GAMES IN ASIA INDONESIA • ISSUE 4 • GRATIS
ALL THINGS GAMES IN ASIA
SNEAK PEEK
REVIEWED
GODUS
TRANSISTOR
WORLD
WATCH DOGS
ZOMBINATION
TRANSFORMER: AGE
TONY HAWK’S:
OF EXTINCTION ASTEBREED
SHRED SESSION
GODFIRE R I S E
O F
P R O M E T H E U S
NEW FEATURE LOCAL CORNER • WAWANCARA DENGAN DEVELOPER TEBAK GAMBAR • GAME TERBARU DARI INDONESIA • PEMERINTAH MENGAKUI E-SPORT
RANGKUMAN E3 2 0 1 4
ULASAN LENGKAP APA SAJA YANG TERJADI PADA EVENT GAMING TERBESAR DI TAHUN 2014 Ikuti Kuis Champ Man Dengan Total Hadiah Rp 6 juta!
A letter
From The
Editor
[email protected] http://id.gamesinasia.com http://facebook.com/ GamesinasiaID @GamesInAsiaID
Designer
Selamat datang di edisi ke-4 majalah digital Games in Asia. Mungkin bagi kamu yang mengikuti majalah ini dari awal, sedikit bertanya-tanya karena majalah ini tidak rilis bulan lalu, padahal seharusnya rilis setiap bulan. Hal tersebut dikarenakan kami menggodok majalah ini dan menyusunnya kembali dari nol agar menemukan bentuk baru yang lebih
segar. Seperti yang akan disimak pada halaman-halaman selanjutnya, kamu akan menemukan desain baru dan section baru di majalah ini yaitu Local Corner. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang lebih up-to-date terhadap perkembangan industri game di dalam negeri sendiri disamping perkembangan dunia game secara global juga. Highlight edisi ke-4 kali ini akan berkutat seputar pembahasan mengenai Godfire yang menjadi game mobile dengan grafis yang sangat memukau. Selain itu liputan event E3 kemarin juga akan banyak menghiasi lembar demi lembar yang akan kamu baca. Tentunya pembahasan lainnya juga sangat sayang jika kamu lewatkan begitu saja. Akhir kata, selamat membaca edisi ke-4 ini, semoga kamu menikmatinya dan sampai jumpa di edisi selanjutnya dengan konten yang lebih menarik.
Glenn
Glenn Prasetya Kevin Sutanto
Writer Hendri Salim @hendri_salim Mohammad Fahmi @fahmihasni Glenn Prasetya @glenn_dottan Kevin Sutanto @knockmaster Yesi Livera @bebbyjazz_eci Risky Maulana @The_Discomafia
Marketing Team Minghao Teoh
[email protected] +62 813-1092-8560 Brian Chuang
[email protected] +62 812-8855-1166
Property of Games in Asia 2014 Game images copyright of Apple, Inc., Google Inc., & respective game developer
daftar isi Edisi #4, Juli 2014
Review 10 Transistor 20 Watch Dogs 33 Transformer: Age of Extinction 36 Astebreed 42 Godfire
Preview
42
godfire Inilah game mobile yang akan membawa kamu untuk merasakan kualitas gaming kelas AAA
122 Tips & Trick HearthStone 58 Rangkuman event e3 2014 Pemain tetap HearthStone? Temukan cara menggunakan Hunter di sini.
Tidak sempat menyaksikan event game terbesar tahun ini? Kami merangkumnya untuk kamu.
104 Tony Hawk’s Shred Session 106 Base Busters 108 Godus 110 Drone: Kill Order 112 Westward Journey 114 Empires of Sand 116 Spirit Storm 118 Fanuts - Fantasy Football 120 World Zombination
News 5 Fearless Fantasy 5 Fallout klasik kembali ke Steam 5 Tidak ada Cinta Laura di Film Resident Evil terakhir 6 Wizard Golf RPG 6 Within diberhentikan sementara 6 Gamevil masuki pasar Indonesia 7 Wawancara kreator Suikoden 7 Dice Soccer League 7 Kicstarter Areal 7 Game terjual mendekati harga 9 miliar Rupiah 8 Angry Birds Transformer 8 Polytron menjadi publisher 8 Indonesia negara ke-32 urusan pembelajaran game 8 Razer Android TV
Feature
20 Review Watch Dogs
Simak ulasan lengkap mengenai game open-world + hacking di sini.
4
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
97 Local Corner
Feature baru ini akan menyajikan kamu berbagai informasi tentang game dari Indonesia
30 10 Game Ninja Terbaik Untuk iOS & Android 51 Serba-serbi Apple App Store 58 Rangkuman Event E3 97 Local Corner: Interview, Game terbaru, News dari Indonesia 122 Cara menggunakan Hunter di Hearthstone
NEWS
Fearless Fantasy, RPG Ganjil Yang Tiga Game Fallout Klasik Kembali Kemunculannya Wajib Dinantikan Tersedia Di Steam Game berjudul Fearless Fantasy buatan Enter Skies ini, akhirnya diumumkan untuk hadir meramaikan app market iOS dan Android, setelah sempat rilis di Steam pertengahan bulan Maret 2013 lalu. Dengan arahan desain RPG-nya yang anti mainstream, boleh dibilang Fearless Fantasy merupakan parodi atas kompleksitas permainan JRPG yang biasa kamu temui di judul game AAA seperti Final Fantasy. Fearless Fantasy menyertakan sebuah sistem yang mereka sebut: hyperactive turnbased RPG ,dengan interaksi swap gesture untuk setiap serangan yang kamu lakukan. Meski terdengar rumit, namun sistemnya tidak serumit kedengarannya kok. Risky Maulana
Fallout, Fallout 2, dan Fallout Tactics tersedia kembali melalui Steam. Tiga game tersebut masing-masing dijual seharga $9,99 (sekitar Rp 120.000), namun jika kamu membeli sekaligus semuanya dalam satu paket, kamu bisa mendapatkan potongan sebesar $9,99 sehingga harga tiga game itu menjadi $19,99 (sekitar Rp 240.000). Selain itu untuk merayakan perilisan ulang game ini, kamu juga bisa mendapatkan seri Fallout klasik dengan diskon khusus yang berlaku sampai dengan 1 Juli 2014. Meskipun game ini telah kembali di Steam, belum ada tanda-tanda seri Fallout klasik ini akan kembali GOG. com. Mohammad Fahmi
Film Resident Evil Berikutnya Akan Menjadi Film Terakhir Dan Tidak Akan Ada Cinta Laura Di Dalamnya
Paul W.S. Anderson mengatakan bahwa film keenam dari Resident Evil akan menjadi film terakhir dari seri film Resident Evil. Film ini sementara memiliki judul tentatif Resident Evil: The Final Chapter. Seiring dengan pemberitaan ini sebuah laman baru IMDB pun muncul yang berisi keterangan baru tentang Resident Evil: The Final Chapter beserta para artisnya yang peran utamanya masih akan di pegang oleh Milla Jovovich. Keterangan baru ini jelas mematahkan isu yang tersebar tahun lalu di mana sebuah halaman IMDB untuk film Resident Evil 6 muncul. Lebih mengejutkannya lagi informasi di halaman tersebut menyebutkan nama Cinta Laura yang akan berperan sebagai Ashley Graham. Dalam versi game, Ashley Graham muncul di Resident Evil 4 sebagai putri presiden Amerika Serikat yang diculik dan akhirnya diselamatkan oleh Leon S. Kennedy. Mohammad Fahmi GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
5
Perpaduan Dungeon RPG & Golf Yang Layak Ditunggu Bulan Ini
Game Fighting Within Diberhentikan Sementara
Developer Floor 27 Industries saat ini tengah mengembangkan sebuah game dungeon RPG yang akan menggabungkan penjelajahan dungeon dengan permainan golf yang kedengarannya menarik untuk dicoba. Di sini skor penilaian kalian akan dihitung dari seberapa tepat kamu bisa menuruni setiap hole lantai dungeon, lengkap dengan sejumlah elemen RPG. Wizard Golf RPG juga menyertakan beberapa halangan yang semakin mempersulit pantulan sang wizard di setiap lantai hole dungeon. Wizard Golf RPG rencananya akan rilis secara gratisan di iOS, Android, dan PC pada tanggal yang belum ditentukan. Risky Maulana
Gian Paolo Vernocchi, co-founder dari DESTINYbit menyatakan bahwa mereka gagal memenuhi target Kickstarter untuk game Within. Gian Paolo mengungkapkan, Kickstarter mempunyai sejarah bahwa game yang rilis di mobile dan mempunyai model free to play jarang ada yang bisa memenuhi target. Lalu bagaimana dengan kelanjutan game ini? Selanjutnya tim DESTINYbit akan merampungkan versi 0.2 dari Within dengan penambahan karakter baru serta mereka akan mencari publisher atau dukungan dana lainnya untuk melanjutkan proyek ini. Glenn Prasetya
Gamevil Resmi Gandeng 8Elements Untuk Masuki Pasar Indonesia Gamevil, yang telah mengakuisisi Com2Us tahun lalu ini resmi menggandeng 8Elements untuk memasuki pasar mobile gaming Indonesia secara lebih serius. Dengan menggandeng 8Elements, para mobile gamer Indonesia dapat menikmati game dari Gamevil
6
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
dengan lokalisasi bahasa Indonesia. Game dari Gamevil yang sudah dapat kamu nikmati dengan bahasa Indonesia adalah Monster Warlord, Party Slots dan Dynasty Warlords. Sekarang tim 8Elements juga sedang melakukan lokalisasi untuk game Gamevil lainnya seperti Dragon Blaze yang masuk sepuluh besar game terlaku di Korea. Melalui wawancara singkat lewat email, 8elements mengatakan bahwa hal ini tidak menutup kemungkinan untuk lokalisasi yang lebih serius seperti item dalam game yang sesuai dengan sejarah dan budaya Indonesia. Ridwan selaku Marketing Manager dari 8Elements juga mengatakan bahwa, para pemain yang tidak mempunyai kartu kredit dapat menunggu sebentar lagi sampai sistem potong pulsa dijalankan oleh para operator dalam negeri. Hendri Salim
Sekelompok Fans Mewawancarai Lambdamu Umumkan Dice Soccer Kreator Seri Suikoden League Untuk iOS Sekelompok fans Suikoden yang membentuk gerakan Suikoden Revival Movement demi bisa membangkitkan seri ini akhirnya berhasil melakukan wawancara dengan Yoshitaka Murayama merupakan kreator dari salah satu seri JRPG terbaik yang pernah dirilis di dunia, Suikoden. Dalam wawancara tersebut, tidak banyak masa depan tentang seri Suikoden yang dibahas karena hak cipta akan game ini adalah milik Konami, dan sudah hampir 15 tahun semenjak Murayama meninggalkan Konami. Jadi dia pun jelas tidak bisa menjawab apa-apa mengenai masa depan seri ini kecuali beberapa spekulasi saja. Mohammad Fahmi
Lambdamu mengumumkan bahwa mereka tengah mengerjakan game terbaru bernama Dice Soccer League untuk iOS. Dice Soccer League adalah versi baru (reboot) dari game Dice Soccer yang pernah mereka rilis tahun 2011 lalu. Dice Soccer League akan membawa tim sepak bola kamu menjadi tim terbaik lewat pertandingan sepak bola yang menggunakan skill pemain dengan permainan dadu. Dice Soccer League nantinya akan mempunyai empat mode: campaign mode, weekly tournament, survival mode, dan multiplayer casual. Hendri Salim
Ex Pengembang S.T.A.L.K.E.R. Siapkan Kickstarter Berjudul Areal
Koleksi Game Ini Terjual Dengan Harga Mendekati Rp 9 Miliar!
Pengembang S.T.A.L.K.E.R kini bekerja sama dengan beberapa mantan developer Metro: Last Light yang tergabung dalam West Games, untuk memulai kampanye Kickstarter game mereka yaitu Areal. West Games menggambarkan keberadaan penjelajahan non linear sebagai aspek utama dalam game Areal. West Games juga berencana untuk mengimplementasikan feature X-life system sebagai alasan bagi kamu untuk terus mengulangi petualanganmu menyusuri kejamnya wasteland. West Games telah memulai hari pertama Kickstarter campaign dari game Areal dengan total kebutuhan dana sebesar $50.000. Risky Maulana
Michael Thomasson, pemilik dari koleksi game terbesar di dunia memutuskan untuk menjual seluruh koleksinya, dan dia berhasil melakukan lelang yang terjual seharga US$750.000 (hampir Rp 9 miliar). Koleksi ini mencakup lebih dari 11.000 game, berbagai jenis console, display, dan accessories. Koleksi ini juga dijual beserta sertifikat Guinness World Record untuk koleksi game terbanyak. Siapapun yang mendapatkan koleksi luar biasa ini, saya hanya bisa mengucapkan selamat, dan saya jelas sangat iri dengan Anda. Mohammad Fahmi
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
7
8
Rovio + Hasbro = Angry Birds Transformer!
Indonesia Adalah Negara Ke-32 Di Dunia Dalam Belanja Game
Setelah bekerja sama dengan Hasbro untuk merilis Angry Birds Star Wars beberapa waktu lalu, kini Rovio kembali bersama Hasbro mengumumkan bahwa mereka akan merilis game Angry Birds Transformer. Untuk saat ini belum dijelaskan secara lengkap bagaimana gameplay maupun feature apa yang akan diusung oleh game ini. Dugaan sementara (bisa saja salah) yang bisa saya bayangkan, gameplay dari Angry Birds Transformer akan mirip seperti game Angry Birds lainnya. Belum ada keterangan kapan game ini akan dirilis. Mereka hanya menyatakan “later this year” untuk kehadiran game ini. Glenn Prasetya
Newzoo, sebuah organisasi yang berfokus mengumpulkan data dan riset seputar dunia gaming, baru saja merilis sebuah laporan mengenai perkiraan penjualan game dari seluruh dunia dan tidak disangka Indonesia bisa berada di urutan ke-32 sebagai negara dengan game revenue terbesar di dunia. Pembelanjaan Indonesia yang berada di peringkat 32 ini bukanlah indikator bahwa kita mempunyai lebih sedikit gamer, namun juga disumbang oleh faktor bajakan yang masih beredar dengan sangat tinggi. Untuk melihat data 100 negara lainnya kamu dapat mengunjungi situs Newzoo. Hendri Salim
Developer Game Fez Lahir Kembali Sebagai “Publisher”
Razer Akan Meramaikan Ruang TVmu Dengan Console Game Android
Phil Fish dari Polytron Corporation yang populer melalui game Fez akhirnya muncul lagi ke publik setelah kejadian kontroversial yang menimpa dirinya di tahun 2013. Fish mengumumkan proyek baru yang tengah Polytron kerjakan berjudul Panoramical. Game ini lebih mirip seperti sesuatu yang akan bisa membantu kamu relaksasi, atau bahkan tripping, dengan lagu yang sedang kamu dengarkan. Meskipun kini berperan sebagai semacam publisher seperti membantu masalah marketing dan publikasi, Fish lebih memilih untuk menyebut kerja sama ini sebagai partnership. Mohammad Fahmi
Razer mengumumkan kemunculan produk terbarunya yang kali ini ditargetkan untuk mengisi TV plasma di ruang keluarga kamu. Melalui pengumuman di Google I/O, Razer bekerja sama dengan Google Android TV mengumumkan produk terbarunya yang sebuah micro-console. Console mini berbasis Android ini nantinya bisa kalian gunakan untuk melakukan streaming video dan musik, serta bermain game Android di layar televisi. Masih belum ada detail yang pasti mengenai harga dan feature lengkap dari Razer micro-console yang dijadwalkan rilis pada musim gugur (September-November) 2014. Risky Maulana
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
NEW VERSION OF
@SCOOPToday
SCOOP
getSCOOP.com
[email protected]
REVIEW
TRANSISTOR Transistor merupakan sebuah kisah epik tentang cinta, pengorbanan, dan ambisi yang dibalut dalam sebuah Action RPG futuristis dengan kualitas audio dan visual yang luar biasa. by Mohammad Fahmi
10
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
11
Developer: Super Giant Games
Platform: PS4, Xbox One, iOS, Android
Publisher: Warner Bros
Genre: Action RPG
B
Release Date: 20 Mei 2014
anyak aspek untuk menilai sebuah game, mulai dari gameplay, visual, audio, sampai ke cerita. Saya rasa hal ini sudah cukup sering dibahas baik di Games in Asia maupun media lainnya. Yang jadi pertanyaan, sering kali sebuah game sudah memiliki kualitas tinggi dalam 4 aspek di atas, namun tetap saja terasa seperti ada kekosongan yang mengurangi nilai dari game tersebut. Tapi tidak jarang juga sebuah game memiliki kualitas yang menengah ke atas di 4 aspek tersebut, namun bisa menjadi sebuah game yang sangat memorable. Hal ini biasanya bisa terjadi berkat hal-hal minor yang mungkin tidak terpikirkan di game apapun, atau terkadang
12
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
gamer sendiri tidak sadar dengan hal tersebut meskipun mereka menikmatinya. Berbagai hal minor yang memiliki kesan unik inilah yang dimanfaatkan oleh Supergiant Games untuk mencapai kesempurnaan tersendiri dalam game terbaru mereka, Transistor. Transistor adalah sebuah game yang bisa dibilang bergenre action RPG. Game ini dikembangkan oleh Supergiant Games yang sebelumnya populer melalui game action RPG berjudul Bastion. Mungkin kamu akan berpikir sepertinya Transistor tidak akan jauh berbeda dengan Bastion mengingat genre dan developernya adalah sama. Tapi percayalah, Transistor merupakan sebuah game yang dijamin akan memberikan pengalaman yang sangat mirip namun di saat yang sama juga sangat berbeda dengan Bastion.
Seluruh battle yang ada di Transistor sangatlah menantang, sampai-sampai saya terkadang susah membedakan antara boss battle atau battle biasa
Transistor mungkin merupakan satu-satunya game yang membuat saya tidak protes dengan efek-efek lebay yang dimilikinya
STORY() Dalam Transistor kamu akan mengendalikan Red, seorang wanita yang merupakan penyanyi paling populer di Cloudbank, kota yang menjadi latar belakang game ini berlangsung. Saat baru memulai permainan Red terbangun dalam keadaan yang sangat kacau. Dia tergeletak di samping mayat laki-laki yang tewas dengan sebuah pedang raksasa menusuk tubuhnya. Uniknya, pedang tersebut ternyata memiliki kesadaran tersendiri dan bisa berbicara, sayangnya Red tidak mampu menjawab pedang tersebut karena suara dia diambil oleh organisasi yang bertanggung jawab atas kemalangan yang menimpa dirinya, The Camerata. Red pun berniat untuk menuntut pertanggungjawaban The Camerata, namun ternyata apa yang terjadi pada Red bukanlah hal
terburuk yang The Camerata lakukan. Akibat ulah mereka, segerombolan monster yang disebut Process, datang dan memporak-porandakan kota sehingga seluruh kota terpaksa diasingkan. Dari situlah dimulai perjalanan Red untuk membalas dendam dan meminta jawaban The Camerata atas apa yang mereka lakukan.
BATTLE() Mungkin mengkategorikan Transistor sebagai action RPG kuranglah tepat. Kalau harus menjelaskan genre dari game ini, saya mungkin akan mendeskripsikan Transistor sebagai game dengan genre “turn-based action RPG”. Oke, genre tersebut mungkin terdengar sangat kontradiktif, tapi memang cara bermain seperti itulah yang akan kamu temui dalam Transistor. Jika turn-based RPG terkenal akan temponya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
13
yang lambat namun diperlukan pengaturan strategi yang matang, maka action RPG jelas merupakan kebalikannya karena lebih mengutamakan (sesuai namanya) aksi dan (untuk beberapa game) sedikit kecekatan tangan. Nah, bayangkan saja jika kedua hal kontradiktif ini jadi satu, itulah yang akan kamu temukan di Transistor. Dalam Transistor pertarungan dilakukan secara real-time layaknya game action RPG, namun karaktermu (atau lebih tepatnya pedang milik karaktermu) memiliki kemampuan untuk menghentikan waktu, dan selama waktu itu berhenti kamu bisa menyusun strategi gerakangerakan yang akan kamu lakukan. Hal ini memang tidak membutuhkan kecekatan tangan, namun kamu akan tetap merasakan sebuah pengalaman gameplay yang bertempo cepat tapi tetap memerlukan pengaturan strategi yang matang. Kombinasi unik ini memberikan kamu sebuah pengalaman pertarungan turnbased dengan suasana layaknya action RPG. Jika turn-based RPG terkenal akan temponya yang lambat namun diperlukan pengaturan strategi yang matang, maka action RPG jelas merupakan kebalikannya karena lebih mengutamakan (sesuai namanya) aksi dan (untuk beberapa game) sedikit kecekatan tangan. Nah, bayangkan saja jika kedua hal kontradiktif ini jadi satu, itulah yang akan kamu temukan di Transistor. Dalam Transistor pertarungan dilakukan secara real-time layaknya game action RPG, namun karaktermu (atau lebih tepatnya pedang milik karaktermu) memiliki kemampuan untuk menghentikan waktu, dan selama waktu itu berhenti kamu bisa menyusun strategi gerakangerakan yang akan kamu lakukan. Hal ini
14
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
memang tidak membutuhkan kecekatan tangan, namun kamu akan tetap merasakan sebuah pengalaman gameplay yang bertempo cepat tapi tetap memerlukan pengaturan strategi yang matang. Kombinasi unik ini memberikan kamu sebuah pengalaman pertarungan turn-based dengan suasana layaknya action RPG.
“Transistor merupakan sebuah game yang dijamin akan memberikan pengalaman yang sangat mirip namun di saat yang sama juga sangat berbeda dengan Bastion.” SKILLS() Seperti layaknya banyak RPG lain yang pernah dirilis sebelumnya, kamu akan menemukan berbagai skill yang bisa kamu gunakan atau malah equip. Dalam Transistor, seluruh gerakan yang karaktermu miliki, selain berjalan tentunya, bisa kamu equip dan ganti sesuka hati setiap kali kamu menemukan semacam checkpoint yang akan membawa kamu ke menu pilihan skill (yang dalam game ini disebut function). Game ini memiliki total 20 function yang bisa kamu dapatkan. Ada tiga tempat untuk kamu menaruh function milikmu. Tempat pertama adalah active yang akan mengizinkan kamu untuk menggunakan function yang bersangkutan secara langsung. Bagian active sangatlah penting karena tanpa bagian ini kamu tidak akan bisa menyerang musuh sama sekali.
Bagian kedua merupakan upgrade. Pada bagian ini kamu bisa menggunakan function kamu agar memberikan efek tertentu kepada function yang terletak di slot active. Sebagai contoh, misalnya kamu memiliki function Jaunt() yang mengizinkan kamu untuk melakukan dash pada posisi active, lalu kamu menaruh function Load() yang merupakan serangan berbentuk ledakan pada upgrade ke Jaunt(), hal ini akan menyebabkan setiap kali kamu melakukan dash dengan Jaunt(), maka kamu akan meninggalkan jejak-jejak ledakan yang bisa melukai musuh. Posisi terakhir yang bisa kamu pilih untuk menggunakan function adalah passive. Sesuai namanya, function yang ditaruh di posisi ini akan memberikan efek pasif yang selalu melekat pada karaktermu. Misalnya saja sebuah function yang jika diletakkan pada posisi active akan mengeluarkan serangan peluru yang bergerak sangat cepat, maka di posisi passive function akan menambah kecepatanmu sehingga dapat melakukan lebih banyak gerakan saat dalam fase turn-based di pertarungan. Kombinasi dua puluh function yang bisa diletakkan di tiga posisi ini sangatlah luar biasa. Semua efek yang dimiliki function jelas bukanlah efek yang dihasilkan otomatis oleh komputer. Setiap efek yang ada betul-betul didesain secara manual oleh game designer. Hal ini bisa dirasakan dari bagaimana banyaknya variasi yang ada tetap terasa begitu klop dengan posisi apapun yang kamu tempatkan untuk berbagai function tersebut. Yang jelas feature function ini dijamin akan membuatmu ketagihan untuk mencoba segala kombinasi yang mungkin dihasilkan.
