Sistem Informasi Geografis (SIG) Hasil Sumber Daya Hutan Dan Reboisasi Di Wilayah Perum Perhutani KPH Semarang Hendri Setiawan, Amiq Fahmi, S.Kom, M.Kom Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Dosen Pembimbing Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Abstrack
Perum Perhutani KPH Semarang merupakan salah satu KPH yang ada di Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah yang di beri kewenangan dalam pengelolaan kawasan hutan seluas 29.119,4 Ha , yang terdiri dari 2 bagian hutan yaitu bagian hutan Semarang Barat seluas 13.962,3 Ha dan Semarang Timur seluas 15.157,10 Ha dengan 9 wilayah pengelolaan 9 BKPH dan 35 RPH. Sistem informasi yang berbentuk geografis untuk menggambarkan dan menyediakan informasi untuk wilayah hutan KPH Semarang saat ini belum ada. Untuk menanggulangi masalah tersebut, maka dibutuhkan pemetaan untuk sumber daya hutan dan perencanaan reboisasi hutan. Aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan salah satu alternatif untuk melakukan berbagai macam proses-proses seperti: menyediakan sistem informasi geografis hasil sumber daya hutan, mengetahui kawasan hutan kabupaten semarang, membantu dalam perencanaan reboisasi, proses digitalisasi peta, melakukan proses overlay (tumpang tindih). Selain menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder, yaitu data yang di dapat langsung dari tempat dan dari referensi penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data dengan cara overlay. Proses overlay (tumpang tindih) sendiri merupakan metode utama dari proses analisa data pada peta. Hasil dari proses pemetaan ini diharapkan menghasilkan informasi mengenai pendataan hasil hutan dan untuk mendukung rencana reboisasi di wilayah hutan Perum Perhutani KPH Semarang, dengan adanya SIG (Sistem Informasi Geografis) dapat mempermudah dalam mendapatkan informasi mengenai hasil sumber daya hutan dan dapat membantu dalam perencanaan reboisasi serta masyarakat dapat mendapatkan informasi dan lebih mengenal hasil sumber daya hutan di wilayah Perum Perhutani KPH Semarang. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, Overlay, Sumber Daya Hutan
1.
Pendahuluan
Sebagai
1.1
mengusahakan
Latar Belakang Masalah
Perum Perhutani adalah Badan
BUMN,
kemanfaatan
Perum
Perhutani
pelayanan umum
dan
sekaligus
Usaha Milik Negara di Indonesia yang
memupuk
memiliki tugas dan wewenang untuk
prinsip
menyelenggarakan
Perhutani juga bertugas menjaga dan
pengurusan,
perencanaan,
pengusahaan
keuntungan
bagi
pengelolaan
berdasarkan perusahaan.
dan
melestarikan hutan, melakukan reboisasi
perlindungan hutan di wilayah kerjanya.
dan mencegah penebangan hutan secara
ilegal.Wilayah kerja Perum Perhutani
tidak mau tau tentang hutan di sekitar
meliputi seluruh Kawasan Hutan Negara
mereka.
yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah,
masyarakat tidak peduli pada hutan, akan
Jawa Timur, Jawa Barat dan Banten,
tetapi hanya sedikit orang yang peduli
kecuali kawasan hutan konservasi. Total
akan kelestarian hutan. Masyarakat juga
wilayah hutan yang dikelola oleh Perum
tidak tahu dengan jelas apa yang bisa di
Perhutani sebesar 2.566.889 ha, terdiri
hasilkan
atas Hutan Produksi seluas 1.454.176 ha
sebagainya. Kebanyakan dari masyarakat
(57%), Hutan Produksi Terbatas seluas
juga tidak tahu wilayah mana yang
428.795 ha (16%) dan Hutan Lindung
merupakan hutan produksi maupun hutan
seluas 683.889 ha.
