BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1 Sejarah Badan SAR Nasional Lahirnya organisasi SAR di Indonesia yang saat ini bernama BASARNAS diawali dengan adanya penyebutan "Black Area" bagi suatu negara yang tidak memiliki organisasi SAR. Dengan berbekal kemerdekaan, maka tahun 1950 Indonesia masuk menjadi anggota organisasi penerbangan internasional ICAO (International Civil Aviation Organization). Sejak saat itu Indonesia diharapkan mampu menangani musibah penerbangan dan pelayaran yang terjadi di Indonesia. Sebagai
negara
yang
merdeka,
tahun
1959
Indonesia
menjadi
anggota International Maritime Organization (IMO). Dengan masuknya Indonesia sebagai anggota ICAO dan IMO tersebut, tugas dan tanggung jawab SAR semakin mendapat perhatian. Sebagai negara yang besar dan dengan semangat gotong royong yang tinggi, bangsa Indonesia ingin mewujudkan harapan dunia international yaitu mampu menangani musibah penerbangan dan pelayaran. Dari pengalamanpengalaman tersebut di atas, maka timbul pemikiran bahwa perlu diadakan suatu organisasi SAR Nasional yang mengkoordinir segala kegiatan-kegiatan SAR dibawah satu komando. Untuk mengantisipasi tugas-tugas SAR tersebut, maka pada tahun 1968 ditetapkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor T.20/I/2-4 mengenai ditetapkannya Tim SAR Lokal Jakarta yang pembentukannya
57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
diserahkan kepada Direktorat Perhubungan Udara. Pada tahun 1968 juga, terdapat proyek South
East
Asia
Coordinating
Committee
on
Transport
and
Communications, yang mana Indonesia merupakan proyek payung (Umbrella Project) untuk negara-negara Asia Tenggara. Proyek tersebut ditangani oleh US Coast Guard (Badan SAR Amerika), guna mendapatkan data yang diperlukan untuk rencana pengembangan dan penyempurnaan organisasi SAR di Indonesia. Kesimpulan dari tim tersebut
adalah: Perlu kesepakatan antara
departemen-departemen yang memiliki fasilitas dan peralatan; Harus ada hubungan yang cepat dan tepat antara pusat-pusat koordinasi dengan pusat fasilitas SAR; Pengawasan lalu lintas penerbangan dan pelayaran perlu diberi tambahan pendidikan SAR; Bantuan radio navigasi yang penting diharapkan untuk pelayaran secara terus menerus. Dalam kegiatan survey tersebut, tim US Coast Guard didampingi pejabat - pejabat sipil dan militer dari Indonesia, berdasarkan hasil survey tersebut ditetapkan Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 1972 tanggal 28 Februari 1972 tentang pembentukan Badan SAR Indonesia (BASARI). Untuk lebih mengefektifkan kegiatan SAR, maka pada tahun 1978 Menteri Perhubungan selaku kuasa Ketua Basari mengeluarkan Keputusan Nomor 5/K.104/Pb-78 tentang penunjukkan Kepala Pusarnas sebagai Ketua Basari pada kegiatan operasi SAR di lapangan. Sedangkan untuk penanganan SAR di daerah dikeluarkan Instruksi Menteri Perhubungan IM 4/KP/Phb-78 untuk membentuk Satuan Tugas SAR di KKR (Kantor Koordinasi Rescue). Untuk efisiensi pelaksanaan tugas SAR di Indonesia, pada tahun 1979 melalui Keputusan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Presiden Nomor 47 tahun 1979, Pusarnas yang semula berada dibawah Basari, dimasukkan kedalam struktur organisasi Departemen Perhubungan dan namanya diubah menjadi Badan SAR Nasional (BASARNAS). Pada Tahun 2007 dilakukan perubahan Kelembagaan dan Organisasi BASARNAS menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), yang diatur secara resmi dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional.
Pada Perkembangannya, sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2009, sebutan LPND berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), sehingga BASARNAS pun berubah menjadi BASARNAS (LPNK).57
4.1.2 Visi dan Misi Badan SAR Nasional Visi Badan SAR Nasional adalah Berhasilnya pelaksanaan operasi SAR pada setiap waktu dan tempat dengan cepat, handal, dan aman. Misi Badan SAR Nasional adalah Menyelenggarakan kegiatan operasi SAR yang efektif dan efisien melalui upaya tindak awal yang maksimal serta pengerahan potensi SAR yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, fasilitas SAR yang memadai, dan prosedur kerja yang mantap dalam rangka mewujudkan Visi Badan SAR Nasional.58
57
http://www.basarnas.go.id/index.php/halaman/32/sejarah diakses pada tanggal 25-12-2015 pukul 11:33 WIB 58 http://www.basarnas.go.id/index.php/halaman/34/visi-dan-misi diakses pada tanggal 25-12-2015 pukul 11:42 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
1.1.3 Arti Lambang dan Logo Badan SAR Nasional 4.1.3.1 Arti Lambang Badan SAR Nasional
Gambar 4.1. Lambang Badan SAR Nasional (http://www.basarnas.go.id/index.php/halaman/33/arti-lambang)
Penjelasan : 1.
Delapan penjuru mata angin dengan warna merah putih mengandung arti dan makna bahwa Badan SAR Nasional dalam mengemban tugas di bidang kemanusiaan senantiasa menitikberatkan pada kecepatan dan ketepatan serta dilaksanakan dengan penuh ketulusan (warna putih) dan keberanian (warna merah);
2.
Awan, gunung dan 5 ombak di laut mengandung arti dan makna bahwa dalam menjalankan tugasnya Badan SAR Nasional melingkupi segala medan tugas; Awan menggambarkan lingkup medan tugas udara, gunung menggambarkan
lingkup
medan
tugas
darat,
ombak
di
laut
menggambarkan lingkup medan tugas di air yang dilandasi dengan kelima sila dalam Pancasila;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
3.
