Daftar Isi
“A l A q s a D a l a m B a h aya ” (Salinan Bahasa Indonesia) Buku Ini Diedarkan Pada Acara Bedah Buku Ta'lim Pemuda Aqsa Working Group Pekalongan di S K B (Sanggar Kegiatan Belajar) Comal – Pemalang 16 Shofar 1431H / 31 Januari 2010M Lembar ke 1 dari 42
Kata Pengantar Penulis.............................................................. ........................2 Riwayat Singkat Penulis.......................................................... ...........................3 Idzin Terjemah Dan Cetak Ulang......................................................... ..............4 1.Kedudukan Baitul Maqdis dan Masjid AlAqsa di Dalam Islam....................5 2.AlQuds Di Ambang Bahaya............................................................................ .7 How Can I Forget You Urshalem !................................................... ...............7 Langkahlangkah Zionis............................................................... ..................8 The Greater Jerusalem.................................................................... ...............9 Ledakan Penduduk........................................................... ............................10 3.Fakta Berkaitan Baitul Maqdis....................................... ..............................11 Baitul Maqdis Yang Dijajah............................................................. .............11 Tanah Yang Dirampas.................................................................................. .11 Perumahan............................................................................... .....................11 Rancangan Diskriminasi................................................. .............................11 Baitul Maqdis Modern........................................................... .......................12 4.Saat Masjid AlAqsa Dibakar............................................................. ............13 5.Masjid AlAqsa Dalam Bahaya !................................................................... ..15 6.Penggalian Di Bawah Kota Baitul Maqdis......................... ...........................19 Kesadaran Ummat Islam.................................................................... ..........19 FasaFasa Pembinaan..................................................................... ..............20 Penggalian Saat Ini............................................................................ ...........21 Pembongkaran Syaikh Raed Sholah............................... .............................21 7.Ancaman Tembok Pemisah Atas Baitul Maqdis Dan Masjid AlAqsa..........22 Tembok Pemisah...................................................................... .....................22 Fakta Tentang Tembok................................................................... ..............22 Qalqiliya, Sebagai Contoh Kesengsaraan Rakyat.......................................23 Masa Depan Baitul Maqdis Akibat Tembok Pemisah ................................23 Projek "The Greater Jerusalem"................................................................ ...24 8.Siapakah Pembangun Masjid AlAqsa ?..................................... ...................25 DalilDalil Berkaitan....................................................... .............................25 9.Palestina, Tanah Yang Dijanjikan ?....................................................... ........28 10.Bila Masjid Diubah Menjadi Kandang Sapi Dan Sinagog..........................31 Laporan AlAqsa Foundation............................................................ ............31 Perobohan Di Atas Nama UndangUndang.................................................32 Laporan Media Yahudi................................................................................ ..32 Maklumat Yang Dirahasiakan........................................... ..........................32
Lembar ke 1 dari 42
Nas Tsunami..................................................................... ............................33 Kehancuran AlAqsa: Tujuan Utama !................................................... ......34 11.Dari Herz Hingga Sharon, Pemimpin Zionis Sepakat Untuk MeYahudi kan Masjid AlAqsa............................................................................................ 34 12.Para Ekstrimis Yang Mengancam Masjid AlAqsa.....................................35 13.Jangan Lupakan 25 Pebruari.................................................................. .....39 Perumahan Baru..................................................................................... ......40 Persetujuan Hebron............................................................... .......................40 14.Kata Penutup Penulis....................................................................... ............41
Kata Pengantar Penulis Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Masjid AlAqsa di Palestina berada dalam keadaan yang baik, maka ia seperti orang bodoh ataupun buta dengan kenyataan yang ada. Betapa tidak? Semenjak Zionis menguasai masjid tersebut dari tahun 1967, berbagai bentuk ancaman dan bahaya dihadapi oleh masjid ketiga suci ummat Islam, yang juga qiblat pertama mereka. Diantaranya dibakar, disusupi, digali dasarnya, dicemari, dihalangi pengunjungnya, dikepung, dinajisi dan namakan apa saja penistaan terhadapnya. Itu semua telah terjadi dan terusmenerus dilakukan terhadapnya oleh Zionis dengan bantuan Zionis Kristen. Sebenarnya Masjid AlAqsa menjadi sasaran golongan ekstrimis Yahudi, golongan Zionis dan juga golongan Zionis Kristen, yang ratarata terdiri daripada Evangelis. Mereka bercitacita untuk merubuhkannya dan digantikan dengan Haykal (kuil) suci orangorang Yahudi. Walaupun tujuan mereka berbeda, tetapi impian mereka sama. Jika orang Yahudi mengimpikan pembinaan kuil ketiga (menurut pikiran mereka yang berdasar fakta rapuh) bahwa akan ada HaMikdash sebagai prasyarat datangnya Messiah, maka orang Kristen Evangelis menjadikan agenda pembinaan Haykal tersebut sebagai prasyarat kedatangan Jesus sehabis millenium kedua. Bagi mereka, Jesus akan muncul di Baitul Maqdis apabila suasana di sana seperti saat kemunculannya pertama kali dahulu. Keduanya mengimpikan kehancuran Masjid AlAqsa dan juga penggantiannya dengan Haykal atau HaMikdash. Amat disesalkan, bahaya yang mengintai AlAqsa ini tidak diketahui oleh ummat Islam sedunia, apatah lagi ummat Islam di Malaysia. Isu Palestina seringkali dilihat sebagai isu ArabIsrael dan sering pula digambarkan sebagai konflik perebutan tanah, yang akhirnya mengaburkan usaha penghancuran Masjid ini. Lebih menyedihkan lagi, OIC (Organisation of The Islamic Conference, atau OKI) yang didirikan setelah peristiwa Masjid Al Aqsa dibakar pada tahun 1969, dibawah kepemimpinan Kuala Lumpur, ternyata tidak menyebut secara khusus isu penghancuran Masjid ini, apatah lagi menyadarkan ummat Islam sedunia tentang bahaya yang mengintai Masjid AlAqsa.
Lembar ke 2 dari 42
Lembar ke 2 dari 42
Di atas kesadaran inilah, penulis memulai langkah awal untuk mengumpulkan artikelartikel penulis sendiri yang pernah disiarkan di majalahmajalah, korankoran dan juga di halaman situssitus yang berkaitan dengan bahaya yang mengintai AlAqsa di buku kecil ini. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, penulis mencoba membentangkan kepada pembaca, apa yang sebenarnya terjadi dan akan terjadi di Masjid AlAqsa. Penulis hanya berpegang kepada faktafakta yang kokoh, dengan bukti yang tentunya tidak mengabaikan amanah saat menyampaikan kenyataan yang betulbetul terjadi. Penulis berusaha menjauhi katakata penuh emosi, jauh dari fakta yang sahih, dan pengandaianpengandaian yang terlalu jauh, apalagi teori konspirasi yang telah ramai dijadikan pedoman ummat Islam kini. Harapan penulis agar buku kecil ini akan dapat memberikan manfaat kepada para pembaca, seterusnya mereka menyebarkan kenyataan yang mereka ketahui dan akhirnya diterjemahkan dalam bentuk tindakan nyata. Penulis juga berharap agar para imam, para khotib, para penceramah, para guru, dan siapa saja yang menpunyai pengaruh masyarakat untuk menggunakan isi buku ini sebagai langkah penyadaran kepada ummat. Semoga usaha yang kecil ini akan menjadi sebagian daripada usahausaha yang lebih besar demi menyelamatkan Masjid AlAqsa yang samasama dicintai oleh ummat Islam, Amin. Maszlee Malik Kota Damansara Oktober 2005 / Romadhon 1426
Riwayat Singkat Penulis Maszlee Bin Malik, dilahirkan di Johor Baru dan besar di sana sejak tahun 1974. Mendapatkan pendidikan awal di Sekolah Tumenggung Abdul Rahman 2 (STAR), Johor Baru dan kemudian di Maktab Sultan Abu Bakar (English College) dari tahun 1987 hingga 1989. Kemudian beliau melanjutkan pelajaran ke Jordan pada tahun 1994. Ijazah dasar beliau adalah dalam bidang fiqh dan usul fiqh dari Universiti AlBayt, Jordan dan ijazah sarjana dalam bidang yang sama dari Universiti Malaysia. Beliau saat ini sedang menempuh Ijazah Kedoktoran (PhD) di United Kingdom, dalam bidang Sains Politik dan memegang Jabatan Pensyarah di Jabatan Ilmu Wahyu dan Ilmu Kemanusiaan di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia, Kuala Lumpur. Beliau juga aktif dalam NGO (Non Goverment Organization) dan aktifitas kemasyarakatan. Selain menjadi Ahli Jawatankuasa Jemaah Islah Malaysia (JIM) dari tahun 2000 hingga kini, beliau juga pernah menjadi penasihat agama Pertubuhan Kebajikan Saudara Baru Darul Fitrah. Beliau juga aktif dalam Perkumpulan Kebajikan Islam alNidaa, yang berpusat di Taman Tun Dr.Isma'il, Kuala Lumpur dan perkumpulan Muslim Professional Forum (MPF). Selain itu, beliau adalah penasihat bagi beberapa pusat pendidikan islam di Singapura. Selain menjadi pensyarah dan juga guru seni mempertahankan diri Sin Bao Qi Gong, beliau aktif menulis di majalahmajalah seperti Majalah “Perspektif”. Beliau juga kolumnis tetap di situs seperti www.palestinkini.info dan www.eramuslim.com di Indonesia. Kebanyakan bidang penulisan beliau adalah berkisar isu Palestina, isu umat Islam antarbangsa dan fiqh kontemporer. Hingga kini, beberapa buah buku tulisan beliau sudah diterbitkan, diantaranya adalah Biografi Syeikh Ahmad Yassin, Persoalan Asas Isu Palestin, AspekAspek Keislaman, Road To Beirut, Soal Jawab Remaja Islam, dan disertasi sarjananya yang bertajuk Hukum Talfiq Dalam Muamalat.
Lembar ke 3 dari 42
Lembar ke 3 dari 42
Idzin Terjemah Dan Cetak Ulang Kami sertakan tanya-berjawab email dari penyusun, yakni Ust.Maszlee Malik kepada penerjemah, Hadi Sumarsono (Koordinator Aqsa Working Group Pekalongan), yang menyatakan idzin beliau untuk terjemah lugas dan mencetaknya kembali. From: Maszlee Malik <
[email protected]> To: hadi sumarsono
Subject: Re: Mohon Idzin Menyalin dan Membahas Buku AlAqsa Dalam Bahaya(th.2006) Date: Mon, 11 Jan 2010 15:30:34 +0000 Walaykomsalaam, Jutaan kemaafan, saya sudah tidak lagi menyimpan soft copy buku berkenaan. Manakala pihak penerbit pun sudah tidak mempunyainya lagi. Mungkin antum bisa menulis semula dengan gaya bahasa Indonesia agar mudah difahami audiens. Maszlee 2010/1/10 hadi sumarsono > >Assalamu'alaykum wa rohmatullohi wa barokatuh. > >Maaf Ustadz, kami mengganggu lagi. Kami sudah coba cetak buku versi >PDF yang tersedia di Internet sebagaimana email yang lalu. Sayang >hasilnya "blur" karena resolusi PDF nya hanya 72 pixel (tidak dapat dibaca >dengan jelas). > >Rencana awal, buku tersebut akan kami perbanyak untuk tamu undangan >yang berminat memiliki buku tersebut. Acara bedah buku sendiri >direncanakan tgl.3031 januari 2010 mendatang. Ada setidaknya 100 >lembaga Islam yang akan mengikuti acara tersebut, sehingga kami merasa
Lembar ke 4 dari 42
>perlu mendapatkan buku tulisan Ustadz atau bentuk softcopynya /PDF >version. > >Bilamana Ustadz tidak keberatan, kemana kami bisa mendapatkan buku >aslinya ataupun PDF resolusi tinggi? Karena kami sudah coba kontak >dengan beberapa toko buku online, nampaknya buku Ustadz memang >sudah tidak dicetak ulang/stock habis. > >Kami tidak mempunyai niat untuk membajak atau menyalahi hak cipta >daripada Ustadz maupun penerbit, tetapi tujuan utama adalah dalam >rangka mendakwahkan usaha pembebasan Masjid AlAqsho. > >Demikian permohonan kami. Atas perhatian Ustadz, kami ucapkan >JazakalLohu khoyron. Semoga Alloh Ta'ala memberikan barokah kepada >kehidupan Ustadz, dan memudahkan usaha dakwah kita kepada >pembebasan Masjid AlAqsho, Amin. > >NB: >1).Kami sertakan pula sertifikat selaku wakil Aqsaworkinggroup di >Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia. >2).Deklarasi Jakarta Untuk Pembebasan Masjid AlAqsho. >Wassalamu'alaykum wa rohmatullohi wa barokatuh. Catatan:
1).Walaupun buku ini berasal dari Malaysia, dan berbahasa Melayu tetapi bilamana pembaca tidak terbiasa dengannya, maka dikhawatirkan akan menimbulkan salah-paham. Oleh karenanya, penulis meminta kami untuk menulis kembali (tepatnya : memperbaiki) dalam bahasa Indonesia. 2).Sebagai konsekuensi dari butir ke1, maka kami mengusahakan memperbaiki kata dan penulisannya sesuai dengan kemampuan kami. Sayang seribu sayang, kami hanya punya waktu yang terbatas, disamping harus mengurusi kepanitian sekaligus. Jadi dengan sangat terpaksa, ada beberapa bab yang belum sempat diterjemahkan (tepatnya : 1 bab dan 3 lampiran). Demikian mohon maaf dan maklum adanya.
Lembar ke 4 dari 42
1
. K e d u d u k a n B a i t u l M a q d i s d a n Masjid AlAqsa di Dalam Islam
Bumi Baitul Maqdis mempunyai kedudukan yang istimewa dalam hati setiap orang Islam. Jika dirujuk kepada AlQuran dan AsSunnah :
1. Ia merupakan tanah Para Nabi. Bahkan ramai para Nabi yang disebut dalam AlQuran dilahirkan dan dimakamkan di bumi ini (lebih dari 50 Nabi). Diantaranya adalah Nabi Ibrohim (dimakamkan di Kholil Hebron), Nabi Isma'il, Nabi Ishaq, Nabi Ya'qub, Nabi Syu'aib, Nabi Musa, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, Nabi Isa dan lainlain lagi. Semoga Alloh memberkati mereka semua. 2. Bumi ini dianggap suci dan diberkati karena terdapat Masjid AlAqsa. i. Masjid yang kedua dicipta oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala di muka bumi ini, berdasarkan hadits Abu Dzar dalam Shohih Bukhori dan Muslim, Rosululloh Shollallohu 'alayhi wa Sallam pernah ditanya, “Masjid apakah yang dibangun diatas bumi ini? Beliau menjawab, “Masjid alHarom”. “Selepas itu masjid apa?” Beliau menjawab, “Masjid alAqsa”. ii. Menjadi qiblat pertama ummat Islam, sebelum mereka sholat menghadap ke Masjid alHarom di Makkah. Ini berdasarkan hadits yang mutawatir (banyak sekali) dari para shohabat. Dan diantaranya adalah hadits AlBarro bin 'Azib seperti dalam Shohih Bukhori dan Muslim, “Sesungguhnya Rosululloh Shollallohu 'Alayhi wa Sallam bila tiba di Madinah, beliau berjumpa dengan saudara (seagama) nya di kalangan Anshor. Dan beliau sholat menghadap Baitul Maqdis selama 16 atau 17 bulan lamanya...” sehingga akhir hadits. iii. Merupakan masjid ketiga disucikan ummat Islam. Berdasarkan hadits Abu Huroiroh dan Abu Sa'id alKhudri yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim, “Rosululloh Shollallohu 'Alayhi wa Sallam bersabda, “Janganlah kamu bersusahpayah menempuh perjalanan kecuali untuk menuju ke tiga masjid, yakni Masjid al Harom, Masjidku ini (Nabawi) dan Masjid alAqsa.” iv. Di masjid ini jualah kejadian Isro' (perjalanan malam) terjadi, dimana Nabi Muhammad dari bumi suci itu melanjutkan perjalanan yang penuh keajaiban ke langit, yang disebut Mi'roj
Lembar ke 5 dari 42
(naik ke langit). Firman Alloh yang dimaksud adalah : “Maha suci Dzat yang telah mengIsro'kan (membawa pada perjalanan malam) hamba Nya dari Masjid alHarom ke Masjid alAqsa, yang telah kami berkati sekelilingnya, untuk kami perlihatkan kepadanya tandatanda kekuasaan Kami.” (QS. AlIsro 17:01). v. Barangsiapa yang melaksanakan sholat di masjid ini akan mendapatkan pahala 500 kali lipat. Berdasarkan hadits, Rosululloh Shollallohu 'Alayhi wa Sallam bersabda, “Sholat di Masjid alHarom sama dengan 100.000 kali sholat (di tempat lain), sholat di Masjidku sama dengan 1000 kali sholat (di tempat lain), dan sholat di Masjid alAqsa sama dengan 500 sholat (di tempat lain).” Hadits ini diriwayatkan oleh Thobroni dengan sanad hasan. 3. Berdasarkan cara pandang Islam, tempat ini merupakan padang Mahsyar selepas Qiyamat nanti, dan merupakan pusat keamanan sejagat. Ini berdasarkan hadits Maimunah binti Sa'ad yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya, juga Ibnu Majah. Yakni Maimunah telah bertanya kepada Rosululloh Shollallohu 'Alayhi wa Sallam, “Ya Rosululloh, berikan kami fatwa berkenaan Baitul Maqdis” Lantas beliau bersabda, “Ia adalah bumi Mahsyar dan Kebangkitan.” 4. Orang yang tinggal di sana karena Alloh diibaratkan seperti orang yang berjihad di jalan Alloh, dan dinamakan sebagai “Ardhu Ribath”. Yakni bumi pertahanan jihad. Atas dasar inilah Rosululloh Shollallohu 'Alayhi wa Sallam mengisyaratkan kepada Muslimin bahwa mereka akan mendudukinya dan berpusat di sana. Sebab itulah di zaman 'Umar tidak sedikit shohabat yang syahid untuk membebaskannya dari kerajaan Kristen Roma. Selepas itu, ia juga pernah jatuh ke tangan tentara Salib Eropa sehingga Sholahuddin al Ayyubi membebaskannya. Begitu pula di zaman Tartar, mereka hampir saja menawannya, sehingga mereka dikalahkan oleh Sultan Qutz. Sekarang ia dijajah oleh Yahudi Zionis, dan jihad akan berterusan di sana, selaras dengan janji Rosululloh hingga datangnya Qiyamat nanti. Ini selaras dengan hadits riwayat Abu Darda', “Ahli Syam akan berterusan dalam jihad dan ribath (berjagajaga) di jalan Alloh.” Hadits ini diriwayatkan oleh Thobroni. AlHaitsami menyatakan perawinya semua tsiqoh dan ia didukung oleh hadits lain.
Lembar ke 5 dari 42
5. Bumi Baitul Maqdis juga dianggap sebagai pusat untuk kelompok yang senantiasa teguh menegakkan kebenaran dan hak orang Islam hingga hari Qiyamat. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah alBahili bahwa Nabi Shollallohu 'Alayhi wa Sallam bersabda, “Sekelompok dari ummat ku akan tetap berada dalam kebenaran yang nyata, dan akan mengalahkan musuhmusuh mereka. Dan mereka tidak akan disakiti oleh musuh mereka kecuali saat ditimpa kesusahan. Dan datanglah pertolongan Alloh maka keadaan mereka akan kembali seperti sedia kala.” Para shohabat bertanya, “Dimanakah mereka itu ya Rosululloh?” Beliau menjawab, “Di Baitul Maqdis dan di bawah lindungan Baitul Maqdis.” Hadits ini diriwayatkan oleh 'Abdulloh bin Ahmad dalam Musnad Ahmad, dan alHaitsami dalam Zawaid nya memberikan komentar, “Hadits ini diriwayatkan oleh 'Abdulloh bin Ahmad dan juga Thobroni, dan perawinya adalah orang yang tsiqoh (dipercayai). 6. Ia adalah tanah yang diberkati Alloh. Sama halnya dengan banyaknya Nabi yang diturunkan di sana, jihad yang berterusan dan juga kesuburannya. Malah di dalam QS. AtTin, Alloh Subhanahu wa Ta'ala telah mengisyaratkan bumi tersebut dengan buah Tin dan buah Zaitun menurut tafsiran para Ulama karena banyaknya terdapat buah Tin dan Zaitun di sana, hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir AlQuran Al'Azhim nya. Diantara ayat yang menggambarkannya adalah QS. AlIsro (17:01) yang lalu, juga firman Alloh dalam QS. AlAnbiya (21:71) : “Dan Kami selamatkan dia (Ibrohim) dan Luth ke bumi yang Kami berkati untuk sekalian alam.” Yang dimaksud bumi yang diberkati disini adalah bumi Palestina. Dan juga firman Alloh dalam QS. Al Anbiya (21:81) “Dan bagi Sulayman (kami tundukkan) baginya angin kencang, yang menuruti perintahnya ke negeri yang telah Kami berkati.” Yang dimaksud dengan bumi yang diberkati disini adalah Baitul Maqdis. 7. Di Baitul Maqdis jualah akan muncul ibukota ummat Islam di akhir zaman, dan kemajuannya membawa kepada tandatanda akhir zaman, walLohu a'lam. Ini berdasarkan pada hadits Rosululloh yang diriwayatkan oleh Nu'aim bin Hammad, salah seorang syaikh (guru) Bukhori dalam kitabnya alFitan, sabda Rosululloh, “Pembangunan Baitul Maqdis akan membawa kehancuran Madinah (karena diserang
Lembar ke 6 dari 42
wabah)... “ hingga ke akhir hadits. Dan lainlain lagi hadits.
