--
*'$** ,.
,,:
,i
,i. ,'
*il 4fi "' li;.
:"r)"
+'r\
xir
,5
,,:, ,,, "l ',t',. , .i, .'$' ;,,
*e'-*
ii',i ,*,
'$
N
-*.q1
liI T t-
,.,,,,,,ir
'1lr'i
-
-\$\
t'\$ iN'.'.,..,,
g,j"' ''.'
-,i$'
,t.
JI
\T
'\rr,g5,i1i1,1i1\,
$*$--WW ru
,tii
,,,ttllr,,ll$i'
TH lX/03
Ni.$i,*N
|SSNtl4l 0-3583
lOktobet12005
Customer Retention For Service Company In Competing tu Tineke Wehartaty
AnElisis,Rentabilitas Ekonomis Dan Rentabilites Modal Sendiri Untuk Menentukan Kebijakan Pendinaan D!-PTX Solihin Makmur Alam
a
Pengendalian Biaya Untuk Mencapai Efisiensi'Dan Efektivitas l(inerja Dwisihono Raharjo
a
Analisis Sikap Dan Peuilaku Konsumen Terhadap Pelayanan Bus TiansJa(pfta Koridor.Blok M - Kofa Lily Suhaity &-Raden Satria Mahardka
a
Penlingnya Pelatihan K€pe.mimpinan Melplui Metode Manajemen Alam Terbuka (Outward Baund Manigement Method) at Kurniati Vil. Aadani
Pengaruh Service', Functional Dan Technical Quality Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Bank Swasta Di Jakarta h Thio Lie Sha
Pentingnya Sistem Manajemen
fqnama@Pada 'm
,
Suptu Perusahadn
Ronnie Resdianito Masnan & flal@n Simanjuntak - r.--ia*;t*d,
6{:!1ryg!r'n:
:
Strategi Pengaturan Alat-Alat Sx Sigma tu Herlina Budiono'& Rausilita Suhe:nidah
Pelatihan Pelayanan Pelanggan \€ng Erektif, tu Purnama Dharmawan
{
]URNAL MANNEMEN TH.IX/
03
ISSN :'1,410-3583
/Oktober /2005
Terbit Tiga kali setahun pada bulan Februari, Juni dan Oktober. Berisi tulisan yang dianglat dari hasil penelitian dan kajian analisis-krisis di bidang Ilmu Manajemen'
Pelindung Prof.Dr.Ir. Dali S.Naga, MMSI
Penanggungiawab Dekan Fakultas Ekonomi
Ketua Koordinator Penyunting Drs. Sawidj i Widoafrnodj o,M. M.
Anggota Penyunting Dr. Ir. Chairy, S.E., M.M. Drs. Assad Djaja Sudardjat, M.M. Dra. Kumiati W, Andani, M.M. Drs. M. Nur Nasution, M.Str
Penyunting Kehormatan (Mitra Bestari) Prof. Dr. Budhi Paramita, SE.,MBA Prof. Dr. Toeti Soekamto Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng, MF Dr. Heru Sutoyo, S.8., M.Sc. Dr. Bambang Purwoko
Dr. Ir. Satyawati Hadi, M,Sc, Staf Administrasi Sukino, S.IP Christina Catur Widya, S.E.
Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Subbag. Pengumpulan, Pengolahan Data & Informasi (PPD&D Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Jakart4 Kampus II Gedung A Lantai 4, Jln. Taqiung Duren Utara No. I Jakarta Barat 11470 Telepon (021) 5655508-10-14-15 pesawat 0112 dan Fax. (02I)565552L email:
[email protected] Jurnal Manajemen diterbitkan sejak bulan
Juli
1997 oleh Fakultas Ekonomi Universitas
Tanrmanagara Jakarla.
Jurnal Manajemen telah{ Terakredi S}IDIKTI/I(ep
12002.
:
berdasarkan Keputusan
Dirjen Dikti
i
Dicetak di Percetakan Candi Mas Metropole- Jakarta. Isi di luar tanggung jawab Percetakan
KATAPBNGANTAR
pembaca yang budiman, Jurnal Manajemen nomor 3 tahun ke-9 telah hadir kembali menemui para PembacanYa. Seperti biasanya cukup beragam topik manajsmon yang dimuat dalam jurnal tiga tahun kesembilan ini. Meskipun di safir sisi hal ini masih belum mencerminkan lurnat Keilmuan yang folus dan mendalatn, narnun masih dapat diharapkan manfaat yang dihadirkannya, yaitu keragaman informasi yang disajikan.Mudah-mudatran saja dengan luasnya cakupan topik itu makin memperkaya lhasanah pengetahuan para pembaca. Tak lupa laitik dan saran selalu lqrni nantikan demi kemajuan Jurnal yang kita harapkan tenrs kehadirannya. enrir kata mudah-mudatran Jurnal ini dapat dirasakan lebih baik dari sebelumnya. Selamat menrbaca!
