PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
ANALISIS KINERJA PEMASARAN UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING (STUDI PADA CENTRA INDUSTRI PAKAIAN BATIK DI PEKALONGAN) Imam Gozali Fakultas Ekonomika Dan Bisnis UNTAG Semarang Email :
[email protected] CH Asta Nugraha Fakultas Ekonomika Dan Bisnis UNTAG Semarang Email :
[email protected]
Abstrak Tinggi rendahnya kinerja pemasaran akan berpengaruh pada tinggi rendahnya keunggulan bersaing perusahaan (Diosdad 2003). Sedang kinerja pemasaran dibangun melalui tiga landasan bisnis, yaitu orientasi strategi, kreativitas dan inovasi. Orientasi strategi perusahaan berfokus pada pelanggan, pesaing, dan teknologi. Kreativitas bersumber pada proses pemikiran intelektual atas usaha-usaha kognitif,yang bukan saja menghasilkan ide-ide baru, tetapi juga menemukan jalan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah yang ada. Adapun inovasi mengacu pada pengembangan produk baru yang berbeda dari pesaing. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh orientasi strategi, kreativitas dan inovasi terhadap kinerja pemasaran dan keunggulan bersaing pada centra industri pakaian batik di Pekalongan. Penelitian dilakukan dengan metode survey dan menggunakan kuesioner. Pengambilan sample dilakukan dengan cara accidental sampling sebanyak 100 responden. Sedang teknik analisis data menggunakan analisis SEM (Structural Equation Model). Hasil penelitian merekomendasikan Orientasi strategi, Kreativitas dan Inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pemasaran.Orientasi strategi, kreativitas dan Inovasi berpengaruh terhadap keunggulan bersaing melalui kinerja pemasaran. Kinerja pemasaran berpengaruh langsung terhadap keunggulan bersaing pada Centra Industri Pakaian Batik Di Pekalongan. Kata Kunci: kinerja pemasaran, orientasi strategi, kreativitas, inovasi, keunggulan bersaing. Abstract The level of marketing performance will affect the level of competitive advantage companies (Diosdad 2003). Marketing performance is being built through three business foundation, namely the orientation of strategy, creativity and innovation. The orientation of the company's strategy to focus on customers, competitors, and technology. Creativity rooted in the intellectual thought process on cognitive efforts, which not only generate new ideas, but also find a better way to solve the existing problems. The innovation refers to the development of new products different from competitors. This study aimed to examine the effect of the orientation of strategy, creativity and innovation to the marketing performance and competitive advantage in the centra industry in Pekalongan batik clothes. The research was conducted using survey and questionnaire. Sampling was done by accidental sampling of 100 respondents. Techniques are being analyzed using SEM (Structural Equation Model) The results of the study merekomendasikanOrientasi strategy, creativity and innovation significantly affect the performance of pemasaran. Orientation strategy, creativity and innovation affect the competitive advantage through performance marketing. Marketing 108
ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif Menghadapi Masayarat Ekonomi ASEAN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
performance directly affect the competitive advantage on Centra Industries Apparel Batik in Pekalongan. Keywords: performance marketing, orientation strategy, creativity, inovation, competitive advantage. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha yang penuh persaingan ini perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan kreativitas perusahaan untuk memenuhi keinginan konsumen. Inovasi sebagailangkah kedua yang sangat penting bagi dunia industri selalu dikembangkan sejalan dengan meningkatnya persaingan. Sebagai langkah ketiga industri harus menggunakan strategi orientasi dalam memasarkan produk/jasanya Mudiantono (2005) mengatakan bahwa kreativitas perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja permasaranyang mampu meningkatkan pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pelanggan dan volume penjualan. Sedangkan inovasi secara konvensional mengacu pada terobosan yang berkaitan dengan produk baru, sehingga fokus inovasi adalah pada produk. Bauran produk dapat menghasilkan porsi pasar melalui diferensiasi atau diversifikasi produk/jasa (Merry,2003) Orientasi strategi yang memadukan unsur pelanggan dan pesaing turut berperan serta dalam meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. Dengan kinerja pemasaran yang baik diharapkan dapat menciptakan competitive advantage bagi perusahaan. Karena menjadi pemimpin atau pioner sangat menguntungkan bagi perusahaan. Tingginya tingkat persaingan antar perusahaan membuat para pengambil keputusan perlu melakukan kajian yang mendalam tentang budaya perusahaan atas lima elemen yang saling berkaitan seperti orientasi pasar, teknologi, lingkungan, karyawan dan orientasi biaya (Diosdad, 2003). Dari studi yang dilakukan Maun ISBN : 978-602-14119-1-9
(2002) membuktikan bahwa kemampuan inovasi yang berkelanjutan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan pelanggan. Menurut penelitian yang dilakukan Li dan Calantone (1998) dalam Khamidah (2005) bahwa untuk mengetahui keberhasilan produk baru dapat dilihat dari kinerja pasarnya. Sedangkan menurut Han, Kim dan Srivasta (1998) dalam Khamidah (2005) mengatakan bahwa kinerja pemasaran dipengaruhi oleh faktor lingkungan, inovasi, dan orientasi pasar.Atas dasar uraian diatas maka penelitian ini diberi judul: Analisis Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Pada Centra Industri Pakaian Batik Di Pekalongan). Perumusan Masalah Kinerja pemasaran sangat penting bagi perusahaan dalam menciptakan keunggulan bersaing. Adapun kinerja pemasaran itu sendiri dipengaruhi oleh bagaimana ukm centra industri batik pekalongan berorientasi strategi, usaha kreatif dan melakukan inovasi. Dengan demikian, rincian rumusan masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh orientasi strategi kreativitas dan inovasi terhadap kinerja pemasaran perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah: 1. Bagaimana pengaruh orientasi strategi terhadap kinerja pemasaran? 2. Bagaimana pengaruh kreativitas terhadap kinerja pemasaran? 3. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap kinerja pemasaran? 4. Bagaimana pengaruh orientasi strategiterhadap keunggulan bersaing? 5. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap keunggulan bersaing?