Masjid al-Aqsa / al-Harom al-Syarif di Palestina
Lembar ke 6 dari 42
2
. A l Q u d s D i A m b a n g B a h a y a
Apakah alQuds itu? AlQuds adalah nama lain bagi Baitul Maqdis. Ia adalah kota lama (tua) yang terletak di dalam negeri Palestina, dan juga wilayah Syam pada satu waktu dahulu. Penamaan sebagai alQuds bermula selepas ummat Islam berkuasa di sana, lebih khusus lagi di zaman kepemimpinan Bani Umayyah. Menurut Nasir Hisrou ketika menjelajah bumi Syam pada tahun 438H, penduduk Syam telah menamakan Baitul Maqdis sebagai AlQuds . Ia juga dipanggil sebagai alQuds alSyarif (al Quds yang suci), seperti yang telah disebut oleh Yahya bin Sa'id alAntaki di dalam kitabnya “Tarikh alDhail” yang ditulisnya pada tahun 458H. Nama lain bagi alQuds adalah “Urshalem” di dalam bahasa Ibrani, dan juga 'Illiya sewaktu dijajah oleh Kerajaan Romawi. Malah para shohabat sendiri pun sebelum kota tersebut diIslamkan telah menggelarinya sebagai 'Illiya. Kota alQuds ini terletak di utara Baeit Lahim, di selatan Ramallah dan 22 km dari Laut Mati serta 250 km dari Laut Merah. Ia terletak di tengahtengah negeri Palestina (Lihat: Syurab, Muhammad Hassan (1995M), Bayt al Maqdis Wa alMasjid alAqsa, Damsyik: Dar Qalam, hal.37). Di dalam kota ini terdapatnya Masjid alAqsa di sebelah timurnya dan juga gereja “Nativity” di sebelah baratnya kawasan Khan alZeit. Gereja itu dianggap oleh penganut agama Kristen sebagai tempat kelahiran Nabi 'Isa 'Alayhis Salam. Kota alQuds juga dianggap sebagai lahan paling suci di dunia oleh orangorang Yahudi, dan pernah dibina Haykal di sana menurut keyakinan mereka. Kota ini telah dianggap sebagai kota suci oleh tiga agama: Islam, Kristen dan Yahudi. Ini karena ketiga agama tersebut mempunyai nilai sentimental dan nilai kudus pada kota itu. Bagi orang Yahudi, mereka meyakini kota itu adalah janji tuhan Yahweh kepada kaum Yahudi dan di situ juga bakal munculnya Messiah yang dinantinantikan. Bagi penganut agama Kristen, di sana terdapat tempat kelahiran Jesus, dan di situ juga tempat Jesus disalib dan bakal dibangkitkan kembali menjelang hari Qiyamat. Bagi ummat Islam, kota tersebut begitu suci karena disanalah nabinabi sebelum Muhammad Shollallohu 'Alayhi wa Sallam telah dilahirkan, ataupun menempuh kehidupan, ataupun dikebumikan di sana. Kota itu juga merupakan kota Masjid alAqsa yang merupakan tempat Nabi
Lembar ke 7 dari 42
Muhammad telah diIsro'kan, dan dari sana jualah beliau diMi'rojkan ke langit. Ia merupakan qiblat pertama, dan masjid ketiga suci ummat Islam. Kota suci itu merupakan tanah waqof bagi kaum Muslimin, dan disana jualah nanti berbagai peristiwa akhir zaman akan berlangsung, walLohu a'lam (Lihat: Salleh, Mohsen (1995), atTariq ilaa alQuds, London: Mansyurat Filistin alMuslimah, hal.1931). Tidak heran bila sejarah menyaksikan bagaimana kota ini menjadi rebutan ketiga agama sepanjang sejarah dunia. Bermula dengan kekuasaan Bani Israil era Nabi Dawud dan Sulayman, kemudian kekuasaan berpindah ke Kerajaan Romawi yang beragama Kristen semenjak era Titus, kemudian kekuasaan ummat Islam semenjak tahun 16 Hijrah lewat misi tentara Muslimin di bawah kepemimpinan Kholid alWalid di zaman 'Umar, serangan tentara Salib Eropa, penguasaan kaum Muslimin lagi, dan yang mutakhir adalah penguasaan kaum Yahudi Zionis terhadap kota itu sejak tahun 1967. Kesemua hakikat itu telah cukup menjadi bukti bahwa penguasaan kota tersebut merupakan hal yang didorong oleh naluri keagamaan di satu sudut (tanpa menolak kenyataan bahwa agama sering pula digunakan sebagai alasan untuk memperluas kekuasaan penjajahan terhadap kota ini). How Can I Forget You Urshalem ! Bagi kaum Yahudi, kota alQuds ataupun menurut bahasa Ibraninya dipanggil Urshalem, merupakan tanah yang paling suci di muka bumi ini. Ini disebabkan beberapa faktor. Diantaranya adalah ia merupakan kota yang dijanjikan oleh tuhan Yahweh kepada mereka seperti yang banyak disebutkan di dalam Taurat mereka. Di sini juga dulu Sulayman telah membina Haykal untuk kaum Yahudi beribadat. Di dalam Haykal ini terdapat satu lahan suci di dalam agama Yahudi yang dipanggil sebagai “Holy of Holies” dan di kota ini juga kebanyakan nabi mereka tinggal. Jarang sekali ada Yahudi yang menafikan fakta ini, sehingga golongan sekuler dan atheis Yahudi sekalipun. Theodore Herzl, penggagas gerakan Zionis sedunia sebagai contohnya. Ia seorang atheis yang tidak menafikan naluri keYahudi annya, yang menganggap kota tersebut sebagai tanah suci mereka. Hanya mungkin naluri kesucian kota tersebut di jiwa kaum Yahudi sekuleris lebih bersifat perkauman, nilai sejarah dan nilai sentimental. Herzl, yang pernah mengutarakan ide agar secara perlahan pembinaan Erezt Yisrael
Lembar ke 7 dari 42
dipindahkan dari bumi Palestina ke Uganda, saat ditentang oleh para pendukung Zionis dan juga rabbirabi Yahudi dari Eropa, ia mengatakan : “How can I forget you Urshalem, curse upon my right hand if I ever forget you O Urshalem !” Maknanya, kota suci itu mempunyai makna yang amat mendalam dalam jiwa Yahudi Zionis. Bagi mereka, selain daripada sebuah kota bersejarah dan mempunyai nilai sentimental dalam jiwa setiap individu Yahudi, mereka juga beriman (terutama golongan Ortodoks) di alQuds jualah Messiah (penyelamat) akan muncul dan menegakkan semula kerajaan Yahudi besar, sebagaimana yang pernah dibina oleh Sulayman (Lihat: alKhateeb, Mohammed Abdul Hameed (1998), alQuds: The Place of Jerusalem in Classical Judaic and Islamic Tradition, London; Ta Ha Publisher, hal.45 76) Tidak heranlah selepas Herzl, kebanyakan pembesar Yahudi Zionis, apakah menjadi Presiden, Perdana Mentri dan lainlain figur di dalam perjuangan Zionis, sering mengulangi komitmen mereka terhadap kota suci tersebut. Yang jelas mengatakan demikian diantaranya adalah :
a. David Ben Gurion, yang telah berkata, “There will be no Erezt Yisrael without Urshalem, and there will be no Urshalem without the Temple.”
b. Ehud Barak, setelah menang dalam pemilihan Perdana Mentri mengalahkan Benjamin Netanyahu, telah berkata, “Urshalem is Israel's eternal capital city.”
c. Sharon, ketika dikecam karena keputusannya mengundurkan tentara dan penduduk Yahudi dari Gaza. Dan juga dikecam adanya kemungkinan menyerahkan alQuds kepada rakyat Palestina, ia mengatakan, “Urshalem can never be separated from Israel!” Ternyata impian kaum Yahudi Zionis untuk menguasai alQuds bukannya omongkosong. Yang lebih mengerikan lagi, bukan hanya alQuds yang menjadi impian mereka, Masjid alAqsa juga merupakan salah satu tempat yang mereka idamkan untuk membina kembali Haykal (Khateeb (1998), hal.76)).
Lembar ke 8 dari 42
Langkahlangkah Zionis Citacita kaum Yahudi Zionis bukanlah sekedar anganangan. Mereka bergerak dan berupaya untuk mewujudkan impian tersebut. Awal 20 Agustus 1929 lalu, sekumpulan Yahudi ekstrim dari Kachaneh (Kach) telah menyerbu masuk ke dalam kawasan Masjid alAqsa, untuk menguasai tembok Buroq dan diubah menjadi “Kotel” (tembok meratap). Kaum muslimin saat itu berhasil menggagalkan tindakan tersebut dan sekaligus mempertahankan masjid. Walau bagaimana harga yang dibayar amatlah mahal! Ekstrimis Yahudi Kach, yang dibantu oleh tentara Inggris dalam persenjataannya, telah membunuh lebih kurang 338 rakyat Palestina dalam tempo 15 hari (Muhammad, Jamal A. Hadi et al (2001), alTariq Ilaa Baytul Maqdis, Kaherah: Daar Tawzi wa alNasyr, hal.228) Kegagalan percobaan pertama itu tidak berakhir begitu saja. Selepas berdirinya negara Israel dengan restu League of Nations pada tanggal 14 Mei 1948, Zionis membuat persiapan yang lebih rapi untuk menawan kota tersebut. Kekalahan negaranegara Arab atas negara Zionis pada peperangan Juni 1967, telah membuka ruang baru baginya. Menurut kebanyakan kalangan Yahudi, peperangan tersebut merupakan mukjizat bagi kaum Yahudi, dan menunjukkan bahwa tuhan Yahweh senantiasa membantu mereka untuk membina kembali Haykal. Hasil daripada peperangan tersebut, tentara Zionis telah menyerbu masuk ke dalam Masjid alAqsa dan seterusnya menawan tembok Buroq dan menukarnya menjadi Kotel. Sejak itulah hingga kini, tembok tersebut menjadi milik Zionis. Masjid alAqsa terletak di bawah kekuasaan mereka dan senantiasa berada dalam bahaya. Yang lebih penting lagi, kota alQuds usai peristiwa tersebut mulai diYahudi kan. Bermula dengan menguasai bagian timur alQuds, mereka membina perumahan Yahudi di sana (terutama di kawasan Hay alMaghoribah al Quds) dan mengusir rakyat Palestina keluar dari kawasan tersebut. Rumah rumah mereka dirobohkan, termasuk masjidmasjid di sana. Kuburan para shohabat di kawasan tersebut telah diubah menjadi kawasan taman bermain kaum Yahudi. Tanah yang pernah menjadi milik rakyat Palestina telah diubah menjadi kawasan kuburan kaum Yahudi, dengan membawa mayat mayat mereka dari seluruh dunia untuk dikuburkan di sana, demi menantikan Messiah yang akan membawa kegemilangan kaum Yahudi. Menurut keyakinan ekstrim dari sebagian Yahudi, rohroh yang dikuburkan
Lembar ke 8 dari 42
di alQuds akan bangkit bersama Messiah sewaktu kemunculannya nanti. Kegairahan Yahudi Zionis untuk menguasai alQuds dan juga lahan Masjid alAqsa dapat dilihat dari beberapa tindakan mereka yang begitu agresif. Sebagai contohnya, pada 21 Agustus 1969, seorang ekstrim Yahudi bernama Dennis Michael ataupun nama Yahudi nya, Michael Rohhan telah membakar Masjid alAqsa. Semangat mereka untuk menguasai alQuds juga dapat dilihat saat Juli tahun 1980 yang mana Zionis telah mengikrarkan secara resmi bahwa alQuds adalah ibukota “negara Israel” yang abadi. Pada 15 Oktober 1989, sekumpulan Yahudi yang menamakan diri mereka sebagai “The Guardian of The Temple” telah meletakkan batu pondasi bagi pembangunan Haykal, dan jurubicara mereka telah menyatakan “Peletakan batu pondasi ini adalah tanda permulaan kebangkitan bangsa Yahudi”. Selain itu mereka juga telah melaksanakan proyek baru, yakni menggali terowongan di bawah lahan Masjid alAqsa yang hingga kini telah mencapai separoh dari luas masjid keseluruhan. Menurut sumber dari Jabatan Arkeologi kerajaan Zionis Israel, jurubicara nya pada 18 Agustus 1990 mengatakan, “Kami akan membangun semula Haykal ketiga, di atas tanah Urshalem dengan menggunakan teknologi terkini yang dimiliki oleh kerajaan Israel.” (Lihat: Artikel Sya'ban A Rohman, Majalah alMujtama', Kuwait, bulan Juli, hal.15) The Greater Jerusalem Strategi dan langkahlangkah yang diambil oleh kaum Zionis amat teliti dan pelaksanaannya terlampau licik, serta membuahkan hasil dan dampak seperti yang mereka impikan. Seterusnya mereka telah berinisiatif mengumumkan “The Greater Jerusalem” pada tahun 1982, yang telah diijinkan oleh Knesset (Parlemen) Zionis Israel. Ia adalah usaha untuk meluaskan ukuran geografi kota suci alQuds, dengan cara memasukkan perumahan Yahudi di dalam lokal tersebut, sehingga akan menambah jumlah penduduk Yahudi di dalam kota itu. Proyek tersebut telah menjadikan kota alQuds membesar jadi 279 donum (ukuran tanah di sana), yang di dalamnya terdapat 49 kota dan kampung. Kerajaan Zionis telah mengambil lebih dari 70% keseluruhan tanah di kota suci tersebut, dan hanya memberikan 13% nya kepada kepemilikan rakyat Palestina, manakala 17% diperuntukkan perumahan Yahudi (Lihat: Majalah alMujtama', ibid).
Lembar ke 9 dari 42
Ironisnya, apa bedanya kepemilikan Yahudi dengan kepemilikan kerajaan Zionis? Begitulah hebatnya mereka memutarbalikkan fakta. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh kerajaan Zionis adalah mengusir keluar penduduk Palestina dari kota suci itu. Lebih 435 keluarga Palestina telah dirobohkan rumahnya dan diusir dari kawasan tersebut, dari tahun 1967 hingga 2005. Mereka yang diusir itu adalah penduduk asal al Quds, yang telah mendiami kota tersebut semenjak kurun waktu yang lama. Jumlah mereka yang telah keluar, baik diusir maupun lainnya, dan tidak boleh kembali ke kota suci itu telah mencapai angka 750.000 orang. Ada juga diantara mereka yang keluar melanjutkan sekolah dan ingin berobat di luar kota, lalu tidak dapat kembali dan dibuang ke daerah lain. Jumlah mereka yang dibuang ke daerah, hanya karena keluar sebentar dari alQuds diperkirakan 50.000 orang. Mereka ini terpaksa mendaftarkan diri kembali untuk mendapatkan KTP yang baru, dengan alamat di daerah selain kota al Quds. Sewaktu era Benjamin Netanyahu, lebih dari 2083 rakyat Palestina telah dirampas hak nya, dan bukan hanya dibuang ke daerah lain. Sehingga di tahun 2005, lebih dari 50 s/d 60 ribu rakyat Palestina telah ditarik idzin untuk menetap di alQuds. Dengan cara demikian kerajaan Zionis telah berhasil mengurangi penduduk rakyat Palestina dan juga menghalangi masuknya warga Palestina lainnya. Hal ini menyebabkan diantara warga Palestina yang menyelundup masuk, dan menetap di alQuds walau tanpa tanda pengenal. Banyak pula anakanak Palestina yang dilahirkan tanpa akte kelahiran. Hasil terkini, usaha pembersihan kota suci ini telah menyebabkan kependudukan Palestina di bumi alQuds (Muslim dan Kristen) hanya berjumlah kuranglebih 700.000 orang, manakala jumlah penduduk Yahudi mencapai lebih dari 400.000 orang. Perlu diingat, data statistik ini diperoleh pada tahun 2004, sebelum pemisahan antara ummat Islam dengan kawasan masjid oleh “Tembok Pemisah” (baca: Apartheid), dan juga sebelum perluasan kawasan perumahan Yahudi di Maaleya Adonim (termasuk kawasan kota alQuds). Menurut Dr.Mohsen Salleh di dalam kajiannya yang berjudul “Fi Dzikroo Ihtilaal alQuds, Maadha Baqiyaa”, beliau telah mengatakan sebanyak 60.000 lagi penduduk Palestina yang mendapati dirinya berada di luar kawasan kota suci alQuds, manakala tembok pemisah telah sempurna dibangun. Ini dikarenakan tembok akan memisahkan perumahan orang Arab
Lembar ke 9 dari 42
dari sebagian kota alQuds. (Lihat: Salleh, Mohsen (2005), Fi Dzikroo Ihtilaal alQuds, Maadha Baqiyaa, Lubnan: Muassasah alZaytun, hal.1). Yang pasti, usaha Zionis dilakukan secara konsisten dan begitu halus dan penuh strategi. Citacita mereka adalah menjadikan kota alQuds sebagai “Arab Free Zone” sebelum waktu pembangunan kembali Haykal. Ledakan Penduduk
16. “Bagaimana kamu orang Palestina bisa beranak segini banyaknya?” Ibu tersebut menjawab, “Kami akan terus melahirkan anak sehingga kami akan menjadi mayoritas kembali, dan menghalau kamu dari bumi alQuds ini.” (Lihat: kertas kerja Syafiq Munir (2003), Mustaqbal alQuds Tahta Ihtilal Israil (terj: Masa Depan alQuds Di Bawah Penjajahan Israel), Lubnan: Muassasah alQuds). Lalu ... apa tugas kita ?
Rakyat Palestina di Baitul Maqdis ataupun di alQuds telah melakukan satu usaha yang amat kreatif dalam usaha menyelamatkan kota suci dari pengYahudian. Tanpa bantuan masyarakat antarbangsa, apalagi masyarakat Islam di luar Palestina (yang sibuk dengan urusan mereka sendiri dan tidak pernah memperhatikan masa depan kota suci para Nabi ini), mereka telah berinisatif atas ledakan penduduk. Dr.Yusuf alQaradawi ketika mendukung penduduk Palestina di dalam kota suci alQuds, yakni untuk meneruskan usaha “Ledakan Penduduk” telah dikecam hebat oleh media proZionis. Menurut mereka, alQaradawi telah mempromosikan “kebrutalan” dengan menyokong gerakan tersebut. Tony Blair, Perdana Mentri Inggris telah mengambil pendapat media pro Zionis tanpa memeriksa ulang dan turut mengecamnya, serta menuduh ulama tersebut sebagai mempromosikan kebrutalan. Persoalannya adalah, apakah “Ledakan Penduduk” itu? Ia bukan operasi syahid yang biasa dilakukan pejuang Palestina. Tidak semua orang boleh melakukannya. Ia juga bukan tindakan yang menjadikan orang awam sebagai bom hidup untuk menyerang Yahudi. Ia bukan dalam arti yang sebenarnya. Jika Zionis berusaha menghapus penduduk Palestina melalui cara penciutan jumlah penduduk, baik dengan pengusiran, merobohkan rumah, perlucutan kewarganegaraan dan banyak teknik lainnya, maka rakyat Palestina bersikap produktif dalam melahirkan anak. Ia adalah gerakan pertambahan penduduk Palestina di bumi tersebut. Menurut Munir Syafiq, pemikir Palestina dan figur perjuangan rakyat Palestina, bahwa ratarata keluarga Palestina mempunyai anak 10 s/d 12 orang. Gerakan ini telah membuat keterkejutan para pegawai pendaftar KTP, yakni saat mendaftarkan kelahiran anak yang baru. Menurut Munir, pernah seorang pegawai pendaftar kelahiran bertanya kepada seorang Ibu, yang berumur di bawah 40 tahun, yang akan mendaftarkan anaknya yang ke
Lembar ke 10 dari 42
T e m b o k a l B u r o q y a n g d i u b a h m e n j a d i K o t e l Ya h u d i
Lembar ke 10 dari 42
3
. F a k t a B e r k a i t a n B a i t u l M a q d i s
Saat Zionis Israel diproklamirkan pada tahun 1948, kawasan Baitul Maqdis (Barat) dikuasai oleh Zionis, tetapi Baitul Maqdis (Timur) masih menjadi bagian dari Tepi Barat yang dimiliki rakyat Palestina. Zionis tidak menyembunyikan kehendaknya untuk mengambilalih keseluruhan Baitul Maqdis. Dan pada tahun 1967, setelah menguasai Baitul Maqdis (Timur), Israel menyatakan Baitul Maqdis sebagai ibukota selamanya. Ini ditolak oleh masyarakat dunia dan semua kedutaan resmi di Tel Aviv. Baitul Maqdis Yang Dijajah Baitul Maqdis adalah kota terbesar di tanah Palestina 1948 (Israel) dari segi kawasannya. Sejak penaklukan Baitul Maqdis Timur, kebijakan Israel mengenai Baitul Maqdis mengikut bentuk yang sama, yakni : menguatkan fakta bahwa tidak boleh dikembalikan ke semula, atas dasar membenarkan Israel untuk menyelamatkan dan mengabadikan kota suci secara eksklusif. Hal ini termasuk membuat perbatasan baru untuk Baitul Maqdis Barat dan Timur. Satu hal dari kejadian pertama setelah perang 1967 adalah pengusiran paksa 6000 rakyat Palestina dari kuarter Maghrabi, dan pemusnahan rumahrumah mereka (berjumlah lebih dari 137) untuk membangun plaza di depan alBuroq (dinding timur). Pada 4 Juli 1967, Persidangan Umum PBB Resolusi 2253 memanggil Israel untuk “Membatalkan semua langkah dan menghentikan tindakan yang mengubah status Baitul Maqdis”. Tanpa menghiraukan resolusi itu, Israel merampas lebih dari 18.270 tanah rakyat Palestina di Baitul Maqdis dalam masa 3 tahun pertama penjajahannya. Tanah Yang Dirampas Strategi Zionis dalam menawan Baitul Maqdis termasuk membangun daerah luar kota dengan jalanjalan baru untuk meramaikan kegiatan di kota Megapolitan Baitul Maqdis Timur. Pemerintah Zionis juga secara semena mena menggunakan undangundang untuk mensahkan pencurian tanah
Lembar ke 11 dari 42
Palestina dengan menggelarkan tanah milik rakyat Palestina sebagai tanah kosong ataupun tidak dipergunakan, yang dengan demikian tidak ada lagi pembangunan perumahan untuk rakyat Palestina agar mereka keluar dari kota tersebut. Antara tahun 1967 dan 2004, lebih dari 25.500 tanah diambil haknya dari rakyat Palestina di Baitul Maqdis saja. Resolusi PBB 478, dalam menyikapi tindakan Zionis yang mengumumkan Jerusalem sebagai ibukota, menyatakan bahwa segala perundangan dan pemerintahan yang telah mengubah ciriciri dan status kota suci Baitul Maqdis, sebagai tindakan tidak sah dan dengan demikian harus dibatalkan. Tindakan Zionis untuk menjajah, memindahkan penduduk (Palestina), membangun perumahan baru (Yahudi) dan memusnahkan harta penduduk (Palestina) adalah melanggar Deklarasi Hak Asasi Manusia Persidangan Genewa Keempat dan Persetujuan Oslo 1993. Perumahan Sejak 1967, kerajaan Zionis menggalakkan orang Yahudi untuk pindah ke Baitul Maqdis Timur, dan menyediakan berbagai intensif seperti subsidi dan bebas pajak untuk beberapa tahun. Hasil daripada usaha itu, 75% 80% peningkatan terjadi di Baitul Maqdis Timur. Pada Juni 1993, pertama kalinya mayoritas penduduk adalah Yahudi sebanyak 160.000 orang dan 155.000 penduduk Palestina. Sementara pada tahun 2004, bertambah menjadi 200.000 orang Yahudi. Rancangan Diskriminasi Israel terus berusaha menyusahkan rakyat Palestina untuk tinggal di Baitul Maqdis . Siapa saja yang tidak dikenali sebagai penduduk tetap Jerusalem maka mustilah memohon Kartu Keluarga untuk dapat menetap secara sah. Keputusan untuk menolak atau menerima permohonan itu sepenuhnya terletak pada kebijakan pemerintah dalam negri (Zionis) tanpa menyatakan sebabsebab penolakan atau penerimaannya. Zionis meletakkan berbagai kaedah diskriminasi untuk menjaga jumlah rakyat Palestina yang tinggal secara sah di Baitul Maqdis. Perampasan KTP adalah salah satu caranya. Jika seorang rakyat Palestina gagal menunjukkan
Lembar ke 11 dari 42
KTP nya, maka boleh diusir dari kota suci itu. Penjagaan itu hanya untuk rakyat Palestina, tetapi tidak berlaku untuk orang Yahudi. Rakyat Palestina yang mau keluar negri haruslah mendapatkan visa masuk kembali ke Tanah Palestina 1948, jika tidak ada visa, maka mereka akan kehilangan hak untuk kembali. Siapa yang memohon untuk menetap dan mendapat kewarganegaraan di negara lain, maka akan kehilangan hak untuk menetap di Baitul Maqdis. Siapa yang tinggal di luar negeri lebih dari 7 tahun akan kehilangan hak menetap di Baitul Maqdis. Siapa yang menikahi orang Palestina dari Tepi Barat, Gaza ataupun luar negeri, tidak dibenarkan untuk tinggal di Baitul Maqdis.
mengikuti visi Israel tentang Baitul Maqdis Metropolitan, yang mencakup Ramallah (di utara) hingga Hebron (di selatan) dan dari Jericho (di timur) hingga Bet Shemesh (di barat), melingkupi 30% Tepi Barat. Hampir setengah daripada kawasan Arab, Baitul Maqdis Timur dijadikan “kawasan hijau”, yakni kawasan awam dimana tidak boleh ada pembangunan di situ. Sebenarnya kawasan hijau ini akan dijadikan tanah simpanan untuk pembangunan dan perluasan perumahan Yahudi saja.
Anakanak hanya boleh didaftarkan sebagai penduduk Baitul Maqdis jika Bapak mereka adalah pemegang KTP Baitul Maqdis yang sah. Hasilnya adalah banyak anakanak yang tidak terdaftar dan tidak mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan di kota itu. Formulir Tata Kota musti diperoleh lebih dulu sebelum Ijin Mendirikan Bangunan diberikan. Prosedur ini menyebabkan rakyat Palestina mustahil mendapatkan hak untuk membangun kawasan perumahan. Baitul Maqdis Modern Sekurangnya 66% Baitul Maqdis sekarang adalah kawasan yang dirampas secara paksa (5% dari perkotaan Jordania lama dan 61% dari Tepi Barat). Diantara kawasan ini, Israel telah merampas lebih daripada 1/3 Baitul Maqdis Timur untuk memberi peluang bagi pembangunan perumahan Yahudi sejak 1967 (laporan FMEP perumahan Yahudi MeiJuni 1999). Perumahan ini telah mengusung 200.000 orang dan dimaksudkan sebagai usaha mengukuhkan kekuasaan Israel atas keseluruhan kota Baitul Maqdis. Mereka membangun dua bulatan sekeliling kota, bulatan dalam di Baitul Maqdis Timur, sementara bulatan luar (The Greater Jerusalem) sampai jauh ke dalam Tepi Barat. Bulatan luar meminggirkan orang Arab di Baitul Maqdis Timur, memotong separuh Tepi Barat dan menyebabkan kebuntuan ekonomi, karena kota itu adalah pusat asalusul segala perdagangan dan jalannya pergerakan dalam negeri Palestina.