PRESENTATION() Salah satu hal yang membuat Bastion begitu berkesan dan luar biasa adalah kualitas art yang dipresentasikan game ini. Seperti yang sempat saya bahas saat menyertakan Bastion dalam
jajaran 10 game indie terbaik PC dan console, musik dan grafis dari Bastion adalah karya seni tersendiri yang dijamin akan membuat para pemainnya selalu akan terkenang dengan kualitas game ini. Karena dikembangkan oleh tim yang sama, tidak mengherankan jika Transistor juga memiliki kelebihan yang sama dengan Bastion, namun tentunya game ini punya kelebihan dan kekurangannya sendiri dibandingkan kakaknya ini. Urusan visual dari Transistor masih diurus oleh art director Supergiant Games yang turut mengerjakan Bastion yaitu Jen Zee. Dalam Transistor, Jen Zee lagi-lagi menunjukkan kemampuan menggambar dia yang penuh dengan warna dan detail menarik. Hal ini tentunya dia pertahankan di Transistor, namun karena Transistor merupakan game dengan latar belakang sci-fi, kombinasi warna yang kamu temukan pun terlihat lebih futuristis. Jika dalam Bastion kamu disajikan dengan desain yang nampak sangat hijau, maka di Transistor kamu akan lebih banyak melihat efek-efek transparan atau metallic yang sepertinya memang biasa ditemukan di kisah sci-fi. Untuk urusan audio di Transistor juga masih dikerjakan oleh orang yang mengerjakan Bastion yaitu Darren Korb. Gaya musik Korb yang kamu temukan di Bastion masih sedikit terasa di sini, namun lagi-lagi karena game ini memiliki tema sci-fi, beberapa penyesuaian pun dilakukan. Jika musik dalam Bastion dipenuhi dengan instrumeninstrumen standar yang biasa ditemukan di musik-musik populer, maka dalam Transistor kamu akan lebih merasakan efek-efek elektronik layaknya gambaran banyak orang tentang musik masa depan di dunia dengan teknologi yang maju.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
15
Kalau boleh jujur saya merasa Bastion lebih memiliki kualitas audio dan visual yang lebih bagus daripada Transistor. Namun satu hal yang membuat Transistor terasa lebih nikmat untuk dimainkan adalah bagaimana seluruh aspek audio dan visual yang ada dalam game terasa lebih pada tempatnya. Sebagai contoh, meskipun musik dalam Bastion sangatlah bagus, bahkan lebih bagus daripada Transistor, seringkali saya merasa beberapa musik tersebut terasa kurang cocok dimasukkan ke dalam game dengan tema seperti Bastion. Hal ini tidak terjadi dengan Transistor yang memiliki musik yang benar-benar pas secara natural ke dalam dunia yang ada di game ini. Mungkin kalau dinikmati secara terpisah, soundtrack dan ilustrasi yang ada di Bastion memiliki kualitas yang lebih unggul. Namun kalau kita lihat dari pengimplementasiannya, Transistor jelas lebih unggul. Mungkin ini bisa terjadi berkat Jen Zee dan Darren Korb yang sekarang sudah lebih berpengalaman menciptakan karya seni yang digunakan untuk sebuah game.
PENYEMPURNAAAN() Dari pembahasan saya sejauh ini, sepertinya jelas bahwa Transistor merupakan game dengan faktor penilaian umum yang sangat tinggi. Gameplay, cerita, musik, dan visual dalam game ini betul-betul memiliki kualitas di atas ratarata. Namun hal itu saja tidak akan cukup untuk menjadikan game ini berkesan. Hal-hal yang biasanya bisa memberikan kesan atau memori spesial justru merupakan hal-hal yang terkadang tidak kita sadari, dan berikut adalah hal spesial
“Kalau boleh jujur saya merasa Bastion lebih memiliki kualitas audio dan visual yang lebih bagus daripada Transistor. Namun satu hal yang membuat Transistor terasa lebih nikmat untuk dimainkan adalah bagaimana seluruh aspek audio dan visual yang ada dalam game terasa lebih pada tempatnya.” 16
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Transisotor betul-betul membayar playtime yang pendek dengan dunia yang sangat detail
Transistor dimulai dengan sebuah adegan yang sangat membingungkan dan dijamin akan semakin membuat kamu bingung sepanjang permainan
dalam Transistor yang tidak akan kamu temukan pada game lain. Hal pertama adalah cara penyajian cerita dalam game yang disampaikan sepanjang jalannya permainan. Tidak mengherankan jika penyampaian cerita biasa di dalam game tidak akan cukup untuk menceritakan latar belakang yang lebih mendetail tentang dunia game yang kita mainkan. Dalam game lain, biasanya hal ini disampaikan melalui note atau audio log yang tersebar sepanjang permainan. Metode seperti ini banyak ditemukan di game dengan dunia yang luas. Seri The Elder Scrolls, Bioshock, dan Dishonored merupakan contoh game yang menggunakan metode ini untuk menyampaikan kisah-kisah luar biasa yang ada di dunia tempat game berlangsung namun tidak akan cukup jika disampaikan melalui berbagai cutscene dalam
game. Karena memang Transistor merupakan game berdurasi pendek, jelas Supergiant Games tidak akan bisa menyampaikan seluruh cerita latar belakang yang ada di Transistor. Oleh karena itu mereka menggunakan metode yang unik untuk menyampaikan kisah-kisah yang terjadi di Cloudbank yaitu dengan menghubungkan storytelling dengan gameplay. Hal ini bisa terwujud melalui sistem skill atau function di dalam game. Dalam Transistor, seluruh function yang kamu gunakan merupakan semacam inkarnasi dari penduduk-penduduk Cloudbank yang ternama atau mempunyai peranan penting di kota tersebut. Saat kamu baru mendapatkan function, kamu bisa melihat foto serta informasi singkat dari wujud manusia function tersebut.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
17
Setiap kali kamu menggunakan function tersebut pada satu posisi yang tersedia, kamu akan membuka satu bagian tentang latar belakang karakter tersebut, dan saat kamu menggunakan function tersebut pada posisi lain, maka latar belakang tambahan karakter tersebut barulah akan muncul. Misalnya, saat kamu menggunakan function Breach() di posisi active pada battle, maka kamu bisa membuka bagian pertama dari background Red, saat kamu memindahkan Breach() di posisi passive dan menggunakannya pada battle, barulah kamu dapat membuka bagian kedua dari latar belakang Red. Metode ini betul-betul merupakan inovasi paling fresh yang pernah saya temukan dalam video game. Melalui metode ini, Transistor memaksa saya untuk menggunakan semua function yang ada, baik yang saya suka maupun yang saya tidak suka, pada seluruh posisi yang tersedia, dan saya sangat suka dipaksa dengan metode seperti ini. Selain contoh di atas ada satu lagi hal-hal minor yang menurut saya sangat menarik. Karena memang game ini memiliki kualitas musik yang luar biasa serta karakter utama yang merupakan seorang penyanyi, Supergiant Games menyediakan satu tombol khusus yang menurut saya sangat menarik. Jika kamu menekan tombol L1 selama permainan, maka keadaan
18
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
di sekitar Red akan menjadi sedikit lebih gelap dan pancaran spotlight akan menyinari dirinya. Dalam keadaan ini, Red akan mendengungkan nada yang sesuai dengan musik apa yang sedang diputar di background. Hal ini jelas tidak memberikan efek apa-apa kepada gameplay, namun sebuah hal sesimpel ini betul-betul berhasil membuat saya takjub akan hal-hal minor yang Supergiant telah lakukan untuk menyempurnakan game ini. Hal terakhir yang betul-betul menyempurnakan Transistor adalah cara game ini menghukum kegagalan kita. Setiap kali HP karaktermu habis, kamu tidak akan mati dan disajikan dengan layar game over. Yang akan terjadi justru kamu akan kehilangan salah satu function yang kamu equip. Agar function yang rusak tersebut bisa dipakai lagi, kamu harus mengakses beberapa checkpoint dulu baru function itu akan benar. Saya sendiri tidak yakin apa dasar game ini memilih function untuk dirusak, tapi dari pengalaman saya, sepertinya game merusak function sesuai dengan urutan function apa yang paling sering digunakan. Sebenarnya masih banyak lagi hal simpel yang hanya bisa ditemukan di Transistor yang berhasil membuat saya melongo. Namun kebanyakan hal tersebut mengandung spoiler jika saya ceritakan di sini, jadi lebih baik kamu coba langsung saja.
VERDICT() Sesudah membaca pujian-pujian yang saya sampaikan di atas, sepertinya sudah sangat jelas pendapat saya mengenai game ini. Tidak perlu diragukan lagi Transistor jelas masuk kategori game terbaik yang saya mainkan di tahun ini. Sejajar dengan Child of Light dan beberapa game lawas yang baru sempat saya selesaikan tahun ini. Beberapa di antara kamu mungkin bingung sebagus apa sih game ini sampai saya berikan kata “sempurna” sebagai judul review. Tentu saja game ini tidak sempurna, tidak akan ada game sempurna karena manusia akan selalu menemukan cara baru untuk membuat hiburan ini semakin menarik. Namun penggunaan kata sempurna di sini adalah bagaimana Supergiant Games bisa memaksimalkan bakat dan resource yang mereka miliki secara sempurna sehingga berhasil memberikan pengalaman yang luar biasa bagi orang yang memainkan Transistor. Meskipun kita belum memasuki pertengahan tahun, saya yakin game ini akan masuk ke jajaran game terbaik 2014 menurut saya pribadi, dan saya yakin game ini juga punya potensi besar untuk menjadi game terbaik kamu tahun ini, jadi jangan ragu lagi untuk segera mencobanya. Oh saran terakhir dari saya, jika kamu memutuskan untuk membeli game ini, beli juga soundtrack epiknya, dijamin kamu tidak akan menyesal.
5 5
VERDICT - Gameplay luar biasa bagus - Kualitas audio visual kelas dewa - Berbagai hal minor yang membuat game menjadi sulit untuk dilupakan
+
- Cerita cukup sulit untuk dipahami - Terlalu singkat
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
19
REVIEW
“... setiap kali saya bermain Watch Dogs saya selalu lupa waktu. Saya mulai main di siang hari, namun tibatiba saja matahari sudah mulai terbenam di barat.” by Mohammad Fahmi 20
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
21
Kendali akan kota Chicago berada dalam genggamanmu
Developer: Ubisoft Publisher: Ubisoft
K
Release Date: 27 Mei 2014 Platform: PC, PS3, PS4, Wii U, Xbox 360, Xbox One Genre: Action Adventure Open World
22
“Quis custodiet ipsos custodes?”
amu yang merupakan penggemar komik atau film Watchmen tentunya tahu peribahasa latin yang saya tuliskan di atas. “Quis custodiet ipsos custodes?” memiliki arti “Who watches the watchmen?” yang kalau diartikan lagi adalah “Siapa yang mengawasi para pengawas?”. Peribahasa tersebut memiliki maksud yang berhubungan dengan pengawasan, keamanan, dan pemerintahan, sangat cocok dengan tema cerita dari game yang saya review di artikel ini, Watch Dogs. Sebelum membahas game ini lebih jauh, saya akan mengenalkan Watch Dogs kepada kamu yang belum terlalu mengenalnya. Watch Dogs adalah sebuah game action adventure open-world yang dikembangkan oleh Ubisoft. Game ini pertama kali diumumkan dua tahun lalu dan dipromosikan sebagai salah satu game next-gen yang paling pertama kali dipamerkan untuk publik. Promosi yang dilakukan Ubisoft untuk mengenalkan Watch Dogs ke masyarakat pun tidak
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
main-main. Berbagai hal yang menghabiskan uang dilakukan untuk meningkatkan hype para gamer kepada game ini. Hasilnya? Antisipasi yang sangat besar muncul dari banyak gamer untuk Watch Dogs. Tapi apakah antisipasi tersebut terbayar dengan kualitas game ini? Cek langsung saja review berikut.
Penuh Klise Film Laga Hollywood Watch Dogs bercerita tentang kisah Aiden Pearce. Seorang kriminal yang melancarkan aksinya dengan memanfaatkan infrastruktur kota yang disebut ctOS. Dengan melakukan hack pada ctOS, Aiden dapat mencuri berbagai hal mulai dari uang, informasi, sampai akses ke berbagai hal terlarang. Sepak terjangnya ini menyebabkan dia menjadi buronan organisasi misterius yang akhirnya berakibat pada tewasnya keponakan dia. Kejadian ini membuat Aiden memutuskan untuk mengejar dan membalaskan dendam pada orang-orang yang bertanggung jawab atas nasib keluarganya ini. Dari situlah petualangan kamu sebagai Aiden dimulai.
Pada dasarnya game open-world betulbetul seperti GTA dengan kemampuan hacking
Baku tembak tetap merupakan aksi utama yang harus kamu lakukan di sini Kendalikan lingkungan sekitar untuk membantumu menjalankan misi
Setiap manusia yang kamu temui di Watch Dogs punya cerita sendiri
Watch Dogs memiliki tema yang sangat menarik, yaitu tentang pengawasan, teknologi, dan kriminalitas. Game ini memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi game dengan cerita yang unik dan penuh kritik sosial, tapi sering kali hal tersebut ditutupi dengan adegan aksi yang terlalu penuh testosteron. Kalau diperumpamakan, rasanya cerita dalam Watch Dogs ini memiliki feel yang sama dengan cerita dari film seperti Swordfish ataupun Live Free or Die Hard. Kedua film tersebut memiliki tema teknologi informasi yang sangat kental. Banyak jargon-jargon yang berhubungan dengan dunia komputer dapat kamu temukan, tapi tetap saja kedua film tersebut adalah film laga yang menjual adegan baku tembak saja. Hal seperti itulah yang persis saya rasakan dalam cerita Watch Dogs. Meskipun begitu, game ini memiliki sebuah feature unik yang sangat luar biasa. Sebagai Aiden Pearce, kamu memiliki kemampuan untuk meretas apapun, termasuk mencuri informasi dari orang-orang yang berkeliaran di kota Chicago. Terkadang informasiinformasi yang muncul dari bagian itu sangatlah
menarik dan bisa memberikan efek tersendiri kepada beberapa pemain seperti saya. Contohnya seperti pada sebuah misi di mana Aiden harus menyelinap ke sebuah organisasi perdagangan manusia. Di tempat itu saya membaca deskripsi beberapa korban human trafficking seperti seorang pelajar wanita yang diculik untuk diperdagangkan, sampai ke hal tidak bermoral yang menunjukkan seorang wanita keterbelakangan mental yang dilibatkan dalam prostitusi. Hal-hal tersebut sangatlah kontroversial, tapi di lain pihak kalimat-kalimat simpel itu mampu membuat saya semakin membenci karakter antagonis dalam game, sekaligus membuat saya sedikit sadar akan fakta gelap di dunia kita yang mungkin tidak pernah kita pedulikan. Selain itu game ini juga mengkritisi isu-isu privasi yang biasa muncul menjadi topik hangat di internet beberapa tahun terakhir. Kritikan ini Ubisoft sampaikan melalui berbagai adegan yang diambil dari kamera yang bisa kamu hack di berbagai server ctOS yang tersebar di kota.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
23
Antusiasme Gameplay Yang Berlebihan Di atas saya sudah menyinggung tentang besarnya hype yang Ubisoft bangun untuk menyambut kehadiran Watch Dogs, sayangnya hal ini bisa dibilang justru menjadi suatu hal yang membuat banyak fans kecewa. Antisipasi gamer sudah sangatlah tinggi terhadap game ini, sehingga gameplay berkualitas tinggi pun masih dianggap kurang oleh banyak orang. Secara sepintas, perasaan yang saya rasakan saat bermain Watch Dogs sangatlah mirip dengan pada saat saya bermain Grand Theft Auto V (GTA V). Game ini merupakan sebuah game action adventure open-world yang mengizinkan kamu untuk mengelilingi kota, mengendarai berbagai jenis kendaraan, melakukan misi sampingan, dan juga tentu saja misi utama. Bedanya, dalam Watch Dogs kamu dapat melakukan hacking kepada berbagai fasilitas yang ada di kota. Hacking ini pun sebetulnya bukanlah hal yang spesial, sekedar pemanis tambahan yang seandainya dihilangkan akan membuat Watch Dogs menjadi game openworld biasa lainnya. Satu hal yang betul-betul sangat saya sayangkan dari Watch Dogs adalah adegan aksi yang bisa kamu temukan di sini. Meskipun memiliki feature hacking yang sangat menjual, Watch Dogs bisa dibilang sedikit membunuh fungsi feature ini. Ubisoft
24
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
menjanjikan bahwa dalam game ini kamu bisa memilih berbagai cara untuk menyelesaikan masalah, seperti dengan cara baku tembak langsung, stealth, atau tidak perlu bergerak sama sekali dan hanya memanfaatkan teknologi hacking saja untuk menyelesaikan sebuah misi. Meskipun hal ini benar setengahnya, misi yang ada di Watch Dogs tetap didesain dengan gaya yang memaksa pemain untuk bergantung kepada aksi baku tembak. Dalam game lain yang menjanjikan hal yang sama seperti Deus Ex: Human Revolution atau Dishonored, saya bisa saja menyelesaikan misi tanpa membunuh satu orang pun, namun dalam Watch Dogs, Ubisoft seakan-akan memaksa kamu untuk merasakan aksi baku tembak yang biasa ditemukan di game cover shooter lainnya. Hal ini sangat disayangkan karena jujur saja, bisa menghabisi musuh tanpa harus berpindah tempat dan hanya menggunakan lingkungan adalah sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan. Sama menyenangkannya seperti pada saat Batman menakuti lawan-lawannya dengan aksi penuh stealth di seri Arkham. Setidaknya di bagian pemanfaatan lingkungan, Ubisoft cukup sukses membuat Watch Dogs menyenangkan, walaupun hal ini dirusak oleh aksi baku tembak yang standar. Satu hal yang saya kurang suka dari Watch Dogs adalah, tidak saja banyak misi yang repetitif di game ini, tapi tingkat kesulitan yang akan kamu temukan di misi-misinya juga bisa dibilang cukup susah. Untungnya kamu sedikit terbantu dengan sistem skill yang biasa ditemukan di game bergenre RPG. Setiap kali menyelesaikan misi, kamu akan mendapatkan XP yang jika dikumpulkan akan berubah menjadi skill point yang bisa digunakan untuk membeli berbagai skill. Bagian ini menurut saya adalah bagian yang cukup unik yang bisa kamu temukan di Watch Dogs. Meskipun misi-misi di Watch Dogs didominasi oleh misi-misi kejar-kejaran atau tembak-tembakan, kamu masih tetap akan menemukan variasi yang menyenangkan dalam game ini. Bahkan ada misi dalam game yang memiliki gameplay keren layaknya game iPad yang berjudul Republique.
Variasi unik dalam Watch Dogs juga saya temukan pada bagian multiplayer game ini. Kamu tidak akan menemukan feature multiplayer langsung layaknya game seperti Call of Duty. Di dalam game ini yang akan kamu temukan adalah saat-saat mengejutkan ketika pemain lain tiba-tiba muncul dalam permainanmu dalam wujud NPC lain dan mulai mencuri data dari karaktermu. Pada saat seperti inilah kamu harus main petak umpet menemukan pemain lain tersebut, lalu menghabisinya sebelum dia pergi. Tidak sampai di situ saja, Watch Dogs juga mengizinkan kamu untuk bermain game menggunakan smartphone milik Aiden. Game yang bisa dimainkan pun sangat menyenangkan dan unik. Kamu bisa menemukan game seru dengan gameplay
dan visual layaknya Carmageddon, game yang mengizinkanmu untuk mengendarai tank berbentuk laba-laba, sampai ke game yang akan menyimulasikan keadaan saat kamu tripping dan berhalusinasi dengan melompati bunga-bunga. Singkatnya, Watch Dogs dipenuhi dengan banyak hal fresh dan baru dalam gameplay yang dimilikinya. Sayangnya banyak aspek dalam game, dan lebih sialnya lagi itu merupakan aspek utama, yang terkesan meniru game lebih populer seperti GTA V dan menjadikan Watch Dogs sekedar game baku tembak untuk lelaki macho lainnya. Hal ini semakin diperparah dengan marketing gila-gilaan yang dilakukan Ubisoft untuk mempromosikan game ini yang malah memberikan harapan terlalu besar kepada gamer.
Jangan cuma tergantung kepada pistol di tanganmu saja, manfaatkan lingkunganmu!
Game ini dijamin akan menyajikan misi sampingan yang sangat banyak untukmu
Terkadang saya lupa kalau game yang saya mainkan bukanlah GTA
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
25
Kebut-kebutan di game ini sama susahnya seperti kebut-kebutan di Jakarta saat jam berangkat kerja
Curi informasi, curi investasi
Guns! Guns! Guns!
Grafis Berkualitas Tinggi, Tetap Saja Banyak Dapat Hinaan Beberapa minggu lalu sempat muncul informasi mengenai resolusi yang akan diusung Watch Dogs di PS4 dan Xbox One. Game ini memang memiliki grafis tidak sehebat apa yang Ubisoft pamerkan di berbagai event marketing mereka sebelumnya (lagilagi kesalahan dari hype yang berlebihan). Tapi dari apa yang saya saksikan sekarang, grafis dalam Watch Dogs nampak sangat apik dan enak dilihat. Hal yang paling jadi perhatian kamu mungkin adalah karakter Aiden Pearce sendiri. Aiden menggunakan jaket kulit panjang yang terlihat sedikit lebay namun cukup keren. Kostum ini sepertinya sengaja Ubisoft pilih untuk memamerkan berbagai efek grafis dalam Watch Dogs. Saat Aiden bergerak baik dengan kendaraan maupun berjalan, gerakan jaketnya terlihat cukup natural. Namun yang membuat saya selalu teringat adalah ketika Aiden berenang. Jika kamu menceburkan karaktermu ke sungai, saat keluar maka jaket karaktermu akan terlihat seperti basah
26
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
sungguhan, hal ini mungkin sangatlah tidak penting, tapi bagi saya ini sudah cukup untuk menghibur mata. Selain dari itu, jujur saja saya bukanlah seorang yang terlalu peduli dengan kualitas grafis yang berlebihan. Bagi saya apa yang Ubisoft sajikan untuk Watch Dogs sudah cukup baik. Namun itu hanya berdasarkan pengalaman saya memainkan versi PS4 dari game ini. Saya sempat mendengar mengenai berbagai masalah teknis untuk urusan grafis dan performa pada PC, namun saya masih belum mengkonfirmasi kabar ini. Tapi yang jelas, game yang saya rasakan di PS4 ini, merupakan game yang grafisnya tidak perlu diragukan kualitasnya.
Masalah Yang Tidak Saya Pusingkan, Namun Ramai Dibicarakan Orang Jika kamu cukup aktif di media game luar ataupun mengikuti akun-akun media sosial yang berhubungan dengan game, mungkin kamu sering kali mendengar simpang siur tidak enak mengenai Watch Dogs.
“Game yang saya rasakan di PS4 ini, merupakan game yang grafisnya tidak perlu diragukan kualitasnya. “
Beberapa gambar promosi game ini memang betul-betul bisa dilakukan dalam game
Hal yang paling sering dibicarakan adalah
saya dapatkan. Baru setelah melapor, Ubisoft akhirnya
bagaimana game ini tidak bisa dijalankan oleh banyak
mengirimkan kode digital baru yang bisa berjalan
gamer. Meskipun telah membayar dengan harga
dengan lancar tanpa hambatan sama sekali meskipun
penuh untuk game ini, banyak gamer yang mengaku
tidak menggunakan koneksi internet.
tidak bisa mengakses Watch Dogs. Hal ini terjadi
Masalah kedua yang ramai dibicarakan adalah
terutama pada gamer PC. Pasalnya meskipun mereka
tentang penggambaran karakter. Seperti yang saya
telah membeli game dengan Steam, mereka tetap
sebutkan di atas, Watch Dogs memiliki cara bercerita
harus login DRM lainnya dari Ubisoft yaitu Uplay.
yang baik melalui informasi NPC yang lewat. Meskipun
Uplay sendiri tidak punya sejarah yang baik dengan
game ini memiliki cerita utama yang biasa saja, bagian
gamer. Dulu Uplay memaksa gamer untuk selalu online
informasi NPC ini memberikan pengalaman tersendiri
meskipun game yang mereka mainkan adalah single
dalam menyampaikan naratif.
player. Sekarang meskipun tidak wajib, kamu tetap
Sayangnya nampaknya ada sedikit masalah
harus login sekali sebelum dapat mengakses game
stereotip ditemukan di sini. Game sering kali
yang kamu beli. Masalahnya dengan game sebesar
menggambarkan karakter berkulit hitam sebagai
Watch Dogs, tidak mengherankan kalau Uplay tidak
pecandu atau pengedar narkoba. Selain itu banyak
sanggup menanggung beban gamer yang ingin
juga yang protes tentang penggambaran karakter
bermain, alhasil malah jadi banyak sekali gamer yang
wanita yang biasanya hanya berfungsi sebagai objek
tidak berkesempatan untuk menikmati game ini.
untuk diselamatkan saja.
