GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI ORANGTUA DALAM KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-5 TAHUN) DI TK KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A’idah Auliya, Mokhamad Arifin Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan-Pekalongan Email :
[email protected] ABSTRAK
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/ atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Motivasi merupakan hal yang mampu mendukung dalam melakukan sesuatu tindakan. Toilet training adalah latihan untuk melakukan BAK dan BAB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan dan motivasi orangtua dalam kemampuan toilet training. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian descriptive. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan cluster randem sampling, yaitu di 7 TK Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan tahun 2016 yang berjumlah 52 responden. Penelitian ini dilakukan di TK Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas orangtua memiliki pendidikan tamat SD 19 responden (36,5%) dan motivasi kurang baik dalam kemampuan toilet training berjumlah 27 responden (51,8%). Saran bagi tenaga kesehatan perlu melakukan program dalam penyuluhan tentang cara mengajarkan toilet training secara baik dan benar dan cara menanggulangi masalah tentang toilet training. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka kejadian mengompol pada usia prasekolah. Kata kunci Daftar pustaka Jumlah halaman
: Kemampuan Toilet Training, Motivasi Orangtua, Tingkat Pendidikan : 24 buku (2006-2013), 7 jurnal (2009-2014) : 56 halaman
Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekajangan Pekalongan 2016
THE OVERVIEW OF PARENT’S EDUCATION LEVEL AND THEIR MOTIVATION IN CAPABILITY OF TOILET TRAINING ON FOUR-FIVE YEAR OLD PRES-CHOOL CHILDREN AT KINDERGARTEN OF KEDUNGWUNI DISTRICT OF PEKALONGAN REGENCY A’idah Auliya Nurse Study Program Institute of Health Science of Muhammadiyah Pekajangan-Pekalongan Email :
[email protected]
ABSTRACT
Education is a conscious effort to prepare students through the activity of guiding, teaching, and / or training for their role in the future. Motivation is something there is able to support someone to do something. Toilet training is an exercise to do bladder and bowel movements. This study aims to have an overview of parent’s education level as well as their motivation of toilet training. This is a quantitative research with descriptive research design. The sampling technique used cluster random sampling, ie at seven Kindergarten of Kedungwuni District of Pekalongan Regency in 2016 which as many as 52 respondents. This research was conducted in the District kindergarten of Kedungwuni Pekalongan regency. The results showed the majority of parents who have completed primary school education are 19 respondents (36.5%) and they who lack of motivation in the ability of toilet training are as many as 27 respondents (51.8%). It is adviced that health workers need to carry out such program in counseling on how to teach toilet training is properly and how to overcome the problem of toilet training. It aims to reduce the incidence of bedwetting at preschool age.
Keywords : Ability Toilet Training, Parents Motivation, Level of Education Bibliography : 24 book (2006-2013), 7 journal (2009-2014) Number of pages : 57 pages
Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekajangan Pekalongan 2016
PENDAHULUAN Mengabaikan toilet training sama sekali juga akan memunculkan kebiasaan mengompol pada anak. Jika anak tidak dilatih untuk buang air di kamar kecil karena kurangnya perhatian dan kepedulian orangtua, akan membuatnya terbiasa pipis sembarangan alias mengompol. Dengan mengompol paling tidak anak merasa mendapat perhatian walaupun sebentar (Aziz, 2006 h.7). Kejadian Enuresis lebih besar pada anak laki-laki yaitu 60% dan anak perempuan 40%. Penelitian pada 10.960 anak di Amerika, prevalensi enuresis pada anak laki-laki yang berusia 7 sampai 10 tahun adalah 9% dan 7%, sedangkan pada anak perempuan yang berusia 7 sampai 10 tahun adalah 6% dan 3%. Statistik menunjukkan, 25% anak enuresis pada usia 5 tahun akan menurun menjadi 5% pada usia sampai 10 tahun dan tinggal 2% pada usia 1015 tahun. (Fitricilia, dkk, 2013). Pendidikan merupakan dasar pengetahuan intelektual yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pendidikan akan semakin besar kemampuan untuk menyerap dan menerima informasi (Mubarok 2006, h.137 dalam Kurniasari & Suktiarti, 2013). Dari segi ini jelaslah pula adanya perbedaan pola asuh yang diberikan pada anaknya kita tahu pada umumnya jelaslah bisa dilihat bagaimanakah peranan seorang suami/ istri yang pendidikannya lebih tinggi dari pasangannya, betapa akan sangat terlihat mereka lebih tertata dalam
penanaman pola asuh pada anaknya baik dari segi bahasa ataupun teladan yang lain dalam penerapan dalam peletakan pengasuhan berwawasan lebih luas akan lebih terarah pola asuh dalam penerapan keseharian, mereka yang berpendidikan lebih tinggi pastinya akan menggunakan pola asuh yang penuh dengan keakraban (damokratis) orang tua dan anaknya, mereka sadar akan pentingnya pemberian pola asuh yang tepat akan berdampak positif pada belahan jiwanya (Kharmina, 2011). Motif atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri manusia yang perlu ditanggapi atau direspons (Notoatmodjo, 2010 h.119). Menurut hasil penilitian yang di lakukan oleh Subagyo dkk (2010), Keberhasilan toilet training pada anak pra sekolah usia 5-6 tahun katagori baik 75%, katagori cukup 18,8%, katagori kurang 6,2%. Berdasarkan uraian diatas peneliti akan mengadakan penelitian tentang “Gambaran Tingkat Pendidikan dan Motivasi Orangtua dalam Kemampuan Toilet Training pada Anak Usia Prasekolah ( 4-5 Tahun ) di TK Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan “.
Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekajangan Pekalongan 2016
METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan ini dengan menggunakan metode penelitian descriptive digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Populasi pada penelitian ini adalah TK yang berada di wilayah kecamatan Kedungwuni yang terdiri dari 33 TK. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampel yaitu 20% dari 33 TK dengan hasil 7 TK. Dengan sampel sebanyak 52 responden. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 s/d 26 Juli 2016 di tujuh TK Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan yaitu TK Pertiwi Podo, TK Muslimat NU Kedungwuni, TK Muslimat NU Podo, TK Pertiwi Salak Brojo, TK Pertiwi Tangkil Kulon, TK Dharma Wanita dan TK Batik Pekajangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan check list tingkat pendidikan dan kuesioner untuk motivasi orangtua dalam kemampuan toilet training.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pendidikan Berdasarkan analisa univariat tingkat pendidikan dari hasil penelitian yang dilakukan di TK Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan terhadap 52 responden didapatkan bahwa mayoritas responden yaitu 4 responden (7,7%) memiliki pendidikan terakhir tidak tamat SD, 19 responden (36,5%) memiliki pendidikan terakhir tamat SD, 12
responden (23,1%) memiliki pendidikan terakhir tamat SMP, 13 responden (25,0%) memiliki pendidikan terakhir tamat SMA dan 4 rsponden (7,7%) memiliki pendidikan terakhir PT. Hasil tersebut dapat disimpulkan tingkat pendidikan orangtua di TK Kecamatan Kedungwuni Kabupatenn Pekalongan mayoritas tamat SD yaitu 19 responden (36,5%). Berdasarkan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Marlina, Setyowati, Mardiyaningsih dihasilkan bahwa pendidikan tidak tamat SD 3 responden, tamat SD 14 responden, tamat SMP 15 responden dan tamat SMA 1 responden. Dan dari 33 responden memiliki tingkat pengetahuan 15 responden berpengetahuan kurang, 10 responden berpengetahuan cukup dan 8 responden berpengetahuan baik. Dilihat dari pendidikan, ibu akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang baik maka akan mudah menerima segala informasi terutama semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh anak untuk dapat berkembang secra optimal. Informasi tersebut meliputi bagaimana cara melatih toilet training secara benar, cara mengasuh anak yang baik. Hal ini sesuai dengan peneliti dapatkan di lapangan bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi lebih banyak memberikan pengajaran toilet training dan yang memiliki tingkat pendidikan rendah lebih sedikit memberikan pengajaran toilet training. Semakin tinggi tingkat
Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekajangan Pekalongan 2016
pendidikan maka akan semakin tinggi pengetahuannya mengenai toilet training semakin baik pula motivasi yang diberikan kepada anak. Hal ini juga mempengaruhi motivasi orangtua dalam kemampuan toilet training. 2. Motivasi Berdasarkan analisa motivasi orangtua dari hasil penelitian yang dilakukan di TK Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan terhadap 52 responden didapat bahwa mayoritas responden yaitu 27 responden (51,8%) memiliki motivasi kurang baik dalam kemampuan toilet training dengan jumlah skor pernyataan yang dijawab benar 1-37 dan 26 responden (48,1%) memiliki motivasi baik dalam kemampuan toilet training dengan jumlah skor pernyataan yang dijawab benar 3848. Ahmadi (2007, h.177) mengemukakan bahwa motif adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan. Dari hasil analisa mengenai motivasi menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian antara tingkat pendidikan dan motivasi orangtua dalam kemampuan toilet training. Semakin tinggi tingkat pendidikan orangtua maka motivasi orangtua juga semakin baik.
responden (7,7%) memiliki pendidikan terakhir tidak tamat SD, 19 responden (36,5%) memiliki pendidikan terakhir tamat SD, 12 responden (23,1%) memiliki pendidikan terakhir tamat SMP, 13 responden (25,0%) memiliki pendidikan terakhir tamat SMA dan 4 responden (7,7%) memiliki pendidikan terakhir PT. b. Responden yang memiliki motivasi didapatkan 26 responden (48,1%) memiliki motivasi baik dalam kemampuan toilet training dan 27 responden (51,8%) memiliki motivasi kurang baik dalam kemampuan toilet training. 2. Saran a. Bagi Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan perlu melakukan program dalam penyuluhan tentang cara mengajarkan toilet training secara baik dan benar dan cara menanggulangi masalah tentang toilet training. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka kejadian mengompol pada usia prasekolah. b. Bagi Peneliti Lain Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian mengenai hubungan tingkat pendidikan dan motivasi orangtua dalam kemampuan toilet training.
SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan a. Responden pendidikan
memiliki tingkat terakhir yaitu 4
Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekajangan Pekalongan 2016
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Rineka Cipta: Jakarta Aziz, Rini Utami. (2006). Jangan Biarkan Anak Kita Tumbuh dengan Kebiasaan Buruk, Tiga Serangkai: Solo Ford, Gina. (2007). Tata Cara Mengasuh Anak Usia 3 Tahun Pertama, Think: Yogyakarta Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika: Jakarta _____________________. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Salemba Medika: Jakarta Himpunan Perundang-Undangan RI tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) UndangUndang RI No.20 Tahun 2003 Beserta Penjelasannya, (2008), Nuansa Aulia: Bandung Kertamuda, Miftahul Achyar. (2015). Golden Age : Strategi Sukses Membentuk Karakter Emas pada Anak Sejak Usia Dini, PT Alex Media Komputindo: Jakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta ___________________. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperewatan, Edisi 2 : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika: Jakarta Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan, Graha Ilmu: Yogyakarta Sobur, Alex. (2009). Psikologi Umum, CV Pustaka Setia: Bandung Suhartono, Suparlan. (2008). Wawasan Pendidikan : Sebuah Pengantar Pendidikan, Ar-Ruzz Media: Yogyakarta Supartini, Yupi. (2012). Buku Ajar Keperawatan Anak, EGC: Jakarta Tandry, Novita. (2011). Tumbuh Kembang Anak & Masalahnya, Libri: Jakarta Tedjasaputra, Mayke. S. (2012). TanyaJawab Tumbuh Kembang Batita, Erlangga: Indonesia
Kyle, Terri & Susan Carman. (2014). Buku Ajar Keperawatan Pediatri Edisi 2, EGC: Jakarta
Valman, Bernand. (2007). Diagram Penyakit Anak dan Cara Mengatasinya, Citra Pustaka: Yogyakarta
Machfoedz, Ircham. (2010). Metodologi Penelitian (Kuantitatif dan Kualitatif), Fitramaya : Yogyakarta
Wahyudin, Din, dkk. (2008). Pengantar Pendidikan, Universitas Terbuka: Jakarta
Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekajangan Pekalongan 2016
Wong, Dona. L. (2009). Buku Ajar Pediatrik, EGC: Jakarta __________. (2012). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, EGC: Jakarta Zaviera, Ferdinand. (2008). Mengenali & Memahami Tumbuh Kembang Anak, Katahati: Yogyakarta Faidah, Nur Evi 2009, ‘ Hubungan Antara Persepsi dan Tingkat Pendidikan Terhadap Sikap Ibu Tentang Toilet Training pada Anak Usia 1-3 Tahun di Wilayah Kelurahan Kampung Sewu Jebres Surakarta’ ( Dilihat pada tanggal 8 November 2015) Fitricillia, Maria, Adrian Umboh, & Dafid Kaunang 2012, ‘Hubungan Enuresis dengan Infeksi Saluran Kemih pada Anak Usia 6-8 Tahun di SD Negeri Malalayang’, Jurnal e-Biomedik, vol. 1, no. 1, Maret 2013, h.462 ( Dilihat pada tanggal 1 November 2015) Indanah, Noor Azizah, & Tutiek Handayani 2014, ‘ Pemakaian Diapers dan Efek terhadap Kemampuan Toilet Training pada Anak Usia Toddler’, JIKK Vol.
Kusumaningrum, Arie, Jum Natosba, & Erlina Julia 2011, ‘ Pengaruuh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Orangtua dalam Toilet Training Toddler’ ( Dilihat pada tanggal 26 Oktober 2015) Lestari, Puji 2013, ‘ Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Toilet Training dengan Praktik Ibu dalam Penggunaan Diapers pada Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) di Kelurahan Putat Purwodadi ’, h.2( Dilihat pada tanggal 26 Oktober 2015) Wati, Desi Ratna 2014,’ Perbedaan Kemampuan Ibu dalam Toilet Training Toddler Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu di Posyandu Jeruk Desa Tirtomulyokretek Bantul Yogyakarta,’ (Dilihat pada 30 April 2016) Astuti, Etti Puji. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Minat Ibu Mengajarkan Toilet Training pada Anak Toddler di Kelurahan Kedungwuni Timur Kabupaten Pekalongan
5. No. 3 Agustus 2014 : 61-68 ( Dilihat pada tanggal 8 November 2015) Kurniasari, Lisza & Suktiarti 2013, ‘Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendidikan dan Status Pekerjaan dengan Motivasi Lansia Berkunjung ke Posyandu Lansia di Desa Dadirejo Kecamata Tirto Kabupaten Pekalongan’ ( Dilihat pada tanggal 10 November 2015)
Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekajangan Pekalongan 2016