Baitul Maqdis yang disebut juga alQuds / Jerusalem / Urshalem
Tata Kota Baitul Maqdis Besar adalah sebuah konsep politik, yang
Lembar ke 12 dari 42
Lembar ke 12 dari 42
4
. S a a t M a s j i d A l A q s a D i b a k a r
Firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala : “Dan sekiranya Alloh tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biarabiara Nasrani, gereja gereja, rumahrumah ibadat orang Yahudi dan masjidmasjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Alloh.” (QS.AlHajj 22/40) Jika pada ayat di atas ummat Islam dilarang menjadikan rumah ibadah sebagai sasaran di saat peperangan dan damai, maka justru sebaliknya yang terjadi atas ummat Islam. Seringkali jika ada peperangan kepada negri Muslim, pasti musuhmusuh akan menjadikan masjidmasjid sebagai sasaran. Lihatlah apa yang terjadi di Babri, India. Lihat juga kepada apa yang terjadi pada masjidmasjid di Bosnia, melalui konflik SerbiaBosnia. Lihat juga pada masjidmasjid di Iraq yang senantiasa menjadi sasaran penghinaan dan serangan tentaratentara paling “berbudaya” di dunia, yakni Amerika Serikat. Tidak kurang juga masjidmasjid yang berada di Palestina 1948 (yang saat ini dikenal sebagai Israel). Ada masjid yang dirobohkan, ada yang dijadikan musium, ada yang diubah menjadi kandang lembu, dan tidak kurang juga yang diubah menjadi kelab malam dan rumah pelacuran, hal ini sebagaimana yang dilaporkan oleh wartawan “Palestina Return Centre” UK, di filem mereka "The Cries of the Minarets" (Tangisan Menara). Lebih malang lagi, Masjid alAqsa sendiri, yang merupakan masjid ketiga suci ummat Islam, yang juga merupakan qiblat pertama, tidak terlepas dari ancaman dan aksi brutal Zionis. Usai peperangan 1967 yang merupakan kemenangan Israel dengan bantuan Amerika Serikat, pihak tentara Zionis telah memasuki Masjid al Aqsa dan menawannya. Dengan berpuluhpuluh truk, mereka menari di sekeliling Masjid alAqsa sambil menyanyikan lagu: "Letakkan apricot ke atas apel agama Muhammad telah hancur dan musnah Muhammad telah mati yang ditinggalkan hanyalah anakanak perempuan yang lemah"
Lagu tersebut membawa makna bahwa kemenangan mereka merupakan mukjizat atas berakhirnya agama Islam. Hal itu terjadi karena kegagalan ummat Islam mempertahankan masjid mereka, dan itu juga menunjukkan bahwa ummat Islam telah kehilangan lakilaki yang mampu mempertahankan Masjid alAqsa ! Bermula dari peristiwa itu pulalah pihak Zionis mengumumkan tembok sebelah barat Masjid alAqsa sebagai milik mereka. Tembok sebelah barat masjid yang dikenal selama bertahuntahun sebagai "Tembok Buroq" (karena dikatakan RosululLoh telah mengikat Buroq di tembok tersebut saat peristiwa Isro' dan Mi'roj), yang kemudian diubah namanya menjadi "Tembok Meratap" atau "Kotel". Ia telah diumumkan secara resmi, sekaligus ditetapkan sebagai qiblat warga Yahudi dalam menunaikan ibadat meratap (atas kehilangan Haykal yang pernah dibina oleh Nabi Sulayman di atas tanah lapang tersebut). Sehingga kini, penganut agama Yahudi yang berpaham Zionis dari seluruh dunia akan menunaikan "haji" mereka di sana. Para tentara mereka yang akan mendapatkan jabatan tertinggi dalam angkatan bersenjata pun akan menunaikan "angkat sumpah" di tembok tersenbut, yakni untuk mempertahankan negara Israel (Erezt Yisrael) dengan nyawa dan darah mereka. Perlu diingat, penawanan Tembok Buroq itu bukanlah tindakan terakhir mereka, tetapi merupakan permulaan bagi usaha merobohkan Masjid alAqsa, dan membangun kembali kuil ibadat mereka yang dinamakan "The Mount Temple" atau pun "Haykal Sulayman". Sebagai bukti yang kokoh, pada tanggal 21 Agustus 1969, seorang penganut Zionis beragama Kristen dari Switzerland, Dennis Michael telah membakar sebagian daripada ruang utama Masjid alAqsa. Yang mengalami kerusakan antara lain adalah mimbar masjid yang telah digunakan sejak zaman Nuruddin alZinki dan pernah digunakan oleh Sholahuddin alAyyubi di masa pemerintahannya. Seharian suntuk, ummat Islam bergotongroyong memadamkan api dan juga menyelamatkan bekasbekas sejarah di masjid tersebut. Dampak daripada peristiwa pembakaran Masjid alAqsa ini adalah didirikannya OKI (Organisasi Konferensi Islam), untuk menyatukan negara negara mayoritas muslim agar menjadikan masalah Palestina dan Masjid al Aqsa sebagai isu utama ummat Islam sedunia. Bagi pelaku kejahatan yang telah membakar Masjid alAqsa, ternyata telah dibebaskan oleh Zionis, karena diduga "tidak waras" walaupun profesinya adalah dokter pengobatan! Sejak hari itu jugalah, 21 Agustus dianggap sebagai hari memperingati
Lembar ke 13 dari 42
Lembar ke 13 dari 42
Masjid alAqsa sedunia. Sayangnya hingga kini, bukan sekedar isu Palestina yang tidak dapat diselesaikan oleh OKI, bahkan di tingkat aksi nyata tidak ada satupun hal yang dapat dilaksanakan. Lebih malang lagi, dalam mengemukakan penyelesaian terhadap isu Palestina, negaranegara OKI hanya menuruti keputusan yang dibawa dari Washington dan Tel Aviv. Sehingga detik ini, walaupun sudah tiga ancaman yang diumumkan oleh golongan Yahudi radikal sejak tahun 2005, untuk berusaha memasuki dan menawan Masjid alAqsa, tidak ada keputusan apaapa yang dikeluarkan OKI dan negaranegara anggotanya!
aqidah ummat Islam. Jika anda mempunyai kuasa di sekolah, anjurkan program yang berkaitan dengan kesadaran terhadap Masjid alAqsa setiap 21 Agustus. Begitu juga jika anda menjadi pegurus di manamana masjid, surau dan perkumpulan Islam setempat. Bagi para mahasiswa/i juga, adalah tugas anda untuk menghidupkan ruh jihad bagi pembebasan Masjid alAqsa di dalam hati setiap penghuni kampus anda sekalian. Anjurkanlah program memperingati Masjid alAqsa di kampus dengan ceramah, konser, perhimpunan amal, buletin, diskusi, forum, tayangan video dan berbagai jenis acara yang dapat anda pikirkan secara kreatif.
Sepatutnya negaranegara OKI menjadikan 21 Agustus sebagai sejarah untuk diingat oleh ummat Islam sedunia. Bukan hanya sekedar diperingati tapi sepatutnya dijadikan acara kebangsaan sebagai perasaan cinta ummat terhadap Masjid alAqsa, agar senantiasa mekar dan segar. Dokumen dokumen yang berkaitan Masjid alAqsa tersebut maupun filem sejarah dan peristiwa pembakarannya seharusnya menjadi tayangan wajib setiap saluran utama media di negaranegara OKI. Jika dapat, perhimpunan pemimpin OKI digilirkan menjadi tuan rumah bagi peringatan 21 Agustus, jika memang OKI benarbenar menjadikan isu Masjid alAqsa dan isu Palestina sebagai pokok pikiran mereka.
Jika anda mampu, sebarkan artikel ini dan artikel lain yang berkaitan dengan Masjid alAqsa kepada mereka, saudarasaudara kita, agar kesadaran yang muncul nanti akan membawa kepada hasil yang positif di masa mendatang. Lakukanlah segera tindakan proaktif sebelum sampai waktunya ummat Islam hanya mengenali Masjid alAqsa setelah ia dirobohkan dan digantikan dengan Kuil Yahudi. Pada saat itu, segalanya sudah terlambat !
Jika pemimpin ummat Islam OKI tidak dapat diharapkan lagi, maka rasanya sudah sampai pada masanya bila ummat Islam harus bersikap proaktif dalam menyelamatkan Masjid alAqsa. Bagaikan tiada sulitnya kita mendapati mayoritas anakanak muda dan generasi tua yang tidak tahu menahu bahwa Masjid alAqsa pernah dibakar pada tahun 1969. Lebih mengenaskan lagi, banyak yang tidak mengambil perduli tentang ancaman para ekstrimis Yahudi yang akan menawan Masjid alAqsa, berbanding dengan kepekaan mereka terhadap siapa yang bakal memenangi Akademi Fantasi putaran ketiga! Atas kesadaran inilah, jika anda membaca artikel ini dan merasakan tanggungjawab anda untuk mempertahankan Masjid al Aqsa daripada dibakar untuk kedua kalinya, atau dirobohkan dan digantikan dengan kuil Yahudi, maka ada tindakan yang wajib segera dilakukan! Mulailah dari diri sendiri, ketahuilah sejarah dan maklumat yang berkaitan dengan Palestina dan Masjid alAqsa. Persiapkanlah diri anda dan keluarga anda untuk menyambut seruan jihad, jika memang telah datang seruan demi mempertahankan Masjid alAqsa. Didiklah anakanak, saudara, tetangga dan rekan kerja anda tentang kepentingan membela Masjid alAqsa dalam
Lembar ke 14 dari 42
M a s j i d a l A q s a Ya n g D i b a k a r ( 21 A g u s t u s 19 6 9 )
Lembar ke 14 dari 42
5
. M a s j i d A l A q s a D a l a m B a h a y a !
Sewaktu pihak berkuasa Palestina (PA Palestine Authority) berusaha untuk membawa jasad Yasser Arafat pulang ke Baitul Maqdis dari Perancis, setalah 11 Nopember 2004 untuk dikuburkan di sana, Menteri Keadilan (undangundang) Israel menjawab, "Baitul Maqdis adalah tanah untuk raja raja Yahudi dan bukan untuk pejuang Arab seperti Arafat." Jelas secara terang tanpa tutup, Baitul Maqdis telah dianggap oleh pihak Zionis sebagai tanah mereka dan orang Arab (sama saja apakah Muslim atau Kristen) tidak mepunyai hak apaapa atas tanah tersebut. Ehud Barak pun sewaktu dipilih menjadi Perdana Menteri Israel dengan tegas menyatakan di dalam sambutannya, "Baitul Maqdis adalah ibukota Erezt Yisrael buat selama lamanya." Mengatakan Zionis bersedia untuk berunding atas kepemilikan Baitul Maqdis adalah seperti mengatakan bahwa Shakespeare adalah orang pertama yang menemukan telepon! Bahkan sewaktu perjanjian "Camp David" kedua yang dihadiri oleh Arafat, Barak dan Clinton pada Juli 2000, Barak tetap mempertahankan pemilikan Yahudi atas kota suci Baitul Maqdis dan juga kawasan alHarom asySyarif (walaupun menawarkan kekuasaan kepada PA atas bagian timur kota tersebut, tapi mereka tetap menginginkan kekuasaan mutlak). Clinton yang coba membawa kepada penyelesaian yang bijak konon telah mencadangkan supaya Masjid alAqsa dipindahkan ke kawasan lain, supaya kawasan suci tersebut bisa diserahkan kepada orangorang Yahudi. Menurut Clinton, rencana tersebut akan menjadikan kota Baitul Maqdis sebagai "tourism spot" (pusat turis) yang bisa membuat pesat ekonomi negara Israel dan akan menguntungkan semua pihak! Mengapa pihak Zionis begitu bernafsu untuk menguasai kawasan Baitul Maqdis dan juga Masjid alAqsa? Apa yang menjadi motivasi mereka “mati matian” menjadikan kawasan tersebut sebagai ibukota negara? Sudah tentu terdapat hal istimewa di kawasan tersebut, baik di dalam hati ataupun agama mereka. Jika tidak, masak mereka bersungguhsungguh hendak mendapatkannya? Mungkin apa yang dikatakan oleh David Ben Gurion pada tahun 1947 bisa menjawab soal ini "No city in the world, not even Athens or Rome, ever played as great role in life of a nation for so long a time, a Jerusalem had done in the life of Jewish people."
Lembar ke 15 dari 42
Mengapa Baitul Maqdis memainkan peranan begitu penting dalam kehidupan Yahudi? Sudah tentu karena menurut "Old Testament" ataupun Taurat yang dipercaya oleh Yahudi menyebutkan bahwa di kawasan itulah berada Haykal atau kuil yang dibina oleh Nabi Sulayman di masa gemilangnya. Bagi kaum Yahudi dan Zionis, kegemilangan zaman tersebut hanyalah mutlak milik Yahudi dan tidak boleh dijadikan keutamaan bagi bangsa maupun agama lain di muka bumi ini. Haykal tersebut yang dipercaya sebagai tempat ibadah utama kaum Yahudi, terletak di bukit Moravia, yakni dimana terletak Qubbah alShakhra saat ini. Menurut sejarah mereka juga, Haykal telah diruntuhkan sebanyak dua kali, kali yang pertama adalah pada tahun 586 sebelum Masehi oleh Nebuchadnezar, maharaja kerajaan Babylon. Dampak daripada malapetaka yang pertama ini, kaum Yahudi dibawa sebagai budak ke Iraq dan mendiami Iraq hingga beberapa masa (masa ini diceritakan secara terperinci di dalam Old Testament, di bawah juz "The Exiles") Kemudian muncul Cyrus, maharaja Persi yang membawa pulang mereka ke Baitul Maqdis. Setelah beberapa lama, maharaja Herods, keturunan Yahudi membina kembali kuil tersebut. Sayang hal itu tidak bertahan lama, karena pada tahun 70 setelah masehi, Titus panglima perang Julius Caesar menyerang Baitul Maqdis dan merobohkan kuil tersebut untuk kali yang kedua. Semenjak peristiwa tersebut, kuil atau Haykal yang menjadi lambang keimanan kaum Yahudi tinggal kenangan saja, sebagaimana termaktub di dalam kitab suci mereka. Sehingga pada tahun 114, Yahudi terakhir telah keluar dari bumi Baitul Maqdis. Semenjak itulah kamu Yahudi mencipta rukun iman yang baru, yakni mereka tidak akan pulang ke Baitul Maqdis hingga munculnya "Messiah" (penyelamat) yang akan mengumpulkan kaum Yahudi di sana, menjelang hari Qiyamat. Rukun iman ini terus menjadi kepercayaan kaum Yahudi di seluruh dunia hingga akhir abad ke19. Di saat Eropa dilanda kebangkitan golongan Kristen Protestan, kaum Kristen Eropa mulai melakukan "simak ulang" atas kitab suci mereka. Diantara aqidah mereka yang telah disimak ulang adalah perihal kedatangan Jesus kembali ke dunia di Baitul Maqdis menjelang millenium kedua. Walau bagaimanapun, untuk bisa memunculkannya kembali di Baitul Maqdis, suasana saat pertama (Jesus) muncul harus diwujudkan. Jesus tidak akan muncul kecuali setelah terbinanya Haykal yang disebutkan dalam Old Testament. Oleh karena itulah, guna menyambut kemunculan
Lembar ke 15 dari 42
kembali Jesus, Haykal perlu dibangun kembali. Untuk apa? Untuk disembelih Jesus, sebagaimana mereka (Yahudi) telah membunuh Jesus di masa lalu. Ide golongan Protestan untuk membawa pulang Yahudi dan membangun Haykal ini telah disambut baik oleh golongan sekuler dan golongan Protestan Yahudi (Haskalah). Akhirnya melalui gerakan Zionis yang didirikan secara resmi di Basle, Switzerland pada tahun 1897, mereka menyetujui untuk membawa pulang orangorang Yahudi dari seluruh dunia ke bumi Palestina dan Baitul Maqdis. Pandangan ini pada awalnya dipandang sinis oleh mayoritas kaum Yahudi dari seluruh dunia, utamanya golongan Ortodoks. Mengapa demikian? Karena hal tersebut adalah bertentangan dengan rukun iman mereka yang menyatakan bahwa mereka tidak akan pulang ke Palestina dan Baitul Maqdis, kecuali setelah kemunculan Messiah. Ide golongan Zionis ini walau bagaimanapun telah menjadi populer setelah beberapa tempo karena dua perkara utama. Perkara pertama adalah kemunculan seorang Rabbi Yahudi dari Eropa pada tahun 1925 yang bernama Rabbi Cook the Elder, yang telah mengeluarkan fatwa bahwa Messiah akan muncul dalam dua tahap. Menurutnya, kitab Talmud telah menyebutkan bahwa Messiah akan muncul dalam dua bentuk. Yang pertama, Messiah berbentuk fisik yang telah ada saat ini, yakni gerakan Zionis. Messiah kedua adalah Messiah spiritual yang hanya akan muncul di akhir zaman, setelah berdirinya Erezt Yisrael (negara Israel) di bumi Palestina, dan dibangunnya Haykal. Messiah spiritual inilah yang akan memimpin Yahudi pada masa itu untuk membunuh bangsa bangsa lain di dunia! Perkara kedua yang menyebabkan populer adalah peristiwa Holocaust di Eropa, terutama di Jerman dan Austria. Penderitaan dan kesengsaraan yang ditanggung oleh kebanyakan Yahudi Eropa akibat kebijakan Nuremberg Hitler dan juga tekanan lain yang memaksa kebanyakan Yahudi di Eropa pindah ke Palestina. Diantara rukun iman dan kehidupan, ternyata mereka memilih kehidupan dan akhirnya membanjiri bumi Palestina, yang dulunya hanya mimpi bagi mereka. Walaupun nampak kedua golongan, Kristen Protestan dan Zionis mempunyai visi yang berbeda, namun jalan yang ditempuh adalah sama. Keduanya ingin mendirikan kembali Haykal dan mengumpulkan orangorang
Lembar ke 16 dari 42
Yahudi di Baitul Maqdis dan di bumi Palestina. Oleh karena itu, tidaklah heran bila golongan Kristen Zionis dan perkumpulan Kristen di Eropa membantu pembangunan Haykal. Perkumpulanperkumpulan inilah yang telah menyalurkan dana mereka kepada Zionis dan kepada perkumpulan Yahudi ekstrim untuk menjayakan citacita mereka. Bukan sekedar rencana dan anganangan, golongan ini telah melangkah lebih jauh dengan cara membina pusat kajian terkait Haykal tersebut. Mereka telah membina akademiakademi, para arsitek, para agamawan dan juga petugaspetugas Haykal, demi memudahkan usaha mereka agar terwujud. Seriusnya mereka dalam usaha tersebut sehingga pakaian pekerja Haykal dan pakaian para penyembelih korban saat ibadat telah siap dijahit, dan hanya menunggu masa untuk bisa disarungkan kepada merekamereka yang telah dilatih dengan acara ibadat tersebut saat ini (Rujuk: Dokumen "Statement from the Minarets”, keluaran Palestinian Return Centre, UK) Untuk membangun Haykal tersebut di waktu ini adalah mustahil, karena adanya Masjid alAqsa dan juga Qubbah alSakhra. Tidak mungkin dibangun keduadua tempat ibadat di satu tempat yang sama. Oleh karena itu mereka telah merencanakan untuk merobohkan alHarom alSyarif, dimana di dalamnya terdapat Masjid alAqsa dan Qubbah alSakhra, dan kemudian membangun Haykal yang mereka impikan. Maka semenjak 1967 terdapat banyak usaha golongan Yahudi untuk mencemarkan Masjid alAqsa dan al Harom alSyarif (lihat Tabel A). Zionis walaupun tidak menyatakan hasrat untuk membuat Haykal, tetapi dalam banyak kesempatan mereka merestui apa saja yang akan dilakukan golongangolongan ekstrim dari Yahudi terhadap Masjid alAqsa. Malah penggalian terowongan yang kini telah mencapai 400 meter di bawah Masjid alAqsa menjadi hal yang resmi dan direstui oleh pemerintah Zionis. Bila alHarom alSyarif telah dikelilingi oleh terowongan di bawah pondasinya, maka bangunan akan mudah goyah dan sembarang getaran yang kuat akan dapat merobohkan keseluruhan bangunan masjid! Tabel A : Catatan perlakuan Zionis dan Yahudi dalam mencemarkan Masjid alAqsa
Tanggal 20 Agustus 1929
Peristiwa Yang Terjadi Kumpulan ekstrimis Yahudi Kach menyerbu Masjid al-Aqsa untuk menawan tembok baratnya Lembar ke 16 dari 42
07 Juni 1967
Jendral Mordechai memasuki kawasan al-Harom al-Syarif dengan tank nya dan menawan bagian timur al-Quds serta mengambil kunci pintu masuk “al-Maghoribah”
24 September 1996 Terowongan di bagian barat Masjid al-Aqsa telah dibuka untuk umum, dan dijadikan sebagai bagian dari pelancongan (kunjungan turis) orang-orang Yahudi
15 Juni 1967
Hakham tertinggi bagi tentara Zionis, Shlomo Goron dan 50 pengikutnya melakukan upacara ibadat di dalam kawasan al-Harom al-Syarif
28 Januari 1997
16 Juni 1969
Zionis menawan bagian barat daya Masjid al-Aqsa dan mengubah tembok al-Buroq menjadi Kotel mereka
Terowongan di bagian barat daya Masjid al-Aqsa diperbesar lagi hingga mencapai ketinggian 9 meter. Ini telah menyebabkan pondasi bangunan semakin tidak kuat dan retak
03 Oktober 1999
Perdana Menteri Zionis pada waktu itu, Ehud Barak telah meresmikan terowongan sebelah selatan Masjid al-Aqsa dan menjadikannya sebagai tempat ibadat Yahudi ekstrimis
25 Januari 2000
Zionis melarang lori-lori yang membawa semen dan pasir untuk memasuki kawasan Baitul Maqdis. Lori tersebut membawa bahan-bahan guna perbaikan retaknya bangunan Masjid al-Aqsa
Maret 2001
30 buah perkumpulan ekstrimis Yahudi telah sepakat meletakkan batu pondasi bagi pembangunan Haykal di bawah Qubbah al-Sakhra
Sepanjang 2001 hingga 2003
Muslim yang di bawah umur 45 tahun tidak dibenarkan memasuki Masjid al-Aqsa untuk menunaikan sholat
16 Oktober 2004
Mereka yang di bawah umur 60 tahun tidak dibenarkan memasuki Masjid al-Aqsa untuk menunaikan sholat di bulan Romadhon
Januari 2005 hingga September 2005
Enam ancaman untuk menyerbu dan merobohkan Masjid alAqsa telah diumumkan oleh perkumpulan-perkumpulan ekstrimis Yahudi yang ingin membangun Haykal
21 Agustus 1969
Dennis Rohhan, ekstrimis Yahudi asal Switzerland telah membakar Masjid al-Aqsa
11 Nopember 1979 Sekumpulan polisi Israel melepaskan tembakan ke arah jama'ah sholat di Masjid al-Aqsa. Tindakan ini menyebabkan banyak yang cedera dan menjadi korban 19 April 1980
Para hakham Yahudi bermusyawarah di Baitul Maqdis dan berencana untuk menawan Masjid al-Aqsa
28 Agustus 1981
Penemuan terowongan yang digali oleh anasir Yahudi di bawah Masjid al-Aqsa, bermula dari tembok Buroq
31 Agustus 1981
Musnahnya peninggalan sejarah bercirikan Islam di tembok sebelah barat al-Harom al-Syarif akibat penggalian terowongan sepanjang bagian tersebut
11 April 1982
02 Juli 1988
Seorang tentara Zionis, Harry Goldman telah melepaskan tembakan membabi-buta ke arah jama'ah di Masjid al-Aqsa. Tindakan ini menyebabkan banyak yang menjadi korban, sedangkan lebih dari 60 orang mengalami cedera parah Menteri Keagamaan Zionis telah meluluskan usaha penggalian di bagian pintu “al-Ghawanmah” yang menyebabkan terowongan yang digali semakin panjang, yakni sepanjang tembok al-Harom al-Syarif
08 Oktober 1990
22 orang syahid dengan 200 orang lainnya cedera parah akibat kebrutalan tentara-tentara Zionis yang melepaskan tembakan di Masjid al-Aqsa
07 Juli 1996
Kawasan barat daya Masjid al-Aqsa telah mengalami keretakan yang besar akibat penggalian intensif di bawahnya Lembar ke 17 dari 42
Dari pihak ekstrimis Yahudi usaha mereka lebih mencolok mata. Selain daripada persiapanpersiapan yang telah disebutkan sebelum ini, mereka juga telah mencoba beberapa kali untuk meledakkan alHarom alSyarif. Jikalau muslimin tidak cepat menyadari hal itu niscaya Masjid alAqsa telah lama menjadi sejarah. Syeikh Raed Sholah, pemimpin gerakan Islam di dalam tanah Palestina terjajah 1948 (kini dipanggil sebagai Israel, selain Gaza dan Tepi Barat) dan juga rekanrekannya yang lain telah banyak menggagalkan usahausaha jahat tersebut.
