Vol 4 No 2 – Oktober 2016
Jurnal Bianglala Informatika – bianglala.bsi.ac.id
Implementasi Informasi Pembayaran Kredit Berbasis Web (Studi Kasus : PT. Putra Asman Nainggolan Yogyakarta) Lamhot Hutapea, Elly Muningsih AMIK BSI Yogyakarta
[email protected],
[email protected] ABSTRAK - Pemanfaatan teknologi informasi berbasis web sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kinerja yang dapat menunjang kegiatannya. Demikian juga halnya dengan PT. Putra Asman Nainggolan (PAN) Yogyakarta yang menangani penagihan dan pembayaran kredit bermasalah nasabah bank yang belum menggunakan website sebagai media informasi bagi nasabahnya sehingga keterlambatan pemberian informasi pembayaran nasabah dan sisa kredit nasabah menjadi permasalahan yang sering kali muncul. Perancangan Website menggunakan Macromedia Dreamweaver 8, yang mana aplikasi ini dapat memudahkan pengembangan dalam membuatnya. Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode Waterfall dan pengujiannya menggunakan metode Black Box Testing. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi berbasis web yang memudahkan nasabah untuk mendapatkan informasi pembayaran dan sisa kreditnya. Selain itu web juga menciptakan suatu sistem yang baik yang efektif dan efesien dalam menunjang aktifitas PT. Putra Asman Nainggolan Yogyakarta. Kata Kunci : website, media informasi, metode Waterfall, Black Box Testing uang pembayaran kredit dari nasabah, yang I PENDAHULUAN kemudian uang pembayaran tersebut harus Perkembangan teknologi informasi pada diserahkan ke bagian Administrasi PT. PAN zaman sekarang berkembang dengan untuk didata dan diserahkan ke bagian pesatnya, informasi yang up to date dan akurat pembayaran kredit pada bank bersangkutan. serta mudah didapatkan sangat dibutuhkan Permasalahan yang sering terjadi hingga masyarakat. Salah satu media dari pada saat ini adanya uang pembayaran kredit perkembangan teknologi informasi yang nasabah yang tidak diserahkan (missing menggunakan internet adalah website. payment) oleh FC kepada Admin PT. PAN dan Website merupakan halaman internet yang penyerahan uang pembayaran nasabah yang berisi informasi yang dapat diakses secara tertunda (pending payment), hal ini cepat. Melalui adanya website, kini masyarakat dikarenakan PT. PAN belum mempunyai dapat dengan mudah mengakses berbagai sistem informasi yang mudah diakses oleh macam informasi lewat internet. Pemanfaatan nasabah untuk melihat update informasi teknologi informasi berbasis web juga sangat pembayaran kredit oleh nasabah. dibutuhkan oleh perusahaan untuk Permasalahan yang terjadi ini dapat memberikan informasi yang akurat kepada menyebabkan kehilangan kepercayaan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan nasabah terhadap agency yang produktifitas dan kinerja yang dapat menanganinya, serta menyebabkan kesulitan menunjang kegiatannya. dalam hal pembuatan laporan pembayaran PT. Putra Asman Nainggolan (PAN) kredit nasabah oleh admin PT. PAN kepada Yogyakarta adalah sebuah perusahaan yang pihak bank. bekerjasama dengan beberapa bank di Indonesia, seperti bank BRI, bank BNI, bank Tujuan dari penelitian ini antara lain Bukopin, bank Permata dan bank Mega, yang adalah merancang website untuk sistem menerima sebagian tugas penagihan dan informasi pembayaran kredit nasabah PT. PAN pembayaran kredit bermasalah nasabah bank Yogyakarta agar bisa memberikan informasi tersebut. Hingga pada saat ini PT. PAN pembayaran kredit nasabah yang up to date menangani ribuan nasabah yang telah dan akurat kepada nasabah PT. PAN diserahkan oleh bank kepada PT. PAN, dan Yogyakarta. dalam proses penagihan dan penerimaan II TINJAUAN PUSTAKA uang pembayaran kredit nasabah, PT. PAN 2.1 Konsep Dasar Program memiliki karyawan yang disebut FC (Field Menurut Jogiyanto (2005:22) menjelaskan Consultant) yang tugasnya bertanggung jawab bahwa program merupakan suatu kegiatan untuk melakukan penagihan dan menerima
56
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Vol 4 No 2 – Oktober 2016
Jurnal Bianglala Informatika – bianglala.bsi.ac.id