Jakartan
Oktober 2005
Redaksi
ISSN t4t0 - 3583
JURI{AL MANAJEMEN
Oktober 2005, Tahun IX, Nomor 03
Halamanl}T -334
aaaaaaaa!aaaaoaoto-ooaaaalaaaattaaoaaoaotaaaaaaaaaoaalaataaotoaaataataao
Tineke Wehartatv
%
ANALISIS RENTABILITAS EKONOMIS DAN RENTABILITAS MODAL SENDIRI UNTUK MENENTUKAN KEBIIAKAN PENDANAAN NT YI.Y. Makmur AIam SoTihin aaaaaaataoaaaoooaaaaaaaootoaatataotaaaoaoltaoaaaaaaaaaoaaaaaaaaoaaaaaaa
R
CUSTOMER RETENTION FOR SERVICE COMPANY IN COMPETING
PENGENDALIAN BIAYA UNTUK MENCAPAI EFISIENSI DAN EFEKTTVITAS KINERIA
Dwi Sihono Rahario iii-.-..-r-a--.--oa-aaa-a-
ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN BUS TRANSIAKARTA KORIDOR BLOK M - KOTA
Lil-v SuhaiTv & Raden Satria Mahardika ot t a aa o a-a t a t t o o o'l o a t ! a a a a a o I o o t a t a a o o
o
a
a
a
a
aa
aa
aaaaoaaaaaaaaoao
t oaaat
oaa
PENTINGNYA PELATIHAN KEPEMIMPINAN MELALUI METODE MANAJEMEN ALAM TERBUKA (OUTWARD BOUND MANAGEMENT METHOD)
Kurniati W. Andani
PENGARUH SERYICE, FUNCTIONAL DAN TECHNICAL QUAUTY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA BANK SWASTA DI JAKARTA Thio
Lie
sha
r t.. r............
o.. o...
o
r.. r....
r. o... t.. r r ro.. l r. r..
PENTINGNYA SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA SUATU PERUSAHAAN Ronnie ResdianEo Masman & Walden Simanjuntak Itaaoaaaaaaaaoaaaaaaaaattaoatoaaaaoaototaaatatoaaaaaaaaaaooaaaaaaaaaa..
@
STRATEGI PENG.A.TURAN ALAT-ALAT SIX SIGMA HerTina Budiono & Rou,sil. ita Suhendah aaaaataaaaaaaaaaaaaoaaoaaaatalaaaotoaaaoaoaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoa
B B a
PELATIHAN PELAYANAN PELANGGAN YANG EFEKTIF f.uI':?T3. P!.?:y?y.11.......... r. r.. o. r.... r...... r r.... r.
r....
o.
r......
PENTINGNYA SISTEM MANAJEMEN KESELAMA TAN DAN KESEHATAN KERJA PADA SUATU PERUSAHAAN
Ronnie Resdianto Masman* Walden Simanjuntak
Abstract: Labour represent asset from company which must be protected and looked after, one of way of used givenly is health and safety work for them. Responsibility to protect labour lay in by company and government. Governmental and the company have to can prevent the happening of job accident which can generate loss for both parties, governmental itself labour and or and the company. Needed a awareness existence to can prevent the happening of the mentioned. hence needed a effective regular job health and safety management system and also be achieved Key words: Government, company, labour, safety, management sysrtem.
PENDAHULUAN Tenaga kerja mengambil peranan yang penting dalam memajukan pembangunan suatu industrialisasi, sehingga masalah tenga kerja harus diperhatikan. Salah saatu masalah yang penting untuk diperhatikan adalah masalah perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saudah menjadi masalah ketenagakerjaan di tingkat international ataupun nasional. Menurut laporan terbaru Organisasi Perburuhan International (ILO) setiap tahun, sebanyak dua juta pekerja meninggal di seluruh dunia karena kecelakanan kerja dengan kerugian sekitar 1,25 triliun dollar Amerika Serikat dan terjadi 270 juta kecelakaan kerja . Dengan 355.000 kasus di antaranya kecelakaan fatal dan 160 juta menderita penyakit akibat pekerjaan. (Kompas, Sabtu 26 April 2003) Sedangkan di Indonesia sampai saat ini penerapan K3 masih belum sepert yang dharapkan . Menurut Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi hal ini dapat terlihat dari angka kecelakaan kerja di Indonesia yang masih tinggi. Angka kecelakaan kerja pada perode tahun1995-1999 (5 tahun) mencapai 412.652 kasus kecelakaan. Pada tahun 2000, kasus kecelakaan kerja mencapai 66.367 kasus, dengan korban meninggal dunia 4.142 orang, Iuka berat atau cacat tertap sejumlah 20.970 orang dan sementara tidak mampu bekerja (STMB) mencapai 88.390 orang (Departmen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Annual Report kecelakaan Kerja, 2002:72) Angka kematian pekerja akibat kecelakaan kerja semakin menghawatirkan .Jika tidak segera ditanggunlangi secara baik dan benar, Menurut Direktur Utama PT. Jamsostek Achmad Djuaidi, juamt (19 Desember 2003), pekerja yang meninggal karena kecelakaan kerja sulit dibendung. Menurut data Jamsostek, pada bulan Januari sampai September 2003 terdapat 81.169 kecelakaan kerja dan 9.97% atau 8.090 tenaga kerja
• Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, Jakarta
Jurnal Manajemen/Th.IX/03/0ktober/2005
300
Penti4gnyo Sistem lAonojemen Keselomoton Don Kesehoton Kerjo Podo Suatu Perusohoon