109
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
6. Bagaimana pengaruh kinerja pemasaran terhadap keunggulan bersaing? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh orientasi strategi terhadap kinerja pemasaran. 2. Mengetahui pengaruh kreativitas terhadap kinerja pemasaran. 3. Mengetahui pengaruh inovasi terhadap kinerja pemasaran. 4. Mengetahui pengaruh orientasi strategi terhadap keunggulan bersaing 5. Mengetahui pengaruh inovasi terhadap keunggulan bersaing. 6. Mengetahui pengaruh kinerja pemasaran terhadap keunggulan bersaing. Luaran dan Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan luaran dan kontribusi sbb.: 1. Luaran penelitian berupa publikasi ilmiah dalam jurnal ber ISSN dan modul bahan ajar. 2. Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi referensi manajemen pemasaran bagi centra indsutri batik pekalongan, khususnya mengenai pengaruh orientasi strategi, kreativitas dan inovasi terhadap kinerja pemasaran dan keunggulan bersaing. TELAAH PUSTAKA Orientasi Strategi Gatigon dan Xuereb (1997) dalam Aditya 2004 memaparkan tiga indikator utama dari orientasi strategi perusahaan yaitu pelanggan, pesaing, dan teknologi. Konsep orientasi strategi ini selaras dengan prinsip orientasi pasar yang disimpulkan oleh Narver dan Slater (1990) dalam Aditya 2004 dengan menempatkan pelanggan dan pesaing sebagai faktor utama dengan dukungan koordinasi lintas fungsi yang sinergis. Orientasi strategi berdasarkan bahwa para pemasar yang efektif tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, namun juga tantangan-tantangan yang ditimbulkan 110
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
pesaing dalam pasar sasaran. Akibatnya orientasi strategi memusatkan pada orientasi pesaing. Orientasi pesaing tidak menggantikan orientasi konsumen, melainkan memperkuatnya. Kombinasi dari orientasi konsumen dan orientasi pesaing dinamakan konsep pemasaran strategi (Teddy 2001 dalam Hariyanto 2003). Orientasi strategi menggambarkan proses, praktek dan aktivitas pengambilan keputusan dalam memasuki pasar baru. Dimensi orientasi strategi meliputi agresivitas bersaing, proaktivitas keberanian mengambil resiko dan kemauan untuk berinovasi. Masing-masing dimensi bermanfaat untuk memprediksi sifat strategi (Lumpkin dan Dess 1996 dalam Hariyanto 2003). Kreativitas Kreativitas merupakan sebuah proses pemikiran intelektual yang membutuhkan sebuah kesepakatan hebat atas usaha-usaha kognitif (Shalley, 1991 dalam Adipoetra: 2004). Dampak kreatifitas atas perusahaan dari sebuah perspektif pemasaran, membuktikan bermanfaat untuk mengidentifikasikan lingkup minat pada hubungan kreativitas/bisnis yang berpengaruh langsung pada kinerja pemasaran dan kesuksesan bisnis secara keseluruhan (Fillis dan McAuley, 2000 dalam Adipoetra: 2004). Kreatifitas tidak selalu tentang ide-ide baru, tetapi dapat juga mengenai menemukan jalan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah yang ada. Oleh sebab itu kreativitas dipandang perlu dalam proses perencanaan strategi dalam pemasaran. Pengukuran-pengukuran yang dapat dipakai dalam mengukur kreativitas strategi menurut Menon et al (1999, dalam Adipoetra: 2004) adalah pemilihan strategi sangat berbeda dari yang lainnya yang dikembangkan di masa lampau, strategi meliputi beberapa aspek baru yang dibandingkan terhadap strategi-strategi sebelumnya, strategi yang diterapkan saat ini lebih inovatif, strategi saat ini lebih ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
menantang dan beresiko dibandingkan dengan strategi sebelumnya. Menurut Mardiyanto (2002)Kreativitas dapat diukur dari: Pengambilan resiko, Mampu mengendalikan situasi, tidak takut akan kegagalan Inovasi Inovasi merupakan hal yang sangat penting bagi dunia usaha sejalan dengan meningkatnya persaingan dan tuntutan konsumen. Inovasi digunakan untuk mengembangkan produk yang berbeda dengan para pesaing. Dalam memperkenalkan produk baru diperlukan agresivitas dan kecepatan yang lebih tinggi dari para pesaing. Untuk mencapai hal itu sebuah perusahaan harus mampu memadukan faktor internal dan eksternal perusahaan sehingga tercapai pemahaman pasar yang maksimal dengan tingkat resiko terkecil (Hariyanto 2003). Inovasi adalah proses kreasi yang menghasilkan sesuatu yang baru yang mempunyai nilai bermakna bagi individu, kelompok, organisasi, industri, dan