prinsip yang sudah ditentukan dan dilaksanakan organisasi dengan tujuan untuk menerapkanstrategi yang sudah disusun. Sedangkan Nugroho (2011:121) menyebutkan bahwa Pemrograman berorientasi objek (OOP) merupakan suatu cara yang baru dalam berpikir atau berlogika untuk menghadapi masalah yang akan diatasi dengan komputer. Pemrograman berorientasi objek (OOP) bertujuan untuk memecahkan masalah serta mempermudah suatu pekerjaan atau yang lainnya sesuai yang diinginkan oleh user. Konsep utama dari OOP adalah objek, objek adalah konsep atau abstraksi tentang sesuatu yang memiliki arti bagi aplikasi yang akan dikembangkan. Objek biasanya berupa kata benda. Namun objek dalam konteks OOP bukan hanya objek nyata yang bisa diraba dan dilihat secara kasat mata, seperti manusia, mobil, pesawat terbang, sapi, kuda dan sebagainya, namun juga menyangkut entitasentitas konseptual, seperti rumus persamaan kuadrat, liberalisme, dan sebagainya. 2.2 Sistem Informasi dan Sistem Perkreditan Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama dan melakukan kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran (Jogiyanto, 2005). Sedangkan informasi disebutkan sebagai data yang diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna juga memberi arti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005). Dan defenisi sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto (2005:11) dinyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung suatu operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan. Sistem Perkreditan Menurut Taswan (2010:309) mengemukakan bahwa pengertian kredit yang telah menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara pihak bank dengan pihak lain, peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga atau bagi hasil yang telah ditetapkan. Definisi ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998
57
tentang Perbankan (revisi UU No. 14 Tahun 1992). 2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Salah satu cara permodelan data adalah dengan Entity Relationship Diagram (ERD). Menurut Fatta (2007:121) menjelaskan bahwa ”ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis”. Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam entitas digunakan untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukkan hubungan antar data, yang akhirnya ERD bisa juga digunakan untuk menunjukkan aturan-aturan bisnis yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun. Beberapa poin yang harus diperhatikan dalam menggunakan ERD untuk menunjukkan aturan bisnis yaitu: 1. Aturan bisnis adalah batasan yang harus diikuti ketika sistem beroperasi. 2. Simbol ERD hanya menunjukkan satu instance dari entitas harus ada sebelum instance lain dari suatu entitas. Sebagai contoh: seorang dokter harus ada sebelum perjanjian ketemu dengan dokter dibuat. 3. Simbol ERD dapat menunjukkan ketika salah satu instance dari suatu entitas dapat direlasikan dengan satu anggota atau lebih dari entitas lainnya. sebagai contoh, satu dokter bisa memiliki banyak pasien, satu pasien bisa jadi hanya memiliki satu dokter utama. 4. Simbol ERD juga menunjukkan ketika eksistensi dari suatu instance dalam suatu entity adalah opsional untuk sebuah relasi dengan instance lain dari suatu entitas. Sebagai contoh, pasien mungkin memiliki atau mungkin tidak memiliki biaya asuransi. ERD terbagi atas tiga komponen, yaitu entitas (entity), atribut (attribute), dan relasi atau hubungan (relation). Atribut atau field berperan sebagai penjelas dari entitas, dan relasi atau hubungan menunjukkan hubungan yang terjadi antara dua entitas. 2.4 Logical Record Structured (LRS) Menurut Frieyadie (2007:13) menjelaskan bahwa LRS merupakan suatu hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta dengan atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas yang ada. LRS bertujuan untuk menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan foreign key (FK). Hal yang
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Vol 4 No 2 – Oktober 2016
Jurnal Bianglala Informatika – bianglala.bsi.ac.id
perlu diperhatikan untuk mengubah ERD kedalam bentuk LRS yaitu tingkat hubungan (cardinality) apakah 1:1, 1:M atau M:M 2.5
Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan permodelan aturanaturan bisnis (Nugroho, 2011:119). UML merupakan perkakas utama untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek. UML biasa digunakan untuk: 1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum dibuat dengan use case dan actor. 2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum dibuat dengan interaction diagrams. 3. Menggambarkan representasi struktur statik sebuah sistem dalam bentuk class diagrams. 4. Membuat model behavior (yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem) dengan state transition diagrams. 5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagrams. 6. Menyampaikan atau memperluas fungsionality dengan stereotypes. Empat diagram UML yang biasa digunakan dalam OOP adalah sebagai berikut: 1. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. 2. Use Case Diagram Menggambarkan fungsi dari sebuah sistem, apa yang diperbuat sistem, presentasi interaksi antara aktor dengan sistem, pekerjaan tertentu, misalnya sistem pinjam buku diperpustakaan. Komponen use case diagram terdiri dari : Actor, use dan relation. Aktor adalah pemain, sedangkan use case adalah apa yang dimainkan/dilakukannya dengan relation sebagai penunjuknya.