lindung, dan wilayah hutan mana saja
Perum Perhutani KPH Semarang
yang
Memang
hutan,
dapat
jenis
hutan,
menghasilkan
dan
produksi
sumber
Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah
berdasarkan pemanfaatan lahan itu ada 3,
yang
dalam
yaitu hutan produksi, hutan produksi
seluas
terbatas, dan hutan lindung. Dengan
29.119,4 Ha , yang terdiri dari 2 bagian
adanya peta pemanfaatan lahan maka
hutan yaitu bagian hutan Semarang Barat
akan
seluas 13.962,3 Ha dan Semarang Timur
penanaman pohon dan dapat diketahui
seluas 15.157,10 Ha dengan 9 wilayah
apakah sudah sesuai pohon – pohon
pengelolaan 9 BKPH dan 35 RPH.
tersebut
Perum
Semarang
berdasarkan iklim, ketinggian tanah dan
bertanggung jawab penuh atas hutan
lokasi hutan tersebut, sehingga pada saat
yang berada di cakupan wilayahnya, tapi
reboisasi akan dapat mengevaluasi letak
apakah cukup hanya Perum Perhutani
pohon tersebut apakah sudah sesuai
saja yang menjaga hutan, tentu saja tidak.
dengan kriteria iklim, ketinggian, dan
Masyarakat juga harus berperan dalam
lahan hutan tersebut. Bila belum akan
penjagaan hutan, melakukan reboisasi
dilakukan
dan melakukan kegiatan untuk mencegah
produksi maksimal dan sesuai dengan
penebangan pohon secara ilegal.
fungsi hutan tersebut.
beri
pengelolaan
kewenangan
kawasan
Perhutani
hutan
KPH
Akan tetapi masyarakat sekarang
hutan.
semua
merupakan salah satu KPH yang ada di
di
daya
tidak
Karena
mempermudah
ditanam
Seiring
di
hutan
tata
lokasi
penyesuaian,
perubahan
ruang
tersebut
agar
zaman
hasil
dan
kurang peduli akan hutan, walaupun itu
berkembangnya teknologi informasi yang
hutan yang berada di kawasan tempat
pesat, banyak cara untuk mempermudah
tinggal mereka, dan masyarakat juga
informasi lokasi yang berbentuk peta,
salah satunya menggunakan SIG (Sistem
b. Bagaimana menyediakan informasi
Informasi Geografis) atau yang sering di
yang
sebut
mendukung
GIS
(Geographic
Information
System). Dengan menggunakan SIG kita
1.3
informasi, yang dapat menjelaskan lebih dan
geografis
rencana
untuk
Reboisasi
di
wilayah hutan KPH Semarang.
dapat melihat peta yang berbasis sistem
terperinci
berbasis
Batasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan
mempermudah
dari judul dan tujuan yang sebenarnya
pemahaman dari peta tersebut. Dengan
serta keterbatasan pengetahuan yang
adanya
geografis,
dimiliki penulis, maka penulis membuat
diharapkan masyarakat lebih mengenal
ruang lingkup dan batasan masalah yaitu:
sistem
informasi
jenis dan sumber daya hutan di sekitar
1.
Pembuatan
Sistem
Informasi
mereka, terutama di kabupaten semarang.
Geografis (SIG) kehutanan di wilayah
Karena yang akan dibahas disini adalah
Perum Perhutani KPH Semarang,
wilayah KPH semarang yang berada di
yang ada di kabupaten semarang
kabupaten semarang.
sehingga dapat memberikan informasi
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis
memilih
Informasi
“
judul
Geografis
Sistem
(SIG)
Perum
masyarakat dan untuk mendukung
Hasil
Sumber Daya Hutan Dan Reboisasi Di Wilayah
mengenai hasil dan jenis hutan kepada
Perhutani
proses Reboisasi. 2.
KPH
Software
yang
mendukung
digunakan
perancangan
untuk sistem
Semarang”. Untuk mendukung sumber
komputer tersebut adalah Arc View
informasi perencanaan Reboisasi.
3.3.
1.2
Rumusan Masalah
3.
Dalam penyusunan penelitian ini, maka
penulis
memberikan
berbatas
batasan
terhadap masalah yang dijadikan acuan
Pembuatan sistem informasi hanya aplikasi
saja,
tidak
di
konversikan ke dalam bentuk Web. 4.