Pita bertuliskan ”INDONESIA” mempunyai arti bahwa Badan SAR Nasional merupakan lembaga pemerintah Indonesia yang melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan.59
4.1.3.2 Arti Logo Badan SAR Nasional
Gambar 4.2. Logo Badan SAR Nasional (http://www.basarnas.go.id/index.php/halaman/33/arti-lambang)
Penjelasan : 1.
DASAR. Warna kuning hijau adalah warna "pare anom" yang menurut sejarah dan tradisi bangsa Indonesia Menandakan kesuburan Tanah Air kita yang diperuntukkan kesejahteraan rakyat. Wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke terdiri dari 13.677 pulau/ kepulauan pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra, dengan mengandung kekayaan bumi dan air;
59
http://www.basarnas.go.id/index.php/halaman/33/arti-lambang diakses pada tanggal 25-12-2015 pukul 11:56 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
2.
BINTANG. Jumlah bintang sebanyak 5 buah menggambarkan bahwa Pancasila merupakan falsafah Negara Republik Indonesia dan sebagai pandangan hidup dari bangsa kita, yang mana pada sila kedua ialah "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" merupakan ciri khas tugas SAR Nasional yang selalu berkaitan dengan keempat sila lainnya;
3.
SAR NASIONAL. Tulisan SAR Nasional dengan warna merah sebagai ketegasan dalam melaksanakan tugas kemanusiaan yang meliputi seluruh wilayah dengan tekad para petugasnya untuk bertindak dengan cepat, tepat dan berani setiap saat diperlukan;
4.
AVIGNAM JAGAT SAMAGRAM. Namun demikian, sila pertama dari Pancasila sebagai suatu keyakinan dari setiap petugas SAR bahwa segala tugas ini diridhoi Tuhan Yang Maha Esa dengan tetap berdoa "Semoga Selamatlah Alam Semesta".60
60
http://www.basarnas.go.id/index.php/halaman/33/arti-logo diakses pada tanggal 25-12-2015 pukul 12:05 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
1.1.4 Struktur Organisasi
KABASARNAS
SEKRETARIAT UTAMA
INSPEKTORAT
KEDEPUTIAN BID. POTENSI SAR
DIREKTORAT SARPRAS
BIRO UMUM
BIRO HUKUM & KEPEGAWAIAN
PUSDATIN
BALAI DIK DIKLAT
BIRO PERENCANAAN & KTLN
KEDE KEDEPUTIAN BID. OPERASI SAR
DIREKTOR DIREKTORAT OPERASI & LATIHAN
KANSAR DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTOR KELAS A/B BINA KETENAGAAN & KOMUNIKASI PEMASYARAKATAN SAR Gambar 4.3. Struktur Organisasi Badan SAR Nasional (http://www.basarnas.go.id/index.php/halaman/37/strukturorganisasi)
1.1.5 Tugas Pokok, Fungsi dan Sasaran Pengembangan Basarnas 1.1.5.1 Tugas Pokok Badan SAR Nasional Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.43Tahun 2005 Tentang Organisasi dan tata kerja Departemen Perhubungan, Badan SAR Nasional mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian potensi Search and Rescue (SAR) dalam kegiatan SAR terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
orang dan material yang hilang atau dikhawatirkan hilang, atau menghadapi bahaya dalam pelayaran dan atau penerbangan, serta memberikan bantuan SAR dalam penanggulangan bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR Nasional dan Internasional.61
1.1.5.2 Fungsi Badan SAR Nasional Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Badan SAR Nasional menyelenggarakan fungsi : a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan potensi SAR dan pembinaan operasi SAR;
b.
Pelaksanaan program pembinaan potensi SAR dan operasi SAR;
c.
Pelaksanaan tindak awal;
d.
Pemberian bantuan SAR dalam bencana dan musibah lainnya;
e.
Koordinasi dan pengendalian operasi SAR alas potensi SAR yang dimiliki oleh instansi dan organisasi lain;
f.
Pelaksanaan hubungan dan kerja sama di bidang SAR balk di dalam maupun luar negeri;
g.
Evaluasi pelaksanaan pembinaan potensi SAR dan operasi SAR;
h.
Pelaksanaan administrasi di lingkungan Badan SAR Nasional.62
61
http://www.basarnas.go.id/index.php/halaman/36/tugas-dan-fungsi diakses pada tanggal 25-122015 pukul 12:17 WIB 62 Ibid, diakses pada tanggal 25-12-2015 pukul 12:23 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
1.1.5.3 Sasaran Pengembangan Badan SAR Nasional Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Basarnas, perlu dilaksanakan strategi- strategi sebagai berikut : a.
Menjadikan BASARNAS sebagai yang terdepan dalam melaksanakan operasi SAR dalam musibah pelayaran dan penerbangan, bencana dan musibah lainnya;
b.
Pembentukan Institusi yang dapat menangani pendidikan awal dan pendidikan penataran di lingkungan BASARNAS;
c.
Mengembangkan regulasi yang mampu mengerahkan potensi SAR melalui mekanisme koordinasi yang dipatuhi oleh semua potensi SAR;
d.
Melaksanakan pembinaan SDM SAR melalui pola pembinaan SDM yang terarah dan berlanjut agar dapat dibentuk tenaga-tenaga SAR yang professional;
e.
Melaksanakan pemenuhan sarana/prasarana dan peralatan SAR secara bertahap agar dapat menjadikan operasi tindak awal SAR yang mandiri, cepat, tepat, dan handal sesuai ketentuan nasional dan internasional;
f.
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan SAR melalui jenjang pendidikan sesuai dengan kebutuhan dalam lingkungan BASARNAS;
g.
Penciptaan system sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyelenggaraan operasi SAR;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
h.
Mengembangkan kerjasama dengan Pemda melalui FKSD, organisasi dan instansi berpotensi SAR, balk dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka pembinaan potensi SAR.63
4.2.
