GAMES IN ASIA INDONESIA • ISSUE 5 • GRATIS
ALL THINGS GAMES IN ASIA
REVIEWED
SNEAK PEEK
VALIANT HEARTS SHOVEL KNIGHT MAGIC 2015 GODS WILL BE WATCHING SOULCRAFT II
MIDNIGHT STAR TINY REALM DIVINE MIGHT
6TERBAIK
GAME MOBA UNTUK IOS & ANDROID
15 GAME PS VITA
WA J I B M A I N
10
GAME BERTEMA
MEDIEVAL UNTUK SMARTPHONE
LOCAL CORNER • WAWANCARA DENGAN ARTIST 2D TOUCHTEN • REVIEW KITARIA • KOREA APPS WAVE
TIPS & TRIK
COOKIE RUN
A letter
From The
Editor
[email protected] http://id.gamesinasia.com http://facebook.com/ GamesinasiaID @GamesInAsiaID Designer Glenn Prasetya Kevin Sutanto
Writer
Jika logo Modern Combat 5 tidak dicantumkan pada cover majalah edisi ke-5 ini, saya yakin tetap banyak di antara kamu sudah bisa menebak cover di depan menggambarkan game apa. Memang sejak beberapa bulan sebelum rilis, hype Modern Combat 5: Blackout sudah menggema di kalangan para mobile gamer. Tetapi mungkin di antara kamu masih ada keraguan apakah akan mengeluarkan uang Rp 79.000 (cukup mahal untuk mobile game) untuk membeli game ini. Namun tenang saja, semua keraguan kamu akan dijawab melalui review mendalam Modern Combat 5 di edisi kali ini. Seksi baru yang dimulai dari edisi ke-4, yaitu Local Corner juga masih berlanjut di edisi kali ini yang mengangkat tentang perjalanan karir seorang 2D artist dari perusahaan game lokal, Touchten. Selain itu, kamu juga akan menemukan ulasan menarik mengenai game Kitaria Heroes: Force Bender yang dibuat oleh Hinocyber, developer asal Yogyakarta, serta berbagai berita dan daftar game terbaru dalam negeri yang sayang kalau kamu lewatkan. Terakhir, ada feature menarik lainnya yang bisa kamu simak seperti review gadget, 15 game wajib PS Vita, tips & trik bermain LINE Cookie Run, dan lainnya. Tidak ketinggalan yang masih dalam nuansa lebaran, kami menyiapkan daftar harga gadget game terbaru yang bisa menjadi referensi kamu. Jadi selamat menikmati edisi kali ini dan nantikan konten menarik lainnya dalam edisi bulan depan. See ya!
Glenn 2
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Hendri Salim @hendri_salim Mohammad Fahmi @fahmihasni Glenn Prasetya @glenn_dottan Kevin Sutanto @knockmaster Risky Maulana @The_Discomafia Additional Contributor Audi E. Prasetyo Brian Chuang Billion Goenawan
Marketing Team Minghao Teoh
[email protected] +62 813-1092-8560 Brian Chuang
[email protected] +62 812-8855-1166 Property of Games in Asia 2014 Game images copyright of Apple, Inc., Google Inc., & respective game developer
daftar isi Edisi #5, Agustus 2014
Review 14 Valiant Hearts 22 Shovel Knight 28 Modern Combat 5 36 Gods Will Be Watching 43 Magic 2015 48 SoulCraft 2 52 Xiaomi Mi 3 66 Nostalgia: Sony PlayStation
28
Preview
Modern Combat 5 Penantian panjang kamu sudah usai! Bila kamu masih ragu akan membeli atau tidak, di sini akan kamu temukan jawabannya
103 Tips & Trick Cookie Run
Bagaimana cara meraih skor tertinggi di game buatan LINE ini? Simak di sini.
82 6 Game MOBA di Smartphone Inilah pilihan game mobile dengan genre MOBA terbaik dari Games in Asia.
8 Midnight Star 10 Tiny Realm 12 Divine Might
News 4 Game Gratis Bulan Agustus 2014 Dari PS+ 4 Jotun 4 Survey Gaji Developer Game 2014 5 Mantan Karyawan Rovio, Disney, dan Supercell Membuat Game The Walking Dead 5 SWIP 3 - Game Pertama Android Wear Smartwatch 5 Dragon Age: Inquisition Diundur Ke November 5 Trailer & Jadwal Rilis Spider-Man Unlimited Terungkap 6 Bravely Default Telah Terjual 1 Juta Kopi 6 Kreator Power Ranger Meminta Royalti Kepada Chroma Squad 6 Fan-Translation FF Type-0 Dilarang Beredar Oleh Square Enix
Feature
14 Review Valiant Hearts
Ubisoft mengajarkan makna dibalik perang sesungguhnya melalui game ini.
110 ARTISTALK - HIRONIMUS RIAN Bagaimana perjalanan karir seorang 2D artist dari Touchten ini? Yuk lihat wawancaranya!
74 10 Game Smartphone Medieval 82 6 Game MOBA Di Smartphone 87 Game Favorit Penulis Bulan Juni 90 15 Game PS Vita Wajib Main 99 Bagaimana Video Game Mengajarkan Saya Untuk Ikhlas 103 Tips & Trik Bermain Cookie Run 110 Local Corner: Artistalk, News, Game Terbaru, Review Kitaria 124 Upcoming Games 127 List Harga Gadget Game GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
3
NEWS
4
Game Gratis PS+ Bulan Agustus Bagaikan THR Spesial Dari Sony
Jotun – Kickstarter Perpaduan Zelda Dan Shadow Of The Colossus
Bulan Agustus ini, Sony betul-betul memberikan game menarik untuk para gamer. Untuk gamer PS4, kalian akan mendapatkan dua game indie keren yaitu Road Not Taken dan Fez. Tidak banyak yang saya ketahui tentang Road Not Taken, tapi kalau Fez saya cukup bisa menjamin kualitasnya karena saya sendiri yang memasukkan game ini ke daftar game indie terbaik untuk PC dan console. Fez gratisan ini juga tersedia untuk versi PS3 dan PS Vita. Kemudian giliran PS3 yang akan kebagian game AAA populer Crysis 3, serta game indie berjudul Proteus. Crysis 3 adalah … well … game FPS seperti kebanyakan FPS lainnya. Sedangkan Proteus adalah sebuah game yang bisa dibilang merupakan wisata digital yang akan membawa kamu ke sebuah pulau yang berbeda setiap kali kamu main, dengan banyak rahasia dan pemandangan minimalis yang unik. Terakhir adalah PS Vita yang kebagian Metrico yang baru saja dirilis, serta Dragon’s Crown yang merupakan action RPG dengan karakter seksi gameplay yang sangat seru. Info lebih lanjut tentang Metrico bisa kamu cek di pembahasan saya sebelumnya tentang game ini, sedangkan untuk Dragon’s Crown, game ini adalah RPG buatan Vanillaware yang terkenal akan kualitas art yang luar biasa cantik. Khusus untuk Dragon’s Crown, kamu juga akan mendapatkan versi PS3 gratis selain versi PS Vita. Jadi apakah jajaran game berkualitas ini masih belum bisa meneguhkan niat kamu untuk berlangganan PS+? Kalau iya, maka cek rayuan kami yang dijamin akan membuat kamu semakin tergoda untuk berlangganan salah satu layanan terbaik yang ada di industri video game. Mohammad Fahmi
Proyek game action dengan gaya gambar tangan 2D yang masuk ke dalam kategori featured di Kickstarter ini merupakan salah satu game potensial yang patut diperhitungkan oleh kalangan PC gamer di luar sana. Dengan konsep yang terbilang cukup menarik, kini Jotun tengah menggalang dana sebesar $50.000 (atau sekitar Rp 575 juta) untuk bisa mewujudkan game ini di komputer desktop/laptop yang kamu miliki. Jadi jika kamu memiliki dana yang lebih, bolehlah kamu mengisi pundi-pundi crowdfund dari game yang satu ini agar lekas bisa kamu mainkan di tahun 2015 mendatang. Risky Maulana
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Hasil Survei Gaji 2014 Para Game Developer Amerika Serikat Tahun 2012 lalu saya sempat membuat sebuah artikel yang berisi gaji para developer game di Amerika dan angkanya terbilang cukup menarik. Pada masa itu rata-rata gaji programmer adalah sekitar Rp 53 juta per bulan. Kali ini Gamasutra kembali dengan survei serupa namun dengan penambahan bagian baru yaitu gaji para developer indie. Keseluruhan gaji dan juga informasi lain dapat kamu akses melalui pdf yang diberikan gratis oleh Gamasutra lewat link ini. Hendri Salim
Mantan Karyawan Rovio, Disney, SWIP3 Adalah Game Pertama & Supercell Membuat Game TWD Untuk Android Wear Smartwatch Next Games adalah nama yang dipakai untuk wadah para mantan karyawan Rovio, Disney, dan Supercell ini berkumpul dan bulan Juli lalu mereka mengumumkan tentang game yang sedang mereka kembangkan yaitu The Walking Dead: No Man’s Land. Bekerja sama dengan AMC TV, stasiun yang menayangkan serial TV ini, Next Games bertujuan membuat sebuah game The Walking Dead yang membawa konsep yang sama seperti serial TV aslinya yaitu survival strategy dalam menghadapi serangan para zombie. Glenn Prasetya
Tidak sampai sebulan setelah pengumuman Samsung Gear Live dan LG G Watch, sebuah developer telah membuat SWIP3 yang merupakan game pertama untuk Android Wear Smartwatch. Sang developer yang berada di belakang ini adalah Unit 9 yang juga telah menelurkan game seperti Astro Shark. Dengan menggunakan genre puzzle match-3 kamu dapat melakukan swipe dengan telunjuk kamu untuk menggerakkan tile dan mencocokannya. Kamu juga dapat membandingkan skor kamu dengan seluruh pemain lain di dunia melalui koneksi internet smartphone kamu. Hendri Salim
Dragon Age: Inquisition Diundur Ke Bulan November
Trailer & Jadwal Rilis Spider-Man Unlimited Terungkap
Mark Darrah selaku produser Dragon Age: Inquisition menjelaskan bahwa pihaknya memilih untuk menunda kemunculan game ini guna memastikan pengalaman game ini agar benar-benar sempurna saat hadir di tangan kalian. Untuk itu Bioware memerlukan beberapa minggu lagi untuk mengoptimalkan permainan lewat proses polishing agar Dragon Age: Inquisition tampil memukau begitu dirilis pada bulan November mendatang. Dragon Age: Inquisition dijadwalkan rilis pada 18 November 2014 untuk PlayStation 4, Xbox One, PC, PlayStation 3, dan Xbox 360. Risky Maulana
Gameloft akhirnya memamerkan sebuah trailer terbaru dari Spider-Man Unlimited yang merupakan sebuah game endless runner. Trailer tersebut lebih banyak memamerkan aksi-aksi baru Spider-Man seperti memecahkan kaca luar gedung Oscorp, berjalan secara vertikal di bagian luar sebuah gedung, dan yang paling mencengangkan adalah aksi heroik Spider-Man saat menghancurkan pesawat antariksa jahat super besar. Rencananya game ini akan hadir untuk platform iOS dan Android pada bulan September 2014 nanti. Billion Goenawan GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
5
Bravely Default Telah Terjual Satu Juta Kopi!
Fan-Translation FF Type-0 Dilarang Beredar Oleh Square Enix
Bravely Default yang merupakan salah satu JRPG terbaik yang dirilis tahun ini berhasil membawa Square Enix kepada kesuksesan yang harusnya mereka dapatkan dari bertahun-tahun yang lalu. Game ini akhirnya menembus angka satu juta kopi terjual, dengan nilai penjualan 400.000 kopi di Jepang, dan 600.000 kopi untuk versi internasional (ada versi Eropa dan Amerika). Angka fantastis ini merupakan gabungan penjualan versi fisik dan digital dari Bravely Default. Kesuksesan ini membuat Square Enix mempertimbangkan untuk kembali ke akar mereka yaitu mengerjakan JRPG. Mohammad Fahmi
Setelah beredar di internet selama lebih dari satu bulan akhirnya Square Enix memutuskan untuk melarang peredaran terjemahan tidak resmi ini. Bagi kamu yang belum tahu, fan-translation dari Final Fantasy Type-0 dirilis pada awal Juni kemarin, dua bulan lebih cepat dari rencana awal tim yang ingin merilis patch ini pada bulan Agustus 2014. Perilisan mendadak yang dilakukan sehari sebelum ajang E3 ini semakin terkesan mencurigakan begitu di event E3 Square Enix memberikan pengumuman (yang terkesan spontan dan terburu-buru) bahwa Final Fantasy Type-0 akan dirilis di luar Jepang dengan kualitas grafis yang diperbaharui untuk PS4 dan Xbox One. Hal ini tentunya membuat banyak fans berspekulasi bahwa Sky, nama yang digunakan oleh pemimpin tim fan-translation ini, sudah mengetahui bahwa Square Enix akan segera merilis Final Fantasy Type-0 dalam bahasa Inggris. Hal ini akhirnya dikonfirmasi oleh Sky saat ditanya oleh situs Kotaku. Menurut Sky, dia memang sempat bertukar kontak dengan perwakilan dari Square Enix selama proses pembuatan fan-translation berlangsung. Pertukaran kontak ini membahas tentang kemungkinan Square Enix dan tim fantranslation dapat mencapai keputusan bersama yang bersifat mutualisme karena Square Enix berniat untuk melindungi hak cipta yang mereka miliki atas Final Fantasy. Ketergesa-gesaan Sky dalam merilis patch tanpa persetujuan anggota tim, serta lambatnya Square Enix merespon melahirkan berbagai teori dan kemungkinan yang terjadi dibalik fan-translation untuk Type-0. Mohammad Fahmi
Kreator Power Ranger Meminta Royalti Kepada Chroma Squad Game Chroma Squad yang menggalang dana di Kickstarter di tahun 2013 ini kabarnya tengah bermasalah dengan produsen pemegang lisensi super sentai, Saban Entertainment yang menuduh Behold Studio telah menjiplak Power Rangers. Behold Studio mengakui pihaknya kini tengah bernegosiasi dengan pihak Saban guna langkah pengambilan keputusan yang tepat untuk kedepannya nanti. Jika Behold Studio dan Saban nanti sampai tidak menemui titik temu, kemungkinan kasus Chroma Squad tersebut akan berakhir dengan perseteruan dua robot besar dari grup super sentai ini di meja hijau. Risky Maulana
6
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
PREVIEW
Divine Might
K
abam yang mulai naik daun karena dengan beberapa game-nya yang terkenal seperti Fast Furious 6: The Game, Heroes of Camelot, dan lainnya kembali dengan sebuah game dungeon crawler yaitu Divine Might. Game yang saat ditulis ini sedang soft launching di Apple App Store Kanada ini merupakan sebuah game dungeon crawler yang cukup sederhana namun cukup memberikan adiksi tersendiri. Dalam game ini kamu harus memilih salah satu job yang disediakan (knight, mage, warrior, archer) terlebih dahulu yang akan dipakai dalam game ini. Setelah selesai memilih dan memberi nama untuk karakter yang akan kamu pakai, kamu akan ditempatkan di sebuah daerah dan dari sinilah petualangan kamu akan dimulai. Cerita dalam game ini diawali dengan sebuah daerah
8
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Pilih job yang akan kamu gunakan sepanjang permainan
bernama Laia yang diciptakan oleh para dewadewi. Tetapi iblis menyerang pikiran warga dan mulai menyerang dewa mereka sendiri. Hanya ada seorang hero yang bisa menyelamatkan Laia dari keadaan yang lebih terpuruk yaitu kamu sendiri. Untuk mode single player-nya kamu akan menemukan misi demi misi yang menugaskan kamu untuk pergi ke sebuah daerah yang berisi musuh. Tugas kamu tentu saja menuntaskan musuh tersebut sampai habis. Namun game ini akan berbeda dengan game action lainnya karena kamu tidak memegang kendali terhadap karakter yang kamu mainkan. Kamu hanya mengontrol untuk berjalan dengan cara tap di mana saja dan bila sudah bertemu musuh mereka akan otomatis berkelahi. Setelah 3-4 wave selesai kamu lalui maka ada sebuah peti harta karun yang akan menjadi imbalan untuk kamu.
Developer: GFan
Publisher: Kabam
Platform: iOS, Android
Genre: Dungeon Crawler
Released Date: TBA
Efek yang keren ditampilkan di dalam Divine Might, walaupun dalam pertempuran kamu berperan pasif
Selain menjalani misi melalui NPC, kamu juga bisa berinteraksi dengan pemain lainnya Pet menjadi sebuah companion yang sangat seru dan ikut menentukan kemenangan
Jika kamu bayangkan, mungkin gameplay otomatis seperti ini akan membosankan untuk sebagian orang. Tetapi bukan itu inti dari game ini karena sesungguhnya sistem upgrade karakter yang cukup beragam menjadi pusat dari game ini dan berhasil membuat saya duduk manis selama kurang lebih 3 jam. Contohnya kamu bisa menaikkan status karakter kamu dengan training dan ability, menaikkan senjata agar lebih kuat, summon pet dan meningkatkan statusnya, dll. Tentu saja kamu tahu bahwa semua upgrade ini membutuhkan banyak biaya dan menariknya game ini memberikan banyak koin di awal game dan seiring permainan sehingga kamu bisa secara konstan melakukan upgrade tanpa harus membeli IAP. Memang benar karena game ini bersifat freemium, ada mata uang tambahan yang bisa dibeli tetapi sifatnya tidak harus dan tidak akan menjadi penghalang ketika memainkan
Divine Might. Selain mode single player, mode multiplayer bisa menjadi sorotan tersendiri yang akan membuat kamu semakin tenggelam dalam game ini. Di sini kamu bisa menikmati permainan PvP dengan pemain lain dari seluruh dunia atau membentuk sebuah guild untuk kemudian masuk dalam sebuah event dan raid musuh dengan HP yang besar secara bersama-sama. Bukan hanya itu saja, setiap pemain juga bisa follow pemain lainnya dan saling jual menjual item, memberi energi dan koin kepada pemain lainnya. Interaksi sosial inilah yang membuat game ini cukup seru untuk dimainkan Rencananya Divine Might akan rilis untuk iOS dan juga Android untuk tanggal yang belum diketahui. Soal harga tentu saja gratis dan IAP-nya sampai saat ini tidak parah sama sekali. Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
9
PREVIEW Cerita berawal ketika terjadi perpecahan di dunia pada game ini
Prajurit ya disembuhka
Memang sedikit mirip Clash of Clans, tetapi strategi yang matang juga diperlukan untuk memenangkannya
Selain menyerang, membentuk pertahanan yang bagus juga menjadi kunci memenangkan game ini
Tiny Realm
M
ungkin sudah tidak terhitung lagi berapa banyak game yang dibuat dengan gameplay yang mirip seperti Clash of Clans. Pesona game buatan Supercell tersebut yang terbukti banyak meraup untung tersebut, membuat para developer game lainnya ikut membuat game serupa. Ada yang mentah-mentah meniru, ada juga yang memang menambahkan bumbu-bumbu perbedaan yang membuat game tersebut semakin menarik. Kali ini kita akan membahas mengenai Tiny Realm yang mirip seperti Clash of Clans. Sang developer tidak meniru mentah-mentah, tetapi memberikan perbedaan yang cukup seru untuk dinikmati. Diceritakan dunia hancur dan terbelah menjadi beberapa kubu dan peperangan mulai terjadi antar kubu tersebut. Di sinilah kemudian kamu mengambil peran
10
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
memilih di kubu mana untuk menjadi human, dwarf, atau tegu (sejenis lizard). Setiap faksi ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti kemampuan kecepatan atau dalam hal bertahan. Sekali kamu memilih faksi ini di awal, kamu tidak bisa mengubahnya lagi sepanjang permainan. Saya sendiri milih sebagai human dengan kekuatan utama pada teknologinya. Kamu harus membangun sebuah benteng milik kamu sendiri yang diisi oleh tambang emas dan ironite. Kedua mata uang ini masih belum cukup, ada satu lagi mata uang di sini yaitu crystal yang dapat digunakan untuk mempercepat progres bangunan dan digunakan sebagai mata uang IAP. Tidak ketinggalan kamu juga harus membangun unit pertahanan yang digunakan untuk berlindung dari serangan musuh yang meliputi pasukan, pemanah, sampai meriam.
Developer: TinyMob Games
Publisher: TinyMob Games
Platform: iOS
Genre: RTS, Simulation
Released Date: TBA
ang terluka masih bisa an dengan membayar sejumlah ironite.
“
Sang developer tidak meniru mentahmentah, tetapi memberikan perbedaan yang cukup seru untuk dinikmati.
Nah, keunikan dari Tiny Realm dibandingkan game sejenis, di sini kamu dapat membuat sebuah warband atau lebih mudahnya beberapa kubu untuk berperang. Dengan kubu tersebut, kamu dimungkinkan untuk menyerang musuh dari beberapa sudut sekaligus dengan waktu yang bersamaan. Terlebih lagi, dalam pertempuran yang mengharuskan kamu untuk menghancurkan semua bangunan musuh tersebut, kamu bisa mengatur warband tersebut untuk menghancurkan bangunan yang mana terlebih dahulu. Jadi strategi yang jitu juga dibutuhkan di sini. Pasukan kamu mungkin saja terluka, namun di sini kamu bisa heal pasukan yang terluka tersebut dengan menggunakan sejumlah ironite. Tetapi pasukan yang mati terbunuh, tidak bisa dikembalikan lagi selain membentuk pasukan yang baru di barracks. Dengan melakukan
“
upgrade pada barracks, kamu akan menemukan tipe pasukan yang baru yang tentunya jauh lebih kuat dibandingkan pasukan pertama. Tiny Realm menyediakan misi pada single player ataupun multiplayer di mana kamu dapat menyerbu markas milik pemain lain. Namun konsekuensinya ketika kamu menyerang orang lain, sistem pertahanan kamu sendiri menjadi terbuka dan memungkinkan pemain lain juga menyerbu kamu. Sayangnya game ini harus dimainkan menggunakan koneksi internet yang cukup konstan walaupun kamu hanya memainkan mode single player-nya sekalipun. Rencananya Tiny Realm akan hadir untuk iOS, belum ada kabar apakah akan ada versi Androidnya juga. Belum ada tanggal rilis untuk game ini dan saat ini Tiny Realm sedang soft launching di Apple App Store Kanada. Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME
11
PREVIEW
Melalui portal inilah perjalan kamu akan dimulai
Midnight Star
T
ahun 2012 yang lalu kita mendengarkan kabar dari co-creator game Halo, Alex Seropian, yang membuka sebuah studio game baru bernama Industrial Toys. Dari sana mereka mengumumkan akan merilis sebuah game mobile yang berkualitas yaitu Morning Star yang kemudian berganti nama menjadi Midnight Star. Sekarang game ini sedang masuk dalam tahap soft launch di Apple App Store Irlandia. Tidak ingin membuang kesempatan, saya segera menjajal game ini. Kamu akan berperan sebagai Charles Campbell, letnan yang harus menghabisi semua alien pada sebuah planet bekas perang. Pada awalnya dia tidak akan mengira bahwa misi untuk menyelidiki sebuah sinyal malah berubah menjadi sebuah pertempuran melawan alien karena dirinya terseret oleh sebuah portal
12
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
ke planet Oberon. Di sinilah permainan akan dimulai. Seperti yang dijanjikan sang developer, di Midnight Star kamu akan menemukan sebuah kontrol yang nyaman untuk layar sentuh dalam sebuah game shooter. Benar, mereka membuang joystick yang biasanya dipakai pada game shooter sejenis dan menggantikannya dengan kontrol tap untuk melakukan tembakan. Sementara itu untuk berlindung dari rudal musuh, kamu bisa tahan 2 jari kamu di layar untuk mengaktifkan shield. Sekilas game ini mirip seperti Time Crisis di mana karakter akan bergerak secara otomatis dan tugas kamu hanya menembak musuh. Kontrol tambahan ada di ujung kiri dan kanan layar untuk melihat ke kanan dan ke kiri. Zoom in untuk melakukan tembakan yang lebih akurat juga dimungkinkan dengan pinch pada game ini. Bukan hanya menembak dari jarak jauh
Developer: Industrial Toys
Publisher: Industrial Toys
Platform: iOS
Genre: FPS
Released Date: TBA
Segera akrifkan Shield begitu ada rudal yang menyerang kamu!
Kontrol mudah didukung dengan grafis yang sangat ciamik untuk ukuran mobile game
Upgrade membutuhkan waktu tunggu jika tidak mau membayar dengan mata uang IAP
saja, tetapi kamu juga bisa melakukan serangan jarak dekat. Maksudnya, kadang musuh akan bergerak mendekat ke arah kamu dan yang harus kamu lakukan adalah tap pada segi 6 yang ada (bisa sekali tap atau 2 kali tap) dan kamu akan memukul musuh dengan tangan kosong. Variasi gameplay inilah yang membuatnya cukup mengesankan. Saya setidaknya duduk selama 2,5 jam hanya untuk mencicipi game ini. Berbagai kustomisasi pada senjata, gear, shield, sampai pesawat kamu bisa dilakukan di game ini. Bahkan pada Midnight Star, informasi upgrade diberikan dengan sangat detail. Misalnya berapa fire rate yang akan meningkat setelah upgrade, jumlah damage, dll. Sayangnya, kamu akan menemukan waktu tunggu bila tidak mau membayar dengan menggunakan mata uang IAP pada saat upgrade. Mode single player menjadi mode pertama
yang akan kamu mainkan, disamping mode multiplayer yang akan kamu buka nantinya. Saya sendiri belum mencoba mode multiplayer karena belum membukanya. Jika kamu berpikir waktu 2,5 jam yang sudah saya habiskan untuk memainkan mode single player di level-level awal dan belum membuka mode multiplayer adalah waktu yang tidak normal untuk ukuran mobile game, maka tebakan kamu benar. Setiap level yang kamu mainkan di sini mempunyai rata-rata durasi playtime yang cukup lama, mungkin kirakira setengah sampai satu jam. Dengan dukungan Unreal Engine, tentu saja kamu akan menemukan sebuah grafis 3D yang cukup ciamik untuk ukuran mobile game saat ini. Game ini rencananya akan rilis untuk iOS dan belum ada kabar apakah akan ada versi Android. Stay tuned! Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME
13
REVIEW
14
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Pengalaman Bermain Valiant Hearts bukanlah sesuatu yang mudah kamu temukan di game lain. by: Mohammad Fahmi
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME
15
S
epuluh tahun terakhir ini, industri game sudah digempur oleh ratusan game bertemakan perang. Banyak dari game tersebut hanya menunjukkan perang sebagai parade penuh ledakan dan aksi adrenalin yang seru. Efek samping dari kebanyakan game tersebut adalah semakin kecilnya kesadaran generasi muda akan kelamnya suasana di medan perang. Tapi hal itu tidak berlaku untuk Valiant Hearts, karena game yang satu ini dijamin akan menjadi tendangan besar kepada pemainnya untuk menyadari brutalnya peperangan. Developer: Ubisoft Publisher: Ubisoft Release Date: 25 Juni 2014 Platform: PS4, Xbox One, PS3, Xbox 360 & PC Genre: Puzzle Platformer
Valiant Hearts: The Great War merupakan game 2D puzzle platformer buatan Ubisoft. Sama seperti game Ubisoft lainnya yaitu Child of Light atau Rayman Legends, Valiant Hearts juga dikembangkan menggunakan UbiArt Framework dan bisa dibilang merupakan “game indie” buatan perusahaan raksasa ini. Saya menyebut Valiant Hearts sebagai semacam game indie karena memang game ini tidak dikerjakan oleh ratusan orang seperti game Ubisoft lainnya, dan memiliki tema, gameplay, dan gaya grafis yang sangat unik layaknya berbagai game yang dikerjakan developer indie. Valiant Hearts memiliki latar belakang Perang Dunia I yang memang jarang sekali dibahas di video game. Melalui game ini Ubisoft betul-betul memberikan pelajaran sejarah tentang Perang Dunia I kepada pemainnya. Lalu apakah fungsi sebagai media belajar sejarah merupakan satu-satunya kelebihan yang dimiliki Valiant Hearts? Cek saja langsung review berikut ini.
