1 PENDAHULUAN Latar Belakang Potensi kepariwisataan di Indonesia sangat besar. Sebagai negara tropis dengan sumberdaya alam hayati terbesar ketiga di dunia, sangat wajar bila pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap sektor ini. Sektor pariwisata merupakan sektor non-migas penting sebagai sumber devisa negara. Undang-undang No.9 Tahun 1990 Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan kepariwisataan adalah untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Sektor pariwisata akan dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan devisa serta memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dengan tetap menjaga kelestarian alam dan budaya bangsa yang dipunyai setiap wilayahnya. Spillane (1994) menyatakan bahwa selain karena besarnya potensi yang dimiliki Indonesia bagi pengembangan pariwisata, perhatian pemerintah terhadap sektor pariwisata yang semakin meningkat ditunjang oleh beberapa faktor lainnya yaitu makin berkurangnya peranan minyak sebagai penghasil devisa dari waktu ke waktu, dan prospek pariwisata yang cenderung meningkat secara konstan. Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Memparpostel No/KM.47/PW.DOW/MPPT-89 dan No.204/KPTS/HK.050/4/ 1989 menetapkan suatu bentuk pariwisata yang dikaitkan dengan pertanian, yang disebut agrowisata. Agrowisata atau agroturisme adalah aktivitas wisata ke daerah pertanian, tidak hanya menikmati hasil pertaniannya, tetapi lebih luas menikmati ekosistemnya bahkan lingkungannya secara umum. Koswara (2005) mendefinisikan wisata agro sebagai salah satu jenis wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai obyek wisata dan memadukan antara kegiatan pertanian dan kegiatan wisata. Wisata agro bukan semata merupakan usaha yang menjual jasa bagi pemenuhan kebutuhan konsumen akan pemandangan yang indah dan udara yang segar, namun juga dapat berperan sebagai media promosi produk pertanian, menjadi media pendidikan bagi masyarakat (mulai dari pendidikan tentang kegiatan usaha di bidang pertanian sampai kepada pendidikan tentang keharmonisan dan kelestarian alam). Pengembangan agrowisata di Indonesia sebagai alternatif kegiatan bisnis, pada tahun-tahun terakhir ini banyak diminati oleh kalangan pengusaha di Indonesia, antara lain Taman Wisata Mekarsari di Cileungsi, Bogor; Taman Bunga Nusantara di Cipanas, Cianjur; Taman Bunga Floribunda di Cibodas, Jawa Barat; Kebun Durian Warso di Kecamatan Jeruk, Bogor; PT.Kusuma Agrowisata di Batu, Malang, dan lain-lain. Propinsi Jawa Barat memiliki sejumlah tempat wisata sangat beragam untuk dinikmati. Keberagaman tempat wisata tersebut mendorong minat para wisatawan untuk berkunjung. Pengembangan pariwisata di Jawa Barat terbagi dalam berbagai sektor seperti pertanian, suaka alam, dan taman. Setiap sektor wisata tersebut memiliki keunikan atau daya tarik tersendiri tergantung dari bentuk usaha yang dilakukan ataupun kondisi yang layak untuk dijadikan sebagai tempat wisata. Obyek-obyek wisata agro yang ada di Jawa Barat hingga tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Kawasan wisata agro di Jawa Barat tahun 2011
Wisata agro Taman Wisata Mekarsari Kebun Wisata Pasir Mukti Kebun Raya Bogor Taman Bunga Nusantara Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas Batulawang-Afdeling Cisaga Kebun Percobaan Pasir Sarongge Peternakan Ayam Pelung Horticulture Research Institute Lembang Kebun Anggrek dan Tanaman Hias Balai Inseminasi Buatan Lembang Perkebunan Gunung Mas PTP XII (PTPN VIII) Perkebunan Gambung Perkebunan Rancabali PTP XII (PTPN XIII) Perkebunan Kelapa Sawit Seni Ketangkasan Domba Perkebunan Ciater (PTP XII) Tembaksari BBT Hortikultura Sumber: Departemen Pertanian (2011).