58
3.
Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lainlain. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. 4. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). 2.6
Pengujian Web (Black Box) Pengujian sistem merupakan suatu proses eksekusi sistem perangkat lunak untuk menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan spesifikasi sistem yang berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan (Fatta, 2007:169). Pengujian sistem sering diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan pada baris program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat lunak, salah satu pengujiannya adalah pengujian unit yang digunakan untuk menguji setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan fungsinya dengan baik, metode yang dapat digunakan untuk pengujian unit salah satu nya adalah black box testing. III Metode Penelitian a. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil, dalam hal ini penulis melakukan observasi di PT. PAN Cab. Yogyakarta pada bagian Administrasi pembayaran kredit. 2.
Studi Pustaka Di dalam metode ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan dan tentu saja yang
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Vol 4 No 2 – Oktober 2016
Jurnal Bianglala Informatika – bianglala.bsi.ac.id
ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. 3.1 Model Pengembangan Perangkat Lunak Metafora bertingkat atau air terjun (waterfall) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan bahwa keluaran dari suatu tahap merupakan masukan untuk tahap berikutnya (Mulyanto, 2009:243). Tahapan dalam waterfall terdiri atas: 1. System / Information engineering, merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak. 2. Analisis, merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunas. 3. Design, adalah tahap penerjemahan data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user. 4. Coding, merupakan tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemograman tertentu. 5. Pengujian, merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. 6. Maintenance, menjadi tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
informasi pembayaran kredit PT. Putra Asman Nainggolan. Dalam website ini terdapat tiga pengguna yang dapat saling berinteraksi dalam lingkungan sistem, yaitu: User, Nasabah dan Admin. Ketiga pengguna tersebut memiliki karakteristik interaksi dengan sistem yang berbeda-beda dan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda, seperti berikut a. Kebutuhan User 1) Mengetahui informasi profil perusahaan PT. PAN, informasi tentang FC yang bertugas dilapangan, serta kontak untuk menghubungi PT.PAN secara langsung. 2) Mengirim pertanyaan dan pesan user lewat website ke PT. PAN. b. Kebutuhan Nasabah 1) Mengecek update pembayaran yang telah diserahkan nasabah ke FC. 2) Mengecek sisa kredit nasabah. 3) Mengirimkan komplain pelayanan FC, apabila terdapat masalah dalam proses penangangan FC terhadap nasabah. c. Kebutuhan Admin 1) Mengelola data nasabah, untuk mengedit dan menghapus data nasabah. 2) Menginput pembayaran nasabah untuk memberikan informasi pembayaran kepada nasabah perihal pembayaran yang telah diterima admin dari FC. 3) Menerima komplain pelayanan FC dari nasabah sebagai acuan peningkatan mutu pelayanan terhadap nasabah. 4) Melihat laporan pembayaran nasabah tiap bulannya. 4.2 Use Case Diagram Input Pembayaran Kredit Nasabah
Gambar 1. Diagram Waterfall menurut Sommerville IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Identifikasi Kebutuhan Identifikasi kebutuhan diperoleh berdasarkan kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem dari website sistem
59
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Vol 4 No 2 – Oktober 2016
Jurnal Bianglala Informatika – bianglala.bsi.ac.id
uc Admin
card_num
Nasabah
Input data nasabah
card_num
kd_fc nm _cf no_ktp alamat telp foto
Pembayaran
id_admin
Info
Admin
Field
id_aplikasi card_num tgl_pengajuan diskon tenor cicil tgl_cicil kd_fc id_admin
kd_fc
id_pay card_num tgl_pay bsr_pay kd_fc id_admin
id_admin
Admin
card_num billing diskon tgl_pay pem bayaran sisa kredit keterangan kd_fc id_admin
Input aplikasi kredit nasabah
kd_fc
Aplikasi
id Nasabah card_num nama_nasabah bill birth addr phone addr2 phone2 ass_dte exp_dte bank
id_admin nam a_login password role foto
Gambar 4. Logical Record Structure Input data Field Consultan (FC)
4.4 Rancangan Arsitektur Perangkat Lunak Menjelaskan kelas-kelas yang terdapat pada website sistem informasi pembayaran kredit PT. PAN dan menggambarkan sejumlah objek dan pesan-pesan yang dilewati diantara objek-objek ini dalam suatu use case.
