KONTRIBUSI PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) TERHADAP PEMBANGUNAN FISIK DI KELURAHAN SETIAWARGI KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA The Contribution of Community-Based Environmental Settlement Arrangement (PLPBK) Program to the Physical Development in Setiawargi Village Tamansari Subdisctrict Tasikmalaya City
Nedi Sunaedi1 (
[email protected]) Khoerul Matin2 (
[email protected]) Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT The background of this research begins from the reason that Setiawargi Village has been chosen to Community-Based Environmental Settlement Arrangement (PLP-BK) program as the society builds the independent Agency for Community Self-reliance (BKM) successfully. The main problem discussed in this research is how the implementation of Community-Based Environmental Settlement Arrangement (PLP-BK) program in Setiawargi Village is and how the physical development conducted by Community-Based Environmental Settlement Arrangement (PLP-BK) program in Setiawargi Village is. The hypothesis of this research is the implementation of PLP-BK program in Setiawargi Village that consists of preparation stage, participative planning stage, social marketing stage, and construction stage. The physical development conducted by PLP-BK is the development of infrastructure that supports Tonjong Waterfall as the tourism place. The method used in this research is descriptive method and the technique of collecting the data done through observation, interview, questionnaire, documentation, and literary study. The technique of taking the sample is done by random sampling technique as many 2% or 62 respondents of society and purposive technique 100% that consists of 2 respondents, they are the Head of Setiawargi Village and the Coordinator of Setiawargi PLP-BK program. The technique of analyzing the data in this research used the simple percentage formula (%). The research result shows that the implementation of PLP-BK program in Setiawargi Village consists of preparation in the form of socialization, survey, and workshop, the planning involves the society actively, social marketing of priority areas, and the construction. The construction consists of the construction and recovery of road, TPT (Tembok Penahan Tanah) construction, drainage, and the construction of infrastructure that supports another tourism area such as the construction of Gazebo and MCK. The researcher’s suggestion to the PLP-BK program is that it needs the continuous development in order to fulfill the society’s needs. It is also suggested to the next researchers to find some complex topics to discuss.
1
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Pembangunan berkelanjutan pada prinsipnya adalah kondisi dimana
masyarakat
mampu
meningkatkan
kualitas
lingkungan
permukimannya dengan berbasis pada tiga pilar utama, yakni (1) Orientasi yang bertumpu bertumpu perubahan perilaku (attitude), (2) Orientasi Pengelolaan oleh masyarakat sendiri (self community management), serta (3) Orientasi Inovasi dan kreativitas masyarakat (entrepreneurship) (PNPM P2KP, 2007). Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan secara nyata kebijakan peningkatan kualitas lingkungan permukiman dengan pendekatan Tridaya adalah melalui pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang berlangsung sejak tahun 1999 hingga kini. Tahun 2008 secara penuh P2KP menjadi Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
Perkotaan
(PNPM
Mandiri
Perkotaan). Sebagai bagian dari PNPM Mandiri maka tujuan, prinsip dan pendekatan yang ditetapkan dalam PNPM Mandiri juga menjadi tujuan, prinsip dan pendekatan PNPM Mandiri Perkotaan. Setelah itu pada tahun 2009,
terdapat
penguatan-penguatan
konsep
maupun
kebijakan
pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan sebagai upaya mendorong kemandirian masyarakat serta pemda dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayahnya masing-masing. Kelurahan Setiawargi adalah salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tasikmalaya. Sejumlah permasalahan di Kelurahan Setiawargi seperti infrastuktur wilayah yang rendah, kemiskinan serta potensi geografis yang belum teroptimalkan menjadi pemicu ditetapkan dan dipilihnya Kelurahan Setiawargi pada tahun 2009 ke dalam Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) seiring dengan keberhasilan masyarakat dalam membangun Badan Keswadayaan
