FAKTOR LINGKUNGAN USAHA DAN STRATEGI BERSAING TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DAN KINERJA USAHA (Studi Pada UMKM di Kota Malang) Victor Novan Stevanus Rofiaty Siti Aisjah Universitas Brawijaya Malang
ABSTRACT The research aims were to test and explain: (1) the effect of entrepreneur environment and competitive strategy on competition superiority, (2) the effect of entrepreneur environment, competitive strategy, and competition superiority on entrepreneur performance. The research result showed that there was significant effect of entrepreneur environment on entrepreneur performance of UMKM in Malang. A better environmental condition would increase the entrepreneur performance. The entrepreneur environment was also significantly affect the competition superiority, and the competition superiority affected the entrepreneur performance. It means that competition superiority mediated some of entrepreneur environment on its performance. It was also revealed that competitive strategy had an effect on competition superiority, but did not significantly affect the entrepreneur performance. Competition superiority had become a perfect mediator between competitive strategy and entrepreneur performance. It means that a good competitive strategy must have a good superiority first, so that it would lead to the increase of entrepreneur performance. Keyword: entrepreneur environment, competitive strategy, competition superiority, entrepreneur performance. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menguji dan menjelaskan (1). Pengaruh Lingkungan Usaha dan Strategi Bersaing terhadap Keunggulan Bersaing, (2). Pengaruh Lingkungan Usaha, Strategi Bersaing dan Keunggulan Bersaing terhadap Kinerja Usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan Lingkungan Usaha terhadap Kinerja Usaha di UMKM di kota Malang. Bahwa semakin baik Lingkungan usaha akan mampu meningkatkan Kinerja Usaha. Lingkungan Usaha juga berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing, demikian juga Keunggulan Bersaing berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Usaha. Berarti Keunggulan Bersaing menjadi mediasi sebagian Lingkungan Usaha terhadap Kinerja Usaha. Hasil selanjutnya adalah Strategi bersaing terbukti berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing, namun berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Usaha. Keunggulan Bersaing menjadi mediasi sempurna Strategi Bersaing terhadap Kinerja Usaha. Artinya Strategi Bersaing yang baik harus memberikan Keunggulan Bersaing terlebih dahulu, dan selanjutnya akan meningkatkan Kinerja Usaha. Kata Kunci: Lingkungan usaha, Strategi Bersaing, Keunggulan Bersaing, Kinerja usaha
PENDAHULUAN Industri kecil dan menengah telah tumbuh dan berkembang. Perkembangan industri kecil yang pesat berdampak pada kompetisi yang semakin meningkat. Perubahan terjadi dalam lingkungan bisnis, menuntut
setiap pelaku bisnis selalu memberikan perhatian dan respon terhadap lingkungannya, yang kemudian merumuskan strategi agar mampu mengantisipasi perubahan dan pencapaian tujuan perusahaan.
Faktor Lingkungan Usaha ................. (Victor-Rofiaty-Siti) hal. 31 - 30
31
Rangkaian kegiatan yang diperlukan meliputi analisis lingkungan perusahaan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat memperlancar ataupun menghambat perkembangan perusahaan. Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UMKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Beberapa faktor baik internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan dari usaha kecil dan menengah. Faktor internal terdiri dari tingkat pendidikan dan pelatihan pemilik, jenis kelamin, etnis, aktivitas bisnis, status usaha, dan sumber modal, perekrutan karyawan, kemampuan manajerial, dan pengetahuan keuangan dan faktor eksternal terdiri dari perkembangan ekonomi, pajak, hukum, teknologi, kompetisi, dukungan pemerintah, dan tingkat kejahatan berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha kecil di Pietermaritzburg. Faktor internal yang akan diteliti adalah Modal, Pemasaran dan SDM sedangkan faktor eksternal yaitu akses modal dan kebijakan pemerintah. Masalah mendasar usaha kecil yang paling menonjol menyangkut menyediakan pembiayaan usaha atau modal usaha. Namun untuk bermitra dengan bank, usaha kecil dituntut menyajikan proposal usaha yang feasible atau layak usaha dan menguntungkan serta memenuhi ketentuan bank. Akibat bank berlaku prudent atau hati-hati, maka makin mempersulit usaha kecil untuk mengakses sumber modal.