Input data pembayaran nasabah
Edit dan Hapus data Nasabah
1. Class Diagram class Use Case Model
Nasabah
Aplikasi
id_nasabah : text card_num: text nama_nasabah: text bill : double birth : date addr : text phone : text addr2 : text phone2 : text ass_dte : date exp_dte : date bank : date
Gambar 2. Use Case Diagram Input Pembayaran Kredit Nasabah
1
1 isi
1..*
kd_fc : text nm_cf : text no_ktp : text alamat : text telp : text foto : text
1
terima
1..*
1..* tagih
id_pay : text card_num : text tgl_pay : date bsr_pay : doubel kd_fc : text id_admin : text T ambah Simpan Batal Edit Hapus Cari Keluar
T ambah Simpan Batal Edit Hapus Cari Keluar
T ambah Simpan Batal Edit Hapus Cari Keluar
Tambah Simpan Batal Edit Hapus Cari Keluar
Pembayaran
Field
id_aplikasi : text card_num : text tgl_pengajuan : date diskon : doubel tenor : int cicil : doubel tgl_cicil : date kd_fc : text id_admin : text
1..*
Serah Admin
4.3 Basis Data Perancangan basis data menghasilkan pemetaan tabel-tabel yang digambarkan dengan Entity Relationship Diagram (ERD) dan Logical Relational Structure (LRS) ditampilkan pada gambar berikut : 1 Nasabah M
id Nasabah card_num nama_nasabah bill birth addr phone addr2 phone2 ass_dte exp_dte bank
M
1 isi
M terima
Aplikasi
card_num
id_aplikasi card_num tgl_pengajuan diskon tenor cicil tgl_cicil kd_fc id_admin
1
id_admin nama_login password role foto T ambah Simpan Batal Hapus Cari Keluar
Gambar 5. Class Diagram 2. Sequence Diagram
Field
kd_fc
1
kd_fc nm_cf no_ktp alamat telp foto
sd Sequence Pembayaran
Admin
Form Pembayaran
Control Data Pembayaran
Nasabah
Open Pembayaran()
kd_fc M
M Pembayaran
Input No. Kartu()
tagih Input Data Pembayaran()
info card_num billing diskon tgl_pay pembayaran sisa kredit keterangan kd_fc id_admin
M
1 Admin
serah id_admin
id_admin nama_login password role foto
id_pay card_num tgl_pay bsr_pay kd_fc id_admin
Simpan()
Batal()
Edit()
Hapus()
Cari()
Keluar()
Gambar 3. Entity Relationship Diagram Simpan()
Simpan() Data Info Pembayaran()
Gambar 6. Sequence Diagram Pembayaran
60
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Vol 4 No 2 – Oktober 2016
Jurnal Bianglala Informatika – bianglala.bsi.ac.id
4.5 Implementasi dan Pengujian Unit a. Implementasi Implementasi rancangan antar muka pada Perancangan website untuk sistem informasi pembayaran kredit PT. Putra Asman Nainggolan Yogyakarta terdiri atas : 1. Halaman Index User User tidak harus melakukan login untuk dapat masuk ke halaman index user, dan dapat memilih menu yang ingin ditampilkan
N o
1
Gambar 7. Halaman Index User 2. Halaman Index Nasabah Info Pembayaran Nasabah harus melakukan login untuk dapat masuk ke halaman index nasabah, dan memilih menu Info Pembayaran yang ada di daftar menu.