2
Masyarakat (BKM) menuju mandiri. Program ini merupakan intervensi dari Program Penanganan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang stimulasinya kearah keberhasilan masyarakat dalam membangun lembaga kemasyarakatan yang partisipatif. Melalui Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) atau Neighbourhood Development (ND) yang merupakan
peningkatan
dari
P2KP
(Program
Penanggulangan
Kemiskinan Perkotaan) dengan penekanan khusus pada penataan prasarana
lingkungan
dan
kualitas
hunian
guna
mendukung
pengembangan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan pemberdayaan sumber daya manusia dengan memperhatikan tatanan sosial masyarakat yang direncanakan dan dibangun dengan pendekatan kolaboratif antara bottom up approach (partisipasi masyarakat) dan top down approach (partisipasi pemerintah dalam hal ini pemda setempat dan stakeholders lainnya) merupakan salah satu alternatif pembangunan perkotaan yang optimal saat ini. Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK),
memuat
suatu
arahan
rencana
dan
program-program
pembangunan kawasan pemukiman yang komprehensif (menyeluruh), terpadu dan berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip - prinsip perencanaan partisipatif dan pendekatan TRIDAYA (Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan). Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas
(PLP-BK)
di
Kelurahan
Setiawargi
ini
bertujuan
mengembangkan kawasan-kawasan prioritas yang telah ditentukan arahan perkembangannya serta pembangunan yang diharapkan sesuai dengan tujuan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) secara umum. Sesuai dengan tujuannya bahwa program ini mewujudkan masyarakat yang sadar akan lingkungan dan permukiman mereka serta mengembangkan potensi geografis dan sumberdaya alam yang ada di lingkungannya sebagai penunjuang perekonomian masyarakat.
3
2. Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah: a. Dapat mengetahui pelaksanaan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. b. Dapat pembangunan fisik yang dilakukan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. 3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2002: 63) . Dengan maksud memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai Kontribusi Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) terhadap pembangunan fisik di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya dengan menekankan pada masalah-masalah yang aktual pada masa sekarang dan tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi lebih jauh dapat menganalisis dan menginterpretasikan arti dari data tersebut yang telah diperoleh lalu membuktikan hipotesis yang diajukan. Adapaun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat setempat sebanyak 62 KK (Kepala Keluarga) serta sampel Kepala Kelurahan dan Koordinator program. B. PEMBAHASAN 1.
Pelaksanaan Program Penataan Lingkungan Permukiman
Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Pelaksanaan merupakan serangkaian upaya melalui tahapantahapan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suatu program yang direncanakan agar program tersebut dapat terarah sesuai dengan harapan
4
dan tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program tersebut yaitu meliputi: a. Tahapan Persiapan
Persiapan
merupakan
suatu
bentuk
upaya
dalam
mempersiapkan suatu hal demi kelancaran suatu kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam suatu pelaksanaan program, tentunya perlu adanya
persiapan
sebagai
langkah
awal
dalam
mewujudkan
pelaksanaan yang lebih terarah dan siap dalam segala bentuk tujuan dari pelaksanaan program. Dalam program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi persiapan dilaksanakan secara menyeluruh mulai dari sosialisasi, survey dan lokakarya di berbagai tingkatan orientasi. Karena itu tahapan persiapan merupakan suatu hal yang berpengaruh kepada keberhasilan program. b. Tahapan Perencanaan Partisipatif
Perencanaan
merupakan
serangkaian
pemilihan
dengan
menetapkan suatu tujuan yang akan dilaksanakan melalui penentuan kegiatan-kegiatan yang dapat dijadikan prosedur dalam program ataupun kegiatan tertentu. Sedangkan perencanaan partisipatif adalah suatu perencanaan dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebagai unsur utama dalam penetapan suatu rencana kegiatan. Masyarakat adalah unsur yang paling penting yang harus diperhitungkan dalam perencanaan program. Sebab aspirasi mereka dapat dibutuhkan dalam penentuan langkah yang akan dilaksanakan dalam program sesuai dengan acuan program yang berprinsip bottom up planning. Perencanaan dapat dilakukan oleh pemerintah saja ataupun oleh masyarakat saja serta dapat dilakukan pemerintah bersama-sama dengan masyarakat. Pada
