PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN MELALUI ANALISIS SWOT TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING PADA UMKM BATIK ANDIS DI DRUJU SUMBER MANJING WETAN MALANG Oleh: Kuryati *) Agus Widarko**) Ronny Malavia Mardani***) ABSTRACT This study aims to determine the right marketing mix strategy and competitiveness in SMEs Batik Andis. This is done by using SWOT analysis (Strength, Weakness, Oppurtunity, Threat) were used to evaluate the opportunities and threats of the business environment as well as the strengths and weaknesses of the company's internal. The research was conducted by survey method (interviews and documentation) the results of this study support the strategy turn - around, ie minimize the problem - the problem of internal as well as supporting a defensive strategy, which is persist with threats and internal weaknesses that exist to optimize the opportunities and strengths for Merai target market. Keywords: Marketing Mix Strategy, SWOT Analysis and Competitive Advantage. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya UMKM didirikan untuk mendapatkan profit yang optimal dengan sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan. Dalam usahanya mencapai tujuan tersebut, maka bagian pemasaran memegang peran yang penting dalam menerapkan kebijakan secara tepat dalam memasarkan hasil produksinya. Oleh karena itu agar kegiatan pemasaran dapat berhasil, maka diperlukan pengelolaan dan pengaturan manajemen pemasaran disertai dengan strategi yang tepat. UMKM didirikan untuk mendapatkan profit yang optimal dengan sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan. Dalam usahanya mencapai tujuan tersebut, maka bagian pemasaran memegang peran yang penting dalam menerapkan kebijakan secara tepat dalam memasarkan hasil produksinya. UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang adalah sebuah UMKM yang memproduksi Batik. Dalam bidang usahanya UMKM ini tidak terlepas dari persaingan. Dengan adanya kondisi pesaing usaha yang hampir sama dan semakin ketat maka UMKM Batik Andis harus selalu melakukan analisis peluang dan ancaman yang ada sehingga bisa menciptakan strategi bauran pemasaran yang tepat dalam memenangkan persaingan. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana penerapan strategi bauran pemasaran melalui analisis SWOT terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang ?
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
405
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana penerapan strategi bauran pemasaran melalui analisis SWOT terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang. KONTRIBUSI PENELITIAN 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat mengimplementasikan teori yang didapat dibangku kuliah dengan fakta pada perusahaan. 2. Bagi UMKM Sebagai bahan pertimbangan bagi usaha - usaha kecil, khususnya UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang dalam menciptakan keunggulan bersaing. 3. Bagi Pihak lain Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk pengembangan ilmu lebih lanjut, khususnya yang terkait dengan manajemen pemasaran. TINJAUAN TEORI KARAKTERISTIK USAHA MIKRO KECIL MENENGAH Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah menurut Suryana (2001:17) “UMKM adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko”. PERAN DAN FUNGSI UMKM Peran dan fungsi UMKM sangat besar dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Fungsi UMKM itu meliputi beberapa hal sebagai berikut: Penyediaan barang dan jualan (barang atau jasa); Penerapan tenaga kerja; Pemerataan pendapatan; Nilai tambah bagi produk daerah; Peningkatan taraf hidup masyarakat Menurut Nurhajati (2003 : 34) peran UMKM terhadap perekonomian nasional adalah sebagai berikut: 1) Peningkatan lapangan pekerjaan Hal ini ditandai dengan perkembangan dari Usaha Kecil dan Menengah muncul di Negara Indonesia. 2) Jumlah tenaga kerja yang meningakat Dibuktikan dengan adanya peningkatan penerapan tenaga kerja terhitung dari tahun 1999 sampai dengan 2003. 3) Meningkatkan kontribusi terhadap ekspor Peran UMKM dalam perekonomian nasional juga dicerminkan melalui kontribusinya terhadap ekspor yang mencapai 70% dari total ekspor Indonesia.
