!!I. METODE PENELlTlAN
3.1. Lokasi Penelitian Objek penelitian dan pengambilan data dilaksanakan di Pulau Bunaken Provinsi Sulawesi Utara yang lokasi penelitiannya dapat dilihat pada Gambar 3 yang disajikan dalarn bentuk Peta Tarnan Nasional Bunaken. Data rnengenai ekosistem terurnbu karang diarnbil pada dua desa yang terletak di Pulau Bunaken yang terdiri atas Desa Alungbanua dan Desa Bunaken yang dilakukan pada Bulan Agustus tahun 2005. Seluruh stasiun penelitian ditentukan posisi geografisnya dengan rnenggunakan GPS (global positioning system) yang berbasiskan satelit.
3.2. Metode pengambilan data Data yang digunakan pada penelitian ini rneliputi data primer dan data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalarn penelitian ini berupa data kunjungan wisata 5 tahun terakhir di Tarnan Nasional Bunaken, serta data prosentasi tutupan karang hidup 5 tahun terakhir di 2 desa yang berada di Pulau Bunaken yakni Desa Alungbanua dan Desa Bunaken. Datadata tersebut dapat diperoleh pada instansi-instansi terkait serta beberapa diving club yang ada di dekat lokasi penelitian. Sedang untuk pengarnbilan data primer, sebelurnnya dilakukan survey pendahuluan dengan rnenggunakan peralatan rnenyelarn (snorkling dan SCUBA), yang rnana ha1 tersebut dirnaksudkan untuk rnelatih pengenalan dan pengidentifikasian biota-biota terurnbu karang dan sekaligus pengarnatan lokasi penelitian. Pengarnbilan data tutupan karang dilakukan dengan rnetode Survei Manta Tow. Pengarnatan
dilakukan
dengan
cara
rnenarik
seorang
pengarnat
dengan
rnenggunakan perahu berrnotor, untuk rnelihat berbagai jenis dan jurnlah habitat serta hal-ha1 lain yang bisa diarnati di terurnbu karang terutarna prosentasi tutupan karang. Adapun sebelurn dilakukan pengarnatan, alur survai tarikan ditandai pada peta. Setiap tarikan diarnbil posisi geografisnya dengan rnenggunakan GPS sedangkan larnanya tarikan dilakukan kira-kira 2 menit dengan jarak pengarnatan berkisar 100-150 m. Dengan pencatatan yang dilakukan pada white sheet di atas papan manta, hasilnya disajiksn dalarn bentuk tabel isian yang berupa luas tutupan suatu wilayah terurnbu karang dirnana tabel isian tersebu! seperti ditunjukan pada tabel 2.
Taman Nasional Bunaken
Kabupaten Minahasa
Gambar 3 Peta lokasi penelitian Sumber : Peta sumberdaya Manado-Minahasa-Bitung tahun 2004
Tabel 2 lsian manta tow Manta Tow Nama Lokasi :
Kota
Tanggal Pukul
Pengamat :
No. Tow
Waktu
:
Lokasi GPSlKompas Awal Akhir
Provinsi:
Persentasi Penutupan
Kedalaman
(m)
Karang Keras
Karang Lunak
Karang Mati
Alga
Catatan Pasirl Lumpur
Keadaan stasiun penelitian, seperti jangkauan (acces) diarnati dan dicatat berdasarkan waktu dan sarana tranportasi yang tesedia. Profil terurnbu karang diarnati berdasarkan kemiringan dan tipe topografi terurnbu. Dampak dan ancarnan aktivitas wisata bawah air serta potensi kerusakan terurnbu karang diarnati secara visual (Tomascik, 1991 ; UNEP, 1993).
Garnbar 4 Teknik pengarnbilan data. Sumber : Proyek pesisir-CRMP
Untuk rnengakomodasi aspek sosial rnasyarakat, rnaka dilakukan pengkajiaii dengan rnenggunakan rnetode analisa kekuatan lapang (UNESCO, 1993).
Untuk
pengarnbilan data kuisioner dilakukan pada rnasyarakat Pulau Bunaken dan pelaku wisata yang berdornisili di pulau tersebut. Sedangkan analisis SWOT dilakukan untuk rnenentukan prioritas strategi pengernbangan wisata di TN Bunaken.