masyarakat. Inovasi dapat diartikan sebagai proses pengembangan produk baru, produk baru itu sendiri maupun proses mengadopsi produk baru (Zaltman 1973 dalam Verbees 2004). Suatu produk hanya dapat dikatakan baru untuk waktu yang terbatas (Hariyanto, 2003). Inovasi adalah bagaimana sebuah perusahaan atau seseorang menghasilkan uang dari kreativitas. Di bidang bisnis, dengan melakukan inovasi, perusahaan dapat menghadapi bukan saja pesaing, tetapi juga tantangan. Ketika kreativitas berada pada kultur organisasi yang benar, hasilnya adalah inovasi (Higgins 1995 dalam Hariyanto 2003). Istilah inovasi diartikan sebagai terobosan yang terkait dengan produkproduk baru. Thompson 1965 dalam Wahyono 2002, mengemukakan bahwa inovasi adalah konsep yang lebih luas yang membahas penerapan gagasan, produk, atau proses yang baru. Sedangkan Hurley dan Hult 1998 dalam Wahyono 2002 mendefinisikan inovasi sebagai sebuah ISBN : 978-602-14119-1-9
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan mendasar yang pada gilirannya akan mampu menciptakan keunggulan kompetitif (Wahyono, 2002). Inovasi produk merupakan cara meningkatkan nilai sebagai sebuah komponen kunci kesuksesan sebuah operasi bisnis yang dapat membawa perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dan menjadi pemimpin pasar (Henard dan Szymanski 2001 dalam Aditya 2004). Dan untuk memiliki keunggulan yang kompetitif maka diperlukan produk-produk yang unggul pula. Product leadership bertumpu pada prinsip-prinsip, pertama, inovasi produk yang akhirnya dapat mengendalikan pasar (market driving). Kedua, perusahaan yang meluncurkan produk harus memperhitungkan resiko tidak diterima pasar. Ketiga, perusahaan harus mengerahkan sumber daya manusianya untuk menggali kreasi-kreasi baru. Keempat, perusahaan harus memahami kebutuhan dan mampu mengedukasi pasar (Trearcy dan Wiersema, 1995 dalam Aditya 2004). Inovasi merupakan fungsi penting dari manajemen karena memiliki hubungan dengan kinerja bisnis. Inovasi juga berfungsi sebagai alat untuk menjalin kelangsungan hidup, meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Kinerja Pemasaran Kinerja perusahaan merupakan suatu konstruk atau faktor yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah strategi perusahaan. Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerkja baik kinerja pemasaran maupun kinerja keuangan (Ferdinand 2000 dalam Wahyono 2002). Kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur prestasi pasar suatu produk. Setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui prestasi pasar dari 111
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
produk-produknya, sebagai cermin dari keberhasilan perusahaannya di dunia persaingan bisnis (Wahyono 2002). Dimensi untuk mengukur kinerja pemasaran adalah pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pelanggan serta tingkat keuntungan. Pertumbuhan penjualan akan bergantung pada jumlah pelanggan yang telah diketahui tingkat konsumsi rataratanya yang bersifat tetap. Bukti empirik menyatakan bahwa bagi manajemen pemasaran tingkat pertumbuhan pelanggan lebih penting daripada sekedar jumlah pelanggan yang dimiliki (Wahyono 2002). Kinerja pemasaran didefinisikan sebagai usaha pengukuran tingkat kinerja meliputi volume penjualan, jumlah pelanggan, keuntungan dan pertumbuhan penjualan (Voss dan Voss 2000 dalam Khamidah 2005). Kinerja pemasaran juga dikatakan sebagai kemampuan organisasi mentransformasikan diri dalam menghadapi tantangan dari lingkungan dengan perspektif jangka panjang (Keats 1998 dalam Maun Khamidah 2005). Keunggulan Bersaing Konsep keunggulan bersaing perusahaan banyak dikembangkan dari strategi generik yang dikemukakan Porter (1985) dalam Aditya,(2004). Yang mengindikasikan variabel keunggulan bersaing adalah imitabilitas, durabilitas, dan kemudahan menyamai. Keunggulan bersaing merupakan jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya. bila perusahaan kemudian mampu menciptakan keunggulan melalui salah satu dari ketiga strategi generik tersebut, maka akan didapatkan keunggulan bersaing (Aaker, 1989 dalam Aditya 2004). Keunggulan bersaing dalam sebuah organisasi diperoleh dari memperhatikan nilai superior untuk pelanggan, kebudayaan, dan iklim untuk memelihara perilaku yang membawa perbaikan pada 112
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