Lembar ke 17 dari 42
Selain usaha secara fisik, mereka juga melancarakan serangan secara psikologi dan juga propaganda. Di seluruh dunia, melalui mediamedia yang dikuasai oleh mereka, pihak Zionis dan ekstrimis Yahudi memberitahu dunia tentang hak mereka atas kawasan Baitul Maqdis, atau apapun yang mereka namakan sebagai Urshalem. Melalui dunia akademik pula, pengkajian tentang sejarah kuno Yahudi, Haykal dan juga era Sulayman sering dijadikan bahan kajian yang sengaja dibesarbesarkan. Tidaklah heran jika mereka berani mengeluarkan beberapa pernyataan yang biadab terhadap Masjid alAqsa. Selepas peristiwa 911, di Israel (baca: bumi Palestina terjajah) sering terdengar pernyataan agar ada pihak yang mau melakukan hal sama kepada Masjid alAqsa (yakni diledakkan)!
bisa mengenalinya lewat gambargambar di buku sejarah mereka, karena pada saat itu Masjid alAqsa sudah tiada dan yang tinggal hanyalah Haykal Yahudi !
Bagi rejim Zionis, mereka lebih berhatihati dan tidak terangterangan berusaha merobohkan alHarom alSyarif, namun banyak tindakan yang mengarah ke sana. Segala usaha penggalian terowongan, pengambilalihan tembok Buroq yang diubah menjadi Kotel dan dianggap qiblat bagi Yahudi semenjak tahun 1956 telah cukup memberikan bukti nyata atas niat dan agenda tersembunyi mereka. Begitu juga dengan serentetan kebrutalan tentaratentara Zionis dari masa ke masa di dalam kawasan masjid. Larangan yang mereka keluarkan terhadap muslimin agar sulit mengunjungi masjid adalah sebagian dari peperangan psikologi, untuk memberi kesan bahwa Masjid alAqsa sebenarnya berada di bawah kekuasaan Zionis dan bukan hak muslimin. Propaganda Haykal tersebut di kalangan Yahudi sudah cukup untuk memaksakan sentimen ke arah kawasan tersebut. Bukan sekedar dalam pendidikan saja mereka menceritakan Haykal, bahkan dalam keseharian, anakanak juga didoktrinkan tentang kepentingan Haykal terhadap Erezt Yisrael. Kesimpulannya: apa yang terjadi, yang sedang terjadi dan yang akan terjadi atas Masjid alAqsa, alHarom alSyarif dan juga Qubbah alShakhro merupakan sesuatu yang sepatutnya cukup untuk menyadarkan ummat Islam. Sebagai qiblat pertama ummat Islam, bumi Isro' Mi'roj serta masjid ketiga suci ummat Islam, sepatutnya tidak dibiarkan hancur dan dirobohkan oleh Yahudi Zionis. Jikalau runtuhnya Masjid Babri di India telah membuat ummat Islam disana bangkit, selayaknya apa yang terjadi pada Masjid al Aqsa cukup untuk membuat ummat Islam seluruh dunia bangkit dan membebaskannya dari cengkeram Zionis. Atau memang ummat Islam akan bangkit setelah Masjid alAqsa roboh dan generasi muslim mendatang hanya
Lembar ke 18 dari 42
M o d e l K u i l Y a h u d i / H a y k a l k e I I I Y a n g A k a n Menggantikan Masjid alAqsa
Lembar ke 18 dari 42
6
. P e n g g a l i a n D i B a w a h K o t a Baitul Maqdis
Usaha Zionis untuk merobohkan Masjid alAqsa dan juga meYahudikan Baitul Maqdis adalah hal serius. Usaha siang dan malam mereka amat memalukan ummat Islam, yang kebanyakan hanya memandang sepi atas apa yang terjadi, baik yang terjadi kini dan apa yang akan terjadi esok terhadap Baitul Maqdis dan juga Masjid alAqsa. Berbagai usaha mereka telah dijalankan dan berlaku hingga kini. Dimulai dengan mengubah perumahan Arab Muslim dan Kristen di kota tersebut, membina perumahan Yahudi dan membawa para Yahudi dari seluruh dunia untuk mendiaminya, membawa tulangbelulang kakeknenek dari Eropa dan Amerika untuk dikubur di dalam kawasan kota Baitul Maqdis, kini mereka telah ke tahap yang lebih agresif dengan membangun tembok untuk memisahkan antara ummat Islam dengan Masjid alAqsa, dan juga menggali terowongan di bawah bangunan Masjid alAqsa, serta berbagai makar lainnya. Diantara semua usaha mereka, usaha penggalian terowongan di bawah kota Baitul Maqdis dan Masjid alAqsa adalah yang paling berbahaya. Ia bukan sekedar mengancam masjid suci tersebut, bahkan ia mencabik kehormatan ummat Islam dan juga mengubur sejarah yang telah terbina selama 1400 tahun lalu. Sayangnya persoalan ini dianggap tidak begitu penting oleh ummat Islam, walaupun telah terjadi sejak tahun 1967. Ummat Islam sedunia hanya menyadari perkara tersebut saat kerajaan Zionis Israel meresmikan terowongan yang telah digali sejak tahun 1967 itu, yakni pada tanggal 24 September 1996 lalu. Mereka merayakan dan menyambut "3.000 Tahun Kota Dawud" sekaligus membuktikan kepemilikan mereka terhadap kota dan lahan masjid. Sayangnya semua sudah terlambat, terowongan sudah mencapai panjang 488 meter dengan ketinggian lebih dari 13 meter, malah ada yang setinggi 20 meter di beberapa titik. Kesadaran Ummat Islam Ummat Islam juga hanya tersadar saat perkumpulan ekstrimis Zionis meletakkan batu pondasi bagi pembangunan kuil mereka di bawah Masjid al Aqsa, yakni di lokasi penggalian mereka, yang telah berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Sayangnya tidak semua ummat Islam sadar akan hal
Lembar ke 19 dari 42
itu, jika pun ada yang sadar maka mereka tidak dapat berbuat apaapa. Lebih malang lagi, para pemimpin ummat Islam yang mengetahui hal ini hanya rela berdiam diri, tanpa melakukan tindakan serius kecuali hanya merayu kepada Zionis agar tidak meneruskan rencana mereka saja. Perkumpulan OKI juga bagaikan tiada tindakan yang diambil untuk menghalangi usaha Zionis, yang menggali terus di bawah Masjid alAqsa dan kota Baitul Maqdis. Para pengunjung yang kini bebas memasuki terowongan tersebut sebagai turis, akan dapat melihat dengan jelas tatakota masa depan Zionis terhadap kota suci itu. Satu peta elektronik memaparkan tatakota tersebut, yang diyakini didasarkan pada Old Testament, atau pun Taurat menurut istilah Yahudi. Yang menarik, Masjid alAqsa tidak langsung disebutkan dalam tatakota tersebut, yang ada hanyalah gambar Beit HaMikdash ataupun kuil Sulayman yang ingin mereka bangun di atas lahan masjid. Perayaan 3000 tahun kota Dawud itu, menurut pihak Zionis adalah usaha mereka untuk memberitahu dunia, bahwa Yahudi adalah pemilik yang paling berhak atas kota lama itu dan juga lahan masjid yang berkaitan. Terowongan tersebut hanyalah permulaan perjalanan tatakota mereka di masa depan. Ini selaras dengan ucapan mantan Perdana Mentri, Perdana Mentri dan juga pemimpin Zionis lainnya, yang berbunyi "Urshalem (Baitul Maqdis) adalah ibukota Isarel sampai kapan pun!" Jelas dan pasti mereka tidak sekedar mengukir katakata seperti kebanyakan pemimpin muslim. Mereka telah membuktikannya dengan pembangunan terowongan tersebut, dan juga usahausaha mengusir ummat Islam dan Kristen keluar dari kota Baitul Maqdis, serta mempersulit ummat Islam dari memasuki Masjid alAqsa di setiap waktu. Usaha mengubah bentuk bangunan yang bercirikan Islam kepada arsitek Yahudi kuno digiatkan. Namanama jalan dan kawasan perumahan yang asalnya mempunyai ciriciri Islam dan Arab, kini diubah menjadi namanama Yahudi dan namanama yang terinspirasi dari cerita "Old Testament". Lebih dahsyat lagi, Masjid alAqsa sendiri seolaholah tidak wujud di kawasan tersebut, dan seringkali disebut sebagai "Temple Mount" saja. Perkara ini tanpa disadari telah diadaptasi oleh mediamedia barat. Malah CNN ketika melaporkan tentang Baitul Maqdis tidak menyebutkan Masjid alAqsa, tetapi mengikuti istilah Zionis dengan menyebut lahan tersebut sebagai "The Temple Mount". Tidak tahulah apakah ini disadari oleh ummat Islam ataupun tidak, yang
Lembar ke 19 dari 42
pasti jangan terkejut satu hari nanti jika media di negaranegara Islam pun akan menggunakan istilah yang sama, bahkan di Malaysia sekalipun. FasaFasa Pembinaan Usaha jahat Zionis ini dimulai sejak tahun 1967 saat mereka berhasil menawan kota alQuds dan Masjid alAqsa. Sejak saat itulah mereka memulai penggalian di bawah Masjid alAqsa dengan alasan mencari kuil lama mereka, yang diyakini telah tertimbun di bawah bangunan Masjid al Aqsa. Setelah itu berbagai percobaan lain yang mereka lakukan seperti membakar, usaha meledakkan, menerobos masuk, melakukan pembunuhan muslim yang sholat, dan yang terakhir sekali adalah ancamanancaman golongan fundamentalis Yahudi untuk merobohkan Masjid alAqsa lebih dari enam kali pada tahun 2005 saja, setelah Ariel Sharon mengotori Masjid al Aqsa pada tahun 2000 lalu. Fakta yang tidak dapat disangkal dan sangat membahayakan Masjid alAqsa adalah usaha penggalian terowongan yang aktif dilakukan berlangsung hingga kini dan di masa depan, yang mencapai fasa ke delapan. Berikut ini adalah rincian fasefase penggalian terowongan tersebut : 1. Fase pertama (awal tahun 1967 hingga 1968)
pintu pagar utama Masjid alAqsa dan juga beberapa bangunan bersejarah serta empat buah masjid, qubah Qayt Bay, pasar alQatanin, beberapa buah sekolah dan juga kawasan perumahan di sekita Masjid alAqsa. Diperkirakan ada 3000 orang Arab Muslim yang tinggal di kawasan perumahan tersebut. 45. Fase Keempat dan Kelima (dari tahun 1973 hingga 1974 di empat tempat yang berlainan) Tempat pertama : di bawah mihrab (tempat imam sholat) hingga 20 meter ketinggian terowongannya. Tempat kedua
: di kawasan tenggara Masjid alAqsa yang utama.
Tempat ketiga
: di kawasan sebelah barat Masjid Utama.
Tempat keempat
: di sekitar empat pintu masuk utama ke Masjid Utama.
Di ketiga tempat terakhir, ketinggian terowongan yang digali mencapai 13 meter. Penggalian ini telah menyebabkan keretakan yang nyata di dalam kawasan Masjid Utama (Masjid 'Umar, yang sering disebut Masjid alAqsa). Sembarang getaran yang kuat sudah cukup untuk meretakkan masjid tersebut dan merobohkannya. 6. Fase Keenam (dimulai tahun 1975 hingga kini)
Terowongan sepanjang 70 meter di bawah tembok sebelah barat bangunan alHarom alSyarif (Masjid alAqsa), di belakang kawasan sholat muslimah dan di bawah musium Islam hingga ke qubah alFakhriah.
Terowongan dimulai dari tembok sebelah timur, diantara tembok Maryam dan juga kawasan timur laut tembok kota Baitul Maqdis. Penggalian terowongan ini membuat amblas kawasan pekuburan yang terdapat di atasnya, posisinya bersebelahan dengan Masjid alAqsa.
2. Fase Kedua (tahun 1969)
7. Fase Ketujuh (dimulai 1975)
Terowongan sepanjang 80 meter digali bersmabung dengan terowongan fase pertama. Terowongan kali ini digali sehingga berakibat memecahkan pintu "Magaribah", juga di sebelah barat bangunan alHarom alSyarif. Galian ini berada di bawah bangunan milik Zawiyyah Fakhriah, yang sekarang dikenal sebagai Institut alShafie.
Penggalian ini bertujuan untuk meluaskan lapangan alBuroq. Pembinaan lapangan itu saja telah melenyapkan bangunan milik ummat Islam, seperti perpustakaan alKhalidiya (perpustakaan tertua yang ada di Baitul Maqdis), Mahkamah Syariah dan juga 35 buah bangunan, yang merupakan kawasan perumahan bagi 250 orang Arab Muslim. Terowongan yang dibangun itu menjadi sebagian daripada kawasan suci bagi penganut Yahudi proZionis.
3. Fase ketiga (dimulai tahun 1970, berhenti sebentar tahun 1974 kemudian bersambung tahun 1975 hingga kini) Terowongan digali sejauh 180 meter di bawah Mahkamah Syariah, yang bersebelahan dngan bangunan alHarom alSyarif, ini adalah bangunan tertua di kota Baitul Maqdis. Terowongan yang digali berada di bawah lima
Lembar ke 20 dari 42
8. Fase Kedelapan Penggalian ini bertujuan untuk mencari kuburkubur lama, milik rajaraja Yahudi yang mereka yakini dikuburkan di bawah kota lama Baitul Maqdis, terowongan ini mengelilingi kawasan sebelah barat Masjid alAqsa. Motto
Lembar ke 20 dari 42
utama penggalian ini adalah "Discover Graves of the Kings of Israel in David's City". Penggalian terowongan ini telah menyebabkan keretakan pada tembok sebelah barat bangunan Masjid Utama secara keseluruhan. Penggalian Saat Ini Hingga kini pihak Zionis meneruskan usaha penggalian terowongan di bawah masjid. Panjang terowongan yang pertama hasil kerja mereka selama delapan fase telah mencapai 500 meter dari tembok alBuroq (Kotel versi Zionis) hingga ke kawasan sebelah timur Baitul Maqdis. Terowongan kedua pun bermula dari pintu alGhawanim di dalam bangunan masjid menjangkau hingga kawasan perumahan Arab Kristen di dalam kota lama. Terowongan ketiga bermula dari pintu Magharibah hingga ke pintu alAmud. Terowonganterowongan ini pada asalnya hanyalah saluran air yang telah dibangun semenjak dulu, yang berfungsi untuk mengalirkan air hujan yang turun saat musim dingin. Malangnya, saat pihak Zionis berkuasa atas kota Baitul Maqdis, maka mereka meyakini bahwa saluran tadi adalah sebagian dari bangunan lama kuil mereka (yang dipanggil Beit HaMikdash). Terowongan yang telah dibuka resmi oleh pemerintah Zionis pada 24 September 1996 lalu sebenarnya hanyalah pertemuan tiga saluran air bawah tanah, yang sudah ada sejak pemerintahan Islam dahulu, saluran berakhir di pintu Alwad yang berdekatan dengan qubbah batu (Qubbah alShakhra). Usaha Zionis hanyalah membesarkan terowongan hingga bisa dilalui oleh pengunjung dan kemudian meyakini bahwa itulah sebagian dari kuil Sulayman, dan seterusnya menjadikan kawasan tersebut sebagai lokasi suci mereka.
mencadangkan untuk menghubungkan antara Masjid Marwani (yang akan diubah menjadi kuil) dengan tembok alBuroq (tembok ratapan menurut Zionis), menembus dan menjembatani sebuah terowongan ke Masjid alAqsa. Syaikh Raed Sholah juga telah membongkar satu dokumentasi yang pernah ditayangkan salah satu televisi Zionis mengenai keruntuhan Masjid alAqsa dalam tempo dekat. Menurut Syaikh Raed Sholah juga, tujuan utama penggalian terowongan adalah untuk merobohkan Masjid alAqsa. Sembarang getaran sampai puncaknya gempa bumi atau ledakan yang kuat sudah cukup untuk merobohkannya. Jika terjadi yang demikian, pihak Zionis akan berlepas tangan dan tidak akan bertanggungjawab atas keruntuhannya, dan akan segera membangun kuil mereka, karena mereka akan mengatakan bahwa masjid roboh sendirinya sedangkan tanahnya akan menjadi milik mereka (karena tiada masjid lagi diatasnya). Lalu apakah tindakan kita?
Pembongkaran Syaikh Raed Sholah Usaha jahat Zionis ini telah dibongkar oleh Syaikh Raed Sholah, datuk kota Umm alFahmi dan juga Ketua Harokah Islamiyyah di dalam kawasan Palestina 1948 (yang kini dikenal sebagai Israel). Menurut Syaikh Raed Sholah, "Rancangan jahat Zionis (menggali terowongan secara nyata) adalah membangun kembali kuil Sulayman yang mereka yakini, dan mereka merencanakan untuk mengubah Masjid Marwani (tingkat bawah tanah dalam Masjid alAqsa) menjadi kuil mereka di bawah tanah. Mereka juga
Lembar ke 21 dari 42
S a l u r a n A i r Y a n g D i b e s a r k a n M e n j a d i T e r o w o n g a n Untu k Sinago g Di Bawah Masjid alAqsa
Lembar ke 21 dari 42
7
. A n c a m a n T e m b o k P e m i s a h A t a s B a i t u l M a q d i s D a n M a s j i d A l A q sa
Tembok Pemisah Pada tahun 1948, Israel telah mengumumkan dirinya sebagai sebuah negara setelah menjajah lebih kurang 78% dari bumi Palestina dan mengusir rakyat Palestina keluar dari rumahrumah mereka. Selanjutnya pada tahun pada tahun 1967, Israel merampas 22% yang masih tersisa dari rakyat Palestina, sehingga rakyat Palestina kekal di bawah jajahan mereka dan negara yang bernama Palestina akhirnya lenyap dari peta dunia. Kini Israel sedang membangun apa yang dikatakan sebagai 'pagar keselamatan' di sekeliling Tepi Barat dengan alasan hanya untuk menghalangi penyerang Palestina supaya tidak memasuki Israel. Pada kenyataannya,itu tidak lebih dari sebuah penjara karena tembok dibangun didalam kawasan Tepi Barat, Palestina. Tembok itu dibangun dengan penuh strategi dan telah disesuaikan di beberapa tempat untuk memisahkan perumahan dan tanah Palestina dari rakyat Palestina yang tinggal di 50 perkampungan yang berdampingan. Sejak pembangunannya, tembok itu telah memisahkan para petani dari tanah kebun mereka, dan telah memisahkan anakanak dari sekolahsekolah mereka. Beberapa petani telah diusir dari tanah yang seharusnya menjadi hak milik mereka dan diberitahu bahwa tanah itu telah menjadi milik Israel setelah pembangunan tembok tersebut. Akibat dari pembangunan tembok itu juga, ribuan rakyat Palestina kini tidak mempunyai pekerjaan. Yang pasti setelah pembangunan seluruh tembok itu selesai, rakyat Palestina di Tepi Barat bakal kehilangan lebih dari 50% dari tanah mereka. Fenomena ini akan menyebabkan 3,5 juta rakyat Palestina terpaksa tinggal dalam keadaan serba kekurangan, dengan hanya sedikit makanan dan minuman serta harapan hampa. Sejarah akan menyaksikan betapa rakyat Palestina akan menjadi sasaran pembersihan etnik yang pertama secara terencana di abad ketiga ini. Fakta Tentang Tembok Tembok pemisah itu dibangun dari semen, kawat berduri, pagar elektrik,
Lembar ke 22 dari 42
parit, rawa pasir, pengintai elektronik, menara penjaga yang dijaga oleh tentara bersenjata, dan juga jalan setapak untuk menyelamatkan diri. Jadi sangat sulit bagi manusia biasa untuk melewati tembok yang serba canggih dan zalim itu. Hal sebenarnya yang diinginkan oleh pihak Zionis adalah untuk menghalangi para pejuang Palestina dari melewati tembok itu, maka secara fisik dan logika, mereka berusaha menghalanginya dengan tembok tersebut. Pembangunan tembok itu menghabiskan biaya sebanyak satu juta USD per kilometer dan diperkirakan akan mencapai lebih dari 700 kilometer sampai selesainya. Kebanyakan dari biaya itu ditanggung oleh Amerika Serikat, dengan alasan menjaga kestabilan dan keamanan di tempat tersebut. Sekurangkurangnya 95.000 rakyat Palestina (4,5% dari seluruh populasi di Tepi Barat) akan diasingkan pihak Zionis Israel berkat tembok itu dan mereka tidak punya hak berjalan atau pun berurusan dengan pihak Zionis. Tambahan pula, 200.000 orang rakyat Palestina di Timur Yerusalem akan diasingkan dari Tepi Barat. Ribuan hektar tanah dirampas dan diratakan untuk membangun dinding itu, termasuk ratusan pohon dan juga tanaman di ladangladang. Rakyat Yahudi mendukung penuh pembangunan tembok itu, karena mereka telah diberitahu oleh pihak Zionis bahwa tembok tersebut dibangun untuk keselamatan mereka dan juga akan memastikan pengebom Palestina tidak bisa lolos melalui tembok dan sampai kepada mereka. Tapi pada kenyataannya tembok itu akan menimbulkan banyak ketidakstabilan di kawasan tersebut karena ribuan rakyat Palestin sudah atau akan kehilangan pekerjaan, rumah dan kehidupan. Tanpa harapan, mereka akan mengambil jalan singkat dengan melakukan lebih banyak usaha pengeboman karena marah dan juga kecewa. Kirakira 20.000 rakyat Palestin di utara telah ditempatkan di salah satu sudut tembok itu, dalam keadaan tanah pertanian mereka di tempat yang lain, yang tidak mungkin mereka akan dapat menggarapnya kecuali dengan kesulitan dan penuh dengan penyiksaan oleh pihak tentara Zionis yang menjaga pintu masuk di antara dua kawasan yang terpisah itu. Akibatnya mereka semua akan kehilangan kehidupan, sumber pendapatan, pendidikan, perdagangan, kebutuhan makan dan minuman, warisan dan juga keluarga. Hingga kini 100 jenis perdagangan milik rakyat Palestin telah musnah
Lembar ke 22 dari 42
akibat pemisahan tersebut, yang mana perdagangan merupakan sumber pendapatan utama dan sandaran pokok untuk sebagian besar komunitas Palestina di Tepi Barat. Kemudahan pengobatan telah menjadi isu yang amat sulit dan rumit. Tembok pemisah tersebut telah menyebabkan orangorang Palestin menjadi sangat sulit untuk pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Pendidikan untuk kebanyakan anakanak Palestina menjadi semakin sulit, karena dinding itu terletak di antara rumahrumah kebanyakan guru dan sekolahsekolah tempat mereka mengajar. Tembok itu juga menjadi penghalang bagi para pelajar untuk sampai ke sekolah. Qalqiliya, Sebagai Contoh Kesengsaraan Rakyat Kota yang dahulunya makmur ini, kini telah dikelilingi sepenuhnya oleh dua tembok dan hanya mempunyai satu pintu yang dijaga ketat oleh dua batas jalan dan pemeriksaan. Tentara Zionis yang menjaga hanya membuka pintu masuk dan keluar pada waktu pagi tanpa ada waktu tertentu (kadang kadang hanya dibuka pada pukul 11 pagi) dan menutupnya pada waktu malam atau pun pada waktuwaktu yang mereka inginkan (di dalam sebagian keadaan pintunya ditutup setelah beberapa jam dibuka). Penjagaan yang sedemikian ketat menjadikan penduduk Qalqiliya hidup didalam penjara yang besar dan terputus dari hubungan dunia luar untuk keperluan harian dan bantuan pengobatan. Dengan tembok pemisah ini, pihak Zionis telah mendapatkan kekuasaan penuh di atas 72% dari tanah disana dari penduduk asal Qalqiliya berbangsa Arab Palestina, yang berukuran lebih kurang 86.000 hektar dan juga telah menawan tujuh pekuburan di daerah Qalqiliya. Semua itu terjadi karena dibangunnya tembok yang memisahkan tempat tinggal Arab Palestina dengan ladangladang dan kawasan tadah hujan mereka. Sekurang kurangnya 300 keluarga kehilangan sumber pendapatan. Mereka hanya mendapat air untuk dua jam setiap hari. Masa Depan Baitul Maqdis Akibat Tembok Pemisah Arah tembok itu akhirnya akan mengelilingi Baitul Maqdis secara keseluruhan. Israel sedari pertama menjajah memang berniat aktif dalam
Lembar ke 23 dari 42
mengosongkan Tanah Suci dari komunitas selain bangsa Yahudi, dengan meletakkan perumahan yang tidak sah di lokasi strategis dan membawa penduduk Yahudi ke tengahtengah semua daerah yang didiami oleh bangsa Arab Palestina. Hasilnya, perumahan Yahudi bertambah besar, sedangkan kawasan bagi Arab semakin kecil, dan sebagian besar rumahrumah mereka dirobohkan dan diusir keluar berdasarkan Undangundang Kepemilikan Tanah Liar tahun 1950 yang sangat kejam. Israel kini mengumumkan rencana penggantian KTP biru dengan paspor Israel bagi semua penduduk Palestina yang tinggal di Baitul Maqdis. Menurut rencana Zionis, orangorang Arab yang memiliki paspor Israel dilarang tinggal di Baitul Maqdis. Dengan demikian, rakyat Palestina akan dipaksa untuk keluar dari Tanah Suci. Direncanakan lebih kurang 120.000 dari 240.000 orang Palestina akan menerima nasib seperti yang telah disebutkan. Mereka bukan saja tidak akan dapat memasuki Baitul Maqdis lagi setelah tembok itu selesai dibangun, malah akan kehilangan status sebagai penduduk Baitul Maqdis. Diantara kawasan perumahan Arab Palestina (Muslim dan Kristen) yang akan menerima nasib seperti ini ialah kawasan Kafr Aqab, alIssawiya, Sur Bahir dan Anata. Kawasan yang sejak dulu berabadabad lamanya merupakan bagian dari Baitul Maqdis, akan dipisahkan dari Baitul Maqdis oleh tembok yang siap dibangun tersebut. Dengan cara yang sedemikian keji, pendudukpenduduk kawasan itu yang beragama Islam tidak akan dibenarkan lagi masuk ke dalam Masjid AlAqsa secara mudah. Jika hal demikian merupakan tindakan di masa akan datang dan juga dalam jangka waktu yang agak panjang, maka pemerintah Zionis telah memulai rencana jahat mereka. Hingga kini lebih dari 54% tanah milik orang Arab Palestina di Baitul Maqdis telah dirampas dan dijadikan milik kerajaan Israel, yang kononnya akan dijadikan hak umum. Begitu juga rakyat Palestina dari dahulu tidak dibenarkan untuk membangun, memperbaiki dan juga menambahkan bangunan milik mereka. Barangsiapa yang berniat dan melakukan pembangunan, memperbaiki ataupun menambah pada bangunan milik mereka, pemerintah Zionis berhak untuk merobohkannya. Hingga kini puluhan, bahkan ratusan rumah, telah menerima nasib yang seperti itu karena tidak menuruti perintah pihak Zionis. Di satu sisi, lebih kurang 1000 penduduk Arab Palestina yang tinggal di dalam Baitul Maqdis, kini berada di dalam bahaya karena menunggu saat
Lembar ke 23 dari 42
saat rumah mereka dirobohkan. Arsitek Majlis Perbendaharaan Baitul Maqdis, Uri Shetrit telah mengumumkan rencana Majlis tersebut merobohkan lebih dari 88 rumah di kawasan Silwan yang terletak di dalam kawasan Baitul Maqdis. B'Tselem, Perkumpulan Hak Asasi Manusia bangsa Yahudi, yang beroperasi di Israel, mengatakan tindakan tersebut sebagai "Kebijakan untuk mengusir penduduk Arab secara halus". Di dalam laporannya yang berjudul "Revocation of Residency of East Jerusalem Palestinians", telah mengatakan : "Hingga kini ribuan rakyat Baitul Maqdis telah diusir secara halus, dan ribuan lagi sedang menantikan nasib mereka yang lebih dahsyat".
