BUKU23
SENSUS EKONOMI 1996 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA NON DIREKTORII USAHA RUMAHTANGGA [PND/URT]
PEDOMAN PENCACAH
~96 sensus ekonomi
~ Biro Pusat Statistik , Jakarta - Indonesia
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Pencacah (PCS) dalam Pencacahan Perusahaan/Usaha Non Direktori (PND) .dan Usaha Rumahtangga (URT) merupakan petunjuk dan pegangan bagi
pcs dalam melaks~~an
penca~~an perusahaan/usaha di ~layah kerja atau wilayah pen:cacahan yang menjadi tanggung
jawabnya. Buku Pedoman ini, memuat berbagai petunjuk yang perlu diikuti oleh pes, terutama yang berkaitan dengan tata cara pengumpulan data di lapangan, cara berwawancara, tata tertib, dan tata cara pengisian daftar SE96-S. Dis~ping itujuga memua~ ja~ual kegiatan pencacahan yang hams ditaati oleh pes. Mengingat kuali~ data sangat dip'eng~i~leh~eberhasilan pengumpulan data di lapangan, maka kepada para pes diharapkan dapat mem~~i dan mengikuti petunjuk yang telah digariskan dalam buku ini. Dengan demikian pelaksanaan pencacahan perusahaan/usaha non direktori (PND) dan usaha rumahtangga (URT) dapat berjalan det:lgan baik dan lancar sesuai dengan rencana, sasaran, dan jadual yang telah ditetapkan. Semoga Buku Pedoman Pencacah ini. bermanfaat, sehingga kegiatan pencacahan perusahaaQI .
us aha non direktori dan us aha iumahtangga Sensus Ekonomi 1996 dapat berjalan sesuai rencana. Akhimya saya ucapkan terima kasih dan selamat bekerja. Jakarta, Juli 1996 . Kepala Biro Pusat Statistik,
NIP. 340000452
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahon Pel'USahaaniusaha Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
DAFTARISI
Halaman KATA PENGANTAR .......................................................... i DAFTAR lSI ................................................................ ii BAB I
PENDAHULUAN ..................................................... 1 1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1.2. Tujuan ......................................................... 1 1.3. Cakupan ........................................................ 2 1.4. Jadual Kegiatan .................................................. 4
BAB II
METODOLOGI DAN ORGANISASI LAPANGAN ......................... 5 2.1. Metodologi ...................................................... 5 2.2. Organisasi Lapangan .............................................. 6 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7.
Tugas dan wewenang dari setiap unsur khususnya jajaran Kantor Statistik .... 7 Operasional pelaksanaan lapangan .................................. 10 Tata cara pencacahan ............................................. 11 Jenis Dokumen dan Kegunaannya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 Arus Dokumen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
BAB III TATA CARA PENGISIAN DAFTAR SE96-PKPU ......................... 15 3.1. Umum ........................................................ 15 3.2. Mekanisme melengkapi isian dan cara penggunaan daftar SE96-PKPU ..... 16 BAB IV PEDOMAN PENGISIAN KUESIONER KHUSUS PERTANYAAN KELOMPOK KOR .............................................................. 27 4.1. Tata Tertib Pengisian daftar ........................................ 27 4.2. Pengelompokkan daftar SE96-S02 s.d. SE96-S89 ...................... 28 4.3. Tata Cara Pengisian pertanyaan-pertanyaan KOR ....................... 29
Sensus Ekonom; 1996, Buku 23: Pedoman Pencacahan Penisahaanillsaha Non Direktor; don Usaha Rumahlanggu
ii •
BAB V
PERTANYAAN MODUL SEKTOR PERTAMBANGAN RAKYAT (SE96-S02) . 59 5.1. Umum ........................................................ 59 5.2. Blok IlL I : Keterangan Khusus ..................................... 59 5.3. Blok V.B: Biaya Khusus .......................................... 68 5.4. Blok VI: Outputlomset selama sebulan yang lalu ....................... 69
BAB VI PERTANYAAN MODUL SEKTOR INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN RUMAHTANGGA (SE96-S03) ......................................... 75 6.1. Umum ........................................................ 75 6.2. Blok 111.1: Keterangan Khusus .......................................76 6.3. Blok V.B: Biaya Khusus .......................................... 77 6.4. Blok VI.A: Nilai produksi selama sebulan yang lalu .................... 80 6.5.
Blok IX.I: Bahan baku dan pemasaran ............................... 96
BAB VII PERTANYAAN MODUL SEKTOR LISTRIKNON PLN (SE96-S04) .......... 99 7.1. Umum ........................................................ 99 7.2. Blok III.!: Keterangan Khusus ..................................... 99 7.3. Blok V.B: Biaya Khusus ......................................... 105 7.4. Blok VI: Outputlomset selama sebulan yang lalu ...................... 106 BAB VIII PERTANYAANMODUL SEKTOR KONSTRUKSI (SE96-S05) ............. 109 8.1. Umum ....................................................... 109 8.2. Blok 111.1: Keterangan Khusus .................................... 109 8.3. Blok V.B: Biaya Khusus . " ....................... '................ III 8.4. Blok VI: Outputlomset selama setahun yang lalu ...................... 112 BABIX PERTANYAAN MODUL SEKTOR PERDAGANGAN, RESTORANIRUMAH MAKAN DAN JASA AKOMODASI (SE96-S06) ......................... 117 9.1. Umum ....................................................... 117 9.2. Blok III.!: Keterangan Khusus .................................... 121 9.3. Blok V.B: Biaya Khusus ......................................... 123 9.4. Blok VI: OutputiOmset selama sebulan yang lalu ...................... 124 9.5. Blok XI: Rata-rata nilai beli dan nilai jual barang dagangan yang terjual selama sebulan yang lalu ............................................... 136
Sensus Elconomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaan/llsaha Non Direklori dan Usaka Runrahlangga
iii
BAB X
PERTANYAAN MODUL SEKTOR ANGKUTAN, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI (SE96-S07) ...................................... 141 10.1. Umum ....................................................... 141 10.2. Blok 111.1: Keterangan Khusus .................................... 142 10.3. Blok V.B: Biaya Khusus ......................................... 149 10.4. Blok VI: Output/Omset selama sebulan yang lalu ...................... 151
BAB XI PERTANYAAN MODUL SEKTOR LEMBAGA KEUANGAN (SE96-S08) .... 157 11.1. Umum ....................................................... 157 11.2. Blok 111.1: Keterangan Khusus .................................... 157 11.3. Blok V.B: Biaya Khusus ......................................... 160 11.4. Blok VI: Output/Omset selama sebulan yang lalu ...................... 161 BAB XII PERTANY AAN MODUL SEKTOR JASA-JASA (SE96-S89) ............... 12.1. Umum ....................................................... 12.2. Blok 111.1: Keterangan Khusus .................................... 12.3. Blok V.B: Biaya Khusus .........................................
)65 165 166 168
12.4. Blok VI: Output/Omset selama sebulan yang lalu ......................
169
BAB XIII TATA CARA PENGKEMASAN, PENYUSUNAN DOKUMEN DAN PEMBERIAN NOMOR URUT SAMPEL HASIL PENCACAHAN PERUSAHAAN I USAHA PNDIURT .................................. 177 13.1. Pengkemasan hasil pencacahan di lapangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 177 13.2. Pengkemasan hasil pencacahan untuk persiapan pengolahan. ............ 182 Contoh cara pengisian daftar SE96-S06. . ......................................... 183
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perllsallaanlusaha Non Direk/or; dan Usaha Rllmah/angga
iv
UMUM
BAB
I.
PENDAHULUAN
II.
METODOLOGI & ORGANISASI LAPANGAN
III. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR SE96-PKPU
BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sensus Ekonomi 1996 (SE96) merupakan sensus pertama yang dilaksanakan dalam periode Pembangunan Jangka Panjang II (PJP II). Karena itu hasilnya tentu akan mempunyai nilai sangat strategis dalam memberikan landasan informasi untuk pelaksanaan PJP ~I. SE96 secara umum dimaksudkan untuk mengumpulkan dan menyajikan data tentang ciri dan kegiatan dari semua skala perusahaanlusaha di berbagai sektor ekonomi kecuali sektor pertanian. Pelaksanaan SE96 diawali dengan listing yang telah dilaksanakan pada tahun 1995, untuk mengumpulkan data karakteristik pokok. Kegiatan tersebut akan dilanjutkan dengan kegiatan pencacahan untuk mendapatkan data dengan karakteristik yang lebih rinei. Perusahaan/usaha dalam SE96 dikelompokkan sebagai PD (Perusahaan Direktori), PND (Perusahaan Non Direktori) dan URT (Usaha Rumah Tangga) . Pengumpulan data menurut perusah~usaha tersebut dilakukan lewat pencacahan. Pengumpulan data perusahaanlusaha yang dikategorikan PND dan URT dilakukan secara sampel pada tabun 1996,. sedangkan pencacahan perusahaan/usaha PD akan dilakukan pada tabun 1997.
1.2 Tujuan
Tujuan utama diadakannya pencacahan PND dan URT dalam rangkaian kegiatan SE96 ini adalah untuk memperoleh informasi secara rinei mengenai karakteristik perusahaanlusaha PND dan URT baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara kualitatif dimaksudkan untuk melihat sejauh mana harapan ataupun kondisi perusahaanlusaha di masa yang akan datang, serta untuk melihat keterkaitan perusahaanlusaha PNDIURT (perusahaan yang berskala kecH dan usaha rumahtangga) dengan lembaga/institusi lain seperti bank, koperasi dan sebagainya.
SensIIs EJcollolll11996. Buku 23: Pedomall Pellcacal,an PerusahuulJ/IIsaira Non Direklorl dan Usalra Rumahlangga
1
1.3 Cakupan
Pencacahan perusahaan/usaha PNO dan URT dilakukan pada wilcah/wilker terpilih di seluruh wilayah Indonesia. a. Cakupan sektor-sektor ekonomi adalah sebagai berikut :
1). Sektor Pertambangan dan Penggalian 2). Sektor Industri Pengolahan 3). Sektor Listrik, Gas dan Air 4). Sektor Konstruksi 5). Sektor Perdagangan Besar, Eceran, Rumah makan dan Akomodasi 6). SektorAngkutan, Penggudangan dan "Komunikasi 7). Sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 8). Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan Perlu ditegaskan disini kegiatan usaha pariwisata belum merupakan sektor yang berdiri sendiri, namun kegiatan usaha pada bidang ini juga dicakup, walaupun tergabung pada beberapa sektor (sektor perdagangan, angkutan danjasa).
b. Cakupan PerusahaanlUsaha yang dicacah
Perusahaanlusaha yang dicacah pada kegiatan ini adalah perusahaanlusaha yang hanya berkategori PNO dan URT termasuk perusahaanlusaha sektor industri kecil dan kerajinan rumahtangga yang berkategori PP dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang. Untuk perusahaan yang berkategori PO selain sektor industri dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang tidak dicacah. Hal ini dikarenakan perusahaan yang berkategori PD tersebut akan dicacah pada kegiatan pencacahan khusus PO pada waktu mendatang. 1). PerusahaanlUsaha kelompok PD (perusahaan Direktori)
PerusahaanlUsaha kelompok PD adalah perusahaan/usaha yang berbentuk PNlPerumlPT
Persero/ Perusahaan Oaerah, PTINV, CV, Firma, Koperasi, Yayasan. Bentuk 'kelompok PD' dalam kaitan Sensus Ekonomi 1996 (SE96) ini tidak terbatas pada akte pendirian yang dikeluarkan oleh notaris tetapi termasuk juga izin yang dikeluarkan oleh gubemur/ bupatilwalikota, bahkan izin dari Oiparda.
Sensus EJconomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahall Perusahaanlusaha Non Direk/orl dan Usaha Rumahlangga
2
Dengan demikian perusahaan yang dikategorikan PD adalah: a.
Unit usaha yang memiliki status badan hukumlusaha.
b.
Unit usaha sektor industri yang tidak berbadan hukum/usaha tetapi memiliki tenaga kerja 20 orang atau lebih.
b.
Untuk perusahaanlusaha sektor pertambangan dan penggalian yang mempunyai SIPD (penggalian golongan C).
c.
Untuk perusahaanlusaha jasa rekreasilhotel, jasa hiburan dan kebudayaan, serta restoranlRumah makan yang mempuilyai ijin dari OIPARDA.
d.
Untuk perusahaanlusaha Lembaga Keuangan mempunyai RitsjblaadlStaatblad dan SK Gubemur/Bupati.
2). Perusahaan/Usaha kelompok PND (Perusahaan Non Direktori) Perusahaanlusaha kelompok PND adalah perusahaanlusaha yang kegiatannya di suatu lokasi yang tetap. yaitu di suatu bangunan sensus SE96. dan tempat perlengkapan usahanya tidak dipindah-pindahkan.
Perusahaanlusaha yang
dikelompokkan
disini
adalah
perusahaanlusaha yang statusnya bukan 'kelompok PO', biasanya mereka hanya mempunyai SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), bahkan ada yang tidak mempunyai ijin sarna sekali. Perusahaanlusaha seperti ini dikategorikan dalam Perusahaan Non Direktori (PND).
Perusahaanlusaha yang dikategorikan perusahaan/usaha PND adalah: a.
Unit usaha yang tidak memiliki status badan hukum/usaha.
b.
Untuk. perusahaanlusaha sektor pertambangan dan penggalian tidak mempunyai SIPO (penggalian golongan C).
c.
Untuk perusahaanlusahajasa rekreasi/hotel.jasa hiburan dan kebudayaan, serta restoranl rumah makan tidak mempunyai ijin dari OIPAROA.
d.
Untuk perusahaan/usaha Lembaga Keuangan tidak mempunyai RitsjblaadlStaatblad dan SK Gubernur/Bupati.
3). Usaha kelompok URT (Usaha Rumahtangga) Usaha rumahtangga ini berbeda dengan usahalkegiatan ekonomi yang telah diuraikan pada butir
2) di atas. Usaha rumahtangga yang dimaksud disini terbatas pada usaha
rumahtangga yang dilakukan pada lokasi/tempat yang tidak tetap (keliling), ataupun dilakukan pada suatu lokasi tetap namun tempat perlengkapan usahanya dipindah-pindahkan (tidak tetap). Identifikasi usaha semacam ini dilakukan melalui pendekatan rumahtangga.
Sensus Ekonomi 1996. Bilk" 23; Pedoman Pellctlcahan Perlisahaan/lisaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
3
1.4. Jadual Kegiatan
TAHAP KEGIATAN
JADUAL KEGIATAN
1.
Penyusunan buku pedoman dan kuesioner
1 April- 31 Mei 1996
2.
Pencetakan buku pedoman dan kuesioner
17 Juni - 20 Juli 1996
3.
Pengiriman instrumen sensus dari BPS ke KS Propinsi
4.
Pengiriman instrumen sensus dari KS Propinsi ke KS
22 - 31 Juli 1996
KabupatenIKotamadya dan petugas
1 - 16 Agustus 1996
5.
Pemilihan sampel wilcah/wilker
1 Mei - 30 Juni 1996
6.
Pengiriman daftar sampel (SE96-DSW) dan SE96-PKPU dari BPS ke KS Propinsi
7.
1 - 20 Juli 1996
Pengiriman daftar sampel (SE96-DSW) dan SE96-PKPU dari KS Propinsi ke KS KabupatenIKotamadya
8.
Penyiapan daftar SE96-LI dan SE96-CWK dari wilcah/wilker yang terpilih yang akan disalin pada SE96-PKPU
9.
15- 31 J uli 1996
Pengisian daftar SE96-PKPU
25 Juli - 1 AgllStllS 1996 27 Juli - 31 Agustus 1996
10. Rekrutmen Intama
17 - 29 Jun i 1996
11. Pelatihan Intama
15 - 24 Juli 1996
12. Rekrutmen Innas
15 - 27 J uli 1996
13. Pelatihan Innas
5 - 24 Agustus 1996
14. Rekrutmen petugas
1 - 3 1 Agustus 1996
15. Pelatihan petugas
2 - 31 September 1996
16. Pencacahan lapangan
1- 31 Oktober 1996
17. Pengiriman hasil pencacahan dari PCS ke PMS
2 - 31 Oktober 1996
18. Pengiriman hasil pencacahan dari PMS ke KSK
7 Okt~ber - 16 Nopember 1996
19. Pengiriman hasil pencacahan dari KSK ke KS Kab/Kodya
21 Oktober - 16 Nopember 1996
20. Pengawasanlpemeriksaan
1 Oktober - 16 Nopember 1996
Sensus Ekonomi 1996. Buku13; Pedoman Pencacahan Perilsahaanillsaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
4
BABII METODOLOGI DAN ORGANISASI LAPANGAN 1.1. Metodologi a.
Kerangka sampel untuk pemiliban wilcab/wilker Daftar wilcah/wilker yang dilakukan pendaftaran kegiatan ekonomi/usaha pada bulan Desember 1995IJanuari 1996 merupakan kerangka sampel untuk pemilihan wilcah/wilker. Kerangka sampel ini tidak dibedakan antara daerah perkotaan dan pedesaan maupun wilayah konsentrasi dan wilayah bukan konsentrasi.
b. Pemilihan sam pel wilcahlwilker Dari wilcah/wilker yang dicacah pada bulan Desember 1995 - Januari 1996 dipilih sejumlah wilcahlwilker.
c.
Penentuan wilayab kerja Peneaeah Setiap pencacah (PCS) mendapat suatu wilayah kerja (satu wileahlsatu wilkerlsebagian wilker). Daftar nama perusahaan/usaha PND dan nama pengusaha URT (berasal dari hasil pendaftaran kegiatan ekonomi/usaha SE96) yang terdapat pada wilayah kerja pencaeah dieantumkan pada daftar SE96-PKPU. Setiap PCS mendapat sekitar 30 PND/URT.
d. Banyakoya PND dan URT yang dieacab pes Seluruh PND dan URI yang terdapat pada bulan Oktober 1996 dalam setiap wilayah kerja pencacah dicaeah seeara lengkap dengan menggunakan daftar SE96-S. Untuk mendapatkan seluruh PND dan URI di wilayah kerja peneaeah, PCS melakukan pengecek~
keberadaan PND dan URI yang telah dicatat dalam daftar SE96-PKPU di
lapangan dan mencatat PND dan URI yang barulditemui di lapangan atau lewat cacah pada saat listing SE96. Cara pengeeekan dilakukan dengan cara kunjungan dari bangunan sensus ke bangunan sensus yang dimulai dari nomor bangunan sensus terkecil hingga terbesar.
Sensur Ekonomi 1996, Bulcu 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklor/ dan Usaha Rumahlangga
5
e.
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dari PND dan"URT dilakukan melalui wawancara tatap muka antara pes dengan responden. Pelaksanaan wawancara untuk pengisian daftar SE96-S bersamaan dengan pengecekan keberadaan perusahaan/usaha PND dan URT di laparigan.
2.2 Organisasi Lapangan Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan serta seluruh kegiatan Sensus Ekonomi 1996 telah dikeluarkan Instruksi Presiden No. 4 tahun 1994 ten tang Sensus Ekonomi 1996 dan berbagai peraturan, yang dikeluarkan oleh instansi yang berkaitan dengan penyelenggaraan Sensus Ekonomi 1996. Sebagai realisasi dari Instruksi Presiden. serta peraturan yang telah ada, maka telah dibentuk organisasi lapangan yang akan dipaparkan di dalam pedoman pencacahan ini akan disajikan mulai dari tingkat pusat. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang organisasi dapat dilihat pada bagan organisasi berikut ini: ORGANISASI SE96
I ~::;:;,
_________________ _1I ______________________ _1I _____________________ J ~
~
~~:;=jl
JeETERAHGAH
I
GAR IS KonAHDO ----------
GARIS JeOORDIHASI
I_
1 /
_
9
.~••••••••••••••~
Sensus Ekonomi 1996. Buku 13: Pedoman Pencacahan Perllsahaanlllsaha Non Direklori dan l/saha RlllnahltClngga
6
2.3. Tugas dan wewenang dari'setialJ llnsutkhusnsnya' jajaraJ:i Kantor; Statistik adalah sebagai berikut: a.
Kantor Statistik Kabupaten/Kotamadya 1.
Mengkoordinasikan seluruh kagiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pencacahaan PNDIURT yang berada di wilayahnya.
2.
Mengisi'Daftar SE96-PKPU dengan ketentuan setiap PCS sekitar 30 PNDIURT (lihat Bab III).
3.
Membuat salinan sketsa peta wi1cahlwilker, SE96-CWK, dari wilcah/wilker terpilih. lumlah salinan sketsa yang dibuat sarna dengan jumlah PCS di masing-masing wilcahlwilker terpilih. Biaya untuk pengisian daftar SE96-PKPU dan pembuatan salinan peta SE96-CWK dapat digunakan biaya upah pengolahan SE96-L 1.
, 4.
Membawa Daftar SE96-PKPU yang telah diisi dan salinan sketsa peta SE96-~WK ke tempat pelatihan ( yang rnembawa adalah staf KS· KabupatenlKotamadya yang mengikuti pelatihan ).
5.
Melakukan pengawasan lapangan secara langsung pada waktu Pencacah melakukan pencacahan PND/URT dan memeriksa secara sarnpel hasil pencacahan tersebut.
6.
Mengatur pelaksanaan administrasi dan pengelolaan keuangan.
7.
Membuat laporan lengkap rnengenai pelaksanaan kegiatan baik yang menyangkut bidang teknis maupun adrninistrasi ke KS Propinsi.
8.
Mengatur pengiriman dokurnen ke dan dari petugas.
9.
Melakukan pengolahan Daftar ·SE96-S02 dan SE96-S03 (bagi KS Kabupaten/ Kotamadya yang ditunjuk untuk rnengolah oleh KS Propinsi).
10. Mengatur pengiriman disket (hasil pengolahan) ke KS Propinsi. 11. Mengirim daftar SE96-PKPU, SE96-DSWK. dan daftar SE96-S04 s.d SE96-S89 yang diolah di BPS sesuai dengan jadual waktu yangditentukan. 12. Mengadakan pertemuan secara berkala dengan para pelaksana di wilayahnya untuk mengevaluasi pembagian kegiatan dan pemecahan masalah. 13. Membuat Task Force untuk memantau pelaksanaan kegiatan SE96, baik kualitas data maupun kuantitas hasil pencacahan yang dikurilpulkan oleh petugas. 14. Mengkoordinasi
keterkaitan
pekerjaan
SE96
antar
KabupatenIKotamadya.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlllsaha Non Direktori dan· Usaha Rumahtangga
7
seksi
di
KS
b. Koordinator Sensus Kecamatan (KSK) atau Mantri Statistik (Mantis) 1.
Mengikuti pelatihan pencacahan SE96.
2.
Membantu Kepala Kantor Statistik KabupatenIKotarnadya dalarn pengerahan calon petugas 8E96 (Pengawas/pemeriksa dan Pencacah) dengan bantuan Lurah/Kepala Desa.
3.
Menyerahkan daftar calon petugas SE96 kepada Kepala KS KabupatenIKotarnadya untuk mendapatkan persetujuan.
4.
Memberikan informasi kepada Carnat mengenai hal-hal yang menyangkut pelaksanaan SE96, yang berkaitan dengan tugas Carnat khususnya pengangkatan Pencacah dan Pengawasl Pemeriksa.
5.
Menerima, mengatur dan melaksanakan pembagian daftar SE96-8 yang belum diisi, daftar SE96-PKPU, salinan SE96-CWK, dan peralatan pelaksanaan SE96.
6.
Membuat daftar SE96-DSWK sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
7.
Menerima kembali dan memeriksa secara sarnpel hasil pencacahan dengan daftar SE96-S, serta bertanggungjawab atas kelengkapan dan kualitas hasilnya.
8.
Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan Iapangan SE96 secara sampel.
9.
Menyarnpaikan daftar 8E96-8 ke Kantor Statistik Kabupaten/Kotanladya sesuai dengan jadual yang telah ditentukan dan administrasi yang bcrlaku.
10. Membantu Kepala Kantor 8tatistik KabupateniKotalnadya dalmll melakukan pembayaran honorarium petugas SE96 dan menyelesaikan adnlinistrasinya. 11. Menyusun laporan kegiatan seluruh pelaksanaan 8E96 di wilayahnya baik kegiatan petugas, pengawasan dan pemeriksaan hasil maupun kegiatan adlninistrasi dan keuangan sesuai dengan ketentuan.
c. PengawaslPemeriksa Sensus Sampel (PMS) 1.
Mengikuti pelatihan petugas bersama Pencacah Sensus Sarnpel (RCS) dan pelatihan khusus PM8.
2.
Mendapatkan dokumen SE96 seperti salinan SE96-CWK, daftar SE96-S, SE96PKPU dan peralatan lainnya dari KSK untuk diteruskan kepada PCS.
3.
Memberitahukan daerah kerja PCS sesuai dengan alokasi petugas pada wilcah/wilker yang telah ditentukan (sesuai dengan daftar SE96-PKPU).
Sensus Ekonomi /996. Buku 13: Pedoman Pencacohan Perusahaan/usaha Non Direk/ori dan Usaha Rumahlangga
8
4.
pes-pes yang dibawahinya, masing-masing pes (lihat mekanisme
Meneliti batas-batas wi1cahlwilker bersarna - sarna guna mempertegas batas wilayah kerja pengawasan pada buku pengawasan).
5.
Mendarnpingi/membimbing pes pada awal pencacahan, sehingga pes betul-betul marnpu melaksanakan pencacahan dengan benar.
6.
Mengecek PND, URT dan PD untuk sektor industri dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang yang barn ditemukan di lapangan oleh pes ke lapangan.
7.
Memantau aktifitas pes di lapangan untuk. menjarnin pekerjaan pes dapat selesai tepat waktunya dan membantu
pes
memecahkan persoalan yang dihadapi di
lapangan. 8.
Melakukan pertemuan dengan pes secara periodik (mingguan) guna membahas dan mengatasi berbagai masalah yang ditemui di lapangan. Pertemuan ini harus dilakukan agar masalah lapangan dapat diidentifikasi dan diatasi secara dini.
9.
Memeriksa kebenaran isian daftar SE96-S yang diisi oleh pes. Bila isian tersebut ada yang meragukanlsalah, maka PMS mengembalikan daftar yang salah terse but kepada pes untuk diteliti kembali kepada responden. Bila perlu penelitian kembali dilakukan oleh pes bersarna PMS.
10. Menghimpun daftar hasil pencacahan dan mengitung kebenaran jumlah dokumen serta mengisi Nomor Urut Sarnpel (NUS) dalarn daftar SE96-S sesuai dengan tata cara pemberian nomor urut sarnpel. 11. Melakukan pengkemasan dokumen sesuai dengan masin.g-masing sektor dan kategori usaha {PNDIURT}. 12. Mengisi daftar SE96-RS2 dan menempelkannya pada daftar SE96-S yang ber-NUS satu. 13. Mengisi daftar SE96-RS 1 dan menggabungkannya dengan hasil pengemasan daftar SE96-S pada setiap wilcahlwilker. Daftar SE96-RSI ini diletakkan paling atas. 14. Menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada KSK. 15. Menepati jadual pelaksanaan pencacahan SE96 sesuai dengan jadual yang ditetapkan.
Sensus £konomi 1996. Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
9
d.
Pencacah Sensus Sampel (peS) 1.
Mengikuti pelatihan pencacahan SE96.
2.
Mendapatkan salinan sketsa peta wilcah/wilker SE96-CWK, daftar SE96-PKPU dan daftar SE96-S yang masih kosong.
3.
Memberitahukan dan minta ijin kepada pihak pengelolaladministrator di pusat gedung, perbelanjaan, atau aparat desallurah, RW dan RT, sebelum melakukan pencacahan pada wilayah tersebut.
4.
Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan acuan salinan sketsa peta wilcah/wilker SE96-CWK. Jika satu wilcah/wilker dicacah lebih dari 1 PCS, maka antar PCS perlu melakukan kerjasama dalam penentuan batas-batas wilayah kerjanya agar tidak tumpang tindih atau ada wilayah yang tidak tercakup.
5.
Melakukan pengecekan keberadaan PND, URT dan PD selctor industri dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang yang terdapat dalam daftar SE96-PKPU di lapangan dengan cara mengunjungi setiap bangunan sensus yang terdapat di wilayah kerjanya, dan mencatat PND, URT dan PD sektor industri dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang yang baru ditemui saat pencacahan bulan Oktober 1996.
6.
Melakukan pencacahan setiap PND, URT dan PD sektor industri dengan tenaga ket:ia kurang dari 20 orang dalam wilcah/wilker yang menjadi wilayah ket:ianya dengan daftar SE96-S. Pencacahan dilakukan bersamaan dengan pengecekan keberadaan perusahaan/usaha.
7.
Mengikuti pertemuan dengan PMS untuk membahas berbagai temuanltnasalah yang ditemukan di lapangan dan cara mengatasinya.
8.
Melakukan pencacahan ulang bagi responden yang isian kuesionernya bermasalah dengan disertai PMS.
9.
Menyerahkan hasil pencacahan (daftar SE96-S setelah dikemas sesuai dengan tata cara pengkemasan yang telah ditentukan , SE96-PKPU, sketsa peta wilcah/wilker SE96-CWK) kepada PMS.
10. Menepati pelaksanaan pencacahan SE96 sesuai denganjadual yang telah ditentukan.
2.4. Operasional pelaksanaan lapangan Setiap satu set daftar SE96-L 1 muatannya sekitar 300 perusahaan/usaha yang dibagi untuk 3 PMS atau 9 PCS, karena seorang PMS akan membawahi 3 PCS. Dari daftar SE96-LI ini,
Sensus EkOllomi 1996. BlIku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlllsaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
10
beberapa kriteria (nomor bangunan fisik, bangunan sensus, penggunaan bangunan, nama pengusaha) untuk usaha yang berkategori PND, URT dan PO sektor industri dengan tenaga kerja kurang 20 orang akan disalin oleh stafKS Kabupaten/Kotamadya ke daftar SE96-PKPU pada Biok III. Penyalinan beberapa kriteria ini dilakukan untuk setiap 30 perusahaan/usaha PNO, URT dan PO sektor industri dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang yang menjadi wilayah kerja seorang PCS.
Dengan berbekal daftar SE96-PKPU dan copy peta wilcah/wilker serta daftar SE96-S, PCS melakukan pencacahan secara door to door untuk setiap perusahaan/usaha yang berkategori PNDIURT serta PD sektor industri dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang. Apabila dalam pelaksanaan pencacahan di lapangan dijumpai perusahaan/usaha yang bam atau tidak terdapat pada daftar SE96-PKPU Biok III, maka pes menuliskannya pada Biok IV daftar SE96-PKPU. Sebaiknya apabila pes menemukan kasus seperti ini supaya mengkonfirmasikari ke PMS. Selanjutnya PMS melakukan pengecekan keberadaan perusahaan/usaha baru tersebut seperti yang dilaporkan pes. Untuk perusahaan/usaha yang baru tersebut dan berkategori PND atau URT langsung dicacah dengan menggunakan daftar SE96-S, sedangkan untuk perusahaan yang berkategori PO tidak dilakukan pencacahan.
2.S. Tata Cara Pencacahan a.
Berpakaian yang pantas dan sopan pada saat melakukan kunjungan ke responden.
b.
Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikan rupa, sehingga pencacah dapat diterima oleh responden.
c.
Tidak seorangpun diperkenankan menemani petugas pencacah, kecuali PMS.
d.
Awali setiap wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kepada respoden. Bila perlu tunjukkan surat tugas/tanda pengenal.
e.
Gunakan kecakapan, kesabaran, dan sikap simpati agar wawancara berjalan lancar.
f.
Ciptakan kerjasama yang baik dengan responden dengan menunjukkan sikap ramah dan sopan.
g.
Ucapkan terima kasih kepada responden, bila wawancara telah selesai.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Pentsahaanillsaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
11
2.6. Jenis Dokumen dan Kegunaannya
Jeni s Dokumen
Kegunaannya
I. SE96- PKPU
Pengeeekan seea ra door/o door keberadaan PND/URT pada bu lan Oktober 1996 di wilayah kelja PCS (termasuk pencatatan PND/URT yang baru).
2. SE96-S02
Pencaea han PND/URT Sektor Pertam bangan Rakyat.
3. SE96-S03
Pencaeahan PND/URT Sektor Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga.
4. SE96-S04
Peneacahan PND/URT Sektor Listrik Non PLN.
5. SE96-S05
Pencacahan PND/URT Sektor Konstruksi.
6. SE96-S06
Pencacahan PND/URT Sektor Perdagangan, Restoran/Rum ah Makan dan Jasa Akomodasi.
7. SE96-S07
Pencacahan PND/URT Sektor Angkutan, Penggudangan dan Komunikasi.
8. SE96-S08
Pencacahan PND/URT Sektor Lembaga Keuangan.
9. SE96-S89
Peneaeahan PND/URT Sektor Jasa-jasa.
10. SE96-RS I
Rekapitulasi has il pencaeahan per wil cah/wilker.
I I. SE96-RS2
Rekapitulasi has il peneaeahan per sektor dal am sat u wi lca h/wilker.
12. SE96-DSW
Dafta r Sampel Wi1cah/Wilker Terpilih PND/URT.
13. SE96- DSWK
Oaftar wi lcahfwi lker terpil ih di setiap kecam
14 . SE96-CWK
Pembag ian lokasi tugas PCS dalam wileah/wil ke r terpil ih (hasi l pemetaan untuk listing SE96).
IS. SE96-L I
Pembag ian beban tugas PCS dalam wi1cah/wilker tcrp il ih (hasil listing kegiatan ekonomi/usaha SE96).
Buku I. Buku 20
Pedoman Umum
2. Buku 21
Pedoman Tekni s Kantor Statistik Propinsi dan Kabupatenl Kotamadya
3. Buku 22
Pedoman In stru ktur Nasiona l
4. Buku 23
Pedoman Pencacah
5. Buku 24
Pedoman Pengawas
6. Buku 27
Pedoman Koord inator Sensus Keealll atan (KSK)
7. Buku 28
Pedoman Pengo lahan
SellSIIS EkOllomi 1996. Bukll 23: Pedomflll PellcacalwlI PerIlSfl!w{ln/l/salta NOli DireklOri dan Usaha RlIlllo"ftmgga
12
2.7.
Arus Dokumen Arus dokumen untuk Kegiatan Sensus Sampel PNOfURT dapat dilihat pad a bagan di bawah ini:
Daftar
Daftar
Daftar
Daftar
Daftar
- SE96-S02 - SE96-S03 - SE96-S04 - SE96-S05 - SE96-S06 - SE96-S07 - SE96-S08 - SE96-S89 - SE96-DSW - SE96-RS 1 - SE96-RS2 - SE96-PKPU
- SE96-S02 - SE96-S03 - SE96-S04 - SE96-S05 - 5E96-506 - SE96-S07 - SE96-S08 - SE96-S89 - SE96-DSW - SE96-RS 1 - SE96-RS2 - SE96-PKPU
- SE96-S02 - SE96-503 - SE96-S04 - 5E96-S05 - SE96-S06 - SE96-S07 - SE96-S08 - SE96-S89 - SE96-DSW - SE96-RS 1 - SE96-RS2 - SE96-I'KP U - SE96-L 1 - SE96-CW K
- SE96-S02 - SE96-S03 - SE96-S04 - SE96-S05 - SE96-S06 - SE96-S07 - S£96-S08 - SE96-S89 - SE96-DSWK - SE96-RS 1 - SE96-RS2 - SE96-PKPU - SE96-CW K
- SE96-S02 - SE96-S03 - S£96-504 - SE96-S05 - SE96-S06 - SE96-S07 - S£96-S08 - SE96-S89 - SE96-RS 1 - SE96-RS2 - SE96-PKP U - SE96-CWK
Bllkll -
Buku 20 Buku 21 Buku 22 Buku 23 Buku 24 Buku 27 Buku 28
Daftar
III.
III.
Bllkll -
Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku
20 21 22 23 24 27 28
Bllkll
Bllkll
- Buku 23 - Buku 24 - Buku 27
- Buku 20 -Buku2 1 - Buku 22 - 8uku 23 - Buku 24 - Buku 27 - Buku 28
Daftar
- SE96-S04 - SE96-S02 - SE96-S05 - SE96-S03 - SE96-S06 - SE96-S04 - SE96-S07 - 5E96-S05 - SE96-S08 - SE96-S06 - SE96-S89 ~JII - SE96-S07 - SE96-RS 1 - SE96-S08 - SE96-RS2 - SE96-S89 - SE96-I\S 1 - SE96- DSWK - S£96-I\S2 - SE96-PKPU - SE96-DSWK
III.
Daftar
Daftar
.'"
- SE96-S02 - SE96-S03 - SE96-S04 - SE96-S05 - SE96-S06 - SE96-S07 - SE96-S08 - SE96-S89 - SE96-I\S I - SE96-I\S2 - SE96-PKPU - SE96-CWK - SE96-DSWK
.
III.
Bllkll - Buku 23 - Buku 24
Daftar
- SE96-S02 - S£96-S02 - S£96-S03 - SE96-S03 - SE96-S04 - SE96-S04 - SE96-S05 - SE96-S05 - SE96-S06 - SE96-S06 111 - SE96-S07 ~1I1 - SE96-S07 - SE96-S08 - SE96-S08 - SE96-S89 - SE96-S89 - SE96-RS 1 - SE96-I\S 1 - SE96-I\S2 - SE96-RS2 - SE96-PKPU - SE96-PKP U - SE96-CW K - SE96-CWK - SE96-DSWK
Sensus Ekonomi 1996, BIIJ".". 23: Pedomcln Pel/coca/wII Perllsaizaon/usalUl NOli Dircklori dall Usaha RlllllaJllongga
13
Daftar
""
- SE96-S02 - S£96-S03 - SE96-S04 - SE96-S05 - SE96-S06 - SE96-S07 - SE96-S08 - SE96-S89 - SE96-RS 1 - SE96-RS2 - SE96- PKPU - SE96-CWK
Bllkll - Buku 23
Sensus Ekonomi 1996. B"k" 23: Pedoman Pencacalran Perusalraanillsaha Non Direklor; dan Usaha Rllmal1langga
14
BAB III
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR SE96-PKPU 3.1. UMUM Daftar SE96-PKPU digunakan sebagai acuan
pes dalam melakukan pencacahan terhadap
perusahaan/usaha yang berkategori PND, URT seluruh sektor keeuali sektor pertanian , termasuk sektor industri Perusahaan Direktori (PD) yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari 20 orang. lsi daftar SE96-PKPU berupa salinan beberapa karakteristik yang ada pada daftar SE96-L 1. Ada beberapa kolom dalam daftar SE96-PKPU ini yang harus dilengkapi oleh pes. Seeara garis besar daftar SE96-PKPU dibagi menjadi 4 blok, yaitu:
a. BLOK I: PENGENALAN TEMPAT Secara keseluruhan blok I ini telah diisi oleh staf KS KabupatenIKotamadya. Blok I ini menunjukkan tempat/lokasi dimana pes bertugas.
b. BLOK II: KETERANGAN PETUGAS Rincian dan kolom-kolom pada blok ini akan diisi oleh tiga orang
petugas~
yaitu
petugas penyalinan, petugas pencacahan, dan petugas pengawasan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan, maka pada blok ini dicantumkan nama petugas pelaksanaan kegiatan, dan tanda tang an setiap petugas sebagai tanggung jawab.
c. BLOK III:PENGECEKAN KEBERADAAN PERUSAHAANIUSAHA Blok ini dimaksudkan untuk mengecek keberadaan perusahaan/usaha, baik itu PND dan URT, termasuk sektor industri yang berkategori PD, dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang. Blok III ini terdiri dari 15 kolom, 9 (sembilan) kolom telah diisi oleh staf KabupatenIKotamadya dan sisanya harus dilengkapi oleh pes, yaitu kolom (7) s.d (10) dan kolom (14) serta kolom (15).
Sensus Ekonomi 1996. Buku23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
15
d. BLOK IV:
PENCATATAN KEBERADAAN PERUSAHAANIUSAHA BARUI LEWAT CACAH Blok ini digunakan untuk mencatat perusahaan/usaha yang bam dan yang belum tercacah pada waktu listing perusahaan/usaha yang dicatat pada blok IV ini khusus yang berkategori PNDIURT, termasuk sektor industri perusahaan direktori (PD) dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang. Perusahaanlusaha yang bergerak di sektor pertanian tidak dicatat pada blok ini. Blok IV ini seluruhnya diisi oleh pes, dan waktu pelaksanaanya seiring dengan pelaksanaan pencacahan terhadap perusahaan/usaha yang telah disalin pada blok III.
3.2. Mekanisme melengkapi isian dan cara penggunaan daftar SE96·PKPU Daftar SE96-PKPU ini tidak seluruhnya diisi oleh
pes,
sebagian telah diisi staf KS
KabupatenIKotamadya. Kolom-kolom atau rincian yang hams diisi oleh PCS adalah sebagai berikut: a.
Blok II kolom (3)
b.
Blok III kolom (7), (8), (9), (10), (14), dan kolom (15)
c.
Blok IV seluruh kolom.
Cara melengkapi isian daftar SE96·PKPU BLOK II:
KETERANGAN PETUGAS Isikan nama petugas pencacahan, tanggal pelaksanaan kegiatan, dan tanda tangan pencacah (PCS) pada blok II kolom (3).
BLOK III: PENGECEKAN KEBERADAAN PERUSAHAANIUSAHA Pada Blok III ini telah disalin keterangan-keterangan tentang keberadaan perusahaanlusaha PNDIURT, termasuk sektor industri perusahaan direktori (PD) dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang. Walaupun demikian mungkin tidak seluruh perusahaan/usaha tersebut dicacah dengan daftar SE96-S, hal ini sangat tergantung pada isian kolom (7) s.d kolom (10), untuk PND (termasuk Perusahaan Direktori sektor industri, dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang), kolom (14) dan kolom (15), untuk usaha rumahtangga (URT).
Sensus Ekonomi /996, Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
16
Kolom (7) Kode Status Keberadaan Kolom ini digunakan untuk mengecek keberadaan perusahaanJ usaha yang telah dituliskan pada
kolom (5). Pada waktu pes mendatangi Bangunan Sensus tempat perusahaanlusaha melakukan kegiatan, pes diwajibkan untuk menanyakan keberadaan perusahaan/usaha yang dituliskan pada kolom (5). Hal ini perlu ditanyakan karena bisa terjadi perusahaanJusaha yang tertulis pada kolom (5), sudah ganti sektor, sudah tutup, pindah alamat atau berubah menjadi PD. Jadi walaupun pada bangunan sensus tersebut pada waktu pes datang ada perusahaanlusaha yang sedang melakukan kegiatan, pes tidak boleh langsung mencacah dengan daftar SE96-S sebelum menanyakan hal-hal lain seperti tertera pada kolom (7) s.d kolom (10) untuk perusahaanJusaha PND atau PD sektor industri dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang. Jika pertanyaan telah lengkap sampai dengan kolom (10), dan perusahaanJusaha tersebut harus dicacah maka
pes baru melakukan
pencacahan. Ada tiga kategori pada waktu pes melakukan pengecekan keberadaan perusahaan, yaitu: * Kode 1:
* *
Ada dan sektor tetap
Kode 2: Ganti sektor Kode 3: Tidak berusaba lagi (tutup)/pindab alamat/tidak ditemuilmenjadi PD (selain sektor industri dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang)
Isikan salah satu kode tersebut pad a kolom (7) Jika kolom (7) ini berisi kode 2 atau 3, maka kolom (8) s.d kolom (10) tidak terisi. Jika kolom (7)
berisi kode 2, maka perusahaan tersebut dianggap perusahaan baru, dan blok IV hams ada isian. Kode sektor perusahaan yang bam tersebut diisi pada kolom (5) blok IV. Kolom (8) Apakab usaha ini punya wewenang
Jawaban "ya" atau kode I pada kolom ini menunjukan bahwa perusahaanJusaha tersebut akan dicacah dengan daftar SE96-S, kecuali untuk sektor Industri. Khusus untuk sektor Industri penentuan apakah perusahaan/usaha tersebut dicacah atau tidak dengan daftar SE96-S akan ditentukan oleh kolom (9). Kolom (8) ini akan diisi oleh pes, setelah melakukan wawancara dengan pengusaha. Yang dimaksud suatu perusahaan/usaha mempunyai wewenang adalah perusahaaan tersebut dapat menunjukan kemandirian, dalam arti bahwa perusahaan/usaha tersebut dapat menentukan
Sensus Ekonom; J996, Bulat 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklor; dan Usaha Rumahtangga
17
besarnya produksi, menentukan tarif, menentukan kebijakan pemasaran produk, menentukan perluasan usaha melalui pengembangan produksi/omset, di samping perusahaan mempunyai kewenangan dalam hal kebijakan dan menghitung rugi laba, serta kebijakan yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Jika perusahaanlusaha ini dapat mengendalikan seperti tersebut di atas walaupun tidak sepenuhnya, maka perusahaan/usaha tersebut dapat dikatakan mempunyai kewenangan. Dengan kata lain perusahaanlusaha ini menanggung resiko usaha sendiri. Dalam praktek untuk cabang dari perusahaan/usaha pada umumnya mempunyai wewenang. Perlu diingat bahwa sebagai cabang dari 'pusat' tentunya tidak mungkin mempunyai wewenang 100%. Untuk cabang pada umumnya dianggap mempunyai wewenang apabila mempunyai neraca rugi laba sendiri.
Contoh: Untuk PT. Telkom, kandatel dianggap sebagai us aha yang mempunyai wewenang. Seperti halnya PT Telkom, UPT di propinsi untuk DAMRI dianggap mempunyai wewenang. Untuk Perum Kereta Api, daerah operasi (DAOP) mempunyai wewenang, misal DAOP I DKI, DAOP VIII Surabaya.
Kolom (9): Jika kolom (6) kode 3, apakah kolom (5) berupa pabrik Sebagaimana dituliskan pada uraian di atas bahwa untuk menentukan perusahaanl usaha sektor 3 (Industri) dicacah atau tidak dengan daftar SE96-S, sangat ditentukan oleh jawaban kolom (9) ini. Khusus untuk sektor Industri yang akan dicacah adalah pabriknya, walaupun pada pabriknya tidak mempunyai wewenang. Jika perusahaan/usaha tersebut pabrik maka pes memberikan kode 1 pada kolom (9) ini, namun jika perusahaanlusaha terse but bukan pabrik maka pes memberikan kode 2 pada kolom (9) ini , selanjutnya "stop", [kolom (10) tidak terisiJ.
Kolom (10): Nomor urut RespondeD Kolom ini untuk menuliskan nomor urnt responden baik responden ini berilsal dari PD (untuk sektor industri dengan tenaga kerja < 20 orang) atau PND. Nomor urut ini akan terisi untuk perusahaan/usaha yang mempunyai wewenang (kolom 8 berkode 1) untuk bukan sektor Industri atau kolom (9) berkode 1 untuk sektor Industri. Nomor urnt terakhir menunjukkan banyaknya responden/perusahaanlusaha PND yang hams dicacah oleh pes.
Kolom (11) s.d kolom (15) : Usaha Rumahtangga Kolom-kolom ini dimaksudkan untuk mengecek keberadaan perusahaanJusaha URT, yang
Sensus Ekonomi J996, Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
18
!
selanjutnya usaha tersebut dicacah dengan daftar SE96-S. Dari sebanyak 5 kolom, yaitu kolom (11) s.d kolom (15) yang diisi oleb PMS banya2 (dua) kolom, yaitu kolom (14) dan kolom (IS), sedangkan kolom (11) s.d kolom (13) telah diisi oleh staf KS Kabupaten/Kotamadya.
Kolom (14): Kode Status Keberadaan Cara pengisian kolom (14) ini sifatnya sama dengan cara pengisian kolom (7).
Kolom (IS): Nomor Urut Responden Nomor urnt responden ini diisi oleh PCS, setelah PCS memperhatikan kolom (14). Kolom (15) akan terisi nomor urutnya bila kolom (14) berkode 1. Nomor urnt responden harns dimulai dari nomor 1, dan bukan merupakan lanjutan dari daftar SE96-PKPU Blok III kolom (10). BLOK IV: PENCATATAN KEBERADAAN PERUSAHAANIUSAHA BARUILEWl\T CACAH
Blok ini digunakan untuk mencatat perusahaan/usaha bam atau perusahaanlusaha yang lewat cacah pada waktu dilaksanakan listing pada bulan Desember 1995 s.d. akhir januari 1996. Blok IV sepenuhnya diisi oleh PCS. Pelaksanaannya bersamaan waktunya dengan pelaksanaan pencacahan dengan daftar SE96-S. PCS diwajibkan mendatangi dari pintu ke pintu bangunan sensus untuk mendapatkan perusahaan/usaha yang bam atau lewat cacah
pada daerahllokasi yang telah
ditentukan oleh PMS. Perusahaanlusaha yang di~atat dalam blok ini adalah perusahaanlusaha yang berkategori PNDIURT, termasuk sektor Industri Perusahaan Direktori (PD) denganjumlah tenaga kerja < 20 orang. Dengan menggunakan daftar SE96-PKPU dan daftar SE96-CWK ini, PCS diharapkan tidak melakukan pencacahan melampaui batas wilayah yang d~tentukan atau sebaliknya.
Perusabaanlusaba baru Suatu perusabaanlusaba dikatakan baru apabila perusahaan/usaha tersebut bam beroperasi secara komersial pada waktu pencacahan PNDIURT (belum ada .pada daftar SE96-Ll). Suatu perusahaan/usaha yang tidak melakukan kegiatan us aha, kemudian pada suatu saat beroperasi kembali di tempat yang lama dengan nama berubah atau nama sama akan tetapi kegiatan utamanya tidak sarna seperti kegiatan utama sebelum perusahaan/usaha tersebut beroperasi kembali (dalam hal ini KKKP sudah berubah), maka perusahaan/usaha tersebut dianggap sebagai perusahaan/usaha bam.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
19
Perusahaanlusaha yang terlewat cacah (listing SE96-LI) Suato perusahaanlusaha dikatakan terlewat cacah apabila perusahaanlusaha tersebut sudah ada
dan sudah beroperasi pada saat Sensus Ekonomi 1996 (Desember 1995 - Januari 1996), tetapi tidak terdaftar pada daftar SE96-Ll. Perusahaanlusaha yang pindah alamat Suato perusahaanlusaha dikatakan pindah alamat apabila alamatllokasi perusahaanlusaha pada daftar SE96-Ll tidak ditemukan pada saat pencacahan PNDIURT ini. Kolom (I) : Nomor Urut Segmen Pengisian nomor urut segmen ini disesuaikan dengan lokasi tugas sesuai dengan yang ditentukan oleh PMS, dan harus berpedoman pada daftar SE96-CWK. Isikan nomor segmen tersebut pada kolom (1) ini. Kolom (2) : Nomor urut bangunan fisik Tuliskan nomor urnt bangunan fisik dimana perusahaan tersebut berada. Jika bangunan fisik tersebut merupakan bangunan fisik lama maka PCS dapat melihat pada stiker yang telah ditempelkan pada bangunan fisik tersebut. Namun jika bangunan fisik tersebut merupakan bangunan fisik baru maka pes dalam menuliskan nomor bangunan fisiknya berdasarkan nomor bangunan fisik sebelumnya (bangunan fisik lain sebelum bangunan fisik baru tersebut) dengan memberikan abjad dibelakangnya. Contoh: Seandaioya ada bangunan flSik baru yang terletak antara bangunan fisik lama (yang telah ada nomomya), bangunan fisik baru tersebut terletak antara bangunan fisik no. 9 dan no. 10, maka bangunan fisik baru tersebut diberi nomor 9A. Kolom (3): Nomor Bangunan Sensus Cara pengisian kolom (3) ini pada prinsipnya tidak berbeda dengan cara pengisian kolom (2), hanya saja perbedaan terletak pada definisi bangunan sensus dan bangunan fisiko Kolom (4) sampai dengan kolom (8) : Perusahaan Non Direkktori (PND) termasuk sektor Industri Perusahaan Direktori (PD) dengan jumlah tenaga kerja < 20 orang.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 13: Pedoman Pencacahan Perusahaan/waha Non Dlreklorl dan Usaha Rumahlangga
20
Kolom-kolom ini digunakan untuk mencatat perusahaan/usaha yang berkategori PNDIURT, termasuk sektor Industri Perusahaan Direktori (PD) yang mempunyai tenaga kerja < 20 orang. Sedangkan perusahaanJusaha berkategori PND seluruhnya dicatat disini, kecuali PND yang mempunyai kegiatan sektor Pertanian.
Kolom (4) : Nama perusahaan/usaha Tuliskan nama perusahaanlusaha pada kolom (4) ini. Jika perusahaan terseb'ut tidak mempunyai nama maka tuliskan nama pengusahalpemiliknya. Contoh penulisan nama perusahaan/usaha: 1. Perusahaan yang mempunyai nama: a. Perdagangan Eceran Toko kelontong IIKita Mujurll b. Bengkellas "Tetap Kuat" c. Salon kecantikan "Pasti Ayu" 2. Perusahaanlusaha yang tidak mempunyai nama: a. Warung nasi Pak Ali b. Usaha kerajinan pembuatan topi bambu Pak Santo c. Usaha Listrik non PLN H. Amir.
Usaha adalah suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang/jasa u~tuk diperjualbelikan atau ditukar dengan barang lain dan ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab. Kolom (5) : Kode Sektor Tuliskan kode sektor dari perusahaanJusaha yang tercantum pada kolom (5). Kode sektor usaha dapat dilihat pada bagian bawah blok IV ini. Kolom (6): Bulan/tahun mulai beroperasi secara komersial Kolom (6) ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah perusahaanJusaha tersebut benar-benar usaha baru di lokasi ini ataukah perusahaan/usaha terse but lewat cacah pada waktu pelaksanaan listing.
Kolom (7): Apakah usaha ini mempunyai wewenang Pengertian mempunyai wewenang dapat dili~at pada uraian terdahulu, yaitu uraian yang telah
Sensus £konomi J996. Buk" 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanl"saha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
21
diterangkan pada kolom (8) Blok III, daftar SE96-PKPU ini. Jika perusahaanlusaha tersebut tidak mempunyai wewenang (kode 2), maka pertanyaan tidak perlu dilanjutnya, kecuali untuk sektor Industri walaupun tidak mempunyai wewenang, pertanyaan harus dilanjutkan pada kolom (8).
Kolom (8): Jika kolom (5) kode 3, apakab Kolom (4) berupa pabrik Kolom (8) ini ditujukan hanya untuk sektor industri, jika jawaban kolom (8) ini pabrik [jawaban "ya"( berkode 1) ], maka perusahaan/usaha ini selanjutoya dicacah dengan daftar SE96-S. Jika jawabannya "tidak" (berkode 2), maka stop [kolom (10) tidak terisi].
Kolom (9): Nomor urut responden Cara pengisian nomor urnt responden dapat dilihat pada tata cara pengisian blok III, kolom (lO). Kolom (9) ini dapat menunjukkan banyaknya perusahaanlusaha yang berkategori PND (termasuk PD sektor Industri yang tenaga kerjanya < 20 orang), yang dicacah dengan menggunakan daftar SE96-S.
Kolom (10) s.d kolom (13) : Usaha rumahtangga (URT) Kolom-kolom ini digunakan untuk mencatat usaha dengan tempat tidak tetap/keIiIing yang baru atau terlewat cacah pada waktu listing bulan Desember 1995 / Januari 1996, kecuali sektor Pertanian.
Kolom (10) : Nama pengusaba dan jenis usaba Kolom ini dimaksudkan untuk mencatat seluruh nama anggota rumahtangga (termasuk kepala rumahtangga) yang mempunyai usaha, selain sebagai buruh/karyawan dan juga bukan berusaha pada sektor Pertanian. Selain nama pengusaha, tuliskan juga jenis usahanya , seperti : berdagang bakso keliling, tukang gunting rambut keliling.
Contoh: DULLAH, TUKANG CUKUR RUSMILAH, JAMU GENDONG DEWI, REPARASI JAM Tuliskan nama pengusaha pada kolom ini, satu orang dapat mempunyai usaha Iebih dari satu. Jika satu anggota rumahtangga mempunyai lebih dari satu usaha, maka penulisannya hams pada baris yang terpisah.
Sensus Ekonomi J996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaho Rumohlanggo
22
Anggota rumabtangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumahtangga,
baik yang berada pada waktu pencacahan maupun se~entara tidak ada At)ggota rumahtangga yang . telah bepergian enam bulan atau lebih dan ariggota rumahtangga yang berpergian kurang dari enam bulan tetapi dengan tujuan pindahlakan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga. Kode (11) : Kode sektor Tuliskan kode sektor dari perusahaanlusaha pada kolom (11). Kode sektor us aha dapat dilihat pada
bagian bawah blok IV ini. Kolom (12): Bulan/tabun mulai beroperasi secara komersial
Uraian dan keterangan kolom (12) ini dapat dilihat pada uraian dan keterangan daftar SE96-PKPU blok III kolom (6). Kolom (13): Nomor Urut Responden. Tuliskan nomor urnt responden, yaitu nomor urnt yang dibuat berurutan berdasarkan setiap usaha. Penulisan nomor urut ini tidak merupakan kelanjutan dari nomor urut yang ada di kolom (9). LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DITEMPUH PENCACAH DALAM MENDATANGIBANGUNANSENSUS
Penggunaan bangunan sensus dibedakan atas 3 macam, yaitu: 1. Bangunan tempat tinggal adalah bangunan sensus yang seluruhnya digunakan untuk tempat tinggal. 2. Bangunan untuk usaba adalah bangunan sensus yang seluruhnya digunakan untuk us aha, misalnya toko, pabrik, pasar, dept. store, dsb. 3. Bangunan sensus campuran adalah bangunan sensus yang sebagian digunakan untuk tempat tinggal, sebagian lainnya digunakan untuk usaha. Pada saat pes mendatangi suatu bangunan sensus terlebih dulu ditanyakan, apakah bangunan sensus yang dikunjungi digunakan untuk kegiatan ekonomi. Apabila 'ya' ada 2 kemungkinan yaitu butir 2 (untuk us aha) atau 3 (untuk tempat tinggal dan usaha), apabila 'tidak', bangunan tersebut merupakan tempat tinggal.
Sensus Ekonomi 1996. Bulcu 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
23
1. Bangunan tempat tinggal (tidak digunakan untuk kegiatan ekonomi): Apabila pada bangunan sensus tidak digunakan untuk kegiatan ekonomi, tanyakan apakah ada anggota rumahtangga yang berusaha bukan sebagai buruh. a. Apabila 'ya' (ada ART yang berusaha bukan sebagai buruh), maka tanyakan: 1) Apakah tempat melakukan usahanya terletak pada suatu bangunan -sensus. Bila 'ya' (terletak pada bangunan sensus) dilanjutkan dengan pertanyaan: * Apakah perIengkapan usahanya dipindah-pindahkan. Bila 'ya' (perlengkapan usahanya dipindah-pindahkan), tanyakan: * Apakah pemah di listing. Kalau sudah pemah di listing (sudah tertulis pada daftar SE96-PKPU Blok III), langkah PCS selanjutnya adalah melengkapi Blok III daftar SE96-PKPU. Kalau belum pernah di listing, catat pada Blok IV daftar SE96-PKPU. * Bila perlengkapan usahanya tidak dipindah-pindahkan, maka lanju~kan kunjungan ke bangunan sensus lain. Hal ini dikarenakan us aha tersebut merupakan PNDIPD yang akan ditanyakan di BS dimana usaha tersebut berada. 2). Apabila usaha ini tidak terletak pada bangunan sensus, tanyakan apakah pernah di listing. * Apabila sudah pernah di listing, maka PCS harus melengkapi daftar SE96PKPU Blok III. * Apabila belum pemah di listing, maka catat pada daftar SE96-PKPU Blok IV. b. Apabila tidak ada ART yang berusaha bukan sebagai buruh, maka lanjutkan kunjungan ke bangunan sensus lain. 2. Bangunan sensus digunakan untuk usaha Apabila bangunan sensus tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi, tanyakan apakah seluruh bangunan sensus untuk kegiatan ekonomi barn (bel urn pemah di listing). '" ApabiJa 'ya' (seluruh bangunan sensus digunakan untuk kegiatan ekonomi baru), telusuri lebih lanjut kategori us aha tersebut. Ada 2 perIakuan yaitu: a. Untuk usaha PO selain sektor industri dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang, rnaka tidak perIu dicatat dan lanjutkan perusahaanlusaha lain. b. Untuk usaha PNO, URT dan PD sektor industri dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang, catat di Blok IV.
Sensus Ekonomi /996, Buku 23: Pedoman Penc,!cahan PerusahaanlrtsahaNon Direklori dan Usaha Rumahlangga
24
* Apabila
tidak seluruh bangunan sensus digunakan untuk kegiatan ekonomi baru,
tanyakan apakah merupakan kegiatan ekonomi lama. a.
Apabila 'ya', (seluruh bangunan sensus digunakan untuk kegiatan ekonomi lama), maka langkah selanjutnya adalah melengkapi daftar SE96-PKPU Blek III.
b.
Apabila 'tidak' (tidak seluruh BS digunakan untuk kegiatan ekonomi lama), hal ini berarti ada sebagian merupakan kegiatan ekonomi lama dan sebagian lainnya kegiatan ekonomi baru (dalam bangunan sensus tersebut digunakan lebih dari 1 kegiatan ekonomi). Untuk kegiatan ekonomi yang baru perlakuannya seperti tertera pada butir 2.a dan 2.b. Untuk kegiatan ekonomi yang lama, lengkapi daftar SE96-PKPU Blok III.
3. Bangunan sensus campuran Apabila bangunan sensus tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi dan juga untuk temp at tinggal, tanyakan apakah ada perusahaan/usaha baru (belum pernah di listing).
Apabila pad a BS tersebut juga tempat usaha baru, telusuri lebih lanjut kategori usaha tersebut. Ada 2 perlakuan yaitu: a.
Untuk usaha PO selain sektor industri dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang, maka tidak perlu dicatat.
b.
Untuk usaha PNO, URT dan PO sektor industri dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang, catat di Blok IV.
c.
Oleh karena BS terse but sifatnya campuran (untuk usaha dan juga sebagai tempat tinggal),maka tanyakan kepada ART yang ada sebagaimana tertera pada butir 1.
Apabila pada BS tersebut ada usaha , tanyakan apakah merupakan kegiatan ekonomi lama. Bila 'ya' (kegiatan usaha lama), maka pes melengkapi Blok III daftar SE96PKPU. Bila kegiatan us aha tersebut baru, maka pes mencatat pad a Blok IV daftar SE96·PKPU.
Sensus Ekonomi J996, Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
25
sm LANGKAH-~NGKAH YANG HARUS DITEHPUH PCS MLAtlI1ENDATANGI BANGUNAN SENSUS UNIUK I1ELEHGKAPI ISlAM BLOK III, DAN HENGISI BLOK IU, ])MIAH SE%-PKPU
BAHGUHAH SDISUS
YA
0--+
T1D1lH
TIDAK
CATAT DI BLOK IU
TIDAK
TIDAK
VA
TIDAK
LEHGKAPI ISlA" BLOK III
TIDAK
TIDAK
CATAT DI BLOK IU
*> PD selain Sektor Industri denqan JUMlah Tenaqa KerJa ) 20 oranq Sensus Ekonomi 1996. Bilk" 23: Pedomun PencClculrun Perll.'iUhuun/IIsalra Non Direktori dan Usulra Rumalrlangga
26
PEDOMAN PENGISIAN PERTANYAAN KOR
BAB IV. PEDOMAN PENGISIAN KUESIONER KHUSUS PERTANY AAN KELOMPOK KOR
•
BAD IV PEDOMAN PENGISIAN KUESIONER KHUSUS PERTANYAAN KELOMPOK KOR 4.1 Tata Tertib Pengisian daftar a.
Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam
b.
Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf kapital (balok) serta tidak boleh disingkat, kecuali kata-kata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).
c.
