Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009 BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI GORONTALO
Provinsi Gorontalo di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 tahun 2000, maka secara administratif sudah terpisah dari Provinsi Sulawesi Utara sejak tanggal 16 Februari 2001. Sebagai provinsi yang baru tentunya masih banyak memiliki kelemahan dan kekurangan baik berupa kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, maupun sarana dan prasarana khususnya dalam bidang kesehatan.
A. Keadaan Geografis Dan Topografi Gambar : 2.1 Peta Provinsi Gorontalo
Secara Geografis Provinsi Gorontalo terletak di antara 0,19' – 1,15’ Lintang Utara (LU) dan 121,23’ – 123,43’ Bujur Timur (BT). Batas Provinsi Gorontalo adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buol Toli-Toli (Sulawesi Tengah) dan Laut Sulawesi. 4
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
b. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Donggala (Sulawesi Tengah). c. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara) d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini (Gorontalo). Wilayah Provinsi Gorontalo sampai dengan akhir tahun 2002 terdiri dari 1 Kota dan 2 Kabupaten. Namun pada awal tahun 2003 telah terjadi pemekaran pada 2 wilayah kabupaten berdasarkan Undang-undang Nomor: 6 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Bone Bolango. Kabupaten Bone Bolango yang merupakan pemekaran wilayah dari Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato yang merupakan pemekaran wilayah dari Kabupaten Boalemo. Kemudian pada Tahun 2007 kabupaten Gorontalo Utara terbentuk sebagai pemekaran dari Kabupaten Gorontalao berdasarkan UndangUndang Nomor :
Tahun 2007 Tentang pembentukan Kabupaten
Gorontalo
Utara. Luas wilayah Provinsi Gorontalo 12.215,45 km2 yang terperinci seperti pada gambar berikut: Tabel : 2.1
Kabupaten/Kota
Luas Wilayah KM.2
Prosentase %
Kota Gorontalo 64,79 0,53 Kabupaten Gorontalo 1.828,4 14,96 Kabupaten Boalemo 2.571,36 21,05 Kabupaten Pohuwato 4.240,31 34,71 Kabupaten Bone Bolango 1.984,40 16,24 Kabupaten Gorontalo Utara 1.580,58 12,51 Provinsi Gorontalo 12.215,45 100 Luas Wilayah Provinsi Gorontalo Tahun 2009 Sumber : Profil kesehatan Kab/Kota Tahun 2009
5
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
Gambar 2.2 Diagram Luas Daerah provinsi Gorontalo Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009
Tabel : 2.2 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan/Desa Di Provinsi Gorontalo Tahun 2009
Kabupaten/Kota
Jumlah Kecamatan
Kota Gorontalo
Jumlah Desa + Kelurahan
6
46
Kabupaten Gorontalo
87
168
Kabupaten Bolaemo
64
82
Kabupaten Pohuwato
37
103
Kabupaten Bone Bolango
93
156
Kabupaten Gorontalo Utara
5
56
Provinsi Gorontalo
65
Sumber : Profil kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2009
6
611
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
B. Gambaran Demografi Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kabupaten / Kota menunjukkan jumlah penduduk Provinsi Gorontalo tahun 2006 sebanyak 919.385 jiwa yang terdiri dari Laki-Laki 455.107 jiwa dan Perempuan 464.278 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 75,3 Jiwa/Km². Dilihat dari sebarannya jumlah penduduk terbesar berada di Kabupaten Gorontalo sebanyak 420.510 jiwa, menyusul Kota Gorontalo 151.067 jiwa, Kabupaten Bone Bolango 129.395 jiwa, Kabupaten Boalemo 109.869 jiwa, Kabuaten Pohuwato 108.544 jiwa. Sedangkan dilihat dari tingkat kepadatan penduduk, Kota Gorontalo memiliki kepadatan penduduk paling tinggi yaitu 2.331,6 jiwa/Km2,
diikuti Kabupaten
Gorontalo 122,7 jiwa/Km2, Kabupaten Boalemo 48,9 jiwa/Km2, Kabupaten Bone Bolango 65,2 jiwa/Km2, dan Kabupaten Pohuwato 24,2. jiwa/Km2. Tabel: 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Provinsi Gorontalo Tahun 2009 Kabupaten/Kota
Jumlah Penduduk
Jumlah Laki-Laki
Jumlah Perempuan
Kota Gorontalo
161.530
79,492
82,038
Kabupaten Gorontalo
353.672
173,001
174,390
Kabupaten Bolaemo
119.321
61,612
60,204
Kabupaten Pohuwato
113.238
-
-
Kabupaten Bone Bolango
