UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA SUB KONSEP CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII A SMP Islam Paniis Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2013/2014)
Yani Rohayani, Purwati Kuswarini Suprapto,dan Hj. Ai Sri Kosnayani Program Study Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, University of Siliwangi Jl. Siliwangi no: 20 Tasikmalaya -Jawa Barat, Email:
[email protected]
Abstract The prupose of this research was to improve students achievement in the natural science of 7thgradeThe First Public Junior High School Islam Paniis on Characteristict Organism sub concept with cooperative learning model jigsaw II type. Method of the research was an action classroom research, the subject were all students of VII A class at 2012/2013 they were 26 students. The study used two cycles. The instrument of the research is achievement test at Characteristict Organism sub concept, observation and interviewer. Based on the research, processing and data analysis has been done on the application of research on cooperative learning model jigsaw II type on Characteristict Organism sub concept can improve student learning outcomes. Based on the results of observation cooperative learning, jigsaw type make students become more motivated to understand the subject matter presented as material for discussion. Keywords: jigsaw II, Charateristic Organims, learning outcomes, action research Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di kelas VII A SMP Islam Paniis Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun pelajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan Penelitian Tindakan Kelas sebanyak dua siklus. Subjek penelitian seluruh siswa kelas VII A SMP Islam Paniis Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 32 orang. Desain penelitian menggunakan dua siklus tindakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup, berbentuk pilihan ganda, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada sub konsep Ciriciri Makhluk Hidup. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran sub konsep Ciriciri Makhluk Hidup dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II membuat siswa menjadi lebih termotivasi untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan sebagai bahan untuk diskusi. Kata Kunci : jigsaw II, Ciri-ciri Makhluk Hidup, Hasil Belajar, PTK
1
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses yang harus dijalani manusia karena sangat berperan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluasluasnya. Mengingat peran pendidikan tersebut maka sudah seharusnya aspek ini mendapat perhatian yang sangat besar dari pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya masyarakat Indonesia yang berkualitas. Salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Pertama dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang berkualitas adalah Ilmu Pengetahuan Alam, karena Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu ilmu yang menuntut siswa untuk berpikir mengkaji sesuatu secara logis, ilmiah, dan sistematis. Dalam pembelajaran di sekolah, Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Hal tersebut menjadi salah satu permasalahan pembelajaran di sekolah yang harus dicari jalan keluarnya. Permasalahan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam juga muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi di lapangan saat ini menunjukkan bahwa masih digunakannya pembelajaran dengan model pembelajaran langsung
untuk menyampaikan semua
konsep Ilmu Pengetahuan Alam, sehingga pembelajaran menjadi yang tidak efektif dan menimbulkan kejenuhan pada siswa di dalam kelas. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan penerapan model pembelajaran yang bervariasi. Artinya dalam penggunaan model pembelajaran tidak harus sama untuk mencapai semua standar kompetensi, sebab dapat terjadi bahwa suatu model pembelajaran tertentu cocok untuk mencapai satu standar kompetensi tetapi tidak untuk standar kompetensi yang lain. Kenyataan yang terjadi adalah penguasaan siswa terhadap materi Ilmu Pengetahuan Alam masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Kondisi seperti ini terjadi pula pada SMP Islam Paniis Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama menjadi guru Ilmu Pengetahuan Alam yang mengajar di kelas VII bahwa pengusaan konsep Ilmu Pengetahuan Alam khususnya sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian siswa pada sub konsep Ciri-ciri
2