Cara pengisian daftar : 1) Isikan keteranganljawaban pada tempat yang tersedia 2) Isikan keteranganljawaban pada tempat yang disediakan dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia. 3) Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawabannya ke dalam kotak yang tersedia. 4) Pindahkan isian ke kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
Contoh:
Penulisan benar
Penulis_an salah
BIll R1.a
A~6AYWAf'
Nama Pimpinan PerusahaanlPengusaha
11l11fUtr
Blok III R1.b :
Lald-Iaki
-1
Perempuan
-2
iUlJrtAf2.. AM BA~v./AT;
Laki-Iaki
D
Jenis kelamin
Perempuan
Sensus Ekonomi 1996, Buku 23; Pedoman Pencacahan Perllsahaan/usaha Non Direktor; dan Usaha Rumahlangga
27
-1
@
4.2
Pengelompokkan daftar SE96-S02 s.d SE96-S89
Daftar SE96-S02 s.d SE96-S89 terdiri dari :
JENIS PERTANYAAN URAIAN
BLOK
KOR I
Pengenalan Tempat
t/
II
Keterangan Petugas
t/
III
Keterangan Umum
t/
111.1
Keterangan Khusus
t/
IV
Pekerja dan Balas Jasa Pekerja
V.A
Biaya Umum
V.B
Biaya Khusus Selama Sebulan Yang Lalu
~elama
MODUL
t/
Sebulan Yang Lalu
t/ t/
(khusus sektor Konstruksi setabun yang lalu) VI
Penerimaan Selama Sebulan Yang Lalu
t/
(khusus sektor Konstruksi setahun yang lalu) VII
Ringkasan
t/
VIII
Permodalan
t/
Kendala dan Prospek Usaha
t/
IX IX. 1
Bahan Baku dan Pemasaran (Khusus sektor
t/
Industri Keeil dan Kerajinan Rumahtangga) X
Pengesahan Jawaban Responden
XI
Lembar Pembantu (Khusus untuk sektor
t/
Perdagangan)
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Penlsahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
28
t/
4.3. Tata eara pengisian pertanyaan-pertanyaan KOR BLOKI:
PENGENALAN TEMPAT
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas perusahaanlusaha. Identitas perusahaanlusaha
selain diperlukan untuk mengetahui lengkap atau tidaknya pemasukkan kuesioner yang telah diisi pencacah ,juga untuk memudahkan proses pengolahan. Pengisian keterangan dan kode untuk seluruh rincian di blok ini dikutip dari Blok I SE96-PKPU. Rineiao 1: Propinsi Tuliskan nama propinsi dan tuliskan kodenya pada kotak yang tersedia. Rioeian 2: Kabupateo/Kotamadya *) Tuliskan nama kabupaten atau kotamadya dan tuliskan kodenya pada kotak yang tersedia. Rineian 3: Keeamatao Tuliskan nama kecamatan dengan jelas dan benar. Rineian 4: KelurahanlDesa *) Tuliskan nama kelurahan atau des a dengan jelas dan benar. Rineian 5: Daerab
Lingkari kode 1 apabila status daerah adalah perkotaan dan kode 2 apabila pedesaan. Rineian 6: Nomor wilayah peneaeaban
Tuliskan nomor wilayah pencacahan (wilcah) pada tempat yang tersedia. WiJayah pencacahan (wileab) merupakan bagian dari suatu wilayah DesaIKelurahan yang pada
umumnya merupakan daerah kerja seorang pencacah. Wilcah harus mempunyai batas-batas yang jelas, baik batas alam maupun batas buatan yang diperkirakan tidak akan berubah dalam jangka waktu kurang lebih 10 tahun.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23; Pedoman Pellc{lcahan Perusahaanlusaha Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
19
Rincian 7: Kategori wilayah pencacahan Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan kategori wilcah .
a. Wilcah konsentrasi (kode 1) Suatu wilcah di kategorikan sebagai wilcah konsentrasi apabila : 1.
Lebih dari 50 persen bangunan fisik di wilcah tersebut digunakan untuk usaha.
2.
Kurang dari 50 persen bangunan fisik di wilcah terse but digunakan untuk usaha, namun terdapat pusat kegiatan us aha dengan jumlah paling sedikit 50 perusahaan/usaha.
b. Wilcah non konsentrasi (kode 2) Wilcah non konsentrasi adalah wilcah selain wilcah konsentrasi. Penentuan wilcah konsentrasi dan non konsentrasi telah dilakukan oleh BPS berdasarkan laporan dari Kantor Statistik Daerah. Kategori wilcah ini tidak boleh diubah oleh pes.
Rincian 8:
Nomor Kode Sampel (NKS)
Tuliskan nomor kode sampel (NKS) wilcah kemudian pindahkan pada kotak yang tersedia.
Rincian 9:
Nomor wilker
Tuliskan nomor wilker pada kotak yang tersedia.
Wilker adalah bagian dari wilcah terutama untuk daerah-daerah konsentrasi usaha, seperti pusat pertokoan, dengan ketentuan setiap wilker mempunyai batas yang jelas dengan jumlah perusahaanlusaha sekitar 300 buah. Pembagian wilcah menjadi beberapa wilker untuk daerah konsentrasi kegiatan us aha, dimaksudkan untuk memudahkan dan mempercepat waktu pelaksanaan pencacahan serta memudahkan pengalokasian petugas pencacah.
Rincian 10:
Nomor segmen
Tuliskan nomor segmen kemudian pindahkan pada kotak yang tersedia.
Segmen adalah bagian dari suatu wilcah yang mempunyai batas jelas.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 13: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
30
Kriteria segmen
1. Besaran segmen tidak dibatasi oleh jumlah rumah tangga, bangunan fisik, tetapi mengacu pada batas-batas jelas yang terdapat dalam wilcah. 2. Setiap wilcah dibagi habis dalam segmen, satu wilcah dapat terdiri dati satu segmen atau lebih. Rincian 11:
Nomor Urut Usaha
Tuliskan nomor urut usaha pada tempat yang tersedia. Nomor urnt yang ditulis disini mengacu pada nomor urut yang tercantum pada kolom (4) untuk PND dan kolom (12) untuk URT pada daftar SE96-PKPU. Rincian 12:
Nomor urut sam pel (NUS)
Tuliskan nomor umt sampel (NUS) perusahaanlusaha kemudian pindahkan pada kotak yang tersedia. NUS ini diisi oleh PMS Rincian 13:
Nama dan ala mat Perusahaan/usaha
Tuliskan secara lengkap dan jelas nama dan alamat perusahaanlusaha serta Domor teleponnya . Jika kegiatan usaha tersebut tidak memiliki nama PerusahaanlUsaha, maka yang dicatat adalah nama pemilik usaha tersebut. BLOK II :
KETERANGAN PETUGAS
Rincian 1: Nama Petugas
Tuliskan nama petugas Pencacah dan Pengawas pada kolom yang sesuai. Rincian 2: Tanggal pencacahan, pengawasanlpemeriksaan
Isikan tanggal melakukan pencacahan untuk satu responden pada kolom yang tersedia. Tuliskan juga tanggal mulai dan selesainya pengawasan/pemeriksaan isian untuk wilcah yang diperiksa. Rincian 3: Tanda Tangan
Setelah selesai melakukan pencacahan dan pengawasan/pemeriksaan , bubuhkan tanda tangan pencacah dan pengawas.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pel1cacahal1 Perusahaanlusaha Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
31
BLOK III: KETERANGAN UMUM Rincian 1: Nama pimpinan perusahaan/usaha Tuliskan nama pimpinan perusahaanJusaha pada tempat yang tersedia. Rincian 2:
Jenis Kelamin Lingkari salah satu kode jenis kelamin pimpinan perusahaanJusaha dan tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia.
Rincian 3: Umur Umur dituliskan dalam tahun dengan pembulatan ke bawah, atau umur menurut ulang tabun yang terakhir. Perhitungan umur didasarkan pada kalender masehi. Contoh:
Pak Ali, pedagang bakso keliling, berumur 40 tahun 11 bulan, maka ditulis:
Apabila responden (pimpinan perusahaan/usaha) tidak mengetahui umurnya dengan pasti, usahakan mendapatkan keterangan mengenai umumya dengan cara sebagai berikut: a. Minta ditunjukkan surat kelahiran seperti akte kelahiran atau surat kenallahir. b. Mengkonversikan bulan Arab atau lainnya ke bulan Masehi, jika responden hanya mengenal
c.
kalender Arab atau lainnya. Contoh: puasa, lebaran, lebaran haji, maulud nabi. Menghubungkan waktu kelahiran responden dengan tanggal, bulan dan tabun kejadian atau peristiwa penting yang terjadi di Indonesia atau di daerah yang dikenal secara nasional maupun regional. Contoh: gunung meletus, banjir, kebakaran, pemilihan kepala desallurah, pendaratan
Jepang (1942), Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945), Pemilu I (1955), d.
dan pemberontakan G30SIPKI (1965). Membandingkan dengan umur tetangga atau saudara yang diketahui umurnya secara pasti. Perkirakan berapa bulan yang bersangkutan lebih tua atau lebih muda dari responden tersebut.
Senslls Ekonomi /996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Penisahaanlllsaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
32
Rineian 4:
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Lingkari salah satu kode pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan kemudian tuliskan pada kotak yang tersedia.
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah jenjang pendidikan yang pada saat pencacahan telah diselesaikan. Apabila seseorang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi akan tetapi telah lulus ujian akhir dianggap tamat sekolah.
Contob:
Seorang pimpinan perusahaanlusaha yang pemah kuliah tetapi tidak selesai, maka dianggap tamat SMA dan yang dilingkari adalah kode 4.
Rineian 5:
Kegiatan usaha ini dilakukan di: Lingkari salah satu kode jawaban dan pindahkan kode jawaban yang dilingkari tersebut ke kotak yang tersedia.
Kode (1) :
Tempat beratap, perl~ngkapan tidak dipindah-pindab terpisab dengan tempat tinggal Lingkari kode (1) apabila kegiatan usaha dilakukan di tempat yang beratap, dengan perlengkapan usahanya yang tidak dipindah-pindahkan (tetap), akan tetapi dalam melakukan usahanya terpisah dengan tempat tinggal.
Contob :
Toko, kios yang menjual buah-buaban yang berada di k~mplek pertokoan Pasar Senen.
Kode (2): Tempat beratap, perlengkapan tidak dipindah-pindab menyatu dengan tempat tinggal Lingkari kode (2) apabila kegiatan usaha dilakukan pada tempat yang beratap, dengan perlengkapan usahanya yang tidak dipindah-pindahkan (tetap), akan tetapi dalam melakukan aktifitasnya menyatu dengan tempat tinggal.
Contoh :
Suatu bangunan sebagian ditempati oleh rumahtangga dan sebagian bangunan digunakan untuk tokolkios. Antara kios dan rumahtangga pintu keluar masuknya tidak terpisab.
Sensus Ekonomi 1996. Buiru 23: Pedoman Pencacahan Perosahaanlllsaha Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
33
Kode (3): Tempat beratap, perlengkapan dipindah-pindah Lingkari kode (3) apabila kegiatan usaha dilakukan di tempat yang beratap, akan tetapi perlengkapan usahanya dipindah-pindahkan. Contoh:
Usaha dagang sate, sea food yang banya membuka usaha dagangnya pada malam hari dengan tenda, akan tetapi apabila selesai melakukan aktifitasnya, perlengkapan usabanya dibongkar.
Kode (4): Tempat tidak beratap, lokasi tetap Lingkari kode (4) apabila kegiatan usaha ini dilakukan pada tempat yang tidak beratap akan tetapi lokasi tempat melakukan usahanya tetap (tidak berpindah-pindah). Contoh :
Usaha cukur yang melakukan kegiatannya dibawah pohon dan bila selesai perlengkapannya bisa dibawa pUlang. Usaba tambal ban sepeda/sepeda motor yang melayani konsumennya dibawah pohon.
Kode (5): Lokasi tidak tetap/keliling Lingkari kode (5) apabila kegiatan us aha yang dilakukan lokasinya tidak tetap/keliling. Contob:
Usaha bakso keliling, usaha foto keliling.
Yang dimaksud dengan tempat perlengkapan usaha adalah fasilitas penunjang kegiatan usaha seperti meja, almari, tempat penyimpanan barang (box) dan sejenisnya. Rincian 6a:
Apakah mempunyai ijin usaha / SIUP? Lingkari kode (1) apabila usaha tersebut memiliki ijin usahalSIUP, dan kode (2) apabila tidak.
SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) adalah surat ijin untuk melakukan usaha yang dikeluarkan oleh
Departemen Perdagangan atau Kanwil Perdagangan.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
34
Rineian 6b:
Apakab mempunyai ijin usaba dari instansi yang terkait selain SIUP? Lingkari kode (1), apabila usaha tersebut memiliki ijin usaha selain SIUP, dan kode (2) apabila tidak.
Instansi yang terkait adalah lembaga pemerintah yang berkepentingan langsung dengan kegiatan (administrasi) dari usaha yang dikelola atau dibina.
Contob ijin usaba yang dikeluarkan ole instansi yang terkait: a.
SIPD untuk usaha penggalian yang dikeluarkan oleh Pemda.
b.
Ijin Diparda untuk usahajasa rekreasi, akomodasi, hiburan dan kebudayaan, rumah makan.
c.
RitsblaadlStaatblaad dan SK GubemurlBupati . . untuk usaha Lembaga Keuangan.
d.
Untuk usaha Listrik Non PLN apabila kapasitas pembangkitan melebihi 25.000 KVA harus mendapatkan persetujuan dari Menteri Pertambangan dan Energi.
Rineian 7:
Tuliskan seeara rinei kegiatan utama yang dilakukan: Kegiatan utama yang ditulis pada riDeian ini merupakan suatu jenis kegiatan dari berbagai kegiatan usaha. Secara rinei kegiatan utarna dapat dilihat pada blok VI.
Kegiatan utama adalah kegiatan yang mempunyai nilai pendapatan paling besar di antara beberapa jenis kegiatan dalam suatu perusahaanlusaha. . Bila suatu perusahaanlusaha hanya melakukan satu jenis kegiatan maka jenis kegiatan tersebut merupakan jenis kegiatan utama dari perusahaan/usaha.
Penjelasan: BHa administrasilpembukuan dari beberapa jenis us aha menjadi satu/tidak dapat dipisahkan maka hanya satu jenis usaha yang memberikan nilailhasil terbesar yang dicatat. Bila nilai yang diberikan oleh beberapa jenis usaha tersebut sarna, maka penentuan jenis kegiatan herdasarkan volume yang terbanyak. Bila nilai dan volumenya sarna, maka penentuan sebagai kegiatan utama berdasarkan pengakuan
responden.
Sensus Ekonomi 1996, Buku 23,· Pedoman Pencacahan Perusahaanl14saha Non Direklor; dan Usaha Rumahlonggo
35
Contoh:
Suatu us aha toko kelontong, disamping melakukan kegiatan perdagangan juga membuka usaha jasa foto kopi, maka yang ditulis adalah perdagangan eceran barang-
barang kelontong. Usahajasa reparasi elektronik (TV, radio, video, tape, dll) juga melakukan penjualan suku cadang (perlengkapan eletronik). Apabila kegiatan utamanya jasa reparasi, maka yang ditulis pada rincian ini adalah jasa reparasi barang-barang elektronik.
Rincian 8:
Tuliskan 3 (tiga) barang/jasa utama yang dihasilkan/dijual: Tuliskan 3 (tiga) jenis barang/jasa utama yang dihasilkanldijual pada usaha ini.
Vntuk sektor Konstruksi ( SE96-S05) tidak terbatas hanya tiga jenis barang/jasa yang dihasilkanldijual, akan tetapi bisa lebih besar. Sedangkan sektor Listrik Non PLN (SE96-S04) jenis barang/jasa yang dihasilkan/dijual hanya ada 1. Vntuk sektor perdagangan, terlebih dulu mengisi lembar pembantu pada Blok XI.
Contoh:
Suatu us aha industri dalam satu bulan yang lalu menghasilkan 5 buah tas wan ita @ Rp. 25.000,-10 pasang sepatu @Rp. 30.000,- 6 ikat pinggang @ Rp.l0.000,- 4 buah kopor @ Rp. 40.000,-10 pasang sandal @ Rp. 10.000,-. Dalam kasus ini tiga jenis barang utama yang dihasilkan adalab: 1. Sepatu
10 pasang
Rp.300.000,-
2. Kopor
4 buah
Rp. 160.000,-
3. Tas wanita
5 buah
Rp. 125.000,-
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
36
Rincian 9:
Tabun mulai beroperasi I berproduksi secara komersial. Tahun yang dituliskanldiisikan dalam kotak adalah 2 (dua) dijit terakhir dari 4 (empat) dijit tahun.
Contob: a.
Jika suatu kegiatan usaha mulai beroperasi secara komersial tahun 1985, rilaka dituliskan
Gill] b.
Jika tahun mulai beroperasi sebelum tahun 1900 supaya dituliskan :
10101
Tabun mulai beroperasilberproduksi adalah tahun pertama kali perusahaan menghasilkanl memproduksi barang/jasa 'secara komersial (tidak termasuk produksi percobaan). Untuk perusahaan konstruksi yang dimaksud tahun mulai berproduksi adalah tahun mulai kegiatan (early production).
Contob:
Tabun 1982 suatu perusabaan mulai berproduksi, pada tabun 1985 - 1987 perusabaan itu tidak aktif lagi, tetapi tabun 1988 aktif kembali, maka perusabaan tersebut mulai mengbasilkan produksi tetap tabun 1982, kecuali ganti usaha atau ganti nama.
Rincian 10
Jika mulai melakukan operasilproduksi pada tabun 1996, apakab dilakukan pada bulan Oktober? Lingkari kode (1), apabila mulai operasi/produksi bulan Oktober 1996 kemudian tuliskan jumlah hari kerja dan jam kerja pada kotak yang tersedia. Lingkari kode (2), apabila mulai melakukan operasilproduksi bukan pada bulan Oktober 1996 dan pertanyaan langsung ke rincian II.
Rincian 11
Berikan tanda V (cek) pad a bulan-bulan kegiatan yang sesuai selama 12 bulan terakbir (Oktober 1995 - September 1996)
Hitung tanda V (cek) pada tempat yang tersedia kemudian tuliskan pada kotak yang tersedia.
Bulan kerja adalah bulan yang nlana pada usaha tersebut ada kegiatan usaha/kerja walaupun kegiatan usahalkerja tersebut hanya satu hari.
Sensus Ekonomi 1996. BlIku 13; Pedoman Pem:acahan Perilsahaan/lisaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
37
Rincian 12a:
Rata-rata hari kerja setiap bulan
Tuliskan rata-rata banyaknya hari kerja setiap bulan, dan pindahkan rata-rata tersebut pada kotak yang tersedia. Hari kerja adalah hari yang mana pada usaha tersebut paling sedikit ada seseorang melakukan kegiatan bekerja seeara terus menerus paling sedikit satu jam. Rincian 12b:
Rata-rata jam kerja per hari
Tuliskan rata-rata jam kerja perhari, dan pindahkan jawaban tersebut pada kotak yang tersedia. Isian ini maksimal24. Jam kerja adalah jangka waktu yang dinyatakan dalam jam yang digunakan untuk bekerja. Rata-rata jam kerja per hari adalah jumlah jam kerja kegiatan selama sebulan yang lalu dibagi
banyaknya hari kerja dalam satu bulan.
BLOK IV: PEKERJA DAN BALAS JASA PEKERJA Blok ini digunakan untuk meneatat banyaknya pekerja/karyawan dibayar dan tidak
dibayar dirinci menurut pekerja tetap maupun tidak tetap, status pekerja, kelompok umur, dan tingkat pendidikan serta balas jasa perusahaanlusaha kepada pekerjanya. 1. Banyakoya pekerjalkaryawan dibayar dan tidak dibayar (termasuk pengusaha), menu rut kelompok umur: (pada saat pencacahan)
Tuliskan banyaknya pekerja dibayar dan tidak dibayar menurut kelompok umur dirinei menurut jenis kelamin serta jumlah. Kolom (2) : Tuliskan banyaknya pekerja dibayar laki-Iaki yang dirinci menurut kelompok umur serta tuliskan jumlahnya. Kolom (3) : Tuliskan banyaknya pekerja dibayar perempuan yang dirinei menurut kelompok umur serta tuliskan jumlahnya.
Sensus Ekonomi /996, Buku 13: Pedoman Pencacahan Perusahaanlllsaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
38
Pekerja/karyawan dibayar adalah semua pekerja yang biasanya bekerja pada perusahaan/usaha dengan mendapat upah/gaji dan tunjangan lainnya secara tetap dari perusahaan/usaha tersebut, baik berupa uang maupun barang. Kolom (4) : Tuliskan banyaknya pekerja tidak dibayar laki-Iaki yang dirinci menurut kelompok umur serta tuliskan jumlahnya. Kolom (5) : Tuliskan banyaknya pekerja tidak dibayar perempuan yang dirinci menurut kelompok umur serta tuliskan jumlahnya.
Pekerja/karyawan tidak dibayar adalah pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan perusahaanlusaha, tetapi tidak mendapat upahlgaji. Bagi pekerja keluarga yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal yang biasa di perusahaan/usaha.. tidak dihitung sebagai pekerja. Termasuk pekerja training yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal.
Jam kerja normal adalah total jam kerja usaha tersebut dalam satu minggu. 2. 8anyakoya pekerja/karyawan dibayar dan tidak dibayar (termasuk pengusaha), menurut tingkat pendidikan : (pada saat pencacahan) Kolom (2) : Tuliskan banyaknya pekerja dibayar laki-laki yang dirinci menurut tingkat pendidikan serta tuliskan jumlahnya. Kolom (3) : Tuliskan banyaknya pekerja dibayar perempuan yang dirinci menurut tingkat· pendidikan serta tuliskan jumlahnya. Kolom (4) : Tuliskan banyaknya pekerja tidak dibayar laki-laki yang dirinci menurut tingkat pendidikan serta tuliskan jumlahnya. Kolom (5) : Tuliskan banyaknya pekel:ja tidak dibayar perempuan yang dirinci menurut tingkat pendidikan serta tuliskan junllahnya.
Sensus Ekollomi 1996. Buk1l23: Pedoman Pellcacahan Perllsahaanlusaha NOll Direktori dan Usaha Rllmahlangga
39
Tingkat pendidikan diantaranya: a.
Tidak tamat SD adalah mereka yang tidak sekolah dan mereka yang pemah sekolah di sekolah dasar 5/6/7 tahun~ Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong (Pendidikan anak oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru), Sekolah Dasar Keeil, Paket Al - Al 00, tetapi tidak atau belum tamat. Mereka yang tamat Sekolah Dasar 3 tahun atau sederajat dianggap belum tamat.
b.
Tamat SD adalah mereka yang tamat sekolah di sekolah dasar 5/6/7 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong (Pendidikan anak oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru), Sekolah Dasar Keeil, Paket Al - AIOO.
e.
Tamat SMTP adalah mereka yang tamat Sekolah Menengah Pertama, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolali Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama.
d.
Tamat SMTAlDiploma 1111 adalah mereka yang tamat dari Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah MeneI?gah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi PerkapaIan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekol'ah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas, Diploma I atau Diploma II pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma. Program Akta I dan Akta II termasuk dalam jenjang pendidikan program Diploma I atau Diploma II.
Sensus Ekonol1li 1996. Bllklll3: Pedoman Pencac:ahan Perlisalraanilisaha NOll Direklori dan Usaha Rumahlangga
40
e. Sarjana mudal Diploma III adalah mereka yang tarnat Akademi/Diploma 1111 Akta III at au yang telah mendapat~an gelar sarjana muda pada suatu fakultas, misalnya: Akademi Seni Musik Indonesia, Akademi Seni Tari Indonesia, Akademi Bahasa Asing, Akademi Pemerintahan Dalam Negeri. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar sarjana muda maka mereka yang menempuh pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan sebagai tamat SLT A. f.
Sarjana (SI) atau lebih adalah mereka yang tamat program pendidikan sarjana, doktor. diploma IV, Akta IV &
V, Spesialis I &
sarjana~
pasca
II pada suatu
universitas/institut/sekolah tinggi.
3. Banyaknya 'pekerja/karyawan dibayar' menurut status pekerja/karyawan : (pada saat pencacaban) Kolom (2) : Tuliskan banyaknya pekerja dibayar laki-laki yang dibedakan menurut status pekerja (pekerja tetap dan pekerja tidak tetap), serta tuliskan jumlahnya. Kolom (3) : Tuliskan banyaknya pekelja dibayar perempuan yang dibedakan menurut status pekerja (pekerja tetap dan pekerja tidak tetap), serta tuliskan jumlahnya.
Pekerja/karyawan tetap adalah pekeIjaikaryawan yang bekerja pada suatu perusahaanlusaha dengan meneriIna upah/gaji secara tetap~ tidak tergantung pada absensilkehadiran dan biasanya apabila diberhentikan memperoleh pesangon.
Pekerjalkaryawan tidak tetap adalah pekeIja yang bekerja pada perusahaanlllsaha dan hanya menerima upah/gaji berdasarkan pada banyaknya waktu kerja atau volume pekerjaan yang dikerjakan. Pekerja keluarga yang bekerja kurang dari 113 (sepertiga) jam kerja normal yang biasa di perusahaan/usaha, tidak dihitung sebagai pekerja/karyawan.
4. Balas jasa untuk seluruh pekerja, termasuk dalam bentuk barang, selama sebulan yang lalu : (Dalam Rupiah) Yang termasuk komponen balasjasa untuk pekerjalkaryawan adalah Upah/gaji. Upah lembur, hadiah, bonus dan sebagainya.
Sensus £konomi 1996. Bllk1l13: Pedomul1 Pencucalran Perusahaall/lisaha Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
41
Kolom (2) : Tuliskan besamya balas jasa pekerja laki-laki yang dirinci menurut besamya upah/gaji, upah lembur, hadiah, bonus dan sebagainya, serta tuliskanjumlahnya. Kolom (3) : ·Tuliskan besamya balas jasa pekerja perempuan yang dirinci menurut besamya upah/gaji, upah lembur, hadiah, bonus dan sebagainya, serta tuliskan jumlahnya.
Balas jasa untuk pekerja dibedakan menjadi : a.
Upah/gaji Upah/gaji adalah balas jasa perusahaan untuk pekerjalkaryawan, sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan jenisnya dimasukkan dalam upah dan gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan.
b.
Upah lembur, hadiah, bonus dan sebagainya Upah lembur adalah upah yang diberikanJdibayarkan kepada pekerja/karyawan yang bekerja di luar jam kerja biasa.
Hadiah adalah pengeluaran perusahaan/usaha berupa uang dan atau barang yang diberlkan kepada pekerjalkaryawan. Oleh karena pengeluaran untuk hadiah ini sifatnya hanyalah sewaktu-waktu saja, maka pengeluaran selama sebulan untuk hadiah diperoleh dengan menjumlahkan pengeluaran untuk setahun dibagi 12.
Bonus adalah sesuatu yang diberikan perusahaan/usaha kepada pekerja/karyawan dalam bentuk uang atau barang yang biasanya dibayarkan setahun sekali, oleh karenanya untuk mengetahui besamya bonus dalam sebulan terlebih dulu dibagi 12.
BLOK V.
BIAYA SELAMA SEBULAN YANG LALU
Tujuan blok ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis pengeluaran yang berkaitan langsung dengan usaha selama sebulan yang lalu. Biaya-biaya ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu: biaya umum dan biaya khusus.
Sensus Ekonomi /996, Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
42
Biaya umum adalahjenis biaya yang dikeluarkan oleh semuajenis kegiatanlsektor. Biaya khusus adalah jenis biaya yang hanya dikeluarkan oleh jenis kegiatanlsektor yang bersangkutan.
Sebulan yang lalu adalah jangka waktu sebulan yang berakhir sehari sebelum tanggal peneaeahan. Suatu hari terhitung sebagai hari kerja kalau us aha melakukan kegiatan, tanpa memperhatikan lamanya beroperasi. Suatu usaha tetap dikatakan beroperasi kalau kegiatarinya terhenti karena tidak ada pekerjaan. Tetapi kalau dalam bulan yang lalu libur/tutup maka dianggap tidak beroperasi.
A. Biaya Umum Isikan besarnya biaya umum yang dikeluarkan selama sebulan yang lalu dan jumlahkan seluruh biaya umum tersebut pada kolom (2).
Yang menjadi komponen biaya umum diantaranya adalah : biaya bahan bakar dan pelumas, listrik, gas dan air, bahan lainnya, pemeliharaan dan perbaikan keeil barang modal, sewa mesin dan alat perlengkapan, kendaraan, sewa bangunan/konstruksi, dan barang modal lainnya, pekerjaan yang diborongkan kepada pihak lain dan bukan aktifitas pembentukan modal, biaya angkutan/pengiriman, pos dan telekomunikasi, biaya riset dan pengembangan teknologi &
sumber daya manusia, pajak tak langsung, dan biaya-biaya lainnya:. Rincian 1:
Biaya bahan bakar dan pelumas Biaya ini merupakan nilai seluruh pemakaian bahan bakar dan minyak pelumas alat transpor maupun mesin pembangkit tenaga listrik dan sebagainya untuk keperluan perusahaan/usaha selama sebulan yang lalu.
Untuk sektor Pertambangan Rakyat (02), sektor Industri Keeil dan Kerajinan Rumahtangga (03), sektor Listrik Non PLN (04), sektor Konstruksi (05), serta sektor Angkutan, Penggudangan dan Komunikasi (07), besamya biaya bahan bakar dan pelumas dimasukkan kedalam biaya khusus.
Rincian 2:
Biaya Listrik, Gas dan Air
Untuk sektor Pertambangan Rakyat (02), yang perlu dituliskan pada rineian ini hanya biaya untuk Gas dan Air saja karena listrik akan muneul pada biaya khusus.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
43
Untuk sektor Industri Keeil dan Kerajinan Rumahtangga (03), biaya listrik, Gas dan Air
dituliskan secara rinei pada biaya khusus. Untuk sektor Listrik Non PLN (04) dan sektor Konstruksi (05), biaya yang dituliskan pada
rineian ini hanya biaya yang digunakan untuk pemakaian Gas saja, karena Listrik dan Air akan muncul pada biaya khusus. Biaya listrik menlpakan nilai seluruh pemakaian listrik, untuk penerangan, menjalankan mesin,
mencuei dan keperluan lain yang dibeli selama sebulan yang lalu. Gas yang dimaksud disini adalah gas kota yang digunakan untuk bahan bakar selama sebulan yang
lalu. Pemakaian air adalah air yang dibeli dari perusahaan air minumlbadan pengelola air minum
ataupun dari pihak lain. Biaya pemakaian air ini tidak termasuk pengeluaran untUk mengairi sawah, ladang, atau kebun selama sebulan yang lalu. Rineian 3:
Biaya bahan lainnya
Biaya ini merupakan nilai seluruh pemakaian suku eadang, bahan untuk pemeliharaan dan perbaikan keeil barang modal, alat tulis dan keperluan kantor, kemasan dan bahan pembungkus/pengepak, alat-alat kerja yang umur penggunaannya kurang dari satu tahun dan lainnya yang sejenis selama sebulan yang lalu. Alat tulis dan keperluan kantor adalah semua alat tulis dan keperluan kantor yang habis dipakai
seperti kertas, spidol, pensil, tinta, karbon, pita mesin tik, map dan kapur. Bahan Pembungkus adalah segala bahan yang digunakan untuk pembungkus dan pengikat produk
yang dihasilkan/baran~ dagangan yang dijual, seperti daun~ kertas pembungkus, kantong plastik, dan tali. Alat-alat kerja yang umur penggunaannya kurang dari satu tahun, seperti: ember dan ayakan
pasir.
Sensus Ekonomi 1996. Buk" 13: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
44
Rineian 4: Biaya pemeliharaan dan perbaikan keeil barang modal Biaya ini terdiri dari dua jenis, yaitu biaya perbaikan kecil barang modal yang dilakukan oleh perusahaanlusaha ini sendiri (secara rutin) dan perbaikan kecil barang modal yang dilakukan oleh pihak lain. a. Biaya ini merupakan pengeluaran rutin untuk memelihara atau memperbaiki barang modal agar tetap dapat bekerja (berfungsi) seperti biasanya tanpa menambah kapasitas atau umur, dan tidak merubah bentuk barang modal.
Contoh: . 1.
Biaya perbaikan kerusakan dan penggantian suku cadang barang modal yang sudah aus.
2.
Biaya pengecatan bangunan, penggantian genteng atau kaea yang pecah dari bangunan tempat usaha.
b. Biaya untuk pemeliharaan dan perbaikan keeil barang modal yang dilakukan oleh pihak lain ada tiga kemungkinan : 1.
Suku eadang dibeli dan pemasangan dilakukan oleh perusahaanJusaha ini, maka pengeluaran untuk pembelian suku eadang dimasukkan dalam biaya suku cadang (lihat rincian 3).
2.
Kalau suku cadang dibeli oleh perusahaan/usaha sendiri dan pemasangannya dilakukan oleh pihak lain, maka pengeluaran untuk pembelian suku eadang dimasukkan biaya suku cadang, sedangkan biaya pemasangannya dimasukkan dalam biaya pemeliharaan dan perbaikan keeil barang modal.
3.
Kalau pembelian suku cadang dan pemasangannya diIakukan pihak lain dimasukkan dalam biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal.
Contoh :
Biaya perbaikan kerusakan dan penggantian suku eadang barang modal yang sudah aus yang dikerjakan pihak lain.
Rincian 5:
Sewa mesin dan alat perlengkapan, kendaraan, sewa bangunanlkonstruksi, dan barang modallainnya
Biaya sewa mesin dan alat perlengkapan, kendaraan, sewa bangunan/konstruksi, dan barang modal lainnya adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaanJusaha atas penggunaan peralatan/perlengkapan, bangunan/konstruksi dan barang modallainnya milik pihak lain. Apabila
Sensus Ekollomi 1996. BlIlallJ: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rllmahlangga
4S
besamya biaya sewa merupakan biaya sewa untuk setahun, maka untuk mengetahui biaya sewa sebulan dengan membagi 12. Apabila bangunanlkonstruksi digunakan untuk kegiatan usaha
. dan rumahtangga, maka besarnya sewa untuk bangunanlkonstruksi yang ditulis hanya sewa bangunan/konstruksi yang digunakan untuk usaha dan tidak termasuk untuk kegiatan rumahtangga.
Rincian 6: Pekerjaan yang diborongkan kepada pihak lain dan bukan aktifitas pembentukan modal Biaya ini merupakan seluruh biaya yang dibayar oleh perusahaanJusaha kepada pihak lain atau pemborong untuk suatu pekerjaan yang merupakan bagian dari proses produksi/k~giatan dengan perjanjian yang disetujui bersama, dan bukan dalam rangka pembentukan modal tetap. Hubungan antara perusahaanJusaha dengan pemborong adalah bukan hubungan majikan dengan buruh/karyawan.
Contoh: a.
Biaya untuk jasa industri yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan pengolahan yang dilakukan oleh pihak lain dan atau biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan pengangkutan yang dilakukan oleh pihak lain.
b. Biaya untuk jasa pertambangan. c. Biaya untuk jasa perdagangan. seperti komisi dan "fee' dari suatu kontrak. d. Biaya untuk pekerjaan dari proyek yang diborongkan pada kontraktor lain.
Rincian 7: Biaya angkutan/pengiriman, pos dan telekomunikasi Biaya ini merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan atas penggunaan jasa angkutan/pengiriman, pos dan telekomunikasi. seperti : pengiriman suratlpaket, teiepon, telegram dan teleks. Khusus untuk sektor perdagangan, biaya yang ditulis hanya biaya untuk pos dan telekomunikasi.
Rincian 8: Biaya riset dan pengembangan teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Biaya riset dan pengembangan teknologi dan sumber daya manusia adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha yang digunakan untuk kegiatan riset dan pengembangan baik itu mengenai teknologi yang digunakan maupun uotuk pengembangan sumber daya manusia.
Contoh :
Biaya penelitiall, peiatihan penggunaan peralatan bam. kursus .. seminar.
Sensus Ekonomi 1996. Buklll3: Pedomun Pcmcacahan Perusalraalllllsalra Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
46
Rincian 9. Pajak tak langsung Pajak tak langsung adalah pajak yang dikenakan pada konsumen melalui produsen terhadap pembelian barang/jasa, misalnya: pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak bumi dan bangunan, bea masuk dan cukai, pajak ekspor, pajak hiburan, iuran dan retribusi. Apabila besarnya pajak tak Iangsung diketahui daIam setahun, maka untuk mengetahui besamya pajak tak Iangsung dalam sebulan yaitu dengan membagi 12.
Rincian 10. Biaya lainnya Biaya ini merupakan seluruh biaya selain yang tercantum daIam butir I s.d 9 yang dikeluark~ oIeh perusahaan/usaha untuk kelancaran dan menunjang kegiatan usaha ini, seperti: akuntan/konsuItan, asuransi kerugian, promosi/iklan, komisi, biaya bank selain bunga dan sebagainya.
Biaya akuntan/notaris adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha kepada akuntan, seperti: biaya penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan't biaya pemeriksaan pembukuan dan penyusunan Iaporan, biaya pembuatan surat perjanjian dan akte.
Biaya untuk asuransi kerugian adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan/usaha kepada perusahaan asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti : asuransi kebakaran, asuransi kendaraan dan asuransi barang modallainnya selama sebulan yang lalu.
Biaya promosiliklan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha, seperti : pemasangan spanduk, papan reklame.
Biaya bank selain bunga, seperti : biaya transfer uang dan biaya operasional lainnya. SUBJUMLAHA Merupakan penjumlaJ:1an dari seluruh biaya umum yaitu dari rincian A.I s.d A.I O.
BLOK VII. RINGKASAN Blok ini terdiri dari 3 (tiga) kolom yang digunakan untuk mencatat besamya output/omset (penerimaan), biaya (pengeluaran) serta selisih antara output/omset dengan biaya.
Sensus Ekonomi 1996. Bu1a123: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahtangga
47
Kolom (1)
Output/omset/nilai produksi
Disalin dari blok VI (output/omset/nilai produksi utama + output/omset/nilai produksi kegiatan lainnya) barisjumlah A + B. Kolom (2)
Biaya
Disalin dari blok IV rincian 4 (balas jasa seluruh pekerja) baris jumlah [kolom (2) + kolom (3)] + blok V (biaya umum+ biaya khusus) baris jumlah A + B Kolom (3)
Selisih
Merupakan selisih antara kolom (1) dengan kolom (2). BLOK VIII. STRUKTUR MODAL DAN PENGGUNAANNYA Pertanyaan dalam blok ini ditujukan untuk memperoleh keterangan mengenai pennodalan, baik mengenai struktur pemilikan, sumber, maupun penggunaannya. Modal adalah harta yang dikuasai untuk digunakan dalam suatu proses produksi (sebagai suatu
usaha ekonomi) sehingga diharapkan bisa menghasilkan pendapatan. A.
SUMBER MODAL USAHA: Pertanyaan"pada bagian ini mencakup"keterangan mengenai sumber atau asal modal, maupun struktur kepemilikannya.
Rincian 1:
Status kepemilikan
menunjukan kondisi yang sab secara hukum atas pemilikan modal usah~ baik yang berupa modallancar maupun modal tetap. Lingkari kode 1, apabila modal yang digunakan untuk usaha berasal dari milik
sendiri. Lingkari kode 2, apabila modal yang digunakan untuk usaha seluruhnya berasal dari pihak lain (hibahltransfer) yang pada akhirnya akan menjadi milik sendiri. "
"
Lingkari kode 3, apabiia modal yang digunakan untuk usaha sebagian berasal dari
pribadi (pengusaha itu sendiri) d~ sebagian lagi berasal dari pihak lain. Lingkari kode 4, apabila modal yang digunakan untuk usaha seluruhnya berasal dari pihak lain, baik yang berupa pinjaman maupun penyertaan.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan PenlSahaanilisaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
48
Sendiri: merupakan harta milik sendiri tanpa adanya kontribusi/partisipasi dari pihak lain. Hibahltransfer: merupakan pemilikan modal yang berasal dari pemberian pihak lain, dan diberikan secara cuma-cuma tanpa adanya suatu ikatan. Karena bersifat bantuan maka tidak ada kewajiban bagi pihak penerima untuk mengembalikannya.
Pihak lain: merupakan harta milik pihak lain, dimana disini pengusaha tidak mempunyai kontribusi sarna sekali.
Rincian 2:
Jika rincian 1 berkode 3 atau 4 (sebagian atau sepenuhnya berasal dari pihak lain), asal modal: Lingkari kode asal modal yang digunakan perusahaan/usaha Gawaban bisa lebih dari 1). Apabila jawaban lebih dari 1, maka jumlahkan dan pindahkan jawaban ke kotak yang tersedia.
Bank adalah institusi/lembaga yang bergerak dalam bidang keuangan untuk melakukan kegiatan menerima, menyimpan, dan meminjamkan uang. Dalarn hal tertentu untuk kemudahan transaksi uang, bank juga mempunyai kewenangan untuk menerbitkan cek, atau surat berharga.
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi, yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah lembaga keuangan selain Bank dan Koperasi, seperti misalnya pegadaian, sewa-guna usaha (leasing), modal ventura, anjak piutang (factoring), lembaga kredit (perorangan maupun perusahaan) dan sebagainya.
Keluarga adalah pihak-pihak yang masih mempunyai hubungan saudaralfamili, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan secara langsung adalah hubungan sedarah, sedangkan hubungan tidak langsung merupakan pertalian karena adanya perkawinan.
Lainnya adalah pihak lain yang bukan merupakan kegiatan bank, koperasi, LKBB, keluarga.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perllsahaan/usaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
49
Rineian 3: Jika rineian 2 berkode 1 (asal modal dari pinjaman bank), jenis pinjaman utama yang diterima: Lingkari salah satu kode jawaban jenis pinjaman dari bank dan pindahkan kode
jawaban ke kotak yang tersedia. Kredit Kelayakan Usaba (KKU), merupakan kredit yang diberikan berdasarkan kelayakan usaha
dengan nilai pagu sebesar Rp. 50 juta, dan biasanya memerlukan jaminan sebesar 150% dari kredit yang diajukan. Kredit Usaha Keeil (KUK), merupakan kredit yang diberikan kepada perorangan ~tau perusahaan dengan maksimum kredit sebesar Rp. 200 juta. Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) yaitu kredit investasi yang diberikan guna mengembangkan
usaha keeil pedesaan, baik usaha-usaha yang sebelumnya pemah dibantu dengan fasilitas MINIIMIDI, maupun usaha-usaha dari nasabah barn. Kredit Investasi : meneakup berbagai maeam kredit yang dikeluarkan oleh bank untuk kepentingan
investasi, diluar KKU, KUK dan Kupedes. Lainnya yaitu kredit yang digunakan untuk modal kerja, selain yang disebutkan diatas. Contoh : Kredit Koperasi, Kredit ekspor, dan lainnya. Rineian 4: Jika memperoleh hibah ( Rineian 1 kode 2 atau rineian 2 kode 8 dilingkari, sumber modal usaha berasal dari hibah/transfer) berasal dari: Lingkari kode 1, apabila hibahltransfer berasal dari dalam negeri yang dilakukan oleh pemerintah. Lingkari kode 2, apabila hibahltransfer berasal dari dalam negeri yang dilakukan oleh bukan pemerintah. Lingkari kode 3, apabila hibahltransfer berasal dari luar negeri. Dalam Negeri (domestik) berasal dari pihak lain dalam wilayah negara Republik Indonesia baik
perorangan maupun kelompok.
Sensus Ekonomi J996, Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
50
Pemerintab~
adalah lembaga yang Inempunyai kewenangan membuat, mengatur dan menjalankan
sistem administrasi negara, baik ditingkat pusat maupun daerah (pemda).
Bukan Pemerintah adalah lembaga swasta baik perorangan, yayasan, maupun perusahaan milik pemerintah pusatldaerah (BUMN/BUMD).
Luar Negeri berasal dari wilayah negara lain (asing) baik perorangan, yayasan, perusahaan maupun pemerintah.
B.
PENGGUNAAN MODAL USAHA : Pertanyaan pada bagian ini mencakup keterangan mengenai
penggunaan modal usaha untuk
modal lancar dan modal tetap
1.
Komposisi dan mutasi modal tetap yang dikuasai (termasuk perubaban besar barang modal) Nilai barang modal tetap yang dikuasai. meliputi barang modal tetap yang dimiliki termasuk yang berasal dari pihak lain. Penguasaan at as barang modal tetap tersebut digunakan dalanl proses untuk menghasilkan barang/jasa.
Nilai perbaikan besar barang modal tetap adalah penambahanlperombakanl pembaharuan sehingga menalnbah kapasitas/meningkatkan daya kerja at au merubah bentuk serta menambah umur barang modal tersebut. Jumlah pengeIuaran untuk perbaikan barang modal yang nilainya relatif besar. dan sifatnya bukan merupakan perbaikan rutin. Dengan adanya perbaikan besar barang modal akan mempunyai niIai ekononlis dan nilai guna yang lebih tinggi.
Nilai mutasi adalah nilai perubahan yang terjadi atas komposisi/struktur penguasaan barang modal, dibandingkan dengan posisi pada periode sebelumnya. Penambahan dapat dalam bentuk barang modal baru maupun bekas. sedangkan pengurangan terjadi barang nlodal habis mas a gunanya (afkir), dijual atau diberikan pada pihak lain.
Sensus £konomi 1996. BII/w 23: Pedolll'''' I'enc:acahan Perusahaanlll:iaha NOll Direklori dan Usaha Rlllnahiangga
51
k~rena
Nilai saat pencacahan adalah nilai kumulatif atas adanya efek penambahan atau pengurangan nilai barang modal, yang meliputi: a.
Lahan, adalah besarnya lahan yang digunakan untuk usaha.
b.
Bangunanlkonstruksi adalah bangunan/konstruksi yang digunakan untuk usaha, sedangkan apabila bangunan/konstruksi tersebut digunakan untuk rumahtangga ataupun digunakan untuk us aha dan rumahtangga (tercampur) maka nilainya tidak perlu diperkirakan.
c.
Kendaraan adalah alat-alat yang berfungsi untuk mengangkutlmemindahkan barang maupun penumpang, bermotor maupun tidak bermotor yang digunakan untuk usaha. Apabila kendaraan tersebut digunakan un~ usaha dan pribadi, maka nilai kendaraan yang dituliskan disini adalah yang digunakan untuk usaha saja, yaitu dengan membandingkan antara penggunaan untuk pribadi dan untuk usaha. Contoh: usaha ojek sepeda motor. Sepeda motor tersebut digunakan untuk usaha
d. e.
sebesar 80% , dan harga sepeda motor Rp. 3.000.000,00. Maka nilai modal kendaraan 80% x Rp. 3.000.000,00 = Rp. 2.400.000,00 Mesin-mesin adalah peralatan yang digunakan dalam proses produksi, yang digerakan dengan tenaga mekanis secara otomatis maupun semi otomatis. Lainnya adalah barang modal selain yang disebutkan di atas. Bisa berbentuk fisik maupun non-fisik yang digunakan untuk usaha.
f.
Jumlah modal tetap yang dikuasai Merupakan penjumlahan dari komposisi dan mutasi modal tetap yang dikuasai dari a sampai dengan e.
2.
Apakah melakukan penanaman modallinvestasi pada pihak lain? Lingkari kode 1 apabila melakukan penanaman modal/investasi pada pihak lain dan lingkari kode 2 apabila tidak. Apabila kode 2 yang dilingkari (tidak melakukan penanaman modalinvestasi pada pihak lain) pertanyaan langsung dilanjutkan ke Blok IX.
Investasi adalah penanaman modal yang biasanya ditujukan untuk maksud jangka panjang. Penanaman ini dapat dilakukan untuk pengembangan usaha sendiri atau penyertaan pada pihak lain. Maksud dari penanaman modal adalah untuk memperoleh keuntungan, yang penanamannya dapat dalam bentuk uang, modal tetap ataupun pembelian surat-surat berharga.
Sensus Ekonomi /996, Buku 23,' Pedoman Pencacohan Perusahaan/usaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
52
3.
Jenis investasi yang ditanamkan sebagian besar berupa:
Apabila rincian 2 berkode 1 (melakukan penanaman modal/investasi pada pihak lain) Lingkari kode 1, apabila investasi yang ditanamkan berupa investasi finansial, dan kode 2 apabila investasi non finansial. Investasi finansial adalah investasi yang ditanamkan dalam bentuk harta finansial seperti persediaan
uang tunai, simpanan emas, tabungan, pinjaman pada pihak lain, saham, surat berharga lainnya. Investasi non-fmansial adalah investasi yang ditanamkan dalam bentuk harta tetap berujud maupun
tidak berujud. Harta tetap berujud antara lain : bangunan, mesin-mesin, alat angkutan dan sebagainya. Harta tetap tidak berujud antara lain: hak cipta, lisensi, waralaba dan sebagainya. BLOK IX:
KENDAL A DAN PROSPEK USAHA
Blok ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan. perusahaan/usaha jika dibandingkan dengan keadaan setahun yang lalu, serta kendala-kendala yang dialami pengusaha dalam mengendalikan perusahaan/usaha. Prospek perusahaan/usaha juga ditanyakan pada blok ini disamping keterangan tentang keanggotaan koperasi dari perusahaan/usaha, bimbingan dan pelatihan pekerja, dan bapak angkatlkemitraan dan sebagainya. Rineian 1:
Apakah usaha ini sudah beroperasilberproduksi seeara komersial setahuD yang lalu
Lingkari kode 1 apabila usaha ini sudah beroperasilberproduksi secara komersial setahun yang lalu, dan kode 2 apabila usaha ini belum beroperasilberproduksi secara komersial selama setahun yang lalu. Bila kode 2 yang dilingkari pertanyaan langsung ke rincian 5. Yang dimaksud sudah berproduksilberaktifitas setahun yang lalu disini adalah sudah
berproduksi secara komersial dalam periode Oktober 1995 - September 1996.
Sensus Ekonomi 1996. Bulcu 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
53
Contob:
Suatu usaha yang sudah berdiri pada 1 September 1993 dan bam berproduksi secara komersiaI pada 1 Oktober 1995 dianggap berproduksi pada setahun yang laIu.
Rincian 2 :
Bagaimana keadaan usaha ini dibandingkan dengan setahun yang lalu ?
Lingkari salah satu kode jawaban dan pindahkan jawaban terse but pada kotak yang tersedia. Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan usaha selama Oktober 1995 - September 1996 dibandingkan keadaan tahun yang laIu atau Oktober 1994 - September 1995. Jawaban yang diberikan merupakan pandangan subyektif dari respond en mengenai usahanya. Rincian 3 :
Kendala utama yang dialami usaha ini selama setahun yang lalu : Lingkari saIah satu kode, dan tuliskan kode tersebut pada kotak yang tersedia.
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui kendala utama yang diaIami dalam pengelolaan usaha selama Oktober 1995 - September 1996. Yang dimaksud utama adalah yang paling menonjol atau dominan dibandingkan kendala-kendala lain yang ada. Rincian 4.a : Jika rincian 3 berkode 2 (kekurangan modal) , apakah sudah pernah meminjam dari bank?
Rincian ini ditanyakan jika selama periode Oktober 1995 - September 1996 usaha mengalami kendala usaha utama kekurangan modal. Lingkari kode 1 apabila pemah meminjam dari bank dan kode 2 bila belum pemah pinjam dari bank. Rincian 4.b: Jika belum pemah, alasan utama adalah :
Rincian ini ditanyakan apabila rincian 4.a berkode 2 (belum pemah meminjam uang dari bank). Lingkari salah satu kode jawaban dan tuliskan jawaban terse but pada kotak yang tersedia. Apabila kode 3 yang dilingkari (Lainnya) tuliskan alasan utama belum pemah meminjam dari bank. Tidak tabu prosedur adalah kurangnya pengetahuan tentang tatacara peminjaman uang di banIe Tidak ada agunan adalah tidak mempunyai jaminanJagunan seperti; sertifikat rumah, mobil dan
sebagainya yang merupakan salah satu syarat meminjam uang.
SenslIs Ekonomi 1996. BlIku 23; Pedoman Pencocahan Perusahaanlusaha Non Direktori don Usoha Rumohtangga
54
Lainnya adalah alasan belum pernah merninjam di bank karena meminjam di luar bank lebih mudah, prosedur peminjaman uang di bank sulit dan sebagainya.
Rincian 5 a: Apakah usaha ini menjadi anggota koperasi ? Lingkari salah satu kode jawaban dan tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia. Rincian ini bertujuan mengetahui apakah usaha yang dijalankan sampai pada saat pencacahan menjadi anggota koperasi.
Rincian 5 b:
Apakah selama setahun yang lalu usaha ini pernah menerima pelayanan darf koperasi tersebut ? Lingkari salah satu kode jawaban dan tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia.
Yang dirnaksud dalam rincian ini adalah selama periode Oktober 1995 - September 1996 usaha telah berinteraksi dengan koperasi dan menerinla pelayanan dari koperasi misalnya menerima pelayanan penyediaanlpembelian bahan ,baku, pinjaman uang, penyuluhan, pemasaran dan sebagainya.
Rincian 5c:
Jenis pelayanan yang diterima Lingkari kode-kode yang sesuai dengan jenis pelayanan yang diterima oleh perusahaanJusaha ini (kode bisa lebih dari 1). lumlahkan kode yang dilingkari dan tuliskan pada kotak yang tersedia.
Jenis pelayanan yang diterima : Pelayanan
bimbingan/pclatihan/penyuluhan
adalah
pelayanan
berupa
latihan
kerja,
peneranganlpenyuluhanlpengelolaan urn urn dan atas ketrampilan produksi yang diberikan oleh koperasi dilakukan dengan maksud meningkatkan ketrampilan atau kemampuan berusaha yang berhubungan dengan usaha yang dilakukan.
Pelayanan Pemasaran adalah pelayanan yang diberikan koperasi untuk memasarkan barang-barang hasil produksi usaha.
Pelayanan lainnya adalah selain pelayanan yang disebutkan diatas. Catatan : Pertanyaan rincian 5 b dan 5 c tidak terkait dengan rincian 5 a.
Sensus Ekonomi 1996. Bllkll 13: Pedmnan /'t'IIC:ac:ahan Perusa/wan/usaha
55
."·(m IJirekwri clan (:lIa/ra RUlllahlanRKa
Rincian 6 a: Apakah ada pekerja di dalam usaha ini yang pernah mengikuti bimbingan/ pelatihanlpenyuluhan dari pihak lain? Lingkari salah satu kode jawaban dan tuliskan kode jawaban yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia. Apabila kode 2 yang dilingkari pertanyaan langsung ke r.7a. Rincian 6 b: Bimbingan/pelatihan/penyuluhan tersebut diselenggarakan oleh : Lingkari salah satu kode jawaban dan tuliskan kode jawaban yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia. Rincian 6c:
Jenis bimbingan I pelatihan I penyuluhan yang diikuti : Lingkari kode jawaban yang tersedia (dapat lebih dari 1) dan jumlahkan kode jawaban tersebut, serta tuliskan jumlah tersebut pada kotak yang tersedia.
Bimbingan/pelatihan/penyuluhan managerial adalah jenis bimbingan/penyuluhan untuk meningkatkan ketrampilan, pengelolaan usaha secara umum. Bimbingan/pelatihan/penyuluhan ketrampilan/teknik produksi adalah jenis bimbinganl penyuluhan untuk meningkatkan kemampuan/ketrampilan dalam teknik produksi. Bimbingan/penyuluhan pemasaran adalah jenis bimbingan/penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemasaran, seperti cara mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, cara melakukan penjualan dan promosi. Bimbingan/pelatihan/penyuluhan lainnya adalah bimbinganlpelatihan/penyuluhan selain yang disebutkan diatas. Rincian 7a :
Apakah usaha ini menjadi bapak angkat/kemitraan Lingkari salah satu kode jawaban dan tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada
kotak yang tersedia. Bapak angkat adalah orang, perusahaan, koperasi maupun lembaga baik pemerintah maupun swasta yang membantulmembina perusahaanlusaha ekonomi lemah berupa pemasaran, bahan baku, pelatihan, permodalan dan jasa-jasa lain yang memungkinkan usaha tersebut dapat berkembang secara mandiri tanpa balas jasa.
Sensus Ekonomi J996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanillsaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
56
Contoh:
Perusahaan Wingko BABAT merupakan salah satu perusahaan dibawah binaan PT. INDOSAT.
Rincian 7b: Jika ya, fasilitas yang diberikan Rincian ini akan terisi apabila r.7a berkode 1 (menjadi bapak angkatlkemitraan). Lingkari kode jawaban (dapat lebih dari 1) dan jumlahkan kode jawaban tersebut kemudian tuliskan pada kotak yang tersedia. Rincian 8a
Apakab usaba ini mempunyai bapak angkatlkemitraan? Lingkari salah satu kode jawaban dan tuliskan kode jawaban yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia.
Rincian 8b:
Jika ya, fasilitas yang diterima : Rincian ini akan terisi apabila r.8a berkode 1 (mempunyai bapak angkatlkemitraan). Lingkari kode jawaban (dapat lebih dari }) dan jumlahkan kode jawaban tersebut kemudian tuliskan pada kotak yang tersedia.
Rincian 9
Bagaimana perkiraan perkembangan usaba ini pada tabun yang akan datang? Lingkari salah satu kode jawaban dan tuliskan kode jawaban terse but pada kotak yang tersedia.
Rincian lOa: Apakab ada rencana untuk mengembangkan.memperluas usaba ini di masa datang? Lingkari salah satu kode jawaban dan tuliskan kode jawaban yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia. Rincian lOb: Jika ya, alasan utama adalah : Rincian ini akan terisi apabila r.} Oa berkode } ( ada rencana untuk mengembangkanlmemperluas us aha ini). Lingkari salah satu kode jawaban dan tuliskan kode jawaban yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia.
Senslls Ekonomi 1996. Bllku 23: Pedoman Pl!ncacahan Perusahaan/lisaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
57
BLOK X. PENGESAHAN JA WABAN RESPONDEN Blok ini bertujuan untuk mengetahui nama, jabatan dan tanda tangan responden (yang memberi jawaban).
Sensus Ekonomi 1996. Bukul): Pedomun I'en"ucuhun Perusahuan/usaha Non Direktori dan lIsaha Rumahtangga
58
PEDOMAN PENGISIAN PERTANYAAN MODUL BAB V. SEKTORPERTAMBANGANRAKYAT (SE96-S02) VI. SEKTOR INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN RUMAHTANGGA (SE96-S03) VII. SEKTOR LISTRIK NON PLN (SE96-S04) VIII. SEKTOR KONSTRUKSI (SE96-S0S) IX. SEKTOR PERDAGANGAN, RESTORANI RUMAH MAKAN DAN JASA AKOMODASI (SE96-S06) X.
SEKTOR ANGKUTAN, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI (SE96-S07)
XI. SEKTOR LEMBAGA KEUANGAN (SE96-S08) XII. SEKTOR JASA-JASA (SE96-S89)
BABV PERTANYAAN MODUL SEKTOR PERTAMBANGAN RAKYAT (SE96-S02) 5.t. UMUM Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bemilai ekonomis dari dalam kulit bumi., baik dengan cara mekanis maupun dengan' cara manual pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air.
Perusahaan/usaha pertambangan rakyat yang termasuk dalam PND dan URT adalah suatu badan baik secara kelompok maupun perorangan yang melakukan kegiatan penambangan/penggalian secara komersial, dimana badan tersebut tidak mempunyai badan hukum dan atau tidak mempunyai KP/SIPD.
Pertanyaan modul dalam sektor Pertambangan Rakyat (SE96-S02) meliputi Blok III.t Keterangan Khusus, Blok V.B Biaya Khusus, dan Blok VI Penerimaan Selama Sebulan yang Lalu. 5.2. BLOK III.t
KETERANGAN KHUSUS
Blok ini bertujuan untuk mencatat identifikasi perusahaan/usaha yang bersifat khusus yang menyangkut jenis bahan galian yang dihasilkan, alamat lokasi penambangan; jarak dari lokasi penambangan ke lokasi pemasaran, tempat penambangan dan teknik penambangan serta banyaknya, kapasitas dan jumlah jam penggunaan perhari serta bahan gal ian yang diproduksi, dibeli maupun dijual selama sebulan yang lalu. Isikan rincian-rincian tersebut pada kolom-kolom yang tersedia
Rincian t: Alamat lokasi penambangan, jarak dari lokasi pemasaran, tempat penambangan
dan
teknik penambangan,
menurut
tambang/galian yang diusahakan.
Sensus Elconomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaan/llsaha Non Direktori dan Usaha Ruma/llangga
59
jenis
bahan
Kolom (1) :
Isikan nama jenis bahan tambanglgalian yang diusahakan. Jika bahan tambangl galian yang diusahakan lebih dari tiga jenis, maka isikanlah tiga jenis yang utama saja, misalnya : batu apung, pasir dan kerikil.
Untuk kotak yang tersedia akan diisi oleh PMS berupa kode jenis bahan tambang/galian yang dihasilkan dengan memperhatikan KKKP dalam buku pedoman pencacahan atau jenis kegiatan pada Blok VI. 8eberapa contoh bahan tambanglgalian serta tempat ditemukannya adalah sebagai berikut : 1.
Emas/perak; tempat ditemukan : Jawa Barat (Cikotok), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan lain-lain
2.
Batu-batuan; Batu apung; tempat ditemukan : Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Lampung (Kepulauan Krakatau, Pulau Panjang), Nusa Tenggara Barat (Pulau Lombok), dan Jawa Barat (Ciomas, Gunung Kiara Beres, Cicurug, Nagreg).
Datu Kapur; tempat ditemukan : Jawa Barat (Serang, Cibadak, Padalarang, Tasik Malaya, Bayah dan Cirebon), Jawa Tengah (Pulau Nusa Kambangan, Wonosobo, Gunung Kidul), Jawa Timur (Tuban, Gresik, Puger, Malang Selatan, Sumenep, Pantai Selatan dan Utara Madura), Sumatera (Pedalaman Aceh, Prapat, Pulau Nias. Riau, Jambi, Bengkulu, Palembang, Batu Raja, Lampung dan Sumatera Barat), Kalimantan (Sungai Barito, Sungai Kota Waringin, Penganan, Kutai), .Sulawesi (Tanasa, Ujung Pandang, Gorontalo, Pulau Pilang dan Pulau Bintan),
Nusa Tenggara (Pulau
Sumbawa dan Pulau Timor), Maluku (Pulau Bim, Pulau Kesi, Kepulauan Aru dan Pulau Misoal), dan Irian Jaya (Pegunungan Takhiri, Pegunungan Rumphius, Katabam, Pantai Madowi sampai Air Tiba).
Batu Pualam; tempat ditemukan : Dista Aceh (Lho Nga), Sumatera Utara (Pulau Nias), Sumatera Barat (Sijunjung dan Solok), Sumatera Selatan (Lahat), Lampung (Tanjung Kemala. Padang Cermin dan Lampung Selatan), Jawa Barat (Palimanan, Gunung Kromong, Citatah dan Sukabumi), Jawa Tengah (Purwokerto. 8anjar Negara dan Bangus, Klaten), dan Jawa Timur (PangguV Madura dan Besale /Tulung Agung).
Batu Tulis; tempat ditemukan : Sumatera Barat (Alahan Panjang) dan Sumatera Utara (SidikalanglTapanuli).
SenslIs Eleonomi 1996. Bule"l): Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Dlrelelori dan Usaha Rumahlangga
60
Batu Granit; tempat ditemukan : Dista Aceh, Bengkulu, Pulau Bangka, Belitung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Pulau Jawa, Bali (Jembrana, Tabanan,
Gianyar, Karang Asem dan Buleleng), Nusa Tenggara,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya (Jayapura, Fak-Fak, Sorong dan Manokwari).
Dolomit (tempat ditemukan lihat batu kapur). Kalsit (tempat ditemukan lihat batu kapur). Kaolin; menyebar hampir di semua pulau di Indonesia. Obsidian; temp at ditemukan : Jawa Barat ( Gunung Kiara BereslBogor, Gunung Kenang/Cicalengka, Gunung Kiamisffarogong/Garut, Gunung RangkanglBanten), Lampung (Pulau Panjang dan Wai Seputih), Kalimantan Selatan (dekat Sampit), dan Irian Jaya (Pulau Namatote).
Feldspar; tempat ditemukan : Jawa Timur (LodoyolBlitar, Trenggalek, Ponorogo, Jawa Tengah (Banjarnegara), Kalimantan Barat, Sumatera Selatan (Tanjungpanrlan, Wai Pubian), Lampung, dan Maluku (Saparua).
3.