32
Mereka terpaksa memakai uang rentenir akibat sulit mengakses modal dari bank. Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. UMKM juga menjumpai kesulitan dalam hal akses terhadap mekanisme pembiayaan yang disediakan oleh bank dimana disyaratkan adanya agunan. Selain persoalan permodalan, usaha kecil juga dihadapkan pada persoalan jaringan pemasaran. Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. UMKM juga dihadapkan pada lingkungan eksternal yang mengalami perubahan-perubahan secara terus menerus. Permasalahan UMKM tersebut tidak terlepas dari strategi bersaing. Penetapan strategi adalah fenomena yang luas dari organisasi, termasuk perusahaan, yang meliputi pembuatan keputusan oleh manajemen puncak dan anggota organisasi (Rajagopalan, dkk. 1993; Harts dan Freeman. 1992). Strategi disusun untuk membentuk response terhadap perubahan eksternal yang relevan dari suatu organisasi seperti perkembangan dari institusi, teknologi, ekonomi, kebijakan pemerintah, politik, lingkungan persaingan, selera konsumen, serta perubahan perilaku pemasok (supplier dana, sumber daya
Media Mahardhika Vol. 15 No. 1 September 2016
manusia/ ketenagakerjaan, dan material) Idurs (1990). Adapun dasar pertimbangan dilakukannya penelitian pada Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) produk unggulan aneka kripik karena usaha ini cukup strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitarnya. Disamping itu di tengah krisis multidimensional yang masih terasa, UMKM ternyata tetap mempunyai kontribusi signifikan dalam menopang GNP bangsa ini, khususnya di Kota Malang. Saat ini, jumlah UMKM di Malang tercatat sekitar 480 unit, 120 di antaranya tergabung dalam asosiasi UMKM. Dari jumlah itu, 20% UMKM tergolong pemula. Dinas koperasi dan usaha kecil menengah Kota Malang memacu koneksi bisnis dan pemasaran pengrajin tempe melalui pendampingan dan pameran di berbagai tempat. Selain itu, pemerintah mengupayakan pengembangan UMKM di Kota Malang bergabung dalam koperasi, agar pembinaan bisa dilaksanakan secara fokus dan berkeadilan. Uraian di atas dapat peneliti gunakan sebagai dasar pertimbangan untuk memilih judul penelitian ini yaitu: “Faktor Lingkungan Usaha dan Strategi Bersaing terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan” (Studi pada UMKM Produk Unggulan di Kota Malang). Hipotesis Penelitian H1: Lingkungan Usaha berpengaruh secara signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. H2: Strategi Bersaing berpengaruh secara signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. H3: Lingkungan Usaha berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. H4: Strategi bersaing berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. H5: Keunggulan Bersaing berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Perusahaan
METODE PENELITIAN Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian primer dengan pendekatan survey. Penelitian primer adalah penelitian yang menggunakan data atau informasi dari sumber pertama (responden). Data berupa pertanyaan tertulis menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara (Amirullah, 2013). Sedangkan pendekatan survey bersifat kuantitatif untuk meneliti gejala kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Rancangan Penelitian Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data dan dilakukan di Kota Malang, tepatnya di sentra industri (home industry) termasuk para agen/toko yang khusus berdagang aneka makanan dan kerajinan yang ada di wilayah Kota Malang. Adapun waktu pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung September 2013 hingga Agustus 2014. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah pemilik industri atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah – UMKM yang berjumlah 480 UMKM. Berdasarkan perhitungan Slovin diperoleh 218 orang yang dijadikan sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik proportional random sampling. Jadi dari sampel sejumlah 218 orang, terdistribusikan secara proportional menurut banyak sedikitnya populasi Teknik Analisis Teknik analisis data dalam peneltian ini menggunakan uji asumsi klasik. Uji Multikolinearitas AbsUi = + βXi + ʋi. Keterangan: AbsUi = Absolut redidual = Konstanta
Faktor Lingkungan Usaha ................. (Victor-Rofiaty-Siti) hal. 31 - 30
33
βXi = Koefisien variabel independen ʋi = Varian error Uji Autokorelasi Dalam menguji autokorelasi ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Hasil Durbin Watson (DW) dibandingkan dengan nilai DWtabel pada = 0,05. Tabel DW memiliki dua nilai yaitu nilai batas atas (du) dan nilai batas bawah (dl) untuk berbagai nilai n dan k. Untuk nilai tabel DW menggunakan derajat kepercayaan 5% ( = 0,05) jumlah responden 65 orang dan jumlah variable independen 2 adalah: (dl) 1,378 < DW < 1,721 (du). Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan uji statistik non-parametrik KolmogorovSmirnov (K-S) dengan SPSS19. Analisis Statistika Deskriptif Pemberian skor pada instrumen penelitian dengan menggunakan skala Likert bergradasi dari yang sangat positif sampai sangat negatif. Analisis Faktor Penelitian ini melibatkan variabel lingkungan usaha, strategi bersaing, keunggulan bersaing, dan kinerja usaha. Diukur dari beberapa item pertanyaan sehingga analisis faktor yang digunakan adalah Second Order Factor Analysis. Pengukuran bobot tiap indikator/item menggunakan nilai loading factor. Kriterianya adalah nilai Loading Factor > 0.40 mengindikasikan bahwa item/indikator tersebut bermakna (signifikan) sebagai pengukur variabel (Hair, 2010). Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis jalur (path analysis) digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sebuah variabel atau seperangkat variabel terhadap sebuah variabel lainnya.
