DUKI]NGAN MASYARAKAT DALAM MENIJNTASKAN PENANGANAII KENAKALAN ANAK DAN REM-dIA ( Fakultas
Sri Mulyani Ilmu Sosial Dau Ilmu politik_ UTM )
Abstract No tday teenagels with probtematical behavior con not be categoized as deielce but have tehded ,o behave as crinikal action- Social support is nee,li
i
pmblems that are caused ii them Basei on social support concept above, public nusr give 3 dihentions of support that is emotional suppo f,. value sltpporx and i strume tol supports. I.he iial things oJ those sup_port could be pb$ical supports , tkatefiat stipo;l syll s?!otL.:4tt ol ttFm_ wtlt complete hoidling ?d te e nage r s w i I h p ro b Ie m a t ica I b e hawot decrease:
Keywords
:
teenagea, belm|iot, s
pport
A. PEIIDAUULUAN
. Usaha ulltuk mencegah dan menanggulangi kenakalan anak sebenamya sudah banyak dilakukan- Kegiitan Jkstrakurikuler di sekglah-sekolah,?rogam pengembangan bakat amk oleh organisasi sosial baik tingkat lokal maupun regional daa kegiatan khuis yang dirancang untuk memperkuat jati diri anak;leh perusahaani perusahaan merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh masvarakat unruk mrncegah semakitr meningkatnya keoakajan remaja. _ _ _ Namun mellgapa kenakalan anak justru seoakin meningkat bahkan semakin bruul? Menurut banya.k pengamat, kenakahn ;ak sekarangridal lagi dap6t dike{agorikan sebag; deviance tetapi slAah mengarah pada ttndakat kriminal. pada kategori diviance, penyimpangan perilaku tidak selalu berkonotasi ,t"gutit d- tiduk semua deviance melahirkan sanksi hukum. Keadaan sebaliknya 238
d t
N41 B
s4.e zel: a,v.
Sebagaimana diberitakan di media mass4 kenakalan tersebut tidak sekedar dalam bentuk mengganggu
terjadi pada tindakan
kininal.
ketertibao melainkan sudah berbentuk pencuria4 pemerkosaan bahkan pernbunutnn.
Dengan demikian, apakah itu berarti bahwa programprogram yang selama iui dirancdng sudah kadaluwarsa sehingga tidak dapat dipereunakatr lagi untuk Eengatasi kenakalan anak? Fakior-fakto. deteminan apa sajakah yang menyebabkannya? Letak persoalannya boleh jadi bukan hanya pada bentuk-beotuk program yang dicanangkFn tEtapi juga pada bggaimana masyarakat sendiri menempatkan pemn dan status anak? Serta bagaimam dukungannya terhadap p€trEntasao kenakalan tersebut.
B. PEMBAIIASAI{ Kajian Gluek
&
Gluek dipetik dalam Conger dan Mller
(1990 meddapati bahwa remaja yang tidak nakal menerima layanan yang baik dari omng tua mereka. Selain faktor oradg tua, faktor dii anak dan remaja juga meryrrmbatg kepada kenakalan mereka. Terdapatjuga keDakalan yang dilakukan oleh arak dan remaja yang mempuoyai masalah emosi. Erickson (1968) mengenali anak-anak ini sebagai neurotic atau psychotic dan dapat dikenali dengan gaya perilakunya yang jahat, selalu membuat salah, melawai, tidak dapat dibenruk dau tidak srabil.
'
Farley(1960) menunjukkan kelaL-uan kasar anak-anak akan menjadi befambah buruk bila mereka menghadapi kekecer aan atau kegagalan di sekolah. Tiga faktor dapat menjadi peryebab remaja merasa kecewd yaitu guru-guru, rekan sebaya dan aktivitas yang mereka lakukan. Apabila salah satu daripada unsur itu tidak bertindak deqan benar akibatnya anak dan remaj a itu akan merasa kecewa.
Cara yang elektif dan dapat dilakukan dalam usaha rehabilirasi alak dan reriraja beffEsalah perilaku ialah melalui pembinaan nilai-nilai, tingkab.laku dar tata susila yang timbul atas kesadaran anak remaj a itu setrdiri. Pembinaan nilai serta tingkah laku yang baik hendaknya dilaksanakan secara perlahan-lah4q bukarnya
239
fu'.e.4L^d^
qb4.Mu.4.tu1
secara paksaan.
