S - KU R I K U L
24
Se
GEOGRAFI
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG : 2 A.
PENGERTIAN NEGARA BERKEMBANG Negara berkembang adalah negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi rendah, standar hidup rendah, sektor industri kurang berkembang, dan sedang mengalami proses pembangunan.
B.
SEBARAN NEGARA BERKEMBANG Sebagian besar negara berkembang terletak di belahan bumi selatan yang beriklim tropis. No
Negara Berkembang
1
Semua negara yang ada di Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Amerika Latin).
2
Semua negara di Afrika, kecuali negara Afrika Selatan.
3
Beberapa negara di Eropa Barat, yaitu negara Yunani, Portugal, dan Turki.
4
Satu negara di Eropa Utara, yaitu negara Islandia.
5
Semua negara di Asia, kecuali Jepang dan dua negara industri baru, yaitu Korea Selatan dan Singapura.
6
Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).
Negara industri baru (the new industrial country) adalah negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan negara berkembang lainnya.
1
UM 13
si
AS
I IP
20
KEL
XI
C.
KARAKTERISTIK NEGARA BERKEMBANG 1.
Kegiatan ekonomi penduduknya dominan agraris
2.
Merupakan produsen barang-barang primer
3.
Mengekspor barang-barang produksi primer seperti bahan pangan, bahan mentah, dan bijih besi.
4.
Ketergantungan pada ekspor hasil pertanian
5.
Nilai ekspor lebih kecil daripada nilai impor
6.
Berorientasi pada perdagangan luar negeri
7.
Persebaran penduduk terkonsentrasi di pedesaan
8.
Angka pertumbuhan penduduk tinggi
9.
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi
10. Tingkat harapan hidup rendah 11. Tingkat pendidikan dan kualitas SDM rendah 12. Tingkat kesehatan rendah 13. Modal kecil 14. Pendapatan per kapita dan taraf kehidupan rendah 15. Daya beli masyarakat rendah 16. Teknologi sederhana 17. Mutu dan kualitas produksi rendah 18. Tingkat produktivitas rendah 19. Informasi terbatas 20. Sumber daya alam belum dimanfaatkan secara optimal 21. Angka pengangguran tinggi 22. Angka kriminalitas tinggi
D.
PENGEMBANGAN WILAYAH INDONESIA Pengembangan wilayah Indonesia dilakukan dengan mengusahakan industrialisasi. Namun, pada tingkat regional terjadi ketimpangan proses pembangunan antara kawasan barat Indonesia dengan kawasan timur Indonesia. Pembangunan di kawasan timur Indonesia jauh tertinggal dibandingkan pembangunan di kawasan barat Indonesia.
2
Lima faktor penyebab ketimpangan tersebut, antara lain: 1.
Konsentrasi kegiatan ekonomi Konsentrasi kegiatan ekonomi terpusat di Pulau Jawa karena didukung oleh adanya infrastruktur sehingga tenaga kerja, modal, dan kegiatan perdagangan dari luar Jawa masuk ke Pulau Jawa.
2.
Alokasi investasi Tingkat investasi di Pulau Jawa dan Sumatera lebih tinggi sehingga laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan per kapita lebih tinggi.
3.
Tingkat mobilitas faktor produksi Mobilitas faktor produksi antarwilayah kurang lancar, akibat kurang meratanya pembangunan jaringan transportasi dan infrastruktur lainnya. Hal ini menyebabkan transaksi perdagangan antarwilayah menjadi kurang lancar, permintaan dan penawaran barang dan jasa tidak seimbang serta menghambat kegiatan ekonomi.
4.
Perbedaan sumber daya alam Sumber daya alam Pulau Jawa lebih sedikit, tetapi tingkat pendapatan penduduk Pulau Jawa lebih tinggi karena memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan menguasai teknologi.
5.