efisiensi dan efektivitas yang mana pada gilirannya memberikan tambahan keuntungan atau harga yang rendah untuk pelanggan, sedangkan kondisi yang diperlukan untuk menciptakan keunggulan bersaing dalam sebuah organisasi adalah dengan memiliki dasar untuk meraih atau mempertahankan keunggulan bersaing dengan memberikan nilai superior bagi pelanggan, keahlian yang tak mudah ditiru dan kemampuan dalam koordinasi antar fungsi (Diosdad 2003). Hubungan Orientasi Strategi dengan Kinerja Pemasaran Perusahaan menyerang pesaing dengan menghancurkan peran pesaing dalam industri. Peran perusahaan sebagai value innovator akan memfokuskan pada menciptakan kesempatan dalam industri mereka dan berusaha bagaimana supaya bisa menawarkan pada pembeli nilai yang lebih tinggi yang mengakibatkan pertumbuhan yang tinggi value innovation merupakan strategi perusahaan yang menjadikan sukses dan bukan berusaha keras untuk melawan kompetisi tetapi menawarkan sesuatu yang baru secara fundamental (Kim dan Mauborgue 1997 dalam Aditya 2004). Dengan menanyakan apa benefit yang diberikan dari produknya, perusahaan dapat mengidentifikasikan value added yang diberikan dan mendefinisikan bisnisnya. Sehingga semakin tinggi tingkat orientasi strategi dipenuhi perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat keunggulan bersaing yang bisa dicapai (Aditya 2004). Hubungan Kreativitas Dengan Kinerja Pemasaran Kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur prestasi perusahaan dalam pasar terhadap suatu produk. Setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui prestasinya sebagai cermin dari keberhasilan usahanya dalam persaingan pasar (Mudiantono: 2005). Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran. ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Ferdinand (2002 dalam Mudiantono: 2005) menyatakan bahwa kinerja pemasaran merupakan faktor yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari strategi yang diterapkan oleh suatu perusahaan. Kreatifitas strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja permasaran maupun keuangan. Hubungan Inovasi dengan Kinerja Pemasaran Dua konsep inovasi menurut Hurley dan Hult 1998 dalam Wahyono 2002 adalah keinovatifan dan kapasitas untuk berinovasi. Keinovatifan adalah ukuran dari orientasi perusahaan terhadap inovasi. Keinovatifan mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kapasitas inovasi. Kesimpulan dari penelitian Hurley dan Hult 1998 adalah perusahaan dengan kemampuan berinovasi tinggi akan lebih berhasil dalam merespon lingkungannya dan mengembangkan kemampuan baru yang menyebabkan keunggulan kompetitif dan kinerja yang superior. Sedangkan Menon (1999) dalam Wahyono (2002) dalam studinya menemukan bahwa kultur inovatif berhubungan secara positif dengan tujuh komponen Marketing Strategy Making (MSM). MSM dalam prosesnya akan ikut menentukan market performance. Penelitian Slater dan Narver, (1994) dalam Wahyono (2002) menyimpulkan bahwa perusahaan yang berhasil mengembangkan inovasi akan mampu mendorong pasar dan meningkatkan kinerja perusahaan. Hubungan Orientasi Strategi dengan Keunggulan Bersaing Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai apabila perusahaan mampu memberikan nilai lebih kepada konsumen dibanding pesaingnya. Dan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan akan dapat tercipta bila dilakukan usaha-usaha yang konsisten dengan embrio orientasi strategi yang menempatkan pasar sebagai titik tolaknya (Aaker, 1989 dalam Aditya 2004). ISBN : 978-602-14119-1-9
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Hubungan Inovasi dengan Keunggulan Bersaing Definisi inovasi dalam keunggulan bersaing adalah sarana penggalian ide-ide baru secara sukses untuk menunjang pertumbuhan dari nilai bisnis (business value) yang ada (Love, 2001 dalam Aditya 2004). Keuntungan yang didapat dari peran innovator adalah adanya reputasi sebagai pionir atau pemimpin, kesempatan lebih awal dalam memperoleh posisi pasar yang menarik, biaya perubahan bagi konsumen, dan kemampuan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi (Porter, 1985 dalam Aditya 2004). Perusahaan menyerang pesaing dengan menghancurkan peran pesaing dalam industri. Peran perusahaan sebagai value innovator akan memfokuskan pada menciptakan kesempatan dalam industri mereka dan berusaha bagaimana supaya bisa menawarkan kepada pembeli