Gambar 8. Tampilan Halaman Index Nasabah Info Pembayaran b.
2
3
Pengujian Unit
Tabel 1. Hasil Pengujian Black Box Halaman Input Data Pembayaran Nasabah
61
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Test case
Hasil yang diharapka n
Hasil peng ujian
Kesi mpul an
No. Kartu, Tanggal Pembay aran, Besar Pembay aran, dan Kode FC tidak diisi atau salah satunya tidak diisi dan yang lainnya diisi kemudi an klik Simpan
No. Kartu : (koso ng) Tang gal Pemb ayara n: (koso ng) Besar Pemb ayara n: (koso ng) Kode FC : (koso ng)
Sistem akan menolak untuk menyimp an data pembayar an dan menampil kan ”Isi isian ini”
Sesu ai harap an
Valid
No. Kartu diisi salah, Tanggal Pembayar an, Besar Pembayar an, dan Kode FC diisi kemudian klik Simpan
No. Kartu : 0159 4390 4815 4704 (salah ) Tang gal Pemb ayara n: 28072014 Besar Pemb ayara n: 4000 00 Kode FC : 1002
Sistem akan menolak untuk menyimp an data pembayar an dan menampil kan ”No. Kartu salah”
Sesu ai harap an
Valid
No. Kartu diisi benar, Tanggal Pembayar an, Besar Pembayar an, dan Kode FC diisi kemudian klik Simpan
No. Kartu : 5189 4390 4815 4704 (bena r) Tang gal Pemb ayara n: 28072014 Besar Pemb ayara n: 4000
Sistem akan menyimp an data pembayar an dan menampil kan ”Data anda telah berhasil tersimpan ”
Sesu ai harap an
Valid
Skenario pengujian
Vol 4 No 2 – Oktober 2016
00 Kode FC : 1002
4.6
Spesifikasi Sistem Komputer Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan website untuk sistem informasi pembayaran kredit PT. Putra Asman Nainggolan Yogyakarta. Adapun spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam mendukung perancangan website ini yaitu : a. Processor : AMD Dual Core Processor E 300 (1,3 GHz) b. RAM : 2 Gb DDR3 c. Harddisk : 320 Gb d. Monitor : SVGA 14” e. Keryboard : Standard PS/2 Keyboard f. Mouse : Standard Mouse V PENUTUP 1. Kesimpulan Dari pembahasan dan penjelasan semua materi sebelumnya, maka penelitian ini mengambil beberapa kesimpulan, yaitu melalui sistem informasi yang berbasis web, nasabah dan masyarakat umum dapat dengan mudah mendapatkan profil dan informasi tentang Perusahaan PT. Putra Asman Nainggolan. Selain itu melalui sistem informasi yang berbasis web serta up to date, dapat meningkatkan mutu pelayanan PT. Putra Asman Nainggolan bagi nasabahnya yang membutuhkan informasi yang up to date perihal tagihan kredit mereka.
62
Jurnal Bianglala Informatika – bianglala.bsi.ac.id
Saran untuk penelitian berikutnya adalah dari segi tampilan dan informasi bisa dikembangkan lagi. Dan web sebaiknya selalu di update oleh admin untuk data pembayaran nasabah setiap kali nasabah melakukan pembayaran, sehingga nasabah dapat melihat update tagihan kredit mereka. Daftar Pustaka [1] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi. [2] Frieyadie. 2007. Belajar Sendiri Pemograman Dabase Menggunakan FoxPro 9.0. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. [3] Jatnika, Hendra. 2013. Pengantar Sistem Basis Data Memahami Konsep Dasar & Tuntunan Praktis Perancangan Database. Yogyakarta : Andi. [4] Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain. Yogyakarta : Andi [5] Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi. [6] Nugroho, Bunafit. 2009. Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX (6,7,2004) dan 8. Yogyakarta : Gava Media. [7] Taswan, Cand. 2010. Manajemen Perbankan. Yogyakarta : Upp STIM YKPN.
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)