... game yang satu ini dijamin akan menjadi tendangan besar kepada pemainnya untuk menyadari brutalnya peperangan.
16
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
George Karl
Menantu Emile yang merupakan warga negara Jerman dan terpaksa ikut wajib militer Jerman dan harus melawan mertuanya karena Jerman merupakan musuh utama Perancis di Perang Dunia I.
Seorang pilot asal Inggris yang sebenarnya tidak bisa mengendalikan pesawat. Meskipun diperkenalkan di trailer pertama akan memiliki peran penting, karakter ini tidak jadi menjadi karakter penting dan hanya muncul sekejap saja dalam game.
Emile
Seorang petani tua asal Perancis yang terpaksa ikut wajib militer di Perang Dunia I.
Anna
Seorang perawat dari Belgia yang ikut terjun ke medan perang menyembuhkan para korban tidak peduli dari pasukan apapun korban itu.
Freddie
Relawan dari Amerika Serikat yang ikut berperang sebagai bagian dari pasukan Inggris.
Walt
Darah Itu Merah Jendral Di saat game seperti Call of Duty atau Battlefield nampak seperti sangat mengagung-agungkan perang, Valiant Hearts akan menunjukkan kamu tentang halhal mengerikan yang harus dihadapi oleh korban perang, baik korban sipil maupun tentara yang terlibat langsung di medan perang. Game ini merupakan game yang lebih menitik beratkan sisi naratif daripada gameplay.
Dalam Valiant Hearts, kamu akan disajikan cerita dari empat sudut pandang yang berbeda. Keempat karakter ini bisa kamu kendalikan dengan urutan yang sudah ditentukan oleh game. Sering kali karaktermu akan ditemani dengan sesosok anjing yang akan sangat membantu saat menyelesaikan puzzle dalam game, sekaligus menambahkan kelebihan tersendiri untuk kualitas naratif Valiant Hearts.
Dialog disampaikan tanpa katakata melainkan dengan tampilan ikon gambar.
Melalui sudut pandang empat orang di atas, kita tidak hanya disajikan dengan cerita yang dijamin akan membuka mata tentang kelamnya medan perang, tapi juga ceritacerita positif seperti tentang terbentuknya persahabatan di tengah kekacauan tidak peduli perbedaan yang dimiliki. Yang jelas kamu tidak perlu khawatir dengan kualitas cerita yang dimiliki Valiant Hearts karena game ini dijamin akan memainkan perasaan kamu layaknya Telltale memainkan perasaanmu melalui game mereka. Satu hal yang menurut saya sangat spesial dari cara Valiant Hearts menyampaikan cerita adalah dialog yang dilakukan antara setiap karakter. Percakapan-percakapan yang dilakukan oleh tiap karakter disampaikan secara non-verbal dengan balon-balon kata, layaknya percakapan yang biasa dilakukan di komik Eropa.
18
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Setiap kali karakter berinteraksi dengan karakter lainnya, mereka akan menggumamkan kata-kata secara tidak jelas dalam bahasa mereka masing-masing (Emile dalam bahasa Perancis, Freddie bahasa Inggris, Karl bahasa Jerman) ditemani dengan balon kata yang menggambarkan objek yang tengah mereka bicarakan. Hal ini memberikan sedikit nuansa lucu dalam game sekaligus kelebihan tersendiri yang saya cukup bingung bagaimana mendeskripsikannya. Kualitas cerita yang tinggi dengan pesan-pesan moral yang positif, empat sudut pandang bervariasi dengan masingmasing tokoh memiliki peran unik, serta cara penyampaian dialog yang sangat menarik betul-betul membuat Valiant Hearts menjadi sebuah pengalaman naratif yang tidak boleh dilewatkan.
Salah satu adegan paling unik adalah kejar-kejaran menggunakan mobil yang diiringi musik klasik
Puzzle dan Aksi Yang Tidak Wah Namun Menyenangkan Kalau ditanya soal gameplay dari Valiant Hearts, saya cukup bingung untuk menjelaskannya. Pada dasarnya game ini adalah sebuah puzzle platformer dengan berbagai variasi gameplay. Terkadang game ini akan menyuruh kamu untuk menyelesaikan puzzle simpel yang solusinya tersebar di lingkunganmu, di saat lain game ini akan menyuruh kamu untuk melakukan aksi stealth agar tidak ditemukan musuh, lalu beberapa poin dalam game juga akan membawa kamu dalam aksi mengendarai tank sambil menembaki lawan dan penghalang jalan, dan terkadang juga kamu akan dihadapi dengan aksi penuh adrenalin yang memaksa kamu untuk berlari menghindari rudal dan peluru yang menyerang. Kalau dinilai dari desainnya, bisa dibilang gameplay dari Valiant Hearts sangatlah standar dan kurang menarik. Meskipun begitu, entah kenapa saya tidak bisa mengatakan bahwa gameplay dari game ini
jelek. Saya tetap bisa menikmati gameplay dari Valiant Hearts meskipun saya tahu bahwa gameplay dari game ini tidaklah begitu bagus. Mungkin kamu akan bingung membaca penjelasan saya, tapi untuk urusan gameplay saya rasa kamu betul-betul harus mencoba sendiri Valiant Hearts untuk bisa menentukan pendapat yang cocok tentang kualitasnya. Namun, ada satu bagian dari gameplay yang menurut saya patut diacungi jempol, dan bagian tersebut adalah segmen kebut-kebutan dengan mobil yang akan kamu temui di beberapa poin dalam game. Sebetulnya bagian ini juga tidak terlalu spesial dari segi teknik permainan, namun Ubisoft dengan cerdiknya berhasil memadukan gameplay dari segmen ini dengan alunan musik klasik yang mengiri dengan sangat amat sempurna. Sehingga dijamin bagian kebut-kebutan akan bisa membuat kamu tersenyum sendiri saat memainkannya. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
19
Game ini dipenuhi dengan puzzle sederhana namun tetap akan membuat kamu sedikit berpikir
Kualitas Presentasi Papan Atas, Keunggulan UbiArt Framework Kalau bicara soal kualitas audio dan visual dari Valiant Hearts, kamu tidak bisa memandang game ini sebelah mata, karena sama seperti game UbiArt Framework lainnya (seri Rayman dan Child of Light), kamu akan betul-betul dimanjakan dengan kualitas grafis yang unik, menarik, dan cukup fenomenal. Seperti yang sempat saya singgung di atas, Valiant Hearts memiliki gaya gambar yang cukup mengingatkan saya akan komik-komik asal Eropa. Terkadang untuk menggambarkan event dalam game, kamu juga akan melihat panel-panel komik yang betul-betul membuat kualitas presentasi game ini semakin wah saja. Komunikasi non-verbal yang ada di game juga jelas menambahkan kesan unik lebih untuk Valiant Hearts. Jika kamu merasa segmen review yang ini cukup mirip dengan segmen pembahasan naratif di atas, itu disebabkan karena melalui Valiant Hearts Ubisoft betul-betul sukses menyampaikan cerita dengan menggunakan
20
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
kemampuan dan gaya visual yang ada di game. Meskipun begitu, terkadang game ini juga menampilkan grafis yang nampak pecah-pecah saat mengalami efek zoom in. Memang hal ini tidak akan mengganggu jalannya permainan, tapi menurut saya sendiri efek pecah-pecah seperti ini jadi memberikan kesan murahan pada beberapa bagian dalam game. Terakhir adalah mengenai musik dalam game. Selain bagian kebut-kebutan yang memadukan gameplay dan musik dengan cukup sempurna, musik dalam Valiant Hearts secara keseluruhan memang patut diacungi jempol. Game ini banyak memanfaatkan musik klasik dari komposer seperti Mozart atau Modest Mussorgsky. Sayangnya dari informasi yang saya dapat, game ini tidak menggunakan soundtrack buatan sendiri, jadi akan cukup sulit untuk mendapatkan kumpulan OST Valiant Hearts karena Ubisoft sendiri tidak punya hak akan musik-musik dalam game.
Verdict: Game Perang Yang Betul-Betul Kita Butuhkan Valiant Hearts: The Great War mungkin bukanlah sebuah game dengan gameplay yang berkesan. Kata menyenangkan pun jelas tidak akan saya gunakan untuk mendeskripsikan sebagian besar dari gameplay game ini. Namun jika dilihat secara keseluruhan, pengalaman yang akan kamu rasakan melalui Valiant Hearts bukanlah sebuah pengalaman yang akan kamu temukan di banyak game lain. Mulai dari fakta-fakta yang dapat
5 5
kamu temukan tentang Perang Dunia I, sampai ke kisah fiksi tentang manusia dan perang yang diusung game ini, semuanya merupakan paket pengalaman yang luar biasa. Jika kamu merasa bosan atau muak dengan banyak game bertemakan perang yang ada beberapa tahun terakhir, saran saya mainkanlah game ini, karena tema perang yang diusung oleh Valiant Hearts dijamin tidak sama dengan tema perang di kebanyakan game lainnya.
VERDICT - Naratif multiple-perspective yang luar biasa menarik - Banyaknya pesan positif - Cara presentasi event dalam game dibuat ala komik Eropa - Musik klasik yang sangat cocok dimasukkan ke dalam game
- Gameplay yang tidak jelek namun tidak terlalu berkesan - Beberapa bagian dari grafis game ini nampak agak pecahpecah
+
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME
21
REVIEW
22
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Reviewed by: Mohammad Fahmi
Grafis dalam Shovel Knight akan membawa kamu terlarut dalam nostalgia.
Developer: Yatch Club Games Publisher: Yatch Club Games Release Date: 26 Juni 2014 Platform: 3DS, Wii U, PC Genre: Action Platformer
B
anyak developer yang selalu mempromosikan game yang mereka buat sebagai game penuh nostalgia, padahal yang mereka jual hanyalah grafis pixel art dan musik chiptunes 8-bit saja. Begitu membicarakan gameplay dan aspek-aspek lainnya … yah jangan berharap banyak kamu dapat bernostalgia seperti yang dijanjikan. Tapi hal ini berbeda dengan Shovel Knight. Dari awal game ini dinyalakan dan logo developer ditampilkan, perasaan penuh nostalgia akan berbagai game klasik di era NES langsung membanjiri pikiran saya, hal ini pun semakin diperkuat dengan main menu Shovel Knight yang juga sangat mirip dengan banyak game yang dirilis di NES. Lalu apakah perasaan nostalgia hanyalah satu-satunya hal spesial yang
Gali Lubang Tanpa Ditutup dimiliki Shovel Knight? Tentu saja tidak. Di dalam review ini saya akan membahas tuntas tentang kenapa game ini wajib kamu mainkan, atau kamu hindari jika kamu termasuk golongan gamer tertentu. Tanpa basa basi lagi, mari gali game tentang kesatria bersekop ini lebih dalam. Dalam Shovel Knight kamu akan berperan sebagai … well … Shovel Knight, seorang kesatria legendaris yang sudah lama rehat dari dunia perkesatriaan (anggap saja kata ini punya arti yang ekuivalen dengan “persilatan”). Sesuai namanya, Shovel Knight menggunakan senjata berupa sekop yang dia gunakan untuk membasmi lawan serta membuka jalan di petualangannya. Dunia tempat game ini berlangsung sendiri adalah sebuah dunia dengan setting medieval di mana berbagai kesatria dengan berbagai karakteristik hidup dengan GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
23
Game bergaya retro ini juga memiliki tingkat kesulitan yang retro juga alias susah!
Saat Desain Klasik Dipadu Dengan Kreativitas Modern rakyat biasa, jadi jangan heran kalau kamu bisa bertemu dengan seorang kesatria yang juga merupakan seorang ahli kimia, atau juga kesatria yang hobinya menyelam ke dasar laut dan mengumpulkan harta karun. Konsep berbagai jenis kesatria ini cukup mengingatkan saya akan seri Megaman yang dipenuhi dengan berbagai robot dengan
“Dari awal game ini dinyalakan dan logo developer ditampilkan, perasaan penuh nostalgia akan berbagai game klasik di era NES langsung membanjiri pikiran saya ...” karakteristik tersendiri. Konsep mirip Megaman ini tidak hanya sebatas gambaran dalam cerita saja, karena gameplay dari Shovel Knight sendiri juga bisa dibilang merupakan tribute kepada Megaman klasik. Dalam game ini, kamu akan disajikan dengan sebuah level yang berperan sebagai semacam prolog, setelah
24
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
itu untuk mencapai ke level terakhir kamu diharuskan mengalahkan delapan kesatria yang menguasai area yang sesuai dengan kekuatan dan karakteristik mereka. Sebagai contoh, di level yang dikuasai oleh Treasure Knight yang merupakan pemburu harta karun di dasar laut, kamu akan disajikan dengan desain level, rintangan, serta musuh yang bertemakan dasar laut. Selain itu, di setiap level kamu juga bisa mendapatkan relic khusus yang akan memberikan Shovel Knight kemampuan baru sesuai dengan tema level yang kamu jalani. Sangat mirip dengan konsep yang ada di Megaman, bukan? Bedanya jika dalam Megaman untuk mendapatkan kekuatan tersebut kamu harus mengalahkan bos di level yang bersangkutan, maka dalam Shovel Knight kamu harus menemukan area rahasia yang terletak di setiap level. Bicara soal rahasia, desain level dalam Shovel Knight betul-betul dibuat dengan sangat bagus. Dalam game ini kamu harus
betul-betul teliti karena banyak sekali rahasia tersebar yang mungkin secara tidak sadar kamu lewatkan begitu saja. Selain rahasia yang tersebar dalam level, game ini juga menyediakan berbagai random event menarik di world map (yap ada world map di game ini). Kombinasi antara random event dan rahasia ini betul-betul membuat Shovel Knight menjadi game yang selalu penuh dengan kejutan. Desain gameplay yang baik di Shovel Knight tidak hanya terdapat pada peletakan rahasia saja. Game ini juga memiliki segi platformer yang didesain dengan sangat apik. Meskipun sering kali saya kesal dibuatnya, tapi saya tidak bisa memungkiri bahwa Shovel Knight merupakan game platformer yang tidak bisa dianggap enteng. Desain gameplay menarik juga dapat kamu temukan di berbagai musuh, terutama bos, yang tersebar dalam game. Walaupun sama seperti bagian platformer, desain yang bagus ini dijamin akan sering membuat kamu kesal dan emosi saat memainkannya. Bagian terakhir dalam game ini yang mau saya garis bawahi adalah sistem mata uang. Selama petualangan, Shovel Knight akan mengumpulkan berbagai harta yang dapat digunakan sebagai mata uang. Uang ini berguna untuk melakukan upgrade
health dan mana, serta untuk membeli relic, skill untuk sekop, dan armor baru. Namun hal paling menarik dari Shovel Knight adalah bagaimana game ini menggunakan uang sebagai pengganti nyawa. Setiap kali Shovel Knight kehabisan health atau jatuh ke dalam jurang atau duri, dia akan langsung mati. Saat mati, Shovel Knight akan kehilangan sejumlah uang yang kemudian akan melayang-layang dalam bentuk kantong uang dengan sayap di tempat dia mati tadi. Saat kamu mengulang dari checkpoint, kamu bisa mengambil uang yang melayang-layang tersebut di tempat kamu mati, tapi kalau sampai kamu mati lagi sebelum mengambil uang tersebut, maka uang tadi akan lenyap dan digantikan dengan kantong uang yang baru. Jika kamu kehabisan seluruh uang … ah masa sih ada yang bisa main sampai kehabisan uang karena mati :p. Hal ini merupakan alternatif yang sangat baik dari sistem nyawa yang biasa kita temukan dalam platformer klasik. Dengan sistem ini, pemain jelas akan terkena hukuman setiap kali mereka mati, dan hukuman ini juga memiliki dampak yang besar terhadap jalannya game. Tapi di saat yang bersamaan, pengurangan GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
25
uang ini juga lebih manusiawi dari sistem nyawa klasik yang bisa dibilang kejam dan terkadang tidak adil.
Matsumae. Dengan adanya musik dari Matsumae ini, kesan nostalgia dan retro yang dimiliki Shovel Knight semakin terasa saja.
Mesin Waktu Untuk Mata Dan Telinga
Retro = Susah?
Seperti yang sempat saya singgung sebelumnya, pertama kali menyalakan Shovel Knight saya langsung takjub dibuatnya. Namun begitu memulai permainan melewati main menu, saya betul-betul semakin kagum lagi. Game ini memiliki kualitas grafis seakanakan kita masih terjebak di teknologi yang dimiliki NES, namun Shovel Knight tetap berhasil menyajikan kualitas visual yang sangat indah meskipun dengan batasan-batasan yang dimilikinya. Jujur saja, saya tidak punya banyak hal untuk dikomentari kalau membicarakan urusan visual game ini. Yang jelas Shovel Knight memiliki kualitas visual yang jauh lebih baik dan lebih retro dibandingkan banyak game yang mengakungaku sebagai game retro hanya karena mereka Shovel Knight - Karakter utama menggunakan grafis dalam game ini. bergaya pixel art. Sedangkan dari segi audio, musik dalam Shovel Knight dikerjakan oleh Manami Matsumae yang juga merupakan komposer dari beberapa game Megaman klasik. Keterlibatan Matsumae ini bisa terwujud berkat bantuan Brave Wave Productions yang menghubungkan Yacht Club Games selaku developer dari Shovel Knight dengan
26
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Rasanya tidak mungkin kita membicarakan tentang game klasik tanpa membicarakan tingkat kesulitan yang dimiliki oleh game di era ini. Jika kamu ingat petualanganpetualangan seperti petualangan dalam seri Mario, tentunya kamu juga ingat bahwa game pada masa itu sangatlah susah dan belum tentu semua orang bisa menamatkannya. Hal ini juga cukup berlaku pada Shovel Knight, selama permainan kamu dijamin akan sangat sering mati. Untungnya sistem uang sebagai nyawa yang sempat saya sebutkan sebelumnya bisa membuat game ini jadi mungkin untuk diselesaikan, meskipun banyak pengorbanan yang harus dilakukan juga. Kalau disuruh mendeskripsikan Shovel Knight di zaman sekarang, mungkin saya bisa mengatakan bahwa game ini adalah bagaimana seri Dark Souls akan muncul seandainya memiliki grafis 2D bergaya retro. Walaupun tentu saja game seperti Dark Souls II jelas memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan Shovel Knight. Tingkat kesulitan yang dimiliki Shovel Knight dijamin akan membuat kamu kesal pada titik tertentu, dan hal inilah yang membuat saya tidak merekomendasikan Shovel Knight untuk gamer kasual yang murni
Pengalaman bermain Shovel Knight jelas bukan merupakan pengalaman yang bisa dilewatkan begitu saja. Tidak hanya game ini menyajikan gameplay yang menarik, grafis yang indah, atau musik yang cukup menghipnotis, Shovel Knight juga menyajikan banyak sekali dialog-dialog yang lucu dan dijamin akan mencerahkan harimu, walaupun kemudian kecerahan itu akan langsung hilang akibat tingkat kesulitan yang dimiliki. Akhir kata, saya hanya bisa menyarankan kamu untuk tidak buang waktu lagi dan segera mulai memainkan game ini. Itu saja dari saya, selamat bermain … menyekop … menggali … atau apapun istilah yang kamu pilih saat bersenangsenang dengan Shovel Knight.
hanya ingin bermain santai saja. Tapi dijamin setiap kali kamu menyelesaikan misi di game ini, kepuasan yang kamu dapatkan sangatlah besar.
Verdict: Kenikmatan Dan Siksaan Sebuah Nostalgia Yang Sempurna Shovel Knight jelas merupakan sebuah game dengan nilai pengembangan yang sangat tinggi. Saat memainkannya saja saya seakan-akan merasakan kesungguhan Yacht Club Games dalam mengerjakan game ini. Setiap momen yang saya habiskan dengan Shovel Knight selalu bermakna, entah itu momen saat saya takjub dibuat game ini, momen kepuasan saat menemukan rahasia atau menyelesaikan level, bahkan sampai momen-momen penuh amarah saat saya berkali-kali gagal menghadapi sebuah rintangan.
VERDICT
45
.5
- Estetika retro yang membawa pemain ke dalam nostalgia - Gameplay yang merupakan tribute ke berbagai platformer klasik namun tetap memiliki karakteristik sendiri - Beberapa mekanisme gameplay membuat game ini sangat spesial - Dialog-dialog yang sangat lucu
+
- Beberapa bagian game terkadang sangatlah susah sampai bikin emosi (untuk beberapa orang ini malah kelebihan)
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
27
REVIEW
28
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Sebuah Contoh Apa Yang Dapat Dilakukan Mobile Gaming Di Masa Mendatang by Hendri Salim
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME
29
Gameloft kembali membawa grafis Modern Combat ke tahap baru dengan asap yang kompleks, riak air dan objek yang dapat hancur
Developer: Gameloft Publisher: Gameloft Release Date: 23 Juli 2014 Platform: iOS, Android Genre: FPS
S
alah satu first person shooter yang paling ditunggu tahun ini yaitu Modern Combat 5 telah tersedia di Apple App Store dan juga Google Play. Saya tahu kamu sudah menunggu ulasan lengkapnya, namun sebenarnya kamu tidak membutuhkan ulasan panjang ini untuk membeli Modern Combat 5. Uang sebesar Rp. 79.000 yang kamu keluarkan akan terjustifikasi dengan mudah lewat gameplay dan konten yang akan membuat kamu terhibur dan juga mungkin menganga dengan kualitas grafisnya yang sangat bagus. Jika kamu membelinya dan ternyata kecewa maka ketahuilah bahwa tidak ada game sejenis yang lebih baik dari ini, itu mungkin batasan dari mobile game tapi oh boy ... Modern Combat 5 telah menaikan batasannya ke tingkat yang baru.
Review Single Player Pembukaan Modern Combat 5 adalah salah satu pembukaan Modern Combat terbaik yang pernah ada. Kamu akan mulai mendekati musuh
30
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
dari perairan secara diam-diam, lalu memulai aksi baku-tembak yang luar biasa dan diakhiri dengan adu peluru dengan sebuah helikopter yang hanya mempunyai satu tujuan yaitu membunuh kamu. Adegan ini memacu adrenalin dan membuat kamu berpikir “Oh yes! Ini yang saya cari, saya siap! Misi berbahaya apa yang harus saya jalani selanjutnya?”. Namun sesudah itu game dimulai dengan tempo yang lambat dan memasuki zona baru yang tidak ditemukan dalam seri Modern Combat sebelumnya. Berbeda dengan Modern Combat sebelumnya di mana setiap misi membutuhkan waktu sekitar 15 sampai 25 menit, sekarang Modern Combat 5 menggunakan misi yang jauh lebih pendek (3-10 menit) namun dengan jumlah dan variasi yang lebih banyak. Sebagai penggemar Modern Combat dari seri pertama, saya sedikit kaget. Saya tidak yakin apakah ini perubahan yang menyenangkan atau sebaliknya bahkan sampai sekarang setelah memainkannya puluhan jam. Masalahnya dengan level yang jauh lebih pendek, pengalaman bermainnya menjadi
Recoil Modern Combat 5 terbilang liar sehingga kamu harus rajin-rajin menggunakan sight
seperti punuk unta. Ketika kamu sudah mulai menyukai sebuah misi maka bam! ... 1 menit kemudian misi tersebut selesai. Antusiasme saya sering kali langsung turun setelah saya menyelesaikan sebuah misi. Namun saya juga mengerti bahwa menjalani misi panjang yang pada dasarnya berlindung dan tembak bisa sangat membosankan apalagi harus kamu lakukan sepanjang game. Di sinilah Modern
Ambil keputusan dan bereaksi dalam hitungan detik!
adalah Gameloft memberikan sentuhan ekstra terhadap semua misi sampingan sehingga terasa solid dan bukan sebagai pengisi semata. Sebagai contoh di misi mendobrak pintu kamu akan diberikan waktu sekitar 15-20 detik dari saat pintu meledak untuk melihat keadaan dan memutuskan siapa yang kamu tembak duluan. Yang memegang pemicu bom? Penjahat yang sudah siap mengeksekusi tawanan? Atau bahkan
memang misi menjadi jauh lebih pendek namun sebagai kompensasi kamu akan mendapatkan misi sampingan yang bervariasi. Combat 5 berusaha untuk mengambil jalan tengah, ya memang misi menjadi jauh lebih pendek namun sebagai kompensasi kamu akan mendapatkan misi sampingan yang bervariasi. Mulai dari mencegah kawanan musuh mencapai titik tertentu sampai dengan mendobrak pintu dan melakukan keputusan cepat untuk melumpuhkan musuh akan kamu hadapi di misi sampingan ini. Bagian terbaiknya
orang yang sedang kabur? Semakin lama, misi sampingan ini akan menjadi semakin sulit terutama jika kamu membiarkan salah satu penjahat kabur karena dia akan memperingati musuh selanjutnya. Selain misi sampingan kamu juga akan diperkenalkan dengan sistem loadout yang dapat kamu ubah sesuai kemauan kamu. Biasanya ini hanya dapat dilakukan dalam mode multiplayer, GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME
31
namun kali ini Gameloft juga memutuskan untuk mengikutkan mode ini dalam single player. Jadi kamu bebas menentukan variasi senjata dan berbagai equipment kamu sebelum memulai misi. Tapi tetap saja kamu harus pintar-pintar melihat situasinya, menggunakan shotgun yang ampuh dalam jarak dekat untuk misi yang membutuhkan serangan jauh adalah tindakan bunuh diri. Seiring kamu bermain mode single player kamu juga akan mendapatkan experience dan membuka berbagai senjata baru yang uniknya dapat juga digunakan di mode multiplayer. Dengan begini kamu dapat naik level dengan cara bermain single dan multiplayer. Jadi jika kamu sedang merasa ditindas pada mode multiplayer maka kamu bisa menamatkan dulu single player sehingga karakter naik level dan membuka senjata baru untuk kamu pakai di multiplayer. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Dua improvement yang sangat terasa di Modern Combat 5 adalah AI dan juga recoil senjata. AI terasa lebih pintar walaupun memang masih ada kejadian bodoh seperti mengarahkan senjata ke tembok sedangkan saya berada tepat di depannya, namun sudah jauh berkurang dibandingkan sebelumnya. Jika kamu mendesak musuh dengan tembakan maka AI akan mencoba untuk mencari tempat berlindung dan menembak balik sewaktu kamu reload senjata.