nilai yang lebih tinggi yang mengakibatkan pertumbuhan yang tinggi (Aditya, 2004). Perusahaan harus melihat bisnis dengan menekankan pentingnya customer dan mendorong perusahaan untuk mengidentifikasikan produk-produknya. Mendefinisikan dengan baik bagi perusahaan tergantung pada masingmasing kemampuan unik yang dimiliki perusahaan dan bagaimana perusahaan mengembangkan kemampuannya dalam memperoleh keunggulan bersaing (Aditya, 2004). Perusahaan harus selalu terlibat dalam inovasi yang berkelanjutan yang merupakan kebutuhan mendasar dalam suatu perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif (Maun 2002). Hubungan Kinerja Pemasaran dengan Keunggulan Bersaing Dengan memahami akan kebutuhan yang tersembunyi akan produk baru dan pelayanan pemasaran perusahaan, hal ini pasti secara langsung berpengaruh kepada keunggulan bersaing seperti suksesnya produk baru, kualitas yang baik, pelanggan yang potensial dan pertumbuhan profit (Diosdad 2003). Menurut Slater dan 113
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Narver 1994 dalam diosdad (2003) kinerja pemasaran diukur dengan pertumbuhan keuntungan, pertumbuhan pelanggan dan ROI. Ketika sebuah sistem organisasi memberikan harapan sebuah kesempatan dalam sebuah pasar itu merupakan keahlian organisasi didalam aplikasi ganda seperti peniruan yang tak sempurna atas produk dalam lingkungan sosial organisasi sehingga sulit bagi kompetitor untuk menandingi. Keunggulan bersaing dapat diperoleh dari sebagian besar sumberdaya dan modal, sumberdaya yang dimaksud adalah kekuatan atau kelemahan kinerja pemasaran. Dengan kata lain tinggi rendahnya kinerja pemasaran akan berpengaruh pada tinggi rendahnya keunggulan bersaing perusahaan (Diosdad 2003). Kerangka Pemikiran Teoritis Peran perusahaan sebagai value innovator akan memfokuskan pada menciptakan kesempatan dalam industri mereka dan berusaha bagaimana supaya bisa menawarkan pada pembeli nilai yang lebih tinggi yang mengakibatkan pertumbuhan yang tinggi value innovation merupakan strategi perusahaan yang menjadikan sukses dan bukan berusaha keras untuk melawan kompetisi tetapi menawarkan sesuatu yang baru secara fundamental. Keinovatifan adalah ukuran dari orientasi perusahaan terhadap inovasi. Keinovatifan mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kapasitas inovasi. Kesimpulan dari penelitian Hurley dan Hult 1998 adalah perusahaan dengan kemampuan berinovasi tinggi akan lebih berhasil dalam merespon lingkungannya dan mengembangkan kemampuan baru yang menyebabkan keunggulan kompetitif dan kinerja yang superior.Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai apabila perusahaan mampu memberikan nilai lebih kepada konsumen dibanding pesaingnya. Dan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan akan dapat tercipta bila dilakukan usaha-usaha yang
114
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
konsisten dengan embrio orientasi strategi yang menempatkan pasar sebagai titik tolaknya (Aaker, 1989 dalam Aditya 2004). Perusahaan harus selalu terlibat dalam inovasi yang berkelanjutan yang merupakan kebutuhan mendasar dalam suatu perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif (Maun 2002). Kerangka pemikiran ini dapat digambarkan pada Gambar 1. Hipotesis Dari model pada Gambar 1 dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H1 : Terdapat pengaruh positif orientasi strategi terhadap kinerja pemasaran. H2 : Terdapat pengaruh positif kreativitas terhadap kinerja pemasaran. H3 : Terdapat pengaruh positif inovasi terhadap kinerja pemasaran. H4 : Terdapat pengaruh positif orientasi strategi terhadap keunggulan bersaing H5 : Terdapat pengaruh positif inovasi terhadap keunggulan bersaing. H6 : Terdapat pengaruh positif kinerja pemasaran terhadap keunggulan bersaing. METODE PENELITIAN Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode survey menggunakan daftar pertanyaan dengan sampel 100 responden dengan metode accidental sampling. artinya pengambilan sampel dengan jalan mengambil individu siapa saja yg dapat dijangkau atau ditemui (Husein Umar, 1999). Teknik Analisis data dengan analisis SEM (Structural Equation Modeling) yang dioperasikan melalui program AMOS (Analysis Of Moment Structure). Dengan pengukuran dan kelayakan model seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2, sedangkan Full Model pada Gambar 2.
ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Orientasi Strategi
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
H4 H1
Kreativitas
H2
Kinerja Pemasaran
H3
Keunggulan Bersaing
H6
H5
Inovasi
Gambar 1. Model Kerangka Pemikiran Teoritis Tabel 1. Model Pengukuran Dan Model Struktural Konsep eksogen Konsep endogen X1 = λ1 Agresivitas bersaing +e1 X13=λ13Kepuasan +e13 X2 = λ2 Proaktivitas +e2 X14=λ14 Loyalitas +e14 X3 = λ3 Keberanian mengambil resiko +e3 X15=λ15 Porsi pasar +e15 X4 = λ 4 Pengambilan resiko+ e4 X5 = λ 5 Mampu mengendalikan situasi+ e5 Konsep Endogen dan eksogen X6 = λ 6 Tidak takut akan kegagalan+ e6 X10= λ10 Pertumbuhan penjualan +e10 X7 = λ7Membangun merek + e7 X11= λ11 Pertumbuhan pelanggan +e11 X8 = λ8 Pengelolaan merek +e8 X12= λ12 Volume penjualan +e12 Gambar 7: Model SEM X9= λ9 Differensiasi produk +e9 Analisis kinerja pemasaran untuk mencapai keunggulan bersaing (studi pada centra industri pakaian batik di Pekalongan) Keunggulan Bersaing = γ1Orientasi Strategi + γ2Kreativitas + γ3Inovasi + γ4Kinerja pemasaran + z
e1
1 1
e2
1
e3
x1 x2 1 x3
orientasi strategi z2
e10
e11 e12 1 1 1
1
e4
1
e5
x10 x4
x5 1 1 x6
e6
kreativitas
1
1 x11 x12
kinerja pemasaran
1 keunggulan bersaing
x13 x14 x15
1 1 1
e13 x14 e15
1
e7 e8 e9
1 1 1
x7 x8 1 x9
innovasi
z1
Gambar 2. Model SEM
ISBN : 978-602-14119-1-9
115
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
industri pakaian batik di Pekalongan) dapat dijelaskan pada Gambar 3.
Tabel 2. Indeks Pengujian Kelayakan Model Goodness of Fit Cut-off Value χ² (Chi-square) Diharapkan kecil Significant ≥0,05 probability RMSEA ≥0,08 GFI ≥0,90 AGFI ≥0,90 CMIN/DF ≤2,00 TLI ≥0,95 CFI ≥0,94
Model persamaan struktural dalam penelitian ini pada Gambar 3 telah memenuhi criteria model fit yaitu ditunjukkan dengan nilai Chi_square χ2=103.827 angka yang diharapkan lebih kecil dari Chi_square χ2 =129.560 (tabel) pada df=81 dengan probabilitas P=0,082 di atas kriteria yang disarankan P≥0,05. Demikian juga dengan criteria fit lainnya seperti CFI=0,982 yang nilainya ≥ 0,94 dan TLI=0,976 yang nilainya ≥ 0,95 Serta HASIL DAN PEMBAHASAN RMSEA=0,053 jauh di bawah criteria yang disyaratkan≤0,08. Rangkuman hasil Analisis Full Model SEM analisis analisis SEM yang telah dilakukan dapat kinerja pemasaran untuk mencapai dikemukakan indeks kelayakan model keunggulan bersaing (studi pada centra4.8: Model Gambar SEM Analisis kinerja pemasaran untuk mencapai bersaing pada Tabelkeunggulan 3. (studi pada centra industri pakaian batik di Pekalongan)
.73
e1
x1
.73 e2
.74
e3
.86
.85
orientasi strategi
x2 x3
Chi_square=103,827 Probability=.082 DF=81 GFI=.976 AGFI=.919 CFI=.982 TLI=.976 RMSEA=.053 ,80
.86
z2
.89
.58 .91
e4.64 x4 e5.75 x5 e6
.78
x6
e10
.60 x10
.80 .86
kreativitas
,64
e11 e12
.78
.70 .73
.70
x11 x12
.84
.86
kinerja pemasaran
,70 ,60
keunggulan bersaing
.84 .85 .76
.94
.88 .41
,83
x13
e13
x14
.73e14
x15
e15
.58 ,67
.69 e7
x7
.51 x8.72 e8 e9
.48
x9
.83
z1
innovasi
.69
Gambar 3. Model SEM Hasil Penelitian Tabel 3. Indeks Pengujian Kelayakan Model Goodness of Fit Cut-off Value Cut-off Value model ini Evaluasi model Χ² (Chi-square) 129.560 103.827 Baik Significant probability ≥0,05 0,082 Baik RMSEA ≤0,08 0,053 Baik TLI ≥0,95 0,976 Baik CFI ≥0,94 0,982 Baik GFI ≥0,90 0,976 Baik AGFI ≥0,90 0,919 Baik Sumber: Data diolah, 2013 116
ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Berdasarkan indeks kelayakan model pada Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa model analisis kinerja pemasaran untuk menciptakan keunggulan bersaing (studi pada centra industri pakaian batik di Pekalongan) dapat diterima.
mendorong pasar dan meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. 4.
Inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongan sebesar 0,67 atau 67 %. Artinya meningkatnya inovasi akan menyebabkan meningkatnya keunggulan bersaing. Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian Maun (2002) yang menyatakan bahwa perusahaan harus selalu terlibat dalam inovasi yang berkelanjutan yang merupakan kebutuhan mendasar dalam suatu perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
5.