HASIL Lingkungan Usaha berpengaruh secara signifikan terhadap Keunggulan
34
Bersaing. Pengaruh langsung lingkungan usaha (X1) terhadap keunggulan bersaing (Y1) diperoleh koefisien 0.113, nilai thitung sebesar 1.671 dan Sig t 0.092. Mengingat nilai thitung > Wi (1.671 > 1.312) dan Sig t < 0.05 (0.029 < 0.05), disimpulkan bahwa hipotesis memiliki pengaruh lingkungan usaha (X1) terhadap keunggulan bersaing (Y1) diterima. Koefisien path bertanda positif (0.113). Strategi Bersaing berpengaruh secara signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. Pengaruh langsung strategi bersaing (X2) terhadap keunggulan bersaing (Y1) diperoleh koefisien 0.287, nilai thitung 1.482 dan Sig t 0.020. Mengingat nilai thitung > t tabel (1.482 > 1.312) dan Sig t < 0.05 (0.020 < 0.05), disimpulkan bahwa hipotesis terdapat pengaruh strategi bersaing (X2) terhadap keunggulan bersaing (Y1) diterima. Koefisien path bertanda positif (0.287). Lingkungan Usaha berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Perusahaan Pengaruh langsung lingkungan usaha (X1) terhadap Kinerja usaha (Y2) diperoleh koefisien 0.362, nilai thlfung sebesar 1.313 dan Sig t 0.025. Mengingat nilai thitung > ttabel (1.313 > 1.312) dan Sig t < 0.05 (0.025 < 0.05) disimpulkan bahwa hipotesis memiliki pengaruh lingkungan usaha (X1) terhadap keunggulan bersaing (Y2) diterima. Koefisien path bertanda positif (0.362). Strategi bersaing berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. Pengaruh langsung strategi bersaing (X2) terhadap Kinerja usaha (Y2) diperoleh koefisien 0.021, nilai thltung 0.368 dan Sig t 0.070. Mengingat nilai thitung < ttabel (0,368 < 1.312) dan Sig t > 0.05 (0.070 > 0.05) disimpulkan bahwa hipotesis memiliki pengaruh Strategi bersaing (X2) terhadap Kinerja usaha (Y2) ditolak. Artinya, tinggi rendahnya nilai Strategi bersaing tidak
Media Mahardhika Vol. 15 No. 1 September 2016
mempengaruhi tinggi rendahnya Kinerja usaha. Keunggulan Bersaing berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Perusahaan Pengaruh langsung keunggulan bersaing (X2) terhadap Kinerja usaha (Y2) diperoleh koefisien 0.602, nilai thi!ung sebesar 10.987 dan Sig t 0.000. Mengingat nilai thitung > ttabel, (10.987 > 1 . 3 1 2 ) dan Sig t < 0.05 (0.000 < 0.05) disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh keunggulan bersaing (Y1) terhadap Kinerja usaha (Y2) diterima. Koefisien path bertanda positif (0.602). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa empat dari lima hipotesis (kecuali H4) diterima. Pembahasan Variabel lingkungan eksternal dalam penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Pearce dan Robinson (1997), sedangkan indikator yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari indikator Pasar {Market), Peraturan (Regulation), Ekonomi (Economy) dan Teknologi (Technology). Hasil analisis menemukan bahwa ratarata skor (mean) terendah terdapat pada indikator pasar (X1.3) sebesar 3.31, indikator pasar terdapat 24% responden yang menjawab sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa indikator pasar kurang mendapat perhatian UMKM Kota Malang. Dalam indikator ekonomi (X1.6) terdapat 63 responden atau 28% responden menjawab sedang, hal ini mengindikasikan bahwa indikator ekonomi yang terdiri dari tingkat inflasi, kurs rupiah terhadap mata uang asing dan tingkat pertumbuhan ekonomi kurang mendapat perhatian dari manajemen UMKM Kota Malang. Perkembangan teknologi (X1.7) merupakan indikator dengan mean cukup tinggi kedua setelah situasi politik (X1.5). Perkembangan teknologi menurut pengamatan peneliti sudah cukup mendapat perhatian yang tinggi