Menembak jatuh helikopter adalah makan siang jagoan utama kita
32
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Mereka terasa lebih hidup dan tidak diam mematung selama kamu menembaki mereka. Menembak juga sudah tidak semudah dulu, recoil senjata akan terasa sangat hebat jika kamu memberondong musuh. Jadi sudah tidak ada lagi gaya Rambo di Modern Combat 5. Kualitas grafis Modern Combat 5 seperti biasa sangat mengagumkan. Sebenarnya tidak berbeda jauh dengan Modern Combat 4 secara sekilas namun kamu bisa merasakan detail yang jauh lebih baik. Sebuah tempat akan penuh dengan objek dan terlihat alami sebagaimana mestinya. Animasi juga terlihat lebih alami, bahkan ketika kamu mengarahkan senjata ke kiri atau ke kanan maka
pergelangan tangan yang memegang senjata juga akan berubah dan tidak statik. Artikulasi mulut ketika karakter berbicara juga sudah sync dengan ucapan dan bahkan rambutnya pun akan bergerak sesuai dengan gerakan tubuh. Singkat kata Modern Combat 5 membawa detail tingkat baru untuk sebuah game mobile. Satu komentar negatif saya adalah mengenai sound dari game ini yang sedikit kurang bertenaga dan detail. Di tengah aksi luar biasa saya terkadang merasakan sesuatu yang hambar dan itu karena sound effect yang kurang ramai.
Review Multiplayer
Jadi apakah saya suka dengan single player Modern Combat 5: Blackout? Tentu saja. Namun saya berharap aksi utamanya bisa sedikit lebih panjang karena ada beberapa level yang keren sekali yang sayangnya hanya berlangsung 5-10 menit. Misi sampingan yang Gameloft coba implementasikan untungnya terasa solid dan berhasil menambah pengalaman bermain menjadi lebih seru dan yang terpenting lebih bervariasi.
sayangnya sekarang sudah ada banyak lawan yang berkeliaran dengan senjata yang lebih kuat sehingga kamu akan mengalami masa dibantai sebelum akhirnya mendapatkan senjata yang lebih baik. Ini adalah salah satu bagian yang saya sayangkan karena terlepas dari banyaknya senjata dan juga equipment namun Red-34 merupakan senjata paling kuat untuk sekarang dan tidak ada alasan untuk menggunakan senjata lain. Senjata ini sekarang termasuk ke dalam kategori over powered dan kemungkinan besar
Mode multiplayer adalah alasan mengapa saya memainkan Modern Combat. Single player mungkin akan membuat kamu sibuk selama beberapa jam, namun mode multiplayer dapat membuat kamu sibuk sampai tahun depan atau tepatnya sampai Modern Combat 6 dirilis. Jika kamu telah menamatkan mode single player maka kamu akan memulai mode multiplayer dengan sedikit bekal senjata yang lumayan dan ini adalah sesuatu yang saya suka dari implementasi unified progression Modern Combat 5 kali ini. Walaupun
Modern Combat 5 membawa detail tingkat baru untuk sebuah game mobile
Kamu sekarang dapat memilih untuk mengendalikan peluru ketika sudah ditembakkan dari sniper rifle. Super fun!
Dengan sistem unify progression kamu dapat melakukan ugprade senjata dengan bermain single player ataupun multiplayer
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME
33
Mode single player sekarang terdiri dari misi utama, misi sampingan dan misi multiplayer, ya benar misi multiplayer di dalam single player.
Gameloft juga sudah menyadari hal ini dan akan melakukan nerf di update selanjutnya sehingga senjata kembali seimbang. Kamu juga akan merasakan sedikit penurunan kualitas terutama dari segi banyaknya objek di map untuk membuat gameplay tetap lancar dengan 10 orang berlari dan saling menembak. Tapi jangan sampai ini membuat kamu merasa bahwa grafisnya akan menurun jauh, sama sekali tidak. Bahkan di satu map Gameloft menggunakan kabut di seluruh area, kabut adalah sesuatu yang biasanya dihindari developer karena benar-benar mempengaruhi performa. Yang membuat
34
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
saya lebih kagum adalah jika kamu ke ujung map yang berkabut ini kamu akan menemukan sebuah kipas yang sedang berputar. Tidak akan ada yang peduli tentang kipas yang berputar terutama di ujung map tapi Gameloft tetap membuatnya untuk menciptakan kesan realistis. Map multiplayer dibuat dengan baik dan cenderung mengedepankan aksi cepat di mana kamu akan menemukan musuh dalam 15 detik setelah spawn. Namun terkadang sistem spawn yang aneh sering kali menghidupkan saya tepat di samping musuh sehingga saya akan mati lagi. Memang untuk sekarang multiplayer Modern Combat 5: Blackout terbilang baik-baik saja, tetapi menurut saya kurang gemuk dengan konten seperti map atau jenis kill streak bonus. Saya tidak ragu di masa mendatang Gameloft akan menambahkan berbagai konten baru seperti yang mereka telah lakukan sebelumnya, namun sejujurnya saya mengharapkan lebih banyak map di Modern Combat 5 ini. Satu hal yang tidak terkait dengan game secara langsung namun perlu saya sebut adalah kamu
Modern Combat 5 adalah sebuah game yang menunjukkan apa yang mungkin dilakukan mobile gaming di masa mendatang. akan menemukan pemain dewa dalam Modern Combat 5 ini. Pemain seperti ini bukanlah cheater walaupun mereka sangat terlihat jago, namun karena mereka menggunakan controller seperti MOGA dan menggunakan senjata Red-34 yang saya sebut tadi. Hal ini membuat saya sangat sulit untuk mengimbangi mereka dan terkadang ini cukup mengesalkan. Jadi jika kamu benar-benar ingin menjadikan Modern Combat 5 sebagai game utama maka kamu mungkin harus mempertimbangkan untuk membeli controller tersendiri untuk bisa
bersaing dengan pemain lain. Kamu mungkin sudah tidak membaca bagian ini karena sudah sibuk menuju App Store terdekat (MC 5 tersedia untuk iOS & Android). Namun jika kamu masih membutuhkan kata-kata motivasi untuk membeli Modern Combat 5 maka tidak ada lagi yang bisa saya katakan. Modern Combat 5 adalah sebuah game yang menunjukkan apa yang mungkin dilakukan mobile gaming di masa mendatang.
VERDICT
4
.5
5
- Kualitas grafis tertinggi yang ada di mobile, tidak hanya bagus dari segi render namun juga luas dan penuh dengan objek - Konten single player lebih banyak dan juga bervariasi jika dibandingkan dengan seri sebelumnya
+
- Multiplayer malah terasa kurang konten dan untuk sekarang terdapat senjata yang terlalu kuat sehingga semuanya menggunakan senjata yang sama
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME
35
REVIEW
GODS WILL BE WATCHING By: Hendri Salim
S
Developer: deconstructeam
Platform: PC, Mac, Linux
Publisher: Devolver Digital
Genre: Adventure
Release Date: 24 Juli 2014
aya baru saja menghabiskan sekitar 8 jam bermain game yang membuat saya stres. Tidak berlebihan jika saya sebut Gods Will Be Watching sebagai salah satu game paling menjengkelkan dan melelahkan yang saya mainkan tahun ini. Tapi begitu menamatkannya saya merasakan kelegaan dan kepuasan tersendiri. Sebuah kepuasan yang tidak bisa ditawarkan oleh sebuah game yang biasa-biasa saja. Tapi jika saya diminta untuk memainkan game sejenis atau mengulangnya maka saya akan pass dulu, otak saya butuh istirahat. Gods Will Be Watching adalah sebuah survival simulation game. Kamu akan bermain sebagai Sgt. Burden yang akan
36
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
memimpin sebuah tim dalam usaha untuk menyelamatkan manusia dari kehancuran. Saya tahu ini terdengar pasaran tapi Gods Will Be Watching sebenarnya memiliki cerita yang bagus. Dialog atau cerita memang tidak memiliki porsi yang sangat besar namun kamu akan selalu mendapat pembuka cerita yang cukup panjang yang menjelaskan secara sedikit demi sedikit sampai akhirnya mencapai kesimpulan yang sama sekali tidak terduga. Mengingat ceritanya yang menarik, saya sedikit menyesal tidak membeli edisi spesial yang berisi empat puluh lembar komik dengan penjelasan ekstra mengenai dunia Gods Will Be Watching. Saya rasa cara terbaik untuk menjelaskan gameplay dari Gods Will Be Watching adalah
dengan menceritakannya dari sudut pandang saya ketika bermain, dengan begini kamu akan tahu persis apa yang akan kamu dapatkan nantinya jika kamu memutuskan untuk membelinya. Game dibuka dengan sebuah adegan di mana Sgt. Burden beserta timnya sedang berkumpul mengelilingi api unggun sambil makan. Sesaat kamu kira mereka sedang menjalani malam keakraban namun lewat dialog yang terjadi sesudahnya kamu akan tahu bahwa mereka bukannya sedang bersenang-senang, namun sedang terjebak di antah berantah dan sedang bertahan hidup sebaik yang mereka bisa. Saya langsung menyadari keindahan grafis pixel art yang ditampilkan. Semua memang nampak kotak-kotak namun juga cukup detail sehingga kamu bisa mengenali dengan jelas setiap objek. Bahkan ketika
berada di sekeliling api unggun kamu dapat melihat bayangan yang bergerak seiring dengan kobaran api dan juga bintang yang kelap kelip di langit. Walaupun sampai akhir game kamu tidak akan menemukan banyak tempat baru (hanya sekitar 10 tempat) namun sang developer memberikan kualitas yang baik dengan detail yang tinggi sebagai kompensasi sehingga memainkan Gods Will Be Watching tetap seru sampai akhir. Setelah pembicaraan singkat di api unggun kamu akan dibawa kilas balik 1 tahun ke belakang dan mencoba gameplay Gods Will Be Watching untuk pertama kalinya. Tidak seperti game lain yang mencoba berbaik hati kepada pemainnya di awal-awal, Gods Will Be Watching akan langsung menghadapkan kamu kepada situasi hidup dan mati. Kamu diharuskan melakukan hacking sambil menjaga agar
Membunuh salah satu teman dihadapan teman lain adalah keputusan berat yang terkadang harus kamu ambil
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME
37
para pasukan di ruangan sebelah tidak masuk dan membantai kamu semua (sedikit mengingatkan kepada adegan awal film Swordfish). Sebagai salah satu leverage kamu akan mempunyai 4 orang tawanan yang nasibnya bergantung kepada kamu. Di chapter pertama ini tugas kamu akan selesai jika hacking sudah mencapai 100%. Saya pikir apa sulitnya, saya klik sang hacker dan memerintahkan dia untuk melakukan hacking. Proses hacking pun bertambah sedikit dan semua nampak sama. Saya perintahkan lagi untuk melakukan hacking dan prosesnya bertambah sedikit dan seterusnya. Setelah memerintahkan proses hacking berulang-ulang para tawanan mulai berbisik “Nampaknya penjaga sedang teralihkan”. Saya pun terdiam dan mulai curiga, namun tidak ada yang terjadi, mereka hanya berbisik-bisik. Saya kembali mengulang perintah hack dan tiba-tiba salah satu tawanan berdiri dan mulai mencekik saya. Pada saat yang bersamaan pasukan
38
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
keamanan juga sudah berada tepat di depan pintu dan melemparkan bom kepada tim saya. Itulah game over pertama saya. Percobaan kedua saya melakukan hal yang sama namun ketika para tawanan mulai terlihat santai saya datangi mereka dan meneriaki mereka sehingga mereka kembali ketakutan. Kali ini saya tidak dicekik karena mereka tidak berhasil
Saya takut mereka kabur jadi saya tembak salah satu kaki tahanan dan ini juga ternyata membuat pasukan keamanan kembali mundur karena takut saya membunuh semua orang. mengumpulkan keberanian. Namun saya tetap game over karena setelah beberapa lama pasukan kembali berada di depan pintu dan melemparkan bom. Ok ucap saya, percobaan ketiga pasti berhasil. Saya lakukan hack secara konstan, menjaga
Otak kamu akan meledak dengan begitu banyak hal untuk diatur dalam game ini!
para tahanan agar tetap takut, dan sesekali memerintahkan anak buah yang menjaga pintu untuk menembak para pasukan agar mereka kembali mundur. So far so good, walaupun dengan penambahan berbagai aktivitas baru ini proses hacking menjadi lambat tapi hei setidaknya saya tidak mati. Namun tidak lama setelah itu salah satu tahanan mulai gusar sekali dan saya perintahkan untuk pergi ke ruang terpisah sehingga dia bisa menenangkan diri. Hal ini ternyata malah dimanfaatkan tahanan lain untuk berusaha kabur dan saya langsung dihadapkan kepada pilihan bunuh atau biarkan dia kabur yang harus diputuskan dalam beberapa detik. Saya putuskan untuk membunuh dengan berat hati. Hal ini membuat dua tahanan lain menjadi gemetaran. Saya takut mereka kabur jadi saya tembak salah satu kaki tahanan dan ini juga ternyata membuat pasukan keamanan kembali mundur karena takut saya membunuh semua orang. Oh ya proses hacking! Dengan begitu banyak
hal yang harus diatur proses hacking menjadi terbengkalai. Saya perintahkan untuk melakukan hacking lagi dan tiba-tiba monitor dipenuhi dengan layar warning, ternyata seiring kita melakukan hacking pihak lawan juga melakukan proses yang sama jadi kita harus mengimbangi hacking dengan memperkuat pertahanan digital kita. Saya perintahkan hacker untuk memperkuat pertahanan digital dan kemudian melakukan proses hacking. Saya berpikir sejenak apa yang terjadi dengan tahanan yang saya suruh ke ruang lain dan ingin menuju kesana untuk melihat kondisinya, tapi ternyata dia terlebih dulu berlari dari ruangan tersebut dan mencekik saya. Secara otimatis rekan penjaga pintu saya menembak dia dan dua orang pun meninggal. Tidak ingin korban ketiga juga mati karena kehabisan darah (ingat orang yang saya tembak kakinya tadi?) saya putuskan untuk mengobatinya dengan med kit yang ada namun sebelum itu bisa saya lakukan, pasukan keamanan
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
39
sudah kehilangan kesabaran dan akhirnya memutuskan untuk melempar bom. Another game over. Saya pikir saya tidak boleh kehilangan banyak tawanan atau pasukan tidak akan ragu-ragu. Namun menjaga tahanan tetap tenang adalah pekerjaan yang sulit. Selama satu jam berikutnya saya tetap mengalami kebuntuan, jikapun semua teratasi namun pasukan tetap melempar bom karena mungkin prosesnya terlalu lama. Saya frustrasi dan memutuskan untuk mengulang kembali game ini dengan tingkat kesulitan yang lebih mudah. Akhirnya setelah 20 menit kemudian saya berhasil melewatkan chapter pertama, namun saya tidak siap dengan chapter kedua. Saya butuh istirahat setelah 1,5 jam saya habiskan mencoba mengatur semuanya dalam ruangan kecil yang sama persis. Chapter kedua dimulai dengan setting yang unik. Saya berserta rekan saya berada di sebuah ruangan dan sedang terikat ke sebuah kursi. Oh ini tidak bagus, saya sekarang memerankan sebuah tahanan yang sedang disiksa karena tidak mau membocorkan rahasia. Ternyata saya harus bertahan 20 hari dalam siksaan sebelum akrhinya dapat diselamatkan. Dalam chapter ini kamu dapat memilih beberapa aksi seperti mengatakan yang sejujurnya, berbohong, atau mengolokolok para penyiksa. Kamu tidak dapat mengolok-ngolok terus karena kamu akan dihajar dan jika
40
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
terus menerus menerima pukulan kamu akan mati dan game akan selesai. Jika kamu memberitahukan yang sebenarnya terlalu banyak maka mereka juga tidak akan memiliki alasan untuk membiarkan kamu tetap hidup. Satu hari akan berlalu jika kamu sudah melakukan tiga sampai lima action. Chapter ini saya selesaikan dalam waktu 1.5 jam dan sangat-sangat melelahkan seperti benar-benar sedang disiksa. Ini karena jika kamu gagal di hari ke sepuluh maka kamu harus mengulang dari awal. Sama seperti tahanan yang mulai goyah seiring mereka disiksa, mental saya juga mulai drop seiring
saya gagal lagi dan gagal lagi. Gods Will Be Watching terdiri dari 7 chapter dengan gameplay yang bervariasi dan hampir tidak pernah sama di setiap chapter. Sebagai contoh di chapter 3 kamu akan diminta untuk menemukan antidote sebuah virus dan harus mengatur berbagai hal lain seperti menjaga pasokan listrik tetap nyala, defilbritor tetap tersedia, dan harus memutuskan siapa yang akan menjadi
kelinci percobaannya. Jika teman tim kamu sudah mulai kejang-kejang akibat antidote ini apakah kamu akan membiarkannya untuk melihat hasil antidote? Atau langsung memberikan penenang namun kehilangan kesempatan untuk mengetahui apakah antidote tersebut benar-benar bekerja. Lalu jika kamu biarkan dia kejang-kejang
Game yang satu ini sangat-sangat sulit dan jelas bukan untuk semua orang. dan terus ternyata meninggal, siapa yang akan bertugas untuk menjaga pasokan listrik tetap menyala? Keputusan-keputusan seperti inilah yang selalu akan kamu hadapi 7 chapter yang sangat brutal. Chapter favorit saya adalah chapter 6 di mana kamu akan mencoba untuk membuat 6 orang untuk membocorkan password mereka. Kamu bisa mencoba mengunakan kekerasan seperti mengancam atau memukul mereka namun jika kamu berlebihan maka mereka akan mencoba melawan balik dan membunuh kamu. Yang pintar dari desain chapter ini adalah kamu bukan sekedar menjaga agar moral para orang tetap seimbang dengan
cara mengancam lalu membujuk secara berulang-ulang. Kamu diharuskan melihat kondisi, siapa yang paling dominan di antara grup tersebut? Bagaimana sifat setiap orang? Bagaimana jika salah satu dari suami istri kamu sakiti (atau bahkan kamu bunuh)? Bagaimana reaksi pasangan satunya? Bagiamana jika anak kecil yang ada di ruangan saya pukul? Setelah mencapai chapter terakhir saya baru bisa merangkai semua elemen dalam game ini dan ternyata cukup rumit dan sama sekali tidak sepele. Bahkan game over yang akan sering kamu alami juga mempunyai arti sendiri. Jalan cerita yang sebelumnya terasa ngawur dan tidak masuk akal pun mulai dapat di mengerti. Meyelesaikan dan melihat ending Gods Will Be Watching memberikan kepuasan yang sangat tinggi sekali dan membuat saya mengerti bagaimana kualitas Gods Will Be Watching yang sesungguhnya. Gods will be Watching adalah game yang bagus secara desain, gameplay dan juga cerita. Namun ini masalahnya, Kebanyakan pemain akan menyerah di chapter pertama dan ada kemungkinan besar mereka berhenti bermain selamanya. Googling di
Sebenarnya yang disiksa bukanlah dua orang ini melainkan kamu yang harus berulang-ulang memainkan level yang sama berjam-jam karena selalu gagal
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
41
Akan sulit untuk mengapresiasi game ini jika kamu tidak bisa menamatkannya.
Apakah Gods Will Be Watching adalah game yang keren? Jelas iya. Tapi apakah ini berarti kamu harus membeli Gods Will Be Watching? Tergantung dari tipe gamer apakah kamu, namun kebanyakan mungkin tidak. Game yang satu ini sangat-sangat sulit dan jelas bukan untuk semua orang. Kamu akan disiksa selama berjam-jam dan dipaksa melihat kegagalan kamu sendiri setelah mencoba dengan berhatihati selama berjam-jam. Namun untuk melengkapi pengalaman kamu sebagai sebuah gamer secara lengkap, Gods Will Be Watching adalah salah satu game yang pantas untuk dimainkan walaupun kemungkinan besar kamu tidak akan pernah bisa menamatkannya.
internet akan membantu kamu, namun tidak akan memberikan jawaban pasti karena game ini memiliki elemen random. Sang developer memutuskan untuk membuat sebuah game yang memang tidak akan ditamatkan semua orang dan saya hargai keputusan mereka. Namun sayang rasanya melihat hal ini karena Gods Will Be Watching adalah game yang keren namun kamu harus mencapai chapter terakhir. Sang developer seharusnya menambahkan beberapa save point sehingga kerja keras 40 menit atau bahkan satu jam tidak terbuang sia-sia karena kamu salah mengambil satu keputusan walaupun secara adilnya memang begitulah kehidupan aslinya.
4
5
42
VERDICT - Walaupun hanya terdiri dari 7 chapter namun setiap chapter memiliki gameplay yang berbeda - Mekanisme yang digunakan terbilang kompleks dan tidak membosankan.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
+
- Game ini sangat sulit & setiap chapter memiliki gameplay yang panjang tanpa save point. - Untuk menghargai Gods Will Be Watching kamu harus menamatkan game ini - Elemen random kadang membuat game over walaupun semua sudah benar dilakukan
-
REVIEW
by: Kevin Sutanto
“MTG Simulator”
M
agic The Gathering merupakan salah satu trading card game (TCG) paling terlama yang pernah saya tahu dan saya sendiri cukup sering bermain TCG yang satu ini beberapa tahun yang lalu. Saya sendiri bukan termasuk duelist yang cukup jago dan dek yang saya miliki tidak terlalu hebat karena, yah, tahu sendiri kan kalau Magic itu harganya cukup bikin nangis. Lalu, setelah masa-masa kelam tidak bermain Magic karena keuangan yang tidak memungkinkan untuk anak SMA, datanglah sebuah game digital dari Magic The Gathering.
Developer: Stainless
Bukan, ini bukanlah Magic Online yang muncul tahun 2002 (dan masih bertahan sampai sekarang!) ataupun Battlegrounds yang rilis di Xbox tahun 2003. Ini adalah Duels of the Planeswalker dan saya memainkannya pertama kali tahun 2009 yang lalu. Kesan pertama waktu memainkan game ini adalah, “Wow! Saya tidak perlu menghitung life counter saya sendiri!” Setelah sekian tahun berlalu dan MTG terus memunculkan seri Duels of the Planeswalker secara tahunan, kali ini saya akan membahas seri terbarunya yaitu Magic The Gathering: Duels of the Planeswalker 2015 (disingkat Magic 2015).
Games Publisher: Wizards of the Coast Release Date: 9 Juli 2014 Platform: iOS, Android, XOne, X360, PC Genre: Collectible Card Game
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
43
Kamu tidak akan lagi lupa soal peraturan dalam Magic dengan adanya tip interakif.
Mudah Dipelajari, Sulit Dimainkan Untuk kamu yang pertama kali mencoba game ini ataupun belum pernah menyentuh versi fisik dari TCG ini, jangan khawatir kamu akan kebingungan. Tutorial yang disediakan oleh Magic 2015 sangat mudah untuk dicerna bahkan bagi pemula. Untuk pemain veteran, tutorial akan mempermudah mereka mengingat fase apa saja yang harus dilakukan selama giliran mereka. Semuanya itu tersaji dalam bentuk interaktif yang pasti sangat mudah untuk diikuti. Tidak hanya itu, informasi mengenai efek setiap kartu baik yang ada di field sendiri maupun di field lawan bisa dilihat dengan mudah dan bisa kamu lakukan kapan saja. Di iPad, saya cukup tap dua kali kartu yang ingin saya lihat efeknya dan si kartu langsung zoom in ke layar dengan tulisan yang terlihat jelas. Saya tidak
44
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
tahu kalau yang di PC, tapi kalau di layar iPad (non-retina) artwork dari gambar terlihat turun resolusinya begitu diperbesar. Tetapi, biarpun demikian, estetika keseluruhan dari game ini terlihat sangat menarik. Tema warna putih menghiasi segala tempat yang kamu lihat dalam game ini mulai dari arena sampai tampilan menu utama. Magic 2015 nampaknya berusaha sebisa mungkin membuat tampilannya nampak seperti tema yang dibawakan set kartu M15 yang baru saja rilis beberapa minggu yang lalu. Secara tidak mengejutkan, Magic 2015 menawarkan duel kartu yang sulit. Tidak hanya secara teknis saja, tapi AI yang dihadapkan denganmu juga cukup lihai menggunakan kartukartu di tangannya. Pertandingan dalam
tingkat kesulitan termudah sekalipun terasa cukup sulit untuk dimenangkan dengan mudah. Contohnya saja ketika saya hendak menghabisi satu musuh yang total life-nya tinggal 5, tiba-tiba dia mengeluarkan kartu untuk menyembuhkan dirinya sebanyak 7 life dan begitu tiba gilirannya, saya dibantai balik. #sakitnyatuhdisini Kesulitan memang dibutuhkan di tiap game demi membuat permainan tidak membosankan, namun tentu hal itu
ada batasannya. Sepertinya Magic 2015 melupakan hal tersebut dan akhirnya membuat permainan yang harusnya seru dan menantang malah menjadi tidak menyenangkan dan terasa tidak adil. Konsep seperti ini juga berbeda dengan seri sebelumnya yang lebih bertujuan memberikan pengalaman bermain Magic yang menyenangkan dan tidak membuat stres.