Hasil Penelitian Sub bab ini merupakan pembahasan hasil-hasil penelitian dengan
pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada seluruh sampel dalam penelitian ini yakni para karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional yang berjumlah 80 Orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari sampel pada penelitian ini, berikut adalah hasil penelitian yang berkaitan dengan hubungan iklim komunikasi terhadap sense of belonging karyawan pada kantor pusat Badan SAR Nasional. Hasil data yang diperoleh kemudian dikategorikan menurut kelompoknya masing-masing, dan disajikan kedalam bentuk tabel-tabel yang diuraikan secara rinci dibawah ini.
4.2.1 Data Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja. Berikut hasil data yang diperoleh:
No. 1 2
63
Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin F % Laki-Laki 58 72,5% Perempuan 22 27,5% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Data Responden)
diakses pada tanggal 25-12-2015 pukul 12:30 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh keterangan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 58 (72,5%), sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebesar 22 (27,5%). Selanjutnya akan dilihat hasil mengenai usia dari responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Tabel 4.2. Usia Responden No. Usia F % 1 < 25 Tahun 4 5% 2 25-40 Tahun 70 87,5% 3 41-50 Tahun 6 7,5% 4 > 51 Tahun 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Data Responden) Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil yaitu responden dengan usia < 25 Tahun sebesar 4 (5%), kemudian responden dengan usia 25 – 40 Tahun sebesar 70 (87,5%), selanjutnya responden dengan usia 41 – 50 Tahun sebesar 6 (7,5%). Selanjutnya akan dilihat hasil mengenai tingkat pendidikan dari responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Tabel 4.3. Pendidikan Responden No. Pendidikan F 1 SMU 9 2 D3 11 3 S1 53 4 S2 7 Jumlah 80 (Hasil Kuesioner Data Responden)
% 11,25% 13,75% 66,25% 8,75% 100%
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa dari keseluruhan responden yang di teliti mengenai tingkat pendidikan terkahirnya, responden terbanyak adalah responden dengan tingkat pendidikan S1 sebesar 53 (66,25%), selanjutnya responden yang berpendidikan D3 sebesar 11 (13,75%), kemudian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
responden yang berpendidikan SMA sebesar 9 (11,25%), dan terakhir responden yang berpendidikan S2 sebesar 7 (8,75%). Selanjutnya akan dilihat hasil mengenai berapa lama responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini bekerja pada Badan SAR Nasional. Tabel 4.4. Lama Bekerja Responden No. Lama Bekerja F 1 < 5 Tahun 10 2 5–10 Tahun 63 3 11–20 Tahun 5 4 > 21 Tahun 2 Jumlah 80 (Hasil Kuesioner Data Responden)
% 12,5% 78,75% 6,25% 2,5% 100%
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa dari keseluruhan responden yang di teliti mengenai lama bekerja pada Badan SAR Nasional, responden terbanyak adalah responden dengan lama bekerja 5-10 Tahun sebesar 63 (78,75%), selanjutnya responden dengan lama bekerja < 5 Tahun sebesar 10 (12,5%), kemudian responden dengan lama bekerja 11-20 Tahun sebesar 5 (6,25%), dan terakhir responden dengan lama bekerja > 21 Tahun sebesar 2 (2,5%).
4.2.2 Iklim Komunikasi Untuk variabel X dalam penelitian ini adalah iklim komunikasi pada kantor pusat Badan SAR Nasional. Pada iklim komunikasi ini pilihan jawaban responden dikategorikan melalui pilihan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Tabel 4.5. Karyawan merasa adanya kepercayaan dari pimpinan terhadap karyawan untuk menjalankan dan menyelesaikan tugas yang diberikan No. 1 2 3 4 5
Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 10 12,5% Setuju 67 83,75% Netral 3 3,75% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.1)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa adanya kepercayaan dari pimpinan terhadap karyawan untuk menjalankan dan menyelesaikan tugas yang diberikan sebesar 67 (83,75%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 10 (12,5%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan adanya kepercayaan dari pimpinan kepada mereka untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan percaya dan yakin terhadap kredibilitas pimpinan dalam memimpin organisasi. Tabel 4.6. Karyawan percaya dan yakin terhadap kredibilitas pimpinan dalam memimpin organisasi No. 1 2 3 4 5
Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 16 20% Setuju 52 65% Netral 11 13,75% Tidak Setuju 1 1,25% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.2)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan percaya dan yakin terhadap kredibilitas pimpinan dalam memimpin organisasi sebesar 52 (65%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 16 (20%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 11 (13,75%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 1 (1,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan percaya dan yakin terhadap kredibilitas pimpinan dalam memimpin organisasi. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan diajak berkomunikasi dan berkonsultasi oleh pimpinan mengenai masalah dalam organisasi, yang relevan dengan kedudukan/posisi/jabatan karyawan. Tabel 4.7. Karyawan diajak berkomunikasi dan berkonsultasi oleh pimpinan mengenai masalah dalam organisasi, yang relevan dengan kedudukan/posisi/jabatan karyawan No. 1 2 3 4 5
Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 8 10% Setuju 53 66,25% Netral 15 18,75% Tidak Setuju 4 5% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.3)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan diajak berkomunikasi dan berkonsultasi oleh pimpinan mengenai masalah dalam organisasi, yang relevan dengan kedudukan/posisi/jabatan karyawan sebesar 53 (66,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 15 (18,75%), dilanjut responden yang memilih sangat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
setuju sebesar 8 (10%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 4 (5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan diajak berkomunikasi dan berkonsultasi oleh pimpinan mengenai masalah dalam organisasi, yang relevan dengan kedudukan/posisi/jabatan karyawan. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan diberi kesempatan oleh pimpinan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan. Tabel 4.8. Karyawan diberi kesempatan oleh pimpinan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan No. 1 2 3 4 5
Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 7 8,75% Setuju 46 57,5% Netral 14 17,5% Tidak Setuju 13 16,25% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.4)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan diberi kesempatan oleh pimpinan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan sebesar 46 (57,5%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 14 (17,5%), dilanjut responden yang memilih tidak setuju sebesar 13 (16,25%) dan yang terakhir responden yang memilih sangat setuju sebesar 7 (8,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan diberi kesempatan oleh pimpinan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
tujuan. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan merasa suasana didalam organisasi diliputi dengan kejujuran dan keterusterangan. Tabel 4.9. Karyawan merasa suasana didalam organisasi diliputi dengan kejujuran dan keterusterangan No. 1 2 3 4 5
Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 8 10% Setuju 46 57,5% Netral 24 30% Tidak Setuju 2 2,5% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.5)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa suasana didalam organisasi diliputi dengan kejujuran dan keterusterangan sebesar 46 (57,5%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 24 (30%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 8 (10%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 2 (2,5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan suasana didalam organisasi yang diliputi dengan kejujuran dan keterusterangan. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan diberi keleluasaan oleh pimpinan untuk mengatakan pendapat/saran/kritikan/ide,dll.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Tabel 4.10. Karyawan diberi keleluasaan oleh pimpinan untuk mengatakan pendapat/saran/kritikan/ide, dll. No. 1 2 3 4 5
Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 19 23,75% Setuju 45 56,25% Netral 14 17,5% Tidak Setuju 2 2,5% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.6)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan diberi keleluasaan oleh pimpinan untuk mengatakan pendapat/saran/kritikan/ide,dll sebesar 45 (56,25%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 19 (23,75%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 14 (17,5%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 2 (2,5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan diberi keleluasaan oleh pimpinan untuk mengatakan pendapat/saran/kritikan/ide,dll. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya untuk melakukan koordinasi. Tabel 4.11. Karyawan mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya untuk melakukan koordinasi No. 1 2 3 4 5
Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 8 10% Setuju 54 67,5% Netral 17 21,25% Tidak Setuju 1 1,25% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.7)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya untuk melakukan koordinasi sebesar 54 (67,5%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 17 (21,25%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 8 (10%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 1 (1,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya untuk melakukan koordinasi. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai adanya komunikasi yang terbuka diantara pimpinan dan karyawan. Tabel 4.12. Adanya komunikasi yang terbuka diantara pimpinan dan karyawan No. 1 2 3 4 5
Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 8 10% Setuju 57 71,25% Netral 12 15% Tidak Setuju 3 3,75% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.8)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan adanya komunikasi yang terbuka diantara pimpinan dan karyawan sebesar 57 (71,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 12 (15%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 8 (10%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah adanya karyawan merasakan adanya komunikasi yang terbuka diantara pimpinan dan karyawan. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan merasa pimpinan mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakannya, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Tabel 4.13. Karyawan merasa pimpinan mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakannya, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka No. 1 2 3 4 5
Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 10 12,5% Setuju 37 46,25% Netral 31 38,75% Tidak Setuju 2 2,5% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100 (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.9)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa pimpinan mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakannya, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka sebesar 37 (46,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 31 (38,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 10 (12,5%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 2 (2,5%). Dari hasil tersebut, beberapa responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga beberapa karyawan merasa pimpinan mendengarkan saran
atau
laporan
masalah
yang
dikemukakan
oleh
mereka,
secara
berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Namun, terdapat juga beberapa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
karyawan yang menyatakan netral akan pernyataan tersebut di atas dengan jumlah frekuensi selisih tipis antara responden yang menyatakan setuju dan netral. Hal ini berarti pimpinan masih belum dapat mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakan oleh karyawan secara keseluruhan dengan berkesinambungan dan pikiran terbuka. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan merasa informasi yang disampaikannya dipandang cukup penting oleh pimpinan untuk dilaksanakan (kecuali ada petunjuk yang berlawanan). Tabel 4.14. Karyawan merasa informasi yang disampaikannya dipandang cukup penting oleh pimpinan untuk dilaksanakan (kecuali ada petunjuk yang berlawanan) No. 1 2 3 4 5
Presentasi (%) Value Tabel Frekuensi (f) Sangat Setuju 13 16,25% Setuju 52 65% Netral 10 12,5% Tidak Setuju 5 6,25% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100 (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.10)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa informasi yang disampaikannya dipandang cukup penting oleh pimpinan untuk dilaksanakan (kecuali ada petunjuk yang berlawanan) sebesar 52 (65%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 13 (16,25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 10 (12,5%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 5 (6,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan informasi yang disampaikannya dipandang cukup penting oleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
pimpinan untuk dilaksanakan (kecuali ada petunjuk yang berlawanan). Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai pimpinan dan karyawan menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, dan kualitas tinggi. Tabel 4.15. Pimpinan dan karyawan menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuantujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, dan kualitas tinggi No. 1 2 3 4 5
Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 10 12,5% Setuju 55 68,75% Netral 15 18,75% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.11)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan pimpinan dan karyawan menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, dan kualitas tinggi sebesar 55 (68,75%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 15 (18,75%), dan yang terakhir responden yang memilih sangat setuju sebesar 10 (12,5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah pimpinan dan karyawan menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, dan kualitas tinggi. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai Karyawan mengetahui dan memahami visi & misi perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Tabel 4.16. Karyawan mengetahui dan memahami visi & misi perusahaan No. Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) 1 Sangat Setuju 20 25% 2 Setuju 58 72,5% 3 Netral 1 1,25% 4 Tidak Setuju 1 1,25% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100 (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.12) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan mengetahui dan memahami visi & misi perusahaan sebesar 58 (72,5%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 20 (25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 1 (1,25%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 1 (1,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan mengetahui dan memahami visi & misi perusahaan.