diantaranya, menjadi cacat. Bahakan dari 81.169 kasusu tersebut 71 kasusu cacatatotal tetap dan t.321 orunmeninggal dunia.(Kompas,20 Desember 2003, hal 14,kol l3-5) Sedangkan kerugian material mencapai Rp. 340 milyar dan jumlah santunan sertia ganti rugi mencapai Rp. 329,6 milyat Dari kecelakaan tersebut Indoensia telah kehilangan jumlah hari kerja produktif dihitung nta-rata 71 juta hari kerja atau 489 juta jam kerja apabila hari kerja dihitung data 7 jam kerja sehari. Maka kerugian rata-tata akibat kecelakaan mencapai 4%o dari Produk Domestik Bruto (PBD). (Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Majalah, Edisi No.1, 2002,ha1.30). Konstitusi pada dasarnya memberikan perlindungan yang menyeluruh bagi rakyat Indonesia. Pasa27 ayat(2) dari Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan : " Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan." Berdasarkan pasal tersebut dikeluarkan undang-undang No.14 tahun 1969 tentang pokok- pokok tenaga kerja di mana perlindungan atas keselamatan karlawan dijamin dalam pasal 9: " Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan , kesehatan , pemeliharaan moral kerja erta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusaia dan mora agama"
Atas dasar tersebut maka dikeluarkan peraturan perundang-undangan dibidang keselamatan kerja sebagai pengganti peraturan ksebelumnya yaitu Veligheids Reglement
Stbl No. 406 tahun 1910 yang dinilai sudah fidak memadai di dalam menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada. (Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2002,ha1l)
Untuk menjabarkan jaminan tersebut, pemerintah kemudain mengeluarkan undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja No.l tahun 1970 terntang Keselamastan Kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala tempat kerja, baik didarat, didalam tanah, permukaan air, didalam air maupun diudara yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Undang - undang tersebut juga mengatur syarat-syarat keselamatan kerja dimulai dari perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan barang, produk teknis, dan aparut produksi yang mengadung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan kerja. Undang - undang ini memberikan perlindungan hukum kepada tenaga kerja yang bekerja agfi tempat dan peralatan produksi senantiasa berada dalam keadaan selamat dan aman bagi mereka.
Tujuan dan sasaran dari Undang - Undang Keselamatan seperti pada pokok -pokok peritimbangan dikeluarkan Undang-undang No.l tahun 1970 agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang berada dalam tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat, agar sumber-sumber produk dapat dipakai dan digunakan secara efisien, serta agar proses produksi dapt berjalan secara lancar tanp ada hambatan apapun. (Pangabean,2002:ll2) Undang-undang ini menentukan bahwa kecelakaan kerja itu harus dicegah jangan sempai terjadi, dan lingkungan kerja harus memenuhi syarat - syarat kesehatan. Jadi jelaslah bahwa usaha usaha peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja lebih diutamakan dari pada penanggulangan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industi. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekuensi meningkabrya intensitas kerja yang mengakibatkan
-
Jurnal Manaj emen/Th. Ix/03/Oktober/2005
301
Pentingnyo Sistem rtAonojemen Keselomoton Dan Kesehoton Kerjo Podo Suotu Perusohoon
pula meningkatny4 resiko kecelakaan. Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis kecelakaanya. Di Indonesia Keselamatan dan Kesehatan Kerja masih kurang diperhatikan. Dari 169 ribu perusahaan yang terdaftar, perusahaan yang berhasil mendapatkan penghargaan zero accidenl Cuma 66 perusahaan.(NakemasNET,25 Februari 2003) Masih banyak perusahaan - perusahaan di Inodensia yang tidak melindungi para karyawannya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan dianggap kurang penting dan menjadikan sebagai nomor sekian dalam daftar kegiatan perusahaan. Padahal sumber daya manusia merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang menentukan kemajuan suatu perusahaan dan merupakan pusat yang menggerakkan dinamika organisasi sertia memegang peran utama dalam meningkatkan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada hakekahnya merupakan hasil karya manusia. Betapapun baiknya sumber daya yang dimiliki sebuah perusahaan tanpa didukutg oleh tenaga kerja yang berkualitas, maka perusahaan belum tertentu mencapai tujuan atau hasil yang telah direncanakan atau ditargetkan sebelumnya. Sumber daya manusia dalam mengerjakan fugas - tugasnya membutuhkan keadaan yang nyaman, dalam arti kata bebas dari ancaman kecelakaan kerja, lingkungan kerja yang mendukung, serta tidak adanya gerakan yang dipaksakan. Dengan kata lain, perusahaan harus menciptakan iklim organisasi yang nyaman karena masalah keselamatan kerja menjadi hal yang utama, keterbatasan fasilitas dan pemicu dan tuntutan akan produktivitas seolah-olah menjadi bertolak belakang dengan keselamatan kerja Dimana seharusnya keselamtan kerja memberi rasa nyaman yang berakhir pada produktivitas kerja.
Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemeu yang berkaitan dengan pengelolaan kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia disebut manajemen sumber daya manusia. Pada umumnya kegiatankegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian kegiatankegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaaan, pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Pangabean, 2002:1 5) Seperti ilmu lain menyangkut manusia tidak ada definisi manajemen sumber daya manusia yang diterima secara universal. Menurut Flippo (1984:435): "Pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat." Sedangkan menurut T. Hani Handoko (200:4) "Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi." Dalam manajemen sumber daya manusia mempunyai fungsi-fungsi, yaitu; penarikan pegawai, seleksi pegawai, pengembangan karyawan, pemeliharaan pegawai dan penggunaan pegawai. Berdasarkan fungsi utama manajemen Sumber Daya Manusia yang telah dideskripsikan, salah satu fungsi yang penting adalah pemeliharaan pegawai. Dimana
Jurnal Manaj emen/Th. Ix/03/Oktober/2005
302
Pentingnya Sistem ilonojemen Keselomoton Don Kesehotan Kerja Podo Suotu Penrsqhoon
I
T
cara memelihara pegawai dapat dilakukan dengan meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada karyawan.
r
Pemeliharaan pegawai terdiri dari pemberian kompensasi pegawai, hubungan perburuhan, pelayanan karyawan serta keselamatan dan kesehatan. Bila karyawan melaksanakan pekerjaan dengan baik, mereka harus menerima kompensasi yang adil dan layak. Bentuk penghargaan ini mencakup pengupahan dan penggajian serta berbagai bentuk kompensasi.pelengkap-fringe benefits seperti asuransi dan rekreasi. Keselamatan dan kesehatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat kerja. Sedangkan, kesehatan merujuk pada kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik maupun mental.
I )
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
l.
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
a
K3 mengandung dua isfilah yaitu keselamatan dan kesehatan kerja merupakan upaya perlindungan atas manusia, peralatan dan lingkungan kerja terhadap kemungkinan kecelakaan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja menciptakan keadaan dan situasi kerja yang sehat dan selamat serta nyaman bagi manusia, perlatan maupun lingkungan kerja. Keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan ditempat kerja. Sedangkan kesehatan merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik maupun mental. Kebutuhan akan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah safu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas seseorang dalam kegiatan kerjanya. Menurut Suma'mur P.K.(l 993 :3) : "Keselamatan dan kesehatan kerja adalah merupakan upaya perlindungan terhadap tenaga kerja yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengelolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cata melakukan pekerjaan, yang bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental, maupun social, dengan usaha-usaha preventif dan kuartif terhadap pe.lyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan factor-faktor pekeijaaia dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakitpenyakit umum." Upaya keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersasaran disegala tempat kerja, baik di darat, dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara, serta menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa. Menurut Me ggison (2002 : 1 62') : 'liKeselamatan dan kesehatan kerja menunjukkan adanya kondisi yang aman dan selamat dari penderitaan. Kerusakan atau kerugian di tempat kerja sedangkan istilah kesehatan kerja adalah menunjukkan kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja" Sedangakan Departemen Tenaga Kerja R.I mendefinisikan (2002:1)
"Keselamatan dan kesehatan kerja sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjami keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur."
Jurnal Manaj emen/Th. Ix/03/Oktober/2005
303
I
Pentingnyo Sistem Monojemen Keselomofon Don Kesehoton Kerjo Pado Suotu Perusohoon
Definisi tempat kerja menurut undang-uandang keselamatan kerja adalah tiap ruangan atau lapangan yang terbuka atau tertutup, bergerak atau tetap, yang menjadi tempat tenaga kerja bekerj a atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya. (Silalahi, 1995:39) Secara naluri, manusia membutuhkan rasa aman atau safety need, :unt.tk itrt manusia ingin bebas dari segala ancaman, baik ancaman fisik maupun ancaman secara psikologis dan sosial. Oleh sebab itu penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di dalam perusahaan merupakan sarana utama pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan upaya menciptakan keadaan dan situasi kerja yang sehat, selamat dna nyaman biak bagi manusia, perusahaan maupun lingkungan disekitar tempat kerja. Menurut Suma'mur P.K.( 1 993 : 1) "Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan ata:u kedokteran bdlerta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, biak fisik atau mental, maupun social, dengan usahausaha preventif dan koratif, terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan factor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum." Menurut Flippo, (1984:537) program kesehatan kerja dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut 1. Physical Health Meliputi: Pemeriksaan jasmani pra penempatan, Pemeriksaan jasmani secara berkala unfuk personalia, Pemeriksaan jasmani berkala secara sukarela untuk semua personalia, Klinik medis yang mempunyai staff dan perlengkapan yang baik, Tersedianya personalia medis dan ahli hygiene indushi yang terlatih, Perhatian yang sistematik dan prefentif yang dicurahkan pada tekanan dan ketegangan industrial, dan Pemeriksaan-pemeriksaan berkala dan sistimatis atas ketentuan untuk sanitasi yang tepat.
2.