menjadikan Baitul Maqdis atau "Urshalem" di dalam bahasa Ibrani sebagai "ibukota abadi" bagi Israel, seperti yang pernah disebutkan oleh semua pemimpin pemerintah Zionis semenjak dari dahulu, akan terwujud. Persoalannya di manakah isu Baitul Maqdis ini di dalam persidangan persidangan OKI? Apakah cukup dengan sekedar menunjukkan simpati terhadap nasib pengungsi Palestina saja tanpa melihat kepada isu sebenarnya yang lebih utama? Atau semua pemimpin negara negara Islam hanya akan tersadar apabila Baitul Maqdis tidak lagi didiami oleh kaum Muslimin, dan Masjid alAqsa telah dirobohkan. Pada waktu itu semuanya telah terlambat.
Seorang pengacara di Biro Pengaduan Umum Israel yang berbangsa Yahudi, Eliahu Abrams telah menegaskan : "Ini tidak ragu lagi adalah isu pelanggaran hak asasi manusia! Kerajaan Israel tidak mengusir rakyat Palestina (dari Baitul Maqdis) secara kekerasan, tetapi melakukannya secara perlahan, sembunyisembunyi dan juga penuh strategi yang berliku". Paul Findley, mantan ahli kongres Amerika Serikat yang terkenal dengan kelantangannya dalam mengkritik Zionis telah berkata : "(Kebijakan Israel terhadap rakyat Palestina di Baitul Maqdis) adalah lebih tepat jika didefinisikan sebagai pembersihan etnik!" Projek "The Greater Jerusalem" Jika proyek pemusnahan rumah di Silwan dijalankan nanti, ia akan menjadi usaha memusnahkan harta benda rakyat Palestina yang terbesar, di kawasan timur Baitul Maqdis semenjak tahun 1967. Bagi rakyat Palestina pula, apa yang berlaku dan apa yang bakal berlaku merupakan bagian dari proyek "The Greater Jerusalem", yang diinisiatifkan oleh Ariel Sharon sewaktu beliau menjadi Menteri Pembangunan pada tahun 1997 di dalam kabinet Benjamin Netanyahu. Projek tersebut bertujuan untuk menggabungkan antara kawasan Baitul Maqdis Timur dengan kawasan daerah Ma'ale Adumim, yang didominasi oleh golongan ekstrimis Yahudi. Proyek itu akan menyajikan kawasan Baitul Maqdis yang besar, yang akan bersih dari populasi nonYahudi dan hanya akan didiami oleh bangsa Yahudi. Dengan cara ini, maka dimasa akan datang pihak Pemerintah Zionis akan bebas untuk memusnahkan kawasan alAqsa dan menggantikannya dengan kuil Yahudi (Haykal). Dengan cara ini juga, hasrat Pemerintah Zionis untuk
Lembar ke 24 dari 42
Tembok Pemisah Di Qalqiliya, Jer usalem
Lembar ke 24 dari 42
8
. S i a p a k a h P e m b a n g u n M a s j i d A l A q s a ?
Kaum Zionis telah sampai ke puncak usaha mereka untuk merobohkan Masjid alAqsa. Masjid yang merupakan qiblat pertama umat Islam, masjid suci ketiga umat Islam dan juga tempat Isra' dan Mi'raj Rosululloh Shollallohu 'Alayhi wa Sallam kini berada di ambang bahaya. Hanya tinggal tunggu masa, tunggu saat, tunggu waktu saja hingga kaum Zionis merobohkan Masjid alAqsa dan membangun kuil (Haykal) mereka di atas reruntuhan tersebut. Sayangnya kebanyakan umat Islam masih tidak peduli terhadap bahaya yang menantikan Masjid alAqsa ini. Artikel ini ditulis demi meniti usaha yang kini sedang dilakukan oleh "Syeikh alAqsa", Raed Sholah, pemimpin Gerakan Islam di bumi Palestina 1948, untuk menyadarkan umat Islam tentang bahayabahaya yang menantikan alAqsa. Kampanye "alAqsa fi Khatar" yang dilancarkan oleh beliau telah dapat menyadarkan sebagian dari umat Islam tentang bencana yang bakal menimpa alAqsa dari makar kaum Zionis. Sayangnya di Malaysia kampanye ini tidak begitu dirasakan, mungkin karena umat Islam di Malaysia terlalu sibuk mengirim SMS untuk Akademi Fantasi3, atau juga sibuk andil untuk Malaysian Idol, atau pun menjadi penontonpenonton setia tayangan hiburan nyata yang subur bagaikan jamur sehabis hujan di saluransaluran TV di Malaysia. Maka artikel ini dan artikelartikel yang pernah di tulis oleh penulis sebelum ini, diharapkan dapat menjadi penyambung usaha Raed Sholah di bumi Malaysia ini, Insya Alloh. Siapakah pembangun atau yang telah membangun Masjid alAqsa? Satu pertanyaan yang menarik dan sangat penting. Bagi kaum Yahudi, mereka beriman bahwa Dawud pernah bercitacita untuk membangun Masjid al Aqsa, yang mereka katakan sebagai Haykal atau kuil (di dalam bahasa Ibrani dipanggil sebagai HaMikdash), tetapi telah dihalang oleh tuhan Yahweh. Tuhan Yahweh menghendaki Sulayman untuk mendapatkan kemulian tersebut, maka menurut anggapan mereka, Sulayman lah yang membangun Haykal atau kuil tersebut. Ini dapat dilihat di dalam Old Testament yang sama diimani oleh orangorang Yahudi dan orangorang Kristen di dalam buku Kings [1]6:1 hingga 38, ataupun lebih terperinci lagi di dalam Kings [1]6:14 yang berbunyi : "So Solomon built the temple and completed it". Inilah juga yang diimani oleh penganut agama Kristen yang
Lembar ke 25 dari 42
turut berpegang kepada Old Testament (Kitab Perjanjian Lama) atau Taurot menurut sebutan orang Yahudi. Bagaimana pula pendirian kaum Muslimin ? Memang ada diceritakan dalam alQuran tentang pendirian bangunan, yang kemudian dijadikan Masjid alAqsa oleh Sulayman, dengan menggunakan tenaga para jin. Persoalannya adakah itu menunjukkan Islam juga menyalahi sejarah yang diriwayatkan di dalam Old Testament? Jawabannya tidak! Sulayman hanyalah memperbaiki bangunan masjid, setelah bangunan asalnya roboh karena berlalunya waktu ataupun bencana alam yang telah menimpa kawasan tersebut. Sebagai ummat Islam, sudah tentu alQuran dan Hadits hadits sahih saja yang menjadi rujukan kita di dalam persoalan ghoib seperti ini. DalilDalil Berkaitan Berikut adalah dalildalil yang menceritakan tentang siapakah yang membangun Masjid alAqsa dan kapan dibangunnya. 1. Hadist alBukhari yang berbunyi : Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu telah meriwayatkan, "Aku berkata, "Wahai Rasululloh, masjid apakah yang pertama kali dibangun di bumi?" Beliau bersabda, "Masjid alHarom". Dia (Abu Dzar) berkata, "Aku katakan, "Lalu setelah itu?" Beliau bersabda, "Masjid alAqsho". Aku katakan, "Berapa jarak waktu antara (pembangunan) keduanya". Beliau bersabda, "Jarak antara keduanya adalah 40 tahun. Kemudian dimanapun kau dapati waktu sholat maka sholatlah (disitu), karena disana ada keutamaan (untuk mereka yang sholat di kedua masjid tersebut)". Jelas dalam hadits di atas, menunjukkan bahwa masjid yang pertama di bangun adalah alHarom di Makkah, dan kemudian dibangun pula Masjid al Aqsa setelah empat puluh tahun dibangunnya Masjidil Haram. Maka siapakah yang membangun Masjid alAqsa ? Menurut pemahaman kebanyakan ummat Islam, Nabi Ibrohim lah yang telah membangun Masjid alHarom berdasarkan ayat 127 di dalam surah al Baqarah yang berbunyi : “Dan ketika Ibrohim mengangkat dasar alBait (al Harom atau Ka'bah) dan Isma'il".
Lembar ke 25 dari 42
Masjid alAqsa menurut pemahaman orang banyak, dibangun oleh Sulayman. Masalahnya, jarak antara Ibrohim dengan Sulayman adalah lebih kurang 750 tahun, dan bukannya 40 tahun seperti yang disebutkan dalam hadits Abu Dzar yang sahih. Maka, siapakah yang telah membangun Masjid alAqsa? Berkaitan dengan masalah ini, penulis telah menemukan dua pendapat kuat, yang menjelaskan siapakah yang telah membangun Masjid alAqsa. Pendapat pertama : Ibrohim 'Alayhis Salam lah yang telah membangun Masjid alAqsa. Menurut mereka yang berpendapat seperti ini, mereka mengatakan bahwa Ibrohim telah membangun Masjid alAqsa 40 tahun setelah beliau selesai membangun masjid alHarom. Pendapat ini telah dikemukakan oleh Dr. Solah Abd Fatah alKhalidi di dalam bukunya "Haqaaiq Quraniyyah Hawla Masjid alAqsa Wa Bayt alMaqdis" (Lihat: al Khalidi, Solah A Fatah (1993), Haqaaiq Quraniyyah Hawla Masjid al Aqsa Wa Bayt alMaqdis, London : Mansyurat Filistin alMuslimah, hal. 4453). Pendapatnya ini telah didukung oleh Dr. Ibrohim alAli (Lihat: Ali, Ibrohim (1995), alArdh alMuqaddasah: Bayna alMadhi wa aladhir wa alMustaqbal, London: Mansyurat Filistin alMuslimah, hal.80). Masalah yang timbul disini adalah tidak terdapat satu dalil pun, di dalam alQuran maupun dari Hadisthadist sahih yang menunjukkan perkara tersebut. Oleh karena masalah ini merupakan persoalan fakta sejarah, maka hal tersebut memerlukan dalil yang kuat, dan pendapat ini hanyalah membawa perumpamaan tanpa merujuk kepada suatu dalil yang sahih. Malah penafsiran bahwa Ibrohim lah manusia pertama membangun Masjid alHarom, berdasarkan ayat 127 dari alBaqarah juga tidak kuat. Ini karena berdasarkan ayat 37 di dalam surah Ibrohim, jelas Alloh Ta'ala telah menerangkan katakata Ibrohim: "Tuhan kami, aku telah tinggalkan keturunanku (Isma'il) di lembah yang tiada tumbuhan, di sisi RUMAHMU yang mulia". Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa lahan Masjid alHarom itu telah dimuliakan, dan semestinya telah ada sebelum Ibrohim menaikkan bangunan Masjid alHarom (buat kali kedua). Ini karena Ibrohim telah membangun kembali (seperti yang telah disebutkan di dalam alBaqarah ayat 127) bersama Isma'il, ketika Isma'il telah besar, dan bukannya sewaktu beliau ditinggalkan di bumi Makkah. AlQurtubi di dalam buku tafsirnya,
Lembar ke 26 dari 42
"alJaami'Li Ahkam alQuran" juga telah menyatakan perkara yang sama. Menurut Beliau, Masjid alHarom telah dibangun sebelum taufan Nuh, dan kemudian musnah oleh taufan yang sangat dahsyat itu. (Lihat: alQurtubi, alJaami'Li Ahkam alQuran, Kaherah: Dar alSya'ab, cetakan kedua, jilid 9, hal.371). Kenyataan ini juga didukung oleh hadist yang diriwayatkan secara panjang oleh Abbas dengan marfu' di dalam Shahih alBukhari mengenai keadaan Ibrohim yang meninggalkan istrinya Hajar dan anaknya Isma'il di halaman Masjid alHarom, yang beliau sendiri tidak tahu bahwa tempat itu halaman Masjid, dan kemudian beliau diperintah untuk menaikkan bangunan untuk masjid tersebut apabila Isma'il telah besar. Pendapat ini juga telah didukung oleh Ibn Hajar al'Asqalani di dalam bukunya, Fath alBaari syarh Sahih alBukhari. Beliau telah meriwayatkan hadist yang bertaraf hasan dari 'Abdullah bin'Amru bin al'Ash yang telah mengatakan: "Para anbiya' (nabinabi) telah menunaikan haji di alBait (Masjid alHarom), dan manusia tidak mengetahui dimanakah tempat tersebut, sehingga Ibrohim membangunnya kembali dan menunjukkan kepada mereka kedudukan tempat tersebut". Ibn Hajar juga telah menguatkan pendapatnya dengan riwayat yang sama dari alBayhaqy di dalam alDalaail. (Lihat: al'Asqalani, Ibn Hajar, Fath alBaari, Beirut: Daar alMa'rifah, jilid 6, hal. 302). Persoalan yang timbul adalah siapakah yang membangun Majid al Aqsa, ataupun siapakah pula yang membangun Masjid alHarom jika bukan Ibrohim? Untuk menjawab persoalan ini, kita perlu melihat pula kepada pandangan kedua mengenai siapakah pembangun Masjid alAqsa dahulu. Pendapat kedua : yang mungkin tidak begitu populer waktu dahulu, tetapi kini menjadi pilihan kebanyakan dari kalangan pengkaji sejarah Islam dan juga kalangan para ulama, mengatakan Masjid alAqsa telah dibangun oleh Nabi Adam. Bangunan yang telah dibina oleh Adam kemudian musnah akibat taufan di zaman Nuh dan dibangun kembali oleh Ibrohim. Dalil mereka : a). Hadist panjang di dalam alBukhari, riwayat Ibn Abbas yang menunjukkan bahwa Ibrohim 'Alayhis Salam bukanlah membangun Ka'bah seperti yang dikatakan, tetapi membangun kembali bangunan masjid di lahan Masjid alHarom, yang telah musnah akibat taufan pada zaman Nuh 'Alayhis Salam.
Lembar ke 26 dari 42
b). Hadisthadist bertaraf hasan yang diriwayatkan oleh Ibn Hajar dan al Bayhaqi seperti yang telah disebutkan sebelum ini, yang menunjukkan bahwa Masjid alHarom pernah ada, dibangun oleh Adam 'Alayhis Salam dan menjadi tempat para Anbiya' mengerjakan haji dan akhirnya musnah oleh taufan Nuh 'Alayhis Salam (Ibn Hajar, Ibid.) . c). Hadist riwayat 'Abdul Razzaq, di dalam Musannaf beliau, yang telah mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama yang telah membangun Ka'bah. (Ibn Hajar , Ibid.) d). Hadist dari riwayat Abdul Wahab bin Munabbih, yang menyatakan perkara yang sama juga. (Ibn Hajar, ibid.) e). Hadist mengenai zamzam yang panjang, di dalam alSunan alKubra oleh alNasai, di mana dalam hadist tersebut malaikat memberitahu Hajar tentang air zamzam dan lahan tersebut (yakni Masjid alHarom). Yang telah mengatakan : " Janganlah kamu takut kamu akan kehilangan, di sinilah Baitullah, ANAK ini dan bapaknya akan kembali membangunnya." Apabila malaikat mengatakan sedemikian, ini menunjukkan Masjid alHarom ataupun Bait alHarom sebenarnya telah ada sebelum Ibrohim membangunnya kedua kali.(Lihat : alNasaai, alSunan alKubra, Bairut : Dar alMarifah, cetakan pertama, jilid 5, hal. 100) Hadist yang sama juga diriwayatkan oleh Abdul Razak di dalam Musannaf (Abdul Razaq, al Musannaf, jilid 5, hal.106). Persoalan yang timbul kini, siapakah yang membangun Masjid alAqsa? Jika dilihat kepada hadist Abu Dzar, ternyata Masjid alAqsa dibangun 40 tahun setelah Masjid alHarom. Berhubung dengan persoalan ini, Ibn Hajar telah membawakan beberapa perumpamaan, tetapi di akhirnya beliau telah memilih pendapat Ibn Hisyam, di dalam bukunya alTijaan (dan juga pendapat ulamaulama lain seperti alBayhaqi, Abdul Razzaq, Wahab ibn Munabbih dan lainlain) yang mengatakan Adam lah yang telah membangun Masjid alAqsa, karena jarak waktu 40 tahun pembangunan alAqsa sehabis Masjid alHarom, adalah lebih dekat dengan Adam 'Alayhis Salam dibandingkan dengan orang lain. ( Lihat : Ibn Hajar, Fath alBaari, jilid 6,hal. 409) Kesimpulannya : Masjid alAqsa telah dibangun oleh Nabi Adam 'Alayhis Salam atau pun oleh anakanaknya, beribu tahun sebelum Sulayman membangunnya kembali untuk kedua kalinya. (Lihat : Syurab, Muhammad
Lembar ke 27 dari 42
Hassan, Baytul Maqdis Wa alMasjid alAqsa : Dirasat Tarikhiyyah Muwattahaqah, Damsyik : Dar alQalam, hal. 301) 2. Hadisthadist riwayat alNasai dari Abdullah bin Amru bin'Ash, dengan beberapa sanad yang telah menyatakan bahwa Sulayman bin Dawud adalah orang yang pertama membangun Masjid alAqsa. Petikan dari hadist tersebut, Sulayman 'Alayhis Salam setelah selesai membangun Masjid al Aqsa, telah berdo'a kepada Alloh tentang tiga perkara, diantaranya ialah barangsiapa yang bersholat di masjid tersebut akan diampunkan dari dosa dosanya yang lalu. Hadisthadist ini meskipun sahih, tetapi dari segi makna, hadist itu bertentangan dengan hadist Abu Dzar yang lebih sahih. Oleh karena itu, kebanyakan ulama mentafsirkannya sebagai pemberitahuan bahwa Sulayman telah membangun kembali Masjid alAqsa dan bukannya membangun untuk yang pertama kali. 3. Hadisthadist riwayat alBayhaqi, alHakim, dan lainlain ulama hadist di dalam kitabkitab mereka yang mengatakan Dawud a.s merupakan orang yang pertama membangun Masjid alAqsa. Hadisthadist ini, seperti yang telah diterangkan oleh Muhammad Hassan Syurab, sama saja bersifat dha'if, maudhu', munkar dan lemah dari berbagai sudut, serta bersumberkan Israeliyat dan secara jelas bertentangan dengan hadist Abu Dzar yang jauh lebih sahih.(Lihat: Syurab, op.cit., hal. 301303) Kesimpulan Kebanyakan hujahhujah mereka yang mengatakan bahwa Nabi Sulayman 'Alayhis Salam merupakan orang yang pertama membangun Masjid alAqsa adalah tidak kuat, dan tidak bersandarkan dalildalil yang kuat. Sedangkan hadisthadist yang menceritakan bahwa Nabi Dawud membangunnya adalah haditshadits lemah. Satusatunya hadist yang paling sahih dan kuat di dalam memceritakan tentang pembangunan Masjid alAqsa adalah hadist Abu Dzar, riwayat alBukhari. Berdasarkan hadist ini dan juga hadisthadist lain yang mentafsirkannya, dapat kita simpulkan bahwa orang yang pertama membangun Masjid alAqsa adalah Nabi Adam 'Alayhis Salam. Wallohu a'lam.
Lembar ke 27 dari 42
9
. P a l e s t i n a , T a n a h Y a n g D i j a n j i k a n ?