406
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN USAHA KECIL Kelebihan Usaha Kecil Beberapa kelebihan dari usaha kecil adalah sebagai berikut: a) Tanpa subsidi maupun proteksi usaha kecil mampu menambah devisa Negara. b) Mampu berperan sebagai penyangga ekonomi masyarakat kecil/bawah. c) Merupakan pemerataan konsentrasi dari kekuatan-kekuatan ekonomi dalam masyarakat. Kelemahan Usaha Kecil Sedangkan kelemahan dari usaha kecil adalah sebagai berikut: a) Pembagian kerja yang kurang profesional. b) Tidak ada perencanaan kas. c) Persediaan barang terlalu banyak sehingga banyak yang tidak laku. d) Sering terjadi kesalahan manjemen. e) Sumber modal yang terbatas. Harus diakui bahwa UMKM memilki posisi yang penting dalam kancah perekonomian nasional, karena kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), serta fleksibilitas dan ketangguhan dalam mengahadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan. Hal ini menjadikan UMKM sebagai harapan utama tulang punggung peningkatan perekonomian nasional di masa mendatang. UMKM juga merupakan pelaku ekonomi yang strategis mengingat jumlahnya yang mencapai 51,3 juta unit atau setara 99,91% dari total usaha di Indonesia. Data dikutip dari, http://bisniskeuangan.kompas.com. Dengan demikian, betapa UMKM sangat mempengaruhi kesuksesan dan jatuh bangunnya perekonomian bangsa ini. STRATEGI BAURAN PEMASARAN Strategi pemasaran yang tidak kalah penting adalah bauran pemasaran, pengertian dari bauran pemasaran dapat dilihat dari beberapa pendapat dibawah ini : 1. Kotler (2001: 82), menyebutkan : “Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang dapat dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran”. 2. Swastha dan Irawan (2000: 78) menyatakan, Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk (Product), harga (Price), tempat/distribusi (Place) dan promosi (Promotion). METODOLOGI PENELITIAN JENIS LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, menurut Nasir (2001: 34) bahwa metode deskriptif adalah “suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, sekelompok obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Pengertian jenis penelitian deskriptif menurut Arikunto (2000: 254) bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Tujuan penelitian deskriptif menurut Arikunto (2000: 256) adalah “untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat - sifat serta karakter - karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
407
dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum”. Analisa datanya secara non statistik dilakukan dengan membaca tabel - tabel, angka - angka yang tersedia atau menggambarkan data yang tidak berupa angka dari data - data yang tersediah dipisahkan menurut kategorinya sehingga akan mempermudah dalam penarikan kesimpulan. Dasar pertimbangan dipilihnya pendekatan deskriptif karena masalah strategi merupakan masalah yang kompleks, baik itu dari internal maupun eksternal. Penelitian ini dilakukan pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Strategi Bauran Pemasaran Swastha dan Irawan (2000: 78) menyatakan, Marketing Mix (Bauran Pemasaran) adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. 1. Produk (Product) Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. 2. Harga (Price) Harga merupakan satu – satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainya (product, place, promotion) menyebabkan timbulnya biaya. 3. Tempat Atau Distribusi (Place) Tempat sebagai segala hal yang menunjukan pada berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produk tersedia dan dapat diperoleh bagi konsumen sasaran. 4. Promosi (Promotion) Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarakan perusahaan yang bersangkutan. Faktor Internal dan Eksternal 1. Faktor Internal Beberapa faktor internal adalah sebagai berikut: a) Knowledge atau kepekaan yang dimiliki b) Produk baru atau pelayanan yang baik c) Lokasi tempat prusahaan berada d) Kualitas produk yang baik e) Kurangnya pengetahuan marketing f) Produk yang tidak dapat dibedakan dengan produk kompetitor g) Lokasi perusahaan yang terpencil h) Kualitas produk yang tidak bagus i) Reputasi yang buruk
408
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
2. Faktor Eksternal Beberapa faktor eksternal adalah sebagai berikut: a) Pasar yang berkembang b) Penggabungan 2 - 3 perusahaan atau aliansi c) Segmentasi pasar baru d) Pasar internasional e) Pasar yang luang karena kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan konsumen f) Kompetitor baru diarea yang sama g) Persaingan harga dengan kompetitor h) Kompetitor mengeluarkan produk baru yang lebih inovatif i) Kompetitor memegang pangsa pasar yang lebih besar j) Diperkenalkannya pajak penjualan Keunggulan Bersaing Sedangkan dalam Kotler (2000: 262), disebutkan bahwa ada beberapa macam strategi bersaing antara lain : 1. Strategi pimpinan pasar Strategi yang harus dimiliki oleh perusahaan yang telah diakui sebagai pimpinan pasar. 2. Strategi penantang pasar Strategi yang dimiliki atau dilaksanakan oleh perusahaan kedua yang secara konstan mencoba memperbesar pangsa pasar mereka dengan berhadapan secara langsung dengan pimpinan pasar. 3. Strategi pengikut pasar Strategi yang dimiliki oleh perusahaan yang tidak mengusik pimpinan pasar dan hanya menyesuaikan dengan kondisi-kondisi pasar. 4. Strategi pengisi celah Strategi yang dimiliki oleh perusahaan yang mengkhususkan diri melayani sebagian pasar yang diabaikan oleh pimpinan pasar. MODEL PENELITIAN
STRATEGI BAURAN PEMASARAN Produk (Product) Harga (Price) Tempat (Place) Promosi (Promotion)
ANALISIS SWOT Kekuatan (Stengths) Gambar 2.4 Kelemahan Kerangka(Weaknesses) Konseptual Peluang (Opportunities) Ancaman (Threaths)
KEUNGGULAN BERSAING
Keterangan: penerapan strategi bauran pemasaran melalui analisis SWOT pada UMKM Batik Andis Druju Sumber Manjing Wetan Malang dalam menciptakan keunggulan bersaing.