156.977
65,510
63,515
Kabupaten Gorontalo Utara
102.068
51,035
48,974
Provinsi Gorontalo
1.006.806
430,650
429,121
Sumber : Profil kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2009
7
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
Gambar : 2.3 Diagram Proporsi Penduduk Laki-laki Dan Perempuan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
Tabel : 2.4 Jumlah Penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2005 - 2008 Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota
2005
2006
2007
2008
Kota Gorontalo
150.005
151.067
151.067
452.139
Kabupaten Gorontalo
415.675
420.510
327.418
353.672
Kabupaten Bolaemo
109.869
109.869
109.869
119.321
54.858
108.544
113.238
Kabupaten Pohuwato 106.152
Kabupaten Bone Bolango Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo
122.832
64.801
-
-
904.533
136.978
156.977
101.228
102.068
935.104 919.385
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2005-2008
8
1.006.806
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
Gambar : 2.4 Grafik Kecenderungan Jumlah Penduduk Miskin Di Provinsi Gorontalo Tahun 2005-2008
Sumber : Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada tahun 2002 sampai tahun 2008 menunjukkan kecenderungan menurun, tetapi
masih selalu berada di atas nilai Rata-rata
Nasional.Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007, prosentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo mencapai 25,9 % diatas angka nasional yaiti 16,2 %. Berdasarkan data Riskesdas prosentase kemiskinan di Provinsi Gorontalo tertinggi berada di Kabupaten Gorontalo sebesar 32,1% dan Kota Gorontalo adalah yang terendah sebesar 8,1%.
9
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
Tabel : 2.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Gorontalo Tahun 2004-2007 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KAB/KOTA
2004
2005
2006
2007
Boalemo
64.4
65.9
66.4
67.17
Kab. Gorontalo
66.0
66.8
67.2
67.89
Pohuwato
64.1
66.0
67.4
68.66
Bone Bolango
65.0
67.3
68.6
69.74
Kota Gorontalo
69.2
70.4
71.3
71.38
Provinsi Gorontalo
65.4
67.7
68.0
68.83
Nasional
68.7
69.6
70.1
70.59
Sumber : Bappeda Provinsi Gorontalo Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa kualitas Pembangunan Manusia di Provinsi Gorontalo pada tahun 2004 sampai tahun 2008 menunjukkan kecenderungan yang meningkat, tetapi masih selalu berada di bawah nilai Ratarata Nasional. C. Gambaran Ekonomi Menurut Survei Sosial Sosial Ekonomi Nasional, Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah Garis Kemiskinan (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan(GKNM), penentuan GKM berdasarkan pengeluaran penduduk untuk memenuhi kebutuhan. Berdasarkan data Susenas tahun 2005 jumlah penduduk miskin yang ada di Provinsi Gorontalo mencapai 29,05% atau sebanyak 255.200 jiwa angka ini lebih baik dari tahun 2002 yang mencapai 32,13 % atau 257.688
10
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan perekonomian akan berdampak bagi kesejahteraan kelompok masyarakat itu sendiri. Berbagai faktor yang sangat kompleks antara lain; tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya pengetahuan dan ketrampilan,
lapangan kerja yang terbatas, kurangnya motivasi untuk
mencari nafkah, dan sebagainya merupakan faktor penyebab kurangnya keterlibatan dalam kegiatan perekonomian yang menyebabkan banyaknya jumlah pengangguran
di
masyarakat,
kesenjangan
antara
kebutuhan
dan
ketidakmampuan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak menyebabkan jumlah kemiskinan meningkat, semua ini di perparah dengan peningkatan harga kebutuhan pokok yang semakin menjauhkan masyarakat dari kesejahteraan. Berdasarkan konsep dari International Labour Force Organization (ILO), penduduk usia produktif (15-64 tahun) dikelompokkan dalam 2 kelompok besar, yaitu kelompok penduduk yang terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi (angkatan kerja) dan kelompok penduduk yang tidak terlibat dalam
kegiatan