Karena keterbatasan data, maka data
dasar dalam penyusunan penelitian ini,
yang di gunakan sebagai kriteria
yaitu:
reboisasi hanya ketinggian tanah dan
a. Bagaimana membuat sistem informasi geografis memudahkan
kehutanan masyarakat
yang untuk
rawan longsor. 1.4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah di
mengenal wilayah dan hasil hutan di
rumuskan
kawasan kehutanan KPH semarang,
penyusunan dari laporan ini adalah :
yang ada di kabupaten semarang.
sebelumnya,
maka
tujuan
a. Membuat Sistem Informasi Geografis
digunakan sebagai bahan referensi
(SIG) kehutanan yang memudahkan
dan
masyarakat untuk mengenal wilayah
memahami masalah yang sama. Dan
dan hasil hutan di kawasan kehutanan
sebagai
sarana
untuk
KPH semarang, yang ada di kabupaten
sejauh
mana
pemahaman
semarang.
penguasaan
b. Menyediakan
informasi
melalui
kerangka
acuan
materi
dalam
mengukur
kuliah
dan yang
diberikan.
Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mendukung rencana Reboisasi
2.
Metode Penelitian
di wilayah hutan Perum Perhutani
2.1
KPH Semarang. 1.5
Fokus Penelitian
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini akan terfokus pada pendataan dan
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan
penyedia informasi hasil sumber daya
harapan dapat memberikan manfaat,
hutan, penentuan pos penjagaan hutan,
diantaranya.
dan pendukung perencanaan reboisasi.
1.
Menyediakan
sistem
informasi
tentang hasil dan jenis wilayah
2.
Perum
4.
hutan di
Perhutani
Jenis
Dan
Pengumpulan
Data
KPH
Jenis data yang akan digunakan
Semarang.
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Bagi perusahaan diharapkan dapat
1.
menerapkan
3.
2.2
sistem
ini
guna
Data Primer Pengambilan data primer dilakukan
membantu pihak perusahaan dalam
melalui cara-cara sebagai berikut:
mengenalkan hasil sumber daya
a. Wawancara (Interview)
hutan kepada masyarakat dan untuk
Pengumpulan
mendukung rencana Reboisasi.
wawancara ini dilakukan untuk
Bagi
mencari
penulis
dapat
menambah
data
data
dan
dengan
informasi
wawasan tentang Sistem Informasi
tentang hal-hal yang dibutuhkan
Geografis terutama untuk mengenali
dalam penelitian. Wawancara
wilayah
dilakukan dengan lembaga atau
kehutanan
di
KPH
Semarang.
instansi yang dijadikan objek
Bagi akademik hasil penelitian ini
penelitian.
diharapkan berguna bagi Universitas
dilakukan lebih menitikberatkan
Dian Nuswantoro Semarang sebagai
pada
bahan
Semarang,
informasi
dan
dapat
Wawancara
wilayah
hutan tempat
yang
KPH pos
penjagaan,
dan
standarisasi
Gambar 2.3 : Flowchart
kelestarian hutan. 2.
Pembuatan Peta Pendataan SDH dan
Data Sekunder
Reboisasi
Guna mendapatkan data, gambaran
2.4
dan keterangan yang lebih lengkap
Objek Penelitian
Penelitian ini akan di lakukan di
peneliti
menggunakan
studi
kantor dinas Perum Perhutani KPH
literatur
dengan
cara
semarang, yang beralamat jln. Dr. Cipto
mengumpulkan dan mempelajari
no. 99 Semarang. Untuk pengumpulan
literatur yang berkaitan dengan
informasi
Sistem Informasi Geografis dan
diperlukan.
dan
data-data
yang
data-data kehutan serta reboisasi. Sumber literatur berupa buku teks,
3.
Analisa Dan Pembahasan
paper, jurnal, karya ilmiah, dan
3.1
situs-situs penunjang.