Tanah dan tanah Iiat; Bentonit; tempat ditemukan : Jawa Barat (Karang Nunggal ~an Kawaliffasik Malaya, . Lengkong/Sukabumi, Bojongmanik, Subang, Cianjur Selatan), Jawa Tengah (Sangiran, Sragen, Bandung dan Bedoyo/Boyolali, dan Semarang Selatan), D.1. Yogyakarta (Nanggulan), Jawa Timur (Pacitan, Gunung Megangffrenggalek, Sumber AgunglMalang, Ponorogo dan Tulungagung), Sumatera Utara (Pangkalan Brandan, Kab. Simalungun, Kab. Karo dan sekitarnya, Sumatera Selatan (Muara Tigaffanjung Enim, Tebing Tahi SapilMuara Enim dan Bankoffanjung Enim.
Oker; tempat ditemukan : Pulau Jawa (CiaterlBandung, Talaga WarnalLembang, Kawah KarahalCiawi, CipasunglKuningan, Gunung KepuIPacitan, KampaklKediri, PanggullMadiun dan SonggoritilMalang).
Tanah Liat; tempat ditemukan : Jawa Barat (CiaterlBandung, dan Kawah Wayang/Priangan), Jawa Tengah (Telaga SarilBanyumas dan Jawa Timur (Kawah Ijen, Gua Putri).
Sensus Ekonomi 1996. Bllku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga.
61
4.
Gips; tempat ditemukan : Jawa Barat (SukamenaklSumedang, CikarusakiCirebonl Parung Jaya~
Cilunsak,
Palimanan,
Dimaju~
Lar
Agung/Cibinong),
Jawa
Tengah
(Jatingaleh/Semarang Selatan, Tegal AmbolNgendanglRembang, Wonogiri, Gaplok/Cepu), Jawa Timur (Gresik, Madiun, Ponorogo,Sedayu, Bakul, Sambi, Kawah Ijen, Bojonegoro), Madura (Kalianget, Rubaru, Batu Putih), Sumbawa (Parado-Kaki Gn. Karobakai) dan Sulawesi (Bugis dan Mandai).
5.
Pasir; Pasir urug dan pasir beton; tempat ditemukan menyebar di wilayah Indonesia. Pasir kwarsa; tempat ditemukan : Jawa Barat (Rangkas Bitung, Jampang Kulon, Pelabuhan Ratu, Cibadak, Cibinong, Purwakarta dan Paninggaran), Jawa Tengah (Karang Kobar, Wonosobo, Kebumen, Gombong, Karang Anyar, Beji, Banjar, Relnbang dan Pamotan), Jawa Timur (Ngepon/Jatirogo, Kragan, Banjar Tambakboyo, Tasikarjo, Jagatamu, Awar-awar Tambakboyo, Lamongan dan Gresik), Madura, Pulau Bangka. Pulau Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Utara. Dista
Aceh~
Riau. Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan. Kalimantan Tengah dan Irian Jaya.
6.
Kerikil; tenlpat ditemukan menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
7.
Belerang; temp at ditemukan : Sumatera Utara (Tarutung, Sibangor, Sorik Marapi). Lampung (di daerah Sikacau), Jawa Barat (Gn. Papandayan. Gn. Tangkubanperahu. Gn. Karaha. On. Ceremai, Gn. Putri, Gn. Telaga Bodas, Gn. Sawal). Jawa Tengah (Gn. Dieng, On. Telaga Terns), Jawa Timur (Gn. Ijen, Gn. Arjuna, Gn. Welirang), Sulawesi Utara (Gn. Saputan, Ronosuri dan Tamboan, Gn. Ambang, Gn. Mahawu) dan Maluku (Pulau Damar).
8.
Phospat tempat ditemukan : Jawa Barat (Karawang, Purwakarta, Cibarusah, Gunung Cibodas, Pasir Jambu, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Karangnunggal, Pangandaran, Banjar, dan Gunung KromonglPalimanan), Jawa Tengah (Gombong, SalamanIKedu, Wuryantoro, Baturetno/Surakarta, Ajibarang, JatiIawang/Kroya, Karangbolong/8anyumas, Batupalang, Pemalang/Pekalongan, NgawenlSemarang, Rembang dan Jepara). Jawa Timur (Tuban, Regel/Bojonegoro, Panciran, SedayulSurabaya. PununglPacitan, Lorog/Madiun), Sumatera Timur (Karo), Sulawesi Selatan (Pulau Kakabia) dan Irian Jaya (Ajamaru).
Sensus Ekonumi 1996. /Juku 23: Pedomall Pencacaha" Perllsahaanlusaha NOll Direktori dan Usaha Rumahtall~ma
62
9.
Vodium; tempat ditemukan : Jawa Barat (Seuseupan, Purwakarta), Jawa Tengah Kroya dan Selokaton) dan Jawa Timur (Mindi, Tuban dan Wtudakon/Jombang).
10. Zeolit; tempat ditemukan : Jawa Barat (Nanggung, Bayah, Nagreg dan Cikembar), Jawa Tengah (Bruno, Gunung Muria, Sungai Pemali, Ajibarang dan Bumiayu), Jawa Timur (Pacitan, Sidomulyo, Gunung Beser, Tulung Agung, Trenggalek dan Gunung Kendeng),
0.1. Yogyakarta (Semanu, Playen, Samigaluh dan Nanggulan), Oista Aceh (Lhok Sumawe), Sumatera Utara (Oaerah Tebo), Sumatera Selatan (Baturaja dan Muara Enim), Bengkulu (Krui dan Pegunungan Dumai), Lampung (daerah Danda) , K:alimantan Barat (daerah Sanggau), Kalimantan Tengah (daerah Siberung), Kalimantan Selatan (daerah Martapura), Kalimantan Timur (daerah Tarakan), Sulawesi Tengah (daerah sungai Barupu), Sumba (Sumba Tengah dan Ubruk) dan Maluku (Pulau Burn). Kolom (2): Isikan alamat lokasi penambangan yang dari bahan galian yang sesuai dengan isian pada kolom (1). Kolom (3):
Isikan jarak (dalam km) letak lokasi penambangan yang tertulis dalam kolom (2) ke "tempat pemasaran" pada kotak yang tersedia. Jika bahan tambanglgalian yang diusahakan dipasarkan di sekitar lokasi penambangan, artinya para pembeli mengambil sendiri ke lokasi penambangan, maka jarak yang diisikan adalah 0 (nol) km.
Kolom (4):
Isikan kode "tempat penambangan/penggalian" yang dilakukan, yaitu : - Jika penambangan/penggalian di dataran isikan kode 1, - Jika penambanganlpenggalian di bukitlgunung isikan kode 2, - Jika penambanganlpenggalian di sungai isikan kode 3, - Jika penambanganlpenggalian di pantai/laut isikan kode 4.
Kolom (5):
Isikan kode "teknik penambangan" yang dilakukan untuk bahan tambang/galian yang dihasilkan, yaitu : - Jika teknik penambangan "Tambang Terbuka" isikan Kode 1, - Jika teknik penambangan "Tambang Dalam" isikan kode 2.
Sensus Ekonomi 1996, Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusalra Non Direktor; dan Usaha Rumahtangga
63
Tambang terbuka adalah sistem penambangan endapan bahan galia.n yang dilakukan pada atau dekat permukaan bumi, dimana aktifitas kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar (atmosfir). Beberapa contohjenis bahan galian hasil Htambang terbuka" misalnya; penambangan emas, batu gamping, marmer, granit, kerikil, pasir, tanah Hat dan lain-lain.
Tambang dalam adalah suatu sistim penambangan dimana seluruh kegiatan kerjanya tidak berhubungan langsung dengan udara luar (atmosfir). Beberapa contoh jenis bahan galian hasil "tambang dalam" misalnya; batu bara, mangan, nikel, tembaga, dan lain-lain.
Contoh 5.2.1:
PENGISIAN RINCIAN 1 BLOK 111.1
Ibu Eni mengusahakan penggalian pasir dan batu kapur yang berlokasi di Pantai Pelabuhan Ratu dan di Perbukitan Desa Cikembang Kecamatan Cibadak. Pemasaran hasil penggalian tersebut dilakukan tidak jauh dari lokasi penambangan yang jaraknya diperkirakan sekitar 1 km untuk pasir dan 0,5 km untuk batu kapur. Teknik penambangan untuk kedua jenis bahan galian tersebut dilakukan dengan "tambang terbuka". Berdasarkan informasi tersebut maka contoh pengisian Rincian 1 Blok 111.1 adalah sebagai berikut :
1. Alamat lokasi penambangan. jarak dari lokasi pemasaran. tempat penambangan. dan teknik penambangan
menurut jenis bahan tambang/galian yang diusahakan Jenis Bahan Tambang/Galian [ Kode diisi PMS ] Bila lebih dari 3. isikan 3 jenis yang utama
Alamat Lokasi Penambangan
Jarak dari Lokasi Pemasaran [Km]
(1)
(2)
(3)
.1... .Y~.rJf!.~', ,~t,U, f'.A f lilt-
fAnTAl Ptt,.PdW [Q]JJ@] "1410181 ............. 6Uf::.lT VS"". (.11,1.14101,1 ............. [Q[QJlI] f".e P16.drL I 1 1 1 1 ............. [TI~
Tempat Penambangan Teknik Penambangan (Kode) (Kode) (4)
(5)
~ ~
[[] [I]
0
0
Sensus Ekonomi J996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanillsaha Non Direklori dan Usaha Rumahtangga
64
Rineian 2 :
Banyaknya sto~ awal, produksi, pembelian, penjualan dan stok akhir dari bah an tambang/galian sebulan yang lalu
Kolom (I): Isikanjenis bahan tambanglgalian seperti yang telah terisi pada Rincian 1 kolom (1). Kolom (2):
Isikan satuan standar dari masing-masing bahan tambang/galian yang dihasilkan dengan memperhatikan satuan standar yang sesuai pada Blok VI kolom (2).
Kolom (3) :
Isikan banyaknya stok pada awal bulan atau 30 hari sebelum tanggal pencacahan bagi masing-masing jenis bahan tambang/galian.
Kolom (4) :
Isikan banyaknya produksi dari masing-masing jenis bahan tambanglgalian yang dihasilkan selama sebulan yang lalu.
Kolom (5) :
Isikan banyaknya pembelian yang dilakukan terhadap masing-masing jenis bahan tambanglgalian.
Kolom (6) :
Isikan banyaknya penjualan yang dilakukan terhadap masing-masing jenis tambanglgalian.
Kolom (7) :
Isikan banyaknya stok akhir (stok pada saat pencacahan) untuk masing-masing jenis bahan tambang/galian.
Contoh 5.2.2:
b~an
PENGISIAN RINCIAN 2 BLOK 111.1
Berdasarkan informasi pada contoh 5.2.1 di atas, pertanyaan dilanjutkan oleh pes kepada Ibu Eni sehingga diperoleh infonnasi tentapg banyaknya stok awal, produksi, pembelian, penjualan dan stok akhir, yaitu : sebulan yang lalu Bu Eni hanya mempunyai stok awal untuk batu kapur sebanyak 25 M3 sedang untuk pasir tidak mempunyai stok awal. Produksi us aha penggalian Bu Eni selama sebulan yang lalu mencapai 260 M3 pasir dan 315 M3 batu kapur. Disamping melakukan penggalian pasir dan batu kapur Bu Eni juga melakukan pembelian dari beberapa penggali, yang selama sebulan yang lalu mencapai 40 M3 pasir dan 35 M3 batu kapur. Penjualan untuk masing-masing hasil tambang/galian Bu Eni dilakukan di sekitar lokasi penambangan yang selama sebulan yang lalu mencapai 270 M3 untuk pasir dan 360 M3 untuk batu kapur. Dengan" demikian maka contoh pengisian Rincian 2 Blok 111.1 adalah sebagai berikut :
Sensus Ekonomi 1996, Buku 23: Pedoman Pencacohan Perwahaan/usaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
65
2. Banyaknya slok awal produksi. penjualan dan slok akhir dari bahan lambang/galian selama sebulan yang lalu : Jenis Bahan Galian
Satuan
[ Kode diisi PMS]
Standar
Slok awal
Produksi
Pembelian
Penjualan
Slok akhir
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
40 . .......
.. ~7fJ. ..
... ~ ..
J, . . ....... ~6D .......
",. . .......
M. ........ I"....... 'AC'iP- . I"I~ 8-.64TU .. ~~... . . VAPiJj).: ~~lolll
Itllal
....... .
IIIII
Banyaknya
-
Uo ....... . . .......
;J!1 ........
...~ ...
....... . ........
....... . . .......
. .......
. .......
Rineian 3 :
Banyaknya mesin penggerak dan kapasitasnya serta rata-rata jam penggunaannya per hari
Kolom (2) :
Isikan banyaknya masing-masing mesin penggerak yang dimiliki seperti terse but pada kolom (1), yaitu : mesin penggerak utama, motor listrik dan generator.
Mesin penggerak utama adalah mesin yang membangkitkan. tenaga mekanis tanpa menggunakan tenaga manusia atau hewan. Beberapa contoh mesin penggerak utama adalah : mesin disel, mesin uap, kincir air, kincir angin dan sebagainya. Motor Listrik adaIah motor yang mengubah tenaga listrikmenjadi tenaga mekanis untuk menggerakkan alat produksi. Generator adalah mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Kolom (3) :
Isikan jumlah kapasitas masing-masing jenis mesin penggerak.
Kolom (4) :
Isikan rata-rata jam penggunaan perhari untuk masing-masing mesin penggerak.
Sensus Ekonomi 1996. Bllklll): Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Dlrektor; dan Usaha Rumahlangga
66
Contob 5.2.3 :
PENGISIAN RINCIAN 3 BLOK III.t
Untuk mengangkut hasil bahan galian Bu Eni dari lokasi penambangan ke tempat pemasaran digunakan "Belt Convega" yang digerakkan oleh dua buah mesin diesel dengan kapasitas masingmasing sebesar 10 PK. Penggunaan masing-masing mesin diesel tersebut rata-rata 3 jam per-hari. Untuk keperluan penerangan untuk usaha digunakan generator merek Honda sebanyak dua buah dengan kapasitas masing-masing 5 PK dan setiap harinya digunakan selama 7 jam. Berdasarkan informasi tersebut maka contoh pengisian Rincian 3 Blok III. I adalah sebagai belikut
3. 8anyaknya mesin penggerak dan kapasitasnya serta jumlah jam penggunaannya per hari 8anyaknya [ buah ] (2)
Jenis Mesin Penggerak (1)
a. Mesin penggerak utama r adalah mesin yang membangkitkan tenaga mekanis tanpa menggunakan tenaga manusia atau hewan )
b. Motor Iistrik [ adalah motor yang mengubah tenaga listrik menjadi tenaga me1canis untuk menggerakan alat produksi ]
c. Generator [ adalah mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik )
I 1 K\'.-\ ::: 1 KW = 1.36 PK
Kapasitas
Jumlah Jam Penggunaan Per Hari (4)
(3)
101;1.1
I ~Io I
PK
I 0 131
rn
1-1-1
PK
I -/-
[£0
I J 101
PK
1017 I
= 1000 Watt ]
Sensus £konom; /996. Buk" 13: Pedoman Pencacahan Perllsahaanlusaha "'ion Direklori dan Usaha Rlimahiangga
67
/
5.3.
BLOK V.B.
BfAYA KHUSUS
Biaya khusus adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha yang tidak termasuk dalam biaya umum, seperti untuk penggunaan bahan peledak, bahan penyundut, biaya untuk pemulihan tata lingkungan serta biaya pemakaian energi dan pelumas. Rineian 1 : Biaya penggunaan bahan peledak Isikan besarnya biaya penggunaan bahan peledak (dalam rupiah) selama sebulan yang lalu untuk kegiatan usaha pada kolom (4). Bahan peledak adalah campuran senyawa-senyawa kimia, dapat berupa padat, cair atau campuran antara padat dan cair yang digunakan untuk meledakkan bahan tambang/galian bawah tanah atau bahan tambang yang keras. Jenis-jenis bahan peledak misalnya; nitro glyserin. hight dan low density amonia dynamit, anfo, nitramax, dupan akramit, nillise, permissible explosive (bahan peledak yang didisain khusus untuk tambang bawah tanah), black powder, cardox. lox. dan arox. Rineian 2 :
Biaya penggunaan bahan penyundut
Isikan besamya biaya penggunaan bahan penyundut (dalam rupiah) selama sebulan yang lalu untuk kegiatan usaha pada kolom (4).
Bahan Penyundut adalah sumbu yang digunakan untuk membantu meledakkan bahan peledak. Jenis bahan penyundut ada dua macam; yaitu : safety fuse dan detonating fuse. Rineian 3 :
Biaya pemakaian energi dan pelumas
Isikan banyaknya dan nilai masing-masing jenis energi dan pelumas yang digunakan oleh perusahaanJusaha pertambangan rakyat selama sebulan yang lalu pada kolom (3) dan kolom (4). Yang diisikan pada masing-masing kolom adalah banyaknya dan nilai dari energi yang sudah digunakan selama sebulan yang lalu, tidak termasuk sisa (stok) yang belum digunakan.
Yang dimaksud dengan energi pad a rineian ini meneakup pemakaian bahan bakar dan tenaga Iistrik. Bahan bakar yang ditanyakan adalah segala bahan bakar, baik cair maupun padat yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, penerangan dan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan us aha pertambangan rakyat seperti bensinlpremium, solar, minyak diesel, minyak tanah, kayu bakar, dan sebagainya.
SeI1SII.<;
Ekol1omi 1996. Bilk" 13: Pedoman Pencacahan Perllsahaanillsalra Non Direklori dan Usaha RlIInahlangga
68
Yang dimaksud dengan Iistrik pad a rineian ini adalah baik Iistrik yang dibeli dari PLNlNon PLN maupun listrik yang dibangkitkan sendiri. Banyaknya tenaga Iistrik yang diisikan pada rineian ini adalah tenaga listrik yang digunakan untuk menunjang kegiatan usaha pertambangan rakyat baik untuk penerangan, pembakaran, menjalankan mesin maupun untuk keperluan lain.
Untuk Iistrik yang dibangkitkan sendiri eukup diisi banyakoya saja (Kwh) sedangkan niIainya tidak perlu diisi karena sudah termasuk dalam pengeluaran bah an bakar yang digunakan. Pelumas adalah zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu yang dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Beberapa contoh minyak pelumas adalah SAE 20, SAE 30, SAE 50 dan sebagainya dengan berbagai merk.
Rineian 4 :
Biaya pemulihan/mempertahankan tata lingkungan
Isikan biaya pemulihanlmempertahankan tata lingkungan pada kolom (4).
Pemuliban/mempertahankan tata Iingkungan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan dan daerah yang telah digunakan sebagai tempat penambangan, sehingga kembali seperti kondisi semula.
5.4.
BLOK VI.
OUTPUT/OMSET SELAMA SEBULAN YANG LALU
5.4.1
Jenis Kegiatan Output/omset perusabaan/usaba pertambangan rakyat selama sebulan yang lalu meneakup dua kegiatan pokok, yaitu output/omset yang diperoleh dari hasil produksi bahan tambang/galian dan penerimaan yang diperoleh dari kegiatan lain yang berkaitan dengan usaha pertambangan dan penggalian.
5.4.2 Rineian A :
Output/omset selama sebulan yang lalu
Isikan nilai output/omset (dalam rupiah) dari masing-masing jenis bahan tambang/galian yang diproduksi pada kolom (4) dan sesuaikan tempatnya dengan rincian/barisjenis kegiatan yang tersedia pada kolom (1). Jikajenis bahan tambanglgalian yang dihasilkan batu kapur dan pasir, maka pengisian nitai output/omset pada kolom (4) agar dituliskan sebaris dengan kode [240 1] dan kode [2408] yaitu penggalian batu-batuan dan penggalian pasir.
Sensus Ekonomi J996. Bukll13: Pedoman Pencacahan Perusahaanilisaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
69
Sebagai pengecekan konsistensi jenis kegiatan pada rincian 1 Blok VI, agar dicocokkan dengan isian Blok III Rincian 8, isian Blok III.a Rincian 1 dan isian Blok 111.1 Rincian 2 Yang dimaksud dengan outputlomset selama sebulan yang lalu adalah nilai outputlomset bahan tambanglgalian yang benar-benar dihasilkan selama sebulan yang lalu. Dalam hal ini tidak termasuk stok awal dan bahan tambang/galian yang dibeli dari pihak lain. 5.4.3 Rincian B : Output/omset dari kegiatan lain Isikan besamya nilai penerimaan yang diterima dari kegiatan lain (dalam rupiah) pada kolom (4).
Yang dimaksud dengan outputlomset lain adalah semua outputlomset yang berkaitan dengan usaha diluar penerimaan hasil produksi bahan tambanglgalian. Beberapa contoh jenis penerimaan dari kegiatan lain adalah : - penerimaan dari jasa-jasa pertarnbangan, - keuntungan dari penjualan bahan tarnbang/galian yang dibeli dalam bentuk yang sarna pada saat bahan tarnbang/galian tersebut dijual, - keuntungan dari penjualan barang-barang lain (selain bahan tambang/galian) yang dibeli dalam bentuk yang sarna pada saat barang tersebut dijual, - pendapatan bruto dari menyewakan gedung, mesin-mesin dan lain-lain.
Sebelum kita sampai pada pembahasan cara pengisian masing-masing rincian pada Blok VI, perlu dicermati terlebih dahulu tentang jenis kegiatan dan kode klasifikasi yang terdapat pada usaha pertarnbangan rakyat, sebagai berikut : KODE KLASIFIKASI KEGIATAN PERUSAHAAN ( KKKP)
Kode K1asifikasi Kegiatan Perusahaan (KKKP) untuk Pertambangan Rakyat dapat diuraikan secara rinei sebagai berikut : 23.
240.
SUBSEKTOR BIJIH LOGAM
2326. Pertambangan emaslperak Meliputi usaha persiapan penambangan dan pegambiJan ekstraksi bijih emaslperak. Termasuk kegiatan pembersihan, sortasi dan meninggikan kadar/mutu sampai menjadi emas/ perak batangan yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan bijih emaslperak tersebut. 24.
SUBSEKTOR PENGGALIAN TANAH LlAT, DAN PASIR
PENGGALIAN BATU-BATUAN, TANAH LlAT DAN PASIR
2401. Penggalian batu-batuan
Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan batu mulialbatu permata seperti intan. sapir. giok. kecubung dan sebagainya; batu hiaslbangunan seperti : batu pualam. marmer. granit, andes it, dsb; dan batu bahan industri. seperti: gamping, kalsit kwarsa, dsb. Termasuk kegiatan pembcrsihan, pemotongan, pemecahan. penggosokkan. penghalusan. penghancuran, penyaringan yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha penggalian batu-batuan tsb.
BATU-BATUAN,
Sensus Ekonomi /996. Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
70
Termasuk juga kegiatan pengumpulan. pembersihan. penggilingan. penghaneuran. dan pengolahan cara lain terhadap mineral garam yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan dan penggalian tersebut. seperti: garam padat. garam bcrserabut. garam stalaktit dan garam kristal. Usaha pengolahan yang tidak ada hubungannya dengan ekstraksi dan penggalian dimasukkan dalam golongan 3127 (industri makanan lainnya).
2402. Penggalian tanah dan tanah liat Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan tanah dan tanah Iiat. Kegiatan pembentukan. penghancuran. dan penggilingan tanah Iiat yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha penggalian tanah dan tanah liat dimasukkan dalam golongan ini. Hasil dari penggalian tanah dan tanah Iiat antara lain: tanah uruk. kaolin china clay) ball ealy (fire clay). abu bumi. dan serpih. 2403. Penggalian gips Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan gips. seperti bahan gips dan anhidril. Termasuk kegiatan pembersihan. pemumian. dan penghalusan gips yang tidak dapat dipisahkan seeara administratif dari usaha penggalian gips tersebut.
2405. Penggalian leusit Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan leusit. Termasuk kegiatan pembersihan dan pemisahan leusit yang tidak dapat dipisahkan seeara administratif dari usaha penggalian leusit tersebul.
2604. Pertambangan \'odium Meliputi usaha pesiapan pcnambangan dan pcngarnbilan ekstraksi air tanah yang mengandllng yodium. Termasuk kegiatan distiJasi dan pcmurnian dari ckstraksi mineral tersebut yang tidak dapat dipisahkan sccara administratif dari usaha pertambangan yodium tcrscbul.
2408. Penggalian pasir Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan pasir. Termasuk kegiatan pembersihan. pemisahan dan sortasi. Hasil penggalian pasir tersebut berupa: pasir beton (andesitlbasalt bersih). pasir pasang (sedikit mengandung tanah). pasir uruk (banyak mengandung tanah). dan pasir kwarsa.
2605. Pertambangan potash (kalium karbonat) Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan ekstraksi potash dalam bent uk garam. leldpar dan luesit analeum. Termasuk kegiatan penghancuran dan pembersihan terhadap mineral terse but yang tidak dapal dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan potash tersebut.
2409. Penggalian kerikil Mcliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan kerikil. Termasuk kegiatan pembersihan. peneucian dan pemisahanlsortasi. Hasil dari penggalian kerikil antara lain: batu pasir. bongkah keras dan pasir kerikil.
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN GARAM
PERTAMBANGAN MINERAL. BAHAN KIMIA DAN PUPUK
2603. Pertambangan nitrat Meliputi usaha persiapan penambangan dan pcngambilan ekstraksi mineral nitrat. Tcrl11asllk kegiatan pcmbcrsihan. pemumian. pemecahan. sortasi dan pcngolahan cara lain terhadap mineral nitrat yang tidak dapal dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan nitrnt tcrsebut.
2407. Penggalian yarosit Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan yaros it. Termasuk kegiatan penyaringan. pemumian dan pemisahan yarosit yang tidak dapat dipisahkan seeara administratif dari usaha penggalian yarosit tersebut.
250.
260.
2602. Pertambangan fosfat Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan ekstraksi mineral fosfat. Termasuk kegiatan pemumian. sortasi. penghaneuran dan pembersihan terhadap mineral fosfat yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan fosfat tcrscbut. scperti: fosfat ~alsillrn alam, fosfat kalsium aluminium alam (guano). apatit.
2406. Penggalian mika Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan mika. Termasuk kegiatan pembersihan. pemeeahan. perekatan dan pemisahan mika yang tidak dapat dipisahkan seeara administratif dari usaha penggalian mika tersebut.
SUBSEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN GARAM
SUBSEKTOR PERTAMBANGAN MINERAL. BAHAN KIMIA DAN PUPUK
2601. Pertambangan belerang Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambiJan ekstraksi bijih belerang. Termasuk juga kegiatan penghancuran. pembersihan dan pengolahan cara lain terhadap mineral belerang yang tidak dapat dipisahkan seeara adiministratif dari usaha pertambangan belcrang tersebut. seperti: kristal belerang. lumpur belerang. balokbalok belerang. Pengolahan lanjutan dari mineral tersebut yang tidak ada hUbungannya dcngan kegiatan/usaha penambangan dimasukkan dalam 3511 (industri kimia dasar kecuali pupuk).
2404. Penggalian asbes Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan asbes berbentuk serambut maupun tidak. Termasuk kegiatan pembersihan dan pemisahan asbes yang tidak dapat dipisahkan seeara administratif dari usaha penggalian asbes tersebut. Hasil dari penggalian asbes ini berupa serabut panjang/pendek yang dapat dipintal dan tidak dapat dipintal.
25.
26.
2606. Pertambangan zeolit Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan ziolet. Termasuk kegiatan pembersihan dan pemurnian terhadap mineral tersebut yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan ziolet tersebut.
2500. Pertambangan dan penggalian garam Meliputi usaha persiapan penambangan dan pengambilan garam. serta penguapan air laut di tambaklempang.
Sensus Ekonomi 1996. Buku23: Pedoman Pencacalran Penlsalraanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
71
CONTOH 5.4.1
PENGISIAN BLOK VI
Berdasarkan data pada contoh 5.2.2 (Pengisian Rinci~ 2 Blok 111.1) dapat dicatat kembaIi bahwa kegiatan usaha penggalian Bu Eni selama sebulan yang laIu adalah sebagai berikut : Uraian Penggalian Pasir Penggalian Batu Kapur a. Stok awal 25 M3 b. Produksi 260 M3 315 M3 c. Pembelian 40 M3 35 M3 d. Penjualan 270 M3 360 M3 e. Stok akhir 30 M3 15 M3 Harga pasar penjualan bahan galian selama sebulan yang lalu adalah Rp 15.000,- per M3 untuk pasir dan Rp 20.000,- per M3 untuk batu kapur. Dari penjualan pasir dan batu kapur yang dibeli dalam bentuk yang sarna pada waktu dijual diperoleh keuntungan sebesar Rp 225.000,-. Disarnping kegiatan tersebut di atas Bu Eni juga menerima sewa alat pertambangan yang disewakannya kepada pihak lain sebesar Rp 400.000,- per bulan. Dari informasi yang dikemukakan di atas maka output/omset usaha Bu Eni dapat dihitung sebagai berikut : A. Nilai output/omset produksi bahan tam bang : 1). Pasir 260 x Rp 15.000,2). Batu kapur 315 x Rp 20.000,-
SubjumlahA B. Pendapatan lainnya : 1). Keuntungan dari penjualan pasir dan batu kapur 2). Penerimaan dari penyewaan alat pertarnbangan
Subjumlah B
= Rp 3.900.000,Rp 6.300.000,= Rp 10.200.000,-
=
=Rp =Rp =Rp
225.000,400.000,625.000,-
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaan/llsaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
72
Dengan demikian maka contoh pengisian Blok VI adalah sebagai berikut :
A. OUTPUT / OMSET SEBULAN YANG LALU
Jenis Kegiatan
Satuan
Kode
Nilal [Rupiah]
1. PERTAMBANGAN LOGAM YANG TIDAK MENGANDUNG BESI ---> 2326
Pertambangan emas/perak [2326]
. .... ..... " .............. .
Gram
2. PENGGALIAN BATU - BATUAN , TANAH LlAT DAN PASIR --> 2401,2402,2403,2408,2409 a. Penggalian batu-batuan [2401], [ batu apung , batu kapur , batu pualam, batu tulis, batu gran it, dolomit, kalsit, kaolin, obsidian, feldspar, batu kali, dll ]
6.
M3
;00. 000 I
•
M3
12141 0 121
.........................
c. Penggalian gips [2403] ,
Ton
12 14 10 131
"
h. Penggalian pasir [2408] ,
M3
12141 0 181
... ~: .. ?~~: ..~~.~~..
i. Penggalian kerikil [2409]
M3
12 14 10191
.......... ........ """" ..
Ton
121510101
........... ,,"""" ... ,," ....
Ton
121610111
.. .........................
b. Pertambangan fosfat [2602] ,
M3
1 2 16 10 121
c. Pertambangan yodium [2604] ,
M3
1
2 16 10 14 1
.........................
Ton
1
2 16 10 161
.........................
b. Penggalian tanah dan tanah liat [2402],
3. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN GARAM 2500
--->
4. PERTAMBANGAN MINERAL, BAHAN KIMIA DAN PUPUK ---> 2601,2602,2604,2606 a. Pertambangan belerang [2601] I
d. Pertambangan zeolit [2606],
.......... ............. "
"
-
to.
SUB JUMLAH A
6.!l~.
B. OUTPUT / OMSET DARI KEGIATAN LAIN
JUMLAH
A
+
,"-00, 000 ,-
B
Sensus Ekollomi 1996. Buku23: Pedoman Pencacahan Perusalraanilisalra Non Direklori dan Usaha Rumahtangga
73
O()O, -
SellSlIS Ekonomi 1996. BlIia123; Pedoman Pencacahan Penisahaanlllsaha Non Direktor; dan Usaha Rllmahtangga ;
74
BABVI PERTANYAAN MODUL SEKTOR INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN RUMAHTANGGA (SE96-S03) 6.1
UMUM
Perusahaan/usaha industri pengolahan adalah suatu unit (kesatuan) produksi yang terletak pada suatu tempat tertentu yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke dalam sektor ini adalah perusahaan yang melakukan kegiatan jasa industri.
Jasa Industri Pengolahan adalah kegiatan dari suatu industri yang biasanya melayani keperluan pihak lain. Pada
kegiat~
ini bahan baku disediakan oleh pihak yang menyerahkan pekerjaan,
sedangkan pihak pengolah hanya melaksanakan proses pengolahannya saja, dengan imbalan sejumlah uang sebagai balas jasanya (nilai upah maklon).
Contoh: a.
Penggilingan padi yang hanya melakukan kegiatan mengolah padi/gabah yang disediakan oleh pihak lain dan hasilnya berupa beras tetap milik pihak yang menyediakan padi/gabah. Perusahaan yang mengolah padi/gabah tersebut menerima balas jasa berupa uang atau barang.
b.
Perusahaan/usaha pemotongan hewanlpejagalan yang lebih banyak melayani pemotongan hewan milik pedagang digolongkan sebagai jasa industri pengolahan.
Pertanyaan modul pada sektor industri keeil dan kerajinan rumahtangga adalah: Blok 111.1
: Keterangan khusus
Blok V.B
: Biaya Khusus
Blok VI
: Nilai produksi selama sebulan yang lalu
Blok IX.l
: Bahan baku dan Pemasaran
Senslls £konomi 1996. Buk1l13: Pedoman Pencacahan Perusahaanlllsaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
75
6.2
BLOK III.t:
KETERANGAN KHUSUS
Blok ini bertujuan untuk mencatat identifikasi perusahaanJusaha secara khusus yang menyangkut banyaknya, kapasitas dan rata-rata jam penggunaan alat produksi serta informasi mengenai kantor pusat dan pabrik. Isikan rincian-rincian tersebut pada kolom-~oIom yang tersedia
Rincian 1:
Banyakoya, kapasitas dan rata-rata jam penggunaan mesin penggerak Tuliskan banyaknya, kapasitas dan rata-rata jam penggunaan mesin penggerak, motor listrik dan generator dalam satu hari kerja.
a.
Mesin penggerak utama adalah mesin yang membangkitkan tenaga mekanis tanpa menggunakan tenaga manusia atau hewan. Kincir anginJair yang digunakan untuk menggerakkan mesinJaIat produksi termasuk mesin penggerak utama.
b.
Motor Iistrik adalah motor yang mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanis untuk menggerakkan alat produksi, termasuk disini motor untuk menggerakkan mesin obras, mesin jahit dan sebagainya.
c.
.Generator adalah mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Catatan:
1 KV A = 1 KW = 1,36 PK = 1000 Watt
Rincian 2: Apakab pabriklusaba industri ini mempunyai kantor pus at? Lingkari kode 1 apabila pabrik tersebut mempunyai kantor pusat, dan kode 2 apabila tidak. Apabila kode 2 dilingkari (tidak mempunyai kantor pusat), maka pertanyaan langsung dilanjutkan ke Blok IV.
Kantor Pusat adalah perusahaanJusaha yang mempunyai cabang/perwakilan perusahaan di tempat lain yang secara administratif melakukan pengawasan dan mengkoordinasikan kegiatan seluruh perusahaan cabangnya.
Pabrik adalah tempat berlangsungnya kegiatan pengolahanJproses produksi, yaitu merubah bahan dasarlbaku menjadi barangjadi atau setengahjadi (dari barang yang kurang nilainya menjadi lebih bernilai). Contoh:
PT. Indocement yang berkantor pusat di Jl. Gatot Subroto memiliki pabrik di Cibinong.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Dlreklori dan Usaha Rumahlangga
76
Rineian 3: Apabila rineian 2 kode 1 dilingkari, apakah kantor pusatnya terpisah? Pertanyaan ini akan ditanyakan apabila rineian 2 berkode 1 (memiliki kantor pusat). Lingkari kode 1 apabila kantor pusat yang dipunyai industri terpisah dari pabrik, dan kode 2 apabila kantor pusatnya tidak tepisah (tergabung). Jika kode 2 yang dilingkari (kantor pusat tergabung dengan pabrik) pertanyaan langsung dilanjutkan ke Blok IV.
Kantor pusat yang terpisah dengan pabrik apabila kegiatan pengolahan administrasi dalam rangka melakukan pengawasan, pengkoordinasian dan pengendalian seluruh kegiatan dari pabrik tidak berada dalam satu lokasi dengan tempat pengolahanlproses produksi.
Kantor pusat yang tergabung dengan pabrik apabila kegiatan pengolahan administrasi berada dalam satu lokasi dengan tempat pengolahanltempat melakukan proses produksi.
Rincian 4: ApabiJa rincian 3 kode 1 dilingkari, tuliskan nama dan alamatnya Tuliskan nama dan alamat kantor pusat apabila kantor pusatnya terpisah dari pabrik.
Rineian 5: 8anyaknya tenaga kerja di kantor pusat : ...................................... orang. Tuliskan banyaknya tenaga keIja yang ada di kantor pusat, baik yang dibayar maupun tidak dibayar (termasuk pemilik).
Rincian 6: BiayaIPengeluaran kantor pusat selama sebulan yang lalu Tuliskan besamya biaya/pengeluaran yang dilakukan khusus oleh kantor pusat selama sebulan yang lalu, yang meliputi: pengeluaran untuk tenaga kerja, hiaya administrasi, perawatan, pajak dan iklanlpemasaran serta biaya-biaya lainnya pada tempat yang tersedia. Jumlahkan seluruh biaya-biaya tersebut dan tuliskan pada tempat yang tersedia.
6.3
BLOK V.B. BIAYA KHUSUS Blok ini digunakan untuk meneatat biaya-biaya yang khusus dikeluarkan oleh perusahaan/usaha sektor industri keeil dan kerajinan rumahtangga, meliputi: pemakaian bahan bakar dan pelumas, pemakaian listrik, pemakaian air, bahan baku dan penolong selama sebulan yang lalu.
Sensus Ekonomi 1996. Bulcu 23: Pedoman Pencacahan Perusahaan/usaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
77
Rincian 1: Pemakaian bahan bakar dan pelumas Isikan pada rincian ini banyaknya dan nilai bahan bakar dan pelumas yang digunakan dan habis dipakai dalam rangkaian proses produksi oleh perusahaan/usaha industri selama sebulan yang lalu. Bahan bakar adalah segala bahan, baik cair maupun padat yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha seperti bensin, solar, minyak tanah, kayu, arang dan sebagainya. Gas dari PGN adalah
gas yang diproduksi oleh Perusahaan Gas Negara yang biasanya
didistribusikan ke rumahtanggalindustri melalui suatu jaringan pipa dan biasanya digunakan untuk bahan bakar. Bahan bakar gas selain gas PGN antara lain 02, Gas Helium, Neon dan Argon (C02 bukan bahan bakar tapi bahan baku). Pelumas adalah zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya seperti SAE 20, SAE 30, dan sebagainya. Rincian 2: Pemakaian Iistrik Isikan pemakaian listrik selama sebulan yang lalu sesuai dengan kolom yang tersedia. Banyakoya Iistrik yang diisikan disini adalah listrik yang digunakan untuk penerangan, pembakaran, menjalankan mesin, dan keperluan lain, yang masih berkaitan dengan usaha industri baik yang dibangkitkan sendiri maupun yang dibeli. Untuk listrik yang dibangkitkan sendiri nilainya tidak perlu diperkirakan. Catatan: Cara menghitung perkiraan tenaga listrik yang dibangkitkan sendiri adalah sebagai berikut: Diketahui kekuatan generator 10 Kw.Jam kerja generator rata-rata per hari 7 jam, misalnyajumlah hari kerja generator selama sebulan yang lalu = 30 hari. Perkiraan penggunaan kapasitas generator 80% Perkiraan listrik yang dibangkitkan = 10 Kw x 7 jam x 30 hari x 80% = 1.680 KWH Rincian 3: Pemakaian air Isikan pemakaian air selama sebulan yang lalu pada tempat yang tersedia.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaan/usaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
78
8anyakoya air yang diisikan disini adalah air yang digunakan untuk mencuci mesin, menjalankan mesin, dan keperluan lain yang masih berkaitan dengan usaha industri, baik yang dibeli maupun dari sumber sendiri. Untuk air yang berasal dari sumber sendiri nilainya tidak perlu diperkirakan. Khusus air yang digunakan sebagai bahan baku utama seperti pada industri es, maka banyaknya dan nilai dari air yang digunakan diisikan pada Blok VB, Rincian 4 (bahan baku dan penolong) , bukan pada Blok VB, Rincian 3 ( pemakaian air ).
Rincian 4: Bahan baku dan penolong Isikan di rincian ini jenis, satuan, banyaknya dan nilai pemakaian bahan baku dan penolong yang digunakan dalam proses produksi termasuk bahan mentah atau setengah jadi dan habis dipakai oleh perusahaan/usaha selama sebulan yang lalu dan diurutkan dari jenis bahan baku dan penolong yang mempunyai nilai terbesar ke terkecil. Untukjasa industri yang bahan bakunya berasal dari pihak lain, maka bahan baku yang digunakan tersebut tidak perlu dicatat pada rincian ini.
Semua jenis bahan baku dan penolong yang diisikan adalah semua bahan baku dan penolong yang betul-betul digunakan untuk keperluan usaha industri terpiHh selama sebulan yang lalu. Jika jenis bahan baku melebihi jumlah baris yang disediakan, gabungkan nilai tersebut dan letakkan di baris terakhir. Dalam hal ini satuan dan banyaknya tidak periu diisikan.
Untuk satuan standar, apabila terpaksa menggunakan satuan setempat, maka berikan catatan tentang konversi dari satuan setempat ke satuan standar.
Bahan baku dan penolong adalah segal a bahan mentah atau setengah jadi yang digunakan untuk menghasilkan produksi, dan habis dipakai dalam proses produksi.
Contoh bahan baku dan penolong : a. Industri pembuatan kecap, bahan bakunya adalah kedelai, gula merah, garam, bumbu-bumbuan, dan sebagainya. b. Industri kerajinan rakyat anyam-anyaman, bahan bakunya adalah kuHt bambu dan sebagainya. c. Industri mebel (meja, kursi dan almari), bahan bakunya adalah kayu, pelitur, spirtus dan rotan dan lain sebagainya. d. Industri pembuatan genteng, bahan bakunya adalah tanah liat, pasir atau abu. e. Industri pembuatan kerupuk/rengginang, bahan bakunya adalah tepung tapioka, beras ketan, terigu dan sebagainya.
Sensus £konom; 1996. Buk1l23: Pedoman Pencacahan Perusahaan/llsaha Non Direktor; dan Usaha Rumahtangga
79
6.4
BLOK VI.
NILAI PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU
Tujuan blok ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang nilai barang produksi yang dihasilkan dan nilai produksi dari kegiatan lain selama sebulan yang lalu. Produksi adalah seluruh barang yang dihasilkan oleh suatu usaha industri selama sebulan yang
laIu, baik produksi utama, sampingan maupun ikutan. Termasuk dalam produksi adalah barang yang telah siap untuk dipasarkan dan barang yang masih dalam proses (setengahjadi). Semua barang hasil produksi harns dinilai walaupun belum terjual, sudah terjual tetapi pembayarannya belum lunas, dikonsumsi sendiri, dihadiahkan, dsb. 6.4.Blok VI. A :
NILAI PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU
Nilai produksi yang dicatat pada biok VI.A ini, merupakan nilai barang produksi yang dihasilkan perusahaan/usaha selama sebulan yang lalu. Penulisan kode KKKP pada kolom (2) hanya dituliskan satu kode KKKP saja, yaitu dilihatldisesuaikan denganjenis produksi yang mempunyai nilai terbesar diantara beberapa jenis produksi yang dihasilkan. Khusus UDtuk yang kegiatan utamanya adalah jasa industri, maka nilai balas jasa industri tersebut yang ditulis pada Biok VI.A ini. Apabila kegiatan jasa industri bukan merupakan kegiatan utama, maka nilai jasa industri ditulis pada Biok VI.B. Sedangkan nilai produksi dari kegiatan utamanya dicatat pada Biok VI.A. Contoh:
a. Usaha industri anyam-anyaman dari bambu produksinya antara lain bakuI, besek, tampah. h. Usaha industri tahu/tempe produksinya antara lain tahu, tempe, tempe bungkil /onggok. c. Usaha industri ukir-ukiran dari kayu produksinya antara lain patung; ukiran, list pigura. Kolom (1): Kode Klasifikasi Kegiatan Usaha (KKKP). Kolom (2): Tuliskan kode KKKP yang sesuai dengan produksi utamanya (dilihat dari Blok III
rincian 8 yang nilai produksinya terbesar). Kolom (3): Tuliskan total nilai dari seluruh jenis produksi yang dihasilkan selama sebulan yang
lalu.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
80
BLOK VI.B
NILAI PRODUKSI DARI KEGIATAN LAIN
Tujuan rincian ini adalah untuk memperoleh keterangan mengenai nilai produksi dari kegiatan lain yang masih terkait dengan usaha industri selama sebulan yang lalu.
Termasuk dalam nilai produksi dari kegiatan lain antara lain: 1. Keuntungan yang diperoleh dari barang-barang yang dijual dalam bentuk yang saina seperti waktu dibeli (tanpa mengalami perubahan bentuk) Contoh: Untuk kebutuhan bahan bakar, suatu pabrik pada awal tahun membeli bensin dengan jumlah besar. Karena dirasakan berlebih, pada bulan September, sebagian bensin tersebut kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya. Dari kegiatan tersebut pengusaha mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan bensin.
2. Pendapatan dari kegiatan/sektor lainnya (selain dari kegiatan industri terpilih) yang masih ada kaitannya dengan usaha industri yang bersangkutan. Misalnya: a. Bunga yang diterima dari uang usaha yang didepositokanldipinjamkan adalah pendapatan dari bunga yang diterima dari uang usaha yang didepositokan di bank atau dipinjamkan pada pihak lain.
Contoh: 1. Pendapatan bunga atas deposito uang usaha di banle 2. Pendapatan bunga dari uang yang dipinjamkan ke pengusaha lain. b. Pendapatan dari sewa alatlbangunan milik usaha adalah pendapatan yang diterima dari alatlmesin dan bangunan yang disewakanlkontrakan pada pihak lain.
Contoh :
Sewa mesin dan sewa bangunan.
c. Pendapatan lainnya adalah pendapatan selain rincian diatas yang betul-betul hasil kegiatan usaha dari industri terpilih.
Contoh:
Pendapatan dari foto kopi milik usaha inrlustri kerajinan rumahtangga.
3. Pendapatan dari jasa industri Lihat keterangan halaman 75 butir 6.1
Sensus Ekonomi 1996, Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
81
KKKP SEKTOR INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN RUMAHTANGGA
3.
hcwani mcnjadi minyak kasar (crude oil) yang dapal digunakan scbagai bahan makanan. pembualan margarine dari minyak nabati. pcngolahan Icbih lanjut (pcmurnian. pemllcatan dan pcnghilang.an ball yang tidak dikehcndaki) dari minyak kasar kclapaikclapa sawit mcnjadi minyak gorenglminyak goreng. lainnya. scpcrti: minyak kclapalkelapa sawWiagunglwijen/bunga matahari/ikan. lemak sapi/linggas. sisa industri minyak kasar dari nabati dan hcwani (bungkil. ampas minyak). PCllgolahan minyak ikan/biota pcrairan lainnya yang digunakan untuk bahan farmasi ataupun kosmetik dimasukkan kedalam golungan industri fannasi dan jamu (3522). Kegiatan pengolnhan minyak makan yang tak dapilt dipisahkan dari usaha pertaniannya dimasukan subsektor I I. 12. 13. 17 atau IH.
SEKTOR INOl rSTRI PENGOLAIIAN
3 I. SlIBSEKTOR INDlISTRII\IAKNANAN. MINt/MAN DAN TEl\IBAKAll
31t. INDrSTRI MAKANAN
3 III. Industri pemotongan hewan dan pengawetan daging. Meliputi usaha pemotongan hewan dan pengawclan daging dcngan cara pcngalengan anlara lain pengasapan. pellggaraman. pembekuan. dsb. Termasuk dalam kegiatan pemotongan hewan yaitu kegialan pemcnlangan kulil. penjemuran lulang. pensortiran bulu dan pcmbersihan lemak. Scdangkan kcgiatan pcngawetan daging antara lain sosis daging. kaldu. pasta daging. pemotongan hewan yang dilakukan oleh pcdagang dimasukkan dalam sub sektor 62 (pedagang eberan) dan kegiatan pemotongan hewan yang tidak dapat dipisahkan dalam usaha pcternakannya dimnsukkan dalam subsektor 13 (peternakan).
3116. Industri pcngupasan. pcmbcrsihan dan pcnggilingan padi-padian. biji-bijian. kacang-kac8ngan dan lImbiumbian termasuk pembuatun kopru. Yang tcrmasuk industri ini adalah:
3112. Industri susu dan makanan dari susu. Mdiputi industri pembuatan susu kental. susu bubuk. susu asam dan susu kepala. termasuk lIsaha pengawetannya. seperti pastcurisasi susu; usaha pembuatan makanan yang bahnn utamanya dari susu. seperti: mcntega. rum butter. keju. makanan bayi dan cskrim. Pcmbuatan es krim yang bahan utamanya bukan dari susu dimasukan dalam industri macammncam es (3123). 311l. Industri pcngolahan. pengawctan buah-buahan dan sayuran. Mcliputi lIsaha pcngolahan dah pcngawctan buah-buahan dan sayuran mclalui proses pCllgalengan. pembotolan. pengasinan/ pemanisall. pelumatan. pengcringan dan pengawetall lainnya baik dalam bcntuk kemasan alauplln lidak. seperti: bllah/sayur dalam kaleng. buah/sayur dalam boto\. asinan buah/sayur. manisan buah. selaL sauce. cabe giling. rempah-rempah. kismis. cabc kering. air/sari pekat hunh-bauhan/sayuran. bubuk sari buah-buahan/sayuran. macam-macam acar. 3114. Industri pcngolahan dan pengawetan ikan dan biota pcrairan lainnYIi sepcrti rumput laut. Meliputi usaha pcngolahan. pcngawetan ikan dan biola pcmiran Ininnyu mdalui proses pengalengan. penggaraman/ pengeringan. pengasapan. pcmbekuan. pcmindangan dan pcngawetan lainnya. seperti: ikan/udanglkcrang dalam kalcng. ikun/udang/cumi asin. ikan asap. abon ikan. ikan peda ikan presto. agar-agar bubuklbatang. Kcgiatan pengolahan. pcngawetan ikan dan biota lainnya melalui proses pengalengan. penggaraman/pengcringan. pcngasapan. pcmbekuan pcmindangan dan pengawetan lainnya yang tak dapat dipisahkan dari usaha pcnangkapan/budidaya dimasukkan dalam subsektor pcrikanan laut atau daral. 3115. Industri minyak mllkun dun Icmak dari nabati dan hcwani. Meliputi lIsaha pengolahan bahan2 dari nabati maupun
a.
l1saha penggilingun padi mcnjadi bems. termasuk penyosohan beras. KcgiHtan yang tidak dapat dipisahkan dari usah'l pcrtanian dimasukkan dnlmn subscktor II (pcrtanian tanamilll pangan).
b.
Usaha pcnggilingan dan pClllhcrsihan IlilLli-padhlll lainnya. saperti: jagung. gandlllll dan sh"rglllll I'cgi;uiln penggilingan yang tidak dilPill dipisilhkan d,u'i 1I, .. ha pertaniannya dinlasukan slIhscktor I I
c.
l1saha pengupasan dan pcmhcr,ihilll ""pi Kegiatan pengupasan dan pelllbcrsihan "lIpi yilng tak dapal dipisahkan dari lIsaha perlaniann~ iI dimasukun dalarn subscktor 12. Sedangkan pembllillal1 kupi hubuk dimasukan dalam subgolongan 3122.
d.
us aha pengupasan dan pembcrsilmn hiji-bijian selain kopi sepcrti: coklat. buah pala. lada. hiji mete. kemiri dan panili. Kegiatan yilllg tak dapal dipisnhkill1 dari usaha pertaniaan dimasukkan subsektnr II.
e.
Usaha pcngupasan dan pcmbcrsihan kacang-kacangan scpcrti : kacang tanah. kacang hijau. kacang kedelc. kacang mcrah. dsb. Kcgiatan yang tak dapat dipisahkiUl dari usaha pertaniannya dimasukan suhscktor I I.
f.
Usaha pcngupasan dan pembcrsihan bcrbagai macam umbi-umbian seperti: ubi kayu. ubi jalar. kl!ntang. tales. irut. jahc. lemulawak. kunyil. kapulogo. dsb. Kcgiatan yang tak dapat dipisahkan dari usaha pcrtaniannya dimasukkan subs~ktor I J.
g.
Usaha pcmbuatan kopra. kegiatan pembuatan kopra )'ang tak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya dimasukkan dalam subscktor 12.
h.
Usaha pembuatan tepung tcrigll.
Sensus £IWI/omi 1996. nllku J3: Pedoman Pencacahan Perusahaan/IIsaJl(I NOli Direktori dan Usaha RlImairlangga
82
i.
Usaha pembuatan tepung dari pad i-pad ian. biji-bijian. kacang-kacangan.umbi-umbian. dan sejenisnya melalui proses pcnggilingan. seperti: tepllng beras. tepllng jagung. tepung kaeang hijau. lepung kaeang kedele. tepung gaplek. tepllng kelapa. dsb. Sedangkan pembuatan berbagai maeam tepung melalui proses pensarian (ekstrasi) dimasukan dalam golongan 3121.
karak. gcndar. opak. keripik panl. kcripik bckicot. kcrupuk kulit. ceriping. 3126. Industri bumbu masak dan penyedap makanan. Meliputi lIsaha pembuatan bumbu masak dalam kcadaan sudah diramu atau bclum. baik yang berbentuk bubuk ataupun lainnya, seperti: bumbu gulai. bumbu kare. bubuk merica. bubuk jahe, bubuk jinten. bubuk pala. bubuk cabe. dan bub uk kayu manis dan industri penyedap masakan, baik yang asli. natura ataupun sintesa khemis. seperti: vets in. scrbuk panili. bubuk kaldu daging sapi/ayam.
3117. Indutri makanan dari tepung. kecuali kue basah. Mcliputi usaha pembuatan makaroni. mie. spageti. bihun. so'un. dan sejenisnya. baik dalam bcntuk basah maupun bcntuk kcring dan usaha pembuatan segal a maeam roti. kue kcring dan scjenisnya. Sedangkan pembuatan kue basah dimasukan dalam subgolongan 3127.
3127. Industri makanan lainnya. Meliputi usaha pembuatan maeam-macam makanan sejenis kuc yang relatif yang tidak tahan lama dan pembuatan maeam-maeam makanan yang belum tercakup dalam golong an manapun. Tennasllk juga usaha pembuatan petis dan terusi atuu scjenisnya. dellgan bahan baku utamanya ikan dan udang alauplln bagian-bagiannya. sep..:rti: macam-Illacmn dodol. tape. klepon. martabak. Icmpcr. wajik. nagasari. wingko. onde2. klle basHh lainnya: pcyek teri. peyck udang. garalll batao garam meja. telm Hsin. tclur pindang. gist. baking powder. essence. TBM. VX. bumhu kuc luinnya.
3118. Industri gula dan pengolahan gula. Usaha pcmbualan gula pasir. gula merah. gula lainny" (glucosa. ti'uctosa. I"Closa. maltosa. sacharosa. dan gula slevia). pembualan sirop lermasuk yang lcrgabung dcngan pabrik gula dan pengolahan gula kcdalam bentuk lain gula balu dan h:pung gula). Kcgiatan pembuat8n gula mccah yang (ak dapal dipisahkan dari usaha pertaniannya dimasukkan subscktor 12.
3119. Industri coklat dan kemhang gula. Mcliputi usaha pcngolahan biji coklat mcnjadi bubuk coklat dan usaha pembualan segal a macam kembang gula. Pcngolahan biji coklat yang tak dapm dipisah dari kcgiatun pertaniannya dimasukan kcdalam subgolongan 12 (pcrkcbunan).
3128. Industri makanan tcrnak. unggas. ikan dan hemin lainnya Meliputi usaha pembuatan bcrbagai maeum fUnsum dan konsentralc mukanan ternak. unggas. ikan dan hewan lainnya. Pcngolahan ranslim dnn kounsentrate (dalam bentuk tepung. butirun. pellet) makanun tcrnak. unggas. ikan dan hcwan lainnya yang tak dapt dipisahkan dari usal'" petcmakan atau perikanannya dimasukan kc dalam subsektor 13 dan sllbscktor 17 atau 18.
3121. Industri berbugui macnm pnti sari (ekstraksi) Mcliputi usaha pcmbulllan bcrbugai macam pati mclalui proses pensarian (ckstraksi) seperti: 11Uti kcntang. pati hcngkoung. pati temuluwak. pati jagung (maizena). pati irut dan pati biji mnngga. pati ubi kayu. pati sagu. pati aren. 3122.
Industri pengolahnn teh dan kopi. Meliputi usaha pcngolahnn daun teh menjndi teh. Usaha pengolahan teh yang tidak dapat dipisahkan tersendiri dari usahalkcgiatan pcrkcbuJUlIl dimusllkkan dalum sub scklor 12 dan usaha pcnggorcngan. penggilingan dan pensarian (ckstraksi) kopi menjadi berbagai macam bubuk atau cairan. Penggilingan kopi dim8Sukkan dalmnsub scktor 62 (pcrdagangan cceran).
3123.
Industri es. Mclipllti usaha pcmbuatan es batu/cs hal ok dan es curah. lIsaha pembuutan macam-l11acam es YUIJg. bahnn utmmmyu bllkan duri susu. scperti: es Jilin. es mambo dan cs puter.
3124.
Industri makanan dari kedele dan kacang-kacangan lainnya. MclipUli u!iaha pembuautn kccap. laueo. tampe. oncom. tahu. kripl" tcmpe.kripik lahu. kcripik oneom. pcyek kacang tanah. peyek kacnng kedele/kacallg-kacangan lainnya. scperti: daging sintetis. kacallg asin. kacang telur. kacang sukro. kacang bogor. kacang atom. mete. enting-cnting. llntuk industri taueo dibuat dari kcdele/kacang-kaeangan lainnya yang masih segar. Illaupun dari IH,siI sisa pembuatan tempe yang bahannya scJain dari kcdcle/kaeang-kacangan Ininnya seperti: tempe bongkrck dimasukkan 3127.
3125.
313.
INDllSTRI MINIIMAN
3131. Industri minuman keras. Meliputi industri pcngolahan minulllan yang menggllnak'lI1 bahan baku ulkohol (ethyl alcohol) dengan proses distilling. rectifyng dan blanding. tidak tcrnlasuk residu sulphite dari pabrik pulp. seperti: whisky. brandy. rum. tuak. arak. dan pcncampuran minuman kcras (kecuali anggur dan malt). Industri 81kohol murni dimasukkan dalam golongan 3511. l1saha pembotolan s.tia tanpa melakukan pengolahan minllman dimasukkan dalam subsektor 61. 3132. Industri anggur dan sejcnisnya Mcliputi industri pcngolahan minuman seCHnt fcrmentasi dengan bahan baku unggur. apel. buuh-buahan luin atau nabati lainnya. scperti: bera~. sayuran. duun. batang dan akar (kecuali malt). Usaha pembotolan saja tanpa mclakuk.m usaha pengolahan minuman dimasukkan dalam subscktor 61. 3133. Industri malt dan minuman yang mengandung malt (bir. temulawak. legen. tuak) Meliputi industri pembuatan malt (kecambah barlcy atau cereal lainnya yang dikeringkan) dan minuman keras dari malt. scperti. biro ale. porler. stout. temulawak. dan legen. Usaha pembololan saja tanpa melakukan usaha pengolahan minuman dimasukan dalam suhsektor 61. 3134. Industri minuman ringan (Soft drink ). Meliputi usaha pembuatan minuman yang lidak mcngandllng alkohol seperti. limun. air soda. krim soda. murkisah. air anggur. beras kcncur. uir lebu. dan air aqua/mineral. fanta. teh sosru.
Industri kerupuk dan sejenisnya. Meliputi usaha pembllatnn barbagai macam kcrupllk dan herbagai maeClIll makamm sejenis kcrllpuk. scperti: clllping.
SeltSlI.,· EliOtI()/1It /996. /Juku 23: Pedvlluill PC!/":lI(:aIICIII PerllSUhaalllll.'Ullw .\"on DircklOri dati Usalw RlIm"hIlJllj!j!(/
83
314.
IND1!STRI PENGOLAIfANTEI\IBAKA1: DAN B1IMBII ROKOK
baik yang dilakllklln dcngan tutis. cap maupun kombinasi antara cap dan tutis.
3141. Industri pengeriflgar. dan pengolahan tembakau Meliputi usaha pengeringan daun tembakau dengan pengasapan alau dengan card lain termasuk juga usaha perajangan daun tembakau. Kegialan pengolahan daun tembakau yang tidak dapat dipisahkan tersendiri dari usaha penaniannya dimasukan dalam perkcbunan.
3212.
3142. Industri rokok kretek Meliputi lIsaha pcmbuatan rokok yang mengandung cengkeh (bunga cengkeh. daun cengkch. tangkai cengkeh. dan aroma cengkeh) Usaha pembungkusan rokok tanpa pl!mbuatan rokok, dimasukan subsektor 6 I. 3143. Industri rokok putih Melipuli usaha pcmbuatan rokok putih yang tidak mcngandung komponen cengkeh. usaha pembungkusan rokok putih lanpa melakukan pembuatan rokok dimasukkan subsektor 61 .
b.
Usaha pembuatan bamng untuk keperluan kcsehatan. sepeni: plesler perban/kasa dan pembalut wanita.
c.
Usaha pembuatan karung goni. bagor dan karung lainnya.
3213.
Industri perajutan Meliputi usaha pembuatan bah an pakaian dan pakaian jadi yang dibuat dengan eara rlljut atallpun renda. sepeni : baju hangal.
3214.
Industri pcrmadani (babut) Meliputi usaha pembuatan pcrmadani dan sejenisnya. yang terbllat dari seral. baik serat alam. sintetis maupun serat campuran. baik yang dikerjakan dengan proses tenun. rajut dan an yam an (woven) ataupun dikerjakan tanpa proses anyaman (non woven). Karpet yang terbuat dari bahan-bahan gab us. karet atau plastik dimasukkan dalam golongan 3319 (industri barang lain dari kayu. gabus, sonasi rotan, dan peti mati), 3559 (industri barang-barang lain dari karet untuk keperluan rumah tangga). Kain alas lantai dengan lapisan pennukaan keras dimasukkan dalam golongan 3219 (industri tckstillainnya)
3215.
Industri tali temali Mcliputi uSllha pcmbuatan macmn-maeam lali Jan bar
3144. Industri rokok lainnya (cerutu. klobot. klembak menyan) Meliputi usaha pcmbuatan rokok lainllya. selain rokok kretek ataupun rokok putih. sepeni: cerutu. rokok klembak menyan dan rokok klobotlkawung. 3149. Industri hasillainnya dari tembakau. bumbu rokok dan klobotlkawung. MeJiputi induslri pengolahan tembakau yang produknya belum terliput dalam subgolongan 314 I s.d 3144. sepeni: tembakau bersaus. termasuk pembuatan bumbu rokok. pcmbungkus rokok. sena kclengkapan rokok lainnya. scpeni: kdcmbak menyan. sallec rokok/tcmbakau. uwur. klobot. kawung scrta pcmbuailln Iilter.
Industri barang tekstil jadi. kccunli untuk pakaian. Mcliputi: a. Usaha pembuatan barllng-barang lekslil jadi yang dapat langsung dipakai oleh konsumcn. seperti : kain seHmul. seprei. gordin dan handuk.
32.
SllBSEKTOR INDllSTRI TEKSTIl•• PAKAIAN .'ADI. DAN Kl'UT
321.
INUllSTRI TEKSTII.
3211.
InduSlri peminlalall. penenunan. pengolahan akhir tckstil a. Industri pemintalan. bcnang jahU dan penyempurnaafl benang. . Melipuli usaha pemintalan untuk menjadi benang; pembualan be nang jahit: sena usaha pengelantangan. peneelupan dan penyempurnaan lainnya unluk benang baik serat alam. serat sintetis maupun serat campuran. sepeni: pcmintalan. benang tenun. benang rajut. benang jahit. benang kclantang. sulam kapas.
3216.
Industri Kapuk McJiputi usaha pengolahan kapuk yang bahan bakunya berasal dari pembelian alau berasal dari kcbun scndiri dan dapal dipisahkan dari usaha penaniannya. seperti : kapuk hal us. biji kapuk, industri kapuk lainnya. Usaha pengolahan kapuk yang bah an bakunya hanya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari usaha penaniannya dimasukkan dalam sub sektor 12 (penanian tanaman perkebunan dan tanaman lainnya).
b.
3219.