4.2.3 Sense of Belonging Variabel berikutnya dalam penelitian ini adalah sense of belonging karyawan pada organisasi/perusahaannya yaitu kantor pusat Badan SAR Nasional. Pada variabel Y sense of belonging ini pilihan jawaban responden dikategorikan melalui pilihan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
No. 1 2 3 4 5
Tabel 4.17. Karyawan merasa sedih dikala perusahaan mengalami musibah/krisis/pemberitaan negatif Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 9 11,25% Setuju 57 71,25% Netral 11 13,75% Tidak Setuju 3 3,75% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.1)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa sedih dikala perusahaan mengalami musibah/krisis/pemberitaan negatif sebesar 57 (71,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 11 (13,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 9 (11,25%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan kesedihan dikala perusahaan mengalami musibah/krisis/pemberitaan negatif. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan merasa telah menjadi bagian dari perusahaan, sehingga duka perusahaan dirasa sebagai duka karyawan. Tabel 4.18. Karyawan merasa telah menjadi bagian dari perusahaan, sehingga duka perusahaan dirasa sebagai duka karyawan No. Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) 1 Sangat Setuju 11 13,75% 2 Setuju 56 70% 3 Netral 8 10% 4 Tidak Setuju 5 6,25% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.2)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa telah menjadi bagian dari perusahaan, sehingga duka perusahaan dirasa sebagai duka karyawan sebesar 56 (70%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 11 (13,75%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 8 (10%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 5 (6,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan telah menjadi bagian dari perusahaan, sehingga duka perusahaan dirasa sebagai duka karyawan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan merasa tersinggung jika ada perorangan/pihak yang melecehkan nama baik perusahaan. Tabel 4.19. Karyawan merasa tersinggung jika ada perorangan/pihak yang melecehkan nama baik perusahaan No. Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) 1 Sangat Setuju 21 26,25% 2 Setuju 43 53,75% 3 Netral 13 16,25% 4 Tidak Setuju 3 3,75% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.3) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa tersinggung jika ada perorangan/pihak yang melecehkan nama baik perusahaan sebesar 43 (53,75%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 21 (26,25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 13 (16,25%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat
diambil
adalah
karyawan
akan
merasa
tersinggung
jika
ada
perorangan/pihak yang melecehkan nama baik perusahaan tempat mereka bekerja. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan bersikap dan berperilaku baik untuk menjaga nama baik perusahaan. Tabel 4.20. Karyawan bersikap dan berperilaku baik untuk menjaga nama baik perusahaan No. Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) 1 Sangat Setuju 20 25% 2 Setuju 50 62,5% 3 Netral 6 7,5% 4 Tidak Setuju 4 5% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.4) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan bersikap dan berperilaku baik untuk menjaga nama baik perusahaan sebesar 50 (62,5%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 20 (25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 6 (7,5%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 4 (5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan bersikap dan berperilaku baik untuk dapat menjaga nama baik perusahaan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan merasa bangga ketika perusahaan mengalami kemajuan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Tabel 4.21. Karyawan merasa bangga ketika perusahaan mengalami kemajuan No. Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) 1 Sangat Setuju 20 25% 2 Setuju 54 67,5% 3 Netral 3 3,75% 4 Tidak Setuju 3 3,75% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.5) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa bangga ketika perusahaan mengalami kemajuan sebesar 54 (67,5%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 20 (25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 3 (3,75%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan adanya kebanggaan ketika perusahaan tempat mereka bekerja mengalami kemajuan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga untuk kemajuan perusahaan. Tabel 4.22. Karyawan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga untuk kemajuan perusahaan No. Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) 1 Sangat Setuju 9 11,25% 2 Setuju 63 78,75% 3 Netral 7 8,75% 4 Tidak Setuju 1 1,25% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.6)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga untuk kemajuan perusahaan sebesar 63 (78,75%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 9 (11,25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 7 (8,75%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 1 (1,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan berusaha semaksimal mungkin dalam mencurahkan tenaga mereka untuk kemajuan perusahaan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan bersedia menjadi pelaksana dari kegiatan yang diadakan oleh perusahaan. Tabel 4.23. Karyawan bersedia menjadi pelaksana dari kegiatan yang diadakan oleh perusahaan No. Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) 1 Sangat Setuju 9 11,25% 2 Setuju 52 65% 3 Netral 15 18,75% 4 Tidak Setuju 4 5% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.7) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan bersedia menjadi pelaksana dari kegiatan yang diadakan oleh perusahaan sebesar 52 (65%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 15 (18,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 9 (11,25%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 4 (5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan bersedia menjadi pelaksana dari kegiatan yang diadakan oleh perusahaan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan perusahaan. Tabel 4.24. Karyawan berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan perusahaan No. Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) 1 Sangat Setuju 9 11,25% 2 Setuju 57 71,25% 3 Netral 11 13,75% 4 Tidak Setuju 3 3,75% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.8) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan perusahaan sebesar 57 (71,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 11 (13,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 9 (11,25%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan akan turut berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan perusahaan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan datang kerja tepat waktu setiap harinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
No. 1 2 3 4 5
Tabel 4.25. Karyawan datang kerja tepat waktu setiap harinya Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sangat Setuju 20 25% Setuju 42 52,5% Netral 16 20% Tidak Setuju 2 2,5% Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.9)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan datang kerja tepat waktu setiap harinya sebesar 42 (52,5%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 20 (25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 16 (20%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 2 (2,5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan datang kerja tepat waktu setiap harinya. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan tidak meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa izin dari pimpinan. Tabel 4.26. Karyawan tidak meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa izin dari pimpinan Presentasi (%) No. Value Tabel Frekuensi (f) 1 Sangat Setuju 12 15% 2 Setuju 46 57,5% 3 Netral 19 23,75% 4 Tidak Setuju 3 3,75% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.10) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan tidak meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa izin dari pimpinan sebesar 46 (57,5%), kemudian responden yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
memilih netral sebesar 19 (23,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 12 (15%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan tidak meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa izin dari pimpinan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan berperan aktif dalam mengemukakan pendapat untuk kemajuan perusahaan. Tabel 4.27. Karyawan berperan aktif dalam mengemukakan pendapat untuk kemajuan perusahaan No. Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) 1 Sangat Setuju 7 8,75% 2 Setuju 61 76,25% 3 Netral 11 13,75% 4 Tidak Setuju 1 1,25% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.11) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan berperan aktif dalam mengemukakan pendapat untuk kemajuan perusahaan sebesar 61 (76,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 11 (13,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 7 (8,75%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 1 (1,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan berperan aktif dalam mengemukakan pendapat untuk kemajuan perusahaan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan berperan serta menjadi pelopor didalam perusahaan untuk kemajuan bersama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Tabel 4.28. Karyawan berperan serta menjadi pelopor didalam perusahaan untuk kemajuan bersama No. Value Tabel Frekuensi (f) Presentasi (%) 1 Sangat Setuju 19 23,75% 2 Setuju 49 61,25% 3 Netral 12 15% 4 Tidak Setuju 0 0% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 80 100% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.12) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil yaitu banyaknya responden yang memilih setuju pada pernyataan karyawan berperan serta menjadi pelopor didalam perusahaan untuk kemajuan bersama sebesar 49 (61,25%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 19 (23,75%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 12 (15%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan berperan serta menjadi pelopor didalam perusahaan untuk kemajuan bersama.