Seperti Versi TCG-nya, Tapi … Saya tidak akan menulis lebih lanjut soal cara bermain dalam game ini (karena akan makan banyak tempat) tapi bisa dibilang kalau Magic 2015 taat mengikuti peraturan asli dari versi TCG-nya. Mulai dari mulligan hingga trik menangkis serangan lawan tanpa menghancurkan creature sendiri juga masih bisa dilakukan. Feature yang ditunggu-tunggu oleh pemain Duels of the Planeswalker yaitu Deck Editor yang benar-benar bebas, kini dihadirkan dalam Magic 2015. Sekarang, kamu bebas menentukan warna yang akan kamu gunakan dalam dek milikmu dan itu termasuk mengatur land yang kamu miliki.
Meskipun nampaknya ada perkembangan dalam game ini, Magic 2015 masih mengidap penyakit yang sama seperti versi TCG-nya. Mana flood/drought (keadaan di mana kamu kelebihan/kekurangan kartu land di tangan kamu) bisa terjadi dalam kemungkinan yang cukup besar dalam setiap duel. Meski kamu sudah mengatur komposisi dek kamu seseimbang mungkin (bahkan bisa dilakukan secara otomatis), mana flood seringkali tidak terhindari. Richard Garfield, sang kreator TCG ini sendiri mengaku jika dirinya harus membuat Magic dari awal, dia akan membenahi masalah mana flood/ drought ini. Tapi saya harus mengakui, GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
45
setidaknya Wizard dan Stainless Games berusaha untuk membawa pengalaman Magic yang otentik lewat media digital. Dari bidang gameplay, perputaran Sayangnya, Magic 2015 terasa fase terasa lebih lama dan jelas tidak bisa melebihi apa yang telah hal ini membuat permainan terasa diberikan seri-seri sebelumnya. Dari sangat lambat. user interface menu utama saja, saya rasa Magic 2015 melakukan kesalahan fatal dengan berusaha membuatnya menjadi keren. Yang saya rasakan bukanlah keren melainkan lambat dan tidak responsif karena transisi yang saya rasa tidak diperlukan untuk bagian menu utama. Dari bidang gameplay, perputaran fase terasa lebih lama dan jelas hal ini membuat permainan terasa sangat lambat. Mungkin bagi pemain pemula kecepatan yang lambat sangat dibutuhkan demi membiasakan diri, tapi saya rasa siapapun akan merasa jenuh Ingin lanjut ke campaign dengan rasa lambat tersebut dalam waktu selanjutnya? Bayar dulu dong. beberapa jam saja.
IAP Yang Mencekik Anggaplah kamu telah mengalahkan dek kartu Angel super kuat (nggak kuatkuat banget sih) yang ada di bagian terakhir campaign Innistrad, coba tebak apa yang terjadi? Lanjut ke Theros? Eits, kamu harus bayar sejumlah uang untuk bisa melaju ke campaign selanjutnya. Belum, ini belum waktunya kamu cemberut. Game ini memang gratis di App Store, dan saya rasa hal ini masih wajar-wajar saja. TETAPI, kalau kamu harus bayar juga demi mendapatkan kartu yang lainnya … nah, mungkin waktunya untuk cemberut. Hal ini tidak terjadi di iPad saja, di PC pun kamu harus membayar demi membuka kartu yang lainnya dan harga yang dipatok juga cukup mahal (Rp 30.000 untuk 1 pack kartu).
46
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Oh iya, tidak hanya kartu, multiplayer pun tidak luput jadi sasaran IAP. Yap, kalau kamu mau main multiplayer, kamu harus membuka mode tersebut dengan membayar sejumlah uang terlebih dahulu. Selama saya bermain seri Duels of the Planeswalker, rasanya baru kali ini IAP diterapkan dan jujur, rasanya sangat aneh. Duels of the Planeswalker menawarkan permainan Magic yang terbatas dan penuh grinding namun tetap menyenangkan, sayangnya Magic 2015 lebih mirip Magic The Gathering Simulator yang benar-benar mensimulasikan harga booster pack dan tingkat kesulitan melawan jawara Magic dari sebuah toko hobi.
Saya lebih senang untuk membeli kartu aslinya dan memainkannya di dueling grounds dengan orang lain
Jadi, Beli Atau Tidak? Namun jika Magic 2015 memutuskan untuk memperluas pengalaman Magic dengan menempelkan label harga tambahan dan musuh super kuat, mungkin lebih baik jika saya dan kamu pergi ke toko hobi terdekat, beli satu atau dua fat pack Magic
2015, membuat sebuah dek, dan main bersama-sama di sana. Buat kamu yang punya kondisi keuangan yang seret, ada Hearthstone yang jauh lebih menyenangkan untuk dimainkan.
VERDICT
2
.5
5
- Gameplay yang sama seperti TCG aslinya - Deck Editor yang lebih bebas
+
- User Interface yang lelet dan tidak responsif - IAP di mana-mana - Tingkat kesulitan yang terlalu tinggi - Dek milik musuh terasa lebih kuat dan tidak adil
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
47
REVIEW
Soulcraft 2 tetap memberimu pengalaman grinding yang oke dengan visualisasi hasil daur ulang game sebelumnya yang masih menawan untuk kamu mainkan by Risky Maulana 48
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Battle yang repetitif, tidak akan menyelamatkan kamu dari tandusnya jalanan aspal ini
Bermacam skill yang hero kamu miliki perlu kamu kuasai di sini
Cliinggg...dan efek cahaya menyilaukan dari sayap malaikat itupun menyilaukan para monster di sekelilingnya
Developer: MobileBits GmbH
Platform: Android, Coming Soon to iOS,
Publisher: MobileBits GmbH
Release Date: 4 Juli 2014
Genre: Action RPG
D
i tengah maraknya judul game bergenre MOBA yang meramaikan GiA di awal bulan Juli kemarin, saya sempat mengira kemunculan Soulcraft 2 termasuk ke dalam judul game yang ikut juga terbawa arus permainan MOBA melalui feature multiplayer-nya yang berasa lebih MOBA dibandingkan prequel-nya. Dugaan saya tadi ternyata salah besar karena begitu saya mencoba game bikinan Mobilebits ini selama berjam-jam, Soulcraft 2 lewat feature asynchronous multiplayer-nya justru memberi kita pengalaman battle yang mirip dengan gaya permainan Clash of Clans dibandingkan real-time multiplayer yang menjadi ciri khas permainan MOBA. Jadi apakah feature ini memberi nilai plus atau minus bagi Soulcraft 2? Read On ... Soulcraft 2 sendiri merupakan sekuel dari game Soulcraft yang gaungnya kurang begitu terdengar akibat dominasi nama Dungeon Hunter di genre action RPG. Dalam Soulcraft 2 ini kamu bermain sebagai salah satu dari tujuh malaikat
Windows Phone
yang terlibat dalam konflik pertempuran antara surga dan neraka di atas sisa-sisa peradaban manusia modern. Sayangnya penggambaran cerita yang menarik tadi hanya dipresentasikan lewat jalinan quest cerita dan serangkaian teks yang kurang begitu terasa geregetnya. Bagi kamu yang familiar dengan kontrol gameplay action RPG yang diusung beberapa judul mobile game bergenre serupa, kamu tidak akan menemukan kendala yang berarti saat memainkan Soulcraft 2 di gadget yang kamu miliki. Kamu tetap melakukan swipe di touch input untuk bergerak dan tap button sebelah kanan untuk menyerang serta mengeluarkan beberapa special skill oleh masing-masing hero yang kamu pilih. Untuk mempermudah manuver permainan, Soulcraft 2 memberimu kemudahan lewat adanya auto lock-on yang secara otomatis akan mengunci seranganmu ke lawan (sangat cocok untuk tipe hero ranged). Sebagai action RPG, core gameplay yang diusung Soulcraft 2 lebih mengarah kepada arena hack-and-slash di mana player diberikan GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
49
Hero tipe serangan melee yang bisa menembus formasi lawan melalui skill Dash, dan menghentikan musuh lewat serangan Warstomp. Jika musuh kabur, skill Lance of Destiny akan menyelesaikan musuhmu dalam sekali lempar.
Hero tipe serangan melee yang jago melancarkan serangan critical lewat skill Berserk, melompat dan menghantam sekumpulan musuh dengan Leap dan menghajarnya kembali dengan Whirlwind.
beberapa objektif. Hal tersebut meliputi survive the enemy wave, defend the crystal, defeat the boss, dll. Sekilas gameplay ini tadi sedikit mengingatkan saya dengan game Dungeon Hunter 3 tahun 2011 silam karena sepanjang permainan kamu akan melakukan grinding dengan mengalahkan semua jenis monster demi mendapatkan resource untuk memperkuat hero ke level berikutnya. Sayangnya kebutuhan grinding kamu tadi akan terasa sangat monoton akibat sedikitnya variasi musuh yang kamu hadapi dalam action RPG ini. Soulcraft 2 sendiri lebih banyak mendaur ulang beberapa musuh yang pernah kamu hadapi di Soulcraft pertama dan menyertakan sedikit monster baru. Sistem multiplayer di Soulcraft 2 mengusung permainan asynchronous battle bergaya Clash of Clans di mana kamu bisa bermain sebagai pihak penyerang dan pihak bertahan. Sebagai pihak bertahan, tugas kamu adalah mengalahkan player lain yang menyerang hero kamu dengan
50
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Hero tipe serangan range dengan elemen api. Sanggup memperkuat skill serangan berikutnya dengan Empower, menghentikan laju musuh dengan Rupture, dan merubah dirinya menjadi Fireball.
Hero tipe range ya jarak dengan musu form. Jago mengh jarak jauh lewat ski Bouncing Blades y
mempersulit permainan dia melalui beragam monster atau minion yang menyerang hero musuh. Di mode ini kamu hanya diberikan lima slot yang bisa kamu isi dengan beragam monster yang telah kamu kalahkan di mode single-player. Kamu dimungkinkan melakukan upgrade level monster tersebut & memberi health buff dengan gold atau defense point dari mode campaign. Sebaliknya bermain sebagai pihak penyerang, kamu perlu bermain dengan cermat & membekali hero kamu dengan equipment terkuat dan sejumlah health potions untuk bisa melewati beragam serangan minion lawan hingga akhirnya hero musuh bisa kamu taklukkan. Jika kamu berhasil mengalahkan serangkaian hero player lain, maka rewards berupa gold coins (IAP) berhak kamu bawa pulang. Tentunya untuk feature multiplayer ini, kamu harus terhubung dengan jaringan internet “ringan” yang tidak membutuhkan koneksi internet secara konstan. Berbicara mengenai IAP, Soulcraft 2 bisa dibilang pilih-pilih dalam memberi rewards
ang ahli menjaga uh lewat skill Wisp habisi lawan dari ill Boomerang dan yang dimilikinya.
Hero tipe melee yang memiliki kesan assassin. Sanggup membunuh lawan dengan kombinasi skill Deathmark dan Sword of Damoclesnya yang mematikan. Selain itu skill Smoke Grenade bisa membantumu kabur dari kepungan lawan
Hero tipe hybrid yang menggunakan serangan cahaya matahari untuk menghabisi lawan dengan Lightbeam. Memiliki serangan God Rays yang sanggup menghancurkan musuh yang berani mendekatinya.
yang fair di luar pembelian IAP status “gold member” yang mereka jual. Dengan membeli gold member tersebut seharga Rp 70.800, kamu akan memperoleh benefit seperti dobel penghasilan untuk gold coins dan souls di setiap level, menghilangkan iklan, dan akses ke pembelian equipment menarik. Bagi saya pribadi, status gold membership tadi merupakan penawaran IAP yang cukup adil untuk memberimu 1000 coin yang bisa memenuhi kebutuhan revive kamu berkali-kali dan membeli sejumlah premium equipment hero yang cukup terjangkau (sekitar 135 gold coins per item ).
4 5
Hero tipe tanker-melee yang bisa menghabisi lawan lewat bermacam skill utility seperti Explosive Crystal dan Crystal Shield yang meledak saat armor kamu rusak. Mampu memperlambat musuh dengan serangan Crystallize-nya yang tidak memerlukan mana untuk dikeluarkan
Sebagai penutup, Soulcraft 2 memang tidak menawarkan aspek free-to-play yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan kita tentang action RPG yang bagus untuk dimainkan di gadget yang kita miliki. Namun terlepas dari faktor IAP yang terkesan unfair bagi pemain free-to-play tadi, Soulcraft 2 tetap memberimu pengalaman grinding yang oke dengan visualisasi hasil daur ulang game sebelumnya yang masih menawan untuk kamu mainkan.
VERDICT - Fitur multiplayer bergaya Clash of Clans - Tingkat kesulitan yang menantang di setiap level - Tidak ada sistem energi - Mode single player bisa dimainkan offline
+
- IAP yang cukup terbilang mahal - Gold membership yang membatasi pembelian item hero - Visual yang sebagian besar hasil daur ulang dari Soulcraft pertama
-
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME
51
REVIEW
Xiaomi Mi3 Sebuah Angkatan Baru Dunia Smartphone by: Hendri Salim
52
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
S
elama lima tahun ke belakang, perkembangan smartphone telah berkembang dengan sangat pesat terutama dari segi aplikasi dan monetisasi. Siapa yang dapat mengira bahwa industri mobile bisa begitu berkembang jauh melebihi pembelian pulsa untuk SMS dan telepon? Pada tahun 2013 perusahaan dengan nilai pasar terbesar bukanlah perusahaan minyak seperti Exxon melainkan Apple, produsen smartphone. Dari segi hardware, smartphone juga mengalami peningkatan yang cukup baik. Mulai dari prosesor 400MHz sekitar 7 tahun lalu sampai dengan Tegra K1 yang mempunyai 4 core dengan kecepatan 2.3 GHz (2.300 MHz). Namun walaupun begitu, hardware adalah salah
satu aspek yang paling tidak berkembang dari segi fungsi, kebanyakan upgrade hanya berupa kecepatan yang meningkat 2 kali setiap tahun. Ada beberapa teknologi seperti NFC, Retina display, atau finger scan, namun berapa banyak smartphone yang menggunakan teknologi ini? NFC sebagai contoh menjanjikan beberapa kemudahan seperti pembayaran elektronik untuk berbelanja atau membeli tiket. Namun semenjak tersedia secara komersil pada tahun 2006 (8 tahun yang lalu) penggunaannya tidak terlalu luas dan adopsinya tidak terlalu tinggi, apalagi di Indonesia. Apa penyebabnya? Tentu saja ada beberapa hal namun menurut saya yang paling signifikan adalah teknologi seperti ini hanya tersedia di smartphone kelas atas. Semakin mahal harga smartphone maka semakin sedikit orang yang menggunakannya, dan jika teknologi baru seperti NFC hanya tersedia di smartphone yang mahal lalu bagaimana bisa teknologi tersebut digunakan secara luas? Tapi semua itu akan berubah dalam waktu cepat. Xiaomi dan Oneplus adalah sebuah contoh bagaimana industri smartphone akan berubah dengan drastis dan dengan kecepatan yang luar biasa. Kedua produsen ini menawarkan sebuah smartphone dengan harga rendah namun dengan spesifikasi tinggi yang siap dengan berbagai aplikasi dan teknologi. Batasan antara smartphone high-end dan low-end akan mulai menipis dan kita sedang berada di awal dari perubahan industri mobile ini. Kali saya akan mengulas smartphone Xiaomi Mi 3 yang sudah tersedia dari Desember 2013. Saya putuskan untuk mengulas Mi 3 karena sebentar lagi Xiaomi akan masuk ke Indonesia dan tentunya banyak dari kamu yang penasaran dengan kelebihan dan kekurangan Xiaomi Mi 3 terutama dari segi gaming. Jadi mari kita jajal sang penantang smartphone kelas atas dengan harga murah ini. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
53
Design Pertama kali melihat Xiaomi Mi 3 (yang selanjutnya akan disebut Mi 3) saya langsung teringat Nokia Lumia yang mempunyai desain yang mirip. Mi 3 hadir dengan bentuk ramping dan memanjang disertai dengan sebuah layar dengan lapisan yang menyatu dengan seluruh bagian depan smartphone. Kamu akan mendapatkan sebuah layar datar yang luas tanpa ada pengganggu seperti tombol home screen yang menonjol. Mi 3 terasa seperti sebuah kaca yang di potong secara persegi panjang dan lalu dijadikan layar tanpa ada
54
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
penambahan apa-apa lagi. Datar dan bersih. Bagian belakang Mi 3 terasa seperti sebuah bahan aluminium walaupun sebenarnya plastik yang diperkuat dengan magnesium alloy. Bagian belakang juga hanya terdiri dari satu bagian yang menyatu dengan bagian depan layar tanpa sambungan di samping atau biasa disebut dengan unibody. Datang dari produsen China yang namanya tidak pernah saya dengar sebelum Hugo Barra pindah, saya mengharapkan sesuatu yang
sedikit “cacat”, lagi pula ini adalah smartphone 3 juta dengan nilai benchmark yang mengalahkan Galaxy S5 dengan harga 2 kali lipat. Pastinya ada yang akan dikorbankan bukan? Untuk hal ini saya dengan senang melaporkan bahwa finishing build dari Mi 3 terbilang sangat baik dan solid, saya tidak menemukan kecacatan sama sekali dalam 2 buah Mi 3 yang saya dan adik saya miliki. Semua tombol dan lubang dibuat dengan sangat presisi dan kamu bisa tahu ini dengan cara menekan tombol sleep atau volume. Tombolnya terasa kokoh dan
tidak memiliki jarak yang dapat membuat tombol dapat bergerak ditempat jika kamu sentuh dan gerakan secara lembut. Begitu digenggam saya merasakan bahwa saya sedang memegang sebuah smartphone dengan harga Rp 5 juta ke atas (memiliki berat dan ketipisan yang sama dengan Galaxy S5). Memang tidak bisa mengalahkan kemewahan iPhone 5S namun dengan harganya yang hanya Rp 3 juta, Mi 3 hampir tidak memiliki pesaing dalam segi desain dan build quality. Yang saya suka dari Mi 3 adalah seluruh penempatan
Mi 3 hampir tidak memiliki pesaing dalam segi desain dan build quality.
tombol dan slot diposisikan dengan benar, setidaknya menurut kebiasaan saya. Headphone jack berada di bagian atas dengan USB slot di bagian bawah. Beberapa orang akan suka
dengan kebalikannya dan saya tidak dapat menyalahkan mereka namun secara pribadi menggunakan headphone slot di bawah (seperti iPhone 5s dan iPod Touch) benar-benar menyulitkan terutama jika kamu memiliki headphone dengan jack yang besar seperti yang saya miliki. Sebuah feature minor namun yang cukup menyenangkan adalah Xiaomi Mi 3 datang dengan dua tipe SIM card adapter, sehingga SIM card apapun yang kamu miliki baik mini atau micro dapat langsung digunakan.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
55
Software Xiaomi Mi 3 datang dengan MIUI, sebuah custom ROM garapan Xiaomi yang mengambil kemudahan penggunaan iOS dan menggabungkannya dengan kebebasan Android. Sebelum ini saya tidak pernah menggunakan atau bahkan mendengar mengenai MIUI dan merupakan pengguna iOS selama 2 tahun (sebelum akhirnya menggunakan Android secara eksklusif ). Mulut saya sedikit terbuka dan mata saya membesar, ini adalah salah satu ROM paling indah dan mudah yang pernah saya gunakan. Saya harus bertanya kepada diri saya sendiri sekali lagi, apakah ini Android? Saya ingat pertama kali
56
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
saya menggunakan Android (Galaxy Spica dan kemudian Galaxy Tab 7.7), saya cukup kewalahan dengan berbagai kustomisasi yang ditawarkan dan menghabiskan waktu berjam-jam (yang menyenangkan tentunya) untuk setting smartphone setelah dibuka dari kotaknya. Dengan MIUI saya hanya
menghabiskan waktu 30 menit dan saya sudah merasa seperti di rumah. Jika kamu selalu berharap menemukan sebuah OS smartphone dengan kemudahan iOS namun mempunyai kustomisasi yang sedikit lebih banyak maka kamu akan suka dengan MIUI. Walaupun MIUI banyak
berguru dari iOS namun bukan berarti mereka melakukan copy-paste mentah-mentah. MIUI mempunyai navigasi menu yang mudah dimengerti khas iOS namun dengan desain dan tampilan interface yang berbeda. MIUI terasa sangat flat dan penuh dengan warna sehingga mirip dengan Android L dari pada dengan iOS (secara visual). Jadi bisa dibilang MIUI mengambil hal terbaik dari kedua operating system dan meleburnya menjadi satu. Satu hal yang saya sangat suka dari MIUI adalah ROM ini datang dengan berbagai software pelengkap sehingga kita tidak mengunduh dua
puluh aplikasi terpisah untuk melakukan tugas dasar. Namun bukan berarti MIUI mempunyai banyak bloatware seperti yang dilakukan banyak smartphone lainnya. Xiaomi dengan pintar bekerja sama dengan beberapa developer apps seperti Tencent atau Clean master untuk membuat aplikasi mereka menjadi aplikasi bawaan namun dengan interface MIUI. Jadi kamu akan merasa seperti menggunakan aplikasi bawaan namun sebenarnya aplikasi lain yang diubah secara interface sehingga menyatu dengan seluruh operating system. MIUI diklaim datang
dengan 200 fungsi baru dibanding dengan Android stock dan sampai tiga bulan penggunaan saya selalu menemukan kemudahan baru setiap hari, langsung dari MIUI tanpa harus mengunduh sesuatu. Sebagai contoh jika kamu menghapus sebuah aplikasi/ game dan aplikasi tersebut meninggalkan jejak berupa file atau folder ditempat lain maka kamu akan ditawarkan untuk juga menghapusnya juga. Feature sederhana seperti ini sangat praktis dan kamu tidak akan bingung dengan space yang menipis namun tidak tahu gara-gara apa.
MiCloud Salah satu hal lain yang membuat saya tersenyum geli adalah Xiaomi menawarkan MiCloud sebuah platform Cloud sebagai tandingan iCloud milik Apple. Dengan MiCloud, kamu dapat menyimpan foto, phone book, SMS, dan berbagai file lain di cloud sampai dengan 10 GB tanpa biaya (sebagai informasi iCloud hanya menawarkan 5 GB secara gratis). Dengan ini kamu tidak perlu khawatir dengan data yang ada di Mi 3,
bahkan jika Mi 3 kamu rusak total pun kamu selalu dapat mengunduh ulang data kamu (sampai kepada panggilan dan missed call). Fitur ini juga dapat diakses online lewat i.mi. com. Secara singkat MiCloud adalah iCloud dengan fitur yang lebih sedikit (tidak bisa membuat tulisan dan presentasi secara online).
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
57
Performance CPU
Quad Core 2.3 Ghz, Snapdragon 800
RAM
2GB
Operating System
Android 4.3, MIUI 5
GPU
Adreno 330
Flash Memory
16GB
Display
5”, 1080p, 441
Camera (Front)
2MP
Camera (Back)
Sony Exmor 13MP
Battery
3050mAh
Screen Xiaomi Mi 3 datang dengan besar layar 5” dan dengan resolusi sebesar 1920 x 1080 Full HD (441 PPI). Bagi kamu yang tidak familiar dengan angkaangka barusan, saya akan mempermudahnya: Mi 3 mempunyai tampilan yang bagus dan tajam. Begitu melihat ketajaman Mi 3 kamu akan sulit untuk kembali menggunakan smartphone dengan layar non-retina (minimal 326 PPI). Saya memang bukan ahlinya video namun dengan mata biasa saya kualitas
58
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
layar Mi 3 terlihat cukup baik dengan tint warna yang sedikit kekuningan atau yelowish. Namun jika kamu penggila kualitas layar tingkat tinggi maka kamu akan sedikit kecewa karena ketika saya menjalankan tes kontras, gradien, dan tingkat kehitaman hasilnya sedikit mengecewakan dan dengan mudah dikalahkan oleh Lenovo S920. Tapi sekali lagi pengguna kasual dan bahkan mid-core tidak akan menyadari perbedaannya.
Kamu bisa melihat sedikit colour banding (gradien yang tidak halus untuk Mi 3)
Pada Lenovo S920 kamu bisa melihat garis cukup tegas terutama di tiga kotak terakhir dibanding Mi 3
Satu hal yang masih dipertanyakan adalah apakah Mi 3 menggunakan Gorilla Glass? Spesifikasi di website resminya tidak menyebutkan demikian namun account resmi Facebook mereka mengatakan sebaliknya. Insting saya mengatakan tidak, namun untuk sekarang tidak ada jawaban pastinya. Jika kamu nanti akan membeli Mi 3 maka sebaiknya juga membeli sebuah screen protector untuk berjaga-jaga jika layarnya bukan Gorilla Glass.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
59
Gaming & Apps Dalam penggunaan sehari-hari Mi 3 terasa lancar dan tidak ada masalah sama sekali. Perpindahan antara app atau game terjadi dengan lancar dan jeda yang masih masuk akal. Dibanding dengan Nexus 4 (Kit Kat) yang saya gunakan sebelum ini Mi 3 mempunyai performa yang lebih cepat dan responsif (mungkin
Smartphone
sekitar 30% peningkatan). Hal ini sangat terbantu dengan RAM sebesar 2 GB sehingga multitasking terasa ringan. Sejauh ini Mi 3 adalah smartphone dengan navigasi paling cepat dan lancar yang pernah saya coba (namun untuk adilnya saya tidak pernah mencoba Galaxy S5, yang sebenarnya juga berbeda harga).
Bagi kamu yang suka dengan angka benchmark maka di bawah ini saya sudah menyiapkan 3 benchmark yaitu Antutu, dan Anomaly 2 Benchmark. Saya juga menyertakan hasil benchmark Nexus 5 dan Galaxy S4 sebagai perbandingan.