Mental Health Meliputi: Tersedianya penyuluhan kejiwaan dan psikiater, Kerjasama dengan spesialis dan lembaga-lembaga psikiater dari luar organisasi, Pendidikan personalia perusahaan sehubungan dengan hakikan dan pentingnya masalah kesehatan mental, dan Pengembangan dan pemeliharaan progam hubungan kemanusiaan yang tepat. Tiga sasaran penting pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja: 1. Sasaran Insani, memberikan perlindungan, jaminan keselamatan, kesehatan dan ketahanan frsik dan mental. Serta memberikan kesejahteraan bagi karyawan dan keluargannya. 2. Saran Unit Usaha, melihat sasaran dari unit usaha itu sendiri yaitu untuk meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas kerja. 3. Lingkungan Hidup, melihat ke lingkungan hidup agar dapat menciptakan lingkungan yang sehat dengan mencegah pencemaran.
2.
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada dasarnya program keselamatan dirancang untuk menciptakan lingkungan dan perilaku kerja yang menunjang keselamatan dan keamanan itu sendiri, dan membangun
Jurnal Manaj emen/Th. Ix/03/Oktober/2005
Pentingnya Sistem lAonojemen Keselomoton Don Kesehoton Kerjo Podo Suotu Perusohoon
serta mempertahankan lingkungan kerja fisik yang aman, yang dapat dirubah untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat dikurangi apabila karyawan secara sadar berpikir tentang keselamatan kerja. Sikap ini akan meresap ke dalam kegiatan perusahaan jika ada peraturan yang ketat dari perusahaan mengenai keselamatan dan kesehatan.
Tujuan utama dari kesehatan kerja adalah pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gin tenaga kerja.(Sumar'mur, 1993:1). Melakukan perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia, pemberantasan kelelahan kerja dan penglipat-gandaan kegairahana serta kenikmatan kerja, perlingdungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari bahaya dan pengotoran oleh bahan-bahan dari perusahaan yang bersangkutan, dan perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin a ditimbulkan oleh produk-produk
industri.
Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegaru, (2002:83), tujuan dari penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan adalah sebagai berikut: (1) Setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, social dan psikologis; (2) Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin; (3) Semua hasil produksi dipelihara keamanannya; dan (4) Adanya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi. Syarat-syarat tentang keselamatan kerja antara lain menetapkan syarat keselamatan kerja untuk: (1) mencegah dan mengurangi kecelakaan; (2) memberi pertolongan pada kecelakaan; (3) memberikan kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atat kejadian-kejadian lain yang berbahaya; (4)memberikan alat-alat perlindungan diri pada pekerja; (5) mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerj, baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan; (6) memelihara kebersihaan, kesehatan dan ketertiban; (7) memperoleh keserasian antata tenaga kerja, alat
kerja, lingkungan kerja, cara dan proses kerjanya; (8) menyesuaikan
dan
menyempurnakan pada pekerja yang berbahaya kecelakau)rtya menjadi bertambah tinggr. Fungsi yang paling penting dalam program K3 adalah pengenalan bahaya yang potensial, pengadaan fasilitas dan peralatan keselamatan yang efektif, serta mengambil tindakan segera. Carayang dapat dilakukan adalah: (a) Sistem pelaporan yang efektif dan meyeluruh mengenai kecelakaan yang menyebabkan kerusakan atau cidera; (b) Pencatatan
dan statistic kecelakaan yang cukup; (c) Prosedur yang sistimatis dalam pemeriksaan (d) Cara-cara yang dapat dimasukan bahwa perlengkapan keselamatan kerja dipelihara dan dipakai; (e) Tersedianya sarana yang sesuai untuk mendorong para manajer pengawas dan tenaga kerja untuk lebih memperhatikan masalah-masalah yang berhubungan dengan K3.(Amshong,2002:192) keselamatan pengawasan dan penelitian;
3.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja menurut
Suma'mur P.K (1993:3) dan A.A. Anwar Prabu Mangkunegaru (2002:84) yaitu: 1. Faktor Lingkungan Kerja
Keadaaan lingkungan kerja memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik dan dapat mempertinggi efisiensi dan efelctifitas kerja. Faktor-faktor keadaan lingkungan kerja yan penting untuk diperhataikan antara lain:
Jurnal Manaj emen/Th. Ix/03/Oktober/2005
30s
Pentingnyo Sistem ilonojemen Keselomatan Don Kesehoton Kerjq Pado Suotu Perusohoon
Ketentuan-ketdntuan perilaku kerja yang sering dilanggar, seperti ruangan yang terlalu sempit, cara penempatan mesin-mesin dan bahan baku tidak tepat, jalur lalu lintas digunakan untuk menempatkan bahan-bahan baku, lantai licin dan kotor sehingga memungkinkan orang tergelincir, pemeliharaan fasilitas umum didalam perusahaan dan tempat pembuangan sisa-sisa bahan yang tidak sempurna. b. P"neruttgutt yang tidak sempurna, sehingga ruangan gelap atau dapat membuat silau, yang berpengaruh negative terhadap keterampilan kerja. Penerangan yang baik memungkinkan pekerja melihat obyek yang dikerjakan dengan jelas dan cepat. Warna ruang kantor yang serasi dapat meningkatkan produksi dan semangat kerja, serta menurunkan tingkat kecelakaan dan terjadinya kesalahan. Suhu dan sirkulasi udara yang tidak sempurna, sehingga ruangan kerja berdebu dan lembab. Temperatur dan kelembaban yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat kerja dan emosi karyawan. mempengaruhi kondisi fisik semangat -yuttg dikehendaki dan dapat mefirsak d. Kebiiingan, adalah suara-suara pendengaran. Sedangkan penggunaan musik pada jam kerja ternyata memberikan pengaruh yang positif terhadap semangat kerja dan peningkatan produks, serta dapat menurunkan tingkat absensi dan mengurangi kelelahan dalam bekerja. Faktor Mesin dan Alat-Alat Kerja Kesalahan dapat terletak pada mesin yang letaknya salah, tidak dilengkapi dengan alat pelindung, adanya alat-alat kerja yang telah rusak atau terlalu tua dan alat-alat
a.