4.2.4 Analisis Korelasi Analisis korelasi pada penelitian ini menggunakan rumus Teknik Korelasi Rank Order, yang dikembangkan oleh Charles Spearman. Teknik ini dipergunakan untuk mencari koefisiensi korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel X dengan Variabel Y. bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel iklim komunikasi terhadap variabel sense of belonging, serta bagaimana hubungannya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
dan seberapa besar hubungan tersebut. Peneliti menggunakan program statistik komputer SPSS.16 untuk mendapatkan nilai korelasi tersebut, hasilnya adalah: Tabel 4.29. Hasil Uji Korelasi Iklim Komunikasi dengan Sense of Belonging Correlations Iklim_Komunikasi Spearman's rho
Iklim_Komunikasi
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed) N Sense Sense_of_Belonging
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Sense_of_Belonging
.000
80
80
**
1.000
.537
.000
.
80
80
(Hasil Output S SPSS.16 PSS.16 Data Kuesioner Iklim Komunikasi dengan Sense of Belonging Belonging) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil hitung uji korelasi variabel X iklim komunikasi dengan variabel Y sense of belonging adalah sebesar 0,537 hal ini menunjukan hubungan positif yang mantap berdasarkan pada tabel nilai koefisien korelasi. Dapat diartikan bahwa, adanya hubungan positif yang mantap antara iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan pada kantor pusat Badan SAR Nasional.
4.2.5 Analisis Pengujian Signifikansi Uji keberartian ini bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel X iklim komunikasi dengan variabel Y sense of belonging terdapat hubungan yang berarti atau tidak dengan menggunakan rumus uji signifikansi hipotesis sampel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
**
.
**. Correlation elation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
besar, sebagai berikut:
.537
89
= Keterangan: t: Uji Statistik r: Koefisien Korelasi n: Sampel 2: Bilangan Konstan 1: Bilangan Konstan = = = = = =
√
− 2
√1 −
²
0,537 √80 √ −2 1 − 0,537² √1
0,537 √78
√1 − 0,288
0,537 . 8,831 1 − 0,288 √1
4,742
√0,712 0,712 4,742 0,843 ,
Hasil nilai uji signifikansi hipotesis atau uji statistik t hitung sebesar 5,625
nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel, yang diperoleh berdasarkan taraf kepercayaan 95%, taraf signifikansi 5% (0,05) dan df 78 maka didapat nilai t tabel sebesar 1,664. Dengan demikian perbandingan nilai t hitung 5,625 > t tabel 1,664 sehingga nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari penelitian lebih besar dari batas nilai yang tercantum dalam tabel pengukuran, berarti koefisien korelasi (hubungan) tersebut berarti atau signifikan (artinya nilai koefisien korelasi tersebut tidak hanya berlaku pada sampel yang diteliti, tetapi juga terdapat pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
populasi) dan hipotesis diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang berarti atau signifikan antara iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan pada kantor pusat Badan SAR Nasional.
4.3.
Pembahasan
4.3.1 Analisa Hubungan Iklim Komunikasi dengan Sense of Belonging Karyawan pada Kantor Pusat Badan SAR Nasional Berikut ini akan membahas mengenai hubungan iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan pada kantor pusat Badan SAR Nasional. Hasil kuesioner yang telah diolah dalam bentuk tabel-tabel tersebut di atas akan dianalisis untuk mendapatkan kesesuaian dengan teori yang akan peneliti uraikan. Rachmat Kriyantono dalam bukunya yang berjudul Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal, menjabarkan empat tugas public relations untuk mengaplikasikan teori motivasi kedalam praktik public relations, salah satunya adalah mendorong iklim komunikasi organisasi yang kondusif. Dalam konteks komunikasi sebagai salah satu faktor kesehatan yang bisa membuat kepuasan akan lingkungan kerja, perlu diciptakan iklim yang terbuka, yang mendukung kreativitas kerja dan saling percaya di antara anggota organisasi. Public relations kantor pusat Badan SAR Nasional telah mengaplikasikannya dengan baik, yaitu mendorong manajemen untuk menerapkan pendekatan public relations sebagai teknik komunikasi (bukan sekadar metode komunikasi). Pada variabel iklim komunikasi, peneliti menggunakan enam faktor besar yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi sebagai dimensi penelitian yaitu kepercayaan, pembuatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi kebawah, mendengarkan dalam komunikasi keatas, dan perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi. Berikut pembahasan per dimensi mengenai iklim komunikasi pada kantor pusat Badan SAR Nasional. Pada dimensi kepercayaan, dengan pernyataan karyawan merasa adanya kepercayaan dari pimpinan terhadap karyawan untuk menjalankan dan menyelesaikan tugas yang diberikan; dan karyawan percaya serta yakin terhadap kredibilitas pimpinan dalam memimpin organisasi, memberikan hasil positif dikarenakan mayoritas karyawan menyatakan sangat setuju dan setuju kepada kedua pernyataan tersebut. Pimpinan, manajemen, public relations dan karyawan telah berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya kepercayaan, keyakinan dan kredibilitas dengan didukung oleh pernyataan dan tindakan. Pada dimensi pembuatan keputusan bersama, dengan pernyataan karyawan diajak berkomunikasi dan berkonsultasi oleh pimpinan mengenai masalah dalam organisasi yang relevan dengan kedudukan/posisi/jabatan karyawan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Namun pada pernyataan karyawan diberi kesempatan oleh pimpinan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan, 13 responden menyatakan tidak setuju. Untuk mencapai tujuan dari komunikasi organisasi, public relations perlu menasehati dan memberi masukan kepada pimpinan serta manajemen demi kepentingan organisasi. Karyawan disemua tingkat harus diberi kesempatan untuk berperan serta dalam proses pembuatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
