BAB III METODE PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini Penelitian dilaksanakan di Pemerintah DKI Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, beralamat Jl. Abdul Muis No. 66 Jakarta Pusat. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Pajak Daerah Tingkat I yang terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah provinsi DKI Jakarta dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
B. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Sugiyono, 2010). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variables) terhadap variabel terikat (dependent variable). Pada penelitian ini penulis menggunakan 3 (tiga)
39 http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
variabel independen yaitu pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor, dan variabel dependen yang digunakan adalah pendapatan asli daerah provisnsi DKI Jakarta. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan studi kasus pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan cakupan pada data Laporan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2009 – 2013. C. DEFINISI DAN OPERASIONALISASI VARIABEL Agar
konsep
konsep
dapat
diteliti
secara
empiris,
maka
harus
dioperasinalisasikan dengan cara mengubahnya menjadi variabel, yang berarti sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Variabel merupakan sesuatu yang mempunyai nilai yang dapat berbeda/berubah. Nilai ini dapat berbeda dalam waktu yang lain untuk objek/orang yang sama atau dapat juga berbeda. Sekaran (2006). Penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel utama, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen disini terdiri dari pajak kendaraann bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor. Sedangkan variabel dependen yang digunakan penulis adalah pendapatan asli daerah, dimana daerah yang diteliti adalah provinsi DKI Jakarta. Adapun definisi dan operasinalisasi masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
1. Definisi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, meliputi pajak daerah, retribusi daerah, termasuk hasil dari pelayanan Badan Layanan Umum (BLU) daerah, hasil kerja sama dengan pihak ketiga, dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. 1.2 Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermootor adalah semua kendaraan beroda serta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air. 1.3 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha. 1.4 Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor adalah pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor. Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
adalah semua jenis bahan bakar cair atau gas yang digunakan untuk kendaraan bermotor.
2. Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
No.
Variabel
Indikator
Skala P Pengukuran
1
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Laporan Realisasi Penerimaan Daerah DKI Jakarta tahun 2009 –2013
Rasio
2
Pajak Kendaraan Bermotor
Laporan Realisasi Penerimaan Pajak DKI Jakarta tahun 2009 – 2013
Rasio
3
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Laporan Realisasi Penerimaan Pajak DKI Jakarta tahun 2009 – 2013
Rasio
4
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Laporan Realisasi Penerimaaan Pajak DKI Jakarta tahun 2009 – 2013
Rasio
Sumber : Diolah oleh penulis.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan data sekunder dalam proses pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode, antara lain:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
1. Metode Observasi Metode ini dilakukan penulis dengan cara melakukan pengamatan langsung di Kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta untuk mengumpulkan datadata mengenai pajak daerah. 2. Metode Wawancara Metode ini dilakukan penulis dengan cara melakukan komunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan penyusunan data laporan pajak daerah di Kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta. 3. Studi Pustaka Metode ode ini dilakukan penulis dengan cara mempelajari buku-buku, katalog, literatur, eratur, kamus, website, dan arsip lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
E. METODE ANALISIS Proses analisis data merupakan usaha untuk memeperoleh jawaban permasalahan penelitian. Analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, metode analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh atau hubungan anatara variabel terikat dan variabel bebas antara lain:
1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011:19).
2. Uji Asumsi Klasik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Pengujian data dilakukan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Heteroskedatisitas, Multikolinearitas dan Autokorelasi.
a. Uji Normalitas Tujuan dari pengujian normalitas adalah untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Uji normalitas dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1) Kolomogorov Smirnov Tes Ho = Data terdistribusi normal Ha = Data tidak terdistribusi normal Nilai sig > 0,05 artinya Ho diterima dan Ha ditolak Nilai sig sig< < 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima 2) Kurva Normal P-Plot Suatu variabel akan dikatakan normal apabila gambar distribusi dengan titiktitik data yang menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
b. Uji Heteroskedatisitas Uji
heteroskedastisitas
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
terjadi
penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu ke observasi lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot pada output SPSS, dimana menurut Duwi Priyatno (2009) ketentuannya adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
1) Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur maka diindikasikan
terdapat masalah heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas Merupakan diamana antara variabel X (independent) independent) tidak boleh saling independent berkorelasi. Regresi yang baik adalah apabila tidak ada korelasi antara variabel independent. Semua model regresi bebas dari masalah multiolinearitas jika pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, yang salah satunya yaitu jika nilai Variance Inflasion Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
d. Uji Autokorelasi Merupakan suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu pada kasus lain. Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson). Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
a. Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif. b. Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi. c. Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
3. Uji Kesesuaian Model a. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable independent menjelaskan variable dependent. Untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan R Square yang disesuaikan (Adjusted R Square). Nilai R Square dikatakan baik jika 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. b. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara variable independent terhadap variable dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat dalam tanel ANOVA. Hasil F-test menunjukkan variable independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable dependent jika:
Ho = Tidak terdapat pengaruh Ha = Terdapat pengaruh Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh. Jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima, artinya ada pengaruh.
4. Uji Hipotesis Uji hipotesis berkaitan dengan uji yang dilakukan dalam uji regresi yang dilakukan secara bersama-sama (simultan) dengan F-test dan secara individu (parsial) dengan T-test.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
a. Uji T Uji T adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variable independent secara individual (parsial) terhadap variable dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefisiena. Hasil T-test menunjukkan variable independent secara individu berpengaruh terhadap variable dependent jika: Ho = Tidak terdapat Pengaruh Ha = Terdapat pengaruh Jika p-value> 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh. Jika p-value< 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima, artinya ada pengaruh.
b. Uji Regresi Linear Berganda Regresi Linear berganda merupakan alat ukur mengenai pengaruh terjadi antar variabel terikat atau variable dependent (Y) dengan dua atau lebih variabel bebas atau variable independent (x1,x2,x3....xk). Penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat lebih menjelaskan karakteristik hubungan yang ada walaupun masih ada saja variabel yang terabaikan jika sebuah variable dependent dihubungkan dengan empat variable independent maka persamaan regresi linear bergandanya ditulis sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Dimana: Y
= Pendapatan Asli Daerah
β0
= Konstanta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
β1, β2, β3
= Koefisien Regresi
X1
= Pajak Kendaraan Bermotor
X2
= Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
X3
= Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
e
= Nilai variabel lain yang tidak dimasukan dalam persamaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/