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
409
METODE ANALISIS DATA Menurut Singarimbun dan Effendi (1998: 63) mengatakan bahwa analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Analisis data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil pengolahan data yang akan digunakan sebagai bahan menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan data dari angka - angka yang disajikan baik berupa prosentase, ataupun berupa angka - angka dari nilai yang disajikan dalam penelitian melalui analisis SWOT, yaitu : 1. Kekuatan (Strength), mendeksripsikan kekuatan dari Produk, Harga, distribusi/tempat dan Promosi pada UMKM. 2. Kelemahan (Weakness), mendeksripsikan kekuatan dari Produk, Harga, distribusi/tempat dan Promosi pada UMKM. 3. Peluang (Opportunity), mendeksripsikan kekuatan dari Produk, Harga, distribusi/tempat dan Promosi pada UMKM. 4. Ancaman (Threats), mendeksripsikan kekuatan dari Produk, Harga, distribusi/tempat dan Promosi pada UMKM. Matrik SWOT Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Menurut Rangkuti dalam (Anshari 2010: 22) menjelasakan kemungkinan strategi perusahaan berdasarkan kombinasi ke empat set faktor SWOT sebagai berikut: 1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan perjalanan pikiran perusahaan, yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang. 2. Strategi ST Ini adalah strategi untuk mengguanakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari ancaman. 3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki. 4. Strategi WT Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Analisis SWOT dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan matrik sebagai berikut : IFAS KEKUATAN (S) KELEMAHAN (w) Tentukan 5-10 faktor- Tentukan 5-10 faktor-faktor faktor kekuatan internal kelemahan internal EFAS PELUANG (O) STRATEGI SO Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang peluang eksternal menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
410
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
ANCAMAN (T) STRATEGI ST Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang ancaman eksternal menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Tabel 1 : Analisis SWOT
STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
MATRIK FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL (EFAS) Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS). 1) Susunlah dalam kolom (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). 2) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebaikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. 4) Kalikan bobotnya pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsanding) sampai dengan 1,0 (poor). 5) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan peru-sahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok in-dustri yang sama. MATRIK FAKTOR STRATEGI INTERNAL (IFAS) Setelah faktor –faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategi Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strategth and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah : 1) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. 2) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) samapai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
411
3) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (Poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 samapi dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. 4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (Outstanding) sampai dengan 1, 0 (Poor). 5) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih , dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Salah satu UMKM yang patut untuk diperhatikan adalah UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang. Usaha batik ini awal didirikannya pada tahun 1996 dan terus mengalami perkembangan sampai sekarang, usaha batik ini awal berdirinya dirintis oleh Bapak Edi Subagio dan Ibu Sumardianti yang ikut berperan dalam mengurangi pengangguran yang ada terutama pada daerah dusun Wonorejo tersebut. Tenaga kerja yang ada pada usaha Batik Andis ini berjumlah 35 orang yaitu terdiri dari 20 orang tenaga kerja laki- laki dan 15 orang tenaga kerja wanita. Upah atau gaji yang diberiakn pada usaha Batik Andis yaitu mulai dari Rp. 30.000/hari