Makhluk Hidup pada tahun pelajaran 2012/2013 hanya 67,50 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang harus dicapai adalah 70,00. Untuk mengatasi masalah tersebut yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, guru sebaiknya mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai cara membelajarkan siswa. Banyak model atau metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa seperti model pembelajaran inovatif dan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif lebih unggul dari model pembelajaran biasa karena para siswa banyak melakukan variasi kegiatan dibandingkan dengan model pembelajaran biasa. Banyak tipe dalam model pembelajaran kooperatif seperti tipe student teams achievement division, jigsaw, numbered head together, examples non examples, time token, cooperative script dan lain-lain. Sanjaya, Wina (2007:239) menyatakan bahwa : Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian setiap kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok. Sedangkan Lie, Anita (2004 : 31) menyatakan bahwa : Terdapat lima unsur model pembelajaran gotong royong yang harus diterapkan dalam cooperative learning untuk mencapai hasil yang maksimal. Unsur-unsur tersebut adalah : 1. saling ketergantungan positif; 2. tanggung jawab perseorangan; 3. tatap muka; 4. komunikasi antar anggota; dan 5. evaluasi proses kelompok. Jigsaw II diadaptasi dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk mempelajari materi dan mengambil keuntungan dari beberapa model pembelajaran kooperatif tipe students team achaivement division yang bukan bagian dari jigsaw. Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II menurut Kagan, Spencer (1985:71) adalah sebagai berikut:
3
Para siswa ditugaskan untuk tim seperti pada STAD; mereka ditugaskan untuk topik ahli dalam tim; mereka membaca unit pembelajaran secara keseluruhan, dengan penekanan pada topik ahli mereka; mereka bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikan dan menguasai topik mereka; mereka melaporkan kepada tim mereka; mereka mengambil kuis individu, skor individu memberikan kontribusi untuk skor tim; dan mereka menerima pengakuan individu dan tim. Robert Slavin mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dari teknik jigsaw Elliot Arronson dalam Kam-wing, Chan (2004:93) menjelaskan bahwa “Pelaksanaan jigsaw II terdiri dari lima langkah : 1) membaca, 2) diskusi kelompok ahli, 3)
pelaporan kelompok asal, 4) pengujian; dan 5) pengakuan
kelompok.” Berdasarkan dua pendapat para ahli model pembelajaran kooperatif tersebut, penulis menyusun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II sebagai berikut : 1. pengelompokkan
siswa
dengan
menggunakan
cara
pengelompokan
model
pembelajaran kooperatif tipe students team achievement division, yaitu siswa diberi pre-test untuk skor awal, dan berdasarkan skor tersebut siswa dikelompokkan secara heteregon dengan jumlah anggota tiap kelompok empat orang; 2. setiap kelompok diberi materi untuk dibaca dan dipelajari oleh semua anggota kelompok, tetapi tiap anggota mempunyai satu topik ahli yang menjadi tanggung jawabnya; 3. siswa yang mempunyai topik ahli yang sama berkumpul di kelompok ahli untuk berdiskusi; 4. kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusi topik ahli; 5. siswa mengikuti post test dan diberi skor, lalu dihitung perbaikan skor (skor gain) yang dicapai setiap siswa (skor post tes - skor pre test); dan 6. kenaikan skor tiap anggota dijumlahkan menjadi skor kelompok, dan diberikan pengakuan prestasi untuk individu dan kelompok. Penelitian yang relaevan dengan penelitan dilakukan oleh Suci, Dina (2010:72) yng menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 10 Kota Tasikmalaya pada konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
4
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang akan diteliti adalah “Adakah peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada sub konsep Ciriciri Makhluk Hidup di kelas VII A SMP Islam Paniis Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun pelajaran 2013/2014?” Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di kelas VII A SMP Islam Paniis Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang ditunjukkan untuk memperdalam terhadap tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran,
serta
untuk
memperbaiki
kelemahan-kelemahan
dalam
proses
pembelajaran tersebut dan untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam proses pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan permasalahan yang terjadi pada saat penelitian dilaksanakan. Metode ini digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Dalam pelaksanaannya, peneliti dibantu oleh guru yang lain, sehingga selama proses pembelajaran berlangsung guru dapat menganalisis permasalahan yang terjadi selama kegiatan pembelajaran. 1. Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. 2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes, dilakukan setiap akhir siklus penelitian, tes yang diberikan pada penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. 2. Observasi, dilakukan setiap pertemuan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh dua orang observer, dalam hal ini adalah guru SMP Islam Paniis Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Observasi meliputi segala aktivitas guru dan siswa dan memberikan komentar dalam kegiatan