Saya sendiri yang memainkan versi PS4 sempat mengalami masalah untuk mengakses game yang
Saya sendiri sama sekali tidak keberatan dengan hal ini, namun sepertinya di luar sana banyak GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
27
Banyaknya stereotip di sini mungkin akan membuat beberapa orang (yang sensitif) merasa tidak nyaman
sekali orang yang tidak suka dengan stereotip yang ada di Watch Dogs. Hal seperti ini hanya bisa dinilai oleh masing-masing pribadi, apakah ini hal yang akan mengganggu kamu atau tidak, tapi saya rasa hal ini tidak akan terlalu mengganggu kamu dalam menikmati Watch Dogs.
Verdict: Marketing Makan Tuan Sangat sulit untuk memutuskan apakah Watch Dogs merupakan game yang pantas dimiliki atau tidak. Kalau saya nilai satu persatu secara teori apa yang ditawarkan oleh Watch Dogs, mungkin saya tidak akan menyarankan kamu untuk membeli game ini. Gameplay standar dengan pemanis tambahan yang memang sih berkualitas, cerita layaknya film laga yang sudah sangat pasaran, dan banyak hal-hal standar lainnya. Tapi kalau kita bicara masalah praktek, jujur saja
4
VERDICT - Bagian hacking sangat menyenangkan - Cara menyampaikan naratif sampingan yang unik - Bikin lupa waktu
5
28
setiap kali saya bermain Watch Dogs saya selalu lupa waktu. Saya mulai main di siang hari, namun tibatiba saja matahari sudah mulai terbenam di barat. Tidak jarang juga saya sudah harus pulang, namun saya menunda waktu pulang saya demi “satu misi Watch Dogs lagi” yang ternyata malah membuat saya menyelesaikan tiga misi lagi. Karena hidup kita adalah praktek, bukan sekedar teori, saya jelas merekomendasikan kamu untuk mencoba game ini. Terutama kalau kamu memiliki console generasi baru yang memang sedikit kekeringan game AAA. Namun kalau kamu bermain dengan PC, mungkin ada baiknya kamu menunggu sampai ada diskon saja baru membeli game ini. Pokoknya, kapanpun kamu berencana untuk membeli Watch Dogs, kamu wajib mencoba game ini sebelum mengambil keputusan hanya dari komentar orang saja (termasuk dari review ini sendiri).
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
- Cerita klise film action Hollywood - Banyak aspek gameplay standar - Level didesain seperti memaksa kita untuk melakukan baku tembak - Banyak yang kesulitan mengakses game
+
-
FEATURE
10 Game Ninja Terbaik Untuk iOS & Android By: Hendri Salim
N
inja adalah salah satu karakter yang mempunyai akar kuat di Indonesia walaupun bukan bagian dari budaya kita sendiri (terima kasih kepada Naruto!). Untuk menambah semarak dunia perninja-an di Indonesia, saya telah memilihkan 10 game ninja terbaik untuk iOS dan Android yang sebagian besar dapat kamu download langsung tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Kamu akan menemukan bahwa sebagian besar game di bawah ini mempunyai genre yang berbeda-beda. Itu memang tujuan saya agar tidak membosankan dan dapat menjadi referensi banyak pemain dengan selera berbeda-beda. Tanpa berpanjang-lebar lagi inilah 10 game ninja terbaik yang bisa kamu mainkan di iPhone dan smartphone Android.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
29
CLUMSY NINJA Ketika kebanyakan ninja yang kita lihat adalah ninja yang tangkas dan gesit, ninja yang satu ini malah sangat ceroboh dan tidak mempunyai kemampuan layaknya ninja pada umumnya. Namun ninja ini rela bekerja keras untuk menyelamatkan ninja gebetannya yang diculik dan dia membutuhkan bantuan kamu untuk melatihnya. Dengan genre yang menyerupai pet simulation, Clumsy Ninja adalah game ninja pertama yang membolehkan para gamer untuk “memelihara” seorang ninja dan melihatnya tumbuh menjadi seorang ninja yang hebat. Kamu juga bisa melupakan tentang harga karena game dengan grafis sangat bagus ini tersedia secara gratis!
NINJA FISHING Ide game Ninja Fishing sebenarnya tidak 100% baru, namun ada beberapa hal yang menurut saya membuat Ninja Fishing menarik. Pertama, tentunya harga yang gratis tanpa ada iklan yang akan mengganggu kamu setiap saat. Yang kedua adalah proses grinding menyenangkan dan terbilang cukup friendly (setidaknya untuk awal sampai tengah game). Yang ketiga dan juga yang terpenting adalah Menara Games (developer anak bangsa nih!) terus-menerus memberikan update secara berkala selama 2 tahun. Ketiga kombinasi ini sudah cukup untuk menaruh Ninja Fishing dalam daftar game ninja terbaik ini.
SHADOW BLADE Game platfomer action yang satu ini merupakan salah satu game favorit penulis kami, Bayu. Ini terlihat dari ulasan Shadow Blade yang mendapat nilai sempurna dari Games in Asia. Secara singkat Shadow Blade adalah sebuah game action platformer bertema ninja yang sangat mengagumkan. Kualitas gameplay dan grafis yang ada di sini akan memberikan pengalaman berbeda bagi kamu yang gemar dengan game bertema ninja. Jika kamu belum cukup yakin maka silahkan membaca ulasan lengkap Shadow Blade di sini.
30
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
HAYAKU NINJA Hanei adalah sebuah dunia yang cukup unik. Unik karena di Hanei mata uangnya bukanlah emas melainkan kue. Sayangnya Hanei dikuasai oleh tukang kue yang jahat. Tapi untungnya ada seorang ninja bernama Yaku yang tidak bisa tinggal diam melihat hal ini. Yaku ingin mengembalikan keseimbangan dunia dan juga menghapuskan kutukan yang membuat setiap orang berpikir bahwa memakai kue sebagai mata uang adalah ide yang bagus! Kamu yang berperan sebagai Yaku ditugaskan untuk mengumpulkan kue dan koin yang jatuh dari atas. Cara mengumpulkannya cukup mudah, kamu tinggal mengarahkan si Yaku untuk berada tepat di bawah kue dan koin yang jatuh tersebut. Baca juga mengenai ulasan kami soal game yang satu ini.
NINJA VILLAGE Apa yang akan kamu lakukan jika kamu adalah seorang pemimpin desa ninja? Lewat game ini kamu tidak perlu bertanya-tanya lagi karena memang itulah yang akan kamu lakukan. Mulai dari menanam bahan pangan, melatih para ninja sampai menjual berbagai suvenir kepada para pelancong yang lewat harus kamu lakukan secara hati-hati dan penuh perhitungan. Sejauh ini Kairosoft tidak pernah mengecewakan lewat game simulasi mereka dan Ninja Village bukanlah pengecualian. Wajib punya bagi para pecinta game ninja.
MINI NINJA Game endless runner yang datang langsung dari Square Enix ini mempunyai grafis yang lumayan dengan berbagai feature upgrade. Secara core gameplay Mini Ninja tidak terlalu berbeda dengan endless runner lain namun tetap terbilang ok. Mini Ninja cocok bagi kamu yang suka game endless runner tapi selalu berharap karakternya adalah seorang ninja yang keren. Versi Apple App Store tersedia dengan harga Rp. 9.500 sedangkan versi Google Play tersedia secara gratis! Baca ulasan lengkapnya di sini sebelum memutuskan untuk membeli.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
31
NINJUMP Jika kamu baru saja masuk ke dalam dunia mobile game, maka ada kemungkinan kamu tidak pernah mendengar game NinJump. Game yang sudah berumur empat tahun ini sudah di unduh hampir 100 juta kali dan masih menerima update berkala sampai dengan Oktober tahun 2013 lalu. Walaupun mungkin grafisnya sudah sedikit jadul namun kamu tetap wajib mengunduhnya untuk mengetahui mengapa game ini begitu banyak diunduh oleh para gamer lain dari seluruh dunia.
FRUIT NINJA Tentu saja kita semua tahu bahwa Fruit Ninja sudah pasti akan disebutkan dalam daftar ini. Game yang sangat populer ini membuat banyak orang autis berjam-jam di depan tablet dan smartphone mereka sambil membelah buah layaknya seorang ninja dengan pedang. Saya tidak akan membahas panjang lebar karena faktanya adalah semua orang telah memainkannya. Tapi jika kamu ternyata belum pernah maka oh Tuhan, kamu aneh sekali!
SHADOW FIGHT 2 Shadow Fight 2 adalah game fighting antara 2 ninja secara one-on-one. Gerakan dan animasi yang ditampilkan cukup keren dengan gaya ninja yang sangat kental. Saya telah membuat preview lengkapnya dan kamu bisa membacanya di sini. Sayangnya Shadow Fight 2 tidak tersedia di Google Play Indonesia namun untungnya masih tersedia di Apple App Store Indonesia.
NINJA PONK Game yang mengalami perubahan nama dari Ninja Pong menjadi Ninja Ponk karena gugatan nama Pong ini adalah salah satu game favorit saya dulu. Di sini kamu cukup membantu para ninja yang ingin melompat dari sebuah bangunan ke bangunan lain dengan cara menggerakkan sebuah pad sehingga para ninja dapat berpijak dan melompat dengan sempurna. Musiknya yang ringan dan sesuai dengan tempo game membuat Ninja Ponk enak untuk dimainkan berlama-lama maupun secara singkat.
32
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
REVIEW
Developer: DeNA Publisher: Mobage Release Date: 19 Juni 2014 Platform: iOS / Android Genre: Runner, Action
S
by Mohammad Fahmi
ebelum kita memulai review ini lebih jauh, saya harus mengakui bahwa saya bukanlah orang yang biasa memainkan game berbasiskan IAP dan energi. Meskipun saya punya pengalaman mengembangkan game seperti ini, tapi genre game yang memiliki istilah freemium ini bukanlah sesuatu yang saya sukai. Makanya sewaktu saya pertama mencoba untuk memainkan Transformers: Age of Extinction versi mobile, saya cukup kagok dibuatnya. Transformers: Age of Extinction atau yang selanjutnya akan saya singkat Transformers 4 merupakan game yang diadaptasi secara bebas dari film terbaru Transformers yang dirilis di bioskopbioskop di seluruh dunia akhir Juni tahun ini. Game ini mengusung genre yang mirip dengan genre
endless runner namun dengan batasan-batasan tersendiri serta tambahan-tambahan yang mungkin tidak akan kamu temukan di kebanyakan game dengan genre serupa. Saya mengatakan game ini mirip dengan endless runner karena memang pada kenyataannya setiap level yang ada di game ini tidaklah endless. Setiap level yang kamu mainkan memiliki akhir sendiri, beserta tiga target misi yang perlu dicapai. Jika karaktermu kehabisan HP di tengah-tengah level, maka misi akan langsung dinyatakan gagal. Begitu pula jika kamu mencapai akhir level sebelum kamu menyelesaikan misi yang ada, kamu pun akan segera dinyatakan gagal. Sayangnya akses pemain ke setiap misi yang ada di sebuah level didesain dengan sangat buruk. Desain level buruk yang saya maksud adalah GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
33
Kebut-kebutan dan ledakan Michael Bay versi pelit ekonomis
Pemandangan yang sama dan berulang-ulang akan sering kamu temukan di sini
bagaimana misi-misi yang ada di dalam tiap level tidak bisa kamu selesaikan secara paralel atau bersamaan. Contohnya jika dalam sebuah level terdapat misi untuk membunuh delapan musuh, mengumpulkan 9 kotak energi, serta memperoleh skor lebih dari 1800. Meskipun misi-misi tersebut sebetulnya dapat diselesaikan hanya dalam satu kali main saja, game akan memaksa kamu untuk memainkan level minimal tiga kali untuk menyelesaikan tiga misi yang ada. Saya rasa DeNA sebagai developer Transformers memang sengaja melakukan ini agar game bisa lebih menguras energi karakter yang kita miliki sehingga dapat lebih memaksimalkan IAP. Hal ini tentunya tidaklah menyenangkan. Tapi setidaknya dengan adanya peraturan ini, game bisa berlangsung lebih lama daripada jika seluruh misi bisa diselesaikan dalam satu kali main. Gameplay saat dalam mode permainan utama di Transformers 4 bisa dibilang cukup menyenangkan. Layaknya game runner lainnya, kamu diharuskan untuk berlari menghindari berbagai rintangan yang
34
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
ada. Rintangan yang ada di game ini tidak hanya rintangan statis yang cuma bisa diam di tempat saja. Kamu juga akan menemukan musuh-musuh yang akan menyerang kamu dengan berbagai cara. Ada musuh yang akan menyerang kamu dengan peluru energi yang mudah dihindari, ada yang akan menembaki karaktermu dengan laser yang tidak akan bisa dihindari, dan ada juga musuh yang bertubuh besar yang tidak akan menyerang kamu dengan proyektil apapun tapi akan menghalangi jalanmu dengan tubuh mereka yang besar dan menyerang secara fisik saat kamu mendekat. Sebagai Autobots kamu punya pilihan untuk menyerang balik musuh-musuh tersebut dengan senjata jarak jauh maupun dengan seragan melee jarak dekat. Serangan melee tentunya memiliki damage lebih besar daripada serangan biasa, namun karena kamu harus melakukannya dari dekat maka karaktermu lebih berpotensi terkena serangan balik dari lawan. Jika kamu tidak tertarik untuk melawan musuhmu kamu juga bisa menghindari mereka.
Cara menghindarinya adalah dengan menekan tombol bergambar mobil yang akan mengubah Autobots yang kamu kendalikan ke bentuk kendaraan, sehingga mengizinkan mereka untuk bergerak lebih cepat daripada saat berada dalam bentuk robot. Namun berhati-hatilah karena lawanmu juga bisa berubah menjadi kendaraan. Jadi jika kamu menghindari mereka, kemungkinan mereka juga akan berubah menjadi kendaraan untuk mengejar kamu dan memblokir jalan yang ada di depanmu. Game Transformers 4 ini menyajikan berbagai karakter Autobots yang bisa dimainkan. Total game ini memiliki 6 jenis Autobots dengan dua Autobots, yaitu Bumblebee dan Optimus Prime, yang memiliki dua skin berbeda yang hanya sekedar untuk penampilan saja. Dua versi skin yang dimiliki dua Autobots ini sebenarnya memiliki stats yang sama satu sama lain, tapi entah kenapa developer game ini memutuskan untuk membuat mereka terhitung sebagai karakter yang berbeda daripada sekedar
membuat pilihan skin untuk karakter yang sama. Mungkin saja keputusan ini mereka ambil lagilagi demi memaksimalkan penggunaan IAP yang juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan level sekaligus stats dari Autobots tersebut. Untuk urusan grafis, Transformers 4 ini memiliki kualitas 3D yang cukup bagus. Detail-detail dari Autobots yang kamu mainkan nampak cukup keren. Sayangnya untuk urusan tampilan level dan musuh, game ini terlalu banyak memiliki pengulangan model. Jadinya game ini nampak sangat membosankan karena hampir seluruh level yang kamu mainkan terlihat sama persis. Secara keseluruhan gameplay dari Transformers: Age of Extinction merupakan game yang memiliki gameplay menarik. Sayangnya game menarik ini dihancurkan oleh IAP yang teramat sangat mata duitan. Sebuah game runner yang harusnya merupakan game sempurna untuk menghabiskan waktu luang, terutama saat menunggu kendaraan umum, malah dirusak dengan sistem energi yang memaksa pemainnya untuk menunggu hanya untuk sekedar bermain saja. Jika kamu merupakan fans dari seri Transformers, mungkin saja game ini cukup menarik untuk kamu coba, tapi kalau sampai kamu kecewa dengannya, jangan salahkan saya. Kalau kamu sekedar membutuhkan game bergenre runner untuk menghabiskan waktumu, sebaiknya urungkan niat kamu karena game ini bukannya akan menghabiskan waktu luangmu, tapi malah menghabiskan seluruh waktu berhargamu.
VERDICT
2
5
- Gameplay yang memiliki banyak potensi - Model 3D Autobots nampak cukup detail
+
- IAP mata duitan - Terlalu banyak model 3D yang diulang-ulang sehingga hampir seluruh level nampak sama
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
35
REVIEW
Astebreed adalah game bullet hell yang modern dengan gameplay rasa klasik. by: Kevin Sutanto
36
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
37
Developer: Edelweiss
Platform: PC
Publisher: Playism
Genre: Shoot ‘em Up
Release Date: 31 Mei 2014 (Steam)
D
anmaku adalah istilah lain dari game shoot ‘em up/bullet hell yang sering sekali menjadi genre populer di kalangan pembuat game indie (doujin) di Jepang. Nah, kali ini saya akan mengulas tentang sebuah game doujin yang baru saja memasuki Steam yaitu Astebreed. Astebreed dibuat oleh Edelweiss yang sebelumnya pernah membuat Ether Vapor yang pernah populer pada tahun 2007 silam (kamu juga bisa memainkan versi remaster-nya di Steam). Astebreed sendiri banyak mengambil elemen gameplay dari Ether Vapor dan kira-kira apakah Astebreed berhasil menjadi game shoot ‘em up yang jauh lebih baik lagi ketimbang pendahulunya? Dalam Astebreed, kamu akan berperan sebagai Roy Becket, seorang pilot muda yang ingin menjadi pilot tempur yang sehebat ayah
38
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
angkatnya. Selama mengendarai robot bipedal miliknya, Roy juga ditemani seorang gadis bernama Fiona yang telah diubah menjadi seorang Lucis dan mereka berdua harus berjuang menghadapi musuh-musuh yang berbahaya. Cerita yang dihadirkan memang terkesan sederhana dan terdengar klise layaknya cerita perjuangan manusia melawan alien yang kerap kali terdengar di anime atau manga. Apalagi game ini menghadirkan ceritanya dalam bentuk percakapan yang dilakukan selama permainan berlangsung. Rasanya cukup sulit untuk mengikuti cerita yang ada bila ada ratusan peluru yang mengincarmu (kecuali kamu memainkannya berkali-kali). Sebentar saja kamu sudah lupa tentang apa game ini sebenarnya. Namun di lain hal, cerita bukanlah kekuatan yang ingin ditunjukkan dari game ini.
Kekacauan di layar akan menjadi pemandangan biasa ketika memainkan game ini.
Gunakan bermacam-macam tipe serangan seefektif mungkin demi mencapai skor tertinggi!
SHOOTING AND TRANSITION Dalam permainannya, kamu akan mengendalikan sebuah robot yang bisa terus menerus menembakkan peluru sambil menghindari musuh layaknya game shoot ‘em up pada umumnya. Pola peluru yang dikeluarkan oleh musuh sangat beragam dan menantang untuk kamu hindari seperti game shoot ‘em up klasik yang ada di era 8090an, namun bukan itu juga yang membuat Astebreed terasa istimewa. Layaknya pendahulu game ini yaitu Ether Vapor, Astebreed memiliki efek transisi yang keren yang membuat sudut pandang kamu berubah. Sebagai contoh, ketika kamu bermain pada sudut pandang horizontal shooter, sebuah event terjadi dan kamera bergeser ke sudut pandang vertical shooter atau bahkan kamera
terlihat seperti berubah ke sudut third person shooter dan hal tersebut terjadi secara dinamis sehingga adegan semacam itu menjadi asik untuk ditonton sekaligus dimainkan. Efek semacam ini memang ilusi semata karena karaktermu masih on-rail dan tidak bisa bergerak bebas keluar dari frame layar, namun justru karena itu, aspek visual game ini menjadi lebih mencolok dan bisa membuat kamu berdecak ‘wow’ setiap saat. Jadi selain konsep shoot ‘em up tradisional yang sering kamu temui, ada pula elemen baru seperti transisi sudut pandang yang membuat game ini lebih fresh untuk dimainkan. Ada beberapa jenis serangan yang bisa kamu lakukan dalam game ini yaitu focus shot, spread shot, serangan pedang dan EX Attack. Saya sendiri paling suka dengan serangan pedang karena selain keren (robot GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
39
mengayunkan pedang itu sudah 99% keren), serangan pedang bisa menetralkan hampir semua jenis peluru musuh. Meski terdengar kuat, serangan ini tidak sepenuhnya OP kok, karena setiap kali mengayunkan pedang, kamu akan lebih lambat berpindah dari satu tempat.
LOCK ‘EM ALL! Selain itu, kamu juga bisa menggunakan serangan ‘misil’ yang menembakkan laser dengan menahan focus shot atau spread shot. Mungkin kalau digambarkan, akan lebih mirip serangan funnel dari Nu Gundam hanya saja dengan jumlah dan intensitas yang lebih banyak. Dengan serangan tersebut, kamu akan mengunci musuh dalam sasaran lalu membiarkan ‘misil’ yang kamu lepaskan melakukan pekerjaannya. Serangan ini cukup vital demi mempertahankan kelangsungan nyawamu selama permainan berlangsung. Namun, hal tersebut bukan tanpa kekurangan. Serangan ‘misil’ (yang berasal dari menahan tombol focus shot) tersebut terasa sulit untuk diarahkan. Memang, ada pilihan sebelum memulai permainan untuk mengatur bagaimana cara kamu akan melakukan lock-on, tapi tetap saja serangan sulit untuk diarahkan
Kuasai Lock-on demi menguasai pertempuran yang berbahaya.
40
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
karena ketika kamu bergerak, area lock-on yang diproyeksikan seringkali tidak sesuai keinginan. Variasi serangan memang banyak namun ada satu hal yang saya rasa sebaiknya ada dalam game ini yaitu power up. Rasanya akan lebih menyenangkan dan menantang bila seranganmu bertambah lebih kuat sembari kamu mengumpulkan item yang ada di jangkauan serangan musuh. Namun, setelah saya pikir-pikir hal semacam itu mungkin akan menghancurkan game-nya sendiri karena layar sudah dipenuhi kekacauan. Haha ... Menurut saya, game ini memang cukup sulit untuk dimainkan sebagian orang, namun untuk ukuran danmaku, Astebreed belum masuk ke kategori hardcore. Hal ini dikarenakan sistem perisai yang bisa terus beregenerasi sehingga tidak ada yang namanya one-hit death di sini. Tapi, untuk pemain veteran, jangan khawatir. Hard mode dalam game ini pasti sudah cukup bikin pusing kepala.
BEAUTIFUL VISUALS Visual yang ditampilkan dalam game ini nampak apik dengan warna-warni khas anime mecha seperti Macross atau Gundam. Mungkin jika dilihat lebih lanjut desain robotnya mirip
Salah satu nilai plus dari game ini adalah banyaknya adegan keren seperti ini.
dengan desain robot di game Zone of the Enders. Saya hampir tidak percaya begitu tahu bahwa game ini adalah sebuah game doujin. Desain yang ditampilkan dari robot serta background terlihat keren layaknya game buatan studio besar di Jepang dan tidak tampak amatir. Special effect seperti partikel-partikel peluru juga terlihat indah terutama saat ada ratusan peluru dan misil yang berkeliaran di seluruh layar. Untuk beberapa orang mungkin ini terlihat memusingkan, tapi kalau kamu gamer yang tahan dengan segala macam motion sickness, kamu pasti bisa mengapresiasi aspek visual dari game ini. Hal lain yang perlu diperhatikan ketika memainkan game ini adalah game ini merupakan danmaku/shoot ‘em up. Artinya,
game ini tidak sepanjang yang kamu kira. Dalam beberapa jam saja kamu bisa menamatkan game singkat ini dan saya sendiri merasa kurang puas. Pada akhirnya, saya menyarankan kamu yang senang dengan game vertical/horizontal shooter seperti Gradius atau Raiden untuk mencoba Astebreed (dan juga Ether Vapor kalau kamu sempat). Karena selain memiliki gameplay klasik yang solid, game ini juga memiliki elemen baru yang membuat permainan tidak terasa sekedar danmaku biasa. Saya juga merasa kalau game ini bisa diterima oleh pemain pemula karena tingkat kesulitan dan pola peluru dalam game ini tidak semematikan game sejenis lainnya.