Antutu
Anomaly 2 Benchmark 35.792
Xiaomi Mi3
1.250.321 25.722
Nexus 5 Galaxy S4 60
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
653.870 26.141 439.199
Seperti yang bisa kamu lihat sendiri hasil benchmark, Mi 3 berhasil menyamai smartphone high-end dengan harga yang dua kali lipat. Dalam kondisi praktek, saya menjajal game terberat yang saya bisa temukan di Google Play dan semuanya dilahap tanpa masalah, terima kasih kepada Adreno 330 yang
merupakan salah satu yang GPU konsumen tercepat. Game yang saya gunakan untuk menjajal Mi 3 adalah Minion Rush, Defender, dan Real Boxing. Untuk sekarang game dan aplikasi apapun yang ada di Google Play dapat dijalankan oleh Mi 3 dengan lancar tanpa kamu
harus khawatir dengan spesifikasi smartphone kamu. Dengan prosesor quad-core Snapdragon, RAM 2 GB, dan GPU Adreno 330, Mi 3 masih akan dengan gagah menghadapi semua game berat setidaknya dalam 1 tahun ke depan.
Setelah mendapatkan banyak kualitas setara smartphone high-end tentunya juga saya mengharapkan kualitas kamera yang tidak kalah bagusnya. Namun sayangnya kamera adalah bagian terlemah dari Mi 3. Boleh saja benchmark Antutu setara dengan Galaxy S5 namun dari kualitas kamera Mi 3 masih di bawah smartphone high-end. Jangan salah sangka dulu, kualitas kamera Mi 3 sangatlah bagus terutama jika hanya kamu upload ke Instagram atau social media, para follower kamu mungkin tidak akan menyangka bahwa itu diambil dari kamera 3 juta. Tapi begitu kamu pindahkan foto ke laptop dan melihatnya dengan layar penuh maka kamu mulai dapat melihat
hilangnya detail dan performa kamera yang biasa saja terutama dalam ruangan bercahaya sedang (grainy). Jika Galaxy S5 yang merupakan salah satu smartphone dengan kualitas kamera paling baik di dunia saya beri nilai 8.5, maka Mi 3 akan mempunyai nilai 7. Kamera depan Mi 3 terbilang cukup standar dan cukup untuk penggunaan video chatting seperti Skype namun jika kamu mengharapkan hasil selfie yang bagus maka kamu akan kecewa. Saya akan meninggalkan kamu dengan 2 screenshot yang diambil langsung dari Xiaomi Mi 3 tanpa edit sama sekali, kamu dapat memutuskan sendiri bagaimana hasil kamera Xiaomi yang menggunakan sensor Sony Exmor ini.
Camera
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
61
62
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Battery Dengan kapasitas baterai sebesar 3.050 mAh, Mi 3 adalah salah satu smartphone dengan kapasitas baterai terbesar. Dua kali lipat dibanding iPhone 5S dan hampir 500 mAh lebih besar dari HTC One. Namun ini tidak berarti Mi 3 dapat bertahan jauh lebih lama karena ada banyak faktor lain yang menentukan selain kapasitas baterai seperti optimisasi software. Dalam penggunaan 3G menyala terus menerus, browsing sedang, twitter cukup intensif, bermain Pokopang sampai energi habis (tiga kali sehari), email dan memutar musik 1 album
maka Mi 3 dapat bertahan Untuk penggunaan normal selama 24 jam. conserve saja sudah terasa Saya sendiri termasuk cukup, namun terkadang saya orang yang jarang harus mengubah ke mode menggunakan 3G karena normal jika ingin bermain baik di rumah maupun kantor game berat. Saya bahkan sudah terdapat WiFi, jadi biasanya saya Mi 3 adalah salah satu hanya mengaktifkan smartphone dengan 2G dan mengubah kapasitas baterai terbesar. mode performa menjadi conserver (irit tapi tidak bertenaga). Dengan mode ini tidak pernah menggunakan Mi 3 dapat bertahan selama mode performance 2-3 hari. karena saya tidak pernah Mi 3 mempunyai 3 mode mengalami masalah apa-apa dalam mengatur performa dengan mode normal, ini yaitu conserve, normal, dan menunjukkan bahwa Mi 3 perform. Biasanya saya selalu masih menyimpan tenaga di menggunakan conserve bawah kap mesinnya. untuk menghemat baterai. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
63
Kesimpulan Saya membeli Mi 3 dengan harga sekitar Rp. 3.100.000 (setelah melakukan refund GST) dan dengan harga segitu saya tidak bisa menemukan lawan yang sebanding. Secara hardware, software, baterai, dan kemampuan cloud, Mi 3 mampu bersaing secara headto-head dengan smartphone berharga 2 kali lipat. Satusatunya yang tertinggal adalah kualitas kamera yang sebenarnya juga sudah bagus namun memang tidak bisa menyamai smartphone kelas atas. Xiaomi Mi 3 akan masuk Indonesia dalam waktu dekat dengan harga yang mungkin tidak berbeda jauh (mengingat Moto G masuk
ke Indonesia dengan harga yang juga relatif sama). Jika itu terjadi dan kamu sedang mencari smartphone dengan kemampuan gaming kelas atas maka jangan lewatkan kesempatan untuk membeli Mi 3. Catatan: Sebenarnya ada satu kekurangan Mi 3 yang saya tidak masukkan dan itu adalah absennya 4G. Saya tidak masukan karena di Indonesia implementasi 4G mungkin akan memakan waktu 1-2 tahun lagi sampai benar-benar bisa dirasakan, dan itupun akan memasuki masa awal di mana jaringan akan tidak stabil, harga mahal, dan hal lainnya. Saya
berkesempatan mencoba 4G di Singapore dan sangat terkesima dengan kecepatan download yang bisa mencapai 6 MB/s (download 1 lagu dalam 1 detik!). Jika ternyata 4G masuk Indonesia dalam waktu dekat maka Mi 3 yang tidak memiliki 4G ini akan menjadi sedikit kurang menarik tapi saya ragu itu akan terjadi.
VERDICT
45
.5
64
- Seluruh aspek dari Mi 3 terbilang sangat baik jika dibandingkan dengan harganya - MIUI sangat mudah digunakan dan penuh dengan berbagai feature bawaan - Performa hardware berada kelas atas dan siap memainkan game apa saja - Versi MIUI terbaru sudah menggunakan Kit Kat
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
+
- Fitur find my phone sementara ini hanya berfungsi di China
-
NEW VERSION OF
@SCOOPToday
SCOOP
getSCOOP.com
[email protected]
NOSTALGIA REVIEW
PLAYSTATION
Pelopor Bangkitnya Sebuah Legenda
B
by Mohammad Fahmi
iasanya, dalam nostalgia review yang tampil di website, saya akan menyajikan kamu dengan artikel review berbagai game yang penuh dengan nostalgia. Saya tidak akan membahas tentang game klasik minggu ini, tapi saya justru akan membahas console klasik yang juga merupakan salah satu console paling populer di Indonesia, apalagi kalau bukan Sony PlayStation.
66
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Di kesempatan ini saya tidak akan membahas tentang sejarah PlayStation yang melibatkan pengkhianatan antara Sony dan Nintendo, saya juga tidak akan membicarakan tentang siapa saja orang yang terlibat dalam pengembangan console berusia 20 tahun ini. Pembahasanpembahasan seperti itu lebih baik kita simpan untuk artikel lain saja. Untuk sekarang ini, saya akan membahas tentang apa saja hal yang membuat Sony PlayStation begitu spesial, dan kenapa kamu harus memiliki console ini. Enjoy.
SPESIFIKASI
Playstation dirilis pertama kali di Jepang pada 3 Desember 1994.
CPU
32-bit MIPS 33,87 MHz 1Core
GPU
32-bit R800A 33,87 MHz 1MB VRAM
System RAM
2MB
Max Resolution
640x480
System Storage
Memory Card (Max 128KB)
Dimensi
1.77 x 10.24 x 7.28 in
Media
CD-ROM (Max 650MB)
HARDWARE Jika kita membicarakan soal teknologi yang dipilih Sony 20 tahun lalu untuk PlayStation, saya rasa mereka betul-betul membuat keputusan tepat dengan PlayStation. Meskipun memiliki kemampuan mesin 32-bit, Sony tetap berhasil mengalahkan Nintendo yang di generasi yang sama mengeluarkan console 64-bit bernama Nintendo 64. Selain keputusan pemilihan CPU yang tepat,
media yang Sony pilih untuk menjalankan game PlayStation juga jauh lebih baik dari media yang dipilih Nintendo untuk mesin mereka. PlayStation menjalankan game menggunakan CD-ROM. Pemilihan CD sebagai media untuk bermain PlayStation jelas sangat baik karena kapasitas yang dimiliki serta biaya produksi CD yang jauh lebih murah daripada media cartridge yang digunakan
oleh Nintendo. PlayStation juga merupakan salah satu console yang pertama kali mengutamakan penggunaan grafis 3D. Tentu saja sebelumnya sudah banyak game di mesin lain yang dibuat menggunakan grafis 3D, tapi banyak gamer (terutama di Indonesia) yang baru mulai mengenal teknologi ini melalui PlayStation. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
67
PSOne pernah dijual bersamaan dengan layar LCD mini.
Untuk urusan desain console, PlayStation muncul dalam ukuran yang cukup besar dan kaku, tapi pada masanya desain console bukanlah hal yang buruk. Console ini muncul dalam beberapa versi yang memiliki kode SCPH-1001, SCPH-5001, dan SCPH-9001. Perbedaan yang dimiliki ketiga versi ini terdapat pada jumlah colokan input-output yang terdapat di bagian belakang console.
Colokan yang dihilangkan pun memang hanya bersifat opsional seperti untuk memasang GameShark. Baru setelah PlayStation 2 dirilis, Sony mengeluarkan model baru PlayStation yang didesain dengan sangat ramping. Model yang diberi nama PSone ini menghilangkan tombol reset yang terdapat di model PlayStation asli. Sony juga sempat merilis combo pack
untuk model ini yang disertai dengan sebuah LCD mini berukuran 5 inci. Desain ramping yang dimiliki PSone jelas merupakan kelebihan tersendiri karena kepraktisan yang dimilikinya, namun saya pribadi jauh lebih memilih desain PlayStation klasik karena lebih terkesan kuat dan kokoh meskipun ukurannya agak besar.
mempertahankan desain ini sampai akhirnya dirombak total tahun lalu melalui PlayStation 4. Melalui controller PlayStation, Sony mengenalkan lambanglambang yang menandai setiap controller console mereka sampai sekarang.
Lambang-lambang ini adalah kotak berwarna merah muda, X berwarna biru, lingkaran berwarna merah, serta segitiga berwarna hijau. Keempat lambang ini menggantikan tombol yang biasanya diwakili oleh berbagai huruf (biasanya A, B, X, Y, saya sendiri bingung
CONTROLLER Jika kita membicarakan tentang controller yang dimiliki PlayStation, saya rasa kebanyakan dari kita tahu bahwa controller yang dimiliki console ini adalah sesuatu yang spesial. Bagaimana tidak, kalau memang desain controller console ini jelek, saya yakin Sony tidak akan
68
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Dualshock adalah controller yang desainnya bertahan hingga generasi PS3.
kenapa empat huruf ini yang Beberapa tahun setelah dipilih) dan sekarang sudah controller biasa itu dirilis, Sony menjadi identitas sendiri mengeluarkan Dual Analog untuk produk-produk gaming Controller yang menyertakan dari Sony. dua buah kendali analog Controller PlayStation yang bisa menjadi pengganti memiliki grip tersendiri tombol D-pad. Pada masa itu yang tidak bisa belum banyak game kamu temukan yang mewajibkan ... kalau memang di berbagai penggunaan desain controller console analog, tapi console ini jelek, saya populer kalau kita yakin Sony tidak akan sebelumnya lihat game mempertahankan desain ini seperti Sega zaman sampai akhirnya dirombak MegaDrive sekarang, total tahun lalu melalui atau SNES. rasanya akan PlayStation 4. Selain itu sulit sekali controller ini bermain game juga muncul dalam (terutama game 3D) berbagai versi. Ada versi tanpa menggunakan analog. standar yang hanya terdiri Setelah Dual Analog, Sony dari D-pad standar, tombol tidak berhenti sampai di aksi dengan empat lambang situ saja dan mengeluarkan yang saya sebutkan di atas, iterasi terbaru dari controller tombol L1, R1, L2, dan R2 PlayStation yang diberi yang berada di pundak (atau nama DualShock. Controller punggung) controller, serta ini memiliki satu lagi feature tombol start dan select. tambahan yaitu kemampuan
untuk memberikan haptic feedback atau efek getaran. Saya jadi ingat sendiri bagaimana dulu saudara saya mempromosikan DualShock sebagai teknologi yang bisa memberikan saya perasaan sakit sendiri seandainya karakter saya dalam game fighting dipukul lawan. Memang hal tersebut sangatlah simpel (dan tentunya tidak seperti yang saudara saya ceritakan), tapi tetap saja menarik untuk melihat bagaimana hal simpel itu bisa menjadi sesuatu yang tetap bertahan sampai sekarang, meskipun sebenarnya ide untuk controller getar ini bukanlah inovasi murni dari Sony. Sampai sekarang pun, Sony tetap menggunakan nama DualShock untuk controller console PlayStation terbaru, ditambah dengan angka yang dimiliki console bersangkutan. Jadi PlayStation 3 memiliki DualShock 3, dan PlayStation 4 memiliki DualShock 4.
Controller PlayStation sebelum penambahan stik analog. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
69
Inilah senjata utama para pemilik PlayStation.
MEMORY CARD Salah satu hal yang paling menarik dari PlayStation adalah media yang digunakan untuk menyimpan progres permainan yang kamu lakukan. Karena CD-ROM yang ada di PlayStation tidak memungkinkan pemain untuk menuliskan data ke dalam CD, tidak seperti cartridge yang bisa berfungsi untuk menyimpan progres permainan juga, maka Sony menyediakan hardware terpisah sendiri di PlayStation yang disebut Memory Card. Saat ini console modern sudah meninggalkan hardware seperti Memory Card dan menggantinya dengan harddisk internal
70
atau penyimpanan dengan internet. Padahal Memory Card menawarkan suatu hal spesial tersendiri yang tidak akan dapat kamu temukan
Tampilan Memory Card Manager PlayStation.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
di teknologi modern. Saya ingat sekali bagaimana saya dan kawan-kawan selalu siap sedia membawa Memory Card setiap kali kami berkunjung ke rumah teman lainnya. Kebiasaan ini
biasanya dilakukan untuk pamer progres game yang dimiliki (contoh: “anjrot, kok lo bisa buka semua karakter sih!” atau “idih, gimana tuh cara dapetin equipment keren kayak gitu?!“) atau untuk meminta bantuan pada teman yang lebih pandai main game untuk melewati bos atau level yang sudah gagal terus dimainkan berulang-ulang. Pengalaman seperti ini tentunya akan sangat sulit ditemukan di console generasi modern. Di PlayStation, Memory Card standarnya memiliki 15 blok yang dapat kamu isi progres game. Kebanyakan game hanya perlu memakan satu blok Memory Card saja, namun ada juga game yang
bisa memakan sampai empat atau lima blok Memory Card (I’m looking at you Harvest Moon and Sim Theme Park!). Menurut saya hal ini sangatlah menarik. Melalui sekeping hardware kecil, PlayStation memperlakukan data layaknya inventory
Tekken 3
dalam game, bukan sebagai angka-angka yang tidak menarik untuk dilihat. Saat mengatur-atur data yang terdapat di Memory Card, saya selalu merasa seperti bermain game sendiri di mana saya harus pintar-pintar melakukan manajemen
Gran Turismo
tempat secara optimal. Meskipun mengesalkan karena terkadang saya harus mengorbankan progres beberapa game yang saya anggap penting, hal ini tetap merupakan sebuah pengalaman yang memiliki kesan tersendiri.
Final Fantasy VII
GAMES Nah bagian yang satu ini sepertinya sudah tidak perlu diragukan lagi. PlayStation memiliki library game yang sangat-sangat besar. Ribuan game dalam berbagai genre telah dirilis untuk console ini, dan banyak di antaranya menjadi legenda sampai sekarang. Buktinya saja, kebanyakan game yang sudah dibahas di nostalgia review sampai sekarang adalah game untuk PlayStation.
Console yang satu ini betul-betul menyediakan banyak pilihan untuk penggemarnya. Fans game fighting bisa bermain game seperti King of Fighters, fans game racing simulation bisa memainkan Gran Turismo, fans platformer bisa bertualang bersama Crash Bandicoot,dan fans RPG bisa … well … PlayStation merupakan salah satu surga terbesar genre RPG, jadi pilihanmu jelas sangat
banyak. Yang jelas, untuk urusan pilihan game yang dapat dimainkan, PlayStation bukanlah console yang perlu kamu ragukan lagi. Bahkan saya saja sampai sekarang masih menggunakan PSP saya untuk memainkan beberapa game PlayStation yang belum saya mainkan atau yang saya rindu untuk mainkan.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
71
Pentingnya peran PlayStation sebagai sebuah console di industri yang masih terbilang muda tidak bisa dipungkiri. Di saat baru mulai memasuki bisnis console melawan senior-senior seperti Sega dan Nintendo, Sony membuktikan bahwa mesin abu-abu mereka dapat bersaing menjadi console dengan banyak penggemar mengalahkan kedua senior tersebut. Jadi pertanyaannya, apakah saya tetap harus mencoba console ini seandainya saya dulu belum pernah memainkannya? Well, kalau kamu dulu tidak pernah memainkan console ini dan tibatiba berkesempatan untuk mencobanya, jangan lewatkan. Tapi kalau kamu tertarik karena koleksi game yang ada saja, selalu ada PSN Classics tersedia untuk memenuhi hasrat tersebut.
VERDICT:
Lahirnya Sebuah Generasi Baru
VERDICT
5
5
72
- Controller yang didesainnya bisa bertahan belasan tahun - Pilihan game yang sangat banyak - Murah - Memory Card yang betul-betul memiliki banyak hal spesial di dalamnya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
+
- Kewajiban untuk memiliki Winning Eleven demi memuaskan tamu yang datang untuk main PS di rumah kamu (lho ini cons??)
-
LIKE US
http://facebook.com/GamesinasiaID
FEATURE
K
ebanyakan dari kita mungkin menggemari game dengan tema medieval atau middle ages berkat serangan RPG barat yang banyak menggunakan tema ini, sebut saja Dragon Age, The Witcher, atau The Elder Scroll. Walaupun sebenarnya sebuah game medieval tidaklah harus menggunakan elemen fantasi di dalamnya namun tetap saja keduanya seolah-olah sudah menjadi sebuah paket. Berikut ini saya sudah memilihkan 10 game dengan tema medieval terbaik untuk iOS dan Android. Saya juga mengikutkan berbagai game dari genre yang berbeda supaya kamu tidak bosan dengan genre RPG medieval fantasy melulu. Have fun!
74
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
10 Gam Bertem Terbai
The Bard’s Tale Grafis The Bard’s Tale memang tidak sebagus 3D RPG lainnya (mengingat ini adalah game PlayStation 2), tapi ini merupakan salah satu RPG paling seru dan lucu yang pernah saya mainkan. Selain itu game ini juga penuh dengan karakter yang gila dan konyol. Gaya humor The Bard’s Tale memang bukan untuk semua orang namun jika cocok dengan kamu maka kamu akan dibuat tertawa sepanjang game. The Bard’s Tale juga datang dengan tiga game tambahan yaitu The Bard’s Tale Trilogy yang sebelumnya telah dirilis tahun 1985 untuk platform Commodore 64. Satu hal yang saya suka dari game ini adalah voice actor yang berkualitas, yang salah satunya di isi oleh Tony Jay. Dia adalah seorang voice actor yang sudah tidak asing lagi melalui berbagai karakter seperti Legacy of Kain, Fallout sampai dengan film seperti Austin Powers.
by: Hendri Salim
me Smartphone ma Medieval ik
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
75
Rival Knights Dalam game Rival Knights ini, kamu mengawali karirmu sebagai seorang jouster muda yang berusaha mengembalikan kejayaan nama keluargamu di mata kerajaan. Dengan berbekal sebilah tombak (lance), armor dan seekor kuda, kamu mengikuti sebuah kompetisi jousting melawan para tuan tanah dari seluruh pelosok negeri. Kualitas gameplay dan grafisnya terbilang cukup mantap untuk sebuah game gratisan. Namun kamu yang alergi sistem energi harus menjauhkan diri karena Rival Knights menggunakan batasan energi sehingga tidak ada yang namanya bermain secara maraton.
Knight Storm Knight Storm sebenarnya mirip dengan Rival Knights karena memiliki unsur utama jousting. Bedanya, Knight Storm memiliki gameplay yang lebih luas karena kamu dapat melakukan eksplorasi, mengatur resource di kota sampai dengan melakukan hand-to-hand combat. Keduanya adalah game yang solid dan daripada harus memilih kamu bisa mengunduh keduanya langsung.
76
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Knights of Pen & Paper Dari semua judul yang ada di sini, Knights of Pen & Paper adalah favorit saya pribadi. Yang membuat game ini sangat seru adalah banyak sekali kombinasi class dan karakter yang bisa kamu mainkan, masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Selain itu kamu juga bebas menentukan sendiri urutan quest yang kamu akan jalankan dan berapa jumlah musuh. Setelah menamatkan game ini maka kamu bisa mengulangnya lagi dengan karakter-karakter baru seperti yang saya lakukan, tiga kali.
Wind-up Knight 1 & 2 Sekali kamu memainkan Wind-up Knight baik yang pertama atau yang kedua maka kamu akan langsung jatuh cinta dengan konsepnya. Kamu dapat melompat, memukul, dan menunduk dengan tombol yang disediakan oleh game namun karakter kamu akan otomatis berlari tanpa henti. Tugas kamu adalah membuat karakter kita sampai tujuan dengan melewati berbagai rintangan yang sangat seru dan juga musuh yang menghadang. Saya mungkin sedikit membuat game ini terasa biasa saja lewat penjelasan saya barusan, namun begitu kamu mencobanya sendiri maka kamu akan setuju dengan saya.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
77
Deep Dungeon of Doom Deep Dungeon of Doom pada dasarnya merupakan dungeon crawler di mana kamu akan menyusuri sebuah dungeon lantai demi lantai, ruangan demi ruangan untuk membasmi musuh yang ada. Namun ada perbedaan yang cukup mendasar tentang bagaimana cara kita mengendalikan dan menyerang musuh yang menjadikan game ini lebih seru. Untuk dapat menyerang musuh kamu cukup tap di bagian kanan layar. Namun begitu kamu menyerang maka kamu harus menunggu cooldown untuk dapat menyerang kembali. Jika kamu memukul pada saat cooldown secara tidak sengaja maka cooldown malah akan bertambah lama. Yang unik adalah ketika cooldown ini selesai akan ada sebuah kilatan cepat yang jika kamu tap pada saat kilat itu menyala maka waktu cooldown selanjutnya akan berkurang setengah. Mungkin kamu akan dibuat frustrasi oleh game ini. Namun jika kamu perhatikan baik-baik pola dan memikirkan cara counter attack maka kamu akan baik-baik saja dan itulah pelajaran terpenting dari game ini. Wajib punya!
78
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Kingdom Rush Frontiers Secara fitur Kingdom Rush Frontiers cukup standar jika dibandingkan dengan tower defense lainnya yang lain, tetapi musuh yang ada di dalam game ini lebih pintar dari pada game TD kebanyakan. Selain dapat memilih jalur yang lebih aman (bukan hanya yang tersedia) musuh di sini juga dapat berjalan sedikit ke samping jalan untuk menghindar jangkauan tower. Kingdom Rush Frontier adalah satusatunya game dengan genre tower defense yang berada dalam list ini, jadi nampaknya kamu tidak punya pilihan lain :D.
Horde of Heroes Apa yang membuat saya jatuh cinta kepada game yang satu ini adalah gameplay yang kental dengan unsur RPG dibanding dengan match-3 lain yang mengaku-ngaku mempunyai elemen RPG. Karakter kamu akan naik level dan kamu bebas menentukan status apa yang akan kamu fokuskan, seperti attack, HP, defense, dan banyak status lainnya. Horde of Heroes tersedia secara gratis tanpa iklan namun menggunakan sistem nyawa yang unik yang pada dasarnya adalah sistem energi namun tidak akan berkurang jika kamu tidak kalah dalam sebuah level.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
79
Fantasy Conflict Fantasy Conflict adalah sebuah game strategi yang terbilang sederhana di mana kamu cukup mengirim pasukan ke bangunan musuh untuk menangkapnya. Jika jumlah pasukan yang kamu kirim lebih banyak dari jumlah pasukan yang menjaga bangunan tersebut lebih banyak maka kamu akan mengambil alih bangunan tersebut. Tapi tentu saja ada banyak faktor yang kamu harus perhatikan, salah satunya adalah kamu harus mendistribusikan pasukan kamu secara strategis ke bangunan lain karena musuh juga akan melakukan hal yang sama. Cocok bagi kamu yang mencari game strategi sederhana bergenre medieval.
Ravensword: Shadowlands Jika kamu mencari sebuah open RPG yang solid dengan tema medieval maka sejauh ini Ravensword: Shadowlands adalah kandidat terbaik. Bisa dibilang game adalah Skyrim versi mobile. Ravensword: Shadowlands memiliki dunia yang cukup luas, main quest dan side quest yang seru dan berbagai elemen RPG lainnya yang kamu harapkan dari sebuah open RPG kelas atas.
80
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Follow US
@GamesInAsiaID
FEATURE
82
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
S
alah satu masalah utama yang dihadapi oleh banyak pemain DotA atau game MOBA adalah tidak bisa berhenti bermain. Ini menyebabkan mereka menghabiskan banyak waktu di depan komputer dan tidak bisa melakukan hal lainnya. Nah jika kamu termasuk salah satu dari MOBA addict yang sudah bersumpah untuk berhenti/mengurangi jam bermain namun selalu gagal maka saya sudah siapkan 6 game MOBA untuk iOS & Android. Kamu dapat menggunakan game di bawah ini sebagai pengganti DotA atau MOBA lainnya, karena kita sama-sama tahu bahwa tiba-tiba berhenti bermain adalah hal yang sulit sekali. Sebaliknya, untuk kamu yang ingin terjun ke dunia MOBA tanpa komitmen berjam-jam untuk setiap pertandingan maka versi mobile di bawah ini akan sangat tepat untuk kamu mainkan. Lebih sederhana, cepat, dan dapat dimainkan di mana saja. Have fun!