5
belajar mengajar. Lembar observasi diserahkan kepada peneliti setelah proses pembelajaran selesai. 3. Wawancara, dilakukan untuk memperoleh tanggapan dan pendapat dari siswa dan guru mengenai pelaksanaan pembelajaran. Instrumen Penelitian 1. Tes Hasil Belajar Hasil yang diukur adalah domain kognitif yang dibatasi pada jenjang mengingat (C1), mengerti (C2), dan memakai (C3), selanjutnya setiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan yang salah 0 (nol). 2. Lembar Observasi Selama pembelajaran semua aktivitas guru dan siswa diamati oleh dua orang observer, yaitu Widaningsih, S.Pd dan Annisa, S.Pd.. 3. Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan sesudah tindakan pembelajaran. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Islam Paniis Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 32 orang, karena mempunyai rata-rata nilai Ilmu Pegetahuan Alam yang cukup rendah. Desain Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, dengan menggunakan model spiral yang terdiri dari empat fase. Perencanaan SIKLUS 1
I
L U S
Refleksi Pelaksanaan Tindakan 1/ Pengamatan Perbaikan Perencanaan
SIKLUS 2
I
L U S
Refleksi Pelaksanaan Tindakan 2/ Pengamatan Perbaikan Perencanaan
Gambar 1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Hopkins dalam Surahman, Endang (2005 : 10) 6
Adapun tahapan yang akan dilakukan secara rinci adalah sebagai berikut : 1. peneliti melakukan identifikasi masalah tentang kesulitan pembelajaran konsep Ciriciri Makhluk Hidup dan hasil belajar siswa yang kurang memuaskan; 2. peneliti mengadakan diskusi dan sharing pendapat dengan guru IPA tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II selanjutnya membahas lebih detil tentang tujuan, aturan, syarat, alat, prosedur serta kegiatan akhir dari pembelajaran; 3. pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 pada pembelajaran materi bernapas, peka terhadap rangsang, bergerak, dan memerlukan makanan mencakup: a. perencanaan tindakan siklus I meliputi pembuatan RPP, perangkat tes, lembar observasi dan wawancara. b. pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, diawali oleh guru memotivasi siswa, menjelaskan materi selama 10 menit, membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan memberi tugas; c. observasi, meliputi kegiatan-kegiatan mengenali dan mendokumentasikan aktivitas yang muncul, perubahan-perubahan yang terjadi dari proses dan hasil yang dicapai dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II yang dilakukan oleh dua orang guru IPA lain; dan d. refleksi I, pada kegiatan ini meliputi menentukan, mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan. Hasil diskusi dan informasi akan diuji formatif. Hal-hal yang menjadi kelemahan atau kekurangan baik menyangkut model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II maupun materi Ciri-ciri Makhluk Hidup akan diperbaiki pada siklus II, begitu juga dengan tahap berikutnya. Teknik Pengolahan Data Analisis data dilakukan terhadap data-data yang terkumpul melalui tes bentuk pilihan ganda, lembar observasi dan wawancara terbuka kepada siswa. 1. Analisis Tes Hasil Belajar Analisis mengenai data hasil tes siswa akan menggunakan teknik deskriptif dengan persentase rata-rata. 2. Analisis Hasil Observasi Analisis observasi dilakukan dengan melihat komentar-komentar dari observer tentang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan model
7
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Komentar dari observer ditabulasi dan menjadi masukan pada proses pembelajaran untuk siklus berikutnya. 3. Analisis Wawancara Analisis hasil wawancara dilakukan dengan mengumpulkan pernyataan siswa, jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan, dianalisis, kemudian diambil kesimpulan mengenai tanggapan siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, yaitu mulai bulan Nopember 2013 sampai bulan April 2014 di SMP Islam Paniis Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. PEMBAHASAN Siklus I Pembelajaran tentang sel dan jaringan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II belum dapat berjalan dengan baik. Hasil observasi selama tindakan berlangsung adalah bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa. Hal yang menjadi faktor penghambat pada siklus I adalah pada saat pelaksanaan proses pembelajaran siswa masih kurang memahami model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II sehingga banyak siswa yang bingung dan belum bisa melakasanakan diskusi dengan baik terutama pada saat diskusi di kelompok ahli, serta guru kurang memberikan ketegasan kepada siswa. Apalagi pada saat pembentukan kelompok berdasarkan nilai tes awal banyak siswa yang protes. Siklus II Materi pada siklus II adalah mengenai mengeluarkan zat sisa, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, dan adaptasi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Pada siklus II ini siswa dan guru terdapat interaksi yang lebih baik dari pada siklus I sehingga suasana kondusif sudah mulai tercipta. Pada siklus II penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada materi ini lebih efektif, karena siswa telah memiliki pengalaman pada siklus I sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi. Pada siklus ini sisiwa lebih antusias dibandingkan dengan siklus II. Keterlibatan siswa dalam bekerjasama dalam menyelesaikan masalah terbukti telah efektif dilaksanakan, hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil tes kognitif siswa