3.1.1
2.3
Desain Sistem
Sistem
Teknik Analisis Data
Teknik
analisis
data
Model – Model Perancangan
yang
digunakan dalam pembuatan penelitian
3.1.1.1 Contex Diagram peta_kab.smg
ini adalah menggunakan teknik overlay
wilayah_&_jenis_hutan_kab.smg
(Tumpang Tindih) peta. Proses overlay
yang dijelaskan pada gambar dibawah ini. [Gambar 3.1]
laporan_jenis_hutan_di_kab_smg
1 jenis_pohon
sendiri dibagi kedalam 4 tahap.seperti
laporan_hutan_kab_smg
PSDH letak_jenis_pohon
ketinggian_tanah
laporan_penanaman_pohon_sesuai
SIG SDH & reboisasi
laporan_jenis_pohon laporan_observasi laporan_letak_pohon
laporan_ketinggian_tanah
kriteria_jenis_pohon
Gambar 3.1 : Contex Diagram
pimpinan KPH semarang
3.1.1.2 Decomposisi Diagram
3.1.1.4
0 GIS SDH & Reboisasi
DFD Level 1 Proses 1
11
15
observasi wiljenhut
wil & jenis hutan
wil & jenis hutan
wil & jenis hutan
laporan wiljenhut
laporan wilayah & jenis hutan
data wil & jenis hutan 2 Informasi
1 observasi
12 PSDH data jenis pohon
2.1 Informasi dan hasil survey
2.2 Informasi wilayah hutan
2.3 Informasi hasil hutan
16
observasi jenis pohon
jenis pohon jenis pohon
jenis pohon
laporan jenis pohon
1.3 Observasi letak pohon
1.4 Ketinggian tanah
17 letak_pohon letak_pohon
ketinggian tanah
14
1.6 Laporan jenis pohon
1.8 Laporan ketinggian tanah
1.7 Laporan letak pohon
letak_pohon
laporan letak pohon
kriteria jenis pohon laporan letak pohon
data_ketinggian_tanah observasi ketinggian tanah
1.5 Laporan wilayah dan jenis hutan
kriteria jenis pohon
ketinggian tanah
ketinggian tanah
18 laporan ketinggian tanah
ketinggian_tanah
Gambar 3.4 : DFD Level 1 Proses 1
Gambar 3.2 : Decomposisi 3.1.1.5 DFD Level 1 Proses 2
Diagram
3.1.1.3 DFD Level 0 peta_kab.smg
peta kab semarang
peta kab semarang
laporan_wilayah_&_jenis_hutan
wilayah_&_jenis_hutan
21 informasi dan hasil survey
laporan_jenis_pohon
wil & jenis hutan
jenis_pohon 1 letak_jenis_pohon
wil & jenis hutan
laporan_letak_pohon laporan_ketinggian_tanah
Observasi
kriteria_jenis_pohon
jenis pohon
jenis pohon
ketinggian_tanah
letak_jenis_pohon ketinggian_tanah
PSDH jenis_pohon
jenis_pohon wilayah_&_jenis_hutan
letak_jenis_pohon
laporan survey
22 informasi wilayah hutan
pimpinan KPH Semarang
wilayah hutan
letak jenis pohon
ketinggian tanah
23 informasi hasil hutan
hasil hutan
ketinggian_tanah
Gambar 3.5 : DFD Level 1
jenis_pohon
wilayah_&_jenis_hutan
Proses 2
2
Informasi
laporan_letak_pohon_sesuai
letak jenis pohon
ketinggian tanah
letak_jenis_pohon
wilayah_&_jenis_hutan
pimpinan KPH semarang
ketinggian_tanah
laporan_survey
Gambar 3.3 : DFD Level 0
observasi letak pohon sesuai
kriteria jenis pohon 13
1.2 Observasi jenis pohon
laporan jenis pohon
data_letak_pohon
observasi letak pohon
1.1 Observasi wilayah dan jenis hutan
19 pimpinan KPH Semarang
3.2
hutan berdasarkan pemanfaatan
Input Dan Output Data
3.2.1 Data kabupaten semarang Untuk
membuat
lahannya, yang berupa peta serta SIG
kehutanan kabupaten semarang, hal
pertama
atributnya. 3.2.3
Letak jenis pohon
yang
diperlukan
dari
kabupaten
pohon yang berada dikawasan
semarang tersebut baik data grafis
adalah data apa sajakah jenis
maupun non-grafis. Data yang
pohon yang berada di kawasan
paling penting disini adalah peta
hutan
kabupaten
jumlah persentase dari populasi
adalah
data
semarang,
yang
Letak
jenis
tersebut,
berfungsi untuk regristrasi dan
pohon
digitasi peta.
hutan tersebut.