Dalam menyikapi isu Palestina, adalah tidak wajar jika seseorang tidak menelusuri sejarah asalusul permasalahan yang ada dan hanya melihat kepada gejala yang telah ada saat ini. Lebih celakanya lagi, apabila ada pihak yang mengatakan bahwa isu Palestin adalah isu perselisihan antara dua bangsa yang bekerja sama atas hak sebidang tanah. Perlu difahami, isu Palestina bukanlah bermula dengan perselisihan di antara dua bangsa yang dahulunya hidup aman damai, dan kemudian berselisih, dan kemudian tidak tahu bagaimana untuk berhenti berselisih dalam waktu dekat. Kenyataan yang berlaku adalah, bangsa Yahudi datang dari segenap pelosok dunia dan meninggalkan tanah airnya, mereka berhijrah beramairamai ke bumi Palestina, lantas menjajah bumi tersebut dan mengusir penduduk asalnya. Hijrah beramairamai Yahudi ke bumi Palestina adalah hasil usaha inisiatif gerakan Zionis sedunia. Itu merupakan ide Zionis pasca konvensi pertama World Zionist Organisation (WZO) pada tahun 1897 di Basle, Switzerland, yang menjadi titik tolak hijrah tersebut. Walau bagaimana, hijrah hanya berlaku 20 tahun sesudah konvensi itu, yakni setelah Sir Arthur Belfour, seorang Zionis Kristen yang menjadi Menteri Luar Kerajaan Inggris, mengijinkan hijrahnya Yahudi dari seluruh dunia secara beramairamai ke Palestina, melalui satu deklarasi yang dikenal sebagai "The Belfour Declaration" pada tahun 1917. Bangsa Yahudi bukannya satu kelompok yang ada semenjak awal bersama kaum Arab, dan kemudian mereka bertengkar sendiri dan tidak tahu caranya untuk menghentikan perselisihan tersebut. Mereka datang dari seluruh pelosok dunia. Bagi Yahudi yang keturunan Ashkenazi (yang berasal dari wilayah KhazarRusia, menurut Arthur Kostler pengarang buku "The 13th Tribe") kebanyakan mereka datang dari Eropa, Rusia, Eropa Barat, Amerika dan juga Amerika Selatan. Bagi Yahudi keturunan Shepardi (Yahudi dari keturunan Bani Israel yang asli) kebanyakan datang dari Iraq, Yaman, Maghribi, negaranegara Arab berdekatan dan juga negaranegara Afrika. Gerakan Zionislah yang menyatukan mereka di bawah satu mimpi, dan akhirnya bersatu di bumi Palestina yang mereka namakan sebagai "Erezt Yisrael" (Bumi Israel). Thesis Theodore Herzl (penggagas gerakan Zionis) yang berjudul "Der Junder Staadt" (The Jewish State) pada tahun
Lembar ke 28 dari 42
1896lah yang telah meniupkan semangat baru mereka untuk bersatu di bumi Palestin, setelah sekian lama mereka tinggal bertebaran di muka bumi. Persoalannya adalah, apa motivasi yang membuat mereka menjadi begitu bernafsu meninggalkan villavilla dan istanaistana mereka di Eropa, Amerika dan diseluruh dunia untuk mendiami padang pasir dan juga negara yang kemudian mengundang 1001 masalah kepada mereka selamalamanya? Dalam hal ini saya lebih suka merujuk kepada Kitab Perjanjian Lama (Old Testament), yang menjadi rujukan utama para agamawan Yahudi dan kemudian kepada tulisantulisan mereka yang dianggap ahli dalam bidang sejarah Yahudi (oleh mereka sendiri) dan juga dunia akademik yang tidak berbatas. Menurut penulisanpenulisan mereka, sebab utama yang membawa kaum Yahudi berhijrah beramairamai ke bumi Palestin adalah sebab agama. Bagi kaum Yahudi, tidak peduli mereka yang berpegang kuat dengan ajaran agama Yahudi maupun mereka yang sekularis, tetap saja beriman bahwa Palestina merupakan sebuah tempat yang dijanjikan oleh Tuhan (yang mereka sebut sebagai Yahweh) kepada bangsa Yahudi. Teori ini walau bagaimana, masih terbuka kepada kritikan dari kalangan ilmuwan berbangsa Yahudi sendiri, sama saja apakah dari mereka yang liberal maupun dari kalangan penganut faham Ortodoks. Bagi para pengkritik ide Zionisme pula, mereka menyangkal bahwa faktor agama merupakan faktor utama yang memotivasikan kaum Yahudi dari seluruh pelosok dunia untuk berhijrah ke Palestina. Menurut mereka faktor politik, sosioekonomi, pengaruh faham Nasionalis di Eropa, faktor kolonialisme dan juga faktor antiSemit (yang mendominasi masyarakat barat) ketika itulah yang menjadi dasar ide negara Israel untuk orang Yahudi. Agama hanyalah alasan untuk pihak penganut faham Zionisme bagi mendapatkan dukungan para rabbi (ulama) yang merupakan golongan yang paling berpengaruh dikalangan mayoritas kaum Yahudi dari kelas sederhana dan kelas bawahan, yang beriman dengan tradisi "autoritarian", yang menjadi budaya dalam masyarakat Yahudi selama berabadabad lamanya. Pandangan pertama yang mengatakan bahwa faktor agama merupakan faktor pendorong dalam isu penghijrahan mempunyai landasan yang kuat. Kebanyakan mereka yang berbangsa Yahudi, beriman bahwa Tuhan Yahweh telah menjanjikan kepada bangsa Yahudi bumi Palestin melalui Nabi Ibrohim, yakni di dalam kitab Perjanjian Lama yang berbunyi: "Unto thy seed will give this land"(Dan kepada keturunanmu akan kuberikan tanah ini),
Lembar ke 28 dari 42
Genesis 12:7.
(Ishmael) will I make a nation, because he is thy seed".
Dalam Genesis 13:15, "tanah" yang dijanjikan itu diperinci sebagai: "All the land which thou seest to thee will I give it and to thy seed forever" (Seluruh tanah ini yang dapat kamu lihat sehingga kepadaKu akan ku berikan kepada keturunanmu selamalamanya) ketika Nabi Ibrohim berdiri di atas bukit berdekatan dengan Bethel.
Beliau menambah lagi, keturunan Isaac (Ishaq) digelar sebagai "Israelites" (Bani Israel), Jacob (Ya'qub) anak Ishaq digelar "Israel". Maka keturunan Isma'illah yang paling sesuai untuk dinisbahkan kepada Ibrohim, dan mereka jugalah yang paling layak untuk digelar "thy seed".
Lebih terperinci lagi, di dalam Genesis 15 : 18 ada menyebutkan: "Unto thy seed have I given this land, from the river of Egypt unto the great river Euphrates" (Untuk keturunanmu Aku telah berikan tanah ini, dari sungai Mesir (Nil) sampai ke sungai besar Euphrates). Bahkan Theodore Herzl sendiri, yang merupakan seorang atheis, apabila meletakkan batas untuk Erezt Yisrael yang ingin digagas olehnya telah mengambil panduan dari Genesis 15:18. Masalahnya disini, adakah buktibukti dari "Taurot" tersebut merupakan dalildalil yang kuat untuk mereka bagi mengesahkan kepulangan mereka ke bumi Palestina? Persoalan ini telah dijawab sendiri oleh pakarpakar "Taurot" atau "Old Testament" dari beberapa sudut. Yang pertama, penafsiran terhadap "thy seed" atau yang berhak mewarisi bumi Palestina, terutama kota "Baitul Baqdis" yang mereka sebutkan sebagai "Urshalem". Adakah "thy seed" itu hanya merujuk kepada bangsa Yahudi, yang sering kali ingin mendominasi genetik " kenabian" dan "semitisme"? Dr. Alfred Guillaume, profesor dan pakar berkaitan "Old Testament Studies" di University of London dalam hal ini telah mengatakan : " Generally supposed that these promises were made to the Jews and no to the Jews alone. But that is not what the Bible says. The words "to thy seed" inevitably include Arabs, both Muslims and Christians, who claim descent from Abraham through his son Ishmael." Tegas beliau, di dalam Genesis, 21:1012 terdapat tafsiran untuk perkataan "thy seed", tuhan Yahweh telah berkata kepada Ibrohim: "Let it not be grievous in thy sight because of the lad and because of thy bondwoman; in all that Sarah saith unto thee hearken unto her voice; for Isaac I shall seed be called unto thee. And also the son of the bondwowoman
Lembar ke 29 dari 42
Tambah beliau, apabila perjanjian (covenant) yang tuhan Yahweh telah berikan kepada Nabi Ibrohim pewaris bumi Kan'an (Palestin) pada keturunannya, maka ia adalah untuk keturunan Isma'il. Logikanya, menurut beliau, pewarisan tersebut dilakukan ketika upacara "penyembelihan" salah seorang dari anak Ibrohim (rujuk : Genesis, chapter 17:8). Jelas di dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa yang disembelih adalah Isma'il, dan Ishaq belum lagi dilahirkan pada waktu Ibrohim menyembelih Ishaq. Kedua, menurut Arthur Koesler, seorang pakar sejarah, kebanyakan bangsa Yahudi yang mendukung ide Zionisme dan juga ide kepulangan ke bumi yang dijanjikan adalah Yahudi dari keturunan Ashkenazi. Yahudi Ashkenazi bukanlah dari keturunan Bani Israel (Yaaqub), tetapi dari bangsa Rusia Khazar yang telah memeluk agama Yahudi pada kurun ke8 apabila raja mereka memeluk agama tersebut. Bisa dikatakan 70% dari Yahudi yang ada di bumi Palestin adalah mereka dari Yahudi Ashkenazi. Maka, mereka tidak layak untuk mendapat gelar "thy seed", karena tidak ada hubungan langsung antara mereka dengan Nabi Ibrohim. Ketiga, jika memang bumi itu dijanjikan kepada Yahudi, mereka telah menempati bumi tersebut. (sebagian dan bukan semuannya) dan telah kehilangan tempat tersebut sebanyak dua kali. Pertama, sewaktu mereka diserang oleh Nebuchanezar pada tahun 586 S.M dan dibawa berhijrah ke Babylon, dan yang keduanya pada tahun 70 M apabila mereka diserang oleh Titus dari Kerajaan Roman, yang telah menyaksikan Yahudi terakhir meninggalkan bumi Palestin pada tahun 132 M. Maknanya janji itu telah berlaku dan harusnya tidak akan berulang. Maknanya tuhan Yahweh telah menunaikan janji tersebut dan mereka gagal menjaganya. Janji tersebut juga hanya berlaku untuk pertama kali saja, bukan untuk yang kedua dan ketiga. Bagi golongan yang menggunakan alasan agama juga, mereka berdalilkan pendudukan Bani Israel di bumi tersebut, yakni di zaman Yoshua bin Nun, zaman Dawud dan Sulayman, yang pernah memerintah kawasan tersebut dan juga keturunan mereka. Hal itu seperti yang terdapat dalam Juz "The
Lembar ke 29 dari 42
Kings" di Old Testament. Dalil ini bukan saja diimani oleh kaum Yahudi, tapi juga oleh segolongan Kristen Protestan, yang dikenal juga sebagai Kristen Zionis (kini mereka mempunyai institusi yang bernama "International Christian Embassy In Jerusalem" (ICEJ), yang berpusat di Baitul Maqdis dan merupakan pendukung kuat ide pembuatan negara Yahudi). Dalil mereka, kaum Yahudi diriwayatkan dalam Old Testament telah mendiami dan berkuasa di bumi Palestina. Maka mereka juga berhak untuk kembali mendiami bumi tersebut karena "historical" dan sentimental" nilai yang terdapat pada bumi itu kepada bangsa Yahudi. Maka usahausaha untuk mengembalikan mereka juga merupakan satu usaha yang bersifat "ketuhanan" dan bertepatan dengan kandungan "Old Testament", dan itu adalah usaha mengulangi kegemilangan zaman para nabi.
yang menjadi pendukung dan penggerak Kristen Zionis adalah bermula dari kesalahan mereka di dalam memahami teks Old testament. Mereka semestinya membaca apa saja yang terkandung di dalam juz "The Kings" itu sebagai bahan atau cerita sejarah, dan bukannya satu perintah dan arahan kudus untuk mereka agar mengembalikannya. Itu adalah cerita dan sejarah sematamata untuk dijadikan hikmah, dan bukan untuk diulangi. Menurut Barlow lagi, tidak ada dalil di dalam Old Testament yang menyuruh semua penganut agama Yahudi maupun penganut agama Kristen untuk mengulang peristiwa tersebut dengan membawa pulang kaum Yahudi ke bumi Palestina. Itu semua merupakan pemahaman yang jauh dari kehendak nasnas Old Testament !
Dalil seperti ini telah di tolak oleh golongan Yahudi Ortodoks yang berpegang dengan ajaran Yahudi yang benar, seperti golongan Naturei Karta yang bermazhab Hesedim. Menurut mereka, aqidah yang benar dari Yahudi mengatakan, bahwa sehabis mereka diusir dari bumi Palestin di zaman Nebuchadnezar, mereka tidak boleh lagi pulang ke bumi tersebut sampai datangnya Messiah di akhir zaman yang akan membawa mereka pulang dan memimpin mereka. Selagi Messiah ini tidak muncul, kaum Yahudi HARAM pulang ke bumi tersebut. Ini jugalah merupakan inti ajaran Talmud (Meshna Tora) yang merupakan kitab penafsiran kepada Old Testament mereka. Tidak mengherankan sewaktu gerakan Zionis muncul pada tahun 1897, dengan ide Herzl untuk mengembalikan orang Yahudi ke bumi Palestin dan membentuk negara mereka sendiri, kaum Yahudi Ortodoks menentangnya, Rabbirabbi Yahudi di Eropa juga telah mengeluarkan fatwa bahwa Herzl telah murtad, dan gerakan Zionis adalah sebuah gerakan yang sesat dan keluar dari agama Yahudi. Jika tidak karena fatwa Rabbi Cook the Elder pada tahun 1925, dan juga peristiwa Holocaust serta dukungan kaum Kristen Zionis di Eropa, niscaya proyek Zionis tidak akan mendapat dukungan mayoritas kaum Yahudi. Oleh sebab itu hingga kini terdapat segelintir kaum Yahudi Ortodoks di Eropa, Amerika, juga negaranegara Arab dan Afrika Selatan, yang menentang pembentukan negara Israel dan juga gerakan Zionisme. Bagi Michael Prior, Illan Papei dan juga Elizabeth Barlow (lihat: Prior 2005, Speaking the Truth), mereka semua mengutarakan kritikan yang amat menarik. Bagi mereka kekeliruan para penganut Kristen Protestan
Lembar ke 30 dari 42
Lembar ke 30 dari 42
Walau apa pun dalil mereka, jelas sandaran mereka terhadap agama dan juga kitabkitab suci mereka adalah tidak berdasar dan meragukan. Kebanyakan dari dalildalil tersebut hanyalah pemahaman golongan Zionis, demi pengakuan keberadaan mereka di bumi Palestin. Golongan Zionis yang menyadari bahwa proyek mendirikan Erezt Yisrael adalah bertentangan dengan aqidah Kaum Yahudi, pada asalnya terpaksa mencari penafsiran semula kitab Taurot (Old Testament), demi mendukung usaha mereka yang sematamata timbul dari ideologi Nasionalisme dan Imperialisme yang begitu kemaruk di Eropa sewaktu kemunculan mereka. Tidak heranlah mengapa Herzl di akhir hayatnya telah mengubah pendirian untuk mengukuhkan Erezt Yisrael ke bumi Ghana. Jika ia adalah perintah suci dan kudus, mengapa boleh berubahubah tempat? Ternyata itu adalah isyarat Herzl, bahwa proyek Zionisme bukanlah proyek yang ada kaitannya dengan agama, dan bisa hancur kapan saja !
10
. B i l a M a s j i d D i u b a h M e n j a d i Kandang Sapi Dan Sinagog
Jika anda menyangka hanya Masjid alAqsa yang ingin dirobohkan oleh Zionis demi membangun kuil mereka, anda salah! Jika anda menyangka bahwa Zionis tidak akan melakukannya, anda sekali lagi salah besar! Mengapa? Hakikat sejarah yang tidak dapat ditolak mengenai Zionis adalah, sejak 1948 Zionis telah menghancurkan ratusan masjid dan gereja yang berada di bumi Palestina. Usaha mereka untuk memusnahkan Masjid al Aqsa hanyalah sebagian dari usaha terusmenerus, yang telah dilakukan semenjak bertahuntahun lamanya, yakni di dalam meniti agenda untuk menghilangkan langsung identitas Islam dan Arab dari bumi Palestina, terutamanya dari muka bumi Baitul Maqdis, ataupun yang lebih dikenali sebagai alQuds. Hal tersebut telah ditegaskan di dalam laporan AlAqsa Foundation, sebuah yayasan yang bergerak untuk memantau dan menjaga tempattempat suci umat Islam di Palestina dan di Baitul Maqdis secara khusus. Laporan AlAqsa Foundation
Lembar ke 31 dari 42
Laporan yang disediakan oleh AlAqsa Foundation itu telah menyebutkan bahwa tempattempat suci umat Islam dan Kristen telah banyak yang dimusnahkan di bawah pendudukan pemerintah Zionis, yang ingin memusnahkan identitas bangsa Palestin, baik yang berbentuk Islam maupun Kristen. Pada tahun 1948 saja, pemerintah Zionis telah menghancurkan lebih dari 200 buah masjid di seluruh Palestina. Lebih dahsyat lagi, pemerintah Zionis telah menerapkan undangndang khusus untuk meng halalkan usaha perampasan tanahtanah wakaf milik umat Islam oleh mereka. Lebih dari itu, seperti yang disebutkan di dalam laporan alAqsa Foundation berkaitan perkara tersebut, mereka telah membongkar kasus tentang bagaimana Pemerintah Zionis merobohkan 18 bangunan masjid , yang kemudian dibangun sinagog (kuil Yahudi) di atas bekas masjidmasjid tersebut. Di dalam perkembangan yang lain pula, 16 masjid lainnya telah diubah sesuai menjadi kandang peternakan lembu, klabklab malam, pusat pelacuran dan restoran. "Masjidmasjid di Queseria, Ashkelon dan Eid Hud yang berada di dalam tanah Palestin yang dijajah (Israel) telah diubah menjadi klab malam", menurut laporan itu lagi. Perobohan Di Atas Nama UndangUndang Dua masjid di Safd dan Akka diubah menjadi kandang peternakan lembu, manakala 41 masjid yang lain pula telah ditutup, dan yang paling menjijikkan, pihak berkuasa pemerintah Zionis juga telah memberi ijin kepada penerbitpenerbit film porno untuk melakukan penggambaran aksi aksi seks di salah satu masjid yang telah disita oleh mereka (Zionis) di daerah Safd. Selain mencemarkan temapattempat ibadah umat Islam, pemerintah Zionis juga merampas tanahtanah wakaf milik umat islam dengan dalih bahwa tanahtanah itu sudah lama tidak berpenghuni. Dengan menggunakan undangundang kepemilikan tanah tahun 1950, yang mengatakan bahwa kerajaan Zionis berhak merampas kepemilikan rakyat Palestina yang terbengkalai, pihak Zionis telah merampas banyak tanah tanah wakaf milik rakyat Palestin. Undangundang yang zalim ini sengaja dikabulkan oleh Knesset Pemerintah Zionis untuk memungkinkan mereka merampas tanahtanah milik Palestin di alQuds dan wilayah lainnya. Laporan itu juga menyatakan, para ekstrimis Yahudi terus melakukan kerusakan terhadap tempattempat suci umat Islam di depan mata pemerintah Zionis, tanpa ada sebuah tindakan yang dikenakan atas mereka.