Lokasi Cileungsi Citeureup Bogor Cipanas Cipanas Ciamis Cianjur Cianjur Lembang Lembang Lembang Cisarua Bandung Bandung Garut Garut Subang Subang Sumedang
Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Barat yang memiliki potensi agrowisata yang besar. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor (2010) jumlah obyek wisata di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meningkatnya jumlah obyek wisata di Kabupaten Bogor saat ini menyebabkan tingkat persaingan khususnya persaingan para pelaku bisnis di bidang wisata (termasuk wisata agro) untuk mendapatkan perhatian dari konsumen menjadi semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. Salah satu kawasan agrowisata di Kabupaten Bogor yang saat ini ramai dikunjungi adalah Taman Wisata Mekarsari (TWM) yang dahulu dikenal dengan nama Taman Buah Mekarsari. Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu obyek rekreasi agrowisata buah dengan luas kawasan 264 ha. Taman Wisata Mekarsari dikelola oleh PT. Mekar Unggul Sari sejak tanggal 14 April 1994. Tujuan awal pembangunan Taman Wisata Mekarsari adalah sebagai pusat pelestarian plasma nutfah hortikultura/buah-buahan Indonesia (tropis) dan dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian, pendidikan, budidaya dan wisata (Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, 1995). Pasca krisis moneter, PT. Mekar Unggul Sari kehilangan sumber-sumber dana potensial yang menjadi salah satu sumber pemasukan guna mendukung kegiatan operasional Taman Wisata Mekarsari yang saat itu masih bernama Taman Buah Mekarsari. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 2004 PT. Mekar Unggul Sari melakukan repositioning dari Taman Buah menjadi Taman Wisata. Implikasi dari repositioning tersebut adalah bergantinya nama Taman Buah Mekarsari menjadi Taman Wisata Mekarsari. Semula tema agrowisata ini adalah sebagai “Pusat Hortikultura” sekarang berganti menjadi “Berwisata di Tengah Taman Buah, Belajar, dan Bermain”.
Tabel 2 Pertumbuhan jumlah obyek wisata di Kab. Bogor, 2007-2011 Tahun Jumlah Persen Kenaikan (%) 2007 25 0,00 2008 26 4,00 2009 29 11,53 2010 29 0,00 2011 31 6,89 Rata-rata 28 5,61 Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, 2011. Sebagai sebuah obyek wisata, Taman Wisata Mekarsari berusaha untuk mendapatkan jumlah pengunjung sebanyak mungkin demi mencapai keuntungan yang maksimal. Salah satu langkah yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan penambahan berbagai fasilitas di lokasi ini, seperti wahana kids fun valley, wahana outbond, camping, paddy village, bambboo’s life, rumah pohon LEO, wahana kebun salak, wahana kebun keluarga, dan lain-lain. Berbagai paket harga ditawarkan juga di sini, seperti paket tur menanam, paket budidaya, paket mekarsari, paket tur berkebun, paket perusahaan, paket acara kebun, paket kebun buah, dan paket perkemahan. Dengan demikian para pengunjung dapat memilih paket sesuai dengan harga yang mereka sukai. Inilah salah satunya yang menyebabkan Taman Wisata Mekarsari diminati oleh para wisatawan baik itu domestik maupun asing. Taman Wisata Mekarsari yang mencoba untuk menjadi tidak hanya sekedar taman buah, namun juga merupakan taman wisata tentunya memerlukan serangkaian usaha dan strategi untuk mendapatkan perhatian pengunjung agar menjadikan Taman Wisata Mekarsari sebagai pilihan pertama tempat kunjungan wisata yang sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Taman Wisata Mekarsari harus bersaing dengan sejumlah wisata agro lainnya yang berlokasi di kota Bogor, Jakarta dan sekitarnya. Kondisi pertambahan jumlah wisata agro yang semakin tinggi menyebabkan tingkat persaingan di dalam industri pariwisata semakin ketat. Hal ini berakibat langsung kepada jumlah kunjungan di Taman Wisata Mekarsari. Dalam lima tahun terakhir sebagaimana dapat dilihat di tabel 3, jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Mekarsari pada tahun 2008 hingga 2011 mengalami penurunan. Meskipun terjadi penurunan jumlah pengunjung, pendapatan (revenue) yang didapatkan terus beranjak naik mulai tahun 2009. Pada tahun 2009 hingga 2011 meskipun terdapat penurunan jumlah pengunjung dari tahun sebelumnya, namun pendapatan (revenue) yang dihasilkan mengalami peningkatan. Tahun 2012 mulai tampak adanya peningkatan jumlah pengunjung yang disertai pula oleh peningkatan pendapatan (revenue). Berikut ini adalah data statistik jumlah pengunjung dan pendapatan Taman Wisata Mekarsari dari tahun 2008 hingga tahun 2012.