VERDICT
45
.5
- Transisi sudut pandang yang keren - Visual penuh warna yang fantastis untuk game ukuran doujin - Robot berpedang
+
- Cerita yang terlalu klise - Sistem lock-on yang kurang baik
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
41
REVIEW
“Setiap bagian dari Godfire™ dibuat dengan cermat, detail, dan itu bisa dirasakan dari beberapa menit pertama dari game ini.” by Hendri Salim
42
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
43
Sekilas gambar ini terlalu bagus untuk menjadi sebuah game smartphone, namun memang inilah yang akan kamu dapatkan di Godfire
S
Developer: Vivid Games
Platform: iOS
Publisher: Vivid Games
Genre: Action RPG
Release Date: 19 Juni 2014
aya baru saja menghabiskan empat jam terakhir menamatkan Godfire™ dan saya bisa bilang bahwa ini adalah game berkualitas tinggi. Setiap bagian dari Godfire™ dibuat dengan cermat, detail, dan itu bisa dirasakan dari beberapa menit pertama dari game ini. Saya tahu apa yang kamu pikirkan sekarang. Kamu berpikir bahwa game seharga Rp 80.000 terasa mahal untuk sebuah game yang akan tamat dalam empat jam permainan. Walaupun saya juga sedikit setuju dengan itu namun bermain Godfire™ terasa seperti menaiki taksi berjenis Alphard dibanding dengan taksi sedan biasa. Lebih mahal namun service yang ditawarkan juga lebih baik. Saya akan jelaskan sedikit mengenai game ini dan saya akan membiarkan kamu mengambil kesimpulan sendiri. Latar belakang Godfire™ mengambil cerita
44
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
mitologi Prometheus, seorang Titan yang mengambil api abadi Zeus dengan tujuan membaginya dengan manusia. Namun di saat kamu sudah berhasil mengambil api abadi (godfire spark), benda ajaib ini terjatuh di dunia dan kamu akan bertualang sebagai Prometheus untuk mencari godfire spark dan memberikannya kepada manusia. Cara tercepat untuk menggambarkan Godfire™ adalah dengan membayangkan Infinity Blade namun dengan kebebasan mengendalikan karakter utama kita. Kamu akan menuntun karakter kita melewati 7 act yang penuh dengan musuh dan beberapa boss fight yang akan membuat mata terbelalak (nanti kita bahas ini). Kamu dapat mengontrol karakter utama dengan d-pad virtual atau dengan tap langsung di layar, uniknya adalah kedua kontrol ini berjalan bersamaan
Sang developer tidak malu-malu untuk membawa musuh dalam ukuran raksasa!
tanpa keharusan untuk mengubahnya lewat option. Begitu kamu bertemu musuh maka layar akan bertransisi dan tiga tombol baru akan ditambahkan: serangan biasa, serangan spesial, dan block. Gameplay Godfire™ memang linear, kamu cukup berjalan terus mengikuti jalur yang sudah ditentukan, bertemu musuh, mengambil beberapa harta karun, dan menghajar boss di akhir perjalanan. Terdengar membosankan memang, namun di sinilah Godfire™ berhasil bersinar melalui presentasinya. Kualitas grafis dan desain level dari Godfire™ benar-benar memukau. Terkadang kamu harus menyusuri dungeon, terkadang sudut pandang diambil dari samping sehingga terlihat seperti game 2D, dan bahkan ada satu act di mana kamu tidak akan kemana-mana selain bermain di sebuah lift raksasa. Variasi kecil seperti ini ternyata
mampu membuat saya merasa tertarik dan selalu mencoba menebak apa yang berikutnya akan disajikan. Kamu juga akan menemukan berbagai puzzle mini dalam game ini, namun saya merasa bahwa puzzle yang ada terlalu mudah. Karakter kita baru saja mengalahkan banteng raksasa dengan nafas api namun untuk membuka pintu dia harus menyelesaikan puzzle yang bahkan bisa diselesaikan oleh anak 5 tahun. Ini mungkin bagian yang paling jelek dan terasa seperti tidak menyatu dengan keseluruhan game. Tapi tentu saja jika hanya grafis dan desain level, maka itu tidak akan kuat menahan saya bermain sampai tamat. Godfire™ mempunyai salah satu sistem battle terbaik yang pernah saya mainkan. Ya memang hanya ada dua tombol serangan, namun Vivid Games selaku developer meyelipkan
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
45
berbagai elemen yang biasanya absen dari game sejenis. Sebagai contoh ketika kamu sedang melancarkan sebuah combo dan melihat ada bahaya datang kamu dapat langsung menekan blok dan karakter kamu akan berhenti dan melakukan blok. Satu contoh lain adalah jika kamu melakukan sebuah combo panjang dan musuh mati di tengah combo maka karakter kamu akan otomatis
46
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
mencari musuh terdekat untuk menyelesaikan combo dan tidak menebas udara kosong dengan bodoh seperti game lainnya. Boss fight di Godfire™ mengikuti pola: amati serangan bos, hindari, ketika lemah serang seperti tidak ada hari esok, bilas dan ulangi. Terdengar sederhana namun proses mengenali serangan boss bisa memakan waktu puluhan menit dan emosi yang tidak bisa diukur.
Ini salah satu elemen game yang membuat saya tertarik, namun konyolnya adalah setelah mengenali serangan boss maka kamu bisa mengalahkanya tanpa terpukul sekalipun.
Ukuran dan bentuk boss di Godfire™ terbilang sangat spektakuler, mulai dari banteng raksasa sampai dengan laba-laba raksasa yang bahkan bagian mukanya terlalu besar untuk masuk ke dalam layar iPad. Ada elemen equipment dan upgrade dalam Godfire™ tapi itu tidak pernah terasa menjadi bagian utama. Secara pribadi saya lebih memilih fitur ini tidak ada dan ditukar dengan act yang lebih banyak. Equipment yang ada juga tidak terlalu banyak dan sifat upgradenya linear, artinya kamu sudah ditentukan akan memakai apa di level berapa, kasarnya begitu. Bagi kamu yang penasaran sebagus apa grafis Godfire™ maka saya akan katakan bahwa game ini setara dengan Infinity Blade 3 (jika dijalankan di iPad 2 maka grafisnya akan terlihat biasa saja dan bahkan jelek. Ulasan ini menggunakan iPad Air). Godfire™ juga memiliki lingkungan yang terlihat lebih luas dan detail, walaupun tidak semuanya dapat dijelajahi namun kamu akan mendapatkan kesan lingkungan yang lebih luas. Dari segi harga dan konten saya tidak tahu apakah saya dapat merekomendasikan game ini sepenuhnya. Setelah tamat kamu dapat bermain lagi dengan dua tingkat kesulitan baru dan level serta equipment yang tetap sama dari game sebelumnya (carry over) namun saya sendiri tidak yakin apakah saya akan mengulang game ini. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
47
Memukul dengan sembarangan tidak akan membuat kamu menang melawan boss. Kamu harus mengetahui saat yang tepat untuk menyerang.
Kamu bisa mengakhiri serangan dengan finishing move yang keren dan juga berbeda-beda.
Desain lingkungan dibuat dengan cermat dan tidak monoton, namun sayangnya cukup linear.
48
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Ini adalah salah satu level dengan desain yang paling keren dan juga diakhiri dengan boss besar. Penuh aksi!
Tidak ada banyak armor dan equipment dalam game ini sehingga tidak perlu pusing memilih yang mana.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
49
“Sebuah Pengalaman AAA Mobile Gaming” Jadi jika kamu punya budget game lebih dan ingin mencoba sebuah game AAA untuk mobile, maka Godfire™ tidak akan mengecewakan kamu. Namun jika kamu mengharapkan sebuah game puluhan jam maka Godfire™ yang membutuhkan space 2 GB ini bukanlah game yang kamu cari.
4
VERDICT - Kualitas grafis tertinggi yang bisa kamu dapatkan di mobile - Sistem battle yang sederhana namun tidak asal-asalan
5
50
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
+
- Singkat, sekitar 4 jam - Walaupun mempunyai 2 tingkat kesulitan tambahan namun tidak ada cukup alasan untuk memainkan game ini lagi
-
FEATURE
Serba Serbi Apple App Store yang Kamu Mungkin Belum Tahu
S
By: Yesi Livera udah berapa lamakah kamu menjadi seorang iOS user, atau lebih tepatnya iOS gamer? Sudahkah kamu paham segala sesuatu yang berhubungan dengan Apple App Store? Mungkin banyak dari kamu yang sudah, tapi mungkin saja ada yang masih belum tahu. Nah, kali ini saya akan mengupas tuntas segala sesuatu mengenai Apple App Store dari sudut pandang seorang iOS user dan iOS ‘gamer‘. Penasaran? Simak saja daftar lengkapnya berikut ini.
Jadwal Rilis Game Mingguan di Apple App Store Hampir 90% game besar/terkenal yang dirilis di App Store akan memilih hari Kamis sebagai hari peluncuran mereka. Alasannya? Sederhana, karena persentase kemungkinan game/aplikasi mereka untuk di-feature pada halaman depan Apple App Store di hari Jumat jauh lebih tinggi ketimbang mereka yang memilih hari rilis selain hari Kamis. Tidak percaya? Kamu bisa buktikan sendiri. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
51
Jam berapa game iOS biasa dirilis? Kebanyakan game iOS baru akan pertama kali dirilis setiap minggunya pada hari Kamis pukul 00.00 New Zealand setempat (GMT+12). Pada saat yang sama di Indonesia tepatnya di Jakarta sedang menunjukkan pukul 19.00 WIB (GMT+7). Karena perbedaan waktu tersebut, New Zealand menjadi negara pertama yang kebagian rilis terlebih dahulu. Jika kamu memiliki Apple ID New Zealand, kamu bisa menggunakannya untuk download game baru bila kamu tidak sabar untuk menunggu hingga pukul 00.00 waktu Indonesia.
Soft Launching Dua negara yang paling sering digunakan untuk soft launching adalah New Zealand dan Kanada. Sebenarnya tidak ada alasan yang terlalu spesifik dibalik pemilihan kedua negara ini sebagai lokasi soft launching, kebanyakan dari mereka memilih Kanada dan New Zealand karena keduanya dianggap memiliki kemiripan seperti Amerika Serikat baik dari segi bahasa (bahasa Inggris) maupun perilaku konsumennya. Beberapa game yang sedang soft launching saat ini di New Zealand/ Kanada yaitu Godus, Tony Hawk’s Shred Session, Castaway Paradise, World Zombination, dan banyak lainnya.
Aplikasi yang difitur di App Store New Zealand akan berbeda dengan aplikasi yang difitur pada App Store Indonesia
Apple ID Berapa banyak jumlah Apple ID Yang Bisa Kamu Gunakan? Kamu bisa menggunakan banyak Apple ID dalam satu iOS device secara sekaligus. Selama ini, saya sendiri menggunakan 6 Apple ID berbeda (1 akun New Zealand, 1 akun Kanada, 2 akun Indonesia, dan 2 akun US) dan tidak ada masalah sama sekali. Kamu tidak perlu mengubah akun untuk kepentingan Game Center maupun iCloud kamu. Hanya saja perlu diingat jika kamu ingin membeli IAP atau In-App Purchase, pembelian hanya bisa dilakukan dari negara Apple ID yang bersangkutan, tempat kamu mengunduh aplikasi tersebut.
52
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Otorisasi Device Sekalipun kamu bisa menggunakan banyak Apple ID secara sekaligus. Setiap Apple ID memiliki batas maksimum pengguna, yang mana berjumlah 10 untuk asosiasi device dan komputer, dan 5 untuk otorisasi komputer (PC, Mac). Jadi, misal kamu memiliki 3 device (iPhone, iPad, iPod) dan 2 komputer yang terhubung dengan 1 Apple ID, maka kamu akan dihitung sudah menggunakan 5 device dengan 2 otorisasi komputer.
Apa Itu Otorisasi Komputer? Dengan otorisasi, kamu bisa mengunduh aplikasi, buku audio, buku, musik, film, maupun konten lainnya untuk keperluan sinkronisasi dengan iOS device kamu secara otomatis. Sekali komputer kamu terotorisasi dengan sebuah Apple ID, kamu tidak akan bisa mengaitkan (mengotorisasi) komputer kamu tersebut dengan Apple ID lainnya selama 90 hari. Jadi jika kamu menghubungkan komputer kamu dengan sebuah Apple ID, kamu tidak bisa menghubungkannya dengan Apple ID lainnya sebelum masa 90 hari habis, sekalipun kamu melakukan pencabutan otorisasi pada komputer kamu sebelum 90 hari.
Membuat Apple ID Baru Dari Negara Lain Tidak sabar untuk mencoba game baru yang sedang soft launching atau game yang kamu inginkan tidak tersedia di negara tempat kamu tinggal? Tidak perlu berkecil hati, kamu bisa membuat Apple ID untuk negara lainnya dengan langkahlangkah berikut. Kamu juga bisa menggunakan fakenamegenerator.com untuk menemukan alamat, kode pos serta info lainnya yang dibutuhkan untuk membuat Apple ID baru.
Setelah melakukan otorisasi, kamu tidak bisa menghubungkan komputer dengan ID lain selama 90 hari.
Kode Promo dan Gift Code Apa Itu Kode Promo Dan Gift Code? Kode promo merupakan kode yang bisa digunakan oleh developer untuk membagikan game/aplikasinya secara gratis (cuma-cuma). Untuk saat ini, Apple mengizinkan setiap developer untuk ‘menghasilkan’ 100 kode per versi aplikasinya yang bisa digunakan untuk keperluan press release, blog maupun lainnya. Bahkan sekarang ini, developer juga bisa mengeluarkan kode promo untuk In-App Purchase item. Kode promo berbeda dengan gift code. Ada 2 hal utama yang membedakannya. Pertama, kamu tidak akan bisa meninggalkan review jika menggunakan GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
53
aplikasi yang berasal dari kode promo, sedangkan gift code bisa. Alasannya, sederhana … hal ini untuk mencegah review palsu yang ditinggalkan dari pengguna kode promo. Karena bisa saja seorang developer menggunakan cara curang memberikan kode promo pada teman-temannya untuk meninggalkan review bintang 5 di Apple App Store. Padahal kenyataannya, aplikasi tersebut tidaklah layak untuk mendapatkan bintang 5 bahkan sebuah pun tidak, tidakkah kamu merasa tertipu karenanya? Kedua, berbeda dengan gift code, kode promo
memiliki masa berlaku dan bisa kadaluarsa tepatnya pada saat 4 minggu setelah kode diluncurkan. Kode promo juga bisa dipakai untuk semua lokasi Apple App Store, tidak peduli negara mana. Sedangkan gift code hanya berlaku di negara tempat kamu mendapatkan kode tersebut. Jadi jika seseorang memberikan gift code yang berasal dari negara Indonesia, kamu hanya bisa menggunakannya di Apple App Store Indonesia. Kedua jenis kode tersebut, baik gift maupun promo, hanya bisa digunakan untuk sekali pakai saja
Kamu tidak bisa meninggalkan review jika menggunakan kode promo
Apa Itu iTunes Gift Card? iTunes Gift Card berfungsi seperti ‘pulsa’ untuk Apple ID kita, berisikan sejumlah nominal uang tertentu dengan nilai top-up terkecil mulai dari Rp 100.000 (untuk negara Indonesia) yang berfungsi untuk membeli aplikasi, lagu, buku atau IAP (In-App Purchase) lainnya. Beberapa macam jenis iTunes Gift Card dalam rupiah.
Apa Itu IAP (In-App Purchase)? IAP merupakan jenis pembelian yang dilakukan secara langsung di dalam suatu aplikasi. Terdapat beberapa macam IAP, mulai dari single IAP (IAP untuk membuka semua level atau menghapus iklan, membeli coin doubler, dan sebagainya), lalu consumptive IAP (IAP jenis ini ditujukan untuk pembelian mata uang IAP seperti koin, gems, yang
54
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
lama-lama akan habis jika digunakan), dan IAP Subscription (IAP untuk berlangganan suatu majalah/ layanan tertentu). Pembelian suatu aplikasi pada Apple App Store akan meminta password setiap 15 menit sekali (secara default), jadi kamu bisa membeli aplikasi lainnya tanpa perlu memasukkan password kembali (verifikasi lagi) selama 15 menit. Hal ini juga berlaku untuk pembelian IAP, jadi berhati-hatilah saat melakukan pembelian.
Tahukah Kamu? Sekarang ini kamu bisa mengetahui apakah sebuah aplikasi memiliki In-App Purchase di dalamnya atau tidak secara langsung tanpa harus mengunduhnya lebih dahulu.
Semua review akan di reset setiap versi terbaru dari game/aplikasi tersebut dirilis. Karena itu tinggalkan review kembali di Apple App Store setelah kamu melakukan update pada aplikasi/game kamu.
Angka 40.083 menunjukkan jumlah rating untuk semua versi yang pernah dirilis. Sedangkan 1.623 menunjukkan jumlah rating yang terdapat pada versi sekarang
Tinggalkan review di Apple App Store Indonesia dengan bahasa Indonesia saja, karena kecil kemungkinan seorang developer untuk mengecek setiap negara Apple App Store yang ada. Terkecuali game yang kamu mainkan berasal dari developer Indonesia. Developer lain hanya akan mengecek review yang berasal dari Apple App Store besar seperti Amerika Serikat (US), Inggris (UK), Australia (AU), Kanada (CA), dan sebagainya. Karena itu, jauh lebih mudah bagi kamu untuk menuliskan review dalam bahasa Indonesia.
Terkait dengan hal yang sudah saya sampaikan, gunakan App Support button untuk melaporkan bugs atau kunjungi website aplikasi tersebut dan gunakan feature contact us yang ada di dalamnya jika kamu menemukan bugs pada aplikasi tersebut. Respons melalui ini jauh lebih cepat dan bermanfaat dari pada sekedar meninggalkan review bintang 1 di Apple App Store.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
55
Pada iOS 7 kamu bisa menambahkan game/aplikasi secara langsung pada wishlist. Wishlist berguna sebagai daftar aplikasi yang ingin kamu beli nanti.
Tidak suka dengan purchased log yang berantakan? Kamu bisa merapikannya dengan hidden purchase melalui iTunes dari PC atau Mac kamu
Gunakan lambang ‘x’ untuk menyembunyikan aplikasi yang tidak kamu inginkan
Tidak suka atau merasa dibohongi oleh aplikasi yang kamu beli? Mintalah refund yang bisa dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
Kompatibilitas, hal terakhir ini mungkin tidak berkaitan secara langsung dengan Apple App Store namun sedikit berpengaruh pada review yang ditinggalkan di Apple App Store. Saya seringkali menemukan pengguna yang meninggalkan review 1 bintang hanya karena aplikasinya crash pada device yang ia gunakan.
56
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Terkecuali kamu browsing melalui iTunes di PC, kamu tidak akan bisa melihat game yang tersedia khusus untuk iPhone saja (SD only) dari iPad kamu secara langsung tanpa memanfaatkan fitur search yang ada. Sebaliknya berlaku juga untuk game yang didesain khusus untuk iPad saja, tidak bisa dilihat dari iPhone kamu secara langsung. Sehingga jika kamu tidak bisa menemukan aplikasi yang kamu cari, bisa jadi aplikasi yang kamu maksud tidak universal build (iPhone dan iPad support), jadi jangan langsung menyimpulkan jika aplikasi tersebut tidak tersedia di negara Apple ID kamu.
Sejujurnya, jika aplikasi yang kamu mainkan mengalami crash atau laggy, hal itu tidaklah mutlak karena kesalahan pengerjaan aplikasinya. Ada kalanya device kita yang tidak kompatibel maupun mengalami sehingga terjadi crash. Cobalah untuk menutup semua aplikasi lain yang ada lebih dahulu, jika masih crash, cobalah untuk restart device kamu, dan jika kamu masih mengalami hal tersebut coba lakukan hard reset. Terakhir, jika ketiga solusi di atas tidak membantu, gunakan App Support untuk melaporkan masalah yang kamu hadapi, kamu bisa mengirimkan email pada developer bahkan jika memungkinkan kamu bisa menyertakan file crash yang bisa dilihat dengan cara berikut:
Mac
Windows
Hubungkan iOS device kamu lebih dahulu, kemudian: Ketik: Go> Go To Folder...> ~/ Library/Logs/CrashReporter/ MobileDevice/
Ketik: C:\Users\<User_Name>\AppData\Roaming\ Apple computer\Logs\CrashReporter\ MobileDevice\
Kirimkan semua file .crash dan .plist dari aplikasi yang bersangkutan pada developer dan biarkan mereka yang bekerja memperbaikinya. Sementara itu, kamu cukup menunggu hingga update terbaru game/aplikasi tersebut dirilis dengan memainkan aplikasi yang lainnya. Hal yang jauh lebih efektif daripada sekedar meninggalkan review 1 bintang.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
57
LIKE US
http://facebook.com/GamesinasiaID
Follow US
@GamesInAsiaID
FEATURE
PRESS CONFERENCE C O M P I L AT I O N by: Mohammad Fahmi
Gambar: Entertainment Software Association (ESA). Copyright © 2014.
60
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
PRESS CONFERENCE
Gambar: Entertainment Software Association (ESA). Copyright © 2014.
Gambar: Entertainment Software Association (ESA). Copyright © 2014.
Konferensi pers Microsoft ini dibuka oleh Phil Spencer, kepala bagian Xbox di Microsoft, yang menjanjikan bahwa konferensi pers kali ini akan sepenuhnya membicarakan tentang game. Wajar saja Microsoft mengatakan hal ini karena memang konferensi pers Microsoft tahun lalu dikritik karena terlalu banyak membahas TV dan lainnya.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 PRESS CONFERENCE
M
ulai 10 Juni waktu Amerika Serikat, salah satu perhelatan video game terbesar di dunia, Electronic Entertainment Expo (E3), diadakan. Sebelum expo besar ini dimulai, beberapa perusahaan game besar mengadakan konferensi pers, dan di antara beberapa perusahaan tersebut Microsoft lah yang memulai memamerkan produk mereka pertama.
61
E3 PRESS CONFERENCE
Pertunjukan game dari Microsoft dibuka oleh demo gameplay dari Call of Duty: Advanced Warfare. Demo sepanjang kurang lebih 5 menit ini merupakan demo gameplay perdana dari game terbaru Call of Duty.
Acara pun dilanjutkan dengan pengumuman update trek baru yang akan diterima game balapan Forza Motorsport 5 secara gratis, dan dilanjutkan dengan pengumuman Forza Horizon 2 yang akan dirilis di Xbox One pada 30 September 2014. Setelah itu Microsoft menampilkan trailer singkat untuk game FPS multiplayer, Evolve, yang akan mendapatkan beta dan DLC di Xbox One lebih awal daripada platform lainnya. Trailer ini juga menunjukkan monster baru yang bisa digunakan di game ini yaitu Kraken.
62
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Selesai pengumuman singkat tentang Evolve, perwakilan dari Ubisoft naik ke atas panggung untuk menunjukkan gameplay trailer perdana dari Assassin’s Creed Unity. Trailer tersebut menunjukkan lebih banyak mengenai setting revolusi Perancis yang diusung game ini. Tapi hal yang paling menarik bukanlah cerita atau setting dari game ini, tetapi bagian gameplay. Assassin’s Creed Unity akan menjadi Assassin’s Creed pertama yang memiliki story mode multiplayer. Jadi dalam game ini kamu akan menyelesaikan misi cerita bersama temanteman kamu, membuat misi assassin jadi terasa lebih interaktif dan tanpa batas.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 PRESS CONFERENCE
Acara kemudian berpindah ke trailer baru untuk Dragon Age Inquisition yang akan dirilis pada 7 Oktober dengan konten eksklusif yang akan tersedia lebih dulu di Xbox.
63
E3 PRESS CONFERENCE
Berikutnya penonton langsung disajikan dengan sebuah trailer yang dibuka dengan sindiran kepada game shooter militer modern, apalagi kalau bukan trailer game shooter konyol Sunset Overdrive. Di sini Insomniac Games menunjukkan lebih banyak aspek gameplay untuk game shooter penuh monster yang juga sangat penuh warna ini. Game ini juga dikonfirmasi akan rilis secara eksklusif untuk Xbox One pada 28 Oktober 2014, menggantikan game keren lain yang tidak jadi dirilis bulan itu.
Jika saya pernah mengabarkan bahwa Dead Rising 3 akan dirilis di PC, maka di acara Microsoft ini Capcom mengumumkan DLC terbaru untuk Dead Rising 3 yang mendukung co-op multiplayer sampai dengan empat pemain. Game ini juga akan mengizinkan kamu untuk menggunakan berbagai karakter dari game Capcom lainnya untuk merayakan ulang tahun Capcom yang ke-31. Jika
64
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
kamu masih penasaran kenapa di artikel sebelumnya saya menyebut game ini sangatlah konyol … well, Capcom akan menamakan DLC ini dengan nama yang sangat keren yaitu … Super Ultra Dead Rising 3 Arcade Remix Hyper Edition EX Plus Alpha Prime. Nama yang luar biasa bukan. DLC ini sudah tersedia untuk Xbox One dari pengumuman ini diumumkan.