oleh manajemen UMKM Kota Malang. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM Kota Malang memiliki lingkungan eksternal yang sangat kuat, dengan rata-rata skor (mean) variabel lingkungan eksternal adalah sebesar 4,15 yang masuk area sangat kuat. Secara keseluruhan terdapat 85% responden menyatakan analisa lingkungan eksternal penting dilakukan. Hal itu dibuktikan dengan hanya 15% responden menyatakan bahwa lingkungan eksternal cukup penting. Konsep Strategi bersaing dalam penelitian ini berdasarkan konsep Porter (1994) tentang strategi bersaing yang meliputi Strategi Biaya Rendah (low cost) Strategi Diferensiasi (differentiation) dan Fokus (focus). Persentase skor tertinggi ada pada indikator strategi diferensiasi dengan mean sebesar 4,00 dan persentase skor terendah ada pada indikator strategi fokus dengan mean sebesar 3,00 sedangkan strategi biaya rendah memiliki mean 3,25. Jika dilihat lebih lanjut indikator strategi fokus 90,4% responden menjawab rendah. Strategi fokus ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perusahaan mampu melayani pasar lebih baik daripada pesaing, namun lingkupnya sempit dan terbatas. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM Kota Malang memiliki strategi bersaing yang kuat, dengan rata-rata skor (mean) variabel strategi bersaing adalah sebesar 3,95 yang masuk area kuat. Secara keseluruhan terdapat 75% responden yang menjawab tinggi, dimana hanya 8,3% responden menjawab rendah dan 16,7% menjawab sedang. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa strategi bersaing berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh strategi bersaing terhadap keunggulan bersaing sebesar 0,278. Pengaruh 0,278 ini signifikan pada p = 0,000 < 0,05.
Faktor Lingkungan Usaha ................. (Victor-Rofiaty-Siti) hal. 31 - 30
35
Konsep keunggulan bersaing dalam penelitian ini berdasarkan konsep Hitt, Ireland dan Hoskisson (2001), Wheelen dan Hunger (2001), sedangkan indikator dalam penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Chen (1999) yang secara spesifik mengkaji faktorfaktor kunci keberhasilan Industri dalam industri perbankan (critical success factor for banking industry). Derajat keunggulan bersaing pada UMKM Kota Malang dilihat dari rata-rata skor (mean) yaitu sebesar 4,34. Tabel menunjukkan bahwa terdapat 9,4% responden yang menjawab cukup penting, 46,9% menjawab penting dan 43,8% responden menjawab sangat penting. Hal ini mengindikasikan bahwa PT. Bank Jatim mempunyai perhatian tinggi terhadap keunggulan bersaingnya. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa keunggulan bersaing berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh keunggulan bersaing terhadap kinerja sebesar 0,429. Pengaruh 0, 429 ini signifikan pada p = 0,000 < 0,05. Studi empiris yang dilakukan oleh Lee, Lee, dan Chang (2001) terhadap usaha kecil di China menunjukkan bahwa keunggulan bersaing perusahaan yang meliputi keunggulan produktivitas dan keunggulan kualitas berpengaruh terhadap kinerja kualitas dan kinerja operasional, sedangkan kinerja finansial perusahaan tidak terkait dengan keunggulan kualitas dan produktivitas perusahaan.