Tabel 3 Perkembangan kunjungan wisatawan dan pendapatan Taman Wisata Mekarsari, 2008-2012 Tahun Jumlah Pengunjung Pendapatan (Rp) 2008 1.658.421 60.300.000.000 2009 1.513.758 49.200.000.000 2010 1.315.406 52.100.000.000 2011 1.187.064 59.000.000.000 2012 1.205.180 63.800.000.000 Sumber: Bagian Pengembangan Usaha Wisata (PUW) PT Mekar Unggul Sari. Penurunan jumlah kunjungan ke Taman Wisata Mekarsari dalam empat tahun terakahir (2008-2011) dikarenakan semakin banyak alternatif tempat wisata agro ataupun non-agro yang dapat dipilih oleh konsumen dengan preferensinya masing-masing atau adanya penurunan minat konsumen untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari karena produk-produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan dan harapan mereka. Meskipun demikian, tahun 2012 menunjukkan adanya perkembangan jumlah pengunjung yang harus dapat dipertahankan di tahun-tahun yang akan datang. Demikian pula dengan kenaikan pendapatan (revenue) selama empat tahun berturut-turut harus dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan lagi. Perumusan Masalah Sebagai perusahaan yang profit oriented pendapatan (revenue) dan jumlah pengunjung menjadi sangat penting bagi Taman Wisata Mekarsari. Adanya penurunan jumlah pengunjung selama 4 tahun berturut-turut harus diatasi oleh pihak manajemen agar tidak terjadi lagi di tahun-tahun berikutnya. Keberhasilan Taman Wisata Mekarsari dalam meningkatkan jumlah pengunjung pada tahun 2012 dan meningkatkan pendapatan (revenue) setiap tahunnya harus dapat diteruskan di tahun-tahun yang akan datang. Berdasarkan struktur pendapatan fasilitas dan wahana di Taman Wisata Mekarsari yang datanya dihimpun dari tahun 2008 hingga 2012 (Tabel 4), terlihat adanya penurunan persentase pendapatan yang bersumber dari tiket masuk, tiket masuk wahana, penginapan, dan toko buah/souvenir/garden center/cinderamata. Di sisi lain, terjadi peningkatan pendapatan secara terus menerus dari tahun 2009 hingga tahun 2012 yang bersumber dari paket wisata. Hal tersebut menunjukan bahwa pengunjung individu (non-group) terus menurun seiring peningkatan jumlah pengunjung group (minimal 30 orang dalam satu grup). Adanya penurunan pendapatan dari sektor tiket masuk, tiket wahana, penginapan, dan toko buah/souvenir/garden center/cinderamata menunjukkan adanya penurunan minat pengunjung individu (non-group) untuk datang ke Taman Wisata Mekarsari dan melakukan aktivitas lainnya seperti bermain wahana, menginap, dan berbelanja. Tabel 4 Struktur pendapatan (revenue) fasilitas dan wahana Taman Wisata Mekarsari tahun 2008-2012 (dalam persen) Tahun Sumber Pendapatan 2008 2009 2010 2011 2012 Tiket Masuk (non-group) 26.35 13.05 8.99 8.29 5.83
Tiket Wahana (non-group) 18.15 29.60 21.58 19.97 15.86 Paket Wisata (group) 31.42 30.56 46.36 52.52 60.73 Penginapan 1.54 1.52 1.42 1.35 Toko Buah, Souvenir, Garden Centre dan 24.08 25.25 21.55 17.80 16.23 Cinderamata Total 100 100 100 100 100 Sumber: Bagian Pengembangan Usaha Wisata (PUW) PT Mekar Unggul Sari. Mengetahui segmentasi pengunjung di Taman Wisata Mekarsari dapat membantu pihak manajemen untuk mengembangkan produk-produk wisata yang disesuaikan dengan segmen konsumen yang dimilikinya dan perkiraan segmen potensial yang dapat digarap. Evaluasi terhadap produk-produk wisata yang ada saat ini dan pengembangan produk-produk wisata di masa yang akan datang diperlukan oleh perusahaan untuk mencegah pemborosan dan inefisiensi dalam pemeliharaan (maintenance) produk wisata serta diperlukan dalam penentuan strategi