Orientasi strategi berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongan sebesar 0,80 atau 80 %. Artinya meningkatnya orientasi strategi akan menyebabkan meningkatnya keunggulan bersaing. Hasil penelitian sesuai dengan yang dilakukan (Aaker, 1989 dalam Aditya 2004) yang menyatakan bahwa keunggulan kompetitif yang berkesinambungan akan dapat tercipta bila dilakukan usaha-usaha yang konsisten orientasi strategi yang menempatkan pasar sebagai titik tolaknya.
6.
Kinerja pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing pada pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongansebesar 0,60 atau 60 %. Artinya meningkatnya kinerja pemasaran akan menyebabkan meningkatnya keunggulan bersaing. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Diosdad (2003) yang mengatakan bahwa tinggi rendahnya kinerja pemasaran akan berpengaruh pada tinggi rendahnya keunggulan bersaing perusahaan.
Adapun pengaruh masing-masing variabel dapat dijelaskan pada Tabel 4, dengan penjelasan sebagai berikut: 1.
2.
3.
Orientasi strategi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pemasaran pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongan sebesar 0,58 atau 58 %. Artinya meningkatnya orientasi strategi akan menyebabkan meningkatnya kinerja pemasaran. Hasil penelitian ini sependapat dengan hasil penelitian Aditya (2004) yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat oientasi maka semakin tinggi kinerja pemasaran yang bisa dicapai. Kreativitas berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pemasaran pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongan sebesar 0,64 atau 64 %. Artinya meningkatnya kreativitas akan menyebabkan meningkatnya kinerja pemasaran. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mudiantono: 2005 yang mengatakan kreatifitas perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja permasaran. Inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pemasaran pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongan sebesar 0,41 atau 41 %. Artinya meningkatnya inovasi akan menyebabkan meningkatnya kinerja pemasaran. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Slater dan Narver, (1994) dalam Wahyono (2002) yang menyimpulkan bahwa perusahaan yang berhasil mengembangkan inovasi akan mampu
ISBN : 978-602-14119-1-9
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
117
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Tabel 4. Pengaruh Antar Variabel PENGARUH ANTAR VARIABEL Estimate Prob ≤0,306 Sig kinerja_pemasaran orientasi strategi 0.577 0.032 Sig kinerja_pemasaran kreativitas 0.640 0.097 Sig kinerja_pemasaran inovasi 0.414 0.009 Sig keunggulan_bersaing inovasi 0.669 0.012 Sig keunggulan_bersaing orientasi strategi 0.802 0.016 Sig keunggulan_bersaing kinerja pemasaran 0.603 0.014 Sig Sumber: Data diolah, 2013 Helmi Aditya. 2004. Analisis Pengaruh PENUTUP Merek, Orientasi Stratejik, dan Kesimpulan Inovasi Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi pada UKM 1. Orientasi strategi berpengaruh secara Tanggulangin di Kota Sidoarjo). signifikan terhadap kinerja pemasaran Jurnal Sains Pemasaran pada Centra Industri Pakaian Batik di IndonesiaVol. III. No 3. Pekalongan. 2.
Kreativitas berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pemasaran pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongan.
3.
Inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pemasaran pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongan.
4.
Inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongan.
5.
Orientasi strategi berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongan.
6.
Kinerja pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing pada pada Centra Industri Pakaian Batik di Pekalongan.
DAFTAR PUSTAKA Arnold Diosdad, SE,MM. 2003. Pengaruh Budaya Perusahaan terhadap Keunggulan Bersaing. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Vol. II. No 3.
118
Hair, Jr. Joseph F, Ralph. E. Anderson, Ronald L. Tatham and William C. Black, 1995. Multivariate Date Analysis Reading, 4th Ed, Prentice Hall International, Inc. Mardiyanto, A, 2002, “Studi Mengenai Kreatifitas Program dan Kinerja Pemasaran”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. 1, No. 1 Merry Hariyanto, Yoestini. 2003. Analisis Orientasi Strategi dan Kinerja Penjualan (Studi Kasus pada Industri Farmasi dan Industri Jamu di Jawa Tengah). Jurnal Sains Pemasaran IndonesiaVol. II. No 2. Nur Khamidah. 2005. Analisis Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Inovasi Produk dan Kreativitas Strategi Pemasaran terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada Perusahaan Kerajinan Keramik di Sentra Industri Kasongan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta). Jurnal Sains Pemasaran IndonesiaVol. IV. No 3.
ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Nur Indiyantoro dan Bambang Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta : BPFE Matsuno, Ken et al. 2002. The Effects of Enterpreneurial Proclivity and Market Orientation on Business Performance.Journal of Marketing Vol 66. Matius Ariyani Maun. 2002. Hubungan Organizational Learning, Informasi Pasar, Inovasi, dan Kinerja Pasar.Jurnal Sains Pemasaran IndonesiaVol. I. No 2 Saifudin Azwar, 1998. Seri Pengukuran Psikologi, Reliabilitas dan validitas, Yogyakarta: Liberty. Verbees, Frans J.H, Meulenberg, Matthew T.G, 2004. Market Orientation, Innovativeness, Product Innovation, and Performance in Small Firms. Journal of Small Business Management 42. Wahyono,2002. Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruhnya terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus pada Industri Meubel di Kabupaten Jepara). Jurnal Sains Pemasaran IndonesiaVol. I. No 1.