c.
iia*
2.
3.
perlindungan perseorangan telah rusak. Faktor Manusia (Pekerja) Dibawah ini merupakan kesalahan-kesalahan yang dapat menimbulkan kecelakaan, yaitu: Sikap yang tidak wajar, seperti sembrono, tidak mengindahkan instruksi, lalai, melamun, tidak memakai alatpelindung diri, tidak kooperatif, serta tidak sabar' b. Kurang sehat secara fisik maupun psikis, seperti cacat pada badan, tuli kurang
;.
penglihatan. Reaksi yang lamban dan kekuatan fisik umum yang kurang, emosi yang tidak stabil. Kepribadian yang rapuh, cara berpikir serta motivasi kerja yang rendah.
c.
Kurangnya kecakapan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, dapat dikarenakan belum cukup latihan, salah mengerti instruksi, tidak mendapat pelajaran terlebih dahulu mengenai suatu pekerjaan, serta masih merasa asing dalam pekerjaan.
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pengertian Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja Manajemen sebagai suatu ilmu perilaku yang mencakup aspek social dan eksak tidak terlepas dari tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja, baik dari segi perencanaan, maupun pengambilan keputusan dan organisasi. Menurut peraturan mentri Tenaga Kerja No: PER. 05/MEN11996, tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah: "Bagian dari system manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan efektif." Jurnal Manaj emen/Th. Ix/03/Oktober/2005
306
PentirEnyo Sistem iAonojemen Keselomoton Don Kesehoton Kerjo Poda Suotu Penrsohoon
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan operasional yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilaksanakan dengan dua cara (Suma'mur, 1993:3) a. Mengungkapkan sebab-musabab sesuatu kecelakaan Melihat apa yang menjadi sumber atau akar terjadinya suatu kecelakaan sehingga dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi dimulai dari akar, dengan harapan setelah menemukan dan memperbaikinya dapat mengurangi kerugian yang akan timbul. b. Meneliti apakah pengendalian secara cermat dilaksanakan atau tidak. Jika pengendalian dapat dilakukan secara cermat dan benar-benar dilakukan secara otomatis kecelakaan dapat dicegah. Kesalahan operasional yang menimbulkan kecelakaan tidak terlepas dari perencanaan yang kurang lengkap, keputusan-keputusan yang tidak tepat dan salah perhitungan dalam organisasi, pertimbangan, dan praktek t manajemen yang kurang mantap. Manajemen merupakan akar dari kecelakaan kerja yang terjadi dapat dilihat dari gambar berikut:
KERUGIAN TENAGA KERJA
KERUGIAN MATERI
KECELAI(jL{F{
. .
PERBUATAN TIDAKSBLAMAT
KEADAANTIDAKSBLAMAT
KEBIJAI(AN MANAJEMEN
Gambar 1. Akar Kecelakaan kerja Sumber: Diolah
Dapat dilihat dari gambar tersebut bahwa akar atau sebagai suatu penentu dalam sebuah kejadian kecelakaan, jika perusahaan dapat menentukan kebijakan yang efektif dan efisien untuk dilaksanakan maka hal tersebut dapat mempengaruhi kecelakaan yang
Jurnal Manaj emen/Th. Ix/03/Oktober/2005
307
Pentingnyo Sistem iionojemen Keselomoton Dan Kesehoton Kerjo Podo Suotu Perusohoon
terjadi. Pengaturan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja termasuk bagian dari penetapan kebijakan dari manajemen. Penyakit dan kecelakaan kerja diakibatkan oleh beberapa faktor dan faktor-faktor ini harus dicari penyebabnya. Penyebab ini diakibatkan oleh kesalahan system manajemen yang timbul dari kepemimpinan yang buruk, pengawasan yang fidak cukup, perhatian yang kurang terhadap rancangan system keselamatan dan kesehatan kerja, pendekatan yang tidak sistematis terhadap pengenalan, analisis serta penghilangan bahaya dan buruknya fasilitas pendidikan dan pelatihan. (Amstrong, 2002:1 92) Dalam penerapan system Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, perusahaan wajib. (Mulyono, 1997:4|(a) Menerapkan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap penerapan system Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja; (b) Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja; (c) Menerapkan kebijakan keselamatan secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan Ontuk mencabut kebijakan, tujuan dan sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja; (d) Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan; (e) Meninjau secara teratur dan meningkatkan
pelaksanaan system Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Pengertian Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja di dalam
suatu pekerjaan terkadang sulit untuk dihindari apalagi yang berarti terdapafirya alat-alat dan mesin-mesin kemajuan teknologi berkenaan dengan yang berbahaya.
