cemara Sari yang berbasis inovasi
saat dikomparasikan dengan hasil olahan buah
hasil olahan belimbing buah segar menjadi
belimbing
takaran
berpikir
perusahaan bilamana diproyeksi dan dianalisis
wirausahawan. Secara tidak langsung pemilik
dari sisi ukuran terlihat tidak dilakukan banyak
usaha telah berhasil memanfaatkan kondisi,
inovasi. Produk-produk yang telah berhasil
kesempatan, dan pemikiran yang selangkah
diluncurkan ke pasar lebih terfokus tentang
lebih maju dibandingkan pesaing yang lain.
bagaimana produk tersebut bervariasi secara
Pelatihan yang diberikan oleh pihak Dinas
unik. Hasil olahan buah belimbing yang
Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar
mengalami perubahan secara konsep ukuran
memacu dapur kreasi pemilik usaha untuk
hanya terbatas pada produk olahan sari buah
menciptakan bentuk baru yang lebih unik dan
belimbing. Pada awal peluncuran produk sari
kompetitif.
yang
buah, Bapak Kawit mematok untuk ukuran
nyata-nyata dulunya hanya menjadi sajian
200ml atau setara dengan ukuran minuman
tutup mulut atau disajikan sebagai buah untuk
dalam kemasan yang biasa beredar di pasaran.
konsumsi, telah diubah fungsinya secara
f. Inovasi Berbasis Kemasan
untuk
Buah
proses
kreatif
belimbing
segar
usaha
pesaing.
Proses
kreatif
fungsional. Buah belimbing menurut pelatihan
UD Cemara Sari membutuhkan lebih
dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan
banyak konsep perubahan keseluruhan proses
Kota Blitar seyogyanya diubah menjadi dodol
inovasinya. Tentang bagaimana sebuah produk
dan sirup. Untuk yang selanjutnya oleh
dikemas menjadi hal yang berharga bagi
pemilik usaha UD Cemara Sari dengan
pemilik usaha. Kondisi usaha rumahan yang
berdasarkan intuisinya berubah lagi menjadi
terbatas secara suntikan dana modal kerja dan
bentuk yang unik, atau bahkan tidak disadari
alat bantu produksi memaksa pemilik usaha
sebelumnya. Di tangan Bapak Kawit, buah
mematok kemasan yang general. Mengintip
belimbing segar telah beralih fungsi menjadi
pemahaman
untuk
seluruh
produk
hasil
minuman, keripik camilan, jelly, hingga
inovasinya,
UD
Cemara
Sari
tidak
permen. Hal ini berarti fungsi dasar buah
memvariasikan
belimbing sebagai buah konsumsi menjadi
diluncurkan ke pasar. Konsep desain kemasan
meningkat atau dengan kata lain, pemilik
yang sebenarnya juga diakui oleh Bapak Kawit
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
gaya
kemasan
untuk
35
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
sebagai
salah
satu
cara
memikat
dan
fase-fase pengembangan usaha. Bagaimanapun
memberikan pembeda dengan yang lain masih
juga keadaan ini tercipta dalam lingkungan
termasuk kendala usaha. Dilihat dari aspek
bisnis kejam dan ironis untuk tidak bisa
kemasan, yang mengalami perubahan adalah
dihindari. Pelaku usaha menyadari tentang
untuk kemasan dodol belimbing. Perubahan
proses
kemasan juga tidak terlalu banyak konsep,
menumbuhkembangkan dominasinya dalam
hanya perubahan warna. Hanya produk dari
lingkungan usaha yang lebih dikenal sebagai
sari buah dengan konversi ukuran yang
pesaing.
berubah menjadi lebih kecil. Secara otomatis
belimbing,
ber dampak langsung pada pengemasan pro
di antara pengembangan fisik dan fungsional
duksinya menjadi lebih kecil dan lebih ringan.
bahan baku, dan masih belum merambah ke
Awalnya berupa kemasan yang panjang dan
ranah desain produk secara keseluruhan.
besar menjadi lebih praktis dan mudah dibawa,
Hanya untuk produk dari keripik belimbing
serta lebih terlihat efisien, baik secara ukuran
pelaku usaha berusaha menumbuhkembangkan
konten produk, maupun ukuran pengemasan
desain konten produk secara inovatif, yaitu
produk. Desain pengemasan sirup belimbing,
berdesain potongan belimbing, dan sangat
diberikan sentuhan yang lebih kreatif. Jala
mirip dengan bintang.
yang biasanya digunakan sebagai pembungkus
h. Inovasi Berbasis Pengembangan Bahan Komplementer
buah jeruk, dimodifikasi oleh Bapak Kawit
kreatif
sebagai
Keseluruhan
daya
produk
usaha
olahan
UD Cemara Sari masih berkisar
untuk kemudian dijadikan sebagai pengaman
Inovasi produk yang diciptakan oleh
botol sirup dari benturan dengan botol yang
UD Cemara Sari masing-masing memiliki
lain.
tingkat kesulitan yang berbeda-beda dan resep
Berdasarkan
tingkat
keamanan
ini,
pemilik usaha yakin produknya akan labih
atau
terjaga. Kemasan ini juga dimodifikasi di
tentunya. Trial and error yang dilakukan
bagian ujung botol, dengan bentuk sedemikian
pelaku usaha merupakan sesi penting proses
rupa dengan harapan botol dapat diangkat dan
kreatif ide sekaligus komposisi bahan-bahan
dibawa dengan praktis dan mudah, meskipun
yang digunakan. Cita rasa yang sudah tercipta
secara
di lidah konsumen secara kontinyu berusaha
sempurna.