tahap
perencanaan
partisipatif
program
Penataan
Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi, menghasilkan tahapan-tahapan kegiatan dan terbentuknya
5
berbagai unsur pelaksana program yang meliputi; pengorganisasian dengan terbentuknya Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) yang di ketuai oleh Ahmad Sirajudin, Tenaga Ahli Pendamping Perencanaan (TAPP) yang di ketuai oleh Nurdiana, dan Tim Pelaksana Pembangungan
(TPP)
Kelurahan
Setiawargi
serta
terbuatnya
dokumen-dokumen perencanaan seperti dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2011-2015 Kelurahan Setiawargi, Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan Setiawargi, dan dokumen Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Kelurahan Setiawargi. Pada tahap perencanaan partisipatif ini, tentunya masyarakat adalah unsur utama yang harus diperhitungkan keterlibatannya. Tahap ini melibatkan unsur masyarakat melalui musyawarah dan dalam perencanaan ada kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian dalam tahap perencanaan partisipatif ini, masyarakat berperan aktif demi terwujudnya program yang akan dilaksanakan. c. Tahap Pemasaran Sosial
Pemasaran sosial yang dimaksud dalam program ini adalah suatu upaya dalam memperkenalkan program yang akan dilaksanakan kepada stakeholder dan intansi-intansi lainnya agar terjalin kerjasama berupa bantuan sosial yang saling menguntungkan. Dalam pemasaran sosial ini terdiri dari unsur-unsur kegiatan yang telah ditetapkan dalam perencanaan yang dipasarkan secara mediasi oleh tim pemasaran. Unsur-unsur kegiatan tersebut meliputi kawasan-kawasan yang menjadi prioritas arah perkembangannya yang terlebih dahulu dilakukan pemetaan swadaya untuk menggali potensi suatu wilayah. Pemasaran sosial program PLPBK di Kelurahan Setiawargi terdiri dari kawasan-kawasan prioritas yang menjadi objek pemasaran untuk diperkenalkan tujuan program yang akan dilaksanakan. Mengenai tahap pemasaran sosial program PLPBK di Kelurahan
6
Setiawargi ini, masyarakat kurang mengetahui tujuan utama dalam pemasaran sosial. d. Tahap Pelaksanaan Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu kegiatan dengan tahapantahapan tertentu dalam mencapai tujuan kearah yang lebih baik dan menciptakan sesuatu yang baru yang tadinya tidak ada menjadi ada, yang tadinya rusak menjadi baik. Menurut Bintarto (1983:106), pembangunan dapat diartikan sebagai kegiatan merombak secara bertahap dengan menjalankan tumbal sulam, atau dengan menciptakan sesuatu yang baru. Pembangunan juga dapat diartikan sebagai implementasi dari hasil-hasil perencanaan yang telah disepakati bersama oleh pelaksana pembangunan. Sedangkan pelaksanaan pembangunan merupakan perwujudan dari segala bentuk kegiatan yang telah disepakati dan direncanakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada umunya. Seperti halnya dalam program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi, bahwa program ini diiringi rasa antusias masyarakat yang berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunannya, karena masyarakat berharap setelah dilaksanakan pembangunan dapat mempermudah untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada umumnya. 2. Pembangunan Fisik yang Dilakukan oleh Program Penataan
Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Pembangunan fisik yang dilakukan berupa pembangunan infrastuktur yang menunjang kawasan wisata Curug tonjong. Kawasan wisata adalah suatu tempat dimana terdapat orang yang berkunjung ke daerah tersebut karena memiliki karakteristik yang menjadi objek keindahan. Kawasan wisata tentunya perlu penataan dari segi infrastuktur agar kawasan wisata tersebut dapat terkelola dengan baik
7
dan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Tentunya setelah itu semua terjadi, efeknya adalah kepada masyarakat sekitar sebagai pengelola kawasan. Infrastuktur itu sendiri merupakan prasarana yang menunjang suatu kegiatan agar mempermudah dari kegiatan yang dilakukannya. Dalam program ini infrastuktur yang dibangun adalah meliputi: a.