Dalam pekerjaan :olial, pengertian klie! yang perlu di empowennent mencakup individq keluarg4 ketornpot<,-organisasi dan masyarakat. Suda.h pasri strategi dan leknik ernpo*"rm.ir u_n drgunakan. berbeda-beda sesuai dengan LJien ,yu. l.iurrr_ a"^_i-Liaol seczua gans besar strategi dan teknik empowermeDt terbagi dajam tiga bentuk intervensi pekerjaan sosial melipuri inr"*.osl d^t makro. lntervensi mikro dirujukan lepaaa naiv;au aan !?op keluarga- brrvensi mezzo ditujulan pada kelompok kecil sedai-n lJlkrvensi makro ditujukan pada organisasidan masvarakat
-if-
I
Menellfuei rekma,
k€sadda4 ThbuhDya porensi.
kemdplla da
@ngarabka4membimbi
Peringkatankesadjrz
ker@pilar!
j!-
sikap -sikap
Panisipsi MasyamL:!
orgdisi, Frubalh kebijai.a .tsn perubar@
240
w'Nd.Es4QJafu':'4'.
Berdasarkal model pemberdayaan tersebut di atas, nampak bahwa tidak ada pendekalao tunggal dalam pembedayaan aanak remaja berriusalah perilaku. Namun beberapa teori dan penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan lebih banyak ditentukan oleh faclor keluarga dan dukungan masyarakat. Program program rehabilitbsi yang dilakukan oleh Parfi atau pemt pusat ihan bagi anak remaja ber$asalah perilaku tidak akan efektif jika p€ran serta keluarga dan dukungan masyarakat tidak maksimal. Masyarakat dalam pengertian ini mengandung makna yang luas yaitu nasyamkat lokal, organisasi masyarakat, partai
politid organisasi bisnis dan sebagainya. Kontrlbusi yang dirasakan sampai saat kf masih jauh dari hampan. Olehkarenanya sangatlah wajar jika progmm-program pemutihan yang diselenggarakan oleh Panti atau Pusat Pemulihan baik milik pemerintah maupun swasta behrm berhasil me mtaskan penanganan anak-remaja bermasalah perilaku. Kesulitan yang utama adalah buken pada saat program rehabilitasi itu dijalankan tetapi apakah program yang telah dijalantan tercebut dapat diteruskan dan ditindak lanjutiKetorbatasan yang dimiliki oleh pusat pemulihan di Indonesia dapat diatasi apabila pusat rehabilitasi tersebut mengenali potensi yang dimiliki masyarakat untuk dapat dimanfaa&an dalam membeikan pelayanan pada kliennya dan sebaliknya masyarakat atau organisasi yang memiliki sumber-sumber yang diperlukao oleh pustit rehabilitAsi selalu bersedia memberikan dukungan. Dengan cara ini maka terbangun interaksi, kolaborasi, smart partnership antara pusat pemnlihal dehgan masyankat.
MT]NCARI MODEL ALTERNATIF DUKUNGAN MASYARAKAT. Dukungan sosial dapat didehnisikan sebagai perubahan atau pemindahan sumber atau pe6peL:tif antara dua individ! dengan menyediakao mekanisme untuk meningkatkan pembentukan diri penerima dukungan tersebut. Dukungan sosial mempunyai empat 241
bt44 vqe
tun Matubn tus,ry r-&
rd b tu4. tsiue.d
fimgJi ulama yaitu pertarn4 dapat memberikan dukungan emosi yang melibarkan p"T{ugg kasih sayang. perhatian din t.p"a,il_i fungsi kedua adalah dukungan nilai. Dukungan ini berlaku di mana mereka yang menolong dapatmembuat pen ;an pada masalah ya-og dfiadapi.-Fungsi kerjga adalah melalui dukungan informasi. rc! em-pat_ adalah dukungan instrumental dalam lentuk dukungatr kebendaan dan pelayanan sepeni lempat unn* b*li"d;g
d*;;k
keuangaD.