Sehabis itu ada pengumuman bahwa Dance Central akan tersedia untuk Xbox One musim gugur ini (sekitar September – November) … Berikutnya! … Xbox memamerkan game terbaru dari seri RPG buatan mereka yaitu Fable Legends. Game ini juga akan mendukung multiplayer di tengah petualangan pribadi kamu di Albion, dunia fiksi Fable. Kamu juga bisa berperan sebagai penjahat di game ini, dan jika kamu memilih untuk menjadi penjahat, kamu bisa mendapatkan gameplay tambahan bergaya ala game tower defense.
E3 PRESS CONFERENCE
Acara semakin memanas dengan dipamerkannya trailer baru untuk Project Spark, produk baru dari Microsoft yang mengizinkan pemainnya untuk menciptakan game mereka sendiri sesuka hati. Kamu harus melihat sendiri trailer tersebut untuk menyaksikan hebatnya game ini. Project Spark akan tersedia di Xbox One, Xbox 360, dan …eng…ing…eng… PC!!
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
65
E3 PRESS CONFERENCE
Trailer berikutnya menunjukkan sebuah game side-scrolling yang sangat indah berjudul Ori and the Blind Forest. Game ini akan tersedia untuk Xbox One pada musim gugur (sekitar September – November) dan terlihat sangat menarik untuk dimainkan.
Selesai trailer tersebut, Bonnie Ross dari 343 Studio naik ke atas panggung dan memamerkan Halo: Masterchief Collection yang akan tersedia untuk Xbox One dan berisi empat game Halo utama, dengan game kedua ikut mendapatkan grafis HD layaknya seri lainnya. Paket ini juga akan berisi film live action Halo Nightfall yang diproduseri oleh Ridley Scott (Blade Runner, Alien, Prometheus). Halo: Masterchief Collection akan tersedia pada 11 November 2014, tidak lupa juga Microsoft mengumumkan bahwa versi beta dari Halo 5: Guardians akan tersedia bulan Desember ini.
66
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Phil Spencer kembali naik ke atas panggung, dan kali ini dia memakai kaos bergambar logo dari Limbo. Pemilihan kaos yang tepat karena dia segera memamerkan trailer untuk Inside, game baru dari Playdead yang populer berkat Limbo. Feel yang dimiliki game ini terasa sangat mirip dengan Limbo, namun dengan lebih banyak warna tentunya. Inside akan dirilis pada awal 2015.
E3 PRESS CONFERENCE
Selesai montage berbagai game indie yang sangat keren, Microsoft tidak membuang waktu untuk menunjukkan trailer untuk sequel dari salah satu game paling populer tahun lalu … Tomb Raider! Game ini akan memiliki judul Rise of Tomb Raider dan Games in Asia sudah melaporkannya dari sebelum berita ini muncul secara official!
Langsung setelah game terbaru Tomb Raider diumumkan, giliran CD Projekt Red yang populer melalui seri The Witcher memamerkan game terbaru mereka, The Wticher 3. Meskipun baru merilis trailer beberapa hari yang lalu, trailer yang dipamerkan di E3 2014 ini adalah trailer yang benar-benar baru.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
67
E3 PRESS CONFERENCE
Acara dilanjutkan kembali dengan trailer dari Phantom Dust. Sebuah game yang sebelumnya dirilis untuk Xbox pertama (Xbox yang pertama kali dirilis, bukan Xbox One) dan akan mendapatkan remake besarbesaran secara eksklusif untuk Xbox One.
Perwakilan dari Massive Entertainment naik ke atas panggung untuk memamerkan demo gameplay dari game terbaru mereka yang diundur ke tahun 2015, Tom Clancy’s The Division.
68
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Setelah itu (saya tidak tahu sudah berapa kali saya mengucapkan dua kata ini) Hideki Kamiya, developer eksentrik dari Platinum Games, memamerkan trailer untuk game baru mereka yang berjudul Scalebound. Game ini menunjukkan banyak naga yang bisa kamu lawan menggunakan jagoan yang bersenjatakan pedang sambil mendengarkan musik dari headphone yang berdesain modern. Oh well, it’s Platinum …
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 PRESS CONFERENCE
Acara pun ditutup dengan trailer untuk game Crackdown baru yang nampak sangat keren dan penuh dengan ledakan. Kalau kamu penggemar Crackdown, tontonlah video trailer-nya.
69
E3 PRESS CONFERENCE
PRESS CONFERENCE
Gambar: Entertainment Software Association (ESA). Copyright © 2014.
R
entetan konferensi pers menjelang E3 masih berlangsung. Setelah Microsoft sukses menyajikan konferensi pers yang sangat menarik, kini giliran EA yang mencoba untuk menunjukkan jagoan-jagoan mereka. Langsung cek saja laporannya di bawah. Konferensi pers EA dibuka dengan EA memamerkan game terbaru untuk Star Wars yaitu Star Wars Battlefront. Game ini tidak ditunjukkan dalam trailer yang jelas, melainkan melalui semacam behind the scene untuk pengembangannya. EA menjanjikan akan ada informasi lebih lengkap pada awal 2015.
70
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Gambar: Entertainment Software Association (ESA). Copyright © 2014.
E3 PRESS CONFERENCE
Acara dilanjutkan dengan trailer Dragon Age Inquisition yang berbeda dengan trailer yang sebelumnya ditunjukkan di konferensi pers Microsoft. Kerennya lagi musik dari trailer ini dimainkan secara langsung oleh musisi yang muncul dari belakang panggung. Setelah itu perwakilan dari Bioware pun naik ke panggung untuk menjelaskan detail tentang game ini. Penjelasan ini juga disertai dengan trailer gameplay baru yang terlihat sangat menarik dan keren. Setelah memamerkan trailer gameplay, Bioware juga menunjukkan trailer singkat yang menceritakan background singkat tentang para karakter yang akan bergabung dalam petualanganmu. Tanpa panjang lebar, setelah trailer di atas, Bioware langsung memberikan teaser yang sangat singkat tentang game Mass Effect baru. Mereka juga memberi tahu bahwa Bioware saat ini tengah mengerjakan intellectual property (IP) baru yang dijamin akan membawa pemainnya ke petualangan yang tidak kalah seru dengan Dragon Age dan Mass Effect.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
71
E3 PRESS CONFERENCE
Setelah dunia fiksi yang luas dan gelap, suasana langsung berubah dengan detail terbaru tentang The Sims 4. Dalam game ini EA menunjukkan bahwa karakter dalam The Sims 4 akan terasa lebih hidup dan secara keseluruhan akan memiliki tema komedi yang tidak kalah dengan The Sims sebelumnya, bahkan kematian pun bisa menjadi komedi di game ini. Selesai presentasi The Sims 4, suasana langsung berubah lagi dengan sebuah rekaman Bruce Lee berbicara tentang filosofi hidup, layar pun langsung menunjukkan Bruce Lee yang akan muncul dalam game UFC terbaru. Tidak lama kemudian EA pun menunjukkan demo gameplay untuk game ini.
Masih dalam nuansa EA Sports, trailer berikutnya menunjukkan teaser untuk game NHL (ice hockey) terbaru.
72
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Acara pun berlanjut dengan pengumuman dari Criterion Games, developer dari seri Burnout, yang mengumumkan game terbaru mereka yang tidak hanya mengizinkan kamu untuk mengendalikan mobil dengan bebas, tapi kamu juga bisa mengendarai motor, ATV, bahkan helikopter. Sayangnya game ini masih dalam tahap yang sangat awal dalam pengembangan dan belum memiliki banyak hal untuk dipamerkan.
E3 PRESS CONFERENCE
Presentasi EA Sports berlanjut dengan trailer PGA Tour (golf ) terbaru yang menggunakan engine Frostbite 3, dilanjutkan dengan demo gameplay untuk Madden NFL 15 (game American Football dari EA Sports).
Selesai dengan kumpulan game dari EA Sports, acara dilanjutkan dengan pengumuman Dawngate, game bergenre MOBA terbaru dari EA untuk menyaingi DOTA2, League of Legends, dan lainnya. Menurut tim developer game ini, Dawngate adalah sebuah game MOBA yang memiliki perhatian lebih kepada cerita serta background dari karakter yang bisa dimainkan. Hal itulah yang membedakan Dawngate dari MOBA lainnya.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
73
E3 PRESS CONFERENCE
Perwakilan dari EA, Andrew Wilson, kembali menaiki panggung dan meminta para fans untuk memberikan feedback atas beberapa game yang mereka umumkan di konferensi pers ini. Dia pun menyampaikan selamat tinggal kepada para pengunjung, namun sebelum pergi Wilson mengatakan bahwa masih ada beberapa game yang akan diumumkan. Tidak lama setelah itu, EA pun menunjukkan detail terbaru tentang Mirror’s Edge 2. Sama seperti pengumuman lain yang EA sampaikan di acara ini, video yang ditampilkan lebih menunjukkan behind the scene Mirror’s Edge 2 ketimbang trailer lengkap game ini.
Tanpa jeda, acara langsung dilanjutkan dengan informasi tentang FIFA 15 yang sepertinya disampaikan secara berlebihan dengan pembahasan emosi para pemain dan sejenisnya. Seperti tradisi FIFA biasa, game ini akan dirilis tahun ini.
74
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 PRESS CONFERENCE
Masih tanpa jeda juga (bahkan saya menulisnya pun sampai terasa tanpa jeda juga agar kamu bisa merasakan langsung bagaimana konferensi pers EA ini), Visceral Entertainment menunjukkan trailer cerita serta trailer gameplay Battlefield: Hardline yang sayangnya sudah bocor dari minggu lalu. Presentasi EA ini pun ditutup dengan pemberitahuan bahwa closedbeta untuk Battlefield: Hardline akan tersedia mulai hari ini untuk beberapa fans yang beruntung mendaftar sebelum jatah untuk kesempatan ini habis.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
75
E3 PRESS CONFERENCE
PRESS CONFERENCE
Gambar: Entertainment Software Association (ESA). Copyright © 2014.
S
ebagai perusahaan yang melakukan konferensi pers setelah dua perusahaan besar lainnya, Ubisoft tentunya punya patokan tersendiri yang harus mereka kalahkan. Namun berbeda dengan perusahaan lainnya, dari beberapa minggu sebelum E3 pun Ubisoft sudah menyiapkan daftar game apa saja yang akan menerima trailer baru, dan mereka menepatinya, walaupun di akhir acara mereka memberikan sedikit kejutan spesial untuk penggemar salah satu franchise buatan mereka. Detail lebih lanjut, lihat langsung ulasan lengkapnya di bawah ini.
Gambar: Entertainment Software Association (ESA). Copyright © 2014.
Konferensi pers Ubisoft dimulai dengan animasi pendek tentang cara menikmati konferensi pers ini yang disajikan secara lucu oleh maskot Ubisoft yaitu Raving Rabbids.
76
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Setelah Tyler selesai menyampaikan perkenalan kepada penonton, acara dilanjutkan dengan trailer untuk Just Dance 2015 yang diiringi dengan lagu Happiness dari Pharrel Williams. Pengumuman tentang game ini dilanjutkan dengan diumumkannya Just Dance Now yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja melalui smartphone kamu.
Sesudah selesai mengenalkan secara singkat Far Cry 4, panggung pun diambil alih oleh Aisha Tyler, komedian yang sudah menjadi pembawa acara konferensi pers Ubisoft selama tiga kali. Dipilihnya Tyler sebagai pembawa acara betul-betul membuat konferensi pers Ubisoft menjadi pertunjukan paling menyenangkan dibandingkan dengan kedua perusahaan yang sudah melakukan presentasi sebelumnya.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 PRESS CONFERENCE
.
Begitu waktu menunjukkan waktunya acara dimulai, game pertama yang dipamerkan oleh Ubisoft adalah Far Cry 4. Trailer ini lebih banyak menunjukkan tentang cerita, setting, serta karakter antagonis yang dimiliki game ini. Setelah selesai dengan trailer tersebut, Dan Hay selaku creative director dari Far Cry 4 memberi tahu bahwa trailer tersebut hanyalah 5 menit pertama dari game besar ini. Far Cry 4 akan dirilis pada 18 November 2014 untuk PC, PS3, PS4, Xbox One, dan Xbox 360.
77
E3 PRESS CONFERENCE
Sehabis acara dansa bersama yang dilakukan untuk mempromosikan Just Dance Now, Ubisoft mengubah suasana 180 derajat dengan mengumumkan detail terbaru untuk Tom Clancy’s The Division. Untungnya Aisha Tyler dapat membantu transisi suasana ini agar terasa tidak terlalu aneh. Jika di konferensi pers Microsoft Massive Entertainment menunjukkan demo gameplay dari The Division, maka di konferensi pers Ubisoft ini kita disajikan dengan trailer sinematik keren yang menjelaskan tentang setting tempat dan waktu yang diusung oleh game ini. Saksikanlah game ini karena kualitasnya yang benar-benar wow. Tom Clancy’s The Division akan dirilis untuk PC, PS4, Xbox One pada tahun 2015. Acara berlanjut dengan trailer untuk game racing The Crew yang juga memiliki trailer luar biasa. Sepertinya Ubisoft betul-betul tidak mainmain dalam menyiapkan seluruh trailer yang akan dipamerkan di E3 sampai-sampai game racing pun bisa memiliki trailer sinematik yang terlihat begitu indah. Promosi untuk The Crew dilanjutkan dengan dipanggilnya creative director dari The Crew untuk menjelaskan berbagai hal trivial tentang game ini. The Crew juga akan membuka closed-beta yang akan dimulai pada 23 Juli 2014. Game ini akan dirilis pada 11 November 2014 untuk PC, PS4, Xbox One.
78
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Pertunjukan berikutnya merupakan game olah raga berjudul Shape Up. Game ini dibangun dari kerja sama antara Ubisoft dan Microsoft, jadi sudah pasti Kinect akan sangat dibutuhkan di game ini. Bisa dibilang game ini merupakan jawaban Microsoft dan Ubisoft atas Wii Fit milik Nintendo.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 PRESS CONFERENCE
Alex Amancio sebagai creative director dari Assassin’s Creed Unity kemudian mengambil alih panggung dan memamerkan trailer untuk game dengan setting revolusi Perancis ini. Trailer yang satu ini lebih mengutamakan sinematik yang lagi-lagi terlihat luar biasa dan lebih memberikan gambaran tentang peran assassin dalam revolusi Perancis. Amancio lalu mengenalkan lead level designer dari Assassin’s Creed Unity untuk menunjukkan demo gameplay game ini di hadapan para penonton. Dari demo gameplay yang ditunjukkan, game ini tidak memiliki perubahan yang banyak dari seri sebelumnya seandainya dimainkan sendirian, namun Assassin’s Creed Unity jelas terlihat berjalan lebih halus dan lancar daripada seri sebelumnya. Dari demo yang ada saya juga melihat sedikit bagian stealth yang biasanya nyaris tidak berguna sama sekali di seri ini.
79
E3 PRESS CONFERENCE
Game berikutnya yang ditunjukkan adalah game yang paling saya nanti dari Ubisoft yaitu Valiant Hearts. Ubisoft menunjukkan trailer terbaru Valiant Hearts yang semakin menunjukkan emosi yang akan disampaikan game ini, dan saya jelas semakin tertarik dengan game yang memiliki setting Perang Dunia Pertama namun nampak sangat indah ini. Selesai dengan trailer Valiant Hearts, Yves Guillemot yang merupakan CEO dari Ubisoft naik ke atas panggung dan berbincang-bincang dengan Aisha Tyler sebentar sebelum akhirnya mengumumkan “game terakhir” mereka di konferensi pers tersebut. Game yang dimaksud tak lain tak bukan adalah game baru untuk seri Rainbow Six, Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege.
Demikianlah konferensi pers dari Ubisoft. Sejauh ini event inilah yang menurut saya paling menarik untuk ditonton dan ditulis. Walaupun jumlah game baru yang diumumkan jelas kalah dari Microsoft. Sayangnya lagi-lagi tidak ada kabar mengenai Beyond Good & Evil 2, oh well E3 tahun depan mungkin.
80
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
PRESS CONFERENCE
Gambar: Entertainment Software Association (ESA). Copyright © 2014.
Gambar: Entertainment Software Association (ESA). Copyright © 2014.
Acara konferensi pers Sony diawali dengan narasi untuk salah satu game yang paling dinanti tahun ini, Destiny. Kerennya lagi trailer ini dinarasikan oleh Peter Dinklage atau yang belakangan ini populer karena perannya sebagai Dr. Bolivar Trask di X-Men Days of Future Past dan Tyrion Lannister di Game of Thrones. Trailer ini hanya berkonsentrasi pada aspek cerita dari Destiny.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 PRESS CONFERENCE
A
khirnya kita sampai ke konferensi pers dari Sony. Sebagai pertunjukan paling akhir di hari pertama tentunya Sony sudah menyiapkan berbagai hal luar biasa yang tidak terduga bukan. Mau tahu apa saja yang mereka umumkan? Cek langsung ulasannya di bawah ini.
81
E3 PRESS CONFERENCE
Tidak lama kemudian, Andrew House sebagai CEO dari Sony Computer Entertainment naik ke atas panggung. House mengatakan bahwa Destiny akan tersedia pertama kali untuk PlayStation. Kamu juga bisa mengakses versi beta dari game ini mulai 17 Juli, atau versi alpha yang akan tersedia khusus PS4 mulai Kamis besok sampai akhir minggu ini. House juga mengumumkan bahwa pada 9 September nanti Sony bekerja sama dengan Bungie dan Activision akan merilis PlayStation 4 berwarna putih yang dibundel dengan Destiny.
Setelah selesai mempromosikan Destiny, Sony memamerkan game eksklusif mereka yaitu The Order: 1886. Trailer game ini menunjukkan adegan sinematik yang dipadu dengan gameplay. Melalui trailer tersebut kita dapat melihat bagaimana transisi antara cutscene dan gameplay dari The Order: 1886 bisa terlihat sangat halus.
82
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Trailer The Order: 1886 tidak berlangsung lama sebelum akhirnya digantikan dengan debut game indie yang sepertinya memiliki atmosfer yang luar biasa berjudul Entwined. Setelah trailer selesai, tim developer Entwined menunjukkan sedikit demo gameplay dari Entwined. Game ini sudah tersedia untuk PS4 dan versi PS3 dan PS Vita akan menyusul belakangan.
E3 PRESS CONFERENCE
Panggung kini diambil alih oleh Scott Rohde, kepala dari PlayStation Software Product Development. Pada kesempatan ini dia menunjukkan trailer untuk standalone DLC dari Infamous: Second Son. Kamu tidak perlu memiliki Infamous: Second Son untuk dapat memainkan game ini, tapi jika kamu punya, maka kamu akan mendapatkan konten khusus di DLC ini. DLC yang bertajuk Infamous: First Light ini akan menempatkanmu pada posisi Fetch, gadis berkekuatan neon yang akan menjadi kawan dari Delsin di game Infamous: Second Son nantinya. Infamous: First Light akan tersedia pada Agustus 2014. Selesai dengan trailer Infamous: First Light, penonton dikejutkan dengan layar yang tiba-tiba menunjukkan logo Little Big Planet 3 besar-besar. Tidak hanya mendadak menunjukkan game ini, Sony juga langsung menunjukkan demo gameplay untuk game yang bisa dinikmati semua umur ini. Little Big Planet 3 akan dirilis untuk PS4 pada bulan November 2014.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
83
E3 PRESS CONFERENCE
Begitu demo gameplay dari Little Big Planet 3 selesai, Shuhei Yoshida sudah menunggu di atas panggung untuk mengumumkan game baru yang akan dirilis untuk PS4. Game tersebut adalah game dari From Software yang selama ini dikenal dengan nama Project Beast. Game yang merupakan penerus spiritual dari Demon’s Souls dan Dark Souls ini dikonfirmasi akan berjudul Bloodborne dan pengembangannya dipimpin oleh Hidetaka Miyazaki yang merupakan kreator dari Demon’s Souls dan Dark Souls.
Acara dilanjutkan dengan ditunjukkannya trailer gameplay dari Far Cry 4. Jika trailer yang disajikan di konferensi pers Ubisoft lebih berfungsi untuk mengenalkan karakter antagonis game ini, maka trailer yang ada di acara Sony ini menunjukkan beberapa menit gameplay yang mengizinkan kamu melakukan banyak hal serta memandangi keindahan alam Himalaya. Setelah trailer berakhir, Adam Boyes sebagai VP urusan publishing naik ke atas panggung untuk mengabarkan bahwa kamu bisa mengajak teman PSN kamu bermain Far Cry 4 meskipun teman kamu tidak memiliki game Far Cry 4. Hal ini hanya bisa dilakukan di PlayStation.
84
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Setelah itu Adam Boyes juga mengumumkan trailer yang sangat-sangat-sangat keren untuk game zombie yang ternyata merupakan Dead Island 2. Berita ini langsung disambung dengan monstermonster dari The Last of Us yang akan muncul di Diablo III versi PlayStation, dan langsung disambung lagi dengan trailer dari Battlefield: Hardline.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 PRESS CONFERENCE
Kemudian Boyes mengumumkan bahwa seluruh tim developer yang termasuk bagian dari Paradox Interactive saat ini akan mengerjakan game untuk PlayStation. Salah satunya adalah Magicka 2 yang diumumkan melalui trailer yang sangat lucu.
85
E3 PRESS CONFERENCE
Berita mengejutkan berikutnya masih disampaikan oleh Boyes namun muncul dari Double Fine Productions. Salah satu game adventure klasik yang sekarang tidak mungkin bisa didapatkan secara legal, Grim Fandango, akan dirilis dalam resolusi HD untuk PS4 dan PS Vita. Hal ini merupakan berita yang luar biasa bagus karena akhirnya lebih banyak gamer yang bisa menikmati masterpiece berusia 15 tahun yang sudah sangat langka ini.
Pengumuman berikutnya merupakan montage dari publisher indie Devolver Digital yang akan membawa Hotline Miami 2, Broforce, dan lain-lain untuk PlayStation. Setelah itu Boyes melanjutkan pengumuman dia dengan mengumumkan game terbaru dari Grasshopper Manufacture yang nampak sangat sadis dan berjudul Let it Die.
86
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Nampaknya hari ini Adam Boyes sedang sangat bersemangat sekali, karena setelah mengumumkan banyak game yang akan muncul untuk PlayStation, dia masih mengumumkan sebuah game keren lain yang bernuansa seperti Journey namun memiliki setting di bawah air. Game berjudul ABZÛ ini dikembangkan oleh Giant Squid dengan musik yang dikarang oleh Austin Wintory.
E3 PRESS CONFERENCE
Sebagai penutup, Boyes mengumumkan satu game lagi yang pertama kali diumumkan pada VGX 2013 lalu. Game tersebut adalah No Man’s Sky buatan Hello Games yang juga mengerjakan seri Joe Danger. No Man’s Sky akan membuat debut untuk console di PS4. Panggung kemudian dikuasai oleh Shawn Layden yang merupakan presiden dari Sony Computer Entertainment America. Layden mengumumkan beberapa data mengenai PSN, sekaligus mengumumkan bahwa YouTube akan masuk ke PlayStation 4 menemani Twitch dan Ustream yang sudah tersedia sekarang.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
87
E3 PRESS CONFERENCE
Layden juga menunjukkan montage untuk berbagai game free to play yang akan tersedia di PlayStation. Dia pun melanjutkan presentasi dengan mengabarkan bahwa layanan PlayStation Now akan tersedia dalam bentuk open-beta untuk PS4 di Amerika Serikat dan Kanada pada 21 Juli 2014. Sony juga menargetkan bahwa pada akhir tahun, PlayStation Now akan tersedia untuk PS4, PS3, PS Vita, serta Sony Bravia TV.
Pengumuman dari Layden dilanjutkan dengan kabar bahwa PlayStation TV (dikenal di Jepang dengan nama PlayStation Vita TV) akan tersedia di Amerika Serikat dan Kanada setelah sebelumnya hanya tersedia di Jepang saja. Layden pun mengakhiri presentasinya dengan memberikan trailer gameplay pertama untuk Mortal Kombat X yang jelas nampak amat sangat BRUTAL!
88
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 PRESS CONFERENCE
Setelah Layden meninggalkan panggung, Andrew House kembali dengan beberapa berita seperti serial TV khusus PS4 berjudul Powers, trailer untuk Rachet & Clank The Movie, trailer untuk versi PS4 dari The Last of Us yang akan dirilis pada tanggal 29 Juli 2014, serta trailer untuk lanjutan dari Ground Zeroes yaitu Metal Gear Solid V: Phantom Pain.
Andrew House tidak berhenti sampai di situ karena dia kemudian menunjukkan berita besar yaitu konfirmasi Grand Theft Auto V yang akan dirilis untuk PS4 pada musim gugur tahun ini atau sekitar bulan September – November. House juga menyampaikan bahwa kalau kamu sebelumnya sudah bermain GTA Online menggunakan PS3 atau Xbox 360 sekalipun, kamu akan dapat melanjutkan progres kamu di PS4.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
89
E3 PRESS CONFERENCE 90
House kemudian melanjutkan acara luar biasa ini dengan menyajikan trailer terbaru untuk Batman: Arkham Knight yang menampilkan gameplay Arkham Knight yang luar biasa. Bagian gameplay yang ditampilkan antara lain adalah saat Batman menjelajahi Gotham sambil gliding di angkasa, dan melanjutkan perjalanan dia dengan mengebut di atas Batmobile. Trailer ini pun ditutup dengan salah satu antagonis utama di Arkham Knight, Scarecrow, berbicara kepada penonton. Scarecrow di game ini juga mengalami desain ulang yang membuat dirinya nampak lebih menyeramkan dari sebelumnya. Sebagai
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
penutup seluruh acara, House menunjukkan trailer untuk salah satu seri terbesar di PlayStation yaitu Uncharted 4: A Thief’s End yang akan dirilis pada tahun 2015 untuk PS4. Demikanlah presentasi yang dilakukan Sony di E3 tahun ini. Dari empat perusahaan besar yang melakukan konferensi pers, Sony mungkin merupakan perusahaan yang menyajikan acara terbaik dengan berbagai pengumuman tak terduga dan berbagai game berkualitas. Meskipun saya sangat kecewa karena lagi-lagi mereka tidak memberikan update tentang The Last Guardian yang belum ada kabar lagi semenjak 2009.
DIGITAL EVENT
Sebagai pembukaan event ini, Nintendo mengejutkan penggemar dengan sebuah presentasi yang dibuat dengan animasi lilin ala Robot Chicken dan Celebrity Deathmatch. Bercandaan yang disampaikan di sini jelas terasa berbeda dari humor Nintendo yang biasanya terasa maksa. Jujur pembukaan event ini merupakan sebuah kejutan yang menyenangkan.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 DIGITAL EVENT
J
ika para raksasa industri game seperti Microsoft, EA, Ubisoft, dan Sony mengadakan konferensi pers besar-besaran dan menghabiskan banyak uang untuk event tersebut, maka Nintendo lebih memilih untuk menghemat dana dan menggunakan dana tersebut untuk hal yang lebih menarik. Layaknya Nintendo Direct yang diadakan (hampir) setiap bulan, acara ini berlangsung secara online dengan live streaming yang bisa ditonton di YouTube.
91
E3 DIGITAL EVENT
Setelah itu Nintendo menunjukkan adegan pertarungan antara Satoru Iwata (CEO dari Nintendo) dan Reggie FilsAime (presiden dari Nintendo of America). Pertarungan ini digambarkan secara live-action sekaligus melalui Super Smash Bros. terbaru. Melalui adegan ini, Nintendo memamerkan dua hal. Pertama adalah feature baru di Super Smash Bros. yang mengizinkan kamu untuk bertarung menggunakan karakter dari Mii. Jadi kamu bisa menggunakan wajahmu sendiri sebagai karakter dalam game tersebut. Sedangkan untuk gerakannya, karakter Mii dapat kamu set untuk memiliki tiga jenis gaya bertarung yaitu brawler, swordfighter, dan gunner.
Hal kedua adalah sesuatu yang lebih besar, yaitu amiibo, produk terbaru dari Nintendo yang terinspirasi dari Skylanders dan Disney Infinity. Dengan menggunakan figur amiibo yang ditaruh di atas Wii U Tablet, kamu dapat memanggil karakter dari figur tersebut ke dalam game. Amiibo yang kamu miliki juga akan punya kemampuan untuk menyimpan data dari
92
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
permainan kamu sebelumnya, jadi nantinya kamu akan dapat meningkatkan level dari figur amiibo kamu serta mengajarkannya skill tertentu untuk digunakan dalam game. Sejauh ini demo yang ada baru menunjukkan jika amiibo digunakan untuk Super Smash Bros., namun menurut Nintendo ke depannya akan ada banyak game dari Nintendo yang mendukung penggunaan amiibo.
Game berikutnya merupakan game yang memiliki Toad (makhluk berbentuk jamur dari seri Mario) sebagai jagoan. Awalnya game Captain Toad hanyalah game sampingan yang bisa ditemukan di Super Mario 3D World. Namun Nintendo mengumumkan bahwa Captain Toad: Treasure Tracker akan menjadi game 3D platformer sendiri yang akan dirilis untuk Wii U.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 DIGITAL EVENT
Setelah menunjukkan amiibo dan detail terbaru tentang Super Smash Bros., Nintendo mulai mengenalkan rentetan game baru yang akan mereka rilis. Game pertama yang Nintendo umumkan adalah Yoshi’s Woolly World. Game ini merupakan game platformer dengan Yoshi (dari seri Mario) sebagai karakter utamanya. Hal paling mencolok dari game ini adalah grafisnya yang didesain agar segala hal dalam game nampak seperti buatan benang. Estetika dari game ini betul-betul mengingatkan saya pada seri game terbitan Sony, Little Big Planet. Yoshi’s Woolly World akan dirilis untuk Wii U pada pertengahan pertama 2015.
93
E3 DIGITAL EVENT Game ketiga yang dibahas Nintendo adalah .. WOW! Saya betul-betul susah mencari kata-kata untuk menunjukkan betapa menariknya game ini. Game yang saya maksud adalah game dari seri Zelda yang akan dirilis di Wii U. Menurut Eiji Aonuma, salah satu kreator dari seri Legend of Zelda, Zelda untuk Wii U ini didesain layaknya Zelda pertama yang bersifat open-world, jadi bisa dibilang game Zelda terbaru ini adalah semacam Skyrim dengan
94
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
sedikit nuansa Shadow of the Colossus. Belum ada informasi apa judul dari petualangan Link yang terbaru ini, mungkin akan keren kalau game ini memiliki judul Shadow of the Zelda Scrolls. Zelda untuk Wii U akan dirilis pada tahun 2015. Saya yang tidak pernah bermain game Zelda saja langsung sangat tertarik untuk mencoba game ini, sekali lagi … WOW!
Pengumuman berikutnya muncul dari Pokemon Omega Ruby dan Alpha Sapphire yang merupakan remake dari Pokemon Ruby dan Sapphire. Game ini akan dirilis untuk 3DS pada 21 November 2014.
Kemudian Nintendo menunjukkan trailer baru untuk untuk Hyrule Warriors yang sudah beberapa kali kita bahas sebelumnya. Dalam trailer terbaru ini Nintendo menunjukkan karakter baru serta aksi mereka dalam game. Dua karakter tersebut adalah Princess Zelda dan Midna. Hyrule Warriors akan dirilis untuk Wii U pada 26 September 2014.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 DIGITAL EVENT
Berikutnya Nintendo menunjukkan trailer terbaru untuk Bayonetta 2 yang akan dirilis eksklusif untuk Wii U. Setiap copy Bayonetta 2 juga akan menyertakan game Bayonetta pertama yang sebelumnya dirilis untuk PS3 dan Xbox 360. Trailer ini juga menunjukkan kostum karakter Nintendo yang bisa Bayonnetta gunakan. Bayonetta 2 akan dirilis untuk Wii U Oktober ini.
95
E3 DIGITAL EVENT
Sehabis itu Nintendo melanjutkan dengan trailer untuk Kirby baru dengan judul Kirby and the Rainbow Curse. Game ini memiliki grafis yang nampak seperti animasi stop-motion dibuat dengan lilin. Kirby and the Rainbow Curse akan dirilis untuk Wii U tahun depan. Rentetan trailer berlanjut dengan trailer terbaru dari JRPG buatan Monolith Soft yang selama ini kita kenal dengan nama Project X. Project X dikonfirmasi akan memiliki judul Xenoblade Chronicles X. Game ini memiliki dunia yang luas dan mengizinkan pemainnya untuk bebas bertualang dengan jalan kaki, menggunakan kendaraan, atau bahkan terbang dengan robot. Pertarungan pun bisa dilakukan menggunakan karakter langsung atau dengan robot yang dipiloti oleh si karakter. Xenoblade Chronicles X akan dirilis untuk Wii U pada tahun 2015.
Nintendo segera melanjutkan pengumuman mereka yang semakin memanas dengan mengumumkan Mario Maker yang bocorannya sempat terlihat beberapa hari yang lalu. Mario Maker merupakan level editor untuk Mario yang bisa kamu mainkan juga. Game ini akan memiliki pilihan gaya grafis antara Super Mario Bros. 8-bit yang dirilis di NES, dan New Super Mario Bros. yang dirilis untuk NDS. Mario Maker direncanakan untuk dirilis di Wii U tahun depan.
96
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
E3 DIGITAL EVENT
Event digital ini pun mencapai puncaknya saat Nintendo mengumumkan seri game terbaru mereka yang berjudul Splatoon. Awalnya saya merasa sama sekali tidak tertarik dengan game ini, namun setelah melihat trailer yang ada, saya sangat takjub dengan Nintendo. Splatoon merupakan game Third Person Shooter yang mempersenjatai karakter kamu dengan pistol yang menembakkan cat. Uniknya, karakter yang kamu mainkan bisa menyelam ke dalam cat yang merupakan warna timnya, namun dia akan sulit bergerak jika berjalan di atas cat milik tim lain. Ide simpel ini betul-betul tumbuh menjadi suatu game yang unik dan tampak sangat menarik untuk dimainkan bersama-sama. Berbagai strategi bisa digunakan untuk memenangkan game ini, dan tentu saja layaknya kebanyakan game Nintendo yang lain, game ini aman untuk semua umur. Setelah selesai menunjukkan trailer Splatoon, Reggie Fils-Aime kembali untuk menutup event digital Nintendo ini. Namun sebelum menutup acara, dia mengumumkan karakter baru dari Kid Icarus yang akan masuk ke dalam Super Smash Bros.. Setelah itu acara sepenuhnya ditutup dengan menunjukkan Shigeru Miyamoto, bapak dari Mario, yang sedang mengerjakan game misterius baru untuk Wii U yang sepintas nampak seperti Starfox baru.
97
POST SHow E3 DIGITAL EVENT
Konfirmasi bahwa RPG untuk 3DS berjudul Fantasy Life akan dirilis di Amerika Serikat pada 24 Oktober tahun ini. Fantasy Life merupakan sebuah RPG yang dikembangkan oleh Level-5, developer yang juga mengembangkan seri Professor Layton dan Ni no Kuni. Game ini juga melibatkan dua orang sesepuh yang mengangkat nama Final Fantasy semenjak game pertamanya, yaitu Nobuo Uematsu dan Yoshitaka Amano.
Pengumuman ekstra kedua adalah konfirmasi dirilisnya game cross over antara Phoenix Wright dan Professor Layton untuk Amerika Serikat. Game ini akan mempertemukan kedua tokoh iconic dari NDS dan 3DS ini di sebuah dunia fantasi yang penuh sihir. Selain mempertemukan kedua tokoh ini, Professor Layton vs. Phoenix Wright: Ace Attorney juga mempertemukan gameplay yang dimiliki kedua seri ini. Jadi nantinya kamu bisa menjelajahi dunia sihir sambil memecahkan
98
Teaser singkat dari Miyamoto tadi menutup acara yang Nintendo lakukan secara online ini. Namun Nintendo masih mengumumkan beberapa hal lain melalui post-show singkat yang berlangsung di channel YouTube mereka. Hal-hal yang diumumkan antara lain adalah:
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
berbagai puzzle layaknya seri Professor Layton, serta mencoba adu logika di tengah arena persidangan layaknya game Ace Attorney lainnya. Professor Layton vs. Phoenix Wright: Ace Attorney akan drilis pada 29 Agustus 2014 untuk 3DS. Sebagai penutup dari encore acara ini, Nintendo menyajikan highlight untuk berbagai game, baik indie maupun dari developer ternama, yang akan segera dirilis untuk Nintendo eShop dalam waktu dekat.
FEATURE
S
LOCAL CORNER
with Irwanto Widyatri
ebagian besar dari kamu tentunya pernah mendengar game Tebak Gambar. Game sederhana namun membuat penasaran ini pernah menduduki top download di Google Play, Apple App Store dan sedang berjuang untuk mendaki posisi utama di Windows Store juga. Ternyata game yang memiliki lebih dari tiga juta download ini dibuat oleh mahasiswa yang bahkan pada masa itu belum lulus kuliah. Kali ini Games in Asia berkesempatan untuk berbincang santai dengan Irwanto Widyatri selaku developer dari Tebak Gambar. Yuk simak perbincangan yang mungkin juga akan menulari kamu dengan semangat untuk membuat game sendiri ini. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
99
namanya Lab Computing. Di lab tersebut disediakan komputer dan gadget yang bisa saya gunakan untuk pengembangan sehingga saya tidak perlu keluar uang (terima kasih kepada Bpk. Muhsin Shodiq). Game Tebak Gambar kamu seru banget dan juga sudah terpampang di Google Play cukup lama sebagai editors pick. Bagaimana kamu mencapai hal itu?
Hi! Boleh kenalkan diri kamu dulu sama para pembaca Games in Asia? Halo, nama saya Irwanto Widyatri, mahasiswa Binus yang baru lulus. Saya adalah developer game Tebak Gambar untuk platform Android. Irwanto, apa yang mendorong kamu untuk membuat Tebak Gambar? Pertamanya saya tidak terbayang untuk membuat sebuah game, karena lagi pula saya tidak terlalu suka main game. Tujuan saya cuma ingin menghabiskan liburan dengan menambah skill dan portofolio saja (waktu itu libur semester genap jadi lumayan lama). Isengiseng main di The Lounge Kaskus dan ketemu thread yang isinya bermain tebak-tebakan dalam bentuk gambar. Karena penasaran saya ikutikutan menebak dan tahunya seru juga karena membutuhkan logika dalam bermain. Rasa penasaranpun menjalar dan saya mulai menelusuri lebih lanjut sampai ketemu Facebook Fan Page mereka yang ternyata cukup ramai juga. Teringat kisah sukses dari Icon Pop Quiz, saya pun menghubungi sang admin (@lukdera) dan dia menyambut baik tawaran saya untuk membuatkan game Tebak Gambar di platform Android. Untungnya lagi di kampus saya ada
100
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Terima kasih sudah main game kami :). Trik khususnya sih tidak ada kok. Jadi pertama kali dirilis saya tidak menggunakan pemasaran berbentuk iklan sama sekali. Tapi saya mengajak beberapa teman untuk saling share dengan imbalan saya memasang banner mereka di game Tebak Gambar. Kira-kira seperti itu aja. Bayangkan saja misalkan satu orang (influencer) punya kemampuan untuk mengajak 100 orang lain untuk install game kita, maka jika kita punya 10 orang yang seperti itu berarti sudah ada 1.000 orang yang akan install game kita. Namun bagian yang menantangnya adalah mencari influencer tersebut yang ingin bekerja sama dengan kita.
untuk menciptakan sesuatu sejak dini, apapun itu idenya coba diskusikan terlebih dahulu ke dosen, teman, atau lebih baik lagi para pelaku industri sejenis. Lalu lakukan itu, jangan cuma ada di kepala saja idenya. Apa saran kamu untuk para programmer baru yang ingin membuat game untuk pertama kalinya. Apa yang mereka harus pelajari terlebih dahulu? Apakah setelah ini kamu akan membuat game sebagai karir kamu? Tidak. Rekan saya yang jadi designer Tebak Gambar (@lukdera) juga sudah memiliki usaha bersama temannya, jadi saya akan mengembangkan game Tebak Gambar sambil bekerja (kalo sekarang sih saya sendiri masih mencari kerja haha). Bagaimana kamu menyeimbangkan waktu antara kuliah dan membuat game? Apakah kamu akan menyarankan ini kepada mahasiswa lain? Waktu itu saya mulai coding di akhir liburan. Kemudian saya lanjutkan setelah masuk kuliah ditambah dengan mengerjakan skripsi beserta aplikasinya. Tapi masih bisa saya handle, intinya want more, do more. Waktu main dan tidur saya kurangi, tapi sedikit aja haha. Dan harus tetap fokus dengan tanggung jawab kita ke masa depan dan orang tua. Kalau banyak mendengar cerita tentang CEO yang drop out menurut saya jangan di telan mentah-mentah, pasti ada pertimbangan khusus dari dirinya sendiri, keluarga, dan juga lingkungan. Kalau kita ikuti jejak yang seperti itu tanpa memikirkan jangka panjangnya, saya rasa sama seperti kita menirukan gerakan Ultraman waktu kita masih kecil namun tidak ada sinar mematikan yang akan keluar dari tangan kita. Sangat disarankan untuk membiasakan diri
Coba riset dan pelajari terlebih dahulu tentang framework apa yang akan dipakai. Lihat relevansi serta performanya framework tersebut dan jangan terlalu berfokus dari kemudahan yang ditawarkan. Perhatikan juga kesehatan framework tersebut dan pastikan bahwa framework yang kamu pilih adalah framework yang sehat dan mendapat banyak dukungan dari sang developer dan juga komunitas. Tetap semangat dan juga bergabung di komunitas game developer seperti Game Developer Indonesia. Sebisa mungkin ikuti meetup untuk memperluas wawasan dan juga berkenalan dengan para pemain industri gaming lainnya. Kalau di kampus ada fasilitas lab untuk research maka jangan segan untuk memanfaatkannya. Intinya adalah gunakan semua resource yang kamu punya untuk mencapai cita-cita kamu. Itu saja bincang singkat kita dengan Irwanto Widyatri. Yang menarik untuk disimak adalah bagaimana tekad Irwanto dan rekannya untuk memulai suatu karya walaupun dengan keahlian yang minim. Akhirnya melalui kerja keras, Irwanto bisa melihat hasil perjuangannya yang terbilang sangat baik. Sampai jumpa di wawancara dengan game developer lain di edisi mendatang! Hendri Salim
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
101
LOCAL NEWS
Pemerintah Indonesia Akhirnya Mengakui Secara Resmi Organisasi e-Sport Nasional oleh: Mohammad Fahmi
H
ari ini merupakan hari yang menggembirakan bagi kamu para penggemar video game kompetitif atau game yang termasuk kategori e-sport, pasalnya mulai hari ini Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) yang berada di bawah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) akhirnya memutuskan bahwa Indonesia e-Sport Association (IeSPA) secara resmi telah tergabung dalam badan negara ini. Dengan resminya IeSPA di mata pemerintah, para gamer kompetitif bisa lebih yakin hobi (atau bahkan profesi untuk beberapa orang) mereka ini akan mendapatkan dukungan lebih dari pemerintah. Visi dari IeSPA sendiri adalah mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berprestasi dan disegani di bidang e-sport. Beberapa target jangka pendek dan jangka panjang organisasi game kompetitif yang
102
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
didukung oleh Lyto, Garena, Megaxus, dan Techno Solution ini mencakup ke pengadaan kompetisi yang diadakan secara reguler, menghilangkan budaya tidak terdidik yang biasa melekat di kalangan gamer kompetitif yang biasa bermain di game center atau warnet, serta meningkatkan prestasi tim game anak bangsa. Selain itu dengan adanya dukungan pemerintah, IeSPA akan berusaha untuk bisa menjadi tuan rumah IeSF (International e-Sport
Federation) World Championship setidaknya pada tahun 2016. Ambisi mereka tidak berhenti di situ saja. Dengan adanya pengakuan pemerintah ini, potensi agar e-sport bisa masuk ke ajang olahraga seperti SEA Games pun semakin terbuka. Dari tadi kita sudah membahas berbagai target yang terdengar besar dan ambisius, namun belum tentu bisa dinikmati semua orang. Lalu bagaimana dengan target yang bisa dinikmati oleh lebih banyak gamer? IeSPA sempat menyinggung tentang arena atau stadion di Korea Selatan yang menjadi tempat khusus untuk mengadakan kompetisi e-sport dengan tayangan yang langsung bisa ditonton oleh penonton di tempat maupun melalui internet.
Support infrastruktur seperti ini juga ditargetkan oleh IeSPA dalam jangka panjang, namun karena hal ini sangatlah ambisius, jadi untuk jangka pendeknya IeSPA baru akan bekerja sama dengan beberapa game center tertentu yang akan menjadi partner resmi organisasi ini. Dukungan pemerintah ini juga memberikan IeSPA akses koneksi ke organisasi pemerintahan yang lain. Hal ini diharapkan bisa membantu IeSPA mendorong pemerintah (atau badanbadan tertentu) untuk meningkatkan kualitas internet di Indonesia. Awalnya mungkin internet kencang dan stabil ini hanya akan terbatas ke kompetisi e-sport saja. Tapi dengan semakin ramainya peminat e-sport, tidak mengherankan jika internet yang kencang dan stabil akan menjadi suatu hal yang bisa dinikmati secara umum oleh rakyat Indonesia. Berbagai rencana jangka pendek dan jangka panjang dari IeSPA tentunya tidak akan terwujud jika kita para gamer tidak ikut mendukung organisasi ini. Mari kita sama-sama tunjukkan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada mereka. Semoga saja setelah ini akan semakin banyak dukungan dari pemerintah baik untuk gaming kompetitif, game developer, maupun para gamer di seluruh Indonesia sendiri.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
103
LOCAL NEWS
Pale Blue Akhirnya Tembus Target Kickstarter!
S
oleh: Mohammad Fahmi
aya punya firasat, sepertinya banyak anggota tim Tinker Games memulai paginya dengan menghela napas lega. Pasalnya game mereka yang menggalang dana melalui Kickstarter, Pale Blue, akhirnya berhasil menembus targetnya beberapa jam sebelum masa kampanye habis. Pale Blue yang memulai kampanye Kickstarter dari sebulan yang lalu menargetkan dana sebesar US$48.000 (sekitar Rp 567 juta) untuk game yang akan dirilis di PC ini. Berkat idenya yang unik, genre yang memang memiliki banyak penggemar, serta gameplay yang sangat menarik, Pale Blue mendapatkan banyak perhatian dari media dan gamer internasional. Sampai beberapa hari yang lalu, game ini masih kekurangan kurang lebih US$10.000 (sekitar Rp 120 juta) dari target mereka, namun
104
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
secara ajaib dalam beberapa jam terakhir Pale Blue bisa menembus target mereka dengan kecepatan yang luar biasa. Hal ini mungkin disebabkan karena banyaknya pengunjung Kickstarter yang lebih memilih untuk menjadi backer di detik-detik terakhir dengan harapan mereka bisa membeli game yang bersangkutan saat sudah dirilis saja. Yang jelas, saya dan seluruh tim Games in Asia mengucapkan selamat yang sebesarsebesarnya kepada Tinker. Semoga sukses dalam mengerjakan game ambisius yang bisa mengharumkan nama bangsa ini. Pale Blue direncanakan akan dirilis untuk PC pada akhir 2015. Jangan lupa juga tunjukkan dukunganmu kepada Pale Blue dengan cara membeli game-nya saat rilis di Steam nanti.