Industri tekstillainnya Meliputi usaha industri tekstil yang belum/lidak lercakup dalam golongan industri tekstil manapun. sepeni : kain yang dibuat tanpa proses anyaman (non wovcn). benang ban. kain kcmpa berlapis. kain berpcrckat. dan kain penutup lantai dengan pcrmukaan keras.
322.
INDllSTRI PAKAIAN JADI
3221.
Industri pakaian jadi (garmen) dari tekstil. Meliputi usaha pembuatan (konveksi) pakaian jadi dari lekstil. baik kain tcnun maupun kuin rajul dengan eara meotong dan mcnjahit sehingga siap dipakai. sepeni : kemeja. eelana. kcbaya. blus. rok. baju bayi. dan pakaian tari.
c.
Industri pertenunan (kecuali pertenunan karung goni dan karung lainnya). penyempurnaan kain. pencetakan kain. Meliputi usaha pcnenunan. baik yang dibuat dcngan alat gcdogan. alat tcnun bukan mesin (ATOM). alat tenun mesin (ATM). ataupun alat tcnun lainnya sena usaha. usaha pengelantangan. pencelupan dan penyempumaan lainnyu untuk macam-macam kain dan lIsaha pencelakan macam-macam kain baik yang terbuat dari seral alam. simelis maupun eampuran. sepeni: kain tenun mori dari kapas. kain kelantang mori dari kapas. kain eelak salin dari kapas. Industri batik Melipllti usaha pembalikan dengan proses malam (Iii in)
SenslIs Ekonomi 1996. BlIkll 23: Pedomw, I'e"cacahan Perllsahaanlltsalra Non Direktori dan lIsalra RlImalrta"gga
84
3222.
3229.
Industri pakaian jadi (garmen) dari kulit dan sejenisnya. Meliputi usaha pembuatan pakaian jadi siap pakai dari bahan kulit dan kulit buatan. seperti : jakel. mantel. rompi. celana. dan rok.
INDUSTRI KULIT BARANG DAN BAR-\NG DARI KULlT, KEClIALI UNTUK ALAS KAKI.
3231.
Industri pengawetan dan penyamakan kulit Meliputi usaha pengawetan dan penyamakan kulit yang berasal dari hewan besar. hewan kecil. reptil. ikan dan hewan lainnya. baik yang dilakukan dengan pengeringan, penggararnan maupun pengasaman. seperti: kulit sapi. kerbau. kuda. harimau. beruang. kambingldomba. ular. kurakura. biawak. buaya. ikan dan rusa. Penyamakan kulit yang dimasak dengan chrome nabati. sintetis maupun samak minyak menjadi kulit tersamak. seperti: wet blue. crust. sol. vache raam. kulit box. kulit Bludru. kulit gelase dan kulit hiasan. Kegiatan pengawetan penyamakan kulit hewan besar. hewan kecil. reptil. ikan/biota perairan lainnya. dan hewan lainnya yang tidak dapat dipisahkan dari usaha pertenakan atau penangkapan/budi daya dimasukkan dalam sub sektor 13 atau sub sektor 171 sub sektor 18. Industri barang-barang dari kulit dan kulit buatan. kecuali alas kaki dan pakaian. Meliputi usaha pembuatan barang-barang dari kulil dan kulit buatan untuk keperluan pribadi. kcperluan tekniklindustri. keperluan hewan. dan lainnya. seperti: kopor. ransel. las. dompel. kolak rias. sarung senjala. tempat kaca mata dan tali jam. klep. packing lem pickers. kulit pompa. dan sisir kulit pad a mesin (combine leather). ikalleher hewan. tali kekang hewan. pelana hewan. dan sepatu hewan. jok. hiasan dan wayang.
324.
INDUSTRI ALAS KAKI
3241.
Industri alas kaki dari kulit dan kulit buatan. Meliputi usaha pembuatan alas kaki. sepatu olah raga. sepalu keperluan tehnik lapangan/industri dan alas kaki lainnya dari kulit buatan. sepcrti: sepatu. sepatu sandal. sandal. sclop. sepatu sepak bola. scpatu atletik. sepatu tahan kirnia. scpatu tahan panas. sepatu tahan air. dan sepatu kesehatan. Termasuk usaha pembuatan bagian-bagian dari alas kaki tersebut. seperti sol dalam dan penguat depan atau belakang.
3242.
INDUSTRI KA YlJ. BAMBl!, ROTAN. RllMPllT DAN SEJENISNY A.
3311.
Industri penggergajian dan pengolahan kayu.
Industri pakaian jadi lainnya dari tekstil dan kulit Meliputi usaha pembuatan pakaian jadi lainnya dari tekstil dan kulit scrta kulit buatan yang bel urn tercakup dalam golongan terse but diatas. seperti : topi. dasi. sarung tangan. mukena. selendang. kerudung. ikat pinggang dan sapu tangan.
323.
3233
331.
Industri alas kaki selain dari kulit. kulit buatan, plastik. karet dan kayu.
SUB SEKTOR INDUSTRI KA YlJ. BAMBU. ROTAN, RUMPlJT DAN SEJENISNYA, TERMASlJK PERABOT RlIMAH TANGGA.
Industri penggergajian kayu. Meliputi usaha penggergajian kayu gelondongan menjadi balok. kaso (rusuk), reng. papan. dan sebagainya. Termasuk pengawetannya.
b.
Industri moulding dan komponen bahan bangunan. Meliputi usaha pengerjaan kayu untuk bahan bangunan. seperti: dowel moulding. kusen. lis, daun pintu/jendela. rumah prefab. lantai. langit-Iangit. atap. krei dan pengerjaan kayu untuk bahan bangunan lainnya.
c.
Industri kayu lapis. Meliputi usaha pembuatan kayu lapis biasa seperti: kayu lapis tripleks. kayu lapis multipleks. kayu lapis interior. kayu lapis eksterior dan sejenisnya. Termasukjuga kayu lapis konstruksi seperti: kayu lapis cetak beton. kayu lapis tahan air dan sejenisnya.
d.
Industri kayu lapis laminasi. termasuk decorative plywood. Meliputi usaha pembuatan kayu lapis yang dilaminasi seperti: teakwood. rosewood. polyester plywood dan sejenisnya.
e.
Industri kayu lapis alleka inti. Meliputi usaha pcmbuatan kayu lapis aneka inti. seperti: bloks board. particle board. chip board. lamin board dan sejenisnya.
r.
Industri veener. Meliputi usaha pembuatan scrulan pclapis (sliccr) dan sejenisnya.
3312.
Industri peti kemas dari kayu. Meliputi usaha pembuatan segal a macam pcti/kotak dari kayu untuk pengema'ian.
3313.
Industri anyam-anyaman dari rotan. bambu. pandan, rum put, dan sejenisnya. Meliputi usaha pembuatan macam-macam tikar. webbing, lampit. tas. topi. tampah. kukusan. bakul. kipas. tatakan. biJiklgedeg. keset dan sejenisnya dengan bahan utamanya dari rotan. bambu. pan dan. seral. rum put dan sejcnisnya.
3314.
Industri kerajinan ukir-ukiran dari kayu. Meliputi usaha pembuatan macam-macam kcrajinan dan ukir-ukiran dari kayu. seperti: relief. lopeng. patung. wayang. vas bunga. pigura dan kap lampu.
3315.
Industri pengawetan kayu. rotan dan sejenisnya. Meliputi usaha pengawetan barang-barang setengah jadi maupun barang jadi yang terbuat dari kayu. rotan dan sejenisnya. seperti: kayu gelondongan diawetkan dengan perendaman/pengecatan. rotan asalan sudah dicuci/diasap atau dibelerangi.
3319.
Industri barang lain dari kayu, gabus, sortasi rotan. Meliputi usaha pembuatan barang-barang dari kayu. gabus dan sortasi rotan yang belum tercakup dalam golongan 3311 s.d 3314. Barang-barang dari kayu misalnya: alat tenun. lerompah. peti mati. gantungan baju. chopstik. tusuk gigi.
Meliputi usaha pcmbuatan alas kaki dari bahan lainnya yang bclurn tercakup dalam golongan manapun. seperti: sepatu dari kain. kanvas dan sejenisnya. Alas kaki yang terbuat dari kayu dan gabus dimasukkan dalam golongan 3319 (Industri barang lain dari kayu. gabus. sortasi rotan. dan peti mati). 33.
a.
SenslIs Ekonomi 1996. BlIk1l23: Pedoman Pencacahan Perusahaanillsaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
85
sempoa (alat hitung). penggaris. dan papan tulis. Barangbarang dari gabus misalnya: sumbat. piringan, cincin. pelapis. pelampung dan lainnya. Barang-barang dari sortasi rotan dalam bentuk rotan batangan. kulit. dan hati misalnya: vas bunga. kcranjang buah. dan keranjang bunga.
d.
Industri kertas tissue. Melipuli usaha pembuatan kertas rumah tangga (towelling stock. napkins stock. facial tissue. toilet tissue. lens tissue). kertas kapas. kertas sigaret dan cork tipping paper.
332.
INDlJSTRI PERABOT DAN KELENGKAPAN RUMAHTANGGA SERTA ALAT DAPUR DARI KA VlI. BAM BU. DAN ROTAN.
e.
Industri kertas lainnya. Meliputi usaha pembualan kertas selain pada a sid d.
3321.
Industri perabot dan kelengkapan rumahtangga dari kayu. bam bu. dan rotan. Meliputi usaha pembuatan perabot dan kelengapan rumahtangga dari kayu. bambu dan rotan. seperti: meja. kursi. bangku. tempat tidur. lemari. rake kabinet. kotaklpeti. penyekat ruangan. alat-alat kc~ja (gosokan plesteran, palu. alat serut kayu). gagang. pegangan perkakas. tangga dari kayu dan sejenisnya.
3322.
Industri alat-alat dapur dari kayu. bambu dan rotan. Meliputi usaha pembuatan alat-alat dapur yang bahan utamanya kayu. bambu dan rotan seperti: rak piring. rak bambu masak. parutan. alu. lesung. cobek dan sejcnisnya.
3323.
Industri perabot dan kelengkapan rumahtsngga seisin kode 3321 dan 3322. Meliputi usaha pembuatan perabot dan kelengkapan rumahtangga yang bahan utamanya bukan bambu. kayu. rotan. logam. plastik dan bukan barang imitasi. Contohnya: kasur. bantal dan guling dari kapuk dan sejenisnya.
3412.
Indusri kemasan dan kotak dari kertas dan karton. Meliputi usaha pembuatan segal a macam kemasan dan kotak dari kertaslkarton yang digunakan untuk pembungkusl pengepakan. termasuk juga pembuatan kolak untuk rokok dan barang-barang lainnya.
3419.
Industri barang dari kertas karton yang tidak termasuk dalam golongan mana pun. Meliputi usaha pembuatan barang dari kertas dan karton yang belum tercakup dalam golongan lain. Termasuk disini pengerjaan kertas dan karton dengan segala cara. seperti: coating. glazing. gumming. laminating. pembuatan kertas karbon dan kcrtas stensil sheet. Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak. seprti: amplop. kcrtas toilet dinner ware dari kertas dan sejenisnya. Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak dimasukkan dalam 3420.
342.
INDUSTRI PERCETAKAN DAN PENERBITAN.
3420.
Industri percetakan dan penerbitan. Meliputi segal a macam usaha percetakan. baik secara stcnsil. otTset maupun lithografi. seperti: surat kabar. majalah. buku dan sejenisnya, blanko faktur. nota kwitansi. formulir dan sejenisnya; hasil cetakan. sepcrti: kartu undangan. kartu nama. memo. agenda! kalender. etiket. kertaslamplop bercetak dan barang cetakan lainnya. Termasuk juga usaha penjiJidan buku dan penerbitan hasillbar
34.
SUB SEKTOR INDl1STRI KERTAS DAN BARANG DARI KERTAS. PERCETAKAN DAN PENERBITAN.
341
INDUSTRI KERTAS. BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNVA.
3411.
Industri bubur kertas (pulp). kertas dan karton/paper board. a. Industri bubur kertas (pulp). Meliputi usaha pembuatan bubur kcrtas dengan bahan dari kayu atau scrat lainnya dan atau kertas bckas.
35.
SllBSEKTOR INDlJSTRI KIMIA DAN BARANGBARANG DARI BAHAN KIMIA. !\-IINVAK BlIMI. BATUBARA. KARET. DAN PLASTIK.
351.
INDUSTRI BAHAN KIMIA INDlISTRI.
b.
3511.
Industri kimia dasar kecuali pupuk.
c.
Industri kertas budaya. Meliputi usaha pembuatan kertas koran. kertas tulis dan cetak. kertas berharga (bandrol). bank notes. cheque paper. security paper. watermark paper. materai), kertas khusus (cardiopan. kertas litmus. metalic paper), acide proof paper. kertas pola. kertas tersalud. kertas celopan dan lainnya. Pengerjaan kertas dengan melapisi dengan segal a cara. seperti: coating. glazing. gumming. dan laminating serta pembuatan kertas karbon dan stcnsil dimasukkan dalam sub golongan 3490. Pembuatan kertas fotografi dimasukkan dalam subgolongan 3529. Pembualan kertas pcnggosok (abrasive paper) dimasukan dalam subgolongan 3699. Industri Kertas Industri. Metiputi usaha pembuatan kertas konslruksi (kertas isolasi. condensor. rooting board. building board. dan lain-lain). kertas bungkus dan pengepakan (kraftliner. medium liner/corrugating medium. ribbed kraft paper/ kertas payung. kraft paper). board (post card karthotek. kertas londen. bristol. straw board. ship board. duplex. triplex. multiplex).
a.
Industri kimia dasar anorganik khlor dan alkali. Meliputi usaha industri kimia dasar yang menghasilkan bahan kimia khlor dan alkali. seperti: soda kostik. soda abu. natrium khlorida, kalium hidroksida. kalium karbonat. kalium khlorida. dan senyawa khlor lainny. Termasukjuga usaha yang menghasilkan logam alkali. sepcrti: lithium. natrium dan kalium. serta senyawa alkali lainnya.
b.
Industri kimia dasar anorganik. gas industri. Meliputi us aha industri kimia dasar yang menghasilkan bahan kimia gas industri. seperti: zat asam. zallemas. zat asam arang. amoniak dan dry ice. termasuk juga industri kimia dasar yang menghasilkan gas-gas kimia. , seperti: helium. neon. argon dan radon: serta jenis-jenis gas industri lainnya.
c.
Industri kimia dasar anorganik pigment Meliputi usaha industri kimia dasar yang menghasilkan bahan anorganik pigmen. seperti: meni merah. chrome
Sensus Ekonom; 1996. Bukll 23: Pedoman Pencacahan Penisahaan/lisaha Non Direklori dan Usaha Rllmahlangga
86
yellow. zinc yellow. barium sulplate. pigmen serbuk aluminium. ochre dan pigmcn dengan dasar lilanium. d.
e.
Ternlasuk juga pembllatan gas C02. asam suHal. amoniak. asam fosfat dan asam nitrat yang berkaitan dengan pembuatan pupuk dan tidak dapat dilaporkan secara terpisah.
Industri kimia dasar anor~~lDik yang tidak termasuk golongan manapun. Meliputi usaha induslri kimia dasar anorgallik yang beJum ternlasuk dalam golongan induslri kimia dasar anorganik. seperti: lostor denganturunannya. belerang dengan turunallnya. nitrogen dcngan turunannya. Termasukjuga industri kimia dasar yang mcnghasilkan scnyawa halogen dengan turunannya. logam kecuali logam alkali. senyawa oksida kecuali pigmcn. Industri kimia dasar organik. bahan kimia dari kayu dan getah (Gum). Meliputi usaha industri kimia dasar organik yang menghasilkan bahan kimia dari kayu dan getah. (Gum). scperti: minyak gondorukem. kemcnyan. gambir. kapur bams. siongka. rosin. terpentin. tall oil. pine oil. charcoal. asam asetat dan wood creosote.
f.
Industri kimia dasar orgallik intermediate siklis. zat warna dan pigment. Meliputi usaha industri kimia dasar yang menghasilkan bahan kimia organik. zat warn a dan pigment dcngan hasil intcnnediate siklisnya. seperti: hasil an tara phenol dan turunnya. aniline dan turullannya. zat warna tckstil dan zal warn a untuk makanan/ohul-obalan.
g.
Industri kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi dan gas bumi serta dari batubara. Meliputi usaha industri kimia dasar organik yang menghasilkan bahan kimia yang bahan bakunya berasal dari minyak bumi maupun batubara. seperti: etilena. propilena. benzcna. toluena. caprolactam tcrmasuk pcngolahan coaltar.
h.
Indusri kimia dnsar organik yang menghllsilkan bahan khusus (speciality chemicals). Meliputi lIsaha indllstri kimia dasar organik yang mcnghasilkan bahan-bahan kimia khusus seperti: bahan kimia khllsus untuk minyak dan gas bumi. pengolahan air. karet. kertas. konstruksi. automative. plastik. food additive. tekstil. brake fluid.
i.
Industri kimia dasar organik yang tidak tcrmasuk golongan mana pun. Meliputi usaha industri kimia dasar organik yang belum tercakup dalam golongan industri kimia dasar organik. seperti: maeam-maeam pelarut kecuali alkohol. ester. asam-asam organik. bahan untuk bahan baku pestisida. zat aktip pernlUkaan. bahan pengawet. kimia organik non siklis. alkohol. polyhydrie alkohol ternlasuk pembuatan biogas.
3513.
Industri pupuk R.
b.
Industri pupuk buatan. majemuk dan campuran. Meliputi usaha pembuatan pupuk buatan majemuk dan pllpuk buatan campuran. scperti: mono amonium fosfat (MAP). kalium meta fosfat. diamonium fostat (DAP). nitrogen fosfat calium (NPK). nitrogen fosfat (NP). dan fosfat kalium (PK).
d.
Industri pupuk lainnya. Meliputi usaha pembuatan pupuk yang belum termasuk dalam golongan manapun. seperti: pupllk pelengkap cair (ppe).
3514.
3512.
c.
Industri pupuk alam/non sintetis. Meliputi usaha pembuatan pupuk alam yang berasal dari batuan maupun bukan batuan. seperti: pupuk fosfat. pupuk kapur. pupuk kompos. pupuk dolomit. dan chilesalpeter. Industri pupuk buatan tunggal. Meliputi usaha pembuatan pupuk buatan lunggal. seperti: urea. ZA. TSP. DSP. dan kalium sulfal.
Industri damar buatan bahan plastik dan scrat kccuali serat gelas. a. Industri damar buatan (resin sintetis) dan bahan plastik. Meliputi usaha pembuatan damar buatan dan bahan plastik. seperti: alkyd. polyester. ami nos. polyamide. epoxide. silicone. polyurethane. polyethylene. polypropylene. polystyrene. polyvinyl chloride. dan cellulose nitrate. Pengolahan lanjutan dari damar buatan dan bah an plastik yang dibeli untuk menghasilkan barang-barang dari bahan baku tersebut. seperti: barangbarang plastik. film dan Icmbaran film yang belum pcka terhadap sinar digolongkan 3560. b.
Industri karet buatnn. Meliputi usaha pembuatun karet buat8n. sepcrti: styrene butadiene rubber (SBR). Polychloruprcne (nen prcnc). ecrylonitrile butadiene rubber (nitrile rubher). silicone rubber (polysiloxane) dan isoprene rlillber
c.
Industri serat buatan. Meliplili usaha pembuatan scrat bllatall. sepeni: polvamide. polyester. acrylic. cellulose. acetate dan sebagainya (dalam bentuk monofilament. multifilament. kecllali serat gelas). untuk diolah Icbih lanjut dalam mesin tekstil.
Industri bahan baku pembcrantas hama. dan pembcrantas hama termasuk zat pengatur tumbuh. a.
Industri bahan baku pcmbcrantasan hama (industri manufacturing). Melipuli usaha pembualan bahan baku untuk pestis ida. seperti: buthyl phenyl methyl carbamat (BPMC). isopropyl methyl carbamat (MIPe). diazinon carbofuran. glyphosate. monocrotophos.dan cop peer sulphate.
b.
Industri pernberantasan harna (industri formulasi). Meliputi usaha pengolahan bah an kimia menjadi pemberantasan hama (pestisida) dalam bentuk siap dipakai. seperti: insektisida. tungisida. rodentisida. herb is ida. nematisida. molusida. dan akarisida.
c.
Industri zat pengatur turnbuh. Meliputi usaha pengolahan bahan kimia menjadi zat pengatur tumbuh. seperti: atonik. ethrel. cepha. dekamon. mixtalol. hidrasil. dan sitozim.
Sensus Ekolfomi 1996. Bllk1l13: Pl!doman Pencacahan Perusalraanlusalra Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
87
352.
INDUSTRI KIMIA LAIN.
3521.
Industri cat, pernis dan lak. Meliputi usaha pembuatan maeam-maeam cat. seperti: cat dasar. cat logam. cat kayu. cat tembok. cat kapa\. epoxy coating. enamel, pemis. 18k. dempul. dan plamur. Pembuatan spritus putih dimasukkan dalam golongan 3531.
3522.
Industri farmasi dan jamu. a.
b.
3523.
b.
Industri jamu dan bahannya. Meliputi usaha pengolahan mac am-mac am simplisia (bahan jamul yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. hew an atau mineral. Termasuk usaha pengolahan maeam-maeam jamu yang bahannya berasaJ dari tumbuh- tumbuhan. hewan atau mineral misalnya yang berbentuk. pil kapsul. bubuk. dan eair.
Industri sabun dan bahan pembersih keperluan rumahtangga. termasuk tapal glgi. Meliputi usaha pembuatan maeam-maeam sabun dalam berbagai bentuk. seperti: padat. bubuk cream atau eair. juga industri pembuatan detergent dan bahan pembersih rumah tangga lainnya. termasuk tapa I gigi. Industri kosmetik. Meliputi usaha pembuatan maeam-maeam kosmetik. seperti: tata rias muka. preparat. wangi-wangian preparat rambut. preparat kuku. preparat perawat kulit. preparat untuk pembersih badan . preparat eukur. dan kosmetik tradisional. Industri bibit minyak wangi sintetis dan industri macam-maeam minyak atsiri masing-masing dimasukkan pada golongan 35 J I dan 3529.
Industri perekat. Meliputi usaha pembuatan perekat untuk keperluan industri atau alat rumahtangga yang berasal dari tanaman. hewan atau plastik. seperti: starch, perekat dari . tulang. cellulose ester dan ether. phenol formaldeyde. urea formaldehyde.
b.
Industri barang peledak Meliputi usaha pembuatan barang peledak. seperti: mesiu. dinanlit. detonator. kcmbang api/pelasan. mereuri. fulnimat. dan bahan pendorong roket.
c.
Industri tinta. Meliputi usaha pembuatan maeam-maeam tinta. seperti:
d.
Industri minyak atsiri. Meliputi usaha pcmbuatan minyak atsiri. seperti: minyak jahe. minyak keningar. minyak ketumbar. minyak eengkeh. minyak kapol. minyak pals. minyak melati. minyak kenanga. minyak mawar. minyak akar wangi. minyak sereh. minyak nUam. minyak cendana, minyak kayu putih. minyak pepermen dan minyak rempah-rempah. rumput-rumputanlsemak. daun/kayu yang belum termasuk di manapun.
e.
Industri korek apl. Meliputi usaha pembuatan korek api dalam bentuk batangan (matches). Pembuatan balu korek api (flint) dimasukkan dalam subgolongan 36990. Industri korek api dari logam (lighter) dimasukkan dalam subgolongan 39090.
f.
Industri bahan kimia dan barang kimia lainnya. Meliputi usaha pembuatan bermacam-macam bahan dan barang kimia yang tidak termasuk dalam golongan manapun. seperti: gelatin. bahan isolasi panas selain plastik dan karet. bahan semir/polish. Termasuk juga pembuatan film yang peka terhadap cahaya. dan kertas fotografi.
353.
INDlISTRI PEMURNIAN DAN PENGILANGAN MINY AK BllMI, SERTA GAS BUMI.
3531.
Industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi. Meliputi usaha pemumian dan pengilangan minyak bumi yang mengahasilkan gas. naphta. destilasi tengah. dan residu. seperti: solventlpelarut. motor gas. avigas. minyak tanah. avtur. wax. lubrican dan aspal.
3532.
Industri pemurnian dan pengilangan gas bumi. Meliputi usaha pemumian dan pengilangan minyak bumi menjadi liquified petro gas (LPG).
354.
INDUSTRI BARANG-BARANG DARI "ASIL KILANG MINYAK BUMI DAN BATlIBARA.
3541.
Industri barang-barang dari hasil kilang minyak bumi. Meliputi usaha industri pengolahan aspal/ter. bitumen dan Jilin untuk lapisan jalan. alap. kayu. kertas dan sebagainya. termasukjuga pengolahan aspal galian.
3542.
Industri pembuatan minyak pelumas. Meliputi . usaha pembuatan minyak lubrican/pelumas.
Industri bahan kimia dan barang kimia yang belum termasuk dalam golongan manapun. a.
Sensll~'
Industri farmasi dan bahannya. Meliputi usaha pembuatan. fabrikasi dan pengolahan bahan obat. bahan pembantu. dan bah an pengemas yang berasal dari bahan kimia. bahan alam. hewan. dan tumbuh-tumbuhan termasuk yang berasal dari hasil biologis. seperti: vaksin dan sera. Termasuk usaha pembuatan dan pengolahan obat-obatan yang berbentuk jadi (sediaan). misalnya dalam bentuk tablet. kapsul. salep. bubuk. larutan. termasuk larutan parenteral dan suspensi.
Industri sa bun, bahan pemberslh keperluan rumah tangga. kosmetik dan sejenisnya. a.
3529.
linla cctak. tinta tutis dan tinla khusus.
3543.
Industri pembersihan kembali minyak pelumas bekas. Meliputi usaha pembersihan minyak pelumas bekas untuk dapat digunakan kembali sebagai minyak pelumas.
3544.
Industri barang-barang dari batu bara. Meliputi usaha industri pengolahan gas, kokas dari batu bara yang bahannya dibeli: termasukjuga destilasi batu bara yang bukan merupakan bagian pabrik gas atau besi dan baja. atau destilasi batu bara yang menjadi bagian pabrik besi dan baja yang pembukuannya dapat dipisahkan. Usaha destilasi gas oleh pabrik gas yang menyalurkannya melalui pipa saluran dimasukan subsektor 42. Usaha pembuatan gas dan kokas yang tergabung dalam kegiatan pengolahan besi dan baja dimasukan dalam golongan 3710. Pembuatan briket dan
Ekonomi 1996. Bllku13: Pedoman Penc:ac:alran Perusahaanilisalra Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
88
pclumas
pengepakan batu bara yang tergabung dengan kegiatan penambangan dimasukan dalam subsektor 21. 355.
INDUSTRI KARET DAN BARANG DARI KARET.
3551.
Industri ban dan vulknisir ban. Industri ban luar, ban dalam dan vulkanisir ban. Meliputi usaha pembuatan ban luar dan ban dalam dengan bahan utamanya dari karet alam ataupun karet bualan untuk semua jenis kendaraan bermotor. sepeda, kendaraan angkutan lainnya dan peralatan yang memakai ban dan perbaikan ban yang telah terpakai (ban bekas) menjadi seperti ban baru, sehingga dapal digunakan lagi untuk kendaraan bermotor. sepeda.
3551.
Industri karet. Meliputi usaha pengasapan karel. pengolahan (remilling) karet dan karet remah (crumb rubber). seperti: ribbed smoke sheet (RSS). brown crepe. sheet (Iembaran karet hal us). crepe (Iembaran karet yang berkeriput) atau karel remah. karet spon (busa).
3559.
Industri barang-barang lain dari karet. Meliputi usaha keperluan rumah tangga, industri, dan barang-barang dari karet lainnya, seperti: karpet karet, selang karet, sarung tangan karet, bell conveyor, fanbelt. dock fender. engine mounting, lining dari karet, aJat-lat olah raga dari karet, sepatu olah raga dari karet, keset, tali limba, dan sol sepatu.
vas, dan peralatan rumah tangga lainnya. f.
Industri kemssan dari plastik. Meliputi usaha pembuatan kemasan, dari plastik seperti: kantong plastik, karung plastik, kemasan kosmetik. kemasan film, kemasan obat. kemasan makanan dan kemasan lainnya dari plastik.
g.
Industri barang-barang dan perala tan teknikl industri dari plastik. Meliputi usaha pembuatan barang-barang dan peralatan lekniklindustri dari plastik. seperti: bagian-bagian mesin dari plastik, botol-botol. pipa-pipa dan lemari plastik untuk keperluan tekniklindustri.
h.
Industri barang-barang plastik lainnya. Meliputi usaha pembuatan barang-barang yang belum diklasifikasikan dimanapun, seperti: perabotan kantor! pendidikan. peralatan kesehatanllaborato-rium, dan lainnya dari plastik. Termasuk juga pembuatan barang dari fibreglass dan busa plaslik. Pembuatan mainan anak-anak dari plaslik, barang- barang peraJatan olah raga dimasukan daJam golongan 3904. Pembuatan las. buku saku. dan sejenisnya dari kuHt dan kulil buatan diklasifikasikan daJam golongan 3233.
36.
SUBSEKTOR INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM, KECUALI MINYAK BUMI DAN BATV BARA.
356.
INDUSTRI BARANG DARI PLASTIK.
361.
INDUSTRI PORSELIN.
3560.
Industri barang-barang dari plastik. a. Industri pipa dan slang dari plastik. Meliputi usaha pembualan pipa dan slang dari plastik. seperti: pipa PVC/PEIPP dan slang plastik PVCIPEIPP.
3611.
Industri porselin. Melipuli usaha pembuatan macam-macam perabot rumah tangga, bahan bangunan. alat laboratoriumllistriklteknik serta perlengkapan dari porselin dan termasuk barang dari parselin lainnya, seperti: piring. cangkir dan sejenisnya. barangbarang pajangan. klosel wastapel. ubin dinding dan sejenisnya, tabung kimia insulator.
361.
INDUSTRI GELAS DAN BARANG DARI GELAS.
3611.
Industri barang gel as. Meliputi usaha pembuatan macam-macam perabot rumahtangga, aJat laboratorium, farmasi. kesehatan, barang gelas untuk keperluan sampul, barang untuk kemasan dari jelas dan barang gelas lainnya, seperti: piring. cangkir dan sejenisnya, lampu kristal. Vas. infus, ampul. tabung ukur, tabung gambar televisi, tabung lampu, bolol. guci. aquarium. genteng kaca.
3611.
Industri kaca lembaran. Mel iputi usaha pembuatan macam-macam kaca lembaran dan kaca pengaman. seperti : kaca lemabaran bening tidak berwama, kaca lembaran bening berwarna, kaca lembaran buram berwarna, kaca cermin. kaca pengaman berlapis. kaca pengaman isolasi.
363.
INDUSTRI SEMEN. KAPUR DAN BARANG DARI SEMEN DAN KAPUR.
3631.
Industri semen. Meliputi usaha pembuatan macam-macam semen seperti: portland, natual dan jenis semen lainnya.
3631.
Industri barang dari semen.
b.
Industri barang plastik untuk alas kaki. Meliputi usaha pembuatan alas kaki yang bahan utarnanya dari plastik, seperti: sepatu plaslik dan sandal plastik.
c.
Industri barang plastik lembaran. Meliputi usaha pembuatan barang plastik lembaran. seperti: plastik lembaran berbagai jenis PElPPIPVC, kuHl imitasi. formika, kaca plaslik, pita untuk media rekam dan plastik lembaran lainnya.
d.
Industri media rekam dari plastik. Meliputi usaha pembuatan media rekam untuk suara. gambar maupun data, yang bahan utamanya dari plastik, seperti: pita kaset kosong, piringan hitam kosong. pita video kosong. film yang belum peka terhadap cahaya dimasukkan dalam subgolongan 3529. Usaha rekaman suara/gambar dengan media pita kaset, piringan hitam. film dan pita video dimasukan dalam subsektor 94 (jasa hiburan dan kebudayaan). Usaha rekaman data dengan pita, diskldiskette dan sejenisnya yang menggunakan jasa komputer dimasukan dalam subsektor 83 (usaha persewaanljual beli tanah. gedung dan jasa perusahaan.
e.
Industri perabot, perlengkapan dan peralatan rumah tangga. Meliputi usaha pembuatan barang-barang perabot. perlengkapan dan peralatan rumah tangga dari plastik. seperti: meja, lemari, tiker. ember. tangki, sikat gigi.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 13: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
89
Meliputi usaha pembuatan macam-macam barang unluk keperluan kostruksi dan barang lainnya dari semen. seperti: ubin. bata. pipa beton, patung, pot kembang, kendi dan teko. 3633.
Industri kapur dan barang dari kapur. Meliputi usaha pembuatan macam-macam kapur dan barangbarang dari kapur, seperti: kapur tohor, kapur tembok, kapur lepaan, kapur tutis, kapur gambar.bataco dan dempul.
364.
INDUSTRI PENGOLAHAN TANAH LlAT
3641.
Industri barang dari tanah Iiat untuk keperluan rumabtangga. Meliputi usaha pembuatan macam-macam barang dari tanah Iiat untuk perabot rumah tangga, pajanganlhiasan. dan sejenisnya, seperti: piring, cangkir. mangkok, kendi. teko. peri uk. tempayan. patung, vas bunga, tempat sirih, kotak sigaret. dan celengan.
3642.
3649.
Industri barang dari tanah liat untuk keperluan bahan bangunan. Meliputi usaha pembuatan bahan bangunan dan lainnya dari tanah Iiat. seperti: bata pres. bata bukan pres. bata berongga, bata hiasan, bata lubang. semen merah, kerikil, genteng pres, genteng biasa. genteng kodok. macam-macam bata api, mortar tahan api. kloset. saluran air. ubin, lubang angin. buis (cincin untuk sumur). Industri barang lainnya dari tanah Iiat. Meliputi usaha pembuatan macam-macam barang lainnya seperti: celengan. mainan anak-anak.
369.
INDUSTRI BARANG GALIAN LAIN BUKAN LOGAM.
3691.
Industri barang dari batu. Meliputi usaha pembuatan macam-macam barang dari balu untuk keperluan rumah tangga, pajangan, dan lainnya seperti: lumpang. cobek, batu pipisan, batu asah, batu pualam , batu lempengan. batu pecah-pecahan, abu batu, . kubus mozaik, dan barang-barang seni.
3692.
Industri barang dari marmer. Meliputi usaha pembuatan macam-macam barang dari marmer untuk keperluan rumah tangga. pajangan. bahan bangunan dan lainnya. seperti: daun meja. ornamen, patung. ubin, dan bak mandi.
a.
Industri besi dan baja dasar (iron and steel making). Meliputi usaha pembuatan besi dan baja dalam bentuk dasar, seperti: pellet bijih besi. besi spons. besi kasar (pig iron), paduan besi (ferro alloy), ingot baja. billet baja, baja bloom, dan baja slab.
b.
Industri pengecoran besl dan baja. Meliputi usaha peleburan, pencampuran dan penuangan logam besi dan baja yang menghasilkan produk-produk tuangan dalam bentuk kasar, seperti: besi tuang, baja tuang, dan baja tuang paduano
c.
Industri penggilingan baja (steel rolling). Meliputi usaha penggilingan baja, baik penggilingan panas maupun dingin, termasuk penggilingan baja scrap yang membuat produk-produk gilingan batang kawat baja, baja tulangan, baja profil, baja strip, baja rei, pelat baja, baja lembaran hasil gilingan panas (hot rolled sheet), dan baja lembaran hasil gilingan dingin (cold rolled sheet) tidak dilapisi dengan logam atau non logam lainnya.
d.
Industri penempaan baja. Meliputi usaha penempaan baja menjadi barang-barang tempaan dalam bentuk kasar. seperti: bahan pembuat poros engkol (crank shaft) dan tangkai torak (connecting rod).
371.
INDUSTRI LOGAM DASAR BUKAN BESI.
3710.
Industri logam dasar bukan besi. a. Industri pembuatan logam dasar bukan besl. Meliputi usaha pemurnian. peleburan, pemaduan, dan penuangan logam-Iogam bukan besi dalam bentuk dasar (ingot. billet. slab, batang, pellet, block. sheet. pig. paduan dan powder), seperti: ingot kuningan. ingot aluminium, ingot perak. ingot emas. ingot seng, ingot tembaga. ingot timah. billel kuningan. billet aluminium. slab kuningan, slab aluminium, batang (rod) kuningan. batang aluminium, pellet kuningan, pellet aluminium. pellet platina, paduan perunggu. paduan nikel. dan logam anti gesekan (bearing metal). b.
Industri barang dari asbes. Meliputi usaha pembuatan macam-macam barang dari asbes untuk keperluan bahan bangunan. industri dan lainnya. seperti: asbes gelombang, asbes rata, pipa asbes bertekanan. asbes berlapis dan barang asbes untuk industri.
Industri pengecoran logam bukan besi. Meliputi usaha peleburan. pemaduan dan penuangan logam-Iogam bukan besi dalam bentuk dasar, seperti: tuangan tembaga dan paduannya, tuangan aluminium dan paduannya, tuangan nikel dan paduannya.
c.
Industri barang galian bukan logam yang tidak termasuk golongan lain. Meliputi usaha pembuatan macam-macam barang lainnya yang belum tercakup dalam golongan 3691 s.d 3693, seperti: tepung kaolin, tepung gips, dan tepung talk. Termasukjuga usaha pembuatan kertas penggosok (abrasive paper), dan batu korek api (lighter flint).
Industri penggilingan logam bukan besi. Meliputi usaha penggilingan logam bukan besi. baik penggiingan panas maupun penggilingan dingin, seperti: pelat tembaga, pelat aluminium, sheet aluminium, strip Oalur) perak, strip seng, strip aluminium, sheet tembaga. sheet magnesium. tin foil. dan strip platina.
d.
Industri ekstrusi logam bukan besi. Meliputi usaha ekstrusi logam bukan besi, seperti: ekstrusi tembaga dan paduannya, ekstrusi aluminium. dan ekstrusi tungsten.
37.
SUBSEKTOR INDUSTRI LOGAM DASAR.
e.
371.
INDUSTRI LOGAM DASAR BESI DAN BAJA.
Industri penempaan logam bukan besi. Meliputi usaha peneinpaan logam bukan besi, seperti: tembaga dan paduannya, aluminium. em as, seng, perak dan platina.
3710.
Industri logam dasar besi dan baja.
3693.
3699.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlilsaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
90
38.
SUBSEKTOR BARANG DARI LOGAM, MESIN DAN PERALATANNYA.
381.
INDUSTRI BARANG LOGAM, KECUALI MESIN DAN PERALATANNYA.
3811.
b.
c.
3813.
d.
Industri alat pertanian, alat pertukangan, alat pemotong dan barang logam lainnya. a.
3812.
gas lainnya. Termasuk usaha pembuatan komponen dan perlengkapan dari pesawat uap, seperti: steam accumulatator. economizer. dan sejenisnya.
Industri alat pertanian, alat pertukangan dan alat pemotong, dari logam. Meliputi usaha pembuatan alat-alat pertanian. alat pertukangan dan alat pemotong dari logam. seperti: cangkut. sekop. bajak. garn. sabit. ani-ani. alat perontok padi. alat pemipil jagung. hand sprayer. waterpan. sikusiku. beliung. pahat. obeng. martil. serut gergaji. parang. kampak. gunting. pisau pemotong kaca. pisau eukur.
3819.
Industri alat-alat dapur dari aluminium. Meliputi usaha pembuatan macam-maeam perabot dapur dari aluminium. seperti: periuk. dandang. ketel masak. panei. piring. mangkok. ran tang. sendok. baskom. ember. baki. dan sejenisnya. Industri alat-alat dapur dari logam bukan alumunium. Meliputi usaha pembuatan macam-macam perabotan dapur dari logam bukan aluminium. seperti: peri uk. dandang. kompor. ran tang. rak piring. sendok. garpu. ember dan sejenisnya.
Industri perabot rumah tangga dan kantor dari logam. Meliputi usaha pembuatan alat-alatlperabot rumah tangga dan kantor yang menggunakan logam sebagai bah an baku utamanya. seperti: meja. kursi. rake spring bed. filing kabinet. brandkas dan sejenisnya. Industri barang-barang logam siap pasang untuk bangunan. a.
Industri barang-barang dari logam aluminium bukan aluminium siap pasang untuk bangunan. Meliputi usaha pembuatan bahan bangunan siap pasang dari logam aluminium dan bukan aluminium. seperti: kusen pintu. kusenjendela. teralis. awning, rolling door. krei aluminium. pagar besi. teralis. pintuljendela lubang angin. tangga. dan produk-produk kontruksi ringan lainnya.
b.
Industri kontruksl baja slap pasang untuk bangunan. Meliputi usaha pembuatan bahan kontruksi berat siap pasang dari baja untuk jembatan. bangunan hanggar. menara listrik tegangan tinggi. pintu air dan sejenisnya.
e.
Industri pengerjaan pelat. bejana tekan. dan tangki dari baja untuk keperluan industri. Meliputi usaha pemotongan pel at. pembuatan ketel uap untuk proses pengolahan (industri boiler). ketel untuk keperluan pembangkit tenaga (utility boiler). bejana tekan (presure vessel). scrubber dan sejenisnya. Termasuk pula usaha pembuatan tangki-tangki lainnya yang bertekanan seperti: autoclave. tabung gas bertekanan. tangki-tangki silo. alat pengukur panas (head exchange) dan berbagai jenis alat penghasil uap
Industri barang-barang dari logam slap pasang untuk konstruksi lalnnya. Meliputi usaha pembuatan barang-barang dari logam siap pasang untuk konstrusi yang belum tercakup dalam sub golongan a. b, c diatas.
Industri barang logam lainnya. a.
Industri paku, mur dan baut, engsel. grendel, kunei. macam-macam wadah. kawat. pipa. sambungan plpa dan lampu darl logam. Meliputi usaha pembuatan paku, mur dan baut, engset. gerendet. kunci. kaleng makananlminuman. kaleng eat. drum. jerrigan. macam kawat logam. pipa baja. pipa alumunium, elbow. socket. lampu kereta api. lampu mercu suar, lampu gantung term as uk komponennya. yang terbuat besilbaja. tembaga. alumunium. dan logam lainnya.
b.
Industri pembuatan prom dengan las. Meliputi usaha pembuatan baja profit dengan eara las. seperti: H-Beam. I-Beam dan sejenisnya.
c.
Industri barang logam lainnya. Meliputi usaha pembuatan macam-macam barang dari. logam. yang belum tercakup di golongan manapun seperti: jepitan rambut. peniti. stapples. paper clips. gantungan pakaian dan gesper.
382.
INDlISTRI MESIN DAN PERLENGKAPANNYA. KECUALI MESIN LlSTRIK.
3821.
Industri motor penggerak mula (Prime :\lonr). a.
Industri mesin uap. turbin dan kincir. Meliputi usaha pembuatan motor pcnggerak mula yang bukan berupa motor bakar dalam. scperti: mcsin uap. turbin gas. turbin uap, turbin air. kincir angin dan kincir air.
b.
Industri motor pembakaran dalam. MclipUli usaha pembuatan motor pcnggerak mula dengan pembakaran dalam. baik berupa motor bakar cetus api maupun motor bakar nyala komprcnsi seperti: motor diesel. motor bensin. motor bakar dalam dengan bahan gaslalkohol. dan sejenisnya. Motor pembakaran dalam untuk kapal dimasukkan dalam golongan 3841. Motor pembakaran dalam untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih dimasukkan dalam golongan 3843. Motor pembakaran dalam untuk kendaraam bermotor roda dua dan tiga dimasukkan dalam golongan 3844. dan motor pembakaran dalam untuk pesawat terbang masuk golongan 3845.
c.
Industri komponen dan suku cadang motor penggerak mula. Meliputi usaha pembuatan komponenlsuku eadang. dari mesin-mesin pcnggerak mula. seperti: engine block. crank shaft. piston. klep. karburator. cylinder head.
d.
Industri pemeliharaan dan penggerak mula.
Sensus Ekonom; 1996. Buku 23: Pedoman Pe"cacaha" Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
91
perbaikan
motor
Meliputi usaha pemeliharaan dan perbaikan motor penggerak mula untuk golongan 3821. 3822.
3823.
3824.
serta bagian-bagian dari mesin-mesin tekstil, mesinmesin percetakan, mesin-mesin pengolahan dan mesinmesin industri lainnya. Termasuk usaha pembuatan perlengkapan dan komponen dari mesin pengolahan/pengerjaan bukan logam dan kayu seperti: cutting tools, mould & dies. jig & fixture.
Industri mesin pertanian dan perlengkapannyu. Meliputi us aha pembuatan. pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin untuk penyiapan dan pengolahan lahan pertanian (misalnya: traktor dan mesin bajak); mesin-mesin penanarn, pemupuk, pemeliharaan tanaman dan pemanen hasil-hasil pertanian (misalnya: mesin penabur benih. mesin penugal. mesin penabur pupuk. mesin penyemprot, mesin pemotong rumput, dan mesin penuai); serta mesin-mesin untuk pengolahan pertama hasil pertanian (misalnya: mesin perontok, mesin pengupas, mesin penyosoh. dan mesin penggiling gabah). Tennasuk mesin pembuatan komponen dan perJengkapan/implement mesin-mesin pertanian. Usaha pembuatan mesin-mesin untuk pengolahan lanjut hasil-hasil pertanian dimasukkan ke dalarn golongan 3824.
g.
3825.
Industri mesin untuk pengolahan logam dan kayu. Melipuli usaha pembuatan mesin-mesin untuk pengolahan dan pengerjaan logamlkayu, bangku, rotan. termasuk pemeliharaan dan perbaikannya. seperti: mesin perkakas (mesin bubut, mesin ms, mesin gerinda. mesin gergaji, mesin press, mesin gunting. mesin peralatan untuk pabrik sawmill, pabrik plywood. pabrik pengolahan rotan serta perlengkapan dan komponennya. seperti: cutting tools, mould dan dies, jig dan fixture, termasuk ·pula mesin dan peralatan untuk peleburan dan penggilingan logarn.
Industri mesin kantor, komputasi dan akutansi. a.
Meliputi usaha pembuatan macam-macam mesin kantor mesin kantor. akutansi ayng manual elektronik seperti: mas in hitung manual/elektrik. mesin tik manuallelektrik dan sejenisnya , mesin timbangan (kecuali untuk laboratorium), mesin peruncing pensil dan sejenisnya. Tennasuk pembuatan komponenlsuku cadang dan pemeliharaan/perbaikannya.
b
Meliputi usaha pembuatan mesin kantor, mesin komputasi dan akuntansi yang elektronik. seperti: mesin tik elektronik, komputer. mesin hitung elektronik, cash register, dan sejenisnya. Usaha pembuatan sub assembly dan komponen elektronika dimasukkan dalarn golongan 3832. Usaha pemeliharaan dan perbaikan dimasukkan dalam golongan 3832. Usaha pembuatan alat-alat untuk laboratorium dimasukkan dalam golongan 385 I, dan untuk mesin foto copy dimasukkan dalam golongan 3852.
Industri mesin untuk industri khusus dan perlengkapannya, kecuali untuk mengolah logam dan kayu. a.
Industri mesin tekstil. Meliputi usaha pembuatan mesin-mesin tekstil, seperti: mesin persiapan pengolahan serat, mesin pintal, mesin persiapan pembuatan kain. mesin tenun, mesin rajut, mesin pemeriksa kesalahan kain, mesin-mesin penyelesaian (finishing), mesin konveksi dan sejenisnya.
b.
Industri mesin percetakan. Meliputi usaha pembuatan mesin-mesin percetakan, seperti: mesin persiapan percetakan, mesin cetak. dan mesin penyelesaian untuk percetakan.
c.
Industri bangunan lepas pantai. Meliputi usaha pembuatan dan peralatan konstruksi bangunan lepas pantai. termasuk peralatan dan perlengkapannya antara lain: living quarter. jacket. platform, dan mooming buoy.
d.
Industri perbaikan bangunan lepas pantai. Meliputi usaha pemeliharaanlperbaikan dan modifikasi konstruksi bangunan lepas pantai.
e.
Industri mesin pengolahan lainnya. Meliputi usaha pembuatan mesin-mesin pengolah dari skala kecil sampai skala besar (pabrik), seperti: mesin industri bahan galian logarn. mesin pengolah semen dan pengolah tanah liat, mesin kilang minyakJgas, mesin industri hasil pertanian dan mesin industri kimia/ farmasi. serta mesin alat-alat berat untuk industri bangunan dan pertarnbangan.
f.
3829.
Industri komponen dan suku cadang mesin industri kbusus. Meliputi usaha pembuatan komponen dan suku cadang
Industri pemeliharaan dan perbaikan mesin industri khusus. Meliputi usaha pemeliharaan dan perbaikan dari mesinmesin tekstil. mesin-mesin percetakan. mesin-mesin pengolahan serta mesin-mesin industri lainnya.
Industri mesin lainnya dan perlengkapan yang lidak termasuk dalam golongan lain, kecuali mesin listrik. a.
Industri mesin jahit. Meliputi usaha pembuatan tanganlkaki dan mesin jahit Iistrik untuk keperluan menjahit bahan-bah an kain. plastik. dan kulit. tennasuk juga pembuatan mesin obras. mesin bordir. dan mesin oversum.
b.
Industri alat berat dan alat pengangkat. Meliputi usaha pembuatan alat-alat berat dan mesinmesin konstruksi seperti: traktor, buldozer, escavator, grader, mesin pemecah batu. mesin pengaduk beton. dan mesin pencarnpur aspal, alat-alat pengangkat seperti: crame. conveyor, lift dan elevator. serta mesin dan peralatan untuk menunjang kegiatan pertambangan. seperti: drill bit. Termasuk usaha pembuatan komponen. perlengkapannya serta perbaikannya.
c.
Industri mesin nuida. Meliputi usaha pembuatan mesin-mesin fluida. seperti: blower. kompresor, pompa dan pengangkat cairan lainnya beserta komponen dan perleng-kapannya.
d.
industri mesin pendingin. Meliputi usaha pembuatan mesin-mesin pendingin seperti: AC. cold storage. refrigerator dan sejenisnya beserta komponen dan perlengkapannya.
e.
Industri mesin dan perlengkapan Vtdl. Meliputi usaha pembuatan mesin yang belum tennasuk dimanapun. seperti: water treatment, dust collector.
Sensus Ekonomi 1996. BlIkll 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktor; dan Usaha Rlimahiangga
92
e.
incinerator, furnace. mesin cuci dan sejenisnya. beserta komponen dan perlengkapannya. termasuk juga usaha pernbuatan senjata beserta komponen dan perlengkapannya. f.
g.
Industri komponeo/suku cadang mesin lainnya dan perlengkapan lainnya. Meliputi usaha pembuatan komponen. suku cadang dan perlengkapannya yang belum masuk dimanapun seperti transmisi mekanik yaitu poros. bantalan, roda gigi, gear boxs, rantai, kopling dan sabagainya, mechanical seal, peraJatan hidrolik, peraJatan. pneumatik dan sejenisnya. Industri pemellharaan dan perbaikan mesin lainnya dan perlengkapan lainnya. Meliputi usaha pemeliharaan dan perbaikan mesin dan perlengkapan lainnya.
3833.
Industri alat listrik untuk keperluan rumahtangga Meliputi usaha pembuatan peralatan listrik untuk keperluan rumahtangga. seperti : mesin cuci pakaian. mesin cuci piring, lemari es, pesawat pemangkas rambut. penghisap debu, penggosok lantai. kipas angin, mixer. blander. pesawat pemanas ruangan. seterika, pemanggang roti, ketel, tungkulkompor, pemasak nasi, dan oven. Pembuatan alat Iistrik untuk penerangan dimasukan dalam golongan 3839.
3839.
Industri alat listrik dan perlengkapannya yang tidak termasuk dalam golongan lain. Meliputi industri akumulator listrik (batu baterai sekunder). industri batu baterai kering. industri bola lampu pijar. lampu penerangan terpusat dan lampu ultra violet. industri lampu tabung gas (Iampu pembuang muatan Iistrik), industri komponen lampu listrik. kabel Iistrik dan telepon dan industri alatlistrik dan komponen lainnya. sepeni : aki dari 6 atau 12 V dengan kekuatan 150 ampere atau kurang. pelat aki. pole. jepitan aki. sci dan baterai listrik primer. baterai alkali, baterai mercury. macam-macam lampu untuk penerangan rumahtangga, penerangan untuk panggung (spot light), lampu alat-alat kedokteran. lampu neon, lampu helium, lampu argon,lampu mercury,lampu natrium. stater, ballast. reflektor. kabel listrik jaringan tegangan rendahlmenengahltinggi, kabel komunikasi, sekering, fitting, sakelar. stop kontak. KWh meter.
384.
INDUSTRI ALAT ANGKUTAN
3841.
Industri kapal/perahu dan perlengkapan serta pemeliharaan dan perbaikannya. Meliputi usaha pembuatan atau perakitan macam-macam kapal dan perahu. yang terbuat dari baja. fibre glass. kayu. atau ferrocement, baik yang bermotor maupun yang tidak bermotor. Termasuk juga industri kapal layar. sekoci dan alat-alat apung, pembuatan dan pemeliharaan motor pembakaran dalam untuk kapal sena komponennya, pembuatan perlengkapan. peralatan dan bagian kapal. perbaikan dan modifikasi lambung dan alat apung lainnya. seperti: dok apung, kran apung, jembatan apung. dan alatalat bantuan navigasi. kecuali perahu karel, alat komunikasi. alat keselamatan. perlengkapan lambung, alat kemudi. baling-baling, rantai kapal,jangkar kapal, dan alat bongkar muat.
DAN BAHAN
383.
INDUSTRI MESIN. PERALATAN LlSTRIK SERTA PERLENGKAPAN KEPERLUAN LlSTRIK.
3831.
Industri mesin listrik dan perlengkapannya. Meliputi usaha pembuatan mesin pembangkit Iistrik, motor listrik dan komponennya. pengubah tegangan/arus. pengontrol tegangan. panel listrik. switch gear. mesin las listrik, mesin Iistrik lainnya, serta pemeliharaan dan perbaikan mesin Iistrik. seperti: generator, motor ACIDC, stator. rotor, brush. transformator distribusil tenaga, pengubah arus AC ke DC. radiator. pengontrol tegangan. pemutus aliran Iistrik. kontrol panel otomatis. lighting distribution board, control panel. mesin las Iistrik AC, mesin las Iistrik DC. alat penghidup motor. penyala Iistrik untuk mesin pembakaran dalam.
3832.
Industri elektronika. pemeliharaan dan perbaikannya.
Industri pemeliharaan dan perbaikan elektronika konsumsi. alat komunikasi dan instrumen elektronik lainnya. Meliputi usaha pemeliharaan dan perbaikan radio. televisi, alat komunikasi, medical apparatus, instrumen dan elektronik lainnya.
a.
Industri radio. televisi. dan alat elektronika sejenisnya untuk hiburan dan komunikasi. Meliputi usaha pembuatan peralatan elektronika untuk hiburan (consumer electronics) dan alat komunikasi. sepeni: pesawat penerima televisi dan kombinasi. pesawat penerima radio dan kombinasi, alat reproduksi suara dan video, perlengkapan sistem suara. dan mesinmesin permainan. pesawat pengiriml penerima pemancar radio/televisi. studio equipment. detection central telephone. teleprinter dan alat komunikasi sejenis.
b.
Industri perala tan dan perlengkapan sinar X dan sejenisnya. Meliputi usaha pembuatan peralatan dan perlengkapan alat-alat rontgen (sinar x). termasuk radiographic. fenoroscopic dan peralatan sinar x lainnya.
3842.
Industri sub assembly dan komponen elektronika. Meliputi usaha pembuatan komponen elektronika aktif. pasif dan mekanik. serta sub assembly seperti : integreted sircuit, diada, cathoda ray tube (crt), resistor. induktor. capasitor. tuner. speaker. phonomater. power supply. floppy disc drive. key board. key top, antena. cabinet. elektric cord. wave guide dan kabel optik.
Industri kereta api, bagian-bagian dan perlengkapannya serta perbaikan kereta api. Meliputi usaha pembuatan atau perakitan lokomotip, baik diesel maupun listrik dari berbagai type. Termasuk juga gerbong atau wagon kereta Iistrikldiesel. dan bagianbagiannya serta perlengkapan perbaikan dan perawatan kereta·api.
3843.
Industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Meliputi : usaha pembuatan atau perakitan kendaraan bermotor roda empat atau lebih untuk penumpang atau barang, karoseri, komponen dan suku cadang kendaraan. seperti : sedan. jeep, truck, pick-up. bus dan stasion wagon. bak truk. body bus. body pick-up. Termasuk usaha
c.
d.
IDdustri piranti lunak komputer. Meliputi usaha pembuatan piranti lunak dibidang otomatisasi perkantoran dan perbankan. enginering. sistem kendali dan sejenisnya.
Sensus Ekonoml1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaan!usalla Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
93
memodifikasi kcndaraan bcnnolor menjadi kendaraan bennotor untuk pcnggunaan khusus. seperti" : mobil ambulance. mobil pemadam kebakaran. mobil tinja. mobil tanki. mobil derek dan kendaraan pemng. motor pembakaran dalam. shock absorber. leaf sporing. radiator. fuel tank dan muffler. 3844.
3845.
c.
Industri peralatan profesional. ilmu pengetahuan. pengukur dan pengatur elektronik. Meliputi usaha pembuatan alat-alat laboratorium. alalalat pengukur dan pemeriksa yang elektronik. baik yang ada maupun yang lidak ada hubungannya dcngan penyelidikan ilmu pengetahuan. seperti: pesawat pengatur elektronik otomatis. speedometer. argometer. elektmnik sinar katoda. pemlatan penguji/konlrol untuk industri. dan instrument dan pesawat kedokteran. Tennasuk juga perlengkapan dari peralatan-peralalan tersebut. Usaha pembuatan sub assembly dan komponen elektronika dimasukan ke dalam golongan 3832.
d.
Industri aparat untuk peragaan. Meliputi usaha pembuatan instrument dan aparat untuk pemgaan. seperti: anggota badan palsu. mata palsu. gigi palsu. tengkorak palsu. rahim palsu. dan bagian-bagian dalam tubuh palsu.
Industri kendaraan bermotor dan tidak bermotor. roda dua dan tiga. a.
Industri kendaraan bermotor roda dua dan tiga. Melipuli usaha pembuatan dan pemkilan seeam lengkap dari macam-macam kendaraan bemlotor roda dua dan liga tennasuk pembuatan komponen dan suku cadangnya. Seperti : sepcda motor. sekuter. bemo. dan sejenisnya. motor pembakaran dalam. suspensi. dan knalpot.
b.
Industri sepeda dan beea. Meliputi usaha pembuatan dan perakitan macam-macam sepeda. becak. dan kendaraan yang. tidak bennotor lainnya termasuk perlengkapannya. seperti : sadel. pedal. velg. rem. jari-jari. roda dan tire ventil. Usaha pembualan ban sepeda (Iuar dan dalam) dimasukkan dalam golongan 355 I.
3852.
Industri pesawat terbang dan perlengkapannya. Meliputi usaha pembuatan at au perakitan. dan modifikasi pesawat terbang. tcnnasuk perbaikan/pemwatan pesawat maupun komponen peralatan navigasi dan sejenisnya serta peralatan pesawat. seperti : pesawat terbang bennesin jet. pesawat lerbang propeller. helikopter. balon udara. dan pesawat layang. Tennasuk juga pembuatan bagian-bagian khusus serta perlengkapan pesawat terbang. seperti : mesin pesawat lerbang berikut suku cadang. baling-bating pesawat. alat pendaralan dan sejenisnya.
3849.
Industri pembuatan alat pengangkut lain. Meliputi usaha pembualan alat pcngangkut yang tidak lennasuk dalam golongan mnnapun. sepeni : pedati. gembak. sado. kereta dorong. sampan. rakit. kereta gantung (cable car). dan alat pcngangkut lainnya.
385.
IN DlISTRI PERALATAN PROFESIONAL. ILMll PENGETAHUAN. PENGlIKUR DAN PENGATlIR.
3851.
medis. apamt pijit. dan pesawat untuk mendengar. Tennasuk juga perlengkapan dari peralatan-peralatan tersebut.
Industri peralatan profesional. Umu pengetahuan. pengukur dan pengatur yang tidak termasuk dalam golongan lain. R. Industri peralatan profesional. Umu pengetahuan. pengukur dan pengatur manual. Meliputi usaha pembualan alat-alat untuk laboratorium. alat-alat pengukur dan pemeriksa yang manual. baik yang ada maupun yang tidak ada hubungannya dengan penyelidikan ilmu pengetahuan. seperti: pesawat ukur. thennometer. barometer. kompas. timbangan presisi. pesawat terapi mekanis. dan instrumen ukur tanah. Tennasuk juga perlengkapan dari peralatan-peralatan tersebut. 3853. b.
Industri peralatan profesional. ilmu pengetahuan. pengukur dan pengatur elektrik. Meliputi usaha pembuatan alat-alat laboratorium. alatalat pengukur dan pemeriksa yang elektrik. baik yang ada maupun yang tidak ada h~bungannya dengan penyelidikan i1mu pengetahuan. seperti: apamt elektro
Industri alat fotography dan alat yang menggunakan optik. B. Industri kacamata. Meliputi usaha pembuatan macam-macam kacamata. seperti: kacamata pembanlu penglihatan. kacamata peredam sinar matahari/cahaya. kacamata penyclaml pengelas. Tennasuk juga usaha pembuatan Icnsa kacamata dan Icns" kOlltak. b.
Industri teropong dan alat optik untuk ilmu pengetahuan. Meliputi usaha pemlluatan nmcmn-mm;am tcroplIng dan alat optik serta Ilagiall-Ilagianllya untuk ill11u pengetahuan dan percetakan seperti: teropllng monoculer. leropong astronomi. clbuw telescope. periskop. mikroskop. spectrosknp. spectrog.raph. lensa berlapis. lensa diasah. lensa prisma. Irarne kacamala. mesin fOlokopy. rncsin clcktronik sheet. rnesin lightdruk. lennasuk perlcngkapan dari mcsin-mcsin tersebul.
c.
Industri kamera fOlography. Meliputi usaha pernbuatan macam-macam kamera fotography. scperti: kamcra roto biasa. kamera langsung jadi. kamera untuk mikro film. kamera untuk still picture. dan kamcrn unluk pcnclitian udara.
d.
Industri kamera cinematografi. proyektor dan perlengkapannya. Meliputi usaha pcmbuatan macam-macam kamera cinematografi. proyektor. seperti: kamera cinematografi. proyektor cinematograti. image proyektor. kamera untuk telivisi. overhead proycktor. pesawat rekam suam. apamt cahaya kilat fotografi. fhune kamera. tempal film. dan lensa kamera zoom.
Industri jam dan sejenisnya. Meliputi usaha pembuatan macam-macam jam seperti: arloji tangan. arloji saku. arloji kalung.jam dinding.jam beker dan lonceng. Tennasukjuga usaha pembuatan bagian-bagian dari jamlarloji. seperti: movement part. dial platelhand. alarm for watch. instrument panel clocks. cronometer. stop watch. dll.
Sensus £konomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanillsaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
94
39.
SrB SEKTOR Il'tD!lSTRI PENGOlAIiAN I.AINNYA.
390.
I~DrSTRI
3901.
Industri b~trang I)crhiasan. a. Industri permata. Melipuli usaha pemolongnn. pengasuhan dan p~nghalus,m balu berharga alau pennata dan sejenisnya. sepeni: berlian perhiasan. iman perhiasan. batu ~ii. dan intan tiruan.
3902.
3903.
sepak. bola basket. bola volley. raket lenis. raket buill langkis. net volley. net pingpong. stik golt: slik hockey. meja pingpong. peralatan unluk olah raga kelangkasan. peralatan gimnastik dan malras.
PENGOlAHAN lAINN\,A.
b.
Industri barang pcrhiasan berharga untuk kcpcrluan pribadi/bukan pribadi dari logam mulia. Melipuli usaha pembualan barang-barang perhiasan yang bahan utamanya dari logam mulia (emas. platina dan perak) unluk keperluan pribadilbukan pribadi. sepeni: cincin. kalung. gelang. giwang. bross. ikal pinggang. kancing. pcralalan makan dan min urn. barang hiasan unluk rumahlangga. piala. mcdali dan novcltis.
c.
Industri barang perhiasan untuk keperluan pribadi/ bukan pribadi dari hukan logam mulia. Meliputi usaha pcmbuatan barang-barang perhiasan unluk keperilian pribadilbukan pribadi dari bukan logam mulia. sepcni: cincin. gelang. kalung. peniti. ikal pinggang. alribllt. lcmpat cerUlli. tempal sirih. piala. medali dan vas bllnga.