keputusan dan penentuan tujuan. Dengan begitu karyawan akan merasa bahwa pimpinan menerima keberadaan mereka dan organisasi dapat memahami lebih baik apa yang mendorong anggota organisasi untuk mencurahkan tenaga mereka guna meningkatkan produktivitas organisasi. Pada dimensi kejujuran, dengan pernyataan karyawan diberi keleluasaan oleh pimpinan untuk mengatakan pendapat/saran/kritikan/ide, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju; Namun pada pernyataan karyawan merasa suasana didalam organisasi diliputi dengan kejujuran dan keterusterangan, 24 responden menyatakan netral. Dalam segi internal, tugas dan fungsi public relations terlihat dari bagaimana usaha PR untuk membentuk hubungan harmonis antara pimpinan dan sesama rekan kerja. Untuk membina hubungan harmonis diantara sesama rekan kerja, public relations harus membuat kegiatan bersama, membantu dalam upaya pemecahan masalah, memperbaiki jalur koordinasi tugas, dan menciptakan suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan. Agar karyawan mampu mengatakan “apa
yang
ada
dalam
pikiran
mereka”
tanpa
mengindahkan
mereka
mengatakannya kepada pimpinan maupun sesama rekan kerja. Jika hubungan antara pimpinan dengan karyawan dan sesama rekan kerja sudah harmonis, maka tugas seorang public relations sudah berhasil dalam membentuk manajemen sehingga tujuan dari organisasi akan tercapai dengan baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
Pada dimensi keterbukaan dalam komunikasi kebawah, dengan pernyataan karyawan mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya untuk melakukan koordinasi; dan adanya komunikasi yang terbuka diantara pimpinan dan karyawan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Kecukupan informasi merupakan suatu indikasi bagi para anggota organisasi mengenai seberapa baik unsur-unsur
dasar
organisasi
(anggota,
pekerjaan,
praktik-praktik
yang
berhubungan dengan pengelolaan, struktur, dan pedoman) berfungsi bersamasama untuk menyediakan informasi bagi mereka. Pemahaman mengenai kecukupan informasi memberikan petunjuk kepada anggota organisasi mengenai aspek-aspek organisasi yang mempengaruhi kehidupan mereka dan memberikan sejumlah penilaian yang merupakan salah satu bagian untuk membangun iklim komunikasi organisasi. Pada dimensi mendengarkan dalam komunikasi keatas, dengan pernyataan karyawan merasa informasi yang disampaikannya dipandang cukup penting oleh pimpinan untuk dilaksanakan (kecuali ada petunjuk yang berlawanan) memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Namun pada pernyataan karyawan merasa pimpinan mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakannya, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka, 31 responden menyatakan netral. Komunikasi dua arah secara timbal balik dalam manajemen penting sekali, jika hanya satu arah saja dari pimpinan ke karyawan, proses manajemen besar kemungkinan tidak berjalan sebagaimana diharapkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
Pimpinan perlu mengetahui laporan tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan oleh karyawan; persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh karyawan; keluhan dari karyawan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya; tanggapan, gagasan, atau saran-saran perbaikan dari karyawan, semua itu sebagai petunjuk efektif tidaknya dan efisien tidaknya kebijaksanaan yang telah dilakukan oleh organisasi. Kegagalan yang serius dalam komunikasi karyawan, dapat menciptakan kelambanan pegawai, ketidakefisienan, produktivitas menurun, semangat kerja menurun, serta masalah lain yang menimbulkan dan merugikan organisasi. Dalam hal ini public relations merupakan fungsi manajemen khusus yang membantu pembentukan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dengan publiknya baik publik internal maupun eksternal. Pada dimensi perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi, dengan pernyataan pimpinan dan karyawan menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, dan kualitas tinggi; dan karyawan mengetahui dan memahami visi & misi perusahaan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Karyawan telah memahami visi & misi organisasi yang merupakan tujuantujuan dari organisasi, sehingga karyawan menunjukkan komitmen mereka untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Iklim komunikasi yang positif dan kondusif cenderung meningkatkan dan mendukung komitmen pada organisasi sehingga seringkali menghasilkan praktikpraktik pengelolaan dan pedoman organisasi yang lebih mendukung. Menciptakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
iklim komunikasi yang positif dan kondusif merupakan cara public relations dalam memenuhi dan mendukung tumbuhnya, sense of belonging didalam diri anggota organisasi karena sense of belonging akan memberikan dampak positif pada kehidupan organisasi. Selain itu, rasa memiliki yang ada didalam diri anggota organisasi akan membuat anggota organisasi memiliki etos kerja yang tinggi, professional dan optimal. Sangat penting bagi praktisi public relations untuk memahami kebutuhan karyawan didalam organisasinya karena berkaitan dengan fungsi public relations, yaitu menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama dan membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya baik internal maupun eksternal. Pada variabel sense of belonging, peneliti menggunakan ciri-ciri karyawan yang mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi, sebagai dimensi penelitian yaitu, merasa sedih dikala perusahaan mengalami musibah, merasa tersinggung apabila ada orang yang mencoba melecehkan nama baik organisasinya, merasa bangga ketika perusahaannya mengalami kemajuan, mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh perusahaan, mempunyai disiplin tinggi, tidak mau merugikan perusahaannya, dan bersedia menjadi pelopor untuk kemajuan perusahaan. Pada dimensi merasa sedih dikala perusahaan mengalami musibah, dengan pernyataan karyawan merasa sedih dikala perusahaan mengalami musibah/ krisis/ pemberitaan negatif; dan karyawan merasa telah menjadi bagian dari perusahaan, sehingga duka perusahaan dirasa sebagai duka karyawan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Perasaan yang dimiliki karyawan akan hal tersebut sangat baik bagi organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