Regristrasi
peta
adalah
3.2.4
dengan
peta
aslinya,
yang
berupa
di
kawasan
Ketinggian Tanah
penentuan titik koordinat agar sesuai
terbanyak
pohon atau
Data ketinggian tanah yang berada di kabupaten semarang,
regristasi peta bertujuan agar peta
data
yang
digitasi
menentukan letak pohon yang
koordinat
sesuai. Data ini diambil dari peta
akan
kita
mempunyai
sistem
yang
dan
benar
seragam,
oleh
diperlukan
skala
yang
karena
titik-titik
itu
ini
topografi
diperlukan
kabupaten
untuk
semarang
(gambar 4.8).
kontrol
(minimal 4 titik yang menyebar pada peta) yang nantinya akan dipakai untuk acuan registrasi peta tersebut. Sedangkan digitasi adalah
proses
merubah
peta
analog ke peta digital. 3.2.2 Data
Wilayah
Dan
Gambar 3.6 : Contoh Data
Jenis
Ketinggian Tanah
Hutan Data ini merupakan data
3.2.5
Jenis Pohon
hutan
Jenis pohon adalah data
kabupaten semarang dan berada
yang berisi apa sajakah jenis
di kecamatan manakah kawasan
pohon yang berada di kawasan
hutan tersebut serta jenis-jenis
hutan kabupaten semrang, yang
dimana
letak
kawasan
diambil dari presentase populasi
3.4
terbanyak.
Analisa Kesesuaian Pohon Untuk Rencana Reboisasi
3.2.6 Kriteria Pohon Berisi
tentang
kriteria
pohon yang memenuhi syarat untuk
ditanam
reboisasi,
di
rencana
yang
dipilih
berdasarkan kesesuaian habitat, nilai produksi, dan fungsi lebih dari pohon tersebut. 3.2.7 Rawan longsor Adalah data peta daerah rawan longsor semarang yang diambil dari peta tata ruang kabupaten semarang, yang berisi daerah mana sajakah yang masuk daerah rawan longsor dan hanya diambil daerah yang berada atau dekat dengan kawasan hutan KPH Semarang
(hutan
kabupaten
semarang). 3.3
pembuatan SIG ini adalah dengan menggunakan teknik analisis overlay, dengan
metode
itu
dapat
diketahui kesesuaian penanaman pohon di kawasan hutan kabupaten semarang guna
menghasilkan
informasi
penanaman pohon yang sesuai untuk rencana reboisasi.
Pada gambar diatas dapat dilihat sumber daya
hutan yang ada di
kabupaten semarang, selanjutnya peta tersebut
akan
di
jadikan
bahan
observasi untuk mengetahui apakah pohon tersebut sudah sesuai ditanam di kawasan
tersebut.
Dengan
teknik
overlay (tumpang tindih peta) akan dilakukan pengecekan apakah sudah sesuai pohon-pohon tersebut atau belum
Metode analysis
Metode yang digunakan untuk
dimana
Gambar 3.6 : SDH Kabupaten Semarang
sesuai, dengan di overlay dengan peta ketinggian tanah dan daerah rawan longsor,
sehingga
diketahui
pohon
mana yang cocok ditanam dikawasan tersebut. Dalam hal ini telah dipilih 3 jenis pohon yang sesuai di tanam di wilayah kehutanan
kabupaten
semarang,
pemilihan jenis pohon tersebut karena mempunyai kualitas dan fungsi lebih dari pada pohon lain yaitu pohon Jati,
Mahoni, dan Sengon. Berikut adalah kriteria jenis-jenis pohon tersebut. 3.5
Laporan Analisis Dan Hasil
Dari penggunaan teknik overlay yang diterapkan di SIG di dapatkan informasi sumber daya hutan yang berada di kabupaten semarang, kawasan hutan dari segi pemanfaatan lahan, serta letak pohon sesuai yang di jadikan peta rencana reboisasi KPH Semarang. Dan
Gambar 3.8 : Peta Sumber Daya Hutan
peta rencana reboisasi dapat di jadikan acuan
untuk
dilakukan
reboisasi
guna
yang
akan
mendapatkan
hasil
Kabupaten Semarang 2013
produksi dan pemanfaatan lahan yang optimal. Berikut adalah hasil dari SIG menggunakan teknik overlay.