Pembangunan TPT (Tembok Penahan Tanah) dan Drainase Tembok penahan tanah (TPT) merupakan bangunan yang
digunakan untuk menahan tanah pada lahan kritis atau pada lahan dengan kemiringan tertentu untuk menghindari pergerakan tanah. Sedangkan drainase adalah suatu bangunan tempat laju saluran air yang digunakan untuk memperlancar saluran air yang berasal dari luar (hujan). Pembangunan TPT (Tembok Penahan Tanah) dan Drainase di Kelurahan Setiawargi melalui program Penataan Lingkungan Permukiman
Berbasis
Komunitas
(PLP-BK)
di
Kelurahan
Setiawargi dilakukan dibeberapa titik yang teridentifikasi terdapat di lahan kritis yang kemungkinan terjadi longsor (land slide). Tentunya pembangunan tersebut berdampak pada masyarakat yang merasakan manfaatnya yang terbukti pada jawaban responden sebesar 67,74% yang merasakan manfaat pembangunan TPT itu untuk meminimalisir longsor dan jawaban responden sebesar 32,26% menyatakan manfaatnya adalah memperlebar jalan. Sedangkan
dengan
adanya
perbaikan
drainase
masyarakat
mendapatkan manfaat saluran air menjadi lancar hal itu dapat dilihat dari jawaban responden sebesar 74,19% yang menyatakan perbaikan drainase bermanfaat untuk kelancaran saluran air. b.
Pembangunan dan Perbaikan Jalan Jalan merupakan prasarana untuk melayani pergerakan
manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Keberadaan jalan sangat dibutuhkan masyarakat untuk berinteraksi dan berkorelasi
8
dengan masyarakat lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembangunan dan perbaikan infrastuktur jalan tentunya harapan semua masyarakat. Dalam hal ini perbaikan dan pembangunan jalan tertuju pada peningkatan infrastuktur kawasan wisata Curug Tonjong dan daerah sekitarnya yang menjadi koridor ke kawasan tersebut. Mengingat pentingnya jalan, sebagai sarana transportasi melaui program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi dilaksanakan pembangunan dan perbaikan jalan yang berlokasi di kawasan wisata Curug Tonjong sesuai dengan kesepakatan dan perencanaan. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kualitas jalan setelah adanya program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmlaya. c.
Pembangunan Gazebo dan MCK Gazebo merupakan suatu jenis bangunan semacam rest
area (tempat peristirahatan) yang berada di suatu kawasan tertentu yang dimana orang-orang berkunjung. Sedangkan MCK adalah bangunan tempat pembuangan serta kebutuhan manusia dalam hal kebersihan jasmani. Dalam hal ini pembangunan Gazebo dan MCK dimaksudkan
untuk
memperlengkap
sarana
dan
prasarana
penunjang di kawasan Curug Tonjong untuk memfasilitasi pengunjung demi kelancaran kegiatan yang akan dilakukan. B. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai kontribusi program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi sebagai berikut: a.
Pelaksanaan program Penataan Lingkungan Permukiman
Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi terdiri dari;
9
tahap persiapan, perencanaan pasrtisipatif, pemasaran sosial dan pelaksanaan pembangunan. Pembangunan fisik yang dilakukan program Penataan
b.
Lingkungan
Permukiman
Berbasis
Komunitas
(PLP-BK)
di
Kelurahan Setiawargi adalah pembangunan jalan, TPT (Tembok Penahan Tanah), drainase, geazebo dan MCK dalam upaya pembangunan onfrastuktur penunjang kawasan wisata Curug Tonjong. 2. Saran
Adapun saran yang disampaikan penulis mengenai program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi adalah: 1. Dalam persiapan dan perencanaan program diharapkan lebih pada
pendekatan masyarakat untuk mengetahui secara detail permasalahan yang ada di msayarakat demi mempermudah kelancaran dan tujuan pembangunan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umunya di Kelurahan Setiawargi. 2. Kepada masyarakat diharapkan dapat memelihara secara penuh hasil
pembangunan yang telah dilakukan oleh program. 3. Kepada pemerintah dan pelaku program diharapkan dapat menindak
lanjut
program-program
yang
belum
terlaksana
yang
terlah
direncanakan sebelumnya agar masyarakat tidak merasa terus menunggu keberlangsungan lanjutan dari pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi V). Jakarta: Rineka Cipta Bintarto, R. (1983). Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. 10
Draft Pedoman Pelaksanaan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) 2007. Sumaatmadja, Nursid. (1988) Studi Geografi : Suatu Pendekatan Dan Analisa Keruangan, Alumni Bandung. Sumaatmadja, Nursid. (1988). Geografi Pembangunan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
11