Karyawan dan organisasi akan bekerja sama untuk bangkit dari musibah/krisis/ pemberitaan negatif yang dialami. Pada dimensi merasa tersinggung apabila ada orang yang mencoba melecehkan nama baik organisasinya, dengan pernyataan karyawan merasa tersinggung jika ada perorangan/pihak yang melecehkan nama baik perusahaan; dan karyawan bersikap dan berperilaku baik untuk menjaga nama baik perusahaan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Sense of belonging yang ada dalam diri karyawan membuat mereka akan merasa tersinggung apabila ada orang yang mencoba melecehkan nama baik organisasinya. Karyawan akan membantu public relations untuk menjaga citra dan reputasi baik yang telah dimiliki oleh organisasi. Pada dimensi merasa bangga ketika perusahaannya mengalami kemajuan, dengan pernyataan karyawan merasa bangga ketika perusahaan mengalami kemajuan; dan karyawan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga untuk kemajuan perusahaan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Organisasi merupakan tempat karyawan menaruh harapannya, jika organisasi memiliki kelangsungan hidup yang baik maka hal tersebut juga akan berdampak baik bagi kelangsungan hidup karyawan. Sehingga karyawan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga untuk kemajuan perusahaan dan merasa bangga ketika perusahaannya mengalami kemajuan dan mencapai tujuan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Pada dimensi mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh perusahaan dengan pernyataan karyawan bersedia menjadi pelaksana dari kegiatan yang diadakan oleh perusahaan; dan karyawan berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan perusahaan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Salah satu tindakan nyata karyawan untuk menunjukkan sense of belonging terhadap organisasinya adalah dengan mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh organisasi. Hubungan yang baik dan harmonis akan tercipta melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh public relations dan organisasi. Pada dimensi mempunyai disiplin tinggi dan tidak mau merugikan perusahaannya, dengan pernyataan karyawan datang kerja tepat waktu setiap harinya, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Namun pada pernyataan karyawan tidak meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa izin dari pimpinan, 19 responden menyatakan netral. Kedisiplinan merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh anggota organisasi. Public relations perlu meningkatkan kedisiplinan dalam diri karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional dengan cara mempertegas aturan tersebut. Pada dimensi bersedia menjadi pelopor untuk kemajuan perusahaan, dengan pernyataan karyawan berperan aktif dalam mengemukakan pendapat untuk kemajuan perusahaan; dan karyawan berperan serta menjadi pelopor didalam perusahaan untuk kemajuan bersama, memberikan hasil yang positif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju untuk menjadi pelopor demi kemajuan perusahaan. Hasil yang didapat dari penelitian mengenai sense of belonging, menunjukkan bahwa karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional memiliki sense of belonging yang tinggi terhadap organisasinya, terlihat dari terpenuhinya ciriciri karyawan yang mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi didalam diri karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional. Dengan adanya sense of belonging yang tinggi didalam diri karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional membuat karyawan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga demi kemajuan organisasi, berperan aktif dalam mengemukakan pendapat untuk kemajuan perusahaan, karyawan juga berpartisipasi dan turut serta dalam setiap kegaiatan yang diadakan oleh organisasi. Sense of belonging yang dimiliki oleh karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional telah membuat mereka merasa menjadi bagian dari organisasi, sehingga duka organisasi dirasa juga sebagai duka mereka. Analisis korelasi pada penelitian ini menggunakan rumus Teknik Korelasi Rank Or Order, yang digunakan untuk menganalisis koefisiensi korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Hasil yang didapat dari perhitungan adalah 0,537 hasil ini menunjukan hubungan positif yang mantap berdasarkan pada tabel nilai koefisien korelasi. Selain itu, dilakukan juga perhitungan uji keberartian diperoleh hasil bahwa t hitung 5,625 > t tabel 1,664 berarti koefisien korelasi (hubungan) tersebut berarti atau signifikan (artinya nilai koefisien korelasi tersebut tidak hanya berlaku pada sampel yang diteliti, tetapi juga terdapat pada populasi) dan hipotesis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
diterima. Hasil dari perhitungan tersebut sesuai dengan hipotesis penelitian ini, yaitu terdapat hubungan antara iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan pada kantor pusat Badan SAR Nasional. Iklim komunikasi yang positif dan kondusif pada kantor pusat Badan SAR Nasional, menyebabkan sense of belonging karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional tinggi. Hal ini sangat baik karena iklim komunikasi menjembatani praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia dengan produktivitas dan karyawan yang mempunyai sense of belonging tinggi terhadap perusahaan maka ia akan merasa bahwa kerugian perusahaan dirasakan sebagai kerugiannya sendiri. Bila perusahaannya maju, maka hal itu diyakininya akan turut memajukan kepentingan dirinya sendiri. Badan SAR Nasional tentu akan dapat mencapai tujuan organisasi dan mengemban dengan baik tugas kemanusian dibidang pencarian dan pertolongan (SAR) pada musibah pelayaran, penerbangan, bencana serta musibah lainnya yang dapat datang kapan saja dan dimana saja. Dukungan dari karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional menjadikan Badan SAR Nasional selalu siap kapanpun, hal ini merupakan pelaksanaan dari misi Basarnas yaitu menyelenggarakan kegiatan operasi SAR yang efektif dan efisien melalui tindak awal yang maksimal serta pengerahan potensi SAR yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, fasilitas SAR yang memadai, prosedur kerja yang mantap dalam rangka mewujudkan visi Basarnas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/