Industri alat-alat musik. Meliputi lIsaha pembualan alai-alai musik Iradional dan non tradisional. scperti: kecapi. seruling bambu. angklung. ealung. klliiniang. gong. gambang. gendang. terompel lradisional. rebab dan lira. alat musik pelik (gilar. bass. dan sejenisnya). alat mllsik tiup (tcrompet. saxophone. clarinet. hannonika dan sejcnisnya). alat musik gcsek (biola. cello dan sejcnisnya). nlat musik perkusi (drum set. scloron. metalofon dan sejcnisnya). Termasuk usaha pembuatan pian%rgan. pianika gamitan. akordcon. dan gnrputala.
3904.
Industri mainan anak-anak. Meliputi usaha pembualan macam-macam mainan anakanak. seperti: boneka kayu. bOlleka kain. boneka karct. klereng. bekel. halma. mainan jenis kendaraan. mainan berupa senjala. toys set. dan mainan cdukatif.
3905.
Industri alal-alat tulis dan gambar. Melipuli usaha pembuatan macam-macam alat lulis dan gambar. pita mesin tuli.s dan gambar dan barang tulis menulis lainnya. termasuk perlengkapannya seperti: pensil hilarn. pensil berwama. pulpen. pena boll point. tangkai pena. pena sablon. jangka. kuas gambar. batu tulis. meja gambar, rapido. sablon. letraset. crayon. pila mesin tik. pita film. pila pencetak kompuler. pita mesin tulis laillnya. cal air dan cat minyak.
3906.
Industri kcrajinan yang tidnk tcrmasuk golon~an manapun. Meliputi usaha pembualall barang-barang kerajinan dari bahan lllmbuh-lumbuhan dan hewan. seperti: kcraj inan pohon kelapa. lempurung. serabul. akar-akaran. klllil. gading. landuk. lulang. bulu rambut. binatang yang diawctkan. dan barang-barang IlIkisan.
3909.
Industri pcngolahan lain yung belum tcrgol()n~ dimanapun. Meliputi lIsaha pembualan barang-barang yang bclum/lidak tergolong dimanapun. seperti: papan nama. papan rcklamc (papan atau lampu display). payung kanon. pipa rokok. lencana. slempel. kap lampu. jarum jahitlbordir. sapli. sikat ijuk dan lIsaha-lisaha lain yang belum tercakup dalmn golongan lainnya. lCnllasuk pembllatan korek api dari Ingall1.
Industri alat-alat 013h raga. Mcliputi usaha pcmbllatan alat-alat olah raga. seperti: bola
Contob pengisian Blok VI: I. Suatu industri "Parto"~ selama sebulan yang lalu telah menghasilkan tempe senilai Rp.500.000,- tahu senilai Rp. 200.000.- dan kerupuk yang sudah terjual senilai Rp. 400.000,- sedang yang belum sempat terjual nilainya sekitar Rp. 350.000,-. Maka kode KKKP yang dituliskan pada kolom (2) adalah kode KKKP dari kerupuk yaitu 3125. Sedangkan nilai produksi yang dicatat pada kolom (3) adalah sebesar Rp. 1.450.000.-. 2. Suatu industri penggilingan padi !lSi Doel" selama sebulan yang lalu telah menggiling gabah sebanyak 2 ton. Gabah yang digiling tersebut sebanyak 1,3 ton merupakan gabah dari beberapa petani yang menggilingkan dengan membayar Rp. 30,- per Kg gabah. Sedangkan 700 Kg gabah sisanya adalah gabah milik industri penggilingan itu sendiri. Dari 700 kg
Sl'''S'',~
Ekonomi 1996. Buk" 13: Pedoman Pencacahan Perlisahaanlllsaha Non Direktor; dan Usaha RumahtalJgga
95
gabah seteiah digiling menghasilkan beras sebanyak 575 kg senilai Rp 430.000,- bekatul sekitar 40 kg dan dedak 50 kg. Beras yang dihasilkan tersebut nilainya sekitar Rp 430,-, bekatul Rp 400 dan dedaknya Rp 250,-. Selain kegiatan tersebut di atas, dari generator yang dimiliki oleh usaha tersebut sebagian listrik yang dibangkitkan dijual/disalurkan kepada rumahtangga di sekitarnya. Dari usahalkegiatan menyalurkan listrik tersebut, us aha penggillingan padi "Si Doel" memperoleh tambahan sekitar Rp 70.000.- sebulan. Dari eontoh di atas pengisian blok V rineian 4 dan blok VI sebagai berikut: a.
h.
Bahan baku yang dieatat pada blok V rineian 4: Kolom 1 = Gabah Kolom2 =Kg Kolom 3 = 700 Kolom 4 = 350.000 (total nilai produksi dari jasa industri, nilai beras. dan produk ikutannya). Nilai produksi yang dieatat pada Blok VI.A: Kolom 2 = 3116 Kolom 3 = 469.650
Sedangkan pendapatan dari listrik yang dijual dieatat pada Blok VI. B sebesar Rp 70.000.-
6.5 BLOK IX.I.
BAHAN BAKU DAN PEMASARAN
Blok ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai bahan baku dan pemasaran yang berkaitan dengan perusahaan/usaha sektor industri keeil dan kerajinan rumahtangga. Rincian 1:
Pengadaan bahan baku
Lingkari salah satu kode yang sesuai dan tuliskan ke kotak yang tersedia. Bahan baku yang digunakan mungkin berasal dari produsen, pedagang besar, pedagang penyalur, pedagang eeeran, koperasi, dan lainnya. Kalau sumber pengadaan bahan baku lebih dari satu., pilih salah satu sumber yang nilai pembeliannyalpengadaan bahan bakunya terbesar. 1.
Produsen adalah orang/unit usaha yang menghasilkan barang baik berupa bahan baku, barang-
barang setengah jadi, atau barang siap pakai untuk dijual atau ditukar dengan barang lainnya.
Sl!lI!ms Ekonolll; 1996. Bllk1l13: Pedolllan Pencac:alran Pentsairuan/llsahu Non Direktori dan Usaha Rllmaluangga
96
2.
Pedagang besar adalah pengusaha atau pedagang yang menjual barang dalam jumlah besar/grosir/partai untuk setiap jenis barang yang diperdagangkan.
3.
Pedagang penyalur/pengumpul adalah orang/pihak perantara yang membeli barang yang dihasilkan produsen dan menjualnya kembali tidak langsung ke konsumen akhir tetapi kepada pedagang eceran tanpa mengubah bentuk, artinya tidak melakukan perubahan teknis. Jenis pedagang ini umumnya mempunyai daerah kerja.
4.
Pedagaog ecerao adalah usaha yang membeli barang siap pakai yang dihasilkan produsen dan menjualnya langsung ke konsumen akhir tanpa merubah bentuk.
5.
Koperasi adalah suatu lembaga ekonomi berwatak sosial, yaitu sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.
6.
Laionya adalah selain produsen, pedagang atau koperasi misalnya rumahtangga.
Rinciao 2:
Wilayah pemasaran hasil
Riocian 2a. Lingkari salah satu atau lebih kode wilayah pemasaran yang sesuai dengan wilayah pemasaran dari us aha industri tersebut.
Riocian 2b. Bila rincian (2a) kode 2 dilingkari, apakah usaha industri tersebut mengekspor sendiri. Lingkari kode 1, apabila mengekspor sendiri dan lingkari kode 2, apabila tidak mengekspor sendiri.
Rinciao 2c. Tuliskan persentase produksi yang diekspor dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rinciao 2d Bila rincian (2a) kode I, lingkari salah satu kode yang sesuai. Riociao 3:
Cara pemasaran produksi sebulao yang lalu (0/0)
Isikan cara pemasaran produksi selama sebulan yang lalu (dalam persentase), sesuai dengan jenis sasaran konsumen.
Koosumeo Perorangao adalah pihak yang melakukan pembelian barang/jasa dan langsung mengkonsumsi.
Sensus Ekonomi 1996. Buku2J: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusalla Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
97
Sensus Ekonom; J996. Buku 23: .Pedoman Pencacahan PerusahaanlllsahaNon Direktorl dan Usaha Rumahtangga
98
BAB. VII
PERTANY AAN MODUL SEKTOR LISTRIK NON PLN (SE96 - S04) 7.1
UMUM
Listrik non PLN adalah usaha ketenagalistrikan yang dike lola oleh perusahaanlusaha non PLN yang meliputi usaha pembangkitan, transmisi dan penyaluranlpendistribusian tenaga listrik baik untuk keperluan rumahtangga, usaha, industri, gedung kantor pemerintah, penerangan jalan umum dan lain sebagainya.
Usaha Listrik non PLN yang berstatus PND dan URT adalah suatu kegiatan ekonomi dalam bidang ketenagalistrikan yang dilakukan oleh badan atau perorangan yang tidak berbadan hukum. Pada sektor Listrik non PLN pertanyaan-pertanyaan modul terdapat pada blok 111.1, blok V.B dan blok VI.
7.2 BLOK III.l
KETERANGAN KHUSUS
Blok ini digunakan untuk mencatat identifikasi perusahaanlusaha secara khusus yang menyangkut sarana produksi yang digunakanJdimiliki serta produksi tenaga listrik yang dihasilkan menurut jenis mesin penggerak utama, jumlah
pelanggan~
jumlah listrik yang terjual serta nilai listrik terjual
selama sebulan yang lal u.
Rincian 1: Banyaknya dan kapasitas mesin penggerak utama yang digunakan/dimiliki Isikan banyaknya dan kapasitas terpasang dari setiap jenis mesin penggerak yang terdapat pada kolom (1).
Kolom (2) : Isikan banyaknya mesin penggerak utama yang dimiliki oleh perusahaanlusaha ini menurut jenisnya.
Kolom (3)
Isikan besamya kapasitas terpasang dari setiap jenis mesin penggerak utama sesuai dengan banyaknya jumlah mesin penggerak utama yang terdapat pada kolom (2).
Sel1.'iIIS EJwllomi 1996. 8111w 23: Pedoman Pe"cacahan Perlisahaa"llIsaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
99
· Kolom (4)
Isikan banyaknya generator yang dimiliki oleh perusahaan/usaha ini menurut jenisnya.
Kolom (5)
Isikan besarnya kapasitas dari generator sesuai dengan banyaknya generator yang terdapat pada kolom (4).
Mesin Penggerak Utama adalah mesin yang membangkitkan tenaga mekanis tanpa menggunakan
tenaga manusia, hewan atau tenaga listrik seperti kincir angin, kincir air. Generator adalah mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Jenis mesin penggerak lainnya adalah biogas, t~naga panas bumi (geothermal), tenaga surya dan
sebagainya. Kapasitas/daya pembangkit listrik terpasang adalah kemampuan maksimum pembangkit listiik
untuk menghasilkan tenaga listrik, bila sumber pembangkit listrik berasal dari generator sendiri maka kapasitas/daya terpasang dapat dilihat sebagaimana tertera pada papan nama (name plate) dari generator terse but. Contoh 7.2.1 Pengisian Rincian 1 Blok III.t
Seorang pengusaha listrik non PLN dalam menghasilkan tenaga listrik kepada para pelanggannya Inemakai 2 (dua) set mesin penggerak utama berkekuatan 15 PK yang digerakkan oleh diesel. Untuk menghasilkan tenaga listrik maka setiap mesin penggerak utama tersebut diperlukan generator berkekuatan 15 PK. Disamping itu, pengusaha listrik non PLN tersebutjuga mempunyai 1 (satu) set generator berkekuatan 20 PK dengan bahan bakar solar tanpa memerlukan mesin penggerak dalam menghasilkan tenaga listrik. Maka untuk pertanyaan pada blok III.l rincian 1 kolom (2), (3), (4) dan kolom (5) pada baris mesin diesel ada isian sesuai denganjumlah mesin dan kapasitasnya. Khusus untuk isian kolom (4) dan (5) merupakanjumlah seluruh generator yang dimilikinya, baik banyak maupun kapasitasnya.
SellSIIS
Ekonomi 1996. Bllklll3: Pedomall Pencacahan Perllsahaanilisaha Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
100
Contoh 7.2.1 (pengisian rincian 1 blok 111.1)
1. 8anyaknya dan kapasitas mesin penggerak uta rna yang digunakan I dimiliki : Generator
Mesin Penggerak Utama Jenis Mesin Penggerak
8anyaknya
Kapasitas
8anyaknya
Kapasitas
[ buah ]
I PK]
I buah]
[ PK]
(2)
(3)
(4)
(5)
(I)
l· tyl~>lil
Rincian 2:
ole-$"~~
lol~1
1
0
111'1
101 ~ 1
10131,1
Produksi tenaga Iistrik selama sebulan yang lalu
Produksi yang dimaksud disini adalah seluruh tenaga listrik yang bcrhasil dibangkit.kan
pcrusahaanlusaha dari nlesin-mesin pembangkit milik sendiri sesuai dengan yang tcrtera dalanl alat pellcatat (nleteran) dan juga tennasuk tenaga listrik yang dibangkitkan olch mcsin pcmbangk'it listrik yang disewakan kepada pihak lain, dimana semua biaya operasionalnya (sepcrti hahan hakar. kahcl. dsb) ditanggung oleh pihak perusahaan/usaha inL Isikan besarnya beban puncak generator. rata-rata jam kelja generator per.hari dan prouuksi tcnaga listrik selanla scbulan yang lalu sesuai dengan jenis mesin penggerak yang digunakan pada kololll (1 ).
Kolom (2) : Beban puncak generator (KW)
Isikan besarnya be ban puncak generator dalam satuan kilo-watt (KW) dari setiap jenis mesin penggerak utanla yang digunakan. Beban puncak generator adalah ampere maksimum yang penlah dicapai dari voltase/tegangan pada slim her pelnbangkit Iistrik.
Contoh:
50 A/I10 - 120 V 10 A!6 KV . dan sebagainya
-'"l'IIS"...
fLmomi IlJ96. H"kll ~3: Pt'dOllUm P,'II('(I(:alulII/'e,.".mltaan'llsalw
101
NOll
J)il'eklori dan lI.m/w Rlimaltlal1gga
Kolom (3) : Rata-rata jam kerja generator dalam sehari (jam)
Isikan rata-rata jam kerja generator dalam sehari dari setiap jenis generator yang digunakan. Kolom (4) : Produksi tenaga listrik selama sebulan yang lalu (KWh)
Isikan besamya produksi tenaga listrik yang dihasilkan selama sebulan yang lalu dalam satuan kilo-watt hours (KWh) dari 'setiap jenis mesin penggerak utama yang digunakan. Seandainya perusahaanlusaha listrik non PLN tidak menggunakan meteran listrik dalam pencatatan produksi tenaga listrik. maka produksi tenaga listrik yang dihasilkan dapat diketahui dengan cara: Rata-rata jam kerja generator sehari x banyaknya hari kerja sebulan x kapasitas (kekuatan) terpasang generator x persentase penggunaan generator.
atau Rata-rata jam kerja generator sehari x banyaknya hari kerja sebulan x beban puneak generator Contoh 7.2.2
Pengisian Rineian 2 Blok 111.1
8KW 1. Beban puncak generator diketahui 12jam 1 hari kerja 30 hari 1 bulan kerja generator Maka tenaga listrik yang dihasilkan adalah 8 KW x 12 jam x 30 hari = 2.880 KWh. 10KW 2. Jumlah kekuatan generator 12jam 1 hari kerja 30 hari 1 bulan kerja generator Penggunaan kapasitas generator 80% Maka tenaga listrik yang dihasilkan adalah 10 KW x 12jam x 30 hari x 80% = 2.880 KWh
Senslls £kollomi 1996. Buku 1J: Pedoman Pellcacahall Peru.rahaoll/llsaha Non Direklori dan U.rolra RlImalrlangga
102
Contoh 7.2.2 (pengisian rincian 2 blok IlL])
~.
2. Produksi tenaga listrik selama sebulan yang lalu
Jenis Mesin Penggerak
Beban puncak generator [KWJ
Rata-rata jam k~rja generator per hari [jam]
Produksi tenaga listrik selama sebulan yang lalu [KWh J
(2)
(3)
(4)
10161
10101·,1.11
lolololol~lsl8lDI
(1)
r. M~Srt1
V'6)t,t,. ,,,,-,.-..
/.
,
/
'
~'\..,,/" '\
.'
\
/
-..,
,/--\
.,
~/\vV
Bila kekuatan generator dalam satuan PK maka harus dikonversikan terlebih dahulu ke dalam satoan Kilowatt (KW)~ yaitu 1 PK = 0,735 KW. Rincian 3.
Jumlah pelanggan, jumlah Iistrik dan nilai Iistrik yang terjual Idisalurkan selama sebulan yang lalu.
Rincian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai banyaknya pelanggan listrik dari perusahaanlusaha listrik non PLN ini selama sebulan yang lalu. Disamping itu juga diluaksudkan untuk nlengetahui banyaknya tenaga listrik yang dijual/disalurkan kepada para pelanggan serta nilai listrik yang terjual dari setiap kategori pelanggan rnaupun banyaknya tenaga listrik yang hilang/susut pada periode sebulan yang lalu. Kolom (1) : Jenis pelanggan/dijual kepada
Tentukan pada kolorn ini jenis-jenis pelanggan yang rnendapatkan tenaga listrik dari perusahaanlusaha ini selama sebulan yang lalu, serta banyalmya listrik yang digunakan sendiri, untuk keperluan penerangan jalan urnurn dan listr.ik yang hilang/susut. Perlu diperhatikan bahwa penggolongan pelanggan rnasih ada kernungkinan lain dari yang telah ditentukari pada kolorn ini, untuk itu tuliskan jenis-jenis pelanggan yang bel urn tercakup tersebut ke dalarn rincian lainnya (baris e) yang disediakan.
Sem."... Hkonomi 1996. Bllk1l23: Pedoman Pencacaha" Perllsahaanilisaha Non Direktori dan Usaha RlIInahtangga
103
Rumahtangga, toko dan industri disini adalah termasuk kepunyaan dari pengusaha/pemilik perusahaanlusaha listrik non PLN itu sendiri.
Dila seorang pelanggan memanfaatkan listrik untuk keperluan rumahtangga, toko dan industri miliknya, maka yang dicatat adalah penggunaan yang paling utama. Kantor/instansi adalah suatu tempat atau bangunan yang digunakan sebagai pusat dari kegiatan manajerial ataupun administrasi suatu usaha baik pemerintah maupun swasta, misalnya Kantor KecamatanlKelurahanlDesa, Bank Perkreditan Rakyat, Bank-bank 'swasta, dll.
Lembaga/tempat sosial adalah suatu tempat atau bangunan yang utamanya digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat
sosial~
contohnya : Panti Asuhan, Panti lompo, Karang Taruna,
LSM, Rumah Sakit, dU.
Lainnya adalah jenis-jenis pelanggan selain pelanggan-pelanggan seperti di atas, seperti pedagangpedagang yang ada di emperanljalan.
Keperluan sendiri adalah tenaga listrik yang dipakai sehubungan dengan kegiatan perusahaan/usaha listrik non PLN ini, dan nilainya diperkirakan dengan harga yang berlaku dari perusahaanlusaha tersebut.
Listrik yang hilang/susut adalah tenaga listrik yang hilang/susut antara sumber pembangkitan dengan pelanggannya.
Kolom (2) : Jumlah pelanggan Isikan banyaknya pelanggan untuk masing-masing jenis pelanggan pada kolom (1) selama sebulan yang lalu.
Kolom (3) : Jumlah listrik yang terjual/disalurkan (KWh) Isikan banyaknya energi listrik yang telah dijual/disalurkan dalam satuan KWh kepada masingmasing pelanggan selama sebulan yang Ialu, termasuk disini banyaknya tenaga listrik yang dipakai sendiri maupun tenaga Iistrik yang susutlhilang.
Kolom (4) : Nilai listrik yang terjual/disalurkan (Rupiah) Isikan besarnya nilai tenaga listrik yang terjual atau disalurkan untuk masing-masing kategori pelanggan selama sebulan yang Ialu.
Sensus £konomi J996. Buku 13: Pedomall Pencacahan Perlisahaanillsaha Non Direklori dan Usaha Rlimahiangga
104
Contoh 7.2.3 Pengisian Rineian 3 Blok III.t
Fajar Danu seorang pengusaha Iistrik non PLN di daerah Utan Kayu menggunakan 2 (dua) buah generator dengan jumlah kapasitas 12 PK dalam menghasilkan tenaga Iistrik. Kedua generator tersebut bekerja selama 12 jam sehari. Karena kebany~an pelanggan pengusaha Fajar Danu adalah rumahtangga dan para pedagang sore hari, maka setiap unit generator tersebut mulai dioperasikan dari pukul 18.00 sampai pukul 06.00. Bulan yang laiu dari kedua generator tadi dihasilkan sebesar 3.600 KWh dan telah disalurkan kepada 22 rumahtangga pelanggan sebanyak 2.970 KWh dan , beberapa pedagang sore sebanyak 600 KWh, disamping itu pula pengusaha Fajar Danu harus menerangi jalan umum di sekitar rumahnya yang bulan lalu mencapai 30 KWh. Dari tenaga Iistrik yang telah disalurkan tadi Fajar Danu mendapatkan pendapatan kotor sebesar Rp 507.450,- dengan perincian dari pelanggan rumahtangga adalah sebesar Rp 445.500,- dan dari pedagang sebesar Rp 60.000,-. Maka pengisian rineian 3 blok III.t adalah sebagai berikut :
Kolom (2) baris a terisi 22
Kolom (3) baris e terisi
600
Kolom (3) baris a terisi 2970 Kolom (4) baris a terisi 445500
Kolom (4) baris e terisi
60000
Kolom (3) baris fterisi 30
Kolom (2) baris jumlah terisi
22
Kolom (4) baris f terisi 1950
Kolom (3) baris jumiah terisi
3600
Kolom (4) baris jumlah terisi
507450
7.3.
BLOK V.B
BIAYA KHUSUS
Blok ini digunakan untuk mengetahui besamya biaya khusus yang dikeluarkan oleh perusahaanlusaha sektor Iistrik non PLN selama sebulan yang lalu, meliputi : biaya pemakaian energi dan pelumas serta biaya pemakaian Iistrik dan air. Biaya Pemakaian energi dan pelumas
Isikan pada rincian ini banyaknya dan nilai pemakaian energi dan pelumas yang digunakan oleh perusahaanlusaha Iistrik non PLN selama sebulan yang lalu. Bahan bakar adaIah segala bahan, baik cair maupun padat yang digunakan sebagai pembakar untuk
menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha seperti bensin, solar, minyak diesel, minyak tanah, kayu, arang dan sebagainya Sensus Ekonomi 1996. B"ku ]3: Pedoman Pencacahan Perusohaanlusaha Non Direlclor; dan Usaha Rumahlangga
lOS
Pelumas adalah zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk melancarkanjalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya seperti SAE 20, SAE 30, dan sebagainya.
Pemakaian listrik dan air Isikan pemakaian listrik dan air yang digunakan selama sebulan yang lalu pada tempat yang tersedia.
Banyaknya listrik yang diisikan disini adalah listrik yang digunakan untuk penerangan, pembakaran, menjalankan mesin, dan keperluan lain, yang masih.berkaitan dengan usaha·listrik non PLN.
Untuk listrik yang dibangkitkan sendiri nilainya tidak perlu diperkirakan. 7.4.
BLOK VI. OUTPUT/OMSET SELAMA SEBULAN YANG LALU Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai besarnya output/omset perusahaanlusaha listrik non PLN selama sebulan yang lalu, baik output/omset dari kegiatan utama yaitu output/omset dari tenaga listrik yang dijual/disalurkan kepada para pelanggan maupun output/omset dari kegiatan lainnya yang masih berkaitan dengan kegiatan listrik nonPLN.
Ketenagalistrikan oleh listrik non PLN (4102), adalah usaha pembangkitan, transnlisi tenaga dan penyaluranlpendistribusian tenaga listrik, yang dikelola oleh perusahaan/usaha non PLN untuk keperluan rumahtangga dan lainnya.
Rincian 1:
Output/omset dari Kegiatan Utama
Isikan besarnya nilai output/omset hasil penjualanlpenyaluran tenaga listrik kepada pelanggan selama sebulan yang lalu.
Contoh:
Berdasarkan informasi/keterangan dari contoh 7.2.3 maka isian rincian 1 ini adalah sarna dengan 507450
Rincian 2: Output/omset dari kegiatan lain Isikan besarnya nilai output/omset dari kegiatan lain us aha Iistrik non PLN ini yang diterima selarna sebulan yang lalu.
Sensus Ekonomi 1996. Bllkll 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanillsaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
106
Rincian 3:
Jumlah (1+2)
Jumlahkan besamya penerimaan dari kegiatan utama (rincian 1) dan penerimaan dari kegiatan lainnya (rincian 2) dan tuliskan pada baris jumlah yang telah disediakan.
KODE KL.ASIFIKASI KEGIATAN PERUSAHAAN (KKKP) 4.
SEKTOR LISTRIK, GAS, DAN AIR
41.
SUBSEKTOR LISTRIK
410.
KETENAGALISTRIKAN
4102.
Ketenagalistrikan oleh Non PLN Meliputi us aha pembangkitan tenaga listrik, transmisi tenaga listrik, dan pendistribusian tenaga listrik yang dikelola oleh perusahaan/usaha Non PLN untuk keperluan rumahtangga, . usaha, industri, sosial, gedung kantor pemerintah, dan penerangan jalan umum.
SenslIs £konomi 1996. BlIkll 23: Pedoman Pencacahan Perusaltaanlllsaha Non Direlctori dan Usaha Rumahtangga
107
Sensus Ekonomi 1996. BlIk1l23: Pedomall Pellcacahan Perusahaanillsaha Non Direklori dan Usaha Rilmahiangga
108
BAB VIII PERTANYAAN MODUL SEKTOR KONSTRUKSI (SE 96 - S05) 8.1.
UMUM
Usaha koostruksi adalah segal a kegiatan pembuatan, pemasangan, rehabilitasi, dan pemeliharaan
bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya, seperti gedung, jalan, jembatan, waduk, jaringan listrik, instalasi listrik dalam gedung, instalasi air conditioning, pengeboran sumur pompa air, pemasangan atap, pengecatan gedung, pemasangan lantai gedung, dsb Usaha Koostruksi PND dan URT adalah suatu kegiatan ekonomi dalam bidang konstruksi yang
dilakukan oleh badan atau perorangan yang tidak berbadan hukum, baik mengerjakan sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi. Pertanyaan modul sektor konstruksi (SE96-S05) meliputi blok 111.1, blok VB, dan blok VI. 8.2.
BLOK III.t KETERANGAN KHUSUS Blok ini bertujuan untuk mencatat beberapa karakteristik usaha konstruksi yang bersifat spesifik menyangkut jenis borongan pekerjaan yang dilaksanakan, penggunaan beberapa bahan bangunan penting, dan beberapa jenis peralatan konstruksi yang dimiliki.
Rineiao 1:
Jenis borongan pekerjaan konstruksilbangunan adalah semua jenis borongan pekerjaan yang dikerjakan, meliputi borongan termasuk bahan bangunan, borongan tidak termasuk bahan bangunan, dan pekerjaan yang dikerjakan atas dasar upah harlan.
Rioeiao la:
Isikan pada kolom (3) banyaknya pekerjaan dan nilai borongan pada kolom (4) dari pekerjaan konstruksilbangunan yang dikerjakan atas dasar borongan termasuk bahan bangunan selama setahun yang lalu.
Yang termasuk dalam jenis pekerjaan konstruksi ini adalah semua pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan atas dasar borongan termasuk didalamnya penyediaan bahan bangunan.
Sensus Ekonom; /996. Buku 23: Pedotnan Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
109
Contoh: Borongan pembuatan rumah tempat tinggal termasuk bahan bangunannya disediakan
oleh pengusaha konstruksi penerima borongan . Rineian Ib:
Isikan pada kolom (3) banyaknya pekerjaan dan nilai borongan pada kolom (4) dati pekerjaan konstruksilbangunan yang dikerjakan atas dasar borongan tidak termasuk bahan bangunan.
Yang termasuk dalam jenis pekerjaan konstruksi ini adalah semua pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan atas dasar borongan tidak termasuk penyediaan bahan-bahan bangunan. Contoh: Pekerjaan membuat sumur pompa air dimana pemborong hanya melakukan
pemborannya saja, sedangkan bahan yang dibutuhkan seperti mesin pompa, pipa air, dan kran disediakan oleh pemberi borongan Rineian Ie:
Isikan pada kolom (3) banyaknya pekerjaan dan nilai pekerjaan pada kolom (4) dari pekerjaan konstruksilbangunan yang dikerjakan atas dasar upah harlan.
Yang termasuk dalam pekerjaan konstruksi jenis ini adalah semua pekerjaan konstruksi yang diperoleh darl rumah tangga atau non perusahaan konstruksi dengan sistem pembayaran atas dasar
upah harlan. Contoh: Pembuatan pagar rumah tempat tinggal yang langsung diperoleh dari pemilik dan dikerjakan atas dasar upah harian. Rineian 2:
Isikan banyaknya pemakaian beberapa bahan bangunan penting (semen, batu bata, pasir, dan batulkerikil) sesuai dengan satuannya yang dipakai selama setahun yang lalu pada kolom (3) dan nilai pemakaiannya pada kolom (4).
CONTOH PENGISIAN RINCIAN 2 BLOK 111.1 : Untuk mengerjakan borongan pembangunan rumah, pak Rudi telah mempersiapkan seluruh bahan bangunan, diantaranya adalah semen, pasir, batu bata dan batu'Split masing-masing sebanyak 200 zak semen, 100 ml pasir, 20.000 buah batu bata, dan 5 m lbatu split. Sampai dengan akhir tabun Ialu, telah digunakan 150 zak semen senilai Rp 1.600.000,-; 40 m3 pasir senilai 1.400.000,-; 18.000 batu bata senilai Rp 1.650.000,-; 4 ml batulkerikil senilai Rp 160.000,-. Dari informasi tersebut, maka contoh isian pada Rincian 2 adalah sebagai berikut :
Sensus Ekonomi 1996, Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaon/usaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
110
a. Semen
zak
b. Batu bata
Buah 18.000
c. Pasir
d. Batulkerikil Rincian 3.
m3 . m3
150 40 4
1.600.000 1.650.000 1.400.000 160.000
Isikan banyaknya peralatan konstruksi yang dimiliki perusahaan konstruksi ini pada saat pencacahan pada kolom (3) sesuai dengan nama peralatan konstruksi yang tersedia pada kolom (1) {gergaji, penyerut kayu, martil/palu, bor kayu, a1at pemotong keramik, kunci pompa, alat pembor sumur, molen}.
8.3.
BLOK V.B. BIAVA KHUSUS
Bagian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai jenis pengeluaran khusus sektor konstruksi secara rinei, seperti biaya bahan bangunan yang digunakan dan biaya pemakaian energi, dan pelumas. Rincian 1. Biaya bahan bangunan yang digunakan, isikan nilai bahan bangunan yang digunakan
selama setahun yang lalu pada kolom (4). Bahan bangunan yang dicatat adalah semua bahan bangunan yang benar-benar telah digunakan untuk semua pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan, tidak termasuk bahan bangunan yang telah dibeli tetapi belum dipakai. Rincian 2. Biaya pemakaian energi dan pelumas, isikan jumlah pemakaian energi dan pelumas
pada kolom (3) dan nilai pemakaiannya pada kolom (4) sesuai denganjenis energi yang tersedia pada Rineian 4a sid 4h (bensin, solar, minyak diesel, minyak tanah, Iistrik, kayu bakar, air, dan pelumas). Energi dan pelumas yang dicatat adalah jenis energi dan pelumas yang benar-benar telah
digunakan untuk mendukung pekerjaan konstruksi, tidak termasukjenis energi dan pelumas yang dibeli tapi belum digunakan atau pemakaian energi untuk keperluan rumah tangga dan usaha lainnya. Contoh:
Bapak Alex pemilik usaha konstruksi dan toko bahan bangunan yang menyatu dengan rumah tempat tinggalnya. Selama setahun yang lalu Pak Alex hanya mengetahui pemakaian listrik, bahan bakar, air dan pelumas untuk seluruh keperluannya (usaha konstruksi, toko, dan rumahtangga). Maka dalam pengisian pada rincian ini, pemakaian
Sensus Elconomi J996, Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaan/usaha Non Dinklor; dan Usaha Rumahlangga
111
energi untuk usaha konstruksi hams yang benar-benar digunakan untuk usaha konstruksi saja.
8.4.
BLOK VI. OUTPUT/OMSET SELAMA SETAHUN YANG LALU
8.4.1.
Jenis Kegiatan Blok ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai besamya output/omset usaha konstruksi selama setahun yang lalu. Outputlomset dibagi dalam dua kegiatan pokok yaitu; Rincian A: output/omset dari pekerjaan konstruksi yang diselesaikan selama setahun yang lalu dan Rincian B : Output/omset dari kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha konstruksi.
8.4.2.
Rincian A: Outputlomset Pekerjaan Konstruksi Selama Setahun Yang Lalu Isikan nilai output/omset output/omset (dalam rupiah) yang diperoleh pada kolom (3) dari masing-masing jenis pekerjaan sebagaimana terdapat pada kolom (2) yang selama setahun yang lalu.
diselesaik~
Yang dimaksud dengan output/omzet pekerjaan konstruksi selama setahun yang lalu adalah nilai konstruksi yang benar-benar telah diselesaikan secara fisik oleh pihak pemborong berdasarkan surat perjanjian atau surat perintah kerja antara pemilik dengan pemborong selama setahun yang lalu. Sebagai contoh misalnya sebuah pekerjaan konstruksi Rumah Tempat Tinggal pada saat pencacahan barn diselesaikan 60 persen secara fisik, maka output/omsetnya adalah 60 persen dari harga borongan.
8.4.3.
Rincian B: Outputlomset dari kegiatan lainnya
Isikan besarnya output/omset dari kegiatan lain selama setahun yang lalu pada kolom (3), seperti jasa konstruksi, penyewaan alat konstruksi tanpa operator, penjualan barang dalam bentuk sarna seperti pada saat dibeli, dU. Sebelum kita sampai pada pembahasan pengisiannya terlebih d~ulu kita cermati jenis kegiatan dan kode klasifikasinya, sebagai berikut :
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
112
Kode Klasifikasi Kegiatan Perusahaan (KKKP) Sektor Konstruksi 51.
SUBSEKTOR PENYIAPAN LAHAN
510.
PENYIAPAN LAHAN
konstruksi bangunan sejenisnya. f. Bangunan pengolahan, penyaluran dan penampungan
barang minyak dan gas, Meliputi usaha pembangunan. pemeliharaan dan perbaikan bangunan pengolahan minyak dan gas, termasuk bangunan dan transmisi penyadap ~inyaklgas. bangunan pengolahan (refinery), reservoir minyaklgas, jaringan penyaluran dan tangki minyak/gas.
5100. Penyiapan lahan
Melipuli usaha pembongkaran dan penghancuran gedung atau bangunan lainnya serta pembersihannya. Termasuk juga peJedakan, les pengeboran. pengurukan. perataan. pemindahan tanah, pembuatan saluran untuk mengeringkan lahan (menurunkan muka air tanah) dan penyiapan lahan lainnya. Penyiapan lahan unluk pertambangan. seperti penyiapan lahan untuk pertambangan balU bam atau penyiapan lahan pertarn-bangan minyak dan gas tidak termasuk dalam gol. ini. 52.
SUBSEKTOR KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL
521.
KONSTRUKSI UMUM
GEDUNG
g. Pengerukan. Meliputi usaha pengerukan, termasuk pemeliharaan sungai, pelabuhan, raws, danau. alur pelayaran, kolam dan kanal pelabuhan. baik dengan sifat pekerjaan ringan, sedang, maupun berat.
DAN
h. Bangunan dermaga. Meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga, sarana pelabuhan. penOOan gelombang. dan sejenisnya.
5211. Konstruksi gedung
Meliputi usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk tempat tinggal. pendidikan. peribadatan. balai pengobatan. perkantoran, penginapan. perdagangan. pusat industri/pabrik, gedung terminal/stasiun, gedung olah raga. gedung kesenian dan hiburan, bangunan pergudangan. hanggar dan sejenisnya.
i. Bangunan sipillainnya. Meliputi usaha pembangunan. pemeliharaan dan perbaikan bangunan sipil lainnya yang belum terliput dalam sub golongan a s.d i di atas, seperti: pembangunan lapangan 0100 raga, lapangan parkir. dan sarana lingkungan pemukiman (di luar gedung) lainnya.
5212. Konstruksi bangunan sipil
a. Bangunan jalan, jembatan dan landasan. Meliputi usaha pembangunan. pemeliharaan dan perbaikan jalan, jembatan. dan landasan pesawat terbang. Termasuk juga kegiatan pembangunan. pemeliharaan penunjang landasan. pelengkap dan perlengkapan jalan, seperti: pagar/tembok penahan. drainase jalan. marka jalan, dan rambu-rambu. b. Bangunan jalan dan jembatan Kereta Api. Meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan perbaikan jalan dan jembatan kereta api.
5213. Konstruksi bangunan elektrikal dan telekomunikasi.
s. Bangunan elektrikal. Meliputi kegiatan pembangunan. pemeliharaan dan perbaikan bangunan elektrikal, seperti: pembangkit tenaga Iistrik, transmisi tegangan tinggi dan transmisi distribusi. Termasuk juga pembangunan gardu induk. pemasangan liang listrik dan bangunan perlengkapannya yang dimanfaatkan untuk bangunan gedung (perumahanl pemukiman) maupun sarana tran-sportasi kereta api.
dan
b. Konstruksi telekomunikasi sarana bantu navigasi laut. dan rambu sungai •. Meliputi kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi bangunan menara suar. rambu suar, pelampung suar, lampu sinyal pelabuhan. dan bagian rambu suar lainnya.
c. Bangunan terowongan. Meliputi usaha pembangunan. pemeliharaan dan perbaikan bangunan terowongan di bawah permukaan air. di bukitlpegunungan. dan di bawah permukaan tanah. d. Bangunan pengairan. Meliputi usaha pembangunan. pemeliharaan dan perbaikan bendungan (dam), waduk (reservoir). bendung (weir). embung. jaringan irigasi. pintu air. sipon dan drainase irigasi. talang. chekdam. tanggul pengendali banjir. tanggullaut. krib. viaduk. dan sejenisnya.
c. Konstruksi telekomunikasi udara. Meliputi kegiatan pembangunan. pemeliharaan dan' perbaikan konstruksi bangunan telekomunikasi dan navigasi udara.Termasuk bangunan pemancar/penerima radar. bangunan antenadan bangunan sejenisnya.
e. Bangunan pengolahan, penyaluran dan penampungan air bersih, air Iimbah, dan drainase. Meliputi usaha pembangunan. pemeliharaan dan perbaikan bangunan penyadap dan transmisi air baku. bangunan pengolahan air baku. bangunan menara air dan resevoir air, jaringan transmisi dan distribusi serta tangki air bersih, bangunan saluran air limbah kota Oaringan pengumpul air limbah domestiklmanusia dan air limbah industri dan bangunan pengolahan air limbah. jaringan drainase pemukinan. retention basin, bangunan pompa dan
d. Konstruksi sinyal dan telekomunkasi kereta api. Meliputi kegiatan pembangunan. pemeliharaan dan perbaikan konsruksi bangunan sinyal dan telekomu-nikasi kereta api. e. Konstruksi sentral telekomunikasi. Meliputi kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi bangunan sentral tele-komunikasi beserta perlengkapannya. seperti: bangunan teleponl telegraf. konstruksi bangunan menara pemancar/ penerima
Sensus Ekonomi /996. Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktor; dan Usaha Rumahtangga
113
radar. microwave. dan bangunan stasi un kecillstasiun satelit dan bangunan sejenisnya.
gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. seperti: pemasangan instalasi AC.
bumi
5313. Instalasi telekomunikasi.
f. KODstruksi elektrikal dan telekomunikasi lainnya. Meliputi kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi elektrikal dan telekomunikasi lainnya yang belum tercakup dalam sub golongan a s.d e.
Meliputi kegiatan pemasangan instalasi telekomunikasi pada bangunan gedung baik untuk tempat dnggal maupun bukan tempat tinggal. seperti: pemasangan antena. 5314. Instalasi gas.
5214. Konstruksi mtkanika daD instrumen.
Meliputi kegiatan pemasangan instalasi gas pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan temp at tinggal.
Meliputi usaha pembangunanlpembuatan, pemeliharaan dan perbaikan mekanikal bangunan gedung dan rumah, mekanikal bangunan pelabuhan udara dan mekanikal industri plant, seperti: lift, tangga berjalan, ban berjalan (conveyer) dan pintu otomatis. 522.
53)5. Instalasi elektronika.
Meliputi kegiatan pemasangan instalasi elektronika pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan untuk tempat tinggal. seperti: pemasangan sistim alarm. close circuit TV, dan sound system.
KONSTRUKSI KHUSUS.
5221. Pemasangan pondasi dan pilar.
Meliputi kegiatan khusus pemasangan berbagai pondasi dan pilar untuk gedung, jalanljembatan. bangunan pengairan, dermaga dan sejenisnya sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi umum. dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak, termasuk pembuatan tiang pancang untuk pondasi dan pilar yang dilakukan oleh usaha konstruksi tsb.
5316. Instalasi mekanikal.
Meliputi kegiatan pemasangan dan pemeliharaan sarana pengangkutan orang atau barang pada bangunan gedung. seperti: lift. tangga berjalan (eskalator). ban berjalan (conveyor), dan pintu otomatis. 5319. Instalalsi gedung lainnya.
5222. Pembuatanlpengeboran sumur air.
Meliputi kegitan pemasangan instalasi gedung lainnya yang belum terliput dalam golongan 5311 s.d 5316.
Meliputi kegiatan khusus pembualanipengeboran untuk mendpatkan air tanah, baik skala kecil, skala sedang, maupun skala besar dan tekanan tinggi sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi umum, dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.
532.
INSTALASI BANGUNAN SIPIL
5321. Instalasi Iistrik jalan raya, jalan kereta api dan lapangan udara. Meliputi kegiatan pemasangan dan pemeliharaan instalasi listrik jalan raya, jalan kereta api, dan lapangan udara. Pemasangaan liang listrik dimasukkan dalam golongan 5213.
5213. Pemasangan steiger.
Meliputi kegiatan khusus pemasangan steiger pada bangunan gcdung. jalanljembatan. bangunan pengairan dermaga dan sejenisnya, biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.
5322. Instalasi navigasi laut dan sungai.
Meliputi kegiatan pemasangan instalasi navigasi laut dan sungai, termasuk instalasi pada menara suar, rambu suar, pelampung suar. lampu pelabuhan. dan bagian rambu suar lainnya.
5224. Pembuatan atap.
Melipuli kegiatan khusus pemasangan atap bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi umum dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.
5313. Instalasi meteorologi dan geofisika. Meliputi kegiatan pemasangan instalasi meteorologi dan geofisika ukuran kecil, sedang. atau besar.
5225. Pemasangan
bangunan konstruksi prefab dan pemasangan kerangka baja. Meliputi kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prefab dan pemasangan kerangka baja sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi umum dan biasanya dikerjakan alas dasar subkontrak.
5324. Instalasi navigasi udara.
Meliputi kegiatan pemasangan instalasi navigasi u~ara. seperti: instalasi pada bangunan telekomunikasi navigasi udara, dan pemancar/penerima radar, vasi approach light, run way light. DVOR. ILS, NOB, dan sejenisnya.
5229. Konstruksi khusus lainnya.
Meliputi kegiatan khusus yang belum terliput dalam kegiatan konstruksi khusus golongan 5221 s.d 5225 di alas. 53.
SUB SEKTOR INSTALASI GEDUNG DAN BANGUNAN SIPIL
53).
INSTALASI GEDUNG
S32S. Instalasi sinyal dan telekomunikasi kereta api. Meliputi kegiatan pemasangan, pemeliharaan. dan perbaikan instalasi sinyal dan telekomukasi kereta api. 5326. Instalasi sinyal dan perambuan jalan raya. Meliputi kegiatan pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan instalasi sinyal dan perambuan jalan 58ya.
53) I. Instalasi air bersih, air limbab dan saluran drainase. Meliputi kegiatan pemasangan instalasi air bersih, air limbah, dan saluran drainase pada bangunan gedung baik untuk tempal tinggal maupun bukan tempat tinggal.
5327. Instalasi telekomunikasi.
Meliputi kegiatan pemasangan. pemeliharaan. dan perbaikan instalasi telekomunikasi pada sentral teleponltelegraph. stasiun pemancar radar. microwave. stasiun bumi kecillstasiun satelit dan sejenisnya. Termasuk kegiatan pemasangan transmisi dan jaringan telekomunikasi.
5312. Instalasi listrik dan AC. Meliputi kegiatan pemasangan instalasi listrik pada bangunan
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha, Non Direktor; dan Usaha Rumahtangga
114
5329. Instalasi bangunan sipillainnya. Meliputi kegiatan pemasangan. pemeliharaan dan perbaikan instalasi bangunan sipil lainnya yang belum terliput dalam golongan 5321 s.d 5327.
5440. Interior dan dekorasi. Meliputi kegiatan pengerjaan interior dan dekorasi datam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggaJ maupun bukan tempat tinggat.
54.
SUB SEKTOR PENYELESAIAN KONSTRUKSI SIPIL
545.
541.
PENGERJAAN PEMASANGAN KACA ALlJMUNIlIM
5450. Eksterior dan pertamanan. Meliputi kegiatan pengerjaan eksterior dan pertamanan pada bangunan gcdung tempat tinggal maupun bukan tempat tingga!.
5410. Pengerjaan pemasangan kaca dan alumunium. Meliputi kegiatan pemasangan kaca dan alumunium dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempattinggal maupun bukan tempat tinggal. 542.
549.
PENGERJAAN LANTAI. DlNDlNG. PERALATAN SANITER DAN PLAFON
55.
SUBSEKTOR PENYEWAAN ALAT KONSTRUKSI
550.
PENYEW AAN ALAT KONSTRUKSI ATAlI PERALATAN PEMBONGKA~ENGHANCUR BANGUNAN DENGAN OPERATORNYA.
PENGERJAAN CAT
5430. Pengerjaan cat. Meliputi kegiatan pengecatan dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempal tinggal serta bangunan sipillainnya. 544.
PENYELESAIAN KONSTRUKSI LAINN\,A
5490. Penyelesaian konstruksi lainnya Meliputi kegiatan penyclesaian konstruksi lainnya yang belum terliput dalam golongan 5410 s.d 5450.
5420. Pengerjaan lantai. dinding, peralatan saniter dan plafon. Meliputi kegiatan pengerjaan lantai. dinding, peralatan saniter dan plafon dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggat maupun bukan tempst tingga!. 543.
EKSTERIOR DAN PERTAMANAN
5500. Penyewaan alat konstruksi alau peralatan pembongkarl penghancur bangunan dengan operatornya. Meliputi kegiatan penyewaan peralatan mesin konstruksi. termasuk crane lorries dengan operatomya.
INTERIOR DAN DEKORASI
CONTOH PENGISIAN RINCIAN A BLOK VI :
Usaha konstruksi milik pak Rahmat tang gal 10 Januari 1996 yang lalu menerima borongan untuk mengerjakan rumah tempat tinggal dan instalasi listrik di Gelanggang Olahraga. Nilai borongan untuk kedua pekerjaan tersebut masing-masing sebesar Rp 75.000.000 dan 15.000.000. Sampai dengan saat pencacahan, realisasi fisik masing-masing pekerjaan tersebut adalah sebesar 80% untuk rumah temp at tinggal dan 100% untuk instalasi listrik. Di samping pekerjaan tersebut usaha pak Rahmat juga menyewakan 3 buah molen yang dilengkapi dengan operatornya dengan nilai kontrak. Rp 2.400.000,- setahun. Pada saat pencacahan, masa kontrak. sudah berjalan 9 bulan. Dari informasi tersebut, penerimaan us aha konstruksi pak Rahmat selama setahun yang lalu adalah : Pembangunan rumah tempat tinggal : 80% x Rp 75.000.000 = Rp 60.000.000 Instalasi listrik Gelanggang Olahraga: 100% x Rp 15.000.000 = Rp 15.000.000 Penyewaan 3 buah molen
: 0,750/0 x Rp 2.400.000 = Rp 18.000.000
Dari informasi tersebut di atas, maka contoh pengisian Blok VI Rincian A: Ouputlomset Pekerjaan Konstruksi Selama Setahun Yang Lalu adalah sebagai berikut :
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanillsaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
liS
Rincian A2a.
Konstruksi gedung [5211]
60.000.000
Rincian A4b.
Instalasi listrik dan AC [5312]
15.000.000
Rincian A12.
Penyewaan alat konstruksi dengan operator [5500]
18.000.000 93.000.000
SUBJUMLAH A
CONTOH PENGISIAN RINCIAN B BLOK VI : Pak Iwan selain menerima borongan pekerjaan konstruksi, juga menyewakan molen dan mesin pemotong keramik keduanya tanpa disertai operator, selain itu selama setahun yang lalu pak Iwan juga menjual bahan bangunan yang tidak habis dipakai. Pendapatan dari menyewakan peralatan konstruksi senilai Rp 250.000,- dan dari hasil menjual bahan bangunan senilai Rp 325.000,-. Dari informasi terse but maka usaha konstruksi pak Iwan memperoleh pendapatan lainnya sebesar Rp 250.000 + Rp 325.000 = Rp 575.000,-.
Berdasarkan informasi di atas maka contoh pengisian Blok VI Rincian B: Outputlomset dari kegiatan lainnya adalah sebagai berikut :
B : Outputlomset dari kegiatan lainnya
Rp
575.000
Dengan demikian maka sub jumlah A ditambah sub jumlah B dapat ditulis sebagai berikut :
JUMLAH (A + B)
Rp 93 575 000
Sensus Ekonom; /996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusalra Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
116
BABIX MODUL SEKTOR PERDAGANGAN, RESTORANIRUMAH MAKAN DAN JASA AKOMODASI (SE96-S06) 9.1
UMUM Sektor ini bukan hanya mencakup perusahaanlusaha perdagangan, tetapi juga mencakup perusahaanJusaha restoranlrumah makan dan akomodasi.
a. Perdagangan Perusahaanlusaha Perdagangan adalah perusahaanlusaha yang melakukan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis). barang-barang baru maupun bekas meliputi perdagangan besar dan perdagangan eceran.
Perdagangan terdiri dari perdagangan besar dan perdagangan eceran. 1. Perdagangan Besar Perdagangan Besar adalah perdagangan barang baru maupun bekas, pada umumnya dalam partai besar kepada pedagang eceran,perusahaan industri, kantor, rumah sakit, rumah makan dan akomodasi. Perdagangan besar tidak menjual barang dagangan kepada konsumen rumahtangga.
Kegiatan perdagangan besar meliputi : a). Perdagangan besar (Eksportir) adalah perusahaanlusaha yang melakukan kegiatan penjualan barang/jasa dari dalam ke luar wilayah Indonesia dengan memenuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku dan perusahaan tersebut telah memiliki Angka Pengenal Eksportir (APE/APES) umum yang masa berlakunya belum berakhir.
b). Perdagangan besar (Importir) adalah perusahaan/usaha y~g melakukan kegiatan penjualan barang/jasa dari luar ke dalam wilayah Indonesia dengan memenuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku dan perusahaan terse but telah memiliki Angka Pengenal Importir (API!APIS) umum yang masa berlakunya belum berakhir.
Sensus £konomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusalraan/usaha Non IJireklor; dan lIsaha Rumahlangga
117
c). DistributorlPenyalur adalah perusahaanJusaha yang berdiri sendiri yang menjual barang perusahaan
lain
dan
pada
umumnya
mempunyai
daerah
kerja.
Termasuk juga
distributor/penyalur tunggal. Meliputi : hasil pertanian, pertambangan dan penggalian, dan barang-barang hasil industri pengolahan. Contoh : distributor hasil bumi.
d). Perdagangan Besar Berdasarkan Balas Jasa (service fee) atau kontrak (contract fee) adalah usaha yang dilakukan atas perusahaanJusaha lain atas dasar kontraklfee. Perdagarigan besar berdasarkan balas jasa atau kontrak meliputi: 1). Agen adalah perusahaan/usaha perantara yang berdiri sendiri, bertindak (membuat
penjanjian-perjanjian) atas nama perusahaan yang memberikan keagenan (principal) dan biasanya diangkat dengan perjanjian dan tidak boleh mengadakan kegiatan yang sifatnya menyaingi principal. termasuk disini agen tunggal dan wakil perusahaan. Contoh : agen sepatu batao 2). Makelar adalah pedagang perantara yang berusaha melakukan transaksi atas nama satu atau lebih perusahaanlusaha lain yang dengannya tidak ada hubungan tetap. Dan mendapat balas jasa yang disebut kurtase dari transaksi yang berhasil dilaksanakan. Contoh : makelar tanah. 3). Komisioner/Pedagang Komisi adalah perusahaanlusaha (pihak pertama) yang melakukan transaksi atau persetujuan dengan pihak ketiga atas nama perusahaan/usaha sendiri tetapi atas amanat perusahaanlusaha lain (pihak kedua), dan mendapat balas jasa yang disebut komisi. Komisioner bertanggung jawab kepada pihak kedua dan ketiga. 2. Perdagangan Eceran (PE) adalah usaha perdagangan yang melakukan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) barang-barang baru maupun bekas dalam partai kecil, umumnya kepada konsumen rumahtangga. Usaha pe.rdagangan eceran meliputi: a). Perdagangan eceran barang-barang baru yang utamanya makanan, minuman atau tembakau di dalam bangunan seperti waserba, mini market, toko kelontong dan sejenisnya. b). Perdagangan eceran barang-barang baru yang utamanya bukan makananlminuman atau tembakau di toserba (Departement store). c). Perdagangan eceran komoditi makanan, minuman atau tembakau yang sejenis di dalam bangunan seperti perdagangan eceran hasil pertanian, hasil industri.
SenslIs Ekol1omi 1996. Bllk1l13: Pedoman Pencacahan Perllsahaanillsaha NOll Direklori dan Usaha RlIInahlangga
118
d). Perdagangan eceran komoditi bam bukan makanan, minuman atau tembakau yang sejenis di dalam bangunan. e). Perdagangan eceran barang bekas di dalam bangunan. t). Perdaga~gan eceran di luar bangunan.
3. RestoranlRumah Makan Rumah Makan, meliputi usaha yang kegiatannya hanya menyediakan/menjuaJ makanan
(hidangan) dan minuman bagi umum di tempat usahanya, yang proses pembuatannya dari bahan baku menjadi bahan jadi tidak dilakukan di tempat usahanya. a}. Kedai Makanan Dan Minuman, meliputi usaha penjualan bermacam-macam makanan kecil
dan minuman siap dikonsumsi yang dijual di tempat tetap termasuk kantin. b). Penjualan Makanan dan Minuman keliling/tempat tidak tetap, meliputi usaha penjualan bermacam-macam makanan dan minuman siap dikonsumsi yang biasanya dijual melalui kios yang mudah dipindah-pindahkan atau didorong sepanjang jalan. c). Jasa Boga, meliputi usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk perayaan, pesta, seminar, rap at dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat pesta, seminar, rapat dan sejenisnya beserta pelayannya. 4. Jasa Akomodasi a}. Penginapan adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian dari
bangunan yang khusus disediakan, setiap orang dapat menginap dengan atau tanpa makan serta dapat memperoleh pelayanan atau fasilitas lainnya dengan pembayaran. b}. Pondok Wisata (home stay), meliputi usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum dengan pembayaran , yang dilakukan perorangan dengan menggunakan sebagian dari tempat tinggalnya. c). Jasa Akomodasi lainnya, meliputi usaha penyediaan us aha pelayanan penginapan yang belum termasuk pada 4.a) dan 4. b) seperti: wi sma.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanilisaha Non Direktor; dan Usaha Rumahlangga
119
PB EKSPOR (611) PB IMPOR (612) PB DALAM NEGERI (613) (bukan kegiatan distribusi perdagangan) PERDAGANGAN BESAR PB DALAM NEGERI (614) (kegiatan dislribusi perdagangan)
( 61 )
Terdiri dari komoditi: - Pertanian (61..1) - Pertambangan (61..2) - Industri (61..3)
PB BERDASARKAN BALAS JASA (FEE) ATAU KONTRAK (615)
PERDAGANGAN (6) ~
-r--
Di dalam Bangun8n
-
~
UTAMANVA BUKAN MAKANAN (622)
(62)
--
RUMAH MAKAN
--
KHUSUS BUKAN MAKANAN KOMODITI BEKAS (625)
Di luar Bangunan
(6%60)
Senslls Ekonomi /1)96. Huk" ]3: I'edomull PC!Ilcucahun Perusallaanlllsaha Non Direklori dan (}sulla Rumahlangga
120
-+
- Toserba (6221) - Toko kios (6222)
(623)
(63)
JASA AKOMODASI (64)
- Swalayan (6211 ) - Toko kios (6212)
KHUSUS MAKANAN
KHUSUS BlJKAN MAKANAN KOMODITI ~ BARU (624)
PERDAGANGAN ECERAN
-+
UTAMANV A MAKANAN (621)
-+
Merupakan Komoditi Utama
Yang termasuk pertanyaan modul pada sektor perdagangan, restoran/rumah malean dan akomodasi adalah: Blok 111.1 : Keterangan khusus Blok V.B : Biaya Khusus Blok VI Blok XI
: Outputlomset selama sebulan yang lalu : Lembar pembantu
Sebelum melakukan pengisian rincian-rincian pada sektor perdagangan (SE96-06) terlebih dulu mengisi Lembar Pembantu pada Blok XI, yang memiliki keterkaitan dengan beberapa pertanyaan pada Blok 111.1, V.B dan Blok VI. 9.2 BLOK 111.1 KETERANGAN KHUSUS
Blok ini digunakan untuk mencatat identifikasi perusahaan/usaha secara khusus untuk perusahaan/usaha perdagangan, jasa akomodasi serta restoran, rumah makan, kedai makananlminuman dan bar. Rincian 1:
Perdagangan:
Rata-rata persentase keuntungan barangljasa yang dijual .••••••.••.••••. 0/0 Tuliskan ,rata-rata persentase keuntungan yang biasa diperoleh dari penjualan barang dan jasa. Angka ini didasarkan atas persepsi responden. Rincian 2:
Penginapan remaja (youth hostel), Pond ok Wisata (homestay) dan jasa akomodasi lainnya a. Banyaknya kamar yang tersedia. 1). Banyaknya kamar dengan tempat tidur ganda Tuliskan banyaknya kamar yang tersedia (siap dijual) yang disediakan untuk tidur lebih dari satu orang dari usaha akomodasi, pada kotak yang tersedia. 2). Banyaknya kamar dengan tempat tidur tunggal Tuliskan banyaknya kamar yang tersedia (siap dijual) dengan tempat tidur tunggal dari usaha akomodasi pada kotak yang tersedia.
Sensus Ekonomi 1996. BlIk1l23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
121
8anyaknya kamar yang tersedia adalah banyaknya kamar us aha akomo~asi yang siap untuk dijuaI tidak termasuk kamar pribadi, kamar penjaga malam, kamar pegavvai, dan kamar-kamar yang sedang dalam perbaikan.
b. Tempat Tidur (tt) yang tersedia. Tuliskan banyaknya tempat tidur yang tersedia (siap dijuaI) dari usaha akomodasi pada kotak yang tersedia.
Tempat tidur yang tersedia adalah banyaknya tempat tidur yang tersedia dan siap pakai, tidak termasuk temp at tidur tambahan (ekstra bed). Tempat tidur ganda atau tempat tidur bertingkat dihitung sesuai dengan kapasitas normalnya. Sehingga jumlah tempat tidur yang tersedia tidak dihitung daIam arti jumlah fisik tempat tidur, tetapi kapasitas normal tempat tidur (orang).
c. Banyaknya Tamu yang menginap adalah banyaknya orang yang datang menginap atau menyewa kamar. Tamu yang sudah check in tapi tidak menginap, dihitung sebagai tamu yang menginap.
d. Rata-rata tamu yang menginap per hari adalah banyaknya tamu yang menginap selama sebulan yang lalu dibagi dengan jumlah hari kerja selama sebulan.
e. Rata-rata kamar terjual sehari adalah banyaknya kamar yang terjual tiap hari selama sebulan dibagi dengan jumlah hari kerja sebulan. Satu kamar dalam sehari terjuallebih dari satu kali tetap dihitung 1 (satu) kali terjual.
f.
Rata-rata tarif per kamar 1). Tempat tidur ganda 2). Tempat tidur tunggal
Rincian 3:
Untuk restoranlrumah makan, kedai makananlminuman dan bar: Kapasitas tempat duduk yang tersedia Tuliskan banyaknya kapasitas tempat duduk yang tersedia pada saat pencacahan. Apabila temp at duduk yang tersedia berupa bangku panjang, maka kapasitas tempat
Sensus Ekonomi /996, Buku 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahtangga
122
dud uk yang tersedia dihitung kapasitas banyaknya orang yang dapat menempati bangku panjang tersebut dalam ukuran normal.
Jika pedagang keliling maka tuliskan kode 000 pada kotak isian, sedangkan jika usaha jasa boga (catering) maka tuliskan kode 998 pada kotak isian. 9.3 BLOK V.B.
BIAYA -KHUSUS
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai jenis biaya khusus yang dipakai untuk sektor perdagangan; rumah makan dan jasa akomodasi selama sebulan yang lalu, meliputi:
Rincian 1: Perdagangan a. Nilai pembelian barang dagangan yang terjual Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mencatat nilai total pembelian barang dagangan yang betulbetul dibayarkan atas barang yang terjual selama sebulan yang lalu.
b.
Biaya transportasilangkutan untuk membeli dan menjual barang. Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mencatat biaya transportasi/angkutan yang dikeluarkan us aha ini untuk membeli dan menjual barang dagangan.
c.
Biaya transportasilangkutan lainnya Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mencatat seluruh biaya transportasi/angkutan yang dikeluarkan usaha ini, selain untuk pembelian dan penjualan barang dagangan, yang meliputi: biaya transportasi untuk ke Bank, transportasi untuk mengirim surat pajak, transportasi untuk mengurus berbagai keperluan us aha selain pembelian dan penjualan barang lainnya.
Penjelasan : 1.
Pembelian barang dagangan yang dititipkan kepada pihak lain (tidak dijual sendiri) yang sudah terj ual termasuk dalam pembelian disini.
2.
Barang dagangan yang sudah dibeli, tetapi belum terjual tidak dimasukkan sebagai pembelian barang dagangan yang terjual. Barang dagangan dijual dapat berasal dari pembelian sebulan yang lalu atau stok awal sebulan yang lalu.
Sensus EkolJomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perllsahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
123
Contoh: (Dilihat dari Lembar Pembantu) Omset dalam satu bulan yang lalu = Rp.706.750,Rasio jumlah kolom (7) terhadap jumlah kolom (8) = 0,84 Maka nilai barang dagangan yang terjual = 0,84 x Rp. 706.750,- = Rp. 593.670,Rincian 2: a.
Restoran, Rumah Makan, Bar dan Jasa Akomodasi
Restoran, Rumah makan dan Kedai MakananlMinuman Pembelian bahan makanan/minuman dan pembelian makananlminuman jadi yang terjual. Untuk penggunaan bahan makanan dan makanan/minumanjadi yang terjual selama sebulan
yang lalu, seperti: beras, sayur-sayuran, gula, teh, kopi, kerupuk, kue dan coca cola, tuliskan nilai pembeliannya. Nilai ini didapat setelah mengisi lembar pembantu. b.
Bar
Tuliskan besamya pengeluaran selama sebulan yang laIu untuk pembelian minumanlmakanan jadi yang terjual, seperti: wiski, bir, tuak, coca cola, kacang goreng dan kue. Rincian 3: Penginapan remaja (youth hostel), Pond ok Wisata (Homestay) dan Jasa Akomodasi Lainnya.