Dirnana data yang didapat dikumpulan
langsung dari responden yang terdiri dari rnasyarakat yang berdornisili di Pulau Bunaken. 3.3. Analisis Data
Secara deskriptif, data hasil observasi lapangan diolah dan disajikan dalarn bentuk tabel, grafik dan garnbar. Pekerjaan ini dilakukan dengan bantuan computer untuk rnendeskripsikan kondisi tutupan terurnbu karang dan ktinjungan wisata guna rnendukung analisis dan interpretasinya. Dernikian juga dengan analisis kekuatan lapang dan analisis SWOT. Sesuai dengan rnetode yang digunakan, rnaka analisis data akan dilakukan dalarn 2 bagian terpisah, yaitu pertarna analisis yang rnerujuk pada ternpat atau surnberdaya alarn (analisis tutupan karang) berupa ekosistern terurnbu karang, dan kedua adalah lebih ke aspek sosial rnasyarakat (analisa kekuatan lapang) dan analisis SWOT.
3.3.1. Tutupan Karang dan Kunjungan Wisata Untuk rnengetahui pengaruh kunjungan wisata terhadap kondisi ekosistern terurnbu karang dapat dilakukan dengan rnelihat korelasi antara jurnlah kunjungan wisata selarna 5 tahun terakhir dengan neraca surnberdaya terurnbu karang. Fluktuasi kunjungan wisata akan diprosentasikan secara kurnulatif selarna lirna tahun terakhir, sedangkan evaluasi surnberdaya terurnbu karang dilakukan dengan neraca surnberdaya dirnana aktiva adalah tutupan karang tahun 2000 dan pasiva adalah tutupan karacg tahun 2005. Adapun isian untuk neraca surnberdaya dapat dilihat pada tabel 3. Sedangkan darnpak penyelarnan sebagai akibat dari tingginya kedatangan wisata hkan dianalisis batas toleransi penyelarnan di Pulau Bunaken berdasarkan lokasi /)enyelaman yang berada di pulau tersebut.
Tabel 3 Neraca surnberdaya untuk tutupan karang Pulau Bunaken Neraca Surnberdaya Terurnbu Karang Wilayah Pengelolaan : ProvinsilKota Luas Total Periode Waktu Prosentase (%)
Kondisi
Aktiva (Tahun Awal)
Pasiva (Tahun Akhir)
100
100
Sangat Baik Baik Sedang Buruk Jurnlah
Kondisi terurnbu karang yang akan dikorelasikan rneliputi prosentasi tutupail karang hidup, karang rnati, karang lunak, biotik lain, abiotik, patahan karang dan indeks rnortalitas. Data penutupan karang yang diperoleh dari pengukuran lifeform karang dihitung dengan rurnus (English eta/, 1994)
L = (LYN) x 100% Dinarna,
L = Presentase tutupan karang (%) Li = Panjang lifeforrn jenis kategori ke -i N = Panjang Transek (50 rn) Dari hasil perhitungan prosentasi tutupan karang hidup, akan diklasifikasikan kondisi
terurnbu
karang
tersebut
berdasarkan kategori
yang
dikernukakan
Bakosurtanal(2001) dan direkornendasikan di dalarn KEPMEN LH No. 04 Tahun 2001, seperti pada tabel berikut : Tabel 4 No
Klasifikasi kondisi terurnbu karang berdasarkan prosentasi jurnlah karang hidup KONDlSl
PROSENTASI KARANG HlDUP
1
75%-100%
Sangat Baik
2
50%-74%
Baik
3
25%-49%
Sedang
4
~ 2 5 %
Buruk
Adapun
prosentasi tutupan karang hidup dan data
kunjungan wisata
dibandingkan antara aktiva (tahun awal) dan pasiva (tahun akhir) yang keeratan hubungannya dianalisis dengan rnengunakan regresi linier sederhana (Pratisto, 2005) dengan persarnaan yang dibangun sebagai berikut ;
Dirnana,
X = kunjungan wisata (dependent variable) Y = tutupan karang (independent variable) a = konstanta regresi b = interseplkerniringan garis regresi Signifikan koefisien regresinya diuji dengan rne~ggunakan uji t, sedangkan keputusan pengujian aaalah jika -tbkl
Kekuatan Lapang Data analisa kekuatan lapang yang berupa kuisioner akan dianalisis berdasarkan
isu-isu utarna untuk rnengetahui perrnasalahan yang terjadi pada lokasi penelitian, serta efek yang dirasakan oleh masyarakat seternpat. Isu-isu utarna yang dilihat dalarn penelitian ini berupa : 1. Degradasi lingkcngan Masalah degradasi hutan Masalah rendahnya kualitas udara Masalah rendahnya kualitas tanah 2. Berkurangnya surnberdaya
.
Masalah berkurangnya sumberdaya flora dan fauna
3. Tingginya perturnbuhan penduduk
Masalah tingginya perturnbuhan penduduk dan rendahnya ekonorni
4. Status wanita dan perlindungan anak
Masalah rendahnya status wanita Masalah tidak adanya perlindungan terhadap kesejahteraan anak 5. Pelayanan dan perawatan kesehatan Masalah perawatan kesehatan rendah
-
6. Management wisata
Masalah inefisiensi pengelolaan fasilitas dan pelayanan wisata.