KESIMPULAN Hasil analisis menunjukkan bahwa Lingkungan usaha berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha. Lingkungan usaha berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing tetapi strategi bersaing tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Upaya memperkenalkan diferensiasi produk baru, pengembangan lini produk dan menekankan kualitas dalam setiap produk yang dihasilkan adalah sebagai strategi diferensiasi yang mampu
36
memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja. Strategi bersaing berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing. Keunggulan Bersaing suatu perusahaan akan diperoleh ketika perusahaan melaksanakan strateginya yang tepat (Berney, 1995)
SARAN Penelitian yang akan datang agar lebih menambahkan jumlah UMKM tidak hanya Kota Malang dan memperhatikan karakteristik UMKM dengan membuat klasifikasi berdasar tingkat modal dan besamya aset, sehingga dapat diketahui perbedaan kinerja UMKM secara detail berdasar tingkat modal dan besamya aset UMKM tersebut. Penelitian yang selanjutnya diharapkan melibatkan variabel kinerja disarankan menggunakan indikator pertumbuhan aset, pertumbuhan DPK, pertumbuhan kredit dan pertumbuhan laba dalam rentang waktu yang lebih panjang (hingga 5 tahun) sehingga dimungkinkan hasil yang berbeda. Untuk Pengelola UMKM dapat meningkatkan kinerja perusahaan melalui analisis terhadap lingkungan ekstemal yang mendalam serta dikombinasikan dengan kemampuan kapabiltas internal perusahaan. Berdasarkan hasil pengaruh total (total effect) baik melalui pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung diketahui bahwa variabel yang paling besar mempengaruhi kinerja adalah lingkungan eksternal yang terdiri dari orientasi pasar, regulasi, perkembangan ekonomi dan perkembangan teknologi. Hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan Pengelola UMKM dalam melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal perlu lebih cermat dan mendalam. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa dalam beberapa variabel terdapat indikator yang dalam penelitian ini yang kurang mendapat perhatian manajemen UMKM, yaitu : a) variabel lingkungan eksternal terdapat
Media Mahardhika Vol. 15 No. 1 September 2016
indikator pasar yang memiliki rata-rata skor (mean) paling rendah. Hasil berbeda dimungkinkan apabila pimpinan UMKM mampu mengoptimalkan orientasi kompetitor sehingga secara keseluruhan variabel lingkungan eksternal akan memberikan pengaruh signifikan yang lebih besar terhadap kinerja, b) Variabel lingkungan eksternal terdapat indikator ekonomi yang memiliki skor outer weight tertinggi. Hal ini mengindikasikan UMKM disarankan mempelajari kondisi perekonomian.
DAFTAR PUSTAKA Buku Amirullah. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Malang: Bayumedia Berney, J.B. 1995. Looking Inside for Competitive Advantage, Dalam A.A. Thompson & A.J Snctland III. Crafting and Implementing Strategy. New York: Irwin& McGraw Hill Book Co. Blocher/Chen/Lin. 1999. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat. Hair et al. (2010). Multivariate Data Analysis, Seventh Edition. Pearson Prentice Hall Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson, 2001, Manajemen Strategis, Konsep Daya Saing dan Globalisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Hunger, J. David and Wheelen, L Thomas. 2001. Strategic Management. Addison-Wesley Publishing Company. Julianto Agung (Penterjemah). Manajemen Strategis Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Andi. Lee, C.C., Lee, T.S., Chang, C. 2001 Quality/Productivity Practices and Company Performance in China. Hongkong: The Chinese University of Hongkong. (http://www.emerald-library/ft). Pearce and Robinson 1996. Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control. Sydney: Richard D Irwin, Inc. Porter, M.E. 1994. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Jurnal Rajagopalan, N., Rasheed, A., and Datta, O. 1993. Strategic Decision Processes: Critical Review and Future Direction. Journal of Management, 19 (2), 349-384. Harts, M., and Freeman, J. 1977. The Population Ecology at Organizations. American Journal of Sociology, 82 (4) 929-96).
Faktor Lingkungan Usaha ................. (Victor-Rofiaty-Siti) hal. 31 - 30
37