8
dari 13,75 menjadi 15,06 dan semakin banyaknya kelompok yang menjadi kelompok super. Analisis Tes Kognitif Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup siswa kelas VII A Islam Paniis Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melakukan tes awal tiap siklus. Tes awal siklus I dijadikan dasar untuk pengelompokan siswa yang heterogen. Dari hasil perhitungan didapatkan rata-rata skor tes awal berurutan dari siklus I dan II adalah 6,19 dan 6,25 sedangkan setelah diberi tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II didapatkan rata-rata skor tes akhir siklus I adalah 13,75 dan rata-rata skor tes akhir siklus II adalah 15,06. Berdasarkan hasil perhitungan data di atas diketahui bahwa tes hasil belajar siswa pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup mengalami peningkatan, secara keseluruhan ratarata hasil belajar siswa pada setiap siklus terlihat pada tabel dan diagram berikut : Tabel 1 Rata-rata Hasil Belajar Siswa No 1 2 3 4
Tes Tes Awal Siklus I Tes Akhir Siklus I Tes Awal Siklus II Tes Akhir Siklus II
Rata-rata 6,19 13,75 6,25 15,05
Sumber: Hasil Penelitian
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tiap siklus mengalami peningkatan yang sangat baik, hal ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup siswa kelas VII A SMP Islam Paniis Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II, diadakan penilaian kelompok untuk mengetahui kelompok terbaik. Berikut nilai tiap kelompok siswa :
9
Tabel 2 Jumlah Skor Tiap Kelompok yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Kelompok I II III IV V VI VII VIII
Siklus 1 Skor Kel, Kategori 20 Hebat 20 Hebat 22.5 Hebat 20 Hebat 20 Hebat 20 Hebat 20 Hebat 20 Hebat
Siklus 2 Skor Kel. Kategori 20 Hebat 22.5 Hebat 25 Super 20 Hebat 20 Hebat 22.5 Hebat 20 Hebat 20 Hebat
Sumber : Hasil Penelitian Nilai Siswa Kelas VII A
Dari data siklus 1, semua kelompok merupakan kelompok hebat, dan pada siklus II ada satu kelompok menjadi kelompok super. Hal ini menunjukkan ada peningkatan hasil belajar dari tes awal ke tes akhir sebagai akibat penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Berdasarkan hasil tindakan pembelajaran dengan menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II di kelas VII A SMP Islam Paniis Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I dengan rata-rata 13,75 menjadi 15,06 pada siklus II. Dari tes awal ke tes akhir siklus I mengalami peningkatan rata-rata sebesar 7,56, tes awal ke tes akhir siklus II mengalami peningkatan rata-rata sebesar 8,81 dari tes akhir siklus I ke tes akhir siklus II meningkat sebesar 1,31. Untuk melihat ketercapaian KKM, skor siswa dikonversikan ke skala 100, dan diperoleh rata-rata nilai Siklus I 68,75 dan Siklus II 75,31. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Gambar 2 berikut.
Gambar 2 Skor Tes Awal, Tes Akhir dan Nilai Tes Akhir 10
Setiap peningkatan nilai tes dari tiap siklus menandakan adanya perbaikan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VII A SMP Islam Paniis Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain melihat ketercapaian KKM peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw II juga dapat dilihat dari skor pengembangan kelompok yang hampir semuanya merupakan kelompok super. Peningkatan hasil belajar dapat disebabkan karena model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II menuntut siswa untuk memahami materi dengan tuntas karena punya beban tanggung jawab untuk menyampaikan pada kelompok asal selain itu adanya reward berupa pengakuan kelompok super, hebat dan baik juga merupakan motivasi bagi siswa kelas VII A untuk memahami materi secara tuntas. Analisis Observasi Guru Dan Siswa Berdasarkan data hasil observasi bahwa aktivitas guru dan siswa dalam tiap siklusnya mengalami perbaikan dan peningkatan, dari siklus pertama, dan kedua. Hal ini bisa dilihat dari dilihat dari penilaian observer dari komentarnya. Analisis Hasil Wawancara Wawancara dilakukan setelah pembelajaran semua siklus selesai bertujuan untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran IPA pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Tabel 3 Hasil Wawancara terhadap Siswa No 1.