Analisis
ini,
akan
dilanjutkan
dengan
penentuan
'strategies
for
actionhmplementation' dan 'target groups' dari tiap isu dan perrnasalahan yang terekam, serta 'partners' yang direkornendasikan untuk tiap-tiap strategi. 3.3.3. Analisis SWOT
Strategi pengelolaan kawasan wisata berkelanjutan dapat dilakukan dengan pertarna-tarna rnengetahui darnpak kegiatan wisata bagi lingkungan dan masyarakat. Darnpak disini dapat dikatakan pengaruh kegiatan wisata terhadap terumbu karang dan rnasyarakat. Tentunya darnpak terbagi dua yaitu darnpak positif dimana dampak tersebut rnernberikan rnanfaat, dan darnpak negatif adalah darnpak yang merugikan. Untuk dapat menelaah dampak digunakan analisis SWOT yaitu analisis kualitatif yang digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis untuk rnemforrnulasikan strategi suatu kegiatan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat rnernaksirnalkan kekuatan dan peluang suatu kegiatan umum secara bersamaan dapat meminirnalkan kelemahan dan ancarnan, analisis ini dikatakan analisis situasi (Rangkuti, 2005). Dengan analisis SWOT, darnpak kegiatan wisata terhadap rnasyarakat digolongkan kedalam faktor eksternal (peluang dan ancarnan) atau dikatakan darnpak secara langsung, dan faktor internal (kekuatan dan kelernahan) atau dikatakan dampak secara tidak langsung. Kedua faktor tersebut rnemberikan darnpak positif yang berasal dari peluang dan kekuatan, dan darnpak negatif yang berasal dari ancarnan dan kelernahan. Diagram analisis SWOT disajikan pada Gambar 5.
BERBAGAI PELUANG 3.Mendukung strategi turn aroun
KEKUATAN INTERNAL
1.Mendukung strategi agresif
KEKUATAN INTERNAL
4.Mendukung strategi defensif
2.Mendukung strategi diversifikasi
BERBAGAI PELUANG Garnbar 5
Diagram analisis SWOT.
Kuadran 1 : Merupaka situasi yang sangat rnenguntungkan karena rnerniliki peluang dan kekgatan sehingga dapat rnernanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalarn kondisi ini adalah rnendukung kebijakan perturnbuhan yang agresif ( Growth Oriented Strategy). Kuadran 2 : Meskipun rnenghadapi berbagai ancarnan, narnun rnasih rnerniliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus digunakan adalah rnenggunakan kekuatan untuk rnernanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara diversifikasikan. Kuadran 3: Menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi dilain pihak rnenghadapi berbagai kendalahlkelernahan internal. Fokus strateginya adalah rnerninirnalkan rnasalah-rnasalah internal sehingga dapat rnerebut peluang yang lebih baik. Kuadran 4: Merupakan situasi yang sangat tidak menountungkan karena menghadapi berbagai ancarnan dan kelemahan internal. Dalarn rnenentukan strategi yang baik, diberikan pernbobotan yang berkisar antara 0,O - 1,O dirnana masing-masing faktor harus rnerniliki bobot total sejurnlah 1,O. Nilai 0,O adalah unsur yang pa!ing tidak penting dan nilai 1,O adalah unsur yang paling penting. Selanjutnya masing-masing diberi ranking yang berkisar antara 1 - 4
. Nilai 1
berarti kurang rnernpengaruhi, nilai 2 cukup rnernpengaruhi, nilai 3 rnernpengaruhi dan
nilai 4 sangat rnernpengaruhi. Kernudian bobot dikalikan dengan ranking sehingga diperoleh total nilai. Strategi yang diperlukan adalah bagairnana rnernaksirnalkan kekuatan dan peluang suatu kegiaian wisata terhadap rnasyarakat lokal, narnun secara bersarnaan dapat rnerninirnalakan kelernahan dan ancarnan kususnya terhadap rnasyarakat lokal, dengan dernikian diperlukan srategi. Dalarn SWOT teknik rnenetukan strategi adalah rnelalui strategi silang dari keernpat faktor tersebut yaitu: Strategi KP, yaitu strategi yang rnernanfaatkan seluruh kekuatan untuk rnerebut dan mernanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya. Strategi LP, yaitu strategi yang rnerninirnalkan kelemahan untuk rnemenfaatkan
-
peluang. Strategi KA, yaiiu strategi yang rnenggunakan kekuatan untuk rnengatasi ancarnan.
e
Strategi LA, yaitu strategi yang rnerninirnalkan kelernahan dan rnenghindari ancarnan.