ekonomi (Bukan angkatan kerja) Dalam kelompok angkatan kerja dibedakan menjadi penduduk yang bekerja dan mencari kerja, sedangkan penduduk Bukan Angkatan Kerja terdiri dari penduduk yang masih bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. Perbandingan
jumlah
tenaga
kerja
dengan
penduduk
usia
kerja
merupakan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yaitu indikator yang menunjukkan persentase penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja terhadapa total penduduk usia kerja, seberapa besar penduduk
yang
sebenarnya terlibat langsung dalam aktifitas ekonomi. Pada tahun 2006 TPAK provinsi Gorontalo adalah 62,8 % yang berati dari 100 penduduk terdapat 62 orang yang bekerja. Jika dilihat dari
lapangan usaha yang banyak ditekuni oleh penduduk
bekerja di Provinsi Gorontalo, ada 3 sektor lapangan utama yang banyak menyerap tenaga kerja yaitu sektor pertanian (48,04 %) diikuti oleh sektor perdagangan (16,25%), jasa (13,31 %) sedangkan sektor lainnya terserap pada
11
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
lapangan kerja pertambangan, listrik-gas-air, bangunan, angkutan dan keuangan (22,4%)(Indikator sosial budaya, Bapppeda Provinsi Gorontalo). Berdasarkan hasil Survei Angkatan kerja (Sarkesnas) di tahun 2006 sebesar 9,8%, angka ini lebih baik dari tahun 2004 dengan tingkat pengangguran terbuka mencapai 12,29 %.
Untuk menunjang kegiatan
perekonomian Provinsi Gorontalo memiliki dua fasilitas pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Anggrek berada di Laut Sulawesi dan pelabuhan Gorontalo yang berada di Teluk Tomini, serta pelabuhan udara yakni bandara Djalaludin yang mempunyai panjang 2250 m dan lebar 45 m dan airstrip 1.970 x 150 m. Bandara tersebut bisa didarati oleh pesawat seperti boeing 737, Fokkert, CN 235, Hercules, MD 900 dan lain-lain. Untuk gambaran indikator pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo pada tahun 2001 – 2008 secara nasional dapat dilihat dalam grafik berikut: Gambar : 2.5 Grafik Pertumbuhan Ekonomi (%) Nasional dan Provinsi Gorontalo Tahun 2001-2008
Sumber BPS Provinsi Gorontalo Tahun 2008
Berdasarkan
grafik
diatas
diketahui
bahwa
pertumbuhan
ekonomi
di Provinsi Gorontalo sejak Tahun 2001 samapi tahun 2008 menunjukkan 12
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
kecenderungan
meningkat
secara
signifikan
sehingga
melampaui
angka
pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo mencapai 7,73 % angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2008 sebesar 6,8%.
13
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2009
D. Gambaran Tingkat Pendidikan Tingkat
pendidikan
masyarakat
dapat
diukur
dengan
kemampuan
membaca dan menulis yang dilihat dari Angka Melek Huruf (AMH), yaitu persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis baik huruf latin dan atau huruf lainnya. Menurut hasil susenas tahun 2006 Angka Melek Huruf (AMH) Provinsi Gorontalo mencapai 95,18%, angka ini menunjukkan peningkatan dari tahun 2005 yaitu 95,12 %, Angka Melek Huruf tertinggi terdapat di Kota Gorontalo dengan nilai AMH 99,22 % f Jenjang Pendidikan tertinggi yang ditamatkan dapat menjadi salah satu faktor untuk menilai kualitas Sumber Daya Manusia. Jenjang pendidikan yang ditamatkan berbanding lurus dengan Kualitas SDM yang tersedia sehingga Semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkan maka semakin berkualitas sumber daya manusia yang ada demikian pula sebaliknya. Persentase pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk Provinsi Gorontalo dapat dilihat dari grafik dibawah ini Tabel : 2.6 Persentasi Tingkat Pendidikan Penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2009 No
Tingkat Pendidikan
Persentasi
1
2
3
1 2 3 4 5 6
Tidak / Belum Tamat SD 14.05 SD Sederajat 41.09 SLTP 20.11 SLTA 11.21 D1 – D3 2.65 D4 / S1/S2 9,04 Total 100 Sumber : Profil kesehatan KabupatenKota Tahun - 2009 Dari table diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan penduduk Provinsi Gorontalo masih sangat rendah, persentase penduduk dengan tingkat pendidikan menengah keatas masih lebih kecil dibandingkan penduduk dengan pendidikan menengah kebawah. 14
tingkat