2.
3.
4.
Indikator Memberi pendapat tentang pembelajaran sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup dengan menggunakan model pembelajar an kooperatif tipe jigsaw II Membandingkan model pembe- lajaran kooperatif tipe jigsaw II dengan model pembelajaran lainnya. Menilai penerapan model pem- belajaran kooperatif tipe jigsaw II meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab soal. Membandingkan kegiatan pem- belajaran setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dengan model
11
Hasil Wawancara Sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup dapat dengan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II lebih menarik dan penuh tantangan membuat materi lebih mudah dipahami daripada seperti biasa digunakan Materi lebih cepat dipahami, karena dengan cara berdiskusi membuat konsep lama diingat. Menyenangkan, menarik dan menuntut untuk aktif dalam berdiskusi baik waktu diskusi di kelompok ahli maupun di
5.
lain Menjelaskan kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II.
kelompok asal. Guru harus memberi tahu terlebih dahulu materi yang akan didiskusikan dan tugas masing-masing suapaya mempersiapkan sumber dan bahan ajar lain.
Sumber: Hasil Penelitian Siswa berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II ini lebih baik diterapkan dalam pembelajaran, karena menarik dan menyenangkan, membuat siswa yang biasa tidak aktif menjadi termotivasi, baik dalam hal bertanya, mengeluarkan pendapat, dan siswa dituntut untuk menemukan konsep sendiri dan harus mampu menjelaskan kepada teman, kelompok ataupun guru. Berbeda dengan model pembelajaran umumnya hanya mendengarkan penjelasan atau uraian guru panjang lebar yang cenderung monoton dan membuat kita jenuh, yang pada akhirnya kita kurang nyaman dan kurang memahami materi yang diajarkan. Analisis hasil observasi guru dan siswa serta wawancara tentang respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II di kelas VII A SMP Islam Paniis Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya memperlihatkan adanya perbaikan serta peningkatan nilai siswa. Pada pelaksanaan tes untuk setiap siklusnya mengalami peningkatan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan pada penelitian mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup ternyata rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II. Ini berarti hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II meningkat sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada sub konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di kelas VII A SMP Islam Paniis Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan sebagai berikut : 1. disarankan kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw II pada pembelajaran materi Ciri-ciri Makhluk Hidup di kelas VII SMP;
12
2. dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II guru hendaknya melakukan tes awal di luar jam pelajaran, karena pembagian siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan nilai tes awal tersebut; 3. sebelum pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II guru sebaiknya menjelaskan dulu bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada sebelum jam pembelajaran sehingga tidak mengganggu waktu pembelajaran dan kahirnya menjadi terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II; dan 4. materi yang akan dipelajari sebaiknya ditugaskan dahulu untuk dibaca atau dipelajari pada pertemuan sebelumnya, sehingga semua siswa siap mendapatkan bagian materi apapun. DAFTAR PUSTAKA Kagan, Spencer. (1985). Dimensions of Cooprative Classroom Structures. In Learning to Cooperative, Cooperating to Learn, edited by Robert Slavin, et. al. New York : Plenum Press. [Online] tersedia di : http://books.google.co.id/books?id=R7_GB4QvhfAC&pg=PA71&lpg=PA71&dq =slavin+jigsaw+ii&source=bl&ots=awt2Vjg09s&sig=hBkCE3Sa9W2atVEjBGtr HNgysa8&hl=en&sa=X&ei=S5CdUrrQGsXDrAe9s4GoDw&redir_esc=y#v=one page&q=slavin%20jigsaw%20ii&f=false. Diunduh 7 Nop 2013 Kam-wing, Chan. (2004). Using ‘Jigsaw II’ in Teacher Education Programmes. Hong Kong Teachers’ Centre Journal, 3:91-97. Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: Grapindo. Sanjaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Penada Media Group. Suci, Dina. (2010). Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Mennggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II dan Group Ivestigaton pada Sub Konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup. (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 10 Tasikmalaya). Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Surahman, Endang. (2005). Classroom Action Research. Diktat Kuliah pada Mata Kuliah Penelitian Pendidikan Biologi II. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
13