Lembar ke 31 dari 42
Menurut laporan tersebut: "Para ekstrimis Yahudi telah mengubah masjid menjadi sinagog (kuil Yahudi) dengan berbagai alasan, seperti yang terjadi pada masjid di daerah Tabariya". Hingga kini, usaha menghancurkan masjid masjid oleh Zionis masih berlaku dan tidak ada tindakan yang diambil oleh umat Islam diseluruh dunia. Usahausaha tersebut semua dilakukan oleh pihak pemerintah Zionis secara resmi atau pun melalui usaha kumpulan kumpulan ekstrimis. Sebagai contohnya, barubaru ini, pemerintah Zionis mengumumkan rancangan mereka untuk merobohkan sebuah masjid yang berada di dalam daerah Baitul Maqdis, yang sudah berdiri sejak 20 tahun lalu. Demi untuk merobohkan masjid tersebut, mereka telah mengemukakan alasanalasan yang tidak berkaitan dan tidak kuat. Pada hakikatnya, usaha merobohkan masjid tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi mereka ke arah menghapuskan identitas Islam dan Arab dari kota itu, dan juga sebagian dari usaha mereka untuk meYahudikan Baitul Maqdis yang mereka panggil sebagai "Urshalem". Masjid yang telah dirobohkan itu dikenali sebagai Badr, dan telah dibangun semenjak tahun 1986 dan diletakkan di bawah pengurusan Jabatan Waqaf umat Islam di dalam kawasan bumi Palestin yang dijajah (Israel). Jabatan waqaf bertanggungjawab menjaga dan memantau tanah tanah waqaf dan juga tempattempat suci umat islam di dalam daerah al Quds. Malangnya, apabila pihak pemerintah telah mengabulkan perobohan masjid Badr, jabatan waqaf itu tidak pula dirujuk, malah jabatan tersebut juga tidak boleh melakukan apaapa tindakan apabila usaha perobohan itu dilakukan. Laporan Media Yahudi Fakta yang berkaitan dengan usaha merobohkan masjidmasjid milik umat Islam ini bukan hanya disiarkan oleh umat Islam saja, malah media media Yahudi juga ikut melaporkannya. Jika kita hanya melaporkan fakta fakta ini dari sumber umat Islam saja, barangkali ada yang akan mengatakan itu biasa dan juga kemungkinan berlaku penambahan dan penyelewengan fakta. Berikut ini dipaparkan pula laporan yang telah diambil dari laporan mediamedia Yahudi di dalam bumi Palestina yang dijajah (Israel). Sebagai contohnya: Koran Israel Haaretz pada 16 September 2005 telah
Lembar ke 32 dari 42
membongkar fakta yang disembunyikan oleh pemerintah Zionis mengenai nasib 34 masjid yang telah diubah menjadi sinagog Yahudi dan musium sesuai dengan fakta yang telah dibongkar oleh alAqsa Foundation. Mereka telah melakukan kajian yang lebih terperinci dengan membongkar bagaimana dua masjid yang lain pula telah diubah menjadi kafe, dan sebuah masjid yang lain pula di jadikan rumah pelacuran. Haaretz juga melaporkan tentang 39 masjid lain telah ditinggalkan terbengkalai karena tidak boleh dimasuki oleh warga Palestin karena dihalangi oleh pihak berkuasa Zionis. Maklumat Yang Dirahasiakan Di dalam laporan yang lain pula, seorang wartawan Israel, Miron Rabobort mengatakan bahwa ia telah berhasil mendapatkan pemberitahuan dari pemerintah Zionis dan sumbersumber resmi mengenai masjidmasjid tersebut, namun semua usahanya itu tidak mencapai klimaksnya apabila semua pemberitahuan dan pengurusan masjidmasjid tersebut telah dipindahkan ke pihak berkuasa, yang enggan bekerjasama dan menggambarkan segala pemberitahuan berkaitan sebagai "terlalu sulit". Pengumuman mengenai pemusnahan masjidmasjid tersebut dulunya berada di bawah pengurusan Jabatan Keagamaan Israel, kemudian telah dipindahkan ke sebuah jabatan khusus di bawah administrasi Perdana Menteri secara langsung. Ketika Rabobort mengajukan pertanyaan kepada setiap jabatan yang bersangkutan, mereka mengatakan bahwa Perdana Menteri dikatakan bertanggungjawab sepenuhnya atas tempattempat suci tersebut. Rabobort juga berhasil mendapatkan pengumuman mengenai dua buah masjid di daerah tengah Baitul Maqdis yang telah diubah menjadi sinagog. Ia juga telah berhasil mendapatkan pengumuman mengenai dua masjid di dua tempat yang berbeda di dalam kota Tel Aviv yang menerima nasib hampir sama. Salah satu masjid tersebut telah digunakan sebagai kelab malam pemudapemuda Yahudi. Masjid yang kedua telah diubah sebagai sinagog. Pengumuman mengenai keduadua masjid ini tidak terdapat di dalam laporan yang ditulis Ha'aretz maupun laporan alAqsa Foundation. Nas Tsunami
Lembar ke 32 dari 42
Seorang wartawan koran alternatif Yahudi, Afner Kahanof juga telah menemukan pengumuman yang lebih menarik atau dahsyat di sebuah tempat yang bernama Nas Tsunami. Itu adalah sebuah kampung yang didiami oleh rakyat Palestin hingga perang tahun 1948 dan merupakan sebuah kawasan yang padat penduduk seperti yang telah dinyatakan di dalam alamat web resmi Dewan Bandaraya Nas Tsunami sekarang ini. Menurut Kahanof, Nas Tsunami dahulunya merupakan sebuah kampung Arab yang didirikan pada tahun 30an. Lebih kurang 1.000 warga Arab (Palestin) telah menetap disana dan mereka telah membangun sebuah masjid yang besar untuk penduduk kampung itu semenjak tahun 1934. Menurut Kahanof, masjid tersebut kini telah diubah menjadi sinagog bagi pengikut gerakan Shas, setelah penduduk Arab semuanya dibunuh dan diusir keluar dari kampung tersebut. Kahanof telah menemui salah seorang warga veteran Yahudi Nas Tsunami, yang telah mejelaskan hal ini dengan mengatakan: "Pada 15 Mei 1948, penduduk Yahudi dari kampung Ta'awunia berkumpul di Nas Tsunami dan mengepung masjid yang telah ditinggalkan oleh warga Arab, yang telah dibunuh dan diusir keluar dari kampung tersebut, untuk dirobohkan sebagai tanda kemenangan kaum Yahudi atas kampung itu. Penduduk Nas Tsunami telah berhamburan meninggalkan kampung halaman mereka akibat diusir oleh para perusuh Yahudi dan meninggalkan harta benda mereka demi menyelamatkan nyawa. Kami (warga Yahudi) telah mengepung masjid sebagai puncak usaha kami menawan kampung itu. Sebagian dari anggota briged Balmakh (sayap ketentaraan persekongkolan ekstrimis Yahudi yang bernama Hagana) menaiki menara masjid, mengikatnya dengan tali dan kemudian menariknya sehingga roboh ke tanah". Menurut Kahanof, orang ini mengatakan bahwa dirinya merasa sangat malu atas apa yang dilihatnya, namun ia tidak dapat melakukan apaapa dan hanya mengikuti kehendak mayoritas penduduk Yahudi hingga hari ini. Kahanof juga telah melaporkan mengenai keadaan di Tel Aviv dan al Quds, menurutnya: "Barang siapa berjalan di jalan lama diantara Tel Aviv dan alQuds (Baitul Maqdis) akan dapat melihat bangunan "alQibab", yang terletak di tepi jalan, berdekatan dengan gerbang masuk ke dalam kawasan yang menghadap ke kawasan industri di Cholon". Bangunan "alQibab" itu pada asalnya merupakan masjid yang telah dirobohkan untuk pembangunan jalan raya, yang pada akhirnya hanya meninggalkan kubahnya saja. Sangat
Lembar ke 33 dari 42
menyentuh perasaan siapa saja yang melalui kawasan tersebut, yang menyaksikan bangunan kubah separuh tiang itu tergeletak di sebelah bahu jalan, dengan bagian masjid besarnya bagaikan ditelan bumi. Berdekatan dengan bangunan tersebut terdapat sebuah bangunan lain yang agak terlindung. Menurut halaman web resmi Dewan Bandaraya Ezor, seperti yang dilaporkan juga oleh halaman web resmi "Yazor Palestin" di internet (halaman web yang memuat perihal sejarah Palestina pra1948), bangunan ini pada asalnya merupakan sebuah masijd yang telah dibangun pada abad ke12. Masjid itu kemudian telah dirampas oleh orangorang Yahudi dan digantikan menjadi sinagog Yahudi usai perang 1948, dan telah diganti namanya menjadi "pintupintu Zion". Pada hari ini, bangunan tersebut merupakan sinagog yang banyak dikenal dengan nama tersebut (pintupintu Zion) dan banyak yang tidak mengetahui bahwa itu merupakan masjid sebelum diganti menjadi sinagog. Kahanof juga mengatakan bahwa temboktembok bangunan itu telah diubah sesuai dengan ukiran atau bentuk bangunanbangunan lama yang terdapat di Baitul Maqdis. Kahanof juga telah mengemukakan laporan mengenai masjid di kampung Kafer Shaleem, yang telah diganti menjadi bangunan terbengkalai dan tempat berkumpulnya pemudapemuda Yahudi melakukan aktivitas yang tidak sehat. Terdapat inisiatif dari beberapa individu Islam untuk memulihkan bangunan tersebut menjadi masjid semula, sayangnya usahanya menemukan kegagalan. Kehancuran AlAqsa: Tujuan Utama ! Masjidmasjid yang dihancurkan ini hanyalah sebagian dari usaha Zionis di bumi Baitul Maqdis untuk menghancurkan masjidmasjid lain. Tujuan mereka yang utama, seperti yang telah disebutkan pada permulaan artikel ini, adalah merobohkan Masjid alAqsa, yang merupakan tempat suci ketiga ummat Islam, setelah Masjid alHarom di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Para arkeologis dari Palestina dan Jordania menyatakan kekhawatiran mereka terhadap kekuatan pondasi bangunan Masjid alAqsa dewasa ini, yang semakin rapuh akibat penggalian yang terusmenerus oleh Zionis. Akibat penggalian itu, Masjid alAqsa berada dalam keadaan yang amat berbahaya dan terancam roboh jika terjadi gempa atau sembarang getaran yang kuat. Sebenarnya inilah yang diinginkan oleh pihak Zionis di balik penggalian terowongan, yang telah mencapai 488 meter pada tahun 2001. Mereka beralasan bahwa penggalian itu bertujuan untuk mencari
Lembar ke 33 dari 42
bekasbekas kuil Yahudi, yang telah dibangun oleh Sulayman pada waktu dahulu. Hakikatnya, bukanlah kuil lama yang mereka cari, tetapi ia merupakan langkah pertama untuk membangun kuil baru di lahan tersebut. Ramai dari kalangan arkeologi dan ahli sejarah yang menolak adanya kuil (Haykal Sulayman) seperti yang mereka yakini itu. Persoalan yang timbul kini, dimanakah ummat Islam di seluruh dunia, ketika masjidmasjid ini dirobohkan? Adakah pemimpin Islam hanya sekedar memperhatikan dan kemudian menyerahkan tanggungjawab mempertahan kan masjidmasjid, terutamanya Masjid alAqsa ke bahu rakyat Palestina saja? Bukankah masjid merupakan rumah Alloh Ta'ala, malahan alAqsa adalah qiblat pertama, masjid suci ketiga dan bumi Isro' Mi'roj? Adakah bila semua masjid di bumi Palestina, juga bila Masjid alAqsa berubah menjadi kuil Yahudi, barulah ummat Islam tersentak? Jangan banyak dalih lagi, kita mulaikan usaha dari sekarang !
11
.Dari Herz Hingga Sharon, Pemimpin Zionis Sepakat Untuk MeYahudikan Masjid AlAq sa
Sejak pendirian Gerakan Zionis Sedunia pada tahun 1897, para pemimpin Zionis dan juga penganut paham Zionis, telah bersepakat untuk meng Yahudikan kota Baitul Maqdis dan juga Masjid alAqsa. Berikut adalah bukti yang mendukung kenyataan tersebut, yakni berdasarkan perkataan para pemimpin Zionis: 1). David Ben Gurion "Tiada arti Israel tanpa Urshalem (alQuds), dan tiada arti bagi alQuds tanpa HaMikdash (kuil Yahudi)." 2). Levi Eshkol (mantan Perdana Mentri) setelah menawan alQuds Timur "Sesungguhnya hari ini adalah hari yang paling hebat dan bersejarah dalam sejarah bangsa Yahudi." 3). Benjamin Netanyahu (mantan Perdana Mentri) "AlQuds adalah ibukota abadi bagi Israel, dan akan terus kekal di bawah naungan pemerintahan bangsa Yahudi, serta tidak boleh berbagi dengan
Lembar ke 34 dari 42
bangsa lain." 4). Meir Kahaneh (pemimpin gerakan Kach) "Diantara kesalahan paling besar tentara Israel (Israeli Defence Force IDF) adalah mereka tidak merobohkan Masjid alAqsa ketika mereka memasukinya pada tahun 1967. Kewajiban kita adalah membetulkan kesalahan ini dan merobohkan Masjid alAqsa." 5). Yitzhak Rabin (mantan Perdana Mentri) ketika menyajikan ucapannya di Persidangan Ekonomi Antarbangsa di Amman, Jordan pada tahun 1995, di hadapan khalayak ramai "Saya telah datang kepada kamu (di persidangan ini) dari alQuds, ibukota abadi negara Israel." 6). Moshe Dayan (mantan Mentri Pertahanan) ketika beliau mengetuai tentara memasuki Kota alQuds pada 07 Juni 1967 "Kita telah sampai di Urshalem, dan di hadapan kita (masih perlu menawan) Yatsrib (Madinah) karena ia adalah milik kaum Yahudi." 7). Mentri Agama Yahudi pada tahun 1967 "Kita tidak pernah menganggap bahwa Masjid alAqsa dan Qubbah al Shakhro adalah sebagian daripada milik kaum Yahudi, begitu juga hal nya dengan Masjid Ibrohimi (di alKholilHebron). Kami hanya mengenali Gua (untuk menggantikan Masjid Ibrohimi) dan juga HaMikdash (untuk menggantikan Masjid alAqsa) sebagai milik Zionis dan juga sebagian daripada tanah kami."
12
. P a r a E k s t r i m i s Y a n g Mengancam Masjid AlAqsa
Ancaman yang dihadapi oleh Masjid alAqsa bukanlah sesuatu yang rahasia lagi. Sama saja apakah ia diumumkan secara resmi atau tercatat dalam artikelartikel, kajiankajian, tesistesis dan juga kenyataan yang ada di korankoran. Usaha kumpulankumpulan ekstrimis untuk merobohkan Masjid alAqsa dan menggantikannya dengan Haykal, yang ingin mereka bangun demi menyambut kedatangan Messiah (penyelamat), juga bukan
Lembar ke 34 dari 42
sesuatu yang rahasia lagi. Keputusan kabinet Sharon berkaitan dengan pengunduran dari Gaza sendiri telah menyebabkan kumpulankumpulan itu bertambah agresif dan bertambah berani. Tahun 2005 (dari Januari hingga September) saja telah dipersaksikan enam ancaman yang diumumkan secara resmi, dengan liputan media antarbangsa, bahwa mereka melancarkan serangan ke Masjid alAqsa! Siapakah kumpulankumpulan ekstrimis Yahudi tersebut? Di dalam artikel ini, para pembaca akan diperkenalkan dengan kumpulan utama yang paling berpengaruh dalam usaha merobohkan Masjid alAqsa, dan membangun kembali Haykal yang sangat mereka idamidamkan. Sesuatu hal yang menarik mengenai kumpulan ini adalah mereka semuanya bergerak secara resmi dan halal, dan dilindungi oleh Undangundang negara Zionis. Setiap kumpulan tersebut mempunyai tugas masingmasing yang khusus berkaitan dengan keperluan dan tuntutan pembangunan Haykal. Ada diantara kumpulan itu yang dikhususkan untuk mengumpulkan dana, ada yang bertugas untuk menyampaikan kesadaran kepada warga Yahudi di seluruh dunia tentang kepentingan membangun Haykal. Lalu ada yang bertugas untuk mempraktekkan upacaraupacara ibadat yang akan dijalankan di Haykal nanti, ada yang berperan menjalankan kajiankajian ilmiah untuk tujuan tersebut, ada yang berperan untuk melakukan kerja arkeologi untuk mencari bekasbekas Haykal, dan banyak lagi lainnya. Kesimpulannya, kumpulankumpulan ekstrimis ini bertugas siangmalam untuk mencapai citacita mereka.
2). Ateret Cohanim Merupakan sebuah organisasi tanpa laba (non profit NGO Non Goverment Organization) yang bertugas untuk membeli tanah dan segala aset di alQuds dan juga kawasan sekitar Masjid alAqsa. Mereka berpusat di alQuds dan aktif membeli aset dari kalangan warga Arab yang materialistik. Didirikan oleh anggota kumpulan Yeshivat HaGolan pada tahun 1978, sebagai Yeshiva (pusat pengajian agama Yahudi) yang mempelajari hukum berkaitan dengan kohanim dan upacara penyembelihan. Dua kali dalam setahun, yakni dalam perayaan "Passover" dan "Sukkoth", perkumpulan ini dan kementrian agama akan bersamasama mempelajari dan mengkajiulang hukumhukum berkaitan Haykal dan upacara ritual di dalamnya. Rabbi Shlomo Aviner, yakni rabbi di dalam perkumpulan ini mengatakan bahwa pengajian mengenai Haykal ini adalah untuk menjadikan Haykal senantiasa bersama orangorang Yahudi, baik di dalam jiwa, semangat dan intelektual mereka, sebelum Haykal tersebut betulbetul dibangun. 3). Shofar Benim Sebuah perkumpulan ekstrimis radikal yang mempunyai persenjataan dan mengambil pendekatan yang radikal untuk membangun kembali Haykal. Kumpulan ini mempunyai rangkaian kerjasama dengan kumpulan radikal lainnya, seperti YESHA (Yehuda, Samaria, Gaza), kumpulan ZoArtzenu, Mateh MAAMATZ dan juga kumpulan lain yang beranggotakan para hakham/faqih Yahudi.
Diantara kumpulan ekstrimis tersebut adalah :
4). Shocharey HaMikdash (Temple Lovers Group)
1). Temple Mount Rabbinical Court
Ia merupakan perkumpulan yang menghimpun kumpulankumpulan Yahudi lain, yang mempunyai inspirasi untuk membangun Haykal kembali. Ia juga dianggap sebagai perkumpulan paling berpengaruh di kalangan radikal dan ekstrimis Yahudi, yang bergerak dalam negara Israel. Perkumpulan ini diketuai oleh Profesor Hillel Weiss. Menurut Yehuda Etzion, seorang aktivis radikal Yahudi, citacita perkumpulan ini adalah menghimpun semua kumpulan ekstrimis Yahudi yang bercitacita sama di bawah satu payung besar, agar semua usaha dapat diselaraskan. Diantara individu yang mempunyai pengaruh kuat adalah Hakham Baruch Kahane, anak dari Meir Kahane, pendiri kumpulan radikal dan ekstrimis paling agresif, yakni "Kach". Ketika pertemuan besar pada tahun 1999, kumpulan ini telah dibiayai oleh Kementrian Agama kerajaan Zionis. Pada awalnya
Ia adalah perkumpulan ekstrimis Yahudi yang bermotif agama. Mereka bergerak di kalangan Rabbi yang beriman dengan kewajiban menegakkan Haykal sebelum kedatangan Messiah, dan bukan setelah kemunculannya. Mereka mempunyai pengaruh amat kuat terhadap golongan terpelajar agama Yahudi. Ia beranggotakan para Rabbi yang begitu berobsesi untuk mendirikan Haykal, seperti Dov Lior, Narman Kahane dan Israel Ariel. Pada bulan Agustus 2000, perkumpulan ini telah mengeluarkan fatwa mereka kepada orang Yahudi untuk menerobos masuk ke dalam kawasan Masjid al Aqsa, yang mereka yakini sebagai lahan Haykal, yang telah dijanjikan tuhan Yahweh bagi bangsa Yahudi.
Lembar ke 35 dari 42
Lembar ke 35 dari 42
perkumpulan ini kurang mendapat sambutan, hingga lima tahun belakangan ini keahliannya meningkat tajam, yang akhirnya mendapat dukungan dari banyak rakyat. 5). The Temple Establishment Movement Di awal pendiriannya ia diketuai oleh Rabbi Yosef Elbaum. Aktivisnya yang menonjol adalah Yoel Lerner. Perkumpulan ini ditugaskan khusus untuk menjaga dan mengajarkan kepada para penjaga Haykal tentang tata cara ibadat di dalam Haykal. Para penjaga Haykal dipilih berdasarkan keturunan mereka. Mereka telah mengkaji dan menyusun tatacara ibadat yang sepatutnya dilakukan di dalam Haykal. Ini adalah sesuatu yang rumit, karena orang Yahudi telah kehilangan apa yang mereka yakini sebagai Haykal (kedua) sejak hampir 2000 tahun lalu. Mereka pada waktu ini sedang mempersiapkan pakaian para kohanem (paderi) dan rabbi yang akan berkhidmat di dalam Haykal, menyiapkan segala perhiasan di dalam Haykal, dan juga menyusun jadwal kerja para kohanem. 6). Machon HaMikdash (Temple Institute) Didirikan pada tahun 1983 oleh Rabbi Israel Ariel, Moshe Neiman dan Michael Ben Horin di kawasan perumahan Yahudi di dalam kota Baitul Maqdis. Pada tahun 70an, Rabbi Ariel merupakan orang nomor dua di dalam gerakan Kach, tetapi di tahun 1980 ia dikeluarkan dari perkumpulan karena muncul ide radikal berkenaan pembangunan Haykal. Dalam Persidangan Haykal yang diadakan pada tahun 1998 di International Conference Center di Baitul Maqdis, ia menyeru agar para peserta hadir di persidangan berikutnya. Pada tahun berikutnya, ternyata ia datang dengan memakai baju pekerja buruh bangunan, dan berkata, "Saya bersedia untuk membangunnya sekarang!" Tindakan itu didorong oleh idenya, bahwa Haykal mesti dibangun sekarang, dan bukannya dibangun oleh Messiah. Neiman dan Ben Horin juga mempunyai aspirasi yang sama, yang juga mantan ahli di Kach. Perkumpulan ini telah membangun pemberkatan untuk mengisi kitab suci (200 commandment) mereka, yang hanya boleh digunakan apabila Haykal dibangun. Perkumpulan ini mendapatkan dana dari Kementrian Pendidikan Zionis. Kumpulan ini menerima tenaga dan dana dari perkumpulan Sherut Leumi, yakni perkumpulan wanitawanita beragama Yahudi. Mereka juga menerima bantuan dari perkumpulan Kristen Protestan, dari Amerika dan Eropa, yang bercitacita menguatkan Haykal.
Lembar ke 36 dari 42
7). Hai Ve Kayam (Enduring) Didirikan pada tahun 1990 oleh sekumpulan aktivis radikal dan ekstrimis Yahudi bawah tanah, antara lain Yehuda Etzion, dan sekumpulan ekstrimis dari kawasan perumahan Yahudi di Bat Ayin di Gush Etzion. Kumpulan ini meyakini bahwa mereka ditugaskan oleh tuhan untuk membangun kembali kegemilangan "Negara Israel", dan mereka meyakini bahwa kehidupan mereka berdasarkan adatistiadat "Haykal Ketiga". Diantara aktivis mereka yang terkenal adalah Yoav Lerner, orang yang bertanggungjawab dalam mendirikan gerakan bawah tanah yang bernama Gal. Kumpulan Gal ini mempunyai tujuan mendirikan sebuah negara agama Yahudi berdasarkan ajaran Halachah, dan juga bercitacita meledakkan Masjid alAqsa, yang diyakini sebagai bangunan haram yang telah didirikan di atas tanah Haykal! Ia telah ditangkap tiga kali oleh pihak keamanan karena mencoba meledakkan Masjid alAqsa dari tahun 70an hingga tahun 90an. Diantara anggota lain yang terkenal adalah Kapten Moti Karpel, Noam Livnat yang merupakan pelajar di sebuah institut pengajian agama Yahudi radikal, yang terkenal dengan nama "Joseph Tomb Yeshiva" di Hebron . 8). El Har Hamor (To Mount Hamor) Sebuah perkumpulan yang beranggotakan ahli akademik dari kawasan perumahan Yahudi di Yitzhar. Diantara anggota mereka adalah Rabbi Yitzhak Shapira, Rabbi Dudi Dudakvich, Shay Dawim dan juga Rabbi Yossi Plai. 9). The Temple Women Sebuah perkumpulan yang diketuai oleh Michael Aviezer, seorang raja rumah dan salah seorang petugas di mahkamah rabbinik (agama Yahudi). Kumpulan ini bertanggungjawab mengumpulkan emasemas dan batu permata sebagai persiapan pembangunan Haykal. Emas dan batu permata itu disimpan di tempat Machon HaMikdash. 10). Lechatchila (At The Beginning) Sebuah perkumpulan yang diketuai oleh Rabbi Mashe Feiglin. Mereka berusaha mengumpulkan warga Yahudi untuk menetap di sekitar kawasan bukit Haykal, yakni di sekitar Masjid alAqsa. Hal ini selaras dengan prinsip mereka, bahwa Haykal hanya akan dibangun oleh usaha kaum Yahudi saat ini, dan bukan setelah kedatangan Messiah.
Lembar ke 36 dari 42
11). Mishnarot HaMikdash (The Temple Work Shifts)
tindakan tersebut.
Satu lagi perkumpulan yang didirikan oleh Yehuda Etzion. Ia mendirikannya bersama Moshe Feiglin. Pendiriannya diilhami oleh pertemuan keduanya di jalan Misgav Ladach, berdekatan dengan Temple Institute di Baitul Maqdis. Tujuannya adalah menyediakan pengawalpengawal pintu masuk Haykal, yang berjenggot dan berbaju kemeja putih, berdasarkan riwayat Talmud tentang pakaian pengawal Haykal di zaman silam. Ia bertujuan meneruskan tradisi tersebut hingga robohnya Masjid alAqsa, dan terbangunnya Haykal yang mereka impikan. Kumpulan ini juga bertindak sebagai pengawal para pengunjung Yahudi ke dalam kawasan alHarom alSyarif, sejauh jarak yang mereka dibenarkan masuk. Tugas itu menurut mereka adalah selaras dengan ajaran Talmud dan penghormatan kepada Haykal.
Walau bagaimanapun, Miztpeh Yericho telah menjadi "kollel" (tempat pengajian agama bagi lelaki Yahudi yang telah kawin), yang dikhususkan untuk kajian Haykal. Mereka semua dibimbing oleh ketua rabbi di sana, yakni Rabbi Yehuda Kreuzer. Proyek pembinaan model Haykal di sana sepenuhnya diusahakan oleh Moshe Neiman, termasuk dananya. Rabbi Kreuzer tidak banyak menguakkan rencananya dan amat hatihati terhadap wartawan. Bila diwawancarai oleh orangorang, maka dia menjawab, "To Be Ready When The Command Is Given."