Rincian ini digunakan untuk mencatat pengeluaran selama sebulan yang lalu, khusus untuk penggunaan tekstil, barang dari tekstil dan bahan pembersih dari kimia, seperti: korden, sarung bantal, sprei dan karbol. 9.4
BLOK VI. OUTPUT/OMSET SELAMA SEBULAN YANG LALU
Blok ini bertujuan untuk mencatat outputlomset selama sebulan yang laIu pada kolom (3). Lingkari salah satu kode KKKP pada kolom (1) dan tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada kolom (2). Pada blok ini KKKP yang terisi hanya
1:
Blok VI.A:
Output/omset dari Kegiatan Utama
Isikan besamya nilai outputlomset hasil kegiatan perdagangan, penginapan dan rumah makan selama sebulan yang laIu. ·Sensus Ekonomi 1996. Bulal 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusalra Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
124
Output uDtuk usaha perdagaDgaD adalah seluruh nilai dari barang yang terjual selama sebulan yang lalu.
Misalnya suatu usaha perdagangan mempunyai usaha sampingan foto copy, maka seluruh jasa foto copy tersebut tidak dimasukkan disini, tetapi dimasukkan pada blok VI.B. Begitu pula komisi yang diterima dari kegiatan menjual barang titipan, suatu usaha perdagangan dimasukkan pada blok VI.B. Output kegiatan utama usaha rumah makan adalah semua penerimaan dari makanan dan minuman yang terjual. Output kegiatan utama usaha penginapan adalah semua penerimaan dari kamar yang dihuni. PeDerimaaD dari kegiatan lain yang tidak merupakan kegiatan utama dimasukkan pada blok VI.B.
Dalam memilih kode yang dilingkari petugas hams paham betul mengenai klasifikasi jenis kegiatan di sektor ini, sehingga pencacah dapat memilih kode dengan tepat. Pertama-tama pencacah harus membedakan apakah apakah usaha yang dicacah merupakan perdagangan besar (PB), perdagangan eceran (PE), usaha rumah makan atau jasa akomodasi. Untuk mempermudah memahami klasifikasi sektor ini, gunakan skema (halaman 120). Kode Klasifikasi Kegiatan Usaha (KKKP). Kolom (2): Tuliskan kode KKK.P yang sesuai dengan jenis barang/jasa yang dijual (dilihat dari Kolom (1):
blok III rincian 8). Kolom (3): Tuliskan total nilai dari seluruh jenis barang yang dijual selama sebulan yang lalu. Dlok VI.D:
OutputJomset dari kegiatan lain Isikan besamya nilai output/omset dari kegiatan lain usaha perdagangan, penginapan dan rumah makan ini yang diterima selama sebulan yang lalu. Kegiatan lain yang dimaksud disini adalah kegiatan yang masih merupakan satu
kesatuan us aha dan bukan merupakan kegiatan utama. Contoh :
foto copy untuk us aha perdagangan, penjualan sabun dan rokok dari usaha rumah makanlminum, sewa ruang sidang untuk usaha akomodasi.
Senms £/conomi 1996, Bulcu 13; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
125
KODE KLASIFIKASI KEGIATAN PERUSAHAAN (KKKP) SEKTOR PERDAGANGAN, PENGINAPAN DAN RUMAH MAKAN 6.
SEKTOR PERDAGANGAN BESAR, ECERAN, RUMAR MAKAN DAN JASAAKOMODASI
61.
SUBSEKTOR PERDAGANGAN BESAR
611.
PERDAGANGAN EKSPOR
c. Perdagangan ekspor kertas, barang dari kertas, alat tuUs kantor, dan barang basil percetakan dan penerbitan. Meliputi usaha mengekspor komoditi hasil industri kertas dan barang dari kertas. percetakan dan penerbitan, serta alat tulis kantor ke luar negeri, seperti: kertas untuk keperluan alat tulis, kertas pembungkus, kertas karton dan sejenisnya; barang-barang dari kertaslkertas karton. seperti: dus, sampul, kotak, macam-macam a1at tulis (stationery) untuk keperluan kantorlsekolah; barangbarang cetakan dan penerbitan, seperti: kalender, agenda. majalah. buku-buku pelajaran. cek. giro. materai. perangko dan barang-barang cetak dan penerbitan lainnya.
6111. Perdagangan ekspor hasil-basil pertanian. Meliputi usaha mengekspor komoditi hasil pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan dan tanaman lainnya, petemakan, perkebunan. perikanan. kehutanan, dan perburuan ke luar negeri, seperti: jagung, umbi-umbian, kacang-kacangan. sayuran. buah-buahan. dan bibit tanaman hias, kelapa, lada. bibit unggas,temak potong, telur. biji pala berkulit, kapulaga, ikan, udang, kepiting, tiram. mutiara, kerang. bib it ikan, bibit udang, rumput laut, bunga karang. kodok, dan ikan hi as, bambu, kayu cendana, gelah damar dan sejenisnya. Usaha mengekspor kayu hasil penggergajian atau hasil pengolahan digolongan dalam perdagangan ekspor bahan bangunan, kesuali bahan bahan bangunan berasal dari usaha penggalian (6113).
d. Perdagangan ekspor barang-barang hasil industri kimia. farmasi dan kosmetik Meliputi usaha mengekspor barang-barang hasil industri kimia, fannasi dan kosmetik ke luar negeri sepem: barang-barang hasil industri kimia dasar. gas asam dan sejenisnya; soda caustik, zat pewarna, glyce-rin, a1kohol dan sejenisnya; pupuk, bah an kimia untuk pemberantas hams. seperti: pestisida. insek-tisids. dan sejenisnya; macam-macam hasil industri farmasi dan jamu; macammacam sabun dan bahan pembersih lainnya; macammacam kosmetik, parfum dan bahan-bah an pewarna lainnya untuk rambut dan kulil.
6111. Perdagangan ekspor basil pertambangan dan penggalian. Meliputi usaha mengekspor komoditi hasil pertambangan dan penggalian batu-batuan, kolar, tanah Iiat, dan pasir ke luar negeri seperti: minyak bumi, gas alam (LNG), bijih nikel, bijih khrom, bijih tembaga, antrasit, dan batu bara muda, batu apung, batu pualam, batu tras, batu granit, kerikil, tanah liat, kaolin, fire clay, pasir pantai, dan pasir kuarsa.
e. Perdagangan ekspor bahan bakar minyak/gas dan minyak pelumas Meliputi usaha mengekspor bahan bakar minyaklgas dan minyak pelumas ke luar negeri, seperti: premium, solar. minyak tanah dan bahan bakar minyak lainnya. termasuk juga bahan bakar gas (elpiji) dan minyak pelumas.
6113. Perdagangan ekspor barang-barang basil industri pengolaban a. Perdagangan ekspor hasil industri (bahan) ma-kanan. minuman dan hasil pengolahan tembakau. Meliputi usaha mengekspor (bahan) makanan, minuman dan hasil pengolahan tembakau ke luar negeri seperti : daging yang diawetkan. tepung beras. tepung tapioka. gula aren, karamel. minyak kasar kelapa sawit, kerupuk udang, dan makanan temak. Termasuk juga usaha mengekspor macam-macam minuman (minuman keras, anggur. malt. dan soft drink) dan hasil-hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok, seperti : rokok kretek,rokok putih.
f. Perdagangan ekspor bahan bangunan kecuali bahan bangunan berasal dari usaha penggalian. MeJiputi usaha mengekspor bahan bangunan kecuali bahan bangunan berasal dari usaha penggalian ke luar negeri. seperti segal a macam bahan untuk keperluan bangunan (semen. batu batao ubin, genteng, seng, cat, besi, kayulkayu lapis, kaca) dan perlengkapan bangunan, fibre board, hard board dan sejenisnya. Tidak termasuk usaha mengekspor bahan bangunan yang berasal dari us aha penggalian, seperti: pasir dan batu kerikillkoral dimasukkan dalam golongan 6112.
b. Perdagangan ekspor hasil industri tekstU, pakalan jadi. dan kulit. Meliputi usaha mengekspor komoditi hasil industri tekstil, pakaian jadi dan kulit ke luar negeri, seperti: macam-macam benang, tekstil, pakaian jadi, kain batik, tali-temali, karpet/permadani dari bahan tekstil, karung. macam-macam hasil perajutan. dan barangjadi lainnya dari tekstil selain pakaian jadi. Termasuk juga usaha mengekspor kulitlkulit imitasi, barang-barang dari kulit dan barang untuk alas leaki, seperti: sepatu, sandal, selop dan sejenisnya.
g. Perdagangan ekspor mesin-mesin. alat angkutan dan suku'cadang (onderdil). Meliputi usaha mengekspor mesin-mesin pertanian, industri dan mesin-mesin kantor. alat angkutan dan suku cadang ke luar negeri, seperti: mesin penggerak mula. turbin. macam-macam mesin pertanian. mesin pengolahan kayu dan logam. macam-macam mesin untuk industri dan untuk keperluan kantor, mesin pembangkit Iistrik. mesin photocopy, AC. mesin Iistrik lainnya dan mesin untuk keperluan rumahtangga. Termasuk juga .usaha mengekspor macam-macam alat transportasi baik
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklorl dan Usaha Rumahlangga
126
di darat. laut maupun udara. bermotor ataupun tidak bennotor. dan termasuk juga usaha mengekspor maeammaeam suku eadang dan perlengkapan kendaraan.
minuman (minuman keras. anggur, malt dan soft drink) dan hasil-hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok. b. Perdagangan impor hasil industri tekstil. pakaian jadi dan kulit. Meliputi usaba mengimpor komoditi hasil industri tekstil, pakaian jadi dan kulit dari luar negeri, seperti: maeam-maeam benang, tekstil. pakaian jadi. karpetlpermadani dari bahan tekstil. karung dan barang jadi lainnya dari tekstil selain pakaian jadi. Termasuk juga usaha mengimpor kulitlkulit imitasi. barang-barang dari kulit. seperti: sepatu dan sandal.
h. Perdagangan ekspor barang-barang elektronikt perlengkapan Iistrik, alat komunikasi t photography dan optik. Meliputi usaha mengekspor barang-barang elektronik, perlengkapan listrik. alat komunikasi, photografi dan optik ke luar negeri, seperti: radio, kasetltape recorder, televisi. amplifier. dan perlengkapan sound system lainnya; alat dan perlengkapan Iistrik, seperti: dinamo. transfonner. maeam-maeam kabel Iistrik. lampu pijar dan TL. sekering dan perlengkapan listrik lainnya. Termasuk juga alat listrik untuk keperluan rurnah tangga. seperti: seterika Iistrik. alat-alat pengaduk. kipas angin dan alatalat sejenisnya. Termasuk juga usaba mengekspor alat komunikasi. photografi dan optik, seperti: pesawat telepon. telegraph/telex, pemancar radio. teleeall, intercom dan sejenisnya, maeam-maeam lensa kamera. mikroseope, proyektor dan sejenisnya.
c. Perdagangan impor kertas. barang dari kertas. alat tutis kantor, dan barang hasil percetakan dan penerbitan. Meliputi usaha mengimpor komoditi hasil industri hasil kertas dan barang dari kertas, percetakan dan penerbitan. serta alat tulis kantor dari luar negeri. seperti: kertas untuk keperluan alat tulis, kertas pembungkus. kertas karton dan sejenisnya; barang-barang dari kertaslkertas karton. seperti: dus. sampul. kotak. maeam-maeam alat tulis (stasionery). untuk keperluan kantor/sekolah; barang-barang eetakan dan penerbitan, seperti: kalender. agenda. majalah. buku-buku pelajaran. cek. giro. materai. perangko dan barang-barang eetak dan penerbitan lainnya.
i. Perdagangan ekspor barang-barang lainnya hasil industri pengolaban. Meliputi usaha mengekspor barang-barang lainnya hasil industri pengolahan ke luar negeri, seperti:meam-maeam perabot dan perlengkapan rumabtangga baik dari kayu. bambu, rotan, plastik, logam maupun karet; barangbarang keperluan perlengkapan pribadi, seperti: jam/arloji, maeam-maeam perhiasan dari batu permata atau logam mulia Termasukjuga usaba mengekspor alat musik. alat olah raga mainan anak-anak. alatlperlengkapan laboratorium dan maeam-maeam barang hasil industri yang tidak dapat digolongkan di tempat lain.
d. Perdagangan impor barang-barang basil industri kimia, farmasi dan kosmetik. Meliputi usaba mengimpor barang-barang hasil in-dustri kimia. farmasi dan kosmetik dari luar negeri. seperti: barang-barang hasil industri kimia dasar. gas asam dan sejenisnya; soda caustik. zat pewarna, glyee-rin. alkohol dan sejenisnya: pupuk. bahan kimia untuk pemberantas hama. seperti: pestisida. insektisi-da. dan sejenisnya: maeam-maeam hasil industri far-masi dan jamu; maeammaeam sabun dan bahan pembersih lainnya; maeammaeam kosmetik. parfum. dan bahan-bahan pewarna lainnya untuk ram~ut dan kulit.
j. Perdagangan ekspor barang-barang lainnya.
Meliputi usaha mengekspor barang-barang lainnya yang belum tereakup dalam golongan 6111 s.d 6113, seperti: film dan berita. 612.
PERDAGANGAN IMPOR e. Perdagangan impor bahan bakar minyak/gas dan minyak pelumas. Meliputi usaba mengimpor bahan bakar minyak/gas dan minyak pelumas dari luar negeri. seperti: pre-mium. solar, minyak tanah dan bahan bakar minyak lainnya. termasuk juga baban bakar gas (elpiji) dan minyak pelumas.
6121. Perdagangan impor basil-basil pertanian Meliputi usaba mengimpor komoditi hasil pertanian tanaman pangan perkebunan, petemakan, kehutanan, perburuan, dan perikanan dari luar negeri, seperti: buah-buahan. sayuran, bibit tanaman hiaslperkebunan, bibit tcmak! unggas, temak potong, benih ikan hias.
f. Perdagangan impor baban bangunan kecuali baban bangunan berasal dari usaba penggatian Meliputi usaba mengimpor bahan bangunan keeuali bah an bangunan berasal dari usaha penggalian dari luar negeri. seperti: segal a maeam bahan untuk keperluan bangunan (semen. batu batao ubin. genteng, seng. cat. besi. kayulkayu lapis. kaea) dan perlengka-pan bangunan, fibre board. hard board dan sejenisnya. Tidak termasuk usaba mengimpor bahan bangunan yang berasal dari usaha penggalian, seperti: pasir dan batu kerikillkoral dimasukkan dalam golongan 6122.
6122. Perdagangan impor basil pertambangan dan penggalian. Meliputi usaba mengimpor komoditi hasil pcrtambangan dan penggalian dari luar negeri. seperti: bijih titanium. bijih besi, batubara bitumen. kaolin, bentonit. tanab ehamotte, dan kalsium fosfat alam. 6123. Perdagangan impor barang-barang hasil industri pengolahan a. Perdagangan impor hasil industri (bahan) ma-kanan, minuman dan hasil pengolahan tembakau. Meliputi usaha mengimpor (bahan) makanan, minuman dan hasil pengolahan tembakau dari luar negeri. seperti: daging yang diawetkan, susu dan makanan dari susu. buah-buaban. sayuran, ikan yang diawetkan, tepung gandum, tepung beras, macaroni, spagheti, dan makanan temak. Termasukjuga usaha mengimpor maeam-maeam
g. Perdagangan impor mesin-mesin. alat angkutan dan suku cadang (onderdil). Meliputi usaba mengimpor mesin-mesin pertanian. industri dan mesin-mesin kantor. alat angkutan dan onderdil dari luar negeri, seperti: mesin penggerak mula.
Sensus Ekonomi 1996. Bukll 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
127
kera dan unggas. Usaha pcrdagangan besar dalam negeri kayu hasil penggergajian atau hasil pengolahan digolongkan perdagangan besar dalam negeri bahan bangunan (6133).
turbin, macam-macam mesin pertanian. mesin pengolahan kayu dan logan1. macam-macam mesin untuk industr dan untuk keperluan kantor. mesin pem-bangkit listrik. mesin photocopy. AC. mesin Iistrik lainnya dan mesin untuk keperluan rumahtangga termasuk juga usaha mengimpor macam-macam alat transportasi baik di darat. laut maupun udara. bermotor ataupun tidak bermotor. dan termasuk juga usaha mengimpor macam-macam suku cadang dan perlengkapan kendaraan.
6132. Perdagangan besar dalam negeri hasil perlambangan
. batu bara dan gambul a. Perdagangan besar dalam negeri hasil perlambangan batu bara dan gambut Meliputi usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar komoditi hasH pertambangan balu bara dan gall\bllt, seperti: antrasit. balu bara muda dan gambul.
h. Perdagangan impor barang-barang elektronik. perJengkapan listrik. alat komunikasi. photografi dan optik. Meliputi usaha mengimpor barang-barang elektronik, perlengkapan Iistrik. alat komunikasi, photografi dan optik dari luar negeri. seperti: radio. kasetltape re-corder. televisi. amplyfier dan perlengkapan sound system lainnya: alat dan perlengkapan listrik. seperti: dinamo, transformer. macam-macam kabellistrik. lampu pijar dan TL. sekering dan perlengkapan listrik lainnya. Termasuk juga alat listrik untuk keperluan rumahtangga. seperti: seterika Iistrik. alat pengaduk. kipas angin dan alat-alat sejenisnya. Termasuk juga usaha mengimpor alat komunikasi. photografi dan optik. seperti: pesawat telepon. telegraf7telex. peman-car radio. telecall. intercom dan sejenisnya. macam-macam lensa kamera. mikroskop. proycktor dan sejenisnya.
b. Perdagangan besar dalam negeri hasil pertambangan minyak bumi dan gas bumi Meliputi usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar komoditi hasil pcrtambangan minyak bumi dan gas bumi. seperti: kerikil. tanah liat. kaolin. fire clay. pasir pantai. pasir kuasa. c. Perdagangan besar dalam negeri hasil penambangan dan penggalian garam Meliputi usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar komoditi hasil penambangan dan penggalian garam. seperti: garam padat. garam berserabul. dan garam kristal. d. Perdagangan besar dalam negeri hasil pertambangan mineral bahan kimia dan bahan pupuk Meliputi lIsaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar komoditi hasil pertambangan mineral bahan kimia dan bahan pupuk, seperti: kristal belerang. lumpur belerang. apatit. nitrat. yodium. potash dan sulfat barium alam.
i. Perdagangan impor barang-barang lainnya hasil industri pengolahan Meliputi usaha mengimpor barang-barang lainnya hasil industri pengolahan dari luar negeri. seperti: macammacam perabot dan perJengkapan rumahtangga baik dari kayu. bambu. rotan. plastik. logam maupun karet; barang-barang keperluan perlengkapan pribadi. seperti: jamJarloji. macam-macam perhiasan dari batu permata atau logam mulia. Termasuk juga usaha mengimpor alat musik. alat olah raga. mainan anak-anak. alatl perl engkapan laborato-rium dan macam-macam barang hasil industri yang tidak dapat digolongkan ditempat lain.
e. Perdagangan besar dalam negeri hasil pertambangan dan penggalian lainnya Melipuli usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar komoditi hasil pcrtambangan dan penggalian lainnya. seperti: bah an gifs. bahan asbes. air raksa. bah an miks. bahan oker, dan bahan talk. Tidak termasuk usaha perdagangan besar dalam negeri hasil pertambangan dan penggalian yang sudah diolah lebih Ianj ut.
j. Perdagangan impor barang-barang lainnya
Meliputi usaha mengimpor barang-barang lainnya yang belum tercakup dalam golongan 6121 s.d. 6123. seperti: film dan berita. 613.
6133. Perdagangan besar dalam negeri barang-barang hasil
PERDAGANGAN BESAR DALAM NEGERI (BlJKAN KEGIATAN DISTRIBlfSI PERDAGANGAN)
industri pengolahan a. Perdagangan besar dalam negeri hasil industri (bahan) makanan. minuman dan hasil pengolahan tembakau. Meliputi usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar (bahan) makanan. minuman dan hasil pengolahan tembakau, seperti: daging (yang diawetkan). susu dan makanan dari susu. ikan yang diawetkan. macam-macam minyak ikan. hasil industri penggilingan biji-bijian (beras. kopi. jagung dan sejenisnya). macammacam tepung, macam-macam (bahan) makanan dari tepung, macam-m~cam gula dan hasil pengolahan gula. kopi, teh. es batll. makanan dari kedelai. kerupuk. bumbu masak. dan makanan temak. Termasuk juga usaha perdagangan macam-macam minuman (minuman keras. anggur. malt, dan soft drink) dan hasil-hasil pengolahan lembakau dan bumbu rokok. seperti: rokok kretek. rokok putih dan hasillainnya dari tembakau. bumbu rokok dan klobotlklaum.
6131. Perdagangan besar dalam negeri hasil-hasil pertanian
Meliputi usaha perdagangan di daJam negeri biasanya dalam partai besar komoditi hasil pertanian tanaman pangan. tanaman perkebunan. tanaman lainnya. tanaman hias. peternakan. perikanan. kehutanan. perburuan. dan penang-kapan binalang liar, seperti: padi/gabah. jagung. umbi-umbian. kacang-kacangan. sayuran. buah-buahan. dan bibit tanaman pangan. daun tembakau. daun teh. buah kopi. kelapa. kina, cengkeh. getah karet (Iatek. lump lahu/ojol). serat keramik. lada. pals. sereh. jamur. kunyit dan bibit tanaman non pangan. bonsai. anggrek. bougenvile. nusa indah. palm. dan bibit tanaman hias. bibit temaklunggas. lemaklunggas potong. susu segar. dan telur. termasuk juga hasil pelemkan lebah dan hasil pemeliharaan ulat sutera, ikan. udang. kepiting. tiram. mutiara, kerang. kodok. bibit ikan, bibit udang. rumput laut. bunga karang. ikan hias. rotan. getah damar. kemenyan. bibit tanaman kehutanan. babi hutan, ular.
Sensus Ekonomi 1996. BlIk1l23: Pedomon Pencacahan Perusahaanlllsaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
128
b. Perdagangan besar dalam negeri basil industri tekstil. pakaian jadi dan kuHt. Mel iputi usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar komoditi hasil industri tekstil. pakaian jadi. dan kulit. seperti: macam-macam benang. tekstil. pakaian jadi dari bah an tekstil. karung. macammacam hasil perajutan. dan barang jadi lainnya dari tekstil. Tennasukjuga usaha pcrdagangan besar kuHt dari kuHt imitasi. barang-barang dari kulit dan barang untuk alas kaki. seperti: sepatu. sandal. selop. dan scjenisnya.
penggerak mula. turbin. macam-macam mesin pertanian. mesin pengolah kayu dan logam. macam-macam mcsin untuk industri dan kantor. mesin pembangkit Iistrik dan mesin untuk keperluan rumahtangga. Tennasuk juga usaha perdagangan besar dalam negeri macam-macam alat transportasi baik bennotor maupun tidak bennotor. dan tennasukjuga usaha perdagangan besar dalam negeri macam-macam suku cadang dan perlengkapan kendaraan. h.
Perdagangan besar dalam negeri barang-barang elektronik. perlengkapan Hstrik. alat komunikasi. photografi dan optik Meliputi usaha perdagangan di dalam ncgeri biasanya dalam partai besar barang-barang elektronika perlengkapan listrik. alat komunikasi. photografi. dan optik. seperti: radio. kasetltape recorder. televisi. amplifier. dan perlengkapan sound system lainnya. alat dan perlengkapan Iistrik (dinamo. transformer. macammacam kabel listrik. lampu pijar dan sekering). Tennasukjuga alat listrik untuk keperluan rumahtangga (seterika listrik. alat pengaduk. kipas angin. dan alat-alat sejenisnya); alat komunikasi. photografi dan optik. (pesawat tclepon. telegraf/telex. pemancar radio. telecaJl. intercom. macam-macam lensa kamera. microscope, proyektor).
i.
Perdagangan besar dalam negeri barang-barang lainnya hasil industri Meliputi usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar barang-barang lainnya hasil industri pengolahan. seperti: macam-macam perabot dan perlengkapan rumahtangga baik dari kayu. bambu. rotan. plastik. logam maupun karet: barang-barang keperluan perlengkapan pribadi. seperti: jam! arloji. macam-macam pcrhiasan dari batu pennata atau logam mulia. Tennasuk juga usaha perdagangan besar dalam negeri alat musik. alat olah raga. mainan anak-anak. alatlperlengkapan laboratorium dan macam-macam barang hasil industri pengolahan yang tidak dapat digolongkan ditempat lain.
c. Perdagangan besar dalam negeri kertas. barang dari kertas. alat tulis kantor dan barang hasil percetakan dan penerbitan. Meliputi usaha perdagangan dalam negeri biasanya dalam partai besar komoditi hasil industri kertas dan barang dari kertas. percetakan dan penerbitan. serta alat tutis kantor. seperti: kertas untuk keperluan alat tulis. kertas pembungkus. kertas karton dan sejenisnya; barang-barang dari kertas/kertas karlon. seperti: dus. sampul. kotak. macam-macam alat tulis (stationery) untuk kcperluan kantorlsekolah: barang-barang cetakan dan penerbitan seperti: kalender. agenda. majalah. bukubuku pelajaran. cek. giro. materai. perangko dan barangbarang cetakan dan penerbitan lainnya. d.
e.
f.
g.
Perdagangan besar dalam negeri barang-barang hasil industri kimia. farmasi dan kosmetik. Meliputi usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar barang-barang hasil industri kimia. farmasi dan kosmetik. seperti: barang-barang hasil industri kimia dasar. soda kaostik. zat pewarna, glycerin. alkohol. pupuk pestisida. insektisida dan sejenisnya; macam-macam hasil industi farmasi dan janlll; macammacam sabun dan bahan pembersih lainnya: macammacam kosmetik. parfum dan bahan pewama lainnya untuk rambut dan kulit. Perdagangan besar dalam negeri bahan bakar minyak/gas dan minyak pelumas. Meliputi usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar bahan bakar minyak/gas dan minyak pelumas. seperti: premium. solar. minyak tanah dan bahan bakar minyak lainnya. tennasuk juga bahan bakar gas (elpiji) dan minyak pelumas. Usaha penjualan bahan bakar pada pompa bensin tennasuk usaha perdagangan eccran.
614. KEGIATAN DlSTRIBUSI PERDAGANGAN 6141.Kegiatan distribusi perdagangan basil-basil pertanian Meliputi usaha penjualan komoditi hasil pertanian 18naman pangan dan perkebunan. petemakan. kehutanan. perburuan. dan perikanan milik perusahaan lain. seperti: kacangkacangan. buah-buahan. bibit tanaman hias/perkebunan. bibit temaklunggas.
Perdagangan besar dalam negeri bahan bangunan keeuali baban bangunan berasal dari usaba penggalian Meliputi usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar bahan bangunan kecuali bahan bangunan berasal dan usaha penggaJian. seperti: segal a macam bahan untuk keperluan bangunan (semen. macam-macam batu bara. ubin. genteng. seng. cat. macam-macam besi, macam-macam kayu/kayu lapis, kaca). dan perlengkapan bangunan. Tidak tennasuk usaha perdagangan besar dalam negeri bahan bangunan yang berasal dari usaha penggalian. seperti: pasir dan batu kerikillkoral dimasukkan dalam golongan 6132.
6141 Kegitan distribusi perdagangan hasil pertambangan dan penggalian Melipuli usaha penjualan komoditi hasil pertambangan dan penggalian milik perusahaan lain. seperti: kaolin. batu. bijih nikel. dan batubara muda. 6143 Kegiatan . distribusi perdagangan barang-barang hasil industri pengolahan a. Kegiatan distribusi perdagangan hasil industri (bahan) makanan. minuman dan hasil pengolahan tembakau Meliputi usaha penjualan (bahan) makanan. minuman dan hasil pengolahan tembakau milik perusahaan lain seperti : daging yang diawet-kan. susu dan makanan dari susu. ikan yang diawetkan. macam-macam minyak makan. hasil industri penggilingan biji-bijian (beras.
Perdagangan besar dalam negeri mesin-mesin. alat angkutan dan suku eadang (onderdil) Meliputi usaha perdagangan di dalam negeri biasanya dalam partai besar mesin-mesin pertanian. mesin industria mesin kantor. alat angkutan dan onderdil seperti: mesin
Sensus Ekonomi /996. Buku23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
129
perlengkapan bangunan. Tidak termasuk usaha penjualan bahan bangunan yang berasal dari usaha penggalian milik perusahaan lain. sepeni: pasir dan batu kerikillkoral dimasukkan dalam golongan 6142.
kopi, jagung dan sejenisnya), maeam-maeam lepung. macam-maeam gula dan hasil pengolahan gula. kopi, leh. es batu, makanan dari kedelai. kerupuk. bumbu masak dan makanan lemak. Termasuk juga usaha penjualan macam-maeam minuman (minuman keras. anggur. malt. dan soft drink) dan hasil-hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok seperti: rokok krelek. rokok putih dan hasil lainnya dari tembakau. bumbu rokok dan klobotJkawung milik perusahaan lain b.
c.
d.
e.
f.
Kegiatan distribusi perdagangan hasil industri tekstil, pakaiaD jadi dan kulit Meliputi usaha penjualan komoditi hasil industri tekstil. pakaian jadi dan kulit milik perusahaan lain. seperti: macam-maeam benang, tekstil. pakaian jadi. kain batik, tali temali. karpetJpermadani dari bahan tekstil. karung. maeam-maeam hasil perajutan. dan barang jadi lainnya dari tekstil selain pakaian jadi. Termasuk juga usaha penjualan kulitlkulit imitasi. barang-barang dari kulit dan barang untuk keperluan kaki. seperti: sepatu, sandal, selop dan sejenisnya milik perusahaan lain. Kegitan distribusi perdagangan kertas, barang dari kertas. alat tuUs kantor dan barang hasil percetakan dan penerbitan Meliputi usaha penjualan komoditi hasil industri kertas dan barang dari kertas. pereelakan dan penerbilan, serta alat tulis kantor milik perusahaan lain seperti: maeammaeam kertas untuk keperluan alat tulis, kertas pembungkus, kertas karlon dan sejenisnya. barangbarang dari kertaslkertas karton. sepert: dust sampul, kotak. maeam-maeam alat tulis (stationery) untuk keperluan kanlorlsekolah. barang-barang eetakan dan pencrbitan, seperti: kalender. agenda, majalah, bukubuku pelajaran, cek, giro, materai. perangko dan barangbarang cetakan dan penerbitan lainnya. Kegiatan distribusi perdagangan barang-barang hasil industri kimia, farmasi dan kosmetik Meliputi usaha penjualan barang-barang hasil induslri kimia. farmasi dan kosmetika milik perusahaan lain, seperti: barang-barang hasil industri kimia dasar. gas asam, soda caustic. zat pewarna, glycerin. alkohol. maeam-maeam pupuk. bahan kimia untuk pemberantas hama (pestis ida. insektisida dan sejenisnya). maeammaeam hasil induslri farmasi dan jamu, maeam-maeam sabun dan pembersih lainnya. maeam-maeam kosmetik, parfum dan bahan pewama lainnya untuk rambut dan kulit.
g.
Kegiatan distribusi perdagangan mesin-mesin alat angkutan dan suku cadang (onderdil) Meliputi usaha penjualnn mesin-mesin penanianl industri. mesin kantor, alat angkutan dan onderdil milik perusahaan lain, sepeni: mesin penggerak mula. turbin. macam-macam mesin penanian. mesin pengolahan kayu dan logam. maeam-maeBnl mesin untuk industrilkantor. mesin pembangkit listrik. dan mesin untuk keperluan rumahtangga. Termasuk juga usaha penjualan maeammaeam alat transportasi baik bermotor maupun tidak bermotor dan maeBnl-maeam suku eadang dan perlengkapannya milik perusahaan lain.
h.
Kegiatan Distribusi Perdagangan barang-barang elektronik, perlengkapan Iistrik, alat komunikasi. photografi dan optik Meliputi usaha penjualan barang-barang elek"tronik. perlengkapan listrik,· alat komunikasi. photografi. dan optik milik perusahaan lain. seperti: radio. kasetJtape recorder. televisi. amplifier dan perlengkapan sound system lainnya; alat dan perlengkapan listrik. sepeni: dinamo. transformer. maeam-maeam kabel Iistrik lainnya. alat listrik untuk keperluan rumahtangga. sepeni: seterika listrik. alat pengaduk. kipas angin dan alat-alat sejenisnya; alat komunikasi. photografi dan optik. seperti: pesawat telepon. lelegraf/telex. pemancar radio. telecall. intercom dan sejenisnya.
i.
Kegiatan distribusi perdagangan barang-barang lainnya hasil industri Meliputi usaha penjualan barang-barang lain-nya hasil industn milik perusahaan lain. sepeni: maeam-maeam perabot dan perlengkapan rumahtangga baik dari kayu. bambu, rotan. plastik. logam maupun karet. Barangbarang keperluap perlengkapan pribadi. sepeni: jarnJarloji. macam-macam perhiasan dan batu permata atau logam mulia. Termasuk juga usaha penjuaJan alat musik, alat olah raga. mainan anak-anak. alat perlengkapan laboratorium dan maeam-maeam barang hasil industri milik perusahaan lain yang tidak dapat digolongkan di tempat lain.
615. PERDAGANGAN BESAR BERDASARKAN BALAS JASA (FEE) ATAU KONTRAK
Kegiatan distribusi perdagangan bahan bakar minyak/gas dan minyak pelumas Meliputi usaha penjualan bahan bakar minyak/ gas dan minyak pelumas milik perusahaan lain, seperti: premium. solar. minyak tanah dan bahan bakar minyak lainnya, termasuk juga bahan bakar gas (elpiji), dan minyak pelumas.
6150. Perdagangan besar berdasarkan balas jasa (fee) atau
kontrak Meliputi usahajual beli barang-barang dalam partai besar yang dilakukan oleh wakil perusahaan (agent). pedagang perantara (makelar). pedagang komisi. juru lelang, dan pedagang besar lainnya yang benindak atas nama dan atas tanggun~an perusahaan yang memberikan keagenan (principal) dengan berdasarkan balas jasa atau kontrak. Kegiatan pedagang efek (dealer) dan perantara perdagangan efek (broker) dimasukkan dalam golongan pokok lembaga di bidang pasar modal (813). Kegiatan agen real estate. broker. dan manajer yang mengurus persewaan. pembelian. penjualan. dan penafsiran nilai tanahlbangunan alas dasar balas jasa (fee) atau kontrak dimasukkan dalam golongan real estate (8211). Kegiatan agen perasuransian dimasukkan dalam golongan asuransi (8141).
Kegiatan distribusi perdagangan bahan bangunan kecuali bahan bangunan berasal dari usaha penggalian Meliputi usaha penjualan ball an bangunan keeuali bahan bangunan berasal dari usaha penggalian milik perusahaan lain, seperti: segal a maeam bahan untuk keperluan bangunan (semen. batu bata. ubin. genteng. seng. cat, maeam-maeam besi. kayulkayu lapis. kaea). dan
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaan/usaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
130
62.
SUB SEKTOR PERDAGANGAN ECERAN
621.
PERDAGANGAN ECERAN BARANG-BARANG YANG UTAMANYA MAKANAN, MINUMAN ATAU TEMBAKAU DI DALAM BANGUNAN (TOKO, KIOS, DSB)
jambu. jeruk. mangga, manggis. nanas. pisang. pepaya. rambutan. sawo. salak dan semangka. bawang merah. bawang putih, kentang, wonel. terong. buneis. ketimun. labuh siam. kacang panjang dan kacang merah. temak. unggas, telur, mani beku dan mudigah. udang segar, ikan segar. cumi segar, ikan hias. nener. benur. benih ikan dan rumput laut, bunga anggrek. mawar. melati. sedap malam. bib it tanaman hias, hid a, pala, kunyit. kencur. temu lawak. lengkuas, dan hasil hutan.
6211. Perdagangan eeeran barang-barang yang utamanya makanan, minuman atau tembakau di dalam bangunan (swalayan) Meliputi usaha perdagangan eceran berbagai jenis barang kebutuhan yang utamanya bahan makananlmakanan, minuman atau tembakau dengan harga yang sudah ditentukan serta pembeli mengambil dan membayar sendiri kepada kasir (self service). Disamping ito juga memperdagangkan beberapa barang baru bukan makanan, seperti: perabot rumahtangga. mainan anak. kosmetik. dan pakaian.
6232.
a. Beras. seperti: beras cianjur. beras cisadane. beras saigon dan beras ketan.
6212. Perdagangan eeeran barang-barang yang utamanya makanan. minuman atau tembakau di dalam bangunan (toko, kios). Meliputi usaha perdagangan eceran berbagai jenis barang kebutuhan yang utamanya bahan makanan/makanan. minuman atau tembakau di daJam bangunan (toko. kios). dimana pembeli tidak melayani sendiri. Disamping itu juga memperdagangkan beberapa barang baru bukan makanan, sepeni: perabot rumahtangga. kosmetik. dan mainan anak. 622.
b. Roti dan kue kering, seperti: roti manis. roti tawar. bolu. cake/tan. biskuit. wafer. kue semprong dan coekies. e. Kopi, gula pasir atau gula merah. d. Tahu, tempe, taueo, oneom. e. Jenis ikan, udang, kerang yang diasinkanl dikeringkan, seperti: ikan teri. cucut, selar. kerapu. udang, rebon. petek. gab us. sepat. cumi-cumi. kepah. remis dan kerang.
PERDAGANGAN ECERAN BARANG-BARANG BARU YANG UTAMANYA BUKAN BAHAN MAKANANI MAKANAN, MINUMAN, ATAU TEMBAKAU DI DALAM BANGUNAN
f. Minuman, seperti: minuman keras (whisky. genever. brandy. gin, arak, rum, sake. tuak): minuman anggur: minuman yang mengandung malt (bir. ale. stout. temulawak); minuman ringan (limun. air soda. markisa. air teh. air kopi. air tebu. air mineral dan beras kencur).
6221. Perdagangan eeeran barang-barang baru yang utamanya bukan bahan makanan/makanan, minum-an, atau tembakau di Toserba (Departement Store) Meliputi usaha perdagangan eceran berbagai jenis barang baru yang utamanya bukan bahan makanan/makanan. minuman. atau tembakau dalam toserba (depanement store) di bawah salu pengelolaan. Pada umumnya barang-barang yang diperdagangkan antara lain: pakaian. meubel. perhiasan. mainan anak-anak. alat-alat olah raga, dan kosmetik.
g. Rokok dan atau tembakau. sepeni: rokok kretek. rokok putih. rokok cerutu. rokok kelembak. tembakau krosok. tembakau susur, dan tembakau pipalpapier. h. Pakan ternaklunggaslikan, sepeni: ransum pakan temaklunggaslikan. konsentrate pakan temakl unggas/ ikan. tepung tulang, tepung darah dan tepung kerang.
6222. Perdagangan eeeran barang-barang baru yang utamanya bukan bahan makanan/makanan, minuman, atau tembakau di toko atau kios Meliputi usaha perdagangan eceran berbagai jenis barang baru yang utamanya bukan bahan makananlmakanan. minuman. atau tembakau di toko atau kios. Pada umumnya barang-barang yang diperdagangkan. an tara lain: pakaian. perabot rumahtangga. perhiasan. mainan anak-anak. dan kosmetik. 623.
PERDAGANGAN ECERAN KOMODITI MAKANAN, l\IINlIMAN, ATAU TEMBAKAU SEJENIS DI DALAM BANGUNAN
6231.
Perdagangan eeeran komoditi makanan dari hasil pertanian di dalam bangunan. Meliputi usaha perdagangan eceran khusus komoditi hasil pertanian padi dan palawija, buah-buahan. sayuran. hasil petemakan. hasil perikanan. pertanian tanaman hias. dan hasil pcrtanian lainnya yang belum tercakup di dalam bangunan. seperti: gabah. jagung. ubi jalar. ubi kayu. tal as. kacang kedelai. kacang tanah. kacang hitam. dan kacang polong. apel. anggur. alpokat. belimbing. duku, durian.
Perdagangan eeeran komoditi makanan, minuman atau tembakau hasil industri pengolaban di dalam bangunan. Meliputi usaha perdagangan eceran berbagai jenis komoditi:
i. Makanan lainnya, sepeni: asinan. buah·buahan dan sayuran. kerupuk dan empinglceriping.
624.
PERDAGANGAN ECERAN KOMODITI BARlI BUKAN MAKANAN, MINUMAN ATAlI TEMBAKAU YANG SEJENIS DI DALAM BANGllNAN
6241.
Perdagangan eeeran tekstll, pakaian jadi, alas kaki, dan barang keperluan p·ribadi di dalam bangunan. Meliput! usaha perdagangan eceran: a. Tekstil. seperti: kain tenun (kain sarung katun. kain sarong, poliester. kain suiting sutera. kain suiting serat campuran); kain cetak (kain cetak kapas. kain cctak poliamida, kain kedap air); kain batik (kain batik tulis. kain batik cat. kain batik kombinasi tulis dan cap): kain rajut (kain rajut wol. kain rajut rayon. kain rajut wollkapas), b. Pakaian jadi. seperti: kemeja, celana. jas. mantel. jakel piyama. kebaya, blus. rok. daster. singlet. kutanglBH.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
131
gaun. rok dalam. baju bayi. pakaian tari. pakain adat. mukena dan jubah.
g. Barang peeah belah dan perlengkapan dapur bukan dart plastik, batu, tanah liat, bambu. seperti: piring. pisau. mangkok. cangkir. teko. sendok. garpu. rantang. toples. botol susu bayi. panci. baki. thermos. kompor gas, dan kompor minyak 18nah
c. Alas kaki, seperti: sepatu laki-Iaki dewasa, sepatu anak. sepatu olah raga, sepatu sandal, sandal. selop. dan sepatu kesehatan.
h. Perdagangan eeeran perabot rumahtangga dan dapur lainnya dt dalam bangunan. Meliputi usaha perdagangan eceran perabotan rumahtangga dan dapur lainnya yang belum tercakup dalam a sampai dengan g.
d. Peleugkap pakalan, seperti: selendang. kerudung. sapu tangan. ikat kepala. blangkon, peci. topi. dasi. ikat pinggang, cadar. sarung tangan, handuk dan selimut. Tennasukjuga usaha perdagangan eceran kancing baju. ruitsluiting, dan benangjahit. 6243. e. Kaca mata. seperti: kaca mata pembantu penglihatan. kaca mata peredam matahari/cahaya, lensa kontak (contact lens/soft lens); dan frame kaca mala. f. Perhiasan. seperti: berlian. intan. batu aji. serbuk dan bub uk intan. cincin. kalung. gelang. giwanglantinganting, tusuk konde. penili. bross. ikat pinggang. dan kancing dari logam mulia (platina. emas. dan perak).
b. Obat-obatan di apotik. seperti: obat-obatan untuk penyakit kulil. mata. gigi. telinga. saluran pemapasan. saluran pencemaan. darah tinggi. kelainan hormon. dan vitamin-vitamin termasuk juga barang keperluan kesehatan dari karet. antara lain: kondom. alat sedot susu ibu. dot·susu. kantong darah. sarung tangan untuk pembedahan, pipet karet. alat keluarga berencana dan sumbat karet untuk vial farmasi.
g. Jam. seperti: arloji tangan. arloji Sakll, jam dinding, jam beker. lonceng. dan alat ukur waktu lainnya. termasuk juga bagian dari arloji dan jam. h. Tas dan sejenisnya. seperti: las tangan, las belanja, las sekolah, tas surat. tas olah raga. dompet, kotak rias, sarung pedanglpisau, tempat kamera, tempat kaca mata, dan kotak pen.
c. Obat-obatan di kios. seperti: obat-obatan untuk penyakit kulit, mata. gigi. telinga. saluran pernapasan. saluran pencemaah. darah tinggi. kelainan hormon. dan vitamin-vitamin.
i. LaiDnya. seperti: taplak meja. seprei. kelambu. kain kasur, kain bantal. gordin, kain pel. keset kamar mandi, sajadah. permadani, karpet, dan tenda. 6242.
Perdagangan eeeran bahan kimia. farmasi. kosmetik, dan alat laboratorium di dalam bangunan. Meliputi usaha perdagangan eceran: a. Bahan kimia, seperti: soda kostik. soda abu. kalium hidroksida. amoniak, argon. bahan pewarna. bahan pengawet. bahan untuk pestisida. pelarut. dan ester.
d. Macam-maeam jamu: khusus macam-macam jamu (obat tradisonal) yang bahannya dari tumbuh-tumbuhan. hewan atau mineral misalnya yang berbentuk pil. kapsul. bubuk. dan bentuk cair di dalam bangunan.
Perdagangan eeeran perabot rumahtangga dan dapur di dalam bangunan. Meliputi usaha perdagangan eceran: a. Meubel. seperti: meja, kursi. lemari. tempat tidur. rak buku. rak sepatu, dan bupet. Termasuk juga usaha perdagangan eeeran khusus kasur dan bantal/guling.
e. Barang-barang kosmetik. seperti: kosmetik untuk tata rias muka (eye shadow. mascara. tace cream. lipstick. lipliner); preparat wangi-wangian (cologne. toilet water. perfume); preparat rambut (shampoo. hair tonic. minyak rambut); preparat kuku (base coat. nail polish. nail cream. cuticle remover); preparat perawat kulit (baby oil. cleansing lotion, masker. cream kaki); preparat untuk kebersihan badan (spry deodorant. cream deodorant. douches); preparat cukur (sabun cukur shaving cream); kosmetik tradisional (bedak. mangir. lulur); kosmetik lainnya an tara lain bedak badan. kapas kecantikan dan baby powder.
b. Elektronik, seperti: radio. televisi. video. tape recorder. audio amplifier, dan eassete recorder. e. Alat dan perlengkapan listrik. seperti: mesin cuci. lemari eSt kipas angin, pesawat pengipas gedung, pesawat penggosok lantai. mixers. seterika listrik. blender. lampu pijar. lampu neon. stater. ballast. reflektor. kabel. sakelar. stopkontak. fitling. dan sekering. d. Barang peeah belah dan perlengkapan dapur dari. plastik. seperti: piring, pisin, mangkok. cangkir, teko, sendok, garfu. rantang. toples, bolo I susu bayi. panci, bald. ember. thermos. dan jerigen.
f. Maeam-maeam pupuk dan pemberantas hama, seperti: pupuk buatan tunggal (urea. ZA. TSP. DSP). pupuk buatan majemuk dan campuran (mono amonium fosfat. diamonium fosfat, nitrogen fosfat. kalium), pupuk alam (pupuk kompos. pupuk dolomit. pupuk kapllr), insektisida. fungisida, rodentisida. herbisida. nematisida. dan akarisida.
e. Barang pecah belah dan perlengkapan dari batultanah liat. seperti: piring, mangkolc. cangkir. teko. kendi, peri uk. cobek. tempayan, lumpang, asbak. dan uleg-uleg.
g. Alat-alat laboratorium. farmasi dan kesehatan. antara lain: macam-macam alat laboratorium dari gelas (tabung uji, tabung ukur. kaca sorong mikroskop. cuvet. botol serum/infus); alat laboratorium dari porseJin (tabung kimis, piring penapis. lumpang dan alu. cawan): alat dan perJengkapan profesi kedokteran (instrumen dan pesawat bedah, instrumen dan pesawat perawatan
f. Perabot rumahtangga dan perlengkapan dapur dari kayu, bambu, rotan, seperti: rak bambu. alu, lesung, parutan kelapa, talenan. papan gilesan, centong. bakul. tampah. kukusan. kipas. tudung saji. tusukan sate. gilingan daging.
Senslis Ekonomi 1996. BlIkll}3: Pedoman Pencacahan Perwahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
132
6314.
Kedai Makanan dan Minuman Meliputi usaha perdagangan eeeran yang menjua) bermaeam-maeam makanan keei) dan minuman siap dikonsumsi yang dijual di tempat telap. lermasuk kanlin.
6315.
Penjualan Makanan dan Minuman Kelilingffempat Tidak Tetap. Meliputi usaha perdagangan yang menjual bermaeammaeam makanan dan minuman siap dikonsumsi yang biasanya dijual melalui kios yang mudah dipindahpindahkan atau didorong sepanjangjalan. seperti: pedagang asongan.
632.
JASA BOGA
6320.
Jasa Boga Meliputi usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi). yang terselenggara melalui pesanan-pesanan unluk perayaan. pesta, seminar. rapat dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke lempat pesta. seminar. rapat dan sejenisnya beserta pelayannya.
64.
SUB SEKTOR JASA AKOMODASI
641.
HOTEL
6411.
Hotel Berbintang Meliputi usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan. makan/minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bagian bangunan. Usaha ini dikelola seeara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam surat keputusan, seperti: lokasi hotellkondisi bangunan. bentuk pelayanan yang diberikan. kualifikasi tenaga kerja. fasilitas olah raga dan rekreasi lainnya sertajumlah kamar.
6412.
Hotel Melati (Iosmen atau penginapan) Meliputi usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum yang dikelola seeara komersial dengan menggunakan sebagian atau seluruh bagian bangunan.
SUB SEKTOR JASA RESTORAN, RUMAH MAKAN, BAR DAN JASA BOGA
642.
PENGINAPAN REMAJA (YOUTH HOTEL)
631.
JASA RESTORAN, RUMAH MAKAN DAN BAR
6420.
6311.
Restoran Meliputi kegiatan usaha yang menyajikan. menghidangkan dan menjual makanan/minuman bagi umum di tempat usaha-nya yang bertempal di sebagian atau seluruh bangunan permanen dilengkapi peraJatan dan perlengkapan proses pembuatan dari bahan baku menjadi bahan jadi dan dilakukan ditempat usahanya. Usaha restoran yang· merupakan salah satu fasilitas dari hotel berbintang dimasukkan kedalam golongan 6411.
Penginapan Remaja (youth hotel) MeJiputi usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi remaja sebagai akomodasi dalam rangka kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk rekreasi. memperluas pengetahuanl pengalaman dan pcrjalanan.
643.
PONDOK WISATA (HOME STAY)
6430.
Rumah Makan Meliputi kegiatan usaha yang hanya menyediakan/menjual makanan (hidangan) dan minuman bagi umum di tempat usahanya, yang mana proses pembuatannya dari bahan baku menjadi bahan jadi. tidak dilakukan di tempat usahanya.
Pond ok Wisata (home stay) Meliputi usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum dengan pembayaran harian. yang dilakukan perorangan dengan menggunakan sebagian dari tempat tinggalnya.
649.
JASA AKOMODASI LAINNY A
6490.
Jasa Akomodasi Lainnya Meliputi usaha penyediaanjasa pelayanan penginapan yang belum termasuk dalam golongan pokok 641 sampai dengan 644. seperti: wisma.
listrik bekas, dan pengering/pengeriting ram but bekas. 6254.
6255.
Perdagangan eeeran bahan konstruksi dan sanitasi bekas di dalam bangunan. Meliputi usaha perdagangan eeeran bahan konstruksi dan sanitasi bekas di dalam bangunan. seperti: wastafel bekas. kloset bekas, dan bak air bekas. Perdagangan eeeran alat angkutan dan suku eadang bekas di dalam bangunan. Meliputi usaha perdagangan eeeran alat angkutan bermotor/tidak bermotor dan suku eadang bekas di dalam bangunan. seperti: mobil bekas, sepeda molor bekas. sepeda bekas. beeak bekas. termasuk juga suku eadang bekas baik untuk kendaraan bermotor maupun tidak bermotor.
6256.
Perdagangan eeeran barang antik di dalam bangunan. Meliputi usaha perdagangan eeeran barang-barang antik di dalam bangunan, seperti: guei bekas. bokor bekas. lampu gantung bekas. dan meja/kursi marmer bekas.
6257.
Perdagangan eeeran barang bekas lainnya di dalam bangunan Meliputi usaha perdagangan eeeran barang bekas lainnya yang belum tereakup dalam' golongan 625 I s.d 6256.
626.
PERDAGANGAN ECERAN DI LUAR BANGUNAN
6261.
Perdagangan eeeran di luar bangunan Meliputi usaha perdagangan eeeran barang-barang yang dilakukan di pinggir jalan umum atau tempat tetap di pasar yang dapat dipindah-pindah atau didorong.
6269.
Perdagangan eeeran lainnya di luar bangunan Meliputi usaha perdagangan eeeran barang-barang yang dilakukan dengan eara menjualnya mendalangi rumah ke rumah masyarakat atau langganan atau menjajakan berkeliling. Termasuk juga perdagangan eeeran barangbarang melalui pesanan atau sural.
63.
6312.
6313.
Bar Meliputi usaha yang kegiatannya menghidangkan minuman keras dan atau minuman lainnya unluk umumditempat usahanya dan dapat dilengkapi dengan karaoke.
Sensus Ekonomi /996, Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
13S
9.5. BLOK XI. RATA-RATA NILAI BELl DAN NILAI JUAL BARANG DAGANGAN YANG TERJUAL SELAMA SEBULAN YANG LALU
a.
Pola Pikir Blok ini digunakan untuk mencatat jenis barang dagangan, kwantitas dan nilai barang yang terjual dan nilai beli barang dagangan selama satu bulan yang lalu. Banyak us aha perdagangan yang menjual berbagai macam barang sehingga sulit sekali bagi responden untuk menentukan barang-barang apa saja yang dijual selama sebulan yang lalu, walaupun nilai penjualan dari seluruh barang yang terjual (omset) diketahui, akibatnya nilai pembelian omset yang terjual tadi tidak dapat diketahui secara langsung. Dalam keadaan seperti ini diperlukan suatu cara yang terarah untuk memperkirakan nilai pembelian terse but. Blok ini digunakan untuk memperkirakan nilai pembelian dari om set berdasarkan nilai pembelian dan nilai penjualan dari barang-barang yang terjual yang berhasil diingat responde~. Prinsip yang digunakan adalah rasio. Kalau nilai pembelian dan nilai penjualan dari beberapa barang diketahui, maka rasio antara keduanya mencerminkan nilai pembelian setiap rupiah nilai penjualan. Dengan demikian kalau misalnya rasio yang diperoleh dari blok ini adalah 0,85 serta omset adalah x~ maka nilai pembelian dari barang-barang yang terjual adalah 0,85x. Ini berarti pedagang terse but mengambil laba sebesar 15%. Kalau pedagang mempunyai kecenderungan mengambil untung 15% untuk setiap barang dagangannya, maka cara ini akan menghasilkan nilai perkiraan yang tepat. Kalau tidak, diharapkan bahwa rasio rata-rata dari barang yang diingat responden dan dicatat dalam lembar pembantu ini, dapat mewakili kecenderungan pedagang yang bersangkutan. Artinya bamg-barang yang dicatat merupakan sampel yang baik dari semua barang yang diperdagangkan. Walaupun blok XI ini merupakan lembar pembantu, perlu diusahakan untuk mengisi selengkap-Iengkapnya dan secermat-cermatnya, karena selain untuk mengisi blok V (Pengeluaran selama'sebulan yang lalu), juga digunakan untuk studi perencanaan survei di masa datang.
b.
Cara Pengisian Blok XI Blok ini terdiri dari 8 kolom, kolom (I) adalah nomor urut barang yang terjual, kolom (2) jenis barang, kolom (3) satuan standar, kolom (4) harga beli per satuan, kolom (5) hargajual per
Sell.'IlIS
£kol1om; 1996. Bllk1l23: Pedomal1 Pencacahan Perusalraanilisaha NOli Direktori dan Usaha Rllmahlangga
136
satuan, kolom (6) banyaknya satuan yang terjual, kolom (7) nilai pembelian, dan kolom (8) i
, :
•
nilai penjualan.
Kolom (1):
Nomor urut Cukupjelas
Kolom (2):
Jenis barang Tuliskan jenis barang yang terjual oleh perusahaan/usaha terpilih. Kalau temyata tempat yang disediakan kurang, maka dapat menggunakan kertas tambahan. Bila barang yang dijual jenisnya terlalu banyak, sehingga banyak yang tidak diingat, maka hanya barang yang dapat diingat responden yang dituliskan.
Kolom (3):
Satuan standar Tuliskan satuan dari setiap jenis barang yang diperdagangkan pada kolom (2) misalnya: kg, liter, botol, ons, meter, lusin, dan buah.
Kolom (4):
Harga beli per satuan (Rp) Tuliskan harga beli per satuan untuk setiap jenis barang di kolom (2).
Harga beli yang dimaksud adalah harga yang sesungguhnya dibayarkan. Kolom (5):
Hargajual peF satuan (Rp) Tuliskan harga jual pet satuan untuk setiap jenis barang yang tertera di kolom
(2).
Harga jual yang dimaksud adalah harga pada waktu terjadinya transaksi penjualan. Kolom (6):
8anyakoya barang yang terjual dalam satuan standar Tuliskan jumlah barang yang terjuaI selama sebulan dari setiap jenis barang yang tertera di kolom (2).
Kolom (7):
Nilai beli barang yang terjual (Rp) Kolom ini berisi hasil kali kolom (4) dan kolom (6).
Sensus Ekonomi 1996. Buku23: Pedoman Pencacahan Penlsahaanlllsaha Non Direklori dan Usaha Rllmahlangga
137
Kolom (8):
Nilai jual barang yang terjual (Rp) . Kolom ini berisi hasil kali kolom (5) dan kolom (6).
Setelah semua perkalian dilakukan, tuliskan jumlah kolom (7) dan kolom (8). Jumlah pada kolom (7) adalah total nilai beli, dalam kolom (8) adalah total nilai jual dari barang-barang yang dicatat. Kalau yang dicatat sudah mencakup seluruh bar~g yang terjual maka isian-isian ini merupakan keseluruhan dari nilai beli dan nilai jual. Apabila tidak semua barang dagangan dapat dicatat tetapi jumlah penjualan diketahui, maka total pembelian dari barang dagangan yang terjual dicari sebagai hasil antara rasio jumlah kolom (7) dan kolom (8) dan total penjuaIan (omset). Yang disebut rasio adalah hasil bagi antara isian jumlah kolom (7) dan jumlah kolom (8). Apabila rasionya ternyata lebih besar dari 0,90 maka besar kemungkinan telah terjadi kesalahan dalam pengisian atau wawancaranya kurang sempurna. Untuk mengatasi hal tersebut, cara yang terbaik adalah mengadakan wawanCara kembali secara lebih teliti dengan responden. Untuk memberikan gambaran mengenai penggunaan rasio serta cara pengisiannya di bawah ini dicantumkan daftar yang sudah terisi.
Contoh pengisian:
No.
Jenis Barang
Satuan
Banyak-
harga/satuan
nya
Standar
(2)
(I)
Rata-rata
(3)
1.
Tempe
Bungkus
2. 3.
Bayam
Beli
Jual
(4)
(5)
barang terjual . (6)
Nilai (Rp) Beli
Jual
(4x6)
(5x6)
(7)
(8)
325
350
250
81250
87500
Ikat
80
100
750
60000
75000
Ketela Pohon
Kg
150
175
500
75000
87500
4.
Nangkamuda
Buah
1000
1250
75
75000
93750
5.
Ikan
Ekor
500
600
250
125000
150000
416250
493750
Jumlah Rasio jumlah kolom (7) terhadap jumlah kolom (8) Omset sebulan Nilai beli barang dagangan yang terjual
Sensus Ekonomi /996, Buk1l23: Pedoman Pencacahan Perusahaan/'lSaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
138
Pada contoh di atas rasio antara nilai pembelian dan nilai penjualan adalah 416250 : 493750= 0,84. Perlu diperhatikan bahwa yang diisikan di kolom (4) dan kolom (5) adalah harga rata-rata. Kalau harga barang yang terjual tidak banyak berubah dari hari ke hari, maka catatan harga per hari dapat mewakili rata-rata harga. Akan tetapi kalau harga jual berubah banyak dari hari ke hari, maka yang dianggap sebagai rata-rata adalah jumlah harga jual tertinggi dan terendah dibagi dua. Misalkan dalam contoh tersebut oroset sebulan adalah Rp. 706.750,- maka nilai pembeliannya adalah 0,84 x Rp. 706.750,- = Rp. 593.670,-.
SenSllS Ekonom; 1996. Bllkll23: Pedoman Pencacahan Perllsahaanlusaha Non Direktor; dan Usaha Rllmahtangga
139
Sensus Ekonomi /996. Bllku 23: Pedoman Pencacailan PenlSahaanlusaha Non Direktori dan Usaha RlImailtangga
140
BABX
PERTANYAAN MODUL SEKTOR ANGKUTAN, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI (SE96-S07) 10.1 UMUM Usaha angkutan adalah suatu kegiatan untuk mengangkut penumpang dan atau barang/temak dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan bermotor atau tidak bermotor baik melalui darat, air maupun udara dengan mendapatkan balas jasa dan menanggung resiko usaha.
Perusahaan angkutan adalah suatu usaha angkutan yang diselenggarakanJdikelola secara' komersial, umumnya terletak pada suatu lokasi dan mempunyai catatan administrasi tersendiri meliputi biaya, output/omset; pekerja dan balas jasa pekerja yang digunakan dalam proses usaha.
Catatan : kendaraan yang digunakan dalam usaha angkutan dapat kendaraan milik sendiri atau kendaraan milik orang lain.
Contoh: Angku adalah seorang tukang ojek, sepeda motor yang digunakan adalah milik Pak Dadap dengan membayar setoran per hari Rp.
5.000~OO.
Dalam hal ini
usaha angkutan Pak Angku adalah angkutan dengan kendaraan bermotor, sedangkan Pak Dadap adalah persewaan kendaraan.
Usaha Pergudangan adalah kegiatan untuk menyimpan sementara barang-barang milik orang lain sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir dengan menerima balas jasa, dengan menanggung resiko.
Komunikasi adalah transformasi informasi dari seseorang ke orang lain dengan menggunakan bahasa, suara, gambar, kode atau tanda-tanda komunikasi lainnya. Usaha dalam bidang komunikasi terbagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu: usaha telekomunikasi
serta usaha pos dan giro. Us aha Telekomunikasi adalah usahajasa pelayanan komunikasi di dalam negeri atau ke luar negeri melalui media elektroniklsatelit dengan mendapatkan balas jasa dan menanggung resiko.
Sensus Ekollomi 1996. Buklll3: Pedomall Pellcacahan Perusahaunillsuhu NOll Direklori dan Usaha Rumahlangga
141
Usaha telekomunikasi meliputi usaha : wartel, warpostel, warparpostel dan kios pon. Usaha pos dan giro adalah usahajasa pelayanan, pengiriman barang dan atau uang di dalam negeri atau ke luar negeri dengan mendapatkan balas jasa dan menanggung resiko. Usaha ini meliputi : usaha jasa titipan swasta tidak berbadan hukum yang menyelenggarakan pengiriman surat kabar, barang eetakan, uang, sekogram, bingkisan keeil, wesel pos dan giro pos. Catatan: usaha penjualan benda-benda pos dan meterai tidak termasuk us aha pos dan giro melainkan masuk dalam usaha perdagangan. Yang termasuk pertanyaan moduI pada sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi adalah: Blok 111.1 : Keterangan khusus Blok V.B : Biaya Khusus Blok VI
: Output/omset selama sebulan yang lalu
10.2 BLOK 111.1:
KETERANGAN KHUSUS
Biok ini digunakan untuk mencatat identifikasi perusahaan/usaha secara khusus mengenai status perusahaan, sarana untuk operasi perusahaan/usaha yang dikuasai dari sektor angkutan, pergudangan serta komunikasi selama sebulan yang lalu. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mengetahui keikutsertaan perusahaan/usaha sektor ini pada wadahlasosiasi. A.
KHUSUSANGKUTAN
Rincian 1: Status perusahaan Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan status perusahaanlusaha ini dan tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Perusahaanlusaha wadah murni adalah perusahaan/usaha angkutan tak berbadan hukum yang seeara khusus hanya mengkoordinir perorangan-perorangan pemilik armada angkutan umum. Wadah murni tidak mengoperasikan 'armada, tetapi bertugas hanya mengurus ijJn-ijin, seperti ijin uS".J.a, ijin trayek serta ijin lainnya. Contoh: PO. ALMASAR di Lampung dengan trayek Rajabasa - Bakauheuni. Perusahaanlusaha wadah campuran adalah perusahaan/usaha angkutan tak berbadan hukum yang berfungsi sebagai perusahaan/usaha angkutan yang mengoperasikan armada perusahaan sendiri
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahall Perllsahaanlllsaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
142
dan mengkoordinir para pemilik annada angkutan perorangan yang menggunakan nama perusahaan
yang mewadahi. Contoh : P.O. Anugrah yang melayani trayek Pulo Gadung - Karawang, mengoperasikan 9 armada, atas nama Bp. Norman 3 buah bis, atas nama Ibu Roka 2 buah bis. Selain itu PO Anugrah juga mengkoordinir perorangan-perorangan. Perusahaanlusaha anggota wadah adalah perusahaan/usaha angkutan tak berbadan hukum yang dikelola secara independen oleh masing-masing pemiliknya, dan perusahaan/usaha ini menjadi anggota suatu wadah perusahaan/usaha angkutan. Contoh : 1. Perorangan-perorangan pemilik annada bis dengan trayek Bakauheuni - Rajabasa yang ikut menggabung menggunakan nama PO. ALMASAR.