sampai Rp. 75.000/hari yang diberikan sesuai dengan bidang pekerjaannya masing – masing. ANALISA SWOT Faktor Eksternal Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman sedangkan pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang peluang dan ancaman yang sedang dihadapi sebagai berikut: 1) Peluang a. Terbukanya pasar lokal, nasional, dan internasional b. Banyaknya permintaan pasar c. Meningkatnya kesadaran konsumen untuk menggunakan batik d. Menjalin kerjasama dengan instansi/lembaga e. Meningkatnya jumlah penduduk 2) Ancaman a. Kenaikan harga BBM b. Meningkatnya pesaingan c. Pajak yang ditetapkan pemerintah d. Inflasi e. Munculnya teknologi industri baru 412
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
Faktor Internal Faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan sedangkan pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang kekuatan dan kelemahan yang sedang dihadapi sebagai berikut: 1) Kekuatan a. Kualitas Produk yang baik b. Banyaknya pilihan jenis model c. Harga bersaing d. Pemasaran yang telah menembus pasar luar negri e. Model yang khas dan tidak mudah ditiru 2) Kelemahan a. Kurangnya promosi b. Kurangnya modal yang dimiliki c. Saluran distribusi yang kurang baik d. Kurangnya dukungan pemerintah e. Kurangnya pembaharuan teknologi Penerapan Strategi Bauran Pemasaran Penerapan strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan dalam pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang diantaranya sebagai berikut : 1. Produk (product) Ciri – ciri produk yang ada dalam Usaha Batik Andis adalah sebagai berikut : a. Model yang khas dan tidak mudah ditiru b. Memiliki kualitas yang baik c. Memiliki banyak pilihan model d. Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen 2. Harga (Price) Dalam menetapkan harga jual Usaha Batik Andis menggunakan sistem cost based prising (penetapan harga berdasarkan biaya) dan sistem buyer based prising (penetapan harga berdasarkan nilai) yang menggunakan persepsi nilai dari pembeli yang dilakukan oleh konsumen. 3. Tempat atau Distribusi (place) Sedangkan tempat atau distribusi dari hasil produsi Batik Andis menggunakan sistem insentive distribution, artinya saluran distribusi yang digunakan relatif panjang dan jmlah penyalurnya cukup banyak, walaupun masih banyak mengalami beberapa kendala. 4. Promosi (promotion) Sedangkan promosi yang biasa dilakukan pada Batik Andis biasanya mengikuti pameran, baik pameran lokal, wilayah atau propinsi, maupun nasional dan pemberian diskon – diskon pada outlet yang dimiliki.
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
413
PEMBAHASAN Analisis SWOT 1. Faktor Eksternal (EFAS) Dari analisis lingkungan eksternal yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa tabel Faktor – faktor eksternal yang dimiliki oleh UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang adalah sebagai berikut Tabel 2 Faktor – Faktor Eksternal Faktor – Faktor Eksternal Bobot Rating Skor Komentar Peluang : Dengan terbukanya pasar lokal, 1. Terbukanya pasar lokal, nasional, dan internasional nasional, dan sehingga Akan memberikan internasional 0,20 4 0,80 peluang bagi UMKM Batik 2. Banyaknya permintaan Andis untuk memperluasa pasar 0,20 4 0,80 pasar sasaran. Serta dengan 3. Meningkatnya kesadaran meningkatnya kesadaran konsumen untuk konsumen untuk menggunakan menggunakan batik 0,14 3 0,42 batik dan menjalin kerjasama 4. Menjalin kerjasama yang baik dengan dengan instansi/lembaga 0,14 3 0,42 instansi/lembaga 5. Meningkatnya jumlah akan meningkatkan permintaan penduduk 0,14 3 0,42 pasar. Ancaman : Dengan adanya kenaikan harga 1. Kenaikan harga BBM 0,05 2 0,10 BBM, meningkatnya 2. Meningkatnya pesaingan 0,02 1 0,02 persaingan, Pajak yang 3. Pajak yang ditetapkan ditetapkan pemerintah,inflasi, pemerintah 0,03 1 0,03 dan munculnya teknologi 4. Inflasi 0,05 2 0,10 industri baru sehingga harus 5. Munculnya teknologi dapat diantisifasi dengan baik industri baru 0,03 1 0,03 oleh UMKM Batik Andis agar dapat mengatasi ancaman tersebut. Total 1,00 3,14 Sumber : Data Diolah tahun 2013
414
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