Gambar 3.9 : Peta Rencana Reboisasi Perum Perhutani KPH Semarang
Gambar 3.7 : Kawasan Hutan Kabupaten Semarang Berdasarkan Pemanfaatan Lahannya.
4.
Kesimpulan Dan Saran 4.1
Kesimpulan
Setelah melakukan digitasi peta kabupaten semarang dengan teknik overlay,
maka
kehutanan
dihasilkanlah
kabupaten
peta
semarang
berdasarkan pemanfaatan lahannya dan sumber
daya
dikabupaten
hutan semarang.
yang Dari
berada peta
tersebut di lakukan analisis kembali
DAFTAR PUSTAKA
dengan
sehingga
1. Riezki Aji, Septian. 2010. Penggunaan
didapatkan suatu informasi yang dapat
Sistem Informasi Geografis (GIS)
dijadikan acuan rencana reboisasi yang
dalam
akan dilakukan KPH Semarang.
Pemadam Kebakaran di Kecamatan
teknik
overlay
Dan itu membuktikan bahwa
Penentuan
Lokasi
Pos
Banyumanik.
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat
2. Mutia, Nuning & Firdaus. 2011.
digunakan sebagai suatu cara untuk
Pemetaan Ancaman Bencana Tanah
menentukan lokasi pohon yang sesuai
Longsor di Kota Kendari. Jurnal
sehingga dapat meningkatkan hasil
Aplikasi Fisika Volume 7 Nomor 1.
produksi dan pemanfaatan lahan yang
Kendari.
optimal. Dan diharapkan rekomendasi ini berguna dan bermanfaat. 4.2
ormasi_geografis, di akses tanggal 20
Saran
april 2013.
Penentuan sesuai
letak
pohon
diharapkan
yang
diterapkan
direboisasi KPH Semarang guna untuk meningkatkan
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_inf
5. GIS Konsorium Aceh Nias. 2007. Modul Pelatihan GIS Tingkat Dasar.
mengoptimalkan pemanfaatan lahan,
Staff Pemerintahan Kota Banda Aceh.
ditambahkan
produksi
akses tanggal 20 april 2013
dan
serta
hasil
4. http://id.wikipedia.org/wiki/hutan,di
jumlah
dari
6. http://arcview-belajar-
keseluruhan pohon dan letak pohon
mudah.webs.com/introducingarcview.
secara rinci serta kode dari masing –
htm, diakses tanggal 5 April 2013.
masing area hutan serta BKPH nya dan
7. http://www.artikellingkunganhidup.co
jenis tanah serta iklim, karena sulit
m di akses tanggal 25 April 2013.
mendapat informasi dan data yang
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Reboisasi
dibutuhkan
maka
menambahkan
data
penulis –data
tidak tersebut.
di akses tanggal 25 April 2013. 9. Puntodewo, Atie, Dkk.2003. Sitem
Sistem informasi geografis juga dapat
Informasi
Geografi
di
Pengelolaan
SDA.
tambahkan
di
website
KPH
Semarang guna membantu masyarakat maupun
pelajar
untuk
mencari
informasi tentang kehutanan kabupaten semarang dan membuat website lebih informatif.
Center
Untuk for
International Forestry Research 10. http://diklatgeospasial.blogspot.com/2 012/03/manfaat-sigsistem-informasigeografis.html