12). Mishmarot HaKohanim (The Kohanim's Preserves) Perkumpulan ini didirikan oleh keluarga Cohen yang meyakini bahwa mereka adalah keturunan Lawi (Levi dalam bahasa Ibrani, yakni salah satu abang Nabi Yusuf) yang bertanggung jawab menjadi paderipaderi (Kohanim) di dalam Haykal, dan yang paling layak menjalankan upacara ibadat kaum Yahudi di dalamnya. Mereka telah melatih para kohanim sejak kecil dan terus melatih generasi berikutnya, walaupun hingga kini Haykal belum wujud. Untuk melatih kohanim yang dipilih, setiap anggota masyarakat yang terlibat usaha pembangunan Haykal akan bertanggungjawab menjaga kohanim yang ada bersama mereka. Setiap kohanim pula senantiasa bersedia melaksanakan semua upacara yang dilakukan di dalam Haykal. Hal ini selaras denga motto mereka : "At The Time The Command Is Given." Diantara latihan upacara yang dilatihkan kepada para kohanim adalah upacara penyembelihan, cara membina Haykal, cara menyucikan dan membersihkan Haykal, cara mempersembahkan sembelihan, cara bermain musik saat upacara ibadat, dan lainlain lagi urusan di dalam Haykal. Dalam usaha berlatih menyembelih hewan korban contohnya, mereka dibekali dengan patung hewan plastik, yang disumbangkan seorang Yahudi Amerika di Texas, melalui penduduk Mitzpeh Yericho. Di Mitzpeh Yericho sendiri, mereka membangun sebuah model Haykal dengan luas 187 meter persegi, model tersebut direka seperti Haykal yang diimpikan. Saat ini, pembinaan dan usaha melengkapi model tersebut dihentikan sementara waktu, karena dana yang putus dan protes dari golongan rabbi yang tidak setuju dengan
Lembar ke 37 dari 42
13). Ne'emaney Har HaBayt (Temple Mount Faithfu) Sebuah perkumpulan radikal dan ekstrim yang digagas oleh Gershon Solomon. Kumpulan ini bergerak sendirian dan tidak bersama dengan perkumpulan radikal lain dalam membangun Haykal. Solomon sendiri telah mendapatkan dana besar dari komunitas Kristen Amerika dan Eropa, yang beriman bahwa peperangan antara Gog and Magog (Ya'juj dan Ma'juj) sedang berlangsung kini dan sudah masanya Haykal dibangun kembali demi menyambut kedatangan Jesus yang kedua. Ketika diwawancarai, Solomon meyakini bahwa lebih kurang 10.000 Kristen dari manamana, termasuk dari negara Islam telah mendukung pembangunan ini. Di dalam negri Israel sendiri, menurut penuturan Solomon, ada 10.000 orang yang telah mendaftar sebagai anggotanya. 14). Amutot (NGO) For Settling Jerusalem (Jerusalem Forum) Jerusalem Forum adalah sebuah perkumpulan yang berusaha membina perumahan Yahudi di sekitar kota Baitul Maqdis. Diantara kawasan yang telah mereka usahakan dan diubah menjadi kawasan perumahan Yahudi adalah kawasan Beit Orot, Elad, Ateret Cohanim, Ateret Leyoshna dan lain lain lagi. Kebanyakan dari mereka yang mendiami kawasankawasan (diusahakan oleh Amutot) adalah aktivis Temple Mount. 15). Beit Orot Digagas oleh Hanan Porat dan Benny Alon, yang sekarang ini menjadi ahli parlemen dalam Knesset Zionis. Mereka mewakili golongan sayap kanan radikal dan sering menjadi jurubicara golongan radikal. Rabbi bagi perkumpulan ini adalah Elhanan Ben Nun.
Lembar ke 37 dari 42
16). Amutat Elad Mereka beroperasi di Ir.David yang terletak diluar tembok Masjid alAqsa sekarang ini. Ia diketuai oleh David Barry dan memisahkan diri dari para rabbi serta bersikap liberal. Mereka tidak mau terikat dengan kawalan para rabbi, walaupun mereka berusaha untuk mendirikan Haykal. 17). Ateret Leyoshna Sebuah organisasi amutot (NGO) yang tidak seberapa aktif berbanding dengan perkumpulan radikal yang lain. Ia menjadi terkenal karena penasihat spiritualnya yakni Rabbi Avigdor Nevatsal, mantan rabbi di perumahan Yahudi yang ada di dalam kota lama Baitul Maqdis. 18). Shuvu Banim Mereka adalah kumpulan ekstrimis radikal Yahudi yang mendiami kawasan perumahan Muslim di dalam kota Baitul Maqdis. Kebanyakan anggota kumpulan ini adalah mantan narapidana dan teroris, tentara veteran, remaja bermasalah dan juga anak jalanan yang didoktrin untuk membangun Haykal. Ia dikategorikan sebagai perkumpulan radikal, ekstrimis paling berbahaya. Anggota kumpulan ini banyak dipengaruhi oleh pemimpin mereka yang karismatik, Rabbi Eliezer Berland. Mereka didoktrinkan dengan ideologi paham yang keterlaluan, paham nasionalis radikal, terorisme, pemikiran massionic, kebencian yang keterlaluan dan lainlain unsur yang cukup untuk mendorong mereka melakukan apa saja jika terdesak, tanpa mengurangi resiko. Mereka juga punya kebencian yang mendalam terhadap bangsa selain Yahudi, terutama ummat Islam. 19). Hara'ayon Hayehudi (The Jewish Idea)
perhimpunan "The Feast of the Temple" pada tahun 1997 di Baitul Maqdis, anggota kumpulan ini telah menyebarkan risalah mereka kepada anggotanya, yang berjudul "To remove and eliminate, it is enough, we are feed up. The time has come to do, what should have been done a long time ago. Government of Israel, remove the Gentiles and the Arabs from the Temple Mount" (Alihkan dan musnahkan, sudah cukup, kami sudah bosan. Masanya telah tiba untuk kita lakukan, apa yang seharusnya dilakukan sejak dulu. Hanya kerajaan Israel, pindahkan bangsa selain Yahudi dan Arab dari bukit Haykal). Tabel B : Yang Menunjukkan Pertambahan Golongan Yahudi Yang Berusaha membangun Haykal melalui acaraacara resmi yang mereka anjurkan
Tanggal
Acara
Banyaknya Peserta
April 1990
Musyawarah pertama perkumpulanperkumpulan Temple Mount, ia dinamakan “Temple Mount Feast”
60
Pebruari 1997
“Feast of The Temple” yang ketujuh
1.000
September 1998
Persidangan “Temple Conference“ yang pertama
2.000
Desember 1999
Demonstrasi yang dianjurkan oleh organisasi-organisasi “The Temple Mount”, inisiatif Zo Artzenu
4.000
Agustus 2000
Demonstrasi oleh “The Temple Mount” di depan Masjid al-Aqsa
50.000
Ia adalah cabang dari kumpulan Kach. Ia masih bergerak aktif walau telah diumumkan terlarang oleh pihak kerajaan karena ideologi radikalnya. Mereka mempunyai Yeshiva sendiri di Shmuel Hanavi di dalam kota Baitul Maqdis. Mereka mempunyai organisasi resmi yang bernama Hazit Hara'ayon (the ideological front), yang mana salah seorang aktivis mereka adalah Itamar Ben Gvir, yang bersuara lantang. Mereka mempunyai majalah yang dinamakan "The Youth of Jewish Sovereignity". Kollel mereka diketuai oleh Rabbi Nahman Kahane, saudara Rabbi Meir Kahane. Ia juga pernah diketuai oleh Binyamin Kahane, anak Meir Kahane. Anggota mereka banyak memainkan peranan penting dalam "Temple Organization". Sewaktu
Lembar ke 38 dari 42
Lembar ke 38 dari 42
cedera parah, terjadi pada tahun 1994 (laporan resmi kerajaan Zionis hanya menyatakan 29 orang yang terbunuh tanpa menyebutkan jumlah yang cedera). Baruch Goldstein, seorang ekstrimis Yahudi dari gerakan radikal Kach, yang juga dokter pengobatan dari kawasan Kiryat Arba sebuah perumahan Yahudi di pinggir kota tersebut sejak tahun 1967, yang digagas oleh Rabbi Moshe Levinger telah bertanggungjawab melakukan pembunuhan sadis tersebut.
Batu Pondasi Yang Diletakkan Di Bawah Masjid alAqsa
Masjid Kholil, adalah tempat dimana terletak makam NabiyulLoh Ibrohim, Nabi yang dirujuk oleh ketiga agama besar, sebagai bapak para Nabi (Abu alAnbiya'). Nabi ini menjadi sandaran ketiga agama untuk mengesahkan kesahihan agama mereka masingmasing. Kisah Nabi Ibrohim yang amat panjang dan menarik itu sarat dengan tauladan. Terdapat banyak persamaan antara cerita Nabi Ibrohim di dalam Old Testament dan AlQuran. Nabi yang berasal dari Iraq ini telah diperintahkan oleh Alloh untuk berhijrah ke bumi Kan'an (Palestina), kemudian ke Mesir. Dari Mesir, beliau pulang kembali ke bumi Kan'an dan menetap di sana hingga wafat. Beliau wafat di sebuah tempat yang kini dikenal sebagai Ma'arat Hamachpelah, dan kemudian dinamakan di zaman Islam sebagai alKholil dalam bahasa Arab, yang artinya teman setia yakni gelaran yang telah Alloh berikan kepadanya (Kholil alRahman). Ia juga dikenal sebagai Hebron dalam bahasa Inggris.
R eplika Baju Pengawal Haykal keIII
13
. J a n g a n L u p a k a n 2 5 P e b r u a r i
Apakah artinya tanggal 25 Pebruari? Hari itu telah terjadi peristiwa berdarah dimana lebih dari 60 orang jamaah sholat Shubuh di Masjid Ibrohimi, di KholilPalestina menjadi korban, sedangkan 300 orang lainnya
Lembar ke 39 dari 42
Di makamnya dibangun sebuah masjid, yang dinamakan dengan nama beliau, yakni Masjid Ibrohim, yang menjadi tempat kunjungan ummat Islam jika berpeluang menziarahi Palestina, Baitul Maqdis dan Masjid alAqsa. Masjid inilah yang menjadi khazanah dan lahan ziarah ummat Islam sejak zaman berzaman. Kaum Yahudi mempercayai bahwa disana lahan makam Ibrohim, Sarah, Hajar, Yaakob dan Ishmail, dan hingga kini digelari sebagai "Machpelah Cave" oleh orang Yahudi. Yang menarik, kaum Yahudi bebas tinggal di sini sejak pemerintahan muslim hingga Agustus 1929, dimana tercetus kerusuhan oleh Yahudi dari Eropa, yang menawan tembok Buroq di Masjid alAqsa, dan mengubahnya
Lembar ke 39 dari 42
menjadi Kotel (tempat meratapi) mereka. Perumahan Baru Tindakan mereka itu telah menimbulkan huruhara dan berlakunya pertempuran antara pendatang beserta ekstrimis Yahudi yang datang dari Eropa dengan penduduk asal Palestina, yakni orang Arab, sama saja apakah ia Muslim atau Kristen. Kerusuhan ini menyebabkan penduduk asal alKholil berbangsa Arab telah membunuh kirakira 60 pendatang dan ekstrimis Yahudi di sana. Sejak peristiwa itu, kaum Yahudi tidak dibenarkan mendiami kawasan tersebut hingga tahun 1967. Kesan kekalahan pihak Arab atas Israel pada perang enam hari di tahun 1967, sekumpulan ekstrimis Yahudi, yang diketuai oleh Rabbi Moshe Levinger, yang menyamar sebagai turis, telah mendiami kawasan tersebut dan tidak mau meninggalkannya. Mereka akhirnya setuju meninggalkan kota alKholil setelah dibujuk kerajaan Zionis, dengan diberikan perumahan baru di perkampungan bersebelahan kota itu, yakni Kiryat Arba. Sejak itulah mereka bebas menunaikan ibadat mereka di makam Ibrohim, yang juga dikenal sebagai "The Cave of Patriach" seperti yang diimani oleh pihak Yahudi dan Kristen, seperti juga yang terkandung dalam Old Testament, ataupun dinamakan Taurot oleh orang Yahudi. Mereka dipercaya telah terpengaruh hasutan Rabbi Kook Jr. pemimpin ekstrimis Yahudi, yang menyeru kaumnya segera membentuk "Erezt Yisrael Shemla" (negara Israel yang sempurna), dengan kota alKholil sebagai kawasan yang wajib berada dalam negara Israel, karena itulah lahan awal kerajaan Dawud, seperti yang diceritakan dalam kitab Genesis. Di zaman Moshe Dayan, Masjid Ibrohimi yang terletak bersebelahan dengan makam Ibrohim ini, telah dibagi dalam dua bagian. Satu untuk masjid dan satu lagi untuk sinagog. Ini berdasarkan keputusan kerajaan Zionis waktu itu, yang melarang kaum Yahudi beribadat di Mount of Olive, dimana terletak Qubbah Shakhro, di dalam areal Masjid alAqsa. Semenjak itulah, setiap hari bilangan penduduk Yahudi dan pengunjung
Lembar ke 40 dari 42
Yahudi ke kawasan tersebut semakin bertambah . Keadaan bertambah parah setelah Perjanjian Oslo 1993. Melalui perjanjian tersebut, keseluruhan perawatan kawasan bersejarah yang dianggap suci oleh agama Yahudi itu, diserahkan kepada Zionis. Persetujuan Hebron Hal itu bermakna, tentara mereka ditempatkan untuk menjaga di kawsan yang ricuh, diantaranya makam Nabi Ibrohim sendiri, makam Nabi Yusuf di Nablus dan juga makam Rachel di Bethlehem. Ia terus berlaku hingga Shubuh hari Jumat 25 Pebruari 1994, bersamaan 15 Ramadhan 1415, saat ekstrimis Yahudi, Dr.Baruch Goldstein dari kumpulan Kahaneh, melepaskan tembakan ke arah jamaah yang sedang menunaikan sholat Shubuh di Masjid Ibrohimi. Hari itu kebetulan pula merupakan hari perayaan Purim oleh kaum Yahudi. Goldstein, seorang doktor yang berasal dari Brooklyn, New York dan pengikut setia ajaran Rabbi Meir Kahane, telah dipukul mati oleh jamaah yang selamat. Di makam nya tertulis bahwa dia "syahid" yang telah dipilih tuhan Yahweh pada hari suci perayaan Purim mereka, pada 14 Adar tahun 5754 Yahudi. Bagi penduduk Yahudi Israel pada umumnya, Goldstein dianggap pahlawan mereka. Dia mendapat julukan Baruch HaGever atau Baruch lelaki sejati, juga bermakna Baruch lelaki yang diberkati. Tidak heran setelah itu, dia dinobatkan sebagai wali, dimana kuburnya dijadikan tempat bersejarah dan makam yang diagungkan. Para ekstrimis Yahudi menjadikan upacara ziarah sebagai kewajiban, jika mereka berkunjung ke kota alKholil, setelah mereka pulang dari makam Nabi Ibrohim. Agak menarik, setelah peristiwa ini, sepatutnya pihak berkuasa Palestina (PA) bersikap lebih tegas terhadap rekan mereka, Zionis terkait isu kota alKholil dan makam Nabi Ibrohim. Sebaliknya, yang terjadi seperti yang disesalkan mendiang Edward Said dalam bukunya “The End of the Peace Process" Arafat justru setuju tentara Zionis berada di kota alKholil melalui perjanjian Taba, yang ditandatangani pihak Zionis. Lebih menarik lagi, hal itu terjadi walaupun Arafat telah dinasehati oleh Datuk kota alKholil, Natshe, seorang Yahudi, agar ia tidak
Lembar ke 40 dari 42
menandatangani perjanjian tersebut. Pada lahirnya, ia menunjukkan seolaholah pihak Zionis telah menyerahkan kota alKholil kepada PA, yakni menyerahkan sebagian besar kawasan kota untuk diatur oleh PA. Tapi pada hakekatnya, malah Masjid Ibrohim sebagai gantinya, telah diserahkan kepada Zionis secara keseluruhan. Persetujuan ini juga telah menyaksikan, bagaimana kawasan sinagog Yahudi diperbesar dan kawasan Masjid Ibrohim atau kawasan sholat diperkecil. Lebih parah lagi, jumlah tentara Zionis yang mengawal kawasan masjid dan makam itu bertambah banyak. Jika anda berpeluang untuk menziarahi Masjid Ibrohim hari ini, pasti anda akan bertanyatanya pada diri anda sendiri, adakah ini masjid atau sinagog ?
14
. K a t a P e n u t u p P e n u l i s
Sudah cukup katakata, sudah mual kita memutuskan resolusiresolusi yang tidak dipraktekkan, sudah jemu kita dengan sloganslogan yang tidak membawa kepada tindakan apa pun. Sudah sampai masanya untuk ummat Islam melakukan sesuatu demi menyelamatkan Masjid alAqsa. Persoalannya, apakah mungkin kita menggerakkan ummat Islam untuk menyelamatkan alaqsa jika mereka masih tak peduli tentang apa yang sebenarnya terjadi kepada alAqsa. Lebih malang lagi, ada diantara ummat Islam yang tidak mengetahui dimanakah Masjid alAqsa, dan apakah pentingnya masjid ini di dalam jiwa dan aqidah ummat Islam? Buku ini hanyalah langkah pertama, sekarang terpulang kepada para pembaca untuk menentukan langkah seterusnya. Penulis merangkaikan beberapa langkah praktis untuk dilakukan oleh para pembaca, demi menyelamatkan alAqsa. Diantaranya adalah :
1). Berusaha mendalami ilmuilmu Islam, dan juga menambahkan pengetahuan terhadap isu Palestina, sejarahnya dan juga sembarang berita terkait dengan Masjid alAqsa dan Baitul Maqdis. Yang paling penting adalah para pembaca perlulah membetulkan
Lembar ke 41 dari 42
dulu kepahaman mereka tentang Islam, agar isu Palestina dan isu alAqsa dapat dilihat dari kacamata Islam, dan bukan hanya dari kacamata politik atau material sematamata.
2). Berusaha untuk menyampaikan berita mengenai bahaya yang mengancam masjid suci ummat Islam kepada seluruh ummat Islam di serata dunia selaras dengan kemampuan. Ruang teknologi berita merupakan satu media yang paling efektif untuk menyampaikan maksud ini. Ceramahceramah kesadaran juga bisa dianjurkan di tempattempat anda, dan penulis bersedia dihubungi untuk melakukan tugas suci tersebut jika diperlukan.
3). Masjidmasjid, organisasi Islam dan dakwah, komunitas muslim dan juga individu muslim bisa tampil dengan mengadakan memorandum dan mengumpulkan tanda tangan, mendesak kepada OKI untuk menjadikan isu Masjid alAqsa sebagai isu utama, dan jangan sekalikali meminggirkannya. Memo tersebut bisa diserahkan kepada OKI saat ini yang masih berada diu Kuala Lumpur (th.2005) .
4). Para pembaca juga bisa mengulurkan bantuan keuangan kepada para pengungsi, anakanak yatim dan rakyat Palestina yang merupakan tonggak utama, dan barisan pertama ummat Islam di dalam menghadapi musuh Zionis yang mengancam Masjid alAqsa.
5). Para pembaca juga bisa memboikot barangbarang buatan Israel, barangbarang keluaran perusahaan proZionis, dan barangbarang buatan Amerika Serikat yang bertanggungjawab membantu Zionis dalam usaha merobohkan Masjid alAqsa. (Dapatkan berita mengenai produk yang diboikot dari http://www.inminds.co.uk/)
6). Akhir sekali, para pembaca juga bisa mendoakan keselamatan Masjid alAqsa, keutuhan para pejuang Palestina demi mempertahankan Masjid alAqsa, dan juga dalam usaha mereka menghalau penjajah Zionis dari Baitul Maqdis dan Palestina.
Semoga dengan kesadaran ini, ummat Islam di Malaysia (dan juga Indonesia pent) dapat bersatu hati dan bersatu tangan dalam menyelamatkan alAqsa yang kita semua cintai. Maszlee Malik
Lembar ke 41 dari 42
Index Nama / Istilah 1897..................................16, 28, 30, 34 1947....................................................15 1948.......8, 11-13, 17, 21, 22, 25, 31, 33 1956....................................................18 1967....2, 7-9, 11-13, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 34, 35, 39, 40 1969..........................2, 9, 13, 14, 17, 20 1982................................................9, 17 1989..................................................3, 9 1993........................................11, 26, 40 2005. .3, 9, 10, 14, 17, 20, 30, 32, 35, 41 Abu Dzar...................................5, 25-27 Abu Huroiroh.......................................5 Abu Sa'id al-Khudri..............................5 Abu Umamah al-Bahili........................6 Adam............................................26, 27 Afrika...........................................28, 30 Ahmad..........................................3, 5, 6 Al-Anbiya.............................................6 al-Aqsa fi Khatar................................25 al-Aqsa Foundation.......................31-33 Al-Barro bin 'Azib................................5 al-Buroq............................11, 17, 20, 21 al-Haitsami.......................................5, 6 Al-Hajj................................................13 al-Harom al-Syarif............16-18, 20, 37 Al-Isro..............................................5, 6 al-Quds al-Syarif..................................7 Al-Quran.........................5, 6, 25, 26, 39 Amerika...13, 19, 22, 24, 28, 30, 36, 37, 41 Apartheid..............................................9 Arthur Belfour....................................28 Ashkenazi......................................28-30 At-Tin...................................................6 Babri.............................................13, 18 Benjamin Netanyahu............8, 9, 24, 34 Lembar ke 42 dari 42
Bukhori.............................................5, 6 Buroq........................................8, 11, 13 Clinton................................................15 Cyrus..................................................15 David Ben Gurion....................8, 15, 34 Dawud....................7, 19, 25, 27, 30, 40 Ehud Barak...............................8, 15, 17 ekstrimis. 2, 8, 14, 16-19, 24, 32, 33, 35, 36, 38-40 Erezt Yisrael. 7, 8, 13, 15, 16, 18, 28-31, 40 Eropa. .5, 7, 8, 15, 16, 19, 28-31, 36, 37, 40 Evangelis..............................................2 Gaza..............................8, 12, 17, 35, 36 Haaretz................................................32 Hamachpelah......................................39 HaMikdash..............2, 19, 21, 25, 34-37 Hebron....................5, 12, 35, 36, 39, 40 Herods................................................15 Holy of Holies......................................7 Ibn Hisyam.........................................27 Ibrohim....5, 6, 25-27, 29, 30, 35, 39-41 Illiya.....................................................7 India..............................................13, 18 Inggris.................................8, 10, 28, 39 Isa...............................................5, 7, 19 Ishaq...............................................5, 29 Isma'il.............................3, 5, 25, 26, 29 Isro'.................................5, 7, 13, 18, 34 Jabatan Waqaf.....................................32 Jesus...............................2, 7, 15, 16, 37 jihad............................................5, 6, 14 Jordania..............................................12 Kach........................8, 16, 34, 36, 38, 39 Kan'an...........................................29, 39 Kholid al-Walid....................................7
Kholil..................................5, 35, 39-41 Knesset.....................................9, 32, 38 Kotel.......................8, 13, 17, 18, 21, 40 Kristen. 2, 5, 7, 9, 13, 15, 16, 19, 21, 23, 25, 28, 30, 31, 36-38, 40 KTP...........................................9-12, 23 Kuala Lumpur.............................2, 3, 41 Levi Eshkol........................................34 Madinah................................5, 6, 34, 35 Maghrabi.............................................11 Mahsyar................................................5 Maimunah binti Sa'ad...........................5 Makkah...............................5, 25, 26, 34 Malaysia.........................2, 3, 20, 25, 42 Masjid al-Harom.................5, 25-27, 34 Meir Kahaneh.....................................34 Messiah............2, 7-9, 15, 16, 30, 35-37 Mi'roj..............................5, 7, 13, 18, 34 Michael Rohhan...................................9 Moravia..............................................15 Moshe Dayan................................34, 40 Mount of Olive...................................40 Mount Temple....................................13 Musa.....................................................5 Muslim....3, 5, 9, 13, 15, 17, 19, 20, 23, 24, 26, 29, 38, 40 Nativity.................................................7 Naturei Karta......................................30 Nebuchadnezar.............................15, 30 Nu'aim bin Hammad.............................6 Nuremberg Hitler...............................16 Nuruddin al-Zinki...............................13 OKI.........................2, 13, 14, 19, 24, 41 Old Testament. 15, 19, 25, 28-31, 39, 40 Ortodoks.............................8, 16, 29, 30 PA...........................................15, 40, 41
PBB.....................................................11 Perancis..............................................15 Protestan...........................15, 16, 30, 36 Qiyamat.......................................5-7, 15 Raed Sholah............................17, 21, 25 resolusi......................................4, 11, 41 ribath.....................................................5 Romawi................................................7 Rosululloh..................................5, 6, 25 Salib..................................................5, 7 Sharon...........................8, 20, 24, 34, 35 Sholahuddin al-Ayyubi...................5, 13 sinagog..............................31-33, 40, 41 Sulayman 6-8, 13, 15, 18, 19, 21, 25-27, 30, 34 Switzerland.......................13, 16, 17, 28 syahid.................................5, 10, 17, 40 Syam.................................................5, 7 Talmud....................................16, 30, 37 Tel Aviv...................................11, 14, 33 Temple Mount...................19, 35, 37-39 Tepi Barat...................11, 12, 17, 22, 23 The Cave of Patriach..........................40 Theodore Herzl.........................7, 28, 29 Thobroni...........................................5, 6 Uganda..................................................8 Urshalem.......7-9, 18, 19, 24, 29, 32, 34 waqof....................................................7 Washington.........................................14 World Zionist Organisation................28 Ya'qub.............................................5, 29 Yahweh...............7, 8, 25, 29, 30, 35, 40 Yasser Arafat......................................15 Yitzhak Rabin.....................................34 Yusuf al-Qaradawi..............................10 'Umar..........................................5, 7, 20
Lembar ke 42 dari 42