LATEST LOCAL GAMES SHURIKEN STRIKE
PIXEL MARATHON
JUMP JUMP DZIGH
BATTLE OF HEROES
Shuriken Strike adalah game karya anak bangsa yang wajib kamu download bulan ini. Kamu akan bertugas untuk membelah setiap buah yang dilemparkan ke arah kamu dengan shuriken kamu. Seiring kamu bermain kamu akan menemukan berbagai upgrade yang sangat banyak dan akan menggoda kamu untuk terus bermain dan membeli senjata dan power-up yang paling kuat. Kualitas dari grafis, gameplay yang seimbang, dan IAP yang bersahabat akan membuat siapapun yang memainkannya jatuh cinta. Endless runner dengan grafis pixelated ini akan membuat kamu tersenyum dari pertama kali kamu mainkan. Kombinasi antara gameplay yang unik ditambah dengan kehadiran karakter seperti bukansasuke, bukan-joker, atau bukan-batman akan selalu membuat kamu penasaran karakter apa lagi yang akan muncul. Jika kamu penggemar endless runner dan sudah mulai bosan di kejar monyet besar maka kamu harus coba Pixel Marathon. Kotak-kotak alphabet secara misterius mulai berjatuhan dari langit dan kamu harus memandu Tako untuk menghindari kotak tersebut. Kamu cukup tap dan tahan jari kamu di layar dan menggerakkan Tako ke kiri dan ke kanan mencari sebuah bolong untuk tempat kamu berdiri sementara balok-balok berjatuhan. Game ini kelihatannya mudah namun setelah kamu coba sendiri maka kamu akan menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk mencapai skor tinggi. Battle of Heroes adalah game terbaru dari Gotta Games yang dapat kamu mainkan secara gratis lewat website Armor Games. Game ini menggunakan genre line defense yang pastinya sudah tidak asing lagi, kamu harus mengumpulkan resource, memilih hero yang akan dikirim dan menghancurkan markas musuh. Battle of Heroes mempunyai cukup banyak tipe hero dan powerup yang dapat membuat kamu semakin penasaran seiring kamu bermain. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
105
PREVIEW Lakukan gaya semaksimal mungkin untuk memperoleh combo dengan skor yang lebih besar
Tony Hawk’s
Ternyata Tony Hawk punya banyak baju yang bisa dipakai, sayangnya tidak mempengaruhi status
Shred Session
A
ctivision yang terkenal dengan seri game Tony Hawk akan kembali dengan spin off game tersebut pada platfrom mobile (iOS dan Android). Seri game yang sudah dibuat dari tahun 1999 ini akan memiliki gameplay yang berbeda pada platform mobile. Lebih sederhana dan akan lebih mudah dipahami oleh sebagian orang yang belum pernah memainkan game ini sama sekali. Game yang diberi nama Tony Hawk Shred Session ini adalah sebuah game dengan puluhan level yang bisa kamu nikmati ditambah dengan survival mode untuk sensasi bermain yang tidak akan pernah habis. Pertama kali memulai game, kamu akan langsung memerankan karakter Tony Hawk. Tentu saja dalam game seperti ini, kamu diharapkan untuk bergaya dengan menggunakan
106
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
skateboard yang menjadi “senjata andalan”. Saya mengacungi jempol untuk Activision dan BigBit selaku developer Tony Hawk Shred Session karena memaksimalkan touch control pada layar sentuh. Untuk mengeluarkan berbagai gaya, kamu hanya cukup swipe saja ke 8 arah mata angin. Dengan begitu sang skater akan mengeluarkan gaya yang berbeda. Berbagai gaya ini bisa dikombinasikan untuk membentuk sebuah combo untuk menghasilkan skor yang lebih besar. Tetapi jangan keburu senang dan terlalu nafsu ketika mengeluarkan gaya untuk membentuk combo. Ketepatan saat mendarat juga sangat diperhitungkan, jika kamu tidak mau menjadi lambat dan kehilangan banyak waktu. Maklum, setiap level di game ini rata-rata diberikan batas waktu sebanyak 30 detik sampai 1,5 menit
Developer: Big Bit, Ltd
Publisher: Activision
Platform: iOS, Android
Genre:
Sport, Runner
Released Date: TBA
Bukan hanya Hawk saja yang ada di game ini, tetapi skater terkenal lainnya bisa kamu perankan
Biarkan semua mata melihat bagaimana kamu mengeluarkan berbagai gaya dengan skateboard
tergantung dari misi yang sedang dijalankan. Misi yang kamu jalani tidak hanya melulu melakukan gaya untuk memperoleh skor sebesar-besarnya. Terkadang kamu juga harus mengumpulkan orbs sebanyak-banyaknya tanpa harus melakukan gaya sama sekali. Perolehan skor akan dikonversi menjadi XP dan koin. XP sendiri berguna untuk menaikkan level agar mendapat imbalan berupa dolar (mata uang IAP) yang berguna untuk membeli gaya baru. Sedangkan koin berguna untuk membeli baju, skateboard yang lebih bagus, karakter baru dan lainnya yang tidak akan mempengaruhi gameplay. Masuk ke dalam mode survival, kamu akan menemukan sebuah model gameplay endless. Di sini kamu akan dituntut untuk terus menerus membuat berbagai gaya dengan combo yang
banyak untuk memperoleh skor yang berguna untuk mengisi bar nyawa. Bar tersebut akan terus-menerus terkuras bila tidak ada gaya yang kamu buat. Bila bar tersebut habis maka kamu akan game over. Seperti kebanyakan game endless lainnya, di mode ini juga disediakan berbagai misi dengan hadiah koin. Bisa dibilang, mode survival merupakan mode untuk grinding demi mengumpulkan koin dan XP untuk naik level. Secara keseluruhan game ini cukup menjanjikan untuk pemain casual. Namun untuk para pemain hardcore yang mengharapkan pengalaman bermain seperti Tony Hawk’s Pro Skater akan sedikit kecewa. Belum ada kepastian kapan game ini akan rilis. Tetapi tampaknya tidak akan lebih dari tahun 2014 karena sudah soft launching di Apple App Store New Zealand. Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
107
PREVIEW Grafis 3D dalam game ini cuku detail dengan efek ledakan yang bikin mata puas
BASE
BUSTERS
A
pakah kamu tahu game Halo: Spartan Assault yang hanya tersedia secara eksklusif di Windows Phone untuk saat ini yang dibuat oleh Vanguard Games? Selidik punya selidik ternyata mereka sedang membuat game baru melalui kerja sama dengan Nexon Mobile sebagai publisher-nya. Game itulah yang akan kita preview kali ini yang diberi judul Base Buster - Best Tank Battle Game. Sebenarnya ada sebuah cerita yang mengawali game ini ketika baru dimulai, namun sayangnya cerita tersebut tidak terlalu berhubungan dan mempengaruhi game ini. Kamu di sini akan memerankan sekelompok tank dengan bentuk dan model yang berbeda-beda. Ada yang mengeluarkan misil, ranjau, dan juga semacam
108
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
petir untuk menghancurkan tank lain yang menghadang. Bisa saya katakan game ini mengingatkan saya akan seri Anomaly yang dibuat oleh 11 Bit Studio, karena kamu akan berjalan dengan kelompok tank milik kamu, sementara musuh dengan tank lainnya akan menembaki kamu dan kamu akan balas menembak. Agak mirip seperti tower offense. Kumpulan tank milik kamu akan berjalan secara otomatis melewati jalur yang sudah ditentukan. Tugas kamu di sini hanya menargetkan musuh mana yang harus kamu tembak dengan fokus, mengeluarkan power-up yang dimiliki setiap tank, dan memperbaiki tank dengan spare part yang didapat dari menghancurkan tank musuh. Di akhir sebuah jalur, kamu akan menemukan sebuah pertarungan berhadap-hadapan, seperti
Developer:
Vanguard Entertainment Group BV.
Publisher: NEXON M Inc.
Platform: iOS, Android
Genre:
Strategi
Released Date: Juli 2014
Semakin sering tank kamu digabungkan dengan tank lain, semakin langka bentuknya seperti tank hijau paling belakang
Inilah base yang harus kamu bangun untuk menangkal serangan musuh
3 on 3. Inilah akhir dari sebuah level yang kamu mainkan yang akan menentukan apakah kamu lolos dari level tersebut atau tidak. Di akhir level tersebutlah semua kekuatan kamu akan teruji. Kamu harus bijak menggunakan semua powerup yang ada dan menentukan fokus mana saja musuh yang harus ditembak lebih dahulu. Jika kamu menang, maka imbalan berupa besi, XP, dan sebuah jenis tank baru bila kamu bisa menyelesaikan level tersebut dengan completion 75-100%. Nah di sinilah letak keseruan game ini. Dengan tank baru yang didapat tersebut kamu bisa menggabungkan tank tersebut dengan tank yang sudah ada agar bertambah kuat. Selain itu kamu juga bisa melakukan evolusi untuk tank tersebut. Tank yang kamu miliki akan semakin langka jika kamu sering melakukan evolusi dan digabungkan dengan tank lain. Bukan hanya menyerang saja, kamu juga akan menemukan sebuah genre lainnya yaitu mempertahankan base kamu dari serangan pemain lain dari seluruh dunia. Ya, ini artinya kamu sendiri bisa menyerang base pemain lain dan pemain lain juga bisa menyerang kamu.
Agak mirip seperti Clash of Clans ya. Untuk itu base yang kuat juga harus kamu bangun dengan menempatkan tank lain dan juga ranjau di jalur yang akan musuh lalui. Dengan menyerang pemain lain kamu akan mendapatkan sumber daya yang mereka punya seperti besi dan juga emas. Selain mode gameplay yang cukup bervariasi tersebut, Base Buster juga memberikan sebuah grafis 3D yang cukup rapi. Dengan sudut pandang top-down, kamu akan menjumpai suasana lingkungan dan juga tank yang dibuat cukup detail. Sayangnya, game ini akan mempunyai model freemium dengan energi yang digunakan dan juga tendensi untuk terus menerus melakukan upgrade pada tank untuk menang. Tenang saja, semua ini masih dalam tahap uji coba, jadi segala sesuatunya bisa saja berubah di versi final nantinya. Base Buster diperkirakan akan rilis di bulan Juli 2014 untuk iOS dan Android melalui publisher Nexon Mobile. Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
109
PREVIEW
GODUS
P
eter Molyneux bisa dibilang merupakan bapak dari god game karena dialah yang merupakan orang yang pertama kali melahirkan genre game ini melalui Populous yang dirilis pada tahun 1989. Kali ini bersama dengan studio game yang baru bernama 22 Cans, Peter Molyneux seakan ingin menghidupkan kembali Populous melalui Godus. Tentunya dalam game ini kamu masih akan memerankan tuhan sama seperti Populous yang mempunyai misi yaitu membangun peradaban manusia dari zaman ke zaman. Godus hampir sama seperti game building simulation lainnya di mana kamu harus membangun rumah tinggal. Tetapi tujuannya berbeda, di sini membangun
110
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
rumah akan menambah jumlah follower dan populasi yang menjadi misi di game ini sendiri. Sebenarnya tujuan kamu di game ini dalam sebuah gambaran besar adalah membangun peradaban manusia ke arah yang lebih maju, sementara kamu menjadi tuhan yang mengatur segalanya. Di awal game kamu hanya akan menemukan misi untuk mengumpulkan follower sebanyak-banyaknya dengan cara membebaskan lahan untuk mendapatkan tempat membangun rumah dan mulai mendirikannya. Ya, karena kamu tuhan kamu bisa memperbesar atau mengecilkan beberapa layer lahan yang ada. Satu rumah bisa diisi oleh tipe worker dan breeder dengan jumlah tergantung dari besaran rumah yang dibangun. Kombinasi keduanya
Developer: 22 Cans
Publisher: Mobage
Platform: iOS, Android
Genre:
God Simulation
Released Date: TBA
Sebagai tuhan yang mengatur keseluruhan dari dunia yang dibentuk, kamu juga bisa menghancurkan peradaban yang sudah dibentuk
akan menghasilkan “belief” yang bisa digunakan sebagai mata uang dalam game ini. Dengan belief kamu juga bisa mengatur layer tanah yang mempunyai ketinggian tertentu untuk dihilangkan, diperbesar, atau diperkecil. Bila misi sudah dipenuhi, berbagai upgrade akan disediakan dalam bentuk kartu. Terkadang kartukartu tersebut bisa dibuka langsung, tapi ada juga kartu yang memerlukan beberapa stiker dengan tipe tertentu untuk dibuka. Stiker ini bisa didapatkan dari peti tersembunyi atau dengan membeli sticker pack dengan menggunakan diamond. Sudah terasa kesan freemium dari Godus? Ya, selain belief, Godus juga mempunyai mata uang lainnya yaitu diamond yang bisa kamu beli dengan uang dalam dunia nyata. Misi dalam game ini dengan update konstan akan terus menerus mengantarkan kamu ke peradaban yang lebih maju dilihat dari nama zaman dan
tahun. Misalnya, semakin lama kamu akan menemukan primitive age, bronze age, sampai iron age yang ditandai majunya tahun dari 5000BCE - 100CE. Nantinya jika level kamu sudah cukup tinggi, kamu bisa berkelana ke pulau lain dengan menggunakan perahu untuk melihat peradaban lainnya, atau mengeluarkan kemampuan tuhan yang kamu miliki untuk menghancurkan follower kamu atau sebaliknya. Melihat semua feature yang dimiliki, tampaknya Godus bisa menjadi game simulasi favorit saya selanjutnya seperti Smurf Village yang bisa membuat saya bangun pagi untuk segera memainkannya. Sayangnya, versi beta yang sudah tersedia di Apple App Store New Zealand ini masih memiliki bug yang cukup banyak. Belum ada kepastian kapan game ini akan rilis di Apple App Store seluruh dunia dan di Google Play. Bila saat itu tiba, pastikan kamu mencobanya. Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
111
PREVIEW
D
ilihat dari judul game di atas, sudah bisa kamu bayangkan bahwa game ini akan menjadi sebuah game dengan gameplay di mana kamu akan memerankan sebuah drone (pesawat tanpa awak) dengan misi membunuh musuh. Ya, memang itulah yang akan kamu mainkan di game buatan Kemojo Studio dan akan di-publish melalui Reliance Games yang sebelumnya sudah terkenal dengan beberapa game adaptasi dari film layar lebar seperti Real Steel, Pacific Rim, sampai Hunger Games: Catching Fire. Game yang sudah soft launching di Apple App Store Kanada ini, bisa dibilang agak mirip seperti Zombie Gunship dari Limbic Software karena nuansa grafisnya dan gameplay agak serupa. Hanya saja pada Zombie Gunship kamu disuruh
112
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
menembaki zombie dan melindungi manusia, sementara di sini kamu harus menembaki musuh dengan banyak jenis sambil juga melindungi pasukan kamu dalam bentuk mobil dan tank yang sedang menjalani misi juga. Bukan hanya tentara saja yang menjadi target di sini, tetapi mobil perang, dan juga tank musuh harus kamu hancurkan. Untuk itu kamu diperlengkapi dengan berbagai senjata, mulai dari cannon, misil, sampai bom. Cannon yang biasanya memiliki damage yang lebih kecil akan sangat berguna untuk membunuh tentara, sementara misil dan bom akan lebih efektif jika digunakan untuk membunuh tank atau kendaraan tempur lainnya. Musuh dalam game ini akan ditandai dengan warna merah, sedangkan teman yang harus kamu lindungi ditandai dengan warna hijau.
Developer: Kemojo Studio
Publisher:
Reliance Big Entertainment UK Private Ltd
Platform: iOS, Android
Genre:
Shooter
Released Date: TBA
Walaupun mirip seperti Zombie Gunship, namun kualitas grafis di Drone: Kill Order lebih bagus
Mahkota raja akan menjadi target serang kamu yang paling tinggi untuk menyelesaikan salah satu misi
Menariknya, teman yang kamu lindungi tersebut juga mempunyai kemampuan untuk menembaki musuh juga. Jadi bukan hanya kamu saja yang harus membabat habis musuh karena kalau itu terjadi maka kamu akan sangat kewalahan. Bukan hanya menembak, tetapi di Drone: Kill Order kamu juga bisa ditembaki oleh musuh. Oleh sebab itu pesawat yang kamu diperlengkapi oleh sebuah flare untuk menghindari serangan tersebut yang bisa digunakan dengan cara tap misil yang datang ke arah kamu. Bisa dibayangkan kan, bagaimana sibuknya kamu? Apa yang saya rasakan, Drone: Kill Order memang akan membuat kamu sibuk dan tingkat kesulitan di game ini juga cukup menantang. Banyaknya jumlah musuh yang datang dalam sekali waktu, membuat kamu harus mengontrol pesawat kamu dengan cepat sambil menembak. Ujung-ujungnya kamu dituntut untuk melakukan upgrade cannon dan misil dengan menambahkan reload time, damage, atau kategori lainnya. Dari sistem ini, sudah tercium, IAP dalam game ini walaupun masih bisa dikategorikan normal.
Untuk melakukan upgrade, dibutuhkan uang dan untuk itu kamu bisa grinding bila tidak mau membeli IAP. Untuk menambah seru permainan, game ini juga memberikan misi tersendiri seperti membunuh 10 tentara dalam waktu 30 detik, menghancurkan mobil perang dengan logo raja, sampai menghancurkan semua musuh dengan menggunakan cannon saja. Tingkat kesulitan yang cukup tinggi terkadang membuat kamu gagal memenuhi misi utama dalam sebuah level yaitu menghancurkan semua musuh sambil menyelamatkan teman kamu. Namun enaknya, kegagalan tersebut masih akan mendapatkan sejumlah koin, artinya semua usaha kamu tidak akan sia-sia dan hal ini bisa digunakan untuk melakukan upgrade terlebih dahulu sebelum kamu mengulang level tersebut. Belum ada kepastian kapan game ini akan beredar secara luas, tetapi tampaknya tidak akan lama lagi karena Reliance Games sudah melakukan soft launching game ini dari bulan Mei 2014. Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
113
PREVIEW
WESTWARD JOURNEY
R
asanya sudah banyak dari kamu yang mengetahui, bahkan mengikuti cerita rakyat dari negeri tirai bambu yang mengisahkan tentang perjalanan seorang biksu bersama dengan 3 jagoannya ke barat untuk mencari kitab suci yang lebih dikenal dengan judul Kera Sakti di Indonesia. Kali ini Glu Games yang akan menjadi publisher bersama dengan T-Rex Games sebagai developer akan merilis kisah tersebut dalam game Westward Journey. Tidak mengherankan bila T-Rex Games membuat game dengan tema ini karena mereka sendiri berasal dari Shanghai. Dalam Westward Journey kamu tidak akan menemukan sebuah game action adventure, tetapi game yang akan hadir di iOS dan Android ini akan dikemas dalam
114
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
nuansa tower defense. Dari segi cerita, Westward Journey masih akan menggambarkan cerita yang sama dengan Kera Sakti, yaitu melindungi sang biksu dari serangan berbagai siluman. Sebagaimana yang kamu tahu tentang game tower defense, di sini kamu harus menaruh “tower” dalam wujud siluman. Sementara itu sang biksu akan ada di titik akhir dari jalur yang disediakan. Selain tower, kamu juga bisa mengendalikan hero dalam wujud Sun Go Kong, Pat Kai, dan Wu Jing yang bisa bergerak bebas di sepanjang jalur. Hal ini sangat menarik karena ketiga hero ini menambah variasi dalam permainan. Sayangnya, kamu tidak akan bisa menaruh tower di mana saja karena sudah ada tempat khusus yang disediakan. Sementara itu, penggunaan strategi yang baik akan diuji dari
Developer:
T-Rex Games
Publisher:
Glu Games Inc
Platform: iOS, Android
Genre:
Tower Defense
Released Date: TBA
Dengan hero, yang bisa bergerak kemana saja, gameplay menjadi lebih dinamis
peletakan jenis tower yang tersedia. Sebelum memulai sebuah level, kamu harus memilih terlebih dahulu tipe tower yang akan kamu bawa dengan jumlah maksimal 4 slot. Tower tersebut ada yang kuat di serangan jarak dekat, jarak jauh, atau mengeluarkan sihir layaknya mage di RPG. Jadi kamu harus pintar untuk mengatur strategi yang tepat agar tower kamu tidak hancur duluan dengan cara memperhatikan jalur masuk musuh. Misalnya, pertama kali musuh datang kamu menggunakan jenis serangan jarak dekat, di tengah tower dengan jenis jarak jauh, dan di akhir ditaruh mage yang mempunyai HP paling kecil. Bila musuh sudah sangat banyak dan bukan hanya datang dari 1 arah saja, maka penempatan hero untuk membantu tower tersebut menjadi poin yang krusial di sebuah level. Karena jenis tower di sini adalah siluman, maka mereka bisa saja mati dan akan hidup kembali dalam satuan waktu tertentu. Untuk mempercepat waktu revive, kamu bisa upgrade dengan sejumlah mana yang didapat dari memukul musuh. Menariknya, musuh yang sudah kamu kalahkan bisa dipakai untuk level selanjutnya
menjadi tower. Namun mereka harus kamu tebus terlebih dahulu dengan sejumlah koin. Feature selanjutnya yang ada di game ini adalah aktif dan pasif skill untuk masing-masing hero. Misalnya saja Sun Go Kong bisa berubah menjadi seekor gorila dalam jangka waktu tertentu. Hal ini sangat berguna bila musuh sudah sangat penuh di layar. Dari apa yang saya lihat ketika memainkan game ini, Westward Journey mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Kamu mungkin harus mengulang sebuah level berkali-kali hanya untuk menyelesaikannya karena jumlah musuh yang datang cukup banyak dan bukan hanya dari satu arah saja. Saat ini Wesward Journey baru soft launching di Apple App Store Singapura dan belum ada kepastian tanggal rilis. Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
115
PREVIEW Selain Tower Defense, kamu juga akan memainkan sedikit game simulasi.
EMPIRES OF SAND
B
ila Glu Games akan merilis Westward Journey dengan genre tower defense, maka Codigames akan menyiapkan saingannya dengan genre yang kurang lebih sama yaitu Empires of Sand. Sebenarnya tidak adil jika membandingkan kedua game tersebut karena Empire of Sand sebenarnya adalah gabungan dari beberapa genre sekaligus yaitu tower defense, tower offense, dan sedikit simulasi. Yeah! Game ini sangat komplet! Empire of Sand mengambil setting zaman mesir kuno dengan sedikit twist. Kamu akan berperan sebagai firaun yang bertugas untuk merebut kembali kejayaan kota kamu yang porak-poranda oleh serangan mumi yang bangkit kembali bernama Seth. Dari cerita tersebut kamu akan memulai game ini dengan membangun kembali kota tersebut dengan membangun berbagai
116
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
tower yang dibutuhkan untuk bertahan dari serangan musuh, sumber daya seperti emas dan batu, tempat penyimpanan, sampai pasukan yang digunakan untuk balas menyerang musuh. Pada level ini kamu seperti memainkan sebuah game simulasi sederhana. Namun itu bukan inti dari game ini. Inti yang sesungguhnya terletak pada gameplay model tower defense. Melihat grafis dan juga jenis tower yang dipakai, Empires of Sand mengingatkan saya akan game tower defense yang tidak kalah serunya yaitu Kingdom Rush. Kamu mempunyai 4 macam tipe tower di sini yaitu archer, magic, barracks, dan artillery. Di awal game, jenis artillery belum bisa dipakai karena kamu harus mencapai level tertentu untuk membukanya. Di setiap level, sudah ada slot untuk meletakkan berbagai tower. Membunuh setiap musuh memang akan menghasilkan energi yang bisa digunakan kembali untuk memasang tower di tempat yang
Developer: Codigames
Publisher:
DIGITAL THINGS SOCIEDAD LIMITADA
Platform: iOS, Android
Genre:
Simulation, Tower Defense, Tower offense
Released Date: TBA
Mode skirmish dalam game ini bisa dibilang mode paling menarik karena bisa bermain dengan pemain di seluruh dunia
berbeda. Namun hal tersebut akan sangat lama, oleh sebab itu akan ada satu tower tambahan yaitu tower penyembahan yang akan terus menerus menghasilkan energi. Agar lebih efisien, biasanya jenis tower ini diletakkan di tempat yang agak jauh dari jalur musuh lewat. Setelah melewati beberapa wave, kamu akan diberikan kesempatan untuk menyerang musuh dengan menggunakan tipe prajurit kamu sendiri yang akan diberangkatkan melalui sebuah portal. Namun tidak semua level seperti ini, biasanya hanya di level-level ketika kamu menemukan sarang musuh. Menariknya, sambil menyerang lawan, serangan dari musuh tidak berhenti. Jadi bisa dibayangkan seberapa repotnya kamu harus mengatur keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Bukan hanya sampai di sana, game ini akan kembali membuat kamu tercengang dengan
mode skirmish-nya. Di mode ini kamu akan bermain dengan tipe PvP, otomatis kamu akan bisa melawan pemain sungguhan dari seluruh dunia. Di mode ini, kedua pemain bukan hanya saling serang, tetapi tetap ada campur tangan AI juga yang membuat permainan semakin ramai. Setiap harinya juga ada misi tertentu untuk kamu selesaikan untuk memperoleh tambahan gold, batu, dll. Jelas sekali, saya sangat menikmati game yang satu ini. Segi presentasi, gameplay, dan kaya akan feature, merupakan modal yang sempurna untuk game ini bersinar nantinya setelah rilis. Dari apa yang ditampilkan, bisa saya simpulkan game ini akan mengandalkan model free to play. Belum ada tanggal rilis resmi, tetapi saya sarankan kamu segera memainkannya begitu game ini rilis. Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
117
PREVIEW
SPIRIT Storm
K
abam, sebuah perusahaan game yang sudah cukup terkenal dari game yang sudah rilis sebelumnya seperti Fast & Furious 6: The Game, The Hobbits Kingdom, dan banyak lainnya, sedang mempersiapkan sebuah game baru dengan judul Spirit Storm. Di dalam game yang sedang soft launching di Apple App Store Kanada ini, kamu akan menemukan sebuah genre action RPG dengan grafis yang sangat memukau. Pertama kali memulai game kamu akan dihadapkan dengan pemilihan karakter dengan tipe Barbarian atau Sorcerer lengkap dengan jenis kelaminnya. Sebenarnya ada juga tipe Rouge, tetapi belum bisa digunakan saat saya mencoba game ini. Selanjutnya kustomisasi bentuk muka, warna rambut dan warna pakaian akan
118
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
menghiasi awal game ini. Setelah semuanya selesai kamu siap untuk mengarungi perjalanan untuk menjadi seorang hero yang dibutuhkan oleh desa kamu. Cerita dalam game ini sendiri cukup klise dan cukup sering dijumpai di RPG lainnya. Kamu yang baru saja menyelesaikan pendidikan menjadi seorang Sorcerer (saya memilih tipe ini) kembali ke desa kamu yang cukup porak-poranda akibat berbagai monster yang menyerang desa tersebut. Untungnya ada beberapa orang yang masih bisa selamat dengan membentuk sebuah pemukiman kecil. Nah, tugas kamu selanjutnya adalah membalaskan dendam dengan cara menghancurkan semua pemukiman monster yang ada dan mengembalikan kejayaan desa tersebut. Untuk itu, kamu ditemani oleh seorang
Developer: Kabam Inc.