ergonomis
belum
Namun
inovasi
sepenuhnya ini
mampu
formulasi
yang
berbeda-beda
pula
dipertahankan dengan baik oleh pelaku usaha.
memberikan nilai tambah produk kepada
Sedikit
saja
terjadi
penambahan
atau
pembeli.
pengurangan bahan baku produksi, maka rasa
g. Inovasi Berbasis Desain
akan berubah, otomatis berdampak pula
UD Cemara Sari secara naluriah
dengan respon konsumen. Karyawan di UD
bertahan hidup yang sesungguhnya melalui
Cemara Sari didelegasikan untuk tugas-tugas
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
36
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
di
luar
proses
utama
produksi,
seperti
keunggulan
bersaing,
meskipun
pengemasan dan pressing kemasan.
sepenuhnya
sempurna,
i. Inovasi Berbasis Pengurangan Upaya
pengimplementasian keunggulan bersaing ini
dalam
arti
tidak bahwa
Distribusi dan komponennya memba
belum sepenuhnya kuat ikatan relevansinya
ngun jaringan rantai yang akan berkaitan satu
dengan teori yang ada. Hasil riset juga
sama lain, dan pada akhirnya menciptakan ruang
menunjukkan bahwa strategi generik dari Porter
lingkup pemasaran dan penjualan selayaknya
bisa diimplementasikan pada sektor usaha
produk yang baik secara mutu. Namun belum
mikro, seperti UD Cemara Sari, bukan hanya
berhenti sampai pada tahap itu, untuk bisa dilihat
diimplementasikan pada perusahaan dengan
penerimaan pasar olehnya, alur distribusi
skala yang lebih besar. Strategi bersaing dengan
merupakan aliran penting dalam konsep bisnis.
konsep
UD Cemara Sari secara berkelanjutan membuat
pengembangan produk atau menciptakan inovasi
jalur distibusinya sendiri. Keterbatasan lokasi
produk. Proses penciptaan inovasi produk
tempat produksi, menyebabkan pelaku usaha
berasal dari intuisi dan dorongan dari pemilik
tidak
showroom
usaha dalam usaha untuk bisa memanfaatkan
produksinya.
peluang dari buah belimbing menjadi olahan
Konsumen tentunya akan berharap bagaimana
belimbing yang inovatif. Dorongan ini adalah
bisa mendapatkan produk yang diinginkannya
sebagai pemicu, dan kreatif adalah muara
dengan cara yang mudah dan prkatis. UD
implementasinya. Perusahaan mampu menjadi
Cemara Sari kesulitan untuk permasalahan ini,
yang berbeda dengan pesaing usaha industri
karena semua aspek pemasaran dan penjualan
sejenis dengan menciptakan produk baru yang
jarang sekali dilakukan secara langsung. Sampai
lebih bervariasi dan inovatif, sehingga konsep
saat ini ada dua agen besar yang menerima
diferensiasi menjadi relevan sebagai salah satu
produk untuk kemudian didistribusikan kepada
bentuk
konsumen. Kedua agen besar tersebut terdaftar
Pengembangan produk yang dilakukan adalah
sebagai agen penjualan makanan dan minuman
dengan berinovasi dengan berbasis menaikkan
khas Kota Blitar. Diakui oleh pemilik agen
karakteristik dasar buah belimbing, inovasi
O-odabli (Oleh-oleh Dari Blitar) yang memang
berbasis ukuran, inovasi berbasis kemasan,
bergerak dalam usaha distribusi makanan dan
inovasi berbasis desain produk, inovasi berbasis
minuman khas Kota Blitar.
pengembangan bahan-bahan pelengkap, dan
sebagai
memungkinkan ajang
membuka
pamer
hasil
diferensiasi
strategi
dilakukan
bersaing
dengan
perusahaan.
inovasi mengurangi upaya yang dilakukan oleh Kesimpulan Berdasarkan riset yang dilakukan, UD Cemara Sari telah mengimplementasikan konsep
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
konsumen dalam mendapatkan produk dari perusahaan.
Pengembangan
produk
yang
dilakukan oleh UD Cemara Sari menjawab
Novia W.A. et al., Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Hasil Olahan Belimbing di Kota Blitar
strategi
bersaing
yang
dilakukan
oleh
perusahaan sebagai usaha untuk menjadi unggul dari pesaing Daftar Pustaka Drucker, Peter., F. 1996. Inovasi dan Kewirausahaan: Praktek dan Dasar-dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ellitan, Lena & Anatan, Lina. 2009. Manajemen Inovasi: Transformasi Menuju Organisasi Kelas Dunia. Bandung: Alfabeta. Fisk, P. Marketing Genius. 2007. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Muhammad, S. 1996. Manajemen Strategik: Konsep dan Kasus. Yogjakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Porter, E,. Michael. Keunggulan Bersaing. 1994. Jakarta: Binarupa Aksara. Porter, E., Michael & Bes., Trias De. 2004. Lateral Marketing: Berbagai Teknik Baru Untuk Mendapatkan Ide-ide Terobosan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Suendro, Ginanjar. 2001. Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan (Studi Kasus Pada Industri Kecil Dan Menengah Batik Pekalongan). Universitas Diponegoro. Semarang. Zuhal. 2010. Knowledge And Innovation Platform Kekuatan Daya Saing. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ---------Definisi Kriteria UMKM. 2013. www.hulunia.com. 20 Februari
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Januari 2014 [2014, I (1): 25-37]
37