2.
Bp. Norman dan Ibu Roka yang menjadi anggota PO Anugrah.
Perusahaanlusaha non wadah adalah perusahaanlusaha angkutan tak berbadan hukum yang dikelola oleh masing-masing pemiliknya, dan seluruh annada yang dioperasikan berada dibawah kewenangan manajemen perusahaanlusaha yang bersangkutan. Contoh :
P.O Andy's yang melayani trayek Ngawi - Sine adalah perusahaanlusaha angkutan yang mengelola usahanya secara independen dan seluruh armada yang berjumlah 19 bis pengoperasiannya dikuasai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Rincian 2: Wilayah Operasi Armada Angkutan Jalan Raya Lingkari kode yang sesuai dengan wilayah operasi annada (trayek) angkutan jalan raya yang dioperasikan kemudian tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia. Dalam kota : merupakan wilayah operasi annada angkutanjalan raya yang seluruhnya berada dalam satu wilayah kotamadya daerah tingkat II atau dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta Contoh : PO. Jaya Bersama dengan trayek Ampera - Plaju di Kotamadya Palembang. Trayek perdesaan: merupakan wilayah operasi armada angkutan jalan raya yang seluruhnya berada dalam satu wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II. Contoh :
Angkutan dengan trayek Jatibogor - Banjaran di Kabupaten Tegal.
Antar kota dalam propinsi : merupakan wilayah operasi annada yang melayani trayek antar daerah Tingkat II dalam wilayah propinsil daerah tingkat I.
Sensus Ekonomi 1996, Buku 23: Pedoman PencacaJran Penuahaanlusaha !Ion Direk/ori dan Usaha Rumah/angga
143
Contoh:
P.O. Adi Jaya dengan trayek Surabaya - Madiun - Magetan - P.P P.O. Pandu dengan trayek Ubung - Gilimanuk - P.P
Antar kota antar propinsi : merupakan wilayah operasi armada yang melayani trayek lebih dari satu wilayah propinsildaerah tingkat I. Contoh: P.O. Sumber Alam dengan trayek Jakarta - Kutoarjo P.O. Anugrah dengan trayek Pulo Gadung - Karawang Tidak bertrayek : merupakan wilayah operasi armada yang tidak terikat wilayah operasi. Contoh : Perusahaan angkutan barang, taksi argometer. Catatan:
Pada prakteknya penentuan ijin trayek sering tidak sesuai dengan ijin di atas, oleh karena itu untuk menentukan wilayah operasi angkutan jalan raya dapat dilihat dari ijin yang dimiliki oleh usaha angkutan tersebut. Rineian 3: Wilayah operasi armada angkutan air Lingkari kode-kode yang sesuai dengan wi1ayah operasi armada angkutan yang dioperasikan, kemudian tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Angkutan sungai : merupakan angkutan air dimana armada angkutannya beroperasi menyusuri sungai. Contoh : Angkutan-angkutan sungai di Kalimantan, Riau, Lampung , dsb. Angkutan danau/waduk : merupakan angkutan air dimana armada angkutannya beroperasi di
danaulwaduk. Contoh: Angkutan air Parapat -Tomok (Pulau Samosir). Angkutan laut : merupakan angkutan air dimana armada angkutannya beroperasi di laut. Contoh : Angkutan antar pulau di sekitar Riau Kepulauan, dsb. Angkutan penyeberangan : merupakan angkutan air yang menghubungkan dua tempat tertentu
sebagai kelanjutan angkutan jalan raya dan dapat langsung melanjutkan perjalanannya. Contoh:
Bakauheuni - Merak Ketapang - Gilimanuk 8ajoe - Kolaka
Sensus Ekonomi /996. Bllku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
144
Catatan: Definisi tersebut merupakan definisi umum yang kadang-kadang di dalam prakteknya berbeda.
Contoh :
Tanjung Perak - Banjannasin, Balikpapan - Mamuju, yang sebetulnya bukan kelanjutan dari angkutan jalan raya.
Rineian 4: Jenis dan jumlah armada yang dikuasai.
Tuliskan jumlah annada yang dikuasai menurut jenisnya ke dalam tiap-tiap kotak yang tersedia. Kendaraan yang dikuasai adalah kendaraan yang dioperasikan untuk usaha yang terdiri dari kendaraan milik sendiri dikurangi kendaraan milik sendiri yang diserahkan kepada pihak lain
ditambah kendaraan yang didapat dari pihak lain. Kendaraan Angkutan darat tidak bermotor adalah kendaraan tidak bermotor yang digunakan
untuk usaha angkutan darat seperti ojek sepeda, becak tak bermotor, bendi, pedati dan cidomo. Mobil penumpang umum adalah kendaraan bermotor yang digunakan untuk us aha angkutan
penumpang dengan kapasitas tempat duduk maksimal 8 (delapan), tidak termasuk tempat duduk pengemudi. Taksi adalah kendaraan bermotor roda empat y~g digunakan untuk mengangkut penumpang yang pembayarannya didasarkan pada perhitungan catat hitung (argo meter) sesuai jarak yang ditempuh atau waktu yang dibutuhkan dalam mengantarkan penumpang.
Dis Umum adalah kendaraan bermotor yang digunakan untuk usaha angkutan penumpang dengan kapasitas tempat duduk lebih dari 8 (delapan), tidak termasuk tempat duduk pengemudi. Mobil hantaranlpick up adalah kendaraan. bermotor yang digunakan untuk usaha angkutan barang/temak dengan menggunakan mobil hantaran (box), dan atau mobil pick up. Kendaraan ini mempunyai dua as dan empat roda. Truk adalah kendaraan bermotor yang paling sedikit menggunakan 2 as de~gan 6 roda, truk 3 as ,
truk gandenganltempelan, truk kontainer dan truk pengangkut barang berbahaya (tangki) yang digunakan untuk usaha angkutan.
Sensus Ekonomi 1996. Buku]): Pedoman Pencacahan Perllsalraanlusalra Non Direktorl dan Usaha Rumahlangga
145
Angkutan darat bermotor lainnya adalah kendaraan bermotor yang digunakan untuk usaha angkutan selain jenis-jenis kendaraan seperti disebutkan di atas, seperti ojek sepeda motor, beeak motor, bemo dan bajaj. Kapall perahu adalah kendaraan us aha angkutan air yang digunakan untuk mengangkut barangl penumpang di laut, sungai atau danaulwaduk, baik bermotor atau tidak bermotor. Rincian 5: Status penguasaan armada Lingkari kode-kode yang sesuai dengan status penguasaan armada, kemudian tuliskan jumlah kode-kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia. Milik sendiri adalah status penguasaan armada yang dioperasikan yang seeara hukum dinyatakan sebagai milik sendiri. Termasuk juga disini armada angkutan umum yang didapat dari pihak lain sebagai hibah/bebas sewa. Sewa Beli adalah status penguasaan armada yang dioperasikan yang dimiliki seeara sewa beli. . Sewa I kontrak adalah status penguasaan armada yang dioperasikan yang diperoleh dengan eara sewalkontrak. Setoran adalah status penguasaan armada yang dioperasikan yang dikuasai dengan eara menyetorkan sejumlah uang kepada pemilik armada untuk setiap hari pengoperasian armada. B.
KHUSUS
UNTUK
PERUSAHAANIUSAHA
JASA
TITIPAN
ATAU
JASA
PENGIRIMAN DAN PENGEPAKAN ATAU UNIT PELAYANAN POS Perusabaan jasa titipan adalah us aha pelayanan yang menyelanggarakan pengiriman surat kabar, barang eetakan, sekogram, bingkisan keeil, paket dan uang. Contoh : Kerta Gaya Pusaka. Rincian 1: Jenis dan jumlab sarana yang dikuasai: Kendaraan yang dituliskan disini adalah kendaraan yang betul-betul digunakan untuk pelayanan jasa titipan tidak termasuk mobil untuk angkutan pegawai saja. Kendaraan yang ditanyakan disini: sepeda, sepeda motor, mobil hantaranlpiek up, truk. dan kapal/perahu. Rincian 2: Jumlab barang yang diangkut .............................................. Kg. Adalah jumlah berat barang yang dikirimkan oleh perusahaanlusaha ini selama sebulan yang lalu.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacalran Perusalraanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumalrtangga
146
Riociao 3: Rata-rata tarif per kilogram baraog yaog ditimbaog
Rata-rata tarif ini juga dapat diperoleh dari total pendapatan yang diperoleh dibagi berat barang yang dikirim sebulan yang lalu.
c.
KHUSUS UNTUK PERUSAHAANIUSAHA WARTELIWARPOSTELIWARPARPOSTEL, JENIS DAN JUMLAH SARANA YANG DIKUASAI Wartel (waruog telekomuoikasi) adalab usaha jasa pelayanan fasilitas telekomunikasi (teleks,
telpon, faksimili) atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. Warpostel (waruog pos telekomuoikasi) adalah usabajasa pelayanan fasilitas telekomunikasi,
pos atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. Warparpostel (Waruog Pariwisata Pos dan telekomuoikasi) adalah usahajasa pelayanan
pariwisata (objek 'wisata, biro perjalanan wisata, agen perjalanan) fasilitas pos dan telekomunikasi atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. a.
Pesawat telepon adalab alat komunikasi pembicaraan langsung yang dapat
menghubungkan seseorang dengan orang lain baik di dalam negeri maupun luar negeri. b.
Kamar Bicara Umum (KBU) adalab suatu tempat khusus yang biasanya ruang tertutup
yang dipergunakan tintuk melakukan komunikasilpembicaraan melalui pesawat telepon interlokal maupun intemasional, yang terdapat di wartellwarpostellwarparpostel dengan pembayaran sesuai jurnlah pulsa yang digunakan. c.
Telegrap adalah alat komunikasi satu arab yang hasilnya dengan tulisan dan pesan/berita yang akan disampaikan secara antar kota, dalam kota di dalam negeri maupun luar negeri
melalui jasa pos. Hasil tulisan ini bemama telegram. d.
Teleks adalab alat komunikasi satu arah yang digunakan untuk menyampaikan pesan/berita
secara tertulis dari satu tempat asal/pengiriman berita yang dapat diterima pesawat telex lain di tempat tujuan.
e.
Faksimili adalah alat komunikasi yang dapat mengirimkan pesan/berita dari satu
tempatlasal yang dapat diterima pesawat facsimile lain di tempat tujuan dengan format berita sesuai aslinya (seperti foto kopi jarak jauh).
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktor; dan Usaha Rumahlangga
147
D. KHUSUSUNTUKPERUSAHAANffiSAHAPENGGUDANGAN Rincian 1: Luas gudang yang dikuasai : ................................ m2 Luas gudang yang dikuasai adalah jumlah luas gudang yang dikuasai untuk menyimpan barang oleh us aha ini dikurangi gudang yang disewakan kepada pihak lain ditambah gudang yang disewa dari pihak lain. Rincian 2:
Luas gudang yang disewakan : ............................. m2 Luas gudang yang disewakan adalah jumlah luas gudang yang disewakan per hari sebulan yang lalu dalam m2.
Contoh:
Luas gudang adalah 100 m2 dan tiap hari hanya terpakai 75 m2, maka luas gudang yang disewakan adalah 30 x 75 m2 = 2250 m2.
Rincian 3.
Rata-rata Tarif per m2 (Rupiah): Rata-rata tarif gudang per m2 adalah rata-rata tarif sewa gudang per m2 per hari berdasarkan ketentuan yang berlaku pada usaha tersebut.
Contoh:
Pada hari pertama gudang yang disewakan adalah 50 m2 dengan sewa Rp. 1.500.000,00 Pada hari kedua gudang yang disewakan adalah 40 m2 dengan sewa Rp. 1.000.000,00 Maka rata-rata tarif per m2 = (Rp. 1.500.000,00 + Rp. 1.000.000,00) : 90 m2= Rp.27.750,00
E. KEANGGOTAAN DALAM WADAWASOSIASI Rincian 1: Apakah usaha ini menjadi anggota wadah/asosiasi Lingkari kode yang sesuai dengan keikut-sertaan usaha ini dalam suatu wadahlasosiasi. Wadah/asosiasi adalah suatu organisasi bisnis usaha angkutan yang bertujuan untuk mengurus halhal yang berkaitan dengan kepentingan bersama bagi para anggotanya, yaitu ijin usaha, ijin trayek, pajak-pajak, dsb. Rincian 2: Jika rincian 1 berkode 1, fasilitas yang pernah diterima. Lingkari kode-kode fasilitas yang pernah diterima, kemudian tuliskan jumlah kodekode yang dilingkari kedalam kotak yang tersedia.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Penlsahaanl"saha Non Direklori dan Usaha Rllmahlangga
148
Surat ijin usaha adalah ijin yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan/usaha angkutan dalam pengoperasian perusahaanlusaha angkutan yang diperoleh dari instansi pemerintah yang berwenang mengeluarkannya, dalam hal ini Departemen Perhubungan/Kanwil Dephub atau Pemerintah DaerahlDinas Lalu Lintas Angkutan Jalan.
Ijin trayek adalah ijin yang harus dimiliki oleh suatu armada untuk melayani suatu trayek tertentu yang telah ditentukan dan diperoleh secara resmi dari instansi pemerintah yang berwenang mengeluarkannya, dalam hal ini Deprtemen Perhubungan/Kanwil" Dephub atau Pemerintah DaerahlDinas Lalu Lintas Angkutan Jalan ..
Pengadaan Bahan BakarlPelumas adalah fasilitas yang diperoleh dari wadahlasosiasi untuk mendapatkan bahan bakar/pelumas dengan lebih mudah dan harga yang lebih murah.
Pengadaan suku cadang adalah fasilitas yang diperoleh dari wadahlasosiasi untuk mendapatkan suku cadang dengan lebih mudah dan lebih murah.
Penggunaan fasilitas bengkel adalah fasilitas yang diperoleh dari wadahlasosiasi dalam hal perbaikan kendaraanlreparasi dengan lebih mudah dan lebih murah.
Lainnya adalah fasilitas yang diperoleh selain fasilitas yang disebutkan di atas, seperti fasilitas memperoleh kredit kendaraan, perumahan dan kebutuhan sehari-hari.
to.3 BLOK V.B. BIAYA KHUSUS Rincian ini digunakan untuk mencatat biaya perusahaanlusaha yang bersifat khusus yaitu biaya yang berkaitan langsung dengan usaha angkutan yang dijalankan.
Contoh:
* *
Jika usaha angkutan yang dijalankan adalah usaha angkutan dengan sistem setoran maka biaya khusus usaha adalah besarnya setoran yang harus dibayarkan. Jika jenis usaha yang dijalankan adalah angkutan sungai dimana perahu yang dioperasikan disewa dari pihak lain maka jenis biaya khusus yang harus terisi adalah biaya sewa perahu dan biaya jasa pelayanan dermaga.
Sensus £konom; 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
149
Rincian 1: Setoran, sewa/kontrak armada yang dioperasikan Tuliskan besarnya nilai setoran, sewalkontrak armada yang dioperasikan. Jika armada yang dioperasikan berstatus sewalkontrak untuk jangka waktu
tertentu~
maka nHai
sewalkontrak sebulan yang lalu yang dituliskan pada kotak adalah: besarnya sewalkontrak dibagi dengan jangka waktu sewalkontrak .
Rincian 2: .Pemakaian bahan bakar Tuliskan besarnya nilai pemakaian bahan bakar selama sebulan yang lalu sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan oleh masing-masing armada yang dioperasikan perusahaan/usaha angkutan. BHa ada bahan bakar lainnya selain yang telah tertulis pada rincian 2~ masukkan pada biaya lainnya pada blok V.A rincian 10.
Rincian 3: Biaya jasa pelayanan pelabuhan/dermaga. Rincian ini hanya ditanyakan untuk perusahaan/usaha angkutan air
Tuliskan besamya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha selama sebulan yang lalu untuk penggunaan jasa pelabuhan/dermaga pada kolom (2). Misalnya biaya tambat, biaya bongkar muat, biaya kapal pandu dan sebagainya.
Rincian 4: Pembayaran kepada PT. TELKOM atas pulsa yang terjual (kios pon, wartel, warpostel, warparpostel).
Rincian ini hanya ditanyakan untuk usaha perusahaan/usaba telekomunikasi Tuliskan
nilai yang dibayarkan oleh perusahaan/usaha selama sebulan yang Ialu atas
pemakaian pulsa yang terjual.
Catatan:
Perusahaan wartel/warpostel/warparpostel merupakan perpanJangan tangan PT. Telkom dalam hal pelayanan pemakaianjasa telekomunikasi kepada masyarakat. Oleh karena itu usaha-usaha tersebut harns membayar kepada PT. Telkom.
Sensus Ekonom; 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlllsalra Non Direktori dan Usaha Rumahtanggu
150
10.4 BLOK VI. OUTPUT/OMSET SELAMA SEBULAN YANG LALU Tuliskan besarnya seluruh outputlomset jasa angkutan, jasa penunjang angkutan, jasa pergudangan, jasa komunikasi yang diterima oleh usaha ini dari konsumen/pengguna jasa yang dilayani oleh usaha ini selama sebulan yang lalu.
Untuk setiap rincian kegiatan yang ada kotaknya pada Blok VI.A hanya satu baris yang akan terisi, sedangkan kegiatan sampingan akan diisi pad a Blok VI.B. Contoh: 1.
Responden adalah tukang ojek. Ojek termasuk dalam angkutan darat tidak bermotor untuk penumpang, maka pada baris l.a kolom (2) berisi 7125 dan kolom (3) berisi seluruhjasa ojek yang diterima dari penggunaan ojek selama sebulan yang lalu, sedangkan kotak-kotak yang lain tidak terisi.
2.
Sebuah wartel mempunyai usaha sampingan menjual kartu telpon dan benda pOS. Nilai penjualan kartu telpon dan benda pos dimasukkan dalam Blok VI.B.
Nilai output sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi. Outputlomset
perusahaanlusaha
angkutan
adalah
outputlomset
dari
ongkos
angkut
penumpang/barang. Perusahaanlusaha terse but adalah: 1.
Angkutan darat tidak bermotor (7122).
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Angkutan darat bermotor untuk penumpang (7125). Angkutan darat bermotor untuk barang (7126). Angkutan wisata (7127). Pelayaran niaga domestik untuk barang dan penumpang (7214). Non pelayaran domestik untuk barang (7216). Pelayaran rakyat intemsional untuk barang dan penumpang (7217). Pelayaran rakyat domestik untuk barang dan penumpang (7218). Angkutan sungai dan danau (7221). Angkutan penyeberangan (7222).
Pelayaran niaga domestik untuk barang dan penumpang (7214), adalah pelayaran laut yang menghubungkan dua tempat atau lebih dengan ijin dari Departemen Perhubungan Laut dan tidak berbadan hukum.
SenslIs Ekollomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
151
Non pelayaran domestik untuk barang (7216), sebetulnya kegiatan ini tidak tereakup dalam kegiatan SE ini, tetapi apabila perusahaan non pelayaran yang tidak berbadan hukum sebagian besar mengangkut barang-barang bukan milik perusahaan akan dikategorikan sebagai pelayaran domestik untuk barang.
Pelayaran rakyat domestik untuk barang dan penumpang (7218), adalah pelayaran laut yang menghubungkan dua tempat atau lebih dengan ijin dari KanWil Departemen Perhubungan Laut dan tidak berbnadan hukum.
Output/omset perusahaan/usaha jasa penunjang angkutan adalah output/omset dari jasa yang seharusnya diterima sesuai dengan jenis kegiatannya. Pada umumnya perusahaan tersebut berbadan hukum sehingga tidak tereakup disini, kemungkinan yang tidak berbadan hukum adalah agen perjalanan, perparkiran/penitipan kendaraan, perorangan yang memborong pekerjaan bongkar muat (darat atau laut).
Output/omset perusahaan/usaha keagenan adalah output/omset bersihlkomisi dari penjualan tiket/karcis pesawat, bis maupun kereta api dari agen penjualan yang tidak berbadan hukum.
Output/omset perusabaan/usaha pengiriman dan pengepakan adalah output/omset dari pengiriman dan pengepakan barang, seperti jasa kurir tidak berbadan hukum.
Output/omset perusahaan/usaba pergudangan adalah output/omset dari sewa gudang. Output/omset perusahaan/usaha jasa titip.an adalah output/omset dari pengiriman barang. Output/omset perusahaan/usaha unit pelayanan pos adalah output/omset dari pelayanan lalu lintas surat pos, uang, barang dan pelayananj~a lainnya.
Output/omset perusabaan/usaba warteVwarpostel dan warpaspostel adalah output/omset dari jasa pemakaian jasa telepon, teleks, faksimili.
Blok VI.A: Output/omset dari Kegiatan Utama Isikan besarnya nilai output/omset hasil kegiatan utama angkutan, pergudangan dan komunikasi tidak berbadan hukum selama sebulan yang lalu.
Sensus EkonOl1li 1996. Bllku 23: Pedol1lan Pencacallan Perllsahaanillsalla Non Direklori dan Usaha RUl1lahlangga
152
Kolom ( 1): Kode Klasifikasi Kegiatan U saha (KKKP). Kolom (2): Tuliskan kode KKKP yang sesuai dengan jenis jasa yang dihasilkanldijual (dilihat dari Blok III rincian 8). Kolom (3): Tuliskan total nilai dari seluruh output/omset kegiatan utama yang dihasilkan selama sebulan yang lalu dalam rupiah bilangan bulat.
Blok VI.B: Output/omset dari kegiatan lain Isikan besamya nilai output/omset dari kegiatan lain (kegiatan sampingan) dari usaha angkutan, pergudangan dan komunikasi yang diterima selama sebulan yang lalu.
KODE KLASIFlKASI KEGIATAN PERUSAHAAN (KKKP) 7.
SEKTOR ANGKlITAN. KOMlINIKASI
PERGl'DANGAN
7126. Angkutan darat bermotor untuk barang
DAN
71.
SliB SEKTOR ANGKl:TAN DARAl'. ANGKliTAN DENGAN SALllRAN PIPA
711.
Angkutan Kereta Api.
Meliputi usaha pengangkulan barang dengan kendaraan bermotor lanpa trayek dengan lruk. pick-up dsb. Contoh: PT. Kalimas 7127. Angkutan Wisata
Melipuli usaha pengangkulan unluk kcpcrillan pariwisala yang mengangkul orang dengan kcndaraan umum lidak daJam lrayek. yang meJayani angkutan kc dan dari daerah. lujuan wisala dan kendaraan bermolor yang digunakan wajib menggunakan mobil bis umum dengan tanda khuslls. Contoh: PT. HIBA
7111. Angkutan kereta api untuk penumpang
Melipuli usaha pengangkutan penumpang daJam kola ataupun antar kola dengan kereta api listrik alau kerela api diesel. conloh: Perusahaan Vmum Kerela Api (PERLJMKA). 713.
7112. Angkutan kereta api untuk barang
Meliputi us aha pengangkutan barang-barang hasil pertanian. pcrtambangan dan penggaJian serta industri pengolahan dengan kereta api diesel atau kereta api dcngan tenaga uap (cokeslbatu bara). 712.
ANGKUTAN DENGAN SALURAN PIPA
7130. Angkutan dengan saluran pipa
Meliputi usaha pengangkulan minyak. gas dan air dengan saluran pipa alas dasar balas jasa (fee) alau konlrak. 714.
Angkutan Jalan Raya
JASA PENliNJANG ANGKUTAN DARAT
7141. Jasa jalan tol
7122. Angkutan darat tidak bermotor
Meliputi usaha pengangkutan dengan kendaraan tidak bermolor baik untuk penumpang maupun untuk barang atau hewan. scperti: angkutan dengan delman/bendi. andongl doar. beeak. sepeda. gcrobak. pedati dan hew an lemak beban.
Melipuli usahajasa pelayanan lalu lintas melaJlIijalan tol atas dasar balas jasa (tee) atau konlrak. Conloh: PT Jasa Marga (Persero) 7149. Jasa penunjang angkutan darat lainnya
Meliputi usahajasa penunjang angkulan darallainnya. selain yang lersebul dalam golongan 7151. 7152. 7153 dan 7154.
7125. Angkutan darat bermotor untuk penumpang
Mdiputi usaha pengangkutan penumpang dengan kendaraan bennotor baik yang bertrayek maupun non trayek seperti: angkutan taksi. angkutan dalam kota. angkutan antar kota dalam propinsi (AKDP). angkulan anlar kOla anlar propinsi (AKDP) dan. angkutan pedesaan. Conloh: angkulan laksi: Dian. President. lnlemasional. angkutan dalam kOla: Mikrolel. PPD. Bajaj, Bemo dsb allgkutan anlar kota dalam propinsi: Giri lndah angkutan 80tar kola anlar propinsi: Merdeka. Lorena. ALS
7151. Usaha perparkiran kendaraan
Meliputi usaha swasla jasa pelayanan parkir kendaraan baik perusahaan maupun perorangan baik kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bennolor alas dasar balas jasa (tee) alau kontrak. 7152. Terminal bis
Meliputi usaha swasta'jasa pelayanan bis baik perusahaan
Sensus £konomi 1996. Bllk1l23: Pedoman Pencacahan Perllsahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
153
maupun perorangan di terminal atas dasar balasjasa (fee) atau kontrak.
722.
Angkutan Sungai. Danau dan Penyeberangan
7221. Angkutan sungai dan danau Meliputi usaha pengangkulan barang maupun penumpang dengan menggunakan kendaraan sungai dan dan8u scperti : bis air. perahu air. long boal. getek. perahu jukung. motor tempe\.
7153. Ekspedisi muatan kereta api (EMKA) Meliputi usaha pengiriman dan atau pengepakan barang dalam volume besar melalui alat angkutan umum darat dan kerela api. contoh: PT Angka Index.
72.
SUB SEKTOR ANGKUTAN AIR
7222. Angkutan penyeberangan Meliputi usaha pcngangkutan penycberangan dengan menggunakan kapal/perahu baik untuk barang maupun penumpang di laut, selat yang menghubungkan dua tempat lertentu sebagai kelanjutan dari jalan raya dan atau kereta api. Contoh : PT Persero ASDP.
721.
Angkutan laut
723.
7154. Stasiun kereta api Meliputi usaha jasa pelayanan di stasi un atas dasar balas jasa (fee) atau konlrak seperti petayanan penumpang libalberangkat dan pelayanan bongkar muat barang. dll.
7213. Pelayaran niaga internasional untuk barang dan penumpang Meliputi usaha pengangkutan laut intcmasional unluk barang dan untuk penumpang dengan menggunakan kapal bermotor. antara petabuhan di Indonesia dengan pelabuhan di luar neeri. Contoh: PT. Samudera Indonesia. PT. Jakarta Lloyd
Jasa Penunjang Angkutan Air Meliputi usaha jasa pelayanan pelabuhan. pelayaran keselamatan dan jasa penunjang lainnya.
7231. Jasa pelayanan pelabuban Meliputi usaha jasa pelayanan pclabuhan alas dasar balas jasa (fee) atau kontrak seperti pelayanan kunjungan kapa\. pelayanan bongkar muat barang dan pelayanan penumpang tibalberangkal. Contoh : Cabang Pelabuhan Tanjung Priok PT Persero Pelabuhan II.
7214. Pelayaran niaga domestik untuk barang dan penumpang Meliputi usaha pengangkutan laut domeslik. untuk barang dan penumpang dengan menggunakan kapat bermolor. kapal lidak bermolor/perahu layar antar pelabuhan dalam negeri. Conloh: PT. PELNI.
7232. Jasa pelayanan keselamatan pelayaran Meliputi usahajasa pelayaran keselamatan barang. manusia dan kapal yang dilakukan atas dasar balas jasa (fee) atau konlrak termasukjasa pelayaran pantai.
7215. Non pelayaran internasional untuk barang Mel ipUli usaha pengangkulan barang yang dilakukan oleh perusahaan di luar pelayaran untuk mengangkut barang produksi sendiri, dengan menggunakan kapat bermotor dan kapal khusus antara petabuhan di Indonesia dengan pelabuhan di luar negeri. kapat khusus adalah kapat pengangkut khusus untuk mengangkut hasil industri, pertambangan dan hasil usaha lainnya. Conloh : PT. Mesuji • PT Aneka Kimia Raya (Aneka Induslri).
7239. Jasa penunjang angkutan air lainnya Meliputi usaha jasa penunjang angkutan air lainnya selain yang terliput datam golongan 7231 dan 7232. scperti: .iasa persewaan bak Iimbah. 7241. Angkutan bandar Meliputi kegiatan usahamengangkut barang yang akan dibongkar dan atau dimuat dari/ke kapal karena kapal tidak dapat merapat di pelabuhan.
7216. Non pelayaran domestik untuk barang Meliputi usaha pengangkutan barang yang dilakukan oleh perusahaan di luar pelayaran unluk mengangkut barang produksi sendiri dengan menggunakan kapal bermolor dan kapal khusus anlara pelabuhan di dalam negeri. Contoh: PT. Garam • PT Cipta Rimba Jaya (Bidang Kehutanan).
7242. Perusabaan bongkar muat (PBM) Meliputi usaha pelayananjasa pembongkaranlpenurunan atau pemuatan/pengisian barang darilke dalam kapal alas dasar balas jasa (fee) alau kontrak. Contoh : PBM Adiguna Pulera. 7243. Ekspedisi muatan kapallaut (EMKL) Meliputi usaha pengisian atau pengapalan barang daJam volume besar yang diangkut melalui alat angkutan umum laul. Contoh : EMKL PT. Dina
7217. Pelayarsn rakyat internasional untuk barang dan penumpang Meliputi usaha pengangkutan barang dan penumpang yang melakukan kegiatan pelayaran dengan menggunakan kapar bermolor. kapal tak bermotor atau perahu rakyat yang terdiri dari pcrahu-perahu tayar, pinisi dengan ukuran kurang dari 100 M3 antara pelabuhan di Indonesia dengan pelabuhan di luar negeri. Conloh: PT. Abadi. PT Tanjung Berindang.
7244. Unit terminal peti kemas (UTPK) Meliputi usaha jasa pemualanlpenurunan peli kemas yang wajib memenuhi persyaratan kemasannya ke/dari kapal. Contoh : UTPK PT Persero Pelabuhan II Tanjung Priok.
7218. Pelayaran rakyat domestik untuk barang dan penumpang Meliputi usaha pengangkutan barang dan penumpang yang melakukan kegiatan pelayaran dengan menggunakan kapal bermotor, kapal tak bermotor atau perahu rakyat yang terdiri dari perahu-perahu layar. pinisi dengan ukuran sedang dari 100 M) antara pelabuhan di dalam negeri dengan ijin dari Kanwil Perhubungan. Contoh: PT. Adisakti. PT Sinap Kuala Deli.
7245. Depo peti kemas pengawasan pabean (DP3) Meliputi usahajasa swasta yang berdiri sendiri dan mendapat ijin dari Menteri Keuangan yang melakukan kegiatan di suatu lokasi diluar daerah kerja penyelenggara pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat sementara barang impor yang menggunakan peti kemas yang belum diselesaikan kewajiban pabeannya dan pendistribusian barang impor yang tclah diselesaikan kcwajiban pabeannya.
Sensus £konomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklor; dan Usaha Rumalllangga
154
berwisata. Termasukjuga usahajasa pcrjalanan. penyclenggaraan untuk agen perjalanan dan pemandu wisata. Contoh: Biro Perjalanan : PT. Natrabu Agen perjalanan : PT. Union
Contoh : PT !lusaka Loka Kirana. 73.
SUBSEKTOR ANGKtlTAN UDARA
731.
ANGKUTAN UDARA PENtlMPANG DAN DARANG 7412.' Pengiriman d~n pengepakan Meliputi usaha pengiriman dan atau pengepakan barang dalam volume besar baik diangkut melalui alai angkutan umum daral. laut maupun udara. Seperti: Ekspedisi muata kcreta api (EMKA) Ekspedisi muatan kapallaut (EMKL) Ekspeciisi muatan pesawat udara (EMPlJ) Jasa pengepakan transportasi (freight forwarding).
7311. Angkutan udara penumpang dan barang Meliputi usaha pengangkutan penumpang dan barang dengan pesawat terbang baik penerbangan berjadwal maupun tidak berjadwal (charter). Contoh : PT Bouraq Air Lines. 7312. Angkutan udara untuk penumpang Melipuli usaha pengangkutan penumpang dengan pesawal lerbang baik penerbangan bcrjadwal maupun tidak berjadwal (charter). Contoh: Penerbangan berjadwal: PT Garuda. PT Sempati. Penerbangan tidak bcrjadwal: PT Deraya Air Taxi. 7313. Angkutan udara untuk barang Meliputi usaha pengangkutan barang dengan pesawat terbang baik penerbangan berjadwal maupun tidak berjadwal (charter). Contoh : PT Bayu Air. 732.
742.
7421. Cold Storage. Meliputi usaha jasa penyimpanan barang-barang yang memerlukan pendinginan datam jangkalpengawetan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. sebclum barang tcrsebut di kirim ke tujuan akhir. •
JASA PENUNJANG ANGKlITAN UDARA Meliputi usaha jasa penunjang angkutan udara. ban dar udara. perusahaan/usaha pengisian bahan bakar pesawat. PKP. EMPU. Cleaning Service Pesawat dsb.
7422. Bounded warehousing atau wilayah kawasan berikat Meliputi usahaljasa atau yang mcrupakan bagian dari wilayah pabcan yang dengan peraturan pemerinlah diberikan perlakuan khusus seperti berada di luar wilayah pabean dan dikclola oleh suatu badan bcrbentuk perusahaan yang melakukan kegiatan pergudangan. Conloh: Daerah Industri Pulau Batam
7322. Dandar udara Meliputi usaha jasa pelayanan di bandar udarn atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. seperti : pelayanan penum-pang tibalbcrangkat. pelayanan bongkar mllat barang. dsb. ('ontoh: Bandar Udara Sockamo-Hatta. Cengkareng. Bandar Udara Ngurah Rai. Bali. 7323. Perusahaan/usaha pengisian bahan bakar pesawat Mel iputi lIsaha jasa pelayanan pengisian bahan bakar di bandar udara atas dasar balasjasa (fee) atau kontrak.
7325. Ekspedisi muatan pesawat udara (EMPU) Meliputi usaha pengiriman dan atau pengepakan bahan dalam volume besar melalui alat angkutan umum dalam dan pesawat udara. contoh: PT. MAS
SliD SEKTOR KOMllNIKASI Meliputi usaha jasa pclayanan pos dan giro scrta jasa pelayanan telckomunikasi.
751.
POS DAN GIRO
Giro Melipuli usahajasa pelayanan keuangan berupa penerimaan. pemindahan bukuan dan pcmbayaran uang seperti: pemungutan TV. penerimaan segal a macam jenis pajak. pcmbayaran gaji dan pensiun pegawai. serta pcnerimaan setoran ongkos naik haji (ONH).
7326. Cleaning service pesawat. Meliputi usahajasa kebersihan pcsawat udarn atas dasar balas jasa (fcc) at au kontrak.
741.
75.
7511. Kantor Pos dan Giro Pos Meliputi usaha jasa pelayanan menyelenggarakan kiriman mcngirim surat. warkat pos. kartu pos.barang celakan. surat kabar. sekogram. bingkisan kcsil. paket pos. wesel pos dan giro pos baik dalam ncgeri maupun luar negeri. Termasuk kegiatan agen pos dan dipo BPM yang melakukan penjualan benda pos dan meterai 'dengan harga nominal.
7324. Usaha penunjang kegiatan penerbangan (PKP) Meliputi usaha jasa pelayanan kegiatan penerbangan (maintenance) di bandara udara atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. Contoh: PT. AFS.
74.
PENGGtJDANGAN Meliputi usaha yang mclakukan kegiatan penyimpanan barang-barang semenlara. sebclum barang tersebllt di kirim kc tlljuan akhir. dcngan tujuan komcrsil.
SlID SEKTOR JASA PENllNJANG ANGKUTAN I '\I~N\,A (ANGK{lTAN DARAT. AIR DAN {lDARA).
7513. Perusahaan •• asa Titipan Meliputi usahajasa pelayanan yang mcnyelenggarakan kirim mengirim surat kabar. barang cClakan. sekogram. bingkisan kccil. paket dan uang. Contoh: PT. Kerta Gaya Pusaka
KEAGENAN DAN PENGIRIMAN Mcliputi usaha jasa keagenan dan biro perjalanan serta pengiriman dan pengepakan.
7514. Unit Pelayanan Pos Meliputi usaha jasa pelayanan swasta yang mcnyelcnggarakan kirirn mengirim sural. warkal pos. kartu pos. barang cetakan. surat kabar. sekogram bingkisan kesil. pakct pos, wesel pos. giro pos yang mcrupakan mitra usaha PT. Persero Pos dan Giro. biasanya untuk daerah transmigrasi.
7411. Keagenan dan biro perjalanan. Meliputi usaha yang mengatur. menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan perjalanan di daJam negeri. keluar negeri. dan dari luar ncgeri ke dalam negeri dengan tujuan utamanya
SenslIs Ekonomi 1996. Bllkul3: Pedomal1 Pencacalral1 Perllsahaan/lisaha Non Direklori dan Usaha Rllm~hlangga
ISS
7S2.
TELEKOMlINIKASI
7523. Warpostel (Warung Pos Telekomunikasi) Meliputi usahajasa pelayanan fasilitas"telekomunikasi. pos alas dasar balasjasa (fee) atau kontrak. Contoh: PT. Naviri Sejahtera
7S21. Telekomunlkasi Meliputi usaha jasa pelayanan telekomunikasi di dalam negeri atau keluar negeri berupa telekomunikasi suara, gambar. data atau berita-berita lainnya melalui media kawat. hubungan radio. media elektronik atau sateliL seperti: telepon, telegnip. telefax. dan lease chane!. Contoh: PT. Persero Telekomunikasi.
7524. ·Warparpostel (Warung Pariwisata Pos dan Telekomunikasi) Meliputi usahajasa pelayanan pariwisata (objek wisata. biro perjalanan wisata. agen perjalanan) fasilitas pos dan telekomunikasi alas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. Contoh: PT. Tridaya Pertiwi.
7S22. Wartel (Warung Telekomunikasi) Meliputi usahajasa pelayanan fasililas telekomunikasi (telex. telepo~. faximile) alas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. Contoh: PT. Calur Upaya.
Sensus Ekonomi 1996. Buk1l23: Pedotnan Pencacahan Perusahaan/usaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
IS6
BABXI PERTANYAAN MODUL SEKTOR LEMBAGA KEUANGAN (SE96-S08) 11.1 UMUM
Perusahaan/usaha Lembaga Keuangan adalah suatu kegiatanlusaha perbankan yang dike lola pemerintah/swasta seperti bank devisa, bank tabungan, bank kredit dan bank yang melayani pemindahan cadangan uang dengan surat-surat berharga (deposito, cek, giro, dan sejenisnya). Termasuk juga usaha pegadaian, pasar modal. bursa valuta asing dan usaha jasa keuangan seperti penukaran mata uang asing dan simpan pinjam. Yang termasuk pertanyaan modul untuk sektor ini adalah: 11.2 Blok 111.1:
Keterangan Khusus
11.3 Blok V.B:
Biaya Khusus
11.4 Blok VI :
Output!omset selama sebulan yang lalu
11.2 BLOK 111.1 KETERANGAN KHUSUS Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai nasabah/anggota koperasi, ratarata tingkat bunga kredit. nilai tabungan dari nasabah maupun tabunganlsimpanan usaha di badan usaha lain, nilai kredit yang diberikan serta persentase tunggakan kredit, keadaan pada saat pencacahan.
Rincian 1: Jumlah nasa bah Tuliskan j umlah nasabah dari
us~a
terse but keadaan pada saat pencacahan.
Nasabah adalah orang/perusahaan yang menggunakan jasa perusahaan/usaha ini. Rincian 2: Jumlah anggota koperasi Rincian ini hanya ditanyakan untuk usaha koperasi
Anggota koperasi adalah orang/seorang yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh koperasi yang bersangkutan.
Sensus Ekonomi 1996. 8uku 23: Pedoman Pellcacahan Perltsahaan/lisaha Non Direktori dan Usaha Rumahlanggu
157
Rincian 3: Rata-rata tingkat bunga kredit per bulan Tuliskan rata-rata tingkat bunga kredit per bulan sesuai dengan salah satu jenis bunga kredit yang dibebankan kepada peminjam.
Bunga kredit adalah balas jasa atas kredit yang diberikan. Tingkat bunga disini dihitung berdasarkan bunga flat dan bunga majemuk . Apabila tingkat bunga yang dibebankan dihitung per tahun maka untuk per bulannya dibagi 12, sebaliknya apabila dihitung per hari atau per minggu maka untuk per bulannya dikali 30 atau dikali 30/7.
Bunga flat adalah tingkat bunga yang dihitung secara tetap berdasarkan pokok pinjaman. Bunga majemuk adalah tingkat bunga yang dihitung berdasarkan sisa nilai pinjaman dan bunga yang belum dibayar.
Contoh: 1.
Suatu usaha kredit union meminjamkan uang kepada nasabah sebesar Rp. 10.000.000,00 yang akan diangsur selama 10 bulan, dengan bunga flat sebesar 3% per bulan. Dalam hal ini tiap bulan nasabah akan membayar bunga sebesar 3% x Rp. 10.000.000,00 = Rp. 300.000,00 , ditambah angsuran sebesar Rp. 1.000.000,00 = Rp. 1.300.000,00
2.
.Seorang rentenir memberikan pinjaman sebesar Rp. 100.000,00 , pengembaliannya akan diangsur sebanyak 4 kali (selama 4 bulan). Besamya bunga 2 % per minggu dengan menggunakan bunga majemuk. Jika nasabah tersebut membayar angsuran I, kemudian angsuran II tidak dibayar, dan bam membayar pada angsuran III dan IV, maka perhitungan angsurannya adalah sebagai berikut: Angsuran I : (30/7 x 2%) x Rp.l00.000,00 + Rp. 25.000,00 = Rp. 8.571,00 +Rp. 25.000,00 = Rp.33.571,00 Hutang bunga angsuran II = (30/7 x 2%) x Rp. 75.000,00 = Rp.
6.428~00
Angsuran III:
(30/7 x 2%) x (Rp. 75.000,00 + Rp. 6.428,00) + Rp. 50.000,00 = Rp. 56.979.00
Angsuran IV:
(30/7 x 2%) x Rp. 25.000,00 + Rp. 25.000,00 = Rp. 27.143,00
Isikan pada rincian 3 = 30/7 x 2 %
=8,6
%
per bulan.
Sensus £konomi 1996. Buku 23: Pedomall Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
158
Rineiao 4: Total nilai tabungan/simpanan dari nasabah Tuliskan nilai seluruh tabungan/simpanan nasabah, di perusahaan/usaha ini keadaan pada saat pencacahan.
Rineian 5: Total nilai tabungan usaha pada badan us aha lain Tuliskan nilai seluruh tahungan kegiatan usaha ini pada hadan usaha lain, keadaan pada saat pencacahan.
Rineian 6: Total nilai kredit yang diberikan Tuliskan nilai seluruh kredit yang diberikan kepada nasabah, pada saat pencacahan.
Kredit yang diberikan adalah semua realisasi pemberian pinjaman kepada usahalanggota. Rioeian 7: Persentase tunggakan dari jumlah kredit yang disalurkan Tuliskan persentase tunggakan dari kredit yang disalurkan.
Tunggakan kredit adalah pinjaman yang belum dapat dilunasi peminjam sampai dengan jatuh tempo.
Contoh: Seorang yang berusaha sebagai rentenir, pada saat pencacahan tercatat jumlah uang yang ada ditangan nasahah sebesar Rp. 5.000.000,00, setelah dihitungjumlah tunggakan sebesar Rp. 1.000.000,00. Isian pada rincian 7 adalah 1/5 x 100% = 20,0%
Rineian 8: Rata-rata persentase keuntungan barangljasa yang dijual Tuliskan rata-rata persentase keuntungan yang biasa diperoleh dari penjualan barang dan Jasa.
Rineian ini banya ditanyakan untuk usaba pedagang valuta asing
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
159
11.3 BLOK V.B. BIAYA KHUSUS
Rincian ini digunakan untuk mencatat biaya perusahaanlusaha yang bersifat khusus yaitu pengeluaran yang berkaitan langsung dengan usaha lembaga keuangan yang dijalankan. Rineian 1: Bunga yang dibayar
Tuliskan besamya bunga yang dibayar selama sebulan yang laIu ke kolom (2). Bunga yang dibayar adalah biaya bunga atas dana yang berasal dari pihak lain berupa pinjaman
dan atau tabungan. RiBeian 2: Harga Pokok Penjualan
Tuliskan besamya Harga Pokok Penjualan dari usaha tersebut.
Rineian ini hanya ditanyakan untuk usaha pedagang valuta asing
Harga pokok penjualan adalah biaya pembelian dari barang dagang y~g terjual.
Harga pokok penjualan diperoleh dari persediaan pada awal periode + pembelian dalam suatu periode - persediaan pada akhir periode. Pembelian adalah nilai harang dagang yang dibeli dalam suatu periode. Persedian akhir adaIah nHai harang dagang yang tersedia pada akhir periode.
Contoh: Badan usaha X pada tang gal 1 Januari 1996 mempunyai $ 100 dan ¥ 200 dengan kurs masingmasing Rp. 2.100,- dan Rp. 19,-. Selama bulan Januari hadan usaha ini membeli dollar dan yen masing-masing sebanyak $ 200,- dan
¥ 300,- dengan kurs Rp. 2.105,- dan Rp. 20,-. Pada tang gal 31 Januari 1996 mata uang asing yang tinggal terdiri $ 50,- dan ¥ 60,- dengan kurs Rp. 2.106,- dan Rp. 20,Harga Pokok Penjualan badan usaha X adaIah sbb : = Rp. 213.800,Persediaan awaI = 100 x Rp. 2.100,- + 200 x Rp. 19,Pembelian = 200 x Rp. 2.105,- + 300 x Rp. 20,= Rp. 427.000,Persediaan akhir = 50 x Rp. 2.106,- + 60 x Rp. 20,= Rp. 106.500,-
Maka Harga Pokok Penjualan adalah: 213.800 + 427.000 -106.500 = 534.300
Sensus Ekollomi /996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rrllnahlangga
160
11.4 BLOK VI. OUTPUT/OMSET SELAMA SEBULAN YANG LALU Blok ini dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang output selama sebulan yang lalu, khususnya untuk jenis kegiat~ perusahaan efek, jasa penunjang asuransi, pedagang valas yang tidak berbadan hukwn, koperasi simpan pinjam tidak berbadan hukum, serta kredit union dan rentenir.
Blok VI.A: Output/omset dari Kegiatan Utama Isikan besarnya nilai output/omset basil kegiatan sektor lembaga keuangan selama sebulan yang lalu. Kolom (1): Kode Klasifikasi Kegiatan Usaha (KKKP). Kolom (2): Tuliskan kode KKKP yang sesuai denganjenis barang/jasa yang dijual (dilihat dari Blok III rincian 8). Kolom (3): Tuliskan total nilai dari seluruh output/omset selama sebulan yang lalu.
Pendapatan ~erusahaan Efek Perusahaan Efek adalah perusahaan/usaha yang menyelenggarakan jasa perantara perdagangan efek, pedagang efek, penasehat investasi dan manager investasi.
Pendapatan perusahaan efek adalah semua pendapatan yang berasal dari kegiatan perdagangan/investasi efek seperti : komisi, keuntungan modal.
Jasa penunjang asuransi adalah perusahaan/usaha yang kegiatannya menyelenggarakan jasa keperantaraan (pialang asuransi/reasuransi), penilai kerugian asuransi, jasa aktuaria, dan agen asuransl.
Pendapatan jasa penunjang asuransi adalah semua pendapatan yang merupakan hasil dari kegiatan menunjang usaha asuransi, seperti komisi, nilai kontrak.
Pedagang valuta asing tidak berbadan hukum Pedagang valuta asing adalah usaha transaksi jual beli val uta asing/mata uang asing yang dilakukan oleh seseoranglkelompok orang, yang tidak berbadan hukum.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
161
Pendapatan pedagang valuta asing adalah nilai seluruh penjualan mata uang asing. Koperasi simpan piojam yang tidaklbelum berbadan hukum Koperasi simpan pinjam adalah perusahaaiJlusaha koperasi non KUD yang tidak berbadan hukum
seperti koperasi sekolah, koperasi non KUD dan usaha simpan pinjam yang belum berbadan hukm. Pendapatan koperasi simpan pinjam berasal penerimaan bunga, margin perdagangan dan pendapatan lain yang lazim sebagai kegiatan koperasi. Kredit union/rentenir adaIah kegiatan usaha dibidang pemberian kredit pinjaman yang dilakukan
oleh seorang atau sekelompok orang yang tidak memiliki badan hukum, dengan mengenakan tingkat bunga yang tinggi dibandingkan dengan bunga bank. Pendapatan kredit union/rentenir berasal dari penerimaan bunga. Blok VI.B: Output/omset dari kegiatan lain
Isikan besarnya nilai outputlomset dari kegiatan lain usaha sektor lembaga keuangan yang diterima selama sebulan yang lalu. Penerimaan dari kegiatan lain adalah penerimaan lain yang tidak dapat dipisahkan dengan
kegiatan tersebut. Contoh: 1. Perusahaan efek berupa keuntungan modal 2.
Jasa asuransi pendapatan lain berupa nilai kontrak
3.
Koperasi simpan pinjam, pendapatan lain berupa margin perdagangan, pendapatan lain yang lazim dilakukan usaha koperasi. KODE KLASIFIKASI KEGIATAN PERUSAHAAN (KKKP) SEKTORLEMBAGAKEUANGAN
8.
SEKTOR LEMBAGA KEUANGAN, REAL ESTATE. lISAHA PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
81.
SUBSEKTOR LEMBAGA KEUANGAN
fungsi. tugas dan peranannya sebagai otoritas monoter, serta melakukan pengawasan dan pembinaan semua bank, dalam haJ ini kegiatannya diatur oleh undang-undang tersendiri. seperti: Bank Indonesia 8111. Bank Umum.
811. PERBANKAN 8111. Bank Sentral.
Meliputi perusahaanlusaha yang dapat memberikan jasa dalam Ialu lintas pembayaran. kcgiatan pcngumpulan dananya
Merupakan banker bank adalah suatu Icmbaga negara, karena
Sensus £konom; 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusalla Non Dlreklori dan Usaha Rumahtangga
162
pcrtemuan) yang diorganisasikan dan digunakan untuk menyelenggarakan pertemuan penawaran jual-beli atau perdagangan etek. Yang lermasuk di dalam perusahaan/usaha ini adalah Bursa Efek Jakarta. Bursa Efek Sumbaya. dan Bursa Pamlel.
lcrulama menerima simpanan dalam benluk giro. deposito serta tabungan dan dalam usahanya terutama membcrikan kredit jangka pendek. Spesifikasi Bank Umum ini adalah dapat menciptakan uang giml. Termasuk dalam bank ini adalah Bank Umum Devisa. Bank Umum Non Devisa. Bank Tabungan Negara scrta Bank Pembangunan. seperti: BON, BRI.BBD. Bank Exim. BN146. Bapindo. BPO. Bank L1PPO. BeA. dsb.
8132. Lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan. Meliputi perusahaanlusaha yang menyelenggarakan kliring dan penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa efek. serta penyimpan efek dalarn penitipan untuk kepentingan pihak lain. scperti: BDN. BRI. BCA. BBO. BCA. dsb.
8113. Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Mcliputi perusahaanlusaha yang kegiatannya menerima simpanan dalam bentuk deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu, tetapi tidak diperkenankan mencrima simpanan dalam bentuk giro, dan usaha yang dilakukan memberikan kredit dalam jangka panjang. Yang termasuk dalam Bank Perkreditan Rakyat adalah BPR Baru, Bank Pasar. Bank Karya Produksi Desa, Bank Pcgawai. Bank Oesa. lumbung Desa. lembaga Dana Kredit Desa. seperti: Krcdil Usaha Rakyat Kecil (Jawa Timur). Badan Kredit Kecamatan (Jawa Tengah). Badan USllha Krcdit Pedesaan (Yogyakarta). lumbung Pitih Nagari (Sumatcra Barat).lcmbaga Perkreditan Desa (Bali). dsb. 812.
8133. Perusahaan tfek. Meliputi perusahaan/usaha yang telah memperolch ijin usaha berdasarkan keputusan Menteri Keuangan nomor IS48/kmk.013/1990 pasal 8S unluk menjalankan satu atau bebempa kegiatan sebagai penjamin emisi efek. perantara pedagang efek. manager inveslasi dan penasehat investasi. 8134. Reksa dana. Meliputi perusahaan/usaha yang kegiatan utamanya melakukan investasi. investasi kembali. atau perdagangan efek. 8135. Lembaga penunjang pasar modal Mcliputi perusahaan/usaha yang menyediakan jasa sesuai dcngan keputusan Menteri Keuangan nomor I 548/kmklO 13/1990 pasal 94 s.d 122. meliputi tempat penitipan harta (custodian). biro administrasi cfek. wali amanat (trust-agent), penanggung (guarantor). penunjang pasarmodal.
LEMBAGA PEMBIAVAAN
8121. Pcmbiayaan guna usaha (financial leasing) Meliputi perusahaan/usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lease) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secam berkala. Bentuk opemsionalnya bisa secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) atau sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), seperti: PT. BNI AMEX LEASING. PT. SUBENTRA FINANCE. dsb.
8136. Profesi penunjang pasar modal. Meliputi kegiatan usaha yang sifalnya profesional untuk menunjang aktivitas di pasar modal. Yang termasuk usaha ini adalah akuntan publik dan l10taris yang terdaftar dipasar modal.
8122. Modal Ventura (Venture Capital) Mcliputi perusahaan/usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk pcnyertaan modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usahanya (investee company) untuk jangka waktu tertentu. seperti: PT. Panin Overseas Finance. PT. Astra Mitra Ventura. dsb.
814. ASlIR-\NSI ASURANSI
llSAHA
JASA
PENlINJA~(;
8141. Asuransi. Meliputi perusahaan/usaha asuransi jiwa. asuransi kcrugian (kehilangan atau kerusakan harta miliklbenda) dan asuransi sosial (jasa angkutan. jasa kesehatan. jasa pclayanan terhadap pemilikan kendaraan bermotor dan pelayanan hari tua).
8123. Anjak piutang (factoring) Mcliputi perusahaanlusaha yang melakukan kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bcntuk pembelian dan atau pcngalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negerL seperti: PT. Artha Sedaya Finance. dsb.
8142. llsaha penunjang asuransi. Meliputi perllsahaanlusaha yang kegiatannya menyelenggarakan jasa keperantaraan (pialang asuransi) maupun reasuransi. penilai kerugian asuransi. jasa aktuaria. dan agen asuransi.
8124. Kartu kredit (credit card) Mcliputi perusahaan/usaha yang mclakukan kegiatan pcmbiayaan dalam transaksi pembelian barang dan jasa pam· pemegang kartu kredil seperti: PT. Diners Jaya Indonesia Int, dsb.
815.
8125. Pembiayaan konsumen (consumers finance). Meliputi perusahaan/usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kcbutuhan konsumcn dengan sistim pembayaran angsuran atau bcrkala. seperti: PT. ·Bumi Putera Bot Finance. dsb. 813.
DAN
DANA PENSIlIN Meliputi perusahaan/usaha yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat Pensiun. Yang termasuk dalam perusahaanlusaha ini adalah dana pensilln pemberi kerja dan dana pensiun lembaga kellangan.
8151. Dana pensiun pemberi kcrja. Meliputi perusahaanlusaha yang menyelenggarakan program manfaal pensiun bagi pekerjanya. Setiap badan usaha boleh menyelenggarakan atau sebagai mitra pendiri program manfaat pensiun pemberi keJja. dengan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
LEMBAGA OJ BIDANG PASAR MODAL
8131. Bursa efek. Meliputi perusahaan/usaha yang menyediakan tempat pertemuan (lermasuk sualu sislcm elektronik tanpa tempat
SenslIs £kollomi 1996. Buk1l23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
163
8152. Dana pensiun lembaga keuangan. Meliputi perusahaanlusaha yang menyclenggarakan program manfaat pensiun bagi karyawan perusahaannya maupun bagi karyawan perusahaan lain. Perusahaanlusaha dana pensiun ini hanya dapat diselenggarakan olch Bank dan Asuransi saja . seperti: Yayasan Dana Pensiun BPD (Jawa Tim~r. Jawa Barat).
8171. Pedagang valuta asing tidak berbadan hukum Meliputi usaha transaksi jula beli val uta asing, khususnya usaha uang dilakukan oleh seseoranglkelompok orang. yang tidak memilki badan hukum. 818.
KOPERASI SIMPAN PINJAM
8181. Koperasi simpan pinjam. Meliputi perusahaanlusaha koperasi non KUD yang berbadan hukum .hasil kegiatan terbesar berasal dari usaha simpan pinjam.
816. PEGADAIAN 8161. Pegadaian. Meliputi perusahaanlusaha yang melakukan kegiatan pemberian pinjaman dengan menggunakan agunan berupa barangllogam mulia yang ditaksir mempunyai nilai lebih besar dari kredit yang diberikan. kemudian pada saat jatuh tempo &gunan tersebut akan dikembalikan dengan tebusan sebesar pokok pinjaman dilambah dengan nilai bunga pinjaman. Perusahaan yang dimaksud disini adalah perusahaan yang berbdan hukum yaitu Perum Pegadaian.
8182. Koperasi simpan pinjam yang tidaklbelum berbadan hukum. Meliputi perusahaanlusaha. koperasi non KUD yang tidak berbadan hukum seperti koperasi sekolah. koperasi non KUD dan usaha simpan pinjam yang belum berbadan hukum. 819. KREDIT UNION DAN RENTENIR
8162. Pegadaian tidak berbadan hukum Meliputi usaha pemberian pinjaman dengan menggunakan agunan berupa barang berharga yang ditaksir mempunyai nilai lebih besar dari kredit yang diberikan. kegiatan ini dilakukan oleh seseorang stau kelompok orang yang tidak memiliki badan hukum.
8190. Kredit Union dan Rentenir Meliputi kegiatan usaha dibidang pemberian kredit pinjaman. yang dilakukan oleh seorang alau sckelompok orang yang tidak memiliki badan hukum. dengan mengenakan lingkat bunga yang tinggi dibandingkan dengan bunga naik. Yang tcrmasuk dalam perusahaan/usaha ini adalah kredit union. rentenir. usaha peningkatan pendapatan keluarga (UPPK) d!lf1 kegiatan usaha lainnya yang sejenis.
817. PEDAGANG VALUTAASING 8171. Pedagang valuta asing. Meliputi perusahaanlusaha yang kegiatannya melakukan transaksi jusl beli valuta asing. Perusahaanlusaha yang dicakup adalah perusahaan pedagang valuta asing yang berbadan hukum.
Sensus Ekonomi /996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaan/llsaha Non Dink/ori dan Usaha Rumah/angga
164
BABXII
PERTANY AAN MODUL SEKTOR JASA-JASA (SE96-S89) 12.1
UMUM
Usaba jasa adalah suatu kegiatan yang menghasilkan jasa dengan tujuan untuk dijual baik seluruhnya atau sebagian serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas resiko usaha.
Perusabaan jasa adalab suatu satuan unit usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan jasa, terletak di suatu bangunan dan lokasi tertentu, mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas resiko usaha.
Ruang Iingkup perusabaan/usaba jasa Meliputi kegiatan jasa perusabaan/usaba tidak berbadan bukum yang dikelola oleh swasta yaitu: 1.
Jasa Kebersiban, meliputi : a.
Jasa kebersihan lingkungan yaitu jasa pembersihan sampah jalan, selokan dan taman, sistem pembuangan dan pengeringan air, dan usaha jasa kebersihan lainnya yang sejenis.
b. Jasa kebersihan rumahtangga yaitujasa pembersihan di rumahtangga.
2.
Jasa Kesehatan adalah kegiatan usaha yang meliputi: a.
Jasa pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat nginap.
b. Jasa pelayanan kesehatan dan praktek dokter swasta, rumah sakit swasta, jasa pelayanan kesehatan tradisional dan jasa pelayanan penunjang kesehatan.
3.
Jasa Pendidikan, meliputi: Jasa pendidikan pra sekolah,jasa pendidikan dasar,jasa pendidikan menengah,jasa pendidikan tinggi, jasa pendidikan luar sekolah, jasa pendidikan lainnya
4.
Jasa Rekreasi, Hiburan dan Kebudayaan, meliputi jasa kesenian dan hiburan modem (KHM), jasa kesenian dan hiburan tradisional (KHT), jasa penunjang hiburan (JPH) dan temp at rekreasi, kolam pancing, kolam renang/pemandian, gelanggang permainan, objek wisata sejarah, museum yang dikelola oleh swasta dan lainnya.
Senslls EkolJom; 1996. Bukll 23: Pedomun Pencacahan Perusahaunlusaha Non Direktor; dan Usaha Rumahtangga
165
5.
Jasa Reparasi Perorangan, meliputi: reparasi kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor,
reparasi barang-barang pribadi, reparasi barang-barang rumahtangga dan sebagainya. 6.
Jasa Salon Kecantikan dan Pema8gkas Rambut
7.
Jasa Penjahit Perorangan
8.
Jasa Perusahaan yaitu jasa perbaikan mesin-mesin kantor, jasa hukum, jasa akuntansi dan
perpajakan,jasa periklanan dan riset pemasaran, danjasa perusahaan lainnya, dsb. 9.
Jasa Perorangan Lainnya, meliputi: foto studio, jasa penyalur tenaga kerja, tukang semir
sepatu, tukang pijat, tukang patri dan jasa binatu, eel up dan euci, dsb. 10. Jasa Persewaan, meliputi: jasa persewaan gedung/jual beli tanah dan gedung,jasa persewaan mesinlperalatan tanpa operator, jasa pengolahan data, asrama, persewaan rumah (bounding house), jasa persewaan alat transportasi, dsb. II.
Jasa Sosial, meliputi kegiatan sosial di dalam dan di luar panti, dan panti jompo/wreda.
Yang termasuk pertanyaan modul pad a sektor jasa-jasa adalah:
Blok III.l Blok V.B Blok VI
: Keterangan khusus : Biaya Khusus : Output/omset selama sebulan yang lalu
12.2 BLOK 111.1
KETERANGAN KHUSUS
Blok ini digunakan untuk mencatat identifikasi perusahaanlusaha sektor jasa secara khusus selama sebulan yang lalu. Rincian I: Real Estate dan Jasa Persewaan: a. Banyakoya bangunan sensus (Apartemenlkamar) yang disewakan
Tuliskan banyaknya bangunan sensus (apartemen/kamar) yang disewakan selama sebulan yang lalu pada kotak yang tersedia. Apabila suatu apartemen disewakan seeara keseluruhan, maka unit pencacahannya adalah apartemen. Tetapi apabila penyewaannya per kamar, maka unit pencacahannya adalah kamar.
Sensus Ekonomi /996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
166
b. Rata-rata sewa per apartemen/per kamar Tuliskan rata-rata sewa per ,apartemenlper kamar padasaat pencacahan
c. Banyakoya kendaraan yang disewakan Tuliskan banyaknya kendaraan yang disewakan sebulan yang lalu pada kotak yang ,
tersedia.
d. Banyakoya mesin dan peralatan yang disewakan Tuliskan banyaknya mesin dan peralatan yang disewakan sebulan yang lalu pada kotak yang tersedia.
e. Banyakoya rumab yang dijual Tuliskan banyaknya rumah yang dijual selama sebulan yang lalu pada kotak yang tersedia.
f. Nilai beli rumab yang terjual Tuliskan nilai beli rumah yang terjual pada sebulan yang lalu.
g. Banyakoya komputer yang disewakan Tuliskan banyaknya komputer yang disewakan sebulan yang lalu pada kotak yang tersedia.
h. Rata-rata tarif per komputer per jam Tuliskan rata-rata tarif per jam dari komputer yang disewakan pada kotak yang tersedia.
Rincian 2: Jasa Perusabaan: a. Banyakoya pekerjaanlkasus yang diterima Tuliskan banyaknya pekerjaan/kasus yang diterima setahun yang lalu.
b. Banyaknya pekerjaanlkasus yang diselesaikan Tuliskan banyaknya pekerjaan/kasus yang diselesaikan selama setahun yang lalu.