2. Faktor Internal (IFAS) Dari analisis lingkungan internal yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa tabel Faktor – faktor internal yang dimiliki oleh UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang adalah sebagai berikut : Tabel 3 Faktor – Faktor Internal Faktor – Faktor Internal Bobot Rating Skor Komentar Kekuatan : Dengan menciptakan 1. Kualitas Produk yang baik 0,18 4 0,72 kualitas produk yang baik, 2. Banyaknya pilihan jenis model 0,13 3 0,39 banyaknya pilihan jenis 3. Harga bersaing 0,11 3 0,33 produk, harga yang 4. Pemasaran yang telah bersaing, pemasaran yang menembus pasar luar negeri 0,10 3 0,30 telah menembus pasar 5. Produk yang unik 0,10 3 0,30 luar negeri, dan produk yang unik yang dijadikan kekuatan pada UMKM Batik Andis dalam menghadapi persaingan Kelemahan : Dengan kurangnya 1. Kurangnya promosi 0,09 2 0,18 promosi, kurangnya modal 2. Kurangnya modal yang yang dimiliki, saluran dimiliki 0,06 1 0,06 distribusi yang kurang 3. Saluran distribusi yang kurang baik, kurangnya dukungan baik 0,09 2 0,18 pemerintah, dan 4. Kurangnya dukungan kurangnya pembahruan pemerintah 0,07 1 0,07 teknolgi. Agar segera 5. Kurangnya pembaharuan dapat diatasi sehingga bisa teknologi 0,07 1 0,07 meraih pasar sasaran. Total 1,00 2,60 Sumber : Data Diolah tahun 2013 Setelah skor akhir diperoleh, langkah selanjutnya adalah memasukkan angka tersebut kedalam Matrik Internal Eksternal untuk menentukan posisi perusahaan. Apabila posisi sudah diketahui, maka penyusunan formulasi strategi dapat segera dilakukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut :
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
415
Tabel 4 Penggunaan Matrik Internal – Eksternal Total Skor Faktor Strategi Internal
4.0
TINGGI
KUAT
3.0
RATA - RATA
2.0
LEMAH
I Pertumbuhan
II Pertumbuhan
III Penciutan
IV Stabilitas
V Pertumbuhan Stabilitas
VI Penciutan
VII Pertumbuhan
VIII Pertumbuhan
IX Likuidasi
1.0
3.0 Total Skor Faktor MENENGAH Strategi Eksternal
2.0
RENDAH 1.0
Berdasarkan tabel 4 tersebut tentang matrik internal – eksternal menunjukan posisi UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang pada set II yang artinya UMKM Batik Andis sedang mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Alternatif strategi yang baik adalah jaga dan terus pertahankan yang mana strategi yang bisa digunakan dengan cara sebagi berikut : 1) Mendukung strategi turn – around, yang mana yang ada pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang harus memfokuskan strateginya pada meminimalisir masalah – masalah internal UMKM, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Dengan meninjau kembali formasi bauran pemasaran yang ada, mulai dari produknya, harganya, tempat/distribusi, dan promosinya. 2) Mendukung strategi defensif, yang mana langkah strategi yang dilakukan oleh UMKM bersifat bertahan dengan ancaman dan kelemahan internal yang ada dengan mengoptimalkan peluang dan kekuatan yang dimiliki untuk meraih pasar sasaran. Matrik SWOT Setelah dianalisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal yang ada didalam UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang, maka barulah menyusun faktor – faktor strategis usaha Batik Andis yang dapat menggambarkan
416
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi usaha Batik Andis dapat diselesaikan dengan kekuatan yang dimilikinya. Penerapan Strategi Bauran Pemasaran Strategi bauran pemasaran yang ada pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang dalam menghadapi perkembangan pasar adalah dapat dilakukan dengan menggunakan 2 strategi yaitu : a. Mendukung strategi turn – around b. Mendukung strategi defensif Berdasarkan ulasan tersebut sehingga ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk melengkapi strategi bauran pemasaran yang telah diterapkan beberapa hal tersebut adalah Produk (product), Harga (price), Tempat atau Distribusi (place), Promosi (promotion). SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan rumusan, hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditari simpulan sebagai berikut : 1. Faktor eksternal yang ada pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang sudah cukup baik dan sangat membantu dalam memberikan kesempatan lebih luas untuk mengembangkan dan meningkataakan perluasaan pangsa pasar guna meningkatkan penjualan. 