6 Game MOBA Terbaik Untuk Android & iOS by: Hendri Salim
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
83
PLANTS WAR Plants War memang sebuah game lama dan sudah tidak mendapat update lagi dari Gamevil, namun itu tidak berarti game yang satu ini pantas untuk ditinggalkan begitu saja. Berbeda dengan kebanyakan MOBA, di sini kamu hanya akan bermain dalam 1 jalur saja. Konsepnya tetap sama yaitu menghancurkan markas musuh sambil melewati creeps dan juga tower. Yang unik dari Plants War (selain fakta bahwa game ini merupakan salah satu MOBA pertama untuk mobile) adalah tipe creeps yang berbedabeda. Tidak ada banyak jenis hero di sini namun gameplay yang yang menarik dan sederhana (karena hanya 1 jalur) membuat Plants War menjadi MOBA yang paling tepat untuk kamu yang ingin mencoba genre ini untuk pertama kalinya.
LEGENDARY HEROES Jika kamu menginginkan sebuah game yang lebih serius dari pada Plants War, maka Legendary Heroes adalah upgrade yang masuk akal. Legendary Heroes mempunyai lebih banyak hero dan juga sistem 3 jalur di mana kamu akan mengendalikan semua hero. Mode campaign dari Legendary Heroes mempunyai 30 map yang akan membuat kamu terhibur untuk setidaknya 5-8 jam.
84
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
HEROES OF ORDER AND CHAOS Ini dia guys and gals, jika kamu mencari pengalaman MOBA paling lengkap dan seru maka Heroes of Order & Chaos adalah juaranya dalam daftar ini. Kualitas grafis yang mengagumkan, jumlah hero terbanyak dan penggunaan skill yang lebih strategis membuat Heroes of Order & Chaos menjadi game MOBA yang wajib kamu punya. Sayangnya semua ini harus ditukar dengan ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 1GB.
FATES FOREVER Pernah dengar OpenFeint? Platform adu skor game yang sudah ada lebih dulu dari Game Center Apple dan Google Play. Nah Jason Citro pendiri OpenFeint adalah orang di belakang Fates Forever, sebuah game MOBA dengan ambisi besar. Fates Forever dibuat khusus untuk tablet dengan pertimbangan matang atas penggunaan dan juga feature lainnya. Game ini tidak dibuat dengan nafsu memindahkan MOBA dari PC ke mobile namun lebih mementingkan user experience. Terdengar sangat menarik bukan?
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
85
SOLSTICE ARENA Tidak seperti game MOBA lainnya yang bisa menghabiskan 1 jam untuk satu pertandingan, Solstice Arena di rancang untuk selesai dalam jangka waktu 10-15 menit. Solstice Arena juga tidak memiliki creeps, hanya hero dan tower sehingga kamu bisa lebih fokus kepada membantai hero musuh. Kamu yang suka MOBA yang sederhana namun tetap mempunyai elemen strategi dapat mencoba Solstice Arena keluaran Zynga ini.
ARENA OF HEROES Beberapa dari kamu pasti akan komplain bahwa bermain MOBA di tablet atau smartphone adalah hal yang sulit tanpa mouse dan keyboard. Arena of Heroes datang sebagai solusi untuk masalah ini dengan implementasi sistem turnbased. Bayangkan saja kamu bermain DotA namun semuanya turn-based, kurang lebih itulah yang akan kamu dapatkan di Arena of Heroes. Sudah mulai penasaran bukan. Download langsung lewat link di bawah!
86
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
FEATURE
GAME FAVORIT PENULIS GIA ID JUNI 2014 Valiant Hearts
Mohammad Fahmi
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One Valiant Hearts adalah game yang betul-betul wajib dimainkan oleh semua orang. Tidak hanya game ini menyajikan kisah Perang Dunia I yang memang jarang terekspos dalam kisah fiksi, game ini juga menunjukkan kelamnya medan perang tidak seperti banyak game lain yang malah menunjukkan seakan-akan medan perang merupakan tempat yang menyenangkan dan
penuh aksi seru. Valiant Hearts: The Great War dibuat menggunakan UbiArt Framework, jadi bisa dijamin game ini memiliki kualitas grafis yang lain daripada yang lain dengan cara penyampaian cerita melalui visual yang sangat keren. Pastikan kamu tidak ketinggalan untuk mencoba game keren buatan Ubisoft yang satu ini.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
87
Astebreed
Kevin Sutanto
Platform: PC Shoot ‘em up memang telah menjadi genre yang cukup jarang ditemui pada game zaman sekarang, namun nampaknya game bergenre shoot ‘em up/danmaku dengan kualitas yang baik masih bisa ditemui pada Astebreed. Dengan memadukan gameplay klasik dan elemen-elemen baru yang belum pernah
diaplikasikan pada game shoot ‘em up biasa seperti perubahan sudut pandang serta sistem lock-on yang membuat permainan terasa memuaskan dan keren. Sepertinya Astebreed telah berhasil membuat saya cukup ketagihan untuk terus memainkannya.
Broken Age
Glenn Prasetya
Platform: PC, Mac, Linux, iOS Sama seperti bulan lalu, game favorit saya bulan ini juga merupakan sebuah game yang diporting dari PC ke versi mobile. Jika bulan lalu saya memilih Botanicula sebagai game terfavorit yang saya mainkan, bulan ini saya memilih Broken Age dari Double Fine Production yang mendapatkan tempat sebagai game terbaik iPhone & iPad bulan lalu juga.
88
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Dalam Broken Age Act 1 kamu akan memainkan 2 buah insan yang berbeda dari tempat dan dari segi cerita. Namun sebenarnya mereka terhubung satu dengan yang lainnya yang nantinya akan kamu temukan di dalam cerita game ini. Segi puzzle yang menarik serta penggambaran lingkungan serta karakter yang sangat bagus menjadikan Broken Age pantas mendapatkan tempat di hati setiap gamer.
The Rhythm of Fighters
Hendri Salim
Platform: iOS, Android Semakin dimainkan The Rhythm of Fighters semakin terasa seru. Sejauh yang saya ingat hanya ada dua game rhythm yang benar-benar berkesan selama setahun ini, Radiohammer & The Rhythm of Fighters. Game yang satu ini memadukan sedikit unsur fighting dengan rhythm, memang bukan kombinasi paling sempurna di dunia namun core
gameplay dari game ini terbilang solid. Tentu saja yang paling bersinar dari game ini adalah pemilihan musiknya yang diambil dari seri game SNK seperti King of Fighter atau Fatal Fury. Yang mengejutkan adalah ternyata musik tersebut masih enak untuk didengar setelah lebih dari sepuluh tahun berlalu.
Dungelot 2
Risky Maulana
Platform: iOS, Android Sebagai penggemar dungeon RPG, bulan Juni kemarin merupakan bulan yang cukup berat bagi saya untuk disuruh memilih game apa yang menjadi favorit saya dalam menghabiskan waktu senggang saya sehari-hari. Di luar jatuhnya pilihan saya untuk game Dungelot 2, permainan Finder’s Keep di awal Juni kemarin juga cukup memuaskan naluri penjelajahan dungeon saya lewat kehadiran gameplay yang ringkas dan battle yang cukup menarik. Sayangnya keberadaan IAP dan kelebihan Finder’s Keep yang saya mainkan tadi
harus tunduk dengan kesederhanaan Dungelot 2 yang membuat saya jatuh hati padanya. Hingga detik ini saya masih enggan menghapus game ini dari gadget Android yang saya miliki. Dungelot 2 sendiri merupakan dungeon RPG yang memadukan aspek permainan minesweeper dengan petualangan menjelajah dungeon yang perlu saya rekomendasikan kepada kalian minoritas pecinta dungeon RPG di luar sana.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
89
FEATURE
15 Game Yang Wajib Kamu Mainkan Di PS Vita
P
by: Kevin Sutanto
S Vita memang sudah ada semenjak 2012 (2011 di Jepang) yang lalu dan kalau boleh jujur perkembangannya tidak terlalu luar biasa dibanding dengan PS4. Game yang bermunculan tidak terlalu banyak dan tidak selalu game yang eksklusif untuk PS Vita. Tapi melihat ini sudah menjelang pertengahan 2014, sudah ada banyak game yang saya rasa akan membuat kamu tertarik untuk membeli PS Vita. Setelah kamu membeli PS Vita, mungkin kamu berpikir, “Game apa yang sebaiknya saya mainkan?”. Oleh karena itu, saya mencoba membuat sebuah daftar pendek mengenai game apa yang sebaiknya kamu mainkan di PS Vita.
90
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
01 Child of Light Yap, game yang sebelumnya sudah pernah direview oleh Games in Asia Indonesia ini menjadi salah satu game yang akan membuat kamu tertarik untuk memiliki PS Vita. RPG yang dirilis oleh Ubisoft ini penuh dengan grafis indah bergaya cat air. Selain itu, game ini juga memiliki gameplay yang sangat khas layaknya RPG jadul yaitu turn based RPG. Rasanya game dengan genre semacam ini sangat cocok dimainkan hanya dalam genggaman ditambah lagi fungsi touchscreen atau touchpad yang bisa diimplementasikan untuk menggerakan salah satu karakternya.
02 Danganronpa 2: Goodbye Despair
Sequel dari Danganronpa: Trigger Happy Havoc ini dijamin membuat kamu tertarik untuk memainkannya di PS Vita, apalagi buat kamu penggemar visual novel seperti Phoenix Wright. Danganronpa 2: Goodbye Despair melanjutkan tradisi seri sebelumnya dengan cerita penuh misteri tapi dibalut dengan tampilan visual campuran manga dan pop art yang penuh dengan warna cerah. Hal yang bertentangan seperti ini pasti membuat kamu sangat penasaran seperti apa cerita dan permainan dalam game ini sebenarnya, ditambah lagi visual novel adalah genre yang saya rasa cocok dimainkan secara mobile. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
91
03 Velocity 2X Metroidvania yang bisa kamu bawa-bawa? Wow, rasanya zaman Gameboy Advance kembali lagi terulang dengan game metroidvania yang berkualitas. Tidak hanya aksi ala Castlevania (yang diberi asupan adrenalin), Velocity 2X juga memiliki gameplay shoot ‘em up berkecepatan tinggi yang menambah daya tarik dari game ini. Velocity 2X masih belum rilis namun saya rasa game ini terlihat menjanjikan meski baru berupa trailer.
04 Gravity Rush Jujur, saya belum pernah main game yang satu ini, namun ini adalah salah satu game yang saya incar begitu saya melihat trailer-nya dua tahun yang lalu. Gravity Rush (Gravity Daze di Jepang) adalah sebuah game yang memungkinkan kamu untuk mengendalikan gravitasi untuk berpindah tempat hingga untuk menyerang musuh. Tidak hanya itu, kamu bisa menggerakan Kat, sang karakter utama, dengan menggunakan gyroscope yang ada.
92
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
05
Zero Escape:
Virtue’s Last Reward Virtue’s Last Reward (selanjutnya saya singkat VLR) adalah game kedua dari seri Zero Escape. Game ini merupakan sequel langsung dari 999 yang sempat GiA bahas beberapa bulan lalu. VLR mengusung genre hybrid antara visual novel dan puzzle. Untuk urusan puzzle, game ini mungkin bisa dibandingkan dengan seri The Room, tapi untuk urusan cerita, tidak ada game yang bisa dibandingkan dengan VLR. Game ini akan menyajikan kamu cerita yang dijamin akan membuat kamu berkali-kali melongo sambil berkata “WHAAAT?!”. Saran saya, mainkan 999 dulu sebelum mencoba bermain game ini untuk pengalaman melongo yang lebih lebar.
06 Final Fantasy X/X-2 HD Siapa sih yang tidak tahu Final Fantasy? Final Fantasy X yang sudah sangat terkenal pada zaman PS2 dulu kini kembali hadir di PS Vita dan dengan kualitas visual yang diperbaharui. Rasanya tidak ada salahnya untuk kembali bernostalgia dengan salah satu game yang memikat hati banyak penggemar RPG ini. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, RPG sangat cocok untuk dimainkan secara mobile jadi saya rasa FF X sangat cocok dimainkan di PS Vita.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
93
07 Tearaway Dari kreator Little Big Planet, datanglah Tearaway. Dengan gameplay yang penuh kreativitas, game ini sangat cocok untuk dimainkan di PS Vita. Kamu bisa menggunakan kamera untuk mengambil gambar dari objek nyata lalu memasukkannya ke dalam game. Tidak hanya itu, penggunaan touch pad dan touch screen juga menambah keasikan dalam bermain. Saya rasa ini game yang setidaknya harus dicoba semua pengguna PS Vita.
08 Hatsune Miku
Project Diva F 2nd Oke, pertama-tama ini adalah game favorit saya. Kedua, ini adalah salah satu rhythm game yang sangat menyenangkan untuk dimainkan. Game ini juga sebenarnya ada di PS3, namun jika kamu bisa memainkannya di manapun, bukankah itu lebih asik? Project Diva F 2nd memiliki trek lagu yang catchy serta gameplay sederhana yang ada dari jangkauan mudah hingga super sulit. Jadi buat penggemar rhythm game (dan vocaloid), Project Diva F 2nd pasti cukup menarik diri kamu untuk memiliki PS Vita.
94
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
09 Persona 4 Golden Salah satu RPG legendaris dari akhir zaman PS2. Persona 4 Golden tidak hanya memiliki cerita yang sama dengan versi biasanya, tapi juga ditambah dengan skenario baru, karakter baru, dan gameplay baru yang akan membuat kamu betah memainkannya di PS Vita-mu. Pada saat game ini dirilis, bisa dibilang Persona 4 Golden adalah salah satu system seller untuk PS Vita.
10 Freedom Wars Freedom Wars adalah game hunting layaknya Monster Hunter dengan setting cerita yang cukup menarik. Kamu harus mengalahkan Abductors demi mengurangi masa tahananmu yang berjangka 1 juta tahun lamanya. Gameplay yang dihadirkan Freedom Wars juga cukup menarik dengan jenis senjata yang beragam, character customization, serta penggunaan grappling hook berbentuk duri. Jika kamu menginginkan game yang bisa dimainkan secara multiplayer serta memiliki tampilan dunia yang unik, saya rasa Freedom Wars wajib untuk dimainkan.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
95
11 Tales of Hearts R Salah satu RPG yang dinanti-nantikan ini nampaknya bisa memperkuat keinginanmu untuk memiliki sebuah PS Vita. RPG buatan Bandai Namco yang sebelumnya pernah rilis di NDS ini sudah diperbaharui dari segi visual dan gameplay-nya. Selain itu, game ini juga akan segera rilis bahasa Inggrisnya sehingga kamu bisa bermain dengan lebih nyaman.
12 Sword Art Online: Hollow Fragment Game yang diangkat dari anime/light novel ini sebaiknya wajib dimiliki terutama untuk penggemar seri anime-nya. Tampilan visual layaknya anime, cerita yang didasari novelnya, serta gameplay layaknya game online yang lumayan seru ini seharusnya bisa membuat penggemar Sword Art Online mencatat game ini sebagai salah satu game layak beli.
96
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
13 Zettai Zetsubou Shoujo
Danganronpa: Another Episode Game ini baru diumumkan di Jepang beberapa saat yang lalu dan saya rasa game apapun dengan embel-embel Danganronpa sangat wajib untuk kamu coba. Another Episode berbeda dari game Danganronpa sebelumnya karena game ini adalah sebuat third person shooter/action game. Melihat visual yang menjadi ciri khas dari Danganronpa tetap muncul meski dalam bentuk yang berbeda, rasanya game ini cukup mengundang untuk kamu coba.
14 Soul Sacrifice Delta Game hunting lainnya yang saya rasa wajib untuk dicoba. Soul Sacrifice Delta merupakan versi update dari Soul Sacrifice, itu artinya kamu akan menemukan banyak konten serta banyak perbaikan di sana-sini yang membuat permainan lebih menyenangkan. Soul Sacrifice memiliki gameplay unik yang membutuhkan kamu untuk berkorban atau mengorbankan sesuatu sehingga kamu perlu berpikir sebelum bertindak saat menghadapi musuh.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
97
15 Ys: Memories of Celceta Kalau kamu belum pernah memainkan seri Ys sebelumnya, saya rasa ini waktu yang tepat untuk kamu mulai memainkannya. Ys memiliki sistem pertempuran yang sangat menggugah untuk dimainkan dan cerita yang cukup menarik untuk diikuti. Penggemar action RPG sebaiknya segera menarget game yang satu ini untuk dimainkan di PS Vita.
Bonus
TxK Saya rasa game arcade shooter buatan orangorang di belakang Tempest 2000 ini wajib dimiliki pengguna PS Vita. Dengan grafis yang unik ditambah soundtrack keren dan gameplay yang solid, rasanya TxK bisa menjadi game yang asik dimainkan di waktu kamu bosan. Itulah kira-kira 15 game yang saya anjurkan untuk kamu mainkan di PS Vita. Satu hal yang mungkin kamu perhatikan adalah kebanyakan game di atas merupakan game buatan Jepang dan hal itu sebenarnya bukan hal yang mengejutkan. Hal ini mungkin disebabkan karena PS Vita jauh lebih laku di Jepang ketimbang Amerika atau Eropa. Meski demikian, nampaknya PS Vita akan semakin digemari ke depannnya
98
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
FEATURE
Bagaimana Video Game Mengajarkan Saya Untuk Ikhlas by: Mohammad Fahmi
D
ari dulu kita sudah terbiasa menerima berbagai jenis kisah fiksi dengan akhir cerita yang bahagia. Kisah-kisah fiksi dengan ending atau cerita yang menyenangkan ini merupakan salah satu pelarian dari dunia nyata yang bagus, karena sering kali apa yang kita alami di dunia nyata itu jauh lebih gelap dan tidak menyenangkan dibandingkan dengan apa yang kita saksikan di kisah fiksi. Meskipun begitu kisah-kisah membahagiakan ini terkadang membuat beberapa orang jadi tidak bisa menerima fakta hidup yang kelam karena terlalu sering mengkonsumsi kebohongankebohongan yang hanya menjual mimpi indah tidak masuk akal. Memang terkadang ada juga kisah-kisah
yang tidak hanya memanjakan otak kita dengan mimpi-mimpi palsu dan malah menyajikan kita dengan tragedi yang menyedihkan dan menyayat hati. Tapi meskipun begitu, tragedi-tragedi yang ada di berbagai kisah fiksi seperti drama, novel, komik, ataupun film hanya berfungsi untuk mengingatkan kita akan mungkinnya hal-hal menyedihkan terjadi di dunia. Kisah-kisah tersebut tidak dapat memberikan dampak empati secara langsung kepada pemainnya karena semua yang terjadi dalam kisah fiksi tersebut sudah dirancang dalam skrip yang linear. Namun pengalaman yang berbeda jelas sekali akan kamu temukan jika tragedi fiksi tersebut terjadi di sebuah media interaktif seperti video game, di mana tindakan dan pilihan pemain bisa mempengaruhi jalan cerita. Entah itu menjadi lebih baik ataupun jadi lebih buruk. Hal ini pertama kali saya alami saat memainkan Final Fantasy VII. Sudah menjadi rahasia umum (layaknya rahasia bahwa Darth Vader adalah ayah dari Luke Skywalker) bahwa salah satu karakter dalam Final Fantasy VII yaitu Aerith Gainsborough akan mati di akhir disc 1. Meskipun saya dan beberapa teman saya sudah mengetahui tentang event itu, kami tetap saja mencoba mencari-cari (termasuk terkena beberapa mitos dan tipuan yang banyak tersebar sebelum era internet) cara untuk mencegah kematian Aerith atau menghidupkannya kembali. Tapi hal itu jelas tidak mungkin terjadi karena memang kematian Aerith sudah direncanakan oleh Squaresoft menjadi sesuatu GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
99
yang linear. Saya pun merelakan kematian salah satu karakter terbaik yang ada di game Final Fantasy VII itu. Apa yang terjadi pada Aerith di Final Fantasy VII mungkin sama seperti apa yang terjadi pada Romeo dan Juliet di kisah karangan Shakespeare dengan judul yang sama. Nasib Aerith sudah ditentukan oleh kreatornya sebelum gamer memulai permainan mereka. Apapun usaha yang gamer lakukan untuk mencegahnya terjadi adalah hal yang sia-sia (kecuali jika kamu mencoba menggunakan GameShark tentunya), namun sisi
100
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
interaktif yang ada di video game setidaknya memberikan kita harapan untuk dapat menyelamatkan Aerith. Dengan semakin berkembangnya teknologi yang ada untuk mengembangkan video game, sisi naratif dalam video game pun ikut berkembang. Sekarang ini kita memiliki banyak sekali game di mana keputusan pemain semakin berkontribusi kepada jalannya cerita baik secara minor maupun secara keseluruhan. Game seperti Mass Effect, Dragon Age, Fables, dan lain-lain memberikan kita kebebasan semu yang memberikan semacam perasaan tanggung jawab akan apapun yang terjadi di dunia dalam game tersebut. Saya mungkin tidak akan bisa memberikan contoh karena besarnya potensi contoh saya menjadi spoiler, tapi saya yakin para gamer yang pernah memainkan judul-judul yang barusan cukup mengerti maksud saya. Meskipun banyak contoh game yang membebankan pemainnya dengan pilihan-pilihan yang menentukan jalan cerita, pengalaman bermain game yang membuat saya betul-betul belajar untuk ikhlas, belajar untuk merelakan
kepergian, justru saya temukan bukan di game populer seperti contoh sebelumnya. Pengalaman tersebut malah saya temukan di sebuah game yang cukup underrated berjudul Catherine. Melihat cover dari game Catherine mungkin kamu berpikir game ini hanyalah game porno yang tidak mendidik, padahal Catherine menurut saya adalah salah satu game dengan pesan paling positif tentang hidup yang pernah saya mainkan beberapa tahun terakhir. Game ini bercerita tentang Vincent, seorang pemuda berusia 32 tahun yang sudah dikejar-kejar oleh pacarnya untuk segera menikah. Vincent yang sudah merasa nyaman dengan kehidupan bebas seorang bujangan dan hubungan stabil dengan pacarnya yang sudah berjalan lima tahun tidak ingin keluar dari comfort zone dia. Di tengah dilemanya menghadapi tekanan dari sang pacar, tiba-tiba muncul seorang wanita muda cantik yang mendekati dirinya dan menggodanya. Di saat yang bersamaan juga, muncul fenomena unik di kota tempat dia tinggal, di mana beberapa laki-laki mengalami mimpi buruk, dan jika mereka mati di mimpi itu maka mereka juga akan mati di dunia nyata. Salah satu misi sampingan dalam game ini adalah kamu harus rajin berbincang dengan para pria lain di dalam mimpi supaya bisa membantu mereka menyelesaikan dilema mereka dan selamat dari mimpi buruk yang menimpa. Di sinilah saya melakukan kesalahan fatal. Dari enam pria yang bisa diselamatkan, ada satu pria yang sempat saya lewatkan sekali perbincangan dengan dirinya, dan hal itu membuat saya tidak bisa menyelamatkan karakter tersebut. Karakter tersebut hanyalah karakter minor, baik dia hidup ataupun mati tidak akan mempengaruhi nasib Vincent sebagai karakter utama. Tapi GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
101
meskipun begitu saya sangat menyesal tidak berhasil menyelamatkannya. Bahkan ... seandainya kita tertimpa tanggung saya menghabiskan berjam-jam untuk bisa menyelamatkan karakter tersebut meskipun jawab seperti yang Vincent alami, kita harus mengulangi banyak level yang harus bisa move on dengan kehidupan untuk menyelesaikannya membuat saya kita. Dan sama seperti Vincent, saya juga menghabiskan sangat banyak waktu. Segala usaha saya tidak ada yang berhasil. tidak bisa terjebak di masa lalu. Untuk menyelamatkan karakter tersebut satu-satunya adalah dengan mengulang bertanggung jawab atas kematian seseorang. permainan saya dari awal, dan saya jelas tidak Tapi simulasi perasaan yang diberikan oleh punya waktu untuk melakukannya, ditambah lagi Catherine itu terasa sangat real, sampai bahkan saya juga tidak akan sanggup untuk mengulangi membuat saya cukup ngeri seandainya harus puzzle yang tersebar dalam game. Satu-satunya memiliki tanggung jawab seperti Vincent. Setelah hal yang bisa saya lakukan adalah dengan melanjutkan permainan pun, saya juga sadar merelakan kepergian karakter tersebut. Tapi untuk seandainya kita tertimpa tanggung jawab seperti melakukannya saja saya sampai memikirkan yang Vincent alami, kita harus bisa move on keputusan saya selama sehari. dengan kehidupan kita. Dan sama seperti Vincent, Tepat sewaktu saya memutuskan untuk move saya juga tidak bisa terjebak di masa lalu. on, saya sadar bahwa saya baru saja dibuat Pengalaman saya di Final Fantasy VII dan kepikiran selama berjam-jam oleh sebuah karakter Catherine mungkin hanya sedikit potongan virtual, karakter yang hanya terdiri dari model dari apa yang video game ajarkan kepada saya 3D dan kumpulan baris kode programming saja. tentang merelakan sesuatu. Masih ada beberapa Dalam game Catherine, saya sebagai Vincent pengalaman lain tentunya, tapi sepertinya dua merasa sangat bertanggung jawab atas kematian game itu adalah game yang betul-betul sangat salah seorang pria yang terjebak di mimpi yang berkesan dengan mekanisme gameplay mereka sama dengan saya, dan untuk bisa melanjutkan yang memaksa saya untuk merasakan empati perjalanan saya dalam game, saya harus bisa kepada karakternya, dan belajar ikhlas dari konsentrasi akan apa yang ada di depan, dan perasaan empati tersebut. jangan sampai terjebak di masa lalu. Beberapa orang mungkin menganggap Hal seperti ini tentunya tidak sebanding perasaan ini adalah hal berlebihan, dan tidak dengan jika kita di kehidupan nyata harus penting. Pandangan seperti itu tentu saja sangat normal dan bisa dimengerti. Tapi jelas tidak salah juga kalau kita bisa lebih merasakan hal seperti yang saya ceritakan di atas. Toh hanya ada dua hal yang bisa dibuktikan dari perasaan seperti itu, entah kamu merupakan orang yang memiliki rasa empati tinggi, atau tim writer dari game yang bersangkutan adalah orang-orang jenius, dan kedua hal itu adalah hal positif.