Berdasarkan konsep dukLrngan sosial di atas rnaka konsep dukungao masyarakat dalam penuntasan penztngarED anak remaia oakal s€barusnya dari tiga dimen;i auf.uogan yai'tu _
,iury-*J
yaitu:
L
Z
Model program tindakan masyarakat ( Community Action Program ) partisipasi dar dukungan masyarakat yang J\.1e:el@nkatr padl lebih luas meliputi pencegatran, pengembangan, penumari aai
pelayanan- Masyarakat dapat melakukan bJrbagai strategi dan program mulai dari kampanye penyadaran, peningkatan k;afitas pengasuhan anak, perlindungan anak dart penyediaan fasilitas pengembalgan pot€nsi anak remaj4 sekolah dan organisasi keia secara terinteglasi.
!Ao{e] proyek partisipasi ketetanggaan
(
Neighborhood Pafiiciparion Proiect Menitikberatkan pada lingkungan tempat tinggal dimana anak
).
r,emaja tersebut bett€mpat tinggal. Melalui proyek ini dikembanglan kepedulian lingkungan rerhadap anak- remaja bermasalah perilal-u dalam benn* dut-ungan imosi, nilai dar ifffumenral ketila anak menunjuk_kat gejala bermasalah penla[-u dengan ca-ra merujuk le pantiarau pusar pemulihar yang
3.
sesuai.
Model Program Inisiatip Masyarakat Lokal ( Local Community 242
ld,N4.''s4e47:'L24
Initiative Progam ). Partisipasi oasyarakat digalang melalui tokoh-tokoh masyarakat untuk mendirikan sentra-sentra pendukung program rehabilitasi. Setrtra-senta ini dapat menyerupai sarana community based rehabilitation yang khusus bagi anak-remaja bermasalah perilaku berupa sekolah khusus, pesantxen klNsus atau yarrg lainnya sesuai dengan kondisi masyamkat lokal. Dalam model ini kemitraan antara pihak pusat rehabilitasi dengan masyarakat lokal dirnana anak remaja bermasalah perilaku itu berasal sangat perlu dan.fokus yang utama diarahkan setelah anak
remaja tersebut menjalani program pemulihan
di
pusat
pemulih?n.
Secara eksplisit melalui tiga model altematif di atas, konaibusi atau dukungan masyarakat dapat diwujudkan melalui : a- Dukrmgan berupa buah pikiran, yang diberikan masyarakat dalim pertemuarl atau rapat yang membahas progiam pelayanan dau pengembangan program rehabilitasi. b. Dukungan berupa tenaga, yang diberikan masyarakat dalam berbagai kegiatan unnrk perbaikan atau pembangunan pusat rehabilitasi, pertolongan bagi anak-remaja bermasalah perilaku dan sebagainya. c. Dukungan berupa harta benda baik uotuk perbaikan sarana fisik pusat pemulihan maupun bagi pemuli}an anak remaja
'
tersebdt.
d. Dukungan berupa kelrampilan dan kemahiran. ;ang
.
diberikan untuk'mendorong berbagai bennrk usaha dan a bermasalah perilaku.
pelayanan bagi anak remaj
C. SIMPIJLAN
gsl,-*a
dianggai sebagai sumber pemasalahan dan dari keluargalah semestinya penyelesaian masalah tersebut ditemutan. Namun demikian ketika lieluarga mengalami disfingsi yarg menyebabkannya tidak mampu mengatasi masalai kenakalan anak 243
tu46 M@tupe MM6
tuwq6 r.@r,dtu,4J.tslifi,rrd)
insirusi petalanan *]:,ilT1i:_ T*"sementara. Dajam menJacl subttfusi kenyaraanDya peranan
sosial diharapkan keluaqga dan pusat
rjdak dapar sepenuhnya memaintan R:I.1]]r'a'l uroutunkan-_dr&ungan maq
;"r""J";;.
arakat agar penangaDao anak remaia yang -.0akai dapat opt imal sesuai dgngan harkal dan martabatoya.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Fatuudirr, (t00?),_Kerja Sosial dan psikologi Universitas Malaysia Sabah.
& Miller. WC. (ls6b).
: Isu_isu terpilih,
personaliry. Social Class and york.Jotur Deliquent. New Wiley and Sonilnc. sunyoro. Usman. (2004).- pembangunan Dan pemberdayaan Masyarakal. pustala pelajar Offsel. yogyatana Cooger_J.J_
T
t
'1)
244