2. Faktor internal yang ada pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang tergolong lemah dan harus segera diatasi dalam rangka menciptakan potensi pasar yang ada menjadi kenyataan. Karena fator initernal tersebut berpotensi untuk menurunkan potensi eksternal yang sedang dihadapi. Yang dapat dilakukan oleh UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang dalam meminimalisir faktor internal yang ada adalah dengan memfokuskan strategi untuk membangkitkan faktor internal dan meningkatkan kualitas produk dan me-minimize cost produksi sehingga bisa memaksimalkan penjualan. 3. Strategi bauran pemasaran yang ada pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang dalam menghadapi perkembangan pasar adalah dapat dilakukan dengan menggunakan 2 strategi yaitu : a. Mendukung strategi turn – around, yang mana yang ada pada UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang harus memfokuskan strateginya pada meminimalisir masalah – masalah internal UMKM, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Dengan meninjau kembali formasi bauran pemasaran yang ada, mulai dari produknya, harganya, tempat/distribusi, dan promosinya. b. Mendukung strategi defensif, yang mana langkah strategi yang dilakukan oleh UMKM bersifat bertahan dengan ancaman dan kelemahan internal yang ada dengan mengoptimalkan peluang dan kekuatan yang dimiliki untuk meraih pasar sasaran. SARAN Berdasarkan hasil analisis, pembasaan serta kesimpulan diatas maka dibuat saran – saran sebagai berikut : 1. UMKM Batik Andis Di Dusun Wonorejo Rt 23 Rw 05 Druju Sumber Manjing Wetan Malang harus bisa peka terhadap faktor internal dan eksternal dan memperhatikan arah
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani
417
perkembangan pasar yang berubah setiap saat, sehingga dapat menciptakan lingkungan usaha yang sesuai dengan dasar teoritis dan realita yang sedang berkembang. 2. UMKM Batik Andis hendaknya selaluh memperhatikan arah dan pola permainan kompetitor dalam menarik pasar yang ada. 3. Perencanaan strategi dengan analisis SWOT yang didasarkan pada penemuan – penemuan ini seharusnya dilakukan secara priodik. Sehingga dapat terus mengikuti perkembangan pasar yang ada. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung. Amalia, dkk, 2012, Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada Ukm Batik Semarangan Di Kota Semarang, skripsi dipublikasikan, Semarang, Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Arikunto, Suharsimi, 2007, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta. Anshari, Moh, 2010, Analisis SWOT untuk merumuskan strategi Markting Mix, skripsi tidak dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Cravens, David W, 2000, Pemasaran Strategis, Jilid 1, Suatu Terjemahan, Jakarta:Erlangga. Farida, 2009, Strategi Pemasaran Batik Dengan Pewarna Berbasis Alam Dari Tumbuh Tumbuhan Di Daerah Istimewa Yogyakarta, skripsi dipublikasikan, Yogyakarta, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hunger, David dan Wheelen, Thomas, 2001, Manajemen Strategis, Andi, Yogyakarta. Hari, Subagyo, 2011, Analisis Strategi Pemasaran Tenun Serat, Kabupaten Pekalongan, provinsi Jawa Tengah, skripsi dipublikasikan, Bogor, Institut Pertanian Bogor. Kotler. Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengawasan. Diterjemahkan Oleh Jaka Wasana. Erlangga. Jakarta Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Jakarta:Bumi Aksara. Nasir, Moh. 2001. Metodologi Penelitian. Edisi Pertama Cetakan Ketiga, Ghalia, Jakarta. Nurhajati, 2003, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Dan Keunggulan Bersaing Usaha Kecil Yang Berorientasi Ekspor Di Jawa Timur, Malang, Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Malang. Porter, Michael E, 2007, Strategi Bersaing, Tangerang : Kharisma Publising Grup. Rangkuti, Freddy, 2005, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, 1998. Metode Penelitian Survey, Jakarta, LP3ES Swastha dan Irawan, 2000, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Ke II, Get. VHI, Liberty, Yogyakarta. Suryana, 2001, Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat. *) Kuryati adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) Agus Widarko adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) Ronny Malavia Mardani adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
418
Kuryati, Agus Widarko dan Ronny Malavia Mardani