102
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
FEATURE
TIPS TRICKS
S
&
by: Audi E. Prasetyo
eperti yang kamu sudah tahu Cookie Run adalah game dari LINE yang sangat populer belakangan ini. Saking larisnya, pada bulan Mei 2014 lalu game yang satu ini mengadakan kompetisi berhadiah satu unit mobil all new Yaris limited edition bagi pemain dengan skor tertinggi di Indonesia. Pemenang utama event tersebut mencapai score sekitar 30 juta, sebuah angka yang sangat hebat dan saya sendiri belum bisa mencapai score sebesar itu.
Setelah mencari tahu sendiri dan mengobrol dengan rekan-rekan yang bermain Cookie Run, akhirnya saya dapat mendongkrak skor saya menjadi sekitar 15 juta dari sebelumnya sekitar 8 juta. Nah lewat artikel ini saya akan sharing mengenai tips and trick bermain Cookie Run yang saya gunakan untuk mencapai score 15 juta tersebut. Ready, steady, go! Catatan: Tips & trick di bawah ini akan lebih maksimal jika kamu terlebih dahulu memainkan Cookie Run sampai level mentok (level 8) untuk cookie dan pet.
STRAWBERRY
CREAM
BRIGHT
BRAVE
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
103
Farming Koin Secara Efisien Buat kamu yang merasa sangat membutuhkan koin untuk upgrade dan membeli cookie agar mendapat skor yang lebih baik namun kesulitan mendapatkan koin, kamu bisa ikuti beberapa combo berikut ini. Dengan catatan, cookie dan pet yang kamu gunakan memiliki level mentok, serta kamu memiliki treasure dari Angel Cookie’s Holy Feather tingkat tiga, minimal.
Buttercream Choco Cookie + Gold Drop dalam dua menit Berterima kasihlah kepada developer, Cookie Run season 2 ini memiliki bonus stage yang dapat menghasilkan banyak koin. Percaya atau tidak, kamu dapat menghasilkan tiga sampai empat ribu koin hanya dalam waktu 2 menit dengan menggunakan combo di atas dan bonus stage tersebut. Namun, untuk mengakses bonus stage itu, energi yang tersisa di cookie kamu harus kritis terlebih dahulu. Buttercream Choco Cookie + Pirate Cookie Relay + Gold Drop + Double Coins Cara ini cocok untuk kamu yang lebih suka tantangan dan ingin mendapatkan lebih banyak koin dalam satu kali bermain. Gunakan random boost Double Coins sebelum kamu mulai, dan di akhir game kamu bisa mendapatkan 12.000 – 18.000 koin, bahkan 20.000 koin. Pirate Cookie + Pirate’s Bomb + Gold Coins Boost + Chocoream Butter Cookie Relay Untuk kamu yang kesulitan mendapatkan Double Coins boost, kamu juga bisa menggunakan Gold Coins boost untuk farming koin kamu. Gunakan juga Pirate Cookie sebagai cookie pasangannya agar efeknya lebih maksimal. Kamu bisa mendapat 7 hingga 9 ribu, bahkan 12 ribu apabila kamu menggunakan Buttercream Choco Cookie sebagai relay.
104
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Gunakan Cookie dan Pet Terbaik Sangat penting untuk mengenali cookie beserta pet yang dapat meningkatkan skor kamu berlipat-lipat. Saya menyarankan untuk menggunakan cookie dan pet grade S level tertinggi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, kamu harus tahu bahwa tidak semua cookie grade S berguna lho. Bahkan, cookie dan pet grade A juga ada yang berguna. Oleh karena itu, saya akan berikan list cookie dan pet yang menurut saya berguna.
Aura magnet yang berguna untuk mendapatkan seluruh jeli dan koin yang tersebar di setiap stage
ANGEL COOKIE
Hidup kembali menjadi hantu dengan 160 energi dan dapat menembus obstacle? Why not?
PIRATE COOKIE
Memiliki keahlian untuk berubah menjadi superhero yang dapat blast-fly dan invincible
HERO COOKIE
Menembakkan Star Candies yang dapat kamu ambil dan juga dapat menghancurkan obstacles
Menangkap Spirit Jellies dan berubah menjadi super devil yang dapat blast-fly dan memakan segalanya
DEVIL COOKIE
SPECIAL FORCE COOKIE
Hidup kembali delapan kali dengan 17 energi. Kalau kamu hitung, total energi yang dimiliki oleh Zombie Cookie setara dengan 286 energi!
Mengubah obstacles menjadi jeli, dan dapat blast-fly sambil mengubah seluruh obstacles yang dilaluinya menjadi jeli.
WIZARD COOKIE
ZOMBIE COOKIE
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
105
Perhatikan Cookie yang memiliki POWER+ Ternyata, tidak semua cookie berguna ketika kamu berlari saja. Ada juga cookie yang meskipun tidak digunakan, dapat membantu kamu selama bermain. Mereka adalah cookie yang memiliki tanda POWER+. Para cookie ini akan memberikan bantuan kepada cookie yang sedang kamu mainkan. Menurut saya, penting untuk berinvestasi (meningkatkan level) para cookie yang memiliki POWER+. Karena semakin tinggi level mereka, semakin sering mereka akan membantu kamu selama permainan.
CHEERLEADER COOKIE
Memberikan energi tambahan untuk cookie yang sedang kamu gunakan. Terkadang Cheerleader Cookie akan memberikan dua kali energi tambahan pada level maksimal.
SPECIAL FORCE COOKIE
FAIRY COOKIE
Menembakkan misil dari udara yang menghancurkan obstacles dan memberikan kamu Star Candies yang dapat kamu ambil untuk poin ekstra.
Meminjamkan magnetic shield-nya kepada cookie kamu. Berguna untuk kamu yang masih memiliki Angel Cookie’s Holy Feather level rendah, dan sering menabrak obstacles.
Tingkatkan level kamu setinggi-tingginya! Semakin tinggi level kamu, semakin tinggi bonus skor yang akan kamu dapatkan. Dalam game ini, pemain level dua akan mendapatkan bonus sebesar satu persen. Pemain level tiga akan mendapatkan bonus sebesar dua persen, level empat mendapat tiga persen, dan seterusnya hingga maksimal 49 persen untuk level 50 ke atas. Gunakan double exp booster setiap kamu bermain untuk mempercepat progres level kamu. Memang tidak ada cara yang dapat mengalahkan kerja keras :).
106
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Investasi pada treasure Jujur pada awalnya saya merasa enggan untuk meningkatkan level treasure saya karena harga yang mahal dan terdapat probabilitas gagal dalam prosesnya. Belum lagi, untuk summon treasure yang bagus, harus membutuhkan crystal yang tidak sedikit. Namun, peran treasure dalam meraih skor dan koin sangatlah besar. Saya akan memberikan list treasure yang menurut saya sangat membantu.
Treasure
Efek
Angel Cookie’s Feather, Cookiebox 720 Controller
Menciptakan aura magnet disekeliling cookie kamu.
Gold Drop’s Pure Gold Bar, Treasure Merchant’s Safe Box
Menambah bonus koin yang kamu peroleh di akhir permainan.
Ninetales Cookie’s Fresh Pudding, Ultra Power Rainbow Ginseng, Temptation No. 9 Perfume, Hermes Shoes, Limited Edition Colorful Star Jelly Pendant, Glossy Pink Lipstick
Ekstra poin untuk setiap jeli/Star Candy yang kamu peroleh.
Devil Cookie’s Tail Compass, 1000 Year Old Ginseng, 500 Year Old Ginseng Root, Finally Discovered Wild Ginseng
Ekstra 140 – 340 poin untuk Pink Bear Jellies.
Flame Bat’s Eternal Flame, Rocky Hot Dog, Flame Bat Camping Lantern, Special Force Cookie’s Face Paint
Ekstra poin untuk setiap obstacle yang kamu hancurkan/tembus.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
107
Prioritaskan crystal untuk summon pet dan Treasure
Mengapa? Karena pet dan treasure yang bagus hanya bisa didapat menggunakan crystal. Kesalahan beberapa pemain adalah menggunakan crystal-nya untuk membeli koin, unlock cookie, bahkan unlock slot treasure yang akan digunakan. Kalau kamu mengincar skor yang tinggi, maka kamu harus gunakan crystal yang kamu dapat hanya untuk summon pet.
Random boost 15% point bonus atau slower energy drain
Dua random boost itu, sangat membantu kamu untuk mendapat skor yang tinggi. Tambahan lima belas persen dari skor akhir kamu saja, bisa membuat kamu naik beberapa peringkat dari leaderboard. Sedangkan, slower energy drain boost membuat cookie kamu bertahan lebih lama sehingga dapat mendapatkan jeli dan skor lebih banyak.
108
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Latihan, latihan, dan latihan
Dengan membiasakan diri kamu terhadap letak obstacle sepanjang permainan, kamu pasti dapat melewati mereka dengan mudah. Semakin lama kamu survive, maka semakin banyak jeli dan poin yang kamu dapatkan tentunya. Terlalu sulit untuk menghindari obstacle? Triknya, kamu ikuti saja path dari jeli-jeli yang tersebar di setiap level untuk mempermudah kamu melewatkan setiap obstacle-nya. Oh iya, dalam Cookie Run 2nd Story ini, pada stage 9, kamu akan tiba-tiba melambat, lalu setelah beberapa detik, kamu akan kembali lagi pada kecepatan semula.
Gunakan seluruh power-up dan fokus Jangan takut untuk menggunakan seluruh power-up kamu demi mendapatkan skor yang tinggi pada leaderboard. Kamu harus ingat, setiap minggunya, Cookie Run akan memberikan reward berupa gift points berdasarkan urutan dan seberapa banyak teman yang kamu lewati di leaderboard. Tentunya jangan pernah melupakan hal yang terpenting, fokus. Cobalah untuk tidak jatuh dan tidak terkena obstacle yang ada, serta mendapatkan seluruh jeli yang tersebar di setiap stage. Dengan itu, pasti skor kamu akan naik dengan drastis, seperti saya ini :).
Share ID LINE kamu
Mengapa dengan share ID kamu merupakan tips and trick dalam bermain Cookie Run? Semakin banyak kamu memiliki teman bermain, maka semakin sering pula kamu akan mendapatkan live dan gift point. Terutama gift point, kamu dapat membuka kotak hadiah setiap 100 gift point yang kamu dapat. Bayangkan saja jika dalam sehari kamu mendapatkan 1000 gift point, tentunya kamu akan mendapat ekstra koin dan power-up, bukan? Saya pernah sekali share ID saya di sebuah forum di internet. Bermulai dari sana, banyak pemain Cookie Run yang menambahkan saya sebagai teman LINE. Kini, teman LINE saya yang
aktif bermain Cookie Run berjumlah 787 orang, dan dalam sehari saya rata-rata mendapatkan 250 live dan 2400 gift point. Saya tahu apa yang kamu pikirkan. Bagaimana caranya hidup dengan notifikasi sebanyak itu? Sebenarnya kamu dapat benar-benar mematikan pesan (bukan hanya suaranya saja) lewat setting LINE, sehingga kamu tidak akan mendapat message apapun namun tetap mendapatkan hadiahnya di game. LINE -> Settings > Accounts > Authorize Apps > Cookie Run > Uncheck Receive Messages
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
109
LOCAL CORNER
“Spontanitas Sebuah Profesi” An Artistalk with: Hironimus Rian eperti yang sempat saya singgung di segmen Artistalk sebelumnya, kita tidak akan tahu akan jadi apa kita nantinya di masa depan. Terkadang kita sudah memiliki rencana tersendiri untuk profesi kita di masa depan, tapi tiba-tiba nasib membawa kita ke hasil akhir yang berbeda. Kasus seperti inilah yang sepertinya dialami oleh Hironimus Rian, seorang lulusan IT yang kini berprofesi sebagai 2D artist di
110
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
by: Mohammad Fahmi
perusahaan game lokal, Touchten. Hironimus Rian yang akrab dipanggil Rian memiliki pengalaman sebagai seorang supervisor 2D artist di Gameloft Yogyakarta sebelum akhirnya bergabung dengan Touchten di Jakarta. Pengalamannya di industri game mencakup ke pembuatan game untuk handphone berbasiskan Java, sampai ke smartphone dengan OS Android dan iOS. Tanpa panjang lebar lagi, langsung saja kita mulai obrolan dengan 2D artist yang satu ini.
Halo Rian, bisa perkenalkan diri kamu ke pembaca Games in Asia? Halo-halo, nama saya Hironimus Rian, biasa dipanggil Rian. Saat ini saya bertugas di Touchten Games sebagai 2D artist. Itu saja, terlalu singkat ya? Hahaha… Hahaha it’s okay, karena pertanyaan berikutnya masih berhubungan sama yang pertama. Boleh cerita bagaimana asalnya kamu bisa jadi artist seperti sekarang ini? Sebenarnya memang dari kecil saya sudah suka gambar, tapi hanya sebatas hobi saja. Bahkan sampai lulus SMA pun tidak pernah kepikiran untuk serius menekuni hobi ini jadi profesi. Makanya waktu kuliah dulu saya pilih jurusan IT yang memang saat itu sedang tren. Hahaha. Tapi lama-kelamaan sepertinya saya sadar kalau saya salah jurusan, kapasitas otak tidak sampai mungkin. Belum kerja saja sudah stres, bagaimana kalau sudah kerja di bidang IT nanti. Akhirnya saya putuskan daripada memaksakann otak, lebih baik cari pekerjaan sesuai dengan kegemaran saya saja.
Kebetulan waktu itu berdekatan dengan kelulusan saya (yang dicapai dengan susah payah), Gameloft Indonesia sedang buka lowongan untuk 2D artist. Iseng-iseng saya coba mendaftar dan ikut tes, untungnya keterima. Selama waktu kamu kuliah sampai bekerja di Gameloft, apakah kamu punya pengalaman sebagai ilustrator profesional? Dulu waktu kuliah sempat coba serabutan jualan kaus lukis, isengiseng berhadiah lah. Entah itu termasuk profesional atau tidak. Mari anggap saja itu profesional ya. Berikutnya, tadi kamu sudah cerita bagaimana kamu bisa masuk ke industri game, tapi ada alasan khusus tidak kenapa kamu pilih game sebagai media pilihanmu?
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
111
Sebenarnya tidak ada alasan khusus sih, yang penting bisa berkreasi lewat gambar saja. Kebetulan dari awal masuk langsung ke dunia game, dan ternyata betah sampai sekarang. Selain itu, pada dasarnya memang dari dulu hobi main game, namun tidak sampai ke level “hardcore” seperti kebanyakan temanteman lain yang kerja di dunia game. Kamu memiliki pengalaman bekerja di Gameloft dan Touchten. Ada perbedaan besar tidak yang kamu rasakan dari bekerja di dua perusahaan tersebut?
112
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Perbedaannya jelas ada dan sangat terasa ya. Selain karena kedua perusahaan ini punya target market yang berbeda, proses bekerjanya pun berbeda. Selama di Gameloft saya lebih sering mengerjakan pixel art, sedangkan di Touchten ini gayanya lebih ke painting. Selain itu jumlah anggota tim produksi di Gameloft itu sangat besar, berbanding terbalik dengan Touchten yang timnya lebih kecil. Hal ini juga jelas memberikan kesan dan pengalaman yang beda. Apakah kamu punya pandangan sendiri tentang industri game dalam negeri? Meskipun bisa dibilang masih muda dan berkembang, menurut saya perkembangan industri game lokal cukup memuaskan. Sudah banyak studio game dalam negeri bermunculan, dan semuanya juga cukup produktif. Platform yang dijangkau pun udah semakin bervariasi, mulai dari mobile, desktop, sampai ke webbased.
Biasanya apa yang jadi inspirasi kamu waktu menggambar? Apakah dari lingkungan sekitar atau murni dari mengkhayal? Karena saya masih belajar, biasanya sih banyak cari referensi dari browsing. Siapa tahu bisa dapat inspirasi. Apakah kamu punya ilustrator favorit? Ada pastinya. Ilustrator favorit saya itu mbak yang namanya Lois van Baarle ato yang dikenal juga dengan nama loish. Sampai di situ dulu perbincangan saya dengan Hironimus Rian yang merupakan 2D artist dari Touchten Games. Jika kamu berminat untuk melihat karya dia yang lainnya, kamu bisa coba kunjungi link yang saya sediakan di samping ini. Klik/tap di sini:
Portfolio
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
113
LOCAL GAME REVIEW
Seorang Magician Yang Tahu Caranya Menendang Pantat!
Developer: Hinocyber Publisher: Release Date: 26 Juli 2014 Platform: iOS, BB10 Genre: Action RPG
114
P
ertama kali melihat Kitaria Heroes: Force Bender saya tidak tahu harus mengharapkan apa, saya tidak pernah mendengar game ini sebelumnya atau juga melihat video gameplay-nya. Tapi akhirnya saya putuskan untuk membelinya karena saya selalu suka memainkan game lokal dan screenshot Kitaria Heroes terlihat cukup menarik, walaupun ... ehem ... banderol harganya sedikit di atas rata-rata :). Begitu bermain kamu akan bertemu dengan Elena Minwell yang merupakan karakter utama. Elena Minwell nantinya akan bisa menggunakan pedangnya sambil menggunakan berbagai skill yang cukup mengagumkan. Awalnya saya sedikit bingung, kok karakternya hebat dalam close combat dan juga memiliki puluhan skill seperti layaknya seorang wizard, namun akhirnya saya menemukan bahwa Elena
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
by : Hendri Salim
adalah seorang sword magician. Saya sebenarnya jarang sekali mendengar tentang class sword magician, tapi hei siapa yang peduli, Elena adalah wanita imut yang dapat menendang pantat para musuh dan itu keren. Ada banyak menu seperti profile, equipment, atau skill yang menunggu untuk dijelajahi namun saya putuskan untuk langsung turun mengotori tangan saya dan mulai memukul semua yang bergerak. Di situlah saya disambut dengan sebuah lingkungan horizontal scrolling dan beberapa musuh yang sudah spawn namun terdiam seperti menunggu siapa yang akan menyerang terlebih dahulu (tentu saja saya :D). Saya mulai bergerak ke musuh terdekat dan mulai menyerang. Jika kamu berhasil mendaratkan pukulan tanpa terputus maka Elena akan memulai combo berikut dengan suara yang khas keluar dari mulutnya.
Kitaria Heroes memiliki gameplay yang cepat dan cukup oke.
Setelah membunuh cukup banyak musuh maka sebuah portal di ujung kanan layar akan terbuka dan saya juga langsung masuk karena sudah mulai bosan dengan monster yang sama. Jreng-jreng saya masuk ke dalam map yang hampir sama dengan musuh yang hampir sama. Tidak ada yang terlintas dalam pikiran saya, saya terus menghabisi semua yang bergerak sampai sebuah portal terbuka lagi dan akhirnya di belakang portal tersebut telah menunggu sebuah bos yang adalah versi raksasa dari monster yang saya hadapi sebelumnya. Ini mengingatkan saya kepada sesuatu tapi saya tidak bisa ingat jelas apa. Setelah mengalahkan bos yang terbilang cukup mudah ini, stage selesai dan saya mendapatkan beberapa koin (bagus, saya suka uang). Sebuah map baru pun akan terbuka namun saya teringat dengan berbagai menu tadi dan memutuskan untuk mengeceknya. Ternyata Elena tidak dapat mengenakan equipment baru dan tidak akan ada equipment juga yang akan drop dari musuh namun saya
dapat melakukan upgrade dengan membayar sejumlah koin. Masuk ke tab skill saya menemukan 14 skill yang dapat dipelajari dengan membayar sejumlah koin ... tunggu dulu, koin lagi? Saya langsung mencari tab IAP untuk melihat apakah mereka menjual koin dan fiuhhh ... ternyata mereka tidak menjual koin. Ok tidak ada IAP saudara-saudara. Semua harus didapat dengan cara bermain dan itu cukup melegakan hati terutama karena saya sudah membayar Rp 23.000. Masuk level ke dua saya disambut dengan setup yang kurang lebih sama dengan sebelumnya hanya saja dengan perbedaan musuh. Masih sama imutnya dengan musuh level pertama. Seketika itu juga saya langsung menyadari bahwa ini sangat mirip dengan Lunatic dari Ragnarok, dan musuh di level 1 mirip dengan Poring (tidak mirip sekali sih). Bahkan jika diingatingat lagi keseluruhan tema Kitaria sangat terhubung kuat dengan Ragnarok. Saya berkata kepada diri saya bahwa apa musuh selanjutnya? Muka? Sandmand? Orc? Dan ya benar saja ketiga monster serupa hadir di tiga No IAP! YEAAAHH!!
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
115
Grafis terbilang ok namun butuh polesan. Lihat tombol setting di atas kanan yang tidak bulat karena terpotong?
level berikutnya. Tiga level pertama terbilang mudah dan sedikit membosankan, walaupun untungnya pada masa ini kamu masih sedikit disibukkan dengan berbagai pilihan upgrade dan skill. Namun di level ke-4 saya merasa sedikit ditendang dari zona nyaman saya. Saya coba dua kali berturut-turut namun sang bos tetap saja berhasil mengalahkan saya. Empat percobaan berikutnya juga berakhir serupa dan saya sedikit bingung apa yang salah, bos ini terlalu overpowered! Lalu saya ingat bahwa jika Kitaria mirip dengan Ragnarok maka saya melewatkan sebuah elemen penting di sini, dan itu adalah red pot. Akhirnya saya mampir ke shop, membeli 5 red pot yang berfungsi untuk mengisi kembali HP dan lalu kembali menjajal sang bos. Namun kali ini saya rajin menekan tombol pot begitu HP saya turun dan voila! sang bos akhirnya tumbang setelah
116
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
3 pot saya habiskan. Dari sini saya tahu bahwa saya akan membutuhkan pot sepanjang game dan ini adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan. 10 level berikutnya berlangsung dengan rasa yang sama persis, flat dan dipenuhi dengan konsumsi pot. Musuh akan bertambah banyak dan kamu mungkin harus mengulang beberapa level untuk melakukan grinding namun semuanya sama persis. Saya coba membeli beberapa skill dengan upaya untuk membawa sesuatu yang baru kepada alur game yang sudah mulai membosankan namun saya menemukan bahwa skill dengan casting time 1 detik hampir tidak mungkin untuk dipakai. Layar akan dipenuhi dengan musuh dari segala arah dan sebelum casting dapat selesai sudah ada Orc kurus yang akan menembak kamu dengan busurnya. Ini akan menggagalkan casting dan mana pun terbuang percuma. Kamu bisa berlari ke
ujung layar yang lebih sepi musuh lalu casting namun jikapun itu berhasil maka siapa yang akan kamu target? Saya menyerah dalam urusan skill, lebih baik saya membeli pot saja dan bermain dengan sangat hati-hati, cara ini terbukti lebih efektif daripada membeli skill yang tidak instacast. Saya tidak yakin ada berapa level yang bisa dimainkan namun sejauh ini saya sudah
Kitaria adalah game yang mempunyai potensi namun sang developer harus bisa menambahkan sesuatu yang baru mencapai level 11 dan kemungkinan besar ada 15-20 level. Memainkan Kitaria Heroes membutuhkan sedikit dorongan lebih dan bagi saya dorongan tersebut datang dari nilai nostalgia Ragnarok. Saya bisa membayangkan bagi pemain lain yang tidak memainkan Ragnarok akan merasa bosan dengan repetisinya yang sangat serupa dari level ke level. Berbicara mengenai grafis sebenarnya Kitaria Heroes terbilang cukup oke. Animasi gerakan juga tidak buruk. Namun yang saya sayangkan adalah penampilan asset yang sedikit jorok, maksudnya adalah ada beberapa gambar terpotong seperti tombol
3
5
setting yang seharusnya bulat tapi terpotong oleh sebuah garis yang tidak kasat mata. Ini mengingatkan saya waktu masa awal saya membuat game di mana hal seperti ini terjadi karena asset lebih besar dari pada objek penampungnya sehingga terjadi cropping. Kontrolnya juga terbilang cukup ok dengan catatan kamu tidak melepaskan jari kamu dari D-pad di kiri. Jika kamu sedang melakukan button mashing dan jempol kamu tidak menempel di D-pad maka kamu tidak akan bisa mengganti arah serang, kamu harus berhenti menekan tombol serangan, menggerakkan Elena ke arah yang benar, dan melanjutkan button mashing. Dengan gameplay yang cepat dan begitu banyak monster yang harus dihadapi ini adalah sesuatu yang tidak intuitif. Saya harap mereka memperbaiki ini di patch selanjutnya. Apakah saya merasa rugi dengan uang yang saya telah keluarkan? Hmmm ... tidak juga. Kitaria adalah game yang mempunyai potensi namun sang developer harus bisa menambahkan sesuatu yang baru dan memperbaiki beberapa hal dasar (seperti tampilan yang terpotong di iPad Air dan masalah kontrol yang saya sebutkan di atas) untuk benar-benar bisa dinikmati. Jelas sekali saya akan menunggu game apa lagi yang Hinocyber dan Entheran Guardian (dua developer lokal yang berkolaborasi membuat game ini) rilis di masa mendatang.