ISBN : 978-602-14119-1-9
119
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Lampiran : BIODATA PENELITI 1. Ketua Peneliti 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NRP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir e_mail No Telpon/ HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Mata Kuliah yang diampu
Drs. Imam Gozali, MM Laki-laki Lektor/IIIc 111389 0618036201 Tegal, 18 Maret 1962
[email protected] 0247620250/082133667636 Jl. Pawiyatan Luhur 1 Bendan Duwur Semarang 0248316187/0248316193 1. Pengantar Bisnis 2. Manajemen strategi 3. Pemasaran Jasa 4. Strategi Pemasaran
Riwayat Pendidikan 2.1 Program: 2.2 Nama PT 2.3 Bidang Ilmu 2.4 Tahun Masuk 2.5. Tahun Lulus 2.6 Judul Skripsi/ Tesis/
2.7. Nama Pembimbing
S-1 UNTAG Semarang Manajemen 1983 1991 Pengaruh kualitas bahan baku dan pengawasan kualitas proses terhadap kualitas produk akhir pada perusahaan Tegel CV. Siwi Adi Jaya Kudus Drs. Sujanto.
S-2 UNTAG Semarang Manajemen 2007 2009 Analisis kualitas jasa pendidikan dan pengaruhnya terhadap loyalitas mahasiswa pada Perguruan tinggi Swasta (PTS) di Kota Semarang. Drs. Suparjo, MP
PENGALAMAN PENELITIAN No
1
2
120
Tahun
2006
2010
Judul
Analisis orientasi pasar dan inovasi pengaruhnya terhadap kinerja pegadaian di Jawa Tengah Analisis kualitas jasa pendidikan dan pengaruhnya terhadap loyalitas mahasiswa pada PTS di Kota Semarang
Sumber/ Peran Dosen Muda Dikti/ Ketua Dosen Muda Dikti/ Ketua
PENDANAAN Jumlah Surat perjanjian 7.600.000
Dikti No: 189/SP3/PP/DP2 M/II/2006/ 01 Februari 2006
9.000.000
Dikti No: 003/O06.2/PP/SP / 2010/ 01 Maret 2010
ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
3
2010
4
2013
5
2013
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Analisis pengaruh orientasi strategi dan inovasi terhadap kinerja pemasaran dan keunggulan bersaing pada industri konveksi Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kab. Semarang Analisis Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Pada Centra Industri Pakaian Batik Di Pekalongan)
Dosen Muda DIkti/ Anggota
8.000.000
Dikti No: 003/O06.2/PP/SP / 2010/ 01 Maret 2010
Dosen Pemula Dikti/ Ketua
13.000.000 Dikti No: 001/SP2H//KL/ Kopertis6/ VIII/2013/ Tanggal 27 Agustus/2013
Penerapan Model Strategi Keunggulan Bersaing Berorientasi Lingkungan pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Di Kota Semarang
Hibah Bersaing/ Dikti/ Anggota
45.000.000 Dikti No: 003/K6/KL/ SP/2013/16 Mei 2013
2. Anggota Peneliti 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NRP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir e_mail
Drs. CH Asta Nugraha, MM
No Telpon/ HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Mata Kuliah yang diampu
08122757000 Jl. Pawiyatan Luhur 1 Bendan Duwur Semarang 0248316187/0248316193 1. Manajemen Keuangan 2. Portofolio 3. Kepemimpinan 4. Manajemen Strategi
ISBN : 978-602-14119-1-9
Laki-laki Lektor/IIIc 111377 0615036001 Klaten, 15 Maret 1960
[email protected]
121
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Riwayat Pendidikan 2.1 Program: 2.2 Nama PT
UGM
S-1
2.3 Bidang Ilmu
Manajemen
2.4 Tahun Masuk 2.5. Tahun Lulus 2.6 Judul Skripsi/ Tesis/
1980 1991
S-2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Manajemen 1998 2000 Evaluasi Kinerja Portofolio Pada PT Antaboga Delta Sekuritas
2.7. Nama Pembimbing PENGALAMAN PENELITIAN No
1
2
122
Tahun
Judul
2011
Evaluasi Kinerja Portofolio Pada PT Samuel Sekuritas
2012
Penentuan Portofolio Optimal Atas Portofolio Yang Direkomendasikan Oleh PT. Samuel Sekuritas Periode Januari- September 2011.
PENDANAAN Sumber/ Jumlah Surat Peran perjanjian Fakultas/ 5.000.000 Surat Tugas Ketua Dekan No. 008/3.12/I/S. Tgs/2011 Fakultas/ 5000.000 Surat Tugas Ketua Dekan Nomor : 36/3.07/I/S. Tgs/2012
ISBN : 978-602-14119-1-9