Yang termasuk dalam jasa perusahaan ini adalah : notaris, jasa akuntansi dan perpajakan, jasa periklanan dan riset pemasaran, jasa bangunan, arsitek dan teknik, jasa konsultasi bisnis dan manajemen, jasa kebersihan gedung yang melayani perusahaan serta jasa perusahaan yang tidak termasuk didalamnya.
Sensus Ekonomi 1996. Buklll3: Pedoman Pencacahan Perusahaanlllsaha Non Direklori dan Usaha Rumcihlangga
167
Rincian 3: Jasa Kesebatan: a. Banyakoya pasien yang dilayani
Tuliskan banyaknya pasien yang dilayani selama sebulan yang lalu pada kotak yang tersedia. b. Rata-rata tarif per pasien Tuliskan rata-rata tarif per pasien pada kotak yang tersedia. Rincian 4: Jasa Pendidikan: a. Banyakoya murid/mahasiswa Tuliskan banyaknya muridlmahasiswa pada saat pencacahan pada kotak yang tersedi~. b. Banyakoya murid/mahasiswa baru Tuliskan banyaknya muridlmahasiswa baru (yang benar-benar baru maupun pindahan) selama sebulan yang Ialu pada kotak yang tersedia. c. Banyaknya murid/mahasiswa yang tamat Tuliskan banyaknya muridlmahasiswa yang tamat (menyelesaikan jenjang pendidikannya) sebulan yang lalu pada kotak yang tersedia.
12.3 BLOK V.B BIAVA KHUSUS Rincian ini digunakan untuk mencatat pengeluaran perusahaanlusaha yang bersifat khusus yaitu pengeluaran yang berkaitan langs':lIlg dengan usaha sektor jasa-jasa. Rincian 1:
Penggunaan peralatanlbahan untuk jasa
Tuliskan besamya biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan peralatanlbahan yang digunakan untuk sektor jasa selama sebulan yang lalu. Penggunaan peralatanlbahan untuk jasa adalah semua peralatanlbahan yang digunakan dalam proses us aha jasa.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 2J; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Dlreklorl dan Usaha Rumahlangga
168
Contoh: Peralatanlbahan yang digunakan
Jenis kegiatan
Rineian 2:
1. Dokter Praktek
jw:um suntik, obat-obatan, perban, kapas, dU
2. Salon Kecantikan
shampo, obat keriting rambut, arnet, jepitan, dsb.
3. Penjahit Pakaian
benang, jarum, kancing, resleting, dsb
Penggunaan tekstil, barang dari tekstil, dan bahan-bahan pembersih dan kimia
Tuliskan besamya penggunaan tekstil, barang dari tekstil, dan bahan-bahan pembersih dan kimia selama sebulan yang laIu. Contoh: Untuk usaha asrama: kain untuk sprei, sarung bantal, dU.
Untuk usaha jasa kebersihan gedung perusahaan : karbol, pengharum lantai, dU. 12.4 BLOK VI. OUTPUT/OMSET SELAMA SEBULAN YANG LALU
Blok VI ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai output/omset usaha jasa yang dirinci menurut jenis jasa yang diberikan. Untuk setiap rineian kegiatan yang ada kotaknya pada Blok VI.A hanya satu baris yang akan terisi, sedangkan kegiatan sampingan akan diisi pad a Blok VI.B Blok VI.A: Outputlomset Utama Selama Sebulan Yang Lalu Isikan besamya nilai output/omset hasil kegiatan sektor jasa-jasa selama sebulan yang lalu. ApabiJa jenis jasa yang diberikan lebih dari satu jenis, maka yang ditulis adalah jenis jasa yang memiliki nHai terbanyak dan jenis jasa lain yang diberikan dimasukkan dalam rincian VI.B (Output/omset dari kegiatan lain). Jasa Pendidikan Swasta (922), adalah kegiatan pendidikan formal yang diselenggarakan swasta, meliputi pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan luar sekolah dan pendidikan swasta lainnya (kegiatan pendidikan non formal yang dilakukan oleh swasta yang ada hubungannya dengan pendidikan misalnya : kursus komputer, bahasa, tata buku, dsb).
Sensus Ekonom; 1996. Buku 13: Pedoman Pencacahan Perusahaan/usaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
169
Jasa Kegiatan Sosial Swasta (942), adalah kegiatan jasa keseJahteraan sosial berupa pemberian pelayanan terhadap orang lain, meliputi kegiatan sosial di dalam dan di luar panti yang dilakukan
oleh swasta. Rincian 2:
Output/omset dari kegiatan lainDya
Tuliskan besarnya penerimaan dari kegiatan lain yang masih ada kaitan dengan perusahaan/usaha ini selama sebulan yang lalu pada kolom (3). Contoh jenis jasa yang diberikan: Jenis Jasa yang diberikan
Jenis Kegiatan Dokter, Mantri, Tabib Bidan, Klinik Jasa Kebe~ihan Lingkungail Jasa Kebersihan Rumahtangga Kesenian & Hiburan Tradisional Kolam renang, Bilyard Tempat rekreasi, kolam pancing, geJanggang permainan, obyek wisata sejarah, pemandian Reparasi Kendaraan Bermotor Pemangkas Rambut Penjahit Pakaian Jasa Periklanan Persewaan Mesin
Konsultasi/Perawatan Konsultasi, rawat nginap, dsb Kebersihan Taman, Pasar, Kampung Kebersihan rumahtangga Pertunjukan ludruk, lenong, wayang orang Olahraga Rekreasi Perbaikan mobil. Perbaikan sepeda motor Pangkas rambut, cukur kumis dan janggut. pijat Pembuatan baju lengan pendek, pembuatan rok, pembuatan kebaya Pembuatan iklan, desain iklan Persewaan mesin foto copy, persewaan mobil, gedung, alat pesta
Kolom (1) : Kode Klasifikasi Kegiatan Usaha (KKKP). Kolom (2): Tuliskan kode KKKP yang sesuai dengan jasa yang dihasilkan (dilihat dari Blok III rincian 8). Kolom (3) : Tuliskan total nilai outputlomset dari seluruh kegiatanjasa-jasa selama'sebulan yang lalu.
Sensus Ekonomi 1996. Buku2J: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Dlreklor; dan Usaha Rumahlangga
170
Contob: Jika usaha yang dicacah adalah usaha salon kecantikan No,
Jenis jasa yang diberikan
Satuan
Banyaknya
Nilai/satuan
Nilai
(Rp)
(Rp)
(3)
(4)
(5)
(6)
Keriting ram but
orang
30
5.000
150,000
2
Pangkas Rambut
orang
50
2,500
125,000
3
Creambath
orang
20
5.000
100.000
4
Sanggul
orang
10
2.500
25,000
(I)
(2)
Jumlah Pad a contoh tersebut yang diisikan Blok VI.B:
Output/omset dari kegiatan lain Isikan besamya nilai output/omset kegiatan lain dari usaha sektor jasa-jasa ini yang diterima selama sebulan yang lalu , Kegiatan lain yang dimaksud disini adalah kegiatan yang masih merupakan satu kesatuan usaha dan bukan merupakan kegiatan utama, Contoh: hasil penjualan alat-alat kecantikan dari usaha salon kecantikan,
KODE KLASIFIKASI (KKKP) SEKTOR JASA-JASA 82,
SU8SEKTOR REAL ESTATE, USAHA I'EI!SEWAAN DAN .IASA PERUSAIIAAN
821.
ilEAL ESTATE
8211.
Meliputi usahaj asa persewall n semuaj enis alaI lransport as i darat. air. ud ara dan peral atann yn tanpa operator. sepert; : mo-bil. Iruk. mobil derek. sepeda motor dan carav'Uls. Tcrmasuk juga usaha persewaan co ntainers. motor boat. kapal. pcsawat lerbang.
Rcal esta te.
Mc liputi perusahaan!usaha yang rnclakukan pcmbclian.
8222.
Persewllan mcsin dan pcraialan lainllya. Melipuli pcrusahaan/usaha yan g melakuk an pcrscwaan sClllua jcnis alat transportasi lanpa operator, untuk keperluan perlanian , konstruksi. dan tehnlk sipi!. mcsin kantor dan mcs in Jainn ya .. seperti : mcsin lik . mcs in akulansi. mcs in hittin g dan mes in pengo lahan data lanpa operator.
8223.
rcrsewaAIl barang-bllntllg keperluan rUlllahlangga dan Jlribadi. Melipuli usaha jasa pcrscwaan s cmuajenis barang untuk kepcrluan rumahtan gga dan pribadi .. scpcrti: teksti!. fu rniture. peral alan dapur, al al-alat rurnahtangga dari li slril.: , pcralatan olah raga di air. peralatan Illusik . bukubuku dan video tapc.
pcnj ualan. pcrscwaan dan pengopcras ian real estate.
ap artcmcn, bangunun {cmpat tinggal. dan bangunan bukun (em pat tinggal yung dimiliki scndiri maupun di scwa tcrmasuk pcngcmbangan (anah untuk dijual. 8212.
AsrHma (Boarding House). Mclipuli usaha pl!nycdiaan pcJayanan pcnginapan dalam periodc waktu yang lak singkat Tcrm asuk juga menycwakan tempat tinggal dcngan rnakan (indckost) .
822 ,
,IASA PERSEWAAN MESIN DAN rERALATANNYA (TANPA OPERATOR), BARANG-8ARANG KEPERL UAN RUMAIHANGGA DAN rRIBADI
8221.
Pcrscwaan alat·a lat Iransportasi.
Sensus Ekoll om; 1996. /Juku 23: PedOlJ/llII Pef/cacahall Perllsahaall/usaha NOli Direkton dan U:mha RUII/a/'ulIIgga
171
823.
JASA KOMPUTER
8230.
Jasa komputer. Meliputi usaha jasa yang berhubungan dengan komputer seperti, jasa konsultasi piranti keras dan piranti lunak, jasa pengolahan data, jasa pembuatan data base, jasa perbaikan dan pemeliharaan mesin-mesin kantor dan jasa lainnya yang berhubungan dengan komputer.
hubungan masyarakat dan berbagai fungsi managemen. 8296.
Jasa penyelidikan dan keamanan. Meliputi usahajasa bodyguard, pengawalan. penjagaan, dsb.
8297.
Jasa kebersihan gedung yang melayani perusahaan. Sepeni pembersihan lantai. dinding. furniture. jendela. ventilasi dan unit exhaust.
824.
JASA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
8298.
8240.
Jasa penelitian dan pengembangan. Meliputi usaha jasa penelitian dan pengembangan yang dilakukan secara teratur (sistimatis) yang dilakukan oleh swasta seperti: penelitian dan pengembangan pada ilmu alam. tehnik. sosial dan kesusastraan.
Jass penyelenggaraan konvensi. konferensi. Melipuli usaha jasa yang bergerak di bidang penyelenggaraan seminar, lokakarya, konferensi. pameran dsb.
8299.
Jasa perusahaan yang tidak termasuk didalamnya. Melipuli usaha jasa sepeni : jasa rekrulmen pegawai. dan jasa fotografi. folo copy. dan sebagainya.
825.
lISAHA KAWASAN PARIWISATA
9.
SEKTOR JASA KEMASY ARAKA TAN. SOSIAL DAN PERORANGAN.
8250.
lJsaba kawasan pariwisata. Meliputi perusahaanl usaha yang kegiatannya membangun atau mengelola kawasan dengan luas tertentu untuk memcnuhi kebutuhan pariwisata, seperti kawasan wisata di Bali (BTDe)..
92.
SUBSEKTOR JASA PENDIDIKAN.
922.
JASA PENDIDIKAN SW ASTA.
9221.
Jasa pendidikan pra 'sekolah Sepeni: Taman Kanak-Kanak dan Play Group
9222.
Jasa pendidikan dasar swasta
826.
lJSAHA JASA INFORMASI PARIWISATA
8260.
Usaha jasa informasi pariwisata. Meliputi perusahaan/usaha yang menyediakan infonnasi, penyebaran dan pemanfaatan infonnasi kepariwisataan. sepeni: Kawasan Wisata di Bali (BTDC) ..
827.
USAHA WISATA AGRO
8270.
Usaha wisata agro. Sepeni: perkebunan teh di puncak (Jawa Barat).
829.
.JASA PERlISAHAAN LAINNYA
8291.
Jasa hukum Meliputi jasa pengacaralpenasehat hukum, notaris, lembaga bantuan hukum danjasa hukum lainnya,seperti:jasa pengacara, jasa penasehat dan konsultasi hukum. jasa notaris dsb.
8292.
Jasa akuntansi dan perpajakan Meliputi usaha jasa pembukuan. penyediaan laporan keuangan dan analisa laporan keuangan. Tennasuk jasa konsultasi perpajakan, seperti: jasa pembuatan dan analisa laporan keuangan.perusahaan dan jasa pembukuan.
8293.
Jasa periklanan dan riset pemasaran. Meliputi usaha jasa periklanan dengan berbagai macam· media mas&, pembuatan dan pemasangan poster/gambar dan jasa periklanan lain, seperti : selebaranlpamflet. edaranl brosur. dan macam-macam reklame sejenisnya.
8294.
Jasa bangunan. arsitek dan teknik. Meliputi usahajasa konsultasi bangunan, arsiteklperancang bangunan.jasa penyelidikan tambang danjasa penyelidikan pencaharian bijih logam untuk pertambangan, dan jasa penyelidikan lainnya. sepeni: jasa arsitektur, jasa tehnik sipil. jasa pengujian dsb.
8295.
Jasa konsultasi bisnis dan manajemen. Melipuli usahajasa pemberian advis dan bantuan operasional kepada dunia bisnis. sepeni: konsultasi. pada bidang
a.
Jasa pendidikan sekolah dasar Meliputi pendidikan sekolah tingkat sekolah dasar yang berlangsung selama enam tahun yang dikelola oleh swasta. tennasuk sekolah dasar keagamaan dan pendidikan khusus, sepeni: Sekolah Dasar. Madrasah Ihlidaiyah. dan Sekolah Luar Biasa Tingkal Dasar.
b.
Jasa pendidikan sekolah lanjutan umum/kejuruan tingkat pertama swasta. Melipuli pendidikan sekolah lanjutan lingkal penama yang bersifat umumlkejuruan dan berlangsung sclama tiga tabun yang dikelola oleh swasla. termasuk sekolah menengah keagamaan dan pendidikan khuslls. sepeni: Sekolah Menengah Pertama. Madrasah Tsanawiyah. dan Sekolah Luar Biasa Lanjulan Tingkat Penama. Pendidikan Agama 4 Tahun.
9223.
Jasa pendidikan menengah swasta Meliputi pendidikan sekolah menengah tingkat alas yang bersifat umumlkejuruan dan berlangsung selama tiga lahun yang dikelola oleh swasla, tennasuk sekolah keagamaan dan pendidikan khusus. sepeni: Sekolah Menengah Luar Biasa Menengah Tingkat Atas. STM, SMEA. SMPS. SMIP. kecuali pendidikan yang bcrsifat khusus.
9224.
Jasa pendidikan tinggi swasta a.
Jasa pendidikan tinggi program gelar sarjana MelipUli pendidikan yang memberikan lekanan pada pembenlukan keahlian akademik di sekolah linggil universitas. unluk mengenal penelitian dalam suatu hidang ilmu. leknologi. dan seni yang dike lola olch swasta. sepeni: pendidikan sarjana. pasca sarjana. dan doktor.
b.
Jasa pendidikan tinggi program non gelar sarjana Melipuli pendidikan yang memberikan tekanan pada
Sensus Ekonomi J996, Buku 23: Pedoman Pencacahan Penlsahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumqhlangga
172
pembentukan keahlian profcsional. yaitu keahlian dan penerapan suatu bidang ilmu pengetahuan. tcknologi at au seni dalam pekerjaan. scperti: pendidikan politeknik. akademi. pendidikall diploma I. II. III. IV. dan V. pendidikan spesialisasi I dan II. yang dike lola olch swasta.
942. 9421.
JASA KEGIATAN SOSIAL SWASTA
9225. Jasa pendidikan luar sekolah swasta Meliputi pendidikan yang merupakan salah satu program dalam kelompok 10 rumpun ketrampilan. seperti: teknologi kerumahtanggaan. kesehatan. dan administrasi. yang dikelola oleh swasta.
9422.
Kegiatan sosial di luar panti (swasta) Meliputi berbagai kegiatan berdasarkan profesi pekerjaan sosial untuk perorangan, keluarga atau masyarakat yang dilakukan di luar panti oleh swasta. seperti : perawatan. pelatihan ketrampilan. dan pembinaan mental.
9229. Jasa pendidikan swasta lainnya Meliputi kegiatan pendidikan yang bersifat kursus dengan tujuan untuk menambah ketrampilanlkeahlian dalam suatu bidang tertentu. seperti: Lembaga Pendidikan Komputer. Lembaga Pendidikan Manajemcn. dan sebagainya yang dikelola oleh swasta.
96.
SllBSEKTOR JASA REKREASI. KEBlIDA YAAN. DAN OLAHRAGA
962.
JASA REKREASI. KEBlIDA YAAN DAN OLAH RAGA OLEII SW ASTA
9621.
Taman rekreasi. taman hiburan. pemandian alam. gelangang renang dan wisata tirta.
9622.
Kolam panting, gelanggang permainan dan ketangkasan.
9623.
Klab malam dan diskotek.
9624.
Taman nasional. taman wisata. hutan raya. dan taman satwa.
9625.
Padang golf. bowling dan biliard.
9626.
Panti pijat dan mandi uap.
93.
SllB SEKTORJASA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN
932.
JASA KESEHA TAN DAN KEBERSIHAN SWASTA
9321.
Jasa rumah sakit swasta Meliputi kegiatan perawatan keschatan dan pengobatan fisiko baik untuk pclayanan rawat jalan. maupun rawat inap (opname). yang dilakukan rumah sakit umum swasta. rumah bersalin swasta. dan rumah sakit khusus swasta.
9627.
9322. Jasa pclayanan kesebatan rawat jalas swasta Meliputi kegiatan perawatan kesehatan dan pengobatan fisik secara rawat jalan yang dilakukan oleh swa'ita. seperti: BKIA. klinik KB. klinik spesialis. balai pengobatan dan tempat-tempat pengobatan lainnya. 9323.
Jasa pelayanan kesehatan dan praktek dokter swasta. Meliputi kegiatan perawatan dan pengobatan kesehatan yang berdiri sendiri maupun yang merupakan suatu ikatan yang dilakukan oleh swasta. seperti: dokter umum. dokter gigi. dokter mata. dokter THT. dokter penyakit dalam. dokter penyakit kulit dan kelamin. bidan.
9324.
Jasa pelayanan penunjang kesehatan swasta Meliputi Kegiatan pelayanan penunjang medik yang dikelola oleh swasta. seperti : laboratorium klinik. radiologi. pest control dan pelayanan penunjang medik lainnya.
9325.
Jasa kebersihan swasta Meliputi usaha jasa kebersihan yang dikelola oleh swasta. seperti : pembersihan sampah dan selokan. sistem pembuangan dan pengeringan air dan usaha jasa kcbersihan' lainnya yang sejenis.
9326.
Jasa pelayanan kesehatan tradisional swasta Mel iputi kegiatan perawatan kesehatan dan pengobatan secara tradisionil yang dikelola oleh swasta. seperti : dukun. tabib. akupunktur dan physioterapy.
9327.
Jasa kesehatan hewan swasta. Meliputi kegiatan pemeliharaan kesehatan dan pengobatan khusus untuk hewan piaraan. baik yang dilakukan rumah sakit. klinik khusus hewan atau praktek private oleh dokter hewan dan laboratorium penelitian kesehatan hewan.
94.
Sl'BSEKTOR •• ASA KEGIA TAN SOSIAL
Kegiatan sosial di dalam panti (swasta) Meliputi kegiatan pelayanan sosial kepada masyarakat berdasarkan profesi pekerjaan sosial yang dilakukan di dalam panti yang dikelola oleh swasta. seperti : perawatan. pendidikan dan pelatihan ketrampilan. serta pembinaan mental.
Bioskop. radio swasta dan TV swasta. a.
Kegiatan bioskop meliputi usaha penyewaan film atau video tape dan penyelenggaraan usaha bioskop.
b.
Kegiatan radio dan televisi melipuli kegialan dalam usaha penyelenggaran siaran radio dan tclcvisi. termasuk juga stasiun relay siaran radio dan tclevisi.
c.
Kegiatan hiburan lainnya. seperti usaha pcnyelenggaraan tempat hiburan lainnya yang belum tercakup di atas.
9628.
Jasa perekaman (video. kaset. PH). produscr film dan distributor film. Meliputi usaba pembuatan dan pendistribusian film dan video untuk pertunjukan termasuk casting. processing. editing. titling film. juga usaha pembuatan film untuk televisi dan jasa pengiriman film sena agen pembuatan film.
9629.
Museum
963
KEGIATAN JASA HIBlJRAN. BERITA. PERPllSTAKAAN DAN LAINNYA.
9631.
Kegiatan drama. musik. dan lainnya (swasta) Meliputi us aha pertunjukkan kesenian dan hiburan panggung yang dikelola oleh swasta. seperti: opera. sandiwara. perkumpulan keseniaan daerah (wayang orang. lenong). juga usahajasa hiburan. seperti: band. orkestra. perekaman lagulagu dan sejenisnya. Temlasuk kegiatan novel is. penulis cerita dan pengarang ~ainnya. sktor dan aktivis, penyanyi. penari sandiwara. penari dan seniman panggung lainnya yang sejenis. Termasuk pula usaha kegiatan produser radio. televisi. dan film. penceramah. penterjemah. pelukis. kartunis. dan pemahat patung.
Sensus Ekollomi 1996. B"k" 13: Pedoman Pencacahan Perusahaanlllsaha Non Direktor; dan Usaha Rumahtangga
173
9632.
.Iasa penunjang hiburan Meliputi usalta jasa penunjang Itiburan. seperti: jasa juru kamera. juru lampu. juru rias. penala musik. dan jasa peralatan lainnya sebagai penunjang seni panggung. Termasukjuga agen penjualan karcis/tiket pertllnjukan scni dan hiburan.
9633.
Kegiatan kantor berita (swasta) Meliputi usalta mengumpulkan dan menyebarluaskan berita melalui media cetak maupun elektronik dengan tujuan sebagai informasi kcpada masyarakat yang dikelola olch swasta.
9634.
Penulis berita (free lance) swasta Meliputi usaha mencari be rita yang dilakukan oleh perorangan maupun swasta sebagai bahan informasi.
9635.
Perpustakann tlan arsip Melipuli kegialan pcrpustakaan dan arsip yang dikelola nlch swasta.
9636.
Kegiatan olah raga Meliputi usaha penyelcnggaraan ruangan untuk olah raga temlasuk juga penyewaan alat-alat olalt raga. seperti: golt: bowling. billiard. karate. arena balap. dan arena macammacam olah raga.
9637.
Pramuwisata Adalalt seseorang yang bertugas mcmberikan bimbingan. penerangan dan petunjuk mengenai objek dan daya tarik wisata (ODTW) serta membantu segal a sesuatu yang dipcrlukan wisatawan.
9638.
Pengelolaan pellinggalan sejarah Conloh: Candi. baton dan prasasli.
97.
SllB SEkTOR JASA PERSEORANGAN DAN RlIMAHTANGGA
971.
JASA REPARASI
9711.
Reparasi kendaralln bermotor Meliputi usaha khusus perbaikan kendaraan bermotor yang melayani masyarakat urn urn (service. perbaikan dan penggantian suku cadang motor dan mobil). termasuk usaha penggantian minyak pelumas mesin dan pencuciannya serta jasa perbaikall sejenis dari kendaraan bermotor tersebut. kecuali perbaikan/reparasi yang ada hUbungannya dengan usalta penjualan dimasukkan dalam sub sektor 62.
9712.
9713.
Reparasi kendaraan tak bermotor Meliputi usalta perbaikan kendaraan tidak bermotor (sepeda. becak. dll) yang melayani masyarakat umum. kecuali usaha perbaikan yang ada hubungannya dengan usaha penjualan dimasukkan dalam sub sektor 62. Reparasi barang-harang prihadi Meliputi usaha khusus perbaikan barang-barang pribadi. seperti: jam/arloji. harang perhiasan. sepatu. sandal. koper. tas. dan barang-barang lainnya dari kulit yang melayani masyarakat umum. kecuali usalta perbaikan yang ada hubungannya dcngan usaha penjualan dimasukkan dalam sub sektor 62.
9714.
Reparasi barang-barang perlengkapan rumah tangga dan kantor. Meliputi usaha perbaikan. pemeliharaan dan pemasangan pesawal penerima (radio dan televisi termasuk antene rumah), perbaikan phonografdan tape recorder. kulkas. AC. mesin cuci. seterika Iistrik dan pengisap debu serta baranglperabot Iistrik lainnya untuk kepcrluan rumah tangga. Termasukjuga usalta pcrbaikan mesin-mesin kantor. scpcni: mesin tik. mesin hi tung. dan lainnya.
9719.
Reparasi lainnya Meliputi usaha yang melayani masyarakat umum dalam perbaikan macam-macam barang yang belum termasuk dalam golongan 9711 s.d 9714. seperti: reperasi alat musik. alal-alat olah raga. alat fotography. mainan anak-anak dan kegiatan reparasi lainnya yang tidak tcrgabung dalam usaha penjualan barang tersebut.
972.
JASA BINATl'. Cl<:U:P nAN CllCI
9720.
Jasa binatu. celup dan cud Meliputi usahajasa pelayanan pcncucian. binatu. pcncclupan dan tisik barang-barang tekstil jadi untuk keperluan rumahtangga. seperti: taplak meja. seprai. karpet. temlasuk juga pakaian dan barang tekslil jadi untuk keperluan perorangan.
973.
JASA RUMAHTANGGA YANG MEMILIKI PEKERJA YANG DlBAYAR .
9730.
Jasa rumahtangga y~ng memiliki pekerja yang dibayar Meliputi kegiatan pcmbantu rumahtangga. seperti: juru masak. tukang cuci. tukang kebun. pcngurus rumalttangga dan pengasuh bayi. termasuk juga usalta guru private yang mengajar dirumah. sekcrtaris pribadi dan supir pribadi.
974.
PEMANGKAS RAMBlJT DAN SAl.ON
9741.
Pemangkas rambut. termasuk juga pemangkas kumis. cambang maupun jenggot.
9742.
Salon kecantikan. termasuk juga penyelenggaraan kursus penata rambut dan kursus kecantikan.
975.
JASA PEMAKAMAN
750.
.Iasa pemakaman Meliputi usahajasa pemakaman. sepcrti: penggalian kubur. pCllycdiaall mobil jcnazah dan hal-hal yang mcnyangkut proses pemakaman untuk melayani masyarakat.
979.
JASA PERORANGAN LAINNYA
9791.
Foto studio Meliputi usaha fotographi yang melayani masyarakat umum atau totographi untuk agen-agen periklanan. penerbit dan usaha keperluan lainnya.
9792.
Jasa penjahitan Melipuli usaha mcnjahil. vcrmak pakaian. yang melayani mao;yarakat umum dcngan tujuan komersil.
9793.
Jasa penyaluran tenaga kerja Meliputi usahajasa pCllampungall dan pcnyaluran para tuna karya yang siap pakai.
Senslls Ekollomi /996. Bllk1l23: Pedoman Pellcacahan Perusahaanilisaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
174
KECANTIKA~
9799.
Jasa perorangan yang tidak termasuk dalam golongan lain Meliputi usaha jasa perorangan yang belum termasuk ke dalam golongan 9791 s.d 9793. scperti: tukang semir. tukang pijat. dan penunjuk jalan yang dilakukan alas dasar balas jasa.
0000.
Kegiatan yang belum jelas batasannya Meliputi segal a macam kegiatan dari perorangan. badanl lembagalinstansi yang tidak tercakup dalam satu sektor di alas (I s.d 9). Ataupun yang lidak alau belum jelas balasannya.
Sensus Ekonomi /996, Buku 23: Pedoman Pencaca/ran Perusahaanlusaha Non Direklori dan Usaha Rumahlangga
175
SenslIs Ekonomi 1996. BlIk1l23: Pedoman·P.mcacahan Perllsalraanlllsalra NOlllJireklori dan Usalra Rllmahlanggu
176
MANAJEMEN DOKUMEN BAB XUI.
TATA CARA PENGKEMASAN PENYUSUNAN DOKUMEN DAN PEMBERIAN NOM OR URUT SAMPEL HASIL PENCACAHAN PERUSAHAANI USAHA PNDIURT
BAB XIII TATA CARA PENGKEMASAN, PENYUSUNAN DOKUMENDANPEMBEmANNOMORURUTSAMPEL HASIL PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA PND/URT
13.1 Pengkemasan basil pencacaban di lapangan.
Dari uraian terdahulu telah dijelaskan bahwa dalam suatu wilcahlwilker yang terpilih, seluruh perusahaan/usaha yang tergolong PNDIURT akan dicacah seluruhnya, baik perusahaan/usaha itu telah terlisting pada waktu pencacahan tahap pertama maupun perusahaanlusaha tersebut baru atau belum pemah dicacah sebelumnya. Untuk memudahkan pengkemasan dokumen hasil pencacahan PNDIURT dapat dibedakan dalam 2 hal, yaitu : 1. Wilcah Konsentrasi. Muatan perusahaan/usaha dalam wilcah konsentrasi ini untuk setiap wilker berjumlah kurang lebih 300 perusahaan/usaha, sehingga dalam pencacahan PNDIURT ini diperlukan PCS sebanyak 10 orang, dan pengawas (PMS) sebanyak 3 orang. Pembagian kerja dalam operasi lapangan ini telah dituliskan pada bab terdahulu. Setiap PMS bertanggung jawab terhadap PCS yang menjadi bawahannya, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan hasil pencacahan dan penyelesaian tugas PCS menjadi wewenang PMS untuk mengatumya. Jika seluruh PCS yang menjadi tanggung jawabnya telah menyelesaikan tugasnya, maka PMS wajib melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Cek kelengkapan dokumen. b. Kelompokkan hasil pencacahannya (dokumen) menurut sektomya dan sekaligus menurut kategori perusahaan tersebut ( PNDIURT ), sebagai berikut :
Sensus Ekonomi 1996. Bulcu 23; Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
177
URT
PND J
I
1
I
.. 8E96-802
SE%-
S02 l-
SE96-
S02
-
I-
~
8E96-S02
'1b
8E96-S03
CjilI
SE96-804
'YtII
8E96-S05
"R
SE96-S06
"itI
8E96-S07
ca
SE96-S08
-
I
I
I
I
.. 8E96-803
SE%S03
SE96· S03
--
I
I
I SE96·
"R
S04 ~
8E96-804
SE96S04
r~
I
I
I
sos
1
1
- SE96-S05
SE%-
--
SE96·
sos
--
--
I
I
1
I SE96· S06
"5lI
8E96-S06
SE96· S06
--
-
I
I
I
~
SE96· S07
r
8E96-807
SE96S07
1-1
....
I-
I
I
I SE96· S08
"iii
....
1
8E96-S08
SE96· S08
~
ll-
I-
I
1
I
... 8E96-889
SE96SS9
-
1
ca SE96-S89
SE96S89
-
~
II-
Sensus Ekonomi 1996. Bulcu 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direklor; dan Usaha Rumahlangga
178
c. Mengadakan pertemuan dengan PMS lain yang bertanggung jawab dalarn wilker yang sarna ( 3 PMS ). d. Mengumpulkan seluruh hasil pencacahan dalam satu wilker dan menyusun dokumen hasil pencacahan seperti diterapkan pada butir b. e. Menuliskan nomor urut sarnpel ( NUS ) • untuk setiap sektor dalarn setiap kategori (PNDIURT). catatan:
Nomor urut sampel ( NUS ), dimulai dari nomor 1 lagi jika berpindah sektor, baik untuk kategori PND ataupun URT.
f.
Jika pemberian NUS untuk setiap sektor telah selesai maka dilakukan pengkemasan (pembundelan) untuk masing-masing sektor, dengan cara mengikat menggunakan t~i rafia.
g. Setelah butir f selesai,. maka PMS harns mengisi daftar SE96-RSl, dan mengkemas . . (
dokumen PNDIURT dalam satu wilker sebagai berikut :
Sensus Ekonom; 1996. Buku 2J: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Dlreklorl dan Usaha Rumahlangga
179
I
SE96-RSI
I
SE96-RS 1
l'ISE96-S02 ill,YiII
SE96-S02
YiII
SE96-S03
YiII
SE96-S04
YiII
SE96-S05
B II PNO
'iii
'SE96-S04
I'
'SE96-S05
ill
ill
B ' l i I 7 SE96-S06
I'
'SE96-S07
ill.,.;. SE96-S07
B Y i l i SE96-S08
I'
'SE96-S89
B
ill
YiII
SE96-S89 1 Wilker I Wileah
YiII
I'~E96-S0J ill'ii1l
SE96-S02 SE96-S03
B ' i i 1 I SE96-S04
I'
'SE96-S05
URT
W SE96-S05 YiII
B~SE96-S06 B ' i i 1 I SE96-S07 B ' l i I 7 SE96-S08 B J ' i i 1 I SE96-S89
Sens"s Ekonomi 1996. B"leu 23: Pedoman Pencacahan Perllsahaan!usaha Non Direktori dan Usaha Rumahlangga
180
2. Wilcah Non Konsentrasi. Pengkemasan dokumen pada wilcah non konsentrasi tidak berbeda jauh dengan pengkemasan dokumen yang a~.a pada wilcah konsentrasi. Hanya pada wilcah non konsentrasi ini setiap wilcah tidal< dibagi-bagi dalarn wilker. Muatan perusahaan/usaha daIam wilcah non konsentrasi ini sarna dengan pada wilcah konsentrasi dimana untuk setiap wilcah berjumlah kurang lebih 300 perusahaan/usaha, sehingga dalarn pencacahan PNDIURT ini diperlukan PCS sebanyak 10 orang, dan pengawas (PMS) sebanyak 3 orang. Pembagian kerja dalarn operasi lapangan ini juga sarna dengan pembagian kerja pada wilcah konsentrasi. Setiap PMS bertanggung jawab terhadap PCS yang menjadi bawahannya, sehingga segaIa sesuatu yang berkaitan dengan hasil pencacahan dan penyelesaian tugas PCS menjadi wewenang PMS untuk mengaturnya. Jika seluruh PCS yang menjadi tanggung jawabnya telah menyelesaikan tugasnya, maka PMS wajib melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Cek kelengkapan dokumen. b. Kelompokkan hasil pencacahannya (dokumen) menurut sektomya dan sekaligus menurut kategori perusahaan tersebut ( PNDIURT ), seperti yang digarnbarkan pada wilcah konsentrasi. c. Mengadakan pertemuan dengan PMS lain yang bertanggung jawab dalam wilcah yang sarna ( 3 PMS ). d. Mengumpulkan seluruh hasil pencacahan daIam satu wilcah dan menyusun dokumen hasil pencacahan seperti diterapkan pada butir b. e. Menuliskan nomor urut sampel ( NUS ) , untuk setiap sektor daIam setiap kategori ( PNDIURT). catatan:
Nomor urnt sampel ( NUS ), dimulai dari nomor 1 lagi jika berpindah sektor, baik untuk kategori PND ataupun URT.
f. Jika pemberian NUS untuk setiap sektor telah selesai maka dilakukan pengkemasan (pembundelan) untuk masing-masing sektor, dengan cara mengikat menggunakan tali rafia. g. Setelah butir f selesai,maka PMS harus mengisi daftar SE96-RS 1, dan mengkemas dokumen PNDIURT dalam satu wilcah seperti yang digarnbarkan pada wilcah konsentrasi.
Sensus Ekonomi /996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perusahaanlusaha Non Direktori dan Usaha Rumahtangga
181
13.2
Pengkemasan hasil pencacahan untuk persiapan pengolahan.
Setelah PMS mengkemas dokumen hasil pencacahn PNDIURT seperti pada butir g. di atas, maka langkah selanjutnya adalah : 1. PMS menuliskan identitas dan jumlah dokumen untuk masing-masing sektor, dengan . menggunakan daftar SE96-RS2, yang akan digunakan . sebagai batch kontrol untuk setiap sektor dalam pengolahan. Catatan : Isian jumlah dokumen yang ada pada daftar SE96-RS2 disalin dari daftar SE96-RS 1, Blok II, Rincian Jumlah per Sektor. Setelah daftar SE96-RS2 diisi identitas dan jumlah dokumen, maka daftar SE96-RS2 -tersebut ditempelkan pada dokumen hasil pencacahan pada NUSyang bemomor wut 1 untuk masing-masing sektor. 2. Dokumen yang sudah dikemas dan diberi identitas tersebut , agar segera diserahkan kepada KSK (Koordinator Sensus Kecamatan), yang nantinya KSK bertugas mengumpulkan seluruh dokumen di wilayah kerjanya untuk selanjutnya dikirim ke KS Kab/Kodya. 3. Khusus untuk daftar SE96-02 (Pertambangan Rakyat) dan SE96-03 ( Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga), pengolahan dokumen hasil pencacahan PNDIURT akan dilakukan di Kantor Statistik daerah masing-masing, sehingga kedua daftar tersebut tidak dikirim ke Pusat. Sedangkan untuk daftar - daftar lainnya ( SE96-04, SE96-05, SE96-06, SE96-07, SE96-08, dan SE96-89) setelah sampai di Kantor Statistik daerah selanjutnya dokumen-dokumen tersebut segera dikirim ke Pusat untuk diolah.
Sensus Ekonomi 1996. Buku 23: Pedoman Pencacahan Perllsahaanlusalra Non IJireklori dan lIsaha Ruma/uangga
182
CONTOR CARA PENGISIAN DAFTAR SE96-S06
··: w <
RAHASIA
:.l
~~
REPUBLIK INDONESIA BIRO PUSAT STATISTIK
SENSUS EKONOMI 1996 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SEKTOR PERDAGANGAN , RESTORAN/RUMAH MAKAN DAN AKOMODASI
PND URT
Q) ~ 3
1. Propinsi 2.
~et:l"8teH/Kotamadya
*)
3. Kecamatan
4. Kelurahan/Qe&Q *) 5.
Get16~A J2..eJ16"
Daer~h
6. Nomor wilayah pencacahan
Perdesaan
2
Q)
Non konsentrasi
2
0'"-80
7. Kategori wilayah pencacahan
a.
Q)
Perkotaan
Konscntrasi
Nomor kode sampel (NKS)
"lO~O'"
9. Nomor wilker
10. Nomor
men
01
11. Nomor urut usaha
OO!
12. Nomor urut sampel (NUS)
001
13. Nama dan alamat perusahaan/usaha a. Nama b. Alamat
_
"
.1Q.~ ........~.~.~.~ ....... ~~ ..~.: .... ~.1.~~~.~...................................................... : .. ~~..:.......~4.~.~.~.~......... ~~.~4 ..... ~!.1 ......... rc:~.......~!............................ :
No. Telepon
: ( ................ )
......................................... ..
*) Coret yang tldak sesual **) Ollsl oleh Pengawas
URAIAN 1. Nama petugas 2. Tanggal pelaksanaan kegiatan
PENCACAHAN
JWArt . T
PENGAWASAN
up;rt. 8
........... s.d ........... 199 .............. s.d ........... 199 .. .
3. Tandatangan
183
ada perubahan .....
BLOK III : KETERANGAN UMUM (2)
(1)
1. Nama plmplnan perusahaan I usaha. .M..I?~~~... f~H~fJ ................... Pimpinan perusahaanlusaha ada/ah orang yang paling bertanggungjawab da/am pengeloJaan usaha. 2. Jenis kelamln: Laki-Iaki 6) Perempuan 3. Umur : .. ;;p .. tahun (dibulatkan ke bawah )
4
~ 6
5. Keglatan usaha Inl dilakukan dl :
(i)
Tempat beratap. perlengkapan tidak dipindah-pindah terpisah dengan tempat tinggal
2 3 4 5
Tempat beratap. perlengkapan tidak dipindah-pindah menyatu dengan tempat tinggal Tempat beratap. perlengkapan dipindah-pindah Tempat tidak beratap, lokasi tetap Lokasi tidak tetap I keliling
Va
1
.
2
4. Pendldlkan tertlnggi yang dltamatkan : Tidak tamat SO 1 Tamat SLTA I Diploma 1/11 Tamat SD 2 Sarjana Muda I Diploma III Tamat SLTP 3 Sarjana (S 1) .atau lebih Tamat sekolah ada/ah menyelesaikan pe/ajaran pada ke/as atau tingkat terakhir suatu jen jang seko/ah negeri atau swasta dengan mendapatkan surat tanda tamat I ijazah. Seseorang yang be/um mengikuti pelajaran pada keJas tertinggi tetapi te/ah /ulus ujian akhir dianggap tamat sekolah.
6. a. Apakah mempunyal SIUP?
-
®
Tidak
b. Apakah mempunyai ijin usaha selaln SIUP dari instansi yang terkalt ? Va G) Tidak 2 7. Tuliskan secara rinci kegiatan utama yang dilakukan :
s.
r~.~.~~~~~H ... .~~~~~.~ ..~ .~9.~~ ...8U~~J. .. V41i .. 4~~r. TwisTuliskan tiga jenis barang I jasa utama yang dihasllkan I dijual : Jenis barang L.,@~J! 1.
2. 3.
6.llf.l:I ....~f~P.~.~~~
............................................. .
.~~.~~... !~~(~ ..................................................... .
.4~~~.~...4~.41. ... r.4~f!......................................... .
:... ...I~~.C? ........... .
9. Tahun mulai beroperasi I berproduksl secara komersial
1O. Jika mulai beroperasi/berproduksi pada tahun 1996 apakah dllakukan pada bulan Oktober ? Va 1 Tidak €) --- > langsung ke rincian 11 Jlka "ya a. 8erapa jumlah hari kerja .......... hari lt
:
b. 8erapa jumlah jam kerja
.......... jam
IT] IT]
11. Berikan tanda V [cek] pada bulan· bulan keglatan yang sesual selama 12 bulan terakhlr (Oktober 1995 - September 1996) Tahun 1995 Tahun 1996
Bulan -- >
Old
Nop
Des
Jan
Feb
Mar
v.. . . .y.. . .....~
Apr
Mel
Jun
... v.~.. . . V.
V/
.... y..
V
......V ..........
Jumlahkan tanda V [ cek] : ...... ~~. . . . . . .
12. a. b.
Jul
Ags
Sep
v.. . . .~ . . v.:.:
~~+-~~--~--~-r--~--~~~~--++--~--~~~~~~
Rata-rata hari kerJa setiap bulan Rata-rata jam kerja per hari
. t:~ : . .'C?
.......
plndahkan ke hari
. . . . . .. jam
184
.....
----------->
bulan
Referensi waktu survei
Uraian
Satuan standar
Banyaknya
1. Perdagangan
Rata - rata persentase keuntungan
;0 . yang d"IJuaI :........ barang / Jasa
Sebulan yang lalu
01 10
persentase
2. Restoran, Rumah Makan, Kedal Makanan! Mlnuman dan Bar: Saat Pencacahan
orang
1). Banyaknya kamar dengan tempat tidur ganda
Saat Pencacahan
kamar
2). Banyaknya kamar dengan tempat tidur tunggal
Saat Pencacahan
kamar
Kapasitas tempat duduk yang tersedia
IIII
3. Penglnapan Remaja [Youth Hostel], Pondok Wisata [Homestay] dan Jasa Akomodasl lalnnya
a. 8anyaknya kamar yang tersedia
tempat tidur
CD CD IT]
b. Tempat tidur yang tersedia
Saat Pencacahan
c. Banyaknya tamu yang menginap
Sebulan yang lalu
orang
I III
d. Rata - rata tamu yang menginap
Sebulan yang lalu
orang
IIII
e. Rata - rata kamar terjual sehari
Sebulan yang lalu
kamar
f. Rata - rata tarif per kamar 1). Tempat tidur ganda
Saat Pencacahan
rupiah
.............
Saat Pencacahan
rupiah
.............
2). Tempat tidur tunggal
185
CD
1. Banyaknya pekerja I karyawan dlbayar dan tldak dillayar [termasuk pengusaha], menurut kelompok umur :
[ pada saat pencacahan ] Pekerja Tldak Dlbayar
Pekerja Dibayar Kelompok umur
Perempuan
Laki -Iaki
Perempuan
..
............
...... .....
.. ... .........
.. . ...........
-
..... .....
1 ............
.....~......
......~ .....
.. . . ..........
1 ............
..... ~ .....
..... .i......
............
Laki -Iaki
a. Kurang dart 10 tahun b. 10 sam pal dengan 14 tahun
c. 15 tahun atau lebih Jumlah
. ............
II
••••••••••
~
~
PekerJa dibayar adalah orang yang biasanya bekerja pada suatu perusahaan I usaha dengan menerima upab I gaji, baik berupa uang atau barang. PekerJa tldak dibayar adalah orang yang ikut aktif da/am kegiatan perusahaan / usaha biasanya pemilik atau ke/uarga termasuk pekerja training tetapi tidak mendapat upah / gaji, yang bekerja lebih dari 1/3 jam kerja normal, termasuk pekerja training yang bekerja lebih dari 113 jam kerja normal dan tidak dibayar.
2. Banyaknya peker)a I karyawan dlbayar dan tldak dlbayar [termasuk pengusaha], menurut tlngkat pendidikan :
[ pad a saat pencacahan ] Pekerja Dibayar Tlngkat Pendldlkan
Pekerja Tidak Dlbayar
Laki -Iaki
Perempuan
Laki -Iaki
Perempuan
a. Tidak tamat SD
............
............
............
............
b. Tamat SO
............
. ...........
II
••••••••••
,
c. Tam at SMTP
............
............
II
••••••••••
d. Tamat SMTA I Diploma 1/11
i ............
! ............
e. Sarjana Muda I Diploma III
............
f. Sarjana (S1) 8tau leblh
Jumlah
••••
II
•••••
............ ............
i ............
.......... J . ...........
............
............
.. ..........
............
1 ............
~ .. ..........
! ..... .......
............
186
-,
. ...........
3. Banyaknya ·pekerJa I karyawan dibayar menurut status pekerja I karyawan : ll
[ pad a saat pencacahan ]
Status pekerja / karyawan
a. Pekerja Tetap
Laki -Iaki
Perempuan
..... ~ .....
..... f.. .....
............
b. Pekerja Tidak Tetap
.... .J. .....
Jumlah
PekerJa tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan / usaha dengan menerima upah / gaji secara tetap, tidak tergantung pada absensi / kehadiran pekerja tersebut, dan biasanya apabi/a diberhentikan akan mendapat pesangon. Pekerja tldak tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan I usaha dan menerima upah I gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerja / kehadiran pekerja tersebut.
4. Balas jasa untuk seluruh pekerJa, termasuk dalam bentuk barang, selama sebulan yang lalu : [ Dalam Rupiah]
Jenls balasJasa
a. Upah / ga]1
Balas jasa pekerja laki -Iaki
11;0. 000 ............................
........~~ ..q~t? ...... .
-
............................
b. Upah lembur, hadiah , bonus dan sebagalnya
Jumlah
Balas jasa pekerja perempuan
,~o.
000
187
....
.......~~ ~~........ .
Nllal [Rupiah]
A. Biaya Umum 1. Blaya bahan bakar dan pelumas 2. Llstrik, Gas dan Air
~o. ()OO ........................
3. Bahan lainnya ,sepertl :
.........~~ :.P!?C!. ....
Suku cadang, bahan untuk pemeliharaan dan perbaikan keeil barang modal, alat tulis dan keperluan kantor, kemasan dan bahan pembungkus/pengepak, dan alat-alat kerja yang umum penggunaannya kurang dari satu tahun
4. Pemellharaan dan Perbalkan keell barang modal
100. 000
[ Bukan dalam rangka pembentukan modal]
5. Sewa mesin dan alat perlengkapan , kendaraan , sewa bangunan / konstruksi, dan barang modal lainnya [kecuali sewa tanah]
6. Pekerjaan yang diborongkan kepada pihak lain [ Bukan aktifitas pembentukan modal]
7. Biaya angkutan / pengiriman, pos dan telekomunikasl *) 8. Blaya rlset dan pengembangan teknologi & SOM
.........~~...9.Q.q.....
9. Pajak tak langsung, sepertl : Pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak bumi dan bangunan , bea masuk dan cukai, pajak hiburan dan retribusi.
10. Blaya lalnnya ,sepertl : Akuntan/konsultan , asuransi kerugian, promosi / iklan, komisi , biaya bank selain bunga dan sebagainya.
SUB JUMLAH
:tJ.o. 000 ........................
A
B. Biaya Khusus 1. Perdagangan
Nilal [Rupiah]
...... '-0?:..C?C!~ .....
a. Nilai pembelian barang dagangan b. Biaya transportasi/angkutan untuk membeli dan menjual barang e. Biaya transportasi/angkutan lainnya
2. Restoran, Rumah Makan, Bar dan Jasa Akomodasl a. Restoran, Rumah Makan dan Kedai Makanan / Minuman • Pembelian bahan makanan I minuman dan pembelian makanan I minuman jadi yang te~ual • Biaya pengkemasan I pengepakan termasuk bahan pembungkus
b. Bar • Nilai pembelian minuman keras I beralkohol ,makanan I minuman jadi lainnya yang
3.
te~ual.
Penginapan RemaJa [Youth Hostel], Pondok Wisata [Homestay] dan Jasa Akomodasl Lainnya • Siaya pembelian tekstil, barang dari tekstil dan bahan pembersih dari kimia
SUB JUMLAH JUMLAH
A
~oo.
B
000
.... :t:J:l?:. ~?
+ B
*) Khusus untuk perdagangan, biaya angkutan tidak dimasukkan dl rinelan ini,
tetapi dimasukkan pad a Blok V.B Rinelan l.b dan l.e
188
IIJ~llil
A. OUTPUT / OMSET UTAMA SEBULAN YANG LALU
Jenis Kegiatan:
Nllal [Rupiah]
Kode
1. PERDAGANGAN BESAR [61]
a.
PEROAGANGAN EKSPOR ____ > 6111 - 6113 Perdagangan ekspor hasil-hasil pertanian [6111]. Perdaganan ekspor hasil pertambangan dan penggalian [6112]. Perdagangan ekspor barang - barang hasil industri pengolahan [6113]
b.
PEROAGANGAN IMPOR
---> 6121 - 6123
Perdagangan impor hasil-hasil pertanian [6121]. Perdagangan impor hasil pertambangan dan penggalian [6122]. Perdagangan impor barang - barang hasil industri pengolahan [6123]
c.
I I I I I
I I I I I
PEROAGANGAN BESAR OALAM NEGERI (BUKAN KEGIATAN 6131 - 6133 OISTRIBUSI PEROAGANGAN)
---->
Perdagangan besar dalam negeri hasil pertanian [6131]. Perdagangan besar dalam negeri hasil pertambangan batu bara dan gambut [6132]. Perdagangan besar dalam negeri barang hasil industri pengolahan [ 6133 ]
d.
KEGIATAN OISTRIBUSI PEROAGANGAN
e.
I I I I I
---> 6141 - 6143
Kegiatan distribusi perdagangan hasil pertanian [6141] Kegiatan distribusi perdagangan hasil pertambangan dan penggalian [6142] , Kegiatan distribusi perdagangan barang - barang hasil industri pengolahan [6143] PEROAGANGAN BESAR BEROASARKAN BALAS JASA (FEE) ATAU KONTRAK 6150
---->
I
\611 1510 I
2. PERDAGANGAN ECERAN [62] 8. PEROAGANGAN ECERAN BARANG-BARANG YANG UTAMANYA MAKANAN, MINUMAN ATAU TEMBAKAU 01 OALAM BANGUNAN
---->
6211 - 6212
Perdagangan eceran barang - barang yang utamanya makanan, minuman di dalam bangunan/swalayan [6211] Perdagangan eceran barang - barang yang utamanya makanan, minuman atau tembakau di dalam bangunan [6212]
189
I I
I I
Jenis Kegiatan
b.
Kode
n
.........................
I 1I 1I
..........................
161'-14161
'-.000,000 ....... ,," ............... ,
I II
PEROAGANGAN ECERAN BARANG-BARANG BARU YANG UTAMANYA BUKAN BAHAN MAKANAN/MAKANAN, MINUMAN,
Nllal [Rupiah]
---> 6221 - 6222 Perdagangan eceran barang-barang baru yang utamanya bukan bahan makanan I minuman, atau tembakau di Toserba I Departement Store [6221 ], ATAU TEMBAKAU 01 OALAM BANGUNAN
Perdagangan eceran barang-barang baru yang utamanya bukan bahan makanan I minuman [6222]
C. PERDAGANGAN ECERAN KOMOOITI MAKANAN, MINUMAN
---> 6231 - 6232 Perdagangan eceran komoditi makanan dari hasil pertanian di dalam bangunan (6231),
ATAU TEMBAKAU SEJENIS 01 BANGUNAN
Perdagangan eceran komoditi makanan, minuman atau tembakau hasil industri pengolahan di bangunan [6232]
d.
PEROAGANGAN ECERAN KOMOOITI BARU BUKAN MAKANAN, MINUMAN ATAU TEMBAKAU YANG SEJENIS DI OALAM BANGUNAN --> 6241 - 6249
Perdagangan eceran tekstil, pakaian jadi , alas kaki dan barang keperluan pribadi di dalam bangunan [6241], [6241 ], Perdagangan eceran perabot rumahtangga dan dapur di dalam bangunan [6242], Perdagangan eceran bahan kimia, farmasi, kosmetik dan alat laboratorium di dalam bangunan [6243], Perdagangan eceran bahan konstruksi di dalam Bangunan [6244] ,
.
Perdagangan eceran bah an bakar dan minyak pelumas di dalam bangunan [6245], Perdagangan eceran kertas, barang-barang dari kertas alat tulis barang cetakan, alat olah raga, alat musik dan alat fotografi di dalam bangunan [6246}, t
Perdagangan eceran mesin - mesin , alat transportasi dan suku cadang (onderdil) di dalam bangunan [6247], Perdagangan eceran barang - barang kerajinan, mainan anak - anak dan lukisan di dalam bangunan [6248], Perdagangan eceran komoditi baru bukan makanan, minuman atau tembakau lainnya di bangunan [6249]
190
• Jenis Kegiatan
e.
NUai [Rupiah]
Kode
\I I I I
PEROAGANGAN ECERAN BARANG BEKAS 01 OALAM BANGUNAN •••• > 6251 • 6257
Perdagangan eceran barang perlengkapan rumah tangga bekas di dalam bangunan [6251], Perdagangan eceran barang perlengkapan pribadi bekas di dalam bangunan [6252], Perdagangan eceran barang listrik dan elektronik bekas di dalam bang un an [ 6253 ], Perdagangan eceran bahan konstruksi dan sanitasi bekas di dalam bangunan [ 6254 ], Perdagangan eceran alat angkutan dan suku cadang bekas di bangunan [6255], Perdagangan eceran barang antik di bangunan [6256J, Perdagangan eceran barang bekas lainnya di bangunan [6257J f. PEROAGANGAN ECERAN 01 LUAR BANGUNAN -> 6261 ,6269 Perdagangan eceran di luar bangunan [6261], Perdagangan eceran lainnya di luar bangunan [6269]
I I I I I
3. JASA RESTORAN, RUMAH MAKAN, BAR DAN JASA BOGA [63] 8. JASA RUMAH MAKAN
-> 6311 ,6312,6313,6314,6315
I
\
1
I
1
Restoran [6311 J , Rumah Makan [6312], Bar [6313] , Kedai Makanan dan Minuman [6314], Penjualan makanan dan minuman keliling / tempat tidak tetap [6315]
b. JASA BOGA
._. > 6320
4. JASA AKOMODASI [64J
a.
PENGINAPAN REMAJA
b. PONOOK WISATA (HOME STAY) C. PERKEMAHAN
d.
6\ 4 6\ 4 6\ 4 61 4
--> 6420 _.> 6430
•••• > 6440
JASA AKOMOOASI LAINNYA
._.> 6490
2
3 4
9
01 0\ 01 01
......................... ......................... ......................... .........................
B. OUTPUT / OMSET DARI KEGIATAN LAIN .JUMLAII
A
+
..~:..C!~: ..'?((J.~..... .
B
191
Diisi dari :
Diisi dari : Blok VI [baris jumlah A
+ B 1 Blok IV . R.4 [ baris jumlah kol (2) +(3) 1
+
Blok V [baris jumlah A
t. ~7D.
A.
SELISIH
BIAYA
OUTPUT I OMSET
[ kol (1) - kol (2) ]
+B ]
8,So.
000
000
SUMBER MODAL USAHA 1. Status kepemilikan modal Sepenuhnya milik sendiri Sepenuhnya hibah I transfer Sebagian dari pihak lain Sepenuhnya dari pihak lain
cD 2 3 4
---- > langsung ke R. 4
2. Jika rincian 1 berkode 3 atau 4, asal modal Pinjaman Bank Pinjaman Koperasi Pinjaman Lembaga Keuangan bukan Bank Hibah Keluarga / famili Lainnya (sebutkan) ....................
1 2
4 8 16 32
3. Jika rincian 2 berkode 1 , Jenis plnJaman uta'ma yang dlterima Kredit Kelayakan Usaha [KKU] Kredit Usaha Kecil [KUK] Kredit Usaha Pedesaan [ Kupedes ] Kredit Investasi Lainnya (sebutkan) ....................
CD
1 2 3 4 5
o
4. Jika memperoleh hibah [Rincian 1 kode 2, atau Rincian 2 kode 8 dilingkari ], berasal darl Dalam Neger; : - Pemerintah - Bukan pemerintah Luar Negeri
1 2
3
192
o
1~~11~~111
B.
PENGGUNAAN MODAL USAHA 1. Komposlsi dan mutasl modal tetap yang dikuasal [ termasuk perbaikan besar barang modal]
Nilai [Rupiah]
a. Lahan 1). N ilai barang modal tetap [saat pencacahan ] 2). Nilai Mutasi [selama setahun yang lalu ] a) Penambahan
IrJ. 000. 000 ...........................
b) Pengurangan b. Bangunan / Konstruksl 1). Nilai barang modal tetap [saat pencacahan]
~.
ocr;.
()()D
2). Nilai Mutasi [selama setahun yang lalu] a) Penambahan b) Pengurangan C. Kendaraan
1). Nilai barang modal tetap [saat pencacahan ] 2). Nilai Mutasi [selama setahun yang lalu] a) Penambahan b) Pengurangan d. Mesln - mesin 1). Nilai barang modal tetap [saat pencacahan ] 2). Nilai Mutasi [selama setahun yang lalu] a) Penambahan b) Pengurangan 8. Lainnya
1). Nilai barang modal tetap
1. 000. 000
r saat pencacahan]
2). Nilai Mutasi [selama setahun yang lalu] a) Pen am bah an b) Pengurangan f. Jumlah modal tetap yang dikuasai 1). Nilai barang modal tetap [saat pencacahan ] [ 1.a.1) + .... + 1.e.1) ]
.....I~
:w.?: ..QlJ.~ ...
2). Nilai Mutasi [selama setahun yang lalu ] a) Penambahan [ 1.a.2).a) + .... + 1.e.2).a) ] b) Pengurangan [ 1.a.2).b) + ....
+
1.e.2).b) ]
2. Apakah melakukan penanaman modal/investasl pada plhak lain?
Va
1
Tidak
@ --- >
langl'ung ke Blok IX
3. Jenls Investasi yang ditanamkan sebaglan besar berupa : Investasi finansial [dalam bentuk uang dan surat berharga ] Investasi non finansial [dalam bentuk barang ]
193
1 2
D
1.
Apakah usaha Inl sudah beroperasl/berproduksl secara komerslal setahun yang lalu ? Sudah Belum 2 --- > langsung ke R. 5
2.
Bagalmana keadaan usaha inl dibandlngkan dengan setahun yang lalu ? Lebih buruk Sama saja
3.
rn
1
Lebih baik Tidak tahu
®
3 4
Kendala utama yang dlalami usaha ini selama setahun yang lalu
(i) Tidak ada Kekurangan modal 2 Kesulitan pemasaran 3
Kurang keahlian 4 Lainnya (sebutkan) .......... 5
Kurang keahlian ada/ah kurang kemampuan da/am penge/a/aan bidang Manajeria/ dan atau da/am bidang Teknis 4. a. Jika R. 3 berkode 2, apakah sudah pernah meminjam dari Bank ? Pernah 1 Belum pernah 2 b. Jika
A
D
belum pernah a. alasan utama adalah :
Tidak tahu prosedur
1
Tidak ada agunan
2
Lainnya (sebutkan) .......... 3
o
5. a. Apakah usaha Ini menjadl anggota koperasl ? Va 1 Tidak @ ---- > langsung ke R. 6a b. Apakah selama setahun yang lalu usaha inl pernah menerlma pelayanan darl koperasi tersebut ? Pernah 1 Belum pernah 2 ---- > langsung ke R. 6a
D
c. Jenls pelayanan yang diterlma Pinjaman uang I barang modal Bimbingan I pelatihan I penyuluhan
2
Pemasaran
4
Lainnya (sebutkan) .........
8
CD
6. a. Apakah ada pekerja di dalam usaha Inl yang pernah mengikutl bimblngan / pelatihan / penyuluhan darl pihak lain ? Ada 1 Tidak ada @ --- > langsung ke R. 7a b. Bimblngan/pelatihan/penyuluhan tersebut dlselenggarakan oleh : Lembaga pemerintah 1 Non pemerintah 2 c. Jenis blmbingan/pelatihan/penyuluhan yang dlikutl : Manajerial 1 Pemasaran 4 Ketrampilan/teknik produksi 2 Lainnya (sebutkan) ....... 8
194
D CD
• 7. a. Apakah usaha inl menJadl bapak angkat I kemitraan ? Va 1 Tidak > langl'ung ke R . 8a
® ----
b. Jika Dyaa
t
faaUltaa yang dlberlkan :
Uanglbarang modal Pengadaan bahan baku Pemasaran
1 2 4
8 Bimbingan I pelatihan I penyuluhan Lainnya (sebutkan) . , . , , , , . , . , . , , .. 16
CD
Kemitraan adalah hubungan ker jasama antara usaha kecil dan perusahaan besar yang saling menguntungkan, memperkuat dan mendukung. 8. a. Apakah usaha Inl mempunyal bapak angkat I kemltraan ? Va 1 Tidak > langl'ung Ice R . 9
® ----
b. Jika DyaD , fasUltas yang dlterima Bimbingan I pelatihan I penyuluhan
Uang/barang modal
9.
Pengadaan bahan baku
2
Pemasaran
4
8
rn
Lainnya (sebutkan) . . . . . . . . . . . . . . .. 16
Bagalmana perklraan perkembangan usaha Ini pada tahun yang akan datang ? Lebih buruk 1 Lebih baik Sarna saja @ Tidak tahu
3 4
10. a. Apakah ada rencana untuk mengembangkan I memperluas usaha Inl dl masa datang ? Va
SlOp
Tidak
[!]
2
b Jika 'idaka, alasan utama adalah Kekurangan modal
1
Kesulitan pemasaran 2
Kurang keahlian
3
Lainnya (sebutkan) , ... ,.. 4
Diketahui oleh yang bertanggung jawab di usaha / responden Nama Lengkap
... ~~S:J7-:4.I1:- .. ,f~~,L:~~f. ............... , , .. .
Jabatan
PtMf~r", US-AHA ............................................
Tanda Tangan
195
D
LEMBAR PEMBANTU
• No.
1.
Jenis Barang
Rata .. rata Harga I Satuan Banyaknya I---....-:-~----t Barang Terjual Beli Jual
8Ul'-U fl,art
J... SUI'U Tu~r
;.
Satuan Standar
]0
Nilai [Rp] 1--------.__------1
Beli (4) x (6)
~o.
Jual (5) x (6)
000
6UA~
,. . 000
~.
'700
lOO
~oo.ooo
~~O.
.. rUl,p-Eti
8U4fi
1. tjoo
'-.oro
.?JO
4'1.000
60.
- PetfS'i1-
8UAH
~oo
100
JjO
)J;.OOO
?o/.OOO
- P~rtG"iAPut
6U4-H
~OO
~o
)..0.000
~.ooo
- ~Artrt't4
8UAti
160.000
~.cro
000
AvAT.. AvAl
futif :
-
I.. 000
1·
Jumlah
fJOO. 000
Ratio jumlah kol (7) terhadap jumlah kol (8) Omset sebulan Nllai beli barang dagangan yang terjual
196
f.?4l>.000
6'10.
000
000