Publisher: Kabam Inc.
Platform: iOS, Android
Genre:
Action RPG
Released Date: TBA
Grafis 3D-nya sangat enak untuk dilihat, ditambah dengan berbagai animasi dari jurus yang kamu keluarkan
peri yang akan menjadi pemandu selama kamu bermain. Demi tujuan dalam game tercapai, kamu akan dibekali oleh spirit yang akan menjadi “senjata” ketika kamu melawan monster. Spirit tersebut akan menjelma menjadi sebuah jurus dengan berbagai macam elemen. Ada tipe attack, ada spell, sampai defend dengan kemampuan untuk power-up menggunakan relic dan evolve dengan menggabungkan spirit yang lain. Masuk dalam pertempuran, kamu akan menemukan sebuah kontrol yang cukup berbeda dibandingkan RPG mobile lainnya. Di sini tidak akan ada D-pad, tetapi untuk bergerak kamu cukup tap di layar dan untuk menyerang cukup menekan button action di sebelah kanan. Ada juga tipe serangan yang menggunakan tipe kontrol tap & drag agar bisa sehingga tembakan bisa diarahkan ke musuh. Sistem battle di Spirit Storm lebih mirip game hack ’n slash dibandingkan dengan RPG yang biasanya mengandalkan sistem turn based. Setelah musuh yang ada di level tersebut habis, kamu bisa kembali ke desa, ngobrol
dengan NPC lainnya untuk memperoleh misi baru, belanja spirit dan relic, dan lainnya. Apa yang saya suka dari Spirit Storm adalah kemampuannya untuk menampilkan sistem RPG yang cukup dalam dengan jenis kontrol baru yang cukup nyaman untuk digunakan. Oh ya, karakter kamu sendiri juga bisa diperkuat dengan memperlengkapinya menggunakan armor, sarung tangan, topi, dll. Selain itu sistem sosial di game ini membuatnya semakin menarik. Maksud saya, kamu bisa membentuk party dengan orang lain, atau chatting dengan pemain yang sedang aktif di game tersebut. Apalagi Spirit Storm juga didukung dengan grafis 3D yang cukup ciamik. Belum ada kepastian tanggal rilis dari Kabam kapan Spirit Storm akan rilis secara luas. Model free to play tentunya masih menjadi senjata ampuh sang developer yang tetap dipakai di game ini. Kita tunggu saja kehadiran game action RPG yang cukup bikin ketagihan ini. Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
119
PREVIEW
FANUTS Fantasy Football
G
egap gempita sepak bola sedang berlangsung melalui event Piala Dunia 2014. Banyak mata dari seluruh dunia menantikan setiap jagoan yang sudah mereka unggulkan. Berhubungan dengan event tersebut banyak game bola berdatangan baik di Apple App Store maupun di Google Play. Salah satunya yang akan dirilis adalah Fanuts Fantasy Football dari Innova Co. Diceritakan di dalam game, kamu adalah sebuah tim pemenang kejuaraan dunia. Tetapi pada saat penyerahan piala, Necromancer datang dengan kemampuan sihirnya untuk merebut piala tersebut. Kemudian dengan kemampuannya, Necromancers juga membuang kamu ke sebuah pulau antah-berantah. Dari sini kamu harus memulai membangun kembali segala peralatan yang dibutuhkan untuk
120
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
melawan sang Necromancer dan antek-anteknya agar piala bisa kembali direbut. Kalau kamu membayangkan Fanuts akan menjadi sebuah game sepak bola pada umumnya di mana kamu akan mengontrol sang pemain agar mencetak gol, kamu salah besar. Fanuts merupakan game sepak bola yang berbeda karena kamu tidak akan mengontrol pemain. Tetapi di sini kamu bertugas untuk membantu tim yang bertanding untuk menang dengan cara mengeluarkan trik. Ya, bisa dibilang Fanuts adalah game sepak bola “nyeleneh” yang diluar dari kebiasaan. Sebelum pertandingan dimulai, ada sebuah unsur simulasi di game ini yang mengharuskan kamu untuk membangun kembali sebuah pulau yang lengkap dengan stadion, airport untuk terbang ke pulau Necromancer, gym untuk latihan agar pemain bertambah kuat, sampai ke
Developer: Ironuts
Publisher:
Innova Co. S.a r.l.
Platform: iOS, Android
Genre: -
Released Date: TBA
Ada 3 dunia yang bisa dijelajahi di game ini dengan waktu bermain yang bisa cukup lama untuk tamat
Tali yang diikatkan pada musuh merupakan cara kamu untuk menang dengan memanipulasinya
gizmo untuk membuat peralatan senjata baru agar kamu bisa menang lebih mudah. Pada dasarnya di sini kamu akan bertanding dengan pasukan Necromancer. Seperti yang sudah saya katakan, kamu tidak akan mengendalikan pemain dalam jangka waktu pertandingan selama 2 menit. Yang harus kamu lakukan adalah menyerang pemain lawan dengan peralatan yang kamu punya atau sebaliknya, membuat pemain kamu sendiri bertambah kuat. Jadi bisa dibilang kamulah yang yang berperan untuk memanipulasi pertandingan dengan cara curang. Tetapi musuh pun melakukan hal yang sama, jadi kamu harus pintar-pintar menggunakan trik tersebut. Tipe serangan yang bisa dipakai antara lain seperti membekukan 2 pemain lawan untuk waktu tertentu, atau membuatnya seketika itu juga terlepas dari bola yang digiring dengan
memberikan kartu merah. Sebaliknya kamu juga bisa memperkuat tim kamu sendiri dengan cara memberikan booster agar mereka bertambah cepat, dll. Jadi bisa dibilang kamu akan menang telak jika kamu menggunakan banyak trik. Tetapi bukan hanya itu saja, kamu sendiri juga harus melatih skill setiap pemain agar bisa bertambah cepat dan tembakannya semakin akurat. Fanuts - Fantasy Football saat ini sedang soft launching di Apple App Store Kanada. Dari apa yang saya lihat sepertinya game ini akan bersifat freemium karena adanya mata uang tambahan yang bisa dibeli dan waktu tunggu yang diterapkan. Belum ada kepastian kapan game ini akan rilis secara luas, tetapi rasanya tidak akan lama lagi mengingat event piala dunia yang berlangsung sampai bulan Juli 2014. Glenn Prasetya
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
121
PREVIEW
World
Zombination
M
ungkin kamu masih ingat tentang World Zombination yang pernah saya bahas beberapa waktu yang lalu. Game ini adalah game pertama dari Proletariat dan memiliki tema utama zombie. Tunggu dulu kalau kamu berpikir World Zombination akan menjadi game zombie yang sama seperti game lainnya, sepertinya kamu salah. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, dalam game ini kamu bisa memilih akan memainkan pihak manusia atau zombie. Fitur yang mirip seperti Angry Birds Star Wars II ini memang bukan hal yang baru tetapi cukup memberikan angin segar jika dibandingkan game zombie lainnya yang linear. Gameplay semacam ini mirip seperti game tower defense yang pastinya sudah pernah kamu coba. Sedangkan jika kamu memilih menjadi zombie, gameplay yang akan
122
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
kamu temui adalah RTS. Berbagai karakteristik manusia akan kamu jumpai di sini layaknya berbagai jenis tower yang dipakai dalam game tower defense. Ada tipe melee yang mempunyai serangan jarak dekat, serangan jarak menengah dengan pistol, serangan jarak jauh seperti sniper, sampai healer yang bisa menyembuhkan pasukan kamu. Selama saya memainkan World Zombination, saya sudah menemukan 5 karakter dengan tipe serangan yang sama atau juga berbeda. Sang developer menjanjikan ada 50 karakter yang bisa kamu dapatkan di game ini. Lagi, sama seperti game tower defense lainnya, kamu juga akan disediakan tempat untuk menaruh pasukan kamu dengan jumlah tertentu (bisa 1-6 pasukan di 1 tempat). Nah, strategi yang matang sangat diperlukan ketika menempatkan pasukan di sini karena pasukan kamu sendiri mempunyai batas dan bisa saja habis di tengah
Developer: Proletariat
Publisher: Proletariat
Platform: iOS, Android
Genre: RTS
Released Date: TBA
Pilihan pertama memerankan manusia dengan membunuh para zombie Sedangkan pilihan kedua adalah sebaliknya, menjadi zombie. Jadi pilih mana?
permainan. Biasanya saya menaruh campuran pasukan dengan tipe serangan jarak dekat, menengah dan healer di satu tempat. Sedangkan untuk sniper saya akan taruh di tempat yang agak jauh karena nyawa yang dimiliki sniper sedikit (2 kali kena zombie akan langsung mati). Zombie di game ini juga mempunyai banyak karateristik yang berbeda. Ada yang bisa menginfeksi zombie lainnya dan bertambah banyak, ada yang bisa berlari dengan cepat, sampai menyerang dengan mengeluarkan ludah. Inilah yang membuat World Zombination cukup unik. Jika kamu sudah menyelesaikan sebuah level maka kamu akan mendapatkan jenis karakter yang sama atau yang baru, mirip seperti game card battle. Sedangkan untuk melakukan upgrade pada salah satu karakter, kamu bisa menggabungkan karakter yang sama atau karakter yang lain. Di World Zombination kamu bisa membentuk sebuah guild atau bergabung dengan guild yang sudah tersedia. Ada juga fitur chatting yang disematkan di sini. Selain itu ada juga fitur PvP yang memungkinkan kamu bertarung dengan orang lain. Ditambah lagi game ini menawarkan
sebuah grafis 3D yang tergolong bagus dan penuh warna. Banyak sekali kan kelebihannya? Biarpun terlihat bagus, saya juga menemukan beberapa kekurangan dalam game ini seperti lagging dan selalu crash ketika dimainkan di iPad 2. Mungkin saja device saya sudah terlalu tua untuk menjalankannya atau memang Proletariat belum melakukan optimisasi agar lebih smooth dijalankan di gadget lama. Selain itu, adanya fitur guild dan chatting ini artinya kamu harus selalu terhubung dengan internet ketika mau memainkan game ini. Satu lagi yang cukup mengesalkan, saya tidak menemukan pilihan untuk pindah memainkan di pihak zombie setelah mencoba menjadi manusia. Artinya sekali kamu memilih di awal game, pilihan tersebut tidak akan bisa berubah lagi. Terlepas dari kekurangan tersebut, World Zombination sudah memberikan segudang fitur yang jarang ditemui di game zombie lainnya. Belum ada tanggal rilis dan berapa harga yang akan dibanderol ketika game ini rilis nanti. Namun melihat tipe gameplay yang ada, saya mencium aroma freemium di game ini. Jika kamu punya akun Apple App Store New Zealand silahkan cicipi game ini terlebih dahulu. Glenn Prasetya GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
123
FEATURE
Cara Menggunakan Hunter Di Hearthstone Untuk Pemula Oleh: Hendri Salim Bermain Hearthstone pertama kali bisa menjadi pengalaman yang mengintimidasi karena ada banyak hero yang bisa dipakai dan pemain lain yang lebih berpengalaman. Tapi ketika kamu sudah mulai mengerti maka Hearthstone tidaklah sesulit yang kamu bayangkan. Seri panduan ini akan membantu kamu untuk memulai Hearthstone dengan cepat dan mengerti beberapa teknik yang umum dipakai oleh para pemain yang lebih veteran.
124
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Mengapa Hunter?
Semua hero yang ada di Hearthstone memiliki karakteristik yang unik dan terbilang cukup seimbang, namun itu jika kamu mengerti cara memainkan karakternya dengan benar. Hunter bagi saya adalah salah satu hero yang mudah dimainkan dan menjadi jembatan yang tepat sekali untuk mengenal Hearthstone lebih dalam.
Dibanding dengan hero class lain, saya akan mengatakan bahwa Hunter berada di lapisan tengah dengan Paladin dan Mage berada di lapisan atas dan Priest di lapisan bawah. Tapi tentu saja pemain Priest yang hebat akan dapat mengalahkan Mage, jadi skill dan pemilihan kartu tetap penting di sini.
Kebanyakan Hunter biasanya akan mempunyai pola serangan yang cepat dan agresif di awal. Hunter tidak terlalu bagus untuk permainan yang lama karena Hunter jarang menggunakan minion dengan serangan dan HP besar. Kekuatan Hunter adalah mengalahkan musuh dengan cepat sebelum mereka dapat mengantisipasi serangan kamu.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
125
Pemilihan Deck Membuat deck sendiri adalah hal yang sulit dan tidak dianjurkan bagi pemain baru. Untungnya ada banyak pemain yang sudah jago dan dengan senang hati membagikan deck mereka kepada kita. Dari beberapa deck Hunter yang ada, saya secara pribadi menyukai Turn 7 & JAB Hunter karena penggunaan legendary yang minim dan mudah untuk dipelajari. Dalam tutorial kali ini saya akan menggunakan Turn 7 sebagai deck dasar dan memandu kamu untuk menggunakannya.
Deck Turn 7 + Modifikasi
Dengan mana cost yang hanya satu ditambah dengan besar damage dua, Arcane Shot adalah kartu yang cocok untuk menghilangkan ancaman di awal permainan seperti Leper Gnome, Knife Juggler atau Dust Devil. Jika tidak digunakan untuk menghilangkan ancaman kartu lawan Arcane Shot juga adalah kartu yang bagus untuk menyerang terutama jika kamu sering sekali menyisakan satu mana.
Satu mana cost dengan total serangan 4. Nuff said! Ini adalah salah satu kartu dengan efisiensi tertinggi yang wajib ada dalam deck. Jika digabungkan dengan Knife Juggler maka potensi serangannya akan menjadi 5, hanya dengan 1 mana.
126
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Kartu yang fantastis sebagai pembuka. Ketika Leper Gnome dibunuh maka dia akan melakukan serangan kepada hero musuh sebesar dua damage. Jika tidak langsung dibunuh maka Leper Gnome berpotensi untuk mengeluarkan serangan sebanyak empat dengan satu mana.
Kartu secret yang berguna untuk membersihkan para minion musuh di awal game. Walaupun Explosive Trap akan lebih efektif digunakan untuk menghabisi beberapa musuh sekaligus namun jangan pernah segan untuk menggunakannya kepada satu musuh yang berpotensi untuk menimbulkan damage besar seperti Arcane Golem, Jungle Panther atau Stormpike Commando.
Kartu ini saya juluki kartu bunuh diri karena dengan strategi yang tepat kamu dapat membuat musuh bunuh diri, terutama jika mereka sudah nafsu menyerang dengan minion berotot besar mereka. Misdirection akan lebih efektif dimainkan di akhir game dan tanpa minion milik kamu di board, dengan begini sudah pasti minion musuh akan menyerang karakter/hero mereka sendiri.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
127
Dua damage instan untuk mengontrol laju permainan di awal. Bluegill Warrior adalah tipe minion yang dikorbankan untuk mencegah kerusakan lebih besar jadi jangan ragu-ragu untuk menggunakannya sebagai kamikaze minion.
Ini adalah salah satu minion favorit saya di Hearthstone, karena efisiensinya yang tinggi dan bersinergi dengan baik dengan banyak kartu cost rendah dalam deck ini. Namun sudah pasti Knife Juggler akan langsung diincar oleh musuh karena ini adalah kartu yang berbahaya. Namun jika kamu bisa melindunginya dengan minion taunt maka Knife Juggler adalah kartu yang dapat menyebabkan kerusakan tinggi. Rekor saya 17 damage di turn 3, slurpppp ...
Tidak ada yang terlalu spesial mengenai minion ini. Saya suka menyimpan Novice Engineer untuk akhir permainan. Pernah kehabisan kartu sedangkan mana masih banyak? Loot Hoarder adalah solusinya (tapi sejujurnya jika ini terjadi maka efisiensi mana kamu perlu perbaikan :)).
128
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Sama seperti Novice Engineer, kartu ini juga berfungsi untuk menarik kartu ekstra. Namun Loot Harder lebih enak digunakan di awal karena damage yang lumayan.
Tanpa penggunaan secret, Eaglehorn Bow dapat melakukan 6 damage dengan 3 mana. Namun seperti yang kamu bisa lihat, deck ini menggunakan banyak secret sehingga Eaglehorn Bow secara minimal dapat menimbulkan 9 damage dengan 3 mana. Saya hanya menggunakan 1 Eaglehorn Bow karena kartu ini setidaknya digunakan dengan 2 secret secara beruntun sehingga minimal penggunaan adalah 4 kali dan karena Eaglehon Bow dipakai di pertengahan game maka 4 kali ada penggunaan yang optimal.
Kartu wajib Hunter. Kartu ini akan secara acak mengeluarkan 1 dari 3 beast. Namun kebanyakan besar akan mengeluarkan Misha, seekor beruang taunt dengan 4 HP dan 4 attack. Karena sifatnya yang acak maka kartu ini hampir tidak bisa digunakan secara strategis sampai kamu tahu apa yang keluar, oleh karena itu kamu bisa mengeluarkan kartu ini begitu mana kamu mencukupi.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
129
Saya senang menyebut Deadly Shot sebagai kartu pembunuh mimpi karena itulah yang dilakukan Deadly Shot. Tidak ada minion yang bisa luput dari Deadly Shot karena kartu ini akan secara instan membunuh 1 minion musuh tanpa pandang bulu termasuk minion yang memiliki Divine Shield. Jangan tergoda untuk menggunakannya terlalu awal apalagi untuk minion musuh yang biasa saja. Biasanya saya selalu menyimpan 1 untuk mengantisipasi kartu legendary lawan, ketika mereka mengeluarkan 1 kartu legendary yang mereka pikir akan membalikkan game maka kartu dengan mana cost sebesar tiga ini akan menghancurkan mimpi mereka secara instan.
Kartu ini secara mana cost tidak terlalu bagus, namun enaknya adalah Kill Command dapat digunakan untuk minion apapun dalam board. Jadi jika sebuah kartu dilindungi oleh taunt (katakanlah Knife Juggler) maka kamu dapat menggunakan Kill Command untuk membunuhnya tanpa menghiraukan minion dengan taunt. Kill Command akan lebih efektif jika ada kartu beast di board karena akan menambah 2 damage namun jangan sampai kamu simpan hanya untuk menunggu beast tersebut.
Ini adalah versi upgrade dari Bluegill Warrior dengan damage yang lebih besar.
130
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Kartu yang baik untuk pertengahan game. Ingat untuk tidak mengeluarkan minion lain karena begitu Abomination mati maka kartu ini akan menimbulkan 2 damage kepada semua minion dan hero. Abomination cocok digunakan untuk membersihkan kartu lawan.
Dengan Divide Shield yang dimilikinya, prioritas kamu adalah menjatuhkan minion lawan dengan kartu ini. Saya lebih suka menggunakan Argent Commander sebagai control card dari pada damage dealer.
Kalau kamu bisa menjaga Reckless Commander tetap hidup sebanyak dua turn maka itu bagus, namun dengan nyawa yang hanya dua kamu tidak perlu repot-repot. Gunakan Reckless untuk menghabisi minion lawan yang berbahaya atau serang langsung lawan. Melihat kamu mengeluarkan kartu ini maka musuh akan berusaha untuk mematikan Reckless dan itu bisa memberikan kamu kesempatan untuk mengatur strategi.
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
131
Satu-satunya kartu legendary yang bahkan tidak diperlukan dalam deck ini. Jika melawan musuh yang telah berpengalaman, kartu legendary King Krush sebenarnya tidak terlalu menakutkan. Dengan card control yang tepat maka King Krush tidak akan menyebabkan kerusakan terlalu besar, namun memang ada saatnya di mana kartu ini telah menyelamatkan saya. King Krush adalah versi upgrade dari Reckless Rocketter dengan HP yang lebih banyak. Cukup seru untuk mengalahkan musuh dengan King Krush karena animasinya yang keren, namun jika kamu belum mempunyai King Krush maka gunakan Reckless Rocketter sebagai penggantinya.
Contoh Kasus Penggunaan King Krush HP Lawan: 28
HP lawan masih penuh sedangkan saya sudah setegah. Datanglah King Krush sang penyelamat! Dua giliran berlalu, jreng… jreng…
JEG
!! R R ER
HP Lawan: -1 Catatan: Kamu mungkin melihat Elven Archer dalam screenshot di samping, saya menggunakan ini karena saya belum memiliki 2 Abusive Sergeant. Begitu saya sudah dapat maka akan langsung saya ganti.
132
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
Cara Menggunakan Deck Turn 7 Dengan Optimal
Jangan buang mana secara percuma Perhatikan gambar di samping. Kamu mempunyai minion dengan HP 2 untuk dibunuh dan kamu punya 3 mana. Jika kamu mengeluarkan Bluegill Warrior maka kamu akan mengakhiri giliran dengan sisa satu mana, dan di giliran selanjutnya (dengan empat mana) kamu akan mengeluarkan salah satu antara Wolf Rider atau Animal Companion yang mempunyai mana cost tiga dan juga meninggalkan sisa 1 mana. Selama dua giliran kamu telah membuang dua mana yang sebenarnya bisa digunakan untuk mengeluarkan Steady Shot. Langkah yang lebih optimal adalah mengeluarkan Animal Companion dan pada giliran selanjutnya mengeluarkan Bluegill Warrior dan Steady Shot. Tentunya sesekali menyisakan 1 mana atau lebih adalah hal yang wajar selama kamu telah merencanakan sesuatu yang lebih besar. Optimalnya kamu harus menggunakan setiap mana sampai habis di setiap giliran. Kamu juga harus memperhatikan giliran selanjutnya. Pikirkan 2 sampai 3 langkah ke depan.
Memilih tiga kartu pertama kamu Tiga kartu awal kamu harus sudah mempunyai strategi di belakangnya dan dapat digunakan dalam tiga giliran pertama. Jangan memilih kartu hanya karena nilai serangan besar namun tidak bisa digunakan dalam waktu dekat, bahkan jika itu adalah kartu legendary sekalipun. Dalam kasus di atas kamu dapat membuang Arcane Shot dan Deadly Shot, kemudian mengeluarkan Elven Archer di giliran pertama, Steady Shot di giliran selanjutnya dan Animal Companion di giliran terakhir. GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
133
Menyerang adalah pertahanan terbaik Tahu kapan harus menghabisi minion musuh atau menyerang langsung hero lawan adalah kunci untuk memenangkan Hearthstone. Ingat bahwa tidak semua minion musuh harus kamu hancurkan dan kamu juga tidak harus memenangkan pertandingan tanpa damage sekalipun. Jadi terkadang kamu memang harus menyerang hero secara langsung atau merelakan minion lawan menyerang kamu.
Batasi serangan minion dengan hero Jika kamu tidak mempunyai minion untuk menghabisi musuh maka jangan takut untuk menyerang minion dengan menggunakan hero, bahkan untuk menghabisi musuh dengan damage tinggi. Hero kamu memang akan mendapat damage tinggi namun setelah itu minion musuh akan mati dan tidak dapat melakukan serangan lagi. Tidak ada yang bisa mengalahkan pengalaman, jadi jangan ragu untuk berlatih!
134
GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
GIVEAWAY! TOTAL HADIAH LEBIH DARI ENAM JUTA RUPIAH! Menangkan kesempatan meraih: 10 (sepuluh) code CM credit pack senilai $49.99 (sekitar Rp 600.000) untuk 10 (sepuluh) pemenang yang beruntung! Periode kuis sampai 11 Juli 2014
TAP/Klik DI SINI UNTUK Mendaftar! GAMES IN ASIA MAGAZINE | VOLUME 4
135