Menurut Flippo Q98a:527) mengemukakan bahwa: "Kecelakaan adalah suafu peristiwa yang tidak direncanakan dan harus dianalisis dari segi biaya dan sebab-sebabnya. Kecelakaan yang merupaka suatu peristiwa yang tidak diduga-duga itu dapat menggangu kelangsungan aktivitas." Sedangkan menurut Suma'mur P.K (1993:5):
"Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga oleh karena di belakang perisfiwa itu tidak terdapat unsure kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan." Maka dari itu, peristiwa sabotase atau tindakan kriminil diluar lingkup kecelakaan yang sebenamya. Kecelakaan tidak diharapkan karena peristiwa kecelakaan disertrai oleh kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai yang berat. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja diperusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan. Yaitu kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan dan kecelakaan akibat langsung pekerjaan.
3. Faktor-faktor
Penyebab Timbulnya Kecelakaan
Des sler (2000
a.
:
3
Kerja
4), mengemukakan bahwa ada trga penyebab utama kecelakaan:
Secara kebetulan (Chance Occurance)
Jurnal Manajemen/Th. Ix/03/Oktober/2005
308
PentirErnyc Sistem AAonqiemen Keselonoton Don Keschaton Kerjo Pqdo Suatu Perusohoon
c.
Kecelakaan dapat terjadi secara kebetulan, umpamanyd dialami oleh seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat di mana ada kaca jendela jatuh. b. Kondisi tidak aman Ansafe Condition) Penyebab utama kecelakaan dapat diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman. Faktor-faktor yang menyebabkan antara lain berupa: a) alat pengaman yang tidak sempurna; b) peralatan yang rusak; c) prosedur yang berbahaya di dalam, di atas atau disekitar peralatan dan mesin; d) tempat penylmpanan yang tidak aman; e) kurangnya pencahayaan; f) tidak berfungsinya ventilasi udara Sikap yang tidak diingirfr.an (Unsafe Acts) Penyebab lain dari terjadinya kecelakaan adalah kecenderungan untuk berprilaku dan mempunyai sikap yang tidak diinginkan. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja dipengaruhi oleh banya factor. Faktor-faktor itu dapat dikelompokan ke dalam dua factor, yaitu factor internal dan eksternal. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Faktor Internal Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
Faktor Eksternal Gambar 2. Faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Faktor internal meliputi faktor-faktor yang ditimbulkan oleh karyawan itu sendiri, ada atau tidaknya kesadaran dari dirinya untuk melaksanakan peraturan yang ada demi mewujudkan keselamatan dan kesehatan bagi dirinya maupun orang lain. Faktor ekstemal mencakup faktor-faktor yang berasal dari lingkungan kerja perusahaan. Pengaturan system manajemerr merupakan salah ssatu factor eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan. Faltor internal dan ekstemal saling terpaut satu sama lainnya, berhasil atau tidaknya penerapan sisitem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diberlakukan oleh perusahaan tergantung dari sikap karyawarurya terhadap kesadaran untuk mematuhi system manajemen K3 tersebut. Menurut Occuptional Health and Safety Administration (OSHA), sumber dan sbategi untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan dapat dilihat dalam tabel berikut (Schuler, 1996:237)
Jurnal Manqi emen/Th. Ix/03/Oktober/2005
309
Pentingnyo Sistem ilonojemen Keselomoton Don Kesehoton Kerjo Podo Suotu Perusohoon
Sumber Dan Strategi Peningkatan Keselarnatan Dan Kesehatan Kerja
SUMBER
STRATEGI
Lingkungan Kerja Fisik Kecelakaan Kerja
Catat kecelakaan tersebut Rancang kembali lingkungan kerja Bentuk Panitia keselamatan kerja Berikan pelatihan dan insentif keuangan
Penyakit akibat Pekerj aan
Catat penyakit tersebut Perbaiki lingkungan kerj a Kornunikasi informasi Tenfukan tujuan dan sasaran
Hambatan-Hambatan Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dihadapi serta solusi yang dilakukan Tujuan utama dari Keselamatan dan Kesehatan Ke{a adalah adanya pncegahan kecelakana kerja sehinggga tidak ada lagi kecelakaan kerja terjadi atau disebut dengan z.ero accident. Maka ditetapkan suatu sistem dan program dan diharapkan karyawan dapat mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan Namun tentu tidaklah mudah untuk dapat menetapkan program dan sistem yang dapat dijalani oleh para peket'a atau karyawan, hambatan-hambatan yang terjadi di suatu perusahaan antara lain: Kurangnya komitmen manajemen terhadap keselamatan kerja. Jika Manajer maupun supervisor tidak dapat memenuhi komitrnennya terhadap keselamatan kerja, merrka tidak dapat mengurangi kecelakaan kerja, karena secara otomoatis perilaku dari manager serta supervisor dicontoh oleh para bawahannya. Jika mereka sendiri tidak dapat melaksanakan prosedur dengna baik tentu para pekerja bawahannya mengikuti. 2. Perilaku yang tidak aman. Perilaku yang tidak aman adalah perilaku yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan hal itu terjadi karena tidak adanya kesadaran akan keadaan sekitarnya terhadap bahaya yang mungkin terjadai .Tidak adanya kesadaran
L
inilah yangn menjadi penghambat pelaksanaan sistem dan program yang
telah
ditetapkan oleh suatu perusahaan.