VERDICT - Ada banyak spell dan upgrade yang bisa digunakan oleh karakter utama kita, ini memancing kita untuk terus maju dan membuka semua unlockable yang ada
+
- Terlalu repetitif - Jika kamu tidak pernah bermain Ragnarok maka game ini mungkin akan membosankan - Kualitas grafis yang masih belum bisa beradu dengan standard game Apple App Store, terutama dengan harganya yang cukup mahal
-
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
117
LOCAL NEWS
The Superhuman Championship Saatnya Manusia Super Beradu Sepakbola
S
oleh: Brian Chuang
abtu,19 Juli 2014 lalu, Samsung bertanding di babak grand final. Para finalis bersama Games in Asia akan diadu dalam kemahiran mencetak gol mengadakan kompetisi bertajuk sebanyak-banyaknya di Striker Soccer G11 untuk The Superhuman Championship. memperebutkan hadiah ke Madrid, Spanyol Kompetisi ini sendiri diadakan pada untuk juara satu dan runner-up. 13 Juni – 10 Juli kemarin untuk Lomba ini dimulai dengan pembagian 21 tahap kualifikasi dan 19 Juli untuk babak grand finalis ke dalam 10 grup, masing-masing grup final. terdiri dari 2-3 finalis yang akan diadu untuk lolos Setelah melalui proses seleksi yang cukup ke ronde berikutnya. Dengan sistem gugur, finalis ketat, Samsung memilih beberapa finalis untuk akan diadu dalam 2 ronde untuk menentukan 10 mengikuti grand final The Superhuman Brian Chuang, dari @GamesinAsiaID siap Championship. Finalis yang terpilih ini memberikan penilaian kepada masingmasing peserta merupakan finalis yang memperoleh skor tertinggi dari total 2660 finalis yang telah berpartisipasi dengan mengunggah skor tertinggi mereka dari game Striker Soccer G11. Berlokasi di Samsung Experience Store Mal Kota Kasablanka, Jakarta, sebanyak 21 finalis hadir untuk
118
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
dan 5 besar dengan durasi permainan masingmasing 3 menit. Setelah melalui babak kualifikasi yang sangat menegangkan, terpilihlah 5 finalis The Superhuman Championship. Di babak ini, finalis yang masuk ke 5 besar akan diadu untuk mendapatkan skor dengan selisih tertinggi dengan durasi 5 menit. Akhirnya, setelah perjuangan yang begitu panjang dan melelahkan, kedua finalis bernama Proza Yulisman & Issyana Indraswati berhasil memenangkan The Superhuman Championship Challenge dan akan berangkat ke Madrid untuk menyaksikan pertandingan Real Madrid di
Santiago Bernabéu. Wah ... membayangkannya saja sudah terasa mengasyikkan! Secara keseluruhan, sangat menyenangkan bisa melihat antusiasme para peserta dalam mengikuti kompetisi The Superhuman Championship yang diadakan Samsung. Pertandingan berjalan tertib, lancar, dan tentunya menjunjung tinggi fair play seperti layaknya pertandingan sepak bola. Buat kamu yang tidak sempat mengikuti kompetisi ini jangan berkecil hati, karena mungkin saja Samsung akan menyiapkan game lainnya untuk kamu agar bisa berkompetisi di kemudian hari.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
119
LOCAL NEWS
Korea Apps Wave
Invasi Developer Korea Selatan Untuk Pasar Mobile Gaming di Indonesia
P
oleh: Glenn Prasetya ada tanggal 16 Juli 2014 yang lalu, tim Games in Asia menghadiri acara Korea Apps Wave yang diselenggarakan oleh Korea Mobile Internet Business Association (MOIBA) dengan menggandeng TERAGAMEZ dan appsasia. Bertempat di The Cone FX Entertainment, Korea Apps Wave bertujuan untuk memperkenalkan beberapa developer negeri ginseng tersebut ke Indonesia serta membawa game buatan mereka ke tanah air. Acara yang seharusnya dimulai pukul 13.00 WIB baru dimulai sekitar pukul 14.30 dengan presentasi awal dari PT Kreon Indonesia yang menjelaskan latar belakang perusahaan Korea yang sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2013 lalu ini. Perwakilan dari Kreon mengungkapkan bahwa banyak sekali tantangan di Indonesia seperti internet yang masih belum stabil, device yang dimiliki oleh sebagian besar gamer masih low-end, dan kendala dari setiap gamer yang tidak memiliki kartu kredit. Namun pihaknya menjelaskan bahwa Kreon hadir untuk menjawab masalah tersebut dengan sumber daya yang mereka miliki seperti sistem
120
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
pembayaran, akses server lokal menjadikan game tersebut lebih cepat, dll. Setelah Kreon selesai melalui presentasinya, giliran perwakilan TERAGAMEZ naik ke atas panggung dengan menjelaskan masalah yang kurang lebih sama di Indonesia dengan terbatasnya akses terhadap cara pembayaran karena masih 10% dari gamer yang memiliki kartu kredit. Satu hal yang menarik, yang disampaikan oleh You Cheong-hyun CEO dari TERAGAMEZ bahwa mobile gamer di Indonesia akan meningkat 2 kali lipat pada tahun 2015. Tidak terlalu lama Cheonghyun berada di atas panggung, kemudian acara tersebut diselingi dengan istirahat selama 15 menit. Pada kesempatan ini, saya diberikan kesempatan untuk mencoba beberapa game
dari Korea yang dipamerkan pada acara tersebut. Namun sayangnya semua game tersebut membutuhkan koneksi internet sementara pihak penyelenggara tidak menyediakan koneksi sama sekali (fail ...). Setelah mencoba beberapa snack ringan dan kopi, acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari appsasia. Mereka bisa dibilang merupakan sebuah jembatan yang menghubungkan beberapa developer Korea agar bisa merilis game dan aplikasi buatan mereka ke luar Korea Selatan. Dalam presentasi
singkatnya, mereka memperkenalkan setidaknya 18 game dan aplikasi yang akan rilis ke pasar Indonesia dengan dukungan bahasa Inggris maupun Indonesia. Aplikasi dan game tersebut direncanakan akan rilis di sekitaran bulan Agustus-Oktober 2014. Tujuan dari appsasia sendiri adalah untuk memperkenalkan pasar baru bagi sebagian besar developer Korea untuk keluar dari negara sendiri yang menurutnya sudah penuh sesak. Salah satu pasar yang diincar adalah Indonesia yang masih terus bertumbuh dengan pengguna smartphone dan tablet yang terus meningkat. Selepas itu acara dilanjutkan oleh perkenalan beberapa developer lainnya dari XZO Mobile dan E-Tribe dengan game mereka masing-masing.
Setelah selesai kemudian acara berlanjut dengan sesi tanya jawab yang bisa dibilang seadanya dan kurang greget. Hal ini bisa dimaklumi karena memang dari awal para pengunjung dirasakan kurang antusias dengan semua pembicara yang menggunakan bahasa Korea pada saat presentasi yang dibantu oleh seorang translator yang tampak “ogah-ogahan”. Saya sendiri pun yang mengikuti acara ini dari awal sampai akhir merasa pesan yang ingin disampaikan melalui acara tersebut tidak sampai kepada pengunjung (setidaknya untuk saya sendiri). Panitia yang mempersiapkan acara terkesan tidak siap, translator hanya terkesan membaca slide saja, dan terlebih lagi hampir tidak ada makna penting yang bisa ditangkap dari acara ini selain perkenalan beberapa developer Korea. Satu-satunya pesan yang saya tangkap dari acara ini dan ini asumsi saya sendiri adalah invasi developer game Korea ke Indonesia. Saya membayangkan, mereka berlombalomba untuk masuk ke pasar Indonesia karena dianggap empuk karena jumlah user yang banyak dan pertumbuhan jumlah smartphone yang cukup pesat. Artinya Indonesia mempunyai potensi untuk menghasilkan perputaran uang yang cukup besar bila didukung dengan cara pembayaran yang cukup mudah untuk orang Indonesia selain kartu kredit. Pertanyaannya selanjutnya apakah invasi developer game dari Korea ini akan menjadi penantang yang serius untuk developer lokal? Atau apakah keduanya akan saling berkolaborasi untuk meningkatkan ekosistem dunia game dalam negeri? Hanya waktu yang bisa menjawab semuanya dan kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
121
LATEST LOCAL GAMES Painted Heart
Painted Heart adalah RPG yang dikembangkan oleh dua orang saja dan salah satunya adalah anak bangsa. Game ini dibuat dengan RPG Maker namun sama sekali tidak terlihat seperti game RPG Maker pada umumnya. Kamu akan menemukan sebuah RPG yang benar-benar berbeda termasuk juga dalam sistem pertarungannya yang awalnya sedikit membingungkan, namun ternyata cukup seru ketika kamu sudah mendengar konsepnya. Kualitas grafis dan musik dari Painted Heart juga terbilang cukup mengejutkan karena semuanya dibuat sendiri, mulai dari gambar sampai dengan musik. Kedua orang ini benar-benar berbakat dan kamu harus coba game ini.
DOWNLOAD HERE
Save The Prince
122
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Maximize Games mungkin tidak seterkenal Touchten atau Agate Studio, namun dalam segi kualitas developer game asal Medan ini adalah salah satu yang terbaik yang dimiliki Indonesia dan kamu bisa melihat hal ini dari game terbaru mereka Save The Prince. Sedikit sulit untuk menentukan genre dari game ini karena gameplay yang baru dan unik, mungkin yang terdekat adalah time management. Kamu diharuskan untuk memenuhi beberapa tugas seperti membangun jembatan yang rusak, menyelamatkan dwarf, sampai dengan menghilangkan racun. Dengan grafis yang bagus (walaupun sayangnya kurang hi-res), cerita yang cukup lucu, dan gameplay yang tidak pasaran, Save The Prince adalah game yang wajib kamu punya.
Autobit
Rampak Ramadhan
Sekilas Autobit nampak seperti kloning 2048, namun sebenarnya Autobit memiliki gameplay yang lebih fun dan mengajak kamu untuk berpikir secara strategis beberapa langkah ke depan dan bukan sekedar mencocokkan tile. Kamu nanti akan diminta untuk mencocokkan sejumlah angka dengan jumlah tertentu seperti 32 atau 64. Serunya, terkadang kamu diharuskan untuk mendapatkan angka 64 (contoh) dengan proses 16 + 16 + 16 + 16 sehingga jika kamu menggunakan 32 + 32 maka game tidak akan selesai. Wajib coba!
Lebaran memang sudah lewat namun game yang satu ini tetap seru untuk dimainkan. Mengapa seru? Karena Rampak Ramadhan adalah game ryhthm seperti O2Jam namun dipenuhi dengan nuansa kebudayaan Indonesia yang kental. Rampak Ramadhan terdiri dari 8 lagu yang bisa dimainkan dengan 3 tingkat kesulitan berbeda yaitu easy, medium, dan hard. Kamu akan disajikan dengan 4 piringan bambu dan kamu diminta melakukan tap untuk setiap beat yang jatuh di atas piringan bambu tersebut. Semakin banyak combo yang kamu hasilkan, skor yang kamu peroleh akan semakin tinggi dan bar bintang akan semakin terisi.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
123
FEATURE
UPCOMING GAMES AGUSTUS 2014
124
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Ultra Street Fighter IV PS3 X360 PC RELEASE: 6 Agustus 2014
Melalui iterasi terbarunya yaitu Ultra Street Fighter IV, Capcom menambahkan lima karakter baru, penambahan stage, penambahan feature, serta melakukan berbagai balancing agar game ini semakin seru untuk dimainkan baik secara kasual maupun secara kompetitif.
Plants vs. Zombies: Garden Warfare PS3 PS4
RELEASE: 19 Agustus 2014
Spin-off dari seri Plants vs. Zombies ini merupakan sebuah game bergenre shooter yang konyol. Setelah dirilis berbulan-bulan lalu untuk Xbox One dan Xbox 360, serta untuk PC belum lama ini, akhirnya Garden Warfare muncul juga untuk menyerang dua console buatan Sony.
Tales of Xillia 2 Tales of Xillia 2 merupakan satu dari sedikit game dari seri Tales yang mendapatkan sekuel langsung, selain Tales of Destiny 2. Jika kamu merupakan penggemar JRPG, apalagi seri Tales of, melewatkan Tales of Xillia 2 jelas haram hukumnya.
PS3
RELEASE: 19 Agustus 2014
Metro Redux PS4 XONE PC RELEASE: 26 Agustus 2014
Metro Redux merupakan kompilasi dari game Metro 2033 dan Metro Last Light yang dipaket dalam satu game. Selain itu kedua game ini juga sudah ditingkatkan kualitas visualnya untuk mengejar kualitas hardware yang dimiliki console generasi terbaru.
Professor Layton vs. Phoenix Wright: Ace Attorney Sesuai judulnya, Professor Layton vs. Phoenix Wright: Ace Attorney merupakan game yang mempertemukan dua karakter non-Nintendo paling populer dari handheld Nintendo DS dalam sebuah game dengan setting fantasi.
3DS
RELEASE: 29 Agustus 2014 GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
125
Jacob Jones & the Bigfoot Mystery: episode 2 ios AND
RELEASE: 7 Agustus 2014
Sekuel dari game puzzle Jacob Jones & the Bigfoot Mystery akan kembali hadir pada tanggal 7 Agustus 2014. Game dengan dukungan Unreal Engine 3 ini, akan kembali menyuguhkan jenis puzzle 3D yang sangat menantang untuk diselesaikan.
Back to Bed ios AND
RELEASE: Agustus 2014
Back to Bed adalah game adventure yang mengusung eksplorasi impossible object yang mengingatkan kita dengan lingkungan di Monument Valley. Tugas kamu mengantarkan karakter utama ke tempat tidurnya dengan selamat. Game ini akan rilis untuk iOS dan Android untuk tanggal yang belum bisa dipastikan.
Motorsport Manager Secara konsep mungkin Motorsport Manager lebih mirip dengan Grand Prix Story di mana kamu akan menjadi manajer dari sebuah tim mobil balap. Secara bertahap kamu akan membawa tim dan pembalap kamu untuk menjadi tim nomor satu.
ios
RELEASE: Agustus 2014
Mystery of Fortune ios AND
RELEASE: Agustus 2014
Inilah game SRPG yang akan menemani kamu di gadget iOS dan Android. Kamu harus membentuk formasi lengkap dengan berbagai elemen yang disediakan sebelum melawan musuh. Banyak class di game ini juga memberikan variasi yang sangat menjanjikan.
Avoid It! ios
RELEASE: Agustus 2014 126
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Game ini adalah game 2D platformer yang lingkungannya dibuat mirip dengan game Badland. Di sini kamu hanya menemukan 1 kontrol saja yang bisa menghasilkan lompatan, slide, atau roll untuk menghindari objek yang ada di samping kiri kanan atau atas bawah.
FEATURE Daftar Harga Gadget & Konsol Gaming Paling Baru d ate
d Up
LI JU 4 1 20
by: Hendri Salim
K
ami mendapat banyak pertanyaan tentang harga gadget dan juga harga konsol dari waktu ke waktu. Sementara kami suka menjawab pertanyaan kamu satu per satu namun rasanya akan lebih berguna jika kami mengumpulkan semua harga gadget dan console dalam satu artikel supaya kamu mudah untuk mencarinya. Harga di bawah ini akan diperbaharui setiap satu atau dua bulan untuk memastikan datanya terus akurat. Namun harus kamu perhatikan bahwa harga di bawah ini di ambil dari toko terkemuka dan sudah terpercaya, yang biasanya datang dengan harga yang sedikit lebih mahal. Jika kamu mencari sendiri di toko-toko elektronik lain mungkin kamu akan menemukan harga yang lebih murah. Jadi harga di bawah hanya berupa harga yang bisa kamu jadikan patokan umum. So, selamat mencari gadget impian kamu dan selamat berbelanja.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
127
iPad Air
Penjual Resmi Apple iBox, Infinite, Bhinneka, Best Denki, EMAX dan lainnya
Daftar Harga Tipe iPad Air
iPad Air cocok untuk para mobile gamer yang membutuhkan 2 hal: layar besar dan kemampuan multimedia (video, web surfing, membaca dan lain-lain). Untuk sekarang iPad Air adalah gadget gaming paling kencang dengan pilihan game kualitas tinggi terbanyak yang bisa kamu dapatkan.
Tap/Klik Untuk Melihat Review iPad Air
128
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Harga
iPad Air 16 GB Wi-Fi
Rp 7.499.000
iPad Air 32 GB Wi-Fi
Rp 8.999.000
iPad Air 64 GB Wi-Fi
Rp 10.499.000
iPad Air 128 GB Wi-Fi
Rp 11.999.000
iPad Air 16 GB 4G+Wi-Fi
Rp 9.499.000
iPad Air 32 GB 4G+Wi-Fi
Rp 10.999.000
iPad Air 64 GB 4G+Wi-Fi
Rp 12.499.000
iPad Air 128 GB 4G+Wi-Fi
Rp 14.699.000
Tips • Jika kamu penggemar game kelas berat (3D) maka ambilah minimal iPad Air dengan kapasitas minimum 32GB, karena rata-rata satu game 3D kelas berat membutuhkan 1-4GB. • Jika kamu jarang menggunakan iPad diluar rumah (dan memiliki Wi-Fi dalam rumah) maka pertimbangkan membeli versi Wi-Fi, kamu bisa menghemat sekitar 1 juta. Untuk penggunaan di luar rumah kamu dapat menggunakan smartphone sebagai portable Wi-Fi. • Terlepas dari Wi-Fi atau 4G, kebanyakan game sekarang membutuhkan koneksi internet jadi perhatikan itu.
Penjual Resmi Apple
iPad Mini Retina
iBox, Infinite, Bhinneka, Best Denki, EMAX dan lainnya
Daftar Harga Tipe iPad Mini
Pada dasarnya iPad Mini Retina adalah versi yang lebih kecil dari iPad Air. Namun walaupun hardware yang digunakan serupa, ada 2 perbedaan penting dengan kakak besarnya. Yang pertama adalah layar yang lebih tajam, ini sebenarnya karena teknologi yang sama dipadatkan kedalam ukuran layar yang lebih kecil. Yang kedua, walaupun mempunyai CPU yang sama namun iPad Mini Retina berjalan pada kecepatan yang lebih lambat sedikit untuk menjaga baterai dan panas, namun jangan khawatir karena pada penggunaan sehari-hari hampir tidak terasa perbedaannya.
Harga
iPad Mini Retina 16 GB Wi-Fi
Rp 5.999.000
iPad Mini Retina 32 GB Wi-Fi
Rp 7.499.000
iPad Mini Retina 64 GB Wi-Fi
Rp 8.999.000
iPad Mini Retina 16 GB 4G+Wi-Fi
Rp 7.999.000
iPad Mini Retina 32 GB 4G+Wi-Fi
Rp 9.499.000
iPad Mini Retina 64 GB 4G+Wi-Fi
Rp 10.999.000
Tips • Sama dengan iPad Air.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
129
iPhone iPhone 5s
Penjual Resmi: Operator selular seperti XL atau Telkomsel, iBox, Infinite, Bhinneka, EMAX dll.
Daftar Harga Tipe iPhone 5s
Harga
iPhone 5s 16 GB
Rp 10.499.000
iPhone 5s 32 GB
Rp 11.999.000
iPhone 5s 64 GB
Rp 13.499.000
Jika kamu tidak bisa lepas dengan smartphone kamu dan merasa iPad terlalu besar untuk selera kamu, maka iPhone 5s adalah smartphone gaming paling premium yang bisa kamu beli. Dibanding beberapa tahun lalu, sekarang harga iPhone 5s terbilang cukup merata di beberapa penjual, kemungkinan karena regulasi Apple yang lebih ketat.
iPhone 5c
Daftar Harga Tipe iPhone 5c
Harga
iPhone 5c 16 GB
Rp 8.699.000
iPhone 5c 32 GB
Rp 9.999.000
Pada dasarnya iPhone 5c adalah iPhone 5 dengan casing yang lebih ceria. Dibandingkan dengan kakaknya, 5s, iPhone 5c sedikit tertinggal dalam segi teknologi karena tidak menggunakan processor 64bit, sensor sidik jari, processor M7, Open Gl ES 3.0, dan lain-lain. Dengan harganya yang terbilang masih mahal jika dibandingkan dengan spesifikasinya, saya tidak menyarankan untuk mengambil iPhone 5c.
130
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
PlayStation PlayStation 4
Recommended Seller: Drakuli, PS Enterprise, atau GSShop
Daftar Harga Tipe PlayStation
Harga Rp 5.400.000
PlayStation 4 500GB
Jika kamu sudah siap berpisah dengan PlayStation 3 yang sudah menemani kamu selama 5 tahun ke belakang maka PlayStation 4 adalah upgrade yang tidak terelakkan. Saya memang menyebutkan bahwa membeli PlayStation 4 tahun depan akan lebih bijaksana, namun dengan versi yang sekarangpun tidak ada masalah sama sekali.
Tips: Tap/Klik Untuk Melihat Review PS4
PlayStation 3
Kamu akan membutuhkan langganan PS+ untuk bermain game secara online. Namun jika kamu berlangganan PS+ maka kamu bisa mendapatkan beberapa game gratis setiap bulannya.
Daftar Harga Tipe PlayStation
Membeli PlayStation 3 sekarang memang sudah terbilang sedikit telat, namun sebenarnya tidak terlalu buruk. PlayStation 4 masih terbilang mahal dan rasanya belum tepat karena koleksi game yang masih sedikit dan revisi hardware yang mungkin terjadi 1-2 tahun lagi. Jika kamu beli PlayStation 3 sekarang maka mungkin masih
Harga
PlayStation 3 Slim 250GB
Rp 3.125.000
PlayStation 3 Slim 500GB
Rp 3.250.000
bisa bertahan 1-2 tahun lagi dan pada saat itu membeli PlayStation 4 akan menjadi saat yang tepat. Lagi pula jika kamu belum memiliki PS3 maka ada banyak sekali judul game epik yang menunggu kamu.
Tips: • Banyak game sudah tersedia secara digital sehingga 500 GB adalah pilihan yang lebih bijaksana. • Berpikir untuk membajak game PlayStation 3? Buang jauh pikiran itu dan baca 7 alasan mengapa kamu harus berlangganan PS+ GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
131
PlayStation PlayStation Vita
Recommended Seller: Drakuli, PS Enterprise, atau GSShop
Daftar Harga Tipe PlayStation
PS Vita Wi-Fi (Old Model)
PS Vita Slim
Harga
PS Vita Wi-Fi (Old Model)
Rp 2.000.000
PS Vita Slim
Rp 2.500.000
Handheld dari Sony ini bisa dibilang merupakan handheld yang cukup spesial, terutama di bagian kontrol. PS Vita memiliki banyak sekali kontrol, mulai dari button standar yang biasa ditemukan di console dan handheld, touchscreen, motion sensor, analog, sampai ke touch pad yang terletak di bagian belakang handheld. Koleksi game yang dimiliki PS Vita mungkin masih kalah dengan pesaing utamanya yaitu 3DS, namun handheld ini memiliki koleksi game indie yang banyak dan berkualitas. Selain itu support untuk memainkan game PlayStation klasik juga membuat handheld ini menarik untuk dimiliki.
Tips: Perbedaan antara model lama dengan model baru adalah: • Secara fisik PS Vita Slim lebih tipis dan ringan, walaupun tidak terlalu signifikan. • PS Vita Slim menggunakan LCD sedangkan model lama menggunakan OLED. Banyak yang mengatakan bahwa versi OLED lebih baik. • Kedua PS Vita ini menggunakan baterai yang sama namun Sony mengatakan bahwa PS Vita Slim dapat bertahan 2.5 jam lebih lama. • PS Vita Slim datang dengan 1 GB storage. • PS Vita Slim punya banyak variasi warna.
132
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Xbox Xbox One
Recommended Seller: Drakuli, PS Enterprise, atau GSShop
Daftar Harga Tipe Xbox Xbox One
Harga Rp. 5.900.000 Rp. 7.250.000
Console pesaing PlayStation 4 ini memang kalah pamor di Indonesia, namun itu tidak berarti Xbox One tidak siap menantang PlayStation 4. Game eksklusif untuk Xbox One seperti Dead Rising 3, Ryse, dan Forza Motorsport 5 sangat menggoda untuk dimainkan, selain itu jangan lupa juga dengan game eksklusif Microsoft, Titanfall. Sayangnya Xbox One sampai saat ini belum masuk secara resmi ke Asia dan baru akan masuk sekitar September 2014. Ini berarti kamu akan lebih sulit untuk menemukan konsol dan game Xbox One. Selain itu, kalau sampai terjadi apa-apa dengan konsol yang kamu beli, jangan harap kamu akan dapat support dari vendor ataupun dari Microsoft.
Xbox 360
Daftar Harga Tipe Xbox
Harga
Xbox 4GB
Rp. 2.600.000 Rp. 3.250.000
Xbox 500GB
Rp. 3.900.000
Sama seperti PlayStation 3, Xbox 360 pun sudah mulai mencapai masa pensiunnya. Namun direktur marketing Xbox mengatakan bahwa setidaknya masih ada 3 tahun lagi masa hidup untuk Xbox 360 dengan 100 game baru yang juga akan tersedia untuk Xbox 360. Jika Xbox bisa menyimpan janji ini maka membeli Xbox 360 sekarang mungkin bukan ide yang buruk. Xbox juga memiliki sistem langganan di mana kamu cukup membayar $5 perbulan untuk 2 game gratis yang akan dibagikan setiap tanggal 1 dan 16. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
133
Nintendo Nintendo 3DS & 2DS
Recommended Seller: Drakuli, PS Enterprise, atau GSShop
Daftar Harga Tipe Nintendo
Harga
Nintendo 2DS
Rp 1.500.000
Nintendo 3DS XL
Rp 2.500.000
Penerus dari handheld NDS ini memiliki kemampuan hardware yang biasa saja, namun dimanfaatkan dengan maksimal oleh developer yang mengerjakan game di dalamnya. Salah satu hal yang paling unik di handheld ini adalah kemampuan untuk menghasilkan gambar 3D layaknya menonton bioskop tanpa perlu menggunakan kacamata. Tapi, hal yang paling spesial dari 3DS bukanlah hardware-nya, justru dari koleksi game yang dimilikinya. Kalau kamu penggemar JRPG atau game berkualitas yang berasal dari Jepang lainnya, 3DS adalah handheld yang wajib dimiliki.
Wii U
Daftar Harga Tipe Nintendo Nintendo Wii U 32GB
Harga Rp 4.300.000
Jika Sony punya PlayStation 4 dan Microsoft Punya Xbox One maka Nintendo punya Wii U. Console paling canggih dari Nintendo ini memang tidak mempunyai banyak koleksi game AAA dibanding dengan PS4 atau Xbox One, namun Wii U mempunyai cukup banyak game kasual yang cocok dimainkan bersama teman atau keluarga. Selain itu, sebagai console produksi Nintendo, Wii U tentunya punya koleksi game first party eksklusif Nintendo seperti Mario, Zelda, Pikmin, Donkey Kong, Super Smash Bros, dan lain sebagainya. Tentunya berbagai game first party ini tidak akan tersedia di console lain selain milik Nintendo.
134
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 5
Find us on
CLICK/TAP HERE TO SUBSCRIBE!