Perbedaan kondisi demografi Pulau-pulau di kawasan barat Indonesia memiliki jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, tingkat pendidikan, dan kesehatan yang lebih tinggi. Hal ini menjadi modal dasar yang mendorong pertumbuhan ekonomi seperti kelancaran produksi, perkembangan industri, perkembangan pasar, dan aktivitas perdagangan.
E.
MODEL PENGEMBANGAN WILAYAH INDONESIA Pengembangan wilayah Indonesia berdasarkan “Strategi Nasional Pengembangan Pola Tata Ruang” (SNPPTR). SNPPTR adalah strategi pembangunan jangka panjang yang menjadi dasar bagi penyusunan rencana tata ruang pada tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. SNPPTR meliputi strategi-strategi berikut.
a.
Pengembangan Kawasan Prioritas Kawasan yang pengembangannya diprioritaskan adalah: 1.
Kawasan yang cepat tumbuh Contoh: kawasan Sijori (Singapura, Johor, Riau), Kawasan Pantura Jabar, Kawasan Jabodetabek, Kawasan Bopanjur (Bogor, Puncak, Cianjur).
3
2.
Kawasan pertanahan dan keamanan Contoh: kawasan perbatasan, kawasan dengan investasi besar, kawasan dengan sumber daya alam melimpah.
3.
Kawasan tradisional yang produktif Contoh: kawasan tanaman pangan, kawasan perkebunan, kawasan hutan tanaman industri, kawasan industri pengolahan bahan tambang, kawasan peternakan.
b.
Pengembangan Kota-Kota Prioritas Kota-kota yang pengembangannya diprioritaskan adalah:
c.
1.
Kota-kota pusat kegiatan
2.
Kota-kota industri pengolahan sumber daya alam terutama kayu
3.
Kota-kota industri pengolahan baru
4.
Kota-kota tambang baru
5.
Kota-kota wisata baru
Pengelolaan Pengembangan Kota Metropolitan Kota metropolitan dikelola pengembangannya dengan usaha:
d.
1.
Mengakomodasi urbanisasi dengan menyediakan kesempatan kerja dan menyediakan infrastruktur perkotaan di kota-kota lain.
2.
Meningkatkan produktivitas kota metropolitan.
3.
Meningkatkan peran serta sektor swasta dan masyarakat secara aktif dalam pembiayaan pembangunan kota.
Pengembangan Sistem Transportasi Nasional Sistem transportasi dikembangkan untuk menghubungkan kawasan-kawasan prioritas dengan kota-kota prioritas, dan menghubungkan pusat-pusat kegiatan dengan wilayah belakang (hinterland), yaitu dengan cara: 1.
Pemanfaatan koridor timur-barat (Singapura-Laut Jawa-Biak-Pasifik) dan koridor utara-selatan (Australia Utara-Selat Lombok-Selat Sulawesi-Pasifik Selatan) oleh pusat-pusat kegiatan utama nasional dan internasional.
2.
Mengembangkan akses dari koridor-koridor tersebut ke pelabuhan-pelabuhan lokal.
3.
Mengembangkan jalur lintas Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
4
e.
4.
Mengembangkan pelabuhan laut dan pelabuhan udara perintis di kawasan timur Indonesia, khususnya di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara.
5.
Meningkatkan hubungan feri Sumatera dengan Jawa, Jawa dengan Bali, Bali dengan Lombok, Lombok dengan Sumbawa, dan Sumbawa dengan Flores, serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Pelestarian Kawasan Lindung Pelestarian kawasan lindung dilakukan untuk menjamin terwujudnya pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Kawasan lindung yang dilestarikan, antara lain: 1.
Kawasan yang melindungi kawasan di bawahnya, seperti hutan lindung dan daerah resapan air.
2.
Kawasan perlindungan setempat, seperti sempadan sungai, sempadan pantai, dan kawasan sekitar mata air.
3.
Cagar alam, suaka marga satwa, dan taman nasional.
4.
Kawasan rawan bencana alam.
5