3.
Kondisi yang tidak aman, Hal ini dianggap menghambat karena kondisi yan gtidka mendukung seperti alat yang rusak serta tidak sempurnayanya alat perlindungan yang digunakan dapat menimbulkan suatu kecelakaan..Salah satu tindakanyangtidak aman adalah dengan tidak memakai alat pelindung yang telah ditetapkan atau alat-alt lain yang berguna untuk emncegah terjadainya kecelakaan
Jurnal Manaj ernen/Th. Ix/03/Oktober/2005
310
Pentirgnyo Sistern lAonqjerncn Kcsclomotan Don Kcschaton Kcr:jo Podo Smtn Pcrusohoon
PENUTUP. Dengan pengaturan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan dan penerapan program yang sesuai dapat mengurangi angka keeelakaan kerja. Adapun penyebab terbesar suatu kecelakaan dan merupakan hambatan terbesar dalam melaksanakan sistim dan program K3 yang telah ditetapkan adalah tindakan tidak aman. Jika ada kesadaran untuk mematuhi peraturan dalam meningkatkan keselamatan maka terjadi penurunan angka kecelakaan. Pemaksimalan proses pelaksanaan agar karyawan dapat terus meningkatkan kesadaran terhadap dirinya maupun lingkungan sekitarnya . Jika ada kesadaran unhrk mematuhi peraturan dalam meningkatkan keselamatan maka terjadi penurunan angka kecelakaan salah satu cara dengan adanya pelaporan aset pengamatan terhadap kejadian
yangterjadi.
r
DAIITAR RUJUKAN
Amstong,Michael, (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia (seri
pedoman
manajemen), Jakarta: Elex Media Komputido. Departemen Tenaga Kerja dan TransmigrasiRl, Annual Report Kecelakaan Kerja, Jalorta
2002. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Keselamatan dan Kesehatan Kerja , Jal,,afia2002. Dessler, Gary, (2000). Manajemen Sumber Daya Manusian Prentice-Hall,Edisi kedelapan, Jakarta.
Flippo, Edwin 8., (1984). Personnel Management, Sixth Edition, McGraw-Hill Book Company, Singapore. Handoko, T.Hani, (2000). Manajemen Edisi 2, Yogyakarta: BPFE. Huseini, Martani, (2001). Membangun SDM dan Kapabilitas Telarologi Umat,ISlECS,
Iakarta. Nitisemito, Alex S., (1982). Manajemen Personalia,Kudus: Ghalia Indonesia. Mangkunenegata, A.A Anwar Prabu, (2002). MSDM Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Posdakarya.
L,
(1997). Peraturan sistem Manqiemen Keselamatan dan Kesehatan Kerj a, Jakarat: Harvindo. Pangabean, Mutiara s, (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Ghalia Indonesia. Saydamn Gouzali, (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (Suatu Pendekntan Milcro), Pjambatan, Jakarta. Shuler, Randall S. dan Kackson, Susan E., (1996). Manajemen Sunber Daya Manusta (Menghadapi Abad Ke-2l), Edisi Keenam Jilid 2, Erlangga. Silalahi Bennet NB, dan Rumondang B Silalahi, (1995). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Stauss, George dan Sayles, Leonard, (1991). Manajemen Personalia (Segi Manusia dalam Organisasi).Jilid II, PT. Pustaka Binaman Fressindo. Suma'mur P.K., (1993). Hygine Perusahaan dan Kesehatan Kerja, CV Haji Masagung Cetakan 5, Jakarta.
Mulyono, Euginia
Jurnal Man aj emen/Th. l&l 0B lOktobe r nA05
3ll
Psttsohosn
S$fitgin.
SSma'Mur P.K., (1993). Kesetamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaar, ..$1f;.1IIqii
l<"rm#ililil'i? iT'*
i$fu*
ra,kun Dua truta Pekcrja Meninggal.
fo*pas,20Desember2003'Mengfia*irtirkAnAngka:'Ikmf,tianFek@a
i
Majifa11lKgselannrtm,&n Kesdretan,'Kerjb, Odm.g,Mochtar, Infonhasi Kecelakaan.Korja i :, : {6iirt(}; Depnrtrmo*Tenaga .96*ia, dan Transnigr,asi,"Edisi ml, 2002 w*w: Nakstraru.gqid;,Bq-ita,Tcnaga Kerja 25.F'ebrlrwi 2m3, Demi Kcselamatan Kerja' Jangan remehkan Hal-hal SePele. 't.'r;1": .':,
I
i'
't":
Jurnal Manaj emen/Th. Ix/03/Oktober/2005
312