yang tepat untuk peningkatan keuntungan perusahaan melalui produkproduk wisata tersebut. Melalui evaluasi tersebut, Taman Wisata Mekarsari dapat mengetahui produk-produk wisata mana saja yang mampu menarik segmen konsumen tertentu, sehingga produk-produk wisata yang dianggap potensial dapat lebih dikembangkan dan produk-produk wisata yang kurang berkontribusi terhadap pendapatan (revenue) perusahaan dapat dievaluasi kembali. Taman Wisata Mekarsari perlu terus menerus melakukan inovasi pengembangan produk wisata agar jumlah kunjungan ke Taman Wisata Mekarsari dapat meningkat dan Taman Wisata Mekarsari memperoleh keuntungan optimal dari produk-produk wisata yang dimilikinya. Sebagai perusahaan yang menawarkan produk jasa, tentunya kepuasan konsumen merupakan hal yang sangat krusial bagi keberlangsungan perusahaan. Oleh karena itu kepuasan konsumen sangat penting dalam menciptakan loyalitas konsumen terhadap Taman Wisata Mekarsari, berpengaruh terhadap kunjungan ulang pengunjung ke Taman Wisata Mekarsari dan kepuasan akan membentuk suatu rekomendasi kepada calon pengunjung. Oleh karena itu, analisis segmentasi serta kepuasan konsumen terhadap Taman Wisata Mekarsari diperlukan agar manajemen dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam mengungguli pesaingnya dan tentunya berdampak tidak hanya pada peningkatan kunjungan ke Taman Wisata Mekarsari, namun juga peningkatan pendapatan (revenue) di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik pengunjung Taman Wisata Mekarsari? 2. Bagaimana segmentasi pengunjung Taman Wisata Mekarsari? 3. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap Taman Wisata Mekarsari? 4. Bagaimana strategi pengembangan produk wisata yang sebaiknya dikembangkan oleh perusahaan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan pendapatan (revenue) perusahaan?
1. 2. 3. 4.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Mengidentifikasi karakteristik pengunjung Taman Wisata Mekarsari. Mengidentifikasi segmen pengunjung Taman Wisata Mekarsari. Menganalisis kepuasan konsumen terhadap Taman Wisata Mekarsari. Menentukan strategi pengembangan produk wisata yang tepat bagi peningkatan jumlah pengunjung dan pendapatan (revenue) Taman Wisata Mekarsari.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan: penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi Taman Wisata Mekarsari dalam membuat keputusan strategi untuk pengembangan usahanya. 2. Bagi penulis: penelitian ini merupakan sarana pengembangan wawasan dan peningkatan kemampuan analisis terhadap masalah-masalah praktis yang ada, khususnya di bidang pemasaran. 3. Bagi pembaca: penelitian ini akan memberikan sumbangan untuk bidang manajemen pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan masalah segmentasi dan kepuasan konsumen. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam ruang lingkup manajemen pemasaran khususnya analisis segmentasi konsumen berdasarkan segmentasi dan preferensi serta kepuasan konsumen terhadap pelayanan (service quality) yang dilakukan terhadap Taman Wisata Mekarsari. Penelitian dibatasi pada konsumen nongroup., yaitu konsumen yang tidak membeli paket wisata, namun membeli tiket masuk dan tiket wisata secara terpisah. Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan masukan dan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam melakukan perencanaan, sedangkan tahap implementasi dan tahap evaluasi strategi di perusahaan merupakan wewenang penuh manajemen perusahaan.
Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB